PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS FLASH ...

228
i PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS FLASH PADA MATA PELAJARAN IPA TERPADU POKOK BAHASAN WUJUD ZAT DAN PERUBAHANNYA KELAS VII SMP N 5 SATU ATAP BUMIJAWA SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Prodi Teknologi Pendidikan oleh Dede Cahyadi 1102409029 JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2014

Transcript of PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS FLASH ...

i

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN

BERBASIS FLASH PADA MATA PELAJARAN IPA

TERPADU POKOK BAHASAN WUJUD ZAT DAN

PERUBAHANNYA KELAS VII SMP N 5 SATU ATAP

BUMIJAWA

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Prodi Teknologi Pendidikan

oleh

Dede Cahyadi

1102409029

JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2014

ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi dengan judul “Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Flash

Pada Mata Pelajaran IPA Terpadu Pokok Bahasan Wujud Zat dan Perubahnnya

Kelas VII SMP N 5 Satu Atap Bumijawa ” telah disetujui oleh pembimbing untuk

diajukan ke sidang panitia ujian skripsi Jurusan Kurikulum dan Teknologi

Pendidikan Universitas Negeri Semarang.

Hari : Senin

Tanggal : 3 Februari 2014

Semarang, 3 Februari 2014

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Wardi. M.Pd Drs. Budiyono, M. S

NIP. 196003181987031002 NIP. 196312091987031002

Mengetahui,

Ketua Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan

Dra. Nurussa’adah, M. Si

NIP. 195611091985032 003

iii

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan sidang panitia ujian skripsi

Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang pada tanggal 5 Febuari

2014.

Panitia :

Ketua Sekretaris

Drs. Hardjono, M.Pd Heri Triluqman BS, S. Pd

NIP. 195108011979031007 NIP. 19820114 2005011001

Penguji I

Dra. Nurussa’adah, M. Si

NIP. 195611091985032 003

Penguji II/Pembimbing I Penguji III/Pembimbing II

Drs. Wardi. M.Pd Drs. Budiyono, M. S

NIP. 196003181987031002 NIP. 196312091987031002

iv

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini tidak terdapat

karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu

Perguruan Tinggi dan sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau

pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara

tertulis dirujuk dalam skripsi ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Semarang, 3 Februari 2014

Dede Cahyadi

NIM. 1102409029

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto :

Ketika kita berada dalam bahaya, saat itulah kita belajar mencintai diri kita

sendiri (Fast & Forious 5)

Semuanya tak akan berjalan lancar jika apa yang kita jalankan tidak sesuai

dengan keinginan hati kita (Dede Cahyadi)

Persembahan :

Kedua orang tuaku, adikkku, yang selalu memberikan

kasih sayang sampai saat ini yang juga memberikan

motivasi dan doa sampai selesai tersusunnya skripsi ini.

SMP N 5 Satu Atap Bumijawa yang telah memberi ijin

untuk mengadakan penelitian.

BPMP Kemdikbud Semarang yang memberi

pengetahuan mengenai pengembangan media

pembelajaran

Teman-teman seperjuangan TP’09 yang selalu memberi

dukungan dan bantuan

Almamaterku

Teman-teman seperjuangan (Abbror, Afria, Ali, Arief,

Imam, Rizki, Slamet, Ucup) yang selalu mendukung.

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahamat, hidayahNya, kesempatan serta kemudahan, sehingga

penulis dapat bekerja keras serta mampu menyelesaika skripsi yang berjudul

“Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Flash Pada Mata Pelajaran IPA

Terpadu Pokok Bahasan Wujud Zat dan Perubahnnya Kelas VII SMP N 5 Satu

Atap Bumijawa” dengan baik. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat

untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Kurikulum dan Teknologi

Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan UNNES dapat terselesaikan.

Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan, dorongan dan

bimbingan dari berbagai pihak, oleh karena itu dengan penuh kerendahan hati

penulis ucapkan banyak terima kasih kepada yang terhormat :

1. Prof. Dr. Fathur Rohman, M. Hum. Rektor Universitas Negeri Semarang

yang telah memberikan kesempatan untuk menyelesaikan studi S1 di

Universitas Negeri Semarang.

2. Drs. Hardjono, M.Pd. Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan yang telah

memberikan ijin dan rekomendasi untuk melaksanakan penelitian di SD LAB

SCHOOL UNNES

3. Dra. Nurrussa’adah, M.Si Ketua Jurusan Kurikulum dan Teknologi

Pendidikan yang telah memberikan kemudahan administrasi dalam

penyusunan skripsi.

4. Drs. Wardi M.Pd, Selaku Dosen Wali serta Dosen Pembimbing I yang telah

memberikan bimbingan, selalu sabar membantu dan mengarahkan serta

vii

memberikan masukan terhadap kesempurnaan skripsi ini.

5. Drs. Budiono, M.S Dosen Pembimbing II yang telah memberi bimbingan,

arahan, masukan terhadap kesempurnaan skripsi ini.

6. Dra. Nurussa’adah, M.Si sebagai dosen Penguji, yang telah menguji skripsi

ini dengan penuh keikhlasan dan ketulusan dalam memberikan pengarahan

dan petunjuk.

7. Muhaemin, S.Pd Kepala SMP N 5 Satu Atap Bumijawa atas ijin dan bantuan

dalam penelitian skripsi ini.

8. Agus Triarso, S.Kom, M.Pd Penguji Media, yang memberi bimbingan dan

arahan dalam pembuatan media.

9. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan yang

telah memberikan bekal kepadapenulis dalam penyusunan skripsi ini.

10. Arif Sucipto, S.Pd guru mata pelajaran IPA Terpadu SMP N 5 Satu Atap

Bumijawa atas bantuan selama penelitian Serta Siswa-siswi kelas kelas VII

SMP N 5 Satu Atap Bumijawa atas partisipasinya dalam penelitian.

11. Keluarga besar TP’09 tanpa terkecuali atas dukungan dan kebersamaanya.

12. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu baik secara

langsung maupun tidak langsung yang telah memberikan dukungan baik

moril maupun materil demi terselesaikannya skripsi ini.

Sekecil apapun bantuan yang kalian berikan, semoga Tuhan pemilik

semesta alam memberikan balasan yang berlipat.

Semarang, 3 Februari 2014

Penulis

viii

ABSTRAK

Cahyadii, Dede (2014). Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Flash

Pada Mata Pelajaran IPA Terpadu Pokok Bahasan Wujud Zat dan

Perubahannya Kelas VII SMP N 5 Satu Atap Bumijawa. Dosen

Pembimbing I: Drs. Wardi M.Pd. Dosen Pembimbing II: Drs. Budiono,

MS

Kata Kunci: IPA Terpadu, Media Pembelajaran Berbasis Flash, Pengembangan

Berdasarkan hasil observasi pada guru mata pelajaran IPA Terpadu

memperoleh hasil sebagai berikut. Dari 43 siswa di kelas VII, 15 diantaranya

belum memenuhi syarat ketuntasan hasil belajar, siswa susah sekali mencerna

pelajaran IPA Terpadu, dan keterbatasan kemampuan guru dalam membuat

media. Mengantisipasi kendala tersebut dibutuhkan sebuah media pembelajaran

baru yang menarik serta dapat merangsang imajinasi dan kreatifitas siswa, salah

satunya adalah media pembelajaran berbasis flash.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengembangan

media pembelajaran berbasis flash dan seberapa efektif pengembangan media

pembelajaran berbasis flash. Metode yang digunakan metode Research and

Development. Tahapan dalam penelitian ini diawali dengan pengumpulan

informasi, menganalisis kebutuhan, merancang, membuat media pembelajaran

berbasis flash, setalah itu diterapkan dan dilakukan tes hasil belajar siswa.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa media yang dikembangkan telah

memenuhi syarat dan layak untuk digunakan sebagai media pembelajaran. Hasil

uji efektifitas dengan menggunakan Uji t Satu Sampel diperoleh hasil yang baik,

hasil perhitungan pada α = 5 % dengan db=41 diperoleh t tabel = 2,680. Didapat t

hitung = 2,757 ≥ ttabel = 2,680. Karena t hitung ≥ ttabel maka hipotesis (Ho) diterima.

Maka dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran berbasis flash ini efektif

digunakan dalam pembelajaran.

Hendaknya guru membekali dirinya dalam memanfaatkan dan

mengembangkan media pembelajaran agar suasana belajar lebih baik tanpa

mengurangi esensi dalam menyampaikan materi pelajaran.

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................... ii

PENGESAHAN ............................................................................................ iii

PERNYATAAN .............................................................................................iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................ v

KATA PENGANTAR ...................................................................................vi

ABSTRAK ................................................................................................... vii

DAFTAR ISI ............................................................................................... viii

DAFTAR TABEL .......................................................................................xvi

DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xvii

DAFTAR BAGAN .......................................................................................xix

DAFTAR LAMPIRAN ...............................................................................xxi

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .......................................................................... 1

1.2 Rumusan masalah ..................................................................... 6

1.3 Tujuan penelitian ...................................................................... 7

1.4 Manfaat penelitian .................................................................... 7

1.5 Pembahasan Istilah .................................................................... 8

BAB 2 LANDASAN TEORI

2.1 Definisi Teknologi Pendidikan ............................................... 10

2.2 Kawasan Teknologi Pendidikan ............................................. 11

2.3 Hasil Belajar ............................................................................ 14

x

2.4 Konsep Media Pembelajaran .................................................. 15

2.4.1 Definisi Media Pembelajaran .................................................. 15

2.4.2 Kedudukan Media Dalam Pembelajaran................................. 16

2.4.3 Manfaat Media Pembelajaran ................................................. 17

2.4.4 Klasifikasi Media Pembelajaran ............................................. 19

2.4.4.1 Media Visual ........................................................................... 20

2.4.4.2 Media Audio ............................................................................ 22

2.4.4.3 Media Audio-Visual ................................................................ 22

2.4.5 Langkah-Langkah Pengembangan Media Pembelajaran ........ 24

2.5 Hubungan Media Pembelajaran Dalam Teknolgi Pendidikan 25

2.6 Program Animasi Flash .......................................................... 26

2.7 Hakekat IPA Terpadu ............................................................. 28

2.7.1 Tujuan Pembelajaran IPA Terpadu ......................................... 30

2.7.2 Ruang Lingkup Pembelajaran IPA Terpadu ........................... 31

2.7.3 Sistematika Pembelajaran IPA Terpadu ................................. 32

2.7.4 Ruang Lingkup Materi atau Bahan Kajian di SMP ................ 32

2.8 Perangkat Lunak Pendukung Pengembangan ......................... 33

2.8.1 Adobe Flash CS6 .................................................................... 33

2.8.2 Audacity .................................................................................. 35

2.8.3 Cool Edit Pro .......................................................................... 36

2.9 Kerangka Berfikir ................................................................... 37

2.10 Hipotesis ................................................................................. 38

BAB 3 METODE PENELITIAN

xi

3.1 Jenis Penelitian ........................................................................ 39

3.2 Prosedur Penelitian ................................................................. 41

3.2.1 Penelitian dan Pengumpulan Informasi SMP N Satu Atap

Bumijawa.. .............................................................................. 41

3.2.2 Menganalisis Kebutuhan dan Karakteristik Siswa.................. 41

3.2.3 Merumuskan Tujuan Instruksional dengan Operasional dan

Khas………….……………………………………………...42

3.2.4 Merumuskan Butir-Butir Materi Secara Terperinci yang

Mendukung Tercapainya Tujuan ............................................ 45

3.2.5 Mengembangkan Alat Ukur Keberhasilan .............................. 45

3.2.6 Menulis Naskah Media ........................................................... 46

3.2.7 Produksi .................................................................................. 47

3.2.8 Validasi Ahli ........................................................................... 47

3.2.9 Revisi ...................................................................................... 48

3.2.10 Mengadakan Tes atau Uji Coba Produk ................................. 48

3.3 Populasi dan Sampel Sumber Data ......................................... 49

3.3.1 Populasi ................................................................................... 49

3.3.2 Sampel ..................................................................................... 49

3.3.3 Teknik Sampel ........................................................................ 49

3.3.4 Instrumen Penelitian ............................................................... 49

3.4 Variabel Penelitian .................................................................. 50

3.4.1 Variabel Terikat ...................................................................... 50

3.4.2 Variabel Bebas ........................................................................ 50

xii

3.5 Metode Pengumpulan Data ..................................................... 50

3.5.1 Dokumentasi ........................................................................... 50

3.5.2 Observasi ................................................................................. 50

3.5.3 Angket ..................................................................................... 50

3.5.4 Tes ........................................................................................... 51

3.6 Metode Analisis Data .............................................................. 51

3.6.1 Analisis Uji Coba Perangkat Tes ............................................ 51

3.6.1.1 Deskriptif Presentase .............................................................. 51

3.6.1.2 Reliabilitas Instrumen ............................................................. 53

3.6.1.3 Validitas Instrumen ................................................................. 54

3.6.1.4 Uji Validitas Soal .................................................................... 54

3.6.1.5 Uji Reliabilitas Soal ................................................................ 55

3.6.1.6 Uji Tingkat Kesukaran Soal .................................................... 56

3.6.1.7 Daya Pembeda Soal ................................................................ 56

3.6.2 Analisis Data Awal ................................................................. 57

3.6.2.1 Uji Normalitas Data Awal ...................................................... 57

3.6.2.2 Uji Homogenitas Data Awal ................................................... 59

3.6.3 Analisis Data Akhir ................................................................. 60

3.6.3.1 Uji Normalitas Data Akhir ...................................................... 60

3.6.3.2 Uji Homogenitas Data Akhir .................................................. 60

3.6.3.3 Uji t-Satu Pihak ....................................................................... 60

3.6.3.4 Uji Kesamaan Rata-rata ......................................................... 61

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

xiii

4.1 Hasil Analisis Data Penelitian ................................................ 63

4.1.1 Deskripsi SMP N 5 Satu Atap Bumijawa .............................. 63

4.1.1.1 Letak Geografis, Iklim, Cuaca, dan Kehidupan Sosial

Masyarakat di SMP N 5 Satu Atap Bumijawa ....................... 63

4.1.1.2 Filosofis Berdirinya SMP N 5 Satu Atap Bumijawa ............... 64

4.1.1.3 Jumlah Guru dan Murid SMP N 5 Satu Atap Bumijawa ........ 64

4.1.1.4 Kendala di SMP N 5 satu Atap Bumijawa ............................. 65

4.1.1.5 Keterkaitan Antara SMP N 5 satu Atap Bumijawa dengan

Proses Pembuatan Media Pembelajaran Berbasis Flash ...... 68

4.1.2 Deskripsi Proses Pembuatan GBPM (Garis Besar

Pengembangan Media Flash).................................................. 69

4.1.2.2 Analisis Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis

Flash ...................................................................................... 69

4.1.2.1.1 Mata Pelajaran IPA Terpadu ................................................ 69

4.1.2.1.2 Analisis Pengguna ................................................................. 70

4.1.2.1.3 Materi ..................................................................................... 70

4.1.2.1.4 Media ..................................................................................... 71

4.1.2.1.5 Sarana Prasarana Pembelajaran .......................................... 71

4.1.2.1.6 Program Media Pembelajaran Berbasis Flash ..................... 72

4.1.2.2 Desain (Perancangan)Media Pembelajaran Berbasis Flash . 73

4.1.2.2.1 Desain Peta Materi ................................................................. 73

4.1.2.2.2 Desain GBIM (Garis Besar Isi Media) ................................... 73

4.1.2.2.3 Penyusunan Naskah ................................................................ 74

xiv

4.1.2.2.4 Desain Tampilan ..................................................................... 74

4.1.2.2.5 Desain Implementasi ............................................................... 74

4.1.3 Deskripsi Proses Produksi Media Berbasis Flash................... 75

4.1.3.1 Pra Produksi ........................................................................... 75

4.1.3.2 Produksi .................................................................................. 75

4.1.3.3 Pasca Produksi ....................................................................... 84

4.1.3.4 Validasi Media ........................................................................ 85

4.1.3.4 Hasil Keefektifan Uji Coba Media Pembelajaran Berbasis Flash .... 85

4.1.4 Implementation ( Penerapam) ................................................. 88

4.1.4.1 Uji Coba Produk ..................................................................... 88

4.1.4.2 Penerapan dalam Pembelajaran ............................................ 88

4.1.5 Evaluation (Penilaian) ........................................................... 89

4.1.6 Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian ...................................... 90

4.1.6.1 Uji Validitas dan Reabilitas Butir Soal .................................. 90

4.1.6.2 Uji Taraf Kesukaran ............................................................... 91

4.1.6.3 Uji Daya Pembeda Soal .......................................................... 92

4.1.7 Hasil Pretest ............................................................................ 92

4.1.7.1 Uji Normalitas Data Pretest ................................................... 92

4.1.7.2 Uji Homogenitas Data Pretest ................................................ 93

4.1.8 Hasil Posttest .......................................................................... 94

4.1.8.1 Uji Normalitas Data Posttest .................................................. 94

4.1.8.2 Uji Homogenitas Data Posttest .............................................. 95

4.1.8.3 Uji t-Satu Pihak ....................................................................... 96

xv

4.2 Pembahasan ............................................................................. 97

4.2.1 Proses Penyusunan GBPM ..................................................... 97

4.2.2 Proses Produksi Media ............................................................ 97

4.2.3 Hasil Pengembangan Program Media Pembelajaran Berbasis

Flash ....................................................................................... 98

4.2.4 Hasil Uji Kelayakan Program Media Pembelajaran Berbasis

Flash Menurut Ahli Materi dan Ahli Media ......................... 105

4.2.5 Hasil Penilaian Media Pembelajaran Berbasis Flash Menurut

Siswa ..................................................................................... 106

4.2.6 Uji Keefektifan Program Media Pembelajaran Berbasis Flash

Berdasarkan Hasil Postest ..................................................... 107

4.2.7 Keefektifan Media Pembelajaran Berbasis Flash Berdasarkan

Pengamatan ........................................................................... 108

BAB 5 PENUTUP

5.1 Simpulan ............................................................................... 110

5.2 Saran .................................................................................... 112

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 113

LAMPIRAN ................................................................................................ 116

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kata Operasional .......................................................................... 43

Tabel 3.2 Alat Pengukur Keberhasilan ......................................................... 46

Tabel 3.3 Garis Besar Program Media .......................................................... 47

Tabel 3.4 Tabel Populasi kelas VII ............................................................... 49

Tabel 3.5 Range Presentase dan Kriteria Kualitatif Program ....................... 52

Tabel 4.1 Hasil Validasi Ahli Materi ............................................................ 85

Tabel 4.2 Hasil Validasi Ahli Media ............................................................ 86

Tabel 4.3 Hasil Kelayakan Oleh Siswa ......................................................... 87

Tabel 4.4 Hasil Uji Coba Validitas Butir Soal .............................................. 91

Tabel 4.5 Hasil Uji Coba Reliabilitas Soal ................................................... 91

Tabel 4.6 Hasil Uji Coba Tingkat Kesukaran Butir Soal ............................. 92

Tabel 4.7 Hasil Uji Coba Daya Pembeda Butir Soal ................................... 92

Tabel 4.8 Hasil Uji Normalitas Data Pretest ................................................. 93

Tabel 4.9 Hasil Uji Homogenitas Data Pretest ............................................. 93

Tabel 4.10 Hasil Uji Normalitas Data Posttest ............................................... 95

Tabel 4.11 Hasil Uji Homogenitas Data Posttest ............................................ 95

Tabel 4.12 Hasil Uji Perbedaan Dua Rata-rata Data Posttest ......................... 96

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Tampilan Interface Adobe Flash Profesional CS6 ..................... 33

Gambar 2.2 Tampilan Interface Audacity ....................................................... 36

Gambar 2.3 Tampilan Interface Cool Edit Pro............................................... 37

Gambar 4.1 Tampilan Adobe Flash Profesional CS6 ..................................... 72

Gambar 4.2 Tampilan Frame Background dan judul ..................................... 76

Gambar 4.3 Tampilan Script Stop ................................................................... 77

Gambar 4.4 Tampilan Frame Tujuan ............................................................. 78

Gambar 4.5 Tampilan Action Script Stop ....................................................... 78

Gambar 4.6 Tampilan Frame Materi .............................................................. 79

Gambar 4.7 Tampilan Folder Soal .................................................................. 80

Gambar 4.8 Tampilan Folder Kunci Jawaban ................................................ 80

Gambar 4.9 Tampilan Penskoran .................................................................... 82

Gambar 4.10 Tampilan Nilai Skor .................................................................. 82

Gambar 4.11 Tampilan Referensi ................................................................... 84

Gambar 4.12 Tampilan Tombol Keluar .......................................................... 84

Gambar 4.13 Halaman Pembuka Flash .......................................................... 99

Gambar 4.14 Menu Utama Media Flash ........................................................ 99

Gambar 4.15 SK dan KD .............................................................................. 100

Gambar 4.16 Menu Materi ............................................................................ 100

Gambar 4.17 Materi Pengertian Zat .............................................................. 101

Gambar 4.18 Materi Sifat Zat ....................................................................... 101

Gambar 4.19 Materi Perubahan Wujud ........................................................ 102

xviii

Gambar 4.20 Materi Adhesi - Kohesi ........................................................... 102

Gambar 4.21 Materi Meniskus Cekung - Cembung ..................................... 102

Gambar 4.22 Materi Gejala Kapilaritas ........................................................ 103

Gambar 4.23 Materi Tegangan Permukaan .................................................. 103

Gambar 4.24 Soal Evaluasi ........................................................................... 104

Gambar 4.25 Referensi ................................................................................. 104

xix

DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Kawasan Teknologi Pendidikan 1994 ........................................... 12

Bagan 2.2 Kedudukan Media Dalam Sistem Pembelajaran ........................... 16

Bagan 2.3 Kerucut Pengalaman E. Dale ........................................................ 23

Bagan 2.4 Hubungan Media Pembelajaran dalam Teknologi Pendidikan ...... 26

Bagan 2.5 Kerangka Berfikir ........................................................................... 37

Bagan 3.1 Tahap Pengembangan Kombinasi Model Borg & Gall dan

Model ADDIE ................................................................................ 40

xx

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kisi-Kisi Angket Untuk Ahli Materi ......................................... 117

Lampiran 2 Angket Untuk Ahli Materi......................................................... 118

Lampiran 3 Kisi-Kisi Angket Untuk Ahli Media ......................................... 121

Lampiran 4 Angket Untuk Ahli Media ......................................................... 122

Lampiran 5 Kisi-Kisi Angket Untuk Siswa .................................................. 125

Lampiran 6 Angket Untuk Siswa .................................................................. 126

Lampiran 7 Uji Kelayakan Produk oleh Ahli Media .................................... 129

Lampiran 8 Uji Kelayakan Produk oleh Ahli Materi .................................... 130

Lampiran 9 Uji Kelayakan Produk oleh Siswa ............................................. 131

Lampiran 10 Daftar Siswa ........................................................................... 132

Lampiran 11 Soal Uji Coba .......................................................................... 133

Lampiran 12 Kunci Jawaban Soal Uji Coba ................................................. 139

Lampiran 13 Hasil Uji Validitas Butir Soal .................................................. 140

Lampiran 14 Daftar Nama Siswa Kelompok Kontrol dan Eksperimen ....... 141

Lampiran 15 Uji Normalitas Kelas Kontrol Data Pretest ............................. 142

Lampiran 16 Uji Normalitas Kelas Eksperimen Data Pretest ...................... 143

Lampiran 17 Uji Homogenitas Data Prteset ................................................. 144

Lampiran 18 Tabel Nilai-nilar r Product Moment ........................................ 145

Lampiran 19 Nilai Persentil Untuk Distribusi F ........................................... 146

Lampiran 20 Luas di bawah kelengkungan normal standar dari 0 ke z ........ 149

Lampiran 21 Nilai Persentil untuk distribusi t .............................................. 150

xxi

Lampiran 22 Daftar Nilai Kritis L untuk Uji Lilliefors ................................ 151

Lampiran 23 Soal Posstest ............................................................................ 152

Lampiran 24 Kunci Jawaban Soal Posttest ................................................... 156

Lampiran 25 Uji Normalitas Kelas Kontrol Data Posttest ........................... 157

Lampiran 26 Uji Normalitas Kelas Eksperimen Datan Posttest ................... 158

Lampiran 27 Uji Homogenitas Data Posttest ............................................... 159

Lampiran 28 Uji t Satu Pihak ........................................................................ 160

Lampiran 29 GBIM ....................................................................................... 161

Lampiran 30 Flowchart Program Media Berbasis Flash .............................. 168

Lampiran 31 Naskah Media Pembelajaran Berbasis Flash .......................... 169

Lampiran 32 Surat Ijin Penelitian ................................................................. 201

Lampiran 33Surat Permohonan Bantuan Bimbingan Pengembangan Media

Pembelajaran .............................................................................. 202

Lampiran 34 Surat Selesai Melakukan Penelitian ........................................ 203

Lampiran 35 Dokumentasi ............................................................................ 204

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan adalah usaha sadar yang bertujuan untuk mengembangkan

kualitas manusia, sebagai suatu kegiatan yang sadar akan tujuan. maka dalam

pelaksanaannya berada dalam suatu proses yang berkesinambungan dalam setiap

jenis dan jenjang pendidikan semuanya berkaitan dalam suatu system pendidikan

yang integral atau terpadu (Djamarah, 2005). Pendidikan adalah usaha sadar dan

terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar

peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri. kepribadian. kecerdasan, akhlak

mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara

(Undang-undang sistem pendidikan no. 20 tahun 2003).

Pendidikan adalah usaha sadar yang bertujuan untuk mengembangkan

kualitas manusia, sebagai suatu kegiatan yang sadar akan tujuan. maka dalam

pelaksanaannya berada dalam suatu proses yang berkesinambungan dalam setiap

jenis dan jenjang pendidikan semuanya berkaitan dalam suatu system pendidikan

yang integral atau terpadu (Djamarah, 2005).

Dengan menciptakan kegiatan belajar mengajar yang menyenangkan dan

inovatif, pengajar dapat meningkatkan potensi serta aktivitas belajar peserta didik.

Hal ini merupakan tugas yang sangat penting bagi seorang pengajar sebagai motor

penggerak berjalannya proses pembelajaran. Dalam pembelajaran tugas utama

1

2

seorang pengajar adalah mengajar, mendidik serta melatih peserta didik dalam

mencapai kecerdasan kognitif, afektif serta psikomotorik yang optimal sesuai

dengan kompetensi yang telah ditentukan.

Agar dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, seorang pengajar harus

mempunyai keterampilan dan kemampuan dalam menguasai materi pelajaran,

menyampaikan pelajaran serta melakukan evaluasi terhadap proses pembelajaran

yang telah dilakukan dengan baik.

Proses belajar mengajar pada hakikatnya adalah proses komunikasi, yaitu

proses penyampaian pesan dari sumber pesan melalui media tertentu ke penerima

pesan. Pesan, sumber pesan, media, dan penerima pesan adalah komponen-

komponen proses komunikasi. Dalam kegiatan pembelajaran pesan yang akan

dikomunikasikan adalah isi ajaran atau materi yang ditetapkan berdasarkan

kurikulum yang berlaku. Berbagai macam sumber pesan diantaranya pengajar,

peserta didik, orang lain, penulis buku, produser media dan sebagainya.

Media pembelajaran atau media pendidikan merupakan saluran pesan

tersebut sedangkan penerima pesannya adalah peserta didik bahkan pengajar itu

sendiri. Sebuah pesan dituangkan oleh pengajar atau sumber lain ke dalam

simbol-simbol komunikasi baik simbol verbal (kata-kata lisan ataupun tertulis)

maupun simbol non-verbal atau visual. Proses penuangan pesan ke dalam simbol-

simbol komunikasi itu disebut encoding. Dalam proses penyampaian pesan

tersebut, pengajar sebagai fasilitator dapat menggunakan media pembelajaran.

Salah satu fungsi utama media pembelajaran adalah sebagai alat bantu

mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang di

3

tata dan di ciptakan oleh guru (Azhar Arsyad, 2011). Maka dari itu, pemilihan

media dalam proses belajar mengajar memiliki banyak jenisnya tinggal

menyesuaikan antara tujuan pembelajaran dengan karakteristik media tersebut.

Beragam jenis media yang ada tersebut mengalami perkembangan yang pesat

terutama dari segi penyajian yang semakin hari semakin inovatif. Dewasa ini

pengembangan media pembelajaran disesusaikan dengan kondisi pengajar dan

peserta belajar, terutama respon dan kebutuhan peserta belajar. Peran media tidak

hanya sebagai alat bantu menyampaikan pesan pengajar kepada siswa saja akan

tetapi media pembelajaran diharapkan mampu menarik minat peserta belajar

untuk mau memahami lebih jauh tentang isi materi yang disampaikan oleh guru

atau pengajar.

Perkembangan media pembelajaran di sekolah-sekolah tersebut

dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya sumber daya pengajar, fasilitas di

sekolah, lingkungan tempat atau lokasi sekolah, dan lain-lain. Namun lokasi

berdirinya sebuah sekolah sangat mempengaruhi kualitas media pembelajarannya.

Di daerah perkotaan dapat dipastikan bahwa sebuah sekolah dapat memiliki

fasilitisas lebih unggul dibandingkan dengan sekolah yang berada dipinggir kota

atau pedesaan. Pada kenyataannya di area perkotaan berbagai fasilitas yang

mendukung dalam pembuatan media pembelajaran mudah didapatkan.

SMP Negeri 5 Satu Atap Bumijawa merupakan Sekolah Menengah

Pertama Satu Atap yang berada di jalan dukuh Sawangan KM. 12, Kecamatan

Bumijawa, Kabupaten Tegal dan berbatasan langsung dengan Kabupaten Brebes.

Kondisi geografis dari SMP N 5 Satu Atap Bumijawa tepat di bawah Gunung

4

Slamet dengan akses jalan dari kecamatan Bumijawa yang menanjak, berkelok

dan banyak jurang di tepi jalannya. Jika menuju ke SMP Satu Atap dengan

menggunakan kendaraan sepeda motor dibutuhkan waktu hampir 1 jam dengan

kondisi 60% jalan beraspal dan sisanya berbatu. Cuaca udara disana cukup dingin

dan curah hujannya tinggi.

Dari hasil wawancara dengan kepala sekolah dan guru di SMP Negeri 5

Satu Atap Bumijawa, butuh perjuangan ekstra setiap berangkat dan pulang dari

SMP N 5 Satu Atap Bumijawa. Banyak kendala yang di alami oleh tenaga

pendidik, kondisi jalan yang berat untuk dilewati, jatuh dari motor, dan motor

mogok ditengah jalan. Ada beberapa guru yang berasal dari kota yang jaraknya

kurang lebih 40 KM, jam setengah 6 pagi harus sudah berangkat dari rumahnya

agar sampai sekolah tidak terlambat. Sering ada guru yang tidak masuk mengajar

karena sakit yang disebabkan oleh cuaca dingin di daerah tersebut. Dan salah satu

kendala yang lebih berat yaitu siswa kurang antusisas dalam mengikuti pelajaran

dan hasil belajar dari siswa masih banyak yang belum memenuhi syarat

ketuntasan.

Berdasarkan hasil observasi di SMP N 5 Satu Atap Bumijawa diperoleh

hasil sebagai berikut. Dari 43 siswa di kelas VII, 15 diantaranya belum tuntas

hasil belajarnya, siswa susah sekali mencerna pelajaran IPA Terpadu, keaktifan

siswa didalam kelas untuk mata pelajaran IPA Terpadu juga sangat kurang.

Seringnya pembelajaran hanya menggunakan metode konvensional. Padahal ada

fasilitas belajar yang menggunakan media lain yang menarik untuk pembelajaran

5

yang lebih interaktif. Padahal banyak cara untuk membuat media pembelajaran,

tetapi dari keterbatasan kemampuan guru dalam pembuatan media.

Berkaitan dengan hal tersebut, untuk meningkatkan proses pembelajaran

yang diharapkan untuk memperbaiki hasil belajar maka diperlukan sebuah media

yang menarik untuk menumbuhkan semangat, minat, serta mengaktifkan siswa

dalam proses kegiatan belajar mengajar di kelas. Salah satu alternatif mengatasi

masalah yang cocok untuk mata pelajaran IPA Terpadu yaitu dengan

menggunakan media pembelajaran berbasis flash. Dengan menggunakan software

flash kita dapat membangun dan membuat berbagai macam hal yang berhubungan

dengan komputer gratis, seperti presentasi, multimedia, CD interaktif, animasi

(animasi pada halaman web, film berbasis, iklan, dan sebagainya), slide show

foto, dan masih banyak lainnya. Kelebihan dari flash adalah gambar ataupun

animasi yang dihasilkan dari perangkat lunak ini adalah berupa vektor, sehingga

gambar yang dihasilkan sangat halus bahkan saat diperbesar (zoom) sekalipun.

Maka dari itu, peneliti akan mengangkat permasalahan itu dalam bentuk

skripsi yang berjudul "PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN

BERBASIS FLASH PADA MATA PELAJARAN IPA TERPADU POKOK

BAHASAN WUJUD ZAT DAN PERUBAHANNYA KELAS VII SMP N 5

SATU ATAP BUMIJAWA".

6

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang dapat

dirumuskan dalam penelitian ini adalah :

1.2.1 Bagaimana pengembangan GBBPM (Garis Besar Pembuatan Media)

dalam pengembangan media pembelajaran berbasis flash dalam

pembelajaran IPA terpadu pokok bahasan wujud zat dan perubahannya di

kelas VII SMP N 5 Satu Atap Bumijawa?

1.2.2 Bagaimanakah memproduksi program flash dalam pembelajaran IPA

terpadu pokok bahasan wujud zat dan perubahannya di kelas VII SMP N 5

Satu Atap Bumijawa?

1.2.3 Bagaimanakah keefektifan program program flash dalam pembelajaran

IPA terpadu pokok bahasan wujud zat dan perubahannya di kelas VII SMP

N 5 Satu Atap Bumijawa?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk

menganalisis dan mendeskripsikan:

1.3.1 Pengembangan GBBPM (Garis Besar Pembuatan Media) dalam

pengembangan media pembelajaran berbasis flash dalam pembelajaran

IPA terpadu pokok bahasan wujud zat dan perubahannya di kelas VII SMP

N 5 Satu Atap Bumijawa.

7

1.3.2 Langkah-langkah memproduksi program media pembelajaran berbasis

flash dalam pembelajaran IPA terpadu pokok bahasan wujud zat dan

perubahannya di kelas VII SMP N 5 Satu Atap Bumijawa.

1.3.3 Keefektifan program flash dalam pembelajaran IPA terpadu pokok

bahasan wujud zat dan perubahannya di kelas VII SMP N 5 Satu Atap

Bumijawa.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1.4.1 Manfaat Teoritis

Manfaat teoritis yang diharapkan dari penelitian ini adalah dapat menambah

wacana baru tentang pengembangan media pembelajaran yang bermanfaat dalam

proses pembelajaran di SMP Negeri 5 Satu Atap Bumijawa.

1.4.2 Manfaat Praktis

a. Bagi Peneliti

Untuk menambah pengetahuan dan sarana dalam menerapkan pengetahuan

yang diperoleh dibangku kuliah terhadap masalah-masalah yang dihadapi didunia

secara nyata.

b. Bagi Sekolah

Diharapkan dengan adanya hasil penelitian ini dapat menjadi masukan bagi

pihak sekolah dan upaya sosialisai penggunaan media pembelajaran menggunakan

program flash dalam pembelajaran IPA terpadu pokok bahasan wujud zat dan

perubahannya di kelas VII SMP N 5 Satu Atap Bumijawa.

8

c. Bagi Jurusan

Diharapkan dengan adanya hasil penelitian ini dapat menjadi masukan bagi

pihak jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan dalam upaya meningkatkan

kemampuan dan kompetensi mahasiswa Program Studi Teknologi Pendidikan.

1.5 Pembahasan Istilah

Untuk mempertegas ruang lingkup permasalahan serta agar penelitian menjadi

lebih terarah maka istilah - istilah dalam judul penelitian ini diberi batasan, yaitu:

1.5.1 Pengembangan

Menurut kamus besar bahasa indonesia pengembangan adalah proses, cara,

perbuatan mengembangkan, pembangunan secara bertahap dan teratur, dan yang

menjurus ke sasaran yang dikehendaki (Kamus Bahasa Indonesia 2008: 679). Dari

pengertian diatas bahwa pengembangan adalah suatu perilaku untuk menjadikan

sesuatu ke arah ang lebih baik. Dalam penelitian dimaksudkan dengan

pengembangan media pembelajaran berbasis flash yang digunakan sebagai

alternatif model pembelajaran.

1.5.2 Media Pembelajaran

Media adalah bentuk-bentuk komunikasi baik cetak maupun audiovisual serta

peralatannya. Media hendaknya dapat dimanipulasi, dapat dilihat, didengar dan

dibaca. Apapun batasan yang diberikan, ada persamaan di antara batasan tersebut

yaitu media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan

dari pengirim ke penerima, sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan,

perhatian dan minat siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.

9

Media pembelajaran itu sendiri adalah segala sesuatu yang dapat digunakan

untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran), sehingga dapat merangsang

perhatian, minat, pikiran dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk

mencapai tujuan pembelajaran.

1.5.3 Flash

Flash adalah program yang dapat membuat suatu animasi (animation) gambar

yang bisa bergerak.

1.5.4 Pembelajaran IPA Terpadu Pokok Bahasan Wujud Zat dan

Perubahannya

Sebagai mata pelajaran yang dijadikan materi pelajaran dalam pembuatan

media pembelajaran berbasis flash.

1.5.5 SMP N Satu Atap

Sekolah Menengah Pertama yang penyelenggaraan dan pengelolaanya

digabung dengan SD. Pengembangan SMP N Satu Atap berada di daerah-daerah

yang terisolir, terpencil dan terpencar. (Pedoman Pelaksanaan SD-SMP Satap

2006)

1.5.6 SMP N 5 Satu Atap Bumijawa

Sebagai tempat dilaksanakannya penelitian yang berada di Jalan Dukuh

Sawangan KM 12 Desa Sigedong Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal .

10

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Definisi Teknologi Pendidikan

Secara historis, bidang ini disebut baik sebagai “Teknologi Pendidikan”

maupun “Tekonologi Pembelajaran. Mereka yang setuju dengan istilah Teknologi

Pembelajaran memiliki dua pendapat. Pertama, karena kata Pembelajaran lebih

sesuai dengan teknologi. Kedua, karena kata pendidikan lebih sesuai untuk hal-hal

yang berhubungan dengan sekolah atau lingkungan pendidikan. Banyak yang

beranggapan bahwa istilah “Pembelajaran” tidak hanya mencakup pengertian

pendidikan mulai TK hingga SLTA (K-12), melainkan juga mencakup situasi

pelatihan (training). Menurut Knirk dan Gustafson (1986) kata “Pembelajaran”

khususnya berkenaan dengan permasalahan belajar dan mengajar, sedangkan

“Pendidikan” terlalu luas karena mencakup segala aspek pendidikan. Sebaliknya

mereka yang setuju dengan istilah“Teknologi Pendidikan” berdalih bahwa karena

pembelajaran (instruction) dianggap oleh banyak orang sebagai bagian dari

pendidikan, maka sebaiknya dipakai istilah yang memberikan cakupan yang lebih

luas (AECT, 1997; Saettler, 1990). Mereka ini beranggapan bahwa kata

“Pendidikan” merujuk apda aneka ragam lingkungan belajar, termasuk belajar

dirumah, di sekolah, di tempat kerja. Sedangkan kata “Pembelajaran” hanya

merujuk pada hal-hal yang berkaitan dengan lingkungan sekolah saja

(Barbara,1994:3).

10

11

Definisi teknologi pendidikan selalu mengalami perkembangan dari tahun

ke tahun. Berdasarkan definisi AECT (the Association for Educational

Communication and Technology) 1994, Teknologi Pembelajaran adalah ; Teori

dan praktek dalam desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan dan

penilaian proses dan sumber untuk belajar. Komponen definisinya adalah : teori

dan praktek ; desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, dan penilaian;

proses dan sumber; untuk keperluan belajar.

2.2 Kawasan Teknologi Pendidikan

Menurut Barbara (1994: 28) Kawasan Teknologi Pendidikan dapat

digambarkan sebagai berikut :

Kawasan Teknologi Pendidikan

12

Bagan 2.1. Kawasan Teknologi Pendidikan

1. Kawasan Desain

Yang dimaksud dengan desain disini adalah proses untuk menentukan

kondisi belajar dengan tujuan untuk menciptakan strategi dan produk. Kawasan

desain paling tidak meliputi empat cakupan utama dari teori dan praktek, yaitu :

(1) Desain Sistem Pembelajaran; (2) Desain Pesan; (3) Strategi Pembelajaran; (4)

Karakteristik Pembelajar.

2. Kawasan Pengembangan

Pengembangan adalah proses penterjemahan spesifikasi desain ke dalam

bentuk fisik. Kawasan pengembangan berakar pada produksi media. Kawasan

pengembangan mencakup banyak variasi teknologi yang digunakan dalam

TEORI

PRAKTEK

PEMANFAATAN

1. Pemanfaatan Media 2. Difusi Inovasi 3. Implementasi dan

Institutionalisasi 4. Kebijakan dan Regulasi

PENGEMBANGAN

1. Teknologi Cetak 2. Teknologi Audiovisual 3. Teknologi Berbasis

komputer 4. Teknologi Terpadu

1. Analisis Masalah 2. Pengukuran Acuan

Patokan 3. Evaluasi Formatif 4. Evaluasi Sumatif

PENILAIAN

1. Desain Strategi Pembelajaran

2. Desain Pesan 3. Strategi Pembelajaran 4. Karakteristik

pembelajaran

DESAIN

1. Manajemen Proyek 2. Manajemen Sumber 3. Manajemen Sistem

Penyampaian 4. Manajemen

Informasi

PENGELOLAAN

13

pembelajaran. Kawasan pengembangan di dalamnya meliputi: (1) teknologi cetak;

(2) teknologi audio-visual; (3) teknologi berbasis komputer; dan (4) teknologi

terpadu.

3. Kawasan Pemanfaatan

Pemanfaatan adalah aktivitas menggunakan proses dan sumber untuk

belajar. Sebagai subyek dan objek yang terlibat dalam pemanfaatan memiliki

tanggung jawab untuk menyelaraskan antara pendidik dengan aktifitas yang

spesifik, interaksi antara bahan, pendidik dan aktifitas pemebelajaran,

memberikan penilaian serta penilaian atas hasil yang dicapai selama belajar.

Pemanfaatan media adalah penggunaan yang sistematis dari sumber untuk belajar.

Proses pemanfaatan media merupakan proses pengambilan keputusan berdasarkan

spesifikasi desain pembelajaran. Prinsip-prinsip pemanfaatan dikaitkan dengan

karakterisistik pelajar, bahan pembelajaran, serta pola dan model pembelajaran

(Barbara, 1994).

Pada dasarnya pemanfaatan teknologi sangat bergantung pada proses

difusi, serta pada upaya membangkitkan kesadaran, keinginan mencoba dan

mengadopsi inovasi. Menurut Rogers, terdapat empat elemen utama yang

beroperasi dalam proses difusi, yaitu : (1) bentuk atau karakter inovasi itu sendiri,

(2) saluran komunikasi yang ada, (3) waktu, dan (4) sistem sosial yang berlaku.

Adapun Langkah-langkah difusi menurut Rogers adalah : (1) pengetahuan; (2)

persuasi atau bujukan; (3) keputusan; (4) implementasi; (5) dan konfirmasi.

4. Kawasan Pengelolaan

14

Pengelolaan meliputi pengendalian Teknologi Pembelajaran melalui :

perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian dan supervisi. Secara singkat

ada empat kategori dalam kawasan pengelolaan, yaitu: pengelolaan proyek,

pengelolaan sumber, pengelolaan sistem penyampaian, serta pengelolaan

informasi.

5. Kawasan Penilaian

Penilaian merupakan proses penentuan memadai tidaknya pembelajaran

dan belajar, mencakup : (1) analisis masalah; (2) pengukuran acuan patokan; (3)

penilaian formatif; dan (4) penilaian sumatif. Dalam kawasan penilaian dibedakan

pengertian antara penilaian program, proyek , produk. Penilaian program-evaluasi

yang menaksir kegiatan pendidikan yang memberikan pelayanan secara

berkesinambungan dan sering terlibat dalam penyusunan kurikulum.

2.3 Hasil Belajar

Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah

menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2012 : 22). Sedangkan menurut

Horwart Kingsley dalam bukunya Sudjana membagi tiga macam hasil belajar

mengajar: (1). Keterampilan dan kebiasaan, (2). Pengetahuan dan pengarahan, (3).

Sikap dan cita-cita (Sudjana, 2012 : 22).

Berdasarkan teori Taksonomi Bloom hasil belajar dalam rangka studi

dicapai melalui tiga kategori ranah antara lain kognitif, afektif, psikomotor.

Perinciannya adalah sebagai berikut:

a. Ranah Kognitif

15

Berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari 6 aspek yaitu

pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan penilaian.

b. Ranah Afektif

Berkenaan dengan sikap dan nilai. Ranah afektif meliputi lima jenjang

kemampuan yaitu menerima, menjawab atau reaksi, menilai, organisasi dan

karakterisasi dengan suatu nilai atau kompleks nilai.

c. Ranah Psikomotor

Meliputi keterampilan motorik, manipulasi benda-benda, koordinasi

neuromuscular (menghubungkan, mengamati).

Tipe hasil belajar kognitif lebih dominan daripada afektif dan psikomotor

karena lebih menonjol, namun hasil belajar psikomotor dan afektif juga harus

menjadi bagian dari hasil penilaian dalam proses pembelajaran di sekolah

(Sudjana, 2012 : 22).

2.4 Konsep Media Pembelajaran

2.4.1 Definisi Media Pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa Latin yang adalah bentuk jamak dari

medium yang secara harfiah berarti tengah, perantara, atau pengantar.

Dalam bahasa Arab, media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim

kepada penerima pesan. Gerlach & Ely (1971) dalam Azhar Arsyad (2009: 3)

mengatakan bahwa “Media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia,

materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu

memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap”.

16

Arief Sadiman (2009: 7) menyatakan bahwa. “Media adalah segala

sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke

penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan perhatian dan minat serta

perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi”. Pengertian

tersebut dapat disimpulkan bahwa media adalah semua objek yang digunakan

sebagai perantara untuk menyampaikan pesan atau informasi agar pesan

tersebut dapat diterima dengan baik oleh penerima pesan.

2.4.2 Kedudukan Media Dalam Pembelajaran

Sebagaimana kita ketahui bahwa pembelajaran merupakan suatu system,

karena di dalamnya mengandung komponen-komponen yang saling berkaitan dan

saling mempengaruhi untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan.

Komponen-komponen tersebut meliputi tujuan, materi, metode, media dan

evaluasi. Masing-masing komponen saling berkaitan erat yang merupakan satu

kesatuan yang dapat di gambarkan sebagai berikut :

Bagan 2.2 Kedudukan Media Dalam Sistem Pembelajaran

Tujuan Materi

Evaluasi Metode

Media

17

Berdasarkan Gambar di atas dapat di jelaskan bahwa proses perencanaan

pembelajaran selalu di awali dengan perumusan tujuan intruksional khusus

sebagai pengembangan dari tujuan intruksional umum.

Usaha untuk menunjang pencapaian tujuan pembelajaran di bantu oleh

penggunaan alat bantu pembelajaran yang tepat dan sesuai karakteristik

komponen penggunanya. Setelah itu guru menentukan alat dan melaksanakan

evaluasi. Hasil dari evaluasi dapat menjadi bahan masukan atau umpan balik

kegiatan yang telah dilaksanakan, dan apabila ternyata hasil belajar siswa rendah,

maka perlu mengidentifikasi bagian-bagian apa yang mengakibatkanya. Khusus

dalam penggunaan media, apakah media yang di gunakan sudah di pandang tepat

atau bahkan perlu ditinjau ulang sehingga tujuan pembelajaran benar-benar

tercapai.

Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa betapa

pentingya keberadaan atau kedudukan media pembelajaran.

2.4.3 Manfaat Media Pembelajaran

Media pembelajaran mempunyai manfaat yang banyak sekali, antara lain

dapat memberikan penjelasan yang lebih konkrit karena materi dapat disajikan

dengan logis dan jelas, baik meida pembelajaran berupa gambar, foto, miniatur,

film, video, CD interaktif, komputer dan lain sebagainya. Selain itu dengan media

pembelajaran dapat meningkatkan motivasi siswa dalam mengikuti kegiatan

pembelajaran, dalam hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukan oleh Azhar

Arsyad (2009: 25) “media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan

18

informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil

belajar”.

Sudjana & Rivai (1992: 2) mengemukakan manfaat media pembelajaran

dalam proses belajar siswa, yaitu:

1. Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat

menumbuhkan motivasi belajar.

2. Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih

dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan

pembelajaran.

3. Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal

melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru

tidak kehabisan tenaga, apalagi kalau guru mengajar pada setiap jam

pelajaran.

4. Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya

mendengarkan uraian guru tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati,

melakukan, mendemostrasikan, memerankan, dan lain-lain.

Sementara Encyclopedia of Educational Recsearch dalam Hamalik

(1994: 15) merincikan manfaat media pendidikan sebagai berikut:

1. Meletakkan dasar-dasar yang konkret untuk berpikir, oleh karena itu

mengurangi verbalisme.

2. Memperbesar perhatian siswa.

3. Meletakkan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan belajar, oleh

karena itu membuat pelajaran lebih mantap.

19

4. Memberikan pengalaman nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan

berusaha sendiri di kalangan siswa.

5. Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinyu, terutama melalui

gambar hidup.

6. Membantu tumbuhnya pengertian yang dapat membantu perkembangan

kemampuan berbahasa.

7. Memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara lain,

dan membantu efisiensi dan keragaman yang lebih banyak dalam belajar.

Dari uraian dan pendapat beberapa ahli di atas, dapatlah disimpulkan

bahwa media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi

sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar.

Selain itu, media pembelaran juga dapat meningkatkan dan mengarahkan

perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar dan

memungkinkan siswa uintuk belajar sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan

dan minatnya.

2.4.4 Klasifikasi Media Pembelajaran

Azhar Asyad (2009: 29) “Dalam perkembanganya media pembelajran

mengikuti perkembangan teknologi”. Teknologi yang paling tua yang

dimanfaatkan dalam proses belajar adalah percetakan yang bekerja atas dasar

prisnsip mekanis. Kemudian lahir teknologi audio-visual yang menggabungkan

penemuan mekanis dan elektronis untuk tujuan pembelajaran. “Teknologi yang

muncul terakhir adalah teknologi mikroprosesor yang melahirkan pemakaian

20

komputer dan kegiatan interaktif”. (Seel & Richey, 1994 dalam Azhar

Arsyad 2002: 29).

Berdasarkan perkembangan teknologi tersebut, media pembelajaran dapat

dikelompokan ke dalam empat kelompok yaitu: media hasil teknologi

cetak, media hasil teknologi audio-visual, media hasil teknologi yang berdasarkan

komputer, media hasil gabungan teknologi cetak dan komputer. Pernyatatan lain

mengenai klasifikasi media diungkapkan oleh Ardiani (2009) dikutip dari:

(http://edu-articles.com/mengenal-mediapembelajaran/) bahwa “Media diklasifi-

kasikan menjadi media visual, media audio, dan media audio-visual :

2.4.4.1 Media Visual

Media visual dibagi menjadi 2, yaitu :

a) Media Yang Tidak Diproyeksikan

1) Media realita adalah benda nyata. Benda tersebut tidak harus dihadirkan di

ruang kelas, tetapi siswa dapat melihat langsung ke obyek. Kelebihan dari

media realita ini adalah dapat memberikan pengalaman nyata kepada

siswa. Misal untuk mempelajari keanekaragaman makhluk hidup,

klasifikasi makhluk hidup, ekosistem, dan organ tanaman.

2) Model adalah benda tiruan dalam wujud tiga dimensi yang merupakan

representasi atau pengganti dari benda yang sesungguhnya. Penggunaan

model untuk mengatasi kendala tertentu sebagai pengganti realia. Misal

untuk mempelajari sistem gerak, pencernaan, pernafasan, peredaran

darah, sistem ekskresi, dan syaraf pada hewan.

21

3) Media grafis tergolong media visual yang menyalurkan pesan melalui simbol–

simbol visual. Fungsi dari media grafis adalah menarik perhatian,

memperjelas sajian pelajaran, dan mengilustrasikan suatu fakta atau konsep

yang mudah terlupakan jika hanya dilakukan melalui penjelasan verbal.

Jenis-jenis media grafis adalah: gambar/ foto, sketsa diagram/ skema: gambar

sederhana yang menggunakan garis dan simbol untuk menggambarkan

struktur dari obyek tertentu secara garis besar. Misal untuk mempelajari

organisasi kehidupan dari sel sampai organisme.

4) Gambar/ chart: menyajikan ide atau konsep yang sulit sehingga lebih mudah

dicerna siswa. Selain itu Gambar mampu memberikan ringkasan butir-butir

penting dari penyajian. Dalam Gambar sering dijumpai bentuk grafis lain,

seperti: gambar, diagram, berbasis, atau lambang verbal.

5) Grafik: gambar sederhana yang menggunakan garis, titik, simbol verbal atau

bentuk tertentu yang menggambarkan data kuantitatif. Misal untuk

mempelajari pertumbuhan.

b) Media Proyeksi

1) Transparansi OHP merupakan alat bantu mengajar tatap muka sejati,

sebab tata letak ruang kelas tetap seperti biasa, guru dapat bertatap muka

dengan siswa (tanpa harus membelakangi siswa). Perangkat media

transparansi meliputi perangkat lunak (Overhead transparancy/OHT) dan

perangkat keras (Overhead projector/OHP).

2) Film bingkai/slide adalah film transparan yang umumnya berukuran 35 mm

dan diberi bingkai 2X2 inci. Dalam satu paket berisi beberapa film bingkai

22

yang terpisah satu sama lain. Manfaat film bingkai hampir sama dengan

transparansi OHP, hanya kualitas visual yang dihasilkan lebih bagus.

Sedangkan kelemahannya adalah biaya produksi dan peralatan lebih

mahal serta kurang praktis. Untuk menyajikan dibutuhkan proyektor

slide.

2.4.4.2 Media Audio

Media visual dibagi menjadi 2, yaitu :

a) Radio

Radio merupakan perlengkapan elektronik yang dapat digunakan untuk

mendengarkan berita yang bagus dan aktual, dapat mengetahui beberapa kejadian

dan peristiwa-peristiwa penting dan baru, masalah-masalah kehidupan dan

sebagainya. Radio dapat digunakan sebagai media pembelajaran yang cukup

efektif.

b) Kaset-Audio

Kaset-audio adalah kaset pita yang sering digunakan di sekolah.

Keuntungannya adalah merupakan media yang ekonomis karena biaya

pengadaan dan perawatan murah.

2.4.4.3 Media Audio-Visual

Media visual dibagi menjadi 2, yaitu :

a) Media video

Media video merupakan salah satu jenis media audio visual, selain film.

Yang banyak dikembangkan untuk keperluan pembelajaran, biasa dikemas

dalam bentuk VCD.

23

b) Media Komputer

Media ini memiliki semua kelebihan yang dimiliki oleh media lain. Selain

mampu menampilkan teks, gerak, suara dan gambar, komputer juga dapat

digunakan secara interaktif, bukan hanya searah. Bahkan komputer yang

disambung dengan internet dapat memberikan keleluasaan belajar menembus

ruang dan waktu serta menyediakan sumber belajar yang hampir tanpa batas.

Edgar dale yang mengadakan klasifikasi pengalaman menurut tingkat dari

yang paling kongkrit hingga hal yang paling abstrak. Klasifikasi tersebut dikenal

dengan nama kerucut pengalaman (cone of Experience), berikut gambarnya:

Bagan 2. 3. Kerucut Pengalaman E. Dale dikutip dari Arief Sadiman (dkk)

(2007: 8)

24

Dan menurut Edgar Dale pula, secara umum media mempunyai

kegunaan:

1. Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis.

2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu tenaga dan daya indra.

3. Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid

dengan sumber belajar.

4. Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan

kemampuan visual, auditori dan kinestiknya.

5. Memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalam dan

menimbulkan persepsi yang sama.

2.4.5 Langkah-Langkah Pengembangan Media Pembelajaran

Secara garis besar kegiatan pengembangan media pembelajaran terdiri atas

tiga langkah besar yang harus dilalui, yaitu kegiatan perencanaan, produksi dan

penilaian. Sementara itu, dalam rangka melakukan desain atau rancangan

pengembangan program media. Arief Sadiman, dkk, memberikan urutan langkah-

langkah yang harus diambil dalam pengembangan program media menjadi 6

(enam) langkah sebagai berikut:

a. Menganalisis kebutuhan dan karakteristik siswa.

b. Merumuskan tujuan intruksional (Instructional objective) dengan operasional

dan khas.

c. Merumuskan butir-butir materi secara terperinci yang mendukung tercapainya

tujuan.

d. Mengembangkan alat pengukur keberhasilan.

25

e. Menulis naskah media.

f. Mengadakan tes dan revisi.

2.5 Hubungan Media Pembelajaran Dalam Teknologi

Pendidikan

Teknologi Pendidikan dikembangkan adalah untuk memecahkan persoalan

belajar manusia atau dengan kata lain mengupayakan agar manusia (peserta didik)

dapat belajar dengan mudah dan mencapai hasil secara opimal. Pemecahan

masalah belajar tersebut terjelma dalam bentuk semua sumber belajar atau sering

dikenal dengan komponen pendidikan yang meliputi: pesan, orang/manuisa,

bahan, peralatan, teknik, dan latar/lingkungan. Pemecahan masalah tersebut

ditempuh melalui proses analisis masalah, penentuan cara pemecahan,

pelaksanaan, dan evaluasi yang tercemin dalam fungsi pengembangan media

dalam bentuk riset-teori, desain, produksi, evaluasi, seleksi, logistik dan

penyebarluasan/pemanfaatan. Agar semua fungsi ini berjalan dengan baik maka,

perlu adanya koordinasi yang kegiatan tercemin dalam fungsi pengelolaan

pendidikan yang meliputi pengelolaan organisasi dan pengelolaan personal.

Pemanfaatan sumber belajar merupakan suatu kegiatan memfasilitasi

kegiatan belajar yang harus dilakukan oleh setiap pengembang sistem pendidikan.

Adapun sumber belajar belajar itu sendiri meliputi semua sumber belajar yang

dapat digunakan oleh pelajar baik secara terpisah mapun dalam bentuk gabungan,

untuk memberikan fasilitas belajar. (AECT, 1986: 9)

26

Komponen-komponen sumber belajar adalah bahan dan peralatan. Walapun

secara tidak eksplisit media tercantum sebagai komponen sumber belajar, tetapi

kedua komponen tersebut sebenarnya adalah komponen media. Alat dan bahan

yang kita kenal dengan software dan hardware tidak lain dan tidak bukan adalah

media. (Sadiman, 1986:6). Dengan demikian dapat di simpulkan, media

merupakan salah satu komponen dalam sumber belajar, dan sekaligus merupakan

salah satu bentuk pemecahan belajar menurut teknologi pendidikan dengan

melalui suatu perencanaan yang sistematis. Hubungan antara media dengan

teknologi pendidikan tidak dapat di lepaskan. Penggunaan media dalam kegiatan

pendidikan pembelajaran merupakan bagian dari teknologi pendidikan Jika di

gambarkan dalam sebuah skema hubungan antra media pendidikan/pembelajaran

dengan teknologi pendidikan akan tampak sebagai berikut (Sukiman, 2012: 25).

Bagan 2.4.Hubungan Media Pembelajaran dalam Teknologi Pendidikan

(Sukiman, 2012:25)

2.6 Program Animasi Flash

Multimedia interaktif dengan animasi komputer untuk pembelajaran

diantaranya media audio-visual untuk keperluan pembelajaran mulai ditekuni para

Teknologi Pendidikan

Media

Pembelajaran

Pesan

Orang

Bahan

Peralatan

Teknik

Latar

27

pengajar sejak tahun 1920-an, ketika itu teknologi film mulai berkembang pesat

(Microsoft Corporation, 1999). Stimulus visual yang menyertai suara menjadikan

pembelajaran konsep-konsep menjadi terjelaskan secara konkret.

Komputer sebagai alat bantu pembelajaran telah lama dikenal dan

dikembangkan. Istilah-istilah CAI (Computer-aided Intruction), CBL (Computer-

aided Learning), CBT (Computer-based Training) telah menjadi bagian dari kosa

kata para ahli teknologi pembelajaran sejak tahun 1980-an.

Perkembangan teknologi komputer yang memungkinkan penayangan

informasi grafik, suara dan gambar dan teks yang memungkinkan dibuat audio

visual yang bersifat interaktif. Multimedia adalah istilah teknik penyampaian

informasi yang menggabungkan informasi berupa teks, grafik, citra, suara,

gambar maupun video.

Bahan-bahan ajar maupun informasi multimedia juga banyak

didistribusikan melalui compact disk(CD). Banyak multimedia dalam bentuk CD

memerlukan program khusus untuk penayangan informasinya. Program khusus

tersebut disertakan dalam CD untuk di pasang dikomputer pemakai. Kemudian

dalam bentuk CD akan ditampilkan tayangan yang sudah di format dalam bentuk

animasi. Materi yang sudah dibuat dalam format tayangan animasi, akan terkesan

lebih hidup, konkrit karena sesuai dengan contoh yang ada dan menarik ditambah

dengan efek suara dan gambar.

Animasi flash secara tepat telah menjadi suatu teknologi pilihan untuk

pembuatan animasi-animasi yang dinamis dan interaktif. Selain itu juga

digunakan untuk pembuatan isi dari multimedia, pembuatan animasi untuk

28

kebutuhan halaman web, dan kebutuhan-kebutuhan lainnya seperti untuk

kebutuhan proses pembelajaran. Beberapa factor yang mempunyai kontribusi

besar pada teknologi yang membuat animasi flash menjadi popular adalah: (1)

Format swf yang dapat mengompres film gambar dan suara, termasuk format-

format vector, dan scaleable grafik denga ukuran file yang sangat kecil; (2) Flash

player mempunyaikemampuan streaming yang dapat menjalankan preloading

image dan suara ke dalam cache browser pengunjung dan mempunyai

kemampuan untuk men-stream animasi dan saat animasi dijalankan tanpa

membuat pengunjung menunggu untuk melihat animasi tersebut sampai download

selesai.

2.7 Hakekat IPA Terpadu

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar merupakan kurikulum hasil

refleksi, pemikiran, dan pengkajian ulang dari kurikulum yang telah berlaku

sebelumnya. Kurikulum baru ini diharapkan dapat membantu mempersiapkan

peserta didik menghadapi tantangan di masa depan. Standar kompetensi dan

kompetensi dasar diarahkan untuk memberikan keterampilan dan keahlian

bertahan hidup dalam kondisi yang penuh dengan berbagai perubahan,

persaingan, ketidakpastian, dan kerumitan dalam kehidupan. Kurikulum ini

disusun untuk menciptakan tamatan yang kompeten, cerdas dalam membangun

integritas sosial, serta mewujudkan karakter nasional.

Dalam implementasi Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar, telah

dilakukan berbagai studi yang mengarah pada peningkatan efisiensi dan

29

efektivitas layanan dan pengembangan sebagai konsekuensi dari suatu inovasi

pendidikan. Sebagai salah satu bentuk efisiensi dan efektivitas implementasi

kurikulum dikembangkan berbagai model implementasi kurikulum.

Model pembelajaran terpadu merupakan salah satu model implementasi

kurikulum yang dianjurkan untuk diaplikasikan pada semua jenjang pendidikan,

mulai dari tingkat Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI) sampai dengan

Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA). Model pembelajaran ini

pada hakikatnya merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang memungkinkan

peserta didik baik secara individual maupun kelompok aktif mencari, menggali,

dan menemukan konsep serta prinsip secara holistik dan otentik (Depdikbud,

1996:3). Pembelajaran ini merupakan model yang mencoba memadukan beberapa

pokok bahasan (Beane, 1995:615).

Melalui pembelajaran IPA terpadu, peserta didik dapat memperoleh

pengalaman langsung, sehingga dapat menambah kekuatan untuk menerima,

menyimpan, dan menerapkan konsep yang telah dipelajarinya. Dengan demikian,

peserta didik terlatih untuk dapat menemukan sendiri berbagai konsep yang

dipelajari secara menyeluruh (holistik), bermakna, otentik dan aktif. Cara

pengemasan pengalaman belajar yang dirancang guru sangat berpengaruh

terhadap kebermaknaan pengalaman bagi para peserta didik. Pengalaman belajar

yang lebih menunjukkan kaitan unsur-unsur konseptual akan menjadikan proses

belajar lebih efektif. Kaitan konseptual yang dipelajari dengan sisi bidang kajian

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang relevan akan membentuk skema kognitif,

sehingga anak memperoleh keutuhan dan kebulatan pengetahuan. Perolehan

30

keutuhan belajar IPA, serta kebulatan pandangan tentang kehidupan, dunia nyata

dan fenomena alam hanya dapat direfleksikan melalui pembelajaran terpadu.

Pembelajaran terpadu dalam IPA dapat dikemas dengan tema atau topik

tentang suatu wacana yang dibahas dari berbagai sudut pandang atau disiplin

keilmuan yang mudah dipahami dan dikenal peserta didik. Dalam pembelajaran

IPA terpadu, suatu konsep atau tema dibahas dari berbagai aspek bidang kajian

dalam bidang kajian IPA. Misalnya tema lingkungan dapat dibahas dari sudut

makhluk hidup dan proses kehidupan, energi dan perubahannya, dan materi dan

sifatnya. Pembahasan tema juga dimungkinkan hanya dari aspek makhluk hidup

dan proses kehidupan dan energi dan perubahannya, atau materi dan sifatnya dan

makhluk hidup dan proses kehidupan, atau energi dan perubahannya dan materi

dan sifatnya saja. Dengan demikian melalui pembelajaran terpadu ini beberapa

konsep yang relevan untuk dijadikan tema tidak perlu dibahas berulang kali dalam

bidang kajian yang berbeda, sehingga penggunaan waktu untuk pembahasannya

lebih efisien dan pencapaian tujuan pembelajaran juga diharapkan akan lebih

efektif.

2.7.1 Tujuan Pembelajaran IPA Terpadu

Tujuan penyusunan Model Pembelajaran IPA Terpadu untuk SMP/MTs

ini pada dasarnya untuk memberikan pedoman yang dapat dijadikan sebagai

kerangka acuan bagi guru dan pihak terkait. Secara rinci, penyusunan model ini di

antaranya bertujuan untuk:

1. memberikan wawasan bagi guru tentang apa, mengapa, dan bagaimana

pembelajaran IPA terpadu pada tingkat SMP/MTs;

31

2. memberikan bekal keterampilan kepada guru untuk dapat menyusun rencana

pembelajaran (memetakan kompentensi, menyusun silabus, dan menjabarkan

silabus menjadi rencana pelaksanaan pembelajaran) dan penilaian;

3. memberikan bekal kemampuan kepada guru agar memiliki kemampuan

melaksanakan pembelajaran IPA terpadu;

4. memberikan wawasan, pengetahuan, dan pemahaman bagi pihak terkait

(misalnya kepala sekolah dan pengawas), sehingga mereka dapat

memberikan dukungan terhadap kelancaran dan ketepatan pelaksanaan

pembelajaran IPA terpadu.

2.7.2 Ruang Lingkup Pembelajaran IPA Terpadu

Ruang lingkup penyusunan Model ini meliputi pengertian IPA Terpadu,

Karakteristik Pembelajarn IPA Terpadu, pelaksanaan pembelajaran IPA Terpadu

dan penilaian di kelas sehingga dicapai tujuan yang diinginkan.

Pembelajaran IPA secara terpadu harus menggunakan tema yang relevan

dan berkaitan. Materi yang dipadukan sebaiknya masih dalam lingkup bidang

kajian IPA.

Tema yang dibahas disajikan dalam konteks IPA-lingkungan-teknologi-

masyarakat, yang melibatkan aktivitas peserta didik secara berkelompok maupun

mandiri. Aktivitas peserta didik perlu ditunjang oleh media pembelajaran yang

memadai, agar peserta didik dapat memahami tema secara komprehensif dan

mencapai kompetensi yang telah ditetapkan.

32

2.7.3 Sistematika Pembelajaran IPA Terpadu

Model Pembelajaran IPA Terpadu memuat beberapa keterpaduan antar-

Kompetensi Dasar. Model ini juga mencakup apa dan bagaimana seorang guru di

SMP/MTs mengembangkan dan melaksanakan model tersebut. Sistematika

anduan pengembangan pembelajaran IPA Terpadu SMP/MTs terdiri atas bagian-

bagian sebagai berikut.

Bab satu, merupakan pendahuluan yang memuat penjelasan tentang latar

belakang serta pentingnya keberadaan panduan. Selain itu juga mengungkapkan

tujuan serta sistematika sajian.

Bab dua, berisi penjelasan tentang kerangka berpikir yang mencakup

tentang pengertian, karakteristik, tujuan, konsep keterpaduan IPA, dan model

keterpaduan berdasarkan topik.

Bab tiga, berisi tentang strategi pelaksanaan pembelajaran IPA Terpadu,

yang menjelaskan tahapan tentang perencanaan (meliputi pemetaan Kompetensi

Dasar, pemilihan topik, penjabaran Kompetensi Dasar ke dalam indikator,

penyusunan silabus, dan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran),

pelaksanaan pembelajaran (meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan

kegiatan akhir serta tindak lanjut), dan penilaian.

Bab empat, berisi tentang implikasi pembelajaran IPA Terpadu yang

menjelaskan peran guru, siswa, serta sarana dan prasarana pembelajaran.

2.7.4 Ruang Lingkup Materi atau Bahan Kajian di SMP

Adapun ruang lingkup pembelajaran IPA Terpadu menurut KTSP 2006

yaitu wujud zat dan perubahannya.

33

2.8 Perangkat Lunak Pendukung Pengembangan

2.8.1 Adobe Flash CS6

Adobe Professional CS6 telah membuktikan dirinya sebagai program

animasi duadimensi berbasis vector dengan kemampuan professional. Dalam

perkembangannya, Adobe Flash selalu melakukan banyak penyempurnaan pada

setiap versinya. Adobe Flash Professional CS6 menghadirkan fitur- fitur

baru yang menjadikan flash semakin diakui sebagai program yang handal.

Gambar 2.1 Tampilan Interface Adobe Flash Profesional CS6

Dalam menggunakan program Adobe Flash CS6 terlebih dahulu

menganalisis kebutuhan saistemnya. Analisis kebutuhan sistem dibagi menjadi

beberapa bagian diantaranya:

a. Analisis Kebutuhan Sistem Fungsional, diantaranya:

1. Sistem harus dapat menampilkan tampilan lembar untuk menggambar.

34

2. Sistem harus dapat digunakan untuk menggambar.

3. Sistem harus dapat menampilkan pilihan warna.

4. Sistem harus dapat menyimpan file dalam bentuk gambar.

5. Sistem harus dapat menampilkan info dan fungsi tombol.

b. Analisis Kebutuhan Sistem Non-Fungsional, diantaranya:

1. Perangkat Lunak

Perangkat lunak yang diperlukan untuk membuat aplikasi ini antara lain:

a. Microsoft Windows XP atau Windows 7 sebagai Sistem Operasi.

b. Adobe Flash Professional CS6 sebagai software untuk membuat aplikasi.

c. Java ™ Runtime Environment 1.6 (biasanya sudah tersedia di OS/

Included).

2. Perangkat Keras

Perangkat keras yang digunakan untuk membuat aplikasi ini adalah sebuah

komputer dengan spesifikasi :

2. Intel Pentium 4 atau AMD Athlon 64 processor

3. 2GB RAM (3GB disarankan)

4. 3.5GB free HD space (tidak dapat menginstal pada perangkat penyimpanan

removable flash)

5. Monitor 1024x768 display (1280x800 disarankan)

6. DVD-ROM driv

3. Brainware

Aplikasi ini dapat digunakan oleh siapa saja, terutama pengguna gadget

(user public).

35

2.8.2 Audacity

Audacity adalah sebuah aplikasi editor audio digital. Audacity dalam

kategori percuma opensource. Audacity bersifat cross platform, dan dibuat

dengan menggunakan wx Widgets untuk menyediakan GUI yang hampir sama

pada beberapa OS yang berbeda.

Audacity dibuat oleh Dominic Mazzoni, setelah lulus sebagai siswa di

Carniege Mellon University. Audacity ini mempunya berbagai fungsi berkenaan

audio contoh yang paling basik sesuai dengan pemateri penjumlahan dan

pengurangan bilangan 2 angka adalah merakam suara, mempercepatkan tempo,

meninggikan pitch suara, tambahkan bass pada musik, memotong-motong lagu.

mengedit existing data (lagu yang sudah jadi), membuat lagu baru dengan

menggunakan sistem track, dapat di tambahkan effect, tremolo, distortion,

menghilangkan noise. Pengembangan media pembelajaran berbasis flash sangat

memerlukan adanya suara yang jelas dan menarik dari setiap karakter tokoh yang

ada, dengan adanya software ini memudahkan dalam mengedit pitch, mengatur

suara jadi rendah atau tinggi, mengatur tempo dan menghilangkan suara sumbang

pengisi suara.

36

Gambar 2.2 Tampilan Interface Audacity

2.8.3 Cool Edit Pro

Cool Edit Pro merupakan perangkat lunak yang berfungsi untuk mengolah

file berupa suara atau biasa disebut sound editor. Misalkan software ini dapat

mengkombinasi beberapa lagu menjadi satu, dapat membuat sound effect, dapat

diolah menjadi file bereksistensi .wav, .mp3. Pengembangan media pembelajaran

berbasis flash dan juga sound effect yang berguna untuk memberi perhatian lebih

siswa pada materi yang disajikan. Sound atau suara ini perlu diolah atau diedit

menggunakan perangkat lunak ini.

37

Gambar 2.3 Tampilan Interface Cool Edit Pro

2.9 Kerangka Berfikir

Bagan 2.5. Kerangka berfikir

Hasil belajar pelajaran IPA terpadu untuk kelas VII SMP N Satu Atap

Bumijawa masih kurang dari KKM dan penyampaian materi tergolong belum

optimal. Sehingga perlu adanya media pembelajaran yang mampu

memvisualisasikan konsep materi pelajaran dengan baik. Melihat identifikasi

masalah kebutuhan karakteristik siswa tersebut maka peneliti terlebih dahulu

Identifikasi Masalah Kebutuhan Karakteristik

Siswa

Penyusunan GBPM

Produksi Program Flash

Uji Kefektifan (Hasil Belajar)

Di uji ahli materi dan media

38

menyusun GBPM (Garis Besar Pembuatan Media) dalam rangka melakukan

desain atau rancangan pembuatan program media flash, kemudian barulah

program media pembelajaran berbasis flash diproduksi. Setelah program media

pembelajaran berbasi flash diproduksi, media harus diuji terlebih dahulu oleh ahli

materi dan ahli media. Ahli materi yang dimaksud adalah guru mata pelajaran IPA

Terpadu SMP N 5 Satu Atap Bumijawa yaitu Bapak Eko Sucipto, S.Pd.

Sedangkan ahli media yang dimaksud adalah Bapak Agus Triarso, S.Kom.M.pd

dari BPM (Balai Pengembangan multimedia) Semarang, hal ini bertujuan

memberikan penilaian, masukan, kritik dan saran agar kualiatas media menjadi

lebih baik. Kemudian media pembelajaran diuji keefektifannya kepada siswa

kelas siswa SMP kelas VII SMP N 5 Satu Atap Bumijawa.

2.10 HIPOTESIS

Berdasarkan kajian teori diatas maka hipotesis penelitian ini adalah :

1. Ada perbedaan hasil belajar siswa antara kelas yang pembelajarannya

menggunakan media pembelajaran berbasis flash lebih baik daripada yang

tidak menggunakan media pembelajaran flash.

2. Kelas yang pembelajarannya menggunakan media pembelajaran berbasis

flash hasil belajarnya lebik baik daripada kelas yang tidak yang tidak

menggunakan media pemblajaran berbasis flash.

3. Kelas yang pembelajarannya menggunakan media pembelajaran berbasis

flash siswanya lebih aktif daripada kelas yang tidak yang tidak menggunakan

media pemblajaran berbasis flash.

39

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan Research And Development (Penelitian dan

Pengembangan). Model pengembangan yang menjadi acuan peneliti yaitu Model

Borg & Gall dan ADDIE. Model research and development ini di kombinasikan

karena di sesuaikan dengan langkah-langkah dalam proses penelitian dan

pengembangan yang dilakukan oleh peneliti. Pada model Borg & Gall langkah

yang diambil adalah research and information. Research and information

digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang SMP N 5 Satu Atap

Bumijawa. Kemudian pada model ADDIE langkah-langkah yang diambil sama

seperti aslinya yang mencakup aspek Analyze (analisis), Design (perancangan),

Development (pengembangan), Implementation (penerapan), dan Evaluation

(penilaian).

Berikut bagan model pengembangan yang digunakan dalam penelitian dan

pengembangan media pembelajaran berbasis flash :

39

40

Bagan 3.1 Tahap Pengembangan Kombinasi Model BORG & GALL dan

Model ADDIE

Berdasarkan bagan diatas, hasil dari tahap penelitian dan pengumpulan

informasi serta tahap analisis deskripsi pembelajaran, tugas yang harus di pelajari

dan tujuan instruksional disajikan sebagai input (masukan) pada tahap desain,

dimana deskripsi dan tujuan tersebut diubah menjadi spesifik/pengkhususan untuk

pembelajaran. Selanjutnya, spesifik desain tersebut disajikan sebagai tahap input

pada tahap pengembangan, dimana akan digunakan untuk menuntun pada

pemilihan atau pembuatan materi dan kegiatan dalam pembelajaran.

Pada tahap penerapan terlebih dahulu dilakukan uji coba produk setelah di

validasi oleh para ahli, guru, materi, kegiatan dan siswa disatukan untuk

menggunakan prodak yang didapat dari hasil pengembangan. Setelah prodak

Analysis

Design

Development

Implementation

Evaluation

Research and information collection

41

digunakan/diterapkan kemudian di evaluasi untuk melihat apakah tujuan dapat

tercapai dan masalah yang sesungguhnya dapat diselesaikan. Jika prodUk

membuat penggunanya merasa kesulitan dan dibingungkan, maka proses

pengembangannya harus di ulang.

3.2 Prosedur Penelitian

3.2.1 Penelitian dan Pengumpulan Informasi Tentang SMP N 5 Satu Atap

Bumijawa

Penelitian dan pengumpulan informasi merupakan penelitian awal tentang

SMP N 5 Satu Atap Bumijawa. Pada penelitian awal ini hal yang dilakukan

adalah melakukan penelitian tentang beberapa faktor, mulai dari letak geografis,

iklim, cuaca, kehidupan sosial masyarakat sekitar, filosofis tentang berdirinya

SMP N 5 Satu Atap Bumijawa, guru, hasil positif setelah didirikan SMP N 5 Satu

Atap Bumijawa, kendala, dan keterkaitan antara SMP N 5 Satu Atap Bumijawa

dengan proses pembuatan media pembelajaran berbasis flash.

3.2.2 Menganalisis Kebutuhan dan Karakteristik Siswa

Kebutuhan dalam proses belajar mengajar adalah kesenjangan antara apa

yang dimiliki siswa dengan apa yang diharapkan. Jika kita mengharapkan siswa

dapat memahami materi wujud zat dan perubahannya dengan baik dan benar,

sementara mereka belum mengenal semua itu, maka perlu dilakukan pemahaman

terhadap wujud zat dan perubahannya.

Setelah kita menganalisis kebutuhan siswa, maka kita juga perlu

menganalisis karakteristik siswanya, baik menyangkut kemampuan pengetahuan

42

atau keterampilan yang telah dimiliki siswa sebelumnya. Cara mengetahuinya bisa

dengan tes atau dengan yang lainnya. Langkah ini dapat disederhanakan dengan

cara mengenalisa topik-topik materi ajar yang dipandang sulit dan karenanya

memerlukan bantuan media. Pada langkah ini sekaligus pula dapat ditentukan

ranah tujuan pembelajaran yang hendak dicapai, termasuk rangsangan indera

mana yang diperlukan (audio, visual, gerak atau diam).

Identifikasi kebutuhan dan karakteristik siswa SMP N 5 Satu Atap

Bumijawa adalah sebagai berikut :

Siswa SMP N 5 Satu Atap Bumijawa diharapkan sudah memahami materi

wujud zat dan perubahannya setelah pemeberian materi berlangsung (secara

konvensional). Namun dalam kenyataannya tidak sesuai dengan harapan. dengan

demikian terjadi kebutuhan bagaimana meningkatkan sikap siswa untuk

memahami materi wujud zat dan perubahannya.

Adanya kebutuhan tersebut seyogyanya menjadi dasar pijakan dalam

membuat media pembelajaran, sebab dengan dorongan kebutuhan inilah media

dapat berfungsi dengan baik. dan media yang digunakan siswa, haruslah relevan

dengan kemampuan yang dimiliki siswa.

3.2.3 Merumuskan Tujuan Instruksional (Instuctional Objective) dengan

Operasional dan Khas

Untuk dapat merumuskan tujuan instruksional dengan baik, ada beberapa

ketentuan yang harus diingat, yaitu:

43

1. Tujuan instruksional harus berorientasi kepada siswa. Artinya tujuan

instruksional itu benar-benar harus menyatakan adanya prilaku siswa yang

dapat dilakukan atau diperoleh setelah proses belajar dilakukan.

2. Tujuan harus dinyatakan dengan kata kerja yang operasional, artinya kata

kerja itu menunjukkan suatu prilaku/perbuatan yang dapat diamati atau diukur.

Beberapa contoh dari kategori kata operasional adalah sebagai berikut :

Kata Kerja Operasional Kata Kerja tidak Operasional

Mengidentifikasikan

Menyebutkan

Menunjukkan

Memilih

Menjelaskan

Menguraikan

Merumuskan

Menyimpulkan

Mendemostrasikan

Membuat

Menghitung

Menunjukkan

Menemukan

Membedakan, dll

Mengerti

Memahami

Menghargai

Menyukai

Mempercayai

Dan lain-lain

Tabel 3.1. Kata Operasional

Sebuah tujuan pembelajaran hendaknya memiliki empat unsur pokok yang

dapat kita akronimkan dalam ABCD (Audience, Behavior, Condition, dan

Degree). Penjelasan dari masing-masing komponen tersebut sebagai berikut:

44

A= Audience adalah menyebutkan sasaran/audien yang dijadikan sasaran

pembelajaran

B =

Behavior adalah menyatakan prilaku spesifik yang diharapkan atau yang

dapat dilakukan setelah pembelajaran berlangsung

C =

Condition adalah menyebutkan kondisi yang bagaimana atau dimana

sasaran dapat mendemonstrasikan kemampuannya atau keterampilannya

D = Degree adalah menyebutkan batasan tingkatan minimal yang

diharapkan dapat dicapai.

Berikut Rumusan Pembelajarannya :

Setelah mengikuti pembelajaran tentang wujud zat dan perubahannya berbasis

(C)

flash, siswa kelas VII SMP N 5 Satu Atap Bumijawa dapat memahami dengan

(A) (B)

baik dan benar.

(D)

Siswa kelas VII SMP N 5 Satu Atap Bumijawa dapat memahami tentang

(A) (B)

wujud zat dan perubahannya dengan baik dan benar.

(D)

45

3.2.4 Merumuskan Butir-Butir Materi Secara Terperinci yang

Mendukung Tercapainya Tujuan

Penyusunan rumusan butir-butir materi adalah dilihat dari sub kemampuan

atau keterampilan yang dijelaskan dalam tujuan khusus pembelajaran, sehingga

materi yang disusun adalah dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan dari

kegiatan proses belajar mengajar tersebut. Setelah daftar butir-butir materi dirinci

maka langkah selanjutnya adalah mengurutkannya dari yang sederhana sampai

kepada tingkatan yang lebih rumit, dan dari hal-hal yang konkrit kepada yang

abstrak.

Rumusan butir-butir materi dari rumusan tujuan pembelajaran di atas

adalah :

1. Memahami wujud zat dan perubahannya.

2. Memahami bagian proses terjadinya perubahan wujud zat.

3.2.5 Mengembangkan Alat Pengukur Keberhasilan

Alat pengukur keberhasilan seyogyanya dikembangkan terlebih dahulu

sebelum naskah program ditulis. Dan alat pengukur ini harus dikembangkan

sesuai dengan tujuan yang akan dicapai dan dari materi-materi pembelajaran yang

disajikan.

Instrumen tersebut akan digunakan oleh pengembang media, ketika

melakukan tes uji coba dari program media yang dikembangkannya. Misalkan alat

pengukurnya tes, maka siswa nanti akan diminta mengerjakan materi tes tersebut.

Kemudian dilihat bagaimana hasilnya. Apakah siswa menunjukkan penguasaan

46

materi yang baik atau tidak dari efek media yang digunakannya atau dari materi

yang dipelajarinya melalui sajian media. Jika tidak maka dimanakah letak

kekurangannya. Dengan demikian, maka siswa dimintai tanggapan tentang media

tersebut, baik dari segi kemenarikan maupun efektifitas penyajiannya.

Berikut gambaran alat pengukur keberhasilan dari media yang

dikembangkan:

Rumusan Tujuan Rumusan Materi Alat Pengukur (Tes)

Siswa kelas VII SMP N 5

Satu Atap Bumijawa dapat

memahami materi proses

terjadinya wujud zat dan

perubahannya

Materi proses Wujud

zat dan perubahannya

-Sebutkan apa saja yang

menyebabkan wujud zat

dan perubahannya

Siswa dapat menyebutkan

macam – macam

pencemaran ligkungan

Macam – macam

wujud zat dan

perubahannya

Sebutkan macam –

macam wujud zat dan

perubahannya

Tabel 3.2. Alat Pengukur Keberhasilan

3.2.6 Menulis Naskah Media

Naskah media adalah bentuk penyajian materi pembelajaran melalui media

rancangan yang merupakan penjabaran dari pokok-pokok materi yang telah

disusun secara baik seperti yang telah dijelaskan di atas. Supaya materi

pembelajaran itu dapat disampaikan melalui media, maka materi tersebut perlu

dituangkan dalam tulisan atau gambar yang kita sebut naskah program media.

Naskah program media maksudnya adalah sebagai penuntun kita dalam

memproduksi media. Artinya menjadi penuntut kita dalam mengambil gambar

47

dan merekam suara. Karena naskah ini berisi urutan gambar dan grafis yang perlu

diambil oleh kamera atau bunyi dan suara yang harus direkam.

Namun demikian, sebelum naskah ditulis, maka terlebih dahulu disusun

garis-garis besar program media (GBPM) dan rancangan isi medianya.

Berikut Garis-garis Program Media (GBPM)

Topik Tujuan

Umum

Tujuan Khusus Pokok-pokok

Materi

Keterangan

Memahami

materi

proses

terjadinya

wujud zat

dan

perubahann

ya

Siswa dapat

memahami

materi proses

terjadinya

wujud zat dan

perubahannya

> Siswa dapat

memahami

materi proses

terjadinya wujud

zat dan

perubahannya

> Siswa dapat

memahami

macam – macam

wujud zat dan

perubahannya

> proses

terjadinya

wujud zat dan

perubahannya

>Macam-

macam wujud

zat dan

perubahannya

>. Sumber:

LKS IPA

terpadu

kelas VII

semester 1

> Alat:

Adobe flash

CS6

Tabel 3.3. Garis Besar Program Media (GBPM)

3.2.7 Produksi

Setelah pembuatan naskah dan desain disusun dengan matang adalah

pembuatan produk multimedia pembelajaran interaktif. Tahap produksi media

meliputi: pemrogaman dasar, pembuatan grafis, pembuatan animasi, pembuatan

audio, pemrogaman lengkap. Dari tahapan ini terbentuklah produk awal.

3.2.8 Validasi Ahli

48

Produk yang telah dibuat kemudian diperiksa oleh para ahli yaitu ahli

media dan ahli materi untuk memberikan penilaian berupa masukan, kritik atau

saran terhadap kualitas program sebelum diuji cobakan.

Validasi produk dapat dilakukan dengan cara menghadirkan pakar atau

tenaga ahli yang sudah berpengalaman, dalam penelitian ini adalah ahli media dan

ahli materi. Ahli materi adalah Bapak Eko Sucipto, S.Pd selaku guru mapel IPA

terpadu di SMP N 5 Satu Atap Bumijawa. Sedangkan pengkaji media adalah staf

ahli media Bpk. Agus Triarso, S.Kom, M.Pd dari Balai Pengembangan

Multimedia Pendidikan (BPMP) Semarang.

3.2.9 Revisi

Hasil validasi oleh para ahli kemudian dianalisis untuk mengetahui

kelemahan-kelemahan yang masih ada. Bila produk masih ada kelemahan, maka

pengembang akan melakukan perbaikan atau revisi. Tahap ini bertujuan untuk

meningkatkan kualitas program berdasarkan masukan, kritik atau saran perbaikan

ahli media dan ahli materi.

3.2.10 Mengadakan Tes atau Uji Coba Produk

Produk yang sudah divalidasi oleh para ahli selanjutnya akan diuji

cobakan sebagai bahan pertimbangan untuk menilai program yang dibuat.

Subjek uji coba lapangan yang dipilih dalam penelitian ini adalah siswa kelas

VII SMP N 5 Satu Atap Bumijawa. Subjek uji coba melakukan pembelajaran

menggunakan media pembelajaran berbasis flash ini, kemudian diminta

memberikan penilaian terhadap program.

49

3.3 Populasi dan Sampel Sumber Data

3.3.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester 1

SMP N 5 Satu Atap Bumijawa Tahun ajaran 2013. Berikut jumlah siswa kelas VII

SMP N 5 Satu Atap Bumijawa:

No Kelas Jumlah Siswa

1 VII A 23

2 VII B 20

Jumlah 43

Tabel 3.4. Persebaran Populasi Siswa Kelas VII

3.3.2 Sampel

Dalam penelitian ini digunakan studi sampel berjumlah 2 kelas yang

berjumlah 43 orang, yaitu kelas eksperimen dan kelompok kontrol. Setelah

dimatching sesuai dengan nilai pre-test, maka kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol.

3.3.3 Teknik Sampel

Sampel dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan teknik Simple

Random Sampling. Teknik ini digunakan karena pengambilan anggota sampel

dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan terpaduan strata yang

ada dalam populasi tersebut.

3.3.4 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Test,

lembar pengamatan, lembar angket, dan lembar wawancara dari penggunaan

50

media berbasis flash yang dijadikan media untuk mata pelajaran IPA terpadu

pokok bahasan wujud zat dan perubahannya.

3.4 Variabel Penelitian

Terdapat dua variabel yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu variabel

bebas (variabel independen) dan variabel terikat (variabel dependen).

3.4.1 Variabel terikat

Variable terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa dalam

pembelajaran mata pelajaran IPA terpadu.

3.4.2 Variabel bebas

Variable bebas dalam penelitian ini adalah pembelajaran menggunakan

media berbasis flash mata pelajaran IPA terpadu pokok bahasan wujud zat dan

perubahannya.

3.5 Metode Pengumpulan Data

3.5.1 Dokumentasi

Digunakan untuk memperoleh data awal yang dievaluasi oleh peneliti,

yaitu tentang pungumpulan data nama peserta didik kelas VII dan hasil belajar

siswa sebelumnya yaitu nilai ulangan akhir semester gasal yang digunakan untuk

menguji homogenitas populasi.

3.5.2 Observasi

Pengamatan yang digunakan untuk mengetahui bagaimana proses

pelaksanaan pembelajaran yang ada di SMP N 5 Satu Atap Bumijawa.

3.5.3 Angket

51

Angket ini digunakan untuk memperoleh data tentang respon peserta

didik terhadap penggunaan media berbasis flash yang dijadikan media untuk mata

pelajaran IPA terpadu pokok bahasan wujud zat dan perubahannya.

3.5.4 Test

Tes diberikan kepada kedua kelas, baik kelas eksperimen dan kelas kontrol

pada akhir pembelajaran. Tes ini digunakan untuk mengetahui hasil belajar kelas

eksperimen dan kelas kontrol. Bentuk tes yang digunakan adalah tes pilihan ganda

mengenai pokok wujud zat dan perubahannya. Tes yang diujikan berupa post-test.

3.6 Metode Analisis Data

3.6.1 Analisis Uji Coba Perangkat Tes

Adapun analisis perangkat tes tersebut adalah sebagai berikut :

3.6.1.1 Deskriptif Persentase

Setelah data diperoleh, selanjutnya adalah menganalisis data tesebut.

Penelitian ini lebih menitikberatkan pada bagaimana mengembangkan media

pembelajaran sehingga data dianalisis dengan sistem deskriptif persentase. Untuk

menganalisis data hasil checklist dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:

1) Mengkuantitatifkan hasil checking sesuai dengan indikator yang telah

ditetapkan dengan memberikan skor sesuai dengan bobot yang telah

ditentukan sebelumnya.

2) Membuat tabulasi data.

3) Menghitung persentase dari tiap-tiap sub variabel dengan rumus:

P(s) = S/N x 100%

52

P(s) = persentase sub variable

S = jumlah skor tiap sub variabel

N = jumlah skor maksimum

4) Dari persentase yang telah diperoleh kemudian ditransformasikan ke dalam

tabel supaya pembacaan hasil penelitian menjadi mudah. Untuk menentukan

kriteria kualitatif dilakukan dengan cara:

a) Menentukan persentase skor ideal (skor maksimum) = 100%.

b) Menentukan persentase skor terendah (skor minimum) = 20%.

c) Menentukan range = 100-20= 80.

d) Menentukan interval yang dikehendaki = 5 (tidak baik, kurang baik, cukup

baik dan sangat baik).

e) Menentukan lebar interval (80/5 = 16).

Berdasarkan perhitungan di atas, maka range persentase dan kriteria

kualitatif dapat ditetapkan sebagaimana dalam tabel berikut.

No Interval Kriteria

1

2

3

4

5

85% ≤ skor ≤ 100%

69% ≤ skor ≤ 84%

53% ≤ skor ≤ 68%

37% ≤ skor ≤ 52%

20% < skor 36%

Sangat Baik

Baik

Cukup

Kurang Baik

Tidak Baik

Tabel 3.5 Range Persentase dan Kriteria Kualitatif Program

53

Sedangkan untuk menganalisis data dari angket dilakukan langkah-langkah

sebagai berikut:

a) Angket yang telah diisi responden, diperiksa kelengkapan jawabannya,

kemudian disusun sesuai dengan kode responden.

b) Mengkuantitatifkan jawaban setiap pertanyaan dengan memberikan skor

sesuai dengan bobot yang telah ditentukan sebelumnya.

c) Membuat tabulasi data.

d) Menghitung persentase dari tiap-tiap sub variable dengan rumus yang

digunakan dalam perhitungan persentase skor checklist.

Dari persentase yang telah diperoleh kemudian ditransformasikan ke dalam

tabel di atas.

3.6.1.2 Reliabilitas Instrumen

Reliabilitas instrumen merupakan suatu ukuran yang digunakan untuk

mengukur tingkat konsistensi suatu instrumen, artinya apabila digunakan untuk

mengukur berkali-kali akan menghasilkan data yang sama. Dalam penelitian ini,

untuk mengetahui reliabilitas instrument menggunakan rumus dalam buku

(Sugiyono, 2007:361) dengan menggunakan microsoft excel.

Klasifikasi reliabilitas soal adalah sebagai berikut :

0,80<r<1,00 : Sangat Tinggi

0,60<r<0,79 : Tinggi

0,40<r<0,59 : Cukup

0,20<r<0,39 : Rendah

0,00<r<0,19 : Sangat Rendah

54

Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan di dapat r=0.950 berdasarkan

klasifikasi reliabilitas soal maka di peroleh reliabilitas dengan tingkat konsistensi

suatu instrument sangat tinggi.

Adapun untuk membuat kesimpulan, dengan cara membandingkan nilai r

hitung dan nilai r tabel diperoleh 0.950 >0.423. Karena r hitung lebih besar dari

nilai r tabel maka item instrumen dinyatakan reliabel (Muhidin dan Maman,

2007:41). Lampiran 23.

3.6.1.3 Validitas Instrumen

Sedangkan untuk menghitung validasi item instrument menggunakan rumus

korelasi produk moment dalam (Arikunto, 2006:170) dengan Microsoft excel.

Hasil yang diperoleh dari masing-masing perhitungan tersebut

dikonsultasikan dengan nilai dalam tabel harga kritik dari r produk moment pada α

= 5% atau interval kepercayaan 95%. Jika indeks korelasi atau harga xyr ≥ r tabel,

maka butir instrumen yang tidak valid akan dibuang dan tidak dapat dipakai

sebagai instrumen dalam penelitian (Arikunto, 2006:170). Hasil keseluruhan

Lampiran 20.

3.6.1.4 Uji Validitas Soal

Menurut Sugiyono (2007: 348), instrument yang valid berarti alat ukur

yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid. Valid berarti instrumen

tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Validitas butir

soal dapat diketahui melalui uji coba perangkat tes. Nilai hasil uji coba tes

dianalisis dengan menggunakan korelasi product moment, rumus yang digunakan

adalah

55

(Arikunto, 2010: 213)

Keterangan:

rxy = koefisien korelasi antara X dengan Y

X = skor tiap butir soal

Y = skor total

N = jumlah subjek/peserta didik yang diteliti

3.6.1.5 Uji Reliabilitas Soal

Reliabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan dan ketepatan hasil

(Arikunto, 2009: 86). Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan

yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Rumus yang

digunkaan untuk mencari reliabilitas soal bentuk pilihan ganda adalah rumus KR

20 (Kuder Richardson), yaitu:

(Sugiyono, 2007: 359)

Keterangan:

k = jumlah item dalam instrumen

= proporsi banyaknya subyek yang menjawab pada item 1

= 1-pi

= varians total

Rumus varians total, yaitu

56

( Arikunto, 2009: 110)

Keterangan:

= jumlah skor total

= jumlah kuadrat skor total

n = banyak subyek pengikut tes

3.6.1.6 Uji Tingkat Kesukaran Soal

Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu

sukar. Rumus yang digunakan untuk menganalisis tingkat kesukaran soal adalah

sebagai berikut:

Kriteria tingkat kesukaran soal adalah:

0 ≤ P ≤ 0,30 soal sukar

0,30 < P ≤ 0,70 soal cukup (sedang)

0,70 < P ≤ 1 soal mudah (Rusilowati, 2008: 17)

3.6.1.7 Daya Pembeda Soal

Daya pembeda soal (Arikunto, 2009: 211) adalah kemampuan suatu soal

untuk membedakan antara siswa yang pandai dengan siswa yang kurang pandai.

Untuk mengetahui daya pembeda bentuk soal pilihan ganda digunakan rumus

sebagai berikut:

57

Keterangan:

DP = daya pembeda soal

BA = jumlah jawaban benar pada kelompok atas

BB = jumlah jawaban benar pada kelompok bawah

N = jumlah peserta tes

Kriteria daya pembeda soal adalah

0,00 ≤ D ≤ 0,20 : soal sukar

0,20 < D ≤ 0,40 : soal cukup baik

0,40 < D ≤ 0,70 : soal baik

0,70 < D ≤ 1,00 : soal baik sekali

(Rusilowati, 2008: 19)

3.6.2 Analisis Data Awal

Analisis tahap awal digunakan untuk mengetahui apakah kedua kelas

berangkat dari kondisi yang sama, maka perlu dilakukan uji kesamaan dua

varians. Data yang digunakan pada analisis tahap awal adalah nilai ulangan

terakhir bab sebelumnya.

3.6.2.1 Uji Normalitas Data Awal

Uji normalitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang

diambil berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Dalam

penelitian ini menggunakan uji Lilliefors dikarenakan data yang diperoleh berupa

data tunggal dan jumlah sampelnya kurang dari 30 yaitu 25 orang per kelas.

Langkah uji Lilliefors sebagai berikut.

58

(1) Menentukan hipotesis

: sampel berasal dari populasi berdistribusi normal.

: sampel tidak berasal dari populasi berdistribusi normal.

(2) Berikut adalah prosedur untuk pengujian hipotesis nol yaitu:

(a) Pengamatan dijadikan bilangan baku

dengan menggunakan rumus: .

(b) Untuk tiap bilangan baku dapat menggunakan daftar distribu-si

normal baku, kemudian dihitung peluang

(c) Selanjutnya dihitung proporsi yang lebih kecil atau sama

dengan . Jika proporsi ini dinyatakan oleh , maka

(d) Hitung selisih kemudian tentukan harga mut-laknya.

(e) adalah harga paling besar diantara harga-harga mutlak selisih

tersebut.

(f) Menentukan yang diambil dari tabelLilliefors pada taraf

signifikan 0,05.

=

(g) Bandingkan dengan nilai .

(3) Menentukan simpulan

Berdasarkan perbandingan dengan .

diterima jika .

59

ditolak jika .

(Sudjana, 2005: 466-468).

3.6.2.2 Uji Homogenitas Data Awal

Uji kesamaan dua varians atau homogenitas digunakan untuk menguji

apakah sebaran data tersebut homogen atau tidak, yaitu dengan membandingkan

kedua variansnya. Jika kedua kelompok atau lebih mempunyai varians sama

besarnya, maka tidak perlu dilakukan lagi uji homogenitas karena data sudah

dianggap homogen. Dikarenakan hanya terdapat dua varians maka uji

homogenitasnya menggunakan uji F (uji Fisher). Langkah-langkahnya adalah

sebagai berikut:

(1) Menentukan hipotesis

: kedua varians sama ( )

: kedua varians tidak sama

(2) Menentukan taraf signifikan

(3) Cari dengan menggunakan rumus:

(4) Menghitung dengan rumus:

Dengan menggunakan tabel F didapatkan .

(5) Menentukan kriteria pengujian yaitu:

Jika , maka diterima (homogen).

(Sudjana, 2005: 249-250).

60

3.6.3 Analisis Data Akhir

3.6.3.1 Uji Normalitas Data Akhir

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah data yang akan dianalisis

berdistribusi normal atau tidak. Asumsi bahwa populasi berdistribusi normal

membantu menyelesaikan persoalan dengan mudah dan lancar, yaitu untuk

mengetahui apakah data hasil penelitian dianalisis dengan memakai statistika

parametrik atau non-parametrik. Jika populasi berdistribusi normal dan instrumen

terukur maka dapat diselesaikan dengan parametrik. Hipotesis yang digunakan

sama seperti analisis data awal. Perbedaanya terdapat pada nilai yang digunakan

menggunakan nilai hasil posttest.

3.6.3.2 Uji Homogenitas Data Akhir

Pada uji homogenitas data akhir langkah-langkahnya sama seperti uji

homogenitas data awal. Perbedannya terdapat nilai yang dipakai menggunakan

nilai hasil posttest

3.6.3.3 Uji t-Satu Pihak

Untuk mengetahui bahwa hasil belajar siswa dari kelas yang diberi

pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran eksperimen terbimbing

dengan pemberian animasi flash lebih baik dibanding dengan kelas yang diberi

pembelajaran eksperimen terbimbing regular/ pembelajaran konvensional , diuji

dengan menggunakan uji t pihak kanan, yaitu,

Ho : µ1 ≤ µ2

Ha : µ1 > µ2

61

µ1 = rata-rata data kelompok eksperimen

µ2 = rata-rata data kelompok kontrol

rumus yang digunakan adalah uji-t sample related yang digunakan adalah

Keterangan:

: rata-rata nilai pada kelas eksperimen

: rata-rata nilai pada kelas kontrol

n1 : jumlah siswa kelas eksperimen

n2 : jumlah siswa kelas kontrol

r : korelasi antara dua sampel

S1 : simpangan baku kelas eksperimen

S2 : simpangan baku kelas kontrol

S12 : varians baku kelas eksperimen

S22 : varians baku kelas kontrol

dengan:

3.6.3.4 Uji Kesamaan Rata-rata

Untuk menguji efektivitas penggunaan model pembelajaran eksperimen

terbimbing dengan pendekatan historical introduction terhadap ketuntasan KKM,

maka digunakan uji t-tes:

62

dengan

Keterangan:

= nilai rata-rata sampel

n = banyaknya sampel

= KKM SMP N 5 Satu Atap Bumijawa

63

BAB 4

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Analisis Data Penelitian

4.1.1 Deskripsi SMP N 5 Satu Atap Bumijawa

4.1.1.1 Letak Geografis, Iklim, Cuaca, dan Kehidupan Sosial Masyarakat di SMP

N 5 Satu Atap Bumijawa

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 5 Satu Atap Bumijawa

merupakan Sekolah Menengah Pertama Satu Atap yang berada di jalan dukuh

Sawangan KM. 12 Desa Sigedong, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal dan

berbatasan langsung dengan Kabupaten Brebes. Jarak dari pusat kota ±40 KM.

Kondisi geografis dari SMP N 5 Satu Atap Bumijawa tepat di bawah Gunung

Slamet (±10 KM dari puncak Gunung Slamet), dan dukuh sawangan merupakan

pedukuhan tertinggi di Kabupaten Tegal.

Akses jalan dari kecamatan Bumijawa yang menanjak, sempit, berkelok

dan banyak jurang di tepi jalannya. Jika menuju ke SMP Satu Atap dengan

menggunakan kendaraan sepeda motor dibutuhkan waktu hampir 1 jam dengan

kondisi 60% jalan beraspal dan sisanya berbatu. Udara di sekitar SMP N 5 Satu

Atap Bumijawa cukup dingin, berkabut dan curah hujannya tinggi, pada siang hari

banyak ditemukan penduduk sekitar memakai jaket dan penutup kepala. Guru

yang mengajar di SMP N 5 Satu Atap Bumijawa jika mengajarpun menggunakan

pakaian rangkap, bahkan ada yang memakai jaket lebih dari satu.

63

64

Mayoritas penduduk disana adalah petani sayuran, maka tidak heran jika

menuju ke dukuh sawangan banyak terdapat tanaman sayuran dan bongkar muat

kendaraan membawa sayuran.

4.1.1.2 Filosofis Berdirinya SMP N 5 Satu Atap Bumijawa

Sebelum dibangun SMP N 5 Satu Atap Bumijawa angka kelulusan usia

pendidikan dasar yang melanjutkan dari SD ke SMP sampai dengan tahun

pelajaran 2008-2009 hanya mencapai 10% untuk dukuh sawangan dan sekitarnya.

Hal ini dikarenakan beberapa faktor, antara lain:

a. Letaknya terpencil, jauh dari kecamatan.

b. Jarak dukuh Sawangan Desa Sigedong ke SMP terdekat yaitu SMP N 3

Bumijawa cukup jauh, sekitar 10 KM.

c. Tidak adanya angkutan umum, adanya angkutan sayuran.

d. Letak geografis yang berbukit, kondisi jalan menanjak, sempit, berkelok,

dan banyak jurang di tepi jalannya.

e. Sebenarnya kebanyakan masyarakat di dukuh sawangan tergolong mampu,

tetapi kesadaran masyarakat akan pendidikan sangatlah kurang.

f. Masyarakat sekitar yang lebih mementingkan faktor ekonomi daripada

faktor pendidikan. Dalam hal ini masyarakat sekitar memilih anaknya

untuk membantu orang tuanya bercocok tanam.

g. Jika ada yang sekolah, masyarakat lebih memilih anaknya untuk sekolah

yang berasrama di pondok pesantren dari pada di Sekolah Formal.

4.1.1.3 Jumlah Guru dan Murid SMP N 5 Satu Atap Bumijawa

65

Kepala Sekolah SMP N 5 Satu Atap Bumijawa yaitu Bapak Muhaemin,

S.Pd. Jumlah Guru di SMP N 5 Satu Atap Bumijawa semuanya 12 orang dan 2

orang Staf TU. SMP N 5 Satu Atap Bumijawa Terdiri dari 5 Kelas, yaitu kelas 7

dan 8 maing-masing 2 kelas dan 1 kelas untuk kelas 9. Kelas 7 berjumlah 43

siswa, kelas 8 berjumlah 49 siswa, dan kelas 9 berjumlah 34 siswa.

4.1.1.4 Kendala di SMP N 5 Satu Atap Bumijawa

Ada beberapa kendala yang di dapat pada penelitian di SMP N 5 Satu

Atap Bumijawa, antara Lain :

1. Pendanaan

Kendala utama bagi operasional SMP N 5 Satu Atap Bumijawa adalah

kurangnya dana. Situasi ini antara lain menimbulkan berbagai kendala dalam hal:

a. Gedung dan fasilitas sekolah: Kurangnya fasilitas gedung seperti ruang

guru, perpustakaan, ruang kelas atau lapangan untuk kegiatan olah raga, dll.

b. Kesejahteraan dan kualitas guru: Karena dari 12 guru, 9 diantaranya masih

berstatus guru honorer, sedangkan biaya operasional menuju ke SMP N 5

Satu Atap Bumjiwa cukup tinggi.

2. Kurangnya Fasilitas Sekolah

Banyak fasilitas yang belum dimiliki SMP N 5 Satu Atap Bumijawa,

anatara lain: belum adanya laboratorium, tempat ibadah, lapangan olahraga,

perpustakaan, alat praktek untuk mata pelajaran yang ada materi prakteknya.

Oleh karena itu jika ada materi praktek tidak bisa diajarkan secara maksimal oleh

guru.

66

3. Guru

SMP N 5 Satu Atap Bumjiwa memiliki 12 guru, dari segi kualitas, para

guru tersebut masih memiliki kualifikasi di bawah yang disyaratkan, karena

banyak guru honorer itu sendiri belum memiliki ijazah minimum untuk mengajar

karena banyak di antaranya masih kuliah. Selain itu, terjadi ketidakcocokan

antara kualifikasi guru dengan mata pelajaran yang mereka ajar. Sebagai contoh,

seorang staf TU diminta untuk mengajar Bahasa Jawa.

Komitmen guru untuk memberikan pendidikan berkualitas di SMP N 5

Satu Atap Bumjiwa juga relatif rendah, terutama disebabkan oleh faktor

geografis SMP N 5 Satu Atap Bumjiwa terletak di daerah pelosok dan

kebanyakan guru bukan berasal dari daerah SMP N 5 Satu Atap Bumjiwa. Dari

beberapa guru sering jatuh sakit dan tidak kuat dengan kondisi cuaca di Dukuh

Sawangan yang sangat dingin.

4. Model Pembelajaran

Dari segi kemampuan dalam mengelola pembelajaran di kelas juga di

nilai masih kurang, karena motode yang digunakan oleh guru masih belum

maksimal, metode yang di pakai kebanyakan metode konvensional dan hanya

mengandalkan buku panduan mata pelajaran seperti LKS, ada bebarapa guru

yang menggunakan media pembelajaran powerpoint tetapi dari segi tampilan

kurang menarik sehingga dalam proses pembelajaran terlihat kurang menarik

dan kurang adanya terobosan untuk guru menggunakan metode lain dan

menggunakan media dalam pembelajaran di kelas.

67

5. Siswa

Tantangan-tantangan yang dihadapi oleh guru dan kepala sekolah SMP N

5 Satu Atap Bumjiwa antara lain adalah:

a. Angka kehadiran Siswa

Banyak siswa yang tidak masuk sekolah karena mereka harus membantu

orang tua melakukan tugas-tugas rumah tangga atau bekerja dilahan orang tua

mereka.

b. Pernikahan Dini

Setiap tahunnya ada beberapa siswa yang mengundurkan diri karena

dinikahkan orang tuannya. Kebanyakan yang mengundurkan diri adalah siswa

perempuan.

6. Motivasi siswa

Para guru dan kepala sekolah sama-sama mengungkapkan keprihatinan

mengenai rendahnya motivasi serta perhatian siswa di dalam kelas. Kurangnya

motivasi ini disebabkan oleh beragam alasan seperti:

a. Masalah di rumah (pekerjaan rumah tangga, membantu pekerjaan orang tua).

b. Kurangnya keterlibatan dan bimbingan dari orang tua.

c. Kurangnya sarana pendukung. Sebagai contoh: karena tidak ada sinyal dan

laboratorium komputer di sekolah, ketika siswa diperkenalkan pada pelajaran

komputer, mereka hanya dapat mempelajari teorinya dan membayangkan

seperti apa komputer itu dan bagaimana mengoperasikannya.

d. Pengaruh negatif dari pihak lain terutama dari anak-anak putus sekolah dan

mereka yang sudah bekerja di kota. Pengaruh ini sering membuat siswa

68

melalaikan tanggung jawab sekolah.

4.1.1.5 Keterkaitan Antara SMP N 5 Satu Atap Bumijawa dengan Proses

Pembuatan Media Pembelajaran Berbasis Flash

Setelah melakukan penelitian awal dan pengumpulan informasi di SMP N

5 Satu Atap Bumijawa peneliti banyak memperoleh hal yang menarik. Salah satu

hal yang yang membuat peneliti tertarik ketika mewawancarai dengan salah satu

guru yaitu guru mata pelajaran IPA Terpadu memperoleh hasil sebagai berikut.

Dari 43 siswa di kelas VII, 15 diantaranya belum memenuhi syarat ketuntasan

hasil belajar, dan siswa susah sekali mencerna mata pelajaran IPA Terpadu.

Keaktifan siswapun di kelas untuk mata pelajaran IPA Terpadu juga

sangat kurang. Dalam proses pembelajarannya kebanyakan hanya menggunakan

LKS dan buku panduan dari guru saja. Guru hanya sekali atau dua kali

menggunakan media powerpoint tetapi guru tersebut masih belum bisa membuat

secara maksimal, cara penyajiannya kurang menarik dan keterbatasan waktu

akhirnya dalam proses pembelajaran seringnya pembelajaran hanya

menggunakan metode konvensional.

Berkaitan dengan hal tersebut, untuk meningkatkan proses pembelajaran

yang diharapkan untuk mengubah hasil belajar maka diperlukan sebuah media

yang menarik untuk menumbuhkan semangat, minat, serta mengaktifkan siswa

dalam proses kegiatan belajar mengajar di kelas. Salah satu alternatif mengatasi

masalah yang cocok untuk mata pelajaran IPA Terpadu maka peneliti bermaksud

membuat media pembelajaran berbasis flash.

69

Dengan membuat media pembelajaran berbasis flash diharapkan dapat

mengatasi permasalahan yang dialami guru mata pelajaran IPA Terpadu dalam

proses pembelajaran. Materi yang digunakan dalam membuat pembelajaran

berbasis flash yaitu wujud zat dan perubahannya. Materi tersebut disesuaikan

dengan waktu peneliti dalam melakukan penelitian di SMP N 5 Satu Atap

Bumijawa.

4.1.2 Deskripsi Pembuatan GBPM (Garis Besar Pengembangan Media

Flash)

4.1.2.1 Analisis Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis flash

Tahapan analisis kebutuhan mendasari dalam membuat sebuah program

atau media. Tujuan dilakukannya analisis adalah untuk mendapatkan data

pendukung pengembangan media. Analisis kebutuhan dilakukan peneliti pada saat

observasi awal penelitian. Berdasar hasil dari observasi awal tersebut peneliti

memperoleh data berupa :

4.1.2.1.1 Mata Pelajaran IPA Terpadu

Pada saat observasi awal untuk mengetahui apa yang dibutuhkan di

lapangan dalam pembelajaran, peneliti memperoleh hasil bahwa ketika guru

menyampaikan matari pelajaran di dalam kelas ada beberapa mata pelajaran yang

mengalami kesulitan dalam menyampaikan materinya di kelas. Mata pelajaran

tersebut adalah mata pelajaran IPA Terpadu.

Dampaknya siswa merasa jenuh karena guru mengajar dengan

menerangkan materi dan cara-cara menghitung yang ada dengan cara

70

konvensional, sehingga pelajaran tidak dapat diterima dengan baik. Siswa menjadi

tidak suka terhadap mata pelajaran IPA Terpadu dan mengganggap bahwa IPA

Terpadu itu pelajaran yang susah dan membosankan.

Selain itu guru juga kesulitan membuat alat peraga atau media

pembelajaran sehingga kesulitan dalam memberikan contoh visual kepada siswa.

Mengantisipasi kendala tersebut, dibutuhkan sebuah media pembelajaran baru

yang menarik serta dapat merangsang imajinasi, penunjang pembelajaran dan

kreatifitas siswa, salah satunya adalah media pembelajaran berbasis flash pada

mata pelajaran IPA Terpadu

4.1.2.1.2 Analisis Pengguna

Peneliti mengembangakan media berbasis flash mata pelajaran IPA

Terpadu untuk dapat digunakan oleh guru dalam menyampaikan materi di kelas,

untuk itu media ini dikembangkan dengan memperhatikan penggunannya.

Guru mampu mengoprasikan laptop atau komputer, LCD dan Sound di

kelas untuk pembelajaran serta kemudahan bagi guru dalam mengoprasikan media

berbasis flash di kelas.

Peneliti melakukan pengembangan media pembelajaran berbasis flash

untuk siswa SMP kelas VII dengan penyajian materi secara singkat, mudah

dipahami, dan jelas. Sehingga media pembelajaran berbasis flash mata pelajaran

diharapkan dapat merubah pandangan siswa terhadap pelajaran IPA Terpadu yang

membosankan dan membingungkan.

4.1.2.1.3 Materi

71

IPA Terpadu menjadi nilai rata-rata siswa yang rendah bila dibandingkan

dengan nilai mata pelajaran yang lain. Media pembelajaran berbasis flash dibuat

sesuai dengan melihat Silabus, RPP serta buku pelajaran yang digunakan oleh

guru di SMP N 5 Satu Atap Bumijawa. Buku Pelajaran yang digunakan adalah

Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VII Semester 1 karangan TIM NEW STAR

penerbit CV.Media Karya Putra.

4.1.2.1.4 Media

Tahap analisis media peneliti mendapatkan informasi dari Bapak Eko

Sucipto, S.Pd. bahwa untuk pokok bahasan wujud zat dan perubahannya belum

ada media pembelajarannya. Guru mengajar dengan menerangkan materi dengan

LKS yang ada dengan cara konvensional, sehingga pelajaran tidak dapat diterima

dengan baik. Selain itu guru juga kesulitan membuat alat peraga atau media

pembelajaran sehingga kesulitan dalam memberikan contoh visual kepada siswa.

Hal ini menghasilkan pemahaman yang abstrak bagi siswa dan kurang bisa

menyelesaikan permasalahan yang ada di kehidupan sehari-hari. Sehingga siswa

merasa jenuh.

4.1.2.1.5 Sarana Prasarana Pembelajaran

Hasil pengamatan yang dilakukan peneliti di SMP N 5 Satu Atap Bumijawa

diperoleh hasil data SMP N 5 Satu Atap Bumijawa terdapat sarana dan prasarana

yang memadai seperti LCD, komputer, laptop dan sound. Hal ini dapat

disimpulkan bahwa dengan sarana yang ada sangat memungkinkan media

pembelajaran berbasis flash mata pelajaran IPA Terpadu yang dikembangkan

peneliti dapat diterapkan.

72

4.1.2.1.6 Program Media Pembelajaran Berbasis flash

Dalam pengamatan peneliti, pembuatan program media pembelajaran

berbasi flash dibutuhkan sebuah software pada komputer yang mampu untuk

menjalankan produk pembelajaran ke dalam sebuah perangkat komputer atau

laptop. Adobe Professional CS6 telah membuktikan dirinya sebagai program

animasi duadimensi berbasis vector dengan kemampuan professional. Dalam

perkembangannya, Adobe Flash selalu melakukan banyak penyempurnaan pada

setiap versinya. Adobe Flash Professional CS6 menghadirkan fitur-fitur baru

yang menjadikan flash semakin diakui sebagai program yang handal.

Gambar 4.1 Tampilan Adobe Flash Profesional CS6

Peneliti menggunakan program Adobe Flash Profesional CS6 dikarenakan

tingkat ketersesuaian dengan subjek penelitian dan ketermudahan dalam

pengoperasiannya.

73

4.1.2.2 Design (Perancangan) Media Pembelajaran Berbasis flash

Pembuatan desain didasarkan pada hasil observasi awal dalam kegiatan

analisis kebutuhan dimana meliputi penyusunan peta materi, penyusunan GBIM,

penyusunan naskah dan desain tampilan. Rancangan media pembelajaran untuk

pmbelajaran IPA Terpadu ini masih bersifat konseptual dan akan mendasari

proses pengembangan berikutnya.

4.1.2.2.1 Desain Peta Materi

Merupakan bagan atau alur kompetensi dari materi pokok wujud zat dan

perubahannya. Pembuatan peta materi dilakukan dengan cara menguraikan secara

terperinci materi pokok wujud zat dan perubahannya kedalam bentuk pokok

bahasan, topik, sub topik dan sub-sub topik. Akan tetapi peneliti menitik beratkan

pada pokok bahasan wujud zat dan perubahannya. Materi ini ditujukan untuk

kelas VII SMP semester 1 mata pelajaran IPA Terpadu. Materi diambil atau

dipilih menyesuaikan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang disusun.

4.1.2.2.2 Desain GBIM (Garis Besar Isi Media )

GBIM merupakan petunjuk yang dijadikan pedoman dalam menulis

naskah. GBIM dibuat dengan mengaju pada tahap analisis kebutuhan. GBIM

berisi pokok-pokok media yang akan ditampilkan dalam produk media

pembelajaran berbasis flash wujud zat dan perubahannya. GBIM berisi mengenai

Kompetensi Dasar, Indikator, desain tampilan disesuaikan dengan materi pokok

bahasan wujud zat dan perubahannya sehingga tercipta ketersesuaian dengan isi

materi dan tujuan pembelajaran. Penyusunan GBIM merujuk pada silabus dan

74

RPP yang dimiliki oleh guru. Gambaran secara jelas mengenai garis besar isi

media terlampir pada lampiran 29.

4.1.2.2.3 Penyusunan Naskah

Dalam penyusunan naskah program media pembelajaran berbasis flash,

peneliti menggunakan format dari balai Pengembangan Multimedia (BPM)

Semarang. BPM dipilih karena balai ini berasal dari Pustekom (Pusat Teknologi

Komputer) yang merupakan lembaga khusus di Indonesia dalam bidang

multimedia. Naskah dibuat berdasarkah langkah-langkah yang ditetapkan.

Lampiran naskah terlampir 31.

4.1.2.2.4 Desain Tampilan

Desain tampilan pada produk media pembelajarana berbasis flash peneliti

menggunakan Tool yang di sediakan di Adobe Flash Profesional CS6,

mengkreasikan karakter background dan fasilitas yang ada di Adobe Flash

Profesional CS6 yang di sesuaikan dengan materi pokok bahasan wujud zat dan

perubahnnya sehingga tercipta ketersesuaian dengan isi materi dan tujuan

pembelajaran.

4.1.2.2.5 Desain Implementasi

Penggunaan media pembelajaran berbasis flash dilakukan dengan model

pembelajaran secara kalsikal atau kelompok. Proses pembelajaran dilakukan

dalam ruang kelas yang tersedia laptop, LCD dan sound.

75

4.1.3 Deskripsi Produksi Media Berbasis Flash

Tahap produksi ini adalah mengubah naskah menjadi sebuah program

yang berisi teks, suara, gambar, animasi. Dalam hal ini program adalah sebuah

produk media pembelajaran berbasis flash. Sebelum dilakukannya penerapan

langsung dalam pembelajaran program media pembelajaran berbasis flash di cek

dan di validasi.

Proses produksi media pembelajaran berbasis flash dibagi menjadi tiga

tahap yaitu pra produksi, produksi dan pasca produksi.

4.1.3.1 Pra Produksi

Tahap ini dimulai dengan mempersiapkan bahan-bahan yang digunakan

untuk memproduksi produk multimedia pembelajaran interaktif. Berikut

merupakan bahan-bahan yang dibutuhkan dalam proses produksi komputer/

laptop, Software Adobe flash CS6, microphone, software pendukung seperti, Cool

Edit Pro (Editing suara), Audacity (rekaman suara) dan naskah media

pembelajaran berbasis flash.

Persiapan dimulai dengan menginstalnya ke dalam komputer/laptop.

Setelah software utama telah selesai terinstal, kemudian dilanjutkan software

pendukung untuk menambah suara agar lebih menarik.

4.1.3.2 Produksi

Dalam membuat media ini peneliti menggunakan Adobe Flash

Professional CS6 dengan actionscript 3, peneliti akan menerangkan berdasarkan

framenya. Dalam hal ini peneliti membuat 17 frame.

1. Frame 1, Tampilan Pembuka

76

Membuat background, dengan cara membuat segiempat dengan rectangle

tool yang ada pada toolbar, dengan ukuran sesuai dengan resolusi background

1200x800, Pada toolbar color pilih option linear gradient dengan perpaduan

ungu dan putih. Pada tampilan background ditambahkan gambar-gambar guna

mempertegas judul dari media flash yang dibuat. Untuk judul kita buat text

biasa yang dibuat animasi motion tween. Dan sebuah tombol untuk

melanjutkan ke frame selanjutnya.

Action script untuk tombolnya sebagai berikut:

on (release) {

_root.gotoAndPlay("nama");

}

Gambar 4.2 Frame Background dan judul

2. Frame 2-5 Membuat Tampilan Menu Utama

Untuk menampilkan menu peneliti menggunakan motion tween dari frame

2 sampai frame 5, pada frame 5 animasi akan berhenti karena terdapat script

stop();,

77

Gambar 4.3 Script Stop

Ada 4 tombol menu yang nantinya akan diarahkan ke frame masing-

masing. Script ditempatkan pada masing-masing tombol.

on (release) {

gotoAndPlay("sk dan kd");

}

on (release) {

gotoAndStop("materi");

}

on (release) {

gotoAndStop("evaluasi");

}

on (release) {

gotoAndStop("referensi");

}

78

3. Frame 6, Tujuan

Pada properties beri label pada frame ini denagn name “SK dan KD”

Gambar 4.4 Frame Tujuan

Beri action scrip stop();

Lalu tulis tujuan dan standar kompetensi menggunakan text tool sesuai

tampilan berikut :

Gambar 4.5 Action Script Stop

4. Frame 7-14, Materi

Materi berupa movie clip yang berisi tentang pengertian zat, sifat zat,

perubahan wujud zat, adhesi dan kohesi, meniskus cekung cembung, gejala

kapilaritas, tegangan permukaan, pembuatan tombol sama seperti membuat

tombol sebelumnya hanya mengubah scriptnya saja

79

Gambar 4.6 Frame Materi

5. Frame 15 Evaluasi

Untuk evaluasi dibuatkan movie clip sendiri, dalam movie clip tersebut

berisi pertanyaan-pertanyaan berupa pilihan ganda, berikut langkah-langkah

membuat evaluasi:

a. Membuat form “masukan nama” untuk memunculkan nama pada akhir

evaluasi beserta nilai dari evaluasinya. Caranya hampir sama pada frame 1

b. Membuat soal dan jawaban berdasarkan file external, kita buat folder

“soal_txt”

80

Gambar 4.7 Folder Soal .txt

c. Dalam folder tersebut kita buat file .txt yang berisi soal jawaban, dengan

nama soal1, soal2 dan seterusnya. Serta kunci-1, kunci-2, dst.

Gambar 4.8 Folder Kunci Jawaban .txt

d. Format penulisan text untuk soal, missal kita buat soal1.txt berisi kode

berikut:

nomor_soal="1"

soal="Zat padat dapat berubah wujud menjadi zat cair melalui proses . ."

81

pilihan_a="Menguap"

pilihan_b="Membeku"

pilihan_c="Melebur"

pilihan_d="Menyublim"

_root.pilihan_e="Bukan semua"

loadMovie("gambar_soal/gb-1.jpg","gambar_soal");

e. Format untuk kunci jawaban, missal kita buat file kunci-2.txt

if (milih == "c") {

skor2 = 20;

benar2 = 1;

salah2 = 0;

} else {

skor2 = 0;

benar2 = 0;

salah2 = 1;

}

f. Selanjutnya kita kembali ke flash, buat 7 dynamic text, yang pertama

untuk skor

82

Gambar 4.9 Penskoran

g. Diakhir frame movie clip kita buat untuk memunculkan tampilan nilai skor

evaluasi

Gambar 4.10 Tampilan Nilai Skor

Script untuk memunculkan skor akhir

stop();

namanya=nama;

milih="zz";

83

skor=skor1+skor2+skor3+skor4+skor5+skor6+skor7+skor8+skor9+sko

r10;

benar=benar1+benar2+benar3+benar4+benar5+benar6+benar7+benar

8+benar9+benar10+benar11+benar12+benar13+benar14+bernar15+b

enar16+benar17+benar18+benar19+benar20;

salah=salah1+salah2+salah3+salah4+salah5+salah6+salah7+salah8+s

alah9+salah10+salah11+salah12+salah13+salah14+salah15+salah16+

salah17+salah18+salah19+salah20;

ping_a._visible=0;

ping_b._visible=0;

ping_c._visible=0;

ping_d._visible=0;

ping_e._visible=0;

if(skor>= 75){

komentar="Selamat Kamu Lulus";

}else {

komentar="Nilai kamu masih kurang belajar lagi ya..!!";

}

6. Frame 16, Referensi

pada properties beri label pada frame ini dengan name “referensi”.

Berikan action scrip stop();

Lalu tulis tujuan dan standar kompetensi menggunakan text tool sesuai

tampilan berikut:

84

Gambar 4.11 Frame Referensi

7. Frame 17 tombol keluar

Untuk yang terakhir adalah tombol keluar, yang disertai konfirmasi apakan

user benar-benar ingin keluar atau tidak.

Gambar 4.12 Frame Tombol Keluar

4.1.3.3 Pasca Produksi

Tahap dimana animasi media pembelajaran berbasis flash yang sudah jadi

dibakar ke dalam CD agar mudah digunakan pada perangkat keras yang tersedia

di lapangan seperti komputer/laptop.

85

4.1.3.4 Validasi Media

Tahap validasi dilakukan oleh beberapa ahli sebelum peneliti menerapkan

langsung pada proses pembelajaran di kelas. Validasi program dilakukan oleh ahli

materi dan ahli media. Untuk ahli materi dilakukan oleh guru mata pelajaran IPA

Terpadu di SMP N 5 Satu Atap Bumijawa yaitu Bapak Eko Sucipto, S.Pd,

sedangkan ahli media dilakukan oleh pengembang media Balai Pengembangan

Media Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (BPM Kemdikbud) Semarang

yaitu Bapak Agus Triarso, S.Kom, M.Pd.

4.1.3.5 Hasil Keefektifan Uji Coba Media Pembelajaran Berbasis Flash

Hasil penelitian diperoleh dari uji coba produk dan penilaian hasil pretest

serta posttest. Uji coba produk diperoleh hasil melalui angket oleh ahli materi dan

ahli media. Sedangkan hasil prestest dan posttest diperoleh dari nilai soal yang

diberikan kepada siswa.

1. Hasil Penilaian Ahli Materi

Ahli materi dalam penelitian ini adalah Bapak Eko Sucipto S.Pd selaku

guru mata pelajaran IPA Terpadu SMP N 5 Satu Atap Bumijawa. Setelah melihat

dan mencoba media pembelajaran berbasis flash IPA Terpadu wujud zat dan

perubahannya diperoleh hasil validasi sebagai berikut :

No. Variabel Skor Max Skor Persentase Ket

1. Aspek Isi 35 32 91,43% Sangat

Baik

2. Aspek

Tampilan

Hasil

Produk

65 63 96,92% Sangat

Baik

Tabel 4.1 Hasil Validasi Ahli Materi

86

Berdasarkan hasil angket validasi ahli materi di atas diperoleh hasil

91,43% untuk aspek isi dan kefektifan produk. Sedangkan untuk aspek tampilan

hasil produk diperoleh hasil 96,92% dari total nilai maksimum 100%. Dapat

disimpulkan bahwa konten media pembelajaran berbasis flash IPA Terpadu wujud

zat dan perubahannya sangat baik. Hasil selengkapnya terdapat pada lampiran 8.

2. Hasil Penilaian Ahli Media

Ahli media dalam penelitian ini adalah Bapak Agus Triarso, S.Kom, M.Pd

selaku pengembang media Balai Pengembangan Media Kementrian Pendidikan

dan Kebudayaan (BPM Kemdikbud) Semarang. Setelah melihat dan mencoba

media pembelajaran berbasis flash IPA terpadu wujud zat dan perubahannya

diperoleh hasil :

No. Variabel Skor Max Skor Persentase Ket

1. Efisiensi 20 16 80% Baik

2. Tampilan

Hasil Produk

50 41 82% Baik

3. Kualitas

teknis dan

Kefektifan

50 40 80% Baik

Tabel 4.2 Hasil Validasi Ahli Media

Berdasarkan penilaian ahli media di atas dapat diartikan bahwa pengkaji

media menyebutkan bahwa dari aspek media pembelajaran berbasis flash

memiliki kategori baik dengan 80%. Dari aspek tempilan hasil program dengan

82% berkategori baik. Sedangkan aspek ketiga mengenai kualitas teknis dan

kefektifan dinyatakan baik dengan 80%.

87

Kesimpulan dari data diatas bahwa media pembelajaran berbasis flash IPA

Terpadu wujud zat dan perubahannya dikatakan baik dari segi kualitas media.

Aspek tampilan program dinyatakan baik dan aspek kefektifan dinyatakn baik.

Sehingga media pembelajaran berbasis flash IPA Terpadu wujud zat dan

perubahannya sudah dinyatakan layak untuk dapat diterapkan dalam proses

pembalajaran. Hasil selengkapnya terdapat pada lampiran 7.

3. Hasil Angket Siswa

Angket untuk siswa sangat perlu dikarenakan siswa merupakan objek

utama dalam penelitian ini. Angket untuk siswa diberikan kepada siswa kelas 7B

sebanyak 20 siswa. Kelas 7B sebagai kelas eksperiman dalam pemakaian media

pembelajaran berbasis flash. Angket diberikan dan di pandu pengisiannya setelah

siswa selesai menggunakan media pembelajaran berbasis flash. Berikut

merupakan hasil dari angket yang dilakukan siswa.

No. Variabel Persentase Ket

1. Hasil Produk 97,66% Sangat

Baik

2. Keefektifan

Produk

98,28% Sangat

Baik

Tabel 4.3 Hasil Kelayakan Oleh Siswa

Berdasarkan tabel hasil penilaian angket siswa kelas 7B di atas yang

meliputi tampilan program menurut rata-rata penilaian siswa dalam kategori

sangat baik atau dengan persentase 97,66%. Sedangkan dari aspek keefektifan

produk dinilai dengan 98,28% kategori sangat baik.

88

Melalui deskripsi tersebut dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran

berbasis flash wujud zat dan perubahannya ini efektif membantu siswa dalam

belajar. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran 9.

4.1.4 Implementation (Penerapan)

Pada tahap penerapan ini terbagi menjadi dua tahapan yaitu tahap uji coba

produk dan tahap penerapan langsung dalam pembelajaran.

4.1.4.1 Uji Coba Produk

Uji coba media pembelajaran ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

setiap detail kekurangan dan kelemahan dari program yang telah jadi, untuk

melihat keefektifan program tersebut bila digunakan oleh sasaran didik yang

dituju. Uji coba media pembelajaran berbasis flash dilakukan pada kelas 7. Pada

saat uji coba produk, proses pembelajaran di kelas diawali dengan guru

memberikan pengantar materi pokok bahasan wujud zat dan perubahannya kepada

siswa. Setelah dirasa cukup, guru mulai membuka media pembelajaran berbasis

flash di depan kelas untuk menarik perhatian siswa sekaligus menyampaikan

materi-materi pada pokok bahasan wujud zat dan perubahannya yang berbasis

flash sehingga lebih melekat pada ingatan siswa, mengurangi kejenuhan siswa,

mengurangi ketakutan siswa terhadap IPA Terpadu serta mengurangi verbalisme.

Setelah media pembelajaran berbasis flash selesai dibuka, guru menguatkan

kembali pemahaman siswa dengan mengulas pokok-pokok materi yang

ditayangkan sebelumnya.

4.1.4.2 Penerapan dalam Pembelajaran

89

Pada tahapan ini media pembelajaran berbasis flash telah mulai diterapkan

dalam pembelajaran pada 20 siswa di kelas 7B dengan menggunakan program ini

secara random sampling.

4.1.5 Evaluation (Penilaian)

Tahap ini merupakan fase untuk mengetahui apakah produk yang

dihasilkan dalam hal ini adalah media pembelajaran berbasis flash mata pelajaran

IPA Terpadu pokok bahasan wujud zat dan perubahannya kelas 7 semester 1

dapat meningkatkan antusisas serta prestasi belajar atau tidak.

Teknik untuk mengetahui media pembelajaran berbasis flash ini dapat

meningkatkan prestasi belajar atau tidak dilakukan dengan penghitungan dengan

metode pretest posttest design. Metode ini dilakukan dengan memberikan soal

prestest sebelum penerapan media pembelajaran berbasis flash. Setelah itu nilai

tersebut dibandingkan dengan nilai postest dimana siswa telah menggunakan

media pembelajaran berbasis flash. Sehingga melalui hasil tersebut didapatkan

kefektifan program multimedia pembelajaran interaktif.

Proses evaluasi ini juga menentukan pengambilan keputusan yang di ambil

berdasarkan atas data yang lengkap, benar, dan akurat mengenai hal-hal yang

terkait dengan permasalahan. Bebarapa kemungkinan keputusan yang diambil

yaitu:

(1) Dilanjutkan, karena menunjukkan manfaat yang sangat positif

terhadap media pembelajaran yang diujicobakan.

(2) Dilanjutkan dengan melakukan perubahan, penambahan atau

penyempurnaan seperlunya.

90

(3) Dihentikan, karena dari hasil evaluasi media pembelajaran ktersebut

menunjukkan tidak adanya manfaat.

4.1.6 Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian

Untuk mendapatkan instrumen yang baik dalam penelitian, instrumen

penelitian terlebih dahulu diuji cobakan pada siswa dan hasilnya di analisis

dengan uji validitas dan uji reliabilitas.

4.1.6.1 Uji Validitas dan Reliabilitas Butir Soal

Alat pengumpul data dalam penelitian ini menggunakan instrumen bentuk

tes objektif (pilihan ganda). Sebelum instrumen digunakan untuk pengambilan

data, terlebih dahulu dilakukan uji coba instrumen di lapangan untuk mengetahui

apakah soal dalam instrumen pengambil data layak digunakan sebagai pengumpul

data yaitu dengan dilakukan uji validitas,dan reliabilitas.

Hasil uji coba soal instrumen penelitian terdiri dari 25 item soal yang di

dapat dari kisi-kisi instrumen setelah diuji cobakan pada 20 siswa kelas VIII A

dan dianalisis menggunakan uji validitas korelasi point biserial, dari 25 soal

didapati soal yang valid sebanyak 20 soal sedangkan yang tidak valid sebanyak 5

soal yaitu soal nomor 11, 12, 15, 19 dan 20. Pada ke 5 soal yang tidak valid ini

mempunyai nilai rbis< rtabel yaitu dengan rtabel 0,444. Hasil uji coba tersebut

selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 13 dan terangkum dalam tabel berikut:

91

Butir soal r hitung r tabel Kriteria

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

0.699

0.589

0,814

0,484

0,559

0,540

0,538

0,548

0,656

0,508

0,093

0,093

0,567

0,627

0,205

0,606

0,752

0,630

0,071

0,196

0,645

0,470

0,498

0,570

0,522

0,4

44

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Invalid

Invalid

Valid

Valid

Invalid

Valid

Valid

Valid

Invalid

Invalid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Tabel 4.4 Hasil Uji Coba Validitas Butir Soal

r 11 r tabel

KRITERIA

0.898 0.444

RELIABEL

Tabel 4.5 Hasil Uji Coba Reliabilitas Soal

4.1.6.2 Uji Taraf Kesukaran

Taraf kesukaran didefinisikan sebagai persentase subjek yang menjawab

benar butir soal tersebut. Berdasarkan hasil perhitungan koefisien indeks butir

soal pada lampiran 13 dan terangkum dalam tabel berikut ini :

92

No. Butir Soal Kriteria

1 8, 13, 16, 21, 22 Sukar

2 2, 3, 5, 6, 9, 17, 18, 23, 24, 25 Sedang

3 1, 4, 7, 10, 11, 12, 14, 15, 19, 20 Mudah

Tabel 4.6 Hasil Uji Coba Tingkat Kesukaran Butir Soal

4.1.6.3 Uji Daya Pembeda Soal

Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan

antara peserta didik yang berkemampuan tinggi dengan peserta didik yang

berkemampuan rendah. Hasil daya pembeda tersebut selengkapnya dapat dilihat

pada lampiran 13 dan terangkum dalam tabel berikut ini :

No. Butir Soal Kriteria

1 11, 12, 15, 19, 20 Jelek

2 4, 5, 6, 7, 9, 10, 14, 21, 22, 24 Cukup

3 1, 2, 3, 8, 13, 16, 17, 18, 23, 25 Baik

Tabel 4.7 Hasil Uji Coba Daya Pembeda Butir Soal

4.1.7 Hasil Pretest

Pada pelaksanaan penelitian untuk menentukan kelas eksperimen dan

kelas kontrol sebagai sampel penelitian maka terlebih dahulu dilakukan pre test

untuk kedua kelas yaitu kelas VII A dan kelas VII B dengan syarat kedua kelas

harus berdistribusi normal dan homogen atau memiliki tingkat varians yang sama.

4.1.7.1 Uji Normalitas Data Pretest

Data dari hasil pretest harus di uji normalitas dahulu untuk mengetahui

kelas yang berdistribusi normal yaitu dengan menggunakan uji Lilliefort. Uji

normalitas dengan menggunakan uji Lilliefors ini dilakukan untuk mengetahui

kenormalan suatu data yang berupa data tunggal. Hasil uji normalitas kelas VII A

93

dan VII B dapat dilihat pada lampiran 15,16 dan terangkum dalam tabel berikut

ini:

Kelas L hitung Dk L tabel Keterangan

VII A 0,166 0,050 0,185 Normal

VII B 0,112 0,050 0,190 Normal

Tabel 4.8. Hasil Uji Normalitas Data Pretest

Berdasarkan tabel di atas untuk kelas VIIA diperoleh hasil Lhitung = 0,166

dan Ltabel = 0,185, jadi Lhitung < Ltabel . Sehingga Ho diterima dan dapat diambil

kesimpulan bahwa data tersebut normal. Sedangkan kelas VII B diperoleh L hitung

= 0,112 dan L tabel = 0,190, jadi Lhitung < Ltabel . Sehingga Ho diterima dan dapat

diambil kesimpulan bahwa data tersebut normal.

4.1.7.2 Uji Homogenitas Data Pretest

Uji homogenitas dengan menggunakan uji Fisher (F) dilakukan pada dua

varians yang berbeda untuk mengetahui sebaran data tersebut homogen atau tidak.

Hipotesis statistiknya adalah :

: kedua varians sama ( )

: kedua varians tidak sama

Hasil perhitungan data awal uji homogenitas diperoleh :

Uji homogenitas atau uji kesamaan dua varians merupakan uji untuk

mengetahui apakah kedua sampel yang akan menjadi sampel penelitian yaitu

menjadi kelas ekperimen dan kelas kontrol memiliki varians yang sama

(homogen) atau berbeda antara kelas VII A dengan VII B. Hasil perhitungan uji F

dapat dilihat pada lampiran 17 dan terangkum dalam tabel berikut ini:

94

Kelas Dk Fhitung Ftabel Keterangan

VIIA dan VIIB 0,05 0,813 2,130 Homogen

Tabel 4.9. Hasil Uji Homogenitas Data Pretest

Dari tabel di atas uji kesamaan dua varians kemampuan awal (pretest)

diperoleh Fhitung <Ftabel. Dari hasil analisis baik uji normalitas dan uji homogenitas

kedua kelas yaitu VII A dan VII B, kedua-duanya memenuhi prasyarat sebagai

kelas eksperimen dan kelas kontrol. Untuk menentukan kelas eksperimen dan

kelas kontrol diambil jalan dengan melihat nilai rata-rata kelasnya, kelas yang

memiliki nilai rata-rata paling rendah yang akan dijadikan kelas eksperimen dan

kelas yang memiliki nilai rata-rata paling tinggi di jadikan kelas kontrol.

4.1.8 Hasil Posttest

Setelah peserta didik diberikan perlakuan dengan metode pembelajaran

dengan menggunakan media pembelajaran berbasis flash untuk kelas eksperimen

dan metode pembelajaran konvensional untuk kelas kontrol maka dilakukan post

test untuk mengetahui kemampuan peserta didik setelah dilakukan pembelajaran

dengan dua metode tersebut. Data dari hasil posttest juga harus dianalisis dengan

uji normalitas dan uji homogenitas atau uji varians sebagai prasyarat untuk

melakukan selanjutnya yaitu uji-t.

4.1.8.1 Uji Normalitas Data Posttest

Dalam uji normalitas ini data dari kedua kelas yaitu kelas eksperimen dan

kelas kontrol dimasukkan dalam tabulasi, yang kemudian dikelompokkan

berdasarkan jawaban siswa. Berdasarkan uji normalitas data posttest dengan

95

menggunakan rumus Lilliefors Hasil uji normalitas dapat dilihat pada lampiran

25, 26, dan terangkum dalam tabel berikut ini:

Kelas L hitung Dk L tabel Keterangan

VII A 0,117 0,050 0,185 Normal

VII B 0,189 0,050 0,190 Normal

Tabel 4.10. Hasil Uji Normalitas Data Posttest

Berdasarkan tabel di atas untuk kelas VIIA diperoleh hasil Lhitung = 0,117

dan Ltabel = 0,185, jadi Lhitung < Ltabel . Sehingga Ho diterima dan dapat diambil

kesimpulan bahwa data tersebut normal. Sedangkan kelas VII B diperoleh L hitung

= 0,189 dan L tabel = 0,190, jadi Lhitung < Ltabel . Sehingga Ho diterima dan dapat

dikatakan bahwa kelas eksperimen dan kontrol berdistribusi normal.

4.1.8.2 Uji Homogenitas Data Posttest

Uji homogenitas atau uji kesamaan dua varians merupakan uji untuk

mengetahui apakah kedua sampel penelitian yaitu kelas ekperimen dan kelas

kontrol memiliki varians yang sama (homogen) atau berbeda.

Uji homogenitas dengan menggunakan uji Fisher (F) dilakukan pada dua

varians yang berbeda untuk mengetahui sebaran data tersebut homogen atau tidak.

Hipotesis statistiknya adalah :

: kedua varians sama ( )

: kedua varians tidak sama

Hasil perhitungan data awal uji homogenitas diperoleh :

Kelas Dk Fhitung Ftabel Keterangan

VIIA dan VIIB 0,05 1,083 2,130 Homogen

Tabel 4.11. Hasil Homogenitas Data Post Test

96

Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa nilai signifikasinya lebih dari 0,050

yaitu 2,130. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kelas eksperimen dan kontrol

homogen. Yang berarti kedua kelas tersebut mempunyai karakteristik yang sama..

Dikarenakan = 1,083, maka maka diterima dan dapat

diambil kesimpulan bahwa data tersebut homogen (varians sama).Hal ini berarti

bahwa kedua data sampel tersebut mempunyai tingkat variasi yang sama atau

mempunyai kemampuan yang sama pula. Hasil analisis data secara selengkapnya

dapat dilihat pada Lampiran 27.

4.1.8.3 Uji t-Satu Pihak

Uji perbedaan dua rata-rata atau juga disebut t-test digunakan untuk

mengetahui apakah antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol memiliki

kemampuan akhir yang sama atau berbeda. Uji perbedaan dua rata-rata data akhir

(post test) kelas eksperimen dan kelas kontrol yang diperoleh dengan uji t-test dan

hasilnya dapat dilihat pada lampiran 28 dan terangkum dalam tabel berikut ini:

Kelas Rata-

rata

thitung ttabel Db Keterangan

Eksperimen 78,250 2,757 2,680

41 Tidak

berbeda Kontrol 71,087

Tabel 4.12. Hasil Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Data Posttest

Berdasarkan tabel di atas ttabel dicari dengan menggunakan derajat

kepercayaan 0,05 dan db = 41 sehingga diperoleh t tabel = 2,680. Dikarenakan

thitung = 2,757, maka thitung > ttabel 2,757 > 2,680. Sehingga Ho ditolak dan Ha

diterima. Dan dapat diambil kesimpulan bahwa nilai rata-rata kelas eksperimen

lebih baik dari nilai rata-rata kelas kontrol.

97

4.2 Pembahasan

4.2.1 Proses Penyusunan GBPM (Garis Besar Pengembangan Media)

Bahan ajar yang telah dikembangkan dalam penelitian ini adalah bahan

ajar pada materi wujud zat dan perubahannya. Bahan ajar tersebut dikemas dalam

bentuk media pembelajaran berbasis flash. Langkah awal dalam pembuatan media

pembelajaran tersebut adalah analisis kebutuhan. Kegiatan analisis kebutuhan ini

menganalisis kompetensi yang bersumber dari Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan pada mata pelajaran IPA terpadu kelas VII dan sekaligus menentukan

judul bahan ajar yang akan di buat.

Langkah ke dua dalam pengembangan bahan ajar berbasis flash adalah

merumuskan tujuan instruksional, merumuskan butir-butir materi,

mengembangkan alat keberhasilan, menulis naskah media dan pembuatan garis

besar pengembangan media.

4.2.2 Proses Produksi Media Flash

Setelah GBPM tersusun maka langkah selanjutnya adalah proses

pembuatan media. Dalam proses pembutan media peneliti harus menentukan

model media yang tepat agar media yang di buat dapat berguna secara efektif.

Model yang digunakan dalam media ini adalah drill and practice. Model drill and

practicedianggap cocok karena memiliki ciri-ciri : (1)dilakukan setelah penyajian

materi, (2) tidak menyajikan materi baru, (3) dapat dilakukan secara sekaligus

dengan pemberian balikan, (4) dapat menunjang berbagai keterampilan (5) dapat

diberikan dalam berbagai tingkatan kesulitan sesuai kebutuhan siswa. Kemudian

98

selain model peneliti juga menentukan tipe media yang dibuat, dan tipe yang

cocok dengan model drill and practice adalah tipe Hierarki seperti yang

diungkapkan oleh arief sadiman, dkk.

Setelah media selesai dibuat tahap tahap selanjutnya media

dikonsultasikan dengan dosen pembimbing dan di uji oleh ahli media dan ahli

materi (guru mata pelajaran IPA terpadu kelas VII semester 1).

Langkah ke tiga adalah validasi bahan ajar IPA terpadu berbasis flash oleh

ahli media dan guru mata pelajaran sebagai ahli isi. Setelah beberapa kali

perbaikan bahan ajar kemudian di validasi dengan pengisian lembar evalusi

media pembelajaran. Penentuan dosen ahli yang memvalidasi bahan ajar adalah

sesuai dengan saran dosen pembimbing. Dari lembar evalusi media pembelajaran

dapat diketahui semua kekurangan dari media yang harus di perbaiki dari segi

tampilan, tata letak, suara dan isi.

4.2.3 Hasil Pengembangan Program Media Pembelajaran Berbasis Flash

Media pembelajaran berbasis flash merupakan pembelajaran berbentuk

animasi grafik atau teks grafik berbasis vektor yang memiliki kemampuan file

suara, video maupun file gambar dari aplikasi lain. Dalam hal ini peneliti

mengambil materi IPA Terpadu pokok bahasan wujud zat dan perubahannya

untuk kelas VII SMP semester 1.

Cara pengoperasian media pembelajaran berbasis flash cukup mudah dan

tidak memerlukan ketrampilan khusus, karena langkah-langkah yang dilakukan

99

tidak berbeda dengan memainkan game house berformat .fla atau .swf pada

umumnya yang di mainkan di komputer/laptop.

Media pembelajaran berbasis flash menampilkan presentasi berbentuk

flash yang di dalamnya terdapat beberapa pilihan menu. Sebelum masuk ke menu

utama terlebih dahulu muncul tampilan pembuka yang berisi judul materi

pelajaran, sasaran kelas yaitu kelas VII semester 1, gambar-gambar yang

berhubungan dengan isi materi pelajaran dan tombol untuk menuju ke menu

utama jika di klik dengan pointer.

Gambar 4.13 Halaman Pembuka Flash

Pada menu utama terdapat 4 sub menu yaitu : SK dan KD, materi,

evaluasi, dan referansi. Tampilan menu utama di buat sederhana yang bertujuan

agar siswa mudah memahami alur pelajaran yang di bawakan pada media

pembelajaran flash ini.

100

Gambar 4.14 Menu Utama Media Flash

Menu SK dan KD menjelaskan standar kompetensi dan kompetensi dasar

yang harus dicapai oleh siswa dalam mengikuti materi wujud zat dan

perubahannya. Standar kompetensi yang harus dicapai oleh siswa yaitu

memahami wujud zat dan perubahnnya, sedangkan kompetensi dasarnya yaitu

siswa menyelidiki sifat-sifat zat berdasarkan wujudnya penerapannya dalam

kehidupan sehari-hari.

Gambar 4.15 SK dan KD

Pada menu materi terdapat beberapa sub materi pelajaran wujud zat dan

perubahnnya. Pilihan sub menu materi yang terdapat pada materi ada 7, yaitu

101

pengertian zat, sifat zat, perubahan wujud, adhesi-kohesi, meniskus cekung-

cembung, gejala kapilaritas dan tegangan permukaan.

Gambar 4.16 Menu Materi

Materi pada media pembelajaran berbasis flash ini dijelaskan secara

singkat tetapi tidak mengurangi bobot dan isi materi yang terdapat pada buku LKS

yang digunakan guru mata pelajaran. Setiap materi yang di tampilkan berisi

tentang penjelasan secara singkat, sound dan gambar/ animasi yang bertujuan agar

siswa ketika mengikuti pelajaran dapat mudah memahami maksud dari isi materi

yang diterangkan.

Gambar 4.17 Materi Tentang Pengertian Zat

102

Gambar 4.18 Materi Tentang Sifat Zat

Gambar 4.19 Materi Tentang Perubahan Wujud

Gambar 4.20 Materi Tentang Adhesi-Kohesi

103

Gambar 4.21 Materi Tentang Meniskus Cekung-Cembung

Gambar 4.22 Materi Tentang Gejala Kapilaritas

Gambar 4.23 Materi Tentang Tegangan Permukaan

104

Setelah semua materi disampaikan menu selanjutnya yaitu evaluasi

tentang hasil pemahaman materi yang terlah diikuti oleh siswa. Evaluasi pada

media pembelajaran flash ini menggunakan model pilihan ganda dengan jumlah

20 soal.

Gambar 4.24 Soal Evaluasi

Setelah semua materi disampaikan dan evaluasi sudah dikerjakan, maka

menu terakhir yang ditampilkan adalah Referensi berupa, daftar pustaka dalam

pembuatan program.

Gambar 4.25 Referensi Media Pembelajaran Berbasis Flash

105

4.2.4 Hasil Uji Kelayakan Program Media Pembelajaran Berbasis Flash

Menurut Ahli Materi dan Ahli Media

Berdasarkan data dari penilaian yang diperoleh pada proses pembuatan

media pembelajaran berbasis flash, bisa diketahui bahwa produk media

pembelajaran berbasis flash dinyatakan bisa dilakukan uji kelayakan di dalam

proses pembelajaran IPA terpadu pokok bahasan wujud zat dan perubahnnya. Hal

ini bisa dilihat dari data yang diperoleh pada saat proses penilaian terhadap ahli

materi dan ahli media.

Berdasarkan data hasil yang di peroleh dari pengujian produk media

pembelajaran berbasis flash oleh ahli materi dikatakan valid dan bisa diujikan

untuk menilai kelayakannya di dalam proses pembelajaran.

Media pembelajaran berbasis flash ini bisa dikatakan valid karena dari

hasil pengujian, hasil persentase aspek isi 91,43 %. Hal ini diartikan bahwa

program yang dibuat telah sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Ini sesuai

dengan teori Purnawati (Jambiekspress:2009) bahwa dalam pertimbangan dalam

memilih media perlu melihat ketepatan dengan tujuan pembelajaran artinya

media dipilih atas dasar tujuan-tujuan instruksional yang telah ditetapkan.

Sehingga dalam pemanfaatan media pembelajaran sejalan dengan tujuan atau

standart kompetensi yang diharapkan.

Sedangkan dari variabel ketepatan materi hasil produk diperoleh hasil

96,92% Sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Daryanto (2010:56) bahwa

materi pembelajaran yang terkandung didalamnya harus sesuai dengan kurikulum

106

dan mengandung banyak manfaat. Ini dapat diartikan materi yang tersaji sudah

jelas dan tepat sesuai dengan apa yang diajarkan oleh guru mata pelajaran.

Sedangkan berdasarkan pada hasil pengujian media pembelajaran berbasis

flash oleh ahli media, hasil persentase nilai total dari tiga variabel diperoleh hasil

80% untuk variable efisiensi dari skor maksimal yaitu 100%. variabel tampilan

hasil program memperoleh hasil 82%. Hal ini sesuai dengan teori Daryanto

(2010:53) yang menyatakan bahwa multimedia pembelajaran harus memiliki lebih

dari satu media yang konvergen.

Sedangkan dari variabel kualitas teknis dan kefektifan program memperoleh

hasil 80%. Hasil tersebut sesuai dengan teori yang dinyatakan Sadiman (2002)

bahwa dalam pengembangan media harus diperhatikan karekteristik pengguna

dalam mengembangkan media karena dalam mengembangkan media untuk siswa

SD berbeda dengan siswa SMP.

Kesimpulan dari beberapa deskripsi data diatas dapat ditarik kesimpulan

bahwa media pembelajaran berbasis flash wujud zat dan perubahannya dari segi

kualitas efisiensi, aspek tampilan program dan aspek kefektifan dinyatakan baik.

Sehingga media pembelajaran berbasis flash wujud zat dan perubahnnya sudah

dinyatakan layak untuk dapat diterapkan dalam proses pembalajaran.

4.2.5 Hasil Penilaian Media Pembelajaran Berbasis Flash Menurut Siswa

Berdasarkan pada data hasil uji kelayakan media pembelajaran berbasis

flash pokok bahasan wujud zat dan perubahannya, dengan dua kriteria sebagai

acuan penilaian, produk tersebut bisa dikatakan layak. Hal tersebut dikarenakan

107

pada proses uji kelayakan yang dilaksanakan dalam proses pembelajaran dengan

responden siswa kelas VII SMP N 5 Satu Atap Bumijawa, persentase yang

diperoleh dari skor total penilaian diperoleh hasil 84% yang terdiri dari variabel

hasil produk sebesar 97,66%. Hasil ini sesuai dengan teori Sadiman (2003) yaitu

media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk

menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang

pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa. Sedangkan variabel kefektifan

diperoleh sebesar 98,28%. Hasil tersebut sesuai dengan teori Daryanto (2010:53)

mengenai fungsi multimedia pembelajaran yaitu mampu memberikan kesempatan

kepada siswa untuk mengontrol laju kecepatan belajarnya sendiri.

. Berdasar deskripsi mengenai kalayakan program, program yang dibuat

termasuk kedalam kategori baik dan bisa dikatakan layak untuk bisa digunakan di

dalam proses pembelajaran. Responden setuju bahwa media pembelajaran

berbasis flash pokok bahasan wujud zat dan perubahannya menarik, tidak

membosankan, tidak membuat takut pada pelajaran IPA terpadu dan mudah

digunakan.

4.2.6 Uji Keefektifan Program Media Pembelajaran Berbasis Flash

Berdasarkan Hasil Posttest

Berdasarkan analisis data hasil belajar siswa, penerapan pembelajaran

dengan menggunakan media berbasis flash dapat meningkatan hasil belajar siswa.

Hal ini dapat dilihat perbedaan rata-rata hasil skor posttest pada kelas eksperimen

dibandingkan dengan kelas kontrol seperti disajikan pada tabel 4.9. Pada table 4.9

108

dapat dilihat hasil uji t-satu pihak yaitu uji t pihak kanan pada kelas eksperimen

mendapat nilai rata-rata kelas 78,250. Sedangkan pada kelas kontrol nilai rata-rata

kelas 71,087.

Dari hasil analisis Tabel 4.9 , diperoleh bahwa thitung sebesar 2,757 dan ttabel

sebesar 2,680. Dari uji t tersebut, diketahui bahwa thitung> ttabel, maka Ho ditolak

sehingga dapat disimpulkan bahwa rata-rata hasil belajar kelas eksperimen lebih

tinggi dari rata-rata hasil belajar kelas kontrol.

Hal tersebut menunjukkan bahwa hasil belajar siswa yang mendapat

pembelajaran dengan media berbasis flash lebih baik dari pada siswa yang

mendapat pembelajaran konvensional.

4.2.7 Keefektifan Media Pembelajaran Berbasis Flash Berdasar

Pengamatan

Pengamatan dalam pembelajaran dilakukan untuk mengetahui bagaimana

respon siswa sebagai objek dalam mempelajarai media pembelajaran berbasis

flash pokok bahasan wujud zat dan perubahannya. Proses pengamatan dilakukan

pada kelas kontrol dan kelas eksperimen.

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada kelas kontrol yang

menggunakan pembelajaran konvensional kurang kondusif dimana siswa merasa

tidak semangat dan mudah bosan dengan pelajaran IPA terpadu, siswa lebih

banyak diam ketika di ajak memberikan contoh dan diberi pertanyaan oleh guru,

ini menyebabkan banyak siswa yang tidak kondusif. Sedangkan pada kelas

eksperimen yang menggunakan media pembelajaran berbasis flash terlihat adanya

109

perbedaan. Siswa lebih memperhatikan materi pelajaran, kelas lebih kondusif, dan

siswa lebih aktif ketika diajak memberikan contoh dan diberi pertanyaan oleh

guru pada media pembelajaran IPA terpadu. Sehingga dapat disimpulkan terdapat

perbedaan perilaku siswa dalam belajar sebelum dan sesudah menggunakan

multimedia pembelajaran interaktif.

110

BAB 5

PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasi penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka

dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

5.1.1 Setelah melakukan pengumpulan informasi tentang SMP N 5 Satu Atap

Bumijawa melakukan analisis berupa anilisis pasar, analisis pengguna,

analisis materi/kurikulum, analisis program, anlisis sarana melalui

pengamatan serta wawancara dengan guru,siswa.Setelah melakukan

analisis, materi yang akan dikembangkan mengenai wujud zat dan

perubahnnya. Materi yang ditentukan tadi dibuat rancangan program

(GBPM) dengan merancang peta kompetensi, peta materi, GBIM (Garis

Besar Isi Media), dan naskah media pembelajaran berbasis flash

berdasarkan masukan dari ahli materi dan ahli media. Proses selanjutnya

masuk kedalam proses produksi mengembangkan atau membuat media

pembelajaran berbasis flash dengan menggunakan software Adobe Flash

CS6. Media pembelajaran berbasis flash yang sudah jadi tersebut

kemudian di uji oleh ahli media dan ahli materi untuk mengetahui

kelayakan media melalui angket pertanyaan. Setelah dinyatakan layak

baru media pembelajaran berbasis flash diterapkan dalam pembelajaran.

Media pembelajaran berbasis flash yang sudah jadi dicopykan pada

110

111

komputer/laptop, kemudian dilakukan uji coba produk pada kelas lain.

Setelah selesai melakukan uji coba produk, peneliti mengujikan pada kelas

eksperimen untuk dipraktekkan dalam proses pembelajaran dengan

metode random sampling. Setelah diterapan dalam pembelajaran diperoleh

keefektifan dari media pembelajaran berbasis flash pokok bahasan wujud

zat dan perubahannya dengan membandingkan hasil belajar pretest dan

postest. Selain diuji keefektifan produk berdasar hasil belajar, peneliti juga

memperkuat hasil peneltian dengan mendeskripsikan hasil observasi pada

saat pembelajaran menggunakan media pembelajaran berbasis flash,

sehingga keefektifan dari pengembangan Media pembelajaran berbasis

flash tersebut akan lebih valid.

5.1.2 Media pembelajaran berbasis flash yang dikembangakan sudah dikatakan

efektif digunakan dalam pembelajaran. Hal ini sesuai dengan beberapa

hasil analisis angket dari ahli materi, ahli media dan siswa yang menilai

bahwa media pembelajaran berbasis flash memiliki kriteria sangat baik.

5.1.3 Keefektifan program media pembelajaran berbasis flash ini juga didukung

dengan perbandingan hasil pretest dan posttest yaitu ttabel dicari dengan

menggunakan derajat kepercayaan 0,05 dan db = 41 sehingga diperoleh t

tabel = 2,680. Dikarenakan thitung = 2,757, maka thitung > ttabel 2,757 > 2,680.

Berdasar hasil tersebut maka terdapat perbedaan efektifitas pembelajaran

sebelum menggunakan media pembelajaran berbasis flash dengan

pembelajaran setelah menggunakan media pembelajaran berbasis flash.

112

5.2 Saran

Berdasarkan simpulan di atas , maka disarankan:

5.2.1 Hasil angket kemandirian dan minat belajar siswa berada pada katagori

cukup, pada penelitian sejenis disarankan melakukan penelitian dalam

jangka waktu yang lebih lama sehingga hasil yang diperoleh lebih

maksimal.

113

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.

Jakarta : Rineka Cipta.

Arsyad, Azhar.2009. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Arsyad, Azhar.2011. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Azwar, Saifuddin. 1998. Metode Penelitian. Yogyakarta: PUSTAKA PELAJAR.

Barbara, B & Richey Rita C. 1994. Teknologi Pembelajaran Definisi dan

Kawasannya. Jakarta : Unit Percetakan UNJ.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2005. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif.

PT. Rineka Cipta: Jakarta.

Fungsi, Fitur Audacity http://4techna.blogspot.com/2012/07/fungsi-fitur-dan-

tutorial-menggunakan.html

Hamalik, Oemar. 2005 Proses Belajar Mengajar.Jakarta: Bumi Aksara.

Hasan, M. Iqbal. 2010. Pokok-Pokok Materi Statistik 2 (Statistik Inferensif).

Jakarta: Bumi Aksara.

Haryono, Anung. 1987. Pengembangan Program Media Instruksional. Semarang:

Pustekom dan IKIP Semarang.

Keppres No. 80 tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan

Barang/Jasa Pemerintah. Dalam Lampiran I Bab III Pelaksanaan

Pengadaan Barang/Jasa dengan swakelola, pada sub bab A Ketentuan

Umum, butir 2.c.

Keputusan Presiden No. 16 Tahun 1994 J.O. Keppres No. 24 Tahun 1995 Pasal

34. Ayat 1, 2 dan 5, tentang Penyelenggaraan Pembukuan.

Langkah–langkah Pengembangan Media

http://meretasmasadepan.blogspot.com/2011/03/langkah-langkah-

pengembangan-media.html [diakses pada 26 Maret 2013 pukul 20.22

WIB]

Mantra, Ida Bagus. 2004. Filsafat Penelitian dan Metode Penelitian Sosial.

Yogyakarta: Pustaka Belajar.

114

Memahami Prinsip Dasar Peneltian Pengembangan

http://www.teknologipendidikan.net/2011/04/12/memahami-lebih-dalam-

prinsip-dasar-penelitian-pengembangan.html

Mengenal Media Pembelajaran http://edu-articles.com/mengenal-

mediapembelajaran.html

Model-model pengembangan R & D http://berbahasa-

bersastra.blogspot.com/2011/10/metode-penelitian-research-and.html

Moleong, Lexy. 2007. Metodologi penelitian kualitatif. Bandung : PT Remaja

Rosdakarya.

Panduan Block Grant tahun 2006 , Pelaksanaan Pengembangan SD-SMP

Satu Atap.

Pengertian Adobe Flash CS6 http://www.adobe.com.

Pengertian Flash http://allknowledgeofthisworld.blogspot.com/2011/05/flash.html

Pengertian IPA Terpadu http://suheriradovic.blogspot.com/2011/04/pengertian-

ipa-terpadu.html

Peraturan Pemerintah No : 19 Tahun 2005, Standar Pendidikan Nasional.

Pramono, Andi. Presentasi multimedia dengan macromedia Flash. Yogyakarta :

Andi Offset, 2004.

Pusat Bahasa Depdiknas. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai

Pustaka.

Sadiman, Arif. 2007. Media Pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Sadiman, Arif. 2009. Media Pendidikan, Pengertian, Hakikat, Pengembangn,

Pemanfaatan. Jakarta; Raja Grafindo Persada.

Sagala, syaiful. 2010. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta.

Sells, B, Barbara & Richey C. Rita. 1994. Teknologi Pembelajaran. Jakarta :

Universitas Negeri Jakarta.

Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.

Sudjana, Nana. 2012. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT.

Remaja Rosdikarya Offest.

Sudjana dan Ahmad Rifa’i. 2010. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru

Algensindo.

115

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Sukiman. 2012. Pengembangan Media Pembelajaran. Yogyakarta. Pedagogia.

Tim IKIP,1980. Peran dan Signifikansi Pendidikan.

TIM NEW STAR. Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VII Semester 1. CV.Media

Karya Putra.

Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No : 20 tahun 2003.

116

L

A

M

P

I

R

A

N

117

Lampiran 1

KISI – KISI INSTRUMEN UNTUK AHLI MATERI

Judul Penelitian : Pengembangan pembelajaran berbasis flash pada mata

pelajaran Ipa terpadu pokok bahasan perubahan zat dan

wujudnya untuk kelas VII SMP N 5 Satu Atap

Bumijawa

Mata Pelajaran : Ipa terpadu

Pokok Bahasan : Perubahan zat dan wujudnya

Kelas/Semester : VII/I

Satuan Pendidikan : SMP N 5 Satu Atap Bumijawa

No Variabel Sub Variabel Jumlah

Item

No.

Item

Bentuk

Instrumen

1. Aspek

Pendidikan

a. Kesesuaian media

dengan kompetensi

7 1 Checklist

b. Ketepatan materi 2,3 Checklist

c. Isi produk media 6 Checklist

d. Sistematika dan

kronologi materi jelas

8 Checklist

2. Ketepatan

materi

a. Tujuan pembelajaran

mudah dipahami

4,5 Checklist

b. Ketepatan dalam

penggunaan bahasa

7 Checklist

c. Kesesuaian gambar,

animasi, audio,cerita,

dan setting tempat

sesuai dengan konten

pembelajaran

9 Checklist

d. Kesesuaian soal

dengan materi

10 Checklist

118

Lampiran 2

ANGKET MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS FLASH PADA MATA

PELAJARAN IPA TERPADU POKOK BAHASAN PERUBAHAN ZAT

DAN WUJUDNYA UNTUK KELAS VII DI SMP N 5 SATU ATAP

BUMIJAWA

UNTUK AHLI MATERI

Nama : ..........................................

Jabatan : ..........................................

Nama Instansi : ..........................................

Petunjuk

1. Isi nama, jabatan dan nama Instansi pada kolom yang disediakan

2. Angket ini adalah tindak lanjut dari pembuatan media pembelajaran

Berbasis flash pada mata pelajaran IPA terpadu pokok bahasan perubahan

zat dan wujudnya kelas VII di SMP N 5 Satu Atap Bumijawa

3. Berikanlah pendapat anda sejujur-jujurnya

4. Berikan tanda (√) pada kolom yang disediakan sesuai dengan jawaban

anda

Keterangan :

SS : Sangat Setuju

S : Setuju

KS : Kurang Setuju

TS : Tidak Setuju

STS : Sangat Tidak Setuju

119

No. Aspek yang dinilai Kriteria

Keterangan 1 2 3 4

1

Kesesuaian multimedia interaktif

dengan pencapaian tujuan

pembelajaran

2. Kejelasan isi materi pelajaran

3 Keutuhan materi dari awal hingga

akhir

4

Kemudahan pemahaman materi

oleh siswa dengan menggunakan

multimedia interaktif

5

Kesesuaian materi multimedia

interaktif yang disajikan dengan

tingkat kebutuhan siswa

6 Pola pengembangan yang

digunakan dalam multimedia

interaktif berpengaruh pada

pemahaman siswa

7 Kesesuaian penggunaan bahasa

dalam multimedia interaktif

8 Tingkat keefektifan pembelajaran

dengan menggunakan multimedia

interaktif

9 Kemenarikan gambar pada masing-

masing tampilan

10 Kesesuain soal latihan dengan isi

materi

120

A. Komentar dan Saran

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………

B. Kesimpulan

Program ini dinyatakan :

1. Layak untuk diproduksi tanpa revisi

2. Layak untuk diproduksi dengan revisi sesuai sasaran

3. Tidak layak diproduksi

(Mohon diberi tanda lingkaran pada nomor sesuai dengan kesimpulan Bapak)

Ahli Materi

Arif Sucipto, S.Pd

121

Lampiran 3

KISI – KISI INSTRUMEN UNTUK AHLI MEDIA

Judul Penelitian : Pengembangan pembelajaran berbasis flash pada mata

pelajaran Ipa terpadu pokok bahasan perubahan zat dan

wujudnya untuk kelas VII SMP N 5 Satu Atap

Bumijawa

Mata Pelajaran : Ipa terpadu

Pokok Bahasan : Perubahan zat dan wujudnya

Kelas/Semester : VII/I

Satuan Pendidikan : SMP N 5 Satu Atap Bumijawa

No. Variabel Sub Variabel Jumlah

Item

No.

Item

Bentuk

Instrumen

1 Aspek

Efisiensi

a. Alur kerja media 4 1 Checklist

b. Pengoperasian media 2,3 Checklist

c. Pemahaman isi materi 4 Checklist

2. Tampilan

Program

a. Kesesuaian dengan karakter

siswa SMP kelas VII

10 5,6 Checklist

b. Ketepatan dalam

penggunaan bahasa

7, 8 Checklist

c. Kemenarikan desain,

Kesesuaian gambar dan efek

animasi, audio, komposisi

warna, kejelasan teks dalam

media pembelajaran,

kesesuaian peletakan menu-

menu dalam tampilan

9, 10,

11, 12,

13,14

Checklist

9 Checklist

3. Kualitas

Teknis,

Keefektifa

n Program

a. Kejelasan suara dan daya

dukung musik

15 Checklist

b. Produk tidak membosankan 16 Checklist

c. Materi dalam media sesuai

dengan tujuan pembelajaran

17 Checklist

d. Ketetapan evaluasi pada

menu latihan

18 Checklist

d. kreativitas 19, 20,

21, 22,

23

Checklist

122

Lampiran 4

ANGKET MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS FLASH PADA MATA

PELAJARAN IPA TERPADU POKOK BAHASAN PERUBAHAN ZAT

DAN WUJUDNYA UNTUK KELAS VII DI SMP N 5 SATU ATAP

BUMIJAWA

UNTUK AHLI MEDIA

Nama : ..........................................

Jabatan : ..........................................

Nama Instansi : ..........................................

Petunjuk

1. Isi nama, jabatan dan nama Instansi pada kolom yang disediakan

2. Angket ini adalah tindak lanjut dari pembuatan media pembelajaran

Berbasis flash pada mata pelajaran IPA terpadu pokok bahasan perubahan

zat dan wujudnya kelas VII di SMP N 5 Satu Atap Bumijawa

3. Berikanlah pendapat anda sejujur-jujurnya

4. Berikan tanda (√) pada kolom yang disediakan sesuai dengan jawaban

anda

Keterangan :

SS : Sangat Setuju

S : Setuju

KS : Kurang Setuju

TS : Tidak Setuju

STS : Sangat Tidak Setuju

123

No Pernyataan Jawaban

SS S KS TS STS

Aspek Efisiensi

1. Alur kerja program media mudah dipahami

2. Program media mudah digunakan dalam pengoperasiannya

3. Program sederhana dalam pengoprasiannya

4. Materi pelajaran dalam progam media mudah dipahami

Aspek Tampilan Program SS S KS TS STS

5. Tampilan sesuai dengan karakter siswa kelas VII SMP

6. Pemilihan animasi dan karakter sesuai

7. Menggunakan bahasa Indosesia yang baik dan benar

8. Bahasa mudah di pahami oleh siswa kelas VII SMP

9. Kemenarikan desain dalam program program media menarik

10. Kesesuaian gambar dan efek animasi dalam program media

menarik

11. Penyajian audio dalam program media dapat memperjelas

materi

12. Komposisi warna dalam program media menarik

13. Kejelasan teks dalam program media interaktif

14. Peletakan menu-menu dalam program media sudah tepat

Aspek Kualitas Teknis, Keefektifan Program SS S KS TS STS

15. Suara dapat didengarkan dengan baik dan sudah tepat

16. Media pembelajaran flash tidak membosankan

17. Materi yang di bawakan sesuai dengan tujuan pembelajaran

21. Ketetapan evaluasi pada menu latihan

22 Originalitas dari program flash ini baik

23. Keseluruhan program tersaji secara sistematis dan padat

124

Kritik dan Saran :

……………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………

………………………………………

Semarang, Oktober 2013

125

Lampiran 5

KISI – KISI INSTRUMEN UNTUK SISWA

Judul Penelitian :Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Flash Pada

Mata Pelajaran IPA Terpadu Materi Perubahan Zat dan

Wujudnya untuk Siswa Kelas VII SMP N 5 Satu Atap

Bumijawa

Mata Pelajaran : IPA terpadu

Pokok Bahasan : Perubahan zat dan wujudnya

Kelas/Semester : VII / 1

Satuan Pendidikan : SMP N 5 Satu Atap Bumijawa

No Variabel Sub Variabel Jumlah

Item

No.

Item

Bentuk

Instrumen

1. Aspek

Hasil

Program

a. Kejelasan dan ketepatan

konten

7 1, 2 Checklist

b. Ketepatan dan kejelasan

tampilan produk media

pembelajaran animasi flash

3,4,5 Checklist

c. Ketepatan bahasa 6, 7 Checklist

2.

Efektifitas

bagi siswa

a. Kepraktisan dalam

penggunaan

13 8 Checklist

b. Ketepatan dalam

penggunaan bahasa

9 Checklist

c. Kemampuan produk media

menimbulkan minat belajar

IPA terpadu

10,

11,

12

Checklist

d. Kemampuan produk untuk

memperjelas dan

mempermudah peserta

dalam belajar

13, Checklist

e. Penggunaan produk

memungkinkan peserta

didik untuk belajar mandiri

sesuai kemampuan dan

minat siswa

15 Checklist

f. Penggunaan produk media

memungkinkan siswa

mengatasi kesulitan belajar

16 Checklist

126

Lampiran 6

ANGKET MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS FLASH

PADA MATA PELAJARAN IPA TERPADU MATERI PERUBAHAN ZAT

DAN WUJUDNYA UNTUK SISWA KELAS VII SMP N 5 SATU ATAP

BUMIJAWA

UNTUK SISWA

Nama : ..........................................

Kelas : ..........................................

Petunjuk

5. Isi nama, jabatan dan nama instansi pada kolom yang disediakan

6. Angket ini adalah tindak lanjut dari pembuatan media pembelajaran

Interaktif berbasis flash pada mata pelajaran IPA terpadu materi

perubahan zat dan wujudnya untuk siswa Kelas VII SMP N 5 Satu Atap

Bumijawa

7. Berikanlah pendapat anda sejujur-jujurnya

8. Berikan tanda (√) pada kolom yang disediakan sesuai dengan jawaban

anda

Keterangan :

SS : Sangat Setuju

S : Setuju

KS : Kurang Setuju

TS : Tidak Setuju

STS : Sangat Tidak Setuju

No Pernyataan Jawaban

SS S KS TS STS

Aspek Hasil Produk

1. Isi produk program media pembelajaran

interaktif berbasis flash sesuai dengan

bahan ajar di SMP N 5 Satu Atap

Bumijawa

127

2. Tampilan program menarik

3. Penyajian animasi menarik dan mudah

dipahami

4. Tampilan suara/audio jelas dan

menambah pemahaman materi

5. Media pembelajaran Interaktif berbasis

flash menarik dan materinya mudah di

pahami

6. Bahasa/Perintah dalam media sederhana

dan mudah dipahami

7. Bahasa dalam media jelas dan sesuai

Aspek Keefektifitasan Bagi Siswa SS S KS TS STS

8 Media pembelajaran interaktif berbasis

flash perubahan zat dan wujudnya praktis

9. Bahasa yang digunakan dalam media

pembelajaran interaktif berbasis flash

perubahan zat dan wujudnya mudah

dimengerti saya

11. Program media pembelajaran interaktif

berbasis flash perubahan zat dan

wujudnya menimbulkan minat saya untuk

belajar IPA terpadu

12. Program media pembelajaran interaktif

berbasis flash perubahan zat dan

wujudnya dapat memperjelas saya dalam

belajar

13. Program media pembelajaran interaktif

berbasis flash perubahan zat dan

wujudnya dapat memudahkan saya dalam

belajar

128

14. Program media pembelajaran interaktif

berbasis flash perubahan zat dan

wujudnya dapat meningkatkan motivasi

dan gairah belajar saya

15. Program media pembelajaran interaktif

berbasis flash perubahan zat dan

wujudnya memungkinkan saya belajar

secara mandiri

16. Program media pembelajaran interaktif

berbasis flash perubahan zat dan

wujudnya dapat mempermudah saya

dalam mengatasi kesulitan belajar

129

Lampiran 7

VALIDASI AHLI MEDIA

Jadi:

Aspek Efisiensi = 80% (Baik)

Aspek Tampilan Program = 82% (Baik)

Aspek Kualitas Teknis Kefektifan program 80% (Baik)

No Interval Kriteria

1

2

3

4

5

85% ≤ skor ≤ 100%

69% ≤ skor ≤ 84%

53% ≤ skor ≤ 68%

37% ≤ skor ≤ 52%

20% < skor 36%

Sangat Baik

Baik

Cukup

Kurang Baik

Tidak Baik

130

Lamipran 8

Uji Kelayakan Prodak Oleh Ahli Materi

Jadi:

Aspek Isi = 91,43 % (Sangat Baik)

Aspek Tampilan Ketepatan Materi = 96,92% (Sangat Baik)

No Interval Kriteria

1

2

3

4

5

85% ≤ skor ≤ 100%

69% ≤ skor ≤ 84%

53% ≤ skor ≤ 68%

37% ≤ skor ≤ 52%

20% < skor 36%

Sangat Baik

Baik

Cukup

Kurang Baik

Tidak Baik

131

Lampiran 9

Uji Kelayakan Produk Menurut Siswa

Jadi:

Aspek Hasil

Prodak = 97,66%

(Sangat Baik)

Aspek Keefektifan

Bagi Siswa =

98,28 (Sangat

Baik)

No Interval Kriteria

1

2

3

4

5

85% ≤ skor ≤ 100%

69% ≤ skor ≤ 84%

53% ≤ skor ≤ 68%

37% ≤ skor ≤ 52%

20% < skor 36%

Sangat Baik

Baik

Cukup

Kurang Baik

Tidak Baik

132

Lampiran 10

DAFTAR SISWA UJI COBA KELAS VIIIA

NO NAMA

1 ANIS SAVITRI

2 ABDUL KHAMID

3 AKHMAD ABDUL ROFIK

4 AKHMAD KHANIF MAALI

5 INAYATUN NISA

6 IRZI MUBAROK

7 KHULASOH

8 KHUSNAENI

9 LAELATUL QODRIAH

10 LATIFUL UMAM

11 M. DIDI JAPARUDIN

12 M. MUJIB DOANA

13 M. ZAENUL HASAN

14 MAPROKHATUL UMROH

15 MAR’ATUN NADIRAH

16 MASRURI

17 NAERU SAFAAH

18 RIKHAYATI

19 RIYAN ANTON

20 RUKOYAH

133

Lampiran 11

SOAL UJI COBA

Mata Pelajaran : IPA TERPADU

Pokok Bahasan : Wujud Zat dan Perubahannya

Kelas/Semester : VII/I

Satuan Pendidikan : SMP

Waktu : 45 Menit

PETUNJUK!

1. Tulislah nama, kelas dan nomor presensi siswa!

2. Kerjakan semua soal dibawah ini!

3. Kerjakan soal yang kamu anggap mudah terlebih dahulu!

4. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d sesuai dengan jawaban

yang kamu anggap paling benar!

SOAL!

1. Perubahan wujud yang diakibatkan suatu zat melepaskan kalor adalah....

a. Menguap

b. Mencair

c. Mendidih

d. membeku

2. Dalam suatu zat, partikel-partikelnya bergetar pada tempatnya dan tarik

menarik satu sama lainnya dengan kuat. Zat ini mungkin adalah....

a. Gas

b. Uap

c. Zat padat

d. Zat cair

3. Berikut ini adalah manfaat kapilaritas, kecuali......

a. Naiknya minyak tanah melaui sumbu kompor

b. Merembesnya air hujan ke dalam dinding rumah

c. Naiknya air dari akar ke daun melaui pembuluh kayu

d. Sifat menghisap air pada kain

Nama :

Kelas :

Nomor :

134

4. Adanya tegangan pada zat cair disebabkan oleh....

a. Kohesi saja

b. Adhesi saja

c. Kohesi dan adhesi

d. Bukan oleh adhesi dan kohesi

5. Manakah peristiwa berikut ini yang tidak ada hubungannya dengan

tegangan permukaan....

a. Nyamuk berjalan diatas permukaan air

b. Gabus terapung diatas permukaan air

c. Pembentukan tetesan pada zat cair

d. Mencuci dengan air panas menghasilkan cucian yang lebih bersih

6. Perbedaan antara kayu dengan air antara lain.....

a. Partikel kayu teratur, partikel air kurang teratur

b. Partikel kayu tidak teratur, partikel air teratur

c. Partikel kayu sangat berdekatan, partikel air berjauhan

d. Partikel kayu berjauhan, partikel air sangat berjauhan

7. Deretan dibawah ini yang termasuk kelompok zat padat adalah....

a. awan, garam, dan alkohol

b. uap air, elpiji, dan udara

c. emas, garam, dan tembaga

d. bensin, alkohol, dan spritus

8. zat padat dapat berubah wujud menjadi zat cair melalui proses.....

a. menguap

b. membeku

c. melebur

d. menyublim

9. Berikut ini yang letak molekul-molekulnya berjauhan dan tidak teratur

adalah....

a. Gas

b. Air

c. Kayu

135

d. Batu

10. Zat adalah....

a. Sesuatu yang memiliki bentuk tetap

b. Sesuatu yang memiliki bentuk berubah-ubah

c. Sesuatu yang menempati ruang dan memiliki massa

d. Sesuatu yang menempati ruang

11. Permukaan air dalam gelas tampak cekung, sebab.....

a. Kohesi air sama dengan adhesi air dengan gelas

b. Adhesi air dengan gelas lebih besar daripada kohesi air

c. Kohesi air lebih kecil daripada adhesi air dalam gelas

d. Kohesi air lebih besar daripada adhesi air dalam gelas

12. Menikus air raksa yang terdapat pada tabung reaksi, terjadi karena....

a. Kohesi > adhesi

b. Kohesi < adhesi

c. Kohesi = adhesi

d. Kohesi ≥ adhesi

13. Contoh perubahan wujud zat dari cair menjadi padat adalah.....

a. kapur barus yang hilang

b. air membeku menjadi es

c. terjadinya salju

d. lilin yang terbakar

14. Adhesi adalah....

a. Gaya tarik menarik antar molekul yang tidak sejenis

b. Gaya tarik menarik antar molekul benda yang berlebihan

c. Kecepatan dari gerak brown

d. Kemampuan molekul meninggalkan tempatnya

15. perhatikan pernyataan berikut!

1. Memanaskan zat cair

2. Menyemburkan zat cair

3. Mempersempit permukaan zat cair

4. Meniupkan udara diatas permukaan zat cair

136

5. Menambah tekanan pada permukaan zat cair

Pernyataan yang benar, dalam mempercepat penguapan zat cair adlah,

kecuali....

a. 1 dan 2

b. 1 dan 4

c. 2 dan 4

d. 3 dan 5

16. Dibawah ini merupakan suatu zat, kecuali......

a. Udara

b. Minyak

c. Debu

d. Sinar lampu

17. Gas mempunyai sifat mudah dimampatkan daripada zat padat / zat cair

disebabkan……

a. Mempunyai gaya kohesi lemah

b. Mempunyai jarak antar molekul yang berjauhan

c. Tidak dapat dilihat

d. Jarak antar molekulnya berdekatan

18. Tinta dapat melekat pada buku tulis. Hal ini menunjukkan bahwa…

a. Kohesi tinta > adhesi tinta dan buku tulis

b. Kohesi tinta < adhesi tinta dan buku tulis

c. Terjadi reaksi kimia

d. Tinta membeku dan membekas di buku tulis

19. Air tidak membasahi daunt alas, karena…..

a. Kohesi antara molekul-molekul air dengan kohesi antara molekul-

molekul daun talas lebih besar dari pada adhesi antara molekul-

molekul air dan molekul-molekul daun talas

b. Kohesi antara molekul air dengan kohesi antara molekul-molekul daun

talas lebih kecil dari pada adhesi antara molekul-molekul air dan

molekul-molekul daun talas

137

c. Adehsi antara molekul-molekul air dengan adhesi antara molekul-

molekul dan talas lebih kecil dari pada kohesi antara molekul-molekul

air dan kohesi antara molekul-molekul daun talas sendiri

d. Adhesi antara molekul-molekul air dan molekul daun talas lebih besar

dari pada kohesi antara molekul-molekul daun talas

20. Gejala yang menunjukkan bahwa durian terdiri atas partikel-partikel yang

sangat kecil adalah….

a. Warna daging bijinya kuning

b. Dagingnya bijinya lunak halus

c. Bau durian tercium disekitarnya

d. Duri kulitnya sangat runcing

21. Salah satu sifat partikel zat padat adalah…..

a. Letak partikel-partikelnya sangat berdekatan dan tersusun teratur

b. Letak partikel-partikelnya sangat berdekatan dan tidak teratur

c. Partikel-partikelnya dapat bergerak bebas

d. Gaya tarik menarik antar partikelnya sangat lemah

22. Air dapat membasahi kaca, hal ini karena….

a. Gaya adhesi > gaya kohesi

b. Gaya adhesi < gaya kohesi

c. Gaya adhesi = gaya kohesi

d. Air berwujud zat cair

23. Perhatikan pernyataan berikut!

1. Naiknya minyak tanah pada kompor

2. Meresapnya air pada dinding tembok

3. Naiknya air tanah melalui pipa dragon

Yang termasuk gejala kapilaritas adalah……

a. 1 dan 3 c. 1 saja

b. 1 dan 2 d. 2 dan 3

24. Dari pernyataan tentang partikel dalam zat manakah yang paling tepat….

a. Pada besi letak partikel-partikelnya berdekatan dan teratur

b. Pada air letak partikel-partikelnya berdekatan dan tidak teratur

138

c. Pada udara letak partikelnya berjauhan dan teratur

d. Pada air raksa letak partikelnya berjauhan dan teratur

25. Saat merebus air dipegunungan lebih cepat mendidih dari pada di pantai,

hal ini disebabkan karena…….

a. Tekanan udara di pegunungan lebih rendah dari pada di pantai

b. Tekanan udara di pegunungan lebih tinggi dari pada di pantai

c. Air dipegunungan lebih jernih daripada di pantai

d. Air dipantai lebih banyak mengandung kapur

139

Lampiran 12

KUNCI JAWABAN

SOAL UJI COBA

1. D 11. B 21. A

2. C 12. B 22. A

3. B 13. B 23. B

4. C 14. A 24. A

5. A 15. D 25. B

6. A 16. D

7. C 17. C

8. C 18. B

9. A 19. A

10. C 20. B

140

Lampiran 13

HASIL UJI VALIDITAS BUTIR SOAL

141

Lampiran 14

DAFTAR NAMA SISWA KELOMPOK KONTROL DAN EKSPERIMEN

Kelas Kontrol (VIIA) Kelas Eksperimen (VIIB)

NO NAMA NO NAMA

1 AHMAD ABDUL ROZAK 1 AHMAD ALIFUDIN

2 AHMAD ANDRIK NILHAKI 2 AKHMAD MUKHDOR

3 ANIYATUL AMALIAH 3 ANA MINATUL MAULA

4 ARUM NISFI LAILI 4 BAYANUL FAKHRUROKI

5 DIANA FILKHOTUL NADIA 5 FATIKHATUL ILMI

6 FATIMATU NADIAH 6 ITA PURNAMA SARI

7 ILMIATUN NAFIAH 7 LILIS SANTIKA

8 KHOLISOH 8 MUFLIKHATUL KHASANAH

9 LAELATUL FADILAH 9 MUFLIKHUDIN

10 M. ARIS MUNANDAR 10 MUKHAMAD NURHASANI

11 MALIKHATUL FIKRI 11 NURKHAYATI

12 MIFTAKHUDIN 12 NURUL KHAKIKI

13 MUHAMAD JAMALUDIN 13 ROBIATUL ADAWIAH ZAIN

14 MUHAMAD LUTFI 14 SITI MARJUKOH

15 MUSLIKHATUN 15 SOPIROH

16 NUR LAILATUL KHOTIJAH 16 ULFIATUL LAELA

17 NURUL FIKIA 17 UMI NAFISAH

18 RIFKI MUNTAHAR 18 VINA SYAHILA

19 RIFKI MUSHADI 19 ZAITUN

20 S. JAMILATUL KHASANAH 20 ZAKIATUR RIZQI

21 SITI AISYAH

22 SOLIHIN

23 TIKA SILMIA

142

Lampiran 15

Uji Normalitas Kelas Kontrol data Pretest

143

Lampiran 16

Uji Normalitas Kelas Eksperimen Data Pretest

144

Lampiran 17

Uji Homogenitas Data Pretest

145

Lampiran 18

Tabel Nilai-nilai r Product Moment

N Taraf signif

N Taraf signif

N Taraf signif

5% 1% 5% 1% 5% 1%

3 0,997 0,999 27 0,381 0,487 55 0,266 0,345

4 0,950 0,990 28 0,374 0,478 60 0,254 0,330

5 0,878 0,959 29 0,367 0,470 65 0,244 0,317

6 0,811 0,917 30 0,361 0,463 70 0,235 0,306

7 0,754 0,874 31 0,355 0,456 75 0,227 0,296

8 0,707 0,834 32 0,349 0,449 80 0,220 0,286

9 0,666 0,798 33 0,344 0,442 85 0,213 0,278

10 0,6323 0,765 34 0,339 0,436 90 0,207 0,270

11 0,602 0,735 35 0,334 0,430 95 0,202 0,263

12 0,576 0,708 36 0,329 0,424 100 0,195 0,256

13 0,553 0,684 37 0,325 0,418 125 0,176 0,230

14 0,532 0,661 38 0,320 0,413 150 0,159 0,21

15 0,514 0,641 39 0,316 0,408 175 0,148 0,194

16 0,497 0,623 40 0,312 0,403 200 0,138 0,181

17 0,482 0,606 41 0,308 0,398 300 0,113 0,148

18 0,468 0,590 42 0,304 0,393 400 0,098 0,128

19 0,456 0,575 43 0,301 0,389 500 0,088 0,115

20 0,444 0,561 44 0,297 0,384 600 0,080 0,105

21 0,433 0,5499 45 0,294 0,380 700 0,074 0,097

22 0,423 0,537 46 0,291 0,376 800 0,070 0,091

23 0,413 0,526 47 0,288 0,372 900 0,065 0,086

24 0,404 0,515 48 0,284 0,368 1000 0,062 0,081

25 0,396 0,505 49 0,281 0,364

26 0,388 0,496 50 0,279 0,361

N = jumlah pasangan yang digunakan untuk menghitung r

Sumber: Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi VI . Jakarta:

PT. Bumi Aksara.

146

Lampiran 19

NILAI PERSENTIL UNTUK DISTRIBUSI F

( Bilangan dalam daftar menyatakan FP ;

baris atas untuk p = 0,05

dan baris bawah untuk p = 0,01 )

v2 = dk

penyebut

v1 = dk pembilang DIATAS

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 14 16 20 24 30 40 50 75 100 200 500 1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

161

4,052

18,51

98,49

10,13

34,12

7,71

21,20

6,61

16,26

5,99

13,74

5,59

12,25

5,32

11,26

5,12

10,58

4,96

10,04

200

4,999

19,00

99,01

9,55

30,81

6,94

18,00

5,79

13,27

5,14

10,92

4,74

9,55

4,46

8,65

4,26

8,02

4,10

7,56

216

5,403

19,16

99,17

9,28

29,46

6,59

16,69

5,41

12,06

4,76

9,76

4,35

8,45

4,07

7,59

3,66

6,99

3,71

6,55

225

5,625

19,25

99,25

9,12

26,71

6,39

15,96

5,19

11,39

4,53

9,15

4,12

7,85

3,64

7,01

3,63

6,42

3,48

5,99

230

5,764

19,30

99,30

9,01

26,24

6,26

15,52

5,05

10,97

4,39

8,75

3,97

7,46

3,69

6,63

3,46

6,06

3,33

5,64

234

5,859

19,33

99,33

8,94

27,91

6,16

15,21

4,95

10,67

4,28

8,47

3,87

7,19

3,58

6,37

3,37

5,80

3,22

5,39

237

5,928

19,36

99,34

8,86

27,67

6,09

14,98

4,68

10,45

4,21

8,26

3,79

7,00

3,50

6,19

3,29

5,62

3,14

5,21

239

5,981

19,37

99,38

8,84

27,49

6,04

14,80

4,82

10,27

4,15

8,10

3,73

6,84

3,44

6,03

3,23

5,47

3,07

5,06

241

6,022

19,38

99,38

8,81

27,34

6,00

14,66

4,78

10,15

4,10

7,98

3,68

6,71

3,39

5,91

3,16

5,35

3,02

4,95

242

6,056

19,39

99,40

8,78

27,23

5,98

14,54

4,74

10,05

4,06

7,67

3,63

6,62

3,34

5,82

3,13

5,26

2,97

4,85

243

6,082

19,40

99,41

8,76

27,13

5,93

14,45

4,70

9,96

4,03

7,79

3,60

6,54

3,31

5,74

3,10

5,18

2,94

4,76

244

6,106

19,41

99,42

8,74

27,05

5,91

14,37

4,68

9,89

4,00

7,72

3,57

6,47

3,28

5,67

3,07

5,11

2,91

4,71

245

6,142

19,42

99,43

8,71

26,92

5,87

14,24

4,64

9,77

3,96

7,60

3,52

6,35

3,23

5,58

3,02

5,00

2,86

4,60

246

6,169

19,43

99,44

8,69

26,83

5,84

14,15

4,60

9,63

3,92

7,52

3,49

6,27

3,20

5,48

2,96

4,92

2,82

4,52

248

6,208

19,44

99,45

8,66

26,69

5,80

14,02

4,56

9,55

3,67

7,39

3,44

6,15

3,15

5,36

2,93

4,80

2,77

4,41

249

6,234

19,45

99,46

8,64

26,60

5,77

13,93

4,53

9,47

3,84

7,31

3,41

6,07

3,12

5,28

2,90

4,73

2,74

4,33

250

6,258

19,46

99,47

8,62

26,50

5,74

13,83

4,50

9,38

3,81

7,23

3,38

5,98

3,08

5,20

2,86

4,64

2,70

4,25

251

6,286

19,47

99,48

8,60

26,41

5,71

13,74

4,46

9,29

3,77

7,14

3,34

5,90

3,05

5,11

2,82

4,56

2,67

4,17

252

6,302

19,47

99,48

8,58

26,30

5,70

13,69

4,44

9,24

3,75

7,09

3,32

5,85

3,03

5,06

2,80

4,51

2,64

4,12

253

6,223

19,48

99,49

8,57

26,27

5,68

13,61

4,42

9,17

3,72

7,02

3,29

5,78

3,00

5,00

2,77

4,45

2,61

4,05

253

6,334

19,49

99,49

8,56

26,23

5,66

13,57

4,40

9,13

3,71

6,99

3,28

5,75

2,98

4,98

2,78

4,41

2,59

4,01

254

6,352

19,49

99,49

8,54

26,18

5,65

13,52

4,38

9,07

3,69

6,94

3,25

5,70

2,96

4,91

2,73

4,36

2,56

3,96

254

6,361

19,50

99,50

8,54

26,14

5,64

13,48

4,37

9,04

3,68

6,90

3,24

5,67

2,94

4,88

2,72

4,33

2,55

3,93

254

6,366

19,50

99,50

8,53

26,12

5,63

13,46

4,36

9,02

3,67

6,88

3,23

5,65

2,93

4,86

2,71

4,31

2,54

3,91

11

12

13

14

15

16

17

18

4,84

9,65

4,75

9,33

4,67

9,07

4,60

8,86

4,54

8,68

4,49

8,53

4,45

8,40

4,41

8,28

4,38

3,98

7,20

3,88

6,93

3,80

6,70

3,74

6,51

3,68

6,36

3,63

6,23

3,69

6,11

3,55

6,01

3,52

3,59

6,22

3,49

5,95

3,41

5,74

3,34

5,56

3,29

5,42

3,24

5,29

3,20

5,18

3,16

5,09

3,13

3,36

5,67

3,26

5,41

3,18

5,20

3,11

5,03

3,06

4,89

3,01

4,77

2,96

4,67

2,93

4,58

2,90

3,20

5,32

3,11

5,06

3,02

4,86

2,96

4,69

2,90

4,56

2,85

4,44

2,81

4,34

2,77

4,25

2,74

3,09

5,07

3,00

4,82

2,92

4,62

2,85

4,46

2,79

4,32

2,74

4,20

2,70

4,10

2,66

4,01

2,63

3,01

4,88

2,92

4,65

2,84

4,44

2,77

4,28

2,70

4,14

2,66

4,03

2,62

3,93

2,58

3,85

2,55

2,95

4,74

2,85

4,50

2,77

4,30

2,70

4,14

2,64

4,00

2,59

3,89

2,55

3,79

2,51

3,71

2,48

2,90

4,63

2,80

4,39

2,72

4,19

2,65

4,03

2,59

3,89

2,54

3,78

2,50

3,68

2,46

3,60

2,43

2,86

4,54

2,76

4,30

2,67

4,10

2,60

3,94

2,55

3,80

2,49

3,69

2,45

3,59

2,41

3,51

2,38

2,82

4,46

2,72

4,22

2,63

4,02

2,56

3,86

2,51

3,73

2,45

3,61

2,41

3,52

2,37

3,44

2,34

2,79

4,40

2,69

4,18

2,60

3,96

2,53

3,80

2,48

3,67

2,42

3,55

2,38

3,45

2,34

3,37

2,31

2,74

4,29

2,64

4,05

2,55

3,85

2,48

3,70

2,43

3,58

2,37

3,45

2,33

3,35

2,29

3,27

2,26

2,70

4,21

2,60

3,98

2,51

3,78

2,44

3,62

2,39

3,48

2,33

3,37

2,29

3,27

2,25

3,19

2,21

2,65

4,10

2,54

3,86

2,46

3,67

2,39

3,51

2,33

3,36

2,28

3,25

2,23

3,16

2,19

3,07

2,15

2,61

4,02

2,50

3,78

2,42

3,59

2,35

3,43

2,29

3,29

2,24

3,18

2,19

3,08

2,15

3,00

2,11

2,57

3,94

2,46

3,70

2,38

3,51

2,31

3,34

2,25

3,20

2,20

3,10

2,15

3,00

2,11

2,91

2,07

2,53

3,86

2,42

3,61

2,34

3,42

2,27

3,26

2,21

3,12

2,16

3,01

2,11

2,92

2,07

2,83

2,02

2,50

3,80

2,40

3,56

2,32

3,37

2,24

3,21

2,18

3,07

2,13

2,96

2,08

2,86

2,04

2,78

2,00

2,47

3,74

2,36

3,49

2,28

3,30

2,21

3,14

2,15

3,00

2,08

2,89

2,04

2,79

2,00

2,71

1,96

2,45

3,70

2,35

3,46

2,26

3,27

2,19

3,11

2,12

2,97

2,07

2,86

2,02

2,76

1,98

2,68

1,94

2,42

3,66

2,32

3,41

2,24

3,21

2,16

3,06

2,10

2,92

2,04

2,80

1,99

2,70

1,95

2,62

1,91

2,41

3,62

2,31

3,38

2,22

3,18

2,14

3,02

2,08

2,89

2,02

2,77

1,97

2,67

1,93

1,59

1,90

2,40

3,60

2,30

3,36

2,21

3,16

2,13

3,00

2,07

2,87

2,01

2,75

1,98

2,65

1,92

2,57

1,88

147

19

20

21

22

23

8,18

4,35

8,10

4,32

8,02

4,30

7,94

4,28

7,88

5,93

3,49

5,85

3,47

5,78

3,44

5,72

3,42

5,66

5,01

3,10

4,94

3,07

4,67

3,05

4,82

3,03

4,76

4,50

2,87

4,43

2,84

4,37

2,82

4,31

2,80

4,26

4,17

2,71

4,10

2,68

4,04

2,66

3,99

2,64

3,94

3,94

2,60

3,87

2,57

3,81

2,55

3,76

2,53

3,71

3,77

2,52

3,71

2,49

3,65

2,47

3,59

2,45

3,54

3,63

2,45

3,56

2,42

3,51

2,40

3,45

2,38

3,41

3,52

2,40

3,45

2,37

3,40

2,35

3,35

2,32

3,30

3,43

2,35

3,37

2,32

3,31

2,30

3,26

2,28

3,21

3,36

2,31

3,30

2,28

3,24

2,26

3,18

2,24

3,14

3,30

2,28

3,23

2,25

3,17

2,23

3,12

2,20

3,07

3,19

2,23

3,13

2,20

3,07

2,18

3,02

2,14

2,97

3,12

2,16

3,05

2,15

2,99

2,13

2,94

2,10

2,89

3,00

2,12

2,94

2,09

2,88

2,07

2,83

2,04

2,78

2,92

2,08

2,86

2,05

2,80

2,03

2,75

2,00

2,70

2,84

2,04

2,77

2,00

2,72

1,98

2,67

1,96

2,62

2,76

1,99

2,69

1,96

2,63

1,93

2,58

1,91

2,53

2,70

1,98

2,63

1,93

2,58

1,91

2,53

1,88

2,48

2,63

1,92

2,58

1,89

2,51

1,87

2,46

1,84

2,41

2,60

1,90

2,53

1,87

2,47

1,84

2,42

1,82

2,37

2,54

1,87

2,47

1,84

2,42

1,81

2,37

1,79

2,32

2,51

1,85

2,44

1,82

2,38

1,80

2,33

1,77

2,28

2,49

1,84

2,42

1,81

2,36

1,78

2,31

1,76

2,28

v2 = dk

penyebut

v1 = dk pembilang

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 14 16 20 24 30 40 50 75 100 200 500 24

25

26

27

28

29

30

32

34

36

38

40

42

4,26

7,82

4,24

7,77

4,22

7,72

4,21

7,68

4,20

7,64

4,18

7,60

4,17 7,56

4,15 7,50

4,13 7,44

4,11 7,38

4,10 7,35

4,08 7,31

4,07 7,87

3,40

5,61

3,38

5,57

3,37

5,53

3,35

5,49

3,34

5,45

3,33

5,52

3,32 5,39

3,30 5,34

3,28 5,29

3,26 5,25

3,25 5,21

3,23 5,18

3,22 5,15

3,01

4,72

2,99

4,68

2,89

4,64

2,96

4,60

2,95

4,57

2,98

4,64

2,92 4,51

2,00 4,46

2,88 4,42

2,80 4,38

2,85 4,34

2,84 4,31

2,83 4,29

2,78

4,22

2,76

4,18

2,74

4,14

2,73

4,11

2,71

4,07

2,70

4,04

2,69 4,02

2,67 3,97

2,65 3,93

2,63 3,89

2,62 3,86

2,61 3,83

2,59 3,80

2,62

3,90

2,60

3,86

2,59

3,82

2,57

3,79

2,56

3,76

2,54

3,73

2,53 3,70

2,51 3,66

2,49 3,61

2,48 3,58

2,46 3,54

2,45 3,51

2,44 3,49

2,51

3,67

2,49

3,63

2,47

3,59

2,46

3,56

2,44

3,53

2,43

3,50

2,42 3,47

2,40 3,42

2,38 3,38

2,36 3,35

2,35 3,32

2,34 3,29

2,32 3,26

2,43

3,50

2,41

3,46

2,39

3,42

2,37

3,39

2,36

3,36

2,35

3,33

2,34 3,30

2,32 3,25

2,30 3,21

2,28 3,16

2,26 3,15

2,25 3,12

2,24 3,10

2,36

3,36

2,34

3,32

2,32

3,29

2,30

3,26

2,29

3,23

2,28

3,20

2,27 3,17

2,25 3,12

2,23 3,08

2,21 3,04

2,19 3,02

2,18 2,99

2,17 2,96

2,30

3,25

2,28

3,21

2,27

3,17

2,25

3,14

2,24

3,11

2,22

3,08

2,21 3,06

2,19 3,01

2,17 2,97

2,15 2,94

2,14 2,91

2,12 2,88

2,11 2,86

2,26

3,17

2,24

3,13

2,22

3,09

2,20

3,06

2,19

3,03

2,18

3,00

2,16 2,98

2,14 2,94

2,12 2,89

2,10 2,86

2,09 2,82

2,07 2,80

2,06 2,77

2,22

3,09

2,20

3,05

2,18

3,02

2,16

2,98

2,15

2,95

2,14

2,92

2,12 2,90

2,10 2,86

2,06 2,82

2,06 2,78

2,05 2,75

2,04 2,73

1,99 2,70

2,18

3,03

2,16

2,99

2,15

2,96

2,13

2,93

2,12

2,90

2,10

2,87

2,09 2,84

2,07 2,80

2,05 2,76

2,03 2,72

2,02 2,69

2,00 2,66

1,94 2,61

2,13

2,93

2,11

2,89

2,10

2,86

2,08

2,83

2,06

2,80

2,05

2,77

2,04 2,74

2,02 2,70

2,00 2,68

1,89 2,62

1,96 2,59

1,95 2,58

1,89 2,54

2,09

2,85

2,06

2,81

2,05

2,77

2,03

2,74

2,02

2,71

2,00

2,68

1,99 2,66

1,97 2,62

1,95 2,58

1,93 2,54

1,92 2,51

1,90 2,49

1,82 2,46

2,02

2,74

2,00

2,70

1,99

2,66

1,97

2,63

1,96

2,60

1,94

2,57

1,93 2,55

1,91 2,51

1,89 2,47

1,87 2,43

1,85 2,40

1,84 2,37

1,78 2,35

1,98

2,66

1,96

2,62

1,95

2,58

1,93

2,55

1,91

2,52

1,90

2,49

1,89 2,47

1,86 2,42

1,84 2,38

1,82 2,35

1,80 2,32

1,79 2,29

1,73 2,25

1,94

2,58

1,92

2,54

1,90

2,50

1,88

2,47

1,87

2,44

1,85

2,41

1,84 2,38

1,82 2,34

1,80 2,30

1,78 2,26

1,76 2,22

1,74 2,20

1,68 2,17

1,89

2,49

1,87

2,45

1,85

2,41

1,84

2,38

1,81

2,35

1,80

2,32

1,78 2,28

1,76 2,25

1,74 2,21

1,72 2,17

1,71 2,14

1,69 2,11

1,64 2,08

1,86

2,44

1,84

2,40

1,82

2,36

1,80

2,33

1,78

2,30

1,77

2,27

1,78 2,24

1,74 2,20

1,71 2,15

1,69 2,12

1,67 2,08

1,68 2,05

1,60 2,02

1,82

2,36

1,80

2,32

1,78

2,28

1,76

2,25

1,75

2,22

1,73

2,19

1,72 2,16

1,69 2,12

1,67 2,08

1,65 2,04

1,63 2,00

1,61 1,97

1,57 1,94

1,80

2,33

1,77

2,29

1,76

2,25

1,74

2,21

1,72

2,18

1,71

2,15

1,69 2,13

1,67 2,08

1,64 2,04

1,62 2,00

1,60 1,97

1,59 1,94

1,51 1,91

1,76

2,27

1,74

2,23

1,72

2,19

1,71

2,16

1,69

2,13

1,68

2,10

1,66 2,07

1,64 2,02

1,61 1,98

1,59 1,94

1,57 1,90

1,55 1,88

1,54 1,85

1,74

2,23

1,72

2,19

1,70

2,15

1,68

2,12

1,67

2,09

1,65

2,08

1,64 2,03

1,61 1,96

1,59 1,94

1,56 1,90

1,54 1,86

1,53 1,84

1,51 1,80

1,73

2,21

1,71

2,17

1,69

2,13

1,67

2,10

1,65

2,06

1,64

2,03

1,62 2,01

1,59 1,98

1,57 1,91

1,55 1,87

1,53 1,84

1,51 1,81

1,49 1,78

148

v2 = dk

penyebut

v1 = dk pembilang

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 14 16 20 24 30 40 50 75 100 200 500

44

46

48

50

55

60

65

70

80

100

125

150

200

4,06 7,24

4,05 7,21

4,04 7,19

4,03 7,17

4,02

7,12

4,00

7,08

3,99

7,04

3,98

7,01

3,96

6,96

3,94

6,90

3,92

6,84

3,91

6,81

3,89

6,76

3,21 5,12

3,20 5,10

3,19 5,08

3,18 5,08

3,17

5,01

3,15

4,98

3,14

4,95

3,13

4,92

3,11

4,88

3,09

4,82

3,07

4,78

3,06

4,75

3,04

4,74

2,82 4,26

2,81 4,24

2,80 4,22

2,79 4,20

2,78

4,16

2,76

4,13

2,75

4,10

2,74

4,08

2,72

4,04

2,70

3,98

2,68

3,94

2,67

3,91

2,65

3,88

2,58 3,78

2,57 3,76

2,56 3,74

2,36 3,72

2,51

3,68

2,52

3,65

2,51

3,62

2,50

3,60

2,48

3,58

2,46

3,51

2,44

3,47

2,43

3,44

2,41

3,41

2,43 3,46

2,42 3,44

2,41 3,42

2,10 3,11

2,38

3,37

2,37

3,31

2,36

3,34

2,35

3,29

2,33

3,25

2,30

3,20

2,29

3,17

2,27

3,13

2,26

3,11

2,31 3,24

2,30 3,22

2,30 3,20

2,29 3,18

2,27

3,15

2,23

3,12

2,24

3,09

2,32

3,07

2,21

3,04

2,19

2,99

2,17

2,95

2,16

2,92

2,14

2,90

2,23 3,07

2,22 3,05

2,21 3,04

2,20 3,02

2,18

2,98

2,17

2,95

2,15

2,93

2,14

2,91

2,12

2,87

2,10

2,82

2,08

2,79

2,07

2,76

2,05

2,73

2,16 2,94

2,14 2,92

2,14 2,90

2,13 2,88

2,11

2,83

2,10

2,82

2,08

2,79

2,07

2,77

2,05

2,74

2,03

2,65

2,01

2,65

2,00

2,62

1,98

2,60

2,10 2,84

2,09 2,82

2,08 2,80

2,07 2,78

2,05

2,75

2,01

2,72

2,02

2,70

2,01

2,67

1,99

2,61

1,97

2,59

1,95

2,56

1,94

2,53

1,92

2,50

2,05 2,75

2,04 2,73

2,03 2,71

2,02 2,70

2,00

2,66

1,99

2,03

1,98

2,61

1,97

2,59

1,95

2,55

1,92

2,51

1,90

2,47

1,89

2,44

1,67

2,44

2,01 2,68

2,00 2,66

1,99 2,64

1,98 2,62

1,97

2,59

1,95

2,56

1,94

2,54

1,93

2,51

1,91

2,48

1,88

2,43

1,86

2,40

1,85

2,37

1,83

2,34

1,98 2,62

1,97 2,60

1,96 2,58

1,95 2,56

1,93

2,53

1,92

2,50

1,90

2,47

1,89

2,45

1,88

2,44

1,85

2,36

1,83

2,33

1,82

2,30

1,80

2,28

1,92 2,52

1,91 2,50

1,90 2,48

1,90 2,16

1,88

2,43

1,86

2,40

1,85

2,37

1,84

2,35

1,82

2,32

1,79

2,28

1,77

2,23

1,76

2,20

1,74

2,17

1,88 2,44

1,87 2,42

1,86 2,40

1,85 2,39

1,83

2,35

1,81

2,32

1,80

2,30

1,79

2,28

1,77

2,24

1,75

2,19

1,72

2,15

1,71

2,12

1,69

2,09

1,81 2,32

1,80 2,30

1,79 2,28

1,78 2,26

1,76

2,23

1,75

2,20

1,74

2,18

1,72

2,15

1,70

2,14

1,68

2,06

1,65

2,03

1,64

2,00

1,62

1,97

1,76 2,24

1,75 2,22

1,74 2,20

1,71 2,18

1,72

2,15

1,70

2,12

1,68

2,09

1,67

2,07

1,65

2,03

1,63

1,98

1,60

1,94

1,59

1,94

1,57

1,88

1,72 2,15

1,71 2,13

1,70 2,11

1,69 2,10

1,67

2,00

1,63

2,03

1,63

2,00

1,62

1,98

1,60

1,94

1,57

1,89

1,55

1,85

1,54

1,82

1,52

1,79

1,66 2,06

1,65 2,04

1,64 2,02

1,63 2,00

1,61

1,96

1,59

1,93

1,57

1,90

1,56

1,88

1,54

1,84

1,51

1,79

1,49

1,75

1,47

1,72

1,45

1,69

1,63 2,00

1,62 1,98

1,61 1,96

1,60 1,91

1,58

1,90

1,56

1,87

1,54

1,84

1,54

1,82

1,51

1,78

1,48

1,73

1,45

1,68

1,44

1,66

1,42

1,62

1,58 1,92

1,57 1,90

1,56 1,88

1,55 1,86

1,52

1,82

1,50

1,79

1,49

1,76

1,47

1,74

1,45

1,70

1,42

1,64

1,39

1,59

1,37

1,56

1,35

1,53

1,56 1,88

1,54 1,86

1,53 1,84

1,52 1,82

1,50

1,78

1,48

1,71

1,46

1,71

1,45

1,69

1,42

1,65

1,39

1,59

1,36

1,54

1,34

1,51

1,32

1,48

1,52 1,82

1,51 1,80

1,50 1,78

1,48 1,76

1,46

1,71

1,44

1,68

1,42

1,64

1,40

1,63

1,38

1,57

1,34

1,51

1,31

1,46

1,29

1,43

1,26

1,39

1,50 1,78

1,48 1,76

1,47 1,73

1,46 1,71

1,43

1,66

1,41

1,63

1,39

1,60

1,37

1,56

1,35

1,52

1,30

1,46

1,27

1,40

1,25

1,37

1,22

1,33

1,48 1,75

1,46 1,72

1,45 1,70

1,44 1,68

1,41

1,61

1,39

1,60

1,37

1,56

1,35

1,53

1,32

1,49

1,28

1,43

1,25

1,37

1,22

1,33

1,19

1,28

v2 = dk

penyebut

v1 = dk pembilang

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 14 16 20 24 30 40 50 75 100 200 500 400

1000

2000

3,86 6,70

3,85 6,68

3,84 6,64

3,02 4,68

3,00 4,62

2,99 4,60

2,62 3,83

2,61 3,80

2,60 3,78

2,39 3,36

2,38 3,34

2,37 3,32

2,23 3,06

2,22 3,04

2,21 3,02

2,12 2,85

2,10 2,62

2,09 2,80

2,03 2,69

2,02 2,68

2,01 2,64

1,96 2,55

1,95 2,53

1,94 2,51

1,90 2,16

1,89 2,43

1,88 2,41

1,85 2,37

1,84 2,34

1,83 2,32

1,81 2,29

1,80 2,26

1,79 2,24

1,78 2,23

1,76 2,20

1,75 2,18

1,72 2,12

1,70 2,09

1,69 2,07

1,67 2,04

1,65 2,01

1,64 1,99

1,60 1,92

1,58 1,89

1,57 1,87

1,54 1,84

1,53 1,81

1,52 1,79

1,49 1,74

1,47 1,71

1,46 1,69

1,42 1,64

1,41 1,64

1,40 1,59

1,38 1,57

1,36 1,54

1,35 1,52

1,32 1,47

1,30 1,44

1,28 1,41

1,28 1,42

1,26 1,38

1,24 1,36

1,22 1,32

1,19 1,28

1,17 1,25

1,16 1,24

1,13 1,19

1,11 1,15

1,13 1,19

1,08 1,11

1,00 1,00

Sumber: Sudjana 2005: 493 – 496.

149

Lampiran 20

Luas di bawah lengkungan normal standar dari 0 ke z.

(Bilangan dalam badan daftar menyatakan desimal).

z 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

0,0 0000 0040 0080 0120 0160 0199 0239 0279 0319 0359

0,1 0398 0438 0478 0517 0557 0596 0636 0675 0714 0754

0,2 0793 0832 0871 0910 0948 0987 1062 1064 1103 1154

0,3 1179 1217 1255 1293 1331 1368 1406 1443 1480 1517

0,4 1554 1591 1628 1664 1700 1736 1772 1808 1844 1879

0,5 1915 1950 1985 2019 2054 2088 2123 2157 3190 2224

0,6 2258 2291 2324 2357 2389 2422 2454 2486 2518 2549

0,7 2580 2612 2642 2673 2704 2734 2764 2794 2823 2852

0,8 2881 2910 2939 2967 2996 3023 3051 3078 3106 3133

0,9 3159 3186 3212 3238 3264 3289 3315 3340 3365 3389

1,0 3413 3438 3461 3485 3508 3531 3554 3577 3599 3621

1,1 3643 3665 3686 3708 3729 3749 3770 3790 3810 3830

1,2 3849 3869 3888 3907 3925 3944 3962 3980 3997 4015

1,3 4032 4049 4066 4082 4099 4115 4131 4147 4162 4177

1,4 4192 4207 4222 4236 4251 4265 4279 4292 4306 4319

1,5 4332 4345 4357 4370 4382 4394 4406 4418 4429 4441

1,6 4452 4463 4474 4484 4495 4505 4515 4525 4535 4545

1,7 4554 4564 4573 4582 4591 4599 4607 4616 4625 4633

1,8 4641 4649 4656 4664 4671 4678 4676 4693 4699 4706

1,9 4713 4719 4726 4732 4738 4744 4750 4756 4761 4746

2,0 4772 4778 4783 4788 4793 4798 4803 4808 4812 4817

2,1 4821 4826 4830 4834 4834 4842 4846 4850 4854 4857

2,2 4861 4864 4868 4871 4875 4878 4881 4884 4887 4890

2,3 4893 4896 4898 4901 4904 4906 4909 4911 4913 4916

2,4 4918 4920 4822 4925 4927 4929 4931 4932 4934 4936

2,5 4938 4940 4941 4943 4945 4946 4948 4949 4951 4952

2,6 4953 4955 4956 4957 4959 4960 4961 4962 4963 4964

2,7 4965 4966 4967 4968 4969 4970 4971 4972 4973 4974

2,8 4974 4975 4976 4977 4977 4978 4979 4979 4980 4981

2,9 4981 4982 4982 4983 4984 4984 4985 4985 4986 4986

3,0 4987 4987 4987 4988 4988 4989 4989 4989 4990 4990

3,1 4990 4991 4991 4991 4992 4992 4992 4992 4993 4993

3,2 4993 4993 4994 4994 4994 4994 4994 4995 4995 4995

3,3 4995 4995 4995 4996 4996 4996 4996 4996 4996 4997

3,4 4997 4997 4997 4997 4997 4997 4997 4997 4997 4998

3,5 4998 4998 4998 4998 4998 4998 4998 4998 4998 4998

3,6 4998 4998 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999

3,7 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999

3,8 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999

3,9 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000

=_xlfn.NORM.DIST(D5,$D$31,$D$32,TRUE)

0 z

150

Lampiran 21

Nilai persentil untuk distribusi t

= dk

(Bilangan dalam badan daftar menyatakan tp )

v t0,995 t0,99 t0,975 t0,95 t0,925 t0,90 T0,75 t0,70 t0,60 t0,50

1 63,66 31,82 12,71 6,31 3,08 1,376 1,000 0,727 0,325 0,158

2 9,92 6,96 4,30 2,92 1,89 1,061 0,816 0,617 0,289 0,142

3 5,84 4,54 3,18 2,35 1,64 0,978 0,765 0,584 0,277 0,137

4 4,60 3,75 2,78 2,13 1,53 0,941 0,741 0,569 0,271 0,134

5 4,03 3,36 2,57 2,02 1,48 0,920 0,727 0,559 0,267 0,132

6 3,71 3,14 2,45 1,94 1,44 0,906 0,718 0,583 0,265 0,131

7 3,50 3,00 2,36 1,90 1,42 0,896 0,711 0,549 0,263 0,130

8 3,36 2,00 2,31 1,86 1,40 0,889 0,700 0,546 0,262 0,130

9 3,25 2,82 2,26 1,83 1,38 0,883 0,703 0,543 0,261 0,129

10 3,17 2,76 2,23 1,81 1,37 0,879 0,700 0,542 0,280 0,129

11 3,11 2,72 2,20 1,80 1,36 0,876 0,697 0,540 0,200 0,129

12 3,06 2,68 2,18 1,78 1,36 0,873 0,695 0,539 0,259 0,128

13 3,01 2,65 2,16 1,77 1,35 0,870 0,694 0,538 0,259 0,128

14 2,98 2,62 2,14 1,76 1,34 0,868 0,692 0,537 0,258 0,128

15 2,95 2,60 2,13 1,75 1,34 0,866 0,691 0,536 0,258 0,128

16 2,92 2,58 2,12 1,75 1,34 0,865 0,690 0,535 0,258 0,128

17 2,90 2,57 2,11 1,74 1,33 0,863 0,689 0,534 0,257 0,128

18 2,88 2,55 2,10 1,73 1,33 0,862 0,698 0,534 0,257 0,127

19 2,86 2,54 2,09 1,73 1,33 0,861 0,638 0,533 0,257 0,127

20 2,84 2,53 2,09 1,72 1,32 0,860 0,687 0,533 0,257 0,127

21 2,83 2,52 2,08 1,72 1,32 0,859 0,686 0,532 0,257 0,127

22 2,82 2,51 2,07 1,72 1,32 0,858 0,686 0,532 0,256 0,127

23 2,81 2,50 2,07 1,71 1,32 0,858 0,685 0,532 0,256 0,127

24 2,80 2,49 2,08 1,71 1,32 0,857 0,685 0,531 0,256 0,127

25 2,79 2,48 2,06 1,71 1,32 0,856 0,648 0,531 0,256 0,127

26 2,78 2,48 2,06 1,71 1,32 0,856 0,684 0,531 0,256 0,127

27 2,77 2,47 2,05 1,70 1,31 0,856 0,684 0,531 0,256 0,127

28 2,76 2,47 2,05 1,70 1,31 0,855 0,683 0,530 0,256 0,127

29 2,76 2,46 2,04 1,70 1,31 0,854 0,683 0,530 0,256 0,127

30 2,75 2,46 2,04 1,70 1,31 0,854 0,683 0,530 0,256 0,127

40 2,70 2,42 2,02 2,68 1,30 0,851 0,681 0,529 0,255 0,126

60 2,66 2,39 2,00 1,67 1,30 0,848 0,679 0,527 0,254 0,126

120 2,62 2,36 1,98 1,66 1,29 0,845 0,677 0,526 0,254 0,126

00 2,58 2,33 1,06 1,645 1,28 0,842 0,674 0,524 0,253 0,126

tp

Sumber:Statistical Tables for Biological, Agricultural and Medical Research. Fsher. R.a. dan Yates. F

Table III. Oliver & Boyd Ltd. Edinburgh

151

Lampiran 22

Daftar Nilai Kritis L untuk Uji Lilliefors

Ukuran

Sampel

Taraf Nyata ()

0,01 0,05 0,10 0,15 0,20

n = 4 0,417 0,381 0,352 0,319 0,300

5 0,405 0,337 0,315 0,299 0,285

6 0,364 0,319 0,294 0,277 0,265

7 0,348 0,300 0,276 0,258 0,847

8 0,331 0,285 0,261 0,244 0,233

9 0,311 0,271 0,249 0,233 0,223

10 0,294 0,258 0,239 0,224 0,215

11 0,284 0,249 0,230 0,217 0,206

12 0,275 0,242 0,223 0,212 0,199

13 0,268 0,234 0,214 0,202 0,190

14 0,261 0,227 0,207 0,194 0,183

15 0,257 0,220 0,201 0,187 0,177

16 0,250 0,213 0,195 0,182 0,173

17 0,245 0,206 0,289 0,177 0,169

18 0,239 0,200 0,184 0,173 0,166

19 0,235 0,195 0,179 0,169 0,163

20 0,231 0,190 0,174 0,166 0,160

25 0,200 0,173 0,158 0,147 0,142

30 0,187 0,161 0,144 0,136 0,131

n > 30 n

1,031

n

0,886

n

0,805

n

0,768

n

0,736

Sumber: Conover,. W.J., Practical Nonparametric Statistics, John Wiley & Sons, Inc., 1973.

152

Lampiran 23

SOAL POSTEST

Mata Pelajaran : IPA TERPADU

Pokok Bahasan : Wujud Zat dan Perubahannya

Kelas/Semester : VII/I

Satuan Pendidikan : SMP

Waktu : 45 Menit

PETUNJUK!

5. Tulislah nama, kelas dan nomor presensi siswa!

6. Kerjakan semua soal dibawah ini!

7. Kerjakan soal yang kamu anggap mudah terlebih dahulu!

8. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d sesuai dengan jawaban

yang kamu anggap paling benar!

SOAL!

1. Deretan dibawah ini yang termasuk kelompok zat padat adalah....

a. awan, garam, dan alkohol

b. uap air, elpiji, dan udara

c. emas, garam, dan tembaga

d. bensin, alkohol, dan spritus

2. zat padat dapat berubah wujud menjadi zat cair melalui proses.....

a. menguap

b. membeku

c. melebur

d. menyublim

3. Dalam suatu zat, partikel-partikelnya bergetar pada tempatnya dan tarik

menarik satu sama lainnya dengan kuat. Zat ini mungkin adalah....

a. Gas

b. Uap

c. Zat padat

d. Zat cair

Nama :

Kelas :

Nomor :

153

4. Berikut ini adalah manfaat kapilaritas, kecuali......

a. Naiknya minyak tanah melaui sumbu kompor

b. Merembesnya air hujan ke dalam dinding rumah

c. Naiknya air dari akar ke daun melaui pembuluh kayu

d. Sifat menghisap air pada kain

5. Adanya tegangan pada zat cair disebabkan oleh....

a. Kohesi saja

b. Adhesi saja

c. Kohesi dan adhesi

d. Bukan oleh adhesi dan kohesi

6. Manakah peristiwa berikut ini yang tidak ada hubungannya dengan

tegangan permukaan....

a. Nyamuk berjalan diatas permukaan air

b. Gabus terapung diatas permukaan air

c. Pembentukan tetesan pada zat cair

d. Mencuci dengan air panas menghasilkan cucian yang lebih bersih

7. zat padat dapat berubah wujud menjadi zat cair melalui proses.....

a. menguap

b. membeku

c. melebur

d. menyublim

8. Perbedaan antara kayu dengan air antara lain.....

a. Partikel kayu teratur, partikel air kurang teratur

b. Partikel kayu tidak teratur, partikel air teratur

c. Partikel kayu sangat berdekatan, partikel air berjauhan

d. Partikel kayu berjauhan, partikel air sangat berjauhan

9. Berikut ini yang letak molekul-molekulnya berjauhan dan tidak teratur

adalah....

a. Gas

b. Air

c. Kayu

154

d. Batu

10. Menikus air raksa yang terdapat pada tabung reaksi, terjadi karena....

a. Kohesi > adhesi

b. Kohesi < adhesi

c. Kohesi = adhesi

d. Kohesi ≥ adhesi

11. Zat adalah....

a. Sesuatu yang memiliki bentuk tetap

b. Sesuatu yang memiliki bentuk berubah-ubah

c. Sesuatu yang menempati ruang dan memiliki massa

d. Sesuatu yang menempati ruang

12. Contoh perubahan wujud zat dari cair menjadi padat adalah.....

a. kapur barus yang hilang

b. air membeku menjadi es

c. terjadinya salju

d. lilin yang terbakar

13. Adhesi adalah....

a. Gaya tarik menarik antar molekul yang tidak sejenis

b. Gaya tarik menarik antar molekul benda yang berlebihan

c. Kecepatan dari gerak brown

d. Kemampuan molekul meninggalkan tempatnya

14. Perubahan wujud yang diakibatkan suatu zat melepaskan kalor adalah....

a. Menguap

b. Mencair

c. Mendidih

d. membeku

15. Dibawah ini merupakan suatu zat, kecuali......

a. Udara

b. Minyak

c. Debu

d. Sinar lampu

155

16. Gas mempunyai sifat mudah dimampatkan daripada zat padat / zat cair

disebabkan……

a. Mempunyai gaya kohesi lemah

b. Mempunyai jarak antar molekul yang berjauhan

c. Tidak dapat dilihat

d. Jarak antar molekulnya berdekatan

17. Tinta dapat melekat pada buku tulis. Hal ini menunjukkan bahwa…

a. Kohesi tinta > adhesi tinta dan buku tulis

b. Kohesi tinta < adhesi tinta dan buku tulis

c. Terjadi reaksi kimia

d. Tinta membeku dan membekas di buku tulis

18. Gejala yang menunjukkan bahwa durian terdiri atas partikel-partikel yang

sangat kecil adalah…..

a. Warna daging bijinya kuning

b. Dagingnya bijinya lunak halus

c. Bau durian tercium disekitarnya

d. Duri kulitnya runcing

19. Perhatikan pernyataan berikut!

Naiknya minyak tanah pada kompor

Meresapnya air pada dinding tembok

Naiknya air tanah melalui pipa dragon

Yang termasuk gejala kapilaritas adalah……

a. 1 dan 3 c. 1 saja

b. 1 dan 2 d. 2 dan 3

20. Saat merebus air dipegunungan lebih cepat mendidih dari pada di pantai,

hal ini disebabkan karena…….

a. Tekanan udara di pegunungan lebih rendah dari pada di pantai

b. Tekanan udara di pegunungan lebih tinggi dari pada di pantai

c. Air dipegunungan lebih jernih daripada di pantai

d. Air dipantai lebih banyak mengandung kapur

156

Lampiran 24

KUNCI JAWABAN

SOAL POSTTEST

1. B 11. C

2. A 12. C

3. D 13. C

4. D 14. B

5. C 15. C

6. B 16. A

7. B 17. A

8. B 18. A

9. B 19. C

10.B 20. B

157

Lampiran 25

Uji Normalitas Kelas Kontrol Data Posttest

158

Lampiran 26

Uji Normalitas Kelas Eksperimen Data Postest

159

Lampiran 27

Uji Homogenitas Data Posttest

160

Lampiran 28

Uji t Satu Pihak

161

Lampiran 29

Garis Besar Isi Media

GARIS-GARIS BESAR ISI MEDIA

PROGRAM MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF

Tema/Mata Pelajaran : Zat dan wujudnya/ IPA terpadu

Topik/Judul : Memahami wujud zat dan perubahannya

Penulis : Dede cahyadi

Pengkaji Materi : Eko sucipto

Pengkaji Media : Agus Triarso, S. Kom, M. Pd

No KompetensiDasar Indikator Tes

(1) (2) (3) (4)

1 Menyelidiki sifat-sifat zat berdasarkan

wujudnya, penerapannya dalam

kehidupan sehari-hari

- Mendeskripasikan zat dan wujudnya Siswa dapat menjelaskan apa itu zat dan wujudnya

- Membedakan sifat zat berdasarkan ciri-cirinya Siswa dapat membedakan sifat zat berdasarkan ciri-

cirinya

- Menyelidiki perubahan wujud suatu zat Siswa dapat mengamati perubahan wujud zat

- Membedakan adhesi dan kohesi pada kehidupan

sehari-hari berdasarkan pengamatan

Siswa dapat Membedakan adhesi dan kohesi

berdasarkan pengamatan

- Mengamati meniskus Siswa dapat mengamati dan membedakan meniskus

pada permukaan air dan air raksa

JenjangPendidikan SMP

Format Sajian : Tutorial ………………………...

162

pada permukaan zat cair

- Mengamati peristiwa kapilaritas pada pipa

kapiler yang diameternya berbeda dan dalam

peristiwa kehidupan sehari-hari

Siswa dapat mengamati peristiwa kapilaritas pada

pipa kapiler yang diameternya berbeda dan gejala

kapilaritas dalam peristiwa kehidupan sehari-hari

- Mengamati tegangan permukaan yang

disebabkan adhesi dan kohesi

Siswa dapat mengamati tegangan permukaan yang

disebabkan adhesi dan kohesi pada kehidupan sehari-

hari

163

No POKOK-POKOK MATERI SUB FORMAT SAJIAN INTERAKTIF

(5) (6) (7) (8)

1 Pengertian zat - Disajikan dalam bentuk tutorial yang

menarik dengan memberikan efek

background,suara,gambar dan panduan

yang terarah.

- Adanya uji kompetensi pada tiap akhir sub

bahasan yang akan mengasah pemahaman

siswa pada materi

Reaktif

2 Sifat zat

3 Perubahan wujud zat

4 Adhesi dan kohesi

5 Meniskus cekung dan cembung

6 Gejala kapilaritas

7 Tegangan permukaan

164

N

O

MEDIA SUMBER

TEKS AUDIO GAMBAR/FOTO ANIMASI/VID

EO

(9) (10) (11) (12) (13) (14)

1 Pengertia

n zat

Pengertia

n zat

IPA terpadu SMP VII semester 1 penerbit

CV.Media karya putra Tim penyusun new star

www.google.com

2 Sifat zat Sifat zat

IPA terpadu SMP VII semester 1 penerbit

CV.Media karya putra Tim penyusun new star

http://dtp-physic-lovers.blogspot.com/

165

3 Perubaha

n wujud

Zat

Perubaha

n wujud

zat

Animasi

perubahan

wujud zat di klik

akan muncul

keterangan

perubahan

wujud zat yang

dimaksud

IPA terpadu SMP VII semester 1 penerbit

CV.Media karya putra Tim penyusun new star

www.google.com

4 Adhesi

dan

kohesi

Adhesi

dan

kohesi

Terdapat

animasi berupa

contoh adhesi

dan kohesi

IPA terpadu SMP VII semester 1 penerbit

CV.Media karya putra Tim penyusun new star

http://dtp-physic-lovers.blogspot.com/

166

5 Menisku

s cekung

dan

cembung

Menisku

s cekung

dan

cembung

IPA terpadu SMP VII semester 1 penerbit

CV.Media karya putra Tim penyusun new star

www.google.com

6 Gejala

kapilarita

s

Gejala

kapilarita

s

Animasi pada

gejala pipa

kapiler yang

diisi air dan

yang diisi air

raksa

IPA terpadu SMP VII semester 1 penerbit

CV.Media karya putra Tim penyusun new star

http://www.indi-

smart.com/files/flash/wujudZatCS3c_Revisi1.

swf

167

7 Teganga

n

permuka

an

Teganga

n

permuka

an

IPA terpadu SMP VII semester 1 penerbit

CV.Media karya putra Tim penyusun new star

http://wawanfisika.wordpress.com/2010/09/30

/kohesi-dan-adhesi/

168

Lampiran 30

FLOWCHART POGRAM MPI

TOPIK “PERUBAHAN ZAT DAN WUJUDNYA”

B C

D

MENU UTAMA A

E

START

END

SK & KD

B

A

YES NO

OPENING

Materi

C

A

YES NO

Evalusi

D

A

YES NO

Referensi

E

A

YES NO

E

169

Lampiran 31

JUDUL : WUJUD ZAT DAN PERUBAHANNYA

NAMA SLIDE : OPENING NO SLIDE : 1 HAL : 1

Tampilan Animasi / Video Narasi / Audio

1. Background berwarna

putih

2. Text “ Media

Pembelajaran

Interaktif” berwarna

biru

3. Text “ Wujud zat dan

Perubahannya”

berwarna hitam

4. Text “Kelas VII

Semester gasal”

berwarna biru

5. Button “Klik tombol

untuk mulai” jika di

klik go to menu utama

6. Gambar Pada

Background

merupakan contoh

dari Zat Cait, Zat

Padat dan Gas

1. Jika Button di

sorot akan

bergerak

Musik Pembuka

170

JUDUL : WUJUD ZAT DAN PERUBAHANNYA

NAMA SLIDE : MENU UTAMA NO SLIDE : 2 HAL : 2

Tampilan Animasi / Video Narasi / Audio

1. Background berwarna

ungu

2. Text “wujud zat dan

perubahannya” dan “kelas

VII semester 1” berwarna

putih

3. Button ”SK dan KD” jika

di klik go to nama slide

Standar kompetensi dan

Kompetensi dasar

4. Button “Materi” jika

diklik go to nama slide

materi

5. Button “Evaluasi” jika

diklik go to name slide

evaluasi

6. Button “Referensi” jika

diklik go to name slide

daftar pustaka

7. Navigasi yang aktif exit

Button akan berubah

warna menjadi blur

ketika diklik

Wujud zat dan

perubahnnya

171

JUDUL : WUJUD ZAT DAN PERUBAHANNYA

NAMA SLIDE : SK & KD NO SLIDE : 3 HAL : 3

Tampilan Animasi / Video Narasi / Audio

1. Background sesuai

dengan tampilan

2. Tulisan “Standar

kompetensi” dan

“Kompetensi dasar”

berwarna hitam

3. Teks penjelasan

berwarna biru

4. Navigasi utama

yang aktif close

menuju menu

utama, dan close

keluar dari aplikasi

1. Navigasi apabila

disorot akan

berubah warna

Musik lanjutan

172

JUDUL : WUJUD ZAT DAN PERUBAHANNYA

NAMA SLIDE : MATERI NO SLIDE : HAL :

Tampilan Animasi / Video Narasi / Audio

1. Backgound sesuai dengan

tampilan

2. Tulisan Teks berwarna hitam

3. Button “pengertian zat” go to

name slide pengertian zat

4. Button “Sifat zat” go to name

slide sifat zat

5. Button “Perubahan wujud

zat” go to name Perubahan

tiap zat

6. Button “Adhesi-Kohesi” go

to name slide Adhesi-kohesi

7. Button “meniskus cekung dan

cembung” go to name slide

meniskus cekung dan

cembung

8. Button :gejala kapilaritas” go

to name slide gejala

kapilaritas

9. Button “tegangan

permukaan” go to name slide

“Tegangan permukaaan”

Button apabila

disorot akan berubah

warna

Musik Pengiring

173

JUDUL : WUJUD ZAT DAN PERUBAHANNYA

NAMA SLIDE : PENGERTIAN ZAT NO SLIDE : HAL :

Tampilan Animasi / Video Narasi / Audio

1. Background sesuai dengan

tampilan

2. Tulisan

“Materi”,”Pengertian Zat”

dan “Teks tampilan”

berwana hitam. Kecuali

menempati ruang,

memiliki massa dan padat,

gas, cair berwarna merah

3. Terdapat gambar es batu,

air, dan balon udara untuk

memberikan contoh

4. Button “ “ go to name

slide “MATERI”

5. Button “ “ go to name

slide “ Sifat zat

6. Navigasi utama yang aktif

close menuju menu utama,

dan close keluar dari

aplikasi

Button apabila

disorot akan berubah

warna

Pengertian zat

174

JUDUL : WUJUD ZAT DAN PERUBAHANNYA

NAMA SLIDE : SIFAT ZAT NO SLIDE : HAL :

Tampilan Animasi / Video Narasi / Audio

1. Background sesuai

dengan tampilan

2. Teks tampilan

berwarna hitam

3. Terdapat tabel

perbedaan antara zat

padat, zat cair dan gas

4. Button “ “ go to

name slide “Pengertian

zat”

5. Button “ “ go to

name slide “

Perubahan wujud”

6. Navigasi utama yang

aktif close menuju

menu utama, dan close

keluar dari aplikasi

1. Animasi molekul zat

padat

2. Animasi molekul zat

cair

3. Animasi molekul gas

Sifat zat

175

JUDUL : WUJUD ZAT DAN PERUBAHANNYA

NAMA SLIDE : PERUBAHAN WUJUD NO SLIDE : HAL :

Tampilan Animasi / Video Narasi / Audio

1. Background sesuai

dengan tampilan

2. Teks penjelasan berwarna

hitam

3. Jika tulisan “mencair”,

”membeku”,”menyublim,

“mengkristal”,“menguap”

, dan “mengembun”

diklik akan muncul

penjelasan dibwah tulisan

keterangan

4. Button “ “ go to name

slide “Sifat zat”

5. Button “ “ go to name

slide “ Adhesi - kohesi”

6. Navigasi utama yang

aktif close menuju menu

utama, dan close keluar

dari aplikasi

1. Animasi zat zair “air”

2. Animasi zat padat

“kubus”

3. Animasi gas “uap udara”

4. Jika tulisan “mencair”,

”membeku”,”menyublim

,

“mengkristal”,“menguap

”, dan “mengembun”

diklik akan berubah

warna menjadi biru

Keterangan

perubahan wujud

zat

176

JUDUL : WUJUD ZAT DAN PERUBAHANNYA

NAMA SLIDE : ADHESI KOHESI NO SLIDE : HAL :

Tampilan Animasi / Video Narasi / Audio

1. Background sesuai

dengan tampilan

2. Teks penjelasan

berwarna hitam

kecuali tulisan ”tidak

sejenis” dan “sejenis”

berwarna merah

3. Button “ “ go to

name slide

“Perubahan wujud”

4. Button “ “ go to

name slide “Meniskus

cembung - cekung”

5. Navigasi utama yang

aktif close menuju

menu utama, dan

close keluar dari

aplikasi

1. Animasi contoh

Adhesi “pemotong

plester”

2. Animasi kohesi “air

kran yang menetes”

Penjelasan adhesi dan

kohesi

177

JUDUL : WUJUD ZAT DAN PERUBAHANNYA

NAMA SLIDE : MENISKUS CEMBUNG CEKUNG NO SLIDE :

HAL :

Tampilan Animasi / Video Narasi / Audio

1. Background sesuai

dengan tampilan

2. Teks penjelasan

berwarna hitam

kecuali tulisan ”air”

dan “air raksa”

berwarna merah

3. Button “ “ go to

name slide “Adhesi

dan kohesi”

4. Button “ “ go to

name slide “ Gejala

kapilaritas”

5. Navigasi utama yang

aktif close menuju

menu utama, dan close

keluar dari aplikasi

1. Gambar gelas ukur

yang diisi air sebagai

contoh dari meniskus

cekung

2. Gambar gelas ukur

yang diisi air raksa

sebagai contoh dari

meniskus cembung

Penjelasan meniskus

cekung dan cembung

178

JUDUL : WUJUD ZAT DAN PERUBAHANNYA

NAMA SLIDE : GEJALA KAPILARITAS NO SLIDE : HAL :

Tampilan Animasi / Video Narasi / Audio

1. Background sesuai

dengan tampilan

2. Teks penjelasan

berwarna hitam

3. Button “ “ go to

name slide “Meniskus

cekung dan cembung”

4. Button “ “ go to

name slide “ Contoh

Gejala kapilaritas

sehari-hari”

5. Navigasi utama yang

aktif close menuju

menu utama, dan close

keluar dari aplikasi

1. Contoh gejala

kapilaritas pada air,

jika di klik pada

tombol simulasi air

akan bergerak naik

2. Contoh gejala

kapilaritas pada air,

jika di klik pada

tombol simulasi air

akan bergerak naik

Penjelasan dari gejala

kapilaritas

179

JUDUL : WUJUD ZAT DAN PERUBAHANNYA

NAMA SLIDE : TEGANGAN PERMUKAAN NO SLIDE : HAL :

Tampilan Animasi / Video Narasi / Audio

1. Background sesuai

dengan tampilan

2. Teks penjelasan

berwarna hitam

3. Button “ “ go to

name slide “ Contoh

Gejala Kapilaritas

sehari-hari”

4. Navigasi utama yang

aktif close menuju

menu utama, dan

close keluar dari

aplikasi

1. Gambar binatang

diatas air

2. Gambar air diatas

daun talas

Penjelasan dari

Tegangan Permukaaan

180

JUDUL : WUJUD ZAT DAN PERUBAHANNYA

NAMA SLIDE : EVALUASI NO SLIDE : 1 HAL :

Tampilan Animasi / Video Narasi / Audio

1. Background sesuai

dengan tampilan

2. Teks penjelasan

berwarna hitam

3. Navigasi utama yang

aktif close menuju

menu utama, dan close

keluar dari aplikasi

1. Button apabila

disorot akan

bergerak

181

JUDUL : WUJUD ZAT DAN PERUBAHANNYA

NAMA SLIDE : EVALUASI NO SLIDE : 2 HAL :

Tampilan Animasi / Video Narasi / Audio

1. Background sesuai

dengan tampilan

2. Teks penjelasan

berwarna hitam

3. Setiap jawaban soal

merupakan tombol,

jika diklik langsung

next slide

4. Navigasi utama yang

aktif close menuju

menu utama, dan close

keluar dari aplikasi

1. Button apabila

disorot akan berganti

warna

182

JUDUL : WUJUD ZAT DAN PERUBAHANNYA

NAMA SLIDE : EVALUASI NO SLIDE : 3 HAL :

Tampilan Animasi / Video Narasi / Audio

1. Background sesuai

dengan tampilan

2. Teks penjelasan

berwarna hitam

3. Setiap jawaban soal

merupakan tombol,

jika diklik langsung

next slide

4. Navigasi utama yang

aktif close menuju

menu utama, dan

close keluar dari

aplikasi

1. Button apabila

disorot akan berganti

warna

183

JUDUL : WUJUD ZAT DAN PERUBAHANNYA

NAMA SLIDE : EVALUASI NO SLIDE : 4 HAL :

Tampilan Animasi / Video Narasi / Audio

1. Background sesuai

dengan tampilan

2. Teks penjelasan

berwarna hitam

3. Setiap jawaban soal

merupakan tombol,

jika diklik langsung

next slide

4. Navigasi utama yang

aktif close menuju

menu utama, dan close

keluar dari aplikasi

1. Button apabila

disorot akan berganti

warna

184

JUDUL : WUJUD ZAT DAN PERUBAHANNYA

NAMA SLIDE : EVALUASI NO SLIDE : 5 HAL :

Tampilan Animasi / Video Narasi / Audio

1. Background sesuai

dengan tampilan

2. Teks penjelasan

berwarna hitam

3. Setiap jawaban soal

merupakan tombol,

jika diklik langsung

next slide

4. Navigasi utama yang

aktif close menuju

menu utama, dan close

keluar dari aplikasi

1. Button apabila

disorot akan berganti

warna

185

JUDUL : WUJUD ZAT DAN PERUBAHANNYA

NAMA SLIDE : EVALUASI NO SLIDE : 6 HAL :

Tampilan Animasi / Video Narasi / Audio

1. Background sesuai

dengan tampilan

2. Teks penjelasan

berwarna hitam

3. Setiap jawaban soal

merupakan tombol,

jika diklik langsung

next slide

4. Navigasi utama yang

aktif close menuju

menu utama, dan close

keluar dari aplikasi

1. Button apabila

disorot akan berganti

warna

186

JUDUL : WUJUD ZAT DAN PERUBAHANNYA

NAMA SLIDE : EVALUASI NO SLIDE : 7 HAL :

Tampilan Animasi / Video Narasi / Audio

1. Background sesuai

dengan tampilan

2. Teks penjelasan

berwarna hitam

3. Setiap jawaban soal

merupakan tombol,

jika diklik langsung

next slide

4. Navigasi utama yang

aktif close menuju

menu utama, dan close

keluar dari aplikasi

1. Button apabila

disorot akan berganti

warna

187

JUDUL : WUJUD ZAT DAN PERUBAHANNYA

NAMA SLIDE : EVALUASI NO SLIDE : 8 HAL :

Tampilan Animasi / Video Narasi / Audio

1. Background sesuai

dengan tampilan

2. Teks penjelasan

berwarna hitam

3. Setiap jawaban soal

merupakan tombol,

jika diklik langsung

next slide

4. Navigasi utama yang

aktif close menuju

menu utama, dan close

keluar dari aplikasi

1. Button apabila

disorot akan berganti

warna

188

JUDUL : WUJUD ZAT DAN PERUBAHANNYA

NAMA SLIDE : EVALUASI NO SLIDE : 9 HAL :

Tampilan Animasi / Video Narasi / Audio

1. Background sesuai

dengan tampilan

2. Teks penjelasan

berwarna hitam

3. Setiap jawaban soal

merupakan tombol,

jika diklik langsung

next slide

4. Navigasi utama yang

aktif close menuju

menu utama, dan close

keluar dari aplikasi

1. Button apabila

disorot akan berganti

warna

189

JUDUL : WUJUD ZAT DAN PERUBAHANNYA

NAMA SLIDE : EVALUASI NO SLIDE : 10 HAL :

Tampilan Animasi / Video Narasi / Audio

1. Background sesuai

dengan tampilan

2. Teks penjelasan

berwarna hitam

3. Setiap jawaban soal

merupakan tombol,

jika diklik langsung

next slide

4. Navigasi utama yang

aktif close menuju

menu utama, dan close

keluar dari aplikasi

1. Button apabila

disorot akan berganti

warna

190

JUDUL : WUJUD ZAT DAN PERUBAHANNYA

NAMA SLIDE : EVALUASI NO SLIDE : 11 HAL :

Tampilan Animasi / Video Narasi / Audio

1. Background sesuai

dengan tampilan

2. Teks penjelasan

berwarna hitam

3. Setiap jawaban soal

merupakan tombol,

jika diklik langsung

next slide

4. Navigasi utama yang

aktif close menuju

menu utama, dan close

keluar dari aplikasi

1. Button apabila

disorot akan berganti

warna

191

JUDUL : WUJUD ZAT DAN PERUBAHANNYA

NAMA SLIDE : EVALUASI NO SLIDE : 12 HAL :

Tampilan Animasi / Video Narasi / Audio

2. Background sesuai

dengan tampilan

3. Teks penjelasan

berwarna hitam

4. Setiap jawaban soal

merupakan tombol,

jika diklik langsung

next slide

5. Navigasi utama yang

aktif close menuju

menu utama, dan close

keluar dari aplikasi

2. Button apabila

disorot akan berganti

warna

192

JUDUL : WUJUD ZAT DAN PERUBAHANNYA

NAMA SLIDE : EVALUASI NO SLIDE : 13 HAL :

Tampilan Animasi / Video Narasi / Audio

1. Background sesuai

dengan tampilan

2. Teks penjelasan

berwarna hitam

3. Setiap jawaban soal

merupakan tombol,

jika diklik langsung

next slide

4. Navigasi utama yang

aktif close menuju

menu utama, dan close

keluar dari aplikasi

1. Button apabila disorot

akan berganti warna

193

JUDUL : WUJUD ZAT DAN PERUBAHANNYA

NAMA SLIDE : EVALUASI NO SLIDE : 14 HAL :

Tampilan Animasi / Video Narasi / Audio

1. Background sesuai

dengan tampilan

2. Teks penjelasan

berwarna hitam

3. Setiap jawaban soal

merupakan tombol,

jika diklik langsung

next slide

4. Navigasi utama yang

aktif close menuju

menu utama, dan close

keluar dari aplikasi

1. Button apabila

disorot akan berganti

warna

194

JUDUL : WUJUD ZAT DAN PERUBAHANNYA

NAMA SLIDE : EVALUASI NO SLIDE : 15 HAL :

Tampilan Animasi / Video Narasi / Audio

1. Background sesuai

dengan tampilan

2. Teks penjelasan

berwarna hitam

3. Setiap jawaban soal

merupakan tombol,

jika diklik langsung

next slide

4. Navigasi utama yang

aktif close menuju

menu utama, dan close

keluar dari aplikasi

1. Button apabila

disorot akan berganti

warna

195

JUDUL : WUJUD ZAT DAN PERUBAHANNYA

NAMA SLIDE : EVALUASI NO SLIDE : 16 HAL :

Tampilan Animasi / Video Narasi / Audio

1. Background sesuai

dengan tampilan

2. Teks penjelasan

berwarna hitam

3. Setiap jawaban soal

merupakan tombol,

jika diklik langsung

next slide

4. Navigasi utama yang

aktif close menuju

menu utama, dan close

keluar dari aplikasi

1. Button apabila

disorot akan berganti

warna

196

JUDUL : WUJUD ZAT DAN PERUBAHANNYA

NAMA SLIDE : EVALUASI NO SLIDE : 17 HAL :

Tampilan Animasi / Video Narasi / Audio

1. Background sesuai

dengan tampilan

2. Teks penjelasan

berwarna hitam

3. Muncul Tulisan

selamat kamu

mendapatkan nilai

4. Navigasi utama yang

aktif close menuju

menu utama, dan close

keluar dari aplikasi

197

JUDUL : WUJUD ZAT DAN PERUBAHANNYA

NAMA SLIDE : EVALUASI NO SLIDE : 18 HAL :

Tampilan Animasi / Video Narasi / Audio

a. Background sesuai

dengan tampilan

b. Teks penjelasan

berwarna hitam

c. Muncul Tulisan

selamat kamu

mendapatkan nilai

d. Navigasi utama yang

aktif close menuju

menu utama, dan

close keluar dari

aplikasi

198

JUDUL : WUJUD ZAT DAN PERUBAHANNYA

NAMA SLIDE : EVALUASI NO SLIDE : 20 HAL :

Tampilan Animasi / Video Narasi / Audio

1. Background sesuai

dengan tampilan

2. Teks penjelasan

berwarna hitam

3. Muncul Tulisan

selamat kamu

mendapatkan nilai

4. Navigasi utama yang

aktif close menuju

menu utama, dan

close keluar dari

aplikasi

199

JUDUL : WUJUD ZAT DAN PERUBAHANNYA

NAMA SLIDE : EVALUASI NO SLIDE : 21 HAL :

Tampilan Animasi / Video Narasi / Audio

1. Background sesuai

dengan tampilan

2. Teks penjelasan

berwarna hitam

3. Muncul Tulisan

selamat kamu

mendapatkan nilai

4. Navigasi utama yang

aktif close menuju

menu utama, dan

close keluar dari

aplikasi

200

JUDUL : WUJUD ZAT DAN PERUBAHANNYA

NAMA SLIDE : REFERENSI NO SLIDE : HAL :

Tampilan Animasi / Video Narasi / Audio

1. Background sesuai

dengan tampilan

2. Teks penjelasan

berwarna hitam

3. Navigasi utama yang

aktif close menuju

menu utama, dan close

keluar dari aplikasi

201

Lampiran 32

Surat Ijin Penelitian

202

Lampiran 33

Surat Permohonan Bantuan Bimbingan Pengembangan Media

Pembelejaranan

203

Lampiran 34

Surat Selesai Melakukan Penelitian

204

Lampiran 35

Dokumentasi

Gambar 1. Guru Mengajar dengan Media Flash

205

Gambar 2. Siswa Mengikuti Pelajaran dengan baik

206

Gambar 3. Peneliti ketika melakukan penelitian di SMP Satu Atap

Bumijawa

Gambar 4. Lokasi SMP Satu Atap Bumijawa berdampingan dengan SD N

SIGEDONG 3

207

Gambar 5. Halaman Depan SMP N 5 Satu Atap Bumijawa