PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN...

212
PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus Sekolah Alam School of Universe (SOU) Parung Bogor) Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA Pustakapedia Indonesia

Transcript of PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN...

Page 1: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK

DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM

(Studi Kasus Sekolah Alam School of Universe (SOU) Parung Bogor)

Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA

Pustakapedia Indonesia

Page 2: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Judul Buku:

PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK

DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH

ALAM (Studi Kasus Sekolah Alam School of Universe

(SOU) Parung Bogor)

Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA

©2017, Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA

Hak cipta dilindungi undang-undang

Tata Letak & Cover: Fadhilla fc

ISBN : 978-602-6719-42-3

Cetakan Pertama, Desember 2017

Diterbitkan oleh:

Pustakapedia

(CV Pustakapedia Indonesia)

Jl. Kertamukti No.80 Pisangan

Ciputat Timur - Tangerang Selatan 15419

Email: [email protected]

Website: http://pustakapedia.com

Dilarang memperbanyak karya tulis ini dalam bentuk

dan dengan cara apapun tanpa izin tertulis dari Penulis

Page 3: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

i

KATA PENGANTAR

Bismilla>hirrah}ma>nirrah{i>m

Alh}amdulillah, segala puji syukur penulis persembahkan

kepada Allah SWT, Tuhan seluruh manusia, yang telah

menganugrahkan penulis kesempatan hingga terselesaikannya

penulisan tesis ini. Menyelesaikan studi di Sekolah Pascasarjana UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta adalah sebuah pengalaman berharga yang

menyenangkan dan mengesankan dalam hidup penulis. Selanjutnya,

s}alawat serta salam kepada baginda Rasulullah SAW, sebagai suri

tauladan sekaligus pencerah dan inspirator seluruh umat manusia

terutama umat Islam, semoga kita dapat menindak lanjuti

perjuangannya dan meneladaninya dan akhirnya kita mendapatkan

syafaatnya.

Buku ini merupakan hasil dari penelitian atau tugas akhir

kuliah (tesis) yang tealh melibatkan banyak pihak. Baik dalam

penemuan ide awal hingga dalam proses penelitian serta penulisan

tesis ini. Oleh karena itu, peneliti ingin menyampaikan penghargaan

yang tinggi dan mengucapkan banyak terimakasih kepada semua

pihak.

Ucapan terima kasih yang tak terhingga penulis haturkan

kepada para pendidik Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, Prof. Dr. Masykuri Abdillah Prof. Dr. Didin Saepudin MA dan

Dr. JM. Muslimin, MA, atas didikan dan arahan serta memotivasi

penulis untuk terus belajar mulai dari awal penulis masuk kuliah

hingga terselesaikannya studi ini. Dan kepada pembimbing penulis

Prof. Dr. Husni Rahim yang tak pernah bosan dan tak pernah henti

memberikan arahan ilmiah dan berbagi ilmu hingga studi ini memiliki

ruh dan kerangka ilmu yang jelas, tanpa bimbingan, ketelitian dan

kesabarannya tentu tesis ini tidak dapat selesai dengan baik. Dosen-

dosen Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof. Dr.

Iik Arifin Mansurnoor, MA, Prof. Dr. Armai Arief, MA, Prof. Dr.

Abuddin Nata, MA, Prof. Dr. Abdul Mujib, M.Ag, M.Si. Dr. Suparto,

M.Ed, Prof. Ikhsan Tangok, Dr. Gazi, Dr. Kusmana yang bersedia

Page 4: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

ii

memberikan perspektif bedah teori, metodologi hingga analisis data

yang sangat membantu penulis dalam mempertajam substansi tesis,

serta semua dosen-dosen Sekolah Pascasarjana UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta yang luar biasa memberikan pencerahan dan

warna dalam sejarah akademik penulis. Jasa dan amal baik mereka

tidak akan pernah dapat terbalas, selain terima kasih penulis dan

penghormatan setinggi-tingginya kepada mereka semua.

Penulis juga berterima kasih kepada bapak Lendo Novo

(Penggagas Sekolah Alam) serta kepala sekolah Sekolah Alam School

of Universe (SoU) Parung Bogor beserta civitas akademik SoU yang

telah mengizinkan penulis untuk melakukan penelitian dan

memberikan banyak informasi terkait dengan objek penelitian ini. Jasa

dan amal baik mereka tidak akan pernah dapat terbalas, selain terima

kasih penulis dan penghormatan setinggi-tingginya kepada mereka

semua yang begitu luar biasa.

Kepada kedua orang tua penulis Ayahanda Abdurrah}man dan

ibunda Wasliyah, tentunya penulisan tesis ini tidak akan selesai tanpa

kekuatan do’a dan restu kedua orang tua penulis, hanya Allah yang

mampu membalas kesucian hati, ketulusan dan kesabarannya. Juga

adik-adik penulis: Dek Umi Zakiyah dan Ah}mad Syibawaih atas segala

doa dan dukungannya yang tak pernah putus.

Kepada Suami tercinta Chaerur Rozikin, S. Kom, M. Kom

yang telah begitu luar biasa keikhlasannya yang selalu setia menemani

dan terus memberikan semangat, do’a, arahan, pengertian, perhatian

dan kesediannnya rela berbagi waktu dan cerita selama masa studi

penulis hingga menghasilkan sebuah tulisan yang semoga dapat

bermanfaat bagi banyak orang. Sebuah kehormatan tersendiri dapat

dipercaya dan diberi amanah untuk terus semangat belajar lagi.

Serta seluruh teman-teman seperjuangan angkatan 2015/ganjil

Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang sama-sama

berjuang dalam menyelesaikan tesis, sukses terus untuk kita semua.

Sepenuhnya penulis sadar bahwa tesis ini masih jauh dari kata

sempurna. Tetapi, penulis berharap tesis ini dapat memberikan

kontribusi dalam menjadikan pendidikan untuk bangsa Indonesia lebih

Page 5: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

iii

humanis. Atas kritik dan saran dari semua pihak untuk kesempurnaan

tesis ini, penulis sampaikan terima kasih yang tak terhingga. Akhir

kata, penulis memohon maaf apabila dalam penyelesaian tesis ini ada

banyak kekurangan dan keterbatasan.

Ciputat, 06 Desember 2017

Khozinatun Masfufah

Page 6: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

iv

Page 7: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

v

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN

Tesis ini menggunakan pedoman transliterasi Arab-Latin

ALA-LC Romanization Tables, berikut penjelasannya:

A. Daftar huruf Arab dan transliterasinya dengan huruf latin

sebagai berikut:

Huruf Arab Nama Huruf Latin

Alif Tidak dilambangkan ا

Ba> B ب

Ta> T ت

Tha> Th ث

Ji@m J ج

}H{a> H ح

Kha> Kh خ

Da>l D د

Dha>l Dh ذ

Ra R ر

Zay Z ز

Si@n S س

Shi@n Sh ش

}S}ad S ص

}D{a>d D ض

}T{a> T ط

}Z{a> Z ظ

‘ Ayn‘ ع

Ghayn Gh غ

F>a> F ؼ

Qa>f Q ؽ

Ka>f K ؾ

Page 8: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

vi

La>m L ؿ

Mi@m M ـ

Nu>n N ف

Wa>wu W ك

*Ha, Ta> marbut}ah H ة، ق

’ Hamzah ء

Ya> Y ي

*Untuk huruf (ة ), ta>marbu>t{ah dalam kata benda majemuk

(mud}a>f) dilambangkan dengan huruf t.

B. Vokal

1. Vokal Tunggal

= a ك ت ب kataba

= i سئل su’ila

= u ي ذه ب yadhhabu

2. Mad atau Vokal Panjang

qa>la ق اؿ <a = ػا qi@la قيل @i = ػي

yaqu<lu يػ قوؿ <u = ػو

3. Vokal Rangkap atau Diftong

Kayfa ك يف ay = ا ي

Hawla ح وؿ aw = ا ك

C. Kata Sandang

al-H{adi@th = الحديث

al-Shams = الشمس

Page 9: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

vii

DAFTAR ISI

Kata Pengantar......................................................................................

Pedoman Transliterasi...........................................................................

Daftar Isi................................................................................................

Daftar Gambar.......................................................................................

Daftar Tabel...........................................................................................

Daftar Bagan..........................................................................................

i

v

vii

x

xi

xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah................................................

B. Permasalahan

1. Identifikasi Masalah.................................................

2. Rumusan Masalah.....................................................

3. Batasan Masalah.......................................................

C. Tujuan Penelitian..........................................................

D. Manfaat Penelitian...…………………………......... ..

E. Penelitian terdahulu yang Relevan................................

F. Metodologi Penelitian………………………………...

G. Sistematika Pembahasan………………………….......

1

14

15

15

16

16

16

20

26

BAB II PENGEMBANGAN KREATIVITAS DALAM

PEMBELAJARAN

A. Kreativitas dalam Pendidikan.......................................

B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kreativitas ...........

C. Tipologi Manusia Kreatif.............................................

D. Kreativitas dan Potensi Kecerdasan.............................

29 36

39

41

Page 10: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

viii

E. Kreativitas dalam Perspektif Islam...............................

F. Konsep Islam tentang Sekolah Alam............................

G. Pendekatan Pembelajaran dalam Mengembangkan

Kreativitas.....................................................................

44

48

53

BAB III PROSES BELAJAR MENGAJAR DI SEKOLAH ALAM

SCHOOL OF UNIVERSE

A. Gambaran Umum School of Universe..........................

B. Komponen Pembelajaran di School of Universe……..

1. Kepemimpinan Kepala Sekolah………………

2. Perekrutan dan Pembinaan terhadap

Guru/Fasilitator……..

3. Perekrutan dan Pembinaan terhadap Peserta Didik

4. Peran Orang Tua Peserta Didik………………

5. Strukur Organisasi.………………………………

6. Sarana dan Prasarana……………………………

C. Program Keagamaan yang Mengembangkan

Kreativitas..

D. Kurikulum Sekolah.......................................................

1. Kurikulum Nasional dan Sekolah………………

2. Ekstrakurikuler……………………………………

3. Metode Pembelajaran dalam Mengembangkan

Kreativitas………………………………………

4. Bentuk Instrumen dan Laporan Penilaian………

E. Atmosfir Sekolah (Budaya Institusi)............................

67

75

75

81

81

83

86

88

90

98

101

101

111

114

119

123

BAB IV MENGEMBANGKAN KREATIVITAS DALAM

PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM

SCHOOL OF UNIVERSE

A. Program Pembelajaran dalam Pengembangan

Kreativitas.....................................................................

B. Upaya Peningkatan Kompetensi Guru/Fasilitator

dalam Proses Pembelajaran...........................................

C. Usaha Guru/Fasilitator dalam Pengembangan

Kreativitas Peserta Didik..............................................

127

128

133

Page 11: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

ix

D. Aktivitas Peserta Didik dalam Mengembangkan

Kreativitanya………………………………………

1. Upaya-upaya Pengintegrasian Pendidikan Agama

Islam di Sekolah Alam............................................

2. Pembelajaran Sains sebagai Pemberdayaan

Imajinasi Ide dan Pikiran.........................................

3. Pembelajaran Bahasa Indonesia melalui Seni

sebagai Bentuk Kreativitas.....................................

E. Keberhasilan Proses Pembelajaran dalam

Pengembangan Kreativitas......................................

140

140

146

151

156

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan…………………………………………

B. Saran…………………………………………………..

DAFTAR PUSTAKA……………………………………

GLOSARIUM……………………………………………

INDEX…………………………………………………….

LAMPIRAN

BIOGRAFI PENULIS

159

160

163

177

185

Page 12: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar

3.1

Lokasi Sekolah Alam School of Universe………… 73

Gambar

3.2

Ruang Kelas……………………………………...... 91

Gambar

3.3

Instalasi Outbound………………………………… 92

Gambar

3.4

Biotecnology Center………………………………. 94

Gambar

3.5

Information & Communication Technology Center

(ICT)…..

96

Gambar

3.6

Tranding House Retail &Distributor Center……… 97

Gambar

4.1

Kegiatan Jum’at Berbagi………………………… 142

Gambar

4.2

Kegiatan Peserta Didik dalam Berkebun

(granlab)………….

144

Gambar

4.3

Kegiatan Peseeta Didik dalam Memanen Hasil

Berkebun…...

145

Gambar

4.4

Salah Satu Bentuk Kreativitas Peserta Didik dalam

Kegiatan Sains Fair………………………………..

148

Page 13: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Perbedaan Fungsi/Peran Otak Kiri dan Otak

Kanan…………

42

Tabel 2.2 Perbedaan antara pembelajaran CTL dengan

Konvensional…

58

Tabel 4.1 Kondisi Eksternal yang Mendukung

Pengembangan Kreativitas Peserta Di……………

154

Page 14: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

xii

DAFTAR BAGAN

Bagan

1.1

Alur Penelitian……………………………………… 22

Bagan

3.1

Struktur Organisasi School of Universe…………… 89

Page 15: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia adalah salah satu bangsa di dunia yang tidak dapat

terlepas dari pengaruh pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi. Pengaruh itu menuntut kemajuan dan kecanggihan cara

berfikir manusia Indonesia sebagai pelaku pembangunan di tanah air.

Krisis multidimensional yang telah melanda Indonesia selama sepuluh

tahun terakhir mengakibatkan banyak masalah yang timbul

memerlukan pemecahan dalam upaya mempertahankan eksistensi

Indonesia dalam percaturan dunia.1

Upaya ini sejalan dengan tujuan pendidikan nasional dalam

upaya meningkatkan kualitas manusia, yaitu manusia yang mampu

berperan aktif menjadi agen perubahan dan pengembangan kehidupan

nasional dan internasional. Dalam GBHN 1999-2004 dinyatakan

bahwa ‚pendidikan nasional bertujuan untuk mengembangkan kualitas

sumber daya manusia sedini mungkin secara terarah, terpadu dan

menyeluruh melalui berbagai upaya proaktif dan reaktif oleh seluruh

komponen bangsa agar generasi muda dapat berkembang secara

optimal disertai dengan hak dukungan dan lindungan sesuai dengan

potensinya.2

Realisasi tujuan pendidikan nasional tersebut dituangkan ke

dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan nomor 20 tahun 2003,

yaitu:

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka menceerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.3

1Tonny D. Widiastono, Pendidikan Manusia Indonesia (Jakarta:

Buku Kompas, 2004), 10. 2Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat RI Nomor

IV/MPR/1999, GBHN (Garis-garis Besar Haluan Negara) 1999-2004 (Jakarta:

PT Pabelan Jayakarta), 79. 3Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2003

(Jakarta: Fokus Media, 2003), 7.

Page 16: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

2

Pendidikan secara umum dipahami sebagai proses

pendewasaan sosial manusia menuju tataran yang ideal. Makna yang

terkandung di dalamnya menyangkut tujuan memelihara dan

mengembangkan fitrah (potensi) yang dimiliki manusia untuk

diwujudkan seutuhnya (insan kamil) penghargaan terhadap kebebasan

berkembang dan berfikir konstruktif untuk maju sangat wajar,

mengingat manusia adalah makhluk yang berfikir dan berkesadaran.

Menurut John Dewey, praktik pendidikan senantisa mengacu kepada

eksistensi manusia itu sendiri.4 Menurut Letty M. Russell, mekanisme

pendidikan yang demokratis, secara alami senantiasa berorientasi dan

mengacu kepada proses memanusiakan manusia agar menjadi makhluk

yang berkesadaran secara utuh dan kaffah.5

Menurut Noor Syam (1986), Pendidikan merupakan proses

perubahan individu untuk menuju kesempurnaan hidupnya serta

memiliki kebudayaan.6 Kedudukan pendidikan dalam Islam bagi

kehidupan manusia adalah sesuatu yang esensial, melalui pendidikan

manusia dapat belajar untuk menghadapi lingkungannya serta dapat

bertindak dengan baik dan bermanfaat (al-Qur’an surat al-dha>riya>t:

56). Sementara Ary H. Gunawan berpendapat bahwa pendidikan dapat

diartikan sebagai proses sosialisasi, yaitu sosialisasi nilai,

pengetahuan, sikap dan keterampilan.7 Oleh karena itu, pendidikan

senyatanya harus mampu menjawab persoalan-persoalan yang berada

di tengah masyarakat. Melakukan analisis kritis dalam pendidikan

merupakan sebuah kewajiban yang harus dilakoni dengan sedemikian

rupa.

Sedangkan Hendra A Giroux mengungkapkan keprihatinannya

terhadap praktik-praktik buruk pendidikan yang memuja efisiensi

ekonomis. Terjadinya degradasi identitas institusi pendidikan dari

institusi yang menyelenggarakan pendidikan publik menjadi pabrik

kuli. Banyak institusi pendidikan yang memeluk efisiensi ekonomis

banting setir menjadi menjadi perusahaan penyedia birokrat elit

4John Dewey, Democracy and Education: an Introduction on Thee

Philosophy of Education (Ney York: Plain Label Books, 1994), 6. 5Letty M. Russell, Human Liberation in a Feminist Perspective a

Theology (Philadelphia: Westminster, 2001), 34. 6M. Noor Syam, Filsafat Pendidikan dan Dasar Pancasila Pendidikan

Pancasila (Surabaya: Usaha Nasional, 1986), 80. 7Ary H. Gunawan, Sosiologi Pendidikan: Sautu Analisis Sosiologi

tentang Berbagai Problem Pendidikan (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), 54-55.

Page 17: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

3

masyarakat kuli kerja, ia mensinyalir bahwa reduksi dan penyempitan

hakikat pendidikan ini terjadi karena tiadanya atau minimnya filsafat

pendidikan. Akibatnya institusi pendidikan gagal melihat

kemungkinan bahwa proses pembelajaran menjadi salah satu pilar

utama dalam humanisasi hidup publik.8

Masalah pertama adalah bahwa pendidikan, khususnya di

Indonesia, menghasilkan ‚manusia robot,‛ peneliti katakan demikian

karena pendidikan diberikan ternyata berat sebelah, dengan kata lain

tidak seimbang. Pendidikan ternyata mengorbankan keutuhan, kurang

seimbang antara belajar yang berfikir (kognitif) dan perilaku belajar

yang merasa (afektif). Jadi unsur integrasi cenderung semakin hilang,

yang terjadi adalah disintegrasi. Padahal belajar tidak hanya berfikir.

Sebab ketika orang sedang belajar, maka orang yang sedang belajar

tersebut melakukan berbagaimacam kegiatan, seperti mengamati,

membandingkan, meragukan, menyukai dan sebagainya.9 Hal yang

sering disinyalir ialah pendidikan seringkali dipraktikkan sebagai

sederetan instruksi dari guru kepada peserta didik.10

Masalah yang kedua adalah sistem pendidikan yang top-down

(dari atas ke bawah) atau kalau menggunakan istilah Paulo Freire

(seorang tokoh pendidikan dari Amerika Latin) adalah pendidikan

gaya bank.11

Sistem pendidikan ini sangat tidak membebaskan karena

para peserta didik (murid) dianggap manusia-manusia yang tidak tahu

apa-apa. Guru sebagai pemberi mengarahkan kepada peserta didik

untuk menghafal secara mekanis apa isi pelajaran kepada yang

diceritakan. Guru sebagai pengisi dan peserta didik sebagai yang di isi.

Otak peserta didik dipandang sebagai save deposite box, dimana

pengetahuan dari guru ditransfer ke dalam otak dan peserta didik bila

sewaktu-waktu diperlukan pengetahuan tersebut tinggal diambil saja.

Peserta didik hanya menampung apa saja yang disampaikan guru.12

8Hendri A. Giroux, Border Crossing: Cultural Workers and The

Politics of Education (1993), 9. 9Eko Jalu Santoso, The Art of Life Revolution (Jakarta: Elex Media

Komputindo), 186. 10

Mohammad Yamin, Menggugat Pendidikan Indonesia, Belajar dari Paulo Freire dan Ki Hajar Dewantara (Jakarta: Ar-Ruzz Media, 2009), 161.

11Mundi Rahayu, Sekolah Kapitalisme yang Licik (Yogyakarta:

IRCiSoD, 2016), 28. 12

Mundi Rahayu, Sekolah Kapitalisme yang Licik (Yogyakarta:

IRCiSoD, 2016), 29.

Page 18: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

4

Jadi hubungannya adalah guru sebagai subyek dan peserta

didik sebagai obyek. Model pendidikan ini tidak membebaskan karena

sangat menindas para peserta didik. Paulo Freire mengatakan bahwa

dalam pendidikan gaya bank pengetahuan merupakan sebuah anugerah

yang dihibahkan oleh mereka yang menganggap dirinya berpengaruh

kepada mereka yang dianggap tidak mempunyai pengetahuan apa-

apa.13

Yang ketiga, dari model pendidikan yang demikian maka

manusia yang dihasilkan pendidikan ini hanya siap untuk memenuhi

kebutuhan zaman dan bukannya bersikap kritis terhadap zamannya.

Manusia sebagai objek (adalah wujud dari dehumanisasi) merupakan

fenomena yang justru bertolak belakang dengan visi humanisasi yaitu

pendidikan yang memanusiakan manusia, dalam artian membuat

manusia aktif dalam berfikir dan berbuat, maka sangat tepatlah apa

yang dikatakan Paulo Freire yaitu pengajaran harus dilakukan dengan

metode dialog.14

Pendidikan bukanlah hanya pengalihan atau transfer

pengetahuan belaka, melainkan membantu peserta didik agar mampu

mengembangkan potensi-potensinya untuk berkembang melalui proses

pembelajaran secara terus menerus sepanjang hayat.15

Kenyataannya,

sebagai praktek pendidikan yang terjadi, tampak sebagai diseminasi

doktrin atau alat hegemoni bagi kelas penguasa saja. Penjelmaan

sejarah telah membentuk struktur masyarakat berkelas, dan akhirnya

menjadi mainstream terjadinya kekuasaan melalui pendidikan. Peserta

didik senantiasa dilatih untuk menjadi penurut tanpa memiliki daya

kritis sedikitpun dengan tujuan keseragaman nasional. Dalam konteks

ini, pendidikan tidak lagi menjadi proses pendewasaan manusia,

melainkan alat sebuah sistem pendidikan.16

Kondisi pendidikan seperti ini sama sekali menafikan dan

menghilangkan keberadaan (eksistensi) peserta didik itu sendiri

13

Fatima C, Fortaliza, ‚Paulo Freire in His View on Education,‛ Kina Adman An Interdisiplinary Research Journal, Vol. 18, No. 2, April 2007.

14Paulo Freire, Pedagogy of the Oppresed : 30

th Anniversary Edition,

translated by Myra Bergman Ramos (New York: The Continum International

Publishing Group, 2005), 28. 15

Dick Hartoko, Memanusiakan Manusia Muda: Tinjauan Pendidikan Humaniora (Yogyakarta: Kanisius, 1985), 36.

16Muh}ammad H}anif Dhakiri, Paulo Freire, Islam dan Pembebasan

(Jakarta: Djambatan dan Pena, 2000), 4.

Page 19: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

5

sebagai seorang manusia yang memiliki potensi untuk berfikir,

berkesadaran untuk berkembang. Keadaan ini bila berlanjut dapat

memunculkan kelompok masyarakat ‚terbelakang‛ dan ‚bodoh‛ yang

sebenarnya merupakan akibat dari penindasan struktural suatu kondisi

dimana kesadaran untuk maju tidak pernah didorong dan

ditumbuhkembangkan, bahkan cenderung dimatikan oleh kelompok-

kelompok yang berkepentingan untuk berkuasa.17

Meningkatnya kemajuan teknologi dan meningkatnya jumlah

penduduk serta berkurangnya persediaan sumber-sumber alam, yang

diperparah oleh timbulnya berbagai bencana alam dan krisis moneter

di negara-negara Asia sejak tahun 1997, sangat menuntut kemampuan

adaptasi bangsa ini secara kreatif dan kepiawaian mencari pemecahan

secara kreatif. Alfian dalam tulisannya yang berjudul ‚Segi Sosial Budaya dan Kreativitas dan Inovasi dalam Pembangunan‛ menyatakan

bahwa melalui lembaga pendidikan melalui kreativitas akan mampu

melahirkan gagasan-gagasan tentang kualitas kehidupan yang lebih

baik. Kreativitas memungkinkan yang lebih jauh secara cakrawala

lebih luas tentang berbagai aspek kehidupan yang lebih bermutu.18

Menurut Sarlito Wirawan Sarwono gambaran peserta didik

yang unggul mempunyai kemampuan yang tinggi dalam kepandaian,

kreativitas dan keterampilan serta sikap yang dapat diandalkan.19

Dalam kenyataannya, ternyata kurang sekali di temui orang-orang

yang kreatif pada masa kini. Sering sekali oang hanya dapat meniru

apa yang sudah ada dan kurang mampu mengemukakan pendapatnya

sendiri yang baru dan orisinil. Begitu pula halnya dalam menghadapi

suatu masalah, seorang hanya terpaku pada satu cara yang lazim dan

senantiasa digunakan dalam menyelesaikan.20

Pada hakikatnya setiap masusia sejak lahir memiliki

kemampuan atau bakat kreatif, hanya saja derajatnya yang berbeda.

Ada manusia yang memiliki tingkat kreativitas yang rendah dan ada

pula yang memiliki tingkat kreativitas yang tinggi. Davis

17

U. S Copyright Office, Copyright Law of the United State of America (English: InfoStrategist.com 2003), 269.

18Alfia, ‚Segi Sosial Budaya dan Kreativitas dan Inovasi dalam

Pembangunan‛ Femina, XIX, 17, Mei 1991, 32. 19

Sarlito Wirawan Sarwono, Suara Pembaharuan (Jakarta: Kompas,

2006), 65. 20

Muh}ammmad Abdul Jawwad, Mengembangkan Inovasi dan Kreativitas Berfikir (Bandung: Asy-Syamil, 2000), 3.

Page 20: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

6

mengemukakan bahwa kreativitas dapat diajarkan dan dilatih kepada

setiap orang dan ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan

kreativitas seseorang melebihi tingkat yang sudah ada sebelumnya.21

Sedangkan Conny Semiawan mengatakan bahwa belajar kreatif

berlaku untuk semua peserta didik, bukan hanya peserta didik yang

berbakat saja. Semua peserta didik memiliki potensi kreatif. Memang

kepemilikian potensi kreatif berbeda dari orang ke orang. Ada yang

memilikinya banyak dan ada yang sedikit. Meskipun terdapat

perbedaan tingkat pemilikan dari potensi kreatif, harus diakui bahwa

semua peserta didik memiliki suatu potensi untuk belajar kreatif.22

Salah satu tujuan pendidikan adalah mampu menciptakan

sumber daya manusia yang tidak hanya sekedar manusia berlabel

ijazah semata. Namun lebih kepada kemampuan memecahkan

persoalan yang bermanfaat untuk diri sendiri maupun lingkungan.

Kemampuan dalam menciptakan ide dan memecahkan persoalan dalam

kehidupan menjadi titik penting dalam sebuah kehidupan. Salah satu

diantaranya adalah kreativitas, yang menjadi fenomena yang dikenal

sebagai pribadi yang mampu bertahan dan dapat berjuang dalam

menghadapi dinamika kehidupan yang tidak menentu. Menanggapi

pentingnya kreativitas sebagai solusi dalam menghadapi persoalan

hidup, Shaheen juga menjelaskan bahwa kreativitas merupakan salah

satu upaya yang harus segera dikembangkan demi menghadapi masa

depan yang tidak menentu.23

Kreativitas dalam makna yang lebih luas dapat bermanfaat

dalam memecahkan sebuah persoalan dalam hidup.24

Sependapat

dengan hal tersebut, Elliot turut menyebutkan kreativitas sebagai

proses imajinatif dalam memecahkan sebuah persoalan (problem

21

G.A Davis, Creativity is Forever (USA: Badger Press Cross Plans,

1981), 65. 22

Coony Semiawan, Memupuk Bakat dan Kreativitas Siswa Sekolah Menengah (Jakarta: Gramedia 1984), 36.

23Robina Shaheen, ‚Creativity and Education‛, Creative Education

,2010, Vol 1, No.3, 166. (diakses pada 2 Mei 2017). 24

National Advisory Commite on Creative and Culture Education,

‚All Our Future Creativity, Culture and Education‛, (1999), 31.

http://sirkenrobinson.com/pdf/allourfutures.pdf (diakses pada 2 Mei 2017).

Page 21: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

7

solving).25

Hampir senada, Halpern turut menilai bahwa kreativitas

merupakan proses berfikir dalam menciptakan ide-ide baru yang

bermanfaat untuk kehidupan.26

Pentingnya kreativitas dalam kehidupan juga di singgung oleh

Conny R. Semiawan, dalam bukunya Conny menyebut belajar menjadi

kreatif sangat penting dalam kehidupan. Diantaranya, kreativitas dapat

menjadikan manusia menjadi mandiri, mampu menyelesaikan

permasalahan yang tidak pernah diduga sebelumnya, dapat menunjang

potensi diri anak didik, serta dapat menciptakan ide-ide bermanfaat

untuk kehidupan dan lingkungannya.27

Salah satu faktor yang mempengaruhi kreativitas adalah rasa

aman dan nyaman secara psikologis (kebebasan dalam berekspresi)

yang dirasakan peserta didik. Sebagaimana penjelasan Munandar

bahwa sekolah, masyarakat, dan keluarga merupakan lingkungan

paling berpengaruh untuk mengkostruk kreativitas peserta didik.28

Kebebasan merupakan faktor penting yang berpengaruh pada

perkembangan peserta didik. Karla Odenwald dalam disertasinya

menyebutkan bahwa pendidikan yang membebaskan (liberal education) merupakan konsep pendidikan yang paling berpengaruh

terhadap kreativitas.29

Dengan kebebasan menjadikan peserta didik

lebih merasa aman dalam mengaktualisasikan diri mereka.

25

Raymond Kenneth Elliot, Imagination: a Kind of Magical Faculty

(University of Birmingham, Institute of Local Government Studies, 1976),

147. 26

Diane. F. Halpern, Thought and Knowledge: An Introduction to Critical Thinking, (t.tp. Halpern, 1996)

http://dictionary.reference.com/browse/socioeconomic+status. (diakeses 4

Mei 2017). Jika menggunkan perspektif Elaine B Johnson, strategi dalam

mengembalikan kepekaan sosial, kemandirian, serta membangun toleransi

anak dalam pendidikan dikenal dengan istilah Contextual Teaching Learning.

Selengkapnya lihat Elaine B. Johnson, Contextual Teaching Learning (Bandung: MLC, 2007).

27Conny R. Semiawan, I Made Putrawan, Dimensi Kreatif dalam

Filsafat Ilmu (Bandung: Remaja Karya, 1988), 2. 28

Utami Munandar, Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), 39.

29Karla Odenwald, ‚Transforming Liberal Education Through The

Imagination Critical-Creative Thinking in Higher Eduvcation Curriculum and Pedagogy‛ (Dissertasion: University of New York, 2010), 199-200.

Page 22: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

8

Penerimaan lingkungan atas kelebihan dan kekurangan peserta

didik, perasaan aman atau tidak merasa terancam serta ikut berempati

atau mengenal lebih jauh pemikiran peserta didik dinilai sangat

berdampak besar terhadap kreativitas peserta didik. Selanjutnya

kebebasan secara psikologis juga di nilai sangat berpengaruh terhadap

perkembangan mental peserta didik terutama dari sisi kreativitas

berfikir. Kebebasan secara psikologis adalah ketika pendidik atau

orang tua memberikan kebebasan dalam mengekspresikan potensi yang

dimiliki anak baik itu secara simbolik maupun dalam bentuk tindakan.

Kebebasan ini berdampak rasa aman dan nyaman bagi anak sehingga

dapat mendukung perkembangan kreativitas anak.

Selain faktor pendukung, terdapat pula faktor-faktor yang

dianggp menghambat perkembangan kreativitas peserta didik.

Menurut Hurlock salah satu diantaranya adalah status ekonomi,

lingkungan tempat tinggal, jenis kelamin, ukuran keluarga, urutan

keluarga dan intelegensi.30

Sesuai dengan pendapat Hurlock tersebut,

maka peserta didik dengan status ekonomi sosial rendah tidak akan

menjadi kreatif. Pada prinsipnya, seluruh peserta didik memiliki

potensi kreatif.31

tidak terkecuali peserta didik dengan status ekonomi

yang rendah, kreativitas dalam pendidikan dapat bertumbuh dengan

baik ketika peserta didik diberi kebebasan dalam mengekspresikan

daya imajinasi. Akan tetapi pada kenyataannya, lembaga pendidikan

formal justru disebut-sebut sebagai penyebab terbunuhnya kreativitas

peserta didik.32

Pola pengajaran konvensional disinyalir membunuh

kreativitas peseta didik. Peserta didik di paksa berkembang sesuai

dengan kemampuan pendidik. Peserta didik tidak mendapat

kenyamanan dan kebebasan dalam berkreasi. Sehingga pada akhirnya,

sikap peserta didik cenderung khawatir dalam menyampaikan ide dan

30

Elizabeth B. Hurlock, Perkembangan Anak, Jilid dua (Jakarta:

Gramedia, 2010), 9. 31

Ken Robinson mengatakan bahwa kita semua terlahir dengan

memiliki kapasitas natural untuk kreatif namun sistem pendidikan

konvensional cenderung menekan kapasitas natural tersebut. We’re all born with deep natural capsities for creativity and system of mass education tend to suppress them. Sir Ken Robinson, ‚Do School kills creativity‛,

http://www.huffingtonpost.com/sir-ken-robinson/do-schoolskillcreativity.

(diakses pada tanggal 28 April 2017). 32

Moh}ammd Yamin, Menggugat Pendidikan Indonesia, Belajar dari Paulo Freire dan Ki Hajar Dewantara (Jakarta: Ar-Ruzz Media, 2009), 161.

Page 23: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

9

takut berimajinasi. Sedangkan kita ketahui bersama imajinasi dan

menciptakan ide adalah bagian dari kreativitas.

Semestinya lembaga pendidikan menjadi tempat peserta didik

dalam mengaktualisasikan diri dengan bebas dan imajinatif.

Sebagaimana makna pendidikan menurut John Dewey, bahwa

pendidikan harus senantiasa mendukung eksistensi manusia itu

sendiri.33

Artinya, sistem pendidikan haruslah mampu memberikan

kebebasan berfikir, berkreasi yang dilandasi oleh nilai-nilai

kemanusiaan.34

Sistem pendidikan saat ini memposisikan peserta didik

sebagai objek pendidikan, guru cenderung memegang peran lebih

dominan dibanding peserta didik. Hal ini tentu saja tidak memberikan

cukup ruang bagi peserta didik untuk mengembangkan kemampuan

berfikir, menerima tantangan dan terbiasa berfikir kreatif untuk

menciptakan ide atau menyelesaikan sebuah permasalahan yang

dihadapi.35

Sebagaimana pendapat yang diungkapkan Rogers dalam Utami

Munandar bahwa kreativitas membutuhkan kebebasan dan

kenyamanan psikologis dalam pengembangannya.36

Mendukung

pentingnya kebebasan dalam pertumbuhan kreativitas peserta didik,

Paulo Freire37

menyebut pendidikan yang tidak membebaskan akan

membunuh kreativitas peserta didik.38

Lingkungan belajar yang

nyaman dan disertai dengan kebebasan untuk menentukan apa yang

ingin dipelajari, mampu memberikan keleluasan bagi peserta didik

untuk berfikir dan bertindak kreatif.

33

John Dewey, Democracy and Education: an Introduction to Philosophy of education (New York: Plain Label Book, 1994), 6.

34Safroedin Bahar, Hak Asasi Manusia: Analisis Komnas HAM dan

Jajaran Hankam/ABRI (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1996), 8. 35

Nadjamudin Ramly, Membangun Pendidikan yang Memberdayakan dan Mencerahkan (Jakarta: Grafindo, 2005), 135.

36Utami Munandar, Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat

(Jakarta: Rineka Cipta, 2004), 39. 37

Paulo Freire adalah seorang reformis pendidikan dari Brazil. Dia

hidup dalam lingkungan sosial politik di Negaranya yang terkekang dan

otoriter sehingga membuatnya berfikir tentang bagaimana masyarakat di

lingkungannnya berjiwa merdeka dan terbebas dari berbagai bentuk

penindasan. Lihat Paulo Freire, Pendidikan sebagai Praktrek Pembebasan (Jakarta: Gramedia, 1984), 38.

38Paulo Freire, Pendidikan Kaum Tertindas (Jakarta: Pustaka LP3ES,

2008), 51.

Page 24: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

10

Dari pemaparan yang ada, secara esensial lembaga pendidikan

sudah seharusnya mampu memberikan rasa aman dan nyaman bagi

peserta didik. Namun faktanya, pendidikan saat ini justru cenderung

memberikan kesan keras dalam aturan, menimbulkan rasa takut yang

berlebih, kekhawatiran dan cenderung ekslusif. Pendidikan berlomba-

lomba menjadi penjual jasa yang mengedepankan peraturan untuk

mengatur peserta didik, gedung megah dan fasilitas luar biasa yang

tentu saja memakan banyak biaya.39

Problematika kreativitas pendidikan di atas mendorong

peneliti untuk menelitinya dalam bentuk tesis. Secara spesifik kajian

ini diteliti untuk dielaborasi dengan pendekatan paedagogik karena

mengandung berbagai alasan yang dapat dikemukakan, yaitu: Pertama, menurut analisis peneliti adanya pengangguran, kenakalan remaja,

tawuran pelajar dan dekadensi moral merupakan indikasi semakin

rendahnya tingkat kreativitas peserta didik sehingga tidak ada

kegiatan yang bermanfaat yang dapat mereka lakukan untuk mengisi

waktu-waktu senggang. Tampaknya diperlukan pemikiran tentang

proses pembelajaran yang dapat menigkatkan kreativitas peserta didik.

Kedua, proses pembelajaran mempunyai peranan yang sangat penting

dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran, salah satu diantaranya

adalah pengembangan kreativitas peserta didik. Ketiga, lingkungan

sekolah dijadikan objek penelitian karena pendidik di sekolah telah

dibekali seperangkat ilmu dan keterampilan tentang kependidikan dan

peserta didik usia sekolah sedang berada dalam tahap pertumbuhan

dan perkembangan yang dinamis. Keempat, kreativitas dijadikan objek

penelitian karena proses pembelajaran yang selama ini berlangsung di

sekolah belum mampu meningkatkan kreativitas peserta didik

sehingga peserta didik tidak mempunyai kepribadian yang kreatif.

Berdasarkan pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa

pengembangan kreativitas dalam pembelajaran sangat diperlukan

karena akan dapat mengembangkan kreativitas peserta didik dan

menjadikan peserta didik sebagai subyek pembelajaran bukan obyek

dalam pembelajaran sehingga kebebasan peserta didikuntuk

mengekspresikan keinginannya sesuai dengan bakat dan minatnya

dapat disalurkan, ini juga akan menjauhkan kesan konsep pembelajaran

3 D (duduk, diam, dan dengar). Dengan demikian tujuan pendidikan

akan tercapai dengan baik. Dalam pembelajaran ditekankan pada

39

Teguh Imam Perdana dan Vera Wahyudi, Sekolah yang Membebaskan (Jakarta: Dewan Sekolah Alam, 2003), 30-31.

Page 25: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

11

kegiatan yang melibatkan semua peserta didik dengan menekankan

cara berfikir kreatif, kritis dalam mengemukakan pendapat, ide

maupun gagasan sesuai dengan gaya belajar yang dimiliki dan beragam

kecerdasan peserta didik yang meliputi kecerdasan verbal, matematik,

ruang, kinestetik, musical, kecakapan intrapsikis.40

Natalie Rogers

menyebutkan adanya kreativitas dapat terbangun oleh rasa aman

secara psikologis serta kebebasan berfikir dan bertindak.41

Artinya,

kreatifitas dapat tercipta ketika peserta didik diberi kebebasan dalam

segala hal, akan tetapi hal ini tentu saja tidak sesuai dengan konsep

pendidikan di Indonesia sat ini. Pendidikan yang hanya terpusat pada

teacher centered learning, serta peraturan-peraturan yang dibuat

sepihak tanpa melibatkan peserta didik itu sendiri, dianggap tidak

memberikan kebebasan peserta didik dalam berkreasi dan berinovasi.

Pendidikan di Indonesia saat ini hanya sebatas menjadikan manusia-

manusia pekerja saja.42

Peserta didik dinilai hanya sebagai manusia

yang tidak tahu apa-apa dan tidak dibebaskan untuk berimajinasi,

sehingga belajar tidak sesuai dengan apa yang menjadi kemauan

peserta didik.43

Realisasi langkah selanjutnya perlu dikembangkan

suatu konsep proses pembelajaran yang dapat meningkatkan

kreativitas peserta didik di lingkungan sekolah sehingga dapat

membentuk kepribadian yang kreatif. Dan pada akhirnya masalah yang

ada seperti kenakalan remaja, tawuran pelajar, dekadensi moral,

pengangguran, narkoba dan pergaulan bebas seperti yang terjadi

sekarang ini dapat diminimalisasi di masa mendatang.

Adapun sisi negatif pendidikan hari ini secara eksplisit turut

dijelaskan oleh Abdurrah}man an-Nah}lawi, secara sisi negatif tersebut

diantaranya: pertama, sekolah cenderung ekslusif yang kemudian

berdampak strata sosial. Akibatnya sekolah tidak lagi terintegrasi

40

H.A.R. Tilaar, Membenahi Pendidikan Nasional (Jakarta: Rineka

Cipta, 2002), 28. 41

Natalie Rogers, ‚Giving Live to Carl Rogers Theory of Creativity‛,

http://www.nrogers.com/GivingLife.pdf, (diakses pada Senin, 5 Juni 2017,

pukul 10.00 WIB) 42

Darmaningtyas, Pendidikan Rusak-Rusakan (Yogyakarta: LKIS,

2007), 294. 43

Irma Yulia Basri, Peningkatan Keaktifan, Kreativitas dan Kompetensi Maha Anak Didik melalui Pembelajaran Berbasis Life Skills,

dalam http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/34207152165.pdf (diakses pada

Senin, 5 Juni 2017, pukul 13.00 WIB)

Page 26: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

12

secara progresif dengan kebutuhan masyarakat namun lebih pada

kepentingan jasa fasilitas pendidikan yang mewah, kedua, ijazah dan

ujian sebagai tolak ukur kelulusan. Hasilnya, ijazah dan ujian menjadi

fokus utama peserta didik ketika dalam proses pendidikan tidak lagi

mengedepankan esensi pendidikan yang sebenarnya. Ketika titik fokus

peserta didik hanya berpusat pada ujian, nilai dan ijazah, peserta didik

cenderung tidak memiliki kemampuan dan kepercayaan diri terhadap

keilmuannya gua mengahadapi problematikan kehidupan. Ketiga,

munculnya dikotomi keilmuan dalam pendidikan, seringkali ditemukan

keilmuan yang memisahkan diri antara Tuhan (agama) dan sians.

Sehingga ada anggapan bahwa agama hanya pendidikan tentang

hubungan manusia dengan Tuhan, namun tidak ada hubungan dengan

ilmu tentang alam semesta.44

Salah satu lembaga pendidikan yang menanamkan rasa

percaya diri melalui pembelajaran yang membebaskan secara

bertanggung jawab dalam upaya mengembangkan kreativitas peserta

didik adalah sekolah alam School of Universe Parung Bogor. Sekolah

alam School of Universe (SoU) Parung Bogor ini merupakan

representasi dari sekolah yang merupakan bentuk partisipasi

masyarakat dalam rangka memperbaiki kualitas pendidikan di

Indonesia, termasuk mutu pendidikan yang proses pembelajarannya

lebih pada pengembangan kreativitas peserta didiknya. Hal ini

peneliti mengetahuinya setelah melakukan Primary Research di

sekolah tersebut yaitu dengan melakukan observasi dan wawancara

langsung dengan kepala sekolah dan dewan guru.

Sekolah alam adalah salah satu bentuk pendidikan alternatif

yang menggunakan alam sebagai media utama sebagai pembelajaran

peserta didiknya.45

Dari pengertian ini, sekolah alam merupakan

sekolah dengan menggunakan metode pembelajaran yang berbeda,

dengan menggunakan alam sebagai media utama pembelajaran agar

peserta didik lebih semangat, lebih kreatif dan tidak bosan karena

lebih banyak belajar dari pengalaman.

Sekolah Alam SoU Parung Bogor merupakan salah satu

terobosan baru model sekolah yang tidak hanya menguatkan

44

Abdurrah}man an-Nah}lawi, Pendidikan Islam di Rumah, Sekolah dan Masyarakat (terjemahan) Shihabuddin (Jakarta: Gema Insani, 1995), 162-

169. 45

Santoso Budi Satmoko, Sekolah Alternatif Mengapa Tidak

(Yogyakarta: Diwa Press, 2010), 9.

Page 27: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

13

intelektual idealis atau penguasaan teoritis, tapi juga secara praktis

atau terwujud dalam tingkah laku. Terobosan tersebut mengacu

kepada konsep pendidikan yang dikenal dengan istilah ‚belajar dari

pengalaman" (experiental learning) atau ada juga yang menyebutnya

dengan sekolah alam.46

Sekolah alam ini kurikulumnya mengacu pada

kurikulum Departemen Pendidikan Nasional maupun kurikulum

Departemen Agama juga mengembangkan kurikulum sendiri.47

Pengembangan kreativitas peserta didik melalui proses

pembelajaran yang diterapkan di Sekolah Alam memberikan dampak

positif bagi para peserta didik. Beberapa contoh hasil pembelajaran

yang menjadikan keunggulan di Sekolah Alam antara lain: peserta

didik menjadi lebih aktif dan kreatif karena ia akan mencari tahu lebih

dalam terkait materi yang disampaikan di sekolah.48

Selain itu, peserta

46

Data ini juga berdasarkan hasil wawancara dengan Lendo Novo,

penggagas atau perintis sekolah alam di Indonesia, di Sekolah Alam School of Universe (SoU) Parung Bogor pada hari Selasa, 14 Februari 2017 pukul 10.00.

Sekolah alam adalah sekolah berbasis alam. Sekolah ini pertama kali muncul

di Indonesia pada tahun 1998. Kini konsep sekolah alam tumbuh dan

berkembang hampir diberbagai wilayah Indonesia, sudah ada di Bandung,

Semarang, Bogor, Surabaya, Jambi, Lampung, Kalimantan, Bengkulu, dan di

kota-kota lainnya. Lihat. www.sekolahalam.com. Lihat pula. Herawati,

Pengembangan Sekolah Alam, (Jakarta: Dewan Sekolah Alam, 2009), 3. 47

Bermunculan sekolah-sekolah yang menerapkan kurikulum

alternative dan konsep-konsep pendidikan yang berbeda dari biasanya. Seperti

adanya sekolah-sekolah unggulan yang marak berdiri pada awal tahun 1990-

an, yang kebetulan berada di bawah Depdikbud. Sebagian dari sekolah-

sekolah mulai menyatakan dirinya secara formal atau sebaliknya diakui oleh

banyak kaum Muslim sebagai sekolah unggul atau sekolah Islam unggulan.

Lihat. Azyumardi Azra, Pendidikan Islam Tradisi dan Modernisasi Menuju Milenium Baru, (Jakarta: PT Logos Wacana Ilmu, 1999), 73. Istilah lain dari

sekolah unggulan juga dikenal dengan sekolah percontohan, sekolah

akselerasi, dan dalam literatur internasional semua itu lazim disebut lab school, effectife school, experiment school atau accelerated school. Lihat. A.

Chaedar Alwasiah, Tujuh Ayat Sekolah Unggul dalam

http://www.iearnindonesia.org. 48

Hal ini disampaikan oleh salah seorang wali murid School of

Universe. Wawancara dengan Ibu Meli pada hari Kamis 18 Mei 2017. Pukul

13.30-14.00 WIB.

Page 28: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

14

didik menjadi lebih banyak memraktikkan materi-materi yang

diberikan di sekolah dalam kehidupan sehari-hari.49

Peserta didik mungkin membangun pengetahuan, keterampilan

dan kemampuan yang salah karena beberapa peserta didik hanya ingin

diberi tahu apa yang perlu mereka pelajari. Karena itu, Ivan Illich

mulai memperdebatkan semacam perubahan yang akan membuat

sekolah menjauh dari kelas otoriter dengan gagasan abstrak ke

lingkungan dimana pembelajaran dicapai melalui eksperimen, latihan

dan keterpaparan pada dunia nyata. Saat ini, pembelajaran didekati

sebagai proses yang konstruktif, diatur sendiri, terletak, kooperatif,

dan berbeda secara individu. Dari uraian diatas, upaya pendidikan

dalam mendukung pertumbuhan dan perkembanga kreativitas menjadi

topik penting yang harus dibahas. Hal ini mengingat esensi pendidikan

sebagai sarana dalam meningkatkan kemampuan peserta didik dalam

menghadapi persoalan hidup yang kian tidek menentu. Sekolah alam

School of Universe dalam menumbuhkan kreativitas menjadi konsep

pendidikan yang dapat dijadikan model pendidikan yang mendukung

pertumbuhan kreativitas. Untuk mengetahui bagaimana proses

pembelajaran yang diterapkan di sekolah alam SoU, perlu diadakan

evaluasi melalui penelitian. Karena menurut peneliti pengembangan

kreativitas dalam proses pembelajaran tersebut masih memiliki

kelemahan yang perlu dievaluasi kembali agar proses pembelajaran

yang berlangsung dapat sesuai dengan tujuan pembelajaran yang

ingin di capai.

Berdasarkan fenomena yang terjadi mengenai pengembangan

kreativitas dalam proses pembelajaran serta perdebatan akademik,

maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lebih dalam dan

mengkakaji model pengembangan kreativitas dalam proses

pembelajaran di Sekolah Alam School of Universe.

B. Permasalahan

1. Identifikasi Masalah

Penelitian mengenai mengembangkan kreativitas tentu saja

memunculkan berbagai tinjauan dan pembahasan mengenai unsur-

49

Hal ini disampaikan oleh beberapa orang tua peserta didik. Mereka

mengakui bahwa anal-anak mereka megalami perubahan sikap yang positif.

Sebagai contoh selalu mengucapkan salam ketika keluar dan masuk rumah,

melaksanakan ibadah s}olat lima waktu, dan lain sebagainya.

Page 29: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

15

unsur dari berbagai aspek dan seginya. Masalah-masalah yang akan

muncul dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Masih banyaknya faktor yang melandasi terhambatnya

perkembangan kreativitas dalam pendidikan di Indonesia.

2) Peran guru menjadi kurang maksimal dikarenakan lebih

menekankan pada keaktifan peserta didik dalam proses

pembelajaran.

3) Peserta didik adalah subyek dalam pendidikan, karena merekalah

yang bersama guru dan lingkungan sekitarnya memiliki tujuan

dan pewaris masa depan, tetapi pada kenyataannya di sekolah

seringkali peserta didik hayalah dijadikan sebagai obyek dalam

pelaksanaan proses belajar mengajar.

4) Pendidikan di sekolah lebih mengarahkan pada aspek kognitif.

5) Metode tertentu yang digunakan untuk mengantarkan materi

pendidikan yang telah disepakati bersama dalam proses belajar-

mengajar agar terjalin interaksi aktif antara guru dan peserta

didik, maka metode yang digunakan seharusnya yang dapat

mengembangkan bakat dan minat peserta didik semaksimal

mungkin, tetapi pada kenyataannya seringkali proses

pembelajaran di sekolah lebih dominan bersifat tekstual dan

cenderung melupakan makna kontekstual di balik materi-materi

yang diajarkan.

6) Bagaimana konsep pendidikan yang humanis yang dapat

mendukung kreativitas.

2. Perumusan Masalah

Masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini dirumuskan

dalam bentuk pertanyaan mayor dan minor untuk mempermudah isi

dari penulisan tesis ini, sehingga jelas arah pembahasannya. Kalimat

pertanyaan mayor dapat dirumuskan sebagai berikut: Bagaimana

pengembangan kreativitas peserta didik dalam pembelajaran?

Sedangkan pertanyaan minornya sebagai berikut:

1. Bagaimana proses pembelajaran di Sekolah Alam SoU Parung

Bogor?

2. Bagaimana proses pengembangan kreativitas peserta didik

dalam pembelajaran di Sekolah Alam SoU Parung Bogor?

3. Pembatasan Masalah

Dikarenakan begitu luas dan kopleksnya permasalahan yang

berhubungan pengembangan kreativitas, oleh sebab itu penelitian

hanya dibatasi pada perubahan sikap peserta didik, prestasi belajar dan

Page 30: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

16

pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI), Bahasa Indonesia

dan Sains. Dalam penelitian ini peneliti akan meneliti sekolah alam

pada tingkat Sekolah Dasar (SD) yang berada di lokasi Parung Bogor.

Penelitian ini juga difokus pada periode pengajaran tahun 2016

semester genap.

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan permasalahan yang muncul

sebagaimana dikemukakan diatas, maka penelitian ini secara umum

bertujuan untuk

1. Untuk menganalisis proses pembelajaran di Sekolah Alam SoU

Parung Bogor.

2. Untuk menganalisis proses pengembangan kreativitas peserta

didik dalam di Sekolah Alam SoU Parung Bogor.

D. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan berguna untuk, antara lain:

1. Memberikan kontribusi ilmiah dalam bidang pendidikan,

mengingat sampai saat ini masih sangat dominannya sistem

pendidikan yang membelenggu kreatifitas guru dan peserta

didik.

2. Menambah wacana baru tentang konsep pengembangan

kreativitas melaui pembelajaran yang dapat diaplikasikan bagi

pengembangan paradigma pendidikan dan proses memajukan

pendidikan yang sudah ada saat ini.

3. Memberikan kontribusi yang berharga bagi penyempurnaan

pelaksanaan pembelajaran di sekolah yang diharapkan mampu

membangun pribadi-pribadi yang baik dalam kehidupan

masyarakat, sehingga menjadi format baru dalam memecahkan

masalah-masalah moral.

4. Menambah dan menjadi bahan masukan bagi pengembangan

konsep pendidikan dan pendekatan pembelajaran, baik dalam

tataran teoritis (konseptual) maupun dalam tataran praktis

yang dapat diterapkan dalam pembelajaran di lembaga-

lembaga sekolah sesuai dengan situasi dan kondisi masing-

masing.

E. Penelitian Terdahulu Yang Relevan

Mengenai topik penelitian yang berkaitan dengan

pengembangan kreativitas ada beberapa yang membahasnya begitu

juga dengan sekolah alam. Namun, yang membahas secara spesifik

Page 31: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

17

mengenai pengembangan kreativitas peserta didik di sekolah alam

belum ditemukan. Artinya penelitian ini perlu dikaji secara jelas dan

mendalam untuk mendapatkan gambaran bagaimana pembelajaran

demokratis di sekolah alam perlu dilakukan. Terkait dengan kajian

tersebut, dilakukan penelususran buku, tesis, disertasi dari penelitian

terdahulu yang relevan dengan penelitian ini, diantaranya:

Fachruddin dengan bukunya yang berjudul ‚Pengembangan Inovasi dan Kreativitas Berfikir‛. Buku tersebut memaparkan tentang

cara-cara yang ditempuh Nabi Muh}ammad SAW untuk

mengembangkan inovasi dan kreativitas berfikir. Jugan memberikan

gambaran yang komprehensif tentang kendala-kendala berfikir inovartif

dan kreatif. Pembahasan dalam buku tersebut berkisar pada prinsip-

prinsip dasar pengembangan kreativitas berfikir.50

Birbal Saha dengan penelitiannya yang berjudul Creativity in relation to Socio-Economic Status in Secondary School Student in West Bengal, secra sepintas langsung terjun pada obejk garapan yaitu peserta

didik. Penelitiann yang dilakukan di sekolah menengah di Bengal Barat

India ini secraa eksplisit juga lebih kepada pemaknaan pada pengaruh

dan hubungan kreativitas denga status ekonomi sosial tanpa membahas

lebih mendalam tentang strategi yang dapat dijadikan solusi sebagai

penyelesaiannya.51

Aniek Wirastania menyebutkan dalam penelitiannya yang

berjudul Program Bimbingan Melalui Permainan Kreasi Plastisin untuk Meningkatkan Kreativitas Peserta didik, meyimpulkan bahwa tingkat

kretivitas anak dari keluarga ekonomi tinggi memiliki kreativitas yang

tinggi dibandingkan dengan anak dari keluarga dengan ekonomi yang

rendah.52

Kemudian penelitian yang dilakukan oleh kepala sekolah di

India, Venu Gopal Rao dan Satyapal juga melakukan penelitian tentang

kreativitas yang berjudul Socio Economic Status Scheduled Caste and

50

Fachruddin, Pengembangan Inovasi dan Kreativitas Berfikir, Bandung: As-Syamil, 2010.

51Birbal Saha, ‚Creativity in relation to Socio-Economic Status in

Secondary School Student in West Bengal,‛ Indian Journal of Applied Research, Vol. 2, November 2012.

52Aniek Wirastania, Program Bimbingan Melalui Permainan Kreasi

Plastisin untuk Meningkatkan Kreativitas Peserta didik, Universitas Pendidikan

Indonesai (UPI), http://repository.upi.edu/operator/upload/1004858-

chapter4.pdf. (diakses pada hari Rabu, 31 Mei 2017, pukul 09.30)

Page 32: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

18

Creativity, dalam penelitiannya ini Gopal menyimpulkan bahwa anak

dari seorang pengusaha memilikitingkat kreativitas yang lebih tinggi

dibandingkan dengan anak dari keluarga buruh.53

Fuad Nashori juga pernah melakukan penelitian terkait dengan

kreativitas, penelitiannya yang berjudul ‚Mengembangkan Kreativitas dalam Psikologi Islam‛. Ia menghubungkan kreativitas dengan tingkat

keberagaman dengan subjek di SMU Negeri III Sukabumi yang

beragama Islam. Secara umum dapat diungkapkan bahwa ada hubungan

yang signifikan antara tingkat keberagaman dan kreativitas peserta

didik di SMU ini dan berpengaruh terhadap kreativitas yang dimiliki

seseorang.54

Adapun penelitian yang berkaitan dengan sekolah alam,

pernah dilakukan oleh Sabar Nurohman dalam penelitiannya yang

berjudul ‚Peningkatan Thinking Skills melalui Pembelajaran IPA Berbasis Konstruktivisme di Sekolah Alam.‛ Penelitiannya

bertujuan untuk meningkatkan thinking skills peserta didik di Sekolah

Alam melalui pembelajaran IPA berbasis konstruktivisme. Pendekatan

yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan

Kelas. Tindakan pembelajaran dilakukan langsung oleh guru. Pada

tindakan ketiga para peserta didik menunjukkan kemampuan

memecahkan masalah secara kreatif. Aktivitas pada tindakan ketiga

terdiri atas: (1) penggalian informasi melalui observasi ke halaman

sekolah, (2) penggalian informasi melalui perpustakaan sekolah, (3)

pengolahan informasi melalui diskusi kelompok, dan (4)

pengambilan keputusan/pemecahan masalah melalui diskusi kelompok

dan diskusi klasikal. Pada tindakan ketiga juga dikembangkan LKS

untuk membantu peserta didik alam mensistematikan aktivitas yang

harus dilakukan.55

53

Venu Gopal Rao and Satyapal, Socio Economic Status Scheduled

Caste and Craetivity, International Journal of Transformations in Business Management, Vol 2, No.1, Issue No.4, Oct-Dec, 2011.

54Fuad Nas}ori dan Rachmy Diana Mucharam, Mengembangkan

Kreativitas dalam Psikologi Islam, Yogyakarta: Menara Kudus, 2002. 55

Sabar Nurohman, "Peningkatan Thinking Skills melalui

Pembelajaran IPA Berbasis Konstruktivisme di Sekolah Alam."Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Vol. 11, No.1, 2013.

Page 33: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

19

Basty Sulistyanto (2008)56

dengan Tesisnya yang berjudul ‚Proses Pembelajaran di Sekolah Alam Cikeas‛ Penelitian ini

membahas tentang proses pembelajaran terpadu, pemanfaatan alam

sebagai sumber belajar dan media pembelajaran, serta lingkungan

pembelajaran yang ada di sekolah alam Cikeas. Penelitian ini

menyimpulkan bahwa proses pembelajaran di sekolah alam Cikeas

dilaksanakan sesuai dengan Undang-undang Republik Indonesia

Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Kemudian proses pembelajarannya menggunakan bermacam-macam

sumber belajar, baik orang, bahan, alat, maupun lingkungan. Serta

menggunakan sumber belajar yang dirancang (learning resources by design) dan sumber belajar yang telah tersedia dan tinggal

dimanfaatkan (learning resources by utilization). Dalam menggunakan

media, ada dua kategori media, yaitu alat bantu pembelajaran dan

media pembelajaran. Selain itu keunggulan Sekolah Alam Cikeas

adalah memanfaatan media realitas dalam proses pembelajarannya.

Adapun lingkungan, sesuai dengan namanya, sangat kaya dengan

lingkungan alam yang tersedia, baik lingkungan biotik maupun

lingkungan abiotik.

Dian Nurlaily Amarullah (2005)57

dalam penelitian yang

berjudul ‚Pengaruh Sistem Pembelajaran Kembali ke Alam terhadap Motivasi Belajar Anak: Perbandingan Bidang Studi Gardening dengan Pembelajaran di dalam Kelas di SD Citra Alam Ciganjur Jakarta Selatan‛. Penelitian ini lebih memfokuskan pada kajian pengaruh

pembelajaran kembali ke alam terhadap motivasi belajar. Penelitian

tersebut menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan

antara sistem pembelajaran kembali ke alam terhadap motivasi belajar

anak. Namun dalam hal ini motivasi pembelajaran di kelaslah yang

lebih tinggi bila dibandingkan dengan motivasi bidang gardering. Berdasarkan beberapa penelitian terdahulu yang telah

dipaparkan, maka perbedaan penelitian yang akan dilakukan ini

memepunyai beberapa perbedaan. Dalam konteks objek penelitian di

sekolah alam penelitiannya hanya merujuk pada proses

56

Basty Sulistyanto, Proses Pembelajaran di Sekolah Alam Cikeas,

Tesis, Pascasarjana UNJ: Jakarta, 2008. 57

Dian Nurlaily Amarullah, Pengaruh Sistem Pembelajaran Kembali ke Alam terhadap Motivasi Belajar Anak: Perbandingan Bidang Studi Gardening dengan Pembelajaran di dalam Kelas di SD Citra Alam Ciganjur Jakarta Selatan, Tesis Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2007.

Page 34: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

20

pembelajarannya secara umum dan pada satu mata pelajaran saja.

Sedangkan peneliti memfokuskan pada proses pengembangan

kreativitas peserta didik melalui pembelajaran di sekolah alam School

of Universe yang tidak hanya pada satu mata pelajaran saja.

F. Metodologi Penelitian

1. Jenis Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah penelitian ini peneliti

memusatkan perhatian kepada suatu kasus pengembangan kreativitas

dalam proses pembelajaran melalui pendekatan fenomenologi, yaitu

pendekatan riset yang dipergunakan untuk membantu memahami

berbagai fenomena yang ada pada objek penelitian yakni sekolah.58

Dalam hal ini, peneliti mengalami langsung fenomena yang diamati,

yaitu mengamati langsung dan ikut terlibat langsung dalam proses

kegiatan yang ada di School of Universe (SoU) sehingga seluruh data

yang dibutuhkan peneliti dapat terakses dengan akurat untuk

dimaknai.

Metode ini menghendaki adanya pembatasan penelitian atas

dasar fokus yang timbul sebagai masalah dalam penelitian.59

Adapun

karakteristik penelitian kualitatif antara lain adalah ia akan

berlangsung dalam latar belakang yang alamiah, di mana peneliti

sendiri merupakan alat pengumpul data yang utama, analisi datanya

dilakukan secara induktif.60

Ini berarti bahwa dalam penelitian ini,

peneliti akan melakukan penelitian secara intensif, terinci dan

mendalam terhadap pembelajaran yang berlangsung pada obyek

penelitian, yaitu sekolah alam School of Universe Parung Bogor.

Dalam penelitian ini peneliti memusatkan perhatian pada

pengembangan kreativitas dalam proses pembelajaran di Sekolah Alam

School of Universe Parung Bogor. Dari subjek yang diteliti itu dapat

diperoleh data berupa uraian yang kaya akan makna mengenai kegiatan

atau perilaku subjek yang diteliti persepsinya atau pendapatnya dan

58

Lexy J. Meleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung:

Remaja Rosda Karya, 2000), cet ke-12, 15. 59

Untuk menemukan jawaban logis terhadap apa yang sedang

menjadi pusat perhatian dalm penelitian dan menjadi jawaban sementara

terhadap apa yang dipertanyakan dalam penelitian. Lohat burhan Bungin.

Penelitian Kualitatif (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2007), 6. 60

Lexy J. Moleong. Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja

Karya, 1989), 3.

Page 35: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

21

aspek-aspek lain yang berkaitan dan diperoleh melalui observasi,

wawancara dan dokumentasi.

Dalam hal ini segala aspek mendapat perhatian sepenuhnya

dari peneliti, termasuk di dalam perhatian peneliti yaitu segala sesuatu

yang mempunyai arti, seperti proses kegiatan belajar mengajar yang

dilakukan guru dan peserta didik di Sekolah Alam School of Universe

Parung Bogor dalam mengimplementasikan suatu konsep

pengembangan kreativitas dalam proses pembelajarannya.

Untuk memperoleh data-data empiris tentang obyek penelitian

yang berupa data empiris pembelajaran, maka peneliti menentukan

lokasi penelitian yaitu sekolah School of Universe Parung Bogor.

Pemilihan lokasi ini didasarkan pada alasan bahwa kurikulum

pendekatan yang digunakan dititik beratkan pada pembelajaran

keterampilan hidup (life skill) praktis yang luas.61

Jenis penelitian yang peneliti lakukan merupakan kombinasi

antara kepustakaan (library research) dan penelitian lapangan (field research) dengan menggunakan data-data empiris. Ada tiga

karakteristik dalam penelitian ini. Karakteristik pertama, peneliti

sebagai instrumen utama mendatangi sendiri secara langsung sumber

datanya. Dalam penelitian ini peneliti mempelajari fenomena yang

tampak dan terjadi di lapangan. Karakteristik kedua, mengimplementasikan data yang dikumpulkan dalam penelitian lebih

cenderung dalam bentuk kata-kata daripada angka-angka, jadi hasil

analisisnya berupa analisis kualitatif. Karakteristik ketiga, menjelaskan bahwa penelitian studi kasus lebih menaruh perhatian

kepada sistematik proses yang terjadi dan tidak semata-mata kepada

hasil yang dicapai. Dalam hal ini, peneliti mengamati langsung dan

ikut terlibat langsung dalam proses kegiatan yang ada di School of

Universe (SoU) sehingga seluruh data yang dibutuhkan peneliti dapat

terakses dengan akurat untuk dimaknai.

Untuk menggambarkan proses penelitian tesis ini dapat

peneliti gambarkan melalui bagan sebagai berikut:

61

Data ini juga berdasarkan hasil wawancara dengan Lendo Novo,

penggagas atau perintis sekolah alam di Indonesia, di Sekolah Alam School of Universe (SoU) Parung Bogor pada hari Selasa, 14 Februari 2017 pukul 10.00.

Page 36: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

22

Bagan 1.1 Alur Penelitian

Analisis Data

Kesimpulan dan Saran

Studi Pendahuluan

Latar Belakang Masalah

Identifikasi Masalah

Menentukan Rumusan Masalah

Kreativitas

Clark E. Moustakas,

(Creativity and Comformmity)

Kerangka Teori

Data Primer

Pengumpulan Data

Data Sekuder

Klasifikasi Data

Page 37: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

23

2. Sumber Data

Sumber data terdiri dari data primer dan data sekunder.

Sumber data primer berupa dokumen, foto kegiatan belajar

mengajarkan, naskah, dan arsip yang ada di Sekolah Alam School of Universe (SoU) Parung Bogor, diantaranya buku profil, diperoleh

secara langsung melalui observasi, wawancara dan dokumentasi.

Sedangkan sumber data sekunder yaitu data-data yang akan

mengatkan hasil temuan penelitian ini, seperti buku, jurnal, disertasi,

tesis karya dari pakar atau pemerhati pendidikan terkait dengan tema

pengembangan kreativitas.

3. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang diperlukan, maka cara

pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti, diantaranya:

observasi, wawancara, studi dokumen dan studi pustaka.

a. Observasi

Menurut Sutrisno Hadi observasi sebagai teknik pengumpulan

data diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan dengan sistematika

terhadap fenomena-fenomena yang diselidiki.62

Observasi partisipatif

digunakan untuk mencari data tentang gambaran umum pembelajaran

dengan cara melihat secara langsung pelaksanaan pembelajaran di

sekolah. Dalam hal ini peneliti mengikuti proses pembelajaran baik di

dalam kelas maupun di luar kelas dan dalam kegiatan-kegiatan

keagamaan di luar kelas (ekstrakurikuler).

b. Wawancara

Wawancara ini digunakan peneliti untuk mengumpulkan data

tentang proses pembelajaran yang dilaksakan di sekolah alam School

of Universe. Menurut Suharsimi Arikunto wawancara berarti suatu

dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi

dari orang yang diwawancarai.63

Dalam wawancara ini peneliti

mengadakan wawancara secara langsung dengan cara mendatangi

berbagai pihak yang peneliti anggap terkait serta mengetahui terhadap

permasalahan yang akan peneliti bahas. Adapun wawancara yang

62

Sutrisno Hadi, Metodologi Research (Yogyakarta: Andi Offset,

1992), 73.

63Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik

(Jakarta: Rineka Cipta, 1993), 115.

Page 38: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

24

peneliti lakukan adalah wawancara tak terstruktur64

dan wawancara

terstruktur.65

Dalam penelitian ini peneliti mewawancarai pimpinan

sekolah alam School of Universe yaitu Bapak Lendo Novo, kepala

sekolah SD yaitu ibu Rizka Amaliya Syarif, wakil kepala sekolah

bapak Dian Purnama, guru kelas yaitu bapak Dedi Sugianto dan Ade

Rosyid Salim dan satu orang guru Pendidikan Agama Islam yaitu

Muhammad Burhan, dan juga peserta didik kelas 3 secara umum serta

orang tua peserta didik.

Dari pimpinan dan kepala sekolah, peneliti mencari data-data

tentang gambaran umum sekolah alam School of Universe Parung

Bogor, dari visi, misi, sejarah kurikulum, kebijakan sekolah, sistem

rekrutmen tenaga pendidik, mekanisme penerimaan peserta didik, pola

hubungan sekolah dengan masyarakat pengguna sekolah dan data-data

lain yang menunjang.

Dari waka kurikulum peneliti mengumpulkan informasi

tentang kurikulum yang diterapkan di sekolah alam dan

pengembangannya serta penilaiannya terhadap kepemimpinan kepala

sekolah. Dari guru Agama, guru kelas dan guru pendamping peneliti

mengumpulkan informasi tentang keseluruhan proses pembelajaran

yang meliputi karakteristik mata pelajaran, tujuan pembelajaran,

landasan filosofis mengajar, landasan psikologis, proses belajar

menagajar, metode, pendekatan, evaluasi, cara memotivasi peserta

didik dan lain-lain yang berkaitan dengan kegiatan pembelajaran. Dari

peserta didik yakni terkait pelaksaan pembelajaran yang ada di sekolah

dan orang tua peserta didik terkait dengan perilaku peserta didik.

c. Dokumentasi

Dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan dan

menganalisa berbagai dokumen penting sekolah yang ada hubungannya

64

Wawancara tidak terstruktur mirip dengan percakapan informal.

Metode ini bertujuan memperoleh informasi dari responden, tetapi susunan

kata dan urutannya disesuaikan dengan ciri-ciri setiap responden. Suharsimi

Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Rineka

Cipta, 1993), 117. 65

Wawancara terstruktur sering juga disebut wawancara buku yang

susunan pertanyaannya sudah ditetapkan sebelumnya (biasanya tertulis)

dengan pilihan-pilihan jawaban yang sudah ditetapkan. Suharsimi Arikunto,

Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Rineka Cipta, 1993),

117-118.

Page 39: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

25

dengan penelitian ini seperti arsip sekolah dengan cara mengamati dan

mencatatnya yang bertujuan untuk memperdalam dan memperkaya

data yang dikumpulkan dari obyek yang ada.66

Dokumenasi dapat juga

digunakan untuk mengumpulkan data yang berupa catatan-catatan,

silabus pembelajaran, buku ajar, materi pelajar dan lembar kerja

peserta didik, format penilaian: tes, refleksi, skala sikap dan portofolio,

laporan-laporan da gambar-gambar kegiatan keagamaan, data-data

peserta didik dan dokumen-dokumen lain. Peneliti menggunakan

dokumentasi ini untuk mendaptkan data-data tentang silabus, RPP,

data guru dan peserta didik, hasil ujian peserta didik, struktur

organisasi data satuan lembaga, data kurikulum serta data lainnya

yang berkaitan dengan penelitian.

4. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Setelah kegiatan pengumpulan data melalui penelitian

lapangan, maka kegiatan selanjutnya adalah tahap pengolahan dan

analisis data. Kegiatan ini terdiri dari empat tahap yaitu:

1. Mengkode Data Kegiatan pertama yang dilakukan dalam mengkode data ialah

mempelajari jawaban responden dan memutuskan perlu atau tidaknya

jawaban tersebut dikategorikan terlebih dahulu dan memberikan

kode kepada jawaban yang ada. Pemberian kode ini dilakukan

untuk setiap pertanyaan yang terdapat dalam pedoman wawancara,

dan pedoman observasi. Hal ini dilakukan untuk mempermudah

dalam mengklasifikasi data.

Klasifikasi data ini berlaku, baik untuk pertanyaan

tertutup maupun terbuka. Pertanyaan tertutup yaitu pertanyaan yang

variasi jawabannya sudah ditentukan terlebih dahulu sehingga

responden tidak memiliki kebebasan untuk memberikan jawaban.

Sedangkan pertanyaan terbuka yaitu pertanyaan yang variasi

jawabannya belum ditentukan terlebih dahulu sehingga responden

memiliki kebebasan untuk memberikan jawaban atas pertanyaan yang

diajukan.

Untuk pertanyaan tertutup diberi kode sesuai dengan indeks

yang digunakan, sedangkan untuk pertanyaan terbuka, variasi

66

Deddy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif Paradigma Baru Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2003), 195.

Page 40: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

26

jawaban dikelompokkan ke dalam beberapa kategori terlebih

dahulu, setelah itu baru diberi kode sesuai dengan kategorisasinya.

2. Triangulasi Triangulasi, di mana peneliti mempergunakan teknik sumber

ganda untuk memeriksa keabsahan data, yaitu peneliti

membandingkan data hasil observasi dengan data hasil wawancara

dan membandingkan data hasil wawancara dengan isi suatu

dokumen yang berkaitan.

3. Membuat Kesimpulan Analisis Membuat kesimpulan analisis merupakan kegiatan terakhir

dalam penelitian yang memberikan simpulan atas temuan penelitian di

lapangan atau makna-makna yang muncul dari data harus yang di uji

kebenarannya, kekokohannya untuk membuktikan validitasnya.

G. Sistematika Penulisan

Dalam tesis ini peneliti membagi penelitian terdiri atas lima

bab. Selanjutnya secara menyeluruh tiap-tiap bab yang terdiri atas

beberapa sub bab. Secara garis besar hasil penelitian ini sebagai

berikut:

Bab pertama, sebagai gambaran untuk memberikan pola

pemikiran bagi keseluruhan tesis ini, yang meliputi: Latar belakang

masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah,

tujuan dan manfaat penelitian, penelitian terdahulu yang relevan,

metodologi penelitian dan sistematiksa penelitian.

Bab kedua, peneliti membahas tentang Pengembangan

Kreativitas dalam Pembelajaran, yang meliputi: Kreativitas dalam

Pendidikan, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kreativitas, Tipologi

Manusia Kreatif, Kreativitas dan Potensi Kecerdasan, Kreativitas

dalam Pendidikan Islam dan Pendekatan Pembelajaran dalam

Mengembangkan Kreativitas.

Bab ketiga, membahas mengenai Komponen-komponen

pembelajaran yang berpengaruh terhadap pengembangan kreativitas

peserta didik di sekolah alam School of Universe, yang terdiri dari

beberapa sub pembahasan: Profil Sekolah Alam School of Universe

(SoU) Parung Bogor, Komponen pembelajaran di sekolah yang

meliputi: kepemimpinan kepala sekolah, perekrutan dan dan

pembinaan terhadap guru, perekrutan dan pembinaan peserta didik,

struktur organisasi, sarana dan prasaran, Kurikulum Sekolah yang

meliputi: kurikulumnasional dan sekolah, ekstrakurikuler, metode

Page 41: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

27

pembelajaran dalam mengembangkan kreativitas, bentuk instrumen

dan laporan peneilaian, dan atmosfir sekolah (budaya institusi). Bab keempat, membahas mengenai Pengembangan kreativitas

dalam proses pembelajaran di Sekolah Alam School of Universe, yang

terdiri dari sub bab pembahasan: Program Pembelajaran dalam

Pengembangan Kreativitas, Upaya Peningkatan Kompetensi

Guru/Fasilitator dalam Proses Pembelajaran, Usaha Guru/Fasilitator

dalam Pengembangan Kreativitas Peserta Didik, Aktivitas Peserta

Didik dalam Mengembangkan Kreativitasnya, Keberhasilan Proses

Pembelajaran dalam Pengembangan kreativitas.

Bab kelima, penutup yang memuat kesimpulan penelitian dan

saran-saran. Dalam bab ini merupakan kesimpulan dari kajian tesis

yang diteliti sebagai jawaban dari rumusan masalah yang dirumuskan

pada bab pertama. Kemudian diharapakan dari kesimpulan ini dapat

ditarik benang merah terhadap uraian-uraian sebelumnya, dan memuat

saran-saran peneliti terhadap sekolah alam School of Universe.

Page 42: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

28

Page 43: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

29

BAB II

PENGEMBANGAN KREATIVITAS DALAM PEMBELAJARAN

A. Kreativitas dalam Pendidikan

Definisi kreativitas dalam pendidikan sebagaimana

didefinisikan oleh Komite Nasional Bidang Pendidikan Kreatif yaitu

imajinatif yang menghasilkan sesuatu yang bernilai dan bermanfaat.1

berbeda dengan berfantasi. Akan tetapi lebih pada menghubungkan

sebuah ide yang sudah ada menjadi sebuah ide baru. Hal tersebut

senada dengan yang disampaikan oleh Craft dalam bukunya Creativity Across the Primary Curriculum: Framing and Developing Practice

turut memperjelas kedekatan imajinasi dalam kreativitas. Hanya saja

Craft menyebutkan berfantasi dalam kreativitas masih bisa dibenarkan

selama mampu menghasilkan sebuah karya yang dapat dinikmati oleh

orang lain.2

Masih dengan definisi kreativitas berkaitan dengan proses

imajinatif, Karla Odenwald dalam disertasinya yang berjudul

Transforming Liberal Education Through The Imagination Critical-Creative Thinking in Higher Education Curriculum and Pedagogy

turut menyatakan adanya imagination sebagi langkah dasar menuju

kreativitas.3 Dalam penelitiannya tersebut, Karla juga menyebut

liberal education sebagai langkah tepat untuk menumbuhkan daya

imajinasi. Dalam pengertian yang lebih spesifik, kreativitas dalam

penelitian ini mengacu kepada kemampuan menciptakan ide

(imajinatif) yang bermanfaat dalam menyelesaikan problematika

kehidupan (problem solving).4 Turut mendukung kreativitas sebagai

1National Advisory Committe on Creative ad Cultural Education, All

Our Future: Creativity, Culture and Education, May, 1999.

http://sirkenrobinson.com/pdf/alourfutures.pdf (diakses pada Sabtu, tanggal

27 Mei 2017). 2Anna Craft, Creativity Across the Primary Curriculum: Framing and

Developing Practice (Taylor & Francis, 2003), 7. Diterjemahkan oleh

M.Khairul Anam, (Depok: Inisiasi Press, 2003), selanjutnya disebut dengan

Craft, Membangun Kreativitas. 3Karla Odenwald, Transforming Liberal Education Through The

Imagination Critical-Creative Thinking in Higher Education Curriculum and Pedagogy (Disertation: University of New York, 2010), 199-200

4George P. Boulden, Mengembangkan Kreativitas Anak, terjm.

Ferdinan Fuad (Yogyakarta: Dolphin Book, 2006), 10.

Page 44: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

30

penciptaan ide dalam menyelesaikan persoalan yaitu Conny Setiawan,5

Taufik6 dan Halpern.

7 Sedangkan menurut Clark Moustakas seorang

ilmuan psikologi dari Amerika serikat menyatakan bahwa kreativitas

adalah pengalaman mengekspresikan dan mengaktualisasikan daya

imajinasi setiap individu yang menghasilkan sebuah karya, ide atau

gagasan.8

Tujuan utama dari proses berfikir yang kreatif adalah berfikir

jauh melampau batas yang ada, untuk membangkitkan rasa

keingintahuan, mematahkan rasional, ide-ide konvensional dan

prosedur yang sudah formal, melepaskan imajinasi, berbeda, serta

menghasilkan solusi dan alternatif yang bermacam-macam.9 Proses

berfikir kreatif ini jika difahami secara mendalam, tentu saja

berbanding terbalik dengan fakta terjadi dalam pendidikan kita.10

5Conny Setiawan, Pendidikan Perspektif Anak Berbakat (Jakarta:

Grasindo, 1997), 156. 6M. Taufik, Kreativitas Jalan Baru Pendidikan Islam (Mataram:

LEPPIM, 2012), 27. 7D.F. Halpern, Thought and Knowledge: an Introduction to Critical

Thinking, third edition (t.tp. Halpern, 1996).

http://dictionary.reference.com/browse/socioeconomic+status (diakses pada

Sabtu, tanggal 27 Mei 2017, pukul 11.00). 8Clark E. Moustakas, Creativity and Comformmity (New York: Van

Nostrand Reinhold Company, 1967), 28. 9Eleny Severtzi, ‚Creativity‛, INNOREGIO: dissemination of

innovation and knowledge management techniques, tersedia did

http://www.adi.pt/docs/innoregio_creativity.pdf (diakses pada Sabtu, tanggal

27 Mei 2017, pukul 13.30 WIB) 10

Berdasarkan hasil analisa yang dilakukan oleh peneliti, beberapa

fakta sistem pendidikan yang tidak mendukung proses berfikir adalah 1)

pemberlakuan UN atau ujian untuk kelulusan peserta didik. Peserta didik

tidak lagi memposisikan sebagai anak yang harus mengembangkan diri sesuai

dengan keinginan, minat atau bakatnya. Namun lebih tertuju pada langkah

untuk dapat lulus ujian dengan baik. Tentu saja, hal ini dapat menghambat

peserta didik dalam menumbuhkan dan mengembangkan ide dan

imajinasinya, 2) penanaman kedisiplinan dalam sekolah yang salah kaprah.

Penanaman kedisiplinan pada anak sebenarnya baik, akan tetapi jika

penanaman kedisiplinantidak di imbangi dengan memahamkan pada anak

anak arti disiplin itu sendiri, maka hal ini hanya akan menjadikan anak merasa

terkunkung dan tidak bebas. Disiplin akan berdampak sangat baik jika

tumbuh dari dalam diri anak sendiri. Namun, faktanya, sekolah justru

menanamkan hukuman yang terkadang memberikan dampak traumatis pada

Page 45: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

31

Beberapa asumsi terkait kreativitas juga disebutkan Robin R.

Alexander, diantaranya: 1) anak-anak lebih kreatif dibanding orang

dewasa, 2) sekolah membunuh kreativitas, 3) kreativitas dapat

dipelajari, 4) keterampilan seni menghambat kreativitas.11

Artinya,

sekolah pada kenyataannya justru tidak mendukung proses berfikir itu

sendiri.

Berdasarkan pengertian tersebut di atas, maka dalam konteks

ini peneliti memaknai kreativitas adalah proses penciptaan ide atau

kemampuan berfikir yang bermanfaat dan bernilai dalam menghadapi

permasalahan. Pengertian ini dinilai tepat berdasarkan pada tuntutan

zaman yang membutuhkan sumber daya manusia yang tidak hanya

pandai secara akademik, akan tetapi mampu menghasilkan ide dan

gagasan yang bermanfaat, memiliki kemampuan mental menghadapi

problematika hidup yang semakintidak menentu. Sebagaimana

pendapat Whitehead, bahwa pendidikan harus mampu menciptakan

manusia yang memiliki ide dan dapat mengembangkan diri sehingga

mampu merevolusi kehidupan yang jumud, ketidakadilan,

konsumerisme dan vatalisme.12

Artinya kreativitas merupakan

kemampuan yang harus dimiliki oleh setiap anak, terimplementasi

dalam pengaktualisasian diri sebagai manusia yang berguna untuk diri

sendiri dan lingkungan. Sehingga dapat ditegaskan disini bahwa

kreativitas sangat penting untuk dikembangkan terutama dalam

pendidikan. Hal ini menginat pendidikan merupakan wadah

pengembangan diri dan peningkatan daya fikir kreatif anak bangsa.

Pentingnya kreativitas dalam kehidupan secara eksplisit juga

terdapat pada Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Indonesia

pada Bab 2 Pasal 3 yang menyebutkan kreatif sebagai salah satu fungsi

dan tujuan pendidikan di Indonesia.13

Berdasarkan pembahasan

kreativitas tersebut dapat ditegaskan bahwa, pentingnya kreativitas

peserta didik, 3) sistem pembelajaran yang masih sering menjadikan peserta

didik sebagai objek. Lihat juga Maulidah Zauroh, Pengembangan Kreativitas Siswa (Ciputat: Pustaka Cendekiamuda, 2014), 27.

11Robin R. Alexander, ‚The Gost of Creativity in Art Education‛

Source: Art Education, Vol. 34, No. 4, Juli 1981, 28-30, National Art

Education Association, http://www.jstor.org/stable/3192549. Diakses pada

Jum’at 26 Mei 2017, pukul 09.00 WIB. 12

Pusat Pengkajian Pedagodik Universitas Pendidikan Indonesia,

Contextual Teaching and Learning (Garut: Rahayasa, 2010), 5. 13

Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional tahun 2003.

Page 46: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

32

untuk dikembangkan merupakan upaya dalam meningkatkan sumber

daya manusia terutama anak didik Indonesia untuk kemudian mampu

menghadapi problematika hidup yang semakin tidak menentu.

Adapun di dalam Islam, kreativitas menempati posisi penting

dalam pendidikan. menelaah dari pemahaman pendidikan Islam yaitu

berfikir kreatif, berfikir lateral dan divergen.14

Kreativitas memiliki

esensi dan makna yang sama dengan tujuan pendidikan Islam.

Keduanya mempunyai orientasi yang sama yaitu menjadi manusia

sempurna dan dapat menyelesaikan persoalan-persoalan yang dihadapi.

Menurut Taufik dalam disertasinya Kreativitas Jalan Baru Pendidikan Islam menjelaskan al-Qur’an sebagai sumber pendidikan Islam sering

sekali menggunakan kata yang bermuatan kreativitas.15

Sebagaimana

ayat-ayat yang tercantum dalam Q.S. Hu>d/11:7, Q.S. al-Ahqo>f/46:3,

Q.S. Hu>d/11:107 dan Q.S. al-Ra’d/13:3. Dalam penelitiannya tersebut

Taufik memaknai adanya kalimat fa’ala, khalaq, ja’ala adalah kalimat

yang sarat dengan makna kreativitas.

Adapun dalam konteks pendidikan Islam, salah satu bentuk

pendidikan kreatif diperoleh dengan menggunakan metode praktik.

Pendidikan yang dilakukan dengan metode praktik akan mengarahkan

anak didik untuk menjadi individu yang stabil, berakhlak mulia, serta

lebih produktif.16

Beberapa kelebihan dari pendidikan melalui praktisi

dan latihan antara lain adalah:

1. Kesempurnaan yang diperboleh melalui praktisi memiliki efek

yang baik dalam belajar.

2. Bertanggung jawab terhadap penyelesaian pekerjaan, sehingga

kurikulum dalam pendidikan Islam cenderung dinamis, logis,

berperasaan dan dibangun di atas kesadaran, kelembutan dan

kebaikan dalam pelaksanaan.

3. Rendah diri, mencintai pekerjaan dan meninggalkan kemalasan

serta tawakal.

4. Mempunyai batas-batas kepuasaan dan keinginan.17

14

Muh>ammad ‘Athiyyah al-Abra>syi<>>, Ru<<<< <>h} al-Tarbiyah wa al-Ta’lim

(Da>r Ihya>’ al Kutub al-Arabiyah, t.t.), 7. 15

Taufik, Kreativitas Jalan Baru Pendidikan Islam, 53-58. 16

‘Abd Arrahman al-Nah}la>wi>, Us}u> al-Tarbiyyah al-Isla>miyyah wa Asa>li>biha>: fi al-Bait wa al-Madrasah wa al-Mujtama’ (Damaskus: Da>r al-Fikr,

2008), 217. 17

‘Abd Arrahman al-Nah}la>wi>, Us}u> al-Tarbiyyah al-Isla>miyyah wa Asa>li>biha>: fi al-Bait wa al-Madrasah wa al-Mujtama’……217-218.

Page 47: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

33

Kemudian Hasan Langgung yang mengartikan kreativitas

(creativity) sebagai mencipta atau proses penciptaan, terutama

kreativitas sebagai aktivitas Tuhan dan kaitannya dengan perbuatan

manusia. Al-Qur’an menyebutkan diberbagai ayat bahwa Allah

mencipta segala sesuatu.18

Oleh sebab itu Ia sebut Kha>liq atau

Khalla>q.19

hal yang hampir sama diuraikan oleh Tengku Iskandar yang

memandang bahwa kreativitas dilihat dari sudut teologi Islam

merupakan salah satu ibadah. Dengan menempatkan kreativitas

sebagai ibadah, maka kemajuan dibidang pendidikan, ekonomi,

teknologi dan sains akan mudah dicapai.20

Tengku Iskandar

menyatakan istilah ulu> al-alba>b hendaknya direinterpretasi, untuk

memasukkan sebuah kreasi (kreativitas) yang baru dan berguna.

M. Taufik mengemukakan tentang karakteristik pendidikan

Islam kreatif, hal-hal yang membedakannya dengan pendidikan pada

umumnya, yaitu: ideal-integratif,21

inklusif,22

demokratis,23

kritis-

rasional,24

toleran-plural, kontekstual,25

transformatif.26

18

Q.S. Al-An’a>m/6: 102, ‚Itulah Tuhanmu, tiada Tuhan kecuali Dia.

Pencipta segala sesuatu. (Oleh sebab itu) sembahlah Dia. Dialah maha kuasa

atas segala sesuatu‛. Kemudian Q.S Ya>sin/36:81, ‚Bukankah yang

menciptakan langit dan bim sanggup mencipta 19

Hasan Langgulung, Kreativitas dan Pendidikan Islam: Analisis

Psikologi dan Falsafah (Jakarta: Pustaka al-Husna, 1991), 254. 20

Tengku Iskandar, ‚Toward an Islamic Perspective on Creativity‛ Islam and Civilizational Renewal 2.4 (Juli 2011), tersedia di eresource.

Pnri.go.id/index.php?option=com_library&itemid=53&Key=1. Diakses pada

rabu tanggal 24 Mei 2017, pukul 09.00 WIB. 21

Idealitas dari pendididkan Islam kreatif bisa dilihat dari kerangka

dasarnya yang menghendaki kebaikan bagi umat manusia di dunia maupun di

akhirat. Hal ini ditegaskan dalam al-Qur’an tentang signifikansi kedua dunia

tersebut. Taufik, Kreativitas....,128. 22

Pendidikan inklusif yaitu proses untuk membuat semua peserta

didik, termasuk di dalamnya kelompok yang terinklsi, dapat belajar

berpartisipasi secara efektif dalam sekolah tanpa ada yang terdiskriminasi.

Hal ini ditegaskan dalam al-Qur’an surat al-Anbiya>’/21: 107, yang

menyebutkan tentang signifikansi diutusnya Rasulullah SAW sebagai rahmat

bagi semesta alam. Taufik, Kreativitas....,129. 23

Prinsip ini diadopsi dari norma teologi-ketauhidan Allah SWT,

sebagaimana dalam al-Qur’an surat Al-Ikhla>s/112: 1-4. Dari prinsip Tauhid

Page 48: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

34

Beberapa pendapat yang turut peneliti adopsi dalam

mendukung pentingnya kreativitas dalam pendidikan Islam, di

antaranya pesan Ali bin Abi T}alib dan Umar bin Khat}t}a>b. Keduanya

berpesan untuk mendidik anak-anak sesuai dengan zamannya.

Kemudian turut mendukung kedua pendapat tersebut, John Dewey

dengan teori Progresivisme yang selanjutnya dikembangkan oleh

Pierce sebagai konsep pendidikan yang disesuaikan terhadap

perubahan.27

Kreativitas dalam konteks pendidikan, jika dilihat dari

sejarahnya, setidaknya terdapat 3 (tiga) gelombang yang diperkenalkan

oleh Anthony Wilson, yaitu:

1. Gelombang pertama dari kreativitas dalam pendidikan

terjadi pada tahuna 1960-an, yang dikodifikasikan oleh

Plowden, yang mengedepankan filosofi berpusat pada

peserta didik, kebijakan dan praktisi.

2. Gelombang kedua dimulai pada akhir tahun 1990-an,

sekitar 10 tahun setelah pengenalan kurikulum Nasional.

3. Gelombang ketiga sedang berjalan di awal abad ke-21.28

Jika membicarakan pendidikan tentang kreativitas, ada

beberapa hal yang perlu difahami tentang kreatif dan pengajaran untuk

kreativitas. Ada perbedaan mendasar antara pengajaran kreatif dengan

pengajaran untuk kreativitas. Pada pengajaran kreatif, proses belajar

ini kemudian dipahami sebagai prinsip mutlak tentang kesetaraan seluruh

makhluk di hadapan Tuhan. 24

Berfikir kritis adalah adalah suatu aktivitas kognitif yang berkaitan

dengan penggunaan daya jalar dan proses-proses mental, seperti

pengamatan/observasi, anlisis, penalaran, penilaian, pengkategorian, seleksi

dan pengambilan keputusan. Taufik, Kreativitas....,130. 25

Bangunan filosofis pendidikan Islam kreatif adalah dengan

melakukan kontekstualisasi pendidikan dengan realitas alamiah-kultural dan

realitas sosial-historis kehidupan. Kontekstualisasi diperlukan agar

pendidikan tidak tercerabut dari akar natural dan sosialnya. Taufik, Kreativitas....,131.

26M. Taufik, Kreativitas: Jalan Baru Pendidikan Islam (Mataram:

LEPPIM, 2012), 128. 27

Tim Pengembang Ilmu Pendidikan, Ilmu dan Aplikasi Ilmu Pendidikan Bagian1: Ilmu Pendidikan Teoritis (Bandung: Grasindo, 2007),

262. 28

Anthony Wilson, Creativity in Primary Education (Glasgow,

Bell&Bain, 2009), 6.

Page 49: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

35

berpusat pada guru. Beberapa studi menunjukkan bahwa guru merasa

kreatif ketika mereka memiliki kontrol terhadap praktiknya. Sehingga

menjadi inovatif dan memastikan bahwa pembelajaran relevan dengan

peserta didik. Sedangkan pengajaran untuk kreativitas berfokus pada

peserta didik dan sering disebut sebagai pembelajaran inklusif. Sebuah

pendidikan pembelajaran inklusif melibatkan pemberian kepada

peserta didik beberapa pilihan dan kesepakatan kontrol terhadap apa

yang sedang dijelajahi dan bagaimana caranya. Dengan kata lain,

pembelajaran jenis ini adalah penanganan yang berpusat pada peserta

didik.29

Meskipun terjadi tren pembelajaran yang berpusat pada

peserta didik, tetapi saja guru turut memberikan andil dalam

menciptakan peserta didik yang kreatif. Untuk itu, guru harus bisa

memerankan berbagai peran dalam proses belajar. Peran tersebut bisa

berupa motivator, suporter, penyuka pengetahuan, sumber inspirasi

dan keingintahuan, mitra yang memiliki pengetahuan tinggi, serta

contoh berfikir kreatif dan strategi yang kreatif.30

Sehingga dalam

pendidikan, guru, pendamping, ataupun manusia dewasa yang

memiliki pengetahuan tetap memiliki peran penting dalam proses

pembelajaran peserta didik. Akan tetapi guru harus mampu menjadi

orang yang mampu menstimulus peserta didik dalam tumbuh kembang

kreativitas.

Terkait dengan kreativitas peserta di sekolah Ivan Illich

menyatakan bahwa pada saat ini pembelajarannya masih

mengandalkan teori-teori tanpa menyentuh alam dan berorientasi pada

kekuatan kognitif yang secara tidak langsung melemahkan kebebasan

peserta didik dalam mengembangkan kreativitasnya, pendidikan

formal sudah mengandung penindasan, bahkan peserta didik jauh dari

kebebasan dalam berekspresi dan mengembangkan kreativitas peserta

didik itu sendiri.31

29

Anthony Wilson, Creativity in Primary Education…..10-11. 30

Thomas B. Ward, ‚The Multiple Roles of Education in Chldren’s

Creativity‛, dalam Ai-Girl Tan (ed), Creativity: A Handbook for Teachers

(Singapure: Worl Scientific Publishing, 2007), 30. 31

Ivan Illich lahir di Wina pada tahun 1926, ia menolak sistem

pendidikan formal, bukunya yang berjudul Descholling Society telah

mendapat penghargaan dari World Board of Education. Lihat Ivan Illichh,

Descholling Society (1971) yang diterjemahkan ‚Bebaskan Masyarakat dari Belenggu Sekolah‛ (Jakarta:YOI, 1982), 3.

Page 50: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

36

Akan tetapi pada kenyataanya, pendidikan di Indonesia

sekarang ini masih mengalami kebingungan dalam mendukung

pengembangan kreativitas. Dalam penelitian yang dilakukan oleh

Rabena Shaheen, pendidikan formal justru dianggap sebagai pembunuh

kreativitas.32

Mulai dari metode pembelajaran yang dibuat secara

sepihak hingga lingkungan sekolah yang masih bertolak belakang

dengan faktor tumbuh kembangnya kreativitas peserta didik.

Adapun di Indonesia sendiri, pada dasarnya sudah menjadikan

kreativitas sebagai salah satu tujuan dalam pendidikan. akan tetapi

pada praktiknya sistem pendidikan justru seakan melanggengkan

faktor-faktor yang menghambat tumbuhnya kreativitas. Lembaga

pendidikan kerap membatasi ide yang dimiliki oleh peserta didik.

B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kreativitas

Tema ini penting untuk di bahas di sini sebagai dasar pijakan

keterkaitan antara kreativitas dan pembelajaran sebagai bahan metde

pembelajaran yang dibutuhkan dalam pengembangan kreativitas.

Dalam studi kreativitas, faktor-faktor yang mendukung pengembangan

kreativitas merupakan tema yang ramai diperbincangkan. Paling tidak

ada beberapa faktor yang mempengaruhi kreativitas, yakni 1) faktor

dari diri sendiri (faktor intrinsik), dan 2) faktor lingkungan.

1. Faktor Intrinsik

Motivasi atau dorongan intrinsik sebagaimana istilah

yang difahami yaitu intrinsik yang berarti dorongan dari

dalam atau pribadi. Artinya dorongan yang muncul karena

keinginan sendiri sebagimana pendapat Mark A. Runco

dan Ruth Richard tentang motivasi intrinsik yang

menurutnya sebagai keinginan melakukan sesuatu sebagai

tantangan untuk diri sendiri dan juga untuk kepuasan

diri.33

Shallcross, menyebut psikologi yang mendapatkan

kebebasan dan keleluasaan dalam menghasilkan sebuah

32

Robina Shaheen,‛ Creativity and Education‛, Creative Education

(2010), Vol. 1, No. 3, 166.

http://scholar.google.ncom/scholar_ur!?HI=id&q=http://www.sci

rp.org/Journal/Paper Download. (Diakses pada pada Senin 15 Mei 2017,

pukul. 11.00 WIB). 33

Mark A. Runco, Ruth Richard, Eminent Creativity: Everyday Creativity and Health (Greenwood Publishing Group, 1997), 25.

Page 51: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

37

karya dapat dengan mudah mendukung perkembangan

kreativitas.34

Lain halnya dengan inspirasi dari dalam diri

yang diyakini sebagai pendukung munculnya kreativitas.

Menurut Maulidah Zauroh aktivitas seni dapat

memberikan inspirasi yang muncul dari dalam diri,

inspirasi inilah nantinya yang dapat berkembang menjadi

kraetivitas.35

Berdasarkan faktor-faktor intrinsik yang tersebut

diatas, peneliti dalam hal ini mendukung pendapat Utami

Munandar yang menyebutkan bahwa setiap

individu/manusia memiliki internal press dalam diri, akan

tetapi tetap membutuhkan kondisi yang tepat untuk

diekspresikan.36

Sehingga kondisi dalam mendukung

peserta didik mampu mengekspresikan imajinasi menjadi

penting untuk diperhatikan oleh guru, orang tua dan

lingkungan masyarakat.

2. Faktor Ekstrinsik (Lingkungan)

Secara bahasa faktor ekstrinsik berarti hal-hal yang

berasal dari luar ataupun lingkungan. Faktor ekstrinsik

yang lebih difahami dengan motivasi ekstrinsik atau

dorongan dari luar merupakan salah satu kondisi yang

turut membentuk kreativitas. Sebagaimana penjelasan

Utami Munandar bahwa sekolah, masyarakat dan keluarga

merupakan lingkungan paling berpengaruh untu

mengkonstruk kreativitas peserta didik.37

34

D.J. Shallcross, Teaching Creative Behavior: How to Teach Creativity to Children’s of All Ages (USA: Prentice Hall, 1980), 28.

35Maulidah Zauroh, Pengembangan Kreativitas Siswa (Ciputat:

Pustaka Cendikiamuda, 2014), 35. 36

Utami Munandar, Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), 38.

37Utami Munandar, Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat…36-

38.

Page 52: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

38

Menurut Rogers, Penciptaan kondisi kenyamanan dan

kebebasan secara psikologis dapat memupuk

pengembangan kreativitas peserta didik.38

a. Kenyamanan psikologis

Peserta didik merasa dipercaya dan merasa

diterima dalam keadaan apapun baik kekurangan

dan kelebihannya.

Evaluasi yang tidak bersifat mengancam.

Anak merasa dimengerti baik perasaan dan

fikirannya.

b. Kebebasan psikologis

Peserta didik diberikan kebebasan dan kesempatan

untuk mengembangkan ekspresi dan fikirannya.

Kebebasan yang dimiliki seseorang menjadikannya

lebih leluasa untuk berfikir dan bertindak. Sebagaimana

penelitian yang dialkukan oleh Beth A. Hennessey dkk,

yang menyelidiki di antara pekerja seni yang menghadapi

kondisi eksternal yang keras, ternyata berbeda dengan

konsepnya tentang kreativitas dengan pekerja seni yang

bebas untuk memilih topik, materi dan jadwal kegiatan.39

Menurut Hasan Langgulung, perkembagan kreativitas

bukan hanya tergantung pada guru-guru, tetapi juga pada

pemimpin-pemimpin, terutama kepala sekolah, pemilik-

pemilik sekolah dan orang-orang yang bertanggung jawab

di sekolah. Lebih luas lagi tanggung jawab juga terletak

pada orang tua di rumah, serta tokoh-tokoh masyarakat.40

38

Natalie Rogers, ‚Giving Life to Carl Rogers Theory of Creativity‛,

http://www.nrpgers.com/GivimgLife.pdf, (diakses pada senin, 5 Juni 2017

pukul 10.00 WIB) 39

Beth A. Hennessey dan Teresa M. Amabile, ‚Creativity‛, Annual Review Psychology, 2010, 61: 569-598, tersedia di

http:/Iik.media.mit.edu/courses/readings/HennesseyCrRev.pdf (diakses pada

sabtu 20 Mei 2017 pukul.09.00 WIB). 40

Hasan Langgulung, Manusia dan Pendidikan: Suatu Analisis Psikologis, Filsafat dan Pendidikan (Jakarta: Pustaka al-Husna Baru, 2004),

208.

Page 53: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

39

C. Tipologi Manusia Kreatif

Berkenaan dengan tipologi manusia kreatif, pada prinsipnya

tidak bisa terlepaskan dari definisi kreativitas itu sendiri. Dalam

konteks kebutuhan dan pengembangan, peserta didik menghadapi

persoalan hidup yang tidak menentu. Pada uraian sebelumnya telah

dijelaskan makna kreativitas adalah kemampuan atau proses dalam

menghasilkan ide dan gagasan yang bernilai untuk menyelesaikan

suatu masalah. Pengertian ini dinilai tepat oleh peneliti mengingat

era globalisasi yang semakin membutuhkan manusia yang mampu

melihat bermacam-macam kemungkinan penyelesaian terhadap suatu

masalah yang dihadapi.

Utami Munandar dalam disertasinya merumuskan tipologi

peserta didik kreatif yaitu: (1) mandiri dalam segala hal, (2) terbuka

terhadap rangsangan dari luar, (3) memiliki rasa ingin tahu yang

sangat besar, (4) percaya diri, (5) tingkat kepekaan yang tinggi, (6)

tabah, (7) imajinasi yang tinggi, (8) memiliki motivasi intrinsik, (9)

menggunakan firasat dalam memecahkan masalah, (10) fleksibilitas,

((11) mampu melihat masalah dari berbagai sudut, (12), daya analisis

yang tajam, (13), pengamatan yang tajam terhadap realita kehidupan,

dan (14) memiliki rasa keindahan yang dalam.41

Sependapat dengan pribadi kreatif harus memiliki imajinasi

yang tinggi, Avril Loveless mengenalkan lima karakater agar seorang

bisa menjadi kreatif. Kelima hal tersebut adalah:

1. Menggunakan imajinasi. Proses imajinasi mengarahkan

dan menyederhanakan ide yang asli, menghasilkan sebuah

alternatif yang diharapkan, konvensional, maupun yang

rutin.

2. Sebuah proses yang intens. Memfokuskan perhatian dan

keterampilan dalam rangka untuk membentuk, memaknai

dan sebuah ide.

3. Mengejar tujuan. Aplikasi dari imajinasi menghasilkan

keluaran dari tujuan yang hendak dicapai.

4. Menjadi asli.

5. Mengevaluasi nilai.42

41

S. C. Utami Munandar, Creativity and Education (Jakarta:

Disertasi UI, 1977. 42

Avril Loveless, ‚Thinking about Creativity: Developing Idea,

Making things Happen‛, dalam Anthony Wilson, Creativity in Primary Education…..23-24.

Page 54: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

40

Apa yang disampaikan oleh Avril tersebut memang tidak

bisa memberikan jaminan bagi peserta didik untuk menjadi kreatif,

namun setidaknya kelima karakter tersebut dapat membantu

menumbuhkembangkan kreativitas seseorang. Menggaris bawahi

persoalan imajinasi sebagai langkah awal dalam mendukung proses

kreativitas, imajinasi harus mendapat kebebasan untuk berkembang.

Seseorang yang tidak mendapatkan kebebasan sudah tentu tidak

dapat berimajinasi. Salah satu pribadi kreatif lainnya menurut

Treffinger bahwa pribadi kreatif terbiasa mengorganisir hal-hal yang

akan dilakukan. Hal ini dilakukan sebagai langkah dalam dalam

mensiasati hal-hal yang tidak terduga kemudian hari.43

Hal menarik lainnya sebagai salah satu karakteristik pribadi

kreatif juga disebutkan oleh Keith Sawyer, yaitu:44

1. Terbuka terhadap pengalaman (opennes to experience).

Keterbukaan terhadap pengalaman yang dimaksud di sini

merupakan sikap terbuka terhadap diri sendiri, tidak

kaku, menerima apa adanya sehingga keterbukaannya ini

mampu menjadikan manusia kreatif untuk dapat

menerima perbedaan dengan baik dan bijak. Ciri pribadi

yang mampu membuka diri terhadap pengalaman baru

diantaranya adalah a) mampu berimajinasi dengan baik

(good imagination), b) bernilai seni, c) berpengalaman

memahami nilai, d) berani mencoba sesuatu yang baru

dan keinginan tahu yang tinggi, e) cerdas dan mampu

menerima tantangan, dan f) unconventional dan bebas.45

2. Kemampuan untuk menilai sesuai dengan pemikiran

pribadi (internal locus of evaluation). Kemampuan untuk

mengambil keputusan sendiri dan tidak begitu

terpengaruh terhadap pendapat pendapat orang lain

merupakan pengertian dari internal locus of evaluation. Kemampuan seperti ini dapat didefinisikan bahwa anak

kreatif melakukan apapun tanpa menunggu pujian

43

Donald J. Treffinger, Handbook on Teaching Educational Psychology (London: Academic Press, 1997), 18-25.

44R. Keith Sawyer, Explaining Creativity: The Science of Human

Innovation (Oxford Uinversity Press, 2012), 12. 45

Turut mendukung terbuka terhadap pengalaman baru sebagai

pribadi kreatif diantaranya adalah Syamsu Yu>suf dan A. Juntika Nurihsan,

Teori Kepribadian (Bandung: Rosdakarya, 2007), 142.

Page 55: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

41

ataupun kritikan dari orang lain akan tetapi segala yang

diciptakan dan dimunculkan merupakan murni kesadaran

dan keinginan dari anak tersebut.

Pribadi kreatif yang spontan dan ekspresif serta tidak mudah

menyerah pada nasib menjadi kekuatan tersendiri dalam menjalani

hidup. Artinya kreativitas dinilai dapat menjadikan manusia mampu

menyelesaikan permasalahan-permasalahan dalam kehidupan.

Pendidikan mempunyai peran penting untuk perkembangan dan

kemajuan suatu bangsa. Kualitas suatu pendidikan dapat dilihat

dengan bagaimana cara mengenali dan memupuk sumber daya

manusia untuk kemudian bermanfaat bagi dirinya sendiri serta

lingkungan peserta didik tersebut.

D. Kreativitas dan Potensi Kecerdasan

Perkembangan kreativitas sangat erat kaitannya dengan

perkembangan kognitif individu karena kreativitas sesungguhnya

merupakan perwujudan dari pekerjaan otak. Para pakar kreativitas,

misalnya Clark (1988) dan Gowan (1989) melalui Teori Belahan Otak

(Hemisphere Theory) mengatakan bahwa sesungguhnya otak manusia

itu menurut fungsinya terbagi menjadi dua belahan, yaitu belahan otak

kiri (left hemisphere) dan belahan otak kanan (right hemisphere). Otak

belahan kiri mengarah kepada cara berfikir konvergen (convergen

thinking), sedangkan otak belahan kanan mengarah kepada cara

berfikir menyebar (difergent thinking).46

Berkenaan dengan teori belahan beserta fungsinya ini (Clark,

1983: 24) mengemukakan sejumlah fungsi otak sesuai dengan

belahannya itu sebagaimana tertera pada table berikut ini.

46

Saifuddin Azwar, Pengantar Psikologi Iintelegens (Yogyakarta:

Pustaka Pelajar. 2002), 50.

Page 56: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

42

Tabel 2.1. Perbedaan Fungsi/Peran Otak Kiri dan Otak

Kanan47

Belahan Otak Kiri Belahan Otak Kanan

Logis

Berurut

Rasional

Analitik

Objektif

Melihat Bagian

Acak

Intuitif

Holistic

Sintesis

Subyektif

Melihat Keutuhan

Perkembangan kreativitas juga merupakan perkembangan

proses kognitif maka kreativitas dapat ditinjau melalui proses

perkembangan kognitif berdasarkan teori yang diajukan oleh Jean

Piaget.48

Menurut Jean Piaget ada empat tahap perkembangan

kognitif, yaitu sebagai berikut:

1. Tahap Sensori-Motoris

47

Clark E. Moustakas, Creativity and Comformity (New York: Van

Nostrand Reinhold Company, 1967), 28 48

Jean Piaget (1896-1980), psikolog Swiss lahir di Neuchtal, Swiss.

Awalnya adalah seorang ahli biologi yang aktif belajar sendiri ilmu filsafat

dan psikologi. Kemudian bekerja dengan Teodore Simon di Prancis dalam

laboratorium yang mengembangkan tes intelegensi Alfred Binet. Kemudan ia

menjadi professor dalam bidang psikologi anak di Geneva University, sejak

tahun 1929 ia menjadi direktur di Institut Jean Jacques Rousseau di Geneva.

Hasil studi Piaget yang termasyhur adalah mengenai cara berfikir anak-anak

serta konseptualisasi dari tingkatan-tingatan kognitif dan berhasil menjadi

publikasi awal yang sangat penting. Ia mengklasifikasikan perkembangan

kognitif anak menjadi empat tahapan, yaitu: tahap sensory-motor, pre-

operational, concrete-operational dan formal-operational. Ia juga

menggunakan istilah-istilah khusus yang berhubungan dengan perkembangan

kognitif anak tersebut, yaitu: sensory-motor schema, yaitu serangkaian

perilaku terbuka yang tersusun secara sistematis untuk merespon lingkungan;

assimilation, yaitu proses aktif dalam menggunakan skema untuk merespon

lingkungan; accomdation, yaitu penyesuaian aplikasi skema yang cocok

dengan lingkungan yang direspon; dan equilibrium, yaitu keseimbangan

antara skema yang digunakan dengan ligkungan yang diserpon sebagai hasil

ketepatan akomodasi. Lihat Jean Piaget. The Original of Intelligence in the Child (London: Routledge & Kegan Paul, 1953), 153-196.

Page 57: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

43

Tahap ini dialami pada usia 0-2 tahun, ciri-cirinya:

penggabungan bentuk-bentuk refleks menjadi bentuk gerakan yang

dibuat pertama kali hanya untuk diulang, kemudian dipelihara dan

kemudian menghasilkan perubahan baru dalam lingkungan; secara

tetap objek diterima dan merupakan awal dari ‚pikiran‛ yang benar.

Menurut Piaget pada tahap ini interaksi anak dengan lingkungannya,

termasuk orang tuanya, terutama dilakukan melalui perasaan dan otot-

ototnya. Dalam melakukan interaksi dengan lingkungannya, termasuk

juga dengan orang tuanya anak mengembangkan kemampuannya untuk

mempersepsi, melakukan sentuhan-sentuhan, melakukan berbagai

gerakan, dan secara perlahan-lahan belajar mengoordinasikan

tindakannya.49

Mengenai kreativitasnya, menurut Piaget, pada tahap ini

belum memiliki kemampuan untuk mengembangkan kreativitasnya.

Sebab, pada tahap ini tindakan anak masih berupa tindakan fisik yang

bersifat refleksi, pandangannya terhadap objek masih belum

permanent, belum memiliki konsep ruang dan waktu, belum memiliki

konsep tentang sebab-akibat, bentuk permainannya masih merupakan

pengulangan refleks-refleks, belum memiliki tentang diri ruang, dan

belu memiliki kemampuan berbahasa.

2. Tahap Pra-operasional

Tahap ini berlangsung pada usia 2-7 tahun. Tahap ini disebut

juga tahap intuisi sebab perkembangan kognitifnya memperlihatkan

kecenderungan yang ditandai oleh suasana intuitif. Artinya, semua

perbuatan rasionalnya tidak didukung oleh pemikiran tetapi oleh unsur

perasaan, kecenderungan alamiah, sikap-sikap yang diperoleh dari

orang-orang bermakna, dan lingkungan sekitarnya. Ciri-ciri:tahap

preporsional; adanya pemikiran yang tidak beraturan; terjadi

perkembangan gambaran internal dan bahasa; terdapat ciri egosentris,

animisme dan pemikiran yang salah tentang hubungan sebab akibat.

Pada tahap ini, anak sangat bersifat egosentris sehingga seringkali

mengalami masalah dalam berinteraksi dalam lingkungannya,

termasuk dengan orang tuannya. Pada akhir tahap ini, kemampuan

mengembangkan kreativitas sudah mulai tumbuh karena anak sudah

mulai mengembangkan memori dan telah memiliki kemampuan untuk

memikirkan masa lalu dan masa yang akan datang, meskipun dalam

49

Sukanto, Nafsiologi Suatu Pendekatan Alternatif Atas Psikolog., Jakarta: Integritass Press. 1985), 42.

Page 58: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

44

jangka pendek. Di samping itu, anak memiliki kemampuan untuk

menjelaskan peristiwa-peristiwa alam di lingkunganya secara

animistik dan antropomorfik. Penjelasan animistic adalah menjelaskan

peristiwa-peristiwa alam dengan menggunakan perumpamaan hewan.

Adapun penjelasan antropomorfik adalah menjelaskan peristiwa-

peristiwa alam dengan menggunakan perumpamaan manusia.50

3. Tahap operasional konkret

Tahap ini berlangsung antara usia 7-11 tahun. Ciri-

ciri:munculnya pemikiran yang teratur; proses berpikir logis dan dapat

dibalik tapi terbatas pada area pengalaman konkret anak ;menemukan

strategi-strategi pilihan (contoh: dua cara untuk pergi ke toko); dapat

mengoordinasi suatu bagian-seluruh, klasifikasi bertingkat; memahami

pemeliharaan dari angka, menyusun dan lainnya. Pada tahap ini juga,

anak mulai menyesuaikan diri dengan relitas konkret dan berkembang

rasa ingin tahunya. Interaksinya dengan lingkungan, termasuk dengan

orang tua, sudah semakin berkembang dengan baik karena

egosentrisnya sudah semakin berkurang.51

4. tahap operasional Formal

Tahap ini dialami oleh anak pada usai 11 tahun ke atas. Ciri-

cirinya: mulai mampu berpikir dengan logis, berpikir dari proposisi

hipotesis; mampu mengevaluasi hipotesis dengan menguji pemecahan

yang memungkinkan; dapat berpikir tentang cara berpikir dan

menggunakan teori sebagai panduan pikiran.

Dilihat dari perspektif ini, perkembangan kreativitas remaja

pada posisi seiring dengan tahapan operasional formal. Artinya,

perkembangan kreativitasnya, menurut Jean Piaget, sedang berada

pada tahap yang amat potensial bagi perkembangan kreativitas.

E. Kreativitas dalam Perspektif Islam

Islam merupakan agama yang perhatian besar terhadap ilmu

pengetahuan. Islam sangat menekankan ummatnya untuk terus

menuntut ilmu. Dalam surat Ar-Rahman, Allah SWT menjelaskan

bahwa diriNya adalah pengajar (‘Allamahu al Bayan) bagi umat Islam.

Dalam ajaran Islam, baik dalam ayat Al-Qur’an maupun Hadits, bahwa

50

Sukanto, Nafsiologi Suatu Pendekatan Alternatif Atas Psikolog (Jakarta: Integritass Press. 1985), 45.

51Sukanto, Nafsiologi Suatu Pendekatan Alternatif Atas Psikolog

(Jakarta: Integritass Press. 1985), 47.

Page 59: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

45

ilmu pengetahuan paling tinggi nilainya melebihi hal-hal lain. Bahkan

salah satu sifat Allah adalah Dia memiliki ilmu yang Maha

Mengetahui.52

Di dalam Islam sendiri, secara normatif Islam sangat

menghargai dan mendorong umatnya untuk berkreativitas. Ada

perbedaan tantangan dan kebutuhan antara generasi dahulu dengan

generasi sekarang, begitu pula dengan generasi sekarang dengan

generasi yang akan datang. Oleh karena itu ada baiknya kita

merenungkan nasihat Umar Bin Khattab r.a. kepada para pendidik

sebagai pijakan akan perlunya pendidikan kreatif sebabaimana

dikutib oleh Wahyudin:

‚’Allimu auladakum makhluqun lizamanin ghairi zamanikum (‘Didiklah anak-anakmu dengan pengajaran yang baik, sebab ia

diciptakan untuk zaman yang berbeda dengan zamanmu’)‛.53

Ucapan di atas mendorong kita untuk mempersiapkan anak-

anak agar menjadi orang yang kreatif. Dampak percepatan

penemuan teknologik ternyata telah banyak merombak banyak

institusi dan organisasi sosial kemasyarakatan. Terjadilah perubahan

yang sangat cepat. Terjadinya perubahan sosial yang sangat cepat

digambarkan oleh Tofler dengan memperbandingkan revolusi dari

gelombang pertama (yang agraris) ke gelombang ke dua (yang

industri) membutuhkan waktu ribuan tahun, dan gelombang ke dua

ke gelombang ke tiga (yang informatik) membutuhkan waktu

ratusan tahun; sedangkan gelombang ke tiga baru berlangsung

tahunan telah menghasilkan sesuatu yang lebih hebat dari

hasil ratusan tahun gelombang ke dua. Percepatan ini

menjadikan program pendidikan cepat usang dan pengetahuan

seseorang cepat tertinggal.54

Di zaman yang berubah sangat cepat seperti sekarang ini

pendidik tidak bisa dan tidak cukup hanya memberi setumpuk

teori dan pengetahuan yang harus dicatat di dalam buku catatan

dan dihafalkan di dalam ingatan karena belum tentu pengetahuan

tersebut akan berguna di masa depan (Karena zaman kita berbeda

52

Nur Aini, Ada Apa Dengan Kreatifitas? (Tinjauan Psikologi Islami),

Islamadina, Vol. VII, No. 3, September 2008, 84. 53

Wahyudin, Menuju Kreativitas, (Jakarta: Gema Insani Press, 2003),

16. 54

Noeng Muhajir, Ilmu Pendidikan dan Perubahan Sosial Teori Pendidikan Pelaku Sosial Kreatif, (Yogyakarta: Rake Sarasin, 2000), 14.

Page 60: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

46

dengan zaman mereka). Pada orang kreatif yang bekerja adalah

otaknya, bukan ingatannya. Dengan memberi bekal kreativitas berarti

mendidik anak kita untuk mandiri, tidak tergantung dengan orang

lain, luwes, berkualitas, inovatif dan dapat maju seiring dengan

perubahan zaman yang dinamis.

Sebagian orang mungkin menganggap bahwa agama menuntut

umatnya untuk mentaati aturan dan norma-norma secara mutlak

dengan mengesampingkan akal fikiran dan penalaran. Sehingga yang

terjadi kemudian adalah kreativitas mandeg dan tidak berkembang.

Pendapat seperti ini tentu saja tidak benar. Agama Islam diciptakan

Tuhan bertujuan agar kehidupan manusia menjadi lebih baik. Islam

memang memiliki aturan-aturan yang harus ditaati oleh

pemeluknya , tapi norma tersebut tidak membatasi manusia untuk

berkreativitas. Islam justru memerintahkan umatnya untuk selalu

berfikir menggunakan akal fikiran. Allah selalu memerintahkan

umatnya untuk berfikir:

٢١٢

‚Demikianlah Allah menerangkan kepadamu ayat-ayat Nya agar kamu berfikir‛ (QS. Al Baqarah: 219).

55

Mustafa al Maraghi menafsirkan ayat ini sebagai seruan Allah

kepada manusia agar ia memikirkan kehidupan dunia dan ahirat

secara bersamaan, dengan demikian maka akan tercipta maslahat

pada diri manusia.56

Karena kemampuan berfikir inilah manusia

mampu berkreativitas. Ayat tersebut juga mengajarkan kepada

manusia untuk selalu mencari pengetahuan, semakin banyak

kesempatan kepada anak untuk memperoleh pengetahuan maka

semakin baik pula dasar untuk menjadi pribadi kreatif.

Kreativitas merupakan suatu aktivitas kogniti yang

menghasilkan suatu pandangan yang baru mengenai suatu bentuk

permasalahan dan tidak dibatasi pada hasil yang pragmatis. Proses

kreatif bukan hanya menghasilkan sesuatu yang bermanfaat saja.

55

Depag R.I., Al Qur’anul Karim dan Terjemahnya, (Semarang: Toha

Putra, 1997), 27. 56

Ahmad Mustafa al Maraghi, Tafsir al Maraghi, (Semarang: Toha

Putra, 1984), 134.

Page 61: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

47

Orang beragama maupun tidak beragama dapat menjadi kreatif adalah

pernyataan yang benar, tetapi belum lengkap. Syarat menjadi pribadi

kreatif adalah individu yang menggunakan potensi jiwanya (akal, hati,

nafsu) secara optimal dan positif.57

Orang-orang yang beragama (Islam) yang kreatif

mempergunakan akal dan qalbunya lebih optimal. Individu tersebut

memiliki wadah kognitif spiritual yang lebih luas dan individu tersebut

mampu belajar bermacam-macam ilmu, dapat menyerap ilmu secara

cepat dan luar biasanya banyaknya.

Islam sangat mendorong individu secara terus menerus

untuk belajar ilmu pengetahuan yang berarti mengajarkan individu

untuk selalu terbuka terhadap rangsangan-rangsangan dari luar

(merupakan salah satu ciri kreativitas). Ini menunjukkan perlunya

sikap keterbukaan untuk menuntut ilmu dan menerima ilmu dari

manapun datangnya.58

Aktivitas kreatif yang berarti daya cipta merupakan salah satu

sifat Allah, yaitu Maha Pencipta, digambarkan dalam surat al An’am

ayat 102, sebagai berikut:

١٠٢

‚Itulah Allah, Tuhan kamu; tidak ada tuhan selain Dia; Pencipta segala sesuatu, maka sembahlah Dia; Dialah pemelihara segala sesuatu.‛

Ayat di atas menjelaskan bahwa Tuhan adalah pencipta segala

sesuatu yang belum ada sebelumnya, sehingga ini menunjukkan

sesuatu yang bersifat baru dan bersifat original. Hal ini merupakan

salah satu definisi dari kreativitas yaitu kemampuan untuk

menciptakan sesuatu yang baru.

57

Fuad Nashori dan Diana Rachmi Mucharam, Mengembangkan Kreativitas dalam Psikologi Islam (Yogyakarta: Menara Kudus, 2002), 28.

58Fuad Nashori dan Diana Rachmi Mucharam, Mengembangkan

Kreativitas dalam Psikologi Islam (Yogyakarta: Menara Kudus, 2002), 28.

Page 62: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

48

F. Konsep Islam tentang Sekolah Alam

a. Pengertian sekolah alam

Melihat dari suku katanya sekolah Alam merupakan gabungan

dari kata sekolah dan alam. Kata sekolah dapat dijelaskan sebagai

usaha menurut kepandaian atau pengetahuan, tanpa menyebutkan

persyaratan bagaimana dan dimana kegiatan tersebut dilaksanakan‛.59

Sedangkan alam dalam kamus besar bahasa Indonesia diartikan

sebagai segala sesuatu yang ada di bumi atau di langit.60

Dari pengertian sekolah dan alam di atas, sekolah alam adalah

sebagai usaha untuk menuntut kepandaian atau pengetahuan yang

dilakukan dengan alam terbuka (langit dan bumi) sebagai objek

utamanya.

Menurut Efriyani, sekolaha lam adalah salah satu bentuk

pendidikan alternatif yang menggunakan alam sebagai media utama

sebagai pembelajaran peserta didiknya.61

Dari pengertian ini, sekolah

alam merupakan sekolah dengan menggunakan metode pembelajaran

yang berbeda, dengan menggunakan alam sebagai media utama

pembelajaran agar peserta didik lebih semangat, lebih kreatif dan tidak

bosan karena lebih banyak belajar dari pengalaman. ‚Sekolah alam

adalah sekolah alternatif yang berbasis kurikulum alam‛.62

Sekolah

alam merupakan salah satu bentuk pendidikan alternatif yang

menggunakan alam sebagai media utama sebagai pembelajaran peserta

didiknya. Sekolah alam menjadi sebuah impian yang jadi kenyataan

bagi mereka yang mengangankan dan menginginkan perubahan dalam

dunia pendidikan. diharapkan dari adanya alternatif sekolah alam tidak

sekedar perubahan dalam dunia pendidikan. diharapkan dari adanya

alternatif sekolah alam tidak sekedar perubahan sistem, metode dan

59

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa

Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 1988), 796. 60

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa

Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 1988), 19. 61

Santoso Budi Satmoko, Sekolah Alternatif Mengapa Tidak

(Yogyakarta: Diwa Press, 2010), 7. 62

Santoso Budi Satmoko, Sekolah Alternatif Mengapa Tidak

(Yogyakarta: Diwa Press, 2010), 9.

Page 63: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

49

target pembelajaran melaiankan paradigma pendidikan yang akan

mengarah pada perbaikan mutu dan hasil dari pendidikan itu sendiri.63

Berdasarkan menurut para ahli diatas makan dapat peneliti

simpulkan bahwa sekolah alam adalah bentuk pendidikan alternatif

yang menggunakan konsep berbasis kurikulum alam sebagai media

utama pembelajaran peserta didik.

b. Karakteristik sekolah alam

Satmoko Budi Santoso dalam bukunya membedakan ada

sembilan karaktersitik sekolah alam yaitu diantaranya:

1. Sekolah alam cenderung memberikan kebebasan kreativitas anak

sehingga anak menemukan sendiri dan kemampuan berlebih yang

dimilikinya.

2. Konsep pembelajaran sambil bermain cenderung menjadikan

pemahamn sekolah bukan merupakan beban, melainkan hal yang

sangat menyenangkan. Sekolahlam, orientasinya memfokuskan

kepada kelebihan yang dimiliki anak dengan metode pencarian

yang tidak baku dan relatif menyenangkan diterima anak lewat

bentuk-bentuk permainan.

3. Guru atau tenaga pengajar sekolah berbasis alam, guru-guru atau

fasilitator memiliki akhlak yang baik, kreativitas dan mampu

memebrikan rangsangan perkembangan atau menjadi partner yang

baik bagi anak-anak didiknya.

4. Metodeolgi pembelajaran yang diterapkan cenderung mengarah

pada pencapaian logika berfikir atau inovasi yang haik dalam

bentuk action learning (praktek nyata). Bentuk kurikulumnya bisa

saja 40 dan 60. Artinya, 40% adalah teori dan 60% adalah praktek.

5. Pada sekolah alam juga dipersiapkan perlengkapan perpustakaan

yang baik dan buku-buku rujukan dari berbagai sumber yang dapat

dipertanggung jawabkan untuk mendukung perjalanannya praktek

metodelogi action learning.

6. Yang mnerik dari sekolah alam, buka saja peserta didik yang

belajar. Guru pun dituntut untuk terus belajar. Yang ditanamkan

63

Istarani, Sekolah Alam sebagai Model Pembelajaran Model Inovatif (Referensi Guru dalam Menentukan Model Pembelajaran) (Medan:

Media Persada, 2011), 28.

Page 64: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

50

pada sekolah alam bahwa pelajaran ayang ada bukanlah hanya

mengejar nilai, namun yang penting adalah memahami seberapa

jauh proses belajar tersebut dapat dinikmati dan diterapkan dengan

baik.

7. Sekolah yang berbasis alam pastilah dilingkupi berbagai macam

pepohonan yang ada di sekitarnya, misalnya area aoptik hidup,

pohon kelapa, rambutan mangga dan sebagainya.

8. Materi pembelajaran tentu saja disesuaikan dengan kompetensi

kurikulum pada rentang waktu tertentu dan terprogram secara

matang. Misalnya, pada bulan tertentu, kurikulum teori dan

parktik pembelajarannya diarea aoptek hidup atau di kebun.

9. Untuk mengukur sejauh mana motivasi diterima dipublik, maka

dua kali dalam satu semester (tiga bulan sekali) biasanya diadakan

evaluasi, misalnya dengan pengadaan pasar murah, pameran

produksi pertanian, maupun pameran produksi hasil karya peserta

didik. Dalam momen inilah hasil karya peserta didik akan

mendapatkan apresiasi yang sesuai dengan karya ciptanya.64

Berdasarkan karakteristik diatas maka peneliti dapat

menyimpulkan karakteristik sekolah alam cenderung memberikan

kebebasan kreativitas anak, metodologi pembelajaran yang diterapkan

cenderung mengarah pada pencapaian logika berfikir dan inovasi yang

berkaitan dengan keberadaan di sekolah alam.

Gerakan pendidikan yang mendekatkan peserta didik dengan

alam sekitarnya adalah gerakan pengajaran alam sekitar dan

menjadikan alam sebagai media dalam pembelajaran,65

perintis

gerakan ini antara lain adalah Fr. Finger (1808-1888) di jerman dengan

‚Heimatkunde‛ (pengalaman sekitar).

Di dalam al-Qur’an juga telah dijelaskan bahwa alam sekitar

dapat dijadikan pembelajaran karena di dalam terdapat tanda-tanda

kekuasaan Allah, yang Ia ciptakan di langit dan di bumi dan di antara

keduanya, semua itu tidak diciptakan dengan sia-sia, tetapi

mengandung tujuan. Yaitu untuk kemashlahatan makhluk-makhluk-

64

Santoso Budi Satmoko, Sekolah Alternatif Mengapa Tidak

(Yogyakarta: Diwa Press, 2010), 87. 65

Santoso Budi Satmoko, Sekolah Alternatif Mengapa Tidak, 60.

Page 65: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

51

Nya, sebagai sarana beribadah kepada Allah sekaligus membuktikan

tentang keesaan-Nya.66

Adapun beberapa prinsip pengajaran alam sekitar menurut

Syaiful Sagala adalah:

1. Dengan pengajaran alam sekitar, guru dapat

memperagakan secara langsung sesuai dengan sifat-sifat

atau dasar-dasar pengajaran.

2. Melalaui pengajaran alam sekitar memberikan kesempatan

sebanya-banyaknya agar peserta didik aktif dan giat tidak

hanya duduk, mendengar dan mencatat saja.

3. Pengajaran alam sekitar memungkinkan untuk

memberikan pengajaran totalitas, yaitu suatu bentuk

dengan ciri-ciri tidak mengenai pembagian mata pelajaran

dalam daftar pelajaran, suatu pengajaran yang menarik

minat karena segala sesuatu dipusatkan atas suatu bahan

pengajaran yang menarik perhatian anak dan diambil dari

alam sekitarnya, suatu pengajaran yang memungkinkan

segala bahan pengajaran berhubung-hubungan atau sama

lain.

4. Pengajaran alam sekitar memberikan kepada peserta didik

bahan apresiasi intelektual yang kokoh dan tidak

verbalitas.

Berdasarkan pengajaran diatas maka dapat disimpulkan bahwa

dengan alam dijadikan sebagai media pembelajaran guru dapat

memperagakan langsung pengajaran kepada peserta didik sehingga

peserta didik termotivasi lebih aktif dan giat, tidak hanya duduk,

mendengar dan mencatat saja dalam belajar.

66

Al-qur’an surah Ali Imran ayat 190-191:

إن ١٢٠

١٢١

Page 66: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

52

c. Alam sebagai Media Pembelajaran

Di dalam al-Qur’an banyak rujukan yang mengacu kepada

sampainya tanda-tanda kekuasaan Allah di dalam alam (al-kawa)

atau sebaliknya alam akan memberi impikasi-implikasi kepada

materi sain dalam pendidikanl al-Qura’an telah menunjukkan ayat-

ayat tentang fenomena alam yang jumlahnya lebih dari 750 ayat

yang dikenal dengan ayat-ayat kauniyah, yaitu ayat-ayat tentang

kejadian atau kosmos.67

Fenomena tersebut misalnya tentang siang

dan malam, matahari dan rembulan seperti dalam surat Ya>sin: 37-

40: ‚Dan sebagai keterangan juga untuk mereka ialah malam, kami tanggalkan darinya siang lantas mereka berada dalam kegelapan. Dan matahari itu beredar menurut ketetapann-Nya, itulah ketetapan dari yang Maha Kuasa dan Maha Tahu. Sampai kembali seperti mayam-mayam yang telah tua. Matahari tiada dapat mendahului bulan dan malam tiada dapat mendahului siang, masing-masing beredar dalam peredaranya‛. Mengenai turunnya hujan dari langit yang membuat

tanah menjadi subur: ‚Dan Kami turunkan dari langit air hujan yang penuh keberkatan dan karenanya Kami tumbuhkan kebun-kebun dan biji tanaman yang akan dipotong. (Qs. Qa>f: 9). Dalam surat ar-Ra’d :13:2 dikatakan bahwa langit ditinggikan tanpa tiang. Dalam az-

Zumar [39]:21, mata air itu dipancarkan dari hujan yang turun dari

langit. Al-Qur’an juga mengisyaratkan bahwa di setiap pelosok

alam ini terdapat simpanan informasi yang akan mengungkap realita

fenomena kehidupan suatu lingkungan.

Demikian juga ayat-ayat lain, Allah menyuruh manusia untuk

mengarahkan potensi mereka dalam mencari informasi melalui al-Ibnu (onta), as-sama’ [langit], al-jibal [gunung], al-ardh [bumi] dan

ayat-ayat lain yang berkaitan dengan flora dan fauna seperti semut,

laba dan lebah.68

Rujukan al-Qur’an mengenai objek-objek alam semesta telah

dipahami oleh cendekiawan-cendekiawam muslim dalam pengetian

lebih dari satu arti. Sebagian memandang, bahwa sebagian besar

materi-materi al-Qur’an merupakan fakta-fakta ilmiyah yang

bersifat umum. Sebagian lain melihat, materi al-Qur’an disebut

lebih dari fakta-fakta dan berbicara mengenai materi al-Qur’an

berkenaan dengan ilmu pengertahuan dan teknologi. Kitab tafsir

67

Harun Basutian, Islam Rasional (Bandung: Mizan, 1995), 295. 68

Maurice Bucail, Bibel, Qura’n dan Sains Modern (Jakarta: Bulan

Bintang, 1985), 214.

Page 67: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

53

termashur yang menerapkan pandangan ini adalah al-Jawahir yang dikarang oleh Thantawi al-Jauhari. Dalam pendahuluan kitab

itu dijelaskan, bahwa pengarang memang tujuan menguji

kajian ilmiyah secara orisinil dari al-Qur’an maka dasar tafsirnya

berhubungan dengan data-data ilmiyah, hipotesa dan teori-teori

ilmiah.

Fakta-fakta ilmiah yang diperoleh melalui observasi dan

ekspirementasi tidak bertentangan dengan al-Qur’an. Kenyataan ini

berasal dari metode ilmiah dan bersandar pada akal manusia yang

mempunyai tugas yang telah diakui oleh al-Qur’an. Namun

demikian, bukti-bukti ilmiah yang didapat melalui akal,

kebenarannya tidaklah mutlak, hannya kebenaran ayat-ayat Allah

yang mutlak kebenarannya. Hendaklah kita mengambil alam ini

sebagai sumber belajar dengan cara yang sesuai dengan kehendak

Allah karena tujuan belajar itu sendiri adalah untuk mengabdi

kepada Allah.

Al-Qur’an memberikan dorongan kepada orang-orang beriman

untuk bekerja keras untuk mencari materi dan menuntunnya untuk

menyelidiki hukum-hukum dan pengetahuan dari dalamnya untuk

diambil mamfaatnya. Al-Qur’an mewajibkan mereka untuk

menyelidiki setiap aspek dari sumber kekayaan materi alam

semesta serta menyingkap tabir rahasianya serta mengambil

mamfaat dari padanya atau menggunakan untuk memenuhi

kebutuhan hidup.

G. Pendekatan Pembelajaran dalam Mengembangkan Kreativitas

Supaya pembelajaran dapat dilaksanakan dengan baik, maka

diperlukan berbagai pendekatan sebagai titik tolak atau sudut pandang

yang dapat memberikan inspirasi, menguatakan, dan menjadi wadah

dengan dilandasi teori tertentu. Menurut Nelly Nurmelly, dilihat dari

pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan, yaitu:

pertama pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat

pada peserta didik (student centered approach), dan kedua, pendekatan

pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher centered approach).

69 Dari kedua pendekatan tersebut, pendekatan

69

Nelly Nurmelly, ‚Pendekatan, Strategi, Metode, Teknik dan Model

Pembelajaran‛, http://sumsel.kemenag.go.id/file/file. (diakses pada hari kamis

28 September 2017).

Page 68: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

54

pertama dianggap paling tepat untuk mengembangkan kreativitas

peserta dididk dalam proses pembelajaran.

Pendekatan pembelajaran yang berorientasi pada peserta didik

(student centered approach) dapat diartikan sebagai pendekatan yang

didasarkan pada anggapan bahwa mengajar adalah proses mengatur

lingkungan agar peserta didik belajar. Tujuannya adalah agara peserta

didik mempunyai keinginan untuk belajar. Dalam konteks ini mengajar

tidak ditentukan oleh lama dan banyaknya materi ynag disampaikan,

tetapi dampak proses pembelajaran itu sendiri. Bisa saja guru hanya

beberapa menit di muka kelas, namun waktu yang sangat singkat itu

membuat peserta didik sibuk melakukan proses belajar. Metode yang

tepat digunakan adalah metode pemecahan masalah (problem solving),

kerja kelompok, penugasan, sosio drama, karya wisata, latihan siap

(driil), uji coba (eksperimen) dan cara belajar siswa aktif (CBSA).70

Dengan demikian, pendekatan sangat berpengaruh terhadap

keberhasilan suatu proses pembelajaran.

Bagi E. Mulyasa terdapat lima bentuk pendekatan dalam

pembelajaran, yaitu: pertama, pendekatan kompetensi. Kompetensi ini

menunjukkan kepada kemampuan melaksanakan sesuatu yang

diperoleh melalui pembelajaran dan latihan yang dilandasi oleh

rasionalitas dan kesadaran penuh. Kedua, pendekatan keterampilan

proses. Pendekatan ini bertolak dari suatu pandangan bahwa setiap

peserta didik memiliki potensi yang berbeda dan dalam situasi yang

normal mereka dapat mengembangkan potensinya secara optimal.

Ketiga, pendekatan lingkungan. Dalam pendekatan ini pelajaran

disusun hubungan dan manfaat lingkungan. Keempat, pendekatan

kontekstual. Pendekatan ini merupakan konsep belajar yang

menekankan pada keterkaitan antara pembelajaran dengan dunia

kehidupan peserta didik secara nyata, sehingga peserta didik mampu

menghubungkan dan menerapkan kompetensi hasil belajar. Kelima, pendekatan tematik. Pendekatan ini merupakan pendekatan

pembelajaran untuk mengadakan hubungan yang erat dan serasi antara

berbagai aspek yang mempengaruhi peserta didik dalam proses

belajar.71

70

Abuddin Nata, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: Kencana, 2010),

153. 71

E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional: Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2008), 104.

Page 69: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

55

Saat ini pembelajaran di sekolah tidak lagi berfokus pada guru,

terutama untuk sekolah-sekolah yang ada diperkotaan. Peserta didik

dibawah asuhan dan arahan guru diberi kebebasan untuk menentukan

cara belajarnya masing-masing dalam mengasah dan menggali potensi

yang ada dalam dirinya dengan memilih jurusan pendidikan yang

dikehendakinya. Apa lgi informasi dan teknologi semakin canggih. Hal

ini tentu berimbas terhadap kesiapan guru dalam mempersiapkan

pendekatan dan metode pembelajaran termasuk di dalamnya

menguasai komputer dan internet.

Dengan demikian, beberapa pendekatan dalam rangka

mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran

adalah: pendekatan kontekstual, pendekatan konstruktivisme,

pendektan PAIKEM, pendekatan humanistik, dan pendekatan sains

dan teknologi.

1. Pendekatan Contextual Teaching Learning (CTL)

Pendekatan CTL merupakan pendekatan pembelajaran yang

lebih memperhatikan karakteristik peserta didik atau daerah tempat

pembelajaran. Aplikasi pendekatan CTL terinspirasi dari penelitian

John Dewey pada tahun 1916 yang menyimpulkan bahwa peserta didik

akan belajar dengan baik bila apa yang dipelajari terkait dengan apa

yang telah diketahui dengan kegiatan atau peristiwa yang terjadi di

sekelilingnya. Tentu dengan kesesuaian terhadap masalah-masalah

yang dikaji oleh peserta didik di sekolah, hal ini diharapkan agar

peserta didik tidak tercerabut dari akar realitas.72

Penerapan pendekatan pembelajaran kontekstual berpotensi

tidak hanya untuk mengembangkan ranah kognitif dan keterampilan

proses, tetapi juga untuk mengembangkan sikap, nilai serta kreativitas

peserta didik dalam memecahkan masalah yang terkait dengan

kehidupan mereka sehari-hari melalui interaksi dengan sesama

teman.73

Misalnya melalui pembelajaran kooperatif, sehingga juga

mengembangkan keterampilan sosial (social skills).74

72

Elaine B. Johnson, Contextual Teaching and Learning, penerjemah

Ibnu Setiawan (Bandung: Mizan, 2008), 31. 73

E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional: Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan, 96.

74Dirjen Dikmenum, Pengembangan Pelaksanaan Broad-Based

Education, High-Based Education and Life Skills di SMU (jakarta:

Depdiknas, 2002), 6.

Page 70: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

56

Dalam rangka menumbuhkan kreativitas pada peserta didik,

seorang guru dituntut untuk memberikan contoh nyata yang telah

dipraktekkan oleh dirinya. Ia tidak bisa hanya memberikan penjelasan

yang sifatnya ceramah. Peserta didik harus dilibatkan dengan cara

melihat, berfikir, memahami dan membuktikan secara langsung

pembelajaran tersebut yang dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari

(contextual teaching).75

Guru dapat memberikan kemudahan-

kemudahan dalam proses pembelajaran kepada peserta didik untuk

menemukan dan menerapkan ide-ide mereka sendiri dan

memberdayakan peserta didik itu sendiri dalam strategi belajar.

Untuk dapat mempraktikkan pendekatan pembelajaran CTL

dengan baik dan memenuhi tujuan pembelajaran, maka harus

memperhatikan enam komponen pembentukannya, antara lain:

pertama, pembelejaran konstruktivisme. Kedua, belajar dengan

penemuan konsep secara mandiri (inquiry atau discovery). Ketiga,

dilakukan dengan bekerja sama. Keempat, modeling (permodelan).

Kelima, melakukan refleksi, yaitu respon atas kejadian atau informasi

yang baru diterima. Keenam, penilaian nyata yang tidak terbatas pada

tes tertulis.76

Sedangkan prinsip-prinsip dalam pendekatan

pembelajaran CTL adalah sebagai beriku:

1. CTL mencerminkan prinsip saling-bergantungan

(independensi). Prinsip ini membuat hubungan yang

bermakna (making meaningfull connections) antara proses

pembelajaran dan konteks kehidupan nyata sehingga

peserta didik berkeyakinan bahwa belajar merupakan

aspek yang esensial bagi kehidupan di masa datang.

Prinsip ini mengajak para pendidik mengenali keterkaitan

75

Slavin R,E , Education Psychology: Theory and Practice

(Massachusetts: Allyn and Bacon Publisher, 1994), 225. 76

Elaine B. Johnson, Contextual Teaching and Learning, 65.

Bandingkan dengan Wina Sanjaya. Menurutnya CTL sebagai pendekatan

pembelajaran komponen memiliki tujuan komponen atau asas yang

melandasinya yaitu: konstruktivisme (contructivism), bertanya (questioning),

menemukan (inquiry), masyarakat belajar (learning community), pemodelan

(modeling), refleksi (refelction) dan penilaian sebenarnya (authentic assessment). Wina Sanjaya, Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi (Jakarta: Kencana Prenada Media, 2006), 118-122.

Page 71: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

57

mereka dengan pendidik lainnya, peserta didik,

stakeholder dan lingkungannya.77

2. CTL mencerminkan prinsip diferensi. Diferensi menjadi

nyata ketika CTL menantang para peserta didik untuk

saling menghormati keunikan masing-masing, untuk

menghormati perbedaan, untuk menjadi kreatif, untuk

kerja sama, untuk menghasilkan gagasan dan hasil baru

yang berbeda dan untuk menyadari bahwa keragaman

adalah tanda kemantapan dan kekuatan.78

3. CTL mencerminkan sikap pengaturan diri. Prinsip

pengaturan diri menyatakan bahwa proses pembelajaran

diatur, dipertahankan dan disadari oleh peserta didik

sendiri. Pengaturan diri terlihat ketika para peserta didik

mencari dan menemukan kemampuan dan minat mereka

sendiri yang berbeda.79

4. CTL mencerminkan penilaian authentik. Penggunaan

penilaian authentik yaitu menantang peserta didik agar

dapat mengaplikasikan berbagai informasi akademis baru

dan keterampilannya kedalam situasi kontekstual secara

signifikan.80

Penerapan CTL sebagai sebuah pendekatan pembelajaran yang

mengakui dan menunjukkan kondisi alamiah dari pengetahuan,

hubungan pengetahuan di dalam kelas dan diluar kelas menjadi

pengalaman yang akan mereka terapkan dan sangat relevan serta

sangat berarti bagi peserta didik dalam mengembangkan dan

membangun pengetahuan yang akan mereka terapkan dalam

pembelajaran seumur hidup. Pembelajaran kontekstual dalam

pendidikan merupakan pembelajaran secara holistik dan komprehensif

yang bertujuan untuk memotivasi peserta didik untuk memahami

makna materi pelajaran yang dipelajarinya dengan mengaitkan materi

pelajaran dengan kehidupan sehari-hari.81

Sehingga peserta didik dapat

77

Nanang Hanafiah dan Cucu Suhana, Konsep Strategi Pembelajaran

(Bandung: PT Refika Aditama, 2009), 69. 78

Sugiyanto, Model-Model Belajar Inovatif (Surakarta: FKIP UNS,

2009), 15. 79

Sugiyanto, Model-Model Belajar Inovatif, 13. 80

Nanang Hanafiah dan Cucu Suhana, Konsep Strategi Pembelajaran, 69.

81Depdiknas, pendekatan Kontekstual (Jakarta: 2002), 28.

Page 72: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

58

mengambil sikap terbaik ketika menghadapi suatu masalah. Ada

perbedaan yang mendasar anatar pembelajaran CTL dengan

pembelajaran konvensional seperti yang banyak diterapkan di sekolah-

sekolah sekarang ini, antara lain sebagaimana yang tersebut pada tabel

di bawah ini:

Tabel 2.2. Perbedaan antara pembelajaran CTL dengan Konvensional82

No Pembelajaran CTL No Pembelajaran

Konvensional

1 Peserta didik subyek belajar 1 Peserta didik sebagai

objek belajar

2 Kegiatan belajar lebih banyak

dengan melalui kegiatan

kelompok, seperti diskusi.

2 Peserta didik lebih

banyak belajar secara

individual, seperti:

mencatat, menghafal dan

lain sebagainya.

3 Pembelajaran

dikaitkan/dihubungkan

dengan kehidupan nyata yang

dialami atau dirasakan peserta

didik

3 Pembelajaran bersifat

teoritis atau abstrak

4 Kemampuan didasarkan pada

pengalaman-pengalaman

4 Kemampuan diperoleh

melalui latihan-latihan

5 Pengetahuan yang dimiliki

selalu berkembang seiring

dengan pengalaman yang

dialami peserta didik

5 Pengetahuan

tidak/kurang

berkembang karena

pengetahuan yang

diperoleh dikonstruk

oleh orang lain

6 Pembelajaran bisa terjadi di

mana-mana sesuai dengan

konteks dan kebutuhan

6 Pembelajaran hanya

terjadi di dalam kelas

82

Wina Sanjaya, Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi (Jakarta: Kencana Prenada Media, 2006), 115-116.

Page 73: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

59

Dengan demikian menurut pengamatan peneliti untuk

mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran

dengan menerapkan pendekatan CTL akan membantu guru dan peserta

didik melihat realitas kehidupan yang sesungguhnya untuk kemudian

secara bersama-sama mencari solusi untuk dapat diterapkan dalam

kehidupan sehari-hari.

2. Pendekatan Konstruktivisme

Konstruktivisme83

merupakan landasan berfikir pendekatan

kontekstual. Yaitu bahwa pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit

demi sedikit yang hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas dan

tidak dengan tiba-tiba. Kelebihan teori konstruktivisme ialah peserta

didik berpeluang membina pengetahuan secara aktif melalui proses

saling pengaruh antara pembelajaran terdahulu dengan pembelajaran

terbaru. Pembelajaran terdahulu dikaitkan dengan pembelajaran

terbaru, perkaitan ini dibina sendiri oleh peserta didik.84

Menurut konstruktivis pembelajaran pembelajaran tidak hanya

sekedar menghafal tetapi peserta didik harus mampu membangun

pengetahuan mereka sendiri. Pengetahuan yang diperoleh peserta didik

bukan dari informasi yang diberikan oleh guru, melainkan dari proses

menemukan dan mengkonstruksi sendiri. Pengetahuan tidak dapat

dipisah-pisahkan menjadi fakta tetapi mencerminkan keterampilan

83

Falsafat konstruktivisme digagas oleh Mark Baldwin dan

dikembangkan oleh Jean Piaget. Menurut teori konstrutivis, pemerolehan

pengalaman peserta didik itu dari proses asimilasi dan akomodasi.

Pengetahuan selalu menunjukkan kepada struktur konsep yang dibentuk dan

pengetahuan tidak lepas dari orang atau subyek yang tahu. Pradigma

konstruktivism oleh Jean Piaget melandasi timbulnya strategi kognitif,

disebut juga teori meta cognition, merupakan keterampilan yang dimiliki

olsseh peserta didik dalam mengatur dan mengontrol proses berfikirnya yang

meliputi empat (4) jenis, yaitu: keterampilan pemecahan masalah,

pengambilan keputusan, berfikir kritis dan kreatif. Lihat Martinus Yamis,

Paradigma Pendidikan Konstruktivistik: Implementasi KTSP dan UU. No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Jakarta: Gaung Persada Press, 2005),

11. 84

Esdi Pangganti, ‚Macam-macam Pendekatan Pembelajaran‛, lihat

http://esdikimia.wordpress.com/category/kumpulan-jurnal-esdi/page/2/

(diakses pada hari Jum’at 29 September 2017).

Page 74: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

60

yang dapat diterapkan.85

Untuk itu, strategi pembelajaran lebih

ditekankan kepada: (1) penyajian isi, menekankan pada penggunaan

pengetahuan secara bermakna mengikuti urutan dari keseluruhan

materi; (2) pembelajaran lebih banyak diarahkan untuk melayani

pertanyaan atau tanggapan peserta didik; (3) aktivitas belajar lebih

banyak didasarkan pada data primer dan bahan manipulatif dengan

penekanan pada keterampilan berfikir kritis; dan (4) pembelajaran

ditekankan pada proses buka pada hasil.86

Berdasarkan pendapat ini,

hasil bukan tujuan, tetapi proses yang menentukan bagaimana hasil

yang dihasilkan.

Berbeda dengan pendapat di atas, menurut Kauchak (1998)

seperti dikutip Dede Rosyada, aliiran konstruktivisme

mengembangkan belajar dengan menekankan pada empat komponen

kunci utama, yaitu: pertama, peserta didik membangun

pemahamannyasendiri dari hasil mereka belajar bukan karena

disampaikan kepada mereka. Kedua, pelajaran baru sangat tergantung

pada pelajaran sebelumnya. Ketiga, belajar dapat ditingkatkan dengan

interaksi sosial. Keempat, penugasan-penugasan dalam belajar dapat

meningkatkan kebermaknaan proses pembelajaran.87

Artinya, bahwa

keberhasilan pembelajaran sangat berkaitan erat dengan apa yang

dialami oleh peserta didik.

Dengan demikian pembelajaran dengan menggunakan

pendekatan konstruktivisme lebih mengutamakan kepada keaktifan

peserta didik sebagai subyek pembelajaran dan guru sebagai mitra

dalam mendampingi mereka menemukan ilmu baru untuk kemudian

diterapkan didalam kehidupan sehari-harinya.

3. Pendekatan Pembelajaran PAKEM atau PAIKEM

Pengertian PAIKEM, secara bahasa dan istilah dapat

dijelaskan secara singkat, ia merupakan singkatan dari Pembelajaran

Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan. Dalam

85

Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama, Pendidikan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning / CTL), (Jakarta: Depdiknas Dirjen

Dikdasmen Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama, 2003), 26. 86

Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam: Upaya Mengefektifkan Pendidikan Agama Islam di Sekolah (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2001), 63. 87

Dede Rosyada, Paradigma Pendidikan Demokratis: Sebuah Model Pelibatan Masyarakat dalam Penyelenggaraan Pendidikan, (Jakarta: Kencana,

2007), 94.

Page 75: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

61

penerapannya, PAIKEM memiliki landasan yuridis formal sebagai

landasan hukum yaitu Undang-Undang RI Nomor 20Tahun 2003 pasal

1 ayat 1, pasal 39 ayat 2, dan pasal 40 ayat 2.88

Menurut paradigma Paulo Freire yang dikenal dengan nama

banking concept learning, selama ini peserta didik diberikan sebrbagai

pengetahuan dan informasi oleh guru dengan mengabaikan aktifitas

dan kreatifitas peserta didik di kelas. Peserta didik hanya diposisikan

sebagai ‚objek penampungan‛ wawasan dan pengetahuan guru

dianggap sebagai akhir dari proses pembelajaran.89

Imbasnya adalah

pembelajaran di kelas menjadi statis, monoton dan membosankan

serrta menghasilkan lulusan yang tidak kompetitif.

Pembelajaran aktif (active learning) ditujukan untuk

menciptakan peran peserta didikynag seluas-luasnya untuk

mengajukan pertanyaan,mengemukkan pendapat dan gagasan serta

mencari informasi yang mereka perlukan untuk memecahkan

masalah.90

Model pembelajaran seperti inimerupakan peralihan dari

paradigma pembelajaran yang berorientasi pada guru (teacher centered) menjadi pembelajaran yang berorientasi pada peserta

88

Bunyi pasal 1: (1) adalah ‚Pendidikan adalah usaha sadar dan

terencana untuk mewujudkan suasana belajardan proses pembelajaran agar

peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

kekuatan spiritual keagamaan, pengendlian diri, kepribadian, kecerdasan,

akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa

dan Negara‛. Pasal 39: (2) berbunyi ‚Pendidikan merupakan tenaga

professional yang bertugas merencanakan pendidikan dan melaksanakan dan

melaksanakan pendidikan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran,

melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan

pengabdian kepada msyarakat, terutama bagi pendiidkan pada sekolah atau

madrasah‛. Dan pasal 40: (2) berbunyi ‚Pendidik dan tenaga kependidikan

berkewajiban: a. menciptakan suasana pendidikan yang bermakna,

menyenangkan, kreatif, dinamis dan dialogis. b. mempunyai komitmen secara

profesionaluntuk meningkatkan mutu pendidikan. c. memberi teladan dan

menjaga nama baik lembaga, profesi dan kedudukan sesuai dengan

kepercayaan yang diberikan kepadanya‛. 89

Paulo Freire, Education for Critical Consciousness (New York:

Continum, 1981), 88. Bandingkan dengan Moh. Yamin, Menggugat Pendididkan Indonesia: Belajar dari Paulo Freire dan Ki Hajar Dewantara

(Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2009), 154. 90

Suparlan, Pembelajaran Katif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan

(Bandung: Genosindo, 2009), 70.

Page 76: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

62

didik (student centered). Pola idi dapat mengembnagkan peserta didik

dalam menganalisa dan proses keterlibatan intelektual-emosional

peserta didik dalam proses pencapaian pembentukan keterampilan dan

penghayatan serta internalisasi nilai-nilai dalam rangka pembentukan

nilai dan sikap.91

Untuk kemudian diterapkan dalam kehidupan sehari-

harinya di lingkungan sekolah, rumah dan masyarakat. Sedangkan

pembelajaran yang inovatif maksudnya adalah bahwa baik guru

maupun peserta didik hendaknya mampu memunculkan ide-ide dan

gagasan-gagasan baru yang positif dan lebih baik untuk mencapai

tujuan pembelajaran yang diharapakan.

Pembelajaran kreatif (creative learning) adalah model

pembelajaran yang menekankan guru untuk berusaha menciptakan dan

memuculkan kreatifitas berfikir dan bertindak peserta didik di dalam

kelas. Materi pembelajaran yang sedang dibahas diawali dengan

pertanyaan-pertanyaan kritis dari peerta didik untuk kemudian dicrai

pemecahannnya.

Untuk mampu berfikir kreatif ini menurut Abdurrahman Saleh

terdiri dari beberapa tahap, yaitu: pesiapan, inkubasi (merenungkan

hipotesa), iluminasi (perumpamaan/ketepatan hipotesa) dan verifikasi

(pengujian hipotesa untuk dijadikan sebuah rekomendasi),92

hasil dari

kreatifitas berfikir tersebut peserta didik memiliki kegiatan atau

keratifitas yang baru. Penerapan pembelajaran kreatif ini dapat

divariasikan dengan metode pembelajaran lain seperti CBSA,

pemecahan masalah dan sebagainya.

Unsur selanjutnya dari model pembelajaran PAIKEM adalah

pembelajaran efektif (effective learning). Pengalaman-pengalaman

baru (new experience) dan penugasan terhadap berbagai kompetensi

oleh peserta didik menjadi prasyarat untuk terciptanya pembelajaran

yang efektif. Pembelajaran yang aktif tetapi tidak efektif tidak

ubahnya seperti bermain di kelas.93

Dalam hal ini, guru harus mampu

melibatkan peserta didik dalam perencanaan dan proses pembelajaran

91

Syafruddin Nurdin, Guru Profesional dan Implementasi Kurikulum

(Jakarta: Quantum Teaching, 2005), 160-162. 92

Abdurrahman Saleh, Pendidikan Agama dan Pembangunan Watak Bangsa (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005), 162.

93Suparlan, Pembelajaran Katif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan,

70.

Page 77: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

63

sehingga mereka menjadi bergairah dan tertantang untuk terlibat

didalamnya.94

Dan inilah yang disebut dengan pembelajaran efektif.

Untuk mengimplementasikan pembelajaran yang efektif,

menurut Kennet D. Moore seperti dikutip Abdurrahman Saleh

setidaknya ada enam langkah yang harus ditempuh yaitu: pertama,

adanya perencanaan yang jelas. Kedua, perumusan tujuan yang hendak

dicapai. Ketiga, pemaparan perencanaan pembelajaran kepada peserta

didik. Keempat, proses pembelajaran dengan menggunakan strategi

yang tepat. Kelima, penutupan proses pembelajaran, dan keenam,

adanya evaluasi untuk mengukur keefektifan dan keberhasilan

pembelajaran.95

Semua proses tersebut melibatkan peserta didik,

karena merekalah objek sekaligus sebjek pembelajaran dalam rangka

pembentukan perilaku.

Pembelajaran yang menyenangkan adalah syarat utama untuk

tercapainya tujuan yang dikehendaki. Untuk itu iunsur terakhir dari

metode pembelajaran PAIKEM adalah pembelajaran yang

menyenangkan (joyful learning). Menyenangkan dalam pembelajaran

tidak dimaksudkan bahwa pembelajaran itu penuh dengan canda tawa

melainkan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan peserta didik

tidak berada dalam tekanan (not under pressure). Pembelajaran yang

menyenangkan adalah suasana kebatinan dalam proses pembelajaran,

dimana peserta didiknya dapat mengembangkan dan memusatkan

seluruh perhatian dan fokusnya kepada belajar dengan tanpa beban.

Guru memposisikan dirinya sebagai fasilitator dan mitra belajar di

kelas. Keberhasilan dari pembelajaran ini dilihat dari dua aspek, yaitu

proses dan produk. Aspek proses mengacu apakah pembelajaran ada

tidaknya tekanan dalam pembelajaran sehingga peserta diidk dapat

mengekspresikan seluruh kemampuannya untuk terlibat aktif dan

kreatif dalam pembelajaran. Sedangkan aspek produk mengacu kepada

pencapaian tujuan yang hendak dicapai. Dalam pelaksanaannya di

kelas pembelajaran yang menyenangkan dapat dilakukan melalui

metode-metode simulasi, presentasi, games dan lain sebagainya.

94

Dede Rosyada, Paradigma Pendidikan Demokratis; Sebuah Model Pelibatan Masyarakat dalam Penyelenggaraan Pendidikan (Jakarta: Kencana

Prenada Media Group, 2007), 118. 95

Abdurrahman Saleh, Pendidikan Agama dan Pembangunan Watak Bangsa, 162.

Page 78: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

64

4. Pendekatan Humanistik

Adanya keanekaragaman suku, budaya dan agama yang

berkembang di masyarakat tentu harus menjadi perhatian utama dalam

pembelajaran. Pemilihan pendekatan dalam menyampaikan materi ajar

yang tepat akan melahirkan sikap saling menghormati dan menghargai

diantara peserta didik.

Pandangan filosofis yang menjadi wacana para ahli pendidikan

adalah bahwa pendidikan merupakan proses humanisasi atau

pemanusiaan manusia.96

Suatu pandangan yang berimplikasi pada

proses pendidikan serta berorientasi pengembangan aspe-aspek

kemanusiaan, baik secara fisik-biologi maupun ruhaniah-psikologis.97

Dalam pelaksanaannya, pengajaran humanistik mempunyai implikasi

bagi pengembangan kehidupan sosial, budaya, ekonomi, politik dan

ideologi.98

Dengan demikian, pembelajaran yang humanistik

merupakan sebuah nilai kodrati yang menjadi landasan sekaligus

tujuan pendidikan. kemanusiaan yang bersifat universal, golabl diatas

semua suku, aliran, ras, golongan dan agama.

Secara prinsip, manusia adalah makhluk yang diciptakan unik.

Manusia memiliki ciri khas ersendiri, demikian pula dengan peserta

didik. Implikasinya guru harus menyadari bahwa peserta didik

memilikiperbedaan antara satu dengan lainnya. Demokratisasi dalam

pembelajaran menjadi bagian yang tak terpisahkan. Sehingga

memaksakan kehendak kepada peserta didik merupakan tindakan yang

tidak humanis.99

Ini berarti dalam pembelajaran dengan pendekatan

humanistik di tengah-tengah keanekaragaman tidak akan terwujud

dengan baik dan mencapai tujuan jika tidak didukung oleh kondisi

yang demokratis.100

Penerapan pendekatan ini di sekolah mampu

menciptakan suasana kondusif dan demokratis.

96

Lihat Baharuddin dan Moh. Makin, Pendidikan Humanistik

(Yogyakarta; Ar-Ruzz Media Group, 2007), 19. 97

A. Malik Fadjar dalam Imam Tolkhah dan Ahmad Barizi,

Membuka Jendela Pendidikan: Mengurai Akar Tradisi Integrasi Keilmuan Pendidikan Islam (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004), 5.

98Armai Arief, Reformulasi Pendidikan Islam (Jakarta: Raja Grafindo

Persada, 2003), 92. 99

Abdul Munir Mulkan, Nalar Spiritual Pendidikan; Solusi Problem Filosofis Pendidikan (Yogyakarta; 2002), 273.

100Paulo Freire, Pendidikan Kaum Tertindas (terj), William F. O’neill

(Jakarta: LP3IS, 2000), Paulo Freire yang menyadarkan banyak orang bahwa

Page 79: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

65

5. Pendekatan Sains dan Teknologi

Perkembangan ilmu teknologi (science) yang pesat dan disertai

semakin kritisnya masyarakat tentu berdampak terhadap cara berfikir

peserta didik di sekolah. Perubahan sikap akibat cepatnya informasi

yang diterima peserta didik harus mampu diimbangi oleh guru dalam

pembelajaran di sekolah. Maka dari itu penggunaan media teknologi

modern dan canggih seperti internet adalah keniscayaan yang tidak

bisa dihindari.

Sebagai sumber belajar, penggunaan teknologi canggih

diharapkan mampu membantu para guru dan peserta didik untuk

mencari berbagai sumber pengetahuan terbaru dengan cepat, instant

dan uo to date. Sumber belajar jenis ini lazimnya berupa media yang

dipersiapkan oleh semua guru dengan tenaga ahli media sehingga

hasilnya dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran. Guru dan

ahli media berinteraksi dengan peserta didik berdasarkan satu

tanggungjawab bersama.101

Berbagai penelitian baik di dalam maupun di luar negeri

menunjukkan bahwa pemanfaatan bahan ajar yang dikemas dalam

bentuk media berbasis ICT (Information and Communication Technology) dapat meningkatkan kualitas pendidikan. bersamaan

dengan itu, pada generasi e-learning ini, kesadaran masyarakat akan

proses belajar mengajar dengan menggunakan media ICT akan

semakin besar. Berangkat dari keadaan tersebut, saat ini juga

merupakan waktu yang teapt untuk merangsang masyarakat agar mulai

menggunakan teknologi dalam upaya pengembangan sumber daya

manusia.102

Sedangkan dalam pelaksanaannya pendekatn ini dapat

dikolaborasikan dengan metode interactive, cooperative, partisipative, collaborative, inquiery dan problem solving karena pendekatan IT

termasuk kedalam pembelajaran yang berbasis pada peserta didik

pendidikan selama ini hampir dianggap sakral, penuh kebajikan ternyata

mengandung penindasan (dehumanisasi), ini bertentangan dengan fit}rah

manusia,. 101

Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam: Upaya Mengaktifkan Pendidikan Agama Islam di Sekolah (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

2001), 157. 102

Wahyu Purnama, ‚Pengembangan Berbasis ICT,‛ (disampaikan

pada Workshop Pembelajaran Berbasis ICT di Dinas Pendidikan Provinsi

Sulawesi Selatan, 11-14 Agustus, 2008). Lihat

http://wahyupur.files.wordpress.com/2008/08 (diakses pada 3 Oktober 2017).

Page 80: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

66

(student centered).103

Memanfaatkan dan menerapkan teknologi

informasi dan komunikasi di sekolah merupakan salah satu upaya

dalam mengembangkan kreativitas peserta didik dan meningkatkan

mutu pendidikan di Indonesia.

Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa kunci utama

untuk dapat mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses

pembelajaran di sekolah adalah dapat melalui pendekatan ataupun

metode pembelajaran yang tepat, sehingga tidak menimbulkan rasa

bosan pada diri peserta didik untuk mengikuti pembelajaran di kelas

maupun di luar kelas.

103

Abuddin Nata, Ilmu Pendidikan Islam dengan Pendekatan Multidisipliner (Jakarta: Rajawali Pers, 2010), 263.

Page 81: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

67

BAB III

PROSES BELAJAR MENGAJAR DI SEKOLAH ALAM SCHOOL

OF UNIVERSE

Pada Bab III ini peneliti memaparkan tentang profil dan

komponen pengembangan kreativitas dalam pembelajaran di sekolah

alam School of Universe yang merupakan obyek penelitian peneliti.

Secara umum komponen pembelajaran dapat dikatakan sebagai satu

kesatuan ekosistem yang tak terpisahkan dari lembaga pendidikan.

Suatu lembaga pendidikan akan berkualitas apabila di dukung oleh

komponen pembelajaran yang valid.1

Untuk mengetahui sejauh mana komponen pembelajaran yang

sesuai dengan indikator-indikator yang mencerminkan pengembangan

kreativitas melalui pembelajaran, berikut ini akan peneliti paparkan di

bawah ini.

A. Gambaran Umum School of Universe

Profil Sekolah Alam School of Universe School of Universe berdiri pada tahun 2001 yang dirintis

oleh Lendo Novo, seorang perintis sekolah alam di Indonesia.2

Tujuan berdirinya sekolah ini adalah ingin menciptakan sebuah

lembaga pendidikan yang lingkungan belajarnya baik, metode

pembelajarannya mengaktifkan peserta didik dan menciptakan

pembelajaran yang lebih mengarah pada berpikir bebas dan kritis.

Lingkungan belajar dapat diartikan sebagai segala sesuatu

baik yang bersifat fisik maupun non fisik yang berpengaruh terhadap

keberhasilan atau kegagalan pendidikan. Lingkungan yang bersifat

fisik dapat berupa tempat belajar seperti kelas, tempat ibadah, tempat

olah raga, dan tempat bermain. Sedangkan lingkungan yang bersifat

1Ahmad Rizali, Dari Guru Konvensional Menuju Guru Professional

(Jakarta: Gramedia, Widiasarana Indonesia, 2009), 26. 2Dokumentasi Sekolah Alam School of Universe. Profil ini juga

dapat dilihat dalam Liputan SCTV mengenai kurikulum berbasis alam dan

bisnis di School of Universe (SOU), Jl. Raya Parung 314 km. 43 Parung

Bogor,

Telp: 0251-8603233, Web : school-of-universe.com, Published on Feb 12,

2013.

Page 82: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

68

non fisik dapat berupa pola hubungan, pola komunikasi, dan pola

pergaulan.

Di School of Universe tempat belajar disetting dengan gaya

yang alami. Ruang-ruang pembelajaran seperti kelas tidak

berdinding, namun terbuka. Hal ini sesuai dengan konsep sekolah

yang ingin meminimalisir biaya pendidikan. Selain itu dengan model

bangunan seperti ini akan berdampak baik bagi kesehatan peserta

didik, karena peserta didik tidak akan merasakan kepenatan di dalam

ruangan.3

Kemudian ruang belajar tidak hanya di dalam ruangan,

tetapi dimana saja, seperti di kebun, taman, dan masjid.4

Guru dan

peserta didik akan bermusyawarah untuk menentukan tempat

pembelajaran berlangsung. Mereka akan memilih sesuai dengan

materi yang akan dikaji dan situasi ketika pembelajaran akan

berlangsung.

Pembelajaran yang mengaktifkan peserta didik akan lebih

banyak melibatkan aktifitas peserta didik dalam mengakses berbagai

informasi dan pengetahuan untuk dibahas dan dikaji dalam proses

pembelajaran, sehingga peserta didik mendapatkan berbagai

pengalaman yang dapat meningkatkan pemahaman. Peserta didik di

School of Universe diupayakan untuk selalu aktif dalam proses

pembelajaran, sehingga peran guru dalam pembelajaran adalah

sebagai fasilitator. Peserta didik diharapkan mampu mengembangkan

kemampuan berpikir tingkat tinggi, seperti menganalisis dan

mensintesis, serta melakukan penilaian terhadap berbagai peristiwa

belajar, dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Di School of Universe peserta didik diberi kesempatan

yang seluas-luasnya untuk belajar. Oleh karena itu, guru harus

mengembangkan strategi pembelajaran yang memberi peluang lebih

besar bagi siswa untuk belajar. Sekolah menjadi second home bagi

peserta didik, sehingga mereka nyaman menghabiskan waktu di

sekolah dengan belajar, berdiskusi, menyelesaikan tugas-tugas

kelompok, membaca dan aktivitas pembelajaran lainnya.

School of Universe adalah perpanjangan atau kelanjutan

dari sekolah alam, yaitu sekolah alam Ciganjur. Pada masa lalu

3Berdasarkan hasil wawancara dengan Lendo Novo, Senin, 10

April, 2017 4Berdasarkan wawancara dengan Burhan guru Agama SD School of

Universe, Kamis, Mei 2017, School of Universe Parung Bogor.

Page 83: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

69

Rasulullah di didik dengan alam, bagaimana beliau mengembala

yang harus melalui panasnya terik matahari. Hal ini menunjukkan

bahwa alam pada hakikatnya mendidik manusia. Karena itu

Lendo mendirikan sekolah alam. Apalagi Indonesia terkenal dengan

alamnya yang kaya. Untuk memperluas jaringan sekolah alam dan

mengaplikasikan konsep idealnya tentang sekolah atau pendidikan,

maka sekolah alam School of Universe didirikan.

School of Universe merupakan sekolah berbasis Islam, yang

dasar pendirian sekolah ini adalah sirah Nabawiyah, yaitu kisah-

kisah Nabi yang berkaitan dengan aspek- aspek pendidikan

misalnya kisah Nabi ketika berdagang.

Sebenarnya sekolah alam

School of Universe adalah sekolah bisnis. Hal itu mengingat bahwa

Rasulullah pada masa itu sukses dengan berdagang. Selain itu, salah

satu harapan sekolah alam School of Universe ini adalah ingin

lulusannya menjadi pengusaha yang sukses. Konsep ini bisa diambil

dari kisah Rasulullah ketika berdagang.5 Seperti ketika Nabi pertama

kali berdagang ikut dengan pamannya. Ikutnya Nabi berdagang

dengan pamannya sekolah alam School of Universe dinamakan

dengan pemagangan. Pemagangan ini dijadikan konsep yang paling

diutamakan dalam kurikulum sekolah alam School of Universe.

Berdasarkan pada hal di atas, pemagangan yang dilakukan

sekolah alam School of Universe dalam satu tahun ada tiga kali

pemagangan.6 Semester pertama dua kali magang dan semester kedua

satu kali magang. Dari mulai tingkat sekolah dasar (SD) pemagangan

sudah diaplikasikan. Namun pemagangan untuk tingkat sekolah dasar

(SD) ini masih dilakukan di dalam lingkungan sekolah. Misalnya

magang dalam tema "Kebersihan", maka magangnya di tempat

kebersihan dengan membagi peserta didik menjadi beberapa

kelompok. Selain itu misalnya tema tentang "perpustakaan", maka

peserta didik akan dibagi tugas untuk magang di perpustakaan

sekolah. Sedangkan pada tingkat sekolah menengah (SM), kegiatan

magang sudah mulai dilakukan di luar lingkungan sekolah.

5Berdasarkan wawancara dengan Burhan, Guru Agama SD School of

Universe, Kamis 20 April 2017, School of Universe Parung Bogor. 6Berdasarkan wawancara dengan Burhan, Guru Agama SD School of

Universe, Kamis 20 April 2017, School of Universe Parung Bogor.

Page 84: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

70

Sekolah ini berada di bawah naungan yayasan yang

dibantu oleh konseptor sekolah.7

Jenjang pendidikan yang ada saat

ini adalah Taman Kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), dan

Sekolah Menengah (SM). Sekolah ini disesuaikan dengan standar

bidang pendidikan di Indonesia dan semua fasilitator kelas (guru)

minimal menyandang gelar sarjana (S1).

Sebagai sebuah sistem pendidikan yang baru dan mempunyai

konsep yang berbeda dengan sekolah-sekolah pada umumnya,

sekolah alam kurang mendapat apresiasi dari masyarakat dan

pemerintah. Ketika pertama kali sekolah alam dipromosikan pada

masyarakat setempat, mereka masih belum menerima konsep

sekolah alam.8 Maka ketika pertama kali berdiri, sekolah alam

hanya mempunyai empat orang peserta didik yang salah satunya

adalah anak Lendo Novo sendiri.

Selain itu, pemerintah juga tidak memberikan apresiasi

terhadap sekolah alam. Ketika sekolah meminta perizinan membuat

sekolah, Departemen Pendidikan Nasional (DEPDIKNAS) tidak

memberikan izin, karena sekolah alam yang tidak ada gedung dan

kursi, dan sistem membebaskan peserta didik dari pakaian seragam

dianggap tidak layak sebagai sebuah sekolah.9 Walaupun demikian,

Lendo tetap bertahan dan memperjuangkan sekolah alam untuk

tetap berjalan meskipun belum diterima di masyarakat dan belum

mendapatkan izin dari pemerintah.

7Yayasan yang menaungi sekolah alam School of Universe adalah

Yayasan Semesta Alam. 8Dalam konsep masyarakat Indonesia sekolah dalah sebuah lembaga

pendidikan yang mempunyai gedung berdinding untuk kelas, meja dan kursi

untuk belajar, siswa memakai seragam sehingga ketika itu sekolah

digratiskan pun, masyarakat setempat tidak berminat. Padahal menurut

Lendo Novo, pendidikan itu yang terpenting adalah isi pendidikannya dan

prosesnya. Sebagaimana Rasulullah ketika mengajar para Sahabat, beliau

mengajar di bawah pohon kurma, lebih ekstrim dari sekolah alam, tetapi

menghasilkan orang-orang hebat. Maka menurut Lendo, inti sekolah atau

belajar itu adalah dialektika antara guru dengan murid, mau belajar di

saung, hotel, sungai, atau dimanapun, selama ada dialektika itu sekolah

atau belajar. Berdasarkan hasil wawancara dengan Lendo Novo, Senin,

10 April, 2017 9DEPDIKNAS adalah salah satu lembaga yang memberikan

perizinan bagi sekolah.

Page 85: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

71

Pada tahun 2000, pemerintah Indonesia merubah kurikulum

1994 menjadi kurikulum KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi).10

Ketika KBK akan dikampanyekan, hanya sekolah alam yang paling

siap melaksanakan program KBK, sehingga sekolah alam dijadikan

model untuk kurikulum KBK ini, karena sekolah alam dianggap

menjalankan konsep tersebut.

Di dunia Internasional, sekolah alam mendapatkan apresiasi

dari Ashoka Foundation, yaitu Ashoka Fellow pada tahun 2003 oleh

sebuah lembaga Humanitas Internasional yang berpusat di Amerika.

Penghargaan ini merupakan pengakuan dan penghargaan atas

kegiatan Lendo di bidang wirausaha sosial dengan gagasan baru,

keahlian dan visi mengimplementasikan pembaruan sosial yang luas

di bidang kepedulian sosial. Sebuah penghargaan bagi perubah-

perubah sosial dan sekolah alam dianggap mampu merubah konsep

sekolah.11

Berawal dari gagasan Lendo, sekolah alam saat ini

berkembang. Tidak hanya dari kelompoknya Lendo, banyak juga

pihak lain yang menyelenggarakan sekolah berbasis alam, baik

sesuai dengan konsep sekolah alam Lendo maupun berbeda.12

Hal ini

sesuai dengan harapan Lendo yang berharap sekolah alam tersebar

di seluruh Indonesia, sehingga menjadi contoh positif bagi sekolah-

sekolah lain. Beberapa sekolah alam yang ada saat ini misalnya: Di

wilayah Jakarta, yaitu Sekolah Alam Ciganjur dan Sekolah Citra Alam

10

Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) atau kurikulum 2004

mulai diberlakukan secara berangsur-angsur tahun ajaran 2004-2005.

Kurikulum ini memiliki beberapa karakteristik diantaranya adalah: (1)

menekankan pada ketercpaian kompetensi siswa baik secara individual

maupun klasikal (2) berorientasi pada hasil belajar dan keberagaman (3)

penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode

bervariasi (4) sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber belajar

lainnya yang memenuhi unsur edukatif (5) penilaian menekankan pada

proses dan hasil belajar dalam upaya penguasaan atau pencapaian suatu

kompetensi. Departemen Pendidikan Nasional, Pelaksanaan Kurikulum Berbasisi Kompetensi, (Jakarta: Pusat Kurikulum, Balitbang, 2002), 3.

11Maulana D. Kembara, Panduan Lengkap Home Schooling

(Bandung: Progressia Syamil Cipta Media, 2007), 12. 12

Maksud berbeda disini adalah bahwa sekolah yang dianggap

sama dengan konsep sekolah alam Lendo adalah sekolah yang berada dibawah

pimpinan Lendo. Sedangkan sekolah alam yang berbeda dengan Lendo

adalah sekolah yang bukan atas pimpinan Lendo.

Page 86: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

72

Ciganjur. Di wilayah Bogor Jawa Barat ada Sekolah Alam Cikeas,

School of Universe Parung, Sekolah Alam Bojong Kulur, Sekolah

Alam Bambu Item dan Sekolah Alam Depok.13

Kemudian di

wilayah- wilayah lain, yaitu:14

Sekolah Alam Bandung di Bandung

Jawa Barat, sekolah Peradaban di Cilegon Banten, Sekolah Alam

Insan Mulia di Surabaya, Sekolah Alam Nature Islam di Bekasi,

Sekolah Alam Ar-Ridho di kota Semarang Jawa Tengah, Sekolah

Alam Generasi Rabbani Gondang Legi di Malang, Sekolah Dasar

Islam Terpadu (SDIT) Alam Nurul Islam di Yogyakarta dan S e ko l ah

Ala m Ju ran k Ka nd a n g Do ank di Pamulang Tangerang.15

Sekolah alam School of Universe yang menjadi objek

penelitian peneliti memiliki luas tanah keseluruhan 9330 m2.

Sekolah ini berlokasi di wilayah Bogor, tepatnya di Jalan Raya

Parung 314, desa Lebak, kelurahan Pemagar Sari, kecamatan Parung,

kabupaten Bogor, Jawa Barat. 18 km sebelah selatan kota Jakarta.

Adanya sekolah alam School of Universe tersebut untuk memenuhi

13

Sek olah Ala m Bojong Kultur berada d i wila yah Bogor.

Sekolah Alam Cikeas berada di wilayah Bogor, berdiri pada tahun 2006.

Sekolah Alam Depok berada di kawasan kota hujan, yaitu kota Bogor.

Sedangkan School of Universe berada di daerah Bogor Selatan, yaitu di

Parung. Wawancara pribadi dengan kepala sekolah SD ibu Rizka Amalia

Syarif School of Universe, Kamis 27 April 2017, School of Universe Parung

Bogor. 14

Sekolah Alam Bandung berada di kota Bandung Jawa Barat.

Sekolah ini berdiri pada tahun 2000 dan merupakan cabang dari sekolah Alam

Ciganjur. Sekolah Alam Insan Mulia berada di kawasan Surabaya. Sekolah

Peradaba n berada d i ka wasan Cilegon Banten. Sekolah Al am Natu r Islam

terletak di kota Bekasi, didirikan pada bulan Juni tahun 2006 di bawah

Yayasan Alam Natur Islam. Sekolah Alam Ar-Ridho yang berada di Kota

Semarang Jawa Tengah berdiri pada tahun 2006. Sekolah ini terinspirasi

dari Sekolah Alam Ciganjur. Sekolah Alam Generasi Rabbani Gondang

Legi berada di Malang. Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Alam Nurul

Islam di Yogyakarta dan Sekolah Alam Jurank Kanda ng D o a nk berada di

Pamulang Ciputat Tangerang. Berbeda dengan sekolah alam lainnya, S ek

ola h Ala m J u r an k Kan d an g D o an k yang berada di Pamulang Ciputat

Tangerang ini adalah sekolah yang hanya dilakukan pada hari libur, seperti

hari minggu. Sekolah ini digagas oleh seorang artis Indonesia yang bernama

Dik Doank. 15

Berdasarkan buku panduan akademik sekolah alam School of

Universe Parung Bogor.

Page 87: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

73

dan membantu orang tua peserta didik dalam menyekolaha anaknya,

karena secara geografis letak sekolah ini berada pada jalan alternatif

serta jarak antara sekolah satu dengan yang lainnya sangat berjauhan.

Sehingga dengan adanya sekolah alam School of Universe

masyarakat di sekelilingnya lebih memeilih untuk bersekolah di

sekolah tersebut.

Gambar 3.1. : Lokasi Sekolah Alam School of Universe

Parung Bogor

Visi dan Misi Sekolah Alam School of Universe Setiap sekolah harus memiliki visi. Visi adalah wawasan yang

menjadi sumber arahan bagi sekolah dan digunakan untuk memandu

merumuskan misi sekolah. Dengan kata lain, visi adalah gambaran

masa depan yang diinginkan oleh sekolah, agar sekolah yang

bersangkutan dapat menjamin kelangsungan hidup dan

perkembangannya.16

Kata visi dalam Kamus Inggris Indonesia berasal

16

Depdiknas, Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah

(Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat

Pendidikan Menengah Umum, 2001), 33.

Page 88: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

74

dari Bahasa Inggris yaitu vision yang berarti penglihatan, daya lihat,

pandangan impian atau bayangan.17

Visi dan misi sebuah lembaga pendidikan sangat diperlukan

karena merupakan arah yang akan dituju oleh perjalanan suatu

lembaga pendidikan. Pengembangan lembaga pendidikan tidak akan

terarah tanpa adanya visi dan misi yang jelas. Visi merupakan mimpi

besar yang ingin dicapai pada suatu program atau kegiatan. Dalam hal

ini visi yang ingin dicapai sekolah alam School of Universe adalah

"mengembalikan manusia pada tujuan penciptaan hidupnya." Tujuan penciptaan manusia tersebut adalah untuk menjadi khalifah di

muka bumi.18 Tujuan ini sebagaimana tercantum dalam Qur'an

surat Al-Baqarah ayat 30, yaitu "Ingatlah ketika Tuhan berfirman kepada Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menciptakan manusia di muka bumi ini" …".

19

Visi sekolah alam adalah ingin mengembalikan kesadaran

dari tiap individu bahwa manusia diciptakan oleh Allah SWT untuk

menjadi khalifah atau pemimpin di bumi. Setiap manusia adalah

pemimpin, yang paling tidak memimpin diri mereka sendiri untuk

survive di bumi ini. Karena kelak setiap individu manusia akan

dimintai pertanggungjawaban dari apa-apa yang dipimpinnya sebagai

amanah. Sekolah alam School of Universe juga memiliki visi yang

17

John M. Echols dan Hassan Syadily, Kamus Inggris Indonesia

(Jakarta: Gramedia, 2003), 631. 18

Tujuan ini juga diungkapkan oleh Abdurrahman An-Nah}lawi bahwa

Allah menciptakan manusia dengan tujuan untuk menjadi khalifah di muka

bumi. Dan pendidikan harus memiliki tujuan yang sama dengan tujuan

penciptaan manusia. Lihat. Abdurrahman An-Nah{lawi, Pendidikan Islam di Rumah, Sekolah, dan Masyarakat, (Jakarta: Gema Insani Press, 2004),

cet.ke-4, 117. Lihat pula. Syahminan Zaini, Prinsip-prinsip Dasar Konsepsi Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 1996), 35. hal ini juga

diungkapkan Hasan Langgulung, bahwa tugas pendidikan adalah memelihara

kehidupan manusia agar dapat mengemban tugas dan kedudukan sebagai

khalifah. Lihat. Hasan Langgulung, Manusia dan Pendidikan; Suatu Analisa Psikologi dan Pendidikan, (Jakarta: Pustaka Al Husna, 1986), 33.

19Sesuai dengan Q.S Al-Baqarah ayat 30:

Page 89: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

75

berorientasi kepada moral pembelajar sebagai indikator dari

pembelajaran dengan mengapresiasi potensi-potensi anak didik.

Misi merupakan kelanjutan daripada visi, artinya dalam

mengupayakan tercapainya visi tersebut di atas, maka

ditentukanlah misinya. Misi sekolah alam School of Universe

sebagaimana visinya adalah mendampingi setiap anak manusia

sebagai khalifah di muka bumi untuk menjadi "pemimpin" yang

harus memiliki: ketakwaan (cara tunduk atau akhlak kepada sang

Pencipta), logika (cara mengelola bumi sesuai dengan sunnatullah atau science dan teknologi) dan kepemimpinan (kepemimpinan yang

sesuai dengan Rasulullah), sehingga dapat menebar ‚rahmat‛ bagi

seluruh alam.

B. Komponen Pembelajaran di Sekolah alam Scool of Universe

1. Kepemimpinan Kepala Sekolah

Tipe atau gaya kepemimpinan merupakan suatu pola perilaku

seorang pemimpin yang khas pada saat mempengaruhi anak

buahnya. Apa yang dipilih oleh pemimpin untuk dikerjakan dan cara

pemimpin bertindak dalam mempengaruhi bawahannya membentuk

gaya kepemimpinannya. Secara teoritis telah banyak dikenal gaya

kepemimpinan, namun gaya mana yang terbaik tidak mudah untuk

ditentukan. Menurut Ngalim Purwanto dan Syaiful Sagala,20

diantara

tipe-tipe kepemimpinan tersebut antara:

Pertama: tipe otokrasi adalah tipe kepemimpinan yang

otoriter yang cenderung menganut nilai organisasional yang berkisar

pada pembenaran segala cara yang ditempuh untuk mencapai tujuan.21

Kedua: tipe laizzes faire adalah tipe kepemimpinan yang memberi

kebebasan secara keliru dengan membiarkan bawahannya bekerja

semau mereka sendiri tanpa ada control dan koreksi, pimpinan

hanya sebagai symbol atau boleh dikatakan tidak ada kepemimpinan

sama sekali.22 Ketiga: tipe demokratis adalah tipe kepemimpinan yang

20

Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan

(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007), Cet. Ke-17, 50. Lihat juga Saiful

Sagala dalam Administrasi pendidikan Kontemporer (Bandung: CV Alfabeta,

2006), Cet. Ke-3, 152. 21

Sivasailam Thiagarajan, Thiagi's Interactive lectures : power up your training with interactive games and exercises (American: Alexandria Va

Society for Training and Development, 2005), 13. 22

Helmi Zein, Kepemimpinan dan Kinerja Guru di Madrasah Pembangunan UIN Jakarta (Jakarta: Ciputat Press, 2010), 55.

Page 90: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

76

menempatkan manusia sebagai faktor utama dan terpenting, tipe

kepemimpinan yang berpusat pada anak buah (employee centre)

kepemimpinan kesederajatan (equalitarian) hubungan antara

pemimpin dan orang-orang yang dipimpin diwujudkan dalam bentuk

human relationship yang didasari prinsip saling menghargai dan saling

menghormati.

Keempat: tipe paternalistik adalah suatu tipe

kepemimpinan yang menganggap bawahannya belum dewasa dan

belum mampu mengambil kebijakan sendiri sehingga overprotective dalam mengambil kebijakan. Kelima: tipe kharismatik adalah tipe

kepemimpinan yang mampu mempengaruhi orang lain dengan

mendayagunakan keistimewaan atau kelebihan dalam sifat atau asfek

kepribadiannya, sehingga menimbulkan rasa hormat, rasa segan, dan

kepatuhan yang tinggi bagi para pengikutnya.

Untuk memotret gambaran tipe kepemimpinan di Sekolah

alam School of Universe, penulis telah menginterview bebarapa dewan

guru, ketua yayasan dan kepala sekolah dengan beberapa kriteria

sebagai berikut:

Pertama, pimpinan yayasan dalam berhubungan dengan

bawahan adalah sebagai mitra kerja bukan sebagai bawahan

dengan membuka ruang komunikasi dan selalu mengajak mereka

bermusyawarah dalam membuat keputusan, hal ini diungkapkan

oleh kepala sekolah SD juga mengatakan bahwa antara pimpinan

yayasan, kepala sekolah dan guru harus bekerja sama dengan baik

sesuai dengan hak dan kewajibannya masing-masing tanpa

membedakan status dan tidak menjaga jarak karena musyawarah.

Dalam pendidikan harus kita terapkan di sekolah alam School of

Universe ini.23

Sama saja antara kepala sekolah dan guru, kepala

sekolah juga sebagai guru yang diberi tugas tambahan. Guru sangat

diharapkan dapat memberikan ide-ide kepada kepala sekolah.24

Menurut T Handoko, berhasil atau tidaknya kepala sekolah

dalam menjalankan semua tugas dan fungsi sebagai pemimpin sangat

bergantung juga kepada kemampuan dan keahliannya dalam

23

Wawancara pribadi dengan kepala sekolah SD ibu Rizka Amalia

Syarif School of Universe, Kamis 27 April 2017, School of Universe Parung

Bogor. 24

Wawancara pribadi dengan kepala yayasan sekolah alam School of

Universe Bapak Lendo Novo, Senin 10 April 2017, School of Universe Parung

Bogor.

Page 91: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

77

berkomunikasi.25

Dengan keahlian dan kemampuan komunikasi efektif

pada diri seorang pemimpin, maka diharapkan ia akan dapat

menjalankan semua tugas dan fungsinya dengan baik. Kunci utama

komunikasi yang efektif,26

yaitu pemimpin harus merumuskan

perasaan, pemikiran, kecemasan dan harapan anggotanya.27

Kedua, Menurut salah seorang guru SD sekolah alam, dalam

hal-hal yang sangat prinsipil dan tertentu pimpinan bisa saja sebagai

penentu keputusan dalam musyawarah, akan tetapi dalam hal lain

yang berkaitan dengan tugas dan fungsi keguruan, misalnya dalam

rapat pleno kenaikan kelas, pimpinan tetap mendengar masukan dari

wali kelas dan dewan guru yang lain, dalam hal ini keputusan akan

tetap diambil secara demokratis melalui pendapat kolektif.28

Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa kepemimpinan di

sekolah alam School of Universe adalah kolektif sehingga keputusan

yang menyangkut kebijakan maupun program di sekolah School of

Universe akan selalu diputuskan dalam musyawarah sebagai cerminan

dari nilai-nilai demokratis.

Ketiga, membagi kekuasaan dengan mendelegasikan

wewenang. Pimpinan yayasan atau kepala sekolah berhalangan

menggantikannya. Tujuan utama pendelegasian adalah agar sekolah

dapat menggunakan sumber dayanya secara efisien. Pimpinan sekolah

alam dalam mendelegasikan tugasnya telah mempunyai sistem

tersendiri, sebagaimana diatur dalam kebijakan-kebijakan sekolah alam

dalam pasal 25 ayat (7) yang berbunyi: ‚Bilamana pimpinan yayasan

atau kepala sekolah berhalangan tidak tetap, maka wakil kepala bidang

akademik dan kurikulum secara otomatis menajdi pelaksana harian

pimpinan‛.29

25

Komunikasi adalah proses dimana fungsi-fungsi manajemen

perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan dapat dicapai.

Lihat Manajemen 2 karya T. Handoko (Yogyakarta: BPPE, 1998), 272. 26

Efekfif artinya melakukan pekerjaan yang harus dilakukan atau

metode (cara) yang tepat untuk mencapai tujuan. Lihat Manajemen T.

Handoko, 7. 27

Astrid S. Susanto, Komunikasi Dalam Teori dan praktek 2

(Bandung: Bina Cipta, 1977), 104 28

Berdasarkan wawancara dengan M. Burhan guru Agama Islam SD

School of Universe Kamis 27 April 2017, School of Universe Parung Bogor. 29

Wawancara pribadi dengan kepala sekolah SD ibu Rizka Amalia

Syarif School of Universe, Kamis 27 April 2017, School of Universe Parung

Bogor.

Page 92: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

78

Menurut ketua yayasan sekolah alam Lendo Novo bentuk

pendelegasian yang dia lakukan jika berhalangan dengan memberikan

wewenang secara fleksibel dan kondisional sesuai dengan bidang yang

diperlukan.

Keempat, sikap terbuka dalam menerima kritik dan saran.

Pimpinan sekolah alam dan kepala sekolah selalu terbuka dalam

menerima kritik dan saran, hal tersebut diungkapkan oleh salah

seorang guru SD sekolah alam, bahwa pimpinan selama ini dianggap

telah cukup terbuka dalam menerima kritik dan saran misalnya

dalam briefing setiap hari senin dimana para guru tidak sungkan

memberi masukan dan kritik terhadap berbagai kebijakan yang

dianggap kurang efektif.30

Pada setiap hari senin kepala sekolah

mengadakan briefing dengan para guru untuk membicarakan kegiatan

belajar mengajar. Pimpina sekolah alam bermusyawarah dengan

para guru dan seluruh staf tentang segala sesuatu yang berkaitan

dengan pembelajaran berikut pemecahan masalahnya. Kegiatan

briefing ini tiap minggu dilakukan, dilaksanakannya pada setiap hari

senin secara terus-menerus tetapi bergantian maksudnya minggu ini

briefing untuk membahas kegiatan belajar mengajar dengan

berbahasa Indonesia dan minggu depan briefing dengan berbahasa

inggris dan terus menerus seperti itu. Hal ini dimaksudkan disamping

kesulitan kegiatan belajar mengajar dapat di atasi juga untuk

melatih para guru agar mahir berbahasa inggris karena selalu di latih

pada tiap minggu. Sedangkan pada tiap bulan juga dilakukan briefing

dari rumah ke rumah (dari rumah guru yang satu kerumah guru yang

lain secara bergantian).31

Hal ini dimaksudkan agar terjadi keakraban

dan sifat kekeluargaan yang mendalam.

Seorang pemimpin yang baik menurut Ngalim Purwanto akan

menerima bahkan mengharapkan pendapat dan saran-saran dari

dewan guru begitu juga kritik-kritik yang membangun akan

diterima dengan sikap yang bijak dan terbuka sebagai umpan balik

untuk dijadikan bahan pertimbangan dalam tindakan-tindakan

30

Wawancara pribadi pimpinan sekaligus pengggagas sekolah alam

School of Universe Lendo Novo, Senin 10 April 2017, School of Universe

Parung Bogor. 31

Wawancara pribadi dengan kepala sekolah SD ibu Rizka Amalia

Syarif School of Universe, Kamis 27 April 2017, School of Universe Parung

Bogor.

Page 93: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

79

berikutnya.32

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pimpinan

sekolah alam School of Universe selalu terbuka dalam menerima

pendapat saran dan kritik yang bersifat konstruktif dalam setiap

musyawarah.

Kelima, penghargaan Pimpinan terhadap martabat guru

dengan prinsip keadilan, sedangkan keadilan merupakan nilai-nilai

kemanusiaan yang asasi yang menjadi menjadi pilar bagi berbagai

aspek kehidupan, baik individual, keluarga, dan masyarakat. Dalam

hal ini Yusuf Qordawi menjelaskan bahwa keadilan adalah

memberikan sesuatu yang berhak, baik secara pribadi maupun

kelompok dengan nilai apapun tanpa melebihi atau mengurangi

sehingga tak ada yang merasa dicurigai atau diselewengkan haknya

oleh orang lain.

Pimpinan sekolah alam dan kepala sekolah selalu bersikap

terbuka dan menghargai martabat bawahan dalam arti memperlakukan

manusia sebagaimana adanya tanpa membedakan antar guru yang

satu dengan yang lain dalam berbagai hal. Baik yang berkaitan dengan

reward, punishment maupun dalam hal keterbukaan dalam

mengungkapkan pendapat, sebagaimana diungkapkan oleh salah

seorang guru SD sekolah alam Scool of Universe bahwa sikap

pimpinan sangat demokratis, selalu menghargai para guru dalam

melaksanakan program sekolah.

Keenam, perilaku dan kepribadian pimpinan. Kepribadian

adalah sifat khas dari pemimpin dalam kegiatannya mempengaruhi

pengikut misalnya berupa keteladanan dalam kedisiplinan. Pimpinan

dan kepala sekolah dalam menggerakkan roda organisasi menggunakan

pendekatan keteladanan sebagaimana hal tersebut disampaikan salah

seorang guru SD sekolah alam bahwa keteladanan kepala sekolah yang

bisa di contoh bawahannya adalah dalam kedisiplinan. tetapi dalam

sekup organisasi kepala sekolah memang harus menjadi teladan bagi

bawahannya dan guru harus juga menjadi teladan bagi peserta

didiknya.33

Dalam berbagai interview dengan pimpinan sekolah alam

serta kepala sekolahnya maupun dewan guru dalam hal kehadiran

32

Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan

(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007), 30. 33

Berdasarkan wawancara dengan Rosyid, Tim operasional sekolah

alam School of Universe, Rabu 1 Februari 2017 di School of Universe Parung

Bogor.

Page 94: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

80

didalam melaksanakan tugas, hampir semua mengatakan tidak pernah

terlambat dengan alasan agar dijadikan teladan oleh guru dewan guru

maupun para peserta didik. Ini artinya pimpinan pimpinan sekolah

alam serta kepala sekolah berusaha menanamkan perilaku

keteladanan baik kepada bawahannya maupun sebagai seorang guru

yang akan diteladani oleh peserta didiknya.

Rizka Amalia Syarif mengemukakan bahwa seorang pemimpin

harus memiliki karakter khusus yang mencakup kepribadian, keahlian

dasar, pengalaman dan pengetahuan administrasi dan pengawasan.

Kepribadian kepala sekolah sebagai pemimpin akan tercermin dalam

kepemimpinannya yang demokratis seperti sifat jujur, percaya diri,

tanggung jawab, berani mengambil resiko dan keputusan, berjiwa

besar, punya emosi yang stabil dan bisa menjadi teladan.34

Dari hasil interview melalui beberapa kriteria di atas, baik

dengan dewan guru maupun dengan pimpinan, dapat penulis

simpulkan bahwa tipe kepemimpinan sekolah alam School of

Universe mengindikasikan ke arah kepemimpinan yang terbuka dan

partisipatif dan situasional.35

Hanya saja meskipun pimpinan

sekolah alam ingin bersifat demokratis, namun biasanya situasi dan

kondisi akan menuntut seorang pemimpin bersikap lain; misalnya

harus otoriter laisez faire dan demokratis. Karena dalam hal tertentu

sifat kepemimpinan otoriter lebih tepat digunakan dalam pengambilan

suatu keputusan. Dengan dimilikinya ketiga sifat tersebut sekaligus

oleh seorang pemimpin, maka dalam menjalankan roda

kepemimpinannya di sekolah, seorang pemimpin akan dapat

34

Wawancara pribadi dengan kepala sekolah SD ibu Rizka Amalia

Syarif School of Universe, Selasa 2 Mei 2017, School of Universe Parung

Bogor. 35

Ciri-ciri dan memiliki karakteristik sebagai berikut: (1) dalam

proses penggerakan bawahan selalu bertitik tolak dari pendapat bahwa

bawahan adalah orang yang mulia, sehingga selalu melibatkan mereka dalam

berbagai hal menyangkut kebijakan dan program sekolah (2) selalu

berusaha mensinkronnisasikan kepentingan dan tujuan organisasi dengan

kepentingan dan tujuan pribadi bawahannya, (3) senang menerima saran,

pendapat dan bahkan kritik dari bawahannya; (4) selalu berusaha

mengutamakan kerjasama dan teamwork dalam usaha mencapai tujuan; (5)

memberikan kebebasan dan kepercayaan yang seluas-luasnya kepada

bawahan dengan tidak melepaskan tanggung jawab pengawasan; (6) selalu

berusaha untuk menjadikan bawahannya lebih sukses dari padanya; (7)

dan berusaha mengembangkan kapasitas diri pribadinya sebagai pemimpin.

Page 95: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

81

menggunakan strategi yang tepat, sesuai dengan tingkat kematangan

para tenaga kependidikan yang ada.

2. Perekrutan dan Pembinaan terhadap Guru

Guru merupakan faktor yang dominan dalam keberhasilan

pendidikan di sekolah dalam melakukan proses transformasi ilmu

pengetahuan dan teknologi serta internalisasi etika dan moral.36

Pada

proses pendidikan tersebut, profesionalisme37

tenaga pendidik

merupakan hal yang sangat penting untuk meningkatkan kualitas

pendidikan. Profesionalisme seorang pendidik akan berdampak

langsung pada peningkatan kemampuan belajar peserta didik di

sekolah serta akan berdampak tidak langsung pada peningkatan

kualitas sekolah.

Seorang tenaga kerja yang profesional harus memiliki standar

mutu tertentu. Menurut Indra Djati Sidi,38

ada beberapa persyaratan

minimal yang harus ada pada seorang pendidik yang profesional,

yaitu memiliki kualifikasi pendidikan profesi yang memadai,

memiliki kompetensi keilmuan sesuai bidang yang ditekuninya,

memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik dengan peserta

didik, mempunyai jiwa kreatif dan produktif, mempunyai etos kerja

dan komitmen tinggi terhadap profesinya dan selalu melakukan

pengembangan diri secara terus menerus.

Berdasarkan hasil wawancara dan dokumentasi,39

semua

pendidik yang ada di sekolah alam School of Universe adalah

36

Djati Sidi, Menuju Masyarakat Belajar: Menggagas Paradigma Baru (Jakarta: Paramadina, 2001), 37.

37Profesionalisme adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan

oleh seseorang yang menjadi sumber penghasilan kehidupan yang

memerlukan keahlian, kemahiran atau kecakapan yang memenuhi standar

mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi. Lihat.

Undang-undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Bab I, Pasal

I, Ayat I. Dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun

2003 bab XI Pasal 39 ayat 2 dinyatakan bahwa pendidik merupakan

tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses

pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan

pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. 38

Djati Sidi, Menuju Masyarakat Belajar: Menggagas Paradigma Baru (Jakarta: Paramadina, 2001), 37.

39Wawancara pribadi pimpinan sekaligus pengggagas sekolah alam

School of Universe Lendo Novo, Senin 10 April 2017, School of Universe

Page 96: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

82

lulusan jenjang pendidikan Strata 1 (S-I). Hal ini menunjukkan

bahwa tenaga pendidik di sekolah telah memenuhi standar

kualifikasi. Sekolah alam School of Universe tidak mewajibkan

pendidiknya lulusan dari kejuruan kependidikan, hal ini terlihat dari

banyak alumni yang menjadi pendidik di Sekolah Alam School of

Universe dari luar kejuruan pendidikan seperti ITB, UI, IPB dan

UNPAD. Karena itu, untuk membekali pendidik teknik

pembelajaran, sekolah memberikan pelatihan-pelatihan

kependidikan kepada pendidik. Selain itu juga di anjurkan untuk

mengambil program akta IV.

Para guru adalah sumber daya manusia pilihan yang

memiliki skill, kreativitas dan akhlak yang mulia. Disamping

kemampuan akademis yang jadi persyaratan untuk jadi guru di

sekolah alam School of Universe, hal yang diutamakan adalah

akhlak yang baik, sehingga bisa memberikan teladan bagi siswa

dimanapun berada. Rasa cinta dan rasa empati terhadap anak juga

menjadi prioritas utama dalam penyeleksian guru.

Mekanisme penerimaan guru merupakan hal yang sangat

penting, karena pada tahap penerimaan ini dapat memilih dan

menyeleksi calon-calon guru sesuai dengan kriteria yang diinginkan

bagi cita-cita dan tujuan pendidikan yang akan dicapai. Kesalahan

dalam menyeleksi guru dapat berakibat fatal bagi kelangsungan

kegitan pembelajaran dalam hubungannya dengan pencapaian

tujuan dan cita-cita lulusan yang diinginkan.

Sekolah alam School of Universe dalam menerima calon

pendidik atau guru mengadakan seleksi secara ketat. Seleksi

dilakukan dengan beberapa tahap, yaitu tahap seleksi berkas,

kemudian tes wawancara dan micro teaching. Selain itu, untuk

mengetahui sejauhmana kemampuan dan kepribadian calon guru,

sekolah juga melakukan tes dengan cara calon guru terlibat

langsung kegiatan-kegiatan luar pembelajaran. Seperti pada kegiatan

outbound, penyeleksian dilakukan dengan tujuan untuk

mempertimbangkan kemampuan calon guru baik dari segi kualifikasi

Parung Bogor. Dalam konsep sekolah alam, ada tiga komponen yang harus

diperhatikan dalam membina sebuah pendidikan. Yaitu pendidik atau guru

yang berkualitas, metodologi pendidikan yang tepat, dan buku-buku

bermutu sebagai sumber belajar.

Page 97: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

83

pendidikan, kepribadian, maupun pemahaman keagamaan termasuk

kemampuan membaca dan menulis al-Qur'an.40

Pendidikan agama adalah salah satu materi tes seleksi masuk

bagi guru. Materi itu yang paling utama adalah membaca dan menulis

al-Qur'an dan wawasannya tentang keagamaan atau keislaman.

Terkait dengan guru Agama School of Universe mempunyai guru

Agama dari lulusan UIN Jakarta dan PTIQ Jakarta karena memang

kampus tersebut konsen terhadap ilmu keagamaan termasuk baca

tulis Al-Qur’an.

Penilaian kelulusan guru ditentukan oleh para guru yang

mengobservasi kegiatan tersebut. Kemudian dimusyawarahkan

dengan seluruh guru yang nantinya akan diserahkan atau dibawa

dalam sebuah musyawarah. Dalam musyawarah tersebut akan

dihadirkan para dewan guru, kepala sekolah, dan komite sekolah

untuk merundingkan keputusan.

3. Perekrutan dan Pembinaan terhadap Peserta Didik

Peserta didik School of Universe sangat beragam atau dapat

disebut berasal dari berbagai latar belakang keluarga yang berbeda-

beda, baik dari segi ekonomi, pemahman agama dan minat

menyekolahkan, penelitian ini hanya pada tingkat SD. Peserta didik

merupakan faktor penting dalam pembelajaran. Tanpa adanya peserta

didik maka kegiatan pembelajaran tidak akan terjadi. Peserta didik

adalah individu unik yang mempunyai karakteristik yang berbeda-

beda. Pada dasarnya sasaran pendidikan adalah peserta didik. Oleh

Karena itu, pemahaman tentang peluang pendidikan seharusnya selalu

diorientasikan pada pemikiran peluang bagi peserta didik. Adapun

jumlah peserta didik di SD School of Universe adalah sebagai

berikut:

Jumlah total peserta didik School of Universe sebanyak 116

anak, dengan persentasi peserta didik laki-laki sebanyak 71

sedangkan peserta didik perempuan sebanyak 45. Maka dapat

disimpulkan bahwa peserta didik perempuan lebih sedikit

dibandingkan dengan peserta didik laki-laki.

Kegiatan kependidikan berkewajiban memberikan peluang

kepada semua peserta didik untuk dapat mengikuti keberlangsungan

40

Berdasarkan wawancara dengan Ade Rosyid Salim, guru kelas SD

sekolah alam School of Universe, Rabu 1 Februari 2017 di School of Universe

Parung Bogor.

Page 98: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

84

semua aktivitas pendidikan yang dilaksanakan dengan tidak

memilah-milah peserta didik berdasarkan tingkat kecerdasan, latar

belakang status sosial dan pendidikannya. Namun semua itu

tergantung pada tujuan institusional yang ingin dicapai oleh

lembaga pendidikan tersebut. Sekolah alam School of Universe

mempunyai prinsip bahwa peluang belajar terbuka bagi semua peserta

didik baik yang cerdas, kurang cerdas, sbahkan anak autis. Oleh

karena itu, di sekolah alam School of Universe tidak ada tes

masuk untuk menyeleksi peserta didik dari tingkat kecerdasannya.

Sekolah alam School of Universe memandang bahwa filosofi

pendidikan adalah membina dan membimbing anak agar tumbuh

secara wajar dan dewasa.

Tes yang akan dilalui setiap peserta didik yang berminat di

sekolah alam School of Universe disebut dengan istilah sit in, yaitu

calon peserta didik diajak untuk melihat dan mencoba mengikuti

pembelajaran dan kegiatan yang ada di sekolah School of

Universe.41

Ketika sit in, pendamping calon peserta didik atau

orang tua peserta didik tidak berada di dalam maupun di sekitar

kelas sit in.

Kemudian untuk penyeleksian, selain dilakukan pada

calon peserta didik juga dilakukan pada orang tua calon peserta

didik dengan cara wawancara. Hal ini dilakukan karena tugas

mendidik anak tidak hanya sepenuhnya diberikan orang tua terhadap

sekolah, karena orang tuapun mempunyai andil yang penting dalam

membantu perkembangan anak.42

Jadi sekolah dan orang tua harus

41

Dalam tes masuk sekolah School of Universe tidak ada tes IQ, ini

menunjukkan bahwa School of Universe menganut paham bahwa setiap

anak mempunyai kecerdasan yang berbeda-beda. Sehingga Sit in

menunjukkan bahwa anak diberi kesempatan untuk memilih dan

menentukan apakah dia bersedia sekolah di School of Universe. Berdasarkan

Berdasarkan wawancara dengan Ade Rosyid Salim, Tim operasional sekolah

alam School of Universe, Rabu 1 Februari 2017 di School of Universe Parung

Bogor. 42

Pendidikan anak adalah tanggung jawab bersama antara keluarga,

masyarakat dan pemerintah. Pola pembinaan Pendidikan Agama Islam harus

dikembangkan dengan menekankan keterpaduan antara tiga lingkungan

pendidikan, yaitu lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Untuk itu

perlu adanya kerja sama antara ketiga lingkungan tersebut, sehingga

terwujud keselarasan dan kesesuaian sikap serta perilaku dalam

pembinaannya.

Page 99: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

85

bekerja sama dalam mendidik anak. Orang tua dalam pandangan

Islam adalah pendidik pertama dan utama bagi anak-anaknya.

Sedangkan guru adalah pendidik kedua yang bertanggung mendidik

anak dari orang tua. Menurut Muhammad Naquib Al Attas, Guru

dan orang tua adalah sumber ilmu dan moral. Keduanya merupakan

tokoh dalam hal keluasan ilmu dan keluhuran akhlaknya, sehingga

peserta didik selalu berupaya untuk mengikuti langkah-

langkahnya.43

Oleh karena itu, di sekolah School of Universe antara

guru dan orang tua bersepakat untuk bekerja sama dalam mendidik

anak yakni guru membimbing pertumbuhan dan perkembangan

peserta didik di lingkungan sekolah sedangkan orang tua di

lingkungan rumahya.

Keberadaan peserta didik di sebuah sekolah akan memberikan

arti bagi terselenggaranya proses pembelajaran, begitupun

keberhasilan sebuah program tentu indikatornya ada pada peserta didik

yang menjadika peserta didik sebagai subjek dari kegiatan yang

dilaksanakan. Bila pendidikan diibaratkan dengan sebuah pabrik, maka

pabrik tersebut bila ingin menghasilkan produk yang berkualitas

dimulainya dengan memasok bahan baku yang berkualitas pula,

dengan alasan semakin baik bahan bakunya (raw input) akan semakin

baik pula kualitas output-nya.44

Dipandang dari sudut peserta didik ada beberapa faktor yang

mempengaruhi belajar, yaitu:

a. Faktor intern

1. Faktor jasmani, meliputi faktor kesehatan, kebugaran

tubuh, peserta didik yang sehat badannya akan lebih baik

hasil belajarnya dari peserta didik yang sakit.

2. Faktor psikologis, diantaranya yang amat berpengaruh

adalah perhatian, minat, bakat, motif, intelegensia,

kematangan, kesiapan dan kelelahan.

b. Faktor ektern

1. Keluarga, di dalam keluarga yang menjadi tanggungjawab

adalah kedua orang tua, sikap orang tua dalam keluarga

sangat mempengaruhi hasil belajar peserta didik. Sikap

43

Lihat. Syed Muh}ammad Naquib Al Attas, Aims and Objectives of Islamic Educatin, (Jeddah: King Abdul Aziz University, 1979), 107.

44Haidar Putra Daulany, Pendidikan Islam dalam Sistem Pendidikan

Nasional di Indonesia (Jakarta: Kencana, 2004), 80.

Page 100: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

86

orang tua yang otoriter, demokratis sangat berpengaruh

bagi perkembangan kerpribadian anak.

2. Faktor sekolah, juga tidak kalah pentingnya di dalam

menciptakan kondisi pembelajaran yang baik, meliputi

guru, sarana, fasilitas, kurikulum, disiplin, lingkungan

sekolah, hubungan guru dengan peserta didik, hubungan

sekolah dengan orang tua peserta didik, dan lain

sebgainya.

3. Faktor masyarakat, karena peserta didik hidup

berkecimpung di tengah-tengah masyarakat, maka

lingkungan masyarakat juga sangat berpengaruh bagi

perkembangan kepribadian peserta didik.45

4. Peran Orang Tua Peserta Didik

Proses terjadinya pendidikan tidak hanya dialami di

lembaga-lembaga pendidikan formal seperti sekolah, madrasah atau

sejenisnya, namun juga bisa terjadi dalam keluarga dan masyarakat.

Pendidikan dalam keluarga merupakan dasar pertama yang diterima

oleh peserta didik. Keluarga adalah kelompok sosial terkecil

masyarakat. Salah satu fungsi keluarga adalah pendidikan karena

sangat bermakna dalam proses kehidupan dan pertumbuhan serta

serta perkembangan anak. Keluarga sebagai peletak batu pertama

dalam memberi warna dan corak terhadap kehidupan dan

perkembangan seseorang di kemudian hari. Menurut Azyumardi

Azra, dalam keluarga seseorang melihat dan mencerna berbagai

penurunan nilai-nilai kehidupan seumpama nilai-nilai keagamaan.

Di snilah orang tua sangat berperan dalam membentuk kehidupan

keagamaan anak atau anggota keluarga yang berada di bawah

perlindungannya. Apa yang terjadi dalam keluarga merupakan

proses pendidikan yang sangat berpengaruh terhadap kehidupan

anak selanjutnya. Sikap keagamaan, akhlak, akal dan oikiran,

tingkah laku sosial dan budaya anak banyak ditentukan oleh

pendidikan dalam keluarga.46

Keterlibatan orang tua peserta didik juga menjadi faktor

yang sangat mempengaruhi keberhasilan pelaksanaan

45

Insoji, Pendidikan sebagai Infestasi Masa Depan (Jakarta: Yayasan

Obor Indonesia, 2006), 93. 46

Azyumardi Azra, Esai-Esai Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam (Jakarta: Logos, 1999), 16.

Page 101: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

87

pengembangan kreativitas di sekolah alam School of Universe.

Sebagaimana yang dikemukakan Isjoni bahwa pengembangan

sekolah tidak dapat dilakukan dengan sendiri, mustahil suatu

sekolah akan berkembang bila tidak didukung oleh lembaga atau

pihak lain. Yang dimaksud pihak lain adalah mitra sekolah berupa

dunia usaha, LSM, persatuan orang tua murid yang sekarang disebut

dengan komite sekolah.47

Komitesekolah merupakan suatu wadah

yang dapat mengarahkan sekolah dan menyatukan persepsi di

kalangan orang tua peserta didik untuk mendukung terlaksananya

program sekolah.

Peran orang tua peserta didik dalam upaya mensukseskan

program sekolah termasuk pada kegiatan-kegiatan bernuansa

keagamaan. Sebagaimana wawancara bersama ibu Meli

mengemukakan, bahwa kegiatan beragama benar-benar mewarnai

sekolah ini dan bukan sekedar sebuah slogan. Bahkan dalam

kegiatan sekolah seperti Sains Fair para orang tua diajak untuk

menyaksikan pameran hasil karya peserta didik.48

Rizka Amalia Syarif selaku kepala sekolah SD School of

Universe mengatakan bahwa sebelum program kerja sekolah dieksplor

dan diterapkan terlebih dahulu dilakukan sosialisasi dan sharing

bersama orang tua peserta didik. Dengan demikian setiap kegiatan-

kegiatan yang kita laksanakan secara otomatis sudah diketahui orang

tua saat di mulainya tahun pelajaran. Hal ini akan mempermudah dan

mendorong pihak sekolah untuk mengekspresikan dan

mengimplementasikan semua yang telah dicanangkan dalam program

dalam wujud nyata. Jadi apapun kegiatannya pada prinsipnya para

orang tua sudah mengetahui secara garis besarnya.49

Kepedulian orang tua peserta didik tidak hanya diarahkan pada

kegiatan-kegiatan ekstrakulikuler atau event-event perayaan tertentu.

Sekolah juga merancang program yang mendorong orang tua ikut serta

membimbing peningkatan akademis, dengan memantau kegiatan

47

Isjoni, Pendidikan sebagai Investasi Masa Depan (Jakarta: Yayasan

Obor Indonesia, 2006), 91. 48

Berdasarkan wawancara dengan Ibu Meli selaku orang tua peserta

didik SD School of Universe Parung Bogor, Kamis 18 Mei 2017. Pukul 13.30-

14.00 WIB. 49

Wawancara pribadi dengan kepala sekolah SD ibu Rizka Amalia

Syarif School of Universe, Selasa 2 Mei 2017, School of Universe Parung

Bogor.

Page 102: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

88

keseharian di rumah termasuk apabila saat kegiatan market day para

orang tua membuatkan dan membantu peserta didik dalam membuat

kreasi yang dapat di jual di sekolah.

Sekolah sangat mengharapkan peran serta orang tua untuk

mendukung serta memotivasi peserta didik dalam mengembangkan

kreativitasnya dan kegiatan belajar dengan cara :

Berbicara dengan peserta didik mengenai apa yang sedang

dipelajari dan dikerjakan di sekolah.

Menjawab pertanyaan yang peserta didik belum

Menetapkan waktu tertentu untuk mengerjakan pekerjaan

rumah.

Menyediakan tempat tenang dan nyaman untuk belajar.

Menyediakan waktu untuk membaca buku kepada anak

setiap hari.

Memberi informasi kepada guru ketika ada masalah yang

timbul melalui buku komunikasi atau dengan menghubungi

guru yang bersangkutan.

Ibu Aulia selaku orang tua peserta didik mengatakan bahwa

orang tua peserta didik di sekolah alam School of Universe Parung

Bogor berhimpun dalam satu wadah komunikasi yang dibentuk

berdasarkan musyawarah mufakat di awal tahun pelajaran. Tujuan

dibentuknya organisasi orang tua pesertaa didik adalah:

1. Menjalin komunikasi dan kerjasama antara orang tua

dalam melancarkan dan menyukseskan proses belajar

peserta didik di sekolah maupun di rumah.

2. Menumbuhkan minat belajar yang baik dan kondusif

dalam pengembangan potensi setiap peserta didik.

3. Menumbuhkan rasa bangga dan cinta sekolah sebagai

salah satu tempat peserta didik untuk tumbuh dan

berkembang.50

5. Struktur Organisasi

Sistem pengolahan Sekolah Alam School of Universe sama

seperti sekolah pada umunya. Sekolah ini berbentuk yayasan yang

di pimpin oleh Lendo Novo penggagas sekolah alam di Indonesia.

50

Berdasarkan wawancara dengan Ibu Aulia selaku orang tua peserta

didik SD School of Universe Parung Bogor, Kamis 18 Mei 2017. Pukul 13.30-

14.00 WIB.

Page 103: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

89

Sedangkan yang mengkoordinasi semua kepala sekolah adalah

Riska Amaliya Syarif. Selanjutnya adalah guru-guru bidang studi

yang dapat membantu dalam mencapai cita-cita sekolah sesuai

dengan vsisi misinya. Jumlah keseluruhan guru tetap pada tingkat

SD sebanyak 10. Sedangkan HRD sekolah adalah M. Subhan yang

saking berkoordinasi dengan Litbang. Hal ini menunjukkan bahwa

sekolah ini sudah memiliki kemampuan dalam mengelola dan

menjalankan proses pendidikan.51

seperti pada tabel struktur di

bawah ini:52

Bagan 3.1. Struktur Organisasi School of Universe

51

Diolah dari daftar nama guru dan struktur organisasi School of

Universe tahun pelajaran 2015-2016. 52

Data ini diperoleh dari Arsip Sekolah Alam School of Universe

pada hari kamis 18 Mei 2017.

Yayasan Alam Semesta

Sekretaris

(Iman Kurnia)

Bendahara

(Darwinsyah)

Ketua

Yayasan

(Jusi Jannah)

Management

School of Universe

Pendidikan

&Pengajaran

(Riska

Amaliya

Syarif)

Operasional

/Manager

Darwinsyah

Guru-guru

HRD

(M.

Subhan)

Litbang

(Iman Kurnia &

Arif Nugroho)

Keuangan Humas Security

- General Offer

- Keliling Service Peserta Didik

Page 104: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

90

6. Sarana dan Prasaranan

Sarana dan prasarana adalah sebagai salah satu unsur penting

dalam menyelenggaraan pendidikan secara integral berdasarkan acuan

standar kualitas baku.53

sekolah alam School of Universe sebagai

lembaga pendidikan yang sangat komitmen memperhatikan kreativitas

peserta didik, tumbuh dan berkembangnya iman-taqwa serta ilmu

pengetahuan teknologi secara bersama. Dalam rangka mencapai

tujuans tersebut secara lebih maksimal dan optimal lembaga ini

telah mempersiapkan sarana dan prasarana pendidikan yang sangat

memadai dengan rancangan bangunan yang sangat baik.

Gedung sekolah di lingkungan sekolah alam School of

Universe ini dibangun terpisah untuk masing-masing tingkatan

Taman Kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah

(SM). Jarak antara bangunan yang satu dengan yang lain tergolong

dekat.54

Untuk lebih jelasnya tentang sarana dan prasarana sekolah

alam School of Universe yang sangat memadai ini, maka peneliti

akan memaparkannya secara rinci, antara lain:

Fasilitas merupakan salah satu faktor yang sangat berperan

terhadap kemajuan dan keberhasilan suatu lembaga pendidikan.

Dalam rangka menunjang proses pendidikan dan kegiatan belajar

mengajar, sekolah alam School of Universe mempunyai beberapa

fasilitas layanan umum yang dapat dimanfaatkan oleh kepentingan

peserta didik, guru dan pegawai, serta masyarakat umum.

Beberapa fasilitas yang dimiliki sekolah alam School of Universe

antara lain: masjid, perpustakaan, ruang kelas dan ruang guru,

fasilitas outbound, tempat bermain, dan laboratorium.55

53

Djati Sidi, Menuju Masyarakat Belajar: Menggagas Paradigma Baru (Jakarta: Paramadina, 2001), 37.

54Hasil observasi peneliti selama mengadakan penelitian di sekolah

alam School of Universe Parung Bogor. 55

Hasil observasi penulis dan wawancara dengan kepala sekolah SD

sekolah alam School of Universe ibu Rizka Amalia Syarif, Jum’at 12 Mei

2017 di School of Universe Parung Bogor.

Page 105: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

91

Gambar 3.2. : Ruang Kelas56

Pola belajar sekolah alam School of Universe adalah 70:30

dimana 70% aktivitas peserta didik berada di luar kelas dalam kegiatan

belajar mengajarnya sedangkan 30% aktifitas berada di dalam kelas.

Dengan nuansa kelas yang terbuka, dibangun semi permanen dan

bernuansa alam diharapkan menjadi fasilitas yang mendukung suasana

belajar yang kondusif bagi peserta didik.

Walaupun dibangun semi permanen, kelas memiliki standar

keamanan yang tinggi karena memiliki struktur beton bertulang

dikombinasikan dengan kayu berkualitas tinggi (ulin dan bengkirai)

untuk menjamin ketahanan terhadap cuaca. Setiap gedung dilengkapi

oleh fasilitas penunjang keamanan terhadap kebakaran (APAR) serta

kelengkapan obat-obatan untuk antisipasi kecelakaan ringan saat

aktifitas.

Outbound merupakan salah satu kegiatan yang menunjang

program pembentukan karakter dan kepemimpinan di School of

Universe. Dalam aktivitasnya, outbound dilakukan sekali setiap

minggunya untuk setiap level (TK, SD dan SM). Untuk itu School of

56

Berdasarkan Observasi dan dokumentasi peneliti pada selasa 18

April 2017 yang berlangsung di School of Universe Parung Bogor.

Page 106: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

92

Universe menyediakan instalasi outbound sesuai dengan kebutuhan

dan target capaiannya.57

Gambar 3.3. : Instalasi Outbound58

Instalasi outbound low dan high impact yang di sekolah

sediakan diantaranya : ice breaking games, flying fox, two line bridge,

spider net, birma bridge, rapling, jaring pendarat dan lain-lain.

Perpustakaan merupakan sarana utama dalam menjalankan

setiap program pendidikan dan pengajaran yang akan ikut menentukan

hasil pendidikan dan merupakan pusat sumber belajar. Sekolah alam

School of Universe memiliki ruang perpustakaan yang memadai;

ruang perpustakaan yang luas, koleksi buku yang lengkap yang di

dalamanya terdapat berbagai sumber bahan cetakan berupa buku-

buku materi pelajaran, seperti buku Agama Islam, buku bahasa

Indonesia, IPS dan lain sebagainya, majalah/jurnal ilmiah, peta,

surat kabar, kliping koran,majalah, novel ensiklopedia, kamus dan

lain sebaginaya yang sesuai dengan kebutuhan kurikulum dan bahan-

57

Berdasarkan wawancara dengan Ade Rosyid Salim, guru kelas SD

sekolah alam School of Universe, Rabu 1 Februari 2017 di School of Universe

Parung Bogor. 58

Berdasarkan Observasi dan dokumentasi peneliti pada selasa 18

April 2017 yang berlangsung di School of Universe Parung Bogor.

Page 107: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

93

bahan yang relevan dan menunjang untuk pembelajaran, ruang baca

yang luas, serta pelayanan dan perlengkapan yang memadai tersedia di

perpustakaan.59

Koleksi buku di perpustakaan yang memadai dan menunjang

program pembelajaran memang suatu keharusan. Wilson dan Tauber60

mengatakan bahwa untuk memungkinkan perpustakaan menjalankan

fungsi dan kebutuhannya, maka koleksi yang disediakan harus sesuai

dengan kebutuhan pengguna dalam rangka menyelesaikan bahan-

bahan materi yang terdapat dalam kurikulum.

Berbeda dengan sekolah-sekolah pada umumnya, ruang kelas

dan ruang guru merupakan ruangan yang terbuka tanpa dinding.

Dalam ruangan ini tidak ada meja dan kursi duduk belajar peserta

didik. Mereka duduk dengan lesehan.

Masjid adalah salah satu sarana atau fasilitas bagi kegiatan

pendidikan atau pembelajaran. Lingkaran-lingkaran pelajaran telah

diadakan di masjid semenjak masjid didirikan.61

Sebagaimana

fungsi masjid pada masa Nabi yang multiguna,62

disekolah alam

59

Berdasarkan Observasi dan pengamatan peneliti selama penelitian

berlangsung di School of Universe Parung Bogor. 60

Louis Round Wilson dan Maurice F. Tauber, The University Library (New York: Columbia University Press, 1999), 19.

61Lihat Ah}mad Syalabi, Sejarah Pendidikan Islam, alih Bahasa.

Muchtar Yahja dan Sanusi Latief (Jakarta: BB, 1987), 93. 62

Dalam sejarah, masjid yang pertama kali didirikan oleh Nabi

Muhammad adalah masjid Nabawi di Madinah. Fungsi mesjid pada masa

itu, selain untuk tempat beribadah juga tempat belajar dan tempat

bermusyawarah Nabi dengan para sahabat, baik mengenai ekonomi,

politik, maupun tentang ajaran Islam. Selain itu juga sebagai tempat

berlindung dan menginap bagi Ahl Al-S}uffah dan rumah tempat tinggal

Nabi dan keluarganya. Namun lambat laun masjid putus hubungannya

dengan kegiatan politik, dan mulai menjadi pusat peribadatan dan ilmu

pengetahuan saja. Kemudian fungsi masjid semakin terbatas, yaitu hanya

sebagai tempat beribadah atau shalat saja. Maka dapat disimpulkan bahwa

masjid tidak hanya merupakan pusat peribadatan seperti shalat, tetapi juga

merupakan pusat kegiatan-kegiatan sosial. Pada masa kini, banyak

kegiatan-kegiatan yang pada masa silam berpusat di masjid, pidah ke

tempat lain. Misalnya kemiliteran, pengadilan, dan persekolahan. Lihat.

Abdul Rahman An-Nah}lawi, Ushu>l Al-Tarbiyah Al-Islamiyah (Damsyi>q:

Da>r al-Fikr, 1986), 98. Abdurrahman AnNah}lawi, Pendidikan Islam di Rumah, sekolah dan Masyarakat, (Jakarta: Gema Insani Press, 1995),

136.

Page 108: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

94

School of Universe masjid merupakan salah satu fasilitas yang

mempunyai multiguna. Selain berfungsi sebagai tempat beribadah,

mesjid juga digunakan sebagai tempat kegiatan lainnya, seperti untuk

musyawarah antar guru atau orang tua, juga sering digunakan untuk

tempat proses pembelajaran, belajar al-Qur'an dan diskusi keagamaan

(mentoring).

Ada tiga laboratorium yang terdapat di School of Universe,

yaitu: Pertama, Biotec (berkaitan dengan pertanian dan tanaman

organic). Dalam hal ini terdapat juga green lab, yaitu laboratorium

tanam-tanaman dalam rumah plastik dan kaca lengkap dengan saung

kebunnya, berpadu dengan petak-petak kebun yang ditanami

aneka tanaman organik dan hidroponik. Kedua, Retail atau Trading

House (Perdagangan; bidang ini banyak digandrungi karena sekarang

banyak swalayan-swalayan di Indonesia seperti Giant, Carefour, dan

Alfamart). Ketiga, ICT (Information Communication Technology;

berkaitan dengan teknologi).

Adapun tiga laboratorium utama yang membantu

pengembangan kurikulum School of Universe akan peneliti jelaskan

sebagai berikut, yaitu:

Gambar 3.4. : Biotechnology Center 63

63

Berdasarkan Observasi dan dokumentasi peneliti pada Rabu 1

Februari 2017 yang berlangsung di School of Universe Parung Bogor.

Page 109: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

95

Sebuah pusat bisnis bioteknologi tempat dimana anak-anak

dapat belajar secara aplikatif setiap harinya. Peserta didik dipersiapkan

untuk mengenal, memahami, merasakan dan terlibat langsung dalam

usaha Bio-Cyclo Farming yang lebih dikenal sebagai model pertanian

yang berbasis ekosistem atau pertanian ramah lingkungan.

Pengenalan dimulai dari memproduksi hasil tanaman &

ternak, termasuk kedalam masukkan ini adalah bibit, makanan ternak,

pupuk organik, bahan kimia (alami & sintetis), mesin pertanian, energi

dan masih banyak faktor pendukung pertanian lainnya.

Di SoU akan dikembangkan beberapa aktivitas Bio-Cyclo Farming yang mencakup :

Pertanian organik dengan sistem bedeng.

Pertanian hydrophonik dengan sistem irigasi tetes dan

yang paling mutakhir sistem aerophonik.

Pertanian di lahan perkotaan atau yang sering disebut

vertikultur.

Tanaman buah dalam pot.

Tanaman obat dan rempah-rempah.

Tanaman hias dan bunga potong.

Peternakan kelinci.

Tempat pengolahan limbah.

Materi management pertanian yang akan dikenalkan meliputi

: Menjalankan dan terlibat langsung dengan produksi Bio-Cyclo

Farming;

Penyediaan jasa yang dikaitkan dengan produksi pertanian dan

sarana produksi pertanian seperti pupuk dan obat-obatan.

Persiapan dan penghitungan sumberdaya manusia dan alam

serta pembangunan sarana penunjang yang digunakan dalam

produksi pertanian.

Semua kegiatan yang berhubungan dengan sortasi, proses

pasca panen, pemasaran produksi pertanian dan produk

sampingan utama, setiap aspek dari rumah kaca, tempat

pemeliharaan tanaman muda (nursery), pembibitan dan

pertamanan (landscaping).

Page 110: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

96

Gambar 3.5. : Information and Communication Technology Center

(ICT)64

Sebuah pusat bisnis ICT (Information and Communication Technology) tempat dimana anak-anak dapat belajar secara aplikatif

setiap harinya. Di dalamnya peserta didik akan dikenalkan dengan

ragam penggunaan Sistem Komputer, ragam penggunaan Jaringan

Komputer, application evaluation, ragam Pendidikan TI Saat Ini,

kebutuhan Pendidikan TI untuk Pengguna Komputer, dan kebutuhan

Wawasan TI bagi Pengguna Komputer. Laboratorium ICT juga telah

dilengkapi jaringan internet baik kabel ataupun nirkabel (wireless hotspot) yang dapat menunjang mobilitas pembelajaran peserta didik,

tentunya dengan filter konten dan pengawasan yang ketat dari

fasilitator kelas.

64

Berdasarkan Observasi dan dokumentasi peneliti pada Rabu 1

Februari 2017 yang berlangsung di School of Universe Parung Bogor.

Page 111: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

97

Gambar 3.6. : Trading House Retail & Distribution Center65

Sebuah pusat bisnis retail & distribusi tempat dimana anak-

anak dapat belajar secara aplikatif setiap harinya. Tahap pembelajaran

di Laboratorium ini adalah Pengenalan Bisnis usaha, magang dan

praktek lapangan, simulasi dan evaluasi serta pendampingan untuk

kurun waktu tertentu sampai peserta didik dapat mandiri. Adapun

materi pokok yang diberikan adalah Aspek komersial, aspek

operasional, Aspek keuangan, aspek SDM dan aspek TI.

Selain itu School of Universe juga memiliki Fasilitas lain yang

berfungsi juga sebagai Laboratorium dan tempat peserta didik belajar

dan mengaplikasikan bisnis seperti :

Library

Workshop Art

Studio Musik Soundformer

Radio Komunitas SOU Universound

Di samping sarana dan prasarana umum yang telah

disediakan oleh lembaga seperti tersebut di atas, para guru di

sekolah alam School of Universe diberikan kewenangan untuk

melengkapi sarana pembelajaran sesuai dengan kebutuhan masing-

masing mata pelajaran, hal ini mencerminkan pembelajaran yang

65

Berdasarkan Observasi dan dokumentasi peneliti pada Rabu 1

Februari 2017 yang berlangsung di School of Universe Parung Bogor.

Page 112: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

98

menyenangkan yang bisa mengemabngkan kreativitas peserta didik dalam

pelaksanakan pendidikan.66

Dengan memperhatikan pemaparan tersebut di atas dapat

disimpulkan bahwa sarana dan prasarana belajar mengajar yang begitu

lengkap dan memadai seperti tersebut di atas, maka kegiatan

pembelajaran yang dilakukan oleh guru akan lebih memadai dan ini

maka dan kemungkinan besar guru akan lebih kreatif dan inovatif,

sehingga kegiatan pembelajaran dapat dilakukan dengan berbagai

variasi metode dan didukung oleh media juga yang beragam. Dengan

keadaan seperti ini maka pembelajaran akan lebih berkualitas dan

menyenangkan.

C. Program Keagamaan yang Mengembagkan Kreativitas

Sorotan yang berkembang di masyarakat akan kualitas

pendidikan agama Islam di sekolah pada umunya masih rendah. Hal ini

dapat dilihat dari beberapa indikasi antara lain: masih banyak

penyimpangan perilaku peserta didik pada sekolah yang tidak sesuai

dengan norma agama. Fenomena ini menunjukkan rendanya kualitas

pendidikan agama Islam di sekolah sebagai mata pelajaran yang

mengedepankan pendidikan pendidikan di bidang akhlak. Walaupun

itu bukan satu-satunya faktor penyebab terjadinya penyimpangan

perilaku peserta didik, namun guru PAI harus berpearn menjadi agen

perubahan (agent of change) dalam merubah perilaku peserta didik ke

arah yang leboh baik, karena PAI terdapat pesan-pesan moral yang

didasarkan pada ajaran luhur ilmiah.67

Termasuk didalamnya sekolah

hendaknya mengembangkan kreativitas peserta didiknya melalui

program keagamaan.

Penyelenggaraan sekolah yang dijiwai dengan semangat

membangun peserta didik melalui segala keunggulannya, akan

memperbaiki citra pendidikan. keberhasilan yang dicapai tidak parsial,

tetapi integratif antara prestasi akademis, moral, perilaku,

keterampilan dan kreativitas. Kondisi tersebut dapat diciptakan

dengan menata ulang semua komponen sekolah sekolah. Kebanyakan

66

Berdasarkan wawancara pribadi dengan kepala sekolah SD ibu

Rizka Amalia Syarif School of Universe, Jum’at 12 Mei 2017 di School of

Universe Parung Bogor. 67

http://pendis.kemenag.go.id/pais/file/dokumen/PANDUANTUGAS

POKOKSUBDITKesiswaan.pdf, diakses pada tanggal 25 Oktober 2017.

Page 113: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

99

pendiidkan dijalankan tanpa ruh atau jiwa dan sekolah berjalan apa

adanya. Sehingga ketidakberhasilan proses pendidikan juga

diakibatkan oleh manajemen sekolah yang buruk. Ali bin Abi Thalib

pernah berkata: ‚Kebenaran yang tidak dikelola dengan baik dapat

dikalahkan keburukan yang terkelola dengan baik‛.68

Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara yang dilakukan

peneliti, program keagamaan yang dapat mengembagkan kreativitas

peserta didik di Sekolah alam School of Universe Parung Bogor

adalah:

1. Pelatihan Khatib dan imam

Pelatihan khatib dan imam ini juga dilakukan dalam rangka

melatih peserta didik agar mampu menjadi khatib dan imam di masa

yang akan datang. Pelatihan khatib dan imam ini di khususkan pada

tingkat kelas V, VI dan kelas Sekolah Menemgah (SM). Bagi peserta

didik yang dianggap mampu menjadi imam akan diberi jadwal sebagi

imam di masjid sekolah.

Pelatihan khatib dan imam ini dilakukan sekali seminggu yang

dipandu oleh guru Agama yang ditunjuk. Tujuannya agar peserta didik

memahami hal-hal yang harus diperhatikan seperti syarat dan rukun

khatib dan imam. Disamping kemampuan bacaan, penyampaian ketika

menjadi khatib dan imam.69

Dari hasil pelatihan tersebut diharapkan

tumbuhnya keberanian peserta didik untuk menjadi khatib.

2. Kaligrafi

Penulisan kaligrafi merupakan suatu corak atau bentuk seni

menulis indah dan merupakan suatu bentuk keterampilan tangan serta

dipadukan dengan rasa seni yang terkandung dalam hati setiap

penciptanya.70

Kaligrafi merupakan seni arsitektur rohani, yang dalam

proses penciptaannya melalui alat jasmani.71

Jadi kaligrafi adalah suatu ilmu yang memperkenalkan bentuk-

bentuk huruf tunggal, letak-letaknya dan cara-cara penerapannya

68

Untung Surya, Konstruk Budaya Keagamaan (Jakarta: YPM,

2012), 56. 69

Berdasarkan hasil wawancara dengan Burhan, guru Agama SD

sekolah alam School of Universe pada Kamis 18 Mei 2017, di School of

Universe Parung Bogor. 70

Abdul Aziz Abdul Rauf, Kiat Sukses Menjadi Hafidz Qur’an

Da’iyah (Bandung: Syaamil Cipta Media, 2004), 49. 71

Oloan Situmorang, Seni Rupa Islam Pertumbuhan dan Perkembangannya (Bandung: Angkasa, 1993), 67.

Page 114: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

100

menjadi sebuah tulisan yang tersusun. Kegiatan keagamaan yang

mengembangkan keterampilan peserta didik dalam penulisan huruf

Arab ini disertai dengan sentuhan seni di samping mengikuti kaidah-

kaidah penulisan Arab yang berlaku. Kegiatan pelatihan kaligrafi ini

dapat diikuti oleh semua peserta didik pada setiap jenjangnya yang

ternyata dapat mempengaruhi terhadap keterampilan mereka dalam

menulis huruf-huruf hijaiyah, yang dulunya mereka menulis tidak

beraturan setelah adanya kegiatan ini peserta didik menulis huruf

hijaiyah sesuai kaidah yang benar dan tulisan mereka pun memiliki

seni.

3. Pelatihan Qori (seni membaca al-Qur’a>n)

Pelatihan seni membaca al-qur’an juga merupakan program

yang dijalankan di School of Universe Parung Bogor. Program ini

dapat diikuti oleh peserta didik yang secara bacaan dan suaranya

mendukung. Tujuannya agar peserta didik yang berbakat dapat

tersalurkan bakatnya dan bermanfaat bagi dirinya dan msyarakat. Bagi

peserta didik yang sudah mampu membaca al-Qur’an dengan seni baca

yang diajarkan akan diberikan hadiah penghargaan berupa piagam dan

piala, utusan jika ada pperlombaan qori dan pada acara wisuda atau

acara besar lainnya akan ditunjuk sebagai qori.72

Pada acara-acara tertentu, misalnya hari raya ‘Idul Adha,

menyambut hari kemerdekaan Indonesia, hari-hari besar umat Islam,

hari santri dan sebagainya. School of Univere memeriahkannya dengan

mengadakan acara dan kegiatan perlombaan. Seperti, perlombaan

untuk tingkat SD: hafalan al-Qur’an juz 30, MTQ (Musabaqoh

Tilawatil Qur’an). Dari adanya pengembangan kreativitas melalui

program pelatihan Qori (seni membaca al-Qur’a>n) dalam lembaga

pendidikan untuk mengembangkan bakat dan minatnya serta

memberikan dampak pada kedisiplinan dan semangat dalam belajar.

4. Program Market Day

Sekolah alam School of Univere juga memiliki program yang

diistilahkan ‚Market Day‛. Kegiatan ini hampir sama dengan

penggalangan dana, dimana anak-anak akan membawa makanan atau

barang jeni apapun untuk di jual-belikan di lingkungan sekolah, akad

72

Berdasarkan hasil wawancara dengan Burhan, guru Agama SD

sekolah alam School of Universe pada Kamis 18 Mei 2017, di School of

Universe Parung Bogor

Page 115: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

101

jual-beli tidak hanya peserta didik SD saja tapi juga peserta didik SM

(Sekolah Menengah), dewan guru serta orang tua peserta didik juga

turut berpartisipasi membeli baran-barang yang dijual oleh peserta

didik.73

Hasil dari penjualan market day ini kemudian dikumpulkan

dan disumbangkan melalui sekolah untuk membeli hewan qurban yang

nantinya akan dibagikan kepada masyarakat lingkungan sekolah dan

sekitarnya. Kegiatan ini mendapat sambutan yang hangat serta

antusiasme yang besar dari peserta didik dan orang tua. Pernyataan ini

dipertegas oleh Dwi Rahayu selaku orang tua peserta didik.74

Program market day diprogramkan tidak hanya bertepatan

Hari Raya Idul ‘Adha saja, juga disesuaikan dengan kegiatan-kegiatan

yang ingin dicapai pada hari-hari besar Islam. Makna dari program ini

lebih identik dengan nuansa religious yang dikembangkan di sekolah.

Walaupun pelaksanaan market day selalu bertepatan dengan

peringatan hari besar Islam semua peserta didik berperan aktif dalam

kegiatan ini. Ada peserta didik yang menjadi penjual dari sumbangan

yang ada di kelas masing-masing dan ada juga yang menjadi pembeli.75

D. Kurikulum Sekolah

1. Kurikulum Sekolah dan Kurikulum Unggulan

Kurikulum merupakan elemen penting dalam proses

pendidikan, karenanya kebutuhan akan adanya aktivitas pendidikna

selalu berarti akan adanya kurikulum.76

Menurut istilah kurikulum

lebih dari sekedar terjadi dalam proses pendidikan di sekolah.

Pandangan modern berpendapat bahwa semua pengalaman belajar

73

School of Univere tahun 2016 dan 2017 yang lalu sudah memotong

4 sapi dan 7 kambing yang dibagikan pada masyarakat di daerah parung.

Setiap tahun ada sekitar 100 anak yatim yang diberikan bantuan. Berdasarkan

wawancara pribadi dengan Dedi Sugianto guru kelas 3 SD School of

Universe, Selasa 23 Mei 2017 pukul 09.00-11.00 WIB di School of Universe

Parung Bogor. 74

Berdasarkan wawancara dengan ibu dwi rahayu selaku orang tua

peserta didik SD School of Universe Parung Bogor, pada hari Kamis 18 Mei

2017. Pukul 13.30-14.00 WIB. 75

Berdasarkan wawancara dengan Muhammad Attar Khalifa peserta

didik kelas 6 SD School of Universe Parung Bogor, Rabu 24 Mei 2017. Pukul

09.00-10.00 WIB. 76

Burhanuddin Nurgiantoro, Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum Sekolah: Sebuah Pengantar Teoritis dan Pelaksanaan (Yogyakarta: pustaka

Pelajar, 1984), 2.

Page 116: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

102

itulah kurikulum. Adapun yang berpendapat bahwa segala sesuatu

yang berpengaruh positif dipandang sebagai bagian kurikulum. Lebih

dari itu, beberapa ahli ada yang mengatakan bahwa keseluruhan hidup

ini adalah kurikulum bagi anak. Jadi, kurikulum meliputi semua yang

berpengaruh bagi anak didik, baik yang datang dari sekolah, keluarga

maupun masyarakat.77

Sekolah alam School of Universe memiliki kurikulum nasional

yang sama seperti sekolah di Indonesia pada umumnya yang mengacu

pada standar isi78

dan standar kompetensi79

yang telah di tetapkan oleh

Diknas. Namun sekolah ini mengembangkan lagi kurikulum nasional

tersebut dengan memperhatikan konsep sekolah alam yang

berlandaskan pada visi, misi dan karakter yang ada. Komitmen dalam

k urikulum berpusat pada peserta didik, muatan kurikulum

berusaha untuk menggabungkan pengalaman, budaya dan perspektif

peserta didik. Mempertimbangkan pengembangan individu dan

mendorong rasa ingin tahu, refleksi dan memberdayakan. Selain itu

mengembangkan sebuah pemahaman tentang nilai-nilai kemanusiaan,

kepercayaan diri dan tangung jawab kepada diri sendiri maupun orang

lain.80

Untuk memahami secara garis besar kurikulum di sekolah

dapat melihat struktur kurikulum yang sudah ada. Struktur

kurikulum81

yang terdapat di School of Universe Parung Bogor

77

Imansyah Alipandie, Didaktik Metodik Pendidikan Umum

(Surabaya: Usaha Nasional, 1984), 117-118. 78

Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi

yang dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi

bahan kajian, kompetensi mata pelajaran dan silabus pembelajaran yang harus

dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Lihat

E. Mulyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) (Bandung:

Remaja Rosdakarya, 2007), cet ke-7, 45. 79

Standar kompetensi atau standar kompetensi lulusan adalah

kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan dan

keterampilan. Lihat Lihat E. Mulyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007), cet ke-7, 90.

80Berdasarkan wawancara pribadi dengan kepala sekolah SD ibu

Rizka Amalia Syarif School of Universe, Jum’at 12 Mei 2017 di School of

Universe Parung Bogor. 81

Strukutur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran

yang harus ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran.

Kedalaman muatan kurikulum pada setiap mata pelajaran pada setiap satuan

Page 117: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

103

merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh oleh

peserta didik pada satuan pendidikan dalam kegiatan pembelajaran.

Adapun sususan mata pelajaran tersebut terdiri dari 8 mata pelajaran

yaitu: Pendidikan Agama (Religion), Pendidikan Kewarganegaraan

(Civic Education), Bahasa Indonesia, Matematika (Mathematic), Ilmu

Pengetahuan Alam (Science), Ilmu Pengetahuan Sosial (Social Study),

Bahasa Inggris (English), serta Seni Budaya dan Keterampilan.

Organisatoris adalah berkaitan dengan bagaimana materi

pembelajaran disusun atau diorganisasikan sehingga peserta didik

secara baik dan tepat memperoleh pengalaman belajar yang relevan

untuk mencapai tujuan yang hendak dicapai.82

Keseluruhan materi

pembelajaran perlu disusun sebaik mungkin sehingga terbentuk

program belajar yang terdiri dari unit-unit kegiatan belajar. Apakah

dalam bentuk mata pelajaran yang terpisah-pisah atau diusahakan

adanya hubungann antar mata pelajaran yang diberikan.

Beberapa organisasi kurikulum tersebut adalah: Pertama, subject centered curriculum, pada subject centered curriculum, bahan

atau isi kurikulum disusun dalam bentuk mata pelajaran yang terpisah-

pisah, misalnya: mata pelajaran sejaran, ilmu bumi, kimia, fisika dan

berhitung. Mata pelajaran-mata pelajaran itu tidak berhubungan satu

sama lainnya. Kedua, correlated curriculum, pada organisasi kurikulum

ini, mata pelajaran tidak disajikan secara terpisah, akan tetapi mata

pelajaran yang memiliki kedekatan atau mata pelajaran sejenis

dikelompokkan sehingga menjadi satu bidang (broadfield). Misalnya

mata pelajaran geografi, sejarah dan ekonomi dikelompokkan dalam

satu bidang studi IPS. Demikian juga mata pelajaran biologi, kimia,

dan fisika yang dikelompokkan menjadi bisang studi IPA. Ketiga integrated curriculum, pada organisasi kurikulum yang menggunakan

model integrated, tidak ada nama-nama mata pelajaran atau bidang

studi. Belajar berangkat dari suatu pokok masalah yang harus

dipecahkan, masalah tersebut biasanya disebut tema.

Pendidikan Agama Islam sebagai mata pelajaran sebagaimana

yang ada dalam peraturan pemerintah adalah menerapkan kurikulum

separated curriculum, dimana materi pelajaran Pendidikan Agama

pendidikan dituangkan dalam kompetensi yang harus dikuasai peserta didik

sesuai dengan beban belajar yang tercantum dalam struktur kurikulum. Lihat

di lembar dokumen Permendiknas No. 22 Tahun 2006. 82

S. Nasution, Asas-asas Kurikulum (Jakarta: Bumi Aksara, 2003),

14.

Page 118: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

104

Islam dipelajari tersendiri sebagai mata pelajaran Pendidikan Agama

Islam dalam pembelajaran di kelas yang dibimbing oleh guru

agama. Berdasarkan wawancara dan observasi,83

Pendidikan Agama

Islam School of Universe sebagai mata pelajaran berbentuk separated curriculum. Dimana Pendidikan Agama Islam diajarkan secara

tersendiri sebagai mata pelajaran.

Ditinjau dari aspek yang lebih luas, kurikulum Pendidikan

Agama Islam di School of Universe juga berbentuk integrated curriculum. Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, bahwa pendidikan

agama bukan hanya diterapkan pada pendidikan agama sebagai

mata pelajaran, namun pendidikan agama adalah merupakan inti dari

setiap pembelajaran yang dilakukan. Maka Pendidikan Agama

terintegrasi dalam setiap pembelajaran dan kegiatan. Bila ditinjau

dari segi Pendidikan Agama Islam secara luas, maka hal ini

menunjukkan bahwa kurikulum Pendidikan Agama Islam adalah

berbentuk integrated curriculum. Baik integrated dengan mata

pelajaran yang lain, maupun integrated dengan setiap kegiatan dan

pergaulan di sekolah. Bahkan pendidikan Agama Islam merupakan

sumber nilai atau sumber konsultasi. Hubungan (relasi) antara pendidikan agama dengan beberapa

mata pelajaran lainnya dapat bersifat horizontal lateral (independent), lateral-sekuensial, atau bahkan vertikal linier.84

Relasi yang bersifat

horizontal-lateral mengandung arti bahwa beberapa mata pelajaran

yang ada di pendidikan agama mempunyai hubungan sederajat yang

independent dan tidak harus saling berkonsultasi. Relasi yang bersifat

lateral-sekuensial berarti diantara masing-masing mata pelajaran

tersebut mempunyai relasi sederajat yang saling berkonsultasi.

Sedangkan relasi vertikal-linier berarti mendudukkan pendidikan

agama sebagai sumber nilai atau sumber konsultasi, sementara

seperangkat mata pelajaran yang lain adalah termasuk

pengembangan nilai-nilai insani yang mempunyai relasi vertikal-

83

Berdasarkan wawancara pribadi dengan Dedi Sugianto guru kelas 3

SD School of Universe, Selasa 23 Mei 2017 pukul 09.00-11.00 WIB di School

of Universe Parung Bogor.

84

Muhaimin, Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam (PAI) di Sekolah, Madrasah, dan Perguruan Tinggi (PT), (Jakarta:

Rajawali Press, 2005), 36.

Page 119: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

105

linier dengan agama. Berdasarkan hal ini, maka pendidikan agama

Islam di School of Universe adalah bersifat vertikal- linier. Berkaitan dengan hal ini, di sekolah alam model

pembelajarannya adalah menggunakan model pembelajaran tematik yaitu pembelajaran yang mengaitkan beberapa mata pelajaran ke

dalam suatu tema, sehingga dapat memberikan pengalaman

bermakna bagi anak didik. Tema yang dipilih mulai dari yang terdekat

dengan peserta didik menuju yang lebih jauh dari peserta didik,

mulai dari yang sederhana menuju yang kompleks. Dalam pembelajaran sistem ‚Spider Web‛, suatu tema di

integrasikan dalam semua mata pelajaran. Tema tersebut mencakup

apa yang ada dalam kurikulum DIKNAS dan kurikulum sekolah

alam. Tema dibuat paling banyak tiga tema dalam satu semester.

Tema tersebut terdiri dari gabungan semua materi yang harus dicapai,

termasuk didalamnya pelajaran agama. Misalnya tema "Transportasi",

maka di dalamnya mencakup pendidikan do'a naik kendaraan, kisah

Nabi Nuh, dan polusi. Contoh lain misalnya tema 'Tomat', maka

akan dibahas dari segi matematikanya, yaitu menghitung dan

menimbang hingga yang lebih rumit. Dari segi biologi akan dilihat

kandungan buahnya. Kemudian dari segi fisika misalnya tentang

gerakan daunnya. Kemudian akhirnya adalah Tauhid kepada Allah

SWT. Tema tentang "AIR" misalnya, ditinjau dari segi fisika

bagaimana tentang air dalam fisika. Pada bahasa Indonesia akan

bercerita tentang air. Kemudian dari aspek agama, akan bercerita

bahwa air ternyata bisa untuk wudhu atau t}oharoh. Maka ketika

ada aspek akhlak yang harus dikaji dan disampaikan guru akan

berusaha untuk menerapkannya.85

Melalui pembelajaran ini, pemahaman peserta didik

terhadap materi pelajaran bersifat integratif, komprehensif dan lebih

"membumi". Dengan demikian, peserta didik tidak hanya

mendengar penjelasan dari pendidik tetapi juga dengan melihat

langsung suatu objek secara visual, tidak hanya melalui gambar.

Adapun kurikulum ciri khas dari sekolah alam itu sendiri dapat

dilihat dari pengembangan visi misi sekolah, yakni didasarkan pada

empat output proses pendidikan, yaitu integritas akhlak, integritas

logika dan kepemimpinan. Keempat landasan output tersebut

85

Berdasarkan wawancara pribadi dengan Dedi Sugianto guru kelas 3

SD School of Universe, Selasa 23 Mei 2017 pukul 09.00-11.00 WIB di School

of Universe Parung Bogor.

Page 120: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

106

dijabarkan dalam aspek kurikulum sekolah, yaitu (1) kurikulum

akhlak, (2) kurikulum leadership (kepemimpinan), (3)

kurikulum logic (logika) , dan (4) kurikulum business.

Adapun kurikulum tersebut dapat peneliti rinci sebagai

berikut:86

a. Pengembangan Akhlak

Salah satu pengembangan kurikulum sekolah alam School of

Universe adalah pengembangan akhlak. Salah satunya pada mata

pelajaran pendidikan agama Islam yang diterapkan di sekolah lebih

berorientasi pada pembinaan akhlak dan penerapannya sehari-hari,

sehingga muatan atau komposisi materi pendidikan agama Islam lebih

menitiberatkan pada aspek akhlak. Kurikulum sekolah alam

mempunyai komposisi materi pelajaran dengan perbandingan 80;20,

artinya sebanyak 80 persen merupakan kurikulum akhlak, sedangkan

20 persennya adalah kurikulum kognitif.87

Pembelajaran Akhlak yang

dijalankan oleh peserta didik merupakan pembelajaran etika yang

mengulas tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak

dan kewajiban sesama manusia sebagai mahluk sosial. Akhlak juga

menyangkut kewajiban manusia terhadap Tuhan. Karena itulah ruang

lingkup akhlak sangat luas dan mencakup seluruh aspek kehidupan

anak didik, baik secara vertikal yaitu dengan Tuhan dan juga secara

horizontal yaitu dengan sesama makhluk ciptaan Tuhan.

Pengembangan akhlak dilakukan dengan metode teladan. Adapun

pengembangan dari kurikulum akhlak ini terintegrasi dengan Islamika

yakni pembelajaran agama.

Islamika ini adalah program pembelajaran yang terintegrasi

dengan mata pelajaran agama Islam dilakukan dalam rangka

86

Wawancara pribadi dengan kepala sekolah SD ibu Rizka Amalia

Syarif School of Universe, Kamis 27 April 2017, School of Universe Parung

Bogor. 87

Jika dilihat dari aspek ajaran Islam, komposisi tersebut sangat

cocok bagi pendidikan agama Islam, karena bidang moral atau akhlak ini

menempati posisi yang paling penting setelah orang beriman kepada Tuhan.

Hal ini nampak jelas pada firman Allah SWT yang selalu mengaitkan iman

dengan amal shaleh, yaitu suatu perbuatan baik sebagai perwujudan dari

imannya. Karena pentingnya masalah akhlak dalam kehidupan. Maka Allah

mengutus para Nabi dan menjadikan Nabi tersebut sebagai contoh teladan

yang baik (uswatun hasanah) bagi umat manusia. Lihat Zuhairini, Filsafat pendidikan Islam (Jakarta: Bumi Aksara, 2004), cet ke-4, 196.

Page 121: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

107

pembiasaan amaliah keagamaan sebagai penguatan terhadap materi

yang telah diberikan di dalam jam tatap muka di kelas. Program ini

dikelola dan dilaksanakan oleh semua peserta didik termasuk guru atau

fasilitator yang dilaksankan pada setiap harinya sebelum dimulainya

kegiatan di masjid dan di masing-masing kelas. Secara umum bentuk

kegiatannya adalah pertama diawali dengan sholat d}huha yang

dilakukan secara berjama’ah yang dimulai pada pukul 07.30-08.00

sebelum kegiatan belajar mengajar. Yang kemudian di lanjutkan

dengan kegiatan Islamika dengan opening class yang dilakukan pada

masing-masing kelas; peserta didik tadarrus al-Qur’an , menghafal

ayat-ayat populer dan surat pendek pada juz ke-30 dari al-Qur’an (Juz ‘Amma), asma al-H}usna, doa-doa, sifat wajib, kalimat t}oyyibah dan

tausiyah akhlak. Kedua adalah kegiatan pada setiap hari jum’at saat

pelaksanaan s}olat jum’at di masjid yang bentuk kegiatannya adalah

berwudhu secara bergiliran dan tertib; melantunkan asma’ al-h}usna secara bersama-sama, himbauan ketertiban pelaksanaan s}olat jum’at,

pembiasaan menjadi muazzin, s}olat jum’at, berdzikir dan berdo’a

bersama. Ketiga adalah kegiatan pada setiap hari saat pelaksanaan

s}olat zuhur dan ashar.

Untuk bisa mengawal dan mengevaluasi kompetensi peserta

didik dalam kegaiatan Islamika ini maka pihak sekolah membuat

sebuah buku untuk masing-masing peserta didik yang isinya adalah

merupakan catatan penilaian tentang kemampuan keberhasilan peserta

didik dalam kegiatan tersebut, baik itu kompetensi s}olatnya, zikirnya,

do’anya, hafalan asma’ al-h}usna-nya, maupun hafalan ayat-ayat

populer dan surat-suart pendek al-qur’an-nya.88

Program Islamika ini

memang tidak hanya memfokuskan kepada pencapaian kompetensi

akhlak saja, tetapi juga diadakan untuk mendukung pencapaian

kompetensi bidang keagamaan lainnya, baik itu bidang keimanan

(akidah), bidang fikih, bidang al-qur’an dan h}adits, maupun bidang

sejarah kebudayaan Islam.

Bidang keimanan (akidah) dilakukan melalui kegiatan

pembiasaan menghafal dan mengucapkan materi tentang sifat wajib

Allah, asma’ al-h}usna, dan klimat-kalimat t}oyyibah, dalam rangka

untuk menunjang dan memperkuat pencapaian tujuan kompetensi

meningkatknya keimanan kepada Allah SWT; pembiasaan

mengucapkan dan menghafalkan s}olawat kepada Nabi SAW dalam

88

Berdasarkan wawancara dengan M. Burhan guru Agama Islam SD

School of Universe Kamis 27 April 2017, School of Universe Parung Bogor

Page 122: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

108

rangka untuk mendukung dan memperkuat tercapainya tujuan

kompetensi meningkatnya keimanan dan kecintaan kepada Rasulullah

SAW.

Untuk mendukung tercapainya tujuan-tujuan yang ada dalam

mata pelajaran Agama maka program ini juga memuat materi tentang

pembiasaan untuk melakukan wudhu sebelum kegiatan dimulai, s}olat

d}uh}a, s}olat ashar, serta zikir dan do’a. Selanjutnya School of Universe

juga mengupayakan untuk membiasakan peserta didiknya melakukan

s}olat fard}u 5 waktu di manapun dia berada, baik itu dirumah atau

diluar rumah melalui kejujuran peserta didik dan orang tua/walinya

dalam melaporkan hal tersebut dalam buku catatan.

Dalam bidang al-Qur’an program kegiatan Islamika ini

berkontribusi dengan memuat materi pembiasaan tentang membaca

(tadarrus) al-Qur’an, menghafalnya minimal 1 juz yaitu juz ke-30/juz

‘Amma dan menerapkannnya dalam setiap bacaan s}olat. contoh

kegiatan Islamika yang peneliti ikuti pada kelas 3 SD yang target

hafalannya dimulai dari Q.S An-Nas sampai al-Fajr. Program ini selain

mampu meningkatkan kemampuan membaca al-Qur’an dan

hafalannya, juga berpengaruh terhadap pengembangan rasa spiritual

dan moral/ akhlak peserta didik. Setidaknya peserta didik lebih tenang,

mudah menerima nasehat, dan selalu semangat mengikuti pelajaran.89

Pada bidang sejarah Islam kegiatan ini berkontribusi melalui

materi yang mungkin disampaikan melaui kegiatan tausiyah/ pidato

yang dilakukan oleh salah seorang peserta didik atau oleh

fasilitatornya.

Pada bidang pendidikan akhlak kegiatan Islamika ini

berkontribusi melalui kegiatan tausiyah/pidato yang muatannya berisi

tentang nasehat-nasehat dan cerita-cerita keteladanan dari tokoh-tokoh

Islam terdahulu tentang kemuliaan akhlak mereka. Disamping itu pada

dasarnya tujuan utama dan akhir dari semua rangkaian kegiatan

Islamika ini adalah dalam dalam rangka membentuk karakter peserta

didik yang merasa perlu untuk melakukan s}olat dengan segala

adabnya, berdzikir dengan segala adabnya, dan berdo’a dengan segala

adabnya, dan karakter peserta didik yang biasa mempraktikkan nilai-

nilai akhlak dalam perilakunya sehari-hari, seperti kedisiplinan,

kebersihan, kegigihan, keuletan, percaya diri, sopan dan nilai-nilai

89

Berdasarkan wawancara pribadi dengan kepala sekolah SD ibu

Rizka Amalia Syarif School of Universe, Jum’at 12 Mei 2017 di School of

Universe Parung Bogor.

Page 123: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

109

akhlak lainnya. Dengan demikian kotribusi dari program Islamika ini

terhada pengembangan akhlak peserta diidk sangatlah besar.

Tujuan kurikulum akhlak itu sendiri adalah untuk

pembelajaran yang lebih mendekatkan peserta didik antara apa yang ia

ketahui sebagai kebenaran dan perilaku nyata dan kongkrit. Dalam

Kurikulum Akhlak yang terdapat pada buku Curriculum and Teacher Guidebook, guru dan peserta didik diharapakan dapat mempraktekan

pembelajaran nilai akhlak dalam keseharian aktivitas belajar dan

mengajar, juga di dalam kehidupannya. Melalui kurikulum ini, peserta

didik diberi kesempatan untuk berfikir kritis seraya menggali pesan

moral yang tersirat dalam setiap kegiatan yang mereka jalani di

sekolah.

b. Pengembangan Logika

Kurikulum logika dirancang dan dikembangkan untuk

memenuhi kebutuhan peserta didik akan kegiatan pembelajaran yang

memperhatikan pertumbuhan logika dan analisis peserta didik. Dengan

keyakinan bahwa lahirnya generasi kreatif dan inovatif tidak luput dari

kemampuan peserta didik untuk dapat berfikir kritis, Kurikulum

Logika di School of Universe memiliki standar ketercapaian dan

sejumlah rancangan kegiatan yang terbukti dapat mengasah

kemampuan bergikir logis dan analitikal anak sehingga mereka tidak

hanya dapat menyelesaikan tugas yang diberikan oleh fasilitator kelas,

tapi juga dapat mengenali kaitan ilmu yang sedang dipelajarinya

dengan aplikasinya di kehidupan nyata. Logika Kurikulum pada

School of Universe menggunakan metode action learning dengan

belajar bersama alam karena pendidikan yang baik lahir dari strategi

pengajaran yang tepat dan sesuai dengan pertumbuhan peserta didik di

masing-masing jenjang. Oleh karena itu, praktisi pendidikan yang turut

bertanggungjawab atas kualitas pembelajaran akan mendapatkan

bermacam bimbingan seiring waktu, mulai dari pelatihan manajemen

kelas, workshop bedah kurikulum dan juga strategi penanganan peserta

didik. Semua ini untuk memastikan peserta didik mendapatkan

pengalaman belajar yang berkualitas dan sesuai sunatullah di sekolah

dan juga di rumah.

c. Pengembangan Sifat Kepemimpinan

Kepemimpinan atau leadership adalah kemampuan seseorang

dalam mengajak dan mempengaruhi orang lain untuk bekerjasama

sesuai dengan rencana demi tercapainya tujuan yang telah ditetapkan

sebelumnya. Kurikulum leadership ini bertujuan untuk menyusun

Page 124: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

110

pembelajaran sikap agar setiap peserta didik dapat memiliki karakter

kuat dalam proses persiapan guna menjadi pemimpin yang berkualitas

kelak. Metode yang digunakan yaitu outbound training dengan strategi

kegiatan outbound mingguan, serta kegiatan outing seperti outdoor adventure (soupercamp, Outracking Fun Adventure, trekking, caving, survival) dan lain sebagainya. Program outbound dan leadership

tersebut dikemas dalam bentuk pembelajaran di kelas atau luar kelas

untuk membentuk kepemimpinan peserta didik.

Dengan kurikulum leadership ini peserta didik diharapkan

dapat mempraktekan pembelajaran nilai kepemimpinan dalam

kehidupannya dengan lebih siap dan matang.

d. Pengembangan Mental Bisnis

Kurikulum Bisnis di School of Universe bertujuan untuk

membangun kemampuan wirausaha peserta didik. Dengan tingginya

angka pengangguran dan kemiskinan di negeri ini, banyak sekali

kesulitan yang dialami oleh masyarakat disebabkan oleh faktor

ekonomi. Metode yang digunakan yakni magang dan belajar dari

ahlinya (learn from maestro). Pada tingkat School of Business

mengusung program magang yang merupakan bagian dari sistem

pengajaran dan pendampingan bisnis yang terintegrasi antara

bimbingan di sekolah dengan latihan praktek kerja secara langsung di

bawah bimbingan dan pengawasan pelaku bisnis yang telah

berpengalaman. Program magang dilaksanakan untuk peserta didik di

jenjang Sekolah Menengah.

Dalam membuat rancangan pembelajaran selama satu tahun

atau dua semester yang seringkali dinamakan long term plan, secara

garis besar para guru harus paham tentang:

a. Pembuatan Spiderweb

Spiderweb atau jejaring laba-laba dalam terminologi

pembelajaran adalah pembedahan tema ke dalam materi-materi yang

lebih kecil yang berhubungan dan terintegrasi.90

Setiap satu tema yang

ditarik melibatkan keseluruhan ilmu seperti IPA, IPS, matematika,

bahasa, PKN, agama dan akhlak.

b. Semester Plan

Semester plan merupakan rencana pengajaran yang dibuat

untuk pembelajaran selama satu semester.

90

Suhendi dan Septiariana Murdiani, Belajar Bersama Alam (Bogor:

SoU Publisher, 2012), 168.

Page 125: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

111

c. Weekly Plan Weekly Plan adalah rencana pengajaran selama satu minggu.

d. Daily Plan Pada dasarnya daily plan hampir sama dengan weekly plan.

Perbedaannya, dalam daily plan uraian aktivitasnya sangat detail dan

adanya aims serta outcomes. Oleh karena itu, guru atau vasilitator di sekolah alam perlu

penguasaan kompetensi agar dapat mencapai tujuan pendidikan yang

menciptakan pembelajaran inovatif dan kreatif dengan kurikulum

terintegrasi. Dalam hal ini, guru memerlukan pembinaan yang relevan

dengan kegiatan belajar mengajar berbasis bisnis dan alam.

2. Kegiatan Ekstrakurikuler

Menurut Suryobroto dalam bukunya Proses Belajar Mengajar di Sekolah bahwa kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan yang

diselenggrakan di luar jam pelajaran tatap muka, dilaksanakan di

sekolah atau diluar sekolah agar lebih memperkaya dan memperluas

wawasan pengetahuan dan kemampuan yang tealh dipelajari dari

berbagai mata pelajaran dalam kurikulum.91

Pada dasarnya penyelenggaraan kegiatan ekstrakurikuler

dalam dunia pendidikan ditujukan untuk menggali dan memotivasi

peserta didik dalam bidang tertentu. Karena itu, aktivitas

ekstrakurikuler itu harus disesuaikan dengan hobi serta kondisi peserta

didik sehingga melalui kegiatan tersebut, peserta didik dapat

memperjelas identitas dirinya.92

Sekolah diberi kewenangan untuk

melakukan perencanaan sesuai dengan kebutuhannya. Misalnya,

kebutuhan untuk mengembangkan kreativitas peserta didik melalui

kegiatan ekstrakurikuler.93

Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan di luar

jam mata pelajaran untuk membantu pengembangan peserta didik

sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat dan minat mereka melalui

kegiatan yang secara khusus diselenggarakan oleh pendidik dan atau

tenaga kependidikan yang berkemampuan dan berkewenangan di

91

Suryosubroto, Proses Belajar Mengajar di Sekolah (Jakarta: Rineka

Cipta, 1997), 271. 92

Abdurrahman An-Nah}lawi, Pendidikan Islam Di Rumah, Sekolah Dan Masyarakat (Jakarta: Gema Insani Press, 1996), 187.

93 Rohiat, Manajemen Sekolah (Bandung: PT.Refika Aditama, 2010),

65.

Page 126: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

112

sekolah sehingga mendorong berkembangnya potensi peserta didik ke

tingkat yang lebih tinggi.94

Dalam arti luas, kegiatan ekstrakurikuler

juga merupakan proses yang sistematis di dalam membudayakan warga

negara muda agar memiliki kedewasaan sebagai bekal kehidupannya.

Dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler, peserta didik bukan

hanya mendapatkan kepuasan dalam menyalurkan hobi dan perasaan

senangnya, tetapi peserta didik juga berkesempatan untuk

mengembangkan kemampuan emosional, fisik, sosial dan nalar

mereka. Melalui interaksinya dalam kegiatan ekstrakurikuler, peserta

didik dapat meningkatkan kreativitas mereka dalam menghadapi

kondisi yang secara potensial dapat menimbulkan kebekuan daya

kreativitas peserta didik.95

Ekstrakurikuler merupakan sarana bagi

peserta didik untuk belajar mengenal lingkungan kehidupannya karena

peserta didik juga belajar berinteraksi secara sosial, berlatih untuk

saling berbagi dengan orang lain, meningkatkan tolerasi sosial dan

belajar berperan aktif untuk memberikan kontribusi sosial bagi

kelompoknya.

Bagi School of Universe kegiatan ekstrakurikuler bertujuan

untuk membantu pengembangan potensi, bakat dan minat peserta

didik. Walaupun dilakukan setelah jam kelas, namun peneliti

memandang kegiatan ini sangat penting dan menjadi bagian dari

kurikulum sekolah untuk mencapai target pengembangan akhlak,

logika, kepemimpinan dan bisnis peserta didik. Pada akhir kegiatan,

sekolah pun memberikan report dari hasil kegiatan ekstrakurikuler

sehingga perkembangannya dapat terpantau. Peluang untuk terlibat

dalam even nasional maupun internasional sangat terbuka apabila

peserta didik mengikuti kegiatan dengan serius.96

Ekstra Kurikuler terdiri dari bidang Beladiri :

Taekwondo

Aikido

Karate

94

Abdul Fatah, Budaya Toleransi dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Tesis: Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2012),

93. 95

Berdasarkan wawancara dengan Dio peserata didik dari kelas 3 SD

School of Universe Parung Bogor. Selasa 23 Mei 2017. 96

Berdasarkan wawancara pribadi dengan kepala sekolah SD ibu

Rizka Amalia Syarif School of Universe, Jum’at 12 Mei 2017 di School of

Universe Parung Bogor.

Page 127: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

113

Merpati Putih

Bidang lain :

Cooking

Komputer

Perkusi/musik

Vocal

Acapella

Bahasa Arab

Bahasa Inggris

Sepak Bola

Tujuan penyelenggaraan ekstrakurikuler sebagaimana

dijelaskan oleh Depatemen Pendidikan dan Kebudayaan (1995: 2)

adalah sebagai berikut: Pertama, peserta didik dapat memperdalam dan

memperluas pengetahuan keterampilan mengenai hubungan antara

berbagai mata pelajaran, menyalurkan bakat dan minat, serta

melengkapi upaya pembinaan manusia seutuhnya yang: a) beriman dan

bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, b) berbudi pekerti luhur, c)

memiliki pengetahuan dan keterampilan, d) sehat rohani dan jasmani,

e) berkepribadian yang mantap dan mandiri, f) memiliki rasa tanggung

jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Kedua, peserta didik mampu

memanfaatkan pendidikan kepribadian serta mengaitkan pengetahuan

yang diperolehnya dalam program kurikulum dengan kebutuhan dan

keadaan lingkungan.97

Sebagai bagian dari pendidikan maka kebijakan mengenai

kegiatan ekstrakurikuler merupakan bagian dari kebijakan Departemen

Pendidikan Nasional yang sebelum era reformasi disebut Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan. Kegitan ekstrakurikuler pada masa itu

dilakukan dengan berlandaskan pada Surat Keputusan (SK) Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah

(Dirjen Dikdasmen) Nomor: 226/C/Kep/O/1992. Dinyatakan bahwa

kegiatan ekstrakurikuler merupakan salah satu jalur pembinaan

kesiswaan disamping jalur Organisasi Siswa Intr Sekolah (OSIS),

latihan kepemimpinan da wawasan wiyatamandala. Berdasarkan kedua

Surat Keputusan (SK) tersebut ditegaskan pula bahwa ekstrakurikuler

sebagai bagian dari kebijakan pendidikan secara menyeluruh yang

97

Depdikbud, Petunjuk Pelaksanaan Kegiataan Ekstrakurikuler sebagai Salah Satu Jalur Pembinaan Kesiswaan (Jakarta: Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan, 1995), 2-3.

Page 128: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

114

mempunyai tugas pokok: 1. Memperdalam dan memperluas

pengetahuan peserta didik, 2. Mengenal hubungan antara berbagai

mata pelajaran, 3. Menyalurkan bakat dan minat, 4. Melengkapi upaya

pembinaan manusia seutuhnya.98

Dengan demikian, penyelenggaraan kegiatan ekstrakurikuler di

sekolah sangat besar manfaatnya. Selain untuk menambah kekurangan

jam belajar kelas, juga untuk menyalurkan minat dan bakat peserta

didik sesuai dengan bidang keahliannya masing-masing dan sebagai

sarana interaksi langsung antara guru dan peserta didik secara non

formil.

3. Metode Pembelajaran dalam Pengembangan Kreativitas99

Untuk mengembangkan kreativitas peserta didik dalam poses

pembelajaran guru menggunakan banyak macam metode yang

diterapkan dalam pembelajaran. Misalnya metode bermain peran dan

simulasi, metode kerja kelompok, cerita,metode diskusi, metode

game, metode kerja kelompok, metode demonstrasi dan eksperimen,

metode pemecahan masalah, metode observasi, metode diskusi,

metode field trip dan metode ceramah.

a. Metode bermain peran dan simulasi

Metode bermain peran merupakan suatu cara penguasaan

bahan pengajaran melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan

peserta didik. Pengembangan imajinasi dan penghayatan ini

dilakukan peserta didik dengan memerankan dirinya sendiri sebagai

tokoh hidup atau benda mati karena kegiatan memerankan akan

membuat peserta didik lebih meresapi pembelajaran. Metode

pembelajaran ini mengarahkan peserta didik untuk berpikir kreatif dan

mengembangkan pendidikan sosial dan hubungan antar personal.

Penggunaan metode bermain peran diarahkan kepada

pencapaian tujuan- tujuan pembelajaran seperti memahami dan

menghargai perasaan orang lain, belajar membagi tanggung jawab,

98

Winarno Narmoatmojo, ‚Ekstrakurikuler di Sekolah: Dasar Kebijakan dan Aktualisasinya‛, dari http://winrno.staff.fkip.uns.ac.id/

(Diakses pada hari Jum’at, 16 Juni 2017, pukul 10.54 WIB) 99

Berdasarkan wawancara dengan Dian Purnama guru kelas dan

Burhan guru Agama SD sekolah alam School of Universe (SoU) Parung

Bogor, Kamis 18 Mei 2017. 13.00-14.00 WIB.

Page 129: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

115

belajar mengambil keputusan dan merangsang untuk berpikir dan

memecahkan masalah.100

b. Metode kerja kelompok

Metode kerja kelompok merupakan penyajian materi dengan

cara pemberian tugas-tugas untuk mempelajari sesuatu kepada

kelompok-kelompok belajar yang sudah ditentukan dalam rangka

mencapai tujuan.

Cara guru menggunakan metode kelompok ini adalah:

Langkah pertama, dengan membagi para peserta didik ke dalam lima

kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 5 orang. Langkah kedua, guru menyampaikan materi lebih kurang selama 15 menit.

Langkah ketiga, para peserta didik yang telah di bagi dalam kelompok

tadi menanggapi dan bertanya kepada kelompok yang lain kemudian

kelompok yang di Tanya harus menjawab dan kalau tidak dapat

menjawab kemudian diberikan kepada kelompok yang lain lagi artinya

kelompok mana yang mau menjawab dan terus kemudian dilanjutkan

dengan kelompok yang kedua dan seterusnya sampai dengan

kelompok yang kelima. Dan masing-masing kelompok diberi waktu

lebih kurang 10 menit. Dengan metode ini guru dapat melihat

kualitas kepribadian peserta didik, seperti adanya kerja sama,

toleransi, berpikir kritis, disiplin dan sebagainya.101

Metode kerja kelompok seperti ini sangat mencerminkan

demokrasi dalam pembelajaran karena dalam metode kerja kelompok

ini semua peserta didik aktif dalam berfikir untuk menuangkan ide-

idenya sehingga pembiasaan seperti ini akan membuat para peserta

didik kritis terhadap masalah dan dapat memecahkan masalah.102

Guru tidak hanya membiarkan peserta didik belajar dengan

kelompoknya, tetapi guru senantiasa memantau dinamika kelompok

yang terjadi. Guru mengarahkan peserta didik agar semua bekerja

sesuai dengan tugas yang diembannya, jadi tidak ada alasan bahwa

yang bekerja adalah peserta didik yang pandai saja. Bahkan guru

100

Armai Arief. Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam (Jakarta: Ciputat Press, 2002), 180.

101Berdasarkan wawancara dengan Dian Purnama guru kelas SD

sekolah alam School of Universe (SoU) Parung Bogor, Selasa 23 Mei 2017.

10.00-12.00 WIB. 102

Berdasarkan wawancara dengan Dian Purnama guru kelas SD

sekolah alam School of Universe (SoU) Parung Bogor, Selasa 23 Mei 2017.

10.00-12.00 WIB.

Page 130: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

116

mengarahkan untuk saling membantu; yang pandai mau membantu

temannya yang belum bisa dan di antara peserta didik diharapkan

timbul kerja sama dan persaingan yang positif.

c. Metode demonstrasi dan eksperimen

Demonstrasi dan eksperimen merupakan dua jenis metode

yang dalam pelaksaan pembelajaran sering dirangkaikan, yaitu setelah

didemontrasikan, kemudian diikuti dengan eksperimen. Metode

demontrasi merupakan suatu cara mengajar dengan

mempertunjukkan sesuatu.103

Hal yang dipertunjukkan dapat berupa

suatu rangkaian percobaan, suatu model atau suatu keterampilan

tertentu. Dalam metode ini peserta didik dituntut memperhatikan

suatu obyek atau proses yang didemonstrasikan.

Tujuan pokok penggunaan metode demonstrasi dalam proses

pembelajaran adalah untuk memperjelas pengertian konsep dan

memperlihatkan (memberi contoh) cara melakukan sesuatu atau

proses terjadinya sesuatu. Metode ini biasanya tidak berdiri sendiri,

akan tetapi merupakan alat bantu memperjelas apa- apa yang

diuraikan secara verbal maupun tekstual. Penggunaan metode demonstrasi dalam pembelajaran

mempunyai nilai psikologis terbentuknya kesan yang mendalam di

dalam benak peserta didik. Karena belajar akan lebih bermakna

apabila dilakukan dngan proses melakukan dan mengalami sendiri

(learning by doing and experiencing). Penggunaan metode demonstrasi

juga mempunyai arti penting yang strategis untuk menghilangkan

penyakit verbalisme.104

d. Metode Perpaduan antara Ceramah dan Tanya Jawab

Di sekolah alam penggunaan metode pengajaran dengan

ceramah selalu memadukannya dengan metode tanya jawab. Hal

ini dimaksudkan agar ada umpan balik dari peserta didik sehingga

proses pembelajaran menjadi dua arah dan aktif. Cara guru dalam

menggunakan perpaduan antara metode tanya jawab dan metode

ceramah antara lain: pertama, guru menjelaskan materi lebih kurang

30-45 menit. Kedua, setelah guru menyampaikan materi, guru

mempersilahkan para peserta didik untuk bertanya atau menanggapi

103

Abdurrahman Saleh. Pendidikan Agama dan Pembangunan Watak Bangsa (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005), 89.

104Muhibbin Syah. Psikologi Pendidikan dengan Pendektan Baru

(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006), 209.

Page 131: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

117

materi yang telah disampaikan oleh guru tersebut. Ketiga, guru

menjawab pertanyaan atau tanggapan para peserta didik dengan cara

guru yang menjawabnya atau bisa juga guru melemparkannya terlebih

dahulu pertanyaan dari peserta didik itu kepada peserta didik yang

lain untuk menjawabnya. Keempat, guru menyimpulkan dari semua

materi dan pertanyaan-pertanyaan yang di ajukan peserta didik, tetapi

guru tidak boleh memfonis jawaban peserta didik yang keliru tetapi

mengarahkan dan membimbingnya sehingga para peserta didik tidak

merasa malu. Tidak hanya guru saja yang harus menyimpulkan tetapi

para peserta didik pun dapat menyimpulkan dari materi dan

pertanyaan-pertanyaan yang ada. Sehingga proses pembelajaran

berlangsung secara aktif, kritis dan membuat kreatif.105

e. Metode Pemecahan Masalah

Pembelajaran di sekolah alam sangat menekankan

terciptanya pengajaran yang melibatkan keaktifan peserta didik,

guru bertugas sebagai fasilitator yang memberikan peluang sebesar-

besarnya kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi yang

dimilikinya, dengan cara memberikan kesempatan untuk bertanya,

menyampaikan gagasan dan menuangkan ide-ide yang dimiliki

peserta didik dalam berbagai bentuk karya seperti tugas diskusi

kelompok, tugas mandiri, karya tulis dan hasil karya lainnya.106

Jadi

proses pembelajaran sudah mengarah kepada pendekatan

pembelajaran konstruktivis seperti yang dipaparkan pada teori-teori

pembelajaran konstruktivis.

Metode pemecahan masalah bukan saja sebagai metode

pembelajaran, akan tetapi juga merupakan metode berpikir, yang

dimulai dari mencari data sampai menarik kesimpulan. Untuk

menerapkan pembelajaran dengan metode pemecahan masalah, guru

dapat memilih bahan pelajaran yang memiliki permasalahan yang

dapat dipecahkan. Masalah dapat diambil dari kehidupan sehari-hari

peserta didik maupun masalah-masalah aktual yang sedang terjadi di

105

Berdasarkan hasil wawancara dengan M. Burhan, guru Agama SD

sekolah alam School of Universe Rabu 17 Mei 2017, di School of Universe

Parung Bogor. 106

Berdasarkan wawancara dan hasil observasi pada proses

pembelajaran Sains, serta telaah atas tugas-tugas dan hasil karya peserta

didik, serta wawancara dengan dengan Suhendi sebagai guru mata pelajaran

sains serta kepala Lab Bioteknolo, Rabu 17 Mei 2017, di School of Universe

Parung Bogor.

Page 132: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

118

masyarakat. Dalam pemilihan materi, hendaklah guru menyesuaikan

dengan pengetahuan dan kebutuhan peserta didik, sehingga masalah

yang dibahas benar- benar bermanfaat dalam kehidupan peserta

didik.107

Langkah-langkah yang dilalui dalam metode pembelajaran

pemecahan masalah adalah sebagai berikut: pertama, identifikasi

masalah; identifikasi masalah merupakan tahap awal pembelajaran

dengan metode ini. Dengan mengidentifikasi masalah sebanyak

mungkin yang terkait dengan fokus yang akan dipelajari. Dalam

tahap ini guru membimbing peserta didik pada kesadaran adanya

kesenjangan yang dirasakan manusia atau lingkungan sosial. Kedua, merumuskan masalah; dalam tahap ini peserta didik diarahkan

untuk memilih masalah yang jelas, spesifik dan sesuai dengan

kemampuan mereka sehingga masalah tersebut mungkin dipecahkan.

Jika masalah yang dapat dipecahkan banyak, maka guru mengarahkan

peserta didik untuk memilih salah satu fokus pembahasan saja. Ketiga, mengajukan hipotesis; dalam tahap ini peserta didik diharapkan dapat

menentukan sebab akibat dari masalah yang hendak diselesaikan.108

Melalui analisis sebab akibat ini diharapkan dapat menentukan

berbagai kemungkinan penyelesaian masalah. Keempat, mengumpulkan data dan menyimpulkan; dalam tahap ini peserta

didik mengumpulkan sebanyak mungkin informasi yang berkaitan

dengan fokus permasalahan. Informasi dapat diperoleh dari bahan-

bahan bacaan, hasil pengamatan pada situasi nyata, informasi dari

hasil wawancara, dari dokumen-dokumen dan sebagainya. Setelah

data-data terkumpul peserta didik berusaha memperoleh jawaban dari

permasalahan dengan menggunakan data-data tersebut.109

107

Sukiman. Profesionalisme Guru untuk Pengembangan Sumber Daya Manusia (Jakarta: Akrab, 2000), 19.

108Stephen C. Larsen & Mary S. Poplin. Methods for Educating the

Handicapped an Individualized Education Program Approach. 277. 109

Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran berorientasi Standar Proses Pendidikan (Jakarta:Kencana Prenada Media, 2006), 216-218. Lihat

juga Roy Killen, Effective Teaching Strategies (Australia: Social Science

Press, 1998), 215. Bandingkan dengan pendapat Dede Rosyada yang

menyebutkan bahwa langkah-langkah dalam metode pembelajaran pemecahan

masalah adalah sebagai berikut: identifikasi masalah, merumuskan masalah,

pemilihan strategi, pelaksanaan strategi dan evaluasi hasil (lihat Dede

Rosyada, Paradigma Pendidikan Demokratis (Jakarta: Kencana Prenada

Media, 2004), 105.

Page 133: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

119

Dari pemaparan diatas tentang metode pembelajaran di

sekolah alam School of Universe, maka dapat disimpulkan bahwa

pengembangan kreativitas peserta didik dapat menggunkan berbagai

macam metode pembelajaran yang digunakan dapat melibatkan para

peserta didik untuk aktif dalam pembelajaran baik aktif dalam

mendengar mau pun aktif dalam berbicara. Dengan demikian dapat

dikatakan bahwa proses pembelajaran di sekolah alam berlangsung

dengan lebih kondusif dalam hal ini mendukung peserta didik untuk

dapat berkembang terutama dalam proses berfikir kreatif karena

menggunakan metode-metode pembelajaran yang aktif yang

menempatkan peserta didik sebagai subyek pembelajaran.

4. Bentuk Instrumen dan Laporan Penilaian School of Universe

Laporan kegiatan penilaian merupakan bagian yang sangat

penting dalam proses pembelajaran, karena dapat memberikan

informasi tentang perkembangan kemampuan peserta didik. Berkaitan

dengan hal tersebut, laporan penilaian perlu dibuat agar dapat

memberikan informasi kepada berbagai pihak. Sehingga dapat

memberikan umpan balik bagi perbaikan kegiatan pembelajaran

selanjutnya.

Laporan kegiatan penilaian pada sekolah alam School of

Universe dilakukan dengan dua bentuk, yaitu: Pertama, hasil belajar harian yang merupakan hasil pengamatan terhadap perilaku anak

ketika mengikuti kegiatan pembelajaran. Kedua, hasil belajar semester. Yaitu merupakan rangkuman dari hasil evaluasi yang

dilakukan setiap kegiatan pembelajaran.

Dari hasil dokumentasi, observasi dan wawancara,110

dapat

ditemukan bentuk laporan penilaian kegiatan pembelajaran School of

Universe adalah berupa nilai atau angka dan narasi. Nilai angka hanya

ada pada raport DIKNAS. Sedangkan penilaian sehari-hari atau

penilain pendidikan sekolah alam semua dilakukan dengan narasi

atau deskripsi pernyataa tentang kemajuan perkembangan belajar

peserta didik.

110

Berdasarkan observasi dan wawancara dengan Ade Rosyid Salim

guru kelas SD sekolah alam School of Universe (SoU) Parung Bogor, Rabu 17

Mei 2017. Selain itu, hal ini juga bersumber dari dokumentasi School of

Universe dan pengamatan yang peneliti lakukan untuk memastikan apa yang

ada dalam dokumentasi dan wawancara.

Page 134: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

120

Berikut beberapa bentuk penilaian yang dilakukan oleh

sekolah alam School of Universe, yaitu:

Pertama, Worksheet

Worksheet dijadikan sebagai alat penilaian untuk mengukur

kemampuan peserta didik dalam menerima materi pembelajaran yang

telah disampaikan.

Kedua, Raport Departemen Pendidikan Nasional

Raport Diknas dijadikan sebagai alat penilaian hasil

pembelajaran untuk mengukur kemampuan peserta didik dan menilai

tercapai atau tidaknya standar kompetensi dan kompetensi dasar yang

telah ditentukan oleh Departemen Pendidikan Nasional, penilaian

raport ini dibuat dalam bentuk angka.

Ketiga, Raport School of Universe

Raport sekolah alam School of Universe dibuat untuk

mengetahui kemampuan peserta didik dalam mencapai standar

kompetensi dan kompetensi dasar, dengan melakukan check list pada

tiap indikator yang telah ditentukan, poin check list adalah exellent, good, improve. Raport sekolah alam School of Universe tidak

menggunakan angka dalam menilai kemampuan peserta didik, akan

tetapi dalam bentuk narasi yang diambil dari kemampuannya

mencapai indikator yang telah ditentukan. Raport sekolah alam ini

diberikan dua minggu sekali.

Keempat, Portofolio,111 Portofolio merupakan salah satu alat

penilaian yang digunakan untuk menilai hasil belajar siswa secara

komprehensif. Yaitu merupakan kumpulan hasil karya pesrta didik

atau catatan mengenai peserta didik yang didokumentasikan secara

baik dan teratur. Portofolio ini dilakukan untuk mengukur

kemampuan multiple intelligence peserta didik dengan melihat hasil

kerja peserta didik baik dalam bentuk hasil karya maupun hasil

worksheet yang telah dikerjakan oleh peserta didik.

Dari beberapa bentuk penilaian yang digunakan oleh sekolah

alam School of Universe tersebut, menunjukkan bahwa sekolah alam

111

Berkaitan dengan portofolio Gronlund mendefinisikannya bahwa

portofolio mencakup berbagai contoh pekerjaan peserta didik yang tergantung

pada keluasan tujuan. Portofolio dapat digunakan oleh peserta didik untuk

melihat kemajuan mereka sendiri terutama dalam hal perkembangannya,

sikap keterampilan dan ekspresinya terhadap sesuatu. Lihat. Gronlund

Norman E, Assesment of Student Achievment Sixth Edition (Boston: Allyn

and Bacon, 1998), 159.

Page 135: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

121

School of Universe tidak terlalu mementingkan angka dalam menilai

hasil pembelajaran, namun menekankan kepada kompetensi yang

dicapai peserta didik. Sekolah lebih mengharapkan peserta didiknya

mampu melakukan hal yang bermanfaat.

Di sekolah alam School of Universe, tujuan evaluasi lebih

ditekankan pada penguasaan sikap (afektif dan psikomotorik).

Penekanan ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan peserta didik

yang secara garis besarnya meliputi beberapa hal, yaitu: Sikap dan

pengalaman peserta didik terhadap hubungan dirinya dengan Tuhan,

sikap dan pengalaman peserta didik terhadap arti hubungan dirinya

dengan sesama atau masyarakat, sikap dan pengalaman peserta didik

terhadap arti hubungan kehidupannya dengan alam sekitarnya.

Beberapa kemampuan tersebut dijabarkan dalam beberapa

kalisifikasi kemampuan teknis, yaitu: Pertama, sejauhmana

pengabdian peserta didik kepada Sang Pencipta dan indikasi-

indikasi lahiriah berupa tingkah laku yang mencerminkan keimanan

dan ketakwaan kepada Allah SWT. Kedua, sejauhmana peserta didik

dapat menerapkan nilai-nilai ajaran agamanya dalam kehidupan

bermasyarakat. Ketiga, bagaimana dan sejauhmana peserta didik

memandang dirinya sendiri sebagai berusaha mengelola dan

memelihara alam sekitarnya.

Tujuan utama pembelajaran di Sekolah alam School of

Universe adalah membelajarkan peserta didik.112

Oleh sebab itu,

kriteria keberhasilan proses pembelajaran tidak hanya diukur dari

sejauh mana peserta didik telah menguasai materi pelajaran, akan

tetapi diukur dari sejauh mana peserta didik telah melakukan proses

belajar. Dengan demikian, guru tidak hanya berperan sebagai sumber

belajar, akan tetapi berperan sebagai orang yang membimbing dan

memfasilitasi peserta didik dan mampu belajar. Sehingga hal ini

mengarah pada, bahwa proses pembelajaran di School of Universe

berpusat pada peserta didik.

Penilaian atau evaluasi sebagai alat yang esensial untuk

mengetahui sejauhmana perkembangan proses belajar anak

membutuhkan beberapa metode untuk mengukurnya. Metode

tersebut diantaranya adalah: observasi, percakapan, dan penugasan.

Observasi adalah cara pengumpulan data melalui pengamatan

langsung terhadap sikap dan perilaku peserta didik. Dalam observasi

112

Berdasarkan wawancara dengan Ade Rosyid Salim guru kelas SD

sekolah alam School of Universe (SoU) Parung Bogor, Rabu 17 Mei 2017.

Page 136: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

122

dibuat pedoman yang dikembangkan oleh guru dengan mengacu pada

indikator yang telah ditetapkan. Guru SoU melakukan pengamatan

terhadap anak selama proses pembelajaran berlangsung, dimana guru

selalu mengamati setiap perilaku, sikap dan kemampuan yang

terjadi pada peserta didik. Selain itu, pengamatan juga dilakukan di

luar pembelajaran. Seperti ketika peserta didik berinteraksi dengan

temannya. Apakah peserta didik saling menghargai dan membantu

dengan temannya misalnya.

Pengawasan juga dilakukan oleh para guru mentoring

masing-masing pada pembelajaran Intensif.113

Berdasarkan

wawancara dengan Burhan, guru mentoring mengawasi dan

memperhatikan perkembangan peserta didik. Misalnya ketika ada

yang buang sampah, maka guru akan menegurnya. Guru mentoring

bertanggung jawab terhadap peserta didik bimbingannya. Ketika

ada perbuatan siswa yang kurang baik, pembina mentoringnya yang

ditanya.

Percakapan dilakukan oleh guru dengan peserta didik

tentang sesuatu yang terkait dengan materi pembelajaran. Guru

mentoring menanyakan kepada peserta didik, misalnya tentang

apakah peserta didik hari ini melakukan sholat shubuh tadi pagi.

Bentuk soal dalam evaluasi hendaknya bersifat mendorong ke

arah cara berpikir peserta didik lebih kreatif dan mendorong

pemikiran ke arah problem solving dengan tujuan agar peserta didik

terpola berpikir kritis dengan pendekatan-pendekatan ilmiah dan

tidak hanya sekedar main tebak-tebakan seperti bentuk pilihan ganda.

Berkaitan dengan hal ini, berdasarkan hasil observasi dan wawancara

di lapangan ditemukan bahwa alat penilaian yang digunakan guru

adalah berupa tes dan non tes. Bentuk pertanyaan yang diarahkan

sekolah alam School of Universe adalah berupa uraian. Hal ini

menunjukkan bahwa penilaian yang dilakukan School of Universe

diupayakan untuk mengarah ke arah penilaian yang mendorong

peserta didik untuk belajar aktif, kreatif, dan kritis. Belajar bukan

dimaknai menguasai ilmu pengetahuan saja. Mampu bekerja sama

113

Berdasarkan hasil wawancara dengan Burhan, guru Agama SD

sekolah alam School of Universe Kamis 18 Mei 2017, di School of Universe

Parung Bogor.

Page 137: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

123

dengan teman, memiliki empati dan kreatif juga merupakan

keberhasilan yang sangat dihargai di sekolah alam.114

E. Atmosfir Sekolah (Budaya Institusi)

Membicarakan seputar perkembangan peserta didik, tentu saja

pasti akan bergesar pada lingkungan belajar anak didik. Suasana dan

juga iklim (budaya institusi) haruslah diperhatiakn sehingga proses

pembelajaran dapat berjalan dengan baik. Menurut Maslow dan Roger

salah satu faktor yang mendukung perkembangna kreativitas peserta

didik adalah lingkungan yang memberikan kenyamanan dan kebebasan

secara psikologis.115

Dalam proses pembelajaran, peneliti melihat

lingkungan dan iklim School of Universe sudah cukup memenuhi

kategori lingkungna yang sesuai dengan pendidikan yang

membebaskan, suasana yang gembira, menyenangkan dan inklusif.

Masing-masing peserta didik diakui sebagai manusia yang memiliki

kemampuan Dan hak dalam berkreasi sebagai hak pribadi masing-

masing.116

Pengembangan kreativitas Pengaturan lingkungan belajar

sangat diperlukan agar pembelajar mampu melakukan kontrol terhadap

pemenuhan kebutuhan emosionalnya. Menurut Bobbi De Porter

Lingkungan belajar yang memberi kebebasan kepada peserta didik

untuk terlibat secara fisik, emosional dan mental dalam proses belajar,

sehingga akan dapat memunculkan kegiatan-kegiatan yang kreatif-

produktif. Ini merupakan kaidah yang sangat penting dalam penataan

lingkungan belajar. Setiap pembelajar satu persatu perlu diberi

kebebasan untuk melakukan pilihan-pilihan sesuai dengan apa yang

mampu dan mau dilakukannya.

Dalam proses pembelajaran yang, lingkungan merupakan salah

satu faktor yang mempengaruhi kegiatan pembelajaran yang

tidak dapat diabaikan. Menurut Winkel, lingkungan sekolah yang

memberi pengaruh terbesar pada kondisi peserta didik dalam proses

belajar mengajar adalah iklim di dalam kelas.117

Lingkungan kelas

114

Mastuhu. Menata Ulang Pemikiran Sistem Pendidikan Nasional Abad 21 (Yogyakarta: Insania Press, 2003), 10.

115Abraham Maslow, Motivasi dan Kepribadian (Bandung: PT

Rosdakarya, 2007), 28. 116

Berdasarkan Observasi dan pengamatan peneliti di School of

Universe Parung Bogor. 117

W.S. Winkel, Psikologi Pengajaran (Yogyakarta: Media Abadi,

2005), 13.

Page 138: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

124

mencakup lingkungan fisik dan lingkungan sosial. Lingkungan fisik

kelas mencakup kondisi dan materi fisik seperti ruangan kelas dan

ragam perlengkapan yang ada di dalam kelas, sedangkan lingkungan

sosial kelas merupakan iklim atau atmosfer psikologis di dalam kelas.

Dari segi lingkungan fisik kelas, sekolah alam School of

Universe bisa dikatakan memenuhi syarat lingkungan yang memadai.

Materi fisik ruangan kelas dan ragam perlengkapan pembelajaran yang

ada di dalamnya sudah memadai dan termasuk kategori lengkap.

Organisasi kelas pun sangat memadai (jumlah peserta didik satu kelas

paling banyak 25 orang), sehingga akan efektif untuk mencapai tujuan

pembelajaran.118

Iklim lingkungan sosial mencakup keterlibatan

dan partisipasi peserta didik dalam pembelajaran, kerja sama dengan

sesama teman, dukungan dan penghargaan guru terhadap peserta

didik, kontrol guru, kompetisi yang sehat, pengaturan dan organisasi,

kejelasan peraturan dan inovasi.119

Pada tatanan nilai-nilai yang mewujudkan lingkungan

pendukung pengembangan kreativitas, hal-hal yang dilakukan

sekolah alam School of Universe diantaranya adalah pertama

meniadakan hambatan dan penghalang kreativitas seperti reaksi

negatif terhadap ide dan daya imajinasi anak didik, kurangnya

penghargaan, larangan-larangan, memberikan peraturan-peraturan

secara sepihak serta meniadakan tugas pekerjaan rumah (PR).

Kedua mendorong munculnya ide dan karakteristik kreatif.120

Ketiga menumbuhkan iklim yang demokratis (pendidikan yang

membebaskan), hal ini terlihat dengan student centered learning

yang diterapkan di sekolah alam School of Universe. Konsep

pendidikan ini sangat kental terlihat di sekolah alam School of

118

Berdasarkan Observasi dan pengamatan peneliti di School of

Universe Parung Bogor. 119

Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Beroreintasi Standar Proses Pendidikan (Jakarta: Kencana, 2007), 55.Wawancara pribadi dengan Burhan

guru Agama SD School of Universe Parung Bogor,kamis 18 Mei 2017, pukul

10.00 WIB. 120

Menumbuhkan rasa percaya diri, kebebasan berkomunikasi,

keterlibatan dalam menentukan target dan capaian serta kurikulum

pendidikan, student centered learning. E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional: Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan

(Bandung: Rosdakarya, 2007), 65.

Page 139: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

125

Universe mulai dari peraturan hingga pembelajaran peserta didik

diikut sertakan dalam menentukan kebijakannya.121

School of Universe, seperti yang terlihat dalam proses

pembelajarannya suasana atau iklim kelas sudah mengarah pada

adanya keterlibatan peserta didik dalam proses pembelajaran dan

guru senantiasa memberi dukungan baik dengan membuka

kesempatan untuk bertanya, peserta didik diberikan kebebasan

dalam mengeksplor pengetahuannya, guru memberi kesempatan

untuk menjawab atau berargumentasi peserta didik, menghargai setiap

pendapat yang disampaikan oleh peserta didik dan sebagainya

yang semua itu mencerminkan keaktifan peserta didik dalam

memunculkan kreativitasnya dalam pembelajaran.122

Selain itu, lingkungan yang juga harus diperhatikan adalah

lingkungan di sekitar lembaga pendidikan. School of Universe

berada di daerah perkotaan, tepatnya di daerah Parung Bogor yang

relatif ramai dengan beragam budaya yang melingkupinya, yang

positif maupun yang negatif.123

Adanya keragaman budaya tersebut bukan tidak mungkin akan

mempengaruhi peserta didik yang memang mau tidak mau akan

berinteraksi dengan lingkungan tersebut, minimal ketika mereka akan

masuk atau sepulang sekolah. Memang dalam kenyataannya, budaya

hadir di mana-mana an manusia tidak bisa menghindarkan diri dari

lingkungan budaya, karena manusia hidup dalam lingkup budaya

tersebut,124

demikian pula peserta didik yang merupakan bagian dari

lingkungan masyarakat. Peserta didik tidak dapat dijauhkan atau

diasingkan dari lingkungan, sebab mereka pasti akan hidup dan

kembali kepada masyarakat.

121

Berdasarkan Observasi dan pengamatan peneliti selama penelitian

lapangan di School of Universe Parung Bogor. 122

Berdasarkan observasi terhadap Pembelajaran Sains (IPA) di kelas

3 SD School of Universe Parung Bogor, Jum’at 12 Mei 2017. 123

Hasil pengamatan peneliti selama melakukan penelitian di sekolah

alam School of Universe Parung Bogor. 124

Deddy Mulyana dan Jalaluddin Rakhmat, Komunikasi Antarbudaya: Panduan Berkomunikasi dengan Orang-orang Berbeda Budaya

(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2005), 18. Penulis buku ini menyebutkan

bahwa sebagaian besar pengaruh budaya terhadap kehidupan seseorang tidak

disadari.

Page 140: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

126

Tugas sekolah adalah mempersiapkan peserta didik agar dapat

hidup di tengah masyarakat (yang mempunyai beragam budaya)

dengan tetap berpegang pada ajaran kebenaran, walaupun banyak

godaan negatif yang akan menghampirinya. Bahkan idealisnya

sekolah harus mampu mempersiapkan peserta didik agar dapat

mewarnai lingkungan/masyarakatnya dengan nilai-nilai atau budaya

baik yang mereka dapatkan dari pendidikan di lembaga sekolah. Dalam tataran simbol-simbol budaya, maka hal yang

dilakukan di School of Universe adalah menghadirkan simbol-simbol

budaya. Di antaranya dengan pemasangan foto-foto dan motto yang

mengandung pesan-pesan nilai-nilai keagamaan, atau dengan

menghadirkan kalimat-kalimat hikmah yang diambil dari terjemahan

ayat-ayat Al-Qur’an atau hadits Nabi. Memasangkan hasil karya

peserta didik dalam mading yang ada di kelas, foto-foto yang

terpampang di dinding School of Universe adalah foto-foto tokoh

pendidikan dan para ilmuan Muslim.125

Dengan demikian dapat peneliti simpulkan bahwa lingkungan

School of Universe Prung Bogor sangat kondusif untuk pengembangan

kreativitas peserta didik dengan tertanam nilai-nilai kebebasan yang

bertanggung jawab dalam keseharian peserta didik, dengan adanya

kebebasan yang bertanggung jawab tersebut peserta didik merasa

memeiliki keleluasaan untuk belajar dan mengembangkan daya

imajinasinya. Dimana hal tersebut sangat mendukung tumbuh-

kembangnya kreativitas.

125

Berdasarkan pengamatan peneliti selama melakukan penelitian di

sekolah alam School of Universe Parung Bogor.

Page 141: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

127

BAB IV

MENGEMBANGKAN KREATIVITAS DALAM PROSES

PEMBELAJARAN DI SCHOOL OF UNIVERSE

Berikut ini peneliti paparkan temuan penelitian dan

pembahasan berkenaan dengan konsep pengembangan kreativitas

dalam proses pembelajaran yang dilakukan di lingkungan Sekolah

Alam School of Universe (SoU) Parung Bogor, pengembangan

tersebut akan peneliti tinjau dari aspek: program proses pembelajaran,

upaya peningkatan kompetensi guru dalam proses pembelajaran, usaha

guru dalam pengembangan kreativitas, kendala yang dihadapi dan

langkah pemecahannya, serta keberhasilan dalam pengembangan

kreativitas.

A. Program Pembelajaran dalam Pengembangan Kreativitas

Kualitas pendidikan seperti dinyatakan oleh Yan Ankomah

dan lain-lain ditentukan dari tiga hal, yaitu: input, proses dan output.

Output terdiri dari hasil ujian (prestasi belajar peserta didik), tingkah

laku peserta didik yang sehat dan partisipasi peserta didik secara

efektif dalam aktifitas sosial.1 Kaitannya dengan program, SoU

didasarkan pada empat output proses pendidikan, yaitu integritas

akhlak, integritas kepemimpinan, integritas logika dan integritas

bisnis. Keempat landasan output tersebut dijadikan dijabarkan dalam

empat aspek kurikulum sekolah, yaitu (1) kurikulum akhlak, (2)

kurikulum kepemimpinan, (3) kurikulum logika, dan (4) kurikulum

bisnis.

Menurut pendapat dari beberapa guru yang peneliti

wawancarai mengemukakan bahwa dengan pemberlakuan kurikulum

yang ada merupakan bentuk dari program dalam arah pengembangan

kreativitas peserta didik, guru-guru atau fasilitator di tuntut dan

diarahkan untuk bekerja secara kreatif, inovatif dan mandiri dalam

mengoptimalkan kinerja profesionalnya, terutama dalam merefleksikan

1Yan Ankomah, ‚Implementing Quality Education Low Income

Countries,‛ Edqual Project-Ghana, Literature Review (Desember, 2005), 11.

Page 142: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

128

tugas kesehariannya sebagai pengajar, pelatih dan pembimbing peserta

didik.2

Terhadap langkah yang dijalankan kepala sekolah dalam

program dan wujud program yang dihasilkan, semua pihak

meresponnya dengan baik dan mereka menilai dengan program

kurikulum yang telah diterapkan diharapkan menjadi alat pembaharuan

dalam rangka peningkatan proses pembelajaran yang bermuaranya

pada peningkatan mutu lembaga pendidikan, peningkatan kompetensi

guru dan peningkatan kualitas lulusan yang dihasilkan sehingga

mampu bersaing di tingkat lokal, nasional dan global.

B. Upaya Peningkatan Kompetensi Guru dalam Proses Pembelajaran

Untuk meningkatkan kinerja guru dalam memberikan layanan

pembelajaran kepada peserta didik dalam makna yang lebih luas, yaitu

mengajar, membimbing, dan melatih diperlukan suatu model

pendekatan layanan yang optimal. Adapun langkah-langkah yang

dilakukan kepala sekolah School of Universe untuk meningkatkan

kompetensi guru melalui kegiatan yang terprogram oleh sekolah

adalah sebagai berikut:3

1. Peningkatan pendidikan guru melalui pemberian izin dan

kesempatan belajar bagi guru yang ingin melanjutkan

studi. Seperti yang sekarang pak Dedi guru kelas 3 yang

sedang menyelesaikan studi masternya dalam bidang

pendidikannya.

2. Penugasan guru dalam mengajar dan tugas lainnya sesuai

dengan latar belakang pendidikannya. Langkah ini

dilakukan dengan mengirim beberapa guru untuk

mengikuti pelatihan metodologi pengajaran sesuai dengan

bidang studi yang diajarkan. Seperti halnya pak Dedi

Sugianto guru kelas 3 SD yang mengisi pelatihan di luar

2Berdasarkan hasil wawancara dengan Dian Purnama, Wakil Kepala

Sekolah dan guru kelas SD sekolah alam School of Universe, Kamis 18 Mei

2017, di School of Universe Parung Bogor. 3Berdasarkan wawancara pribadi dengan kepala sekolah SD ibu

Rizka Amalia Syarif School of Universe, Jum’at 12 Mei 2017 di School of

Universe Parung Bogor.

Page 143: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

129

sekolah yakni mengisi kelas SASS (Sekolah Alam Student Scolt) yang dilaksanakan di Palembang.

4

3. Penyediaan fasilitas pembelajaran yang memadai. Langkah

ini ditempuh agar dalam proses pembelajaran peserta didik

dan guru nyaman dengan kondisi dan situasi yang ada.

4. Penyertaan guru-guru dalam berbagai kegiatan penataran,

diklat, semiloka, loka karya. Beberapa guru juga

diikutsertakan pada kegiatan penataran, diklat, semiloka

dan lokakarya yang diadakan oleh Depdiknas RI amupun

lembaga swasta lain.

5. Peningkatan kesejahteraan melalui peningkatan hak-hak

kepegawaian seperti honor jam mengajar dan kelebihan

jam mengajar serta tunjangan lainnya, seperti tunjangan

kesehatan.

6. Memberikan penghargaan terhadap guru yang berprestasi.

Langkah ini dilakukan dengan memberikan piagam

penghargaan.

Dalam rangka meningkatkan kualitas guru juga School of

Universe memberikan pembinaan terkait dengan kompetensi

pedagogik guru yakni guru harus mampu memahami psikologis

perkembangan anak dan mampu mengatasi masalah murid sesuai

dengan levelnya. Selain itu, guru harus mampu membuat spider web,

rencana pengajaran, weekly dan daily activity plan, disiplin di dalam

kelas, menyiapkan bahan ajar, menggunakan strategi pengajaran yang

bervariasi, dan menggunakan teknik penilaian yang baik. Berikut

peneliti jelaskan berdasarkan analisis dan fakta di lapangan:

a. Rapat Level

Salah satu bentuk pembinaan yang dilaksanakan School

of Universe yaitu dengan menyelenggarakan rapat level. Rapat

level merupakan salah satu bentuk kegiatan seperti rapat

dewan guru. Kepala sekolah School of Universe yang

bertanggung jawab atas terselenggaranya setiap pembinaan

sekolah memaparkan bahwa:

Rapat Level adalah pertemuan antara para guru dengan

kepala sekolah yang dilaksanakan tiap sepekan sekali. Guru

4Berdasarkan wawancara pribadi dengan pak Dedi Sugianto guru

kelas 3 SD School of Universe, Selasa 23 Mei 2017 pukul 09.00-11.00 WIB di

School of Universe Parung Bogor.

Page 144: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

130

dipimpin oleh kepala sekolah merumuskan agenda-agenda

pendidikan untuk peserta didik. Pertemuan ini membicarakan

segala hal yang menyangkut penyelenggaraan pendidikan

terutama proses belajar mengajar, dimana guru ditanyakan

segala keluhan dan kekurangannya dalam mengajar. Selain itu,

karena di sekolah tersebut guru memiliki dua peran yakni

sebagai fasilitator kelas/fasilitator pembelajaran dan guru mata

pelajaran maka dalam pertemuan tersebut guru juga

ditanyakan pertanyaan lebih umum, seperti kegiatan magang,

outbound, trecking, tallents mapping dan sebagainya. Hal

tersebut menyangkut segala hal yang berkaitan dengan event-

event pendidikan, program pendidikan, dan masalah-masalah

yang ada di sekolah. Rapat Level dimaksudkan untuk

membantu berjalannya kegiatan pendidikan di luar kelas dan di

dalam kelas. Menurut salah satu fasilitator, rapat level lebih

membantu dalam merumuskan kegiatan magang, trecking dan

setiap event-event yang akan diselenggarakan SoU maupun

pihak luar. Dalam pertemuan tersebut biasanya sering

dibentuk kepanitian penyelenggaraan event Hal ini sangat

membantu dalam mengelola job description guru yang sangat

banyak.

b. Pelatihan Kelas

Pelatihan Kelas merupakan pembinaan selanjutnya yang

diselenggarakan oleh SoU. Pelatihan kelas adalah pelatihan

yang diwajibkan bagi semua guru. Pelatihan ini diisi oleh

program training effair yang dilaksanakan tiap hari libur

sekolah. Setiap fasilitator wajib mengikuti pelatihan dari

program training effair dan mengisi daftar hadir. Menurut

kepala program training effair pelatihan yang berkaitan dengan

kompetensi pedagogik guru terdiri dari dua jenis yakni

Pelatihan bahasa ibu dan Student Handling. Berikut peneliti

deskripsikan dari masing-masing pembinaan :

1) Pelatihan Bahasa Ibu

Pelatihan bahasa ibu merupakan salah satu pembinaan

kompetensi pedagogik yang dilaksanakan dengan kepala

sekolah bersama dengan program training effair. Tujuan

pelatihan ini yaitu mengajarkan guru cara berinteraksi

menggunakan bahasa yang baik dengan peserta didik,

berkomunikasi dengan intonasi suara yang sesuai dengan

Page 145: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

131

karakteristik peserta didik dan sebagainya. Salah satu

fasilitator kelas menyatakan bahwa:

‚Pelatihan bahasa ibu sangat membantu dalam berkomunikasi dengan peserta didik. Dalam pembinaan tersebut, saya diajarkan bahasa persuasif untuk melarang anak jika melakukan kesalahan dan saya disarankan untuk tidak menggunakan kata ‚Jangan‛ kecuali peserta didik sudah sangat keterlaluan. Ada perubahan setelah melaksanakan pembinaan ini, orang awam yang tidak tahu pendidikan, menjadi lebih tahu dan guru jadi mengetahui intonasi suara yang baik dan gaya bahasa yang sesuai. Selain itu,msaya disarankan untuk menggunakan kata-kata positif. Contohnya, pada saat peserta didik naik ke pohon. Saya melarangnya dengan mengajak turun dan menjelaskan tentang naik pohon terlalu tinggi dapat menyebabkannya jatuh dan melukai dirinya sendiri‛.5

Ditinjau dari pemaparan guru tersebut, diperoleh bahwa

pelatihan bahasa ibu sangat membantu guru dalam berinteraksi

dengan peserta didik. Pelatihan ini mengajarkan bahwa setiap

yang dilakukan oleh guru, baik perkataan dan perbuatan

menjadi contoh bagi peserta didik.6

2) Student Handling

Selain pelatihan bahasa ibu, student handling juga

merupakan pelatihan kompetensi pembinaan guru yang

diselenggarakan oleh program training effair. Pelatihan student handling bertujuan agar guru dapat mengkondisikan kelas,

memahami karakteristik peserta didik, menciptakan keakraban

dengan peserta didik dan sebagainya. Kepala sekolah SD

School of Universe Rizka Amalia Syarif memaparkan bahwa,

Student Handling adalah kegiatan pelatihan yang diisi oleh

para trainer dari program training effair Setiap anak memiliki

karakteristik yang unik sehingga dalam menghandel anak pun

dengan penanganan yang berbeda. Kompetensi yang diajarkan

5Berdasarkan wawancara pribadi dengan pak Dedi Sugianto guru

kelas 3 SD Syarif School of Universe, Selasa 23 Mei 2017 pukul 09.00-11.00

WIB di School of Universe Parung Bogor. 6Berdasarkan wawancara pribadi dengan pak Dedi Sugianto guru

kelas 3 SD Syarif School of Universe, Selasa 23 Mei 2017 pukul 09.00-11.00

WIB di School of Universe Parung Bogor.

Page 146: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

132

dalam kegiatan pembinaan ini dimaksudkan untuk menambah

wawasan guru dalam memahami karakteristik peserta didik.7

Ketua Program Training Effair menambahkan, Salah

satu guru melarang peserta didik dengan berkata ‚Jangan‛,

bagi beberapa peserta didik larangan tersebut langsung

dipahami. Namun, bagi peserta didik tertentu tidak cukup

hanya dilarang maka guru memberikan punisment. Maka, guru

perlu memahami perbedaan peserta didik dan mengetahui cara

menanganinya. Menurut kepala program training effair, dalam

kedua pelatihan ini biasanya guru ditampilkan power point dan

diberikan contoh studi kasus. Biasanya pemateri mengajak

guru untuk bersama-sama memecahkan kasus yang diberikan.

Kasus yang diberikan berdasarkan kondisi peserta didik yang

ada di sekolah. Setelah program pelatihan selesai, trainer yang

mengisi materi pelatihan mencatat berita acara selama

pelatihan. Mulai dari tempat, petugas trainer dan kegiatan

yang dilaksanakan. Kedua pembinaan yang diselenggarakan ini

membutuhkan kontribusi kepala sekolah sebagai pemegang

tanggung jawab setiap proses pembinaan. Sebab apabila tidak

ada kontribusi secara langsung maka akan terjadi ketimpangan

dan perbedaan pemahaman terkait content pembinaan dan

hasil yang diperoleh. Sehingga, menghambat pencapai tujuan

sekolah.

Semua program pembinaan guru tersebut secara garis besar

meliputi:

1. Pemahaman karakteristik, identifikasi dan kebutuhan peserta

didik.

2. Pemahaman aspek kognitif, afektif, psikomotorik dan

kemampaun berfikir tingkat tinggi.

3. Kemampuan mengembangkan pemecahan masalah secara

kreatif.

4. Keampuan untuk mengembangkan materi pelajaran.

5. Strategi mengajar dan lingkungan belajar yang sesuai dengan

gaya dan minat belajar peserta didik.

6. Kemampuan menampilkan tenik-teknik mengajar.

7Berdasarkan wawancara pribadi dengan kepala sekolah SD ibu

Rizka Amalia Syarif School of Universe, Jum’at 12 Mei 2017 di School of

Universe Parung Bogor.

Page 147: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

133

7. Evaluasi program yang ada di sekolah alam School of

Universe.

C. Usaha Guru dalam Pengembangan Kreativitas Peserta Didik

Kreativitas adalah ungkapan dari keunikan individu dalam

interaksi dengan lingkungannya. Dari ungkapan pribadi yang unik

itulah timbul ide-ide baru dan produk-produk yang inovatif. Guru

dapat meningkatkankan rasa ingin tahu, motivasi, harga diri dan

kreativitas peserta didik. Bahkan guru dapat mempengaruhi peserta

didik lebih kuat daripada orang tua karena guru punya lebih

banyak kemampuan dan kesempatan untuk merangsang atau

mengembangkan kreativitas siswa daripada orang tua. Guru

mempunyai tugas mengevaluasi pekerjaan, sikap, dan perilaku

peserta didik.

Oleh karena itu, guru menghargai keunikan pribadi dan bakat

peserta didiknya dan jangan mengharapkan semua peserta didik

melakukan dan menghasilkan hal-hal yang sama. Produk yang kreatif

akan muncul dengan sendirinya dalam iklim yang menunjang,

menerima dan dan menghargai peserta didik. Kurikulum sekolah yang

terlalu padat sehingga tidak ada kegiatan yang kreatif dan jenis

tugas yang monoton tidak menunjang pengembangan kreativitas

siswa. Hendaknya guru menyadari bahwa waktu luang seyogianya

digunakan untuk melakukan kegiatan aktif dan konstruktif yang

diminati peserta didik, dan tidak belajar semata-mata atau

melakukan kegiatan yang pasif dan destruktif.

Cara yang paling baik bagi guru untuk mengembangkan

kreativitas peserta didik adalah dengan mendorong motivasi intrinsik.

Motivasi intrinsik akan tumbuh jika guru memungkinkan peserta

didik untuk otonom sampai batas tertentu di kelas. Fleksibilitas dan

orisinalitas yang dikembangkan guru dalam proses pembelajaran akan

memberikan tantangan tersendiri kepada peserta didikuntuk

belajar sehingga kreativitas peserta didik dapat berkembang. Setiap

peserta didik juga diberikan kebebasan dalam menulis dan berbicara

karena keterampilan ini sangat penting bagi mereka ketika dewasa.8

8Muhammad Syakur, Kreativitas dalam Pendidikan (Tesis:

Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia, 2010), 50.

Page 148: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

134

Setidaknya ada beberapa upaya yang dilakukan guru atau

fasilitator School of Universe dalam mengembangkan kreativitas

peserta didik dalam proses pembelajaran :9

1. Memberi kebebasan penuh kepada peserta didik dalam belajar,

misalnya guru memberi kesempatna kepada mereka untuk

bertanya, mengemukakan gagasan ide dan saran.

2. Penampilan guru yang demokratis, ramah, sabar, adil, konsisten,

fleksibel, ceria, akrab, penuh humor dan selalu memberi perhatian

kepada semua peserta didik.

3. Meningkatkan kepercayaan diri peserta didik, dengan memberikan

kenyamanan dan rasa aman peserta didik dari sisi psikologis.

Kepercayaan diri ini memberi kontribusi sangat berarti dalam

mendukung pengembangan kreativitas peserta didik. Tanpa

adanya kepercayaan diri pada pseserta didik maka proses

pengembangan kreativitas akan terhambat.

4. Penghargaan terhadap karya, ide dan pendapat peserta didik.

Karya tidak diukur dari baik buruknya, akan tetapi lebih pada

keberanian anak dalam menciptakan dan menampilkan karya.

Sehingga keberhasilan peserta didik dalam menghasilkan karya

meskipun sangat sederhana tetap mendapat penghargaan.

5. Menciptakan suasan pembelajaran yang nyaman dan

menyenangkan. Hal ini tampak pada penghargaan guru atas

pendapat-pendapat yang dikemukakan peserta didik dan mereka

bersemangat dalam mengikuti proses pembelajaran.

6. Pengajaran yang dilakukan guru dengan menggunakan metode

pembelajaran yang mengaktifkan peserta didik dengan

menempatkan peserta didik sebagai subyek pembelajaran selalu

berpusat kepada peserta didik (Student Center).

Penghargaan yang diberikan guru kepada peserta didik

karena prestasinya tidak selalu berupa materi. Yang terbaik justru

berupa senyuman, kata penghargaan, kesempatan untuk menampilkan

dan mempresentasikan pekerjaannya. Hadiah yang diberikan

hendaknya berkaitan erat dengan kegiatannya, misalnya

9Berdasarkan wawancara pribadi dengan Dedi Sugianto guru kelas 3

SD School of Universe, Selasa 23 Mei 2017 pukul 09.00-11.00 WIB di School

of Universe Parung Bogor.

Page 149: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

135

mendeklamasikan sajak yang dibuat, atau membacakan karangan

yang dibuat dengan baik sehingga meningkatkan motivasi intrinsik

dan kreativitas dalam diri peserta didik. Tingkat motivasi intrinsik

dan kreativitas peserta didik menjadi rendah jika guru banyak

mengontrol peserta didik dalam mengerjakan tugasnya, mendengarkan

apa yang peserta didik katakan kepada guru mengenai keinginan

mereka untuk memberi kemampuan kepada mereka dan untuk belajar

dan mencipta sesuatu merupakan satu aspek penting dalam

kecakapan seni mengajar kreatif.

Studi Jeffrey dan Woods yang dikutip oleh Muhammad

Syakur menunjukkan perlunya kepercayaan dalam sebuah kelas

kreatif. Suasana emosional kelas hendaknya mendukung kepercayaan

diri dan rasa aman setiap peserta didik10

. Menurut Shallcross aturan

dasarnya adalah jaminan personal yang membolehkan peserta didik

untuk berkembang pada tingkat mereka sendiri, menjaga kerahasiaan

karya mereka, sehingga mereka siap untuk mempertunjukkannya dan

menghargai perbedaan yang ada pada mereka.11

Oleh karena itu, guru harus berusaha terus untuk

meningkatkan keahlian profesinya, menilai diri secara objektif dan

memperbaiki diri dari segala kekurangan yang ada. Begitu juga

kemauan untuk belajar, baik secara formal maupun informal

merupakan keharusan dan tuntutan profesi guru.

Usaha yang dilakukan oleh guru School of Universe untuk

mengembangkan kreativitas peserta didik juga dapat diterapkan

dengan memberi kebebasan penuh kepada peserta didik dalam belajar.

Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk berkembang

secara alami sesuai dengan kemampuan mereka. Guru menggunakan

pendekatan memberi gagasan, saran dan bimbingan, tetapi tidak

memberikan jawaban dan petunjuk eksplisit. Guru memberikan

dorongan dan bimbingan kepada peserta didik untuk mencetuskan

gagasan sendiri. Guru membolehkan peserta didik bekerja sama

apabila mungkin dan perlu, tetapi menekankan kepada peserta didik

10

Muhammad Syakur, Kreativitas dalam Pendidikan (Tesis:

Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia, 2010), 28. 11

Robert Shalcross,Teaching Creative Behavior: How to Teach Crea tivity to Children of All Ages (New Jersey: Prentice Hall, 1981), 19.

Page 150: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

136

bahwa peserta didik mempunyai bakat dan kemampuan masing-

masing.12

Dalam pengajaran guru berusaha menciptakan suasana yang

memungkinkan peserta didik untuk memenuhi kebutuhannya dalam

merealisasikan subjektivitasnya dan suasana yang memungkinkan bagi

peserta didik untuk mengapresiasikan fleksibilitas, imajinasi,

kebebasan dan emosinya sehingga bisa membantunya dalam

mengekspresikan semua emosi dan perasaan. Namun, guru tetap

menjadi sosok yang harus dihormati.

Peserta didik diberikan kesempatan untuk bersemangat di

bidang tertentu yang diminati. Apabila peserta didik telah

bersemangat dalam bidangnya tersebut, guru mengarahkan mereka

untuk membaca buku-buku dan memperkenalkan figur-figur serta

pemikiran yang beragam. Dengan kata lain, peserta didik diarahkan ke

tujuan keseluruhan dengan mendorong peserta didik untuk belajar

dengan cara yang terbaik bagi mereka. Peserta didik dilibatkan dalam

merancang kegiatan belajar dan boleh membawa bahan-bahan dari

rumah. Penekanannya selau pada proses bukan pada penilaian. Dalam

hal ini guru tidak perlu menganalisis, menjabarkan pelajaran atau

memberi tugas yang menjadi beban pada peserta didik.

Pengajaran didahului dengan pemberian suasana atau situasi

belajar yang permisif sebagai bukti kepercayaan guru kepada

kemampuan peserta didik dan akhirnya peserta didik percaya kepada

kemampuannya. Peserta didik merasa bebas untuk mendiskusikan

masalahnya secara terbuka, baik dengan guru maupun dengan

temannya. Ketika proses pembelajaran sedang berlangsung guru

menyebut atau menyapa peserta didik dengan nama, membujuk peserta

didik dengan akrab, merespon perasaan peserta didik, termasuk

mengetahui wilayah perasaan dan juga membantu peserta didik agar

percaya diri, memberikan kesempatan peserta didik untuk

mengembangkan dan mengimplementasikan ide-ide mereka, termasuk

menjadi pendengar selama diskusi dan juga memperbolehkan peserta

didik mengadopsi gaya belajar yang lebih sesuai dengan mereka.

Dalam observasi yang peneliti lakukan di kelas guru selalu

menampakkan kepada peserta didik bahwa pendapat-pendapat peserta

didik itu sangat bernilai dengan tidak langsung mengkritik pendapat

12

Berdasarkan wawancara pribadi dengan pak Burhan guru Agama

SD School of Universe, Kamis 18 Mei 2017 di School of Universe Parung

Bogor.

Page 151: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

137

atau gagasan itu, karena dengan mengkritik terlau dini berarti

mematikan gagasan.13

Penghargaan dan pujian senantiasan diberikan

kepada peserta didik sebagai respon positif terhadap gagasan-gagasan

peserta didik dan bukti perhatian guru kepada peserta didik agar

peserta didik termotivasi untuk terus meningkatkan kemampuannya.

Sebaliknya celaan dihindari agar peserta didik tidak ragu untuk terus

berinovasi dan berkreasi. Situasi ini akan memungkinkan peserta didik

dengan usaha sendiri dapat mengembangkan diri secara optimal

melalui proses belajarnya. Fungsi guru lebih pada motivator dan

banyak memberi bantuan yang tidak memaksa. Untuk itu diperlukan

perencanaan kegiatan belajar yang merangsang peserta didik untuk

mewujudkan potensinya.

Penampilan guru yang demokratis, ramah, sabar, adil perilaku

konsisten, memberi perhatian terhadap masalah peserta didik,

fleksibel, ceria, penuh humor dan akrab dengan peserta didik turut

mendorong keberanian pesera didik, baik dalam bertanya maupun

dalam menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru atau peserta

didik lain. Guru tidak sekali-kali mencemooh jawaban peserta didik

peserta didik atau menolak dengan kasar jawaban peserta didik, tetapi

lebih mengarahkan jawaban peserta didik melalui bimbingan dan atau

kata-kata kunci dari jawaban yang diharapkan, guru juga menyediakan

waktu yang cukup bagi peserta didik untuk memikirkan jawabannya.

Berdasarkan wawancara dengan beberapa guru School of

Universe,14

yayasan atau sekolah memberikan kebebasan kepada

guru untuk menentukan materi dan metode yang akan diberikan

kepada peserta didik.

Banyak hal yang harus diperhatikan guru berkaitan dengan

pengembangan kurikulum di lapangan, yaitu: keadaan peserta didik

(kecerdasan dan kemampuan yang telah dimiliki), menyesuaikan

metodedengan bahan materi dan memperhatikan faktor lingkungan.

Berkaitan dengan keadaan peserta didik, para guru School of

Universe ketika mengajar akan memberikan peserta didik pretest

sebelum memberikan materi pelajaran yang baru. Pretest biasanya

13

Berdasarkan observasi dan wawancara dengan Burhan guru Agama

SD sekolah alam School of Universe (SoU) Parung Bogor, Kamis 18 Mei

2017. 13.00-14.30 WIB. 14

Berdasarkan wawancara dengan Dian Purnama Guru kelas SD

sekolah alam School of Universe (SoU) Parung Bogor, Kamis 18 Mei 2017.

13.00-14.00 WIB.

Page 152: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

138

dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan berkaitan dengan

materi yang akan diberikan.

Berkaitan dengan metode pembelajaran ada beberapa hal

yang harus diperhatikan oleh guru sebelum menentukan dalam sebuah

pembelajaran, yaitu materi dan tujuan. Dalam hal ini guru sekolah

alam School of Universe diberikan kebebasan untuk menentukan

metode yang diterapkan dalam pembelajaran asalkan melihat pada

ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan sekolah. Dalam teori

pengembangan kurikulum hal ini disebut dengan prinsip

fleksibilitas.15

Pendidikan pada dasarnya merupakan interaksi pendidik

dengan peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan yang

berlangsung. Pendidikan bukan sekedar memberikan pengetahuan

atau nilai pelatihan keterampilan. Pendidikan berfungsi

mengembangkan apa yang secara potensi dan aktual telah

dimiliki peserta didik, karena peserta didik bukanlah gelas kosong

yang harus diisi dari luar. Peserta didik telah mempunyai potensi

dan peran guru adalah mengarahkan potensi sehingga berkembang.

Dengan demikian, peserta didik mampu mengaitkan dan

memanfaatkan pengetahuan dan keterampilan yang mereka peroleh

di sekolah dalam kehidupan mereka sehari-hari.

Peserta didik merupakan pusat dari kegiatan pembelajaran.

Konsep pendidikan atau pembelajaran sekolah alam School of

Universe adalah ingin menciptakan pendidikan yang mengaktifkan

peserta didik atau metode active learning. Berdasarkan konsep

tersebut, proses pembelajaran lebih banyak melibatkan aktifitas

peserta didik dalam mengakses berbagai informasi dan pengetahuan

15

Prinsip Fleksibilitas dalam pengembangan kurikulum dapat

dilihat dari dua segi, yaitu : Pertama, fleksibilitas atau kebebasan

dalam memilih program pendidikan. Fleksibilitas disini maksudnya

bentuk pengadaan program-program pilihan yang dapat berbentuk jurusan,

program spesialisasi, ataupun program-program pendidikan keterampilan

yang dapat dipilih peserta didik atas dasar kemampuan dan minatnya.

Kedua, fleksibilitas dalam pengembangan program pengajaran. Fleksibilitas

disini maksudnya dalam bentuk memberikan kesempatan kepada para

pendidik dalam hal mengembangkan sendiri program-program pengajaran

dengan berpatokan pada tujuan dan bahan pengajaran dalam kurikulum

yang masih bersifat umum. Hal ini sesuai dengan kondisi yang ada.

Abdullah Idi, Pengembangan Kurikulum; Teori dan Praktek, (Jakarta:

Gaya Media Pratama, 1999), 115.

Page 153: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

139

untuk dibahas dan dikaji dalam proses pembelajaran, sehingga mereka

mendapatkan berbagai pengalaman yang dapat meningkatkan

pemahaman dan kompetensinya. Dalam hal ini, guru lebih memposisikan dirinya sebagai

fasilitator yang bertugas memberikan kemudahan belajar kepada

peserta didik. Peserta didik terlibat secara aktif dan banyak berperan

dalam proses pembelajaran, sedangkan guru lebih banyak

memberikan arahan dan bimbingan serta mengatur sirkulasi dan

jalannya proses pembelajaran. Misalnya guru memberikan peluang

sebesar-besarnya kepada peserta didik untuk mengembangkan

potensi yang dimilikinya dengan cara memberikan kesempatan untuk

bertanya, menyampaikan gagasan dan menuangkan ide-ide yang

dimiliki peserta didik dalam berbagai bentuk metode seperti diskusi

kelompok dan kerja kelompok.16

Jadi proses pembelajaran diupayakan

semaksimal mungkin melibatkan keaktifan peserta didik.

Pembelajaran yang terlibat langsung dalam objek

pembelajaran akan menimbulkan belajar yang menyenangkan, karena

dengan belajar tanpa dibatasi oleh ruang peserta didik akan merasa

tidak cepat jenuh atau bosan. Hal ini sesuai dengan konsep

pembelajaran sekolah alam School of Universe bahwa belajar itu harus

menyenangkan bagi peserta didik.17

Hal ini dilakukan karena sekolah

selama ini pada umumnya membosankan bagi peserta didik.

School of Universe memberikan kebebasan kepada guru

untuk meggunakan dan memilih metode apapun yang penting

mengacu pada konsep pembelajaran yang menyenangkan. Maka guru

harus kreatif dan mempunyai inisiatif untuk menciptakan suasana

pembelajaran yang menyenangkan. Berkaitan dengan hal ini, guru

sekolah alam School of Universe harus berusaha menciptakan

suasana pembelajaran yang kondusif, agar peserta didik tidak mudah

bosan belajar.

16

Berdasarkan hasil wawancara dengan Burhan, guru Agama SD

sekolah alam School of Universe Rabu 17 Mei 2017, di School of Universe

Parung Bogor. 17

Berdasarkan wawancara dengan Lendo Novo, Parung Bogor, Senin

15 Mei 2017.

Page 154: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

140

D. Aktivitas Peserta Didik dalam Mengembangkan Kreativitasnya

1. Upaya-upaya Pengintegrasian Pendidikan Agama Islam di

Sekolah Alam

Ada hal yang lebih penting dalam upaya pembentukan

karakter dan berfikir kreatif yaitu pengaruh agama. Makna karakter

secara terminologi sebagaimana dikumukakan oleh Lickona adalah

‚A reliable inner disposition to respond to situations in a morally

goog way‛ atau sebuah kekuatan batin dalam menanggapi sesuatu

secara bermoral. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa

menanggapi sesuatu secara bermoral inilah yang disebut karakter.

Agama bagi kebanyakan orang merupakan acuan utama yang

membawa mereka untuk membentuk kehidupan yang bermoral.18

Salah satu mata pelajaran yang dianggap memberikan

kontribusi terhadap penanaman nilai-nilai karakter melaui standar

kompetensi, kompetensi inti, indikator pelajaran serta tujuan

pembelajaran adalah mata pelajaran pendidikan agama Islam (PAI),

karena pendidikan agama Islam sangat erat kaitannya dengan

pembentukan karakter pada peserta didik.19

Pendidikan agama Islam diberikan dengan mengikuti

tuntunan bahwa agama diajarkan kepada manusia dengan visi untuk

mewujudkan manusia yang bertaqwa kepada Allah SWT dan

berakhlak mulia, serta bertujuan untuk menghasilkan manusia yang

jujur, adil, berbudi pekerti, saling menghargai, saling tolong-

menolong, disiplin, harmonis dan produktif, baik personal maupun

sosial.20

Mengintegrasikan antara ilmu umum dan dan ilmu agama

adalah salah satu konsep yang ingin dicapai oleh sekolah alam.21

18

Thomas Lickona, Mendidik untuk Membentuk Karakter: Bagaimana Sekolah dapat Memberikan Pendidikan tentang Sikap Hormat dan Bertanggung Jawab (Jakarta: Bumi Aksara, 2012), 64.

19Berdasarkan wawancara pribadi dengan M. Burhan guru Agama SD

School of Universe, Rabu 17 Mei 2017 di School of Universe Parung Bogor. 20

Jayadi, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kelautan (Tesis: Sekolah

Pascasarjana Uin Syarif Hidayatullah Jakarta: 2012), 102. 21

Lendo Novo mengatakan bahwa konsep sekolah yang ingin ia

ciptakan adalah mengintegrasikan iman dengan ilmu. Berdasarkan wawancara

pribadi dengan pimpinan sekaligus penggagas sekolah alam School of

Universe Lendo Novo, Kamis 4 Mei 2017 di School of Universe Parung

Bogor.

Page 155: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

141

Hal itu dilakukan dengan cara menerapkan nilai-nilai islami yang

mewarnai unsur-unsur pelaksanaan pendidikannya, yaitu dengan

mengintegrasikan PAI dengan mata pelajaran lain dan

mengintegrasikan nilai-nilai PAI dalam pergaulan sehari-hari di

lingkungan sekolah.

Integrasi Pendidikan agama Islam juga dilakukan pada setiap

kegiatan yang ada disekolah. Pendidikan Agama Islam merupakan

ruh dalam mengembangkan pendidikan yang Islami. Dengan

demikian pendidikan agama juga diterapkan melalui berbagai

penciptaan suasana atau iklim kehidupan keagamaan. Melalui

berbagai penciptaan suasana atau iklim kehidupan keagamaan, maka

akan berdampak berkembangnya suatu pandangan hidup yang

bernafaskan atau dijiwai oleh ajaran dan nilai-nilai agama Islam yang

diwujudkan dalam sikap hidup serta keterampilan hidup oleh para

warga sekolah.

Pembelajaran yang melibatkan praktek secara langsung

merupakan hal yang sangat diutamakan di sekolah alam School of

Universe.22

Semua materi pembelajaran diusahakan untuk

dipraktikkan. Jika karena satu hal dan lain hal tak dapat dipraktikkan,

maka materi pembelajaran disimulasikan. Jika karena satu dan lain

hal simulasi tak dapat dilaksanakan, maka dilakukan melalui

permainan atau latihan. Jika karena satu dan lain hal permainan atau

latihan tak dapat dilaksanakan, maka dilakukan melalui diskusi. Jika

karena satu dan lain hal diskusi tak dapat dilaksanakan, maka proses

pembelajaran dilakukan dengan cara ceramah.

Bahkan misalnya praktek langsung ke lapangan, seperti yang

pernah dilakukan oleh guru agama pada materi silaturahmi,23

mereka

langsung praktek pergi ke rumah salah satu peserta didik untuk

bertamu. Pembelajaran yang dilakukan secara langsung ini sesuai

dengan konsep pembelajaran yang diberi istilah belajar dari

pengalaman. Aristoteles (filosof Yunani) pernah mengatakan

pentingnya belajar dari pengalaman. Ia mengatakan bahwa: "apa yg

harus kita pelajari, kita pelajari sambil melakukannya" (what we have to learn to do, we learn by doing).

22

Wawancara pribadi pimpinan sekaligus penggagas sekolah alam

School of Universe Lendo Novo, Kamis 4 Mei 2017 di School of Universe

Parung Bogor. 23

Berdasarkan wawancara pribadi dengan M. Burhan guru Agama SD

School of Universe, Rabu 17 Mei 2017 di School of Universe Parung Bogor.

Page 156: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

142

Adapun bentuk dari kreativitas dalam pembelajaran agama

seperti yang peneliti amati dalam materi mengenal huruf-huruf

hijaiyah, peserta didik berkreasi dengan membuat huruf-huruf

hijaiyah yang sudah mereka pelajari dan fahami kemudian

membuatnya dengan memanfaatkan karton sertan kardus yang

kemudian memperindahnya dengan mewarnai huruf-huruf hijaiyah yg

sudah jadi, hasil karya peserta didik ini juga yang kemudian dapat di

tempel pada dinding kelas, dalam satu kegitan di School of Universe

adanya kegiatan jum’at berbagi dimana peserta didik diajarkan

bahwa untuk saling berbagi terhadap sesama, tujuan dari kegiatan

jum’at berbagi ini adalah untuk mengebangkan kepedulian terhadap

sesama, agar terjadi sifat saling tolong menolong terhadap sesama.

Gambar 4.1 : Salah satu kegiatan Jum’at Berbagi yang

dilakukan peserta didik School of Universe24

Dari kegiatan Jum’at Berbagi peneliti saat mengindentifikasi

adanya proses penyadaran akan kepedulian peserta didik terhadap

sesama. Kepekaan terhadap sesama dengan saling berbagi menjadi

unsur penting dalam membangun karakter peserta didik. Peserta didik

akan saling mengasihi, menghormati dan membangun hubungan baik

dengan saling berbagi dan mengharigai terhadap orang lain.

24

Berdasarkan observasi dan dokumentasi peneliti pada Jum’at 7

April 2017 yang berlangsung di School of Universe Parung Bogor.

Page 157: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

143

Banyaknya kegiatan-kegiatan keagamaan yang di programkan oleh

sekolah seperti 1) ramadhan champ yang di dalamnya di isi dengan

kegiatan lomba-lomba kegamaan seperti membuat kaligrafi, lomba

MHQ (Musabaqah H}ifdz}il Qur’an), lomba MTQ (Musabaqah Tartil Qur’an), lomba adzan dan lain sebagainya. 2) morning activity, 3)

intensive Islam dan kegiatan-kegiatan dalam memperingati hari besar

Islam.

Berkaitan dengan konsep pembelajaran yang ada di sekolah,

maka pembelajaran di School of Universe sering dilakukan di luar

ruangan. Kelas bukan satu-satunya tempat pembelajaran, belajar

bisa berlangsung dimana saja. Pesera didik dapat belajar dari apa

saja yang ada di sekeliling mereka. Alam merupakan media tanpa

batas yang dijadikan sebagai media dan sumber pengetahuan.

Pembelajaran di sekolah alam dilakukan melalui eksplorasi langsung

ke alam. Peserta didik diajak berinteraksi langsung dengan alam

yang ada pada lingkungan sekitar, yaitu dengan mengaitkan antara

materi yang dipelajari ke dalam situasi alamiah secara langsung.

Materi yang berkaitan dengan alam dan lingkungan misalnya adalah

menjadikan penanganan sampah dan barang-barang bekas untuk

dijadikan media belajar.

Bagi sekolah alam, alam yang ada di sekitar merupakan media

tanpa batas yang bisa dijadikan alat pembelajaran secara langsung.

Dengan pembelajaran langsung melalui alam, peserta didik akan

mampu menyerap pengetahuan dengan maksimal. Dengan demikian,

pembelajaran langsung melalui media alam yang tersedia merupakan

hal yang sangat ditekankan di sekolah alam. Belajar langsung dari

alam mempunyai dampak yang sangat menguntungkan secara

kuantitatif maupun kualitatif. Sebagaimana dalam teori cone of learning Dale (kerucut pengalaman Dale), bahwa peserta didik

hanya akan menangkap 10 % dari apa yang mereka baca, 20 %

dari apa yang mereka dengar, 30 % dari apa yang mereka lihat,

50 % dari apa yang mereka lihat dan dengar, 70 % dari apa

yang mereka katakan, dan 90 % dari apa yang mereka katakan dan

lakukan.

Maka Belajar langsung melalui alam akan mampu

menyerap seluruh aspek ranah kognitif, afektif dan psikomotorik.

Di School of Universe salah satu tujuannya adalah ingin

membudayakan dan cinta terhadap lingkungan, maka sekolah alam

School of Universe memberikan muatan materi dan menerapkannya

melalui materi berkebun (granlab). Contoh yang peneliti ikuti pada

Page 158: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

144

kelas 3 yakni pada saat pelajaran berkebun (granlab) yang

pelaksanaannya setiap hari rabu dengan tema menanam cabai peserta

didik sangat antusias untuk mengikutinya dimulai dari bagaimana

mereka mendapatkan benihnya, kemudian mengurusnya sampai

benar-benar tumbuh. Hasil dari tanaman cabai dapat panen sampai

sembilan kali, kemudian dengan inisiatif peserta didik kemudian

hasilnya di jual kepada orang tua ataupun guru yang memang

penjualannya masih pada tahap internal sekolah, dari hasil penjualan

keseluruhannya bisa sampai mendapatkan omset tujuh ratus ribu

rupiah, berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan Muhammad

Falah Zuhdi semua hasil dari menanam cabai untuk membeli bibit

kembali dengan tema/bibit yang berbeda, untuk kediatan atau masuk

pada kas kelas serta dapat dibagikan kepada peserta didik.25

Gambar 4.2 : kegiatan peserta didik dalam berkebun (granlab)26

25

Berdasarkan wawancara dengan Muhammad Falah Zuhdi peserta

didik kelas 3 SD dan Dedi Sugianto guru kelas SD sekolah alam School of

Universe (SoU) Parung Bogor, Selasa, 23 Mei 2017. 10.00-11.00 WIB. 26

Berdasarkan Observasi dan dokumentasi peneliti pada Rabu 15

Februari 2017 yang berlangsung di School of Universe Parung Bogor.

Kegiatan berkebun (granlab) ini di jadwalkan setiap hari rabu disetiap

minggunya.

Page 159: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

145

Gambar 4.3 : kegiatan peserata didik dalam memanen hasil dalam

kegiatan berkebunnya27

Selain mengaitkan materi pembelajaran dengan situasi dunia

nyata peserta didik, sekolah alam juga menekankan peserta didik

untuk membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya

dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

Berkaitan dengan keseimbangan teori dan penerapan serta

perkataan dan perbuatan, pendidikan menekankan azas pragmatis

dan manfaat bagi individu dan masyarakat dalam menghadapi

realitas hidup. Hal ini merupakan fungsi pendidikan sebagai proses

yang membawa individu dan membawa masyarakat menuju

perkembangan dan kemajuan. Allah SWT berfirman dalam QS. Al

'Ashr ayat 1-3 :28

١ ٢

٣

27Berdasarkan Observasi dan dokumentasi peneliti pada Rabu 22

Maret 2017 yang berlangsung di School of Universe Parung Bogor. 28

Al-Qur’an Karim, QS. Al-‘Ashr ayat 1-3.

Page 160: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

146

‚Demi masa (1), Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian (2), kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran (3).‛

Pembelajaran memang dimulai dari konsep yang

terangkum dalam rencana pembelajaran dan materi pembelajaran.

Akan tetapi proses pembelajaran tidak berhenti sebatas konsep, sebab

pembelajaran yang hanya berbasiskan konsep hanya akan

menghasilkan sedikit pengetahuan (dan mungkin hanya bersifat

kognitif).29

Observasi yang peneliti lakukan di kelas 3 pada waktu

penyampaian materi tentang macam-macam binatang yang ada di

laut (karnifora), ditemukan kenyataan bahwa semua peserta didik

antusias dengan membuat bentuk ikan dengan menggunakan kardus

bekas yang kemudian peserta didik sendirilah yang menentukan

binatang laut apa yang mereka fahami, terlihat adanya rasa ingin

tahu peserta didik terhadap materi yang diajarkan guru. Dengan

proses pembelajara yang seperti itu diharapkan dapat

mengembangkan kreativitas dan ide dalam berimajinasi peserta

didik dalam belajar, peserta didik sendirilah yang kemudian dapat

memahami kreasi apa yang mereka buat yang kemudian mereka

dapat menjelaskan pada teman-temannya yang lain.

Proses pembelajaran dapat dikatakan selesai (dianggap

berhasil) apabila guru dan peserta didik secara bersama-sama dapat

mengaplikasikan nilai-nilai dan ajaran yang terkandung dalam materi

pembelajaran dalam kehidupan sehari-hari. Dengan kata lain bahwa

semua materi pembelajaran mempunyai makna dalam kehidupan

nyata peserta didik.

2. Pembelajaran Sains Sebagai Imajinasi Pemberdayaan Ide dan

Pikiran

Karla Odenwald menjelaskan bahwa imajinasi merupakan langkah

dasar dalam menumbuhkan kreativitas.30

Karla menyebut liberal education

sebagai kondisi yang mampu menumbuhkan imajinasi. Kondisi peserta

29

Berdasarkan wawancara dengan Ade Rosyid Salim guru kelas SD

sekolah alam School of Universe (SoU) Parung Bogor, 15 Mei 2017. 30

Karla Odenwald, ‚Transforming Liberal Education Through the Imagination Critical-Creative Thinking in Higher Education Curriculum and Pedagogy‛, Dissertation: University of New York, 2010), 199-200.

Page 161: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

147

didik dalam keadaan nyaman dan aman dalam segi psikologis diyakini

dapat mendukung munculnya ide. Pertumbuhan kreativitas berawal dari

kemampuan menciptakan ide yang bermanfaat dalam menyelesaikan

problematika kehidupan (problem solving). Proses penciptaan ide sebagai

upaya berfikir untuk menemukan jalur keluar atas persoalan yang sedang

dihadapi.31

Tuntutan dalam mengembangkan proses berfikir tidak hanya

ada dalam proses pembelajaran, dalam kegiatan-kegiatan lainnya

peserta didik juga selalu di motivasi untuk terus dapat

mengembangkan ide dan imajinasi. Aktifitas imajinatif di School of

Universe dapat diartikan sebagai penggerak yang tidak dapat

dipisahkan. Karena hampir semua proses pembelajaran dan kegiatan di

School of Universe merupakan implementasi dari sebuah imajinasi,

peserta didik terbiasa untuk menemukan sebuah ide baru, solusi yang

bermanfaat untuk diri pribadi dan orang lain.

Salah satu bukti bahwa imajinasi sebagai langkah

pemberdayaan ide dan fikiran adalah ketika pembelajaran sains pada

kelas 3 peserta didik menciptakan pengusir nyamuk dengan olahan

ampas kopi. Ide membuat ampas kopi sebagai obat nyamuk tersebut

muncul ketika salah satu peserta didik di School of Universe melihat

adanya nyamuk di lingkungan mereka tinggal. Peserta didik tersebut

mulai berfikir hal apa yang harus dilakukan dan dibuat untuk

mengusirnya. Hingga akhirnya muncul ide untuk membuat obat

nyamuk dengan menggunakn ampas kopi. Berdasarkan hasil analisa

yang dilakukan oleh peserta didik School of Universe, mereka melihat

bahwa ampas kopi bisa di buat obat nyamuk dengan menambahkan

bahan-bahan lain (seperti lem fox dan bubuk kayu) agar bisa terbakar

dan mengeluarkan asap sehingga aroma-nya dapat mengusir nyamuk.32

31

George P. Boulden, Mengembangkan Kreativitas Anda, trejm.

Ferdinan Fuad (Yogyakarta: Dholpin Book, 2006), 10. 32

Kebutuhan masyarakat terhadap ide yang bermanfaat menjadi poin

penting bahwa proses berfikir kreatif sangat penting untuk dipertahankan

dalam diri pribadi manusia sehingga dapat menciptakan komunitas sosial

yang mandiri. Telaah mengenai peserta didik dapat mengenali problem dan

solusi penyelesaiannya ini sejalan denga tujuan pendidikan liberal, bahwa

pendidikan bertujuan melestarikan dan meningkatkan sumber daya manusia

demi kehidupan bermasyarakat yang bermartabat. Pendidikan juga harus

mengajarkan bagaimana peserta didik dapat mengenali persolan dan

Page 162: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

148

Gambar 4.4 : salah satu bentuk kreativitas peserta didik yang di

tampilkan dalam kegiatan sains fair33

Langkah imajinatif peserta didik dalam menciptakan ampas

kopi sebagai temuan dalam menghadapi persoalan tersebut

menggambarkan bahwa ada proses pikiran yag berdaya dalam

penciptaan ide ampas kopi sebagai pengusir nyamuk tersebut.

Sebagaimana Craft yang mengatakan bahwa ketika seseorang dalam

kesulitan ataupun dalam keadaan tertekan, menciptkan ide sebagai

solusi dalam menghadapi situasi yang tidak menguntungkan

merupakan pikiran yang berdaya.34

Penciptaan sebuah karya dalam

kreativitas, sebenarnya tidak menjadi suatu keharusan, akan tetapi

bagaimana peserta didik tersebut dapat memberikan sumbangan ide

atau solusi terhadap suatu persoalan sudah dianggap sebagai ciri

kreatif. Sebagaimana yang sudah tersebut di bab-bab sebelumnya

bahwa imajinatif, percaya diri dan peka terhadap persoalan merupakan

karakteristik pribadi kreatif.35

menyelesaikannya. Omi Intan Naomi, Ideologi-ideologi Pendidikan

(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008), 108-148. 33

Berdasarkan Observasi dan dokumentasi peneliti pada Selasa 23

Mei 2017 yang berlangsung di School of Universe Parung Bogor. 34

Anna Craft, Membangun Kreativitas Anak, terjemah dari

Creativity Across the Primary Curriculum, (trjm) M. Khairul Anam (Depok:

Inisiasi Press, 2003), 21-22. 35

Utami Munandar, Creativity and Education (Jakarta: Disertasi UI,

1977), 28.

Page 163: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

149

Perihal kegiatan yang dapat memotivasi kreativitas peserta

didik dalam berkarya, School of Universe juga mengadakan kegiatan

yang nama sains fair sama halnya dengan dengan kegiatan literasi fair. Sains fair merupakan projek 3 bulanan yang diadakannya setiap

setahun sekali, isi dari kegiatan ini merupakan hasil dan kumpulan dari

real produk dari setiap pelajaran.36

Contoh kreativitas peserta didik

dalam sains fair adalah:

1. Membuat energi alternatif dari buah yang asam untuk pembangkit

listrik, berdasarkan penjelasan dari fasilitator yang mendapingi

mengatakan bahwa membuat energi alternatif dari buah yang asam

untuk pembangkit listrik merupakan bagian dari solusi yang

digunakan untuk saat ini.37

2. Membuat energi listrik dari garam, ini untuk membuktikan dan

menguji bahwa garam juga bisa untuk pembangkit listrik.

3. Membuat pesawat sederhana, ini di buat untuk menjelaskan sistem

hidrolik (teknologi yang memanfaatkan zat cair, biasanya oli,

untuk melakukan suatu gerakan segaris atau putaran. Sistem ini

bekerja berdasarkan prinsip jika suatu zat cair dikenakan tekanan,

maka tekanan itu akan merambat ke segala arah denga tidak

bertambah atau berkurang kekuatannya). Bahan-bahan yang

digunakannya adalah stik eskrim, selang, suntikan, dan lain-lain.

Ini merupakan salah satu kreativitas peserta didik dari kelas 6

dalam materi pesawat sederhana.

Konsep belajar yang diterapkan di sekolah alam School of

Universe yang disebut active learning adalah konsep belajar yang

memaksimalkan keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran.

Kegiatan yang dilakukan peserta didik adalah mendengarkan,

melihat, mengamati, bertanya, mengerjakan, berdiskusi atau

memecahkan masalah, mendemonstrasikan, melukiskan, dan mencoba

sesuatu.

Metode yang akan diterapkan harus sesuai dengan materi.

Dalam hal ini, para guru atau fasilitator School of Universe akan

berusaha menyampaikan materi dengan cara yang dapat

36

Berdasarkan wawancara pribadi dengan Dedi Sugianto guru kelas 3

SD School of Universe, Selasa 23 Mei 2017 pukul 09.00-11.00 WIB di School

of Universe Parung Bogor. 37

Berdasarkan wawancara pribadi dengan Firman guru kelas 6 SD

School of Universe, Senin 12 Juni 2017 pukul 09.00-11.00 WIB di School of

Universe Parung Bogor.

Page 164: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

150

menjadikan materi itu bisa disampaikan dengan sejelas-jelasnya.

Misalnya, seorang guru mengajar melalui contoh tertentu, maka

contoh itu hendaknya pernah diketahui, dialami dan dirasakan oleh

peserta didik. Dengan kata lain contoh terdapat dalam kehidupan

anak-anak sehari-hari.

Selain itu, menciptakan suasana yang kondusif dalam

pembelajaran merupakan hal yang sangat diperhatikan. Hal ini sesuai

dengan konsep pembelajaran School of Universe yang ingin

menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dan tidak

membosankan. Tujuan berdirinya sekolah alam School of Universe

adalah ingin menciptakan sebuah lembaga pendidikan yang

lingkungan belajarnya baik, metode pembelajarannya mengaktifkan

peserta didik dan menciptakan pembelajaran yang lebih mengarah

pada berpikir bebas dan kritis. Berdasarkan tujuan tersebut,

pola pendekatan yang diterapkan dalam proses pembelajaran

sekolah alam School of Universe adalah metode active learning,

berfikir bebas, kritis dan kreatif.38

Pendidikan pada dasarnya merupakan interaksi pendidik dengan

peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan yang berlangsung.

Pendidikan bukan sekedar memberikan pengetahuan atau nilai

pelatihan keterampilan. Pendidikan berfungsi mengembangkan apa

yang secara potensi dan aktual telah dimiliki peserta didik,

karena peserta didik bukanlah gelas kosong yang harus diisi dari

luar. Peserta didik telah mempunyai potensi dan peran guru adalah

mengarahkan potensi tersebut sehingga berkembang.

Dengan demikian, peserta didik mampu mengaitkan dan

memanfaatkan pengetahuan dan keterampilan yang mereka peroleh

di sekolah dalam kehidupan mereka sehari-hari.

Teori konstruktivisme39

berprinsip bahwa peserta didik harus

membangun sendiri pengetahuan di dalam benaknya. Guru

38

Wawancara pribadi pimpinan sekaligus pengggagas sekolah alam

School of Universe Lendo Novo, Kamis 4 Mei 2017 di School of Universe

Parung Bogor. 39

Mengajar menurut konstruktivisme bukanlah kegiatan

memindahkan pengetahuan dari guru kepada peserta didik, melainkan suatu

kegiatan yang memungkinkan peserta didik membangun sendiri

pengetahuannya. Lihat Jacoueline Grennon Brooks Martin G Brooks, In Search of The Understanding; Case for Constructivist Classrooms

Page 165: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

151

memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menemukan dan

menerapkan ide-ide peserta didik. Guru dapat memberi peserta didik

anak tangga yang membawa peserta didik ke pemahaman yang lebih

tinggi dengan catatan peserta didik sendiri yang harus memanjat

anak tangga tersebut.

Peserta didik harus aktif dalam mengembangkan

pengetahuannya sendiri. Maka dalam hal ini peserta didik dituntut

untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran, sedangkan para guru

adalah fasilitator. Dengan hal ini, peserta didik diharapkan akan

menilai belajar bukan hanya untuk mencapai tujuan belajar saja,

namun sebagai sebuah proses bagaimana mereka belajar.

Interaksi antar peserta didik School of Universe dalam kegiatan

pembelajaran di School of Universe sangat baik. Peserta didik dengan

kesadaran diri memulai kegiatan pembelajaran tanpa menunggu aba-

aba. Dalam satu minggu kegiatan dimulai senin sampai jum’at pukul

pukul 07.30 yang dimulai dengan kegiatan sholat dhuha di masjid

dengan berjama’ah bersama guru-guru,

Peserta didik belajar dengan mengeksplorasi pengetahuan

tentang alam semesta dan kehidupan dengan bebas di bawah

pengawasan guru. Dalam hal ini, guru berperan sebagai pembimbing

dan fasilitator. Belajar bukan hanya sebatas duduk, diam dan

mendengar. Keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran

sangat diutamakan, dengan demikian metode active learning adalah

salah satu metode pembelajaran di sekolah alam.

3. Pembelajaran Bahasa Indonesia melalui Seni sebagai Bentuk

Kreativitas

Dalam diri manusia terkandung jiwa seni, suka akan

keindahan. Untuk mewadahi minat peserta didik, School of Universe

memilki aktivitas yang di kenal dengan literasi fair. Kegiatan ini

diadakan setiap tiga bulan sekali, literasi fair ini diselenggarakan

dengan tujuan untuk memotivasi semangat peserta didik untuk

berkarya. Setiap anak diwajibkan untuk ikut berpartisipasi dalam

kegiatan literasi fair, partisipasi ini dimaknai sebagai wujud eksistensi

peserta didik dalam mengekspresikan kemampuan dan karyanya yang

merupakan hasil belajar peserta didik. Hal ini dilakukan karena di

School of Universe peserta didik cenderung belajar sesuai dengan

(Alexandria: The Association for Supervision and Curriculum Development,

1993), 4.

Page 166: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

152

minat dan bakat yang lebih mendekati pada sebuah karya menulis

buku, puisi, menyanyi, musik dan segala bentuk kegiatan seni lainnya.

Sehingga peserta didik diharapkan dapat menggelar hasil karya mereka

untuk ditampilkan dihadapan umum.

Bentuk partisipasi dalam kegiatan literasi fair sangat beragam;

mulai dari terlibat dalam proses pelaksanaan dengan menjadi panitia,

sebagai peserta, atau sekedar ikut menyemarakkan kegiatan tersebut.

Beberepa peseta didik dalam kegiatan literasi fair tampak

mempresentasikan karya hasil imajinasinya, seperti puisi dan menulis

buku.

Sebagaimana literasi fair diadakan, tampak Aisyah Hayya

Tsaqila peserta didik dari kelas 3 SD yang menulis novel yang berjudul

‚Inilah Ceritaku Saat di Paris‛, sebuah cerita yang sederhana dan bisa

diidentifikasi yang mendapat penghargaan dari media literasi

terbanyak dari rekor buku Indoensia.40

Hal ini yang kemudian justru

membuat Aisyah semakin termotivasi untuk membuat karya yang

lebih baik lagi. Peneliti melihat kegiatan literasi fair dapat menjadi

tempat di mana peserta didik dapat lebih produktif dalam menciptakan

sebuah karya, sehingga penting bagi lingkungan belajar untuk

menciptakan dunia yang dapat mendukung peserta didik menikmati

ekspresi dan eksplorasi hasil karya mereka sendiri.

Menulis kreatif seperti yang dilakukan Aisyah tersebut dapat

dikaitkan dengan aktivitas dalam mendukung peserta didik dalam

berkarya dengan penghargaan-penghargaan dan juga kritikan yang

membangun atas karya yang di ciptakan di School of Universe ini

sejalan dengan pernyataan Shallcros bahwa mental yang merasakan

kenyamanan dan keleluasaan dapat mendukung pengembangan

kepercayaan dan kebanggaan diri bagi diri anak.41

Karya novel dari

Aisyah merupakan salah satu betuk kreativitas dari proses

pembelajaran bahasa Indonesia.

Secara umum peneliti melihat literasi fair yang di gelar di

School of Universe sebagai media aktualisasi diri masing-masing

peserta didik untuk mengembangkan ekspresi diri dan juga

40

Berdasarkan wawancara dengan Aisyah Hayya Tsaqila peserta

didik kelas 3 SD dan Dedi Sugianto guru kelas SD sekolah alam School of

Universe (SoU) Parung Bogor, Selasa, 23 Mei 2017. 09.00-11.00 WIB. 41

D.J. Shallcross, Teaching Creative Behavior: How To Teach Creativity to Children’s of All Ages (USA: Prentice Hall, 1980), 88.

Page 167: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

153

mengeksplor kreativitas diri peserta didik.42

Seperti telah disebutkan

pada bab-bab sebelumnya, kreativitas dapat berkembang dengan

adanya kebebasan dan juga kenyamanan secara psikologis.

Berdasarkan pada hasil pengamatan peneliti selama pelaksanaan

kegiatan ini, studi kasus ini sejalan dengan pernyataan Sawyer bahwa

seni dapat mendukung pengembangan kreativitas peserta didik.43

Dalam menganalisa kreativitas dalam proses pembelajara pada

peserta didik School of Universe perlu kita mengingat kembali definisi

kreatif menurut Clark Moustakas seorang ilmuan psikologi dari

Amerika serikat menyatakan bahwa kreativitas adalah pengalaman

mengekspresikan dan mengaktualisasikan daya imajinasi setiap

individu yang menghasilkan sebuah karya, ide atau gagasan.44

Serta

Craft yang menyatakan bahwa imajinasi merupakan bentuk dari

kreativitas.45

Pemecahan masalah, menciptakan ide, serta kreativitas

sebagai aktualisasi diri merupakan sebuah keterkaitan yang tidak dapat

dipisahkan.

Dalam konteks kreativitas yang melibatkan imajinasi dan

aktualisasi diri, keduanya memiliki keterkaitan yang tidak dapat

dipisahkan. Imajinasi sendiri dapat muncul berkat adanya

pembelajaran dengan pendekatan konstruktivisme di mana peserta

didik di beri kebebasan dan keleluasan untuk mendapatkan

pengetahuannya dengan dampingan guru atau fasilitator, sehingga

peserta didik tidak ada kekhawatiran dalm berimajinasi, hasil imajinasi

dan juga penemuan-penemuan ide yang bernilai kembali lagi pada rasa

percaya diri karena dampak dari kebebasan yang menjadi prinsip dasar

pembelajaran di School of Universe.

Tabel berikut merupakan identifikasi peneliti atas seluruh

kegiatan pembelajaran yang dilakukan di School of Universe dalam

rangka mengembangkan kreativitas peserta didik.46

42

Berdasarkan hasil pengamatan dan observasi peneliti selama

mengadakan penelitian di sekolah alam School of Universe Parung Bogor. 43

R. Keith Sawyer, Creativity and Develpoment (Oxford University

Press, 2003), 3-6. 44

Clark E. Moustakas, Creativity and Comformmity (New York: Van

Nostrand Reinhold Company, 1967), 28. 45

Anna Craft, Membangun Kreativitas Anak (Depok: Inisiasi Press,

2003), 109. 46

Berdasarkan hasil analisa peneliti dengan menggunakan pemikiran

Clark Moustakas

Page 168: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

154

Tabel 4.1

Kondisi Eksternal yang Mendukung Pengembangan Kretivitas Peserta

Didik

Kenyamanan Psikologis

Kebebasan Psikologis

Anak diterima sebagaimana adanya dengan

segala kekurangan dan kelebihannya

Orang tua diberikan

pemahaman makna

kebebasan menurut

School of Universe ,

sehingga orang tua

juga turut serta

mendukung dan

mengapresiasi simbol-

simbol hasil dri

pembelajaran, karya

ide gagasan dan

perasaan peserta didik

Pembelajaran yang didasari pada minat dan

keinginan peserta didik (peserta didik

mempelajari apa yang menjadi

keinginannya)

Peserta didik merasa dipahami dan dapat

dimengerti oleh guru atau fasilitator serta

lembaga sekolah.

Evaluasi tidak berupa ancaman, akan tetapi

lebih pada menempatkan ada tempatnya

atau mengingatkan kembali apa yang

menjadi keinginan peserta didik

*Berdasarkan hasil analisis peneliti dengan menggunakan pemikiran Clark

Moustakas

Sangat terfokus pada rasa nyaman oleh masing-masing peserta

didik. Penghargaa terhadap karya anak, kebebasan dalam

mengembangkan ide, serta kebebasna peserta didik dalam

mempelajarai keilmuan yang menjadi minat mereka dengan tetap

mengacu pada kurikulum diknas dan kurikulum yang dikembangkan

oleh sekolah, serta tidak adanya keberpihakan aturan dari pihak guru,

fasilitator atau pengelola(karena peraturan secara keseluruhan di dalam

kelas merupakan hasil kesepakatan peserta didik itu sendiri) sehingga

peserta didik menjadi sangat percaya diri atas apa yang mereka

lakukan, tidak ada kekhawatiran, mampu menyelesaikan masalah

melalui musyawarah menjadi faktor penting dalam mengaktualisasikan

potensi diri peserta didik.

Page 169: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

155

Kegiatan-kegiatan atau bentuk karya yang ide kesemuaanya

bersumber dari peserta didk itu sendiri secara tidak langsung

membangun pribadi bertanggung jawab pada pribadi peserta didik itu

sendiri. Peserta didik School of Universe juga dapat melakukan

pengorganisasian diri sehingga membuat anak menjadi survival,

tumbuh dan berkembang. Sebagaimana diakui oleh John Dewey

bahkan kondisi demokratis dalam lingkungan belajar peserta didik

dapat menjadikan kesadaran baik untuk peserta didik dan fasilitator

atau guru dalam menentukan tujuan, materi, metode dan juga evaluasi

belajar.47

Hal ini tentu saja juga tidak lepas dari bimbingan dan arahan

dari orang dewasa yang dapat memberikan motivasi dan juga teladan

dalam bersikap bertatakrama.

Dalam kegiatan observasi, peneliti memperoleh gambaran

suasana peserta didik baru yang sedang mendengarkan penjelasan

seorang guru atau fasilitator. Dalam penjelasannya fasilitator

menyebutkan mekanisme belajar di School of Universe yang tidak

harus menunggu terhadap materi pelajaran yang akan dipelajari,

artinya peserta didik diberi kebebasan untuk dapat menciptakan

sendiri apa yang ingin dipelajari atau berinisiatif untuk belajar sendiri,

namun demikian, mengajak peserta didik baru untuk belajar yang ada

di sekolah alam School of Universe tidak semudah membalik telapak

tangan. Hal ini diakui oleh Dedi Sugianto, fasilitator School of

Universe, menurut pengakuannya, ‚kebiasaan-kebiasaan peserta didik

baru di sekolah lama atau sekolah formal sering kali menjadi kendala

dalam menjadikan anak mandiri dalam belajar, kebiasaan mereka di

sekolah lama yang terbiasa mengikuti atau tinggal mengerjakan apa

yang sudah diatur oleh guru, tidak berlaku di sini. Oleh karenanya,

khusus peserta didik baru para fasilitator dan guru pendamping selalu

memiliki metode dan konsep yang berbeda pada setiap ajaran baru.48

Sebagai sebuah lembaga pendidikan, sekolah alam School of

Universe bisa menjadi pilihan bagi masyarakat yang ingin memberikan

pendidikan kepada anak-anaknya namun terbatas pada biaya.

Keberadaan lembaga pendidikan alternatif bukan tanpa masalah,

berbagai kekurangan, terutama infrastruktur yang sebagaimana yang

47

John Dewey, Democracy and Education: an Introduction to Philosophy of Education (New York: Plain Label Book, 1994), 86.

48Berdasarkan wawancara pribadi dengan pak Dedi Sugianto guru

kelas 3 SD School of Universe, Selasa 23 Mei 2017 pukul 09.00-11.00 WIB di

School of Universe Parung Bogor.

Page 170: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

156

sudah ditetapkan oleh pemerintah, tidak menjadi penghalang. Dengan

segala keterbatasan, pembelajaran yang memfokuskan perhatian pada

peserta didik lebih penting daripada sekedar sarana dan prasarana yang

lengkap.

E. Keberhasilan Proses Pembelajaran dalam Pengembangan

kreativitas

Ada beberapa kriteria yang dijadikan dasar untuk menilai

kadar peningkatan kreativitas peserta didik dalam proses

pembelajaran, yaitu:

1. Peserta didik banyak mencari dan memberi informasi serta

mengajukan pertanyaan, baik kepada guru maupun kepada

peserta didik lainnya.

2. Peserta didik lebih banyak mengajukan pendapat terhadap

informasi yang disampaikan guru atau terhadap pendapat yang

disampaikan peserta didik lain.

3. Peserta didik memberikan respon nyata terhadap stimulus

belajar yang diberikan guru seperti membaca, mengerjakan

tugas, mendiskusikan masalahnya kepada teman sekelas,

bertanya kepada peserta didik lain jika menemui kesulitan.

4. Peserta didik menilai sendiri hasil pekerjaannya sekaligus

memperbaiki dan menyempurnakan pekerjaan yang

dianggapnya masih belum sempurna.

5. Peserta didik membuat sendiri kesimpulan pelajaran dengan

bahasa dan cara masing-masing, baik secara mandiri maupun

berkelompok, dan

6. Peserta didik memanfaatkan sumber belajar atau lingkungan

belajar yang ada di sekitarnya secara optimal dalam kegiatan

belajarnya.

Sedangkan ciri hasil belajar yang diperoleh peserta didik

setelah melakukan proses pembelajaran:

1. Peserta didik dapat mengingat fakta, konsep yang telah

dipelajarinya dalam kurun waktu yang cukup lama.

2. Peserta didik dapat memberikan contoh dari konsep dan

prinsip yang telah dipelajarinya.

3. Peserta didik dapat mengaplikan atau menggunakan konsep

dan prinsip yang telah dipelajarinya dalam situasi lain yang

sejenis, baik dalam hubungannya dengan materi pelajaran

maupun dalam praktek kehidupan sehari-hari.

Page 171: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

157

4. Peserta didik mempunyai dorongan yang kuat untuk

mempelajari lebih lanjut dan mampu mempelajari sendiri

dengan menggunakan konsep dan prinsip yang telah dikuasai.

5. Peserta didik terampil mengadakan hubunga sosial seperti

kerjasama denagn peserta didik lain, berkomunikasi dengan

orang lain, toleransi, menghargai pendapat orang lain, bersikap

terbuka bila mendapat kritik dari orang lain dan lain-lain.

6. Peserta didik memperoleh kepercayaan diri bahwa ia

mempunyai kemampuan dan kesanggupan melakukan tugas

belajar seperti timbulnya semangat belajar, tidak mudah putus

asa, tidak merasakan adanya beban bila diberi pekerjaan

rumah, adanya usaha sendiri dalam memecahkan masalah

belajar dan lain-lain.49

Monitoring dan evaluasi pada dasarnya terdiri dari 2 aspek

kegiatan, yaitu monitoring dan evaluasi. Monitoring bertujuan untuk

supervisi, artinya untuk mengetahui apakah pengembangan kreativitas

dalam proses pembelajaran dengan pendekatan konstruktivisme sudah

dijalankan sesuai dengan rencana, apa hambatan yang terjadi dan

bagaimana pemecahannya. Dengan kata lain, monitoring menekankan

pada pemantauan proses pembelajaran dan sedapat mungkin guru

dapat memberikan saran untuk mengatasi masalah yang terjadi.

Sedangkan evaluasi bertujuan untuk mengetahui apakah

pengembangan kreativitas peserta didik melalui pembelajaran telah

mencapai sasaran yang diharapkan. Dengan demikian, evaluasi

menekankan pada aspek output, konsekuensinya evaluasi baru dapat

dilaksanakan jika pembelajaran telah selesai.di School of Universe

pelaksanaan pengembangan kreativitas secara konseptual sudah

dilaksanakan. Indikasi dari pengembangan kreativitas tersebut adalah

dari setiap proses pembelajarannya School of Universe menghasilkan

real produca pada setiap mata pelajaran yang diajarkan, serta adanya

kreativitas School of Universe untuk merancang kurikulum dan proses

pembelajaran untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas. Indikasi

lainnya adalah kreativitas School of Universe mendesain metode

pembelajaran yang efektif. Hampir setiap tahunnya lembaga ini

mengadopsi metode pembelajaran yang mutakhir dalam dunia

49

Berdasarkan wawancara dengan Dedi Sugianto guru kelas SD

sekolah alam School of Universe (SoU) Parung Bogor, Selasa 23 Mei 2017.

Page 172: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

158

pendidikan sehingga hal ini turut mempengaruhi proses pembelajaran

yang diselenggarakan.

Sebuah sekolah akan dilihat bukan semata-mata karena para

peseta didiknya mencapai nilai ujian tinggi. Nilai hasil ujian itu

hanyalah bagian kecil dari ukuran keberhasilan. Apalagi penelitian

terakhir menunjukkan bahwa IQ (Intellectual Quotient) hanya

berperan 20% menunjang kesuksesan seseorang. 80%nya justru EQ

(Emotional Quotient) dan spiritual Quotient yang menunjang

kesuksesan seseorang. Itu artinya bekal-bekal semacam kemampuan

menahan diri, mengendalikan emosi, memahami emosi orang lain,

memiliki ketahanan menghadapi kegagalan, bersikap sabar, memiliki

motivasi diri yang tinggi, kreatif, berempati, bersikap toleran, semua

nilai-nilai tersebut jauh lebih penting dari sekedar nilai ujian akhir

yang tinggi.50

Dengan demikian uraian tentang pengembangan kreativitas

melalui pembelajaran yang di terapkan sekolah alam School of

Universe terlihat bahwa peserta didik diberi kebebasan dalam

mengekspresikan gagasannya serta terlihat dari usaha guru yang

bekerja keras untuk bagaiamana cara untuk membuat peserta didik

terhadap materi yang diajarkan baik materi PAI, Sains maupun Bahasa

Indonesia. Melalui hal ini guru mampu mengajarkan peserta didik

untuk mengaitkan materi terhadap pengalaman pribadinya. Adanya

pemahaman yang sama antara pemberi materi dan penerima materi

terhadap ide dan informasi yang disampaikan dalam proses

pembelajaran. Hal-hal tersebut tentu di dukung dan didorong oleh

beberapa motivasi yang diberikan oleh guru atau lingkungan sekitar

50

Indra Djati Sidi, Menuju Masyarakat Belajar: Menggagas Paradigma Baru Pendidikan (Jakarta: Paramadina, 2001), 21.

Page 173: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

159

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian ini menyimpulkan bahwa sekolah alam terbukti

lebih mengutamakan kreativitas peserta didik pengembangan

kreativitas peserta didik dalam pembelajaran di seolah alam melalui

model pembelajaran yang berpusat pada peserta didik seperti:

pembelajaran pada pemecahan masalah, pembelajaran CTL

(Contextual Teaching and Learning), CBSA (Cara Belajar Siswa

Aktif), pembelajaran SDL (Self Directed Learning) dan diskusi.

Kesimpulan ini berdasarkan temuan-temuan atas penelitian yang

dilakukan di sekolah alam School of Universe yang menunjukkan

bahwa:

1. Pengembangan kreativitas dimulai dari kebijakan sekolah

menjadikan School of Universe sebagai sekolah yang

mampu menumbuhkan generasi yang cinta belajar,

meningkatkan kreativitas peserta didik, kritis dan berani

berinovasi, yang kemudian mensosialisasi kepada guru dan

fasilitator melalui training.

2. Proses pembelajaran yang di sekolah alam School of

Universe berpengaruh besar terhadap pengembangan

kreativitas peserta didik. Pengaruh besar terhadap

kreativitas dapat dilihat dari perubahan sikap peserta

didik, yakni, timbulnya sifat terbuka artinya peserta didik

bisa menerima dan mengkritik, aktif bertanya, berfikir

kritis yang dapat dilihat dari peserta didik suka membaca,

dinamis dan kreatif.

3. Keberhasilan peserta didik dapat dilihat dari prestasi

yang beraneka ragam atau bentuk kreativitas seperti

menulis novel, melukis, desain grafis, koreografi (dance

dan seni tari), serta terlihat dari setiap kelas di desain

menarik dengan menampilkan karya-karya kreativitas

peserta didik seperti gambar dan lukisan, dan

meningkatnya perolehan prestasi kejuaran: juara 2

Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) pada tingkat SD se-

kabupaten bogor, mendapatkan penghargaan dari rekor

Page 174: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

160

buku Indonesia pada kategori karya literasi terbanayak,

dan lain sebagainya.

B. Saran

Setelah mencermati pelaksanaan pengembangan kreativitas

dalam proses pembelajaran di School of Universe Parung Bogor,

peneliti mengemukakan beberapa saran, sebagai berikut:

1. Menjadikan masukan untuk sekolah dalam melaksanakan tugas

sebagai supervisor yang diembannnya selalu memperhatikan dan

mampu mengoptimalkan sumber daya yang dimilikinya guna

meningkatkan kualitas proses pembelajaran di sekolah yang di

pimpinnya.

2. Untuk menciptakan proses pembelajaran yang dapat

mengembangkan kreativitas peserta didik hendaknya guru

meningkatkan kualitas kompetensi dalam mengelola proses

pembelajaran tersebut, mulai dari menentukan tujuan

pembelajaran, materi pembelajaran, metode pembelajaran, media

pembelajaran, desain lingkungan pembelajaran dan evaluasi

pembelajaran. Komponen-komponen pembelajaran tersebut harus

dirancang sebaik mungkin sehingga kreativitas peserta didik dapat

berkembang.

3. Menjadikan masukan untuk sekolah kreativitas merupakan salah

satu bentuk dari pengembangan dari otak kanan, cara berfikirnya

sesuai dengan cara untuk mengetahui sesuatu yang bersifat non-

verbal, seperti perasaan danemosi, kesadaran yang berkenaan

dengan perasaan (merasakan kehadiran suatu benda atau orang,

kesadaran, pengenalan bentuk dan pola, musik, seni, kepekaan

warna, kreativitas serta visualisasi). Oleh karenanya sekolah alam

kurang dominan terhadap keunggulan dari fungsi otak kiri yakni

yang berhubungan dengan aspek kognitif atau akademik peserta

didik, oleh karenanya peneliti memberikan masukan kepada

sekolah dalam aspek pembelajarannya perlu memperhatikan aspek

akademik atau kognitif agar seimbang.

4. Kreativitas yang berkembang dengan baik, sudah tentu dapat

meningkatkan meningkatkan sumber daya anak Indonesia,

berkemampuan berfikir luas dan dinamis dalam menghadapi

persoalan-persoalan hidup yang tidak terduga. Permasalahan dalam

Page 175: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

161

pendidikan sudah tentu harus disiasati dengan berbagai macam

cara sehingga tidak menghalangi anak bangsa dalam meningkatkan

kualitas diri. Persoalan ini sudah sepatutnya menjadi perhatian

semua pihak: yakni pemerintah, akademisi, tokoh masyarakat dan

juga seluruh pemangku kepentingan lainnya.

Adapun untuk mengembangkan kajian ilmiah lebih lanjut, para

peneliti dan praktisi pendidikan yang menaruh minat kepada

pelaksanaan program pengembangan kreativitas dalam proses

pembelajaran hendaknya tidak pernah merasa jenuh dan terus berupaya

secara maksimal untuk melaksanakan penelitian guna membantu dunia

pendidikan menemukan metode dan teknik baru pengembangan

kreativitas dalam proses pembelajaran.

Page 176: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

162

Page 177: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

163

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Abdillah, Mujiyono. Agama Ramah Lingkungan: Perspektif al-Qur’a>n (Jakarta: Paramadina, 2001.

Abraham, Maslow. Motivasi dan Kepribadian, Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 1993.

Al At}as, Syed Muh}ammad Naquib. Aims and Objectives of Islamic Educatin, Jeddah: King Abdul Aziz University, 1979.

al Maraghis Muh}>ammad ‘Athiyyah. Ru<<<<<>h} al-Tarbiyah wa al-Ta’lim,

Da>r Ihya>’ al Kutub al-Arabiyah.

Ali, Moh}ammad dan Asrori. Psikologi Remaja: Perkembangan Peserta Didik, Jakarta: Bumi Aksara, 2008.

al-Nah}la>wi>, ‘Abd Arrah}man. Us}u> al-Tarbiyyah al-Isla>miyyah wa Asa>li>biha>: fi al-Bait wa al-Madrasah wa al-Mujtama’ ,

Damaskus: Da>r al-Fikr, 2008.

Ankomah, Yan. ‚Implementing Quality Education Low Income

Countries,‛ Edqual Project-Ghana, Literature Review,

Desember, 2005.

An-Nah{lawi, Abdurrahman. Pendidikan Islam di Rumah, Sekolah, dan Masyarakat, Jakarta: Gema Insani Press, 2004.

An-Nah}lawi, Abdul Rahman. Ushu>l Al-Tarbiyah Al-Islamiyah,

Damsyi>q: Da>r al-Fikr, 1986.

Arief, Armai. Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, Jakarta: Ciputat Press, 2002.

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik,

Jakarta: Rineka Cipta, 1993.

Ash Shiddieqy, Hasby. Pengantar Ilmu Tauhid/Kalam. Jakarta: Bulan

Bintang, 1989.

Azra, Azyumardi Azra, Esai-Esai Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam, Jakarta: Logos, 1999.

Azra, Azyumardi. Pendidikan Islam Tradisi dan Modernisasi Menuju Milenium Baru, Jakarta: PT Logos Wacana Ilmu, 1999.

Azwar, Saifuddin. Pengantar Psikologi Intelegens, Yogyakarta:

Pustaka Pelajar. 2002.

Bahar, Safroedin. Hak Asasi Manusia: Analisis Komnas HAM dan Jajaran Hankam/ABRI, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1996.

Baharuddin dan Moh. Makin, Pendidikan Humanistik, Yogyakarta; Ar-

Ruzz Media Group, 2007.

Page 178: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

164

Basutian, Harun. Islam Rasional. Bandung: Mizan, 1995.

Bogdan, Robert C. dan Steven J. Taylor, Introduction to Qualita tive Resea rch Methods, terjemahan Arif Furchan, Surabaya:

Usaha Nasional, 1992.

Bucail, Maurice. Bibel, Qura’n dan Sains Modern. Jakarta: Bulan

Bintang, 1985.

Bungin, Burhan. Penelitian Kualitatif, Jakarta: Kencana Prenada

Media Group, 2007.

Craft, Anna Craft, Creativity Across the Primary Curriculum: Framing and Developing Practice (Taylor & Francis, 2003), 7.

Diterjemahkan oleh M.Khairul Anam, Depok: Inisiasi Press,

2003.

D.J. Shallcross, Teaching Creative Behavior: How To Teach Creativity to Children’s of All Ages, USA: Prentice Hall,

1980.

Dahar, Ratna Wilis. Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran, Jakarta:

Erlangga, 2006.

Darmaningtyas, Pendidikan Rusak-Rusakan, Yogyakarta: LKIS, 2007.

Daulany, Haidar Putra. Pendidikan Islam dalam Sistem Pendidikan Nasional di Indonesia Jakarta: Kencana, 2004.

Davis, G.A . Creativity is Forever, USA: Badger Press Cross Plans,

1981.

Depag R.I., Al Quranul Karim dan Terjemahnya, Semarang: Toha

Putra, 1997.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa

Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1988.

Departemen Pendidikan Nasional, Pelaksanaan Kurikulum Berbasisi Kompetensi, Jakarta: Pusat Kurikulum, Balitbang, 2002.

Depdikbud, Petunjuk Pelaksanaan Kegiataan Ekstrakurikuler sebagai Salah Satu Jalur Pembinaan Kesiswaan, Jakarta: Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan, 1995.

Depdiknas, Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah, Jakarta:

Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah

Direktorat Pendidikan Menengah Umum, 2001.

Dewey, John. Democracy and Education: an Introduction on Thee Philosophy of Education, Ney York: Plain Label Books, 1994.

Dhakiri, Muhammad Hanif. Paulo Freire, Islam dan Pembebasan,

Jakarta: Djambatan dan Pena, 2000.

Page 179: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

165

Dian Nurlaily Amarullah, Pengaruh Sistem Pembelajaran Kembali ke Alam terhadap Motivasi Belajar Anak: Perbandingan Bidang Studi Gardening dengan Pembelajaran di dalam Kelas di SD Citra Alam Ciganjur Jakarta Selatan, Tesis Pascasarjana UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta, 2007.

Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama, Pendidikan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning / CTL), Jakarta:

Depdiknas Dirjen Dikdasmen Direktorat Pendidikan Lanjutan

Pertama, 2003.

Dirjen Dikmenum, Pengembangan Pelaksanaan Broad-Based Education, High-Based Education and Life Skills di SMU, jakarta: Depdiknas, 2002.

E. Mulyasa. Menjadi Guru Profesional: Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan, Bandung: Rosdakarya, 2007.

Effendi, Tajuddin N, dkk, dalam Masri Singarimbun dan Sofyan

Effendi, Metode Penelitian Survei, Jakarta: LP3ES, 1987.

Elliot, Raymond Kenneth. Imagination: a Kind of Magical Faculty,

University of Birmingham, Institute of Local Government

Studies, 1976.

Fachruddin, Pengembangan Inovasi dan Kreativitas Berfikir, Bandung:

As-Syamil, 2010.

Fadjar A. Malik dalam Imam Tolkhah dan Ahmad Barizi, Membuka Jendela Pendidikan: Mengurai Akar Tradisi Integrasi Keilmuan Pendidikan Islam, Jakarta: Raja Grafindo Persada,

2004.

Fatah, Abdul. Budaya Toleransi dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, Tesis: Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, 2012.

Freire, Paulo. Education for Critical Consciousness, New York:

Continum, 1981.

Freire, Paulo. Pendidikan Kaum Tertindas, Jakarta: Pustaka LP3ES,

2008.

Freire, Paulo. Pendidikan sebagai Praktrek Pembebasan, Jakarta:

Gramedia, 1984.

Gasing, A. Qadir. ‚Perspektif Hukum Islam tentang Lingkungan Hidup‛, Disertasi Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, 2001.

George P. Boulden, Mengembangkan Kreativitas Anda, terjm.

Ferdinan Fuad, Yogyakarta: Dolphin Book, 2006.

Page 180: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

166

Giroux, Hendri A. Border Crossing: Cultural Workers and The Politics of Education, 1993.

Gronlund Norman E, Assesment of Student Achievment Sixth Edition, Boston: Allyn and Bacon, 1998.

Gunawan, Ary H. Sosiologi Pendidikan: Sautu Analisis Sosiologi tentang Berbagai Problem Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta,

2000.

Hadi, Sutrisno. Metodologi Research (Yogyakarta: Andi Offset, 1992.

Hanafiah, Nanang dan Cucu Suhana. Konsep Strategi Pembelajaran,

Bandung: PT Refika Aditama, 2009.

Hartoko, Dick, Memanusiakan Manusia Muda: Tinjauan Pendidikan Humaniora, Yogyakarta: Kanisius, 1985.

Herawati, Pengembangan Sekolah Alam, Jakarta: Dewan Sekolah

Alam, 2009.

Hurlock, Elizabeth B. Perkembangan Anak, Jakarta: Gramedia, 2010).

Jilid Dua.

Idi, Abdullah. Pengembangan Kurikulum; Teori dan Praktek,

Jakarta: Gaya Media Pratama, 1999.

Insoji, Pendidikan sebagai Infestasi Masa Depan, Jakarta: Yayasan

Obor Indonesia, 2006.

Irilaslogo, Mengenal Potensi Otak Kanan, Otak Kiri dan Otak Kecil, Yogakarta: Logung Pustaka, 2005.

Istarani, Sekolah Alam sebagai Model Pembelajaran Model Inovatif (Referensi Guru dalam Menentukan Model Pembelajaran), Medan: Media Persada, 2011.

Jawwad, Muhammmad Abdul. Mengembangkan Inovasi dan Kreativitas Berfikir, Bandung: Asy-Syamil, 2000.

John M. Echols dan Hassan Syadily, Kamus Inggris Indonesia, Jakarta:

Gramedia, 2003.

Johnson, Elaine B. Contextual Teaching Learning. Bandung: MLC,

2007.

Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat RI Nomor IV/MPR/1999,

GBHN 1999-2004, Jakarta: PT Pabelan Jayakarta.

Killen, Roy. Effective Teaching Strategies, Australia: Social Science

Press, 1998.

Langgulung, Hasan. Kreativitas dan Pendidikan Islam: Analisis Psikologi dan Falsafah, Jakarta: Pustaka al-H}usna, 1991.

Page 181: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

167

Langgulung, Hasan. Manusia dan Pendidikan: Suatu Analisis Psikologis, Filsafat dan Pendidikan, Jakarta: Pustaka al-H}usna

Baru, 2004.

Larsen, Stephen C. & Mary S. Poplin. Methods for Educating the Handicapped an Individualized Education Program Approach.

277.

Loveless, Avril. ‚Thinking about Creativity: Developing Idea,

Making things Happen‛, dalam Anthony Wilson, Creativity in Primary Education…..23-24.

M. Escobar (Ed), Sekolah Kapitalis, yang Licik, Yogyakarta:

IRCiSoD, 2016.

Martin, Jacoueline Grennon Brooks, G Brooks, In Search of The Understanding; Case for Constructivist Classrooms,

Alexandria: The Association for Supervision and Curriculum

Development, 1993.

Mastuhu. Menata Ulang Pemikiran Sistem Pendidikan Nasional Abad 21, Yogyakarta: Insania Press, 2003.

Moeleong, Lexi J. Metodologi Penelitian Kualitatif , Bandung: Rosda

Karya, 2007.

Moustakas, Clark E. Creativity and Comformmity, New York: Van

Nostrand Reinhold Company, 1967.

Muhadjir, Noeng. Metodologi Penelitian Kualitatif (Yogyakarta:

Rakesarasin, 1996.

Muhaimin. Paradigma Pendidikan Islam: Upaya Mengefektifkan Pendidikan Agama Islam di Sekolah, Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2001.

Muhajir, Noeng. Ilmu Pendidikan dan Perubahan Sosial Teori Pendidikan Pelaku Sosial Kreatif, Yogyakarta: Rake Sarasin,

2000.

Mukaddar, Muhammad. Eko-Tarbiyah (Aplikasi Pendidikan Islam Berwawasan Ekologi di SMK Kehutanan Wali Songo Tuban,

Ciputat: Tesis Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

2013.

Mulyana, Deddy dan Jalaluddin Rakhmat, Komunikasi Antar Budaya: Panduan Berkomunikasi dengan Orang-orang Berbeda Budaya,

Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2005.

Mulyana, Deddy. Metodologi Penelitian Kualitatif Paradigma Baru Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya, Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 2003.

Page 182: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

168

Munandar, Utami. Creativity and Education, Jakarta: Disertasi UI,

1977.

Munandar, Utami. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat, Jakarta:

Rineka Cipta, 2004.

Naomi, Omi Intan Naomi, Ideologi-ideologi Pendidikan, Yogyakarta:

Pustaka Pelajar, 2008.

Nashori, Fuad dan Rachmy Diana Mucharam, Mengembangkan Kreativitas dalam Psikologi Islam, Yogyakarta: Menara Kudus,

2002.

Nata, Abuddin. Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kencana, 2010.

Odenwald, Karla. Transforming Liberal Education Through The Imagination Critical-Creative Thinking in Higher Eduvcation Curriculum and Pedagogy, Dissertasion: University of New

York, 2010.

Orr, David. Earth in Mind on Education, Environment and The Human Prospect, Washington DC : Island Press, 1994.

Paulo Freire, Pedagogy of the Oppresed : 30th

Anniversary Edition,

translated by Myra Bergman Ramos, New York: The

Continum International Publishing Group, 2005.

Piaget, Jean. The Original of Intelligence in the Child, London:

Routledge & Kegan Paul, 1953.

Porter, Bobby De & Mike Hernacki sekitar tahun 90-an dalam

buku Quantum Learning : Unleashing The Genius In You,

yang diterjemahkan oleh Penerbit Kaifa dengan

judul Quantum Learning : Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan, Bandung: Kaifa, 1992.

Porter, Bobby De. dkk . Quantum Teaching Mempraktekkan Quantum Learning di Ruang-Ruang Kelas . Penerbit Kaifa. Bandung.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 2001.

Purwanto, Ngalim. Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Bandung:

Remaja Rosdakarya, 2007.

Pusat Pengkajian Pedagodik Universitas Pendidikan Indonesia,

Contextual Teaching and Learning, Garut: Rahayasa, 2010.

Qaradlawi, Yusuf. Islam Agama Ramah Lingkungan, terj oleh

Abdullah Hakam Shah .Jakarta: Pustaka al-Kautsar, 2002.

Ramly, Nadjamudin. Membangun Pendidikan yang Memberdayakan dan Mencerahkan, Jakarta: Grafindo, 2005.

Rauf, Abdul Aziz Abdul. Kiat Sukses Menjadi Hafidz Qur’an Da’iyah,

Bandung: Syaamil Cipta Media, 2004.

Page 183: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

169

Rayad, Aminuddin. Teori Belajar dan Pembelajaran, Jakarta:

Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka, 2002.

Rizali, Ahmad. Dari Guru Konvensional Menuju Guru Professional, Jakarta: Gramedia, Widiasarana Indonesia, 2009.

Rohiat, Manajemen Sekolah, Bandung: PT.Refika Aditama, 2010.

Rosyada, Dede. Paradigma Pendidikan Demokratis (Jakarta: Kencana

Prenada Media, 2004.

Rosyada, Dede. Paradigma Pendidikan Demokratis: Sebuah Model Pelibatan Masyarakat dalam Penyelenggaraan Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2007.

Runco, Mark A. & Ruth Richard, Eminent Creativity: Everyday Creativity and Health, Greenwood Publishing Group, 1997.

Russell, Letty M. Human Liberation in a Feminist Perspective a Theology, Philadelphia: Westminster, 2001.

Sagala, Saiful. Administrasi pendidikan Kontemporer, Bandung: CV

Alfabeta, 2006.

Saleh. Abdurrah}man. Pendidikan Agama dan Pembangunan Watak Bangsa, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005.

Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta:Kencana Prenada Media, 2006.

Santoso, Eko Jalu.The Art of Life Revolution, Jakarta: Elex Media

Komputindo.

Sarwono, Sarlito Wirawan. Suara Pembaharuan, Jakarta: Kompas,

2006.

Satmoko, Santoso Budi. Sekolah Alternatif Mengapa Tidak,

Yogyakarta: Diwa Press, 2010.

Sawyer, R. Keith. Creativity and Develpoment, Oxford University

Press, 2003.

Sawyer, R. Keith. Explaining Creativity: The Science of Human Innovation, Oxford Uinversity Press, 2012.

Seifert, Kelvin and Rosemary Sutton, Educational Psychology, Zurich,

Switszerland: The Jacobs Foundattion, 2009.

Semiawan, Conny R., I Made Putrawan, Dimensi Kreatif dalam Filsafat Ilmu, Bandung: Remaja Karya, 1988.

Semiawan, Coony. Memupuk Bakat dan Kreativitas Siswa Sekolah Menengah, Jakarta: Gramedia 1984.

Setiawan, Conny. Pendidikan Perspektif Anak Berbakat, Jakarta:

Grasindo, 1997.

Page 184: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

170

Shallcross D.J. Teaching Creative Behavior: How to Teach Creativity to Children’s of All Ages, USA: Prentice Hall, 1980.

Shihab, Quraish. Lentera Hati Kisah dan Hikmah Kehidupan.

Bandung: Mizan, 1999.

Sidi, Djati. Menuju Masyarakat Belajar: Menggagas Paradigma Baru,

Jakarta: Paramadina, 2001.

Situmorang, Oloan Seni Rupa Islam Pertumbuhan dan Perkembangannya (Bandung: Angkasa, 1993), 67.

Strauss, Anselem dan Juliet Cobin. Dasar-dasar Penelitian Kualitatif: Prosedur, Teknik,dan Teori Grounded, Surabaya: PT Bina

Ilmu, 1997.

Sudarmojo, Agus Haryo. Menyibak Rahasia Bumi dalam Al-Qur’an.

Jakarta: Mizan Media Utama, 2009.

Sudjana, Nana. Cara Belajar Siswa Aktif dalam Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru, 1989.

Sugiyanto. Model-Model Belajar Inovatif , Surakarta: FKIP UNS,

2009.

Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitaif, Kualitatif, Bandung: Alfabeta, 2007.

Suhendi dan Septiariana Murdiani, Belajar Bersama Alam, Bogor: SoU

Publisher, 2012.

Sukanto. Nafsiologi Suatu Pendekatan Alternatif Atas Psikolog, Jakarta: Integritass Press. 1985.

Sukiman. Profesionalisme Guru untuk Pengembangan Sumber Daya Manusia, Jakarta: Akrab, 2000.

Sulistyanto, Basty. Proses Pembelajaran di Sekolah Alam Cikeas,

Tesis, Pascasarjana UNJ: Jakarta, 2008.

Suparlan. Pembelajaran Katif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan,

Bandung: Genosindo, 2009.

Surya, Untung. Konstruk Budaya Keagamaan. Jakarta: YPM, 2012.

Susanto, Astrid S. Komunikasi Dalam Teori dan praktek 2,

Bandung: Bina Cipta, 1977.

Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan dengan Pendektan Baru,

Bandung: PT Remaja

Syalabi, Ah}mad. Sejarah Pendidikan Islam, alih Bahasa. Muchtar

Yahja dan Sanusi Latief, Jakarta: BB, 1987.

Syam, M. Noor. Filsafat Pendidikan dan Dasar Pancasila Pendidikan Pancasila, Surabaya: Usaha Nasional, 1986.

Page 185: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

171

Syati, Aisyah binti. Manusia dalam Perspektif al-Qur’an. Jakarta:

Pustaka Firdaus, 1999.

T. Handoko. Manajemen 2, Yogyakarta: BPPE, 1998.

Taufik, M. Kreativitas Jalan Baru Pendidikan Islam, Mataram:

LEPPIM, 2012.

Thiagarajan, Sivasailam. Thiagi's Interactive lectures : power up your training with interactive games and exercises, American:

Alexandria Va Society for Training and Development, 2005.

Tilaar, H.A.R. Membenahi Pendidikan Nasional, Jakarta: Rineka

Cipta, 2002.

Tim Pengembang Ilmu Pendidikan, Ilmu dan Aplikasi Ilmu Pendidikan Bagian1: Ilmu Pendidikan Teoritis, Bandung: Grasindo, 2007.

Treffinger, Donald J. Handbook on Teaching Educational Psychology,

London: Academic Press, 1997.

U. S Copyright Office, Copyright Law of the United State of America,

English: InfoStrategist.com 2003.

Undang-undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Bab

I, Pasal I, Ayat I. Dalam Undang-undang Sistem Pendidikan

Nasional No. 20 Tahun 2003 bab XI Pasal 39 ayat 2.

Undang-Undang Sistem Pendiidkan Nasional Nomor 20 tahun 2003,

Jakarta: Fokus Media, 2003.

Usman, Basyiruddin. Metodologi Pembelajaran Agama Islam, Jakarta:

Ciputat Press, 2002.

W.S. Winkel, Psikologi Pengajaran (Yogyakarta: Media Abadi, 2005),

13.

Wahyudin. Menuju Kreativitas, Jakarta: Gema Insani Press, 2003.

Ward, Thomas B. ‚The Multiple Roles of Education in Chldren’s

Creativity‛, dalam Ai-Girl Tan (ed), Creativity: A Handbook for Teachers, Singapure: Worl Scientific Publishing, 2007.

Whittaker, James O. Introduction to Psychology, Tokyo: Toppan

Company Limited, 1970.

Widiastono, Tonny D. Pendidikan Manusia Indonesia, Jakarta: Buku

Kompas, 2004.

Wilson, Anthony. Creativity in Primary Education, Glasgow,

Bell&Bain, 2009.

Wilson, Louis Round dan Maurice F. Tauber, The University Library,

New York: Columbia University Press, 1999.

Winkel, W.S. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar, Jakarta:

Gramedia, 1983.

Page 186: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

172

Yamin, Mohammad. Menggugat Pendidikan Indonesia, Belajar dari Paulo Freire dan Ki Hajar Dewantara, Jakarta: Ar-Ruzz Media,

2009.

Yamis, Martinus. Paradigma Pendidikan Konstruktivistik: Implementasi KTSP dan UU. No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Jakarta: Gaung Persada Press, 2005.

Yu>suf, Syamsu dan A. Juntika Nurihsan, Teori Kepribadian, Bandung:

Rosdakarya, 2007.

Zaini, Syahminan. Prinsip-prinsip Dasar Konsepsi Pendidikan Islam,

Jakarta: Kalam Mulia, 1996.

Zauroh, Maulidah. Pengembangan Kreativitas Siswa, Ciputat: Pustaka

Cendekiamuda, 2014.

Zein, Helmi. Kepemimpinan dan Kinerja Guru di Madrasah Pembangunan UIN Jakarta, Jakarta: Ciputat Press, 2010.

Jurnal

Abdurroh}man, ‚Psikologi Perkembangan‛, http:jurnal UPI//chrysan-

psy-psikologi.blogspot.com/2009/03/perkembangan-kognitif-

tahap-tahap.html, (di akses pada hari Sabtu, 5 Agustus 2017,

pukul 15.00 WIB).

Aini, Nur. ADA APA DENGAN KREATIFITAS? (Tinjauan Psikologi

Islami), ISLAMADINA, Vol. VII, No. 3, September 2008. 30-

42.

Alexander, Robin R. ‚The Gost of Creativity in Art Education‛

Source: Art Education, Vol. 34, No. 4, Juli 1981, 28-30,

National Art Education Association,

http://www.jstor.org/stable/3192549. Diakses pada Jum’at 26

Mei 2017, pukul 09.00 WIB.

Alfia. ‚Segi Sosial Budaya dan Kreativitas dan Inovasi dalam

Pembangunan‛ Femina, XIX, 17, Mei 1991.

Allen, Karen Neuman and Bruce D. Friedman, ‚Affective Learning: A

Taxonomy for Teaching Social Work Values.‛ Journal of Social Work Values and Ethic. 7,2 (Fall 2010).

Fortaliza, Fatima C,. ‚Paulo Freire in His View on Education,‛ Kina Adman An Interdisiplinary Research Journal, Vol. 18, No. 2,

April 2007.

Iskandar, Tengku. ‚Toward an Islamic Perspective on Creativity‛ Islam and Civilizational Renewal 2.4 (Juli 2011), tersedia di

eresource.

Page 187: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

173

Pnri.go.id/index.php?option=com_library&itemid=53&Key=1.

Diakses pada rabu tanggal 24 Mei 2017, pukul 09.00 WIB.

Nurohman, Sabar. "Peningkatan Thinking Skills melalui Pembelajaran

IPA Berbasis Konstruktivisme di Sekolah Alam." Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Vol. 11, No.1, 11-21. 2013.

Pangganti, Esdi. ‚Macam-macam Pendekatan Pembelajaran‛, lihat

http://esdikimia.wordpress.com/category/kumpulan-jurnal-

esdi/page/2/ (diakses pada hari Jum’at 29 September 2017).

Rao, Venu Gopal and Satyapal, Socio Economic Status Scheduled Caste

and Craetivity, International Journal of Transformations in Business Management, Vol 2, No.1, Issue No.4, Oct-Dec, 2011.

Robina Shaheen,‛ Creativity and Education‛, Creative Education

(2010), Vol. 1, No. 3, 166.

http://scholar.google.ncom/scholar_ur!?HI=id&q=http://www.

sci rp.org/Journal/Paper Download. (Diakses pada pada Senin

15 Mei 2017, pukul. 11.00 WIB).

Saha, Birbal. ‚Creativity in relation to Socio-Economic Status in

Secondary School Student in West Bengal,‛ Indian Journal of Applied Research, Vol. 2, November 2012.

Shaheen, Robina. ‚Creativity and Education‛, Creative Education

,2010, Vol 1, No.3, 166. (diakses pada 2 Mei 2017).

Wirastania, Aniek. Program Bimbingan Melalui Permainan Kreasi Plastisin untuk Meningkatkan Kreativitas Peserta didik, Universitas Pendidikan Indonesai (UPI),

http://repository.upi.edu/operator/upload/1004858-chapter4.pdf.

(diakses pada hari Rabu, 31 Mei 2017, pukul 09.30)

Website

Alwasiah, A. Chaedar Alwasiah, Tujuh Ayat Sekolah Unggul dalam

http://www.iearnindonesia.org. Basri, Irma Yulia. Peningkatan Keaktifan, Kreativitas dan Kompetensi

Maha Anak Didik melalui Pembelajaran Berbasis Life Skills,

dalam http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/34207152165.pdf

(diakses pada Senin, 5 Juni 2017, pukul 13.00 WIB)

Dokumentasi Sekolah Alam School of Universe. Profil ini juga dapat

dilihat dalam Liputan SCTV mengenai kurikulum berbasis

alam dan bisnis di School of Universe (SOU), Jl. Raya Parung

314 km. 43 Parung Bogor,

Page 188: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

174

Telp: 0251-8603233,

Web : school-of-universe.com, Published on Feb 12, 2013.

Halpern, D.F. Thought and Knowledge: an Introduction to Critical

Thinking, third edition (t.tp. Halpern, 1996).

http://dictionary.reference.com/browse/socioeconomic+status

(diakses pada Sabtu, tanggal 27 Mei 2017, pukul 11.00).

Halpern, Diane. F. Thought and Knowledge: An Introduction to Critical Thinking, (t.tp. Halpern, 1996)

http://dictionary.reference.com/browse/socioeconomic+status.

(diakeses 4 Mei 2017).

Hennessey, Beth A. dan Teresa M. Amabile, ‚Creativity‛, Annual Review Psychology, 2010, 61: 569-598, tersedia di

http:/Iik.media.mit.edu/courses/readings/HennesseyCrRev.pdf

(diakses pada sabtu 20 Mei 2017 pukul.09.00 WIB).

http://pendis.kemenag.go.id/pais/file/dokumen/PANDUANTU

GASPOKOKSUBDITKesiswaan.pdf, diakses pada tanggal 25 Oktober

2017.

National Advisory Commite on Creative and Culture Education, ‚All

Our Future Creativity, Culture and Education‛, (1999), 31.

http://sirkenrobinson.com/pdf/allourfutures.pdf (diakses pada 2

Mei 2017).

National Advisory Committe on Creative ad Cultural Education, All Our Future: Creativity, Culture and Education, May, 1999.

http://sirkenrobinson.com/pdf/alourfutures.pdf (diakses pada

Sabtu, tanggal 27 Mei 2017).

Nurmelly, Nelly. ‚Pendekatan, Strategi, Metode, Teknik dan Model

Pembelajaran‛, http://sumsel.kemenag.go.id/file/file. (diakses

pada hari kamis 28 September 2017).

Purnama, Wahyu. ‚Pengembangan Berbasis ICT,‛ (disampaikan pada

Workshop Pembelajaran Berbasis ICT di Dinas Pendidikan

Provinsi Sulawesi Selatan, 11-14 Agustus, 2008). Lihat

http://wahyupur.files.wordpress.com/2008/08 (diakses pada 3

Oktober 2017).

Rogers, Natalie. ‚Giving Live to Carl Rogers Theory of Creativity‛,

http://www.nrogers.com/GivingLife.pdf, (diakses pada Senin,

5 Juni 2017, pukul 10.00 WIB)

Severtzi, Eleny. ‚Creativity‛, INNOREGIO: dissemination of

innovation and knowledge management techniques, tersedia

Page 189: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

175

did http://www.adi.pt/docs/innoregio_creativity.pdf (diakses

pada Sabtu, tanggal 27 Mei 2017, pukul 13.30 WIB)

Sir Ken Robinson, ‚Do School kills creativity‛,

http://www.huffingtonpost.com/sir-ken-robinson/do-

schoolskillcreativity. (diakses pada tanggal 28 April 2017).

Winarno Narmoatmojo, ‚Ekstrakurikuler di Sekolah: Dasar Kebijakan dan Aktualisasinya‛, dari http://winrno.staff.fkip.uns.ac.id/

(Diakses pada hari Jum’at, 16 Juni 2017, pukul 10.54 WIB)

www.sekolahalam.com.

Narasumber/Wawancara

Berdasarkan hasil wawancara dengan Dian Purnama, Wakil Kepala

Sekolah dan guru kelas SD sekolah alam School of Universe,

Kamis 18 Mei 2017, di School of Universe Parung Bogor.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Lendo Novo, penggagas atau

perintis sekolah alam di Indonesia, di Sekolah Alam School of Universe (SoU) Parung Bogor pada hari Selasa, 14 Februari

2017 pukul 10.00.

Berdasarkan wawancara dengan Aisyah Hayya Tsaqila peserta didik

kelas 3 SD dan Dedi Sugianto guru kelas SD sekolah alam

School of Universe (SoU) Parung Bogor, Selasa, 23 Mei 2017.

09.00-11.00 WIB.

Berdasarkan wawancara dengan Burhan guru Agama SD School of

Universe, Kamis, Mei 2017, School of Universe Parung Bogor.

Berdasarkan wawancara dengan Dio peserata didik dari kelas 3 SD

School of Universe Parung Bogor. Selasa 23 Mei 2017.

Berdasarkan wawancara dengan Ibu Aulia selaku orang tua peserta

didik SD School of Universe Parung Bogor, Kamis 18 Mei

2017. Pukul 13.30-14.00 WIB.

Berdasarkan wawancara dengan Ibu Meli selaku orang tua peserta

didik SD School of Universe Parung Bogor, Kamis 18 Mei

2017. Pukul 13.30-14.00 WIB.

Berdasarkan wawancara dengan Muhammad Falah Zuhdi peserta didik

kelas 3 SD dan Dedi Sugianto guru kelas SD sekolah alam

School of Universe (SoU) Parung Bogor, Selasa, 23 Mei 2017.

10.00-11.00 WIB.

Berdasarkan wawancara dengan Rosyid, Tim operasional sekolah alam

School of Universe, Rabu 1 Februari 2017 di School of

Universe Parung Bogor.

Page 190: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

176

Berdasarkan wawancara pribadi dengan pak Dedi Sugianto guru kelas

3 SD School of Universe, Selasa 23 Mei 2017 pukul 09.00-

11.00 WIB di School of Universe Parung Bogor.

Berdasarkan wawancara pribadi dengan pak Firman guru kelas 6 SD

School of Universe, Senin 12 Juni 2017 pukul 09.00-11.00

WIB di School of Universe Parung Bogor.

Berdasarkan wawancara pribadi dengan kepala sekolah SD ibu Rizka

Amalia Syarif School of Universe, Kamis 27 April 2017,

School of Universe Parung Bogor.

Page 191: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

177

GLOSARIUM

Apresiasi Kesadaran terhadap nilai seni budaya,

penilaian (penghargaan) terhadap

sesuatu.

Akhlakul Kari>mah Perilkaku yang mulia.

Asma al-Hu}sna Nama-nama yang baik bagi Alaah

SWT.

Dekadensi Nilai Penurunan dan kemerosotan nilai-nilai

sosial-budaya dan nilai-nilai

keagamaan di era globalisasi.

Desain Rancangan.

Ekstrakurikuler Kurikulum tambahan atau kurikulum

yang berada di luar program yang

tertulis di dalam kurikulum.

Empati Kesadaran seseorang terhadap

perasaaan, kebutuhan dan kepentingan

orang lain.

Evaluasi Penilaian, suatu tindakan atau

kegiatan untuk melihat sejauh mana

tujuan itu telah dicapai.

Page 192: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

178

Humanisme Istilah umum untuk berbagai jalan

pikiran yang berbeda yang

memfokuskan dirinya ke jalan keluar

umum dalam masalah-masalah atau

isu-isu yang berhubungan dengan

manusia. Makna lain adalah sebuah

sistem pemikiran yang berdasarkan

pada berbagai nilai, karakteristik, yang

dipercaya terbaik bagi manusia.

Implementasi Pelaksanaan stsu penerapan ke ranah

praktis.

Integrasi Adanya perpaduan,

penyatuan/penggabungan.

Internalisasi Penghayatan/Proses penanaman secara

mendalam.

Kecakapan hidup (life skill) Kemampuan yang diperlukan untuk

menempuh kehidupan dengan sukses,

bahagia dan secara bermartabat,

misalnya: kemampuan berfikir

kompleks, berlimunikasi secara

efektif, membangun kerjasama

kesiapan untuk terjun ke dunia kerja.

Kompetensi guru Seperangkat pengetahuan,

keterampilan dan perilaku yang harus

dimiliki, dihayati dan dikuasai oleh

guru atau dosen dalam melaksanakan

Page 193: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

179

tugas keprofesionalan.f, afektif dan

psikomotorik.

Kompetensi inti Empat kompetensi yang ada di dalam

kurikulum 2013, yang meliputi

kompetensi spiritual, kompetensi

sosial, kompetensi pengetahuan dan

kompetensi keterampilan.

Kompetensi lulusan Kemampuan yang dapat dilakukan

atau ditampilkan lulusan suatu jenjang

pendidikan yang meliputi ranah

kognitif.

Kurikulum Seperangkat rencna dan pengaturan

mengenai tujuan, isi dan bahan

pelajaran serta cara yang digunakan

sebagai pedoman penyelenggaraan

kegiatan pembelajaran untuk

mencapai tujuan pendidikan tertentu.

Kurikulum 2013 Kurikulum nasional Indonesia yang

dilaksanakan mulai tahun 2013

sebagai pengganti kurikulum KTSP.

Di dalam kurikulum ini mengenalkan

4 kompetensi inti (spiritual, sosial,

pengetahuan dan keterampilan) dan

kompetensi dasar.

Page 194: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

180

Kurikulum penuh Kurikulum yang menunjukkan semua

kurikulum di sekolah yang meliputi

kurikulum inti/formal, hidden

kurikulum dan kurikulum ekstra/non

formal.

Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP)

Sebuah kurikulum operasional

pendidikan yang disusun oleh dan

dilaksanakan di masing-masing satuan

pendidikan di Indonesia.

Pendidikan Agama Pendidikan yang diselenggarakan di

sekolah keagamaan tertentu. Makna

lainnya adalah sebagai mata pelajaran

pendidikan agama, seperti halnya

mata pelajaran lainnya di sekolah

umum (misalnya, mata pelajaran

matematika, bahasa Indonesia, bahasa

Inggris dan lain sebagainya).

Profesional Pekerjaan atau kegiatan yang

dilakukan oleh seseorang dan menjadi

sumber penghasilan kehidupan yang

memerlukan keahlian, kemahiran atau

kecakapan yang memenuhi standar

mutu atau norma tertentu serta

memerlukan pendidikan profesi.

Ranah afektif Aspek yang berkaitan dengan

perasaan, emosi, sikap, derajat

Page 195: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

181

penerimaan atau penolakan terhadap

suatu obyek.

Ranah kognitif Aspek yang berkaitan dengan

kemampuan berfikir; kemampuan

memperoleh pengetahuan;

kemampuan yang berkaitan dengan

pemerolehan pengetahuan,

pengenalan, pemahaman,

konseptualisasi, penentuan dan

penalaran.

Ranah psikomotorik Aspek yang berkaitan dengan

kemampuan melakukan pekerjaan

dengan melibatkan anggota badan;

kemampuan yang berkaitan dengan

gerak fisik.

Rencana Pelaksanaa

Pembelajaran (RPP)

Rencana yang menggambarkan

prosedur dan pengorganisasian

pembelajaran untuk mencapai satu

kompetensi dasar yang ditetapkan

dalam Standar Isi (SI) dan dijabarkan

dalam silabus.

Sains Fair Kegiatan sekolah alam projek 3

bulanan yang menampilkan karya-

karya dari peserta didik.

Sekolah alam Sekolah dengan model pembelajaran

yang dikenal dengan istilah ‚belajar

Page 196: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

182

dari pengalaman‛ (experiental

learnig).

Silabus Rencana pembelajaran pada suatu

kelompok mata pelajaran/tema

tertentu yang meliputi standar

kompetensi, kompetensi dasar, materi

inti, kegiatan pembelajaran, indikator,

penilaian (evaluasi), alokasi waktu dan

sumber/bahan/alat ajar.

Stakeholders Pemangku kepentingan; pihak yang

berkepentingan; pemerintah,

organisasi masyarakat atau

masyarakat sendiri.

Standar Isi Lingkup materi minimal dan tingkat

kompetensi minimal untuk mencapai

kompetensi lulusan minimal pada

jenjang dan jenis pendidikan tertentu.

Standar Kompetensi

Lulusan

Kualifikasi kemampuan lulusan yang

mencakup sikap, pengetahuan dan

keterampilan.

Standar Nasional

Pendidikan

Kriteria minimal tentang sistem

pendidikan di seluruh wilayah hukum

NKRI. Fungsinya adalah sebagai dasar

pelaksanaan, perencanaan dan

pengawasan pendidikan dalam rangka

mewujudkan pendidikan bermutu.

Page 197: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

183

Strategi Pembelajaran Dimaksudkan sebagai bentuk/pola

umum kegiatan pembelajaran yang

akan dilaksanakan.

Sunnatullah Peraturan sistem atau ketentuan Allah

untuk hamban-Nya di dunia ini, baik

hamba-Nya yang bernyawa atau tidak

bernyawa.

Unsur-unsur pendidikan Seluruh komponen di dalam dunia

kependidikan. Seperti, staf pendidik,

staf administrasi dan semua karyawan

sekolah, kurikulum, sarana dan

prasarana.

Wawasan Pandangan atau konsepsi cara

pandang.

Page 198: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

184

Page 199: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

185

INDEKS

A

Abdurrahman an-Nah}lawi · 11, 12

active learning · 61, 138, 149, 150,

151

Analisis · 2, 9, 25, 26, 33, 38, 163,

166, 167

C

centered learning · 11, 124

Clark Moustakas · 30, 153, 154

Conny R. Semiawan · 7

D

Demokratis · 60, 63, 118, 169

Departemen Pendidikan Nasional ·

70

E

Efektif · 60, 61, 62, 170

ekstrakulikuler · 87

Ekstrinsik · 37

Evaluasi · 18, 38, 133, 154, 171, 173,

177

F

Fasilitator · 27

fleksibel · 78, 134, 137

fleksibilitas · 39, 136, 138

G

granlab · 143, 144

green lab · 94

H

Hasan Langgulung · 33, 38, 74

I

Imajinasi · 146, 153

Indikasi · 157

inklusif · 33, 35, 123

Instrumen · 119

Integrasi · 64, 141, 165, 178

integratif · 33, 98, 105

Intrinsik · 36

Ivan Illich · 14, 35

J

John Dewey · 2, 9, 34, 55, 155

K

Konstruktivisme · 18, 59, 173

kontekstual · 15, 33, 54, 55, 57, 59

Konvensional · 58, 67, 169

kreativitas · 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12,

13, 14, 15, 16, 17, 18, 20, 21, 23,

26, 27, 29, 31, 32, 33, 34, 35, 36,

37, 38, 39, 40, 41, 42, 43, 44, 46,

47, 49, 50, 54, 55, 56, 59, 66, 67,

82, 87, 90, 98, 99, 100, 111, 112,

114, 119, 123, 124, 126, 127, 133,

134, 135, 142, 146, 148, 149, 152,

153, 156, 157, 158, 159, 160, 161

Kreativitas · 5, 6, 7, 9, 11, 17, 18, 26,

27, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 36, 37,

41, 44, 45, 46, 47, 53, 98, 114, 127,

133, 135, 147, 148, 151, 153, 159,

160, 165, 166, 168, 169, 171, 172,

173

Kurikulum · 26, 56, 58, 62, 71, 101,

102, 103, 104, 106, 109, 110, 133,

138, 164, 166, 177, 179, 180

Page 200: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

186

L

Lendo Novo · 13, 21, 24, 67, 70, 76,

78, 81, 88, 139, 140, 141, 150, 175

liberal education · 7, 29, 146

literasi fair · 149, 151, 152

M

market day · 88, 101

Muhammad Naquib Al Attas · 85

O

Outbound · 91, 92

P

Paulo Freire · 3, 4, 8, 9, 61, 64, 164,

168, 172

Pendidikan Agama Islam · 16, 24, 60,

65, 84, 103, 104, 112, 140, 141,

165, 167

peserta didik · 1, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10,

11, 12, 14, 15, 16, 17, 18, 21, 24,

25, 26

problem solving · 7, 29, 54, 65, 122,

147

Profesional · 54, 55, 62, 124, 165, 180

Progresivisme · 34

psikologis · 7, 8, 9, 11, 24, 38, 64, 85,

116, 123, 124, 129, 134, 147, 153

Psikologis · 38, 154, 167

S

Sains Fair · 87, 181

School of Universe · 12, 13, 14, 20,

21, 23, 24, 26, 27, 67, 68, 69, 70,

72, 73, 74, 75, 76, 77, 78, 79, 80,

81, 82, 83, 84, 85, 87, 88, 89, 90,

91, 92, 93, 94, 96, 97, 98, 99, 100,

101, 102, 104, 105, 106, 107, 108,

109, 110, 112, 114, 115, 117, 119,

120, 121, 122, 123, 124, 125, 126,

127, 128, 129, 131, 132, 133, 134,

135, 136, 137, 138, 139, 140, 141,

142, 143, 144, 145, 146, 147, 148,

149, 150, 151, 152, 153, 154, 155,

157, 158, 159, 160, 173, 175, 176

sekolah alam · 12, 13, 14, 16, 18, 19,

20, 21, 23, 24, 26, 27, 48, 49, 50,

67, 68, 69, 70, 71, 72, 74, 76, 77,

78, 79, 80, 81, 82, 83, 84, 87, 88,

90, 91, 92, 93, 97, 102, 105, 106,

111, 114, 115, 116, 117, 119, 120,

121, 122, 123, 124, 125, 126, 128,

133, 137, 138, 139, 140, 141, 143,

144, 145, 146, 149, 150, 151, 152,

153, 155, 157, 158, 159, 160, 175,

181

Sekolah Alam · 10, 12, 13, 14, 15, 16,

18, 19, 20, 21, 23, 26, 27, 48, 49,

67, 71, 72, 73, 82, 88, 89, 127, 129,

140, 166, 170, 173, 175

simulasi · 63, 97, 114, 141

Student Handling · 130, 131

T

training effair · 130, 131, 132

U

Utami Munandar · 7, 9, 37, 39, 148

Page 201: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Alam---{[Khozinatun Masfufah, S.Pd.I, MA]

187

W Wawasan · 96, 183

Page 202: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus
Page 203: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

189

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 204: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

190

Page 205: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

191

Dokumentasi Penelitian

Salah satu kreativitas peserta didik dalam pembelajaran bahasa

Indonesia (mading yang di buat oleh peserta didik pada setiap

minggunya

Kegiatan peserta didik dalam proses pembelajaran di BMKG Bogor

dalam materi pelajaran mengenai anomameter

(arah mata angin dan pengukur angin)

Page 206: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

192

Salah satu bentuk kreativitas peserta didik kelas 3 SD yang

mendapatkan penghargaan dari Rekor Buku Indonesia

Peserta didik menjelaskan bentuk kreativitas yang mereka buat

dalam kegiatan sains fair

Page 207: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

193

Peserta didik dalam kegiatan market day

Kegiatan Ramadhan Camp

Page 208: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

194

Wawancara bersama Ibu Riska Amalia Syarif (Kepala Sekolah SD

Sekolah Alam School of Universe Parung Bogor)

Kegiatan Opening Class sebelum memulai proses pembelajaran

Page 209: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

195

Wawancara dengan Aisyah Hayya Tsaqila

Page 210: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

196

Wawancara dengan Dedi Sugianto salah satu guru/fasilitator sekolah

alam School of Universe Parung Bogor

Wawancara dengan Orang tua Peserta Didik School of Universe Ibu

Meli, Ibu Aulia dan Ibu Dwi

Page 211: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus

BIOGRAFI PENULIS

Nama penulis Khozinatun Masfufah,

yang akrab dipanggil dengan Fufah. Ia

adalah anak pertama dari tiga

bersaudara. Putri dari pasangan Bapak

Abdurroh}man dan Ibu Wasliyah ini lahir

di Subang Jawa Barat pada tanggal 28

November 1991. Sekarang penulis

berdomisili di Karawang Jawa Barat

tinggal bersama suami tercinta Chaerur

Rozikin, S.Kom, M.Kom.

Penulis mengawali pendidikan di

Madrasah Ibtidaiyah (MI) Hidayatus

Shibyan Bojong Sari Subang (1998-

2004), Madrasah Tsanawiyah (MTs) Sunan Pandanaran Yogyakarta

(2004-2007), Madrasah Aliyah (MA) Sunan Pandanaran Yogyakarta

(2007-2010). Kemudian penulis melanjutkan pendidikan tinggi

program S1 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan (2010-2014). Pada tahun 2015 melanjutkan

studinya di Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Program Magister Pengkajian Islam Konsentrasi Pendidikan Islam

(2015-2017).

Cita-citanya ialah mampu menjadikan pendidikan sebagai

jalan untuk meningkatkan sumber daya manusia bangsa Indonesia.

Buku ini merupakan kontribusi ilmiah penulis dalam bidang kajian

pendidikan. terutama tentang pentingnya kreativitas bagi anak bangsa

dalam menghadapi problematika kehidupan yang semakin tidak

menentu. Konsep pendidikan humanis juga menjadi tema dalam

penelitian sebagai salah satu konsep pendidikan yang penulis pahami

dapat menjadi solusi dalam menghadapi fenomena masyarakat

Indonesia saat ini. Semoga hasil penulisan ini menjadi amal jariyah

bagi penulis dan bermanfaat bagi para pembaca, khususnya bagi

civitas akademik.

Page 212: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PROSES … · 2020. 2. 6. · Judul Buku: PENGEMBANGAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK. DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus