PENGEMBANGAN DESAIN KURSI RODA KHUSUSNYA · PDF fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id...

127
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGEMBANGAN DESAIN KURSI RODA KHUSUSNYA PADA LANSIA BERDASARKAN CITRA (IMAGE) PRODUK DENGAN METODE KANSEI ENGINEERING Skripsi WAKHID AGUNG GUNA ADY I1306068 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

Transcript of PENGEMBANGAN DESAIN KURSI RODA KHUSUSNYA · PDF fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id...

Page 1: PENGEMBANGAN DESAIN KURSI RODA KHUSUSNYA · PDF fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA ILMIAH Saya mahasiswa Jurusan Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PENGEMBANGAN DESAIN KURSI RODA KHUSUSNYA PADA LANSIA

BERDASARKAN CITRA (IMAGE) PRODUK DENGAN METODE KANSEI ENGINEERING

Skripsi

WAKHID AGUNG GUNA ADY

I1306068

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: PENGEMBANGAN DESAIN KURSI RODA KHUSUSNYA · PDF fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA ILMIAH Saya mahasiswa Jurusan Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

SURAT PERNYATAAN

ORISINALITAS KARYA ILMIAH

Saya mahasiswa Jurusan Teknik Industri UNS yang bertanda tangan di bawah ini,

Nama : Wakhid Agung Guna Ady

Nim : I 1306068

Judul tugas akhir : Pengembangan Desain Kursi Roda Khususnya Pada

Lansia Berdasarkan Citra (Image) Produk Dengan

Metode Kansei Engineering.

Menyatakan bahwa Tugas Akhir (TA) atau Skripsi yang saya susun tidak

mencontoh atau melakukan plagiat dari karya tulis orang lain. Jika terbukti bahwa

Tugas Akhir yang saya susun mencontoh atau melakukan plagiat dapat dinyatakan

batal atau gelar Sarjana yang saya peroleh dengan sendirinya dibatalkan atau

dicabut.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila

dikemudian hari terbukti melakukan kebohongan maka saya sanggup

menanggung segala konsekuensinya.

Surakarta, 10 Januari 2011

Wakhid Agung Guna Ady

I 1306068

Page 3: PENGEMBANGAN DESAIN KURSI RODA KHUSUSNYA · PDF fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA ILMIAH Saya mahasiswa Jurusan Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

SURAT PERNYATAAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH

Saya mahasiswa Jurusan Teknik Industri UNS yang bertanda tangan di bawah ini,

Nama : Wakhid Agung guna Ady

Nim : I I1306068

Judul tugas akhir : Pengembangan Desain Kursi Roda Khususnya Pada

Lansia Berdasarkan Citra (Image) Produk Dengan

Metode Kansei Engineering.

Menyatakan bahwa Tugas Akhir (TA) atau Skripsi yang saya susun sebagai syarat

lulus Sarjana S1 disusun secara bersama-sama dengan Pembimbing 1 dan

Pembimbing 2. Bersamaan dengan syarat pernyataan ini bahwa hasil penelitian

dari Tugas Akhir (TA) atau Skripsi yang saya susun bersedia digunakan untuk

publikasi dari proceeding, jurnal, atau media penerbit lainnya baik di tingkat

nasional maupun internasional sebagaimana mestinya yang merupakan bagian

dari publikasi karya ilmiah.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

Surakarta, 10 Januari 2011

Wakhid Agung Guna Ady

I 1306068

Page 4: PENGEMBANGAN DESAIN KURSI RODA KHUSUSNYA · PDF fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA ILMIAH Saya mahasiswa Jurusan Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

Ir. Munifah, MSIE, MT

Dr. Cucuk Nur Rosyidi

Taufiq Rochman, STP, MT

Bambang Suhardi, ST, MT

Judul Skripsi :

PENGEMBANGAN DESAIN KURSI RODA KHUSUSNYA PADA LANSIA BERDASARKAN CITRA (IMAGE) PRODUK DENGAN

METODE KANSEI ENGINEERING

WAKHID AGUNG GUNA ADY I1306068

LEMBAR VALIDASI

Ditulis Oleh :

Telah disidangkan pada hari Senin tanggal 10 Januari 2011 Di Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta, dengan

Dosen Penguji

Dosen Pembimbing

NIP. 19711104 199903 1 001

NIP. 19561215 198701 2 001

1.

2.

1. NIP. 19740520 200012 1 001

NIP. 19701030 199802 1 001 2.

___________________

___________________

___________________

___________________

Page 5: PENGEMBANGAN DESAIN KURSI RODA KHUSUSNYA · PDF fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA ILMIAH Saya mahasiswa Jurusan Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

Judul Skripsi :

PENGEMBANGAN DESAIN KURSI RODA KHUSUSNYA PADA LANSIA BERDASARKAN CITRA (IMAGE) PRODUK DENGAN

METODE KANSEI ENGINEERING

WAKHID AGUNG GUNA ADY I1306068

LEMBAR PENGESAHAN

Ditulis Oleh :

Mengetahui,

Taufiq Rochman, STP, MT Bambang Suhardi, ST, MT

Dosen Pembimbing I

NIP. 19740520 200012 1 001 NIP. 19701030 199802 1 001

Dosen Pembimbing II

Pembantu Dekan I Fakultas Teknik UNS

Ketua Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik UNS

NIP. 19641007 199702 1 001 NIP. 19561112 198403 2 007

Ir. Noegroho Djarwanti, MT Ir. Lobes Herdiman, MT

Page 6: PENGEMBANGAN DESAIN KURSI RODA KHUSUSNYA · PDF fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA ILMIAH Saya mahasiswa Jurusan Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan pada Tuhan Yang Maha Esa atas karunia-

Nya sehingga penulis berhasil menyelesaikan Laporan Tugas Akhir dengan judul

“Pengembangan Desain Kursi Roda Khususnya Pada Lansia Berdasarkan Citra

(Image) Produk Dengan Metode Kansei Engineering” ini dengan baik.

Dengan segenap ketulusan hati penulis menyampaikan ucapan terima

kasih atas segala bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat menyelasaikan

Laporan Tugas Akhir ini. Penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Ayahanda dan ibunda tercinta yang selalu memberi dukungan dan doa yang

tak pernah putus sehingga penulis berhasil menyelesaikan Laporan Tugas

Akhir ini.

2. Bapak Ir. Lobes Herdiman, MT selaku Ketua Jurusan Teknik Industri UNS

yang senantiasa berupaya memajukan Jurusan Teknik Industri yang kami

cintai.

3. Bapak Bambang Suhardi, ST, MT, selaku Dosen Pembimbing I yang telah

membimbing dan senantiasa menyediakan waktunya selama penyusunan

Tugas Akhir ini.

4. Bapak Taufiq Rochman, STP, MT, selaku Dosen Pembimbing II yang telah

membimbing dan senantiasa menyediakan waktunya selama penyusunan

Tugas Akhir ini.

5. Bapak Dr.Cucuk Nur Rosyidi dan Ibu Ir. Munifah, MSIE, MT selaku Dosen

Penguji, terima kasih atas masukan dan perbaikan untuk Laporan Skripsi ini.

6. Seluruh dosen Teknik Industri yang telah mewariskan segala ilmu Teknik

Industri kepada penulis.

7. Mbak Yayuk, Mbak Tutik, Mbak Rina & seluruh Admin TI atas segala

bantuan administrasinya.

8. Segenap keluarga besarku yang telah memberikan dukungan tak henti-

hentinya hingga menjadi seorang sarjana.

9. Temanku Deny Sidiq Mulyono yang telah membantu kelancaran Tugas Akhir

ini. Semoga Allah SWT membalas kebaikanmu. Amin.

Page 7: PENGEMBANGAN DESAIN KURSI RODA KHUSUSNYA · PDF fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA ILMIAH Saya mahasiswa Jurusan Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

10. Dina Rachmawati yang telah mendukungku dan mendoakanku baik waktu

susah maupun senang hingga Tugas Akhir ini dapat terselesaikan.

11. Teman-teman seperjuangan pembuatan Tugas Akhir -Budi, Febri, Kumbara,

Wawan, Taufiq, Sultra-. Thanks atas segala support kalian kepadaku.

Semangat dan Sukses selalu.

12. Teman-teman angkatan 2006 jurusan Teknik Industri UNS atas kerjasama

dan kebersamaan yang sangat berarti bagi penulis, bahagia dan beruntung

memiliki sahabat seperti kalian semua, semoga kita semua slalu diberi

kemudahan dan menjadi orang yang sukses. Amin.

13. Semua pihak yang belum tertulis di atas, terima kasih atas segala bantuan dan

dukungannya.

Sebagai akhir dari kata pengantar ini, penulis menyampaikan bahwa

laporan ini masih jauh dari sempurna dikarenakan keterbatasan kemampuan yang

penulis miliki. Saran dan kritik diharapkan untuk perbaikan. Semoga laporan ini

bermanfaat dan dapat memberikan inspirasi bagi semua.

Surakarta, 10 Januari 2011

Penulis

Page 8: PENGEMBANGAN DESAIN KURSI RODA KHUSUSNYA · PDF fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA ILMIAH Saya mahasiswa Jurusan Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... ii

LEMBAR VALIDASI ................................................................................... iii

SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA ILMIAH ................ iv

SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ....................... v

KATA PENGANTAR .................................................................................... vi

ABSTRAK ..................................................................................................... viii

ABSTRACT ................................................................................................... ix

DAFTAR ISI ................................................................................................... x

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvi

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... I-1

1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................... I-1

1.2 Perumusan Masalah .................................................................. I-3

1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................... I-3

1.4 Manfaat Penelitian .................................................................... I-3

1.5 Batasan Masalah ....................................................................... I-3

1.6 Asumsi-asumsi ......................................................................... I-3

1.7 Sistematika Penulisan ............................................................... I-4

BAB II LANDASAN TEORI .................................................................... II-1

2.1 Pengertian Produk .................................................................... II-1

2.1.1 Pengembangan Produk ................................................. II-2

2.1.2 Tahapan Pengembangan Produk .................................. II-3

2.2 Kursi Roda ................................................................................ II-5

2.3 Fisiologis Manula (Manusia Usia Lanjut) ................................ II-8

2.4 Kansei Engineering .................................................................. II-10

Page 9: PENGEMBANGAN DESAIN KURSI RODA KHUSUSNYA · PDF fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA ILMIAH Saya mahasiswa Jurusan Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

2.4.1 Pengertian Kansei Engineering ....................................... II-10

2.4.2 Metode Kansei Engineering ............................................ II-12

2.5 Teori Statistik ........................................................................... II-16

2.5.1 Skala Pengukuran ......................................................... II-16

2.5.2 Analisis Faktor .............................................................. II-22

2.5.3 Prosedur Peringkasan Data ........................................... II-24

2.5.4 Analisis Conjoint .......................................................... II-26

2.5.5 Kalkulasi Analisa Conjoint .......................................... II-29

2.6 Ergonomi .................................................................................. II-31

2.7 Anthropometri .......................................................................... II-31

BAB III METODODOLOGI PENELITIAN ............................................ III-1

3.1 Identifikasi Masalah ................................................................. III-2

3.1.1 Studi Pustaka ................................................................... III-2

3.1.2 Studi Lapangan ................................................................ III-2

3.1.3 Perumusan Masalah ......................................................... III-2

3.1.4 Tujuan Penelitian ............................................................. III-2

3.2 Meneyediakan Kata Kansei ...................................................... III-3

3.3 Seleksi Kata Kansei yang Relevan Terhadap Kursi Roda ....... III-3

3.4 Mengumpulkan Sampel Produk ............................................... III-6

3.5 Mendaftar Item dan Kategori ................................................... III-6

3.6 Evaluasi Eksperimen ................................................................ III-6

3.7 Analisis Conjoint ...................................................................... III-7

3.8 Pengembangan Produk ............................................................. III-9

3.9 Analisa Pembahasan ................................................................. III-9

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA ..................... IV-1

4.1 Pengumpulan Kansei word ....................................................... IV-1

4.2 Evaluasi Kuesioner Pertama (Semantic Differential I) ............ IV-1

4.2.1 Uji Kecukupan Data ........................................................ IV-2

4.2.2 Tes Validitas .................................................................... IV-3

4.2.3 Tes Reliabilitas ................................................................ IV-6

4.2.4 Analysis Faktor ................................................................ IV-6

Page 10: PENGEMBANGAN DESAIN KURSI RODA KHUSUSNYA · PDF fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA ILMIAH Saya mahasiswa Jurusan Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

4.3 Mengumpulkan Sampel Produk ................................................ IV-9

4.4 Penentuan Item dan Kategori .................................................... IV-9

4.5 Evaluasi Eksperimen ................................................................. IV-10

4.5.1 Menentukan jumlah Stimuli Sampel Produk Minimum .. IV-10

4.5.2 Menyiapkan Stimuli Sampel Produk (Kartu Konsep) ..... IV-11

4.6 Analisis Conjoint ....................................................................... IV-13

4.7 Kesimpulan Analisis Conjoint ................................................... IV-43

4.8 Tingkat Keakuratan dan Analisa Test Signifikansi ................... IV-44

4.9 Output Desain Kursi Roda Lansia ............................................. IV-45

4.10 Konsep Produk ........................................................................ IV-47

4.10.1 Konsep Produk berdasarkan pendekatan Anthropometri

dan ide desainer .................................................................. IV-47

4.10.2 Aspek ergonomi ............................................................ IV-47

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL ............................... V-1

5.1 Pembahasan Hasil Kuisioner .................................................... V-1

5.2 Pembahasan Hasil Analisis Faktor ........................................... V-2

5.3 Pembahasan Analisis Conjoint ................................................. V-2

5.3.1 Jumlah Stimuli ................................................................. V-2

5.3.2 Analisa Proses Conjoint .................................................. V-3

5.3.3 Analisa Kepentingan Item ............................................... V-3

5.3.4 Analisa Kesimpulan Output Conjoint ............................. V-9

5.4 Tingkat Keakuratan yang Diprediksi dan Analisa Test

Signikansi .................................................................................... V-9

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................... VI-1

1.1 Kesimpulan ............................................................................... VI-1

1.2 Saran ......................................................................................... VI-1

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 11: PENGEMBANGAN DESAIN KURSI RODA KHUSUSNYA · PDF fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA ILMIAH Saya mahasiswa Jurusan Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

DAFTAR GAMBAR

Hal

Gambar 2.1 Product Life Cycles (PLC II-1

Gambar 2.2 Urutan Pengembangan Konsep Produk II-3

Gambar 2.3 (a) Konventional wheelchair, (b) Platform model II-6

Gambar 2.4 Posisi tubuh pemakai kursi roda yang direkomendasikan

oleh ISO 7176-5

II-8

Gambar 2.5 Semantic Differential For Kansei Words II-12

Gambar 2.6 Diagram Kansei Engineering Type 1 II-13

Gambar 2.7 Diagram Proses KES II-14

Gambar 2.8 Struktur Sistem KES II-16

Gambar 3.1 Kerangka Pemecahan Masalah III-1

Gambar 4.1 Stimuli Plan Card Pada SPSS 17 IV-11

Gambar 4.2 Syntax Editor untuk menganalisa conjoint IV-13

Gambar 4.3 Desain kursi roda sebelum dan sesudah dikembangkan IV-46

Gambar 4.4 Mekanisme kursi roda lansia saat posisi tidur IV-46

Page 12: PENGEMBANGAN DESAIN KURSI RODA KHUSUSNYA · PDF fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA ILMIAH Saya mahasiswa Jurusan Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR TABEL

Hal

Tabel 2.1 Dimensi dasar rancangan kursi roda sesuai standar ISO

7176-5

II-8

Tabel 2.2 Panduan Ukuran KMO II-25

Tabel 2.3 Tabel Persentil II-33

Tabel 4.1 Kansei word didapat dari observasi IV-1

Tabel 4.2 Iterasi pertama dari hasil tes validitas IV-3

Tabel 4.3 Iterasi kedua dari hasil tes validitas IV-4

Tabel 4.4 Kata-kata kansei yang valid IV-5

Tabel 4.5 Hasil Alpha Reliabilitas IV-6

Tabel 4.6 Iterasi dari Tes KMO dan Bartlett yang Kesatu IV-7

Tabel 4.7 Hasil Iterasi dari Matrik Anti Image (Nilai MSA) yang

pertama

IV-7

Tabel 4.8 Ukuran Rekomendasi KMO IV-8

Tabel 4.9 Item dan Kategori Desain Kursi roda IV-9

Tabel 4.10 Sampel kombinasi yang memiliki item dan kategori yang

berbeda

IV-12

Tabel 4.11 Penghitungan manual dari pentingnya faktor IV-15

Tabel 4.12 Analisa Kansei Word (Biasa – Elegant) IV-16

Tabel 4.13 Hasil Analisa Kansei Word (Tidak Artistik – Artistik) IV-17

Tabel 4.14

Tabel 4.15

Tabel 4.16

Tabel 4.17

Tabel 4.18

Tabel 4.19

Tabel 4.20

Tabel 4.21

Analisa Kansei Word (Tidak Artistik – Artistik)

Hasil Analisa Kansei Word (Umum - Khusus)

Analisa Kansei Word (Umum - Khusus)

Hasil Analisa Kansei Word (Polos - Berwarna)

Analisa Kansei Word (Polos - Berwarna)

Hasil Analisa Kansei Word (Sederhana - Komplek)

Analisa Kansei Word (Sederhana - Komplek)

Hasil Analisa Kansei Word (Membosankan - Menarik)

IV-18

IV-19

IV-20

IV-21

IV-22

IV-23

IV-24

IV-25

Page 13: PENGEMBANGAN DESAIN KURSI RODA KHUSUSNYA · PDF fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA ILMIAH Saya mahasiswa Jurusan Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

Tabel 4.22

Tabel 4.23

Tabel 4.24

Tabel 4.25

Tabel 4.26

Tabel 4.27

Tabel 4.28

Tabel 4.29

Tabel 4.30

Tabel 4.31

Tabel 4.32

Tabel 4.33

Tabel 4.34

Tabel 4.35

Tabel 4.36

Tabel 4.37

Tabel 4.38

Tabel 4.39

Tabel 4.40

Tabel 4.41

Analisa Kansei Word (Membosankan - Menarik)

Hasil Analisa Kansei Word (Monoton - Beragam)

Analisa Kansei Word (Monoton - Beragam)

Hasil Analisa Kansei Word (Tidak Canggih - Canggih)

Analisa Kansei Word (Tidak Canggih - Canggih)

Hasil Analisa Kansei Word (Tidak Lengkap - Lengkap)

Analisa Kansei Word (Tidak Lengkap - Lengkap)

Hasil Analisa Kansei Word (Murah – Mahal)

Analisa Kansei Word (Murah – Mahal)

Hasil Analisa Kansei Word (Mudah Rusak - Awet)

Analisa Kansei Word (Mudah Rusak - Awet)

Hasil Analisa Kansei Word (Satu Fungsi - Multifungsi)

Analisa Kansei Word (Satu Fungsi - Multifungsi)

Hasil Analisa Kansei Word (Sulit Menjalankan – Mudah

Menjalankan)

Analisa Kansei Word (Sulit Menjalankan – Mudah

Menjalankan)

Hasil Analisa Kansei Word (Manual - Otomatis)

Analisa Kansei Word (Manual - Otomatis)

Hasil Analisa Kansei Word (Overall)

Analisa Kansei Word (Overall)

Data Anthropometri Lansia

IV-26

IV-26

IV-27

IV-28

IV-29

IV-30

IV-31

IV-32

IV-33

IV-34

IV-35

IV-36

IV-37

IV-38

IV-39

IV-39

IV-41

IV-41

IV-42

IV-49

Page 14: PENGEMBANGAN DESAIN KURSI RODA KHUSUSNYA · PDF fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA ILMIAH Saya mahasiswa Jurusan Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran A. Sampel Produk dari Internet L-1

Lampiran B. Kuisioner Semantic Differential I L-4

Lampiran C. Hasil Kuisioner Semantic Differential I L-9

Lampiran D. Iterasi Validitas 2 Sampai 4 L-10

Lampiran E. MSA L-12

Lampiran F. Kuisioner Semantic Differential II L-13

Lampiran G. Hasil Kuisioner Semantic Differential II L-24

Lampiran H. Rata-rata Masing-masing Sampel L-44

Lampiran I. Hasil Analisis Conjoint L-45

Page 15: PENGEMBANGAN DESAIN KURSI RODA KHUSUSNYA · PDF fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA ILMIAH Saya mahasiswa Jurusan Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

ABSTRAK

Wakhid Agung Guna Ady, NIM: I I1306068. PENGEMBANGAN DESAIN KURSI RODA KHUSUSNYA PADA LANSIA BERDASARKAN CITRA (IMAGE) PRODUK DENGAN METODE KANSEI ENGINEERING. Skripsi. Surakarta: Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret, Januari 2011. Semakin berkembangnya jaman, tentu banyak keinginan konsumen untuk memiliki produk yang mempunyai banyak fungsi. Salah satunya obyek penelitian ini adalah kursi roda. Bagaimana jika kursi roda yang standar dapat kita gunakan untuk berbagai kegiatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mengembangkan desain dengan menentukan nilai-nilai kategori untuk mendapatkan output pengembangan dalam desain kursi roda. Metode yang digunakan adalah Kansei Engineering. Kansei Engineering merupakan sebuah metode sebagai jembatan atas keinginan konsumen terhadap desain produk yang diinginkan, dengan cara mendefinisikan keinginan konsumen yang teridentifikasi melalui kata-kata kansei ke dalam desain produk. Kemudian analisa Conjoint digunakan untuk mendapatkan nilai hubungan antara desain elemen dan Kansei Word. Hasil dari penelitian ini adalah persamaan regresi yang ditafsirkan oleh nilai pengujian dari image konsumen dan desain elemen. Dari 39 penguji, peneliti mendapatkan 14 pasang Kansei Word yang mewakili kata-kata yang tepat dengan mempertimbangkan produk yang ditawarkan. Hasil analisa Conjoint yaitu bahan kerangka dari besi, sistem penggerak yang otomatis, memiliki sarana pendukung berupa pispot, bahan sandaran woven polyester, dan warna polos. Kata kunci: Analisis Conjoint, Kansei Enginneering, Kursi Roda, Citra

(Image), Elemen Desain. xviii + 107 halaman.; 13 gambar; 44 tabel; 67 lampiran Daftar pustaka: 16 (1995 - 2010)

Page 16: PENGEMBANGAN DESAIN KURSI RODA KHUSUSNYA · PDF fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA ILMIAH Saya mahasiswa Jurusan Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

ABSTRACT

Wakhid Agung Guna Ady, NIM: I I1306068. DEVELOPMENT DESIGN OF WHELCHAIR ESPECIALLY FOR OLD PEOPLE BASED ON IMAGE PRODUCT WITH KANSEI ENGINEERING METHOD. Skripsi. Surakarta: Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret, Januari 2011.

The continued development of the time, certainly many consumers desire to have a product that has many functions. One object of this study is the wheelchair. What if a standard wheelchair that can we use for various activities.

The purpose of this study is to investigate and develop the design by specifying the values of a category to get the output in the development of wheelchair design. The method used is Kansei Engineering. Kansei Engineering is a method as a bridge to consumer interest towards the desired product design, by defining the desire of consumers were identified through Kansei words into product design. Then, conjoint analysis is used to obtain the value of the relationship between design elements and Kansei Word.

The results of this study is interpreted by the regression equation testing the value of consumer image and design elements. Of 39 testers, researchers get 14 pairs of Kansei Word that represent proper words by considering the products offered. The result of conjoint analysis is a framework of iron materials, the automatic drive system, a means of support in the form of chamber pot, the back of woven polyester material, and plain colors

Keywords: Analysis Conjoint, Kansei Enginneering, Whelchairs, Image,

Design Element. xvi + 107 pages.; 13 pictures; 44 table; 67 attachments Bibliography: 16 (1995 - 2010)

Page 17: PENGEMBANGAN DESAIN KURSI RODA KHUSUSNYA · PDF fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA ILMIAH Saya mahasiswa Jurusan Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

I-1

BAB I

PENDAHULUAN

Dalam bab ini terdiri tentang latar belakang masalah, perumusan masalah,

batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

Hal ini diperlukan untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik akan

karakteristik-karakteristik utama dari sistem, yang berkaitan dengan tujuan

penelitian.

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan produk dalam dunia industri sudah semakin maju. Setiap

perusahaan dituntut untuk selalu mengahasilkan produk-produk yang baru dan

inovatif. Produk-produknya diharapkan bisa bersaing dengan perusahaan lainnya.

Kesuksesan perusahaan juga tidak luput dari peran konsumen, karena tingkat

penjualan yang sangat besar merupakan salah satu faktor kemajuan perusahaan.

Perancangan dan pengembangan produk adalah semua proses yang

berhubungan dengan keberadaan produk yang meliputi segala aktivitas mulai dari

identifikasi keinginan konsumen sampai fabrikasi, penjualan dan pengiriman

produk (Widodo, 2003). Perancangan dan pengembangan produk inilah yang

menjadi suatu bagian dari dunia industri.

Pada saat konsumen membeli barang, mereka menyampaikan keinginan-

keinginan mereka dengan kata-kata yang abstrak. Maka dari itu akan sangat

menguntungkan bagi perusahaan jika mereka dapat menangkap pikiran konsumen

dan dapat menunjukkan model-model yang sangat pas dengan citra (image)

produk kepada mereka, melalui foto-foto atau grafik komputer. Pada situasi ini,

sangatlah penting untuk menganalisa ”Human Kansei” seperti perasaan atau

emosi dan sangatlah penting untuk menerjemahkan informasi ini menjadi desain

yang tepat dalam pengembangan produk baru.

Nagamachi telah mengambil bentuk kongkrit mengenai ide ini dan telah

mengembangkan ”Kansei Engineering” sebagai sebuah teknologi yang efektif

untuk mendukung konsumen dalam pengambilan keputusan dan kreativitas

Page 18: PENGEMBANGAN DESAIN KURSI RODA KHUSUSNYA · PDF fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA ILMIAH Saya mahasiswa Jurusan Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

I-2

desainer (Nagamichi, 1995). Kansei Engineering dapat didefinisikan sebagai

sebuah metodologi untuk menerjemahkan psikologis manusia seperti perasaan dan

emosi yang berkaitan dengan produk.

Produk memiliki dua sifat. Sifat yang pertama yaitu fungsi dasar sebuah

produk yang ditentukan dengan kualitas dan kapasitas yang memuaskan tuntutan

dasar konsumen. Sifat yang kedua adalah fungsi tambahan atau pendukung yang

dipengaruhi oleh ukuran, gaya dan warna yang menarik pemikiran konsumen.

Kita anggap sifat yang pertama sebagai faktor fisik (physical factor) dan yang

kedua sebagai faktor kejiwaan (mental factor) (Nagamachi, 1999). Menurut

pengembangan teknis, perbedaan dalam fungsi utama antar produk telah menjadi

lebih sempit, tetapi disisi lain fungsi pendukung pada produk telah menjadi faktor-

faktor yang penting dalam menarik perhatian konsumen.

Bentuk produk merupakan salah satu faktor yang memegang peranan

penting dalam dunia industri. Ketika konsumen membeli sebuah produk, mereka

harus mempertimbangkan bentuk, ukuran, warna, tekstur dan fungsi pendukung

lainnya. Sekali mereka tidak suka bentuk atau tekstur dari sebuah produk, mereka

akan berpikir dua kali untuk membelinya. Kompetisi yang ketat dan

pengembangan yang cepat akan sebuah produk, memaksa para desainer untuk

kreatif dan memahami pilihan konsumen.

Produk yang menjadi rancangan pada penelitian ini adalah kursi roda.

Banyak sekali desain dan model kursi roda yang telah ada di pasaran. Dengan

berbagai bentuk, fungsi, dan pilihan kursi roda.

Kursi roda seperti halnya produk- produk yang lain yaitu perlu inovasi

produk supaya menambah ragam dari kursi roda. Konsep baru kursi roda yang

akan dikembangkan berupa penambahan fungsi, sistem mekanik, dan bentuk kursi

roda dengan tetap memperhatikan kaidah ergonomi dalam pendesainannya

(Nurmianto, 2009).

Dengan metode kansei kita bisa mengetahui keinginan konsumen dari segi

perasaan dan emosi konsumen untuk memudahkan kreativitas desainer dalam

menterjemahkan keinginan konsumen ke dalam sebuah desain produk berupa

kursi roda.

Page 19: PENGEMBANGAN DESAIN KURSI RODA KHUSUSNYA · PDF fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA ILMIAH Saya mahasiswa Jurusan Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

I-3

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, perumusan masalah dalam penelitian

ini adalah bagaimana cara mengembangkan produk kursi roda untuk lansia

berdasarkan keinginan konsumen dengan pendekatan kansei engineering.

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk:

a. Menghasilkan kata kansei yang menjadi prioritas untuk perbaikan produk

kursi roda .

b. Menentukan tingkat kepentingan masing-masing item yang mempengaruhi

selera konsumen .

c. Menghasilkan spesifikasi kursi roda dengan pendekatan metode kansei

engineering.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah memfasilitasi dan membantu desainer dalam

mengembangkan desain kursi roda untuk lansia berdasarkan pada citra (image)

produk.

1.5 Batasan Masalah

Batasan masalah diberikan untuk mengatasi kompleksitas permasalahan,

sehingga bisa dilakukan secara lebih sederhana dan mudah dipahami. Adapun

batasan masalah yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Penelitian terfokus pada kursi roda untuk lansia.

2. Pengukuran parameter teknik menggunakan metode Kansei Engineering.

1.6 Asumsi-asumsi

Asumsi penelitian diperlukan untuk menyederhanakan kompleksitas

permasalahan yang diteliti. Asumsi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:

a. Kondisi psikologis responden diasumsikan normal.

b. Calon Customer terdiri atas lansia, dokter, dan perawat.

Page 20: PENGEMBANGAN DESAIN KURSI RODA KHUSUSNYA · PDF fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA ILMIAH Saya mahasiswa Jurusan Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

I-4

1.7 Sistematika Penulisan

Penulisan tugas akhir ini terdiri dari enam bab dengan sistematika sebagai

berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab ini terdiri tentang latar belakang masalah, perumusan

masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,

dan sistematika penulisan. Hal ini diperlukan untuk memperoleh

pemahaman yang lebih baik akan karakteristik-karakteristik utama

dari sistem, yang berkaitan dengan tujuan penelitian.

BAB II : LANDASAN TEORI

Berisi beberapa konsep dasar dan metode dari buku-buku, jurnal

ilmiah, dan referensi-referensi lain, yang digunakan dalam

penyelesaian masalah, serta penjelasan tentang peran masing-

masing metode dalam rangkaian proses penyelesaian masalah.

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

Untuk bab ini diuraikan tentang bahan atau materi penelitian,

obyek penelitian, tata cara penelitian, data yang diperlukan serta

cara analisa yang akan digunakan dengan menampilkan rangkaian

proses penelitian yang dilakukan dalam flow chart.

BAB IV : PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Memaparkan keseluruhan proses observasi dan pengumpulan data,

serta pengolahannya, serta penjelasan teknis untuk mendapatkan

nilai-nilai sebagai alat bantu dalam pemecahan masalah dengan

beberapa metode dan data wawancara

BAB V : ANALISA DATA

Bab ini berisikan tentang hasil penelitian dan pembahasan dari

pengolahan data yang dilakukan. Dan memberikan analisa sejauh

mana nilai-nilai tersebut memberikan solusi bagi permasalahan

yang telah didefinisikan diawal penelitian.

Page 21: PENGEMBANGAN DESAIN KURSI RODA KHUSUSNYA · PDF fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA ILMIAH Saya mahasiswa Jurusan Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

I-5

BAB VI : KESIMPULAN DAN SARAN

Menuliskan kembali beberapa hasil utama dari rangkaian proses

yang telah dilakukan , memberikan hasil yang dapat digunakan

oleh konsumen atau tidak nantinya dan juga rekomendasi

mengenai kemungkinan dilakukannya penelitian lanjutan.

Page 22: PENGEMBANGAN DESAIN KURSI RODA KHUSUSNYA · PDF fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA ILMIAH Saya mahasiswa Jurusan Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-1

BAB II

LANDASAN TEORI

Berisi beberapa konsep dasar dan metode dari buku-buku, jurnal ilmiah,

dan referensi-referensi lain, yang digunakan dalam penyelesaian masalah, serta

penjelasan tentang peran masing-masing metode dalam rangkaian proses

penyelesaian masalah.

2.1 Pengertian Produk

Produk adalah Suatu keluaran (out put) yang diperoleh dari sebuah proses

produksi (transformasi) dan pertambahan nilai yang dilakukan terhadap bahan

baku (material input). Sedangkan produksi adalah segala kegiatan dalam

menciptakan dan menambah kegunaan suatu barang atau jasa, untuk kegiatan

dimana dibutuhkan faktor-faktor produksi yang dalam ilmu berupa tanah, modal,

tenaga kerja, dan skill. Sebuah produk pasti mempunyai siklus kehidupan atau

disebut (Product Life Cycles).

Gambar 2. 1 Product Life Cycles (PLC)

Tahapan – tahapan siklus kehidupan produk ada 4 antara lain:

a. Tahap Pengenalan (introduction)

Bila produk baru diperkenalkan, operasi penjualan tidak selalu bekerja

baik, masih terdapat masalah kelambatan dalam perluasan kapasitas produksi,

masalah-masalah teknis yang belum dapat diatasi dan harga tinggi. Diperlukan

analisis pemasaran yang baik.

Page 23: PENGEMBANGAN DESAIN KURSI RODA KHUSUSNYA · PDF fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA ILMIAH Saya mahasiswa Jurusan Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-2

b. Tahap Pertumbuhan (Growth)

Dalam tahap ini produk ini diperbaiki dan distandarisasi, dapat

diandalkan dalam penggunaan dan harga lebih rendah, serta para konsumen

membeli dengan sedikit desakan.

c. Tahap Kejenuhan (Maturity)

Kebanyakan produk yang ada dipasaran sekarang, seperti televisi,

alat-alat dan perlengkapan rumah tangga, radio, mobil, dan sebagainya, berada

dalam tahap kejenuhan. Produk adalah “matang”, keandalan dalam

“performance”, harga wajar, dan tidak terjadi perubahan banyak dari tahun ke

tahun. Volume penjualan mulai menurun pertambahannya karena setiap orang

atau pembeli potensial sekarang telah memiliki produk, sehingga penjualan

sangat tergantung pada penggantian (replacement) dan pertambahan penduduk.

d. Tahap Penurunan (decline).

Hampir semua produk akan sampai pada tahap keempat, tahap

penurunan dalam permintaan bila produk-produk digantikan oleh yang baru.

Tetapi tidak semua produk akan menglami tahap ini. Oleh karena itu

diperlukan ilmu pengembangan produk.

2.1.1 Pengembangan produk

Pengembangan produk terdiri dari atas pengembangan produk (new

product design ) yang meliputi rencana produksinya, distribusi dan penjualannya.

Pengembangan produk tidak berdiri sendiri, melainkan bagian dari proses inovasi

industri. Pengembangan produk ini meliputi hampir semua aspek dalam

perusahaan.

Ada beberapa alasan mengapa perlunya proses pengembangan produk

yang baik, antara lain (Ulrich dan Eppinger, 1995)

a. Jaminan kualitas

Suatu proses pengembangan produk menjelaskan tahapan yang akan

dilalui dan melakukan check point selama beberapa waktu pengembangan

tersebut. Dengan pengawasan secara rutin terhadap proses pengembangan

produk diharapkan kualitas produk yang dihasilkan terjamin.

Page 24: PENGEMBANGAN DESAIN KURSI RODA KHUSUSNYA · PDF fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA ILMIAH Saya mahasiswa Jurusan Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-3

b. Koordinasi

Suatu proses pengembangan bisa menjadi master plan yang akan

menjelaskan apa, kapan, dan bagaimana suatu tim kecil dapat memberikan

masukan terhadap usaha pengembangan tersebut.

c. Rencana

Dalam suatu proses pengembangan terdapat hubungan aktivitas

selama proses pengembangan berlangsung, termasuk waktu yang diperlukan

setiap aktivitas. Sehingga dengan demikian dapat diketahui jadwal untuk

semua kegiatan, kapan dimulai suatu kegiatan dan berakhirnya suatu kegiatan

atau proyek pengembangan produk.

d. Manajemen

Suatu proses pengembangan merupakan suatu perbandingan terhadap

produk sejenis dari perusahaan lain terhadap keunggulannya. Dengan

melakukan perbandingan pihak manajemen akan mengetahui letak

permasalahannya.

e. Improvisasi

Sistem dokumentasi yang baik pada organisasi proses pengembangan

produk akan membantu dalam mengetahui peluang pengembangan.

2.1.2 Tahapan Pengembangan Produk

Tahapan pengembangan konsep meruapakan fase terpenting dari

pengembangan produk. Hal ini digunakan untuk mendefinisikan beberapa fungsi

pengembangan produk yang berguna untuk menyatukan berbagai masalah

pengembangan produk dari awal dan akhir sebuah proses pengembangan proses.

Pengembangan konsep terdiri dari (Widodo, 2005):

Gambar 2.2 Urutan Pengembangan Konsep Produk Baru

Kebutuhan Umum

Konsumen

Membangun Spesifikasi

Target

Menetapkan Spesifikasi

Produk Terpilih

Membangun Konsep Produk

Memilih Satu

Konsep Produk

Menyusun Rencana Proyek

Pengembangan

Analisa Produk Saingan

Didukung Adanya Analisa Biaya

Produk Baru

Page 25: PENGEMBANGAN DESAIN KURSI RODA KHUSUSNYA · PDF fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA ILMIAH Saya mahasiswa Jurusan Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-4

a. Mengidentifikasi kebutuhan konsumen

Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengerti kebutuhan

konsumen dan mengkomunikasikan secara efektif kepada tim tentang

kebutuhan tersebut. Outputnya adalah merancang kebutuhan pernyataan –

pernyataan konsumen untuk ditransformasikan didalam pembuatan produk.

b. Analisa kompetitif produk

Pengertian dari kompetitif produk adalah usaha bagaimana sebuah

produk baru dapat dibuat berdasarkan kekayaan ide dan tim dengan

mempertimbangkan persaingan pasar yang dituju sehingga akan dapat

membantu didalam pengembangan dan rancangan proses produksinya.

Analisa ini biasa disebut competitif benchmarking yaitu dengan

mengidentifikasi keunggulan dan kelemahan dari pesaing.

c. Menentukan spesifikasi target

Spesifikasi adalah suatu gambaran yang teliti dari apa yang suatu

produk harus lakukan. Betujuan untuk mentransformasikan dari seluruh

keseluruhan kebutuhan konsumen ke dalam istilah teknis dengan

memperhatikan persaingan pasar. Hasilnya adalah daftar spesifikasi dan

target yang harus dicapai

d. Pembangkitan konsep

Tujuan dari pembangkitan konsep adalah untuk menggali

sepenuhnya ruang lingkup dari konsep produk yang diaplikasikan untuk

memenuhi kebutuhan konsumen. Hasil dari kegiatan ini adalah 10 sampai 20

konsep yang berupa sketsa dan statement singkat gambaran produk.

e. Pemilihan konsep

Pemilihan konsep adalah untuk menentukan konsep yang paling

diminati didalam pengembangan produk setelah dilakukan analisa dan urut –

urutan penghilangan kegiatan yang tidak penting ditentukan satu konsep

terpilih.

Page 26: PENGEMBANGAN DESAIN KURSI RODA KHUSUSNYA · PDF fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA ILMIAH Saya mahasiswa Jurusan Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-5

f. Perbaikan spesifikasi

Berdasarkan nilai – nilai khusus yang mencerminkan keterbatasan

yang melekat pada konsep produk yang diindentifikasi lewat permodelan

teknik trade off (pertentangan) antara biaya dan performance.

g. Analisa ekonomi

Pada analisa ekonomi ini akan memberikan model ekonomi dari

produk baru tersebut yang digunakan menetukan kelanjutan dari program

penyelesaian keseluruhan pengembangan produk baru dan untuk

menyelesaikan trade off yang ada. Sebagai contoh biaya pengembangan dan

biaya manufaktur

h. Perencanaan proyek

Kegiatan akhir dari pengembangan konsep yaitu tim membuat

jadwal pengembangan, mengatur strategi waktu pengembangan yang singkat

dan mengidentifikasi sumber daya – sumber daya yang dibutuhkan untuk

melengkapi proyek.

2.2 Kursi Roda

Kursi roda (wheelchair) adalah salah satu alat bantu bagi penyandang

cacat kaki untuk dapat berpindah dari satu tempat ke tempat lain, baik di tempat

datar maupun dari tempat rendah ketempat yang lebih tinggi (tempat menaik).

Sering juga dimaksudkan, bahwa kursi roda digunakan untuk meningkatkan

kemampuan mobilitas bagi orang yang memiliki kekurangan seperti: orang yang

cacat fisik (khususnya penyandang cacat kaki), pasien rumah sakit yang tidak

diperbolehkan untuk melakukan banyak aktivitas fisik, orang tua (manula), dan

orang–orang yang memiliki resiko tinggi untuk terluka, bila berjalan sendiri.

Secara umum kursi roda dibagi menjadi 2 (dua) jenis, yaitu kursi roda manual

(conventional wheelchair) dan kursi roda berpenggerak motor (motor powered

wheelchair). Jenis konvensional dapat dibagi menjadi kursi roda standard dan

sport wheelchair. Sedangkan powered wheelchair dibagi menjadi beberapa

model, seperti: traditional, platform, dan round based model. Secara fungsional

kursi roda model platform sangat cocok untuk pemakai kursi roda tanpa pemandu.

Page 27: PENGEMBANGAN DESAIN KURSI RODA KHUSUSNYA · PDF fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA ILMIAH Saya mahasiswa Jurusan Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-6

Kursi roda ini digerakkan motor (accu) dan dikontrol dengan mudah melalui

batang pengontrol (joy stick control), dapat bergerak maju dan berbelok, namun

lebih berat dari pada kursi roda standar. Karena pengendalinya otomatis, maka

harga kursi roda model platform sangat mahal dan jarang dijumpai di Indonesia.

Berlainan dengan kursi roda tersebut, model konvensional adalah pilihan utama

pemakai kursi roda di kota Surabaya, yakni hampir 90% dari responden (pemakai

kursi roda) memakai kursi roda standar. Kursi roda konvensional ini dapat

digerakkan, baik oleh pemakainya sendiri dengan memutar roda secara manual,

maupun oleh pemandu.

(a) (b)

Gambar 2.3 (a) Konventional wheelchair, (b) Platform model

Sedangkan menurut Shepard, kursi roda terbagi menjadi empat kategori, yaitu :

1. Manual Wheelchair

Kursi roda jenis ini adalah yang paling banyak digunakan oleh

sebagian besar penggunanya dan yang paling laku di pasaran. Penggunaan

kursi ini secara manual dengan cara didorong menggunakan tangan

penggunanya atau didorong oleh orang lain. Bentuknya seperti kursi

tradisional dengan dua set roda di sampingnya. Biasanya satu set terletak

di belakang yang terdiri dari roda sepeda yang besar sedangkan satu set

lainnya terdiri dari roda kecil dengan diameter 5 atau 8 inci. Desain ini

membuat kursi roda stabil dan mudah untuk bergerak maju maupun

mundur. Kebanyakan manual wheelchair ringan dan dapat dilipat untuk

transportasi mobil.

Page 28: PENGEMBANGAN DESAIN KURSI RODA KHUSUSNYA · PDF fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA ILMIAH Saya mahasiswa Jurusan Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-7

2. Manual Sport Wheelchair

Kursi roda ini ringan dan didesain untuk memindahkan pusat gaya

berat untuk memperoleh pergerakan dan stabilitas yang lebih besar

daripada manual wheelchair atau power wheelchair. Kursi ini dirancang

khusus untuk para atlet. Beberapa kursi dirancang untuk olahraga khusus

seperti basket atau balap mobil dan yang lainnya digunakan untuk

olahraga secara umum. Keistimewaan kursi roda ini adalah memiliki roda

yang lebih besar daripada manual wheelchair, handrim yang kecil, sloping

propelling wheels, lebih tahan lama dan efficient bearing and hubs, posisi

roda yang mudah bergerak dan steerable casters.

3. Power Wheelchair

Kursi roda ini digerakkan menggunakan tenaga baterai dengan

power supply 12, 24 atau 36 volt. Dengan penggunaan baterai

menyebabkan tenaga kursi lebih ringan daripada secara manual. Kursi ini

dilengkapi dengan motor yang dikendalikan oleh hand-operated joy stick

di mana digunakan untuk mengatur arah dan kecepatan.

4. Power Alternatives

Kursi roda ini bersifat seperti kursi yang dilengkapi dengan motor

akan tetapi tidak tampak seperti tipe kursi roda. Kebanyakan model ini

mempunyai tiga roda dan menyerupai kereta golf atau motor scooter.

Beberapa kursi roda jenis ini dapat digunakan pada tanah yang lapang di

mana kursi roda jenis lainnya tidak dapat digunakan. Power alternatives

yang kecil memberikan pergerakan yang lebih besar untuk melalui pintu

yang sempit dan sudut tikungan. Harga kursi roda bervariasi antara satu

dengan yang lainnya. Harga tergantung dari tipe kursi roda (manual,

power, sports atau power alternatives), jumlah aksesoris dan

keistimewaannya, kualitas bahan dan materialnya, dan perusahaan

pembuatnya.

Page 29: PENGEMBANGAN DESAIN KURSI RODA KHUSUSNYA · PDF fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA ILMIAH Saya mahasiswa Jurusan Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-8

Gambar 2.4 Posisi tubuh pemakai kursi roda yang direkomendasikan oleh

ISO 7176-5

Gambar diatas menjelaskan tentang posisi tubuh manusia yang sesuai

dengan anthropometri tubuh orang Asia khususnya Indonesia yang

direkomendasikan oleh ISO 7176-5. Adapun dimensi bagian utama kursi roda

menurut ISO 7176-5 dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 2.1 Dimensi dasar rancangan kursi roda sesuai standar ISO 7176-5

2.3 Fisiologis Manula (Manusia Usia Lanjut)

Kondisi fisik maupun non fisik dari penduduk lansia yang telah banyak

mengalami penurunan akibat dari proses alamiah, sejalan dengan semakin

bertambahnya umur, juga mengakibatkan menurunnya tingkat produktifitas

bahkan pada akhirnya tidak mampu lagi melakukan kegiatan ekonomi, baik untuk

memenuhi kebutuhannya sendiri maupun keluarganya. Dengan demikian, secara

ekonomis penduduk lansia digolongkan sebagai penduduk yang tidak produktif,

dan meningkatnya jumlah penduduk lansia pada dasarnya identik dengan

Page 30: PENGEMBANGAN DESAIN KURSI RODA KHUSUSNYA · PDF fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA ILMIAH Saya mahasiswa Jurusan Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-9

meningkatnya jumlah penduduk yang tidak produktif. Manula (Manusia Usia

Lanjut) pada umumnya mulai mengalami perubahan-perubahan baik pada fisik

tubuhnya maupun mentalnya.

Adapun perubahan-perubahan yang terjadi pada manusia berusia lanjut

(manula), yaitu :

a. Sel

- Lebih sedikit jumlahnya

- Lebih besar ukurannya

- Berkurangnya jumlah cairan tubuh dan berkurangnya cairan intraseluler

- Menurunnya proporsi protein di otak, ginjal, darah, dan hati

- Jumlah sel otak menurun sehingga mengakibatkan sistem daya ingat

berkurang.

b. Sistem Persarafan

- Berat otak menurun 10-20%. (Setiap orang berkurang sel saraf otaknya

dalam setiap harinya)

- Cepat menurunnya hubungan persarafan

- Lambat dalam respon dan waktu untuk bereaksi, khususnya dengan stress

- Mengecilnya saraf panca indera. Berkurangnya penglihatan, hilangnya

pendengaran, mengecilnya saraf penciuman dan perasa, lebih sensitif

terhadap perubahan suhu dengan rendahnya ketahanan terhadap dingin

- Kurang sensitif terhadap sentuhan.

c. Sistem Muskoloskeletal

- Tulang kehilangan density (cairan) dan makin rapuh

- Kifosis

- Pergerakan pinggang, lutut, dan jari-jari terbatas

- Persendian membesar dan menjadi kaku

- Tendon mengerut dan mengalami skelerosis

- Atrofi serabut otot (otot-otot serabut mengecil). Otot-otot serabut mengecil

sehingga seseorang bergerak menjadi lamban, otot-otot kram dan menjadi

tremor.

- Otot-otot polos tidak terlalu berpengaruh.

Page 31: PENGEMBANGAN DESAIN KURSI RODA KHUSUSNYA · PDF fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA ILMIAH Saya mahasiswa Jurusan Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-10

Penurunan kondisi fisik maupun non fisik yang terjadi pada lansia selain

berakibat pada segi ekonomis, yang utama adalah pada segi kesehatan. Kondisi

kesehatan menjadi masalah utama yang umumnya dihadapi oleh sebagian besar

penduduk lansia. Penurunan kondisi fisik dan mental penduduk lansia seiring

dengan bertambahnya umur, mengakibatkan para lansia sangat rawan terhadap

gangguan berbagai penyakit. Gangguan penyakit lupa ingatan (pikun) yang

populer dengan nama syndroma complex adalah salah satu gangguan penyakit

yang banyak dialami oleh para lansia. Berdasarkan hasil riset medis diketahui

bahwa pada manusia lanjut usia (manula) 85% kemampuan atau daya ingat yang

dimiliki relatif kurang atau sudah sangat rentan sehingga memiliki sifat pikun atau

pelupa. Mempertimbangkan hal tersebut, maka pertambahan jumlah penduduk

lansia perlu diantisipasi dengan mempermudah akses penduduk lansia terhadap

berbagai pelayanan kesehatan. Gambaran ini menunjukkan bahwa penanganan

penduduk lansia perlu dilakuakn secara komprehensif. Untuk memperbaiki

kualitas sumber daya manusia lanjut usia perlu mengetahui kondisi lanjut usia di

masa lalu dan masa sekarang sehingga orang lanjut usia dapat diarahkan menuju

kondisi kemandirian. Sehubungan dengan kepentingan tersebut perlu diketahui

kondisi lanjut usia yang menyangkut kondisi kesehatan, kondisi ekonomi, dan

kondisi sosial. Dengan mengetahui kondisi-kondisi itu, maka keluarga,

pemerintah, masyarakat atau lembaga sosial lainnya dapat memberikan perlakuan

sesuai dengan masalah yang menyebabkan orang lanjut usia tergantung pada

orang lain. Jika lanjut usia dapat mengatasi persoalan hidupnya maka mereka

dapat ikut serta mengisi pembangunan salah satunya yaitu tidak tergantung pada

orang lain.

2.4 Kansei Engineering

2.4.1 Pengertian Kansei Engineering

Otak manusia utamanya menampilkan dua jenis proses informasi, yaitu

proses inteligen dan proses Kansei. Kansei digunakan untuk tes sensor atau

pengujian di berbagai bidang untuk menetukan perasaan manusia.

Page 32: PENGEMBANGAN DESAIN KURSI RODA KHUSUSNYA · PDF fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA ILMIAH Saya mahasiswa Jurusan Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-11

Di Jepang, istilah Kansei diambil dari ahli filsafat Jerman bernama

Baumgarten (Lee. Et.al, 2000). Karyanya yang berjudul AESTHETICA (1750)

merupakan penelitian pertama yang mempengaruhi Kansei Engineering. Dalam

bahasa jepang, kata Kansei memiliki makna Feeling (Rasa). Impression (Kesan),

emotion (emosi). Kansei Engineering merupakan sebuah metode untuk

menerjemahkan citra (image) konsumen atau perasaan konsumen menjadi

komponen desain yang riil (Nagamichi, Mitsuo, 1995). Kansei Engineering

ditemukan oleh M. Nagamichi di Universitas Hiroshima kira – kira 30 tahun yang

lalu. Kansei Engineering sebagai sebuah teknologi ergonomi yang berorientasi

pada konsumen., memungkinkan citra (image) atau perasaan konsumen bersatu

dengan proses desain sebuah produk baru.

Kansei Engineering didefinisikan sebagai teknologi penerjemahan

perasaaan konsumen (Kansei) tentang produk yang akan datang (baru). Menjadi

sebuah elemen desain. Dengan definisi ini, berarti Kansei Engineering berusaha

memproduksi produk baru berdasarkan perasaan dan permintaan konsumen.

Tujuan dari penelitian Kansei ini adalah untuk mencari struktur emosi yang ada

dibawah sikap atau tingkah laku manusia. Struktur ini mengacu pada Kansei

sebagai seseorang.

Dibidang seni dan desain., Kansei adalah salah satu elemen – elemen

yang paling penting yang membawa kemauan atau kekuatan menciptakan sesuatu.

Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Harada, ditemukan bahwa sikap

seseorang di depan karya seni dan desain seni tidak berdasarkan pada logika

tertapi berdasarkan pada Kansei. Kansei Engineering berhubungan dengan empat

hal:

a. Untuk menangkap perasaan konsumen tentang produk menurut istilah

ergonomik dan estimasi psikologis. Semantic Differential (SD) yang

dikembangkan oleh Osgood merupakan teknik utama untuk menangkap

Kansei Konsumen (Jayne Al-Hindawe,1991). Sebuah contoh diterangkan

digambarkan 2.5 berikut ini:

Page 33: PENGEMBANGAN DESAIN KURSI RODA KHUSUSNYA · PDF fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA ILMIAH Saya mahasiswa Jurusan Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-12

Gambar 2.5 Semantic Differential For Kansei Words

(Sumber: Nagamichi et. Al, 1999)

b. Untuk mengidentifikasi karakteristik desain produk dari Kansei

konsumen. Hal ini dilakukan dengan melakukan survei atau eksperimen

ergonomi untuk mengamati elemen – elemen.

c. Untuk membangun Kansei Engineering sebagai sebuah teknologi

ergonomik. Beberapa teknologi komputer yang canggih. Inteligen

buatan, model jaringan syaraf, dan algoritma genetik termasuk juga teori

Fuzzy, disertakan juga untuk membangun rangka kerja yang sistematik

dari teknologi Kansei Engineering. Dan untuk mengkonstruksi database

yang terhubung dan system interface.

d. Untuk menyesuaikan desain produk dengan perubahan sosial yang

sedang terjadi yang sesuai dengan pilihan orang. Hal ini bertujuan untuk

merawat kesehatan database dari Kansei Engineering system dan trend

Kansei konsumen yang sedang meningkat dengan memasukkan data

Kansei baru konsumen dalam setiap tiga atau empat tahun.

2.4.2 Metode Kansei Engineering

Ada lima gaya teknik dari Metode Kansei Engineering yang digunakan

oleh Nagamichi yaitu :

a. Tipe I : Kansei Engineering Type 1

Langkah pertama yaitu strategi perusahaan, perusahaan harus

memiliki konsep yang ditentukan atau strategi untuk produk baru. Insinyur

Kansei harus memanfaatkan strategi ini untuk diterapkan ke bidang baru.

Page 34: PENGEMBANGAN DESAIN KURSI RODA KHUSUSNYA · PDF fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA ILMIAH Saya mahasiswa Jurusan Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-13

Langkah kedua yaitu mengumpulkan kata-kata Kansei yang berhubungan

dengan konsep produk baru (sekitar 20-30 kata Kansei). Langkah ketiga

yaitu kata-kata Kansei dikumpulkan disusun pada titik 5-atau skala

Semantic Differential 7-point.

Ganbar 2.6. Diagram Kansei Engineering Type 1.

Langkah keempat yaitu mengumpulkan sampel produk sebagai

perbandingan di antara produk sejenis dari perusahaan dan pembuat yang

berbeda (sekitar 10-20 sampel). Langkah kelima yaitu daftar item dan

kategori, item dan kategori menyiratkan spesifikasi desain tentang produk

sampel yang dikumpulkan. Semua sifat produk dijelaskan, misalnya item

terdiri dari warna, bentuk, ukuran, merek logo, dan lain-lain. Kategori

misalnya item warna memiliki kategori kuning, merah, hijau dan lain-lain.

Langkah keenam evaluasi percobaan yaitu responden diminta mencatat

perasaan mereka dengan kata-kata Kansei untuk setiap sampel pada lembar

skala Semantic Differential. Langkah ketujuh yaitu analisis statistik, data

dievaluasi dan dianalisa dengan metode statistik, terutama dengan analisis

statistik multivariat. Langkah kedelapan interpretasi data yang dianalisis,

yaitu semua data dianalisis harus ditafsirkan dari sudut pandang Kansei

Engineering. Tujuannya adalah untuk menemukan hubungan antara Kansei

manusia dan properti produk. Dari data yang dianalisis ditemukan hubungan

Page 35: PENGEMBANGAN DESAIN KURSI RODA KHUSUSNYA · PDF fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA ILMIAH Saya mahasiswa Jurusan Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-14

setiap Kansei dengan spesifikasi desain. Langkah kesembilan yaitu

Penjelasan data, interpretasi data harus menjelaskan kepada desainer

perusahaan untuk membuat desain baru dengan bantuan desainer. Langkah

terakhir yaitu kolaborasi para insinyur dengan desainer, Kansei memotivasi

perusahaan untuk membuat desain produk baru. Dalam proses ini, insinyur

Kansei harus mendukung terciptanya perancangan produk baru berdasarkan

data Kansei Engineering. Ini adalah semacam kerjasama antara insinyur

Kansei dan desainer.

b. Tipe II: Klasifikasi Kategori

Klasifikasi kategori adalah sebuah metode dimana kategori Kansei

tentang target yang direncanakan dipecah menjadi tiga struktur untuk

menentukan detail desain fisik. Pada Kansei Engineering tipe 1 konsep zero

level harus dibagi menjadi sub konsep dari domain fisik yang bermakna dan

jelas, untuk menentukan detail – detail yang riil.

c. Tipe III: Kansei Engineering System

KES adalah sebuah sistem bantuan komputer yang mendukung

perasaan dan citra (image) konsumen ke dalam elemen – elemen desain

fisik. Gambar 2.7 menunjukkan diagram proses KES

Gambar 2.7 Diagram Proses KES

(Sumber: Nagamichi, 1995)

KES pada dasarnya memiliki 4 basis data dan sebuah mesin

inference dalam strukturnya. 4 basis data tersebut adalah:

1. Basis Data Kansei (Kansei Word Database)

Pertama-tama Kansei Word yang digunakan dalam domain

produk baru dikumpulkan dari majalah-majalah industri yang berkaitan.

Kansei Word ini kebanyakan dievaluasi melalui Metode Semantic

Page 36: PENGEMBANGAN DESAIN KURSI RODA KHUSUSNYA · PDF fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA ILMIAH Saya mahasiswa Jurusan Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-15

Differential dan kemudian dianalisis dengan Metode Statistik, seperti

analisis faktor. Hasil dari Analisis faktor memberi saran akan petunjuk

Kansei Word yang akan digunakan, yang akan menjadi sumber basis

data Kansei Word yang dibangun ke dalam sistem.

2. Basis Data Citra (Image Database)

Hasil pengujian dengan Semantic Differential merupakan

analisis kedua dalam Teori Kuantitatif Hayashi tipe 1. Melalui analisis

ini, kita bisa mendapatkan daftar hubungan statistik antara kata Kansei

dan elemen-elemen desain. Setelah itu kita dapat mengidentifikasi kata

Kansei, yang memberikan item-item tertentu desain detail. Sebagai

contoh, jika konsumen menginginkan sesuatu yang indah, kata Kansei

ini merespon dengan beberapa desain detail dalam sistem. Data ini

membangun basis data citra dan basis peraturan.

3. Basis Pengetahuan (Knowledge Base)

Basis pengetahuan terdiri dari aturan-aturan yang dibutuhkan

untuk memutuskan tingkat korelasi antara item-item rincian desain

dengan Kansei Word. Beberapa aturan dihasilkan dari perhitungan teori

kuantifikasi dan beberapa dari prinsip-prinsip kondisi warna, panduan

desain kasar dan masih banyak lagi.Gambar 2.8 menunjukkan struktur

Kansei Engineering System (KES).

Gambar 2.8 Struktur Sistem KES

(Sumber: Nagamichi, 1995)

Page 37: PENGEMBANGAN DESAIN KURSI RODA KHUSUSNYA · PDF fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA ILMIAH Saya mahasiswa Jurusan Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-16

4. Basis Data Desain dan Warna (Design and Color Database)

Detil-detil desain diterapkan pada basis data desain bentuk dan

basis data pengecatan warna secara terpisah. Semua detil-detil desain

terdiri dari desain aspek yang berhubungan sebagai bentuk total dengan

masing-masing Kansei Word. Basis data warna terdiri dari warna yang

beragam yang juga dihubungkan pada Kansei Word. Desain gabungan

dengan bentuk dan ukuran ini di kutip dengan sistem inferensi yang

spesifik berdasarkan basis peraturan dan kemudian ditampilkan dalam

grafik dilayar.

d. Tipe IV: Permodelan Kansei Engineering

Dalam permodelan Kansei tipe IV, suatu model matematis

dibangun dalam basis aturan yang rumit untuk mencapai keluaran ergonomi

diterapkan sebagaimana peranan logika ke basis peraturan. Penerapan

Kansei tipe IV telah sukses dalam pengembangan printer warna dari warna

orisinil menjadi lebih indah dan mengacu pada warna kulit muka (Faceskin

color) dengan Fuzzy Logic oleh Fukushima.

e. Tipe V: Virtual Kansei Engineering

Tipe ini memberikan presentasi dari produk nyata dengan

perwakilan dalam penggabungan dengan kenyataannya. Hal ini dapat

dilakukan dengan sistem pengumpulan data standar.

2.5 Teori Statistik

2.5.1 Skala Pengukuran

Pengukuran merupakan suatu proses suatu angka atau simbol dilekatkan

pada karakteristik atau properti suatu stimuli sesuai dengan aturan atau prosedur

yang telah ditetapkan. Ada beberapa aspek penting yang perlu diperhatikan antara

lain:

1. Prosedur pemberian angka/simbol yang dapat diartikan sebagai suatu

proses penentuan angka/simbol yang diperlukan dalam suatu skala

2. Property of object yang berarti sifat-sifat yang terlekat pada obyek yang

diteliti.

Page 38: PENGEMBANGAN DESAIN KURSI RODA KHUSUSNYA · PDF fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA ILMIAH Saya mahasiswa Jurusan Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-17

3. Dalam rangka memberikan karakterisasi pada beberapa property yang

akan ditanyakan, yang berarti pemberian simbol tersebut terkait dengan

sifat-sifat obyek yang diteliti.

2.5.1.1 Jenis Skala Pengukuran

Maksud dari skala pengukuran ini untuk mengklasifikasi variabel yang

akan diukur supaya tidak terjadi kesalahan dalam menentukan analisis data dan

langkah penelitian selanjutnya (Sugiyono, 1997). Skala pengukuran dapat

dikelompokkan menjadi 4 jenis, yaitu :

1. Skala Nominal

Maksud dari skala pengukuran yang disusun menurut jenis (kategori)

atau fungsi bilangan hanya sebagai simbol untuk membedakan sebuah

karateristik dengan karakteristik yang lain sebagai contoh skala nominal

dalam gender, responden dapat dikelompokkan ke dalam dua kategori, yaitu :

laki-laki diberi angka 1 dan perempuan diberi angka 2. Angka ini hanya

berfungsi sebagai label/kategori semata tanpa nilai intrinsik dan tidak

memiliki arti apa-apa.

2. Skala Ordinal

Skala ini memasukkan karakteristik harapan skala nominal yang

berkelanjutan dengan hubungan angka yang diberikan untuk nilai. Skala

ordinal merupakan skala yang tidak hanya mengkategorikan variabel ke

dalam kelompok, tetapi juga menunjukkan beberapa derajat urutan / peringkat

(rangking) yang diakui untuk diukur sebagai contoh :

Manajer dikelompokkan dalam tiga kategori, yaitu manajer puncak,

manajer menengah, dan manajer pelaksana. Manajer puncak diberi angka 1,

manajer menengah diberi angka 2 dan manajer pelaksana diberi angka 3.

angka-angka dalam kasus ini menunjukkan nilai, tetapi perbedaan antara

hitungan angka tidak menunjukkan nilai, tetapi perbedaan diantara hitungan

angka tidak menunjukkan derajat superioritas. Dalam hal ini derajat

superioritas tidak ditunjukkan angka-angka, tetapi jelas bahwa puncak lebih

tinggi dan diikuti oleh manajer menengah dan selanjutnya menajer pelaksana

Page 39: PENGEMBANGAN DESAIN KURSI RODA KHUSUSNYA · PDF fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA ILMIAH Saya mahasiswa Jurusan Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-18

3. Skala Interval

Skala ini selangkah lebih maju dibandingkan dengan skala ordinal.

Skala interval meliputi konsep equality dari peningkatan menunjukkan jarak

antara satu data dengan data yang lain dan mempunyai bobot yang sama.

Sebagai contoh skala ini, jika sekelompok kategori data diberi nilai 1, 2, 3, 4,

5, maka jarak antara 1 dan 2 sama dengan jarak 4 dan 5.

4. Skala Rasio

Skala rasio adalah skala interval dan memiliki nilai dasar (based

value) yang tidak dapat dirubah. Misalkan umur responden memiliki nilai

dasar nol, dengan skala ini dapat untuk menunjukkan angka-angka keadaan

fisik terkini (actual) terhadap variabel yang diukur dalam hal ini adalah umur.

2.5.1.2 Penyusunan Skala

Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala perbedaan

semantik (Semantic Differential Scale), adalah suatu skala pengukuran untuk

metodologi riset yang dikembangkan oleh Osgood pada tahun 1957, untuk

mengukur maksud atau arti, psikologi dari suatu obyek ke perorangan. Teknik ini

dikembangkan untuk menguraikan isi dari suatu yang multidimensional dan

mencari dimensi yang tersembunyi yang tidak dapat diukur secara langsung

Maka ditempatkan pada isian properti multidimensi yang disebut isian

semantik. Metode ini menggunakan skala rating bipolar (dua kutup), yang

biasanya menggunakan skala 7 butir yang disediakan untuk mengisi pandangan

yang diyakini dalam setiap item skala. Karakteristik bipolar mempunyai tiga

dimensi dasar sikap seseorang terhadap obyek, yaitu :

a. Evaluatif, yaitu hal-hal yang menguntungkan atau tidak menguntungkan

suatu obyek.

Contoh : [(good (bagus)-bad (buruk)]-yang dapat dilihat pada contoh seperti

“Good-Bad, “Fresh-stale”, “Cold-Hot”.

b. Potensi, yaitu kekuatan atau atraksi fisik suatu obyek.

Contoh : [(Strong (kuat)-Weak (lemah)]-dilihat dicontoh seperti ”Weak-

strong”.

Page 40: PENGEMBANGAN DESAIN KURSI RODA KHUSUSNYA · PDF fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA ILMIAH Saya mahasiswa Jurusan Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-19

c. Aktivitas, yaitu tingkat gerakan suatu obyek.

Contoh : (Active-passive)-dalam contoh “The Activepassive, dan tensis yang

sederhana.

Contoh :

Besar : ___: ___ : ___ : ___ : ___ : ___: ___: kecil

1 2 3 4 5 6 7

Dari contoh diatas, responden memberikan tanda silang (x atau V)

terhadap nilai yang sesuai dengan persepsinya. Teknik ini banyak digunakan oleh

suatu perusahaan untuk mengetahui merk dagang. Maksud dari semua ini adalah

dapat membedakan antara sikap yang metode lain tidak lakukan dan harus

memberikan hubungan antara sikap dan perilakunya.

Langkah -langkah Semantic Defferential:

a. Pilihlah konsep, obyek atau rangsangan lain yang akan dinilai dengan

tujuan bipolar (berkutub 2).

b. Seleksilah skala yang sesuai atau sepasang kata sifat.

Seleksi ini ditentukan oleh pendukung-pendukung faktor dan relevansi

konsep. Subyek-subyek diberi sebuah kata dan diminta untuk menilai kata dengan

beragam kata sifat yang saling berlawanan disepanjang skala poin 7. Memberikan

nilai disepanjang skala poin 7 antara kata sifat evaluatif yang saling berlawanan,

digunakan untuk mendefinisikan arti sebuah konsep pembagiannya pada poin

dalam ruang semantik multidimensi. Semantic Differential digunakan secara luas

dibidang periklanan dan penelitian pasar, dari kuesioner sampai wawancara dan

kelompok-kelompok fokus. Kepandaian dalam banyak hal di dalam penggunaan

dengan kata sifat berkutub dan kesederhanaan dalam memahaminya, membuatnya

ideal sebagai ”kuesioner dan interview konsumen”. Daya tarik yang besar pada

teknik Semantic Differential adalah kemampuannya (SD) dalam menjelaskan

”Dimensi yang mendasari” yang digunakan oleh peserta penelitian dan dalam

mengidentifikasi hubungan antara obyek yang sedang dievaluasi.

Page 41: PENGEMBANGAN DESAIN KURSI RODA KHUSUSNYA · PDF fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA ILMIAH Saya mahasiswa Jurusan Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-20

Manfaat teknik Semantic Differential dibandingkan dengan metode

”pengskalaan” lain adalah:

a. SD merupakan kombinasi tipe-tipe skala-skala penilaian yang biasa dengan

analisis faktor.

b. Tekniknya sangat fleksibel dan simpel untuk dikonstruksi, dikelola dan

dinilai.

c. Semantic Differential (SD) adalah subyek dari semua pembatasan skala-

skala penilaian, kemungkinan memalsukan respon, menyetujui (tendensi

untuk menempatkan nilai-nilai diposisi tengah) penandaan sebuah konsep

diatas skala yang tak berarti.

d. Kevalidan dan reliabilitas dari skala Semantic Differential umumnya

memuaskan studi kevalidan menunjukkan koefisien hubungan sebesar 0, 80

antara penilaian Semantic Differential dengan skala Thurstone, likert dan

butman. Pengetesan kembali reliabilitas Sementic Differential dilaporkan

hasilnya mencapai 0, 90.

e. Semantic Diffferensial adalah teknik-teknik yang berguna dalam mengukur

sikap orang terhadap obyek.

2.5.1.3 Validitas

Kesahihan (validitas) adalah tingkat kemampuan untuk mengungkapkan

sesuatu yang menjadi sasaran pokok pengukuran yang dilakukan dengan

instrumen tersebut. Uji validitas digunakan untuk mengukur valid tidaknya suatu

kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada suatu kuesioner

mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan di ukur oleh kuesioner tersebut.

...........(2.1)

Keterangan:

N = jumlah responden/data pengamatan

X = variabel independen

Y = variabel dependen

Page 42: PENGEMBANGAN DESAIN KURSI RODA KHUSUSNYA · PDF fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA ILMIAH Saya mahasiswa Jurusan Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-21

Adapun prosedur untuk menghitung korelasi antar skor masing-masing

butir pertanyaan dengan total skor menggunakan software SPSS versi 17.00

dengan langkah analisis sebagai berikut :

1. Dari menu utama SPSS pilih menu Statistics / Analyze kemudian pilih sub

menu Correlate, lalu pilih Bivariate.

2. Tampak di layar tampilan windows Bivariate Correlation.

3. Isikan dalam box variabel semua butir skor pertanyaan dan skor total.

4. Pilih Coeficient Correlation Pearson.

5. Tekan OK.

6. Output SPSS.

2.5.1.4 Reliabilitas

Reliabilitas (keandalan) butir adalah instrument untuk mengukur suatu

kuesioner yang merupakan indikator dari suatu variabel ataupun konstruk. Suatu

kuesioner dikatakan andal atau reliabel jika jawaban seseorang terhadap

pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.

Rumus Spearman Brown

.................................(2.2)

Keterangan:

r1= Reliabilitas internal seluruh instrumen

rb= Korelasi Product Moment antara belahan pertama dan kedua

Pengukuran reliabilitas dilakukan dengan dua cara yaitu:

1. Repeated Measure atau ukur ulang.

Disini seseorang akan disodori pertanyaan yang sama pada waktu yang

berbeda.

Kemudian dilihat apakah ia tetap konsisten dengan jawabannya.

2. One Shot atau diukur sekali saja.

Disini pengukuran hanya sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan

dengan hasil pertanyaan lain.

Page 43: PENGEMBANGAN DESAIN KURSI RODA KHUSUSNYA · PDF fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA ILMIAH Saya mahasiswa Jurusan Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-22

Adapun langkah analisis dari uji reliabilitas ataupun keandalan dengan

menggunkan bantuan software SPSS versi 17.00 adalah sebagai berikut:

1. Dari menu utama SPSS pilih menu Statistics/Analyze kemudian pilih

sub menu Scale, lalu pilih ReliabilityAnalysis.

2. Tampak dalam layar tampilan windows Reliability Analysis.

3. Masukkan semua pertanyaan kedalam box Items.

4. Pada box model pilih Alpha.

5. Klik tombol Statistics sehingga tampak dilayar wndows Reliability

Analysis Statistics.

6. Pada bagian Descriptive for pilih Scale if Item Deleted.

7. Klik Continue dan OK.

8. Output SPSS.

2.5.2 Analisis Faktor

Analisis faktor adalah usaha untuk menyederhanakan hubungan yang

kompleks dan hubungan yang bermacam-macam, yang ada diantara serangkaian

variabel yang diteliti, dengan cara membuka dimensi-dimensi umum atau faktor-

faktor yang bersama-sama menghubungkan variabel-variabel yang tidak

berhubungan dan sebagai hasilnya faktor ini menyediakan pengetahuan kedalam

struktur yang mendasari sebuah data. Sebagai contoh, dimensi umum yang

mendasari sebuah kelas sosial bisa menerangkan hubungan positif yang kuat yang

sering ditemukan diantara pendapatan, pendidikan dan pekerjaan. Istilah-istilah

kunci yang digunakan dalam proses analisis faktor adalah:

a. Matrik korelasi anti image: Matrik hubungan parsial bagian antara variabel

setelah analisis faktor, melambangkan derajad yang mana faktor-faktor itu

saling menjelaskan hasilnya satu sama lain. Diagonal berisi pengukuran

kecukupan sampling untuk masing-masing variabel, dan nilai-nilai

diagonal miring atau diagonal putus-putus merupakan hubungan parsial

diantara variabel.

Page 44: PENGEMBANGAN DESAIN KURSI RODA KHUSUSNYA · PDF fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA ILMIAH Saya mahasiswa Jurusan Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-23

b. Test ”kebulatan atau kelengkungan” Bartllet: Model faktor yang mana

faktor-faktornya berdasarkan ”Reduced Correlation Matrik” (matrik

hubungan menurun). Yaitu berhubungan dengan umum atau bersama

dimasukkan pada diagonal matrik korelasi dan faktor-faktor ini

berdasarkan hanya pada varian umum, dan varian yang spesifik dan error

tidak termasuk didalamnya.

c. Matrik korelasi: tabel menunjukkan interkorelasi diantara semua variabel.

d. Pengukuran kecukupan sampling: mengukur perhitungan baik untuk

seluruh matrik korelasi maupun masing-masing variable individual yang

mengevaluasi ketetapan dalam menerapkan analisis faktor. Nilai diatas

0,50, baik untuk keseluruhan matrik maupun untuk variabel individual,

mengidentifikasikan ketepatan.

e. Analisis faktor R: menganalisis hubungan antara variabel atau

mengidentifikasi kelompok-kelompok variabel yang membentuk dimensi

laten (faktor).

Faktor intelektual umum, (umum untuk semua pengukuran), dan sebagai

faktor khusus yang berkaitan dengan masing-masing ukuran secara unik atau

dengan hanya sedikit ukuran. Peneliti akan segera melihat bahwa ada ketidak

menentuan dasar yang berkaitan dengan model faktor umum. Agar supaya dapat

menentukan jumlah faktor-faktor umum secara tepat, peneliti harus mengetahui

varian dari masing-masing. Variabel umum terhadap variabel P-1 lainnya; disisi

lain, sebelum sampai jumlah faktor-faktor umum diketahui, bagian dari sebuah

varian variabel yang berbagi dengan variabel lain tidak dapat ditentukan.

Lagipula, meskipun dimensionalitas ruang vektor umum (contoh : jumlah faktor -

faktor umum) dapat diputuskan jika varian umumnya diketahui, tetapi faktor-

faktor umum itu sendiri tidak menentu. Jadi, untuk sebuah matrik data yang

diberikan, akan ada jumlah rangkaian faktor-faktor umum yang berbeda dan tak

tentu. Model Analitik faktor yang umum, disi lain, mengekspresikan masing-

masing variabel yang dapat diteliti di observasi dipandang dari segi faktor-faktor

umum yang tidak dapat diteliti dan faktor unik.

Page 45: PENGEMBANGAN DESAIN KURSI RODA KHUSUSNYA · PDF fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA ILMIAH Saya mahasiswa Jurusan Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-24

Faktor-faktor umum merupakan faktor yang tidak dapat diteliti. Biar

bagaimanapun, peneliti dapat mengukur indikator-indikator mereka dan

menghitung korelasi antara indikator indikator tersebut. Tujuan dari Analisis

faktor menggunakan matrik korelasi yang diperhitungkan adalah.

1. Mengidentifikasi jumlah faktor-faktor umum terkecil (contoh, model

faktor yang paling hemat) yang menjelaskan dengan baik atau memberi

keterangan tentang korelasi diantara indicator-indikator.

2. Mengidentifikasi solusi faktor yang paling masuk akal melalui rotasi

faktor

3. Memperkirakan muatan pola dan struktur, komunalitas (berhubungan

dengan umum), dan varian-variabel unik indicator-indikator.

4. Menyediakan sebuah interpretasi faktor-faktor umum.

5. Jika perlu, memperkirakan nilai-nilai faktor.

2.5.3 Prosedur Peringkasan Data

Ada beberapa langkah untuk menampilkan peringkasan data:

a. Menyusun matrik data baris

Matrik ini berisi data riil yang berasal dari kuesioner, m x n x matrik,

dengan m sebagai jumlah responden dan n sebagai variabel.

b. Menguji apakah data sudah sesuai dengan analisis faktor

Pertama, seseorang dapat secara subyektif menguji matrik

korelasi, korelasi yang tinggi antara variabel-variabel mengindikasikan

bahwa variabel-variabel dapat dikelompokkan menjadi rangkaian

homogen dari variabel-variabel seperti masing-masing rangkaian variabel

mengukur “konstruksi atau dimensi yang sama” yang mendasari yang

sama. Korelasi yang rendah antara variabel-variabel mengindikasikan

bahwa variabel-variabel tidak memiliki banyak hal-hal umum atau

mengindikasikan bahwa variabel-variabel merupakan kumpulan variabel-

variabel yang heterogen. Dalam hal ini, seseorang dapat melihat analisis

faktor sebagai suatu tehnik yang mencoba untuk mengidentifikasi

kelompok-kelompok atau kelompok-kelompok variabel seperti yang

Page 46: PENGEMBANGAN DESAIN KURSI RODA KHUSUSNYA · PDF fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA ILMIAH Saya mahasiswa Jurusan Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-25

variabel-variabel di masing-masing kelompok merupakan indikator sifat

atau faktor umum. Hal ini menyarankan bahwa matrik korelasi sesuai

dengan pemfaktoran. Biar bagaimanapun, pengujian visual terhadap

matrik korelasi untuk sejumlah besar variabel merupakan hal yang “tidak

mungkin”, dan karena itu aturan ini tidak sesuai ketika ada banyak

variabel.

Kedua, seseorang dapat menguji korelasi yang parsial yang

mengendalikan semua variabel-variabel lain. Korelasi ini, yang juga

mengacu pada korelasi Anti image negatif, untuk matrik korelasi yang

sesuai dalam pemfakturan, haruslah kecil. Biar bagaimanapun, seberapa

kecil “kecil” itu biasanya merupakan pertanyaan yang mengkritik. Hal ini

nampak bahwa korelasi yang parsial itu sifatnya kecil, tapi seseorang

dapat dengan mudah mengambil persoalan dari kesimpulan-kesimpulan

ini.

Ketiga, seseorang dapat menguji ukuran Kaiser dari kecukupan

sampling secara keseluruhan dan ukuran kecukupan sampling untuk

masing-masing indikator. Ukuran ini, ukuran kecukupan sampling Kaiser

– Meyer – Olkin (KMO) (Kaiser 1970), merupakan ukuran diagnosa yang

populer. KMO menyediakan cara untuk mengakses tingkatan yang mana

indikator sebuah konstruksi masuk didalamnya bersama-sama. Yaitu,

sebuah ukuran untuk mengukur kehomogenitasan variabel-variabel.

Meskipun tidak ada tes statistic untuk ukuran KMO ini, panduan berikut

ini disarankan oleh Kaiser and Rice (1974).

Tabel 2.2 Panduan Ukuran KMO

Ukuran KMO Rekomendasi

≥ 0.90 Bagus

0.80+ Bermanfaat

0.70+ Biasa

0.60+ Sedang

0.50+ Menyedihkan

Below 0.50 Tidak dapat diterima

Page 47: PENGEMBANGAN DESAIN KURSI RODA KHUSUSNYA · PDF fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA ILMIAH Saya mahasiswa Jurusan Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-26

Jelas sudah bahwa nilai KMO yang lebih tinggi diinginkan.

Disarankan bahwa ukuran KMO secara keseluruhan harus lebih besar

dari 0,80. Biar bagaimanapun, ukuran diatas 0,60 dapat ditoleransi.

Ukuran KMO secara keseluruhan kadang-kadang dapat ditingkatkan

dengan cara menghapus variabel-variabel yang salah yang nilai MSA nya

rendah atau kurang dari 0.5. (Santoso S., 2001).

2.5.4 Analisis Conjoint

Sejak pertengahan tahun 1970 an, Analisis Conjoint telah menarik

perhatian yang besar sebagai sebuah metode teknik analisis yang digunakan untuk

menentukan tingkat kepentingan yang relative berdasarkan presepsi pelanggan

yang dibawa oleh suatu produk tertentu dan nilai kegunaan yang muncul dari

atribut-atribut produk terkait.

Filosofi dari teknik analisis ini ialah setiap stimulus apa saja yang bisa

berupa produk, merek atau barang yang dijual dipasar akan dievaluasi oleh

konsumen sebagai suatu kumpulan atribut-atribut tertentu. Oleh karena itu, teknik

ini sangat bermanfaat dalam pemasaran untuk mengetahui preferensi konsumen

terhadap suatu produk yang diluncurkan di pasar.

Analisis Conjoint mendapatkan sambutan yang besar (dapat diterima

secara luas) dan digunakan di banyak industri, dengan tingkat penggunaan

mencapai sepuluh kali lipat pada tahun 1980 an. Selama tahun 1990 an. Penerapan

Analisis Conjoint semakin jauh meningkat, menyebar ke berbagai bidang

penelitian. Penggunaan Conjoint yang meluas di pasar dalam rangka

pengembangan produk baru untuk konsumen, membuatnya diadopsi dibanyak

area lain, seperti pemasaran industri. Penggunaan Analisis Conjoint yang

dipercepat telah bertepatan dengan pengenalan program komputer secara luas

yang mengintegrasikan keseluruh proses, dari pembangkitan gabungan nilai-nilai

variabel independen yang dievaluasi untuk menciptakan simulator pilihan untuk

memprediksi pilihanpilihan konsumen berlawanan dengan sejumlah besar produk

alternatif dan simulator layanan. Teknik Analisis Conjoint dikembangkan dari

adanya kebutuhan untuk menganalisis efek-efek dari faktor-faktor yang terkendali

Page 48: PENGEMBANGAN DESAIN KURSI RODA KHUSUSNYA · PDF fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA ILMIAH Saya mahasiswa Jurusan Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-27

(variabel independen (bebas)) yang secara kualitatif sering ditetapkan atau diukur

secara lemah. Analisis Conjoint sesungguhnya merupakan satu keluarga dengan

tehnik dan metode, yang secara teoritis berdasarkan pada model-model integrasi

informasi dan pengukuran fungsional.

Dipandang dari model ketergantungan dasar. Analisis Conjoint dapat

digambarkan sebagai

Y1 = X1 + X2 + X3 + …. + XN ……………………………. (2.4)

(Metrik atau nonmetrik)

Analisis Conjoint cocok untuk memahami reaksi-reaksi konsumen dan

evaluasi kombinasi atribut yang ditetapkan sebelumnya yang menggambarkan

produk-produk dan servis-servis potensial. Sementara memelihara derajat

realisme yang tinggi, Analisis Conjoint menyediakan peneliti padnagan tentang

komposisi pilihan-pilihan konsumen. Fleksibilitas dan keunikan Analisis Conjoint

terbuat dari (1) Kemampuannya dalam mengakomodasi baik variable bergantung

matrik maupun variabel bergantung nonmetrik, (2) Penggunaan variabel peramal

kategoris, dan (3) Asumsi yang cukup umum tentang hubungan variabel.

Ada beberapa istilah kunci yang sering digunakan dalam teknik Analisis

Conjoint. Istilah-istilah kunci dan definisinya adalah :

1. Bagian yang penting : estimasi atau perkiraan dari Analisis Conjoint dari

pilihan atau kegunaan secara menyeluruh yang berkaitan dengan masing-

masing kategori dari masing-masing item yang digunakan untuk

mendefinisikan produk atau servis.

2. Kegunaan : penilaian pilihan yang subyektif oleh seseorang menggambarkan

nilai holistik atau nilai obyek spesifik. Dalam Analisis Conjoint, kegunaan

diasumsikan untuk dibentuk oleh kombinasi estimasi bagian penting untuk

serangkaian kategori yang ditetapkan, dengan penggunaan sebuah model

tambahan, mungkin dalam kata sambung dengan efek-efek interaksi.

3. Kategori : Nilai spesifik yang mendiskripsikan sebuah item. Masing-masing

item harus di representasikan oleh dua atau lebih kategori, tetapi jumlah

kategori khusus tidak pernah melebihi lima. Jika itemnya adalah metrik, harus

dikurangi menjadi sejumlah kecil kategoeri.

Page 49: PENGEMBANGAN DESAIN KURSI RODA KHUSUSNYA · PDF fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA ILMIAH Saya mahasiswa Jurusan Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-28

4. Item : Variabel yang peneliti manipulasi yang memprestasikan atribut yang

spesifik. Dalam Analisis Conjoint, item-item (variable independen)

merupakan hal yang nonmetrik. Item-item harus di representasikan oleh dua

atau lebih nilai (juga diketahui sebagai kategori), yang juga ditentukan oleh

peneliti.

Analisis Conjont merupakan teknik multivariasi yang digunakan secara

spesifik untuk memahami bagaimana responden mengembangkan pilihan produk-

produk atau servis-servis. Hal ini berdasarkan premis simpel yang konsumen

evaluasi nilai produknya (riil atau hipotetik) dengan mengkombinasikan sejumlah

nilai terpisah yang disediakan oleh masing – masing atribut.

Analisis potensial integrasi metode conjoint cenderung di Kansei

Engineering, metode ini membantu mengartikan dan menyusun data masukan

responden kepada gelombang informasi proses desain.

Analisis Conjoint merupakan hal yang unik diantara metode multivariasi

dimana peneliti pertama-tama mengkonstruksi serangkaian produk atau servis riil

atau hipotetik dengan mengkombinasikan kategori terpilih dari masing-masing

atribut. Kombinasi mereka secara keseluruhan. Jadi, peneliti menyuruh responden

untuk menampilkan tugas yang sangat realistik. Yaitu memilih antara serangkaian

produk. Responden perlu menceritakan halhal lain pada peneliti, seperti :

Bagaimana pentingnya sebuah atribut individual bagi mereka atau bagaimana

baiknya produk-produk ditampilkan dalam atribut yang spesifik. Karena peneliti

mengkonstruksi produk atau servis hipotetik dalam sikap yang spesifik, maka

pengaruh masing-masing atribut dalam penilaian kegunaan dari seorang

responden dapat ditentukan dari rating keseluruhan responden. Tahapan – tahapan

dalam menggunakan analisis conjoint yaitu:

1. Merumuskan masalah

2. Mengkonstruksi Stimulus

3. Menentukan Bnetuk Data Input

4. Membuat Prosedur Analisis Conjoint

5. Menafsirkan Hasilnya

Page 50: PENGEMBANGAN DESAIN KURSI RODA KHUSUSNYA · PDF fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA ILMIAH Saya mahasiswa Jurusan Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-29

Dalam Analisis Conjoint, desain experimental dalam analisis keputusan

konsumen, memiliki dua tujuan :

1. Untuk menentukan kontribusi variabel peramal dan kategori-

kategorinya dalam penentuan pilihan-pilihan konsumen.

2. Untuk membuat model yang valid dari penilaian konsumen.

2.5.5 Kalkulasi Analisis Conjoint

Ada beberapa kalkulasi untuk menerapkan Analisis Conjoint, kalkulasi

tersebut adalah :

a. Jumlah rangsangan atau stimuli

Pada Analisis Conjoint, jumlah item-item yang termasuk di dalam

analisis tersebut langsung mempengaruhi efisiensi dan reliabilitas

statistic hasil. Karena item-item dan kategori-kategori ditambah, maka

jumlah parameter yang meningkat yang harus diestimasi, membutuhkan

baik sejumlah besar stimuli maupun pengurangan reliabilitas parameter.

b. Menghitung Deviasi

Dengan berasumsi bahwa model dasar (sebuah model tambahan)

diterapkan, peneliti bias menghitung pengaruh yang kuat di masing-

masing kategori sebagai perbedaan (deviasi) dari rangking makna

keseluruhan. (Dengan catatan ini dapat disamakaan dengan regresi ganda

dengan variabel model atau ANOVA). Sebagai contoh peringkat rata-rata

untuk penggunaan (bebas obat Vs menggunakan obat) untuk responden 1

adalah :

Bebas Obat = (1 + 2 + 3 + 4) / 4 = 2,5

Menggunakan Obat = (5 + 6 + 7 + 8) / 4 = 6,5

Dengan rangking rata-rata 8 stimuli 4,5 [(1 + 2 + 3 + 4 + 5 + 6 + 7 + 8/8

= 38/8 = 4,5)], kategori bebas obat kemudian akan mempunyai deviasi -

2,0 (2.5 – 4,5) dari rata-rata keseluruhan, sedangkan kategori yang

menggunakan obat akan memiliki deviasi + 2,0 (6,5 – 4,5). Maka dari

itu, kalkulasi umum untuk menentukan deviasi adalah :

Deviasi = rangking rata-rata kategori – rangking rata-rata keseluruhan .

Page 51: PENGEMBANGAN DESAIN KURSI RODA KHUSUSNYA · PDF fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA ILMIAH Saya mahasiswa Jurusan Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-30

Ketika ukuran pilihan secara terbaik berkaitan dengan pilihan seperti

disini kita membalik tanda-tanda deviasi di dalam perhitungan bagian

penting sehingga deviasi positif dapat dihubungkan dengan bagian

penting yang mengindikasikan pilihan-pilihan yang lebih besar.

c. Menghitung Pentingnya item

Untuk menghitung pentingnya item, pertama-tama peneliti harus

menghitung bagian penting dari masing-masing kategori. Bagian penting

dari masing-masing kategori dihitung dalam 4 langkah :

Langkah 1 = Kuadratkan deviasi masing-masing sampel dan

jumlahkan semua deviasi kuadrat.

Langkah 2 = Menghitung nilai kestandaran yang sama dengan

total jumlah kategori-kategori yang dibagi

dengan jumlah deviasi kuadrat.

Langkah 3 = Menstandarkan masing-masing deviasi yang

kudarat yang dikalikan dengan nilai

kestandaran.

Langkah 4 = Mengestimasi bagian yang penting dengan

mengakarkan standar deviasi .

Pentingnya faktor dihitung sebagai :

ǒ®Ȗ̜mp ®˴amǴlƼǴp a萍mǒ®Ȗ̜m®品ǒpll®评评˴amǴ贯100%

d. Menghitung Skor

Untuk menjadi sukses, peneliti harus dapat mendeskripsikan

produk atau servis dari sudut pandang 2 hal yaitu atribut dan semua nilai-

nilai yang relevan untuk masing-masing atribut. Dengan mengkonstruksi

kombinasi spesifik (stimuli). Peneliti berusaha untuk memahami struktur

pilihan responden. Nilai, yang merepresentasikan kegunaan total atau

pilihan keseluruhan dari sebuah obyek, dapat dianggap sebagai suatu hal

berdasarkan pada deviasi untuk masing-masing kategori. Bentuk umum

dari Model Conjoint dapat ditunjukkan sebagai :

Page 52: PENGEMBANGAN DESAIN KURSI RODA KHUSUSNYA · PDF fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA ILMIAH Saya mahasiswa Jurusan Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-31

(Skor untuk produk) ij …. n = deviasi kategori I untuk item 1 + deviasi

kategori j untuk item 2 + ………. + Deviasi kategori n untuk item n

……………….. ................................................................................. (2.6)

Dimana produk atau servis memiliki atribut m, masing-masing

memiliki kategori n. produk terdiri dari kategori I dari item 1, kategori j

dari item 2, dan seterusnya, sampai kategori n untuk item m.

2.6 Ergonomi

2.6.1 Pengertian

Istilah “ergonomi” berasal dari bahasa Latin yaitu Ergon (Kerja) dan

Nomos (Hukum Alam) dan dapat didefinisikan sebagai studi tentang aspek –

aspek manusia dalam lingkungan kerjanya (Nurmianto, 2004) Secara singkat

dapat dikatakan bahwa ergonomi ialah penyesuaian tugas pekerjaan dengan

kondisi tubuh manusia ialah untuk menurunkan stress yang akan dihadapi.

Upayanya antara lain berupa menyesuaikan ukuran tempat kerja dengan dimensi

tubuh agar tidak melelahkan, pengaturan suhu, cahaya dan kelembaban bertujuan

agar sesuai dengan kebutuhan tubuh manusia. Ada beberapa definisi menyatakan

bahwa ergonomi ditujukan untuk “fitting the job to the worker”, sementara itu

ergonomi antara lain menyatakan, sebagai ilmu terapan biologi manusia dan

hubungannya dengan ilmu teknik bagi pekerja dan lingkungan kerjanya, agar

mendapatkan kepuasan kerja yang maksimal selain meningkatkan

produktivitasnya”.

Ruang lingkup ergonomi sangat luas aspeknya, antara lain meliputi :

Teknik, Fisik, Pengalaman psikis,, Anatomi utamanya yang berhubungan dengan

kekuatan dan gerakan otot dan persendian, Anthropometri, Sosiologi, Fisiologi

terutama berhubungan dengan temperatur tubuh, Desain, dan lain sebagainya.

2.7 Anthropometri

Anthropometri berasal dari kata “Antropos” yang artinya manusia dan

“Metri” yang berarti ukuran. Jadi Antropometri diartikan sebagai ilmu yang secara

khusus berkaitan dengan pengukuran tubuh manusia yang digunakan untuk

Page 53: PENGEMBANGAN DESAIN KURSI RODA KHUSUSNYA · PDF fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA ILMIAH Saya mahasiswa Jurusan Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-32

menentukan perbedaan pada individu, kelompok, dan sebagainya.terdapat dua

cara pengukuran yaitu antropometri statis dan antropometri dinamis.

1. Anthropometri Statis

Pengukuran manusia pada posisi diam dan linier pada

permukaan tubuh. Faktor-faktor yang mempengaruhi dimensi tubuh

manusia, diantaranya :

a. Umur. Ukuran tubuh manusia akan berkembang dari saat lahir

sampai sekitar 20 tahun untuk pria dan 17 tahun untuk wanita. Ada

kecenderungan berkurang setelah 60 tahun.

b. Jenis Kelamin. Pria pada umumnya memiliki dimensi tubuh yang

lebih besar kecuali pada dada dan pinggul.

c. Suku Bangsa (Etnis)

d. Sosial, ekonomi dan konsumsi gizi yang diperoleh.

2. Anthropometri dinamis.

Pengukuran keadaan dan ciri-ciri fisik manusia dalam keadaan

bergerak atau memperhatikan gerakan-gerakan yang mungkin terjadi

saat pekerja tersebut melaksanakan kegiatannya.

Terdapat 3 kelas pengukuran antropometri dinamis yaitu :

a. Pengukuran tingkat ketrampilan sebagai pendekatan untuk mengerti

keadaan mekanis dari suatu aktifitas.

b. Pengukuran jangkauan ruang yang dibutuhkan saat kerja.

c. Pengukuran variabilitas kerja.

Dalam antropometri yang menyajikan data ukuran dari berbagai

macam anggota tubuh manusia dalam persentil tertentu sangat besar

manfaatnya untuk merancang suatu produk atau pun fasilitas kerja yang

akan dibuat. Agar rancangan suatu produk yang nantinya sesuai dengan

ukuran tubuh manusia yang akan mengoperasikan nya, maka prinsip-

prinsip apa yang harus diambil dalam aplikasi antropometri tersebut harus

ditetapkan terlebih dahulu seperti diuraikan sebagai berikut:

(Wignjosoebroto: 1995 ; 68 )

Page 54: PENGEMBANGAN DESAIN KURSI RODA KHUSUSNYA · PDF fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA ILMIAH Saya mahasiswa Jurusan Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II-33

1. Prinsip perancangan produk bagi individu dengan ukuran yang

ekstrim.

Disini rancangan dibuat agar bisa memenuhi 2 sasaran produk

yaitu:

a. Sesuai untuk ukuran tubuh manusia yang mengikuti klasifikasi

ekstrim dalam arti terlalu besar atau terlalu kecil bila

dibandingkan rata-ratanya.

b. Tetap bisa digunakan untuk memenuhi ukuran tubuh yang lain

(mayoritas dari populasi yang ada).

2. Prinsip perancangan produk yang bisa dioperasikan diantara ukuran

tertentu.

Prinsip ini digunakan untuk merancang suatu fasilitas agar

fasilitas tersebut bisa menampung atau bisa dipakai dengan enak dan

nyaman oleh semua orang yang memerlukannya. Dari 100% data

(yang sudah seragam dan cukup) hasil pengukuran yang merupakan

representasi dari populasi, bisa ditentukan berapa besar populasi yang

terekomendasi untuk menggunakan fasilitas kerja yang akan

dirancang. Rancangan bisa dirubah-rubah ukurannya sehingga cukup

flexible dioperasikan. Data antropometri yang umum diaplikasikan

adalah dalam rentang nilai persentil 5 s/d persentil 95.

Tabel 2.3 Tabel Persentil

Persentil Rumus

1 x – 2,325 SD

2,5 x – 1,960 SD

5 x – 1,645 SD

10 x – 1,280 SD

50 x

90 x + 1,280 SD

95 x + 1,645 SD

97,5 x + 1,960 SD

99 x + 2,325 SD

x = nilai rata-rata SD = Standar Deviasi

Page 55: PENGEMBANGAN DESAIN KURSI RODA KHUSUSNYA · PDF fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA ILMIAH Saya mahasiswa Jurusan Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

III-1

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Untuk bab ini diuraikan tentang bahan atau materi penelitian, obyek

penelitian, tata cara penelitian, data yang diperlukan serta cara analisis yang akan

digunakan dengan menampilkan rangkaian proses penelitian yang dilakukan

dalam gambar 3.1 sebagai berikut:

Gambar 3.1 Kerangka Pemecahan Masalah

Page 56: PENGEMBANGAN DESAIN KURSI RODA KHUSUSNYA · PDF fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA ILMIAH Saya mahasiswa Jurusan Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

III-2

3.1 Tahap Identifikasi Masalah

Tahap ini diawali dengan studi pustaka, studi lapangan, perumusan

masalah, dan tujuan penelitian. Langkah-langkah yang ada pada tahap identifikasi

masalah tersebut dijelaskan pada sub-sub berikut ini.

3.1.1 Studi Pustaka

Tujuan studi pustaka adalah untuk menunjang pemecahan masalah

dengan mencatat dan mempelajari referensi yang terkait sebagai sebuah teori

dasar untuk sebuah analisa penelitian. Hal ini dilakukan dengan mencari buku,

jurnal dan publikasi untuk mendapatkan teori yang tertulis dan metode

pengumpulan data.

3.1.2 Studi Lapangan

Studi lapangan digunakan untuk mengetahui dan mempelajari keadaan

kursi roda lansia di pasaran secara langsung. Serta mengetahui perilaku konsumen

terhadap penjualan kursi roda lansia. Sehingga produsen mengetahui apa yang

sedang menjadi keinginan konsumen.

3.1.3 Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dilakukan, kemudian

disusun sebuah rumusan masalah. perumusan masalah dalam penelitian ini adalah

bagaimana cara mengembangkan produk kursi roda lansia dengan

mengidentifikasikan keinginan pengguna kursi roda lansia sehingga diperoleh

spesifikasi yang sesuai berdasarkan citra (image) konsumen.

3.1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ditetapkan agar penelitian yang dilakukan dapat

menjawab dan menyelesaikan rumusan masalah yang dihadapi. Adapun tujuan

penelitian yang ditetapkan dari hasil perumusan masalah adalah mengetahui hasil

spesifikasi produk kursi roda lansia yang sesuai keinginan konsumen, Mengetahui

atribut-atribut yang penting yang menjadi prioritas utama untuk perbaikan produk

Page 57: PENGEMBANGAN DESAIN KURSI RODA KHUSUSNYA · PDF fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA ILMIAH Saya mahasiswa Jurusan Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

III-3

kursi roda lansia sehingga dapat meningkatkan kualitas dan memenuhi keinginan

konsumen.

3.2 Menyediakan Kata Kansei

Mengumpulkan kata kansei yang berkaitan dengan produk yang akan

diteliti. Kata-kata kansei yang digunakan dalam penelitian ini adalah berasal dari

internet, jurnal, dan wawancara. ”Kansei Words” yang berupa kata sifat atau kata

perasaan.

3.3 Seleksi Kata Kansei yang Relevan Terhadap Kursi Roda

Kemudian kata kansei dievaluasi melalui metode Semantic Deffential I

yang dikembangkan oleh Osgood. Tentang skala (kecenderungan memilih)

konsumen terhadap Kansei Word yang diberikan. Responden memilih dan menilai

seberapa nilai skala keinginannya terhadap kata kansei. Ada beberapa prosedur

setelah melakukan evaluasi dengan semantic differential I, yaitu:

a. Test kecukupan data

Test kecukupan data dilakukan untuk mengetahui gambaran

jumlah sampel dari semua kuesioner yang disebarkan kepada responden.

Test kecukupan data akan dilakukan dengan menggunakan persamaan

dibawah ini :

n = P (1-P) 2

÷øö

çèæ

E

Z ..................................................................... (3.1)

Dimana :

n = ukuran sampel yang dibutuhkan

p = proporsi yang diharapkan

z = nilai z (tabel normal) yang berkaitan dengan kategori kecermatan

E = kesalahan (error) maksimum yang ditoleransi

n adalah batas jumlah kuisioner agar dapat diakui kecukupannya.

Penelitian ini menggunakan tingkat kepastian 95%, kesalahan maksimum

5%. Kuisioner yang akan dibagikan pada responden adalah 40.

Page 58: PENGEMBANGAN DESAIN KURSI RODA KHUSUSNYA · PDF fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA ILMIAH Saya mahasiswa Jurusan Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

III-4

b. Validitas dan Reliabilitas

Validitas dan reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan satu

istilah metode. Pengukuran penelitian ini akan menggunakan software

statistik, SPSS versi 17.0, untuk menentukan uji validitas dan reliabilitas.

Penelitian ini menggunakan 0.05 tingkat ke-signifikan-an dan derajat

kebebasan (n-2), dimana n adalah jumlah kuesioner yang digunakan

dalam uji kecukupan data.

1) Hipotesa Validitas:

Hipotesis:

H0: Nilai variabel memiliki hubungan positif dengan nilai faktor

(valid)

H1: Nilai variabel yang tidak memiliki hubungan positif dengan nilai

faktor (tidak valid)

Tingkat kesignifikanan:

α = 0.05 ; df = n-2 = 39-2 = 37; r tabel = 0,325

Area Kritis:

Jika r kalkulasi ≥ r tabel, H0 diterima.

Jika r kalkulasi < r tabel, H0 diterima.

2) Uji Reliabilitas

Hipotesa:

H0: Nilai variabel memiliki hubungan positif dengan nilai faktor

(reliabel)

H1: Nilai variabel yang tidak memiliki hubungan positif dengan nilai

faktor (tidak reliabel)

Tingkat kesignifikanan:

α = 0.05 ; df = n-2 = 39-2 = 37; rtabel = 0,325

Area Kritis:

Jika r alpha ≥ r tabel, H0 diterima.

Jika r alpha < r tabel, H0 diterima.

Page 59: PENGEMBANGAN DESAIN KURSI RODA KHUSUSNYA · PDF fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA ILMIAH Saya mahasiswa Jurusan Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

III-5

c. Analisis Faktor

Setelah didapatkan data numerik yang didapat dari kuesioner

dan telah melalui uji validitas dan reliabilitas, langkah berikutnya adalah

mengevaluasi ketepatan kata-kata. Dalam penelitian ini, analisis faktor

digunakan untuk meringkas informasi ke dalam variabel dengan jumlah

kecil yang disintesis (dikumpulkan dan dijadikan satu). Dengan analisis

faktor, kansei word diringkas dari puluhan kata menjadi hanya beberapa

kata. Kata-kata itu (kansei word) digunakan lagi untuk evaluasi Semantic

Differential yang kedua yang digunakan untuk menganalisa antara

masing-masing kata dan image subyek tentang masing-masing sampel.

Pengolahan data ini akan menggunakan SPSS versi 17.0. Menu yang

digunakan di analisa faktor adalah analisa, pengurangan data dan

kemudian faktor pilihan. Langkah-langkah peringkasan data:

1) Membangun matrik korelasi

2) Tes nilai KMO (Kaiser-Meyer-Olkin) dan tes bartlett

Hipotesa:

H0: Variabel atau Kansei Word tidak dapat digunakan untuk analisa

selanjutnya.

H1: Variabel atau Kansei Word dapat digunakan untuk analisa

selanjutnya.

Area kritis:

Signifikansi > 0,05, H0 diterima

Signifikansi < 0,05, H0 ditolak

3) Analisa Matrik Anti Image

Nilai MSA (Measure of Sampling Adequacy) bervariasi antara 0

sampai 1, dengan kriteria:

a. MSA: 1, variabel dapat diprediksi tanpa kesalahan dari variable

lain.

b. MSA> 0,5, variabel masih dapat diprediksi tanpa kesalahan dari

variabel lain dan dapat dianalisa lebih lanjut.

Page 60: PENGEMBANGAN DESAIN KURSI RODA KHUSUSNYA · PDF fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA ILMIAH Saya mahasiswa Jurusan Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

III-6

c. MSA< 0,5, variabel tidak dapat diprediksi tanpa kesalahan dari

variabel lain dan tidak dapat dianalisa lebih jauh, atau harus

dipindahkan keluar dari variabel-variabel lain.

Jika ada lebih dari satu variabel yang memiliki MSA < 0,5, maka

kemudian variabel yang dipindahkan tadi merupakan nilai yang

terkecil.

3.4 Mengumpulkan sampel produk

Menyiapkan sampel kursi roda yang akan diteliti dan dikembangkan.

Sampel produk yang didapatkan sebanyak 16 kursi roda dengan spesifikasi yang

bermacam-macam.

3.5 Mendaftar Item dan Kategori

Pemilihan desain elemen berdasarkan pada item-item dan kategori pada

sampel produk yang telah disiapkan. Pengumpulan data dengan mengadakan

pengamatan langsung pada objek penelitian. Dalam langkah ini peneliti

mengadakan pengamatan awal tentang komponen – komponen penyusun 16

sampel produk kursi roda yang diproduksi oleh “Toko Medical Teknik”. Elemen

desain sebuah produk dapat dibagi menjadi beberapa komponen-komponen untuk

menyiapkan sampel. Masing-masing komponen didefinisikan sebagai item dan

sifat masing-masing item didefinisikan sebagai kategori. Dengan kata lain, sebuah

produk disusun dari beberapa item dan masing-masing item memiliki satu

kategori. Sampel-sampel harus disiapkan agar supaya tidak ada sampel yang

memiliki kategori yang sama pada seluruh item untuk analisa matematis dengan

model Analisa. Dalam penelitian ini, sebuah kursi roda dibagi menjadi 5 elemen

faktor, yaitu Bahan kerangka, Sistem penggerak, Sarana pendukung (Aksesoris),

Bahan sandaran, Warna.

3.6 Evaluasi Eksperimen

Pada kuesioner yang kedua, responden diminta kembali untuk

mengevaluasi masing-masing sampel yang ada dihadapan mereka untuk masing-

Page 61: PENGEMBANGAN DESAIN KURSI RODA KHUSUSNYA · PDF fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA ILMIAH Saya mahasiswa Jurusan Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

III-7

masing kansei word dari hasil analisis faktor. Kuesioner kedua juga menggunakan

skala Semantic Differential (dengan skala 7) dan intruksinya sama dengan

kuesioner pertama. Perbedaan antara kuesioner pertama dengan kuisioner yang

kedua adalah pada kuesioner pertama, responden mengevaluasi 16 sampel produk

bersama-sama untuk menyeleksi kansei word yang sesuai dengan keinginannya.

Sedangkan pada kuesioner yang kedua, responden harus mengevaluasi masing-

masing stimuli sampel produk terhadap masing-masing kansei word. Tujuan dari

evaluasi kedua Semantic Defferential yang kedua adalah menganalisa hubungan

antara masing-masing kansei word dengan image subyek tentang masing-masing

stimuli sampel produk. Nilai rata-rata masing-masing stimuli sampel produk

terhadap masing-masing kansei word dari evaluasi responden kemudian dihitung.

Nilai rata-rata masing – masing sampel dari hasil data kuesioner II (SDII) akan

digunakan sebagai data input dalam proses Analisis Conjoint. Stimuli sampel

produk merupakan suatu kartu konsep eksperimen yang berasal dari daftar item

dan kategori dari 16 sampel produk awal. Untuk mengetahui jumlah minimum

stimuli sampel produk yang harus dievaluasi oleh seorang responden jika analisa

yang dilakukan pada kategori individual adalah:

Jumlah stimuli sampel produk minimum=

(Total jumlah kategori – jumlah item) +1 ..........................................(3.3)

3.7 Analisis Conjoint

Analisis Kansei sebenarnya menggunakan teori Kuantifikasi Hayashi Tipe

1 untuk analisa statistik. Akan tetapi karena referensi dan pengetahuan yang

terbatas mengenai software yang digunakan, maka penulis (peneliti) menerapkan

modul Conjoint dalam SPSS untuk memproses data. Maka dari itu, dalam

penelitian ini, peneliti menggunakan Analisis Conjoint.

Page 62: PENGEMBANGAN DESAIN KURSI RODA KHUSUSNYA · PDF fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA ILMIAH Saya mahasiswa Jurusan Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

III-8

Langkah-langkah Analisis Conjoint tidak menggunakan menu umum atau kotak

dialog tetapi menggunakan Editor Syntax. Maka dari itu, peneliti harus menulis

perintah melalui Editor Syntax SPSS. Penerapan Analisis Conjoint:

a) Menghitung Deviasi

Penghitungan umum untuk menentukan deviasi adalah

Deviasi= Rangking kategori rata-rata – rangking rata-rata keseluruhan

…………………………………………................................…….… (3.4)

b) Menghitung pentingnya item

Untuk menghitung pentingnya item, pertama-tama peneliti harus

menghitung nilai bagian pada setiap masing-masing kategori. Nilai

bagian pada masing-masing kategori dihitung dalam empat langkah:

Langkah 1 = Kuadratkan deviasi masing-masing sampel dan

jumlahkan semua deviasi kuadrat.

Langkah 2 = Menghitung nilai kestandaran yang sama dengan

total jumlah kategori-kategori yang dibagi

dengan jumlah deviasi kuadrat.

Langkah 3 = Menstandarkan masing-masing deviasi yang

kudarat yang dikalikan dengan nilai

kestandaran.

Langkah 4 = Mengestimasi bagian yang penting dengan

mengakarkan standar deviasi .

Pentingnya item dihitung sebagai:

nūȖ̜Ϝ%ǴūƯtϜmxĖm%ǴtℎϜnūȖ̜Ϝūyn%xxū癸癸ƯtϜm贯100% ……………………… (3.5)

c) Menghitung Nilai

Bentuk umum model conjoint dapat diperlihatkan seperti berikut ini:

(Nilai produk)ij...n= Deviasi kategori i untuk item 1 + deviasi kategori j

untuk item 2 + ........... + deviasi kategori n untuk item m...........…..(3.6)

Page 63: PENGEMBANGAN DESAIN KURSI RODA KHUSUSNYA · PDF fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA ILMIAH Saya mahasiswa Jurusan Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

III-9

Dimana produk atau servis memiliki atribut m, yang masing-masing

memiliki kategori n. Produk terdiri dari kategori i untuk item 2, dan

seterusnya sampai kategori n untuk item m.

3.8 Pengembangan produk

Setelah mengetahui item dan kategori yang sangat berpengaruh dengan

image konsumen maka produsen atau desainer mencoba menerapakan pada

produk kursi roda. Desainer menerapkan dengan software solid work. Konsep

desain produk tetap menggunakan data antrophometri lansia yang ada.

3.9 Analisa Pembahasan

Dua nilai sebagai hasil Analisis Conjoint adalah pentingnya item dan

korelasi. Analisa korelasi Pearson dan Kendall:

d. Jika nilai Pearson dan Kendall lebih dari 0,5, maka korelasi antara

perkiraan dan kenyataan adalah kuat.

e. Jika nilai Pearson dan Kendall kurang dari 0,5, maka korelasi antara

perkiraan dan kenyataan adalah lemah.

Hipotesa Tes Kesignifikan-an:

H0: Tidak ada korelasi yang kuat antara variabel estimasi dengan image

konsumen rata-rata yang nyata (Kansei Word).

H1: Ada hubungan (korelasi) yang kuat antara variabel estimasi dengan image

konsumen rata-rata yang nyata Kansei Word).

Area Kritis:

Signifikansi > 0,05, H0 diterima

Signifikansi < 0,05, H0 ditolak

Page 64: PENGEMBANGAN DESAIN KURSI RODA KHUSUSNYA · PDF fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA ILMIAH Saya mahasiswa Jurusan Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-1

BAB IV

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Bab ini memaparkan keseluruhan proses observasi, pengumpulan data, dan

pengolahannya, serta penjelasan teknis untuk mendapatkan nilai-nilai sebagai alat

bantu dalam pemecahan masalah dengan beberapa metode dan data wawancara.

4.1. Pengumpulan Kansei Word

Pengumpulan data merupakan langkah awal sebelum melakukan

pengolahan data. Pertama, data yang dikumpulkan yaitu kata kansei yang

berkaitan dengan kursi roda. Terdapat 28 perbandingan pasangan Kansei word

yang diperoleh dari wawancara, jurnal, dan internet. Dapat dilihat pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1 Kansei word didapat dari observasi

1. Praktis – Dekoratif

2. Kasar – Halus

3. Tradisional – Modern

4. Ketinggalan Jaman –

Mengikuti Mode

5. Tidak Artistik –

Artistik

6. Biasa – Elegant

7. Umum – Khusus

8. Polos – Berwarna

9. Natural – Mencolok

10. Sederhana – Komplek

11. Berantakan – Teratur

12. Membosankan –

Menarik

13. Monoton – Beragam

14. Tidak Ergonomis –

Ergonomis

15. Tidak Canggih –

Canggih

16. Formal – Kasual

17. Antik – Baru

18. Tidak Lengkap–

Lengkap

19. Murah –Mahal

20. Gelisah – Nyaman

21. Keras – Empuk

22. Bahaya – Aman

23. Mudah Rusak –Awet

24. Satu Fungsi –

Multifungsi

25. Sempit – Luas

26. Kaku – Santai

27. Sulit Menjalankan–

Mudah Menjalankan

28. Manual – Otomatis

4.2. Evaluasi Kuesioner Pertama (Semantic Differential I)

Setelah kansei word didapat, kuesioner pertama kemudian

didistribusikan untuk memperoleh evaluasi konsumen. Seluruh responden diberi

skala 7 Semantic Differential. Kemudian memeriksa satu poin diantara angka-

Page 65: PENGEMBANGAN DESAIN KURSI RODA KHUSUSNYA · PDF fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA ILMIAH Saya mahasiswa Jurusan Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-2

angka berskala yang mereka pikir sesuai dengan keinginannya, pada masing-

masing kansei word. Dimensi dari masing-masing skala adalah:

1 = Jika citra produk yang diinginkan sangat berkaitan erat dengan kansei

word di kiri skala.

2 = Jika citra produk yang diinginkan berkaitan erat dengan kansei word di

kiri skala.

3 = Jika citra produk yang diinginkan sedikit berkaitan dengan kansei word

di kiri skala.

4 = Jika citra produk yang diinginkan netral yaitu berada diantara kansei

word di kiri dan di kanan skala.

5 = Jika citra produk yang diinginkan sedikit berkaitan dengan kansei word

di kanan skala.

6 = Jika citra produk yang diinginkan berkaitan erat dengan kansei word di

kanan skala.

7= Jika citra produk yang diinginkan sangat berkaitan erat dengan kansei

word di kanan skala.

Formulir untuk kuesioner pertama dapat di lihat di lampiran B dan data

evaluasi yang di uji dapat di lihat di lampiran C.

4.2.1. Uji Kecukupan Data

Data observasi dilakukan kepada 40 responden, akan tetapi data yang

sesuai dan dapat dianalisa lebih lanjut adalah 39 data. Observasi ini menggunakan

tingkat kesignifikanan sebesar 95% (Nilai "汕潜 adalah 1,96) , sedangkan tingkat

ketepatan sampel sebesar 5 % (Nilai "汕潜 adalah 2,29) dan proporsi yang

diharapkan adalah 1/40 = 0,025. Kesalahan (error) maksimal yang diperoleh

adalah 5 %. Ukuran sampel yang dibutuhkan berdasarkan persamaan (3.1) : &′ = 0,025纵1 − 0,025邹∗ 族囊,�Ƽ难,难闹祖挠= 37,4556

Karena nilai n’ < n maka data telah mencukupi.

Kansei word yang diperoleh harus diproses dengan uji validitas dan

reabilitas untuk mendapatkan kata kansei yang valid dan reliable.

Page 66: PENGEMBANGAN DESAIN KURSI RODA KHUSUSNYA · PDF fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA ILMIAH Saya mahasiswa Jurusan Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-3

4.2.2. Tes Validitas

Data dapat dinyatakan valid jika kansei word yang diuji dalam kuisioner

dapat menggambarkan citra produk. Software yang digunakan untuk proses data

adalah SPSS versi 17.0 . Pada tes validitas yang pertama ini jumlah kansei word

nya adalah 28 seperti ditunjukkan dalam tabel 4.2. Variable dinyatakan valid jika

nilai 辊ü.0üB0.g ≥ 辊迫.贫乒0. Dalam hal ini tabel r jika tingkat signifikansi sebesar 5%

dan derajat kebebasannya db= n-2 = 39 – 2 = 37. Maka dari tabel data tersebut

rtabel = 0,325.

Data kuisioner pertama akan diolah menggunakan SPSS 17.0, hasil dari

iterasi pertamanya adalah:

Tabel 4.2 Iterasi pertama dari hasil tes validitas

No Kansei word Korelasi total item

yang di korelasi Keterangan

1 Praktis – Dekoratif 0,262 Tidak Valid

2 Kasar – Halus 0,244 Tidak Valid

3 Tradisional – Modern 0,327 Valid

4 Ketinggalan Jaman –

Mengikuti Mode 0,105 Tidak Valid

5 Tidak Artistik – Artistik 0,329 Valid

6 Biasa – Elegant 0,495 Valid

7 Umum – Khusus 0,606 Valid

8 Polos – Berwarna 0,685 Valid

9 Natural – Mencolok 0,206 Tidak Valid

10 Sederhana – Komplek 0,342 Valid

11 Berantakan – Teratur 0,324 Valid

12 Membosankan – Menarik 0,507 Valid

13 Monoton – Beragam 0,680 Valid

14 Tidak Ergonomis – Ergonomis

0,326 Valid

15 Tidak Canggih – Canggih 0,514 Valid

16 Formal – Kasual -0,206 Tidak Valid

17 Antik – Baru 0,010 Tidak Valid

18 Tidak Lengkap– Lengkap 0,653 Valid

19 Murah –Mahal 0,426 Valid

20 Gelisah – Nyaman 0,072 Tidak Valid

Page 67: PENGEMBANGAN DESAIN KURSI RODA KHUSUSNYA · PDF fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA ILMIAH Saya mahasiswa Jurusan Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-4

21 Keras – Empuk -0,015 Tidak Valid

22 Bahaya – Aman 0,142 Tidak Valid

23 Mudah Rusak – Awet 0,432 Valid

24 Satu Fungsi – Multifungsi 0,368 Valid

25 Sempit – Luas -0,137 Tidak Valid

26 Kaku – Santai 0,281 Tidak Valid

27 Sulit Menjalankan–Mudah Menjalankan

0,469 Valid

28 Manual – Otomatis 0,589 Valid

Hasil iterasi pertama, terdapat 11 variabel yang tidak valid, karena rkalkulasi

< 0.325, variabel-variabel tersebut adalah Praktis – Dekoratif, Kasar – Halus,

Ketinggalan jaman – mengikuti mode, Natural – Mencolok, Formal - Kasual,

Antik - Baru, Gelisah - Nyaman, Keras - Empuk, Bahaya – Aman, Sempit – Luas,

Kaku - Santai. Berhubung pada iterasi pertama masih terdapat kata yang tidak

valid, maka dilanjutkan tes validitas kedua dengan menggunakan sisa kata-kata

yang masih valid. Untuk kata yang tidak valid harus dihilangkan.Berikut adalah

hasil dari tes validitas yang kedua.

Tabel 4.3 Iterasi kedua dari hasil tes validitas

No. Kansei word Korelasi total item yang

di korelasi Keterangan

1 Tradisional – Modern 0,327 Valid

2 Tidak Artistik – Artistik 0,371 Valid

3 Biasa – Elegant 0,538 Valid

4 Umum – Khusus 0,600 Valid

5 Polos – Berwarna 0,712 Valid

6 Sederhana – Komplek 0,389 Valid

7 Berantakan – Teratur 0,331 Valid

8 Membosankan – Menarik 0,572 Valid

9 Monoton – Beragam 0,723 Valid

10 Tidak Ergonomis – Ergonomis 0,304 Tidak Valid

11 Tidak Canggih – Canggih 0,490 Valid

Page 68: PENGEMBANGAN DESAIN KURSI RODA KHUSUSNYA · PDF fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA ILMIAH Saya mahasiswa Jurusan Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-5

12 Tidak Lengkap– Lengkap 0,765 Valid

13 Murah –Mahal 0,470 Valid

14 Mudah Rusak – Awet 0,393 Valid

15 Satu Fungsi – Multifungsi 0,399 Valid

16 Sulit Menjalankan–Mudah

Menjalankan 0,411 Valid

17 Manual – Otomatis 0,658 Valid

Hasil pada iterasi yang kedua terdapat satu variabel yang tidak valid

karena rkalkulasi adalah < 0,325, variabel tersebut adalah Tidak Ergonomis -

Ergonomis. Kemudian dilakukan iterasi ketiga dengan 16 kata kansei.

Langkah – langkah tes tersebut dilakukan selama dalam tes validitas masih

dihasilkan kata yang tidak valid. Jika sudah ditemukan kata-kata kansei yang valid

semua maka tidak perlu dilakukan tes validitas berikutnya. Tes validitas yang

kami lakukan ini mengalami lima kali tahap tes validitas, sehingga mendapatakan

hasil kata- kata kansei yang valid seluruhnya. Untuk hasil tes validitas pada iterasi

ketiga, keempat dan kelima silahkan lihat pada lampiran D. Berikut ini adalah

kata kansei valid yang dihasilkan pada iterasi kelima:

Tabel 4.4 Kata-kata kansei yang valid

No. Kansei word Korelasi total item yang di

korelasi Keterangan

1 Tidak Artistik – Artistik 0,421 Valid

2 Biasa – Elegant 0,533 Valid

3 Umum – Khusus 0,600 Valid

4 Polos – Berwarna 0,715 Valid

5 Sederhana – Komplek 0,369 Valid

6 Membosankan – Menarik 0,512 Valid

7 Monoton – Beragam 0,705 Valid

8 Tidak Canggih – Canggih 0,525 Valid

9 Tidak Lengkap– Lengkap 0,782 Valid

10 Murah –Mahal 0,508 Valid

Page 69: PENGEMBANGAN DESAIN KURSI RODA KHUSUSNYA · PDF fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA ILMIAH Saya mahasiswa Jurusan Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-6

11 Mudah Rusak – Awet 0,372 Valid

12 Satu Fungsi – Multifungsi 0,404 Valid

13 Sulit Menjalankan–Mudah

Menjalankan 0,449 Valid

14 Manual – Otomatis 0,688 Valid

Telah diperoleh hasil uji validitas sebanyak 14 kata kansei yang

dinyatakan valid.

4.2.3. Tes Reliabilitas

Tujuan dari tes ini adalah menganalisa apakah kuesioner itu reliabel atau

tidak. Proses tersebut menggunakan software SPSS Versi 17.00. Variabel

dinyatakan reliabel jika ralpha > rtabel. Dalam hal ini, nilai rtabel jika level ke-

signifikanan sebesar 5% dan derajat kebebasan db=n-2=39-2=37 adalah 0,325.

Nilai ralpha yang didapat dari iterasi kelima yaitu 0,755, karena 0,755 > 0,325,

kemudian kuesioner itu dinyatakan reliabel. Berikut ini adalah tabel hasil dari uji

reliabilitas.

Tabel 4.5 Hasil Alpha Reliabilitas

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's Alpha

Based on

Standardized Items N of Items

.755 .733 14

4.2.4. Analisis Faktor

Analisis faktor merupakan salah satu prosedur mereduksi data dalam

teknik statistic multivariate. Dengan memanfaatkan hubungan (korelasi) antar

variabel yang akan digunakan untuk membentuk variabel baru yang jumlahnya

lebih sedikit daripada variabel awal. Dengan kata lain analisis faktor digunakan

untuk meringkas informasi menjadi jumlah variabel sintesis yang lebih kecil dan

Page 70: PENGEMBANGAN DESAIN KURSI RODA KHUSUSNYA · PDF fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA ILMIAH Saya mahasiswa Jurusan Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-7

untuk menemukan sumbu ruang semantic setelah evaluasi Semantic Differential

ini.

Dalam konsep Kansei Engineering hasil analisis faktor ini akan

menyarakan (memfokuskan) ruang tujuan dalam menentukan item dan kategori

desain produk berdasarkan citra atau perasaan pelanggan dalam kansei word. Kata

– kata ini akan digunakan kembali pada evaluasi Semantic Differential yang

kedua. Analisis faktor untuk peringkasan data juga disebut analisa faktor R yang

mengidentifikasi hubungan antara variabel – variabel. Software yang digunakan

dalam proses ini adalah SPSS Versi 17.0. Dengan menggunakan menu Analyze,

Data Reduction, kemudian Factor.

Data input untuk analisa faktor adalah kansei word yang telah disebutkan

sebelumnya pada tabel 4.6 dari iterasi kelima. Maka tes matrik korelasinya adalah:

Tabel 4.6 Iterasi dari Tes KMO dan Bartlett yang Kesatu

Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling

Adequacy. 0,679

Bartlett's Test of

Sphericity

Approx. Chi-Square 208,519

df 91

Signifikansi 0,000

Nilai variabel MSA dari korelasi anti image dalam proses Matrik Anti

Image adalah:

Tabel 4.7 Hasil Iterasi dari Matrik Anti Image (Nilai MSA) yang pertama

Kansei word Nilai MSA

Tidak Artistik – Artistik 0,646

Biasa – Elegant 0,590

Umum – Khusus 0,617

Polos – Berwarna 0,828

Sederhana – Komplek 0,610

Membosankan – Menarik 0,581

Page 71: PENGEMBANGAN DESAIN KURSI RODA KHUSUSNYA · PDF fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA ILMIAH Saya mahasiswa Jurusan Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-8

Monoton – Beragam 0,678

Tidak Canggih – Canggih 0,685

Tidak Lengkap– Lengkap 0,794

Murah –Mahal 0,698

Mudah Rusak – Awet 0,597

Satu Fungsi – Multifungsi 0,633

Sulit Menjalankan–Mudah Menjalankan 0,580

Manual – Otomatis 0,646

Hasil pengolahan data korelasi Anti image, nilai MSA nya dari variabel –

variabel tersebut sudah memenuhi, karena nilai-nilai variabel tidak ada yang

kurang dari 0,5. Untuk mendapatkan variabel mana yang paling penting maka

dengan menggunakan tingkatan level KMO kita dapat mencari variabel terbaik.

Semakin banyak kata yang tidak terlalu penting maka akan lebih sulit responden

untuk memahaminya. Sehingga responden cenderung mengabaikan variabel yang

tidak terlalu penting itu. Meskipun variabel tersebut masih bersangkutan.

Tabel 4.8 Ukuran Rekomendasi KMO

Ukuran KMO Rekomendasi

≥ 0,90 Sangat memuaskan

0,80+ memuaskan

0,70+ Biasa

0,60+ cukup

0,50+ Kurang memuaskan

Below 0,50 Tidak dapat diterima

Jelas sudah bahwa nilai KMO yang lebih tinggi diinginkan. Disarankan

bahwa ukuran KMO secara keseluruhan harus lebih besar dari 0,80. Biar

bagaimanapun, ukuran diatas 0,60 dapat ditoleransi. Ukuran KMO secara keseluruhan

kadang-kadang dapat ditingkatkan dengan cara menghapus variabel-variabel yang

salah yang nilai MSA nya rendah atau kurang dari 0,5.

Page 72: PENGEMBANGAN DESAIN KURSI RODA KHUSUSNYA · PDF fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA ILMIAH Saya mahasiswa Jurusan Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-9

4.3. Mengumpulkan sampel produk

Menyiapkan sampel kursi roda yang akan diteliti dan dikembangkan.

Sampel produk yang didapatkan dari internet dan jurnal sebanyak 16 kursi roda

dengan spesifikasi yang bermacam-macam.

4.4. Penentuan Item dan Kategori

Penentuan item dan kategori digunakan untuk membentuk kombinasi

sampel yang nantinya akan digunakan sebagai obyek kuisioner yang kedua.

Sampel dibagi menjadi lima item yaitu Bahan Kerangka, Sistem Penggerak,

Sarana Pendukung, Bahan Sandaran, dan Warna Sandaran. Item-item tersebut

yang dianggap mewakili sebuah kontruksi dominan kursi roda. Komponen-

komponen itulah yang disebut sebagai item atau variabel faktor. Pengkategorian

item didasarkan pada hasil penelitian pasaran kursi roda yang telah ada. Pada

umumya, elemen-elemen yang digunakan untuk produk ini berasal dari bahan-

bahan yang mudah dicari, seperti stainless steel, besi, busa, dan lain-lain.

Klasifikasi elemen – elemen desain produk ditunjukkan dalam tabel 4.9 di bawah

ini:

Tabel 4.9 Item dan Kategori Desain Kursi roda

No Item No Kategori Notasi

1 Bahan Kerangka

1 Stainless steel X11

2 Besi X12

3 Aluminium X13

2 Sistem Penggerak

1 Manual X21

2 Semi Otomatis X22

3 Otomatis X23

3 Sarana Pendukung

1 Meja Lipat X31

2 Seat Belt X32

3 Pispot X33

4 Kantong Barang X34

Page 73: PENGEMBANGAN DESAIN KURSI RODA KHUSUSNYA · PDF fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA ILMIAH Saya mahasiswa Jurusan Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-10

4 Bahan Sandaran

1 Woven Polyester X41

2 Busa Kulit X42

3 Busa Kain X43

4 Campuran X44

5 Warna Sandaran

1 Polos X51

2 Dua Warna Atau Lebih X52

3 Bermotif X53

4.5. Evaluasi Eksperimen

Pada kuesioner yang kedua, responden diminta kembali untuk

mengevaluasi masing-masing sampel yang ada dihadapan mereka untuk masing-

masing kansei word dari hasil analisa faktor. Kuesioner kedua juga menggunakan

skala Semantic Differential (dengan skala 7) dan intruksinya sama dengan

kuesioner pertama. Perbedaan antara kuesioner pertama dengan kuisioner yang

kedua adalah pada kuesioner pertama, responden bersama-sama untuk

mengevaluasi didalam 7 (tujuh) skala kansei word yang sesuai dengan

keinginannya. Sedangkan pada kuesioner yang kedua, responden harus

mengevaluasi masing-masing stimuli sampel produk terhadap masing-masing

kansei word. Tujuan dari evaluasi kedua Semantic Defferential yang kedua adalah

menganalisa hubungan antara masing-masing kansei word dengan image subyek

tentang masing-masing stimuli sampel produk. Nilai rata-rata masing-masing

stimuli sampel produk terhadap masing-masing kansei word dari evaluasi

responden kemudian dihitung. Nilai rata-rata masing – masing sampel dari hasil

data kuesioner II (SDII) akan digunakan sebagai data input dalam proses analisa

conjoint. Stimuli sampel produk merupakan suatu kartu konsep eksperimen yang

berasal dari daftar item dan kategori dari 16 sampel produk awal.

4.5.1. Menentukan Jumlah Stimuli Sampel Produk Minimum

Berdasarkan item dan kategori yang telah disiapkan, produk-produk terdiri

dari 17 kategori dan 5 item. Stimuli minimum yang dibutuhkan berdasarkan pada

persamaan (3.3) dalam penelitian ini:

Jumlah Stimuli Sampel Minimum= (17-5) + 1= 13

Page 74: PENGEMBANGAN DESAIN KURSI RODA KHUSUSNYA · PDF fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA ILMIAH Saya mahasiswa Jurusan Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-11

4.5.2. Menyiapkan Stimuli Sampel Produk (Kartu Konsep)

Dalam analisa Conjoint, software yang digunakan adalah SPSS versi 17.0,

pada masalah ini proses pengolahannya tidak menggunakan data numerik, tetapi

menggunakan editor syntax untuk menulis perintah.

Langkah pertama dalam pengolahan ini adalah dengan membuat file

conjoint yang kita dapatkan dari item dan kategori pada waktu analisa faktor.

Langkahnya adalah pilih menu File kemudian New kemudian Syntax .

Kemudian akan muncul layar kosong, kita ketikkan perintah syntax seperti

dibawah ini:

Setelah memasukkan perintah syntax diatas kemudian ke menu pilih RUN

pilih All. Setelah kita jalankan perintah RUN, maka akan muncul output dengan

extension “CONJOINT1.SAV”. Hal ini dapat dilihat pada gambar 4.2 dibawah

ini:

Gambar 4.1 Stimuli Plan Card Pada SPSS 17

ORTHOPLAN /FACTORS= BAHANKERANGKA Bahan Kerangka' ('Stainless steel' 'Besi' ‘Alumunium') SISTEM 'Sistem Penggerak' ('Manual' 'Semi Otomatis' 'Otomatis') SARANAPENDUKUNG 'Sarana Pendukung' ('Meja Lipat' 'Seat Belt' 'Pispot' 'Kantong Barang') BAHANSANDARAN 'Bahan Sandaran' ('Woven Polyester' 'Busa Kulit' 'Busa Kain' 'Campuran') WARNA 'Warna' ('Polos' 'Dua Warna atau Lebih' 'Bermotif') /HOLDOUT=0. SAVE OUTFILE='CONJOINT1.SAV'.

Page 75: PENGEMBANGAN DESAIN KURSI RODA KHUSUSNYA · PDF fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA ILMIAH Saya mahasiswa Jurusan Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-12

Kemudian setelah itu file disimpan dengan nama ‘SAMPEL.SAV’.

Berikut ini adalah hasil penjabaran dari file ‘SAMPEL.SAV’:

Tabel 4.10 Sampel kombinasi yang memiliki item dan kategori yang berbeda

Stimuli Bahan

Kerangka Sistem

Penggerak Sarana

Pendukung Bahan

Sandaran Warna

1 Besi Semi

Otomatis Seat Belt Busa Kulit Polos

2 Besi Manual Pispot Woven

Polyester Bermotif

3 Stainless

steel Semi

Otomatis Pispot Campuran Dua Warna Atau Lebih

4 Aluminium Otomatis Pispot Busa Kain Polos

5 Stainless

steel Manual Meja Lipat Woven

Polyester Polos

6 Stainless

steel Manual Seat Belt Busa Kain Polos

7 Aluminium Manual Seat Belt Campuran Bermotif

8 Stainless

steel Otomatis

Kantong Barang

Busa Kulit Bermotif

9 Stainless

steel Otomatis Seat Belt

Woven Polyester

Dua Warna Atau Lebih

10 Besi Otomatis Meja Lipat Campuran Polos

11 Aluminium Manual Meja Lipat Busa Kulit Dua Warna Atau Lebih

12 Besi Manual Kantong Barang

Busa Kain Dua Warna Atau Lebih

13 Stainless steel

Manual Pispot Busa Kulit Polos

14 Aluminium Semi Otomatis

Kantong Barang

Woven Polyester

Polos

15 Stainless steel

Manual Kantong Barang

Campuran Polos

16 Stainless steel

Semi Otomatis

Meja Lipat Busa Kain Bermotif

Tabel diatas menunjukan stimuli sampel produk 1 (satu) dengan yang lain

yang memiliki item dan kategori yang berbeda-beda.

Page 76: PENGEMBANGAN DESAIN KURSI RODA KHUSUSNYA · PDF fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA ILMIAH Saya mahasiswa Jurusan Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-13

4.6. Analisis Conjoint

Setelah kansei word yang sesuai kita dapatkan dari analisa faktor, langkah

berikutnya adalah menghitung hubungan antara item dan kansei word berdasarkan

kuesioner kedua yang menggunakan analisis Conjoint.

Langkah berikutnya adalah mengetik lagi perintah syntax ke analisa

Conjoint RUN melalui editor syntax SPSS. Dalam penelitian ini, perintahnya

adalah:

Gambar 4.2 Syntax Editor untuk menganalisa conjoint

Setelah mengetik semua perintah, pilih menu RUN kemudian klik all pada

sub menu. Akan dihasilkan dua jenis output Conjoint, yaitu:

a. Hasil Conjoint

b. Kegunaan Conjoint atau output pelengkap

Page 77: PENGEMBANGAN DESAIN KURSI RODA KHUSUSNYA · PDF fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA ILMIAH Saya mahasiswa Jurusan Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-14

Penghitungan manual berdasarkan persamaan (3.4) dari Kansei Word

pertama (Biasa-elegant) untuk menentukan nilai selisih dan nilai konstan adalah:

Konstan=

165,23,93,75,74,94,95,16,25,16,03,93,75,35,85,04,1 +++++++++++++++

= 4,9038

Rata-rata Stainless Steel =8

5,23,95,76,25,13,93,75,8 +++++++= 4,9231

Selisih Stainless Steel = 4,9231- 4,9038 = 0,0192

Penghitungan manual dari Kansai Word yang pertama (Biasa- Elegant) untuk

menentukan nilai pentingnya faktor adalah:

• Kuadratkan Deviasi:

0,0192²= 0,0004

• Menghitung nilai standar:

17/(0,0004+....+n)= 9,76726

• Standar deviasi:

0,0004 x 9,76726 = 0,0036

• Estimasi part worth:

√0,0036 = 0,0600

Page 78: PENGEMBANGAN DESAIN KURSI RODA KHUSUSNYA · PDF fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA ILMIAH Saya mahasiswa Jurusan Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-15

Tabel 4.11. Penghitungan manual dari pentingnya faktor

Dari tabel 4.11, nilai utility merupakan dasar untuk menemukan nilai

kegunaan untuk item bahan kerangka, sistem penggerak, sarana pendukung, bahan

sandaran dan warna. Pada dasarnya kegunaan adalah perbedaan antara rata-rata

item tertentu dengan nilai konstan. Jika perbedaannya negatif, maka sampel

sangat berhubungan dengan kata disisi kiri pasangan kansei word dan sebaliknya.

Tingkat kepentingan suatu produk kursi roda berdasarkan kata kansei (Biasa-

Elegant) yang pertama adalah item Sarana Pendukung sebanyak 30,6518%, yang

kedua adalah item Warna Sandaran sebanyak 28,6083%, yang ketiga adalah item

Sistem Penggerak sebanyak 20,806%, yang keempat item Bahan Sandaran

sebanyak 15,0472%, dan yang kelima item Bahan Kerangka sebanyak 4,8864%.

No Kategori Deviasi Deviasi kuadrat Std.dev Estimate part wort Range partworth F.impStainless steel 0.0192 0.0004 0.0036 0.0600

Besi -0.1208 0.0146 0.1426 0.3776Alumunium 0.0792 0.0063 0.0612 0.2474

Manual -0.2083 0.0434 0.4239 0.6511Semi Otomatis -0.2583 0.0667 0.6518 0.8074

Otomatis 0.4667 0.2178 2.1271 1.4585Meja Lipat -0.1813 0.0329 0.3209 0.5665Seat Belt 0.1437 0.0207 0.2018 0.4493

Pispot 0.5438 0.2957 2.8878 1.6994Kantong Barang -0.5063 0.2563 2.5032 1.5822Woven Polyester -0.2563 0.0657 0.6414 0.8008

Busa Kulit 0.0437 0.0019 0.0187 0.1367Busa Kain -0.0812 0.0066 0.0645 0.2539Campuran 0.2938 0.0863 0.8428 0.918

Polos -0.6417 0.4117 4.0215 2.0054Dua Warna Atau Lebih 0.3833 0.1469 1.4352 1.198

Bermotif 0.2583 0.0667 0.6518 0.8074Total 1.7405 14.0195

Standarisasi 9.76726

4 Bahan Sandaran

5 Warna Sandaran

1 Bahan Kerangka

2 Sistem Penggerak

3 Sarana Pendukung

Item

4.8864

20.806

30.6518

15.0472

28.6083

0.6851

2.9169

4.2972

2.1096

4.0108

Page 79: PENGEMBANGAN DESAIN KURSI RODA KHUSUSNYA · PDF fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA ILMIAH Saya mahasiswa Jurusan Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-16

Analisa masing-masing kansei word berdasarkan persamaan dapat kita

lihat pada tabel 4.12 sebagai berikut:

Tabel 4.12 Analisa masing-masing kansei word (Biasa-Elegant)

Kansei word : Biasa - Elegant Elemen Desain Biasa Elegant

Bahan Kerangka Besi Stainless steel, Aluminium

Sistem Penggerak Manual, Semi Otomatis Otomatis

Sarana Pendukung Meja Lipat, Kantong Barang Seat Belt, Pispot

Bahan Sandaran Woven Polyester, Busa Kain Busa Kulit, Campuran

Warna Polos Dua Warna atau Lebih,

Bermotif

Nilai Terbesar masing - masing

item

Besi, Semi Otomatis, Kantong Barang, Woven Polyester,

Polos

Aluminium, Otomatis, Pispot, Campuran, Dua Warna atau

Lebih

Pada tabel 4.12 menunjukan bahwa kursi roda jika berbahan kerangka

besi, sistem penggeraknya semi otomatis, memiliki sarana pendukung kantong

barang, bahan sandaran terbuat dari woven polyester dan warna sandaran polos

merupakan kursi roda yang memiliki image yang biasa. Sedangkan kursi roda

yang bahan kerangkannya terbuat dari aluminium, sistem penggeraknya otomatis,

memiliki sarana pendukung berupa pispot, bahan sandaran terbuat dari campuran,

dan warna sandaran dua warna atau lebih merupakan kursi roda yang memiliki

image elegant.

Page 80: PENGEMBANGAN DESAIN KURSI RODA KHUSUSNYA · PDF fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA ILMIAH Saya mahasiswa Jurusan Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-17

Output lengkap dari hasil conjoint dari software SPSS dapat dilihat di

Lampiran I. berikut ini adalah analisa hasil conjoint berdasarkan pada masing –

masing Kansei word yaitu:

Tabel 4.13 Hasil Analisa Conjoint pada Kansei word (Tidak Artistik - Artistik)

Elemen

Desain

Importance

(%) Kategori

Selisih

Tidak Artistik Artistik

Bahan

Kerangka 16,245

Stainless steel 0,21667

Besi -0,34583

Aluminium 0,12917

Sistem

Penggerak 23,826

Manual -0,21667

Semi Otomatis -0,30417

Otomatis 0,52083

Sarana

Pendukung 23,826

Meja Lipat -0,35000

Seat Belt -0,10000

Pispot

0,47500

Kantong Barang -0,02500

Bahan

Sandaran 16,606

Woven Polyester -0,25000

Busa Kulit -0,05000

Busa Kain -0,02500

Campuran

0,32500

Warna 19,494

Polos -0,43333

Dua Warna atau

Lebih 0,24167

Bermotif 0,19167

Constant 4,90833

Correlation Coefficient Pearson 0,90861

Kendall 0,69502

Significance Pearson 0,00000

Kendall 0,00010

Page 81: PENGEMBANGAN DESAIN KURSI RODA KHUSUSNYA · PDF fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA ILMIAH Saya mahasiswa Jurusan Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-18

Dari tabel 4.13 nilai utility merupakan dasar untuk menemukan nilai

kegunaan untuk item bahan kerangka, sistem penggerak, sarana pendukung,

bahan sandaran dan warna. Pada dasarnya kegunaan adalah perbedaan antara

rata-rata item tertentu dengan nilai konstan. Jika perbedaannya negatif, maka

sampel sangat berhubungan dengan kata disisi kiri pasangan kansei word dan

sebaliknya. Tingkat kepentingan suatu produk kursi roda berdasarkan kata

kansei (Tidak Artistik - Artistik) yang pertama adalah item sarana pendukung

sebanyak 28,826% yang kedua adalah item sistem penggerak sebanyak

28,826%, yang ketiga adalah item warna sebanyak 19,494%, yang keempat

item bahan sandaran sebanyak 16,606%, dan yang kelima item bahan kerangka

sebanyak 16,245%.

Analisa masing-masing kansei word berdasarkan persamaan dapat kita

lihat pada tabel 4.14 sebagai berikut:

Tabel 4.14. Analisa masing-masing kansei word (Tidak Artistik - Artistik)

Elemen Desain Tidak Artistik Artistik Bahan Kerangka Besi Stainless steel, Aluminium Sistem Penggerak Manual, Semi Otomatis Otomatis

Sarana Pendukung Meja Lipat, Seat Belt, Kantong Barang

Pispot

Bahan Sandaran Woven Polyester, Busa Kulit, Busa Kain

Campuran

Warna Polos Dua Warna atau Lebih,

Bermotif

Nilai Terbesar masing - masing item

Besi, Semi Otomatis, Meja Lipat, Woven Polyester,

Polos

Stainless steel, Otomatis, Pispot, Campuran, Dua

Warna atau Lebih

Pada tabel 4.14 menunjukan bahwa kursi roda jika berbahan kerangka

besi, sistem penggeraknya semi otomatis, memiliki sarana pendukung berupa

meja lipat, bahan sandaran terbuat dari woven polyester dan warna sandaran

polos merupakan kursi roda yang memiliki image yang tidak artistik.

Sedangkan kursi roda yang bahan kerangkannya terbuat dari stainless steel,

sistem penggeraknya otomatis, memiliki sarana pendukung berupa pispot,

Page 82: PENGEMBANGAN DESAIN KURSI RODA KHUSUSNYA · PDF fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA ILMIAH Saya mahasiswa Jurusan Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-19

bahan sandaran terbuat dari campuran, dan warna sandaran dua warna atau

lebih merupakan kursi roda yang memiliki image artistik.

Tabel 4.15. Hasil Analisa Conjoint pada Kansei word (Umum – Khusus)

Elemen

Desain

Importance

(%) Kategori

Selisih

Umum Khusus

Bahan

Kerangka 16,058

Stainless steel 0,05833

Besi -0,30417

Aluminium 0,24583

Sistem

Penggerak 18,613

Manual -0,24167

Semi Otomatis -0,15417

Otomatis 0,39583

Sarana

Pendukung 28,467

Meja Lipat -0,44375

Seat Belt 0,28125

Pispot 0,53125

Kantong Barang -0,36875

Bahan

Sandaran 14,598

Woven Polyester -0,19375

Busa Kulit 0,13125

Busa Kain -0,21875

Campuran 0,28125

Warna 22,262

Polos -0,47500

Dua Warna atau

Lebih 0,28750

Bermotif 0,18750

Constant 5,13333

Correlation Coefficient Pearson 0,89621

Kendall 0,74262

Significance Pearson 0,000001

Kendall 0,00004

Dari tabel 4.15 Tingkat kepentingan suatu produk kursi roda berdasarkan

kata kansei (Umum - Khusus) yang pertama adalah item sarana pendukung

Page 83: PENGEMBANGAN DESAIN KURSI RODA KHUSUSNYA · PDF fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA ILMIAH Saya mahasiswa Jurusan Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-20

sebanyak 28,467% yang kedua adalah item warna sebanyak 22,262%, yang ketiga

adalah item sistem penggerak sebanyak 18,613%, yang keempat item bahan

kerangka sebanyak 16,058%, dan yang kelima item bahan sandaran sebanyak

14,598%.

Analisa masing-masing kansei word berdasarkan persamaan dapat kita

lihat pada tabel 4.16 sebagai berikut:

Tabel 4.16. Analisa masing-masing kansei word (Umum - Khusus)

Elemen Desain Umum Khusus

Bahan Kerangka Besi Stainless steel, Aluminium Sistem Penggerak Manual, Semi Otomatis Otomatis

Sarana Pendukung Meja Lipat, Kantong Barang Seat Belt, Pispot

Bahan Sandaran Woven Polyester, Busa Kain Busa Kulit, Campuran

Warna Polos Dua Warna atau Lebih,

Bermotif

Nilai Terbesar masing - masing item

Besi, Manual, Meja Lipat, Busa Kain, Polos

Aluminium, Otomatis, Pispot, Campuran, Dua

Warna atau Lebih

Pada tabel 4.16 menunjukan bahwa kursi roda jika berbahan kerangka

besi, sistem penggeraknya manual, memiliki sarana pendukung berupa meja lipat,

bahan sandaran terbuat dari busa kain dan warna sandaran polos merupakan kursi

roda yang memiliki image yang umum. Sedangkan kursi roda yang bahan

kerangkannya terbuat dari aluminium, sistem penggeraknya otomatis, memiliki

sarana pendukung berupa pispot, bahan sandaran terbuat dari campuran, dan

warna sandaran dua warna atau lebih merupakan kursi roda yang memiliki image

khusus.

Page 84: PENGEMBANGAN DESAIN KURSI RODA KHUSUSNYA · PDF fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA ILMIAH Saya mahasiswa Jurusan Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-21

Tabel 4.17. Hasil Analisa Conjoint pada Kansei word (Polos – Berwarna)

Elemen

Desain

Importance

(%) Kategori

Selisih

Polos Berwarna

Bahan

Kerangka 16,331

Stainless steel 0,38333

Besi -0,42917

Aluminium 0,04583

Sistem

Penggerak 24,120

Manual -0,23333

Semi Otomatis -0,48333

Otomatis 0,71667

Sarana

Pendukung 22,110

Meja Lipat -0,40000

Seat Belt -0,02500

Pispot 0,70000

Kantong Barang -0,27500

Bahan

Sandaran 17,085

Woven Polyester -0,35000

Busa Kulit 0,50000

Busa Kain -0,30000

Campuran 0,15000

Warna 20,351

Polos -0,55000

Dua Warna atau

Lebih 0,46250

Bermotif 0,08750

Constant 5,05000

Correlation Coefficient Pearson 0,95452

Kendall 0,78994

Significance Pearson 0,000000005

Kendall 0,00001

Dari tabel 4.17 Tingkat kepentingan suatu produk kursi roda berdasarkan

kata kansei (Polos - Berwarna) yang pertama adalah item sistem penggerak

sebanyak 24,120% yang kedua adalah item sarana pendukung sebanyak 22,110%,

yang ketiga adalah item warna sebanyak 20,351%, yang keempat item bahan

Page 85: PENGEMBANGAN DESAIN KURSI RODA KHUSUSNYA · PDF fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA ILMIAH Saya mahasiswa Jurusan Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-22

sandaran sebanyak 17,085%, dan yang kelima item bahan kerangka sebanyak

16,331%.

Analisa masing-masing kansei word berdasarkan persamaan dapat kita

lihat pada tabel 4.18 sebagai berikut:

Tabel 4.18. Analisa masing-masing kansei word (Polos – Berwarna)

Elemen Desain Polos Berwarna

Bahan Kerangka Besi Stainless steel, Aluminium

Sistem Penggerak Semi Otomatis Otomatis

Sarana Pendukung Meja Lipat, Seat Belt, Kantong Barang

Pispot

Bahan Sandaran Woven Polyester, Busa

Kain Busa Kulit, Campuran

Warna Polos Dua Warna atau Lebih,

Bermotif

Nilai Terbesar masing - masing item

Besi, Semi Otomatis, Meja Lipat, Woven Polyester,

Polos

Stainless steel, Otomatis, Pispot, Campuran, Dua

Warna atau Lebih

Pada tabel 4.18 menunjukan bahwa kursi roda jika berbahan kerangka

besi, sistem penggeraknya semi otomatis, memiliki sarana pendukung berupa

meja lipat, bahan sandaran terbuat dari woven polyester dan warna sandaran polos

merupakan kursi roda yang memiliki image yang polos. Sedangkan kursi roda

yang bahan kerangkannya terbuat dari stainless steel, sistem penggeraknya

otomatis, memiliki sarana pendukung berupa pispot, bahan sandaran terbuat dari

campuran, dan warna sandaran dua warna atau lebih merupakan kursi roda yang

memiliki image berwarna.

Page 86: PENGEMBANGAN DESAIN KURSI RODA KHUSUSNYA · PDF fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA ILMIAH Saya mahasiswa Jurusan Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-23

Tabel 4.19. Hasil Analisa Conjoint pada Kansei word (Sederhana – Komplek)

Elemen

Desain

Importance

(%) Kategori

Selisih

Sederhana Komplek

Bahan

Kerangka 17,857

Stainless steel 0,36667

Besi -0,38333

Aluminium 0,01667

Sistem

Penggerak 23,809

Manual -0,26667

Semi Otomatis -0,36667

Otomatis 0,63333

Sarana

Pendukung 27,380

Meja Lipat -0,35000

Seat Belt -0,27500

Pispot 0,80000

Kantong Barang -0,17500

Bahan

Sandaran 8,9285

Woven Polyester -0,02500

Busa Kulit 0,17500

Busa Kain -0,20000

Campuran 0,05000

Warna 22,023

Polos -0,60000

Dua Warna atau

Lebih 0,27500

Bermotif 0,32500

Constant 5,20000

Correlation Coefficient Pearson 0,90192

Kendall 0,71189

Significance Pearson 0,000000900

Kendall 0,00007

Dari tabel 4.19 tingkat kepentingan suatu produk kursi roda berdasarkan

kata kansei (Sederhana - Komplek) yang pertama adalah item sarana pendukung

Page 87: PENGEMBANGAN DESAIN KURSI RODA KHUSUSNYA · PDF fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA ILMIAH Saya mahasiswa Jurusan Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-24

sebanyak 27,380% yang kedua adalah item sistem penggerak sebanyak 23,809%,

yang ketiga adalah item warna sebanyak 22,023%, yang keempat item bahan

kerangka sebanyak 17,857%, dan yang kelima item bahan sandaran sebanyak

8,9285%.

Analisa masing-masing kansei word berdasarkan persamaan dapat kita

lihat pada tabel 4.20 sebagai berikut:

Tabel 4.20. Analisa masing-masing kansei word (Sederhana – Kompleks)

Elemen Desain Sederhana Komplek Bahan Kerangka Besi Stainless steel, Aluminium Sistem Penggerak Manual, Semi Otomatis Otomatis

Sarana Pendukung Meja Lipat, Seat Belt,

Kantong Barang Pispot

Bahan Sandaran Woven Polyester, Busa

Kain Busa Kulit, Campuran

Warna Polos Dua Warna atau Lebih,

Bermotif

Nilai Terbesar masing - masing item

Besi, Semi Otomatis, Meja Lipat, Busa Kain, Polos

Stainless steel, Otomatis, Pispot, Busa Kulit,

Bermotif

Pada tabel 4.20 menunjukan bahwa kursi roda jika berbahan kerangka

besi, sistem penggeraknya semi otomatis, memiliki sarana pendukung berupa

meja lipat, bahan sandaran terbuat dari busa kain dan warna sandaran polos

merupakan kursi roda yang memiliki image yang sederhana. Sedangkan kursi roda

yang bahan kerangkannya terbuat dari stainless steel, sistem penggeraknya

otomatis, memiliki sarana pendukung berupa pispot, bahan sandaran terbuat dari

busa kulit, dan warna sandaran bermotif merupakan kursi roda yang memiliki

image komplek.

Page 88: PENGEMBANGAN DESAIN KURSI RODA KHUSUSNYA · PDF fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA ILMIAH Saya mahasiswa Jurusan Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-25

Tabel 4.21. Hasil Analisa Conjoint pada Kansei word (Membosankan – Menarik)

Elemen

Desain

Importance

(%) Kategori

Selisih

Membosankan Menarik

Bahan

Kerangka 15,384

Stainless steel 0,11667

Besi -0,38333

Aluminium 0,26667

Sistem

Penggerak 23,372

Manual -0,33333

Semi Otomatis -0,32083

Otomatis 0,65417

Sarana

Pendukung 23,076

Meja Lipat -0,21250

Seat Belt -0,26250

Pispot 0,71250

Kantong Barang -0,23750

Bahan

Sandaran 13,017

Woven Polyester -0,23750

Busa Kulit 0,31250

Busa Kain -0,18750

Campuran 0,11250

Warna 25,147

Polos -0,66667

Dua Warna atau Lebih 0,39583

Bermotif 0,27083

Constant 5,25833

Correlation Coefficient Pearson 0,93663

Kendall 0,83281

Significance Pearson 0,000000046

Kendall 0,00001

Dari tabel 4.21 tingkat kepentingan suatu produk kursi roda berdasarkan

kata kansei (Membosankan – Menarik) yang pertama adalah item warna sebanyak

25,147% yang kedua adalah item sistem penggerak sebanyak 23,372%, yang

ketiga adalah item sarana pendukung sebanyak 23,076%, yang keempat item

bahan kerangka sebanyak 15,384%, dan yang kelima item bahan sandaran

sebanyak 13,017%.

Page 89: PENGEMBANGAN DESAIN KURSI RODA KHUSUSNYA · PDF fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA ILMIAH Saya mahasiswa Jurusan Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-26

Analisa masing-masing kansei word berdasarkan persamaan dapat kita

lihat pada tabel 4.22 sebagai berikut:

Tabel 4.22. Analisa masing-masing kansei word (Membosankan - Menarik)

Elemen Desain Membosankan Menarik Bahan Kerangka Besi Stainless steel, Aluminium

Sistem Penggerak Manual, Semi Otomatis Otomatis

Sarana Pendukung Meja Lipat, Seat Belt,

Kantong Barang Pispot

Bahan Sandaran Woven Polyester, Busa Kain Campuran

Warna Polos Dua Warna atau Lebih, Bermotif

Nilai Terbesar masing - masing item

Besi, Manual, Seat Belt, Woven Polyester, Polos

Aluminium, Otomatis, Pispot, Busa Kulit, Dua

Warna atau Lebih

Pada tabel 4.22 menunjukan bahwa kursi roda jika berbahan kerangka

besi, sistem penggeraknya manual, memiliki sarana pendukung berupa seat belt,

bahan sandaran terbuat dari woven polyester dan warna sandaran polos

merupakan kursi roda yang memiliki image yang membosankan. Sedangkan kursi

roda yang bahan kerangkannya terbuat dari aluminium, sistem penggeraknya

otomatis, memiliki sarana pendukung berupa pispot, bahan sandaran terbuat dari

busa kulit, dan warna sandaran dua warna atau lebih merupakan kursi roda yang

memiliki image menarik.

Tabel 4.23. Hasil Analisa Conjoint pada Kansei word (Monoton - Beragam)

Elemen

Desain

Importance

(%) Kategori

Selisih

Monoton Beragam

Bahan

Kerangka 15,789

Stainless steel 0,10833

Besi -0,35417

Aluminium 0,24583

Sistem

Penggerak 27,631

Manual -0,47500

Semi Otomatis -0,10000

Otomatis 0,57500

Page 90: PENGEMBANGAN DESAIN KURSI RODA KHUSUSNYA · PDF fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA ILMIAH Saya mahasiswa Jurusan Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-27

Sarana

Pendukung 27,631

Meja Lipat -0,13125

Seat Belt -0,00625

Pispot 0,59375

Kantong Barang -0,45625

Bahan

Sandaran 7,8947

Woven Polyester -0,15625

Busa Kulit 0,14375

Busa Kain -0,03125

Campuran

0,04375

Warna 21,052

Polos -0,50833

Dua Warna atau

Lebih 0,21667

Bermotif 0,29167

Constant 4,90000

Correlation Coefficient Pearson 0,89013

Kendall 0,74059

Significance Pearson 0,000002

Kendall 0,00004

Dari tabel 4.23 tingkat kepentingan suatu produk kursi roda berdasarkan

kata kansei (Membosankan – Menarik) yang pertama adalah item sarana

pendukung sebanyak 27,631% yang kedua adalah item sistem penggerak

sebanyak 27,631%, yang ketiga adalah item warna sebanyak 21,052%, yang

keempat item bahan kerangka sebanyak 15,384%, dan yang kelima item bahan

sandaran sebanyak 7,8947%.

Analisa masing-masing kansei word berdasarkan persamaan dapat kita

lihat pada tabel 4.24 sebagai berikut:

Tabel 4.24. Analisa masing-masing kansei word (Membosankan - Menarik)

Elemen Desain Monoton Beragam

Bahan Kerangka Besi Stainless steel, Aluminium

Sistem Penggerak Manual, Semi Otomatis Otomatis

Page 91: PENGEMBANGAN DESAIN KURSI RODA KHUSUSNYA · PDF fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA ILMIAH Saya mahasiswa Jurusan Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-28

Sarana Pendukung Meja Lipat, Seat Belt, Kantong Barang

Pispot

Bahan Sandaran Woven Polyester, Busa Kain Busa Kulit, Campuran

Warna Polos Dua Warna atau Lebih,

Bermotif

Nilai Terbesar masing - masing item

Besi, Manual, Kantong Barang, Woven Polyester,

Polos

Aluminium, Otomatis, Pispot, Busa Kulit,

Bermotif

Pada tabel 4.24 menunjukan bahwa kursi roda jika berbahan kerangka

besi, sistem penggeraknya manual, memiliki sarana pendukung berupa kantong

barang, bahan sandaran terbuat dari woven polyester dan warna sandaran polos

merupakan kursi roda yang memiliki image yang monoton. Sedangkan kursi roda

yang bahan kerangkannya terbuat dari aluminium, sistem penggeraknya otomatis,

memiliki sarana pendukung berupa pispot, bahan sandaran terbuat dari busa kulit,

dan warna sandaran bermotif merupakan kursi roda yang memiliki image

beragam.

Tabel 4.25.Hasil Analisa Conjoint pada Kansei word (Tidak Canggih - Canggih)

Elemen

Desain

Importance

(%) Kategori

Selisih

Tidak Canggih Canggih

Bahan

Kerangka 8,9230

Stainless steel 0,16667

Besi -0,19583

Aluminium 0,02917

Sistem

Penggerak 26,461

Manual -0,20000

Semi Otomatis -0,43750

Otomatis 0,63750

Sarana

Pendukung 27,631

Meja Lipat -0,36250

Seat Belt 0,18750

Pispot 0,66250

Kantong Barang -0,48750

Page 92: PENGEMBANGAN DESAIN KURSI RODA KHUSUSNYA · PDF fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA ILMIAH Saya mahasiswa Jurusan Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-29

Bahan

Sandaran 14,153

Woven Polyester -0,26250

Busa Kulit 0,28750

Busa Kain -0,28750

Campuran 0,26250

Warna 22,153

Polos -0,51667

Dua Warna atau

Lebih 0,38333

Bermotif 0,13333

Constant 5,07500

Correlation Coefficient Pearson 0,95999

Kendall 0,76596

Significance Pearson 0,000000002

Kendall 0,00002

Dari tabel 4.25 tingkat kepentingan suatu produk kursi roda berdasarkan

kata kansei (Tidak Canggih - Canggih) yang pertama adalah item sarana

pendukung sebanyak 27,631% yang kedua adalah item sistem penggerak

sebanyak 26,461%, yang ketiga adalah item warna sebanyak 22,153%, yang

keempat item bahan bahan sandaran sebanyak 14,153%, dan yang kelima item

bahan kerangka sebanyak 8,9230%.

Analisa masing-masing kansei word berdasarkan persamaan dapat kita

lihat pada tabel 4.26 sebagai berikut:

Tabel 4.26. Analisa masing-masing kansei word (Tidak Canggih - Canggih)

Elemen Desain Tidak Canggih Canggih

Bahan Kerangka Besi Stainless steel, Aluminium Sistem Penggerak Manual, Semi Otomatis Otomatis

Sarana Pendukung Meja Lipat, Kantong

Barang Seat Belt, Pispot

Bahan Sandaran Woven Polyester, Busa

Kain Busa Kulit, Campuran

Page 93: PENGEMBANGAN DESAIN KURSI RODA KHUSUSNYA · PDF fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA ILMIAH Saya mahasiswa Jurusan Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-30

Warna Polos Dua Warna atau Lebih, Bermotif

Nilai Terbesar masing - masing item

Besi, Semi Otomatis, Kantong Barang, Woven

Polyester, Polos

Stainless steel, Otomatis, Pispot, Busa Kulit, Dua

Warna atau Lebih

Pada tabel 4.26 menunjukan bahwa kursi roda jika berbahan kerangka

besi, sistem penggeraknya semi otomatis, memiliki sarana pendukung berupa

kantong barang, bahan sandaran terbuat dari woven polyester dan warna sandaran

polos merupakan kursi roda yang memiliki image yang tidak canggih. Sedangkan

kursi roda yang bahan kerangkannya terbuat dari stainless steel, sistem

penggeraknya otomatis, memiliki sarana pendukung berupa pispot, bahan

sandaran terbuat dari busa kulit, dan warna sandaran dua warna atau lebih

merupakan kursi roda yang memiliki image canggih.

Tabel 4.27. Hasil Analisa Conjoint pada Kansei word (Tidak Lengkap -

Lengkap)

Elemen

Desain

Importance

(%) Kategori

Selisih

Tidak

Lengkap Lengkap

Bahan

Kerangka 14,652

Stainless steel 0,05000

Besi -0,27500

Aluminium 0,22500

Sistem

Penggerak 18,315

Manual -0,13333

Semi Otomatis -0,24583

Otomatis 0,37917

Sarana

Pendukung 29,304

Meja Lipat -0,53750

Seat Belt 0,21250

Pispot 0,46250

Kantong Barang -0,13750

Page 94: PENGEMBANGAN DESAIN KURSI RODA KHUSUSNYA · PDF fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA ILMIAH Saya mahasiswa Jurusan Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-31

Bahan

Sandaran 18,315

Woven Polyester -0,03750

Busa Kulit 0,18750

Busa Kain -0,38750

Campuran 0,23750

Warna 19,413

Polos -0,36667

Dua Warna atau Lebih 0,07083

Bermotif 0,29583

Constant 4,82500

Correlation Coefficient Pearson 0,87161

Kendall 0,63250

Significance Pearson 0,000005

Kendall 0,0004

Dari tabel 4.27 tingkat kepentingan suatu produk kursi roda berdasarkan

kata kansei (Tidak Lengkap - Lengkap) yang pertama adalah item sarana

pendukung sebanyak 29,304% yang kedua adalah item warna sebanyak 19,413%,

yang ketiga adalah item sistem penggerak sebanyak 18,315%, yang keempat item

bahan bahan sandaran sebanyak 18,315%, dan yang kelima item bahan kerangka

sebanyak 14,652%.

Analisa masing-masing kansei word berdasarkan persamaan dapat kita

lihat pada tabel 4.28 sebagai berikut:

Tabel 4.28. Analisa masing-masing kansei word (Tidak Lengkap - Lenkap)

Elemen Desain Tidak Lengkap Lengkap Bahan Kerangka Besi Stainless steel, Aluminium Sistem Penggerak Manual, Semi Otomatis Otomatis

Sarana Pendukung Meja Lipat, Kantong Barang

Seat Belt, Pispot

Bahan Sandaran Woven Polyester, Busa

Kain Busa Kulit, Campuran

Warna Polos Dua Warna atau Lebih, Bermotif

Nilai Terbesar masing - masing item

Besi, Semi Otomatis, Meja Lipat, Busa Kain,

Polos

Aluminium, Otomatis, Pispot, Campuran, Bermotif

Page 95: PENGEMBANGAN DESAIN KURSI RODA KHUSUSNYA · PDF fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA ILMIAH Saya mahasiswa Jurusan Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-32

Pada tabel 4.28 menunjukan bahwa kursi roda jika berbahan kerangka

besi, sistem penggeraknya semi otomatis, memiliki sarana pendukung berupa

meja lipat, bahan sandaran terbuat dari busa kain dan warna sandaran polos

merupakan kursi roda yang memiliki image yang tidak lengkap. Sedangkan kursi

roda yang bahan kerangkannya terbuat dari aliminium, sistem penggeraknya

otomatis, memiliki sarana pendukung berupa pispot, bahan sandaran terbuat dari

campuran, dan warna sandaran bermotif merupakan kursi roda yang memiliki

image lengkap.

Tabel 4.29. Hasil Analisa Conjoint pada Kansei word (Murah - Mahal)

Elemen

Desain

Importance

(%) Kategori

Selisih

Murah Mahal

Bahan

Kerangka 8,1761

Stainless steel 0,10000

Besi -0,21250

Aluminium 0,11250

Sistem

Penggerak 24,528

Manual -0,20000

Semi Otomatis -0,38750

Otomatis 0,58750

Sarana

Pendukung 30,188

Meja Lipat -0,46250

Seat Belt 0,06250

Pispot 0,73750

Kantong Barang -0,33750

Bahan

Sandaran 14,465

Woven Polyester -0,11250

Busa Kulit 0,31250

Busa Kain -0,26250

Campuran 0,06250

Warna 22,641

Polos -0,55000

Dua Warna atau Lebih 0,35000

Bermotif 0,20000

Constant 5,2250

Correlation Coefficient Pearson 0,92095

Page 96: PENGEMBANGAN DESAIN KURSI RODA KHUSUSNYA · PDF fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA ILMIAH Saya mahasiswa Jurusan Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-33

Kendall 0,78304

Significance Pearson 0,0000002

Kendall 0,0000157

Dari tabel 4.29 tingkat kepentingan suatu produk kursi roda berdasarkan

kata kansei (Mahal - Murah) yang pertama adalah item sarana pendukung

sebanyak 30,188% yang kedua adalah item sistem penggerak sebanyak 24,528%,

yang ketiga adalah item warna sebanyak 22,641%, yang keempat item bahan

bahan sandaran sebanyak 14,465%, dan yang kelima item bahan kerangka

sebanyak 8,1761%.

Analisa masing-masing kansei word berdasarkan persamaan dapat kita

lihat pada tabel 4.30 sebagai berikut:

Tabel 4.30. Analisa masing-masing kansei word (Murah - Mahal)

Elemen Desain Murah Mahal Bahan Kerangka Besi Stainless steel, Aluminium Sistem Penggerak Manual, Semi Otomatis Otomatis

Sarana Pendukung Meja Lipat, Kantong Barang Pispot

Bahan Sandaran Woven Polyester, Busa Kain Campuran

Warna Polos Dua Warna atau Lebih,

Bermotif

Nilai Terbesar masing - masing item

Besi, Semi Otomatis, Meja Lipat, Busa Kain, Polos

Aluminium, Otomatis, Pispot, Busa Kulit, Dua

Warna atau Lebih

Pada tabel 4.30 menunjukan bahwa kursi roda jika berbahan kerangka

besi, sistem penggeraknya semi otomatis, memiliki sarana pendukung berupa

meja lipat, bahan sandaran terbuat dari busa kain dan warna sandaran polos

merupakan kursi roda yang memiliki image yang tidak lengkap. Sedangkan kursi

roda yang bahan kerangkannya terbuat dari aliminium, sistem penggeraknya

otomatis, memiliki sarana pendukung berupa pispot, bahan sandaran terbuat dari

Page 97: PENGEMBANGAN DESAIN KURSI RODA KHUSUSNYA · PDF fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA ILMIAH Saya mahasiswa Jurusan Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-34

campuran, dan warna sandaran bermotif merupakan kursi roda yang memiliki

image lengkap.

Tabel 4.31. Hasil Analisa Conjoint pada Kansei word (Mudah Rusak - Awet)

Elemen

Desain

Importance

(%) Kategori

Selisih

Mudah

Rusak Awet

Bahan

Kerangka 10,326

Stainless steel 0,16667

Besi -0,30833

Aluminium 0,14167

Sistem

Penggerak 23,369

Manual -0,40000

Semi Otomatis -0,27500

Otomatis 0,67500

Sarana

Pendukung 26,086

Meja Lipat -0,57500

Seat Belt 0,25000

Pispot 0,62500

Kantong Barang -0,30000

Bahan

Sandaran 18,478

Woven Polyester -0,55000

Busa Kulit 0,30000

Busa Kain 0,02500

Campuran 0,22500

Warna 21,739

Polos -0,63333

Dua Warna atau Lebih 0,36667

Bermotif 0,26667

Constant 5,3917

Correlation Coefficient Pearson 0,88971

Kendall 0,66384

Significance Pearson 0,0000020

Kendall 0,0002082

Dari tabel 4.31 tingkat kepentingan suatu produk kursi roda berdasarkan

kata kansei (Mahal - Murah) yang pertama adalah item sarana pendukung

Page 98: PENGEMBANGAN DESAIN KURSI RODA KHUSUSNYA · PDF fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA ILMIAH Saya mahasiswa Jurusan Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-35

sebanyak 26,086% yang kedua adalah item sistem penggerak sebanyak 23,369%,

yang ketiga adalah item warna sebanyak 21,739%, yang keempat item bahan

bahan sandaran sebanyak 18,478%, dan yang kelima item bahan kerangka

sebanyak 10,326%.

Analisa masing-masing kansei word berdasarkan persamaan dapat kita

lihat pada tabel 4.32 sebagai berikut:

Tabel 4.32. Analisa masing-masing kansei word (Mudah Rusak – Awet)

Elemen Desain Mudah Rusak Awet

Bahan Kerangka Besi Stainless steel, Aluminium Sistem Penggerak Manual, Semi Otomatis Otomatis

Sarana Pendukung Meja Lipat, Kantong

Barang Seat Belt, Pispot

Bahan Sandaran Woven Polyester Busa Kulit, Busa Kain,

Campuran

Warna Polos Dua Warna atau Lebih,

Bermotif

Nilai Terbesar masing - masing item

Besi, Manual, Meja Lipat, Woven Polyester,

Polos

Stainless steel, Otomatis, Pispot, Busa Kulit, Dua Warna atau

Lebih

Pada tabel 4.32 menunjukan bahwa kursi roda jika berbahan kerangka

besi, sistem penggeraknya manual, memiliki sarana pendukung berupa meja lipat,

bahan sandaran terbuat dari woven polyester dan warna sandaran polos

merupakan kursi roda yang memiliki image yang mudah rusak. Sedangkan kursi

roda yang bahan kerangkannya terbuat dari stainless steel, sistem penggeraknya

otomatis, memiliki sarana pendukung berupa pispot, bahan sandaran terbuat dari

busa kulit, dan warna sandaran dua warna atau lebuih merupakan kursi roda yang

memiliki image awet.

Page 99: PENGEMBANGAN DESAIN KURSI RODA KHUSUSNYA · PDF fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA ILMIAH Saya mahasiswa Jurusan Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-36

Tabel 4.33. Hasil Analisa Conjoint pada Kansei word (Satu fungsi -

Multifungsi)

Elemen

Desain

Importance

(%) Kategori

Selisih

Satu

Fungsi Multifungsi

Bahan

Kerangka 12,631

Stainless steel 0,10833

Besi -0,27917

Aluminium 0,17083

Sistem

Penggerak 25,263

Manual -0,22500

Semi Otomatis -0,33750

Otomatis 0,56250

Sarana

Pendukung 28,070

Meja Lipat -0,23125

Seat Belt 0,14375

Pispot 0,54375

Kantong Barang -0,45625

Bahan

Sandaran 9,1228

Woven Polyester -0,15625

Busa Kulit 0,06875

Busa Kain -0,08125

Campuran 0,16875

Warna 24,912

Polos -0,52500

Dua Warna atau Lebih 0,36250

Bermotif 0,16250

Constant 5,1167

Correlation Coefficient Pearson 0,92388

Kendall 0,75887

Significance Pearson 0,0000002

Kendall 0,0000321

Dari tabel 4.33 tingkat kepentingan suatu produk kursi roda berdasarkan

kata kansei (Satu fungsi - Multifungsi) yang pertama adalah item sarana

pendukung sebanyak 28,070% yang kedua adalah item sistem penggerak

sebanyak 25,263%, yang ketiga adalah item warna sebanyak 24,912%, yang

Page 100: PENGEMBANGAN DESAIN KURSI RODA KHUSUSNYA · PDF fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA ILMIAH Saya mahasiswa Jurusan Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-37

keempat item bahan bahan sandaran sebanyak 12,631%, dan yang kelima item

bahan kerangka sebanyak 9,1228%.

Analisa masing-masing kansei word berdasarkan persamaan dapat kita

lihat pada tabel 4.34 sebagai berikut:

Tabel 4.34. Analisa masing-masing kansei word (Satu Fungsi – Multifungsi) Elemen Desain Satu Fungsi Multifungsi

Bahan Kerangka Besi Stainless steel, Aluminium

Sistem Penggerak Manual, Semi Otomatis Otomatis

Sarana Pendukung Meja Lipat, Kantong

Barang Seat Belt, Pispot

Bahan Sandaran Woven Polyester, Busa Kain

Busa Kulit, Campuran

Warna Polos Dua Warna atau Lebih, Bermotif

Nilai Terbesar masing - masing item

Besi, Semi Otomatis, Kantong Barang, Woven

Polyester, Polos

Aluminium, Otomatis, Pispot, Busa Kulit, Dua

Warna atau Lebih

Pada tabel 4.34 menunjukan bahwa kursi roda jika berbahan kerangka

besi, sistem penggeraknya semi otomatis, memiliki sarana pendukung berupa

kantong barang, bahan sandaran terbuat dari woven polyester dan warna sandaran

polos merupakan kursi roda yang memiliki image satu fungsi. Sedangkan kursi

roda yang bahan kerangkannya terbuat dari aluminium, sistem penggeraknya

otomatis, memiliki sarana pendukung berupa pispot, bahan sandaran terbuat dari

busa kulit, dan warna sandaran dua warna atau lebuih merupakan kursi roda yang

memiliki image multifungsi.

Page 101: PENGEMBANGAN DESAIN KURSI RODA KHUSUSNYA · PDF fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA ILMIAH Saya mahasiswa Jurusan Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-38

Tabel 4.35. Hasil Analisa Conjoint pada Kansei word (Sulit Menjalankan –

Mudah Menjalankan)

Elemen

Desain

Importance

(%) Kategori

Selisih

Sulit

Menjalankan

Mudah

Menjalankan

Bahan

Kerangka 14,326

Stainless steel 0,29167

Besi -0,33333

Aluminium 0,04167

Sistem

Penggerak 28,653

Manual -0,10833

Semi Otomatis -0,43333

Otomatis 0,54167

Sarana

Pendukung 22,349

Meja Lipat -0,50625

Seat Belt -0,08125

Pispot 0,74375

Kantong Barang -0,15625

Bahan

Sandaran 17,191

Woven Polyester -0,35625

Busa Kulit 0,26875

Busa Kain -0,30625

Campuran 0,39375

Warna 17,478

Polos -0,45833

Dua Warna atau Lebih 0,30417

Bermotif 0,15417

Constant 4,8500

Correlation Coefficient Pearson 0,95920

Kendall 0,86453

Significance Pearson 0,000000002

Kendall 0,0000020

Dari tabel 4.35 tingkat kepentingan suatu produk kursi roda berdasarkan

kata kansei (Sulit Menjalankan – Mudah Menjalankan) yang pertama adalah item

sistem penggerak sebanyak 28,653% yang kedua adalah item sarana pendukung

sebanyak 22,349%, yang ketiga adalah item warna sebanyak 17,478%, yang

Page 102: PENGEMBANGAN DESAIN KURSI RODA KHUSUSNYA · PDF fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA ILMIAH Saya mahasiswa Jurusan Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-39

keempat item bahan bahan sandaran sebanyak 17,191%, dan yang kelima item

bahan kerangka sebanyak 14,326%.

Analisa masing-masing kansei word berdasarkan persamaan dapat kita

lihat pada tabel 4.36 sebagai berikut:

Tabel 4.36. Analisa masing-masing kansei word (Sulit Menjalankan – Mudah Menjalankan)

Elemen Desain Sulit Menjalankan Mudah Menjalankan

Bahan Kerangka Besi Stainless steel, Aluminium

Sistem Penggerak Manual, Semi Otomatis Otomatis

Sarana Pendukung Meja Lipat, Seat Belt, Kantong Barang

Pispot

Bahan Sandaran Woven Polyester, Busa

Kain Busa Kulit, Campuran

Warna Polos Dua Warna atau Lebih,

Bermotif

Nilai Terbesar masing - masing item

Besi, Manual, Meja Lipat, Woven Polyester, Polos

Stainless steel, Otomatis, Pispot, Campuran, Dua

Warna atau Lebih

Pada tabel 4.36 menunjukan bahwa kursi roda jika berbahan kerangka

besi, sistem penggeraknya manual, memiliki sarana pendukung berupa meja lipat,

bahan sandaran terbuat dari woven polyester dan warna sandaran polos

merupakan kursi roda yang memiliki image sulit menjalankan. Sedangkan kursi

roda yang bahan kerangkannya terbuat dari staimless steel, sistem penggeraknya

otomatis, memiliki sarana pendukung berupa pispot, bahan sandaran terbuat dari

campuran, dan warna sandaran dua warna atau lebih merupakan kursi roda yang

memiliki image mudah menjalankan.

Tabel 4.37. Hasil Analisa Conjoint pada Kansei word (Manual – Otomatis)

Elemen

Desain

Importance

(%) Kategori

Selisih

Manual Otomatis

Bahan

Kerangka 5,5776

Stainless steel 0,02500

Besi -0,10000

Aluminium

0,07500

Page 103: PENGEMBANGAN DESAIN KURSI RODA KHUSUSNYA · PDF fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA ILMIAH Saya mahasiswa Jurusan Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-40

Sistem

Penggerak 35,856

Manual -0,45833

Semi Otomatis -0,20833

Otomatis 0,66667

Sarana

Pendukung 19,123

Meja Lipat -0,25625

Seat Belt -0,10625

Pispot 0,34375

Kantong Barang 0,01875

Bahan

Sandaran 14,342

Woven Polyester -0,08125

Busa Kulit 0,24375

Busa Kain -0,20625

Campuran 0,04375

Warna 25,099

Polos -0,45833

Dua Warna atau Lebih 0,32917

Bermotif 0,12917

Constant 5,0417

Correlation Coefficient Pearson 0,80572

Kendall 0,58233

Significance Pearson 0,000082358

Kendall 0,0009165

Dari tabel 4.37 tingkat kepentingan suatu produk kursi roda berdasarkan

kata kansei (Manual – Otomatis) yang pertama adalah item sistem penggerak

sebanyak 35,856% yang kedua adalah item warna sebanyak 25,099%, yang ketiga

adalah item sarana pendukung sebanyak 19,123%, yang keempat item bahan

bahan sandaran sebanyak 14,342%, dan yang kelima item bahan kerangka

sebanyak 5,5776%.

Page 104: PENGEMBANGAN DESAIN KURSI RODA KHUSUSNYA · PDF fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA ILMIAH Saya mahasiswa Jurusan Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-41

Analisa masing-masing kansei word berdasarkan persamaan dapat kita

lihat pada tabel 4.38 sebagai berikut:

Tabel 4.38. Analisa masing-masing kansei word (Sulit Menjalankan – Mudah Menjalankan)

Elemen Desain Manual Otomatis Bahan Kerangka Besi Stainless steel, Aluminium Sistem Penggerak Manual, Semi Otomatis Otomatis

Sarana Pendukung Meja Lipat, Seat Belt Kantong Barang, Pispot

Bahan Sandaran Woven Polyester, Busa

Kain Busa Kulit, Campuran

Warna Polos Dua Warna atau Lebih,

Bermotif

Nilai Terbesar masing - masing item

Besi, Manual, Meja Lipat, Busa Kain, Polos

Aluminium, Otomatis, Pispot, Busa Kulit, Dua Warna atau

Lebih

Pada tabel 4.38 menunjukan bahwa kursi roda jika berbahan kerangka

besi, sistem penggeraknya manual, memiliki sarana pendukung berupa meja lipat,

bahan sandaran terbuat dari busa kain dan warna sandaran polos merupakan kursi

roda yang memiliki image manual. Sedangkan kursi roda yang bahan

kerangkannya terbuat dari aluminium, sistem penggeraknya otomatis, memiliki

sarana pendukung berupa pispot, bahan sandaran terbuat dari busa kulit, dan

warna sandaran dua warna atau lebih merupakan kursi roda yang memiliki image

otomatis.

Tabel 4.39. Hasil Analisa Conjoint pada Kansei word (Overall) Elemen

Desain

Importance

(%) Kategori

Selisih

kansei Kiri kansei Kanan

Bahan

Kerangka 12,708

Stainless steel 0,13036

Besi -0,28750

Aluminium

0,15714

Sistem

Penggerak 24,138

Manual -0,32589

Semi Otomatis -0,24643

Otomatis 0,57232

Page 105: PENGEMBANGAN DESAIN KURSI RODA KHUSUSNYA · PDF fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA ILMIAH Saya mahasiswa Jurusan Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-42

Sarana

Pendukung 26,557

Meja Lipat -0,35714

Seat Belt 0,03036

Pispot 0,60536

Kantong Barang 0,01875

Bahan

Sandaran 14,263

Woven Polyester -0,21607

Busa Kulit 0,20893

Busa Kain -0,18214

Campuran 0,18929

Warna 22,331

Polos -0,52738

Dua Warna atau Lebih 0,31637

Bermotif 0,21101

Constant 5,0774

Correlation Coefficient Pearson 0,91382

Kendall 0,65000

Significance Pearson 0,000000376

Kendall 0,0002226

Dari tabel 4.38 tingkat kepentingan suatu produk kursi roda berdasarkan

kata kansei (Kutub Kiri – Kutub Kanan) yang pertama adalah item sarana

pendukung sebanyak 26,557% yang kedua adalah item sistem penggerak

sebanyak 24,138%, yang ketiga adalah item warna sebanyak 22,331%, yang

keempat item bahan bahan sandaran sebanyak 14,263%, dan yang kelima item

bahan kerangka sebanyak 12,708%.

Analisa masing-masing kansei word berdasarkan persamaan dapat kita

lihat pada tabel 4.40 sebagai berikut:

Tabel 4.40. Analisa masing-masing kansei word (Kutub Kiri – Kutub Kanan) Elemen Desain Kutub Kiri Kutub Kanan Bahan Kerangka Besi Stainless steel, Aluminium Sistem Penggerak Manual, Semi Otomatis Otomatis Sarana Pendukung Meja Lipat, Seat Belt Kantong Barang, Pispot

Bahan Sandaran Woven Polyester, Busa

Kain Busa Kulit, Campuran

Page 106: PENGEMBANGAN DESAIN KURSI RODA KHUSUSNYA · PDF fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA ILMIAH Saya mahasiswa Jurusan Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-43

Warna Polos Dua Warna atau Lebih,

Bermotif

Nilai Terbesar masing - masing item

Besi, Manual, Meja Lipat, Woven Polyester, Polos

Stainless steel, Otomatis, Pispot, Busa Kulit, Dua

Warna atau Lebih

Pada tabel 4.40 menunjukan bahwa kursi roda jika berbahan kerangka

besi, sistem penggeraknya manual, memiliki sarana pendukung berupa meja lipat,

bahan sandaran terbuat dari woven polyester dan warna sandaran polos

merupakan kursi roda yang memiliki image kutub kiri dan sebagai spesifikasi

yang dominan terhadap keseluruhan kata kansei. Sedangkan kursi roda yang

bahan kerangkannya terbuat dari stainless steel, sistem penggeraknya otomatis,

memiliki sarana pendukung berupa pispot, bahan sandaran terbuat dari busa kulit,

dan warna sandaran dua warna atau lebih merupakan kursi roda yang memiliki

image kutub kanan dan sebagai spesifikasi yang dominan terhadap keseluruhan

kata kansei .

4.7. Kesimpulan analisis conjoint

Dari hasil analisa conjoint, hubungan antara kansei word dan elemen

desain dapat dianalisa. Pada proses ini akan menganalisa masing-masing item dan

masing-masing kategori yang mempengaruhi citra (image) Kansei.

Dari hasil pengolahan menggunakan software yaitu SPSS 17 maka kita

dapatkan nilai konstan 5,1167 (pada kansei word satu fungsi - multifungsi). Nilai

ini merupakan dasar untuk menemukan nilai kegunaan untuk item bahan

kerangka, sistem penggerak, sarana pendukung, bahan sandaran dan warna. Pada

dasarnya kegunaan adalah perbedaan antara rata-rata item tertentu dengan nilai

konstan. Jika perbedaannya negatif, maka sampel sangat berhubungan dengan

kata disisi kiri pasangan kansei word dan sebaliknya. Hal ini karena dalam teknik

“Semantic Defferential” akhir dari Kansei word di sebelah kiri berada dalam

nomer 1 pada skala sampai dengan akhir dari Kansei word sebalah kanan pada

nomer 7.

Page 107: PENGEMBANGAN DESAIN KURSI RODA KHUSUSNYA · PDF fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA ILMIAH Saya mahasiswa Jurusan Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-44

Interpretasi dari kasus ini adalah:

Satu fungsi Multifungsi

Negatif 5,1167 Positif

Nilai deviasi sarana pendukung berupa pispot (pada Kansei word satu

fungsi - multifungsi) adalah 0,54375, karena tanda deviasinya positif maka

sarana pendukung berupa pispot berhubungan dengan Kansei word “multifungsi”

atau dengan kata lain pispot menambah citra ‘multifungsi’ dari sebuah kursi roda.

Analisa Conjoint (Deviasi) dapat disamakan dengan regresi multiple dengan

variable-variabel contoh.

4.8. Tingkat Keakuratan yang Diprediksi dan Analisa Test Signifikansi

Tujuan dari perhitungan tingat keakuratan yang diprediksi adalah

membandingkan hubungan antara estimasi hasil dan aktual, nilai yang lebih besar

mengenai korelasi Kendall atau Pearson menggambarkan kedekatannya. Jika nilai

Pearson atau Kendall lebih dari 0,5, maka korelasi antara estimasi dan aktual

adalah kuat, begitupun selanjutnya. Panduan untuk menjalankan test signifikansi

korelasi adalah:

Hipotesa Test Signifikansi:

H0 = Tidak ada hubungan yang kuat antara variabel estimasi dengan

citra konsumen rata-rata dan aktual (Kansei word)

H1 = Ada hubungan yang kuat antara variabel estimasi dengan citra

konsumen rata-rata dan aktual (Kansei word)

Area Kritis:

Signifikansi > 0,05 H0 diterima.

Signifikansi < 0,05 H0 ditolak

Berdasarkan hasil analisa conjoint pada tabel 4.12 semua kansei word

memiliki nilai korelasi Pearson dan Kendall lebih dari 0,05. Dari hasil ini, dapat

disimpulkan bahwa ada hubungan yang kuat antara variabel-variabel estimasi

dengan citra konsumen rata-rata dan aktual. Nilai ke-signifikan-an untuk semua

Page 108: PENGEMBANGAN DESAIN KURSI RODA KHUSUSNYA · PDF fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA ILMIAH Saya mahasiswa Jurusan Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-45

kansei word adalah 0.0000. Hasil tersebut menunjukkan bahwa semua korelasi

adalah signifikan, karena semua nilai ke-signifikanan-nya kurang dari 0,05.

4.9. Output Desain Kursi Roda Lansia

Kata kansei yang diinginkan oleh responden menjadi penentu keputusan

output desain. Dibawah ini desain yang terbentuk dari banyaknya nilai – nilai

terbesar masing – masing item yang sering muncul. Untuk item Bahan Kerangka,

kategori yang terpilih adalah Besi. Hal ini terpilih oleh konsumen karena besi

mempunyai image pengaruh terbesar terhadap citra kansei konsumen. Selain itu

harga yang terjangkau, kuat, dan efisiensi waktu pemakaian yang disesuaikan

kondisi lansia. Untuk item Sistem Penggerak, kategori yang terpilih adalah

otomatis. Hal ini terpilih oleh konsumen karena sistem penggerak yang otomatis

mempunyai image pengaruh terbesar terhadap citra kansei konsumen. Selain itu

orang lebih suka kemudahan dalam mengoperasikan kursi rodanya baik otomatis

dalam menggerakan ataupun otomatis dalam sistem mekanisnya seperti

merebahkan sandaran dan lain-lain. Untuk item Sarana Pendukung, kategori yang

terpilih adalah pispot. Hal ini terpilih oleh konsumen karena pispot mempunyai

image pengaruh terbesar citra kansei konsumen. Selain itu dilihat dari segi

manfaatnya yang cukup besar untuk pengguna yang tidak bisa beranjak dari kursi

roda karena sakit atau fisik tidak kuat. Untuk item Bahan Sandaran, kategori yang

terpilih adalah Woven polyester. Hal ini terpilih oleh konsumen karena Woven

polyester mempunyai image pengaruh terbesar terhadap citra kansei konsumen.

Selain itu mudah dibersihkan dan mudah dilipat. Untuk item warna sandaran,

kategori yang terpilih adalah polos. Hal ini terpilih oleh konsumen karena warna

polos mempunyai image pengaruh terbesar terhadap citra kansei konsumen.

Gambar desain kursi roda dapat dilihat di lampiran.

Page 109: PENGEMBANGAN DESAIN KURSI RODA KHUSUSNYA · PDF fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA ILMIAH Saya mahasiswa Jurusan Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-46

Gambar 4.3 Desain kursi roda sebelum dan sesudah dikembangkan.

Gambar 4.4 Mekanisme kursi roda lansia saat posisi tidur.

Page 110: PENGEMBANGAN DESAIN KURSI RODA KHUSUSNYA · PDF fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA ILMIAH Saya mahasiswa Jurusan Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-47

4.10. Konsep Produk.

4.10.1. Konsep Produk berdasarkan pendekatan Antropometri dan ide

desainer

Konsep kursi roda ini dibuat dengan menggabungkan bentuk kursi roda

dengan item dan kategori yang terpilih. Desain bentuk kursi roda sendiri

merupakan desain yang memberikan kenyamanan dan keamanan. Untuk

mekanisme atau struktur rangka kursi roda dibuat berdasarkan ide kreatif yang

dimunculkan desainer, yang bertujuan untuk memudahkan lansia merebahkan diri

di kursi roda. Selain itu bentuk kursi roda ini dilengkapi pispot yang memudahkan

lansia untuk melakukan sanitasi.

Diharapkan dengan konsep ini konsumen (lansia) lebih nyaman untuk

melakukan aktifitasnya dan memberi manfaat yang besar bagi kehidupan lansia.

4.10.2. Aspek Ergonomi

Produk yang baik dan berkualitas tidak hanya dilihat dari segi konsepnya.

Akan tetapi dari segi ergonomik juga. Banyak produk yang dilihat dari segi

keindahan saja akan tetapi produk itu tidak dapat digunakan seandainya

diperlukan.

4.10.2.1. Data Anthropometri

Pengukuran dimensi tubuh lansia dilakukan untuk mendapatkan data

anthropometri yang selanjutnya dipergunakan untuk perancangan kursi roda

lansia. Dimensi tubuh yang diukur hanya dimensi tubuh yang berhubungan

dengan perancangan alat. Jumlah responden yang diambil data anthropometrinya

adalah sebanyak 28 responden, baik wanita maupun pria. Alat ukur yang

digunakan adalah roll meter dan satuan yang digunakan adalah cm.

Page 111: PENGEMBANGAN DESAIN KURSI RODA KHUSUSNYA · PDF fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA ILMIAH Saya mahasiswa Jurusan Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-48

Adapun dimensi-dimensi tubuh yang diukur adalah sebagai berikut :

1. Tinggi badan pada posisi duduk (D1)

Posisi ini digunakan untuk mengukur apakah diperlukan

penyangga kepala pada kursi roda yang akan dibuat sehingga aman

dan nyaman digunakan manula. Pengukuran dilakukan mulai dari

ujung kepala hingga pangkal pantat.

2. Tinggi siku pada posisi duduk (D2)

Posisi ini digunakan untuk mengukur jarak seberapa tinggi

sandaran tangan yang akan dibuat pada kursi roda. Pengukuran

dilakukan mulai dari ujung siku hingga pangkal pantat.

3. Jarak dari lipat lutut ke pantat (D3)

Posisi ini digunakan untuk mengukur panjang tempat duduk

pada kursi roda. Pengukuran dilakukan mulai dari lipatan lutut hingga

ke pantat.

4. Tinggi lipat lutut (D4)

Posisi ini digunakan untuk mengukur sebeapa tinggi sandaran

duduk hingga sandaran kaki. Pengukuran dilakukan mulai dari lipatan

lutut hingga ujung tumit mata kaki.

5. Lebar Bahu (D5)

Posisi ini digunakan untuk mengukur lebar sandaran punggung

pada kursi roda. Pengukuran dilakukan mulai dari ujung bahu sebelah

kanan hingga ujung bahu sebelah kiri.

Page 112: PENGEMBANGAN DESAIN KURSI RODA KHUSUSNYA · PDF fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA ILMIAH Saya mahasiswa Jurusan Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-49

Tabel 4.41 Data Anthropometri Lansia

Responden D1 D2 D3 D4 D5

1 89 25 41,6 40 35

2 81 27 40,2 39 36

3 82 17,2 46,3 41,2 39

4 76,5 21 41,8 42 32

5 79 22,1 41,2 39,6 29

6 74,7 20,6 46 42 30

7 77 25 38 42 42

8 88 30 42,5 45 35,5

9 79,2 22,6 46 41,1 40,3

10 76,9 23,5 42,1 43 36

11 86 22 39 42 45

12 89 24 43 44 37

13 86 25 47 44 32

14 83 24 37 38 34,4

15 82 24,5 42,6 42,4 42

16 85 24 39,2 38,5 31

17 84 19,8 45,9 39,1 41

18 88,3 23 46,6 41,8 32

19 90 20 48 45 39

20 83,7 16 45,2 45,5 40

21 90 30 42,5 45 43

22 83 22 46 40 38

23 82 26 43 41 35

24 79 19 43 38,3 33

25 90 29,8 43,7 39,6 31

26 82 18,3 49 45 42

27 84 19,8 45,9 39,1 40

28 88,5 23,5 43 45 32

4.10.2.2. Uji Keseragaman Data Anthropometri

Sebelum mengolah data lebih lanjut, dibutuhkan uji keseragaman data.

Prosedur ini dilakukan untuk menghilangkan data-data yang outlier. Berikut

adalah gambar hasil iterasi pertama dan iterasi kedua untuk masing-masing

dimensi tubuh manula, dengan menggunakan software excel.

Page 113: PENGEMBANGAN DESAIN KURSI RODA KHUSUSNYA · PDF fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA ILMIAH Saya mahasiswa Jurusan Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-50

Berikut adalah grafik-grafik hasil uji keseragaman untuk data

anthropometri manula.

Grafik 4.1 Iterasi 1 untuk D1

DATA TERKONTROL

Grafik 4.2 Iterasi 1 untuk D2

DATA TERKONTROL

Grafik 4.3 Iterasi 1 untuk D3

DATA TERKONTROL

0

20

40

60

80

100

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27

Axis

Titl

e

D1

D6

BKA

BKB

0

10

20

30

40

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27

panj

ang

D2

D9

BKA

BKB

0

20

40

60

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27

panj

ang

D3

D12

BKA

BKB

Page 114: PENGEMBANGAN DESAIN KURSI RODA KHUSUSNYA · PDF fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA ILMIAH Saya mahasiswa Jurusan Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-51

Grafik 4.4 Iterasi 1 untuk D4

DATA TERKONTROL

Grafik 4.5 Iterasi 1 untuk D5

DATA TERKONTROL

4.10.2.3. Uji Kecukupan Data

Uji Kecukupan data dilakukan dengan menggunakan rumus pada setiap

dimensi tubuh. Adapun rumus kecukupan data adalah sebagai berikut :

Dimana :

N’ = Jumlah pengamatan yang seharusnya dilakukan

Z = Indeks tingkat kepercayaan (Tingkat kepercayaan 95% = 2)

S = Standar deviasi data

X = Rata-rata data setelah diseragamkan

K = Tingkat error (5%)

01020304050

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27

panj

ang

D4

D14

BKA

BKB

0

20

40

60

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27

panj

ang

D5

D15

BKA

BKB

Page 115: PENGEMBANGAN DESAIN KURSI RODA KHUSUSNYA · PDF fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA ILMIAH Saya mahasiswa Jurusan Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-52

Contoh Perhitungan :

Untuk (D1) tinggi badan duduk dari pantat hingga ujung kepala :

Rata-rata = 83,50

Standar deviasi = 4,50

= 4,7

Karena N < N’ maka data dari (D1) dinyatakan cukup. Untuk

antropometri yang lain sudah dinyatakan cukup.

4.10.2.4. Percentile

Percentile ini digunakan untuk mengetahui ukuran rata-rata dimensi tubuh

manula pada posisi duduk di kursi roda. Adapun nilai-nilai percentile 50% dan

percentile 95% dari dimensi tubuh manula berdasarkan data pengukuran manual

yang dilakukan yaitu sebagai berikut :

· (D1) Percentile 95% tinggi badan posisi duduk dari pantat hingga ujung

kepala:

Tinggi sandaran = X+(1,645 x SD)

= 83,5 + (1,645 x 4,5)

= 91 cm

· (D2) Percentile 50% tinggi sandaran tangan dari pantat ke siku:

Tinggi sandaran = X

= 23 cm

Page 116: PENGEMBANGAN DESAIN KURSI RODA KHUSUSNYA · PDF fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA ILMIAH Saya mahasiswa Jurusan Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-53

· (D3) Percentile 50% panjang plopiteal ke pantat:

Panjang tempat duduk = X

= 43,4 cm

· (D4) Percentile 50% tinggi ujung kaki samapai plopiteal:

Tinggi sandaran = X

= 41,7 cm

· (D5) Percentile 95% lebar bahu:

Lebar tempat duduk = X+(1,645 x SD)

= 36,5 + (1,645 x 4,5)

= 43,9 cm

Page 117: PENGEMBANGAN DESAIN KURSI RODA KHUSUSNYA · PDF fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA ILMIAH Saya mahasiswa Jurusan Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

V-1

BAB V

ANALISA DATA

Bab ini berisikan tentang hasil penelitian dan pembahasan dari

pengolahan data yang dilakukan. Dan memberikan analisa sejauh mana nilai-nilai

tersebut memberikan solusi bagi permasalahan yang telah didefinisikan diawal

penelitian.

5.1 Pembahasan Hasil Kuisioner

Jumlah Kansei Word yang di dapat setelah evaluasi, survei dan observasi

adalah 28 pasang kata – kata. Kuesioner yang terdiri dari Kansei Word tersebut

didistribusikan pada 40 penguji. Dari semua 40 kuesioner tersebut, hanya 39

kuesioner yang sesuai dan dapat dianalisa lebih lanjut. Sehubungan dengan

penghitungan ukuran sampel, sampel yang dibutuhkan hanyalah 37 kuesioner.

Karena itu, sampel yang aktual sudahlah cukup untuk dilanjutkan dalam

penelitian.

Langkah selanjutnya adalah menganalisa validitas dan reliabilitas

kuesioner. Variabel dinyatakan valid jika rcalculation ≥ rtabel, dimana rtabel yang

didapatkan = 0, 325. Dari iterasi yang pertama, ada 11 variabel yang tidak valid,

karena rkalkulasi < 0.325, variabel-variabel tersebut adalah Praktis – Dekoratif,

Kasar – Halus, Ketinggalan jaman – mengikuti mode, Natural – Mencolok,

Formal - Kasual, Antik - Baru, Gelisah - Nyaman, Keras - Empuk, Bahaya –

Aman, Sempit – Luas, Kaku - Santai. Kesebelas Variabel tersebut kemudian

dipindah dari daftar variabel. Sisanya harus melewati tes validitas untuk iterasi

yang kedua. Pada iterasi yang kedua ada satu variabel yang tidak valid karena

rkalkulasi adalah < 0.325, variabel tersebut adalah Tidak Tidak Ergonomis -

Ergonomis. Variabel yang masih tersisa setelah iterasi yang kedua adalah 16. Dari

enam belas variabel tersebut dimasukan kedalam iterasi ketiga. Pada iterasi yang

ketiga ada satu variabel yang tidak valid karena rkalkulasi adalah < 0.325, variabel

tersebut adalah Berantakan - Teratur. Variabel yang masih tersisa setelah iterasi

Page 118: PENGEMBANGAN DESAIN KURSI RODA KHUSUSNYA · PDF fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA ILMIAH Saya mahasiswa Jurusan Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

V-2

yang kedua adalah 15. Dari lima belas variabel tersebut dimasukan ke dalam

iterasi keempat. Pada iterasi yang ketiga ada satu variabel yang tidak valid karena

rkalkulasi adalah < 0.325, variabel tersebut adalah Berantakan - Teratur. Variabel

yang masih tersisa setelah iterasi yang kedua adalah 14. Dari empat belas variabel

tersebut dimasukan kedalam iterasi kelima. Pada iterasi yang kelima seluruh

variabelnya valid karena rkalkulasi adalah > 0.325, maka hasil terakhir untuk

validitas didapatkan variable yang valid ada 14 variabel.

Tes kuesioner selanjutnya adalah tes reliabilitas. Nilai ralpha yang

diperoleh dari proses reliabilitas adalah 0.890. Kuesioner dinyatakan reliabel jika

ralpha ≥ rtabel, dimana rtabel adalah 0.325. Berdasarkan peraturan tersebut, kuesioner

tersebut reliabel, karena 0.890 ≥ 0.325.

5.2 Pembahasan Hasil Analisis Faktor

Data input untuk analisa faktor adalah 14 Kansei Word sebagai hasil dari

pengolahan data kuesioner. Analisa faktor meringkas 14 Kansei Word tersebut

berdasarkan korelasinya. Dari pengolahan data, nilai KMO adalah 0.679.

Berdasarkan pengkategorian Kaiser Meyer olkin, nilai 0.679 berarti nilai yang

terdekat adalah Sedang. Biar bagaimanapun, ukuran diatas 0,60 dapat ditoleransi.

Kesignifikanan tes bartlett adalah 0.000. Dari matrik anti image, khususnya tabel

korelasi anti image, maka nilai semua variabel lebih dari 0.5. Berdasarkan kriteria

tersebut, semua variabel tersebut dapat diprediksi dan dianalisa lebih lanjut

5.3 Pembahasan Analisa Conjoint

5.3.1 Jumlah Stimuli

Jumlah stimuli yang dibutuhkan berdasarkan penghitungan stimuli

minimum yaitu 13. Dalam penelitian ini, Stimuli yang siapkan oleh peneliti yaitu

16 produk. Maka dari itu sampel dirasa cukup untuk dilajutkan pada proses

analisa conjoint.

Page 119: PENGEMBANGAN DESAIN KURSI RODA KHUSUSNYA · PDF fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA ILMIAH Saya mahasiswa Jurusan Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

V-3

5.3.2 Analisis Proses Conjoint

Dari hasil analisis conjoint, hubungan antara kansei word dan elemen

desain dapat dianalisa. Pada proses ini akan menganalisa masing-masing item dan

masing-masing kategori yang mempengaruhi citra (image) Kansei.

Dari hasil pengolahan menggunakan software yaitu SPSS 17 maka kita

dapatkan nilai konstan 5,1167 (pada kansei word satu fungsi - multifungsi). Nilai

ini merupakan dasar untuk menemukan nilai kegunaan untuk item bahan

kerangka, sistem penggerak, sarana pendukung, bahan sandaran dan warna. Pada

dasarnya kegunaan adalah perbedaan antara rata-rata item tertentu dengan nilai

konstan. Jika perbedaannya negatif, maka sampel sangat berhubungan dengan

kata disisi kiri pasangan kansei word dan sebaliknya. Hal ini karena dalam teknik

“Semantic Defferential” akhir dari Kansei word di sebelah kiri berada dalam

nomer 1 pada skala sampai dengan akhir dari Kansei word sebalah kanan pada

nomer 7. Interpretasi dari kasus ini adalah:

Satu fungsi Multifungsi

Negatif 5,1167 Positif

Nilai deviasi sarana pendukung berupa pispot (pada Kansei word satu

fungsi - multifungsi) adalah 0,54375, karena tanda deviasinya positif maka

sarana pendukung berupa pispot berhubungan dengan Kansei word “multifungsi”

atau dengan kata lain pispot menambah citra ‘multifungsi’ dari sebuah kursi roda.

Analisis Conjoint (Deviasi) dapat disamakan dengan regresi multiple dengan

variable-variabel contoh.

5.3.3 Kesimpulan Kepentingan Item

Hasil pentingnya faktor memberikan informasi tentang persentase (%)

distribusi faktor-faktor yang mengkontribusi kansei word. Analisa lengkapnya

adalah seperti yang tergambar dibawah ini:

1. Kansei word = Tidak Artistik – Artistik

a. Faktor Importance untuk bahan kerangka adalah 16,245%

b. Faktor Importance untuk sistem penggerak adalah 23,827%

Page 120: PENGEMBANGAN DESAIN KURSI RODA KHUSUSNYA · PDF fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA ILMIAH Saya mahasiswa Jurusan Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

V-4

c. Faktor Importance untuk sarana pendukung adalah 23,827%

d. Faktor Importance untuk bahan sandaran adalah 16,606%

e. Faktor Importance untuk warna adalah 19,495%

Faktor Importance yang terbesar untuk citra kasar – halus adalah

sistem penggerak dan sarana pendukung kursi roda . Ini berarti sistem

penggerak dan sarana pendukung merupakan faktor yang terpenting

dalam penambahan citra kasar – halus dari pada faktor-faktor lain.

2. Kansei word = Biasa – Elegant

a. Faktor Importance untuk bahan kerangka adalah 4,8864%

b. Faktor Importance untuk sistem penggerak adalah 20,806%

c. Faktor Importance untuk sarana pendukung adalah 30,651%

d. Faktor Importance untuk bahan sandaran adalah 15,047%

e. Faktor Importance untuk warna adalah 28,608%

Faktor Importance yang terbesar untuk citra biasa - elegan adalah

srana pendukung kursi roda. Ini berarti sarana pendukung merupakan

faktor yang terpenting dalam penambahan citra tradisional – modern dari

pada faktor-faktor lain.

3. Kansei word = Umum – Khusus

a. Faktor Importance untuk bahan kerangka adalah 16,058 %

b. Faktor Importance untuk sistem penggerak adalah 18,613%

c. Faktor Importance untuk sarana pendukung adalah 28,467%

d. Faktor Importance untuk bahan sandaran adalah 14,599%

e. Faktor Importance untuk warna adalah 22,263%

Faktor Importance yang terbesar untuk citra ketinggalan umum -

khusus adalah sarana pendukung kursi roda . Ini berarti sarana

pendukung merupakan faktor yang terpenting dalam penambahan citra

umum - khusus dari pada faktor-faktor lain.

4. Kansei word = Polos - Berwarna

a. Faktor Importance untuk bahan kerangka adalah 16,332%

b. Faktor Importance untuk sistem penggerak adalah 24,121%

c. Faktor Importance untuk sarana pendukung adalah 22,111%

Page 121: PENGEMBANGAN DESAIN KURSI RODA KHUSUSNYA · PDF fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA ILMIAH Saya mahasiswa Jurusan Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

V-5

d. Faktor Importance untuk bahan sandaran adalah 17,085%

e. Faktor Importance untuk warna adalah 28,352%

Faktor Importance yang terbesar untuk citra polos - berwarna

adalah sistem warna kursi roda . Ini berarti bentuk merupakan faktor

yang terpenting dalam penambahan citra polos - berwarna dari pada

faktor-faktor lain.

5. Kansei word = Sederhana – Komplek

a. Faktor Importance untuk bahan kerangka adalah 17,857%

b. Faktor Importance untuk sistem penggerak adalah 23,810%

c. Faktor Importance untuk sarana pendukung adalah 27,381%

d. Faktor Importance untuk bahan sandaran adalah 8,929%

e. Faktor Importance untuk warna adalah 22,024%

Faktor Importance yang terbesar untuk citra sederhana – komplek

adalah sarana pendukung kursi roda . Ini berarti sarana pendukung

merupakan faktor yang terpenting dalam penambahan citra sederhana –

komplek dari pada faktor-faktor lain.

6. Kansei word = Membosankan – Menarik

a. Faktor Importance untuk bahan kerangka adalah 15,385%

b. Faktor Importance untuk sistem penggerak adalah 23,373%

c. Faktor Importance untuk sarana pendukung adalah 23,077%

d. Faktor Importance untuk bahan sandaran adalah 13,018%

e. Faktor Importance untuk warna adalah 25,148%

Faktor Importance yang terbesar untuk citra membosankan -

menarik adalah warna kursi roda . Ini berarti warna merupakan faktor

yang terpenting dalam penambahan citra membosankan – menarik dari

pada faktor-faktor lain.

Page 122: PENGEMBANGAN DESAIN KURSI RODA KHUSUSNYA · PDF fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA ILMIAH Saya mahasiswa Jurusan Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

V-6

7. Kansei word = Monoton - Beragam

a. Faktor Importance untuk bahan kerangka adalah 15,789%

b. Faktor Importance untuk sistem penggerak adalah 27,632%

c. Faktor Importance untuk sarana pendukung adalah 27,632%

d. Faktor Importance untuk bahan sandaran adalah 7,895%

e. Faktor Importance untuk warna adalah 21,053%

Faktor Importance yang terbesar untuk citra monoton - beragam

adalah sistem penggerak dan sarana pendukung kursi roda . Ini berarti

sistem penggerak dan sarana pendukung merupakan faktor yang

terpenting dalam penambahan citra monoton – beragam dari pada faktor-

faktor lain.

8. Kansei word = Tidak Canggih - Canggih

a. Faktor Importance untuk bahan kerangka adalah 8,923%

b. Faktor Importance untuk sistem penggerak adalah 24,642%

c. Faktor Importance untuk sarana pendukung adalah 28,308%

d. Faktor Importance untuk bahan sandaran adalah 14,154%

e. Faktor Importance untuk warna adalah 22,154%

Faktor Importance yang terbesar untuk citra tidak canggih –

canggih adalah sarana pendukung kursi roda . Ini berarti sarana

pendukung merupakan faktor yang terpenting dalam penambahan citra

tidak canggih - canggih dari pada faktor-faktor lain.

9. Kansei word = Tidak Lengkap - Lengkap

a. Faktor Importance untuk bahan kerangka adalah 14,652%

b. Faktor Importance untuk sistem penggerak adalah 18,315%

c. Faktor Importance untuk sarana pendukung adalah 29,304%

d. Faktor Importance untuk bahan sandaran adalah 18,315%

e. Faktor Importance untuk warna adalah 19,414%

Faktor Importance yang terbesar untuk citra tidak lengkap –

lengkap adalah sarana pendukung kursi roda. Ini berarti sarana

pendukung merupakan faktor yang terpenting dalam penambahan citra

tidak lengkap - lengkap dari pada faktor-faktor lain.

Page 123: PENGEMBANGAN DESAIN KURSI RODA KHUSUSNYA · PDF fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA ILMIAH Saya mahasiswa Jurusan Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

V-7

10. Kansei word = Murah - Mahal

a. Faktor Importance untuk bahan kerangka adalah 8,176%

b. Faktor Importance untuk sistem penggerak adalah 24,528%

c. Faktor Importance untuk sarana pendukung adalah 30,189%

d. Faktor Importance untuk bahan sandaran adalah 14,465%

e. Faktor Importance untuk warna adalah 22,642%

Faktor Importance yang terbesar untuk citra murah - mahal

adalah sarana pendukung kursi roda Ini berarti sarana pendukung

merupakan faktor yang terpenting dalam penambahan citra murah dan

mahal dari pada faktor-faktor lain.

11. Kansei word = Mudah Rusak - Awet

a. Faktor Importance untuk bahan kerangka adalah 26,087%

b. Faktor Importance untuk sistem penggerak adalah 10,326%

c. Faktor Importance untuk sarana pendukung adalah 23,369%

d. Faktor Importance untuk bahan sandaran adalah 18,478%

e. Faktor Importance untuk warna adalah 21,739%

Faktor Importance yang terbesar untuk citra mudah rusak - awet

adalah bahan kerangka kursi roda Ini berarti bahan kerangka merupakan

faktor yang terpenting dalam penambahan citra mudah rusak dan awet

dari pada faktor-faktor lain.

12. Kansei word = Satu Fungsi - Multifungsi

a. Faktor Importance untuk bahan kerangka adalah 12,632%

b. Faktor Importance untuk sistem penggerak adalah 25,263%

c. Faktor Importance untuk sarana pendukung adalah 28,070%

d. Faktor Importance untuk bahan sandaran adalah 9,123%

e. Faktor Importance untuk warna adalah 24,912%

Faktor Importance yang terbesar untuk citra mudah satu fungsi –

multifungsi adalah sarana pendukung kursi roda Ini berarti sarana

pendukung merupakan faktor yang terpenting dalam penambahan citra

satu fungsi - multifungsi dari pada faktor-faktor lain.

Page 124: PENGEMBANGAN DESAIN KURSI RODA KHUSUSNYA · PDF fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA ILMIAH Saya mahasiswa Jurusan Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

V-8

13. Kansei word = Sulit Menjalankan - Mudah Menjalankan

a. Faktor Importance untuk bahan kerangka adalah 14,327%

b. Faktor Importance untuk sistem penggerak adalah 28,653%

c. Faktor Importance untuk sarana pendukung adalah 22,350%

d. Faktor Importance untuk bahan sandaran adalah 17,192%

e. Faktor Importance untuk warna adalah 17,479%

Faktor Importance yang terbesar untuk citra mudah sulit

menjalankan – mudah menjalankan adalah sistem penggerak kursi roda

Ini berarti sistem penggerak merupakan faktor yang terpenting dalam

penambahan citra sulit menjalankan – mudah menjalankan dari pada

faktor-faktor lain.

14. Kansei word = Manual - Otomatis

a. Faktor Importance untuk bahan kerangka adalah 5,578%

b. Faktor Importance untuk sistem penggerak adalah 35,857%

c. Faktor Importance untuk sarana pendukung adalah 19,124%

d. Faktor Importance untuk bahan sandaran adalah 14,343%

e. Faktor Importance untuk warna adalah 25,100%

Faktor Importance yang terbesar untuk citra manual - otomatis

adalah sistem penggerak kursi roda Ini berarti sistem penggerak

merupakan faktor yang terpenting dalam penambahan citra manual -

otomatis dari pada faktor-faktor lain.

15. Sedangkan untuk hasil secara keseluruhan kata kansei:

a. Faktor Importance untuk bahan kerangka adalah 12,70813%

b. Faktor Importance untuk sistem penggerak adalah 24,13861%

c. Faktor Importance untuk sarana pendukung adalah 26,55755%

d. Faktor Importance untuk bahan sandaran adalah 14,26389%

e. Faktor Importance untuk warna adalah 22,33182%

Faktor Importance yang terbesar untuk kategori secara keseluruhan adalah

sarana pendukung kursi roda . Ini berarti sarana pendukung merupakan faktor

yang terpenting dalam penambahan citra kursi roda dari pada faktor-faktor lain.

Page 125: PENGEMBANGAN DESAIN KURSI RODA KHUSUSNYA · PDF fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA ILMIAH Saya mahasiswa Jurusan Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

V-9

5.3.4 Analisa Kesimpulan Output Conjoint

Kata kansei yang diinginkan oleh responden menjadi penentu keputusan

output desain. Dibawah ini desain yang terbentuk dari banyaknya nilai – nilai

terbesar masing – masing item yang sering muncul. Untuk item Bahan Kerangka,

kategori yang terpilih adalah Besi. Hal ini terpilih oleh konsumen karena besi

mempunyai image pengaruh terbesar terhadap citra kansei konsumen. Selain itu

harga yang terjangkau, kuat, dan efisiensi waktu pemakaian yang disesuaikan

kondisi lansia. Untuk item Sistem Penggerak, kategori yang terpilih adalah

otomatis. Hal ini terpilih oleh konsumen karena sistem penggerak yang otomatis

mempunyai image pengaruh terbesar terhadap citra kansei konsumen. Selain itu

orang lebih suka kemudahan dalam mengoperasikan kursi rodanya baik otomatis

dalam menggerakan ataupun otomatis dalam sistem mekanisnya seperti

merebahkan sandaran dan lain-lain. Untuk item Sarana Pendukung, kategori yang

terpilih adalah pispot. Hal ini terpilih oleh konsumen karena pispot mempunyai

image pengaruh terbesar citra kansei konsumen. Selain itu dilihat dari segi

manfaatnya yang cukup besar untuk pengguna yang tidak bisa beranjak dari kursi

roda karena sakit atau fisik tidak kuat. Untuk item Bahan Sandaran, kategori yang

terpilih adalah Woven polyester. Hal ini terpilih oleh konsumen karena Woven

polyester mempunyai image pengaruh terbesar terhadap citra kansei konsumen.

Selain itu mudah dibersihkan dan mudah dilipat. Untuk item warna sandaran,

kategori yang terpilih adalah polos. Hal ini terpilih oleh konsumen karena warna

polos mempunyai image pengaruh terbesar terhadap citra kansei konsumen.

5.4 Tingkat Keakuratan yang Diprediksi dan Analisa Test Kesignifikanan

Tujuan dari perhitungan tingat keakuratan yang diprediksi adalah

membandingkan hubungan antara estimasi hasil dan aktual, nilai yang lebih besar

mengenai korelasi Kendall atau Pearson menggambarkan kedekatannya. Jika nilai

Pearson atau Kendall lebih dari 0,5, maka korelasi antara estimasi dan aktual

adalah kuat, begitupun selanjutnya.

Page 126: PENGEMBANGAN DESAIN KURSI RODA KHUSUSNYA · PDF fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA ILMIAH Saya mahasiswa Jurusan Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

V-10

Panduan untuk menjalankan test ke-signifikan-an korelasi adalah:

Hipotesa Test Ke-signifikan-an:

H0 = Tidak ada hubungan yang kuat antara variabel estimasi dengan citra

konsumen rata-rata dan aktual (Kansei Word)

H1 = Ada hubungan yang kuat antara variabel estimasi dengan citra konsumen

rata-rata dan aktual (Kansei Word)

Area Kritis:

Signifikansi > 0,05 H0 diterima.

Signifikansi < 0,05 H0 ditolak

Berdasarkan hasil analisa conjoint pada tabel 4.12 semua Kansei Word

memiliki nilai korelasi Pearson dan Kendall lebih dari 0,05. Dari hasil ini, dapat

disimpulkan bahwa ada hubungan yang kuat antara variabel-variabel estimasi

dengan citra konsumen rata-rata dan aktual. Nilai ke-signifikan-an untuk semua

Kansei Word adalah 0.0000. Hasil tersebut menunjukkan bahwa semua korelasi

adalah signifikan, karena semua nilai ke-signifikanan-nya kurang dari 0,05.

Page 127: PENGEMBANGAN DESAIN KURSI RODA KHUSUSNYA · PDF fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA ILMIAH Saya mahasiswa Jurusan Teknik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

VI-1

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Jumlah Kansei Word yang diperoleh dari survei adalah 28 pasang. Setelah

di test kevalidan dan reliabilitasnya, maka didapatkan 14 pasang kata

kansei yang valid, kemudian di alakukan analisis faktor untuk mereduksi

kata kansei yang tidak penting atau tidak berpengaruh dalam

menerjemahkan keinginan responden terhadap kursi roda. Jumlah Kansei

Word yang sesuai digunakan dalam proses selanjutnya adalah tetap yaitu

14 pasang Kansei Word. Masing-masing kata kansei tersebut memiliki

nilai MSA yang sudah memenuhi, karena nilainya tidak ada yang kurang

dari 0,5.

2. Penelitian ini menunjukkan bahwa dari 5 item desain produk, Sarana

Pendukung memiliki faktor importance yang terbesar dalam 14 pasang

Kansei Word. Ini berarti bahwa sarana pendukung merupakan item yang

paling berpengaruh dalam pembentukan citra konsumen dibandingkan

item-item lain.

3. Sketsa desain kursi roda hasil pendekatan kansei engineering, memiliki

spesifikasi yang paling dominan dalam pembentukan citra (image) Kansei.

Spesifikasinya antara lain: bahan kerangka dari besi, sistem penggerak

yang otomatis, memiliki sarana pendukung berupa pispot, bahan sandaran

woven polyester, dan warna polos.

6.2 Saran

1. Penelitian ini perlu dilanjutkan dengan menggunakan metode kansei yang

lain sebagai pembanding hasil penelitian ini.

2. Akan menjadi bagus, jika penelitian berikutnya menggunakan Kansei

Word yang lebih banyak dan menggunakan lebih banyak Desain Elemen.