PENGATURAN TINDAK PIDANA PENYELUNDUPAN MANUSIA … · guna memperbaiki formulasi hukum pidana...

12
PENGATURAN TINDAK PIDANA PENYELUNDUPAN MANUSIA (PEOPLE SMUGGLING) DALAM KEBIJAKAN FORMULASI HUKUM PIDANA DI INDONESIA (SUATU KAJIAN KOMPARATIF) SKRIPSI Diajukan guna memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Strata I Ilmu Hukum Disusun oleh : Novie Susilowati 09.20.0074 FAKULTAS HUKUM DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG 2015

Transcript of PENGATURAN TINDAK PIDANA PENYELUNDUPAN MANUSIA … · guna memperbaiki formulasi hukum pidana...

Page 1: PENGATURAN TINDAK PIDANA PENYELUNDUPAN MANUSIA … · guna memperbaiki formulasi hukum pidana Indonesia yang berkaitan dengan tindak pidana penyelundupan manusia (people smuggling)

PENGATURAN TINDAK PIDANA PENYELUNDUPAN MANUSIA

(PEOPLE SMUGGLING) DALAM KEBIJAKAN FORMULASI HUKUM

PIDANA DI INDONESIA (SUATU KAJIAN KOMPARATIF)

SKRIPSI

Diajukan guna memenuhisalah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana Strata I Ilmu Hukum

Disusun oleh :

Novie Susilowati09.20.0074

FAKULTAS HUKUM DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA

SEMARANG

2015

Page 2: PENGATURAN TINDAK PIDANA PENYELUNDUPAN MANUSIA … · guna memperbaiki formulasi hukum pidana Indonesia yang berkaitan dengan tindak pidana penyelundupan manusia (people smuggling)

HALAMAN PERSETUJUAN

PENGATURAN TINDAK PIDANA PENYELUNDUPAN MANUSIA (PEOPLE SMUGGLING) DALAM KEBIJAKAN FORMULASI HUKUM

PIDANA DI INDONESIA (SUATU KAJIAN KOMPARATIF)

SKRIPSI

Diajukan guna memenuhi salah satu syarat untuk

memperoleh gelar sarjana strata 1dalam Ilmu Hukum

Disusun Oleh :Nama : Novie SusilowatiNIM : 09.20.0074

Semarang, 2015

Disetujui oleh :Dosen pembimbing

(Dr. Marcella Elwina Simanjutak, SH., C.N., M.Hum.)

FAKULTAS HUKUM DAN KOMUNIKASIUNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA

SEMARANG2015

Page 3: PENGATURAN TINDAK PIDANA PENYELUNDUPAN MANUSIA … · guna memperbaiki formulasi hukum pidana Indonesia yang berkaitan dengan tindak pidana penyelundupan manusia (people smuggling)

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Dengan ini saya menyatakan, bahwa dalam skripsi yang berjudul

“PENGATURAN TINDAK PIDANA PENYELUNDUPAN MANUSIA

(PEOPLE SMUGGLING) DALAM KEBIJAKAN FORMULASI HUKUM

PIDANA DI INDONESIA (SUATU KAJIAN KOMPARATIF)” ini tidak

terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu

Perguruan Tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau

pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara

tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila dikemudian hari ternyata terbukti bahwa skripsi ini sebagian atau

seluruhnya merupakan hasil plagiasi, maka saya rela untuk dibatalkan, dengan

segala akibat hukumnya sesuai peraturan yang berlaku pada Universitas Katolik

Soegijapranata dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Semarang, 2015

(Novie Susilowati)

Page 4: PENGATURAN TINDAK PIDANA PENYELUNDUPAN MANUSIA … · guna memperbaiki formulasi hukum pidana Indonesia yang berkaitan dengan tindak pidana penyelundupan manusia (people smuggling)
Page 5: PENGATURAN TINDAK PIDANA PENYELUNDUPAN MANUSIA … · guna memperbaiki formulasi hukum pidana Indonesia yang berkaitan dengan tindak pidana penyelundupan manusia (people smuggling)

ABSTRAKSITindak pidana penyelundupan manusia (people smuggling) seiring dengan kemajuan teknologi saat ini menjadi salah satu dari kejahatan transnasional yang sangat mengkhawatirkan. Tujuan penelitian ini adalah membandingkan peraturan mengenai tindak pidana penyelundupan manusia (people smuggling) di tiga negara yaitu Indonesia, Malaysia, dan Australia. Ketiga negara ini dipilih karena Indonesia dan Malaysia merupakan tempat transit favorit atau daerah penyebrangan para penyelundup manusia (people smuggling) dengan tujuan Australia. Kajian perbandingan penting dalam rangka memperbaiki dan memperbaharui peraturan perundang-undangan Indonesia berkaitan dengan tindak pidana penyelundupan manusia (people smuggling) yang terjadi di Indonesia saat ini (ius constitutum). Metode penelitian dalam skripsi ini adalah metode penelitan yuridis normatif dan yuridis komparatif, yaitu penulis melakukan kajian hukum yang normatif dengan melakukan perbandingan terhadap perundang-undangan yang berhubungan dengan permasalahan dalam penyusunan skripsi ini.

Malaysia menangani tindak pidana penyelundupan manusia (people smuggling) disamakan dengan saat menangani imigran illegal biasa. Hal tersebut menjadi kelemahan Malaysia, karena penyelundupan manusia (people smuggling) berbeda dengan imigran illegal. Australia memiliki kelebihan sendiri yaitu, mempunyai satu bagian khusus dari Migration Act 1958 No. 62, 1958 as amended yang khusus mengatur mengenai tindak pidana penyelundupan manusia (people smuggling). Indonesia memiliki banyak peraturan perundang-undangan lain yang mendukung Undang-undang No. 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian dalam pemberantasan tindak pidana penyelundupan manusia (people smuggling). Namun tidak ada bagian khusus yang mengatur mengenai tindak pidana penyelundupan manusia (people smuggling). Berdasarkan hasil penelitian bahwa peraturan perundang-undangan Indonesia mengenai tindak pidana penyelundupan manusia (people smuggling), saat ini tidak cukup memadahi untuk memerangi tindak pidana penyelundupan manusia (people smuggling).Untuk itu penulis menyarankan adanya pembaharuan hukum guna memperbaiki formulasi hukum pidana Indonesia yang berkaitan dengan tindak pidana penyelundupan manusia (people smuggling) di masa yang akan datang (ius constituendum). Kata kunci : tindak pidana penyelundupan manusia (people smuggling), formulasi hukum pidana (peraturan perundang-undangan pidana) ,perbandingan hukum pidana, pembaharuan hukum pidana.

Page 6: PENGATURAN TINDAK PIDANA PENYELUNDUPAN MANUSIA … · guna memperbaiki formulasi hukum pidana Indonesia yang berkaitan dengan tindak pidana penyelundupan manusia (people smuggling)

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Belive in God, work as hard as you can do, there is nothing sweeter than the fruits of hard work. Your own hard work.My goal not just to be the best, but also do my best.

Yesterday, present, future.Yesterday is history that made you. Present is the time to make youre moves. Future is choices you have need to make.All that three formed yourself.

Saat sesuatu menjadi sulit, jangan berpikir hal itu mustahil. Karena disaat sulit baru dapat kita buktikan bahwa diri kita mampu.

PERSEMBAHAN:1. Tuhan Yang Maha Esa;

2. Orang tua dan adikku, atas semua

cinta, kasih sayang dan

kepercayaanya;

3. Sahabat-sahabatku, atas segala

pertemanan & persahabatan;

4. Almamater Fakultas Hukum

Page 7: PENGATURAN TINDAK PIDANA PENYELUNDUPAN MANUSIA … · guna memperbaiki formulasi hukum pidana Indonesia yang berkaitan dengan tindak pidana penyelundupan manusia (people smuggling)

KATA PENGANTAR

Pertama-tama penulis panjatkan puji dan syukur kepada Tuhan YME atas

segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis diberi kelancaran, kemudahan

dan mampu menyelesaikan Penulisan Hukum dengan judul: “Pengaturan

Tindak Pidana Penyelundupan Manusia (People Smuggling) dalam

Kebijakan Formulasi Hukum Pidana di Indonesia (Suatu Kajian

Komparatif)” . Karya ilmiah ini disusun sebagai salah satu syarat untuk

menyelesaikan Program Sarjana Strata I pada Ilmu Hukum khususnya Hukum

Pidana pada Fakultas Hukum dan Komunikasi Universitas Katolik.

Soegijapranata Semarang.Sehubungan dengan penyusunan penulisan ini,

penulis menyadari sepenuhnya terdapat keterbatasan kemampuan, pengetahuan

serta pengalaman penulis, sehingga penyelesaian penulisan ini tak lepas dari

berbagai bantuan pihak-pihak lain. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan

terimakasih kepada:

1. Prof. Dr. Ir. Y. Budi Widianarko, M.Sc., selaku Rektor Universitas

Katolik Soegijapranata Semarang.

2. Bapak B. Danang Setianto, S.H., LLM, selaku dekan Fakultas

Hukum dan Komunikasi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang.

3. Bapak Petrus Soerjowinoto, S.H., M.Hum, selaku Dosen Wali yang

telah memberikan penulis bimbingan strategi perkuliahan selama penulis

menuntut ilmu di Fakultas Hukum dan Komunikasi Universitas Katolik

Soegijapranata Semarang.

Page 8: PENGATURAN TINDAK PIDANA PENYELUNDUPAN MANUSIA … · guna memperbaiki formulasi hukum pidana Indonesia yang berkaitan dengan tindak pidana penyelundupan manusia (people smuggling)

4. Dr. Marcella Elwina Simanjutak, SH., M.Hum., C.N., selaku

Dosen Pembimbing “Super Sekali” yang selalu mengutamakan kualitas dan

memiliki kesabaran tinggi dalam membimbing penulis menyelesaikan skripsi

ini, serta atas ilmu dan dedikasi yang telah ibu berikan dalam perkuliahan.

5. Seluruh Dosen Fakultas Hukum Universitas Katolik Soegijapranata

Semarang yang telah memberikan ilmu pengetahuan, semangat dan

pengajaran selama masa studi penulis.

6. Tenaga Kepengajaran Fakultas Hukum dan Komunikasi

Universitas Katolik Soegijapranata Semarang (Mba Rini, Mas Bowo, Pak

Nardi dan Mas Yatiman) yang telah membantu dalam urusan administrasi

selama masa studi penulis.

7. Kompol. Hendrik Fai S.H., M.H., selaku Kanit 1 Bag.Pengawas

Penyidik Dit.Reskrimsus Polda NTT, yang telah bersedia meluangkan waktu

sebagai narasumber wawancara penelitian.

8. Prof. Drs. Adrianus Eliasta Meliala, M.Si., M.Sc, Ph.D., sebagai

dosen Departemen Kriminologi Universitas Indonesia (UI), yang sudah

bersedia memberikan dan mengirimkan buku-buku referensi sebagai sumber

penelitian.

9. Bapak Boedi Prayitno, S.H. M.H., selaku Kepala Seksi Imigran

Ilegal, Sub. Direktorat Detensi Imigrasi dan Deportasi, Direktorat Penyidikan

dan Penindakan Keimigrasian, Direktorat Jenderal Imigrasi, yang telah

bersedia meluangkan waktu sebagai narasumber wawancara penelitian.

Page 9: PENGATURAN TINDAK PIDANA PENYELUNDUPAN MANUSIA … · guna memperbaiki formulasi hukum pidana Indonesia yang berkaitan dengan tindak pidana penyelundupan manusia (people smuggling)

10. Bapak Putu Sukarna Antara, staff Direktorat Penyidikan dan

Penindakan Keimigrasian, Direktorat Jenderal Imigrasi, yang telah bersedia

meluangkan waktu untuk mengirimkan data yang penulis gunakan sebagai

sumber penelitian.

11. Kedua orang tua penulis, Bapak Joko Setiono dan Ibu Ester atas

segala nasehat, motivasi, doa, kerja keras memberikan fasilitas, serta kasih

sayang yang sungguh tidak terkira dam tak akan pernah ada habisnya.

12. Adikku tersayang Dwi Meinati, yang selalu menjadikan hidup

penulis beraneka rasa dan menjadikan penulis sebagai panutan, “semoga

dirimu lekas menyusul girl”.

13. Sahabat-sahabat terbaikku Rossy Pangestika Wuri, Renova

Kusuma Pristi, Tri Hapsari Murtiningtyas, Rina Magdalena Siregar, dan Ade

Chaerunnisa, atas segala perasaan suka, duka dan tawa serta anugerah

keindahan persahabatan seperti keluarga kecil dalam kehidupan kampus yang

memberi makna selama penulis menuntut ilmu bersama. “Girls, Love You

All”.

14. Mba Ana dan keluarga kanfera, Mba Dini, atas segala bantuan dan

terutama dorongan, dukungan dan ancaman, agar penulis lekas menyelesaikan

penulisan karya ilmiah ini.

15. Seluruh kawan Fakultas Hukum dan Komunikasi Universitas

Katolik Soegijapranata yang tidak dapat disebutkan satu-persatu, terima kasih

menjadikan penulis salah satu bagian dari keluarga besar FHK 2011.

Page 10: PENGATURAN TINDAK PIDANA PENYELUNDUPAN MANUSIA … · guna memperbaiki formulasi hukum pidana Indonesia yang berkaitan dengan tindak pidana penyelundupan manusia (people smuggling)

Penulis mengakui penulisan hukum ini masih jauh dari kesempurnaan dan

terdapat banyak kekurangan baik secara teknis maupun isinya dan penulis telah

berusaha dengan segala kemampuan, namun dengan kerendahan hati penulis

mengharapkan semoga skripsi ini tidak akan mengurangi kegunaan dan manfaat

bagi pembaca dan juga bagi masyarakat.

Semarang, 12 Maret 2015

Penulis.

Page 11: PENGATURAN TINDAK PIDANA PENYELUNDUPAN MANUSIA … · guna memperbaiki formulasi hukum pidana Indonesia yang berkaitan dengan tindak pidana penyelundupan manusia (people smuggling)

DAFTAR ISIHalaman

Halaman Judul..........................................................................................................iHalaman Persetujuan...............................................................................................iiPernyataan Keaslian Skripsi...................................................................................iiiPengesahan..............................................................................................................ivAbstraksi..................................................................................................................vMotto dan Persembahan..........................................................................................viKata pengantar.......................................................................................................viiDaftar Isi.................................................................................................................xiBAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................................1B. Perumusan Masalah...................................................................................10

C. Pembatasan Masalah .................................................................................10D. Tujuan ........................................................................................................10E. Kegunaan Penelitian ..................................................................................11F. Metode Penelitian ......................................................................................11G. Sistematika Penulisan ...............................................................................16

BAB II TINJAUAN PUSTAKAA. Pengertian dan Unsur-unsur Tindak Pidana ..............................................18

1. Pengertian Tindak Pidana .......................................................................82. Unsur-unsur Tindak Pidana ..................................................................20

B. Perdagangan Manusia/Orang (Human Trafficking) dan Tindak Pidana Penyelundupan Manusia (People Smuggling) ..........................................241. Pengertian Perdagangan Manusia/Orang (Human Trafficking) dan

Tindak Pidana Penyelundupan Manusia (People Smuggling)..............24 2. Faktor-faktor yang Menyebabkan Penyelundupan Manusia (People

Smuggling).............................................................................................283. Akibat Hukum Penyelundupan Manusia (People Smuggling).............30 4. Modus Operandi Penyelundupan Manusia (People Smuggling)...........335. Pengaturan Penyelundupan Manusia (People Smuggling) dalam

Kebijakan Hukum di Indonesia ...........................................................34 C. Kebijakan Formulasi Hukum Pidana dan Pembaharuan Hukum Pidana ..35

1. Pengertian Reformasi (Pembaharuan) Hukum Pidana ...................352. Ruang Lingkup Pembaharuan Hukum Pidana ................................37

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Page 12: PENGATURAN TINDAK PIDANA PENYELUNDUPAN MANUSIA … · guna memperbaiki formulasi hukum pidana Indonesia yang berkaitan dengan tindak pidana penyelundupan manusia (people smuggling)

A. Pengaturan Tindak Pidana Penyelundupan Manusia (People Smuggling) dalam Kebijakan Formulasi Hukum Pidana di Indonesia (Ius Constitutum) ....................................................................................................................391. Pengaturan Pelaku dan Korban Tindak Pidana Penyelundupan Manusia

(People Smuggling) .............................................................................572. Pertanggung Jawaban Tindak Pidana Penyelundupan Manusia

(People Smuggling) .............................................................................583. Pemidanaan Jawaban Tindak Pidana Penyelundupan Manusia (People

Smuggling)...........................................................................................59B. Pengaturan Tindak Pidana Penyelundupan Manusia (People Smuggling)

dalam Kebijakan Formulasi Hukum Pidana di Indonesia di Masa yang Akan Datang (Ius Constituendum) ............................................................611. Pengaturan Tindak Pidana Penyelundupan Manusia (People

Smuggling) di Malaysia ......................................................................612. Pengaturan Tindak Pidana Penyelundupan Manusia (People

Smuggling) di Australia .......................................................................733. Regulasi Mengenai Tindak Pidana Penyelundupan Manusian

di Indonesia di Masa yang Akan Datang (Ius Constituendum) .........106BAB IV PENUTUP1. Kesimpulan ......................................................................................................1162. Saran ................................................................................................................118DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................121