Penyelundupan Kayu di Indonesia - CIFOR

47
Masalah Genting ataukah Berlebihan? Penyelundupan Kayu di Indonesia Pembelajaran Pengaturan Hutan dari Kalimantan Krystof Obidzinski | Agus Andrianto | Chandra Wijaya

Transcript of Penyelundupan Kayu di Indonesia - CIFOR

Page 1: Penyelundupan Kayu di Indonesia - CIFOR

Masalah Genting ataukah Berlebihan?

Penyelundupan Kayu di Indonesia

Pembelajaran Pengaturan Hutan dari Kalimantan

Krystof Obidzinski | Agus Andrianto | Chandra Wijaya

Page 2: Penyelundupan Kayu di Indonesia - CIFOR

Perpustakaan Nasional Indonesia, Penerbitan dalam Katalog (KDT)

Obidzinski, KrystofPnyelundupan kayu di Indonesia masalah genting atau berlebihan? Pembelajaran pengaturan hutan dari Kalimantan/by Krystof Obidzinski, Agus Andrianto, Chandra Wijaya. Bogor, Indonesia: Center for International Forestry Research, 2006.

ISBN: 979-24-4671-036p.

CABI thesaurus: 1. illicit felling 2. logging 3. timber trade 4. forest policy 5. concessions 6. plantations 7. forest management. 8. Kalimantan 6. Indonesia 7. Malaysia I..Andrianto, Agus II. Wijaya, Chandra III. Title

© 2006 oleh Center for International Forestry ResearchHak cipta dilindungi Undang-undangDicetak oleh Harapan Prima, Jakarta

Design dan tata letak oleh Gideon SuharyantoFoto sampul depan oleh Yayasan TitianFoto sampul belakang oleh Agus Andrianto

Diterbitkan olehCenter for International Forestry ResearchAlamat surat: P.O. Box 6596 JKPWB, Jakarta 10065, IndonesiaAlamat kantor: Jl. CIFOR, Situ Gede, Sindang Barang, Bogor Barat 16680, IndonesiaTel.: +62 (251) 622622; Fax: +62 (251) 622100Email: [email protected] web: http://www.cifor.cgiar.org

Page 3: Penyelundupan Kayu di Indonesia - CIFOR

Perpustakaan Nasional Indonesia, Penerbitan dalam Katalog (KDT)

Pnyelundupan kayu di Indonesia masalah genting atau berlebihan? Pembelajaran pengaturan hutan dari Kalimantan/by Krystof Obidzinski, Agus Andrianto, Chandra Wijaya. Bogor, Indonesia: Center for International Forestry Research, 2006.

ISBN: 979-24-4671-036p.

CABI thesaurus: 1. illicit felling 2. logging 3. timber trade 4. forest policy 5. concessions 6. plantations 7. forest management. 8. Kalimantan 6. Indonesia 7. Malaysia I..Andrianto, Agus II. Wijaya, Chandra III. Title

© 2006 oleh Center for International Forestry ResearchHak cipta dilindungi Undang-undangDicetak oleh Harapan Prima, Jakarta

Design dan tata letak oleh Gideon SuharyantoFoto sampul depan oleh Yayasan TitianFoto sampul belakang oleh Agus Andrianto

Diterbitkan olehCenter for International Forestry ResearchAlamat surat: P.O. Box 6596 JKPWB, Jakarta 10065, IndonesiaAlamat kantor: Jl. CIFOR, Situ Gede, Sindang Barang, Bogor Barat 16680, IndonesiaTel.: +62 (251) 622622; Fax: +62 (251) 622100Email: [email protected] web: http://www.cifor.cgiar.org

Page 4: Penyelundupan Kayu di Indonesia - CIFOR

iii

Daftar Isi

Daftar Singkatan iv

Ucapan Terimakasih vi

Abstrak vii

1. Pendahuluan 1

2. Tujuan dan Metoda 3

3. Zona perbatasan di Kalimantan 5

4. Perdagangan Kayu Lintas Batas Kalimantan Timur 10

4.1 Kisah Yamaker: wajah baru, kebiasaan lama 11

4.2 Jalan sesat 13

4.3 Beralih ke minyak sawit 16

4.4 Perdagangan kayu dari Nunukan: dulu dan kini 17

5. Perdagangan Kayu Lintas Batas Kalimantan Barat 20

5.1 Pengangkutan kayu lewat darat atau sungai 21

5.2 Mafia kayu? 22

5.3 Mencari kemungkinan pemecahan masalah 24

6. Seberapa Peran Penyelundupan Kayu Lintas Batas dalam Lingkup Pembalakan Liar di Indonesia? 26

7. Memprioritaskan Kebijakan Pemerintah dalam Memerangi Pembalakan Liar di Indonesia 30

Referensi 32

Apendiks: Zona Perbatasan Kalimantan 36

Page 5: Penyelundupan Kayu di Indonesia - CIFOR

iv

Daftar Singkatan

ABK AgrosilvaBetaKartikaAPHI AsosiasiPengusahaHutanIndonesiaAPKINDO AsosiasiPanelKayuIndonesiaBATS Tawau Barter Trade Association (Asosiasi Perdagangan Barter

Tawau)BRIK BadanRevitalisasiIndustriKehutananBTZ Barter Trade Zone (ZonaPerdaganganBarter)CIFOR Center for International Forestry ResearchEIA Environmental Investigation Agency (Badan Investigasi

LingkunganHidup)ETPIK EksportirTerdaftarProdukIndustriKehutananPHK PenegakanHukumKehutanan(FLE - Forest Law Enforcement)FMU Forest Management Unit,(UnitManajemenHutan),MalaysiaFTZ Free Trade Zone (ZonaPerdaganganBebas)HP HutanProduksiHPH HakPengusahaanHutanHPT HutanProduksiTerbatasHTI HutanTanamanIndustriInkopad IndukKoperasiAngkatanDaratIPK IjinPemanfaatanKayuDephut DepartemenKehutananRM RinggitMalaysiaMTC Malaysian Timber Council (DewanKayuMalaysia)

Page 6: Penyelundupan Kayu di Indonesia - CIFOR

v

NGO Non Governmental Organization (Lembaga nonpemerintahan)

HHNK Hasilhutannonkayu - Non Timber Forest Products (NTFPs)OHL OperasiHutanLestariPLB PosLintasBatasSKSHH SuratKeteranganSahnyaHasilHutanSTDC Sarawak Timber Development Cooperation (LembagaKerjasama

PengembanganKayuSarawak)STIA Sabah Timber Industry Association (Asosiasi Industri Kayu

Sabah)TNC The Nature ConservancyYamaker YayasanMajuKerja

Page 7: Penyelundupan Kayu di Indonesia - CIFOR

vi

Ucapan Terimakasih

ParapenulismengucapkanterimakasihkepadaCristinaEghenterdariWWF-Indonesia yang telah memberikan pendapat yang berharga atas draf awalmakalahini.KamijugamenyampaikanterimakasihkepadaTNCyangtelahmemberikan dukungan dana bagi penelitian lapangan di Kalimantan yangmerupakandasardariisimakalahini.Keberhasilanpengumpulandatayangdibutuhkantidakakanbisatanpakomitmendangairahdarirekananprojek(NGOTitian,BIOMAdanOtonomiCenter)dankontribusinyasangatkamihargai. StafTNC dan WWF di KalimantanTimur dan Kalimantan Barattelah membantu projek ini dalam berbagai kesempatan dan kami hendakmengucapkanterimakasihkamipadamereka.PadatahapanalisisdanpenulisanlaporanmakalahinikamisangatdibantuolehrekankamidiCIFOR,AgungPrasetyo,AhmadDermawandanAmbarLiano.Kamisangatberhutangbudipadamereka.Namundemikianparapenulissendiriyangbertanggungjawabterhadapsegalakesalahanyangadadalampenelitianini.

Page 8: Penyelundupan Kayu di Indonesia - CIFOR

vii

Abstrak

Padabeberapatahunterakhirini,pembalakanliarmenjadiintipermasalahandalamperdebatankebijakansektorkehutananIndonesiapadakondisisekarangini dan harapan di masa depan. Dalam lingkup yang signifikan, dialogkebijakansertapemahamanpublikakanmasalahpembalakanliardipengaruhioleh pandangan yang sudah mapan, bahwa penyelundupan kayulah yangbertanggungjawabterhadapadanyapembalakanliardinegaraini.Mengikutikecenderunganini,pemerintahIndonesiaberselisihdengannegaratetanggaMalaysiadanSingapuraakibatapayangdianggapsebagaikurangkerjasamadalammenanggulangialirankayuselundupandariIndonesiayangkemudiandapatmengendalikanpembalakanliar.Padasaatyangsama,penyelundupankayumenjadifokusoperasipenegakanhukumhutandiIndonesia.

Makalahinimendalamiasumsibahwapenyelundupankayumenjadiintidarimasalahpembalakan liardi Indonesia. Mengambil zonaperbatasan antaraIndonesiadenganMalaysiadipulauKalimantansebagaisampelunitanalisisdanmenambahkannyadengandatadariberbagaikawasanlaindiIndonesia,dimanadalammakalahinimenunjukkanbahwasecararelatifpenyelundupankayuterjadisangattinggipada2000-2003,namunsejakitutelahmengalamipenurunanlebihdari70%.Walaupuntelahterjadipenurunan,pembalakanliardiIndonesiatetapsajaterjadisebanyak40jutam3pertahun.Nampaksangat jelas bahwa faktor pendorong utama pembalakan liar di Indonesiabukanlahpenyelundupankayu. Sebaliknya, intipermasalahanpenebangankayu di hutan Indonesia oleh para pemegang konsesi, pengembangperkebunan,perusahaanpembuatjalandanusahalainnyaadalahpelanggaranijinperusahaansertamelanggarefektivitasperaturankehutananIndonesia.

Page 9: Penyelundupan Kayu di Indonesia - CIFOR

viii

PerdagangankayusekaranginidiawasiolehpemerintahmelaluibadanBRIKdanETPIKdanmenekankanpadakelengkapanadministratifdandokumenperusahaanperkayuandiIndonesia.Namun,initidaklahmencukupikarenapersyarataninimudahsekalidimanipulasidanpenegakannyasangatlemah.Adakebutuhanmendesakuntukstandarlegalitaskayuyanglebihsulituntukdimanipulasi,lebihsederhanauntukditegakkandanlebihmudahuntukdievaluasi–contohnyastandaryangdikembangkanbersamaantaraLEI,TNCdanbeberapapihak lainnya. Iniakanmembutuhkankemauanpolitikyangsangat besar, komitmen dan upaya yang berkesinambungan dari berbagailembagapemerintahanuntukmenyokongstandarlegalitas,mengembangkankerangkakerjaimplementasi,menyediakaninsentifmelaluikebijakanpublikdanmenghapuskandisinsentif,mengijinkanpihakketigamelakukanverifikasiterhadaphallegal,danmungkinyangpalingpentinguntukmengembangkanrencanakomprehensifyangmenyeimbangkanantarapasokandanpermintaankayudiIndonesia.Walauinisesuatuyangsangatbesar,namunininampaknyasatu-satunyajalanyangbermaknadanakanmemberikankemajuanberjangkapanjangpadaisupembalakanliardiIndonesia.

Page 10: Penyelundupan Kayu di Indonesia - CIFOR

1

1. Pendahuluan

Dalambeberapatahunbelakanganini,pembalakanliardanperdagangankayuilegalmendominasiperdebatanmengenaikondisihutanIndonesiasertamasadepannya.Pembalakanliardanperdagangankayuilegaldiasosiasikandenganberbagaidampaknegatifpadalingkunganhidup,ekonomidanmasyarakatIndonesia. Kedua kegiatan itu merupakan penyumbang terbesar terhadappenggundulanhutan(deforestasi)dandegradasihutandiIndonesia(Gatra,7 November 2003; Pikiran Rakyat, 22 September 2003). Keduanya jugamengakibatkan hilangnya pendapatan negara dari pajak yang diperkirakansebesarAS$600juta�pertahun(AsiaPulse,�8Juni2003;MediaIndonesia,�8 Juni 2003). Dan kekayaan haram yang dihasilkan lewat kayu ilegal inimenjadisumberkonfliksosialsertakorupsiyangmeluas.

KemunduranIndonesiasebagaiprodusendaneksportirkayulapisdankayugergajian(sawn timber)kerapdinyatakansebagaiakibatdaripenyelundupankayu. Banyak kegiatan seperti itu terjadi di kawasan utama perkayuanIndonesia, yakni di Kalimantan, Sumatra dan Papua – dan kerap kali halini dituding sebagai penyebab permasalahan di sektor kehutanan dan jugapembalakanliarsecaramenyeluruh.PandangansepertiinilahyangdimilikiolehAsosiasiPengusahaHutanIndonesiaatauAPHIdanolehAPKINDO(AsosiasiPanelKayuIndonesia)–pandanganyangkerapdisampaikanpadalingkupnasionalmaupuninternasional(JakartaPost,20Februari200�).

SementaraDepartemenKehutanan(Dephut)Indonesiasecararesmimemilikipandanganyanglebihkomplekstentangpembalakanliardanperdagangankayu

� Forest Crime as a Constraint on Development oleh Mark Baird, Country Director diIndonesia,TheWorldBank,�3September200�.

Page 11: Penyelundupan Kayu di Indonesia - CIFOR

2 | Penyelundupan Kayu di Indonesia

ilegal yang terkait dengan ketidakseimbangan struktural antara permintaandan pasokan kayu, pada beberapa kesempatan Dephut menyuarakan yangserupa dengan sikap APHI dan APKINDO mengenai anggapan merekaterhadap penyebab dan implikasi krisis pembalakan liar. Dephut telahmengkritisibeberapanegarapengimporkayu,khususnyaMalaysiadanChina,karenamenerimakayuyangmenurutIndonesiadarihasilcurian,yangjugamemberikankeunggulanyangtidaksahbagiindustriperkayuankeduanegaratersebut(JakartaPost,�5Oktober2003).Dephutjugatelahmengeluhkanmengenaikawananpenyelundupkayuinternasionalyangberoperasidiwilayahperbatasan Indonesia dan juga kurang transparansinya perdagangan kayudipusat-pusatnya sepertidiSingapuradandiSemenanjungMalaysia (AsiaPulse,�5Oktober2003).PenegakanHukumKehutanan(PHK)carayangdigunakandiIndonesiaseringkalimenunjukkanasumsibahwaperdagangankayuilegaldibiayaisecaraeksternaldansekaligusbagiankuncidarimasalahpembalakan liar di wilayah rawan seperti perbatasan dan daerah transit.(Kompas,28Oktober2003;PontianakPost,�9Juni2003).

Page 12: Penyelundupan Kayu di Indonesia - CIFOR

3

2. Tujuan dan Metoda

Sejak langkah PHK diberlakukan Indonesia guna mengurangi pembalakanliar melalui penekanan pada perdagangan kayu ilegal, hal ini melibatkanpembiayaanyangsubstansial,danjugasumberdayamanusiasertabiayasosialsertapolitikyang juga substansial. Penting sekaliuntukmengkajikembalipandangan bahwa menanggulangi penyelundupan kayu sangat utama bagimemerangi masalah pembalakan liar di Indonesia. Dalam melaksanakanini,makalahinibertujuanuntukmenginformasikanperdebatanyangmasihberlangsung diantara lembaga pemerintah, sektor swasta, para NGO danorganisasipeneliti,mengenaihubunganantarapenyelundupankayudenganpembalakanliardiIndonesia.Makalahinijugaberusahauntukmenunjukkantitik-titik utama perubahan yang dibutuhkan pemerintah Indonesia dalammembuatkebijakankehutananyangbertujuanuntukmemerangipembalakanliar.

Makalahinidifokuskanpadabeberapapertanyaanutama:· SeberapaluaspenyelundupankayudiIndonesia?· Apakahpenyelundupankayubertanggungjawabterhadappembalakanliar

diIndonesia?· Faktorspesifikapayangmendorongpenyelundupankayu?· Apakah PHK yang berlaku sekarang ini sesuai untuk mencegah

penyelundupankayudanpembalakanliar?

UnitsampelgunaanalisisdalammakalahinidiambildizonaperbatasanantaraIndonesiadenganMalaysiadipulauKalimantan.KerjalapangandilaksanakandibeberapalokasidisepanjangperbatasandiprovinsiKalimantanTimurdan

Page 13: Penyelundupan Kayu di Indonesia - CIFOR

4 | Penyelundupan Kayu di Indonesia

KalimantanBarattermasukjugadinegarabagianMalaysian,yakniSabahdanSarawak. Penelitian lapangan sertaanalisisyangkemudiandilakukan telahdisusundalamkerangkatahapanmetodologisebagaiberikut:·Kajian dari semua sumber yang tersedia, baik yang diterbitkan maupun

tidak,mengenaiperdaganganlintasbatas,pengembanganperkebunandanpembangunaninfrastruktur.

·Analisisdokumentasiadministrasiperdagangankayuyangtersedia.·AnalisiscitrapenginderaanjauhdarizonaperbatasandiKalimantan.·Surveiudaradigarisperbatasanuntukmemperkirakanjalantembuslintas

batassertapotensiperlintasankayulewatjalandarat.· Investigasisampeltitiklintaskayudisepanjangperbatasan.·Kerjasamadanpertukaran informasidengan rekananyangmelaksanakan

analisisserupadibagianlainIndonesia.

Page 14: Penyelundupan Kayu di Indonesia - CIFOR

5

3. Zona perbatasan di Kalimantan

Garis batas yang memisahkan Kalimantan antara Indonesia dengan negarabagianSarawakdanSabah,Malaysia adalahgariskhayal yangpertamakaliditarikdandisepakatiantaraduakekuatankolonialabadke-�9,yakniBritaniaRayadenganBelanda.Panjangseluruhperbatasanadalah�.840km,sebagianbesarmelaluidaerahyangpalingterpencildipulautersebut(Dephut,2005).Pendudukpribumidisana(Dayak,Melayu)yangmenjaditerpisaholehgarisini sampai akhir-akhir ini masih mengabaikannya, bergerak bebas melaluiratusanjalansetapakdiantaradesa-desadikeduabelahsisiperbatasan.Setelahsemuaperangsukuberhentipadaakhirabad�9,lintasbatasdilakukanuntuktujuanperdagangandanbarter(pertukaran).

Pada tahun �920an dan �930an, pemerintah Belanda (kolonial) mulaimemberikan perhatian pada kota perbatasan Nunukan ketika kota itumenjadititikmasuknyaopiumsecarailegalyangdiselundupkandariTawaupadasisiyangdijajahBritaniaRaya.Penyelundupandilakukandalamrangkaperdaganganbarter yang sudahmerebak sebelumPerangDunia II. Setelahperang,bahkanbertambahintensifdenganratusanperahurakyatyangdisebutperahukumpit,melintaspulangpergimembawabahanbakukeSabahdan“membawapulangbarangmanufakturselundupan”(Lee�976:5).Sementarapada tahun�960andan�970andaftarbahanbakupopulerdari Indonesiamencakup karet, ikan kering yang ditukar dengan barang konsumen,pada �990anhingga sekarangbarang yangpalingdiminati dari Indonesiauntuk diperdagangkan adalah kayu, minyak solar, satwa liar, dan HHNK(HasilHutanNonKayuatauNTFPs-non-timber forest products)danburuhpekerja.SebagaitimbalbaliknyaprodukyangdibawakeIndonesiamencakupelektronik, kimia, pakaian dan bermacam barang konsumen. Akan tetapi

Page 15: Penyelundupan Kayu di Indonesia - CIFOR

6 | Penyelundupan Kayu di Indonesia

sistem perdagangan barter yang dibentuk awal �900an yang menukarkanantarbarangsudahtidakberjalanlagi.Sejak�960ansistemitusudahmenjadisistem pasar berdasarkan uang tunai. Di Kalimantan Barat, perdagangansejenisterjadiantaradaerahSambasdenganpelabuhanSematandiSarawak.Pada�990an,daerahinimasukdalamkerangkakerjaFreeTradeZone(FTZ)yang dibentuk di sabuk perbatasan pada negara bagian Sarawak, Malaysia(Tirtosudarmo2002)2.

DalamsistempemerintahIndonesiasecararesmizonaperbatasandiKalimantaninimasukdalamkesatuanwilayahyangdisebutkabupatenyangsekaligusgarisbatasnyabersamaan.Sesuaidengandefinisiinimakazonaperbatasanterdapatpada3kabupaten (Nunukan,Malinau,KutaiBarat)diKalimantanTimur,dan5kabupaten(Sambas,Bengkayang,Sanggau,Sintang,KapuasHulu)diKalimantanBaratdenganluaskeseluruhannya7,2jutahektar.

Area yang sangat luas ini berpenduduk jarang. Pada tahun 2005, seluruhpopulasi di zona perbatasan Kalimantan diperkirakan mencapai 260.000jiwa.Bagianterbesardaripendudukinimenghunidesadankota-kotakecildijalurkomunikasiutama(sungai),hinggasebagianbesarlahanperbatasandiKalimantantidakberpenduduk.

Hampir60%luaslahankawasanitu,ataulebihdariempatjutahektardalamzonaperbatasaninitertutuphutan.Dalamperbendaharaankarakteristikbiofisik,wilayahinimencakupbagianhuludarisemuasistemsungaiutamadiKalimantan, yakni Sebuku-Sembakung, Kayan, Mahakam, Barito, Kapuas,Rajang,Baram.Artinyatutupanhutaninikebanyakanterpadatpadakawasansubmontana dan hutan pegunungan. Mencerminkan pentingnya wilayahsemuasistemsungaiutamadiKalimantaninisecaraekologis,penebangankayudizonaperbatasaninidibatasidansebagianbesarkawasanhutandilindungisebagaitamannasionalataucagaralam.Sejak2005,empattamannasionalyangadaluasnya2,4jutahektar,sementaratujuhdaerahkonservasilainnyasedangdipertimbangkan.

Menyisihkan bagian wilayah hulu sungai di Kalimantan dekat denganperbatasan Malaysia untuk tujuan konservasi merupakan fenomena yang2 Liputan Media: Indonesian Timber Passing Through Malaysia’s Free Trade Zone (FTZ), (MTC) Malaysian Timber Council, 14 Mei 2004

Page 16: Penyelundupan Kayu di Indonesia - CIFOR

Krystof Obidzinski , Agus Andrianto dan Chandra Wijaya | 7

relatifbarudimulaipadaawal�990an. Sebelumnyapendekatankeamanandengan mengalokasikan seluruh daerah yang terjangkau kepada militerIndonesiamendahuluikebijakanlingkunganhidupselamatigadekade.Padaawal�960an,militerdiberikanhakpenuhatashutanyangproduktifdekatdenganperbatasanSarawakdanSabah,Malaysia,demikepentinganpolitikserta keamanan. Pada �967, kesepakatan ini diformalkan Dephut denganmemberikanpadaperusahaanbernamaPTYamaker (koperasimilikmiliterIndonesia yang kepanjangannya Yayasan Maju Kerja) konsesi hutannyadisebut HPH (Hak Pengusahaan Hutan) dengan luas � juta hektar disepanjangperbatasandenganMalaysia–843.500hektardiKalimantanBaratdan265.000hektardiKalimantanTimur.

Walaupundominan,Yamakerbukanlah satu-satunyapemainyang terlibatdalampengelolaanhutanuntukkayudizonaperbatasan.BeberapakonsesiHPHjugaaktifdisana(lihatTabel�).Sangatmenarikuntukmencatatbahwasejumlah konsesi tersebut berada dibawah pengelolaan atau dimiliki olehmiliter(contohnya,PTGiriEkawana,PTDutaRendraMulya).

Tabel 1. Ijin HPH aktif di zona perbatasan Kalimantan pada 2005No. Perusahaan Lokasi Kabupaten Luas (ha)1. PT Anuraga S. Engkatat, S. Sey Sanggau 51.0002. PT Kusuma Perkasa

I.T.S. Sekayam, S. Landak Sanggau, Landak

Bengkayang 80.000

3. PT Benua Indah S. Embaloh Hulu, S. Sunuk

Kapuas Hulu 51.300

4. PT Lanjak Deras Jaya Raya

S. Embaloh, S. Kapuas Kapuas Hulu 45.740

5. PT Tawang Meranti S. Ketungau, S. Tawang Kapuas Hulu 49.2006. PT Giri Ekawana - Malinau 110.0007. PT Duta Rendra

Mulya S.- Malinau, Kutai

Barat215.000

Sumber: Dephut (2005)

Kawasan hutan yang diperuntukkan bagi konversi ke penggunaan lain dizonaperbatasansangatkecilhanyamencapai23.000hektar(Dephut2005).Jadisangatsulituntukbisamemahamibagaimanakawasanperkebunanyangdirencanakandisanabisamencakupratusanribuhektar(Tabel2).MungkinsekaliHTImilikPTFinantaraIntiga(dibentukuntukmemasokperusahaanbuburkayudankertasdiKalimantanBarat)meluassampaikedalamkawasanhutankonversidiluarzonaperbatasan.

Page 17: Penyelundupan Kayu di Indonesia - CIFOR

� | Penyelundupan Kayu di Indonesia

Tabel 2. Konsesi HTI di zona perbatasan KalimantanNo. Perusahaan Kabupaten Luas (ha) Status�. PTFinantaraIntiga Sanggau,Sintang 299,700 Aktif2. PTLahanSukses Sanggau �4,460 TidakAktif3. PTMayangAdiwinata Sanggau 8,060 TidakAktif

Sumber: Dephut (2005)

Pengembangan lain yang sudah direncanakan, seperti minyak sawit, jelasmenunjukkan kawasan hutan produktif akan dikonversikan agar terdapatlahan perkebunan (Tabel 3). Walaupun areal yang dikonversi tidak terlalubesar,namunyangbaru-baruinidikonversikanakanmenjadipresedenuntukmengajukanlagimegaprojekminyaksawitseluas�jutahektardisepanjangperbatasanKalimantan(MediaIndonesia,30Juni2005;WWFIndonesia ,2006;Wakker2006).BegituDepartemenPertanian(Deptan)mengumumkaninipadatahun2005,segerakritikdilontarkanparaNGO,organisasipenelitiandan lembaga donor. Guna menanggulangi ini, lembaga pemerintah yangbertanggungjawabtelahmemodifikasiprojekiniyangkemungkinannyaakandiperkecil.Namunjelassekaliinitetapakandilaksanakan.

Tabel 3. Konsesi minyak sawit di zona perbatasan KalimantanNo. Perusahaan Ijin Luas (ha)1. PT Rentang Nusa

GemilangPersetujuan pencadangan Menhut No. 1123/Menhut-II/92 tanggal 16-12-1992

7.200

2. PT Jamaker Sawit Sari Persetujuan pencadangan Menhut No. 281/Menhut-II/98 tanggal 26-2-1998

13.000

3. PT Plantana Razindo SK Pelepasan Menhut No. 899/Kpts-II/99 tanggal 14-10-1999

30.551

4. PT Satrindo Jaya Agro Palma (d/h Jamaker Satrindo Jaya)

SK Pelepasan Menhut No. 174/Kpts-II/2000 tanggal 29-6-2000

17.464

5. PT Usaha Malindo Jaya (d/h Jamaker Malindo Jaya)

SK Pelepasan Menhut No. 175/Kpts-II/2000 tanggal 29-6-2000

18.132

Total 86.447Sumber: Dephut (2005)

Page 18: Penyelundupan Kayu di Indonesia - CIFOR

Krystof Obidzinski , Agus Andrianto dan Chandra Wijaya | �

Sejak dulu semua pengembangan perkebunan di Indonesia, baik itu HTI atau minyak sawit, dapat dilaksanakan dengan dukungan kuat dari pekerja yang umumnya berasal dari Jawa. Rencana untuk projek HTI dan minyak sawit di zona perbatasan Kalimantan juga akan mengandalkan pekerja dalam jumlah banyak yang berasal dari para transmigran (Tabel 4). Akan tetapi sampai sekarang hanya satu proyek transmigrasi yang terlaksana dan 4 proyek lainnya masih menunggu realisasi.

Tabel 4. Proyek transmigration di zona perbatasan KalimantanNo. Lokasi Kabupaten Luas

(ha)Ijin Jumlah

keluargaRealisasi

1. Seluas Pisang Sambas 1.400 476 Tahun 1996 7 Oktober 1996

250 -

2. Seluas Sambas 2.200 240 Tahun 1985 12 Agustus 1985

500 -

3. Berjokong Sambas 4.750 241 Tahun 1985 12 Agustus 1985

1.500 -

4. Sungai Dangin Sanggau 3.700 153 Tahun 1986 3 Juni 1986

500 478

5. Dua Petunggu Sambas 7.660 342 Tahun 1986 12 Agustus1985

750 -

Sumber: Dephut(2005)

Zona Perbatasan di Kalimantan – ringkasan:

·Totalluasarea7,2jutahektar;4jutahektarhutan·Populasi260.000;daerahtidakberpenghuniluas·Memilikisejarahpanjanglintasbatas,perdagangan·2,4jutahektardaerahyangdilindungi·Sampaibaru-baruini, lebihdari�jutahektarhutandibawahkonsesi

HPHdikuasaipihakmiliter·Lebihdari300.000hektarperkebunanHTI· Perkebunan kelapa sawit direncanakan secara luas untuk memacu

pembangunandanmemperbaikikeamanan

Page 19: Penyelundupan Kayu di Indonesia - CIFOR

10

4. Perdagangan Kayu Lintas Batas Kalimantan Timur

Padatahun2000dan200�,pemerintahIndonesiasemakinmemberiperhatianpadazonaperbatasandiKalimantankarenaberbagaisebab.Padaarenapolitik,Indonesia menghadapi kasus sulit pertikaian perbatasan dengan Malaysiaatas dua pulau Sipadan dan Ligitan, pertikaian yang akhirnya menjadikekalahanbagi Indonesia (TheInternationalCourtof Justice2002; JakartaPost,20Januari,2004).PemerintahanJakartakalaitujugaberjuanguntukmengelola gelombang eksesdariprosesdesentralisasi yangmenyapunegaraini. Pada daerah perbatasan di KalimantanTimur, gelombang ini antaralain mengalirnya kayu tanpa henti untuk tujuan ekspor (Muhtadi �999).Jugatelahterjadipeningkatandalamperdagangannarkobadanjugasenjata,amunisisertabahanpeledak(HRW2006).

Diperkirakanpadatahun200�dan2002,KalimantanTimurmemasok2jutam3kayukenegarabagianSabah,Malaysia–hampirseluruhnyailegal(Smithet al. 2003,Tacconiet al.,2004). Dephutmemperkirakanpenyelundupanskala besar (menggunakan tongkang, kapal kontainer) melalui pelabuhanTarakanmencapai�,2 jutam3kayudiselundupkan setiap tahunnya (RadarTarakan, 28 September 2004). Penyelundupan skala kecil (menggunakanrakit,kapalkayu)memasok330.000m3pertahun.Sisakayu(sekitar500.000m3)diangkutkeSabahmelaluijalandarat.Pengangkutankayumelaluijalandarat memanfaatkan selesainya jalan Serudong-Kalabakan-Long Pasia yangpanjangnya lebih dari �00 km di sepanjang perbatasan dengan Indonesia,yang pada tempat-tempat tertentu hanya 500 meter dari garis perbatasaninternasional.Darijalanutamaitu,lusinanjalantanah(jalantikus)dibuatmenghubungkankonsesiex-YamakerdiKalimantanTimur(Muhtadi�999)

Page 20: Penyelundupan Kayu di Indonesia - CIFOR

Krystof Obidzinski , Agus Andrianto dan Chandra Wijaya | 11

Walau2jutam3merupakanjumlahpenyelundupankayuyangbesarsekalidariKalimantanTimur,namun inibukanlahpasokanutamabagi industrikayudiSabah, sepertiyangkerapdiklaimolehmediamassa Indonesia. BahkanpadatahunpuncakmasapenyelundupankayudariKalimantanTimur,hanyamemasokbahanbakukurangdari�4persenkapasitasterpasangindustrikayudiSabahyangtotalnyamencapai�5jutam3pertahun.

4.1 Kisah Yamaker: wajah baru, kebiasaan lama

WalauPTYamakeryangmerupakanpemegangawaldanpalingluaskonsesiHPH di Kalimantan Timur maupun di Indonesia secara keseluruhan,perusahaan ini tidak pernah mengembangkan rencana komprehensif sertamanajemen sistematis atas daerah yang secara resmi mereka kuasai. Sejakakhir �960an sampai pembatalan konsesi mereka pada tahun �999, posisiYamaker adalah sebagai pemegang hak ijin yang menerima tawaran, baikdimintamaupuntidak,untukkegiatanpembalakandariberbagaikontraktorkayu.

Perhatian yang sangat kecil dari Yamaker terhadap hutan konsesi merekamenjadikan perusahaan ini sasaran tembak dari kasus salah kelola danpenyimpangan lainnya. Ada indikasi bahwa sudah sejak akhir �960an,para pemegang konsesi Yamaker, yang memiliki sedikit sekali pengalamankehutanan dan tidak memiliki modal operasional, telah mengarah padaperancanganuntukperdagangankayulintasbatassertainvestasilintasbatasyang tidak mempedulikan aspek hukum dalam kegiatan mereka. Laporanpemerintah daerah dari pertengahan �980an memaparkan banyaknya lalulintaskapal antarakonsesiYamakerdiKalimantanTimurdenganMalaysia(KanwilDirjenPerhubunganLaut�987).Sebagaicontoh,padatahun�987,palingsedikit�50kapalsetiapharinyamelayaridaerahperbatasandiIndonesia–MalaysiaantaraNunukan-Tawautanpadilengkapidengandokumenyanglayak.

Bersamaandenganlalulintasskalakecil,terjadijugaoperasiskalabesaryangilegal.IndikasipenyelundupanskalabesarolehYamakerpertamamunculpadatahun�997.PadaJanuaritahunitu,mediamassaMalaysiamelaporkankasuspenyelundupan yang melibatkan perusahaan asalTawau, Syarikat Raspand

Page 21: Penyelundupan Kayu di Indonesia - CIFOR

12 | Penyelundupan Kayu di Indonesia

SdnBhddengan“sebuahperusahaanbesarkonsesihutandi sisiperbatasanIndonesia.” Syarikat Raspand Sdn Bhd tertangkap mengangkut lebih dari3.000 kayu tanpa dilengkapi dokumen dari Kalimantan Timur (Bangkuai�997). Segera pula diketahui bahwa ini merupakan sepertujuh dari totalmuatanyangsudahdikapalkansecara ilegalkeperusahaanimportirShinkoKaiunCoLtddiJepang(Bingkasan�997;New Straits Times�997a,b).

WalaupunYamaker berhasil menyelesaikan permasalahan ini, mereka tidakbisa menghentikan kritik dan tekanan publik setelah lengser-nya PresidenSoehartopada�998.Pada�999,seluruhkonsesihutanYamakerdibatalkandandiserahkankepadaPTPerumPerhutani. Namun,PTPerhutani lebihberpengalaman mengoperasikan hutan jati di Jawa, bukan konsesi hutantropisdiKalimantan. Keterbatasankemampuanmanajerialperusahaan inilebih terkikis lagi oleh tekanan pihak militer (yang baru saja digulingkandariYamaker)untukmelakukanrancanganbagihasil.SementaraPerhutaniberjuang untuk membuat rencana pengelolaan konsesi ex-Yamaker, parapemainex-YamakerdanrekananMalaysiatelahmenggunakankevakumaniniuntuk kepentingan mereka sendiri. Sebuah perusahaan berbasis di Sabah,Saleha Sdn Bhd membuka beberapa jalan hingga �0 km ke dalam teritoriIndonesia,mengambilkayudalamjumlahsangatbesardanmengapalkannyakepenimbunankayudiKalabakan(e.g.Huttche2000).

PTPerhutanitidakpernahmembuatrencanamanajemenyangkomprehensifuntukkawasanhutandiKalimantanyangmerekadapatkan. Bahkanpadatahun2002merekamengusulkan(ataudidoronguntukmelakukanini)agardibuat beberapa proyek perkebunan untuk dikembangkan disana – semuadiawalidenganpembukaanlahanhutanyangsecararesmidinyatakantelahterdegradasitanpabisadipulihkan.Padatahunyangsama,suatuperusahaanyang didukung oleh pihak militer, PT Agrosilva Beta Kartika (ABK) dankoperasi militer (Inkopad- Induk Koperasi Angkatan Darat) di Nunukandiberikanlampuhijauuntukmengubahsebagiandaerahkonsesiex-Yamakerdi KalimantanTimur menjadi perkebunan kelapa sawit. Bisa diduga ABKdan Inkopad mengajak rekanan dari Sabah –Tunghup Sdn Bhd – untukmelalukanpembukaanlahan(OtonomiCenter,Nunukan–komunikasipers.).Sebagaimana yang terjadi pada kasus Saleha Sdn Bhd,Tunghup membukalusinan jalan tanah dari Sabah ke daerah konsesi ex-Yamaker, mengambil

Page 22: Penyelundupan Kayu di Indonesia - CIFOR

Krystof Obidzinski , Agus Andrianto dan Chandra Wijaya | 13

kayudalamjumlahsangatbesaruntukdieksporkeMalaysia.Dansetelahijinpembukaan lahan berdasarkan IPK (Izin Pemanfaatan Kayu) kadaluwarsapadatahun2003,ketigarekananinimenghilang.

PadawaktuyangbersamaandenganoperasiABK-Inkopad-Tunghup, suatuperusahaan yang berkedudukan di Riau- Surya Dumai group, juga turutdalamproyekminyaksawityangmengerjakanlahanex-Yamaker(Tempo,2Juli2006).SuryaDumaitidaktertarikuntukmengangkutkayunyamelaluijalan darat, mereka menggunakan rute sungai dan laut untuk mengangkutkayunya, sampai selesai operasinya pada akhir 2003. Pada akhir 2002,salah satu anak perusahaan Surya Dumai tertangkap melayarkan tongkangkayukeTawau.Memang,baikanakperusahaanmaupuninduknyaberhasilmenghindari akibat hukum dari tindakannya itu, akan tetapi perkara yangmenyangkutijinIPKlebihsulitbagimerekauntukmenetralisir.Pada2003terungkapbahwaIPKpembukaanlahanSuryaDumaiinimeliputilebihdari400.000hamilikikonsesiHPHex-Yamaker(Kompas,22Oktober2005).KasusinimelibatkanpejabattinggidiprovinsiKalimantanTimur,termasukgubernursertakepalaDinasKehutanan.

Pemikiranuntukmembukaperkebunankelapa sawit di perbatasandenganSabahkembalimunculsebentarpadatahun2004olehpemerintahprovinsiuntukmenanggulangimasalahkesempatankerjayangmunculakibatribuanpekerjailegalIndonesiadideportasidariMalaysiakekotaperbatasanNunukan(Tempo,4Februari2005).Dalamkontekspemikiraniniaspekpembangunandankeamananjugamenjadipertimbanganutama.Mungkinkarenaingatanpublik tentang kekalutan minyak sawit yang sebelumnya masih hangat,rencanabaruinimendapattentanganmasyarakatsecaraluas.

4.2 Jalan sesat

Sekalipun rencana pengembangan minyak sawit di zona perbatasanditunda tanpa batas waktu, pembukaan jalan tetap berlangsung. Padakebanyakan kabupaten, rencana pembangunan yang didasari desentralisasiinimembayangkanpembangunan jaringan jalanakanmenghubungi semuakecamatan. Cara termudah untuk menggapai rencana ini adalah melaluikontrak yang mengijinkan para pembangun jalan untuk mengambil kayu

Page 23: Penyelundupan Kayu di Indonesia - CIFOR

14 | Penyelundupan Kayu di Indonesia

selamaprosespembangunanjalansebagaikompensasi.Akibatdarikontraktorpembangunan jalan yang handal terdekat bagi kebanyakan kecamatan diperbatasan hanya terdapat di Malaysia, rancangan pembangunan lintasperbatasanmenjadipolaumumyangmapan.

Walau pembangunan jalan secara ekonomi bisa dipertanggungjawabkan,baikpemerintahkabupatenmaupunprovinsitidakmemilikiotoritasuntukmemberi ijin proyek jalan yang melintasi perbatasan internasional. Sudahberkali-kali dibuktikan bahwa konstruksi jalan dengan cara mengijinkanperusahaan pembangunan jalan dengan membalak hutan akibatnya adalahjalanyangdibuatberupajalantanahyangsulitdilaluijikabukanmusimkering,sementarahutanyangdibabatsangatluas.Perbedaanyangsangatbesarantarabiayayangsangattinggiyangditanggungkabupatenakibatpembalakanyangtidakterkendaliinidibandingkeuntunganyangsedikityangdidapatdarijalanyangdidapat.

Di Kalimantan Timur ada 3 kasus konstruksi jalan yang menyeberangperbatasaninternasional(salahsatunyamasihterusberlangsung).Pada2004-2005,pejabatdaerahyangmewakilikecamatanLumbis,KabupatenNunukanmembuat perjanjian dengan perusahaan pembalakan Long Pasia di Sabahuntuk membangun jalan yang akan mengangkat keterisolasian kecamatanini. PerusahaanMalaysia,CahayaMataharidanSariwantoSdnBhdsegeramembangun jalan yang panjangnya �00 km. Tidak lama kemudian jalanini sudah bercabang-cabang ke desa-desa Labang, Panas, Tao Lumbis.Ketikakerusakandisepanjangsisi jalaninimakinnyata,keduaperusahaandituntutmasyarakatdesauntukmemberikanganti rugi. CahayaMataharidan Sariwanto Sdn Bhd segera saja balik kembali ke Sabah, meninggalkanperalatanberatmereka.Padaperiodeyangsama(2004-2005)danpadarancangandengankecamatan/kabupaten yang serupa, suatu jalan dibangun antara desa Long Bawan dikecamatanKerayandenganBa’kalalandiSarawak.Jalantanahyangdibangunitutidakadakendaraanyangmelintasinya.SebagianbesarbarangkonsumenyangdiangkutkeLongBawandatangmelaluijalurudara.

PembangunanjalanyangmasihberlangsungdizonaperbatasandiKalimantanTimur adalah di Apo Kayan dimana perusahaan Malaysia, Tapak Megahmembangunjalansepanjang40kmyangmenghubungkanLongNawangdi

Page 24: Penyelundupan Kayu di Indonesia - CIFOR

Krystof Obidzinski , Agus Andrianto dan Chandra Wijaya | 15

IndonesiadenganjaringanjalankonsesidiSarawak.KonstruksijalaniniakanberlanjutmelampauikawasanLongNawang.

DiantaratindakanyangpalingmelanggarhukumdalammenebangkayudizonaperbatasanadalahkolaborasiantarakalanganpebisnisIndonesiadenganMalaysia untuk diam-diam membangun jalan masuk ke wilayah IndonesiadanmengangkutkayukeMalaysia(KaltimPost,3September2003).Pada2002, cabang WWF di Tarakan mengeluarkan laporan bahwa perusahaanpembalakan asal Sarawak, Samling Plywood-Miri dan Baram River ClubsecarailegalmembangunjalanmasukkeTamanNasionalKayanMentarang(KaltimPost,7November2002).

Survei CIFOR pada 2005 mengkonfirmasi intrusi perbatasan ini. Hasilanalisa citra satelit tahun 2003 dari zona perbatasan di KalimantanTimurmenunjukkan paling sedikit 56 titik di sepanjang perbatasan internasionaldimana jalan dari negara bagian Sabah dan Sarawak, Malaysia masuk kewilayahRepublikIndonesiadenganrincianberikutini:•43jalanmenembusareaHPHex-Yamaker•SatujalanmenghubungkanLumbisdenganLongPasia•SatujalanmenghubungkanLongBawandenganBa’kalalan•Dua jalan dari konsesi hutan Samling Plywood-Miri di Malaysia masuk

(sekitarduakm)kedalamKayanMentarang.•SatujalandarikonsesihutanJebadiSdnBhd,Malaysiamasuk(sekitarsatu

km)kedalamKayanMentarang•Enam jalan dari Malaysia (kepemilikan konsesinya tidak pasti, akan

tetapididugamilikJebadi juga)masuk(sekitarsatukm)kedalamKayanMentarang

•Duajalandarikonsesihutan,CuriahSdnBhd,MalaysiamasukkedaerahApoKayan–LongNawang

Penerbangand iatas zonaperbatasanmengungkapkanbahwa sampai tahun2005keseluruhanjalaninimasihjelasterlihat.Hampirbisadipastikanbahwasemuajalanyangmasukkeareaex-Yamakersudahlamatidakdigunakan.HalyangsamajugapadajalanantaraLumbisdenganLongBawan.Kebalikannyapada9jalanlainnyayangmasukkeKayanMentarangdanApoKayannampakmasihbaru.

Page 25: Penyelundupan Kayu di Indonesia - CIFOR

16 | Penyelundupan Kayu di Indonesia

Dengan jumlah jalan yang kecil yang masih digunakan untuk masuk dariSarawak, jelas bahwa penyelundupan kayu melalui darat di KalimantanTimurinitidaksignifikan.InikarenakeseluruhanjalanyangmasukkeKayanMentarangsekitar��kmdankarenapenebangankayutidakmungkinlebihjauhdari200meterlebarnyadarijalaninidisebabkanberatnyamedan,volumetotalkayutersediayangmungkinditebangadalahsekitar�00.000m3.JalanmasukkeApoKayanlebihsulitlagiuntukdiestimasi,namunkemungkinanlebihkecillagisignifikansinyakarenasebagianbesardaerahituadalahpadangrumput.

4.3 Beralih ke minyak sawit

Walau sudah jadi pengetahuan umum bahwa proyek perkebunan danpembangunan jalan di zona perbatasan sebagian besar adalah kedok bagipembalakanliardanpenyelundupankayukeMalaysia,rencanausahasejenismasihsajabanyak.Pemikiransudahtimbul,contohnya,untukmembuatjalanraya “arteri utara” yang merentang di sepanjang perbatasan di KalimantanTimur dan Kalimantan Barat (Wakker 2006). Terdapat juga proyek megauntuk minyak sawit seluas satu juta hektar yang menginginkan konversihutanyangsangat-sangatluasdisepanjangperbatasan(MediaIndonesia,30Juni 2005; WWF Indonesia, 2006). Penjelasan resmi yang dibuat adalahproyekinibertujuanmendorongpembangunandanmemperkuatkeamanandi zona perbatasan. Setelah kritik dilancarkan oleh para NGO, organisasipenelitian dan lembaga donor internasional, skenario awal proyek ini pundigubahmenjadilebihsederhanadenganmengusulkanmembangunbeberapaperkebunankelapasawitukuransedang.Tidakjelasbetulapakahdalamzonaperbatasan ini terdapat cukup lahan bukan hutan untuk kebutuhan lahanperkebunanini,sebagaimanayangterteradalamperaturankehutanan.Apapunjadinya,sangatbesarkemungkinannyabahwa“investorlama/terdahulu”yangpernahmengajukanperkebunankelapasawit,yangmemilikihubunganeratdenganYamaker,yangakanmemilikiperanutama(lihatTabel3).

Diantara idegubahandariproyekminyaksawitmegaituadaproposaldariKabupatenMalinauuntukmengkonversikanarealselebar3kmmemanjangdiperbatasandenganMalaysiaagardijadikanperkebunandemimendorongpembangunandanmemperkuatkeamanan(WartaWanarisetMalinau2004).

Page 26: Penyelundupan Kayu di Indonesia - CIFOR

Krystof Obidzinski , Agus Andrianto dan Chandra Wijaya | 17

Bukan saja karena proposal ini akan menebang habis sebagian dariTamanNasional Kayan Mentarang (lokasi warisan dunia untuk keanekaragamanhayati),makarencana inidikritik,danuntuksementarawaktu,setidaknya,dipetieskan.

4.4 Perdagangan kayu dari Nunukan: dulu dan kini

Pada tahun 2005, kegiatan penyelundupan kayu yang terus menerusberlangsung di Kalimantan Timur berpusat di daerah Nunukan yangmerupakan pusat penebangan ilegal dan pengangkutan balok persegi keTawau,Sabah.Perdagangankayusepertiinidilakukandalamkerangkakerjaperdagangan barter yang sudah berawal sejak masa penjajahan atau masakolonial dulu. Pada tahun �993, perdagangan barter antara KalimantanTimurdenganSabahdilembagakandengandibentuknyaTawauBarterTradeAssociation(BATS).BATSadalahorganisasiyangmenanganiapayangpadakenyataannyaberbasistunaidariperdaganganbahanmentahdariIndonesiauntukbarangkonsumendariMalaysia,yangpadatahun-tahunterakhir inilebih difokuskan pada kayu. Secara keseluruhan ada sekitar 40 perusahaanpengolah kayu kecil diTawau yang membutuhkan pasokan bahan mentahsebesarsatujutam3pertahunnya.

Perdagangan kayu dari Nunukan secara historis selalu difokuskan padatransportasijalurlautmelaluiSelatNunukanataumengelilingiPulauSebatikmenuju pelabuhan Tawau di Malaysia. Rute mengelilingi Pulau Sebatikadalah yang dipilih oleh para eksportir kayu bulat yang beroperasi sampaidiberlakukannya lagi larangan ekspor kayu gelondong oleh pemerintahIndonesia pada tahun 2002. Rute ini juga yang digunakan oleh parapenyelundupkayubalokpersegidaribagiantengahdanselatanKalimantanTimur.Setelahlaranganeksporkayugelondong,penyelundupankayuterusterjadidirute inimemangdalamskalayang jauhlebihberkurang. Modusoperandipenyelundupankayubulatdikabarkanmelibatkan tongkangkecilataurakitkayugelondongyangditundadaripesisirketongkangbesarataukapalkontaineryangbuangsauhdiperairaninternasionaldandilayarkankeChina, India dan Jepang (Kompas, 20 November 2004). Sumber-sumberdi lapangan, menyatakan aktivitas ini sekarang jarang karena dibutuhkankerjasamaantarpejabattingkattinggi.Sebagaikonsekuensinyapenyelundupan

Page 27: Penyelundupan Kayu di Indonesia - CIFOR

1� | Penyelundupan Kayu di Indonesia

sepertiinisangatkecilmemilikisignifikansidalamvolumekayuyangberpindahtangan.

RuteSelatNunukanlebihdipiliholehparapedagangkayuyangmempekerjakantimpembalakdidaerahSebuku-Sembakunguntukmenghasilkankayubalokpersegi. Pejabat BATS di Tawau menyatakan sampai tahun 2003 setiapbulannyasekitar�80kapalpengangkutkayu(setiapkapalmengangkut40-60m3dengantotalsetiapbulannyamencapai��.000m3)tibadiNunukan.Sebagai tambahan, sejumlah kapal lain (contohnya datang dari bagian lainKalimantan,Sulawesi)berlabuhdanmenundarakitkayubalokpersegipula.

Pada 2005, perdagangan balok persegi melalui Selat Nunukan masihberlangsung tetapi dalam ukuran yang sangat berkurang. Penelitian terkinimenunjukkan masih ada 50 tim pembalak tersebar di daratan KalimantanberseberangandariPulauNunukan.Hasilproduksimerekamasihmencapai4.000m3perbulan,akantetapiakibatdarimakintidakpastinyakemungkinanlolos ketika diangkut dan berkurangnya minat pembeli diantara pedagangasalTawaukarenatekananpublik,perhatianbilateralmaupuninternasional,membuatperdaganganinimakinterbatas.VolumeperdaganganyangsedikittidaksebandingdenganresikoyangdihadapipelakuindustridiTawauyanglebih cenderung mendapatkan bahan baku mereka dari Sarawak, PapuaNugini dan tempat-tempat lainnya. Akan jadi cerita yang berbeda jikaKabupatenNunukantelahmemilikijaringanjalandaratdidekatperbatasan– sebagaimana yang terjadi Kalimantan Barat. Jadi, lalu lintas kayu yangmenyeberangperbatasansekaranginidizonaperbatasanKalimantanTimursudah tinggal bagian yang sangat kecil dibandingkan masa sebelumnya.Ketikapada200�-2002provinsi inimemasokdua jutam3kayukeSabah,volumekayuyangdiselundupkanke seberangperbatasanpada tahun2005diperkirakansekitar200.000m3.

Page 28: Penyelundupan Kayu di Indonesia - CIFOR

Krystof Obidzinski , Agus Andrianto dan Chandra Wijaya | 1�

Perdagangan Kayu Lintas Batas di Kalimantan Timur – ringkasan:·Puncak penyelundupan kayu pada 2000-2002, mencapai 2 juta m3

per tahun – penyelundupan skala besar melalui laut (�,2 juta m3),penyelundupanskalakecilmelaluilaut(330.000m3),penyelundupanmelaluidarat(500.000m3)

· Jaringanjalanilegal(jalantikus)dibangunlintasbatas·Bahkan saat puncak pun, kayu yang diselundupkan dari Kalimantan

Timurhanyamenopangkurangdari�4%bahanbakuyangdibutuhkansektorpengolahankayudiSabah

·Kebijakanpengelolaanhutandi sisi Indonesia tidakpernahdibentukdengan mapan. Bolak balik saja antara konsesi HPH, manajemenPerhutani, pembukaan lahan IPK, pembangunan perkebunan kelapasawit.

·Hampir semua pembangunan infrastruktur (jalan, minyak sawit)ditujukanuntukpenebanganhutandemikeuntunganjangkapendek

·PHK di Indonesia dan tekanan internasional terhadap MalaysiamengakibatkanpenurunandrastispenyelundupankayudariKalimantanTimur ke Sabah. Pada tahun 2005, penyelundupan kayu menurunmenjadi200,000m3

Page 29: Penyelundupan Kayu di Indonesia - CIFOR

20

5. Perdagangan Kayu Lintas Batas Kalimantan Barat

DibandingkandenganKalimantanTimur,KalimantanBaratmemiliki latarsejarah -yang lebih intens – interaksi lintas batas dengan negara bagianSarawak, Malaysia, khususnya melalui jalur darat. Salah satu kelompoketnik terbesardiKalimantanBarat adalah suku Iban, yang jugakomunitaspribumiterbesardiSarawak.Karenanya,lalulintasbarangdanorangdiantarakomunitas ini, di kedua sisi perbatasan menjadi sangat intens dan sampaisekarangpunmasihsama.Palingtidakada50jalansetapakyangdigunakanuntukmenghubungkanparapribumidarikeduasisiperbatasan,dimanalalulintasnya sama sekali tidak diawasi pemerintah (Pontianak Post, 7 Agustus2004).Lintasbatasyangtidakdiawasiinisebelumnyatidakmenjadimasalahdalampengertianperekonomiansubsistensaatitu.Namuninisekarangtelahberubahdenganterjadinyamodernisasi,gayahidupberubahdanzonaperbatasandiKalimantanBaratsemakinterintegrasidenganpasardunia.Intensifikasiinidifasilitasi,antaralain,olehposisigeografiyangmenguntungkansertakondisitransportasi.SeluruhzonaperbatasanKalimantanBaratmudahdicapaidenganadanya aliran Sungai Kapuas serta anak sungainya yang bisa dilayari. Padaakhir�990an,jaringanjalanyangmemadaitelahterbangun(KartodihardjoandSimangunsong2004).

Aksesyangtelahdiperbaikiinimendorongledakanperdagangan.Inimemanghasil yang diharapkan dari pembangunan infrastruktur, namun yang tidakdiantisipasiolehpejabatprovinsiadalahsebagianbesarperdaganganinipuntidakterkontrolatauilegal.Halinikarenabahanbakusertasumberdayaalamharganya lebih tinggi di Malaysia, barang-barang ini menjadi yang utama

Page 30: Penyelundupan Kayu di Indonesia - CIFOR

Krystof Obidzinski , Agus Andrianto dan Chandra Wijaya | 21

diperdagangkanapapunperaturannya.Minyaksolar,satwaliar,ikan,ayam,pekerjailegal,narkoba,senjataapi,amunisidanlainnya–semuaprodukiniadalahbarangselundupanstandar(PontianakPost,30Juli2004,27November2003,�5November2003).

5.1 Pengangkutan kayu lewat darat atau sungai

Kayupuntidakketinggalan.SebagaimanadiKalimantanTimur,perdagangankayumeledaksetelahtahun�998.BerkembangnyaperdagangankayuilegaldiKalimantanBaratnampaksangatdifasilitasiolehpembangunan jalan lintasbatasbarudankontrolyangminimalpadanya(Lawrenceet al.2003).

AdaduatitikdiKalimantanBaratdisepanjangperbatasandenganSarawakyang memberikan contoh bagaimana pembangunan jalan dengan kontrolyang efektif dapat meningkatkan lalu lintas kayu: Entikong dan Badau.HanyabeberapatahunsetelahjalanpenghubungdarijalanutamaPontianak-Putussibau mencapai Entikong dan Badau dan menghubungkan keduakotaitudengandaerahperkotaandiSarawak,ratusantrukbermuatankayumelewatijalurinisetiapharinya.Diperkirakanpadatahun2004,sekitar200trukmengangkutkayudariKalimantanBaratkeSarawakmelaluiposlintasbatasdiEntikong,jumlahsetaradengan�.000m3perhari,sampai30.000m3perbulan,atau360.000m3pertahun(PontianakPost,6Desember2004).LalulintastrukyangsamadiamatidiEntikongpadatahun2005(Kompas,2�Maret2005,5Maret2005). BadaudiKapuasHulu sebelumnya lebihmajudariEntikongdalamjumlahvolumekayuyangdiperdagangkan.Pada2003sampaisebanyak500truk(kebanyakandiantaranyatrukTrotondengankapasitasangkutkayumasing-masing20-30m3)melayani jalurantarakotaLubokAntudiSarawak,Malaysia.Pada2004,lalulintaskayuturunmenjadi200trukukuransedang(PontianakPost,28Juli2004).IniartinyavolumekayuyangmeninggalkanKalimantanBaratmelaluiBadaumencapai360.000m3pertahun.

LalulintasperdagangankayuilegaldiKalimantanBarattidakterbataspadaoperasidijalurdarat,walautransportasidaratcaradominandalammengangkutkayumelintasiperbatasaninternasional.Transportasisungaidanlautmemilkiperan signifikan pula dalam perdagangan kayu lintas batas. SebagaimanapuladiKalimantanTimurdimanatujuanutamamengangkutkayuadalahke

Page 31: Penyelundupan Kayu di Indonesia - CIFOR

22 | Penyelundupan Kayu di Indonesia

pelabuhanTawaudiSabah,makadiKalimantanBaratdengannegarabagiantetangganyaadalahSarawak,pelabuhanyangsepadanadalahSematan.Pada2004,lalulintaskayudipelabuhaninidilaporkanlebihintensifdibandingkanTawau(RadarTarakan,28September2004).Diperkirakansampai500.000m3kayudikapalkandaripedalamanKalimantanBaratmenghilirdiSungaiKapuasdanmenyusuripesisir(EIA/Telapak200�).

Secarakeseluruhanpada2005perdagangankayuilegaldiKalimantanBaratmencapai�,2jutam3.Angkainimenjadikeprihatinanparapejabatpemerintahdaerah, NGO dan badan-badan pembuat kebijakan nasional maupunpara pembuat kebijakan kehutanan.Tanggapan yang paling umum adalahmenyalahkanpadaagen/pemodaldariMalaysiayangmenyokongterjadinyapenyelundupankayu.Kelonggarankontrolperdagangankayumemunculkanberbagaioperasipenegakanhukumkehutanan(PHK-forestlawenforcement–FLE)diwilayahperbatasan.Keadaaninijugamemunculkanproposaluntukmenyelesaikanmasalahdenganmembuatmegaproyek.

5.2 Mafia kayu?

MemangbenarpengaruhpembelikayudariMalaysiasangatbesarterhadapzona perbatasan di Kalimantan Barat. Pada sisi Sarawak terdapat zonaperdagangan bebas atau free trade zone (FTZ) yang mengijinkan berbagaibaranguntukdiimportmaupundiekspordenganaturanyangsangatsedikit.DaerahitupunmemilikipengolahankayudengankapasitasyangcukupbesardiMalaysia.TentusajaoperatorpengolahankayudiMalaysiamencaribahanbakuyangmemberikanmarjinkeuntunganterbesar.BahanbakubanyakdiKalimantanBarat.

Impor kayu gergajian dan balok persegi dari Kalimantan Barat bukan sajadilakukanolehorangMalaysiasaja.Faktanyaadalah,lalulintaskayukeSarawaktidakmungkintanpaketerlibatanribuanorangdiKalimantanBarat–mulaidaripendudukdesa,parapembalak,hinggapejabatkabupaten/provinsidanpetugas(PontianakPost,�9Juni2003).DiKabupatenBengkayang,trukkayubisamenyeberangperbatasantanpadiganggusetelahmembayarRp�00.000,--Rp200.000,-perangkutankepadapetugasdipospemeriksaan.Samajugadi KabupatenSambasdanKabupatenKapuasHulu, trukkayumembayar

Page 32: Penyelundupan Kayu di Indonesia - CIFOR

Krystof Obidzinski , Agus Andrianto dan Chandra Wijaya | 23

ongkossamabesarnyapadatigaposperbatasan(polisi,militer,pabean)dalamperjalanankeSarawak.

Jika pembayaran pungutan di atas dilihat sebagai suap, maka di satukabupatendiKalimantanBarat,KabupatenKapuasHulu,memutuskanuntukmengeluarkanperaturanyangmemungkinkandipungutnyapajakataskayuyangdiangkutdaridaerahnya.Pajakinimulaidiberlakukandanpalingtidaksampaitahun2004dimanaKapuasHulumengutipRp50.000,-darisetiaptrukyangmenyeberangkeSarawakdiBadau(Dermawan2004,Kompas,24Juni2004).KayumasukkeSarawakdariKalimantanBaratmelalui semuajalurutamalintasbatas(Sematan,Biawak,Serikin,Tebedu,LubukAntu)dandibeliolehHarwoodSdn.Bhd–perusahaanyangditunjukolehbadanutamayangmengatursektorkehutanandiSarawak,SarawakTimberDevelopmentCorporation(STDC),untukmengumpulkandanmemprosessemuakayudikawasanFTZ.Kayu-kayuinidikenakanpajakimporsebesar�0Ringgitperm3yangmanakayutersebutberhakuntukdidistribusikandiseluruhMalaysia.Pada awalnya tidak dibutuhkan dokumen apa pun dari Indonesian untukmemproseskayuimpordiFTZSarawak,namunakibattekananinternationalpadatahun2005,HarwoodSdn.BhdmulaimensyaratkansertifikatlegalisasiSKSHH(SuratKeteranganSahnyaHasilHutan).

Selain dari lalu lintas kayu melalui darat dan laut, ada juga pelanggaranperbatasanyangdilakukanpemegangkonsesidiMalaysia.Citrasatelitdaritahun2003menunjukkanada8�titikdisepanjangperbatasandiKalimantanBaratdimana jalanyangberasaldarikonsesibersebelahandiSarawakyangmasukteritori Indonesian. Ada lima jalanyangmasukkeTamanNasionalBetungKerihundariHakHoldingsSdnBhd(duajalan)dandariPasinSdnBhd (tiga jalan). Jalan lain di perbatasan berasal dari konsesi milik: SabalSawmillSdnBhd,JangkarTimber,SyarikatJayaKayuAsalSarawakSdnBhd,LunduSawmillSdnBhd,BTSF,LanabdanSanyanLumberSdnBhd.NGOdiKalimantanBaratmelaporkanpenerobosaninitidaklagiberlanjutpadatahun2005(KAIL–komunikasipers).

KayuyangdiangkutdariKalimantanBaratkeSarawakbanyakyangberasaldari kawasan konservasi atau dari taman nasional. Di Kalimantan Baratterdapat dua kawasan konservasi yang memiliki kepentingan global, yakni:

Page 33: Penyelundupan Kayu di Indonesia - CIFOR

24 | Penyelundupan Kayu di Indonesia

Taman Nasional Danau Sentarum (�32.000 hektar) dan Taman NasionalBetungKerihun(800.000hektar).Keduatamannasionalinitelahmengalamikerusakanyangsignifikanakibatdaripembalakanliardanperdagangankayuilegal. Sebagai contoh, diperkirakan antara tahun 2000 dan 2003 palingsedikit 200.000 m3 kayu telah ditebang secara ilegal dariTaman NasionalBetungKerihun(Kompas,8Juli2003).

5.3 Mencari kemungkinan pemecahan masalah

Baikpemerintahprovinsi/kabupatenmaupunpemerintahpusatdiIndonesiasudah kehabisan daya untuk menangani masalah baik pembalakan liarmaupunperdagangankayu ilegaldiKalimantanBarat. Keduakegiatan inimelibatkanpenghasilanribuanmasyarakatpedesaan,makapemerintahtelahmencobamengkombinasikantindakanPHKdanmengembangkaninsentifuntukbisamenguasaikeadaan.Namun,masalahkunciyangselalumunculadalahkurangjelassasarannya,danimplementasiyangkurangbaik.

SebagaimanadiKalimantanTimur,sejak2000petugasdiKalimantanBarattelah meluncurkan operasi PHK yang diberi nama Wanalaga dan OHL(OperasiHutanLestari).Dampakdarioperasiinitidaklahjelasdanmasihterusdiperdebatkan(PontianakPost,9Juni2005).KhususnyaWanalagamenjadiperhatiankarenaditudinghanyamengejarkomunitaspedesaansajabukannyamemburu“otakpelakupembalakanliardanpenyelundupankayu.”PetugasWanalagajugadikritikkarenamenerimauangdariperusahaanpenggergajiandan pedagang kayu di Kalimantan Barat agar orang-orang tersebut tidakdisidik(PontianakPost,28Juli2004).KepalaKepolisianDaerahKalimantanBaratmencobamenanganikeadaaninidenganmeningkatkanoperasiPHK,mengadakan pemantauan udara di perbatasan dan berpartisipasi dalampenegakanhukumkehutananOHLyangberawalpadatahun2004(PontianakPost,6Agustus2004).

Dalambidangekonomi,adainisiatifpengembanganyangsalingbertentanganyangsedangdiajukandaninimenjadikansulituntukmemprediksihasilnyasertaimplikasinya.Disatusisiadadoronganuntukmengalihkanlalulintasmenyeberangperbatasanyangilegalmenjadilegal.LangkahpertamakearahsanaadalahmengubahEntikongdanBadaumenjadiPosLintasBatas(PLB)

Page 34: Penyelundupan Kayu di Indonesia - CIFOR

Krystof Obidzinski , Agus Andrianto dan Chandra Wijaya | 25

resmi. Pemerintah provinsi pun membuat Badan Koordinasi PengelolaanPerbatasanyangbertugasmenetapkanpusatpembangunandiperbatasandanmemilihlokasinya.Tidakjelasapafokusdaripusatpembangunanitu.Padasuatu ketika pemikirannya adalah membangun industri pengolahan kayulokal.Adajugaupayayangterusmenerusuntukmempromosikandibukanyabeberapaperkebunankelapasawitdizonaperbatasan(Kompas,23Desember2005).Secaraanehpadatahun2003suatuinisiatifyangdidukungpemerintahdiluncurkan untuk mendorong pemerintah kabupaten dimana DanauSentarumdanTamanNasionalBetungKerihunberadadiKalimantanBaratuntuklebihberorientasipadakonservasi(KartodihardjoandPutro2004).

Perdagangan kayu di perbatasan Kalimantan Barat – ringkasan:·Sejarahpanjangperdaganganlintasbatas·Timbulnya lalu lintaskayudimudahkanolehpembangunan jaringan

jalan·Pada2004,lalulintaskayuilegalmelaluijalurdaratmencapai720.000

m3melaluilokasilintasbatasdiEntikongdanBadau·Lalulintaslautmengantarkan500.000m3keSarawakpadatahunyang

sama·Lalulintasmenyeberangperbatasanyangilegaldibiarkanolehpejabat

lokal, yang memperoleh pendapatan untuk anggaran daerahnya, danjugadanauntukpribadi.

·PeraturanperdaganganyangliberaldiSarawak,Malaysia,khususnyadiFreeTradeZone(FTZ),menjadikannyapasaryangtidakterbatasbagikayutanpadokumendariIndonesia

· JalanilegalyangmenyeberangperbatasanteritoriIndonesia·Operasi PHK di Indonesia dilakukan ekstensif tetapi integritasnya

tercemardandampaknyaterbatas.·Tekanan media internasional mendorong STDC untuk mengetatkan

aturanFTZdiSarawak

Page 35: Penyelundupan Kayu di Indonesia - CIFOR

26

6. Seberapa Peran Penyelundupan Kayu Lintas Batas dalam Lingkup Pembalakan Liar di Indonesia?

Sudahjadipandanganumumbahwadalambeberapatahunbelakanganini,penyelundupankayumengakibatkanvolumedalamjumlahyangsangatbesardicuri dari Indonesia, yang menimbulkan akibat kerugian ekonomi yangsangat besar dan kerusakan lingkungan hidup yang ekstensif. Pada tahun2003, Departemen Kehutanan Indonesia melaporkan sampai �0 juta m3kayudiselundupkankeluarnegeripertahunnya(Dephut2003).DariPapuasajadiperkirakanpasokanmencapai600.000m3perbulanuntukdieksporsecara ilegal, utamanya ke China. Menurut Dephut, pada tahun 2003Papuamemasokantara enamsampai tujuh jutam3bagiperdagangankayuilegal,sementarasisanya(tepatnyatigajutam3)diambildariKalimantandanSumatra. Setahun kemudian, menurut laporan EIA/Telapak bagian Papuadalam penyelundupan kayu menurun jadi 300.000 m3 per bulan (EIA/Telapak2005).

Sebagai akibat dari pelaksanaan PHK terhadap penyelundupan kayu diPapua pada awal 2005 – tindakan yang disebabkan laporan Dephut 2003dan EIA/Telapak 2005– pengapalan kayu ilegal dari Papua sepenuhnyaterhenti. Di Kalimantan, ketika tahun 2002 penyelundupan kayu lintasbatasmencapaiangkaempatjutam3pertahun,sebagaiakibatdariPHKdantekanan internasional pada tahun 2005 penyelundupan menurun menjadisekitar�,5jutam3.LaporanrekanandariSumatramengindikasikantingkatpenyelundupan kayu dari pulau itu berada pada kisaran satu juta m3 pertahun. Hasilnya adalah dalam 2-3 tahun terakhir ini besaran keseluruhanpenyelundupan kayu di Indonesia telah turun secara dramatis dari �0 jutam3menjadikurangdaritigajutam3–suatupenurunanlebihdari70%.Efek

Page 36: Penyelundupan Kayu di Indonesia - CIFOR

Krystof Obidzinski , Agus Andrianto dan Chandra Wijaya | 27

gabungan antara operasi PHK, perhatian internasional dan juga perhatianmasyarakatsertapulatekananpasaryangtelahberhasilmembuatperubahanyangluarbiasaini.

Memanginimerupakankesuksesan,keberhasilanmenghambatperdagangankayuilegaltelahberhasildicapaipadabidangyangpalingtidakutama.Bahkansaat tinggi-tingginya penyelundupan kayu pada awal 2000an – dilaporkanmencapaisekitar�0jutam3–inikurangdariseperempatvolumekayuyangditebangsecarailegalolehpemegangkonsesihutandiIndonesiauntukpasardomestik, untuk pengolahan kayu serta untuk ekspor (MFP 2006). Luarbiasanya, walau penyelundupan kayu sudah turun dengan 70%, baru-baruiniDephutmenyatakanbahwapenebangankayu secara ilegaldi Indonesiamasihterusberlanjut,beradadiantaraangka40jutam3kayupertahun(BisnisIndonesia,6Juli2006).

Memangsangatjelasbahwapenebanganilegal,pengolahandanperdagangankayu di dalam negeri Indonesia sendiri merupakan masalah yang lebihgenting(darisegivolume)dibandingkanmasalahpenyelundupankayu,jugasangatnyatabahwapenghapusanpenyelundupankayusecaramenyeluruhdiIndonesia sangat sulit untuk dicapai karena adanya beberapa insentif yangsudah sangat mapan yang mengalahkan praktek perdagangan kayu legal.Berikutinihal-haltersebut:• Ijin ekspor kayu diatur oleh badan pemerintah diantaranya ETPIK

(Eksportir Terdaftar Produk Industri Kehutanan) dan BRIK (BadanRevitalisasiIndustriKehutanan)yangmerupakanpewarisAPKINDO

• Rumitnyabirokrasiekspordimanapalingkurangada�3langkahnyatayangharusdijalankansertajumlahyangsangatbanyakdokumendibutuhkanuntukbisamengeksporkayudalamberbagaiukuran.

• Prosedurekspormenyangkutbiayatransaksiyangsangattinggi• Proseduriniditujukanbagiperusahaanbesar• Operatorskalakecildanmenengahtidakmaumenjalankanini• Kerjasama yang lemah antar instansi (kehutanan, polisi, bea cukai,

angkatanlautdsb)untukmemantausertamenegakkanhukum• KerjasamabilateralyangterbatasantaraIndonesia–Malaysia(kehutanan,

polisi,beacukai,angkatanlautdsb)

Page 37: Penyelundupan Kayu di Indonesia - CIFOR

2� | Penyelundupan Kayu di Indonesia

• Kapasitasterbatasuntukmemonitorzonaperbatasansecaraberkaladiluardaerahyangsudahterjangkauolehkendaraandantransportasiperairan.

Bagi para pedagang kayu yang enggan menghadapi kompleksitas sistemekspor Indonesia, maka menyelaraskan peraturan perdagangan lintas batasdiMalaysiamerupakanalternatifyanglebihmudah.KebijakanpemerintahMalaysiayangmemfasilitasieksporkayuIndonesiaadalahsebagaiberikut:•Melampauimandat/tujuanpengawasanperbatasandiMalaysia(khususnya

bea cukai) yang mendorong perdagangan dan mengurangi kontrol padapasar.

•Peraturan FTZ (Free Trade Zone) di sepanjang perbatasan Sarawak-Kalimantanyanghanyamembutuhkansedikitdokumenuntukmengimporkayu.

•Peraturan BTZ (BarterTrade Zone) di pelabuhanTawau yang memintadokumenminimalbagikayuimport.

•PemahamanyangterbatasmengenaidokumenperdaganganyangberasaldariIndonesia sertakemampuanyangterbatasuntukmemverifikasidokumentersebut.

•Kapasitas yang terbatas untuk memantau zona perbatasan secara berkaladiluardaerahyangsudahterjangkaujalandaratatautransportasiperairan.Kebanyakan konsesi pembalakan di Malaysia bekerja hanya dalam jarakbeberapa kilometer ( bahkan dalam kasus tertentu hanya beberapa ratusmeter) dari perbatasan dengan Indonesia. Karena jarang sekali jalanpembalakanberhubungandenganjaringanjalanumum,pengawasandaerahterpencilsepertiitumenjadisulit.

MembatasiperdagangankayuilegaldiIndonesiaakanmembutuhkanlangkah-langkahlebihjauhselainPHK,dibutuhkanpengkajianulang,reformasidanpenyelarasankebijakan-kebijakankehutanan,perdagangandanpembangunanantaraIndonesiadenganMalaysia,khususnyadizonaperbatasan.Sementarainipembicaraansedangberlangsungantarakeduanegaramengenaibagaimanamendapatkan kemajuan dalam beberapa masalah kunci (keamanan, tenagakerja, jalan), kemungkinan kecil sekali proses ini dapat membawa dampaklangsungdalammembatasiperdagangankayuilegaldariIndonesia.

Page 38: Penyelundupan Kayu di Indonesia - CIFOR

2�

Seberapa besar signifikansi dari penyelundupan kayu dalam lingkup pembalakan liar di Indonesia? – ringkasan:·Menurut Dephut, pada 2003 penyelundupan kayu dari Indonesia

mencapai�0jutam3pertahun–termasukenamsampaitujuhjutam3dariPapuadantigasampaiempatjutadariKalimantandanSumatra

·Sampai 2005-2006, penyelundupan kayu menurun 70% menjadikurangdaritigajutam3

·Operasi penegakan hukum kehutanan, perhatian internasional dantekananpublikmaupunpasarnampaknyamenghasilkanperbaikanluarbiasaini

·Pembalakan liar tetap terjadi sekurangnya 40 juta m3 per tahun.PenyelundupankayusayangnyahanyabagianyangrendahsignifikansinyadalamkeseluruhankerangkapembalakanliardiIndonesia.

·Beberapapenyelundupanmasihtetapakanberlangsungwalautindakanpencegahandilaksanakankarenaadanyadisinsentifadministrasiuntukperdagangan legal di Indonesia (khususnya pada perusahaan sedangdankecil)danjugakarenaperaturanperdaganganyangtidakketatdiwilayahperbatasanMalaysia.

Page 39: Penyelundupan Kayu di Indonesia - CIFOR

30

7. Memprioritaskan Kebijakan Pemerintah dalam Memerangi Pembalakan Liar di Indonesia

MasalahutamayangdihadapiolehkehutananIndonesiabukanlahdistorsipasar,kerusakanlingkungan,atauhilangnyapendapatandaripajakyangdisebabkanolehpenyelundupankayudi perlintasanbatas internasional yang lokasinyaterpencil.Melainkankarenapembalakanliaryangdilakukanpemegangkonsesihutan,pengembangperkebunan,pembangunjalandanaktivitaslainnyayangterlepasdaripengawasanDinasKehutanan,melewatisistemadministrasidanmasukkesistemperdaganganmelaluieksporIndonesiayangberadadibawahETPIKdanBRIK (MFP2006). Inilah jalurutamauntukmemperdagangkanprodukkayu ilegaldariIndonesia.Suatupenelitiantahun2004olehCIFORdanTNCmenunjukkanbahwaprosesiniberlangsungdiKabupatenBeraudanKutaiTimur,diKalimantanTimur,dimana hampir setengah dari tebangan dan kayu olahan tidak dilaporkansecararesmidanpajaknyatidakdipungut,namunkayu-kayuinimasukdalamsistemperdaganganresmi(Obidzinski2005).

SistemperdagangankayusekaranginiyangberadadibawahETPIKdanBRIKsertabagaimanahalinisecaramudahtermasukdalamadministrasikehutanandan pengawasan di lapangan terhadap kegiatan kehutanan di Indonesiamemiliki kelemahan yang serius yang memungkinkan diperdagangkannyadalam jumlah yang sangat besar kayu yang secara teknis ilegal. Walaupemerintah meyakini bahwa baik ETPIK maupun BRIK sudah menuntutpersyaratanlegalyangcukupyangkhususnyapadaadministrasidandokumenyangdibutuhkanuntukusahabidangkehutanandiIndonesia,persyarataninisebenarnyabelummemadai.Inikarenamudahsekaliuntukdimanipulasidanpenegakannyalemah.

Page 40: Penyelundupan Kayu di Indonesia - CIFOR

Krystof Obidzinski , Agus Andrianto dan Chandra Wijaya | 31

Sangatdibutuhkanuntukmembuatstandarlegalitasyanglebihketatuntukperkayuan(contohnyastandaryangdikembangkanbersama-samaantaraLEI,TNCdanpihaklainnya)yanglebihjelas,lebihmudahditegakkandanlebihgampang dievaluasi. Standar seperti itu akan menimbulkan harapan bagiadanyapenyelesaianyang lebihnyatadan lebihbertahan terhadapmasalahpembalakan liar di Indonesia, tetapi ini membutuhkan langkah-langkahberanidariDephut,diantaranya:·Menyokong agar standar legalitas ini menjadi satu-satunya legalitas di

Indonesia·Mengembangkankerangkakerjaimplementasiyangmemungkinkankonsesi

bisamencapaistandarlegaltersebutdalamjangkawaktutertentu.·Memberikan kebijakan publik dalam insentif bagi perusahaan yang

melaksanakanstandartersebut(termasukmenghapuskandisinsentifyangmendukungterjadinyapraktikilegal)

·Menegakkankeharusanpemeriksaanverifikasilegalitasolehpihakketiga.·MengurangiperanDinasKehutanandalammemonitor(membatasihanya

memonitormelaluipenginderaanjauh)karenahalinimerupakandisinsentifdalampencapaianlegalitaskarenamenjadiberbiayatinggi.

·Pengembangan dan implementasi dari beberapa perangkat kunci untukmelakukankontrol,monitordanevaluasipermintaansertapasokankayu

Langkah-langkah di atas membutuhkan kemauan politik yang besar danupayayangberkesinambungandaribeberapabadanpemerintah.Kerjasamayang efektif dan ekstensif antara sektor swasta dan pemangku kepentingannon-pemerintah (NGOs, komunitas masyarakat, lembaga penelitian, paradonor)jugadiperlukan.Walauinisepertinyasangatbanyakuntukdilakukan,tetapi kelihatannya ini merupakan satu-satunya jalan untuk mendapatkankemajuan yang berarti dan lestari dalam menghadapi masalah pembalakanliardiIndonesia.

Page 41: Penyelundupan Kayu di Indonesia - CIFOR

32

Referensi

Asia Pulse. 2003a. Indonesia Loosing US$ 3.7 Billion Annually from Illegal Logging.�8Juni.

Asia Pulse. 2003b. Indonesia Calls on Malaysia to Deal with Illegal Logging Issue.�5Oktober.

Bangkuai, Joniston. �997.Timber Firm Files Suit Against Sabah CM. NewStraitsTimes,2�Juni.

Bingkasan,Joseph.�997.Ship Detained over Smuggling of Logs.NewStraitsTimes,�9Januari.

BisnisIndonesia.2006.Industri butuh 40.6 milion m3 kayu.6Juli.Dephut.2003.Departemen Kehutanan Koordinasi dengan Mabes TNI Dalam

Pemberantasan Penebangan Liar.RilismediaNo.5�/II/PIK-�/2003Dermawan,A.2004.Has the Big Bang Hit the Trees and People? The Impacts

of Indonesia’s Decentralization on Forest Conservation and the Livelihood of Communities. DepartmentofEconomicsandResourceManagement.Aas,Norway,AgriculturalUniversityofNorway.

EIA/Telapak.200�.Timber Trafficking: Illegal Logging in Indonesia, South East Asia and International Consumption of Illegally Sourced Timber. Bogor,TelapakdanEIA.

EIA/Telapak. 2005. The Last Frontier: Illegal Logging in Papua and China’s Massive Timber Theft.Bogor,TelapakdanEIA.

Gatra. 2003. Kerusakan Hutan di Indonesia, Terparah di Planet Bumi. 7November.

HumanRightsWatch(HRW).2006.Too High a Price: The Human Rights Cost of the Indonesian Military’s Economic Activities.HumanRightsWatch.Vol�8No.5(C).NewYork:HRW.

Page 42: Penyelundupan Kayu di Indonesia - CIFOR

Krystof Obidzinski , Agus Andrianto dan Chandra Wijaya | 33

Huttche,C.2000.IllegallogginginBorneo’srainforeststransgressesborders.Tong Tana: Journal on rainforests, indigenous rights and timber trade.Juni.in Indonesia’s Forestry Sector.CenterforConservationandGovernment,ConservationInternational.

International Court of Justice 2002. Case concerning Sovereignty over Pulau Ligitan and Pulau Sipadan (Indonesia/Malaysia).PressRelease2002/39bis.20Desember2002.

JakartaPost.200�.Plywood Group Wants Ban on Log Exports.20Februari.JakartaPost.2003.EU Urged to Reject KL Wood Products.�5Oktober.Jakarta Post. 2004. Mega urged for quick settlement of border arrangement.

Januari20.Kaltim Post. 2002. Perusahaan Kayu Malaysia Jarah Hutan Kaltim: Taman

Nasional Kayan Mentarang Terancam.�7November.KaltimPost.2003.Patok Perbatasan Indonesia-Malaysia Di Malinau Bergeser.

3September.KanwilDirjenPerhubunganLaut.�987.Angkutan Penumpang Dengan Kapal

Laut di Nunukan: Rapat Koordinasi Masalah Tenaga Kerja Yang Masuk ke Sabah/Sarawak Khususnya dan Malaysia Pada Umumnya.Jakarta.

Kartodihardjo,H.,Putro,H.R.2004.Kajian Kebijakan Kabupaten Kapuas Hulu: Tantangan dan Peluang Mewujudkan Kabupaten Konservasi.LaporandipersiapkanuntukWWFIndonesia.

Kartodihardjo,H.,Simangunsong,B.2004.Indonesia Case Study for Project on “Transforming China’s Forest Impacts in the East Asia Region”.MakalahdisiapkanuntukCIFOR.

Kompas.2000.Pencuri Kayu Geser Patok Batas RI-Malaysia.23Mei.Kompas.2003. Kayu Malaysia itu ‘Made in Indonesia’.28Oktober.Kompas. 2003. Penebangan Liar di Taman Nasional Betung Kerihun

Tumbangkan 30.949 Pohon.�4Mei.Kompas.2003.Rusak Parah, Habitat Orangutan di Kalbar.8Juli.Kompas.2004.Cukong Malaysia Terus Babat Hutan Kapuas Hulu.24Juni.Kompas.2004.Penyelundupan Kayu Lewat Laut Jalan Terus.November20.Kompas. 2005. Diduga Selundupkan Kayu, WN Malaysia Ditangkap. 2�

Maret.Kompas.2005.Gubernur Kaltim Diperiksa.22Oktober.Kompas.2005.Ketika Tenda Biru Bermunculan….5Maret.

Page 43: Penyelundupan Kayu di Indonesia - CIFOR

34 | Penyelundupan Kayu di Indonesia

Kompas.2005.Separuh di Kalbar, Dari 1 Juta Ha Sawit di Perbatasan Kalbar-Malaysia.23Desember.

Lawrence, J., Toyoda, N., Lystiani, H. 2003. Importing Destruction: How U.S. imports of Indonesia’s tropical hardwoods are devastating indigenous communities and ancient forests. San Francisco: Rainforest ActionNetwork.

Lee, Edwin. �976. The Towkays of Sabah. Singapore: Singapore UniversityPress.

Media Indonesia. 2003. Kerugian Akibat ‘Illegal Logging’ Rp 46 Triliun. �8Juni.

MediaIndonesia.2005.Kunjungan Presiden ke China: China Investasi US$7,5 Miliar.30Juni.

MFP (Multistakeholder Forestry Programme). 2006. “Timber industry revitalization in Indonesia in the first quarter of the 21th century.”PolicyBrief.DFID,Jakarta.

Departemen Kehutanan (Dephut). 2005. Rencana Stratejik Pengelolaan Kawasan Hutan Wilayah RI – Malaysia.Jakarta.

Muhtadi,D.�999.HPH, Hak Pembabatan Hutan,Kompas,30Agustus.NewStraitsTimes.�997a.Firm Demands Release of Its Timber.3�Januari.New Straits Times. �997b. Lim to Discuss Timber Smuggling with Indon

Minister.��Februari.Obidzinski,Krystof.2005.Illegal logging is not only about smuggling timber.

JakartaPost6Juni,2005.Pikiran Rakyat. 2003. 43 Juta Hektar Hutan Rusak: Akibat Maraknya Aksi

Penebangan Liar.22September.PontianakPost.2002.Jalan Tikus Itu Jadi Jalan Gajah.�7Mei PontianakPost.2003.Ilegal Logging Libatkan Mafia Internasional dan Oknum

Pejabat.�9Juni.PontianakPost.2003.Aparat Perbatasan Secepatnya Diganti, Penyelundupan

Kian Marak.�5November.PontianakPost.2003.Pembukaan Daerah Perbatasan Jagoi-Sirikin (-1-) Makin

Lama, Semakin Menumpuk Persoalan.27November.PontianakPost.2004,Menteri Kominfo Soroti Perdagangan Ilegal Perbatasan;

Masalah Krusial Bangsa.30Juli.Pontianak Post. 2004. Eleminir Illegal Logging, Kapolda Patroli Udara. 6

Agustus.

Page 44: Penyelundupan Kayu di Indonesia - CIFOR

Krystof Obidzinski , Agus Andrianto dan Chandra Wijaya | 35

PontianakPost.2004.Pemerintah Setuju Badan Otonomi Perbatasan Perjuangan Panjang Menggolkan Status Border Entikong.7Agustus.

Pontianak Post. 2004. Pembukaan Daerah Perbatasan Jagoi-Sirikin. 27November.

PontianakPost.2004.Penyelundupan Kayu Lewat Laut Jalan Terus.20November.

PontianakPost.2004.Takut Ditangkap, Truk Kayu Sepi Masih Nekad, Beraksi Malam Hari.6Desember.

Pontianak Post. 2004. Tim Wanalaga Tak Transparan Peras Pengusaha Kayu Perbatasan?28Juli.

Pontianak Post. 2005. OHL Kalbar dan Dampaknya di Lapangan -Bagian Terakhir dari Dua Tulisan.Oleh:GustiHardiansyah.9Juni.

RadarTarakan.2004.Kayu Ilegal Indonesia Masuk Tawau.28September.Smith, J., Obidzinski, K., Subarudi, Suramenggala, I.2003. Illegal logging,

collusive corruption and fragmented governments in Kalimantan, Indonesia.InternationalForestryReview5(3):293-302.

Tacconi,L.,Obidzinski,K.,Smith,J.,Subarudi,Suramenggala,I.2004.Can ‘Legalization’ of Illegal Forest Activities Reduce illegal Logging? Lesson from East Kalimantan.Bogor,Indonesia:CIFOR.

Tempointeractive.2005.Baru 350 TKI Ilegal Asal NTT Kembali.4Februari.TempoMagazine.Akhirnya Suwarna Pasrah.Ed.�8/XXXV/26Juni-02Juli

2006.Tirtosudarmo, R. 2002. West Kalimantan as ‘Border Area’: A Political-

Demography Perspective.AntropologiIndonesiaSpecialVolume.Wakker, E. 2006. The Kalimantan Border Oil Palm Mega-project. Dibiayai

olehMilieudefensie–FriendsoftheEarthNetherlandsandtheSwedishSocietyforNatureConservation(SSNC).

WartaWanarisetMalinau2004.No.4,Mei2004,p. 4.Bogor, Indonesia:CIFOR.

WWFIndonesia.2006.Help WWF to save the unique ‘Heart of Borneo’.WWF,08Februari2006.

Page 45: Penyelundupan Kayu di Indonesia - CIFOR

36

Ape

ndik

s: Z

ona

Perb

atas

an K

alim

anta

n

Page 46: Penyelundupan Kayu di Indonesia - CIFOR

Center for International Forestry Research (CIFOR) adalah lembaga penelitian kehutanan internasional terdepan, yang didirikan pada tahun 1993 sebagai tanggapan atas keprihatinan dunia akan konsekuensi sosial, lingkungan dan ekonomi yang disebabkan oleh kerusakan dan kehilangan hutan. Penelitian CIFOR ditujukan untuk menghasilkan kebijakan dan teknologi untuk pemanfaatan dan pengelolaan hutan yang berkelanjutan, dan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di negara-negara berkembang yang bergantung kepada hutan tropis untuk kehidupannya. CIFOR adalah salah satu di antara 15 pusat yang didukung oleh Consultative Group on International Agricultural Research (CGIAR). Berpusat di Bogor, Indonesia, CIFOR mempunyai kantor regional di Brazil, Burkina Faso, Kamerun dan Zimbabwe, dan bekerja di lebih dari 30 negara di seluruh dunia.

DonaturCIFOR menerima pendanaan dari pemerintah, organisasi pembangunan internasional, yayasan swasta dan organisasi regional. Pada tahun 2005, CIFOR menerima bantuan keuangan dari Australia, Asian Development Bank (ADB), Belgia, Brazil, Canada, China, Centre de coopération internationale en recherche agronomique pour le développement (CIRAD), Cordaid, Conservation International Foundation (CIF), European Commission, Finland, Food and Agriculture Organization of the United Nations (FAO), Ford Foundation, France, German Agency for Technical Cooperation (GTZ), German Federal Ministry for Economic Cooperation and Development (BMZ), Indonesia, International Development Research Centre (IDRC), International Fund for Agricultural Development (IFAD), International Tropical Timber Organization (ITTO), Israel, Italy, The World Conservation Union (IUCN), Japan, Korea, Netherlands, Norway, Netherlands Development Organization, Overseas Development Institute (ODI), Peruvian Secretariat for International Cooperation (RSCI), Philippines, Spain, Sweden, Swedish University of Agricultural Sciences (SLU), Switzerland, Swiss Agency for the Environment, Forests and Landscape, The Overbrook Foundation, The Nature Conservancy (TNC), Tropical Forest Foundation, Tropenbos International, United States, United Kingdom, United Nations Environment Programme (UNEP), World Bank, World Resources Institute (WRI) dan World Wide Fund for Nature (WWF).

Page 47: Penyelundupan Kayu di Indonesia - CIFOR