Daftar Pustaka - Diponegoro...
Transcript of Daftar Pustaka - Diponegoro...
Daftar Pustaka
1. I Dewa Nyoman Supariasa. Penilaian Status Gizi. Jakarta. Penerbit Buku
Kedokteran EGC. 2002.
2. Sidartawan Soegondo, Reno Gustaviani. Sindrom metabolik. Ilmu Penyakit
Dalam. Jakarta : Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FKUI. 2006: 1850-7.
3. Sidartawan Soegondo. Obesitas. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid III Edisi
IV. Jakarta. 2006. Pp 1919-1925.
4. Gatut Semiardji. Lingkar pinggang : Barometer Kesehatan Anda. 2007. (Dikutip
pada : 22 November 2013). Tersedia dalam : http://www.obesitas.web.id
5. Margaret Ashwell, Timothy J Cole, Adrian K Dixon. Ratio of waist
circumference to height is strong predictor of intra-abdominal fat. BMJ. 1996.
6. Hsieh SD, Yoshinaga H, Muto T. Waist to height ratio, a simple and practical
index for assessing central fat distribution and metabolic risk in Japanese men
and women. Medical Center of Health Science. Toranomon Hospital. Tokyo,
Japan. 2010.
7. Slamet suyono. Diabetes melitus di Indonesia. Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta :
Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FKUI. 2006 : 1852-3.
8. Gibson RS. Principles of nutritional assesment. 2nd ed. New York: Oxford
University Press; 2005.
9. Brian D Cox, Margaret J Whicelow. Ratio of Waist circumference to height is
better predictor of death than body mass index. University Lecturer Senior
ii
Research Associate Health And Lifestyle Survey. Departement Of Community
Medicine. Institut Of Public Health. Cambridge. 2009.
10. Aru W Sudoyo dkk. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam edisi keempat – jilid III.
Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK UI.
11. Wiwi Yuliasih. Obesitas Abdominal Sebagai Faktor Risiko Peningkatan Kadar
Glukosa Darah. Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas
Diponegoro. Semarang. 2009
12. Kementerian Sosial Republik Indonesia. Penduduk lanjut usia di Indonesia dan
masalah kesejahteraannya. Jakarta: Kementerian Sosial Republik Indonesia;
2007.
13. Sarwono Waspadji. Pengkajian Status Gizi. Jakarta. Balai Penerbit FKUI. 2003.
Hal 42-44
14. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Data penduduk sasaran program
pembangunan kesehatan 2007-2011. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik
Indonesia; 2009.
15. Wild S, Sicree R, Roglic G, King H, Green A. Global prevalence of diabetes;
estimates for the year 200 and projections for 2030. Diabetes care 2004; 27 :
1047-53.
16. Perkumpulan keluarga Berencana Indonesia. Prosiding Seminar dan Lokakarya
Pengembangan Pusat Pelayanan Lanjut Usia. Oktober 2001.
iii
17. Yani A. Faktor – faktor yang berhubungan dengan status gizi lansia di klub
jantung sehat Semarang (artikel penelitian). Semarang: Universitas Diponegoro;
2004.
18. Almatsier S. Prinsip dasar ilmu gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama; 2004.
19. Asman Manaf. Insulin : Mekanisme sekresi dan aspek metabolisme. Buku Ajar
Ilmu Penyakit Dalam. Jilid III Edisi IV. Jakarta. 2006. Pp 1868-1869
20. Asman Manaf. IGT : To treat or not treat and whith what. Sub bagian metabolik
endokrin. Bagian ilmu penyakit dalam. Fakultas kedokteran Universitas
Andalas. Padang. 2006
21. Mayes PA. Glukoneogenesis dan pengontrolan kadar glukosa darah. Biokimia
Harper ed. 25. In : Murray RK, Daryl K, Peter AM. Editor Jakarta: EGC. 2003.
Pp 195-206.
22. Eli Sabena. Hubungan Indeks Massa Tubuh, Rasio Lingkar Pinggang Panggul,
Konsumsi Energi Dan Karbohidrat Dengan Kadar Glukosa Darah Pada
Penderita Baru DMTTI Rawat jalan. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Diponegoro. Semarang. 2003
23. Cahana P, Irwan S. Makan sehat hidup sehat. Jakarta: Buku Kompas; 2006. Hal
198-200.
24. Sunita A. Prinsip dasar ilmu gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama; 2003. Hal.
144-150.
25. Marsetyo H. Kartasapoetra G. Ilmu gizi (korelasi gizi, kesehatan, dan
produktivitas kerja). Jakarta : Rhineka Cipta ; 2003. Hal 36-38
iv
26. Ghaderian N, Noushin MF, Firoozeh s, Gholam HS, Ali M, Maryam M. Is there
any relationship between the type of dietary fat and blood glucose? Results of
isfahan healthy heart program. Arya Atherosclerosis Journal. 2007 ; 3(3) ; 162-
7.
27. Dawan J, Weni K, Erma L,. Aktivitas dan konsumsi energi sebagai faktor risiko
obesitas pada siswa SMP N IV Banguntapan. Yogyakarta. Buletin nutrisia
Volume 7 Nomor 2. 2006.
28. International Chair on Cardiometabolic Risk. Abdominal obesity. In press
29. Sudigdo S, Sofyan I. Dasar – dasar metodologi penelitian klinis edisi ke 2.
Jakarta. Sagung Seto. 2002
30. Karyadi, Darwin dan Muhilal. Kecukupan Gizi yang Dianjurkan. Jakarta. PT.
Gramedia Pustaka Utama. 1996. Pp 2-18.
31. Kee CC, Jamaiyah H, Noor S, Geeta A, Khor GL, Suzana S, et all. Abdominal
obesity in malaysian adults: National Health and Morbidity Survey III (NHMS
III, 2006). Mal J Nutr. 2008; 14(2): 125-135.
32. WHO. Obesity: Preventing and managing the global epidemic. Report Of a
WHO Consultation. WHO Technical Report series 894. Geneva: WHO 2000.
33. Wiraditya Sandi D. Hubungan lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang
panggul dengan kadar gula darah puasa pada laki-laki dewasa. Solo: Universitas
Sebelas Maret; 2011.
v
34. Farah Melchalida. Hubungan lingkar pinggang, konsumsi makanan gorengan,
dan aktivitas fisik dengan kadar glukosa darah pada wanita dewasa. Semarang:
Universitas Diponegoro; 2011.
35. Nur Indrawaty L, Eti Yerizel, Zulkarnain Edward, Intan Widuri. Hubungan nilai
antropometri dengan kadar glukosa darah. Padang: Universitas Andalas; 2007.
36. Schumm DE. Essentials of Biochemistry: F.A. Davis Company; 1993.
37. Whitney ER, Rolfes SR. Understanding Nutrition. 9th ed: Oxford University
Press; 2002. p. 433.
38. Mahan, L Kathleen. Food, Nutrition, and Diet Therapy. Saunders, Philadelphia.
1992.
39. Mei, et al. Validity of Body Mass Index Compared With Other Body
Composition Screening Indexes For The Assessment of Body Fatness in
Children and Adolescents. Available at : www.ajcn.org
40. Stipanuk, Mertha H. Biochemical and Physiological Aspect of Human Nutrition.
Saunders, Philadelphia. 2000.
41. Willet W. Food frequency methods. Nutritional epidemiology. New York:
Oxford University Press; 1990. p. 69-87.
42. Wardlaw GM, Hampl JS, Robert A Disilvestro. Perspective in nutrition. 6th ed:
Mc Graw-Hill; 2004.
43. Gropper SS, Smith JL, James L Groff. Advanced nutrition and human
metabolism. 4th ed: Wadsworth; 2005. p. 420-1, 5.
vi
44. Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI). Konsensus Pengelolaan
Diabetes Mellitus Tipe II di Indonesia. Jakarta. 2002. Hal 1.
45. Suyono S. Pengaturan makan dan pengendalian glukosa darah. Pedoman diet
diabetes mellitus. Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. Jakarta. 2004.
Hal. 12-13.
46. Spiegelman, D., dkk. Absolut Fat Mass, Percent Body Fat, And Body Fat
Distribution : Which Is Real Determinant Of Blood Pressure and Serum
Glucose. Dalam American Journal Clinical Nutrition. 1993. Vol. 55. Page 1033-
1044. http://www.ajcn.org/
47. Daniel, dkk. Variation by body mass index and age in waist-to-hip ratio
association with glycemic in an aboriginal population at risk for type 2 diabetes
in British Columbia, Canada. Dalam American Journal of Clinical Nutrition.
American society for clinical nutrition. Vol. 69 No. 3 Page : 455-460.
http://www.ajcn.org/
48. Purba M. Pengaturan Makan Diabetisi. Dalam Makalah Pelatihan Edukator
Diabetes. RSUP Dr. Sardjito. Yogyakarta. 1996
viii
Lampiran 2.Informed Consent
Bapak/Ibu yang saya hormati, terima kasih atas kesediaannya menjadi
responden penelitian ini, yang berjudul “Hubungan Rasio Lingkar Pinggang
Terhadap Tinggi Badan Dengan Glukosa Darah Puasa Pada Lansia”. Penelitian ini
bertujuan untuk Menganalisis hubungan pengukuran ratio linkar pinggang terhadap
tinggi badan dengan glukosa darah puasa pada lansia (lanjut usia) di Instalasi
Geriatri Paviliun Lanjut Usia Prof. Dr. Boedhi Darmojo RSUP Dr. Kariadi
Semarang. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah untuk memberikan informasi
mengenai hubungan ratio lingkar pinggang terhadap tinggi badan dengan kadar
glukosa darah puasa pada lansia di Instalasi Geriatri Paviliun Lanjut Usia Prof. Dr.
Boedhi Darmojo RSUP Dr. Kariadi Semarang.
Dalam penelitian ini, saya memohon kesediaan Bapak/Ibu untuk diwawancarai
dan diukur tinggi badan dan lingkar pinggang selama ± 1 jam. Hasil penelitian ini
akan saya rahasiakan dari pihak-pihak yang tidak berkepentingan. Bila ada hal-hal
yang ingin ditanyakan lebih lanjut mengenai penelitian ini, Bapak/Ibu dapat
menghubungi Metha Aprilia (082376298728).
Setelah mendapat penjelasan secara rinci dan memahami prosedur penelitian ini
maupun risiko yang akan timbul, saya bersedia berpartisipasi sebagai responden
dalam penelitian “Hubungan Rasio Lingkar Pinggang Terhadap Tinggi Badan
Dengan Glukosa Darah Puasa Pada Lansia”.
Semarang, 2012
Responden Saksi Peneliti
(....................) (.................) Metha Aprilia
ix
Lampiran 3. Cara Pengukuran Tinggi badan dan Lingkar Pinggang
1. Cara Pengukuran Tinggi Badan
Pengukuran tinggi badan (cm) dimaksudkan untuk mendapatkan data tinggi badan.
Alat :
Pengukur tinggi badan : Microtoisedengan kapasitas ukur 2 meter dan ketelitian 0,1 cm.
Persiapan (cara memasang Microtoise) :
Gantungkan bandul benang untuk membantu memasang Microtoise didinding agar tegak lurus.
Letakkan alat pengukur di lantai yang datar tidak jauh dari bandul tersebut dan menempel pada dinding. Dinding jangan ada lekukan atau tonjolan (rata).
Tarik papan bergeser tegak lurus keatas, sejajar dengan benang berbandul yang tergantung dan tarik sampai angka pada jendela baca menunjukkan angka nol (0). Kemudian dipaku atau direkat dengan lakban pada bagian atas Microtoise.
Untuk menghindari terjadi perubahan posisi pita, beri lagi perekat pada posisi sekitar 10 cm dari bagian atas Microtoise.
Prosedur pengukuran tinggi badan :
Minta responden melepaskan alas kaki (sandal/sepatu), topi (penutup kepala).
Pastikan alat geser berada diposisi atas. Responden diminta berdiri tegak, persis di bawah alat geser.
Posisi kepala dan bahu bagian belakang, lengan, pantat dan tumit menempel pada dinding tempat Microtoise di pasang.
Pandangan lurus ke depan dan tangan dalam posisi tergantung bebas.
Gerakan alat geser sampai menyentuh bagian atas kepala responden. Pastikan alat geser berada tepat di tengah kepala responden. Dalam keadaan ini bagian belakang alat geser harus tetap menempel pada dinding.
x
Baca angka tinggi badan pada jendela baca ke arah angka yang lebih besar (ke bawah). Pembacaan dilakukan tepat di depan angka (skala) pada garis merah, sejajar dengan mata petugas.
Apabila pengukur lebih rendah dari yang diukur, pengukur harus berdiri di atas bangku agar hasil pembacaannya benar.
Pencatatan dilakukan dengan ketelitian sampai satu angka dibelakang koma (0,1 cm). Contoh 157,3 cm; 160,0 cm; 163,9 cm.
2. Cara pengukuran Lingkar Pinggang
Pengukuran lingkar pinggang dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya obesitas abdominal/sentral.
Alat :
Ruangan yang tertutup dari pandangan umum. Jika tidak ada gunakan tirai pembatas.
Pita pengukur Spidol atau pulpen
Cara pengukuran lingkar pinggang :
Jelaskan pada responden tujuan pengukuran lingkar pinggang dan tindakan apa saja yang akan dilakukan dalam pengukuran.
Untuk pengukuran ini responden diminta dengan cara yang santun untuk membuka pakaian bagian atas atau menyingkapkan pakaian bagian atas.
Pengukuran pada responden dilakukan dengan posisi tegak dan kaki rapat. Menggunakan Body Tape. Serta dilakukan pengukuran disaat ekspirasi.
Besaran lingkar yang diukur dengan Body Tape pada bagian yang terkecil diantara crista iliaca dan arcus costa.
xi
Lampiran 4. Data SPSS
Data SPSS (sebelum dilakukan cut off)
Descriptives
Frequencies
Descriptive Statistics
32 61 83 71.78 5.678
32
Usia
Valid N (listwise)
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Jenis kelamin
12 37.5 37.5 37.5
20 62.5 62.5 100.0
32 100.0 100.0
Laki-laki
Perempuan
Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
xii
Explore
Descriptives
59.245217 1.0389052
57.126355
61.364078
59.174586
58.098993
34.538
5.8769353
47.5000
72.1248
24.6248
8.1779
.288 .414
-.196 .809
111.441 5.9844
99.235
123.646
108.546
100.000
1146.036
33.8532
66.0
228.0
162.0
29.5
1.666 .414
3.439 .809
Mean
Lower Bound
Upper Bound
95% ConfidenceInterval for Mean
5% Trimmed Mean
Median
Variance
Std. Deviation
Minimum
Maximum
Range
Interquartile Range
Skewness
Kurtosis
Mean
Lower Bound
Upper Bound
95% ConfidenceInterval for Mean
5% Trimmed Mean
Median
Variance
Std. Deviation
Minimum
Maximum
Range
Interquartile Range
Skewness
Kurtosis
Rasio LP/TB
GDP
Statistic Std. Error
xiii
Nonparametric Correlations
Tests of Normality
.147 32 .076 .977 32 .707
.181 32 .009 .853 32 .000
Rasio LP/TB
GDP
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Kolmogorov-Smirnova
Shapiro-Wilk
Lilliefors Significance Correctiona.
Correlations
1.000 .031
. .866
32 32
.031 1.000
.866 .
32 32
Correlation Coefficient
Sig. (2-tailed)
N
Correlation Coefficient
Sig. (2-tailed)
N
Rasio LP/TB
GDP
Spearman's rhoRasio LP/TB GDP
GDP250.0200.0150.0100.050.0
Ras
io L
P/T
B
75.0000
70.0000
65.0000
60.0000
55.0000
50.0000
45.0000
R Sq Linear = 6.18E-4
xiv
Tabel Karakteristik Data Jenis Kelamin dan Usia
Variabel Mean SD / Frekuensi (%)
Usia 71,78 5,678
Jenis kelamin
Laki-laki 12 (37,5%)
Perempuan 20 (62,5%)
Tabel Uji Normalitas dengan Shapiro-Wilk
Variabel p
Rasio LP/TB 0,707
GDP 0,000
Dari uji normalitas data Rasio LP/TB didapatkan nilai p = 0,179 sedangkan GDP
didapatkan nilai p = < 0,001, karena GDP berdistribusi tidak normal maka uji korelasi yang
digunakan adalah uji korelasi Spearman’s.
Tabel hasil uji korelasi Spearman’s
Variabel Mean SD Median (min-maks) r p
Rasio LP/TB 59,25 5,877 58,1 (47,5 – 72,125)0,031 0,866
GDP 111,4 33,853 100 (66 – 228)
xv
Data SPSS (setelah dilakukan cut off)
Explore
Gula darah
Descriptives
,591805 ,0106447
,569785
,613826
,590143
,582191
,003
,0521482
,4972
,7212
,2240
,0754
,446 ,472
,451 ,918
,596240 ,0248163
,532447
,660032
,594928
,573401
,004
,0607874
,5315
,6846
,1531
,1140
,747 ,845
-1,323 1,741
Mean
Lower Bound
Upper Bound
95% ConfidenceInterval for Mean
5% Trimmed Mean
Median
Variance
Std. Deviation
Minimum
Maximum
Range
Interquartile Range
Skewness
Kurtosis
Mean
Lower Bound
Upper Bound
95% ConfidenceInterval for Mean
5% Trimmed Mean
Median
Variance
Std. Deviation
Minimum
Maximum
Range
Interquartile Range
Skewness
Kurtosis
Gula darahNormal
Hiperglikemi
Rasio LP/TBStatistic Std. Error
Tests of Normality
,138 24 ,200* ,970 24 ,675
,269 6 ,199 ,887 6 ,302
Gula darahNormal
Hiperglikemi
Rasio LP/TBStatistic df Sig. Statistic df Sig.
Kolmogorov-Smirnova
Shapiro-Wilk
This is a lower bound of the true significance.*.
Lilliefors Significance Correctiona.
xvi
Rasio LP/TB
T-Test
Gula darahHiperglikemiNormal
Rasi
o L
P/T
B
0.7500
0.7000
0.6500
0.6000
0.5500
0.5000
0.4500
Group Statistics
24 ,591805 ,0521482 ,0106447
6 ,596240 ,0607874 ,0248163
Gula darahNormal
Hiperglikemi
Rasio LP/TBN Mean Std. Deviation
Std. ErrorMean
xvii
Explore
Independent Samples Test
,486
,492
-,181 -,164
28 6,958
,858 ,874
-,0044346 -,0044346
,0245529 ,0270030
-,0547290 -,0683648
,0458598 ,0594956
F
Sig.
Levene's Test forEquality of Variances
t
df
Sig. (2-tailed)
Mean Difference
Std. Error Difference
Lower
Upper
95% Confidence Intervalof the Difference
t-test for Equality ofMeans
Equal variancesassumed
Equal variancesnot assumed
Rasio LP/TB
Descriptives
,592692 ,0096560
,572944
,612441
,591239
,580990
,003
,0528880
,4972
,7212
,2240
,0784
,480 ,427
-,031 ,833
114,293 6,0274
101,966
126,621
110,844
101,500
1089,892
33,0135
80,0
228,0
148,0
29,0
1,813 ,427
3,732 ,833
Mean
Lower Bound
Upper Bound
95% ConfidenceInterval for Mean
5% Trimmed Mean
Median
Variance
Std. Deviation
Minimum
Maximum
Range
Interquartile Range
Skewness
Kurtosis
Mean
Lower Bound
Upper Bound
95% ConfidenceInterval for Mean
5% Trimmed Mean
Median
Variance
Std. Deviation
Minimum
Maximum
Range
Interquartile Range
Skewness
Kurtosis
Rasio LP/TB
GDP
Statistic Std. Error
xviii
Nonparametric Correlations
Tests of Normality
,161 30 ,046 ,968 30 ,497
,198 30 ,004 ,811 30 ,000
Rasio LP/TB
GDP
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Kolmogorov-Smirnova
Shapiro-Wilk
Lilliefors Significance Correctiona.
Correlations
1,000 ,037
. ,845
30 30
,037 1,000
,845 .
30 30
Correlation Coefficient
Sig. (2-tailed)
N
Correlation Coefficient
Sig. (2-tailed)
N
GDP
Rasio LP/TB
Spearman's rhoGDP Rasio LP/TB
0
50
100
150
200
250
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8
GD
P
LP/TB
xix
Lampiran 5. Dokumentasi penelitian (foto)
Pengambilan data tinggi badan dan lingkar pinggang
Ucapan terima kasih berupa pemberian souvenir kepada responden
xx
Lampiran 6. Biodata mahasiswa
Identitas
Nama : Metha Aprilia
Nim : 22010110120083
Tempat/tanggal lahir : Toboali/27 April 1991
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Jl. Banjarsari, perumahan nirwansari cluster no.23, tembalang
Nomor HP : 085788486295/082376298728
Email : [email protected]
Riwayat Pendidikan Formal
1. SD : SDN 1 Toboali Lulus Tahun : 2005
2. SMP : SMPN 1 Toboali Lulus Tahun : 2007
3. SMA : SMAN 1 Toboali Lulus Tahun : 2009
4. FK UNDIP : Masuk Tahun : 2010
Keanggotaan Organisasi
1. Staf Bidang Diklat BEM KU UNDIP Tahun 2011 s/d 2012
2. Anggota AMSA FK UNDIP Tahun 2011 s/d 2012
3. Anggota Kelompok Studi Ilmiah FK UNDIP Tahun 2011 s/d 2012
4. Ketua Bidang Diklat HIMA KU UNDIP Tahun 2012 s/d 2013
5. Executive Board AMSA FK UNDIP Tahun 2012 s/d 2013
6. Anggota As-syifa medical Team Semarang Tahun 2012 s/d 2013
7. Ketua Bidang Diklat MER-C Semarang Tahun 2014
xxi
Pengalaman penelitian
Hubungan Rasio Lingkar Pinggang Terhadap Tinggi Badan dengan Kadar
Glukosa darah Puasa Pada lansia Tahun 2014
Pengalaman publikasi tulisan ilmah
-
Pengalaman presentasi karya ilmiah
A 1 M/A 1 Mikroglobulin sebagai terapi adjuvan pada Sindrom Stevens-
Johnson Tahun 2012
Pengalaman mengikuti lomba karya ilmiah
Hanifratiwi, Alifah Nahsyata, Metha Aprilia. A 1 M/A 1 Mikroglobulin sebagai
terapi adjuvan pada Sindrom Stevens-Johnson (LKTI), Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Jakarta, finalis 10 besar.