PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA BERACUN (B3) … · perusahaan memperhatikan tentang pelabelan...

61
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user LAPORAN KHUSUS PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA BERACUN (B3) DI PT. BAYER INDONESIA-BAYER CROPSCIENCE, SURABAYA PLANT Oleh: Endah Yuliani R.0008105 PROGRAM DIPLOMA III HIPERKES DAN KESELAMATAN KERJA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET Surakarta 2011

Transcript of PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA BERACUN (B3) … · perusahaan memperhatikan tentang pelabelan...

Page 1: PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA BERACUN (B3) … · perusahaan memperhatikan tentang pelabelan dan simbol limbah ... laboratorium. 12. Bapak-bapak rekan kerja dari ... Keselamatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

LAPORAN KHUSUS

PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA BERACUN(B3) DI PT. BAYER INDONESIA-BAYER CROPSCIENCE,

SURABAYA PLANT

Oleh:Endah Yuliani

R.0008105

PROGRAM DIPLOMA III HIPERKES DAN KESELAMATAN KERJAFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

Surakarta2011

Page 2: PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA BERACUN (B3) … · perusahaan memperhatikan tentang pelabelan dan simbol limbah ... laboratorium. 12. Bapak-bapak rekan kerja dari ... Keselamatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 3: PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA BERACUN (B3) … · perusahaan memperhatikan tentang pelabelan dan simbol limbah ... laboratorium. 12. Bapak-bapak rekan kerja dari ... Keselamatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 4: PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA BERACUN (B3) … · perusahaan memperhatikan tentang pelabelan dan simbol limbah ... laboratorium. 12. Bapak-bapak rekan kerja dari ... Keselamatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user v

ABSTRAKPENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA BERACUN DI PT.

BAYER INDONESIA-BAYER CROPSCIENCE SURABAYA

Endah Yuliani1, Ipop Sjarifah2, Lusi Ismayenti3

Tujuan: Kegiatan industri menghasilkan limbah, dan dari limbah yang dihasilkan terdapat limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3). Tujuan penelitian ini mengetahui pengelolaan limbah B3.

Metode : Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode diskriptif yang memberikan gambaran tentang pengelolaan limbah bahan berbahaya beracun ( B3 ) dilakukan melalui observasi langsung ke lapangan, wawancara pada karyawan serta studi kepustakaan. Data yang diperoleh diatas dibandingkan dengan Peraturan Pemerintah No 85 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya Beracun.

Hasil Penelitian : Pengelolaan limbah B3 pada perusahaan pada PT. Bayer Indonesia-Bayer CropScience meliputi identifikasi limbah yang berupa limbah padat kontaminan, cair kontaminan, cair non kontaminan serta limbah gas, pengelolaan limbah berupa : reduksi, penyimpanan sementara, pengumpulan, pelabelan dan pemasangan symbol terdapat ketidaksesuaian dengan peratuan yang berlaku, pengangkutan, pemanfaatan, pengolahan limbah berupa treatment yang dilakukan mulai dari proses penyimpanan di Pit B3, Waste Water Pre Treatment kemudian pada ACC tank yang dialirkan ke PT. SIER, rekapitulasi, reporting.

Simpulan : Pengelolaan limbah bahan berbahaya beracun pada PT. Bayer Indonesia-Bayer CropScience telah sesuai dengan Peraturan Pemerintah No 85 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya Beracun. Saran yang diberikan adalah supaya perusahaan memperhatikan tentang pelabelan dan simbol limbah sesuai dengan karakteristik masing-masing.

Kata kunci : Pengelolaan Limbah B3

1 Program Diploma III Hiperkes dan Keselamatan Kerja, Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

2 Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret3 Program Diploma III Hiperkes dan Keselamatan Kerja, Fakultas Kedokteran,

Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Page 5: PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA BERACUN (B3) … · perusahaan memperhatikan tentang pelabelan dan simbol limbah ... laboratorium. 12. Bapak-bapak rekan kerja dari ... Keselamatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user vi

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah atas berkah, rahmat, karunia, kesehatan, kekuatan dan kemudahan dalam pelaksanaan Magang dan penyusunan laporan Tugas Akhir dengan judul “ Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya Beracun di PT. Bayer Indonesia-Bayer CropScience Surabaya Plant “.

Laporan ini disusun dan diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk menyelesaikan studi di Program D.III Hiperkes dan Keselamatan Kerja Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta. Di samping itu kerja praktek ini dilaksanakan untuk membina dan menambah wawasan guna mengenal, mengetahui dan memahami mekanisme serta mencoba mengaplikasikan pengetahuan penulis dan mengamati permasalahan dan hambatan yang ada mengenai penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di perusahaan.

Akhirnya dengan segala kerendahan hati penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu, membimbing, mengarahkan dan memberikan dorongan bagi penulis hingga tersusunnya tugas akhir ini.Penulis mengucapkan terima kasih kepada :1. Bapak prof. Dr. Zainal Arifin Adnan,Dr.S.PD-KR-FINANSIN selaku Dekan

Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret, Surakarta periode 2011-sekarang.

2. Bapak Prof. Dr. A.A Subiyanto, dr.,MS selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta periode 2007-2011.

3. Bapak Putu Suriyasa, dr., MS, PKK, Sp.Ok selaku Ketua Program Diploma III Hiperkes dan Keselamatan Kerja Universitas Sebelas Maret Surakarta periode periode 2007- juni 2011.

4. Bapak Sumardiyono, SKM., M.Kes selaku Ketua Program Diploma III Hiperkes dan Keselamatan Kerja Universitas Sebelas Maret Surakarta periode periode 2011- sekarang.

5. Ibu Ipop Sjarifah , Dra, M.Si. selaku pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan saran dalam penyusunan laporan ini.

6. Ibu Lusi Ismayenti, ST., M.Kes. selaku pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, arahan, saran dalam penyusunan laporan ini.

7. Bapak/ibu staf pengajar dan karyawan/karyawati Program D.III Hiperkes dan Keselamatan Kerja, Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

8. Bapak Ezra Sucipto, selaku Plant Manager PT. Bayer CropScience-Surabaya Plant, yang telah memberikan ijin pada penulis untuk melaksanakan kerja praktek.

9. Bapak Haryo Ristiyono selaku Manager QHSE Bayer CropSciense-Surabaya Plant selaku pembimbing kami.

10. Bapak Fredy Hermawan, Bapak Edy Dwipurwanto yang telah membantu, mengarahkan dan membimbing kami.

Page 6: PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA BERACUN (B3) … · perusahaan memperhatikan tentang pelabelan dan simbol limbah ... laboratorium. 12. Bapak-bapak rekan kerja dari ... Keselamatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user vii

11. Bapak Mulyadi, Bapak Hermawan, Mas Hengki, Mas Riski selaku analyst laboratorium.

12. Bapak-bapak rekan kerja dari Departemen QHSE, Logistik, Produksi, QA dan Engineering yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu yang telah banyak membantu kami selama Praktek Kerja Lapangan di Bayer CropSciense.

13. Keluarga penulis Bapak Marno, Ibu Karni, Mbak Wantiningsih dan Dea cinta Prajayanti memberikan doa dan kasih sayang serta dukungan moril, spiritual dan materiil.

14. Desi Nara Aswari, Destriana AmbarSari selaku sahabat yang telah menemani magang dalam suka dan duka serta telah membantu dalam peyusunan laporan ini.

15. Teman-teman seperjuangan, senasib dan sepenanggungan D.III Hiperkes dan Keselamatan Kerja Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta. Terima kasih atas persahabatan selama ini, semoga tak pernah putus tali persahabatan diantara kita semua, ini bukan akhir dari persahabatan tapi merupakan awal dari semuanya.

16. Rekan-rekan Dewan Kerja Cabang Sukoharjo yang telah membantu dan memberikan semangat, dorongan dan doa.

17. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah membantu dalam penyelesaian laporan ini.

Penulis menyadari bahwa penulisan laporan ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan laporan ini, sehingga dapat berguna dan bermanfaat.

Akhir kata penulis berharap semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua, khususnya mahasiswa Program D3 Hiperkes dan Keselamatan Kerja untuk menambah wawasan yang berkaitan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan Hidup di perusahaan.Amin.

Surakarta,11 Juli 2011Penulis,

Endah Yuliani

Page 7: PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA BERACUN (B3) … · perusahaan memperhatikan tentang pelabelan dan simbol limbah ... laboratorium. 12. Bapak-bapak rekan kerja dari ... Keselamatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN....................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN PERUSAHAAN........................................... iii

ABSTRAK ................................................................................................... iv

KATA PENGANTAR .................................................................................. v

DAFTAR ISI................................................................................................. vii

DAFTAR TABEL......................................................................................... viii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... ix

DAFTAR LAMPIRAN................................................................................. x

BAB I. PENDAHULUAN.......................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah .......................................................... 1

B. Rumusan Masalah.................................................................... 3

C. Tujuan Penelitian ..................................................................... 3

D. Manfaat Penelitian ................................................................... 4

BAB II. Landasan Teori.............................................................................. 5

A. Tinjauan Pustaka ...................................................................... 5

B. Kerangka Pemikiran................................................................. 25

BAB III. Metode Penelitian .......................................................................... 26

A. Metode Penelitian .................................................................... 26

B. Lokasi Penelitian...................................................................... 26

C. Obyek dan Ruang Lingkup Penelitian ..................................... 26

D. Sumber Data ............................................................................ 26

Page 8: PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA BERACUN (B3) … · perusahaan memperhatikan tentang pelabelan dan simbol limbah ... laboratorium. 12. Bapak-bapak rekan kerja dari ... Keselamatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

E. Teknik Pengumpulan Data....................................................... 27

F. Pelaksanaan.............................................................................. 28

G. Analisia Data............................................................................ 29

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................... 30

A. Hasil Penelitian ........................................................................ 30

B. Pembahasan ............................................................................. 42

BAB V. SIMPULAN DAN SARAN........................................................... 49

A. Simpulan .................................................................................. 49

B. Saran......................................................................................... 49

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 51

LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Page 9: PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA BERACUN (B3) … · perusahaan memperhatikan tentang pelabelan dan simbol limbah ... laboratorium. 12. Bapak-bapak rekan kerja dari ... Keselamatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

Tabel 1. Limbah Padat Kontaminasi......................................................................... 31

Tabel 2. Limbah Cair Kontaminasi .......................................................................... 32

Tabel 3.Limbah Cair Non Kontaminasi ................................................................... 28

DAFTAR GAMBAR

Page 10: PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA BERACUN (B3) … · perusahaan memperhatikan tentang pelabelan dan simbol limbah ... laboratorium. 12. Bapak-bapak rekan kerja dari ... Keselamatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

Lampiran 1. Kerangka Pemikiran

DAFTAR LAMPIRAN

Page 11: PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA BERACUN (B3) … · perusahaan memperhatikan tentang pelabelan dan simbol limbah ... laboratorium. 12. Bapak-bapak rekan kerja dari ... Keselamatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

Lampiran 1. Flow Chart Limbah Proses Produksi

Lampiran 2. Hasil Pengujian BTKL

Lampiran 3. Lay out Area B3

Lampiran 4. Certifikat ISO 9001 dan 14001

Lampiran 5. Baku Mutu PT. SIER

Page 12: PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA BERACUN (B3) … · perusahaan memperhatikan tentang pelabelan dan simbol limbah ... laboratorium. 12. Bapak-bapak rekan kerja dari ... Keselamatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam era globalisasi yang makin berkembang, penggunaan bahan kimia

dalam kehidupan sehari-hari semakin bertambah. Penggunaan bahan kimia

dapat membantu proses produksi sebuah barang namun juga dapat

menimbulkan efek yang cukup membahayakan juga terhadap manusia ataupun

lingkungan sekitar ini. Penggunaan bahan kimia digunakan diberbagai industri

misyalnya industri makanan, tekstil, elektronik dan juga lainnya. Dalam proses

produksi tersebut akan menimbulkan limbah oleh karena itu perlu adanya

penanganan limbah secara tepat. Setiap bahan baku yang diolah senantiasa

akan menghasilkan produk dan hasil samping berupa limbah. Limbah yang

dibuang langsung tentunya bukan merupakan bagian dari minimisasi limbah

karena hal ini akan menambah volume limbah yang ada di tempat

pembuangan. Dengan minimisasi limbah, limbah yang timbul dapat diolah

terlebih dahulu seperti dengan daur ulang, sistem pengolahan limbah tertentu

sebelum akhirnya limbah tersebut dibuang sehingga tidak akan mencemari

lingkungan ( Nastiti, 2004).

Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) yang dibuang langsung ke

dalam lingkungan dapat menimbulkan bahaya terhadap lingkungan dan

keselamatan manusia serta makhluk hidup lainnya. Limbah B3 memiliki sifat

dan karakteristik yang berbeda dengan limbah pada umumnya, terutama karena

Page 13: PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA BERACUN (B3) … · perusahaan memperhatikan tentang pelabelan dan simbol limbah ... laboratorium. 12. Bapak-bapak rekan kerja dari ... Keselamatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

sifatnya yang tidak stabil. Kestabilan bahan B3 tersebut dipengaruhi oleh

beberapa faktor luar seperti temperatur, tekanan atau gesekan, tercampur

dengan bahan lain. Sehingga dapat memicu sifat bahan B3 seperti sifat reaktif,

eksplosif, mudah terbakar atau sifat racunnya. Mengingat resiko tersebut, perlu

diupayakan agar setiap kegiatan industri dapat menghasilkan limbah B3 yang

seminimal mungkin dan mencegah masuknya limbah B3 ke lingkungan kerja

(PP 85 tahun 1999).

PT. Bayer Indonesia - Bayer CropScience merupakan salah satu

perusahaan yang bergerak di bidang industri yang memproduksi pestisida. PT.

Bayer Indonesia - Bayer CropScience yang juga merupakan salah satu

penghasil limbah B3 yang berupa limbah cair dan padat seperti . Dari latar

belakang diatas maka dilakukan penelitian tentang pengelolaan limbah bahan

berbahaya beracun ( B3 ).

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan dari Latar Belakang yang diuraikan di atas maka disusun

rumusan masalah yaitu “ Bagaimanakah Pengelolaan Limbah B3 di PT. Bayer

Indonesia-Bayer CropScience ?“

C. Tujuan Penelitian

Mengetahui Pengelolaan Limbah B3 pada PT. Bayer Indonesia-Bayer

CropScience.

Page 14: PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA BERACUN (B3) … · perusahaan memperhatikan tentang pelabelan dan simbol limbah ... laboratorium. 12. Bapak-bapak rekan kerja dari ... Keselamatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

D. Manfaat Penelitian

Hasil dari pelaksanaan praktek kerja lapangan di PT. Bayer Indonesia-

Bayer CropScience diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut:

1. Bagi Perusahaan

a. Diharapkan perusahaan mendapat masukan berupa saran yang bersifat

konstruktif untuk meningkatkan pengelolaan limbah B3 PT. Bayer

Indonesia - Bayer CropScience.

b. Diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi dan masukan bagi

perusahaan khususnya pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan

Beracun.

2. Bagi Penulis

a. Menambah referensi pengetahuan mengenai penerapan pengelolaan

Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun di PT. Bayer Indonesia-Bayer

CropScience .

b. Dapat menerapkan ilmu Kesehatan dan Keselamatan Kerja mengenai

pengelolaan limbah B3 yang diperoleh dibangku kuliah dalam praktek

pada kondisi yang sebenarnya.

3. Bagi DIII Hiperkes dan KK

a. Dapat digunakan sebagai tolak ukur untuk mengetahui tingkat

keterampilan mahasiswa dalam mengaplikasikan ilmu yang didapat dari

bangku kuliah.

Page 15: PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA BERACUN (B3) … · perusahaan memperhatikan tentang pelabelan dan simbol limbah ... laboratorium. 12. Bapak-bapak rekan kerja dari ... Keselamatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

b. Menambah kepustakaan yang bermanfaat untuk pengembangan ilmu

pengetahuan dan peningkatan kualitas pembekalan pengetahuan di

bangku perkuliahan.

c. Dapat menambah bahan bacaan ilmiah di perpustakaan.

Page 16: PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA BERACUN (B3) … · perusahaan memperhatikan tentang pelabelan dan simbol limbah ... laboratorium. 12. Bapak-bapak rekan kerja dari ... Keselamatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Limbah

a. Definisi Limbah

Limbah adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan ( Peraturan

Pemerintah No 18 tahun 1999).

Limbah adalah bahan atau sisa buangan yang dihasilkan oleh suatu

proses produksi baik dari skala rumah tanggan ( domestik ) maupun

industri yang kehadirannya pada suatu tempat tertentu tidak

dikehendaki lingkungan karena tidak memiliki nilai ekononmis.

b. Macam Limbah

1) Limbah Padat

Limbah padat berasal dari kegiatan industri dan domestik.

Limbah domestik pada umumnya berbentuk limbah padat rumah

tangga, limbah padat kegiatan perdagangan, perkantoran,

peternakan, pertanian serta dari tempat-tempat umum. Jenis-jenis

limbah padat: kertas, kayu, kain, karet/kulit tiruan, plastik, metal,

gelas/kaca, organik, bakteri, kulit telur, dll.

2) Limbah Cair

Limbah cair adalah sisa dari suatu hasil usaha atau kegiatan

yang berwujud cair (PP 82 thn 2001).

Page 17: PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA BERACUN (B3) … · perusahaan memperhatikan tentang pelabelan dan simbol limbah ... laboratorium. 12. Bapak-bapak rekan kerja dari ... Keselamatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

Segala jenis limbah yang berwujud cairan, berupa air beserta

buangan yang tercampur (terssuspensi) maupun terlarut dalam air

3) Limbah Gas

Polusi udara adalah tercemarnya udara oleh berberapa

partikulat zat (limbah) yang mengandung partikel (asap dan

jelaga), hidrokarbon, sulfur dioksida, nitrogen oksida, ozon (asap

kabut fotokimiawi), karbon monoksida dan timah.

4) Limbah B3

B3 adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan yang

mengandung bahan berbahaya dan/atau beracun yang karena sifat

dan/atau konsentrasinya dan/atau jumlahnya, baik secara langsung

maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan/atau merusakkan

lingkungan hidup, dan/atau dapat membahayakan lingkungan

hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta makhluk

hidup lain. (PermenLH No. 03/2008 Tentang Tata Cara Perizinan

Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun.).

Limbah B3 adalah sisa suatu usaha dan atau kegiatan yang

mengandung bahan berbahaya dan atau beracun karena sifat dan

atau konsetrasinya dan atau jumlahnya baik secara langsung

maupun tidak langsung dapat mencemarkan dan atau merusak

lingkungan hidup dan atau membahayakan lingkungan hidup,

kesehatan kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup

lainnya (Peraturan Pemerintah No.85 tahun 1999).

Page 18: PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA BERACUN (B3) … · perusahaan memperhatikan tentang pelabelan dan simbol limbah ... laboratorium. 12. Bapak-bapak rekan kerja dari ... Keselamatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

c. Identifikasi Limbah

Menurut PP No.85 tahun 1999 limbah dapat diidentifikasi

menurut sumber dan atau uji karateristik dan atau uji toksikologi.

1) Sumber limbah B3 dibedakan menjadi sebagai berikut :

a) Limbah B3 sumber spesifik

Limbah B3 dari sumber spesifik adalah limbah B3 sisa

proses suatu industri atau kegiatan yang secara spesifik dapat

ditentukan.

b) Limbah B3 sumber tidak spesifik

Limbah B3 dari sumber tidak spesifik adalah limbah B3

yang pada umumnya berasal bukan dari proses utamanya, tetapi

berasal dari kegiatan pemeliharaan alat, pencucian, pencegahan

korosi (inhibitor korosi), pelarutan kerak, pengemasan, dan lain-

lain.

c) Limbah B3 dari bahan kimia kadaluarsa, tumpahan, bekas

kemasan, dan buangan produk yang tidak memenuhi spesifikasi.

Limbah B3 dari bahan kimia kadaluarsa, tumpahan, sisa

kemasan, atau buangan produk yang tidak memenuhi

spesifikasi, karena tidak memenuhi spesifikasi yang ditentukan

atau tidak dapat dimanfaatkan kembali maka suatu produk

menjadi limbah B3 yang memerlukan pengelolaan. Hal yang

sama juga berlaku untuk sisa kemasan limbah B3 dan bahan -

bahan kimia yang kadaluarsa.

Page 19: PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA BERACUN (B3) … · perusahaan memperhatikan tentang pelabelan dan simbol limbah ... laboratorium. 12. Bapak-bapak rekan kerja dari ... Keselamatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

2) Karateristik Limbah

a) Mudah meledak

Adalah limbah yang pada suhu dan tekanan standar (25

ºC, 760 mmHg) dapat meledak atau melalui reaksi kimia

dan/atau fisika dapat menghasilkan gas dengan suhu dan tekanan

tinggi yang dengan cepat dapat merusak lingkungan sekitarnya.

b) Mudah terbakar

Terbakar adalah limbah-limbah yang mempunyai salah

satu sifat-sifat : limbah berupa cairan yang mengandung alkohol

kurang dari 24 % volume dan/atau pada titik nyala tidak lebih

dari 60 ºC (140 ºF) akan menyala apabila terjadi kontak dengan

api, percikan api atau sumber nyala lain pada tekanan udara 760

mmHg. Limbah yang bukan berupa cairan, yang pada

temperatur dan tekanan standar (25 ºC, 760 mmHg) dapat

mudah menyebabkan kebakaran melalui gesekan, penyerapan

uap air atau perubahan kimia secara spontan dan apabila

terbakar dapat menyebabkan kebakaran yang terus menerus.

Merupakan limbah yang bertekanan yang mudah terbakar.

Merupakan limbah pengoksidasi.

c) Bersifat reaktif

Adalah limbah-limbah yang mempunyai salah satu sifat-

sifat : limbah yang pada keadaan normal tidak stabil dan dapat

menyebabkan perubahan tanpa peledakan. Limbah yang dapat

Page 20: PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA BERACUN (B3) … · perusahaan memperhatikan tentang pelabelan dan simbol limbah ... laboratorium. 12. Bapak-bapak rekan kerja dari ... Keselamatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

bereaksi hebat dengan air. Limbah yang apabila bercampur

dengan air berpotensi menimbulkan ledakan, menghasilkan gas,

uap atau asap beracun dalam jumlah yang membahayakan bagi

kesehatan manusia dan lingkungan. Merupakan limbah Sianida,

Sulfida atau Amoniak yang pada kondisi pH antara 2 dan 12.5

dapat menghasilkan gas, uap atau asap beracun dalam jumlah

yang membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan.

Limbah yang dapat mudah meledak atau bereaksi pada suhu dan

tekanan standar (25 ºC, 760 mmHg). Limbah yang

menyebabkan kebakaran karena melepas atau menerima oksigen

atau limbah organik peroksida yang tidak stabil dalam suhu

tinggi.

d) Beracun

Adalah limbah yang mengandung pencemar yang bersifat

racun bagi manusia atau lingkungan yang dapat menyebabkan

kematian atau sakit yang serius apabila masuk ke dalam tubuh

malalui pernafasan, kulit atau mulut

e) Menyebabkan infeksi

Adalah limbah yang menyebabkan adanya infeksi, berasal

dari bagian tubuh manusia yang diamputasi dan cairan dari

tubuh manusia yang terkena infeksi, limbah dari laboratorium

atau limbah lainnya yang terinfeksi kuman penyakit yang dapat

menular. Limbah ini berbahaya dan mengandung kuman

Page 21: PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA BERACUN (B3) … · perusahaan memperhatikan tentang pelabelan dan simbol limbah ... laboratorium. 12. Bapak-bapak rekan kerja dari ... Keselamatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

penyakit seperti hepatitis dan kolera yang ditularkan pada

pekerja, pembersih jalan dan masyarakat disekitar lokasi

pembuangan limbah.

f) Bersifat korosif

Adalah limbah yang mempunyai salah satu sifat :

menyebabkan iritasi (terbakar) pada kulit, menyebabkan proses

pengkaratan pada lempeng baja (SAE 1020) dengan laju korosi

lebih besar dari 6.35 mm/tahun dengan temperatur pengujian 55

ºC, mempunyai pH sama atau kurang dari 2 untuk limbah

bersifat asam dan sama atau lebih besar dari 12.5 untuk yang

bersifat basa.

g) Karsinogenik

Adalah sifat bahan penyebab sel kanker, yakni terjadinya

deferensiasi sel dalam tubuh manusia sehingga menyebabkan

kerusakan jaringan tubuh.

h) Mutagenik

Adalah sifat bahan yang menyebabkan perubahan

kromosom yang dapat merubah sel­sel genetik dalam tubuh.

3) Uji Toksikologi

Menentukan sifat akut dan atau kronik limbah

a) Sifat akut limbah Uji hayati untuk mengukur hubungan dosis-

respon antara limbah dengan kematian hewan uji, untuk

mendapatkan nilai LD50 (Lethal Dose Fifty). Apabila nilai

Page 22: PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA BERACUN (B3) … · perusahaan memperhatikan tentang pelabelan dan simbol limbah ... laboratorium. 12. Bapak-bapak rekan kerja dari ... Keselamatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

LD50 > 50 mg/kg berat badan (Lampiran III PP 85/99) maka

dilakukan Evaluasi sifat kronis.

b) Sifat kronis limbah

Penentuan sifat kronis limbah dengan mencocokkan Toksik,

mutagenik, karsinogenik dengan zat pencemar limbah yang ada

dalam limbah tersebut dengan Lampiran III PP 85/99.

d. Pengelolaan Limbah B3

1) Definisi Pengelolaan Limbah

Pengelolaan limbah B3 adalah serangkaian kegiatan yang

mencakup reduksi, penyimpanan, pengumpulan, pengangkutan,

pemanfaatan pengelolaan dan penimbunan limbah B3. Reduksi

limbah B3 adalah suatu kegiatan pada penghasil untuk mengurangi

jumlah dan mengurangi sifat bahaya dan racun limbah B3 sebelum

dihasilkan dari suatu kegiatan (Peraturan Pemerintah No. 85 tahun

1999).

Pengolahan limbah B3 adalah kegiatan yang menghasilkan,

mengangkut, mengedarkan, menyimpan, dan atau membuang B3(

Peraturan Pemerintah No. 74 tahun 2001).

2) Tujuan Pengolahan Limbah

Pengelolaan limbah B3 bertujuan untuk mencegah dan

menanggulangi pecemaran dan atau kerusakan lingkungan

hidup yang diakibatkan limbah B3 serta melakukan pemulihan

Page 23: PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA BERACUN (B3) … · perusahaan memperhatikan tentang pelabelan dan simbol limbah ... laboratorium. 12. Bapak-bapak rekan kerja dari ... Keselamatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

kualitas lingkungan yang sudah tercemar sehingga sesuai

dengan fungsinya kembali (PP 85 tahun 1999).

3) Prosedur Pengelolaan Limbah

Setiap orang yang melakukan usaha dan atau kegiatan yang

menggunakan B3 dan atau menghasilkan limbah B3 wajib

melaksanakan reduksi limbah B3, mengolah limbah B3 dan atau

menimbun limbah B3. Pengolahan dan atau penimbunan limbah B3

dapat dilakukan sendiri oleh penghasil limbah B3 atau penghasil

limbah B3 dapat menyerahkan pengolahan dan atau penimbunan

limbah B3 yang dihasilkan itu kepada pengolah dan atau penimbun

limbah B3 (PP No. 85 tahun 1999). Penghasil limbah B3 adalah

orang yang usaha dan/atau kegiatannya menghasilkan limbah B3.

a) Reduksi Limbah

Suatu kegiatan pada penghasil untuk mengurangi jumlah

dan mengurangi sifat bahaya dan beracun limbah B3, sebelum

dihasilkan dari suatu kegiatan ( Peraturan Pemerintah No 85

tahun 1999).

b) Pengemasan

Pengemasan B3 adalah kegiatan mengemas, mengisi atau

memasukkan B3 ke dalam suatu wadah dan atau kemasan,

menutup dan atau menyegelnya ( PP No 74 tahun 2001).

Persyaratan Umum Pengemasan adalah sebagai berikut:

Page 24: PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA BERACUN (B3) … · perusahaan memperhatikan tentang pelabelan dan simbol limbah ... laboratorium. 12. Bapak-bapak rekan kerja dari ... Keselamatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

(1) Kemasan limbah B3 harus dalam kondisi baik, tidak rusak,

dan bebas dari pengkaratan serta kebocoran.

(2) Bentuk ukuran dan bahan kemasan limbah B3 disesuaikan

dengan karakteristik limbah B3 yang akan dikemas dengan

mempertimbangkan segi keamanan dan kemudahan dalam

penanganannya.

(3) Kemasan dapat terbuat dari bak kontainer atau tangki

berbentuk silinder vertikal maupun horizontal atau drum

yang terbuat dari bahan logam, drum yang terbuat dari

bahan plastik (HDPE, PP, atau PVC ) atau bahan logam

dengan syarat bahan kemasan yang dipergunakan tidak

bereaksi dengan limbah B3 yang disimpan;

(4) Limbah B3 yang tidak sesuai karakteristiknya tidak boleh

disimpan secara bersama-sama dalam satu kemasan.

(5) Untuk mencegah resiko timbulnya bahaya selama

penyimpanan, jumlah pengisian limbah dalam kemasan

harus mempertimbangkan kemungkinan terjadinya

pengembangan volume limbah, pembentukan gas atau

terjadinya kenaikan tekanan.

(6) Jika kemasan limbah B3 sudah dalam kondisi yang tidak

layak (misalnya terjadi pengkaratan atau terjadi kerusakan

permanen) atau jika mulai bocor, limbah B3 tersebut harus

Page 25: PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA BERACUN (B3) … · perusahaan memperhatikan tentang pelabelan dan simbol limbah ... laboratorium. 12. Bapak-bapak rekan kerja dari ... Keselamatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

dipindahkan ke dalam kemasan lain yang memenuhi syarat

sebagai kemasan bagi limbah B3.

(7) Terhadap kemasan yang telah berisi limbah harus diberi

penandaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan

disimpan dengan memenuhi ketentuan tentang tata cara dan

persyaratan bagi penyimpanan dan pengumpulan limbah B3

:

(a) Simbol yang dipasang pada kemasan limbah B3 harus

sesuai dengan karakteristik limbah yang dikemas.

(b) Simbol yang dipasang pada kemasan limbah B3 harus

mempunyai ukuran minimum adalah 10 cm x 10 cm

atau lebih besar.

(c) Simbol yang dipasang pada kemasan limbah B3 harus

terbuat dari bahan yang tahan terhadap goresan atau

bahan kimia yang mungkin mengenainya dan harus

melekat kuat pada permukaan kemasan.

(d) Simbol yang dipasang pada kemasan limbah B3 harus

dipasang pada sisi-sisi kemasan yang tidak terhalang

oleh kemasan lain dan mudah terlihat.

(e) Simbol yang dipasang pada kemasan limbah B3 tidak

boleh terlepas, atau dilepas dan diganti dengan simbol

lain sebelum kemasan dikosongkan dan dibersihkan

dari sisa-sisa limbah B3.

Page 26: PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA BERACUN (B3) … · perusahaan memperhatikan tentang pelabelan dan simbol limbah ... laboratorium. 12. Bapak-bapak rekan kerja dari ... Keselamatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

(f) Simbol yang dipasang pada kemasan limbah B3 yang

kemasanya telah dibersihkan dan akan dipergunakan

kembali untuk pengemasan limbah B3 harus diberi

label “KOSONG”

(g) Label harus dipasang pada kemasan limbah B3 yang

berfungsi untuk memberikan informasi dasar mengenai

kualitatif dan kuantitaif dari suatu limbah B3 yang

dikemas

c) Penyimpanan Limbah

Limbah B3 harus disimpan secara tepat, bilamana ingin

dicegah kemungkinan bahaya-bahayanya. Fasilitas dan prosedur

penyimpanan harus menampung keselamatan dari seluruh

kemungkinan bahayanya. Penyimpanan limbah B3 harus

dilakukan jika limbah B3 tersebut belum dapat diolah dengan

segera. Kegiatan penyimpanan limbahB3 dimaksudkan untuk

mencegah terlepasnya limbah B3 ke lingkungan sehingga

potensi bahaya terhadap manusia dan lingkungan dapat

dihindarkan. Untuk meningkatkan pengamanannya, maka

sebelum dilakukan penyimpanan limbah B3 harus terlebih

dahulu dikemas. Mengingat keragaman karakteristik limbah B3,

maka dalam pengemasannya perlu pula diatur tata cara yang

tepat sehingga limbah dapat disimpan dengan aman.

Page 27: PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA BERACUN (B3) … · perusahaan memperhatikan tentang pelabelan dan simbol limbah ... laboratorium. 12. Bapak-bapak rekan kerja dari ... Keselamatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

Penyimpanan limbah B3 adalah kegiatan menyimpan

limbah B3 yang dilakukan oleh penghasil, pengumpul,

pemanfaat, pengolah dan/atau penimbun limbah B3 dengan

maksud menyimpan sementara.

d) Bangunan Penyimpanan Limbah

Bangunan tempat penyimpanan kemasan limbah B3 harus:

(1) Memiliki rancang bangun dan luas ruang penyimpanan

yang sesuai dengan jenis, karakteristik dan jumlah limbah

B3 yang dihasilkan/akan disimpan,

(2) Terlindung dari masuknya air hujan baik secara langsung

maupun tidak langsung,

(3) Dibuat tanpa plafon dan memiliki sistem ventilasi udara

yang memadai untuk mencegah terjadinya akumulasi gas di

dalam ruang penyimpanan, serta memasang kasa atau bahan

lain untuk mencegah masuknya burung atau binatang kecil

lainnya ke dalam ruang penyimpanan,

(4) Memiliki sistem penerangan (lampu/cahaya matahari) yang

memadai untuk operasional penggudangan atau inspeksi

rutin. Jika menggunakan lampu, maka lampu penerangan

harus dipasang minimal 1 meter di atas kemasan dengan

sakelar (stop contact) harus terpasang di sisi luar bangunan,

(5) Dilengkapi dengan sistem penangkal petir,

Page 28: PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA BERACUN (B3) … · perusahaan memperhatikan tentang pelabelan dan simbol limbah ... laboratorium. 12. Bapak-bapak rekan kerja dari ... Keselamatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

(6) Pada bagian luar tempat penyimpanan diberi penandaan

(simbol) sesuai dengan tata cara yang berlaku,

(7) Lantai bangunan penyimpanan harus kedap air, tidak

bergelombang, kuat dan tidak retak. Lantai bagian dalam

dibuat melandai turun kearah bak penampungan dengan

kemiringan maksimum 1 % pada bagian luar bangunan,

kemiringan lantai diatur sedemikian rupa sehingga air hujan

dapat mengalir kearah menjauhi bangunan penyimpanan.

Pengaturan tata cara penyimpanan dan lamanya

penyimpanan yang diatur diantaranya adalah sebagai berikut:

(a) Menyediakan tempat khusus limbah B3, yang terpisah dari

tempat penyimpanan bahan dan limbah lainnya. Desain dan

rancang bangun tempat penyimpanan diatur. Tempat

penyimpanan limbah B3 harus mendapat persetujuan dari

pihak terkait.

(b) Menyimpan semua limbah B3 sesuai dengan jenis dan

karakteristiknya, dan ditempatkan pada tempat yang sudah

ditentukan.

(c) Menghindari tumpahan dan ceceran dari limbah B3,

khususnya yang bersifat mudah terbakar atau meledak.

Prosedur house keeping yang baik harus dilaksanakan.

Page 29: PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA BERACUN (B3) … · perusahaan memperhatikan tentang pelabelan dan simbol limbah ... laboratorium. 12. Bapak-bapak rekan kerja dari ... Keselamatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

(d) Mencatat setiap terjadi perpindahan limbah B3, yang masuk

dan keluar tempat penyimpanan sesuai jenis dan jumlahnya

ke dalam lembar neraca limbah B3.

(e) Limbah yang disimpan tidak boleh melebihi jangka waktu

90 hari, Bila limbah B3 yang dihasilkan kurang dari 50

(lima puluh) kilogram per hari, penghasil limbah B3 dapat

menyimpan limbah B3 yang dihasilkannya lebih dari 90

(sembilan puluh) hari sebelum diserahkan kepada

pemanfaat atau pengolah atau penimbun limbah B3, dengan

persetujuan instansi yang bertanggung jawabsehingga

limbah yang disimpan wajib diupayakan, yaitu: Langsung

diangkut oleh perusahaan pengumpul yang berizin ke

tempat pengolahan. Dilakukan upaya 3R atau reuse, recycle

dan recycle untuk keperluan sendiri, sesuai sifat dan

karakteristik limbah tersebut, dengan mengacu pada

peraturan yang berlaku. Dimanfaatkan oleh pihak lain (yang

berizin) sebagai bahan baku dan pendukung kegiatan

industri tertentu.

(f) Pemasangan label dan simbol limbah B3 harus sesuai

dengan jenis dan sifat limbah B3.

(g) Menyediakan peralatan keselamatan dan kesehatan kerja

(K3) yang sesuai, termasuk pemadam kebakaran.

Page 30: PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA BERACUN (B3) … · perusahaan memperhatikan tentang pelabelan dan simbol limbah ... laboratorium. 12. Bapak-bapak rekan kerja dari ... Keselamatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

(h) Tidak diperkenankan menerima atau menyimpan limbah B3

dari pihak lain.

e) Pengumpulan Limbah

Pengumpul limbah B3 adalah badan usaha yang

melakukan kegiatan pengumpulan dengan tujuan untuk

mengumpulkan limbah B3 sebelum dikirim ke tempat

pengelolaan dan/atau pemanfaatan dan/atau penimbunan limbah

B3 ( Peraturan Pemerintah No 85 tahun 1999 ). Pengumpulan

limbah B3 adalah kegiatan mengumpulkan limbah B3 dari

penghasil limbah B3 dengan maksud menyimpan sementara

sebelum diserahkan kepada pemanfaat, pengolah, dan/atau

penimbun limbah B3.

f) Pengangkutan

Penyerahan limbah B3 oleh penghasil/ pengumpul,

pemanfaat, pengolah kepada pengangkut wajib disertai dokumen

limbah. Pengangkutan dilakukan dengan alat khusus.

Pengangkut limbah B3 adalah badan usaha yang

melakukan kegiatan pengangkutan limbah B3(Peraturan

Pemerintah No. 85 tahun 1999).

g) Rekapitulasi Limbah

Menurut Peraturan Pemerintah No. 85 tahun 1999

tentang pengelolaan B3 pasal 11 bahwa Penghasil limbah B3

wajib membuat dan menyimpan catatan, tentang:

Page 31: PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA BERACUN (B3) … · perusahaan memperhatikan tentang pelabelan dan simbol limbah ... laboratorium. 12. Bapak-bapak rekan kerja dari ... Keselamatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

a) Jenis, karakteristik, jumlah dan waktu dihasilkan limbah B3.

b) Jenis, karakteristik, jumlah dan waktu penyerahan limbah B3.

c) Nama pengangkut limbah B3 yang melaksanakan pengiriman

kepada pengumpul atau pemanfaat atau pengolah atau

penimbun limbah B3.

h) Reporting Limbah

Penyerahan limbah B3 kepada pemanfaat untuk diekspor,

serta kepada pengolahdan atau penimbun limbah B3 tidak

mengurangi tanggung jawab penghasil limbah B3 untuk

mengolah limbah B3 yang dihasilkan. Sehingga penghasil tetap

bertanggung jawab dengan limbah B3 yang dihasilkan

(Peraturan Pemerintah No. 85 tahun 1999 tentang pengelolaan

B3 pasal 9).

Penghasil limbah B3 wajib menyampaikan catatan limbah

B3 sekurang­ kurangnya sekali dalam 6 bulan kepada instansi

yang terkait dan Bupati atau Walikotamadya Kepala Daerah

Tingkat II yang bersangkutan. Catatan limbah B3 dipergunakan

untuk inventarisasi jumlah limbah yang dihasilkan dan sebagai

bahan evaluasi dalam rangka penetapan kebijakan dalam

pengelolaan limbah B3 (Peraturan Pemerintah No. 85 tahun

1999 tentang pengelolaan B3 pasal 11).

Pengumpul limbah B3 wajib menyampaikan catatan

limbah B3 sekurang­ kurangnya sekali dalam 6 bulan kepada

Page 32: PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA BERACUN (B3) … · perusahaan memperhatikan tentang pelabelan dan simbol limbah ... laboratorium. 12. Bapak-bapak rekan kerja dari ... Keselamatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

instansi yang terkait Bupati atau Walikotamadya Kepala Daerah

Tingkat II yang bersangkutan (Peraturan Pemerintah No. 85

tahun 1999 tentang pengelolaan B3 pasal 13).

Penyimpanan, pengumpulan, pemanfaatan, pengolahan

dan atau penimbunan limbah B3 wajib memiliki izin operasi

dari kepala instansi yang bertanggung jawab. Pengangkutan

limbah B3 wajib memliki izin pengangkutan dari Menteri

Perhubungan setelah mendapat rekomendasi dari Kepala

Instansi yang bertanggung jawab (PP No. 85 tahun 1999).

Penyerahan limbah B3 oleh penghasil dan atau pengumpul

dan atau pemanfaat dan atau pengolah kepada pengangkut wajib

disertai dengan dokumen limbah B3. Setiap pengkutan limbah

B3 oleh pengangkut limbah B3 wajib disertai dengan dokumen

limbah B3. Pengangkut limbah B3 wajib menyerahkan limbah

B3 kepada pengumpul dan atau pemanfaat dan atau penimbun

limbah B3 yang ditunjuk oleh penghasil limbah B3 (PP No. 85

tahun 1999).

2. Bahan Berbahaya dan Beracun ( B3 )

Bahan berbahaya dan beracun yang selanjutnya disingkat B3

adalah zat, energi, dan/atau komponen lain yang karena sifat, konsentrasi,

dan/atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat

mencemarkan dan/atau merusak lingkungan hidup, dan/atau

Page 33: PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA BERACUN (B3) … · perusahaan memperhatikan tentang pelabelan dan simbol limbah ... laboratorium. 12. Bapak-bapak rekan kerja dari ... Keselamatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, serta kelangsungan hidup

manusia dan makhluk hidup lain.

Definisi lain dari B3 adalah bahan buangan bentuk (padat, cair dan

gas) yang dihasilkan baik dari proses produksi maupun dari proses

pemanfaatan produksi industri tersebut yang mempunyai sifat berbahaya

dan sifat beracun terhadap ekosistem karena dapat bersifat korosif,

ekplosif, toksik, reaktif, mudah terbakar, menghasilkan bau, radioaktif

dan bersifat karsinogenik maupun mutagenik terhadap kesehatan manusia

dan lingkungan.

3. Diskripsi PT. Bayer Indonesia-Bayer CropScience

a. Pengolahan Limbah

Sebagai upaya mewujudkan komitmen terhadap pelestarian

lingkungan hidup disekitarnya, PT. Bayer CropSience Surabaya Plant

selalu melakukan pengolahan dan pengukuran terhadap kinerja

lingkungan. Hazardous Waste disini tidak ditreatment terlebih dahulu

tetapi langsung dikirim ke PT. TLI untuk diproses. Sebelum limbah

dikirim diklasifikasikan terlebih dahulu menurut karakteristik limbah

tersebut, yaitu klasifikasi limbah mudah terbakar, klasifikasi limbah

korosif, klasifikasi limbah beracun dan klasifikasi limbah campuran.

Kemudian apabila limbah tersebut berbentuk powder / sludge maka

dimasukkan kedalam metal/HDPE drum, sedangkan limbah packaging

material dimasukkan kedalam jumbo bag.

Page 34: PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA BERACUN (B3) … · perusahaan memperhatikan tentang pelabelan dan simbol limbah ... laboratorium. 12. Bapak-bapak rekan kerja dari ... Keselamatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

Kemasan limbah diberi tanda/symbol sesuai dengan

klasifikasinya. Penandaan limbah berguna untuk identifikasi limbah

sehingga memberikan informasi kepada orang yang melakukan

pengolahan limbah.

Upaya pengolahan limbah yang dilakukan PT. Bayer CropSience

adalah mengikuti prinsip 3R sebagai berikut: Recovery (perolehan

kembali ), Reuse ( penggunaan kembali ), Recycle ( daur ulang ).

Prosedur penanganan limbah Padat di PT. Bayer Indonesia-Bayer

CropScience :

1) Limbah Padat Tidak Terkontaminasi

a) Memisahkan limbah atau sampah padat yang terkontaminasi dan

tidak terkontaminasi. Dasar proses pemisahan antara limbah padat

terkontaminasi dengan yang tidak terkontaminasi ini adalah

dokumen “Waste Tranfer” dari produksi. Di dalam “Waste

Tranfer” ini sudah diklasifikasi item limbahnya dan jenis limbah

(kontaminasi dan non komtaminasi) serta terdapat nama tempat

penghasil limbah, jumlah, dan juga keterangan limbah.

b) Untuk limbah atau sampah yang tidak terkontaminasi

dikumpulkan dalam kantong plastik dan dibuang ke tempat

pembuangan sampah melalui provider yang telah ditunjuk.

c) Untuk karton box bekas dari packaging, setelah dikumpulkan

kemudian dikirim ke provider.

Page 35: PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA BERACUN (B3) … · perusahaan memperhatikan tentang pelabelan dan simbol limbah ... laboratorium. 12. Bapak-bapak rekan kerja dari ... Keselamatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

d) Operator B3 akan mengidentifikasi limbah kontaminasi atau non

kontaminasi sesuai dan memberikan label sesuai jenisnya masing­

masing.

2) Limbah Padat Terkontaminasi

Untuk limbah atau sampah padat jenis ini ditangani dengan cara

dibawah ini :

a) Sampah bekas wadah material-material yang terkontaminasi

dengan pestisida atau yang bekas dipakai untuk produk

dimasukkan kedalam jumbo bag untuk di-disposed ke PT. TLI

b) Sludge dari WWPT ditangani dengan cara mengikuti Work

Instruction (Handling Endapan Waste Water Pre-Treatment).

c) Drum metal dan kaleng lainnya ditangani dengan cara mengikuti

Work Instruction (Drum Cleaning)

3) Prosedur penangan limbah cair PT. Bayer Indonesia-Bayer

CropScience :

a) Limbah dari semua area dikumpulkan pada container dan

kemudian dikirim ke area B3 dengan mengisi waste transfer.

b) Limbah cair ditampung pada PIT hingga batas maximal

c) Setelah PIT prnuh dialirkan ke WWPT ( Water Waste Pre

Treatment ) untuk dilakukan treatment.

d) Selanjutnya limbah dialirkan ke ACC Tank untuk dianalisa

kandungan COD dan AI kemudian di buang ke saluran PT. SIER.

Page 36: PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA BERACUN (B3) … · perusahaan memperhatikan tentang pelabelan dan simbol limbah ... laboratorium. 12. Bapak-bapak rekan kerja dari ... Keselamatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

B. Kerangka Pemikiran

Gambar 1. Bagan Kerangka Pemikiran

Pengelolaan Limbah1. Reduksi2. Pengumpulan3. Penyimpanan4. Pelabelan dan

Simbol5. Pengangkutan6. Pemanfaatan7. Pengolahan

Identifikasi

1. Sumber

2. Karakterisik

3. Uji Toxic

1. Limbah Padat

2. Limbah Cair

PRODUKLimbah GasProses

Produksi

Page 37: PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA BERACUN (B3) … · perusahaan memperhatikan tentang pelabelan dan simbol limbah ... laboratorium. 12. Bapak-bapak rekan kerja dari ... Keselamatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriftif,

yaitu memberikan gambaran secara jelas yang terbatas pada usaha

mengungkapkan suatu masalah dan keadaan sebagaimana adanya sehingga

hanya merupakan penyingkapan suatu fakta dan data yang diperoleh

digunakan sebagai bahan penulisan laporan. Dan dilaporan ini bertujuan

untuk mengetahui bagaimana gambaran pengelolaan limbah B3 yang ada di

PT. Bayer Indonesia – Bayer CropScience.

B. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian bertempat di perusahaan pestisida PT. Bayer Indonesia

- Bayer CropScience, Surabaya Plant.

C. Obyek dan Ruang Lingkup Penelitian

Obyek penelitian ini adalah di Area B3 pada PT. Bayer Indonesia-

Bayer CropScience.

D. Sumber Data

Data yang diperoleh dalam penelitian ini didapatkan dari dua sumber,

yaitu:

Page 38: PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA BERACUN (B3) … · perusahaan memperhatikan tentang pelabelan dan simbol limbah ... laboratorium. 12. Bapak-bapak rekan kerja dari ... Keselamatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

1. Data primer

Data primer yaitu data yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara

dan hsil pengamatan kegiatan pada area produksi dan B3.

2. Data sekunder

Pengumpulan data sekunder meliputi kegiatan pengumpulan data

sekunder data literatur, jurnal, makalah, laporan penelitian terdahulu, data

keterangan berupa bagan alir proses produksi dan dampak yang mungkin

timbul dan data pendukung lainnya seperti metode pengumpulan data

informasi dengan cara membaca dan mempelajari literatur yang berkaitan

dengan obyek studi. Pengumpulan dokumen dan referensi yang ada pada

(UPL/ UKL )

E. Teknik Pengumpulan Data

1. Observasi Lapangan

Observasi yang dilakukan adalah dengan pengamatan langsung

terhadap pengelolaan limbah B3 yang ada PT. Bayer Indonesia-Bayer

CropScience.

2. Wawancara

Metode interview adalah metode pengumpulan data informasi dengan

mengajukan pertanyaan secara langsung pada staf yang berwenang atau

berkaitan langsung dengan obyek studi.

Page 39: PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA BERACUN (B3) … · perusahaan memperhatikan tentang pelabelan dan simbol limbah ... laboratorium. 12. Bapak-bapak rekan kerja dari ... Keselamatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

3. Dokumentasi

Dilakukan dengan cara mempelajari dokumen-dokumen dan catatan-

catatan serta literature-literatur yang ada di perusahaan yang berhubungan

dengan masalah pengelolaan limbah B3.

F. Pelaksanaan

Penelitian ini dilaksanakan dalam suatu rangkaian kegiatan Praktek Kerja

Lapangan (PKL) yang dilaksanakan dari tanggal 7 Februari 2011 s/d 30 April

2011, dengan perincian sebagai berikut :

a. Permohonan ijin Praktek Kerja Lapangan di PT. Bayer Indonesia – Bayer

CropScience pada tanggal 28 September 2010.

b. Mahasiswa mengajukan surat ijin Praktek Kerja Lapangan dan proposal

magang kepada PT. Bayer Indonesia – Bayer CropScience pada tanggal

29 September 2010.

c. Tanggal 8 Oktober 2010 mahasiswa menerima surat balasan yang

menyatakan bahwa PT. Bayer Indonesia – Bayer CropScince menerima

permohonan mahasiswa untuk melaksanakan magang terhitung mulai

tanggal 7 Februari s/d 30 April 2011.

d. Tanggal 7 Februari 2011 mahasiswa resmi melaksanakan Praktek Kerja

Lapangan (PKL) di PT. Bayer Indonesia – Bayer CropScience.

2. Tahap Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan mulai tanggal 7

Februari s/d 31 April 2011 kegiatan- kegiatan pada tahap pelaksanaan ini

antara lai meliputi :

Page 40: PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA BERACUN (B3) … · perusahaan memperhatikan tentang pelabelan dan simbol limbah ... laboratorium. 12. Bapak-bapak rekan kerja dari ... Keselamatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

a. Observasi lingkungan tempat kerja pada area B3.

b. Ikut serta dalam kegiatan uji emisi sumber bergerak maupun tidak

bergerak di PT. Bayer Indonesia – Bayer CropScience, Surabaya Plant.

c. Wawancara dengan operator B3.

d. Idetifikasi limbah pada area B3.

e. Study pustaka

f. Konsultasi dengan pembimbing lapangan.

G. Analisa Data

Penanganan limbah B3 yang ada di PT. Bayer Indonesia-Bayer

CropScience menganut pada peraturan nasional di Indonesia yang telah diatur

oleh Kementrian Lingkungan Hidup melalui kebijakan yang tertuang pada

Peraturan Pemerintah no. 74 tahun 2001 dan PP no.18 tahun 1999 jo. PP.

nomor 85 tahun 1999. Peraturan ini mengatur tentang tata cara pengelolaan

limbah B3 yang diperlukan bagi penghasil limbah B3 atau para pelaku

pengelola limbah B3 seperti pengumpul, pengolah, pemanfaat, pengangkut dan

penimbun limbah B3.

Data yang diperoleh dari PT. Bayer Indonesia-Bayer CropScience akan

dimasukkan dan disusun sedemikian rupa kedalam hasil penelitian, kemudian

pembahasan dengan cara membandingkan dengan Peraturan Pemerintah No.

85 tentang Pengelolaan Limbah 1999 tentang Perubahan Atas Peraturan

Pemerintah Nomor 18 tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah Bahan

Berbahaya dan Beracun.

Page 41: PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA BERACUN (B3) … · perusahaan memperhatikan tentang pelabelan dan simbol limbah ... laboratorium. 12. Bapak-bapak rekan kerja dari ... Keselamatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Identifikasi Limbah B3 PT. Bayer Indonesia-Bayer CropScience

Limbah yang dihasilkan dari poses produksi PT. Bayer Indonesia-

Bayer CropScience berupa limbah padat, cair dan gas.Adapun flow chart

limbah dari proses produksi terlampir (lampiran 1). Limbah yang

dihasilkan adalah :

Limbah dibedakan menjadi 2 kelompok besar

a) Limbah Non Kontaminan

Yang dimaksud dengan limbah non hazardous waste adalah

limbah yang tidak terkontaminasi dengan bahan-bahan pembuat

pestisida. Limbah non hazardous ini ada yang masih ditreatment lagi

ataupun langsung dijual kepihak ketiga.

b) Limbah Kontaminan

Yang dimaksud dengan hazardous waste adalah limbah yang

terkontaminasi dengan bahan-bahan pembuat pestisida dari proses

produksi. Limbah yang termasuk kelompok ini yaitu bekas wadah

material-material yang terkontaminasi dengan pestisida atau bekas

yang dipakai untuk produk, debu dari peyaringan, limbah dari bocoran

atau tumpahan dan sludge dari endapan WWPT.

Limbah berdasarkan fisiknya dibedakan menjadi 3 yaitu:

Page 42: PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA BERACUN (B3) … · perusahaan memperhatikan tentang pelabelan dan simbol limbah ... laboratorium. 12. Bapak-bapak rekan kerja dari ... Keselamatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

a) Limbah Padat

Limbah padat yang dihasilkan oleh PT. Bayer Indonesia-

Bayer CropScience merupakan hasil dari raw material, proses

produksi juga packaging. Adapun daftar limbah yang dihasilkan

oleh PT. Bayer Indonesia-Bayer CropScience disajikan pada tabel

berikut :

Tabel 1. Limbah Padat Kontaminan

No Jenis LimbahBentuk Limbah

Karakteristik

1 Alufoil Ex. Bongkaran Produk

Padat toxic

2 Sak Ex. Technical Padat toxic3 Jumbo Bag Padat toxic4 Metal Drum Ex. Material Padat toxic5 Pil Ex. Solfac Padat toxic6 Plastik Ex. Technical Padat toxic7 Ex. Label Box Padat toxic8 Sak Ex. Material Padat toxic9 Jerican Ex. Material Padat toxic10 HDPE Drum Ex. Material Padat toxic

11 Paper Drum Ex. Material Padat toxic

12 Container Padat toxic

13 Sak Balon Ex. Antracol Padat toxic

14 Masker Padat toxic

15 Hands Gloves Padat toxix

16 Baterai Padat toxic, korosif

17 Drum Lem Padat toxic, korosif

18 Sapu Padat toxic

19 Baju Catle Pak Padat toxic

20 Inner Body padat toxic21 Plastik Inner Plug Padat toxic

22 PE Bag Ex. Produk padat toxic23 Expired Material Sesbuk toxic24 Kaolin Serbuk toxic25 sludge sludge toxic

Sumber: PT. Bayer Indonesia-Bayer CropScience

Page 43: PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA BERACUN (B3) … · perusahaan memperhatikan tentang pelabelan dan simbol limbah ... laboratorium. 12. Bapak-bapak rekan kerja dari ... Keselamatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

b) Limbah Cair

Limbah cair yang dihasilkan oleh PT. Bayer Indonesia-Bayer CropScience

berasal dari proses produksi, kegiatan loundry, kegiatan di laboratorium

dan juga dari kamar mandi/ toilet. Adapun daftar limbah cair yang terdapat

pada PT. Bayer Indonesia-Bayer CropScience tersaji dalam tebel berikut :

Tabel 2. Limbah cair kontaminasi

No JenisBentuk Fisik Sumber Karakteristik

1 Solvent Cair flasing ex product Flammable

2 Oil Cairproses produksi, bahan bakar

sumber tidak berbahaya

3 Expired Product Cair product toxic

4Air Laboratorium

Cairkegiatan laboratorium

toxic

Sumber: PT. Bayer Indonesia-Bayer CropScience

Tabel 3. Limbah Cair Non Kontaminasi

No JenisBentuk Fisik Sumber Karakteristik

1 Air Retention Pond

Cair air hujan, air keadaan darurat

tidak berbahaya

2 Air Kamar Mandi/ Toilet

Cair Limbah Domestik tidak berbahaya

Sumber: PT. Bayer Indonesia-Bayer CropScience

2. Pengelolaan Limbah B3

a. Reduksi

Pemilahan dilakukan di tempat terbuka atau berventilasi baik atau

di ruang yang terlindung dari udara panas yang yang disediakan

perusahaan (gudang penyimpanan sementara limbah B3). Pemilahan

dilakukan sedekat mungkin dengan area penyimpanan, semua bahan

yang akan dipilah diberi label dengan jelas dan dipisahkan sesuai

Page 44: PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA BERACUN (B3) … · perusahaan memperhatikan tentang pelabelan dan simbol limbah ... laboratorium. 12. Bapak-bapak rekan kerja dari ... Keselamatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

dengan kategorinya. Petugas menggunakan alat pelindung diri (sarung

tangan, sepatu bot, pakaian kerja, masker, kaca mata safety). Setelah

dipilah lmbah dimasukkan ke dalam kardus dan pada bagian luar wadah

ditulis secara jelas mengenai isinya dan jumlahnya. Bahan-bahan

tersebut kemudian disimpan di tempat yang kering dan aman, yaitu di

gudang yang terpisah antara samapah kontaminan dengan non

kontaminan.

b. Pewadahan dan Pengumpulan

Pewadahan di PT. Bayer Indonesia-Bayer CropScience

disesuaikan dengan limbah yang ada. Untuk limbah padat kontaminan

ditempatakan pada jumbo bag dan untuk limbah padat non kontaminan

ditempatkan pada kardus-kardus. Sedangkan untuk limbah cair

ditempatkan pada drum dan juga dirigen yang diberi label identitas

limbah. Untuk Pengumpulan limbah B3 di PT. Bayer Indonesia-Bayer

CropScience adalah pegumpulan yang bersifat intern pabrik, artinya

limbah B3 yang dihasilkan dari area produksi, office, logistic,

engineering dan area lainya diangkut untuk kemudian dikumpulkan ke

penampungan sementara limbah B3 yaitu pada area B3.

c. Penyimpanan Sementara

1) Tata cara penyimpanan sementara PT. Bayer Indonesia-Bayer

CropScience adalahh :

a) Solvent ( ex. Flusing product ) di kumpulkan pada drum plastic

berkapasitas 200 liter kemudian dikirim ke PIT B3.

Page 45: PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA BERACUN (B3) … · perusahaan memperhatikan tentang pelabelan dan simbol limbah ... laboratorium. 12. Bapak-bapak rekan kerja dari ... Keselamatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

b) Drum bekas dan container yang telah dipres disusun rapi pada

area tempat drum bekas untuk menunggu pengangkutan dari

UD. Pandan Jaya.

c) Product expired disimpan pada metal drum berkapasitas 200

liter kemudian duisusun pada palet pada area limbah cair non

kontaminan.

d) Untuk oli bekas ditempatkan pada drigen berkapasitas 20 liter

kemudian disimpan pada area cair limbah kontaminan.

Disimpan menunggu pengangkutan dri PT. TLI bersama limbah

padat kontaminan.

e) Untuk air dari laboratorium di tambung pada bak khusus

kemudian dialirkan ke WWPT.

f) Untuk limbah padat kontaminan dikumpulkan pada jumbo bag

yang kemudian disimpan pada area limbah kontaminan, dan

menunggu pengangkutan oleh PT. TLI.

g) Untuk karton bekas / kardus disusun kemudian ditali dengan

rapi, di tumpuk pada area limbah non kontaminan dan

menunggu pengangkutan dari UD. Lancar Jaya.

2) Bangunan Penyimapanan Limbah

Bangunan penyimpanan limbah sementara PT. Bayer Indonesia-

Bayer CropScience terdapat didekat area parkir forklift dan tangki

hydrant terletak di area belakang perusahaan. Bangunan penyimpanan

limbah B3 dengan luas 20 m2 dan memiliki ventilasi yang cukup dan

Page 46: PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA BERACUN (B3) … · perusahaan memperhatikan tentang pelabelan dan simbol limbah ... laboratorium. 12. Bapak-bapak rekan kerja dari ... Keselamatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

menggunakan penerangan alami buatan. Lay out area B3 terlampir(

lampiran 2). Penempatan limbah disesuaikan dengan jenis masing-

masing limbah yaitu limbah non kontaminan ditempatkan pada area

non kontaminan, untuk limbah padat kontaminan ditempatkan pada

area kontaminan sedangkan untuk limbah cair kontaminan di simpan

pada drum yang ditata rapi pada area PIT. Penyimpanan limbah diarea

B3 hanya sekitar 1 - 2 bulan saja kemudian diangkut oleh provider.

Area B3 pada PT. Bayer Indonesia-Bayer CropScience belum diberi

tanda yang menandakan bahwa tempat itu merupakan area

penyimpanan limbah.

Sarana pendukung bangunan tempat penyimpanan limbah B3 di

PT. Bayer Indonesia-Bayer CropScience antara lain alat pemadam

kebakaran (APAR dari jenis dry powder), eye wash, fasilitas bongkar

muat yang digunaka seperti forklift yang dirancang untuk memudahkan

pemindahan limbah B3, lantai untuk kegiatan bongkar muat kuat dan

kedap air serta dilengkapi dengan saluran pembuangan (selokan).

d. Pelabelan dan Simbol

Sebelum di simpan di area limbah B3, limbah terlebih dahulu

dikemas dengan kemasan yang sesuai dengan jenis limbah. Pelabelan

limbah yang dilakukan PT. Bayer Indonesia-Bayer CropScience B3

yaitu:

Page 47: PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA BERACUN (B3) … · perusahaan memperhatikan tentang pelabelan dan simbol limbah ... laboratorium. 12. Bapak-bapak rekan kerja dari ... Keselamatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

1) Oli bekas disimpan dalam dirigen kapasitas 20 liter dan dipasang

simbol label sesuai jenis limbah (limbah kontaminasi), tanpa ada

karateristik limbah.

2) Solvent disimpan dalam drum kapasitas 200 liter. Serta dipasang

simbol dan label limbah cair kontaminan.

3) Limbah padat kontaminasi disimpan pada jumbo bag dan diberi

label bahan campuran.

4) Limbah padat non kontaminasi disimpan pada kardus diberi label

limbah non kontaminasi.

e. Pengangkutan

1) Pengangkutan Intern

a) Dokumen yang diperlukan dalam pengangkutan dari unit

produksi ke tempat penampungan sementara adalah dokumen

waste transfer yang mencantumkan identifikasi jenis, jumlah

dan sumber limbah B3, atau dokumen berita acara serah terima

limbah.

b) Operator

Pengankutan limbah PT. Bayer Indonesia-Bayer

CropScience menggunakan hand lift dan juga forklift. Untuk

pengemudi forklift harus berpengalaman di lapangan,

mempunyai kualifikasi sebagai pengemudi alat angkut yang

akan dipakai, mempunyai surat ijin kerja, telah mengikuti

pelatihan keselamatan kerja.

Page 48: PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA BERACUN (B3) … · perusahaan memperhatikan tentang pelabelan dan simbol limbah ... laboratorium. 12. Bapak-bapak rekan kerja dari ... Keselamatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

2) Pengankutan dari PT. Bayer Indonesia-Bayer CropScience

Pada pengangkutan limbah B3 untuk diolah ke pihak

provider, PT. Bayer Indonesia-Bayer CropScience dengan

menggunakan truk dalam keadaan tertutup dan diberi tanda bahaya.

Pengiriman limbah B3 ke PT. TLI memenuhi persyaratan yang ada

dengan dilengkapi manifest .

f. Pemanfaatan

PT. Bayer Indonesia-Bayer CropScience dalam kegiatan

produksinya menghasilkan limbah yang salah satunya merupakan

sisa-sisa oli bekas dan lain-lain yang berupa drum-drum yang dalam

kondisi masih bagus, kardus bekas packeging. Drum-drum tersebut

bila disimpan di gudang penyimpanan akan membuat timbunan

membutuhkan lahan yang luas, oleh PT. Bayer Indonesia-Bayer

CropScience limbah yang berupa drum-drum bekas itu kemudian

dimanfaatkan dengan cara, drum dicuci bersih kemudian di pres

kemudian dijual ke provider. Limbah B3 yang dihasilkan dari produk

rejected seperti botol yang berisi maupun cairan, isinya dikumpulkan

dan disimpan di gudang B3 kemudian botol dicuci sampai bersih juga

kardus bekas peceging dikumpulkan kemudian dijual ke pihak

provider.

g. Pengolahan

Pengolahan limbah cair mengikuti estate regulation dari PT.

SIER Tempat penampungan limbah berbentuk cairan yang dihasilkan

Page 49: PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA BERACUN (B3) … · perusahaan memperhatikan tentang pelabelan dan simbol limbah ... laboratorium. 12. Bapak-bapak rekan kerja dari ... Keselamatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

dari segala kegiatan pada PT Bayer Surabaya Plant ini terdiri dari tiga

bagian yaitu B3 Pit, Waste Water Pretreatment (WWPT) dan

Accumulation Tank. Ketiga tempat ini mempunyai peran masing-

masing yang sesuai dengan proses pengolahannya.

1) B3 PIT

B3 Pit adalah tempat penampungan awal pada proses

pengolahan limbah berbentuk cair. Limbah pada B3 Pit ini berasal

dari kegiatan produksi seperti produksi liquid produk dan sisa limbah

dari area produksi, loker, toilet, kantin. Sebelum ditampung pada

PIT, limbah dai produksi baik dari air ex flusing produk dan air ex

cleaning mesin di kumpulkan dahulu pada drum / ICB container.

Pada B3 Pit tidak ada perlakuan khusus yang diberikan terhadap

limbah karena fungsi dari B3 Pit ini hanya sebagai tempat

penampungan atau collecting seluruh limbah sebelum ditransfer ke

WWPT. Proses yang dilakukan adalah monitoring dan control

volume limbah yang terdapat didalam B3 Pit. Dengan dimensi fisk

seperti itu maka volume limbah yang dapat ditampung berkisar 6,75

m3. Dengan volume yang itu, B3 Pit dapat menampung limbah dari

2-3 hari kegiatan pabrik. Jika kondisi dalam B3 Pit telah penuh

maka limbah ditransfer ke WWPT untuk di treatment dengan

membuka pompa out yang menuju ke WWPT. Kalau masih ada

endapan yang tersisa, ditambahkan air kemuadian diaduk agar semua

endapan tidak ada yang tertinggal didalam B3 Pit.

Page 50: PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA BERACUN (B3) … · perusahaan memperhatikan tentang pelabelan dan simbol limbah ... laboratorium. 12. Bapak-bapak rekan kerja dari ... Keselamatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

2) Waste Water Pre Treatment

Water Treatment atau bisa juga disebut sebagai WWPT adalah

bak penmapungan limbah cair dari berbagai daerah kerja di pabrik

ini contohnya dari collecrting pit area limbah B-3, collecting Pit

EC/SL Plant. Air Limbah yang ditampung di WWPT berasal dari

PIT, dan laboratorium. WWPT memiliki kapasitas maximal yaitu

9,375 m3. Setelah WWPT ini penuh maka segera dilakukan

treatment. Jenis treatment yang dilakukan pada WWPT ini

berdasrkan kenaikan pH limbah. Ketika baru pertama dipindahkan

dari Pit, pH limbah akan menunjukkan angka berkisar 4-5 yang

menandakan bahwa pH bersifat asam. Untuk menaikkan pH

dilakukan penambahan NAOH hingga pH mencapai 12 (bersifat

sangat basa). pH diukur dengan alat digital yang dipasang dekat

dengan WWPT. Setelah dicapai pH 12 maka dimixer selama 5-10

menit, setelah itu diambil sample limbah lalu diserahkan ke analis

untuk dianalisa apakah kandungan racun telah hilang / berkurang .

Bila kandungan AI lebih dari 20ppm maka akan dilakukan tretment

lagi tapi jika hasil analisa bagus, lalu limbah dialirkan ke

Accumulation Tank.

3) Acumulation Tank

Accumulation Tank adalah bak penampungan air limbah yang

telah diproses di WWPT untuk dilakukan aerasi hingga didapatkan

kualitas air limbah yang memenuhi standart / baku mutu PT. SIER.

Page 51: PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA BERACUN (B3) … · perusahaan memperhatikan tentang pelabelan dan simbol limbah ... laboratorium. 12. Bapak-bapak rekan kerja dari ... Keselamatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

Accumulation ini terdiri dari 3 bagian yang masing-masing bagian

volumnya 25 m3 masing-masing bagian diberi nomor 1, 2 dan 3 yang

pengoprasiannya secara urut bergantian. Treatment yang dilakukan

pada Acc. Tank ini dengan metode aerasi selama 24 jam, dimana

udara dialirkan (melalui pipa-pipa yang terdapat lubang sebagai

tempat mengalirnya udara) kedalam limbah sehingga akan terjadi

penurunan pH yang semula dari ph basa yaitu 12 menjadi pH

berkisar antara 6-9. Standart pH yang diberlakukan PT. SIER adalah

6-9 dan kadar COD maksimal yaitu 3000. Jika parameter yang

diharuskan tidak didapatkan maka harus dilakukan treatment

kembali.

Air limbah yang sudah paling lama ditampung adalah yang

pertama-tama akan diproses kemudian dipompa ke saluran

penampungan air limnah PT SIER. Setelah diproses, limbah di Acc.

Tank akan disampling lalu diserahkan ke laboratorium untuk

dianalisa kandungn COD. Bila hasilnya telah sesuai maka limbah

dapat langsung dipompa keluar dengan membuka valve yang menuju

ke saluran limbah PT. SIER lalu pompa dihidupkan dan air limbah

akan mengalir dari Acc. Tank ke penampungan limbah PT SIER.

Apabila rekomendasi yang diberikan lain maka air dari bagian

Acc.Tank tersebut tidak dipompakan keluar menuju PT.SIER

melainkan ditreatment kembali hingga sesuai dengan sayarat yang

Page 52: PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA BERACUN (B3) … · perusahaan memperhatikan tentang pelabelan dan simbol limbah ... laboratorium. 12. Bapak-bapak rekan kerja dari ... Keselamatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

ditentukan oleh PT SIER. Adapun standart yang ditetapkan oleh PT.

SIER terlmpir ( lampiran 3)

PT. Bayer Indonesia-Bayer CropScience dalam hal pengolahan

limbah B3 selama ini melakukan kesepakatan dengan pihak provider

yaitu PT. TLI. Sehingga limbah B3 dari PT. Bayer Indonesia-Bayer

CropScience harus diangkut ke pihak PT, TLI untuk diolah sesuai

dengan regulasi yang berlaku.

h. Rekapitulasi Data

Rekapitulasi data terhadap dokumen-dokumen pengelolaan limbah

B3 di departemen HSE meliputi sebagai berikut:

a. Jenis, jumlah dan waktu dihasilkannya limbah B3.

b. Jenis, jumlah, nama operator dan waktu penyerahan limbah B3.

c. Nama pengangkut limbah B3 yang melaksanakan pengiriman kepada

pengumpul atau pemanfaat atau pengolah atau penimbun limbah B3.

i. Reporting

Reporting dilakukan oleh departemen QHSE sebagai departemen

yang berwenang dalam kegiatan pengelolaan limbah B3. Pelaporan

yang dilakukan meliputi pelaporan ke pihak internal perusahaan dan

perusahaan pusat. Dan juga kepada pihak eksternal, PT. Bayer

Indonesia-Bayer CropScience telah mewajibkan perusahaan pengumpul

atau pemanfaatan limbah B3 dalam hal ini PT. TLI untuk melaporkan

kegiatan pengumpulan dan pemanfaatan kepada Menteri Negara

Lingkungan Hidup, tembusan kepada Kepala Badan Pengendalian

Page 53: PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA BERACUN (B3) … · perusahaan memperhatikan tentang pelabelan dan simbol limbah ... laboratorium. 12. Bapak-bapak rekan kerja dari ... Keselamatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

Dampak Lingkungan dengan tembusan Bupati/Walikotamadya Kepala

Daerah Tingkat II dan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Surabaya.

Catatan limbah B3 dipergunakan untuk inventarisasi jumlah limbah

yang dihasilkan dan sebagai bahan evaluasi dalam rangka penetapan

kebijakan dalam pengelolaan limbah B3”.Kegiatan penyerahan limbah

B3 oleh PT. Bayer Indonesia-Bayer CropScience dan atau pengumpul

dan atau pemanfaat dan atau pengolah kepada pengangkut telah disertai

dengan dokumen limbah B3.

B. Pembahasan

1. Identifikasi limbah B3

Adapun limbah B3 yang dihasilkan di PT. Bayer Indonesia-Bayer

CropScience adalah pelumas bekas, air flusing, air dari laboratorium,

bekas material, solvent. Dari limbah B3 yang dihasilkan tersebut telah

dilakukan diidentifikasi menurut sumber dan jenisnya. Akan tetapi belum

dibedakan sesuai dengan karakteristik limbahnya. Sebagaimana telah

diatur dalam PP No. 85 tahun 1999 yang berbunyi bahwa: “Limbah B3

dapat diidentifikasi menurut sumber dan atau uji karakteristik dan atau uji

toksikologi “. Serta Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 18 tahun

2009 .

Hasil penelitian tentang identifikasi limbah B3 secara umum di PT.

Bayer Indonesia-Bayer CropScience telah sesuai dengan peraturan PP No.

85 tahun 1999 tentang pengelolaan limbah B3, serta Keputusan Menteri

Page 54: PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA BERACUN (B3) … · perusahaan memperhatikan tentang pelabelan dan simbol limbah ... laboratorium. 12. Bapak-bapak rekan kerja dari ... Keselamatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

Lingkungan Hidup No. 18 tahun 2009 tentang Tata Cara Perizinan

Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun.Identifikasi imbah B3

pada PT. Bayer Indonesia-Bayer CropScience yang dipilah sesuai dengan

jenisnya telah sesuai dengan Peraturan Pemerintah No 85 tahun 1999

tentang pengelolaan limbah bahan berbahaya beracun.

2. Pengelolaan Limbah B3

PT. Bayer Indonesia-Bayer CropScience memiliki wewenang

mengelola limbah B3 dengan melakukan kegiatan penyimpanan sementara

limbah B3 di area B3. Kewajiban pengelolaan limbah B3 seperti yang

terdapat pada PP No. 85 tahun 1999 pasal 10 ayat (1) yaitu: “Penghasil

limbah B3 dapat menyimpan limbah B3 yang dihasilkannya paling lama

90 hari sebelum menyerahkan kepada pengumpul atau pemanfaat atau

pengolah atau penimbun limbah B3”. Dan pasal 10 ayat (2) yaitu: “Bila

limbah B3 yang dihasilkan kurang dari 50 kilogram perhari, penghasil

limbah B3 dapat menyimpan limbah B3 yang dihasilkan lebih dari 90 hari

sebelum diserahkan kepada pemanfaat atau pengolah atau penimbun

limbah B3, dengan persetujuan instansi yang bertanggung jawab”. Izin

penyimpanan sesuai dengan perizinan dan rekomendasi yang diberikan

Kantor Kementerian Lingkungan Hidup dan sesuai dengan ketentuan yang

berlaku yaitu Peraturan Pemerintah No. 85 tahun 1999 tentang

pengelolaan limbah B3 pasal 10 yaitu penyimpanan sementara limbah B3

kurang dari 90 hari dan penyimpanan sementara limbah B3 lebih dari 90

hari. Sehingga penyimpanan limbah PT. Bayer Indonesia-Bayer

Page 55: PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA BERACUN (B3) … · perusahaan memperhatikan tentang pelabelan dan simbol limbah ... laboratorium. 12. Bapak-bapak rekan kerja dari ... Keselamatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

CropScience telah memenuhi ketentuan PP No. 85 tahun 1999 tentang

Pengelolaan Limbah B3.

PT. Bayer Indonesia-Bayer CropScience telah melakukan

pengelolaan limbah B3 menurut PP No. 85 tahun 1999 yaitu: “Penyerahan

limbah B3 kepada pemanfaat untuk diekspor , serta kepada pengolah dan

atau penimbun limbah B3 tidak mengurangi tanggung jawab penghasil

limbah B3 untuk mengolah limbah B3 yang dihasilkan. Sehingga

penghasil tetap bertanggung jawab dengan limbah B3 yang dihasilkan.

a. Penyimapanan Limbah Sementara

Pengelolaan atau penanganan limbah B3 di PT. Bayer Indonesia-

Bayer CropScience meliputi penyimpanan sementara di Area B3.

“Penyimpanan limbah B3 harus dilakukan jika limbah B3 belum dapat

diolah dengan segera. Kegiatan penyimpanan limbah B3 dimaksudkan

untuk mencegah terlepasnya limbah B3 ke lingkungan sehingga

potensi bahaya terhadap manusia dan lingkungan dapat dihindari.

Penyimpanan limbah B3 di Area telah sesuai dengan ketentuan dalam

PP No. 85 tahun 1999 pasal 30. Isinya sebagai berikut:

1) Mempunyai laboratorium yang dapat mendeteksi karakteristik

limbah B3 kecuali uji toksikologi.

2) Memiliki perlengkapan untuk penanggulangan terjadinya

kecelakaan.

3) Memiliki konstruksi bangunan kedap air dan bahan bangunan yang

disesuaikan dengan karakteristik limbah B3.

Page 56: PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA BERACUN (B3) … · perusahaan memperhatikan tentang pelabelan dan simbol limbah ... laboratorium. 12. Bapak-bapak rekan kerja dari ... Keselamatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

4) Mempunyai lokasi pengumpulan bebas banjir.

b. Bangunan Penyimpanan

Bangunan penyimpanan limbah sementara PT. Bayer Indonesia-

Bayer Bangunan penyimpanan limbah B3 dengan luas 20 m2 dan

memiliki ventilasi yang cukup serta penerangan alamai dan buatan .

Penempatan limbah disesuaikan dengan jenis masing-masing limbah

yaitu limbah non kontaminan ditempatkan pada arean non kontaminan,

untuk limbah padat kontaminan ditempatkan pada area kontaminan

sedangkan untuk limbah cair kontaminan di simpan pada drum yang

ditata rapi pada area PIT. Penyimpanan limbah diarea kurang dari 90

hari. Area B3 pada PT. Bayer Indonesia-Bayer CropScience belum

diberi tanda yang menandakan bahwa tempat itu merupakan area

penyimpanan limbah.

Dari hasil pengamatan persyaratan bangunan penyimpanan

limbah B3 di PT. Bayer Indonesia-Bayer CropScience maka

persyaratan bangunan telah sesuai dengan Kep. Ka Bapedal No. 01

tahun 1995 tentang tata cara dan persyaratan teknis penyimpanan dan

pengumpulan limbah B3.

c. Pengemasan, pelabelan dan simbol

Untuk meningkatkan pengamanannya sebelum dilakukan

penyimpanan limbah B3 terlebih dahulu dikemas. Dari hasil

pengamatan pengemasan limbah B3 di PT. Bayer Indonesia-Bayer

CropScience diperoleh bahwa kondisi kemasan dalam kondisi baik,

Page 57: PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA BERACUN (B3) … · perusahaan memperhatikan tentang pelabelan dan simbol limbah ... laboratorium. 12. Bapak-bapak rekan kerja dari ... Keselamatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

tidak rusak dan bebas dari perkaratan dan kebocoran. Bentuk dan

ukuran kemasan sesuai dengan jenis limbah limbah B3 namun belum

dibedakan sesuai karakteristiknya maka tidak sesuai dengan Keputusan

Kepala Bapedal No. 01 tahun 1995 yang berbunyi: “Sebelum disimpan

di liquid waste storage, limbah B3 dikemas dalam kemasan drum dan

diberi label dan simbol yang sesuai dengan karakteristik limbahnya”.

d. Pengangkutan

Setiap pengkutan limbah B3 oleh pengangkut limbah B3 wajib

disertai dengan dokumen limbah B3. Hal ini telah sesuai dengan PP

No. 85 tahun 1999. Pengangkutan limbah B3 di PT. Bayer Indonesia-

Bayer CropScience juga memiliki izin operasi dari Departemen

Perhubungan. Hal ini sesuai dengan PP No. 85 tahun 1999 yaitu:

“Penyimpanan, pengumpulan, pemanfaatan, pengolahan dan atau

penimbunan limbah B3 wajib memiliki izin operasi dari kepala

instansi yang bertanggung jawab. Pengangkutan limbah B3 wajib

memliki izin pengangkutan dari Menteri Perhubungan setelah

mendapat rekomendasi dari Kepala Instansi yang bertanggung jawab.

e. Pengolahan Limbah

Untuk pengolahan limbah B3 secara umum PT. Bayer Indonesia-Bayer

CropScience selama ini masih dilakukan secara offsite atau exsitu. Hal

ini sesuai dengan Peraturan Pemerintah yang tertuang dalam Peraturan

Pemerintah ( PP ) nomor 18 tahun 1999 jo. PP. nomor 85 tahun 1999

yang selama ini mengharuskan penghasil limbah yang bila tidak

Page 58: PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA BERACUN (B3) … · perusahaan memperhatikan tentang pelabelan dan simbol limbah ... laboratorium. 12. Bapak-bapak rekan kerja dari ... Keselamatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

memenuhi syarat sebagai pengolah dan penimbun maka harus

diserahkan pada pihak lain yang telah dakui oleh pemerintah. PT.

Bayer Indonesia-Bayer CropScience dalam hal pengolahan limbah B3

selama ini melakukan kesepakatan dengan pihak ke-3. Sehingga

limbah harus diangkut ke pihak ke-3 untuk diolah sesuai dengan

regulasi yang berlaku.

f. Rekapitulasi Data

Rekapitulasi data terhadap dokumendokumen pengelolaan limbah

B3 di departemen QHSE meliputi sebagai berikut:

a. Jenis, jumlah dan waktu dihasilkannya limbah B3.

b. Jenis, jumlah, nama operator dan waktu penyerahan limbah B3.

c. Nama pengangkut limbah B3 yang melaksanakan pengiriman

kepada pengumpul atau pemanfaat atau pengolah atau penimbun

limbah B3.

Jadi pelaksanaan rekapitulasi data limbah B3 di PT. Bayer

Indonesia-Bayer CropScience ,telah sesuai dengan PP No. 85 tahun

1999 tentang Pengelolaan Limbah B3.

g. Reporting

Reporting dilakukan oleh departemen HSE sebagai departemen

yang berwenang dalam kegiatan pengelolaan limbah B3. Pelaporan

yang dilakukan meliputi pelaporan ke pihak internal perusahaan dan

pusat . Dan juga kepada pihak eksternal, PT. Bayer Indonesia-Bayer

CropScience telah mewajibkan perusahaan pengumpul atau

Page 59: PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA BERACUN (B3) … · perusahaan memperhatikan tentang pelabelan dan simbol limbah ... laboratorium. 12. Bapak-bapak rekan kerja dari ... Keselamatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

pemanfaatan limbah B3 dalam hal ini PT. TLI untuk melaporkan

kegiatan pengumpulan dan pemanfaatan kepada Menteri Negara

Lingkungan Hidup, tembusan kepada Gubernur Kepala Daerah

Tingkat I Provinsi Surabaya, serta kepada Walikota Kepala Daerah

Tingkat II Kotamadya Surabaya. Reporting limbah B3 yang telah

dilakukan oleh PT. Bayer Indonesia-Bayer CropScience telah sesuai

dengan PP No. 85 tahun 1999 yaitu: ” Penghasil limbah B3 wajib

menyampaikan catatan limbah B3 sekurangkurangnya sekali dalam 6

bulan kepada instansi yang terkait dan Bupati atau Walikotamadya

Kepala Daerah Tingkat II yang bersangkutan. Catatan limbah B3

dipergunakan untuk inventarisasi jumlah limbah yang dihasilkan dan

sebagai bahan evaluasi dalam rangka penetapan kebijakan dalam

pengelolaan limbah B3”.

Page 60: PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA BERACUN (B3) … · perusahaan memperhatikan tentang pelabelan dan simbol limbah ... laboratorium. 12. Bapak-bapak rekan kerja dari ... Keselamatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang pengelolaan limbah Bahan

Berbahaya dan Beracun (B3) di PT. Bayer Indonesia-Bayer CropScience ,

maka didapatkan kesimpulan mengenai pengelolaan limbah B3 di PT. Bayer

Indonesia-Bayer CropScience , antara lain:

Pengelolaan limbah B3 pada pt PT. Bayer Indonesia-Bayer CropScience

meliputi : reduksi, pewadahan/ pengumpulan, pemyimpanan sementara,

pengemasan, pelabelan dan simbol, pengangkutan intern, pemanfaatan,

sedangkan untuk pengolahan dan pemusnahan dilakukan oleh pihak ke-

3telah sesuai dengan Peraturan Pemerintah No 85 tentang Pengelolaan

Limbah Bahan Berbahaya Beracun. Akan tetapi terdapat ketidaksesuaian

dengan Kep.01/BAPEDAl/09/1999 yaitu mengenai pemberian simbol dan

label yang jelas dalam kemasan limbah B3.

B. Saran

Dengan melihat kegiatan pengelolaan limbah B3 yang telah dijalankan di

PT. Bayer Indonesia-Bayer CropScience adapun saran yang dapat kami

berikan antara lain:

1. Sebaiknya dilakukan perawatan dan pengecekan penataan dan penyimpan

limbah B3 di liquid storage waste secara berkala.

Page 61: PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA BERACUN (B3) … · perusahaan memperhatikan tentang pelabelan dan simbol limbah ... laboratorium. 12. Bapak-bapak rekan kerja dari ... Keselamatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

2. Sebaiknya pihak HSE memperhatikan mengenai pemasangan label

berdasarkan karekteristik dan pemasangan simbol yang sesuai yang sesuai

karakteristiknya masing-masing seperti laber barbahaya, beracun karena

selama ini hanya terdapat label kontaminan dan non kontaminan..