Pengelolaan Pemasaran

8
Pengelolaan Pemasaran Jenis ± jenis produk yang dijual : FULL FAT LOW FAT       White Chocolate       Vanilla Oreo       Chocolate Chips       Black Pepper       Wild Berry       Cheddar Cheese       Cherry Balsamic        Natural Yogurt       Tropical Fruits       Pink Guava       Fruit of The Sun       Orchard Fruits Biaya Pemasaran Mulyadi (2005:488) menggolongkan biaya pemasaran menjadi dua golongan, yaitu : (1). Order Getting Cost (Biaya untuk mendapatkan pesanan), yaitu semua biaya yang dikeluarkan dalam usaha untuk memperoleh pesanan. Contohnya : biaya gaji, komisi penjualan, advertensi dan promosi. (2) Order Filling Cost (biaya untuk memenuhi pesanan), yaitu semua biaya yang dikeluarkan dalam rangka mengusahakan agar produk sampai ke tangan  pembeli / konsumen. Contohnya : Sewa pajak tempat, biaya pergudangan, biaya  pengangkutan dan biaya penagihan. Berikut biaya pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan Sub7ero, data ini merupakan hasil wawancara kami dengan pemilik usaha yaitu Kang Budi : 1. Order Getting Cost y Biaya gaji Setiap karyawan yang bekerja di perusahaan Sub7ero memiliki struktur organisasi yang jelas dan teratur. Karyawan disana mempunyai  J ob Description (deskripsi  pekerjaan) masing-masing. Tentunya dengan pembagian pelaksanaan tugas karyawan maka berbeda pula gaji yang mereka terima, disesuaikan dengan pekerjaannya.

Transcript of Pengelolaan Pemasaran

8/3/2019 Pengelolaan Pemasaran

http://slidepdf.com/reader/full/pengelolaan-pemasaran 1/8

Pengelolaan Pemasaran

Jenis ± jenis produk yang dijual :

FULL FAT LOW FAT

       White Chocolate

       Vanilla Oreo

       Chocolate Chips

       Black Pepper 

       Wild Berry

       Cheddar Cheese

       Cherry Balsamic

        Natural Yogurt

       Tropical Fruits

       Pink Guava

       Fruit of The Sun

       Orchard Fruits

Biaya Pemasaran

Mulyadi (2005:488) menggolongkan biaya pemasaran menjadi dua golongan, yaitu : (1).

Order Getting Cost (Biaya untuk mendapatkan pesanan), yaitu semua biaya yang dikeluarkan

dalam usaha untuk memperoleh pesanan. Contohnya : biaya gaji, komisi penjualan,

advertensi dan promosi. (2) Order Filling Cost  (biaya untuk memenuhi pesanan), yaitu

semua biaya yang dikeluarkan dalam rangka mengusahakan agar produk sampai ke tangan

  pembeli / konsumen. Contohnya : Sewa pajak tempat, biaya pergudangan, biaya

 pengangkutan dan biaya penagihan.

Berikut biaya pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan Sub7ero, data ini merupakan hasil

wawancara kami dengan pemilik usaha yaitu Kang Budi :

1. Order Getting Cost 

y  Biaya gaji

Setiap karyawan yang bekerja di perusahaan Sub7ero memiliki struktur organisasi

yang jelas dan teratur. Karyawan disana mempunyai  J ob Description (deskripsi

 pekerjaan) masing-masing. Tentunya dengan pembagian pelaksanaan tugas karyawan

maka berbeda pula gaji yang mereka terima, disesuaikan dengan pekerjaannya.

8/3/2019 Pengelolaan Pemasaran

http://slidepdf.com/reader/full/pengelolaan-pemasaran 2/8

Sub7ero memiliki 2 staff produksi dan 2 staff operasional. Berikut gaji karyawan

Sub7ero :

1. Staff produksi : Rp.800.000/bulan

2. Staff operasional : Rp.750.000/bulan

Ada yang unik dalam perusahaan sub7ero ini, Kang Budi sebagai pemilik perusahaan

 pun ternyata mendapatkan gaji dari hasil omset penjualan Sub7ero, dia menerangkan

mengapa dirinya mendapat gaji tersebut karena dirinyalah yang mengatur semua

konsep, manajemen, teknis dan operasional serta segala hal yang terkait dengan

 perusahaan Sub7ero. Gaji Kang Budi ialah Rp. 1.200.000 /bulan 

y  Komisi penjualan

Tempat produksi utama dan Franchise Sub7ero memberikan komisi penjualan

(royalty) sebesar 3 % dari omset penjualan untuk perusahaan sub7ero.

y  Advertensi (iklan)

Produk Sub7ero ini sudah dipublakasikan melalui media massa cetak dan media

elektronik. Melalui media cetak, Sub7ero ini pernah dimuat di SI NDO, Tribun Jabar,

D¶Jugend ( young inspiration magazine), tabloid saji Gramedia dan

Majalah kartika.

Biaya yang dikeluarkan untuk pemuatan media cetak adalah Rp.50.000. Melalui

media elektronik (televisi), produk ini sudah seringkali dipromosikan melalui

 beberapa statasiun televisi populer dan biaya untuk pengiklanan tersebut untuk satu

kali tayang sekitar Rp.600.000

y  Promosi

Untuk promosi, biaya yang dikeluarkan oleh Sub7ero ini tidak terlalu besar. Hal

tersebut mengingat secara tidak langsung produk Sub7ero ini sudah dipromosikan

oleh konsumen melalui mulut ke mulut (getok tular) atau dengan kata lain produk ini

diperkenalkan kepada publik secara otomatis. Bahkan promosi lewat media televisi

dan media cetak pun bermula dari konsumen sub7ero yang memiliki relasi dengan

media-media tersebut. Seperti yang sudah disebutkan diatas, selain sub7ero

8/3/2019 Pengelolaan Pemasaran

http://slidepdf.com/reader/full/pengelolaan-pemasaran 3/8

mengeluarkan biaya promosi melalu televise dan cetak, sub7ero juga sering

mengikuti pameran-pameran makanan dengan membuka stand yang kisaran biayanya

sekitar Rp.300rb dan adapula yang profit sharing sekitar 20% : 80%. Saat ini sub7ero

  juga mulai mencetak brosur dengan biaya Rp 550.000/rim, yang dicetak dengan

ukuran A4 : 4 sebanyak 2000 piecies untuk dibagikan kepada masyarakat.

2. Order Filling Cost  

y  Biaya pergudangan

Tidak ada biaya pergudangan di perusahaan Sub7ero ini karena produknya eskrim

dan langsung disimpan di mesin pendingin untuk siap dijual.

y  Biaya pengangkutan dan penagihan

Tidak ada pula biaya pengangkutan dan penagihan karena setelah selesai diproduksi,

  produk tersebut tidak disalurkan lagi ke pihak lain melainkan langsung dijual

ditempat usahanya.

y  Sewa pajak tempat

Perusahaan sub7ero ini sejak awal mula berdiri tahun lalu memiliki tempat usaha

dengan kepemilikan sendiri atau dengan kata lain pendirinya (KangB

udi) tidak menyewa tempat karena setahu kami tempat usaha awal mula sampai sekarang ialah

di rumahnya Kang Budi. Ia beralasan dalam memulai usahanya tidak ingin

mengambil resiko terlalu besar dengan menyewa tempat di kawasan tertentu karena

itu harus mengeluarkan modal yang lebih besar lagi dan belum tentu ramai oleh

  pengunjung yang tertarik dengan produk baru. Untuk sewa pajak tempat franchise

diurus oleh pemilik franchisenya masing-masing.

8/3/2019 Pengelolaan Pemasaran

http://slidepdf.com/reader/full/pengelolaan-pemasaran 4/8

Penetapan Harga

Produk yang dijual kepada konsumen di perusahaan sub7ero ini diklasifikasikan sebagai

 berikut:

  single cup, harganya Rp. 8500

  double, harganya Rp. 14.000

  family pack, harganya Rp. 33.000

Dalam penetapan harga produk seperti yang tertera diatas, produsen tentunya

memperhitungkan segala aspek untuk menetapkan harga yang sesuai dijual kepada

konsumen. Aspek yang diperhitungkan yaitu mulai dari biaya produksi, biaya

operasional, biaya tenaga kerja dan tentunya berapa keuntungan yang ingin didapatkan.

Secara singkat perhitungan seluruh aspek yang dilakukan oleh pemilik usaha yaitu

sebagai berikut :

-  50% untuk biaya produksi

-  20% untuk biaya operasional

-  10% untuk biaya tenaga kerja

-  20% untuk profit

Penjabaran diatas menunjukkan bahwa biaya produksi untuk menghasilkan eskrim paling

tinggi karena proses produksinya menggunakan bahan-bahan asli, alami dan berkualitas

serta penggunaan beberapa mesin yang membutuhkan biaya perawatan. Biaya yang

  paling rendah ialah biaya tenaga kerja karena pemilik perusahaan hanya mengeluarkan

gaji kepada 2 orang staff operasional dan 2 staff produksi yang kisaran gajinya sudah

disebutkan diatas.

Penetapan harga produk eskrim sub7ero memperhitungkan penjabaran aspek diatas

dimana setelah dihitung-hitung maka produsen memutuskan untuk menghasilkan profit

sebesar 20%. Misalkan untuk single cup yang berharga Rp.8500 berati keuntungannya

mencapai 2000 rupiah (20%)

8/3/2019 Pengelolaan Pemasaran

http://slidepdf.com/reader/full/pengelolaan-pemasaran 5/8

Distribusi dan Market Channel System (saluran pemasaran)

Pemasaran yang dilakukan oleh perusahaaan Sub7ero ialah pemasaran langsung (direct 

marketing ). Pemasaran langsung marupakan sistem pemasaran yang menggunakan

saluran pemasaran langsung untuk mencapai konsumen dan menyerahkan produk kepada

konsumen tanpa melalui perantara pemasaran untuk menghasilkan tanggapan dan

transaksi yang dapat diukur pada suatu lokasi. Produk diserahkan langsung kepada

konsumen tanpa melewati pihak kedua atau dengan kata lain saluran pemasarannya

langsung tangan pertama dari produsen ke konsumen. Perlakuan tersebut sama halnya

dengan franchise yang didirikan di jatinangor dan univ. Maranata. Franchise tersebut

sebagai tangan pertama pula karena mereka bukan resailer melainkan menjual produk 

yang berlabelkan sub7ero.

Selaku pemilik perusahaan, Kang Budi sedang melakukan sistem  semi-franchise untuk 

ekspansi perusahaannya. Sistem  semi-franchise ini singkatnya ialah bagi yang ingin

mendirikan perusahaan dengan menjual produk-produk eskrim sub7ero dan berlabelkan

sub7ero maka ia harus membeli hak usaha sebesar 60 juta dengan DP 50%. Hal itu sudah

termasuk pendirian bangunan, izin usaha, dan pemberian konsep manajemen yang

semuanya diatur oleh pemilik usaha utama juga bila ada kendala dalam menjalankan

usaha maka pemilik usaha utama akan memberikan bantuan. Dalam hal penentuan lokasi

franchise, pembeli franchise tersebut mulanya memberika pilihan tempat-tempat usaha

yang ia inginkan, lalu pemilik usaha yang menentukan tempat mana yang potensial untuk 

diusahakan. Franchise tersebut tidak melakukan proses produksi melainkan hanya

memasarkan produknya saja denga berlabelkan sub7ero.

Dalam hal pendistribusian produk, produsen utama melakukan distribusi produk kepada

franchise-franchise dan catering dengan mengguanakan cool box dan blue ice -30% C.

Pendistribusian barang ke setiap franchise dan catering bermula dari pemesanan dan pembelian produk oleh keduanya kepada produsen utama dan produsen tersebut langsung

mendistribusikannya.

8/3/2019 Pengelolaan Pemasaran

http://slidepdf.com/reader/full/pengelolaan-pemasaran 6/8

Segmentasi Pasar

Pasar terdiri dari banyak pembeli, dan pembeli berbeda dalam banyak hal baik dalam

motif, perilaku, maupun kebiasaan pembelian. Perbedaan tersebut menunjukkan bahwa

  pasar suatu produk tidak homogen, tetapi heterogen. Hal inilah yang mendorong

  perusahaan melakukan segmentasi pasar. Segmentasi merupakan pengelompokan

 pembeli dalam suatu pasar yang memiliki kebutuhan dan tingkah laku yang sama.

Sub7ero mengelompokkan pembeli / konsumennya dengan mencari informasi mengenai

riset tentang konsumen yang menyukai eskrim. Ternyata menurut riset didapatkan

informasi bahwa 9 dari 10 anak kecil suka eskrim dan 8 dari 10 wanita juga menyukai es

krim. Setelah diketahui informasinya maka Sub7ero langsung membagi segmen pasar 

untuk produknya yaitu : anak-anak, dan wanita serta mahasiswa (17-25 tahun). Jika

segmen pasarnya dilihat dari pendapatan perkapita maka sub7ero mensegmentasi

 produknya untuk kalangan menengah ke atas.

Lokasi Pasar

Sebagai salah satu variabel marketing mix, place / distribusi mempunyai peranan yang

sangat penting dalam membantu perusahaan memasarkan produknya, Keputusan

  penentuan lokasi dan saluran yang digunakan untuk memberikan produk/ jasa kepada

  pelanggan harus dilakukan dengan cermat dan tepat, melihat pangsa pasar di suatu

kawasan tertentu dan kemudahan akses konsumen serta lokasi yang strategis.

Lokasi pemasaran utama Sub7ero berada sama dengan di tempat proses produksinya

yaitu di rumah Kang Budi (pemilik usaha) Jln Saturnus Tengah  No. 12 Margahayu

Bandung. Ia menentukan lokasi produksi dan pemasaran di rumahnya sendiri karena

dalam memulai usahanya ia tidak ingin mengambil resiko terlalu besar dengan menyewa

tempat di kawasan tertentu karena itu harus mengeluarkan modal yang lebih besar lagi

dan belum tentu ramai oleh pengunjung yang tertarik dengan produk baru.

Selain dipasarkan di rumah Kang Budi, es krim Sub7ero ini dipasarkan pula di franchise-

franchise yang sudah didirikan di kawasan kampus yaitu Jatinangor dan Maranatha.

8/3/2019 Pengelolaan Pemasaran

http://slidepdf.com/reader/full/pengelolaan-pemasaran 7/8

Dalam hal penentuan lokasi franchise, pembeli franchise tersebut mulanya memberikan

  pilihan tempat-tempat usaha yang ia inginkan, lalu pemilik usaha yang menentukan

tempat mana yang potensial untuk diusahakan.

Promosi

Promosi yang terjadi di perusahaan Sub7ero ini sebenarnya bermula dari teori marketing

lama yaitu viral marketing atau getok tular yang terbukti ampuh. Prinsipnya adalah

  pemasaran dari mulut ke mulut. Produk Sub7ero ini sudah dipromosikan secara tidak 

langsung oleh konsumen melalui mulut ke mulut atau dengan kata lain produk ini

diperkenalkan kepada publik secara otomatis. Bahkan promosi yang dilakukan melalui

  peliputan oleh media televisi, cetak, dan media baru (internet) bermula dari konsumen

sub7ero yang memiliki relasi dengan media-media tersebut. Sub7ero juga sering

mengikuti pameran-pameran makanan dengan membuka stand Sub7ero. Melalui jejaring

sosial populer seperti facebook, sub7ero pun sudah membuat sebuah akun facebook 

untuk mempromosikan produknya kepada pemakai jejaring sosial. Yang paling baru, kini

sub7ero sedang membuat konsep website untuk mempromosikan sub7ero melalui

internet.

Media massa , baik jenis cetak maupun elektronik, dan media baru (internet) yabg pernah

melakukan peliputan seputar  Sub7ero. Berikut rinciannya:

1. Media Massa Cetak 

-  Surat Kabar Seputar Indonesia, 13 April 2010

-  Harian Tribun Jabar, 15 Mei 2010

-  D¶Jugend, Y oung Inspiration Magazine, Edisi Juni-July 2010

-  Tabloid Saji Gramedia, 15-28 September 2010

-  Majalah Kartika, Edisi  November 2010

2. Media Massa Elektronik 

-  Trans TV, Jelang Siang, 17 Februari 2010

-  RCTI, Seputar Indonesia, 24 Maret 2010

8/3/2019 Pengelolaan Pemasaran

http://slidepdf.com/reader/full/pengelolaan-pemasaran 8/8

-  Global TV, Liputan Siang, 20 Maret 2010

-  TPI, Lintas Jawa Barat, 25 Maret 2010

-  Bandung TV, Seputar Bandung,27 Maret 2010

-  STV, Daily Report, 2 April 2010

-  Trans 7, Redaksi Pagi, 2 April 2010

-  TVRI, Jabar Dalam Berita, 3 April 2010

-  A NTV, Topik Siang, 6 April 2010

-  Trans 7, Inspirasi Dorce, 27 April 2010

-  PJTV, Jurnal Bandung, 21 Mei 2010

-  IMTV, Berita Malam, 6 Juni 2010

-  Trans TV, Reportase Pagi, 7 Juni 2010

-  TPI, Lintas Jawa Barat Special Ramadhan, 24 Agustus 2010

-  IMTV, Seputar Jawa Barat Special Ramadhan, 24 Agustus 2010

-  Trans 7, Laptop Si Unyil, 5 Oktober 2010

-  Trans TV, Bosan Jadi Karyawan, Desember 2010

3. Media Baru

-  Detik.com: http://bandung.detik.com/read/2010/04/12/083731/1336294/679/es-

krim-unik-dari-negeri-sendiri, 9 April 2010

-  TempoInteraktif.com:http://www.tempointeraktif.com/hg/kuliner/2010/10/01/brk,

20101001-281846,id.html, 1 Oktober 2010

Kendala Dalam Pemasarannya

Menurut Kang Budi selaku pemilik usaha sub7ero, tidak ada kendala dalam pemasaran

  produk sub7ero karena peliputan- peliputan yang sudah pernah dilakukan sangat

membantu pemasaran produk dan menekan biaya pemasarannya. Strategi branding untuk 

tahun pertama sudah cukup berhasil, ini dapat dilihat dari produk es krim sub7ero yang

sudah banyak dikenal oleh masyarakat dan omset penjualannya cukup bagus.