PENGAWASAN PENDIDIKAN BERBASIS ELEKTRONIK (STUDI …

94
1 1 PENGAWASAN PENDIDIKAN BERBASIS ELEKTRONIK (STUDI ABSENSI SWAFOTO SMAN 2 CAMBA KABUPATEN MAROS) Disusun dan diusulkan oleh NUR AFNI RAMLI Nomor Stambuk : 105640219715 PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2020

Transcript of PENGAWASAN PENDIDIKAN BERBASIS ELEKTRONIK (STUDI …

Page 1: PENGAWASAN PENDIDIKAN BERBASIS ELEKTRONIK (STUDI …

1

1

PENGAWASAN PENDIDIKAN BERBASIS ELEKTRONIK

(STUDI ABSENSI SWAFOTO SMAN 2 CAMBA KABUPATEN

MAROS)

Disusun dan diusulkan oleh

NUR AFNI RAMLI

Nomor Stambuk : 105640219715

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2020

Page 2: PENGAWASAN PENDIDIKAN BERBASIS ELEKTRONIK (STUDI …

2

PENGAWASAN PENDIDIKAN BERBASIS ELEKTRONIK

(STUDI ABSENSI SWAFOTO SMAN 2 CAMBA

KABUPATEN MAROS)

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Ilmu Pemerintahan

Disusun dan Diajukan oleh

NUR AFNI RAMLI

Nomor Stambuk : 105640219715

Kepada

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2020

Page 3: PENGAWASAN PENDIDIKAN BERBASIS ELEKTRONIK (STUDI …
Page 4: PENGAWASAN PENDIDIKAN BERBASIS ELEKTRONIK (STUDI …
Page 5: PENGAWASAN PENDIDIKAN BERBASIS ELEKTRONIK (STUDI …

5

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : Nur Afni Ramli

Nomor Stambuk : 105640219715

Program Studi : Ilmu Pemerintahan

Menyatakan bahwa benar karya ilmiah ini adalah penelitian saya sendiri tanpa

bantuan dari pihak lain atau telah di tulis/dipublikasikan oleh orang lain atau

plagiat. Pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya apabila di kemudian

hari pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademik

sesuai dengan aturan yang berlaku.

Makassar, 5 Februari 2020

Yang menyatakan

Nur Afni Ramli

Page 6: PENGAWASAN PENDIDIKAN BERBASIS ELEKTRONIK (STUDI …

6

ABSTRAK

Nur Afni Ramli. 2019 Pengawasan Pendidikan Berbasis

Elektronik (Studi Absensi Swafoto SMAN 2 Camba Kabupaten

Maros) (Dibimbing oleh Nuryanti Mustari dan Rudi Hardi)

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Pengawasan Pendidikan Berbasis

Elektronik (Studi Absensi Swafoto SMAN 2 Camba Kabupaten Maros). Lokasi

penelitian ini bertempat di Kantor Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan

dan SMAN 2 Camba Maros. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif

kualitatif yakni memberikan gambaran secara objektif terkait bagaimana keadaan

sebenarnya objek yang diteliti, dan tipe penelitian yang digunakan adalah tipe

fenomenologi. Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sumber data primer dan sumber data sekunder dengan jumlah Informan sebanyak

6 orang. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan metode observasi,

wawancara dan dokumentasi. Teknik Analisis data yang digunakan dalam

penelitian ini yaitu Pengumpulan data, Reduksi data, Penyajian data, dan

Penarikan kesimpulan. Pengabsahan data yang digunakan adalah Triangulasi

sumber, Triangulasi teknik dan Triangulasi waktu.

Hasil penelitian yang dilakukan menunjukakan bahwa Pengawasan

Pendidikan Berbasis Elektronik (Studi Absensi Swafoto SMAN 2 Camba

Kabupaten Maros) sudah berjalan hal tersebut dapat dilihat dari: (a) Pengawasn

Lansung, Melalui swafoto Dinas Pendidikan Sulawesi Selatan mengawasi secara

langsung para guru dengan cara mengontrol lansung kehadiran dan juga bisa

mengontrol lewat komensenter (b) Pengawasan Tidak Lansung, Melalui swafoto

itu efektif karna tanpa turun langsung kelokasi, aplikasi ini bisa di pantau

meskipun hanya di kantor, otomatis guru-guru tidak seenaknya meninggalkan

sekolah meskipun pemerintah tidak mengawasi secara memonitoring ( langsung)

tetapi mereka tetap melakukan perekapan tentang kehadiran guru-guru. (c) Faktor-

faktor yang mempengaruhi Pengawasan Kinerja Guru terdiri dari: Faktor

Pendukung yaitu Perkembangan Teknologi Berbasis Online, Kedisiplinan Dalam

Melaksanakan Pembelajaran, Komitmen guru dan Sumber Daya. Sedangkan

Faktor Penghambat yaitu Jaringan dan Pemahaman individu guru tentang aplikasi

Swafoto.

Kata kunci : Pengawasan, Kinerja Guru, Absensi Swafoto

Page 7: PENGAWASAN PENDIDIKAN BERBASIS ELEKTRONIK (STUDI …

7

KATA PENGANTAR

Tiada kata indah yang patut di ucapkan seorang hamba kepada Sang

Pencipta atas segala cinta kasih-Nya yang tak terhingga dan nikmat-Nya yang tak

berujung sehingga kita mampu melewati hari-hari yang penuh makna, dan

memberi kesempatan pada penulis untuk menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Pengawasan Pendidikan Berbasis Elektronik (Studi Absensi Swafoto SMAN 2

Camba Kabupaten Maros)” Fakultas Ilmu Sosial dan Imu Politik Universitas

Muhammadiyah Makassar ini.

Penulisan skripsi ini guna bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat

memperoleh gelar sarjana Ilmu Pemerintahan dari program studi Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar. Saya menyadari bahwa untuk

menyelesaikan tugas penyusunan skripsi ini tidaklah mudah, namun saya

meyadari begitu banyak pihak yang membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr.Nuryanti Mustari S.IP, M.Si,

selaku pembimbing I dan Bapak Rudi Hardi, S.Sos, M.Si selaku pembimbing II,

yang senantiasa meluangkan waktunya untuk membimbing dan mengarahkan

penulis, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

Selanjutnya pada kesempatan ini, tak lupa penulis mengucapkan

penghargaan dan ucapan terima kasih sebesar-besarnya kepada semua pihak yang

telah memberikan bantuannya terutama kepada:

Page 8: PENGAWASAN PENDIDIKAN BERBASIS ELEKTRONIK (STUDI …

8

1. Ibu Dr. Nuryanti Mustari, S.IP, M.Si dan bapak Ahmad Harakan, S.IP, M.Hi

selaku Ketua dan Sekretaris Jurusan Ilmu Pemerintahan Universitas

Muhammadiyah Makassar.

2. Ibu Hj. Ihyani Malik, S.Sos, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Bapak Prof. Dr. H. Abd. Rahman Rahim, SE., MM selaku Rektor

Universitas Muhammadiyah Makassar.

4. Segenap Dosen serta staf Tata Usaha Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah memberi bekal ilmu

pengetahuan dan pelayanan kepada penulis selama menempuh pendidikan di

Universitas Muhammadiyah Makassar.

5. Pihak Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan.

6. Pihak SMAN 2 Camba Maros

7. Yang selalu menemani dari awal semester Inrinofita Sari, Eli Rezkiana dan

Rosmita.

8. Teman-teman dari Himpunan Mahasiswa Jurusan Ilmu Pemerintahan

(HIMJIP).

9. Saudara dari awal masuk kampus sampai sekarang IP.D sekaligus teman

kelas dari semister 1 sampai semester 8.

10. Teman-teman angkatan 2015 “EXECUTIVE”.

11. Keluarga penulis yang telah memberikan support dalam penulisan skripsi.

Ucapan terima kasih yang teristimewa dan terdalam penulis kepada kedua

orang tua tercinta Muh.Ramli dan Ibunda Hj.Halimah, karena semua usaha

Page 9: PENGAWASAN PENDIDIKAN BERBASIS ELEKTRONIK (STUDI …

9

penulis tidak berarti apa-apa tanpa adanya pengorbanan dan dorongan semangat

yang sangat luar biasa dari beliau yang selalu suka rela melakukan segala hal,

memberikan doa yang tulus, motivasi, nasehat serta bimbingan dan membesarkan

penulis dengan penuh kasih sayang. Terima kasih juga untuk saudara sedarah

penulis yang selalu menyayangi dan memberi semangat untuk terus melanjutkan

pendidikan setinggi mungkin. Terakhir, Ucapan terimakasih yang tidak dapat

diungkapkan kepada Agus Saputra Yang telah menemani, Mensupport dan

mendukung setiap langkah penulis. Teriring doa semoga Allah SWT menjadikan

pengorbanan dan kebaikan itu sebagai cahaya penerang di dunia maupun di

akhirat kelak.

Akhir kata penulis mengharapkan kiranya skripsi ini dapat memberikan

manfaat kepada para pembaca guna menambah Khasanah Ilmu Pengetahuan

terutama yang berkaitan dengan Ilmu Pemerintahan.

Billahi Fii Sabililhaq Fastabiqul Khairat

Wassalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatu

Makassar, 5 Februari 2020

Penulis

NUR AFNI RAMLI

Page 10: PENGAWASAN PENDIDIKAN BERBASIS ELEKTRONIK (STUDI …

10

DAFTAR ISI

Halaman Judul ................................................................................................ i

Halaman Persetujuan ...................................................................................... ii

Halaman Penerimaan Tim Penguji................................................................. iii

Halaman Pernyataan Keaslian Karya Ilmiah ................................................. iv

Abstrak ........................................................................................................... v

Kata Pengantar ............................................................................................... vi

Daftar Isi......................................................................................................... ix

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................

A. Latar Belakang ................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................ 7

C. Tujuan Penelitian ............................................................................. 7

D. Manfaat Penelitian ........................................................................... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................

A. Konsep Pengawasan Kinerja............................................................ 9

B. Konsep Swafoto ............................................................................... 17

C. Kerangka Fikir ................................................................................. 20

D. Fokus Penelitian ............................................................................... 21

E. Deskripsi Fokus Penelitian................................................................ 21

BAB III METODE PENELITIAN .............................................................

A. Waktu dan Lokasi Penelitian ........................................................... 23

B. Jenis dan Tipe Penelitian ................................................................. 23

C. Sumber Data..................................................................................... 24

D. Informan Penelitian .......................................................................... 24

E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 25

F. Teknik Analisis Data........................................................................ 27

G. Pengabsahan Data ............................................................................ 28

Page 11: PENGAWASAN PENDIDIKAN BERBASIS ELEKTRONIK (STUDI …

11

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .....................................................

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ................................................ 30

B. Pengawasan Kinerja Guru Berbasis Elektronik Melalui Absensi

Swafoto SMAN 2 Camba Kabupaten Maros ................................... 43

C. Faktor Pendukung dan Penghambat Pengawasan Kinerja Guru

Berbasis Elektronik Melalui Absensi Swafoto SMAN 2 Camba

Kabupaten Maros ............................................................................. …49

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................

A. Kesimpulan ...................................................................................... 63

B. Saran ................................................................................................ 64

DAFTAR PUSTAKA

Page 12: PENGAWASAN PENDIDIKAN BERBASIS ELEKTRONIK (STUDI …

12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bidang pendidikan merupakan salah satu andalan untuk

mempersiapkan sumber daya manusia yang dibutuhkan untuk memenuhi

tuntutan zaman. Secara umum, pendidikan merupakan hal yang penting

dalam kehidupan manusia. Manusia lebih mampu berpikir, lebih kreatif,

dan inovatif dalam melakukan pemecahan terhadap segala permasalahan

yang dihadapi dengan adanya keberhasilan dalam pendidikan. Pendidikan

dapat dikatakan berhasil apabila proses pendidikan berjalan dengan baik

sehingga dapat mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan. Proses

pendidikan adalah proses untuk memberikan kemampuan kepada individu

untuk dapat memberikan makna terhadap dirinya dan lingkungannya.

Tilarr dalam Ali (2009).

Daryanto dalam Mahmin. (2018). mengemukakan bahwa

pendidikan bertujuan untuk memenuhi tiga aspek, yaitu aspek afektif,

kognitif, dan psikomotorik. Dalam upaya memenuhi tujuan tersebut,

pendidikan harus berperan secara proporsif, kontekstual, dan

komprehensif. Hal ini sesuai dengan penjelasan yang tercantum pada

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik

Page 13: PENGAWASAN PENDIDIKAN BERBASIS ELEKTRONIK (STUDI …

13

secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan

spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian kecerdasan, akhlak

mulia, sertaketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan

negara.

Menurut Arikunto dan Yuliana dalam Nurdyansyah, & Andiek,

(2017). Pengawasan adalah usaha pimpinan untuk mengetahui semua hal

yang menyangkut pelaksanaan kerja, khususnya untuk mengetahui

kelancaran kerja para pegawai dalam melakukan tugas mencapai tujuan.

Berdasarkan pendapat tersebut dapat dipahami bahwa yang

bertanggungjawab untuk melakukan penawasan di sekolah adalah Kepala

Sekolah. Pengawasan yang dilakukan Kepala Sekolah merupakan salah

satu faktor penentu dalam pencapaian tujuan pendidikan. Peraturan

Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar

Pengelolaan Pendidikan menyebutkan bahwa salah satu keajiban bagi

Kepala Sekolah adalah melaksanakan dan merumuskan program

pengawasan, serta memanfaatkan hasil pengawasan untuk meningkatkan

kinerja sekolah/madrasah.

Kinerja Guru akan baik, jika guru melaksanakan unsur-unsur yang

terdiri dari kesetiaan dan komitmen tinggi pada tugas mengajar, menguasai

dan mengembangkan bahan pelajaran, kedisiplinan dalam mengajar dan

tugas lainnya, kreativitas dalam melaksanakan pembelajaran, kerjasama

dengan warga sekolah, kepemimpinan yang menjadi panutan siswa,

Page 14: PENGAWASAN PENDIDIKAN BERBASIS ELEKTRONIK (STUDI …

14

kepribadian baik jujur dan objektif dalam membimbing siswa serta

tanggung jawab dalam tugas. Surakhmad dalam Kolondam, (2018).

Berdasarkan pengamatan dilapangan kinerja guru masih belum

maksimal, indikasinya masih terdapat guru yang tidak melaksanakan tugas

mengajar dengan baik, yaitu sering terlambat masuk kelas walaupun sudah

bunyi bell tanda masuk dimulai, sudah ditunggu siswa masih ambil

kesempatan bercakap-cakap dengan teman di gang/teras/emperan

kelas/sekolah.

Dalam melaksanakan tugasnya tidak konsisten, RPP tidak

dipersiapkan dengan baik, penyusunan RPP tidak melalui tahap analisis

Standar Isi dan Standar Kelulusan, guru sering meninggalkan ruang kelas,

pada saat jam pelajaran belum selesai. Dalam proses pembelajaran guru

sering menghambat kreativitas para siswa, karena kurang persiapan, guru

sering marah-marah dan tidak memberikan kesempatan siswa untuk

mengemukan pendapat atau bertanya. Hasil penelitian singkat menyatakan

dilapangan kecendrungan menunjukkan bahwa masih banyak guru yang

sudah tersertifikasi belum mampu mendesain perangkat pembelajaran,

merencanakan pembelajaran, mengevaluasi pembelajaran, dan

mengimplementasikan kinerjanya dengan baik atau belum berprofesi

sebagai guru professional, dan masih banyak guru tersertifikasi masih

perlu mendapat pembinaan dan pelatihan.. Suharti dalam Kolondam,

(2018).

Page 15: PENGAWASAN PENDIDIKAN BERBASIS ELEKTRONIK (STUDI …

15

Indikasi yang nyata di SMAN 2 Camba-Maros pada saat peneliti

melakukan observasi masih tampak belum sesuai harapan, kinerja guru

dalam pengembangan pembelajaran belum memberikan perubahan secara

maksimal bagi perbaikan proses belajar karena kinerja guru belum

maksimal nampak dalam kreativitasnya. Begitu pula penggunaan sumber

belajar seperti laboratorium, perpustakaan, internet sekolah belum

digunakan secara maksimal oleh semua guru, karena Rencana

Pengembangan Sekolah (RPS) belum memberikan perhatian serius dalam

optimalisasi pengembangan dalam pemanfaatan sumber belajar tersebut.

Kemampuan menggunakan internet masih sangat terbatas, hal ini

didominan oleh guru yang junior. Yang lebih menyedihkan lagi penyiapan

perangkat pembelajaran hanya copy paste, atau tidak dipersiapkan dengan

baik. Kemampuan mempersiapkan silabus masih lemah karena tidak

melalui tahapan analisis standar isi/standar kelulusan. Dalam

melaksanakan proses belajar melulu menekankan segi pengajaran melalui

metode dan teknik ceramah sebagai satu-satunya sumber bahan/materi

pelajaran bagi siswa, guru dengan berkreasi dan beralih menggunakan

bentuk atau jenis metode/model pembalajaran yang lebih kreatif, walaupun

yang ditulis pada RPP ada metode/model yang kreatif, jika ada supervisi

baru berupaya dengan metode/model yang baru tetapi karena tidak

dibiasakan maka proses pembelajaran terasa hambar. Ditemukan pula

masih adanya guru-guru yang senang tidak mengajar, kalau masuk kelas

cepat keluar yang tinggal dikelas hanya tas, para siswa dibiarkan mencatat

Page 16: PENGAWASAN PENDIDIKAN BERBASIS ELEKTRONIK (STUDI …

16

atau diskusi. Pengamatan ini diperkuat dengan pemberitaan media cetak di

Provinsi Sulawesi Selatan dimana Sidak Polisi Pamong Praja Pemkot

Maros menemukan banyak PNS termasuk didalamnya guru berada di

Pasar dan Supermarket pada jam-jam kerja. Keberhasilan organisasi tidak

terlepas juga dari komitmen guru untuk melaksanakan sistem manajemen

mutu yang ada di SMAN 2 Camba-Maros.

Seorang guru harus punya komitmen dalam melaksanakan

kewajiban-kewajibannya yaitu mendidik, mengajar, membimbing, dan

melatih. Semakin baik komitmen guru, maka kinerja guru tersebut dalam

melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya akan menjadi baik. Kepala

sekolah yang memimpin sekolah harus memiliki sifat-perilaku

kepemimpinan. Kepemimpinan yang dimaksud ialah kemampuan untuk

mempengaruhi, membimbing dan mengarahkan warga sekolah mencapai

tujuan sekolah. Untuk itu kedudukan kepala sekolah menjadi sangat

penting dan strategis dalam penyelenggaraan pendidikan disekolah.

Bahkan, dalam perspektif kebijakan pendidikan nasional . Depdiknas

dalam Triyanto (2013) kepala sekolah memiliki tujuh peran utama, yaitu

sebagai Educator (Pendidik), Manajer, Administrator, Supervisor, Leader

(pemimpin), Pencipta iklim kerja, dan Wirausahawan. Kepala sekolah

diharapkan memiliki perilaku membimbing, mendorong, memotivasi,

mengarahkan warga sekolah. Hal ini mengisyaratkan bahwa kepala

sekolah memang memiliki peran penting dan strategis. Sejalan dengan

peran vital kepala sekolah tersebut, realitas di lapangan menunjukkan

Page 17: PENGAWASAN PENDIDIKAN BERBASIS ELEKTRONIK (STUDI …

17

fenomena yang kurang mengembirakan bahwa masih banyak kepala

sekolah yang belum memperlihatkan kinerja optimalnya. Ini antara lain

terlihat dari mutu pendidikan di sekolah-sekolah yang dari tahun ketahun

cenderung stagnan dan tidak mengalami peningkatan yang berarti.

Kepemimpinan kepala sekolah memiliki peran yang sangat strategis

dalam kerangka manajemen sekolah, kepala sekolah merupakan salah satu

faktor terpenting dalam menunjang keberhasilan sekolah dalam rangka

mencapai tujuan yang ditetapkan. Kepala sekolah adalah pengelola satuan

pendidikan yang bertugas menghimpun, memanfaatkan, mengoptimalkan

seluruh potensi dan sumber daya manusia, sumber daya lingkungan

(sarana dan prasarana) serta sumber dana yang ada untuk membina

sekolah dan masyarakat sekolah yang dikelolanya.

Perilaku kepemimpinan kepala sekolah yang harus dimiliki adalah

bagaimana; membimbing, mendorong, mengarahkan warga sekolah.

Kepala sekolah sebagai ujung tombak dan kemudi jalannya lembaga

kependidikan. Pemimpin dalam lembaga pendidikan harus dapat

membimbing, mendorong, memotivasi dan mengarahkan warga sekolah

untuk mencapai tujuan bersama. Disamping itu masih banyak persoalan

yang terdapat di SMAN 2 Camba-Maros seperti ketersedian jaringan yang

masih terbatas, mengingat lokasi sekola berada di daerah pegunungan

sehingga terkadang guru yang sebelumnya datang cepat akan terabsen

lambat. Akan tetapi jika sudah melewati jam atau waktu yang telah

ditentukan oleh Dinas Pendidikan Provinsi, Guru-guru atau Staf tetap

Page 18: PENGAWASAN PENDIDIKAN BERBASIS ELEKTRONIK (STUDI …

18

dinyatakan hadir dengan catatan jika melewati batas atau belum waktunya

akan ada keterangan setelah absen.

Berdasarkan kajian yang diuraikan diatas sesuai pengamatan

sementara di SMAN 2 Camba-Maros maka peneliti tertarik dan ingin

mengetahui serta melakukan penelitian untuk mengkaji lebih spesifik dan

mendalam tentang masalah-masalah yang mempengaruhi kinerja guru

yang dilihat secara konprehensif. Secara khusus penelitian ini akan

mengkaji tentang Pengawasan Kinerja Guru SMAN 2 Camba-Maros

Melalui Absensi Swafoto di Kabupaten Maros. Untuk itu judul penelitian

adalah: “PENGWASAN PENDIDIKAN BERBASIS ELEKTRONIK

(STUDI ABSENSI SWAFOTO SMAN 2 CAMBA KABUPATEN

MAROS)”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah:

Bagaimana Pengawasan Pendidikan Berbasis Elektronik (Studi

Absensi Swafoto SMAN 2 Camba Kabupaten Maros)?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah maka tujuan dari penelitian ini

adalah:

Untuk menegtahui Pengawasan Pendidikan Berbasis Elektronik

(Studi Absensi Swafoto SMAN 2 Camba Kabupaten Maros).

D. Manfaat Penelitian

Page 19: PENGAWASAN PENDIDIKAN BERBASIS ELEKTRONIK (STUDI …

19

Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai diatas, maka manfaat yang

diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Manfaat Teoritis

Diharapkan dapat menjadi reerensi dan bahan informasi bagi

peneliti selanjutnya ataupun mahasiswa lain yang ingin mendalami

studi implementasi kebijakan publik.

2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian sebagai kajian ilmiah dan diharapkan dapat

menjadi wacana untuk menambah pengetahuan dan wawasan bagi

peneliti berikutnya.

Page 20: PENGAWASAN PENDIDIKAN BERBASIS ELEKTRONIK (STUDI …

9

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Pengawasan Kerja

Pengawasan secara umum diartikan sebagai sesuatu kegiatan

administrasi yang bertjuan mengandalkan evaluasi terhadap pekerjaan

yang sudah selesai apakah sesuai rencana atau tidak. Karena itu bukanlah

dimaksudkan untuk mencari siapa yang salah satu yang benar tetapi lebih

diarahkan kepada upaya untuk melakukan koresi terhadap hasil kegiatan.

Pengawasan adalah kegiatan yang membandingkan atau mengukur

apa saja yang sedang atau sudah dilaksanakan dengan kriteria norma

standar atau rencana-rencana yang ditetapkan Sami’an dan Aprilian, dalam

Sari & Paramita (2017)

Schermerhon dalam amril (2013) menyatakan bahwa pengawasan

adalah proses dalam menetapkan ukuran kinerja dan pengambilan tindakan

yang dapat proses dalam menetapkan ukuran kinerja dan pengambilan

tindakaan yang dapat mendukung pencapaian hasil yang diharapkan sesuai

dengan kinerja yang telah ditetapkan tersebut.

Pengawasan ialah proses pengamatan dari pelaksanaan keseluruhan

kegiatan organisasi untuk menjamin agar semua pekerjaan yang sedang

dilakukan berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan

sebelumnya Sondang P. Siagian dalam Sari & Paramita (2017) dan

Page 21: PENGAWASAN PENDIDIKAN BERBASIS ELEKTRONIK (STUDI …

10

pengawasan adalah suatu kegiatan yang bukan hanya untuk mencari

kesalahan-kesalahan, tetapi berusaha untuk menghindari terjadinya

kesalahan-kesalahan dan memperbaiki jika terjadi kesalahan-kesalahan

Brantas dalam Hidayah (2018).

Menurut Sami’an dan Aprilian dalam Paramita & Fathoni (2016)

terdapat dua teknik pengawasan yaitu :

1. Pengawasan langsung, yaitu pemimpin organisasi mengadakan sendiri

pengawasan terhadap kegiatan yang sedang dijalankan. Pengawasan

langsung ini dapat berbentuk inspeksi langsung, on the

spotobservation, dan on the spot report.

2. Pengawasan tidak langsung yaitu pengawasan dari jarak jauh,

pengawasan ini dilakukan melalui laporan yang disampaikan oleh

bawahan. Laporan ini dapat tertulis dan lisan melalui telepon.

Tujuan pengawasan menurut Soekarno dalam Paramita Muryani &

Fathoni (2016) adalah :

a. Untuk mengetahui apakah sesuatu berjalan sesuai dengan rencana yang

telah digariskan

b. Untuk mengetahui apakah segala sesuatu dilaksanakan dengan

instruksi serta azas-azas yang telah diinstruksikan

c. Untuk mengetahui adaya kesulitan-kesulitan, kelemahan-kelemahan

dalam pekerjaan

d. Untuk mengetahui segala sesuatu apakah berjalan efisien

Page 22: PENGAWASAN PENDIDIKAN BERBASIS ELEKTRONIK (STUDI …

11

e. Untuk mencari jalan keluar, bila ternyata dijumpai kesulitan-kesulitan,

kelemahan atau kegagalan kearah perbaikan.

Menurut Handoko dalam Adha (2016) mengemukakan

karakteristik pengawasan yang baik adalah:

1. Akurat, informasi tentang pelaksanaan kegiatan harus akurat karena

bila tidak akurat maka dari sistem pengawasan dapat menyebabkan

organisasi mengambil tindakan koreksi yang keliru atau bahkan

menciptakan masalah yang sebenarnya tidak ada.

2. Tepat waktu, informasi harus dikumpulkan, disamakan, dan dievaluasi

secepatnya bila kegiatan perbaikan harus segera dilakukan.

3. Terpusat pada titik-titik pengawasan strategi, sistem pengawasan harus

memusatkan perhatian pada bidang-bidang dimana penyimpangan-

penyimpangan dari standar paling sering terjadi atau yang akan

mengakibatkan kerusakan paling fatal.

4. Objektif dan menyeluruh, informasi harus mudah dipahami dan

besifatobjektif serta lengkap.

5. Realistik secara ekonomis, biaya pelaksanaan sistem pengawasan

harus lebih rendah atau paling tidak sama dengan kegunaan yang

diperoleh dari sistem tersebut.

6. Realistik secara organisasional, sistem pengawasan harus cocok atau

harmonis dengan kenyataan-kenyataan organisasi.

7. Terkordinasi dengan aliran kerja organisasi, hal ini dikarenakan setiap

tahap proses pekerjaan dapat mempengaruhi sukses atau gagalnya

Page 23: PENGAWASAN PENDIDIKAN BERBASIS ELEKTRONIK (STUDI …

12

keseluruhan operasi dan informasi pengawasan harus sampai pada

seluruh personalia yang memerlukannya.

8. Fleksibel, pengawasan harus mempunyai fleksibilitas untuk

memberikan tanggapan atau reaksi terhadap ancaman ataupun

kesempatan dari lingkungan.

9. Bersifat sebagai petunjuk dan operasional, sistem pengawasan efektif

harus menunjukkan baik deteksi atau deviasi dari standard an tindakan

koreksi apa yang seharusnya diambil.

10. Diterima para anggota organisasi, sistem pengawasan harus mampu

mengarahkan pelaksanaan kerja para anggota organisasi.

Arifin Abdul Rachman dalam Sari (2018)., salah satu indikator

keberhasilan suatu organisasi pemerintah dalam mencapai tujuannya

banyak ditentukan oleh keberhasilan pengawasan. Jika pengawasan

berjalan dengan baik maka pengawasan merupakan unsur paling pokok

dalam menentukan keberhasilan suatu program. Keberhasilan program

pengawasan sendiri dapat dilihat dari berbagai macam indikator sebagai

berikut :

1. Indikator meningkatnya disiplin, prestasi dan pencapaian sasaran

pelaksanaan tugas, antara lain

2. Indikator berkurangnya penyalahgunaan wewenang yaitu

berkurangnya tuntutan masyarakat terhadap pemerintah.

3. Indikator berkurangnya kebocoran, pemborosan dan pungutan liar

antara lain:

Page 24: PENGAWASAN PENDIDIKAN BERBASIS ELEKTRONIK (STUDI …

13

Secara bahasa dapat diartikan bahwa kinerja merupakan prestasi

alam kerja pada seseorang. Kinerja dapat diukur dan ditingkatkan pada

berbagai macam tingkatan aktivitas Row;ey dan Jackson dalam Jannah

(2017).

Sutikno dalam Sari & Paramita (2017) pengawasan kerja

merupakan suatu proses pengamatan dari pelaksanaan seluruh kegiatan

organisasi untuk mengumpulkan data dalam usaha mengetahui

ketercapaian tujuan dan kesulitan apa yang ditemui dalam pelaksanaan itu.

George R. Tery dalam Nurrofi (2019) mengartikan pengawasan

sebagai mendeterminasi apa yang telah dilaksanakan, maksudnya

mengevaluasi prestasi kerja dan apabila perlu, menerapkan tidankan-

tindakan korektif sehingga hasil pekerjaan sesuai dengan rencana yang

telah ditetapkan.

Pengawasan kerja adalah proses dalam menetapkan ukuran kinerja

dan pengambilan tindakan yang dapat mendukung pencapaian hasil yang

diharapkan sesuai dengan kinerja yang telah ditetapkan tersebut.

Controlling is the process of measuring performance and taking action to

esure desired results Schermerhorn dalam Marlena (2018).

Dale dalam Kusmayadi & Lestari (2019) dikatakan bahwa

pengawasan tidak hanya melihat sesuatu dengan seksama dan melaporkan

hasil kegiatan mengawasi, tetapi juga mengandung arti memperbaiki dan

Page 25: PENGAWASAN PENDIDIKAN BERBASIS ELEKTRONIK (STUDI …

14

meluruskannya sehingga mencapai tujuan yang sesuai dengan apa yang

direncanakan.

Admosudirdjo dalam Elriskasida (2017) mengatakan bahwa pada

pokoknya pengawasan adalah keseluruhan daripada kegiatan yang

membandingkan atau mengukur apa yang sedang atau sudah dilaksanakan

dengan kriteria, norma-norma, standar atau rencana-rencana yang telah

ditetapkan sebelumnya.

Maryoto dalam Lumanauw Kojongian & Sumarauw (2016).

kinerja pegawai adalah hasil kerja selama periode tertentu dibandingkan

dengan berbagai kemungkinan, missal standar, target/sasaran atau kinerja

yang telah disepakati bersama.

Mc. Farland dalam Fitrianingrum (2015) memberikan definisi

pengawasan sebagai berikut, Pengawasan ialah suatu proses dimana

pimpinan ingin mengetahui apakah hasil pelaksanaan pekerjaan yang

dilakukanoleh bawahannya sesuai dengan rencana, tujuan, kebijakan yang

telah ditentukan.

Sarwoto dalam Caesar (2018) Pengawasan ialah kegiatan dari

manajer yang mengusahakan supaya pekerjaan-pekerjaan dapat terlaksana

sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan ataupun hasil yang sudah

dikehendaki. Didalam definisi itu sarwoto menyatakan secara eksplisit

subyek yang juga melaksanakan pengawasan ataupun mempunyai fungsi

pengawasan yaitu manajer, sebagai sebuah standar ataupun sebagai tolak

Page 26: PENGAWASAN PENDIDIKAN BERBASIS ELEKTRONIK (STUDI …

15

ukur dari sebuah rencana yang telah ditetapkan dan juga hasil yang telah

dikehendaki.

M. Manullang dalam Prihatini & Budiatmo (2014) Pengawasan

ialah suatu proses untuk dapat menetapkan pekerjaan apa yang telah

dilaksanakan, menilainya, dan juga mengoreksinya. Dan bila perlu dengan

sebuah maksud agar pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan rencana yang

semula.

Henry Fayol dalam Putra (2019) Pengawasan ialah terdiri dari

pengujian apakah seluruh sesuatu telah berlangsung sesuai dengan rencana

yang sudah ditentukan dengan instruksi yang sudah digariskan. Hal itu

memiliki tujuan untuk dapat menunjukan atau juga menentukan

kelemahan-kelemahan dan juga kesalahan-kesalahan dengan sebuah

maksud agar memperbaiki dan juga mencegah terulangnya kembali sebuah

kesalahan-kesalahan tersebut.

Victor M. Situmorang dan Jusuf Juhir dalam purba (2017)

Pengertian pengawasan adalah setiap usaha dan tindakan dalam rangka

untukmengetahui sampai dimanapelaksanaan tugas yang

dilaksanakanmenurut ketentuan dan sasaran yang hendak dicapai.

Menurut Sondang P.Siagian dalam Billa (2019) pengertian

pengawasan adalah prosespengamatan dari pelaksanaan seluruh kegiatan

organisasi untukmenjamin agar semua pekerjaan yang sedang dilakukan

berjalansesuai dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya.

Page 27: PENGAWASAN PENDIDIKAN BERBASIS ELEKTRONIK (STUDI …

16

Djamaluddin Tanjung dan Supardan dalam purba (2017)

mengemukakan pengertian pengawasan yaitu salah satu fungsi manajemen

untuk menjamin agarpelaksanaan kerja berjalan sesuai dengan standar

yang telahditetapkan dalam perencanaan.

Untuk menjamin agar semua pekerjaan yang telah diberikan

olehpimpinan kepada bawahannya dapat berjalan sesuai menurut

rencana,maka seorang pimpinan tersebut harus memiliki kemampuan

untukmemandu, menuntut, membimbing, memotivasi, mengemudikan

organisasi, menjalin jaringan komunikasi yang baik, sumber

pengawasanyang baik, serta membawa pengikutnya kepada sasaran yang

hendakdituju sesuai ketentuan, waktu dan perencanaan (Kartono dalam

Sari (2014)).

Robbin dalam Fitria (2016) menyatakan pengawasan itu

merupakan suatu proses aktivitas yg sangat mendasar, sehingga

membutuhkan seorang manajer untuk menjalankan tugas dan pekerjaan

organisasi.

Kertonegoro dalam Marpaung (2017) pengawasan adalah proses

melaui manajer berusaha memperoleh kayakinan bahwa kegiatan yg

dilakukan sesuai dengan perencanaannya.

Sujamto dalam Baktiyasa & Farida (2017) Pengawasan adalah

untuk menentukan apa yg telah dicapai, mengadakan evaluasi atasannya,

Page 28: PENGAWASAN PENDIDIKAN BERBASIS ELEKTRONIK (STUDI …

17

dan mengambil tindakan-tidakan korektif bila diperlukan untuk menjamin

agar hasilnya sesuai dengan rencana.

Winardi dalam Lumolos & Rondonuwu (2017) mengatakan bahwa

pengawasan tidak hanya melihat sesuatu dengan seksama dan melaporkan

hasil kegiatan mengawasi, tetapi juga mengandung arti memperbaiki dan

meluruskannya sehingga mencapai tujuan yg sesuai dengan apa yg

direncanakan.

Winardi dalam Kartika (2019) mengatakan bahwa pada pokoknya

pengawasan adalah keseluruhan daripada kegiatan yg membandingkan

atau mengukur apa yg sedang atau telah dilaksanakan dengan kriteria,

norma-norma, standar atau rencana-rencana yg telah ditetapkan

sebelumnya.

Kinerja adalah keberhasilan dalam melaksanakan tugas serta

kemampuan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Perilaku nyata

yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh

karyawan sesuai dengan perannya dalam perusahaan atau kantor. Rivai

dan Ella dalam Wijaya & Suana (2013)

B. Konsep Swafoto

Swafoto (selfie) menurut kamus Oxford adalah “subuah foto diri

yang diambil oleh dirinya sendiri, biasanya (typically) diambil dengan

menggunakan smarthone atau webcam da diunggah melalui media sosial”

(Pearce & moscardo dalam Arsana 2019). Kusrini dalam Arsana, Sunarta,

Page 29: PENGAWASAN PENDIDIKAN BERBASIS ELEKTRONIK (STUDI …

18

Arida (2013) mendefinisikan selfie sebagai pengambilan foto dilakukan

oleh diri sendiri. Artinya, ada pertimbangan kapan harus menekan shultter

atau tombol handpone sehingga faham betul posisi wajah maupun badan

yang akan di foto. Pemikiran itu kemudian mengarahkan pandangan mata

kepada layar penampilan gambar di kamera atau padahal lain di luar

jendela bidik sehingga arah mata subjek foto biasanya tidak terfokus pada

sebuah arah tertentu .

Swafoto merupakan suatu media untuk mengekspresikan diri dan

berkomunikasi. Swafoto baik bagi para wanita muda karena secara umum

dapat mendorong seseorang untuk menerima dan menghargai di sendiri

apa adanya. Jika dilakukan dengan benar dan tidak berlebihan, swafoto

dapat bermanfaat sebagai media eksplorasi diri karena memungkinkan

seseorang untuk melihat gambaran diri sendiri sebagaimana orang lain

melihat dirinya sendiri Rutledge dalam Radyaqsa (2016).

Survey yang dilakukan Katz dan Crocker dalam Radyaqsa (2016) di

berbagai kota yaitu Bangkok, Berlin, Moskow, New Yorkdan sao paolo

menyimpulkan bahwa perempuan lebih ekspresif berpose swafoto

disbanding laki-laki.

Studi lain tentang swafoto adalah studi yang dilakukan yang

dilakukan oleh Tysna . studi yang merupakan tugus akhir ini verusaha

mengungkap kecemasan sosial dan perilaku agresif pelaku swafoto bila

ditinjau dari teori intraksi simbolik ini berfokus pada pentingnya konsep

diri (self-covcept), atau seperangkat peresepsi yang relatif stabil yang

Page 30: PENGAWASAN PENDIDIKAN BERBASIS ELEKTRONIK (STUDI …

19

dipercaya oleh orang terhaap dirinya sendiri. Intraksi simbolik memiliki

memiliki ciiri pada strimulus-respons namun lebih fokus pada pemahaman

makna dari pihak lain melalui penggunaan simbol, interprestasi hingga

upaya menyepakati untuk mencapai kesepakatan bersama . Tyson dalam

Osman, A. (2018).

Studi menarik lainnya tentang swafoto adalah studi yang dilakukan

oleh paul frosh. Penelitian yang dilakukan paul frosh dengan

menggunakan teori fotografi tradisional melakukan kajian terhadap

swafoto yang pada akhirnya kesimpulannya dipandang sebagai sesuatu

yang memiliki citra kinetis. Menurut frosh, citra kinetis yang dimiliki

swafoto merupakan suatu kondutor unggul bagi energi sosial, karena

swafoto sulit diabaikan untuk tidak diberikan respons. Telaah swafoto dari

sisi ranah kinestis sebenarnya lebih luas dari sekedar budaya digital,

namun sayangnya relatif sering diabaikan sebagai obyek analisis. Pada

kesimpulan studinya, frost menyataka bahwa swafoto dengan demikian

merupakan agen fatik (phatic) baru dalam arus energi antara gerakan

tubuh, interaksi yang ramah, dan teknologi media yang menjadi hal

mendasar bagi aktivitas rutin sehari-hari kita dalam melalukan aktivits

digital Frost dalam Hadyanto dan Krislamawaty (2018).

C. Hubungan Antara Kebijakan Pemerintah Dengan Kinerja Guru

Berbasis Elektronik Melalui Absensi Swafoto.

Mulai tahun pelajaran 2018/2019 kehadiran guru diperhitungkan

sebagai pemenuhan beban kerja guru sebagai pegawai yang secara

Page 31: PENGAWASAN PENDIDIKAN BERBASIS ELEKTRONIK (STUDI …

20

keselurahan paling sedikit 37,5 jam kerja dalam satu minggu sebagaimana

diamanahkan dalam peraturan pemerintah nomor 19 tahun 2017 tentang

perubahan atas peraturan pemerintah nomor 74 tahun 2018 tentang guru.

Kementrian pendidikikan nasional mangajukan program yang dimana

setiap guru dapat melakukan kehadiran melalui swafoto, pengawasan

kinerja yang dimana dilakukan langsung oleh Dinas Pendidikan Provinsi

Sulawesi Selatan untuk mengembangkan teknologi berbasis online serta

kedisiplinan dalam melaksanakan pembelajaran di sekolah, dalam absen

swafoto yang dilakukan dapat mempermudah Pusat (Disdik) untuk

memantau kehadiran guru secara otomomatis. Serta dalam program

tersebut adapun masalah yang dihadapi secara umum karena faktor

jaringan serta maasalah kurangnya pemahaman guru untuk melakukan

absen swafoto.

D. Kerangka Fikir

Pengawasan secara umum diartikan sebagai seuatu kegiatan

administrasi yang bertujuan mengandalkan evaluasi terhadap pekerjaan

yang sudah selesai apakah sesuai rencana atau tidak. Karena itu bukanlah

dimaksudkan untuk mencari siapa yang salah satu yang benar tetapi lebih

diarahkan kepada upaya untuk melakukan koreksi terhadap hasil kegiatan.

Hal ini dijelaskan oleh Sami’an dan Aprilian, (2013:47) tentang

Pengawasan Pendidikan Berbasis Elektronik (Studi Absensi Swafoto

SMAN 2 Camba Kabupaten Maros) dengan beberapa teknik pengawasa

yaitu pengawasa langsung dan pengawasan tidak langsung.

Page 32: PENGAWASAN PENDIDIKAN BERBASIS ELEKTRONIK (STUDI …

21

Untuk lebih jelasnya dibawah ini dapat digambarkan mengenai

bagian kerangka fikir yaitu sebagai berikut.

Bagan 2.1 Bagan Kerangka Fikir

E. Fokus Penelitian

Pengawasan Pendidikan Berbasis Elektronik (Sturi Absensi

Swafoto SMAN 2 Camba Kabupaten Maros).

F. Deskripsi Fokus Penelitian

Teknik Pengaawasan yaitu :

1. Pengawasan langsung yaitu pemimpin organisasi mengadakan sendiri

pengawasan terhadap kegiatan yang sedang dijalankan.

Pengawasan Pendidikan Berbasis

Elektronik (Studi Absensi Swafoto SMAN

2 Camba Kabupaten Maros)

Faktor

Pendukung: 1. Perkembangan

Teknologi

Berbasis Online

2. Kedisiplinan

Dalam

Melaksanakan

Pembelajaran

3. Komitmen Guru

4. Sumber Daya

Faktor

Penghambat:

1. Jaringan.

2. Pemehaman

Individu Guru

Tentang

Aplikasi

Swafoto

Indikator Pengawasan

1. Pengawasan langsung

2. Pengawasaan Tidak

langsung

Absensi Online yang efektif untuk

Guru SMAN 2 Camba

Page 33: PENGAWASAN PENDIDIKAN BERBASIS ELEKTRONIK (STUDI …

22

2. Pengawasan tidak langsung yaitu pengawasan dari jaarak jauh,

pengawasan ini dilakukan melalui laporan yang disampaikan oleh

bawahan.

Page 34: PENGAWASAN PENDIDIKAN BERBASIS ELEKTRONIK (STUDI …

23

Page 35: PENGAWASAN PENDIDIKAN BERBASIS ELEKTRONIK (STUDI …

23

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan selama 2 bulan yaitu mulai

pada tanggal 31 Juli – 30 September 2019 atau setelah adanya

perizinan yang telah dilakukan oleh pihak fakultas. Dan lokasi

penelitian dilaksanakan di kantor Dinas Pendidikan Provinsi

Sulawesi Selatan sebagai lokasi yang mengeluarkan aplikasi Absen

Swafoto dan SMAN 2 Camba-Maros sebagai lokasi yang telah

menerapkan salah satu fitur dari aplikasi Absen Swafoto yaitu

absen online untuk guru.

B. Jenis dan Tipe Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yangdigunakan adalah penelitian

kualitatif yaitu metode penelitian yang digunakan untuk

meneliti pada kondisi objektif tentang Pengawasan Pendidikan

Berbasis Elektronik (Studi Absensi Swafoto SMAN 2 Camba

Kabupaten Maros).

2. Tipe Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif

atas dasar bahwa informasi yang akan diteliti adalah berkaitan

dengan penghayatan, pengalaman, pemahaman dan pemberian

arti dari informasi penelitian tentang absensi swafoto. Sehingga

Page 36: PENGAWASAN PENDIDIKAN BERBASIS ELEKTRONIK (STUDI …

24

penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif

dengan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif merupakan

penelitian yang bermaksud untuk membuat gambaran

(deskripsi) mengenai situasi-situasi kejadian. Kekuatan

penulisan kualitatif terletak pada kemampuan penelitian dalam

membangun pandangan mereka tentang apa yang diteliti secara

rinci, yang dinarasikan dengan kata-kata maupun gambaran

secara holistik.

C. Sumber Data

1. Data primer adalah data yang diperoleh langsungdari hasil

wawancara yang diperoleh dari narasumber yang dianggap

berpotensi dalam memberikan informasi yang relevan dan

sebenarnya di lapangan.

2. Data sekunder adalah sebagai data pendukung data primer dari

literature dan dokumen serta data yang diambil dari bahan

bacaan, bahan pustaka, dan laporan-laporan penelitian.

D. Informan Penelitian

Dalam penelitian ini, pengambilan informan ssecara

purposive sampling adalah teknik pengambilan informan yang

memiliki pengetahuan yang luas serta mampu menjelaskan

sebenarnya tentang objek penelitian. Penulis telah menetapkan

informan dalam pelaksanaan penelitian ini yaitu sebagai berikut :

Page 37: PENGAWASAN PENDIDIKAN BERBASIS ELEKTRONIK (STUDI …

25

Table 3.1 Informan Penelitian

No Nama Inisial Jabatan Jumlah

1. H. Anshar, M. I.Kom AS

Kepala Seksi

Pelayanan TIK UPT

Tekkom DISDIK

1 Orang

2. Muh. Idris, S. Sos MI Staf PTIKP 1 Orang

3.

Dr. Mustamin, S. Pd.,

M.Pd., M.M.

MS

Widiyaswara Ahli

Madya

1 Orang

4.

Drs. H. A. Munir

Lanre, M. Pd.

ML Kepala Sekolah 1 Orang

5. Ahmad Syarif, S. Pd. AS Guru Kelas 1 Orang

6. Aminuddin, S. Pd. AM Guru Kelas 1 Orang

Total Informan 6 Orang

E. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang rfelevan, penelitian ini

menggunakan tiga teknik pengumpulan data yaitu:

1. Observasi

Proses observasi ini peneliti dapat mengamati situasi-situasi

yang ada di lapangan dengan mencatat apa-apa yang dianggap

penting guna menunjang terhadap tujuan penelitian. Observasi ini

memberikan kemudahan terutama dalam ham memperoleh data di

lapangan. Kegiatan pengamatan terhadap objek penelitian ini untuk

Page 38: PENGAWASAN PENDIDIKAN BERBASIS ELEKTRONIK (STUDI …

26

memperoleh keterangan keterangan data yang lebih akurat dan

untuk mengetahui relevansi antara jawaban responden dan

kenyataan yang terjadi dilapangan dalam hal Pengawasan

Pendidikan Berbasis Elektronik (Studi Absensi Swafoto SMAN 2

Camba Kabupaten Maros).

2. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu

percakapan itu dilakukan oleh dua belah pihak, yaitu pewawancara

(interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara

(interviewe) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Teknik

ini dilakukan peneliti dengan cara mengadakan Tanya jawab secara

lisan dan mendalaam terhadap beberapa informan yaitu kepala

sekolah, guru maupun siswa/siswi. Yang dianggap mampu

memberikan informasi mengenai Pengawasan Pendidikan Berbasis

Elektronik (Studi Absensi Swafoto SMAN 2 Camba Kabupaten

Maros).

3. Dokumentasi

Dokumentasi adalah mencari dan mengumpulkan data

mengenai hal-hal yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar,

majalah, notulen, literatut dan sebagainya.

F. Teknik Analisis Data

Page 39: PENGAWASAN PENDIDIKAN BERBASIS ELEKTRONIK (STUDI …

27

Analisis data adalah langkah selanjutnya untuk mengelola

data dimana data yang diperoleh di kerjakan dan dimanfaatkan

sedemikian rupa untuk menyimpilkan persoalan yang diajukan

dalam penyusunan hasil penelitian. Teknik analisis data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah analisis interaktif. Menurut

Miles dan Huberman dalam Nurjanah & Ragil (2014)

mengemukakan bahwa dalam model ini terdapat tiga komponen

pokok yaitu sebagai berikut :

a. Pengumpulan Data

Pengumpulan data meripakan langkah yang paling

utama dalam penelitian, karena tujuan dari penelitian adalah

mendapatkan data tanpa mengetahui teknik pengumpulan data,

maka penelitian tidak akan mendapatkan data yang memenuhi

standar data yang dtetapkan.

b. Reduksi Data

Reduksi data merupakan komponen pertama analisis

data yang mempertegas, memperdekat, membuat fokus,

membuat hal yang tidak penting dan mengatur data sedemikian

rupa sehingga simpulan penelitian data dilakukan.

c. Sajian Data

Page 40: PENGAWASAN PENDIDIKAN BERBASIS ELEKTRONIK (STUDI …

28

Sajian data merupakan suatu rangkaian informasi yang

memungkinkan kesimpulan secara singkat dapat berarti cerita

sistematis dan logis maka peristiwanya dapat dipahami.

d. Penarikan Kesimpulan

Dalam awal pengumpulan data, peneliti sudah harus

mengerti apa arti dari hal-hal yang di temui dengan mencatat

peraturan-peraturan sebab akibat dan berbagai proporsi

sehingga penarikan simpulan dapat dipertanggung jawabkan.

G. Pengabsahan Data

Validasi data sangat mendukung akhir penelitian.

Keabsahan data dalam penelitian ini diperiksa dengan

menggunakan teknik triangulasi. Triangulasi bermakna silang

yakni mengadakan pengecekan akan kebenaran data yang lain serta

pengecekan pada waktu yang berbeda.

Menurut Wiliam dalam Rozali (2015) triangulasi dalam

pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan data dari

berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu. Dengan

demikian terdapat triangulasi sumber, triangulasi pengumpulan

data dan waktu.

a. Triangulasi sumber untuk menguji kredibilitas dilakukan

dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui

beberapa sumber.

Page 41: PENGAWASAN PENDIDIKAN BERBASIS ELEKTRONIK (STUDI …

29

b. Triangulasi teknik untuk menguji kredibilitas untuk mengecek

data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda.

c. Triangulasi waktu juga sering mempengaruhi kredibilitas data.

Data yang dikumpulkan dengan teknik wawancara di waktu

pagi pada saat narasumber masih segar, belum banyak

masalah, akan memberikan data yang lebih valid sehingga

lebih kredibel

Page 42: PENGAWASAN PENDIDIKAN BERBASIS ELEKTRONIK (STUDI …

30

Page 43: PENGAWASAN PENDIDIKAN BERBASIS ELEKTRONIK (STUDI …

30

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHSAN

A. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

1. Profil Kantor Dinas Pendidikan Sulawesi Selatan

Latar belakang terbentuknya kantor Dinas Pendidikan Sulawesi

Selatan yaitu pada masa terbentuknya Negara Indonesi Timur (NIT)

yang dikepalai oleh menteri pengajaran yang bernama Katoppo.

Kantor wilayah pada waktu itu bertempat di gedung SMA Candra

Kirana yang sekarang berada di jalan Sungai Tangka. Pada tahun

1946-1950, Departemen pendidikan Pengajar dan Kebudayaan berubah

menjadi Inspektur Pendidikan Daerah Sulawesi Selatan yang dikepalai

oleh Azis Nompo.

Pada tahun 1950 Inspektur Pendidikan di daerah Sulawwesi

Selatan berubah nama menjadi Kantor Jabatan Pengajaran Provinsi

Sulawesi Selatan yang di kelapai oleh H. Sondat dan wakilnya

Mangindaan. Kantor tersebut bertempat dikantor Walikota Madya Tk.

II Ujung Pandang yang sekarang berada di jalan Jendral Ahmad Yani.

Pada tahun 1956 kantor tersebut berubah nama menjadi

Perwakilan Departemen Pendidikan Dasar dan Kebudayaan Sulawesi

Selatan Tenggara. Tahun 1961 kantor tersebut dibat oleh S. N.

Turangan dan wakilnya H. Laside. Kemudian pada bulan Agustus

1964 H. Laside diangkat sebagai Kepala Perwakilan Departemen

Pendidikan Dasar dan Kebudayaan sampai pada tahun 1967 dan pada

Page 44: PENGAWASAN PENDIDIKAN BERBASIS ELEKTRONIK (STUDI …

31

tahun itu jabatan diserahkan kepada Syamsudin Tang. Tahun 1968,

Kepala Perwakilan Departemen Pendidikan Dasar dan Kebudayaan

diseraterimakan dari Syamsudin Tang kepada E. Agus Salim

Mokodompit, M. A. sebagai kepala biro Organisasi Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Pada tanggal 19 Desember 1979 jabatan Kepala Kantor Wilayah

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Selatan

diserahterimakan kepada Drs. A. Rasyid yang sebelumnya sebagai Staf

Ahli Menteri pendidikan dan Kebudayaan di Jakarta. Tanggal 11

Desember 1981 jabatan tersebut beralih dari Drs. A. Rasyid kepada

Letkol Soepomo. Padatanggal 22 Februari 1983 Kepala Kantor Wilaya

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Selatan

diserahterimakan kepada Drs. Athaillah. Tahun 1987 terjadi pergantian

pimpinan dari Drs. Athaillah kepada Drs. Aminuddin Mahmud.

Berdasarkan keputusan menteri penddidikan dan kebudayaan

nomor :09/MPK/1991 tanggal 17 Februaru 1991, jabatan kepala kantor

wilayah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi

Selatan diserahterimakan dari Drs. Aminuddin Mahmud kepada Drs.

Abdul Djabbar. Selanjutnya, keputusan Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan RI nomor : 217/C/1993 pergantian jabatan kepala kantor

Wilayah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulaweesi

Selatan pada tanggal 4 Januari 1994 dari Drs. Abdul Djabbar diganti

oleh Drs. Amiruddin Maula yang sebelumnya menjabat sebagai kepala

Page 45: PENGAWASAN PENDIDIKAN BERBASIS ELEKTRONIK (STUDI …

32

kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi

Kalimantan Timur. Kemudian jabatan kepala kantor Wilayah

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Selatan

diserahterimakan dari Drs. Aminuddin Maula kepada Ir. H. M. Arifin

Thalib.

Pada tanggal 1 Januari 2001, jabatan kepala Kantor Wilayah

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi SSulawesi Selatan

diserahterimakan dari Ir. H. M. Arifin Thalib kepada Drs. Ngaro, M.

Pd. Berdasarkan keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

nomor : 173/O/1983 tentang struktur organisasi vertical, tata kerja

kepala kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Sulawesi Selatan berubah nama menjadi Kantor DDinas Pendidikan

Provinsi Sulawesi Selatan yang di jabat oleh Drs. Ngaro, M. Pd. dan

Wakilnya Drs. A. Muh. Noer Sanusi, M. Si.

Pada tanggal 25 April 2003, Drs. Ngaro, M. Pd. menyelesaikan

massa jabatan sebagai kepala Dinas Pendidikan dan diganti oleh Drs.

A. Muh. Noer Sanusi, M. Si. dan Drs. Hanafi Mappasomba, M. Pd.

sebagai wakilnya. Setelah tanggal 31Oktober 2005 Drs. A. Muh. Noer

Sanusi, M. Si. mengakhiri masa jabatannya dan digantikan oleh H. A.

Patabai Pabokori yang sebelumnya menjadi bupati Kabupaten

Bulukumba dan Drs. H. Hanafi Mappasomba tetap menjadi Wakil

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selataan dan pada tanggal

1 November 2006 Drs. Hanafi Mappasomba, memasuki masa pension

Page 46: PENGAWASAN PENDIDIKAN BERBASIS ELEKTRONIK (STUDI …

33

sehingga digaantikan oeleh Drs. Muh Saleh Gottang sampai memasuki

pension.

Mengakhiri masaa kerja Drs. H. A. Patabai Pabokori pada

tanggal 1 Juli 20012 digantikan Oleh Drs. H. Abdullah Jabbar, M. Pd.

sebagai pelaksana tugas pada tanggal 2 juli 2012 yang mana

sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris Dinas Pendidikan Provensi

Sulawesi Selatan. Kemudian Drs. H. Abdullah Jabbar, M. Pd.

menjabat sebagai Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan.

Pada tanggal 4 September 2014 Drs. H. Abdullah Jabbar, M. Pd. wafat

dan digantikan oleh Drs. H. Salim Siddik sebagai Kepala Dinas

Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan. Tanggal 9 September 2016 Drs.

H. Salim Siddik digantikan oleh H. Imran Yasin Limpo, SH. sebagai

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan.

a. Visi dan Misi

Visi Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan adalah suatu

gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan berisikan oleh

cita dan cita yang diinginkan diwujudkan yaitu :

“Terwujudnya Layanan Pendidikan yang Berkualitas dan Terjangkau”

Visi tersebut mencerminkan aspirasi cita-cita sebagai berikut :

1. Pendidikan yang bermutu adalah penddidikan yang memiliki

keunggulan dalam proses pembelajaran di sekolah dan memiliki

hasil belajar yang memaddai.

Page 47: PENGAWASAN PENDIDIKAN BERBASIS ELEKTRONIK (STUDI …

34

2. Pendidikan bagi semua anak usia sekolah pada tingkat pendidikan

dasar dan mengandung komitmen yang kuat untuk memberikan

kesempatan kepada semua anak usia sekolah dan memperoleh

pembelajaran pendidikan yang memadai.

3. Memiliki daya saing yang tinggi ditingkat daerah pendidikan

yang inovatif dam kompetitif.

Untuk tercapainya visi tersebut, Dinas Pendidikan Provinsi

Sulawesi Selatan mempunyai Misi. Misi ialah sesuatu yang harus

diemban maupun dilaksanakan sesuai visi yang telah ditetapkan

agar Dinas Pendidikan dapat berjalan dan terlaksaana dengan

baik.

Misi tersebut yaitu :

1. Mempercepat ketuntasan program wajib program wajib belajar,

program pendidikan universal dan program pendidikan orang

dewasa (meleh huruf).

2. Memfasilitasi pengembangan system pembelajaran yang

bermakna (berkualitas dan berkarakter).

3. Menyediakan dan memfasilitasi sara dan prasarana pendidikan

untuk mencapai standaar nasional pendidikan.

4. Memfasilitasi bantuan subsiddi untuk keterjangkauan layanan

pendidikan untuk semua jenjang.

5. Mengelola manajemen pendidikan secara akuntabel, professional

dan bertanggung jawab.

Page 48: PENGAWASAN PENDIDIKAN BERBASIS ELEKTRONIK (STUDI …

35

b. Tugas pokok dan Fungsi pada Dinas Pendidikan Provensi

Sulawesi Selatan

Tugas pokok dari tiap bagian pada Dinas Pendidikan

Provinsi Sulawesi Selatan, yaitu:

1. Kepala Dinas

Kepala Dinas Pendidikan mempunyai tugas menkoordinasi

penyusunan perencanaan dan mengevaluasi kegiatan Dinas

Pendidikan serta merumuskan kebijakan teknis bidang

pendapatan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang

berlaku sebagai pedoman kerja.

2. Wakil Kepala Dinas

Wakil Kepala Dinas mempunyai tugas membantu Kepala

Dinas di bidang tugasnya dan pengawassan internet serta

kedinasan lainnya.

3. Bagian Tata Usaha

a. Sub Baguan Program

Sub Bagian Program di pimpin oleh Kepala Bidan yang

mempunyai tugas pengumpulan data, menganalisa, penyajian

daan penyimpanan anggaran dinas statistic pendidikan serta

menyelenggarakan identifikasi, perumusan dan penyusunan

pembangunan pendidikan.

Page 49: PENGAWASAN PENDIDIKAN BERBASIS ELEKTRONIK (STUDI …

36

b. Sub Bagian Kepegawaian

Sub Bagian Kepegawaian di pimpin oleh Kepala Sub Bagian

yang mempunyai tugas melakukan penyiapan, penyusunan

bahan rencaana kebutuhan dan pengembangan pegawai, mitasi,

kenaikan pangkat dan pengelolaan administrasi kepegawaian.

c. Sub Bagian Keuangan

Sub Bagian Keuangan dipimpin oleh Kepala Sub Bagian yang

mempunyai tugas mengelola administrasi keuangan meliputi

penyusunan anggaran, penggunaan anggaran, pembukuan,

pertanggung jawaban dan laporan keuangan.

d. Sub Bagian Umum

Sub Bagian Umum dipimpin oleh Kepala Sub Bagian yang

mempunyai tugas melaksanakan urusan ketatausahaan dinas

meliputi surat-menyurat, kearsipan, pengadaan, ekspedisi,

administrasi perjalanan dinas, perlengkapan, pemeliharaan dan

urusan rumah tangga dinas.

4. Bagian Sarana dan Orassarana

a. Seksi Pengadaan Sarana dan Prasarana

Seksi Pengadaan Sarana dan Prasarana sekolah ddipimpin oleh

seorang kepala seksi yang mempunyai tugas melaksanakan dan

menyimpan bahan dan menetapkan kebijaksanaan-

kebijaksanaan teknis di bidang pengadaan sarana sekolah.

Page 50: PENGAWASAN PENDIDIKAN BERBASIS ELEKTRONIK (STUDI …

37

b. Seksi Perawatan Sarana Sekolah

Seksi Perawatan Sarana Sekolah dipimpin oleh seorang kepala

seksi yang mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan

pembinaan teknis perawatan sarana dan prasarana sekolah.

c. Seksi Penyediaan Buku, Alata Peraga dan Modul

Seksi Penyediaan Buku, Alat Peraga dan Modul dipimpin oleh

seorang kepala seksi yang mempunyai tugas melaksanakan

perumusan dan pembinaan teknis serta melakukan analisis

kebutuhan penyediaan sarana dan prasarana sekolah serta

perawatan dan prassarana sekolah.

d. Seksi Pembukuan Sarana/Prasarana Pendidikan

Seksi Pembukuan Sarana/Prasarana Pendidikan dipimpin oleh

seorang kepala seksi yang mempunyai tugas melaksanakan

pembinaan, menyusun pedoman pembukuan sarana dan

prasarana sekolah.

5. Sub Dinas Pendidikan Agama dan Pendidikan Dasar

a. Seksi Kurikulum Agama dan Pendidikan Dasar

Seksi pendidikan agama dan ppendidikan dasar dipimpin oleh

seorang kepala seksi yang mempunyai tugas melaksanakan

kebijakan teknis, pelaksanaan dan pembinaan di bidang

kurikulum agama dan pendidikan dasar.

Page 51: PENGAWASAN PENDIDIKAN BERBASIS ELEKTRONIK (STUDI …

38

b. Seksi Pengembangan Tenaga Kependidikan Agama dan Dikdas

Seksi pengembangan tenaga kependidikan agama dan Dikdas

dipimpin oleh seorang kepala seksi yang mempunyai tugas

melaksanakan perumusan petunjuk pelaksanaan dan pembinaan

di bidang pengembangan tenaga kependidikan agama dan

pendidikan dasar.

c. Seksi Pembinaan Manajemen Sekolah

Seksi pembinaan manajemen sekolah dipimpin oleh seorang

kepala seksi yang mempunyai tugas perumusan dan

manajemen sekolah meliputi struktur organisasi, mekanisme

kerja, pemahaman visi sekolah serta pendidikan.

d. Seksi Penyelenggaraan Pendidikan Luar Biasa

Seksi penyelenggaraan pendidikan luar biasa dipimpin oleh

seorang kepala seksi yang mempunyai tugas melaksanakan

perumusan dan kebijaksanaan teknis program pengembangan

dan pembinaan kualitas pendidikan luar sekolah dan

pendidikan terpadu.

6. Sub Dinas Pendidikan Menengah Atsas (Dikmentas)

a. Seksi Kurikulum

Seksi kurikulum dipimpin oleh seorang kepala seksi yang

mempunyai tugas melaksanakan kebijaksanaan teknis

perumusan dan penyusunan pedoman pelaksanaan diterminasi

kurikulum dan kelender pendidikan bagi SMA.

Page 52: PENGAWASAN PENDIDIKAN BERBASIS ELEKTRONIK (STUDI …

39

b. Seksi Pengembangan Tenaga Kependidikaan

Seksi pengembangan tenaga kependidikan dipimpin oleh

seorang kepala seksi yang mempunyai tugas melaksanakan

perumusan dan kebijaksanaan teknis di bidang pengembangan

tenaga kependidikan.

c. Seksi Pembinaan Manajemen Sekolah

Seksi pembinaan manajemen sekolah dipimpin oleh seorang

kepala seksi yang mempunyai tugas melaksanakan perumusan

dan kebijaksanaan teknis di bidang manajemen sekolah.

d. Seksi Pendidikan Luar Biasa (SLB)

Seksi pendidikan luar biasa dipimpin oleh seorang kepala seksi

yang mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan

kebijaksanaan teknis di bidang pendidikan luar biasa.

7. Sub Dinas Pendidikan Menengah Kejuruan (Dikmenjur)

a. Seksi Kepemudaan

Seksi kepemudaan dipimpin oleh seorang kepala seksi yang

mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan kebijaksanaan

di bidang kepemudaan.

b. Seksi Olahraga

Seksi olahraga dipimpin oleh seorang kepala seksi yang

mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan kebijaksanaan

teknis di bidang pendidikan olahraga.

Page 53: PENGAWASAN PENDIDIKAN BERBASIS ELEKTRONIK (STUDI …

40

c. Seksi Pembinaan dan Pengembangan

Seksi pembinaan dan pengembangan dipimpin oleh seorang

kepala seksi yang mempunyai tugas melaksanakan perumusan

dan kebijaksanaan teknis di bidang pembinaan dan

pengembangan generasi mudah dan kesenian.

d. Seksi Pendidikan Kesenian

Seksi pendidikan kesenian dipimpin oleh seorang kepala seksi

yang mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan

kebijaksanaan teknis di bidang pendidikan kesenian daerah

organisasi pendidikan kesenian masyarakat.

8. Sub Dinas Pendidikan Luar Sekolah

a. Seksi Sarana dan Tenaga Teknis

Seksi sarana dan tenaga teknis dipimpin oleh seorang kepala

seksi yang mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan

kebijaksanaan teknis di bidang sarana dan tenaga teknis.

b. Seksi Pendidikan Luar Sekolah

Seksi pendidikan luar sekolah dipimpin oleh seorang kepala

seksi yang mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan

kebijaksanaan teknis di bidang pendidikan luar sekolah.

c. Seksi Pelatihan dan Penataran

Seksi pelatihan dan penataran dipimpin oleh seorang kepala

seksi yang mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan

kebijaksanaan teknis di bidang pelatihan dan penataran dan

Page 54: PENGAWASAN PENDIDIKAN BERBASIS ELEKTRONIK (STUDI …

41

pendidikan luar sekolah, non pendidikan luar sekolah dan

kemassyarakatan.

d. Seksi Keterampilan Perempuan

Seksi keterampilan perempuan dipimpin oleh seorang kepala

seksi yang mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan

kebijaksanan teknis di bidang keterampilan pendidikan.

9. Unit Pelaksanaan Teknis Dinas (UPTD)

10. Kelompok Jabatan Fungsional.

2. Profil SMAN 2 Camba-Maros

a. Visi dan Misi

Visi Sekolah :

“ Terwujudnya Pendidikan Berkualitas berdasarkan iman dan

Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa “

Misi Sekolah :

1. Mengembangkan kepribadian siswa sesuai dengan nilai dan

norma yang berlaku.

2. Meningkatkan perolehan rata-rata nilai ujian nasional dari

tahun ke tahun

3. Meningkatkan jumlah siswa yang diterima pada perguruan

tinggi negeri.

4. Mengembangkan kegiatan ekstrakurikuler

5. Menciptakan kondisi yang kondusif untuk berlangsungna

proses pembelajaran yang efektif.

Page 55: PENGAWASAN PENDIDIKAN BERBASIS ELEKTRONIK (STUDI …

42

b. Profil Sekolah

Table 4.1 Profil SMAN 2 MAROS

Nama Satuan SMAN 2 MAROS

NPSN 40300278

Bentuk Pendidikan SMA

Status Sekolah Negeri

Status Kepemilikan Pemerintah Pusat

SK Izin Operasional 99 TAHUN 2017

Tanggal SK 2017-01-26

Alamat JL. LAPPA MARIO CAMBA

Desa/Kelurahan Mario Pulana

Kecamatan Camba

Kabupaten/Kota Kabupaten Maros

Propinsi Sulawesi Selatan

RT/RW 1/1

Nama Dusun MARIO

Kode Pos 90562

Lintang/Bujur -4.9102000/119.8587000

Layanan Keb. Khusus Tidak ada

SK Pendirian 0473/O/1983

Tanggal SK 1983-09-11

Rekening BOS 4965 01 010706 53 5

Nama Bank BRI

Nama KCP/Unit CAMBA MAROS

Atas Nama SMAN 2 CAMBA MAROS

MBS Tidak

Tanah Milik 43067m

Tanah Bukan Milik 0m

Nomor Telepon 04113880707

Nomor Fax Null

Email [email protected]

Website Null

Page 56: PENGAWASAN PENDIDIKAN BERBASIS ELEKTRONIK (STUDI …

43

c. Struktur Sekolah

Struktur organisasi SMAN 2 Camba-Maros

B. Pengawasan Pendidikan Berbasis Elektronik (Studi Absensi Swafoto

SMAN 2 Camba Kabupaten Maros)

Dinas pendidikan Sulawesi Selatan memberikan perhatian lebih

pada persoalan kompetensi dan integritas para guru dan tenaga

kependidikan. Hasil evaluasi dan monitoring faktual yang langsung

menyasar hingga kesekolah-sekolah dipelosok kabupaten menunjukkan

integritas guru dan tenaga kependidikan masih belum merata. Mengadopsi

kecanggihan perangkat teknologi informasi dan komunikasi serta

menyesuaikan diri diera digital, Dinas Pendidikan Sulawesi Selatan

Page 57: PENGAWASAN PENDIDIKAN BERBASIS ELEKTRONIK (STUDI …

44

menghadirkan sebuah inovasi kebijakan pendidikan berbentuk aplikasi

berbasis gawai (gedget) yang diberi nama electronic panrita (e-Panrita).

Aplikasi ini merupakan sebuah pendekatan kolektif dan holistik

membangun integritas yang tinggi dalam pengelolaan dunia pendidikan.

Mengacu pada konsep pengawasan kinerja guru, bahwa dalam

sektor public pengawasan dan kinerja guru merupakan dua istilah yang

saling melengkapi satu sama lain. Pengawasan hadir sebagai suatu produk

yang baru dan sifatnya yang menggantikan cara yang lama. Demikian

pula sifat dari kinerja guru yang hadir untuk menggantikan kinerja guru

yang lama. Dari penjelasan tersebut, maka dalam penelitian ini akan

diuraikan pengawasan pendidikan berbasis elektronik (studi absensi

swafoto SMAN 2 Camba kabupaten maros). Terdapat dua (2) pengawasan

absen swafoto, yaitu: (1) Pengawasan Langsung dan (2) Pengawasan tidak

langsung. Hasil pengkajian terhadap kedua hal tersebut adalah sebagai

berikut:

1. Pengawasan Langsung

Pengawasan adalah proses yang sistematik dalam menetapkan

standar kerja atau ukuran kinerja dan pengambilan tindakan yang dapat

mendukung pencapaian hasil yang diharapkan sesuai dengan standar

kinerja yang telah ditetapkan tersebut. Pengawasan berfungsi untuk

menetapkan apakah telah terjadi suatu penyimpangan dalam sebuah

pekerjaan, serta untuk mengambil tindakan perbaikan yang diperlukan

untuk menjamin bahwa semua sumber daya perusahaan atau

Page 58: PENGAWASAN PENDIDIKAN BERBASIS ELEKTRONIK (STUDI …

45

pemerintah telah digunakan seefektif dan seefisien mungkin guna

menciptakan tujuan dari proyek perusahaan atau pemerintahan.

Pengawasan adalah proses untuk memastikan bahwa segala aktifitas

yang terlaksana sesuai dengan apa yang telah direncanakan.

Pengawasan adalah proses dalam menetapkan ukuran kinerja

dan pengambilan tindakan yang dapat mendukung pencapaian hasil

yang diharapkan sesuai dengan kinerja yang telah ditetapkan tersebut.

Pengawasan langsung merupakan salah satu fungsi manajemen

yang sepenuhnya merupakan tanggung jawab setiap pimpinan pada

tingkat manapun. Pengawasan langsung adalah suatu sistem

pengawasan yang menuntut kebersamaan yang aktif antara atasan dan

bawahan, dari setiap karyawan atau pegawai untuk dapat mengetahui

kemampuan dan kondiute setiap individu dengan penilaian yang lebih

objektif, Sebagaimana hasil wawancara penulis dengan Kepala Seksi

Pelayanan TIK UPT Tekkom DISDIK yang mengatakan bahwa:

“Pengawasan langsung iya kami Punya Rekapannya lah, disitu

kita melihat mengontrol siapa-siapa saja itu yang pertama,

kemudian yang kedua itu kita mengontrolnya langsung, melihat

di ruangan komensenter di lantai 2, itu ada komensenternya,

kemudian kadang juga kita monitoring, kita lakukan monitoring

ke sekolah-sekolah”. (Hasil Wawancara AS, 30 September

2019)

Page 59: PENGAWASAN PENDIDIKAN BERBASIS ELEKTRONIK (STUDI …

46

Gambar 4.1 room world e-Panrita Disdik Sulsel

Berdasarkan hasil wawancara, dapat disimpulkan bahwa Dinas

Pendidikan Sulawesi Selatan mengawasi secara langsung para guru

dengan cara mengontrol lansung kehadiran dan juga bisa mengontrol

lewat Commed Center jadi dengan seperti itu kinerja guru-guru bisa

langsung diketahui oleh pihak pemerintah. Didukung dengan

pernyataan Kepala Sekolah SMAN 2 Camba Maros yang mengatakan

bahwa:

“Dalam melakukan absen para guru tidak bisa lagi menitip

absen seperti yang biasa dilakukan pada absen manual karena di

aplikasi Swafoto, setiap kali guru melakukan absen akan

langsung dapat dilihat di pusat setiap harinya”. (Hasil

Wawancara ML, 26 Agustus 2019).

Berdasarkan wawancara di atas mengatakan bahwa

menggunakan absensi online pada aplikasi Swafoto ini para guru tidak

akan bisa lagi memanipulasi kehadiran mereka di sekolah, dengan

Page 60: PENGAWASAN PENDIDIKAN BERBASIS ELEKTRONIK (STUDI …

47

aplikasi Swafoto mereka akan langsung di pantau oleh Disdik Sulsel,

Didukung dari hasil wawancara Staf palayanan TIK UPT Tekkom

sekaligus Operator Swafoto DISDIK mengatakan bahwa:

“Sebelumnya para guru di sekolah melakukan absen itu secara

manual yaitu pada saat tiba di sekolah melakukan absen dengan

memaraf absen yang telah di sediakan namun absen dengan cara

manual tersebut ternyata belum bisa menjamin kedisiplinan guru

karena masih banyak guru yang datang terlambat, guru ke

sekolah ketika ada jam mengajarnya saja dan kadang pula ada

yang menitip absennya, dengan adanya swafoto bisa dipantau

secara lansung kehadiran dan kinerja guru” (Hasil Wawancara

MI 30 September 2019)

Dari pembahasan dan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan

bahwa pengawasan lansung melalui swafoto itu lebih memudahkan

untuk memantau kinerja guru meskipun dari jauh pemerintah tetap bisa

mengetahui siapa-siapa guru yang memang benar bertanggung jawab

dalam menjalankan tugasnya dan yang mana hanya menitip absen dan

meninggal sekolah sesuka hatinya. Melalui swafoto ini, guru disekolah

bisa dideteksi keberadaanya pada saat jam sekolah dan swafoto ini

juga bisa merekap tingkat kehadiran guru dalam mengajar setiap

pekannya.

2. Pengawasan Tidak Langsung

Pengawasan tidak langsung adalah pengawasan yang dilakukan

oleh pimpinan dengan cara tidak turun langsung mengawasi pekerjaan

dari pelaksana, melainkan mempelajari laporan-laporan, baik itu

laporan lisan maupun tulisan yang disampaikan oleh pelaksana

pekerjaan. Tetapi meskipun pemerintah tidak terjun langsung untuk

Page 61: PENGAWASAN PENDIDIKAN BERBASIS ELEKTRONIK (STUDI …

48

memantau bagaimana guru-guru dalam menjalankan tugas mereka

tetap diketahui, dikarenakan adanya aplikasi swafoto. Aplikasi ini

dengan mudah mendeteksi keberadaan guru-guru di jam sekolah

pemerintah hanya memantau di layar maka dengan cepat mereka

mengetahui guru-guru mana yang hanya menitip absen, Sebagaimana

hasil wawancara penulis dengan Kepala Seksi Pelayanan TIK UPT

Tekkom DISDIK yang mengatakan bahwa:

“Pengawasan Tidak langsung yaitu yang menggunakan

rekapan, jadi kalau langsung memang kita lakukan monitoring

ke sekolah-sekolah itu, kemudian langsung mengontrol di

commad center itu yang langsung, kalau yang tidak langsung

kita membuat laporan rekapan itu” (Hasil Wawancara AS, 30

September 2019)

Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa pemerintah

bisa mengawasi guru-guru dengan cara mengawasi dari ruangan

command center, tidak mesti turun langsung karna mengunakan

swafoto itu bisa di pantau di kantor, jadi bagaimanapun guru

menyalahgunakan absen tetap akan terdekteksi oleh pemerintah yang

berwenangan. Didukun dari salah satu pernyataan Guru yang

mengatakan bahwa:

“kami sebagai guru sangat mendukung dengan adanya inovasi

swafoto ini karna dengan adanya aplikasi ini kami dibantu untuk

lebih paham dengan teknologi tetapi sebagian dari guru juga

yang belum terlalu paham dengan hp android susah karna ketika

memorinya full mereka bingung harus di apakan, dengan

menggunakan swafoto ini kita di awasi langsung oleh DISDIK

ada dua hal dalam mengawasi yaitu dengan secara langsung dan

tidak langsung ” (Hasil wawancara AS , 26 Agustus 2019).

Page 62: PENGAWASAN PENDIDIKAN BERBASIS ELEKTRONIK (STUDI …

49

Dari wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian guru

terbantu dengan adanya swafoto itu karna mereka bisa membantu

untuk paham akan teknologi tetapi banyak juga yang kurang paham

akan aplikasi ini. Dengan adanya aplikasi ini guru dibantu untuk

disiplin dengan kehadiran untuk mengajar disekolah dengan

pengawasan oleh diksi melalaui pengawasan langsung dan pengawasan

tidak langsung , jadi secara langsung guru tidak bisa menitip absen,

pernyataan ini didukung oleh salah satu guru yang mengatakan bahwa:

“ iya kami guru disini merasa nyaman dengan aplikasi ini karna

kami di awasi terkadang datang memantau kelokasi dan juga

memonitoring di layar dan terkadang juga mereka memantau

tidak secara langsung yaitu dengan merekap kehadiran guru-

guru disini”.(Hasil wawancara AM , 26 Agustus 2019).

Dari pembahasan dan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan

bahwa pengawasan tidak langsung melalui swafoto itu efektif karna

tanpa turun langsung kelokasi, aplikasi ini bisa di pantau meskipun

hanya di kantor otomatis guru-guru tidak seenaknya meninggalkan

sekolah meskipun pemerintah tidak mengawasi secara memonotoring (

langsung) tetapi mereka tetap melakukan perekapan tentang kehadiran

guru-guru jadi tetap akan di ketahui guru-guru yang sering menitip

absen dan sebagainya.

Page 63: PENGAWASAN PENDIDIKAN BERBASIS ELEKTRONIK (STUDI …

50

C. Faktor Pendukung dan Penghambat Pengawasan Pendidikan

Berbasis Elektronik (Studi Absensi Swafoto SMAN 2 Camba

Kabupaten Maros).

1. Faktor Pendukung

Faktor faktor yang mempengaruhi Pengawasan Pendidikan

Berbasis Elektronik (Studi Absensi Swafoto SMAN 2 Camba

Kabupaten Maros).

a. Perkembangan Teknologi Berbasis Online

Faktor yang mendukung dalam Pengawasan Pendidikan

Berbasis Elektronik (Studi Absensi Swafoto SMAN 2 Camba

Kabupaten Maros) adalah Teknologi Perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi merupakan faktor pendukung dalam

inovasi kebijakan pendidikan berbasis e-government melalui

Aplikasi e-panrita pada absensi online untuk Guru. Dengan adanya

teknologi dan informasi yang berkembang dengan cepat

merupakan langkah awal untuk mempersiapkan diri menghadapi

pembaharuan dimasa yang akan datang. Untuk mengatasi hal itu

pemerintah khusunya lembaga pendidikan hendaknya mampu

menyeimbangkannya dengan mengadakan program atau sesuai

dengan perkembangan zaman. Sebagaimana hasil wawancara

dengan Kepala Seksi Pelayanan TIK UPT Tekkom DISDIK

sebagai berikut:

“Dengan Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

yang saat ini semakin pesat kami menyediakan layanan

Page 64: PENGAWASAN PENDIDIKAN BERBASIS ELEKTRONIK (STUDI …

51

pendidikan yang berbentuk aplikasi, yang saat ini di kenal

sebagai e-panrita dimana aplikasi ini desain dengan

mengkafer semua layanan pendidikan secara digital. Salah

satunya absensi online untuk guru, yang dulunya guru

absensi secara manual atau tanda tangan kini mereka

absensi secara online dengan menggunakan handphone dan

bisa katakan absensi online merupakan absensi kekinian”.

(Wawancara dengan AS, 30 September 2019).

Berdasarkan hasil wawancara di atas, yang mengatakan

bahwa perkembangan teknologi di zaman sekarang ini sangat pesat

yang dulunya masih menggunakan sistem absensi manual tetapi

pada zaman sekarang sudah jarang menggunakan sistem manual,

semuanya sudah online. Seiring dengan pernyataan di atas, hasil

wawancara dengan Kepala Sekolah SMAN 2 Camba Maros yang

menyatakan bahwa:

“Perkembangan teknologi sekarang ini banyak membawa

perubahan, dari yang dulunya sistem manual kini sudah

sitem online, kita absen sebelumnya dengan tanda tangan

sekarang absennya dengan menggunakan handphone

masing-masing setiap guru. Saya selaku Kepala sekolah

melihat setelah adanya absensi online untuk guru,

kedisiplinan para guru sudah meningkat. Pagi-pagi mereka

sudah ke sekolah untuk absen karena memang absensi online

yang sekarang di terapkan ke guru-guru akan langsung

terlihat di Disdik Sulsel”. (Hasil Wawancara ML, 26

Agustus 2019).

Berdasarkan hasil wawancara di atas, yang mengatakan

bahwa Perkembangan teknologi saat ini banyak membawa

perubahan. Salah satunya pada kediplinan guru yang sudah lebih

meningkat, karena setelah adanya aplikasi Swafoto sitem absensi

sudah online dan langsung terbaca di Disdik Sulsel setiap guru

melakukan absensi. Sesuai dengan pernyataan di atas, Di dukung

Page 65: PENGAWASAN PENDIDIKAN BERBASIS ELEKTRONIK (STUDI …

52

dari salah satu guru SMA 2 Camba Maros yang mengatakan

bahwa:

“Teknologi sekarang memang sudah canggih semuanya

sudah sitem online, untuk absensi saja kami sudah

menggunakan handphone yang di dalamnya terdapat

aplikasi Swafoto. Di Swafoto kami melakukan absensi

setiap harinya baik itu ada atau tidaknya jam mengajar kami

harus tetap ke sekolah untuk melakukan absensi”. (Hasil

Wawancara AS, 26 Agustus 2019).

Hasil wawancara di atas menyatakan bahwa berkat

teknologi yang saat ini semakin canggih sehingga Disdik membuat

aplikasi pendidikan yang di kenal sebagai swafoto dimana

sitemnya yang sudah online, para guru sudah lebih disiplin karena

mereka langsung di pantau oleh Disdik Sulsel. Didukung dari salah

satu guru yang mengatakan bahwa:

“Iya sejak adanya aplikasi swafoto ini kami para guru di

pantau di sekolah secara langsung karena absen pada

aplikasi ini online, yang langsung di instal di handphone

atau gadget setiap guru. Jam datang dan pulan guru

langsung terpantau di sini, jadi dengan adanya aplikasi ini

kami para guru takut terlambat dan takut tidak masuk

sekolah karena semuanya sudah terpantau lansung”. ”

(Hasil wawancara AM , 26 Agustus 2019).

Dari hasil dan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa

dengan adanya aplikasi swafoto kehadiran para guru di SMAN 2

Camba lebih meningkat dibandingkan dengan menggunakan absen

manual. Dengan adanya perubahan absen manual ke absen online,

kehadiran dan kinerja guru lebih terpantau setiap harinya

disekolah. karena dengan teknologi yang sekarang ini semakin

Page 66: PENGAWASAN PENDIDIKAN BERBASIS ELEKTRONIK (STUDI …

53

maju setiap instansti pemerintahan berloba-lomba mebuat inovasi

salah satunya Dinas Pendidikan Sulsel yang memanfaatkan

teknologi dengan mebuat sebuah layanan pendidikan yang

memudahkan mereka dalam memantau SMA/SMK yang ada di

daerah-daerah. Layanan pendidikan tersebut diberi nama Swafoto

yang saat ini aplikasinya sudah berjalan.

b. Kedisiplinan Dalam Melaksanakan Pembelajaran

Kedisiplinan merupakan faktor yang mendukung dalam

Pengawasan Pendidikan Berbasi Elektronik (Studi Absensi

Swafoto SMAN 2 Camba Kabupaten Maros). Kedisiplinan dalam

proses pendidikan sangat diperlukan karena sikap disiplin dapat

menjaga prooses belajar mengajar dengan baik dan lancar. Sesuai

dengan hasil wawancara Kepala Sekolah SMAN 2 Camba Maros

yang mengatakan bahwa:

“Kedisiplinan para guru setelah adanya aplikasi Swafoto

mengalami perubahan, jam 07.00 sekolah sudah ramai oleh

guru yang sebelumnya mereka biasanya datang ketika jam

pelajarannya mulai kini sekarang tidak lagi. Ada atau

tidaknya jam mengajar mereka, mereka tetap datang ke

sekolah karena absensi online tetap terus berjalan selama

hari sekolah”. (Hasil Wawancara ML, 26 Agustus 2019).

Gambar 4.2 Layar Monitor Pengawasan Absensi Swafoto Disdik

Page 67: PENGAWASAN PENDIDIKAN BERBASIS ELEKTRONIK (STUDI …

54

Hasil wawancara di atas menjelaskan bahwa Setelah adanya

aplikasi Swafoto guru sudah mulai disiplin datang kesekolah tepat

waktu dan melaui aplikasi swafoto dapat di pantau kehadiran guru

setiap hari. Selanjutnya wawancara dengan salah satu Guru SMAN

2 Camba yang menyatakan bahwa:

“Dengan adanya aplikasi e-panrita ini cukup memberikan

perubahan dari absen yang dulunya manual kini sekarang

sudah online dan langsung pula terihat di kontrol Di Disdik

Sulsel, kami para guru tentunya lebih disiplin setelah

adanya Swafoto ini, kami yang dulunya suka terlambat

masuk mengajar, kadang tidak masuk mengajar dan

biasanya tugas siswa kami periksa di rumah sekarang kami

periksa disekolah,karena di sini ada operator yang bertugas

untuk memantau sejauh mana para guru melakukan absensi

setiap harinya disekolah”.(Hasil wawancara AM , 26

Agustus 2019).

Hasil wawancara menjelaskan bahwa kedisiplinan para

guru saat ini sudah meningkat, Perubahan dari absensi yang sistem

manual ke online, cukup dirasakan oleh para guru karena kegiatan

seperti pemeriksaan tugas siswa yang biasanya di lakukan di rumah

kini dilakukan di sekolah ketika tidak ada jam mengajar.

Page 68: PENGAWASAN PENDIDIKAN BERBASIS ELEKTRONIK (STUDI …

55

c. Komitmen Guru

Komitmen merupakan faktor penting dalam Kinerja Guru.

Tanpa adanya komitmen dari masing-masing setiap tidak akan bisa

berjalan dan tidak bisa mencapai tujuan itu sendiri. Faktor yang

mendukung dalam Pengawasan Pendidikan Berbasis elektronik

(Studi Absensi Swafoto SMAN 2 Camba Kabupaten Maros)

adalah komitmen guru selaku target dari Kinerja guru sebagaimana

hasil wawancara dengan Kepala Sekolah SMAN 2 Camba Maros

mengatakan bahwa:

“Dalam melakukan absen para guru tidak bisa lagi menitip

absen seperti yang biasa dilakukan pada absen manual

karena di aplikasi Swafoto, setiap kali guru melakukan

absen akan langsung dapat dilihat di pusat setiap harinya”.

(Hasil Wawancara ML, 26 Agustus 2019).

Berdasarkan wawancara di atas, yang menyatakan bahwa

menggunakan absensi online pada aplikasi Swafoto ini para guru

tidak akan bisa lagi memanipulasi kehadiran mereka di sekolah,

dengan aplikasi Swafoto mereka akan langsung di pantau oleh

Disdik Sulsel. Seiring dengan pernyataan di atas, hasil wawancara

dengan guru SMA 2 Camba Maros sebagai berikut:

“Setelah adanya absensi online, kami sebagai guru harus

berkomitmen untuk melakukan absen setiap harinya di

aplikasi Swafoto dan bisa di katakan absensi online ini

lebih simpel karena kami cukup menggunakan handphone

kami masing-masing untuk absen, ini juga mengurangi

pekerjaan administrasi yang dilakukan secara manual”.

(Hasil Wawancara AS, 26 Agustus 2019).

Page 69: PENGAWASAN PENDIDIKAN BERBASIS ELEKTRONIK (STUDI …

56

Berdasarkan hasil wawancara di atas, yang menyatakan

bahwa para guru sudah berkomitmen untuk melaksanakan setiap

arahan yang ada termasuk melakukan absen di aplikasi Swafoto.

Hasil pengamatan penulis adalah komitmen guru artinya

para guru ketika sudah berkomintmen meraka tidak akan saling

meniptikan absensi, seperti yang biasa dilakukan ketika

menggunakan absensi tanda tangan atau manual dan juga absensi

online lebih simpel karena hanya demean menggunakan handphone

masing-masing setiap guru yang sudah di instal aplikasi Swafoto.

d. Sumber Daya

Keberhasilan inovasi kebijakan sangat didukung oleh

sumber daya. Baik itu sumber sumber daya manusia (SDM) maupun

sumber daya pendukung lainnya. Dilihat dari kesiapan guru

menjalani perubahan dari absen manual ke absen online, respon atau

tanggapan guru dalam menyambut perubahan absen manual ke

absen online, dan sarana dan prasarana yang digunakan dalam

mendukung Pengawasan pendidikan berbasis elektronik (studi

absensi swafoto SMAN 2 Camba Kabupaten Maros) sebagaimana

wawancara dengan Kepala Sekolah SMAN 2 Camba Kabupaten

Maros yang menyatakan:

“Sebelum kami menerapkan absensi online, kami sudah

mendapatakan peraturannya. Jadi, saya langsung

mensosialisasikan kepada para guru di sekolah. Mereka

juga ada yang sudah tau informasinya dari internet. Jadi

para guru mau tidak mau haru siap. Sejak ada perintah ini

saya menghimbau ke pada semua guru-guru untuk

Page 70: PENGAWASAN PENDIDIKAN BERBASIS ELEKTRONIK (STUDI …

57

mendwonload atau mnginstal aplikasi e-panrita untuk

digunakan absen setiap harinya. Sebelumnya, saat masih

manual jam datang dan pulang guru belum bisa dikatakan

transparan secarah penuh karena bisa saja di rekayasa.

Tetapi dengan penerapan absensi online ini jadi lebih

transparan terkait kehadiran guru.” (Wawancara dengan

ML, 26 Agustus 2019).

Gambar 4.3 Layar Monitor Pengawasan Absensi Swafoto Disdik

Wawancara di atas dapat dilihat bahwa kesiapan para guru

SMAN 2 Camba Maros dalam menggunakan absensi online sudah

cukup siap. Selain sosialisasi dari kepala sekolah, beberapa di

antaranya sudah mengetahui sebelumnya. Didukung Salah satu guru

SMA Negeri 2 Camba Maros yang manyatakan bahwa:

“Sebelum kepala sekolah mengumumkan kami juga sudah

tau. Saya siap mendukung penerapan ini. Menghadapi

perubahan sistem absen dari absen manual ke absen online,

kita harus siap seiring dengan perkembangan teknologi

yang saat ini semakin maju.” (Wawancara dengan AS, 26

Agustus 2019).

Hasil wawancara di atas menyatakan bahwa adanya

perubahan absen manual ke absen online bukanlah hal yang harus di

takutkan. Para guru sudah mengetahui dan siap melaksanakannya.

Page 71: PENGAWASAN PENDIDIKAN BERBASIS ELEKTRONIK (STUDI …

58

Didukung Salah satu guru SMA Negeri 2 Camba Maros yang

manyatakan bahwa:

“Awal menerapkan sistem absensi online ada yang

keberatan ada juga yang menerima dengan senang. Sebab,

sudah umum ada pro dan kontra setiap ada perubahan

sistem. Absensi online yang terdapat pada aplikasi Swafoto

yang di instal di hanphone setiap guru merekam secara

otomatis jam kedatangan dan pulang guru. Jadi tidak bisa

mereka-reka kecuali jika terjadi gangguan jaringan. Baru

mengisi absen manual dengan alasan yang terjadi.”

(Wawancara dengan AM, 26 Agustus 2019).

Hasil wawancara di atas menyatakan bahwa pada awal

perubahan sistem absen ada sejumlah guru yang mengaku keberatan

dengan berbagai alasan. Ada yang mengaku tidak tau menggunakan

absen pada handphone, ada yang mengatakan datanya takut tidak

masuk, sistemnya eror, tidak sesuai dengan kehadiran mereka dan

akan masih butuh absen manual jika jaringan memburuk. Tetapi

melalui uji coba dan sosialisasi terkait penggunaan aplikasi Swafoto

khusus pada absensi online untuk guru, seiring dengan berjalannya

waktu penggunaan absensi online untuk guru pada aplikasi Swafoto

sudah semakin membaik. Saat ini para guru sudah menngunakannya

meski terkadang masih menemui kendala. Selanjutnya wawancara

dengan Kepala Sekolah SMAN 2 Camba yang mengatakan bahwa:

“Penerapan absensi online untuk guru tidak akan berjalan

tanpa didukung dengan sarana dan prasarananya. Adapun

sarana dan prasarananya ialah kami para guru harus

memiliki masing-masing handphone atau gadget yang dapat

menginstal aplikasi e-panrita untuk kemudian digunakan

absen.” (Wawancara dengan ML, 26 Agustus 2019).

Page 72: PENGAWASAN PENDIDIKAN BERBASIS ELEKTRONIK (STUDI …

59

Hasil wawancara di atas menyatakan bahwa setiap guru

wajib memiliki handphone atau gadget dapat digunakan untuk

melakukan absen setiap harinya. Beradasarkan pengamatan penulis

mengenai sumber daya, Guru SMAN 2 Camba sudah bisa dikatakan

siap dalam menerapakan absensi online yang ada pada aplikasi

Swafoto. Hal tersebut dilihat dari pengetahuan para guru tentang

penerapan absensi online dan kemampuan mereka memnggunakan

aplikasi Swafoto.

2. Faktor Penghambat

Faktor penghambat bisa membuat kegiatan yang sudah

dilakukan tidak bisa berjalan dengan baik. Faktor penghambat yang

mempengaruhi Pengawasan Pendidikan Berbasis Elektronik (Studi

Absensi Swafoto SMAN 2 Camba Kabupaten Maros).

a. Jaringan

Dalam pengawasan kinerja Guru melalui absensi swafoto

dibutuhkan jaringan yang baik agar dapat memudahkan para guru

dalam mangakses aplikasi Swafoto, tetapi dalam penerapannya

guru masih mengeluhkan jaringan yang kurang baik. Sesuia

wawancara dengan Kepala Sekolah SMAN 2 Camba yang

menyatakan bahwa:

“Para guru memang masih mengeluhkan jaringan yang

belum begitu baik digunakan untuk absen, kadang juga

karena jaringan yang buruk login di aplikasi Swafoto sulit

sehingga hal ini membuat para guru kadang lambat

mengabsen padahal mereka sudah berusaha tepat waktu

datang kesekolah”. (Hasil Wawancara ML, 26 Agustus

2019).

Page 73: PENGAWASAN PENDIDIKAN BERBASIS ELEKTRONIK (STUDI …

60

Hasil wawancara di atas menjelaskan bahwa jaringan masih

menjadi kendala para guru dalam melakukan absensi secara online.

Guru sudah berusaha tepat waktu namun karena jarigan mereka

terlambat untuk absen. Didukung dari pernyataan salah satu guru

SMAN 2 Camba yang mengatakan bahwa:

“Jaringan yang belum stabil membuat kami kadang

terkendala dalam melakukan absen, kami sudah absen jam

tujuh terbacanya di e-panrita jam sembilan ini semua di

karenakan jaringan yang kadang baik dan kadang tiba-tiba

langsung buruk”.( Hasil wawancara AM , 26 Agustus

2019).

Hasil wawancara di atas menjelaskan bahwa dalam

pelaksanaan absensi online, guru masih terkendala pada jaringan

yang belum stabil. Seiringan dengan pernyataan di atas, wawancara

dengan Kepala Seksi Pelayanan TIK UPT Tekkom DISDIK yang

mengatakan bahwa:

“Dalam pelaksanaan e-panrita pada absensi online, jaringan

yang belum merata juga merupakan kendala karena masih

ada beberapa sekolah yang masih sulit dan bahkan belum

bisa di jangkau oleh jaringan. Sehingga sekolah tersebut di

masukkan ke dalam kategori sekolah remote area dan kami

juga mencarikan solusi terkait hal tersebut agar para guru

yang ada di sekolah tersebut juga dapat menggunakan

absensi online”. (Hasil Wawancara AS, 30 September

2019).

Hasil wawancara di atas menjelaskan bahwa masih ada

daerah yang sulit di jangkau jaringan dan bahkan tidak ada

jaringam sama sekali sehingga hal ini membuat sekolah yang ada

di daerah tersebut masih sulit untuk menggunakan absensi online.

Page 74: PENGAWASAN PENDIDIKAN BERBASIS ELEKTRONIK (STUDI …

61

Sekolah-sekolah tersebut di masukkan ke dalam kategori sekolah

remote area.

Dari pengamatan penulis di simpulkan bahwa jaringan

merupakan faktor utama tecapainya tujuan dibuatnya aplikasi

Swafoto. Hanya saja jaringan yang kadang-kadang tidak stabil dan

belum merata di daerah membuat aplikasi ini banyak di keluhkan

oleh para guru.

b. Pemahaman Individu Guru Tentang Aplikasi Swafoto

Pemahaman individu guru terkait absensi melaui aplikasi

Swafoto merupakan hal yang penting karena ketika guru paham

dalam menggunakan aplikasi Swafoto maka melakukan absensi

melalui aplikasi swafoto tersebut akan terlaksankan tanpa

hambatan. Dalam melaksanakan aplikasi Swafoto guru masih

kurang paham dalam menggunakan aplikasi tersebut, salah satu

guru mengatakan bahwa:

“Ketika sedang absen di sekolah kadang ketika sudah absen

lokasi absen yang di aplikasi terbaca berada luar area pada

hal sudah jelas saya melakukan absen di dalam sekolah,

kadang juga saya bingung dengan aplikasi ini”. (Hasil

wawancara AM , 26 Agustus 2019).

Hasil wawancara di atas menjelaskan bahwa masih ada

guru yang kurang paham dalam menggunakan aplikasi e-panrita

pada absensi online. Senada dengan pernyataan di atas, Staf

Pelayanan TIK UPT Tekkom sekaligus Operator swafoto DISDIK

mengatakan bahwa:

Page 75: PENGAWASAN PENDIDIKAN BERBASIS ELEKTRONIK (STUDI …

62

“Ada biasa guru yang handphone nya menggunakan

teknologi yang tidak terlalu canggih langsung absen

biasanya kalo hp yang seperti itu kan kita harus pantau dulu

melalui google maps apakah sudah betul ini posisi terkini

untuk memastikan titiknya sudah berada di sekolah karena

kualitas GPS masing-masing handphone beda. Beda kalo

kita menggunakan handphone yang canggih, GPSkan real

time setiap kita berpindah dia juga mengikut. Beda dengan

handphone adroid yang biasa itu tidak menjamin GPSnya

real time. Makanya sebelum absen pantau dulu apa titiknya

sudah betul berada di sekolah, nah kalo sudah baru kita

absen. ketika absen ini sudah pasti terbaca di dalam area

sekolah. (Hasil Wawancara MI 30 September 2019)

Hasil wawancara di atas menjelaskan bahwa guru masih

kurang paham terkait bagaimana penggunaan aplikasi Swafoto

untuk absensi online. Sebaiknya sebelum absen guru harusnya

meperhatiakan GPS handphone apa sudah berada di titik yang

sesuai lokasinya atau belum.

Hasil wawancara diatas menjelaskan bahwa masih ada guru

yang belum paham bagaimana penggunaan aplikasi e-Panrita, pada

hal pihak dari Disdik Sulsel rutin melakukan sosialisasi terkait

aplikasi swafoto yang dilaksanakan di setiap Cabang Dinas yang

ada di daerah dan juga di sediakan grub WhatsApp untuk setiap

informasi-informasi tentang aplikasi swafoto dan grub tersebut bisa

mereka manfaatkan untuk menanyakan setiap apa yang mereka

belum seutuhnya pahami.

Page 76: PENGAWASAN PENDIDIKAN BERBASIS ELEKTRONIK (STUDI …

63

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan data yang telah diperoleh dan diolah pada

pembahasan bab sebelumnya, adapun kesimpulan pada penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Pengawasan Kinerja Pendidikan Elektronik (Studi Absensi Swafoto

SMAN 2 Camba Kabupaten Maros) Menunjukkan 2 Indikator yaitu:

1) Pengawasan Lansung, Melalui swafoto Dinas Pendidikan

Sulawesi Selatan mengawasi secara langsung para guru dengan cara

mengontrol lansung kehadiran dan juga bisa mengontrol lewat

komensenter jadi dengan seperti itu kinerja guru-guru bisa langsung

diketahui oleh pihak pemerintah. 2) Pengawasan Tidak Lansung,

Melalui swafoto itu efektif karna tanpa turun langsung kelokasi,

aplikasi ini bisa di pantau meskipun hanya di kantor, otomatis guru-

guru tidak seenaknya meninggalkan sekolah meskipun pemerintah

tidak mengawasi secara memonotoring (langsung) tetapi mereka

tetap melakukan perekapan tentang kehadiran guru-guru.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi Pengawasan Pendidikan Berbasis

Elektronik (Studi Absensi Swafoto SMAN 2 Camba Kabupaten

Maros) Diantaranya Faktor Pendukung yaitu Perkembangan

Teknologi Berbasis Online, Kedisiplinan Dalam Melaksanakan

Page 77: PENGAWASAN PENDIDIKAN BERBASIS ELEKTRONIK (STUDI …

64

Pembelajaran, Komitmen guru dan Sumber Daya. Sedangkan

Faktor Penghambat yaitu Jaringan dan Pemahaman individu guru

tentang aplikasi Swafoto.

B. Saran

Berdasarkan Kesimpulan tersebut diatas dan hasil analisis bab-

bab sebelumnya maka peneliti memberikan saran yaitu:

1. Sebaiknya sarana dan prasarana disekolah dibenahi seperti Wifi

agar jaringannya dapat digunakan oleh guru untuk absen swafoto

2. Sebaiknya memperhatikan jaringan yang ada diwilayah apakah

suda memadai untuk dapat mengakses aplikasi swafoto untuk

digunakan oleh para guru.

3. Pihak pengelola absensi swafoto sebaiknya setiap bulan

melakukan survey.

Page 78: PENGAWASAN PENDIDIKAN BERBASIS ELEKTRONIK (STUDI …

65

DAFTAR PUSTKA

Adha, A. H. (2016). Pengaruh Pengawasan Badan Permusyawaratan Desa (BPD)

Terhadap Kinerja Kepala Desa Dalam Pembangunan Desa Rambah Utama

Kecamatan Rambah Samo Kabupaten Rokan Hulu. Jurnal Online

Mahasiswa (JOM) Bidang Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 3(2), 1-15.

Ali, M. (2009). Pendidikan untuk pembangunan nasional: menuju bangsa

Indonesia yang mandiri dan berdaya saing tinggi. Grasindo.

Amril, A. P. (2013). Efektifitas dan Efisiensi Penetapan Fungsi Internet Audit

Pada Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman ( Studi pada Inspektorat

Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman). Jurnal akuntansi, I(3)

Ardiyanti, H., Hadyanto, D. T., & Krislamawaty, D. (2018). Swafoto: Sebuah

Pendekatan Teori Manajemen Privasi Komunikasi. Jurnal Aspirasi, 9(1),

103-119.

Arham, N. (2016). Makna profesi guru dalam prespektif guru honorer di yayasan

pendidikan pondok pesantren al-muniroh kecamatan ujung pangkah

kabupaten gresik. Kajian moral dan kewarganegaraan, 2(4).

Arsana, I. G. N. W., Sunarta, I. N., & Arida, I. N. S. Fenomena Pengelolaan

Atraksi Wisata Swafoto Dan Implikasinya Bagi Masyarakat Di Desa

Wanagiri Kecamatan Sukasada Kabupaten Buleleng. Jurnal Master

Pariwisata (JUMPA), 330-347.

Baktiyasa, R. S., & Farida, L. (2017). Pengaruh Pengawasan Kerja dan Disiplin

Kerja terhadap Produktivitas Karyawan (Kasus Bagian Pengolahan PT.

Mitra Aung Swadaya (Mas) Kecamatan Kelayang Kabupaten Indragiri

Hulu). Jurnal Online Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Riau, 4(2), 1-15.

Billah, M. R. (2019). Fungsi Tugas Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Dalam Hal Pengawasan Perencanaan Pembangunan Dihubungkan Dengan

Peraturan Bupati Subang Nomor 73 Tahun 2016 Tentang Tugas Pokok,

Fungsi Dan Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian Dan

Pembangunan Daerah Kabupaten Subang (Doctoral dissertation, Fakultas

Hukum Unpas).

Caesar, R. (2018). Tinjauan Yuridis Hak Angket Dewan Perwakilan Rakyat

(DPR) Terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Berdasarkan

Undang-undang Nomor 42 Tahun 2014 Tentang Majelis Permusyawaratan

Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah Dan

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Doctoral dissertation, Fakultas Hukum

Unpas).

Page 79: PENGAWASAN PENDIDIKAN BERBASIS ELEKTRONIK (STUDI …

66

Dipong, Y., Lumolos, J., & Rondonuwu, A. (2017). Peranan Pengawassan Badan

Permusyawaratan Desa Dalam Pembangunan (Studi di Desa Goruang

Kecamatan Kao Kabupaten Halmahera Utara). Jurnal Eksekutif, 2(2).

Elriskasida, V. (2017). Analisis Peran Dinas Kesehatan Dalam Mengawasi Depot

Air Minum Isi Ulang Di Kecamatan Rumbai Pesisir Kota Pekanbaru

(Doctoral dissertation, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim

Riau).

Fitria, A. R. (2016). Pengaruh Komunikasi, Partisipasi Penyusunan Anggaran,

Kompensasi Dan Pengembangan Karir Terhadap Kepuasan Kerja

Pimpinan Badan Pertanahan Nasional Melalui Motivasi Sebagai Variabel

Mediasi (Doctoral dissertation, Universitas Negeri Semarang).

Fitrianingrum, E. D. (2015). Pengaruh Pengawasan Terhadap Disiplin Kerja

Pegawai Pada Kantor Kecamatan Samarinda Ulu Kota Samarinda.

Ejournal Administrasi Negara, 3(5), 1644-1655.

Hidayah, S. (2018). Peran Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan Sulawesi

Selatan Dalam Pengawasan Pelayanan Publik Di Badan Penyelenggaraan

Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Kota Makassar (Doctoral dissertation,

Universitas Negeri Makassar).

Jannah, M. (2017). Sertifikat Guru Sebagai Alat Pemerintah Untuk Meningkatkan

Kinerja Guru di Sekolah Dasar Sekecamatan Tiroang Kabupaten Pinrang

(Doctoral dissertation).

KARTIKA JATI, I. N. T. A. N. (2019). “Pengaruh Pengawasan Melekat Dan

Pemeriksaan Internal Terhadap Pencegahan Fraud Pada Pemberian

Dana Hibah”(Survei pada OPD (Organisasi Perangkat Daerah)

Kabupaten Tasikmalaya) (Doctoral dissertation, Universitas Siliwangi).

Kojongian, W. J. K. J., Lumanauw, B., & Sumarauw, J. (2016). Pengaruh

Motivasi, Pengembangan Karir, Dan Kompensasi Terhadap Kinerja

Karyawan Pada PT. PLN (Persero) Wilayah Sulutenggo. Jurnal EMBA:

Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi, 4(3).

Kolondam, G. S. (2018). Pengaruh Kepemimpinan, Self Efficacy Dan Komitmen

Organisasi Terhadap Kinerja Guru Di SMP Negeri 7 Manado. Jurnal

Administrasi Publik, 4(49)

Mahmin, S., Haedar, H., & Natsir, N. (2018). Pengaruh Kepemimpinan,

Pengawasan, dan Motivasi Kerja terhadap Peningkatan Disiplin Guru Di

SMP Negeri 16 Mandai Maros. YUME: Journal of Management, 1(1).

Marlena, V. (2018). Pengaruh Penerapan Standar Pelaporan Akuntansi Sektor

Publik Dan Pengawasan Kualitas Pelaporan Keuangan Terhadap

Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Provinsi Bengkulu (Studi Kasus: BPKD,

Page 80: PENGAWASAN PENDIDIKAN BERBASIS ELEKTRONIK (STUDI …

67

Inspektorat, DPMD dan DPRD di Provinsi Bengkulu). JAZ: Jurnal

Akuntansi Unihaz, 2(1), 39-49.

Marpaung, I. S. (2017). Pengaruh Pengawasan Terhadap Motivasi Kerja Pegawai

(Studi Kasus Sekretariat BPRD Kabupaten Tapanuli Selatas). Jurnal

LPPM, 8(2).

Muryani, S., Paramita, P. D., & Fathoni, A. (2016). Pengaruh Pengalaman Kerja,

Pengawasan Kerja dan Spesialisasi Kerja Terhadap Pemahaman Beban

Kerja Dengan Pemanfaatan Teknologi Informasi Sebagai Variabel

Intervening (Studi Kasus Di Dinas Pasar Kota Semarang). Journal of

Management, 2(2).

Nugraheni, R., Prihatini, A. E., & Budiatmo, A. (2014). Pengaruh Standar

Operasional Prosedur dan Pengawasan terhadap Kinerja Pramuniaga

Pasaraya Sriratu Pemuda Semarang. Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis, 3(2),

187-195.

Nurdyansyah, N., & Andiek, W. (2017). Manajemen Sekolah Berbasis ICT.

Nurjanah, S. I., WA, S., & Ragil, W. A. (2014). Model kooperatif tipe TGT untuk

meningkatkan pemahaman konsep koperasi pada mata pelajaran IPS.

Didaktika Dwija Indria, 2(2).

Nurrofi, A. (2019). Pengaruh Pengawasan Pemberian, Pemberian Intensif

Financial Dan Pemberian Insentif Non Financial Terhadap Kinerja

Karyawan Pada Karaoke Venus. Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi

Terapan (JIMAT), 8(2), 162-170.

Osman, A. (2018). Dialektika Swafoto.

Purba Wisesa, W. (2017). Pengawasan Dinas Sosial Tenaga Kerja Dan

Transmigrasi Dalam Pelaksanaan Pemberian Upah Minuman Kabupaten

Di Kabupaten Purbalingga (Doctoral dissertation, UNIVERSITAS

MUHAMMADIYAH PURWOKERTO).

PUTRA, I. H. (2019). Pengaruh Pengawassan Terhadap Disiplin Kerja Di Dinas

Komunikasi Dan Informaatika Kota Bandung (Doctoral dissertation, FISIP

UNPAS).

Radyaqsa, M. (2016). Narsisme Ditinjau Dari Intensitas Mengunggah Swafoto

(Selfie) Di Instagram (Doctoral dissertation, Universitas Negeri

Makassar).

Rozali, R. D. Y. (2015). Teknik Audit Investigatif Dalam Pengungkapan Money

Laundering Berdasarkan Perspektif Akuntan Forensik. Jurnal Riset

Akuntansi dan Keuangan, 3(1), 572-585.

Page 81: PENGAWASAN PENDIDIKAN BERBASIS ELEKTRONIK (STUDI …

68

Sari, F. H. (2014). Analisi Fungsi Pengawasan Dinas Perhubungan Dalam

Penerbitan Angkutan Umum Di Kota Pekanbaru (Doctoral dissertation,

Universitas Negeri Sultan Syarif Kasim Riau).

Sari, H. S. E., & Paramita, P. D. (2017). Pengaruh Disiplin Kerja, Pengaruh

Disiplin, Pengawasan Kerja dan Motivasi Kerja Terhadap Kepuasan Kerja

Serta Dampak Pada Semangat Kerja.(Studi Kasus Pada Karyawan PT.

Carefast Semarang). Journal of Management, 3(3).

Triyanto, E., Anitah, S., & Suryani, N. (2013). Peran kepemimpinan kepala

sekolah dalam pemanfaatan media pembelajaran sebagai upaya

peningkatan kualitas proses pembelajaran. Teknologi Pendidikan, 1(2),

226-238.

Wijaya, I. M. B. G., & Suana, I. W. (2013). Pengaruh Penempatan Dan

Pengalaman Terhadap Kepuasan Dan Kinerja Karyawan. E-Jurnal

Manajemen Universitas Udayana, 2(10), 1311-1332.

ZULKIFLI, S., KUSMAYADI, K., & LESTARI, I. (2019). Pengaruh

Pengawassaan Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Perusahaan Daerah Air

Minum (PDAM) Tirta Kencana Unit Pelaksanaan Wilayah III Kota

Samarinda. FisiPublik: Jurnal Ilmu Sosial dan Politik, 3(1), 55-65.

Page 82: PENGAWASAN PENDIDIKAN BERBASIS ELEKTRONIK (STUDI …

69

L

A

M

P

I

R

A

N

Page 83: PENGAWASAN PENDIDIKAN BERBASIS ELEKTRONIK (STUDI …

70

Page 84: PENGAWASAN PENDIDIKAN BERBASIS ELEKTRONIK (STUDI …

71

Page 85: PENGAWASAN PENDIDIKAN BERBASIS ELEKTRONIK (STUDI …

72

Page 86: PENGAWASAN PENDIDIKAN BERBASIS ELEKTRONIK (STUDI …

73

Page 87: PENGAWASAN PENDIDIKAN BERBASIS ELEKTRONIK (STUDI …

74

Page 88: PENGAWASAN PENDIDIKAN BERBASIS ELEKTRONIK (STUDI …

75

Page 89: PENGAWASAN PENDIDIKAN BERBASIS ELEKTRONIK (STUDI …

76

Page 90: PENGAWASAN PENDIDIKAN BERBASIS ELEKTRONIK (STUDI …
Page 91: PENGAWASAN PENDIDIKAN BERBASIS ELEKTRONIK (STUDI …
Page 92: PENGAWASAN PENDIDIKAN BERBASIS ELEKTRONIK (STUDI …
Page 93: PENGAWASAN PENDIDIKAN BERBASIS ELEKTRONIK (STUDI …
Page 94: PENGAWASAN PENDIDIKAN BERBASIS ELEKTRONIK (STUDI …

RIWAYAT HIDUP

Nur Afni Ramli, Lahir pada tanggal 19 Mei 1997, di

Kec.Camba. Penulis merupakan anak Kedua dari 2

bersaudara, dari pasangan Muh.Ramli dan Hj.Halimah.

Penulis pertama kali masuk pendidikan formal di SDN 102

INP Cempaniga pada tahun 2003 sampai tahun 2009. Pada

tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan ke SMP

Negeri 3 Camba dan tamat pada tahun 2012.

Setelah tamat di SLTP penulis melanjutkan ke jenjang SMA Negeri 2 Camba Maros dan

tamat pada tahun 2015 dan pada tahun yang sama penulis terdaftar sebagai mahasiswi di

Universitas Muhammadiyah Makassar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik jurusan Ilmu

Pemerintahan melalui seleksi penerimaan Mahasiswa Baru. Pada tahun 2020 penulis

mendapatkan gelar S.IP. jurusan ilmu pemerintahan dengan penelitian berjudul Pengawasan

Pendidikan Berbasis Elektronik (Studi Absensi Swafoto SMAN 2 Camba Kabupaten Maros),

semoga dengan hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi bagi pemerintah dan penulis

dapat mengimplementasikan di masyarakat apa yang penulis dapatkan dari selama belajar di

Universitas Muhammadiyah Makassar.