PENGEMBANGAN MEDIA VCD PEMBELAJARAN KONTEKS …lib.unnes.ac.id/26339/1/full.pdf · merumuskan...
Transcript of PENGEMBANGAN MEDIA VCD PEMBELAJARAN KONTEKS …lib.unnes.ac.id/26339/1/full.pdf · merumuskan...
PENGEMBANGAN MEDIA VCD PEMBELAJARAN
KONTEKS BENCANA
UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA
YANG BERMUATAN NILAI KARAKTER BAGI PESERTA DIDIK
KELAS V SEKOLAH DASAR
TESIS
diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Magister Pendidikan
Puji Sugiyarti
0103513145
PENDIDIKAN DASAR KONSENTRASI BAHASA INDONESIA
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2016
ii
PERNYATAAN KEASLIAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa yang ditulis dalam tesis ini adalah benar-
benar hasil karya sendiri, bukan jiplakan dari karya orang lain, atau pengutipan
dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku, baik
sebagian atau seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam
tesisi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Atas pernyataan ini
saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan apabila ditemukan adanya
pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya ini.
Semarang, Januari 2016
Yang membuat pernyataan
Meterai
Puji Sugiyarti
NIM 0103513145
iii
i
PENGESAHAN UJIAN TESIS
Tesis dengan judul “Pengembangan Media VCD Pembelajaran Konteks Bencana untuk
Meningkatkan Keterampilan Berbicara yang Bermuatan Nilai Karakter bagi Peserta Didik Kelas
V Sekolah Dasar” karya;
Nama : Puji Sugiyarti
NIM : 0103513145
Program Studi : Pendidikan Dasar Konsentrasi Bahasa Indonesia
Telah dipertahankan dalam Sidang Panitia Ujian Tesis Program Pascasarjana, Universitas Negeri
Semarang pada hari Kamis, tanggal 28 Januari 2016.
Semarang, Januari 2016
Panitia Ujian
Ketua, Sekretaris,
Prof. Dr. H. Achmad Slamet, M.Si. Prof. Dr. Sarwi, M.Si.
NIP 19610524 198601 1 001 NIP 19620809 198703 1 001
Penguji I, Penguji II,
Dr. Haryadi, M.Pd. Dr. Mimi Mulyani, M.Hum.
NIP 19671003 199303 1 003 NIP 19620318 198903 2 003
Penguji III,
Dr. Hari Bakti Mardikantoro, M.Hum.
NIP 19670726 199303 1 004
ii
iii
iii
MOTO DAN PERSEMBAHAN
Moto
1. Pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya aspek keterampilan berbicara akan
mudah dipahami oleh peserta didik jika menggunakan media VCD
pembelajaran.
Persembahan
Tulisan ini dipersembahkan untuk:
1. SDN Pedalangan 03 Semarang
2. PPs Universitas Negeri Semarang
iv
ABSTRAK
Puji Sugiyarti, 2015.”Pengembangan Media VCD Pembelajaran Konteks Bencana
untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara dan Penanaman Nilai Karakter
Peserta Didik Kelas V Sekolah Dasar”. Tesis, Program Pascasarjana,
Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: I. Dr. Hari Bakti Mardikuntoro,
M.Hum., II. Dr. Mimi Mulyani, M. Hum.
Kata Kunci: media VCD, konteks bencana, keterampilan berbicara.
Media pembelajaran merupakan alat bantu yang penting dalam proses
belajar mengajar. Saat proses belajar mengajar, media mepunyai arti yang penting,
karena dalam kegiatan tersebut ketidakjelasan dan kerumitan bahan yang
disampaikan dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara,
bahkan keabstrakan bahan dapat dikonkretkan. Berbeda dengan kenyataan yang
ada di lapangan dalam proses belajar mengajar, khususnya pelajaran bahasa
Indonesia, guru jarang menggunakan media pembelajaran. Media pembelajaran
untuk pelajaran bahasa Indonesia masih sangat terbatas bahkan cenderung tidak
ada, kurang sesuai dengan perkembangan iptek dan konteks pembelajaran. Media
pembelajaran konteks bencana ini dapat digunakan guru untuk mengatasi masalah
tersebut.
Permasalahan penelitian ini adalah: (1) bagaimanakah kebutuhan
pengembangan media pembelajaran VCD konteks bencana pada pembelajaran
bahasa Indonesia aspek berbicara dan penanaman nilai karakter bagi peserta didik
kelas V di sekolah dasar? (2) bagaimanakah prinsip-prinsip pengembangan media
pembelajaran VCD konteks bencana pada pembelajaran bahasa Indonesia aspek
berbicara dan penanaman nilai karakter bagi peserta didik kelas V di sekolah
dasar? (3) bagaimanakah karakteristik media pembelajaran VCD konteks bencana
pada pembelajaran bahasa Indonesia aspek berbicara dan penanaman nilai
karakter bagi peserta didik kelas V di sekolah dasar dan buku panduannya? (4)
apakah penerapan media pembelajaran VCD konteks bencana pada pembelajaran
bahasa Indonesia aspek berbicara yang bermuatan nilai karakter bagi peserta didik
kelas V di sekolah dasar efektif dengan peningkatan keterampilan berbicara
siswa?
Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian dan
pengembangan model Borg and Gall dengan modifikasi tujuh tahapan, yakni (1)
melakukan analisis kebutuhan, penelitian dan pengumpulan data (research and
information collecting), (2) perencanaan, yaitu menyusun rencana penelitian dan
merumuskan butir-butir materi secara terperinci (planning), (3) pengembangan
produk (develop preliminary from of product), yaitu mengembangkan alat
pengukuran keberhasilan dan uji ahli, (4) uji coba lapangan awal (preliminary
field testing), (5) merevisi hasil uji coba (main product revision), (6) uji coba
lapangan (main field testing), dan (7) revisi terhadap uji coba lapangan
v
(operational product revision). Sumber data penelitian ini adalah peserta didik
dan guru kelas V di SDN Tlogosari Kulon 03 Semarang, SDN Sidokerto 01 Pati,
SDN Jambon Temanggung, dan SDN Kali Jambe Purworejo, ahli media dan ahli
materi dengan menggunakan instrumen: (1) instrumen kebutuhan pengembangan
untuk peserta didik, (2) instrumen kebutuhan pengembangan untuk guru, (3)
instrumen penilaian uji ahli dan guru. Analisis penelitian ini mnggunakan teknik
analisis kualitatif persentase.
Hasil Penelitian ini adalah karakteristik VCD sebagai media pembelajaran
di kelas V SD dikembangkan berdasarkan empat aspek, yakni: (1) kemasan; isi
VCD; konteks bencana; dan aspek keterampilan berbahasa, (2) prinsip
pengembangan VCD adalah fixative, manipulative, dan distributive property, dan
(3) karakteristik VCD yang dikembangkan adalah VCD pembelajaran konteks
bencana pada pembelajaran bahasa Indonesia untuk meningkatkan keterampilan
berbicara dan nilai karakter peserta didik kelas V sekolah dasar dan buku
panduannya. Nilai karakter yang terdapat dalam media VCD pembelajaran
konteks bencana ini adalah rasa empati, simpati dan sikap sosial. Uji keefektifan
media VCD pembelajaran konteks bencana ini menunjukkan rata-rata nilai tes
awal berbeda dengan rata-rata nilai tes akhir. Rata-rata hasil tes akhir lebih tinggi
dibandingkan dengan rata-rata tes awal. Pembelajaran bahasa Indonesia di kelas
VA SD menggunakan media VCD konteks bencana diperoleh nilai signifikan
0.000 ˂ 0.05 yang berarti bahwa ada perbedaan antara rata-rata tes akhir dengan
tes awal. Hal ini dibuktikan dengan nilai rata-rata tes akhir lebih tinggi
dibandingkan dengan niai rata-rata tes awal yaitu nilai rata-rata pretes 61,100 dan
rata-rata postes 72,650. Pada pembelajaran di kelas VB SD, juga diperoleh nilai
signifikan 0.000 ˂ 0.05 yang berarti ada perbedaan antara rata-rata tes akhir
dengan tes awal. Hal ini dibuktikan dengan nilai rata-rata tes akhir lebih tinggi
dibandingkan dengan niai rata-rata tes awal yaitu nilai rata-rata pretes 72,650 dan
rata-rata postes 77,650. Nilai karakter pada pembelajaran tersebut tercapai sesuai
dengan tujuan penelitian yaitu rasa simpati, empati, tulus, perhatian, tanggung
jawab dan berani.
Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa media VCD
pembelajaran konteks bencana efektif digunakan dalam pembelajaran bahasa
Indonesia aspek keterampilan berbicara pada peserta didik kelas V SD. Saran dari
hasil penelitian ini yaitu (1) guru diharapkan lebih berkreasi agar proses
pembelajaran lebih bervariatif dan bermakna. Penggunaan media pembelajaran
yang variatif hendaknya disesuaikan dengan tujuan pembelajaran yang telah
dirumuskan, (2) guru harus memperhatikan karakteristik media yang akan
digunakan dalam pembelajaran.
vi
Abstract
Puji Sugiyarti. “The Development of VCD Lesson Median The Context of Disaster
to Improve Speaking Skill and Character Value of Grade Fourth Students”.
Thesis, Past Graduate Program. Semarang State University. Advisor: I. Dr.
Hari Bakti Mardikuntoro, M.Hum., II. Dr. Mimi Mulyani, M.Hum.
Key Words: VCD Media, context of disaster, speaking skill.
Media of study is important tool in the process of teaching and studying.
During the process of teaching and studying, media have important meaning,
because in these activity unclear and complexity material that is given can be
helped by using media as intermediary even abstract material can be concreted. It
is different with reality that is happened in the field in the process of teaching and
studying, Especially subject of indonesian language, teachers rarely uses the
media learning .Media learning to subject of indonesian language is still very
limited and even there is no media, less according to the development of science
and technology and the context learning .Media learning the context of this
disaster can be used teachers to talked against the problem.
Problem in this research are (1) what are the needs of VCD Media
development in the context of disaster in Indonesian lesson speaking aspect and
cultivation of character value for grade fifth students at elementary school? (2)
How are the principals of VCD Media development in the context of disaster on
Indonesian lesson speaking aspect and cultivation of character value for grade
fifth students at elementary school? (3) How design VCD Media development in
the context of disaster on Indonesian lesson speaking aspect and cultivation of
character value for grade fifth students at elementary school? (4) How is the
effectiveness of VCD Media development in the context of disaster on Indonesian
lesson speaking aspect and cultivation of character value for grade fifth students at
elementary school?
This research uses Brog and Gall approach which seven steps modification.
They are (1) research and information collecting, (2) planning, (3) develop
preliminary from of product, (4) preliminary field testing, (5) main product
revision, (6) main field testing, and (7) operational product revision. The subject
of this research to collect the data are the teacher and students of fifth grade at
state elementary school of Tlogosari Kulon 03 Semarang, Sidokerto 1 Pati,
Jambon Temanggung, Kalijampe Purworejo, media expert and material expert by
using instrument : (1) instruments of students’ need, (2) instruments of teachers’
need, (3) instruments of test expert and teacher assessment. The analysis of this
research uses percentage of qualitative analysis technique.
The result of this research is VCD characteristic as media of study in fifth
grade elementary school is developed based on four aspects, they are : (1)
package; VCD content; disaster context; and aspect of language skills, (2) the
principals of VCD development is fixative, manipulative, and distributive
property, and (3) the design of VCD that is development is VCD lesson disaster
vii
context on Indonesian lesson to improve speaking skills and character value of
fifth grade elementary school student and guidance book. Character values that
are found in learning VCD media context disaster are emphaty, simphaty, and
social attitude. The effectiveness of media VCD learning the context of this
disaster shows that average score a pretest different with an average test scores the
end .The average test results end over higher than with an average a pretest .Is
proven by test t analysis using application spss 17. On learning the Indonesian
language in grade 5 uses the media VCD the context of disaster done by class
teacher obtained value significant 0.000 ˂ 0.05 which means that the difference
between the average test the end with a pretest. This is proven the average value
of test higher end of than the average value of a pretest namely the average score
pretest 61,100 and the average posttest 72,650. Research conducted by
researchers, also obtained value significant 0.000 < 0.05 which means that the
difference between the average test the end with a pretest.This is proven the
average value of test higher end of than the average value of a pretest namely the
average score pretest 72,650 and the average postest 77,650.
The conclusions of the study is learning done by the teacher of fifth grade
and researchers in learning Indonesian language aspects skill talk to uses the
media VCD learning the context of disaster obtained the same result that is the
average postest better than the average pretest. Suggestions of this research are (1)
teachers is expected to be more create for diplomatic learning more varied and
meaningful. Media uses learning varying let adapted to the purpose of learning
which was formulated, (2) teachers have to taking account of the characteristics
media to be used, because not one media learning perfect.
ABSTRAK
Puji Sugiyarti, 2015.”Pengembangan Media VCD Pembelajaran Konteks Bencana
untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara dan Penanaman Nilai Karakter
Peserta Didik Kelas V Sekolah Dasar”. Tesis, Program Pascasarjana,
Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: I. Dr. Hari Bakti Mardikuntoro,
M.Hum., II. Dr. Mimi Mulyani, M. Hum.
Kata Kunci: media VCD, konteks bencana, keterampilan berbicara.
Media pembelajaran merupakan alat bantu yang penting dalam proses
belajar mengajar. Saat proses belajar mengajar, media mepunyai arti yang penting,
karena dalam kegiatan tersebut ketidakjelasan dan kerumitan bahan yang
disampaikan dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara,
bahkan keabstrakan bahan dapat dikonkretkan. Berbeda dengan kenyataan yang
ada di lapangan dalam proses belajar mengajar, khususnya pelajaran bahasa
viii
Indonesia, guru jarang menggunakan media pembelajaran. Media pembelajaran
untuk pelajaran bahasa Indonesia masih sangat terbatas bahkan cenderung tidak
ada, kurang sesuai dengan perkembangan iptek dan konteks pembelajaran. Media
pembelajaran konteks bencana ini dapat digunakan guru untuk mengatasi masalah
tersebut.
Permasalahan penelitian ini adalah: (1) bagaimanakah kebutuhan
pengembangan media pembelajaran VCD konteks bencana pada pembelajaran
bahasa Indonesia aspek berbicara dan penanaman nilai karakter bagi peserta didik
kelas V di sekolah dasar? (2) bagaimanakah prinsip-prinsip pengembangan media
pembelajaran VCD konteks bencana pada pembelajaran bahasa Indonesia aspek
berbicara dan penanaman nilai karakter bagi peserta didik kelas V di sekolah
dasar? (3) bagaimanakah karakteristik media pembelajaran VCD konteks bencana
pada pembelajaran bahasa Indonesia aspek berbicara dan penanaman nilai
karakter bagi peserta didik kelas V di sekolah dasar dan buku panduannya? (4)
apakah penerapan media pembelajaran VCD konteks bencana pada pembelajaran
bahasa Indonesia aspek berbicara yang bermuatan nilai karakter bagi peserta didik
kelas V di sekolah dasar efektif dengan peningkatan keterampilan berbicara
siswa?
Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian dan
pengembangan model Borg and Gall dengan modifikasi tujuh tahapan, yakni (1)
melakukan analisis kebutuhan, penelitian dan pengumpulan data (research and
information collecting), (2) perencanaan, yaitu menyusun rencana penelitian dan
merumuskan butir-butir materi secara terperinci (planning), (3) pengembangan
produk (develop preliminary from of product), yaitu mengembangkan alat
pengukuran keberhasilan dan uji ahli, (4) uji coba lapangan awal (preliminary
field testing), (5) merevisi hasil uji coba (main product revision), (6) uji coba
lapangan (main field testing), dan (7) revisi terhadap uji coba lapangan
(operational product revision). Sumber data penelitian ini adalah peserta didik
dan guru kelas V di SDN Tlogosari Kulon 03 Semarang, SDN Sidokerto 01 Pati,
SDN Jambon Temanggung, dan SDN Kali Jambe Purworejo, ahli media dan ahli
materi dengan menggunakan instrumen: (1) instrumen kebutuhan pengembangan
untuk peserta didik, (2) instrumen kebutuhan pengembangan untuk guru, (3)
instrumen penilaian uji ahli dan guru. Analisis penelitian ini mnggunakan teknik
analisis kualitatif persentase.
Hasil Penelitian ini adalah karakteristik VCD sebagai media pembelajaran
di kelas V SD dikembangkan berdasarkan empat aspek, yakni: (1) kemasan; isi
VCD; konteks bencana; dan aspek keterampilan berbahasa, (2) prinsip
pengembangan VCD adalah fixative, manipulative, dan distributive property, dan
(3) karakteristik VCD yang dikembangkan adalah VCD pembelajaran konteks
bencana pada pembelajaran bahasa Indonesia untuk meningkatkan keterampilan
berbicara dan nilai karakter peserta didik kelas V sekolah dasar dan buku
panduannya. Nilai karakter yang terdapat dalam media VCD pembelajaran
konteks bencana ini adalah rasa empati, simpati dan sikap sosial. Uji keefektifan
media VCD pembelajaran konteks bencana ini menunjukkan rata-rata nilai tes
awal berbeda dengan rata-rata nilai tes akhir. Rata-rata hasil tes akhir lebih tinggi
dibandingkan dengan rata-rata tes awal. Pembelajaran bahasa Indonesia di kelas
ix
VA SD menggunakan media VCD konteks bencana diperoleh nilai signifikan
0.000 ˂ 0.05 yang berarti bahwa ada perbedaan antara rata-rata tes akhir dengan
tes awal. Hal ini dibuktikan dengan nilai rata-rata tes akhir lebih tinggi
dibandingkan dengan niai rata-rata tes awal yaitu nilai rata-rata pretes 61,100 dan
rata-rata postes 72,650. Pada pembelajaran di kelas VB SD, juga diperoleh nilai
signifikan 0.000 ˂ 0.05 yang berarti ada perbedaan antara rata-rata tes akhir
dengan tes awal. Hal ini dibuktikan dengan nilai rata-rata tes akhir lebih tinggi
dibandingkan dengan niai rata-rata tes awal yaitu nilai rata-rata pretes 72,650 dan
rata-rata postes 77,650. Nilai karakter pada pembelajaran tersebut tercapai sesuai
dengan tujuan penelitian yaitu rasa simpati, empati, tulus, perhatian, tanggung
jawab dan berani.
Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa media VCD
pembelajaran konteks bencana efektif digunakan dalam pembelajaran bahasa
Indonesia aspek keterampilan berbicara pada peserta didik kelas V SD. Saran dari
hasil penelitian ini yaitu (1) guru diharapkan lebih berkreasi agar proses
pembelajaran lebih bervariatif dan bermakna. Penggunaan media pembelajaran
yang variatif hendaknya disesuaikan dengan tujuan pembelajaran yang telah
dirumuskan, (2) guru harus memperhatikan karakteristik media yang akan
digunakan dalam pembelajaran.
Abstract
Puji Sugiyarti. “The Development of VCD Lesson Median The Context of Disaster
to Improve Speaking Skill and Character Value of Grade Fourth Students”.
Thesis, Past Graduate Program. Semarang State University. Advisor: I. Dr.
Hari Bakti Mardikuntoro, M.Hum., II. Dr. Mimi Mulyani, M.Hum.
Key Words: VCD Media, context of disaster, speaking skill.
Media of study is important tool in the process of teaching and studying.
During the process of teaching and studying, media have important meaning,
because in these activity unclear and complexity material that is given can be
helped by using media as intermediary even abstract material can be concreted. It
is different with reality that is happened in the field in the process of teaching and
studying, Especially subject of indonesian language, teachers rarely uses the
media learning .Media learning to subject of indonesian language is still very
limited and even there is no media, less according to the development of science
x
and technology and the context learning .Media learning the context of this
disaster can be used teachers to talked against the problem.
Problem in this research are (1) what are the needs of VCD Media
development in the context of disaster in Indonesian lesson speaking aspect and
cultivation of character value for grade fifth students at elementary school? (2)
How are the principals of VCD Media development in the context of disaster on
Indonesian lesson speaking aspect and cultivation of character value for grade
fifth students at elementary school? (3) How design VCD Media development in
the context of disaster on Indonesian lesson speaking aspect and cultivation of
character value for grade fifth students at elementary school? (4) How is the
effectiveness of VCD Media development in the context of disaster on Indonesian
lesson speaking aspect and cultivation of character value for grade fifth students at
elementary school?
This research uses Brog and Gall approach which seven steps modification.
They are (1) research and information collecting, (2) planning, (3) develop
preliminary from of product, (4) preliminary field testing, (5) main product
revision, (6) main field testing, and (7) operational product revision. The subject
of this research to collect the data are the teacher and students of fifth grade at
state elementary school of Tlogosari Kulon 03 Semarang, Sidokerto 1 Pati,
Jambon Temanggung, Kalijampe Purworejo, media expert and material expert by
using instrument : (1) instruments of students’ need, (2) instruments of teachers’
need, (3) instruments of test expert and teacher assessment. The analysis of this
research uses percentage of qualitative analysis technique.
The result of this research is VCD characteristic as media of study in fifth
grade elementary school is developed based on four aspects, they are : (1)
package; VCD content; disaster context; and aspect of language skills, (2) the
principals of VCD development is fixative, manipulative, and distributive
property, and (3) the design of VCD that is development is VCD lesson disaster
context on Indonesian lesson to improve speaking skills and character value of
fifth grade elementary school student and guidance book. Character values that
are found in learning VCD media context disaster are emphaty, simphaty, and
social attitude. The effectiveness of media VCD learning the context of this
disaster shows that average score a pretest different with an average test scores the
end .The average test results end over higher than with an average a pretest .Is
proven by test t analysis using application spss 17. On learning the Indonesian
language in grade 5 uses the media VCD the context of disaster done by class
teacher obtained value significant 0.000 ˂ 0.05 which means that the difference
between the average test the end with a pretest. This is proven the average value
of test higher end of than the average value of a pretest namely the average score
pretest 61,100 and the average posttest 72,650. Research conducted by
researchers, also obtained value significant 0.000 < 0.05 which means that the
difference between the average test the end with a pretest.This is proven the
average value of test higher end of than the average value of a pretest namely the
average score pretest 72,650 and the average postest 77,650.
The conclusions of the study is learning done by the teacher of fifth grade
and researchers in learning Indonesian language aspects skill talk to uses the
xi
media VCD learning the context of disaster obtained the same result that is the
average postest better than the average pretest. Suggestions of this research are (1)
teachers is expected to be more create for diplomatic learning more varied and
meaningful. Media uses learning varying let adapted to the purpose of learning
which was formulated, (2) teachers have to taking account of the characteristics
media to be used, because not one media learning perfect.
viii
PRAKATA
Segala puji dan syukur ke hadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan
rahmat-Nya. Berkat karunia-Nya, peneliti dapat menyelesaikan tesis yang
berjudul “Pengembangan Media VCD Pembelajaran Konteks Bencana untuk
Meningkatkan Keterampilan Berbicara yang Bermuatan Nilai Karakter Bagi
Peserta Didik Kelas V Sekolah Dasar”. Tesis ini disusun sebagai salah satu
persyaratan meraih gelar Magister Pendidikan pada Program Studi Pendidikan
Dasar Konsentrasi Bahasa Indonesia, Program Pascasarjana Universitas Negeri
Semarang.
Penelitian ini dapat diselesaikan berkat bantuan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, peneliti menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan
setinggi-tingginya kepada pihak-pihak yang telah membantu penyelesaian
penelitian ini. Ucapan terima kasih peneliti sampaikan pertama kali kepada para
pembimbing Dr. Hari Bakti Mardikuntoro, M.Hum. (Pembimbing I) dan Dr.
Mimi Mulyani, M.Hum. (Pembimbing II) yang dengan sabar, perhatian,
bijaksana memberikan bimbingan, dan motivasi dalam penyusunan tesis ini.
Ucapan terima kasih dan penghargaan peneliti sampaikan juga kepada
semua pihak yang telah membantu selama proses penyelesaian studi, di antaranya:
1. Direktur Program Pascasarjana Unnes, yang telah memberikan kesempatan
serta arahan selama pendidikan, penelitian, dan penulisan tesis ini.
ix
2. Ketua Program Studi dan Sekretaris Program Studi Pendidikan Dasar
Program Pascasarjana Unnes yang telah memberikan kesempatan dan arahan
dalam penulisan tesis ini.
3. Bapak dan Ibu dosen Program Pascasarjana Unnes, yang telah banyak
memberikan bimbingan dan ilmu kepada peneliti selama menempuh
pendidikan.
4. Kepala Sekolah SDN Srondol Wetan 05 Semarang yang memberikan ijin
untuk tempat melakukan penelitian.
5. Suami tercinta yang tanpa lelah selalu mendoakan dan memberikan semangat.
6. Ibu yang selalu mendoakan dan memberikan semangat menyelesaikan studi.
7. Anak-anakku tercinta yang selalu mendoakan dan memberi inspirasi.
8. Keluarga besar peneliti yang selalu mendoakan dan memberikan semangat.
9. Teman-teman seangkatan Program Studi Pendidikan Dasar Konsentrasi
Bahasa Indonesia Program Pascasarjana Universitas Negeri Semarang yang
selalu memberikan semangat untuk menyelesaikan studi.
10. Semua pihak yang telah memberi bantuan, semangat dalam penyusunan tesis
ini yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu.
Tanpa peneliti sadari tesis ini mungkin masih terdapat kekurangan, baik isi
maupun tulisan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun dari
semua pihak sangat peneliti harapkan. Semoga hasil penelitian ini bermanfaat dan
merupakan kontribusi bagi pengembangan ilmu pengetahuan.
Semarang, Januari 2016
Puji Sugiyarti
x
DAFTAR ISI
Halaman
PERSETUJUAN PENGUJI UJIAN DRAF..…………………………………....i
PERNYATAAN KEASLIAN……………...………………………………….…ii
MOTO DAN PERSEMBAHAN ………..…………………………..………….iii
ABSTRAK …………...………………………………………………………….iv
ABSTRACT ……………...……………………………………..………………..vi
PRAKATA ……………………………………………………………………..viii
DAFTAR ISI ……………………..……………………………………………viii
DAFTAR TABEL ……………..…………………………………………..…....xv
DAFTAR BAGAN ………………………………………………………….....viii
DAFTAR GAMBAR ……………...…………………………………………...xix
DAFTAR LAMPIRAN …………..…………………………………………....xxi
BAB I PENDAHULUAN ………………...…………………………………...…1
1.1 Latar Belakang Masalah .…………………………………………………...1
1.2 Identifikasi Masalah ……………………………………………………….14
1.3 Cakupan Masalah ………………………………………………………….15
1.4 Rumusan Masalah …………………………………………………………16
1.6 Tujuan Penelitian ………………………………………………………….16
1.7 Manfaat Penelitian ………………………………………………………...17
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA TEORETIS, DAN
KERANGKA BERPIKIR
2.1 Kajian Pustaka …………………………………………………………….20
2.2 Kerangka Teoretis………………………………………………………….32
2.2.1 Media Pembelajaran……….…………..………..…………………………32
2.2.1.1 Pengertian Media Pembelajaran …………………………………………32
2.2.1.2 Ciri-Ciri Media Pembelajaran …….…………………………………….35
2.2.1.3 Fungsi Media Pembelajaran …………………………………………….37
2.2.1.4 Kegunaan Media Pembelajaran …………………………………………41
2.2.1.5 Landasan Media Pembelajaran ………...……………………………….43
2.2.1.6 Macam-Macam Media dan Karakteristiknya ……………………...……48
xi
2.2.1.7 Pengertian Media VCD dalam Pendidikan ….………………………….50
2.2.2 Keterampilan Berbicara ……..…………….……………………………55
2.2.2.1 Pengertian Keterampilan Berbicara …………...………………………..56
2.2.2.2 Hakikat dan Tujuan Keterampilan Berbicara ………...…………………57
2.2.2.3 Fungsi Keterampilan Berbicara …………………………………………59
2.2.2.4 Jenis-Jenis Keterampilan Berbicara …………………………………….61
2.2.2.5 Strategi Pembelajaran Keterampilan Berbicara ………………………...63
2.2.2.6 Korelasi Keterampilan Berbicara dengan Menyimak…………………...65
2.2.2.7 Korelasi Keterampilan Berbicara dengan Membaca ……………………66
2.2.2.8 Korelasi Keterampilan Berbicara dengan Menulis ……………………..67
2.2.2.9 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keterampilan Berbicara …………..68
2.2.2.10 Indikator Kemampuan Berbicara ……………………………………....71
2.2.2.11 Kriteria Penilaian pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Aspek
Keterampilan Berbicara…………………………………………………72
1.2.3 Muatan Nilai-Nilai Karakte….………...………...……………………...76
1.2.3.1 Pengertian Karakter ……………………………………………….……76
1.2.3.2 Tujuan Penanaman Nilai-Nilai Karakter……………….……………….78
1.2.3.3 Jenis-Jenis Nilai Karakter ….………………………………………..…80
1.2.3.4 Sikap Empati dan Peduli Sosial …..……………………………………82
2.2.4 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ………………………………...85
2.2.5 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar …….……………………...87
2.3 Kerangka Berpikir ………………………………………………………...90
2.3.1 Spesifikasi Produk yang Dihasilkan ……..……………………………....93
2.4 Keterbatasan Pengembangan ……………………………………………...94
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian …………………………………………………….........96
3.2 Prosedur Penelitian ………………………………………………………..98
3.3 Variabel penelitian …………………………………………….................102
3.4 Subjek, Data dan Sumber Data Penelitian.………...……………….…...104
3.4.1 Subjek Penelitian …..…………………………………………………..104
3.4.2 Data Penelitian………....……...……………………………………….104
xii
3.4.3 Sumber Data Penelitian ………….…………………………...............105
3.4.3.1 Sumber Data Analisis Kebutuhan ..…………...……………………...105
3.4.3.2 Sumber Data Validasi Produk…..………..………………..................107
3.4.3.3 Sumber Data Uji Keefektifan ……….………………………………..108
3.5 Teknik Pengumpulan Data ……………………………………………..109
3.6 Instrumen Penelitian …………………………………………………....111
3.6.1 Instrumen Angket Kebutuhan Pengembangan MediaPembelajaran
VCD Konteks Bencana pada Pembelajaran Bahasa Indonesia
Aspek Berbicara bagi Peserta Didik Kelas V …………………………..112
3.6.2 Instrumen Angket Uji Validasi Ahli dan Pendidik …………………. ..119
3.6.3 Instrumen Tes untuk Menguji Keefektifan Media Pembelajaran
VCD Konteks Bencana pada Pembelajaran Bahasa Indonesia
Aspek Berbicara bagi Kelas V SD ……………………………………..124
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian ……….………………………………………………..143
4.1.1 Kebutuhan Pengembangan Media VCD Pembelajaran Konteks
Bencana pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Aspek Keterampilan
Berbicara dan Penanaman Nilai Karakter Peserta Didik Kelas V SD….144
4.1.1.1 Deskripsi Pengembangan Media VCD Pembelajaran Konteks
Bencana pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Aspek Keterampilan
Berbicara dan Penanaman Nilai Karakter Peserta Didik Kelas V SD
Menurut Persepsi Peserta Didik ………………………………………..144
4.1.1.2 Deskripsi Pengembangan Media VCD Pembelajaran Konteks
Bencana pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Aspek Keterampilan
Berbicara dan Penanaman Nilai Karakter Peserta Didik Kelas V SD
Menurut Persepsi Pendidik ……………………………………………..154
4.1.2 Prinsip Pengembangan Media VCD Pembelajaran Konteks
Bencana pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Aspek Keterampilan
Berbicara dan Penanaman Nilai Karakter Peserta Didik Kelas V SD….165
4.1.3 Karakteristik Pengembangan Media VCD Pembelajaran Konteks
Bencana pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Aspek Keterampilan
Berbicara dan Penanaman Nilai Karakter Peserta Didik Kelas V SD
Menurut Persepsi Peserta Didik dan Pendidik..………………………..168
4.1.3.1 Karakteristik Pengembangan Media VCD Pembelajaran Konteks
Bencana pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Aspek Keterampilan
Berbicara dan Penanaman Nilai Karakter Peserta Didik Kelas V SD
Menurut Persepsi Peserta Didik ……………...………………………..169
xiii
4.1.3.2 Karakteristik Pengembangan Media VCD Pembelajaran Konteks
Bencana pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Aspek Keterampilan
Berbicara dan Penanaman Nilai Karakter Peserta Didik Kelas V SD
Menurut Persepsi Pendidik..…………………………………………….171
4.1.3.3 Hasil Uji Guru dan Ahli Terhadap Produk ……….……………………175
4.1.3.4 Karakteristik Pengembangan Media VCD Pembelajaran Konteks
Bencana pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Aspek Keterampilan
Berbicara dan Penanaman Nilai Karakter Peserta Didik Kelas V SD
Sebelum dan Sesudah Revisi ……………….....………………………..183
4.1.3.5 Karakteristik Buku Panduan Media VCD Pembelajaran Konteks
Bencana pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Aspek Keterampilan
Berbicara dan Penanaman Nilai Karakter Peserta Didik Kelas V SD
Sebelum dan Sesudah Revisi..…………………………………………..192
4.1.4 Keefektifan Media VCD Pembelajaran Konteks Bencana ………….…193
4.1.4.1 Tes Awal.………...……………………………………………………193
4.1.4.2 Pembelajaran Bahasa Indonesia Aspek Keterampilan Berbicara
Memberikan Tanggapan Faktual Terhadap Suatu Peristiwa
Menggunakan Media VCD Pembelajaran Konteks Bencana ….………196
4.1.4.3 Tes Akhir ….……………………………………………………………204
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ……….…………………………………220
4.2.1 Penerapan Produk Pengembangan ….………………………………….220
4.2.2 Ciri Khusus Media VCD Pembelajaran Konteks Bencana…….……….222
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan ……………………………………………………………….223
5.2 Implikasi …...…………………………………………………………..225
5.3 Saran ……………………………………………………………………226
DAFTAR PUSTAKA ………...……………………………………………….227
LAMPIRAN …......…………………………………………………………….234
xiv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Persentase Kemampuan Daya Serap Manusia dari Pengguna Alat
Indera Menurut Edgar Dale …………………………………………..45
Tabel 2.2 Lembar Penilaian Keterampilan Bercerita bagi Peserta Didik ……….73
Tabel 2.3 Indikator Perolehan Skor pada Tiap-Tiap Aspek dalam Penilaian
Keterampilan Bercerita ……………………………………………….74
Tabel 2.4 Nilai-Nilai Karakter pada Pembelajaran Bahasa Indonesia untuk
Jenjang SD……………………………………………………………81
Tabel 2.5 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran
Bahasa Indonesia bagi Kelas V SD …………………………………..88
Tabel 2.6 Karakteristik Media VCD Pembelajaran Konteks Bencana
Menurut Persepsi Peserta Didik ………………………………………94
Tabel 3.1 Sumber Data Analisis Kebutuhan Pendidik dan Peserta Didik ……..107
Tabel 3.2 Sumber Data Pengembangan Produk ………………………………..108
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Angket Kebutuhan Pengembangan Media Menurut
Persepsi Peserta Didik……………………………………………….114
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Angket Kebutuhan Pengembangan Media Menurut
Persepsi Pendidik ………………………………………………........115
Tabel 3.5 Kisi-Kisi Uji Validasi Ahli Media ………………………………….121
Tabel 3.6 Kisi-Kisi Uji Validasi Ahli Materi ………………………………....121
Tabel 3.7 Lembar Penilaian Keterampilan Bercerita bagi Peserta Didik …...…126
Tabel 3.8 Indikator Perolehan Skor pada Tiap-Tiap Aspek dalam
Penilaian Keterampilan Bercerita …………………………………...126
Tabel 3.9 Indikator Penilaian Pendidik pada Mata Pelajaran Bahasa
Indonesia Aspek Berbicara ………………………………………….129
Tabel 3.10 Kategori dan Rentang Skor Keberhasilan Pembelajaran
Keterampilan Berbicara …………..………………………………129
xv
Tabel 3.11 Aspek Penilaian Sikap/Karakter Peserta Didik ……………………130
Tabel 3.12 Pedoman Penilaian Sikap Peserta Didik ………...…………………130
Tabel 3.13 Kategori dan Rentang Skor Penilaian Peserta Didik …………..….131
Tabel 3.14 Kategori dan Rentang Skor Penilaian Peserta Didik pada Tiap
Aspek ………………………………………………………………132
Tabel 3.15 Lembar Penilaian Desain Pengembangan Media oleh Pendidik…...133
Tabel 3.16 Skor Penilaian Desain Media VCD oleh Pendidik ……………….135
Tabel 3.17 Aspek Penilaian Desain Pengembangan Media VCD oleh
Ahli Materi …………………………………………………………136
Tabel 3.18 Skor Penilaian Uji Media VCD oleh Ahli Materi Bahasa …………137
Tabel 3.19 Aspek Penilaian Desain Media VCD oleh Ahli Media …………….138
Tabel 3.20 Skor Penilaian Uji Media VCD oleh Ahli Media ………………….139
Tabel 4.1 Kebutuhan Pengembangan Media VCD Menurut Persepsi
Peserta Didik dari Aspek Kemasan …………………………………145
Tabel 4.2 Kebutuhan Pengembangan Media VCD Menurut Persepsi
Peserta Didik dari Aspek Isi …………………………………..........147
Tabel 4.3 Kebutuhan Pengembangan Media VCD Menurut Persepsi
Peserta Didik dari Aspek Konteks ………………………………….150
Tabel 4.4 Kebutuhan Pengembangan Media VCD Menurut Persepsi
Peserta Didik dari Aspek Karakter ………………………………….151
Tabel 4.5 Kebutuhan Pengembangan Media VCD Menurut Persepsi
Peserta Didik dari Aspek Keterampilan Berbahasa ………………...152
Tabel 4.6 Kebutuhan Pengembangan Media VCD Pembelajaran
Menurut Persepsi Pendidik Dilihat dari Aspek Kemasan…………...154
Tabel 4.7 Kebutuhan Pengembangan Media VCD Pembelajaran Konteks
Bencana Menurut Persepsi Pendidik Dilihat dari Aspek Isi ………..157
Tabel 4.8 Kebutuhan Pengembangan Media VCD Pembelajaran Konteks
Bencana Menurut Persepsi Pendidik Dilihat dari Aspek Karakter…159
xvi
Tabel 4.9 Kebutuhan Pengembangan Media VCD Pembelajaran Konteks
Bencana Menurut Persepsi Pendidik Dilihat dari Aspek Materi……160
Tabel 4.10 Kebutuhan Pengembangan Media VCD Menurut Persepsi
Pendidik Dilihat dari Aspek Keterampilan Berbicara ………………161
Tabel 4.11 Kebutuhan Pengembangan Media Desain VCD Menurut
Persepsi Pendidik Dilihat dari Aspek Buku Panduan ……………...162
Tabel 4.12 Kebutuhan Pengembangan Media VCD Pembelajaran
Menurut Persepsi Pendidik Dilihat dari Aspek RPP ……….……...164
Tabel 4.13 Ringkasan Hasil dan Revisi Penilaian Guru Terhadap Desain
VCD Konteks Bencana ……………………………………….........175
Tabel 4.14 Ringkasan Hasil dan Revisi Penilaian Ahli Materi Desain
VCD Konteks Bencana ……………………………………………179
Tabel 4.15 Ringkasan Hasil dan Revisi Penilaian Ahli Media Desain
VCD Konteks Bencana …………………………………………….182
Tabel 4.16 Hasil Tes Awal Kelas VA di SDN Srondol Wetan 05 ……….........195
.
Tabel 4.17 Hasil Tes Awal Kelas VB di SDN Srondol Wetan 05 …...……...…196
Tabel 4.18 Hasil Tes Akhir Kelas VA di SDN Srondol Wetan 05 …………….205
Tabel 4.19 Hasil Tes Akhir Kelas VB di SDN Srondol Wetan ……….…….....206
Tabel 4.20 Hasil Uji Normalitas Peserta Didik ………………………………...209
Tabel 4.21 Hasil Uji Homogenitas Peserta Didik ……………………………...210
Tabel 4.22 Hasil Uji Perbedaan Data Rata-Rata Peserta Didik ………………..211
Tabel 4.23 Hasil Nilai Karakter Kelas VA …………………………………….215
Tabel 4.24 Hasil Nilai Karakter Kelas VB ……………………………………..216
Tabel 4.25 Hasil Respon Pendidik terhadap Media VCD Pembelajaran …..…..216
Tabel 4.26 Hasil Respon Peserta Didik Terhadap Media VCD Pembelajaran...219
xvii
DAFTAR BAGAN
Halaman
Bagan 2.1 Kerucut Pengalaman Edgar Dale …………………………………...47
Bagan 2.2 Kerangka Berpikir Pengembangan Media …………………………..93
Bagan 3.1 Desain Pengembangan Media VCD Pembelajaran …………………98
xviii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 4.1 Desain Wadah Cover VCD Sebelum Revisi………………………181
Gamabr 4.2 Desain Wadah Cover VCD Setelah Revisi …………………… …181
Gambar 4.3 Desain VCD Pembelajaran Sebelum Revisi ...……………………182
Gambar 4.4 Desain VCD Pembelajaran Setelah Revisi ………………………..182
Gambar 4.5 Halaman Menu Utama Sebelum Revisi …..………………………183
Gambar 4.6 Halaman Menu Utama Setelah Revisi ……………………………183
Gambar 4.7 Menu Utama Sebelum Revisi .……………………………………184
Gambar 4.8 Menu Utama setelah Revisi ……………………………………….184
Gambar 4.9 Halaman Menu Film Sebelum Revisi …………………………….185
Gambar 4.10 Menu Film Setelah Revisi ……………………………………….185
Gambar 4.11 Menu Diskripsi Sebelum Revisi ……………………....................186
Gambar 4.12 Menu Diskripsi Setelah Revisi …………………………………..186
Gambar 4.13 Menu Profil Sebelum Revisi …………………………………….187
Gambar 4.14 Menu Profil Setelah Revisi …………………………...................187
Gambar 4.15 Menu Evaluasi Sebelum Revisi …………………….....................188
Gambar 4.16 Menu Evaluasi Setelah Revisi …………………………………...188
Gambar 4.17 Desain Cover Buku Panduan Sebelum Revisi………...................189
Gambar 4.18 Desain Cover Buku Panduan Setelah Revisi ………....................189
Gambar 4.19 Proses KBM oleh Guru Kelas.. ……………………………….…191
Gambar 4. 20 Proses KBM oleh Guru Kelas ………………………………….191
xix
Gambar 4.21 Proses KBM oleh Peneliti …...…………………….……………191
Gambar 4.22 Ketika Peserta Didik Memberikan Tanggapan
Terhadap Peristiwa Bencana ……………………………………192
Gambar 4.23 Proses KBM Menggunakan Media VCD oleh
Peneliti …………………………………………………..……...200
Gambar 4.24 Performan Peserta Didik Ketika Memberikan
Tanggapan ………………………………………………………200
Gambar 4.25 Kerja Kelompok Peserta Didik Ketika Proses
KBM oleh Peneliti ……………………………………………..201
Gambar 4.26 Performan Peserta Didik Ketika Menyampaikan
Hasil Diskusi …………………………………………………….201
Gambar 4.27 Proses KBM oleh Guru Kelas Menggunakan
Media VCD Pembelajaran ………………………........................201
Gambar 4.28 Proses KBM oleh Guru Kelas Menggunakan
Media VCD Pembelajaran ………………………........................202
Gambar 4.29 Ketika Peserta Didik Memberikan Tanggapan
Saat Tes Akhir ……………………………………………….…204
Gambar 4.30 Ketika Peserta Didik Memberikan Tanggapan
Saat Tes Akhir …………………………………………….……..204
xx
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Angket Kebutuhan Pengembangan Menurut Persepsi
Peserta Didik .…………..………………………………………234
Lampiran 2 Angket Kebutuhan Pengembangan Menurut
Persepsi Pendidik………..………………………………………266
Lampiran 3 Instrumen Penilaian Ahli Media ……………………………….305
Lampiran 4 Intrumen Penilaian Ahli Materi ………………………………..311
Lampiran 5 Instrumen Penilaian Praktisi/Guru ……………………………..318
Lampiran 6 Hasil Persentase Kebutuhan Pengembangan Menurut
Persepsi Peserta Didik .…...……………………………………329
Lampiran 7 Hasil Persentase Kebutuhan Pengembangan Menurut
Persepsi Pendidik………………...………………….. .………..333
Lampiran 8 RPP …..…………………………………………………………339
Lampiran 9 Hasil Uji Normalitas, Homogenitas dan Uji t oleh Guru ……...352
Lampiran 10 Hasil Uji Normalitas, Homogenitas dan Uji t
oleh Peneliti …………………….……………........................353
Lampiran 11 Hasil Uji t-test antara Guru dan Peneliti ……………….………354
Lampiran 12 Respon Pendidik …………………………….……………........355
Lampiran 13 Respon Peserta Didik …………….…………………………….361
Lampiran 14 Hasil Respon Peserta Didik ……………………………………..364
Lampiran 15 Daftar Nama Peserta Didik …………………….……………...366
Lampiran 16 Ijin Penelitian Analisis Kebutuhan Pengembangan ……………368
Lampiran 17 Ijin Penelitian …............................................................................371
xxi
Lampiran 18 Surat Bukti Penelitian Kebutuhan Pengembangan
di SDN Tlogosari Kulon 03 …………………………………….371
Lampiran 19 Surat Bukti Penelitian Kebutuhan Pengembangan
di SDN Sidokerto 01 Pati ………………………………….........372
Lampiran 20 Surat Bukti Penelitian Kebutuhan Pengembangan
di SDN Jambon Temanggung …………………………………...372
Lampiran 21 Surat Bukti Penelitian Kebutuhan Pengembangan
di SDN Kalijambe Purworejo …………………………………...373
Lampiran 22 Surat Bukti Penelitian Uji Keefektifan Media
di SDN Srondol Wetan 05 ……………………………………….374
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan memberikan peluang kepada tiap-tiap
satuan pendidikan terutama pendidik yang dalam hal ini merupakan satu
komponen yang langsung berperan dalam proses pembelajaran. Telah banyak
perubahan paradigma dalam proses pendidikan, khususnya proses pembelajaran.
Proses pembelajaran menjadi lebih mementingkan peran peserta didik dan
karakteristik sumber daya yang ada pada tiap-tiap satuan pendidikan.
Pembelajaran berpusat pada peserta didik, maka peserta didik diharapkan dapat
berperan aktif dalam mengeksplorasi dan menginterpretasikan pengetahuan dan
permasalahan baru yang dibandingkan, dikombinasi, dan dianalisis dengan
pengetahuan dasar yang telah dimiliki oleh peserta didik.
Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005
tentang standar nasional pendidikan dinyatakan bahwa “Setiap satuan pendidikan
wajib memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan pendidikan, media
pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, serta
perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang
teratur dan berkelanjutan.”
Proses pembelajaran lebih diutamakan daripada hasil yang diperoleh.
Pembelajaran yang berpusat pada peserta didik (student centered) cenderung lebih
memperlihatkan paradigma pendidikan saat ini. Seperti yang terkandung dalam
2
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Mata pelajaran bahasa Indonesia
dijelaskan bahwa, fungsi utama bahasa adalah sebagai alat komunikasi. Untuk itu
pembelajaran bahasa Indonesia menekankan pada penggunaan bahasa, bukan ilmu
bahasa (Depdiknas 2003:5). Pembelajaran bahasa Indonesia dikatakan berhasil
jika peserta didik dapat menggunakan bahasa Indonesia atau memiliki
keterampilan bahasa Indonesia. Keberhasilan pembelajaran bahasa Indonesia
dapat dilihat dari keterampilan peserta didik dalam empat aspek berbahasa, yaitu
menyimak, membaca, berbicara dan menulis.
Adanya perbedaan individual secara biologis, genetis, pertumbuhan,
perkembangan, dan lingkungannya, maka berbeda pula kemampuan dan
perkembangan bahasa masing-masing individu. Perbedaan individu dalam hal
perbedaan bahasa akan meningkat sejalan dengan bertambahnya usia. Semakin
bertambah usia seseorang, maka akan semakin bervariasi perkembangan
bahasannya dan semakin kompleks. Maka, akan semakin berbeda antarindividu
dalam perkembangan bahasanya. Perbedaan ini merupakan fakta universal suatu
kenyataan dalam psikologi perkembangan (Soeparwoto 2004: 112).
Proses perkembangan bahasa dapat dijelaskan melalui dua pendekatan,
yaitu: (1) penjelasan menurut kaum navistik, menurut kaum ini yang dipelopori
oleh Chomsky, struktur bahasa telah ditentukan oleh biologis yang dibawa sejak
lahir. Anak sejak awal telah menunjukkan kemampuan berbahasa yang terus
berkembang. Ada aspek linguistik dasar yang bersifat universal dalam otak
manusia yang memungkinkan untuk menguasai bahasa tertentu, (2) penjelasan
menurut kaum empiristik, yang dipelopori oleh kaum behavioris menyatakan
3
bahwa kemampuan berbahasa merupakan hasil belajar individu dalam interaksi
dengan lingkungan. Penguasaan bahasa merupakan hasil dari penyatuan peristiwa
linguistik selama masa perkembangannya (Soeparwoto 2004: 108).
Manusia memperoleh pengalaman melalui tiga tingkatan, yaitu (1)
pengalaman dengan kata-kata, (2) pengganti pengalaman nyata, (3) melalui
pengalaman nyata. Berkaitan dengan hal tersebut, pembelajaran yang paling
efektif adalah melalui tingkatan ketiga yaitu melalui pengalaman nyata. Melalui
pengalaman nyata perserta didik akan memperoleh pengalaman secara langsung
dan ikut berpartisipasi dalam kegiatan yang sedang berlangsung (Usman
2002:96).
Sejalan dengan tahap perkembangan kognitif dan kecenderungan belajar
anak usia sekolah dasar tersebut, guru dituntut untuk mendesain pembelajaran
yang menarik, menyenangkan, dan bermakna dengan memanfaatkan lingkungan
sebagai sumber belajar sehingga mencapai tujuan pembelajaran. Seperti kita
ketahui dalam rangka menyampaikan ilmu pengetahuan, setiap guru selalu
mempersiapkan materi dan metode yang digunakan untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Misalnya metode yang digunakan sering menggunakan metode dan
cara pembelajaran yang klasik, yakni peserta didik duduk manis dan guru berdiri
sebagai tokoh sentral di depan kelas dan yang paling banyak digunakan adalah
metode ceramah. Agar tidak klasik dalam melaksanakan pembelajaran, seorang
guru harus mampu mengatur lingkungan belajar yang meliputi tujuan
pembelajaran, bahan pembelajaran, metode pembelajaran, media pembelajaran
dan penilaian (Hamalik 2001:126).
4
Proses belajar mengajar akan lebih baik jika disampaikan tidak hanya
ceramah, tetapi juga didukung dengan pengalaman peserta didik tentang
lingkungan sebagai sumber belajar, yakni dunia luar atau kepemilikan tentang
konsep nyata. Pengenalan dunia luar kepada peserta didik dilakukan dengan
pembelajaran di luar kelas. Pembelajaran di luar kelas merupakan salah satu
model pembelajaran dalam usaha mengaitkan materi pembelajaran dengan dunia
nyata. Proses pembelajaran di luar kelas ini tidak dapat dilakukan setiap waktu.
Pembelajaran di luar kelas membutuhkan persiapan yang matang meliputi waktu,
biaya, tenaga transportasi, keamanan dan perizinan.
Pembelajaran di luar kelas sulit dilaksanakan dengan jadwal pelajaran yang
sudah disusun sesuai dengan alokasi waktu karena untuk melaksanakannya
membutuhkan waktu khusus yang relatif lebih lama dibandingkan dengan
pembelajaran di dalam kelas. Apabila pembelajaran ini akan dilaksanakan tentu
membutuhkan pengaturan waktu khusus yang sulit mengaturnya, begitu juga
biaya yang dibutuhkan tidak sedikit. Masalah biaya menjadi utama yang sulit
mencari solusinya. Apabila pembelajaran ini hanya dilaksanakan sekali dalam
satu semester mungkin biaya tidak menjadi masalah, tetapi bila setiap saat
menggunakan model pembelajaran, maka biaya akan sangat banyak dibutuhkan.
Sebagai solusi pembelajaran di luar kelas guru harus bisa mendesain dan
berkreasi untuk menghadirkan lingkungan di luar kelas bisa masuk kedalam
kelas. Oleh karena itu, guru harus menggunakan media dengan konteks dan tujuan
pembelajaran agar lebih bermakna, juga bisa mengurangi verbalisme.
Kecenderungan verbalisme, ketidaksiapan peserta didik, kurangnya minat dan
5
kegairahan peserta didik sering menyebabkan proses belajar mengajar yang
hakikatnya adalah proses komunikasi antara guru dan peserta didik tidak efektif
dan tidak efisien. Salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk mengatasi keadaan
demikian yaitu dengan menggunakan media pembelajaran secara terintegrasi
dalam kegiatan belajar mengajar. Selain sebagai penyaji stimulus informasi dan
sikap, media berfungsi untuk meningkatkan keserasian dalam penerimaan
informasi dan hal-hal tertentu juga berfungsi untuk mengatur langkah-langkah
kemajuan serta untuk memberikan umpan balik.
Penggunan media yang tepat merupakan salah satu yang mempengaruhi
pembelajaran efektif. Media pada pembelajaran dapat mempertinggi proses
kegiatan belajar mengajar peserta didik yang pada gilirannya diharapkan dapat
mempertinggi hasil belajar yang dicapainya. Sedikitnya ada dua alasan mengapa
media pembelajaran dapat mempertinggi proses belajar peserta didik. Pertama,
berkenaan dengan manfaat media pembelajaran. Manfaat menggunakan media
pembelajaran, yaitu: (1) lebih menarik perhatian peserta didik sehingga dapat
mempertinggi motivasi belajar, (2) bahan pembelajaran akan lebih jelas
maknanya, (3) metode pembelajaran akan lebih bervariasi tidak hanya komunikasi
verbal saja, (4) peserta didik lebih banyak melakukan kegiatan belajar (Sudjana
dan Rifa’i 2010:2).
Kedua, berkenaan dengan taraf berpikir peserta didik. Taraf berpikir
manusia mengikuti tahap perkembangan dimulai dari berpikir sederhana ke
berpikir kompleks. Penggunaan media pembelajaran berhubungan erat dengan
6
tahapan berpikir tersebut, karena melalui media pembelajaran hal-hal yang abstrak
dapat dikonkritkan dan hal-hal yang konkrit dapat disederhanakan.
Media pembelajaran merupakan salah satu komponen pembelajaran yang
mempunyai peranan penting dalam proses pembelajaran. Pemanfaatan media
seharusnya merupakan bagian yang harus mendapat perhatian guru sebagai
fasilitator dalam setiap kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu, setiap pendidik
perlu mempelajari bagaimana menetapkan media pembelajaran agar dapat
mengefektifkan pencapaian tujuan pembelajaran dalam proses belajar mengajar.
Pada kenyataannya media pembelajaran masih sering diabaikan. Hal itu
karena berbagai alasan diantaranya: terbatasnya waktu untuk membuat persiapan
mengajar bagi guru sebagai pendidik, kesulitan untuk mencari model dan jenis
media yang tepat, ketiadaan biaya yang sebagian dikeluhkan, dan lain-lain. Hal ini
sebenarnya tidak perlu terjadi jika setiap pendidik mempunyai pengetahuan dan
keterampilan mengenai media pembelajaran. Penelitian yang dilakukan terhadap
penggunaan media pengajaran dalam proses belajar mengajar sampai pada
simpulan, bahwa proses dan hasil belajar para siswa menunjukkan perbedaan yang
berarti antara pengajaran dengan media dan pengajaran tanpa media. Oleh sebab
itu, penggunaan media pembelajaran sangat dianjurkan untuk mempertinggi
kualitas pengajaran (Sudjana dan Rifa’i 2010:3).
Sehubungan dengan manfaat media yang begitu besar dalam pembelajaran
bahasa Indonesia di sekolah dasar (SD) khususnya kelas V yang perkembangan
kognitifnya pada tahap konkrit, penggunaan media sesuai konteks dan tujuan
pembelajaran dalam proses belajar mengajar sangat diperlukan. Berdasarkan hasil
7
pengamatan di lapangan, khususnya di SD di wilayah kota Semarang masih
terdapat beberapa sekolah dasar yang gurunya belum menggunakan media pada
saat proses kegiatan belajar mengajar berlangsung. Ada juga yang menggunakan
media pembelajaran yang sangat sederhana, tidak bervariasi, tidak sesuai konteks,
sehingga tujuan pembelajaran belum tercapai secara maksimal.
Berdasarkan kenyataan tersebut, terlihat perkembangan kemampuan
berbicara di kalangan peserta didik sangat memprihatinkan. Hal ini juga dialami
oleh sebagian besar peserta didik SD khususnya kelas V yang menjadi objek
penelitian. Berdasarkan hasil pengamatan melalui wawancara dengan pendidik
dan peserta didik, rendahnya keterampilan berbicara peserta didik kelas V di
beberapa SD yaitu di SDN Pedalangan 03, SDN Karang Anyar 02, SDN
Pedurungan Tengah 02 disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor tersebut yaitu: (1)
pembelajaran keterampilan berbicara peserta didik kelas sekolah dasar khususnya
kelas V masih menggunakan metode konvensional, (2) peserta didik kurang
tertarik pada pembelajaran keterampilan berbicara, (3) peserta didik mengalami
kesulitan dalam mengungkapkan fakta, dan argumen yang mendukung untuk
dikembangkan dalam topik pembicaraan, (4) guru belum menemukan metode
yang tepat untuk mengajarkan materi keterampilan berbicara secara menarik,
menyenangkan dan efektif bagi peserta didik, (5) kurangnya media pembelajaran
yang digunakan pada saat pembelajaran khususnya keterampilan berbicara.
Berbagai faktor yang muncul tersebut terkait dengan kesulitan yang
dihadapi peserta didik dalam pembelajaran keterampilan aspek berbicara. Oleh
karena itu, perlu diterapkan suatu keadaan yang membangun motivasi peserta
8
didik untuk belajar meningkatkan kemampuan berbicaranya. Salah satu cara untuk
mengubah keadaan tersebut dengan menerapkan strategi dan metode
pembelajaran yang berdaya guna dan berhasil guna ( Ali 2010:16).
Salah satu cara untuk mencapai pembelajaran yang berhasil yaitu
menggunakan media audio-visual. Media pembelajaran berbasis audio-visual
adalah media penyaluran pesan dengan memanfaatkan indera pendengaran dan
penglihatan. Secara umum media audio-visual menurut teori kerucut pengalaman
Edgar Dale memiliki efektivitas yang tinggi daripada media visual atau audio. Di
antara media audio-visual ini adalah Video Compact Disc (Ali 2010:90).
Dengan memperhatikan keragaman dan keunikan proses belajar, ketepatan
pemilihan media dan metode pembelajaran, maka pembelajaran akan sangat
berpengaruh terhadap hasil belajar peserta didik. Selain itu, persepsi peserta didik
juga sangat mempengaruhi hasil belajar. Oleh sebab itu, di samping
memperhatikan keberagaman dan keunikan proses belajar, memahami makna
persepsi faktor-faktor yang berpengaruh terhadap penjelasan persepsi, hendaknya
diupayakan secara optimal agar proses pembelajaran dapat berlangsung secara
efektif. Untuk maksud tersebut, perlu diperhatikan hal berikut: (1) diadakan
pemilihan media yang tepat sehingga dapat menarik perhatian peserta didik dan
memberikan penjelasan objek yang diamatinya, (2) bahan pembelajaran yang
akan diajarkan disesuaikan dengan pengalaman peserta didik.
Kajian psikologi menyatakan bahwa anak akan lebih mudah mempelajari
hal yang konkret daripada hal yang abstrak. Berkaitan dengan hal konkret-abstrak
dan kaitannya dengan penggunaan media pembelajaran, ada beberapa pendapat
9
antara lain sebagai berikut: (1) menurut Bruner mengemukakan bahwa dalam
proses pembelajaran hendaknya menggunakan urutan dari belajar dengan
gambaran atau film (iconic representation of exsperiment), kemudian dengan
simbol, yaitu menggunakan kata-kata (symbolic representation). Menurut Bruner,
hal tersebut tidak hanya berlaku untuk anak tetapi juga untuk orang dewasa, (2)
menurut Haban, mengemukakan bahwa sebenarnya nilai dari media terletak pada
tingkat realitisnya dalam proses penanaman konsep. Beliau membuat jenjang
berbagai jenis media mulai dari yang paling nyata ke paling abstrak, (3) Edgar
Dale, membuat jenjang konkrit-abstrak dengan dimulai dari siswa yang
berpartisipasi dalam pengalaman nyata, kemudian menuju siswa sebagai
pengamat kejadian nyata, dilanjutkan ke siswa sebagai pengamat terhadap
kejadian yang disajikan melalui media, dan terakhir peserta didik sebagai
pengamat kejadian yang disajikan dengan simbol. Jenjang konkrit-abstrak ini
disajikan dalam bentuk kerucut pengalaman (cone of exsperiment). Kemampuan
daya serap manusia pada umumnya dan pada peserta didik pada khususnya
ditentukan oleh faktor indera tubuh. Hasilnya, (1) indera penglihatan 82%, (2)
indera pendengar 11%, (3) indera penciuman 1%, (4) indera pencecapan 2,5%, (5)
indera perabaan 3,5% (Daryanto 2012:14).
Daryanto (2012:17) mengemukakan bahwa terdapat interaksi antara
penggunaan media pembelajaran dan karakteristik belajar peserta didik dalam
menentukan hasil belajar peserta didik. Artinya, akan mendapat keuntungan yang
signifikan jika ia belajar dengan menggunakan media yang sesuai dengan
karakteristik tipe atau gaya belajarnya. Peserta didik yang memiliki tipe belajar
10
visual akan lebih memperoleh keuntungan jika pembelajarannya menggunakan
media visual, seperti gambar, diagram, video, atau film. Sementara peserta didik
yang mempunyai tipe belajar auditif, akan lebih suka belajar dengan
menggunakan media audio, seperti radio, rekaman suara, atau ceramah guru.
Akan lebih tepat dan menguntungkan peserta didik dari kedua tipe tersebut jika
menggunakan media audio-visual.
Atas dasar ini, pengembangan media VCD pembelajaran konteks bencana
khususnya bencana alam yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran dengan
karakteristik individual peserta didik, menjadi semakin mantap. Pemilihan dan
penggunaan media hendaknya jangan berdasarkan pada kesukaan atau kesenangan
pendidik, tetapi dilandaskan pada kecocokan media itu dengan karakteristik
peserta didik. Menurut Daryanto (2012:4) salah satu jenis media audio visual
adalah VCD. VCD bisa mempunyai peran dan fungsi sebagai media pembelajaran
dalam pendidikan. Media VCD sudah banyak dikembangkan untuk keperluan
pembelajaran. Sebagian besar fungsi film sudah dapat digantikan oleh media
video. Biaya produksi dan perawatan video lebih murah dibandingkan film.
Pengoperasiannya pun jauh lebih praktis sehingga tidak heran jika media video
saat ini lebih populer dan diminati dibanding media film.
Oleh karena itu, saat ini media video telah banyak diproduksi untuk
keperluan pembelajaran (Daryanto2012:17). Tendensi mengajar yang efektif
adalah bila pengajar menggunakan alat bantu mengajar dengan media audio
visual. Bertujuan agar peserta didik lebih berkonsentrasi dalam belajar,
memberikan pengalaman yang kongkret, menghindari suasana belajar yang
11
membosankan dan lebih sistematis dalam belajar. Shackuford dan Henak (dalam
Daryanto 2012:21) berpendapat bahwa cara pengajaran yang efektif akan
terbentuk kalau pengajarnya juga bertindak efektif. Sebab pengajar bertindak
sebagai manajer yang harus mengambil keputusan untuk aktivitas yang dilakukan
agar berjalan secara efektif.
VCD pembelajaran selama ini sudah banyak digunakan sebagai media
pembelajaran. Hasil observasi dari penelitian ini menemukan media VCD hasil
pengembangan dari Suwatno yang digunakan sebagai media pembelajaran
konteks pemandangan alam yang berupa pemandangan laut, pemandangan
pegunungan yang berupa gambar diam. Gambar dalam VCD tersebut hanya
gambar diam seperti dalam power point sehingga peserta didik tidak tertarik
karena gambar tersebut sering dijumpai dalam buku bacaan di sekolah. Selain
bentuk dan isi VCD tersebut, observasi ini juga menemukan media VCD hasil
pengembangan Rifani yang diproduksi oleh “Akal Interatif” dalam bentuk teks
diam. Peserta didik diminta membaca teks yang tercantum dalam VCD lalu
diminta menceritakan kembali apa yang telah mereka baca tersebut. Bentuk VCD
semacam ini tidak jauh berbeda dengan teks yang ada di dalam buku bacaan
sehingga kurang menarik bagi peserta didik. Penemuan lain adalah media
pembelajaran VCD karya Dini berjudul “Anak Mandiri Senang Sekolah”. Pada
VCD ini terdapat dua bahasa yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris yang
digunakan untuk pembelajaran bercerita. VCD ini dikhususkan untuk peserta
didik SD kelas rendah. Diharapkan peserta didik terampil berbicara menggunakan
12
dua bahasa. Media VCD ini dirasakan kurang tepat karena menonjolkan bahasa
Inggris pada saat pembelajaran bahasa Indonesia.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka dilakukan pengembangan
media VCD yang sudah ada. Pengembangan media VCD ini menitikberatkan pada
isi VCD. Isi VCD memuat cuplikan film bencana alam yang ada di Indonesia
disertai teks gerak atau berjalan. Film yang terdapat di dalam VCD tersebut hidup
atau bergerak, diiringi suara-suara musik yang disesuaikan dengan konteks dan
bermuatan nilai karakter peserta didik sekolah dasar.
Alasan penelitian pengembangan media pembelajaran VCD konteks
bencana alam ada beberapa faktor. Banyaknya bencana alam yang terjadi di
Indonesia seperti tsunami di Aceh, longsor di Banjarnegara, banjir yang melanda
beberapa kota di Indonesia. Adanya bencana alam yang terjadi di Indonesia itulah
yang mendorong penelitian ini memilih konteks bencana. Diharapkan setelah
melihat tayangan VCD tersebut peserta didik merasa tergerak hatinya,
menumbuhkan rasa simpati, empati, dan kepedulian terhadap sesama. Melalui
film bencana tersebut diharapkan dapat menumbuhkan peduli sosial peserta didik
untuk ikut membantu korban bencana. Selain itu, peserta didik juga bisa ikut
menjaga kelestarian alam agar bencana-bencana tersebut tidak akan terulang lagi.
Tujuan pengembangan media VCD pada penelitian ini diharapkan peserta
didik dapat mencapai tujuan pembelajaran bahasa Indonesia aspek keterampilan
berbicara yang bermuatan nilai karakter dengan metode memberikan tanggapan
terhadap isi video yang dilihat dengan menggunakan bahasa mereka sendiri
karena film atau isi VCD tersebut benar-benar meresap dalam hati mereka.
13
Tayangan bencana alam juga akan menimbulkan rasa empati, simpati, kepedulian
peserta didik untuk membantu korban bencana, sehingga penanaman nilai
karakter terhadap peserta didik melalui pembelajaran bahasa Indonesia akan
berhasil. Pada dasarnya peserta didik di SD akan lebih mudah mencermati sebuah
tayangan hidup atau bergerak untuk diceritakan karena ingatan mereka masih
lekat dengan tayangan yang baru dilihatnya. Berbeda dengan kemampuan
berbicara peserta didik SD yang dalam pembelajaran tanpa adanya media atau ada
media tetapi gambar atau teks diam, maka mereka akan mengalami kesulitan
mencari kata-kata atau menyusun kalimat yang tepat ketika diminta untuk
berbicara melalui metode bercerita dari film atau tayangan yang dilihatnya.
Media VCD pembelajaran konteks bencana alam pada dasarnya berisi
beberapa klip film dengan masing-masing film berdurasi antara 10 sampai 15
menit. Film ini disertai dengan iringan musik yang sesuai dengan jiwa dan
karakteristik peserta didik yang dikemas berdasarkan kompetensi dasar (KD)
tertentu untuk menyalurkan pesan, merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan
peserta didik sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar dalam aspek
berbicara dan penanaman nilai karakter. Media VCD tersebut dilengkapi dengan
buku panduan penggunaan dalam bahasa Indonesia.
VCD ini bertujuan untuk memberikan gambaran dan penguatan pada
peserta didik tentang konsep bencana alam sehingga mereka bisa mencapai tujuan
pembelajaran bahasa Indonesia aspek keterampilan berbicara melalui metode
menceritaka kembali secara lisan terhadap video yang dilihat dengan sempurna,
setelah bercerita peserta didik diharapkan dapat memberikan tanggapan secara
14
faktual pada tayangan film tersebut. Selain itu, juga menimbulkan rasa empati dan
kepedulian peserta didik untuk membantu korban bencana, sedangkan buku
panduan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah rancangan buku panduan
yang berisi implementasi penggunaan VCD dalam kegiatan belajar mengajar.
1.2 Identifikasi Masalah
Pembelajaran bahasa Indonesia aspek berbicara di SD di kelas V banyak
ditemukan permasalahan/kendala dalam menyampaikan materi untuk mencapai
tujuan pembelajaran. Permasalahan tersebut antara lain: (1) peserta didik
mengalami kesulitan dalam pembelajaran bahasa Indonesia aspek berbicara, (2)
dalam penyampaian materi pelajaran bahasa Indonesia guru masih konvensional,
guru kurang bisa mendesain pembelajaran, penyampaian pada saat kegiatan
belajar mengajar kurang menyenangkan, kurang menarik, kurang bervariasi, (3)
guru belum memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar, (4) guru belum
menggunakan media pembelajaran yang tepat sesuai dengan materi yang
diajarkan, 5) kurangnya media yang bermuatan nilai karakter dan belum sesuai
dengan konteks pembelajaran merupakan salah satu penghambat tercapainya
tujuan pembelajaran.
Secara garis besar masalah-masalah tersebut dapat diidentifikasikan yaitu:
(1) masih minimnya media pembelajaran bermuatan nilai karakter yang digunakan
guru di sekolah dasar khususnya materi keterampilan berbicara, (2) guru kurang
tepat dalam memilih metode dan media pembelajaran, media tidak sesuai dengan
15
konteks, (3) pembelajaran cenderung seadanya dan konvensional sehingga peserta
didik kurang tertarik untuk mengikuti pembelajaran yang berlangsung.
1.3 Cakupan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah dipaparkan,
terdapat banyak sekali permasalahn yang muncul pada pembelajaran keterampilan
berbicara memberikan tanggapan terhadap kejadian faktual. Akan tetapi tidak
semua permasalahan yang ada akan diteliti. Penelitian dibatasi pada masalah
rendahnya keterampilan berbicara pada peserta didik kelas V SD karena
kurangnya media yang digunakan saat pembelajaran. Untuk mengatasi masalah
tersebut, maka dilakukan penelitian pengembangan media VCD pembelajaran
konteks bencana yang bermuatan nilai karakter sesuai dengan kebutuhan
pengembangan bagi pendidik dan peserta didik. Produk pengembangan yang
dihasilkan yaitu media VCD pembelajaran konteks bencana yang bermuatan nilai
karakter. Diharapkan hasil pengembangan media VCD ini layak digunakan
sebagai media pembelajaran keterampilan berbicara pada peserta didik kelas V
SD.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan cakupan masalah yang telah dipaparkan, rumusan masalah pada
penelitian ini sebagai berikut:
16
1) Apa kebutuhan pengembangan media VCD pembelajaran konteks bencana
yang bermuatan nilai karakter untuk meningkatkan keterampilan berbicara
peserta didik kelas V SD ?
2) Bagaimanakah prinsip-prinsip pengembangan media VCD pembelajaran
konteks bencana yang bermuatan nilai karakter untuk meningkatkan
keterampilan berbicara peserta didik kelas V SD?
3) Bagaimanakah karakteristik media VCD pembelajaran konteks bencana yang
bermuatan nilai karakter untuk meningkatkan keterampilan berbicara peserta
didik kelas V SD dan buku panduannya ?
4) Apakah penerapan media VCD pembelajaran konteks bencana yang
bermuatan nilai karakter untuk meningkatkan keterampilan berbicara peserta
didik kelas V SD efektif guna peningkatan keterampilan berbicara siswa?
1.5 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah diatas, tujuan penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1) Mendiskripsikan kebutuhan pengembangan media VCD pembelajaran
konteks bencana yang bermuatan nilai karakter untuk meningkatkan
keterampilan berbicara peserta didik kelas V SD.
2) Merumuskan prinsip-prinsip pengembangan media VCD pembelajaran
konteks bencana yang bermuatan nilai karakter untuk meningkatkan
keterampilan berbicara peserta didik kelas V SD.
17
3) Menyusun karakteristik media VCD pembelajaran konteks bencana yang
bermuatan nilai karakter untuk meningkatkan keterampilan berbicara peserta
didik kelas V SD.
4) Membuktikan penerapan media VCD pembelajaran konteks bencana yang
bermuatan nilai karakter untuk meningkatkan keterampilan berbicara peserta
didik kelas V SD efektif guna peningkatan keterampilan berbicara siswa.
1.6 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian pengembangan ini dibedakan menjadi dua yaitu manfaat
teoretis dan manfaat praktis.
1.6.1 Manfaat Teoretis
Manfaat teoretis dari penelitian ini yaitu hasilnya diharapkan dapat memberikan
sumbangan pemikiran dalam dunia pendidikan untuk dapat meningkatkan kualitas
dan hasil pembelajaran dari segi kognitif, afektif, dan psikomotorik serta dapat
menambah jenis media pembelajaran berupa VCD konteks bencana pada
pembelajaran keterampilan berbicara di kelas V SD.
1.6.2 Manfaat Praktis
Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut:
18
1) Manfaat bagi Pendidik
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan bekal pengetahuan,
pengalaman, motivasi, berinovasi, berkreasi bagi pendidik dalam
mengembangkan media pembelajaran di sekolah dasar sesuai dengan kebutuhan
peserta didik yang sesuai dengan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran.
2) Manfaat bagi Peserta Didik
Bagi peserta didik, penelitian ini menghasilkan produk media VCD pembelajaran
konteks bencana yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran bagi peserta
didik untuk memperoleh pengalaman baru pada saat pembelajaran bahasa
Indonesia khususnya materi keterampilan berbicara memberikan tanggapan
terhadap kejadian faktual, sehingga pembelajaran lebih bermakna.
3) Manfaat bagi Sekolah
Hasil dari penelitian dapat memberikan kontribusi sekolah dalam upaya
memperbaiki proses belajar mengajar dan mengembangkan VCD pembelajaran
bahasa Indonesia. Maka, pembelajaran akan lebih bermakna dan mampu
mencapai tujuan pembelajaran keterampilan berbicara. Penelitian ini juga dapat
meningkatkan mutu sekolah karena dapat digunakan untuk memaksimalkan
proses pembelajaran agar memperoleh hasil yang diinginkan sesuai dengan
fasilitas dan sarana prasarana yang mendukung.
19
4) Manfaat bagi Peneliti Lain
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi bagi peneliti lain
yang ingin mengadakan penelitian tentang pengembangan media pembelajaran
VCD, peningkatan keterampilan berbicara peserta didik sekolah dasar. Selain itu,
peneliti lain juga dapat mengadakan refleksi terhadap hasil penelitian ini, sehingga
dapat memperbaiki kekurangan penelitian pengembangan media ini untuk
diterapkan dalam penelitian selanjutnya.