PENGEMBANGAN LKS LISTRIK STATIS BERBASIS …digilib.unila.ac.id/54618/3/TESIS TANPA BAB...

70
PENGEMBANGAN LKS LISTRIK STATIS BERBASIS MULTIREPRESENTASI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN METAKOGNISI DAN PEMECAHAN MASALAH Tesis Oleh HELDA YANTI PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG 2018

Transcript of PENGEMBANGAN LKS LISTRIK STATIS BERBASIS …digilib.unila.ac.id/54618/3/TESIS TANPA BAB...

Page 1: PENGEMBANGAN LKS LISTRIK STATIS BERBASIS …digilib.unila.ac.id/54618/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGEMBANGAN LKS LISTRIK STATIS BERBASIS MULTIREPRESENTASI UNTUK MENINGKATKAN

PENGEMBANGAN LKS LISTRIK STATIS BERBASISMULTIREPRESENTASI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN

METAKOGNISI DAN PEMECAHANMASALAH

Tesis

Oleh

HELDA YANTI

PROGRAM PASCASARJANAMAGISTER PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG

2018

Page 2: PENGEMBANGAN LKS LISTRIK STATIS BERBASIS …digilib.unila.ac.id/54618/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGEMBANGAN LKS LISTRIK STATIS BERBASIS MULTIREPRESENTASI UNTUK MENINGKATKAN

ABSTRAK

PENGEMBANGAN LKS LISTRIK STATIS BERBASISMULTIREPRESENTASI UNTUK MENINGKATKAN

KEMAMPUAN METAKOGNISI DANPEMECAHAN MASALAH

Oleh

Helda Yanti

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan LKS yang memenuhi unsur

kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan dalam meningkatkan kemampuan

metakognisi dan kemampuan pemecahan masalah siswa. Metode penelitian

menggunakan model R & D yang meliputi, studi pendahuluan digunakan untuk

mengkaji kurikulum, mengkaji teori yang relevan, melakukan penyebaran angket;

langkah perencanaan dan pengembangan digunakan untuk menyusun LKS,

menyusun perangkat pembelajaran, lembar pengamatan, angket dan lembar validasi

ahli; langkah uji lapangan digunakan untuk melakukan uji coba terbatas dan uji coba

luas. Subjek penelitian ini adalah guru fisika dan 35 siswa SMA/MA di Bandar

Lampung. LKS berbasis multirepresentasi REAL yaitu LKS yang menerapkan fase-

fase REAL diantaranya fase recognizing (mencari konsep target dengan konsep

analogi atau konsep yang mirip), fase explaining (menjelaskan konsep target melalui

Page 3: PENGEMBANGAN LKS LISTRIK STATIS BERBASIS …digilib.unila.ac.id/54618/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGEMBANGAN LKS LISTRIK STATIS BERBASIS MULTIREPRESENTASI UNTUK MENINGKATKAN

beberapa representasi), fase applying (menerapkan konsep yang telah diperoleh ke

dalam pemecahan masalah berbagai soal), dan fase looking back (melihat kembali

melalui refleksi diri). Hasil penelitian menunjukkan bahwa LKS hasil pengembangan

memenuhi untuk: 1) uji kevalidan yaitu valid isi 78% dan konstruk 80%; 2)

kepraktisan yang ditunjukkan dengan skor rerata keterlaksanaan pembelajaran dalam

kategori sangat tinggi 81,5 dan respon positif siswa; 3) keefektifan yang ditunjukkan

dengan kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran dengan kategori sangat baik

81.3, indikator aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran termasuk dalam

kategori sangat aktif 80,56, dan terdapat peningkatan secara signifikan kemampuan

metakognisi dan kemampuan pemecahan masalah siswa setelah menggunakan LKS

berbasis multirepresentasi.

Kata kunci: Multirepresentasi, kemampuan metakognisi, pemecahan masalah

Page 4: PENGEMBANGAN LKS LISTRIK STATIS BERBASIS …digilib.unila.ac.id/54618/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGEMBANGAN LKS LISTRIK STATIS BERBASIS MULTIREPRESENTASI UNTUK MENINGKATKAN

ABSTRACT

DEVELOPMENT OF STATIC ELECTRICAL WORKSHEETS BASED ON

MULTIREPRESENTATION TO INCREASE METAKOGNITIONAL

ABILITY AND PROBLEM SOLVING

By Helda Yanti

This study aims to develop worksheets that meet the elements of validity,

practicality, and effectiveness in improving students' metacognition ability and

problem solving. The research method uses a R & D model which includes four steps,

namely a preliminary study used to review the curriculum, examine relevant theories,

conduct questionnaires; planning and development steps are used to compile LKS,

compile learning tools, observation sheets, questionnaires and expert validation

sheets; Field test steps are used to conduct limited trials and extensive trials; and the

step of dissemination. The subjects of this study were physics teachers and 35 high

school students in Bandar Lampung. REAL multi-representation worksheets are LKS

that apply REAL phases including recognizing phase (looking for a target concept

with analogous concepts or similar concepts), explaining phase (explaining the target

concept through multiple representations), applying phase (applying the concepts that

have been obtained into the solution problems of various problems), and the phase of

looking back (looking back through self reflection). The results showed that the

Page 5: PENGEMBANGAN LKS LISTRIK STATIS BERBASIS …digilib.unila.ac.id/54618/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGEMBANGAN LKS LISTRIK STATIS BERBASIS MULTIREPRESENTASI UNTUK MENINGKATKAN

development worksheets were fulfilled for: 1) validity test which was valid for 78%

content and 80% construct; 2) practicality as indicated by the average score of

learning achievement in the very high category of 81.5 and the positive response of

students; 3) effectiveness shown by the teacher's ability to manage learning with very

good categories 81.3, indicators of student activity during learning included in the

very active category of 80.56, and there was a significant increase in students'

metacognition ability and problem solving abilities after using multi representation

worksheets.

Keynote: multirepresentation, metacognition ability, problem solving

Page 6: PENGEMBANGAN LKS LISTRIK STATIS BERBASIS …digilib.unila.ac.id/54618/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGEMBANGAN LKS LISTRIK STATIS BERBASIS MULTIREPRESENTASI UNTUK MENINGKATKAN

PENGEMBANGAN LKS LISTRIK STATIS BERBASIS

MULTIREPRESENTASI UNTUK MENINGKATKAN

KEMAMPUAN METAKOGNISI

DAN PEMECAHAN MASALAH

Oleh

Helda Yanti

Tesis

Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar

MAGISTER PENDIDIKAN

Pada

Program Pascasarjana Magister Pendidikan Fisika

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2018

Page 7: PENGEMBANGAN LKS LISTRIK STATIS BERBASIS …digilib.unila.ac.id/54618/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGEMBANGAN LKS LISTRIK STATIS BERBASIS MULTIREPRESENTASI UNTUK MENINGKATKAN
Page 8: PENGEMBANGAN LKS LISTRIK STATIS BERBASIS …digilib.unila.ac.id/54618/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGEMBANGAN LKS LISTRIK STATIS BERBASIS MULTIREPRESENTASI UNTUK MENINGKATKAN
Page 9: PENGEMBANGAN LKS LISTRIK STATIS BERBASIS …digilib.unila.ac.id/54618/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGEMBANGAN LKS LISTRIK STATIS BERBASIS MULTIREPRESENTASI UNTUK MENINGKATKAN
Page 10: PENGEMBANGAN LKS LISTRIK STATIS BERBASIS …digilib.unila.ac.id/54618/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGEMBANGAN LKS LISTRIK STATIS BERBASIS MULTIREPRESENTASI UNTUK MENINGKATKAN

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan pada tanggal 05 juli 1993, di desa Sukarami Kecamatan Balik

Bukit Kabupaten Lampung Barat .Penulis merupakan anak pertama dari 2 bersaudara.

Buah cinta dari pasangan bapak Sabli dan ibu Suhaini. Penulis memulai jenjang

pendidikan formalnya di sekolah Dasar (SD) Negeri 02 Sukarame pada tahun 1999-

2005, Madrasah Tsanawiah (MTs) Negeri 01 Liwa pada tahun 2005-2008, dan

Madrash Aliyah (MA) Negeri 01 Liwa pada tahun 2008-2011 dan di tahun 2011

penulis melanjutkan pendidikan di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Raden Intan

Lampung Fakultas Tarbiyah dan Keguruan pada Program Studi Pendidikan Fisika

melalui jalur Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru Perguruan Tinggi Agama Islam

Negeri (SMBPTAIN) diselesaikan pada tahun 2015. Kemudian pada tahun 2016,

penulis melanjutkan pendidikan Magister Pendidikan Fisika Universitas Lampung.

Penulis telah mengajar di SMP Gajah Mada Bandar Lampung pada bidang studi IPA.

Page 11: PENGEMBANGAN LKS LISTRIK STATIS BERBASIS …digilib.unila.ac.id/54618/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGEMBANGAN LKS LISTRIK STATIS BERBASIS MULTIREPRESENTASI UNTUK MENINGKATKAN

MOTTO

“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapatpahala (dari amal) yang diusahakannya dan mendapat siksa (dari dosa) yang dikerjakannya”

(Qs. Al Baqarah : 286)

Belajar adalah sikap berani menantang segala ketidakmungkinan bahwa ilmu yang takdikuasai akan menjelma di dalam diri manusia menjadi sebuah ketakutan, belajar dengan keras

hanya bisa dilakukan oleh sesorang yang bukan penakut. ( Anwar Fuadi )

I can if I think I can (Helda Yanti)

Page 12: PENGEMBANGAN LKS LISTRIK STATIS BERBASIS …digilib.unila.ac.id/54618/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGEMBANGAN LKS LISTRIK STATIS BERBASIS MULTIREPRESENTASI UNTUK MENINGKATKAN

PERSEMBAHAN

Tesis ini saya persembahkan kepada:

1. Kedua orang tuaku tercinta, Ibunda Suhaini dan Ayahanda almarhum Sabli

yang telah membesarkan, membimbing, dan mengasuh penulis dengan penuh

kasih sayang, serta selalu mendoakan penulis agar terwujud cita-cita yang

mulia, menjadi manusia yang berguna bagi Agama, Bangsa dan Negara.

2. Adik tercinta Rika Diana yang telah memberikan dukungan dan bantuan baik

moral maupun material dalam menyelesaikan studiku diperguruan tinggi.

3. Keponakan-keponakanku tercinta Neta Darista dan Evan Pirnando, dan kakak

sepupu yang aku sayangi, Matsetibi dan Yulida yang telah memberikan

semangat dan keinginan memberikan hasil yang terbaik dalam hidupku.

4. Sahabatku tersayang yang selalu menemani dan memberikan semangat untuk

keberhasilan penulis.

5. Para pendidik yang kuhormati.

6. Almamater tercinta.

Page 13: PENGEMBANGAN LKS LISTRIK STATIS BERBASIS …digilib.unila.ac.id/54618/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGEMBANGAN LKS LISTRIK STATIS BERBASIS MULTIREPRESENTASI UNTUK MENINGKATKAN

SANWACANA

Puji syukur penulis hanturkan kepada Allah SWT atas segala hikmat dan berkat-

Nya penulis dapat menyelesaikan tesis ini sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Magister Pendidikan Fisika di Universitas Lampung.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Hasriadi Mat Akin, M.P., selaku Rektor Universitas

Lampung.

2. Bapak Prof. Mustofa, M.A.,Ph.D. selaku Direktur Pascasarjana Universitas

Lampung.

3. Bapak Prof. Dr. Patuan Raja, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

4. Bapak Dr. Caswita, M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan MIPA.

5. Bapak Prof. Dr. Agus Suyatna, M.Si., selaku Ketua Program Studi Magister

Pendidikan Fisika sekaligus pembahas I yang telah memberikan arahan dan

dukungan.

6. Bapak Dr. I Wayan Distrik, M.Si., selaku Pembimbing Akademik sekaligus

Pembimbing I yang telah memotivasi, membimbing, dan mengarahkan

penulis selama penulisan tesis.

7. Bapak Dr. Undang Rosidin M.Pd., selaku Pembimbing II yang telah

memotivasi, membimbing, dan mengarahkan penulis selama penulisan tesis.

8. Ibu Dr. Kartini Herlina, M.Si., selaku pembahas II sekaligus validator II yang

telah memberikan saran dan masukan.

Page 14: PENGEMBANGAN LKS LISTRIK STATIS BERBASIS …digilib.unila.ac.id/54618/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGEMBANGAN LKS LISTRIK STATIS BERBASIS MULTIREPRESENTASI UNTUK MENINGKATKAN

9. Bapak Dr. Abdurahman, M.Si., selaku validator III yang telah memberikan

saran dan masukan.

10. Bapak dan Ibu Dosen serta Staf Magister Pendidikan Universitas Lampung.

11. Dewan guru serta siswa-siswi SMA Gajah Mada Bandar Lampung atas

bantuan dan kerjasamanya.

12. Teman-teman seperjuangan Magister Pendidikan Fisika Angkatan 2016

13. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan tesis ini.

Penulis berdoa semoga segala kebaikan dan bantuan yang telah diberikan

mendapat pahala dari Tuhan Yang Maha Esa dan semoga tesis ini dapat

bermanfaat. Amin.

Bandar Lampung, November 2018

Penulis

Helda Yanti

Page 15: PENGEMBANGAN LKS LISTRIK STATIS BERBASIS …digilib.unila.ac.id/54618/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGEMBANGAN LKS LISTRIK STATIS BERBASIS MULTIREPRESENTASI UNTUK MENINGKATKAN

xv

DAFTAR ISI

HalamanCOVER ..............................................................................................................iABSTRAK .........................................................................................................iiCOVER DALAM ..............................................................................................viSURAT PERNYATAAN ..................................................................................viiMENYETUJUI..................................................................................................viiiMENGESAHKAN ............................................................................................ixRIWAYAT HIDUP ...........................................................................................xMOTTO .............................................................................................................xiPERSEMBAHAN..............................................................................................xiiSANWACANA ..................................................................................................xiiiDAFTAR ISI......................................................................................................xvDAFTAR LAMPIRAN .....................................................................................xviiDAFTAR TABEL ......................................................................................... ..xixDAFTAR GAMBAR ........................................................................................xx

I. PENDAHULUANA. Latar Belakang ......................................................................................1B. Rumusan Masalah.................................................................................8C. Tujuan ..................................................................................................8D. Manfaat Penelitian ................................................................................9E. Ruang Lingkup Penelitian.....................................................................9

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Deskripsi Dan Permasalahan Pada Pembelajaran Listrik Statis ...........11B. Lembar Kerja Siswa (LKS) ..................................................................12C. Multirepresentasi...................................................................................13D. Kemampuan Metakognisi .....................................................................15E. Kemampuan Pemecahan Masalah ........................................................17F. Desain LKS Berbasis Multiple Representasi ........................................19G. Kerangka Berfikir .................................................................................23H. Penelitian Yang Relevan.......................................................................25

III. METODE PENELITIANA. Desain Penelitian dan Pengembangan ..................................................29

1. Studi pendahuluan ............................................................................ 292. Perencanaan dan pengembangan.....................................................293. Uji lapangan .....................................................................................304. Desiminasi........................................................................................31

B. Lokasi dan Subjek Penelitian................................................................33C. Tehnik Pengumpulan Data....................................................................33

Page 16: PENGEMBANGAN LKS LISTRIK STATIS BERBASIS …digilib.unila.ac.id/54618/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGEMBANGAN LKS LISTRIK STATIS BERBASIS MULTIREPRESENTASI UNTUK MENINGKATKAN

xvi

D. Teknik Analisis Data.............................................................................351. Tahap studi pendahuluan .................................................................352. Tahap perencanaan dan pengembangan..........................................35

a. Analisis data validasi rancangan produk .....................................35b. Teknik analisis uji validitas dan reliabilitas instrumen ................36

3. Tahap uji lapangan...........................................................................38a. Uji coba skala terbatas ...................................................................38b. Uji coba skala luas.........................................................................40

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian Pengembangan..............................................................461. Studi Pendahuluan .............................................................................462. Hasil Perencanaan dan Pengembangan Produk..................................47

a. Perencanaan ...................................................................................47b. pengembangan ...............................................................................49

1) Produk LKS…………………………………………………..492) Hasil uji validitas LKS……………………………….………513) Uji validitas instrumen tes…………………………..………..524) Uji reliabilitas……………………………………….………..53

3. Hasil Uji Coba Lapangan ...................................................................53a. Uji skala coba terbatas ...................................................................53b. Uji skala luas..................................................................................55

1) Uji kepraktisan……………………………………………....56a) Uji keterlaksanaan………………………………………56b) Tanggapan siswa………………………………………...57

2) Uji Efektivitas……………………………………………….58a) Kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran…….58b) Aktivitas siswa selama pembelajaran…………………..59c) Hasil tes………………………………………………...60

c. Produk Akhir..................................................................................65B. Pembahasan .............................................................................................67

1. Validasi LKS .....................................................................................662. Kepraktisan Pembelajaran dengan Menggunakan LKS Berbasis

Multiple Representasi .........................................................................673. Keefektivan LKS Berbasis Multirepresentasi .................................68

a. Kemampuan guru mengelola pembelajaran………………….......68b. Aktivitas siswa…………………………………………………...70c. Hasil uji tes kemampuan metakognisi dan pemecahan masalah....71

V. SIMPULAN DAN SARANA. Simpulan..................................................................................................77B. Saran........................................................................................................78

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 17: PENGEMBANGAN LKS LISTRIK STATIS BERBASIS …digilib.unila.ac.id/54618/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGEMBANGAN LKS LISTRIK STATIS BERBASIS MULTIREPRESENTASI UNTUK MENINGKATKAN

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Angket Analisis Kebutuhan .........................................................................842. Rekapitulasi Analisis Hasil Angket Kebutuhan...........................................873. Desain LKS Listrik Statis Berbasis Multirepresentasi.................................914. Story Board Desain LKS Berbasis Multirepresentasi..................................945. Kisi – Kisi Penyusunan Instrumen Lembar Validasi Konstruk ...................996. Instrumen Validasi Aspek Konstruksi .........................................................1027. Hasil Penilaian Uji Ahli Aspek Konstruksi .................................................1048. Kisi-Kisi Penyusunan Instrument Lembar Validasi Isi ...............................1069. Lembar Validasi Aspek Isi...........................................................................10810. Hasil Penilaian Uji Ahli Aspek Isi...............................................................11011. Lembar Observasi Keterlaksanaan LKS......................................................11212. Rekapitulasi Keterlaksanaan LKS Uji Terbatas ..........................................11413. Rekapitulasi Keterlaksanaan LKS Uji Luas ................................................11614. Instrumen Tanggapan Siswa ........................................................................11715. Rekapitulasi Tanggapan Siswa Pada Uji Coba Terbatas .............................12016. Rekapitulasi Respon Siswa Pada Uji Skala Luas.........................................12217. Lembar Pengamatan Kemampuan Guru ......................................................12418. Rekapitulasi Kemampuan Guru Uji Terbatas ..............................................12619. Rekapitulasi Kemampuan Guru Uji Luas ....................................................12820. Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa ..........................................................13121. Rekapitulasi Aktivitas Siswa Uji Coba Terbatas .........................................13222. Rekapitulasi Aktivitas Siswa Uji Coba Luas ...............................................13323. Rekapitulasi Nilai Rata-Rata Aktivitas Siswa Per Aspek............................13424. Kisi-Kisi Intrumen Tes Kemampuan Metakognisi ......................................13525. Instrumen Tes Kemampuan Metakognisi ....................................................13626. Rubrik Penilaian Tes Kemampuan Metakognisi .........................................13827. Kisi-Kisi Intrumen Tes Kemampuan Pemecahan Masalah .........................14028. Kisi-Kisi Intrumen Tes Kemampuan Pemecahan Masalah .........................14129. Instrumen Tes Kemampuan Pemecahan Masalah .......................................14230. Rubrik Penilaian Tes Kemampuan Pemecahan Masalah.............................14331. Kunci Tes ...................................................................................................14432. Hasil Outpus Spss Analisis Uji Validitas dan Reliabilitas Kemampuan

Metakognisi..................................................................................................15133. Hasil Outpus Spss Analisis Uji Validitas dan Reliabilitas Kemampuan

Pemecahan Masalah.....................................................................................15434. Rekapitulasi Pretest Kemampuan Metakognisi ...........................................15635. Rekapitulasi Posttest Kemampuan Metakognisi..........................................158

Page 18: PENGEMBANGAN LKS LISTRIK STATIS BERBASIS …digilib.unila.ac.id/54618/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGEMBANGAN LKS LISTRIK STATIS BERBASIS MULTIREPRESENTASI UNTUK MENINGKATKAN

36. Rekapitulasi Nilai N Gain Kemampuan Metakognisi..................................16037. Rekapitulasi Nilai N Gain Indikator Kemampuan Metakognisi..................16238. Rekapitulasi pretest kemampuan pemecahan masalah ................................16339. Rekapitulasi posttest kemampuan pemecahan masalah...............................16540. Rekapitulasi nilai N Gain indikator kemampuan pemecahan masalah.......16741. Produk Akhir................................................................................................168

Page 19: PENGEMBANGAN LKS LISTRIK STATIS BERBASIS …digilib.unila.ac.id/54618/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGEMBANGAN LKS LISTRIK STATIS BERBASIS MULTIREPRESENTASI UNTUK MENINGKATKAN

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Kegiatan Guru Dan Siswa dalam Model REAL. .........................................212. Tafsiran Skor (Persentase) Lembar Validasi ..............................................363. Klasifikasi Korelasi Uji Validitas ................................................................374. Klasifikasi Koefesien Reliabilitas................................................................385. Kriteria Tingkat Keterlaksanaan ..................................................................396. Kriteria Aktivitas Siswa Selama Pembelajaran ...........................................407. Kriteria Interpretasi N-Gain .........................................................................438. Masalah Jenis Data dan Analisis Data .........................................................459. Keterangan Outline Pada LKS.....................................................................4810. Hasil Penilaian Uji Ahli ...............................................................................5111. Hasil Rekomendasi Perbaikan Uji Ahli .......................................................5212. Nilai Koefesien Korelasi Hasil Uji Validitas Tes Kemampuan

Metakognisi ................................................................................................5313. Nilai Koefesien Korelasi Hasil Uji Validitas Tes Kemampuan Pemecahan

Masalah ................................................................................................5314. Hasil Uji Coba Produk Awal .......................................................................5415. Rata-Rata Hasil Pengamatan Kemampuan Guru Mengelola Pembelajaran

Menggunakan LKS Berbasis Multirepresentasi ..........................................5816. Rata-Rata Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Selama Pembalajaran ..........5917. N-Gain Indikator Kemampuan Metakognisi................................................6118. Hasil Uji Normalitas Kemampuan Metakognisi ..........................................6119. Paired Sample Test Kemampuan Metakognisi ............................................6220. N-Gain Indikator Pemecahan Masalah ........................................................6321. Hasil Uji Normalitas Kemampuan Pemecahan Masalah ............................6422. Paired Sample Test Kemampuan Pemecahan Masalah ...............................64

Page 20: PENGEMBANGAN LKS LISTRIK STATIS BERBASIS …digilib.unila.ac.id/54618/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGEMBANGAN LKS LISTRIK STATIS BERBASIS MULTIREPRESENTASI UNTUK MENINGKATKAN

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman1. Bagan Kerangka Berpikir.............................................................................252. Desain Penelitian .........................................................................................313. Diagram Alir Rancangan Penelitian Dan Pengembangan ...........................324. Hasil Uji Keterlaksanaan Produk Pada Uji Skala Luas ..............................575. Hasil Penilaian Uji Validasi Isi dan Konstruk .............................................666. Kemampuan Guru Dalam Mengelola Pembelajaran ...................................697. Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa ..............................................................718. Peningkatan Rerata Nilai Indikator Metakognisi........................................719. Peningkatan Rerata Nilai Indikator Pemecahan Masalah ............................74

Page 21: PENGEMBANGAN LKS LISTRIK STATIS BERBASIS …digilib.unila.ac.id/54618/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGEMBANGAN LKS LISTRIK STATIS BERBASIS MULTIREPRESENTASI UNTUK MENINGKATKAN

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Saat ini kita berada pada abad 21 yang ditandai dengan perkembangan teknologi

yang pesat, sehingga sains dan teknologi merupakan salah satu landasan penting

dalam pembangunan bangsa. Pembelajaran sains diharapkan dapat menghantarkan

peserta didik memenuhi tuntutan abad 21. kemampuan yang diperlukan untuk

memenuhi tuntutan abad 21, yaitu: 1) keterampilan belajar dan berinovasi yang

meliputi berpikir kritis dan mampu menyelesaikan masalah, kreatif dan inovatif,

serta mampu berkomunikasi dan berkolaborasi; 2) terampil untuk menggunakan

media, teknologi, informasi dan komunikasi (TIK); 3) kemampuan untuk

menjalani kehidupan dan karir, meliputi kemampuan beradaptasi, luwes,

berinisiatif, mampu mengembangkan diri, memiliki kemampuan sosial dan

budaya, produktif, dapat dipercaya, memiliki jiwa kepemimpinan, dan tanggung

jawab (Kemendikbud 2016)

Peningkatan mutu pendidikan dewasa ini merupakan suatu kebutuhan yang tidak

dapat ditunda-tunda lagi. Keberhasilan pembangunan suatu bangsa ditentukan

oleh sumber daya manusia yang berkualitas yang hanya dapat dihasilkan lewat

pendidikan yang berkualitas pula. Dalam pendidikan formal ada beberapa mata

pelajaran yang harus dipelajari untuk mendukung peningkatan mutu pendidikan.

salah satunya adalah pembelajaran fisika

Page 22: PENGEMBANGAN LKS LISTRIK STATIS BERBASIS …digilib.unila.ac.id/54618/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGEMBANGAN LKS LISTRIK STATIS BERBASIS MULTIREPRESENTASI UNTUK MENINGKATKAN

2

Fisika telah berkembang baik teori maupun penerapannya dalam

pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) bahkan dalam

kehidupan masyarakat sehari-hari. Materi fisika secara garis besarnya terdiri

atas 2 bagian, yaitu fisika klasik dan fisika modern. Fisika klasik adalah

bagian fisika yang proses atau kejadiannya dapat diamati langsung dengan

indera manusia, seperti kinematika, optika, suhu dan kalor, dan dinamika

(Distrik, 2016). Fisika modern adalah bagian fisika yang bersifat abstrak

yang sulit dipahami secara mikro, artinya gejala alam tersebut tidak langsung

dapat diamati dengan indera manusia karena tidak bisa dilihat, didengar atau

dipegang, materi ini sebagian besar terdapat pada materi kelistrikan,

kemagnetan, gelombang elektromagnetik, fisika kuantum, dan teori kinetik

gas

Materi kelistrikan mulai diperkenalkan di SMA pada kelas XII semester 1

yang membahas tentang dasar-dasar elektrostatika yang terdiri atas gaya

listrik, medan listrik, potensial listrik, dan energy potensial listrik. Salah satu

kompetensi inti yang harus dicapai dalam kurikulum 2013 yaitu kompetensi

pengetahuan, yaitu siswa diharapkan dapat memahami, menerapkan,

menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural,

dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanu-siaan,

kebangsaan, kenega-raan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan

kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang

Page 23: PENGEMBANGAN LKS LISTRIK STATIS BERBASIS …digilib.unila.ac.id/54618/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGEMBANGAN LKS LISTRIK STATIS BERBASIS MULTIREPRESENTASI UNTUK MENINGKATKAN

3

spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

(kemendikbud 2016)

Berdasarkan kompetensi inti pada kurikulum 2013 salah satu kecerdasan

yang akan dibidik adalah kecerdasan metakognitif. kemampuan metakognisi

mempunyai pengaruh positif terhadap kemampuan pemecahan masalah

(Distrik, 2013 ). Anak yang memiliki strategi metakognitif akan segera sadar

bahwa dia tidak mengerti persoalan dan mencoba mencari jalan keluar.

Pentingnya penerapan metakognisi dalam pembelajaran telah dilaporkan oleh

beberapa peneliti. Kipnis dan Hofstein dalam Simanjutak (2012) menyatakan

metakognisi dianggap sebagai suatu komponen penting dalam pembelajaran

sains sehingga perlu dikembangkan kepada siswa, sebab dalam pengajaran

sains ditemukan bahwa proses-proses metakognisi memberikan pelajaran

yang penuh arti atau belajar dengan pemahaman Penerapan metakognisi akan

membuat siswa mampu mempelajari ilmu pengetahuan dan membentuk siswa

yang mandiri.

Pengembangan kecakapan metakognisi pada siswa merupakan suatu tujuan

pendidikan yang sangat berharga, karena kecakapan itu dapat membantu

mereka menjadi pelajar yang dapat mengatur diri sendiri dan bertanggung

jawab terhadap kemajuan belajar diri sendiri serta beradaptasi terhadap

strategi belajar untuk mencapai tuntutan tugas. Pemikiran diatas didukung

oleh Winn dan Snyder dalam Simanjutak, 2012 yang menyatakan bahwa

ketika siswa semakin terlatih menggunakan strategi metakognisi, mereka

menjadi percaya diri dan menjadi pembelajar yang mandiri. Kemandirian

Page 24: PENGEMBANGAN LKS LISTRIK STATIS BERBASIS …digilib.unila.ac.id/54618/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGEMBANGAN LKS LISTRIK STATIS BERBASIS MULTIREPRESENTASI UNTUK MENINGKATKAN

4

merujuk pada kepemilikan ketika menyadari bahwa mereka dapat memenuhi

kebutuhan intelektual sendiri dan menemukan banyak informasi oleh tangan

mereka sendiri. Siswa yang memiliki kemampuan metakognisi akan segera

sadar saat tidak mengerti permasalahan, dia akan selalu mencari pemecahan

masalahnya.

Keterampilan metakognisi harus diajarkan untuk membangun struktur

pengetahuan, meningkatkan kebiasaan berpikir, dan memandu siswa untuk

meningkatkan pengembangan kognitif, proses berpikir dalam pemecahan

masalah. Pemecahan masalah merupakan hal yang tak kalah pentingnya

dengan kemampuan metakognisi, pemecahan masalah juga perlu mendapat

perhatian para pendidik terutama untuk membantu siswa agar dapat

mengembangkan kemampuannya memecahkan masalah. siswa yang dapat

mengelola kegiatan kognitifnya dengan baik, memungkinkan dapat

menangani tugas dan memecahkan masalah dengan baik pula. Perbedaan

kemampuan fisika memungkinkan adanya perbedaan proses metakognisi

yang dilakukan siswa ketika melakukan pemecahan masalah.

Pemecahan masalah merupakan kemampuan dasar yang harus dikuasai oleh

siswa. Bahkan tercermin dalam konsep kurikulum berbasis kompetensi.

Tuntutan akan kemampuan pemecahan masalah dipertegas secara eksplisit

dalam kurikulum tersebut yaitu, sebagai kompetensi dasar yang harus

dikembangkan dan diintegrasikan pada sejumlah materi yang sesuai.

Berdasarkan hasil penelitian pendahuluan yang dilakukan peneliti diketahui

bahwa; keterampilan siswa dalam memprediksi, merencanakan, memonitor

Page 25: PENGEMBANGAN LKS LISTRIK STATIS BERBASIS …digilib.unila.ac.id/54618/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGEMBANGAN LKS LISTRIK STATIS BERBASIS MULTIREPRESENTASI UNTUK MENINGKATKAN

5

dan mengevaluasi sangat rendah padahal banyaknya ragam pemecahan dan

cara pemecahan yang dihasilkan seseorang pada saat memecahkan masalah

akan sangat ditentukan oleh seberapa baik seseorang memprediksi,

merencanakan, memonitor dan mengevaluasi proses berpikir dan hasil

berpikirnya ketika membuat rencana pemecahan masalah.

Untuk meningkatkan kemampuan metakognisi dan pemecahan masalah

siswa, Pada saat pelaksanaan pembelajaran diperlukan suatu bahan ajar yang

dapat menunjang proses pembelajaran seperti modul, LKS, buku paket, buku

elektronik dan lain-lain. LKS dapat dijadikan sebagai panduan untuk

mengembangkan proses pembelajaran pada aspek kognitif, afektif dan

psikomotor. Penggunaan LKS dalam pembelajaran IPA terutama fisika

sangat sesuai dengan hakikat pembelajaran fisika yang lebih menekankan

pembelajaran pada proses dibandingkan pembelajaran yang mengacu pada

hasil akhir atau produk.

Permasalahan yang dihadapi sekarang adalah sebagian besar guru

menggunakan LKS yang siap pakai dari penerbit daripada mempersiapkan

sendiri. LKS siap pakai dari penerbit sudah cukup baik tetapi tidak semua

sesuai dengan situasi dan kondisi sekolah ataupun lingkungan sosial budaya

siswa, seperti LKS hanya berupa latihan soal dengan representasi verbal

untuk menghitung matematisnya saja, tampilan dalam LKS tidak berwarna

dan kurang disertai dengan gambar-gambar kejadian serta percobaan yang

jelas dari permasalahan kehidupan sehari-hari. Hal ini membuat siswa cepat

bosan dan tidak tertarik untuk menggunakan LKS tersebut. Pembelajaran

pada materi listrik statis sasaran utamanya adalah mengembangkan

Page 26: PENGEMBANGAN LKS LISTRIK STATIS BERBASIS …digilib.unila.ac.id/54618/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGEMBANGAN LKS LISTRIK STATIS BERBASIS MULTIREPRESENTASI UNTUK MENINGKATKAN

6

kemampuan berpikir siswa terhadap materi kemagnetan secara menyeluruh

baik dalam skala makroskopik, mikroskopik dan simbolik.

Pemahaman siswa terhadap materi listrik statis ditunjukkan oleh

kemampuannya menstranfer dan menghubungkan antara fenomena

makroskopik, mikroskopik dan simbolik. Ketidakmampuan

merepresentasikan salah satu dari tiga level tersebut, akan berpengaruh

terhadap yang lainnya. Penjelasan secara verbal melalui teks yang telah

dibuat akan menjadi lebih mudah dipahami jika penjelasan melalui teks

dilengkapi dengan gambar atau grafik yang bersesuaian dengan materi

tersebut. Siswa dapat menggunakan representasi untuk mendukung

pemahaman ketika mereka memecahkan masalah atau mempelajari konsep-

konsep baru. Agar mahir dalam pemecahan masalah, maka dapat digunakan

beberapa representasi atau multirepresentasi.

Multirepresentasi adalah upaya pengungkapan kembali suatu konsep yang

sama dalam berbagai bentuk representasi yang berbeda. Penerapan

multirepresentasi dalam fisika dimaksudkan untuk menggambarkan

fenomena fisikadalam berbagai bentuk atau sajian, sehingga mudah

dipahami. LKS berbasis multirepresentasi merupakan lembar-lembar yang

harus dikerjakan oleh siswa secara multirepresentasi yang disertai sebuah

permasalahan dari kejadian kehidupan sehari-hari. Pembelajaran dengan LKS

multirepresentasi ini memembantu siswa mengembangkan kemampuan

berfikir dan pemecahan masalah dari masalah kejadian yang faktual menuju

konseptual dalam fisika. Hal ini sangat perlu dalam pembelajaran adanya

Page 27: PENGEMBANGAN LKS LISTRIK STATIS BERBASIS …digilib.unila.ac.id/54618/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGEMBANGAN LKS LISTRIK STATIS BERBASIS MULTIREPRESENTASI UNTUK MENINGKATKAN

7

keterkaitan antara materi bidang studi dengan kejadian di lingkungan yang

sesuai dengan bidang studi tersebut.

Berdasarkan hasil analisis angket yang diberikan kepada siswa kelas XII IPA

I SMA Gajah Mada Bandar Lampung diketahui sebanyak 78,8% siswa di

kelas tersebut menyatakan bahwa kesulitan dalam memahami materi listrik

statis, 60,6 % dari siswa mengatakan bahwa materi listrik statis memiliki

materi yang abstrak dan rumit dan 42,42% mengatakan materi kelistrikan

memiliki materi yang komplek dan rumit. Untuk mengatasi hal tersebut

berdasarkan angket yang diberikan sebanyak 87,88% siswa mengharapkan

adanya media pembelajaran berupa LKS yang memuat materi dalam bentuk

verbal, persamaan, dan gambar( LKS multirepresentasi). Karena menurut

mereka yaitu Sebanyak 45,45% siswa mengatakan LKS yang digunakan

kurang memenuhi harapan siswa dan kurang membantu siswa dalam proses

pembelajaran fisika.

Berdasarkan uraian masalah di atas, maka pengembangan LKS berbasis

multirepresentasi dapat digunakan untuk meningkatkan metakognitif siswa

pada materi Listrik statis sebagai alternatif dalam pembelajaran fisika.

Pengembangan LKS ini dimaksudkan untuk mendukung model pembelajaran

yang berbasis multirepresentasi. Pembelajaran berbasis multirepresentasi

harus didukung oleh LKS dan media pembelajaran lainnya yang

memungkinkan siswa belajar sendiri atau berkelompok dengan bimbingan

guru yang mengampu pelajaran fisika. LKS yang disajikan dikemas dengan

urutan mengikuti strategi “REAL”, yaitu mengenali (reconizing) konsep,

Page 28: PENGEMBANGAN LKS LISTRIK STATIS BERBASIS …digilib.unila.ac.id/54618/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGEMBANGAN LKS LISTRIK STATIS BERBASIS MULTIREPRESENTASI UNTUK MENINGKATKAN

8

menjelaskan (explaining) konsep dengan beberapa representasi, menerapkan

(applying) konsep melalui contoh solusi, dan melihat kemabali (looking back)

hubungan antara konsep. Dengan demikian materi yang bersifat abstrak

lebih mudah dipahami oleh siswa. Dengan demikian sangat dipandang perlu

untuk melakukan pengembangan LKS materi listrik statis berbasis

multirepresentasi untuk meningkatkan kemampuan metakognisi dan

pemecahan masalah.

B. Rumusan Masalah.

Berdasarkan latar belakang maka rumusan masalah dalam penelitian

pengembangan ini adalah;

1. Bagaimana validitas LKS listrik statis berbasis multirepresentasi untuk

meningkatkan kemampuan metakognisi dan pemecahan masalah?

2. Bagaimana kepraktisan LKS listrik statis berbasis multirepresentasi untuk

meningkatkan kemampuan metakognisi dan pemecahan masalah?

3. Bagaimana Keefektifan LKS listrik statis berbasis multirepresentasi untuk

meningkatkan kemampuan metakognisi dan pemecahan masalah?

C. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah maka tujuan penelitian adalah untuk

mendeskripsikan:

1. Validitas LKS listrik statis berbasis multirepresentasi untuk meningkatkan

kemampuan metakognisi dan pemecahan masalah.

2. Kepraktisan LKS listrik statis berbasis multirepresentasi untuk

meningkatkan kemampuan metakognisi dan pemecahan masalah

Page 29: PENGEMBANGAN LKS LISTRIK STATIS BERBASIS …digilib.unila.ac.id/54618/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGEMBANGAN LKS LISTRIK STATIS BERBASIS MULTIREPRESENTASI UNTUK MENINGKATKAN

9

3. Keefektifan LKS listrik statis berbasis multirepresentasi untuk

meningkatkan kemampuan metakognisi dan pemecahan masalah.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian pengembangan ini adalah

1. Bagi siswa, LKS listrik statis berbasis multirepresentasi ini diharapkan

mampu menjadi sarana untuk meningkatkan metakognisi dan pemecahan

masalah siswa.

2. Bagi guru, LKS yang telah dikembangkan dapat menjadi salah satu

referensi guru dalam menggunakan dan mengembangkan media

pembelajaran yang berorientasi meningkatkan kemampuan metakognisi

dan pemecahan masalah siswa.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang Lingkup penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Pengembangan yang dimaksud adalah pengembangan LKS Berbasis

multirepresentasi dengan model REAL untuk meningkatkan kemampuan

metakognisi dan pemecahan masalah siswa SMA

2. Kompetensi Dasar materi yang dikembangkan yaitu memformulasikan

muatan listrik, gaya listrik, potensial listrik pada berbagai kasus..

3. Materi yang disajikan dalam LKS ini adalah materi fisika SMA/MA

kelas XII semester ganjil yaitu pokok bahasan listrik statis yang

disesuaikan dengan Standar Isi Kurikulum 2013.

4. Multirepresentasi yang dimaksudkan adalah merepresentasi ulang konsep

yang sama dengan format yang berbeda, termasuk verbal, gambar, grafik,

dan matematik (Prain & Waldrip, 2007).

Page 30: PENGEMBANGAN LKS LISTRIK STATIS BERBASIS …digilib.unila.ac.id/54618/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGEMBANGAN LKS LISTRIK STATIS BERBASIS MULTIREPRESENTASI UNTUK MENINGKATKAN

10

5. Indikator dari kemampuan metakognisi meliputi pengetahuan

metakognisi dan ketrampilan metakognisi. Pengetahuan metakognisi

meliputi kemampuan deklaratif, proseduran dan kondisional, sedangkan

ketrampilan metakognisi meliputi ketrampilan prediksi, perencanaan,

monitoring dan evaluasi

6. Indikator dari kemampuan pemecahan masalah meliputi membuat

pemodelan, menganalisis, menafsir, dan memvalidasi.

7. Uji produk penelitian pengembangan dilakukan oleh ahli desain, ahli

isi/materi, dan uji coba produk di lapangan.

8. Subjek penelitian pengembangan adalah siswa kelas XII SMA di Bandar

Lampung.

Page 31: PENGEMBANGAN LKS LISTRIK STATIS BERBASIS …digilib.unila.ac.id/54618/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGEMBANGAN LKS LISTRIK STATIS BERBASIS MULTIREPRESENTASI UNTUK MENINGKATKAN

11

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Diskripsi dan Permasalahan Pada Pembelajaran Materi Listrik Statis

Materi listrik statis mulai diperkenalkan pada Siswa SMA semester I kelas XII

(kurikulum 2013). Paparan materi yang diajarkan pada tingkat SMA terbatas pada

aspek aljabar, yaitu berorientasi pada ruang lingkup konsep-konsep dasar dengan

memanfaatkan matematika untuk mengungkapkan penomena alam secara kuantitatif

kecuali pada subtopik medan listrik oleh muatan terdistribusi pada suatu bahan,

diperkenalkan kalkulus untuk menghitung medan listrik yang terdistribusi dalam bahan

dalam dimensi tinggi.

Listrik statis merupakan salah satu materi Fisika yang memilki peluang penggunaan

multirepresentasi dalam proses pembelajaran. Ada beberapa Konsep-konsep pada topik

elektrostatika yang memerlukan multirepresentasi seperti pada konsep muatan listrik

yang dapat dijelaskan secara (1) verbal tentang Jenis muatan dan Bagaimana benda

menjadi bermuatan , (2) gambar berupa Simbol muatan listrik, (3) grafik Gaya listrik

yang dialami muatan, dan (4) matematik dengan menggunakan rumus matematik besar

Gaya listrik yang dialami muatan. Ada juga konsep Medan listrik yang juga dapat

dijelaskan secara (1) verbal tentang Konsep medan listrik, (2) gambar berupa Gambar

garis-garis medan listrik, (3) grafik berupa Grafik kuat medan terhadap jarak, dan (4)

matematik berupa Persamaan medan listrik. Serta masih banyak konsep-konsep listrik

statis yang seharusnya dijelaskan secara multirepresentasi.

Page 32: PENGEMBANGAN LKS LISTRIK STATIS BERBASIS …digilib.unila.ac.id/54618/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGEMBANGAN LKS LISTRIK STATIS BERBASIS MULTIREPRESENTASI UNTUK MENINGKATKAN

12

Ada beberapa permasalahan dalam pembelajaran materi listrik statis, yaitu kesulitan

dalam memahami konsep abstrak dan menerapkan dalam pemecahan masalah.

Kesulitan ini mungkin disebabkan konsep-konsep dasar tidak dipahami dengan baik

dan kurangnya guru mengeplorasi kemampuan metakognisi Siswa. Pada hal

kemampuan metakognisi mempunyai pengaruh positif terhadap kemampuan pemecahan

masalah (Distrik, 2015)

Materi listri statis sulit dipahami, karena materinya abstrak dan kompleks serta

melibatkan matematika yang rumit (Mur et al, 2004) Kesulitan ini dapat dilihat dari

kemampuan Siswa dalam memahami konsep dan kemampuan pemecahan masalah yang

berhubungan dengan materi listrik statis. Kesulitan dalam memahami konsep listrik dan

magnet juga dikemukan oleh (Demirci, 2004).

Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa dalam materi listrik statis

memiliki materi yang abstrak, kompleks dan rumit sehingga siswa sulit memahami dan

memecahkan masalah yang ada dalam materi tersebut, sehingga diperlukan sumber

belajar yang dapat menjelaskan materi yang abstrak tersebut kedalam berbagai bentuk

representasi.

B. Lembar Kerja Siswa

LKS (lembar kerja siswa) biasanya berupa petunjuk, langkah untuk menyelesaikan

suatu tugas, suatu tugas yang diperintahkan dalam lembar kegiatan harus jelas

kompetensi dasar yang akan dicapainya.(Depdiknas; 2004). (Dahar,2006)

mengungkapkan bahwa lembar kerja Siswa adalah lembar kegiatan yang berisikan

informasi dan instruksi dari guru kepada siswa agar siswa dapat mengerjakan sendiri

suatu aktivitas belajar, melalui praktik atau penerapan hasil belajar untuk mencapai

tujuan pembelajaran.

Page 33: PENGEMBANGAN LKS LISTRIK STATIS BERBASIS …digilib.unila.ac.id/54618/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGEMBANGAN LKS LISTRIK STATIS BERBASIS MULTIREPRESENTASI UNTUK MENINGKATKAN

13

LKS merupakan salah satu sarana untuk membantu dan mempermudah dalam kegiatan

belajar mengajar sehingga akan terbentuk interaksi yang efektif antara siswa dengan

guru, sehingga dapat meningkatkan aktifitas siswa dalam peningkatan prestasi belajar.

dalam lembar kerja siswa (LKS) siswa akan mendapatkan uraian materi, tugas, dan

latihan yang berkaitan dengan materi yang diberikan. dengan menggunakan LKS dalam

pengajaran akan membuka kesempatan seluas-luasnya kepada siswa untuk ikut aktif

dalam pembelajaran. Dengan demikian guru bertanggung jawab penuh dalam memantau

Siswa dalam proses belajar mengajar.

Penggunaan LKS sebagai alat bantu pengajaran akan dapat mengaktifkan Siswa. LKS

biasanya berupa petunjuk, langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu tugas. Suatu

tugas yang diperintahkan dalam lembar kegiatan harus jelas kompetensi dasar yang akan

dicapainya. LKS juga harus dilengkapi dengan buku lain atau referensi lain yang terkait

dengan materi tugasnya (Madjid, 2007)

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat dipahami bahwa Lembar Kerja Siswa

(LKS) adalah lembaran kertas yang intinya berisi informasi dan instruksi dari guru

kepada Siswa agar dapat mengerjakan sendiri suatu kegiatan belajar melalui praktek

atau mengerjakan tugas dan latihan yang berkaitan dengan materi yang diajarkan untuk

mencapai tujuan pengajaran” LKS akan sangat bermanfaat dalam hal mengembangkan

kemampuan pemecahan masalah Siswa.

C. Multirepresentasi

Representasi adalah suatu konfigurasi (bentuk atau susunan) yang dapat

menggambarkan, mewakili atau melambangkan sesuatu d alam suatu cara (Goldin,

2002). Representasi merupakan sesuatu yang mewakili, menggambarkan, atau

menyimbolkan objek dan/atau proses. Multirepresentasi juga berarti merepresentasi

Page 34: PENGEMBANGAN LKS LISTRIK STATIS BERBASIS …digilib.unila.ac.id/54618/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGEMBANGAN LKS LISTRIK STATIS BERBASIS MULTIREPRESENTASI UNTUK MENINGKATKAN

14

ulang konsep yang sama dengan format yang berbeda, termasuk verbal, gambar, grafik,

dan matematik (Waldrip al, 2006). Dengan demikian kita dapat menyimpulkan bahwa

multirepresentasi adalah suatu cara menyatakan suatu konsep melalui berbagaicara dan

bentuk. Multirepresentasi memiliki tiga fungsi utama, yaitu sebagai pelengkap,

pembatas interpretasi, dan pembangun pemahaman (Ainsworth, 1999).

Fungsi pertama adalah multirepresentasi digunakan untuk memberikan representasi

yang berisi informasi pelengkap atau membantu melengkapi proses kognitif. Kedua,

satu representasi digunakan untuk membatasi kemungkinan kesalahan menginterpretasi

dalam menggunakan representasi yang lain. Ketiga, multirepresentasi dapat digunakan

untuk mendorong Siswa membangun pemahaman terhadap situasi secara mendalam.

Multirepresentasi adalah model yang mempresentasi ulang konsep yang sama dalam

beberapa format yang berbeda-beda( Angell, C et al.,2007). (Rosengrant, D et al, 2007)

mengatakan bahwa representasi adalah sesuatu yang dapat disimbolkan atau simbol

pada suatu obyek ataupun proses. Mereka menambahkan bahwa dalam fisika

representasi bisa berupa kata, gambar, diagram, grafik, simulasi komputer, persamaan

matematika dan sebagainya.

Ada tiga fungsi utama dari multirepresentasi, yaitu sebagai pelengkap dalam proses

kognitif, membantu membatasi kemungkinan kesalahan interpretasi lain, dan

membangun pemahaman konsep dengan lebih mendalam (Ainsworth,1999). Selain tiga

fungsi utama di atas, multirepresentasi juga berfungsi untuk menggali perbedaan-

perbedaan dalam suatu informasi yang dinyatakan oleh masing-masing interpretasi.

Multirepresentasi cenderung digunakan untuk saling melengkapi dimana representasi

tunggal tidak memandai untuk memuat semua informasi yang disampaikan.

Page 35: PENGEMBANGAN LKS LISTRIK STATIS BERBASIS …digilib.unila.ac.id/54618/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGEMBANGAN LKS LISTRIK STATIS BERBASIS MULTIREPRESENTASI UNTUK MENINGKATKAN

15

Berdasarkan uraian diatas setidaknya ada lima alasan penting mengapa

multirepresentasi sangat baik untuk digunakan dalam pembelajaran fisika, yaitu:

1. Pembelajaran multirepresentasi membantu pembelajar yang memiliki latar belakang

kecerdasan yang berbeda. Karena representasi yang dibuat berbeda-benda

memberikan kesempatan belajar yang optimal bagi setiap jenis kecerdasan.

2. Kuantitas dan konsep-konsep yang bersifat fisik seringkali dapat divisualisasikan

dan dipahami lebih baik dengan menggunakan representasi.

3. Membantu mengonstruksikan representasi lain yang lebih abstrak.

4. Penalaran kualitatif seringkali terbantu dengan menggunakan representasi kongkret.

5. Representasi matematik yang abstrak dapat digunakan untuk penalaran kuantitatif

dimana representasi matematik dapat digunakan untuk mencari jawaban kuantitatif

terhadap soal.

Dengan demikian multirepresentasi adalah suatu cara yang mewakili, melambangkan

atau menyatakan suatu konsep dengan memadukan representasi verbal, matematis,

gambar, dan grafik. Sehingga diharapkan Pembelajaran dengan Multiple representasi

juga dapat meningkatkan kemampuan metakognisi dan pemecahan masalah.

D. Kemampuan Metakognisi

Metakognisi dibedakan menjadi pengetahuan metakognisi, keterampilan metakognisi,

dan konsepsi metakognisi atau keyakinan metakognisi (Desoete et al, 2001).

Selanjutnya Brown dalam (Rahman, 2011) menjabarkan pengetahuan metakognisi

menjadi pengetahuan deklaratif, prosedural, dan kondisional sedangkan regulasi

kognisi terdiri atas perencanaan, monitoring, dan evaluasi.

Keterampilan metakognisi didefinisikan sebagai pengendalian individu pada proses

berpikirnya sendiri. (Desoete et al, 2001) ; membagi eksekutif kontrol atau

keterampilan metakognisi menjadi empat bagian yang terdiri atas memprediksi,

Page 36: PENGEMBANGAN LKS LISTRIK STATIS BERBASIS …digilib.unila.ac.id/54618/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGEMBANGAN LKS LISTRIK STATIS BERBASIS MULTIREPRESENTASI UNTUK MENINGKATKAN

16

merencanakan, memonitoring, dan mengevaluasi. Kemampuan metakognisi dalam

penelitian ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu pengetahuan metakognisi (deklaratif,

prosedural, dan kondisional) dan keterampilan metakognisi (prediksi, perencanaan,

monitoring, dan evaluasi). Model ini sudah pernah digunakan oleh (Desoete et al,

2001) dalam penetiannya yang berjudul "Matacognition and Mathematical Problem

Solving in Grade 3”.

Flavell dalam Simanjutak, 2012 menyarankan bahwa sekolah yang baik harus menjadi

tempat ideal bagi perkembangan metakognisi, dengan alasan bahwa begitu banyak

pembelajaran kesadaran diri akan berlangsung. Di sekolah, anak-anak mempunyai

kesempatan berulangkali untuk memonitor dan mengatur kognisi mereka, juga memiliki

pengalaman metakognisi yang begitu banyak serta berkesempatan untuk memperoleh

pengetahuan metakognisi tentang diri, tugas, dan strategi. metakognisi memiliki peranan

penting dalam keberhasilan belajar, oleh karena itu penting mempelajari aktivitas dan

pengembangan metakognisi untuk menentukan bagaimana siswa dapat diajar sehingga

mereka dapat menerapkan sumber-sumber pengetahuan dengan lebih baik melalui

pengontrolan metakognisinya.

Ada beberapa assessment dalam mengukur metakognisi salah satunya adalah

Assessment yang dikembangkan oleh Desoete et al lebih mengarah pada penguasaan

materi dan strategi yang digunakan dalam menyelesaikan tugas tersebut, sehingga dalam

pengukurannya dapat digunakan tes. Data kemampuan metakognisi Siswa dalam materi

listrik dan magnet, diukur menggunakan assessment yang dikembangkan oleh (Desoete

et al, 2001).

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa metakognisi sebagai kemampuan

seseorang dalam belajar, yang mencakup bagaimana sebaiknya belajar dilakukan, apa

Page 37: PENGEMBANGAN LKS LISTRIK STATIS BERBASIS …digilib.unila.ac.id/54618/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGEMBANGAN LKS LISTRIK STATIS BERBASIS MULTIREPRESENTASI UNTUK MENINGKATKAN

17

yang sudah dan belum diketahui, yang terdiri atas tiga tahapan yaitu perencanaan

mengenai apa yang harus dipelajari, bagaimana, kapan mempelajari, pemantauan

terhadap proses belajar yang sedang ia lakukan, serta evaluasi terhadap apa yang telah

direncanakan, dilakukan, dan hasil dari proses tersebut.

E. Kemampuan Pemecahan Masalah

Pemecahan masalah adalah suatu proses terencana yang perlu dilaksanakan agar

memperoleh penyelesaian tertentu dari sebuah masalah yang mungkin tidak didapat

dengan segera (Saad et al, 2008). Ruseffendi, 2001 mengemukakan bahwa suatu soal

merupakan soal pemecahan masalah bagi seseorang bila ia memiliki pengetahuan dan

kemampuan untuk menyelesaikannya, tetapi pada saat ia memperoleh soal itu ia belum

tahu cara menyelesaikannya. Dalam kesempatan lain (Ruseffendi, 2001) juga

mengemukakan bahwa suatu persoalan itu merupakan masalah bagi seseorang jika:

pertama, persoalan itu tidak dikenalnya. Kedua, siswa harus mampu menyelesaikannya,

baik kesiapan mentalnya maupun pengetahuannya, terlepas daripada apakah akhirnya ia

sampai atau tidak kepada jawabannya. Ketiga, sesuatu itu merupakan pemecahan

masalah baginya, bila ia ada niat untuk menyelesaikannya.

Polya mengartikan pemecahan masalah sebagai suatu usaha mencari jalan keluar dari

suatu kesulitan guna mencapai suatu tujuan yang tidak begitu segera dapat dicapai.

(Sujono, 1988) melukiskan masalah matematika sebagai tantangan bila pemecahannya

memerlukan kreativitas, pengertian dan pemikiran yang asli atau imajinasi. Berdasarkan

penjelasan tersebut, sesuatu yang merupakan masalah bagi seseorang, mungkin tidak

merupakan masalah bagi orang lain atau merupakan hal yang rutin saja

Page 38: PENGEMBANGAN LKS LISTRIK STATIS BERBASIS …digilib.unila.ac.id/54618/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGEMBANGAN LKS LISTRIK STATIS BERBASIS MULTIREPRESENTASI UNTUK MENINGKATKAN

18

Pemecahan masalah merupakan salah satu tipe keterampilan intelektual yang menurut

(Gagne, et al, 1992) lebih tinggi derajatnya dan lebih kompleks dari tipe keterampilan

intelektual lainnya. (Gagné, et al, 1992) berpendapat bahwa dalam menyelesaikan

pemecahan masalah diperlukan aturan kompleks atau aturan tingkat tinggi dan aturan

tingkat tinggi dapat dicapai setelah menguasai aturan dan konsep terdefinisi. Demikian

pula aturan dan konsep terdefinisi dapat dikuasai jika ditunjang oleh pemahaman

konsep konkrit. Setelah itu untuk memahami konsep konkrit diperlukan keterampilan

dalam memperbedakan. proses pemecahan masalah versi (polya, 1985) disampaikan

dengan strategi thinking aloud pair problem solving.

Adapun Pemecahan masalah yang digunakan oleh Savage & Williams (1990)

terdiri atas tiga langkah, yaitu: 1) mempersiapkan model, yaitu mempersiapkan

model maksudnya adalah menguraikan/menggambarkan atau menjabarkan

variabel-variabel yang diketahui baik dalam bentuk gambar, grafik maupun

uraian, 2) menganalisis masalah, yaitu mengkaji rumus-rumus yang akan

digunakan dalam menyelesaikan masalah dan menyelesaikan masalah tersebut

secara berurutan, 3) menafsir dan memvalidasi, yaitu membuat interpretasi atau

kesimpulan terhadap peristiwa/kejadian berdasarkan data atau hasil perhitungan.

Mengacu pada pendapat-pendapat di atas, pemecahan masalah dapat dilihat dari

berbagai pengertian merupakan upaya mencari jalan keluar yang dilakukan dalam

mencapai tujuan pemecahan masalah. Juga memerlukan kesiapan, kreativitas,

pengetahuan dan kemampuan serta aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari. Di

samping itu pemecahan masalah merupakan persoalan-persoalan yang belum dikenal;

serta mengandung pengertian sebagai proses berpikir tinggi dan penting dalam

pembelajaran fisika.

Page 39: PENGEMBANGAN LKS LISTRIK STATIS BERBASIS …digilib.unila.ac.id/54618/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGEMBANGAN LKS LISTRIK STATIS BERBASIS MULTIREPRESENTASI UNTUK MENINGKATKAN

19

F. Desain LKS Berbasis Multirepresentasi

Desain LKS untuk mengajarkan materi listrik statis, mengacu pada kajian teori yang

dipilih, karakteristik materi, tujuan yang ingin dicapai, perilaku pengajar, dan

struktur kelas atau lingkungan belajar (Arends, 1997) Pembelajaran dengan LKS

multiple representasi membantu siswa mengembangkan kemampuan berfikir dan

pemecahan masalah (Maharani, dkk: 2015). LKS berbasis multiple representasi

menggunakan model ”REAL” karena itu struktur materi yang disajikan dalam LKS

adalah:

1. Mengenali (recognizing) konsep kunci (konsep-konsep pokok yang penting) pada

setiap pokok/sub pokok bahasan materi listrik statis. Secara lengkap memahami konsep

meliputi memahami situasi objek atau peristiwa yang dijelaskan oleh prinsip atau teori

(rumus) dan keberlakuan umum dari situasi objek atau peristiwa tersebut.

2. Membimbing siswa menjelaskan (explaining) konsep kunci (konsep yang dikaji)

dengan beberapa cara (multirepresentasi). Multirepresentasi sangat penting dalam

pembelajaran, karena representasi dapat menunjukkan memori, pikiran, dan penalaran.

Suatu masalah dapat direpresentasikan secara verbal, visual, gambar atau secara

simbolik. Representasi dikategorikan kedalam dua kelompok, yaitu representasi internal

dan representasi eksternal. Representasi internal merupakan pemahaman oleh masing-

masing individu terhadap materi atau peristiwa yang diamati atau dipelajarinya.

Sedangkan representasi eksternal digambarkan sebagai situasi fisik yang terstruktur

yang dapat dilihat sebagai perwujudan ide-ide fisik seperti tulisan, gambar, diagram,

grafik, tabel atau persamaan matematik.

Page 40: PENGEMBANGAN LKS LISTRIK STATIS BERBASIS …digilib.unila.ac.id/54618/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGEMBANGAN LKS LISTRIK STATIS BERBASIS MULTIREPRESENTASI UNTUK MENINGKATKAN

21

3. Menerapkan (applying) konsep dalam pemecahan masalah dengan

menggunakan contoh solusi. Pemberian contoh solusi terhadap suatu

permasalah yang kompleks dan rumit sangat membantu siswa untuk

membimbing ke arah penyelesaian masalah dengan tepat. Contoh-contoh

merupakan bantuan yang lebih efektif dalam pemecahan masalah daripada

prosedur-prosedur umum itu sendiri atau petunjuk-petunjuk atas materi

instruksi (Ringenberg & VanLehn, 2006). Sedangkan menurut Chick (2007)

contoh adalah perwakilan tertentu dari sebuah prinsip umum, yang dipilih

untuk menggambarkan atau menjelajahi prinsip itu.

4. Melihat kembali (looking back) semua aktivitas selama pembelajaran melalui

refleksi diri.

Secara lengkap kegiatan guru dan siswa dalam model “REAL”, Disajikan dalam

tabel yang dikemukan oleh Distrik (2016) seperti pada Tabel 1

Table 1. Kegiatan Guru dan Siswa dalam Model REAL

Nama fase SintakPembelajaran

Kegiatan Guru Kegiatan siswa

R (Recognizing MengenalikonsepmelaluiAnalogi.

Menuliskan konseptarget yang akandibaca.

Mengenali konseptarget dan fitur-fiturnya

Membimbing siswamengenali konsepanalogi.

Mengingat kembalikonsep analogi yangmempunyaikemiripan dengankonsep target

Membimbing siswauntuk membuathubungan antarakonsep target dan

konsep analogi

Membuathubungan antarafitur-fitur konseptarget dan analogidengan mengisiLKSyang sudah

Page 41: PENGEMBANGAN LKS LISTRIK STATIS BERBASIS …digilib.unila.ac.id/54618/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGEMBANGAN LKS LISTRIK STATIS BERBASIS MULTIREPRESENTASI UNTUK MENINGKATKAN

22

Nama fase SintakPembelajaran

Kegiatan Guru Kegiatan siswa

disediakanMembimbing siswauntuk membuathubungan antarakonsep target dankonsep analogi.

Membuat hubunganantara fitur-fiturkonsep target dananalogi denganmengisi LKS yangsudah disediakan.

E(Explanning)

Menjelaskankonsep melaluibeberapaRepresentasi

Membimbing siswamelakukanpercobaan/pengamatangambar analogi.

Melakukanpercobaan ataupengamatanterhadap gambaranalogi.

Membimbing siswamenjelaskan konsepanalogi berdasarkanhasil pengamatan

Menjelaskankonsep- konsepanalogi melaluigambar, verbal,fiktorial, maupunsimbolik.

Membimbing siswamenjelaskan konseptarget melalui lembarkerja siswa.

Menjelaskankonsep targetsecara, verbal,fiktorial,maupunsimbolik

Memfasilitasi siswauntuk berdiskusi.

Berdiskusi dalamkelompok,melakukankomunikasi antarakelompok,mengkaji masalah-masalah dalamLKS yang belumjelasatau sulit dipahami

A (Applying) Menerapkankonsepmengikuticontoh solusi

Memberi beberapapermasalahan untukdipecahkan, denganmenerapkan konsepyang sudah dipahami

Mengenalimasalah dengancermat, mencariinformasi untukmenyelesaikanmasalahdan memilih strategi.

Memberikan contohsolusi untukmembimbing siswa

Memecahkanmasalah denganmengikuti

Page 42: PENGEMBANGAN LKS LISTRIK STATIS BERBASIS …digilib.unila.ac.id/54618/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGEMBANGAN LKS LISTRIK STATIS BERBASIS MULTIREPRESENTASI UNTUK MENINGKATKAN

23

Nama fase SintakPembelajaran

Kegiatan Guru Kegiatan siswa

dalam menyelesaikanTugasnya

langkah-langkahpemecahanmasalahdalam contoh solusi

Membimbing siswadalam menerapkankonsep untukmemecahkan masalahyang rumit

Memecahkanmasalah denganmenerapkan konsepyang sesuai.

L (Lookingback)

Melihatkembali semuaaktivitasselamapembelajaranmelaluirefleksi diri.

Membimbing siswamelakukan presentasi,menyampaikan hasilpengamatan atautemuan lainnyaselama prosespembelajaran.

Salah satu kelompoktampil di depan kelas,menyampaikan hasilpengamatan atautemuan lainnyaselama prosespembelajaran

Membimbing siswamelakukan koreksiterhadap hasilpengamatan atautemuan lainnya

Mendiskusikan hasilpengamatan atautemuan lainnya

Membimbing siswauntuk mengenalikekurangan dankelebihannya dalammemahami danpenerapan konsepdalam pemecahanmasalah.

Mengidentifikasikekurangan dankelebihan dalammemahami danmenerapkan konsepdalam pemecahanmasalah

(Sumber: Distrik, 2016)

G. Kerangka Berfikir

Pembelajaran fisika menggunakan LKS multirepresentasi dengan tepat dapat

melatih kemampuan metakognisi dan kemampuan pemecahan masalah siswa.

Kemampuan metakognisi meliputi pengetahuan metakognisi dan ketrampilan

metakognisi. Pengetahuan metakognisi meliputi kemampuan deklaratif,

Page 43: PENGEMBANGAN LKS LISTRIK STATIS BERBASIS …digilib.unila.ac.id/54618/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGEMBANGAN LKS LISTRIK STATIS BERBASIS MULTIREPRESENTASI UNTUK MENINGKATKAN

24

procedural dan kondisional) dan keterampilan metakognisi meliputi keterampilan

memprediksi, merencanakan, memonitoring dan mengevaluasi) Sedangkan

kemampuan pemecahan masalah meliputi menampilkan model, menganalisis

berdasarkan model yang ditempilkan, dan membuat kesimpulan berdasarkan hasil

analisis.

Penggunaan model pembelajaran yang belum tepat dapat menyebabkan rendahnya

kemampuan metakognisi dan pemecahan masalah siswa. Diantara berbagai model

pembelajaran, model pembelajaran multirepresentasi “REAL” merupakan model

pembelajaran yang diharapkan dapat membantu melatih kemampuan metakognisi

dan kemampuan pemecahan masalah siswa. Melalui model pembelajaran

multirepresentasi “REAL” siswa tidak hanya sekadar menghafal rumus, tetapi

lebih kepada bagaimana siswa mengerti dan memahami konsep-konsep fisika

yang bersifat abstrak dan kompleks. Sehingga pemilihan materi yang akan

disajikan dalam LKS yang akan dikembangkan harus banyak berkaitan dengan

listrik statis

Kegiatan pembelajaran harus sesuai dengan standar isi dan standar proses.

Dimana dalam standar isi memuat kompetensi inti (KI) dan kompetensi dasar

(KD) yang harus dicapai siswa. Agar siswa dapat mencapai KI dan KD tersebut

maka perlu didukung dengan standar proses yang memuat tentang perencanaan

pembelajaran dan bahan ajar yang digunakan. Salah satu dari bahan ajar yang

digunakan adalah LKS. Berdasarkan hal tersebut, peneliti mengembangkan LKS

listrik statis berbasis multirepresentasi yang dapat digunakan untuk meningkatkan

kemampuan metakognisi siswa dan kemampuan pemecahan masalah siswa.

Page 44: PENGEMBANGAN LKS LISTRIK STATIS BERBASIS …digilib.unila.ac.id/54618/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGEMBANGAN LKS LISTRIK STATIS BERBASIS MULTIREPRESENTASI UNTUK MENINGKATKAN

25

Secara skematis kerangka pikir penelitian terdapat pada Gambar 1

Gambar 1. Bagan Kerangka Berfikir

H. Penelitian yang Relevan

Pengembangan LKS listrik statis berbasis multirepresentasi pada dasarnya

memiliki kesamaan dengan pengembangan media cetak lainnya seperti

LKS listrik statis berbasismultipel representasimenggunakan model“REAL”1. mengenali

(recognizing) konseptarget melalui analogi.

2. Menjelaskan(explaining) konsepmenggunakan denganberbagai representasi.

3. Menerapkan(applying) konsepdalam menyelesaikanmasalah sesuai contohsolusi.

4. Melihat kembali(looking back)aktivitas siswa melaluirefleksi diri.

Kajian teoritis:

Dahar,2006 mengungkapkanbahwa lembar kerja Siswaadalah lembar kegiatan yangberisikan informasi daninstruksi dari guru kepadasiswa agar siswa dapatmengerjakan sendiri suatuaktivitas belajar, melaluipraktik atau penerapan hasilbelajar untuk mencapai tujuanpembelajaran.

Menurut Ainsworth (2008)multi representasi merupakansuatu cara yang digunakanuntuk memperlihatkan suatumateri ataupun konsep dengancara yang berbeda-beda, baikitu melalui gambar, teks,diagram, persamaan, dan lainsebagainya.

Memecahkan masalah secaraefektif menuntut siswa untukmengidentifikasi,mendefinisikan, danmemecahkan masalah denganmenggunakan logika, sertaberpikir kritis dan kreatif(Crebert et al, 2011).

Kajian Empiris:

kemampuan metakognisimempunyai pengaruhpositif terhadap kemampuanpemecahan masalah(Distrik, 2013 ).

Kipnis dan Hofstein dalamSimanjutak (2012)menyatakan metakognisidianggap sebagai suatukomponen penting dalampembelajaran sains

Dengan pembelajaranmenggunaka Multipelrepresentasi siswa dapatmerepresentasi ulangkonsep yang sama denganformat yang berbeda,termasuk verbal, gambar,grafik, dan matematik(Waldrip al, 2006).

Hipotesis LKS berbasis multipelrepresentasi menggunakanmodel“REAL” diduga dapatmeningkatkan kemampuanmeakognisi dan Kemampuanpemecahan masalah siswa

Indikator kemampuanmetakognisi

1. Deklaratif2. Kondisonal3. Procedural4. Prediksi5. Perencanaan6. Monitoring7. evaluasi

Indikator PemecahanMasalah1. Membuat model2. Analisis model3. Memverifikasi atau

memvalidasi

Page 45: PENGEMBANGAN LKS LISTRIK STATIS BERBASIS …digilib.unila.ac.id/54618/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGEMBANGAN LKS LISTRIK STATIS BERBASIS MULTIREPRESENTASI UNTUK MENINGKATKAN

26

handout, modul dan buku ajar. Telah banyak dilakukan penelitian mengenai

modul sebagai media dan sumber belajar.

Penelitian yang telah dilakukan oleh (Maharani et al, 2015) yang

mengembangkan LKS multirepresentasi berbasis pemecahan masalah pada

pembelajaran fisika SMA memenuhi kritria baik dari segi kevalidan dan LKS

tersebut juga dapat meningkatkan keterampilan masalah siswa, dengan

kriteria baik dari semua indikator keterampilan pemecahan masalah yang di

ukur. Penelitian ini dianggap relevan dengan penelitian penulis dikarenakan

sama-sama mengembangkan LKS Multirepresentasi, namun perbedaannya

adalah penelitian Maharani menyusun LKS tersebut hanya meninjau

keterampilan pemecahan masalah saja.

Penelitian oleh (Setyandaru et al., 2017) tentang pengembangan modul

pembelajaran berbasis multirepresentasi pada pembelajaran fisika di

SMA/MA mendapatkan data sebagai berikut: (1) validitas modul berbasis

multirepresentasi termasuk dalam kategori cukup valid, (2) kemampuan

Multirepresentasi siswa yang dapat disimpulkan dalam penelitian ini

berkategori tinggi, (3) respon Siswa yang didapatkan dalam penelitian ini

adalah positif untuk semua aspek.

Ramadhani, 2016 mengembangkan modul pembelajaran kelas X SMK

berbasis multirepresentasi amendapat hasil penelitian bahwa modul tersebut

sangat layak digunakan untuk meningkatkan hasil belajar. artinya modul

tersebut sangat layak digunakan berdasarkan beberapa komponen kelayakan.

Page 46: PENGEMBANGAN LKS LISTRIK STATIS BERBASIS …digilib.unila.ac.id/54618/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGEMBANGAN LKS LISTRIK STATIS BERBASIS MULTIREPRESENTASI UNTUK MENINGKATKAN

27

Yusup, M, 2009 meneliti tentang multirepresentasi dalam pembelajaran fisika

mengungkapkan bahwa multirepresentasi merupakan strategi pembelajaran

yang memberikan kesempatan baik kepada guru maupun siswa dalam

mepresentasikan konsep dalam berbagai cara dan bentuk. Penggunaanya

dalam proses pembelajaran sebaiknya ditunjang dengan media yang

medukung dan direncanakan dengan baik. Dengan multirepresentasi

diharapkan siswa dapat lebih menyenangi fisika karena bukan hanya rumus-

rumus yang diberikan tetapi juga cara lain untuk memahami suatu konsep.

Anderson, 2006 menyelidiki bagaimana metakognisi siswa mempengaruhi

pemahaman dan mengkonstruksi pengetahuan. Hasil dari penelitian adalah

metakognisi dapat mempengaruhi pemahaman dan mengkonstruksi

pengetahuan karena mengembangkan dimensi kesadaran siswa untuk

meningkatkan kapasitas belajar yang bermakna. Hasil penelitian tersebut

didukung oleh (Gok, 2010) yang melakukan penelitian dengan tujuan

mereview problem solving dan kemampuan metakognisi siswa. Hasil dari

penelitian ini didapatkan bahwa metakognisi merupakan faktor penting dalam

pemecahan masalah

Hasil penelitian Panaoura, A, 2004 menunjukkan bahwa siswa yang terampil

dalam mengetahui dan mengatur kognisinya (menilai metakognisinya) serta

menyadari kemampuannya akan menunjukkan kemampuan berpikir yang

lebih strategis dalam memecahkan masalah daripada mereka yang tidak

menyadari cara kerja sistem kognisinya.

Page 47: PENGEMBANGAN LKS LISTRIK STATIS BERBASIS …digilib.unila.ac.id/54618/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGEMBANGAN LKS LISTRIK STATIS BERBASIS MULTIREPRESENTASI UNTUK MENINGKATKAN

28

Hasil penelitian McLoughlin, C, 2003 menunjukkan bahwa pemecahan

masalah yang efektif dapat diperoleh dengan memberi kesempatan kepada

siswa untuk menerapkapkan strategi metakognitif ketika memecahkan

masalah. Jelas sekali bahwa terdapat korelasi antara metakognisi dan

pemecahan masalah. (Suhandi dan Wibowo 2012) dalam penelitiannya

mengatakan bahwa multirepresentasi yang digunakan dalam program

pembelajaran konseptual interaktif memiliki efektivitas yang tergolong tinggi

dalam menanamkan pemahaman konseptual.

Berdasarkan penelitian tersebut, maka peneliti mengembangkan produk LKS

listrik statis berbasis multirepresentasi untuk menumbuhkan kemampuan

metakognisi dan pemecahan masalah siswa sehingga siswa dapat belajar

secara mandiri maupun kelompok. Dalam LKS ini nantinya akan dilengkapi

dengan materi dan soal-soal pemecahan masalah pada materi listrik statis

dengan beberapa representasi seperti di representasikan secara verbal, rumus,

grafik dan gambar, sehingga siswa dapat lebih mudah memahami materi

listrik statis yang sangat rumit dan abstrak. Pengembangan LKS ini juga

diharapkan dapat membantu siswa dalam menumbuhkan kemampuan

metakognisi dan pemecahan masalah siswa.

Page 48: PENGEMBANGAN LKS LISTRIK STATIS BERBASIS …digilib.unila.ac.id/54618/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGEMBANGAN LKS LISTRIK STATIS BERBASIS MULTIREPRESENTASI UNTUK MENINGKATKAN

29

III. METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan yaitu

mengembangkan lembar kerja peserta didik listrik statis berbasis

multirepresentasi untuk meningkatkan Kemampuan metakognisi dan

pemecahan masalah peserta didik kelas XII. Metode yang digunakan dalam

penelitian pengembangan adalah Research and Development (R&D).

Desain pengembangan ini mengacu pada tahapan penelitian yang

dikemukakan oleh Borg & Gall (2003) . Model Borg & Gall terdiri atas 10

tahapan kegiatan dan dikelompokkan menjadi empat tahapan dengan

melakukan penyesuaian seperlunya, yaitu;

1. Studi Pendahuluan

Tahap awal, peneliti melakukan kajian terhadap kurikulum dan kajian

pustaka untuk memperoleh informasi mengenai media pembelajaran

berupa LKS berbasis multirepresentasi. Peneliti juga melakukan observasi

lapangan untuk memperoleh data tentang metakognisi dan pemecahan

masalah peserta didik pada materi listrik statis.

2. Perencanaan dan pengembangan

Berdasarkan studi literatur, maka disusun draft LKS yang terdiri dari sajian

teks materi dan soal-soal latihan. Dalam tahap ini yang pertama kali

dilakukan adalah menganalisis konten atau materi pembelajaran Fisika yang

Page 49: PENGEMBANGAN LKS LISTRIK STATIS BERBASIS …digilib.unila.ac.id/54618/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGEMBANGAN LKS LISTRIK STATIS BERBASIS MULTIREPRESENTASI UNTUK MENINGKATKAN

30

digunakan dalam LKS, lalu menyusun tugas kinerja yang harus dilakukan

peserta didik. Kemudian menyusun story board LKS berbasis multiple

representasi sesuai dengan model pembelajaran REAL. Peneliti juga

Menyusun perangkat pembelajaran sebagai komponen pendukung

pengembangan LKS yang mencakup tentang penyusunan rencana

pembelajaran dan evaluasi pembelajaran. LKS dan perangkat pembelajaran

yang telah disusun selanjutnya disebut draft awal (prototipe I). Penyusunan

draft LKS (protipe I) selanjutnya divalidasi oleh ahli. Validasi produk

pengembangan tersebut difokuskan pada validasi isi dan konstruk. LKS

dan perangkat pembelajaran yang telah divalidasi selanjutnya disebut

prototipe II.

3. Uji lapangan

Langkah-langkah dalam tahap ini yaitu:

a. Uji coba skala terbatas.

prototipe II LKS berbasis multirepresentasi yang berhasil

dikembangkan dan telah diuji oleh ahli (validasi ahli), kemudian

dilakukan uji kelompok kecil. melakukan uji coba kelompok kecil guna

mengetahui kepraktisan LKS yang dilihat dari keterlaksanaan LKS

telah diterapkan dengan benar.

berdasarkan hasil uji coba kelompok kecil yang telah dilakukan

sebelumnya, lalu dilakukan revisi atau penyempurnaan terhadap desain

LKS, sehingga desain LKS yang dikembangkan berikutnya adalah

sebuah LKS yang siap untuk dilakukan uji coba kelompok lebih luas,

Page 50: PENGEMBANGAN LKS LISTRIK STATIS BERBASIS …digilib.unila.ac.id/54618/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGEMBANGAN LKS LISTRIK STATIS BERBASIS MULTIREPRESENTASI UNTUK MENINGKATKAN

31

b. Uji Coba Skala Luas

Uji coba skala luas memiliki tiga tujuan yang hendak diungkap dalam

langkah ini, yaitu (1) menguji kepraktisan LKS berbasis multiple

representasi yang dilihat dari keterlaksaan LKS saat diterapkan dalam

pembelajaran menggunakan model REAL. (2) meningkatkan

kemampuan metakognisi dan pemecahan masalah siswa, (3)

menyimpulkan apakah LKS yang dikembangkan lebih efektif

memberikan dampak terhadap peningkatan kemampuan pemecahan

masalah siswa dan kemampuan metakognisi dilihat dari hasil tes siswa.

Desain yang digunakan dalam uji lapangan adalah pretest-posttest group

design (Sugiyono, 2015). Bentuk design penelitian ditampilkan pada

Gambar 2.

Kelasexsperimen

O1 X O2

O1 adalah pre-test dan O2 post-test,X perlakuan dengan LKS berbasis multirepresentasi

Gambar 2. Desain Penelitian

4. Diseminasi

Pada tahap desiminasi dilakukan penyebaran produk, dan submit jurnal

baik nasional maupun international. Penyebaran produk memerlukan biaya

tinggi dan kebijakan politik, sehingga tahapan ini tidak dilaksanakan

kecuali seminar dan submit jurnal.

Page 51: PENGEMBANGAN LKS LISTRIK STATIS BERBASIS …digilib.unila.ac.id/54618/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGEMBANGAN LKS LISTRIK STATIS BERBASIS MULTIREPRESENTASI UNTUK MENINGKATKAN

32

Alur penelitian pengembangan menurut Distrik (2016) ditampilkan pada

Gambar 3

ditampilkan pada Gambar 3.

Urutan Siklus Kegiatan Hasil Pilihan

Gambar 3. Diagram Alir Rancangan Penelitian dan Pengembangan

Studi Literatur1.Kajian urikulum2. Teori Belajar

Studi Lapang1.Respon Peserta didik2.Analisis Kemampuan

Kebutuhan1.Sumber Belajar

Uji Coba ke i, i ≥ 1

RevisiTidak

Valid?

1. Menyusun Silabus2. Menetapkan KI3.Menetapkan Tujuan

1.MerumuskanIndikator

Merancang model danperangkatPembelajaran

Validasi Ahli ke i; i ≥ 1

Draf II

Draf IIi

LKS dan Perangkat yangValid, Praktis dan Efektif

Revisi

Draf I ( LKS danPerangkat)

Praktis danEfektif ?

StudiPendahuluan

Perencanaan danPengembangan

Uji Lapangan

Diseminasi

Draf Iiya

ya

tidak

Page 52: PENGEMBANGAN LKS LISTRIK STATIS BERBASIS …digilib.unila.ac.id/54618/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGEMBANGAN LKS LISTRIK STATIS BERBASIS MULTIREPRESENTASI UNTUK MENINGKATKAN

33

B. Lokasi dan Subjek Penelitian

Lokasi dan Subjek penelitian dilakukan dengan menggunakan teknik

purposive sampling, sekolah dipilih berdasarkan pertimbangan peneliti

mengenai kualitas dan lokasi sekolah. Lokasi penelitian dilaksanakan di

SMA Gajah Mada Bandar Lampung, peserta didik kelas XII IPA. Peneliti

memilih kelas XII karena LKS yang akan dikembangkan berdasarkan

materi kelas XII yaitu listrik statis. Subjek dalam penelitian adalah siswa

kelas XII IPA 1 yang diajar menggunakan LKS berbasis multirepresentasi

dengan mengikuti langkah REAL (Distrik, 2016)

C. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian pengembangan ini, dilakukan dengan tiga

metode pengumpulan data yaitu:

1. Angket

Angket yang digunakan pada penelitian ini adalah angket analisis

kebutuhan yaitu menggunakan angket berupa daftar pertanyaan yang

dilakukan pada tahap studi pendahuluan untuk mengetahui apakah

diperlukan sumber belajar berupa LKS berbasis multirepresentasi di SMA

Gajah Mada Lampung. Selanjutnya digunakan juga angket validasi ahli

yang digunakan untuk mengumpulkan data tentang kelayakan produk,

berdasarkan validasi konstruk dan validasi isi materi pada produk yang

telah dikembangkan. serta digunakan juga angket respon siswa untuk

mengetahui respon siswa terhadap LKS yang telah dikembangkan.

2. Lembar pengamatan

Lembar pengamatan pada penelitian ini berupa lembar pengamatan

Page 53: PENGEMBANGAN LKS LISTRIK STATIS BERBASIS …digilib.unila.ac.id/54618/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGEMBANGAN LKS LISTRIK STATIS BERBASIS MULTIREPRESENTASI UNTUK MENINGKATKAN

34

kepraktisan yaitu untuk mengetahui keterlaksanaan LKS listrik statis

berbasis multiple representasi dalam pembelajaran yang mengikuti

langkah REAL. Digunakan juga Lembar pengamatan untuk mengetahui

keefektifan produk yaitu lembar pengamatan aktivitas siswa dalam

proses pembelajaran

3. Tes

Tes yang digunakan adalah tes kemampuan metakognisi dan tes

kemampuan pemecahan masalah. Metode tes khusus digunakan untuk

mengetahui tingkat efektivitas produk yang dihasilkan sebagai bahan ajar.

Pretes diberikan sebelum pelaksanaan pembelajaran. Kemudian produk

digunakan sebagai sumber belajar bagi peserta didik. Peserta didik

menggunakan LKS listrik statis untuk belajar mandiri dan meningkatkan

Kemampuan metakognisi dan pemecahan masalah peseta didik. Setelah

selesai pembelajaran peserta didik diberi soal post test. Hasil posttest

dianalisis ketercapaian tujuan pembelajaran yang harus terpenuhi. Nilai tes

juga digunakan untuk mengukur kemampuan metakognisi dan pemecahan

masalah peserta didik sebelum dan sesudah pembelajaran dengan

menggunakan LKS berbasis multirepresentasi materi listrik statis.

Tes yang digunakan berupa tes tertulis yang dilaksanakan sebelum

(pretest) dan setelah (posttest) pembelajaran dilangsungkan. Instrumen

tes merupakan soal-soal tes kemampuan metakognisi dan pemecahan

masalah. Tes disusun dalam tipe uraian berdasarkan indikator-indikator

kemampuan metakognisi dan pemecahan masalah.

Page 54: PENGEMBANGAN LKS LISTRIK STATIS BERBASIS …digilib.unila.ac.id/54618/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGEMBANGAN LKS LISTRIK STATIS BERBASIS MULTIREPRESENTASI UNTUK MENINGKATKAN

35

D. Teknik Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini dijelaskan dalam tiga tahap studi, yaitu

tahap studi pendahuluan, pengembangan, dan uji coba lapangan.

1. Tahap studi pendahuluan, temuan atau fakta-fakta tentang implementasi

pembelajaran yang dilaksanakan saat ini dan serta data respon siswa yang

diperoleh terhadap pentingnya pengembangan LKS berbasis

multirepresentasi dideskripsikan dalam bentuk persentase, lalu dianalisis

atau diinterpretasikan secara kuantitatif. Sehingga, analisis yang

digunakan dalam tahap ini disebut deskriptif kuantitatif.

2. Tahap perencanaan dan Pengembangan

a. Analisis data validasi rancangan produk

Teknik analisis data validasi rancangan produk yang dikembangkan

menggunakan lembar kesesuaian isi dan konstruk LKS. Tahap ini

dilakukan dengan cara mengkode atau klasifikasi data. Validasi

kesesuaian isi dan konstruk LKS dilihat dari hasil lembar validitas yang

diisi oleh pakar.

Kegiatan dalam teknik analisis data validasi kesesuaian isi dan

konstruk LKS dilakukan dengan cara:

1) Mengkode atau klasifikasi data

2) Melakukan tabulasi data berdasarkan klasifikasi yang dibuat

3) Memberi skor jawaban validator

4) Mengolah jumlah skor jawaban validator

5) Menghitung persentase jawaban angket pada setiap item dengan

menggunakan rumus sebagai berikut:

Page 55: PENGEMBANGAN LKS LISTRIK STATIS BERBASIS …digilib.unila.ac.id/54618/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGEMBANGAN LKS LISTRIK STATIS BERBASIS MULTIREPRESENTASI UNTUK MENINGKATKAN

36

% = ∑ × 100% (Sudjana, 2005)

Keterangan:

%Xin = Persentase jawaban lembar Validasi LKS∑S = Jumlah skor jawabanSmaks = skor maksimum

6) Menghitung rata-rata persentase lembar validasi untuk mengetahui

tingkat kesesuaian isi dan konstruk LKS dengan rumus sebagai

berikut:% = ∑% × 100% (Sudjana, 2005)

Keterangan:% = rata-rata persentase jawaban lembar validasi LKS∑% = jumlah persentase jawaban lembar validasi LKS= jumlah pernyataan validasi

7) Menafsirkan persentase jawaban lembar validasi secara

keseluruhan dengan menggunakan tafsiran menurut Arikunto

(2010)

Tabel 2. Tafsiran Skor (Persentase) Lembar ValidasiPersentase Kriteria

80,1% - 100% Sangat tinggi60,1% - 80% Tinggi40,1% - 60% Sedang20,1% - 40% Rendah0,0% - 20% Sangat rendah

b. Teknik analisis uji validitas dan reliabilitas instrumen

Uji coba instrumen dilakukan untuk mengetahui dan mengukur apakah

instrumen yang digunakan telah memenuhi syarat dan layak digunakan

sebagai pengumpul data. Instrumen yang diuji coba adalah instrumen untuk

menilai kemampuan metakognisi dan kemampuan pemecahan masalah

Page 56: PENGEMBANGAN LKS LISTRIK STATIS BERBASIS …digilib.unila.ac.id/54618/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGEMBANGAN LKS LISTRIK STATIS BERBASIS MULTIREPRESENTASI UNTUK MENINGKATKAN

37

siswa. Instrumen yang baik harus memenuhi dua syarat penting yaitu valid

dan reliabel (Arikunto, 2016).

1) Uji validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau

kesahihan suatu instrumen tes (Arikunto, 2016). Sebuah instrumen

dikatakan valid apabila mampu mengukur indikator yang seharusnya

diukur. Uji validitas dilakukan dengan menggunakan rumus Product

Moment Pearson. Analisis validitas produk dilakukan dengan

menggunakan software SPSS Statistics 21. Penafsiran koefisien korelasi

untuk uji validitas menurut Arikunto (2016), ditampilkan pada Tabel 3.

Tabel 3. Klasifikasi Koefisien Korelasi Uji Validitas

Koefisien Korelasi Interpretasi0,90 < rxy ≤ 1,00 Korelasi sangat tinggi (sangat valid)0,70 < rxy ≤ 0,90 Korelasi tinggi (valid)0,40 < rxy ≤ 0,70 Korelasi sedang (cukup valid)0,20 < rxy ≤ 0,40 Korelasi rendah (kurang valid)0,00 < rxy ≤ 0,20 Korelasi sangat rendah (sangat kurang

valid)rxy ≤ 0,00 Tidak berkorelasi (tidak valid)

Kriteria instrumen tes berkualitas baik apabila minimal tingkat validitas

yang dicapai adalah kategori sedang. Jika tingkat ketercapaian di bawah

kategori sedang, maka soal tes perlu dilakukan revisi atau diganti.

Instrumen yang sudah diperbaiki selanjutnya diuji cobakan kembali

sampai memperoleh hasil minimal termask dalam kategori sedang.

2) Uji reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui seberapa besar kekonsistenan

Page 57: PENGEMBANGAN LKS LISTRIK STATIS BERBASIS …digilib.unila.ac.id/54618/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGEMBANGAN LKS LISTRIK STATIS BERBASIS MULTIREPRESENTASI UNTUK MENINGKATKAN

38

instrumen penelitian yang digunakan sebagai alat pengumpul data.

Sebuah instrumen disebut reliabel jika instrumen tersebut mampu

memberikan hasil yang dapat dipercaya atau konsisten. Instrumen tes

yang diuji reliabilitasnya adalah tes kemampuan metakognisi dan tes

kemampuan pemecahan masalah. Uji reliabilitas dilakukan dengan

menggunakan rumus Alpha Cronbach. Analisis reliabilitas produk

dilakukan dengan menggunakan software SPSS Statistics 21 yang

kemudian diinterpretasikan dengan menggunakan derajat reliabilitas alat

evaluasi menurut Arikunto (2016) yang dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Klasifikasi Koefisien Reliabilitas

Koefisien Reliabilitas Interpretasi0,80 < r11 ≤ 1,00 Derajat reliabilitas sangat tinggi0,60 < r11 ≤ 0,80 Derajat reliabilitas tinggi0,40 < r11 ≤ 0,60 Derajat reliabilitas sedang0,20 < r11 ≤ 0,40 Derajat reliabilitas rendah

r11≤ 0,40 Derajat reliabilitas sangat rendah

Kriteria instrumen tes memiliki derajat reliabilitas yang baik, jika tingkat

ketercapaian di bawah kategori sedang, maka soal perlu direvisi.

3. Tahap Uji Lapangan.

Pada tahap uji lapangan beberapa pendekatan analisis yang digunakan

yaitu:

a. Uji coba skala terbatas, pengambilan data dengan teknik observasi

sehigga dianalisis secara deskriptif kualitatif.

Kepraktisan LKS ditentukan oleh keterlaksanaan LKS. Untuk analisis

keterlaksanaan LKS, dilakukan langkah-langkah sebagai berikut ini:

Page 58: PENGEMBANGAN LKS LISTRIK STATIS BERBASIS …digilib.unila.ac.id/54618/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGEMBANGAN LKS LISTRIK STATIS BERBASIS MULTIREPRESENTASI UNTUK MENINGKATKAN

39

1) menghitung jumlah skor yang diberikan oleh pengamat untuk

setiap aspek pengamatan, kemudian dihitung persentase

ketercapaian dengan rumus:

% = ∑ × 100%Keterangan:% = persentase ketercapaian dari skor ideal untuk setiap aspek

pengamatan∑J = jumlah skor setiap aspek pengamatan yang diberikan oleh

pengamat padaN = skor maksimal (skor ideal)

2) Menghitung rata-rata persentase ketercapaia untuk setiap aspek

pengamatan dari dua orang observer.

3) Menafsirkan data dengan kriteria ketercapaian pelaksanaan

pembelajaran menurut Ratumanan (2003), seperti pada Tabel 5.

Tabel 5. Kriteria Tingkat KeterlaksanaanPersentase Kriteria

00,0 - 20,0 Sangat rendah20,1 - 40,0 Rendah40,1- 60,0 Sedang60,1- 80,0 Tinggi80,1- 100,0 Sangat tinggi

Keefektivan diukur dengan lembar pengamatan aktivitas siswa

Aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung diukur dengan

menggunakan lembar observasi oleh observer. Analisis deskriptif

terhadap aktivitas siswa dalam pembelajaran dilakukan dengan

langkah-langkah sebagai berikut.

1) Menghitung persentase aktivitas siswa dengan rumus:

Page 59: PENGEMBANGAN LKS LISTRIK STATIS BERBASIS …digilib.unila.ac.id/54618/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGEMBANGAN LKS LISTRIK STATIS BERBASIS MULTIREPRESENTASI UNTUK MENINGKATKAN

40

% = × 100%Keterangan:Pa = persentase aktivitas siswa dalam belajar di kelas.Fa = frekuensi rata-rata aktivitas siswa yang muncul.Fb = frekuensi rata-rata aktivitas siswa yang diamati.

2) Menghitung jumlah persentse aktivitas siswa yang relevan dan

yang tidak relevan dengan pembelajaran dan menghitung rata-

ratanya. Kemudian menafsirkan data dengan menggunakan

kriteria (Ratumanan, 2003) sebagaimana Tabel 6.

Tabel 6. Kriteria Aktivitas Siswa Selama PembelajaranInterval Kriteria

00,0 - 20,0 Tidak aktif20,1 - 40,0 Kurang aktif40,1 - 60,0 Cukup aktif60,1 - 80,0 Aktif80,1 - 100,0 Sangat aktifKriteria keaktifan siswa selama pembelajaran, jika tingkat

pencapaian aktivitas siswa selama pembelajaran minimal kategori

aktif. Jika tingkat pencapaian aktivitas siswa selama pembelajaran

di bawah kategori aktif, maka dilakukan revisi berdasarkan

masukan dari pengamat.

b. Uji coba skala luas

Uji kelompok lebih luas dianalisis menggunakan deskriptif kuantitatif

pada uji keterlaksanaan, aktivitas siswa dan kemampuan guru dalam

mengelola pembelajaran dan pada analisis instrument tes di analisis

dengan pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian quasi

experiment, dengan membandingkan hasil pada kondisi sebelum

dengan sesudah menggunakan LKS berbasis multirepresentasi.

Analisis hasil tes kemampuan pemecahan masalah dan kemampuan

Page 60: PENGEMBANGAN LKS LISTRIK STATIS BERBASIS …digilib.unila.ac.id/54618/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGEMBANGAN LKS LISTRIK STATIS BERBASIS MULTIREPRESENTASI UNTUK MENINGKATKAN

41

metakognisi dilakukan dengan analisis deskriptif dan inferensial.

1) Kepraktisan

Kepraktisan LKS ditentukan oleh keterlaksanaan LKS. Untuk analisis

keterlaksanaan LKS, dilakukan langkah-langkah sebagai berikut ini:

- menghitung jumlah skor yang diberikan oleh pengamat untuk

setiap aspek pengamatan, kemudian dihitung persentase

ketercapaian dengan rumus:

% = ∑ × 100%Keterangan:% = persentase ketercapaian dari skor ideal untuk setiap aspek

pengamatan pada pertemuan ke-i∑Ji = jumlah skor setiap aspek pengamatan yang diberikan oleh

pengamat pada pertemuan ke-iN = skor maksimal (skor ideal)

- Menghitung rata-rata persentase ketercapaia untuk setiap aspek

pengamatan dari dua orang observer.

- Menafsirkan data dengan kriteria ketercapaian pelaksanaan

pembelajaran menurut Ratumanan (2003).

2) Keefektivan

Keefektivan diukur dengan lembar pengamatan aktivitas siswa

selama pembelajaran

a) Aktivitas siswa

Aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung diukur

dengan menggunakan lembar observasi oleh observer.

Analisis deskriptif terhadap aktivitas siswa dalam

pembelajaran dilakukan dengan langkah-langkah sebagai

Page 61: PENGEMBANGAN LKS LISTRIK STATIS BERBASIS …digilib.unila.ac.id/54618/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGEMBANGAN LKS LISTRIK STATIS BERBASIS MULTIREPRESENTASI UNTUK MENINGKATKAN

42

berikut.

- Menghitung persentase aktivitas siswa untuk setiap

pertemuan dengan rumus:

% = × 100%Keterangan:Pa = persentase aktivitas siswa dalam belajar di kelas.Fa = frekuensi rata-rata aktivitas siswa yang muncul.Fb = frekuensi rata-rata aktivitas siswa yang diamati.

- Menghitung jumlah persentse aktivitas siswa yang relevan

dan yang tidak relevan dengan pembelajaran untuk setiap

pertemuan dan menghitung rata-ratanya. Kemudian

menafsirkan data dengan menggunakan kriteria

(Ratumanan, 2003)

Kriteria keaktifan siswa selama pembelajaran, jika tingkat

pencapaian aktivitas siswa selama pembelajaran minimal

kategori aktif. Jika tingkat pencapaian aktivitas siswa selama

pembelajaran di bawah kategori aktif, maka dilakukan revisi

berdasarkan masukan dari pengamat.

b) Analisis instrument tes

Analisis deskriptif yaitu menghitung rata-rata pretes, postes, dan N-

gain. Skor setiap soal tes kemampuan metakognisi adalah minimum 1

dan maksimum 4. Rata-rata pretes dan postes kemampuan

metakognisi dapat dihitung dengan rumus:

Skor total = × 25

Page 62: PENGEMBANGAN LKS LISTRIK STATIS BERBASIS …digilib.unila.ac.id/54618/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGEMBANGAN LKS LISTRIK STATIS BERBASIS MULTIREPRESENTASI UNTUK MENINGKATKAN

43

Sedangkan soal tes kemampuan pemecahan masalah, skor setiap soal

minimum 1 dan maksimum 5. Rerata pretes dan postes kemampuan

pemecahan masalah dapat dihitung dengan rumus:

Skor total = × 20Skor gain yaitu perbandingan gain aktual dengan gain maksimum.

Gain aktual yaitu selisih skor posttest terhadap skor pretest. Rumus

N-Gain adalah sebagai berikut:

− = − −Kriteria interpretasi N-gain yang dikemukakan oleh Meltzer dalam

Abdurrahman, dkk. (2011: 35) seperti pada Tabel 7.

Tabel 7. Kriteria Interpretasi N-gain

Besarnya Gain Kriteria Interpretasig > 0,7 Tinggi0,3 < g ≤ 0,7 Sedangg ≤0,3 Rendah

Kriteria keefektifan LKS dikatakan efektif, jika tingkat pencapaian N-gain

minimal kategori sedang. Untuk mengetahui perbedeaan hasil pretest dan

posttest digunakan uji paired sample T test berikut:

a) Uji normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji sebaran data memiliki distribusi

normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan uji

statistik non-parametrik yaitu uji Kolmogorov-Smirnov yang terdapat pada

program SPSS IBM 21.0.

b) Uji paired sample T

Page 63: PENGEMBANGAN LKS LISTRIK STATIS BERBASIS …digilib.unila.ac.id/54618/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGEMBANGAN LKS LISTRIK STATIS BERBASIS MULTIREPRESENTASI UNTUK MENINGKATKAN

44

Paired sample t-test digunakan untuk menguji perbedaan dua sampel yang

ber-pasangan, yaitu pengujian yang dilakukan pada kelas eksperimen

untuk mengetahui perbedaan hasil pre-test dan post-test siswa sebelum

belajar menggunakan LKS berbasis multirepresentasi dan setelah

menggunakan LKS berbasis multirepresentasi. Adapun hipotesis

penelitiannya sebagai berikut:

Hipotesis pertama:

H0 : Tidak ada perbedaan kemampuan metakognisi siswa sebelum

dan setelah pembelajaran menggunakan LKS berbasis

multirepresentasi

H1 : Ada perbedaan kemampuan metakognisi siswa sebelum dan

setelah pembelajaran menggunakan LKS berbasis

multirepresentasi

Hipotesis kedua:

H0 : Tidak ada perbedaan kemampuan pemecahan masalah siswa

sebelum dan setelah pembelajaran menggunakan LKS berbasis

multirepresentasi

H1 : Ada perbedaan kemampuan pemecahan masalah siswa sebelum

dan setelah pembelajaran menggunakan LKS berbasis

multirepresentasi

Secara singkat masalah dalam penelitian, data yang diperlukan, dan cara

analisis data ditampilkan pada Tabel 8.

Page 64: PENGEMBANGAN LKS LISTRIK STATIS BERBASIS …digilib.unila.ac.id/54618/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGEMBANGAN LKS LISTRIK STATIS BERBASIS MULTIREPRESENTASI UNTUK MENINGKATKAN

45

Tabel 8. Masalah, Jenis Data, dan Analisis DataAnalisisVariabel

Jenis Data Kategori Analisis Data

KarakteristikLKS listrk statisberbasismultirepresentasimodel “REAL”

Hasil pengamatankemampuan gurudalam mengelolapembelajaran

Baik Deskriptif,teknik persentase

Hasil pengamatanketerlaksanaanLKS

Baik Deskriptif,teknik persentase

Hasil pengamatanaktivitas siswa

Aktif Deskriptif,teknik presentase

Validitas Hasil penilaianproduk

Valid Deskriptif,teknik persentase

Hasil tes Valid Inferensial,correlationproduct moment,alfa cronbach

Kepraktisan KeterlaksanaanLKS

Tinggi Deskriptif,teknik persentase

Respon siswaterhadap LKS

Positif Deskriptif,teknik persentase

Keefektifan Hasilpengamatanaktivitas siswa

Aktif Deskriptif,teknikpersentase

Hasil tespemahamankonsep danpemecahanmasalah

Terdapatperbedaanantarapretestdanposttest,

Peningkatan(<g>), Pairedsample t-test.

Page 65: PENGEMBANGAN LKS LISTRIK STATIS BERBASIS …digilib.unila.ac.id/54618/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGEMBANGAN LKS LISTRIK STATIS BERBASIS MULTIREPRESENTASI UNTUK MENINGKATKAN

77

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan LKS berbasis

multirepresentasi REAL hasil pengembangan sebagai berikut:

1. valid, bahwa LKS berbasis multirepresentasi model REAL memiliki kevalidan yang

tinggi, yaitu valid isi rata-rata 78 dan valid konstruk rata-rata 80.

2. Praktis, bahwa LKS dengan keterlaksanaan rata-rata 81,5 termasuk dalam kategori

sangat tinggi, hal ini menunjukkan bahwa LKS berbasis multirepresentasi model

“REAL” mudah diterapkan oleh guru dalam pembelajaran pokok bahasan listrik statis

dan Respon siswa positif terhadap LKS dengan rata-rata 87 yang termasuk dalam

kategori sangat tinggi

3. Efektif, ditinjau dari kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran termasuk

katagori sangat baik dengan rata-rata 81,33, aktivitas siswa selama pembelajaran

katagori sangat aktif rata-rata 80,56 dan peningkatan hasil kemampuan metakognisi

dan kemampuan pemecahan masalah meningkat secara signifikan dengan hasil N gain

berturut-turut 0,78 yang termasuk dalam kategori tinggi dan 0,68 yang termasuk dalam

kategori rendah.

Page 66: PENGEMBANGAN LKS LISTRIK STATIS BERBASIS …digilib.unila.ac.id/54618/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGEMBANGAN LKS LISTRIK STATIS BERBASIS MULTIREPRESENTASI UNTUK MENINGKATKAN

78

B. Saran

1. Guru disarankan menggunakan LKS berbasis multirepresentasi model REAL untuk

meningkatkan kemampuan metakognisi dan pemecahan masalah siswa pada materi

listrik statis sehingga dapat melatih siswa untuk meningkatkan kemampuan

metakognisi dan pemecahan masalah siswa itu sendiri dan menemukan suatu konsep

berdasarkan suatu permasalahan.

2. Hendaknya dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui tingkat keefektifan LKS

dalam lingkup lebih luas

Page 67: PENGEMBANGAN LKS LISTRIK STATIS BERBASIS …digilib.unila.ac.id/54618/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGEMBANGAN LKS LISTRIK STATIS BERBASIS MULTIREPRESENTASI UNTUK MENINGKATKAN

79

DAFTAR PUSTAKA

Agustina, H., & Indrawati Y. I. (2006). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja GuruMatematika Dalam Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) pada SekolahMenengah Atas Kota Palembang. Jurnal Bisnis dan Manajemen. 4 (7), 24-31.

Adinata, I. W., Maharta N,. & Nyeneng, I. D. P. (2015). Pengembangan Komik PembelajaranFisika Berbasis Desain Grafis. Jurnal Pembelajaran Fisika. 3 (5), 15 - 16.

Angell, C., O. Guttersrud, & EK. Henriksen. (2007). Multiple representations as a frameworkfor a modelling approach to physics education. Department of Physics, University ofOslo, NORWAY, & Per Morten Kind, School of Education, Durham University.

Ainsworth, S. (1999). “The Functions of Multiple Representations”. Computers and Education.33 (2), 131-152.

Anderson, D. & Nashon, S. (2006). Predators of Knowledge Construction: Interpreting Students’Metacognition in an Amusement Park Physics Program. Wiley Periodicals Inc. ScienceEducation DOI 10.1002/sce.

Arends, R.I. (1997). Classroom Instruction and Management. McGraw Hill Companies Inc.New York.

Arikunto, Suharsimi. (2016). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2. Bumi Aksara. Jakarta

Borg and Gall. (2003). Educational Research, An Introduction. Longman Inc. New York andLondon

Chick, H. L. (2007). Teaching and learning by example. Mathematics: Essential research,essential practice, 1, 3-21.

Dahar. R.W. (2006). Teori-teori Belajar dan Pembelajaran. Erlangga. Jakarta

Demirci, N. & Cirkinoglu, A. (2004). Detremining Student Preconception/ misconception inElectricity and Magnetism. Journal of Turkish Science Education. 1(2), 51-54.

Departemen Pendidikan Nasional .(2004). Pedoman Umum Pengembangan Bahan Ajar SekolahMenengah Atas. Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Pendidikan menengahumum.

Page 68: PENGEMBANGAN LKS LISTRIK STATIS BERBASIS …digilib.unila.ac.id/54618/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGEMBANGAN LKS LISTRIK STATIS BERBASIS MULTIREPRESENTASI UNTUK MENINGKATKAN

80

Desoete, A., Roeyers, H., & Buysse. (2001). Metacognition and Mathematical problem Solvingin grade 3. Journal of Learning disabilities Academic Rearch Library. 34 (5), 435-49.

Distrik, I. W. (2016). Model Pembelajaran "REAL" untuk meningkatkan kemampuanmetakognisi pemahaman konsep, dan metakognisi listrik dan magnet pada siswa calonguru fisika. Disertasi. Universitas Negeri Surabaya.

Distrik, I. W. (2013). Pemahaman Konsep dan Keterampilan Pemecahan Masalah MahasiswaCalon Guru Pendidikan Fisika pada Materi Listrik Magnet. Prosiding seminar Nasional.

Distrik, I.W., Budi, J., & Z. A. Imam, S. (2015). The Roles Of Analogy And Representation InImproving Concept Understanding On Electricity And Magnetism. InternationalConference on Education Research and Innovation. 370-376.

Gagne, R.M.(1992). The Condition of Learning and Theory of Instruction. Rinehart & Winston.New York

Gok, T. (2010). The General Assessment of Problem Solving Proscesses and Metacognition inPhysics Education. Eurasian Journal of Physics and Chemistry Education. 2 (2), 110-122.

Goldin, G.A. (2002). Representation in Mathematical Learning and ProblemSolving. Dalam L.DEnglish (Ed). Handbook of International research in Mathematics Education (IRME).New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates. ISBN 978-0-805-83371-3

Gunel, M., Hand, B., & Gunduz, S. (2006). Comparing Student Under-standing of QuantumPhysics When Embedding Multimodal Re-presentations into Two Different WritingFormats: Presentation Format Versus Summary Report Format. Wiley Periodicals, Inc.90 (6), 1092–1112

Khusniati, M. (2012). Pendidikan Karakter Melalui Pembelajaran IPA. Jurnal Pendidikan IPAIndonesia, 1(2), 204-210.

Madjid, A. (2007). Perencanaan Pembelajaran (Mengembangkan Standar Kompetensi Guru).PT. Remaja Rodakarya. Bandung

Maharani, D., Prihandono, T., Lesmono , A D. (2015). pengembangan LKS berbasismultirepresentasi berbasis pemecahan masalah pada pembelajaran Fisika. JurnalPembelajaran Fisika universitas jember. 4 (3), 236-242.

McLoughlin, C. & Hollingworth, R. (2003). Exploring a Hidden Dimension of Online Quality:Matacognitive Skill Development. in 16th ODLAA Biennial Forum ConferenceProceedings.

Mur J. Usón A.; Letosa J. (2004). Teaching Electricity and magnetism in electrical engineeringcurriculum: applied methods and trends. In International confrence on Engenneringeducation, Gainesville Florida.

Page 69: PENGEMBANGAN LKS LISTRIK STATIS BERBASIS …digilib.unila.ac.id/54618/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGEMBANGAN LKS LISTRIK STATIS BERBASIS MULTIREPRESENTASI UNTUK MENINGKATKAN

81

Nurulsari, N., Abdurrahman., dan Suyatna, A. (2017). Development of soft scaffolding strategyto improve student’s creative thinking ability in physics. Journal of Physics: ConferenceSeries 909, 1-8.

Panaoura, A. & Philippou, G. (2004). The Measurement of Young Pupils’ Metacognitive Abilityin Mathematics: The Case of Self-Representation and Self—Evaluation. In Proceedingsof CERME. 4, 1-10

Permadi, D., Suyatna, A., Suyanto, E. (2013). Pengembangan Modul Berbasis Multi RepresentasiPada Materi Termodinamika. Jurnal pembelajaran fisika FKIP Universitas Lampung.1(5), 109-121

Polya, G. (1985). How to Solve it: A New Aspect of Mathematic Method (2nd ed). Princenton.Princenton University Press. New Jersey.

Rahman ur Fazal. (2011). Assessment of Science teachers Mateacognitive Awareness and itsimpact on the Performance of Students . Desertation of Doctor of Departement ofsecondary teacher Education Faculty of Education Allama Iqbal Open UniversityIslamabab.

Ramadhani,W P. (2016) . Pengembangan modul pembeljaran fisika kelas X berbasismultirepresentasi. Tidak diterbitkan. Digital repository universitas jember. Universitasjember

Ratumanan, T.G. & Laurens, T. (2003). Evaluasi Hasil Belajar yang Relevan dengan KurikulumBerbasis Kompetensi. Unesa University Press. Surabaya.

Ringenberg, M. A., & VanLehn, K. (2006). Scaffolding problem solving with annotated,worked-out examples to promote deep learning. In Intelligent tutoring systems (pp. 625-634).

Rosengrant, D., E. Etkina & AV. Heuvelen. (2007). “An Overview of Recent Research onMultiple Representations”.Rutgers, The State University of New Jersey GSE, SeminaryPlace New Brunswick NJ, 08904. 883 (10), 149-152

Ruseffendi, E.T. (2001). Dasar-dasar Penelitian Pendidikandan Bidang Non-Eksakta Lainnya.PT. Tarsito. Bandung

Saad,N.Ghani, S& Rajendran N.S (2008). The Sources of Pedagogical Content Knowledge(PCK) Used by Mathematics Teacher During Instructions: A Case Study Departement ofMathematics. Universiti Pendidikan Sultan Idris.

Sakti, I. (2013). Pengaruh Media Animasi Fisika dalam Model Pembelajaran Langsung (directinstruction) terhadap Minat Belajar dan Pemahaman Konsep Fisika Siswa di SMA NegeriKota Bengkulu. Prosiding SEMIRATA 2013, 1(1), 64-65.

Savage, M. & Williams, J. (1990). Mechanics in Action: modelling and practical Investigation.

Page 70: PENGEMBANGAN LKS LISTRIK STATIS BERBASIS …digilib.unila.ac.id/54618/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPENGEMBANGAN LKS LISTRIK STATIS BERBASIS MULTIREPRESENTASI UNTUK MENINGKATKAN

82

Cambridge university Press New York port Chester Melbourne Sydney.

setiandaru,T A., Wahyuni, S., Putra, P D A (2017). Multirepresentasi pada pembelajaran fisika diSMA/MA. Jurnal Pembelajaran Fisika. 6 (3), 223-230.

Simanjutak, M. P. (2012). Pengembangan Model Pembelajaran Fisika Dasar Berbasis ProblemSolving untuk Meningkatkan Kemampuan Metakognisi dan Pemahaman KonsepMahasiswa. Disertasi doctor, tidak diterbitkan, Bandung; Universitas PendidikanIndonesia.

Sudjana, N. (2005). Dasar-dasar proses belajar Mengajar. Sinar Baru Algensindo. Bandung

Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D).Alfabeta. Bandung

Suhandi dan Wibowo, F.C. (2012)., A. Pendekatan Multirepresentasi dalam PembelajaranUsaha-Energi dan Dampak terhadap Pemahaman Konsep Mahasiswa. Jurnal PendidikanFisika Indonesia. 8 (1), 1-7

Sujono .(1988). Pengajaran Matematika untuk Sekolah Menengah. Proyek PengembanganLPTK, Depdikbud. Jakarta

Sunyono., Yuanita, L., Ibrahim, M. .(2015).Supporting Students in Learning with MultipleRepresentationto Improve Student Mental Modelson Atomic Structure Concepts.ScienceEducationInternational .ICASE.26,(2 ), 104-125.

Waldrip, B., Prain, V., dan Carolan, J. (2006). Learning Junior Secondary Science throughMulti-Modal Representations. Electronic Journal of Science Education. 11 (2), 36-47

Yusup,M. (2009). Multirepresentasi dalam pembelajaran fisika.. Jurnal seminar nasionalUNSRI. Palembang; FKIP UNSRI.1 (2), 1-7.