PENGATURAN SUHU TUBUH
-
Upload
lili-uisa-rahmasari -
Category
Documents
-
view
17 -
download
1
description
Transcript of PENGATURAN SUHU TUBUH
PENGATURAN SUHU TUBUH
Tujuan : Mempelajari kemampuan organisme endoterm (homioterm) dalam mempertahankan
panas tubuhnya.
PENDAHULUAN
Pengaturan suhu tubuh (termoregulasi), pengaturan cairan tubuh, dan ekskresi adalah elemen-
elemen dari homeostasis. Dalam termoregulasi dikenal adanya hewan berdarah dingin (cold-
blood animals) dan hewan berdarah panas (warm-blood animals). Namun, ahli-ahli Biologi lebih
suka menggunakan istilah ektoterm dan endoterm yang berhubungan dengan sumber panas
utama tubuh hewan. Ektoterm adalah hewan yang panas tubuhnya berasal dari lingkungan
(menyerap panas lingkungan). Suhu tubuh hewan ektoterm cenderung berfluktuasi, tergantung
pada suhu lingkungan. Hewan dalam kelompok ini adalah anggota invertebrata, ikan, amphibia,
dan reptilia. Sedangkan endoterm adalah hewan yang panas tubuhnya berasal dari hasil
metabolisme. Suhu tubuh hewan ini lebih konstan. Endoterm umum dijumpai pada kelompok
burung (Aves), dan mamalia.
Dalam pengaturan suhu tubuh, hewan harus mengatur panas yang diterima atau yang hilang ke
lingkungan. Mekanisme perubahan panas tubuh hewan dapat terjadi dengan 4 proses, yaitu
konduksi, konveksi, radiasi, dan evaporasi. Konduksi adalah perubahan panas tubuh hewan
karena kontak dengan suatu benda. Konveksi adalah transfer panas akibat adanya gerakan udara
atau cairan melalui permukaan tubuh. Radiasi adalah emisi dari energi elektromagnet. Radiasi
dapat mentransfer panas antar obyek yang tidak kontak langsung. Sebagai contoh, radiasi sinar
matahari. Evaporasi proses kehilangan panas dari permukaan cairan yang ditranformasikan
dalam bentuk gas.
Hewan mempunyai kemampuan adaptasi terhadap perubahan suhu lingkungan. Sebagai contoh,
pada suhu dingin, mamalia dan burung akan meningkatkan laju metabolisme dengan perubahan
hormon-hormon yang terlibat di dalamnya, sehingga meningkatkan produksi panas. Pada
ektoterm (misal pada lebah madu), adaptasi terhadap suhu dingin dengan cara berkelompok
dalam sarangnya. Hasil metabolisme lebah secara kelompok mampu menghasilkan panas di
dalam sarangnya.
Beberapa adaptasi hewan untuk mengurangi kehilangan panas, misalnya adanya bulu dan rambut
pada burung dan mamalia, otot, dan modifikasi sistim sirkulasi di bagian kulit. Kontriksi
pembuluh darah di bagian kulit dan countercurrent heat exchange adalah salah satu cara untuk
mengurangi kehilangan panas tubuh. Perilaku adalah hal yang penting dalam hubungannya
dengan termoregulasi. Migrasi, relokasi, dan sembunyi ditemukan pada beberapa hewan untuk
menurunkan atau menaikkan suhu tubuh. Gajah di daerah tropis untuk menurunkan suhu tubuh
dengan cara mandi atau mengipaskan daun telinga ke tubuh. Manusia menggunakan pakaian
adalah salah satu perilaku unik dalam termoregulasi.
ALAT DAN BAHAN
Alat dan Bahan :
1. Themometer pengukur suhu tubuh
2. Kapas
3. Alkohol
CARA KERJA
1. Sebelum anda mengukur suhu tubuh, catatlah suhu lingkungan dan waktu pengukuran.
2. Ukurlah suhu tubuh anda dengan menempatkan termometer ke ketiak anda.
3. Sebelum digunakan, termometer dikibas-kibaskan sampai air raksanya mencapai garis
terendah yaitu sekitar 350C. Selain itu bersihkan ujung termometer dengan kapas yang
dibasahi alkohol.
4. Letakkan termometer itu di ketiak anda dan diamkan selama 5 menit.
5. Setelah itu, baca skala termometer yang menunjukkan suhu badan anda dan catat di lembar
data yang telah disediakan (Tabel Pengamatan). Setelah digunakan bersihkan kembali ujung
termometer dengan kapas yang dibasahi alkohol.
6. Ukur pula beberapa suhu tubuh anda setelah melakukan berbagai kegiatan seperti berikut:
a. Ketika bangun tengah malam untuk belajar atau tahajjud atau bangun pagi
b. Ketika akan berangkat tidur
c. Setelah mandi pagi dengan air dingin
d. Setelah anda berolah raga
e. Saat disela anda kuliah di siang hari yang panas
f. Setelah mandi dengan air hangat di malam hari
7. Buatlah grafik dengan suhu tubuh pada sumbu y dan suhu lingkungan pada sumbu x.
Tabel Pengamatan. Hasil pengukuran suhu tubuh.
No. Nama/Probandus Waktu
Pengamatan
Suhu Tubuh
(0C)
Suhu
Lingkungan(0C)
Catatan
PERTANYAAN
1. Dari manakah tubuh kita memperoleh panas untuk mempertahankan suhu tubuh agar tetap
konstan pada saat udara sangat dingin?
2. Bagaimanakah tubuh anda membuang panas yang berlebihan dari tubuh anda pada saat cuaca
yang terik?
3. Sebut dan jelaskan empat proses fisika yang terlibat saat tubuh memperoleh dan kehilangan
panas.
4. Apa perbedaan antara ektoderm dengan endoderm?.
5. Apa sebenarnya yang terjadi ketika tubuh anda demam?
Gangguan Pengaturan Suhu Tubuh
May 1st, 2009
Demam
Demam adalah keadaan ketika suhu tubuh meningkat melebihi suhu
tubuh normal. Demam adalah istilah umum, dan beberapa istilah lain yang sering digunakan
adalah pireksia atau febris. Apabila suhu tubuh sangat tinggi (mencapai sekitar 40°C), demam
disebut hipertermi.
Demam dapat disebabkan gangguan otak atau akibat bahan toksik yang mempengaruhi pusat
pengaturan suhu. Zat yang dapat menyebabkan efek perangsangan terhadap pusat pengaturan
suhu sehingga menyebabkan demam disebut pirogen. Zat pirogen ini dapat berupa protein,
pecahan protein, dan zat lain, terutama toksin polisakarida, yang dilepas oleh bakteri toksik atau
pirogen yang dihasilkan dari degenerasi jaringan tubuh dapat menyebabkan demam selama
keadaan sakit.
Mekanisme demam dimulai dengan timbulnya reaksi tubuh terhadap pirogen. Pada mekanisme
ini, bakteri atau pecahan jaringan akan difagositosis oleh leukosit darah, makrofag jaringan, dan
limfosit pembunuh bergranula besar. Seluruh sel ini selanjutnya mencerna hasil pemecahan
bakteri dan melepaskan zat interleukin-1 ke dalam cairan tubuh, yang disebut juga zat pirogen
leukosit atau pirogen endogen. Interleukin-1 ketika sampai di hipotalamus akan menimbulkan
demam dengan cara meningkatkan temperature tubuh dalam waktu 8 – 10 menit. Interleukin-1
juga menginduksi pembentukan prostaglandin, terutama prostaglandin E2, atau zat yang mirip
dengan zat ini, yang selanjutnya bekerja di hipotalamus untuk membangkitkan reaksi demam.
Pada saat terjadi demam, gejala klinis yang timbul bervariasi tergantung pada fase demam,
meliputi fase awal, proses, dan fase pemulihan (defesvescence). Tanda-tanda ini muncul sebagai
hasil perubahan pada titik tetap dalam mekanisme pengaturan suhu tubuh.
Fase-fase Terjadinya Demam
Fase I: awal (awitan dingin atau menggigil)
· Peningkatan denyut jantung
· Peningkatan laju dan kedalaman pernafasan
· Menggigil akibat tegangan dan kontraksi otot
· Kulit pucat dan dingin karena vasokontriksi
· Merasakan sensasi dingin
· Dasar kuku mengalami sianosis karena vasokontriksi
· Rambut kulit berdiri
· Pengeluaran keringat berlebihan
· Peningkatan suhu tubuh
Fase II: proses demam
· Proses menggigil lenyap
· Kulit terasa hangat / panas
· Merasa tidak panas atau dingin
· Peningkatan nadi dan laju pernafasan
· Peningkatan rasa haus
· Dehidrasi ringan hingga berat
· Mengantuk, delirium, atau kejang akibat iritasi sel saraf
· Lesi mulut herpetik
· Kehilangan nafsu makan ( jika demam memanjang )
· Kelemahan, keletihan, dan nyeri ringan pada otot akibat katabolisme protein
Fase III: pemulihan
· Kulit tampak merah dan hangat
· Berkeringat
· Menggigil ringan
· Kemungkinan mengalami dehidrasi
Pada mekanisme tubuh alamiah, demam yang terjadi dalam diri manusia bermanfaat sebagai
proses imun. Pada proses ini, terjadi pelepasan interleukin-1 yang akan mengaktifkan sel T. suhu
tinggi ( demam ) juga berfungsi meningkatkan keaktifan ( kerja ) sel T dan B terhadap organisme
pathogen. Namun konsekuensi demam secara umum timbul segera setelah pembangkitan demam
(peningkatan suhu). Perubahan anatomis kulit dan metabolisme menimbulkan konsekuensi
berupa gangguan keseimbangan cairan tubuh, peningkatan metabolisme, juga peningkatan kadar
sisa metabolisme. Selain itu, pada keadaan tertentu demam dapat mengaktifkan kejang.
Penatalaksanaan Anak yang Mengalami Demam
Bila anak mengalami demam, yang dapat kita lakukan adalah :
1. Kenakan pakaian yang tipis pada anak, dan hanya gunakan seprai atau selimut tipis pada
tempat tidur. Pakaian dan selimut yang berlapis-lapis hanya akan menyebabkan panas
terperangkap serta dapat menyebabkan suhu badan naik.
2. Beri anak banyak minum. Anak-anak menjadi lebih mudah dehidrasi pada waktu menderita
panas. Minum air membuat mereka merasa lebih baik dan mencegah dehidrasi.
3. Beri anak banyak istirahat, agar produksi panas yang diproduksi tubuh seminimal mungkin.
4. Beri kompres di beberapa bagian tubuh, seperti ketiak, lipatan paha, leher belakang.
5. Beri obat penurun panas seperti paracetamol, asetaminofen.
Nursingbegins.com