PENGARUH WUDHU TERHADAP KECEMASAN SAAT...

113
PENGARUH WUDHU TERHADAP KECEMASAN SAAT MENGHADAPI UJIAN PRAKTIKUM PADA MAHASISWI KEPERAWATAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan (S. Kep) Oleh: IQBAL MAULANA UTOMO NIM: 1111104000005 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2015 M/1436 H

Transcript of PENGARUH WUDHU TERHADAP KECEMASAN SAAT...

Page 1: PENGARUH WUDHU TERHADAP KECEMASAN SAAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38074/1/IQBAL... · xvii + 63 halaman + 6 tabel + 2 skema + 1 gambar+8 ... Kecemasan dapat

PENGARUH WUDHU TERHADAP KECEMASAN

SAAT MENGHADAPI UJIAN PRAKTIKUM

PADA MAHASISWI KEPERAWATAN UIN SYARIF

HIDAYATULLAH JAKARTA

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Keperawatan (S. Kep)

Oleh:

IQBAL MAULANA UTOMO

NIM: 1111104000005

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2015 M/1436 H

Page 2: PENGARUH WUDHU TERHADAP KECEMASAN SAAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38074/1/IQBAL... · xvii + 63 halaman + 6 tabel + 2 skema + 1 gambar+8 ... Kecemasan dapat

ii

Page 3: PENGARUH WUDHU TERHADAP KECEMASAN SAAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38074/1/IQBAL... · xvii + 63 halaman + 6 tabel + 2 skema + 1 gambar+8 ... Kecemasan dapat

iii

FACULTY OF MEDICINE AND HEALTH SCIENCES

SCHOOL OF NURSING

SYARIF HIDAYATULLAH STATE ISLAMIC UNIVERSITY JAKARTA

Undergraduate Thesis, July 2015

Iqbal Maulana Utomo, NIM: 1111104000005

The Effect of Wudhu to Anxiety When Practical Examination on Nursing

Student UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

xvii + 63 pages + 6 tables + 2 schemes +1 Picture+ 8 attachments

ABSTRACT

Practical examination is one stressor that can cause anxiety in students. Anxiety can

lead to failure in the exam. Anxiety can be treated with one of the non

Pharmacological therapy is ablution. Ablution is an integration of hydrotherapy and

deep breathing techniques that can provide a relaxing effect. However, the effect of

ablution to anxiety on the students when faced with practical exam in this case needs

to be proven. The purpose of this study was to determine the effect of ablution to

anxiety when practical examination on Nursing student UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta. This research is a quantitative research using quasy-experimental design

with one group pre test and post test conducted on 15 respondents when going to

perform practical examination injections of insulin in the course of Medical

Surgical Nursing Module II. The instrument used to assess anxiety is the Visual

Analogue Scale for Anxiety (VAS-A). Data were analyzed with statistical test of

paired t-test with a significance level of 0.05. The results show the value (p = 0.000)

<0.05 can be concluded that there is to anxiety when practical examination on

Nursing student UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. It is recommended that ablution

can be used as therapy to deal with anxiety on the students prior to the practical

examination.

Keywords : Anxiety, Ablution

Reference : 72 (years 2003-2015)

Page 4: PENGARUH WUDHU TERHADAP KECEMASAN SAAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38074/1/IQBAL... · xvii + 63 halaman + 6 tabel + 2 skema + 1 gambar+8 ... Kecemasan dapat

iv

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Skripsi, Juli 2015

Iqbal Maulana Utomo, NIM: 1111104000005

Pengaruh Wudhu Terhadap Kecemasan saat Menghadapi Ujian Praktikum

pada Mahasiswi Keperawatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

xvii + 63 halaman + 6 tabel + 2 skema + 1 gambar+8 lampiran

ABSTRAK

Ujian praktikum merupakan salah satu stressor yang dapat menyebabkan

kecemasan pada mahasiswa. Kecemasan tersebut dapat mengakibatkan kegagalan

dalam ujian. Kecemasan dapat ditangani dengan salah satu terapi non Farmakologi

yaitu wudhu. Wudhu merupakan integrasi dari tehnik hidroterapi dan napas dalam

yang dapat memberikan efek relaksasi. Namun pengaruh wudhu terhadap

kecemasan pada mahasiswi saat menghadapi ujian praktikum dalam hal ini perlu

dibuktikan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh wudhu

terhadap kecemasan saat menghadapi ujian pada mahasiswi Keperawatan UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif

menggunakan desain quasy-eksperimental dengan one group pre test and post test

yang dilakukan pada 15 responden saat akan melakukan ujian praktikum tindakan

penyuntikan insulin pada mata kuliah Modul Keperawatan Medikal Bedah II.

Instrumen yang digunakan untuk menilai kecemasan adalah Visual Analogue Scale

for Anxiety (VAS-A). Data penelitian dianalisis dengan uji statistik paired t-test

dengan tingkat kemaknaan 0,05. Hasil penelitian menunjukan nilai (p=0,000) <

0,05 dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh wudhu terhadap kecemasan saat ujian

praktikum pada mahasiswi keperawatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Disarankan agar wudhu dapat dijadikan terapi untuk menangani kecemasan pada

mahasiswi sebelum melakukan ujian praktikum.

Kata Kunci : Kecemasan, Wudhu

Refrensi : 72 (tahun 2003-2015)

Page 5: PENGARUH WUDHU TERHADAP KECEMASAN SAAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38074/1/IQBAL... · xvii + 63 halaman + 6 tabel + 2 skema + 1 gambar+8 ... Kecemasan dapat

v

Page 6: PENGARUH WUDHU TERHADAP KECEMASAN SAAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38074/1/IQBAL... · xvii + 63 halaman + 6 tabel + 2 skema + 1 gambar+8 ... Kecemasan dapat

vi

Page 7: PENGARUH WUDHU TERHADAP KECEMASAN SAAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38074/1/IQBAL... · xvii + 63 halaman + 6 tabel + 2 skema + 1 gambar+8 ... Kecemasan dapat

vii

Page 8: PENGARUH WUDHU TERHADAP KECEMASAN SAAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38074/1/IQBAL... · xvii + 63 halaman + 6 tabel + 2 skema + 1 gambar+8 ... Kecemasan dapat

viii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : IQBAL MAULANA UTOMO

Tempat, tanggal Lahir : Medan, 5 Mei 1993

Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Status : Belum Menikah

Alamat : Jl. Kol. Sugiono Kp. Kandang Sapi No. 19 Rt/Rw

012/011, Duren Sawit Jakarta Timur

Hp : +6285695109761

E-mail : [email protected]

Fakultas/Jurusan : Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Program Studi Ilmu Keperawatan

PENDIDIKAN

1. TK Kuncup Kencana Jakarta 1998-1999

2. SDN Pondok Bambu 14 Pagi Jakarta 1999-2005

3. SMP Negeri 165 Jakarta 2005-2008

4. SMA Muhammadiyah 23 Jakarta 2008-2011

5. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2011-sekarang

Pengalaman Organisasi

1. 2012-2013 : Staf Kementrian Kemahasiswaan BEMJ Ilmu Keperawatan

2. 2013-2014 : Presiden BEM Ilmu Keperawatan UIN Jakarta

3. 2014-2015 : Sekretaris Bidang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia

FKIK

4. 2014-2015 : Ketua Departemen Pengembangan Mahasiswa Dewan

Eksekutif Mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan.

Ciputat, Juli 2015

Iqbal Maulana Utomo

Page 9: PENGARUH WUDHU TERHADAP KECEMASAN SAAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38074/1/IQBAL... · xvii + 63 halaman + 6 tabel + 2 skema + 1 gambar+8 ... Kecemasan dapat

ix

KATA PENGANTAR

Assalamu`alaikum Wr. Wb

Puji syukur penulis panjatkan Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha

Penyayang, yang telah memberi kekuatan kepada penulis, sehingga penulis

dapat menyelasaikan skripsi ini. Shalawat serta salam tak lupa penulis curahkan

kepada Rasul tercinta Nabi Muhammad saw yang telah membawa kebenaran

yaitu Islam dan telah menjadi suri tauladan bagi umatnya.

Skripsi yang berjudul “ Pengaruh Wudhu Terhadap Saat Menghadapi Ujian

Kecemasan Pada Mahasiswi Keperawatan Uin Syarif Hidayatullah Jakarta

Praktikum” ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Keperawatan (S. Kep) pada PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

dan sebagai wadah latihan bagi penulis untuk belajar berfikir kritis dan

metodologis.

Pada ahirnya, penulis sampaikan ucapan terimakasih kepada seluruh pihak

yang telah membantu, mengarahkan, dan mendukung penyusunan skripsi ini .

Rangkaian terima kasih ini penulis sampaikan kepada:

1. Dr. H. Arif Sumantri, SKM., M.Kes sebagai Dekan Fakultas Kedokteran

dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Ibu Maulina Handayani, S. Kp, M. Sc.,selaku Ketua Program Studi dan

sekaligus Dosen Pembimbing.

3. Ibu Ernawati. S. Kp., Sp. KMB sebagai Sekretaris Program Studi

4. Ibu Ita Yuanita, S. Kp, M.Kep selaku Dosen Pembimbing, yang selalu

memberikan semangat, arahan serta masukan untuk berusaha, dan selalu

setia mengoreksi dan membimbing penulis dalam penyusunan skripsi ini.

5. Segenap jajaran pengajar dan karyawan di lingkungan Program Studi Ilmu

Keperawatan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan masukan dan motivasi.

6. Kedua orang tua, Bpk. Toto Suprapto dan Ibu Sumiati. Bagaimanapun,

sejauhmanapun, setinggi apapun dari kalian berdualah saya belajar

ketabahan, keteguhan sikap, dan keikhlasan. Ridho Allah telah menunggu

kalian di depan pintu surga firdaus.

7. Adikku tercinta, Pritty Salsabila dan Rayhan Fahrezi Rasa-rasanya belum

bisa kakakmu ini menjadi uswatun hasanah untuk kalian berdua.

8. Segenap Staff bidang Akademik FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

9. Sahabat-sahabat/i PSIK 2009-2014, BEM PSIK Periode 2013-2014 dan

DEMA FKIK 2015, HMI KOMFAKDIK dan PMII KOMFAKKES yang

telah memberikan inspirasi, do`a dan semangat dalam menyelesaikan

skripsi ini.

Segenap kesadaran, penulis mengakui, meskipun telah berusaha maksimal

dalam penyusunan skripsi ini, pasti masih terdapat hal-hal yang kurang dan

mesti diperbaiki, baik dari segi materi maupun metodologi, oleh karena itu

Page 10: PENGARUH WUDHU TERHADAP KECEMASAN SAAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38074/1/IQBAL... · xvii + 63 halaman + 6 tabel + 2 skema + 1 gambar+8 ... Kecemasan dapat

x

segala masukan dan komentar mengenai tulisan ini penulis terima sebagai

sebuah apresiasi.

Akhir kata semoga kita semua selalu diberikan rahmat, hidayah serta karunia dari

Allah SWT dan apa yang telah penulis peroleh selama pendidikan dapat diamalkan

dengan baik.

Wallahul Muwaffiq Illa AqwamithThariq

Wassalamu`alaikum Wr. Wb

.

Ciputat, Juli 2015

Iqbal Maulana Utomo

Page 11: PENGARUH WUDHU TERHADAP KECEMASAN SAAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38074/1/IQBAL... · xvii + 63 halaman + 6 tabel + 2 skema + 1 gambar+8 ... Kecemasan dapat

xi

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul i

Pernyataan Keaslian Karya ii

Abstract iii

Abstrak iv

Pernyataan Persetujuan v

Lembar Pengesahan vi

Daftar Riwayat Hidup viii

Kata Pengantar ix

Daftar Isi xi

Daftar Tabel dan Bagan xiv

Daftar Lampiran xv

1. BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Rumusan Masalah 6

1.3 Pertanyaan Penelitian 7

1.4 Tujuan Penelitian 8

1.5 Manfaat Penelitian 8

1.6 Ruang Lingkup Penelitian 9

2. BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Umum Kecemasan 10

2.1.1 Pengertian Kecemasan 10

Page 12: PENGARUH WUDHU TERHADAP KECEMASAN SAAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38074/1/IQBAL... · xvii + 63 halaman + 6 tabel + 2 skema + 1 gambar+8 ... Kecemasan dapat

xii

2.1.2 Teori Kecemasan 12

2.1.3 Klasifikasi Tingkat Kecemasan 13

2.1.4 Faktor Yang Mempengaruhi Kecemasan 16

2.1.5 Skala Pengukur 17

2.2 Wudhu 19

2.2.1 Definisi 19

2.2.2 Jenis Air untuk wudhu 20

2.2.3 Rukun Wudhu 21

2.2.4 Tata cara wudhu 23

2.2.5 Manfaat Wudhu 23

2.3 Penelitian Terkait 25

2.3.1 Praktikum Keperawatan 25

2.3.2 Kecemasan Saat Praktikum 26

2.3.3 Pengaruh Kecemasan Pada Mahasiswa 27

2.3.4 Penanganan Kecemasan Mahasiswa 28

2.4 Kerangka Teori 33

3. BAB III KERANGKA KONSEP

3.1 Kerangka Konsep 34

3.2 Hipotesis Penelitian 34

3.3 Definisi Operasional 36

4. BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian 38

4.2 Populasi, Sampel, dan Sampling 39

4.3 Kriteria Sampel 40

4.4 Lokasi dan Waktu Penelitian 40

4.5 Instrumen Penelitian 41

4.6 Validitas dan Reliabilitas Instrumen 42

4.7 Prosedur Pengumpulan Data 43

4.8 Prosedur Pengolahan Data 46

4.9 Analisa Data 47

Page 13: PENGARUH WUDHU TERHADAP KECEMASAN SAAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38074/1/IQBAL... · xvii + 63 halaman + 6 tabel + 2 skema + 1 gambar+8 ... Kecemasan dapat

xiii

4.10 Etika Penelitian 49

5. BAB V HASIL PENELITIAN

5.1 Karakteristik Responden 52

5.2 Hasil Analisis Univariat 52

5.3 Hasil Analisis Bivariat 54

6. BAB VI PEMBAHASAN

6.1 Pembahasan 56

6.2 Keterbatasan Penelitian 67

7. BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 Kesimpulan 68

7.2 Saran 69

Daftar Pustaka

Lampiran

Page 14: PENGARUH WUDHU TERHADAP KECEMASAN SAAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38074/1/IQBAL... · xvii + 63 halaman + 6 tabel + 2 skema + 1 gambar+8 ... Kecemasan dapat

xiv

DAFTAR GAMBAR, SKEMA DAN TABEL

Halaman

Gambar 2.1 Rentang respon Cemas 15

Skema 2.4 Kerangka Teori 33

Skema 3.1 Kerangka Konsep 34

Tabel 4.1 Definisi Operasional 36

Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan

Usia

52

Tabel 5.2 Distribusi Persentase Tingkat Kecemasan Responden

Sebelum dan Setelah Intervensi Wudhu

52

Tabel 5.3 Distribusi Rata-rata Skor Kecemasan Responden Sebelum

dan Setelah dilakukan Intervensi Wudhu

53

Tabel 5.4 Hasil Uji Normalitas Skor Kecemasan Responden Sebelum

dan Setelah Intervensi Wudhu

54

Tabel 5.4 Analisa Pengaruh Wudhu Terhadap Kecemasan saat

Menghadapi Ujian Pada Mahasiswi Keperawatan

55

Page 15: PENGARUH WUDHU TERHADAP KECEMASAN SAAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38074/1/IQBAL... · xvii + 63 halaman + 6 tabel + 2 skema + 1 gambar+8 ... Kecemasan dapat

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Dokumen Perizinan

Lampiran 2. Penjelasan Penelitian

Lampiran 3. Kuesioner Penelitian

Lampiran 4. Hasil studi pendahuluan

Lampiran 5. Satuan Acara dan Modul Peatihan Wudhu

Lampiran 6. Rekapitulasi Statistik Responden

Lampiran 7. Analisa Uji Univariat

Lampiran 8. Analisa Uji Bivariat

Page 16: PENGARUH WUDHU TERHADAP KECEMASAN SAAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38074/1/IQBAL... · xvii + 63 halaman + 6 tabel + 2 skema + 1 gambar+8 ... Kecemasan dapat

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kecemasan merupakan perasaan takut yang tidak jelas dan tidak

didukung oleh keadaan dan situasi (Videbeck, 2008). Cemas didefinisikan

sebagai suatu pengalaman yang tidak menyenangkan dan meningkatnya

kewaspadaan terhadap bahaya yang akan datang (DiTomasso dan Gosch,

2002 dalam Stein et al., 2009).

Cemas dapat mempengaruhi seseorang dalam tiga hal; 1) perubahan

fisik menunjukkan perubahan pada frekuensi jantung, mual, muntah,

ketegangan otot, berkeringat, dan nafas pendek; 2) perubahan mental,

khawatir, gelisah, bingung, dan penurunan tingkat konsentrasi; 3)

perubahan perilaku seperti menjauhi benda, tempat atau situasi tertentu

(Hyman dan Pedrick, 2011).

Cemas dapat dilihat dalam berbagai tingkatan yaitu rentang ringan,

sedang, berat sampai panik. Setiap tingkat menyebabkan perubahan

fisiologis dan emosional pada individu (Videbeck, 2008). Kecemasan

tingkat tinggi dapat mengganggu ingatan, bahasa, organisasi, dan kontrol

keinginan (Begley,1995 dalam Meltzer, 2010).

Kecemasan merupakan bagian dari tiap pribadi manusia terutama

jika individu dihadapkan pada situasi yang tidak jelas dan tidak menentu,

sehingga kecemasan juga dapat meningkatkan kesiapan diri seseorang

Page 17: PENGARUH WUDHU TERHADAP KECEMASAN SAAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38074/1/IQBAL... · xvii + 63 halaman + 6 tabel + 2 skema + 1 gambar+8 ... Kecemasan dapat

2

dalam menghadapi suatu tantangan atau suatu ancaman (stressor)

(Satiadarma, 2001, dalam Zulkarnain, 2009).

Banyak pekerjaan, tantangan dan tuntutan yang harus dijalankan oleh

mahasiswa disetiap harinya. Tantangan dan tuntutan tersebut antara lain

pembuatan bermacam tugas, laporan, makalah maupun ujian yang

merupakan salah satu bentuk evaluasi bagi mahasiswa yang dilakukan

secara rutin. Tantangan tersebut dapat menimbulkan stressor pada

mahasiswa (Zulkarnain dan Ferry, 2009). Stressor yang didapatkan siswa

menyebabkan kecemasan yang kemudian akan mengganggu kegiatan

akademik siswa dengan menurunkan kemampuan koping (Moscaritolo,

2009).

Berbagai penelitian menunjukkan bahwa seting klinik merupakan

salah satu sumber peningkatan kecemasan pada siswa (Ward, 2008).

Kecemasan merupakan penyebab umum dari buruknya penampilan

akademik siswa keperawatan saat melakukan ujian (Afolayan et al, 2013).

Dalam sebuah studi yang dilakukan menunjukkan bahwa kecemasan yang

dialami siswa menimbulkan adanya penurunan motivasi belajar dan

menjadikan siswa hanya berorientasi pada nilai ujian, bukan pada

kemampuan belajar mereka (Mellincavage, 2008). Siswa yang mempunyai

kecemasan tinggi cenderung mendapat skor yang lebih rendah dari pada

skor siswa yang kurang cemas (Djiwandono, 2002 dalam Vavianti, 2011).

Hal ini sejalan dengan penelitian tentang kecemasan dan keberhasilan

belajar dilakukan Julie Floyd (2010) berjudul “Depression, anxiety and

stress among nursing student and relationship to GPA”. Dari penelitian

Page 18: PENGARUH WUDHU TERHADAP KECEMASAN SAAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38074/1/IQBAL... · xvii + 63 halaman + 6 tabel + 2 skema + 1 gambar+8 ... Kecemasan dapat

3

tersebut didapat hasil bahwa siswa yang memiliki indeks prestasi rendah

cenderung mengalami kecemasan lebih berat.

Berdasarkan hasil penelitian Abdillah (2014) yang dilakukan pada 50

mahasiswa keperawatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menyebutkan

bahwa mahasiwa mengalami kecemasan saat menghadapi ujian praktikum

dengan berbagai tingkat kecemasan yaitu 4% mahasiswa tidak mengalami

kecemasan, 55% pada kecemasan ringan, 38% kecemasan sedang dan 8%

pada kecemasan berat.

Salah satu faktor resiko yang memungkinkan seseorang untuk

beradaptasi dengan baik ataupun maladaptif terhadap stressor adalah jenis

kelamin. Berbagai penelitian Berdasarkan hasil penelitian Zulkarnain dan

Ferry, 2009; Navianti, 2011; dan Boky dkk, 2013 pada subjek yang

mengalami kecemasan baik ringan atau sedang, diketahui subjek yang

berjenis kelamin perempuan lebih banyak mengalami kecemasan

dibandingkan dengan subjek dengan jenis kelamin laki-laki. Hal tersebut

terjadi karena perempuan lebih peka dengan emosinya, yang pada akhirnya

peka juga terhadap perasaan cemasnya. Perbedaan ini bukan hanya

dipengaruhi oleh faktor emosi, tetapi juga dipengaruhi oleh faktor kognitif

(Gunadi, 2004, dalam Zulkarnain dan Novliadi, 2009).

Hidroterapi adalah sebuah teknik yang menggunakan air sebagai

media untuk menghilangkan mengobati penyakit (Stevenson, 2007).

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa Hidroterapi memiliki efek relaksasi

bagi tubuh, sehingga mampu merangsang pengeluaran hormon endorphin

dalam tubuh dan menekan hormon adrenalin. Dengan demikian, seseorang

Page 19: PENGARUH WUDHU TERHADAP KECEMASAN SAAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38074/1/IQBAL... · xvii + 63 halaman + 6 tabel + 2 skema + 1 gambar+8 ... Kecemasan dapat

4

yang menjalani treatment ini akan merasa tenang, relaks dan tidak ada beban

(Pranata dan Yuwanto, 2014). Ion-ion negatif yang timbul karena butiran-

butiran air yang dapat meredam rasa sakit, menetralkan racun serta

membantu menyerap dan memanfaatkan oksigen. (Gisymar, 2010 dalam

Pranata dan Yuwanto, 2014). Sementara itu adanya ion negative tersebut

dalam aliran darah akan mempercepat pengiriman oksigen ke dalam sel dan

jaringan sehingga dapat menurunkan respiration rate dan suhu perifer yang

merupakan gejala dari gangguan cemas (Prato dan Yucha, 2013).

Wudhu termasuk psikoterapi islami dengan menggunakan media air

(Muslimah, 2014). Sejak zaman dahulu manusia sebetulnya sudah

mengetahui khasiat air walaupun belum didukung penelitian. Dalam

sejarahnya, air juga pernah digunakan oleh Rasulullah saw untuk

pengobatan. Saat itu Rasulullah saw berdo`a dan memercikan ke tubuh

orang yang sakit (Bentanie, 2010). Tehnik psiko terapi Islam menggunakan

media air (hidroterapi) ini sangatlah mudah yaitu seseorang harus

mengalirkan air suci ke bagian tubuh tertentu dan mengenai rambut dan

kulit (Muslimah, 2014).

Kata wudhu' berasial dari kata wadha' yang artinya kebersihan, dan

dalam terminologie hukum Islam, hal ini berarti membersihkan beberapa

bagian tubuh, sebelum mendirikan Sernbahyang (Abdullah, 2010). Berwudhu

merupakan hal yang diperintahkan Allah kepada manusia. Allah berfirman

dalam surat Al-Maidah: 6 sebagai berikut yang artinya: “Hai Orang-orang

beriman! Jika kamu hendak berdiri melakukan shalat, basuhlah mukamu

dan tanganmu sampai kesiku, lalu sapulah kepalamu dan basuh kakimu

Page 20: PENGARUH WUDHU TERHADAP KECEMASAN SAAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38074/1/IQBAL... · xvii + 63 halaman + 6 tabel + 2 skema + 1 gambar+8 ... Kecemasan dapat

5

hingga dua-mata kaki” (QS. Al-Maidah:6). Rasululah barkata melalui

hadistnya “Dari Abu Huraira r.a. Bahwa Rasulullah bersabda: “Maukah

saya tunjukkan kepadamu hal-hal dengan nama Allah menghapuskan dosa-

dosamu serta mengangkat derajatmu?” “Mau ya Rasulullah”, ujar mereka.

“Meyempurnakan wudhu menghadapi segala kesusahan, dan sering

melangkah menuju masjid, serta menunggu shalat demi shalat. Nah itulah

dia perjuangan. Perjuangan sekali lagi perjuangan!” (H.R. Malik, Muslim,

Turmudzi dan Nasa`i). Wudhu juga sebagai salah satu cara mendekatkan

diri kepada Allah berarti mendekat kepada Dzat Yang Maha Suci. Karena,

Allah adalah pemilik nama Al-Quddus (Mahasa Suci). Jika kita sudah dekat

dengan Allah, maka hidup ini akan berjalan indah, damai, berkah dan

bahagia. Tidak akan ada masalah apapapun yang membuat diri ini risau dan

cemas (Bentanie, 2010).

Manfaat wudhu yang berkaitan dengan kondisi kesehatan fisik dan

psikis seseorang antara lain menjaga kebersihan diri. Kesehatan itu erat

kaitanya dengan kebersihan. Seseorang yang senantiasa menjaga kebersihan

diri-Nya, Insya Allah kesehatannya juga terpelihara. Bagian-bagian tubuh

yang dibasuh saat wudhu merupakan titik penting untuk peremajaan tubuh.

Media yang digunakan untuk berwudhu adalah air. Air bersifat

membersihkan, menyejukkan dan syifa` (terapis). Air dalam kaitannya

dengan kesehatan sangat banyak sekali manfaatnya baik sebagai media

pengobatan (Hasanudin, 2007). Dengan berwudhu, psikis kita yang semula

bergejolak dan tidak stabil akan menjadi tentram kembali sehingga dapat

berpikir tenang dan jernih. (Bantanie, 2010 dalam Muslimah, 2014).

Page 21: PENGARUH WUDHU TERHADAP KECEMASAN SAAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38074/1/IQBAL... · xvii + 63 halaman + 6 tabel + 2 skema + 1 gambar+8 ... Kecemasan dapat

6

Ketika seseorang berwudhu maka secara langsung akan merangsang

dan mengekfektifkan system kerja saraf. Rangsangan tadi akan mempunyai

dampak positif pada kinerja syaraf pusat yang berada di otak. Hal inilah

yang membuat sesorang ketika sehabis berwudhu tubuh akan merasa segar

dan dapat mengurangi ketegangan jiwa, stress, rasa khawatir, marah dan

penyakit kejiwaan lain. Kenyataan inilah yang kemudian membenarkan

hadits Rasulullah saw yang menganjurkan umatnya untuk segera berwudhu

ketika depresi (Gisymar, 2010 dalam Muslimah, 2014).

Sebagai dasar untuk menyusun konsep dan desain penelitian ini,

Peneliti juga melakukan studi pendahuluan untuk dijadikan sebagai acuan

dalam menyusun tinjauan pustaka, kerangka, dan metode suatu penelitian

(Gau, 2007). Dalam hal ini, peneliti melakukan studi pendahuluan yang

bertujuan untuk mengetahui mata kuliah yang dianggap paling

mencemaskan. Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan pada

60 mahasiswa dibagi secara proporsional pada masing-masing semester

menunjukan bahwa ujian praktikum pada mata Keperawatan Medikal

Bedah dapat menimbulkan kecemasan tertinggi dari pada mata kuliah lain.

Untuk Mata kuliah Keperawatan Medikal Bedah berada disemester empat

maka yang akan menjadi sampel penelitian ini adalah mahasiswi Ilmu

Keperawatan UIN Syarif Hidayatullah angkatan tahun 2013.

1.2. Rumusan Masalah

Melihat berbagai hasil penelitian dan studi pendahuluan yang

menunjukkan bahwa mahasiswa keperawatan UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta mengalami kecemasan saat menghadapi ujian praktikum. Untuk

Page 22: PENGARUH WUDHU TERHADAP KECEMASAN SAAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38074/1/IQBAL... · xvii + 63 halaman + 6 tabel + 2 skema + 1 gambar+8 ... Kecemasan dapat

7

mata dapat menimbulkan kecemasan tertinggi dari pada mata kuliah lain

adalah mata kuliah Keperawatan Medikal Bedah. Serta berlandaskan pada

teori kecemasan bahwa kecemasan harus segera ditangani, peneliti

menyimpulkan perlu dilakukan intervensi (perlakuan) untuk mengatasi

kecemasan pada mahasiswa saat menghadapi ujian praktikum pada mata

kuliah tersebut. Penanganan yang dilakukan bertujuan untuk mengurangi

resiko kegagalan saat ujian praktikum.

Berdasarkan pemaparan teori, nass (ayat al-Quran) serta hasil

berbagai penelitian terkait wudhu (terapi relaksasi dengan hidroterapi) dapat

memberikan efek relaksasi, peneliti ingin membuktikan bagaimana

pengaruh wudhu terhadap kecemasan saat menghadapi ujian praktikum

pada mahasiswi keperawatan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta. Apakah dapat menurunkan kecemasan atau tidak.

1.3. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka dapat diambil pertanyaan

penelitian sebagai berikut;

1. Bagaimana gambaran kecemasan saat menghadapi ujian praktikum

mata kuliah Keperawatan Medikal Bedah pada mahasiswi keperawatan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ?

2. Apakah wudhu dapat mempengaruhi kecemasan saat menghadapi ujian

praktikum pada mata kuliah Keperawatan Medikal Bedah pada

mahasiswi keperawatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ?

Page 23: PENGARUH WUDHU TERHADAP KECEMASAN SAAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38074/1/IQBAL... · xvii + 63 halaman + 6 tabel + 2 skema + 1 gambar+8 ... Kecemasan dapat

8

1.4. Tujuan

1.4.1. Tujuan umum

Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk

mengetahui pengaruh wudhu sebagai terapi terhadap kecemasan saat

menghadapi ujian praktikum pada mata kuliah Keperawatan

Medikal Bedah pada mahasiswa keperawatan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

1.4.2. Tujuan khusus

a. Mengetahui gambaran kecemasan mahasiswi keperawatan UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta menjelang ujian praktikum pada

mata kuliah Keperawatan Medikal Bedah pada Tahun 2015.

b. Mengetahui pengaruh wudhu terhadap kecemasan mahasiswi

keperawatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menghadapi ujian

praktikum pada mata kuliah Keperawatan Medikal Bedah.

1.5. Manfaat Penelitian

1.5.1. Pendidikan

Dengan mengetahui gambaran kecemasan pada mahasiswa ketika

menghadapi ujian Praktikum pihak dosen dapat menghimbau

mahasiswanya agar mempersiapkan diri sebelum menghadapi ujian

praktikum. Serta bagi mahasiswa keperawatan, tehnik relaksasi

wudhu dapat digunakan untuk penanganan kecemasan saat

menghadapi ujian praktikum.

Page 24: PENGARUH WUDHU TERHADAP KECEMASAN SAAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38074/1/IQBAL... · xvii + 63 halaman + 6 tabel + 2 skema + 1 gambar+8 ... Kecemasan dapat

9

1.5.2. Penelitian

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai informasi tambahan oleh

peneliti lain mengenai terapi wudhu sebagai penanganan kecemasan

pada mahasiswi saat menghadapii ujian praktikum.

1.5.3. Keperawatan

Proses dan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber

informasi tambahan untuk pengembangan keilmuan bidang

keperawatan jiwa untuk penanganan masalah keperawatan yaitu

cemas dengan terapi non farmakologi salah satunya wudhu.

1.6. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini menggambarkan pengaruh wudhu terhadap kecemasan saat

menghadapi ujian praktikum pada mata kuliah Keperawatan Medikal Bedah

pada mahasiswi keperawatan semester empat UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta. Populasi penelitian ini merupakan mahasiswi angkatan tahun 2013.

Penelitian ini dilakukan dengan metode analitik kuantitatif dengan desain

quasi experimental. Data yang dikumpulkan merupakan data primer yang

diperoleh peneliti melalui pengukuran langsung kecemasan dengan

menggunakan kuesioner VAS-A pada saat beberapa menit menjelang ujian

praktikum.

Page 25: PENGARUH WUDHU TERHADAP KECEMASAN SAAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38074/1/IQBAL... · xvii + 63 halaman + 6 tabel + 2 skema + 1 gambar+8 ... Kecemasan dapat

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Umum Kecemasan

2.1.1. Pengertian Kecemasan

Kecemasan atau yang bisa disebut dengan anxietas/anxiety

berasal dari Bahasa Latin yaitu “angustus” yang berarti kaku, dan

“ango, anci” yang artinya mencekik. Kecemasan merupakan

perasaan emosional individu dan pengalaman subjektif yang tidak

dapat diamati secara langsung dan perasaan tanpa objek yang

spesifik (Stuart & Sundeen, 2006).

Cemas juga diartikan sebagai perasaan yang berlebihan tentang

sesuatu yang tidak jelas dan dianggap sebagai suatu ancaman

(Hyman dan Pedrick, 2012). Cemas merupakan pengalaman yang

tidak menyenangkan dan meningkatkan kewaspadaan terhadap

bahaya yang akan datang (DiTomasso dan Gosch, 2002 dalam Stein

et al., 2009).

Cemas atau ansietas menurut diagnosis keperawatan NANDA

(2014) merupakan perasaan tidak nyaman atau kekhawatiran yang

samar disertai respons autonom (sumber sering kali tidak spesifik

atau tidak diketahui oleh individu); perasaan takut yang disebabkan

oleh antisipasi terhadap bahaya.

Page 26: PENGARUH WUDHU TERHADAP KECEMASAN SAAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38074/1/IQBAL... · xvii + 63 halaman + 6 tabel + 2 skema + 1 gambar+8 ... Kecemasan dapat

11

Pada dasarnya, cemas tidak dapat dibedakan dari takut karena

individu yang merasa takut atau cemas mengalami pola respons

perilaku, fisiologis, dan emosional dalam rentang yang sama.

Perbedaan nyata antara keduanya ialah bahwa rasa takut timbul

sebagai respon terhadap objek yang dapat diidentifikasi dan spesifik

(Videbeck, 2008).

Kecemasan memiliki dua aspek yakni aspek sehat dan aspek

membahayakan, yang bergantung pada tingkat, lama, dan

kemampuan koping individu terhadap kecemasan tersebut

(Videbeck, 2008). Dari beberapa penjelasan tentang definisi

kecemasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa kecemasan

merupakan perasaan tidak menyenangkan yang berlebihan terhadap

sesuatu hal yang tidak jelas dan meningkatkan kewaspadaan dengan

menunjukkan berbagai rentang respon baik yang adaptif maupun

maladaptif. Cemas sering disertai dengan gejala fisiologis pada

seseorang meliputi tiga hal, yaitu perubahan fisik, mental, dan

perilaku

.

Page 27: PENGARUH WUDHU TERHADAP KECEMASAN SAAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38074/1/IQBAL... · xvii + 63 halaman + 6 tabel + 2 skema + 1 gambar+8 ... Kecemasan dapat

12

2.1.2. Teori Kecemasan

Videbeck (2008) dalam bukunya menjelaskan berbagai teori yang

menjelaskan tentang terjadinya kecemasan, yaitu teori biologi dan

teori psikodinamik.

A. Teori Biologi

a) Teori Genetik

Ansietas memiliki komponen yang dapat diwariskan dari

kerabat tingkat pertama individu yang mengalami

peningkatan ansietas, insidennya mencapai 25% pada

kerabat tingkat pertama dan wanita mempunyai resiko dua

kali lipat dari pria. Kromosom 13 dikatakan terlibat dalam

proses terjadinya gangguan panik dan sakit kepala hebat.

b) Teori Neurokimia

GABA (asam gama-amino butirat) merupakan suatu

neurotransmiter inhibitor yang berfungsi sebagai agen

ansietas alami tubuh dengan mengurangi eksitabilitas sel

sehingga mengurangi frekuensi bangkitan neuron. Selain

itu beberapa senyawa lain ikut terlibat dalam proses

tersebut, diantaranya benzodiazepin dan serotonin (5-HT).

B. Teori Psikodinamik

a) Psikoanalitis

Freud memandang ansietas merupakan hal alamiah

seseorang sebagai stimulus untuk perilaku. Ia menjelaskan

bahwa respon cemas merupakan mekanisme pertahanan

Page 28: PENGARUH WUDHU TERHADAP KECEMASAN SAAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38074/1/IQBAL... · xvii + 63 halaman + 6 tabel + 2 skema + 1 gambar+8 ... Kecemasan dapat

13

manusia untuk mengendalikan kesadaran terhadap stimulus

tertentu.

b) Teori Perilaku

Teori ini memandang bahwa ansietas sebagai sesuatu yang

dipelajari melalui pengalaman individu. Individu dapat

memodifikasi perilaku maladaptif tanpa memahami

penyebab perilaku tersebut. Perilaku yang berkembang dan

mengganggu kehidupan individu dapat ditiadakan atau

dibuang melalui pengalaman berulang yang dipandu oleh

seorang ahli.

c) Teori Interpersonal

Sullivan (1952) berpendapat bahwa ansietas timbul dari

masalah-masalah dalam hubungan interpersonal dan ini erat

kaitannya dengan kemampuan untuk berkomunikasi.

Semakin tinggi tingkat ansietas, semakin rendah

kemampuan seseorang untuk berkomunikasi dengan

dengan orang lain.

2.1.3. Klasifikasi Tingkat Kecemasan

Kecemasan dapat dilihat dalam rentang ringan, sedang, berat, dan

panik. Tingkat atau level kecemasan yang dialami seseorang

tergantung pada tingkat stres dan durasi stres tersebut (Videbeck,

2008). Empat level tingkat kecemasan antara lain adalah:

kecemasan ringan, kecemasan ringan, kecemasan berat, dan panik

(Stuart & Laria, 2005 dalam Eka, 2012)

Page 29: PENGARUH WUDHU TERHADAP KECEMASAN SAAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38074/1/IQBAL... · xvii + 63 halaman + 6 tabel + 2 skema + 1 gambar+8 ... Kecemasan dapat

14

a) Mild Anxiety (kecemasan ringan)

Ansietas ringan merupakan kecemasan yang terjadi akibat

kejadian sehari-hari selama hidup. Pada level ini, seseorang akan

merasa waspada dan pandangan perseptual orang tersebut

meningkat. Seseorang itu lebih peka dalam melihat, mendengar

dan merasakan. Lecel kecemasan ini dapat memotivasi diri untuk

belajar dan membuta seseorang menjadi dewasa dan kreatif.

b) Moderate Anxiety (kecemasan sedang)

Pada level ini seseorang hanya fokus pada urusan yang akan

dilakukan dengan segera termasuk mempersempit pandangan

perseptual. Pada level ini juga seseorang akan berfokus pada

seumber kecemasan yang dihadapi mulai membuat perencanaan

tetapi dia masih dapat melakukan hal lain jika menginginkan

untuk melakukan hal lain tersebut.

Manifestasi yang terjadi pada tingkat ini yaitu kelelahan

meningkat, denyut jantung dan pernapasan meningkat,

ketegangan otot meningkat, berbicara cepat dengan volume

tinggi, kemampuan konsentrasi menurun, mudah tersinggung,

tidak sabar, mudah lupa, marah dan menangis.

c) Severe Anxiety (kecemasan berat)

Ditandai dengan pengurangan signifikan pada pandangan

konseptual. Seseorang akan menjadi fokus pada sumber

kecemasan yang dia rasakan dan tidak berpikir lagi tentang hal

Page 30: PENGARUH WUDHU TERHADAP KECEMASAN SAAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38074/1/IQBAL... · xvii + 63 halaman + 6 tabel + 2 skema + 1 gambar+8 ... Kecemasan dapat

15

lain. Semua perilaku muncul kemudian bertujuan untuk

mengurangi kecemasan.

Manifestasi yang muncul pada tingkat ini adalah mengeluh

pusing, sakit kepala, mual, tidak dapat tidu (insomnia), sering

kencing, diare, palpitasi, tidak dapat belajar secara efektif,

berfokus pada dirinya sendiri, munculnya keinginan tinggi untuk

menghilangkan kecemasan, perasaan tidak berdaya, bingung dan

disorientasi.

d) Panik

Panik ditandai dengan perasaan ketakutan dan teror luar biasa

karena mengalami kehilangan terhadap dirinya. Orang yang

mengalami panik tidak mampu melakukan sesuatu meskipun

diberi pengarahan. Tanda dan gejala yang muncul pada keadaan

ini adalah susah bernapas, dilatasi pupil, palpitasi, pucat,

diaphoresis, pembicaran inkoheren, tidak dapat berespon

terhadap perintah yang sederhana, berteriak, menjerit, mengalami

halusinasi dan delusi.

Gambar 2.1 : Rentang Respon Kecemasan Sumber: Stuart & Sundeen (2006)

RENTANG RESPON CEMAS

Respon maladaptif Respon adaptif

Berat Panik Sedang Ringan Antisipasi

Page 31: PENGARUH WUDHU TERHADAP KECEMASAN SAAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38074/1/IQBAL... · xvii + 63 halaman + 6 tabel + 2 skema + 1 gambar+8 ... Kecemasan dapat

16

2.1.4. Faktor yang mempengaruhi kecemasan

Berikut ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi kecemasan (Stuart

& Laria, 2005)

a. Usia dan tingkat perkembangan

Semakin tua seseorang atau semakin tinggi tingkat perkembangan

seseorang maka semakin banyak pengalaman hidup yang

dimilikinya. Pengalaman hidup yang banyak inilah, dapat

mengurangi kecemasan.

b. Jenis kelamin

Kecemasan dapat dipengaruhi oleh asam lemak bebas dalam tubuh.

Wanita mempunyai produksi asam lemak bebas lebih banyak

dibanding pria sehingga wanita beresiko mengalami kecemasan

yang lebih tinggi dari pria.

c. Pendidikan

Seseorang yang berpendidikan tinggi akan menggunakan koping

lebih baik sehingga kecemasan lebih baik sehingga tingkat

kecemasan lebih rendah dibandingkan dengan yang berpendidikan

rendah.

d. Sistem pendukung

Sistem pendukung dalam hal ini adalah satu kesatuan antara

individu, keluar, lingkungan dan masyarakat sekitar yang

memberikan pengaruh ada individu dalam melakuakn sesuatu.

Sistem pendukung tersebut akan mempengaruhi mekanisme koping

Page 32: PENGARUH WUDHU TERHADAP KECEMASAN SAAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38074/1/IQBAL... · xvii + 63 halaman + 6 tabel + 2 skema + 1 gambar+8 ... Kecemasan dapat

17

individu sehingga mampu memberi gambaran kecemasan yang

berbeda.

2.1.5. Skala Pengukur Kecemasan

Ada banyak instrumen yang sering digunakan untuk mengkaji

dan mendiagnosa kecemasan. Dalam pengkajian klinis, area yang perlu

dikaji meliputi keluhan utama, riwayat gejala saat ini, riwayat psikiatri

dan riwayat kesehatan, riwayat perkembangan sosial, dan pengkajian

status mental (Tusaie dan Joyce, 2013).

a) Visual Analog Scale for Anxiety (VAS-A)

Dengan menggunakana sebuah garis horizontal yang

berupa skala sepanjang 10 cm atau 100 mm dengan

penilaian dari garis ujung sebelah kiri yang

mengindikasikan “tidak ada kecemasan” hingga ujung

sebelah kanan yang menyatakan “kecemasan luar biasa”.

Penederita diminta memberi tanda dengan garis vertikal

pada garis yang menggambarkan perasaan cemas yang

dialami saat itu (Susilawati & Misgianto, 2014). VAS-A

juga merupakan alat ukur yang cukup reliable untuk

digunakan pada pengukuran cemas (Davey et al, 2007).

b) Hamilton Rating Scale for Anxiety (HRS-A)

Mengetahui sejauh mana drajat kecemasan seseorang

apakah ringan, sedang, berat atau panic dengan

menggunakan ukur kecemasan, yaitu Hamilton Rating

Scale For Anxiety (HRS-A). HAR-S terdiri atas 14 item

Page 33: PENGARUH WUDHU TERHADAP KECEMASAN SAAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38074/1/IQBAL... · xvii + 63 halaman + 6 tabel + 2 skema + 1 gambar+8 ... Kecemasan dapat

18

penilaian (Hidayat, 2007). Setiap item bernilai 0, 1, 2, 3, 4.

Nilai 0 menunjukan tidak ada gejala yang tampak, dan

nilai 4 menunjukkan gejala-gejala dominan dan sangat

menggangu. Total nilai diperoleh menunjukkan tingkat

keparahan: tidak ada gejala kecemasan dengan nilai skor

0-13, gejala ringan dengan nilai skor 14-20, gejala sedang

dengan nilai skor 21-27, gejala berat nilai skro 24-42, gejala

berat sekali/panic dengan nilai skor 43-56 (Hamilton, 1959

dalam Nursalam, 2007).

c) Penn State Worry Questiner (PSWQ)

Quesioner yang terdiri dari 16 pertanyaan untuk mengkaji

karakteristik dari kecemasan yang dialami. Diperkenalkan

oleh Meyer, Miller, Metzger, dan Borkovec (1990).

d) Speilberg StateiTrait Anxiety Inventory (STAI)

Quesioner mengenai perasaan seseorang yang terdiri dari

40 pertanyaan yang mengukur tingkat kecemasan saat ini

dan selama ini. Diperkenalkan oleh Speilberger (1983).

Page 34: PENGARUH WUDHU TERHADAP KECEMASAN SAAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38074/1/IQBAL... · xvii + 63 halaman + 6 tabel + 2 skema + 1 gambar+8 ... Kecemasan dapat

19

2.2. Wudhu

2.2.1. Definisi

Wudhu, secara bahasa berasal dari kata al-wadha`ah, yang berarti

bersih, cerah, dan indah. Sedangkan menurut istilah syarak, wudhu

adalah menyengaja membasuh dan mengusap bagian tubuh yang

menjadi anggota wudhu yang suci dan mensucikan untuk

menghilangkan hadas kecil sebagai syarat untuk melaksanakan shalat.

Syari`at wudhu diwajibkan setelah Rasulullah saw, melakukan Isra

Mi`raj pada 27 Rajab tahun 11 kenabian. Dasar kewajiban berwudhu

sebelum melakukan shalat diterangkan dalam surat Al-Maidah ayat 6

yang artinya “Hai Orang-orang beriman! Jika kamu hendak berdiri

melakukan shalat, basuhlah mukamu dan tanganmu sampai kesiku, lalu

sapulah kepalamu dan basuh kakimu hingga dua-mata kaki”. Allah

menyukai orang-orang yang menyucikan diri. Mendekat kepada Allah

berarti mendekat kepada Dzat Yang Maha Suci. Karena, Allah adalah

pemilik nama Al-Quddus (Maha Suci). Maka sepatutnya untuk

menyucikan diri. Jika kita sudah dekat dengan Allah, maka hidup ini

akan berjalan indah, damai, berkah dan bahagia. Tidak aka nada

masalah apapun yang membuat diri ini risau dan cemas. Karena merasa

yakin Allah SWT senantiasa bersama kita. Olehkarena itu penting

sekali untuk mendekatkan dir kepada Allah (Bantanie, 2010).

Page 35: PENGARUH WUDHU TERHADAP KECEMASAN SAAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38074/1/IQBAL... · xvii + 63 halaman + 6 tabel + 2 skema + 1 gambar+8 ... Kecemasan dapat

20

2.2.2. Jenis Air untuk Berwudhu

Wudhu yang dilakukan dengan benar dapat menyucikan diri, yang tidak

sekedar mencuci anggota badan, namun ada empat tahap yang dapat

diperoleh:

a. Membersihkan jasmani dari hadas

b. Membersihkan anggota badan dari kejahatan dan perbuatan dosa

c. Membersihkan hati dari akhlak yang tercela

d. Membersihkan batin dari selain Allah Swt.

Sedemikian pentingnya wudhu bagi kehidupan kaum muslim, sehingga

air yang digunakanpun tidak boleh sembarangan air. Air yang boleh

digunakan untuk berwudhu, haruslah air yang termasuk kategori air

suci yang mensucikan. Secara ringkas air yang sah untuk bersuci ada

dua macam, yaitu air turun dari langit dan air keluar dari perut bumi.

Namun secara lebuh luas ada tujuh macam air yang sah untuk bersuci

yaitu: air hujan, air embun, air laut, air sungai, air sumber (mata air), air

sumur, dan air es (Kardjono, 2009).

Page 36: PENGARUH WUDHU TERHADAP KECEMASAN SAAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38074/1/IQBAL... · xvii + 63 halaman + 6 tabel + 2 skema + 1 gambar+8 ... Kecemasan dapat

21

2.2.3. Rukun Wudhu

Rukun/Fardhu adalah sesuatu yang diberikan pahala bagi orang

yang melakukannya dan berdoasa bagi orang yang meninggalkannya.

Dalam berwudhu, apabila rukunnya ditinggalkan maka wudhunya tidak

sah atau batal (Hasanudin, 2007). Menurut (Bantanie, 2010) dalam

bukunya yang berjudul “Dahsyatnya Terapi Wudhu” menyatakan

Rukun wudhu ada enam yaitu sebagai berikut:

a. Berniat mengerjakan wudhu

Dalam ilmu fiqih, niat didefinisikan, “Qashu syai muqtarinan bi

fi`lihi.” Menyengaja melakukan suatu pekerjaan bersamaan

dengan pekerjaan tersebut. Karena itu, seseorang yang akan

menunaikan wudhu, kemudian berjalan menuju tempat wudhu,

hal ini belum dinamakan niat, tetap baru azam. Karena niat

dalam wudhu harus dilakukan bersamaan dengan membasuh

wajah yang pertama. Niat ini;ah yang membedakan aktivitas

biasa dengan aktivitas ibadah. Lafaz niat berwudhu, “Nawaiytu

al-wudhu`a lirof`ial-adasi al-asghori fardhon lillahi ta`ala.”

Artinya, “Aku niat brwudhu untuk menghilangkan hadas kecil

fardhu karena Allah swt.”

b. Membasuh muka atau wajah

Perintah mambasuh (ghosala) dalam wudhu mempunyai arti

mengalirkan atau mengenakan air ke seluruh anggota wudhu.

Dan wajah merupakan salah satu anggota wudhu yang wajib

dibasuh keseluruhannya. Adapun yang dimaksud dengan wajah

Page 37: PENGARUH WUDHU TERHADAP KECEMASAN SAAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38074/1/IQBAL... · xvii + 63 halaman + 6 tabel + 2 skema + 1 gambar+8 ... Kecemasan dapat

22

adalah dari ujung tempat tumbuhnya rambut kepala sampai

keujung dagu dan diantara kedua telinga. Jika perlu lakukan

pijatan ringan di sekitar kulit wajah agar mendapatkan hasil yang

baik.

c. Membasuh tangan sampai siku

Adapun bagian tangan yang wajib ujung jari sampai ke siku. Saat

membasuh tangan, disertai menggosok-gosok bagian lengan.

d. Mengusap Kepala

Mengusap kepala sekaligus dengan telinga dalam wudhu

didsarkan hadits yang diriwayatkan Abdullah bin Zaid bahwa

Rasulullah SAW bersabda “Telinga termasuk dari kepala”.

e. Membasuh kedua kaki sampai mata kaki

Ulama mewajibkan membasuh kaki beserta mata kakinya dalam

wudhu, tidak cukup hanya dengan menyapu saja.

f. Tertib

Rukun wudhu yang terakhir dalah tertib. Artinya, mengerjakan

wudhu sesuai dengan urut-urutannya. Sebuah Hadis

menerangkan, “Rasulullah saw, melihat seseorang sedang

shalat, sementara di bagian atas kakinya terdapat bagian yang

belum terbasuh air wudhu sebesar dirham. Maka, Rasulullah

saw, memerintahkan orang itu untuk mengulangi wudhu dan

shalatnya.

Page 38: PENGARUH WUDHU TERHADAP KECEMASAN SAAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38074/1/IQBAL... · xvii + 63 halaman + 6 tabel + 2 skema + 1 gambar+8 ... Kecemasan dapat

23

2.2.4. Tata cara berwudhu (Sesuai dengan Al-Quran dan As-Sunnah

dalam Putusan Majelis Tarjih Muhammadiyah Tahun 2003)

1. Membaca Bismillahirrahmanirrahim

2. Mengikhlaskan niatnya karena Allah SWT

3. Basuhlah telapak tanganmu tiga kali

4. Hisaplah air dari telapak tangan sebelah dan berkumurlah tiga kali

5. Membasuh muka tiga kali dengan mengusap kedua sudut mata dan

lebihkanlah membasuhnya.

6. Basuhlah kedua tangan beserta dua siku dengan digosok tiga kali

dan selah-selah jari mulai dengan sebelah kanan

7. Mengusap ubun-ubun kepala dengan menjalankan kedua telapak

tangan dari ujung muka kepala hingga tengkuk dan dikembalikan

lagi pada permulaan,

8. Kemudian usaplah kedua telingamu sebelah luarnya dengan dua

ibujari dan sebelah dalamnya dengan kedua telunjuk.

9. Basuh kedua kakimu beserta kedua mata kaki, dengan digosok tiga

kali dan selah-selah jari kaki. Mulailah dari yang kanan dan

sempurnakan dengan membasuhkedua kaki itu.

10. Kemudian ucapkan “Ashadualla-ila-ha illalla-h wahdahu-la- syari-

kalah, wa asyahadu anna Muhammadan `abduhu-wa rasuluh.

2.2.5. Manfaat Wudhu

Ajaran Islam telah melakukan proteksi melalui ritual wudhu

setiap waktu, yaitu minimal setiap akan menjalankan ibadah shalat. Air

wudhu kita menjadi pembersih yang baik setiap saat. Tuntunan ini

Page 39: PENGARUH WUDHU TERHADAP KECEMASAN SAAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38074/1/IQBAL... · xvii + 63 halaman + 6 tabel + 2 skema + 1 gambar+8 ... Kecemasan dapat

24

sesuai dengan ilmu kesehatan. Allah Swt. Berfirman dalam Surah At

Taubah ayat 108 (artinya) “…Di dalamnya terdapat orang-orang yang

ingin bersihkan diri. Allah menyukai orang-orang yang bersih”.

Air wudhu yang meresap masuk ke dalam tubuh kita akan

mempengaruhi dan memperbaiki air-air tubuh (termasuk air dalam

otak) kita yang sempat menjadi keruh karena aktivitas kita sehari-hari

(Kardjono, 2009). Hal ini pula akan memberikan efek sejuk secara

langsung pada kepala kita yang akan terus mengalirkan rasa sejuk

sampai pada pikiran kita, sehingga pikiran bisa menjadi tenang. Dengan

pikiran tenang, kita lebih mampu untuk mengonsentrasikan pikiran kita.

Air wudhu yang sifatnya mendinginkan ujung-ujung saraf tangan dan

jari-jari kaki memiliki pengaruh untuk memantapkan konsentrasi

pikiran.

Selain itu, ditinjau dari ilmu Akupuntur, pada anggota tubuh yang

terkena basuhan wudhu terdapat ratusan titik akupuntur yang bersifat

reseptor terhadap stimulus berupa basuhan, gosokan, usapan, atau

pijatan ketika melakukan wudhu. Stimulus tersebut akan dihantarkan

melalui jaringan menuju sel, organ, dan system organ yang bersifat

terapi. Hal ini terjadi karena adanya system saraf dan hormon bekerja

untuk menciptakan homeostasis (keseimbangan) dalam tubuh

(Bantanie, 2010). Dengan berwudhu, psikis kita yang semula

bergejolak dan tidak stabil akan menjadi tentram kembali sehingga

dapat berpikir tenang dan jernih. (Bantanie, 2010 dalam Muslimah,

2014).

Page 40: PENGARUH WUDHU TERHADAP KECEMASAN SAAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38074/1/IQBAL... · xvii + 63 halaman + 6 tabel + 2 skema + 1 gambar+8 ... Kecemasan dapat

25

2.3. Penelitian terkait

2.3.1. Praktikum Keperawatan (Skill-lab)

Praktikum (simulasi) merupakan metode pembelajaran dalam

pendidikan keperawatan yang relatif baru digunakan untuk membantu

siswa dalam berlatih berbagai penilaian dan keterampilan klinis

keperawatan.. Metode ini pertama kali diterapkan sebagai kurikulum

pada tahun 1960-an (Gosselin, 2013). Simulasi didefinisikan sebagai

upaya untuk meniru beberapa atau hampir semua aspek penting dari

situasi klinis sehingga situasi tersebut dapat lebih mudah dipahami dan

dikelola ketika itu terjadi secara nyata dalam praktek klinis (Cato,

2013).

Literatur pendidikan keperawatan melaporkan bahwa simulasi

(praktikum) umum digunakan dalam instrumen klinik. Penggunaan

simulasi dalam pendidikan keperawatan terbukti efektif untuk

meningkatkan keterampilan kognitif dan berfikir kritis siswa. Kegiatan

praktikum telah dimasukkan kedalam pendidikan keperawatan karena

memungkinkan siswa untuk terlibat dalam proses kritis dalam

pengambilan keputusan klinis yang dibutuhkan saat praktek (Cato,

2013).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan praktikum

membantu dalam transformasi pengetahun dari kelas ke bed-side dan

terus mengarah pada pengembangan penilaian klinis (Horsley, 2012).

Liga Perawat Nasional (National League of Nurse/NLN) Amerika

mendukung akan penggunaan praktikum dalam rangka mempersiapkan

Page 41: PENGARUH WUDHU TERHADAP KECEMASAN SAAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38074/1/IQBAL... · xvii + 63 halaman + 6 tabel + 2 skema + 1 gambar+8 ... Kecemasan dapat

26

siswa dalam berpikir kritis dan mempersiapkan siswa untuk

menghadapi lingkungan klinis yang kompleks (Sanford, 2010). Dalam

sebuah survei nasional di Amerika tahun 2010 menunjukkan bahwa

1.060 program RN menggunakan simulasi laboratotium, dan 87% siswa

yang terlibat dalam aktif dalam program tersebut (Gosselin, 2013).

2.3.2. Kecemasan saat praktikum

Penelitian membuktikan bahwa simulasi merupakan stressor dan

menjadi masalah bagi siswa keperawatan. Beberapa siswa melaporkan

adanya gejala kecemasan saat pembelajaran simulasi (praktikum).

Beberapa siswa juga melaporkan mengalami gejala kecemasan berat

saat melakukan simulasi pada semua mata kuliah (Cato, 2013).

Kecemasan sering dikaitkan dengan kegiatan simulasi pada program

keperawatan di Universitas of New Hampshire (Gosselin, 2013). Siswa

melaporkan adanya peningkatan kecemasan dan stres ketika mereka

ditonton oleh pengajar selama melakukan praktikum (Horsley, 2012).

Afolayan et al. (2013) mengamati bahwa sekitar 30% siswa

keperawatan mengalami kecemasan terutama saat ujian, pemeriksaan,

dan presentasi.

Hasil penelitian Abdillah (2014) yang dilakukan pada 50

mahasiswa keperawatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta juga

menyebutkan bahwa mahasiwa mengalami kecemasan saat

menghadapi ujian praktikum dengan berbagai tingkat kecemasan yaitu

4% mahasiswa tidak mengalami kecemasan, 55% pada kecemasan

ringan, 38% kecemasan sedang dan 8% pada kecemasan berat.

Page 42: PENGARUH WUDHU TERHADAP KECEMASAN SAAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38074/1/IQBAL... · xvii + 63 halaman + 6 tabel + 2 skema + 1 gambar+8 ... Kecemasan dapat

27

Para peneliti mengemukakan bahwa kecemasan pada siswa dapat

mempengaruhi kinerja akademik siswa (Horsley, 2012). Meskipun

sindrom kecemasan saat simulasi atau praktikum tidak nyata benar-

benar ada, namun gejala dan hasil negatif memang ada dan harus

diatasi. Penanganan yang dilakukan bertujuan untuk mengurangi resiko

dan memastikan keberhasilan praktikum (Blazeck, 2010).

2.3.3. Dampak Kecemasan Pada Mahasiswa

Literatur pendidikan keperawatan menyebutkan bahwa

kecemasan dalam pengaturan klinis dapat mempengaruhi hasil

pembelajaran dan kemampuan klinis siswa (Cook, 2005). Stress yang

dialami siswa tidak selamanya menjadi pengalaman negatif dalam

lingkungan belajar. Jadi stres yang menyebabkan kecemasan dapat

berpengaruh positif dan negatif (Cato, 2013).

Stres pada siswa dapat menyebabkan kecemasan yang kemudian

dapat menggganggu akademik siswa dengan menurunkan kemampuan

koping. Stres dan kecemasan tingkat tinggi dapat menghambat memori

dan kemampuan untuk memecahkan masalah, yang pada gilirannya

daat mempengaruhi kinerja akademik dan belajar siswa (Beddoe dan

Murphy, 2004 dalam Moscaritolo, 2009).

Afolayan et al. (2013) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa

kecemasan merupakan penyebab umum dari buruknya penampilan

akademik siswa keperawatan saat melakukan ujian. Kecemasan yang

dialami mempengaruhi siswa secara fisiologis dan psikologis. Beberapa

Page 43: PENGARUH WUDHU TERHADAP KECEMASAN SAAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38074/1/IQBAL... · xvii + 63 halaman + 6 tabel + 2 skema + 1 gambar+8 ... Kecemasan dapat

28

siswa tidak dapat melakukan tindakan secara lengkap saat mereka

dalam keadaan cemas. Evaluasi terhadap kecemasan yang dialami

siswa perlu dilakukan. Dalam sebuah studi menunjukkan bahwa

kecemasan yang dialami siswa berdampak pada penurunan motivasi

belajar siswa dan menjadikan siswa hanya berorientasi pada nilai ujian,

bukan pada kemampuan belajar mereka (Elcigil dan Yildrim, 2007

dalam Mellincavage, 2008).

2.3.4. Penanganan Kecemasan Mahasiswa

Kecemasan pada mahasiswa dapat mempengaruhi belajar dan

kinerja siswa. Hal ini penting bagi pihak institusi untuk melakukan

penanganan dengan menurunkan kecemasan mahasiswa melalui

dukungan dan mempromosikan lingkungan belajar yang positif.

Bahkan lebih baik lagi jika pihak institusi keperawatan melakukan

integrasi strategi penurunan kecemasan siswa kedalam kurikulum

pendidikan yang diterapkan (Purfeerst, 2011).

Ada banyak strategi yang diajukan oleh para ahli untuk penangan

kecemasan.

a. Pelatihan Autogenik

Autogenik adalah kegiatan terus-menerus mengulangi sebuah

pernyataan positif kepada diri sendiri dalam keadaan relaksasi

(Barnabas, 2008). Asmadi menyatakan bahwa tehnik relaksasi

autogenik mudah dilakukan dan tidak beresiko. Prinsipnya

seseorang harus mampu berkonsentrasi sambil membaca mantra,

doa, atau zikir dalam hati seiring dengan ekspirasi udara paru

Page 44: PENGARUH WUDHU TERHADAP KECEMASAN SAAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38074/1/IQBAL... · xvii + 63 halaman + 6 tabel + 2 skema + 1 gambar+8 ... Kecemasan dapat

29

(Asmadi, 2008 dalam Abdilah, 2014). Pelatihan autogenik

memberikan efek menenangkan pada pikiran dan tubuh dan dapat

digunakan untuk mengobati kondisi medis terkait stres, misalnya

angina pektoris, hipertensi, dan dispepsia (Kanji, White, dan Ernst,

2004). Prato dan Carolyn (2013) dalam penelitiannya terkait

kecemasan pada mahasiswa keperawatan menyimpulkan bahwa

tehnik autogenik merupakan strategi yang paling efektif untuk

menurunkan respiratory rate, nadi, dan suhu perifer.

b. Pendekatan Perilaku Kognitif

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Brown dan Schiraldi (2004)

membandingkan antara pendekatan perilaku kognitif dan

manajemen stres konvensional dalam menurunkan gejala

kecemasan pada mahasiswa menunjukkan bahwa bahwa tindakan

yang pertama berhasil menurunkan kecemasan, sedangkan yang

kedua gagal untuk merubah (Brown dan Schiraldi, 2004 dalam

Masterman, 2012).

c. Pernafasan Dalam dan Santai

Busch et al. (2012) dalam penelitiannya mengenai pengaruh nafas

dalam terhadap nyeri, aktifitas autonomik, dan mood menunjukkan

bahwa tehnik nafas dalam dapat mempengaruhi proses autonomik

dan respon terhadap nyeri.

d. Meditasi

Jurnal Biological Psychological mendefiniskan meditasi sebagai

sebuah proses psikologi yang mendemonstrasikan penurunan

Page 45: PENGARUH WUDHU TERHADAP KECEMASAN SAAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38074/1/IQBAL... · xvii + 63 halaman + 6 tabel + 2 skema + 1 gambar+8 ... Kecemasan dapat

30

aktifitas metabolik untuk merelaksasikan fisik dan mental untuk

mencapai keseimbangan emosi (Eifring, 2013). Studi komperatif

yang dilakukan Burns et al. (2011) menunjukkan bahwa meditasi

dapat menurunkan secara signifikan tingkat stres dan kecemasan

seseorang (Burns et al., 2011, dalam Masterman, 2012).

e. Mentoring

Instruksi dan mentoring oleh teman sebaya dapat menurunkan

kecemasan siswa, dan dapat diimplementasikan pada setiap level

dan jenjang pendidikan keperawatan (Purfeerst, 2011). Becker dan

Neuwrith (2002) mengembangkan model pembelajaran

laboratorium klinis dengan melibatkan level senior untuk

mendampingi level junior. Evaluasi yang dilakukan menunjukkan

penurunan kecemasan dan meningkatkan kemampuan klinis siswa

sampai 87% (Becker dan Neuwrith, 2002 dalam Moscaritolo,

2009).

f. Aroma Terapi

Sebuah studi yang dilakukan oleh Kim dan Yun (2010) mengenai

pengaruh penggunaan aroma tertentu secara inhalasi menyimpulkan

bahwa penggunaan aroma terapi dapat menurunkan kecemasan

siswa saat praktek pemberian injeksi intravena.

g. Humor

Humor sebagai strategi pengajaran memiliki banyak manfaat,

diantaranya membuat proses belajar menjadi menyenangkan,

memfokuskan perhatian, menguatkan hubungan sosial,

Page 46: PENGARUH WUDHU TERHADAP KECEMASAN SAAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38074/1/IQBAL... · xvii + 63 halaman + 6 tabel + 2 skema + 1 gambar+8 ... Kecemasan dapat

31

meningkatkan harga diri, dan meringankan stres dan kecemasan

(Moscaritolo, 2009).

h. Relaksasi Otot

Suyamto et al. (2009) dalam penelitiannya tentang pengaruh

relaksasi otot dalam menurunkan skor kecemasan TMAS

mahasiswa menjelang ujian ahir program di Akademi Keperawatan

Notokusumo Yogyakarta menyimpulkan bahwa intervensi ini

mempunyai pengaruh dalam menurunkan kecemasan mahasiswa.

i. Psikoterapi Islami

Dzikir masuk ke dalam metode psikoterapi Islam untuk

menurunkan kecemasan. Hasil penelitian menggunakan metode

dzikir raata-rata skor kecemasan kelompok perlakuan pada pre-test

adalah 16,71 dan 11,17 pada post-test. Perbedaan rata-rata skor

kecemasan ini menunjukkan penurunan tingkat kecemasan, karena

semakin kecil skor kecemasan menunjukkan individu tersebut

mengalami penurunan tingkat kecemasan, sehingga dapat

disimpulkan zikir dapat menurunkan tingkat kecemasan mahasiswa

keperawatan dalam menghadapi ujian praktikum (Abdillah, 2014).

Hal ini senada degan penilitan Abdullah et al. (2013) tentang

efektifitas intervensi psikoterapi Islami terhadap kecemasan pada

mahasiswa. penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan

kuantitatif. Penelitian ini menemukan bahwa metode intervensi

psikoterapi Islami memberikan pengaruh positif untuk membantu

menurunkan kecemasan pada mahasiswa.

Page 47: PENGARUH WUDHU TERHADAP KECEMASAN SAAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38074/1/IQBAL... · xvii + 63 halaman + 6 tabel + 2 skema + 1 gambar+8 ... Kecemasan dapat

32

j. Terapi Air (hidroterapi)

Hidroterapi meningkatkan efek kenyamanan dan relaksasi pada tubh

sehingga mampu menurunkan intensitas kecemasan seseorang.

Kecemasan pada manusia tidak bisa dihindari karena merupakan

alarm alamiah tubuh terhadap ancaman baik internal maupun

eksternal. Kondisi ini adalah fisiologis selama rentang mekanisme

kopingnya efektif dan adaptif. Hidroterapi adalah terapi non

farmakologis dengan mengutamakan kping adaptif yaitu

meningkatkan kenyamanan. Berdasarkan hasil penelitian dengan

derajat simpangan (α) = 0,05 dan derajat kepercayaan 95%,

didapatkan nilai p = 0,021. Hal ini berarti bahwa p < α, yaitu 0,021

< 0,05. Dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima yaitu ada

pengaruh hidroterapi (rendam kaki air hangat) terhadap penurunan

tingkat kecemasan pada lansia di Desa Sumbersari Kecamatan

Maesan Kabupateb Bondowoso. Treatment hidroterapi mampu

memberikan efek relaksasi dengan meningkatkan kenyamanan

melalui sensasi hangat pada permukaan telapak kaki. Konsep ini

akan meningkatkan pelepasan hormone endorphin, sehingga tubuh

merasa lebih rileks dan menekan tingkat stress. Oleh karena itu,

hidroterapi (rendam kaki air hangat) mampu memberikan penurunan

pada tingkat kecemasan.

Page 48: PENGARUH WUDHU TERHADAP KECEMASAN SAAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38074/1/IQBAL... · xvii + 63 halaman + 6 tabel + 2 skema + 1 gambar+8 ... Kecemasan dapat

33

2.4. Kerangka Teori

Skema 2.4 Kerangka Teori

Sumber: Modifikasi dari (Stuart dan Michele, 2005; Asmadi, 2008; Barnabas,

2008; Moscaritolo, 2009; Kardjono, 2009; Suyamto et al., 2009; Kim dan Yun,

2010; Purfeerst, 2011; Busch et al., 2012; Masterman, 2012; Afolayan et al.,

2013; Eifring, 2013; Abdullah et al., 2013; Abdillah, 2014; Pranata et al 2014).

Strategi Penanganan

Non Farmakologi

Ujian Paktikum

Stressoor

Usia dan Tingkat

perkembangan

Jenis kelamin

Pendidikan

Sistem pendukung

Kecemasan saat

Ujan Praktikum

Kegagalan saat

ujian Praktikum

Mentoring

Aroma Terapi

Humor

Relaksasi Otot

Pendekatan

Perilaku Kognitif

Dzikir

Faktor yang mempengaruhi

Sumber Stressor (ancaman)

Dampak jika

tidak ditangani

Napas Dalam

Hidroterapi Wudhu

Penurunan

Kecemasan

Page 49: PENGARUH WUDHU TERHADAP KECEMASAN SAAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38074/1/IQBAL... · xvii + 63 halaman + 6 tabel + 2 skema + 1 gambar+8 ... Kecemasan dapat

34

BAB III

KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS, DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.1. Kerangka Konsep

3.2. Hipotesis Penelitian

Hipotesis penelitian adalah jawaban sementara atas pertanyaan atau

masalah penelitian yang digunakan untuk menerangkan fenomena yang

diamati atau suatu pernyataan tentang hubungan yang diharapkan terjadi

antara dua variabel atau lebih yang memungkinkan untuk dibuktikan secara

empiris atau perlu diuji kebenaran atas jawaban pertanyaan tersebut

(Budiharto, 2008). Adapun hipotesis yang diajukan untuk penelitian ini

adalah:

Hipotesis negative (H0): Tidak terdapat pengaruh wudhu terhadap kecemasan

saat menghadapi ujian praktikum pada mahasiswi keperawatan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

WUDHU

Skor Kecemasan

mahasiswi setelah

diberikan intervensi

Skor Kecemasan

Mahasiswi sebelum

diberikan Intervensi

Pre Test Post test

Intervensi

Page 50: PENGARUH WUDHU TERHADAP KECEMASAN SAAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38074/1/IQBAL... · xvii + 63 halaman + 6 tabel + 2 skema + 1 gambar+8 ... Kecemasan dapat

35

Hipotesis Positif (Ha): terdapat pengaruh wudhu terhadap kecemasan saat

menghadapi ujian praktikum pada mahasiswi keperawatan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

.

Page 51: PENGARUH WUDHU TERHADAP KECEMASAN SAAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38074/1/IQBAL... · xvii + 63 halaman + 6 tabel + 2 skema + 1 gambar+8 ... Kecemasan dapat

36

3.3. Definisi Operasional

Tabel 3.3.1 Definisi Operasional

Variabel Definisi Alat Ukur Cara ukur Hasil Skala

Independen

Wudhu

Wudhu adalah

menyengaja

membasuh dan

mengusap

bagian tubuh

yang menjadi

anggota wudhu

yang suci dan

mensucikan

untuk

menghilangkan

hadast kecil

Menggunakan

lembar

petunjuk

(Check List)

berisi tata cara

berwudhu

sesuai dengan

pemaparan

teori, nass

(ayat al-Quran

dan Sunnah)

Observasi

Mahasiswi

melakukan

gerakan

wudhu sesuai

dengan

petunujuk

(Check list)

yang buat

oleh peneliti

-

Dependen

Skor

kecemasan

mahasiswi

Respon

emosional

yang tidak baik

muncul pada

Lembar

kuesioner

Visual Analog

Respnden

diminta

memberi

tanda pada

Skoring

Kecemasan

Rasio

Page 52: PENGARUH WUDHU TERHADAP KECEMASAN SAAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38074/1/IQBAL... · xvii + 63 halaman + 6 tabel + 2 skema + 1 gambar+8 ... Kecemasan dapat

37

menghadapai

ujian

praktikum

mahasiswi

yang akan

menghadapi

ujian

prektikum

Scale For

Anxiety

(VAS-A)

garis

horizontal

yang berupa

skala

sepanjang

100 mm

dengan

penilaian

dari garis

ujung

sebelah kiri

yang

mengindika

sikan “tidak

ada

kecemasan”

hingga

ujung

sebelah

kanan yang

menyatakan

“kecemasan

luar biasa

Page 53: PENGARUH WUDHU TERHADAP KECEMASAN SAAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38074/1/IQBAL... · xvii + 63 halaman + 6 tabel + 2 skema + 1 gambar+8 ... Kecemasan dapat

38

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain quasi experimental sesuai dengan

apa yang dirumuskan pada penjelasan rumusan dan tujuan penelitian. Desain

penelitian eksperimen semu untuk memperoleh informasi yang merupakan

perkiraan bagi informasi yang dapat diperoleh dengan eksperimen yang

sebenarnya dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol

dan/atau memanipulasikan semua variable yang relevan (Suryabrata, 2010).

Dengan rancangan One Group pretest-posttest design, yaitu dengan

menggunakan satu kelompok subjek. Pertama-pertama dilakukan

pengukuran, lalu dikenakan perlakuan atau treatment untuk jangka waktu

tertentu, kemudian dilakukan pengukuran untuk kedua kalinya empiris

(Suryabrata, 2010). Rancangan ini digambarkan sebagai berikut:

Prosedur:

a. T1 pretest untuk mengukur mean dari kecemasan mahasiswi

sebelum diberikan intervensi.

b. X , treatment yang diberikan pada kecemasan mahasiswi untuk

jangka waktu tertentu.

T1 Pretest X Intervensi T2 Posttest

Page 54: PENGARUH WUDHU TERHADAP KECEMASAN SAAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38074/1/IQBAL... · xvii + 63 halaman + 6 tabel + 2 skema + 1 gambar+8 ... Kecemasan dapat

39

c. Berikan T2 yaitu posttest untuk mengukur mean kecemasan

mahasiswi setelah diberikan intervensi variable eksperimental X

d. Bandingkan T1 dan T2 untuk menentukan seberapakah perbedaan

yang timbul, jika sekiranya ada, sebagai akibat dari digunakannya

veriabel eksperimental X.

4.2. Populasi, Sampel dan Sampling

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari; objek atau subjek

yang mempunyai kuantitas, dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,

2004 dalam Hidayat, 2007). Populasi pada penelitian ini adalah seluruh

mahasiswi keperawatan angkatan tahun 2013 Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta tahap akademik yang mengalami kecemasan saat

menghadapi uijan praktikum.

Sampel merupakan bagian atau wakil populasi yang diteliti.

Dinamakan penelitian sampel apabila peneliti bermaksud menggeneraliskan

hasil penelitian sampel. Mengeneraliskan diartikan mengangkat kesimpulan

penelitian sebagai suatu yang berlaku bagi populasi (Arikunto, 2010).

Pengambilan sampel penelitian dilakukan dengan cara purposive sample atau

sampel bertujuan yaitu peneliti bisa menentukan sampel berdasarkan tujuan

tertentu. Besar sampel minimal menurut Gay Metode penelitian

eksperimental, minimal 15 subyek perkelompok (Umar, 1997).

Maka didapatkan responden berjumlah 15 (lima belas) orang mahasiswi

keperawatan angkatan tahun 2013 Universitas Islam Negeri Syarif

Page 55: PENGARUH WUDHU TERHADAP KECEMASAN SAAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38074/1/IQBAL... · xvii + 63 halaman + 6 tabel + 2 skema + 1 gambar+8 ... Kecemasan dapat

40

Hidayatullah Jakarta pada tahap akademik yang mengalami kecemasan saat

menghadapi uijan praktikum sebagai sampel penelitian ini.

4.3. Kriterai Sampel

Kriterai sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

4.3.1. Kriteria Inklusi

a. Mahasiswi aktif PSIK UIN Jakarta 2013 yang mengamami

kecemasan tingkat ringan sampai dengan sedang

b. Bersedia menjadi responden.

4.3.2. Kriteria Eksklusi

a. Mahasiswa PSIK UIN Jakarta program profesi

b. Mahasiswa PSIK UIN Jakarta angkatan 2011, 2012, dan 2014

c. Mahasiswa PSIK UIN Jakarta angkatan 2013 yang mengalami

tingkat kecemasan berat sampai dengan panik.

d. Tidak bersedia menjadi responden.

4.4. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Gedung Program Studi Ilmu Keperawatan

FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada ujian praktikum mata kuliah

Keperawatan Medikal Bedah II tahun ajaran 2014-2015, ini berdasarkan hasil

studi pendahuluan yang menunjukkan bahwa ujian praktikum mata kuliah

Keperawatan Medikal Bedah menimbulkan kecemasan tertinggi dari pada

mata kuliah lain. Modul Keperawatan Medikal Bedah merupakan modul yang

diselenggarakan di semester empat selama 4 minggu dengan fokus bahasan

meliputi asuhan keperawatan pada gangguan sistem endokrin, sistem

hematologi, sistem kardiovaskuler, sistem imunologi, dan gangguan sistem

Page 56: PENGARUH WUDHU TERHADAP KECEMASAN SAAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38074/1/IQBAL... · xvii + 63 halaman + 6 tabel + 2 skema + 1 gambar+8 ... Kecemasan dapat

41

pencernaaan yang diitegrasikan ke dalam konsep islami. Kegiatan modul ini

meliputi kuliah interaktif, diskusi kelompok, praktikum laboratorium, dan

kuliah pakar. Pembelajaran dilakukan berdasarkan problem based learning

(PBL) dengan menggunakan scenario sebagai trigger untuk meningkatkan

pengetahuannya (Ernawati dan Yuanita, 2015 untuk kalangan sendiri). Untuk

ujian praktikum sendiri khususnya pada penyuntukan insulin menggunakan

sistem dua mahasiswa saat ujian diawasi oleh satu penguji dengan waktu 15

menit .

Alasan pemilihan tempat penelitian di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

adalah peneliti merupakan mahasiswa aktif pada Universitas tersebut,

sehingga akan mempunyai nilai manfaat yang lebih, baik bagi mahasiswa

keperawatan UIN lainnya, maupun bagi institusi Keperawatan itu sendiri.

4.5. Instrumen Penelitian

Data dan informasi yang digunakan dalam penelitian ini dikumpulkan

dengan tehnik pengumpulan data primer yaitu didapatkan secara langsung

dari responden mengenai permasalahan yang diteliti melalui kuesioner.

Kuesioner adalah suatu cara pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

mengedarkan suatu daftar pertanyaan yang berupa formulir (Setiadi, 2007).

Penentuan sampel sebagai responden kuesioner perlu mendapat perhatian

pula. Apabila menentukan sampel, informasi yang kita butuhkan barang kali

tidak kita peroleh secara maksimal (Arikunto, 2010).

Penelitian ini menggunakan kuesioner Visual Analog Scale for Anxiety

(VAS-A) merupakan mengetahui tingkat kecemasan. Pada kusioner

kecemasan Visual Analog Scale for Anxiety. Dengan menggunakana sebuah

Page 57: PENGARUH WUDHU TERHADAP KECEMASAN SAAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38074/1/IQBAL... · xvii + 63 halaman + 6 tabel + 2 skema + 1 gambar+8 ... Kecemasan dapat

42

garis horizontal yang berupa skala sepanjang 10 cm atau 100 mm dengan

penilaian dari garis ujung sebelah kiri yang mengindikasikan “tidak ada

kecemasan” hingga ujung sebelah kanan yang menyatakan “kecemasan luar

biasa”. Penederita diminta memberi tanda pada garis yang menggambarkan

perasaan cemas yang dialami saat itu (Susilawati & Misgianto, 2014).

Kuesioner Visual Analog Scale for Anxiety (VAS-A) telah banyak digunakan

pada berbagai penelitian terkait kecemasan. Seperti Hubungan antara

dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan penderita kanker serviks palitif

(Misgianto & Susilawati, 2014), Dismenore dan kecemasan pada remaja

(Handayani, 2012) dan Efektifitas relaksasi Benson terhadap nyeri pasca beda

pada pasien Transurethtral Resection of the Prostate (Datak, 2008). Menurut

pengaplikasiannya Kuesioner Visual Analog Scale for Anxiety (VAS-A) lebih

mudah digunakan dan tidak membutuhkan waktu yang lama bagi responden

(Datak, 2008).

4.6. Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Kuesioner kecemasan menggunakan alat ukur kecemasan yang disebut

Analog Scale for Anxiety (VAS-A). Skala Analog Scale for Anxiety (VAS-A)

telah memiliki validitas dan reabilitas cukup tinggi untuk melakukan

pengukuran kecemasan yaitu 0,90 dan 0,968 (Appukuttan et al, 2014).

Kondisi ini menunjukkan bahwa pengukuran kecemasan dengan

menggunakan sakala VAS-A akan diperoleh hasil yang valid dan reliable

(Appukuttan et al, 2014).

Page 58: PENGARUH WUDHU TERHADAP KECEMASAN SAAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38074/1/IQBAL... · xvii + 63 halaman + 6 tabel + 2 skema + 1 gambar+8 ... Kecemasan dapat

43

4.7. Prosedur pengumpulan data

4.7.1. Prosedur Administratif

a. Mendapatkan ijin melakukan penelitian dari Ketua Program Studi

Ilmu Keperawatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

b. Mendapatkan ijin melakukan penelitian dari Komite Etik

Penelitian Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

4.7.2. Prosedur Teknis

a. Menentukan mata kuliah yang paling menyebabkan kecemasan.

b. Memilih calon responden yang sesuai dengan kriteria inklusi.

Caranya yaitu dengan menggunakan metode penarikan sampel

acak sistematis. Peneliti hanya perlu melakukan random (acak)

unsur pertama saja dari populasi. Unsur selanjutnya tinggal

mengikuti deret atau sistematika tertentu. Langkah pertama dengan

menentukan inteval sampel. Interval ini diperoleh dengan membagi

jumlah populasi dengan jumlah sampel (Eriyanto, 2007). Popolasi

hasil survei terdapat 46 orang dan sampel yang dipakai 15, berarti

interval sampel adalah 46/15 = 3. Berarti dalam menentukan

sampel nanti secara sistematis akan bergerak tiap 3 langkah pada

daftar nama mahasiswa angkatan tahun 2013. Awalnya untuk

mencegah terjadinya drop out peneliti menambahkan empat

responden menjadi 19 namun setelah semua responden diukur

kecemasannya terdapat empat orang yang tidak termasuk ke dalam

Page 59: PENGARUH WUDHU TERHADAP KECEMASAN SAAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38074/1/IQBAL... · xvii + 63 halaman + 6 tabel + 2 skema + 1 gambar+8 ... Kecemasan dapat

44

kriteria inklusi. Maka didapatkan jumlah responden adalah 15

orang merupakan jumlah yang sesuai pada penelitian ini.

c. Kemudian peneliti menjelaskan tahapan penelitian setelah calon

responden menandatangani persetujuan menjadi responden dalam

penelitian. Tahapan yang dipaparkan oleh peneliti kepada

responden adalah: penjelasan terkait seluruh aspek penelitian dan

penandatanganan persetujuan sebagai responden dihadapan

peneliti dan observer.

d. Setelah itu barulah responden diajarkan tentang cara berwudhu yang

baik selama satu hari. Dalam pemberian materi ajar ini meliputi

definisi wdhu, manfaat serta teknik atau wudhu yang sesuai dengan

tuntunan agama. Untuk materinya diberikan oleh orang yang ahli

dibidang ibadah. Tidak hanya responden observer yang akan

membantu penelitian ikut dalam materi pelatihan wudhu ini. Ketika

materi selesai diberikan barulah responden dan observer satu persatu

mempraktikkan apa yang telah diajarkan secara satu persatu yang

diawasi oleh pemateri atau fasilitator untuk melihat apakah wudhu

yang dipraktikkan sesuai dengan yang diajarkan atau tidak..

e. Setelah dinyatakan dapat melanjutkan penelitian barulah responden

bisa ke tahap selanjutnya yaitu pengambilan data. Teknis

pengambilan pada hari ujian berlangsung, semua responden diisolasi

dari peserta ujian lainnya. Pertama-tama responden mengisi

kuesioner pengukuran kecemasan di tempat yang telah disediakan

tidak jauh dari tempat wudhu. Pengisian kuesioner dilakukan selama

Page 60: PENGARUH WUDHU TERHADAP KECEMASAN SAAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38074/1/IQBAL... · xvii + 63 halaman + 6 tabel + 2 skema + 1 gambar+8 ... Kecemasan dapat

45

3 menit kemudian dilanjutkan intervensi wudhu selama 8-10 menit.

Untuk intervensi (perlakuan) diobservasi oleh observer yang terdiri

dari:

1. Membaca Bismillahirrahmanirrahim

2. Mengikhlaskan niatnya karena Allah SWT

3. Basuhlah telapak tanganmu tiga kali

4. Hisaplah air dari telapak tangan sebelah dan berkumurlah tiga kali

5. Membasuh muka tiga kali dengan mengusap kedua sudut mata

dan lebihkanlah membasuhnya.

6. Basuhlah kedua tangan beserta dua siku dengan digosok tiga kali

dan selah-selah jari mulai dengan sebelah kanan

7. Mengusap ubun-ubun kepala dengan menjalankan kedua telapak

tangan dari ujung muka kepala hingga tengkuk dan

dikembalikan lagi pada permulaan,

8. Kemudian usaplah kedua telingamu sebelah luarnya dengan dua

ibujari dan sebelah dalamnya dengan kedua jari telunjuk.

9. Basuh kedua kakimu beserta kedua mata kaki, dengan digosok

tiga kali dan selah-selah jari kaki. Mulailah dari yang kanan dan

sempurnakan dengan membasuhkedua kaki itu.

10. Kemudian ucapkan “Ashadualla-ila-ha illalla-h wahdahu-la-

syari-kalah, wa asyahadu anna Muhammadan `abduhu-wa

rasuluh.

f. Setelah intervensi wudhu responden kembali mengisi kuesioner

pengukuran kecemasan di tempat yang telah disediakan selama 2

Page 61: PENGARUH WUDHU TERHADAP KECEMASAN SAAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38074/1/IQBAL... · xvii + 63 halaman + 6 tabel + 2 skema + 1 gambar+8 ... Kecemasan dapat

46

menit pasca intervensi. barulah setelah selesai itu responden

diperbolehkan untuk mengikuti ujian praktikum. semua tahapan

tahapan tadi dilakukan satu persatu oleh responden jadi, responden

benar-benar tidak terpapar oleh hal lainnya kecuali intervesi wudhu

yang dilakukan peneliti untuk menangani kecemasan

g. Data yang didapat selanjutnya dilakukan pengolahan dan analisa

data sesuai dengan tujuan penelitian.

4.8. Prosedur Pengolahan Data

Dalam melakukan analisis, data terlebih dahulu harus diolah dengan

tujuan merubah data menjadi informasi. Dalam statistik, informasi yang

diperoleh dipergunakan untuk proses pengambilan keputusan, terutama

dalam pengujian hipotesis (Hidayat, 2007). Dalam proses pengolahan data

terdapat langkah-langkah yang harus ditempuh, yaitu:

4.8.1. Editing

Data yang telah dikumpulkan kemudian dilakukan pengecekan untuk

memastikan kelengkapan, kesesuaian, kejelasana dan kekonsistenan

jawaban.

4.8.2. Coding

Coding merupakan kegiatan memberikan kode numerik (angka)

terhadap data yang terdiri atas beberapa kategori. Pemberian kode ini

sangat penting bila pengolahan dan analisis data menggunakan

komputer.

Page 62: PENGARUH WUDHU TERHADAP KECEMASAN SAAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38074/1/IQBAL... · xvii + 63 halaman + 6 tabel + 2 skema + 1 gambar+8 ... Kecemasan dapat

47

4.8.3. Sorting

Sorting adalah proses memilih atau mengelompokkan data menurut

jenis yang dikehendaki (klasifikasi data).

4.8.4. Entri Data

Jawaban-jawaban yang sudah diberi kode kategori kemudain

dimasukkan dalam tebel dengan cara menghitung frekuensi data.

Memasukkan data boleh dengan cara manual atau melalui pengolahan

komputer.

4.8.5. Melakukan teknik analisis

Dalam melakukan analisis, khususnya terhadap data penelitian akan

menggunakan ilmu statistik terapan yang disesuaikan dengan tujuan

yang akan dianalisis. Tehnik analisa yang digunakan adalah

penghitungan statistika inferensial, yaitu statistika yang digunakan

untuk menyimpulkan parameter (populasi) berdasarkan statistik

(sampel) atau lebih dikenal dengan proses generalisasi dan inferensial.

4.8.6. Cleaning

Peneliti melakukan pengecakan kembali data yang telah dimasukkan.

Setelah dipastikan telah lengkap dan tidak ada kesalahan, dilakukan

analisa data.

4.9. Analisis Data

4.9.1. Analisis Univariat

Dilakukan dengan menyatakan hasil analisa tiap variabel dari hasil

penelitian. Analisis dilakukan berdasarkan frekuensi maksimal,

frekuensi minimal, mean, standar deviasi, dan distribusi frekuensi.

Page 63: PENGARUH WUDHU TERHADAP KECEMASAN SAAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38074/1/IQBAL... · xvii + 63 halaman + 6 tabel + 2 skema + 1 gambar+8 ... Kecemasan dapat

48

1) Dimana mean didapatkan dari jumlah nilai yang diperoleh dari

seluruh responden dibagi jumlah respoden.

2) Dimana rumus untuk simpangan baku/standar deviasi (Sd)

adalah (Riwidikdo, 2007):

Sd = √∑ (𝑑𝑖−𝑛𝑖=1 𝑑)̅̅ ̅

𝑛−1

Keterangan:

di = prebedaan pre dan post (di = X2-X1)

d = rata-rata dari beda antara nilai pre dan post test

N = banyaknya sampel

4.9.2. Uji Normalitas Data

Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi data

mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan

bentuk lonceng (bell shaped), dan data yang baik adalah data yang

mempunyai pola distribusi normal (Santoso, 2010). Metode untuk

mengetahui suatu set data memliki distribusi normal atau tidak karena

penelitian ini termasuk penelitian analitik maka menggunakan Shapiro-Wilk

untuk sampel kecil (≤50) dengan masing-masing kemaknaan (p) > 5 (Dahlan,

2011). Setelah hasil analisis data pada penelitian ini menunjukkan bahwa set

data berdistribusi normal, kemudian dilanjutkan dengan uji bivariat

menggunakan statistik parametrik uji t sampel berpasangan (Paired t Test).

Page 64: PENGARUH WUDHU TERHADAP KECEMASAN SAAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38074/1/IQBAL... · xvii + 63 halaman + 6 tabel + 2 skema + 1 gambar+8 ... Kecemasan dapat

49

4.9.3. Analisis Bivariat

Karena data pada penelitian ini berdistribusi normal maka analisis

bivariat menggunakan statistik parametrik uji t sampel berpasangan (Paired t

Test), dengan rumus (Riwidikdo, 2007):

t = �̅�

𝑆𝑑√6⁄

Keterangan:

t = hasil uji t

d = rata-rata dari beda antara nilai pre dan post test

Sd = simpangan baku dari d

4.10. Etika Penelitian

Etika penilitian merupakan masalah yang sangat penting dalam

penelitian, karena penilitian keperawatan berhubungan langsung dengan

manusia, maka segi etika penelitian harus diperhatikan (Hidayat, 2007).

Masalah etika yang harus diperhatikan antara lain:

4.10.1. Informed Consent (Lembar Persetujuan)

Informed Consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti

dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan.

Lembar persetujuan tersebut diberikan sebelum penilitian dilakukan

dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden.

Tujuan Informed Consent adalah agar subjek mengerti maksud dan

tujuan penelitian, dan mengetahui dampaknya.

Page 65: PENGARUH WUDHU TERHADAP KECEMASAN SAAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38074/1/IQBAL... · xvii + 63 halaman + 6 tabel + 2 skema + 1 gambar+8 ... Kecemasan dapat

50

4.10.2. Anonymity (Tanpa Nama)

Masalah etika keperawatan merupakan masalah yang memberikan

jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak

memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar alat

ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau

hasil penelitian yang akan disajikan.

4.10.3. Confidentiality (Kerahasiaan)

Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya

oleh peneliti, hanya data tertentu yang akan dilaporkan sebagai hasil

riset.

Page 66: PENGARUH WUDHU TERHADAP KECEMASAN SAAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38074/1/IQBAL... · xvii + 63 halaman + 6 tabel + 2 skema + 1 gambar+8 ... Kecemasan dapat

51

BAB V

HASIL PENELITIAN

Pada bab ini akan menaparkarkan secara lengkap hasil penelitian tentang pengaruh

wudhu terhadap terhadap kecemasan saat menghadapi ujian praktikum pada

mahasiswi keperawatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Penelitian ini dilakukan

pada Mata kuliah Keperawatan Medikal Bedah II dengan tindakan pemberian terapi

insulin. Waktu peneletian ini dilakukan pada hari kamis tanggal 16 sampai dengan

21 April 2015.

Analisis data dilakukan menggunakan analisis univariat dan bivariat. Pada analisis

univariat akan dijabarkan tingkat kecemasan dan rata-rata skor kecemasan

responden sebelum dan setelah dilakukan intervensi wudhu. Sedangkan analisa

bivariat digunakan untuk mengidentifikasi pengaruh wudhu terhadap kecemasan

saat menghadapi ujian praktikum pada mahasiswi keperawatan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Page 67: PENGARUH WUDHU TERHADAP KECEMASAN SAAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38074/1/IQBAL... · xvii + 63 halaman + 6 tabel + 2 skema + 1 gambar+8 ... Kecemasan dapat

52

5.1. Karakteristik responden menurut usia

Tabel 5.1

Karakteristik responden menurut usia

Usia (Tahun) Jumlah Persentase (%)

18 1 6,7

19 7 46,7

20 6 40,7

21 1 6,7

Total 15 100

Dari tabel di atas bahwa maksimum usia responden pada penelitian ini yang

berusia 19 tahun yaitu sebesar 46,7%.

5.2. Analisa Univariat

Analisa univariat menjelaskan nilai kecemasan pre-test dan post-test

pada responden. Untuk nilai kecemasan ditampilkan dengan menghitung

mean, median, simpangan baku (Standar Deviasi/SD), nilai minimal dan

maksimal, sedangkan untuk tingkat kecemasan dihitung dengan presentase.

5.2.1. Distribusi persentase tingkat kecemasan responden sebelum dan

setelah dilakukan intervensi wudhu

Tabel 5.2

Tingkat kecemasan responden saat kondisi sebelum dan setelah dilakukan

intervensi

Kondisi Frekuensi Persentase Tingkat

Kecemasan

Sebelum

Intervensi

7 46,7 Ringan

8 53,3 Sedang

Page 68: PENGARUH WUDHU TERHADAP KECEMASAN SAAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38074/1/IQBAL... · xvii + 63 halaman + 6 tabel + 2 skema + 1 gambar+8 ... Kecemasan dapat

53

Total 15 100

Setelah

intervensi

13 86,7 ringan

2 13,3 sedang

Total 15 100

Dari tabel didapatkan hasil bahwa sebelum dilakukan intervensi responden

mengalami kecemasan dengan persentase 53,3% untuk kecemasan sedang

dan kecemasan ringan sebesar 46,7%. Kemudian setelah dilakukan intervensi

terjadi peningkatan persentase pada level kecemasan ringan yaitu 86,7% dan

untuk level kecemasan sedang persentasenya sebesar 13,3%. Dapat

disimpulkan wudhu juga dapat tingkat kecemasan yang dialami responden.

5.2.2. Distribusi Rata-rata Skor Kecemasan Responden Sebelum Dan

Setelah Dilakukan Intervensi Wudhu

Tabel 5.3: Distribusi rata-rata skor kecemasan responden sebelum

dan seletah dilakukan intervensi wudhu pada mahasiswi saat

menghadapi Ujian praktikum (N=15)

Waktu Mean Standar

Deviasai

(SD)

Min-

Maks

Sebelum 46,00 13,522 30 – 70

Intervensi

Setelah 30,00 11,952 10 – 50

Intervensi

Sebaran nilai skor kecemasan mahasiswi saat menghadapi ujian

sebelum dilakukan intervensi rata-ratanya 46,00 dengan Standar

Deviasi 13,522 dengan nilai minimum 30 dan nilai maksimal berada

Page 69: PENGARUH WUDHU TERHADAP KECEMASAN SAAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38074/1/IQBAL... · xvii + 63 halaman + 6 tabel + 2 skema + 1 gambar+8 ... Kecemasan dapat

54

pada angka 70. Sedeangkan sebaran nilai skor kecemasan mahasiswi

saat menghadapi ujian setelah dilakukan intervensi rata-ratanya

30,00 dengan Standar Deviasi 11,952 dengan nilai minimum adalah

10 dan nilai maksimal berada pada angka 50.

5.3. Analisa Bivariat

Analisa bivariat dilakukan bertujuan untuk menguji hipotesis penelitian

yaitu apakah wudhu mempengaruhi kecemasan mahasiswi keperawatan saat

menghadapi ujian praktikum atau tidak. Pengujian keabsahan hipotesis

dilakukan dengan menganalisa perbedaan rerata skor kecemasan mahasiswa

sebelum dan setelah intervensi pada kelompok perlakuan dan juga perbedaan

rerata kelompok perlakuan tersebut setelah dilakukan intervensi. Untuk

penghitungan statistik beda rerata skor kecemasan pada kelompok intervensi

menggunakan uji paired t-test. (Arikunto, 2010). Uji statistik pada kedua

penghitungan tersebut dilakukan dengan tingkat kemaknaan 95% (alpha

0.05).

5.3.1. Hasil Uji Normalitas Skor Kecemasan Mahasiswi Keperawatan

Saat Menghadapi Ujian Praktikum

Sebelum dilakukan analisis bivariat dilakukan uji normalitas terlebih

dahulu terhadap data yang ada. Hasil uji normalitas didapatkan nilai p

sebelum intervensi = 0,061 dan nilai p setelah intervensi = 0,181

karena nilai p keduanya > 0,05 maka disimpulkan bahwa distribusi

sebelum dan setelah Intervensi adalah normal. Maka dapat

menggunakan parametrik dengan uji paired t-test.

Page 70: PENGARUH WUDHU TERHADAP KECEMASAN SAAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38074/1/IQBAL... · xvii + 63 halaman + 6 tabel + 2 skema + 1 gambar+8 ... Kecemasan dapat

55

5.3.2. Analisa Pengaruh Wudhu Terhadap Kecemasan Saat

menghadapi Ujian Praktikum Pada Mahasiwi Keperawatan

Tabel 5.5: analisa pengaruh wudhu terhadap kecemasan saat

menghadapi ujian praktikum pada mahasiswi Keperawatan

(n=15)

Kondisi Mean±SD Mean±SD t Sig.

Pre

Intervensi

46,00±13,522

16,00 ±7,368

8, 411

<0,001

Post

Intervensi

30,00±11,952

Dari tabel di atas didapatkan nilai probabilitas (sig.) sebelum dan

setelah intervensi (p<0,001) dengan nilai taraf signifikan (α) 0,05.

Karena nilai sig. atau p < (α). Maka kesimpulannya yaitu terdapat

pengaruh wudhu terhadap kecemasan saat menghadapi ujian

praktikum pada mahasiswi keperawatan UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta tahun ajaran akademik 2014-2015.

Page 71: PENGARUH WUDHU TERHADAP KECEMASAN SAAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38074/1/IQBAL... · xvii + 63 halaman + 6 tabel + 2 skema + 1 gambar+8 ... Kecemasan dapat

56

BAB VI

PEMBAHASAN

Penelitian ini dirancang untuk mengidentifikasi pengaruh berwudhu terhadap

kecemasan saat ujian praktikum pada mahasiswi keperawatan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. Pada bab ini peneliti akan membahas hasil penelitian dan

keterebatasan penelitian. Interpretasi hasil penelitian yang telah didapatkan akan

dibandingkan dengan teori atau hasil penelitian terkait yang relevan. Keterbatasan

penelitian akan dibahas dengan membandingkan proses pelaksanaaan penelitian

dengan kondisi ideal yang seharusnya dicapai.

6.1 Pembahasan Hasil

6.1.1. Karakteristik responden

Dari hasil penelitian didapat hasil responden berjumlah 15 mahasiswi

dengan proporsi responden berusia 18 tahun sebanyak 6,7% , proporsi

responden yang berusia 19 tahun sebanyak 46,7%, proporsi responden

yang berusia 20 tahun sebanyak 40% dan proporsi responden yang berusia

21 tahun sebanyak 6,7%. Dari hasil data, diketahui bahwa usia responden

penelitian berada di tahap dewasa awal atau kategori usia muda yaitu 18-

21 tahun. Menurut teori umur muda lebih rentan mengalami gangguan

kecemasan akibat stres dan kurangnya pengalaman hidup dari pada yang

berumur lebih tua (Stuart et al, 2005).

Page 72: PENGARUH WUDHU TERHADAP KECEMASAN SAAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38074/1/IQBAL... · xvii + 63 halaman + 6 tabel + 2 skema + 1 gambar+8 ... Kecemasan dapat

57

6.1.2. Gambaran Kecemasan saat praktikum pada Mahasiswi Keperawatan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Kegiatan praktikum merupakan salah satu sumber stressor dan

menjadi masalah bagi mahasiswa keperawatan (Martos et al., 2011; Cato,

2013). Kecemasan sering dikaitkan dengan kegiatan pembelajaran simulasi

(praktikum) pada mahasiswa keperawatan (Horsley, 2012; Afolayan et al.,

2013; Gosselin, 2013). Kecemasan yang dialami mahasiswa keperawatan

dapat menurunkan kemampuan koping dan mempengaruhi kinerja

akademik dan motivasi belajar siswa (Moscaritolo, 2009).

Penelitian ini menemukan bahwa responden mengalami berbagai

tingkat kecemasan saat menghadapi ujian praktikum mata kuliah

Keperawatan Medikal Bedah II dengan presentase 46,7% pada tingkat

kecemasan ringan dan tertinggi berada pada tingkat kecemasan sedang

53,3% (n=15). Hasil ini sejalan dengan hasil penelitian Suyamto et al.

(2009) dan Eka (2012) menunjukan bahwa mahasiswa keperawatan

mengalami kecemasan dengan berbagai tingkatan kecemasan saat

menghadapi ujian praktikum.

Pada penelitian Suyamto et al (2009) mengenai pengaruh relaksasi

otot dalam menurunkan kecemasan mahasiswa didapatkan hasil bahwa

mahasiswa mengalami kecemasan sedang saat menghadapi ujian.

Sedangkan hal yang berbeda disampaikan Eka (2012) bahwa mahasiswa

keperawatan saat ujian praktikum mengalami kecemasan mengalami

kecemasan saat menghadapi ujian praktikum dengan rata-rata tertinggi pada

tingkat kecemasan ringan 93,7% (n=36). Namun secara keseluruhan dapat

Page 73: PENGARUH WUDHU TERHADAP KECEMASAN SAAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38074/1/IQBAL... · xvii + 63 halaman + 6 tabel + 2 skema + 1 gambar+8 ... Kecemasan dapat

58

disimpulkan bahwa penelitian ini sejalan dengan penelitian lainnya yang

dilakukan oleh Kanji et al. (2004); Mellincavage, (2008); Blazeeck (2010);

Mlek, (2011); Horsley, (2012); Souto et al., (2012); Afolayan et al., (2013);

Cato, (2013); dan Gosselin, (2013) yang menyatakan bahwa mahasiswa

keperawatan mengalami kecemasan saat menghadapi ujian praktikum

dengan berbagai tingkat kecemasan.

Pada penelitian ini responden mengalami kecemasan saat ujian

praktikum mata kuliah Keperawatan Medikal Bedah. Hal tersebut

berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti, bahwa mata

kuliah yang paling menyebabkan kecemasan adalah mata kuliah

Keperawatan Medikal Bedah.

Mata kuliah modul Keperawatan Medikal Bedah (KMB) merupakan

modul yang diselenggarakan di semester empat selama 4 minggu dengan

fokus bahasan meliputi asuhan keperawatan pada gangguan sistem endokrin,

sistem hematologi, sistem kardiovaskuler, sistem imunologi, dan gangguan

sistem pencernaaan yang diitegrasikan ke dalam konsep islami. Kegiatan

modul ini meliputi kuliah interaktif, diskusi kelompok, praktikum

laboratorium, dan kuliah pakar. Pembelajaran dilakukan berdasarkan problem

based learning (PBL) dengan menggunakan scenario sebagai trigger untuk

meningkatkan pengetahuannya (Ernawati dan Yuanita, 2015). Untuk ujian

praktikum khususnya pada penyuntikan insulin menggunakan sistem dua

mahasiswa saat ujian diawasi oleh satu penguji dengan waktu 15 menit.

Metode pembelajaran yang dipergunakan pada mudul atau mata kuliah

ini adalah pengajaran aktif mandiri. Mahasiswa dianggap telah mampu

Page 74: PENGARUH WUDHU TERHADAP KECEMASAN SAAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38074/1/IQBAL... · xvii + 63 halaman + 6 tabel + 2 skema + 1 gambar+8 ... Kecemasan dapat

59

mencapai tingkat pengetahuan yang telah ditetapkan dalam kompetensi,

tujuan dan sasaran pembelajaran modul secara aktif dan mandiri. Terkait

penilaian hasil belajar mahasiswa akan disatukan menjadi nilai akhir mata

kuliah atau modul, yang menjadi tingkat kelulusan mahasiswa. Penilaian hasil

belajar meliputi penilaian proses, ujian praktikum dan sumatif (Ernawati dan

Yuanita, 2015 tidak dipublikasikan).

Melihat penjelasan di atas serta pemaparan pada buku panduan modul

Keperawatan Medikal Bedah, jadwal belajar mengajar yang teramat padat

yaitu selama 4 minggu harus mampu menguasai kompetensi yang diharapkan

pada modul KMB tersebut, dengan fokus bahasannya yaitu asuhan

keperawatan pada gangguan sistem endokrin, sistem hematologi, sistem

kardiovaskuler, sistem imunologi, dan gangguan sistem pencernaaan yang

diitegrasikan ke dalam konsep islami. Kemudian beban yang harus dicapai

oleh mahasiswa yang cukup berat terkait kompetensi yang telah ditentukan

serta beberapa ujian praktikum dianggap baru bagi mahasiswa hal inilah yang

mungkin menjadi anggapan dikalangan mahasiswa Keperawatan UIN Syaraif

Hidayatullah Jakarta bahwa mata kuliah atau modul Keperawatan Medikal

Bedah dianggap sebagai mata kuliah yang paling menyebabkan kecemasan

yang dialami mahasiswa.

Kecemasan yang dialami responden pada penelitian ini, masuk ke

dalam level kecemasan sedang. Seseorang yang mengalami kecemasan

pada level ini hanya fokus pada urusan yang akan dilakukan dengan segera

termasuk mempersempit pandangan perseptual tetapi masih dapat

Page 75: PENGARUH WUDHU TERHADAP KECEMASAN SAAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38074/1/IQBAL... · xvii + 63 halaman + 6 tabel + 2 skema + 1 gambar+8 ... Kecemasan dapat

60

melakukan hal lain jika menginginkan untuk melakukan hal lain tersebut

(Stuart et al 2005).

Seseorang yang mengalami kecemasan pada umumnya akan

mengakibatkan berbagai perubahan, baik fisik maupun psikis (Videbeck,

2008). Hyman dan Pedrick (2012) mengemukakan bahwa kecemasan

mempengaruhi seseorang dalam tiga hal, yaitu perubahan fisik, perubahan

mental, dan perubahan perilaku. Perubahan fisik yang dialami mahasiswi

saat menghadapi ujian praktikum melibatkan berbagai sistem dalam tubuh.

Respon saraf utama terhadap rangsangan stres adalah pengaktifan sistem

saraf simpatis generalisata dan secara bersamaan sistem simpatis

mengaktifkan penguatan hormon epinefrin dari medula adrenal dan

berbagai hormon lain (Stuart dan Michele, 2007; Sherwood, 2012;

Stipanuk, 2013). Secara spesifik, sistem simpatis dan epinefrin

meningkatkan kecepatan dan kekuatan kontraksi jantung dan menyebabkan

vasokontriksi generalisata (Sherwood, 2012). Epinefrin menyebabkan

dilatasi saluran pernafasan, meningkatkan heart rate (MacDougall, 2011)

dan bersama norepinefrin mengurangi aktifitas pencernaan dan

menghambat pengosongan kandung kemih (Sherwood, 2012), selain

meningkatkan kadar epinefrin, kecemasan juga mengaktifasi sistem CRH-

ACTH-kortisol dan sistem renin-angiotensin-aldosteron pada tubuh

sehingga menimbulkan gejala ketegangan fisik, perubahan sistem

kardiovaskular, sistem urogenital, dan gejala gastrointestinal (Goodman,

2010; Sherwood, 2012; Bolen, 2014). Stres dan kecemasan juga

meningkatkan kinerja retikular neuron dalam batang otak dan medulla

Page 76: PENGARUH WUDHU TERHADAP KECEMASAN SAAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38074/1/IQBAL... · xvii + 63 halaman + 6 tabel + 2 skema + 1 gambar+8 ... Kecemasan dapat

61

spinalis yang mengontrol fungsi vital dalam tubuh (Potter dan Perry, 2005)

sehingga menyebabkan gejala somatik dan autonom. Seseorang yang

mengalami kecemasan tinggi menunjukkan gejala respiratorik seperti hiper-

atau hipoventilasi, semakin tinggi kecemasan semakin tinggi pula frekuensi

pernafasan (Giardino et al., 2008; Homa dan Yuri, 2008).

Shin dan Israel (2010) menyebutkan bahwa kecemasan tingkat tinggi

dapat meningkatkan aktivasi beberapa regional otak, seperti Cortex

Prefrontal Dorsolateral bagian kanan (DLPFC) dan sulcus kiri bagian depan

dan bawah serta penurunan aktivasi cortex rostral-ventral anterior

cingulate yang dapat menurunkan kinerja otak. Kecemasan tingkat tinggi

juga dapat menyebabkan perubahan psikologis dan gejala insomnia (Drake

et al. 2003; Branes et al., 2009) dan menurunkan Emotional Intelligence

(Jacobs et al., 2008).

Page 77: PENGARUH WUDHU TERHADAP KECEMASAN SAAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38074/1/IQBAL... · xvii + 63 halaman + 6 tabel + 2 skema + 1 gambar+8 ... Kecemasan dapat

62

6.1.3. Pengaruh Wudhu terhadap kecemasan saat ujian praktikum pada

mahasiswi keperawatan

Kecemasan atau ansietas merupakan salah satu masalah dalam

keperawatan. Cemas atau ansietas menurut diagnosis keperawatan

NANDA (2014) merupakan perasaan tidak nyaman atau kekhawatiran

yang samar disertai respons autonom (sumber sering kali tidak spesifik

atau tidak diketahui oleh individu); perasaan takut yang disebabkan oleh

antisipasi terhadap bahaya. Hal ini merupakan isyarat kewaspadaan yang

memperingatkan individu akan adanya bahaya dan memampukan individu

untuk bertindank menghadapi ancaman. Kecemasan dapat ditangani

dengan salah satu terapi non Farmakologi yaitu wudhu. Wudhu merupakan

integrasi dari tehnik hidroterapi dan napas dalam yang dapat memberikan

efek relaksasi. Namun pengaruh wudhu terhadap kecemasan pada

mahasiswi saat menghadapi ujian praktikum dalam hal ini perlu

dibuktikan.

Hasil analisa uji statistik membuktikan bahwa terdapat pengaruh

wudhu terhadap kecemasan saat menghadapi ujian praktikum pada

mahasiswi keperawatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan

(p<0,001) atau p < (α). Selama proses intervensi wudhu responden

mengalirkan atau membasuh tubuh dengan media air yang termasasuk

anggota wudhu. Hal tersebut sesuai dengan teori bahwa berwudhu

menggunakan media air (hidroterapi) dengan mengalirkan air tersebut ke

bagian tubuh tertentu dan mengenai rambut dan kulit yang termasuk

anggota tubuh dalam wudhu (Muslimah, 2014). Penggunaan hidroterapi

Page 78: PENGARUH WUDHU TERHADAP KECEMASAN SAAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38074/1/IQBAL... · xvii + 63 halaman + 6 tabel + 2 skema + 1 gambar+8 ... Kecemasan dapat

63

untuk penanganan kecemasan sejalan dengan penelitian Pranata et al

(2014) yang menyatakan hidroterapi meningkatkan relaksasi pada tubuh,

sehingga mampu menurunkan intensitas kecemasan seseorang.

Penelitian yang dilakukan Pranata et al (2014) membahas pengaruh

hidoterapi terhadap penurunan tingkat kecemasan pada lansia di desa

sumbersari kecamatan maesan kabupaten bondowoso tahun 2014.

Meskipun menghasilkan kesimpulan yang sama, ada beberapa hal yang

membedakan antara penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan Pranata

et al (2014), diantaranya selain responden yang digunakan adalah lansia

angka signifikansi perubahan kecemasanpun (p=0,021), jenis hidroterapi

yang digunakan yaitu hidroterapi (rendam kaki air hangat). Sedangkan pada

penelitian ini jenis hidroterapi yang digunakan adalah wudhu, responden

penelitian ini adalah mahasiswi yang diajarkan satu kali pelatihan wudhu,

menghasilkan angka signifikansi lebih rendah (p=0,000).

Pada saat proses intervensi wudhu air yang digunakan responden

merupakan air yang keluar dari perut bumi menggunakan kran air. Hal ini

sesuai dengan teori bahwa air yang boleh digunakan untuk berwudhu

haruslah air yang termasuk kategori air suci yang mensucikan. Secara

ringkas air yang sah untuk bersuci ada dua macam, yaitu air turun dari langit

dan air keluar dari perut bumi (Kardjono, 2009).

Sejak zaman dahulu manusia sebetulnya sudah mengetahui khasiat

air walaupun belum didukung penelitian. Menurut Stevenson (2007) dalam

Pranata et al (2014), hidroterapi memiliki efek relaksasi bagi tubuh, karena

Page 79: PENGARUH WUDHU TERHADAP KECEMASAN SAAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38074/1/IQBAL... · xvii + 63 halaman + 6 tabel + 2 skema + 1 gambar+8 ... Kecemasan dapat

64

mampu merangsang pengeluaran hormon endorphin dalam tubuh dan

menekan hormon adrenalin.

Wudhu juga akan memberikan efek sejuk secara langsung pada

kepala yang akan terus mengalirkan rasa sejuk sampai pada seseorang yang

melakukannya, sehingga pikiran bisa menjadi tenang. Dengan pikiran

tenang, seseorang lebih mampu untuk mengonsentrasikan pikirannya. Air

wudhu yang sifatnya mendinginkan ujung-ujung saraf tangan dan jari-jari

kaki memiliki pengaruh untuk memantapkan konsentrasi pikiran (Kardjono,

2009).

Selain itu, ditinjau dari ilmu Akupuntur, pada anggota tubuh yang

terkena basuhan wudhu terdapat ratusan titik akupuntur yang bersifat

reseptor terhadap stimulus berupa basuhan, gosokan, usapan, atau pijatan

ketika melakukan wudhu. Stimulus tersebut akan dihantarkan melalui

jaringan menuju sel, organ, dan system organ yang bersifat terapi. Hal ini

terjadi karena adanya system saraf dan hormone bekerja untuk menciptakan

homeostasis (keseimbangan) dalam tubuh (Bantanie, 2010).

Dasar kewajiban berwudhu diterangkan dalam surat Al-Maidah ayat

6 yang artinya “Hai Orang-orang beriman! Jika kamu hendak berdiri

melakukan shalat, basuhlah mukamu dan tanganmu sampai kesiku, lalu

sapulah kepalamu dan basuh kakimu hingga dua-mata kaki”. Allah

menyukai orang-orang yang menyucikan diri. Serta Rasululah barkata

melalui hadistnya “Dari Abu Huraira r.a. Bahwa Rasulullah bersabda:

“Maukah saya tunjukkan kepadamu hal-hal dengan nama Allah

menghapuskan dosa-dosamu serta mengangkat derajatmu?” “Mau ya

Page 80: PENGARUH WUDHU TERHADAP KECEMASAN SAAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38074/1/IQBAL... · xvii + 63 halaman + 6 tabel + 2 skema + 1 gambar+8 ... Kecemasan dapat

65

Rasulullah”, ujar mereka. “Meyempurnakan wudhu menghadapi segala

kesusahan, dan sering melangkah menuju masjid, serta menunggu shalat

demi shalat. Nah itulah dia perjuangan. Perjuangan sekali lagi

perjuangan!” (H.r. Malik, Muslim, Turmudzi dan Nasa`i).

Sebagaimana yang dijelaskan dengan dalil diatas menerangkan

wudhu merupakan cara mendekatkan diri kepada Allah. Seseorang yang

telah dekat kepada Allah maka hidupnya akan berjalan indah, damai, berkah

dan bahagia. Tidak akan ada masalah apapun yang membuat dirinya risau .

Karena merasa yakin Allah SWT senantiasa bersamanya (Bantanie, 2010).

Intervensi wudhu yang dilakukan oleh responden, selain

mengandung unsur hidroterapi, juga memuat unsur relaksasi, sehingga

ketika melakukan wudhu, responden juga melakukan proses relaksasi yaitu

dengan teknik napas dalam pada saat membaca niat sebelum wudhu dan

berdo`a setelah wudhu yang dilakukan dengan ikhas karena Allah. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa wudhu yang diintegrasikan dengan relaksasi

napas dalam sebagai satu rangkaian saat intervensi dapat menurunkan

kecemasan mahasiswi saat menghadapi ujian praktikum dengan signifikan

(p=0.000). Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Ghofur dan

Eko (2007) mengemukakan hasil dalam penelitiannya tentang pengaruh

tehnik napas dalam terhadap kecemasan pada ibu persalinan kala I yang

menemukan adanya perbedaan yang signifikan (p=0.000) antara kecemasan

sebelum dan setelah pelakuan. Seperti halnya relaksasi, tehnik napas dalam

dapat mengaktifkan sistem saraf parasimpatis, menurunkan frekuensi

jantung dan tekanan darah, mengurangi konsumsi oksigen, dan

Page 81: PENGARUH WUDHU TERHADAP KECEMASAN SAAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38074/1/IQBAL... · xvii + 63 halaman + 6 tabel + 2 skema + 1 gambar+8 ... Kecemasan dapat

66

meningkatkan fungsi pernafasan dan sistem kardiovaskular (Brody dan

Paula, 2009; Seaward, 2012). Tehnik napas dalam disebut juga tehnik

pernafasan diafragma (difraghmatic breathing) yaitu dengan mengurangi

frekuensi nafas menjadi 4-6 kali permenit (Seaward, 2012).

Pada penelitian inipun mengintegrasikan keislaman dengan

keilmuan keperawatan. Hal tersebut diKarena kecemasan merupakan salah

satu masalah dalam keperawatan yang perlu ditangani, salah satunya dengan

terapi non farmakologi wudhu ini. Wudhu merupakan salah satu terapi non

farmakologi melalui pendekatan islami yang mengintegrasikan realaksasi

napas dalam dan hidroterapi (Muslimah, 2014). Dari penjelasan tersebutlah

membuktikan terapi non farmakologi dengan pendekatan Islami contohnya

seperti wudhu dapat digunakan sebagai intervensi dalam menangani

masalah keperawatan seperti cemas..

Penerapan model integrasi keislaman dan dengan keilmuan

keperawatan terdapat pada Institusi Program Studi Ilmu Keperawatan UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta yang menjadi lokasi dan mahasiswinya menjadi

responden pada penelitian ini.

Visi dari institusi pendidikan Keperawatan UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta yaitu menjadikan program studi ilmu Keperawatan sebagai program

studi terkemuka dalam mengintegrasikan aspek keilmuan, keislaman dan

keindonesiaan. Disinilah terlihat bahwa sangatlah tepat jika penelitian

terkait pendekatan keislaman dan keilmuan keperawatan salah satunya yaitu

pada hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu cara untuk

menangani kecemasan pada mahsiswa. Ketika model pengintegrasian

Page 82: PENGARUH WUDHU TERHADAP KECEMASAN SAAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38074/1/IQBAL... · xvii + 63 halaman + 6 tabel + 2 skema + 1 gambar+8 ... Kecemasan dapat

67

keislaman dan keilmuan keperawatan berhasil diterapkan maka mahasiswa

dalam hal ini mahasiswa memiliki modal dasar sebagai calon perawat yaitu

keislaman dan keperawatan yang nantinya mampu menangani masalah

pelayanan kesehatan melalui pendekatan islami (Ernawati, 2014 tidak

dipublikasikan).

6.2. Keterbatasan Penelitian

Dalam penyusunan penelitian ini, terdapat beberapa keterbatasan yang

diakui belum dapat dipenuhi dan menjadi kekurangan dalam penelitian ini.

Berbagai kekurangan tersebut terdapat pada isi penelitian ini yaitu.

1. Houthrone effect; maksudnya adalah subjek penelitian mengetahui

bahwa dirinya sedang menjadi responden penelitian sehingga dapat

mempengaruhi respon saat diteliti.

2. Tidak disertakannya variabel nilai hasil ujian praktikum sebagai dampak

dari kecemasan yang dialami mahasiswa.

Page 83: PENGARUH WUDHU TERHADAP KECEMASAN SAAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38074/1/IQBAL... · xvii + 63 halaman + 6 tabel + 2 skema + 1 gambar+8 ... Kecemasan dapat

68

BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan

dan dijelaskan pada bab sebelumnya, maka berikut kesimpulan yang dapat

ditarik dari penelitian ini:

1. Responden pada penelitian ini paling banyak berusia 19 tahun yaitu

46,7%. Berada direntang usia dewasa awal atau usia muda, rentang

mengalami kecemasan karena minimnya pengalaman hidup.

2. Gambaran kecemasan yang dialami responden saat menghadapi ujian

praktikum tidak merata dimana responden paling banyak merasakan

kecemasan sedang yaitu sebanyak 53,3% dari 15 orang jumlah

responden. Seseorang yang mengalami kecemasan pada level ini hanya

fokus pada urusan yang akan dilakukan dengan segera termasuk

mempersempit pandangan perseptual tetapi masih dapat melakukan hal

lain jika menginginkan untuk melakukan hal lain tersebut.

3. Ada pengaruh wudhu terhadap kecemasan saat menghadapi ujian

praktikum pada mahasiswi keperawatan UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta tahun ajaran akademik 2014-2015.

Page 84: PENGARUH WUDHU TERHADAP KECEMASAN SAAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38074/1/IQBAL... · xvii + 63 halaman + 6 tabel + 2 skema + 1 gambar+8 ... Kecemasan dapat

69

7.2 Saran

7.2.1. Bagi Mahasiswa Keperawatan

Kecemasan saat mengahadapi ujian praktikum dapat menganggu

penampilan mahasiswa saat ujian, bahkan dapat menurunkan

kemampuan siswa sehingga tidak dapat melakukan tindakan dengan

tepat, sehingga kecemasan saat menghadapi ujian praktikum mesti

ditangani. Wudhu merupakan penanganan kecemasan dengan

menggunakan salah satu pendekatan religi serta pengintegrasian

teknik relaksasi napas dalam dan hidroterapi. Dengan melihat hasil

penelitian ini diharapkan mahasiswa selain mempersiapkan diri

sebelum ujian juga dapat meluangkan waktu untuk menggunakan

teknik pendekatan religi saat akan menghadapi ujian praktikum

maupun ujian lainnya.

7.2.2. Bagi Institusi Pendidikan Keperawatan

Dengan mempertimbangkan hasil penelitian ini disarankan kepada

institusi pendidikan Keperawatan agar terapi religi dimasukkan ke

dalam rangkaian ujian kemudian dijadikan Standar Operasional

Prosedur pada praktikum tindakan keperawatan. Bukan hanya itu

penelitian ini dapat dijadikan tambahan informasi untuk

pengembangan keilmuan keperawatan berlandaskan keislaman.

7.2.3. Bagi Keilmuan Keperawatan

Dalam hal ini wudhu merupakan salah satu terapi non Farmakologi

melalui pendekatan religi dengan mengintegrasikan hidroterapi dan

Page 85: PENGARUH WUDHU TERHADAP KECEMASAN SAAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38074/1/IQBAL... · xvii + 63 halaman + 6 tabel + 2 skema + 1 gambar+8 ... Kecemasan dapat

70

relaksasi napas dalam. Sehingga diharapkan dari hasil penelitian ini

dapat menjadi informasi tambahan untuk pengembangan keilmuan

bodang Keperawatan Jiwa untuk penangan masalah keperawatan

yaitu kecemasan.

7.2.4. Bagi Penelitian Selanjutnya

1. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat memasukkan variabel

nilai hasil ujian praktikum sebagai dampak dari kecemasan yang

dialami mahasiswa.

2. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggunakan responden

lain selain mahasiswa, seperti pasien yang akan dioperasi, pasien

yang sedang mengikuti program kemoterapi, pasien, pasien yang

didiagnosis penyakit keganasan, dan lain sebagainya.

Page 86: PENGARUH WUDHU TERHADAP KECEMASAN SAAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38074/1/IQBAL... · xvii + 63 halaman + 6 tabel + 2 skema + 1 gambar+8 ... Kecemasan dapat

DAFTAR PUSTAKA

Abdillah, Mohammad Fanshuri. Pengaruh Zikir Terhadap Skor Kecemasan

Mahasiswa Keperawatan Uin Syarif Hidayatullah Jakarta Menghadapi

Ujian Skill-Lab. Skripsi S1 Keperawatan. Tangerang Selatan: Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014.

Abdullah, Che Haslina B et al. Relationship betwen anxiety and accademic

performance of nursing students, Niger Delta University, Bayelsa State,

Nigeria. Pelagia Research Library, 4 (5), 2013.

Abdullah, Che Haslina B. et al. y. Asian Social Science , 9 (13), 2013.

Afolayan, J.A et al. Relationship betwen anxiety and accademic performance of

nursing students, Niger Delta University, Bayelsa State, Nigeria. Pelagia

Research Library, 4 (5), 2013.

Arikunto, Suharsimi. Manajemen Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta, (2010).

Asmadi. Tehnik Prosedural Keperawatan: Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar

Klien. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC, 2008.

Bantanie, Muhammad Syafi`ie el. Dahsyatnya Terapi Wudhu. Jakarta: PT Elex

Media Komputindo Kelompok Gramedia, 2010.

Blazeck, Alice. Simulation Anxiety Syndrome: Presentation and Treatment.

Clinical Simulation in Nursing, 4, 2010.

Bolen, Barbara Bradley. When Stress Goes to Your Stomach. Data diakses dari

http://ibs.about.com/od/diarrhea/a/Anxiety-and--Diarrhea.htm pada 15

Juni 2015, (2014).

Brenes, Gretchen A. et al. Insomnia in Older Adult with Generalized Anziety

Disorder. Am J Geriatr Psychiatry, 17 (465-472), 2009.

Brody, Lori Thein, dan Paula Richley Geigley. Aquatic Exercise for Rehabilitation

and Training. Canada: Human Kinetics, 2009.

Busch, Volker et al. The Effect Of Deep And Slow Breathing On Pain Perception,

Autonomic Activity, And Mood Processing. Pain Medicine Wiley

Periodicals Inc, 1, 215-228, 2012.

Budiharto. Metodelogi Penelitian Kesehatan Dengan Bidang Ilmu Kesehatan Gigi.

Jakarta: EGC, 2008.

Page 87: PENGARUH WUDHU TERHADAP KECEMASAN SAAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38074/1/IQBAL... · xvii + 63 halaman + 6 tabel + 2 skema + 1 gambar+8 ... Kecemasan dapat

Cato, Mary Louise. Nursing Student Anxiety In Simulation Setting: A Mixed

Methods Study. Disertasi Doktoral Pendidikan. Portland State University,

2013.

Cook, Linda J. Inviting Teaching Behavior of Clinical Faculty and Nursing

Students’ Anxiety. Journal of Nursing Education , 44, 4, 2005.

Dahlan, M. Sopiyudin. Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta: Salemba

Medika, 2011.

Damarwati, Tiningsih. Gambaran Tingkat Kecemasan Orang Tua Dari Bayi Yang

Dirawat di Ruang NICU RSUP Fatmawati Jakarta. Skripsi S1

Keperawatan. Depok: Universitas Indonesia, 2012.

Datak, Gad. Efektifitas Relaksasi Benson Terhadap Nyeri Pasca Bedah Pada Pasien

The Transurethal Resection Of The Prostate di Rumah Sakit Umum Pusat

Fatmawati Jakarta. Thesis S2. Depok: Universitas Indonesia, 2008.

Drake, Christopher. et al. Insomnia Causes, Consequences, and Therapeutics: An

Overview. Depression and Anxiety, 18 (163-176), 2003.

Eka, Angelina Roida. Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Keberhasilan

Memberikan Obat Melalui Infus Pada Mahasiswa FIK UI Angkatan 2010.

Skripsi S1 Keperawatan. Depok: Universitas Indonesia, 2012.

Eriyanto. Teknik Sampling Analisis Opini Publik. Yogyakarta: LkiS Yogyakarta,

2010

Ernawati dan Ita Yuanita. Buku Pedoman Modul Keperawatan Medikal Bedah I

Cetakan ke-2 Tangerag Selatan: FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Tidak dipublikasikan, 2015.

Giardino, Nicholas D. et al. Anxiety, Respiration and Cerebral Blood Flow:

Implications Functional Brain Imaging. Comprehensive Psychiatry, 48

(103-112), 2007.

Ghofur, Abdul dan Eko Purwoko. Pengaruh Teknik Napas Dalam Terhadap

Perubahan Tingkat Kecemasan Pada Ibu Persalinan Kala I di Pondok

Bersalin Ngudi Saras Trikilan Kali Jambe Sragen. Jurnal Kesehatan Surya

Medika Yogyakarta, 2007.

Goodman, H. Goodman. Basic Medical Endocrynology, Fourth Edition. California:

Elseiver Inc, 2010.

Gosselin, Ashley M. Nursing Simulation Experience: Self-Eficacy, State Anxiety,

Locus Of Control, And Simulation Effectiveness. Tesis Keperawatan.

University of New Hampshire, 2013.

Handayani. Dismenore dan Kecemasan Pada Remaja. Tesis S2. Yogyakarta:

Universitas Gajah Mada, 2012.

Page 88: PENGARUH WUDHU TERHADAP KECEMASAN SAAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38074/1/IQBAL... · xvii + 63 halaman + 6 tabel + 2 skema + 1 gambar+8 ... Kecemasan dapat

Hasanudin, Oan. Mukjizat Berwudhu. Jakarta: Qultum Media, 2007.

Hastono, Sutanto Priyo dan Luknis Sabri. Statistik Kesehatan. Jakarta: Rajawali

Pers, 2011.

Herdman, T. Heather. Diagnosis keperawatan: definisi dan klasifikasi 2012-2014.

Jakarta: EGC, 2012

Hidayat, Aziz Alimul. Metode Penelitian Keperawatan dan Tehnik Analisis Data.

Jakarta; Penerbit Salemba Medika, 2007.

Homma, Ikuo dan Yuri Masako. Breathing Rhythms and Emotions. Exp Physical,

93 (1011-1021), 2008.

Horsley, Trisha Leann. The Effect Of Nursing Faculty Presence On Students’ Level

Of Anxiety, Self-Confidence, And Clinical Performance During A Clinical

Simulation Experience. Disertasi Doktoral Keperawatan. Universitiy of

Kansas, 2012.

Hyman, Bruce M., dan Cherry Pedrick. Anxiety Disorders. Minneapolis: Lerner

Publishing Group, Inc, 2011.

Jacobs, Madeline et al. Association Between Level of Emotional Intelligence and

Severity of Anxiety in Generalized Social Phobia. Journal of Anxiety

Disorder, 22 (1478-1495), 2008.

Kanji, N dan E. Ernest. Autogenic Training Reduces Anxiety After Coronary

Angioplasty: A Randomized Clinical Trial. American Health Journal, 002

(8703), 2004.

Kusumadewi, Sri. Aplikasi Fuzzy Total Integral Pada Hamilton Anxiety Rating

Scale (HARS). Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi,

Yogyakarta, 2008.

Kardjono, Moehari. Kedahsyatan Wudhu Penghapus Dosa. Yogyakarta: Penerbit

Best Publisher, 2009.

Macdougall, Rovert C. Drugs & Media: New Perspectives on Communication,

Consumption, and Consciousness. New York: Bloomsburry Publishing

USA, 2011.

Martos, M Pulido et al. Sources of Stress in Nursing Student: A Systematic Review

of Quantitative Studies. International Nursing Review,59 (15-25), 2011.

Masterman, Heather. Anxiety Allevating Intervention Strategies: Applicability For

Nursing Students. Tesis Megister Pendidikan Keperawatan. St. Catherine

University, 2012.

Page 89: PENGARUH WUDHU TERHADAP KECEMASAN SAAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38074/1/IQBAL... · xvii + 63 halaman + 6 tabel + 2 skema + 1 gambar+8 ... Kecemasan dapat

Mellincavage, Sharon Maric. Anxiety in Student Nurses in The Clinical Setting; A

Phenomenological Study. Disertasi Doktoral Pendidikan. Pennsylvania:

The Pennsylvania State University, 2008.

Meltzer, Lynn. Promoting Executive Functioning in The Classroom. New York:

The Guildford Press, 2010.

Mlek, Magdalena. Nursing Students’ Learning Experiences in Clinical Setting:

Stress, Anxiety and Coping. Tesis Master Pendidikan. Canada: Universitas

Concordia, 2011.

Moscaritolo, Linda M. Interventional Strategies to Decrease Nursing Student

Anxiety in the Clinical Learning Environment. Journal of Nursing

Education, 48 (1), 2009.

Muslimah. Terapi Mandi Terhadap Pecandu Narkotika Di Pondok Pesantren Al-

Qodir Cangkringan Sleman Yogyakarta. Skripsi S1 Bimbingan dan

Konseling Islam. Yogyakarta: Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga,

2014.

Naviati, Elsa. Hubungan Dukungan Perawat Dengan Tingkat Kecemasan Orang

Tua di Ruang Rawat Anak RSAB Harapan Kita Jakarta. Tesis S2

Keperawatan. Depok: Universitas Indonesia, 2012.

Nursalam. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Edisi

2. Jakarta: Penerbit Salemba Medika, 2008.

Pranata, Andi Eka dan Mahmud Ady Yuwanto. Pengaruh Hidroterapi (Rendam

Kaki Air Hangat) Terhadap Penurunan Tingkat Kecemasan Pada Lansia

Di Desa Sumbersari Kecamatan Maesan Kabupaten Bondowoso.

Penelitian. Jember: Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan dr. Soebandi, 2014.

Purfeerst, Christina R. Decreasing Anxiety in Nursing Students. Tesis Pendidikan

Keperawatan. St. Ctehrine University, 2011.

Rice, Crist Lynn. Reducing Anxiety in Middle Scholl and High School Student: a

Comparison of Cognitive Behavioral Therapy and Relaxation Training

Approaches. Phoenix: The University of Arizona, 2008.

Riwidikdo. Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Bina Pustaka, 2007.

Sanford, Pamela G. “Simulation in Nursing Education: A Review Research,” The

Qualitative Report,15 (4), 2010.

Seaward, Brian Luke. Managing Stress: Principles and Strategies for Health and

Well-Being, 7rd Ed. Jones & Bartlett Learning, 2012.

Setiadi. Konsep dan Penulisan Riset Keperawatan. Yogyakarta; Graha Ilmu.

Persada, 2007.

Page 90: PENGARUH WUDHU TERHADAP KECEMASAN SAAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38074/1/IQBAL... · xvii + 63 halaman + 6 tabel + 2 skema + 1 gambar+8 ... Kecemasan dapat

Sherwood, Lauralee. Fisiologi Manusia: Dari Sel ke Sistem, Ed. 6. Jakarta: Penerbit

Buku Kedokteran EGC, 2012.

Shin, Lisa M. dan Israel Liberzion. The Neurocircuitry of Fear, Stress, and Anxiety

Disorders. Neuropsychopharmacology Review, 35 (169-191), 2010.

Stein, Dan J., et al. Text Book of Anxiety Disorders. Arlington: American

Pshyciatric Publishing, Inc, 2009.

Stevenson, Angus. Definition Of Water Cure. Oxford: Oxford University Press,

2007.

Stuart, Gail Wiscarz, dan Micehele T.L. Priciples and Practice of Oshyciatric

Nursing (8th ed.). St. Louis: Mosby, 2005.

Sumanto, Rahmat, Marsito dan Ernawati. Hubungan Tingkat Nyeri Dengan Tingkat

Kecemasan Pada Pasien Post Operasi Sectio Caesarea Di Rsu Pku

Muhammadiyah Gombong. Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan 7,2.

Gombong: STIKes Muhammadiyah Gombong, 2011.

Souto, Etish Barbosa et al. Analysis of The Anxiety Level of The Nursing

Undergraduate Students. Journal of Nursing UFPE, 6 (5), 2012.

Stipanuk, Martha H. dan Marie A. Caudill. Biochemical, Physiological, and

Molecular Aspect of Human Nutrition. Canada: Elseiver Inc, 2013.

Suryabrata, Sumadi. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

2010.

Suyamto, et al. Pengaruh Relaksasi Otot Dalam Menurunkan Skor Kecemasan T-

TMAS Mahasiswa Menjelang Ujian Akhir Program di Akademi

Keperawtan Notokusumo Yogyakarta. Berita Kedokteran Masyarakat,

25(3), 2009.

Tomb, David A. Buku Saku Psikiatri Ed. 6. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran

EGC. 2004.

Tusaie, Kathleen R., dan Joyce J. Fitzpatrick. Advanced Practice Psychiatric

Nursing. NewYork: Springer Publishing Company, LLC, 2013.

Umar, Husein. Riset Sumber Daya Manusia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,

2006.

Videbec, Sheila L. Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta; Penerbit Buku

Kedokteran EGC, 2008.

Ward, Brandon Keith. Anxiety in Nurse Anesthesia Students. Ann Arbor: Mountain

State University, 2008.

Page 91: PENGARUH WUDHU TERHADAP KECEMASAN SAAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38074/1/IQBAL... · xvii + 63 halaman + 6 tabel + 2 skema + 1 gambar+8 ... Kecemasan dapat

Ward, Brandon Keith. Anxiety in Nurse Anesthesia Students. Ann Arbor: Mountain

State University, 2008.

Zulkarnain dan Ferry Novliadi. Sense of Humor Dan Kcememasan Menghadapi

Ujian Dikalangan Mahasiswa. Sumatera Utara; Majalah Kedokteran

Nusantara Vol. 42, 2009.

Page 92: PENGARUH WUDHU TERHADAP KECEMASAN SAAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38074/1/IQBAL... · xvii + 63 halaman + 6 tabel + 2 skema + 1 gambar+8 ... Kecemasan dapat

Lampiran 1

Page 93: PENGARUH WUDHU TERHADAP KECEMASAN SAAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38074/1/IQBAL... · xvii + 63 halaman + 6 tabel + 2 skema + 1 gambar+8 ... Kecemasan dapat

Lampiran 2

PENJELASAN PENELITIAN

Saya Iqbal Maulana Utomo, mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dengan NIM 1111104000005,

bermaksud melakukan penelitian dengan judul ” Pengaruh wudhu terhadap

terhadap kecemasan saat menghadapi ujian praktikum pada mahasiswi

keperawatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta”. Tujuan untuk mengetahui

pengaruh wudhu terhadap kecemasan mahasiswi ketika mengahadapi ujian

praktikum.

Menfaat penelitian ini adalah untuk menerapkan metode psikoterapi islami

relaksasi dengan media air (Hidroterapi) yang dapat menurunkan kecemasan

mahasiswi saat menghadapi ujian praktikum skill-lab.

Peneliti akan menjaga segala hal yang menyangkut kerahasiaan responden selama

dan setelah penelitian dilakukan..

Peneliti,

Iqbal Maulana Utomo

1111104000005

Page 94: PENGARUH WUDHU TERHADAP KECEMASAN SAAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38074/1/IQBAL... · xvii + 63 halaman + 6 tabel + 2 skema + 1 gambar+8 ... Kecemasan dapat

LEMBAR PERNYATAAN KESEDIAAN MENJADI RESPONDEN

Judul Penelitian:

Pengaruh wudhu terhadap terhadap kecemasan saat menghadapi ujian

praktikum pada mahasiswi keperawatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : .......................

Usia : ........................

Jenis kelamin : .......................

Semester : .......................

Nomor Hp : ........................

Menyatakan telah memahami penjelasan tentang tujuan , manfaat dan kegiatan

yang akan dilakukan dalam penelitian ini dan saya bersedia menjadi responden

dalam penelitian ini

Ciputat, ... ..................... 20 ...

Saksi, Responden, Peneliti,

... ... ... ... ... ... ... ... ... ... Iqbal Maulana Utomo

1111104000005

Page 95: PENGARUH WUDHU TERHADAP KECEMASAN SAAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38074/1/IQBAL... · xvii + 63 halaman + 6 tabel + 2 skema + 1 gambar+8 ... Kecemasan dapat

Lampiran 3

KUESIONER PENELITIAN

Pengaruh wudhu terhadap terhadap kecemasan saat menghadapi ujian praktikum

pada mahasiswi keperawatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

1. Data Umum Responden

a. Usia :

2. Skala Kecemasan Visual Analog Scale (VAS-A)

Menggunakana sebuah garis horizontal yang berupa skala sepanjang

100 mm dengan penilaian dari garis ujung sebelah kiri yang

mengindikasikan “tidak ada kecemasan” hingga ujung sebelah kanan

yang menyatakan “kecemasan luar biasa”.

Petunjuk pengukuran ansietas: Mohon Saudara memberi tanda

dengan garis vertikal pada garis sesuai dengan rasa cemas

yang dirasakan sekarang.

Sumber: Rocmayanti, 2011

Tidak ada

kecemasan

Kecemasan

luar biasa

SKALA PENGUKURAN KECEMASAN

DENGAN VISUAL ANALOG SCALE (VAS-A)

Terimakasih atas kerjasamanya

Page 96: PENGARUH WUDHU TERHADAP KECEMASAN SAAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38074/1/IQBAL... · xvii + 63 halaman + 6 tabel + 2 skema + 1 gambar+8 ... Kecemasan dapat

Lampiran 4

HASIL Studi Pendahuluan

Tabel Mata Kuliah Yang Menyebabkan Kecemasan

NO MATA KULIAH JUMLAH PERSEN (%)

1 Fundamental of nursing 2 3

2 P2k2 10 17

3 Histologi 11 18

4 Anatomi 6 10

5 Biologi 1 2

6 Biokimia 4 7

7 Fisiologi 4 7

8 KGD 0 0

9 Maternitas 5 8

10 Keperawatan dasar 3 5

11 KMB 14 23

Total 60 100

Grafik Mata Kuliah Yang Menyebabkan Kecemasan

3%17%

18%

10%2%7%7%

0%8%

5%

23%

JUMLAH

Fundamental of nursing P2k2 Histologi

Anatomi Biologi Biokimia

Fisiologi KGD Maternitas

Keperawatan dasar KMB

Page 97: PENGARUH WUDHU TERHADAP KECEMASAN SAAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38074/1/IQBAL... · xvii + 63 halaman + 6 tabel + 2 skema + 1 gambar+8 ... Kecemasan dapat

Lampiran 5

SATUAN ACARA PELATIHAN

RELAKSASI HIDROTERAPI WUDHU

A. Topik

Latihan relaksasi hidroterapi wudhu

B. Sasaran

Kelompok perlakukan (intervensi) penelitian, yaitu 20 orang.

C. Tujuan

1. Tujuan Umum

Setelah diberikan pelatihan selama 20 menit seluruh anggota kelompok

perlakuan mengerti cara melakukan hidoterapi wudhu.

2. Tujuan Khusus

Setelah diberikan pelatihan selama 20 menit seluruh anggota kelompok

perlakuan mampu;

a. Menjelaskan apa pengertian dan manfaat wudhu

b. Memperagakan kembali tehnik relaksasi hidroterapi wudhu dengan

benar

D. Materi

Materi pelatihan yang akan diberikan meliputi;

1. Latar Belakang

Berdasarkan hasil penelitian Kanji et al. 2004; Mellincavage, 2008;

Blazeeck 2010; Mlek, 2011; Horsley, 2012; Souto et al., 2012; Afolayan et

al., 2013; Cato, 2013; Gosselin, 2013 dan Abdillah, 2014 menyatakan

Page 98: PENGARUH WUDHU TERHADAP KECEMASAN SAAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38074/1/IQBAL... · xvii + 63 halaman + 6 tabel + 2 skema + 1 gambar+8 ... Kecemasan dapat

bahwa mahasiswa keperawatan mengalami kecemasan saat menghadapi

ujian praktikum dengan berbagai tingkat kecemasan yang dilakukan oleh

dan dapat mengganggu penampilan siswa saat ujian sehingga perlu

dilakukan penanganan.

2. Landasan Berfikir

Allah berfirman dalam surat Al-Maidah ayat 6 yang artinya “Hai

Orang-orang beriman! Jika kamu hendak berdiri melakukan shalat,

basuhlah mukamu dan tanganmu sampai kesiku, lalu sapulah kepalamu dan

basuh kakimu hingga dua-mata kaki”. Allah menyukai orang-orang yang

menyucikan diri. Mendekat kepada Allah berarti mendekat kepada Dzat

Yang Maha Suci. Karena, Allah adalah pemilik nama Al-Quddus (Maha

Suci). Maka sepatutnya untuk menyucikan diri. Jika kita sudah dekat

dengan Allah, maka hidup ini akan berjalan indah, damai, berkah dan

bahagia. Tidak aka nada masalah apapun yang membuat diri ini risau dan

cemas. Karena merasa yakin Allah SWT senantiasa bersama kita. Oleh

karena itu penting sekali untuk mendekatkan dir kepada Allah (Bantanie,

2010).

3. Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh wudhu terhadap

terhadap kecemasan saat menghadapi ujian praktikum pada mahasiswi

keperawatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 99: PENGARUH WUDHU TERHADAP KECEMASAN SAAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38074/1/IQBAL... · xvii + 63 halaman + 6 tabel + 2 skema + 1 gambar+8 ... Kecemasan dapat

4. Wudhu

Wudhu, secara bahasa berasal dari kata al-wadha`ah, yang berarti

bersih, cerah, dan indah. Sedangkan menurut istilah syarak, wudhu adalah

menyengaja membasuh dan mengusap bagian tubuh yang menjadi anggota

wudhu yang suci dan mensucikan untuk menghilangkan hadas kecil

(Bantanie, 2010). Tehnik dasar relaksasi dilakukan sebelum memulai zikir,

yaitu dengan memposisikan tubuh pada kondisi senyaman mungkin.

Selanjutnya yaitu gerakan inti.

Wudhu yang dilakukan dengan benar dapat menyucikan diri, yang

tidak sekedar mencuci anggota badan, namun ada empat tahap yang dapat

diperoleh:

e. Membersihkan jasmani dari hadas

f. Membersihkan anggota badan dari kejahatan dan perbuatan dosa

g. Membersihkan hati dari akhlak yang tercela

h. Membersihkan batin dari selain Allah Swt.

Sedemikian pentingnya wudhu bagi kehidupan kaum muslim,

sehingga air yang digunakanpun tidak boleh sembarangan air. Air yang

boleh digunakan untuk berwudhu, haruslah air yang termasuk kategori air

suci yang mensucikan. Secara ringkas air yang sah untuk bersuci ada dua

macam, yaitu air turun dari langit dan air keluar dari perut bumi. Namun

secara lebuh luas ada tujuh macam air yang sah untuk bersuci yaitu: air

hujan, air embun, air laut, air sungai, air sumber (mata air), air sumur, dan

air es (Kardjono, 2009).

Page 100: PENGARUH WUDHU TERHADAP KECEMASAN SAAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38074/1/IQBAL... · xvii + 63 halaman + 6 tabel + 2 skema + 1 gambar+8 ... Kecemasan dapat

Tata cara berwudhu (Sesuai dengan Al-Quran dan As-Sunnah

dalam Putusan Majelis Tarjih Muhammadiyah Tahun 2003)

11. Membaca Bismillahirrahmanirrahim

12. Mengikhlaskan niatnya karena Allah SWT

13. Basuhlah telapak tanganmu tiga kali

14. Hisaplah air dari telapak tangan sebelah dan berkumurlah tiga kali

15. Membasuh muka tiga kali dengan mengusap kedua sudut mata dan

lebihkanlah membasuhnya.

16. Basuhlah kedua tangan beserta dua siku dengan digosok tiga kali

dan selah-selah jari mulai dengan sebelah kanan

17. Mengusap ubun-ubun kepala dengan menjalankan kedua telapak

tangan dari ujung muka kepala hingga tengkuk dan dikembalikan

lagi pada permulaan,

18. Kemudian usaplah kedua telingamu sebelah luarnya dengan dua

ibujari dan sebelah dalamnya dengan kedua telunjuk.

19. Basuh kedua kakimu beserta kedua mata kaki, dengan digosok tiga

kali dan selah-selah jari kaki. Mulailah dari yang kanan dan

sempurnakan dengan membasuhkedua kaki itu.

20. Kemudian ucapkan “Ashadualla-ila-ha illalla-h wahdahu-la- syari-

kalah, wa asyahadu anna Muhammadan `abduhu-wa rasuluh.

E. Metode

Metode yang digunakan pada pelatihan ini adalah ceramah, simulasi dan

tanya jawab.

Page 101: PENGARUH WUDHU TERHADAP KECEMASAN SAAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38074/1/IQBAL... · xvii + 63 halaman + 6 tabel + 2 skema + 1 gambar+8 ... Kecemasan dapat

F. Media

Media yang digunakan pada pelatihan ini adalah air, prin-out materi dan

Lcd.

G. Waktu Pelaksanaan

Hari : Jum`at

Tanggal : 27 April 2015

Jam : 15.30 WIB

Alokasi waktu : 25 menit.

No Waktu Kegiatan pelatihan Kegiatan peserta

1 5 menit Pembukaan

Salam pembuka

Menjelaskan topik dan

tujuan pelatihan

Menjawab salam

Mendengarkan dan

memeprhatikan

penyaji

2 5 menit Pelatihan

Menjelaskan materi

tentang pengertian,

tujuan berwudhu.

Menjelaskan materi

tentang Wudhu”.

Memberi kesempatan

peserta untuk bertanya

Mendengarkan dan

memperhatikan

materi yang

dijelaskan

Mengajukan

pertanyaan bila

kurang mengerti

3 10 menit Simulasi

Page 102: PENGARUH WUDHU TERHADAP KECEMASAN SAAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38074/1/IQBAL... · xvii + 63 halaman + 6 tabel + 2 skema + 1 gambar+8 ... Kecemasan dapat

Memperagakan tehnik

Berwudhu

Memperagakan

kembali tehnik

relaksasi napas dalam

Memperagakan

kembali tehnik dzikir

4 5 menit Penutupan

Melakukan evaluasi

dengan memberikan

pertanyaan

Menyimpulkan materi

yang telah

disampaikan

Memberikan

kesemapatan kepada

peserta untuk bertanya

kembali jika dirasa

kurang jelas

Menjawab pertanyaan

(jika ada)

Salam penutup

Menjawab pertanyaan

pemateri

Bertanya jika dirasa

kurang jelas

Menjawab salam

Page 103: PENGARUH WUDHU TERHADAP KECEMASAN SAAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38074/1/IQBAL... · xvii + 63 halaman + 6 tabel + 2 skema + 1 gambar+8 ... Kecemasan dapat

H. Tempat Pelaksanaan

1. Tempat : Ruang 409 lantai 4 Gedung FKIK UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta

2. Setting tempat :

I. Rencana Evaluasi

No Aspek Waktu Metode

1 Kognitif Segera saat pelatihan Tanya -jawab

2 Afektif segera saat pelatihan dan saat

post-test

Observasi

3 Psikomotor Segera saat pelatihan dan saat

post-tes

Observasi

Keterangan:

Meja Pemateri

Kursi Pemateri

Layar LCD

Kursi Peserta

Pintu

Page 104: PENGARUH WUDHU TERHADAP KECEMASAN SAAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38074/1/IQBAL... · xvii + 63 halaman + 6 tabel + 2 skema + 1 gambar+8 ... Kecemasan dapat

Modul Pelatihan Wudhu

Oleh:

IQBAL MAULANA UTOMO

NIM: 1111104000005

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2015 M/1436 H

Page 105: PENGARUH WUDHU TERHADAP KECEMASAN SAAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38074/1/IQBAL... · xvii + 63 halaman + 6 tabel + 2 skema + 1 gambar+8 ... Kecemasan dapat

A. Wudhu

Wudhu, secara bahasa berasal dari kata al-wadha`ah, yang berarti

bersih, cerah, dan indah. Sedangkan menurut istilah syarak, wudhu adalah

menyengaja membasuh dan mengusap bagian tubuh yang menjadi anggota

wudhu yang suci dan mensucikan untuk menghilangkan hadas kecil

(Bantanie, 2010). Allah berfirman dalam surat Al-Maidah ayat 6 yang

artinya “Hai Orang-orang beriman! Jika kamu hendak berdiri melakukan

shalat, basuhlah mukamu dan tanganmu sampai kesiku, lalu sapulah

kepalamu dan basuh kakimu hingga dua-mata kaki Allah menyukai orang-

orang yang menyucikan diri”. Adapun dalil lainnya Rasululah barkata

melalui hadistnya “Dari Abu Huraira r.a. Bahwa Rasulullah bersabda:

“Maukah saya tunjukkan kepadamu hal-hal dengan nama Allah

menghapuskan dosa-dosamu serta mengangkat derajatmu?” “Mau ya

Rasulullah”, ujar mereka. “Meyempurnakan wudhu menghadapi segala

kesusahan, dan sering melangkah menuju masjid, serta menunggu shalat

demi shalat. Nah itulah dia perjuangan. Perjuangan sekali lagi

perjuangan!” (H.r. Malik, Muslim, Turmudzi dan Nasa`i)..

Mendekat diri kepada Allah berarti mendekat kepada Dzat Yang

Maha Suci. Karena, Allah adalah pemilik nama Al-Quddus (Maha Suci).

Maka sepatutnya untuk menyucikan diri. Jika kita sudah dekat dengan

Allah, maka hidup ini akan berjalan indah, damai, berkah dan bahagia.

Tidak akan ada masalah apapun yang membuat diri ini risau dan cemas.

Karena merasa yakin Allah SWT senantiasa bersama kita. Oleh karena itu

penting sekali untuk mendekatkan dir kepada Allah (Bantanie, 2010).

Wudhu yang dilakukan dengan benar dapat menyucikan diri, yang

tidak sekedar mencuci anggota badan, namun ada empat tahap yang dapat

diperoleh:

1. Membersihkan jasmani dari hadas

2. Membersihkan anggota badan dari kejahatan dan perbuatan dosa

3. Membersihkan hati dari akhlak yang tercela

4. Membersihkan batin dari selain Allah Swt.

Page 106: PENGARUH WUDHU TERHADAP KECEMASAN SAAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38074/1/IQBAL... · xvii + 63 halaman + 6 tabel + 2 skema + 1 gambar+8 ... Kecemasan dapat

Sedemikian pentingnya wudhu bagi kehidupan kaum muslim, sehingga air

yang digunakanpun tidak boleh sembarangan air. Air yang boleh digunakan

untuk berwudhu, haruslah air yang termasuk kategori air suci yang

mensucikan. Secara ringkas air yang sah untuk bersuci ada dua macam,

yaitu air turun dari langit dan air keluar dari perut bumi. Namun secara lebuh

luas ada tujuh macam air yang sah untuk bersuci yaitu: air hujan, air embun,

air laut, air sungai, air sumber (mata air), air sumur, dan air es (Kardjono,

2009). Tehnik dasar relaksasi dilakukan sebelum memulai wudhu, yaitu

dengan memposisikan tubuh pada kondisi senyaman mungkin. Selanjutnya

yaitu gerakan inti.

B. Tata cara berwudhu (Sesuai dengan Al-Quran dan As-Sunnah dalam

Putusan Majelis Tarjih Muhammadiyah Tahun 2003)

a. Membaca Bismillahirrahmanirrahim

b. Mengikhlaskan niatnya karena Allah SWT

c. Basuhlah telapak tanganmu tiga kali

d. Hisaplah air dari telapak tangan sebelah kanan dan berkumurlah tiga

kali

e. Membasuh muka tiga kali dengan mengusap kedua sudut mata dan

lebihkanlah membasuhnya.

f. Basuhlah kedua tangan beserta dua siku dengan digosok tiga kali

dan selah-selah jari mulai dari sebelah kanan kemudian sebelah kiri

g. Mengusap ubun-ubun kepala dengan menjalankan kedua telapak

tangan dari ujung muka kepala hingga tengkuk dan dikembalikan

lagi pada permulaan,

h. Kemudian usaplah kedua telingamu sebelah luarnya dengan dua

ibujari dan sebelah dalamnya dengan kedua telunjuk.

i. Basuh kedua kakimu beserta kedua mata kaki, dengan digosok tiga

kali dan selah-selah jari kaki. Mulailah dari yang kanan dan

sempurnakan dengan membasuhkedua kaki itu.

j. Kemudian ucapkan “Ashadualla-ila-ha illalla-h wahdahu-la- syari-

kalah, wa asyahadu anna Muhammadan `abduhu-wa rasuluh.

Page 107: PENGARUH WUDHU TERHADAP KECEMASAN SAAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38074/1/IQBAL... · xvii + 63 halaman + 6 tabel + 2 skema + 1 gambar+8 ... Kecemasan dapat

FORMAT PENILAIAN WUDHU

Nama Mahasiswi:

No URAIAN KEGIATAN NILAI

0 1 2

1. Membaca Bismillahirrahmanirrahim

2. Mengikhlaskan niatnya karena Allah SWT

3. Membasuh telapak tangan tiga kali

4. Hisaplah air dari telapak tangan melalui hidung dan

berkumurlah tiga kali

5. Membasuh muka tiga kali dengan mengusap kedua

sudut mata dan lebihkanlah membasuhnya

6. Basuhlah kedua tangan beserta dua siku dengan

digosok tiga kali dan selah-selah jari mulai dari

sebelah kanan kemudian sebelah kiri

7. Mengusap ubun-ubun kepala dengan menjalankan

kedua telapak tangan dari ujung muka kepala hingga

tengkuk dan dikembalikan lagi pada permulaan

8. Mengusap kedua telingamu sebelah luarnya dengan

dua ibujari dan sebelah dalamnya dengan kedua

telunjuk.

9. Membasuh kedua kakimu beserta kedua mata kaki,

dengan digosok tiga kali dan selah-selah jari kaki.

Mulailah dari yang kanan kemudian sebelah kiri dan

sempurnakan dengan membasuh kedua kaki itu.

Page 108: PENGARUH WUDHU TERHADAP KECEMASAN SAAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38074/1/IQBAL... · xvii + 63 halaman + 6 tabel + 2 skema + 1 gambar+8 ... Kecemasan dapat

10. Kemudian ucapkan “Ashadualla-ila-ha illalla-h

wahdahu-la- syari-kalah, wa asyahadu anna

Muhammadan `abduhu-wa rasuluh”.

Skor nilai:

0 = tidak dilakukan

1 = dilakukan tapi kurang tepat

2 = dilakukan dengan tepat

Page 109: PENGARUH WUDHU TERHADAP KECEMASAN SAAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38074/1/IQBAL... · xvii + 63 halaman + 6 tabel + 2 skema + 1 gambar+8 ... Kecemasan dapat

Lampiran 6

REKAPITULASI STATISTIK RESPONDEN

No Responden Usia Sebelum

Intervensi

Setelah

Intervensi

1 A 20 70 50

2 B 20 50 40

3 C 20 60 40

4 D 21 30 20

5 E 19 60 50

6 F 19 40 30

7 G 19 40 20

8 H 20 40 10

9 I 20 40 30

10 J 20 30 20

11 K 18 30 20

12 L 19 30 20

13 M 19 60 30

14 N 19 50 30

15 0 19 60 40

Average - 19,467 46 30

Page 110: PENGARUH WUDHU TERHADAP KECEMASAN SAAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38074/1/IQBAL... · xvii + 63 halaman + 6 tabel + 2 skema + 1 gambar+8 ... Kecemasan dapat

Lampiran 7

A. Analisa Univariat

1. Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan usia

Frequenc

y

Percent Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid

18 1 6,7 6,7 6,7

19 7 46,7 46,7 53,3

20 6 40,0 40,0 93,3

21 1 6,7 6,7 100,0

Total 15 100,0 100,0

2. Distribusi frekuensi rata-rata skor kecemasan sebelum dan setelah

Intervensi

Statistics

usia sebelum tingkat_sebel

um

setelah tingkat_setel

ah

N Valid 15 15 15 15 15

Missing 0 0 0 0 0

Mean 19,47 46,00 1,53 30,00 1,13

Median 19,00 40,00 2,00 30,00 1,00

Std. Deviation ,743 13,522 ,516 11,952 ,352

Minimum 18 30 1 10 1

Maximum 21 70 2 50 2

Page 111: PENGARUH WUDHU TERHADAP KECEMASAN SAAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38074/1/IQBAL... · xvii + 63 halaman + 6 tabel + 2 skema + 1 gambar+8 ... Kecemasan dapat

3. Distribusi frekuensi tingkat kecemasan sebelum dan setelah

Intervensi

Tingkat_pre_intervensi

Frequenc

y

Percent Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid

ringan 7 46,7 46,7 46,7

sedang 8 53,3 53,3 100,0

Total 15 100,0 100,0

Tingkat_post_intervensi

Frequenc

y

Percent Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid

ringan 13 86,7 86,7 86,7

sedang 2 13,3 13,3 100,0

Total 15 100,0 100,0

Page 112: PENGARUH WUDHU TERHADAP KECEMASAN SAAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38074/1/IQBAL... · xvii + 63 halaman + 6 tabel + 2 skema + 1 gambar+8 ... Kecemasan dapat

Lampiran 8

B. Analisa Bivariat

1. Uji Normalitas

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

sebelum ,205 15 ,091 ,887 15 ,061

setelah ,199 15 ,115 ,918 15 ,181

2. Uji Paired t-test

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error

Mean

Pair 1 sebelum 46,00 15 13,522 3,491

setelah 30,00 15 11,952 3,086

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 sebelum & setelah 15 ,840 ,000

Paired Samples Test

Paired Differences

Mean Std. Deviation Std. Error

Mean

95%

Confidence

Interval of the

Difference

Lower

Pair 1 sebelum - setelah 16,000 7,368 1,902 11,920

Page 113: PENGARUH WUDHU TERHADAP KECEMASAN SAAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38074/1/IQBAL... · xvii + 63 halaman + 6 tabel + 2 skema + 1 gambar+8 ... Kecemasan dapat

Paired Samples Test

Paired

Differences

t df Sig. (2-tailed)

95% Confidence

Interval of the

Difference

Upper

Pair 1 sebelum - setelah 20,080 8,411 14 ,000