PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN …digilib.unila.ac.id/22870/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf ·...

64
PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF PADA MATERI ASAM-BASA ARRHENIUS (Skripsi) Oleh IQBAL HABIBY FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2016

Transcript of PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN …digilib.unila.ac.id/22870/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf ·...

Page 1: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN …digilib.unila.ac.id/22870/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · KREATIF PADA MATERI ASAM-BASA ARRHENIUS ... dilanjutkan ke SMP Negeri 01 Prabumulih

PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN KEMAMPUAN BERPIKIRKREATIF PADA MATERI ASAM-BASA ARRHENIUS

(Skripsi)

Oleh

IQBAL HABIBY

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2016

Page 2: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN …digilib.unila.ac.id/22870/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · KREATIF PADA MATERI ASAM-BASA ARRHENIUS ... dilanjutkan ke SMP Negeri 01 Prabumulih

ABSTRAK

PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN KEMAMPUAN BERPIKIRKREATIF PADA MATERI ASAM-BASA ARRHENIUS

Oleh

IQBAL HABIBY

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan karakteristik, tanggapan guru dan

respon siswa terhadap instrumen asesmen kemampuan berpikir kreatif. Metode

penelitian yang digunakan adalah metode penelitian dan pengembangan dari

Sukmadinata (2011). Berdasarkan hasil validasi terhadap instrumen asesmen

yang dikembangkan, diperoleh kategori tinggi pada aspek konstruksi dan aspek

kesesuaian isi dengan kurikulum, dan sangat tinggi pada aspek keterbacaan.

Sedangkan, hasil tanggapan guru terhadap ketiga aspek tersebut berkategori

sangat tinggi. Hasil respon siswa terhadap aspek keterbacaan berkategori sangat

tinggi. Uji validitas instrumen asesmen ke siswa menunjukkan bahwa instrumen

asesmen memiliki nilai r hitung > r tabel product moment sehingga instrumen

asesmen dikategorikan valid. Uji reliabilitas instrumen asesmen bernilai sebesar

0,7112 sehingga dikategorikan tinggi. Kesimpulan penelitian ini adalah instru-

men asesmen hasil pengembangan valid dan layak untuk digunakan.

Kata Kunci : asam-basa Arrhenius, asesmen, berpikir kreatif.

Page 3: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN …digilib.unila.ac.id/22870/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · KREATIF PADA MATERI ASAM-BASA ARRHENIUS ... dilanjutkan ke SMP Negeri 01 Prabumulih

PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN KEMAMPUAN BERPIKIRKREATIF PADA MATERI ASAM-BASA ARRHENIUS

Oleh

IQBAL HABIBY

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai GelarSARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan KimiaJurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2016

Page 4: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN …digilib.unila.ac.id/22870/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · KREATIF PADA MATERI ASAM-BASA ARRHENIUS ... dilanjutkan ke SMP Negeri 01 Prabumulih
Page 5: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN …digilib.unila.ac.id/22870/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · KREATIF PADA MATERI ASAM-BASA ARRHENIUS ... dilanjutkan ke SMP Negeri 01 Prabumulih
Page 6: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN …digilib.unila.ac.id/22870/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · KREATIF PADA MATERI ASAM-BASA ARRHENIUS ... dilanjutkan ke SMP Negeri 01 Prabumulih
Page 7: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN …digilib.unila.ac.id/22870/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · KREATIF PADA MATERI ASAM-BASA ARRHENIUS ... dilanjutkan ke SMP Negeri 01 Prabumulih

RIWAYAT HIDUP

Penulis merupakan mahasiswa rantauan dari sebuah kota bernama Prabumulih

yang terletak di provinsi Sumatera Selatan. Anak kelima dari enam bersaudara ini

merupakan buah hati dari pasangan Bapak Muhammad Yusuf dan Ibu Masway.

Dilahirkan di Prabumulih pada 28 April 1995 silam, penulis memiliki hobi

membaca dan travelling.

Hingga usianya 17 tahun, penulis telah menyelesaikan pendidikan formalnya di

kota kelahirannya tersebut. Pendidikan formal penulis diawali dari SD Negeri 09

Prabumulih dan lulus tahun 2006. Kemudian, dilanjutkan ke SMP Negeri 01

Prabumulih dan lulus pada tahun 2009. Selanjutnya, bersekolah di SMA Negeri

03 Prabumulih dan lulus pada tahun 2012. Pada tahun 2012 itu juga, penulis

melanjutkan studinya di Universitas Lampung pada Program Studi Pendidikan

Kimia dengan melalui jalur masuk SNMPTN Undangan sekaligus menerima

beasiswa Bidikmisi dari Dikti sejak semester 1-8.

Selama perkuliahan, penulis pernah terdaftar menjadi asisten praktikum Kimia

Dasar I, Kimia Organik I dan Kimia Lingkungan. Selain itu, penulis juga aktif

dalam kegiatan organisasi internal maupun eksternal kampus, diantaranya menjadi

Generasi Muda Bidang Kaderisasi FPPI periode 2012-2013, Eksakta Muda Divisi

Dana dan Usaha Himasakta periode 2012-2013, Anggota Divisi Kerohanian

Himasakta periode 2013-2014, Ketua Bidang Rumah Tangga dan Perpustakaan

Page 8: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN …digilib.unila.ac.id/22870/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · KREATIF PADA MATERI ASAM-BASA ARRHENIUS ... dilanjutkan ke SMP Negeri 01 Prabumulih

FPPI periode 2013-2014, Sekretaris Umum FPPI periode 2014-2015, Kepala

Departemen Akademik dan Profesi Birohmah periode 2015-2016, dan Sekretaris

Jendral FULDKIP periode 2015-2017.

Page 9: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN …digilib.unila.ac.id/22870/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · KREATIF PADA MATERI ASAM-BASA ARRHENIUS ... dilanjutkan ke SMP Negeri 01 Prabumulih

PERSEMBAHAN

Segenap puji-pujian penulis haturkan kepada Allah SWT atas karunia dan berkah yang telah

diberikannya kepada penulis hingga mampu melewati fase yang penuh dengan perjuangan dan

pengorbanan ini. Segenap rasa syukur dan bahagia telah bersatu padu dalam hati ini atas

salah satu pencapaian yang telah penulis lalui dalam fase perkuliahan ini.

Teruntuk Ibu dan Abah yang tak pernah lelah dalam mendo’akan ananda pada setiap langkah

menuju impian yang ingin dicapai, memberi segala yang ananda butuhkan dengan keikhlasan,

dan sebagai tempat mencurahkan segala keluh, kesah, dan bahagia ananda. Terima kasih atas

segala kasih, sayang, cinta dan harapan yang telah Ibu dan Abah beri untuk ananda. Peluh,

lelah, keringat bahkan darah yang menjadi taruhan Ibu dan Abah demi ananda. Semoga

syurga-Nya adalah balasan untuk semua hal yang telah Ibu dan Abah beri pada ananda.

Uhibbukum Fillah.

Teruntuk aa’ Yudi, teteh Lilis, teteh Ratna, aa’ Alfin, dan nong Alya, terima kasih atas support

yang telah kalian beri kepada saya. Support apapun yang kalian semua beri sangat berarti

bagi saya. Sebab kalian pula, saya mampu bertahan dalam keadaan sempit dan susah.

Uhibbukum Fillah.

Teruntuk semua sahabat, terima kasih untuk kebersamaan yang telah terjalin hingga detik ini.

Semoga ukhuwah yang telah terbentuk mampu mengantarkan kita untuk berjumpa kembali di

Jannah-Nya. Uhibbukum Fillah.

Almamater tercinta Universitas Lampung.

Page 10: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN …digilib.unila.ac.id/22870/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · KREATIF PADA MATERI ASAM-BASA ARRHENIUS ... dilanjutkan ke SMP Negeri 01 Prabumulih

MOTO

“Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?”( Q.S. Ar-Rahman )

“Berangkatlah kamu baik dalam keadaan merasa ringan maupun berat, danberjihadlah kamu dengan harta dan dirimu di jalan Allah. Yang demikian itu

adalah lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui"( Q.S. At-Taubah : 41 )

“Janganlah kamu mencari ilmu karena 3 hal : untuk berdebat, untuk dibanggakan,karena pamrih. Dan jangan pula kamu meninggalkannya karena 3 hal : karena

malu mencarinya, karena zuhud (menjauh) darinya, karena rela untuk tidakmengetahuinya”

( Umar bin Khattab )

Suatu ketika, para sahabat bertanya kepada Rasulullah SAW, “Yaa Rasul, kapankita beristirahat dari semua ini?” Rasulullah SAW menjawab, “Ketika kelak kaki

kita telah menapak surga-Nya”

Tidak ada yang namanya kegagalan. Sejatinya, Allah telah menciptakan jalancerita kesuksesan tiap hamba-Nya yang telah ditulis Qalam di Lauhul Mahfudz.

Hanya mereka yang bekerja dengan keras, bersungguh-sungguh, ikhlas, dantawakal yang akan memperoleh kesuksesan tersebut. Suksesmu memang

bergantung pada kadar lelahmu, tapi ingat bahwa melibatkan Allah dalam tiapkerja kita adalah kesuksesan hakiki yang mampu membawa kita sukses di dunia

dan akhirat( Iqbal Habiby )

Page 11: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN …digilib.unila.ac.id/22870/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · KREATIF PADA MATERI ASAM-BASA ARRHENIUS ... dilanjutkan ke SMP Negeri 01 Prabumulih

SANWACANA

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-

Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengembangan

Instrumen Asesmen Kemampuan Berpikir Kreatif Pada Materi Asam-Basa

Arrhenius” sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar sarjana pendidikan.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Muhammad Fuad, M.Hum., selaku Dekan FKIP Universitas

Lampung.

2. Bapak Dr. Caswita, M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan MIPA.

3. Ibu Dr. Noor Fadiawati, M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Kimia.

4. Ibu Dr. Ratu Betta Rudibyani, M.Si., selaku pembimbing I dan pembimbing

akademik yang telah memberikan bimbingan, saran, dan kritik untuk skripsi ini

serta memberi masukan dan bimbingan berkaitan dengan akademik.

5. Bapak Drs. Tasviri Efkar, M.S., selaku pembimbing II atas kesediaan dan

keikhlasannya memberikan bimbingan untuk skripsi ini.

6. Ibu Dra. Nina Kadaritna, M.Si., selaku pembahas atas masukan dan perbaikan

yang telah diberikan.

7. Ibu Lisa Tania, S.Pd., M.Sc., atas kesediaannya sebagai validator asesmen dan

seluruh dosen Pendidikan Kimia atas ilmu yang telah diberikan.

Page 12: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN …digilib.unila.ac.id/22870/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · KREATIF PADA MATERI ASAM-BASA ARRHENIUS ... dilanjutkan ke SMP Negeri 01 Prabumulih

8. Ibu, Abah, Aa’, Teteh dan Nong atas bantuan berupa semangat, cinta, kasih,

sayang dan harapan yang telah diberikan kepada penulis.

9. Segenap Keluarga Besar FPPI periode 2013-2014 dan 2014-2015, Ikhwan

Pimpinan FPPI 14-15 (Danu, Fuad, Ari W., Dani, Catur, Agung, Haris, Ari B.,

Suradi, dan Adi Ariska), Keluarga Besar Birohmah periode 2015-2016, Jagoan

Birohmah 15-16 (Kak Rizky, Andi, Tomi, Danu, Opi, Umar, Doni, Ucup, Hanif

dan Nando), dan Jajaran Departemen Akpro Terbaik Birohmah 15-16 atas

kebersamaan dalam susah dan senangnya perjuangan dakwah di kampus Unila

melalui lembaga yang pernah kita naungi bersama.

10. Murobbi dan Sahabat Lingkaran (Kak Adi, Kak Surya, Kak Danang, Riky,

Ahmad, Dani, Aday, Ghumelar, Viki, Kak Mush’ab, Kak Lilik, Kak Joko, dan

Kak Sani) atas segala warna-warni yang telah diberikan selama kita berjumpa

hingga hati ini telah terikat oleh Robithoh dan membentuk pelangi ukhuwah yang

tetap bersinar sampai detik ini.

11. Rekan-rekan KKN-KT Pekon Jagaraga : Apriyanda K.W., Izzatunnisa, Febi

Yuandini, Ajeng Safitri, Dewi Evittri, Delta Yuliana, Kurnelia Mustika Dewi,

Elisabet Sukma Dewi, dan Milati Eka Rini atas segala tawa, canda, tangis dan

bahagia yang telah kita lalui bersama selama KKN.

12. Tim skripsi : Diah, Izu dan Annisha atas bantuan dan dukungan selama

perjuangan skripsi yang telah kita lewati bersama.

13. Segenap keluarga besar Pendidikan Kimia 2012, kakak tingkat dan adik tingkat

di Pendidikan Kimia atas dukungan, doa, dan semangat yang telah diberikan.

Page 13: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN …digilib.unila.ac.id/22870/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · KREATIF PADA MATERI ASAM-BASA ARRHENIUS ... dilanjutkan ke SMP Negeri 01 Prabumulih

Akhir kata, Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, akan

tetapi besar harapan semoga skripsi ini dapat bermanfaat. Aamiin.

Bandar Lampung, 21 Juni 2016Penulis,

Iqbal Habiby

Page 14: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN …digilib.unila.ac.id/22870/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · KREATIF PADA MATERI ASAM-BASA ARRHENIUS ... dilanjutkan ke SMP Negeri 01 Prabumulih

xiii

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ...................................................................................... xviii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xix

I. PENDAHULUAN .............................................................................. 1

A. Latar Belakang ............................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................ 5

C. Tujuan Penelitian ......................................................................... 5

D. Manfaat Penelitian ....................................................................... 6

E. Ruang Lingkup Penelitian............................................................. 6

II. TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 8

A. Asesmen........................................................................................ 8

1. Pengertian Asesmen ................................................................ 8

2. Jenis dan Teknik Asesmen ...................................................... 9

3. Prinsip Asesmen ...................................................................... 12

4. Tujuan Asesmen ...................................................................... 14

5. Fungsi Asesmen ...................................................................... 16

6. Langkah-Langkah Asesmen .................................................... 17

B. Kemampuan Berpikir Kreatif ...................................................... 19

C. Analisis Konsep ........................................................................... 23

Page 15: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN …digilib.unila.ac.id/22870/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · KREATIF PADA MATERI ASAM-BASA ARRHENIUS ... dilanjutkan ke SMP Negeri 01 Prabumulih

III. METODOLOGI PENELITIAN .......................................................... 25

A. Metode Penelitian ........................................................................ 25

B. Subjek dan Lokasi Penelitian ....................................................... 25

C. Sumber Data ................................................................................. 26

D. Instrumen Penelitian .................................................................... 26

E. Prosedur Pelaksanaan Penelitian .................................................. 28

F. Teknik Pengumpulan Data ........................................................... 33

G. Teknik Analisis Data .................................................................... 33

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................ 41

A. Hasil Penelitian ............................................................................ 41

1. Hasil Analisis Kebutuhan ........................................................ 41

2. Hasil Pengembangan Instrumen Asesmen Kemampuan Berpikir

Kreatif ...................................................................................... 42

3. Hasil Validasi Ahli .................................................................. 46

4. Hasil Uji Coba Lapangan Awal ............................................... 52

B. Pembahasan .................................................................................. 59

V. KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 61

A. Kesimpulan ................................................................................... 61

B. Saran .............................................................................................. 62

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 63

LAMPIRAN

Lampiran 1. Analisis SKL KI-KD ............................................................. 66

Lampiran 2. Silabus ................................................................................... 70

Lampiran 3. RPP ........................................................................................ 79

Page 16: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN …digilib.unila.ac.id/22870/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · KREATIF PADA MATERI ASAM-BASA ARRHENIUS ... dilanjutkan ke SMP Negeri 01 Prabumulih

Lampiran 4. Analisis Konsep ..................................................................... 92

Lampiran 5. Pedoman Wawancara Untuk Guru ........................................ 95

Lampiran 6. Hasil Wawancara Untuk Guru ............................................... 98

Lampiran 7. Angket Analisis Kebutuhan Untuk Siswa ............................. 100

Lampiran 8. Hasil Angket Analisis Kebutuhan Untuk Siswa..................... 102

Lampiran 9. Deskripsi Hasil Analisis Kebutuhan....................................... 104

Lampiran 10. Instrumen Validasi Aspek Keterbacaan ............................... 108

Lampiran 11. Hasil Validasi Aspek Keterbacaan ....................................... 111

Lampiran 12. Persentase Dan Kriteria Hasil Validasi Aspek Keterbacaan 113

Lampiran 13. Instrumen Validasi Aspek Konstruksi.................................. 115

Lampiran 14. Hasil Validasi Aspek Konstruksi.......................................... 117

Lampiran 15. Persentase Dan Kriteria Hasil Validasi Aspek Konstruksi... 118

Lampiran 16. Instrumen Validasi Aspek Kesesuaian Isi Materi................. 119

Lampiran 17. Hasil Validasi Aspek Kesesuaian Isi Materi ........................ 123

Lampiran 18. Persentase Dan Kriteria Hasil Validasi Aspek Kesesuaian

Isi Materi............................................................................... 125

Lampiran 19. Instrumen Tanggapan Aspek Keterbacaan Pada Guru ......... 127

Lampiran 20. Hasil Tanggapan Aspek Keterbacaan Pada Guru................. 130

Lampiran 21. Persentase Dan Kriteria Hasil Tanggapan Aspek

Keterbacaan Pada Guru ........................................................ 132

Lampiran 22. Instrumen Tanggapan Aspek Konstruksi Pada Guru .......... 134

Lampiran 23. Hasil Tanggapan Aspek Konstruksi Pada Guru ................... 136

Lampiran 24. Persentase Dan Kriteria Hasil Tanggapan Aspek

Konstruksi Pada Guru........................................................... 137

Page 17: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN …digilib.unila.ac.id/22870/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · KREATIF PADA MATERI ASAM-BASA ARRHENIUS ... dilanjutkan ke SMP Negeri 01 Prabumulih

Lampiran 25. Instrumen Tanggapan Aspek Kesesuaian Isi Materi

Pada Guru ............................................................................. 138

Lampiran 26. Hasil Tanggapan Aspek Kesesuaian Isi Materi Pada Guru.. 142

Lampiran 27. Persentase Dan Kriteria Hasil Tanggapan Aspek

Kesesuaian Isi Materi Pada Guru.......................................... 144

Lampiran 28. Instrumen Respon Aspek Keterbacaan Pada Siswa ............ 146

Lampiran 29. Hasil Respon Aspek Keterbacaan Pada Siswa .................... 149

Lampiran 30. Persentase Dan Kriteria Hasil Respon Aspek Keterbacaan

Pada Siswa ............................................................................ 151

Page 18: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN …digilib.unila.ac.id/22870/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · KREATIF PADA MATERI ASAM-BASA ARRHENIUS ... dilanjutkan ke SMP Negeri 01 Prabumulih

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 Ciri-Ciri Berpikir Kreatif (Aptitude) ............................................. 22

Tabel 2 Penskoran pada Angket Berdasarkan Skala Likert ...................... 35

Tabel 3 Tafsiran Skor (Persentase) Angket .............................................. 37

Tabel 4 Daftar r Tabel Product Moment .................................................... 38

Tabel 5 Tafsiran Reliabilitas Soal .............................................................. 40

Tabel 6 Perbaikan Soal Nomor 5 dan 7 ..................................................... 48

Tabel 7 Perbaikan Soal Nomor 4 dan 6 ..................................................... 49

Tabel 8 Perbaikan Soal Nomor 3 ............................................................... 51

Tabel 9 Hasil Uji Coba Validitas ............................................................... 58

Page 19: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN …digilib.unila.ac.id/22870/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · KREATIF PADA MATERI ASAM-BASA ARRHENIUS ... dilanjutkan ke SMP Negeri 01 Prabumulih

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 Langkah-Langkah Proses Penilaian ......................................... 18

Gambar 2 Alur dalam Pengembangan Asesmen ....................................... 32

Gambar 3 Hasil Validasi Ahli .................................................................... 46

Gambar 4 Perbaikan Cover Depan Asesmen ............................................. 47

Gambar 5 Hasil Uji Coba Lapangan Awal pada Guru............................... 52

Gambar 6 Hasil Uji Coba Lapangan Awal pada Siswa ............................. 53

Page 20: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN …digilib.unila.ac.id/22870/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · KREATIF PADA MATERI ASAM-BASA ARRHENIUS ... dilanjutkan ke SMP Negeri 01 Prabumulih

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hakikatnya, IPA mempelajari segala sesuatu yang ada di sekitar kita. Alam se-

mesta, makhluk hidup, unsur-unsur di bumi dan partikel merupakan bahasan

dalam pengajaran IPA. Secara umum, IPA dibagi menjadi ilmu fisika, kimia, dan

biologi. Ilmu kimia sebagai cabang dari IPA memiliki karakteristik tersendiri

yang berbeda dengan mata pelajaran rumpun IPA lainnya. Karakteristik kimia,

yaitu proses, produk dan sikap. Kimia sebagai proses meliputi cara berpikir, sikap,

dan langkah-langkah kegiatan ilmiah untuk memperoleh produk kimia (Tim

Penyusun, 2014). Atas dasar ini, maka pembelajaran kimia di dalam kelas diha-

rapkan menggunakan model pembelajaran yang menjurus kepada penemuan kon-

sep dan pemecahan masalah dan untuk mengukur pemahaman siswa terhadap ma-

teri kimia perlu dibuat sistem penilaian (asesmen) yang bersifat autentik sehingga

mampu memberikan informasi kemampuan siswa secara holistik dan valid.

Asesmen merupakan komponen penting dalam penyelenggaraan pendidikan.

Upaya meningkatkan kualitas pendidikan dapat ditempuh melalui peningkatan

kualitas pembelajaran dan kualitas asesmen. Keduanya saling terkait, sistem pem-

belajaran yang baik akan menghasilkan kualitas belajar yang baik. Kualitas pem-

belajaran ini dapat dilihat dari hasil asesmen. Selanjutnya, asesmen yang baik

akan mendorong guru untuk menentukan strategi mengajar yang baik dan

Page 21: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN …digilib.unila.ac.id/22870/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · KREATIF PADA MATERI ASAM-BASA ARRHENIUS ... dilanjutkan ke SMP Negeri 01 Prabumulih

2

memotivasi siswa untuk belajar yang lebih baik. Oleh sebab itu, dalam upaya

peningkatan kualitas pendidikan diperlukan perbaikan asesmen yang diterapkan

(Rasyid dan Mansur, 2007).

Dalam upaya meningkatkan kualitas asesmen, perlu diketahui bahwa ada bebe-

rapa hal yang menjadi prinsip dalam asesmen agar guru tidak salah dalam pem-

buatan asesmen. Prinsip-prinsip dalam asesmen, yaitu (1) asesmen harus meru-

pakan bagian tak terpisahkan dari proses pembelajaran, bukan bagian terpisah

dari proses pembelajaran; (2) asesmen harus mencerminkan masalah dunia nyata,

bukan dunia sekolah; (3) asesmen harus menggunakan berbagai ukuran, metode,

dan kriteria yang sesuai dengan karakteristik dan esensi pengalaman belajar; dan

(4) asesmen harus bersifat holistik yang mencakup semua aspek dari tujuan pem-

belajaran (kognitif, afektif, dan sensori-motorik) (Depdiknas, 2009).

Asesmen yang dibuat oleh guru dapat digunakan untuk menelusuri, mengecek,

mencari, dan menyimpulkan hasil kegiatan pembelajaran. Adanya asesmen ini

dapat membantu untuk menelusuri ketercapaian dari proses pembelajaran apakah

telah sesuai dengan yang direncanakan atau tidak dan apakah selama proses pem-

belajaran yang telah dilakukan terdapat kekurangan-kekurangan pada siswa dalam

menerima ilmu yang disampaikan oleh guru atau tidak. Setelah mengetahui ke-

kurangan-kekurangan tersebut, maka akan dicari penyebab mengapa hal tersebut

dapat terjadi sehingga solusi untuk mengatasi kendala-kendala yang timbul dalam

proses pembelajaran tersebut dapat dibuat dan guru mampu membuat konklusi

apakah siswa yang diajarnya telah berhasil mencapai tingkat pembelajaran yang

diharapkan atau belum (Majid, 2007).

Page 22: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN …digilib.unila.ac.id/22870/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · KREATIF PADA MATERI ASAM-BASA ARRHENIUS ... dilanjutkan ke SMP Negeri 01 Prabumulih

3

Ada beragam jenis asesmen yang dapat dibuat oleh guru untuk mengukur keter-

capaian siswa dalam belajar. Bila guru hendak mengukur ranah kognitif siswa,

guru dapat menggunakan asesmen berupa tes. Asesmen dengan menggunakan tes

dapat dibuat dalam bentuk tes tertulis maupun tes non-tulis. Tes tertulis dapat be-

rupa pilihan ganda, uraian, benar-salah, dan menjodohkan. Sementara, tes non-

tulis dapat berupa tanya jawab, ujian lisan maupun observasi. Asesmen dengan

tes tertulis hendaknya memuat soal yang memperhatikan beberapa hal seperti : (1)

proporsi tingkat kesulitan yang berimbang; (2) sesuai dengan indikator dan tujuan

pembelajaran; (3) mampu mengukur kemampuan siswa; dan (4) sesuai dengan

materi yang diajarkan.

Asesmen tes tertulis ini ada yang sudah distandarisasi dan ada yang belum. Ases-

men yang telah distandarisasi berarti validitas dan reliabilitasnya sudah terukur

dan teruji untuk digunakan dalam kegiatan penilaian siswa. Sementara, asesmen

yang belum distandarisasi maka perlu diuji coba ke siswa agar dapat diketahui

tingkat validitas dan reliabilitas asesmen tersebut. Mengingat kondisi kurikulum

sekarang ini (kurikulum 2013) yang mengharapkan siswa untuk memunculkan

kreatifitasnya dalam proses pembelajaran, maka asesmen tes tertulis yang dibuat

guru diharapkan mampu mengarahkan siswa untuk memunculkan kemampuan

berpikir kreatifnya dalam membuat pemecahan masalah pada asesmen tersebut.

Kemampuan berpikir kreatif siswa dapat diketahui dengan memberikan asesmen

yang telah dirancang sedemikian rupa sesuai dengan ciri-ciri yang terdapat pada

klasifikasi kemampuan berpikir kreatif siswa. Dengan demikian, diharapkan sis-

wa nantinya tidak hanya paham mengenai materi yang diajarkan oleh guru saja.

Tetapi, mampu juga untuk menerapkan pemikiran kreatifnya itu agar dapat

Page 23: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN …digilib.unila.ac.id/22870/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · KREATIF PADA MATERI ASAM-BASA ARRHENIUS ... dilanjutkan ke SMP Negeri 01 Prabumulih

4

digunakan dalam penyelesaian masalah yang dihadapinya di luar sekolah. Ke-

mampuan berpikir kreatif siswa ini terbagi menjadi 5 macam, yaitu kemampuan

berpikir lancar, luwes, orisinil, elaborasi, dan evaluatif. Setiap kemampuan ber-

pikir memiliki ciri-ciri tersendiri yang berbeda antara satu dengan yang lain.

Akan tetapi, keadaan di lapangan menunjukkan bahwa banyak guru yang belum

membuat dan menggunakan asesmen tes tertulis yang benar-benar sesuai dalam

mengukur indikator pencapaian pembelajaran dan ranah kognitif siswa. Hasil pe-

nelitian yang dilakukan oleh Samosir (2013), Baehaki (2014), dan Agustin (2015)

menyatakan bahwa banyak ditemukan kegiatan evaluasi pada berbagai sekolah

yang tidak sesuai dengan kaidah penyusunan asesmen yang baik.

Studi pendahuluan pada tiga SMA negeri dan swasta di Lampung Tengah juga

menunjukkan bahwa guru-guru pada tiga sekolah tersebut masih kesulitan dalam

membuat asesmen yang merunut kepada kemampuan kognitif siswa. Ini mem-

buktikan bahwa dalam pembuatan asesmen, guru-guru tersebut belum memahami

prinsip-prinsipnya. Selain itu, guru-guru tersebut juga belum pernah membuat

instrumen asesmen untuk mengukur kemampuan berpikir kreatif siswa padahal di

sekolah tempat mereka mengajar menggunakan kurikulum 2013 yang menuntut

siswa untuk memunculkan kreativitasnya dalam proses pembelajaran, sehingga

dapat disimpulkan bahwa sejauh ini asesmen yang dibuat guru belum terarah

dengan baik untuk mengukur kemampuan berpikir siswa.

Berdasarkan fakta-fakta tersebut, maka perlu disusun suatu asesmen tes tertulis

yang mampu mengukur kemampuan berpikir kreatif siswa dan ketercapaian siswa

terhadap indikator pembelajaran. Oleh sebab itu, maka akan dilakukan penelitian

Page 24: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN …digilib.unila.ac.id/22870/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · KREATIF PADA MATERI ASAM-BASA ARRHENIUS ... dilanjutkan ke SMP Negeri 01 Prabumulih

5

dengan judul “Pengembangan Instrumen Asesmen Kemampuan Berpikir Kreatif

Pada Materi Asam-Basa Arrhenius”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan, maka masalah pada penelitian

ini, yaitu :

1. Bagaimanakah karakteristik instrumen asesmen kemampuan berpikir kreatif

pada materi asam-basa Arrhenius?

2. Bagaimanakah tanggapan guru terhadap instrumen asesmen kemampuan

berpikir kreatif pada materi asam-basa Arrhenius?

3. Bagaimanakah respon siswa terhadap instrumen asesmen kemampuan berpikir

kreatif pada materi asam-basa Arrhenius?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan masalah yang ada, maka penelitian ini bertujuan untuk mengembang-

kan asesmen pengetahuan guna :

1. Mendeskripsikan karakteristik instrumen asesmen kemampuan berpikir kreatif

pada materi asam-basa Arrhenius.

2. Mendeskripsikan tanggapan guru mengenai instrumen asesmen kemampuan

berpikir kreatif pada materi asam-basa Arrhenius.

3. Mendeskripsikan respon siswa mengenai instrumen asesmen kemampuan

berpikir kreatif pada materi asam-basa Arrhenius.

Page 25: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN …digilib.unila.ac.id/22870/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · KREATIF PADA MATERI ASAM-BASA ARRHENIUS ... dilanjutkan ke SMP Negeri 01 Prabumulih

6

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang didapat dari penelitian ini adalah :

1. Manfaat bagi siswa

Memotivasi siswa dalam proses pembelajaran kimia di kelas.

2. Manfaat bagi guru

a. Sebagai contoh bagi guru mengenai instrumen asesmen kemampuan

berpikir kreatif pada materi asam-basa Arrhenius.

b. Sebagai acuan guru dalam mengembangkan instrumen asesmen pada materi

lain

3. Manfaat bagi peneliti

Sebagai pengalaman dalam mengembangkan instrumen asesmen kemampuan

berpikir kreatif pada materi asam-basa Arrhenius.

4. Manfaat bagi sekolah

Menjadi informasi dan sumbangan pemikiran dalam upaya meningkatkan

mutu pembelajaran kimia di sekolah.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah :

1. Pengembangan adalah proses pembuatan produk pembelajaran yang baru ataupun

pengembangan lebih lanjut produk pembelajaran yang lama yang didasari atas

analisis kebutuhan di lapangan yang mana produk pembelajaran ini akan diuji

coba dan divalidasi oleh validator untuk mengetahui kelayakan penggunaannya.

2. Instrumen asesmen kemampuan berpikir kreatif adalah suatu instrumen ases-

men yang dirancang guna mengukur kemampuan berpikir kreatif siswa.

Page 26: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN …digilib.unila.ac.id/22870/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · KREATIF PADA MATERI ASAM-BASA ARRHENIUS ... dilanjutkan ke SMP Negeri 01 Prabumulih

7

3. Instrumen asesmen yang dikembangkan adalah instrumen asesmen kategori tes

tertulis dengan bentuk soal esai.

4. Karakteristik instrumen asesmen yang dikembangkan meliputi validitas, relia-

bilitas, keterbacaan, konstruksi, dan kesesuaian isi materi.

5. Instrumen asesmen yang dikembangkan tergolong baik bila : (1) respon siswa

dan tanggapan guru berkisar antara tinggi (60,1% - 80%) sampai sangat tinggi

(80,1% - 100%) sesuai dengan skala Likert pada aspek keterbacaan, konstruk-

si, dan kesesuaian isi materi; (2) validitas pada tiap soal yang dibuat memiliki

nilai r hitung > r tabel product moment; dan (3) reliabilitasnya bernilai tinggi.

6. Kemampuan berpikir kreatif yang diukur beserta indikatornya, yaitu berpikir

lancar (mencetuskan banyak gagasan, jawaban, penyelesaian masalah atau

jawaban), berpikir orisinil (mampu melahirkan ungkapan yang baru dan unik),

berpikir elaboratif (mampu memperkaya dan mengembangkan suatu gagasan

atau produk) dan berpikir evaluatif (menentukan kebenaran suatu pertanyaan

atau kebenaran suatu penyelesaian masalah) (Munandar, 2008).

7. Materi pokok pada penelitian ini adalah teori asam-basa Arrhenius, konsep pH

dan pOH berdasarkan fungsi logaritma, serta hubungan pH dan pOH dengan

pKw.

Page 27: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN …digilib.unila.ac.id/22870/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · KREATIF PADA MATERI ASAM-BASA ARRHENIUS ... dilanjutkan ke SMP Negeri 01 Prabumulih

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Asesmen

1. Pengertian Asesmen

Istilah asesmen diartikan oleh Stiggins (1994) sebagai penilaian proses, kemajuan,

dan hasil belajar siswa (outcomes). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

asesmen merupakan istilah yang tepat untuk penilaian proses belajar siswa. Me-

nurut Firman (2000), Asesmen merupakan proses penentuan informasi yang di-

lakukan serta penggunaan informasi tersebut untuk melakukan pertimbangan se-

belum keputusan. Dalam pengertian asesmen terdapat tiga istilah pokok yang ha-

rus dipahami dan saling berkaitan, yaitu keputusan, pertimbangan dan hasil akhir

asesmen berupa penafsiran terhadap informasi yang diperoleh, informasi merupa-

kan bahan baku yang diperlukan untuk melakukan pertimbangan.

Menurut Subali (2010) :

Asesmen merupakan suatu proses yang sistematis yang dilaksanakan untukmengetahui tingkat keberhasilan dan efisiensi dari program yang bersang-kutan. Dalam hal ini termasuk di dalamnya untuk mengetahui keberhasilanseluruh subyek belajar yang menempuh suatu program. Untuk memperolehinformasi yang berupa data kuantitatif dilakukan melalui pengukuran.Untuk memperoleh data kuantitatif dapat dilakukan melalui tes dan nontes.Tes merupakan metode pengukuran yang menggunakan alat ukur berbentuksatu set pertanyaan untuk mengukur sampel tingkah laku, dan jawabannyadapat dikategorikan benar dan salah.

Page 28: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN …digilib.unila.ac.id/22870/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · KREATIF PADA MATERI ASAM-BASA ARRHENIUS ... dilanjutkan ke SMP Negeri 01 Prabumulih

9

2. Jenis dan Teknik Asesmen

Gabel (1993) mengkategorikan asesmen ke dalam dua kelompok besar, yaitu

asesmen tradisional dan asesmen alternatif. Asesmen yang tergolong tradisional

adalah tes benar-salah, tes pilihan ganda, tes melengkapi, dan tes jawaban terba-

tas. Sementara itu, yang tergolong ke dalam asesmen alternatif (non-tes) adalah

essay/uraian, asesmen praktek, asesmen proyek, kuisioner, inventori, daftar cek,

asesmen oleh teman sebaya/sejawat, asesmen diri (self-assessment), portofolio,

observasi, diskusi, dan wawancara (interview). Teknik asesmen pendidikan ada

bermacam-macam. Ada yang tergolong tes apabila menyangkut benar salah dan

non-tes bila tidak menyangkut benar salah.

Menurut Stiggins (1994) jenis asesmen dibagi menjadi empat, yaitu : seleksi res-

pon terpilih (selected response assessment), uraian atau esai (essay assessment),

kinerja (performance assessment), dan wawancara/komunikasi personal (commu-

nication personal). Jenis target pencapaian hasil belajar menurut Stiggins (1994)

meliputi tentang pengetahuan (knowledge), penalaran (reasoning), keterampilan

(skills), hasil karya (product), dan afektif (affective).

Berdasarkan PP No.19 tahun 2005 Pasal 63 Ayat (1) bahwa asesmen pendidikan

pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas : (1) Asesmen hasil be-

lajar oleh pendidik, (2) Asesmen hasil belajar oleh satuan pendidikan, dan (3)

Asesmen hasil belajar oleh Pemerintah.

Dalam buku panduan asesmen yang diterbitkan BSNP tahun 2007, teknik ases-

men adalah sebagai berikut :

Page 29: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN …digilib.unila.ac.id/22870/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · KREATIF PADA MATERI ASAM-BASA ARRHENIUS ... dilanjutkan ke SMP Negeri 01 Prabumulih

10

1. Tes tertulis merupakan suatu teknik asesmen yang menuntut jawaban secara

tertulis, baik berupa pilihan atau isian. Tes yang jawabannya berupa pilihan

meliputi pilihan ganda, benar-salah dan menjodohkan. Sedangkan, tes yang

jawabannya berupa isian berbentuk isian singkat atau uraian.

2. Observasi atau pengamatan adalah teknik asesmen yang dilakukan dengan

menggunakan indera secara langsung. Observasi dilakukan dengan mengguna-

kan pedoman observasi yang berisi sejumlah indikator perilaku yang akan di-

amati.

3. Tes praktik atau tes kinerja adalah teknik asesmen yang menuntut peserta didik

mendemonstrasikan kemahirannya. Tes praktik dapat berupa tes tulis keteram-

pilan, tes identifikasi, tes simulasi dan tes petik kerja.

4. Penugasan merupakan suatu teknik asesmen yang menuntut peserta didik me-

lakukan kegiatan tertentu di luar kegiatan pembelajaran di kelas. Penugasan

ada yang berupa pekerjaan rumah atau berupa proyek.

5. Tes lisan dilaksanakan melalui komunikasi langsung tatap muka antara peserta

didik dengan seorang atau beberapa penguji secara lisan dan spontan. Tes jenis

ini memerlukan daftar pertanyaan dan pedoman penskoran.

6. Asesmen portofolio merupakan asesmen yang dilakukan dengan cara menilai

portofolio peserta didik. Portofolio adalah kumpulan karya-karya peserta didik

dalam bidang tertentu yang diorganisasikan untuk mengetahui minat, perkem-

bangan, prestasi, dan/atau kreativitas peserta didik dalam kurun waktu tertentu.

7. Jurnal merupakan catatan pendidik selama proses pembelajaran yang berisi

informasi kekuatan dan kelemahan peserta didik yang berkaitan dengan kinerja

Page 30: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN …digilib.unila.ac.id/22870/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · KREATIF PADA MATERI ASAM-BASA ARRHENIUS ... dilanjutkan ke SMP Negeri 01 Prabumulih

11

ataupun sikap peserta didik yang dipaparkan secara deskriptif.

8. Asesmen diri merupakan teknik asesmen dengan cara meminta peserta didik

untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya berkaitan dengan

kompetensi yang menjadi tujuan pembelajaran.

9. Asesmen antar teman merupakan teknik asesmen dengan cara meminta peserta

didik untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan temannya dalam ber-

bagai hal. Untuk itu perlu ada pedoman asesmen antarteman yang memuat

indikator perilaku yang dinilai.

Menurut Subali (2010) ada beberapa hal penting terkait teknik pembuatan instru-

men asesmen, yaitu :

(a) butir-butir soalnya tidak bermakna ganda (ambiguity), (b) bahasanyabenar dan disesuaikan dengan kondisi peserta ujian, (c) petunjuk pengerja-annya jelas termasuk cara koreksinya juga harus dikemukakan, (d) antarbutir tidak tumpang tindih atau bergantung satu dengan yang lain, (e)diurutkan dari yang mudah ke yang sukar, (f) waktu untuk mengerjakanmemadai, (g) tiap butir soal mengukur kemampuan yang diinginkan dansudah sesuai dengan spesifikasi kemampuan yang akan diukur, dan (h)sudah disiapkan bagaimana teknik interpretasi hasil yang diperolehnantinya, yakni menggunakan interpretasi acuan norma atau interpretasiacuan patokan.

Grounlund (Samosir, 2013) mengklasifikasikan teknik asesmen tes menjadi bebe-

rapa kategori, yakni tes bentuk pilihan, tes bentuk mengkonstruksi jawaban, dan

asesmen yang diperluas. Tes bentuk pilihan dapat berupa pilihan ganda, salah-

benar, menjodohkan/memasangkan, tes bentuk mengkonstruksi jawaban dapat

berupa tes isian, uraian terstruktur, dan uraian terbuka, asesmen yang diperluas

dapat berupa proyek atau portofolio.

Page 31: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN …digilib.unila.ac.id/22870/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · KREATIF PADA MATERI ASAM-BASA ARRHENIUS ... dilanjutkan ke SMP Negeri 01 Prabumulih

12

3. Prinsip Asesmen

Prinsip evaluasi menurut Mardapi (2004) adalah sebagai berikut :

1. Kebijaksanaan pendidikan adalah kebijaksanaan pemerintah, sehinggaevaluator harus membantu pemerintah.

2. Evaluasi adalah seni, evaluasi yang baik bukan mengandalkan hasil ases-men yang tunggal.

3. Evaluasi bukan keputusan yang absolut, tujuannya memilihkan altematifbagi pengambil kebijaksanaan untuk mengambil keputusan.

4. Tidak ada orang yang mampu membuat seluruh pertimbangan dalam me-rancang evaluasi dan menafsirkan hasil evaluasi.

5. Evaluator tidak hanya mengacu pada salah satu aliran evaluasi dalam me-laksanakan evaluasi. Metode objektif kuantitatif dan humanistik kualita-tif harus saling melengkapi.

6. Evaluasi sebagai suatu proses harus bersifat kontinyu dan luwes.7. Evaluator harus mengidentifikasi setiap permasalahan yang berkait

dengan evaluasi.8. Program pendidikan bukan perlakuan tunggal, banyak faktor yang ber-

pengaruh. Oleh karena itu, evaluator harus melihat bagian dalam proses,antar perlakuan, dan dalam populasi unfuk melihat besarnya pengaruhtindakan yang diberikan.

9. Dalam melakukan evaluasi, aspek psikomotor dan afektif tak boleh di-kesampingkan

10. Evaluasi formatif dan sumatif harus menjadi satu kesatuan yang utuh,jadi harus melihat seluruh hasil dari pelaksanaan program, jangan hanyamelihat hasil evaluasi sumatif.

11. Analisis keseluruhan lebih dapat dipertanggungjawabkan daripada hanyaberdasar pada satu pengukuran.

12. Evaluasi sebagai suatu simpulan berdasarkan hasil asesmen harus infe-rensial, bukan hanya berdasar data tetapi juga berdasarkan asumsi.

Prinsip asesmen menurut BSNP (2007) untuk pendidikan dasar dan menengah

mengacu kepada standar asesmen pendidikan jenjang pendidikan dasar dan

menengah. Prinsip tersebut mencakup :

1. Sahih, yakni asesmen didasarkan pada data yang mencerminkan kemam-puan yang diukur.

2. Obyektif, yakni asesmen didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelastanpa dipengaruhi oleh subyektivitas penilai.

3. Adil, yakni asesmen tidak menguntungkan atau merugikan peserta didikkarena berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku,budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan gender.

Page 32: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN …digilib.unila.ac.id/22870/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · KREATIF PADA MATERI ASAM-BASA ARRHENIUS ... dilanjutkan ke SMP Negeri 01 Prabumulih

13

4. Terpadu, yakni asesmen oleh pendidik merupakan salah satu komponenkegiatan pembelajaran.

5. Terbuka, yakni prosedur asesmen, kriteria asesmen, dan dasar pengam-bilan keputusan dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan.

6. Menyeluruh dan berkesinambungan, yakni asesmen mencakup semuaaspek kompetensi dengan menggunakan berbagai teknik asesmen yangsesuai, untuk memantau perkembangan kemampuan peserta didik

7. Sistematis, yakni asesmen dilakukan secara berencana dan bertahapdengan mengikuti langkah-langkah baku.

8. Beracuan kriteria, yakni asesmen didasarkan pada ukuran pencapaiankompetensi yang ditetapkan.

9. Akuntabel, yakni asesmen dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segiteknik,prosedur, maupun hasilnya.

Pada Permendiknas No. 20 tahun 2007 tentang standar asesmen dijelaskan bahwa

asesmen adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentu-

kan pencapaian hasil belajar siswa. Asesmen tidak sekedar pengumpulan data

siswa, tetapi juga pengolahannya untuk memperoleh gambaran proses dan hasil

belajar siswa, dan pada Permendiknas Nomor 20 Tahun 2007 tentang standar

asesmen pendidikan di bagian C.5 dinyatakan bahwa instrumen asesmen hasil

belajar yang digunakan pendidik harus memenuhi persyaratan : (a) substansi,

yaitu merepresentasikan kompetensi yang dinilai, (b) konstruksi, yaitu memenuhi

persyaratan teknis sesuai dengan bentuk instrumen yang digunakan, dan (c)

bahasa, yaitu menggunakan bahasa yang baik dan benar serta komunikatif sesuai

dengan taraf perkembangan peserta didik.

Purwanto (2013) mengemukakan bahwa prinsip asesmen adalah sebagai berikut :

asesmen hendaknya didasarkan atas hasil pengukuran yang komprehensif; harus

dibedakan antara penskoran (score) dan asesmen (grading); dalam proses pem-

berian nilai hendaknya diperhatikan adanya dua macam patokan, yaitu pemberian

yang non-referenced dan yang criterion referenced; kegiatan pemberian nilai

Page 33: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN …digilib.unila.ac.id/22870/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · KREATIF PADA MATERI ASAM-BASA ARRHENIUS ... dilanjutkan ke SMP Negeri 01 Prabumulih

14

hendaknya merupakan bagian integral dari proses belajar mengajar; asesmen

harus bersifat komparabel. Artinya, setelah tahap pengukuran yang menghasilkan

angka-angka itu dilaksanakan, prestasi-prestasi yang menduduki skor yang sama

harus memiliki nilai yang sama pula, dan sistem asesmen yang dipergunakan hen-

daknya jelas bagi siswa dan bagi pengajar sendiri.

Prinsip asesmen menurut Grounlund (Samosir, 2013), yaitu :

1. Harus ada spesifikasi yang jelas apa yang mau dinilai: penempatan, for-matif, ataukah sumatif;

2. Harus komprehensif: afektif, psikomotor, dan kognitif;3. Butuh berbagai ragam teknik/metode asesmen, baik metode tes maupun

non-tes;4. Harus dapat memilih instrumen asesmen yang sesuai;5. Harus jelas apa maksud dan tujuan diadakan asesmen, jadi akan jelas

pula apa tindak lanjutnya.

4. Tujuan Asesmen

Kellough dan Kellough (Rasyid dan Mansur, 2007) mengidentifikasi tujuan dari

asesmen adalah untuk : (1) membantu belajar siswa, (2) mengidentifikasi kekuat-

an dan kelemahan siswa, (3) menilai efektivitas strategi pengajaran, (4) menilai

dan meningkatkan efektivitas program kurikulum, (5) menilai dan meningkatkan

efektivitas pengajaran, (6) menyediakan data yang membantu dalam membuat ke-

putusan, dan (7) komunikasi dan melibatkan orang tua siswa.

Menurut Subali (2010) tujuan evaluasi menjadi tiga bagian, yaitu :

1. Evaluasi sumatif didasarkan pada kumulatif hasil asesmen sumatif subjekbelajar dalam menempuh program. Dalam hal ini pengertian asesmen sumatifadalah hasil final dari subjek belajar menempuh suatu program. Misalnya,nilai sumatif dalam suatu program semester diperoleh melalui ulangan akhirsuatu pokok bahasan, ulangan tengah semester, dan ulangan akhir semester.Adapun tujuan evaluasi sumatif, yaitu :

Page 34: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN …digilib.unila.ac.id/22870/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · KREATIF PADA MATERI ASAM-BASA ARRHENIUS ... dilanjutkan ke SMP Negeri 01 Prabumulih

15

a. Untuk menentukan nilai akhir peserta program pembelajaran, agar dapatdinyatakan berhasil atau gagal;

b. Meramalkan kecakapan subjek belajar dalam menyelesaikan program/semester berikutnya;

c. Menetapkan efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan suatu programpembelajaran;

d. Dalam konteks untuk seleksi, seperti seleksi masuk berarti untukmenetapkan siapa yang layak lolos seleksi, bila untuk seleksi menetapkanjuara untuk mewakili satuan pendidikan yang bersangkutan berarti untukmenetapkan siapa yang layak lolos menjadi wakil satuan pendidikan yangbersangkutan.

2. Evaluasi formatif didasarkan pada hasil asesmen formatif selama subjekbelajar mengikuti proses pembelajaran/penyelengaraan program, dantujuannya, yaitu untuk :a. Menetapkan langkah-langkah/urutan kegiatan belajar selanjutnya agar

supaya lebih efektif dan efisien; pendalaman dan pemantapan penguasaanperilaku yang ditargetkan;

b. Mendiagnosis kesulitan belajar, dalam arti bahwa subjek belajar yangmendapat nilai jelek identik belum menguasai perilaku yang ditargetkan;

c. Mencari cara mengatasi kesulitan belajar jika subjek belajar dinyatakangagal, berdasarkan kegiatan belajar yang telah dilakukan; umpan balikbagi guru dalam mengelola kegiatan pembelajaran sehingga mengetahuiseberapa jauh tujuan yang ditetapkan sudah dapat dicapai;

d. Meramalkan seberapa jauh keberhasilan peserta program belajar dalammengikuti asesmen sumatif;

e. Mengetahui seberapa jauh subjek belajar akan berhasil dalam mengikutiproses pembelajaran selanjutnya, berdasar kecakapan dan keterampilanyang dikuasainya sekarang, dalam konteks bahwa subjek belajar sebagaimasukan.

f. Mengetahui subjek belajar yang mana yang harus dibantu melalui programremediasi agar ia dapat berhasil menempuh program yang ditempuh.

g. Mendiagnosis penyebab kegagalan subjek belajar dalam menguasaikemampuan yang ditargetkan.

3. Evaluasi penempatan didasarkan pada hasil asesmen terhadap subjek sebelummenempuh program pembelajaran, dan bertujuan untuk :a. Mengetahui penguasaan kemampuan prasyarat yang diperlukan dalam

KBM yang akan diselenggarakan;b. Menjajagi penguasaan subjek belajar sebagai peserta program terhadap

kemampuan yang ditargetkan;c. Meneliti interes, langgam belajar, ataupun karakteristik personal subjek

belajar sebagai peserta program pembelajaran;d. Mendiagnosis kemampuan subjek belajar yang mengalami kegagalan

dalam menguasai kemampuan prasyarat yang diperlukan.

Page 35: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN …digilib.unila.ac.id/22870/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · KREATIF PADA MATERI ASAM-BASA ARRHENIUS ... dilanjutkan ke SMP Negeri 01 Prabumulih

16

5. Fungsi Asesmen

Evaluasi proses dan hasil belajar merupakan serangkaian kegiatan yang dilaksana-

kan tahap demi tahap berdasarkan keseluruhan hasil asesmen yang dilakukan.

Menurut Subali (2010) manfaat hasil evaluasi bagi subjek belajar adalah untuk

bimbingan belajar, bimbingan pribadi, dan kebutuhan subjek belajar yang berkait-

an dengan studinya. Jadi, meliputi aspek bimbingan dan aspek pembelajaran.

Dengan demikian evaluasi proses dan hasil belajar akan berfungsi untuk memberi:

1. Arah dan petunjuk dalam pelaksanaan pembelajaran, baik guru maupun

subjek belajar;

2. Gambaran tentang diri subjek belajar mengenai perkembangan baik kemam-

puan maupun personalitasnya, sehingga mereka mampu mengenali diri/ma-

was diri serta seberapa jauh produktivitasnya, sehingga mampu menentukan

langkah/keputusan lebih lanjut guna peningkatan prestasi;

3. Dorongan/motivasi subjek belajar agar mampu berusaha untuk meraih pres-

tasi yang lebih baik; dan

4. Masukan untuk perbaikan dan pelaksanaan program guna memperbaiki pro-

ses pembelajaran yang akan diselenggarakan saat berikutnya.

Menurut Samosir (2013), fungsi asesmen dalam pendidikan diklasifikasikan ke

dalam tiga golongan, yaitu fungsi pengajaran, fungsi administratif, dan fungsi

bimbingan. Fungsi pengajaran meliputi peranan asesmen dalam meningkatkan

mutu proses pengajaran, pengumpulan informasi tentang keberhasilan siswa men-

capai tujuan instruksional, memberikan umpan balik untuk memperbaiki proses

belajar-mengajar yang dilaksanakan, dan membangkitkan motivasi belajar siswa.

Page 36: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN …digilib.unila.ac.id/22870/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · KREATIF PADA MATERI ASAM-BASA ARRHENIUS ... dilanjutkan ke SMP Negeri 01 Prabumulih

17

Fungsi administratif meliputi peranan asesmen dalam pengambilan keputusan

yang bersifat administratif seperti penentuan kualifikasi sekolah, pengelompokan

siswa ke dalam kelas-kelas atau kelompok belajar, seleksi siswa baru, laporan

prestasi belajar siswa pada orang tua dan penentuan kenaikan kelas serta kelulus-

an. Fungsi bimbingan meliputi peranan peranan asesmen dalam memberikan

bimbingan dan pengarahan agar siswa dapat mengembangkan bakatnya secara

maksimal.

6. Langkah-Langkah Asesmen

Firman (2000) mengemukakan tahapan pokok dalam proses asesmen meliputi tiga

tahapan, yaitu 1) tahap persiapan; 2) tahap pengumpulan informasi; dan 3) tahap

pertimbangan. Langkah-langkah dalam penilaian tersebut digambarkan pada ba-

gan di bawah ini :

Page 37: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN …digilib.unila.ac.id/22870/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · KREATIF PADA MATERI ASAM-BASA ARRHENIUS ... dilanjutkan ke SMP Negeri 01 Prabumulih

18

Gambar 1. Langkah-langkah proses penilaian

Berdasarkan PP No.19 tahun 2005 Pasal 63 Ayat (1) bahwa penilaian pendidikan

pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas : 1. Penilaian hasil bela-

jar oleh pendidik ; 2. Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan ; dan 3. Peni-

laian hasil belajar oleh Pemerintah.

Subali (2010) mengemukakan bahwa agar dapat diperoleh alat asesmen atau alat

ukur yang baik perlu dikembangkan suatu prosedur atau langkah-langkah yang

benar, yang meliputi perencanaan asesmen yang memuat maksud dan tujuan ases-

men, yaitu:

1. Penyusunan kisi-kisi;2. Penyusunan instrumen/alat ukur;3. Penelaahan (review) untuk menilai kualitas alat ukur/instrumen secara

kualitatif, yakni sebelum digunakan;

Tahap

persiapan

Tahap

pengumpulan

informasi

Tahap

pertimbangan

Mengidentifikasi keputusan yang akan dibuat

Menentukan informasi yang diperlukan

Memilih informasi

yang telah tersedia

Menentukan kapan dan bagai-

mana informasi dikumpulkan

Menyusun atau me-

milih alat pengum-

pul informasi

Mengumpulkan informasi yang dibutuhkanMenganalisis informasi

Melakukan pertimbangan

Membuat keputusan

Page 38: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN …digilib.unila.ac.id/22870/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · KREATIF PADA MATERI ASAM-BASA ARRHENIUS ... dilanjutkan ke SMP Negeri 01 Prabumulih

19

4. Uji coba alat ukur, untuk menyelidiki kesahihan dan keandalan secaraempiris;

5. Pelaksanaan pengukuran;6. Asesmen yang merupakan interpretasi hasil pengukuran;7. Pemanfaatan hasil asesmen.

Penjelasan lain dari Uno dan Koni (2012) yang berpendapat :

Terdapat beberapa urutan kerja yang harus dilakukan, yaitu :1. Menjabarkan kompetensi dasar ke dalam indikator pencapaian hasil

belajar. Indikator pencapaian hasil belajar dikembangkan oleh pendidikdengan memperhatikan perkembangan dan kemampuan setiap pesertadidik, keluasan dan kedalaman kompetensi dasar, dan daya dukungsekolah;

2. Menetapkan kriteria ketuntasan setiap indikator. Pada tahap awal peneta-pan kriteria ketuntasan indikator boleh rendah, namun diharapkan sema-kin lama semakin meningkat. Hal ini karena kualitaas satuan pendidikanakan dinilai oleh pihak luar secara berkala;

3. Pemetaan standar kompetensi, komoetensi dasar, indikator, kriteria ke-tuntasan, dan aspek yang terdapat pada rapor;

4. Pemetaan standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, kriteria ke-tuntasan, aspek penilaian, dan teknik penilaian. Pemetaan ini dilakukanuntuk memberikan kriteria penilaian berdasarkan sebaran kompetensi danindikatornya; dan

5. Penetapan teknik penilaian dengan mempertimbangkan ciri indikator.

B. Kemampuan Berpikir Kreatif

Untuk lebih menjelaskan pengertian kreativitas, akan dikemukakan beberapa pe-

rumusan yang merupakan kesimpulan para ahli mengenai kreativitas (Munandar,

1985).

1. “Kreativitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi baru, berda-sarkan data, informasi, atau unsur-unsur yang ada”.

2. “Kreativitas (berpikir kreatif atau berpikir divergen) adalah kemampuanberdasarkan data atau informasi yang tersedia menemukan banyak ke-mungkinan jawaban terhadap suatu masalah, dimana penekanannyaadalah pada kuantitas, ketepatgunaan, dan keragaman jawaban”.

3. Jadi, secara operasional kreativitas dapat dirumuskan sebagai “kemam-puan yang mencerminkan kelancaran, keluwesan (fleksibilitas), dan orisi-nalitas dalam berpikir, serta kemampuan untuk mengelaborasi (mengem-bangkan, memperkaya, memperinci) suatu gagasan”.

Page 39: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN …digilib.unila.ac.id/22870/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · KREATIF PADA MATERI ASAM-BASA ARRHENIUS ... dilanjutkan ke SMP Negeri 01 Prabumulih

20

Rogers (Munandar, 1992) mendefinisikan kreativitas sebagai proses munculnya

hasil-hasil baru dalam tindakan. Hasil-hasil baru itu muncul dari sifat-sifat indi-

vidu yang unik yang berinteraksi dengan individu lain, pengalaman maupun ke-

adaan hidupnya.

Menurut Evans (1991), pemikiran kreatif akan membantu seseorang untuk me-

ningkatkan kualitas dan keefektifan pemecahan masalah dan hasil pengambilan

keputusan yang dibuat.

Torrence (Ngalimun dkk, 2013) mengemukakan pendekatan dalam studi kreati-

vitas dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu :

1. Pendekatan psikologisPendekatan psikologis lebih melihat kreativitas dari segi kekuatan yang adadalam diri individu sebagai faktor-faktor yang menetukan kreativitas. Salahsatu pendekatan psikologis yang digunakan untuk menjelaskan kreativitasadalah pendekatan holistik. Clark (1988) menggunakan pendekatan holistikuntuk menjelaskan konsep kreativitas dengan berdasarkan pada fungsi-fungsiberpikir, merasa, mengindra, dan intuisi. Clark menganggap bahwa kreativi-tas itu mencakup sintesis dari fungsi-fungsi thingking, feeling, sensing, danintuiting.

2. Pendekatan sosiologisPendekatan sosiologis berasumsi bahwa kreativitas individu merupakan hasildari proses interaksi sosial, dimana individu dengan segala potensi dan dis-posisi kepribadiannya dipengaruhi oleh lingkungan sosial tempat individu ituberada, yang meliputi ekonomi, politik, kebudayaan dan peranan keluarga.

Empat tahapan proses kreatif, yaitu persiapan, inkubasi, iluminasi, dan verifikasi:

1. Persiapan (preparation).

Pada tahap ini, individu berusaha mengumpulkan informasi atau data untukmemecahkan masalah yang dihadapi. Dengan bekal ilmu pengetahuan danpengalaman yang dimiliki, individu berusaha menjajaki berbagai kemungkin-an jalan yang dapat ditempuh untuk memecahkan masalah itu. Namun, padatahap ini belum ada arah yang tetap meskipun sudah mampu mengeksplorasiberbagai alternatif pemecahan masalah.

Page 40: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN …digilib.unila.ac.id/22870/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · KREATIF PADA MATERI ASAM-BASA ARRHENIUS ... dilanjutkan ke SMP Negeri 01 Prabumulih

21

2. Inkubasi (incubation).

Pada tahap ini individu seolah-olah melepaskan diri untuk sementara waktudari masalah yang dihadapinya, dalam pengertian tidak memikirkannya se-cara sadar melainkan “menghadapinya” dalam alam prasadar.

3. Iluminasi (illumination).

Pada tahap ini individu sudah dapat timbul inspirasi atau gagasan-gagasanbaru serta proses-proses psikologis yang mengawali dan mengikuti muncul-nya inspirasi atau gagasan baru.

4. Verifikasi (verification).

Pada tahap ini, gagasan yang telah muncul dievaluasi secara kritis dan kon-vergen serta menghadapkannya kepada realitas. Pemikiran divergen harusdiikuti dengan pemikiran konvergen. Pemikiran dan sikap spontan harusdiikuti oleh pemikiran selektif dan sengaja. Penerimaan secara total harusdiikuti oleh kritik. Filsafat harus diikuti oleh pemikiran logis. Keberanianharus diikuti oleh sikap hati-hati. Imajinasi harus diikuti oleh pengujianterhadap realitas.

Piers (Ngalimun dkk, 2013) mengemukakan bahwa karakteristik kreativitas ada-

lah sebagai berikut:

1. Memiliki dorongan (drive) yang tinggi2. Memiliki keterlibatan yang tinggi3. Memiliki rasa ingin tahu yang besar4. Memiliki ketekunan yang tinggi5. Cenderung tidak puas terhadap kemapanan6. Penuh percaya diri7. Memiliki kemandirian yang tinggi8. Bebas dalam mengambil keputusan9. Menerima diri sendiri10. Senang humor11. Memiliki intuisi yang tinggi12. Cenderung tertarik kapada hal-hal yang kompleks13. Toleran terhadap ambiguitas14. Bersifat sensitif

Menurut Husin (2014), berpikir kreatif merupakan suatu kegiatan mental yang

menyelesaikan persoalan, mengajukan metode, gagasan atau memberikan pan-

dangan baru terhadap suatu persoalan atau gagasan lama. Supriadi (Husin, 2014)

Page 41: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN …digilib.unila.ac.id/22870/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · KREATIF PADA MATERI ASAM-BASA ARRHENIUS ... dilanjutkan ke SMP Negeri 01 Prabumulih

22

mengemukakan sejumlah bantuan yang dapat digunakan untuk membimbing per-

kembangan kreatif, yaitu:

1. Menciptakan rasa aman kepada anak untuk mengekspresikan kreativitas-nya;

2. Mengakui dan menghargai gagasan-gagasan anak;3. Menjadikan pendorong bagi anak untuk mengomunikasikan dan

mewujudkan gagasan-gagasannya;4. Membantu anak memahami dalam berpikir dan bersikap, dan bukan

malah menghukumnya;5. Memberikan peluang untuk mengomunikasikan gagasan-gagasannya6. Memberikan informasi mengenai peluang-peluang yang tersedia.

Kemampuan memberikan penilaian atau evaluasi terhadap suatu obyek atau situ-

asi juga mencerminkan kreativitas, jika dalam penilaiannya seseorang mampu me-

lihat obyek, situasi, atau masalahnya dari sudut pandang yang berbeda-beda. Ciri-

ciri berpikir kreatif (aptitude) (Munandar, 2008) seperti terlihat pada Tabel 1 beri-

kut.

Tabel 1. Ciri-ciri berpikir kreatif (aptitude)

Pengertian PerilakuBerpikir Lancar (Fluency)

1. Mencetuskan banyak gagasan, jawaban,penyelesaian masalah atau jawaban.

2. Memberikan banyak cara atau saran untukmelakukan berbagai hal.

3. Selalu memikirkan lebih dari satujawaban.

a. Mengajukan banyak pertanyaan.b. Menjawab dengan sejumlah jawaban jika

ada.c. Mempunyai banyak gagasan mengenai

suatu masalah.d. Lancar mengungkapkan gagasan-

gagasannya.e. Bekerja lebih cepat dan melakukan lebih

banyak dari orang lain.f. Dapat dengan cepat melihat kesalahan

dan kelemahan dari suatu objek atausituasi.

Berpikir Luwes (Flexibility)

1. Menghasilkan gagasan, jawaban, ataupertanyaan yang bervariasi.

2. Dapat melihat suatu masalah dari sudutpandang yang berbeda.

3. Mencari banyak alternatif atau arah yangberbeda.

a. Memberikan bermacam-macampenafsiran terhadap suatu gambar, ceritaatau masalah.

b. Menerapkan suatu konsep atau asasdengan cara yang berbeda-beda.

c. Jika diberikan suatu masalah biasanyamemikirkan bermacam-macam cara untukmenyelesaikannya.

Page 42: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN …digilib.unila.ac.id/22870/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · KREATIF PADA MATERI ASAM-BASA ARRHENIUS ... dilanjutkan ke SMP Negeri 01 Prabumulih

23

Pengertian Perilaku4. Mampu mengubah cara pendekatan atau

pemikiran.

Berpikir Orisinil (Originality)

1. Mampu melahirkan ungkapan yang barudan unik.

2. Memikirkan cara-cara yang tak lazimuntuk mengungkapkan diri.

3. Mampu membuat kombinasi-kombinasiyang tak lazim dari bagian-bagian atauunsur-unsur.

a. Memikirkan masalah-masalah atau halyang tidak terpikirkan orang lain.

b. Mempertanyakan cara-cara yang lama danberusaha memikirkan cara-cara yangbaru.

c. Memilih cara berpikir lain daripada yanglain.

Berpikir Elaboratif (Elaboration)

1. Mampu memperkaya dan me-ngembangkan suatu gagasan atau produk.

2. Menambah atau merinci detail-detail darisuatu objek, gagasan atau situasi sehinggamenjadi lebih menarik.

a. Mencari arti yang lebih mendalamterhadap jawaban atau pemecahanmasalah dengan melakukan langkah-langkah yang terperinci.

b. Mengembangkan atau memperkayagagasan orang lain.

c. Menambah garis-garis, warna-warna, dandetail-detail (bagian-bagian) terhadapgambaranya sendiri atau gambar oranglain.

Berpikir Evaluatif (Evaluation)

1. Menentukan kebenaran suatu pertanyaanatau kebenaran suatu penyelesaianmasalah.

2. Mampu mengambil keputusan terhadapsituasi terbuka.

3. Tidak hanya mencetuskan gagasan tetapijuga melaksanakannya.

a. Memberi pertimbangan atas dasar sudutpandang sendiri.

b. Mencetuskan pandangan sendirimengenai suatu hal.

c. Mempunyai alasan yang dapatdipertanggungjawabkan.

d. Menentukan pendapat dan bertahanterhadapnya.

C. Analisis Konsep

Herron dalam Fadiawati (2011) berpendapat bahwa belum ada definisi tentang

konsep yang diterima atau disepakati oleh para ahli, biasanya konsep disamakan

dengan ide. Markle dan Tieman dalam Fadiawati (2011) mendefinisikan konsep

sebagai sesuatu yang sungguh-sungguh ada. Mungkin tidak ada satupun definisi

yang dapat mengungkapkan arti dari konsep. Untuk itu diperlukan suatu analisis

Lanjutan Tabel 1

Page 43: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN …digilib.unila.ac.id/22870/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · KREATIF PADA MATERI ASAM-BASA ARRHENIUS ... dilanjutkan ke SMP Negeri 01 Prabumulih

24

konsep yang memungkinkan kita dapat mendefinisikan konsep, sekaligus meng-

hubungkan dengan konsep-konsep lain yang berhubungan.

Lebih lanjut lagi, Herron dalam Fadiawati (2011) mengemukakan bahwa analisis

konsep merupakan suatu prosedur yang dikembangkan untuk menolong guru da-

lam merencanakan urutan-urutan pengajaran bagi pencapaian konsep. Prosedur

ini telah digunakan secara luas oleh Markle dan Tieman serta Klausemer dkk.

Analisis konsep dilakukan melalui tujuh langkah, yaitu menentukan nama atau

label konsep, definisi konsep, jenis konsep, atribut kritis, atribut variabel, posisi

konsep, contoh, dan non contoh. Analisis konsep pada materi asam-basa Arrheni-

us dapat dilihat pada lampiran 4.

Page 44: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN …digilib.unila.ac.id/22870/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · KREATIF PADA MATERI ASAM-BASA ARRHENIUS ... dilanjutkan ke SMP Negeri 01 Prabumulih

III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan

pengembangan atau Research and Development (R&D). Penelitian ini menggu-

nakan metode penelitian dan pengembangan menurut Borg, Gall dan Gall dalam

Sukmadinata (2011) dengan langkah-langkah penelitiannya adalah : 1) penelitian

dan pengumpulan data (research and information collecting); 2) perencanaan

(planning); 3) pengembangan draft awal (develop preliminary from product); 4)

uji coba lapangan awal (preliminary field testing); 5) revisi hasil uji coba (main

product revision); 6) uji coba lapangan (main field testing); 7) penyempurnaan

produk hasil uji lapangan (operating product revision); 8) uji pelaksanaan lapang-

an (operasional field testing); 9) penyempurnaan dan produk akhir (final product

revision); dan 10) desiminasi dan implementasi (dessimination and implementa-

tion). Pada penelitian ini langkah-langkah penelitian dan pengembangannya

hanya sampai revisi hasil uji coba lapangan awal.

B. Subjek dan Lokasi Penelitian

Subjek pada penelitian ini adalah instrumen asesmen kemampuan berpikir kreatif.

Lokasi penelitian berada di SMA Negeri 1 Seputih Raman Kabupaten Lampung

Tengah. Uji coba asesmen ini akan dilakukan kepada siswa kelas XI IPA 3 SMA

Page 45: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN …digilib.unila.ac.id/22870/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · KREATIF PADA MATERI ASAM-BASA ARRHENIUS ... dilanjutkan ke SMP Negeri 01 Prabumulih

26

Negeri 1 Seputih Raman yang telah menerima materi asam-basa Arrhenius dan

satu guru mata pelajaran kimia kelas XI. Materi asam-basa pada instrumen ases-

men yang dikembangkan meliputi asam-basa Arrhenius, konsep pH larutan, dan

hubungan pH dan pOH dengan pKw.

C. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian berasal dari studi pendahuluan dan uji coba lapang-

an awal. Pada tahap studi pendahuluan, yang menjadi sumber data adalah 4 guru

kimia dan 30 siswa dari tiga SMA negeri dan swasta di Kabupaten Lampung

Tengah. Sumber data pada tahap uji coba lapangan awal meliputi hasil angket uji

kelayakan oleh satu guru mata pelajaran kimia dan hasil angket uji keterbacaan

serta uji validitas dan reliabilitas pada 20 siswa kelas XI IPA 3 SMA Negeri 1

Seputih Raman yang telah mempelajari materi asam-basa Arrhenius, konsep pH

larutan, dan hubungan pH dan pOH dengan pKw.

D. Instrumen Penelitian

Menurut Arikunto (2008), instrumen adalah alat yang berfungsi untuk memper-

mudah pelaksanaan sesuatu. Instrumen pengumpulan data merupakan alat yang

digunakan oleh pengumpul data untuk melaksanakan tugasnya mengumpulkan

data.

Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar observasi pendahuluan, dan

instrumen uji yang meliputi uji validitas, uji kelayakan bagi guru, dan uji keter-

bacaan bagi siswa.

Page 46: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN …digilib.unila.ac.id/22870/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · KREATIF PADA MATERI ASAM-BASA ARRHENIUS ... dilanjutkan ke SMP Negeri 01 Prabumulih

27

Penjelasan mengenai instrumen-instrumen tersebut adalah :

1. Lembar observasi pendahuluan

Lembar observasi pendahuluan yang dimaksud adalah lembar wawancara untuk

guru dan angket untuk siswa. Instrumen ini digunakan untuk memperoleh infor-

masi mengenai asesmen yang digunakan pada beberapa sekolah. Selain itu, ins-

trumen ini berfungsi untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi dalam pe-

nyusunan asesmen pada SMA yang menjadi subjek studi pendahuluan di Kabupa-

ten Lampung Tengah, sehingga hasil yang diperoleh dari studi pendahuluan dapat

digunakan sebagai referensi untuk pengembangan asesmen.

2. Instrumen uji validitas

Instrumen uji validitas bagi validator digunakan untuk menguji konstruksi, keter-

bacaan dan kesesuaian isi materi pada asesmen yang dikembangkan. Instrumen

ini dilengkapi dengan pilihan jawaban serta kolom saran untuk validator.

3. Instrumen uji kelayakan bagi guru

Instrumen uji kelayakan bagi guru digunakan untuk menguji konstruksi, keterba-

caan dan kesesuaian isi materi pada asesmen yang dikembangkan. Instrumen ini

dilengkapi dengan pilihan jawaban serta kolom saran untuk guru.

4. Instrumen uji keterbacaan bagi siswa

Instrumen uji keterbacaan bagi siswa terdiri atas pertanyaan-pertanyaan terkait

dengan tingkat keterbacaan siswa terhadap asesmen yang dikembangkan. Instru-

men ini dilengkapi dengan kolom untuk menuliskan kata atau kalimat yang sulit

Page 47: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN …digilib.unila.ac.id/22870/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · KREATIF PADA MATERI ASAM-BASA ARRHENIUS ... dilanjutkan ke SMP Negeri 01 Prabumulih

28

dipahami oleh siswa. Instrumen ini juga berisi pertanyaan-pertanyaan yang ber-

hubungan dengan huruf, warna huruf, besar spasi yang mendukung keterbacaan,

dan kolom saran.

E. Prosedur Pelaksanaan Penelitian

Menurut Borg dalam Sukmadinata (2011), secara garis besar langkah penelitian

dan pengembangan terdiri atas tiga tahap, yaitu : 1) studi pendahuluan; 2) peng-

embangan produk; dan 3) uji coba produk.

1. Studi Pendahuluan

Pada penelitian ini, tahap pertama yang dilakukan adalah studi pendahuluan. Stu-

di pendahuluan ini bertujuan untuk mengumpulkan data pendukung yang dapat

memberikan informasi tentang situasi dan kondisi di lapangan dan sebagai acuan

atau perbandingan dalam mengembangkan produk. Menurut Sukmadinata (2011),

tahap studi pendahuluan terdiri atas tiga langkah, yaitu studi kepustakaan, survei

lapangan, dan penyusunan produk awal atau draf model.

Sukmadinata (2011) juga mengatakan bahwa studi kepustakaan merupakan kajian

untuk mempelajari konsep-konsep atau teori-teori yang berkenaan dengan produk

atau model yang akan dikembangkan. Dalam studi kepustakaan yang dilakukan,

peneliti mengkaji kurikulum dan hasil penelitian terdahulu yang telah dipublikasi-

kan. Hasil dari kajian tersebut dijadikan sebagai acuan dalam mengembangkan

instrumen asesmen kemampuan berpikir kreatif pada materi asam-basa Arrhenius.

Pada studi lapangan yang dilakukan, tiga SMA negeri dan swasta di Kabupaten

Lampung Tengah dengan akreditasi yang sama menjadi subjek penelitian

Page 48: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN …digilib.unila.ac.id/22870/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · KREATIF PADA MATERI ASAM-BASA ARRHENIUS ... dilanjutkan ke SMP Negeri 01 Prabumulih

29

pendahuluan. Instrumen yang digunakan untuk memperoleh data adalah lembar

wawancara guru dan angket siswa. Wawancara dilakukan kepada guru-guru dan

penyebaran angket kepada siswa-siswa yang berada di 3 sekolah tersebut.

Wawancara dilakukan kepada guru yang mengajar kelas XI IPA dan penyebaran

angket pada siswa kelas XI IPA disebabkan penelitian menyangkut materi asam-

basa yang dipelajari pada kelas XI IPA. Hal-hal yang ditanyakan saat wawancara

berhubungan dengan asesmen yang digunakan ketiga sekolah tersebut dan penge-

tahuan mengenai asesmen kemampuan berpikir kreatif. Sementara, hal-hal yang

ditanyakan pada angket siswa adalah mengenai asesmen yang diberikan guru

dalam pembelajaran serta respon siswa terhadap asesmen tersebut.

2. Pengembangan produk

a. Penyusunan instrumen asesmen

Dalam penyusunan instrumen asesmen diawali dengan pembuatan instrumen ases-

men kemampuan berpikir kreatif yang dilakukan setelah diketahui kebutuhan sis-

wa dan guru melalui data pada tahap studi pendahuluan. Dalam pengembangan

instrumen asesmen ini perlu dipertimbangkan beberapa hal, yaitu seperti kriteria

asesmen yang baik, penyesuaian instrumen asesmen dengan materi pembelajaran,

dan cakupan isi dari materi yang diajarkan. Setelah penyusunan instrumen ases-

men, maka dilanjutkan dengan proses validasi oleh dosen mengenai kelayakan

instrumen asesmen (desain produk).

Validasi desain merupakan proses untuk menilai apakah rancangan produk secara

rasional akan efektif dari yang lama atau tidak. Dikatakan secara rasional, karena

validasi disini masih bersifat penilaian berdasarkan pemikiran rasional, belum

Page 49: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN …digilib.unila.ac.id/22870/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · KREATIF PADA MATERI ASAM-BASA ARRHENIUS ... dilanjutkan ke SMP Negeri 01 Prabumulih

30

fakta lapangan. Validasi produk dilakukan dengan cara menghadirkan beberapa

pakar atau tenaga ahli yang sudah berpengalaman untuk menilai produk baru yang

telah dirancang tersebut. Validasi desain juga dapat dilakukan melalui forum

diskusi (Sugiyono, 2008). Dengan proses validasi ini, akan diketahui kelemahan

dan kekurangan-kekurangan atau hal-hal yang perlu dikurangi dalam rancangan

produk yang harus diperbaiki sebelum dilanjutkan ke dalam tahap uji coba.

b. Penyusunan instrumen penelitian

Instrumen penelitian yang disusun meliputi lembar penilaian guru dan angket res-

pon siswa. Sama halnya dengan instrumen asesmen, instrumen penelitian yang

telah disusun kemudian divalidasi oleh pembimbing. Tujuannya adalah untuk

mengetahui kesesuaian antara instrumen penelitian dengan rumusan masalah

penelitian.

3. Uji Coba Produk

Setelah rancangan instrumen asesmen divalidasi, maka dilakukan penilaian oleh

siswa dan guru. Penilaian ini dilakukan untuk mengetahui tanggapan pada aspek

keterbacaan dan kesesuaian isi. Penilaian yang dilakukan siswa hanya mencakup

aspek keterbacaan. Sedangkan, penilaian oleh guru mencakup aspek keterbacaan,

konstruksi dan kesesuaian isi.

Instrumen penilaian aspek keterbacaan instrumen asesmen untuk siswa berupa

angket yang di dalamnya terdiri dari pertanyaan-pertanyaan terkait dengan tingkat

keterbacaan siswa terhadap produk. Di dalamnya terdapat jawaban berupa pilihan

mengenai penggunaan bahasa yang sesuai dan mudah dipahami. Sama halnya

Page 50: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN …digilib.unila.ac.id/22870/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · KREATIF PADA MATERI ASAM-BASA ARRHENIUS ... dilanjutkan ke SMP Negeri 01 Prabumulih

31

dengan instrumen penilaian oleh siswa, instrumen penilaian oleh guru terhadap

aspek keterbacaan, konstruksi dan kesesuaian isi pun berupa angket yang di

dalamnya terdiri dari pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan tingkat

keterbacaan dan kesesuaian isi instrumen asesmen.

Dalam penelitian ini hanya dilakukan sampai tahap revisi produk setelah penilaian

oleh guru dan siswa. Tahap revisi dilakukan berdasarkan pertimbangan hasil pe-

nilaian produk, yaitu aspek keterbacaan pada siswa dan hasil penilaian guru ter-

hadap instrumen asesmen yang dikembangkan. Pada tahap ini dilakukan penyem-

purnaan produk dengan mengurangi hal-hal yang tidak perlu dan menambahkan

hal-hal yang perlu berdasarkan hasil penilaian oleh guru dan siswa yang telah

dilakukan sebelumnya. Berikut adalah alur penelitian yang digunakan dalam

penelitian ini :

Page 51: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN …digilib.unila.ac.id/22870/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · KREATIF PADA MATERI ASAM-BASA ARRHENIUS ... dilanjutkan ke SMP Negeri 01 Prabumulih

32

Gambar 2. Alur dalam pengembangan Asesmen

Pengembang-an Produk

StudiPendahuluan

Penilaian/TanggapanTerhadapProduk

Studi LapanganStudi Kepustakaan & Kurikulum

- Wawancara guru dan siswa di tigaSMA negeri dan swasta di KabupatenLampung Tengah mengenaipenggunaan asesmen dalam prosespembelajaran.

- Analisis asesmen yang digunakan olehguru dan siswa.

- Analisis KI dan KD- Pengembangan Silabus- Pembuatan Analisis Konsep- Pembuatan RPP- Literatur Asesmen- Kriteria Asesmen yang Baik

Analisis Kebutuhan

Angket

Revisi Asesmen Hasil Uji Coba (Oleh Guru dan Siswa)

Asesmen Hasil Revisi

Pengembangan Produk

Penyusunan rancangan asesmen kemampuanberpikir kreatif pada materi asam-basa

Arrhenius

Penyusunan Instrumen Penilaianterhadap produk (Angket)

Validasi Ahli Validasi Angket

Revisi asesmen hasil validasi Revisi Angket

Rancangan asesmen kemampuan berpikirkreatif pada materi asam-basa Arrhenius

Uji Coba Lapangan Awal(Oleh Guru dan Siswa)

Page 52: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN …digilib.unila.ac.id/22870/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · KREATIF PADA MATERI ASAM-BASA ARRHENIUS ... dilanjutkan ke SMP Negeri 01 Prabumulih

33

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah wawancara, pengkajian

asesmen (dokumentasi soal), dan angket (kuisioner). Kuisioner merupakan teknik

pengumpulan data dengan memberi seperangkat pertanyaan tertulis kepada res-

ponden untuk dijawab (Sugiyono, 2008). Menurut Arikunto (2008), wawancara

adalah dialog yang dilakukan pewawancara untuk memperoleh informasi dari

orang yang diwawancarai.

Pada penelitian ini, pengumpulan data dilakukan pada tahap studi lapangan dan

pada tahap uji coba produk. Pada studi lapangan, wawancara dilakukan terhadap

guru mata pelajaran kimia dan penyebaran angket kepada siswa pada tiga SMA

negeri dan swasta di Kabupaten Lampung Tengah. Pengkajian asesmen (doku-

mentasi soal) dilakukan untuk mengetahui sejauh mana penyusunan asesmen yang

telah dilakukan guru dengan cara melakukan pengamatan asesmen yang diguna-

kan guru dalam pembelajaran materi asam basa. Kuisioner dilakukan pada vali-

dasi dan pada uji coba asesmen. Validasi asesmen meliputi validasi oleh pakar

pendidikan dan validasi oleh pakar asesmen. Pada uji coba produk, penyebaran

angket dilakukan kepada guru dan siswa untuk mengetahui tanggapan guru dan

siswa terhadap instrumen asesmen yang telah dikembangkan.

F. Teknik Analisis Data

Adapun kegiatan dalam teknik analisis data angket kelayakan dan keterbacaan

instrumen asesmen kemampuan berpikir kreatif pada materi asam-basa Arrhenius

dilakukan dengan cara:

Page 53: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN …digilib.unila.ac.id/22870/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · KREATIF PADA MATERI ASAM-BASA ARRHENIUS ... dilanjutkan ke SMP Negeri 01 Prabumulih

34

1. Teknik analisis data hasil wawancara

Teknik analisis data hasil wawancara dilakukan dengan cara :

a. Mengkode atau klasifikasi data, bertujuan untuk mengelompokkan jawaban

berdasarkan pertanyaan wawancara.

b. Melakukan tabulasi data berdasarkan klasifikasi yang dibuat, bertujuan untuk

memberikan gambaran frekuensi dan kecenderungan dari setiap jawaban ber-

dasarkan pertanyaan wawancara dan banyaknya sampel.

c. Menghitung frekuensi jawaban, berfungsi untuk memberikan informasi tentang

kecenderungan jawaban yang banyak dipilih sampel dalam setiap pertanyaan

angket.

d. Menghitung persentase jawaban, bertujuan untuk melihat besarnya persentase

setiap jawaban dari pertanyaan sehingga data yang diperoleh dapat dianalisis

sebagai temuan. Rumus yang digunakan untuk menghitung persentase jawab-

an responden setiap item adalah sebagai berikut:

%100% N

JJ

i

in (Sudjana, 2005)

Keterangan : inJ% = Persentase pilihan jawaban-i pada asesmen kemampuan

berpikir kreatif pada materi asam-basa Arrhenius

iJ = Jumlah responden yang menjawab jawaban-i

N = Jumlah seluruh responden

2. Teknik analisis data angket hasil penelitian

Teknik analisis data angket kelayakan dan keterbacaan instrumen asesmen ke-

mampuan berpikir kreatif materi asam-basa Arrhenius dilakukan dengan cara:

Page 54: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN …digilib.unila.ac.id/22870/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · KREATIF PADA MATERI ASAM-BASA ARRHENIUS ... dilanjutkan ke SMP Negeri 01 Prabumulih

35

a. Mengkode atau klasifikasi data, bertujuan untuk mengelompokkan jawaban ber-

dasarkan pertanyaan angket. Dalam pengkodean data ini dibuat buku kode yang

merupakan suatu tabel berisi tentang substansi-substansi yang hendak diukur, per-

tanyaan-pertanyaan yang menjadi alat ukur substansi tersebut serta kode jawaban

setiap pertanyaan tersebut dan rumusan jawabannya.

b. Melakukan tabulasi data berdasarkan klasifikasi yang dibuat, bertujuan untuk

memberikan gambaran frekuensi dan kecenderungan dari setiap jawaban ber-

dasarkan pertanyaan angket dan banyaknya responden (pengisi angket).

c. Memberi skor jawaban responden. Penskoran jawaban responden dalam uji

kelayakan dan uji keterbacaan berdasarkan skala Likert pada Tabel 2 berikut.

Tabel 2. Penskoran pada angket berdasarkan skala Likert

NO Pilihan Jawaban Skor

1 Sangat Setuju (SS) 5

2 Setuju (ST) 4

3 Kurang Setuju(KS) 3

4 Tidak setuju (TS) 2

5 Sangat tidak setuju (STS) 1

d. Mengolah jumlah skor jawaban responden. Pengolahan jumlah skor (S )

jawaban angket adalah sebagai berikut :

1) Skor untuk pernyataan Sangat Setuju (SS)

Skor = 5 x jumlah responden

2) Skor untuk pernyataan Setuju (S)

Skor = 4 x jumlah responden

Page 55: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN …digilib.unila.ac.id/22870/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · KREATIF PADA MATERI ASAM-BASA ARRHENIUS ... dilanjutkan ke SMP Negeri 01 Prabumulih

36

3) Skor untuk pernyataan Kurang Setuju (KS)

Skor = 3 x jumlah responden

4) Skor untuk pernyataan Tidak Setuju (TS)

Skor = 2 x jumlah responden

5) Skor untuk pernyataan Sangat Tidak Setuju (STS)

Skor = 1 x jumlah responden

e. Menghitung persentase jawaban angket pada setiap item dengan menggunakan

rumus sebagai berikut:

%100% maks

in S

SX (Sudjana, 2005)

Keterangan : inX% = Persentase jawaban angket-i pada asesmen

kemampuan berpikir kreatif pada materi asam-basa

Arrhenius

S = Jumlah skor jawaban

maksS = Skor maksimum yang diharapkan

f. Menghitung rata-rata persentase angket untuk mengetahui tingkat kelayakan

dan keterbacaan asesmen kemampuan berpikir kreatif pada materi asam-basa

Arrhenius dengan rumus sebagai berikut:

n

XX

in

i

%% (Sudjana, 2005)

Keterangan : iX% = Rata-rata persentase angket-i pada asesmen

kemampuan berpikir kreatif pada materi asam-basa

Arrhenius

Page 56: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN …digilib.unila.ac.id/22870/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · KREATIF PADA MATERI ASAM-BASA ARRHENIUS ... dilanjutkan ke SMP Negeri 01 Prabumulih

37

inX% = Jumlah persentase angket-i pada asesmen

kemampuan berpikir kreatif pada materi asam-basa

Arrhenius

n = Jumlah pertanyaan.

g. Memvisualisasikan data untuk memberikan informasi berupa data temuan

dengan menggunakan analisis data non statistik, yaitu analisis yang dilakukan

dengan cara membaca tabel-tabel, grafik-grafik atau angka-angka yang tersedia

(Marzuki, 1997).

h. Menafsirkan persentase jawaban angket secara keseluruhan dengan mengguna-

kan tafsiran skor (persentase) angket menurut Arikunto (2008) seperti pada

Tabel 3 berikut :

Tabel 3. Tafsiran skor (persentase) angket

Persentase Kriteria

80,1% - 100% Sangat tinggi

60,1% - 80% Tinggi

40,1% - 60% Sedang

20,1% - 40% Rendah

0,0% - 20% Sangat rendah

3. Teknik analisis butir soal

Dalam teknik analisis butir soal ini langkah yang dilakukan adalah sebagai

berikut:

a. Menilai hasil jawaban soal tertulis yang diujikan berdasarkan skor yang di-

tetapkan

Page 57: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN …digilib.unila.ac.id/22870/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · KREATIF PADA MATERI ASAM-BASA ARRHENIUS ... dilanjutkan ke SMP Negeri 01 Prabumulih

38

b. Menganalisis pokok uji meliputi analisis validitas butir soal dan reliabilitas

1) Uji validitas

Validitas butir soal dapat ditentukan dengan mencari korelasi product moment

masing-masing soal berdasarkan skor item dengan skor total

rxy =∑ ∑ ∑[ ∑ (∑ ) ][ ∑ (∑ ) ] (Arikunto, 2013)

Keterangan : rxy = koefisien validitas (r hitung)

N = jumlah peserta tes

ΣX = jumlah skor item soal tes

ΣY = skor total peserta

Hasil r hitung/ rxy yang didapat kemudian dibandingkan dengan tabel r pro-

duct moment yang disesuaikan dengan jumlah responden, dimana penggunaan

r tabel dengan pilihan taraf signifikansi 5% seperti pada Tabel 4.

Tabel 4. Daftar r tabel product moment (dalam Sugiyono, 2008)

N(jumlah responden)

R tabel product moment(taraf signifikansi 5%)

10 0,63220 0,44422 0,43224 0,40426 0,38828 0,37430 0,361

Langkah selanjutnya menentukan taksiran validitas butir dengan kriteria butir

soal dikatakan valid, jika r hitung > r product moment (Triyono, 2013).

Page 58: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN …digilib.unila.ac.id/22870/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · KREATIF PADA MATERI ASAM-BASA ARRHENIUS ... dilanjutkan ke SMP Negeri 01 Prabumulih

39

2) Reliabilitas

Reliabilitas tes bentuk uraian dapat dilakukan dengan menggunakan rumus

Alpha Cronbach, yaitu sebagai berikut :

r11 = −1 1 − ∑ 22 (Arikunto, 2013)

Keterangan :

r11 : reliabilitas yang dicari∑ 2 : jumlah varians skor tiap item2 : varians skor total

Jumlah varians skor tiap item dapat dihitung dengan menggunakan rumus

sebagai berikut :

2 =∑ 2− (∑ )2

(Arikunto, 2013)

Varians total dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

2 =∑ 2− (∑ )2

(Arikunto, 2013)

Keterangan :2 = varians tiap soal2 = varians total

= jawaban responden untuk setiap butir soal∑ = total jawaban responden untuk setiap butir pertanyaan

= jumlah siswa

Langkah selanjutnya yaitu menafsirkan mutu reliabilitas soal menurut

Rosidin (2013) seperti pada Tabel 5.

Page 59: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN …digilib.unila.ac.id/22870/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · KREATIF PADA MATERI ASAM-BASA ARRHENIUS ... dilanjutkan ke SMP Negeri 01 Prabumulih

40

Tabel 5. Tafsiran reliabilitas soal

Reliabilitas soal tes Klasifikasi Tafsiran0,000 – 0,400 Rendah Revisi0,401 – 0,700 Sedang Revisi kecil0,701 – 1,000 Tinggi Dipakai

Perhitungan reliabilitas ini dilakukan dengan menggunakan bantuan program

Microsoft Excel Simpel Pas.

Page 60: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN …digilib.unila.ac.id/22870/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · KREATIF PADA MATERI ASAM-BASA ARRHENIUS ... dilanjutkan ke SMP Negeri 01 Prabumulih

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat dipaparkan berdasarkan hasil penelitian dan pem-

bahasan adalah sebagai berikut :

1. Karakteristik instrumen asesmen kemampuan berpikir kreatif materi asam-basa

Arrhenius ini, yaitu instrumen asesmen ini terdiri atas 8 soal uraian, instrumen

asesmen yang dikembangkan telah sesuai dengan KI-KD dan mengukur indi-

kator pencapaian, baik indikator produk maupun indikator proses, dan instru-

men asesmen kemampuan berpikir kreatif ini telah dapat mengukur kemampu-

an berpikir lancar, orisinil, elaboratif dan evaluatif. Karakteristik ini didukung :

(a) tingkat keterbacaan yang sangat tinggi berdasarkan hasil uji validator se-

besar 83,07%, uji coba terhadap guru sebesar 86,15% dan uji coba terhadap

siswa sebesar 86,07 %.

(b) tingkat konstruksi yang tinggi berdasarkan hasil validator, yaitu sebesar

76,67% dan uji coba terhadap guru sebesar 86,67% dengan kategori

sangat tinggi.

(c) tingkat kesesuaian isi materi yang tinggi berdasarkan hasil validator, yaitu

sebesar 78,46% dan sangat tinggi berdasarkan uji coba terhadap guru, yaitu

sebesar 84,61%

Page 61: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN …digilib.unila.ac.id/22870/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · KREATIF PADA MATERI ASAM-BASA ARRHENIUS ... dilanjutkan ke SMP Negeri 01 Prabumulih

62

(d) validitas pada instrumen asesmen yang dikembangkan menunjukkan hasil

valid dan reliabilitas instrumen asesmen bernilai tinggi.

2. Tanggapan guru mengenai instrumen asesmen kemampuan berpikir kreatif

yang dikembangkan sangat baik karena pada penyusunan soal-soal asesmen te-

lah disesuaikan dengan KI-KD, indikator pencapaian dan pengukuran kemam-

puan berpikir siswa sudah dirumuskan secara jelas. Instrumen asesmen yang

dikembangkan ini telah dibuat menarik dan bahasa yang digunakan sudah

komunikatif.

3. Respon siswa mengenai instrumen asesmen kemampuan berpikir kreatif yang

dikembangkan ini baik karena adanya tabel yang berwarna, cover instrumen

asesmen yang berwarna sehingga menarik minat, indikator pencapaian belajar

yang diukur secara jelas, dan pemilihan kata pada asesmen yang cukup komu-

nikatif.

B. Saran

Adapun saran yang dapat peneliti berikan berdasarkan penelitian yang telah di-

lakukan adalah melatih terlebih dahulu guru yang akan diajak kerjasama pada pe-

nelitian hingga mahir dalam pembuatan instrumen asesmen kemampuan berpikir

kreatif dan diadakannya pengembangan lebih lanjut mengenai instrumen asesmen

kemampuan berpikir kreatif sehingga instrumen asesmen ini nantinya dapat di-

gunakan dalam proses pembelajaran ilmu kimia di sekolah. Selain itu, instrumen

asesmen yang dibuat hendaknya dikaitkan dengan masalah dalam kehidupan

sehari-hari agar siswa terlatih untuk berpikir kreatif dalam memecahkan dan me-

nemukan solusi atas masalah yang tertuang dalam instrumen asesmen tersebut.

Page 62: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN …digilib.unila.ac.id/22870/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · KREATIF PADA MATERI ASAM-BASA ARRHENIUS ... dilanjutkan ke SMP Negeri 01 Prabumulih

63

DAFTAR PUSTAKA

Agustin, D. 2015. Pengembangan Instrumen Asesmen Pengetahuan Pada MateriTeori Atom Bohr dan Mekanika Kuantum. Skripsi. Universitas Lampung.Bandarlampung.

Arikunto, S. 2008. Penilaian Program Pendidikan. Bina Aksara. Jakarta.

______. 2013. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi II. Bumi Aksara.Jakarta.

Baehaki, F. 2014. Pengembangan Instrumen Assessment Kelarutan dan HasilKali Kelarutan Berbasis Keterampilan Proses Sains. Skripsi. UniversitasLampung. Bandarlampung.

Badan Standar Nasional Pendidikan. 2007. Standar Penilaian Pendidikan.BSNP. Jakarta.

Depdiknas. 2009. Pedoman Penilaian Di Kelas. Pusat Penilaian PendidikanBalitbang Depdiknas. Jakarta.

Evans, J. R. 1991. Berpikir Kreatif Dalam Mengambil Keputusan. BumiAksara. Jakarta.

Fadiawati, N. 2011. Perkembangan Konsepsi Pembelajaran tentang StrukturAtom dari SMA hingga Perguruan Tinggi. Disertasi. SPs-UPI. Bandung.

Firman. 2000. Penilaian Hasil Belajar dalam Pengajaran Kimia. JurusanPendidikan Kimia FPMIPA UPI. Bandung.

Gabel, D. L. 1993. Handbook of Research on Science Teaching and Learning.Maccmillan Company. New York.

Husin, A. U. 2014. Efektivitas Model Pembelajaran Problem Solving DalamMeningkatkan Kemampuan Berpikir Evaluatif Siswa Pada Materi Asam-Basa. Skripsi. Universitas Lampung. Bandarlampung.

Majid, A. 2007. Perencanaan Pembelajaran. Remaja Rosda Karya. Bandung.

Page 63: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN …digilib.unila.ac.id/22870/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · KREATIF PADA MATERI ASAM-BASA ARRHENIUS ... dilanjutkan ke SMP Negeri 01 Prabumulih

64

Mardapi, J. 2004. Pengembangan Sistem Penilaian Berbasis Kompetensi.Dalam Rekayasa Sistem Penilaian Dalam Rangka Meningkatkan KualitasPendidikan. HEPI. Yogyakarta.

Marzuki. 1997. Metodologi Riset. Fakultas Ekonomi UII. Yogyakarta.

Munandar, S. C. U. 1985. Mengembangkan Bakat dan Kreativitas AnakSekolah. PT. Gramedia Widiasarana Indonesia. Jakarta.

______. 1992. Kreativitas dan Keterbakatan: Strategi Mewujudkan PotensiKreatif dan Bakat. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

______.2008. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Rineka Cipta. Jakarta.

Ngalimun, F. H., dan Ariani, A. 2013. Perkembangan dan PengembanganKreativitas. Aswaja Presindo. Yogyakarta.

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Pasal 63 Ayat 1 tentang StandarNasional Pendidikan. Pemerintah Republik Indonesia. Jakarta.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2007 tentang StandarPenilaian Pendidikan. Direktorat Jenderal Manajemen PendidikanDasar dan Menengah. Jakarta.

Purwanto. 2013. Evaluasi Hasil Belajar. Pustaka Belajar. Yogyakarta.

Rasyid, H. dan Mansur. 2007. Penilaian Hasil Belajar. CV. Wacana Prima.Bandung.

Rosidin, U. 2013. Dasar-dasar dan Perancangan Evaluasi Pembelajaran. FKIPUniversitas Lampung. Bandarlampung.

Samosir, T. 2013. Pengembangan Asesmen Asam-Basa Berbasis KeterampilanProses Sains. Skripsi. Universitas Lampung. Bandarlampung.

Stiggins, R. J. 1994. Student-Centered Classroom Assessment. MaccmillanCollege Publishing Company. New York.

Subali, B. 2010. Penilaian, Evaluasi, dan Remedial Pembelajaran Biologi.Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta.

Sudjana. 2005. Metode Statistika. Tarsito. Bandung.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Alfabeta.Bandung.

Sukmadinata. 2011. Metode penelitian pendidikan. PT. Remaja Rosdakarya.Bandung.

Page 64: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN …digilib.unila.ac.id/22870/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · KREATIF PADA MATERI ASAM-BASA ARRHENIUS ... dilanjutkan ke SMP Negeri 01 Prabumulih

65

Tim Penyusun. 2014. Salinan Lampiran III Permendikbud No. 59 Tahun 2014Tentang Kurikulum SMA. Jakarta: Permendikbud.

Triyono. 2013. Metodologi Penelitian Pendidikan. Ombak (IKAPI).Yogyakarta.

Uno, H. B., dan Koni S. 2012. Assessment Pembelajaran. Bumi Aksara.Jakarta.