PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS …digilib.unila.ac.id/29149/2/SKRIPSI TANPA BAB...

55
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS FLASH PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MANUSIA KELAS XI TAHUN PELAJARAN 2016/2017 (Skripsi) Oleh: DWI WAHYUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2017

Transcript of PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS …digilib.unila.ac.id/29149/2/SKRIPSI TANPA BAB...

Page 1: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS …digilib.unila.ac.id/29149/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tahapan penelitian dan pengembangan media pembelajaran berbasis

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS

FLASH PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MANUSIA

KELAS XI TAHUN PELAJARAN 2016/2017

(Skripsi)

Oleh:

DWI WAHYUDI

PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2017

Page 2: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS …digilib.unila.ac.id/29149/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tahapan penelitian dan pengembangan media pembelajaran berbasis

ABSTRAK

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS

FLASH PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MANUSIA

KELAS XI TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Oleh

Dwi Wahyudi

Hasil observasi di SMA Muhammadiyah 2 Bandar Lampung diperoleh informasi

bahwa pembelajaran biologi pada materi sistem pencernaan manusia telah

menggunakan media pembelajaran berbasis Flash, namun media tersebut belum

sesuai dengan kebutuhan siswa dan guru. Penelitian ini bertujuan

mengembangkan media pembelajaran berbasis Flash pada sistem pencernaan

manusia yang sesuai dengan kebutuhan siswa dan guru.

Tahapan penelitian dan pengembangan media pembelajaran berbasis Flash

dilakukan melalui tahap (1) studi pendahuluan dan studi literatur untuk

mengetahui karakteristik media pembelajaran berbasis Flash dengan

menggunakan angket pengungkap kebutuhan guru dan siswa, (2) pengembangan

meliputi penyusunan draf pengembangan, penentuan uji ahli materi, ahli media,

ahli bahasa, dan uji praktisi, (3) evaluasi yang dilakukan untuk mengukur tingkat

kemenarikan dan efektivitas media pembelajaran berbasis Flash hasil

Page 3: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS …digilib.unila.ac.id/29149/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tahapan penelitian dan pengembangan media pembelajaran berbasis

pengembangan terhadap hasil belajar siswa melalui angket uji kemenarikan dan

soal pretes dan postes yang dianalisis dengan menggunakan uji Mann Whitney U.

Hasil penelitian ini berupa media pembelajaran berbasis Flash dengan

karakteristik yang dibutuhkan sebagai media pembelajaran pada materi sistem

pencernaan manusia. Produk hasil pengembangan efektif sebagai salah satu media

pembelajaran yang berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar siswa secara

signifikan. Berdasarkan hasil uji efektivitas menunjukkan rata-rata hasil belajar

siswa kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol (eksperimen =

79,26; kontrol = 70,59). Dari uji kemenarikan produk nilai kelayakan 3,28 dengan

pernyataan penilaian menarik. Hasil uji ahli materi memperoleh persentase

kelayakan 80%, uji ahli media 61,5%, uji ahli bahasa 75%, dan uji praktisi 100%.

Sehingga, media pembelajaran berbasis Flash pada materi sistem pencernaan

manusia hasil pengembangan ini dapat dijadikan sebagai salah satu media

pembelajaran.

Kata kunci: flash, media, sistem pencernaan

Page 4: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS …digilib.unila.ac.id/29149/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tahapan penelitian dan pengembangan media pembelajaran berbasis

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS

FLASH PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MANUSIA

KELAS XI TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Oleh

Dwi Wahyudi

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan Biologi

Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2017

Page 5: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS …digilib.unila.ac.id/29149/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tahapan penelitian dan pengembangan media pembelajaran berbasis
Page 6: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS …digilib.unila.ac.id/29149/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tahapan penelitian dan pengembangan media pembelajaran berbasis
Page 7: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS …digilib.unila.ac.id/29149/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tahapan penelitian dan pengembangan media pembelajaran berbasis
Page 8: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS …digilib.unila.ac.id/29149/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tahapan penelitian dan pengembangan media pembelajaran berbasis

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Banjar Agung, Kecamatan Seputih

Mataram, Kabupaten Lampung Tengah pada tanggal 26

April 1995, anak kedua dari dua bersaudara pasangan

Bapak Tijo dengan Ibu Sukini. Alamat penulis di Desa

Banjar Agung, RT/RW 016/006, Kecamatan Seputih

Mataram, Kabupaten Lampung Tengah. Penulis dapat

dihubungi melalui nomor telepon 085768017411.

Penulis mengawali pendidikan formal di SDN 2 Banjar Agung (2001-2007),

kemudian di SMP Negeri 1 Bandar Mataram (2007-2010), dan di SMA Negeri 1

Seputih Mataram (2010-2013). Pada tahun 2013, penulis terdaftar sebagai

mahasiswa di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Program Studi Pendidikan

Biologi, Universitas Lampung melalui jalur SNMPTN.

Penulis pernah menjadi asisten praktikum mata kuliah Ekologi, serta aktif

berorganisasi di Himpunan Mahasiswa Pendidikan Eksakta (Himasakta) sebagai

Kepala Divisi Seni dan Kreativitas (2014-2015). Selain itu, penulis juga aktif

mengikuti lomba kepenulisan dan memperoleh juara 1 Lomba Essay Nasional

Bioma UIN Maliki Malang tahun 2016. Pada tahun 2016, penulis melaksanakan

program KKN-KT di desa Karang Jawa, Kecamatan Anak Ratu Aji, Lampung

Tengah dan PPL di SMP N 2 Anak Ratu Aji, Kabupaten Lampung Tengah.

Page 9: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS …digilib.unila.ac.id/29149/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tahapan penelitian dan pengembangan media pembelajaran berbasis

MOTTO

“Keberhasilan adalah kemampuan untuk melewati dan mengatasi dari satu

kegagalan ke kegagalan berikutnya tanpa kehilangan semangat”

(Winston Churchill)

“Lebih baik bertempur dan kalah daripada tidak pernah bertempur sama

sekali”

(Arthur Hugh Clough)

“Kalau ingin melakukan perubahan jangan tunduk pada kenyataan asal yakin

di jalan yang benar”

(KH. Abdurrahman Wahid)

Page 10: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS …digilib.unila.ac.id/29149/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tahapan penelitian dan pengembangan media pembelajaran berbasis

Dengan Menyebut Nama Allah yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahirobbil’alamin, puji dan syukur hanya untuk Allah SWT yang selalu

memberikan limpahan rahmat dan nikmat kepadaku dalam menyelesaikan skripsi

ini. Sholawat dan salam selalu tercurah kepada baginda Rosulullah Muhammad

SAW.

Kupersembahkan lembaran karya ini dengan kerendahan hati kepada orang-orang

yang sangat berarti dalam hidupku:

Ayahanda (Tijo) dan Ibunda (Sukini)

Kedua orang tuaku yang telah membesarkanku dengan penuh kesabaran dan kasih

sayang. Keringat dan air mata beliau demi keberhasilan dan kebahagianku.

Kakakku, Eko Iswanto dan Kakak Iparku, Sulastri yang selalu menyemangatiku

untuk melanjutkan pendidikan setinggi-tingginya.

Keluarga besarku yang selalu membantu disaat aku dalam kesulitan,

memotivasiku, dan menyayangiku.

Almamaterku tercinta, Universitas Lampung.

Page 11: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS …digilib.unila.ac.id/29149/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tahapan penelitian dan pengembangan media pembelajaran berbasis

SANWACANA

Puji dan syukur penulis haturkan ke hadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan

ridho-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS

FLASH PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MANUSIA KELAS XI

TAHUN PELAJARAN 2016/2017”. Penulis menyadari bahwa terdapat banyak

bantuan dari berbagai pihak sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Oleh karena

itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Dr. Muhammad Fuad, M. Hum., selaku Dekan FKIP Universitas Lampung.

2. Dr. Caswita, M. Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan MIPA.

3. Drs. Arwin Achmad, M. Si., selaku pembimbing akademik sekaligus

pembimbing I yang telah memberikan masukan dan kritik dalam memberikan

bimbingan, motivasi kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi.

4. Rini Rita T. Marpaung, S. Pd., M. Pd., selaku pembimbing II yang

memberikan bimbingan dan arahan yang positif.

5. Berti Yolida, S. Pd, M. Pd., selaku selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Biologi Universitas Lampung dan Pembahas, atas kesediaannya dan

keikhlasan beliau dalam membimbing penulis menyelesaikan skripsi.

6. Seluruh dosen Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Lampung, yang

telah memberikan ilmu pengetahuan selama penulis menempuh studi S1.

Page 12: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS …digilib.unila.ac.id/29149/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tahapan penelitian dan pengembangan media pembelajaran berbasis

7. Dra. Hj. Iswani, selaku Kepala SMA Muhammadiyah 2 Bandar Lampung,

yang telah memberi izin selama penelitian.

8. Farah Eva Ristina, S. Pd., dan Triyuni Handayani, S. Si. selaku Guru Mitra

serta dewan guru beserta staf tata usaha SMA Muhammadiyah 2 Bandar

Lampung.

9. Siswa-siswi kelas XI SMA Muhammadiyah 2 Bandar Lampung, atas bantuan

dan kerjasamanya selama penelitian.

10. Almamater tercinta, Universitas Lampung.

11. Semua pihak yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini.

Penulis berdoa semoga semua amal dan bantuannya mendapat pahala serta

balasan dari Allah SWT dan semoga skripsi ini bermanfaat. Amin.

Bandar Lampung, 7 November 2017

Penulis,

Dwi Wahyudi

Page 13: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS …digilib.unila.ac.id/29149/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tahapan penelitian dan pengembangan media pembelajaran berbasis

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL .................................................................................... xv

DAFTAR GAMBAR ............................................................................... xvi

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .............................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ......................................................................... 3

C. Tujuan Penelitian .......................................................................... 4

D. Manfaat Penelitian ......................................................................... 4

E. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................ 4

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Media Pembalajaran ..................................................................... 8

B. Pemilihan Media Pembelajaran .................................................... 10

C. Kegunaan Media Pembelajaran .................................................... 11

D. Ciri Media Pembelajaran .............................................................. 12

III. METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................... 19

B. Populasi dan Sampel Penelitian ................................................... 19

C. Desain Penelitian .......................................................................... 19

D. Prosedur Penelitian ....................................................................... 20

E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 30

F. Teknik Analisis Data ..................................................................... 32

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ............................................................................. 36

B. Pembahasan .................................................................................. 46

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan ....................................................................................... 52

B. Saran ............................................................................................. 52

DAFTAR PUSTAKA

Page 14: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS …digilib.unila.ac.id/29149/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tahapan penelitian dan pengembangan media pembelajaran berbasis

LAMPIRAN

1. Angket Pengungkap Kebutuhan Guru ............................................ .. 56

2. Angket Pengungkap Kebutuhan Siswa .............................................. 59

3. Angket Uji Ahli Materi ..................................................................... 61

4. Angket Uji Ahli Media ...................................................................... 68

5. Angket Uji Ahli Bahasa .................................................................... 74

6. Angket Uji Praktisi............................................................................. 79

7. Angket Uji Kemenarikan ................................................................... 85

8. Silabus .............................................................................................. 90

9. Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran .............................................. 92

10. Lembar Kerja Kelompok .................................................................. 106

11. Kisi-Kisi Soal Pretes Postes ............................................................... 120

12. Soal Pretes dan Postes ....................................................................... 128

13. Analisis Uji Statistik Data Hasil Penelitian ....................................... 132

14. Data Hasil Penelitian .......................................................................... 137

15. Perhitungan Skor Penilaian Uji Kemenarikan .................................. 139

16. Foto Penelitian ................................................................................... 140

17. Screenshoot Media Pembelajaran Berbasis Flash Sistem

Pencernaan Manusia ......................................................................... 143

18. Screenshoot Media Pembelajaran Berbasis Flash Sistem

Pencernaan Manusia dari Kemdikbud .............................................. 146

Page 15: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS …digilib.unila.ac.id/29149/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tahapan penelitian dan pengembangan media pembelajaran berbasis

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Kisi-kisi uji ahli materi ........................................................................ 25

2. Kisi-kisi uji ahli media ......................................................................... 27

3. Kisi-kisi uji ahli bahasa ........................................................................ 27

4. Kisi-kisi uji praktisi ............................................................................. 29

5. Skor penilaian terhadap pilihan jawaban ............................................ 35

6. Konversi nilai menjadi pernyataan nilai kualitas ................................ 35

7. Hasil analisis kebutuhan guru biologi terhadap media pembelajaran

berbasis Flash ...................................................................................... 36

8. Hasil analisis kebutuhan siswa terhadap media pembelajaran ............ 37

9. Rubrik pengembangan media pembelajaran berbasis Flash .............. 38

10. Hasil analisis uji ahli materi terhadap media pembelajaran bebasis

Flash..................................................................................................... 39

11. Hasil analisis uji ahli media terhadap media pembelajaran bebasis

Flash..................................................................................................... 40

12. Hasil analisis uji ahli bahasa terhadap media pembelajaran bebasis

Flash..................................................................................................... 41

13. Hasil analisis uji praktisi terhadap media pembelajaran bebasis

Flash..................................................................................................... 42

14. Analisis hasil angket uji kemenarikan ................................................ 44

15. Hasil uji statistik nilai pretes, postes, dan N-gain siswa pada kelas

eksperimen dan kontrol ....................................................................... 45

16. Hasil uji normalitas pretes kelas eksperimen dan kontrol.................... 132

17. Hasil uji Mann-Withney U pretes ......................................................... 132

18. Hasil uji normalitas postes kelas eksperimen dan kontrol ................... 133

19. Hasil uji Mann-Withney U postes ....................................................... 134

20. Hasil uji normalitas N-Gain kelas eksperimen dan kontrol ................. 135

21. Hasil uji Mann-Withney U N-Gain ..................................................... 135

22. Nilai pretes, postes, dan N-gain kelas eksperimen ............................... 137

23. Nilai pretes, postes, dan N-gain kelas kontrol ..................................... 138

Page 16: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS …digilib.unila.ac.id/29149/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tahapan penelitian dan pengembangan media pembelajaran berbasis

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Kerangka Pikir .................................................................................... 7

2. Kerucut Pengalaman Belajar Edgar Dale ............................................ 9

3. Alur penelitian Research and Development media pembelajaran

berbasis Flash pada materi sistem pencernaan manusia ..................... 21

4. Guru menjelaskan tata cara penggunaan media pembelajaran

berbasis Flash ...................................................................................... 140

5. Siswa kelas eksperimen mengerjakan pretest ...................................... 140

6. Siswa sedang menyimak video pembuka pada media

pembelajaran berbasis Flash ................................................................ 141

7. Siswa kelas kontrol mengerjakan pretest ............................................. 141

8. Siswa berdiskusi mengerjakan LKS .................................................... 142

9. Siswa kelas eksperimen mengerjakan posttest ..................................... 142

10. Tampilan pembuka ............................................................................... 143

11. Tampilan homescreen .......................................................................... 143

12. Tampilan video pembelajaran .............................................................. 144

13. Tampilan soal latihan interaktif ........................................................... 144

14. Tampilan simulasi uji makanan sederhana .......................................... 145

15. Tampilan glosarium ............................................................................. 145

16. Tampilan kompetensi ........................................................................... 146

17. Tampilan pengantar.............................................................................. 146

18. Tampilan materi ................................................................................... 147

19. Tampilan soal interaktif ....................................................................... 147

Page 17: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS …digilib.unila.ac.id/29149/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tahapan penelitian dan pengembangan media pembelajaran berbasis

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat di era globalisasi saat

ini tidak bisa dihindari lagi pengaruhnya terhadap dunia pendidikan. Tuntutan

global menghendaki dunia pendidikan untuk selalu senantiasa menyesuaikan

perkembangan teknologi terhadap usaha dalam peningkatan mutu pendidikan

(Rusman, Kurniawan, dan Riyana, 2012: 1).

Berkaitan dengan modernisasi pembelajaraan, hal utama yang dapat

dimodernisasi adalah media pembelajaran. Salah satu media pembelajaran

modern yang saat ini marak digunakan adalah media pembelajaran berbasis

Flash. Idealnya, media pembelajaran berbasis Flash memiliki karakteristik

yang mumpuni baik dari aspek materi maupun desainnya, sehingga dapat

menumbuhkan motivasi siswa untuk belajar dan meningkatkan hasil belajar

siswa. Menurut Handhika (2012: 112), media pembelajaran berbasis Flash

memiliki keunggulan yaitu dapat memvisualisasikan teks dan gambar secara

dinamis, memiliki pemograman yang disebut dengan Action Script yang tidak

dimiliki oleh media berbasis ICT lain seperti Power Point. Media pembelajaran

berbasis Flash selain menampilkan animasi juga dapat menampilkan simulasi.

Power Point juga dapat menampilkan animasi dan simulasi, akan tetapi hanya

Page 18: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS …digilib.unila.ac.id/29149/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tahapan penelitian dan pengembangan media pembelajaran berbasis

2

dapat ditampilkan menggunakan hyperlink. Tombol navigasi yang dibuat

melalui program Flash juga lebih menarik karena dapat dimodifikasi dan diberi

Action Script yang dapat ditujukan ke scene atau frame manapun.

Dari hasil observasi di SMA Muhammadiyah 2 Bandar Lampung, diketahui

bahwa pembelajaran biologi pada materi sistem pencernaan manusia yang

dilakukan telah menggunakan media interaktif berbasis ICT seperti Power

Point dan Flash. Namun media pembelajaran berbasis Flash yang digunakan

tidak sesuai dengan kebutuhan siswa dan guru. Masih banyak kekurangan yang

terdapat dalam media pembelajaran berbasis Flash yang digunakan tersebut,

seperti materi pelajaran yang kurang kontekstual, tidak adanya video yang

berkaitan dengan materi pelajaran, serta desain interface yang kurang menarik

dan kurang interaktif sehingga hasil belajar peserta didik banyak yang belum

mencapai KKM pada materi sistem pencernaan manusia. Data yang diperoleh

menunjukkan bahwa rata-rata nilai siswa pada materi sistem pencernaan

manusia adalah 72,3, sedangkan KKM yang digunakan sebesar 78.

Berbagai kekurangan dari media pembelajaran berbasis Flash yang beredar

saat ini menimbulkan beberapa masalah yang dapat menghambat tercapainya

pembelajaran yang ideal. Siswa menjadi sulit memahami materi pelajaran yang

disampaikan karena materi di dalam media masih tidak sesuai dengan cakupan

materi yang seharusnya. Desain interface yang monoton dan terkesan kaku

membuat siswa menjadi tidak tertarik dalam belajar, selain itu media Flash

yang kurang interaktif membuat pembelajaran yang seharusnya menyenangkan

menjadi membosankan. Penelitian Harahap, Hasruddin, dan Julia (2015: 636)

Page 19: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS …digilib.unila.ac.id/29149/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tahapan penelitian dan pengembangan media pembelajaran berbasis

3

menyatakan bahwa kendala yang dihadapi sekolah, guru, dan siswa dalam

pembelajaran dimana siswa masih merasa kurang tertarik dengan penyajian

materi yang disampaikan guru dengan bahan ajar yang pasif seperti penyajian

Power Point dan buku paket. Maka dari itu, perlu adanya pengembangan pada

bagian isi materi, desain tempilan, serta interaktivitas media pembelajaran

berbasis Flash pada materi sistem pencernaan manusia.

Penggunaan media pembelajaran berbasis Flash dengan materi yang sesuai dan

desain tampilan yang menarik serta interaktif dapat menjadi solusi dalam upaya

peningkatan pemahaman siswa dalam pembelajaran biologi di sekolah

sehingga penggunaan media tersebut dapat membantu dalam meningkatkan

hasil belajar siswa pada materi sistem pencernaan manusia kelas Xl tahun

pelajaran 2016/2017.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut maka terdapat beberapa masalah yang

dapat diidentifikasi, antara lain:

1. Bagaimana tanggapan guru dan siswa terhadap produk pengembangan

media pembelajaran biologi berbasis Flash pada materi sistem pencernaan

manusia kelas XI tahun pelajaran 2016/2017?

2. Bagaimana efektivitas produk pengembangan media pembelajaran biologi

berbasis Flash untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi sistem

pencernaan manusia kelas XI tahun pelajaran 2016/2017?

Page 20: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS …digilib.unila.ac.id/29149/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tahapan penelitian dan pengembangan media pembelajaran berbasis

4

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari

penelitian ini untuk:

1. Mengetahui tanggapan guru dan siswa terhadap produk pengembangan

media pembelajaran biologi berbasis Flash pada materi sistem pencernaan

manusia kelas XI tahun pelajaran 2016/2017.

2. Mengetahui efektivitas produk pengembangan media pembelajaran biologi

berbasis Flash pada materi sistem pencernaan manusia kelas XI tahun

pelajaran 2016/2017.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi:

1. Peneliti, yaitu dapat menambah pengetahuan dalam pengembangan media

pembelajaran berbasis Flash pada materi sistem pencernaan.

2. Siswa, yaitu mendapat pengalaman belajar yang lebih variatif dan

membantu siswa dalam menguasi konsep materi sistem pencernaan

manusia.

3. Guru, yaitu dapat menambah referensi media yang dapat digunakan dalam

pembelajaran sistem pencernaan manusia.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini sebagai berikut:

1. Pengembangan adalah suatu proses inovasi yang dilakukan untuk

menyempurnakan kekurangan-kekurangan dari produk yang sudah ada.

Page 21: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS …digilib.unila.ac.id/29149/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tahapan penelitian dan pengembangan media pembelajaran berbasis

5

2. Pengembangan yang dimaksud adalah pembuatan media pembelajaran

biologi berbasis Flash pada materi sistem pencernaan manusia kelas XI IPA

sesuai dengan standar isi dari BSNP yang berisi uraian materi, game, video,

dan latihan soal.

3. Flash adalah produk animasi yang berisi gambar bergerak, tombol

interaktif, dan video.

4. Materi pokok yang disajikan adalah materi sistem pencernaan manusia

dalam mata pelajaran biologi pada siswa kelas XI IPA, pada K.D 3.3:

“Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses serta

kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem pencernaan makanan pada

manusia dan hewan (misalnya ruminansia)”.

5. Subjek uji coba terbatas pada penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 1 dan

XI IPA 2 SMA Muhammadiyah 2 Bandar Lampung.

F. Kerangka Pikir

Media pembelajaran berbasis Flash yang beredar saat ini masih memiliki

banyak kekurangan baik dalam aspek materi, tampilan, maupun

interaktivitas. Materi yang ada kurang kontekstual, tampilan yang masih

monoton karena pemilihan background, font, dan tombol navigasi kurang tepat,

serta kurang interaktif antara media dan user.

Kekurangan-kekurangan tersebut menjadikan siswa tidak tertarik dan semangat

dalam belajar sehingga hasil belajar siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 2

Bandar Lampung pada materi sistem pencernaan manusia masih rendah.

Page 22: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS …digilib.unila.ac.id/29149/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tahapan penelitian dan pengembangan media pembelajaran berbasis

6

Maka dari itu, perlu adanya pengembangan media pembelajaran berbasis Flash

agar materi lebih kontekstual, tampilan lebih menarik, dan menjadi lebih

interaktif.

Pada saat proses produksi juga dilakukan uji ahli materi, uji ahli media, uji ahli

bahasa, serta uji praktisi. Uji-uji tersebut bertujuan untuk memperoleh

tanggapan mengenai media pembelajaran berbasis Flash yang masih berupa

prototipe. Tanggapan para ahli dan praktisi tersebut akan dijadikan acuan untuk

merevisi prototipe media pembelajaran berbasis Flash yang sedang

dikembangkan guna menuju ke produk akhir yang lebih baik.

Produk akhir hasil pengembangan media pembelajaran berbasis Flash

selanjutnya digunakan dalam pembelajaran yang mengacu pada Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran yang telah disusun.

Pada proses pembelajaran, dilakukan uji kemenarikan untuk mengetahui

tingkat kemenarikan media pembelajaran berbasis Flash yang telah

dikembangkan. Tingkat kemenarikan ini yang dijadikan acuan layak atau

tidaknya media pembelajaran berbasis Flash hasil pengembangan digunakan

dalam pembelajaran materi sistem pencernaan manusia. Selain itu, juga

dilakukan uji efektivitas untuk mengetahui efektif atau tidaknya media

pembelajaran berbasis Flash hasil pengembangan digunakan sebagai media

belajar siswa pada materi sistem pencernaan manusia. Uji tersebut juga untuk

mengetahui adakah perbedaan antara kelas kontrol dan kelas eksperimen serta

mana yang lebih baik diantara kedua kelas tersebut.

Page 23: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS …digilib.unila.ac.id/29149/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tahapan penelitian dan pengembangan media pembelajaran berbasis

7

Dari proses pengembangan hingga digunakannya produk hasil pengembangan

media pembelajaran berbasis Flash tersebut diharapkan dapat meningkatkan

minat belajar siswa sehingga hasil belajar siswa kelas XI pada materi sistem

pencernaan manusia dapat mencapai KKM.

Gambar 1. Kerangka Pikir

G. Hipotesis

Hipotesis pada penelitian ini yaitu:

“Produk pengembangan media pembelajaran biologi berbasis Flash efektif

untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik pada materi sistem pencernaan

manusia kelas XI tahun pelajaran 2016/2017”

Media pembelajaran berbasis

Flash yang telah digunakan

memiliki kekurangan dari aspek

materi, tampilan, dan

interakivitas

Hasil belajar siswa masih

rendah

Pembelajaran

menggunakan produk

pengembangan media

pembelajaran berbasis

Flash

Pengembangan media

pembelajaran berbasis

Flash.

Produk hasil pengembangan

-Uji ahli materi

-Uji ahli media

-Uji ahli bahasa

-Uji praktisi

-Uji kemenarikan

-Uji efektivitas

Hasil belajar siswa

meningkat

Page 24: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS …digilib.unila.ac.id/29149/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tahapan penelitian dan pengembangan media pembelajaran berbasis

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Media Pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa Latin medias yang secara harfiah berarti

“tengah”, “perantara”, atau “pengantar”. Dalam bahasa Arab, media adalah

perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan (Arsyad,

2011: 3). Gagne (dalam Sadiman, dkk, 2008: 6) menyatakan bahwa media

adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat

merangsangnya untuk belajar. Sementara itu Briggs (dalam Sadiman, dkk,

2008: 6) berpendapat bahwa media adalah segala alat fisik yang dapat

menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar. Buku, film, kaset, film

bingkai adalah contoh-contohnya.

Batasan lain telah pula dikemukakan oleh para ahli yang sebagian diantaranya

akan diberikan berikut ini, (Association of Education and Communication

Technology/AECT) memberi batasan tentang media sebagai segala bentuk dan

saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi. Disamping

sebagai sistem penyampai atau pengantar, media yang sering diganti dengan

kata mediator menurut Fleming (dalam Arsyad, 2011: 3-4) adalah penyebab

atau alat yang turut campur tangan dalam dua pihak dan mendamaikannya.

Dengan istilah mediator, media menunjukkan fungsi atau perannya yaitu

Page 25: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS …digilib.unila.ac.id/29149/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tahapan penelitian dan pengembangan media pembelajaran berbasis

9

mengatur hubungan yang efektif antara dua pihak utama dalam proses belajar

siswa dan isi pelajaran. Menurut Asosiasi Pendidikan Nasional (National

Education Association/NEA) dikatakan bahwa media adalah bentuk-bentuk

komunikasi baik tercetak maupun audio visual serta peralatannya. Media

hendaknya dapat dimanipulasi, dapat dilihat, didengar dan dibaca. Apapun

batasan yang diberikan, ada persamaan-persamaan diantaranya yaitu bahwa

media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan

dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan,

perhatian, dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses

belajar terjadi (Sadiman, dkk, 2008: 6-7).

Dalam usaha memanfaatkan media sebagai alat bantu, Edgar Dale (dalam

Sadiman, dkk, 2008: 7-8) mengadakan klasifikasi pengalaman menurut tingkat

dari yang paling kongkrit ke yang paling abstrak. Klasifikasi tersebut kemudian

dikenal dengan nama kerucut pengalaman (Cone of experience) dari Edgar

Dale dan pada saat itu dianut secara luas dalam menentukan alat bantu apa

yang paling sesuai untuk pengalaman belajar tertentu.

Gambar 2. Kerucut Pengalaman Belajar Edgar Dale

Abstrak

Konkret

Page 26: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS …digilib.unila.ac.id/29149/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tahapan penelitian dan pengembangan media pembelajaran berbasis

10

B. Pemilihan Media Pembelajaran

Salah satu hal yang harus diperhatikan sebelum menggunakan media adalah

bagaimana pemilihan media tersebut. Menurut Ely (dalam Sadiman, dkk, 2008:

85) mengatakan bahwa pemilihan media seyogyanya tidak terlepas dari

konteksnya bahwa media merupakan komponen dari sistem instruksional

secara keseluruhan. Karena itu, meskipun tujuan dan isinya sudah diketahui,

faktor-faktor lain seperti karakteristik siswa, strategi belajar-mengajar,

organisasi kelompok belajar, alokasi waku dan sumber, serta prosedur

penilaiannya juga perlu dipertimbangkan. Sebagai pendekatan yang memenuhi

selera pemakai (misalnya siswa dan guru).

Dalam hubungan ini Dick dan Carey (Sadiman, dkk, 2008: 86) menyebutkan

bahwa di samping kesesuaian dengan tujuan perilaku belajarnya, setidaknya,

masih ada empat faktor lagi yang perlu dipertimbangkan dalan pemilihan

media. Pertama adalah ketersediaan sumber setempat. Artinya, bila media yang

bersangkutan tidak terdapat pada sumber-sumber yang ada, harus dibeli atau

dibuat sendiri. Kedua adalah apakah untuk membeli atau memproduksi sendiri

tersebut ada dana, tenaga dan fasilitasnya. Ketiga adalah faktor yang

menyangkut keluwesan, kepraktisan dan ketahanan media yang bersangkutan

untuk waktu yang lama. Artinya media bisa digunakan di mana pun dengan

peralatan yang ada di sekitarnya dan kapan pun serta mudah dijining dan

dipindahkan.

Faktor yang terakhir adalah efektivitas biayanya dalam jangka waktu yang

panjang. Ada sejenis media yang biaya produksinya mahal (seperti program

Page 27: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS …digilib.unila.ac.id/29149/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tahapan penelitian dan pengembangan media pembelajaran berbasis

11

film bingkai). Namun bila dilihat kestabilan materi dan penggunaan yang

berulang-ulang untuk jangka waktu yang panjang progam film bingkai

mungkin lebih murah dari media yang biaya produksinya murah (misalnya

brosur) tetapi setiap waktu materinya berganti.

Hakikat dari pemilihan media pada akhirnya adalah keputusan untuk memakai,

tidak memakai, atau mengadaptasi media yang bersangkutan (Sadiman, dkk,

2008: 86).

C. Kegunaan Media Pembelajaran

Secara umum media pendidikan mempunyai kegunaan sebagai berikut:

(1) Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbal (dalam

bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka).

(2) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera, seperti misalnya:

a. objek yang terlalu besar-bisa digantikan dengan realita, gambar, film

bingkai film, atau model;

b. objek yang kecil dibantu dengan proyektor mikro, film bingkai, film,

atau gambar;

c. gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat, dapat dibantu dengan

timelapse atau high-speed photography;

d. kejadian atau peristiwa yang terjadi di masa lalu bisa ditampilkan lagi

lewat rekaman film, video, film bingkai, foto maupun secara verbal;

e. objek yang terlalu kompleks (misalnya mesin-mesin) dapat disajikan

dengan model, diagram, dan lain-lain, dan

Page 28: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS …digilib.unila.ac.id/29149/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tahapan penelitian dan pengembangan media pembelajaran berbasis

12

f. konsep yang terlalu luas (gunung berapi, gempa bumi, iklim, dan lain-

lain) dapat divisualkan dalam bentuk film, lilm bingkai, gambar, dan

lain-lain.

(3) Penggunaan media pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi

sikap pasif anak didik. Dalam hal ini media pendidikan berguna untuk:

a. menimbulkan kegairahan belajar;

b. memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik dengan

lingkungan dan kenyataan;

c. memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan

dan minatnya.

(4) Dengan sifat yang unik pada tiap siswa ditambah lagi dengan lingkungan

dan pengalaman yang berbeda, sedangkan kurikulum dan materi

pendidikan ditentukan sama untuk setiap siswa, maka guru banyak

mengalami kesulitan bilamana semuanya itu harus diatasi sendiri. Hal ini

akan lebih sulit bila latar belakang lingkungan guru dengan siswa juga

berbeda. Masalah ini dapat diatasi dengan media pendidikan, yaitu dengan

kemampuannya dalam:

a. memberikan perangsang yang sama;

b. mempersamakan pengalaman;

c. menimbulkan persepsi yang sama (Sadiman, dkk, 2008: 17-18).

D. Ciri Media Pembelajaran

Ciri media pembelajaran adalah karakteristik yang dimiliki media pembelajaran.

Gerlach dan Ely (dalam Arsyad, 2011: 12) mengemukakan tiga ciri media yang

Page 29: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS …digilib.unila.ac.id/29149/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tahapan penelitian dan pengembangan media pembelajaran berbasis

13

merupakan petunjuk mengapa media digunakan dan apa-apa saja yang dapat

dilakukan oleh media yang mungkin guru tidak mampu (atau kurang efisien)

melakukannya.

a. Ciri Fiksatif (Fixative Property)

Ciri ini menggambarkan kemampuan media merekam, menyimpan,

melestarikan, dan merekonstruksi suatu peristiwa atau objek. Suatu

peristiwa atau objek dapat diurut dan disusun kembali dengan media seperti

fotografi, video tape, audio tape, disket komputer, dan film. Suatu objek

yang telah diambil gambarnya (direkam) dengan kamera atau video kamera

dengan mudah dapat direproduksi dengan mudah kapan saja diperlukan.

Dengan ciri tiksatif ini, media memungkinkan suatu rekaman kejadian atau

objek yang terjadi pada satu waktu tertentu ditransportasikmi tanpa

mengenal waktu.

Ciri ini amat penting bagi guru karena kejadian-kejadian atau objek yang

telah direkam atau disimpan dengan format media yang ada dapat

digunakan setiap saat. Peristiwa yang kejadiannya hanya sekali (dalam satu

dekade atau satu abad) dapat diabadikan dan disusun kembali untuk

keperluan pembelajaran. Prosedur laboratorium yang rumit dapat direkam

dan diatur untuk kemudian direproduksi berapa kali pun pada saat

diperlukan. Demikian pula kegiatan siswa dapat direkam untuk kemudian

dianalisis dan dikritik oleh siswa sejawat baik secara perorangan maupun

secara kelompok.

Page 30: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS …digilib.unila.ac.id/29149/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tahapan penelitian dan pengembangan media pembelajaran berbasis

14

b. Ciri Manipulatif (Manipulative Property)

Transformasi suatu kejadian atau objek dimungkinkan karena media

memiliki ciri manipulatif. Kejadian yang memakan waktu berhari-hari dapat

disajikan kepada siswa dalam waktu dua atau tiga menit dengan teknik

pengambilan gambar time-lapse recording. Misalnya, bagaimana proses

larva menjadi kepompong kemudian menjadi kupu-kupu dapat dipercepat

dengan teknik rekaman fotografi tersebut. Di samping dapat dipercepat,

suatu kejadian dapat pula diperlambat pada saat menayangkan kembali hasil

suatu rekaman video. Misalnya, proses loncat galah atau reaksi kimia dapat

diamati melalui bantuan kemampuan manipulatif dari media. Demikian

pula, suatu aksi gerakan dapat direkam dengan foto kamera untuk foto. Pada

rekaman gambar hidup (video, motion film) kejadian dapat diputar mundur.

Media (rekaman video atau audio) dapat diedit sehingga guru hanya

menampilkan bagian-bagian penting utama dari ceramah. pidato, atau

urutan suatu kejadian dengan memotong bagian-bagian yang tidak

diperlukan. Kemampuan media dari ciri manipulatif memerlukan perhatian

sungguh-sungguh karena apabila terjadi kesalahan dalam pengaturan

kembali urutan kejadian atau pemotongan bagian-bagian yang salah, maka

akan terjadi pula kesalahan penafsiran yang tentu saja akan membingungkan

dan bahkan menyesatkan sehingga dapat mengubah sikap mereka ke arah

yang tidak diinginkan.

Manipulasi kejadian atau objek dengan jalan mengedit hasil rekaman dapat

menghemat waktu. Proses penanaman dan panen gandum, pengolahan

Page 31: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS …digilib.unila.ac.id/29149/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tahapan penelitian dan pengembangan media pembelajaran berbasis

15

gandum menjadi tepung, dan penggunaan tepung untuk membuat roti dapat

dipersingkat waktuya dalam suatu urutan rekaman video atau film yang

mampu menyajikan infomasi yang cukup bagi siswa untuk mengetahui asal-

usul dan proses dari penanaman bahan baku tepung hingga menjadi roti.

c. Ciri Distributif ( Distributive Property)

Ciri distributif dari media memungkinkan suatu objek atau kejadian

ditransportasikan melalui ruang, dan secara bersamaan kejadian tersebut

disajikan kepada sejumlah besar siswa dengan stimulus pengalaman yang

relatif sama mengenai kejadian itu. Dewasa ini, distribusi media tidak hanya

terbatas pada satu kelas atau beberapa kelas pada sekolah-sekolah di suatu

wilayah tertentu, tetapi juga media itu misalnya rekaman video, audio,

disket komputer dapat disebar ke seluruh penjuru tempat yang diinginkan

kapan saja.

Sekali informasi direkam dalam format media apa saja, ia dapat

direproduksi seberapa kali pun dan siap digunakan secara bersamaan di

berbagai tempat atau digunakan secara berulang-ulang di suatu tempat.

Konsistensi infomasi yang telah direkam akan terjamin sama atau hampir

sama dengan aslinya (Arsyad, 20l1: 12-14).

E. Macromedia Flash

Macromedia Flash 8 merupakan software yang dirancang untuk membuat

animasi berbasis vektor dengan hasil yang mempunyai ukuran yang kecil.

Awalnya software ini memang diarahkan rmtuk membuat animasi atau aplikasi

Page 32: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS …digilib.unila.ac.id/29149/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tahapan penelitian dan pengembangan media pembelajaran berbasis

16

berbasis internet (online). Tetapi pada perkembangannya banyak digunakan

untuk membuat animasi atau aplikasi yang bukan berbasis internet (offline)

(Adrianto, 2010: 11).

Saat membuka situs atau halaman internet tertentu, biasanya terdapat animasi

objek grafis yang bergerak dari besar menjadi kecil, dari terang menjadi redup,

dari bentuk satu menjadi bentuk lain, dan masih banyak lagi yang lain. Adapun

animasi-animasi objek grafis tersebut dapat dikerjakan dengan Macromedia

Flash. Macromedia Flash merupakan standar profesional yang digunakan

untuk membuat animasi di web. Sejak keberadaannya pertama kali dan

digunakan oleh beberapa situs web untuk membuat animasi intro dan

permainan, sehingga membuat banyak orang tertarik untuk menggunakannya.

Macromedia Flash juga mengenalkan bagaimana membuat movie clip, animasi

frame, animasi tween motion, serta perintah action script-nya. Beberapa

kemampuan Macromedia Flash lainya adalah sebagai berikut:

1) Dapat membuat animasi gerak (motion tween), perubahan bentuk (shape

tween), perubahan dan transparansi warna (color eject tween).

2) Dapat membuat animasi masking (efek menutupi sebagian objek yang

terlihat) dan animasi motion guide (animasi mengikuti jalur).

3) Dapat membuat tombol interaktif dengan sebuah movie atau objek yang

lain.

4) Dapat membuat animasi logo, animasi form, presentasi multimedia, game,

kuis interaktif, simulasi/visualisasi.

5) Dapat dikonversi dan di-publish ke dalam beberapa tipe seperti *.swf,

*.html, *.gif, *.jpg, *.png. *.exe dan *.mov. (Asyhar, 2012: 187).

Page 33: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS …digilib.unila.ac.id/29149/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tahapan penelitian dan pengembangan media pembelajaran berbasis

17

Menurut Setiawan (2008: 2), Animasi pada Macromedia Flash sama halnya

dengan film secara fisik, yang tersusun dari banyak frame dengan gambar-

gambar penyusunnya. Frame yang mendefinisikan adanya perubahan pada

objek disebut dengan keyrame. Dalam dunia animasi web, teknologi Flash kini

seolah meraja dengan keunggulan-keunggulan yang ditonjolkan membuat

hampir semua hal yang terlihat rumit menjadi sedemikian simple dan gampang.

Dukungan terhadap Macromedia Flash belakangan ini semakin luas, format

Flash Movie *.SWF kini dapat dibuat tidak hanya oleh Macromedia Flash

saja. Aplikasi lain kini memasukkan *.SWF sebagai format file yang dapat

diekspor dari aplikasi tersebut, misalnya Adobe Illustrator atau Corel Draw.

Jika anda telah membuat gambar pada aplikasi-aplikasi tersebut, anda dapat

langsung mengekspornya ke dalam Flash. Tidak hanya aplikasi, bahkan kini

scripting PHP pun dapat memuat format *.SWF. Sesungguhnya Macromedia

Flash MX adalah sebuah program standar untuk pembuatan animasi high-

impact berbasis web.

Pada dasarnya, Macromedia Flash membagi animasi dalam 2 metode, yaitu:

1. Frame by frame animation

Yaitu pembuatan animasi dengan cara melakukan perubahan objek pada

setiap frame secara manual, sehingga dihasilkan perubahan gambar yang

teratur. Metode ini biasanya digunakan pada animasi dengan perubahan

bentuk objek secara terus-menerus. Misalnya, film kartun.

2. Tweened animation

Yaitu pembuatan animasi dengan cara menentukan dua poin keadaan pada

objek awal dan akhir, sedangkan Macromedia Flash membuat rangkaian

Page 34: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS …digilib.unila.ac.id/29149/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tahapan penelitian dan pengembangan media pembelajaran berbasis

18

gerakan diantaranya. Animasi yang dihasilkan menggunakan metode ini

adalah gerakan yang halus, perubahan letak, ukuran, rotasi, bentuk, maupun

warna (Setiawan, 2008: 2).

Flash juga merupakan salah satu multimedia interaktif. Multimedia dapat

diartikan sebagai penggunaan beberapa media yang berbeda untuk

menggabungkan dan menyampaikan informasi dalam bentuk text, audio,

grafik, animasi, dan video (Rachmat dan Roswanto, 2006: 1).

Multimedia didefinisikan oleh Vaughan (dalam Binanto, 2010: 2) sebagai

kombinasi teks, seni, suara, gambar, animasi, dan video yang disampaikan

dengan kompter atau dimanipulasi secara digital dan dapat disampaikan

dan/atau dikontrol secara interaktif.

Page 35: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS …digilib.unila.ac.id/29149/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tahapan penelitian dan pengembangan media pembelajaran berbasis

III. METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Muhammadiyah 2 Bandar Lampung pada

bulan Juli 2017.

B. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA di SMA

Muhammadiyah 2 Bandar Lampung. Sampel dalam penelitian ini diambil dengan

menggunakan teknik purposive sampling berdasarkan sekolah yang telah memakai

media pembelajaran elektronik seperti Power Point dan Flash. Sehingga diperoleh

kelas XI IPA 1 yang berjumlah 34 siswa sebagai kelas eksperimen dan kelas XI

IPA 2 yang juga berjumlah 34 siswa sebagai kelas kontrol.

C. Desain Penelitian

Desain penelitian ini mengacu pada desain Penelitian dan Pengembangan

(Research and Development). Menurut Sugiyono (2012: 297), metode penelitian

dan pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan

produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut. Berikut ini merupakan

Page 36: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS …digilib.unila.ac.id/29149/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tahapan penelitian dan pengembangan media pembelajaran berbasis

20

langkah-langkah penggunaan metode Research and Development (R&D) menurut

Sugiyono (2012: 297) : (l) Potensi dan Masalah, (2) Pengumpulan Data, (3) Desain

Produk, (4) Validasi Desain, (5) Revisi Desain, (6) Uji Coba Produk, (7) Revisi

Produk, (8) Uji Coba Pemakaian, (9) Revisi Produk, (10) Produksi Massal. Pada

penelitian hanya dilakukan sampai tahap revisi produk setelah uji coba produk

secara terbatas. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan waktu dan keahlian peneliti

untuk melakukan tahap-tahap selanjutnya.

Pengembangan dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2016/2017 di SMA

Muhammadiyah 2 Bandar Lampung. Sasaran pengembangan adalah media

pembelajaran berbasis Flash pada materi sistem pencernaan kelas X1 IPA yang

dikeluarkan oleh Pustekkom Depdikbud. Subjek uji coba terdiri dari ahli di bidang

isi atau materi, ahli di bidang media atau desain media pembelajaran, ahli di

bidang bahasa, praktisi dari guru biologi SMA kelas XI, dan uji coba terhadap

siswa kelas XI IPA 1 dan XI IPA 2 SMA Muhammadiyah 2 Bandar Lampung.

D. Prosedur Penelitian

Pada penelitian dan pengembangan terdapat tiga tahap alur penelitian secara garis

besar, yaitu (1) Studi Pendahulan, (2) Pengembangan Produk, dan (3) Uji Coba

Produk. Pada penelitian ini prosedur pengembangan dibatasi sampai pada tahap 3

untuk menghasilkan produk akhir prototipe IV. Proses pengembangan media

pembelajaran berbasis Flash ini dilaksanakan berdasarkan langkah-langkah

Page 37: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS …digilib.unila.ac.id/29149/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tahapan penelitian dan pengembangan media pembelajaran berbasis

21

pengembangan Research and Development yang diadaptasi dari Sugiyono (2012:

297-311) yaitu:

Gambar 3. Alur penelitian Research and Development media pembelajaran berbasis

Flash pada materi sistem pencernaan manusia (Sugiyono, 2012: 311).

Analisis kebutuhan

program-program

pengembangan

Studi Lapangan

Studi Literatur

Draft

Pengembangan

Desain Flash

(Prototipe I)

Validasi Desain

(Prototipe II)

Revisi Desain

(Prototipe III)

Uji satu-satu dan

uji coba kelompok

kecil

Revisi Produk

(Prototipe IV)

Tahap 1. Studi

Pendahuluan

Tahap 2. Studi

Pengembangan

Tahap 3. Evaluasi

Page 38: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS …digilib.unila.ac.id/29149/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tahapan penelitian dan pengembangan media pembelajaran berbasis

22

a. Studi Pendahuluan

1. Studi Lapangan

Studi lapangan merupakan tahapan untuk mengumpulkan informasi

mengenai karakteristik media pembelajaran berbasis Flash yang sudah ada

dan karakteristik media pembelajaran berbasis Flash baru yang dibutuhkan

sebagai media pembelajaran. Studi lapangan dilakukan di SMA

Muhammadiyah 2 Bandar Lampung dengan cara penyebaran angket

kepada guru biologi dan siswa.

Studi lapangan juga dilakukan untuk memperoleh informasi mengenai

bagaimana kekurangan dari media pembelajaran berbasis Flash yang sudah

ada sehingga diperoleh draf yang digunakan sebagai acuan dalam

melaksanakan pengembangan terhadap media pembelajaran berbasis

Flash. Hasil studi lapangan menunjukkan bahwa masih terdapat

kekurangan pada media pembelajaran berbasis Flash yang telah beredar

yaitu materi yang kurang kontekstual, tampilan yang monoton, dan kurang

interaktif sehingga menyebabkan siswa kurang tertarik dalam pembelajaran

dan hasil belajarnya rendah.

2. Studi Literatur

Studi literatur dilakukan untuk mengumpulkan informasi mengenai

karakteristik, kelebihan, serta kekurangan media pembelajaran berbasis

Page 39: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS …digilib.unila.ac.id/29149/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tahapan penelitian dan pengembangan media pembelajaran berbasis

23

Flash yang sudah ada melalui literatur yang ada sehingga diperoleh draf

sebagai acuan dalam pengembangan terhadap media pembelajaran

berbasis Flash.

b. Pengembangan

Pengembangan media pembelajaran berbasis Flash meliputi penyusunan draf,

pembuatan desain, dan validasi desain.

1) Penyusunan Draf Media Pembelajaran Berbasis Flash

Hasil dari studi literatur dan studi lapangan digunakan sebagai draf awal

pengembangan untuk menentukan format dan tampilan serta isi untuk

mendesain media pembelajaran berbasis Flash yang dikembangkan. Dari

hasil studi diperoleh adanya kekurangan pada media pembelajaran berbasis

Flash yang saat ini beredar. Media pembelajaran berbasis Flash pada

materi sistem pencernaan manusia yang dikeluarkan oleh Pustekkom

Depdikbud desain tampilannya masih monoton dan kurang interaktif serta

materi yang ada pada media pembelajaran tersebut kurang kontekstual.

Oleh karena itu, penulis bermaksud untuk mengembangkan bagian isi atau

materi dan juga tampilan dari media Flash yang saat ini beredar. Bagian

materi akan ditambahkan video dan narasi dan untuk tampilan akan

difokuskan pada pemilihan font, background, serta tombol navigasi yang

lebih interaktif.

Page 40: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS …digilib.unila.ac.id/29149/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tahapan penelitian dan pengembangan media pembelajaran berbasis

24

Agar dapat mengembangkan media pembelajaran berbasis Flash yang

berupa teks serta dapat memvisualisasikan materi sistem pencernaan

manusia dalam bentuk animasi Flash dan video, peneliti menggunakan

perangkat lunak (software) berbasis Windows yaitu Macromedia Flash 8,

Corel Draw X7, Adobe Photoshop CS 6, Windows Movie Maker,

Ashampoo My Autoplay dan Bandicam.

Langkah-langkah yang dilakukan untuk mendesain media pembelajaran

berbasis Flash ini sebagai berikut:

a. Menentukan konsep media pembelajaran berbasis Flash yang akan

dikembangkan. Konsep ini meliputi tampilan dan tata letak konten.

b. Penyusunan media pembelajaran berbasis Flash dengan melakukan

pemilihan atau pembuatan gambar latar belakang pada tampilan

homescreen yang dapat menghantarkan siswa kepada materi yaitu

sistem pencernaan manusia. Selain itu, juga dilakukan pemilihan jenis,

warna, dan ukuran huruf. Penyusunan media pembelajaran ini

menggunakan program Macromedia Flash 8 dan Adobe Flash CS 6,

sedangkan pembuatan dan pengeditan gambar menggunakan program

Corel Draw dan Adobe Photoshop CS 6. Produk yang telah dihasilkan

dalam hal ini disebut Prototipe 1.

Page 41: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS …digilib.unila.ac.id/29149/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tahapan penelitian dan pengembangan media pembelajaran berbasis

25

2) Uji Ahli Materi

Uji ahli materi merupakan evaluasi formatif 1 bertujuan untuk

mengevaluasi kelengkapan materi, kebenaran materi, sistematika materi

dan berbagai hal yang terkaitan dengan materi seperti glosarium, jumlah

soal-soal latihan serta kesesuaian soal-soal dengan materi.

Dalam melaksanakan uji ahli materi, peneliti memilih dosen dengan

beberapa kriteria diantaranya yaitu memahami isi angket dan dapat

menjawab dengan tepat, memahami rencana pelaksanaan pembelajaran

biologi SMA, memahami materi biologi SMA, serta memiliki latar

belakang pendidikan biologi.

Tabel 1. Kisi-kisi uji ahli materi

Aspek yang diamati Indikator

Standar Kompetensi dan

Kompetensi Dasar

1. Materi sesuai dengan Standar kompetensi

2. Materi sesuai dengan Kompetensi dasar

Tujuan pembelajaran Tujuan pembelajaran sesuai dengan SK dan KD

Materi yang disajikan 1. Materi pembelajaran dipaparkan secara sistematis

2. Materi yang dipaparkan berkesinambungan

3. Pengemasan materi belajar ke dalam unit-unit kecil / sub bab

sudah sesuai

4. Aplikasi dari materi yang dipaparkan berkaitan dengan

kehidupan sehari-hari

5. Gambar atau video sesuai dengan materi

Contoh soal dan soal latihan 1. Setiap contoh soal sesuai dengan materi

2. Soal latilian lengkap dengan kunci jantan dan umpan telik

sudah sesuai

Pustaka 1. Flash dilengkapi dengan daftar pustaka yang sesuai dapat

dintjuk oleh siswa

2. Flash dilengkapi dengan faktor penunjang materi

pembelajaran seperti glosarium

Sumber: dimodifikasi dari Dewantara (2014: 23).

Page 42: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS …digilib.unila.ac.id/29149/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tahapan penelitian dan pengembangan media pembelajaran berbasis

26

3) Uji Ahli Media

Uji ahli media merupakan evaluasi formatif 2 yang dilakukan setelah

evaluasi formatif 1. Evaluasi ini dilakukan oleh ahli desain media

pembelajaran dengan menggunakan angket. Evaluasi ini dilakukan untuk

mengetahui kesesuaian desain produk dengan materi pembelajaran juga

untuk mengetahui kesesuaian penempatan tombol, tampilan, action script,

pengaturan layer, dan pengaturan navigasi pada Flash. Dalam

melaksanakan uji ahli media, peneliti memilih dosen dengan beberapa

kriteria diantaranya yaitu memahami isi angket dan dapat menjawab

dengan tepat, berpengalaman dalam mengoperasikan Flash, serta

mengajar mata kuliah pembelajaran berbasis ICT atau yang linier dengan

teknologi pendidikan. Setelah mengalami evaluasi formatif 2 maka

diperoleh saran-saran perbaikan dari desain media pembelajaran untuk

menuju Prototipe II.

Page 43: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS …digilib.unila.ac.id/29149/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tahapan penelitian dan pengembangan media pembelajaran berbasis

27

Tabel 2. Kisi-kisi uji ahli media

Aspek yang diamati Indikator

Font, spasi, dan

bentuk huruf

1. Font yang digunakan sesuai dengan desain

2. Variasi huruf yang digunakan sesuai

3. Spasi yang dipakai sesuai dengan tata letak desain

4. Perbandingan huruf yang digunakan proporsional

5. Penggunaan huruf dan warna dalam penulisan Flash sesuai

Tata letak/layout 1. Tata letak gambar atau video pendukung materi pembelajaran sesuai

2. Tata letak materi pembelajaran sistematis

Kesesuaian

Gambar

1. Gambar atau video pendukung yang terdapat di dalam Flash

berkesuaian dengan materi pembelajaran

2. Ukuran gambar atau video proporsional

3. Warna gambar atau video kontras dengan warna desain Flash

Kemampuan

memotivasi

siswa

Flash memotivasi dan memudahkan siswa dalam memahami materi

pelajaran sistem pencernaan manusia

Interaktivitas 1. Pilihan menu Flash sesuai

2. Tombol hyperlink dalam Flash sesuai

Sumber: dimodifikasi dari Dewantara (2014: 24).

4) Uji Ahli Bahasa

Evaluasi ini merupakan evaluasi formatif 3 yang dilakukan oleh ahli bahasa

dengan menggunakan angket. Evaluasi ini dilakukan untuk mengetahui

ketepatan pemilihan atau pemakaian kata yang digunakan, koherensi antar

kalimat dalam sebuah paragraf, serta kesesuaian ejaan yang digunakan.

Tabel 3. Kisi-kisi uji ahli bahasa

Aspek yang diamati Indikator

Diksi Pemilihan kata yang digunakan sudah tepat

Kalimat 1. Unsur-unsur pembangun kalimat lengkap

2. kalimat yang digunakan logis

Paragraf

1. Ada kalimat utama dalam paragraf dan kalimat utama tidak lebih

dari satu

2. koherensi antar kalimat dalam sebuah paragraf tepat

Ejaan

1. Penggunaan huruf kapital dan italic sesuai

2. Penulisan kata imbuhan, kata ulang, kata gabung dan kata depan

sesuai dengan ejaan

3. Penulisan angka dan lambang bilangan sesuai dengan ejaan

4. Penulisan singkatan atau akronim sesuai dengan ejaan

Sumber: dimodifikasi dari Dewantara (2014: 24).

Page 44: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS …digilib.unila.ac.id/29149/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tahapan penelitian dan pengembangan media pembelajaran berbasis

28

Dalam melaksankan uji ahli bahasa, peneliti memilih dosen dengan

beberapa kriteria diantaranya yaitu memahami isi angket dan dapat

menjawab dengan tepat, berpengalaman dalam melakukan evaluasi di

bidang bahasa, serta mengajar mata kuliah dalam bidang bahasa.

5) Uji Praktisi

Uji praktisi merupakan evaluasi formatif 4 yang dilakukan untuk

mengetahui kesesuaian materi, tampilan, serta kemenarikan media Flash

sistem pencernaan manusia dengan menggunakan angket. Dalam

pelaksanakan uji praktisi, peneliti memilih guru dengan teterapa kriteria

diantaranya yaitu memuhami isi angket dan dapat menjawab dengan tepat,

memahami materi sistem pencernaan manusia, selain itu guru yang dipilih

sebagai responden adalah guru yang mengajar mata pelajaran biologi yang

memiliki latar belakang pendidikan biologi.

Hasil uji yang telah dilakukan dinamakan Prototipe II dan kemudian hasil

uji praktisi ini disempurnakan sesuai rekomendasi perbaikan untuk

validasi. Hasil perbaikan ini disebut Prototipe III.

Page 45: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS …digilib.unila.ac.id/29149/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tahapan penelitian dan pengembangan media pembelajaran berbasis

29

Tabel 4. Kisi-kisi uji praktisi

Aspek yang diamati Indikator

Standar Kompetensi dan Kompetensi

Dasar

1. Materi sesuai dengan Standar kompetensi

2. Materi sesuai engan Kompetensi dasar

Tujuan pembelajaran Tujuan pembelajaran sesuai dengan SK dan KD

Materi yang disajikan dalam Flash

1. Pengemasan materi belajar ke dalam unit-unit

kecil/sub bab sudah sesuai

2. Aplikasi dari materi yang dipaparkan berkaitan

dengan kehidupan sehari-hari

Contoh soal dan soal latihan

1. Setiap contoh soal sesuai dengan materi pembelajaran

2. Soal latihan yang diberikan lengkap dengan kunci

jawaban dan umpan balik

Pustaka

1. Flash dilengkapi dengan faktor penunjang materi

pembelajaran seaperti glosarium

2. Flash dilengkapi dengan daftar pustaka

Layout Layout Flash menarik untuk digunakan dalam

pembelajaran

Bahasa Pemilihan kata dan penyusunan paragraf sudah tepat

Kemampuan memotivasi dan

memudahkan siswa

1. Flash memotivasi siswa dalam memahami materi

pelajaran sistem pencernaan manusia.

2. Flash memudahkan siswa dalam memahami materi

pelajaran sistem pencernaan manusia.

Sumber: dimodifikasi dari Dewantara (2014: 25).

c. Evaluasi

Kegiatan evaluasi dalam pengembangan media pembelajaran berbasis Flash

ini dititikberatkan pada kegiatan evaluasi formatif yang merupakan tahap

untuk menilai bagaimana karakteristik media pembelajaran berbasis Flash

yang sesuai dan efektivitas media pembelajaran berbasis Flash yang telah

dihasilkan. Evaluasi ini dilaksanakan dengan menggunakan angket dan tes.

1) Uji Kemenarikan Media Pembelajaran Berbasis Flash

Merupakan evaluasi formatif 5 yang dilakukan dengan menggunakan

angket yang diberikan kepada siswa untuk mengetahui tingkat kemenarikan

Page 46: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS …digilib.unila.ac.id/29149/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tahapan penelitian dan pengembangan media pembelajaran berbasis

30

media pembelajaran berbasis Flash hasil pengembangan yang telah

dihasilkan. Uji ini dilakukan setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran

yang telah disusun dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

dengan menggunakan media pembelajaran berbasis Flash hasil

pengembangan.

2) Uji Efektivitas Media Pembelajaran Berbasis Flash

Uji efektivrtas merupakan evaluasi formatif 6 yang dilakukan terhadap

siswa kelas XI IPA untuk mengevalusi efektivitas penggunaan media

pembelajaran berbasis Flash yang telah dihasilkan. Untuk mengetahui

efektivitas penggunaan media pembelajaran terbasis Flash hasil

pengembangan dilakukan evaluasi belajar berupa tes pada siswa diakhir

materi pembelajaran. Hasil evaluasi formatif 6 digunakan untuk merevisi

Prototipe III yang selanjutnya menghasilkan Prototipe IV yang merupakan

produk akhir pengembangan.

E. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan instrumen angket dan

tes.

a. Angket

Instrumen angket digunakan untuk mengumpulkan data tentang kesesuaian

desain, isi materi sistem pencernaan manusia, dan tata bahasa pada media

pembelajaran berbasis Flash jang telah dikembangkan. Instrumen angket

Page 47: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS …digilib.unila.ac.id/29149/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tahapan penelitian dan pengembangan media pembelajaran berbasis

31

digunakan pada uji ahli materi, uji ahli media, uji ahli bahasa, uji praktisi, dan

uji kemenarikan. Selain itu, angket juga digunakan pada studi lapangan. Angket

yang digunakan merupakan angket tertutup dengan dua alternalif jawaban yaitu

“Ya” dan “Tidak", kecuali pada angket uji ahli bahasa yang merupakan angket

terbuka.

b. Tes

Instrumen tes digunakan untuk mengetahui efektivitas produk hasil

pengembangan media pembelajaran berbasis Flash sistem pencernaan manusia.

Tes ini merupakan tes objektif yang berbentuk pilihan jamak dengan lima

alternatif pilihan pada setiap butir soal, yaitu a, b. c, d. dan e. Tes tersebut

disusun berdasarkan ranah kognitif Bloom edisi revisi pada jenjang C1

(mengingat), C2 (memahami), C3 (menerapkan), C4 (menganalis), dan C5

(mengevaluasi).

Instrumen tes terdiri dari 25 item soal dan dilakukan dua kali tes pada masing-

masing kelas. Tes pertama yang diberikan kepada siswa sebelum

dilakukannya pembelajaran (pretest) dan tes kedua diterikan kepada siswa

setelah dilakukannya pembelajaran (posttest). Soal yang digunakan pada saat

pretest dan posttest merupakan soal yang sama agar tidak ada pengaruh

perbedaan kualitas soal.

Instrumen tes diadopsi dari Khoiriah (2015: 118-122) yang telah diuji validitas,

reliabilitas, taraf kesukaran, dan daya pembeda sehingga dapat dijadikan

sebagai alat ukur pada uji efektivitas.

Page 48: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS …digilib.unila.ac.id/29149/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tahapan penelitian dan pengembangan media pembelajaran berbasis

32

F. Teknik Analisis Data

Untuk mengetahui efektivitas media pembelajaran berbasis Flash digunakan data

nilai pretest dan postest. Pada pertemuan pertama diambil nilai pretest pada kelas

eksperimen maupun kontrol, pada akhir pertemuan kedua diambil nilai postest

untuk kedua kelas. Soal pretest maupun postest berupa soal pilihan jamak. Teknik

penskoran nilai pretest dan postest yaitu:

S=

Keterangan:

S = Nilai yang diharapkan (dicari); R = Jumlah skor dari item atau soal yang

dijawab benar; N = Jumlah skor maksimum dari tes terebut (Purwanto, 2008:

112).

Nilai pretest, postest, dan N-gain pada kelas eksperimen dan kontrol dianalisis

menggunakan program SPSS versi 18.0, yang sebelumnya dilakukan uji prasyarat

berupa uji normalitas. Kemudian dilakukan uji hipotesis dengan uji-t independen

sampel jika data berdistribusi normal dan uji Mann-Whitney U jika data tidak

berdistribusi normal.

1. Uji Normalitas Data

Uji normalitas data dilakukan menggunakan uji Lilliefors dengan program

SPSS versi 18.0

Hipotesis

Ho = Sampel berdistribusi normal.

Page 49: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS …digilib.unila.ac.id/29149/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tahapan penelitian dan pengembangan media pembelajaran berbasis

33

H1= Sampel tidak terdistribusi normal.

Kriteria Pengujian

Terima Ho jika Lhitung< Ltabel atau p-value > 0,05, tolak Ho untuk harga yang

lainnya (Pratisto, 2004: 5).

2. Uji Hipotesis

Jika data berdistribusi normal, uji hipotesis menggunakan uji-t independen

sample dengan SPSS versi 18.0.

Hipotesis

Ho = Tidak ada perbedaan hasil belajar siswa antara kelas kontrol dan

eksperimen.

H1 = Ada perbedaan hasil belajar siswa antara kelas kontrol dan eksperimen.

Kriteria Pengujian

Terima Ho jika signifikansi > 0,05, tolak Ho untuk harga yang lainnya.

Jika data tidak berdistribusi normal, uji hipotesis menggunakan uji Mann-

Whitney U dengan SPSS versi 18.0.

Hipotesis

Ho = Tidak ada perbedaan hasil belajar siswa antara kelas kontrol dan

eksperimen.

H1 = Ada perbedaan hasil belajar siswa antara kelas kontrol dan eksperimen.

Kriteria Pengujian

Jika Z hitung < t tabel, atau probabilitasnya > 0,05 maka Ho diterima.

Page 50: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS …digilib.unila.ac.id/29149/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tahapan penelitian dan pengembangan media pembelajaran berbasis

34

Jika Z hitung > t tabel, atau probabilitasnya < 0,05 maka Ho ditolak.

Data kesesuaian desain dan materi pembelajaran pada media pembelajaran

berbasis Flash sistem pencernaan manusia diperoleh dari uji ahli materi, uji ahli

media, uji ahli bahasa, dan uji praktisi. Analisis data berdasarkan instrumen uji

ahli materi, uji ahli media, uji ahli bahasa, dan uji praktisi dilakukan untuk

menilai sesuai atau tidaknya media pembelajaran berbasis Flash sebagai sumber

belajar.

Instrumen penilaian uji ahli materi pada Lampiran 3, uji ahli media pada Lampiran

4, dan uji praktisi pada Lampiran 6 memiliki pilihan jawaban “Ya” dan “T'idak”.

Pada setiap pertanyaan angket yang dijawab dengan "Ya” berarti media

pembelajaran berbasis Flash tidak memerlukan perbaikan dan setiap pertanyaan

angket yang dijawab dengan “Tidak" berarti media pembelajaran berbasis Flash

pada bagian yang disebutkan dalam pertanyaan angket harus diperbaiki sesuai

saran yang diberikan. Sedangkan, angket uji ahli bahasa pada Lampiran 5 yang

berupa pertanyaan terbuka, setiap jawaban yang diberikan oleh ahli digunakan

untuk perbaikan dalam aspek kebahasaan.

Angket respon siswa pada Lampiran 7 terhadap penggunaan media pembelajaran

berbasis Flash memiliki empat pilihan jawaban sesuai skala Likert yaitu “Sangat

Menarik", “Menarik", “Kurang Menarik", dan "Tidak Menarik“. Masing-masing

pilihan jawaban memiliki skor berbeda yang mengartikan tingkat kesesuaian

media pembelajaran berbasis Flash bagi siswa. Penilian instrumen total dilakukan

Page 51: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS …digilib.unila.ac.id/29149/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tahapan penelitian dan pengembangan media pembelajaran berbasis

35

dari jumlah skor yang diperoleh kemudian dibagi dengan jumlah total skor

kemudian hasilnya dikalikan dengan banyaknya pilihan jawaban. Pilihan jawaban

didasarkan atas rubrik angket uji kemenarikan.

Tabel 5. Skor penilaian terhadap pilihan jawaban

Pilihan Jawaban Skor

Sangat Menarik 4

Menarik 3

Kurang Menarik 2

Tidak Menarik I

Sumber: dimodifikasi dari Kusaeri dan Suprananto (2012: 222).

Instrumen yang digunakan memiliki empat pilihan jawaban, sehingga skor

penilaian total dapat dicari dengan menggunakan rumus :

Skor Penilaian=

Hasil dari skor penilaian tersebut kemudian dikonversikan dengan pernyataan

penilaian.

Tabel 6. Konversi nilai menjadi pernyataan nilai kualitas

Skor Penilaian Pernyataan Penilaian

3,50-4.00 Sangat Menarik

3,01-3,49 Menarik

2,01-3.00 Kurang Menarik

1,01.2,00 Tidak Menarik

Sumber: dimodifikasi dari Arikunto (2010: 245).

Page 52: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS …digilib.unila.ac.id/29149/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tahapan penelitian dan pengembangan media pembelajaran berbasis

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan penelitian pengembangan media pembelajaran berbasis Flash

biologi kelas XI SMA materi sistem pencernaan manusia, maka peneliti

menyimpulkan:

1. Media pembelajaran berbasis Flash pada materi sistem pencernaan

manusia hasil pengembangan ini menarik untuk digunakan sebagai media

belajar yang lebih variatif, selain itu guru dan siswa memberikan respons

positif terhadap media pembelajaran berbasis Flash yang telah

dikembangkan.

2. Efektivitas media pembelajaran berbasis Flash pada materi sistem

pencernaan manusia dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi

sistem pencernaan manusia.

B. Saran

Saran yang dapat disampaikan dari penelitian pengembangan ini adalah

sebagai berikut:

1. Video yang ditampilkan pada media pembelajaran berbasis Flash hasil

pengembangan ini masih kurang tajam resolusinya. Sehingga, jika akan

memasukkan video sebagai salah satu konten dalam media yang

Page 53: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS …digilib.unila.ac.id/29149/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tahapan penelitian dan pengembangan media pembelajaran berbasis

53

dikembangkan sebaiknya memperhatikan resolusinya agar tampilan

videonya dapat lebih optimal.

2. Suara yang digunakan sebagai narasi pada video masih kurang jernih.

Sebaiknya dalam melakukan perekaman suara narasi menggunakan mic

condenser agar hasil rekaman menjadi jernih.

3. Media pembelajaran berbasis Flash hasi pengembangan ini masih

menggunakan aplikasi Macromedia Flash untuk membuat beberapa

komponennya. Sebaiknya, untuk mengembangkan media berbasis Flash

menggunakan program Adobe Flash CS 6 karena memiliki fitur yang lebih

lengkap dibandingkan dengan versi sebelumnya.

Page 54: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS …digilib.unila.ac.id/29149/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tahapan penelitian dan pengembangan media pembelajaran berbasis

DAFTAR PUSTAKA

Adrianto, B. 2010. Pembuatan Animasi dengan Macromedia Flash 8. Pusat

Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan Kementerian Pendidikan

Nasional. Jakarta. 41 hlmn.

Arikunto, S. 2010. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta. Bumi

Aksara. 310 hlm.

Arsyad, A. 2011. Media Pembelajaran. Rajawali Pers. Jakarta. 192 hlm.

Asyhar, R. 2011. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Gaung Persada

Press. Jakarta. 196 hlm.

Binanto, I. 2010. Multimedia Digital Dasar Teori dan Pengembangannya. ANDI.

Yogyakarta. 324 hlm.

Dewantara, R. B. 2014. Pengembangan Animasi Flash dan Soal Interaktif Berbasis

Powerpoint pada Materi Sistem Pernapasan Manusia Kelas XI Tahun

Pelajaran 2014/2015. (Skripsi).Universitas Lampung. Bandar Lampung. 165

hlm.

Handhika, J. 2012. Efektivitas Media Pembelajaran IM3 Ditinjau dari Motivasi

Belajar. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia. IKIP PGRI Madiun. Diakses dari

http://journal.unnes.ac.id/artikel_nju/pdf/jpii/2127/2228. Selasa, 06 Desember

2016. Pukul 13.50 WIB. hal 109-114.

Harahap, H. S., Hasruddin., dan E. Julia. 2015. Pengembangan Media Ajar

Interaktif Biologi Berbasis Macromedia Flash pada Materi Sistem

Pencernaan Makanan Manusia untuk Kelas XI SMA/MA. Prosiding Seminar

Nasional Biologi. 12 (01). Universitas Sebelas Maret. Surakarta. Diakses dari

http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/prosbio/article/view/7173/4952. Sabtu,

22 Oktober 2016. Pukul 10.20 WIB. hal 636-644.

Khoiriah, T. 2015. Pengaruh Strategi Belajar Metakognitif Terhadap Hasil Belajar

Siswa pada Konsep Sistem Pencernaan pada Manusia. (Skripsi).Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Jakarta. 234 hlm.

Kusaeri dan Suprananto. 2012. Pengukuran dan Penilaian Pendidikan. Graha

Ilmu. Yogyakarta. 240 hlm.

Page 55: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS …digilib.unila.ac.id/29149/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Tahapan penelitian dan pengembangan media pembelajaran berbasis

55

Kustiawan, U. 2016. Pengembangan Media Pembelajaran Anak Usia Dini.

Gunung Samudera. Malang. 240 hlm.

Nurseto, T. 2011. Membuat Media Pembelajaran yang Menarik. Jurnal Ekonomi &

Pendidikan. Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta. Diakses dari

https://journal.uny.ac.id/index.php/jep/article/view/706. Minggu, 06 Agustus

2017. Pukul 14.15 WIB. hal 19-35.

Pratisto, A. 2004. Cara Mudah Mengatasi Masalah Statistik dan Rancangan

Percobaan dengan SPSS 12. PT. Elex Media Komputindo. Jakarta. 292 hlm.

Purwanto, N. 2008. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Penerbit

Remaja Rosdakarya. Bandung. 165 hlm.

Rachmat, A., dan A. Roswanto. 2006. Pengantar Multimedia. Diakses dari

http://lecturer.ukdw.ac.id/anton/downIoad/multimedia.pdf. Senin, 24

Oktober 2016 Pukul 12.45 WIB. 10 hlm.

Rusman., D. Kurniawan., dan C. Riyana. 2012. Pembelajaran Berbasis Teknologi

Informasi dan Komunikasi. Rajawali Pers. Jakarta. 447 hlm.

Sadiman, A. S., R. Rahardjo., A. Haryono., dan Rahardjito. 2008. Media

Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Raja

Grafindo Persada. Jakarta. 332 hlm.

Setiawan, W. 2008. Animasi Multimedia. Diakses dari http://www.cbs-

bogor.net/galeri/ebooklain/AnimasiMultimedia/Animasi&Multimedia.pdf.

Senin, 24 Oktober 2016 Pukul 11.30 WIB. 31 hlm.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Alfabeta.

Bandung. 380 hlm.

Wulan, K. 2013. Modul Multimedia CD Interaktif Sebagai Media Penyampai

Materi Pembelajaran yang Efektif dan Aktraktif. Universitas Gunadarma.

Depok. 7 hlm.