PENGELOLA PROSIDING SEMINAR NASIONAL ILMU KEOLAHRAGAAN

10

Transcript of PENGELOLA PROSIDING SEMINAR NASIONAL ILMU KEOLAHRAGAAN

Page 1: PENGELOLA PROSIDING SEMINAR NASIONAL ILMU KEOLAHRAGAAN
Page 2: PENGELOLA PROSIDING SEMINAR NASIONAL ILMU KEOLAHRAGAAN

PENGELOLA

PROSIDING SEMINAR NASIONAL ILMU KEOLAHRAGAAN

(SENALOG I)

SENALOG I

Volume 1 Nomor 1, 2018

SENALOG merupakan prosiding hasil penelitian dalam bidang olahraga yang diantaranya

membahas olahraga pendidikan, kesehatan, prestasi, kepelatihan dan ilmu yang terkait dalam

bidang olahraga.

Penanggung Jawab:

Dekan Fakultas Olahraga dan Kesehatan

Redaktur:

Wawan Setiawan, M.Pd

Penyunting/Editor:

Agus Mursidi, M.Pd (UNIBA)

Gatut Rubiono, MT (UNIBA)

Ikhwanul Qiram, MT (UNIBA)

Wiwin Indiarti, M.Hum (UNIBA)

Rachmaniah Mirza Hariastuti, M.Pd (UNIBA)

Danang Ari Santoso, M.Pd (UNIBA)

Desain Grafis:

Slamet

Sekretariat:

Puji Setyaningsih, M.Pd

Alamat Redaksi:

Fakultas Olahraga dan Kesehatan Universitas PGRI Banyuwangi

Jalan Ikan Tongkol No. 22, Telp. (0333) 421593, 428592 Banyuwangi 68416

Page 3: PENGELOLA PROSIDING SEMINAR NASIONAL ILMU KEOLAHRAGAAN

Halaman

SAMBUTAN DEKAN FOK C 02

SAMBUTAN KETUA PELAKSANA C 03

DAFTAR ISI C 04

PEMBICARA UTAMA

Perencanaan dan Inovasi Pembelajaran Pendidikan

Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK) Prof. Dr. I Made Sriundy Mahardika, M.Pd KEY 01-09

Membentuk Karakter Melalui Pendidikan Jasmani dan

Olahraga Prof. Dr. M.E. Winarno, M.Pd KEY 10-20

Menjadi Guru Pendidikan Jasmani Olahraga dan

Kesehatan Di Abad 21 Prof. Dr. I Nyoman Kanca, MS KEY 21-27

KATEGORI OLAHRAGA PARIWISATA

Peran Pemerintah Terhadap Pengembangan Olahraga

Pariwisata Untuk Peningkatan Perekonomian Masyarakat Sadi OR-PAR 01-08

Potensi Alam untuk Olahraga Rekreasi

Muhammad Rusyanto Fitriantono

Agus Kristiyanto

Siswandari

OR-PAR 09-11

KATEGORI PENDIDIKAN OLAHRAGA

Perbandingan Pembelajaran Menggunakan Projected

Motionmedia Dan Pembelajaran Menggunakan Projected

Still Media Terhadap Hasil Belajar Passing Atas Pada

Permainan Bolavoli

Ades Setyawan PEN-OR 01-06

Kelayakan Aspek Materi, Media dan Bahasa dalam

Pengembangan Bahan Ajar Bola Voli Berbasis

Kontekstual

Didik Hariyanto

Moh. Ali Mu’arifuddin PEN-OR 07-10

Penerapan Mobile Learning dalam Pembelajaran

Pendidikan Jasmani Kesehatan Olahraga dan Kesehatan

(PJOK)

Hery Prasetyo

Agus Kristiyanto

Muchsin Doewes

PEN-OR 11-14

Implementasi Penggunaan Media Dalam Pembelajaran

Pendidikan Jasmani di Sekolah Dasar Enggel Bayu Pratama PEN-OR 15-17

KATEGORI KEPELATIHAN OLAHRAGA

Peningkatan Kualitas Latihan Daya Tahan Atlet Tinju Andreas J. F. Lumba KEP-OR 01-07

Studi Minat dan Bakat Anak Usia Dini Secara Ilmiah

Pada Suku Jawa di Kabupaten Banyuwangi Arya T Candra KEP-OR 08-13

Pengaruh Latihan Beban Rumpi Kaki Dan Beban Karet

Terhadap Kecepatan Tendangan Ap Chagi

Pada Atlet Taekwondo Universitas Nusantara PGRI

Irwan Setiawan

Rendhitya Prima Putra KEP-OR 14-20

Tingkat Kebugaran Jasmani Siswa Kelas VII di SMPN

Sederajat Se-Kecamatan Tarik Kabupaten Sidoarjo Tahun

Pelajaran 2017-2018

Miftahul Jannah

Muhammad Yanuar Rizky KEP-OR 21-26

Page 4: PENGELOLA PROSIDING SEMINAR NASIONAL ILMU KEOLAHRAGAAN

Survei Tingkat Kemampuan Gerak (Motor Ability) Siswa

Putra Ekstrakulikuler Pencak Silat SMP NU Kecamatan

Pace Kabupaten Nganjuk Tahun 2018

Moh. Nur Kholis

Septianing Lusianti KEP-OR 27-30

Hubungan Antara Kekuatan Otot Tungkai, Panjang

Tungkai dan Kelentukan dengan Jauhnya Tendangan pada

Siswa Ekstrakurikuler di SMA PGRI 4 Kediri Tahun 2017-

2018

Weda

Setyo Harmono KEP-OR 31-38

Pengembangan Model Latihan Sirkuit (Circuit Training)

dalam Permainan Futsal

Moh Ferry Robiansyah

Fahrial Amiq KEP-OR 39-44

Studi Perbandingan Tingkat Kebugaran Siswa Sekolah

Yang Mengikuti dan Tidak Mengikuti Kegiatan Sanggar

Tari di Banyuwangi

Puji Setyaningsih

Rofik Yuliandi KEP-OR 45-49

KATEGORI OLAHRAGA TRADISIONAL

Permainan Tradisional Sebagai salah Satu Pemecahan

Masalah Karakter Bangsa

Reo Prasetiyo Herpandika

Dhedhy Yuliawan OR-TRA 01-05

Identifikasi Nilai-nilai Pendidikan Karakter Dalam

Permainan Anak Tradisional Arie Ramadhani OR-TRA 06-10

KATEGORI ILMU KEOLAHRAGAAN

Pengaruh Bentuk Sasaran Terhadap Tingkat Akurasi

Smash Bolavoli

Donny Setiawan

Wawan Setiawan

Ach Jayul. M

IKOR 01-04

Pengaruh Jumlah Langkah Awalan Terhadap Jarak

Lemparan (Throw In) Sepakbola

Galih Farhanto

Bayu Septa MartavianoTriaditya

Wawan Setiawan

IKOR 05-07

Amazing Speed of Kylian Mbappe Physical or

Technical..??

Moh. Agung Setiabudi

Ikhwanul Qiram IKOR 08-10

Evaluasi Tingkat VO₂Max Atlet Taekwondo Pemusatan

Latihan Atlet Kota (PUSLATKOT) Kediri Tahun 2018

Puspodari

Nur Ahmad Muharram IKOR 11-15

Studi Analisis Kadar Glukosa Pada Latihan Body Weight

Training Untuk Latihan Otot Perut

Ratna Mustika Yasi

Charis Fathul Hadi IKOR 16-20

Profil Kondisi Fisik Pemain Basket Putri Kota Kediri Sugito

M. Akbar Husein Allsabah IKOR 21-25

Deskripsi Kosakata Serapan Bahasa Inggris Dalam

Olahraga Sepak Bola

Sutami Dwi Lestari

Gatut Rubiono IKOR 26-29

Analisis Instrumen Pengukuran Kekuatan Pukulan

Berbasis Peredam Kejut (Shock Breaker)

Deni Kurniawan Efendi

Gatut Rubiono IKOR 30-34

Analisis Peran Timbal Balik Pendidikan Matematika dan

Olahraga Eko Listiwikono IKOR 35-39

Analisis Matematis Prediksi Jarak Lompatan Atlet Lompat

Jauh Berbasis Sudut Tolakan (Take-off)

Feby Indriana Yusuf

Gatut Rubiono IKOR 40-44

Page 5: PENGELOLA PROSIDING SEMINAR NASIONAL ILMU KEOLAHRAGAAN

Analisis Aplikasi Uji Impak Tipe Charpy Untuk

Pengukuran Kekuatan Tendangan Sepak Bola

Gatut Rubiono

Ikhwanul Qiram IKOR 45-49

Efektivitas stretching aktif dan stretching pasif dalam

pemulihan asam laktat darah dan denyut jantung setelah

lari cepat 400 meter

Yuni Fitriyah Ningsih

Dyah Ayu Puspitaningrum

IKOR 50-54

Analisis Tingkat Kesegaran Jasmani Usia 10-12 Tahun

SDN Kepanjen Lor II Kota Blitar Indra Gunawan Pratama IKOR 55-57

KATEGORI BIOMEKANIKA OLAHRAGA

Studi Biomekanika Posisi Kuda-Kuda Tengah pada Bela

Diri Pencak Silat

Bayu Septa Martaviano Triaiditya

Puji Setyaningsih

Galih Farhanto

BIO-OR 01-07

Analisis Biomekanika Jarak Langkah Take Off Open Spike

Dalam Bolavoli

Danang Ari Santoso

Ikhwanul Qiram BIO-OR 08-10

Analisis Biomekanika Pengaruh Sudut Pijakan Telapak

Kaki Terhadap Gaya Reaksi Tumpuan

Nurida Finahari

Gatut Rubiono BIO-OR 11-15

KATEGORI PSIKOLOGI OLAHRAGA

Peran Partisipasi Orang Tua Terhadap Atlet Remaja Dalam

Kompetisi Olahraga

Adhim Rahtawu

Agus Kristiyanto

Sapta Kunta Purnama

PSI-OR 01-03

Pengaruh Latihan Relaksasi Secara Progresif Terhadap

Penurunan Kecemasan Pada Pembinaan Prestasi Sepak

Takraw

Arif Setiawan

Miftakhul Jannah

Wijono

PSI-OR 04-08

Profil Kecemasan Atlet Putra UKM Hockey UNNES di

Kejuaraan Internasional Antar Mahasiswa Piala Rektor

UPI Tahun 2018

Fery Darmanto

Lutfhi Abdil Khuddus

PSI-OR 09-16

Internal Locus Of Control (LOC) Bagi Atlet Sepak Bola

dalam Mengatasi Tindakan Provokasi Raup Padillah PSI-OR 17-20

KATEGORI SOSIOLOGI OLAHRAGA

Olahraga di Lingkungan Pondok Pesantren Rozi Nasrulloh Akbar

Sugiyanto

Muchsin Doewes

SOSIO-OR 01-04

KATEGORI MANAJEMEN OLAHRAGA

Pemanfaatan Fasilitas Ruang Terbuka/Publik Sebagai

Prasarana Olahraga

Ferry Achmad Bajuri

M. Furqon Hidayatullah

Agus Kristiyanto

MANAJ-OR 01-03

Page 6: PENGELOLA PROSIDING SEMINAR NASIONAL ILMU KEOLAHRAGAAN

Prosiding Seminar Nasional IPTEK Olahraga, 2018, ISSN 2622-0156

Fakultas Olahraga Kesehatan, Universitas PGRI Banyuwangi IKOR. 11

Evaluasi Tingkat VO₂Max Atlet Taekwondo

Pemusatan Latihan Atlet Kota (PUSLATKOT) Kediri

Tahun 2018

Puspodari1, Nur Ahmad Muharram2

1,2 Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi,Universitas Nusantara PGRI Kediri, Jl. KH. Ahmad Dahlan No.76

Mojoroto, Kediri, 64112

E-mail : [email protected], [email protected]

Abstrak — Tujuan penelitian ini : 1) untuk mengetahui tingkat VO₂Max atlet Tekwondo Puslatkot Kediri tahun 2018

2) sebagai pedoman pelatih untuk membuat program latihan untuk meningkatkan tingkat VO₂Max atletnya, 3)

sebagai bahan evaluasi untuk menuju prestasi yang lebih baik. Target khusus dalam penelitian ini adalah

memberikan informasi khusus bagi pelatih taekwondo “bagaimana tingkat VO₂Max atlet Taekwondo PUSLATKOT

Kota Kediri tahun 2018?” Hasil penelitian ini hendaknya dapat berguna bagi atlet yang menjadi objek penelitian dan

para pelatih Taekwondo di kota Kediri serta para pembaca maupun praktisi olahraga ketika hasil penelitian telah

dipublikasikan di Proceding Nasional Ber-ISSN. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif

kuantitatif. Jenis penelitian ini adalah non eksperimen. Populasi penelitian adalah semua atlet taekwondo yang

tergabung dalam Pusat Latihan Kota (PUSLATKOT) Kediri yang berjumlah 13 atlet. Teknik sampling yang

digunakan teknik sampling jenuh. Instrument pengumpulan data berupa tes dan pengukuran tingkat VO₂Max

dengan menggunakan tes Multistage Fitness Test (MFT). Teknik analisis data dengan menggunakan presentase. Hasil

analisis data tentang tingkat VO₂Max dapat diketahui nilai VO₂Max relevansinya dengan prasyarat menunjukkan

bahwa pada atlet taekwondo Puslatkot Kediri 53.84% dalam kategori sedang, 7.70% dalam kategori baik, dan

38.46% dalam kategori kurang.

Kata Kunci — Evaluasi, VO₂Max , atlet PUSLATKOT, Taekwondo.

I. PENDAHULUAN

Pengertian olahraga secara umum adalah salah

satu aktivitas fisik maupun psikis seseorang yang

berguna untuk menjaga dan meningkatkan kualitas

kesehatan seseorang. Olahraga adalah kesibukan

yang benar-benar utama untuk menjaga kesehatan

seseorang. Olahraga juga adalah salah satu tingkah

laku aktif yang menggiatkan metabolisme serta

mempengaruhi kelenjar di dalam badan untuk

menghasilkan sistem kekebalan tubuh dalam usaha

menjaga badan dari penyakit dan stress.

Manfaat olahraga bagi manusia cukup banyak,

salah satunya adalah membantu melindungi dari

penyakit, mengurangi stress, dan membentuk otot-

otot yang ada di dalam tubuh manusia serta menjaga

stamina tubuh agar selalu fit. Ada beberapa tujuan

seseorang melakukan olahraga. Ada yang sekedar

hobby. Ada yang ingin menurunkan berat badan. Ada

yang ingin masa ototnya bertambah besar. Ada yang

untuk bermain, penyembuhan dan ada juga yang

berolahraga karena ingin berprestasi. Berdasarkan

tujuan dan fungsinya, macam-macam olahraga terdiri

dari olahraga pendidikan, olahraga rekreasi, olahraga

kesehatan.

Olahraga prestasi adalah aktivitas olahraga yang

pengelolaannya dilakukan secara profesional dalam

rangka meningkatkan dan mendapatkan prestasi yang

maksimal pada cabang olahraga tertentu. Pembinaan

dan pengembangan potensi atlet untuk mendapatkan

prestasi maksimal juga harus dikelola secara

profesional.

Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang

Sistem Keolahragaan Nasional mencantumkan

pengertian olahraga prestasi sebagai olahraga yang

membina dan mengembangkan olahragawan secara

terencana, berjenjang, dan berkelanjutan melalui

kompetisi untuk mencapai prestasi dengan dukungan

ilmu pengetahuan dan teknologi keolahragaan. Dari

berbagai jenis olahraga prestasi, cabang olahraga

taekwondo merupakan cabang olahraga beladiri yang

berkembang pesat di Indonesia.

Taekwondo Indonesia mengalami peningkatan

prestasi yang cukup pesat. Sejak SEA Games sampai

dengan “University World Championship” pada Juni

2018 lalu di Korea, atlet Taekwondo Indonesia sudah

mendapatkan nomor baik pada “kyorugi” maupun

“poomsae”.

Taekwondo mempunyai dua kompetisi resmi

yakni “kyorugi” yaitu pertandingan kontak fisik

langsung untuk menentukan pemenangnya, dan

“Poomsae” atau jurus yang menampilkan berbagai

pola teknik Taekwondo yang memiliki pola tetap

untuk menjadi yang terbaik. Cabang olahraga

Tekwondo menjadi juara umum pada PON (pekan

olahraga nasional) yang diselenggarakan di Jawa

Barat.

Page 7: PENGELOLA PROSIDING SEMINAR NASIONAL ILMU KEOLAHRAGAAN

Prosiding Seminar Nasional IPTEK Olahraga, 2018, ISSN 2622-0156

Fakultas Olahraga Kesehatan, Universitas PGRI Banyuwangi IKOR. 12

Di Kota Kediri cabang olahraga Taekwondo

merupakan cabang olahraga yang dipromosikan

dalam kejuaraan-kejuaraan yang bergengsi. Kota

Kediri memiliki pemusatan latihan atlet kota

(PUSLATKOT) yang terdapat atlet-atlet unggulan

kota Kediri yang terpilih berdasarkan hasil rekap

prestasi yang diperoleh.

Salah satu ajang yang bergengsi adalah Pekan

Olahraga Provinsi (Porprov), yang mengharapkan

atlet dan pelatih kota Kediri mampu memperoleh

prestasi yang maksimal. Untuk mendukung dan

meningkatkan performa atlet sebelum bertanding

adalah dengan mengadakan evaluasi kondisi fisik

atlet. Kondisi atlet perlu disiapkan secara matang

agar performa atlet dapat ditampilkan secara

maksimal.

VO₂Max atau kapasitas aerobik maksimal

merupakan bagian dari komponen kondisi fisik yang

menjadi fondasi fisik yang dominan. Melihat

prestasi Taekwondo kota Kediri, prestasi atlet

Taekwondo kota Kediri pernah menyumbangkan

banyak medali dalam perlombaan daerah maupun

perlombaan nasional. Maka dari itu, target yang akan

dicapai tim Taekwondo kota Kediri dari berbagai

kejuaraan sangat tinggi, apalagi tim Taekwondo kota

Kediri mendapat dukungan penuh dari masyarakat

dan Walikota Kediri.

Atlet yang memiliki kondisi fisik yang baik, akan

lebih cepat pula menguasai teknik-teknik gerakan

yang dilatih. Karena latihan teknik, taktik, dan

keterampilan akan mampu dilakukan secara

maksimal, artinya meskipun harus mengulang suatu

gerakan atau suatu pola taktik tertentu berpuluh kali,

dia tidak akan cepat lelah. Secara psikologis pun ada

keuntungannya, Karena atlet yang memiliki kondisi

fisik baik biasanya juga merasa lebih percaya diri

dan lebih siap dalam menghadapi tantangan-

tantangan latihan dan pertandingan. Dalam setiap

cabang olahraga ada beberapa komponen fisik yang

dominan dan harus dilatih dengan baik. Komponen-

komponen fisik yang dominan diperlukan dalam

cabang olahraga Taekwondo diantaranya kelentukan,

kekuatan otot perut, kekuatan otot lengan,

kelincahan, kecepatan reaksi, kekuatan otot

punggung, kekuatan otot tungkai, power tungkai, dan

daya tahan aerobik. Salah satu penunjang kondisi

fisik yang baik adalah kapasitas aerobik maksimal

(VO₂Max). VO₂Max atau yang disebut sebagai

intake oksigen maksimum menggambarkan jumlah

oksigen yang digunakan oleh tubuh dalam satuan

milliliter per kilogram berat badan per menit.

VO2max merupakan parameter yang digunakan

untuk mengukur daya tahan kerja jantung-paru

seseorang. Semakin tinggi nilai VO₂Max

mengindikasikan semakin tinggi pula jumlah oksigen

yang dapat didistribusikan ke otot per menitnya. Hal

itu berarti semakin tinggi ketahanan seseorang saat

melakukan latihan fisik atau berolahraga.

Oleh karena itu diperlukan perhatian khusus

terhadap kondisi fisik atlet terutama VO₂Max dengan

melakukan evaluasi berdasarkan hasil tes yang

diperoleh sehingga pelatih mampu menjadikan hasil

tes kondisi fisik sebagai acuan pembuatan program

latihan yang tepat.

II. KAJIAN TEORI

A. Evaluasi

Pengertian evaluasi adalah proses untuk

menyediakan informasi tentang sejauh mana suatu

kegiatan tertentu telah tercapai, bagaimana

perbedaan pencapaian itu dengan standar tertentu

untuk mengetahui apakah ada selisih diantara

keduanya, serta bagaimana manfaat yang telah

dikerjakan (Wrightstone, dkk 2008) . Evaluasi adalah

sebuah kegiatan pengumpulan data atau informasi

untuk dibandingkan dengan kriteria, kemudian

diambil kesimpulan. Kesimpulan inilah yang

dijadikan hasil evaluasi. Evaluasi dapat juga

diartikan sebagai proses menilai sesuatu yang

didasarkan pada kriteria atau tujuan yang telah

ditetapkan, yang selanjutnya diikuti dengan

pengambilan keputusan atas obyek yang dievaluasi.

Sebagai contoh evaluasi kegiatan, kriterianya adalah

tujuan kegiatan tersebut, apakah tercapai atau tidak,

apakah sesuai dengan rencana atau tidak, jika tidak

mengapa terjadi demikian, dan langkah-langkah apa

yang perlu ditempuh selanjutnya. Hasil dari kegiatan

evaluasi adalah bersifat kualitatif. Sedangkan

menurut pengertian istilah “evaluasi merupakan

kegiatan yang terencana untuk mengetahui keadaan

sesuatu obyek dengan menggunakan instrumen dan

hasilnya dibandingkan dengan tolak ukur untuk

memperoleh kesimpulan” [1] mengemukakan bahwa

pengertian evaluasi adalah interpretasi atau

penafsiran yang bersumber pada data kuantitatif,

sedang datakuantitatif merupakan hasil dari

pengukuran.

B. VO₂Max

VO₂Max adalah volume maksimal O₂ yang

diproses oleh tubuh manusia pada saat melakukan

kegiatan yang intensif. Volume O₂ Max ini adalah

suatu tingkatan kemampuan tubuh yang dinyatakan

dalam milliliter/menit/kg berat badan. VO₂Max

adalah volume oksigen maksimum yang dapat

digunakan permenit. Menurut Guyton dan Hall

(2008) dalam Giri Wiarto (2013) VO₂Max adalah

kecepatan pemakaian oksigen dalam metabolisme

aerob maksimum. Menurut Thoden dalam modul

Suranto (2008) VO₂Max merupakan daya tangkap

aerobik maksimal menggambarkan jumlah oksigen

maksimum yang dikonsumsi per satuan waktu oleh

seseorang selama latihan atau tes, dengan latihan

yang makin lama makin berat sampai kelelahan,

ukurannya disebut VO₂Max. Volume O₂ max ini

Page 8: PENGELOLA PROSIDING SEMINAR NASIONAL ILMU KEOLAHRAGAAN

Prosiding Seminar Nasional IPTEK Olahraga, 2018, ISSN 2622-0156

Fakultas Olahraga Kesehatan, Universitas PGRI Banyuwangi IKOR. 13

adalah suatu tingkatan kemampuan tubuh yang

dinyatakan dalam liter per menit atau

milliliter/menit/kg berat badan. Setiap sel dalam

tubuh manusia membutuhkan oksigen untuk

mengubah makanan menjadi ATP (adenosine

triphosphate) yang siap dipakai untuk kerja tiap sel

yang paling sedikit mengkonsumsi oksigen adalah

otot dalam keadaan istirahat. Sel otot yang

berkontraksi membutuhkan 8 banyak ATP.

Akibatnya otot yang dipakai dalam latihan

membutuhkan lebih banyak oksigen dan

menghasilkan CO₂. Tingkat kebugaran dapat diukur

dari volume konsumsi oksigen saat latihan pada

kapasitas maksimum. Kelelahan atlet yang dirasakan

akan menyebabkan turunnya konsentrasi. Cepat atau

lambatnya kelelahan seorang atlet dapat diperkirakan

dari kapasitas tubuh atlet. Kapasitas pergerakkan

tubuh menunjukkan kapasitas maksimal oksigen

yang dipergunakan oleh tubuh (VO₂max). Dan

seperti kita tahu, oksigen merupakan bahan bakar

tubuh. Oksigen dibutuhkan oleh otot dalam

melakukan setiap aktivitas berat maupun ringan.

Semakin banyak oksigen yang diserap oleh tubuh

menunjukkan semakin baik kinerja otot dalam

bekerja. VO₂Max diukur dalam banyaknya oksigen

dalam mililiter per berat badan dalam kilogram per

menit (ml/kg/min). Tentu, semakin tinggi VO₂max

seorang atlet maka juga akan memiliki daya tahan

dan stamina yang tinggi.

C. Atlet

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 2009

atlet adalah olahragawan, terutama yang mengikuti

perlombaan atau pertandingan dalam beradu

ketangkasan, kecepatan, keterampilan, dan kekuatan.

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia nomor 3

tahun 2005 tentang sistem keolahragaan nasional,

olahragawan adalah pengolahraga yang mengikuti

pelatihan secara teratur dan kejuaraan dengan penuh

dedikasi untuk mencapai prestasi. Atlet adalah

individu yang memiliki keunikan dan memiliki bakat

tersendiri lalu memiliki pola perilaku dan juga

keperibadia tersendiri serta memiliki latar belakang

kehidupan yang mempengaruhi secara spesifik pada

dirinya. Rusdianto (dalam Saputro, 2014).

D. Taekwondo

Taekwondo adalah olahraga beladiri modern

yang berasal dari Korea. Taekwondo berasal dari

kata tae, yaitu kaki artinya menghancurkan dengan

tendangan, kwon, yaitu tangan artinya menhantam

dan mempertahankan diri dengan tangan, dan do,

yaitu seni artinya cara mendisiplinkan diri. Dengan

demikian taekwondo artinya seni bela diri yang

menggunakan teknik kaki dan tangan kosong.

Taekwondo Indonesia (TI) didirikan pada tanggal 26

Maret 1981 di Jakarta. PBTI sekarang telah

mengikuti pertandingan internasional, antara lain

SEA Games XV/1989 dan XVI/1991, kejuaraan

dunia di Jerman tahun 1989, di Athena tahun 1992,

dan ekshibisi di Olympic Games Barcelona

XXV/1992.

Taekwondo adalah warisan budaya Korea, dapat

dikatakan Taekwondo sekarang dikenal sebagai seni

bela diri korea yang diminati diseluruh dunia.

Taekwondo terdiri dari tiga kata yaitu tae, kwon dan

do. Tae berarti kaki atau menghancurkan dengan

kaki, Kwon yang berarti tangan atau menghantam

dan mempertahankan diri dengan tangan serta Do

sebagai seni atau cara untuk mendisiplinkan diri.

Maka jika diartikan secara sederhana, Tae Kwon Do

berarti 8 seni atau cara mendisiplinkan diri atau seni

bela diri yang menggunakan teknik kaki dan tangan

kosong. Taekwondo mempunyai banyak kelebihan,

tidak hanya mengajarkan aspek fisik semata, seperti

keahlian dalam bertarung, tetapi juga menekankan

pengajaran aspek disiplin mental. Dengan demikian,

Taekwondo akan membentuk sikap mental yang kuat

dan etika yang baik bagi orang yang secara sungguh-

sungguh mempelajarinya. Taekwondo mengandung

aspek filosofi yang mendalam sehingga dalam

mempelajari Taekwondo, pikiran, jiwa, dan raga

secara menyeluruh akan ditumbuhkan dan

dikembangkan.

Kategori yang dipertandingkan dalam taekwondo

yaitu “Kyorugi” : tanding dan “Poomsae” : seni.

Gambar 1. Pertandingan Kyorugi

Gambar 2.2. Pertandingan Poomsae

Page 9: PENGELOLA PROSIDING SEMINAR NASIONAL ILMU KEOLAHRAGAAN

Prosiding Seminar Nasional IPTEK Olahraga, 2018, ISSN 2622-0156

Fakultas Olahraga Kesehatan, Universitas PGRI Banyuwangi IKOR. 14

E. Pemusatan Latihan Atlet kota(PUSLATKOT)

Kediri

Pusat latihan kota Kediri merupakan program

untuk mempersiapan dan menbina atlet di kota

Kediri agar mencapai prestasi olahraga yang tinggi di

tingkat Pekan Olahraga Provinsi (PORPROV) VI

2019. Pusat Pelatihan Atlet kota (PUSLATKOT)

Kediri adalah sekumpulan atlet berprestasi yang telah

dipilih oleh pelatih sebagai atlet yang mewakili

kotaKediri dalam beberapa kejuaraan seperti pekn

olahraga Prrovinsi (PORPROV). Atlet-atlet

PUSLATKOT adalah atlet yang mendapatkan

pantauan khusus dari KONI kota Kediri.

PUSLATKOT kota Kediri memiliki Tim Monev

KONI Kota Kediri melakukan terobosan yang salah

satunya bakal memonitor kondisi atlet yang

dipersiapkan menghadapi PORPROV VI Tahun

2019, Wakil Ketua Umum KONI Kota Kediri Drs.

H. Kwin Atmoko. MM sekaligus Ketua Tim

Monitoring mengatakan dengan adanya Tim Monev

yang akan meninjau atlet berlatih dalam

mempersiapkan PORPROV VI ini merupakan

terobosan dan sangat membantu prestasi KONI Kota

Kediri, karena dari situ adanya Tim Monev dalam

memonitoring setiap cabang olahraga kita bisa

memantau cabang olahraga yang benar-benar berlatih

dengan keras atau hanya latihan biasa, dari situ TIM

Monitoring bisa mengetahui cabang olahraga yang

bisa berprestasi.

Persiapan untuk menghadapi PORPROV VI saat

ini memang sudah berjalan. Kota Kediri pada

kejuaraan dua tahunan ini bakal turun di 31 cabang

olahraga yang semuanya berpeluang untuk

menyumbangkan medali emas.

III. METODOLOGI

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Metode Penelitian Kuantitatif, sebagaimana

dikemukakan oleh [2] yaitu : “Metode penelitian

yang berlandaskan pada filsafat positivisme,

digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel

tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen

penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik,

dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah

ditetapkan”.

Jenis penelitian ini adalah deskrisptif kuantitatif,

yang mendeskripsikan fenomena tertentu. Menurut

[3], penelitian deskriptif adalah penelitian yang

dilakukan untuk menggambarkan gejala, fenomena,

kondisi atau peristiwa tertentu. Sedangkan penelitian

kuantitatif menurut [4], adalah sesuai dengan

namanya banyk dituntut menggunakan angka mulai

dari pengumpulan data, penafsiran dari data tersebut,

serta penampilan dari data tersebut.

Dalam penelitian ini, tidak ada hipotesis dan data

yang dihasilkan merupakan data yang berupa kata-

kata tertulis atau lisan. Pengambilan data

menggunakan metode tes dan pengukuran. Data yang

diperoleh akan dideskripsikan atau diuraikan kembali

kemudian akan dianalisis. Penelitian ini

menggambarkan kondisi tingkat VO₂Max atlet

taekwondo Puslatkot kota Kediri yang tahun 2018

yang dipersiapkan dalam menghadapi Porprov 2019.

B. Populasi dan Sampel

Menurut [3] populasi adalah keseluruhan individu

atau objek yang dimaksudkan untuk diteliti dan

kemudian nantinya akan dikenai generalisasi.

Populasi dalam penelitian ini adalah semua atlet yang

tergabung dalam tim Puslatkot Kediri berjumlah 13

atlet. Sampel dalam penelitian ini menggunakan

sampel jenuh dimana semua populasi digunakan

sebagai sampel.

Menurut [2] bahwa, “sampling jenuh adalah

teknik penentuan sampel bila semua anggota

populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini

dilakukan karen jumlah populasi relatif kecil, kurang

dari 30 orang.

C. Instrumen Penelitian

Untuk memperoleh data yang sesuai maka dalam

penelitian ini menggunakan metode survey dengan

teknik tes. Metode ini dimaksudkan untuk

mengumpulkan data-data mengenai tingkat VO₂Max

menggunakan tes MFT (multistage fitnesstest).

D. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan adalah

persentase. Hasil dari persentase akan dikategorikan

menjadi 5 kategori yaitu, baik sekali, baik, sedang,

kurang, dan kurang sekali.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan data yang diperoleh dari tes dan

pengukuran melalui Multistage Fitness Test maka

diketahui analisa sebagai berikut :

Tabel 1 Data hasil Multistage Fitness Test

No. Inisial Usia Hasil

Kategori Level Balikan

1. GRA 17 10 2 Sedang

2. RFI 17 9 1 Kurang

3. CYS 20 5 8 Kurang

4. FDASP 16 5 2 Kurang

5. AKA 19 5 6 Kurang

6. SHS 17 9 2 Sedang

7. FSH 16 8 2 Kurang

8. ABSJ 16 9 4 Sedang

9. AAR 17 10 1 Sedang

10. DRK 14 11 4 Baik

11. AI 20 7 1 Sedang

12. D 17 7 2 Sedang

13. A 17 9 2 Sedang

Hasil analisis data tentang tingkat VO₂Max dapat

diketahui nilai VO₂Max relevansinya dengan

prasyarat menunjukkan bahwa pada atlet taekwondo

Page 10: PENGELOLA PROSIDING SEMINAR NASIONAL ILMU KEOLAHRAGAAN

Prosiding Seminar Nasional IPTEK Olahraga, 2018, ISSN 2622-0156

Fakultas Olahraga Kesehatan, Universitas PGRI Banyuwangi IKOR. 15

Puslatkot Kediri 53.84% dalam kategori sedang,

7.70% dalam kategori baik, dan 38.46% dalam

kategori kurang.

Berdasarkan hasil data diketahui rata-rata

VO₂Max atlet Puslatkot Kediri dalam kategori

sedang. Dengan VO₂Max 53.39 ml/kgBB/menit,

hasil tersebut menunjukkan perlu adanya program

latihan yang mampu meningkatkan kemampuan atlet

agar mampu menunjukkan hasil kondisi fisik yang

lebih baik dalam menghadapi ajang kejuaraan.

V. KESIMPULAN

Berdasarkan penghitungan data dengan

menggunakan skor yang diperoleh dapat disimpulkan

bahwa terdapat 7 atlet yang mendapat kategori

sedang, 5 atlet yang mendapat kategori kurang dan 1

atlet yang mendapatkan kategori baik. Sesuai teori

yang disampaikan Brianmac bahwa atlet profesional

harus memiliki kebugarn atau kondisi fisik yang

baik. Tingkat VO₂Max yang baik harus memiliki

tingkat VO₂Max sebesar 50 ml/kgBB/menit sampai

60 ml/kgBB/menit. Sedangkan rata-rata hasil

VO₂Max atlet Puslatkot Taekwondo 53.39

ml/kgBB/menit

Berdasarkan analisis data para dapat dievaluasi

bahwa pelatih perlu meningkatkan kualitas dalam

penyusunan program latihan dengan cara melihat

hasil tes kondisi atlet sebagai acuan pembuatan

program latihan yang akan diberikan karena program

latihan yang tidak sesuai dengan kondisi atlet tidak

akan mencapai target yang diinginkan.

DAFTAR PUSTAKA [1] Yunanda, M. 2009. Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Balai

Puataka. [2] Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan

Kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

[3] Maksum, A. 2009. Metodologi Penelitian dalam Olahraga. Surabaya : Universitas Negeri Surabaya, Fakultas Ilmu

Keolahragaan. [4] Arikunto, S. 2013 : 82. Prosedur Penelitian (Edisi Revisi).

Jakarta: PT Rineka Cipta.

[5] Alwi, Hasan. 2009. Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Jakarta: Balai Pustaka

[6] Bizley et all (2010). Multistage Fitness Test.available

https://brianmac.co.uk/vo2max.htm diakses april 2018 [7] Faruq, M. Muhyi dan Albertus Fennanlampir. 2015. Tes

dan Pengukuran Olahraga dalam Olahraga. Yogyakarta :

CV. ANDI OFFSET [8] Kemenegpora.2008: 11. Pedoman Pelatihan Pelatih Tingkat

Muda. Jakarta : Deputi Bidang peningkatan Prestasi dan

IPTEK Olahraga Kemenegpora. [9] Maksum, A.2009. Statistik dalam Olahraga. Surabaya :

Universitas Negeri Surabaya, Fakultas Ilmu Keolahragaan

[10] Ruslan. 2011. Meningkatkan Kondisis Fisik Atlet Pusat Pendidikan dan Latihan Olahraga Pelajar (PPLP) Di

Provinsi Kalimantan Timur. Jurnaal ILARA, Volume II,

Nomor 2, Juli 2011, hlmn 45-56 [11] Sukadiyanto, 2011 : 90. Pengantar Teori dan Metodologi

Melatih Fisik.Bandung : CV. Lubuk Agung