PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN DAN GAYA KELEKATAN...

135
PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN DAN GAYA KELEKATAN TERHADAP PENYESUAIAN DIRI DI PERGURUAN TINGGI PADA MAHASISWA TAHUN PERTAMA UNIVERSITAS PAMULANG Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi (S.Psi) Oleh : FITRI MIDYANI NIM : 1111070000047 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1437 H / 2016 M

Transcript of PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN DAN GAYA KELEKATAN...

Page 1: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN DAN GAYA KELEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38350/2/FITRI... · ini berjumlah 207 mahasiswa tahun pertama Universitas Pamulang

PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN DAN GAYA KELEKATAN

TERHADAP PENYESUAIAN DIRI DI PERGURUAN TINGGI

PADA MAHASISWA TAHUN PERTAMA

UNIVERSITAS PAMULANG

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Psikologi (S.Psi)

Oleh :

FITRI MIDYANI

NIM : 1111070000047

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1437 H / 2016 M

Page 2: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN DAN GAYA KELEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38350/2/FITRI... · ini berjumlah 207 mahasiswa tahun pertama Universitas Pamulang

ii

Page 3: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN DAN GAYA KELEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38350/2/FITRI... · ini berjumlah 207 mahasiswa tahun pertama Universitas Pamulang

iii

Page 4: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN DAN GAYA KELEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38350/2/FITRI... · ini berjumlah 207 mahasiswa tahun pertama Universitas Pamulang

iv

Page 5: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN DAN GAYA KELEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38350/2/FITRI... · ini berjumlah 207 mahasiswa tahun pertama Universitas Pamulang

v

ABSTRAK

A) Fakultas Psikologi

B) Maret 2016

C) Fitri Midyani

D) Pengaruh tipe kepribadian dan gaya kelekatan terhadap penyesuaian diri di

perguruan tinggi pada mahasiswa tahun pertama Universitas Pamulang

E) xiiii + 90 halaman + lampiran

F) Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh tipe kepribadian dan

gaya kelekatan terhadap penyesuaian diri di perguruan tinggi pada

mahasiswa tahun pertama Universitas Pamulang. Sampel pada penelitian

ini berjumlah 207 mahasiswa tahun pertama Universitas Pamulang yang

diambil dengan teknik convenience sampling. CFA (Confirmatory Factor

Analysis) digunakan untuk menguji validitas alat ukur dan Multiple

Regression Analysis digunakan untuk menguji hipotesis.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh tipe

kepribadian dan gaya kelekatan terhadap penyesuaian diri di perguruan

tinggi pada mahasiswa tahun pertama Universitas Pamulang. Hasil uji

hipotesis minor menunjukkan bahwa neuroticism, gaya kelekatan cemas

(anxiety) dan gaya kelekatan menghindar (avoidant) memiliki pengaruh

yang signifikan terhadap penyesuaian diri di perguruan tinggi. Hasil

penelitian juga menunjukkan proporsi varians dari penyesuaian diri di

perguruan tinggi yang dijelaskan oleh seluruh variabel independen adalah

24% sedangkan 76% sisanya dipengaruhi oleh variabel lain di luar

penelitian ini.

Implikasi dari hasil penelitian ini diharapkan dapat dikaji kembali

dan dapat dikembangkan pada penelitian selanjutnya, misalnya dengan

menambahkan variabel terkait lainnya yang mempengaruhi penyesuaian

diri di perguruan tinggi seperti permissive paternal parenting style dan

social support.

G) Bahan Bacaan: 39 ; 7 buku + 20 jurnal + 3 tesis + 3 disertasi + 6 web

internet

Page 6: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN DAN GAYA KELEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38350/2/FITRI... · ini berjumlah 207 mahasiswa tahun pertama Universitas Pamulang

vi

ABSTRACT

A) Faculty of Psychology

B) March 2016

C) Fitri Midyani

D) The Effect of Personality Types and Attachment Style on the College

Adjustment at the First-Year Pamulang University Students

E) xiii + 90 pages + appendix

F) This study was conducted to investigate the effect of Personality Types and

Attachment Style to the College Adjustment at the First-year Pamulang

University students. The sample in this study were 207 first-year

Pamulang University students which taken by convenience sampling

technique. CFA (Confirmatory Factor Analysis) was used to test the

validity of instrument and Multiple Regression Analysis was used to test

the hypothesis.

The result showed that there is an effect of Personality Types and

Attachment Style to the College Adjustment at the First-year Pamulang

University students. Minor hypothesis test result indicated that

Neuroticism, Anxiety attachment style and Avoidant attachment style have

a significant effect on College Adjustment. The result also showed the

proportion of the variance of College Adjustment described by all

independent variables was 24%, while 76% was influenced by other

variables outside of this study.

The implications of this research are expected to be reviewed and

developed in the future studies, for example by adding other related

variables that affect the college adjustment such as permissive paternal

parenting styles and social support.

G) References: 39 ; 7 books + 20 journals + 3 theses + 3 dissertations + 6

web internet.

Page 7: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN DAN GAYA KELEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38350/2/FITRI... · ini berjumlah 207 mahasiswa tahun pertama Universitas Pamulang

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan

penelitian ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan

kepada junjungan besar Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga dan para

sahabatnya.

Dalam penyusunan skripsi ini, peneliti menyadari bahwa terselesaikannya

skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu,

perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Abdul Mujib, M.Ag, M.Si., Dekan Fakultas Psikologi UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta. Wakil Dekan Bidang Akademik Bapak Dr.

Abdul Rahman Shaleh, M.Si., Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Ibu Dr.

Diana Mutiah, M.Si dan Wakil Dekan Bidang Keuangan Ikhwan Luthfi,

M.Psi., yang telah memberikan kesempatan belajar selama 4 tahun di

Fakultas Psikologi dan kesempatan untuk dapat menyelesaikan skripsi ini.

2. Ibu Dr. Netty Hartati, M.Si, selaku dosen pembimbing skripsi. Peneliti

mengucapkan Terima kasih atas arahan, masukan, motivasi, kritik, serta

koreksi dalam pengerjaan skripsi ini.

3. Ibu Nia Tresniasari, M.Si, selaku dosen pembimbing akademik serta seluruh

dosen Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah

memberikan ilmu, bimbingan, nasihat, semangat kepada peneliti selama

menempuh studi.

4. Keluargaku, Mama dan Alm Bapak serta kakak-kakak peneliti, terima kasih

banyak atas segala doa yang tiada henti terucap, dukungan, kasih sayang,

semangat, nasihat dan dukungan baik moril maupun materil kepada peneliti.

5. Sahabat peneliti, Echa, Ola, Cheryl, Ajeng, Ami, Ranti, Mega, Bani, Sarah,

Ririn, Nunu, Miku, Una, Mader, Ima, dan Ines. Terimakasih atas segala

bantuan serta semangatnya dan semoga sukses untuk kedepannya.

6. Renno Herdianry, terima kasih karena telah hadir, membantu dan mendoakan

untuk hasil yang terbaik serta memberikan semangat kepada peneliti.

Page 8: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN DAN GAYA KELEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38350/2/FITRI... · ini berjumlah 207 mahasiswa tahun pertama Universitas Pamulang

viii

7. Teman-teman kelas B 2011, terima kasih untuk persaudaraannya selama ini,

perjuangan selama menjalani suka dan duka berada di bangku perkuliahan

serta segala bantuan dan semangat yang dengan tulusnya kalian berikan

kepada satu sama lain.

8. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang telah

berkontribusi dalam penelitian ini. Terselesaikannya skripsi ini tidak akan

terwujud tanpa bantuan dari kalian semua.

Semoga seluruh pihak yang telah membantu dalam proses penyelesaian skripsi ini

mendapatkan ridho dan balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT. Akhir kata,

penulis mengucapkan terima kasih kepada para pembaca. Semoga skripsi ini

bermanfaat bagi penulis dan para pembaca.

Jakarta, Maret 2016

Peneliti

Page 9: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN DAN GAYA KELEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38350/2/FITRI... · ini berjumlah 207 mahasiswa tahun pertama Universitas Pamulang

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................... iii

HALAMAN PERNYATAAN ................................................................... iv

ABSTRAK .............................................,.................................................... v

ABSTRACT ............................................................................................... vi

KATA PENGANTAR ............................................................................... viii

DAFTAR ISI .............................................................................................. ix

DAFTAR TABEL ...................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xii

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xiii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .................................................................... 1

1.2 Pembatasan dan Perumusan Masalah .................................. 9

1.2.1 Pembatasan masalah ................................................... 9

1.2.2 Perumusan masalah .................................................... 10

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ...........................................

1.3.1 Tujuan penelitian ........................................................

1.3.2 Manfaat penelitian ......................................................

11

11

12

BAB 2 LANDASAN TEORI

2.1 Penyesuaian Diri di Perguruan Tinggi ................................ 13

2.1.1 Definisi penyesuaian diri di perguruan tinggi .............

2.1.2 Aspek penyesuaian diri di perguruan tinggi ...............

2.1.3 Pengukuran penyesuaian diri di perguruan tinggi ......

13

15

16

2.1.4 Faktor yang mempengaruhi penyesuaian diri di

perguruan tinggi ...................................................................

17

2.2 Kepribadian Big Five .......................................................... 18

2.2.1 Definisi tipe kepribadian big five ...............................

2.2.2 Dimensi kepribadian big five ......................................

2.2.3 Pengukuran tipe kepribadian big five ........................

18

20

21

2.3 Gaya Kelekatan ................................................................... 22

2.3.1 Definisi gaya kelekatan ............................................... 22

2.3.2 Tipe gaya kelekatan ..................................................... 25

2.3.3 Pengukuran gaya kelekatan ......................................... 26

2.4 Kerangka Berpikir ............................................................... 27

2.4.1 Pengaruh tipe kepribadian big five terhadap

penyesuaian diri di perguruan tinggi ....................................

27

2.4.2 Pengaruh gaya kelekatan terhadap penyesuaian diri

di perguruan tinggi ...............................................................

28

Page 10: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN DAN GAYA KELEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38350/2/FITRI... · ini berjumlah 207 mahasiswa tahun pertama Universitas Pamulang

x

2.4.3 Pengaruh tipe kepribadian big five dan gaya

kelekatan terhadap penyesuaian diri di perguruan tinggi ....

30

2.5 Hipotesis Penelitian ............................................................. 36

2.5.1 Hipotesis mayor .......................................................... 36

2.5.2 Hipotesis minor .......................................................... 37

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ........... 38

3.1.1 Populasi dan sampel ................................................... 38

3.1.2 Teknik Pengambilan Sampel ...................................... 38

3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel ...... 39

3.3 Instrumen Pengumpulan Data ............................................. 42

3.3.1 Instrumen Penelitian ................................................... 42

3.4 Uji Validitas Konstruk ........................................................

3.4.1 Uji validitas item penyesuaian diri di perguruan

tinggi ...................................................................................

3.4.2 Uji validitas item extraversion ...................................

3.4.3 Uji validitas item agreeablenes ..................................

3.4.4 Uji validitas item conscientiousness ..........................

3.4.5 Uji validitas item neuroticism ....................................

3.4.6 Uji validitas item openness to experience ..................

3.4.7 Uji validitas item gaya kelekatan aman ......................

3.4.8 Uji validitas item gaya kelekatan cemas ....................

3.4.9 Uji validitas item gaya kelekatan menghindar ...........

3.5 Teknik Analisis Data ...........................................................

47

50

52

53

54

55

56

57

58

60

61

BAB 4 HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian ................................... 65

4.2 Analisis Deskriptif ............................................................... 66

4.2.1 Kategorisasi variabel .................................................. 66

4.3 Uji Hipotesis Penelitian ....................................................... 68

4.4 Analisis Proporsi Varians pada Independent Variabel ........

73

BAB 5 KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

5.1 Kesimpulan .......................................................................... 76

5.2 Diskusi ................................................................................. 76

5.3 Saran ....................................................................................

5.3.1 Saran praktis ...............................................................

5.3.2 Saran teoritis ...............................................................

84

84

DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 86

Page 11: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN DAN GAYA KELEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38350/2/FITRI... · ini berjumlah 207 mahasiswa tahun pertama Universitas Pamulang

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Skor Skala Penelitian ......................................................... 42

Tabel 3.2 Blue Print Skala Penyesuaian Diri di Perguruan Tinggi .... 44

Tabel 3.3 Blue Print Skala Tipe Kepribadian Big Five ..................... 45

Tabel 3.4 Blue Print Skala Gaya Kelekatan ....................................... 46

Tabel 3.5 Kategorisasi Item Gaya Kelekatan ..................................... 47

Tabel 3.6 Muatan Faktor Penyesuaian Diri di Perguruan Tinggi ...... 51

Tabel 3.7 Muatan Faktor Extraversion .............................................. 52

Tabel 3.8 Muatan Faktor Agreeableness ............................................ 53

Tabel 3.9 Muatan Faktor Conscientiousness ...................................... 54

Tabel 3.10 Muatan Faktor Neuroticism ............................................... 56

Tabel 3.11 Muatan Faktor Openness to Experience ............................ 57

Tabel 3.12 Muatan Faktor Gaya Kelekatan Aman ............................... 58

Tabel 3.13 Muatan Faktor Gaya Kelekatan Cemas .............................. 59

Tabel 3.14 Muatan Faktor Gaya Kelekatan Menghindar ..................... 60

Tabel 4.1 Gambaran Subjek Penelitian .............................................. 65

Tabel 4.2 Skor Min, Maks, Mean dan Standar Deviasi Variabel ....... 66

Tabel 4.3 Pedoman Interpretasi Skor ................................................. 67

Tabel 4.4 Kategorisasi Skor Variabel ................................................ 67

Tabel 4.5 Tabel R Square ................................................................... 68

Tabel 4.6 Anova Pengaruh Keseluruhan IV terhadap DV ................. 69

Tabel 4.7 Koefisien Regresi ............................................................... 70

Tabel 4.8 Proporsi Varians tiap IV terhadap DV ............................... 73

Page 12: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN DAN GAYA KELEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38350/2/FITRI... · ini berjumlah 207 mahasiswa tahun pertama Universitas Pamulang

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir .............................................................. 36

Page 13: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN DAN GAYA KELEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38350/2/FITRI... · ini berjumlah 207 mahasiswa tahun pertama Universitas Pamulang

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat izin penelitian ......................................................... 90

Lampiran 2 Surat bukti penelitian ....................................................... 91

Lampiran 3 Kuisioner penelitian ......................................................... 92

Lampiran 4 Syntax dan path diagram .................................................. 98

Lampiran 5 Output spss ....................................................................... 108

Page 14: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN DAN GAYA KELEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38350/2/FITRI... · ini berjumlah 207 mahasiswa tahun pertama Universitas Pamulang

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penyesuaian diri merupakan hal yang akan selalu dilakukan seorang individu

dalam setiap peristiwa yang terjadi dalam kehidupannya, karena ketika sebuah

peristiwa terjadi dalam kehidupan maka saat itulah seorang individu akan

dihadapkan pada munculnya sebuah perubahan yang membuat individu tersebut

harus melakukan sebuah penyesuaian. Begitupun bagi para mahasiswa tahun

pertama, perpindahan yang mereka alami dari jenjang sekolah menuju perguruan

tinggi adalah sebuah peristiwa yang membuat mereka harus segera melakukan

penyesuaian diri agar dapat terus bertahan dalam situasi tersebut.

Menurut Baker dan Siryk (dalam Shaw, 2008) penyesuaian diri di

perguruan tinggi adalah pengalaman akademik, sosial, personal-emosional yang

dialami seorang mahasiswa setelah memasuki institusi perguruan tinggi, dan juga

meliputi komitmen/keterikatan dengan institusi.

Masa penyesuaian diri yang utama bagi seorang mahasiswa terdapat di

awal masa kuliahnya. Pada tahun pertama masa perkuliahan, para mahasiswa akan

mendapati berbagai hal baru, seperti tuntutan akademik yang lebih berat dan

berbeda dibanding saat berada di jenjang sekolah, lingkungan sosial baru, serta

berubahnya peran dari seorang siswa menjadi mahasiswa, sehingga mereka

diharapkan dapat menyesuaikan diri dengan baik atas munculnya berbagai hal

baru tersebut.

Page 15: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN DAN GAYA KELEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38350/2/FITRI... · ini berjumlah 207 mahasiswa tahun pertama Universitas Pamulang

2

Menurut Lu (dalam Shaw, 2008) tahun pertama bagi mahasiswa baru

merupakan salah satu masa transisi yang paling menegangkan bagi para

mahasiswa, banyak juga yang mengatakan bahwa itu merupakan tahap

penyesuaian yang paling menegangkan dalam hidup mereka. Umumnya

mahasiswa akan mengalami beberapa hal seperti mengembangkan dan

mempertahankan cita-cita, harapan, identitas, peran, dan hubungan sosial.

Rumitnya hal-hal tersebut seringkali dianggap mereka sebagai tugas yang sangat

besar bagi mahasiswa tahun pertama.

Masa penyesuaian diri juga dapat dikatakan sebagai sebuah masa yang

penuh dengan tantangan, karena tidak semua mahasiswa dapat berhasil melewati

masa tersebut dengan baik. Henton et.al (dalam Stoever, 2001) menyatakan

bahwa mahasiswa perguruan tinggi akan dihadapkan dengan tantangan

beradaptasi dari mulai hidup terpisah dengan keluarga dan teman-teman,

menyesuaikan diri dengan peraturan akademik, bertanggung jawab atas tugas-

tugas di kehidupan sehari-hari, dan mengembangkan sejumlah hubungan sosial

baru, baik dengan teman sebaya maupun dengan fakultas.

Terlaksananya penyesuaian diri di perguruan tinggi dengan baik

diharapkan dapat membuat para mahasiswa tahun pertama terus bertahan dalam

lingkungan perkuliahannya hingga dapat menyelesaikan masa studinya dengan

prestasi yang baik. Boyer (dalam Fanti, 2005) mengemukakan bahwa berhasilnya

mahasiswa dalam penyesuaian diri di perguruan tinggi selama tahun pertama

masa kuliah secara signifikan dapat mempengaruhi seluruh pengalaman

perkuliahan dalam mencapai gelar sarjana.

Page 16: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN DAN GAYA KELEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38350/2/FITRI... · ini berjumlah 207 mahasiswa tahun pertama Universitas Pamulang

3

Pada kenyataannya tidak semua mahasiswa dapat melakukan penyesuaian

diri dengan baik, sehingga menurut Roland (dalam Mudhovozi, 2012)

penyesuaian diri yang buruk terhadap kehidupan di perguruan tinggi dapat

menyebabkan mahasiswa akan meninggalkan institusi perguruan tinggi tersebut.

Pernyataan tersebut pun serupa dengan yang dikatakan oleh Toews dan Yazedjian

(dalam Schnuk & Handall, 2011) bahwa ketika mahasiswa mengundurkan diri

dari perguruan tinggi itu seringkali karena adanya alasan pribadi, salah satunya

adalah penyesuaian diri di perguruan tinggi.

Berdasarkan penelitian Tinto (dalam Cohorn & Giuliano, 1999) ditemukan

bahwa sekitar 40% mahasiswa di drop-out sebelum mendapatkan gelar sarjana.

Dengan keterangan, 75% dari mereka itu di drop out dalam dua tahun pertama

masa perkuliahan, dimana tahun pertama masa kuliah memainkan peran penting

dalam proses penyesuaian diri.

Sebuah fenomena terkait penyesuaian diri di perguruan tinggi terjadi di

Universitas Padjajaran. Pada tahun 2011, mahasiswa yang masuk ke Universitas

Padjajaran berasal dari berbagai latar belakang sosial dan budaya. Dikarenakan

adanya perbedaan tersebut, tidak jarang mereka menghadapi berbagai masalah

yang bisa mempengaruhi pendidikannya, misalnya IPK yang kecil hinga

pemutusan studi atau drop out. Beberapa diantara penyebabnya adalah karena

ketidakmampuan mereka beradaptasi dengan lingkungan barunya (Marlia, 2011).

Fenomena serupa pun terjadi di Institut Teknologi Bandung. Dari total

3.000 mahasiswa baru sebanyak 5-10%, atau sekiranya ada 150 - 300 mahasiswa

Page 17: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN DAN GAYA KELEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38350/2/FITRI... · ini berjumlah 207 mahasiswa tahun pertama Universitas Pamulang

4

yang dikeluarkan setiap tahunnya. Kebanyakan mahasiswa ITB yang dikeluarkan

akibat gagal bersosialisasi dan beradaptasi dengan lingkungan (Kurniawan, 2010).

Gagalnya mahasiswa dalam melakukan penyesuaian diri di perguruan

tinggi hingga akhirnya terjadi drop out atau pengunduran diri merupakan

peristiwa yang sangat disayangkan, terlebih jika peristiwa tersebut terjadi di

perguruan tinggi yang banyak diminati oleh para calon mahasiswa. Hal ini

dikarenakan kesempatan diterimanya mereka di perguruan tinggi tersebut

merupakan kesempatan yang tidak dimiliki oleh semua orang, sehingga alangkah

baiknya jika mereka yang telah diterima dapat menggunakan kesempatan tersebut

sebaik mungkin hingga berhasil mendapatkan gelar sarjana serta prestasi yang

baik.

Tinjauan mengenai penyesuaian diri di perguruan tinggi telah banyak

dilakukan, seperti penelitian terhadap permissive paternal parenting style (Datu,

2012), kepribadian (Datu, 2012), gaya kelekatan (Marmarosh & Markin, 2007),

dan social support (Dreher, 2008). Dalam penelitian ini, peneliti mencoba

mengaitkan dan melihat pengaruh antara tipe kepribadian dan gaya kelekatan

terhadap penyesuaian diri di perguruan tinggi.

Selain berdasarkan hasil penelitian sebelumnya, peneliti juga melakukan

studi pendahuluan dengan mewawancarai empat mahasiswa tahun pertama

Universitas Pamulang terkait dengan pengalaman dan perasaan mereka dalam

melakukan penyesuaian diri di perguruan tinggi. Wawancara ini dilaksanakan di

ruang kelas 317 gedung A UNPAM. Adapun hasil wawancaranya adalah sebagai

berikut:

Page 18: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN DAN GAYA KELEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38350/2/FITRI... · ini berjumlah 207 mahasiswa tahun pertama Universitas Pamulang

5

Menurut TR, penyesuaian diri di perguruan tinggi di awal masa kuliah

adalah hal yang tidak mudah. Ia merasa tidak puas dengan keberadaannya di

UNPAM karena ini tidak sesuai dengan harapannya melainkan karena ia

terlambat mendaftarkan diri di perguruan tinggi yang diinginkan. Ia merasa

kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan teman sekelasnya, karena sebagian

besar dari mereka membentuk kelompok-kelompok tersendiri dan memilih teman

berdasarkan sukunya. Mahasiswa lain AD mengatakan bahwa ia mengalami

kesulitan dalam melakukan penyesuaian diri di perguruan tinggi pada awal masa

kuliahnya, khususnya dalam hal membangun pertemanan dan mengerjakan tugas-

tugas kuliah. Pernah juga sesekali ia pernah merasa tertekan karena tugas kuliah

yang sulit baginya. Selanjutnya, CTR mengatakan bahwa penyesuaian diri di

perguruan tinggi pada awal masa perkuliahan memang merupakan hal yang tidak

mudah. Ia merasa kaget dengan tugas-tugas kuliah dan metode belajar yang

sangat berbeda dengan pada saat sekolah, dimana hampir setiap hari membuat

makalah hingga kemudian mempresentasikannya. Menurut ADM masa

penyesuaian diri di perguruan tinggi pada awal masa kuliah sangat sulit dan

terlebih lagi karena ia mengikuti kuliah sambil kerja. Ia juga merasa kesulitan

dalam mata kuliah yang ia pelajari karena sebelumnya ia berasal dari SMK,

namun saat kuliah ia mengambil jurusan akuntansi. Kesulitan yang dihadapinya

dalam melaksanakan kuliah sambil kerja juga pernah membuatnya merasa

tertekan hingga membuatnya ragu untuk dapat meneruskan kuliah hingga sarjana

(Wawancara pribadi, 25 Januari, 2016).

Page 19: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN DAN GAYA KELEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38350/2/FITRI... · ini berjumlah 207 mahasiswa tahun pertama Universitas Pamulang

6

Berbagai fenomena, hasil penelitian, serta fakta yang telah dijelaskan

sebelumnya terkait dengan penyesuaian diri di perguruan tinggi, membuat peneliti

merasa perlu untuk mengkaji lebih lanjut terkait faktor apa saja yang

mempengaruhi berhasil atau tidak nya mahasiswa tahun pertama dalam

melakukan penyesuaian diri di perguruan tinggi.

Mahasiswa merupakan individu yang unik dan memiliki kepribadian yang

berbeda-beda antara satu sama lain. Kepribadian yang dimiliki seseorang

diketahui dapat mempengaruhi perilaku serta kemampuan yang dimiliki seseorang

dalam menyesuaiakan diri dengan lingkungannya. Sama halnya dengan masa

penyesuaian diri di perguruan tinggi yang dihadapi oleh para mahasiswa. Selama

masa tersebut, kemampuan mereka dalam menyesuaiakan diri dengan

lingkungannya akan dipengaruhi oleh tipe kepribadian yang mereka miliki.

Feist dan Feist (2009) mendefinisikan bahwa kepribadian adalah suatu

pola dari sifat yang relatif menetap dan karakteristik unik, yang menggambarkan

konsistensi dan individualitas pada perilaku seseorang.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Stoever (2001) yang mengatakan

bahwa keberhasilan di perguruan tinggi ditentukan oleh penyesuaian diri di

perguruan tinggi dan prestasi akademik, yang dipengaruhi oleh beberapa faktor,

termasuk faktor akademik, kepribadian, karakteristik keluarga, dan faktor

lingkungan.

Peneliti menggunakan teori kepribadian big five untuk mengetahui

pengaruh setiap tipe kepribadian terhadap penyesuaian di perguruan tinggi. Hal

ini berdasarkan hasil penelitian Azic, Becirevic, Milanovic dan Sutlic (dalam Azic

Page 20: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN DAN GAYA KELEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38350/2/FITRI... · ini berjumlah 207 mahasiswa tahun pertama Universitas Pamulang

7

et.al., 2010) ditemukan bahwa tipe kepribadian yang berbeda-beda dalam big five

personality memiliki hubungan dengan aspek-aspek dalam penyesuaian diri di

perguruan tinggi, baik pada mahasiswa laki-laki maupun perempuan.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Schnuck dan Handall (2011) juga

menemukan bahwa ada hubungan antara kepribadian dan penyesuaian diri di

perguruan tinggi. Kemudian, Datu (2012) juga mengatakan bahwa kepribadian

diyakini memiliki hubungan dengan kemampuan mahasiswa dalam menghadapi

tuntutan di masa transisi ke perguruan tinggi selama tahun pertama masa kuliah,

sehingga peneliti menggunakan kepribadian sebagai faktor yang mempengaruhi

penyesuaian diri di perguruan tinggi.

Dalam penelitian ini, peneliti juga memasukkan gaya kelekatan

(attachment style) sebagai sebagai variabel yang mempengaruhi penyesuaian diri

di perguruan tinggi. Dalam Marmarosh dan Markin (2007) dijelaskan bahwa gaya

kelekatan yang berkembang sejak masa anak usia dini sampai dewasa adalah

cukup konsisten dan dapat memprediksi kemampuan individu dalam menangani

berbagai kejadian penting dalam masa perkembangan seperti penyesuaian diri di

perguruan tinggi.

Dikemukakan oleh Collins, Ford, Guichard dan Allard (2006) gaya

kelekatan adalah suatu konsep yang berhubungan dengan pola pikir, perasaan, dan

perilaku yang terdapat dalam suatu hubungan dekat dan diduga dapat

mencerminkan perbedaan pada internal woking model yang dimiliki.

Menurut Ainsworth et.al (dalam Gray, 2011) gaya kelekatan adalah

sebuah sistem klasifikasi yang digunakan untuk mengetahui pola perilaku

Page 21: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN DAN GAYA KELEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38350/2/FITRI... · ini berjumlah 207 mahasiswa tahun pertama Universitas Pamulang

8

seseorang dalam hubungannya dengan ibu atau dengan figur kelekatan. Collins

dan Read (dalam Tagay & Karatas, 2012) menyatakan bahwa gaya kelekatan

merupakan faktor penting yang mempengaruhi hubungan interpersonal seseorang,

dimana hubungan yang pertama kali dimiliki individu saat masih bayi dengan

orang tua nya akan mempengaruhi hubungan interpersonal yang ia miliki saat

dewasa kelak.

Mattanah, Hancock dan Brand (2004) mengemukakan bahwa kelekatan

yang kuat dengan ibu dan ayah membuat seorang anak hanya merasakan sedikit

kecemasan saat terjadinya sebuah perpisahan, dan sedikitnya kecemasan saat

perpisahan itu akan berdampak baik pada penyesuaian akademik, sosial, dan

pribadi-emosional di perguruan tinggi. Beberapa penelitian mengatakan bahwa

orang tua memiliki pengaruh positif dalam penyesuaian di seluruh transisi

pendidikan, baik untuk TK, SD, sekolah menengah, dan perguruan tinggi (Fanti,

2005).

Dalam Lopez, Mitchell, dan Gormerly (dalam Marmarosh & Markin,

2007) ditemukan bahwa perbedaan individu seperti halnya dalam gaya kelekatan

dapat mempengaruhi kemampuan mahasiswa untuk berintegrasi dan beradaptasi

dengan pengalaman baru di perguruan tinggi dengan baik. Mahasiswa dengan

gaya kelekatan aman (secure), yaitu mereka yang memiliki kepercayaan yang

tinggi terhadap orang lain dan rasa aman yang besar dalam diri mereka, memiliki

kemampuan yang sangat baik dalam menghadapi penyesuaian diri di perguruan

tinggi. Sedangkan mahasiswa dengan gaya kelekatan tidak aman (insecure) akan

mengalami kesulitan dalam menjalani suatu hubungan, tidak konsisten dalam

Page 22: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN DAN GAYA KELEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38350/2/FITRI... · ini berjumlah 207 mahasiswa tahun pertama Universitas Pamulang

9

memandang dirinya, dan kesulitan yang lebih besar dalam menyesuaikan diri

dengan kehidupan di perguruan tinggi.

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka peneliti

merasa perlu akan adanya penelitian yang berkaitan dengan penyesuaian diri di

perguruan tinggi. Dalam penelitian sebelumnya yang telah dijelaskan, peneliti

belum menemukan adanya penelitian sebelumnya yang tidak hanya spesifik

mengukur gaya kelekatan dalam hubungan dengan orang tua saja atau romantic

partner saja. Maka, peneliti akan menggunakan alat ukur revised adult attachment

scale (close relationships version) untuk mengukur attachment style, karena alat

ukur yang merupakan revisi dari adult attachment scale ini dapat digunakan untuk

mengukur gaya kelekatan dalam lingkup hubungan yang lebih luas lagi, seperti

dengan anggota keluarga, teman dekat, atau figur lainnya yang memiliki

kedekatan dengannya. Maka dari itu, peneliti melakukan penelitian dengan judul

“Pengaruh tipe kepribadian dan gaya kelekatan terhadap penyesuaian diri di

perguruan tinggi pada mahasiswa tahun pertama Universitas Pamulang”.

1.2 Pembatasan dan Perumusan Masalah

1.2.1 Pembatasan masalah

Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi penyesuaian diri di perguruan tinggi

pada mahasiswa tahun pertama, namun masalah utama yang menjadi fokus

penelitian ini adalah pengaruh tipe kepribadian dan gaya kelekatan terhadap

penyesuaian diri di perguruan tinggi pada mahasiswa tahun pertama. Untuk

menghindari ketidakjelasan dan meluasnya permasalahan dalam penelitian ini,

maka peneliti perlu memberikan batasan konsep sebagai berikut:

Page 23: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN DAN GAYA KELEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38350/2/FITRI... · ini berjumlah 207 mahasiswa tahun pertama Universitas Pamulang

10

1. Penyesuaian diri di perguruan tinggi, dikemukakan oleh Baker dan Siryk

(dalam Shaw, 2008) adalah pengalaman akademik, sosial, personal-emosional

yang dialami seorang mahasiswa setelah memasuki institusi perguruan tinggi,

dan juga meliputi komitmen/keterikatan dengan institusi. Dalam penelitian ini,

penyesuaian diri di perguruan tinggi meliputi empat aspek, yaitu : penyesuaian

akademik, penyesuaian sosial, penyesuaian personal-emosional,

komitmen/keterikatan dengan institusi.

2. Tipe Kepribadian dalam penelitian ini didasarkan pada model kepribadian big

five yang meliputi lima dimensi, yaitu : extraversion, agreeableness,

conscientiousness, neuroticism, dan openness to experience.

3. Gaya kelekatan, dikemukakan oleh Collins et.al. (2006) adalah suatu konsep

yang berhubungan dengan pola pikir, perasaan, dan perilaku yang terdapat

dalam suatu hubungan dekat dan diduga dapat mencerminkan perbedaan pada

internal woking model yang dimiliki. Dalam penelitian ini meliputi tiga pola,

yaitu : gaya kelekatan aman (secure attachment style), gaya kelekatan (anxiety

attachment style), dan gaya kelekatan (avoidant attachment style).

4. Mahasiswa tahun pertama yang dimaksud dalam penelitian ini merupakan

mahasiswa Universitas Pamulang yang sedang berada di tahun pertama masa

perkuliahan.

1.2.2 Perumusan masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka permasalahan penelitian ini dapat dirumuskan

sebagai berikut:

Page 24: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN DAN GAYA KELEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38350/2/FITRI... · ini berjumlah 207 mahasiswa tahun pertama Universitas Pamulang

11

1. Apakah ada pengaruh yang signifikan extraversion terhadap penyesuaian diri

di perguruan tinggi pada mahasiswa tahun pertama ?

2. Apakah ada pengaruh yang signifikan agreeableness terhadap penyesuaian diri

di perguruan tinggi pada mahasiswa tahun pertama ?

3. Apakah ada pengaruh yang signifikan conscientiousness terhadap penyesuaian

diri di perguruan tinggi pada mahasiswa tahun pertama ?

4. Apakah ada pengaruh yang signifikan neuroticism terhadap penyesuaian diri di

perguruan tinggi pada mahasiswa tahun pertama ?

5. Apakah ada pengaruh yang signifikan openness to experience terhadap

penyesuaian diri di perguruan tinggi pada mahasiswa tahun pertama ?

6. Apakah ada pengaruh yang signifikan gaya kelekatan aman (secure attachment

style) terhadap penyesuaian diri di perguruan tinggi pada mahasiswa tahun

pertama ?

7. Apakah ada pengaruh yang signifikan gaya kelekatan (anxiety attachment

style) terhadap penyesuaian diri di perguruan tinggi pada mahasiswa tahun

pertama ?

8. Apakah ada pengaruh yang signifikan gaya kelekatan (avoidant attachment

style) terhadap penyesuaian diri di perguruan tinggi pada mahasiswa tahun

pertama ?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut :

Page 25: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN DAN GAYA KELEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38350/2/FITRI... · ini berjumlah 207 mahasiswa tahun pertama Universitas Pamulang

12

1. Mengetahui adanya pengaruh tipe kepribadian dan gaya kelekatan terhadap

penyesuaian diri di perguruan tinggi secara signifikan pada mahasiswa tahun

pertama.

2. Mengetahui besarnya pengaruh aspek-aspek tipe kepribadian dan gaya

kelekatan terhadap penyesuaian diri di perguruan tinggi secara signifikan pada

mahasiswa tahun pertama.

1.3.2 Manfaat penelitian

1.3.2.1 Manfaat teoritis

Manfaat teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan

ilmiah bagi perkembangan ilmu psikologi terkait dengan pengaruh tipe

kepribadian dan gaya kelekatan terhadap penyesuaian di perguruan tinggi pada

mahasiswa tahun pertama. Selain itu, penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi

acuan bagi penelitian selanjutnya mengenai tipe kepribadian, gaya kelekatan dan

penyesuaian diri di perguruan tinggi.

1.3.2.2 Manfaat praktis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi gambaran mengenai penyesuaian diri

yang dialami mahasiswa tahun pertama. Selain itu, penelitian ini juga diharapkan

dapat memberikan informasi bagi pihak akademik perguruan tinggi, orang tua,

dan dosen dalam memahami dan mengatasi permasalahan yang berkaitan dengan

penyesuaian diri di perguruan tinggi pada mahasiswa tahun pertama.

Page 26: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN DAN GAYA KELEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38350/2/FITRI... · ini berjumlah 207 mahasiswa tahun pertama Universitas Pamulang

13

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Penyesuaian Diri di Perguruan Tinggi

2.1.1 Definisi penyesuaian diri di perguruan tinggi

Sebelum dipaparkan definisi dari penyesuaian diri di perguruan tinggi, terlebih

dahulu akan dijelaskan pengertian penyesuaian diri (adjustment) secara umum.

Mangal (2002) mengatakan bahwa penyesuaian diri merupakan interaksi antara

individu dengan lingkungannya. Mangal juga mengatakan bahwa penyesuaian diri

merupakan proses yang berkesinambungan (continue process) dan merupakan

two-way process.

Penyesuaian diri dikatakan sebagai sebuah proses yang berkesinambungan

karena proses penyesuaian diri dimulai sejak manusia baru lahir dan akan terus

berlanjut tanpa henti hingga kematian. Seorang individu akan berada dalam

lingkungan yang terus berubah-ubah, sehingga mereka harus menyesuaikan diri

dengan tuntutan lingkungan yang juga berubah. Penyesuaian diri juga merupakan

two-way process, dimana dalam penyesuaian diri tidak hanya terdapat proses

menyesuaikan diri ke suatu lingkungan, tapi juga terdapat proses untuk mengubah

suatu lingkungan agar sesuai dengan kebutuhan seseorang (Mangal, 2002).

Arkoff (dalam Mangal 2002), mengatakan dalam bukunya yang berjudul

Adjustment and Mental Health bahwa keluarga, sekolah atau perguruan tinggi,

karir, dan pernikahan adalah area penting dalam kehidupan. Joshi dan Pandey

(dalam Mangal 2002) juga menyatakan bahwa ada 11 dimensi pada penyesuaian

diri, dan salah satu dimensinya adalah penyesuaian diri di perguruan tinggi.

Page 27: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN DAN GAYA KELEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38350/2/FITRI... · ini berjumlah 207 mahasiswa tahun pertama Universitas Pamulang

14

Penyesuaian diri di perguruan tinggi, dikemukakan oleh Baker dan Siryk

(dalam Shaw, 2008) adalah pengalaman adaptasi akademik, sosial, personal-

emosional yang dialami seorang mahasiswa setelah memasuki institusi perguruan

tinggi, dan juga meliputi komitmen/keterikatan dengan institusi.

Dalam Backhauss (2009) dikatakan bahwa penyesuaian diri di perguruan

tinggi secara umum didefinisikan sebagai berfungsinya peran seorang mahasiswa

dalam berbagai bidang seperti penyesuaian akademik, penyesuaian personal-

emosional, keterikatan dengan institusi, dan penyesuaian sosial.

Menurut Datu (2012) penyesuaian diri di perguruan tinggi adalah sebuah

proses dinamis yang secara sistematik menggunakan kemampuan seorang

individu dalam menanggapi tantangan akademik, sosial, psikologis, dan juga

dalam menyikapi adanya pertemuan dengan orang baru serta mendapatkan

pengalaman berharga.

Baker, McNeil dan Siryk (dalam Sevinc & Gizir, 2014) menyatakan

bahwa penyesuaian diri di perguruan tinggi sebagai sebuah fenomena yang

multifacet dan kompleks, dan dengan demikian, proses penyesuaian diri di

perguruan tinggi dapat dijelaskan dengan mengidentifikasi empat jenis

penyesuaian diri, yaitu akademik, sosial, personal-emosional, dan

komitmen/keterikatan terhadap perguruan tinggi.

Berdasarkan beberapa definisi di atas, peneliti memilih definisi dari Baker

dan Siryk (dalam Shaw, 2008) sebagai definisi yang digunakan dalam penelitian

ini. Penyesuaian diri di perguruan tinggi, dikemukakan oleh Baker dan Siryk

(dalam Shaw, 2008) adalah pengalaman akademik, sosial, personal-emosional

Page 28: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN DAN GAYA KELEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38350/2/FITRI... · ini berjumlah 207 mahasiswa tahun pertama Universitas Pamulang

15

yang dialami seorang mahasiswa setelah memasuki institusi perguruan tinggi, dan

juga meliputi komitmen/keterikatan dengan institusi.

2.1.2 Aspek penyesuaian diri di perguruan tinggi

Baker dan Siryk (2002) berasumsi bahwa terdapat empat aspek yang berbeda

dalam penyesuaian diri, yaitu:

1. Penyesuaian akademik

Baker dan Siryk (2002) menjelaskan bahwa penyesuaian akademik ini

meliputi adanya penetapan tujuan akademik, menikmati tugas kuliah yang

tersedia, rutin menghadiri perkuliahan, kurang maksimal dalam mengerjakan

tugas kuliah, merasa puas dengan prestasi akademik yang dimiliki, belum

mampu mengerjakan soal ujian dengan baik, merasa puas dengan kualitas

mengajar para dosen, merasa puas dengan jumlah dan jenis mata kuliah yang

tersedia di kampus.

2. Penyesuaian sosial

Baker dan Siryk (2002) menjelaskan bahwa penyesuaian sosial ini meliputi

memiliki teman baik yang dapat menjadi tempat bercerita, memiliki banyak

teman di kampus, mengalami kesulitan dalam bergaul dengan teman di

kampus, merasa senang untuk mengikuti perkuliahan, merasa puas dengan

kegiatan ekstrakurikuler yang tersedia.

3. Penyesuaian personal-emosional

Menurut Baker dan Siryk (2002) penyesuaian personal-emosional ini meliputi

kesulitan dalam mengontrol emosi, pikiran yang mudah kacau dalam

menghadapi tuntutan kuliah, kesulitan dalam mengatasi stress, merasa

Page 29: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN DAN GAYA KELEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38350/2/FITRI... · ini berjumlah 207 mahasiswa tahun pertama Universitas Pamulang

16

kesehatannya baik, sering mengalami sakit kepala, merasa tidak dapat tidur

nyenyak..

4. Komitmen terhadap perguruan tinggi

Menurut Baker dan Siryk (2002) komitmen terhadap perguruan tinggi ini

meliputi perasaan puas dengan keputusan untuk melanjutkan studi ke

perguruan tinggi, sering berpikir untuk mengundurkan diri dari kuliah

selamanya, berniat untuk mengambil cuti dan menyelesaikannya lagi nanti,

memiliki keinginan untuk terus bertahan hingga meraih gelar sarjana, berharap

dapat kuliah atau pindah ke perguruan tinggi lain.

2.1.3 Pengukuran penyesuaian diri di perguruan tinggi

Berdasarkan beberapa penelitian sebelumnya, peneliti menemukan beberapa alat

ukur yang digunakan untuk mengukur penyesuaian diri di perguruan tinggi,

diantaranya adalah:

1. Shirley dan Rosein (dalam Christensen, 2012) mengembangkan College

Adjustment Questionniare (CAQ) untuk digunakan pada mahasiswa strata

satu. Alat ukur ini terdiri dari 14 item dengan reliabilitas 0.83. Pernyataan-

pernyataan dalam alat ukur ini berkaitan dengan pengalaman mereka di

perguruan tinggi yang dibagi kedalam tiga aspek, yaitu penyesuaian

akademik, sosial, dan emosional.

2. Baker dan Siryk (dalam Baker, 2002) mengembangkan sebuah instrumen

yang diberi nama The Student Adaptation to College Questionnaire (SACQ)

yang digunakan untuk mengukur penyesuaian diri di perguruan tinggi. Alat

ukur ini terdiri dari 67 item dengan reliabilitas 0.95 dan terbagi dalam empat

Page 30: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN DAN GAYA KELEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38350/2/FITRI... · ini berjumlah 207 mahasiswa tahun pertama Universitas Pamulang

17

sub-skala, yaitu penyesuaian akademik, penyesuaian sosial, penyesuaian

personal-emosional, dan komitmen terhadap perguruan tinggi. Dalam

penelitian ini, peneliti mengukur penyesuaian diri di perguruan tinggi dengan

mengadaptasi skala The Student Adaptation to College Questionnaire

(SACQ) yang dikembangkan oleh Baker dan Siryk karena aspek penyesuaian

diri di perguruan tinggi yang diukur dalam skala ini lebih lengkap dan sesuai

dengan aspek penyesuaian diri yang ingin diukur.

2.1.4 Faktor yang mempengaruhi penyesuaian diri di perguruan tinggi

Dari beberapa hasil review literatur, terdapat beberapa faktor yang dapat

mempengaruhi penyesuaian diri di perguruan tinggi diantaranya:

1. Gaya kelekatan (Attachment Style). Dalam Marmarosh dan Markin (2007)

dijelaskan bahwa gaya kelekatan yang berkembang sejak masa anak usia dini

sampai dewasa adalah cukup konsisten dan dapat memprediksi kemampuan

individu dalam menangani berbagai kejadian penting dalam masa

perkembangan seperti penyesuaian diri di perguruan tinggi.

2. Social Support. Dalam Dreher (2008), dikatakan bahwa transisi ke perguruan

tinggi diyakini dapat memberikan pelajaran berharga pada masa perkembangan

remaja akhir, yang dimana social support akan memberikan dampak pada

penyesuaian diri mahasiswa selama periode tersebut.

3. Permissive Paternal Parenting Style. Dalam Datu (2012), dijelaskan bahwa

pola asuh permissive dari seorang ayah yang menunjukkan bahwa seorang

ayah memiliki sikap yang toleran dan baik hati dalam mendidik anak diketahui

Page 31: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN DAN GAYA KELEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38350/2/FITRI... · ini berjumlah 207 mahasiswa tahun pertama Universitas Pamulang

18

merupakan hal penting yang mempengaruhi seseorang untuk menyesuaikan

diri dalam situasi lingkungan baru seperti kehidupan kampus.

4. Kepribadian. Datu (2012) mengemukakan bahwa kepribadian diyakini

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tingkat kemampuan mahasiswa

dalam menghadapi berbagai tuntutan selama masa transisi ke perguruan tinggi

pada tahun pertama masa perkuliahan.

Dalam penelitian ini, peneliti hanya akan menggunakan dua faktor yang

mempengaruhi penyesuaian diri di perguruan tinggi, yaitu kepribadian dan

gaya kelekatan.

2.2 Kepribadian Big Five

2.2.1 Definisi kepribadian big five

Para psikolog mempunyai pandangan yang berbeda dalam mendefinisikan

kepribadian. Sebagian besar dari mereka setuju bahwa kata “kepribadian”

(personality) berasal dari bahasa Latin yang artinya adalah “persona”, yaitu

topeng yang dipakai oleh aktor Romawi dalam pertunjukan drama Yunani.

Namun definisi tersebut tentu saja bukan definisi yang dapat diterima dengan

baik.

Menurut Ryckman (2008) mendefinisikan bahwa kepribadian adalah

seperangkat karakteristik yang dinamis dan terorganisir yang dimiliki oleh

seseorang dan secara unik mempengaruhi kognisi, motivasi, dan perilakunya

dalam berbagai situasi. Catell (dalam Engler, 2009) mengatakan bahwa untuk

dapat mengetahui definisi kepribadian, maka haruslah dilakukan penelitian lebih

lanjut tentang tipe kepribadian itu sendiri dalam studi perilaku.

Page 32: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN DAN GAYA KELEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38350/2/FITRI... · ini berjumlah 207 mahasiswa tahun pertama Universitas Pamulang

19

Ketika para psikolog menggunakan istilah “kepribadian”, sebenarnya

mereka tertuju pada sesuatu yang lebih dari sekedar peran yang dimainkan

seseorang (Feist & Feist, 2009). Kemudian, Feist dan Feist (2009) mendefinisikan

bahwa kepribadian adalah suatu pola dari sifat yang relatif menetap dan

karakteristik unik, yang menggambarkan konsistensi dan individualitas pada

perilaku seseorang.

Kajian mengenai sifat manusia, pertama kali dilakukan oleh Allport dan

Odbert pada tahun 1930-an. Kemudian dilanjutkan oleh Cattell di tahun 1940-an.

Di awal tahun 1980-an, McCrae dan Costa mulai mengidentifikasi sifat dasar

kepribadian melalui analisis faktor yang disebut sebagai Five Factor Model

(FFM).

Model kepribadian Five Factor Model memungkinkan peneliti untuk

meneliti pengaruh dari lima sifat individu yang berbeda-beda (extraversion,

neuroticism, openness to experience, agreeableness, dan conscientiousness)

terhadap perilaku (Costa & McCrae, 1980). Namun kemudian, Lewis Goldberg

menggunakan istilah “Big Five” untuk mendeskripsikan tipe kepribadian dari five

factor model (Feist & Feist, 2009).

Berdasarkan beberapa definisi kepribadian yang telah dijelaskan

sebelumnya, peneliti memilih definisi dari Feist dan Feist (2009) mendefinisikan

bahwa kepribadian adalah suatu pola dari sifat yang relatif menetap dan

karakteristik unik, yang menggambarkan konsistensi dan individualitas pada

perilaku seseorang.

Page 33: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN DAN GAYA KELEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38350/2/FITRI... · ini berjumlah 207 mahasiswa tahun pertama Universitas Pamulang

20

2.2.2 Dimensi kepribadian big five

Berdasarkan teori tipe kepribadian big five, maka lima dimensi yang terdapat di

dalamnya adalah sebagai berikut:

1. Extraversion

Individu dengan skor tinggi pada dimensi ini adalah individu yang ramah

dalam bergaul, senang bergaul dan berkumpul, memiliki sikap tegas, senang

beraktifitas, senang mencari kegembiraan, penuh dengan emosi positif.

2. Agreeableness

Individu dengan skor tinggi pada dimensi ini adalah individu yang dapat

dipercaya, suka dalam berterus terang, suka menolong, suka mendahulukan

kepentingan orang lain daripada diri sendiri, rendah hati, lemah lembut.

3. Conscientiousness

Individu dengan skor tinggi pada dimensi ini adalah individu yang penuh

kompeten, menyukai keteraturan, rapih, penuh pencapaian, disiplin, penuh

pertimbangan.

4. Neuroticism

Individu dengan skor tinggi pada dimensi ini adalah individu yang mudah

merasa cemas, mudah marah, mudah depresi, pemalu, impulsif, mudah tersakiti

perasaannya.

5. Openess to Experience

Individu dengan skor tinggi pada dimensi ini adalah individu yang suka

berimajinasi, memiliki kepekaan terhadap seni dan keindahan, memiliki

Page 34: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN DAN GAYA KELEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38350/2/FITRI... · ini berjumlah 207 mahasiswa tahun pertama Universitas Pamulang

21

perasaan yang kuat, terbuka untuk melakukan hal baru, memiliki rasa ingin

tahu yang tinggi, dan menghargai nilai-nilai tertentu.

2.2.3 Pengukuran tipe kepribadian big five

Berdasarkan beberapa penelitian sebelumnya, peneliti menemukan beberapa alat

ukur yang digunakan untuk mengukur tipe kepribadian big five, diantaranya

adalah:

1. NEO-FFI (NEO-Five Factor Inventory) dikembangkan untuk menyediakan

alat ukur yang singkat untuk mengukur lima faktor kepribadian (Costa &

McCrae, 1989). Alat ukur ini memiliki reliabilitas sebesar 0.90 dan terdiri dari

60 item dimana dalam setiap dimensinya terdiri dari 12 item yang dipilih dari

kumpulan 180 item dalam NEO Personality Inventory (McCrae & Costa,

2004).

2. BFI (The Big Five Inventory) yang disusun oleh John, Donahue, dan Kentle

(1991). Alat ukur ini memiliki reliabilitas 0.83 dan terdiri dari 44 item yang

terbagi ke dalam lima dimensi kepribadian big five (John & Srivastava, 1999).

3. IPIP (International Personality Item Pool) yang dikembangkan oleh Goldberg

(1999) berdasarkan penelitian McCrae dan Costa (1992). Alat ukur ini

memiliki reliabilitas sebesar 0.82 dan terdiri dari 50 item (Donnellan, Oswald,

Baird, dan Lucas, 2006).

Dalam penelitian ini peneliti akan mengadaptasi skala baku The Big Five

Inventory (BFI) yang disusun oleh John, Donahue, dan Kentle (1991) karena alat

ukur ini memiliki item-item yang cukup singkat serta reliabilitas yang cukup baik.

Page 35: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN DAN GAYA KELEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38350/2/FITRI... · ini berjumlah 207 mahasiswa tahun pertama Universitas Pamulang

22

2.3 Gaya Kelekatan (Attachment Style)

Teori kelekatan (attachment) merupakan teori mengenai sebuah ikatan yang

berkembang antara anak dan pengasuhnya yang akan berdampak pada

pembentukan konsep diri pada anak dan berkembangnya cara anak dalam

memandang dunia sosial mereka. Ainsworth (dalam Collins, 1990) mengatakan

bahwa teori Bowlby (1982, 1973, 1980), merupakan pernyataan pertama yang

membahas teori kelekatan dengan menggunakan pendekatan etiologi dan evolusi.

Berdasarkan definisi yang diberikan Ainsworth, Bell, & Stayton (dalam

Gray, 2011) kelekatan adalah sebuah proses yang dimulai pada awal kehidupan

seseorang, yaitu dimulai pada saat bayi lahir ke dunia. Proses ini telah ditetapkan

sebagai hubungan emosional yang terbentuk antara seorang anak dengan

pengasuhnya, dan diduga akan terus memiliki keterikatan dari waktu ke waktu.

Bowlby (1969) percaya bahwa kelekatan di masa kanak-kanak dengan

pengasuh mereka memiliki dampak yang besar dikehidupan mereka selanjutnya.

Bowlby juga sangat yakin bahwa kelekatan yang terbentuk selama masa kanak-

kanak memiliki dampak penting di masa dewasa. Sebagaimana penelitian yang

dilakukan Andersson (dalam Gray, 2011) menunjukan bahwa, kelekatan di masa

kanak-kanak dapat sangat mempengaruhi penyesuaian sosial dan well-being

seseorang di masa dewasa.

2.3.1 Definisi gaya kelekatan

Dalam perkembangannya, teori kelekatan tidak hanya sebatas pada perkembangan

bayi karena kemudian teori kelekatan pada orang dewasa pun muncul, atau biasa

dikenal sebagai adult attachment. Teori adult attachment ini diawali dari adanya

Page 36: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN DAN GAYA KELEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38350/2/FITRI... · ini berjumlah 207 mahasiswa tahun pertama Universitas Pamulang

23

asumsi bahwa ketika orang dewasa memulai suatu hubungan akan disertai dengan

pengalaman dalam hubungan interpersonal mereka, kenangan-kenangan,

keyakinan, dan harapan yang membentuk bagaimana pikiran, perasaan, dan

perilaku mereka dalam suatu hubungan (Collins et,.al. 2006).

Collins et,.al. (2006) mendefinisikan gaya kelekatan adalah suatu konsep

yang berhubungan dengan pola pikir, perasaan, dan perilaku di dalam suatu

hubungan dekat, yang diduga dapat mencerminkan perbedaan pada internal

working model yang dimiliki.

Teori gaya kelekatan muncul setelah dipengaruhi oleh teori Bowlby, higga

kemudian Ainsworth dan rekan-rekannya (Ainsworth, Blehar, Waters, & Wall,

1978) mengembangkan teknik untuk mengukur tipe kelekatan atau gaya kelekatan

yang ada diantara pengasuh dengan bayi, yang dikenal sebagai “strange situation”

(Feist & Feist, 2009). Hingga kemudian gaya kelekatan tersebut dibagi menjadi

tiga kategori yaitu aman (secure), cemas (anxiety), dan menghindar (avoidant)

(Mikulincer & Shaver, 2007).

Dalam teori kelekatan, terdapat istilah figur kelekatan yang memiliki

makna spesifik. Figur kelekatan bukan hanya sekedar partner terdekat yang

memiliki peran penting dalam suatu hubungan. Tetapi mereka adalah seseorang

istimewa yang akan menjadi tempat meminta perlindungan dan dukungan ketika

dibutuhkan. Saat masih bayi, figur kelekatan yang dimiliki adalah pengasuh

utama, seperti orang tua, kakek-nenek, dsb. Kemudian di masa kanak-kanak,

remaja, hingga dewasa, partner yang akan menjadi figur kelekatan dalam suatu

hubungan pun akan menjadi lebih beragam bagi individu, seperti saudara

Page 37: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN DAN GAYA KELEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38350/2/FITRI... · ini berjumlah 207 mahasiswa tahun pertama Universitas Pamulang

24

kandung, sanak saudara, rekan kerja, guru, teman dekat, dan pasangan

(Mikulincer & Shaver, 2007).

Gaya kelekatan yang dimiliki seseorang menggambarkan berfungsinya

working model dan kelekatan yang dimilikinya dalam suatu hubungan tertentu

(Mikulincer & Shaver, 2007). Dimana menurut Collins (dalam Gray, 2011)

working model itu meliputi perasaan, keyakinan, harapan bagi diri sendiri, orang

lain, dan dunia luar, strategi perilaku, dan “aturan dalam mengarahkan perhatian,

menafsirkan informasi, dan mengatur memori” yang akan “memiliki konsekuensi

jangka panjang dalam perkembangan kepribadian dan hubungan dekat”.

Gaya kelekatan adalah sebuah konsep yang berasal dari teori kelekatan

yang dikemukakan oleh Bowlby yang mengacu pada karakteristik seseorang

dalam membangun hubungan yang mendalam dengan pengasuhnya dan

membangun sebuah hubungan dengan “figur kelekatan”. Konsep ini meliputi

keyakinan seseorang akan ketersediaan figur kelekatan untuk dijadikan sebagai

tempat yang aman dimana seseorang dapat menjelajahi dunia dengan bebas

sebagaimana tempat yang aman untuk mendapatkan dukungan, perlindungan, dan

kenyamanan dalam kesulitan (Levy, Ellison, Scott, & Bernecker, 2011).

Berdasarkan definisi yang telah dijelaskan di atas, peneliti menggunakan

definisi gaya kelekatan menurut Collins et,.al. (2006) bahwa gaya kelekatan

adalah suatu konsep yang berhubungan dengan pola pikir, perasaan, dan perilaku

di dalam suatu hubungan dekat, yang diduga dapat mencerminkan perbedaan pada

internal working model yang dimiliki.

Page 38: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN DAN GAYA KELEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38350/2/FITRI... · ini berjumlah 207 mahasiswa tahun pertama Universitas Pamulang

25

2.3.2 Tipe gaya kelekatan

Collins et,.al. (2006) menyebutkan tiga tipe gaya kelekatan, yaitu:

1. Gaya kelekatan aman (secure attachment style)

Menurut Collins et,.al. (2006) seseorang dengan tipe gaya kelekatan aman akan

merasa dihargai oleh orang lain dan merasa layak untuk mendapatkan kasih

sayang, dan mereka memandang figur kelekatan mereka sebagai sosok yang

dapat dipercaya dan responsive. Mereka juga merasa nyaman dengan adanya

kedekatan dan dapat bergantung dengan orang lain ketika dibutuhkan. Dengan

kata lain, menurut Collins dan Read (1990) individu dengan tipe ini memiliki

skor tinggi pada dimensi close dan depend, serta skor rendah pada dimensi

anxiety.

2. Gaya kelekatan cemas (anxiety attachment style)

Menurut Collins et,.al. (2006) tipe gaya kelekatan cemas ini mengarah pada

perasaan seseorang terhadap adanya penolakan atau penerimaan dalam

hubungan mereka dengan orang lain. Dengan kata lain, menurut Collins dan

Read (1990) individu dengan tipe ini memiliki skor tinggi pada dimensi

anxiety, serta skor sedang pada dimensi close dan depend.

3. Gaya kelekatan menghindar (avoidant gaya kelekatan)

Menurut Collins et,.al. (2006) tipe gaya kelekatan menghindar ini mengarah

pada tingkat nyaman atau tidaknya seseorang dengan adanya kedekatan dan

saling ketergantungan dengan orang lain. Dengan kata lain, menurut Collins

dan Read (1990) individu dengan tipe ini memiliki skor rendah pada dimensi

anxiety, close dan depend.

Page 39: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN DAN GAYA KELEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38350/2/FITRI... · ini berjumlah 207 mahasiswa tahun pertama Universitas Pamulang

26

2.3.3 Pengukuran gaya kelekatan

Berdasarkan beberapa penelitian sebelumnya, peneliti menemukan beberapa alat

ukur yang digunakan untuk mengukur gaya kelekatan diantaranya adalah:

1. RSQ (Relationship Scales Questionnire) yang dikembangkan oleh Griffin dan

Bartholomew (1994), terdiri dari 30 item. Alat ukur ini terdiri dari enam sub-

skala untuk mengukur empat kategori attachment, yaitu secure, preoccupied,

dismissing dan fearful (Stein et.al, 2002).

2. ASQ (Attachment Style Questionnaire) yang dikembangkan oleh Feeney,

Noller dan Hanrahan (1994), terdiri dari 40 item. Alat ukur ini terdiri dari

lima sub-skala, yaitu confidence, discomfort with closeness, relationships as

seconadary, need for approval, dan preoccupation with relationships (Stein

et.al, 2002).

3. Revised Adult Attachment Scale (close relationships version) yang

dikembangkan oleh Nancy L.Collins (1996), terdiri dari 18 item dan memiliki

reliabilitas sebesar 0.72. Alat ukur ini terdiri dari tiga sub-skala, yaitu close,

depend, dan anxiety. Bentuk revisi dari Adult Attachment Scale ini lebih

difokuskan untuk mengukur hubungan dekat secara umum dan bukan hanya

untuk mengukur hubungan romantis (Collins, 2008).

Dalam penelitian ini, peneliti akan mengadaptasi alat ukur Revised Adult

Attachment Scale (close relationships version) yang dikembangkan oleh Nancy

L.Collins (1996) yang terdiri dari 18 item.

Page 40: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN DAN GAYA KELEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38350/2/FITRI... · ini berjumlah 207 mahasiswa tahun pertama Universitas Pamulang

27

2.4 Kerangka Berpikir

2.4.1 Pengaruh tipe kepribadian terhadap penyesuaian diri di perguruan

tinggi

Berdasarkan hasil penelitian Schnuck dan Handall (2011) diketahui bahwa

terdapat banyak perbedaan yang signifikan dalam hubungan antara kepribadian

dan aspek penyesuaian diri pada mahasiswa. Dimensi neuroticism memiliki

hubungan negatif dengan semua aspek penyesuaian diri. Dimensi extraversion,

agreeableness, conscientiousness, memiliki hubungan positif dengan semua aspek

penyesuaian diri.

Christensen (2012) menemukan bahwa dimensi extraversion,

conscientiousness, emotional stability, dan openness to experience memiliki

hubungan dengan penyesuaian diri di perguruan tinggi, dimana individu yang

memiliki karakter ramah, bersemangat, disiplin, dan ambisius, menunjukkan

penyesuaian diri di perguruan tinggi yang sangat baik. Begitu pula sebaliknya,

bagi individu yang tidak memiliki karakter tersebut, mereka diketahui memiliki

penyesuaian diri yang kurang baik.

Christensen (2012) menemukan bahwa conscientiousness, neuroticism,

openess to experience, dan extraversion memiliki hubungan dengan besarnya

tingkat kemampuan mahasiswa dalam penyesuaian diri di perguruan tinggi,

sedangkan agreeableness memiliki hubungan yang lemah namun tetap signifikan

terhadap meningkatnya penyesuaian akademik. Individu yang memiliki

kecenderungan pada dimensi emotional stability dan extraversion, yaitu mereka

yang memiliki karakter ramah dan percaya diri menunjukan penyesuaian sosial

Page 41: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN DAN GAYA KELEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38350/2/FITRI... · ini berjumlah 207 mahasiswa tahun pertama Universitas Pamulang

28

yang baik dimana mereka lebih mudah dalam membangun hubungan sosial dan

merasa bahagia dalam hubungan pertemanannya dibandingkan mereka yang tidak

memiliki karakter tersebut.

Dimensi conscientiousness berpengaruh pada penyesuaian diri yang baik

di perguruan tinggi (Christensen, 2012). Lounsbury, Saundargas dan Gibson

(dalam Christensen, 2012) menemukan bahwa agreeableness, conscientiousness,

dan extraversion berkorelasi negatif dengan keinginan mahasiswa untuk

mengundurkan diri dari perguruan tinggi.

Sevinc dan Gizir (2014) mengatakan bahwa dalam beberapa penelitian

tentang penyesuaian diri di perguruan tinggi telah menemukan berbagai variabel

psikososial memiliki hubungan yang kuat dengan tingkat penyesuaian diri di

perguruan tinggi. Salah satunya adalah karakteristik kepribadian yang

berhubungan dengan penyesuaian diri secara keseluruhan.

2.4.2 Pengaruh gaya kelekatan terhadap penyesuaian diri di perguruan

tinggi

Cooper et.al (dalam Gray, 2011) mengemukakan bahwa berdasarkan sebuah studi

yang dilakukan di Amerika Serikat dengan sampel remaja kulit putih dan kulit

hitam, diketahui bahwa remaja yang memiliki gaya kelekatan aman cenderung

dapat menyesuaian diri dengan baik dan memiliki kemampuan yang lebih baik

dalam mengolah emosi mereka dibandingkan mereka yang memiliki gaya

kelekatan tidak aman (insecure). Mereka juga menemukan bahwa perempuan

yang dengan tipe insecure/ambivalent attachment memiliki tingkat depresi dan

Page 42: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN DAN GAYA KELEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38350/2/FITRI... · ini berjumlah 207 mahasiswa tahun pertama Universitas Pamulang

29

kecemasan yang tinggi daripada perempuan dengan tipe attachment lainnya, dan

begitu pula pada laki-laki.

Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa mahasiswa yang memiliki

gaya kelekatan aman dengan orang tuanya diketahui memiliki kemampuan dalam

melakukan penyesuaian sosial, akademik, dan emosional yang baik, hubungan

pertemanan yang baik, lebih kecil kemungkinannya dalam merasakan kesepian

dan dalam merasakan gejala psikologis seperti depresi dan kecemasan, dan

bahkan dalam penggunaan alkohol (Mattanah, Hancock & Brand, 2004). Gaya

kelekatan memiliki pengaruh yang besar pada penyesuaian emosional dan

kemampuan sosial, yang merupakan faktor penting dalam masa transisi ke

perguruan tinggi (Phillips, 2007).

Mikulincer dan Shaver (2007) mengatakan bahwa peran yang gaya

kelekatan dalam lingkungan akademik bisa jadi merupakan hal yang penting

dalam masa transisi ke perguruan tinggi. Menurut Larose, Bernier, dan Tarabulsy

(dalam Mikulincer & Shaver, 2007) mahasiswa diharapkan dapat lebih mandiri

dalam menjalankan kehidupannya dan dapat mengandalkan ketrampilan diri

ketika menghadapi tugas akademik. Selain itu menurut Kenny (dalam Mikulincer

& Shaver, 2007) transisi ke perguruan tinggi seringkali melibatkan terjadinya

perpisahan dengan figur kelekatan (orang tua, teman, sahabat, atau kekasih) yang

dapat memunculkan kebutuhan kelekatan dan memunculkan gejolak emosional

yang dapat mengganggu kinerja akademik.

Mahasiswa yang memiliki gaya kelekatan cemas diketahui memiliki

perasaan takut akan kegagalan akademik yang meningkat dan penurunan prioritas

Page 43: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN DAN GAYA KELEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38350/2/FITRI... · ini berjumlah 207 mahasiswa tahun pertama Universitas Pamulang

30

mereka dalam melaksanakan tugas kuliah selama masa transisi. Mahasiswa yang

memiliki gaya kelekatan menghindar berkaitan dengan penuruan kualitas

perhatian atau fokus dan persiapan ujian selama masa transisi ke perguruan tinggi.

Sebaliknya, mahasiswa yang memiliki gaya kelekatan aman, tidak menunjukkan

adanya penurunan prestasi akademik selama masa transisi ke perguruan tinggi,

dan menunjukkan bahwa mereka mampu menghadapi masa transisi tersebut

dengan baik (Mikulincer & Shaver, 2007).

2.4.3 Pengaruh tipe kepribadian dan gaya kelekatan terhadap penyesuaian

diri di perguruan tinggi

Penyesuaian diri di perguruan tinggi dipengaruhi oleh tipe kepribadian dan gaya

kelekatan. Tipe kepribadian yang dimiliki seseorang dapat mempengaruhi

perilakunya serta mempengaruhi baik atau buruknya kemampuan seseorang dalam

melakukan penyesuaian diri di perguruan tinggi. Begitupun dengan gaya

kelekatan, gaya kelekatan tertentu yang dimiliki seseorang baik mempengaruhi

cara mereka dalam menghadapi suatu lingkungan serta kemampuannya dalam

melakukan penyesuaian diri di perguruan tinggi.

Setiap individu diketahui memiliki tipe kepribadian yang berbeda-beda

yang dapat mempengaruhi baik atau buruknya penyesuaian diri seseorang di

perguruan tinggi. Hal ini berdasarkan hasil penelitian Azic et.al (dalam Azic,

Becirevic & Jakovcic, 2010) yang menemukan bahwa tipe kepribadian yang

berbeda-beda dalam big five personality memiliki hubungan dengan aspek-aspek

dalam penyesuaian diri di perguruan tinggi.

Page 44: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN DAN GAYA KELEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38350/2/FITRI... · ini berjumlah 207 mahasiswa tahun pertama Universitas Pamulang

31

Individu yang memiliki skor tinggi pada extraversion diketahui merupakan

pribadi yang periang, menyenangkan, penyayang, dan mudah bergaul. Sehingga

sangat mungkin jika mereka memiliki kemampuan penyesuaian diri yang baik.

Hal ini berdasarkan penelitian Christensen (2012) menemukan bahwa dimensi

extraversion, memiliki hubungan dengan penyesuaian diri di perguruan tinggi,

dimana individu yang memiliki karakter ramah dan bersemangat menunjukkan

penyesuaian diri di perguruan tinggi yang sangat baik.

Kemampuan mereka dalam bergaul dan menjadi pribadi yang

menyenangkan membuatnya dapat memiliki banyak teman dan menerima banyak

dukungan sosial dari lingkungannya yang dapat membantunya dalam penyesuaian

diri di perguruan tinggi. Sifat periang dan mudah bergaul yang dimilikinya juga

dapat mencegahnya dari perasaan kesepian dan stress yang dapat membawa

mereka pada kegagalan dalam penyesuaian diri di perguruan tinggi. Berdasarkan

hal itu, peneliti berhipotesis bahwa ada pengaruh extraversion terhadap

penyesuaian diri di perguruan tinggi pada mahasiswa tahun pertama.

Individu yang memiliki skor tinggi pada agreeableness diketahui memiliki

hubungan dengan baiknya kemampuan penyesuaian diri di perguruan tinggi.

Berdasarkan hasil penelitian Schnuck dan Handall (2011) diketahui bahwa

terdapat banyak perbedaan yang signifikan dalam hubungan antara tipe

kepribadian dan aspek penyesuaian diri pada mahasiswa, dimana dimensi

agreeableness memiliki hubungan positif dengan semua aspek penyesuaian diri.

Individu tersebut diketahui merupakan pribadi yang baik hati dan suka

menolong, sehingga akan banyak orang yang mau dekat dan berteman dengannya.

Page 45: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN DAN GAYA KELEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38350/2/FITRI... · ini berjumlah 207 mahasiswa tahun pertama Universitas Pamulang

32

Orang-orang yang ada disekitarnya itu dapat membantunya ketika mereka

menemukan kesulitan dalam masa penyesuaian diri tersebut. Individu ini juga

akan mendapat perlakuan yang baik dari orang lain, karena baik atau tidak nya

orang lain memperlakukan kita adalah tergantung bagaimana kita memperlakukan

orang lain. Berdasarkan hal itu, peneliti berhipotesis bahwa ada pengaruh

agreeableness terhadap penyesuaian diri di perguruan tinggi pada mahasiswa

tahun pertama.

Individu yang memiliki skor tinggi pada conscientiousness diketahui dapat

melakukan penyesuaian diri di perguruan tinggi dengan baik. Hal ini berdasarkan

penelitian Christensen (2012) bahwa dimensi conscientiousness berpengaruh pada

penyesuaian diri yang baik di perguruan tinggi.

Kedisiplinan, ambisius serta sifat pekerja keras yang dimiliki individu

tersebut dapat membuatnya berhasil dalam penyesuaian diri tersebut. Mereka akan

berdisiplin dalam urusan waktu dan dalam peraturan dikampus. Ambisius yang

disertai dengan kedisiplinan dapat membantu mereka dalam penyesuaian diri

tersebut dan dapat membawa mereka pada sebuah keberhasilan baik akademik

maupun non akademik di perguruan tinggi. Berdasarkan hal itu, peneliti

berhipotesis bahwa ada pengaruh conscientiousness terhadap penyesuaian diri di

perguruan tinggi pada mahasiswa tahun pertama.

Individu yang memiliki skor tinggi pada neuroticism diketahui memiliki

penyesuaian diri di perguruan tinggi yang buruk. Hal ini berdasarkan hasil

penelitian Schnuck dan Handall (2011) yang menyatakan bahwa neuroticism

Page 46: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN DAN GAYA KELEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38350/2/FITRI... · ini berjumlah 207 mahasiswa tahun pertama Universitas Pamulang

33

memiliki hubungan dengan variabel penyesuaian diri dan hubungan tersebut

menunjukkan penyesuaian diri yang buruk.

Individu tersebut merupakan individu yang mudah marah, mudah cemas,

dan rentan mengalami stress. Mereka dikhawatirkan akan mudah merasa stress

atau bahkan depresi ketika menghadapi tuntutan akademik serta lingkungan

sekitarnya, sehingga ini akan berdampak pada kegagalan mereka dalam

melakukan penyesuaian diri di perguruan tinggi. Sifat tempramental yang

dimilikinya juga dapat menyebabkan orang-orang disekitarnya tidak senang

bergaul dengannya. Berdasarkan hal itu, peneliti berhipotesis bahwa ada pengaruh

neuroticism terhadap penyesuaian diri di perguruan tinggi pada mahasiswa tahun

pertama.

Individu yang memiliki skor tinggi pada openness to experience diketahui

dapat melakukan penyesuaian diri di perguruan tinggi dengan baik. Hal ini

berdasarkan penelitian Christensen (2012) yang menemukan bahwa openess to

experience memiliki hubungan dengan besarnya tingkat kemampuan mahasiswa

dalam penyesuaian diri di perguruan tinggi.

Mereka akan cenderung tertarik dalam mengikuti kegiatan-kegiatan di

kampus yang nantinya akan memberi pengalaman serta pertemanan baru bagi

mereka. Beragamnya kegiatan yang mereka ikuti dapat mencegah mereka dari

terjadinya kesepian, stress, dan bahkan kegagalan dalam penyesuaian diri di

perguruan tinggi karena dalam kegiatan tersebut mereka akan menemukan

aktifitas baru yang dapat mengisi waktu luang dan disertai dengan adanya

pertemanan baru. Berdasarkan hal itu, peneliti berhipotesis bahwa ada pengaruh

Page 47: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN DAN GAYA KELEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38350/2/FITRI... · ini berjumlah 207 mahasiswa tahun pertama Universitas Pamulang

34

openness to experience terhadap penyesuaian diri di perguruan tinggi pada

mahasiswa tahun pertama.

Faktor lainnya yang diperkirakan dapat mempengaruhi penyesuaian diri di

perguruan tinggi adalah gaya kelekatan. Peneliti menggunakan variabel tersebut

karena gaya kelekatan yang pertama kali dimiliki seseorang dengan figur

kelekatannya akan berpengaruh pada kesiapan mereka dalam melakukan

penyesuaian diri di lingkungan baru di masa selanjutnya.

Lopez, Mitchell, dan Gormerly (dalam Marmarosh & Markin, 2007)

menemukan bahwa perbedaan individu seperti dalam halnya gaya kelekatan dapat

mempengaruhi kemampuan mahasiswa untuk berintegrasi dan beradaptasi dengan

pengalaman baru di perguruan tinggi dengan baik.

Mereka yang memiliki gaya kelekatan aman diketahui dapat melakukan

penyesuaian diri di perguruan tinggi dengan baik. Hal ini berdasarkan penelitian

Marmarosh & Markin, (2007) yang menyatakan bahwa individu dengan gaya

kelekatan aman, yaitu mereka yang dapat mempercayai orang lain dengan lebih

dan tingkat rasa aman yang lebih besar dalam diri mereka, adalah individu yang

mampu menghadapi penyesuaian diri di perguruan tinggi dengan sangat baik.

Mereka akan lebih mudah dalam membangun suatu hubungan sosial

disekitarnya dan saat mereka menemui kesulitan dalam masa penyesuaian diri,

mereka sudah meyakini bahwa figur kelekatan mereka akan selalu ada untuk

mereka ketika dibutuhkan yang dapat memberikan perlindungan serta dukungan.

Berdasarkan hal itu, peneliti berhipotesis bahwa ada pengaruh secure gaya

Page 48: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN DAN GAYA KELEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38350/2/FITRI... · ini berjumlah 207 mahasiswa tahun pertama Universitas Pamulang

35

kelekatan terhadap penyesuaian diri di perguruan tinggi pada mahasiswa tahun

pertama.

Individu dengan memiliki gaya kelekatan cemas diketahui tidak dapat

melakukan penyesuaian diri di perguruan tinggi dengan baik. Mereka memang

memiliki keinginan yang kuat untuk membangun hubungan dengan orang lain,

namun sayangnya mereka mudah merasa cemas ketika memiliki kedekatan

dengan orang lain, sehingga ini dapat menghambat mereka dalam masa

penyesuaian diri. Mereka cenderung memiliki perasaan takut akan kegagalan

mereka dalam prestasi akademik di kampus. Berdasarkan hal itu, peneliti

berhipotesis bahwa ada pengaruh gaya kelekatan cemas terhadap penyesuaian diri

di perguruan tinggi pada mahasiswa tahun pertama.

Mereka yang memiliki gaya kelekatan menghindar diketahui tidak dapat

melakukan penyesuaian diri di perguruan tinggi dengan baik. Mereka telah

memiliki keyakinan bahwa orang-orang disekitarnya akan menolak untuk

berteman dengannya, sehingga ini dapat sangat berdampak buruk dalam masa

penyesuaian diri seseorang, dimana orang tersebut akan langsung merasa ditolak

ketika memasuki lingkungan baru.

Hal tersebut berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Wang dan

Mallinckrodt (dalam Gray, 2011) yang menemukan bahwa tingginya tingkat gaya

kelekatan cemas dan gaya kelekatan menghindar merupakan prediktor yang

signifikan bagi kesulitan penyesuaian diri dan tekanan psikologis. Berdasarkan hal

itu, peneliti berhipotesis bahwa ada pengaruh gaya kelekatan menghindar terhadap

penyesuaian diri di perguruan tinggi pada mahasiswa tahun pertama.

Page 49: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN DAN GAYA KELEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38350/2/FITRI... · ini berjumlah 207 mahasiswa tahun pertama Universitas Pamulang

36

Jika digambarkan dalam sebuah model, maka kerangka berpikir dalam

penelitian ini adalah seperti yang terdapat pada gambar 2.1.

Gambar 2.1

Bagan Kerangka Berpikir Pengaruh Tipe Kepribadian dan Gaya Kelekatan

terhadap Penyesuaian Diri di Perguruan Tinggi

2.5 Hipotesis Penelitian

2.5.1 Hipotesis mayor

Ha : Ada pengaruh yang signifikan extraversion, agreeableness,

conscientiousness, neuroticism, openness to experience, gaya kelekatan

aman (secure), gaya kelekatan cemas (anxiety), dan gaya kelekatan

menghindar (avoidant) terhadap penyesuaian diri di perguruan tinggi pada

mahasiswa tahun pertama.

Page 50: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN DAN GAYA KELEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38350/2/FITRI... · ini berjumlah 207 mahasiswa tahun pertama Universitas Pamulang

37

2.5.2 Hipotesis minor

Ha1 : Ada pengaruh yang signifikan variabel extraversion terhadap penyesuaian

diri di perguruan tinggi pada mahasiswa tahun pertama.

Ha2 : Ada pengaruh yang signifikan variabel agreeableness terhadap

penyesuaian diri di perguruan tinggi pada mahasiswa tahun pertama.

Ha3 : Ada pengaruh yang signifikan variabel conscientiousness terhadap

penyesuaian diri di perguruan tinggi pada mahasiswa tahun pertama.

Ha4 : Ada pengaruh yang signifikan variabel neuroticism terhadap penyesuaian

diri di perguruan tinggi pada mahasiswa tahun pertama.

Ha5 : Ada pengaruh yang signifikan variabel openness to experience terhadap

penyesuaian diri di perguruan tinggi pada mahasiswa tahun pertama.

Ha6 : Ada pengaruh yang signifikan variabel gaya kelekatan aman (secure)

terhadap penyesuaian diri di perguruan tinggi pada mahasiswa tahun

pertama.

Ha7 : Ada pengaruh yang signifikan variabel gaya kelekatan cemas (anxiety)

terhadap penyesuaian diri di perguruan tinggi pada mahasiswa tahun

pertama.

Ha8 : Ada pengaruh yang signifikan variabel gaya kelekatan menghindar

(avoidant) terhadap penyesuaian diri di perguruan tinggi pada mahasiswa

tahun pertama.

Page 51: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN DAN GAYA KELEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38350/2/FITRI... · ini berjumlah 207 mahasiswa tahun pertama Universitas Pamulang

38

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

3.1.1 Populasi dan sampel penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa/i tahun pertama S1 Universitas

Pamulang (UNPAM) tahun akademik 2014/2015 yaitu mahasiswa yang berada

pada tingkat semester dua. Populasi dalam penelitian ini tersebar di enam fakultas

dengan jumlah keseluruhan 5129 mahasiswa.

Jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah 207 mahasiswa.

Penentuan jumlah sampel ini berdasarkan pernyataan Roscoe (dalam Sugiyono,

2011) yang mengatakan bahwa bila dalam penelitian akan melakukan analisis

dengan multivariate (korelasi atau regresi ganda misalnya) maka jumlah anggota

sampel minimal 10 kali dari jumlah variabel yang diteliti, oleh karena itu jumlah

sampel 207 dalam penelitian ini sudah dapat dikatakan layak.

3.1.2 Teknik pengambilan sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah non

probability sampling, dimana setiap anggota populasi tidak memiliki kesempatan

yang sama untuk dijadikan sampel. Peneliti menggunakan bentuk convenience

sampling yang melibatkan penyeleksian terutama berdasarkan kesediaan dan

kemauannya untuk merespon (Shaughnessy, 2007).

Page 52: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN DAN GAYA KELEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38350/2/FITRI... · ini berjumlah 207 mahasiswa tahun pertama Universitas Pamulang

39

3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

Adapun variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini, yaitu :

1. Variabel Terikat (Dependent Variable) dalam penelitian ini adalah :

Penyesuaian Diri di Perguruan Tinggi (Y)

2. Variabel Bebas (Independent Variable) dalam penelitian ini adalah :

Tipe Kepribadian Big Five

Extraversion = X1

Agreeableness = X2

Conscientiousness = X3

Neuroticism = X4

Openness to Experience = X5

Attachment Style

Gaya Kelekatan Aman (Secure) = X6

Gaya Kelekatan Cemas (Anxiety) = X7

Gaya Kelekatan Menghindar (Avoidant) = X8

Definisi operasional dari variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Variabel terikat (dependent variable)

Definisi operasional penyesuaian diri di perguruan tinggi adalah menurut

Baker dan Siryk (dalam Shaw, 2008) adalah pengalaman akademik, sosial,

personal-emosional yang dialami seorang mahasiswa setelah memasuki

institusi perguruan tinggi, dan juga meliputi komitmen/keterikatan dengan

Page 53: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN DAN GAYA KELEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38350/2/FITRI... · ini berjumlah 207 mahasiswa tahun pertama Universitas Pamulang

40

institusi yang diukur dengan menggunakan skala The Student Adaptation to

College Questionnaire (SACQ).

2. Variabel bebas (independent variabel)

Variabel bebas merupakan variabel yang akan dilihat pengaruhnya terhadap

variabel terikat. Definisi operasional variabel bebas pada penelitian ini adalah :

a. Extraversion

Definisi operasional extraversion adalah individu yang ramah dalam

bergaul, senang bergaul dan berkumpul, memiliki sikap tegas, senang

beraktifitas, senang mencari kegembiraan, penuh dengan emosi positif

yang diukur dengan menggunakan skala The Big Five Inventory (BFI)

yang telah dimodifikasi.

b. Agreeableness

Definisi operasional agreeableness adalah individu yang dapat dipercaya,

suka dalam berterus terang, suka menolong, suka mendahulukan

kepentingan orang lain daripada diri sendiri, rendah hati, lemah lembut

yang diukur dengan menggunakan skala The Big Five Inventory (BFI)

yang telah dimodifikasi.

c. Conscientiousness

Definisi operasional conscientiousness adalah individu yang berkompeten,

menyukai keteraturan, rapih, penuh pencapaian, disiplin, penuh

pertimbangan yang diukur dengan menggunakan skala The Big Five

Inventory (BFI) yang telah dimodifikasi.

Page 54: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN DAN GAYA KELEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38350/2/FITRI... · ini berjumlah 207 mahasiswa tahun pertama Universitas Pamulang

41

d. Neuroticism

Definisi operasional neuriticism adalah individu yang mudah merasa

cemas, mudah marah, mudah depresi, pemalu, impulsif, mudah tersakiti

perasaannya yang diukur dengan menggunakan skala The Big Five

Inventory (BFI) yang telah dimodifikasi.

e. Openess to Experience

Definisi operasional openess to experience adalah individu yang suka

berimajinasi, memiliki kepekaan terhadap seni dan keindahan, memiliki

perasaan yang kuat, terbuka untuk melakukan hal baru, memiliki rasa ingin

tahu yang tinggi, menghargai nilai-nilai tertentu yang diukur dengan

menggunakan skala The Big Five Inventory (BFI) yang telah dimodifikasi.

f. Gaya kelekatan aman (secure)

Definisi operasional gaya kelekatan aman (secure) adalah perasaan

dihargai oleh orang lain dan layak untuk mendapatkan kasih sayang,

memandang figur kelekatan sebagai sosok yang dapat dipercaya dan

responsive, serta perasaan nyaman dengan adanya kedekatan dan dapat

bergantung dengan orang lain ketika dibutuhkan yang diukur dengan

menggunakan skala Revised Adult Attachment Scale (close relationships

version).

g. Gaya kelekatan cemas (anxiety)

Definisi operasional gaya kelekatan cemas adalah perasaan seseorang

terhadap adanya penolakan atau penerimaan dalam hubungan mereka

Page 55: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN DAN GAYA KELEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38350/2/FITRI... · ini berjumlah 207 mahasiswa tahun pertama Universitas Pamulang

42

dengan orang lain. yang diukur dengan menggunakan skala Revised Adult

Attachment Scale (close relationships version).

h. Gaya kelekatan menghindar (avoidant)

Definisi operasional gaya kelekatan menghindar adalah tingkat nyaman

atau tidaknya seseorang dengan adanya kedekatan dan saling

ketergantungan dengan orang lain. yang diukur dengan menggunakan

skala Revised Adult Attachment Scale (close relationships version).

3.2 Instrumen Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan skala

sebagai alat ukur pengumpulan data. Skala yang digunakan adalah model skala

Likert, yaitu pernyataan berupa pendapat yang disajikan kepada responden dengan

memberikan indikasi pernyataan sesuai hingga pernyataan tidak sesuai. Adapun

subjek memberikan jawaban terhadap model Likert dengan memberikan tanda

silang (X) pada salah satu alternatif jawaban.

Tabel 3.1

Skor Skala Penelitian

Skala Favorable Unfavorable

Sangat sesuai (SS) 4 1

Sesuai (S) 3 2

Tidak sesuai (TS) 2 3

Sangat tidak sesuai (STS) 1 4

3.2.1 Instrumen penelitian

Alat pengumpul data dalam penelitian ini menggunakan tiga skala, yaitu :

Page 56: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN DAN GAYA KELEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38350/2/FITRI... · ini berjumlah 207 mahasiswa tahun pertama Universitas Pamulang

43

1. Skala penyesuaian diri di perguruan tinggi

Peneliti menggunakan alat ukur yang diadaptasi dari Baker dan Siryk (1989)

yaitu The Student Adaptation to College Questionnaire (SACQ). Adapun

penyesuaian diri di perguruan tinggi dibagi dalam empat aspek, yaitu

penyesuaian sosial, akademik, personal-emosional, dan komitmen dengan

perguruan tinggi seperti yang terdapat pada tabel 3.2.

Setelah dimodifikasi, skala ini menjadi berjumlah 25 item. Perlu

dijelaskan sebelumnya bahwa peneliti tidak menggunakan dua indikator yang

sebelumnya terdapat dalam aspek penyesuaian sosial, yaitu kesuksesan akan

keikutsertaan mahasiswa dalam kegiatan sosial dan keberadaan mahasiswa

yang jauh dari rumah dan orang-orang terdekat. Hal ini dikarenakan tidak

semua mahasiswa ikut serta dalam kegiatan sosial dan tidak semua mahasiswa

tinggal jauh dari rumah atau dari orang-orang terdekat.

2. Skala tipe kepribadian big five

Alat ukur yang digunakan untuk mengukur tipe kepribadian big five adalah

modifikasi dari The Big Five Inventory (BFI) yang dikembangkan oleh John,

Donahue, dan Kentle (1991) terdiri dari 34 item dan terbagi ke dalam lima

dimensi big five, seperti yang dijabarkan pada tabel 3.3.

Perlu dijelaskan sebelumnya bahwa setelah dimodifikasi, skala ini menjadi

berjumlah 34 karena terdapat pengurangan jumlah item dalam skala ini,

khususnya pada item unfavorable. Hal ini berdasarkan penelitian Ramdhani

(2012) yang mengatakan bahwa sebagian besar dari item-item yang

mempunyai nilai λ rendah pada kelima dimensi adalah item unfavorable.

Page 57: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN DAN GAYA KELEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38350/2/FITRI... · ini berjumlah 207 mahasiswa tahun pertama Universitas Pamulang

44

Rendahnya nilai λ ( λ < 0,4) pada item menunjukkan bahwa item tersebut

memiliki korelasi dengan item lainnya.

Tabel 3.2

Blue Print Skala Penyesuaian Diri di Perguruan Tinggi

No Aspek Indikator Fav Un

fav

Jml

1 Penyesuaian

akademik Telah menetapkan tujuan akademik

Menikmati tugas kuliah yang tersedia

1

11

8

Rutin menghadiri perkuliahan 2

Kurang maksimal dalam mengerjakan

tugas kuliah

12

Merasa puas dengan prestasi akademik

yang dimiliki

3

Belum mampu mengerjakan soal ujian

dengan baik

13

Merasa puas dengan kualitas mengajar

para dosen

4

Merasa puas dengan jumlah dan jenis

mata kuliah yang tersedia di kampus

14

2 Penyesuaian

sosial Memiliki teman baik yang dapat

menjadi tempat bercerita

5 5

Memiliki banyak teman di kampus 15

Mengalami kesulitan dalam bergaul

dengan teman di kampus

21

Merasa senang untuk mengikuti

perkuliahan

6

Merasa puas dengan kegiatan

ekstrakurikuler yang tersedia

16

3 Penyesuaian

personal-

emosional

Kesulitan dalam mengontrol emosi

Pikiran yang mudah kacau dalam

menghadapi tuntutan kuliah

7

17

6

Kesulitan dalam mengatasi stress 22

Merasa kesehatannya baik 8

Sering mengalami sakit kepala 18

Merasa tidak dapat tidur nyenyak 23

4 Komitmen

terhadap

perguruan

tinggi

Merasa puas dengan keputusan untuk

melanjutkan studi ke perguruan tinggi

Sering berpikir untuk mengundurkan

diri dari kuliah selamanya

Berniat untuk mengambil cuti dan

menyelesaikannya lagi nanti

Memiliki keinginan untuk terus

bertahan hingga meraih gelar sarjana

Berharap dapat kuliah atau pindah ke

perguruan tinggi lain

9

25

19

24

10,

20

6

Page 58: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN DAN GAYA KELEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38350/2/FITRI... · ini berjumlah 207 mahasiswa tahun pertama Universitas Pamulang

45

Tabel 3.3

Blue Print Skala Tipe Kepribadian Big Five

No Dimensi Indikator Fav Unfav Jml

1 Extraversion Ramah dalam bergaul

Senang bergaul dan

berkumpul

Memiliki sikap tegas

Senang beraktifitas

Senang mencari kegembiraan

Penuh dengan emosi positif

1,11,2

1,

16, 26

6

6

2 Agreeableness Dapat dipercaya

Suka berterus terang

Suka menolong

Suka mendahulukan

kepentingan orang lain

daripada diri sendiri

Rendah hati

Lemah lembut

2,7,12,

17,22,

31

27 7

3 Conscientiousness Berkompeten

Menyukai keteraturan

Rapih

Penuh pencapaian

Disiplin

Penuh pertimbangan

8,23,2

8,32

3,13,1

8

7

4 Neuroticism Mudah merasa cemas

Mudah marah

Mudah depresi

Pemalu

Impulsif

Mudah terluka perasaannya

4,19,2

9

9,14,2

4

6

5 Openness Suka berimajinasi

Kepekaan terhadap seni dan

keindahan

Memiliki perasaan yang kuat

Terbuka akan hal baru

Memiliki rasa ingin tahu yang

tinggi

Menghargai nilai-nilai tertentu

5,10,1

5

20,25,

30,

33

34 8

3. Skala gaya kelekatan

Alat ukur yang digunakan untuk mengukur gaya kelekatan adalah modifikasi

dari Revised Adult Attachment Scale (close relationships version) yang

dikembangkan oleh Nancy L.Collins (1996) dan terdiri dari 18 item, yaitu :

Page 59: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN DAN GAYA KELEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38350/2/FITRI... · ini berjumlah 207 mahasiswa tahun pertama Universitas Pamulang

46

Tabel 3.4

Blue Print Skala Gaya Kelekatan

No Dimensi Indikator Favorable Unfav Total

1 Close Perasaan nyaman akan

kedekatannya dengan

orang lain.

1, 6, 12 8, 13, 17 6

2 Depend Perasaan akan

ketergantungan dengan

orang lain yang akan ada

saat ia membutuhkan.

5, 14 2, 7, 16,

18

6

3 Anxiety Perasaan cemas atau

khawatir akan ditolak atau

tidak disukai.

3, 4, 9,

10, 11, 15

6

Meskipun nama subskala yang diberikan Collins sedikit berbeda dengan dimensi

gaya kelekatan yang ada, namun penyusun skala memiliki cara tersendiri untuk

mendefinisikan gaya kelekatan melalui alat ukur ini, yaitu :

Gaya kelekatan aman (secure attachment style) : adalah mereka yang

memiliki skor tinggi pada dimensi close dan depend.

Gaya kelekatan cemas (anxiety attachment style) : adalah mereka yang

memiliki skor tinggi pada dimensi anxiety, dan skor sedang pada dimensi

close dan depend.

Gaya kelekatan menghindar (avoidant attachment style) : adalah mereka

yang memiliki skor rendah pada dimensi close, depend, dan anxiety.

Untuk mempermudah proses skoring untuk skala Revised Adult Attachment Scale,

peneliti mengkategorikan kembali item-item yang mengukur setiap dimensi gaya

kelekatan (secure, anxiety, dan avoidant) karena dalam penelitian Wei, Heppner,

dan Mallinckrodt (2003) dikatakan bahwa subskala anxiety digunakan untuk

merepresentasikan dimensi anxiety, dan skor kebalikan (unfavorable) dari

Page 60: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN DAN GAYA KELEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38350/2/FITRI... · ini berjumlah 207 mahasiswa tahun pertama Universitas Pamulang

47

subskala depend dan close digunakan untuk merepresentasikan dimensi avoidant.

Sedangkan untuk dimensi secure dapat dipresentasikan melalui skor normal

(favorable) pada subskala close dan depend, seperti sebagai berikut:

Tabel 3.5

Kategorisasi Item Revised Adult Attachment Style

No Dimensi Item

1 Secure attachment style 1, 5, 6, 12, 14

2 Anxiety attachment style 3, 4, 9, 10, 11, 15

3 Avoidant attachment style 2, 7, 8, 13, 16, 17, 18

Total 18

3.4 Uji Validitas Konstruk

Peneliti melakukan uji instrumen dengan sejumlah item dari tiga skala, yaitu skala

penyesuaian diri di perguruan tinggi, skala tipe kepribadian big five dan skala

gaya kelekatan. Uji instrumen ini diberikan kepada seluruh sampel dan untuk

menguji validitas alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini, peneliti

menggunakan Confirmatory Factor Analysis (CFA). Adapun prosedur uji

validitas konstruk dengan CFA adalah sebagai berikut :

1. Dibuat atau disusun suatu definisi operasional tentang konsep yang hendak

diukur. Untuk mengukur faktor tersebut diperlukan item sebagai

indikatornya.

2. Disusun hipotesis/teori bahwa seluruh item yang disusun (dibuat) adalah

valid mengukur konstruk yang didefinisikan. Dengan kata lain diteorikan

(hipotesis) bahwa hanya ada satu faktor yang diukur yaitu konstruk yang

didefinisikan (model unidimensional).

Page 61: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN DAN GAYA KELEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38350/2/FITRI... · ini berjumlah 207 mahasiswa tahun pertama Universitas Pamulang

48

3. Berdasarkan data yang diperoleh kemudian dihitung matriks korelasi antar

item, yang disebut matriks S.

4. Matriks korelasi tersebut digunakan untuk mengestimasi matriks korelasi

yang seharusnya terjadi menurut teori/model yang ditetapkan. Jika

teori/hipotesis pada butir 2 adalah benar, maka semestinya semua item hanya

mengukur satu faktor saja (unidimensional).

5. Adapun langkah-langkahnya adalah :

a. Dihitung (diestimasi) parameter dari model/teori yang diuji yang dalam hal

ini terdiri dari dari koefisien muatan faktor dan varian kesalahan

pengukuran (residual)

b. Setelah nilai parameter diperoleh kemudian di estimasi (dihitung) korelasi

antar setiap item sehingga diperoleh matriks korelasi antar item

berdasarkan hipotesis/teori yang diuji (matriks korelasi ini disebut sigma).

6. Uji validitas konstruk dilakukan dengan menguji hipotesis bahwa S=Σ atau

dapat dituliskan Ho : S - Σ = 0. Uji hipotesis ini misalnya dilakukan

menggunakan uji chi square, dimana jika chi square tidak signifikan (p>0.05)

maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis nihil (Ho) tidak ditolak. Artinya,

teori yang mengatakan bahwa semua item hanya mengukur satu konstruk saja

terbukti sesuai (fit) dengan data.

7. Jika telah terbukti model unidimensional (satu faktor) fit dengan data maka

dapat dilakukan seleksi terhadap item dengan menggunakan 3 kriteria, yaitu :

a. Item yang koefisien muatan faktornya tidak signifikan di drop karena tidak

memberikan informasi yang secara statistik bermakna.

Page 62: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN DAN GAYA KELEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38350/2/FITRI... · ini berjumlah 207 mahasiswa tahun pertama Universitas Pamulang

49

b. Item yang memiliki koefisien muatan faktor negatif juga didrop karena

mengukur hal yang berlawanan dengan konsep yang didefinisikan. Namun

demikian, harus diperiksa dahulu apakah item yang pernyataannya

unfavorable atau negatif sudah disesuaikan (di reverse) skornya sehingga

menjadi positif. Hal ini berlaku khusus untuk item dimana tidak ada

jawaban yang benar ataupun salah (misalnya, alat ukur personality atau

motivasi)

c. Item dapat juga didrop jika residualnya (kesalahan pengukuran)

berkorelasi dengan banyak residual item yang lainnya, karena ini berarti

bahwa item tersebut mengukur juga hal lain selain konstruk yang hendak

diukur.

Jika langkah-langkah di atas telah dilakukan, maka diperoleh item-item

yang valid untuk mengukur apa yang hendak diukur. Dalam penelitian ini, peneliti

tidak menggunakan raw score/skor mentah (hasil menjumlahkan skor item). Item-

item inilah yang diolah untuk mendapatkan faktor skor pada tiap skala. Dengan

demikian perbedaan kemampuan masing-masing item dalam mengukur apa yang

hendak diukur ikut menentukan dalam menghitung faktor skor (True score). True

score inilah yang dianalisis dalam penelitian ini.

Untuk kemudahan didalam penafsiran hasil analisis maka peneliti

mentransformasikan faktor skor yang diukur dalam skala baku (Z score) menjadi

T score yang memiliki mean = 50 dan standar deviasi (SD) = 10 sehingga tidak

ada responden yang mendapat skor negatif. Adapun rumus T score adalah :

Page 63: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN DAN GAYA KELEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38350/2/FITRI... · ini berjumlah 207 mahasiswa tahun pertama Universitas Pamulang

50

Rumus 3.1

T score = (10 x skor faktor) + 50

Untuk menguji validitas alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini, peneliti

menggunakan Confirmatory Factor Analysis dengan software LISREL 8.70.

3.4.1 Uji validitas alat ukur penyesuaian diri di perguruan tinggi

Peneliti menguji apakah 25 item yang ada bersifat unidimensional, artinya benar

hanya mengukur penyesuaian diri di perguruan tinggi. Dari hasil analisis CFA

yang dilakukan dengan model satu faktor, ternyata tidak fit, dengan Chi-square =

1681.69, P-value = 0.00000, dan nilai RMSEA = 0.158, oleh sebab itu, peneliti

melakukan modifikasi sebanyak 83 kali terhadap model, dimana kesalahan

pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka

diperoleh model fit dengan Chi-square = 205.44, P-value = 0.05745, dan nilai

RMSEA = 0.029.

Setelah di dapat nilai P-value > 0.05 (signifikan) dapat dinyatakan bahwa

model satu faktor dapat diterima. Artinya seluruh item hanya mengukur satu

faktor, yaitu penyesuaian diri di perguruan tinggi. Kemudian peneliti melihat

apakah item tersebut mengukur faktor yang hendak diukur secara signifikan dan

sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu di drop atau tidak. Pengujiannya

dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti pada

tabel 3.6.

Pada tabel 3.6 akan dapat dilihat bahwa nilai t bagi koefisien muatan

faktor item 1, 7, 10, 12, 13 dan 16 tidak memenuhi signifikansi dan memiliki

koefisien muatan faktor yang negatif sehingga harus di drop, sedangkan item

Page 64: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN DAN GAYA KELEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38350/2/FITRI... · ini berjumlah 207 mahasiswa tahun pertama Universitas Pamulang

51

lainnya memenuhi signifikansi karena t > 1.96 dan memiliki koefisien muatan

faktor yang positif, artinya item lainnya merupakan item valid yang mengukur apa

yang hendak diukur.

Tabel 3.6

Muatan Faktor Penyesuaian Diri di Perguruan Tinggi

NO ITEM LAMBDA ERROR T-VALUE SIGNIFIKAN

1 0.09 0.07 1.33 X

2 0.20 0.07 2.85 V

3 0.15 0.07 2.19 V

4 0.16 0.07 2.37 V

5 0.27 0.07 3.72 V

6 0.24 0.07 3.55 V

7 -0.25 0.07 -3.52 X

8 0.39 0.08 5.02 V

9 0.19 0.07 2.73 V

10 -0.11 0.07 -1.59 X

11 0.25 0.07 3.73 V

12 -0.04 0.07 -0.54 X

13 0.01 0.07 0.11 X

14 0.08 0.07 1.14 V

15 0.40 0.07 5.74 V

16 0.06 0.07 0.86 X

17 0.41 0.07 6.06 V

18 0.49 0.07 7.46 V

19 0.65 0.06 10.38 V

20 0.52 0.07 7.88 V

21 0.59 0.07 9.03 V

22 0.88 0.06 15.58 V

23 0.81 0.06 13.83 V

24 0.73 0.06 12.10 V

25 0.33 0.07 4.71 V

3.4.2 Uji validitas alat ukur extraversion

Peneliti menguji apakah 6 item yang ada bersifat unidimensional, artinya benar

hanya mengukur extraversion. Dari hasil analisis CFA yang dilakukan dengan

Page 65: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN DAN GAYA KELEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38350/2/FITRI... · ini berjumlah 207 mahasiswa tahun pertama Universitas Pamulang

52

model satu faktor, ternyata tidak fit, dengan Chi-square = 54.68, df = 9, P-value =

0.00000, dan nilai RMSEA = 0.157, oleh sebab itu, peneliti melakukan modifikasi

terhadap model, dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item dibebaskan

berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh model fit dengan Chisquare =

6.16, df = 5, P-value = 0.29102, RMSEA = 0.034.

Setelah di dapat nilai P-value > 0.05 (signifikan) dapat dinyatakan bahwa

model satu faktor dapat diterima. Artinya seluruh item hanya mengukur satu

faktor, yaitu extraversion. Kemudian peneliti melihat apakah item tersebut

mengukur faktor yang hendak diukur secara signifikan dan sekaligus menentukan

apakah item tersebut perlu di drop atau tidak. Pengujiannya dilakukan dengan

melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti pada tabel 3.7 :

Tabel 3.7

Muatan Faktor Extraversion

NO ITEM LAMBDA ERROR T-VALUE SIGNIFIKAN

Item 1 0.46 0.07 6.34 V

Item 6 0.17 0.09 1.98 V

Item 11 0.56 0.07 7.79 V

Item 16 0.68 0.08 8.53 V

Item 21 0.65 0.07 9.07 V

Item 26 0.74 0.08 9.54 V

Berdasarkan tabel 3.6 nilai t bagi koefisien muatan faktor, semua item

dikatakan signifikan, karena memiliki koefisien muatan faktor yang positif dan

nilai koefisien t > 1.96 yang berarti item tersebut merupakan item valid yang

mengukur apa yang hendak diukur.

Page 66: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN DAN GAYA KELEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38350/2/FITRI... · ini berjumlah 207 mahasiswa tahun pertama Universitas Pamulang

53

3.4.3 Uji validitas alat ukur agreeableness

Peneliti menguji apakah 7 item yang ada bersifat unidimensional, artinya benar

hanya mengukur agreeableness. Dari hasil analisis CFA yang dilakukan dengan

model satu faktor, ternyata tidak fit, dengan Chi-square = 30.59, df = 14, P-value

= 0.00632, dan nilai RMSEA = 0.076, oleh sebab itu, peneliti melakukan

modifikasi terhadap model, dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item

dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh model fit dengan

Chisquare = 18.88, df = 13, P-value = 0.12678, RMSEA = 0.047.

Setelah di dapat nilai P-value > 0.05 (signifikan) dapat dinyatakan bahwa

model satu faktor dapat diterima. Artinya seluruh item hanya mengukur satu

faktor, yaitu agreeableness. Kemudian peneliti melihat apakah item tersebut

mengukur faktor yang hendak diukur secara signifikan dan sekaligus menentukan

apakah item tersebut perlu di drop atau tidak. Pengujiannya dilakukan dengan

melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti pada tabel 3.8 berikut:

Tabel 3.8

Muatan Faktor Agreeableness

NO ITEM LAMBDA ERROR T-VALUE SIGNIFIKAN

Item2 0.23 0.08 2.99 V

Item7 0.64 0.07 8.98 V

Item12 0.56 0.07 7.81 V

Item17 0.79 0.07 11.50 V

Item22 0.65 0.07 9.26 V

Item27 0.14 0.08 1.73 X

Item31 0.31 0.08 4.02 V

Berdasarkan tabel 3.8 nilai t bagi koefisien muatan faktor item 27 tidak

memenuhi signifikansi sehingga harus di drop, sedangkan item lainnya memenuhi

Page 67: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN DAN GAYA KELEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38350/2/FITRI... · ini berjumlah 207 mahasiswa tahun pertama Universitas Pamulang

54

signifikansi karena t > 1.96 dan memiliki koefisien muatan faktor yang positif,

artinya item lainnya merupakan item valid yang mengukur apa yang hendak

diukur.

3.4.4 Uji validitas alat ukur conscientiousness

Peneliti menguji apakah 7 item yang ada bersifat unidimensional, artinya benar

hanya mengukur conscientiousness. Dari hasil analisis CFA yang dilakukan

dengan model satu faktor, ternyata tidak fit, dengan Chi-square = 79.12, df = 14,

P-value = 0.00632, dan nilai RMSEA = 0.150, oleh sebab itu, peneliti melakukan

modifikasi terhadap model, dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item

dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh model fit dengan Chi-

square = 13.67, df = 9, P-value = 0.13470, RMSEA = 0.050.

Setelah di dapat nilai P-value > 0.05 (signifikan) dapat dinyatakan bahwa

model satu faktor dapat diterima. Artinya seluruh item hanya mengukur satu

faktor, yaitu conscientiousness. Kemudian peneliti melihat apakah item tersebut

mengukur faktor yang hendak diukur secara signifikan dan sekaligus menentukan

apakah item tersebut perlu di drop atau tidak. Pengujiannya dilakukan dengan

melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti pada tabel 3.9 berikut:

Tabel 3.9

Muatan Faktor Conscientiousness

NO ITEM LAMBDA ERROR T-VALUE SIGNIFIKAN

Item3 0.08 0.08 1.09 X

Item8 0.72 0.07 10.76 V

Item13 0.52 0.07 7.36 V

Item18 0.22 0.08 2.88 V

Item23 0.64 0.07 9.29 V

Item28 0.86 0.06 13.44 V

Item32 0.53 0.07 7.51 V

Page 68: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN DAN GAYA KELEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38350/2/FITRI... · ini berjumlah 207 mahasiswa tahun pertama Universitas Pamulang

55

Berdasarkan tabel 3.9 nilai t bagi koefisien muatan faktor item 3 tidak

memenuhi signifikansi sehingga harus di drop, sedangkan item lainnya memenuhi

signifikansi karena t > 1.96 dan memiliki koefisien muatan faktor yang positif,

artinya item lainnya merupakan item valid yang mengukur apa yang hendak

diukur.

3.4.5 Uji validitas alat ukur neuroticism

Peneliti menguji apakah 6 item yang ada bersifat unidimensional, artinya benar

hanya mengukur neuroticism. Dari hasil analisis CFA yang dilakukan dengan

model satu faktor, ternyata tidak fit, dengan Chi-square = 55.69, df = 9, P-value =

0.00000, dan nilai RMSEA = 0.159, oleh sebab itu, peneliti melakukan modifikasi

terhadap model, dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item dibebaskan

berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh model fit dengan Chi-square =

11.57, df = 7, P-value = 0.11564, RMSEA = 0.056.

Setelah di dapat nilai P-value > 0.05 (signifikan) dapat dinyatakan bahwa

model satu faktor dapat diterima. Artinya seluruh item hanya mengukur satu

faktor, yaitu neuroticism. Kemudian peneliti melihat apakah item tersebut

mengukur faktor yang hendak diukur secara signifikan dan sekaligus menentukan

apakah item tersebut perlu di drop atau tidak. Pengujiannya dilakukan dengan

melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti pada tabel 3.10 berikut:

Page 69: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN DAN GAYA KELEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38350/2/FITRI... · ini berjumlah 207 mahasiswa tahun pertama Universitas Pamulang

56

Tabel 3.10

Muatan Faktor Neuroticism

NO ITEM LAMDA ERROR T-VALUE SIGNIFIKAN

Item4 0.49 0.07 6.72 V

Item9 0.97 0.08 12.06 V

Item14 0.51 0.07 6.91 V

Item19 0.26 0.07 3.56 V

Item24 0.49 0.07 6.71 V

Item29 0.12 0.07 1.70 X

Berdasarkan tabel 3.10 nilai t bagi koefisien muatan faktor item 29 tidak

memenuhi signifikansi sehingga harus di drop, sedangkan item lainnya memenuhi

signifikansi karena t > 1.96 dan memiliki koefisien muatan faktor yang positif,

artinya item lainnya merupakan item valid yang mengukur apa yang hendak

diukur.

3.4.6 Uji validitas alat ukur openness to experience

Peneliti menguji apakah 8 item yang ada bersifat unidimensional, artinya benar

hanya mengukur openness to experience. Dari hasil analisis CFA yang dilakukan

dengan model satu faktor, ternyata tidak fit, dengan Chi-square = 87.88, df = 20,

P-value = 0.00000, dan nilai RMSEA = 0.128, oleh sebab itu, peneliti melakukan

modifikasi terhadap model, dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item

dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh model fit dengan Chi-

square = 24.76, df = 16, P-value = 0.07412, RMSEA = 0.052.

Setelah di dapat nilai P-value > 0.05 (signifikan) dapat dinyatakan bahwa

model satu faktor dapat diterima. Artinya seluruh item hanya mengukur satu

faktor, yaitu openness to experience. Kemudian peneliti melihat apakah item

tersebut mengukur faktor yang hendak diukur secara signifikan dan sekaligus

Page 70: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN DAN GAYA KELEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38350/2/FITRI... · ini berjumlah 207 mahasiswa tahun pertama Universitas Pamulang

57

menentukan apakah item tersebut perlu di drop atau tidak. Pengujiannya

dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor seperti pada

tabel 3.11 berikut:

Tabel 3.11

Muatan Faktor Openness to Experience

NO ITEM LAMBDA ERROR T-VALUE SIGNIFIKAN

Item5 0.66 0.07 9.70 V

Item10 0.47 0.07 6.55 V

Item15 0.83 0.06 13.37 V

Item20 0.67 0.07 10.14 V

Item25 0.77 0.06 11.83 V

Item30 0.38 0.07 5.16 V

Item33 0.49 0.07 6.99 V

Item34 0.16 0.07 2.08 V

Berdasarkan tabel 3.11 nilai t bagi koefisien muatan faktor, semua item

dikatakan signifikan, karena memiliki koefisien muatan faktor yang positif dan

nilai koefisien t > 1.96 atau yang berarti item tersebut merupakan item valid yang

mengukur apa yang hendak diukur.

3.4.7 Uji validitas alat ukur gaya kelekatan aman (secure)

Peneliti menguji apakah 5 item yang ada bersifat unidimensional, artinya benar

hanya mengukur gaya kelekatan aman (secure). Dari hasil analisis CFA yang

dilakukan dengan model satu faktor, ternyata tidak fit, dengan Chi-square = 29.54,

df = 5, P-value = 0.00002, dan nilai RMSEA = 0.154, oleh sebab itu, peneliti

melakukan modifikasi terhadap model, dimana kesalahan pengukuran pada

beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh model

fit dengan Chi-square = 0.19, df = 3, P-value = 0.97930, RMSEA = 0.000.

Page 71: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN DAN GAYA KELEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38350/2/FITRI... · ini berjumlah 207 mahasiswa tahun pertama Universitas Pamulang

58

Setelah di dapat nilai P-value > 0.05 (signifikan) dapat dinyatakan bahwa

model satu faktor dapat diterima. Artinya seluruh item hanya mengukur satu

faktor, yaitu gaya kelekatan aman (secure). Kemudian peneliti melihat apakah

item tersebut mengukur faktor yang hendak diukur secara signifikan dan sekaligus

menentukan apakah item tersebut perlu di drop atau tidak. Pengujiannya

dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti pada

tabel 3.12 berikut:

Tabel 3.12

Muatan Faktor Gaya Kelekatan Aman (Secure)

NO ITEM LAMBDA ERROR T-VALUE SIGNIFIKAN

Item1 0.40 0.11 3.68 V

Item5 0.30 0.10 3.00 V

Item6 0.34 0.10 3.39 V

Item12 0.39 0.11 3.62 V

Item14 0.70 0.15 4.66 V

Berdasarkan tabel 3.12 nilai t bagi koefisien muatan faktor, semua item

dikatakan signifikan, karena memiliki koefisien muatan faktor yang positif dan

nilai koefisien t > 1.96 yang berarti item tersebut merupakan item valid yang

mengukur apa yang hendak diukur.

3.4.8 Uji validitas alat ukur gaya kelekatan cemas (anxiety)

Peneliti menguji apakah 6 item yang ada bersifat unidimensional, artinya benar

hanya mengukur gaya kelekatan cemas (anxiety). Dari hasil analisis CFA yang

dilakukan dengan model satu faktor, ternyata tidak fit, dengan Chi-square = 25.90,

df = 9, P-value = 0.00212, dan nilai RMSEA = 0.095, oleh sebab itu, peneliti

melakukan modifikasi terhadap model, dimana kesalahan pengukuran pada

Page 72: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN DAN GAYA KELEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38350/2/FITRI... · ini berjumlah 207 mahasiswa tahun pertama Universitas Pamulang

59

beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh model

fit dengan Chi-square = 8.74, df = 8, P-value = 0.36481, RMSEA = 0.021.

Setelah di dapat nilai P-value > 0.05 (signifikan) dapat dinyatakan bahwa

model satu faktor dapat diterima. Artinya seluruh item hanya mengukur satu

faktor, yaitu gaya kelekatan cemas (anxiety). Kemudian peneliti melihat apakah

item tersebut mengukur faktor yang hendak diukur secara signifikan dan sekaligus

menentukan apakah item tersebut perlu di drop atau tidak. Pengujiannya

dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti pada

tabel 3.13 berikut:

Tabel 3.13

Muatan Faktor Gaya Kelekatan Cemas (Anxiety)

NO ITEM LAMBDA ERROR T-VALUE SIGNIFIKAN

Item3 0.56 0.07 7.91 V

Item4 0.52 0.07 7.23 V

Item9 0.74 0.07 11.20 V

Item10 0.72 0.07 10.82 V

Item11 0.79 0.06 12.33 V

Item15 0.50 0.07 7.04 V

Berdasarkan tabel 3.13 nilai t bagi koefisien muatan faktor, semua item

dikatakan signifikan, karena memiliki koefisien muatan faktor yang positif dan

nilai koefisien t > 1.96 yang berarti item tersebut merupakan item valid yang

mengukur apa yang hendak diukur.

3.4.9 Uji validitas alat ukur gaya kelekatan menghindar (avoidant)

Peneliti menguji apakah 7 item yang ada bersifat unidimensional, artinya benar

hanya mengukur gaya kelekatan menghindar (avoidant). Dari hasil analisis CFA

yang dilakukan dengan model satu faktor, ternyata tidak fit, dengan Chi-square =

Page 73: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN DAN GAYA KELEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38350/2/FITRI... · ini berjumlah 207 mahasiswa tahun pertama Universitas Pamulang

60

67.26, df = 14, P-value = 0.00000, dan nilai RMSEA = 0.136, oleh sebab itu,

peneliti melakukan modifikasi terhadap model, dimana kesalahan pengukuran

pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh

model fit dengan Chi-square = 14.82, df = 12, P-value = 0.25119, RMSEA =

0.034.

Setelah di dapat nilai P-value > 0.05 (signifikan) dapat dinyatakan bahwa

model satu faktor dapat diterima. Artinya seluruh item hanya mengukur satu

faktor, yaitu gaya kelekatan menghindar (avoidant). Kemudian peneliti melihat

apakah item tersebut mengukur faktor yang hendak diukur secara signifikan dan

sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu di drop atau tidak. Pengujiannya

dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti pada

tabel 3.14 berikut:

Tabel 3.14

Muatan Faktor Gaya Kelekatan Menghindar (Avoidant)

NO ITEM LAMBDA ERROR T-VALUE SIGNIFIKAN

Item2 0.51 0.08 6.55 V

Item7 0.47 0.08 6.00 V

Item8 0.32 0.08 3.94 V

Item13 0.19 0.08 2.30 V

Item16 0.63 0.08 8.29 V

Item17 0.44 0.08 5.56 V

Item18 0.69 0.08 9.05 V

Berdasarkan tabel 3.14 nilai t bagi koefisien muatan faktor, semua item

dikatakan signifikan, karena memiliki koefisien muatan faktor yang positif dan

nilai koefisien t > 1.96 yang berarti item tersebut merupakan item valid yang

mengukur apa yang hendak diukur.

Page 74: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN DAN GAYA KELEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38350/2/FITRI... · ini berjumlah 207 mahasiswa tahun pertama Universitas Pamulang

61

3.5 Teknik Analisis Data

Sebelum melakukan analisis data, digunakan Confirmatory Factor Analysis

(CFA) untuk melihat validitas konstruk setiap item serta menguji struktur faktor

yang diturunkan secara teoritis. Analisis faktor adalah metode analisis statistik

yang digunakan untuk mereduksi faktor-faktor yang mempengaruhi suatu variabel

menjadi beberapa set indikator saja, tanpa kehilangan informasi yang berarti.

Melalui analisis faktor akan didapatkan data variabel konstruk (skor faktor)

sebagai data input analisis lebih lanjut atau sebagai data penelitian.

Dalam penelitian ini akan dilakukan pengujian hipotesis dengan analisis

statistik, maka hipotesis penelitian yang ada diubah menjadi hipotesis nihil.

Hipotesis nihil inilah yang akan diuji dalam analisis statistik nantinya. Pada

penelitian ini digunakan multiple regression analysis di mana terdapat lebih dari

satu independent variable untuk mengetahui pengaruhnya terhadap dependent

variable. Pada penelitian ini terdapat delapan independent variable dan satu

dependent variable. Dengan menggunakan rumus persamaan garis regresi, yaitu:

Y= a+b1X1+b2X2+b3X3+b4X4+b5X5+b6X6+b7X7+b8X8+e

Keterangan:

Y = Penyesuaian diri di perguruan tinggi

a = Konstan

b = Koefisien regresi untuk masing masing X

X1 = Extraversion pada tipe kepribadian big five

X2 = Agreeableness pada tipe kepribadian big five

X3 = Conscientiousness pada tipe kepribadian big five

Page 75: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN DAN GAYA KELEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38350/2/FITRI... · ini berjumlah 207 mahasiswa tahun pertama Universitas Pamulang

62

X4 = Neuroticism pada tipe kepribadian big five

X5 = Openess to experience pada tipe kepribadian big five

X6 = Aman (Secure) pada gaya kelekatan

X7 = Cemas (Anxiety) pada gaya kelekatan

X8 = Menghindar (Avoidant) pada gaya kelekatan

e = Residual

Melalui regresi berganda ini akan diperoleh nilai R, yaitu koefisien korelasi

berganda antara penyesuaian diri di perguruan tinggi sebagai variabel dependen

dengan extraversion, agreeableness, conscientiousness, neuroticism, openness to

experience, gaya kelekatan aman (secure), gaya kelekatan cemas (anxiety), dan

gaya kelekatan menghindar (avoidant) sebagai variabel independen. Besarnya

penyesuaian diri di perguruan tinggi yang disebabkan faktor-faktor yang telah

disebutkan ditunjukkan oleh koefisien determinasi berganda atau R².

R² menunjukkan variasi atau perubahan dependent variable (Y) disebabkan

independent variable (X) atau digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh

independent variable (X) terhadap dependent variable (Y) atau merupakan

perkiraan proporsi varians dari penyesuaian diri di perguruan yang dijelaskan oleh

extraversion, agreeableness, conscientiousness, neuroticism, openness to

experience, gaya kelekatan aman (secure), gaya kelekatan cemas (anxiety), dan

gaya kelekatan menghindar (avoidant). Untuk mendapatkan nilai R², maka

digunakan rumus sebagai berikut :

Rumus 3.2

R² = 𝐒𝐒𝐫𝐞𝐠

𝐒𝐒𝐲

Page 76: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN DAN GAYA KELEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38350/2/FITRI... · ini berjumlah 207 mahasiswa tahun pertama Universitas Pamulang

63

Keterangan :

R² = Proporsi varians

SSreg = Sum of Square Regression (jumlah kuadrat regresi)

SSy = Sum of Square Y (jumlah kuadrat Y)

Selanjutnya R² dapat diuji signifikansinya seperti uji signifikansi pada

Ftest. Selain itu juga, uji signifikansi bisa juga dilakukan dengan tujuan melihat

apakah pengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependen signifikan

atau tidak. Pembagi disini adalah R² itu sendiri dengan df-nya (dilambangkan „k‟),

yaitu sejumlah variabel independen yang dianalisis sedangkan penyebutnya (1-R²)

dibagi dengan df-nya (N-k-1) dimana N adalah total sampel. Untuk df dari

pembagi sebagai numerator sedangkan df penyebut sebagai denumerator. Jika

dirumuskan, maka:

Rumus 3.3

F = 𝐑²/𝐤

𝟏−𝐑𝟐 / (𝐍−𝐤−𝟏)

Keterangan:

R² = Proporsi varians

K = Banyaknya independent variable

N = Ukuran sampel

Kemudian selanjutnya dilakukan uji koefisiensi regresi dari tiap-tiap

variabel independen yang di analisis. Uji tersebut digunakan untuk melihat apakah

pengaruh yang diberikan variabel independen signifikan terhadap variabel

dependen secara sendiri-sendiri atau parsial. Uji ini digunakan untuk menguji

Page 77: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN DAN GAYA KELEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38350/2/FITRI... · ini berjumlah 207 mahasiswa tahun pertama Universitas Pamulang

64

apakah sebuah variabel independen benar-benar memberikan kontribusi terhadap

variabel dependen. Sebelum di dapat nilai t dari tiap variabel independen, harus

didapat dahulu nilai standart error estimate dari b (koefisien regresi) yang

didapatkan melalui akar MSres dibagi dengan SSx. Setelah didapat nilai Sb

barulah bisa dilakukan uji t, yaitu hasil bagi dari b (koefisien regresi) dengan Sb

itu sendiri, dapat dirumuskan:

Rumus 3.4

ti = 𝐛𝐢

𝐬𝐛𝐢

Keterangan:

bi = Koefisien regresi ke-i

Sbi = Standart Error Estimate dari bi

Dalam multiple regression analysis ini dapat diperoleh beberapa informasi, yaitu:

1. R² yang menunjukkan proporsi varian (presentase varian) dari variabel

dependen yang bisa diterangkan oleh variabel independen.

2. Uji Hipotesis mengenai signifikan atau tidaknya masing-masing koefisien

regresi. Koefisien yang signifikan menunjukkan dampak yang signifikan dari

variabel independen yang bersangkutan.

3. Persamaan regresi yang ditemukan bisa digunakan untuk membuat prediksi

tentang beberapa harga Y jika nilai variabel independen diketahui.

4. Sumbangan varian dari masing-masing aspek variabel independen yaitu tipe

kepribadian big five dan gaya kelekatan dalam mempengaruhi penyesuaian diri

di perguruan tinggi.

Page 78: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN DAN GAYA KELEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38350/2/FITRI... · ini berjumlah 207 mahasiswa tahun pertama Universitas Pamulang

65

BAB 4

HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian

Untuk mendapatkan gambaran umum mengenai latar belakang subjek penelitian,

maka pada subbab ini peneliti menampilkan gambaran mengenai banyaknya

subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin, usia, dan fakultas seperti pada tabel

4.1 berikut ini.

Tabel 4.1

Gambaran Subjek Penelitian

Gambaran Subjek Jumlah Persentase (%)

Jenis Kelamin Laki-laki 86 41,5%

Perempuan 121 58,5%

Usia <20 tahun 163 78,8%

21-30 tahun 44 21,2%

Fakultas Teknik 64 30,9%

Ekonomi 82 39,6%

MIPA 24 11,6%

Hukum 18 8,7%

Sastra 9 4,4%

Pendidikan Ekonomi 10 4,8%

Jumlah 207 100%

Berdasarkan data pada tabel 4.1 dapat diketahui bahwa jumlah subjek

penelitian perempuan lebih banyak dari pada laki-laki yaitu 121 orang dengan

persentase 58,5%. Sedangkan jumlah subjek penelitian laki-laki yaitu sebanyak 86

orang dengan persentase 41,5%.

Gambaran subjek penelitian berdasarkan fakultas terbagi dalam enam

fakultas, sesuai dengan jumlah fakultas yang terdapat di Universitas Pamulang,

yaitu fakultas teknik, ekonomi, MIPA, hukum, sastra, dan pendidikan ekonomi.

Page 79: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN DAN GAYA KELEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38350/2/FITRI... · ini berjumlah 207 mahasiswa tahun pertama Universitas Pamulang

66

Pada tabel 4.1 dapat dikatahui jumlah subjek penelitian terbanyak berasal dari

fakultas ekonomi yaitu 82 orang dengan persentase 39,6% lebih banyak dibanding

fakultas lainnya.

4.2 Analisis Deskriptif

Hasil analisis deskriptif adalah hasil yang memberikan gambaran data penelitian.

Dalam hasil analisis deskriptif ini akan disajikan nilai minimum, maksimum,

mean dan standar deviasi variabel serta kategorisasi tinggi dan rendahnya skor

variabel penelitian. Gambaran hasil analisis deskriptif ini dapat dilihat pada tabel

4.2 berikut:

Tabel 4.2

Skor Minimum, Maksimum, Mean dan Standar Deviasi Variabel

Variabel N Min. Maks. Mean Std.Deviation

Penyesuaian diri di

perguruan tinggi 207

7.22 79.27 50.0000 13.89776

Extraversion 207 6.28 82.60 50.0005 12.41158

Agreeableness 207 21.27 83.03 50.0003 12.35252

Conscientiousness 207 16.39 82.90 50.0000 12.42222

Neuroticism 207 18.77 86.30 50.0000 12.70817

Openness to experience 207 15.48 86.22 50.0001 13.33709

Secure attachment style 207 21.71 80.17 49.9942 11.16115

Anxiety attachment style 207 8.54 85.08 50.0001 13.39125

Avoidant attachment style 207 8.67 80.81 49.9949 12.25592

Valid N (listwise) 207

4.2.1 Kategorisasi variabel

Peneliti menggunakan informasi tersebut sebagai acuan untuk membuat norma

kategorisasi dalam penelitian ini yang datanya bukan menggunakan raw score

tetapi merupakan true score yang skalanya telah dipindah menggunakan rumus T

score yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya. Nilai tersebut menjadi batas

Page 80: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN DAN GAYA KELEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38350/2/FITRI... · ini berjumlah 207 mahasiswa tahun pertama Universitas Pamulang

67

peneliti untuk menentukan kategorisasi rendah dan tinggi dari masing-masing

variabel penelitian. Pedoman interpretasi skor adalah sebagai berikut:

Tabel 4.3

Pedoman Interpretasi Skor

Kategorisasi Rumus

Rendah X < M

Tinggi X > M

Uraian mengenai gambaran kategori skor variabel berdasarkan tinggi dan

rendahnya tiap variabel disajikan pada tabel 4.4 berikut ini :

Tabel 4.4

Kategorisasi Skor Variabel

Variabel Frekuensi %

Rendah Tinggi Rendah Tinggi

Penyesuaian diri di perguruan tinggi 107 100 51.7% 48.3%

Extraversion 108 99 52.2% 47.8%

Agreeableness 80 127 38.6% 61.4%

Conscientiousness 104 103 50.2% 49.8%

Neuroticism 102 105 49.3% 50.7%

Openness to experience 96 111 46.4% 53.6%

Secure attachment style 95 112 45.9% 54.1%

Anxiety attachment style 99 108 47.8% 52.2%

Avoidant attachment style

Total

98 109 47.3% 52.7%

207 100%

Berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahui bahwa dari 207 jumlah subjek

penelitian, terlihat bahwa pada variabel penyesuaian diri di perguruan tinggi

rendah sebanyak 51.7% dan tinggi sebanyak 48.3%. Pada variabel extraversion

rendah sebanyak 52.2% dan tinggi sebanyak 47.8%. Pada variabel agreeableness

rendah sebanyak 38.6% dan tinggi sebanyak 61.4%. Pada variabel

conscientiousness rendah sebanyak 50.2% dan tinggi sebanyak 49.8%. Pada

variabel neuroticism rendah sebanyak 49.3% dan tinggi sebanyak 50.7%. Pada

variabel openness to experience rendah sebanyak 46.4% dan tinggi sebanyak

Page 81: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN DAN GAYA KELEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38350/2/FITRI... · ini berjumlah 207 mahasiswa tahun pertama Universitas Pamulang

68

53.6%. Pada variabel secure attachment style rendah sebanyak 45.9% dan tinggi

sebanyak 54.1%. Pada variabel anxiety attachment style rendah sebanyak 47.8%

dan tinggi sebanyak 52.2%. Pada variabel avoidant attachment style rendah

sebanyak 47.3% dan tinggi sebanyak 52.7%.

4.3 Uji Hipotesis Penelitian

Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel

independen terhadap variabel dependen dalam penelitian ini, analisisnya

dilakukan dengan Multiple Regression Analysis. Data yang dianalisis ialah faktor

skor atau true score yang diperoleh dari hasil analisis faktor. Lalu peneliti

memindahkan skala faktor skor tersebut menjadi T score. Dalam melakukan

analisis regresi, ada 3 hal yang dilihat, yaitu melihat besaran R square, kedua

apakah secara keseluruhan variabel independen berpengaruh secara signifikan

terhadap variabel dependen, kemudian terakhir melihat signifikan atau tidaknya

koefisien regresi dari masing-masing variabel independen.

Pengujian hipotesis dilakukan dengan beberapa tahapan. Pertama, peneliti

melihat besaran R² untuk mengetahui berapa persen varians variabel dependen

yang dijelaskan oleh variabel independen. Selanjutnya untuk tabel yang berisi R²,

dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut ini :

Tabel 4.5

Tabel R Square

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the

Estimate

1 .490a

.240 .209 12.36034

a. Predictors: (Constant), AVOID, CONSC, SECURE, NEO, ANX, OPEN,

AGREE, EXTRV

Page 82: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN DAN GAYA KELEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38350/2/FITRI... · ini berjumlah 207 mahasiswa tahun pertama Universitas Pamulang

69

Berdasarkan tabel 4.5 dapat dilihat bahwa perolehan R² sebesar 0,240 atau

24%. Artinya proporsi varians dari penyesuaian diri di perguruan tinggi yang

dijelaskan oleh semua variabel independen dalam penelitian ini yaitu

extraversion, agreeableness, conscientiousness, neuroticism, openness to

experience, gaya kelekatan aman (secure), gaya kelekatan cemas (anxiety), dan

gaya kelekatan menghindar (avoidant) adalah sebesar 0,240 atau 24% sedangkan

76% sisanya dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian.

Langkah kedua, peneliti menganalisis dampak dari seluruh variabel

independen terhadap penyesuaian diri di perguruan tinggi. Adapun hasil uji F

dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut ini:

Tabel 4.6

Anova Pengaruh Keseluruhan Variabel Independen Terhadap Variabel Dependen

Model Sum of Squares

df Mean

Square F Sig.

1 Regression 9538.372 8 1192.297 7.804 .000a

Residual 30250.050 198 152.778

Total 39788.422 206

a. Predictors: (Constant), AVOID, CONSC, SECURE, NEO, ANX, OPEN,

AGREE, EXTRV

b. Dependent Variable : PNYDIRI

Berdasarkan pada tabel di atas, diketahui bahwa nilai signifikansi pada

kolom paling kanan adalah sebesar 0.000. Dengan demikian diketahui bahwa nilai

(Sig. < 0.05), maka hipotesis nihil mayor yang menyatakan tidak ada pengaruh

yang signifikan dari dimensi kepribadian (extraversion, agreeableness,

conscientiousness, neuroticism, openness to experience) dan dimensi gaya

Page 83: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN DAN GAYA KELEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38350/2/FITRI... · ini berjumlah 207 mahasiswa tahun pertama Universitas Pamulang

70

kelekatan (secure attachment style, anxiety attachment style, avoidant attachment

style) terhadap penyesuaian diri di perguruan tinggi ditolak.

Artinya, ada pengaruh yang signifikan dari extraversion, agreeableness,

conscientiousness, neuroticism, openness to experience, gaya kelekatan aman

(secure), gaya kelekatan cemas (anxiety), dan gaya kelekatan menghindar

(avoidant) terhadap penyesuaian diri di perguruan tinggi pada mahasiswa tahun

pertama.

Langkah terakhir adalah melihat koefisien regresi dari masing-masing

variabel independen. Untuk mengetahui signifikan atau tidaknya koefisien regresi

yang dihasilkan, dapat dilihat melalui kolom Sig. (Sig < 0.05). Adapun besarnya

koefisien regresi dari masing-masing variabel independen terhadap orientasi masa

depan dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut ini :

Tabel 4.7

Koefisien Regresi

Model

Unstandardized

Standardized

Coefficients

Coefficient T Sig.

B Std.

Error Beta

(Constant) 89.627 11.011 8.140 .000

Extraversion .112 .100 .100 1.117 .265

.257 Agreeableness -.107 .094 -.095 -1.136

Conscientiousness -.028 .089 -.025 -.319 .750

Neuroticism -.317 .081 -.290 -3.936 .000

Openness to experience -.052 .087 -.050 -.600 .549

Secure attachment style -.071 .085 -.057 -.829 .408

Anxiety attachment style -.151 .075 -.145 -2.021 .045

Avoidant attachment style -.177 .080 -.156 -2.215 .028

a. Dependent Variable: PNYDIRI

Page 84: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN DAN GAYA KELEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38350/2/FITRI... · ini berjumlah 207 mahasiswa tahun pertama Universitas Pamulang

71

Berdasarkan pada tabel 4.7 dapat diketahui persamaan regresi sebagai berikut:

Penyesuaian diri di perguruan tinggi = 89.627 + 0.112 Extraversion - 0.107

Agreeableness - 0.028 Conscientiousness - 0.317 Neuroticism - 0.052 Openness to

experience – 0.071 gaya kelekatan aman (secure) - 0.151 gaya kelekatan cemas

(anxiety) - 0.177 gaya kelekatan menghindar (avoidant).

Dari persamaan regresi di atas, dapat dijelaskan bahwa dari delapan

independent variable hanya neuroticism, gaya kelekatan aman (secure), gaya

kelekatan cemas (anxiety) yang signifikan. Penjelasan dari nilai koefisien regresi

yang diperoleh pada masing-masing variabel independen adalah sebagai berikut:

1. Variabel extraversion diperoleh nilai koefisien regresi 0.112 dengan

signifikansi sebesar 0.265 (Sig. > 0.05), dengan demikian extraversion

secara positif tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

penyesuaian diri di perguruan tinggi.

2. Variabel agreeableness diperoleh nilai koefisien regresi -0.107 dengan

signifikansi sebesar 0.257 (Sig. > 0.05), dengan demikian agreeableness

secara negatif tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

penyesuaian diri di perguruan tinggi.

3. Variabel conscientiousness diperoleh nilai koefisien regresi -0.028 dengan

signifikansi sebesar 0.750 (Sig. > 0.05), dengan demikian

conscientiousness secara negatif tidak memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap penyesuaian diri di perguruan tinggi.

4. Variabel neuroticism diperoleh nilai koefisien regresi sebesar -0.317

dengan signifikansi sebesar 0.000 (Sig. < 0.05), dengan demikian

Page 85: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN DAN GAYA KELEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38350/2/FITRI... · ini berjumlah 207 mahasiswa tahun pertama Universitas Pamulang

72

neuroticism secara negatif memiliki pengaruh signifikan dengan arah yang

negatif terhadap penyesuaian diri di perguruan tinggi. Dari arah negatif

tersebut dapat diartikan jika skor neuroticism seseorang itu tinggi maka

skor penyesuaian diri di perguruan tingginya akan rendah, begitupun

sebaliknya.

5. Variabel openness to experience diperoleh nilai koefisien regresi -0.052

dengan signifikansi sebesar 0.549 (Sig. > 0.05), dengan demikian

openness to experience secara negatif tidak memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap penyesuaian diri di perguruan tinggi.

6. Variabel gaya kelekatan aman (secure) diperoleh nilai koefisien regresi

sebesar -0.071 dengan signifikansi sebesar 0.408 (Sig. > 0.05), dengan

demikian gaya kelekatan aman secara negatif tidak memiliki pengaruh

yang signifikan terhadap penyesuaian diri di perguruan tinggi.

7. Variabel gaya kelekatan cemas (anxiety) diperoleh nilai koefisien regresi

sebesar -0.151 dengan signifikansi sebesar 0.045 (Sig. < 0.05), dengan

demikian gaya kelekatan cemas secara negatif memiliki pengaruh

signifikan dengan arah yang negatif terhadap penyesuaian diri di

perguruan tinggi. Dari arah negatif tersebut dapat diartikan jika skor gaya

kelekatan cemas seseorang itu tinggi maka skor penyesuaian diri di

perguruan tingginya akan rendah, begitupun sebaliknya.

8. Variabel gaya kelekatan menghindar (avoidant) diperoleh nilai koefisien

regresi sebesar -0.177 dengan signifikansi sebesar 0.028 (Sig. < 0.05),

dengan demikian gaya kelekatan menghindar secara negatif memiliki

Page 86: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN DAN GAYA KELEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38350/2/FITRI... · ini berjumlah 207 mahasiswa tahun pertama Universitas Pamulang

73

pengaruh signifikan dengan arah yang negatif terhadap penyesuaian diri di

perguruan tinggi. Dari arah negatif tersebut dapat diartikan jika skor gaya

kelekatan menghindar seseorang itu tinggi maka skor penyesuaian diri di

perguruan tingginya akan rendah, begitupun sebaliknya.

4.4 Analisis Proporsi Varians pada Independent Variable

Selanjutnya peneliti ingin mengetahui sumbangan proporsi varians dari masing-

masing independent variable terhadap orientasi masa depan. Maka dari itu,

peneliti melakukan analisis regresi berganda dengan cara menambahkan satu

independent variable setiap melakukan regresi. Hal ini dapat dilihat pada tabel 4.8

berikut:

Tabel 4.8

Model Summary Proporsi Varians Tiap Variabel Independen Terhadap

Variabel Dependen

Model R

R

Square R Square

Change F

Change Sig.

Extraversion .250 .062 .062 13.638 .000 Agreeableness .283 .080 .018 3.928 .049 Conscientiousness .291 .085 .005 .986 .322 Neuroticism .419 .175 .090 22.214 .000 Opennes to Experience .425 .180 .005 1.263 .262 Secure Attachment Style .425 .181 .001 .146 .703 Anxiety Attachment Style .470 .221 .040 10.191 .002 Avoidant Attachment Style .490 .240 .019 4.908 .028

Berdasarkan data pada tabel 4.8 disampaikan informasi sebagai berikut:

1. Variabel extraversion memberikan sumbangan terhadap penyesuaian diri di

perguruan tinggi sebesar 6.2%. Sumbangan tersebut signifikan secara statistik

dengan F change = 13.638, df1 = 1, dan df2 = 205 dengan Sig. F Change =

0.000 (Sig. F Change < 0.05).

Page 87: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN DAN GAYA KELEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38350/2/FITRI... · ini berjumlah 207 mahasiswa tahun pertama Universitas Pamulang

74

2. Variabel agreeableness memberikan sumbangan terhadap penyesuaian diri di

perguruan tinggi sebesar 1.8%. Sumbangan tersebut signifikan secara statistik

dengan F change = 3.928, df1 = 1, dan df2 = 204 dengan Sig. F Change =

0.049 (Sig. F Change < 0.05).

3. Variabel conscientiousness memberikan sumbangan terhadap penyesuaian diri

di perguruan tinggi sebesar 0.5%. Sumbangan tersebut tidak signifikan secara

statistik dengan F change = 0.968, df1 = 1, dan df2 = 203 dengan Sig. F

Change = 0.322 (Sig. F Change < 0.05).

4. Variabel neuroticism memberikan sumbangan terhadap penyesuaian diri di

perguruan tinggi sebesar 9%. Sumbangan tersebut signifikan secara statistik

dengan F change = 22.214, df1 = 1, dan df2 = 202 dengan Sig. F Change =

0.000 (Sig. F Change < 0.05).

5. Variabel openness to experience memberikan sumbangan terhadap

penyesuaian diri di perguruan tinggi sebesar 0.5%. Sumbangan tersebut tidak

signifikan secara statistik dengan F change = 1.263, df1 = 1, dan df2 = 201

dengan Sig. F Change = 0.262 (Sig. F Change < 0.05).

6. Variabel gaya kelekatan aman (secure) memberikan sumbangan terhadap

penyesuaian diri di perguruan tinggi sebesar 0.1%. Sumbangan tersebut tidak

signifikan secara statistik dengan F change = 0.146, df1 = 1, dan df2 = 200

dengan Sig. F Change = 0.703 (Sig. F Change < 0.05).

7. Variabel gaya kelekatan cemas (anxiety) memberikan sumbangan terhadap

penyesuaian diri di perguruan tinggi sebesar 4%. Sumbangan tersebut

Page 88: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN DAN GAYA KELEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38350/2/FITRI... · ini berjumlah 207 mahasiswa tahun pertama Universitas Pamulang

75

signifikan secara statistik dengan F change = 10.191, df1 = 1, dan df2 = 199

dengan Sig. F Change = 0.002 (Sig. F Change < 0.05).

8. Variabel gaya kelekatan menghindar (avoidant) memberikan sumbangan

terhadap penyesuaian diri di perguruan tinggi sebesar 1.9%. Sumbangan

tersebut signifikan secara statistik dengan F change = 4.908, df1 = 1, dan df2

= 198 dengan Sig. F Change = 0.028 (Sig. F Change < 0.05).

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa terdapat lima variabel

independen, yaitu extraversion, agreeableness, neuroticism, gaya kelekatan cemas

(anxiety), dan gaya kelekatan menghindar (avoidant) yang memberikan

sumbangan terhadap varians penyesuaian diri di perguruan tinggi secara

signifikan jika dilihat dari besarnya R2 yang dihasilkan.

Page 89: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN DAN GAYA KELEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38350/2/FITRI... · ini berjumlah 207 mahasiswa tahun pertama Universitas Pamulang

76

BAB 5

KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data penelitian maka dapat disimpulkan ada pengaruh

yang signifikan dari extraversion, agreeableness, conscientiousness, neuroticism,

openness to experience, gaya kelekatan aman (secure), gaya kelekatan cemas

(anxiety) dan gaya kelekatan menghindar (avoidant) terhadap penyesuaian diri di

perguruan tinggi pada mahasiswa tahun pertama.

Berdasarkan hasil dari uji hipotesis yang telah dilakukan, terdapat tiga

variabel yang signifikan secara statistik pengaruhnya terhadap penyesuaian diri di

perguruan tinggi yaitu neuroticism, gaya kelekatan cemas (anxiety), gaya

kelekatan menghindar (avoidant). Artinya ketiga variabel tersebut memberi

pengaruh yang signifikan terhadap penyesuaian diri di perguruan tinggi.

5.2 Diskusi

Hasil penelitian menunjukkan bahwa neuroticism, gaya kelekatan cemas

(anxiety), gaya kelekatan menghindar (avoidant) memberi pengaruh yang

signifikan terhadap penyesuaian diri di perguruan tinggi. Variabel neuroticism

memiliki pengaruh yang signifikan secara statistik terhadap penyesuaian diri di

perguruan tinggi pada mahasiswa tahun pertama dengan arah hubungan yang

negatif. Dari arah hubungan tersebut dapat diartikan jika semakin tinggi skor

neuroticism seseorang maka semakin rendah skor penyesuaian diri di perguruan

tinggi begitupun sebaliknya. Temuan ini sejalan dengan penelitian sebelumnya

Page 90: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN DAN GAYA KELEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38350/2/FITRI... · ini berjumlah 207 mahasiswa tahun pertama Universitas Pamulang

77

yang dilakukan oleh Schnuck dan Handall (2011) yang menyatakan bahwa

neuroticism memiliki hubungan dengan variabel penyesuaian diri dan hubungan

tersebut menunjukkan penyesuaian diri yang buruk.

Hal ini dapat terjadi karena kondisi beberapa mahasiswa UNPAM yang

menjalani kuliah sambil bekerja. Mereka menghabiskan sebagian besar waktunya

untuk bekerja dan kemudian saat libur bekerja, mereka justru harus mengikuti

pembelajaran di kampus serta mengerjakan tugas yang diberikan. Padahal tidak

menutup kemungkinan, jika pekerjaan yang mereka miliki itu dapat menimbulkan

stres kerja yang kemudian harus ditambah lagi dengan adanya tuntutan akademik

dikampus yang akhirnya dapat mempengaruhi performa mahasiswa selama

mengikuti kuliah.

Kesulitan mahasiswa dalam mengatur waktu dan pikiran untuk

menunjukkan performa kerja yang baik di tempat mereka bekerja serta mengikuti

perkuliahan dengan baik, mendapatkan IPK tinggi, serta menciptakan hubungan

interpersonal yang baik dengan sivitas kampus juga tak jarang menimbulkan

kecemasan yang berlebih dan bahkan perasaan tertekan dalam dirinya.

Variabel gaya kelekatan cemas (anxiety) memiliki pengaruh yang

signifikan secara statistik terhadap penyesuaian diri di perguruan tinggi dengan

arah hubungan yang negatif. Dari arah hubungan tersebut dapat diartikan jika

semakin tinggi skor gaya kelekatan cemas (anxiety) mahasiswa maka semakin

rendah skor penyesuaian diri di perguruan tingginya begitupun sebaliknya.

Temuan ini sejalan dengan penelitian Wei, Russell, dan Zahalik (dalam

Marmarosh & Markin, 2007) yang menemukan bahwa gaya kelekatan cemas

Page 91: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN DAN GAYA KELEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38350/2/FITRI... · ini berjumlah 207 mahasiswa tahun pertama Universitas Pamulang

78

(anxiety) dapat memicu perasaan kesepian dan berkurangnya tingkat dukungan

sosial pada mahasiswa. Artinya mahasiswa yang memiliki gaya kelekatan cemas

(anxiety) akan merasa cemas dalam memulai untuk membangun suatu hubungan

dengan orang lain, merasa kesepian, dan kesulitan dalam mendapatkan dukungan

sosial ketika menghadapi masa penyesuaian diri di tahun pertama masa kuliahnya.

Variabel gaya kelekatan menghindar (avoidant) memiliki pengaruh yang

signifikan secara statistik dan secara negatif mempengaruhi penyesuaian diri di

perguruan tinggi, artinya semakin tinggi tingkat gaya kelekatan menghindar

(avoidant) mahasiswa maka semakin rendah penyesuaian diri di perguruan

tingginya.

Ketidaknyamanan seseorang dengan adanya kedekatan saling

ketergantungan merupakan salah satu ciri pada pola kelekatan ini. Para mahasiswa

nampaknya agak sulit untuk mengenal satu sama lainnya dalam lingkungan

kampus, mengingat tak banyak waktu yang dapat mereka habiskan selama berada

dikampus sehingga tak ada waktu yang cukup untuk dapat mengenal satu sama

lain. Hal ini menyebabkan mereka merasa kurang nyaman jika harus memiliki

kedekatan atau bahkan ketergantungan satu sama lainnya sebagaimana yang

mereka butuhkan dalam melakukan penyesuaian diri di perguruan tinggi.

Berpengaruhnya variabel gaya kelekatan cemas (anxiety), dan gaya

kelekatan menghindar (avoidant) secara negatif ini sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Wang dan Mallinckrodt (dalam Gray, 2011) yang menemukan

bahwa tingginya tingkat gaya kelekatan cemas (anxiety), dan gaya kelekatan

Page 92: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN DAN GAYA KELEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38350/2/FITRI... · ini berjumlah 207 mahasiswa tahun pertama Universitas Pamulang

79

menghindar (avoidant), merupakan prediktor yang signifikan bagi kesulitan

penyesuaian diri dan tekanan psikologis.

Selanjutnya, Marmarosh dan Markin (2007) juga menyatakan bahwa

individu dengan tingkat insecure attachment yang tinggi, memiliki kesulitan

dalam menjalin suatu hubungan, memiliki pandangan diri (self view) yang tidak

konsisten, dan tingginya tingkat kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan

kehidupan di kampus.

Variabel extraversion tidak memiliki pengaruh yang signifikan secara

statistik terhadap penyesuaian diri di perguruan tinggi. Hal ini sejalan dengan

penelitian Schnuck dan Handall (2011) yang menyatakan bahwa tidak ditemukan

adanya hubungan positif yang signifikan antara extraversion dan penyesuaian diri

di perguruan tinggi pada sampel laki-laki, dan bahkan pada perempuan pun

hubungannya cukup kecil.

Pada dasarnya, sebagian besar karakter mahasiswa unpam yang diamati

peneliti saat melakukan penelitian adalah periang, ramah, dan mudah bergaul.

Namun kenyataannya berdasarkan penelitian ini, extraversion tidak

mempengaruhi penyesuaian diri di perguruan tinggi. Hal tersebut disebabkan oleh

waktu yang dimiliki para mahasiswa di kampus cukup terbatas, khususnya pada

mahasiswa yang kuliah sambil kerja. Saat mereka datang ke kampus, mereka

hanya sekedar mengikuti kegiatan di kelas dan kemudian pulang, sehingga tak

banyak waktu yang dapat mereka gunakan untuk bergaul bersama rekan-rekan

dikampus.

Page 93: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN DAN GAYA KELEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38350/2/FITRI... · ini berjumlah 207 mahasiswa tahun pertama Universitas Pamulang

80

Kesempatan yang mereka miliki dalam bertemu rekan sekelas memang

terbilang padat, namun tidak untuk bertemu rekan kelas lainnya atau rekan bahkan

rekan fakultas lainnya. Pada umumnya, mahasiswa dapat bergaul satu sama lain

ketika mereka bergabung dalam suatu kegiatan kampus. Namun sayangnya,

sebagian besar mahasiswa unpam tidak banyak memiliki waktu yang dapat

mereka habiskan dalam kegiatan kampus mengingat adanya tanggung jawab

pekerjaan yang juga harus mereka kerjakan.

Variabel agreeableness tidak memiliki pengaruh yang signifikan secara

statistik terhadap penyesuaian diri di perguruan tinggi. Hal ini sejalan dengan

penelitian Christensen (2012) yang menyatakan bahwa agreeableness adalah satu-

satunya variabel kepribadian yang tidak ditemukan hubungannya terhadap

penyesuaian diri di perguruan tinggi. Namun tidak sejalan dengan penelitian

Schnuck dan Handall (2011) yang menyatakan bahwa agreeableness telah

ditemukan memiliki hubungan dengan variabel penyesuaian diri.

Individu dengan tipe kepribadian agreeableness digambarkan sebagai

orang yang suka menolong dan senantiasa mendahulukan kepentingan orang lain

daripada kepentingan sendiri dan diketahui pula bahwa agreeableness dapat

mempengaruhi penyesuaian diri di perguruan tinggi. Dalam hal ini, ketika

mahasiswa mendapatkan tugas individu maka kemudian mereka pun akan

mengerjakannya sendiri mengingat ini adalah tanggung jawab individual.

Keinginan dan kerelaan mereka untuk membantu satu sama lain harus

bertentangan dengan waktu terbatas yang mereka miliki, dimana waktu yang

Page 94: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN DAN GAYA KELEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38350/2/FITRI... · ini berjumlah 207 mahasiswa tahun pertama Universitas Pamulang

81

mereka miliki untuk mengerjakan tugas mereka sendiri pun sangat terbatas,

apalagi untuk dibagi kepada orang lain.

Variabel conscientiousness tidak memiliki pengaruh yang signifikan

secara statistik terhadap penyesuaian diri di perguruan tinggi. Hal ini tidak sejalan

dengan penelitian Schnuck dan Handall (2011) yang sekaligus menyatakan bahwa

conscientiousness memiliki hubungan positif dengan penyesuaian diri di

perguruan tinggi baik pada laki-laki maupun perempuan.

Individu dengan tipe kepribadian conscientiousness merupakan individu

yang disiplin dan menyukain keteraturan. Pada dasarnya para mahasiswa telah

terbiasa dalam berperilaku disiplin mengingat sebagian besar dari mereka yang

merupakan para pekerja dimana mereka terbiasa disiplin dalam lingkungan kerja.

Namun dalam lingkungan kampus, ternyata hal tersebut tidak

mempengaruhi penyesuaian diri di perguruan tinggi. Berlakunya sistem absen

berjalan dikalangan mahasiswa Unpam yang bertujuan untuk memudahkan

mahasiswa yang bekerja dan berhalangan untuk menghadiri perkuliahan membuat

mereka tidak dapat mengikuti kuliah secara teratur dan disiplin sesuai dengan

jadwal yang tersedia. Hal ini dikarenakan jumlah kelas yang tersedia disana

sangat banyak, sehingga mahasiswa memiliki banyak kesempatan untuk dapat

mengikuti kelas pengganti.

Variabel openness to experience tidak memiliki pengaruh yang signifikan

secara statistik terhadap penyesuaian diri di perguruan tinggi. Hal ini sejalan

dengan penelitian Schnuck dan Handall (2011) yang menyatakan bahwa openness

Page 95: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN DAN GAYA KELEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38350/2/FITRI... · ini berjumlah 207 mahasiswa tahun pertama Universitas Pamulang

82

to experience tidak memiliki hubungan dengan variabel penyesuaian diri baik

pada laki-laki maupun perempuan.

Hal tersebut dapat disebabkan karena dalam kehidupan di kampus,

sebagian besar pengalaman baru yang dapat dimiliki oleh mahasiswa adalah

terdapat pada kegiatan-kegiatan UKM (unit kegiatan mahasiswa), karena dalam

UKM itulah mahasiswa dapat mengikuti kegiatan baru yang sesuai dengan minat

dan bakatnya. Namun sayangnya di kalangan mahasiswa unpam tidak banyak

tersedia kegiatan dalam UKM, sehingga bagi para mahasiswa yang ingin

mengikuti kegiatan tambahan selain kuliah mengalami kesulitan dalam

menyalurkan bakat dan minatnya serta mendapatkan pengalaman baru dikampus.

Hal tersebut juga dikarenakan sebagian besar mahasiswa unpam adalah para

pekerja, sehingga mereka tak banyak memiliki waktu untuk dapat dihabiskan di

kampus karena waktu kuliah mereka yang terbatas oleh kegiatan kerja.

Padahal sesungguhnya bagi para mahasiswa yang mengikuti kegiatan

UKM, hal tersebut dinilai mampu membantu mahasiswa dalam melakukan

penyesuaian diri di perguruan tinggi. UKM dapat dijadikan sebagai wadah mereka

mengenal antara satu sama lain baik yang sesama fakultas maupun tidak, sebagai

sarana memperoleh hiburan setelah disibukkan oleh kegiatan akademik, juga

sebagai wadah mereka berbagi informasi baik dalam hal urusan kampus maupun

non kampus.

Christensen (2012) menyatakan bahwa conscientiousness, emotional

stability, openness to experience, dan extraversion, semuanya memiliki hubungan

dengan tingginya tingkat penyesuaian diri di perguruan tinggi. Adanya hubungan

Page 96: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN DAN GAYA KELEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38350/2/FITRI... · ini berjumlah 207 mahasiswa tahun pertama Universitas Pamulang

83

positif yang signifikan antara penyesuaian diri di perguruan tinggi dengan

extraversion, conscientiousness, emotional stability dan openness to experience

menunjukkan bahwa individu yang ramah dan energik, serta disiplin dan

berorientasi pada prestasi cenderung untuk menunjukkan penyesuaian diri yang

unggul, sementara individu yang memiliki skor rendah pada dimensi tersebut

lebih mungkin untuk memiliki tingkat penyesuaian diri yang kurang baik.

Sedangkan agreeableness adalah satu-satunya variabel kepribadian tidak

ditemukan hubungannya dengan penyesuaian diri di perguruan tinggi.

Variabel gaya kelekatan aman (secure) tidak memiliki pengaruh yang

signifikan secara statistik terhadap penyesuaian diri di perguruan tinggi. Hal ini

tidak sejalan dengan penelitian Marmarosh dan Markin, (2007) yang menyatakan

bahwa individu dengan gaya kelekatan aman (secure), yaitu mereka yang dapat

mempercayai orang lain dengan lebih dan tingkat rasa aman yang lebih besar

dalam diri mereka, adalah individu yang mampu menghadapi penyesuaian diri di

perguruan tinggi dengan sangat baik.

5.3 Saran

Dalam penelitian ini, peneliti menyadari bahwa terdapat banyak kekurangan dan

keterbatasan dalam penelitian ini sehingga dibutuhkan penelitian selanjutnya

untuk melengkapi kekurangan dan keterbatasan tersebut, oleh karena itu peneliti

memberikan beberapa saran sebagai bahan pertimbangan untuk dapat melengkapi

penelitian selanjutnya, baik berupa saran teoritis maupun saran praktis.

Page 97: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN DAN GAYA KELEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38350/2/FITRI... · ini berjumlah 207 mahasiswa tahun pertama Universitas Pamulang

84

5.3.1 Saran teoritis

1. Penelitian berikutnya dapat diperkaya dengan membandingkan antara

penyesuaian diri pada mahasiswa yang mengikuti kuliah sambil bekerja

dan yang tidak.

2. Seperti yang telah diketahui bahwa dalam penelitian ini besar pengaruh

variabel independen terhadap variabel dependen sebesar 24% sehingga

masih banyak variabel terkait lainnya yang mempengaruhi penyesuaian

diri di perguruan tinggi seperti permissive paternal parenting style dan

social support.

5.3.2 Saran praktis

Peneliti sertakan saran praktis yang dapat diaplikasikan secara nyata oleh

pihak-pihak terkait.

1. Orang tua

a. Dalam membentuk suatu gaya kelekatan aman (secure) dengan anak

serta menjadi figur kelekatan bagi anak, orang tua diharapkan dapat

senantiasa memberikan dukungan, perlindungan, perhatian dan

kenyamanan yang dibutuhkan anak serta menyedikan kesempatan

bagi anak untuk dapat mencurahkan segala keluh kesah yang

dirasakan selama menghadapi masa penyesuaian diri di perguruan

tinggi yang penuh dengan tantangan dan pembelajaran.

2. Pihak akademik kampus

a. Menyediakan konselor kampus yang dapat membantu untuk

mengevaluasi sejauh mana kemampuan mahasiswa yang sedang

Page 98: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN DAN GAYA KELEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38350/2/FITRI... · ini berjumlah 207 mahasiswa tahun pertama Universitas Pamulang

85

menghadapi masa penyesuaian diri dapat mengelola emosi mereka,

serta dapat menghadapi tuntutan akademik yang tak jarang

menimbulkan stres pada mahasiswa.

b. Menciptakan suasana kampus yang menyenangkan dan kondusif

demi membantu tercapainya tingkat penyesuaian diri yang baik

pada mahasiswa tahun pertama.

3. Mahasiswa

a. Senantiasa berpikir positif dalam kehidupan sehari-harinya agar

terhindar dari timbulnya stres, perasaan mudah marah dan mudah

cemas akan suatu hal.

b. Membangun hubungan sosial yang baik dengan orang-orang

disekitarnya.

c. Meluangkan sedikit waktu luang untuk melakukan kegiatan

bersama-sama dengan teman di kampus.

d. Mahasiswa juga disarankan untuk memiliki figur kelekatan sebagai

sosok yang menjadi tempat berbagi keluh kesah serta menjadi tempat

mendapatkan dukungan, perlindungan, perhatian, kenyamanan, serta

jangan segan untuk menceritakan keluh kesahnya itu agar tidak

menjadi beban yang menunpuk dalam dirinya.

Page 99: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN DAN GAYA KELEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38350/2/FITRI... · ini berjumlah 207 mahasiswa tahun pertama Universitas Pamulang

86

DAFTAR PUSTAKA

Azic, S,.S, Becirevic, I,.Z, & Jakovcic, I. (2010). The contribution of personality

traits and academic and social adjustment to life satisfaction and

depression in college freshmen. Horizons of Psychology. 19 (3). 5-18.

Backhauss, A. (2009). The college experiences: Exploring the relationships

among student socioeconomic background, experiences of classism, and

adjustment to college. Disertation. University of Nebraska.

Baker, R.W. (2002). Chapter two: The definition of adjustment to college. Dalam

Robert Shilkret (ed). Research with the student adaptation to college

questionnaire. (5-6). Massachusetts: Clark University.

Christensen, E. (2012). How do personality, life effents, and gender interact to

affect college adjustment. Thesis. Colorado State University.

Cohorn, C.A. & Giuliano, T.A. (1999). Predictors of adjustment and institutional

attachment in 1st-year college students. Journal of Undergraduate

Research. 4 (2). 47-56.

Collins, N. L. (2008). Adult attachment scale. Diunduh tanggal 1 Maret 2015 dari

https://labs.psych.ucsb.edu/

Collins, N. L., Ford, M. B., Guichard, A. C., dan Allard L. M. (2006). Working

models of attachment and attribution processes in intimate relationships.

Personality and Social Psychology Bulletin 2006, 32 (2), 201-219. doi: 10.

1177/0146167205280907

Collins, N. L. & Read, S. J. (1990). Adult attachment, working models, and

relationship quality in dating couples. Journal of Personality and Social

Psychology. 58 (4), 644-663.

Datu, J.A.D. (2012). Drawing predictive determinant of college adjustment:

perspectives from two private sectarian collegiate institutions. Journal of

Arts, Science & Commerce. 2 (1). 16-24

Donnellan, M.B., Oswald, F.L., Baird, B.M., dan Lucas, R.E. (2006). The mini

IPIP scales: tiny yet effective measures of the big five factors of

personality. Psychological Assessment. 18 (2). 192-203.

Dreher, D.V. (2008). The Relationship between social support and college

adjustment in intercollegiate athletes. Thesis. Florida State University.

Page 100: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN DAN GAYA KELEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38350/2/FITRI... · ini berjumlah 207 mahasiswa tahun pertama Universitas Pamulang

87

Engler, B. (2009). Personality theories: An introduction 8th ed. New York:

Hounghton Mifflin Harcourt Publishing Company.

Fanti, K.A. (2005). The parent-adolescent relationship and college adjustment

over the freshman fear. Thesis. Georgia State University.

Feist, J & Feist, G.J. (2009). Theories of personality 7th ed. New York: McGraw

Hill.

Gray, K.L. (2011). Effect of parent child attachment on social adjustment and

friendship in young adulthood. Diunduh tanggal 4 November 2014 dari

http://www.digitalcommons.calpoly.edu

John, O.P. & Srivastava, S. (1999). History, Measurement and Theoritical

Perspectives. University of California at Berkeley.

Kurniawan, I. (2010). Tiap tahun, ratusan mahasiswa ITB drop out. Diunduh

tanggal 12 November 2014 dari http://www.nasional.news.viva.co.id

Levy, K.N., Ellison, W.D., Scott, L.N., & Bernecker, S.L. (2011). Attachment

style. Journal of Clinical Psychology: In Session. 67 (2), 193-203.

Liauw, H. (2015). Perguruan tinggi swasta giat jaring mahasiswa. Diunduh

tanggal 20 Januari 2016 dari http://edukasi.kompas.com

Mangal, S.K. (2002). Advanced educational psychology 2nd ed. New Delhi: PHI

Learning Private Limited.

Marlia. (2011). Tak mampu beradaptasi dengan lingkungan, mahasiswa

berpotensi gagal dalam studi. Diunduh tanggal 25 Januari 2015 dari

http://www.news.unpad.ac.id

Marmarosh, C.L., & Markin, R.D. (2007). Group and personal attachments: two is

better than one when predicting college adjustment. Group Dynamics:

Theory, Research, and Practice. 11 (3). 153-164.

Mattanah, J.F., Brand, B.L., & Hancock, G.R. (2004). Parental attachment,

separation individuation, and college student adjustment: a structural

equation analysis of mediational effects. Journal of Counseling

Psychology. 51 (2). 213-225.

McCrae, R.R., & Costa, P.T. (2003). Personality in adulthood: Five factor theory

perspective 2nd ed. New York: The Guliford Press.

Page 101: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN DAN GAYA KELEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38350/2/FITRI... · ini berjumlah 207 mahasiswa tahun pertama Universitas Pamulang

88

McCrae, R.R., & Costa, P.T. (2004). A contemplated revision of the NEO five

factor inventory. Personality and individual differences, 36 (2004) 587-

596.

Mikulincer, M. & Shaver, P.R. (2003). Atttachment in adulthood: Structure,

dynamics, and change. New York: The Guliford Press.

Mudhovozi, P. (2012). Social and academic adjustment of first year university

students. Journal of Social Science. 33 (2), 251-259.

Neuville, S. et. al. (2007). Tinto‟s theoritical perspective and expectancy value

paradigm: a confrontation to explain freshmen‟s academic achievement.

Psychologica Belgica, 47-1/2, 31-50.

Phillips, C. (2007). Attachment styles and transitioning into college. Journal of

Undergraduate Student Research, 9 (7). Retrieved from

http://fisherpub.sjfc.edu

Ramdhani, Neila. (2012). Adaptasi bahasa dan budaya inventori big five. Jurnal

Psikologi. 39 (2). 189-207.

Shaughnessy, J. J., Zechmeister, E. B., & Zechmeister, J. S. (2007). Research

methods in psychology 8th ed. New York: McGraw Hill.

Schnuck, J,. & Handal, P. J. (2011). Adjustment of college freshmen as predicted

by both perceived parenting style and the five factor model of

personality. Personality and Adjustment. 2 (4). 275-282.

Sevinc, S. & Gizir, C.A. (2014). Factors negatively affecting university

adjustment frome the views of firts year university students; the case of

mersin university. Educational Scienece – Practice and Theory. 14 (4).

1301-1308. doi:10.12738/estp.2014.4.2081

Shaw, N,.A. (2008). The relationship between perceived parenting style,

academic self efficacy and college adjustment of freshman engineering

students. Dissertation. University of North Texas.

Stein, H. et. al. (2002). Adult attachment: What are the underlying dimensions.

Diunduh tanggal 27 Januari 2014 dari http://www.empty-memories.nl

Stoever, S. (2001). Multiple predictors of college adjustment and academic

performance for undergraduates in their first semester. Dissertation.

University of North Texas.

Page 102: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN DAN GAYA KELEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38350/2/FITRI... · ini berjumlah 207 mahasiswa tahun pertama Universitas Pamulang

89

Sugiyono. (2011). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R & D. Bandung:

Alfabeta.

Tagay, Ozlem., & Karatas, Zeynep. (2012). An investigation of attachment styles

of college students. Procedia - Social and Behavioral Science. 47 (2012).

745-750. doi: 10.1016/j.sbspro.2012.06.728

Wei, M., Heppner P.P., & Mallinckrodt, B. (2003). Perceived coping as a

mediator between attachment and psychological distress: A structural

equation modeling approach. Journal of Counseling Psychology. 50

(4). 438-447.

Page 103: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN DAN GAYA KELEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38350/2/FITRI... · ini berjumlah 207 mahasiswa tahun pertama Universitas Pamulang

90

Page 104: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN DAN GAYA KELEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38350/2/FITRI... · ini berjumlah 207 mahasiswa tahun pertama Universitas Pamulang

91

Page 105: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN DAN GAYA KELEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38350/2/FITRI... · ini berjumlah 207 mahasiswa tahun pertama Universitas Pamulang

92

Assalamu‟alaikum Wr. Wb.

Salam Hormat,

Saya Fitri Midyani mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, saat ini saya sedang melakukan penelitian untuk menyusun skripsi

sebagai persyaratan kelulusan Strata satu. Berkaitan dengan ini, saya memohon

kesediaan dari anda untuk menjadi responden dalam penelitian ini dengan mengisi

skala pernyataan yang sudah terlampir.

Pada setiap bagian akan tersedia petunjuk pengisian, bacalah terlebih dahulu

petunjuk tersebut sehingga jawaban yang anda berikan akan sesuai dengan apa

yang benar terjadi pada diri anda. Jawaban anda tidak akan dinilai benar atau

salah dan semua jawaban yang anda berikan AKAN DIJAGA

KERAHASIAANNYA. Atas partisipasi dan kerjasamanya, saya ucapkan terima

kasih.

Wa‟alaikum salam Wr. Wb

Peneliti

Data Responden

Nama/ Inisial :

Jenis Kelamin :

Usia :

Fakultas :

Semester :

Page 106: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN DAN GAYA KELEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38350/2/FITRI... · ini berjumlah 207 mahasiswa tahun pertama Universitas Pamulang

93

Petunjuk

Baca dan pahami baik-baik setiap pernyataan. Anda diminta untuk menjawab

setiap pernyataan yang sesuai dengan diri Anda dan benar terjadi pada diri Anda

dengan cara memberi tanda checklist ( ) dalam kotak pada salah satu pilihan

jawaban yang tersedia di setiap pernyataannya.

SS : Sangat Sesuai TS : Tidak Sesuai

S : Sesuai STS : Sangat Tidak Sesuai

Contoh:

No. Pernyataan SS S TS STS

1 Saya merasa tugas kuliah saya sulit

2 Saya merasa cemas belakangan ini

Selamat mengerjakan!

No. Pernyataan SS S TS STS

1 Saya sudah menetapkan target akademik saya dengan

baik

2 Saya menghadiri perkuliahan secara rutin

3 Saya puas dengan tingkat prestasi akademik saya saat

ini

4 Saya puas dengan dosen yang mengajar mata kuliah

yang saya ambil

5 Saya memiliki banyak teman dikampus

6 Saya puas dengan keputusan saya untuk mengikuti

kuliah di kampus ini

7 Belakangan ini saya merasa kurang mampu

mengontrol emosi dengan baik

8 Saya merasa kesehatan saya cukup baik belakangan ini

9 Saat ini saya puas dengan keputusan saya untuk

melanjutkan studi ke perguruan tinggi

10 Saya harap saya dapat kuliah di perguruan tinggi lain

11 Saya menikmati tugas kuliah yang saya kerjakan

12 Saya kurang maksimal dalam mengerjakan tugas

kuliah

13 Saya belum mampu mengerjakan soal ujian dengan

baik

Page 107: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN DAN GAYA KELEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38350/2/FITRI... · ini berjumlah 207 mahasiswa tahun pertama Universitas Pamulang

94

14 Saya puas dengan jumlah dan jenis mata kuliah yang

tersedia di kampus

15 Saya memiliki beberapa teman baik atau kenalan di

kampus yang bisa saya ajak bicara tentang masalah

apapun yang saya miliki

16 Saya puas dengan kegiatan ekstrakurikuler yang

tersedia di kampus

17 Terkadang pikiran saya mudah kacau dalam

menghadapi tuntutan kuliah

18 Saya sering mengalami sakit kepala belakangan ini

akibat memikirkan tuntutan kuliah

19 Belakangan ini saya sering berpikir untuk

mengundurkan diri dari kuliah selamanya

20 Belakangan ini saya sering berpikir serius untuk

pindah kuliah ke perguruan tinggi lain

21 Saya mengalami kesulitan untuk bergaul dengan orang

lain dikampus

22 Saya mengalami kesulitan dalam mengatasi stress yang

saya hadapi akibat tuntutan kuliah

23 Saya tidak bisa tidur nyenyak belakangan ini karena

memikirkan tuntutan kuliah

24 Saya berpikir cukup serius untuk mengambil cuti dan

menyelesaikannya lagi nanti

25 Saya berusaha dapat terus bertahan dikampus ini

hingga meraih gelar sarjana

Petunjuk

SS : Sangat Sesuai TS : Tidak Sesuai

S : Sesuai STS : Sangat Tidak Sesuai

No. Pernyataan SS S TS STS

1 Saya adalah orang yang banyak berbicara

2 Saya senang mencari kesalahan orang lain

3 Saya terkadang ceroboh

4 Saya mudah depresi dan murung

5 Saya adalah orang yang suka menemukan ide-ide baru

6 Saya adalah orang yang tertutup

7 Saya suka menolong dan tidak egois dengan orang lain

Page 108: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN DAN GAYA KELEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38350/2/FITRI... · ini berjumlah 207 mahasiswa tahun pertama Universitas Pamulang

95

8 Saya adalah seorang pekerja yang dapat diandalkan

9 Saya adalah orang yang santai dan dapat mengatasi

stress dengan baik

10 Saya memiliki rasa ingin tahu tentang banyak hal

11 Saya adalah orang yang penuh energi dan semangat

12 Saya memiliki sifat pemaaf

13 Saya adalah orang yang cenderung tidak teratur

14 Saya memiliki emosi yang stabil dan tidak mudah

marah

15 Saya memiliki banyak akal dan serius dalam berpikir

16 Saya dapat membangkitkan banyak antusiasme

17 Saya adalah orang yang dapat dipercaya

18 Saya adalah orang yang cenderung pemalas

19 Saya memiliki emosi yang mudah berubah

20 Saya memiliki kemampuan imajinasi yang baik

21 Saya memiliki kepribadian yang tegas

22 Saya adalah orang yang perhatian dan baik pada

hampir semua orang

23 Saya adalah orang yang tekun dalam menyelesaikan

tugas

24 Saya adalah orang yang tetap tenang walau dalam

situasi tegang

25 Saya suka menciptakan hal-hal baru

26 Saya adalah orang yang ramah dan suka bergaul

27 Saya terkadang kasar terhadap orang lain

28 Saya mengerjakan segala sesuatu secara efisien

29 Saya adalah orang yang mudah gugup

30 Saya adalah orang yang menghargai karya seni dan

keindahan

31 Saya senang bekerja sama dengan orang lain

32 Saya adalah orang yang senang membuat rencana-

rencana dan melaksanakannya

33 Saya adalah orang yang suka bermain dengan ide-ide

yang saya miliki

34 Saya mempunyai sedikit minat pada kesenian

Page 109: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN DAN GAYA KELEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38350/2/FITRI... · ini berjumlah 207 mahasiswa tahun pertama Universitas Pamulang

96

Petunjuk

SS : Sangat Sesuai TS : Tidak Sesuai

S : Sesuai STS : Sangat Tidak Sesuai

No. Pernyataan SS S TS STS

1 Saya merasa mudah untuk memiliki kedekatan dengan

orang lain

2 Saya merasa sulit untuk dapat bergantung dengan

orang lain

3 Saya sering merasa khawatir jika ternyata orang lain

tidak benar-benar menyukai saya

4 Saya merasa bahwa orang lain tidak ingin memiliki

kedekatan dengan saya

5 Saya merasa nyaman dapat bergantung dengan orang

lain

6 Saya merasa tenang jika ada orang lain yang terlalu

dekat dengan saya

7 Saya tahu bahwa seseorang tidak pernah ada untuk

saya disaat saya membutuhkannya

8 Saya merasa kurang nyaman untuk memiliki kedekatan

dengan orang lain

9 Saya sering merasa khawatir bahwa sebenarnya orang

lain tidak ingin bersama saya

10 Ketika saya menunjukkan perasaan kepada orang lain,

saya takut mereka tidak memiliki perasaan yang sama

11 Saya sering merasa khawatir apakah orang lain benar-

benar peduli pada saya

12 Saya merasa nyaman untuk membangun kedekatan

dengan orang lain

13 Saya merasa tidak nyaman ketika ada seseorang yang

terlalu dekat dengan saya

14 Saya tahu bahwa seseorang akan ada untuk saya disaat

saya membutuhkannya

15 Saya ingin memiliki kedekatan dengan orang lain, tapi

saya takut disakiti

16 Saya merasa sulit untuk percaya sepenuhnya pada

orang lain

17 Orang lain seringkali ingin lebih dekat dengan saya

Page 110: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN DAN GAYA KELEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38350/2/FITRI... · ini berjumlah 207 mahasiswa tahun pertama Universitas Pamulang

97

melebihi yang saya inginkan

18 Saya tidak yakin dapat selalu bergantung pada

seseorang yang selalu ada disaat saya

membutuhkannya

-Terima kasih -

Page 111: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN DAN GAYA KELEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38350/2/FITRI... · ini berjumlah 207 mahasiswa tahun pertama Universitas Pamulang

98

Syntax Penyesuaian Diri di Perguruan Tinggi

DA NI=25 NO=207 MA=PM LA C1 C2 C3 C4 C5 C6 C7 C8 C9 C10 C11 C12 C13 C14 C15 C16 C17 C18 C19

C20 C21 C22 C23 C24 C25 PM SY FI=PENYESUAIANDIRI.COR MO NX=25 NK=1 LX=FR TD=SY PH=ST LK PENYESUAIAN DIRI FR TD 13 12 TD 11 6 TD 3 1 TD 14 4 TD 17 14 TD 5 2 TD 6 5 FR TD 20 6 TD 14 16 TD 14 6 TD 20 10 TD 25 20 TD 11 1 TD 19 1 FR TD 15 14 TD 15 7 TD 14 10 TD 9 2 TD 24 8 TD 24 17 TD 17 5 FR TD 17 12 TD 21 3 TD 21 18 TD 21 15 TD 13 10 TD 20 19 TD 19 11 FR TD 19 11 TD 19 9 TD 8 4 TD 13 6 TD 10 7 TD 21 6 TD 21 5 TD 9 5 FR TD 9 6 TD 19 6 TD 9 3 TD 3 2 TD 23 13 TD 23 18 TD 18 17 TD 22

15 FR TD 17 15 TD 17 16 TD 10 8 TD 24 20 TD 21 14 TD 11 4 TD 4 1 TD 6

4 FR TD 14 11 TD 11 10 TD 4 3 TD 16 1 TD 16 6 TD 19 8 TD 22 8 TD 19

18 FR TD 25 4 TD 25 17 TD 25 18 TD 25 24 TD 22 5 TD 24 7 TD 12 1 TD

13 1 FR TD 12 2 TD 13 3 TD 12 3 TD 21 13 TD 20 13 TD 21 7 TD 23 7 TD 15

1 FR TD 14 5 TD 19 16 TD 17 8 TD 25 16 TD 21 19 TD 21 1 TD 23 20 PD OU TV SS MI

Page 112: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN DAN GAYA KELEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38350/2/FITRI... · ini berjumlah 207 mahasiswa tahun pertama Universitas Pamulang

99

Path Diagram Penyesuaian Diri di Perguruan Tinggi

Page 113: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN DAN GAYA KELEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38350/2/FITRI... · ini berjumlah 207 mahasiswa tahun pertama Universitas Pamulang

100

Syntax Extraversion

DA NI=6 NO=207 MA=PM LA ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEM5 ITEM6 PM SY FI=EXTRAVERSION.COR MO NX=6 NK=1 LX=FR TD=SY PH=ST LK EXTRV FR TD 2 1 TD 6 4 TD 3 2 TD 6 2 PD OU TV SS MI

Path Diagram Extraversion

Page 114: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN DAN GAYA KELEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38350/2/FITRI... · ini berjumlah 207 mahasiswa tahun pertama Universitas Pamulang

101

Syntax Agreeableness

DA NI=7 NO=207 MA=PM LA ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEM5 ITEM6 ITEM7 PM SY FI=AGREEABLENESS.COR MO NX=7 NK=1 LX=FR TD=SY PH=ST LK AGREE FR TD 6 1 PD OU TV SS MI

Path Diagram Agreeableness

Page 115: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN DAN GAYA KELEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38350/2/FITRI... · ini berjumlah 207 mahasiswa tahun pertama Universitas Pamulang

102

Syntax Conscientiousness

DA NI=7 NO=207 MA=PM LA ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEM5 ITEM6 ITEM7 PM SY FI=CONSCIENTIOUS.COR MO NX=7 NK=1 LX=FR TD=SY PH=ST LK CONSC FR TD 4 1 TD 5 4 TD 7 5 TD 3 1 TD 5 1 PD OU TV SS MI

Path Diagram Conscientiousness

Page 116: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN DAN GAYA KELEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38350/2/FITRI... · ini berjumlah 207 mahasiswa tahun pertama Universitas Pamulang

103

Syntax Neuroticism

DA NI=6 NO=207 MA=PM LA ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEM5 ITEM6 PM SY FI=NEURO.COR MO NX=6 NK=1 LX=FR TD=SY PH=ST LK NEO FR TD 4 1 TD 6 1 PD OU TV SS MI

Path Diagram Neuroticism

Page 117: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN DAN GAYA KELEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38350/2/FITRI... · ini berjumlah 207 mahasiswa tahun pertama Universitas Pamulang

104

Syntax Openness to Experience

DA NI=8 NO=207 MA=PM LA ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEM5 ITEM6 ITEM7 ITEM8 PM SY FI=OPENESS.COR MO NX=8 NK=1 LX=FR TD=SY PH=ST LK OPEN FR TD 6 1 TD 5 1 TD 6 2 TD 7 2 PD OU TV SS MI

Path Diagram Openness to Experience

Page 118: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN DAN GAYA KELEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38350/2/FITRI... · ini berjumlah 207 mahasiswa tahun pertama Universitas Pamulang

105

Syntax Secure Attachment Style

DA NI=5 NO=207 MA=PM LA ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEM5 PM SY FI=SECURE.COR MO NX=5 NK=1 LX=FR TD=SY PH=ST LK SECURE FR TD 4 1 TD 3 2 PD OU TV SS MI

Path Diagram Secure Attachment Style

Page 119: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN DAN GAYA KELEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38350/2/FITRI... · ini berjumlah 207 mahasiswa tahun pertama Universitas Pamulang

106

Syntax Anxiety Attachment Style

DA NI=6 NO=207 MA=PM LA ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEM5 ITEM6 PM SY FI=ANXIETY.COR MO NX=6 NK=1 LX=FR TD=SY PH=ST LK ANXIETY FR TD 3 2 PD OU TV SS MI

Path Diagram Anxiety Attachment Style

Page 120: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN DAN GAYA KELEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38350/2/FITRI... · ini berjumlah 207 mahasiswa tahun pertama Universitas Pamulang

107

Syntax Avoidant Attachment Style

DA NI=7 NO=207 MA=PM LA ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEM5 ITEM6 ITEM7 PM SY FI=AVOIDANT.COR MO NX=7 NK=1 LX=FR TD=SY PH=ST LK AVOIDANT FR TD 4 3 TD 5 4 PD OU TV SS MI

Path Diagram Avoidant Attachment Style

Page 121: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN DAN GAYA KELEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38350/2/FITRI... · ini berjumlah 207 mahasiswa tahun pertama Universitas Pamulang

108

REGRESSION

/MISSING LISTWISE

/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA CHANGE

/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)

/NOORIGIN

/DEPENDENT PNYDIRI

/METHOD=ENTER EXTRV AGREE CONSC NEO OPEN SECURE ANX AVOID.

REGRESSION

/MISSING LISTWISE

/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA CHANGE

/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)

/NOORIGIN

/DEPENDENT PNYDIRI

/METHOD=ENTER EXTRV

/METHOD=ENTER AGREE

/METHOD=ENTER CONSC

/METHOD=ENTER NEO

/METHOD=ENTER OPEN

/METHOD=ENTER SECURE

/METHOD=ENTER ANX

/METHOD=ENTER AVOID.

SAVE OUTFILE='F:\BISMILLAH SKRIPSI\bismillah data.sav'

/COMPRESSED.

Regression

Notes

Output Created 02-Nov-2015 23:22:07

Comments

Input Active Dataset DataSet1

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data

File 207

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated

as missing.

Cases Used Statistics are based on cases with no

missing values for any variable used.

Page 122: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN DAN GAYA KELEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38350/2/FITRI... · ini berjumlah 207 mahasiswa tahun pertama Universitas Pamulang

109

Syntax REGRESSION

/MISSING LISTWISE

/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA

CHANGE

/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)

/NOORIGIN

/DEPENDENT PNYDIRI

/METHOD=ENTER EXTRV

/METHOD=ENTER AGREE

/METHOD=ENTER CONSC

/METHOD=ENTER NEO

/METHOD=ENTER OPEN

/METHOD=ENTER SECURE

/METHOD=ENTER ANX

/METHOD=ENTER AVOID.

Resources Processor Time 00:00:00.109

Elapsed Time 00:00:00.063

Memory Required 4396 bytes

Additional Memory Required

for Residual Plots 0 bytes

[DataSet1]

Variables Entered/Removedb

Model Variables Entered

Variables

Removed Method

1 EXTRVa . Enter

2 AGREEa . Enter

3 CONSCa . Enter

4 NEOa . Enter

5 OPENa . Enter

6 SECUREa . Enter

7 ANXa . Enter

8 AVOIDa . Enter

Page 123: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN DAN GAYA KELEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38350/2/FITRI... · ini berjumlah 207 mahasiswa tahun pertama Universitas Pamulang

110

Variables Entered/Removedb

Model Variables Entered

Variables

Removed Method

1 EXTRVa . Enter

2 AGREEa . Enter

3 CONSCa . Enter

4 NEOa . Enter

5 OPENa . Enter

6 SECUREa . Enter

7 ANXa . Enter

8 AVOIDa . Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: PNYDIRI

Model Summary

Model R

R

Square

Adjusted

R

Square

Std. Error of

the

Estimate

Change Statistics

R Square

Change F Change df1 df2

Sig. F

Change

1 .250a .062 .058 13.49012 .062 13.638 1 205 .000

2 .283b .080 .071 13.39481 .018 3.928 1 204 .049

3 .291c .085 .071 13.39526 .004 .986 1 203 .322

4 .419d .175 .159 12.74583 .091 22.214 1 202 .000

5 .425e .180 .160 12.73754 .005 1.263 1 201 .262

6 .425f .181 .156 12.76468 .001 .146 1 200 .703

7 .470g .221 .193 12.48110 .040 10.191 1 199 .002

8 .490h .240 .209 12.36034 .019 4.908 1 198 .028

a. Predictors: (Constant), EXTRV

b. Predictors: (Constant), EXTRV,

AGREE

c. Predictors: (Constant), EXTRV, AGREE, CONSC

d. Predictors: (Constant), EXTRV, AGREE, CONSC,

NEO

Page 124: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN DAN GAYA KELEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38350/2/FITRI... · ini berjumlah 207 mahasiswa tahun pertama Universitas Pamulang

111

e. Predictors: (Constant), EXTRV, AGREE, CONSC, NEO, OPEN

f. Predictors: (Constant), EXTRV, AGREE, CONSC, NEO, OPEN,

SECURE

g. Predictors: (Constant), EXTRV, AGREE, CONSC, NEO, OPEN, SECURE, ANX

h. Predictors: (Constant), EXTRV, AGREE, CONSC, NEO, OPEN, SECURE, ANX, AVOID

ANOVAi

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 2481.839 1 2481.839 13.638 .000a

Residual 37306.583 205 181.983

Total 39788.422 206

2 Regression 3186.536 2 1593.268 8.880 .000b

Residual 36601.887 204 179.421

Total 39788.422 206

3 Regression 3363.525 3 1121.175 6.248 .000c

Residual 36424.897 203 179.433

Total 39788.422 206

4 Regression 6972.297 4 1743.074 10.730 .000d

Residual 32816.126 202 162.456

Total 39788.422 206

5 Regression 7177.215 5 1435.443 8.847 .000e

Residual 32611.208 201 162.245

Total 39788.422 206

6 Regression 7201.010 6 1200.168 7.366 .000f

Residual 32587.412 200 162.937

Total 39788.422 206

7 Regression 8788.606 7 1255.515 8.060 .000g

Residual 30999.817 199 155.778

Total 39788.422 206

8 Regression 9538.372 8 1192.297 7.804 .000h

Page 125: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN DAN GAYA KELEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38350/2/FITRI... · ini berjumlah 207 mahasiswa tahun pertama Universitas Pamulang

112

Residual 30250.050 198 152.778

Total 39788.422 206

a. Predictors: (Constant), EXTRV

b. Predictors: (Constant), EXTRV, AGREE

c. Predictors: (Constant), EXTRV, AGREE, CONSC

d. Predictors: (Constant), EXTRV, AGREE, CONSC, NEO

e. Predictors: (Constant), EXTRV, AGREE, CONSC, NEO, OPEN

f. Predictors: (Constant), EXTRV, AGREE, CONSC, NEO, OPEN, SECURE

g. Predictors: (Constant), EXTRV, AGREE, CONSC, NEO, OPEN, SECURE, ANX

h. Predictors: (Constant), EXTRV, AGREE, CONSC, NEO, OPEN, SECURE, ANX, AVOID

i. Dependent Variable: PNYDIRI

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 36.017 3.901 9.233 .000

EXTRV .280 .076 .250 3.693 .000

2 (Constant) 49.633 7.887 6.293 .000

EXTRV .185 .089 .165 2.074 .039

AGREE -.177 .090 -.158 -1.982 .049

3 (Constant) 53.881 8.972 6.005 .000

EXTRV .157 .093 .141 1.686 .093

AGREE -.142 .096 -.127 -1.479 .141

CONSC -.093 .093 -.083 -.993 .322

4 (Constant) 68.271 9.067 7.530 .000

EXTRV .092 .090 .082 1.023 .308

AGREE -.030 .095 -.027 -.321 .749

CONSC -.052 .089 -.047 -.584 .560

NEO -.375 .080 -.343 -4.713 .000

5 (Constant) 73.754 10.291 7.167 .000

Page 126: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN DAN GAYA KELEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38350/2/FITRI... · ini berjumlah 207 mahasiswa tahun pertama Universitas Pamulang

113

EXTRV .132 .097 .118 1.367 .173

AGREE -.046 .096 -.041 -.482 .630

CONSC -.073 .091 -.065 -.800 .424

NEO -.388 .080 -.355 -4.830 .000

OPEN -.100 .089 -.096 -1.124 .262

6 (Constant) 74.779 10.656 7.018 .000

EXTRV .145 .103 .129 1.414 .159

AGREE -.047 .096 -.042 -.493 .622

CONSC -.071 .091 -.063 -.777 .438

NEO -.388 .081 -.355 -4.815 .000

OPEN -.101 .089 -.097 -1.134 .258

SECURE -.033 .087 -.027 -.382 .703

7 (Constant) 83.754 10.792 7.761 .000

EXTRV .110 .101 .099 1.095 .275

AGREE -.096 .095 -.086 -1.015 .311

CONSC -.036 .090 -.033 -.406 .685

NEO -.323 .081 -.295 -3.968 .000

OPEN -.073 .088 -.070 -.830 .408

SECURE -.038 .085 -.030 -.445 .657

ANX -.219 .069 -.211 -3.192 .002

8 (Constant) 89.627 11.011 8.140 .000

EXTRV .112 .100 .100 1.117 .265

AGREE -.107 .094 -.095 -1.136 .257

CONSC -.028 .089 -.025 -.319 .750

NEO -.317 .081 -.290 -3.936 .000

OPEN -.052 .087 -.050 -.600 .549

SECURE -.071 .085 -.057 -.829 .408

ANX -.151 .075 -.145 -2.021 .045

AVOID -.177 .080 -.156 -2.215 .028

a. Dependent Variable: PNYDIRI

Page 127: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN DAN GAYA KELEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38350/2/FITRI... · ini berjumlah 207 mahasiswa tahun pertama Universitas Pamulang

114

Excluded Variablesh

Model Beta In t Sig. Partial Correlation

Collinearity

Statistics

Tolerance

1 AGREE -.158a -1.982 .049 -.137 .712

CONSC -.128a -1.646 .101 -.114 .751

NEO -.359a -5.214 .000 -.343 .856

OPEN .031a .366 .714 .026 .645

SECURE -.034a -.462 .645 -.032 .848

ANX -.269a -4.080 .000 -.275 .979

AVOID -.232a -3.520 .001 -.239 .998

2 CONSC -.083b -.993 .322 -.070 .650

NEO -.347b -4.800 .000 -.319 .779

OPEN -.015b -.177 .860 -.012 .597

SECURE -.034b -.466 .642 -.033 .848

ANX -.281b -4.304 .000 -.289 .973

AVOID -.245b -3.752 .000 -.255 .990

3 NEO -.343c -4.713 .000 -.315 .771

OPEN -.036c -.400 .690 -.028 .570

SECURE -.030c -.404 .687 -.028 .845

ANX -.277c -4.203 .000 -.284 .959

AVOID -.242c -3.694 .000 -.252 .987

4 OPEN -.096d -1.124 .262 -.079 .558

SECURE -.024d -.341 .733 -.024 .845

ANX -.216d -3.295 .001 -.226 .905

AVOID -.211d -3.348 .001 -.230 .975

5 SECURE -.027e -.382 .703 -.027 .844

ANX -.211e -3.192 .002 -.220 .895

AVOID -.205e -3.213 .002 -.222 .955

6 ANX -.211f -3.192 .002 -.221 .895

AVOID -.215f -3.323 .001 -.229 .929

Page 128: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN DAN GAYA KELEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38350/2/FITRI... · ini berjumlah 207 mahasiswa tahun pertama Universitas Pamulang

115

7 AVOID -.156g -2.215 .028 -.156 .770

a. Predictors in the Model: (Constant), EXTRV

b. Predictors in the Model: (Constant), EXTRV, AGREE

c. Predictors in the Model: (Constant), EXTRV, AGREE, CONSC

d. Predictors in the Model: (Constant), EXTRV, AGREE, CONSC, NEO

e. Predictors in the Model: (Constant), EXTRV, AGREE, CONSC, NEO, OPEN

f. Predictors in the Model: (Constant), EXTRV, AGREE, CONSC, NEO, OPEN, SECURE

g. Predictors in the Model: (Constant), EXTRV, AGREE, CONSC, NEO, OPEN, SECURE, ANX

h. Dependent Variable: PNYDIRI

Regression

Notes

Output Created 02-Nov-2015 23:20:56

Comments

Input Active Dataset DataSet1

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data

File 207

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated

as missing.

Cases Used Statistics are based on cases with no

missing values for any variable used.

Page 129: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN DAN GAYA KELEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38350/2/FITRI... · ini berjumlah 207 mahasiswa tahun pertama Universitas Pamulang

116

Syntax REGRESSION

/MISSING LISTWISE

/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA

CHANGE

/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)

/NOORIGIN

/DEPENDENT PNYDIRI

/METHOD=ENTER EXTRV AGREE

CONSC NEO OPEN SECURE ANX

AVOID.

Resources Processor Time 00:00:00.015

Elapsed Time 00:00:00.016

Memory Required 3980 bytes

Additional Memory Required

for Residual Plots 0 bytes

[DataSet1]

Variables Entered/Removedb

Model Variables Entered

Variables

Removed Method

1 AVOID, CONSC,

SECURE, NEO,

ANX, OPEN,

AGREE, EXTRVa

. Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: PNYDIRI

Page 130: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN DAN GAYA KELEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38350/2/FITRI... · ini berjumlah 207 mahasiswa tahun pertama Universitas Pamulang

117

Model Summary

Model R

R

Square

Adjusted R

Square

Std. Error

of the

Estimate

Change Statistics

R Square

Change

F

Change df1 df2

Sig. F

Change

1 .490a .240 .209 12.36034 .240 7.804 8 198 .000

a. Predictors: (Constant), AVOID, CONSC, SECURE, NEO, ANX,

OPEN, AGREE, EXTRV

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 9538.372 8 1192.297 7.804 .000a

Residual 30250.050 198 152.778

Total 39788.422 206

a. Predictors: (Constant), AVOID, CONSC, SECURE, NEO, ANX, OPEN, AGREE, EXTRV

b. Dependent Variable: PNYDIRI

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 89.627 11.011 8.140 .000

EXTRV .112 .100 .100 1.117 .265

AGREE -.107 .094 -.095 -1.136 .257

CONSC -.028 .089 -.025 -.319 .750

NEO -.317 .081 -.290 -3.936 .000

OPEN -.052 .087 -.050 -.600 .549

SECURE -.071 .085 -.057 -.829 .408

ANX -.151 .075 -.145 -2.021 .045

AVOID -.177 .080 -.156 -2.215 .028

a. Dependent Variable: PNYDIRI

Page 131: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN DAN GAYA KELEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38350/2/FITRI... · ini berjumlah 207 mahasiswa tahun pertama Universitas Pamulang

118

Descriptives

[DataSet1] F:\BISMILLAH SKRIPSI\bismillah data.sav

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

PNYDIRI 207 7.22 79.27 50.0000 13.89776

EXTRV 207 6.28 82.60 50.0005 12.41158

AGREE 207 21.27 83.03 50.0003 12.35252

CONSC 207 16.39 82.90 50.0000 12.42222

NEO 207 18.77 86.30 50.0000 12.70817

OPEN 207 15.48 86.22 50.0001 13.33709

SECURE 207 21.71 80.17 49.9942 11.16115

ANX 207 8.54 85.08 50.0001 13.39125

AVOID 207 8.67 80.81 49.9949 12.25592

Valid N (listwise) 207

Page 132: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN DAN GAYA KELEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38350/2/FITRI... · ini berjumlah 207 mahasiswa tahun pertama Universitas Pamulang

119

Frequencies

Notes

Output Created 10-Nov-2015 21:12:35

Comments

Input Data F:\BISMILLAH SKRIPSI\bismillah

data.sav

Active Dataset DataSet1

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data

File 207

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated

as missing.

Cases Used Statistics are based on all cases with

valid data.

Syntax FREQUENCIES VARIABLES=PD EX

AGR CO NO OPN SCR AN AVO

/STATISTICS=MINIMUM MAXIMUM

/ORDER=ANALYSIS.

Resources Processor Time 00:00:00.000

Elapsed Time 00:00:00.000

[DataSet1] F:\BISMILLAH SKRIPSI\bismillah data.sav

Statistics

PD EX AGR CO NO OPN SCR AN AVO

N Valid 207 207 207 207 207 207 207 207 207

Missing 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Minimum 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00

Maximum 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00

Page 133: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN DAN GAYA KELEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38350/2/FITRI... · ini berjumlah 207 mahasiswa tahun pertama Universitas Pamulang

120

Frequency Table

PD

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 1 107 51.7 51.7 51.7

2 100 48.3 48.3 100.0

Total 207 100.0 100.0

EX

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 1 108 52.2 52.2 52.2

2 99 47.8 47.8 100.0

Total 207 100.0 100.0

AGR

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 1 80 38.6 38.6 38.6

2 127 61.4 61.4 100.0

Total 207 100.0 100.0

CO

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 1 104 50.2 50.2 50.2

2 103 49.8 49.8 100.0

Total 207 100.0 100.0

Page 134: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN DAN GAYA KELEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38350/2/FITRI... · ini berjumlah 207 mahasiswa tahun pertama Universitas Pamulang

121

NO

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 1 102 49.3 49.3 49.3

2 105 50.7 50.7 100.0

Total 207 100.0 100.0

OPN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 1 96 46.4 46.4 46.4

2 111 53.6 53.6 100.0

Total 207 100.0 100.0

SCR

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 1 95 45.9 45.9 45.9

2 112 54.1 54.1 100.0

Total 207 100.0 100.0

AN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 1 99 47.8 47.8 47.8

2 108 52.2 52.2 100.0

Total 207 100.0 100.0

Page 135: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN DAN GAYA KELEKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38350/2/FITRI... · ini berjumlah 207 mahasiswa tahun pertama Universitas Pamulang

122

AVO

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 1 98 47.3 47.3 47.3

2 109 52.7 52.7 100.0

Total 207 100.0 100.0