Pengaturan Diet dan Aktiftas fisik bagi Pasien Pasca ...rsamp.kukarkab.go.id/download/Pengaturan...

4
Pengaturan Diet dan Aktiftas fisik bagi Pasien Pasca Operasi (Pasang Ring) Jantung Oleh : Achmed Forest Khan, S.Gz, CPT (Ahli Gizi RSUD Aji Muhammad Parikesit Kabupaten Kutai Kartanegara) Penyakit jantung adalah penyakit yang mengganggu sistem pembuluh darah atau lebih tepatnya menyerang jantung dan urat-urat darah, hal ini terjadi akibat proses berkelanjutan, dimana jantung secara perlahan akan kehilangan kemampuannya untuk melakukan fungsinya secara normal. Faktor resiko terjadinya penyakit jantung adalah stress, tekanan darah tinggi, merokok, alkohol, kurang aktifitas fisik, radikal bebas, kencing manis, kegemukan, dan kolesterol. Menurut WHO, Penyakit jantung koroner merupakan penyebab kematian nomor 1 di Dunia dan diperkirakan 17,9 jt jiwa meninggal karena penyakit jantung pada 2016. Berdasarkan hasil survey yang dilakukan di Indonesia sebesar 1,5% atau 15 dari 1000 jiwa menderita sakit jantung. Salah satu penyakit jantung yaitu Angina Pektoris adalah sindroma klinik yang disebabkan oleh ketidak-seimbangan antara kebutuhan (demand) dan suplai aliran arteri koroner. Ditemukannya iskemik (kekurangan suplai darah kejaringan salah satunya akibat penyempitan pembuluh darah) dari pemeriksaan penunjang disertai lesi (luka pada jaringan) yang cukup berarti berdasarkan pemeriksaan angiografi koroner adalah dasar dilakukannya Percutaneus Coronary Intervention (PCI) atau pasang ring pada jantung. Percutaneus Coronary Intervention (PCI) adalah prosedur intervensi non bedah dengan menggunakan kateter untuk melebarkan atau membuka pembuluh koroner yang menyempit dengan balon atau stent. Proses penyempitan pembuluh koroner ini dapat disebabkan proses aterosklerosis atau trombosis. Salah satu penyebab menyempitnya pembuluh darah adalah menumpuknya lemak atau kolesterol di dalam saluran pembuluh darah. Dilihat dari penumpukkan lemak atau kolesterol pada saluran peredaran darah, pengaturan diet yang baik diperlukan untuk mencegah terjadinya penumpukkan lemak atau kolesterol berulang pada saluran peredaran darah yang akan memicu terjadinya serangan jantung berulang. (Disadur dari : www.freeimages.com) (Disadur dari : www.freeimages.com)

Transcript of Pengaturan Diet dan Aktiftas fisik bagi Pasien Pasca ...rsamp.kukarkab.go.id/download/Pengaturan...

Page 1: Pengaturan Diet dan Aktiftas fisik bagi Pasien Pasca ...rsamp.kukarkab.go.id/download/Pengaturan Diet dan...Pengaturan Diet dan Aktiftas fisik bagi Pasien Pasca Operasi (Pasang Ring)

Pengaturan Diet dan Aktiftas fisik bagi Pasien Pasca Operasi (Pasang Ring) Jantung

Oleh : Achmed Forest Khan, S.Gz, CPT (Ahli Gizi RSUD Aji Muhammad Parikesit Kabupaten Kutai Kartanegara)

Penyakit jantung adalah penyakit yang mengganggu sistem pembuluh darah atau

lebih tepatnya menyerang jantung dan urat-urat darah, hal ini terjadi akibat proses

berkelanjutan, dimana jantung secara perlahan akan kehilangan kemampuannya untuk

melakukan fungsinya secara normal. Faktor resiko terjadinya penyakit jantung adalah stress,

tekanan darah tinggi, merokok, alkohol, kurang aktifitas fisik, radikal bebas, kencing manis,

kegemukan, dan kolesterol. Menurut WHO, Penyakit jantung koroner merupakan penyebab

kematian nomor 1 di Dunia dan diperkirakan 17,9 jt jiwa meninggal karena penyakit jantung

pada 2016. Berdasarkan hasil survey yang dilakukan di Indonesia sebesar 1,5% atau 15

dari 1000 jiwa menderita sakit jantung.

Salah satu penyakit jantung yaitu Angina Pektoris adalah sindroma klinik yang

disebabkan oleh ketidak-seimbangan antara kebutuhan (demand) dan suplai aliran arteri

koroner. Ditemukannya iskemik (kekurangan suplai darah kejaringan salah satunya akibat

penyempitan pembuluh darah) dari pemeriksaan penunjang disertai lesi (luka pada jaringan)

yang cukup berarti berdasarkan pemeriksaan angiografi koroner adalah dasar dilakukannya

Percutaneus Coronary Intervention (PCI) atau pasang ring pada jantung. Percutaneus

Coronary Intervention (PCI) adalah prosedur intervensi non bedah dengan menggunakan

kateter untuk melebarkan atau membuka pembuluh koroner yang menyempit dengan balon

atau stent. Proses penyempitan pembuluh koroner ini dapat disebabkan proses

aterosklerosis atau trombosis. Salah satu penyebab menyempitnya pembuluh darah adalah

menumpuknya lemak atau kolesterol di dalam saluran pembuluh darah. Dilihat dari

penumpukkan lemak atau kolesterol pada saluran peredaran darah, pengaturan diet yang

baik diperlukan untuk mencegah terjadinya penumpukkan lemak atau kolesterol berulang

pada saluran peredaran darah yang akan memicu terjadinya serangan jantung berulang.

(Disadur dari : www.freeimages.com)

(Disadur dari : www.freeimages.com)

Page 2: Pengaturan Diet dan Aktiftas fisik bagi Pasien Pasca ...rsamp.kukarkab.go.id/download/Pengaturan Diet dan...Pengaturan Diet dan Aktiftas fisik bagi Pasien Pasca Operasi (Pasang Ring)

Tujuan dari pengaturan dietnya adalah untuk menghindari makanan yang terlalu

banyak dan keras untuk menueunkan kerja jantung, Menghindari susah bab, menormalkan

kadar lemak darah, menurunkan kebutuhan energi untuk mengunyah, menurunkan

kelebihan berat badan. Berikut contoh menu sehari yang baik bagi pasien pasca

pemasangan ring di jantung dengan komposisi ; energi : 1900kkal, P: 65g, L : 50g, KH :

270g. Makan Pagi (Sarapan) ; nasi tim ½ gls + telur dadar 1 btr + sayur sop 1 ½ gls +

pisang ambon 1 bh. Makan Siang ; nasi tim ½ gls + pepes tahu tongkol 1 bks + sayur bening

bayam 1 ½ gls + jus alpukat 1 gls. Makan Malam ; nasi tim ½ gls + gurami bakar 1 ptg +

tumis tempe 1 ½ gls + pepaya 1 ptg.

(Disadur dari : www.freeimages.com)

Page 3: Pengaturan Diet dan Aktiftas fisik bagi Pasien Pasca ...rsamp.kukarkab.go.id/download/Pengaturan Diet dan...Pengaturan Diet dan Aktiftas fisik bagi Pasien Pasca Operasi (Pasang Ring)

Tips Diet Jantung Sehat setelah pasang ring

pada jantung. Jumlah kolesterol darah dipengaruhi

oleh berbagai macam faktor, jumlah lemak –ada

makanan lebih berpengaruh terhada kolesterol

darah dari pada kadar kolesterol pada makanan,

berikut 6 langkah diet jantung sehat yang penting

untuk membantu mengendalikan berat badan dan menurunkan kolesterol darah langkah

pertama kurangi segala bentuk tambahan lemak, langkah kedua perbanyak konsumsi

makanan berbasis biji-bijian, langkah ketiga perbanyak konsumsi sayur dan buah, langkah

keempat pilihlah susu rendah lemak, langkah kelima kurangi konsumsi daging dan

perbanyak konsumsi ikan, langkah keenam batasi cemilan tinggi lemak. Jangan lupa untuk

mengurangi asupak garam. Garam akan meningkatkan penumpukan cairan di dalam tubuh

dan menaikkan tekanan darah serta memperberat kerja jantung.

Target program pemulihan setelah pasang ring

dijantung yang harus dicapaiadalah berhenti merokok,

kendalikan tekanan darah, kendalikan berat badan

berlebih, kendalikan kadar lemak darah, kendalikan

gula darah bagi penderita kencing manis, kendalikan

aktifitas fisik. Pembuatan program latihan fisik

(exercise prescription) merupakan suatu cara agar dapat memberikan program latihan fisik

yang bermanfaat tetapi aman. Dasar fisiologi dari pembuatan latihan adalah prinsip

“overload” dan kompensasi dan adaptasi. Prinsip overload berarti stimulus latihan yang

diberikan harus melebihi aktifitas fisik sehari-hari yang dilakukandan menyebabkan

penambahan kerja kardiopulmoner agar dapat memberi manfaat. Namun demikian, stimulus

latihan tersebut tidak boleh mencetuskan kelelahan yang berlebihan, cedera/keseleo otot

rangka, atau menimbulkan gangguan mental dan emosional. Setiap sesi latihan harus terdiri

dari empat fase, yaitu pemanasan (warmup), stretching, conditioning atau latihan dan

pendinginan (cool down). Fase pemanasan merupakan fase transisi yang membuat badan

menyesuaikan diri terhadap perubahan fisiologis, biomekanikal dan kebutuhan bioenergetik

pada saat fase conditioning atau fase olahraga. Fase pemanasan dilakukan minimal 5-10

menit dengan intensitas ringan hingga sedang dengan tujuan meningkatkan temperatur

tubuh dan mengurangi kemungkinan terjadinya nyeri atau kaku otot/kram. Fase stretching

dilakukan setelah fase pemanasan dan pendinginan. Fase conditioning termasuk

didalamnya latihan aerobik, resistensi atau latihan beban, dan bentuk olahraga lainnya.

Kemudian diikuti oleh fase pendinginan dengan melakukan aktifitas aerobik dan ketahanan

otot dengan intensitas rendah hingga sedang setidaknya 5-10 menit.

(Disadur dari : www.freeimages.com)

(Disadur dari : www.freeimages.com)

Page 4: Pengaturan Diet dan Aktiftas fisik bagi Pasien Pasca ...rsamp.kukarkab.go.id/download/Pengaturan Diet dan...Pengaturan Diet dan Aktiftas fisik bagi Pasien Pasca Operasi (Pasang Ring)

DAFTAR PUSTAKA

Seluruh Gambar disadur dari www.freeimages.com diakses pada tanggal 15 februari 2021 pukul

13.00

Firdaus, I., dkk., Panduan Praktik Klinis (PPK) dan Clinical Pathway (CP) Penyakit Jantung

dan Pembuluh Darah. PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS KARDIOVASKULAR

INDONESIA (PERKI), 2016.

Firdaus, I., dkk., Panduan Rehabilitasi Kardiovaskular. PERHIMPUNAN DOKTER

SPESIALIS KARDIOVASKULAR INDONESIA (PERKI), 2016.

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. RISKESDAS. Badan Penelitian dan

Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI, 2018

Supariasa, I.D.N. dan Handayani, D., Asuhan Gizi Klinik. Penerbit Buku Kedokteran EGC,

2019

Suryani, I., Isdiany, N., & Kusumayanti, G.A.D., Dietetik Penyakit Tidak Menular.

BPSDMKES KEMENKES RI, 2018

Vancouver General Hospital, Going Home after Percutaneous Coronary Intervention (PCI) .

Vancouver Coastal Health, 2011

WHO. Cardiovascular Diseases. WHO, 2017