pengelolaan pendidikan karakter terintegrasi dalam pembelajaran ...

44
LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN SEKOLAH BERKARAKTER PENGELOLAAN PENDIDIKAN KARAKTER TERINTEGRASI DALAM PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR NEGERI 1 BANJAR JAWA TIM PELAKSANA Dr. I Nyoman Suardana, M.Si. (NIDN: 0023116603)) Prof. Dr. Ketut Suma, M.S. (NIDN: 0001015913) Prof. Dr. Ida Bagus Putu Arnyana, M.Si (NIDN: 0031125821) Kadek Rai Suwena, S.Pd., M.Pd. (NIDN: 0024048301) Dibiayai dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Universitas Pendidikan Ganesha Tahun 2014 Nomor: 023.04.2.552581/2014 Ttanggal 5 Desember Mei 2013 JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA 2014

Transcript of pengelolaan pendidikan karakter terintegrasi dalam pembelajaran ...

LAPORAN AKHIR

PENGEMBANGAN SEKOLAH BERKARAKTER

PENGELOLAAN PENDIDIKAN KARAKTER TERINTEGRASIDALAM PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR

NEGERI 1 BANJAR JAWA

TIM PELAKSANA

Dr. I Nyoman Suardana, M.Si. (NIDN: 0023116603))Prof. Dr. Ketut Suma, M.S. (NIDN: 0001015913)

Prof. Dr. Ida Bagus Putu Arnyana, M.Si (NIDN: 0031125821)Kadek Rai Suwena, S.Pd., M.Pd. (NIDN: 0024048301)

Dibiayai dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA)Universitas Pendidikan Ganesha Tahun 2014 Nomor: 023.04.2.552581/2014

Ttanggal 5 Desember Mei 2013

JURUSAN PENDIDIKAN KIMIAFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA2014

LEMBAR PENGESAHAN

1. Judul : Pengelolaan Pendidikan Karakter Terintegrasi dalamPembelajaran di Sekolah Dasar Negeri 1 Banjar Jawa

2. Ketua Pelaksanaa. Nama : Dr. I Nyoman Suardana, M.Si.b. Jenis Kelamin : Laki-lakic. NIDN : 0023116603d. Disiplin Ilmu : Pendidikan Kimiae. Pangkat/Golongan : Pembina/IVaf. Jabatan : Lektor Kepalag. Fakultas/Jurusan : MIPA/Pendidikan Kimiah. Alamat : Jalan Udayana Singaraja Balii. Telp/Faks/E-mail : (0362) 26327/(0362) 25735/[email protected]. Alamat Rumah : Jalan Bisma Gang Nusa Indah No. 10 Singaraja Balik. Telp/Faks/E-mail : 081936009408/[email protected]

3. Jumlah AnggotaPelaksana

: 3 orang

4. Lokasi Kegiatana. Nama Sekolah : Sekolah Dasar Negeri 1 Banjar Jawab. Kecamatan : Bulelengc. Kabupaten/Kota : Bulelengd. Propinsi : Bali

5 Jumlah Biaya Kegiatan : Rp. 20.750.000,- (Dua puluh juta tujuh ratus limapuluh rupiah)

6 Lama Kegiatan : 6 Bulan

ii

LEMBAR PENGESAHAN

1. Judul : Pengelolaan Pendidikan Karakter Terintegrasi dalamPembelajaran di Sekolah Dasar Negeri 1 Banjar Jawa

2. Ketua Pelaksanaa. Nama : Dr. I Nyoman Suardana, M.Si.b. Jenis Kelamin : Laki-lakic. NIDN : 0023116603d. Disiplin Ilmu : Pendidikan Kimiae. Pangkat/Golongan : Pembina/IVaf. Jabatan : Lektor Kepalag. Fakultas/Jurusan : MIPA/Pendidikan Kimiah. Alamat : Jalan Udayana Singaraja Balii. Telp/Faks/E-mail : (0362) 26327/(0362) 25735/[email protected]. Alamat Rumah : Jalan Bisma Gang Nusa Indah No. 10 Singaraja Balik. Telp/Faks/E-mail : 081936009408/[email protected]

3. Jumlah AnggotaPelaksana

: 3 orang

4. Lokasi Kegiatana. Nama Sekolah : Sekolah Dasar Negeri 1 Banjar Jawab. Kecamatan : Bulelengc. Kabupaten/Kota : Bulelengd. Propinsi : Bali

5 Jumlah Biaya Kegiatan : Rp. 20.750.000,- (Dua puluh juta tujuh ratus limapuluh rupiah)

6 Lama Kegiatan : 6 Bulan

ii

LEMBAR PENGESAHAN

1. Judul : Pengelolaan Pendidikan Karakter Terintegrasi dalamPembelajaran di Sekolah Dasar Negeri 1 Banjar Jawa

2. Ketua Pelaksanaa. Nama : Dr. I Nyoman Suardana, M.Si.b. Jenis Kelamin : Laki-lakic. NIDN : 0023116603d. Disiplin Ilmu : Pendidikan Kimiae. Pangkat/Golongan : Pembina/IVaf. Jabatan : Lektor Kepalag. Fakultas/Jurusan : MIPA/Pendidikan Kimiah. Alamat : Jalan Udayana Singaraja Balii. Telp/Faks/E-mail : (0362) 26327/(0362) 25735/[email protected]. Alamat Rumah : Jalan Bisma Gang Nusa Indah No. 10 Singaraja Balik. Telp/Faks/E-mail : 081936009408/[email protected]

3. Jumlah AnggotaPelaksana

: 3 orang

4. Lokasi Kegiatana. Nama Sekolah : Sekolah Dasar Negeri 1 Banjar Jawab. Kecamatan : Bulelengc. Kabupaten/Kota : Bulelengd. Propinsi : Bali

5 Jumlah Biaya Kegiatan : Rp. 20.750.000,- (Dua puluh juta tujuh ratus limapuluh rupiah)

6 Lama Kegiatan : 6 Bulan

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Hyang Widhi Wasa, Tuhan Yang

Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan laporan pengabdian kepada masyarakat (P2M). P2M ini berjudul

"Pengelolaan Pendidikan Karakter Terintegrasi dalam Pembelajaran di Sekolah Dasar

Negeri 1 Banjar Jawa." Kegiatan P2M ini dilakukan untuk meningkatkan pemahaman

dan keterampilan guru-guru SD Negeri 1 Banjar Jawa dalam mengembangkan dan

mengimplementasikan perangkat pembelajaran pendidikan karakter terintegrasi dalam

pembelajaran. P2M ini dilaksanakan dalam bentuk pendidkan dan latihan (Diklat) serta

pendampingan kepada guru-guru dalam mengimplementasikan perangkat pembelajaran

yang telah dikembangkan.

Terima kasih penulis sampaikan kepada Lembaga Pengabdian kepada

Masyarakat UNDIKSHA yang telah membiayai kegiatan P2M ini dan pihak-pihak yang

telah membantu terlaksananya kegiatan ini, terutama kepada kepala sekolah dan guru-

guru SD Negeri 1 Banjar Jawa yang hadir dalam kegiatan pendidikan dan pelatihan

serta implementasi perangkat pembelajaran pendidikan karakter. Akhirnya, semoga

hasil P2M ini berguna dan dapat memberikan sumbangan yang berarti bagi peningkatan

mutu pendidikan di Indonesia dan tumbuhnya nilai-nilai karakter peserta didik.

iii

PENGELOLAAN PENDIDIKAN KARAKTER TERINTEGRASIDALAM PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR

NEGERI 1 BANJAR JAWA

ABSTRAK

Pendidikan karakter diarahkan untuk membantu peserta didik mengembangkankepribadian, sehat fisik, sehat mental, cerdas, serta menjadi anggota masyarakat yangberguna. Pengembangan pendidikan karakter merupakan salah satu amanat kurikulum2013. Namun, SD Negeri 1 Banjar Jawa pada semester genap tahun ajaran 2013/2014belum menerapkan kurikulum 2013 dan guru-gurunya belum memiliki pemahamanyang memadai tentang konsep pendidikan karakter. Kegiatan P2M ini bertujuanmembantu guru-guru SD Negeri 1 Banjar Jawa dalam mengelola pendidikan karaktersehingga pembelajaran yang dilakukan mampu mengembangkan karakter peserta didiksecara optimal. Sasaran kegiatan P2M ini adalah guru-guru dan kepala SD Negeri 1Banjar Jawa. Metode pelaksanaan P2M adalah metode pendidikan dan latihan sertapendampingan kepada guru-guru dalam mengimplementasikan perangkat pembelajaranpendidikan karakter. Kegiatan P2M ini menggunakan pola kaji tindak pembelajaran.Pendidikan dan pelatihan dilaksanakan tanggal 3 Mei 2014, sedangakan implementasiperangkat pembelajaran dilaksanakan tanggal 9 Mei 2014 di SD Negeri 1 Banjar Jawa.Kegiatan P2M dihadiri oleh 15 peserta dari guru SD Negeri 1 Banjar Jawa, kepala SDNegeri 1 Banjar Jawa, dan 3 orang pengawas pendidikan dasar. Kegiatan Hasil P2Mmenunjukkan bahwa terjadi peningkatan pemahaman guru-guru SD Negeri 1 BanjarJawa tentang konsep pendidikan karakter. Di samping itu, kegiatan P2M dapatmeningkatkan kemampuan guru-guru SD Negeri 1 Banjar Jawa dalam: 1)mengidentifikasi nilai-nilai pendidikan karakter dari kompetensi dasar, 2) merancangperangkat pembelajaran pendidikan karakter, 3) mengimplementasikan pembelajaranpendidikan karakter, 4) merancang asesmen pendidikan karakter danmengimplementasikan dalam penilaian karakter peserta didik. Kegiatan P2M mendapatrespon positif dari guru-guru yang terlibat dalam kegiatan pendidikan dan pelatihan.

Kata-kata kunci: pendidikan karakter, kaji tindak pembelajaran, guru SD, Banjar Jawa

iv

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ...................................................................................................................... . i

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................... ................ ii

KATA PENGANTAR ................................................................................................... iii

ABSTRAK ................................................................................................................. iv

DAFTARA ISI ...................................................................................... ....................... v

DAFTAR TABEL ...................................................................................... ................ vi

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... ........... vii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1

1.1 Analisis Situasi ......................................................................................... 2

1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah ........................................................ 4

1.3 Tujuan Kegiatan ........................................................................................ 5

1.4 Manfaat Kegiatan .................................................................................... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................. 7

2.1 Pendidikan Karakter .................................................................................. 7

2.2 Nilai-nilai Pendidikan Karakter …………………………………………. 8

2.3 Prinsip-prinsip Pendidikan Karakter …………...……………………… 10

2.4 Pendidikan Karakter secara Terintegrasi dalam Pembelajaran ………. 11

BAB III METODE PELAKSANAAN ………………………………………..…… 20

3.1 Khalayak Sasaran .................................................................................... 20

3.2 Metode Kegiatan ……………................................................................. 20

3.3 Keterkaitan ……………………………………………………………. 21

3.4 Evaluasi …………………………………….…………………..…….... 21

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ……………………………………….……. 22

BAB V PENUTUP ………………….......................................................................... 27

5.1 Simpulan ........................................... ................................................... 27

5.2 Saran ........................................................................................................27

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 28

LAMPIRAN-LAMPIRAN

v

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Nilai dan Deskripsi Nilai Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa ......... 9

Tabel 4.1 Peserta Pendidikan dan Pelatihan ………………………………......…… 23

Tabel 4.2. Respon Guru terhadap Pendidikan dan Pelatihan ……...……………….. 24

vi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 Foto Pembukaan (Sambutan Ketua LPM) ................................ ….......... 31

Gambar 2 Foto Peserta Berlatih Menyusun Perangkat Pembelajaran ……….……. 31

Gambar 3 Foto Peserta Dibimbing Menyusun Perangkat Pembelajaran ………… . 32

Gambar 4. Foto Implementasikan Perangkat Pembelajaran oleh Guru Model Kelas .. 33

Gambar 5 Foto Observasi Implementasi Pembelajaran ……………...……………... 33

Gambar 6 Foto Siswa Berdiskusi Mengerjakan Tugas pada Buku Siswa ……...…. 34

Gambar 7 Foto Implementasikan Perangkat Pembelajaran oleh Guru Model Kelas 4.. 34

Gambar 8. Foto Guru Model Kelas 4 Membimbing Siswa ………………………… 35

Gambar 9. Foto Observasi Pembelajaran di Kelas 4 ……………………………….. 35

Gambar 10. Foto Refleksi Pembelajaran di Kelas 1 ……………………..………….. 36

Gambar 11. Foto Refleksi Pembelajaran di Kelas 4 …………………………...……. 37

vii

1

BAB I

PENDAHULUAN

Sejak tahun 1920-an Ki Hajar Dewantara telah mengumandangkan pemikiran

bahwa pendidikan pada dasarnya adalah memanusiakan manusia dalam artian

menjadikan perkembangan harkat dan martabat manusia secara optimal (Dantes, 2011).

Untuk itu, suasana yang dibutuhkan dunia pendidikan adalah suasana yang berprinsip

pada kekeluargaan, kebaikan hati, empati, cinta kasih, dan penghargaan terhadap

masing-masing anggotanya. Dengan demikian, pendidikan ini merupakan pendidikan

karakter untuk membantu peserta didik mengembangkan kepribadian, sehat fisik, sehat

mental, cerdas, serta menjadi anggota masyarakat yang berguna. Lebih lanjut, dalam

pedoman pelaksanaan pendidikan karakter (Kemendiknas, Balitbang, Puskur, 2011)

dinyatakan bahwa pendidikan karakter bertujuan membentuk bangsa yang tangguh,

kompetitif, berakhlak mulia, bermoral, bertoleran, bergotong royong, berjiwa patriotik,

berkembang dinamis, berorientasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang semuanya

dijiwai oleh iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan Pancasila.

Pendidikan karakter berfungsi (1) mengembangkan potensi dasar agar berhati baik,

berpikiran baik, dan berperilaku baik; (2) memperkuat dan membangun perilaku bangsa

yang multikultur; dan (3) meningkatkan peradaban bangsa yang kompetitif dalam

pergaulan dunia. Pendidikan karakter dilakukan melalui berbagai media yang mencakup

keluarga, satuan pendidikan, masyarakat sipil, masyarakat politik, pemerintah, dunia

usaha, dan media masa.

Upaya pengembangan pendidikan karakter juga secara eksplisit telah

diamanatkan dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang

sistem pendidikan nasional. Dalam undang-undang tersebut dinyatakan bahwa

pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak

(karakter) serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan

kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi

manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,

sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta

bertanggung jawab.

2

Untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional seperti yang disebutkan di atas

maka dirumuskan profil kualifikasi kemampuan lulusan yang dituangkan dalam standar

kompetensi lulusan. Dalam Permendikbud Nomor 54 Tahun 2013 tentang standar

kompetensi lulusan pendidikan dasar dan menengah, pada dimensi sikap untuk lulusan

SD/MI/SDLB/Paket A dinyatakan bahwa kualifikasi kemampuan lulusan harus

memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, berilmu,

percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan

lingkungan sosial dan alam di lingkungan rumah, sekolah, dan tempat bermain.

Agar lulusan memiliki kualifikasi sikap (karakter) seperti yang diuraikan di atas

maka pendidikan karakter bagi peserta didik perlu didesain, diformulasi, dan

dioperasionalkan melalui transformasi budaya dan kehidupan sekolah. Sehubungan

dengan pentingnya pendidikan karakter, Kementrian Pendidikan Nasional Republik

Indonesia telah menggelar sarasehan Nasional Pengembangan Pendidikan Budaya dan

Karakter Bangsa. Pencanangan tentang Pendidikan Karakter bertepatan dengan Hari

Pendidikan Nasional tanggal 2 Mei 2010 (Abidinsyah, 2011). Hal ini menunjukkan

bahwa pemerintah benar-benar peduli dan menginginkan generasi penerus bangsa

memiliki karakter dan jati diri sesungguhnya.

Integrasi pendidikan karakter dalam proses pembelajaran pada semua mata

pelajaran baik yang berlangsung di dalam maupun di luar kelas merupakan salah satu

upaya yang dapat dilakukan untuk mengembangkan karakter peserta didik (siswa).

Dengan demikian, kegiatan pembelajaran tidak hanya dapat menjadikan siswa

menguasai kompetensi (materi) yang ditargetkan, tetapi juga menjadikan siswa

mengenal, menyadari atau peduli, menginternalisasi nilai-nilai, dan melakukan kegiatan

sesuai nilai karakter yang telah dipahaminnya. Hal ini didukung oleh temuan Zuchdi,

Prasetya, dan Masruri (2010) yang menyimpulkan bahwa model pendidikan karakter

yang efektif adalah model yang menggunakan pendekatan komprehensif. Pembelajaran

tidak hanya melalui bidang studi tertentu, tetapi diintegrasikan ke dalam berbagai

bidang studi (mata pelajaran).

1.1 Analisis Situasi

Sekolah Dasar Negeri 1 Banjar Jawa beralamat di Jalan Ngurah Rai Nomor 45

Singaraja Bali. SD Negeri 1 Banjar Jawa didirikan tanggal 1 September 1941. Sekolah

ini merupakan salah satu sekolah favorit di Kabupaten Buleleng sehingga sistem

3

perekrutan siswa dilakukan dengan sistem seleksi masuk untuk mendapatkan siswa

yang sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan. Dengan diadakan sistem seleksi,

kualitas masukan (siswa) di sekolah ini juga cukup baik dan tidak kalah dengan

sekolah-sekolah lain di Kabupaten Buleleng. Sekolah ini memiliki dua kelas paralel

pada setiap tingkatan. Sarana dan prasarana (sumber daya) di sekolah ini sudah

memadai untuk mendukung pelaksanaan proses pembelajaran, tetapi masih belum

dimanfaatkan secara optimal. Guru-guru yang mengajar di SD Negeri Banjar Jawa,

jumlah sudah memadai, yang terdiri atas 17 guru PNS dan 6 guru honorer. Guru-guru

ini memiliki kualitas yangcukup baik dan tidak jauh berbeda dengan guru-guru sekolah-

sekolah lain di Kabupaten Buleleng.

Sekolah Dasar Negeri 1 Banjar Jawa memiliki visi “Berprestasi, beriman dan

berwawasan budaya.” Untuk mewujudnya visi tersebut, misi dari SD Negeri 1 Banjar

Jawa adalah sebagai berikut. (1) Meningkatkan kualitas pembelajaran dan bimbingan

individual sehingga setiap siswa dapat berkembang sesuai karakteristik masing-masing.

(2) Meningkatkan profesional guru. (3) Menumbuhkan semangat kompetisi yang sehat

di antara warga sekolah. (4) Menumbuhkan dan melestarikan nilai-nilai budaya

(www.google.com/search?cli, 2014)

Berdasarkan profil SD Negeri 1 Banjar Jawa yang diunggah tanggal 4 Januari

2008 (www.google.com/search?cli, 2014) dinyatakan bahwa beberapa prestasi yang

pernah diraih oleh SD Negeri 1 Banjar Jawa diantaranya: (1) Juara I lomba bidang studi

PPKn dan IPS tingkat Kabupaten tahun 2002, (2) Juara III lomba bidang studi PPKn

dan IPS tingkat Propinsi tahun 2002, (3) Juara I lomba bidang studi PPKn dan IPS

tingkat Kabupaten dan Propinsi tahun 2003, (4) Juara I lomba IPA kelas VI yang

diselenggarakan oleh Glora (SPN I Singaraja) Kabupaten Buleleng tahun 2003, dan (5)

Juara I tingkat Kabupaten dan Juara III tingkat Propinsi pada lomba senam tahun 2003

(www.google.com/search?cli, 2014).

Dari prestasi yang telah diraih oleh SD Negeri 1 Banjar Jawa menunjukkan

kualitas dari sekolah ini sudah cukup baik. Namun, sampai saat ini, SD Negeri 1 Banjar

Jawa belum diberi kesempatan untuk melaksanakan kurikulum 2013. Kurikulum 2013

baru akan diterapkan di sekolah ini mulai tahun ajaran 2014/2015. Dari hasi wawancara

dengan beberapa guru-guru SD Negeri 1 Banjar Jawa menunjukkan bahwa mereka

belum memiliki pemahaman yang memadai tentang kurikulum 2013 dan konsep

4

pendidikan karakter sehingga mereka mengalami permasalahan dalam mengelola

pembelajaran yang mengintegrasikan pendidikan karakter. Dalam merancang

pembelajaran, guru-guru ini belum melakukan indentifikasi secara cermat nilai-nilai

karakter yang memungkinkan untuk dikembangkan dari kompetensi dasar pada setiap

mata pelajaran. Dalam RRP yang telah dirancang, sudah dicantumkan beberapa nilai-

nilai karakter yang dapat dikembangkan, tetapi tidak jelas dari mana nilai-nilai karakter

tersebut dikembangkan. Disamping itu, belum terencana secara jelas bagaimana

pengembangan nilai-nilai karakter tersebut dapat diimplementasikan dalam

pembelajaran di kelas dan bagaimana penilian yang dilakukan untuk setiap nilai-nilai

karakter yang dikembangkan. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya untuk membantu

guru-guru SD Negeri 1 Banjar Jawa dalam mengelola pendidikan karakter terintegrasi

dalam pembelajaran mata pelajaran sehingga pembelajaran yang dilakukan mampu

mengembangkan karakter peserta didik secara optimal.

1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang disajikan pada analisis situasi di atas, dapat

diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut.

a. Sekolah Dasar Negeri 1 Banjar Jawa memiliki sarana dan prasana untuk mendukung

pelaksanaan pembelajaran, tetapi belum dimanfaatkan secara optimal.

b. Guru-guru SD Negeri 1 Banjar Jawa belum memiliki pemahaman yang memadai

tentang konsep pendidikan karakter.

c. Guru-guru SD Negeri 1 Banjar Jawa kurang cermat dalam mengidentifikasi nilai-

nilai karakter dari kompetensi dasar pada setiap mata pelajaran.

d. Dalam mengembangkan perangkat pembelajaran pendidikan karakter terintegrasi

dalam pembelajaran, guru-guru SD Negeri 1 Banjar Jawa masih menemui

permasalahan.

e. Guru-guru SD Negeri 1 Banjar Jawa belum dapat mengimplementasikan pendidikan

karakter terintegrasi dalam pembelajaran dengan baik.

f. Guru-guru SD Negeri 1 Banjar Jawa kurang memiliki pemahaman dalam merancang

asesmen dan menerapkannya dalam penilaian pendidikan karakter terintegrasi dalam

pembelajaran mata pelajaran.

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, rumusan masalah yang dicarikan

solusinya melalui kegiatan pengabdian pada masyarakat adalah apakah model

5

pendampingan yang dilakukan dapat meningkatkan kemampuan guru-guru SD Negeri 1

Banjar Jawa dalam mengelola pendidikan karakter terintegrasi dalam pembelajaran

mata pelajaran. Rumusan masalah ini dapat dirinci lebih lanjut menjadi beberapa

masalah sebagai berikut

a. Bagaimakah peningkatan pemahaman guru-guru SD Negeri 1 Banjar Jawa tentang

konsep pendidikan karakter?

b. Apakah guru-guru SD Negeri 1 Banjar Jawa dapat mengidentifikasi nilai-nilai

karakter dari kompetensi dasar?

c. Apakah kemampuan guru-guru SD Negeri 1 Banjar Jawa dapat ditingkatkan dalam

mengembangkan perangkat pembelajaran pendidikan karakter terintegrasi dalam

pembelajaran?

d. Apakah kemampuan guru-guru SD Negeri 1 Banjar Jawa dapat ditingkatkan dalam

mengimplementasikan pendidikan karakter terintegrasi dalam pembelajaran?

e. Apakah kemampuan guru-guru SD Negeri 1 Banjar Jawa dapat ditingkatkan dalam

merancang asesmen dan menerapkannya dalam penilaian pendidikan karakter

terintegrasi dalam pembelajaran?

1.3 Tujuan Kegiatan

Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini secara umum bertujuan membantu

guru-guru Sekolah Dasar Negeri 1 Banjar Jawa dalam mengelola pendidikan karakter

terintegrasi dalam pembelajaran secara efektif dan efisien. Tujuan ini dapat dirinci

menjadi beberapa tujuan khusus sebagai berikut.

a. Meningkatkan pemahaman guru-guru SD Negeri 1 Banjar Jawa tentang konsep

pendidikan karakter.

b. Memberikan pendampingan kepada guru-guru SD Negeri 1 Banjar Jawa dalam

mengidentifikasi nilai-nilai karakter dari kompetensi dasar.

c. Memberikan pendampingan kepada guru-guru SD Negeri 1 Banjar Jawa dalam

mengembangkan perangkat pembelajaran pendidikan karakter terintegrasi dalam

pembelajaran.

d. Memberikan pendampingan kepada guru-guru SD Negeri 1 Banjar Jawa dalam

mengimplementasikan pendidikan karakter terintegrasi dalam pembelajaran.

6

e. Memberikan pendampingan kepada guru-guru SD Negeri 1 Banjar Jawa dalam

merancang asesmen dan menerapkannya dalam penilaian pendidikan karakter

terintegrasi dalam pembelajaran.

1.4 Manfaat Kegiatan

Manfaat yang diperoleh oleh peserta setelah mengikuti kegiatan P2M ini dapat

dirumuskan sebagai berikut.

a. Guru-guru SD Negeri 1 Banjar Jawa memiliki pemahaman yang lebih baik tentang

konsep pendidikan karakter dan mampu mengidendentifikasi nilai-nilai karakter dari

kompetensi dasar sehingga mereka dapat mengembangkan pendidikan karakter

secara lebih baik.

b. Guru-guru SD Negeri 1 Banjar Jawa mendapatkan pengalaman dalam menyusun dan

memgimplementasikan perangkat pembelajaran pendidikan karakter terintegrasi

dalam pembelajaran yang dapat dikembangkan dan ditularkan kepada guru-guru di

sekolah lain.

c. Guru-guru SD Negeri 1 Banjar Jawa mendapatkan pengalaman dalam menyusun

asesmen pendidikan karakter dan menerapkannya dalam penilaian pendidikan

karakter.

d. Siswa-siswa SD Negeri 1 Banjar Jawa memiliki karakter yang lebih baik sebagai

pondasi untuk menjalani kehidupan yang lebih baik.

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pendidikan Karakter

Karakter menurut Pusat Bahasa Depdiknas (Kemendiknas, 2010) adalah

bawaan, hati, jiwa, kepribadian, budi pekerti, perilaku, personalitas, sifat, tabiat, watak.

Individu yang berkarakter baik atau unggul adalah seseorang yang berusaha melakukan

hal-hal yang terbaik terhadap Tuhan Yang Maha Esa, dirinya, sesama, lingkungan,

bangsa dan Negara serta dunia internasional pada umumnya dengan menggunakan

potensi (pengetahuan) dirinya dan disertai dengan kesadaran, emosi dan motivasi.

David Elkind dan Freddy Sweet (Supriadi, nd) menyatakan bahwa pendidikan

karakter merupakan upaya untuk membantu peserta didik memahami, peduli, dan

berprilaku sesuai nilai-nilai etika yang berlaku. Lebih lanjut dijelaskan bahwa

pendidikan karakter adalah segala sesuatu yang dilakukan guru, yang mampu

mempengaruhi karakter peserta didik. Guru membantu membentuk watak peserta didik

melalui keteledanan bagaimana prilaku guru, cara guru berbicara atau menyampaikan

materi, bagaimana guru bertoleransi, dan berbagai terkait lainnya.

Penyelenggaraan pendidikan karakter di sekolah harus berpijak kepada nilai-

nilai karakter dasar, yang selanjutnya dikembangkan menjadi nilai-nilai yang lebih

banyak sesuai dengan kebutuhan, kondisi, dan lingkungan sekolah. Menurut para ahli

psikologi (Kemdiknas, 2010), beberapa nilai karakter dasar tersebut adalah: cinta

kepada tuhan dan ciptaan-Nya (alam beserta isinya), tanggang jawab, jujur, hormat dan

santun, kasih saying, peduli, kerjasama, percaya diri, kreatif, kerja keras, pantang

menyerah, keadilan dan kepemimpinan, baik dan rendah hati, tolerasi, cinta damai, dan

cinta persatuan. Pendapat lain menyatakan bahwa karakter dasar manusia terdiri atas:

dapat dipercaya, rasa hormat dan perhatian, peduli, jujur, tanggung jawab,

kewarganegaraan, ketulusan, berani, tekun, disiplin, visioner, adil, dan punya identitas.

Pendidikan karakter bukan sekedar mengajarkan mana yang benar dan mana

yang salah, lebih dari itu, pendidikan karakter menanamkan kebiasaan (habituation)

tentang hal mana yang baik sehingga peserta didik menjadi paham (kognitif) tentang

mana yang benar dan salah, mampu merasakan (afektif) nilai yang baik dan biasa

melakukannya (psikomotor). Dengan kata lain, pendidikan karakter yang baik harus

8

melibatkan bukan saja aspek “pengetahuan yang baik (moral knowing), akan tetapi juga

“merasakan dengan baik atau loving good (moral feeling), dan perilaku yang baik

(moral action). Pendidikan karakter menekankan pada habit atau kebiasaan yang terus-

menerus dipraktikkan dan dilakukan (Kemendiknas, 2011).

Dimensi-dimensi yang temasuk dalam moral knowing yang akan mengisi ranah

kognitif adalah kesadaran moral (moral awareness), pengetahuan tentang nilai-nilai

moral (knowing moral value), penentuan sudut pandang (perspective taking), logika

moral (moral reasoning), keberanian mengambil sikap (decision making), dan

pengenalan diri (self knowledge). Moral feeling merupakan penguatan aspek emosi

peserta didik untuk menjadi manusia berkarakter. Penguatan ini berkaitan dengan

bentuk-bentuk sikap yang harus yang arus dirasakan oleh peserta didik, yaitu kesadaran

akan jati diri (conscience), percaya diri (self esteem), kepekaaan terhadap derita orang

lain (emphaty), cinta kebenaran (loving the good), pengendalian diri (self control),

kerendahan hati (humility). Moral action merupakan perbuatan atau tindakan moral

yang merupakan hasil (outcome) dari dua komponen karakter lainnya. Untuk

memahami apa yang mendorong seseorang dalam perbuatan baik (act morally) maka

dilihat tiga aspek lain dari karakter, kompetensi (competence), keinginan (will), dan

kebiasaan (habit).

Bardasarkan grand design yang dikembangkan Kemdiknas (2010) secara

psikologi dan sosial kultural pembentukan karakter dalam diri individu merupakan

fungsi dari seluruh potensi individu (kognitif, afektif, dan psikomotorik) dalam konteks

interaksi sosial kultural (dalam keluarga, sekolah dan masyarakat) dan berlangsung

sepanjang hayat. Konfigurasi karakter dalam konteks totalitas proses psikologi dan

sosial kultural tersebut dapat dikelompokkan dalam: olah hati (spiritual and emotional

development), olah pikir (intellectual development), olah raga dan kinestik (physical and

kinesthetic development), dan olah rasa dan karsa (affective and creativity development).

2.2 Nilai-nilai Pendidikan Karakter

Nilai-nilai yang dikembangkan dalam pendidikan karakter diindentifikasi dari

sumber: (1) agama, (2) pancasila, (3) budaya, dan (4) tujuan pendidikan nasional

(Afandi, 2011). Berdasarkan sumber di atas, teridentifikasi nilai-nilai untuk pendidikan

karakter seperti yang ditunjukkan pada Tabel 2.1.

9

Tabel 2,1 Nilai dan Deskripsi Nilai Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa

No Nilai Karakter Deskripsi

1 Religius Pikiran, perkataan, dan tindakan seseorang yang diupayakanselalu berdasarkan pada nilai-nilai ketuhanan dan/atau ajaranagamanya

2 Jujur Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinyasebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan,tindakan, dan pekerjaan

3 Toleransi Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku,etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbedadari dirinya

4 Disiplin Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh padaberbagai ketentuan dan peraturan

5 Kerja Keras Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalammengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas sertamenyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya

6 Kreatif Berpikir dan melakukan sesuatu yang menghasilkan cara atauhasil baru berdasarkan apa yang telah dimiliki

7 Mandiri Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada oranglain dalam menyelesaikan tugas-tugas

8 Demokratis Cara berpikir, bersikap dan bertindak yang menilai sama hakdan keewajiban dirinya dan orang lain

9 Rasa ingin tahu Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahuilebih mendalam dan meluas dari apa yang dipelajarinya, dilihat,dan didengar

10 Semangatkebangsaan

Cara berpikir, bertindak, dan wawasan yang menempatkankepentingan bangsa dan Negara di atas kepentingan diri dankelompoknya

11 Cinta tanah air Cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkankesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadapbahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politikbangsanya

12 Menghargaiprestasi

Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untukmenghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, danmengakui dan menghormati keberhasilan orang lain

13 Bersahabat/komunikatif

Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul,dan bekerjasama dengan orang lain

14 Cinta damai Sikap, perkataan, dan tindakan yang mneyebabkan orang lainmerasa senang dan aman atas`kehadiran dirinya

15 Senang Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai

10

membaca bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya

16 Peduli sosial Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan kepadaorang lain dan masyarakat yang membutuhkannya

17 Pedulilingkungan

Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakanlingkungan alam sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upayauntuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi

18 Tanggungjawab

Sikap dan perilaku untuk melaksanakan tugas dankewajibannya yang seharusnya dia lakukan terhadap dirisendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya),Negara dan Tuhan YME

Meskipun telah dirumuskan 18 nilai pembentuk karakter bangsa, namun satuan

pendidikan dapat menentukan prioritas pengembangannya untuk melanjutkan nilai-nilai

prakondisi yang telah dikembangkan. Pemilihan nilai-nilai tersebut beranjak dari

kepentingan dan kondisi satuan pendidikan masing-masing, yang dilakukan melalui

analisis konteks sehingga dalam implementasinya dimungkinkan terdapat perbedaan

jenis nilai karakter yang dikembangkan antara satu sekolah dan/atau daerah yang satu

dengan lainnya. Implementasi nilai-nilai karakter yang akan dikembangkan dapat

dimulai dari nilai-nilai yang esensial, sederhana, dan mudah dilaksanakan, seperti:

bersih, rapi, nyaman, disiplin, sopan dan santun.

2.3 Prinsip-prinsip Pendidikan Karakter

Menurut Asosiasi Lembaga Pendidikan Tenaga Pendidikan Indonesia (dalam

Abidinsyah, 2011) dinyatakan ada beberapa prinsip dasar dalam pendidikan karakter

sebagai berikut.

1) Karakter adalah sebuah keunikan individual, kelompok, masyarakat, atau bangsa.

Karakter bangsa bukanlah agregasi karakter perorangan karena karakter bangsa

terkait dengan core value yang didukung oleh masyarakatnya.

2) Pendidikan karakter merupakan sebuah proses berkelanjutan dan tidak pernah

berakhir (never ending process). Oleh karena itu diperlukan semacam rmusan utuh

manusia Indonesia dalam konteks ruang dan waktu.

3) Penyelenggaraaan Pendidikan Karakter diinferensi dari UU sisdiknas nomor 20

tahun 2003, yaitu: (1) watak dan peradaban bangsa yang bermartabat, (2)

pencerdasan kehidupan bangsa sebagai tujuan kolektif, dan (3) pengembangan

potensi murid sebagai tujuan individual.

11

4) Proses pembelajaran harus bersifat koherensi sebagai upaya pendidikan manusia

yang utuh.

5) Proses pembelajaran, pembuatan kebijakan pendidikan dalam upaya pendidikan

karakter harus dilandasi pada teori dan ilmu pendidikan. Untuk itu diperlukan

revitalisasi LPTK dalam kerangka pendidikan karakter.

6) Proses pendidikan karakter dilandasi oleh pandangan holistic terhadap murid dalam

konteks kulturalnya. Pembelajaran dibangun sebagai proses kultural yang prosesnya

tidak linier dan bukan pula berupa mata pelajaran “Pendidikan Karakter”.

Pengembangan karakter menyatu dalam proses pendidikan semuanya.

7) Sekolah adalah lingkungan pembudayaan dan upaya pendidikan harus diposisikan

sebagai proses pembangunan karakter. Diperlukan perubahan mind set dari seluruh

steakholder.

8) Peran keluarga adalah pertama dan utama yang tak tergatikan dalam pendidikan

karakter. Oleh sebab itu, diperlukan community of learner yang memperkokoh

proses pendidikan informal.

9) Pendidikan karakter bersifat multi level, multi chanel, dan multi setting. Diperlukan

keteladanan dan oleh karena itu harus menjadi gerakan yang sejati dan holistik.

2.4 Pendidikan Karakter secara Terintegrasi dalam Pembelajaran

Dalam panduan pendidikan karakter di SMP (Kemendiknas, 2011) dinyatakan

bahwa pendidikan karakter secara terintegrasi di dalam pembelajaran adalah pengenalan

nilai-nilai, fasilitasi diperolehnya kesadaran akan pentingnya nilai-nilai, dan

penginternalisasian nilai-nilai ke dalam tingkah laku peserta didik sehari-hari melalui

proses pembelajaran, baik yang berlangsung di dalam maupun di luar kelas pada semua

mata pelajaran. Pada dasarnya kegiatan pembelajaran, selain untuk menjadikan peserta

didik menguasai kompetensi (materi) yang ditargetkan, juga dirancang untuk

menjadikan peserta didik mengenal, menyadari/peduli, dan menginternalisasi nilai-nilai

dan menjadikannya perilaku.

Integrasi pendidikan karakter di dalam proses pembelajaran dilaksanakan mulai

dari tahap perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran pada semua mata

pelajaran.

12

2.4.1 Perencanaan Pembelajaran

Pada tahap ini silabus, RPP, dan bahan ajar disusun. Baik silabus, RPP, dan

bahan ajar dirancang agar muatan maupun kegiatan pembelajarannya memfasilitasi/

berwawasan pendidikan karakter. Cara yang mudah untuk membuat silabus, RPP, dan

bahan ajar yang berwawasan pendidikan karakter adalah dengan mengadaptasi silabus,

RPP, dan bahan ajar yang telah dibuat/ada dengan menambahkan/mengadaptasi

kegiatan pembelajaran yang bersifat memfasilitasi dikenalnya nilai-nilai, disadarinya

pentingnya nilai-nilai, dan diinternalisasinya nilai-nilai. Berikut adalah contoh model

silabus, RPP, dan bahan ajar yang telah mengintegrasikan pendidikan karakter ke

dalamnya.

a. Silabus dan RPP

Agar silabus dan RPP yang dikembangkan dapat memfasilitasi terjadinya

pembelajaran yang membantu peserta didik mengembangkan karakter, setidak-tidaknya

dilakukan perubahan pada tiga komponen silabus sebagai berikut.

1) Penambahan dan/atau modifikasi kegiatan pembelajaran sehingga ada kegiatan

pembelajaran yang mengembangkan karakter

2) Penambahan dan/atau modifikasi indikator pencapaian sehingga ada indikator yang

terkait dengan pencapaian peserta didik dalam hal karakter

3) Penambahan dan/atau modifikasi teknik penilaian sehingga ada teknik penilaian yang

dapat mengembangkan dan/atau mengukur perkembangan karakter

Penambahan dan/atau adaptasi kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian, dan teknik

penilaian harus memperhatikan kesesuaiannya dengan SK dan KD yang harus dicapai

oleh peserta didik. Kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian, dan teknik penilaian

yang ditambahkan dan/atau hasil modifikasi tersebut harus bersifat lebih memperkuat

pencapaian SK dan KD dan sekaligus mengembangkan karakter.

b. Bahan/buku ajar

Bahan/buku ajar merupakan komponen pembelajaran yang paling berpengaruh

terhadap apa yang sesungguhnya terjadi pada proses pembelajaran. Banyak guru yang

mengajar dengan semata-mata mengikuti urutan penyajian dan kegiatan-kegiatan

pembelajaran (task) yang telah dirancang oleh penulis buku ajar, tanpa melakukan

adaptasi yang berarti. Apabila guru sekedar mengikuti atau melaksanakan pembelajaran

dengan berpatokan pada kegiatan-kegiatan pembelajaran pada buku tesebut, pendidikan

13

karakter secara memadai belum berjalan. Oleh karena itu, sejalan dengan apa yang telah

dirancang pada silabus dan RPP yang berwawasan pendidikan karakter, bahan ajar perlu

diadaptasi. Adaptasi yang paling mungkin dilaksanakan oleh guru adalah dengan cara

menambah kegiatan pembelajaran yang sekaligus dapat mengembangkan karakter. Cara

lainnya adalah dengan mengadaptasi atau mengubah kegiatan belajar pada buku ajar

yang dipakai.

Sebuah kegiatan belajar (task), baik secara eksplisit atau implisit terbentuk atas

enam komponen. Komponen-komponen yang dimaksud adalah: (1) tujuan, (2) input, (3)

aktivitas, (4) pengaturan (setting), (5) peran guru, dan (6) peran peserta didik.

(1). Tujuan

Dalam hal tujuan, kegiatan belajar yang menanamkan nilai adalah apabila tujuan

kegiatan tersebut tidak hanya berorientasi pada pengetahuan, tetapi juga sikap. Oleh

karenanya, guru perlu menambah orientasi tujuan setiap atau sejumlah kegiatan belajar

dengan pencapaian sikap atau nilai tertentu, misalnya kejujuran, rasa percaya diri, kerja

keras, saling menghargai, dan sebagainya.

(2). Input

Input dapat didefinisikan sebagai bahan/rujukan sebagai titik tolak

dilaksanakannya aktivitas belajar oleh peserta didik. Input tersebut dapat berupa teks

lisan maupun tertulis, grafik, diagram, gambar, model, charta, benda sesungguhnya,

film, dan sebagainya. Input yang dapat memperkenalkan nilai-nilai adalah yang tidak

hanya menyajikan materi/pengetahuan, tetapi yang juga menguraikan nilai-nilai yang

terkait dengan materi/pengetahuan tersebut.

(3). Aktivitas

Aktivitas belajar adalah apa yang dilakukan oleh peserta didik (bersama dan/atau

tanpa guru) dengan input belajar untuk mencapai tujuan belajar. Aktivitas belajar yang

dapat membantu peserta didik menginternalisasi nilai-nilai adalah aktivitas-aktivitas

yang antara lain mendorong terjadinya autonomous learning dan bersifat learner-

centered. Pembelajaran yang memfasilitasi autonomous learning dan berpusat pada

siswa secara otomatis akan membantu siswa memperoleh banyak nilai. Contoh-contoh

aktivitas belajar yang memiliki sifat-sifat demikian antara lain diskusi, eksperimen,

pengamatan/observasi, debat, presentasi oleh siswa, dan mengerjakan proyek.

14

(4). Pengaturan (Setting)

Pengaturan (setting) pembelajaran berkaitan dengan kapan dan di mana kegiatan

dilaksanakan, berapa lama, apakah secara individu, berpasangan, atau dalam kelompok.

Masing-masing setting berimplikasi terhadap nilai-nilai yang terdidik. Setting waktu

penyelesaian tugas yang pendek (sedikit), misalnya akan menjadikan peserta didik

terbiasa kerja dengan cepat sehingga menghargai waktu dengan baik. Sementara itu

kerja kelompok dapat menjadikan siswa memperoleh kemampuan bekerjasama, saling

menghargai, dan lain-lain.

(5). Peran guru

Peran guru dalam kegiatan belajar pada buku ajar biasanya tidak dinyatakan

secara eksplisit. Pernyataan eksplisit peran guru pada umumnya ditulis pada buku

petunjuk guru. Karena cenderung dinyatakan secara implisit, guru perlu melakukan

inferensi terhadap peran guru pada kebanyakan kegiatan pembelajaran apabila buku

guru tidak tersedia. Peran guru yang memfasilitasi diinternalisasinya nilai-nilai oleh

siswa antara lain guru sebagai fasilitator, motivator, partisipan, dan pemberi umpan

balik. Mengutip ajaran Ki Hajar Dewantara, guru yang dengan efektif dan efisien

mengembangkan karakter siswa adalah mereka yang ing ngarsa sung tuladha (di depan,

guru berperan sebagai teladan/memberi contoh), ing madya mangun karsa (di tengah-

tengah peserta didik, guru membangun prakarsa dan bekerja sama dengan mereka), tut

wuri handayani (di belakang, guru memberi semangat dan dorongan bagi peserta didik).

(6). Peran peserta didik

Seperti halnya dengan peran guru dalam kegiatan belajar pada buku ajar, peran

siswa biasanya juga tidak dinyatakan secara eksplisit. Pernyataan eksplisit peran siswa

pada umumnya ditulis pada buku petunjuk guru. Karena cenderung dinyatakan secara

implisit, guru perlu melakukan inferensi terhadap peran siswa pada kebanyakan

kegiatan pembelajaran. Agar peserta didik terfasilitasi dalam mengenal, menjadi peduli,

dan menginternalisasi karakter, peserta didik harus diberi peran aktif dalam

pembelajaran. Peran-peran tersebut antara lain sebagai partisipan diskusi, pelaku

eksperimen, penyaji hasil-hasil diskusi dan eksperimen, pelaksana proyek, dan

sebagainya.

15

2.4.2 Pelaksanaan Pembelajaran

Kegiatan pembelajaran dari tahapan kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup,

dipilih dan dilaksanakan agar peserta didik mempraktikkan nilai-nilai karakter yang

ditargetkan.

(1). Pendahuluan

Berdasarkan Standar Proses, pada kegiatan pendahuluan, guru: (a). menyiapkan

peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran; (b).

mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan

materi yang akan dipelajari; (c). menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi

dasar yang akan dicapai; dan (d). menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian

kegiatan sesuai silabus.

Ada sejumlah cara yang dapat dilakukan untuk mengenalkan nilai, membangun

kepedulian akan nilai, dan membantu internalisasi nilai atau karakter pada tahap

pembelajaran ini. Berikut adalah beberapa contoh.

a. Guru datang tepat waktu (contoh nilai yang ditanamkan: disiplin)

b.Guru mengucapkan salam dengan ramah kepada siswa ketika memasuki ruang kelas

(contoh nilai yang ditanamkan: santun, peduli)

c. Berdoa sebelum membuka pelajaran (contoh nilai yang ditanamkan: religius)

d. Mengecek kehadiran siswa (contoh nilai yang ditanamkan: disiplin)

e. Mendoakan siswa yang tidak hadir karena sakit atau karena halangan lainnya (contoh

nilai yang ditanamkan: religius, peduli)

f. Memastikan bahwa setiap siswa datang tepat waktu (contoh nilai yang ditanamkan:

disiplin)

g. Menegur siswa yang terlambat dengan sopan (contoh nilai yang ditanamkan: disiplin,

santun, peduli)

h. Mengaitkan materi/kompetensi yang akan dipelajari dengan karakter

i. Dengan merujuk pada silabus, RPP, dan bahan ajar, menyampaikan butir karakter

yang hendak dikembangkan selain yang terkait dengan SK/KD

2. Inti

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 Tahun 2007,

kegiatan inti pembelajaran terbagi atas tiga tahap, yaitu eksplorasi, elaborasi, dan

konfirmasi. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa pada tahap eksplorasi peserta didik

16

difasilitasi untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan dan mengembangkan

sikap melalui kegiatan pembelajaran yang berpusat pada siswa. Pada tahap elaborasi,

peserta didik diberi peluang untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan serta

sikap lebih lanjut melalui sumber-sumber dan kegiatan-kegiatan pembelajaran lainnya

sehingga pengetahuan, keterampilan, dan sikap peserta didik lebih luas dan dalam. Pada

tahap konfirmasi, peserta didik memperoleh umpan balik atas kebenaran dan kelayakan

dari pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperoleh oleh siswa.

Berikut beberapa ciri proses pembelajaran pada tahap eksplorasi, elaborasi, dan

konfirmasi yang potensial dapat membantu siswa menginternalisasi nilai-nilai yang

diambil dari Standar Proses.

a. Eksplorasi

1) Melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema

materi yang dipelajari dengan menerapkan prinsip alam takambang jadi guru dan

belajar dari aneka sumber (contoh nilai yang ditanamkan: mandiri, berfikir logis,

kreatif, kerjasama)

2) Menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber

belajar lain (contoh nilai yang ditanamkan: kreatif, kerja keras)

3) Memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik dengan

guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya (contoh nilai yang ditanamkan:

kerjasama, saling menghargai, peduli lingkungan)

4) Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran (contoh

nilai yang ditanamkan: rasa percaya diri, mandiri)

5) Memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di laboratorium, studio, atau

lapangan (contoh nilai yang ditanamkan: mandiri, kerjasama, kerja keras)

b. Elaborasi

1) Membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam melalui tugas-tugas

tertentu yang bermakna (contoh nilai yang ditanamkan: cinta ilmu, kreatif, logis)

2) Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk

memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis (contoh nilai yang

ditanamkan: kreatif, percaya diri, kritis, saling menghargai, santun)

3) Memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan

bertindak tanpa rasa takut (contoh nilai yang ditanamkan: kreatif, percaya diri, kritis)

17

4) Memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif (contoh

nilai yang ditanamkan: kerjasama, saling menghargai, tanggung jawab)

5) Memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi

belajar (contoh nilai yang ditanamkan: jujur, disiplin, kerja keras, menghargai)

6) Memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan

maupun tertulis, secara individual maupun kelompok (contoh nilai yang ditanamkan:

jujur, bertanggung jawab, percaya diri, saling menghargai, mandiri, kerjasama)

7) Memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun

kelompok (contoh nilai yang ditanamkan: percaya diri, saling menghargai, mandiri,

kerjasama)

8) Memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen, festival, serta produk

yang dihasilkan (contoh nilai yang ditanamkan: percaya diri, saling menghargai,

mandiri, kerjasama)

9) Memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan

rasa percaya diri peserta didik (contoh nilai yang ditanamkan: percaya diri, saling

menghargai, mandiri, kerjasama)

c. Konfirmasi

1) Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat,

maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik (contoh nilai yang ditanamkan:

saling menghargai, percaya diri, santun, kritis, logis)

2) Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik melalui

berbagai sumber (contoh nilai yang ditanamkan: percaya diri, logis, kritis)

3) Memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman

belajar yang telah dilakukan (contoh nilai yang ditanamkan: memahami kelebihan

dan kekurangan diri sendiri)

4) Memfasilitasi peserta didik untuk lebih jauh/dalam/luas memperoleh pengetahuan,

keterampilan, dan sikap, antara lain dengan guru:

a) berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan peserta

didik yang menghadapi kesulitan, dengan menggunakan bahasa yang baku dan

benar (contoh nilai yang ditanamkan: peduli, santun);

b) membantu menyelesaikan masalah (contoh nilai yang ditanamkan: peduli);

18

c) memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil eksplorasi

(contoh nilai yang ditanamkan: kritis);

d) memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh (contoh nilai yang ditanamkan:

cinta ilmu);

e) memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi

aktif (contoh nilai yang ditanamkan: peduli, percaya diri).

3. Penutup

Dalam kegiatan penutup, guru: (a). bersama-sama dengan peserta didik dan/atau

sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran (contoh nilai yang ditanamkan:

mandiri, kerjasama, kritis, logis); (b). melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap

kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram (contoh nilai yang

ditanamkan: jujur, mengetahui kelebihan dan kekurangan); (c). memberikan umpan

balik terhadap proses dan hasil pembelajaran (contoh nilai yang ditanamkan: saling

menghargai, percaya diri, santun, kritis, logis); (d). merencanakan kegiatan tindak lanjut

dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau

memberikan tugas, baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar

peserta didik; (e). menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar internalisasi nilai-nilai terjadi

dengan lebih intensif selama tahap penutup.

a. Selain simpulan yang terkait dengan aspek pengetahuan, agar peserta didik difasilitasi

membuat pelajaran moral yang berharga yang dipetik dari pengetahuan/keterampilan

dan/atau proses pembelajaran yang telah dilaluinya untuk memperoleh pengetahuan

dan/atau keterampilan pada pelajaran tersebut.

b. Penilaian tidak hanya mengukur pencapaian siswa dalam pengetahuan dan

keterampilan, tetapi juga pada perkembangan karakter mereka.

c. Umpan balik baik yang terkait dengan produk maupun proses, harus menyangkut

baik kompetensi maupun karakter, dan dimulai dengan aspek-aspek positif yang

ditunjukkan oleh siswa.

d. Karya-karya siswa dipajang untuk mengembangkan sikap saling menghargai karya

orang lain dan rasa percaya diri.

e. Kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan,

layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun

19

kelompok diberikan dalam rangka tidak hanya terkait dengan pengembangan

kemampuan intelektual, tetapi juga kepribadian.

f. Berdoa pada akhir pelajaran.

2.4.3. Evaluasi Pencapaian Belajar

Pada dasarnya authentic assessment diaplikasikan. Teknik dan instrumen

penilaian yang dipilih dan dilaksanakan tidak hanya mengukur pencapaian akademik/

kognitif siswa, tetapi juga mengukur perkembangan kepribadian siswa. Bahkan perlu

diupayakan bahwa teknik penilaian yang diaplikasikan mengembangkan kepribadian

siswa sekaligus.

Teknik-teknik penilaian pencapaian peserta didik baik akademik maupun

kepribadian dapat dilakukan melalui: observasi (dengan lembar observasi/lembar

pengamatan), penilaian diri (dengan lembar penilaian diri/kuesioner), dan penilaian

antarteman (lembar penilaian antarteman).

2.4.4 Tindak Lanjut Pembelajaran

Tugas-tugas penguatan (terutama pengayaan) diberikan untuk memfasilitasi

peserta didik belajar lebih lanjut tentang kompetensi yang sudah dipelajari dan

internalisasi nilai lebih lanjut. Tugas-tugas tersebut antara lain dapat berupa PR yang

dikerjakan secara individu dan/atau kelompok baik yang dapat diselesaikan dalam

jangka waktu yang singkat ataupun panjang (lama) yang berupa proyek. Tugas-tugas

tersebut selain dapat meningkatkan penguasaan yang ditargetkan, juga menanamkan

nilai-nilai.

20

BAB III

METODE PELAKSANAAN

3.1 Khalayak Sasaran Strategis

Khalayak sasaran dalam pendampingan pengelolaan pendidikan karakter

terintegrasi dalam pembelajaran di SD Negeri 1 Banjar Jawa adalah: (1) guru-guru, (2)

siswa-siswa, dan (3) kepala sekolah. Pihak yang terlibat dalam kegiatan pengabdian

kepada masyarakat ini adalah: (1) guru-guru SD Negeri 1 Banjar Jawa, (2) kepala

sekolah, dan (3) tim pelaksana pengabdian kepada masyarakat Universitas Pendidikan

Ganesha.

3.2 Metode Pelaksanaan

a. Kerangka Pemecahan Masalah

Pendampingan dalam pengelolaan pendidikan karakter terintegrasi dalam

pembelajaran di SD Negeri 1 Banjar Jawa dilaksanakan melalui kaji tindak

pembelajaran. Kegiatan diawali dengan kegiatan pendidikan dan latihan (diklat) tentang

pengembangan pendidikan karakter. Pertama-tama dilakukan diskusi dengan guru-guru

SD Negeri 1 Banjar Jawa untuk mengidentifikasi permasalahan-permasalahan yang

berkaitan dengan pengembangan pendidikan karakter. Kemudian dilanjutkan dengan

pendalaman konsep-konsep pendidikan karakter bagi guru-guru, mengidentifiksi nilai-

nilai karakter yang dapat dikembangkan dari: (1) kompetensi dasar mata pelajaran, (2)

materi pelajaran, dan (3) strategi pembelajaran. Selanjutnya, guru-guru didampingi

menyusun perangkat pembelajaran pendidikan karakter (mencakup: RPP, LKS, dan

asesmen).

Perangkat pembelajaran yang telah disusun, selanjutnya diimplementasikan di

kelas oleh guru mata pelajaran. Pada kegiatan ini, dilakukan pemantauan dan

pendampingan oleh guru-guru yang lain, kepala sekolah, dan tim pelaksana pengabdian

kepada masyarakat.

b. Metode Pelaksanaan Kegiatan

Metode yang digunakan dalam pendampingan ini adalah metode diklat dan

pendampingan di kelas. Pendidikan dan pelatihan dilakukan untuk mengembangkan

perangkat pembelajaran pendidikan karakter berupa: RPP, LKS, dan asesmennya.

21

Sementara itu, pendampingan di kelas dilakukan untuk mengamati lebih jauh terhadap

keberhasilan dalam mengimplementasi perangkat yang telah dikembangkan.

3.3 Keterkaitan

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini diselenggarakan di SD Negeri 1

Banjar Jawa dengan melibatkan guru-guru SD Negeri Banjar Jawa, kepala sekolah, dan

tim pelaksana P2M UNDIKSHA. Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk pendidikan

dan pelatihan pengembangan perangkat pembelajaran, dilanjutkan dengan pemantauan

dan pendampinagan implementasi pembelajaran di kelas.

3.4 Evaluasi

Evaluasi kegiatan ini dilakukan terhadap proses dan produk kegiatan. Evaluasi

proses dilakukan terhadap proses pengembangan perangkat, implementasi perangkat

pembejaran di kelas. Sementara itu, evaluasi hasil dilakukan melalui analisis perangkat

pembelajaran yang dikembangkan dan diimplementasikan oleh guru. Indikator

keberhasilan kegiatan ini adalah sebagai berikut.

1) Guru dapat meningkatkan pemahamannya tentang konsep pendidikan karakter

2) Guru dapat mengidentifikasi nilai-nilai pendidikan karakter dari kompetensi

dasar

3) Guru dapat merancang perangkat pembelajaran pendidikan karakter dengan

kategori baik

4) Guru dapat mengimplementasikan pembelajaran pendidikan karakter dengan

kategori baik

5) Guru dapat merancang asesmen pendidikan karaketer dan mengimplementasikan

dalam penilian karakter peserta didik dalam kategori baik

22

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pendidikan dan Pelatihan Penyusunan Perangkat Pembelajaran

Kegiatan P2M ini dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan penyusunan

perangkat pembelajaran pendidikan karakter dan pendampingan kepada guru-guru SD

Negeri 1 Banjar Jawa dalam mengimplementasi perangkat pembelajaran pendidikan

karakter, serta refleksi pembelajaran yang telah dilakukan. Pendidikan dan pelatihan

dilaksanakan pada hari Sabtu, 3 Mei 2014 di SD Negeri 1 Banjar Jawa (foto-foto

kegiatan dapat dilihat pada Lampiran 2a). Pendidikan dan pelatihan dibuka oleh Ketua

Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat (LPM) Prof. Dr. Ketut Suma, M.S. Beliau

juga bertindak sebagai nara sumber dalam kegiatan ini. Nara sumber yang kedua adalah

Prof. Dr. Ida Bagus Arnyana, M.Si. dari Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA

UNDIKSHA. Prof. Dr. Ketut Suma, M.S. memberikan materi tentang konsep dan

pengelolaan pembelajaran pendidikan karakter, sedangkan Prof. Dr. Ida Bagus Arnyana,

M.Si. memberikan materi tentang konsep kurikulum 2013. Dalam kegiatan pendidikan

dan pelatihan pengembangan perangkat pembelajaran pendidikan karakter, kedua nara

sumber dibantu oleh dua tenaga pembimbing, yaitu: Dr. I Nyoman Suardana, M.Si. dari

Jurusan Pendidikan Kimia dan Kadek Rai Suwena, S.Pd., M.Pd dari Jurusan Pendidikan

Ekonomi. Kegiatan P2M ini, juga melibatkan dua orang mahasiswa dari Jurusan

Pendidikan Kimia, yaitu: Putu Pratiwi Surya Rahayu dan Irene Jarut. Kegiatan P2M

dalam bentuk Pendidikan dan pelatihan ini dihadiri oleh 15 peserta dari guru SD Negeri

1 Banjar Jawa, kepala SD Negeri 1 Banjar Jawa, dan 3 orang pengawas pendidikan

dasar (Daftar hadir peserta disajikan pada Lampiran 1). Peserta kegiatan pendidikan dan

pelatihan ini disajikan pada Tabel 4.1.

Kegiatan pendidikan dan pelatihan berlangsung dari jam 08.00 s/d 16.00 WITA.

Kegiatan ini berlangsung dengan baik dan lancar. Guru-guru sangat antusias mengikuti

kegiatan pendidikan dan pelatihan ini. Mereka menunjukkan kerja sama yang baik

dalam menyusun perangkat pembelajaran. Perangkat pembelajaran yang disusun berupa

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS) beserta asesmen

pendidikan karakter. Perangakat pembelajaran yang dirancang mengacu pada kurikulum

2013. Secara umum, guru-guru SD Negeri 1 Banjar Jawa sudah mampu

23

mengidentifikasi nilai-nilai pendidikan karakter dan merancang perangkat pendidikan

karakter dengan baik. Namun demikian, ada beberapa rumusan indikator yang

mengandung proses pembelajaran seperti rumusan tujuan pembelajaran, beberapa

tahapan pembelajaran kurang jelas, dan beberapa evaluasi tidak sesuai dengan

indikataor yang dikembangkan.

Tabel 4.1 Peserta Pendidikan dan Pelatihan

No Nama Keterangan1 Made Widiana, S.Pd.SD Guru SD Negeri 1 Banjar Jawa2 Dra. Luh Darmiasih, M.Si. Guru SD Negeri 1 Banjar Jawa3 Hj. Jumaisah, S.Ag. Guru SD Negeri 1 Banjar Jawa4 Luh Seriasih, S.Pd. Guru SD Negeri 1 Banjar Jawa5 Kadek Suryaningsih, S.Pd.SD Guru SD Negeri 1 Banjar Jawa6 Luh Yasmini, S.Pd.SD Guru SD Negeri 1 Banjar Jawa7 Luh Putu Candri Dewi, S.Pd.SD Guru SD Negeri 1 Banjar Jawa8 Desak Putu Sri Sadwity Guru SD Negeri 1 Banjar Jawa9 Ni Nyoman Sri Suarthadi, S.Pd. Guru SD Negeri 1 Banjar Jawa10 Luh Suarniti, S.Pd.SD Guru SD Negeri 1 Banjar Jawa11 Ni Ketut Ratnasih, S.Pd. Guru SD Negeri 1 Banjar Jawa12 Ni Kadek Ayu Sukarningsih, S.Pd.B Guru SD Negeri 1 Banjar Jawa13 Ni Kadek Warmini, S.Pd. Guru SD Negeri 1 Banjar Jawa14 Made Krisnaningsih, S.Pd.SD Guru SD Negeri 1 Banjar Jawa15 Ni Kadek Sukini, S.Pd.SD Guru SD Negeri 1 Banjar Jawa16 Asri Rani Guru SD Negeri 1 Banjar Jawa17 Putu Dian Anggreni, S.Pd.SD Guru SD Negeri 1 Banjar Jawa18 Nyoman Darsana, S.Pd Kepala SD Negeri 1 Banjar Jawa19 Nyoman Suastika, S.Pd. Pengawas20 Wayan Duduk, S.Pd Pengawas21 Ketut Sukarma, S.Pd Pengawas

Pendidikan dan pelatihan ini mendapat tanggapan positif dari guru-guru SD

Negeri 1 Banjar Jawa yang terlibat dalam kegiatan tersebut. Tanggapan guru-guru

terhadap pendidikan dan pelatihan disajikan pada Tabel 4.2.

24

Tabel 4.2 Respon Guru terhadap Pendidikan dan Pelatihan

No PertanyaanRespon (%)

SS S TS STS

1 Setelah saya mengikuti pelatihan, saya lebih memahami konseppendidikan karakter 66,7 33.3 - -

2Setelah saya mengikuti pelatihan, saya dapat mengidentifikasinilai-nilai karakter dari kompetensi dasar pada setiap matapelajaran.

73,3 26,7 - -

3

Setelah mengikuti pelatihan dan mengimplementasikannya,pengetahuan dan keterampilan saya bertambah dalammengembangkan perangkat pembelajaran pendidikan karakterterintegrasi dalam pembelajaran

6,7 93,3 - -

4Setelah mengikuti pelatihan dan mengimplementasikannya, sayamerasa dapat mengimplementasikan pembelajaran pendidikankarakter dengan baik

6,7 93,3 - -

5 Setelah mengikuti pelatihan dan mengimplementasikannya, sayatermotivasi untuk menerapkan pembelajaran pendidikan karakter 40,0 60,0 - -

6Pelatihan dan impelementasi perangkat pembelajaran yang sayaikuti telah menyadarkan saya akan kekurangan/kelebihan sayadalam penyusunan perangkat pembelajaran pendidikan karakter

40,0 60,0 - -

7Pelatihan dan impelementasi perangkat pembelajaran yang sayaikuti telah menginspirasi saya untuk menjadi guru yang lebihkreatif dan inovatif

33,3 66,7 - -

8Pelatihan dan impelementasi perangkat pembelajaran yang sayaikuti dapat meningkatkan motivasi saya untuk meningkatkankompetensi saya.

53,3 46,7 - -

9Pelatihan dan impelementasi perangkat pembelajaran yang sayaikuti dapat meningkatkan pemahaman saya dalam merancang danmengimplementasi asesmen pendidikan karakter

46,7 53,3 - -

Rerata 40,7 59,3 - -

Tanggapan guru-guru yang dijaring melalui angket terbuka adalah sebagai

berikut. Guru-guru menyatakan bahwa pendidikan dan pelatihan ini sangat bermanfaat

bagi mereka dalam meningkatkan wawasan dan pemahaman mereka tentang konsep

pendidikan karakter dan mereka mampu mengembangkan perangkat pembelajaran

pendidikan karakter. Namun, guru-guru masih mengharapkan adanya bimbingan dalam

nmengimplementasi perangkat pembelajaran yang telah dikembangkan. Guru-guru juga

menyarankan agar model pelatihan seperti ini dapat dilakukan secara kontinu dan perlu

dibarengi dengan pelatihan mengembangakan model-model pembelajaran inovatif.

25

4.2 Pendampingan dalam Implementasi Perangkat Pembelajaran

Implementasi perangkat pembelajaran yang telah dikembangkan dilaksanakan

pada hari Jumat, 9 Mei 2014 di Kelas I dan Kelas IV. Guru model di kelas I adalah Ibu

Luh Yasmini, S.Pd.SD dan Guru model di kelas IV adalah Ibu Desak Putu Sri Sadwity,

S.Pd. Tema dan Sub tema pembelajaran di Kelas I secara berturut-turut adalah

Kegemaranku dan Gemar Berolah Raga, sedangkan di Kelas IV Peduli terhadap

Makhluk Hidup, Hewan dan Tumbuhan di Lingkungan Rumahku. Pembelajaran di

Kelas I dilaksankan dari jam 08.05 s/d 09.15 WITA, sedangkan di Kelas IV jam 09.45

s/d 11.15 WITA. Seusai pembelajarn, dilakukan refleksi untuk mengetahui

keterlaksanaan dari pembelajaran yang dilakukan. Foto-foto kegiatan pembelajaran

dapat dilihat pada Lampiran 2b, sedangkan kegiatan implementasi perangkat

pembelajaran disajikan pada Lampiran 2c.

Dalam implementasi perangkat pembelajaran yang dilakukan oleh guru model di

Kelas I, guru model sudah melaksanakan pembelajaran sesuai RPP, pembelajaran

bersifat inspiratif, suasana pembelajaran menyenangkan, tugas-tugas atau pertanyaan

yang diberikan menantang, guru model dapat memotivasi siswa dan menguasai materi

yang dibelajarkan serta menggunakan media secara efektif. Namun, dalam

pembelajaran belum terjadi pembelajaran multiarah; interaksi yang terjadi hanya antara

guru dan siswa, sementara interaksi antar siswa belum terjadi. Di samping itu, dalam

pembelajaran belum semua siswa berpartipasi aktif, ada beberapa siswa yang bermain-

main dengan temannya.

Dalam implementasi perangkat pembelajaran yang dilakukan oleh guru model di

Kelas IV, guru model sudah melaksanakan pembelajaran sesuai RPP, pembelajaran

bersifat inspiratif, terjadi interaksi multi arah, semua siswa berpartisipasi aktif, suasana

pembelajaran menyenangkan, tugas-tugas atau pertanyaan yang diberikan menantang,

guru model dapat memotivasi siswa dan menguasai materi yang dibelajarkan serta

menggunakan media secara efektif. Namun, dalam pembelajaran suasana kelas sangat

ramai karena siswa saling berlomba mengacungkan tangan sambil mengucapkan kata-

kata “saya bu” secara berulang-ualng. Di samping itu, siswa kurang dilatih untuk bisa

mendengarkan temannya yang sedang berbicara.

Dalam kegiatan refleksi, guru model menyampaikan hasil refleksi diri. Kedua

guru menyatakan bahwa mereka merasa sedikit gugup dalam melakukan pembelajaran

26

karena mereka baru pertama kali pembelajarannya diobservasi oleh orang lain. Mereka

juga mengatakan ada beberapa kelemahan pembelajaran terkait penggunaan media

pembelajaran yang belum optimal dan belum dapat mengelola pembelajaran dengan

baik karena siswa sulit diatur. Sementara itu, semua observer memberikan komentar

berfokus pada aktivitas siswa dan observer lebih banyak memberikan komentar positif

terhadap pembelajaran. Namun demikian, tidak semua observer memberikan komentar

disertai dengan solusi alternatif.

27

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan di atas maka dapat disimpulkan sebagai

berikut.

1) Kegiatan P2M dapat meningkatkan pemahaman guru-guru SD Negeri 1 Banjar

tentang konsep pendidikan karakter

2) Kegiatan P2M dapat meningkatkan kemampuan guru-guru SD Negeri 1 Banjar

Jawa mengidentifikasi nilai-nilai pendidikan karakter dari kompetensi dasar

3) Kegiatan P2M dapat meningkatkan kemampuan guru-guru SD Negeri 1 Banjar

Jawa merancang perangkat pembelajaran pendidikan karakter

4) Kegiatan P2M dapat meningkatkan kemampuan guru-guru SD Negeri 1 Banjar

Jawa mengimplementasikan pembelajaran pendidikan karakter

5) Kegiatan P2M dapat meningkatkan kemampuan guru-guru SD Negeri 1 Banjar

Jawa merancang asesmen pendidikan karakter dan mengimplementasikan dalam

penilaian karakter peserta didik

5.2 Saran

1) Guru-guru SD diharapkan terus berlatih dalam mengelola pembelajaran pendidikan

karakter dengan pola lesson study (kaji tindak pembelajaran) sehingga

pembelajaran pendidikan karakter terintegrasi dalam pembelajarn dapat

meningkatkan hasil belajar dan sikap (karakter) positif siswa secara optimal.

2) Bagi para pelaksana kegiatan P2M, model pengelolaan pemdidikan karakter ini

perlu juga dilakukan terhadap guru-guru di SD lain, atau dilakukan kepada guru

SMP dan SMA sebagai salah satu upaya meningkatkan pengelolaan pendidikan

karakter di sekolah.

28

Daftar Pustaka

Abidinsyah. 2011. Urgensi Pendidikan Karakter dalam Pembangunan PeradabanBangsa yang Bermatabat. Socioscientia. 3(1), 1-8.

Afandi, R. 2011. Integrasi Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran IPS di SekolahDasar. Pedagogia. 1(1), 85-98.

Anonim. 2008. Profil SD Negeri 1 Banjar Jawa. www. google.com/search?cli. Diaksestanggal 9 Pebruari 2014.

Dantes, N. 2011. Pembinaan Guru Profesional Berbasis Karakter. Materi Pendidikandan Latihan Profesi Guru (PLPG). UNDIKSHA.

Kemendiknas, Ditjen Manajemen Dikdasmen, Direktorat Pembinaan SMP. 2010.Panduan Pendidikan Karakter di Sekolah Menengah. www.google com/search?cli.Diakses tanggal 10 Pebruari 2014.

Kemendiknas, Badan Penelitian dan Pengembangan, Pusat Kurikulum dan Pembukuan.2011. Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Karakter. Jakarta: Kemendiknas

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013 Tentang StandarKompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah.

Supriyadi, E. nd. Pengembangan Pendidikan Karakter Di Sekolah. www.googlecom/search?cli. Diakses tanggal 10 Pebruari 2014.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem PendidikanNasional.

Zuchdi, D., Prasetya, Z.K., & Masruri, M.S. 2010. Pengembangan Model PendidikanKarakter Terintegrasi dalam Pembelakaran Bidang Studi Di Sekolah. CakrawalaPendidikan. Th XXIX Edisi Khusus Dies Natalis UNY. Hal 1-12.

29

Lampiran 1. Daftar Hadir Peserta

30

31

Lampiran 2a. Foto-Foto Kegiatan Pendidikan dan Latihan Penyusunan PerangkatPembelajaran Pendidikan Karakter

Gambar 1 Foto Pembukaan (Sambutan Ketua LPM)

Gambar 2 Foto Peserta Berlatih Menyusun Perangkat Pembelajaran

32

Gambar 3 Foto Peserta Dibimbing Menyusun Perangkat Pembelajaran

33

Lampiran 2b. Foto-Foto Kegiatan Implementasi Perangkat PembelajaranPendidikan Karakter

Gambar 4. Foto Implementasikan Perangkat Pembelajaran oleh Guru Model Kelas 1

Gambar 5 Foto Observasi Implementasi Pembelajaran

34

Gambar 6 Foto Siswa Berdiskusi Mengerjakan Tugas pada Buku Siswa

Gambar 7 Foto Implementasikan Perangkat Pembelajaran oleh Guru Model Kelas 4

35

Gambar 8. Foto Guru Model Kelas 4 Membimbing Siswa

Gambar 9. Foto Observasi Pembelajaran di Kelas 4

36

Lampiran 2c. Foto-Foto Kegiatan Refleksi Implementasi Perangkat PembelajaranPendidikan Karakter

Gambar 10. Foto Refleksi Pembelajaran di Kelas 1

37

Gambar 11. Foto Refleksi Pembelajaran di Kelas 4