Pengembangan Instrumen Penilaian Skala Sikap Siswa Sma Kelas Xii Terhadap Praktikum Kimia

19
PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SKALA SIKAP SISWA SMA KELAS XII TERHADAP PRAKTIKUM KIMIA makalah pengembangan instrumen non-tes Posted on May 8, 2012 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Evaluasi atau penilaian adalah suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan secara sistematis, yang mencakup penentuan tujuan, perencanaan dan pengembangan instrumen, pengumpulan data analisis dan penafsiran untuk menentukan suatu nilai dengan standar yang telah ditentukan. Tujuan dilakukannya evaluasi atau penilaian adalah untuk menjawab apakah terdapat perbedaan yang signifikan antar hasil yang diinginkan atau direncanakan dengan kenyataan dilapangan. Sering istilah evaluasi atau penilaian dicampur adukkan dengan pengukuran maupun tes. Pengukuran adalah suatu rangkaian kegiatan untuk mengamati sesuatu dan menjelaskan dengan menggunakan alat ukur atau instrumen tertentu. Sedangkan tes adalah salah satu jenis alat ukur yaitu instrumen yang digunakan untuk menghasilkan informasi guna pengambilan keputusan. Dengan demikian pengukuran hanya merupakan kegiatan pengumpulan data, sedangkan evaluasi mencakup analisis data dan penafsiran data. Instrumen non-tes merupakan intrumen selain tes prestasi belajar. Alat yang dapat digunakan adalah lembar pengamatan atau observasi dan istrumen tes sikap, minat dsb. Instrumen non-tes biasanya digunakan untuk mengevaluasi hasil belajar, aspek sikomotorik atau keterampilan, sikap atau nilai, yaitu untuk menggali informasi atau mengumpulkan data yang berkaitan dengan penilaian, pendapat atau opini terhadap sesuatu yang berkaitan dengan keterampilan, perilaku, sikap atau nilai. 1. Rumusan Masalah A. Apa yang dimaksud dengan instrumen nontes?

description

ol

Transcript of Pengembangan Instrumen Penilaian Skala Sikap Siswa Sma Kelas Xii Terhadap Praktikum Kimia

Page 1: Pengembangan Instrumen Penilaian Skala Sikap Siswa Sma Kelas Xii Terhadap Praktikum Kimia

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SKALA SIKAP SISWA SMA KELAS XII TERHADAP PRAKTIKUM KIMIA

makalah pengembangan instrumen non-tesPosted on May 8, 2012

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Evaluasi atau penilaian adalah suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan

secara sistematis, yang mencakup penentuan tujuan, perencanaan dan

pengembangan instrumen, pengumpulan data analisis dan penafsiran untuk

menentukan suatu nilai dengan standar yang telah ditentukan. Tujuan

dilakukannya evaluasi atau penilaian adalah untuk menjawab apakah

terdapat perbedaan yang signifikan antar hasil yang diinginkan atau

direncanakan dengan kenyataan dilapangan. Sering istilah evaluasi atau

penilaian dicampur adukkan dengan pengukuran maupun tes. Pengukuran

adalah suatu rangkaian kegiatan untuk mengamati sesuatu dan menjelaskan

dengan menggunakan alat ukur atau instrumen tertentu. Sedangkan tes

adalah salah satu jenis alat ukur yaitu instrumen yang digunakan untuk

menghasilkan informasi guna pengambilan keputusan. Dengan demikian

pengukuran hanya merupakan kegiatan pengumpulan data, sedangkan

evaluasi mencakup analisis data dan penafsiran data.

Instrumen non-tes merupakan intrumen selain tes prestasi belajar. Alat yang

dapat digunakan adalah lembar pengamatan atau observasi dan istrumen tes

sikap, minat dsb. Instrumen non-tes biasanya digunakan untuk mengevaluasi

hasil belajar, aspek sikomotorik atau keterampilan, sikap atau nilai, yaitu

untuk menggali informasi atau mengumpulkan data yang berkaitan dengan

penilaian, pendapat atau opini terhadap sesuatu yang berkaitan dengan

keterampilan, perilaku, sikap atau nilai.

1. Rumusan Masalah

A. Apa yang dimaksud dengan instrumen nontes?

B. Bagaimana cara pengambilan instrumen nontes?

C. Bagaimana penyusunan kisi-kisi dari instrumen nontes?

D. Bagaimana kaidah penulisan soal?

Page 2: Pengembangan Instrumen Penilaian Skala Sikap Siswa Sma Kelas Xii Terhadap Praktikum Kimia

2. Tujuan

Pembuatan makalah ini untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah

Evaluasi Pembelajaran. Dibuatnya makalah ini bertujuan agar para pembaca

dapat mengetahui pengertian dari instrumen nontes, cara pengambilan

instrumen nontes, penyusunan kisi-kisi, dan kaidah penulisan soal beserta

contohnya.

 

BAB II

PEMBAHASAN

 

1. Pengertian Instrument Non-tes

            Instrument non-tes adalah intrumen selain tes prestasi belajar. Alat

yang dapat digunakan adalah lembar pengamatan atau observasi dan

istrumen tes sikap, minat dsb. Instrumen non-tes biasanya digunakan untuk

mengevaluasi hasil belajar, aspek sikomotorik atau keterampilan, sikap atau

nilai, yaitu untuk menggali informasi atau mengumpulkan data yang

berkaitan dengan penilaian, pendapat atau opini terhadap sesuatu yang

berkaitan dengan keterampilan, perilaku, sikap atau nilai.

            Hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan instrumen evaluasi

adalah jumlah butir pernyataan dari suatu instrumen, karena semakinbanyak

jumlah butir pernyataan (unsur yang dievaluasi) maka semakin baik

kualitasnya. Pada prinsipnya prosedur penulisan sal untuk instrument non-tes

adaah sama dengan prosedur penulisan tes pada tes prestasi belajar, yaitu

menyusun kisi-kisi tes, menuliskan butir soal berdasarkan kisi-kisiya, telaah,

validasi butir, uji coba butir, perbaikan butir berdasarkan hasil uji coba.

            Namun, dalam proses awalnya, sebelum menyusun kisi-kisi tes

terdapat perbedaan dalam menentukan validitas isi diperoleh melalui

kurikulum dan buku pelajaran, tetapi untuk non-tes validitas isi atau

konstruknya diperoleh melalui “teori”. Menurut kamus besar Indonesia,

1990 : 932, Teori adalah pendapat yang dikemukakan sebagai keterangan

mengenai suatu peristiwa atau kejadian dsb.

Page 3: Pengembangan Instrumen Penilaian Skala Sikap Siswa Sma Kelas Xii Terhadap Praktikum Kimia

 

1. Pengambilan Data Instrument Non-tes

A. Pengamatan (observasi)

              Pengamatan merupakan suatu alat penilaian yang pengisiannya

dilakuan oleh guru atas dasar pengamatan terhadap perilaku peseta didik

yang sesuai dengan kompetensi yang hendak diukur. Observasi dilakukan

selama  pembelajaran berlangsung dan atau diluar kegiatan pembelajaran.

Observasi dilakukan untuk mengumpulkan data kualitatif dan kuantitatif

sesuai dengan kompetensi yang dinilai dan dapat dilakukan baik secara

formal maupun informal.

              Penilaian observasi dilakukan antara lain sebagai penilaian akhir

kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok mata pelajaran

kewarganegaraan dan kepribadian, menilai perilaku atau budi pekerti peserta

didik misalnya keaatan pada ajaran agama, toleransi, disiplin, tanggung

jawab, kasih sayang, gotong royong, kesetia kawaan, hormat menghormati,

sopan santun dan jujur, dan melihat proses kegiatan pembelajaran baik

individu maupun kelompok.

 

1. Wawancara

              Wawancara (interview) adalah teknik mendapatkan data dengan

cara mewawancarai atau menginterview peserta didik (face to face relation).

Wawancara dapat juga dapat dilengkapi dengan alat bantu tape recorder

sehingga jawaban atas pertanyaan yang diajukan dapat dicatat dengan lebih

lengkap.

Hal-hal yang perlu dipehatikan dalam wawancara adalah sebagai berikut:

a)    Pendidik yang akan melakukan wawancara harus mempunyai back

ground tentang apa yang ingin ditanyakan.

b)   Menjaga hubungan yang baik dan rahasia dari peserta didik harus dijaga

dengan baik

c)    Hindari hal-hal yang dapat mengganggu jalannya wawancara

Page 4: Pengembangan Instrumen Penilaian Skala Sikap Siswa Sma Kelas Xii Terhadap Praktikum Kimia

d)   Batasi aktu dalam wawancara

e)    Mencatat semua hasil wawancara

 

1. Angket

Angket (questionnaie) adalah daftar pertanyaan yang harus dijawab oleh

peserta didik, bentuknya bias terbuka (peserta didik bebas menjawab

pertanyaan), tertutup (peserta didik tingga memilih jawaban yang sudah

disediakan) dan terbuka dan tertutup (campuran dari bantu yang ada).

Angket sering digunakan untuk menilai hasil belajar ranah afektif dalam

bentuk pilihan ganda maupun skala sikap.

Contoh :

Bentuk pilihan ganda

Saya ebih sika berinfaq atau bershadaqoh dalam situasi

a)    Ada yang mencatat atau mengumumkannya

b)   Banyak orang yang menyaksikannya, agar saya tidak disebut sebgai

oang yang bakhil

c)    Ada atau tidak ada orang lain yan mengetahui, bagi saya sama saja

d)   Tidak ada yang mengetahui sama sekali

Skala linkert

Membayar infaq atau shadaqah memang baik untuk dikerjakan, akan tetapi

sebenarnya bagi orang yang telah membayarkan zakatnya tidak perlu lagi

untuk membayar infak atau shadaqoh. Terhadap pertanyaan tersebut saya :

a)    Sangat setuju

b)   Setuju

Page 5: Pengembangan Instrumen Penilaian Skala Sikap Siswa Sma Kelas Xii Terhadap Praktikum Kimia

c)    Ragu-ragu

d)   Tidak setuju

e)    Sangat tidak setuju

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun angket

1. Pertanyaan hendaknya pendek dan jelas

2. Mengandung satu jawaban

3. Pertanyaan tidak boleh menyinggung perasaan peserta didik.

A. Penilaian unjuk kerja

Penilaian unjuk kerja (permormance assessment) adalah penilaian yang

dilakukan dengan mengamati kgiatan peserta didik dalam melakukan

sesuatu. Unjuuk kerja yang dapat diamati seperti : bermain peran,

memainkan alat music, bernyanyi, membaca puisi atau deklamasi,

menggunakan peralatan laboratorium dan lain-lain.

« Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam penilaian unjuk kerja adalah

a)    Langkah-langkah kinerja yang diharapkan akan dilakukan oleh peserta

didik.

b)   Kelengkapan dan ketetapan aspek yang akan dinilai dalam kinerja

tersebut.

c)    Kemampuan-kemampuan khusus yang diperlukan untuk menyelesaikan

tugas.

d)   Kemampuan yang akan diteliti tidak terlalu banyak

e)    Kemampuan yang akan dinilai diurutkan berdasarkan kemampuan yang

hendak diamati.

« Karakteristik dasar penilaian unjuk kerja adalah

Page 6: Pengembangan Instrumen Penilaian Skala Sikap Siswa Sma Kelas Xii Terhadap Praktikum Kimia

a)    Peserta didik diminta untuk mendemonstrasikan keampuannya dalam

mengkreasikan suatu produk atau keterlibatannya dalam suatu aktivitas

(perbuatan).

b)   Produk dari performance assessment lebih penting dari pada

perbuaannya.

 

 

 

« Teknik penilaian unjuk kerja

a)    Metode holistic

Metode ini digunakan untuk menilai secara keseluruhan hasil kerja peserta

didik dengan skor tunggal (single rating).

b)   Metode analytic

Metode ini digunakan untuk menilai berbagai aspek yang berbeda dari

kinerja peserta didik.

1. Penilaian proyek

Penilaian proyek adalah kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang harus

diselesaikan dalam periode atau waktu tertentu. Tugas yang diberikan

kepada peserta didik merupakan tugas terstruktur di luar kelas.

Ada tiga hal yang yang harus diperhatikan dalam penilaian proyek yaitu :

a)    Kemampuan pengelolaan yaitu kemampuan peserta didik dalam memilih

topic dan mencari informasi serta dalam pengelola waktu pengumpulan data

dan penulisan laporan.

Page 7: Pengembangan Instrumen Penilaian Skala Sikap Siswa Sma Kelas Xii Terhadap Praktikum Kimia

b)   Relevansi yaitu kesesuaian dengan mata pelajaran serta

mempertimbangkan tahap pengetahuan, keterampilan dan pemahaman

dalam pembeajaran.

c)    Keaslian yaitu proyek yang dilakukan peserta didik harus merupakan

hasil kerjanya.

Teknik dalam menilai proyek di bagi menjadi dua yaitu secara holistic

(umum) maupun analitik mulai dari perencanaan proses pembuatan tugas

sampai hasil akhir. Pelaksanaan penilaian dapat menggunakan alat atau

instrument penilaian berupa daftar cek atau skala rentang.

 

1. Penilaian produk

Penilaian produk (product assessment) adalah penilaian terhadap

keterampilan dalam membuat suatu produk dan kualitas hasil produk

tersebut. Seperti makanan, pakaian, hasil karya seni (patung, lukisan,

gambar), barang-barang terbuat dari kayu, keramik, plastic dan logam.

Teknik penilaian produk dilakukan dalam tiga tahap lagi atau meliputi 3

tahap yaitu :

a)    Tahap pesiapan         : merencanakan, megembangkan gagasan dan

mendesain produk

b)   Tahap pembuatan     : menilai kemampuan peseta didik dalam

menyeleksi dan menggunakan bahan, alat dan teknik.

c)    Tahap penilaian        : menilai kemamuan peserta didik membuat produk

sesuai kegunaannya dan memenuhi criteria keindahan.

Tujuan penilaian hasil kerja adalah :

a)    Menilai penguasaan keterampilan peserta didik sebelum mempelajari

keterampilan berikutnya.

Page 8: Pengembangan Instrumen Penilaian Skala Sikap Siswa Sma Kelas Xii Terhadap Praktikum Kimia

b)   Menilai tingkat kompetensi yang sudah dikuasai peserta didik pada setiap

akhir jenjang disekolah kejuruan

c)    Menilai keterampilan peserta didik akan memasuki institute pendidikan

kejuruan.

Penilaian produk dapat dilakukan dengan cara yaitu :

a)    Holistic yaitu berdasarkan kesan keseluruhan dari produk, biasanya

dilakukan pada tahap appraisal

b)   Analistik yaitu berdasarkan aspek-aspek produk, biasanya dilakukan

terhadap semua criteria yang terdapat pada semua tahap proses

pengembangan.

 

1. Penyusunan Kisi-kisi Instrumen Non-tes

Penulis soal harus mengetahui terlebih dahulu valditas konstuknya yang

disusun atau dirumuskan melalui teori. Cara termudah untuk mendapatkan

teori adalah membaca beberapa buku, hasil penelitia atau mencari informasi

lain yang berhubungan dengan variable atau tujuan tes yang dikehendaki.

Oleh karena itu, peserta didik atau responden yang hendak mengerjakan tes

ini (instrumn non-tes) tidak perlu mempersiapkan atau belajar materi yang

hendak diteskan terlebih dahulu seperti pada tes prestasi.

Setelah teori diperoleh dari berbagai buku, maka langkah selanjutnya adalah

menyimpulkan teori itu dan merumuskan mendefinisikan (yaitu definisi

konsep dan definisi operasional) dengan kata sendiri berdasarkan pendapat

para ahli yang diperoleh dari beberapa buku yang telah dibaca. Definisi

tentang teori yang dirumuskan inilah yang dinamakan konstruk. Berdasarkan

konstruk yang telah dirumuskan itu, langkah selanjutnya adalah menentukan

dimensi (tema objek atau hal-hal poko yang menjadi pusat tinjauan teori),

indicator (uraian atau rincian dimensi yang akan diukur) dan penulisan butir

soal berdasarkan indikatornya. Untuk lebih memudahkan meyusun kisi-kisi

tes, perhatikan alur urutannya seperti bagan berikut :

Page 9: Pengembangan Instrumen Penilaian Skala Sikap Siswa Sma Kelas Xii Terhadap Praktikum Kimia

Teori

Dari hasil penelitian atau pndapat dari :

1. Buku A2. Buku B3. Buku C

dsb

KONSTRUK

v Definisi konsep

v Definisi operasional

Demensi

Indikator

Soal

 

 

 

 

 

 

 

Berdasarkan diatas, penulis dapat dengan mudah mengecek, apakah

instrument tesnya atau butir-butir soal sudah sesuai dengan indikatornya

Page 10: Pengembangan Instrumen Penilaian Skala Sikap Siswa Sma Kelas Xii Terhadap Praktikum Kimia

atau belum. Jadi kesimpulannya instrument tes yang telah disusun

merupakan alat ukur ang (sudah tepat atau belum tepat) mewakili teori.

1. Kaidah penulisan soal

A. Materi

a)    Pernyataan harus sesuai dengan rumusan indicator dalam kisi-kisi.

b)   Aspek yang diukur pada setiap pernataan sudah sesuai dengan tuntutan

dalam kisi-kisi (misa untuktes sikap : aspek kongnisi, afeksi atau konasinya

dan pernyataan positif atau negatifnya).

1. Konstruksi

a)    Pernyataan dirumuskan denga singkat (tidak melebihi 20 kata) dan jelas.

b)   Kalimatnya bebas dari pernyataan yang tidak relevan objek yang

dipersoalkan atau kalimatnya merupakan pernyataan yang diperlukan saja.

c)    Kaliatnya bebas dari pernyataan yang bersifat negative ganda

d)   Kalimatnya bebas dari pernyataan yang mengacu pada masa lalu.

e)    Kalimatnya bebas dari pernyataan yang factual atau dapat

diinterpretasikan sebagai fakta.

f)    Kalimatnya bebas dari pernyataan yang dapat diinterpretasikan lebih dari

satu cara.

g)   Kalimatnya bebas dari pernyataan yan mungkin disetujui atau

dikosongkan oleh semua responden.

h)   Setiap pernyataan hanya berisi satu gagasan secara lengkap.

i)     Kalimatnya bebas dari peryataan yang tidak pastti seperti semua, selalu,

kadang-kadang, tidak stupun, tidak pernah.

j)     Jangan banyak mempergunakan kata Tanya, sekedar, semata-mata

Page 11: Pengembangan Instrumen Penilaian Skala Sikap Siswa Sma Kelas Xii Terhadap Praktikum Kimia

1. Bahasa atau budaya

a)    Bahasa soal harus komunikatif dan sesuai dengan jenjang pendidikan

peserta didik atau responden.

b)   Soal harus menggunakan bahasa Indonesia baku.

c)    Soal tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat atau tabu.

 

1. Contoh Non-tes

A. Tes skala sikap

Tes skala sikap adalah perasaan suka atau tidak suka atau kecenderungan

seseorang dalam merespon sesuatu atau objek. Seperti : sikap terhadap

materi pelajaran, guru, proses pembelajaran, norma-norma tertentu dan

sebagainya.

Penilaian tes skala sikap atas 3 komponen berikut :

a)    Komponen afektif adalah perasaan yang dimiliki oleh seseorang

terhadap objek.

b)   Komponen kongnisi adalah kepercayaan atau keyakinan yang menjadi

pegangan seseorang.

c)    Komponen konasi adalah kecenderunan untuk berperilaku atau berbuat

dengan cara-cara tertentu terhadap sesuatu objek.

Contoh soalnya sebagai berikut :

No Pernyataan SS S TS STS

1.

 

Mau menerima pendapat orang lain meupakan ciri bertoleransi

Untuk mewujudkan cita-cita harus memaksakan

       

Page 12: Pengembangan Instrumen Penilaian Skala Sikap Siswa Sma Kelas Xii Terhadap Praktikum Kimia

2.

 

3.

 

4.

 

kehendak

Saya suka menerima pendapat orang lain.

Bekerja sama dengan orang yang berbeda suku harus dihindarkan

Saya memilih teman disekolah saja dan mengutamakan yang pintar saja.

Keterangan : SS       = sangat setuju

                        S       = setuju

                        TS     = tidak setuju

                        STS   = sangat tidak setuju

 

 

1. Tes minat belajar

Minat merupakan kemampuan seseorang untuk memberikan perhatian

terhadap suatu objek yang disertai dengan raa senang dan dilakukan penuh

kesadaran.

Peserta didik yang menaruh minat pada suatu mata pelajaran, perhatiannya

akan tinggi dan minatnya berfungsi sebagai pendorong kuat untuk terlibat

secara aktif dalam kegiatan belajar mengajar pada pelajaran tersebut.

Contoh tes minat peserta didik terhadap mata pelajaran

NO PERNYATAAN SL SR JR TP

Page 13: Pengembangan Instrumen Penilaian Skala Sikap Siswa Sma Kelas Xii Terhadap Praktikum Kimia

1.

2.

3.

4.

5.

Saya senang mengikuti pelajaran ini

Saya merasa rugi jika tidak mengikuti pelajaran ini

Saya merasa pelajaran ini sangat bermanfaat

Saya berusaha memiliki buku pelajaran ini

Saya mengerjakan soal-soal latihan di rumah        

Keterangan :   SL   = Selalu

                        SR  = Sering

                        JR   = Jarang

                        TP   = tidak pernah

1. Tes motivasi berprestasi

ü Definisi konsep

Motivasi berprestasi adalah motivasi yang medorong peserta didik untuk

berbuat baik dari apa yang dibuat atau diraih sebelumnya mapun yang

dibuat atau diraih orang lain.

ü Definisi operasional

Motivasi berprestasi adalah motivasi yang mendorong seseorang untuk

berbuat lebih baik dari apa yang pernah dibuat atau diraih sebelumnya

maupun yang dibuat atau diraih orang lain yang dapat diukur melalui:

a)    Berusaha untuk untuk unggul dalam kelompoknya

b)   Menyelesaikan tugas dengan baik

c)    Rasional dalammeraih keberhasilan

Page 14: Pengembangan Instrumen Penilaian Skala Sikap Siswa Sma Kelas Xii Terhadap Praktikum Kimia

d)   Menyukai tantangan

e)    Menerima tanggung jawab pribadi untuk sukses

f)    Menyukai situasi pekerjaan dengan tanggung jawab pribadi, umpan balik

dan resiko tingkat menengah

Contoh :

1)   Saya bekerja keras agar prestasi saya lebih baik dari pada teman-teman

1. Selalu

2. Sering

3. Kadang-kadang

4. Jarag

5. Tidak pernah

2)   Saya menghindari upaya mengungguli prestasi teman-teman

1. Selalu

2. Sering

3. Kadang-kadang

4. Jarag

5. Tidak pernah

3)   Saya berusaha untuk memperbaiki kinerja saya

1. Selalu

2. Sering

3. Kadang-kadang

4. Jarag

5. Tidak pernah

4)   Saya mengabaikan tugas-tugas sebelum ada yang mengatur

1. Selalu

2. Sering

3. Kadang-kadang

4. Jarag

5. Tidak pernah

 

Page 15: Pengembangan Instrumen Penilaian Skala Sikap Siswa Sma Kelas Xii Terhadap Praktikum Kimia

1. Tes kreativitas

Keativitas merupakan proses berfikir yang dapat digunakan untuk

memecahkan masalah atau menjawab pertanyaan secara benar dan

bermanfaat (Devito, 1989n: 118).

Ciri-ciri kreativitas berkaitan dengan imaginasi, orisinalitas, berfikir devergen,

penemuan hal-hal yang bersifat baru, intuisi, hal-hal yang menyangkut

perubahan dan eksploasi (coben, 1976 : 17). Tes kreativitas teriri dari dua

yaitu tes verbal dan tes gambar. Yang memilki ciri kelancaran, keluwesan,

keaslian dan elaborasi (Torance, 1974 : 8).

Contoh tes verbal :

Misalnya diberikan tiga gambar ikan dalam akuarium yangmasing-

masing dibedakan jumlah ikan dan makanannya. Pertanyaan : pilihan

salah satu gambar yang anda sukai dan jelaskan mengapaanda

menyukainya ! (dalam waktu 3 menit)

Buatlah kalimat sebanyak-banyaknya dengan kata “pintar” !(dalam

wakyu3 menit)

Tuliskan bebagai cara tikus masuk kedalam rumah ! (dalam waktu 3

menit)

Contoh tes gambar :

Disajikansebuh gambar yang belum selesai. Pertanyaan :selesaikan

rancangan gambarberikut dan berikan judul sesuai dengan selera anda!

(dalam waktu 3 menit)

Disajikan sebuah sketsa gambar yang belum selesai. Pertanyaan :

selesaikan sketsa gambar menurut kesukaan anda dan seteah selesai

berikan judulnya! (dalam waktu 3 menit)

Disajikan  buah titik A, B, C, D ,E Dan F dengan posisi yang telah

ditetapkan. Pertanyaan : buatlah gambar dari 6 titik ini, kemudian

berikan judul!

 

1. Tes stress belajar (menghadapi ujian)

ü Definisi konsep

Page 16: Pengembangan Instrumen Penilaian Skala Sikap Siswa Sma Kelas Xii Terhadap Praktikum Kimia

Stress belajar adalah suatu kondisi kekuatan dan tanggapan sebagai

interaksi dalam diri seseorang akibat dikonfrontasikan dengan suatu peluang,

kendala atau tuntutan belajar yang dikaitkan dengan apa yang sangat

diinginkan dan hasilnya dipersepsikan sebagai suatu yang tidak pasti atau

penting.

ü Definisi operasional

Stress belajar adalah suatu kekuatan dan tanggapan sebagai interaksi dala

diri seseorang akibat dikonfrontasikan dengan suatu peluang, kendala atau

tuntutan belajar yang dikaitkan dengan apa yan sangat diinginkan dan hasil-

hasilnya dipersepsikan sebagai suatu yang tidak pasti atau penting yang

dapat diukur melalui :

a)    Tanggapan psikologis seperti perasaan cemas, khawatir, takut, tidak

senang, perasaan terganggu dan lepas kendali

b)   Tanggapan fisik seperti rasa lela, jantun berdebar, rasa sakit dan tekanan

darah tergaggu

c)    Tanggapan perceptual seperti anggapan dan keyakinan.

NO PERTANYAAN SS S KK J TP

1.

2.

3.

4.

Saya Cemas Terhadap Kemampuan Saya Disekolah

Ssaya takut ragking saya turun

Saya kehilangan nafsu makan setiap ada tugas

Jantung saya berebar-debar keika sedang tes wawancara          

Keterangan :   SS = sangat setuju,         S = setuju,       KK = kadang-kadang

                        J = jarang,           TP = tidak pernah

Page 17: Pengembangan Instrumen Penilaian Skala Sikap Siswa Sma Kelas Xii Terhadap Praktikum Kimia

1. Teknik Penskoran

Cara sederhana untuk menskor hasil jawaban peserta didik dari instrument

non-tes. Sebagai contoh, tes skala.

Tes ini dilakukan oleh salah satu peserta didik.

Nama peserta didik : Hanbyul Denisa

NO PERNYATAAN SL SR JR TP

1.

2.

 

3.

4.

5.

Saya senang mengikuti pelajaran ini

Saya merasa rugi jika tidak mengikuti pelajaran ini

Saya merasa pelajaran ini sangat bermanfaat

Saya berusaha memiliki buku pelajaran ini

Saya mengerjakan soal-soal latihan di rumah

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

   

Keterangan :      SL = Selalu (4),  SR = Sering (3), JR= Jarang (2), TP   = tidak

pernah (1)

Jadi, skor Hanbyul Denisa dari penilaian diatas adalah seperti berikut :

= (4+3+3+2+4) x 5 = 80

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Uno, Hamza B. 2008. Model Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara

Page 18: Pengembangan Instrumen Penilaian Skala Sikap Siswa Sma Kelas Xii Terhadap Praktikum Kimia

Nofijanti, Lilik. Baihaqi, M. dkk. 2008.  Evaluasi Pembelajaran paket. Suraba :

lapis PGMI.

Departemen Pendidikan  Nasional. 2008. Perangkat Penilaian Kurikulum

Satuan Pendidikan KTSP SMA.