Rencana Pembangunan Aceh dalam Rancangan RTRW Aceh 2012_2032
PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR BANDA ACEH...
Transcript of PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR BANDA ACEH...
11
Jurusan Perencanaan Wilayah dan KotaFakultas Teknik Sipil dan PerencanaanInstitut Teknologi Sepuluh Nopember2014
PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR BANDA
ACEH MELALUI PENINGKATAN RESILIENSI
EKONOMI
Oleh :REZA SATRIA3610100701
Dosen Pembimbing : Dian Rahmawati, ST. MT.1 JULI 2014
3
LATAR BELAKANG (1)
(Branch, 1996 dalam Sobirin, 2001).
(Rustadi, 2010)
Pertumbuhan penduduk merupakan sebuah dampak
dan indikator dari perkembangan suatu kota pada
pembangunan ekonomi pasca bencana, sehingga
menyebabkan banyak terjadinya pengangguran dan
penyakit ekonomi lainnya
ketahanan
kerentanan
Kapasitas
( Allen 2006; Cutter et al, 2008, Davoudi 2012
4
LATAR BELAKANG (2)
Aceh telah mengalami tingkat
pertumbuhan ekonomi yang sangat
rendah atau negatif selama hampir tiga
dekade terakhir, dan masuk dalam
sepuluh propinsi termiskin di Indonesia (
Sensus Nasional BPS, 2010)
korban yang hampir mencapai 200.000 ( dua ratus
ribu ) jiwa dan meninggalkan kerusakan fisik yang
luar biasa, meskipun ketertinggalan ekonomi secara
struktural juga berkontribusi terhadap kinerja
ekonomi yang buruk termasuk Kota Banda Aceh
sebagai ibukota propinsi ( Aceh Poverty, 2008)
( Aceh Poverty, 2008)
Pengangguran
meningkat dari
sekitar 6 persen
menjadi 12
persen
Harian Bisnis Aceh (2012) juga
menyebutkan bahwa fokus
pembangunan Aceh pasca Tsunami
hanya dipusatkan pada rehabilitas dan
rekonstruksi rumah dan investasi tidak
bergerak lainnya
5
LATAR BELAKANG (3)
pasca tsunami dan bencana lainnya Banda Aceh
masih bertumpu pada sektor pertanian terutama
pada sub sektor perikanan ( RTRW Kota Banda Aceh,
2009-2029)
Tempat Pelelangan Ikan (TPI) rusak akibat bencana
tsunami yang berkepanjangan di Banda Aceh
(Unsyiah for Aceh Recontruction, 2011). Hal ini secara
tidak langsung menyebabkan pengangguran di Kota
Banda Aceh sebesar 11,56 persen pada tahun 2011
dan juga kerusakan infrastruktur ekonomi secara
keseluruhan (Banda Aceh Dalam Angka, 2012)
maka diperlukan sebuah kajian yang tepat terhadap kondisi perekonomian di wilayah tersebut
perubahan-perubahan yang mengarahkan pengembangan suatu kota dilihat dari resiliensi ekonomi
wilayah agar wilayah tersebut mampu beradaptasi.
6
RUMUSAN MASALAH
Pengembangan suatu kota selalu dipengaruhi
oleh kerentanan dan ketahanan ekonomi pasca
terjadinya bencana dan dampak dari bencana
tersebut
Akibat bencana yang terjadi seperti tsunami dan
gempa di Kota Banda Aceh mengakibatkan
pertumbuhan ekonomi yang negatif
pengangguran terus ada di Kota Banda Aceh yang
mencapai 11,56 persen pada tahun 2011,
kemiskinan dan perubahan struktur ekonomi masyarakat
serta
kerusakan infrastruktur ekonomi.
ternyata menyebabkan suatu kota memiliki kondisi
ketahanan atau resiliensi dalam aspek ekonomi serta
kerentanan tersendiri terutama kota pesisir Banda Aceh
PERTANYAAN PENELITIAN :
Dari rumusan masalah tersebut
pertanyaan penelitian yang dapat
ditarik adalah: sejauh mana tingkat
ketahanan kawasan pesisir Banda Aceh
dalam aspek ekonomi ?
7
TUJUAN DAN SASARAN
Menentukan arahan pengembangan
kawasan pesisir melalui peningkatan
resiliensi ekonomi di Kota Banda Aceh
TUJUAN
karakteristik ekonomi Kawasan pesisir Banda
Aceh
Menganalisa tingkat kerentanan dan ketahanan
ekonomi berdasarkan berbagai aspek dalam
resiliensi ekonomi di pesisir Kota Banda Aceh
Menentukan arahan pengembangan kawasan
pesisir melalui peningkatan resiliensi ekonomi di
Kota Banda Aceh berdasarkan respon adaptif
SASARAN
1
2
3
9
RESILIENSI EKONOMI
Konsep Resiliensi Ekonomi
Namun dalam penelitian
ini yang termasuk dalam
penentuan resiliensi
ekonomi adalah yang
disebutkan oleh Assesing
a community’s capacity to
manage change (2008)
yang melihat resiliensi
dari indikator
kerentanan, kapasitas
adaptif yang secara
langsung berpengaruh
terhadap ketahanan.
12
JENIS DAN PENDEKATAN PENELITIAN
Pend
eka
tan
Penelitian ini dilakukan melalui pendekatan rasionalistik. Penelitian ini dimulai dari keadaan umum (general) menuju ke hal-hal khusus (spesifik). Penyusunan hipotesis atas penelitian ini dibangun dari dasar-dasar teoritik yang kemudian melalui observasi terhadap data-data empirik di lapangan (Muhajir, 1990 dalamMahriyar 2010).
Pada tahap awal penelitian diketahuipermasalahan ekonomi yang disebabkan oleh bencana gempa dantsunami yang kemudiandikomparasikan dengankonseptualitik teori yang berisitentang alur pemikiran permasalahanyang menjadi latar belakang, faktaempiri, dan teori-teori yang digunakan
Jeni
s penelitian deskriptif dan preskriptif. Jenis penelitian deskriptif bertujuan untuk memberikan gambaran atau deskripsi secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi
Metode deskriptif dalam penelitian ini digunakan untuk mendeskripsikan faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam penentuan arahanpengembangan kota pesisir sepertikerentanan dan ketahanan sertakapasitas dari daerah tersebut
sifat preskriptif dilakukan pada waktu menentukan arahanpengembangan kota pesisir Banda Aceh melalui peningkatan resiliensiekonomi untuk mengatasi permasalahan kemiskinan yang diakibatkan oleh bencana gempadan tsunami
15
GAMBARAN UMUM
N
o.
Kecamatan Jumlah Penduduk Jumlah Rumah
Tangga
Kepadatan/k
m2
1 Kuta Alam 45115 11097 4489
2 Kuta Raja 11149 3147 2140
3 Meuraxa 17614 5192 2426
4 Syiah Kuala 37243 9595 2615
16
HASIL SASARAN 1
Identifikasi Karakteristik Ekonomi Pesisir Kota Banda Aceh
karakteristik ekonomi pesisir di Kota Banda Aceh pasca bencana gempa dan tsunami dilihat dari
kondisi ekonomi masyarakat pesisir Kota Banda Aceh pasca terjadi bencana tsunami dan
kondisi infrastruktur ekonomi sebagai sektor penunjang dalam perekonomian pasca terjadinya
bencana tsunami
Sektor 2009 2010 2011 2012
Pertanian (perikanan) 2,31 2,1 2,02 1,96
Pertambangan 0 0 0 0
Industri pengolahan 2,11 2,01 1,95 1,93
Listrik, gas dan air bersih 0,63 0,7 0,78 0,79
Perdagangan 25,11 22,82 22,78 22,72
Jasa-jasa 30,45 28,31 26,96 25,56
Keuangan 1,78 1,76 1,86 1,92
No Kecamatan Jumlah Petani
Tambak
Jumlah
Nelayan
1 Meuraxa 152 105
2 Kuta Alam 43 308
3 Kuta Raja 54 155
4 Syiah Kuala 152 140
No Kecamatan Jumlah Usaha Kecil Menengah
1 Meuraxa 108
2 Kuta Alam 431
3 Kuta Raja 109
4 Syiah Kuala 155
No Jenis Pekerjaan Pendapatan (Rp.)
1 Anak Buah Kapal Nelayan 500.000 – 700.000
2 Pemilik Kapal/Boat 5.000.000 – 7.000.000
No Jenis Usaha Pendapatan (Rp.)/bulan
1 Foto copy 2.000.000-3.500.000
2 Reparasi 2.000.000-3.000.000
3 Percetakan 3.000.000-5.000.000
4 Furniture 5.000.000-10.000.000
5 Air isi ulang 2.000.000-3.000.000
6 Sablon 3.000.000-5.000.000
7 Menjahit Pakaian 2.000.000-2.800.000
8 Pembuat Kue 2.000.000-3.000.000
9 Pengolahan Ikan (Asin, kayu) 2.500.000-3.000.000
10 Alumunium 4.000.000-5.000.000
11 Bengkel 3.000.000-3.500.000
12 Kelontong 3.000.000-3.500.000
17
HASIL SASARAN 2
Analisis Tingkat Kerentanan dan Ketahanan Ekonomi Berdasarkan Berbagai Aspek dalam Resiliensi Ekonomi di Pesisir Kota Banda Aceh
Berdasarkan hasil dari analisis AHP dengan
dikalikan dengan nilai dari masing-masing
stakeholder maka didapatkan bobot dari
masing-masing variabel dari faktor
kerentanan sebagai berikut.
•Jenis mata pencaharian penduduk (0,631)
•Tingkat pendapatan masyarakat (0,209)
•Jumlah Penduduk (0,130)
•Kepadatan penduduk (0,030)
Berdasarkan hasil dari analisis AHP dengan
dikalikan dengan nilai dari masing-masing
stakeholder maka didapatkan bobot dari masing-
masing variabel dari faktor ketahanan sebagai
berikut.
•Jumlah lapangan kerja (0,030)
•Jumlah pendapatan (0,121)
•Perubahan lapangan kerja (0,164)
•Jenis pekerjaan (0,330)
•Distribusi tenaga kerja (0,306)
•Tingkat migrasi (0,049)
18
HASIL SASARAN 2
No Kecamatan
Faktor Kerentanan EkonomiHasil Tingkat
Kerentanan
Ekonomi
Hasil Tingkat Kerentanan
Ekonomi
Jenis mata
pencaharian
penduduk
Tingkat pendapatan
masyarakat
Jumlah Penduduk Kepadatan
penduduk
1 Kuta Raja 0.631 x 5 0.209 x 4 0.130 x 3 0.030 x 44.501
Kerentanan Tinggi
2 Kuta Alam 0.631 x 3 0.209 x 2 0.130 x 5 0.030 x 43.081
Kerentanan Sedang
3 Meuraxa 0.631 x 5 0.209 x 3 0.130 x 3 0.030 x 44.292
Kerentanan Tinggi
4 Syiah Kuala 0.631 x 4 0.209 x 3 0.130 x 4 0.030 x 43.921
Kerentanan Tinggi
No Kecamatan
Faktor Kerentanan Ekonomi
Jenis mata pencaharian
penduduk
Tingkat pendapatan masyarakat Jumlah Penduduk Kepadatan penduduk
1 Kuta Raja 318 ( 70% ) 5 1.000.000-2.500.000 4 11149 3 2064 4
2 Kuta Alam 782 ( 25% ) 3 3.500.000-5.000.000 2 45115 5 4423 4
3 Meuraxa 365 ( 70% ) 5 2.500.000-3.500.000 3 17614 3 2426 4
4 Syiah Kuala 447 ( 40% ) 4 2.500.000-3.500.000 3 37243 4 2679 4
19
HASIL SASARAN 2
No Kecamatan
Faktor Ketahanan Ekonomi Hasil
Tingkat
Ketahanan
Ekonomi
Hasil Tingkat Ketahanan
Ekonomi
Jumlah lapangan
kerja
Jumlah pendapatan Distribusi tenaga
kerja
Jenis
pekerjaan
1 Kuta Raja 0,306x 3 0,121 x 2 0.164x 3 0.330x 3 2.642 Ketahanan sedang
2 Kuta Alam 0,306 x 5 0,121 x 4 0.164x 5 0.330x 5 4.484 Ketahanan tinggi
3 Meuraxa 0,306 x 3 0,121 x 3 0.164x 3 0.330x 3 2.763 Ketahanan sedang
4 Syiah Kuala 0,306 x 4 0,121 x 3 0.164x 4 0.330 x 4 3.684 Ketahanan tinggi
No KecamatanFaktor Ketahanan Ekonomi
Jumlah lapangan kerja Jumlah pendapatan Distribusi tenaga kerja Jenis pekerjaan
1 Kuta Raja 4508 3 1.000.000-2.500.000 2 4508 3 318 ( 70% ) 3
2 Kuta Alam 6624 5 3.500.000-5.000.000 4 6624 5 782 ( 25% ) 5
3 Meuraxa 5321 3 2.500.000-3.500.000 3 5321 3 365 ( 70% ) 3
4 Syiah Kuala 5791 4 2.500.000-3.500.000 3 5791 4 447 ( 40% ) 4
20
HASIL SASARAN 3
Triangulasi dalam Perumusan Arahan Pengembangan Kawasan Pesisir Banda Aceh Melalui Peningkatan Resiliensi Ekonomi
Wawancara stakeholder mengenai arahan pengembangan kawasan pesisir Banda Aceh melaluipeningkatan resiliensi ekonomi dengan aspek respon adaptif :- Keberadaan modal sosial- Kapasitas modal sosial- Tingkat mitigasi
Hasil sasaran 1Karakteristik Ekonomi Masyarakat Kawasan Pesisir Banda Aceh per-KecamatanHasil sasaran 2 tingkat kerentanan dan ketahanan ekonomi dari masing-masing kecamatan pesisir di Kota Banda Aceh
• Kebijakan terkait pengembangan wilayah pesisir yang menaungi wilayah penelitian:• Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor Kep.10/Men/2002• tentang Pedoman Umum Perencanaan Pengelolaan Pesisir TerpaduPeraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor Per.12/Men/2010 Qanun No. 4 Tahun 2009 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Banda Aceh
21
HASIL SASARAN 3
Pengembangan Kawasan Pesisir Kecamatan Kuta Raja Melalui Peningkatan ResiliensiEkonomi
Pengadaan kegiatan pendekatan kepada masyarakat pesisir yang difasilitasi oleh pemerintah.Kegiatan ini dilakukan dengan ikut dalam kegiatan melaut dan juga bantuan modal usaha dan bantuanpelatihan kepada masyarakat nelayan
Bentuk pemberdayaan masyarakat yang dibutuhkan dibutuhkan masyarakat adalah yang mampumeningkatkan peran aktif masyarakat dalam mengelola modal untuk kegiatan ekonomi yang dijalankan secara berkelompok seperti misalnya pengadaan koperasi dan modal sosial lainnya.
Pengoptimalan kegiatan peminjaman modal secara berkelompok. Pengupayaan modal untukkegiatan ekomomi dilakukan secara berkelompok agar rasa gotong-royong yang dimiliki masyarakatsetempat dapat diorientasikan ke dalam kegiatan yang lebih bersifat
Pengadaan pengembangan peningkatan kapasitas modal sosial seperti pelatihan pengolahan ikandan pengolahan hasil lautnya. Hal ini perlu dilakukan untuk pengupayaan peningkatan tingkatpendapatan masyarakat.
22
HASIL SASARAN 3
• Pengoptimalan kegiatan peminjaman modal secara berkelompok. Terlebih lagi kecamatan Kuta Alammemiliki daya ekonomi yang kuat dengan didukugn oleh kegiatan ekonomi yang beragam dankeberadaan modal sosial yang banyak.
•Pengadaan pengembangan peningkatan kapasitas modal sosial seperti pelatihan UKM kecil danModal Sosial Lainnya mengingat kecamatan Kuta Alam merupakan pusat kegiatan ekonomi di Banda Aceh.
•Mengawasi pengelolaan sarana-prasarana pendukung kegiatan perikanan.. Terlebih lagi kelas pelabuhan perikanan Lampulo yang berada di kecamatan Kuta Alam merupakanKelas Prasarana Perikanan Samudra (PPS) yang mulai sebagai modal utama dalam kegiatan melaut.
•.Arahan yang sesuai lebih kepada peningkatan dan pengembangan kapasitas masyarakat sepertipemberian pelatihan dan juga perbaikan infrastruktur perikanan dan kelautan untuk meningkatkanlapangan kerja dan pendapatan masyarakat
Pengembangan Kawasan Pesisir Kecamatan Kuta Alam Melalui Peningkatan ResiliensiEkonomi
23
HASIL SASARAN 3
Pengembangan Kawasan Pesisir Meuraxa Melalui Peningkatan Resiliensi Ekonomi
Pengadaan pengembangan peningkatan kapasitas modal sosial seperti pelatihan UKM kecil danModal Sosial Lainnya.
Mengawasi pengelolaan sarana-prasarana pendukung kegiatan kelautan seperti pelabuhan daninfrastruktur pariwisata. Terlebih lagi pelabuhan barang dan penumpang hanya terdapat di kecamatanMeuraxa yaitu di Gampong Ulle Lhee
Pengembangan kegiatan di sektor pariwisata sebagai penunjang kegiatan perikanan danperekonomianKecamatan Meuraxa memiliki potensi yang cukup baik di bidang pariwisata. Mulai dari pantai Ulee Lheesampai dengan banyaknya UKM berupa kedai kopi yang berbentuk kafe sebagai tempat hiburan di Kota Banda Aceh. Hal ini seharusnya dimanfaatkan sebagai peluang dalam pengembangan kawasan pesisirterutama di Kecamatan Meuraxa sebagai salah satu cara meningkatkan pendapatan masyarakat danjumlah tenaga kerja. Sehingga nanti dengan terdistribusinya tenaga kerja secara merata maka akanmemiliki resiliensi ekonomi yang seimbang pula.
24
HASIL SASARAN 3
Pengembangan Kawasan Pesisir Kecamatan Syiah Kuala Melalui Peningkatan ResiliensiEkonomi
Pengadaan kegiatan pendekatan kepada masyarakat pesisir yang difasilitasi oleh pemerintah
Pengadaan pengembangan peningkatan kapasitas modal sosial seperti pelatihan pengolahan ikandan pengolahan hasil lautnya untuk bagian pesisir . Hal ini perlu dilakukan untuk pengupayaan
peningkatan tingkat pendapatan masyarakat. Untuk meningkatkan tingkat pendapatan masyarakat makasangat tepat apabila di kecamatan Syiah Kuala diadakan pengembangan kapasitas modal
Pengembangan kegiatan perdagangan di sektor pedidikan sebagai penunjang kegiatanperekonomian
Kecamatan Syiah Kuala memiliki potensi yang cukup baik di bidang pendidikan. Mulai dari tedapatnyadua universitas terbaik di Aceh sampai dengan banyaknya UKM berupa fotokopi dan usaha percetakan.
25
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Identifikasi karakteristikperekonomian eksisting diKawasan Pesisir Kota Banda Aceh• Kecamatan Syiah Kualamemiliki karakteristikperekonomian berupkegiatan perdagangan
dan jasa dan perikanan.• Kecamatan Kuta Rajakegiatan perikanan.
• Kecamatan Kuta Alamkegiatan perdagangan,
jasa dan perikanan.• kecamatan Meuraxaberupakegiatan perdagangan
dan jasa.
Hasil sasaran 2 tingkat kerentanan danketahanan ekonomi darimasing-masing kecamatanpesisir di Kota Banda Aceh:Kecamatan Kuta RajaKecamatan Kuta Raja memilikitingkat kerentanan yang tinggidengan ketahanan yang sedangKecamatan Kuta AlamKecamatan Kuta Alam memilikitingkat kerentanan yang sedangdengan ketahanan yang tinggiKecamatan MeuraxaKecamatan Meuraxa memilikikerentanan yang tinggi denganketahanan yang sedangKecamatan Syiah KualaKecamatan Syiah Kuala memilikikerentanan yang tinggi denganketahanan yang tinggi
Pengadaan kegiatan pendekatankepada masyarakat pesisir yang difasilitasi oleh pemerintah. Pengoptimalan kegiatanpeminjaman modal secaraberkelompok. Pengadaan pengembanganpeningkatan kapasitas modal sosialseperti pelatihan pengolahan ikandan pengolahan hasil lautnya. Pengembangan kegiatanperdagangan di sektor pedidikansebagai penunjang kegiatanperekonomianPengembangan kegiatan di sektorpariwisata sebagai penunjangkegiatan perikanan danperekonomianMengawasi pengelolaan sarana-prasarana pendukung kegiatankelautan seperti pelabuhan daninfrastruktur pariwisata
26
KESIMPULAN DAN SARAN
Saran
1. Memasukkan arahan pengembangan pesisir ke rencana zonasi wilayah pesisir Kota Banda Aceh
2. Pengadaan monitoring dan evaluasi secara berkala terhadap program pengembangan pesisir.
3. Bekerjasama dengan semua stakeholder dalam mengembangkan dan meningkatkanresiliensi ekonomi kawasan pesisir Banda Aceh
4. Sebagai bahan masukan dan input awal untuk penelitian selanjutnya terkaitakerentanan dan ketahanan ekonomi di kawasan pesisir