PENGARUH WORK-FAMILY CONFLICT, GAYA KEPEMIMPINAN...
-
Upload
nguyentruc -
Category
Documents
-
view
225 -
download
3
Transcript of PENGARUH WORK-FAMILY CONFLICT, GAYA KEPEMIMPINAN...
PENGARUH WORK-FAMILY CONFLICT, GAYA KEPEMIMPINAN
TRANSFORMASIONAL, DAN KOMPLEKSITAS TUGAS TERHADAP
JOB SATISFACTION AUDITOR
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh:
WAHYU HELDERA PUTRA
NIM. 1111082000094
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1436 H / 2015 M
ii
iii
iv
v
vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. Data Pribadi
Nama : Wahyu Heldera Putra
Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 5 Agustus 1993
Alamat : Taman Asri Blok H3 No.8 RT 003/012,
Gaga, Larangan, Tangerang, Banten 15154
Email : [email protected]
II. Riwayat Pendidikan
TK Wijaya Kusuma (1998 – 1999)
SD Negeri Gunung 03 Pagi (1999 – 2005)
SMP Negeri 11 Jakarta (2005 – 2008)
SMA Negeri 47 Jakarta (2008 – 2011)
S1 Ekonomi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (2011 – 2015)
III. Latar Belakang Keluarga
Nama Ayah : Muhammad Helmi
Nama Ibu : Junita Angriany
Alamat Orang Tua : Taman Asri Blok H3 No.8 RT 003/012,
Gaga, Larangan, Tangerang, Banten 15154
Anak ke/ dari : ke-2 dari 4 bersaudara
vii
IV. Pengalaman Organisasi
1. Pramuka SD Negeri Gunung 03 Pagi (2004 – 2005)
2. Badminton Accounting Community Jurusan Akuntansi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta (2012 – 2013)
3. Himpunan Mahasiswa Jurusan Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta (2013 – 2014)
viii
THE INFLUENCE OF WORK-FAMILY CONFLICT,TRANSFORMATIONAL LEADERSHIP STYLE, AND TASK COMPLEXITY
ON AUDITOR’S JOB SATISFACTION
By: Wahyu Heldera Putra
ABSTRACT
This research was aimed to examine the influence of work-familyconflict, transformational leadership style, and task complexity on auditor’s jobsatisfaction. This research used primary data which collected by distributingquestionnaires to respondents. Questionnaires were distributed to junior andsenior auditor of accounting firms (were directory by IAPI) that afiliate tointernational firm in Jakarta. From 74 questionnaires that have been distributed,only 60 questionnaires have been received, and only 56 questionnaires that fullfilled and could be processed. The research uses multiple regression analysismethod.
The results of this research show that: (1) work-family conflict has nosignificant influence on auditor’s job satisfaction. (2) transformational leadershipstyle has significant influence on auditor’s job satisfaction. (3) task complexityhas no significant influence on auditor’s job satisfaction. (4) work-family conflict,transformational leadership style, and task complexity have significant influenceon auditor’s job satisfaction.
Keywords : work-family conflict, transformational leadership style, taskcomplexity, job satisfaction.
ix
PENGARUH WORK-FAMILY CONFLICT, GAYA KEPEMIMPINANTRANSFORMASIONAL, DAN KOMPLEKSITAS TUGAS TERHADAP
JOB SATISFACTION AUDITOR
Oleh: Wahyu Heldera Putra
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh work-family conflict,gaya kepemimpinan transformasional, dan kompleksitas tugas terhadap jobsatisfaction auditor. Penelitian ini menggunakan data primer yang diperolehdengan menyebarkan kuesioner ke responden. Kuesioner ditujukan kepada Juniordan Senior Auditor KAP yang terdaftar di direktori Institut Akuntan PublikIndonesia yang memiliki afiliasi internasional dan berkantor di wilayah Jakarta.Dari 74 kuesioner yang dibagikan, hanya 60 kuesioner yang diterima kembali, danhanya 56 kuesioner yang diisi lengkap dan dapat diproses. Penelitian inimenggunakan metode analisis regresi berganda.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) work-family conflicttidak berpengaruh signifikan terhadap job satisfaction auditor. (2) gayakepemimpinan transformasional berpengaruh signifikan terhadap job satisfactionauditor. (3) kompleksitas tugas tidak berpengaruh signifikan terhadap jobsatisfaction auditor. (4) work-family conflict, gaya kepemimpinantransformasional, dan kompleksitas tugas berpengaruh secara simultan dansignifikan terhadap job satisfaction auditor.
Kata kunci : work-family conflict, gaya kepemimpinan transformasional,kompleksitas tugas, job satisfaction.
x
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Alhamdulillahi rabbil ‘aalamiin, dengan memanjatkan segala puji serta
syukur kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya
kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul
“Pengaruh Work-Family Conflict, Gaya Kepemimpinan Transformasional, dan
Kompleksitas Tugas terhadap Job Satisfaction Auditor” dengan baik. Sholawat
serta salam penulis junjungkan kepada baginda besar kita, suri tauladan kita, Nabi
Muhammad SAW., beserta keluarga dan para sahabatnya yang senantiasa
membawa kita dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang benderang.
Skripsi ini merupakan tugas akhir penulis sebagai salah satu syarat guna
meraih gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa banyak pihak yang telah membantu
dalam penulisan skripsi ini, mulai dari proses awal hingga proses akhir dalam
penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan rasa
terimakasih atas bantuan, bimbingan, semangat, dan doa, baik secara langsung
maupun tidak langsung kepada :
1. Keluargaku tercinta, orang tua dan adikku yang selalu memberikan semangat,
motivasi, dan kritikan yang tiada henti-hentinya kepada penulis, serta
keluarga besarku yang turut memberikan dukungan moril dan nasihat kepada
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
2. Bapak Dr. M. Arief Mufraini, LC., M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi
dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Ibu Yessi Fitri, SE., M.Si., Ak., CA. selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah bersedia
untuk memberi bantuan semangat dan nasihat kepada penulis selama ini.
4. Bapak Hepi Prayudiawan, SE., Ak., MM., CA. selaku Sekretaris Jurusan
Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
yang telah bersedia untuk memberi saran, kritik dan nasihat kepada penulis
selama ini.
xi
5. Ibu Dr. Rini, M.Si., Ak., CA. selaku Dosen Pembimbing I yang telah bersedia
meluangkan waktu untuk memberikan pengarahan, bimbingan serta saran
kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini.
6. Ibu Wilda Farah, SE., M.Si., Ak., CPA., CA. selaku Dosen Pembimbing II
yang telah bersedia meluangkan waktu untuk memberikan pengarahan,
bimbingan serta saran kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini.
Terimakasih atas semangat dan kesabaran yang ibu berikan selama ini.
7. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, khususnya jurusan Akuntansi, yang telah memberikan ilmu
pengetahuan yang bermanfaat bagi penulis, serta staf Akademik yang
memberikan banyak bantuan kepada penulis selama ini.
8. Seluruh pihak Kantor Akuntan Publik di Jakarta, yang telah meluangkan
waktunya untuk mengisi kuesioner dalam proses penyusunan skripsi ini.
9. Teman-teman kantor sewaktu magang, Fahmi, Tika, Dinda, Didi, Seno, Mas
Awan, Mbak Yulin, serta teman-teman yang tidak dapat disebutkan satu per
satu. Terimakasih untuk semangat dan motivasi yang diberikan selama
magang disana. Sukses untuk karir ke depannya.
10. Sahabat-sahabat CORE I7 TOUR, Fahmi, Irvan, Arip, Rizki, Opi, dan Andi.
Terimakasih untuk persahabatan yang sangat indah selama ini, bro. We are
forever, and forever for us.
11. Teman-teman seperjuangan kuliah, komprehensif, dan skripsi, Mumu, Lutfi,
Irland, Wanda, Putri, Fahmi, Irvan, Sella, Icha, Rahma dan Tewe.
Terimakasih atas bantuan dan doanya bagi penulis selama ini.
12. Teman-teman AKUKECE (Akuntansi Kelas C) yang tidak dapat penulis
sebutkan satu per satu. Semoga kita semua bisa selalu bersama dan meraih
cita-cita serta karir yang kita inginkan kelak. Aamiin.
13. Teman-teman konsentrasi Audit 2011 yang tidak dapat penulis sebutkan satu
per satu. Semangat dan sukses untuk kita semua.
14. Teman-teman Akuntansi 2011 yang telah berbagi cerita suka dan duka serta
pengalaman yang tak terlupakan.
xii
15. Seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah
membantu dalam penyusunan skripsi ini.
Penulis sepenuhnya menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan
dalam proses penyusunan skripsi ini. Hal ini tentu tidak terlepas dari adanya
keterbatasan, pengalaman, dan kemampuan penulis selama proses penyusunan
skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk masukan serta
kritik yang membangun dari berbagai pihak.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Jakarta, 22 September 2015
Penulis
xiii
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI....................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xvi
DAFTAR GAMBAR........................................................................................ xviii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xix
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 12
C. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 13
D. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 14
BAB II TINJAUAN PUSTAKA......................................................................... 15
A. Tinjauan Literatur....................................................................................... 15
1. Two Factors Theory ........................................................................... 15
2. Theory of Work Adjustment................................................................ 17
3. Work-Family Conflict......................................................................... 17
4. Gaya Kepemimpinan Transformasional............................................. 19
5. Kompleksitas Tugas ........................................................................... 21
6. Job Satisfaction .................................................................................. 21
B. Hasil-hasil Penelitian Terdahulu ................................................................ 31
C. Kerangka Pemikiran................................................................................... 38
D. Perumusan Hipotesis.................................................................................. 40
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... 44
A. Ruang Lingkup Penelitian.......................................................................... 44
B. Metode Pemilihan Sampel ......................................................................... 45
C. Metode Pengumpulan Data ........................................................................ 46
D. Metode Analisis Data................................................................................. 48
1. Statistik Deskriptif.............................................................................. 48
2. Uji Kualitas Data................................................................................ 48
3. Uji Asumsi Klasik .............................................................................. 49
xiv
4. Uji Hipotesis....................................................................................... 52
E. Operasionalisasi Variabel Penelitian.......................................................... 55
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ 64
A. Gambaran Umum Obyek Penelitian .......................................................... 64
1. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................ 64
2. Karakteristik Responden Penelitian ................................................... 64
a. Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ........................67
b. Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ..............67
c. Deskripsi Responden Berdasarkan Status Jabatan ........................68
d. Deskripsi Responden Berdasarkan Pengalaman Kerja .................68
B. Hasil Uji dan Pembahasan ......................................................................... 69
1. Hasil Uji Statistik Deskriptif .............................................................. 69
2. Hasil Uji Kualitas Data ...................................................................... 70
a. Hasil Uji Validitas..........................................................................70
b. Hasil Uji Reliabilitas......................................................................74
3. Hasil Uji Asumsi Klasik..................................................................... 78
a. Hasil Uji Multikolonieritas............................................................78
b. Hasil Uji Heteroskedastisitas.........................................................80
c. Hasil Uji Normalitas......................................................................81
4. Hasil Uji Hipotesis ............................................................................. 82
a. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)............................................83
b. Hasil Uji Statistik t.........................................................................84
c. Hasil Uji Statistik F........................................................................87
C. Pembahasan................................................................................................ 88
1. Pengaruh Work-Family Conflict terhadap Job Satisfaction Auditor.. 88
2. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transformasional terhadap Job
Satisfaction Auditor............................................................................ 89
3. Pengaruh Kompleksitas Tugas terhadap Job Satisfaction Auditor .... 91
4. Pengaruh Work-Family Conflict, Gaya Kepemimpinan
Transformasional, dan Kompleksitas Tugas terhadap Job Satisfaction
Auditor ............................................................................................... 92
xv
BAB V PENUTUP............................................................................................... 94
A. Kesimpulan................................................................................................ 94
B. Saran.......................................................................................................... 95
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 96
LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................... 103
xvi
DAFTAR TABEL
No. Keterangan Halaman
2.1 Hasil-hasil Penelitian Terdahulu .................................................... 32
3.1 Operasionalisasi Variabel Penelitian ............................................... 60
4.1 Data Distribusi Sampel Penelitian ................................................... 65
4.2 Total Pengiriman dan Pengambilan Kuesioner ............................... 66
4.3 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ........... 67
4.4 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir . 67
4.5 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Status Jabatan ........... 68
4.6 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pengalaman Kerja .... 68
4.7 Hasil Uji Statistik Deskriptif ............................................................ 69
4.8 Hasil Uji Validitas Work-Family Conflict ....................................... 71
4.9 Hasil Uji Validitas Gaya Kepemimpinan Transformasional ........... 72
4.10 Hasil Uji Validitas Kompleksitas Tugas .......................................... 73
4.11 Hasil Uji Validitas Job Satisfaction Auditor .................................... 74
4.12 Hasil Uji Reliabilitas Work-Family Conflict ................................... 75
4.13 Hasil Uji Reliabilitas Gaya Kepemimpinan Transformasional ....... 75
4.14 Hasil Uji Reliabilitas Kompleksitas Tugas ...................................... 76
4.15 Hasil Uji Reliabilitas Job Satisfaction Auditor ................................ 77
4.16 Hasil Uji Reliabilitas ........................................................................ 77
4.17 Hasil Uji Multikolonieritas – Koefisien Korelasi ............................ 78
4.18 Hasil Uji Multikolonieritas – Koefisien ........................................... 79
4.19 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) .............................................. 83
xvii
4.20 Hasil Uji Statistik t ........................................................................... 85
4.21 Hasil Uji Statisftik F ........................................................................ 87
xviii
DAFTAR GAMBAR
No. Keterangan Halaman
2.1 Skema Kerangka Pemikiran ............................................................. 39
4.1 Hasil Uji Heteroskedastisitas Menggunakan Grafik Scatterplot ..... 80
4.2 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik Histogram ................... 81
4.3 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik P-Plot .......................... 82
xix
DAFTAR LAMPIRAN
No. Keterangan Halaman
1 Surat Penelitian Skripsi ................................................................ 105
2 Kuesioner Penelitian .................................................................... 121
3 Jawaban Responden ..................................................................... 129
4 Hasil Output ................................................................................. 142
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu permasalahan dasar dalam perusahaan adalah bagaimana
meningkatkan kinerja. Untuk bisa mengetahui kinerja seorang karyawan
maka perlu dilakukan suatu pengukuran oleh manajemen. Robbins dan Judge
(2014:313) mengungkapkan bahwa terdapat tiga kriteria yang paling populer
untuk mengevaluasi kinerja karyawan, yaitu hasil pekerjaan individual,
perilaku, dan sikap. Kriteria yang dipilih oleh manajemen untuk
mengevaluasi ketika menilai kinerja karyawan akan sangat memengaruhi apa
yang dilakukan karyawan (Robbins dan Judge, 2014:313). Dengan kinerja
karyawan yang semakin baik diharapkan dapat membawa dampak yang
positif bagi kinerja organisasi (Marhaeni Wahyu Handayani & Suhartini,
2005). Kinerja adalah tingkat keberhasilan seorang karyawan dalam
menyelesaikan pekerjaan (Prawirosentono, 1999). Menurut Prawirosentono
(1999), terdapat enam faktor yang menentukan tingkat kerja (prestasi kerja)
seorang karyawan. Faktor penentu ini adalah lingkungan, perilaku
manajemen, desain jabatan, penilaian kinerja, umpan balik, dan sistem
penggajian. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa suatu lingkungan
kerja yang menyenangkan, dapat mendorong tingkat kinerja karyawan.
Dalam banyak kasus, uraian jabatan merupakan penyumbang kinerja yang
buruk (Marhaeni Wahyu Handayani dan Suhartini, 2005).
2
Pencapaian kinerja yang baik tidak mungkin dapat diwujudkan tanpa
didukung oleh sumber daya manusia berkualitas. Bagi perusahaan yang
menghasilkan suatu komoditi, kinerja tinggi ditandai oleh tingginya penjualan
dan keuntungan yang diperoleh maupun tingginya tingkat kepuasan para
pelanggannya. Sedangkan pada organisasi publik tingginya kinerja dapat
dilihat dari keberhasilan organisasi dalam memberikan pelayanan yang baik
kepada masyarakat (Marhaeni Wahyu Handayani dan Suhartini, 2005).
Tingkat output yang dihasilkan dalam jangka waktu tertentu oleh
sebuah organisasi dapat diperoleh dengan menerapkan beberapa cara yang
mereka anggap tepat, antara lain dengan memaksa para karyawan untuk dapat
menghasilkan output yang lebih banyak, tetapi hal ini ternyata tidak
membawa hasil yang memuaskan. Pekerjaan yang dipaksakan akan
membawa hasil yang tidak baik dan dapat berakibat pekerja merasa tidak
puas dalam bekerja. Seorang pimpinan (manajer) yang telah berhasil
merealisasikan target pekerjaan, akan menjadi kurang berarti apabila disisi
lain dia gagal memberikan kepuasan kepada para karyawannya. Kepuasan
karyawan menjadi petunjuk arah dan pendorong motivasi untuk menciptakan
langkah kreatif dan inovatif yang dapat membentuk keadaan masa depan
yang lebih baik (Marhaeni Wahyu Handayani dan Suhartini, 2005).
Secara umum, hasil penelitian Suwandi dan Indriantoro, 1999,
menunjukkan bahwa kepuasan kerja merupakan anteseden dari perilaku
akuntan untuk mencari alternatif pekerjaan lain (Snead dan Harrel, 1991
dalam Pasewark dan Strawser, 1996).
3
Setiap karyawan yang bekerja di suatu organisasi menginginkan tingkat
maksimum pada kepuasan kerja mereka. Untuk mencapai tujuan tersebut,
tidak dapat dipungkiri bahwa auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan
Publik akan menghadapi beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan
kerja mereka saat melakukan tugas audit. Salah satu faktor tersebut adalah
work-family conflict (Lathifah dan Rohman, 2014).
Work-family conflict timbul karena adanya ketidakseimbangan antara
peran sebagai auditor dari KAP dan peran sebagai anggota keluarga. Sebuah
keluarga dapat didefinisikan sebagai sekelompok orang yang terdiri dari ayah,
ibu, dan anak-anak mereka. Work-family conflict terjadi bukan hanya karena
auditor tidak berada di sekitar / keluarganya dalam waktu yang relatif lama.
Burke, 1986, mengungkapkan bahwa energi, waktu, dan perhatian yang
dibutuhkan untuk sukses dalam satu peran (pekerjaan atau keluarga)
menyebabkan kekurangan energi, waktu dan kepedulian dalam peran lain,
sehingga konflik antara dua peran muncul. Dengan kata lain, waktu dan
energi yang dikonsumsi untuk mengembangkan karir adalah waktu dan
energi yang tidak dialokasikan untuk mencapai keberhasilan dalam kehidupan
keluarga (Lathifah dan Rohman, 2014).
Konflik pekerjaan-keluarga merupakan fenomena yang banyak dialami
oleh sebagian besar masyarakat di kota besar, dimana wanita yang bekerja
merupakan sebuah tuntutan jaman sebagai upaya menyokong perekonomian
keluarga.
4
Kedua orang tua yang bekerja ini, yang oleh Higgins dan Duxbury
(1992) disebut sebagai dual-career men, tentunya akan sangat berdampak
pada keluarga terutama bagi keluarga yang memiliki anak usia dibawah 6
tahun. Orang tua akan dihadapkan pada masalah kepentingan mana yang akan
didahulukan, keluarga atau pekerjaan (Hatta, 2011).
Studi penelitian sebelumnya yaitu Hatta (2011) mengungkapkan bahwa
sumber konflik pekerjaan-keluarga terdiri atas dua dimensi yaitu Family
Interfering with the Work (FIW) yaitu keluarga mengganggu pekerjaan dan
Work Interfering with the Family (WIF) yaitu pekerjaan mengganggu
keluarga (Hammer et al., 2003, Pasewark & Viator 2006). Profesi yang
memiliki konsumen atau kontak klien yang tinggi lebih rentan terhadap
konflik ini, tak terkecuali profesi akuntan (Pasewark dan Viator, 2006) yang
dalam hal ini akuntan harus menyesuaikan skedulnya sesuai dengan
permintaan klien. Konflik pekerjaan-keluarga ini memberi dampak pada
tingginya turnover intention di sejumlah kantor akuntan dan kepuasan kerja
auditor (Pasewark dan Viator, 2006).
Setiap pekerja atau karyawan pasti memiliki tingkat kepuasan tersendiri
yang dapat diukur dengan kinerja karyawan tersebut bekerja di dalam
perusahaan, tetapi setiap karyawan yang satu dengan yang lain belum tentu
memiliki tingkat kepuasan kerja yang sama. Oleh karena itu, untuk
membentuk suatu tingkat kepuasan kerja yang baik, perusahaan perlu
melakukan suatu tindakan agar para karyawan dapat merasa nyaman dalam
melakukan pekerjaannya dengan baik.
5
Tindakan yang dilakukan perusahaan harus dipikirkan dengan baik oleh
para pemimpin perusahaan. Pemimpin memiliki peranan yang penting dalam
membangun keberlangsungan hidup perusahaan. Oleh karena itu para
pemimpin perusahaan harus memiliki gaya masing-masing dalam
membangun suatu perusahaan (Putra dan Laksito, 2012).
Dalam suatu organisasi atau instansi, kepemimpinan berkaitan dengan
pengarahan kepada pemeriksa untuk melakukan pekerjaan. Ini menjadi
bagian penting dalam memahami perilaku kerja (Huda, 2014). Di antara tiga
gaya kepemimpinan yang hierarkis terstruktur dari penelitian Bass dan
Avolio, pemimpin yang optimal adalah orang yang menunjukkan sebagian
besar gaya transformasional, sedangkan gaya transaksional dan gaya pasif-
menghindari (avoiding styles) pada tingkat yang lebih rendah (Mannheim dan
Halamish, 2008). Pada era persaingan global, banyak organisasi menggeser
paradigma gaya kepemimpinan mereka dari kepemimpinan transaksional ke
kepemimpinan transformasional sebagai cara untuk mencapai strategi dan
tujuan (Ismail et al., 2011). Gaya kepemimpinan transformasional sesuai
dengan lingkungan organisasi yang dinamis (Ismail et al., 2011).
Kepemimpinan transformasional dianggap efektif dalam situasi atau budaya
apa pun (Yulk, 2010).
Kepemimpinan transformasional merupakan salah satu diantara sekian
model kepemimpinan, yang merupakan sebuah proses saling meningkatkan
diantara para pemimpin dan pengikut ke tingkat moralitas dan motivasi yang
lebih tinggi (Tracey dan Hinkin, 1998).
6
Gaya kepemimpinan transformasional merupakan prosedur pengaruh
sadar dalam individu atau kelompok untuk membuat perubahan terus-
menerus, perkembangan status quo dan kinerja organisasi secara keseluruhan
(Avolio et al., 2004). Pemimpin transformasional adalah pemimpin yang
menginspirasi para pengikutnya untuk mengenyampingkan kepentingan
pribadi mereka demi kebaikan organisasi dan mereka mampu memiliki
pengaruh yang luar biasa pada diri para pengikutnya. Mereka menaruh
perhatian terhadap kebutuhan pengembangan diri para pengikutnya,
mengubah kesadaran para pengikut atas isu-isu yang ada dengan cara
membantu orang lain memandang masalah lama dengan cara yang baru, serta
mampu menyenangkan hati dan menginspirasi para pengikutnya untuk
bekerja keras guna mencapai tujuan-tujuan bersama (Robbins dan Judge,
2008).
Kepemimpinan transformasional pada prinsipnya memotivasi bawahan
untuk berbuat lebih baik dari apa yang biasa dilakukan, dengan kata lain
dapat meningkatkan kepercayaan atau keyakinan diri bawahan yang akan
berpengaruh terhadap peningkatan kerja. Pemimpin transformational
cenderung untuk mengkomunikasikan visi dan tujuan organisasi secara lebih
jelas sehingga bawahan dapat mengidentifikasikan dan cenderung
menimbulkan pengaruh yang kuat pada pengikut, memberikan motivasi pada
bawahannya serta merangsang kreativitas untuk berkinerja lebih baik demi
tercapainya tujuan organisasi (Huda, 2014).
7
Banyak penelitian dan literatur yang menyebutkan bahwa gaya
kepemimpinan dipandang sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi
kepuasan kerja. Kesuksesan organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran
dipengaruhi oleh gaya kepemimpinan pemimpin suatu organisasi tersebut
(Dewi, 2013).
Dalam melaksanakan tugasnya auditor seringkali dihadapkan dengan
sejumlah tugas-tugas yang kompleks, rumit, banyak juga saling berkaitan
antara satu dengan yang lainnya. Kompleksitas audit pada dasarnya adalah
tentang persepsi individu yaitu tentang kesulitan suatu tugas audit, sulit bagi
seseorang namun bisa mudah bagi orang lain (Restuningdiah dan Indriantoro,
2000). Tingginya kompleksitas penugasan ini menuntut auditor untuk terus
meningkatkan kemampuan daya pikir dan kesabaran dalam penyelesaian
tugas, karena kompleksitas tugas merupakan tugas yang tidak terstruktur,
membingungkan, dan sulit (Sanusi dan Iskandar, 2007).
Semakin berkembangnya profesi auditor di Indonesia menyebabkan
jasa akuntan publik mulai diperlukan dan berkembang. Akuntan dalam hal ini
adalah auditor yaitu suatu profesi yang salah satu tugasnya melaksanakan
audit terhadap laporan keuangan sebuah perusahaan dan memberikan opini
atau pendapat terhadap saldo akun dalam laporan keuangan (Dewi, 2013).
Catatan perkembangan jumlah akuntan di Indonesia tidak menunjukan
angka yang lebih baik apabila dibandingkan dengan perkembangan jumlah
akuntan publik di negara-negara berkembang lainnya.
8
Dalam kawasan regional ASEAN saja, Indonesia menempati peringkat
dibawah Malaysia dengan jumlah 30.236 akuntan profesional dan Singapura
dengan jumlah 27.394 akuntan profesional. Jika dibandingkan dengan
Thailand yang memiliki 56.125 akuntan profesional, maka Indonesia sangat
jauh sekali perbandingannya. Berdasarkan data Pusat Pembinaan Akuntan
dan Jasa Penilai (PPAJP) Kementerian Keuangan pada awal tahun 2014,
Indonesia memiliki jumlah akuntan profesional yaitu sebesar kurang dari
16.000 orang. Tidak jauh berbeda dengan data yang dimiliki oleh Ikatan
Akuntan Indonesia (IAI), Indonesia memiliki akuntan profesional sebesar
15.940 orang. Data tersebut mengalami kenaikan dibanding pada tahun 2010
lalu yaitu sebesar 10.000 akuntan profesional (Anonim. “Jumlah Akuntan
Masih Jauh Dari Kebutuhan”, http://www.neraca.co.id/article/37841/Jumlah-
Akuntan-Masih-Jauh-dari-Kebutuhan. diakses pada tanggal 10 Mei 2014).
Kebutuhan dunia kerja Indonesia akan akuntan profesional jelas sangat
tinggi. Akuntan publik merupakan akuntan yang memiliki izin praktik dari
pemerintah sebagai akuntan swasta sehingga dapat memberikan jasa
akuntansi kepada perusahaan dengan mendapatkan pembayaran tertentu
(public accountant) (OJK, 2014). Pada awal tahun 2014, setidaknya 226.000
organisasi di Indonesia yang memerlukan jasa akuntan. Dengan asumsi satu
organisasi setidaknya butuh mempekerjakan dua orang akuntan, akan terbuka
peluang bagi 452.000 akuntan profesional. Namun, jumlah peluang jasa
akuntan profesional tersebut tidak diiringi dengan jumlah akuntan profesional
yang ada.
9
Hal ini mengindikasikan bahwa di Indonesia telah terjadi kelangkaan
pada profesi akuntan publik. Dalam menghadapi persaingan di ASEAN
Economic Community (AEC) 2015, akuntan publik Indonesia tidak hanya
dituntut untuk bersaing dengan akuntan publik se-Indonesia saja, tetapi juga
akan bersaing dengan ribuan akuntan regional se-ASEAN. Akuntan publik
Indonesia diharapkan memiliki ekspektasi yang tinggi terhadap daya saing
tersebut. Oleh karena itu, tingkat kualitas, kinerja, dan profesionalitas perlu
dimiliki oleh akuntan publik.
Minimnya jumlah akuntan di Indonesia disebabkan oleh beberapa
faktor diantaranya kurangnya minat masyarakat untuk menjadi akuntan
publik. Selain itu masalah yang lazim dihadapi oleh profesi akuntan publik
yaitu tingkat perpindahan karyawan (turnover) yang sangat tinggi di Kantor
Akuntan Publik (Dewi, 2013).
Tingginya tingkat turnover di KAP bisa didasari karena faktor
ketidaknyamanan kerja seorang karyawan dan tingkat ketidakpuasan terhadap
pekerjaan atau jabatan yang diembannya. Persepsi kepuasan pada pekerjaan
tercermin dari kebutuhan rasa kepuasan dan harapan untuk pekerjaan yang
menarik, menantang dan kepuasan pribadi itu sendiri. Kepuasan kerja juga
merupakan indikator prestasi dalam karir pengembangan kerja dan
berhubungan dengan psikologis (Limbert, 2004) dan kesejahteraan individu
(Nassab, 2008). Kepuasan kerja yang rendah dapat menjadi indikator penting
dari perilaku karyawan kontraproduktif dan dapat menyebabkan perilaku
keinginan berpindah (Dupre dan Day, 2007).
10
Tingkat kepuasan kerja masing-masing individu berbeda-beda sesuai
dengan ukuran standar kepuasan individu tersebut. Hal ini disebabkan adanya
perbedaan masing-masing individu dalam menilai tingkat kepuasan kerja,
karena dengan semakin banyak aspek-aspek pada pekerjaan yang sesuai
dengan keinginan individu tersebut, maka semakin tinggi tingkat kepuasan
yang dirasakan dan sebaliknya akan semakin rendah tingkat keinginan untuk
berpindah kerja. (Dewi, 2013). Hal ini sesuai dengan pendapat Mangkunegara
(2001) yang mengatakan bahwa kepuasan kerja berhubungan dengan
variabel-variabel seperti turnover, tingkat absensi, umur, tingkat pekerjaan
dan ukuran organisasi perusahaan.
Akuntan publik atau auditor akan mencapai tingkat job satisfaction
yang tinggi apabila dalam suatu organisasi tersebut memiliki kepemimpinan
yang baik (transformasional), memandang kompleksitas tugas sebagai sesuatu
yang tidak membebaninya, dan waktu yang cukup bagi karyawan atau
pembagian waktu yang cukup antara pekerjaan dan keluarga sehingga angka
kebutuhan akuntan publik di Indonesia bisa terpenuhi dan tingkat persaingan
dengan negara-negara ASEAN bisa muncul.
Penelitian Lathifah dan Rohman (2014) menguji dua hipotesis dimensi
konflik peran dari work-family. Pertama, konflik dapat disebabkan oleh Work
Interfering with Family (WIF), misalnya orang tua mungkin merasa bahwa
pekerjaan mereka menghalangi kesempatan mereka untuk menghabiskan
waktu bersama anak-anak mereka di rumah.
11
Penelitian sebelumnya juga menemukan bahwa WIF terkait dengan
stres akibat kelelahan kerja (Bacharach et al., 1991), depresi (Thomas dan
Ganster, 1995), dan rendahnya kualitas kehidupan keluarga (Higgins dan
Duxbury, 1992). Kedua, konflik dapat terjadi karena Family Interfering with
Work (FIW) (Gutek et al, 1991). Penelitian sebelumnya telah menguji
dimensi WIF dan penelitian lainnya menyatakan bahwa FIW berbeda dengan
konsep WIF (Gutek et al, 1991; Frone et al 1992; Judge et al, 1994; Adams et
al, 1996; Netemeyer et al, 1996).
Penelitian Lathifah dan Rohman (2014) menguji pengaruh work-family
conflict pada job satisfaction dan turnover intention baik secara langsung
maupun tidak langsung dan pengaruh job satisfaction pada turnover intention
auditor. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa WIF berpengaruh terhadap
job satisfaction, dan job satisfaction memiliki pengaruh terhadap turnover
intention, sedangkan FIW tidak memiliki pengaruh terhadap job satisfaction
dan turnover intention.
Hasil penelitian Shurbagi (2014) menunjukkan bahwa gaya
kepemimpinan transformasional berpengaruh terhadap kepuasan kerja.
Namun, penulis masih ingin mengembangkan penelitian-penelitian terdahulu
tersebut karena diketahui bahwa masih banyak terdapat penelitian
sebelumnya yang menyatakan tidak terdapat pengaruh antara gaya
kepemimpinan transformasional dengan kepuasan kerja. Selain faktor gaya
kepemimpinan, indikator kompleksitas tugas juga turut mempengaruhi
kepuasan kerja auditor.
12
Hasil penelitian Dewi (2013) menunjukkan bahwa kompleksitas tugas
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kepuasan kerja auditor. Namun,
penelitian tersebut berbeda dengan hasil penelitian Fitriany et. al. (2010).
Penelitian Fitriany et. al. (2010) menunjukkan bahwa komplekitas tugas
terbukti tidak berpengaruh terhadap kepuasan kerja auditor. Oleh karena
perbedaan tersebut, maka penulis ingin melakukan penelitian kembali
variabel kompleksitas tugas terhadap kepuasan kerja auditor.
Oleh karena itu, dalam penelitian ini penulis akan membahas mengenai
pengaruh seperti apa yang ditimbulkan dari: perilaku gaya kepemimpinan
transformasional, pembagian waktu dan peran keluarga serta pekerjaan, dan
kompleksitas tugas yang diberikan kepada auditor.
Berdasarkan latar belakang yang telah peneliti uraikan diatas, maka
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Work-
Family Conflict, Gaya Kepemimpinan Transformasional, Dan
Kompleksitas Tugas Terhadap Job Satisfaction Auditor.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang sudah peneliti uraikan diatas, maka
perumusan masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Bagaimana work-family conflict berpengaruh terhadap job satisfaction
auditor?
13
2. Bagaimana gaya kepemimpinan transformasional berpengaruh terhadap
job satisfaction auditor?
3. Bagaimana kompleksitas tugas berpengaruh terhadap job satisfaction
auditor?
4. Bagaimana work-family conflict, gaya kepemimpinan transformasional,
dan kompleksitas tugas berpengaruh secara simultan terhadap job
satisfaction auditor?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian tentang pengaruh work-family conflict, gaya kepemimpinan
transformasional, dan kompleksitas tugas terhadap job satisfaction auditor
bertujuan untuk:
1. Mengetahui pengaruh work-family conflict terhadap job satisfaction
auditor.
2. Mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan transformasional terhadap
job satisfaction auditor.
3. Mengetahui pengaruh kompleksitas tugas terhadap job satisfaction
auditor.
4. Mengetahui pengaruh work-family conflict, gaya kepemimpinan
transformasional, dan kompleksitas tugas secara simultan terhadap job
satisfaction auditor.
14
D. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian diatas, maka penelitian ini diharapkan
dapat memberikan manfaat bagi :
1. Akademisi dan Peneliti Selanjutnya
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai penambah
wawasan terutama dalam bidang akuntansi auditing, dan mampu
memberikan kontribusi bagi pengembangan teori selanjutnya.
Penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi masukan dan memberikan
gambaran yang lebih jelas bagi peneliti selanjutnya mengenai kepuasan
kerja auditor, sehingga diharapkan bisa membawa perbaikan yang lebih
baik di masa datang.
2. Ilmu Akuntansi Auditing
Penelitian ini diharapkan dapat menambah literatur
perbendaharaan dan acuan penelitian pada bidang akuntansi auditing,
terutama yang ingin meneliti lebih lanjut mengenai Pengaruh Work-
Family Conflict, Gaya Kepemimpinan Transformasional, dan
Kompleksitas Tugas terhadap Job Satisfaction Auditor.
3. Kantor Akuntan Publik (KAP)
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dan bahan
pertimbangan bagi Kantor-kantor Akuntan Publik dalam pengambilan
kebijakan dan keputusan dalam hal mencapai kepuasan kerja
karyawannya (auditor).
15
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Literatur
1. Two Factors Theory
Herzberg (2010) di dalam teorinya Two Factors Theory
menyatakan bahwa kepuasan kerja dan ketidakpuasan kerja merupakan
dua hal yang berbeda serta kepuasan dan ketidakpuasan terhadap
pekerjaan itu bukan merupakan suatu variabel yang kontinyu. Dalam
penelitiannya, Herzberg (2010) membagi situasi yang mempengaruhi
sikap seseorang terhadap pekerjaannya menjadi dua kelompok yaitu
kelompok satisfiers dan kelompok dissatisfiers. Kelompok satisfiers atau
motivator adalah faktor-faktor atau situasi yang dibuktikannya sebagai
sumber kepuasan kerja yang terdiri dari achievement, recognition, work it
self, responsibility and advancement. Herzberg mengatakan bahwa
hadirnya faktor ini dapat menimbulkan kepuasan, tetapi tidak hadirnya
faktor ini tidaklah selalu mengakibatkan ketidakpuasan. Kelompok
dissatisfiers ialah faktor-faktor yang terbukti menjadi sumber
ketidakpuasan yang terdiri dari, supervision technical, salary,
interpersonal relations, working conditions, job security dan status.
Perbaikan terhadap kondisi atau situasi ini akan mengurangi atau
menghilangkan ketidakpuasan, tetapi tidak akan menimbulkan kepuasan
karena ia bukan sumber kepuasan kerja.
16
Oleh karena itu, Herzberg memfokuskan pada beberapa faktor yang
mempengaruhi kepuasan kerja. Herzberg mengemukakan bahwa faktor
yang mempengaruhi kepuasan kerja akan dapat diketahui dengan melihat
beberapa hal yang dapat menimbulkan dan mendorong kepuasan kerja
yaitu:
a. Faktor Psikologik, merupakan faktor yang berhubungan dengan
kejiwaan karyawan yang meliputi minat, ketentraman dalam bekerja,
sikap terhadap kerja, bakat dan keterampilan.
b. Faktor Sosial, merupakan faktor yang berhubungan dengan interaksi
sosial baik sesama karyawan dengan atasan maupun karyawan yang
berbeda jenis pekerjaannya.
c. Faktor Fisik, merupakan faktor yang berhubungan dengan kondisi
fisik lingkungan kerja dan kondisi fisik karyawan, meliputi jenis
pekerjaan, pengaturan waktu dan waktu istirahat, perlengkapan
kerja, keadaan ruangan, suhu, penerangan, pertukaran udara, kondisi
kesehatan karyawan, umur dan sebagainya.
d. Faktor Finansial, merupakan faktor yang berhubungan dengan
jaminan serta kesejahteraan karyawan yang meliputi sistem dan
besarnya gaji, jaminan sosial, macam-macam tunjangan, fasilitas
yang diberikan, promosi dan sebagainya.
17
2. Theory of Work Adjustment
Nama Theory of Work Adjustment (Wayne dan Cascio, 1990)
didasarkan pada hubungan antara individu dengan lingkungan kerjanya.
Hubungan tersebut dimulai ketika individu memperlihatkan kemampuan
atau keahlian yang memungkinkan untuk memberikan tanggapan
terhadap kebutuhan kerja dari suatu lingkungan kerja. Dari lain pihak,
lingkungan kerja menyediakan pendorong atau penghargaan tertentu
seperti gaji, status, hubungan pribadi, dan lain-lain dalam hubungannya
dengan kebutuhan individu. Jika individu memenuhi persyaratan kerja,
maka karyawan akan dianggap sebagai pekerja-pekerja yang memuaskan
dan diperkenankan untuk tetap bekerja di dalam badan usaha. Di lain
pihak, jika kebutuhan kerja memenuhi kebutuhan individu atau
memenuhi kebutuhan kerja, pekerja dianggap sebagai pekerja-pekerja
yang puas.
3. Work-Family Conflict
Pekerjaan dan kehidupan keluarga merupakan dua hal yang saling
terkait satu dengan yang lain dalam kehidupan orang dewasa. Bagi orang
dewasa yang sudah menikah, upaya untuk menyeimbangkan antara
kepentingan pekerjaan dan kepentingan dalam kehidupan keluarga
bukanlah hal yang mudah. Seseorang yang tidak mampu
mengintegrasikan kepentingan pekerjaan dan kepentingan dalam
kehidupan keluarga cenderung akan mengalami ketegangan atau konflik.
18
Konflik yang terjadi akibat adanya pertentangan antar peran pekerjaan
dan keluarga disebut sebagai konflik pekerjaan-keluarga (Greenhaus dan
Beutell, 1985).
Konflik pekerjaan-keluarga muncul akibat adanya ketidaksesuaian
antara tanggung jawab di rumah dan tanggung jawab di tempat kerja
(Greenhaus & Beutell 1985; Boles et al., 1997). Konflik pekerjaan-
keluarga nampaknya berpengaruh terhadap beberapa profesi
(Parasuraman dan Simmers, 2001). Penelitian sebelumnya menunjukkan
profesi yang berhubungan langsung dengan banyaknya pelanggan/klien
mudah menimbulkan konflik pekerjaan-keluarga seperti penyedia
layanan pelanggan (Boles dan Babin, 1996).
Asumsi yang mendasari adalah permintaan pada dua domain
tersebut bertentangan dan secara potensial dapat menyebabkan gangguan
di tempat kerja. Sumber konflik pekerjaan-keluarga dapat diakibatkan
dari pekerjaan mengganggu keluarga (WIF) dan keluarga mengganggu
(FIW) (Frone et al., 1992).
Beberapa penelitian (Anderson et al. dalam Panggabean, 2006;
Bacharach dalam Agustina, 2008; Boles dalam Agustina, 2008; Kossek
& Ozeki dalam Agustina, 2008; Thomas & Ganster dalam Agustina,
2008) menunjukkan bahwa WIF memiliki hubungan negatif dengan
kepuasan kerja. Para peneliti lain (Frone et al dalam Agustina, 2008;
Karatepe & Sokmen, 2006; Netemeyer et al dalam Agustina, 2008)
menemukan bahwa FIW juga memiliki hubungan negatif dengan
19
kepuasan kerja tetapi hubungannya tidak sekuat WIF. Kedua dimensi
work-family conflict (WIF dan FIW) memiliki hubungan negatif dengan
kepuasan kerja dan penelitian Kossek dan Ozeki (1998) semakin
memantapkan bahwa semua dimensi work-family conflict mengurangi
bentuk kepuasan hidup termasuk kepuasan kerja. Hubungan negatif
antara work family conflict dan kepuasan kerja dipertegas oleh
pernyataan Abbott et al. dalam Agustina (2008) bahwa konflik antara
tanggung jawab pekerjaan dan keluarga mengakibatkan rendahnya
kepuasaan kerja, meningkatnya absensi, menurunkan motivasi karyawan
dan dalam jangka waktu tertentu dapat mengakibatkan turnover
karyawan yang meningkat.
4. Gaya Kepemimpinan Transformasional
Makna dan hakekat kepemimpinan bertujuan untuk mendorong
gairah kerja dan produktivitas kerja karyawan yang tinggi, agar dapat
mencapai tujuan organisasi maksimal (H.M.Malayu S.P. Hasibuan,
1996).
Menurut Robbins dan Judge (2008), Sopiah (2008), dan Yulk
(2010), kepemimpinan transformasional terdiri dari empat aspek yang
meliputi: pengaruh yang ideal (idealized influence), motivasi yang
inspirasional (inspirational motivation), stimulasi intelektual (intellectual
stimulation), dan pertimbangan yang bersifat individual (individualized
consideration). Keempat aspek kepemimpinan transformasional tersebut
20
mendorong karyawan untuk bekerja lebih keras, meningkatkan
produktifitas, memiliki moril kerja serta kepuasan kerja yang lebih tinggi,
meninggikan efektifitas organisasi, meminimalkan perputaran karyawan,
menurunkan tingkat ketidakhadiran, dan memiliki kemampuan
menyesuaikan diri secara organisasional yang lebih tinggi (Robbins dan
Judge, 2008).
Konsep kepemimpinan transformasional yang diungkapkan oleh
B.M Bass (1985) (Hughes et al,1990). Dalam penelitian yang melibatkan
perwira militer dan perwira senior, Bass mendapatkan 3 karakteristik
pemimpin transformasional yaitu Charismatic, Individual Consideration
dan Intellectual Stimulation.
Dalam penelitian telah dibuktikan bahwa memperoleh kharisma
dari bawahan merupakan kesuksesan kepemimpinan transformasional.
Kepemimpinan transformasional dengan individual consideration akan
menarik perbedaan diantara karyawan dan bertindak sebagai mentor
untuk mengembangkan bawahan. Kepemimpinan transformasional
dengan intellectual stimulation mampu menunjukkan pada karyawan
cara-cara baru dalam pemecahan berbagai permasalahan yang timbul.
Dari ketiga dimensi tersebut menurut Bass (1990) akan mendorong
peningkatan kepuasan kerja bawahan, kinerja organisasi dan mendorong
bawahan/karyawan untuk tetap tinggal dalam organisasi dengan
meningkatnya komitmen pada organisasi.
21
5. Kompleksitas Tugas
Fitriany, dkk (2010) mengungkapkan bahwa akuntan sering
dihadapkan pada tugas-tugas yang kompleks, banyak, berbeda-beda dan
saling terikat satu dengan yang lainnya. Tingkat kesulitan tugas dan
struktur tugas merupakan dua aspek dari kompleksitas tugas. Pengujian
atas pengaruh faktor kompleksitas tugas dalam melakukan audit cukup
penting dilakukan karena tugas melakukan audit adalah tugas yang
banyak menghadapi persoalan kompleks.
Selain kompleks, pekerjaan auditor tidak kenal waktu, selalu
dengan tingkat kesibukan waktu yang sangat tinggi. Hal ini dapat
menimbulkan tekanan tersendiri bagi auditor. Auditor dituntut harus
memiliki kemampuan untuk menghadapi tekanan ini dan menyelesaikan
semua pekerjaan yang ada dalam waktu terbatas (Margheim et. al. 2005).
Prasita dan Adi (2007) menyebutkan bahwa waktu pengauditan harus
dialokasikan secara realistis, tidak terlalu lama atau terlalu cepat, tekanan
anggaran waktu akan menghasilkan kinerja buruk auditor.
6. Job Satisfaction
a. Pengertian
Kepuasan kerja merupakan sikap (positif) tenaga kerja terhadap
pekerjaannya, yang timbul berdasarkan penilaian terhadap situasi
kerja. Penilaian tersebut dapat dilakukan terhadap salah satu
pekerjaannya. Penilaian dilakukan sebagai rasa menghargai dalam
22
mencapai salah satu nilai-nilai penting dalam pekerjaan. Karyawan
yang puas lebih menyukai situasi kerjanya daripada karyawan yang
tidak puas, yang tidak menyukai situasi kerjanya. Dengan demikian,
terdapat dua unsur penting dalam kepuasan kerja, yaitu nilai pekerjaan
dan kebutuhan-kebutuhan dasar. Nilai-nilai pekerjaan merupakan
tujuan yang ingin dicapai dalam melakukan tugas pekerjaan. Tentu
saja, nilai yang ingin dicapai adalah nilai-nilai yang dianggap penting
oleh individu. Untuk itu, nilai-nilai pekerjaan harus sesuai atau
membantu pemenuhan kebutuhan-kebutuhan dasar. Adapun kepuasan
kerja merupakan hasil dari tenaga kerja yang berkaitan dengan
motivasi kerja. Kepuasan kerja adalah jumlah dari kepuasan kerja
(dari setiap aspek pekerjaan) dikalikan derajat pentingnya aspek
pekerjaan bagi individu (Umam, 2010).
Kepuasan kerja merupakan bentuk respon/sikap seseorang
terhadap lingkungan pekerjaan, hasil pekerjaan dan imbalan yang
diterima sesuai atau melebihi apa yang diharapkan. Kepuasan kerja
adalah seperangkat perasaan pegawai tentang menyenangkan atau
tidaknya pekerjaan mereka. Apabila seseorang bergabung dalam suatu
organisasi sebagai seorang pekerja, ia membawa serta perangkat
keinginan, kebutuhan, hasrat dan pengalaman masa lalu yang menyatu
membentuk harapan kerja. Kepuasan kerja menunjukkan kesesuaian
antara harapan seseorang yang timbul dan imbalan yang disediakan
pekerjaan (Umar, 2008) dalam Kurniawati (2009).
23
Kepuasan kerja merupakan perasaan senang atau tidaknya
seseorang yang relatif terhadap pekerjaannya yang berada di
pemikiran objektif dan keinginan perilaku. Kepuasan kerja adalah
adanya kesesuaian antara harapan yang timbul dan imbalan yang
disediakan pekerjaan, jadi kepuasan kerja juga berkaitan erat dengan
teori keadilan, perjanjian psikologis dan motivasi (Amilin dan Dewi,
2008).
Sopiah (2008), menyimpulkan bahwa kepuasan kerja merupakan
suatu tanggapan emosional seseorang terhadap situasi dan kondisi
kerja dimana tanggapan emosional bisa berupa perasaan puas (positif)
atau tidak puas (negatif). Bila secara emosional puas berarti kepuasan
kerja tercapai dan sebaliknya bila tidak maka karyawan tidak puas.
Kepuasan kerja dirasakan karyawan setelah karyawan tersebut
membandingkan antara apa yang dia harapkan akan dia peroleh dari
hasil kerjanya dengan apa yang sebenarnya dia peroleh dari hasil
kerjanya.
Menurut Ujianto dan Alwi (2005), kepuasan kerja menyangkut
sikap karyawan terhadap pekerjaan dan kondisi-kondisi yang terkait
seperti kondisi kerja, hubungan dengan atasan dan rekan kerja, dan
harapan-harapan pekerja terhadap pekerjaannya saat ini dan dimasa
depan.
Berdasarkan beberapa definisi di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa kepuasan kerja merupakan suatu sikap umum seseorang yang
24
timbul dari suatu perasaan yang dirasakan pada saat tercapainya suatu
tujuan baik individu maupun organisasi akan hasil kerjanya, sehingga
keberhasilan akan hasil kerjanya dapat memberikan kepuasan baik
untuk individu maupun organisasi.
b. Mengukur Kepuasan Kerja
Menurut Umam (2010), pengukuran kepuasan kerja dapat
dilakukan dengan berbagai cara, baik dari segi analisis statistik
maupun pengumpulan data. Dalam semua kasus, kepuasan kerja
diukur dengan kuesioner laporan diri yang diisi oleh karyawan.
Pengukuran kepuasan kerja dapat dilakukan melalui beberapa
pendekatan, yaitu kepuasan kerja dilihat sebagai konsep global,
kepuasan kerja dilihat sebagai konsep permukaan, dan kepuasan kerja
dilihat sebagai fungsi kebutuhan yang terpenuhkan.
1) Pengukuran Kepuasan Kerja dilihat sebagai Konsep Global
Konsep ini merupakan konsep satu dimensi, semacam
ringkasan psikologi dari semua aspek pekerjaan yang disukai
atau tidak disukai dari suatu jabatan. Pengukuran ini dilakukan
dengan menggunakan kuesioner satu pertanyaan (soal). Cara ini
memiliki sejumlah kelebihan, diantaranya tidak ada biaya
pengembangan dan dapat dimengerti oleh responden. Selain itu,
cara ini cepat, mudah diadministrasikan, dan diberi nilai. Satu
pertanyaan menyediakan ruang yang cukup banyak bagi
penafsiran pribadi dari pertanyaan yang diajukan. Responden
25
akan menjawab berdasarkan gaji, sifat pekerjaan, iklim social
organisasi, dan sebagainya.
2) Pengukuran Kepuasan Kerja dilihat sebagai Konsep Permukaan
Konsep ini menggunakan konsep facet (permukaan) atau
komponen yang menganggap bahwa kepuasan karyawan dengan
berbagai aspek situasi kerja yang berbeda itu bervariasi secara
bebas dan harus diukur secara terpisah. Diantara konsep facet
yang dapat diperiksa adalah beban kerja, keamanan kerja,
kompetensi, kondisi kerja, status, dan prestasi kerja, kecocokan
rekan kerja, kebijaksanaan penilaian perusahaan, praktik
manajemen, hubungan atasan bawahan, otonomi dan tanggung
jawab jabatan, kesempatan untuk menggunakan pengetahuan
dan keterampilan, serta kesempatan untuk pertumbuhan dan
pengembangan.
3) Pengukuran Kepuasan Kerja dilihat sebagai Kebutuhan yang
Terpenuhkan
Konsep ini merupakan suatu pendekatan terhadap
pengukuran kerja yang tidak menggunakan asumsi bahwa semua
orang memiliki perasaan yang sama mengenai aspek tertentu
dari situasi kerja.
26
c. Faktor Penentu Kepuasan Kerja
Menurut Umam (2010), banyak faktor yang telah diteliti sebagai
faktor-faktor yang menentukan kepuasan kerja, diantaranya adalah
gaji, kondisi kerja, dan hubungan kerja (rekan dan atasan).
1) Gaji atau Imbalan yang dirasakan adil
Uang atau imbalan akan memiliki dampak terhadap
motivasi kerja jika besarnya imbalan disesuaikan dengan
tingginya prestasi kerja. Untuk mendapatkan penghasilan yang
tinggi, karyawan akan memberikan effort, meningkatkan
motivasi kerjanya agar berhasil memperoleh penghasilan sesuai
dengan apa yang diperlukan.
2) Kondisi Kerja yang Menunjang
Ruang kerja yang sempit, panas, yang cahaya lampunya
menyilaukan mata, akan menimbulkan keengganan untuk
bekerja. Orang akan mencari alasan untuk sering-sering keluar
ruang kerjanya. Dalam hal ini perusahaan harus menyediakan
ruang kerja yang terang, sejuk dengan peralatan kerja yang
nyaman digunakan, seperti meja, kursi yang dapat diatur tinggi-
rendah, miring tegaknya posisi duduk. Dalam kondisi seperti ini,
kebutuhan-kebutuhan fisik yang terpenuhi akan memuaskan
tenaga kerja.
27
3) Hubungan Kerja (rekan kerja dan atasan)
Setiap pekerjaan dalam organisasi memiliki kaitan dengan
pekerjaan lain. Terjadi diferensiasi pekerjaan mendaftar dan
tegak. Dalam perkembangannya, corak interaksi antar pekerjaan
tumbuh berbeda-beda. Dengan demikian, hubungan kerja dapat
dibedakan menjadi tiga, yaitu: hubungan kerja dengan rekan
kerja, hubungan kerja dengan atasan dan hubungan dengan
bawahan.
a) Hubungan Kerja dengan Rekan Kerja
Hubungan yang terjadi antara karyawan adalah
hubungan ketergantungan sepihak yang bercorak
fungsional. Kepuasan kerja yang ada pada para karyawan
timbul karena mereka dalam jumlah tertentu, berada dalam
satu ruangan kerja, sehingga mereka dapat saling berbicara
(kebutuhan sosial terpenuhi). Corak kepuasan kerja disini
bersifat kepuasan kerja yang tidak disebabkan peningkatan
dari motivasi kerja. Dalam kelompok kerja yang para
karyawan harus bekerja dalam satu tim, kepuasan kerja
mereka dapat timbul karena kebutuhan-kebutuhan tingkat
tinggi mereka (kebutuhan harga diri, kebutuhan aktualisasi
diri) dapat dipenuhi, dan memiliki dampak pada motivasi
kerja mereka.
28
b) Hubungan Kerja dengan Atasan
Kepemimpinan yang konsisten berkaitan dengan
kepuasan kerja adalah tenggang rasa. Hubungan fungsional
mencerminkan sejauh mana atasan membantu karyawan
untuk memuaskan nilai-nilai pekerjaan yang penting bagi
mereka. Hubungan keseluruhan didasarkan pada
ketertarikan antarpribadi yang mencerminkan sikap dasar
dan nilai-nilai yang serupa. Tingkat kepuasan kerja yang
paling besar dengan atasan adalah jika hubungan keduanya
adalah positif.
c) Hubungan Kerja dengan Bawahan
Atasan yang memiliki ciri pemimpin yang
transformasional dapat mendorong karyawan untuk
meningkatkan motivasinya dan sekaligus merasa puas
dengan pekerjaannya.
Menurut Sopiah (2008), aspek-aspek kerja yang berpengaruh
terhadap kepuasan kerja adalah: (a) promosi, (b) gaji, (c) pekerjaan itu
sendiri, (d) supervisi, (e) teman kerja, (f) keamanan kerja, (g) kondisi
kerja, (h) administrasi/kebijakan perusahaan, (i) komunikasi, (j)
tanggung jawab, (k) pengakuan, (l) prestasi kerja, dan (m) kesempatan
untuk berkembang.
Sedangkan, menurut Feldman dan Arnold dalam Setiawan dan
Ghozali (2006), menyimpulkan bahwa terdapat enam aspek yang
29
dianggap paling dominan dalam studi kepuasan kerja yaitu gaji dan
komponennya, kondisi pekerjaan, kelompok kerja, supervisi,
pekerjaan itu sendiri, dan kesempatan promosi.
1) Gaji (pay)
Gaji merupakan uang atau sederajat dengan uang yang
diberikan organisasi terhadap pegawainya. Gaji memainkan dua
peranan penting dalam menentukan kepuasan kerja. Pertama,
uang merupakan instrument penting dalam memenuhi beberapa
kebutuhan penting individual, seperti makanan dan tempat
tinggal. Kedua, uang berfungsi sebagai simbol pencapaian dan
pengakuan.
2) Kondisi Pekerjaan (working condition)
Terdapat tiga alasan bahwa kondisi pekerjaan merupakan
sumber yang positif bagi kepuasan kerja. Pertama, pegawai
menyukai kondisi pekerjaan yang menyenangkan karena
mendorong timbulnya kenyamanan dalam fisik. Kedua, kondisi
yang menyenangkan mendorong memudahkan pelaksanaan
pekerjaan secara efisien. Ketiga, kondisi pekerjaan dapat
memudahkan aktivitas diluar pekerjaan seperti hobi.
3) Supervisi
Supervisor yang memiliki hubungan yang baik dengan
bawahan serta mau memahami kepentingan bawahan,
memberikan kontribusi positif bagi kepuasan pegawai, dan
30
partisipasi bawahan dalam pengambilan keputusan memberikan
dampak positif terhadap kepuasan pegawai.
4) Kelompok Kerja (work group)
Kelompok kerja juga merupakan sumber kepuasan
individual. Hal tersebut berasal dari adanya kesempatan untuk
melakukan interaksi satu sama lain. Kelompok kerja juga
merupakan sumber kepuasan yang lebih tinggi jika pegawai
memiliki kesamaan nilai dan sikap.
5) Pekerjaan Itu Sendiri (the work itself)
Pekerjaan itu sendiri berhubungan dengan faktor-faktor
instrinsik. The work itself berkaitan dengan sejauhmana
pekerjaan memberikan individu tugas-tugas yang menarik,
kesempatan untuk belajar dalam kesempatan untuk menerima
tanggung jawab. Ada tiga hal terpenting dalam the work itself:
a) Control over work method and work pace
Faktor ini berkaitan dengan adanya kewenangan
pegawai untuk memutuskan bagaimana pekerjaan harus
dilakukan. Konsekuensinya, perencanaan (planning),
pekerjaan terpisah dari pelaksanaannya (doing of it).
b) Use of skills and abilities
Penggunaan keterampilan dan kemampuan yang
bernilai memberikan rasa bangga, rasa memiliki
kompetensi, dan rasa percaya diri.
31
c) Variety
Spesialisasi tugas yaitu membagi-bagi pekerjaan ke
dalam operasi yang sangat mendasar, mendorong tiap orang
untuk bertanggung jawab (dan menjadi ahli) dalam bidang
operasi yang lebih sedikit. Namun, spesialisasi dan
pengulangan (repetitiveness) merupakan unsur pembentuk
ketidakpuasan pegawai. Operasi yang repetitive mendorong
kesalahan secara psikologis.
6) Promosi (promotion)
Promosi mengacu pada sejauhmana pergerakan atau
kesempatan maju diantara jenjang organisasi. Keinginan untuk
promosi mencakup keinginan untuk pendapatan yang lebih
tinggi, status sosial, pertumbuhan secara psikologis, dan
keinginan untuk rasa keadilan.
B. Hasil-hasil Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu yang berhubungan dengan penelitian ini peneliti
sajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut :
32
Tabel 2.1
Hasil-hasil Penelitian Terdahulu
No.Nama Peneliti
(Tahun)Metodologi Penelitian X1 X2 X3 Y Hasil Penelitian
1. Ifah Lathifah
dan Abdul
Rohman (2014)
- Jenis Penelitian : penelitian kuantitatif
- Sumber Data : data primer kuesioner
- Sampel : 97 auditor yang telah menikah
- Metode Analisis : SEM SmartPLS2.0 M3
- Variabel Penelitian :
1. Work-Family Conflict
2. Turnover Intentions
3. Job Satisfaction
V - - V
Work Interfering with Family (WIF)
berpengaruh terhadap job satisfaction,
dan job satisfaction berpengaruh
terhadap turnover intention, namun
Family Interfering with Work (FIW)
tidak berpengaruh terhadap job
satisfaction dan turnover intentions.
2. Noor Rokhman
Huda (2014)
- Jenis Penelitian : penelitian kuantitatif
- Sumber Data : data primer kuesioner
- Sampel : 55 pemeriksa
- Metode Analisis : metode analisis berganda
- V - -
Kepemimpinan Transformasional dan
Lingkungan Kerja masing-masing
berpengaruh sebesar 52,4% dan
42,4% terhadap Kinerja Pemeriksa
Bersambung pada halaman selanjutnya
33
Tabel 2.1 (lanjutan)
Hasil-hasil Penelitian Terdahulu
No.Nama Peneliti
(Tahun)Metodologi Penelitian X1 X2 X3 Y Hasil Penelitian
- Variabel Penelitian :
1. Kepemimpinan Tansformasional
2. Lingkungan Kerja
3. Kinerja Pemeriksa
3. Divie Dantha
Dewi dan
Sukirno (2013)
- Jenis Penelitian : penelitian kuantitatif
- Sumber Data : data primer
- Sampel : 49 auditor KAP di Yogyakarta
- Metode Analisis : metode analisis berganda
- Variabel Penelitian :
1. Gaya Kepemimpinan
2. Kompleksitas Tugas
3. Time Budget Pressure
4. Komitmen Organisasi
5. Kepuasan Kerja Auditor
- - V V
Gaya Kepemimpinan, dan Komitmen
Organisasi berpengaruh positif
terhadap Kepuasan Kerja Auditor.
Sedangkan Kompleksitas Tugas dan
Time Budget Pressure berpengaruh
negatif terhadap Kepuasan Kerja
Auditor.
Bersambung pada halaman selanjutnya
34
Tabel 2.1 (lanjutan)
Hasil-hasil Penelitian Terdahulu
No.Nama Peneliti
(Tahun)Metodologi Penelitian X1 X2 X3 Y Hasil Penelitian
4 Marhaeni
Wahyu
Handayani dan
Suhartini (2005)
- Jenis Penelitian : penelitian kuantitatif
- Sumber Data : data primer kuesioner
- Sampel : 95 orang karyawan
- Metode Analisis : -
- Variabel Penelitian :
1. Faktor sosial
2. Faktor fisik
3. Faktor financial
4. Kepuasan kerja
- - - V
Pengaruh faktor-faktor kepuasan kerja
terhadap kinerja karyawan pelaksana
di lingkungan Badan Pusat Statistik
Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
dapat disimpulkan bahwa faktor
sosial, faktor fisik, dan faktor finansial
secara simultan dan individual
berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja karyawan pelaksana
di lingkungan Badan Pusat Statistik
Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
dengan nilai koefisien determinasi
berganda R2 = 0,725.
Bersambung pada halaman selanjutnya
35
Tabel 2.1 (lanjutan)
Hasil-hasil Penelitian Terdahulu
No.Nama Peneliti
(Tahun)Metodologi Penelitian X1 X2 X3 Y Hasil Penelitian
5. Rando
Meidiansyah
Putra dan Herry
Laksito (2012)
- Jenis Penelitian : penelitian kuantitatif
- Sumber Data : data primer kuesioner
- Sampel : 120 auditor KAP Jakarta
- Metode Analisis : metode analisis berganda
- Variabel Penelitian :
1. Job satisfaction
2. Kepemimpinan konsideran
3. Kepemimpinan struktural
4. Kompleksitas tugas
5. Time budget pressure
- - V V
Gaya kepemimpinan konsideran, gaya
kepemimpinan struktural, dan
kompleksitas tugas berpengaruh
positif terhadap kepuasan kerja.
Namun, time budget pressure
berpengaruh negatif terhadap
kepuasan kerja.
6 Kathrin
Rothfelder et.
al. (2013)
- Jenis Penelitian : penelitian kuantitatif
- Sumber Data : data survei
- Sampel : 101 karyawan hotel di Jerman- V - V
Kepemimpinan transformasional
berpengaruh terhadap kepuasan kerja
namun tidak berpengaruh terhadap
kepemimpinan transaksional dan
Bersambung pada halaman selanjutnya
36
Tabel 2.1 (lanjutan)
Hasil-hasil Penelitian Terdahulu
No.Nama Peneliti
(Tahun)Metodologi Penelitian X1 X2 X3 Y Hasil Penelitian
- Metode Analisis : analisis korelasi, multiple
regresi dan MANOVA
- Variabel Penelitian :
1. Kepemimpinan transformasional
2. Job satisfaction
3. Kepemimpinan transaksional
4. Kepemimpinan non-leadership
kepemimpinan non-leadership
7 William R.
Pasewark dan
Ralph E. Viator
(2006)
- Jenis Penelitian : penelitian kuantitatif
- Sumber Data : data primer kuesioner
- Sampel : 552 auditor
- Metode Analisis : SEM SmartPLS2.0 M3
- Variabel Penelitian :
1. Work family conflict
2. Flexible work arrangement
V - - V
Work family conflict (WIF)
berpengaruh signifikan terhadap job
satisfaction dan turnover intention.
Namun, family work conflict (FIW)
tidak berpengaruh signifikan terhadap
job satisfaction dan turnover intention.
Bersambung pada halaman selanjutnya
37
Tabel 2.1 (lanjutan)
Hasil-hasil Penelitian Terdahulu
No.Nama Peneliti
(Tahun)Metodologi Penelitian X1 X2 X3 Y Hasil Penelitian
3 Job satisfaction
4 Turnover intention
38
C. Kerangka Pemikiran
Gambar di bawah ini menunjukkan kerangka penelitian yang penulis
buat dalam model penelitian mengenai Pengaruh Work-Family Conflict (X1),
Gaya Kepemimpinan Transformasional (X2), dan Kompleksitas Tugas (X3)
terhadap Job Satisfaction Auditor (Y). Untuk lebih memudahkan pemahaman
tentang kerangka pemikiran penelitian ini, maka dapat dilihat dalam gambar
berikut ini:
39
Gambar 2.1
Skema Kerangka Pemikiran
Pengaruh Work-Family Conflict, Gaya Kepemimpinan Transformasional, danKompleksitas Tugas Terhadap Job Satisfaction Auditor
Two-Factors Theory
Variabel Independen Variabel Dependen
Work-Family Conflict (X1)
Gaya KepemimpinanTransformasional (X2)
Kompleksitas Tugas (X3)
Job Satisfaction Auditor (Y)
Uji Kualitas Data: Uji Asumsi Klasik: Uji Hipotesis:
a. Uji Validitas
b. Uji Reliabilitas
a. Uji Multikolonieritas
b. Uji Heterokedastisitas
c. Uji Normalitas
a. Uji Koefisien Determinasi
b. Uji Regresi SecaraParsial dan Simultan
Hasil dan Pembahasan
Kesimpulan dan Saran
40
D. Perumusan Hipotesis
1. Pengaruh Work-Family Conflict terhadap Job Satisfaction
Menurut Hammer (1982) dalam Yustrianthe (2008), kepuasan kerja
(job satisfaction) didefinisikan sebagai sikap seseorang terhadap
pekerjaannya. Individu yang merasakan kepuasan kerja yang tinggi akan
memiliki sikap yang positif terhadap pekerjaannya, sementara yang tidak
merasa puas akan bersikap sebaliknya. Sedangkan keinginan untuk tetap
bekerja di perusahaan (intention to stay with firms) didefinisikan sebagai
keinginan individu untuk tetap loyal kepada perusahaan.
Kepuasan kerja merupakan masalah umum hasil dari uji pengaruh
work-family conflict yang menyebabkan ketidakpuasan kerja. Penelitian
sebelumnya mendukung argumen yang menyatakan bahwa seorang
individu yang mempunyai persepsi bahwa kegiatan / pekerjaannya dan
keluarganya tidak sesuai maka akan menghadapi ketidakpuasan kerja lagi.
Beberapa peneliti menemukan bahwa work-family conflict memiliki
korelasi negatif terhadap kepuasan (Adams et al, 1996;. Kossek dan
Ozeki, 1998;. Boles et al, 2001; Anderson et al., 2002). Bacharach et al.
(1991), Thomas dan Ganster (1995), Kossek dan Ozeki (1998), Boles et
al., (2001), dan Anderson et al. (2002) menemukan bahwa konflik Work
Interfering with Family (WIF) memiliki korelasi negatif dengan kepuasan
kerja.
Peneliti lain menemukan bahwa konflik Family Interfering with
Work (FIW) memiliki korelasi negatif terhadap kepuasan kerja, tetapi
41
pada tingkatan yang berbeda dari Work Interfering with Family (WIF)
(Frone et al, 1992;. Netemeyer et al., 1996).
Dari penjelasan di atas, hipotesis penelitian ini dapat dirumuskan
sebagai berikut:
H1: Work Family Conflict berpengaruh terhadap job satisfaction
auditor.
2. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transformasional terhadap Job
Satisfaction
Kepemimpinan transformasional memiliki pengaruh terhadap
kepuasan kerja karyawan (Omar, 2011). Purnomo (2010) menyatakan
bahwa kepemimpinan transformasional berpengaruh terhadap kepuasan
kerja karyawan karena tipe kepemimpinan ini mampu memotivasi
karyawannya. Penelitian Valdiseri et al. (2010) menunjukkan bahwa gaya
kepemimpinan transformasional, berhubungan dengan keefektifan dan
kepuasan karyawan. Berdasarkan uraian tersebut, hipotesis penelitian
yang diuji adalah sebagai berikut :
H2 : Gaya kepemimpinan transformasional berpengaruh terhadap
job satisfaction auditor
3. Pengaruh Kompleksitas Tugas terhadap Job Satisfaction
Salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas kerja adalah
kompleksitas tugas. Menurut Libby (1995) dan Lipe (1992) dan Kennedy
42
(1993), kompleksitas penugasan dapat digunakan sebagai alat untuk
meningkatkan kualitas kerja. Kompleksitas penugasan untuk tingkatan
tertentu dapat mempengaruhi usaha auditor. Beberapa penelitian
menunjukkan adanya pengaruh negatif dari kompleksitas audit terhadap
mutu audit (Simnett dan Trotman, 1986 dalam Tan et al., 2002;
Restuningdiah dan Indriantoro, 2000). Hal ini merupakan masalah yang
seringkali dihadapi auditor dimana dalam kompleksitas tugas yang tinggi
mereka dituntut untuk menghasilkan laporan audit yang berkualitas.
Audit menjadi semakin kompleks disebabkan tingkat kesulitan dan
variabilitas tugas audit yang semakin tinggi. Menurut Restuningdiah dan
Indriantoro (2000), peningkatan kompleksitas dalam suatu tugas atau
sistem akan menurunkan tingkat keberhasilan tugas itu. Peningkatan
kompleksitas penugasan dapat menyebabkan akuntan berperilaku
disfungsional sehingga menyebabkan penurunan kualitas audit. Hal
tersebut tentunya akan menurunkan kepuasan auditor. Oleh karena itu,
hipotesis yang terbentuk adalah :
H3 : Kompleksitas tugas berpengaruh terhadap job satisfaction
auditor
Berdasarkan landasan teori dan penelitian sebelumnya yang telah
diuraikan, maka penulis mengemukakan hipotesis sebagai berikut:
H1 : Work Family Conflict berpengaruh terhadap job satisfaction
auditor.
43
H2 : Gaya Kepemimpinan Transformasional berpengaruh terhadap
job satisfaction auditor.
H3 : Kompleksitas tugas berpengaruh terhadap job satisfaction
auditor.
H4 : Work Family Conflict, Gaya Kepemimpinan Transformasional,
dan Kompleksitas Tugas berpengaruh secara simultan terhadap
job satisfaction auditor.
44
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Berdasarkan karakteristik masalah yang diteliti, penelitian ini dapat
diklasifikasikan sebagai penelitian eksperimen, yaitu tipe penelitian mengenai
hubungan sebab-akibat antara dua variabel atau lebih (Indriantoro dan
Supomo, 2002:27). Penelitian ini membatasi pada permasalahan pengaruh
Work-Family Conflict, Gaya Kepemimpinan Transformasional, dan
Kompleksitas Tugas terhadap Job Satisfaction Auditor. Sedangkan
berdasarkan jenis data yang diteliti, penelitian ini diklasifikasikan sebagai
penelitian empiris, penelitian empiris (empirical research) merupakan
penelitian terhadap fakta empiris yang diperoleh berdasarkan observasi atau
pengalaman. Obyek yang diteliti lebih ditekankan pada kejadian yang
sebenarnya daripada persepsi orang mengenai kejadian (Indriantoro dan
Supomo, 2002:29).
Obyek dalam penelitian ini adalah para junior auditor dan senior auditor
pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di wilayah Jakarta yang memiliki afiliasi
internasional atau menjadi member internasional di KAP tersebut. Penelitian
ini dilaksanakan mulai tanggal 18 Juni 2015 hingga
2 September 2015.
45
B. Metode Pemilihan Sampel
1. Populasi
Populasi (population) mengacu pada keseluruhan kelompok orang,
kejadian, atau hal minat yang ingin peneliti investigasi (Sekaran,
2006:121). Populasi dalam penelitian ini adalah para auditor yang
bekerja di KAP, baik KAP yang berafiliasi dengan Big Four maupun
Non-Big Four yang berada di wilayah Jakarta.
2. Sampel
Sampel (sample) adalah sebagian dari populasi. Sampel terdiri atas
sejumlah anggota yang dipilih dari populasi. Dengan kata lain, sejumlah,
tapi tidak semua, elemen populasi akan membentuk sampel (Sekaran,
2006:123). Sampel dalam penelitian ini sebanyak 56 responden dengan
membagikan kuesioner kepada para staf yang bekerja di KAP yang
berada di wilayah Jakarta.
3. Teknik Pengambilan Sampel
Ada dua tipe utama desain pengambilan sampel: pengambilan
sampel cara probabilitas dan nonprobabilitas. Dalam pengambilan
sampel cara probabilitas (probability sampling), besarnya peluang atau
probabilitas elemen populasi untuk terpilih sebagai subjek sampel
diketahui. Dalam pengambilan sampel cara nonprobabilitas
(nonprobability sampling), besarnya peluang elemen untuk terpilih
sebagai subjek tidak diketahui (Sekaran, 2006:127). Penelitian ini
menggunakan metode nonprobability sampling, di mana teknik
46
pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling, yaitu
sampel yang dipilih harus memenuhi kriteria yang ditentukan oleh
penulis (Sekaran, 2006:136). Kriteria sampel yang diambil adalah junior
dan senior auditor yang bekerja di KAP yang telah terafiliasi dengan
mitra internasional atau menjadi member dari perusahaan/ KAP
internasional.
C. Metode Pengumpulan Data
Untuk mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan dalam
penelitian ini, metode pengumpulan data yang digunakan yaitu penelitian
lapangan. Penelitian lapangan (field research) adalah data utama penelitian
ini. Penulis memperoleh data langsung dari pihak pertama (data primer). Pada
penelitian ini, yang menjadi obyek penelitian adalah para auditor yang
bekerja di KAP yang berada di wilayah Jakarta, dan dilakukan dengan
penyebaran kuesioner mengenai pengaruh Work-Family Conflict, Gaya
Kepemimpinan Transformasional, dan Kompleskitas Tugas terhadap Job
Satisfaction Auditor dengan teknik personally administered questionnaires,
yaitu kuesioner disampaikan dan dikumpulkan langsung oleh penulis
(Indriantoro dan Supomo, 2002:154). Selain itu, penulis juga menyebarkan
kuesioner via online dengan mengirimkan langsung link yang berisi
kuesioner penelitian kepada responden yang telah penulis filter terlebih
dahulu sesuai dengan kriteria yang penulis harapkan.
47
Kuesioner dalam penelitian ini menggunakan pernyataan terstruktur
yang alternatif jawabannya telah tersedia. Responden diminta menjawab
pernyataan tersebut dalam bentuk skala interval yang mengukur sikap
responden terhadap pernyataan-pernyataan yang disajikan, yang terbagi
menjadi:
1 : Sangat Tidak Setuju (STS)
2 : Tidak Setuju (TS)
3 : Ragu-ragu (R)
4 : Setuju (S)
5 : Sangat Setuju (SS)
dan
1 : Sangat Rendah (SR)
2 : Rendah (R)
3 : Sedang (S)
4 : Tinggi (T)
5 : Sangat Tinggi (ST)
Dalam menganalisa masalah yang penulis temukan serta kumpulkan,
maka penulis menggunakan analisis sebagai berikut:
1. Data kuantitatif, yaitu analisis yang dilakukan terhadap data yang
diperoleh dari kuesioner yang dilakukan dengan junior dan senior
auditor mengenai pengaruh Work-Family Conflict, Gaya
Kepemimpinan Transformasional, dan Kompleksitas Tugas terhadap
Job Satisfcation Auditor. Data tersebut kemudian diolah dengan
48
menggunakan perangkat lunak (software) untuk kemudian dianalisis
secara kuantitatif.
2. Data kualitatif, yaitu penulis mengemukakan teori atau konsep tentang
hal-hal yang menyangkut dengan masalah-masalah yang dibahas dalam
penelitian ini dengan melihat literatur-literatur yang ada baik dari buku,
artikel ilmiah maupun dari internet.
D. Metode Analisis Data
Metode analisis data menggunakan statistik deskriptif, uji kualitas data,
uji asumsi klasik dan uji hipotesis dengan bantuan komputer melalui
program IBM SPSS 21 for Windows.
1. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data
yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, maksimum,
minimum, sum, range, kurtosis dan skewness (kemencengan distribusi)
(Ghozali, 2013:19).
2. Uji Kualitas Data
Data ini merupakan data primer, maka uji kualitas data penelitian
ini menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas.
a. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid
tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika
pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu
49
yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2013:52).
Pengujian validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan cara
melihat nilai signifikansi pada tabel bivariate correlations. Apabila
nilai signifikansi yang didapat memiliki nilai di bawah 0,05 berarti
data yang diperoleh adalah valid (Ghozali, 2013:55).
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu
kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk.
Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban
seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari
waktu ke waktu (Ghozali, 2013:47). Dalam pengujian reliabilitas ini,
penulis menggunakan metode statistik Cronbach Alpha dengan
signifikansi yang digunakan sebesar > 0,70 dimana jika nilai
Cronbach Alpha dari suatu variabel > 0,70 maka butir pertanyaan
yang diajukan dalam pengukuran instrumen tersebut memiliki
reliabilitas yang memadai dan sebaliknya apabila nilai Cronbach
Alpha dari suatu variabel < 0,70 maka reliabilitasnya kurang
memadai (Ghozali, 2013:47).
3. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Multikolonieritas
Uji Multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara
50
variabel independen. Jika variabel independen saling berkolerasi,
maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah
variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel
independen sama dengan nol (Ghozali, 2013:105). Multikolonieritas
menyatakan hubungan antar sesama variabel independen. Dalam
penelitian ini, uji multikolonieritas digunakan untuk menguji apakah
ada korelasi atau hubungan diantara variabel Work-Family Conflict,
Gaya Kepemimpinan Transformasional, dan Kompleksitas Tugas
terhadap Job Satisfaction Auditor.
Uji multikolonieritas dalam penelitian ini dilakukan dengan
cara menganalisis matriks korelasi antar variabel independen dan
perhitungan nilai Tolerance dan VIF. Nilai cutoff yang umum
dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai
Tolerance ≤ 0,1 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10. Apabila nilai
Tolerance > 0,1 dan nilai VIF < 10, maka tidak terjadi
multikolonieritas pada persamaan regresi penelitian (Ghozali,
2013:106).
b. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
suatu model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian dari satu
pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut
Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas.
51
Model regresi yang baik adalah yang Homoskedastisitas dan tidak
terjadi Heteroskedastisistas. Deteksi ada atau tidaknya
Heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya
pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED,
dimana sumbu Y adalah Y telah diprediksi dan sumbu X adalah
residual (Y prediksi – Y sesungguhnya) yang telah di-studentized
(Ghozali, 2013:139).
Dasar Analisis:
1) Jika pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola
tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian
menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi
heteroskedastisitas.
2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas
dan dibawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi
heteroskedastisitas.
c. Uji Normalitas
Uji normalitas ini dilakukan untuk menguji apakah dalam
model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi
normal.
Seperti yang diketahui bahwa uji statistik t dan uji statsitik F
mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal.
Jika asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk
jumlah sampel kecil. Untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi
52
normal atau tidak yaitu dengan melihat normal probability plot yang
membandingkan distribusi kumulatif dengan distribusi normal.
Normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data
(titik) pada sumbu diagonal dari grafik. Jika data (titik) menyebar
menjauh dari diagonal dan/atau tidak mengikuti arah garis diagonal
maka tidak menunjukkan pola distribusi normal yang
mengindikasikan bahwa model regresi tidak memenuhi asumsi
normalitas (Ghozali, 2013:160).
4. Uji Hipotesis
Model regresi berganda bertujuan untuk memprediksi besar
variabel dependen dengan menggunakan data variabel independen yang
sudah diketahui besarnya. Persamaan regresi berganda dirumuskan:
Y : Job Satisfaction Auditor
a : Konstanta
b1, b2, b3 : Koefisien Regresi
X1 : Work-Family Conflict
X2 : Gaya Kepemimpinan Transformasional
X3 : Kompleksitas Tugas
e : Error
Dalam uji hipotesis ini dilakukan melalui:
a. Uji Koefsien Determinasi (R2)
Hasil uji koefisien determinasi (R2) mengukur seberapa besar
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e
53
Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang
kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam
menjelaskan variabel dependen amat terbatas. Nilai yang hampir
mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan
hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi
variabel dependen (Ghozali, 2013:97).
b. Uji Statistik t
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh
pengaruh suatu variabel penjelas atau independen secara individual
dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2013:98).
Apabila nilai signifikansi yang didapat pada uji statistik t lebih besar
daripada 0,05, maka variabel independen berpengaruh terhadap
variabel dependen. Apabila nilai signifikansi yang didapat pada uji
statistik t lebih kecil daripada 0,05, maka variabel independen tidak
berpengaruh terhadap variabel dependen (Ghozali, 2013:101).
Ho : signifikansi < 0,05 → tidak terdapat pengaruh yang signifikan
dari masing-masing variabel
independen terhadap variabel
dependen.
HA : signifikansi > 0,05 → ada pengaruh yang signifikan dari
masing-masing variabel independen
terhadap variabel dependen.
54
Uji statistik t dapat juga dilakukan dengan cara
membandingkan nilai statistik t dengan nilai kritis menurut tabel.
Apabila nilai statistik t hasil perhitungan secara absolut lebih tinggi
dibandingkan nilai tabel t, kita menerima hipotesis alternatif yang
menyatakan bahwa suatu variabel independen secara individual
mempengaruhi variabel dependen.
c. Uji Statistik F
Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua
variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model
mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel
dependen atau terikat. Hipotesis nol (Ho) yang hendak diuji adalah
apabila nilai signifikansi yang didapat pada uji statistik F kurang dari
0,05, maka semua variabel independen bukan merupakan penjelas
yang signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis alternatifnya
(HA) adalah apabila nilai signifikansi yang didapat pada uji statistik
F lebih dari 0,05, maka semua variabel independen secara simultan
merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen
(Ghozali, 2013:98).
Ho : signifikansi < 0,05 → tidak terdapat pengaruh yang signifikan
secara simultan antara variabel
independen terhadap variabel
dependen.
55
HA : signifikansi > 0,05 → ada pengaruh yang signifikan secara
simultan antara variabel independen
terhadap variabel dependen.
Uji statistik F dapat dilakukan dengan cara membandingkan
nilai F hasil perhitungan dengan nilai F menurut tabel. Bila nilai F
hitung lebih besar daripada nilai F tabel, maka Ho ditolak dan
menerima HA.
E. Operasionalisasi Variabel Penelitian
Pada bagian ini akan diuraikan definisi dari masing-masing variabel
yang digunakan, berikut dengan operasional variabelnya. Variabel-variabel
yang diteliti adalah:
1. Work-Family Conflict (X1)
Konflik pekerjaan-keluarga muncul akibat adanya ketidaksesuaian
antara tanggung jawab di rumah dan tanggung jawab di tempat kerja
(Greenhaus & Beutell 1985; Boles et al., 1997). Asumsi yang mendasari
adalah permintaan pada dua domain tersebut bertentangan dan secara
potensial dapat menyebabkan gangguan di tempat kerja. Sumber konflik
pekerjaan-keluarga dapat diakibatkan dari pekerjaan mengganggu
keluarga (WIF) dan keluarga mengganggu (FIW) (Frone et al., 1992).
Latifah dan Rohman (2014) mengungkapkan bahwa konflik
pekerjaan-keluarga juga bisa terjadi dikarenakan ketidakseimbangan
antara peran sebagai auditor di KAP dan peran sebagai anggota rumah
56
tangga di keluarga. Sebuah keluarga didefinisikan sebagai sebuah
kelompok yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak. Konflik pekerjaan-
keluarga tidak hanya terjadi karena seorang auditor tidak berada di
lingkungan keluarga atau bekerja dalam periode waktu yang lama.
Burke (1986, dalam Latifah dan Rohman, 2014) mengungkapkan
bahwa energi, waktu, dan perhatian yang dibutuhkan untuk bisa sukses
dalam satu peran (keluarga atau pekerjaan) akan mengurangi energi,
waktu, dan perhatian yang dibutuhkan bagi peran lainnya (keluarga atau
pekerjaan) sehingga mengakibatkan terjadinya konflik pekerjaan-
keluarga. Konflik pekerjaan-keluarga akan sangat mempengaruhi
beberapa profesi atau pekerjaan (Parasuraman dan Simmers, 2001).
Gutek et al. (1991, dalam Latifah dan Rohman, 2014)
menemukan bahwa work interfering with family (WIF) dan family
interfering with work (FIW) memiliki kolerasi antar masing-masing.
Pengukuran variabel work-family conflict terdiri dari dua (2) dimensi
sebagai berikut:
a. Work Interfering with Family (WIF) menggunakan instrumen
pernyataan yang dikembangkan oleh Netemeyer et al. (1996,
dalam Latifah dan Rohman, 2014) terdiri dari 6 pernyataan yang
kemudian penulis olah menjadi 5 pernyataan dan diukur dengan
menggunakan skala interval (interval scale) 5 poin dari mulai
Sangat Tidak Setuju (STS) (1), Tidak Setuju (TS) (2), Ragu-ragu
(R) (3), Setuju (S) (4), sampai Sangat Setuju (SS) (5).
57
b. Family Interfering with Work (FIW) menggunakan instrumen
pernyataan yang dikembangkan oleh Netemeyer et al. (1996,
dalam Latifah dan Rohman, 2014) terdiri dari 6 pernyataan yang
kemudian penulis olah menjadi 5 pernyataan dan diukur dengan
menggunakan skala interval (interval scale) 5 poin dari mulai
Sangat Tidak Setuju (STS) (1), Tidak Setuju (TS) (2), Ragu-ragu
(R) (3), Setuju (S) (4), sampai Sangat Setuju (SS) (5).
2. Gaya Kepemimpinan Transformasional (X2)
Gaya Kepemimpinan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
perilaku atau cara memimpin yang digunakan pemimpin dalam
mempengaruhi pikiran, perasaan, sikap, dan perilaku para auditor atau
bawahan dalam menjalankan organisasinya yaitu Kantor Akuntan
Publik agar segala tujuan dari organisasi akuntan publik tersebut dapat
tercapai.
Makna dan hakikat kepemimpinan bertujuan untuk mendorong
gairah kerja dan produktivitas kerja karyawan yang tinggi, agar dapat
mencapai tujuan organisasi maksimal (H.M.Malayu S.P. Hasibuan,
1990).
Menurut Robbins dan Judge (2008), Sopiah (2008), dan Yulk
(2010), kepemimpinan transformasional terdiri dari empat aspek yang
meliputi: pengaruh yang ideal (idealized influence), motivasi yang
inspirasional (inspirational motivation), stimulasi intelektual
58
(intellectual stimulation), dan pertimbangan yang bersifat individual
(individualized consideration). Keempat aspek kepemimpinan
transformasional tersebut mendorong karyawan untuk bekerja lebih
keras, meningkatkan produktifitas, memiliki moril kerja serta kepuasan
kerja yang lebih tinggi, meninggikan efektifitas organisasi,
meminimalkan perputaran karyawan, menurunkan tingkat
ketidakhadiran, dan memiliki kemampuan menyesuaikan diri secara
organisasional yang lebih tinggi (Robbins dan Judge, 2008).
Pengukuran variabel ini dilakukan dengan 5 butir pertanyaan, dan
diukur dengan menggunakan skala interval (interval scale) 5 poin dari
mulai Sangat Tidak Setuju (STS) (1), Tidak Setuju (TS) (2), Ragu-ragu
(R) (3), Setuju (S) (4), sampai Sangat Setuju (SS) (5).
3. Kompleksitas Tugas (X3)
Kompleksitas tugas adalah tugas yang tidak berstruktur,
membingungkan, dan sulit. Konsep Kompleksitas Tugas dalam
penelitian ini adalah mengenai jumlah tugas yang diberikan kepada
auditor selama bekerja di Kantor Akuntan Publik hingga saat ini dan
bagaimana pengaruhnya terhadap kepuasan kerja yang dirasakan oleh
auditor.
Pengukuran variabel ini dilakukan dengan 5 butir pertanyaan, dan
diukur dengan menggunakan skala interval (interval scale) 5 poin dari
59
mulai Sangat Tidak Setuju (STS) (1), Tidak Setuju (TS) (2), Ragu-ragu
(R) (3), Setuju (S) (4), sampai Sangat Setuju (SS) (5).
4. Job Satisfaction Auditor (Y)
Job satisfaction adalah perasaan karyawan tentang menyenangkan
atau tidaknya pekerjaan mereka yang merupakan hasil persepsi
pengalaman selama masa kerjanya. Konsep job satisfaction dalam
penelitian ini merupakan sikap umum hasil dari beberapa sikap khusus
terhadap faktor-faktor pekerjaan, penyesuaian diri dan hubungan sosial
individu diluar kerja.
Dalam mengukur kepuasan kerja, salah satu alat ukur yang
digunakan adalah dengan menggunakan Minnesota Satisfaction
Questionnaire (MSQ) yang dikembangkan oleh Weiss et al. (1967)
dalam Sopiah (2008) dan dalam Nguni (2005). MSQ short form ini
terdiri dari beberapa pertanyaan yang digunakan untuk mengukur
komponen-komponen dalam kepuasan kerja. Aspek-aspek yang diukur
dalam MSQ short form dapat dinilai dalam beberapa bagian komponen
sehingga dapat memberikan gambaran komponen-komponen mana
yang mengalami kepuasan dan ketidakpuasan.
Pengukuran variabel ini dilakukan dengan 5 butir pertanyaan, dan
diukur dengan menggunakan skala interval (interval scale) 5 poin dari
mulai Sangat Tidak Setuju (STS) (1), Tidak Setuju (TS) (2), Ragu-ragu
(R) (3), Setuju (S) (4), sampai Sangat Setuju (SS) (5).
60
Tabel 3.1Operasionalisasi Variabel Penelitian
Variabel Indikator Butir Pertanyaan Skala
Work-FamilyConflict (X1)
Sumber:Rehman danWaheed (2012)dalam Buhali danMargaretha(2013)
a. Pekerjaanmempengaruhikeluarga
b. Keluargamempengaruhipekerjaan
1. Tuntutan pekerjaan mengganggukehidupan keluarga saya.
2. Tingginya waktu pekerjaanmembuat saya sulit untukmemenuhi tanggung jawabkeluarga.
3. Hal-hal yang ingin saya lakukandi rumah tidak bisa dilakukankarena tuntutan pekerjaan saya.
4. Pekerjaan saya menghasilkankeletihan yang membuat sayasulit untuk memenuhi tugas-tugas keluarga.
5. Dikarenakan pekerjaan,membuat saya harus melakukanperubahan untuk kegiatankeluarga.
6. Tuntutan keluarga/pasanganbertentangan dengan aktivitaspekerjaan saya.
7. Saya harus menunda melakukanhal-hal di tempat kerja karenatuntutan waktu saya di rumah.
8. Hal yang ingin saya lakukan ditempat kerja tidak bisa dilakukankarena tuntutan darikeluarga/pasangan saya.
9. Kehidupan rumah tanggabertentangan dengan tanggungjawab saya di tempat kerjaseperti untuk bekerja tepatwaktu, menyelesaikan tugas-tugas kerja sehari-hari, danbekerja lembur.
10. Permasalahan keluargabertentangan dengankemampuan saya untukmelakukan tugas yangberhubungan dengan pekerjaan.
SkalaInterval (1-5)
Bersambung pada halaman selanjutnya
61
Tabel 3.1 (Lanjutan)Operasionalisasi Variabel Penelitian
Variabel Indikator Butir Pertanyaan Skala
GayaKepemimpinanTransformasional(X2)
Sumber:Robbins danJudge (2008)dalam Rahmi M.B. (2013)
a. Idealized Influence(Pengaruh Ideal)
b. InspirationalMotivation(MotivasiInspirasional)
c. IntellectualStimulation(StimulasiIntelektual)
d. IndividualizedConsideration(PertimbanganIndividual)
1. Ketua tim mampumenyampaikan visi dan misiorganisasi secara jelas.
2. Ketua tim mampu membuatsaya merasa bangga menjadirekan kerjanya.
3. Saya memiliki kepercayaanpenuh pada ketua tim.
4. Ketua tim mampumengkomunikasikan harapanyang tinggi secara jelas danmenarik kepada bawahan.
5. Ketua tim selalumembangkitkan semangat kerjabawahan.
6. Ketua tim mampu menginspirasibawahan untuk selalu antusiasdalam mencapai tujuan-tujuanorganisasi.
7. Ketua tim mampu menginspirasibawahan untuk selalu optimisdalam mencapai tujuan-tujuanorganisasi.
8. Ketua tim mampu merangsangkreativitas bawahan.
9. Ketua tim mampu merangsanginovasi bawahan.
10. Ketua tim selalu menghargaiide-ide bawahan.
11. Ketua tim mengarahkanbawahan untuk memecahkanmasalah secara cermat.
12. Ketua tim selalu memberikanperhatian pada kebutuhanbawahan.
Skala Interval(1-5)
Bersambung pada halaman selanjutnya
62
Tabel 3.1 (Lanjutan)Operasionalisasi Variabel Penelitian
Variabel Indikator Butir Pertanyaan Skala
13. Ketua tim menghargaiperbedaan individual, selalumemperlakukan setiap bawahansebagai seorang individu dengankebutuhan dan kemampuanyang berbeda.
14. Ketua tim selalu melatih danmemberi pengarahan kepadabawahan.
KompleksitasTugas (X3)
Sumber:Rizzo et al.(1970) dalamKhan et al.(2014)
a. Predictability ofthe outcomes
b. Clarity ofinformation
1. Tingkat keterkaitan tugas-tugasaudit yang anda lakukan padasatu perusahaan
2. Tingkat ketergantunganpenyelesaian antar tugas yanganda lakukan
3. Tingkat pemahaman strukturtugas yang anda lakukan(Struktur tugas adalah bentukdari bagian-bagian tugas yangsaling berhubungan)
4. Tingkat kesabaran yangdibutuhkan untuk penyelesaiantugas anda
5. Tingkat keahlian yangdibutuhkan untuk penyelesaiantugas anda
6. Tingkat ketergantungan tugasAnda terhadap tugas auditoryunior yang lain
Skala Interval(1-5)
Job SatisfactionAuditor (Y)
Sumber:Weiss et al.(1967) dalam B.Maptuhah Rahmi(2013)
a. Pembayaran (Pay)
b. Pekerjaan (Job)
1. Penghasilan yang saya terimasaat ini sudah sesuai denganbeban kerja dan tanggung jawabsaya
2. Pekerjaan saya sangat menarik3. Pekerjaan saya memberikan
kesempatan untuk belajar4. Saya diberikan kesempatan
untuk menerima tanggungjawab atas pekerjaan
Skala Interval(1-5)
Bersambung pada halaman selanjutnya
63
Tabel 3.1 (Lanjutan)Operasionalisasi Variabel Penelitian
Variabel Indikator Butir Pertanyaan Skala
c. Kesempatanpromosi(Promotionopportunities)
d. Atasan(Supervisor)
e. Rekan kerja (Co-workers)
5. Saya puas dengan kesempatanyang diberikan oleh organisasiuntuk mendapatkan promosi dankenaikan pangkat
6. Saya puas dengan penghargaanyang diberikan oleh organisasi
7. Saya puas dengan kesempatanuntuk pengembangan diri dalamorganisasi
8. Atasan saya selalu menunjukkanperhatian terhadap bawahan
9. Atasan saya selalu memberikanbantuan teknis kepada bawahan
10. Saya puas dengan cara atasansaya dalam memperlakukanbawahannya
11. Rekan kerja saya pandai secarateknis dalam bekerja
12. Rekan kerja saya menunjukkansikap bersahabat dan salingmendukung dalam lingkungankerja
64
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Obyek Penelitian
1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini menganalisis pengaruh work-family conflict, gaya
kepemimpinan transformasional, dan kompleksitas tugas terhadap job
satisfaction auditor. Obyek pada penelitian ini adalah Kantor Akuntan
Publik (KAP), yaitu junior dan senior auditor yang bekerja pada KAP
yang memiliki afiliasi internasional yang berada di wilayah Jakarta.
Pengumpulan data dilaksanakan melalui penyebaran kuesioner
penelitian secara langsung kepada responden yang bekerja di KAP yang
memiliki afiliasi internasional yang berada di wilayah Jakarta.
Penyebaran serta pengambilan kuesioner dilaksanakan mulai tanggal 18
Juni 2015 hingga 2 September 2015.
2. Karakteristik Responden Penelitian
Data pada penelitian ini merupakan data primer yang
dikumpulkan dengan mengirimkan langsung kepada responden sebanyak
56 buah kuesioner. Para responden terdiri dari junior dan senior auditor
yang bekerja di KAP yang terdaftar di direktori IAPI yang memiliki
afiliasi internasional yang berada di wilayah Jakarta, dengan peta
distribusi sebagai berikut:
65
Tabel 4.1
Data Distribusi Sampel Penelitian
No. Nama KAPJumlah Kuesioner
Disebar Kembali
1 Gideon Adi & Rekan 10 10
(Parker Randall International)
2 Rama Wendra 10 10
(Mc Millan Woods)
3 Indra, Sumijono & Rekan 10 10
(Y.S.Koh & Co Chartered Accountants)
4 Hendrawinata Eddy Siddharta & Tanzil 10 10
(Kreston International)
5 Hadori Sugiarto Adi & Rekan 5 5
(HLB International)
6 Drs. Hananta Budianto & Rekan 5 2
(UHY International)
7 Purwantono, Suherman & Surja 1 1
(Ernst & Young)
8 Mulyamin Sensi Suryanto & Lianny 10 10
(Moore Stephens International Ltd.)
9 Aryanto, Amir Yusuf, Mawar & Saptoto 2 2
(RSM International)
10 Chatim, Atjeng, Sugeng, dan Rekan 6 0
(OAI Prime Assurance Network)
11Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang,
& Ali5 0
(BKR International)
Jumlah 74 60
Sumber : Data primer yang diperoleh
66
Dari Tabel 4.1 terlihat daftar distribusi kuesioner yang telah
penulis pilih di 11 KAP yang memiliki afiliasi internasional yang berada
di wilayah Jakarta. Adapun gambaran mengenai total pengiriman dan
pengambilan kuesioner dapat dilihat pada Tabel 4.2.
Tabel 4.2
Total Pengiriman dan Pengambilan Kuesioner
Keterangan Jumlah Persentase
Kuesioner yang disebar 74 100,00%
Kuesioner yang tidak kembali 14 18,92%
Kuesioner yang kembali (tidak dapat diolah) 4 5,41%
Kuesioner yang kembali (dapat diolah) 56 75,68%
Sumber : Data primer yang diperoleh
Tabel 4.2 menunjukkan total kuesioner yang disebar kepada
responden sebanyak 74 kuesioner atau dengan persentase 100%.
Sedangkan jumlah kuesioner yang tidak kembali sebanyak 14 kuesioner
(18,92%). Dalam proses pemasukan data, sebanyak 4 kuesioner (5,41%)
dari responden tidak dapat digunakan dalam penelitian ini, karena adanya
data yang tidak diisi secara lengkap. Jumlah kuesioner yang diisi lengkap
dan dapat diolah sebanyak 56 kuesioner (75,68%). Adapun deskripsi
mengenai karakteristik responden dalam penelitian ini dapat dilihat pada
tabel berikut:
67
a. Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 4.3
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Frequency PercentValid
PercentCumulative
Percent
Valid
Pria 25 44,6 44,6 44,6Wanita 31 55,4 55,4 100,0Total 56 100,0 100,0
Sumber : Data primer yang diolah
Dari Tabel 4.3 diatas dapat dijelaskan bahwa sebanyak 31
orang responden (55,4%) didominasi oleh wanita, dan sisanya
sebanyak 25 orang responden (44,6%) berjenis kelamin perempuan.
b. Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Tabel 4.4
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan
Terakhir
Pendidikan
Frequency PercentValid
PercentCumulative
Percent
Valid
D3 1 1,8 1,8 1,8S1 52 92,9 92,9 94,6S2 3 5,4 5,4 100,0Total 56 100,0 100,0
Sumber : Data primer yang diolah
Dari tabel 4.4 diatas dapat dilihat bahwa 1 orang responden
(1,8%) berpendidikan terakhir Diploma tiga (D3). Sebagian besar
responden berpendidikan terakhir Strata satu (S1) dengan jumlah 52
responden (92,9%), serta sebanyak 3 responden (5,4%)
berpendidikan terakhir Strata dua (S2).
68
c. Deskripsi Responden Berdasarkan Status Jabatan
Tabel 4.5
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Status Jabatan
Jabatan
Frequency PercentValid
PercentCumulative
Percent
Valid
Junior 29 51,8 51,8 51,8Senior 27 48,2 48,2 100,0Total 56 100,0 100,0
Sumber : Data primer yang diolah
Dari tabel 4.5 diatas dapat dilihat bahwa 29 orang
responden (51,8%) berstatus sebagai junior auditor, dan sisanya
sebesar 27 orang responden (48,2%) memiliki status sebagai senior
auditor.
d. Deskripsi Responden Berdasarkan Pengalaman Kerja
Tabel 4.6
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pengalaman Kerja
Pengalaman Kerja
Frequency PercentValid
PercentCumulative
Percent
Valid
< 1tahun 20 35,7 35,7 35,7
> 3tahun 15 26,8 26,8 62,5
1-3tahun 21 37,5 37,5 100,0
Total 56 100,0 100,0
Sumber : Data primer yang diolah
Dari tabel 4.6 diatas dapat dilihat bahwa 21 orang
responden (37,5%) memiliki pengalaman kerja di KAP selama 1
hingga 3 tahun, sedangkan selebihnya sebesar 20 (35,5%) dan 15
69
(26,8%) orang responden memiliki pengalaman kurang dan lebih
dari 3 tahun.
B. Hasil Uji dan Pembahasan
1. Hasil Uji Statistik Deskriptif
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini meluputi Work-
Family Conflict, Gaya Kepemimpinan Transformasional, Kompleksitas
Tugas, dan Job Satisfaction yang akan diuji secara deskriptif seperti
terlihat pada Tabel 4.7 berikut:
Tabel 4.7
Hasil Uji Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum MeanStd.
DeviationTWFC 56 10 39 24,39 7,098TGKT 56 28 70 53,59 9,814TKTA 56 14 30 22,34 3,455TJSA 56 29 56 45,23 5,775Valid N (listwise) 56
Sumber : Data primer yang diolah
Tabel 4.7 diatas menjelaskan pada variabel work family conflict
jawaban minimum responden adalah sebesar 10 dan maksimum sebesar
39 dengan rata-rata total jawaban adalah 24,39 dan standar deviasi
sebesar 7,098. Pada variabel gaya kepemimpinan transformasional,
jawaban minimum responden adalah sebesar 28 dan maksimum sebesar
70 dengan rata-rata total jawaban adalah 53,59 dan standar deviasi
sebesar 9,814. Pada variabel kompleksitas tugas, jawaban minimum
70
responden adalah sebesar 14 dan maksimum sebesar 30 dengan rata-rata
total jawaban adalah 22,34 dan standar deviasi sebesar 3,455. Pada
variabel job satisfaction auditor, jawaban minimum responden adalah
sebesar 29 dan maksimum sebesar 56 dengan rata-rata total jawaban
adalah 45,23 dan standar deviasi sebesar 5,775.
Berdasarkan hasil uji statistik deskriptif diatas dapat
disimpulkan bahwa rata-rata jawaban responden untuk variabel Work-
Family Conflict, Gaya Kepemimpinan Transformasional, Kompleksitas
Tugas, dan Job Satisfaction Auditor adalah setuju.
2. Hasil Uji Kualitas Data
a. Hasil Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid
tidaknya suatu kuesioner. Pengujian validitas dalam penelitian ini
dilakukan dengan cara melihat nilai signifikansi pada tabel bivariate
correlations. Apabila nilai signifikansi yang didapat memiliki nilai
di bawah 0,05 berarti data yang diperoleh adalah valid.
Berikut adalah hasil pengujian validitas variabel Work-
Family Conflict dalam Tabel 4.8.
71
Tabel 4.8
Hasil Uji Validitas Work-Family Conflict (WFC)
NoPearson
CorrelationSig (2-Tailed) Kriteria
WFC1 0,663** 0,000 ValidWFC2 0,832** 0,000 ValidWFC3 0,844** 0,000 ValidWFC4 0,853** 0,000 ValidWFC5 0,771** 0,000 Valid
WFC6 0,772** 0,000 ValidWFC7 0,633** 0,000 ValidWFC8 0,602** 0,000 ValidWFC9 0,741** 0,000 ValidWFC10 0,717** 0,000 ValidSumber : Data primer yang diolah
Dari hasil ouput menunjukkan bahwa variabel work-family
conflict mempunyai kriteria valid untuk semua item pertanyaan
dengan nilai signifikansi di bawah 0,05. Maka dapat disimpulkan
bahwa semua butir pertanyaan untuk variabel work-family conflict
adalah valid.
Berikut adalah hasil pengujian validitas variabel Gaya
Kepemimpinan Transformasional dalam Tabel 4.9.
72
Tabel 4.9
Hasil Uji Validitas Gaya Kepemimpinan Transformasional
(GKT)
NoPearson
CorrelationSig (2-Tailed) Kriteria
GKT1 0,861** 0,000 ValidGKT2 0,903** 0,000 ValidGKT3 0,848** 0,000 ValidGKT4 0,896** 0,000 ValidGKT5 0,903** 0,000 ValidGKT6 0,882** 0,000 ValidGKT7 0,911** 0,000 ValidGKT8 0,930** 0,000 ValidGKT9 0,923** 0,000 ValidGKT10 0,847** 0,000 ValidGKT11 0,894** 0,000 ValidGKT12 0,895** 0,000 ValidGKT13 0,842** 0,000 ValidGKT14 0,837** 0,000 ValidSumber : Data primer yang diolah
Dari hasil ouput menunjukkan bahwa variabel gaya
kepemimpinan transformasional mempunyai kriteria valid untuk
semua item pertanyaan dengan nilai signifikansi di bawah 0,05.
Maka dapat disimpulkan bahwa semua butir pertanyaan untuk
variabel gaya kepemimpinan transformasional adalah valid.
Berikut adalah hasil pengujian validitas variabel
Kompleksitas Tugas dalam Tabel 4.10.
73
Tabel 4.10
Hasil Uji Validitas Kompleksitas Tugas (KTA)
NoPearson
CorrelationSig (2-Tailed) Kriteria
KTA1 0,856** 0,000 ValidKTA2 0,847** 0,000 ValidKTA3 0,816** 0,000 ValidKTA4 0,877** 0,000 ValidKTA5 0,754** 0,000 ValidKTA6 0,795** 0,000 Valid
Sumber : Data primer yang diolah
Dari hasil ouput menunjukkan bahwa variabel kompleksitas
tugas mempunyai kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan
nilai signifikansi di bawah 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa
semua butir pertanyaan untuk variabel kompleksitas tugas adalah
valid.
Berikut adalah hasil pengujian validitas variabel Job
Satisfaction Auditor dalam Tabel 4.11.
74
Tabel 4.11
Hasil Uji Validitas Job Satisfaction Auditor (JSA)
NoPearson
CorrelationSig (2-Tailed) Kriteria
JSA1 0,662** 0,000 ValidJSA2 0,828** 0,000 ValidJSA3 0,716** 0,000 ValidJSA4 0,712** 0,000 ValidJSA5 0,752** 0,000 ValidJSA6 0,708** 0,000 ValidJSA7 0,756** 0,000 ValidJSA8 0,859** 0,000 ValidJSA9 0,775** 0,000 ValidJSA10 0,856** 0,000 ValidJSA11 0,316* 0,018 ValidJSA12 0,414** 0,002 Valid
Sumber : Data primer yang diolah
Dari hasil ouput menunjukkan bahwa variabel job
satisfaction auditor mempunyai kriteria valid untuk semua item
pertanyaan dengan nilai signifikansi di bawah 0,05. Maka dapat
disimpulkan bahwa semua butir pertanyaan untuk job satisfaction
auditor adalah valid.
b. Hasil Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk menilai konsistensi dari
instrumen penelitian. Suatu instrumen penelitian dapat dikatakan
reliabel jika nilai Cronbach Alpha berada di atas 0,70. Berikut
adalah tabel yang menunjukkan hasil pengujian reliabilitas variabel
75
work-family conflict, gaya kepemimpinan transformasional,
kompleksitas tugas, dan job satisfaction auditor.
Tabel 4.12
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Work-Family Conflict
Reliability Statistics
Cronbach'sAlpha
Cronbach's AlphaBased on
Standardized ItemsN of Items
,910 ,912 10
Sumber : Data primer yang diolah
Tabel 4.12 menunjukkan nilai Cronbach Alpha atas variabel
work-family conflict sebesar 0,912 sehingga dapat disimpulkan
bahwa pernyataan dalam kuesioner ini reliabel karena mempunyai
nilai Cronbach Alpha lebih besar dari 0,70.
Berikut ini adalah hasil pengujian reliabilitas variabel gaya
kepemimpinan transformasional.
Tabel 4.13
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Gaya Kepemimpinan
Transformasional
Reliability Statistics
Cronbach'sAlpha
Cronbach's AlphaBased on
Standardized ItemsN of Items
,978 ,978 14
Sumber : Data primer yang diolah
76
Tabel 4.13 menunjukkan nilai Cronbach Alpha atas variabel
gaya kepemimpinan transformasional sebesar 0,978 sehingga dapat
disimpulkan bahwa pernyataan dalam kuesioner ini reliabel karena
mempunyai nilai Cronbach Alpha lebih besar dari 0,70.
Berikut ini adalah hasil pengujian reliabilitas variabel
kompleksitas tugas.
Tabel 4.14
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kompleksitas Tugas
Reliability Statistics
Cronbach'sAlpha
Cronbach's AlphaBased on
StandardizedItems
N of Items
,902 ,906 6
Sumber : Data primer yang diolah
Tabel 4.14 menunjukkan nilai Cronbach Alpha atas variabel
kompleksitas tugas sebesar 0,906 sehingga dapat disimpulkan bahwa
pernyataan dalam kuesioner ini reliabel karena mempunyai nilai
Cronbach Alpha lebih besar dari 0,70.
Berikut ini adalah hasil pengujian reliabilitas variabel job
satisfaction auditor.
.
77
Tabel 4.15
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Job Satisfaction Auditor
Reliability Statistics
Cronbach'sAlpha
Cronbach'sAlpha Based on
StandardizedItems N of Items
,903 ,905 12
Sumber : Data primer yang diolah
Tabel 4.15 menunjukkan nilai Cronbach Alpha atas variabel
job satisfaction auditor sebesar 0,905 sehingga dapat disimpulkan
bahwa pernyataan dalam kuesioner ini reliabel karena mempunyai
nilai Cronbach Alpha lebih besar dari 0,70.
Tabel 4.16
Hasil Uji Reliabilitas
VariabelCronbach's
AlphaJumlah
Item Keterangan
Work-Family Conflict 0,912 10 ReliabelGaya KepemimpinanTransformasional
0,978 14 Reliabel
Kompleksitas Tugas 0,906 6 ReliabelJob Satisfaction Auditor 0,905 12 Reliabel
Sumber : Data primer yang diolah
Tabel 4.16 menujukkan bahwa semua variabel yang
digunakan memperoleh hasil yang reliabel. Hasil ini menjukkan
bahwa setiap item pertanyaan yang digunakan akan mampu
memperoleh data yang konsisten yang berarti bila pernyataan itu
diajukan kembali akan diperoleh jawaban yang relatif sama dengan
jawaban sebelumnya.
78
3. Hasil Uji Asumsi Klasik
a. Hasil Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah
dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas
(independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi
korelasi di antara variabel independen. Untuk mendeteksi adanya
multikolonieritas dapat dilakukan dengan melihat nilai Tolerance
dan Variance Inflation Factor (VIF) serta besaran korelasi antar
variabel independen. Hasil uji multikolonieritas adalah sebagai
berikut :
Tabel 4.17
Hasil Uji Multikolonieritas – Koefisien Korelasi
Coefficient Correlationsa
Model TKTA TWFC TGKT1 Correlations TKTA 1,000 -,057 -,351
TWFC -,057 1,000 ,149
TGKT -,351 ,149 1,000Covariances TKTA ,037 -,001 -,005
TWFC -,001 ,008 ,001TGKT -,005 ,001 ,005
a. Dependent Variable: TJSA
Sumber : Data primer yang diolah
Berdasarkan Tabel 4.17 di atas, besaran korelasi antar
variabel independen tampak bahwa tidak ada korelasi yang cukup
tinggi antar variabel. Oleh karena korelasi ini masih di bawah 95%,
maka dapat dikatakan tidak terjadi multikolonieritas.
79
Tabel 4.18
Hasil Uji Multikolonieritas – Koefisien
Coefficientsa
Model
UnstandardizedCoefficients
StandardizedCoefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
BStd.Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 24,300 5,240 4,637 ,000TWFC -,099 ,089 -,122 -1,117 ,269 ,978 1,023TGKT ,290 ,069 ,494 4,227 ,000 ,860 1,163TKTA ,349 ,193 ,209 1,805 ,077 ,877 1,141
a. Dependent Variable: TJSA
Sumber : Data primer yang diolah
Berdasarkan Tabel 4.18, hasil perhitungan nilai Tolerance
juga menunjukkan tidak ada variabel independen yang memiliki nilai
Tolerance kurang dari 0,10, yaitu 0,978 untuk variabel work-family
conflict, 0,860 untuk variabel gaya kepemimpinan transformasional,
dan 0,877 untuk variabel kompleksitas tugas.
Hasil perhitungan VIF juga menunjukkan hal yang sama,
yaitu tidak ada satu pun variabel independen yang memiliki nilai
VIF lebih dari 10, yaitu 1,023 untuk variabel work-family conflict,
1,163 untuk variabel gaya kepemimpinan transformasional, dan
1,141 untuk variabel kompleksitas tugas. Jadi dapat disimpulkan
bahwa tidak ada gejala multikolonieritas antar variabel independen
dalam model regresi.
80
b. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Pengujian heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji
apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians
dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians
dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka
disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut
Heteroskedastisitas. Hasil uji heteroskedastisitas terdapat dalam
Gambar 4.1 sebagai berikut :
Gambar 4.1Hasil Uji Heteroskedastisitas Menggunakan Grafik Scatterplot
Sumber : Data primer yang diolah
81
Berdasarkan Gambar 4.1, grafik scatterplot terlihat bahwa
titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di
bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa
tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model
regresi layak dipakai untuk memprediksi job satisfaction auditor
berdasarkan variabel-variabel yang mempengaruhinya, yaitu work-
family conflict, gaya kepemimpinan transformasional, dan
kompleksitas tugas.
c. Hasil Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam
sebuah model regresi, variabel dependen dan independen atau
keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak.
Gambar 4.2Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik Histogram
Sumber : Data primer yang diolah
82
Gambar 4.3Hasil Uji Normalitas Menggunakan P-Plot
Sumber : Data primer yang diolah
Berdasarkan Gambar 4.2 dan Gambar 4.3 di atas,
penyebaran data berada di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah
garis diagonal. Hal ini menunjukkan bahwa model regresi telah
memenuhi asumsi normalitas.
4. Hasil Uji Hipotesis
Model regresi berganda bertujuan untuk memprediksi besar
variabel dependen dengan menggunakan data variabel independen yang
sudah diketahui besarnya. Berdasarkan hasil analisis regresi berganda
yang dilakukan, didapat nilai konstanta sebesar 24.300, koefisien regresi
untuk work-family conflict sebesar -0,099, koefisien regresi untuk gaya
kepemimpinann transformasional sebesar 0,290, dan koefisien regresi
83
untuk kompleksitas tugas sebesar 0,349. Berdasarkan koefisien
determinasi tersebut dapat dibuat persamaan regresi sebagai berikut :
Y = 24.300 -0,099 X1 + 0,290 X2 +0,349 X3
Dimana :
Y = Job Satisfaction Auditor
X1 = Work-Family Conflict
X2 = Gaya Kepemimpinan Transformasional
X3 = Kompleksitas Tugas
a. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa
jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel
dependen. Hasil uji koefisien determinasi antara Work-Family
Conflict, Gaya Kepemimpinan Transformasional, dan Kompleksitas
Tugas terhadap Job Satisfaction Auditor dapat dilihat pada Tabel
Tabel 4.19
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Model Summaryb
Model RR
Square
AdjustedR
SquareStd. Error ofthe Estimate
1 ,625a ,390 ,355 4,637
a. Predictors: (Constant), TKTA, TWFC, TGKTb. Dependent Variable: TJSA
Sumber : Data primer yang diolah
84
Tabel 4.19 di atas menunjukkan nilai Adjusted R Square
sebesar 0,355. Hal ini menandakan bahwa variabel work-family
conflict, gaya kepemimpinan transformasional, dan kompleksitas
tugas hanya dapat menjelaskan 35% variasi variabel job satisfaction
auditor. Sedangkan sisanya, yaitu 65% (100% - 35%) dijelaskan oleh
faktor-faktor lain di luar model, seperti kepemimpinan transaksional
dan lainnya.
Standard Error of the Estimate (SEE) sebesar 4,637.
Semakin kecil nilai SEE (lebih kecil daripada nilai standar deviasi
variabel dependen) akan membuat model regresi semakin tepat
dalam memprediksi variabel dependen. Nilai SEE yang diperoleh
sebesar 4,637 lebih kecil daripada nilai standar deviasi sebesar
5,755, sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi tepat dalam
memprediksi variabel job satisfaction auditor.
b. Hasil Uji Statistik t
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh
pengaruh suatu variabel penjelas atau independen secara individu
dalam menerangkan variasi variabel dependen. Hasil uji regresi
secara parsial atau individual (uji statistik t) ditunjukkan dalam Tabel
4.20 sebagai berikut:
85
Tabel 4.20
Hasil Uji Statistik t
Coefficientsa
Model
UnstandardizedCoefficients
StandardizedCoefficients
t Sig.B Std. Error Beta1 (Constant) 24,300 5,240 4,637 ,000
TWFC -,099 ,089 -,122 -1,117 ,269TGKT ,290 ,069 ,494 4,227 ,000TKTA ,349 ,193 ,209 1,805 ,077
a. Dependent Variable: TJSA
Sumber : Data primer yang diolah
Adapun uji individual yang dilakukan antara lain :
1) Pengaruh Work-Family Conflict terhadap Job Satisfaction
Auditor
H01 : Work-Family Conflict tidak berpengaruh terhadap
Job Satisfaction Auditor
HA1 : Work-Family Conflict berpengaruh terhadap Job
Satisfaction Auditor
Berdasarkan Tabel 4.20, nilai signifikansi variabel
work-family conflict sebesar 0,269, atau mempunyai nilai
signifikansi lebih besar dari 0,05. Maka dapat disimpulkan
hipotesis HA1 ditolak yang artinya work-family conflict tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap job satisfaction auditor.
2) Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transformasional terhadap Job
Satisfaction Auditor
H02 : Gaya Kepemimpinan Transformasional tidak
86
berpengaruh terhadap Job Satisfaction Auditor
HA2 : Gaya Kepemimpinan Transformasional
berpengaruh terhadap Job Satisfaction Auditor
Berdasarkan Tabel 4.20, nilai signifikansi variabel gaya
kepemimpinan transformasional sebesar 0,000, atau mempunyai
nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05. Maka dapat disimpulkan
hipotesis HA2 diterima yang artinya gaya kepemimpinan
transformasional berpengaruh secara signifikan terhadap job
satisfaction auditor.
3) Pengaruh Kompleksitas Tugas terhadap Job Satisfaction
Auditor
H03 : Kompleksitas Tugas tidak berpengaruh terhadap
Job Satisfaction Auditor
HA3 : Kompleksitas Tugas berpengaruh terhadap Job
Satisfaction Auditor
Berdasarkan Tabel 4.20, nilai signifikansi variabel
kompleksitas tugas sebesar 0,077, atau mempunyai nilai
signifikansi lebih besar dari 0,05. Maka dapat disimpulkan
hipotesis HA3 ditolak yang artinya kompleksitas tugas tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap job satisfaction auditor.
Apabila menggunakan nilai signifikansi 0,10 atau 10%,
maka kompleksitas tugas berpengaruh signifikan terhadap job
87
satisfaction auditor, karena nilai signifikansi kompleksitas tugas
sebesar 0,077 lebih kecil daripada 0,10.
c. Hasil Uji Statistik F
Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua
variabel indepeden yang dimasukkan ke dalam model regresi
mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel
dependen. Hasil uji regresi secara simultan (uji statistik F)
ditunjukkan dalam Tabel 4.21 sebagai berikut :
Tabel 4.21
Hasil Uji Statistik F
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.1 Regression 715,700 3 238,567 11,093 ,000b
Residual 1118,282 52 21,505
Total 1833,982 55
a. Dependent Variable: TJSA
b. Predictors: (Constant), TKTA, TWFC, TGKT
Sumber : Data primer yang diolah
Hipotesis penelitian untuk uji F dapat dirumuskan sebagai
berikut:
H04 : Work-family conflict, gaya kepemimpinan
Transformasional, dan kompleksitas tugas tidak
berpengaruh terhadap job satisfaction auditor
HA4 : Work-family conflict, gaya kepemimpinan
Transformasional, dan kompleksitas tugas berpengaruh
terhadap job satisfaction auditor
88
Dari uji ANOVA atau uji F didapat nilai F hitung sebesar
11.093 dengan probabilitas signifikansi 0,000. Karena probabilitas
jauh lebih kecil dari 0,05, maka model regresi dapat digunakan untuk
memprediksi job satisfaction atau dapat dikatakan bahwa hipotesis
HA4 diterima, yaitu work-family conflict, gaya kepemimpinan
transformasional, dan kompleksitas tugas berpengaruh secara
simultan dan signifikan terhadap job satisfaction auditor.
C. Pembahasan
1. Pengaruh Work-Family Conflict terhadap Job Satisfaction Auditor
Work-family conflict (WFC) tidak memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap job satisfaction dengan nilai koefisien -0,099 dan
tingkat signifikansi 0,269. Nilai signifikansi tersebut lebih besar dari nilai
probabilitas signifikansi 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa work-
family conflict tidak berpengaruh secara signifikan terhadap job
satisfaction auditor.
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Buhali dan
Margaretha (2013), Latifah dan Rohman (2014), dan Pasewark dan
Viator (2006) yang menyatakan bahwa work-family conflict memiliki
pengaruh negatif terhadap kepuasan kerja. Artinya, work-family conflict
tidak selalu berpengaruh terhadap kepuasan kerja auditor. Sejatinya,
work-family conflict merupakan salah satu faktor external kepuasan kerja
auditor, dimana pengaruh kepuasan itu timbul dari luar pekerjaan auditor
89
itu sendiri sehingga menyebabkan variabel work-family conflict tidak
mempunyai pengaruh terhadap job satisfaction auditor.
Work-family conflict adalah salah satu dari bentuk interrole
conflict yaitu tekanan atau ketidakseimbangan peran antara peran di
pekerjaan dengan peran di dalam keluarga (Greenhaus & Beutell dalam
Buhali dan Margaretha, 2013). Frone dalam Buhali dan Margaretha
(2013) mengatakan kehadiran salah satu peran (pekerjaan) akan
menyebabkan kesulitan dalam memenuhi peran tuntutan peran yang lain
(keluarga), harapan orang terhadap berbagai peran yang harus dilakukan
seseorang dapat menimbulkan konflik. Konflik terjadi apabila harapan
peran mengakibatkan seseorang sulit membagi waktu dan sulit untuk
melaksanakan salah satu peran karena hadirnya peran yang lain. Salah
satu faktor kepuasan kerja adalah co-workers atau rekan kerja. Oleh
karena itu, kemungkinan peran serta rekan kerja dalam dual peran yang
dihadapi oleh auditor diyakini bisa membantu auditor dalam
menyelesaikan masalahnya.
2. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transformasional terhadap Job
Satisfaction Auditor
Gaya kepemimpinan transformasional memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap job satisfaction dengan nilai koefisien 0,290 dan
tingkat signifikansi 0,000. Nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari nilai
probabilitas signifikansi 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa gaya
90
kepemimpinan transformasional berpengaruh secara signifikan terhadap
job satisfaction auditor.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Rothfelder et al.
(2013) yang menyatakan bahwa gaya kepemimpinan transformasional
berpengaruh secara signifikan terhadap job satisfaction.
Gaya kepemimpinan dipandang sebagai salah satu indikator
penting kesuksesan suatu organisasi dalam mencapai tujuan. Gaya
kepemimpinan yang lebih baik dapat lebih meningkatkan kepuasan kerja
auditor. Jika kepuasan kerja pada suatu organisasi itu buruk, maka KAP
tersebut perlu melakukan evaluasi atau melihat apakah gaya
kepemimpinan yang diterapkan di dalam organisasi tersebut telah cocok
dengan auditor atau tidak (Divie dan Sukirno, 2013).
Gaya kepemimpinan transformasional dengan individual
consideration akan menarik perbedaan diantara karyawan dan bertindak
sebagai mentor untuk mengembangkan bawahan. Kepemimpinan
transformasional dengan individual consideration akan menarik
perhatian yang cermat pada perbedaan diantara karyawan dan bertindak
sebagai mentor untuk mengembangkan bawahan dengan intellectual
stimulation mampu menunjukkan pada karyawan cara-cara baru dalam
pemecahan berbagai permasalahan yang timbul.
Hal tersebut menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan
transformasional akan mendorong peningkatan kepuasan kerja auditor
91
sehingga auditor akan merasa senang dan nyaman untuk bekerja dalam
periode waktu yang cukup lama.
3. Pengaruh Kompleksitas Tugas terhadap Job Satisfaction Auditor
Kompleksitas tugas tidak memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap job satisfaction dengan nilai koefisien 0,349 dan tingkat
signifikansi 0,077. Nilai signifikansi tersebut lebih besar dari nilai
probabilitas signifikansi 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa
kompleksitas tugas tidak berpengaruh secara signifikan terhadap job
satisfaction auditor.
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Divie dan
Sukirno (2013), yang menyatakan bahwa kompleksitas tugas
berpengaruh secara signifikan terhadap job satisfaction, tetapi penelitian
ini sejalan dengan penelitian Fitriany el. al. (2010), yang menyatakan
bahwa komplekitas tugas tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
job satisfaction.
Hal ini kemungkinan karena beda konteks negara dan para
auditor sudah menyadari bahwa kompleksitas tugas audit yang ketat
sudah menjadi nature dari pekerjaan audit sehingga hal ini tidak
mempengaruhi tingkat kepuasan kerjanya. Hal ini menunjukkan bahwa
para auditor yang bekerja di KAP memang bertujuan untuk mencari
pengalaman dan ilmu pengetahuan sehingga mereka bersedia melakukan
pekerjaaan yang kompleks dan waktu kerja yang penuh dengan tekanan.
92
4. Pengaruh Work-Family Conflict, Gaya Kepemimpinan
Transformasional, dan Kompleksitas Tugas terhadap Job
Satisfaction Auditor
Work-family conflict, gaya kepemimpinan transformasional, dan
kompleksitas tugas secara simultan memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap job satisfaction auditor pada KAP yang terdaftar pada direktori
IAPI yang memiliki afiliasi internasional di wilayah Jakarta dengan nilai
signifikansi 0,000. Nilai signifkansi tersebut lebih kecil daripada nilai
probabilitas signifikansi 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa work-
family conflict, gaya kepemimpinan transformasional, dan kompleksitas
tugas berpengaruh secara simultan terhadap job satisfaction auditor.
Job satisfaction (kepuasan kerja) merupakan suatu hal yng
bersifat individual. Setiap individu mempunyai tingkat kepuasan yang
berbeda. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja, yaitu:
kerja yang secara mental menantang, imbalan yang pantas, kondisi kerja
yang mendukung, rekan kerja yang mendukung, dan kesesuaian dengan
pekerjaan. Setiap pekerja atau auditor pasti memiliki tingkat kepuasan
tersendiri yang dapat diukur dengan kinerja karyawan tersebut bekerja di
dalam perusahaan, tetapi setiap karyawan yang satu dengan yang lain
belum tentu memiliki tingkat kepuasan kerja yang sama.
Work-family conflict, gaya kepemimpinan transformasional, dan
kompleksitas tugas merupakan variabel-variabel yang dapat mengukur
tingkat kepuasan kerja auditor. Peran auditor sangat dibutuhkan baik di
93
keluarga ataupun di pekerjaan. Pekerja sulit untuk meluangkan waktu
secara bersamaan untuk peran yang berbeda. Diperlukan seorang
pemimpin yang bisa memberikan pemahaman yang baik terhadap
karyawan yang memiliki tingkat konflik yang tinggi. Gaya
kepemimpinan transformasional diyakini bisa menjadi mentor yang baik
bagi bawahan untuk bisa memecahkan permasalahan-permasalahan yang
ada karena pemimpin tersebut mampu membawa bawahan untuk bisa
mengembangkan diri baik itu kepribadian individu tersebut ataupun
dalam hal pekerjaan, termasuk kompleksitas tugas yang diberikannya
kepada bawahan. Kompleksnya tugas audit yang diberikan oleh KAP
utamanya pada waktu peak season, menjadi hal yang sangat diperlukan
oleh bawahan dengan adanya pemimpin tersebut. Namun, penelitian ini
menunjukkan hal yang berbeda dimana kompleksitas tugas tidak menjadi
kendala bagi tercapainya kepuasan kerja auditor. Hal ini dimungkinkan
karena para auditor sudah menyadari bahwa kompleksitas tugas audit
yang ketat sudah menjadi nature dari pekerjaan audit sehingga hal ini
tidak mempengaruhi tingkat kepuasan kerjanya. Hal ini menunjukkan
bahwa para auditor yang bekerja di KAP memang bertujuan untuk
mencari pengalaman dan ilmu pengetahuan sehingga mereka bersedia
melakukan pekerjaaan yang kompleks dan waktu kerja yang penuh
dengan tekanan.
94
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh work-family
conflict, gaya kepemimpinan transformasional, dan kompleksitas tugas
terhadap job satisfaction auditor. Responden dalam penelitian ini berjumlah
56 orang auditor baik itu junior ataupun senior auditor yang bekerja di KAP
yang terdaftar di direktori IAPI yang memiliki afiliasi internasional di
wilayah Jakarta. Berdasarkan data yang telah dikumpulkan dan pengujian
yang telah dilakukan dengan model regresi berganda, maka diambil
kesimpulan sebagai berikut :
1. Work-family conflict tidak berpengaruh secara signifikan terhadap job
satisfaction auditor. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian
Buhali dan Margaretha (2013), Latifah dan Rohman (2014), dan
Pasewark dan Viator (2006).
2. Gaya kepemimpinan transformasional berpengaruh secara signifikan
terhadap job satisfaction auditor. Hasil penelitian ini sejalan dengan
penelitian Rothfelder et. al. (2013).
3. Kompleksitas tugas tidak berpengaruh secara signifikan terhadap job
satisfaction auditor. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian
Fitriany et. al. (2010).
95
4. Work-family conflict, gaya kepemimpinan transformasional, dan
kompleksitas tugas berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap
job satisfaction auditor.
B. Saran
Penulis meyakini masih memiliki berbagai keterbatasan dan
mungkin mempengaruhi hasil dari penelitian. Berikut adalah beberapa saran
yang dapat membantu penelitian selanjutnya :
1. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah hanya mencakup
KAP-KAP yang berada di wilayah Jakarta saja, diharapkan penelitian
selanjutnya dapat memperluas wilayah sampel penelitian untuk tidak
hanya di wilayah Jakarta saja.
2. Data yang digunakan dan dianalisis menggunakan instrumen berdasarkan
persepsi jawaban dari responden. Hal tersebut dapat menimbulkan
masalah jika persepsi reponden berbeda dengan keadaan yang
sesungguhnya. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat melakukan
wawancara langsung dengan partner atau manager dari KAP agar hasil
data yang diperoleh menjadi lebih sesuai dengan harapan peneliti.
3. Penelitian ini hanya menggunakan variabel work-family conflict, gaya
kepemimpinan transformasional, dan kompleksitas tugas sebagai variabel
yang mempengaruhi timbulnya job satisfaction auditor. Penelitian
selanjutnya diharapkan dapat menambahkan variabel lainnya, seperti
kepemimpinan transaksional, kepemimpinan supportif, kinerja karyawan,
dan lainnya.
96
DAFTAR PUSTAKA
Adams, G. A., L. A. King, dan D. W. King. Relationship of Job and FamilyInvolvement, Family Social Support, and Work-Family Conflict with Joband Life Satisfaction. Journal of Applied Psychology, Vol.8 (4): hlm. 411-420. 1996.
Agustina, L. Pengaruh Work-Family Conflict terhadap Job Satisfaction danTurnover Intention pada Profesi Akuntan Publik: Studi Empiris padaKantor Akuntan Publik di DKI Jakarta dan Bandung. Jurnal IlmiahAkuntansi, Vol 7 (2), hlm. 100-116. 2008.
Amilin dan Rosita Dewi. Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap KepuasanKerja Akuntan Publik Dengan Role Stress Sebagai Variabel Moderating,JAAI, Vol.12 (1). 2008.
Anderson, S. E., B. S. Coffey, dan R. T. Byerly. Formal OrganizationalInitiatives and Informal Workplace Practices: Links to Work-FamilyConflict and Job-Related Outcomes. Journal of Management, Vol. 28 (6):hlm. 787-810. 2002.
Anonim. Jumlah Akuntan Masih Jauh Dari Kebutuhan. Artikel diakses tanggal 10Mei 2014, dari http://www.neraca.co.id/article/37841/Jumlah-Akuntan-Masih-Jauh-dari-Kebutuhan
Avolio, B. J., Bass, B. M, Walumbwa, F. O., dan Zhu, W. MLQ MultifactorLeadership Questionnaire: Technical report, leader form, rater form, andscoring key for MLQ Form 5x-Short (3rd ed.). Redwood City, CA: MindGarden. 2004.
Avolio, Bruce., Bass, Bernard., dan Jung I Dong. Re-Examining TheComponenets Of Transformational And Transactional Using TheMultifactor Leadership Questionnaire. Journal of Occupational andOrganizational Psychology, Vol. 72: hlm. 441. 1999.
Bacharach. S. B., P. Bamberger, dan S. Conely. Work-Home Conflict amongNurses and Engineers: Mediating the Impact of Stress on Burnout andSatisfaction at Work. Journal of Organizational Behavior, Vol.12 (1): hlm.3.963. 1991.
Bass, B.M. Bass and Stogdill's handbook of leadership: Theory, research andmanagerial applications, 3rd ed. New York: Free Press. 1990.
Bass, B.M. Leadership and Performance Beyond Expectation. New York:Academic Press. 1985.
97
Bass BM, Avolio BJ, dan Jung DI, et al. Predicting unit performance by assessingtransformational and transactional leadership. Journal of AppliedPsychology, Vol. 88: hlm. 207-218. 2003.
Bass, B.M., dan Riggio, R.E. Transformational leadership (2nd ed.). Mahwah,NJ: Lawrence Erlbaum Associates Publishers. 2006.
Boles. J. S., dan B. J. Babin. On The Front lines: Stress, Conflict, and theCustomer Service Provider. Journal of Business Research, Vol. 37 (1):hlm. 41-51. 1996.
______, M. W. Johnston. dan J. F. Hair. Role Stress, Work-Family Conflict andEmotional Exhaustion: Inter-Relationships and Effects on Some Work-Related Consequences. Journal of Personal Selling and Sales Management,Vol.17 (1): hlm. 17-28. 1997.
______, J., Howard, W. G., dan Donofrio, H. An investigation into the inter-relationships of work-family conflict, family-work conflict, and worksatisfaction. Journal of Managerial Issues, Vol. 13: hlm. 376-391. 2001.
Buhali, A. G. dan M. Margaretha. Pengaruh Work-Family Conflict TerhadapKomitmen Organisasi: Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Mediasi. JurnalManajemen, Vol.13 (1): hlm 15-34. 2013.
Burke, R. Occupatioal Life Stress and The Family: Conceptual Frameworks andResearch Findings. International Review of Applied Psychology, Vol. 35:hlm. 347-369. 1986.
Dewi, D. D. dan Sukirno. Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Kompleksitas Tugas,Time Budget Pressure, dan Komitmen Organisasi Terhadap KepuasanKerja Auditor Pada KAP di Yogyakarta. Jurnal Nominal, Vol.2 (2): hlm.117-134. 2013.
Dupré, K.E. dan A.L. Day. The effect of supportive management and job qualityon the turnover intentions and health of military personnel. Human. Res.Manage., Vol.46 (2): hlm. 185-201. 2007.
Fitriany, Gani, L., V.N.P.S. S., Marganingsih, A., dan Anggrahita, V. AnalisaFaktor yang mempengaruhi Job Satisfaction Auditor dan Hubungannyadengan Performance dan Keinginan Berpindah Kerja Auditor. SimposiumNasional Akuntansi XIII: Purwokerto. 2010.
Frone. M. R.. M. Russell, dan M. L. Cooper. Antecedents and Outcomes of Work-Family Conflict: Testing a Model of The Work-Family Interface. Journalof Applied Psychology, Vol. 77 (1): hlm. 65-75. 1992.
98
Ghozali, Imam. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21Update PLS Regresi, Edisi 7. Semarang: BP Universitas Diponegoro.2013.
Good, L. K., G. F. Sisler, dan J. W. Gentry. Antecedents of Turnover Intentionsamong Retail Management Personnel. Journal of Retailing, Vol. 64 (3):hlm. 295-314. 1988.
Greenhaus, J., dan Beutell, N. Sources of conflict between work and family roles,Academy of Management Review, Vol. 10: hlm. 76-88. 1985.
_________, K. M. Collins, dan J. D. Shaw. The Relation between Work-Family.Balance and Quality of Life. Journal of Vocational Behavior, Vol. 63 (3):hlm. 510-531. 2003.
Gutek, B. A., S. Searle, dan L. Klepa. Rational Versus Gender Role Explanationsfor Work-Family Conflict. Journal of Applied Psychology, Vol.76 (4):hlm. 560-568. 1991.
Hammer, L. B., Bauer, T. N., dan Grandey, A. A. Work-family conflict and workrelated withdrawal behaviors. Journal of Business and Psychology, Vol.17(3): hlm 419-436. 2003.
Hasibuan, M. S. P. Organisasi dan Motivasi: Dasar Peningkatan Produktivitas,Penerbit Bumi Aksara, Jakarta. 1996.
Hatta, J. A. Hubungan Sumber Konflik Pekerjaan-Keluarga dan Pengaturan JamKerja Fleksibel dengan Capaian Kerja Auditor. Media Riset Akuntansi,Vol.1 (2): hlm. 73-91. 2011.
Herzberg, F., Mausner, B., dan Snyderman, B. The motivation to work (12 th ed.).New Brunswick: Transaction Publishers. 2010.
Higgins, C. A., dan L. E. Duxbury. WorkFamily Conflict: A Comparison of Dual-Career and Traditional-Career Men. Journal of Organizational Behavior,Vol. 13 (4): hlm. 389-411. 1992.
Huda, N. R. Pengaruh Kepemimpinan Transformasional dan Lingkungan KerjaTerhadap Kinerja Pemeriksa BPK Perwakilan Propinsi Lampung: TesisUniversitas Lampung. 2014.
Ismail, A., Mohamed, H., Sulaiman, A. Z., Mohamad, M. H., dan Yusuf, M. H.An Empirical Study of the Relationship between TransformationalLeadership, Empowerment and Organizational Commitment. Business andEconomics Research Journal, Vol. 2 (1): hlm. 89-107. 2011.
99
Judge, T. A., J. W. Boudreau, dan R. D. Bretz. Job and Life Attitudes of MaleExecutives. Journal of Applied Psychology, Vol.79 (5): hlm. 762-782.1994.
Karatepe, O.M. dan Sokmen, A. The effects of work role and family role variableson psychological and behavioral outcomes of frontline employees,Tourism Management, Vol. 27 (2): hlm. 255-268. 2006.
Kennedy, J. Debiasing Audit Judgement with Accountability: A Frame Work andExperience Mental Result. Journal of Accounting Research (Autumn),Vol. 23, hlm. 1-245. 1993.
Kossek EE, dan Ozeki C. Work-family conflict, policies, and the job-lifesatisfaction relationship: A review and directions for organizationalbehavior-human resources research. Journal of Applied Psychology, 83,hlm. 139-149. 1998.
Lathifah, Ifah dan Abdul Rohman. The Influence of Work-Family Conflict onTurnover Intention with Job Satisfaction as an Intervening Variable onPublic Accountants Firm in Indonesia. International Journal of Research inBusiness and Technology, Vol. 5 (2), hlm. 617-625. 2014.
Libby, R.. The Role of Knowledge and Memory in Audit Judgement. In: AshtonRA, Ashton AH, Editors. Judgement and Decision-Making. Research inAccounting and Auditing. New York: Cambridge University Press. 1995.
_________, dan Lipe, M. Incentive Effects and The Cognitive Processes Involvedin Accounting Judgements. Journal of Accounting Research Vol. 30, hlm.249-273. 1992.
Limbert, C. Psychological Well-Being and Job Satisfaction amongst MilitaryPersonnel on Unaccompanied Tours: The Impact of Perceived SocialSupport and Coping Strategies. Military Psychology, Lawrence ErlbaumAssociates. 2004.
Mangkunegara, P.A.A.A. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan.Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2001.
Marhaeni Wahyu Handayani, dan Suhartini, Pengaruh Faktor-Faktor KepuasanKerja terhadap Kinerja Karyawan Pelaksana di Lingkungan Badan PusatStatistik Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Sinergi Kajian Bisnis danManajemen, Edisi Khusus on Human Resources, hlm. 37-57. 2005.
Nassab, R. Factors influencing job satisfaction amongst plastic surgical trainees:experience from a regional unit in the United Kingdom. Euro. J. PlasticSurgery, Vol.31 (2): hlm. 55-58. 2008.
100
Netemeyer, R. G., J. S. Boles, dan R. Mc.Murrian. Development and Validation ofWork-Family Conflict Scales. Journal of Applied Psychology, Vol.81 (4):hlm. 400-410. 1996.
Nguni, S.C., A Study of the Effects of Transformational Leadership on Teachers’sJob Satisfaction, Organizational Commitment and OrganizationalCitizenship Behaviour in Tanzanian Primary and Secondary Schools,Doctoral thesis, Universiteit Nijmegen. 2005.
Nur Indriantoro dan Bambang, S. Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansidan Manajemen. Edisi Pertama. Yogyakarta : BPFE. 2002.
Omar, Alicia. Transformational Leadership And Job Satisfaction: TheModerating Efeect Of Organizational Trust. Liberabit, Vol.17 (2): hlm.129-137. 2011.
Parasuraman, S., dan C. A. Simmers. 2001. Type of Employment, Work-FamilyConflict and well-being: A Comparative Study. Journal of OrganizationalBehavior, Vol. 22 (5): hlm. 551-568. 2001.
Pasewark, W. R., dan J. R. Strawser. The Determinants and Outcomes Associatedwith Job Insecurity in a Professional Accounting Environment. BehavioralResearch in Accounting, Vol.8: hlm. 91-113. 1996.
________ dan R.E. Viator, Sources of Work-Family Conflict in The AccountingProfession. Behavioral Research in Accounting, Vol.18: hlm. 147-165.2006.
Prawirosentono.S,. Kebijakan Kinerja Karyawan. Yogyakarta: BPFE. 1999.
Purnomo, Heru, dan Muhammad Cholil. Pengaruh Gaya KepemimpinanTerhadap Kepuasan Kerja Berdasarkan Motivasi Kerja Pada KaryawanAdministratif di Universitas Sebelas Maret Surakarta. Jurnal ManajemenSumber Daya Manusia. Vol.4 (1): hlm. 27-35. 2010.
Putra, Rando Meidiansyah, dan Herry Laksito. Analisis Faktor – Faktor YangMempengaruhi Job Satisfaction Auditor Yang Bekerja Pada KantorAkuntan Publik Di Jakarta. Semarang: Diponegoro Journal OfAccounting. Vol.1 (1). 2012.
Rahmi, M. B. Pengaruh Kepemimpinan Transformasional TerhadapOrganizational Citizenship Behavior dan Komitmen Organisasionaldengan Mediasi Kepuasan Kerja (Studi pada Guru Tetap SMA Negeri diKabupaten. Lombok Timur). Tesis Universitas Udayana. Denpasar. 2013.
Rehman, Rana Rashid, dan Waheed, Ajmal. Pakistan Journal Of Social AndClinical Psychology. Vol. 9 (2): hlm. 23-26. 2012.
101
Restuningdiah, Nurika, dan Nur Indriantoro. Pengaruh Partisipasi terhadapKepuasan Pemakai dalam Pengembangan Sistem Informasi denganKompleksitas Tugas, Kompleksitas Sistem, dan Pengaruh Pemakaisebagai Moderating Variable. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol.3 (2):hlm. 119-133. 2000.
Rizzo, JR., House, dan Lirtzman. 1970. Role Conflict and Ambiquity in ComplexOrganizations. dalam Comerford, Sue E, Abernethy, Margaret A. 1999.Behavioral Research in Accounting, Vol 11. pp.93-110. 1970.
Robbins, Stephen P dan Thimothy A. Judge. Perilaku Organisasi: OrganizationalBehavior, Ed 12. Salemba Empat, Jakarta. 2008.
_________ Buku 2 Perilaku Organisasi: Organizational Behavior, Ed 12.Salemba Empat, Jakarta. 2014.
Rothfelder, K., Ottenbacher, C. M., dan Harrington, J. R. The Impact ofTransformational, Transactional, and Non-leadership Styles on EmployeeJob Satisfaction in the German Hospitality Industry. Tourism andHospitality Research Vol.12 (4), hlm. 202-214. Jerman. 2013.
Sanusi, Z. M., Iskandar, T. M., dan June M. L. Poon. Effect of Goal Orientationand Task Complexity on Audit Judgment Performance. MalaysianAccounting Review, hlm. 123-139. 2007.
Sekaran, Uma. Research Methods for Business: Metodologi Penelitian untukBisnis, Edisi 4. Salemba Empat. Jakarta. 2006.
Shurbagi, A. A. M. The Relationship between Transformational Leadership Style,Job Satisfaction, and The Effect of Organizational Commitment.International Business Research Vol.7 (11), hlm. 126-138. 2014.
Sopiah. Perilaku Organisasi, Edisi Pertama. Andi Yogyakarta. Yogyakarta. 2008.
Suwandi dan Nur Indriantoro. Pengujian Model Turnover Pasewark dan Strawser: Studi Empiris pada Lingkungan Akuntansi Publik. Jurnal Riset AkuntansiIndonesia, Vol.2. hlm. 173-195. 1999.
Tan, Hun-Tong, Terence Bu-Peow Ng, dan Bobby-Yeong Mak. The Effects ofTask Complexity on Auditor’s Performance: The Impact of Accountabilityand Knowledge. Auditing: A Journal of Practice & Theory, Vol.21 (2).2002.
Thomas. L. T., dan D. C. Ganster. Impact of Family-Supportive Work Variableson Work Family Conflict and Strain: A control perspective. Journal ofApplied Psychology, Vol.80 (1), hlm. 6-17. 1995.
102
Ujianto, Guntur dan Syafarudin Alwi. “Analisis Pengaruh Komitmen Professionaldan Komitmen Organisasional Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan PadaBank Bukopin Yogyakarta”, Edisi Khusus on Human Resources,Universitas Islam Indonesia. 2005.
Umam, Khaerul. Perilaku Organisasi, Edisi Pertama, Pustaka Setia, Bandung.2010.
Valdeserri, Glenn A., dan John L. Wilson. The Study Of Leadership In SmallBusines Organization: Impact On Profitability And Organizational Succes.The Entrepreneurial Executive, Vol 15. hlm. 47-71. 2010.
Weiss, D. J., Dawis, R. V., England, G. W., dan Lofquist, L. H. Manual for theMinnesota Satisfaction Questionnaire. Minneapolis, MN: IndustrialRelations Center, University of Minnesota. 1967.
Yulk, Gery. Kepemimpinan Dalam Organisasi. Edisi Kelima: PT. Indeks. Jakarta.2010.
Yustrianthe, R. H. Pengaruh Flexible Work Arrangement terhadap Role Conflict,Role Overload, Reduced Personal Accomplishment, Job Satisfaction danIntention to Stay. Jurnal Bisnis dan Akutansi, Vol. 10 (3): hlm. 127-138.2008.
103
LAMPIRAN-LAMPIRAN
104
LAMPIRAN 1
Surat Penelitian Skripsi
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114
115
116
117
118
119
120
LAMPIRAN 2
Kuesioner Penelitian
121
Hal : Permohonan Pengisian Kuesioner Jakarta, 18 Juni 2015
Kepada Yth.Bapak/Ibu/Sdr/i RespondenDi Tempat
Dengan hormat,Sehubungan dengan Penyelesaian tugas akhir sebagai mahasiswa Program
Strata Satu (S1) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, saya:Nama : Wahyu Heldera PutraNIM : 1111082000094Fak/Jur/Smtr : Ekonomi dan Bisnis/ Akuntansi / 8
bermaksud melakukan penelitian ilmiah untuk penyusunan skripsi dengan judul“Pengaruh Work-Family Conflict, Gaya Kepemimpinan Transformasional,Dan Kompleksitas Tugas Terhadap Job Satisfaction Auditor”.
Untuk itu, saya sangat mengharapkan kesediaan Bapak/Ibu/Sdr/i untukmenjadi responden dengan mengisi lembar kuesioner ini secara lengkap dansebelumnya saya mohon maaf telah mengganggu waktu bekerja Bapak/Ibu/Sdr/i.Data yang diperoleh hanya akan digunakan untuk kepentingan penelitian dantidak digunakan sebagai penilaian kinerja di tempat Bapak/Ibu/Sdr/i bekerja,sehingga kerahasiaannya akan saya jaga sesuai dengan etika penelitian.
Informasi yang diperoleh atas partisipasi Bapak/Ibu/Sdr/i merupakan faktorkunci untuk mengetahui pengaruh work-family conflict, gaya kepemimpinantransformasional, dan kompleksitas tugas terhadap job satisfaction auditor.
Mengingat kualitas hasil penelitian ini sangat bergantung dari isiankuesioner Bapak/Ibu/Sdr/i, sehingga saya memohon agar kiranya dapat mengisidengan sejujurnya. Apabila di antara Bapak/Ibu/Sdr/i ada yang membutuhkanhasil penelitian ini, maka Bapak/Ibu/Sdr/i dapat menghubungi saya (telpon :085863514174 atau e-mail: [email protected]). Atas kesediaanBapak/Ibu/Sdr/i meluangkan waktu untuk mengisi dan menjawab semuapertanyaan dalam penelitian ini, saya sampaikan terima kasih.
Dosen Pembimbing Hormat Saya,Peneliti
(Dr. Rini Ak., CA.) (Wahyu Heldera Putra)
122
Nomor : ................................ (diisi oleh peneliti)
IDENTITAS RESPONDEN
Nama responden* : ................................................................. *boleh tidak diisi
Umur : ................................................................. tahun
Jenis Kelamin : Pria Wanita
Status Perkawinan : Menikah Belum Menikah
Pendidikan Terakhir : D3 S2
S1
Jabatan Sekarang : Senior Auditor
Junior Auditor
Pengalaman Kerja : < 1 tahun > 3 tahun
1 - 3 tahun
Petunjuk Pengisian:
Kuesioner ini terdiri dari lima (5) bagian, yaitu bagian A mengenai Work
Interfering with Family, bagian B mengenai Family Interfering with Work,
bagian C mengenai Gaya Kepemimpinan Transformasional, bagian D mengenai
Kompleksitas Tugas, dan bagian E mengenai Job Satisfaction Auditor.
A. Work Interfering with Family (WIF) (X1)
Jawaban atas pernyataan berikut ini dapat digunakan untuk menjelaskan
adanya gangguan yang dialami keluarga dikarenakan pekerjaan
Bapak/Ibu/Sdr/i. Mohon Bapak/Ibu/Sdr/i menjawab pernyataan di bawah ini
dengan memberikan tanda silang ( X ) menurut penilaian Anda masing-masing,
dimana:
1 = Sangat Tidak Setuju (STS) 3 = Ragu-ragu (R) 5 = Sangat Setuju (SS)
2 = Tidak Setuju (TS) 4 = Setuju (S)
123
No. Pernyataan STS TS R S SS
1. Tuntutan pekerjaan mengganggukehidupan keluarga saya.
2. Tingginya waktu pekerjaan membuatsaya sulit untuk memenuhi tanggungjawab keluarga.
3. Hal-hal yang ingin saya lakukan dirumah tidak bisa dilakukan karenatuntutan pekerjaan saya.
4. Pekerjaan saya menghasilkan keletihanyang membuat saya sulit untukmemenuhi tugas-tugas keluarga.
5. Dikarenakan pekerjaan, membuat sayaharus melakukan perubahan untukkegiatan keluarga.
B. Family Interfering with Work (FIW) (X1)
Jawaban atas pernyataan berikut ini dapat digunakan untuk menjelaskan
adanya gangguan pekerjaan yang dikarenakan aktivitas keluarga
Bapak/Ibu/Sdr/i. Mohon Bapak/Ibu/Sdr/i menjawab pernyataan di bawah ini
dengan memberikan tanda silang ( X ) menurut penilaian Anda masing-masing,
dimana:
1 = Sangat Tidak Setuju (STS) 3 = Ragu-ragu (R) 5 = Sangat Setuju (SS)
2 = Tidak Setuju (TS) 4 = Setuju (S)
No. Pernyataan STS TS R S SS
1. Tuntutan keluarga/ pasanganbertentangan dengan aktivitas pekerjaansaya.
2. Saya harus menunda melakukan hal-haldi tempat kerja karena tuntutan waktusaya di rumah.
3. Hal yang ingin saya lakukan di tempatkerja tidak bisa dilakukan karenatuntutan dari keluarga/pasangan saya.
124
No. Pernyataan STS TS R S SS
4. Kehidupan rumah tangga bertentangandengan tanggung jawab saya di tempatkerja seperti untuk bekerja tepat waktu,menyelesaikan tugas-tugas kerja sehari-hari, dan bekerja lembur.
5. Permasalahan keluarga bertentangandengan kemampuan saya untukmelakukan tugas yang berhubungandengan pekerjaan.
C. Gaya Kepemimpinan Transformasional (X2)
Jawaban atas pernyataan berikut ini dapat digunakan untuk menjelaskan
gaya kepemimpinan atasan Bapak/Ibu/Sdr/i. Mohon Bapak/Ibu/Sdr/i menjawab
pernyataan di bawah ini dengan memberikan tanda silang ( X ) menurut
penilaian Anda masing-masing, dimana:
1 = Sangat Tidak Setuju (STS) 3 = Ragu-ragu (R) 5 = Sangat Setuju (SS)
2 = Tidak Setuju (TS) 4 = Setuju (S)
No. Pernyataan STS TS R S SS
1. Ketua tim mampu menyampaikan visidan misi organisasi secara jelas.
2. Ketua tim mampu membuat sayamerasa bangga menjadi rekan kerjanya.
3. Saya memiliki kepercayaan penuh padaketua tim.
4. Ketua tim mampu mengkomunikasikanharapan yang tinggi secara jelas danmenarik kepada bawahan.
5. Ketua tim selalu membangkitkansemangat kerja bawahan.
6. Ketua tim mampu menginspirasibawahan untuk selalu antusias dalammencapai tujuan-tujuan organisasi.
125
No. Pernyataan STS TS R S SS
7. Ketua tim mampu menginspirasibawahan untuk selalu optimis dalammencapai tujuan-tujuan organisasi.
8. Ketua tim mampu merangsangkreativitas bawahan.
9. Ketua tim mampu merangsang inovasibawahan.
10. Ketua tim selalu menghargai ide-idebawahan.
11. Ketua tim mengarahkan bawahan untukmemecahkan masalah secara cermat.
12. Ketua tim selalu memberikan perhatianpada kebutuhan bawahan.
13. Ketua tim menghargai perbedaanindividual, selalu memperlakukansetiap bawahan sebagai seorangindividu dengan kebutuhan dankemampuan yang berbeda.
14. Ketua tim selalu melatih dan memberipengarahan kepada bawahan.
D. Kompleksitas Tugas (X3)
Jawaban atas pernyataan berikut ini dapat digunakan untuk menjelaskan
kompleksitas tugas yang Bapak/Ibu/Sdr/i rasakan. Mohon Bapak/Ibu/Sdr/i
menjawab pernyataan di bawah ini dengan memberikan tanda silang ( X )
menurut penilaian Anda masing-masing, dimana:
1 = Sangat Rendah (SR) 3 = Sedang (S) 5 = Sangat Tinggi (ST)
2 = Rendah (R) 4 = Tinggi (T)
No. Pernyataan SR R S T ST
1. Tingkat keterkaitan tugas-tugas audityang anda lakukan pada satuperusahaan.
2. Tingkat ketergantungan penyelesaianantar tugas yang anda lakukan.
126
No. Pernyataan SR R S T ST
3. Tingkat pemahaman struktur tugas yanganda lakukan (Struktur tugas adalahbentuk dari bagian-bagian tugas yangsaling berhubungan).
4. Tingkat kesabaran yang dibutuhkanuntuk penyelesaian tugas Anda.
5. Tingkat keahlian yang dibutuhkanuntuk penyelesaian tugas Anda.
6. Tingkat ketergantungan tugas Andaterhadap tugas auditor yunior yang lain.
E. Job Satisfaction Auditor (Y)
Jawaban atas pernyataan berikut ini dapat digunakan untuk menjelaskan
kepuasan kerja di tempat Bapak/Ibu/Sdr/i bekerja. Mohon Bapak/Ibu/Sdr/i
menjawab pernyataan di bawah ini dengan memberikan tanda silang ( X )
menurut penilaian Anda masing-masing, dimana:
1 = Sangat Tidak Setuju (STS) 3 = Ragu-ragu (R) 5 = Sangat Setuju (SS)
2 = Tidak Setuju (TS) 4 = Setuju (S)
No. Pernyataan STS TS R S SS
1. Penghasilan yang saya terima saat inisudah sesuai dengan beban kerja dantanggung jawab saya
2. Pekerjaan saya sangat menarik
3. Pekerjaan saya memberikankesempatan untuk belajar
4. Saya diberikan kesempatan untukmenerima tanggung jawab ataspekerjaan
5. Saya puas dengan kesempatan yangdiberikan oleh organisasi untukmendapatkan promosi dan kenaikanpangkat
6. Saya puas dengan penghargaan yangdiberikan oleh organisasi
127
No. Pernyataan STS TS R S SS
7. Saya puas dengan kesempatan untukpengembangan diri dalam organisasi
8. Atasan saya selalu menunjukkanperhatian terhadap bawahan
9. Atasan saya selalu memberikan bantuanteknis kepada bawahan
10. Saya puas dengan cara atasan sayadalam memperlakukan bawahannya
11. Rekan kerja saya pandai secara teknisdalam bekerja
12. Rekan kerja saya menunjukkan sikapbersahabat dan saling mendukungdalam lingkungan kerja
TERIMA KASIH
128
LAMPIRAN 3
Jawaban Responden
129
Variabel Work-Family Conflict
No WFC1 WFC2 WFC3 WFC4 WFC51 2 2 2 2 2
2 2 2 4 4 4
3 2 2 4 4 4
4 2 2 2 2 2
5 2 2 4 2 4
6 3 3 4 2 4
7 2 2 2 2 2
8 4 4 4 4 4
9 3 4 4 4 4
10 1 2 2 2 4
11 2 2 2 2 2
12 3 3 3 3 3
13 4 3 4 3 4
14 2 3 3 4 5
15 2 4 5 4 4
16 1 1 1 1 3
17 1 1 1 1 1
18 1 1 1 1 2
19 1 1 1 1 1
20 2 2 2 2 2
21 2 2 2 2 2
22 2 2 2 2 2
23 1 1 1 1 1
24 2 2 2 2 2
25 2 2 2 2 2
26 2 2 2 2 2
27 1 1 1 1 1
28 2 2 2 2 2
29 2 2 3 2 3
30 4 4 4 4 4
31 4 4 5 4 4
32 2 2 2 2 2
33 4 5 4 3 3
34 3 4 4 4 4
35 1 4 4 4 4
36 2 3 2 2 4
37 2 2 2 2 2
38 1 1 2 2 3
130
39 2 2 4 4 4
40 2 2 4 4 4
41 1 4 4 4 5
42 3 3 3 3 3
43 2 2 2 2 4
44 4 4 4 4 2
45 4 4 2 2 2
46 1 1 1 1 1
47 1 1 1 1 2
48 1 1 1 1 1
49 2 2 2 2 2
50 2 2 2 2 2
51 3 3 3 3 3
52 1 2 2 3 4
53 4 4 2 3 3
54 4 4 4 4 4
55 2 2 2 4 4
56 2 2 3 3 3
131
Variabel Work-Family Conflict (lanjutan)
No WFC6 WFC7 WFC8 WFC9 WFC10 TWFC
1 2 2 2 2 2 20
2 4 2 2 2 2 28
3 4 2 2 2 2 28
4 2 2 2 2 2 20
5 4 2 2 2 2 26
6 2 2 2 4 2 28
7 2 2 2 2 2 20
8 4 2 2 2 2 32
9 3 2 2 3 2 31
10 1 2 2 2 1 19
11 2 2 3 2 2 21
12 3 3 3 3 2 29
13 3 3 4 4 4 36
14 4 4 5 3 4 37
15 4 4 2 5 4 38
16 2 2 1 2 2 16
17 1 2 2 1 2 13
18 2 2 1 2 2 15
19 1 2 2 1 2 13
20 2 2 2 2 2 20
21 2 2 2 2 2 20
22 2 2 2 1 1 18
23 2 2 2 2 2 15
24 2 2 2 2 2 20
25 2 2 2 2 2 20
26 2 2 2 2 2 20
27 1 1 1 1 1 10
28 2 2 2 2 2 20
29 2 2 2 2 2 22
30 4 3 3 3 3 36
31 4 2 2 2 2 33
32 3 2 2 2 2 21
33 2 2 3 2 2 30
34 4 3 2 3 3 34
35 2 2 2 2 2 27
36 2 2 2 2 2 23
37 2 2 2 2 2 20
38 3 3 1 3 3 22
132
39 2 2 2 2 2 26
40 2 2 2 2 2 26
41 5 4 4 4 4 39
42 3 3 3 4 3 31
43 2 2 2 2 2 22
44 2 2 2 2 2 28
45 4 2 2 2 2 26
46 3 3 3 2 2 18
47 2 2 2 1 2 15
48 2 2 2 2 2 15
49 3 3 3 3 3 25
50 2 2 2 2 2 20
51 4 4 4 4 4 35
52 2 2 2 2 2 22
53 2 3 4 4 3 32
54 4 2 2 2 3 33
55 2 4 2 2 2 26
56 3 2 3 2 3 26
133
Variabel Gaya Kepemipinan Transformasional
No GKT1 GKT2 GKT3 GKT4 GKT5 GKT6 GKT7 GKT8
1 4 4 4 4 4 4 4 4
2 2 2 2 2 2 2 1 2
3 2 2 2 2 2 2 1 2
4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 3 2 3 3 3 3 3 2
6 4 4 5 4 4 4 4 4
7 4 4 4 4 4 4 4 4
8 5 5 5 5 5 5 5 5
9 4 3 3 3 3 3 3 4
10 5 5 5 5 5 5 5 5
11 2 2 2 2 2 2 2 2
12 4 4 4 4 4 4 4 4
13 4 5 4 4 4 4 4 4
14 5 4 4 5 4 4 5 4
15 4 4 4 4 5 4 5 4
16 4 4 4 4 5 3 4 4
17 4 4 4 4 5 4 4 4
18 4 4 4 4 5 3 4 4
19 4 4 4 4 5 4 4 4
20 4 4 4 4 4 4 4 4
21 4 4 4 4 4 4 4 4
22 4 4 4 4 4 4 4 4
23 4 4 4 4 4 4 4 4
24 4 4 4 4 4 4 4 4
25 4 4 4 4 4 4 4 4
26 4 4 4 4 4 4 4 4
27 4 4 4 4 4 4 4 4
28 4 4 4 4 4 4 4 3
29 4 4 4 4 4 4 4 4
30 2 2 3 2 2 2 3 3
31 4 3 4 4 2 2 2 2
32 4 3 4 4 4 4 4 3
33 5 4 5 5 4 3 3 5
34 4 4 5 5 5 5 5 5
35 4 4 4 4 4 4 4 4
36 4 4 4 4 4 4 4 4
37 4 3 3 4 4 4 4 4
38 4 4 3 4 4 4 4 4
134
39 4 4 4 4 4 4 4 4
40 4 4 4 4 4 4 4 4
41 5 5 5 5 5 5 5 5
42 4 3 3 3 3 3 3 3
43 4 4 4 4 4 4 4 4
44 4 3 2 4 4 4 4 4
45 5 5 4 5 5 5 4 4
46 5 5 5 5 5 5 5 5
47 5 5 4 4 4 5 4 5
48 5 4 4 4 4 4 4 4
49 3 3 3 3 3 3 3 3
50 4 4 4 4 4 4 4 4
51 4 4 4 4 3 3 3 3
52 4 4 5 5 5 5 5 5
53 3 3 3 3 4 4 3 3
54 4 4 4 4 4 4 4 4
55 2 2 2 2 2 2 2 2
56 2 3 4 4 3 3 3 3
No GKT9 GKT10 GKT11 GKT12 GKT13 GKT14 TGKT
1 4 4 4 4 4 4 56
2 2 3 3 2 3 3 31
3 2 3 3 2 3 3 31
4 4 4 4 4 4 4 56
5 2 2 4 3 3 4 40
6 4 4 4 4 4 5 58
7 4 4 4 4 4 4 56
8 5 5 5 5 5 5 70
9 4 4 4 3 4 4 49
10 5 5 5 5 5 5 70
11 2 2 2 2 2 2 28
12 4 4 4 4 4 4 56
13 5 4 4 4 4 4 58
14 4 4 5 4 4 4 60
15 4 4 4 5 4 4 59
16 4 4 4 4 5 4 57
17 4 4 4 4 4 4 57
18 4 4 4 4 5 4 57
19 4 4 4 4 4 4 57
20 4 4 4 4 4 4 56
135
21 4 4 4 4 4 4 56
22 4 4 4 4 5 4 57
23 4 4 4 4 4 4 56
24 4 4 4 4 4 4 56
25 4 4 4 4 4 4 56
26 4 4 4 4 4 4 56
27 4 4 4 4 4 4 56
28 4 4 4 4 4 4 55
29 4 4 4 4 4 4 56
30 3 4 3 3 4 4 40
31 2 2 3 2 2 2 36
32 3 3 4 4 4 3 51
33 5 5 5 3 5 4 61
34 4 4 4 4 5 4 63
35 4 4 4 4 4 4 56
36 4 4 4 4 4 4 56
37 4 4 4 4 4 4 54
38 3 2 3 2 2 3 46
39 4 4 4 4 4 4 56
40 4 4 4 4 4 4 56
41 5 5 5 5 5 5 70
42 3 3 3 3 3 4 44
43 4 4 4 4 4 4 56
44 4 4 4 4 4 4 53
45 4 5 4 4 4 4 62
46 5 5 5 5 5 5 70
47 4 4 4 4 4 4 60
48 4 4 4 4 4 4 57
49 3 3 3 3 3 3 42
50 4 5 4 5 4 5 59
51 3 3 4 4 4 4 50
52 4 4 4 5 5 5 65
53 4 4 3 2 2 4 45
54 4 4 4 4 4 4 56
55 2 2 2 2 2 2 28
56 3 3 3 3 3 3 43
136
Variabel Kompleksitas Tugas
No KTA1 KTA2 KTA3 KTA4 KTA5 KTA6 TKTA
1 3 3 4 4 4 3 21
2 4 4 3 4 4 5 24
3 4 4 3 4 4 5 24
4 3 3 4 4 4 3 21
5 3 3 3 4 4 4 21
6 4 4 5 5 5 5 28
7 4 4 4 4 4 4 24
8 4 4 4 4 4 4 24
9 4 4 4 4 4 4 24
10 4 4 4 4 5 4 25
11 4 4 4 4 4 4 24
12 3 3 3 3 3 3 18
13 3 3 3 3 4 3 19
14 3 3 3 4 5 4 22
15 5 5 4 5 5 5 29
16 3 3 3 4 4 3 20
17 3 3 3 3 3 3 18
18 3 3 3 4 4 3 20
19 3 3 3 3 3 3 18
20 4 4 4 4 4 3 23
21 4 4 4 4 4 4 24
22 4 4 4 4 4 4 24
23 4 4 4 4 4 4 24
24 4 4 4 4 4 4 24
25 4 4 4 4 4 3 23
26 5 4 5 4 4 3 25
27 4 4 4 4 4 4 24
28 4 4 4 4 4 4 24
29 4 4 4 4 4 3 23
30 3 3 3 3 3 3 18
31 3 3 2 4 4 3 19
32 3 3 3 3 3 3 18
33 5 4 4 5 5 5 28
34 4 4 4 4 5 4 25
35 3 3 3 3 3 3 18
36 3 3 4 4 4 4 22
37 3 3 4 4 4 2 20
38 2 2 3 2 3 3 15
137
39 5 4 4 4 3 4 24
40 5 4 4 4 3 4 24
41 3 4 4 4 4 4 23
42 3 3 3 3 3 3 18
43 3 3 2 2 3 2 15
44 4 3 4 4 4 2 21
45 4 4 4 4 5 5 26
46 5 5 5 5 5 5 30
47 4 4 5 4 4 5 26
48 4 4 4 4 4 4 24
49 2 2 2 3 3 2 14
50 4 4 4 4 4 4 24
51 4 4 4 4 3 3 22
52 5 3 5 5 5 4 27
53 4 4 3 3 3 3 20
54 4 4 4 5 4 4 25
55 4 4 4 4 4 3 23
56 3 3 3 3 4 4 20
138
Variabel Job Satisfaction Auditor
No JSA1 JSA2 JSA3 JSA4 JSA5 JSA6 JSA7
1 4 4 4 4 3 4 4
2 1 2 3 3 2 2 2
3 1 2 3 3 2 2 2
4 4 4 4 4 3 4 4
5 2 3 3 3 3 3 3
6 4 5 5 5 4 4 4
7 4 4 4 4 4 4 4
8 3 4 4 4 4 4 4
9 2 4 4 4 3 3 4
10 4 5 5 5 5 4 5
11 4 4 4 4 4 4 4
12 3 3 3 3 3 3 3
13 4 4 4 5 4 4 4
14 4 4 5 4 4 4 5
15 5 4 5 4 4 4 4
16 4 4 5 4 4 4 4
17 4 5 5 4 4 3 4
18 4 4 5 4 4 4 4
19 4 5 5 4 4 3 4
20 4 4 4 4 4 4 4
21 4 4 4 4 4 4 4
22 4 4 4 4 4 4 4
23 4 4 4 4 4 4 4
24 4 4 4 4 4 4 4
25 4 4 4 4 4 4 4
26 4 4 4 4 4 4 4
27 4 4 4 4 4 4 4
28 4 4 4 4 4 4 4
29 2 4 4 4 4 4 4
30 3 4 5 5 4 3 3
31 2 3 5 3 2 2 4
32 3 4 4 4 3 3 4
33 4 5 5 5 5 3 3
34 3 5 5 5 4 5 5
35 2 4 4 4 4 4 4
36 4 4 4 4 4 4 4
37 3 4 4 4 4 3 4
38 1 3 5 5 3 3 4
139
39 2 2 3 3 3 3 3
40 2 2 4 4 4 4 4
41 4 4 4 4 4 4 4
42 3 5 5 4 3 4 5
43 2 3 3 3 3 3 3
44 3 2 4 4 2 2 4
45 2 4 5 5 4 2 4
46 1 5 5 5 5 4 4
47 4 4 4 4 3 3 4
48 3 4 4 4 3 3 4
49 2 3 2 3 3 3 3
50 4 4 4 4 4 4 4
51 4 4 4 4 3 3 3
52 4 4 5 5 4 4 5
53 4 3 3 3 4 4 3
54 2 4 4 4 2 2 4
55 2 4 5 4 4 4 4
56 3 3 4 4 4 3 4
No JSA8 JSA9 JSA10 JSA11 JSA12 TJSA
1 4 4 4 4 4 47
2 2 2 2 5 4 30
3 2 2 2 4 4 29
4 4 4 4 4 4 47
5 3 4 3 4 5 39
6 4 4 4 4 4 51
7 4 4 4 4 4 48
8 4 4 4 4 4 47
9 4 3 4 4 4 43
10 4 4 5 4 4 54
11 4 3 4 3 4 46
12 3 3 3 3 3 36
13 4 5 4 4 4 50
14 4 4 4 4 4 50
15 5 4 4 4 5 52
16 4 4 4 4 4 49
17 4 4 4 4 5 50
18 4 4 4 4 4 49
19 4 4 4 4 5 50
20 4 4 4 4 4 48
140
21 4 3 4 3 4 46
22 4 4 4 4 4 48
23 4 4 4 4 4 48
24 4 4 4 4 4 48
25 4 4 4 4 4 48
26 4 4 4 4 4 48
27 4 4 4 4 4 48
28 4 4 4 4 4 48
29 4 4 4 4 4 46
30 3 3 3 4 5 45
31 3 4 2 5 5 40
32 3 4 3 4 4 43
33 4 4 4 5 5 52
34 4 5 4 4 5 54
35 4 4 4 4 4 46
36 4 4 4 4 4 48
37 3 4 4 3 4 44
38 3 3 3 3 4 40
39 3 3 3 3 3 34
40 4 4 4 4 4 44
41 4 4 4 4 4 48
42 4 3 4 4 4 48
43 2 4 3 3 4 36
44 2 3 3 4 4 37
45 3 4 4 4 4 45
46 4 4 4 4 4 49
47 5 4 4 4 4 47
48 3 4 4 4 4 44
49 3 2 3 4 4 35
50 4 4 4 4 4 48
51 3 3 3 4 4 42
52 5 5 5 5 5 56
53 3 3 3 3 3 39
54 3 3 4 3 4 39
55 4 4 4 4 4 47
56 3 3 3 3 3 40
141
LAMPIRAN 4
Hasil Output
142
Hasil Uji Validitas Variabel Work-Family Conflict
Correlations
WFC1 WFC2 WFC3 WFC4 WFC5 WFC6WFC1 Pearson
Correlation 1 ,778** ,592** ,535** ,312* ,421**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,019 ,001
N 56 56 56 56 56 56WFC2 Pearson
Correlation ,778** 1 ,752** ,732** ,568** ,528**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 56 56 56 56 56 56WFC3 Pearson
Correlation ,592** ,752** 1 ,861** ,749** ,626**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 56 56 56 56 56 56WFC4 Pearson
Correlation ,535** ,732** ,861** 1 ,775** ,597**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 56 56 56 56 56 56WFC5 Pearson
Correlation ,312* ,568** ,749** ,775** 1 ,548**
Sig. (2-tailed) ,019 ,000 ,000 ,000 ,000
N 56 56 56 56 56 56WFC6 Pearson
Correlation ,421** ,528** ,626** ,597** ,548** 1
Sig. (2-tailed) ,001 ,000 ,000 ,000 ,000
N 56 56 56 56 56 56WFC7 Pearson
Correlation ,132 ,313* ,252 ,408** ,394** ,529**
Sig. (2-tailed) ,332 ,019 ,061 ,002 ,003 ,000
N 56 56 56 56 56 56WFC8 Pearson
Correlation ,339* ,405** ,254 ,342** ,289* ,398**
Sig. (2-tailed) ,011 ,002 ,059 ,010 ,031 ,002
N 56 56 56 56 56 56WFC9 Pearson
Correlation ,365** ,510** ,482** ,428** ,475** ,513**
Sig. (2-tailed) ,006 ,000 ,000 ,001 ,000 ,000
N 56 56 56 56 56 56WFC10 Pearson
Correlation ,270* ,400** ,391** ,426** ,411** ,627**
Sig. (2-tailed) ,044 ,002 ,003 ,001 ,002 ,000
N 56 56 56 56 56 56
143
TWFC PearsonCorrelation ,663** ,832** ,844** ,853** ,771** ,772**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 56 56 56 56 56 56**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Correlations
WFC7 WFC8 WFC9 WFC10 TWFCWFC1 Pearson
Correlation ,132 ,339* ,365** ,270* ,663**
Sig. (2-tailed) ,332 ,011 ,006 ,044 ,000
N 56 56 56 56 56WFC2 Pearson
Correlation ,313* ,405** ,510** ,400** ,832**
Sig. (2-tailed) ,019 ,002 ,000 ,002 ,000
N 56 56 56 56 56WFC3 Pearson
Correlation ,252 ,254 ,482** ,391** ,844**
Sig. (2-tailed) ,061 ,059 ,000 ,003 ,000
N 56 56 56 56 56WFC4 Pearson
Correlation ,408** ,342** ,428** ,426** ,853**
Sig. (2-tailed) ,002 ,010 ,001 ,001 ,000
N 56 56 56 56 56WFC5 Pearson
Correlation ,394** ,289* ,475** ,411** ,771**
Sig. (2-tailed) ,003 ,031 ,000 ,002 ,000
N 56 56 56 56 56WFC6 Pearson
Correlation ,529** ,398** ,513** ,627** ,772**
Sig. (2-tailed) ,000 ,002 ,000 ,000 ,000
N 56 56 56 56 56WFC7 Pearson
Correlation 1 ,643** ,726** ,789** ,633**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 56 56 56 56 56WFC8 Pearson
Correlation ,643** 1 ,536** ,670** ,602**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 56 56 56 56 56WFC9 Pearson
Correlation ,726** ,536** 1 ,776** ,741**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 56 56 56 56 56
144
WFC10 PearsonCorrelation ,789** ,670** ,776** 1 ,717**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 56 56 56 56 56TWFC Pearson
Correlation ,633** ,602** ,741** ,717** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 56 56 56 56 56**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
145
Hasil Uji Validitas Variabel Gaya Kepemimpinan Transformasional
Correlations
GKT1 GKT2 GKT3 GKT4 GKT5 GKT6 GKT7 GKT8
GKT1
PearsonCorrelation 1 ,849** ,717** ,855** ,742** ,753** ,751** ,789**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000N 56 56 56 56 56 56 56 56
GKT2
PearsonCorrelation ,849** 1 ,806** ,845** ,811** ,826** ,792** ,839**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000N 56 56 56 56 56 56 56 56
GKT3
PearsonCorrelation ,717** ,806** 1 ,856** ,716** ,685** ,739** ,751**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000N 56 56 56 56 56 56 56 56
GKT4
PearsonCorrelation ,855** ,845** ,856** 1 ,817** ,804** ,825** ,813**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000N 56 56 56 56 56 56 56 56
GKT5
PearsonCorrelation ,742** ,811** ,716** ,817** 1 ,848** ,882** ,831**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000N 56 56 56 56 56 56 56 56
GKT6
PearsonCorrelation ,753** ,826** ,685** ,804** ,848** 1 ,880** ,828**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000N 56 56 56 56 56 56 56 56
GKT7
PearsonCorrelation ,751** ,792** ,739** ,825** ,882** ,880** 1 ,843**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000N 56 56 56 56 56 56 56 56
GKT8
PearsonCorrelation ,789** ,839** ,751** ,813** ,831** ,828** ,843** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000N 56 56 56 56 56 56 56 56
GKT9
PearsonCorrelation ,768** ,845** ,724** ,761** ,816** ,779** ,801** ,903**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000N 56 56 56 56 56 56 56 56
GKT10
PearsonCorrelation ,650** ,714** ,639** ,638** ,710** ,677** ,656** ,802**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000N 56 56 56 56 56 56 56 56
GKT11
PearsonCorrelation ,831** ,748** ,754** ,819** ,736** ,703** ,749** ,782**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000N 56 56 56 56 56 56 56 56
GKT12
PearsonCorrelation ,691** ,760** ,730** ,739** ,789** ,778** ,869** ,764**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000N 56 56 56 56 56 56 56 56
146
Hasil Uji Validitas Variabel Gaya Kepemimpinan Transformasional(lanjutan)
GKT1 GKT2 GKT3 GKT4 GKT5 GKT6 GKT7 GKT8
GKT13
PearsonCorrelation ,632** ,654** ,717** ,680** ,715** ,590** ,700** ,789**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000N 56 56 56 56 56 56 56 56
GKT14
PearsonCorrelation ,627** ,660** ,659** ,610** ,705** ,715** ,725** ,756**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000N 56 56 56 56 56 56 56 56
TGKT
PearsonCorrelation ,861** ,903** ,848** ,896** ,903** ,882** ,911** ,930**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000N 56 56 56 56 56 56 56 56
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations
GKT9 GKT10 GKT11 GKT12 GKT13 GKT14 TGKT
GKT1
PearsonCorrelation ,768** ,650** ,831** ,691** ,632** ,627** ,861**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 56 56 56 56 56 56 56
GKT2
PearsonCorrelation ,845** ,714** ,748** ,760** ,654** ,660** ,903**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 56 56 56 56 56 56 56
GKT3
PearsonCorrelation ,724** ,639** ,754** ,730** ,717** ,659** ,848**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 56 56 56 56 56 56 56
GKT4
PearsonCorrelation ,761** ,638** ,819** ,739** ,680** ,610** ,896**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 56 56 56 56 56 56 56
GKT5
PearsonCorrelation ,816** ,710** ,736** ,789** ,715** ,705** ,903**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 56 56 56 56 56 56 56
GKT6
PearsonCorrelation ,779** ,677** ,703** ,778** ,590** ,715** ,882**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 56 56 56 56 56 56 56
GKT7
PearsonCorrelation ,801** ,656** ,749** ,869** ,700** ,725** ,911**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 56 56 56 56 56 56 56
147
Hasil Uji Validitas Variabel Gaya Kepemimpinan Transformasional(lanjutan)
GKT9 GKT10 GKT11 GKT12 GKT13 GKT14 TGKT
GKT8
PearsonCorrelation ,903** ,802** ,782** ,764** ,789** ,756** ,930**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 56 56 56 56 56 56 56
GKT9
PearsonCorrelation 1 ,897** ,816** ,767** ,768** ,791** ,923**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 56 56 56 56 56 56 56
GKT10
PearsonCorrelation ,897** 1 ,777** ,752** ,798** ,822** ,847**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 56 56 56 56 56 56 56
GKT11
PearsonCorrelation ,816** ,777** 1 ,797** ,831** ,788** ,894**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 56 56 56 56 56 56 56
GKT12
PearsonCorrelation ,767** ,752** ,797** 1 ,827** ,805** ,895**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 56 56 56 56 56 56 56
GKT13
PearsonCorrelation ,768** ,798** ,831** ,827** 1 ,762** ,842**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 56 56 56 56 56 56 56
GKT14
PearsonCorrelation ,791** ,822** ,788** ,805** ,762** 1 ,837**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 56 56 56 56 56 56 56
TGKT
PearsonCorrelation ,923** ,847** ,894** ,895** ,842** ,837** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 56 56 56 56 56 56 56**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
148
Hasil Uji Validitas Variabel Kompleksitas Tugas
Correlations
KTA1 KTA2 KTA3 KTA4 KTA5 KTA6 TKTAKTA1 Pearson
Correlation 1 ,829** ,708** ,689** ,443** ,560** ,856**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,001 ,000 ,000
N 56 56 56 56 56 56 56KTA2 Pearson
Correlation ,829** 1 ,633** ,635** ,451** ,650** ,847**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 56 56 56 56 56 56 56KTA3 Pearson
Correlation ,708** ,633** 1 ,702** ,531** ,471** ,816**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 56 56 56 56 56 56 56KTA4 Pearson
Correlation ,689** ,635** ,702** 1 ,746** ,596** ,877**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 56 56 56 56 56 56 56KTA5 Pearson
Correlation ,443** ,451** ,531** ,746** 1 ,592** ,754**
Sig. (2-tailed) ,001 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 56 56 56 56 56 56 56KTA6 Pearson
Correlation ,560** ,650** ,471** ,596** ,592** 1 ,795**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 56 56 56 56 56 56 56TKTA Pearson
Correlation ,856** ,847** ,816** ,877** ,754** ,795** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 56 56 56 56 56 56 56**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
149
Hasil Uji Validitas Variabel Job Satisfaction Auditor
Correlations
JSA1 JSA2 JSA3 JSA4 JSA5 JSA6 JSA7
JSA1
PearsonCorrelation 1 ,490** ,254 ,234 ,462** ,530** ,387**
Sig. (2-tailed) ,000 ,059 ,083 ,000 ,000 ,003
N 56 56 56 56 56 56 56
JSA2
PearsonCorrelation ,490** 1 ,639** ,635** ,610** ,485** ,583**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 56 56 56 56 56 56 56
JSA3
PearsonCorrelation ,254 ,639** 1 ,736** ,437** ,234 ,638**
Sig. (2-tailed) ,059 ,000 ,000 ,001 ,083 ,000
N 56 56 56 56 56 56 56
JSA4
PearsonCorrelation ,234 ,635** ,736** 1 ,569** ,325* ,560**
Sig. (2-tailed) ,083 ,000 ,000 ,000 ,014 ,000
N 56 56 56 56 56 56 56
JSA5
PearsonCorrelation ,462** ,610** ,437** ,569** 1 ,683** ,406**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,001 ,000 ,000 ,002
N 56 56 56 56 56 56 56
JSA6
PearsonCorrelation ,530** ,485** ,234 ,325* ,683** 1 ,538**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,083 ,014 ,000 ,000
N 56 56 56 56 56 56 56
JSA7
PearsonCorrelation ,387** ,583** ,638** ,560** ,406** ,538** 1
Sig. (2-tailed) ,003 ,000 ,000 ,000 ,002 ,000
N 56 56 56 56 56 56 56
JSA8
PearsonCorrelation ,602** ,641** ,486** ,459** ,626** ,729** ,640**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 56 56 56 56 56 56 56
JSA9
PearsonCorrelation ,435** ,535** ,495** ,488** ,536** ,547** ,620**
Sig. (2-tailed) ,001 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 56 56 56 56 56 56 56
JSA10
PearsonCorrelation ,539** ,707** ,476** ,609** ,680** ,653** ,743**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 56 56 56 56 56 56 56
150
Hasil Uji Validitas Variabel Job Satisfaction Auditor(lanjutan)
Correlations
JSA1 JSA2 JSA3 JSA4 JSA5 JSA6 JSA7
JSA11
PearsonCorrelation ,078 ,184 ,311* ,195 ,038 ,000 ,068
Sig. (2-tailed) ,569 ,175 ,020 ,150 ,781 1,000 ,616
N 56 56 56 56 56 56 56
JSA12
PearsonCorrelation ,111 ,381** ,494** ,318* ,098 -,027 ,168
Sig. (2-tailed) ,415 ,004 ,000 ,017 ,472 ,845 ,217
N 56 56 56 56 56 56 56
TJSA
PearsonCorrelation ,662** ,828** ,716** ,712** ,752** ,708** ,756**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 56 56 56 56 56 56 56**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Correlations
JSA8 JSA9 JSA10 JSA11 JSA12 TJSA
JSA1
PearsonCorrelation ,602** ,435** ,539** ,078 ,111 ,662**
Sig. (2-tailed) ,000 ,001 ,000 ,569 ,415 ,000
N 56 56 56 56 56 56
JSA2
PearsonCorrelation ,641** ,535** ,707** ,184 ,381** ,828**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,175 ,004 ,000
N 56 56 56 56 56 56
JSA3
PearsonCorrelation ,486** ,495** ,476** ,311* ,494** ,716**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,020 ,000 ,000
N 56 56 56 56 56 56
JSA4
PearsonCorrelation ,459** ,488** ,609** ,195 ,318* ,712**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,150 ,017 ,000
N 56 56 56 56 56 56
JSA5
PearsonCorrelation ,626** ,536** ,680** ,038 ,098 ,752**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,781 ,472 ,000
N 56 56 56 56 56 56
151
Hasil Uji Validitas Variabel Job Satisfaction Auditor(lanjutan)
Correlations
JSA8 JSA9 JSA10 JSA11 JSA12 TJSA
JSA6
PearsonCorrelation ,729** ,547** ,653** ,000 -,027 ,708**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 1,000 ,845 ,000
N 56 56 56 56 56 56
JSA7
PearsonCorrelation ,640** ,620** ,743** ,068 ,168 ,756**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,616 ,217 ,000
N 56 56 56 56 56 56
JSA8
PearsonCorrelation 1 ,609** ,804** ,256 ,261 ,859**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,056 ,052 ,000
N 56 56 56 56 56 56
JSA9
PearsonCorrelation ,609** 1 ,644** ,299* ,375** ,775**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,025 ,004 ,000
N 56 56 56 56 56 56
JSA10
PearsonCorrelation ,804** ,644** 1 ,076 ,148 ,856**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,578 ,276 ,000
N 56 56 56 56 56 56
JSA11
PearsonCorrelation ,256 ,299* ,076 1 ,582** ,316*
Sig. (2-tailed) ,056 ,025 ,578 ,000 ,018
N 56 56 56 56 56 56
JSA12
PearsonCorrelation ,261 ,375** ,148 ,582** 1 ,414**
Sig. (2-tailed) ,052 ,004 ,276 ,000 ,002
N 56 56 56 56 56 56
TJSA
PearsonCorrelation ,859** ,775** ,856** ,316* ,414** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,018 ,002
N 56 56 56 56 56 56**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
152
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Work-Family Conflict
Case Processing Summary
N %Cases Valid 56 100,0
Excludeda0 0,0
Total 56 100,0a. Listwise deletion based on all variables inthe procedure.
Reliability Statistics
Cronbach'sAlpha
Cronbach'sAlpha Based
onStandardized
ItemsN of
Items
,910 ,912 10
Item Statistics
MeanStd.
Deviation NWFC1 2,18 ,993 56WFC2 2,43 1,076 56WFC3 2,63 1,169 56WFC4 2,55 1,077 56WFC5 2,88 1,129 56WFC6 2,57 ,970 56WFC7 2,32 ,664 56WFC8 2,27 ,774 56WFC9 2,30 ,851 56WFC10 2,27 ,700 56
Inter-Item Correlation Matrix
WFC1 WFC2 WFC3 WFC4 WFC5 WFC6WFC1 1,000 ,778 ,592 ,535 ,312 ,421WFC2 ,778 1,000 ,752 ,732 ,568 ,528WFC3 ,592 ,752 1,000 ,861 ,749 ,626WFC4 ,535 ,732 ,861 1,000 ,775 ,597WFC5 ,312 ,568 ,749 ,775 1,000 ,548WFC6 ,421 ,528 ,626 ,597 ,548 1,000WFC7 ,132 ,313 ,252 ,408 ,394 ,529WFC8 ,339 ,405 ,254 ,342 ,289 ,398
153
WFC9 ,365 ,510 ,482 ,428 ,475 ,513WFC10 ,270 ,400 ,391 ,426 ,411 ,627
Inter-Item Correlation Matrix
WFC7 WFC8 WFC9 WFC10WFC1 ,132 ,339 ,365 ,270WFC2 ,313 ,405 ,510 ,400WFC3 ,252 ,254 ,482 ,391WFC4 ,408 ,342 ,428 ,426WFC5 ,394 ,289 ,475 ,411WFC6 ,529 ,398 ,513 ,627WFC7 1,000 ,643 ,726 ,789WFC8 ,643 1,000 ,536 ,670WFC9 ,726 ,536 1,000 ,776WFC10 ,789 ,670 ,776 1,000
Item-Total Statistics
ScaleMean if
ItemDeleted
ScaleVariance
if ItemDeleted
CorrectedItem-TotalCorrelation
SquaredMultiple
Correlation
Cronbach'sAlpha if
ItemDeleted
WFC1 22,21 42,026 ,573 ,674 ,907WFC2 21,96 38,835 ,775 ,776 ,894WFC3 21,77 37,745 ,785 ,861 ,893WFC4 21,84 38,501 ,802 ,850 ,892WFC5 21,52 39,309 ,692 ,685 ,900WFC6 21,82 40,695 ,708 ,610 ,898WFC7 22,07 44,868 ,572 ,789 ,907WFC8 22,13 44,366 ,526 ,554 ,908WFC9 22,09 42,156 ,679 ,765 ,900WFC10 22,13 43,748 ,664 ,781 ,903
Scale Statistics
Mean VarianceStd.
DeviationN of
Items24,39 50,388 7,098 10
154
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Gaya Kepemimpinan Transformasional
Case Processing Summary
N %Cases Valid 56 100,0
Excludeda0 0,0
Total 56 100,0a. Listwise deletion based on all variables inthe procedure.
Reliability Statistics
Cronbach'sAlpha
Cronbach'sAlpha Based
onStandardized
ItemsN of
Items
,978 ,978 14
Item Statistics
MeanStd.
Deviation NGKT1 3,89 ,802 56GKT2 3,75 ,815 56GKT3 3,82 ,789 56GKT4 3,89 ,779 56GKT5 3,89 ,867 56GKT6 3,77 ,831 56GKT7 3,77 ,894 56GKT8 3,79 ,825 56GKT9 3,77 ,786 56GKT10 3,82 ,765 56GKT11 3,88 ,634 56GKT12 3,75 ,837 56GKT13 3,89 ,802 56GKT14 3,91 ,668 56
155
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Gaya Kepemimpinan Transformasional(lanjutan)
Inter-Item Correlation Matrix
GKT1 GKT2 GKT3 GKT4 GKT5 GKT6 GKT7 GKT8GKT1 1,000 ,849 ,717 ,855 ,742 ,753 ,751 ,789GKT2 ,849 1,000 ,806 ,845 ,811 ,826 ,792 ,839GKT3 ,717 ,806 1,000 ,856 ,716 ,685 ,739 ,751GKT4 ,855 ,845 ,856 1,000 ,817 ,804 ,825 ,813GKT5 ,742 ,811 ,716 ,817 1,000 ,848 ,882 ,831GKT6 ,753 ,826 ,685 ,804 ,848 1,000 ,880 ,828GKT7 ,751 ,792 ,739 ,825 ,882 ,880 1,000 ,843GKT8 ,789 ,839 ,751 ,813 ,831 ,828 ,843 1,000GKT9 ,768 ,845 ,724 ,761 ,816 ,779 ,801 ,903GKT10 ,650 ,714 ,639 ,638 ,710 ,677 ,656 ,802GKT11 ,831 ,748 ,754 ,819 ,736 ,703 ,749 ,782GKT12 ,691 ,760 ,730 ,739 ,789 ,778 ,869 ,764GKT13 ,632 ,654 ,717 ,680 ,715 ,590 ,700 ,789GKT14 ,627 ,660 ,659 ,610 ,705 ,715 ,725 ,756
Inter-Item Correlation Matrix
GKT9 GKT10 GKT11 GKT12 GKT13 GKT14GKT1 ,768 ,650 ,831 ,691 ,632 ,627GKT2 ,845 ,714 ,748 ,760 ,654 ,660GKT3 ,724 ,639 ,754 ,730 ,717 ,659GKT4 ,761 ,638 ,819 ,739 ,680 ,610GKT5 ,816 ,710 ,736 ,789 ,715 ,705GKT6 ,779 ,677 ,703 ,778 ,590 ,715GKT7 ,801 ,656 ,749 ,869 ,700 ,725GKT8 ,903 ,802 ,782 ,764 ,789 ,756GKT9 1,000 ,897 ,816 ,767 ,768 ,791GKT10 ,897 1,000 ,777 ,752 ,798 ,822GKT11 ,816 ,777 1,000 ,797 ,831 ,788GKT12 ,767 ,752 ,797 1,000 ,827 ,805GKT13 ,768 ,798 ,831 ,827 1,000 ,762GKT14 ,791 ,822 ,788 ,805 ,762 1,000
156
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Gaya Kepemimpinan Transformasional(lanjutan)
Item-Total Statistics
ScaleMean if
ItemDeleted
ScaleVariance
if ItemDeleted
CorrectedItem-TotalCorrelation
SquaredMultiple
Correlation
Cronbach'sAlpha if
ItemDeleted
GKT1 49,70 83,415 ,837 ,977GKT2 49,84 82,537 ,886 ,976GKT3 49,77 83,818 ,823 ,977GKT4 49,70 83,233 ,878 ,976GKT5 49,70 81,706 ,884 ,976GKT6 49,82 82,622 ,861 ,976GKT7 49,82 81,131 ,893 ,976GKT8 49,80 81,943 ,917 ,975GKT9 49,82 82,695 ,910 ,975GKT10 49,77 84,181 ,823 ,977GKT11 49,71 85,590 ,880 ,976GKT12 49,84 82,319 ,876 ,976GKT13 49,70 83,706 ,816 ,977GKT14 49,68 85,786 ,815 ,977
Scale Statistics
Mean VarianceStd.
DeviationN of
Items
53,59 96,319 9,814 14
157
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kompleksitas Tugas
Case Processing Summary
N %Cases Valid 56 100,0
Excludeda0 0,0
Total 56 100,0a. Listwise deletion based on all variables inthe procedure.
Reliability Statistics
Cronbach'sAlpha
Cronbach'sAlpha Based
onStandardized
ItemsN of
Items
,902 ,906 6
Item Statistics
MeanStd.
Deviation NKTA1 3,70 ,737 56KTA2 3,59 ,626 56KTA3 3,68 ,716 56KTA4 3,84 ,654 56KTA5 3,91 ,640 56KTA6 3,63 ,822 56
Inter-Item Correlation Matrix
KTA1 KTA2 KTA3 KTA4 KTA5 KTA6KTA1 1,000 ,829 ,708 ,689 ,443 ,560KTA2 ,829 1,000 ,633 ,635 ,451 ,650KTA3 ,708 ,633 1,000 ,702 ,531 ,471KTA4 ,689 ,635 ,702 1,000 ,746 ,596KTA5 ,443 ,451 ,531 ,746 1,000 ,592KTA6 ,560 ,650 ,471 ,596 ,592 1,000
158
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kompleksitas Tugas(lanjutan)
Item-Total Statistics
ScaleMean if
ItemDeleted
ScaleVariance
if ItemDeleted
CorrectedItem-TotalCorrelation
SquaredMultiple
Correlation
Cronbach'sAlpha if
ItemDeleted
KTA1 18,64 8,125 ,779 ,762 ,878KTA2 18,75 8,664 ,782 ,739 ,879KTA3 18,66 8,410 ,726 ,595 ,886KTA4 18,50 8,400 ,820 ,739 ,873KTA5 18,43 9,013 ,654 ,618 ,896KTA6 18,71 8,099 ,677 ,538 ,897
Scale Statistics
Mean VarianceStd.
DeviationN of
Items
22,34 11,937 3,455 6
159
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Job Satisfaction Auditor
Case Processing Summary
N %Cases Valid 56 100,0
Excludeda0 0,0
Total 56 100,0a. Listwise deletion based on all variables inthe procedure.
Reliability Statistics
Cronbach'sAlpha
Cronbach'sAlpha Based
onStandardized
ItemsN of
Items
,903 ,905 12
Item Statistics
MeanStd.
Deviation NJSA1 3,20 1,034 56JSA2 3,82 ,789 56JSA3 4,16 ,708 56JSA4 4,02 ,587 56JSA5 3,63 ,728 56JSA6 3,50 ,714 56JSA7 3,86 ,616 56JSA8 3,64 ,699 56JSA9 3,71 ,653 56JSA10 3,71 ,624 56JSA11 3,89 ,493 56JSA12 4,09 ,478 56
160
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Job Satisfaction Auditor(lanjutan)
Inter-Item Correlation Matrix
JSA1 JSA2 JSA3 JSA4 JSA5 JSA6 JSA7JSA1 1,000 ,490 ,254 ,234 ,462 ,530 ,387JSA2 ,490 1,000 ,639 ,635 ,610 ,485 ,583JSA3 ,254 ,639 1,000 ,736 ,437 ,234 ,638JSA4 ,234 ,635 ,736 1,000 ,569 ,325 ,560JSA5 ,462 ,610 ,437 ,569 1,000 ,683 ,406JSA6 ,530 ,485 ,234 ,325 ,683 1,000 ,538JSA7 ,387 ,583 ,638 ,560 ,406 ,538 1,000JSA8 ,602 ,641 ,486 ,459 ,626 ,729 ,640JSA9 ,435 ,535 ,495 ,488 ,536 ,547 ,620JSA10 ,539 ,707 ,476 ,609 ,680 ,653 ,743JSA11 ,078 ,184 ,311 ,195 ,038 0,000 ,068JSA12 ,111 ,381 ,494 ,318 ,098 -,027 ,168
Inter-Item Correlation Matrix
JSA8 JSA9 JSA10 JSA11 JSA12JSA1 ,602 ,435 ,539 ,078 ,111JSA2 ,641 ,535 ,707 ,184 ,381JSA3 ,486 ,495 ,476 ,311 ,494JSA4 ,459 ,488 ,609 ,195 ,318JSA5 ,626 ,536 ,680 ,038 ,098JSA6 ,729 ,547 ,653 0,000 -,027JSA7 ,640 ,620 ,743 ,068 ,168JSA8 1,000 ,609 ,804 ,256 ,261JSA9 ,609 1,000 ,644 ,299 ,375JSA10 ,804 ,644 1,000 ,076 ,148JSA11 ,256 ,299 ,076 1,000 ,582JSA12 ,261 ,375 ,148 ,582 1,000
161
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Job Satisfaction Auditor(lanjutan)
Item-Total Statistics
ScaleMean if
ItemDeleted
ScaleVariance
if ItemDeleted
CorrectedItem-TotalCorrelation
SquaredMultiple
Correlation
Cronbach'sAlpha if
ItemDeleted
JSA1 42,04 26,508 ,542 ,427 ,907JSA2 41,41 26,428 ,776 ,672 ,887JSA3 41,07 27,995 ,647 ,777 ,895JSA4 41,21 28,862 ,655 ,687 ,895JSA5 41,61 27,552 ,689 ,721 ,892JSA6 41,73 28,018 ,638 ,732 ,895JSA7 41,38 28,348 ,704 ,781 ,892JSA8 41,59 26,901 ,822 ,803 ,886JSA9 41,52 27,927 ,724 ,601 ,891JSA10 41,52 27,563 ,823 ,850 ,887JSA11 41,34 31,792 ,236 ,422 ,910JSA12 41,14 31,288 ,342 ,542 ,907
Scale Statistics
Mean VarianceStd.
DeviationN of
Items
45,23 33,345 5,775 12
162
Hasil Uji Hipotesis
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,625a ,390 ,355 4,637
a. Predictors: (Constant), TKTA, TWFC, TGKT
b. Dependent Variable: TJSA
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression 715,700 3 238,567 11,093 ,000b
Residual 1118,282 52 21,505
Total 1833,982 55
a. Dependent Variable: TJSA
b. Predictors: (Constant), TKTA, TWFC, TGKT
Coefficientsa
Model
UnstandardizedCoefficients
StandardizedCoefficients
t Sig.BStd.Error Beta
1 (Constant)24,300 5,240 4,637 ,000
TWFC -,099 ,089 -,122 -1,117 ,269TGKT ,290 ,069 ,494 4,227 ,000TKTA ,349 ,193 ,209 1,805 ,077
a. Dependent Variable: TJSA
163
Hasil Uji Multikolonieritas
Coefficientsa
Model
UnstandardizedCoefficients
StandardizedCoefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
BStd.Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant)24,300 5,240 4,637 ,000
TWFC -,099 ,089 -,122 -1,117 ,269 ,978 1,023TGKT ,290 ,069 ,494 4,227 ,000 ,860 1,163TKTA ,349 ,193 ,209 1,805 ,077 ,877 1,141
a. Dependent Variable: TJSA
Coefficient Correlationsa
Model TKTA TWFC TGKT
1
Correlations
TKTA 1,000 -,057 -,351
TWFC -,057 1,000 ,149
TGKT -,351 ,149 1,000
Covariances
TKTA ,037 -,001 -,005
TWFC -,001 ,008 ,001
TGKT -,005 ,001 ,005
a. Dependent Variable: TJSA
164
Hasil Uji Normalitas
165
Hasil Uji Heteroskedastisitas