PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR BANDA ACEH...

27
1 1 Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember 2014 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR BANDA ACEH MELALUI PENINGKATAN RESILIENSI EKONOMI Oleh : REZA SATRIA 3610100701 Dosen Pembimbing : Dian Rahmawati, ST. MT. 1 JULI 2014

Transcript of PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR BANDA ACEH...

11

Jurusan Perencanaan Wilayah dan KotaFakultas Teknik Sipil dan PerencanaanInstitut Teknologi Sepuluh Nopember2014

PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR BANDA

ACEH MELALUI PENINGKATAN RESILIENSI

EKONOMI

Oleh :REZA SATRIA3610100701

Dosen Pembimbing : Dian Rahmawati, ST. MT.1 JULI 2014

2

PENDAHULUAN1

3

LATAR BELAKANG (1)

(Branch, 1996 dalam Sobirin, 2001).

(Rustadi, 2010)

Pertumbuhan penduduk merupakan sebuah dampak

dan indikator dari perkembangan suatu kota pada

pembangunan ekonomi pasca bencana, sehingga

menyebabkan banyak terjadinya pengangguran dan

penyakit ekonomi lainnya

ketahanan

kerentanan

Kapasitas

( Allen 2006; Cutter et al, 2008, Davoudi 2012

4

LATAR BELAKANG (2)

Aceh telah mengalami tingkat

pertumbuhan ekonomi yang sangat

rendah atau negatif selama hampir tiga

dekade terakhir, dan masuk dalam

sepuluh propinsi termiskin di Indonesia (

Sensus Nasional BPS, 2010)

korban yang hampir mencapai 200.000 ( dua ratus

ribu ) jiwa dan meninggalkan kerusakan fisik yang

luar biasa, meskipun ketertinggalan ekonomi secara

struktural juga berkontribusi terhadap kinerja

ekonomi yang buruk termasuk Kota Banda Aceh

sebagai ibukota propinsi ( Aceh Poverty, 2008)

( Aceh Poverty, 2008)

Pengangguran

meningkat dari

sekitar 6 persen

menjadi 12

persen

Harian Bisnis Aceh (2012) juga

menyebutkan bahwa fokus

pembangunan Aceh pasca Tsunami

hanya dipusatkan pada rehabilitas dan

rekonstruksi rumah dan investasi tidak

bergerak lainnya

5

LATAR BELAKANG (3)

pasca tsunami dan bencana lainnya Banda Aceh

masih bertumpu pada sektor pertanian terutama

pada sub sektor perikanan ( RTRW Kota Banda Aceh,

2009-2029)

Tempat Pelelangan Ikan (TPI) rusak akibat bencana

tsunami yang berkepanjangan di Banda Aceh

(Unsyiah for Aceh Recontruction, 2011). Hal ini secara

tidak langsung menyebabkan pengangguran di Kota

Banda Aceh sebesar 11,56 persen pada tahun 2011

dan juga kerusakan infrastruktur ekonomi secara

keseluruhan (Banda Aceh Dalam Angka, 2012)

maka diperlukan sebuah kajian yang tepat terhadap kondisi perekonomian di wilayah tersebut

perubahan-perubahan yang mengarahkan pengembangan suatu kota dilihat dari resiliensi ekonomi

wilayah agar wilayah tersebut mampu beradaptasi.

6

RUMUSAN MASALAH

Pengembangan suatu kota selalu dipengaruhi

oleh kerentanan dan ketahanan ekonomi pasca

terjadinya bencana dan dampak dari bencana

tersebut

Akibat bencana yang terjadi seperti tsunami dan

gempa di Kota Banda Aceh mengakibatkan

pertumbuhan ekonomi yang negatif

pengangguran terus ada di Kota Banda Aceh yang

mencapai 11,56 persen pada tahun 2011,

kemiskinan dan perubahan struktur ekonomi masyarakat

serta

kerusakan infrastruktur ekonomi.

ternyata menyebabkan suatu kota memiliki kondisi

ketahanan atau resiliensi dalam aspek ekonomi serta

kerentanan tersendiri terutama kota pesisir Banda Aceh

PERTANYAAN PENELITIAN :

Dari rumusan masalah tersebut

pertanyaan penelitian yang dapat

ditarik adalah: sejauh mana tingkat

ketahanan kawasan pesisir Banda Aceh

dalam aspek ekonomi ?

7

TUJUAN DAN SASARAN

Menentukan arahan pengembangan

kawasan pesisir melalui peningkatan

resiliensi ekonomi di Kota Banda Aceh

TUJUAN

karakteristik ekonomi Kawasan pesisir Banda

Aceh

Menganalisa tingkat kerentanan dan ketahanan

ekonomi berdasarkan berbagai aspek dalam

resiliensi ekonomi di pesisir Kota Banda Aceh

Menentukan arahan pengembangan kawasan

pesisir melalui peningkatan resiliensi ekonomi di

Kota Banda Aceh berdasarkan respon adaptif

SASARAN

1

2

3

8

TINJAUAN PUSTAKA2

9

RESILIENSI EKONOMI

Konsep Resiliensi Ekonomi

Namun dalam penelitian

ini yang termasuk dalam

penentuan resiliensi

ekonomi adalah yang

disebutkan oleh Assesing

a community’s capacity to

manage change (2008)

yang melihat resiliensi

dari indikator

kerentanan, kapasitas

adaptif yang secara

langsung berpengaruh

terhadap ketahanan.

10

SINTESA TEORI

1

1

METODE PENELITIAN3

12

JENIS DAN PENDEKATAN PENELITIAN

Pend

eka

tan

Penelitian ini dilakukan melalui pendekatan rasionalistik. Penelitian ini dimulai dari keadaan umum (general) menuju ke hal-hal khusus (spesifik). Penyusunan hipotesis atas penelitian ini dibangun dari dasar-dasar teoritik yang kemudian melalui observasi terhadap data-data empirik di lapangan (Muhajir, 1990 dalamMahriyar 2010).

Pada tahap awal penelitian diketahuipermasalahan ekonomi yang disebabkan oleh bencana gempa dantsunami yang kemudiandikomparasikan dengankonseptualitik teori yang berisitentang alur pemikiran permasalahanyang menjadi latar belakang, faktaempiri, dan teori-teori yang digunakan

Jeni

s penelitian deskriptif dan preskriptif. Jenis penelitian deskriptif bertujuan untuk memberikan gambaran atau deskripsi secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi

Metode deskriptif dalam penelitian ini digunakan untuk mendeskripsikan faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam penentuan arahanpengembangan kota pesisir sepertikerentanan dan ketahanan sertakapasitas dari daerah tersebut

sifat preskriptif dilakukan pada waktu menentukan arahanpengembangan kota pesisir Banda Aceh melalui peningkatan resiliensiekonomi untuk mengatasi permasalahan kemiskinan yang diakibatkan oleh bencana gempadan tsunami

13

TAHAPAN PENELITIAN

1

4

HASIL DAN PEMBAHASAN4

15

GAMBARAN UMUM

N

o.

Kecamatan Jumlah Penduduk Jumlah Rumah

Tangga

Kepadatan/k

m2

1 Kuta Alam 45115 11097 4489

2 Kuta Raja 11149 3147 2140

3 Meuraxa 17614 5192 2426

4 Syiah Kuala 37243 9595 2615

16

HASIL SASARAN 1

Identifikasi Karakteristik Ekonomi Pesisir Kota Banda Aceh

karakteristik ekonomi pesisir di Kota Banda Aceh pasca bencana gempa dan tsunami dilihat dari

kondisi ekonomi masyarakat pesisir Kota Banda Aceh pasca terjadi bencana tsunami dan

kondisi infrastruktur ekonomi sebagai sektor penunjang dalam perekonomian pasca terjadinya

bencana tsunami

Sektor 2009 2010 2011 2012

Pertanian (perikanan) 2,31 2,1 2,02 1,96

Pertambangan 0 0 0 0

Industri pengolahan 2,11 2,01 1,95 1,93

Listrik, gas dan air bersih 0,63 0,7 0,78 0,79

Perdagangan 25,11 22,82 22,78 22,72

Jasa-jasa 30,45 28,31 26,96 25,56

Keuangan 1,78 1,76 1,86 1,92

No Kecamatan Jumlah Petani

Tambak

Jumlah

Nelayan

1 Meuraxa 152 105

2 Kuta Alam 43 308

3 Kuta Raja 54 155

4 Syiah Kuala 152 140

No Kecamatan Jumlah Usaha Kecil Menengah

1 Meuraxa 108

2 Kuta Alam 431

3 Kuta Raja 109

4 Syiah Kuala 155

No Jenis Pekerjaan Pendapatan (Rp.)

1 Anak Buah Kapal Nelayan 500.000 – 700.000

2 Pemilik Kapal/Boat 5.000.000 – 7.000.000

No Jenis Usaha Pendapatan (Rp.)/bulan

1 Foto copy 2.000.000-3.500.000

2 Reparasi 2.000.000-3.000.000

3 Percetakan 3.000.000-5.000.000

4 Furniture 5.000.000-10.000.000

5 Air isi ulang 2.000.000-3.000.000

6 Sablon 3.000.000-5.000.000

7 Menjahit Pakaian 2.000.000-2.800.000

8 Pembuat Kue 2.000.000-3.000.000

9 Pengolahan Ikan (Asin, kayu) 2.500.000-3.000.000

10 Alumunium 4.000.000-5.000.000

11 Bengkel 3.000.000-3.500.000

12 Kelontong 3.000.000-3.500.000

17

HASIL SASARAN 2

Analisis Tingkat Kerentanan dan Ketahanan Ekonomi Berdasarkan Berbagai Aspek dalam Resiliensi Ekonomi di Pesisir Kota Banda Aceh

Berdasarkan hasil dari analisis AHP dengan

dikalikan dengan nilai dari masing-masing

stakeholder maka didapatkan bobot dari

masing-masing variabel dari faktor

kerentanan sebagai berikut.

•Jenis mata pencaharian penduduk (0,631)

•Tingkat pendapatan masyarakat (0,209)

•Jumlah Penduduk (0,130)

•Kepadatan penduduk (0,030)

Berdasarkan hasil dari analisis AHP dengan

dikalikan dengan nilai dari masing-masing

stakeholder maka didapatkan bobot dari masing-

masing variabel dari faktor ketahanan sebagai

berikut.

•Jumlah lapangan kerja (0,030)

•Jumlah pendapatan (0,121)

•Perubahan lapangan kerja (0,164)

•Jenis pekerjaan (0,330)

•Distribusi tenaga kerja (0,306)

•Tingkat migrasi (0,049)

18

HASIL SASARAN 2

No Kecamatan

Faktor Kerentanan EkonomiHasil Tingkat

Kerentanan

Ekonomi

Hasil Tingkat Kerentanan

Ekonomi

Jenis mata

pencaharian

penduduk

Tingkat pendapatan

masyarakat

Jumlah Penduduk Kepadatan

penduduk

1 Kuta Raja 0.631 x 5 0.209 x 4 0.130 x 3 0.030 x 44.501

Kerentanan Tinggi

2 Kuta Alam 0.631 x 3 0.209 x 2 0.130 x 5 0.030 x 43.081

Kerentanan Sedang

3 Meuraxa 0.631 x 5 0.209 x 3 0.130 x 3 0.030 x 44.292

Kerentanan Tinggi

4 Syiah Kuala 0.631 x 4 0.209 x 3 0.130 x 4 0.030 x 43.921

Kerentanan Tinggi

No Kecamatan

Faktor Kerentanan Ekonomi

Jenis mata pencaharian

penduduk

Tingkat pendapatan masyarakat Jumlah Penduduk Kepadatan penduduk

1 Kuta Raja 318 ( 70% ) 5 1.000.000-2.500.000 4 11149 3 2064 4

2 Kuta Alam 782 ( 25% ) 3 3.500.000-5.000.000 2 45115 5 4423 4

3 Meuraxa 365 ( 70% ) 5 2.500.000-3.500.000 3 17614 3 2426 4

4 Syiah Kuala 447 ( 40% ) 4 2.500.000-3.500.000 3 37243 4 2679 4

19

HASIL SASARAN 2

No Kecamatan

Faktor Ketahanan Ekonomi Hasil

Tingkat

Ketahanan

Ekonomi

Hasil Tingkat Ketahanan

Ekonomi

Jumlah lapangan

kerja

Jumlah pendapatan Distribusi tenaga

kerja

Jenis

pekerjaan

1 Kuta Raja 0,306x 3 0,121 x 2 0.164x 3 0.330x 3 2.642 Ketahanan sedang

2 Kuta Alam 0,306 x 5 0,121 x 4 0.164x 5 0.330x 5 4.484 Ketahanan tinggi

3 Meuraxa 0,306 x 3 0,121 x 3 0.164x 3 0.330x 3 2.763 Ketahanan sedang

4 Syiah Kuala 0,306 x 4 0,121 x 3 0.164x 4 0.330 x 4 3.684 Ketahanan tinggi

No KecamatanFaktor Ketahanan Ekonomi

Jumlah lapangan kerja Jumlah pendapatan Distribusi tenaga kerja Jenis pekerjaan

1 Kuta Raja 4508 3 1.000.000-2.500.000 2 4508 3 318 ( 70% ) 3

2 Kuta Alam 6624 5 3.500.000-5.000.000 4 6624 5 782 ( 25% ) 5

3 Meuraxa 5321 3 2.500.000-3.500.000 3 5321 3 365 ( 70% ) 3

4 Syiah Kuala 5791 4 2.500.000-3.500.000 3 5791 4 447 ( 40% ) 4

20

HASIL SASARAN 3

Triangulasi dalam Perumusan Arahan Pengembangan Kawasan Pesisir Banda Aceh Melalui Peningkatan Resiliensi Ekonomi

Wawancara stakeholder mengenai arahan pengembangan kawasan pesisir Banda Aceh melaluipeningkatan resiliensi ekonomi dengan aspek respon adaptif :- Keberadaan modal sosial- Kapasitas modal sosial- Tingkat mitigasi

Hasil sasaran 1Karakteristik Ekonomi Masyarakat Kawasan Pesisir Banda Aceh per-KecamatanHasil sasaran 2 tingkat kerentanan dan ketahanan ekonomi dari masing-masing kecamatan pesisir di Kota Banda Aceh

• Kebijakan terkait pengembangan wilayah pesisir yang menaungi wilayah penelitian:• Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor Kep.10/Men/2002• tentang Pedoman Umum Perencanaan Pengelolaan Pesisir TerpaduPeraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor Per.12/Men/2010 Qanun No. 4 Tahun 2009 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Banda Aceh

21

HASIL SASARAN 3

Pengembangan Kawasan Pesisir Kecamatan Kuta Raja Melalui Peningkatan ResiliensiEkonomi

Pengadaan kegiatan pendekatan kepada masyarakat pesisir yang difasilitasi oleh pemerintah.Kegiatan ini dilakukan dengan ikut dalam kegiatan melaut dan juga bantuan modal usaha dan bantuanpelatihan kepada masyarakat nelayan

Bentuk pemberdayaan masyarakat yang dibutuhkan dibutuhkan masyarakat adalah yang mampumeningkatkan peran aktif masyarakat dalam mengelola modal untuk kegiatan ekonomi yang dijalankan secara berkelompok seperti misalnya pengadaan koperasi dan modal sosial lainnya.

Pengoptimalan kegiatan peminjaman modal secara berkelompok. Pengupayaan modal untukkegiatan ekomomi dilakukan secara berkelompok agar rasa gotong-royong yang dimiliki masyarakatsetempat dapat diorientasikan ke dalam kegiatan yang lebih bersifat

Pengadaan pengembangan peningkatan kapasitas modal sosial seperti pelatihan pengolahan ikandan pengolahan hasil lautnya. Hal ini perlu dilakukan untuk pengupayaan peningkatan tingkatpendapatan masyarakat.

22

HASIL SASARAN 3

• Pengoptimalan kegiatan peminjaman modal secara berkelompok. Terlebih lagi kecamatan Kuta Alammemiliki daya ekonomi yang kuat dengan didukugn oleh kegiatan ekonomi yang beragam dankeberadaan modal sosial yang banyak.

•Pengadaan pengembangan peningkatan kapasitas modal sosial seperti pelatihan UKM kecil danModal Sosial Lainnya mengingat kecamatan Kuta Alam merupakan pusat kegiatan ekonomi di Banda Aceh.

•Mengawasi pengelolaan sarana-prasarana pendukung kegiatan perikanan.. Terlebih lagi kelas pelabuhan perikanan Lampulo yang berada di kecamatan Kuta Alam merupakanKelas Prasarana Perikanan Samudra (PPS) yang mulai sebagai modal utama dalam kegiatan melaut.

•.Arahan yang sesuai lebih kepada peningkatan dan pengembangan kapasitas masyarakat sepertipemberian pelatihan dan juga perbaikan infrastruktur perikanan dan kelautan untuk meningkatkanlapangan kerja dan pendapatan masyarakat

Pengembangan Kawasan Pesisir Kecamatan Kuta Alam Melalui Peningkatan ResiliensiEkonomi

23

HASIL SASARAN 3

Pengembangan Kawasan Pesisir Meuraxa Melalui Peningkatan Resiliensi Ekonomi

Pengadaan pengembangan peningkatan kapasitas modal sosial seperti pelatihan UKM kecil danModal Sosial Lainnya.

Mengawasi pengelolaan sarana-prasarana pendukung kegiatan kelautan seperti pelabuhan daninfrastruktur pariwisata. Terlebih lagi pelabuhan barang dan penumpang hanya terdapat di kecamatanMeuraxa yaitu di Gampong Ulle Lhee

Pengembangan kegiatan di sektor pariwisata sebagai penunjang kegiatan perikanan danperekonomianKecamatan Meuraxa memiliki potensi yang cukup baik di bidang pariwisata. Mulai dari pantai Ulee Lheesampai dengan banyaknya UKM berupa kedai kopi yang berbentuk kafe sebagai tempat hiburan di Kota Banda Aceh. Hal ini seharusnya dimanfaatkan sebagai peluang dalam pengembangan kawasan pesisirterutama di Kecamatan Meuraxa sebagai salah satu cara meningkatkan pendapatan masyarakat danjumlah tenaga kerja. Sehingga nanti dengan terdistribusinya tenaga kerja secara merata maka akanmemiliki resiliensi ekonomi yang seimbang pula.

24

HASIL SASARAN 3

Pengembangan Kawasan Pesisir Kecamatan Syiah Kuala Melalui Peningkatan ResiliensiEkonomi

Pengadaan kegiatan pendekatan kepada masyarakat pesisir yang difasilitasi oleh pemerintah

Pengadaan pengembangan peningkatan kapasitas modal sosial seperti pelatihan pengolahan ikandan pengolahan hasil lautnya untuk bagian pesisir . Hal ini perlu dilakukan untuk pengupayaan

peningkatan tingkat pendapatan masyarakat. Untuk meningkatkan tingkat pendapatan masyarakat makasangat tepat apabila di kecamatan Syiah Kuala diadakan pengembangan kapasitas modal

Pengembangan kegiatan perdagangan di sektor pedidikan sebagai penunjang kegiatanperekonomian

Kecamatan Syiah Kuala memiliki potensi yang cukup baik di bidang pendidikan. Mulai dari tedapatnyadua universitas terbaik di Aceh sampai dengan banyaknya UKM berupa fotokopi dan usaha percetakan.

25

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Identifikasi karakteristikperekonomian eksisting diKawasan Pesisir Kota Banda Aceh• Kecamatan Syiah Kualamemiliki karakteristikperekonomian berupkegiatan perdagangan

dan jasa dan perikanan.• Kecamatan Kuta Rajakegiatan perikanan.

• Kecamatan Kuta Alamkegiatan perdagangan,

jasa dan perikanan.• kecamatan Meuraxaberupakegiatan perdagangan

dan jasa.

Hasil sasaran 2 tingkat kerentanan danketahanan ekonomi darimasing-masing kecamatanpesisir di Kota Banda Aceh:Kecamatan Kuta RajaKecamatan Kuta Raja memilikitingkat kerentanan yang tinggidengan ketahanan yang sedangKecamatan Kuta AlamKecamatan Kuta Alam memilikitingkat kerentanan yang sedangdengan ketahanan yang tinggiKecamatan MeuraxaKecamatan Meuraxa memilikikerentanan yang tinggi denganketahanan yang sedangKecamatan Syiah KualaKecamatan Syiah Kuala memilikikerentanan yang tinggi denganketahanan yang tinggi

Pengadaan kegiatan pendekatankepada masyarakat pesisir yang difasilitasi oleh pemerintah. Pengoptimalan kegiatanpeminjaman modal secaraberkelompok. Pengadaan pengembanganpeningkatan kapasitas modal sosialseperti pelatihan pengolahan ikandan pengolahan hasil lautnya. Pengembangan kegiatanperdagangan di sektor pedidikansebagai penunjang kegiatanperekonomianPengembangan kegiatan di sektorpariwisata sebagai penunjangkegiatan perikanan danperekonomianMengawasi pengelolaan sarana-prasarana pendukung kegiatankelautan seperti pelabuhan daninfrastruktur pariwisata

26

KESIMPULAN DAN SARAN

Saran

1. Memasukkan arahan pengembangan pesisir ke rencana zonasi wilayah pesisir Kota Banda Aceh

2. Pengadaan monitoring dan evaluasi secara berkala terhadap program pengembangan pesisir.

3. Bekerjasama dengan semua stakeholder dalam mengembangkan dan meningkatkanresiliensi ekonomi kawasan pesisir Banda Aceh

4. Sebagai bahan masukan dan input awal untuk penelitian selanjutnya terkaitakerentanan dan ketahanan ekonomi di kawasan pesisir

27

TERIMA KASIH

SEMOGA LULUS AMIN