PENGARUH TERAPI KOGNITIF TERHADAP DEPRESI SKRIPSI …

31
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA PERPUSTAKAAN PENGARUH TERAPI KOGNITIF TERHADAP DEPRESI PADA LANSIA DI PANTI WREDHA BUDI DHARMA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Gelar Sarjana Keperawatan Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta Disusun oleh: Suhardi 3209117 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDERAL AHMAD YANI YOGYAKARTA 2016

Transcript of PENGARUH TERAPI KOGNITIF TERHADAP DEPRESI SKRIPSI …

Page 1: PENGARUH TERAPI KOGNITIF TERHADAP DEPRESI SKRIPSI …

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

PENGARUH TERAPI KOGNITIF TERHADAP DEPRESI

PADA LANSIA DI PANTI WREDHA BUDI DHARMA

YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Gelar Sarjana Keperawatan

Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Disusun oleh:

Suhardi

3209117

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

JENDERAL AHMAD YANI YOGYAKARTA

2016

Page 2: PENGARUH TERAPI KOGNITIF TERHADAP DEPRESI SKRIPSI …

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

ii

Page 3: PENGARUH TERAPI KOGNITIF TERHADAP DEPRESI SKRIPSI …

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

iii

PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN

Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi dengan judul:

PENGARUH TERAPI KOGNITIF TERHADAP DEPRESI

PADA LANSIA DI PANTI WERDHA BUDI DHARMA

YOGYAKARTA

Dibuat untuk memenuhi persyaratan menjadi Sarjana Keperawatan pada

Program Studi Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal

Ahmad Yani Yogyakarta, sejauh yang saya ketahui penelitian ini bukan

merupakan tiruan atau duplikasi dari skripsi yang telah dipublikasikan dan atau

pernah digunakan untuk mendapatkan gelar sarjana di lingkungan Sekolah Tinggi

Ilmu Kesehatan Jenderal Achmad Yani Yogyakarta maupun Perguruan Tinggi

atau Institusi manapun, kecuali bagian sumber informasinya dicantumkan

sebagaimana mestinya.

Yogyakarta, 26 Agustus 2016

Suhardi

NPM: 3209117

Page 4: PENGARUH TERAPI KOGNITIF TERHADAP DEPRESI SKRIPSI …

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan

rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini untuk

memenuhi salah satu persyaratan mencapai gelar Sarjana Keperawatan Stikes

Jenderal Achmad Yani Yogyakarta dengan judul “Pengaruh Terapi Kognitif

Terhadap Depresi Pada Lansia Di Panti Wredha Budi Dharma Yogyakarta”.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Proposal ini tidak terlepas

dari bantuan berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan

terimakasih atas bimbingan, saran, bantuan dan dukungan moral atau spiritual

kepada yang terhormat :

1. dr. Kuswanto Hardjo, M.kes, selaku direktur Stikes Achmad Yani

Yogyakarta.

2. Dewi Retno P.,S.Kep.,Ns.,MNg, selaku ketua program studi keperawatan

Stikes Jendral Achmad Yani Yogyakarta.

3. Suharsono.,Mn., selaku pembimbing I dalam penyusunan usulanpenelitian.

4. Mifathu Darussalam, M.Kep., Sp.Kep.M.B., Selaku pembimbing II dalam

penyusunan skripsi ini.

5. Ayah dan Ibu serta seluruh keluarga besar yang telah memberikan do'a dan

semangat kepada penulis dalam menyelesaikan proposal ini.

6. Teman-teman mahasiswa Program Studi S-I Ilmu Keperawatan Stikes Jendral

Achmad Yani Yogyakarta dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu

persatu.

Penulis menyadari bahwa usulan penelitian ini masih banyak

kekurangan dan kelemahan. Saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat

penulis harapkan untuk kesempurnaan usulan penelitian.

Yogyakarta, ………………. 2016

Penulis

Page 5: PENGARUH TERAPI KOGNITIF TERHADAP DEPRESI SKRIPSI …

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

v

DAFTAR ISI

Hal

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... ii

HALAMAN PERNYATAAN ......................................................................... iii

KATA PENGANTAR ..................................................................................... iv

DAFTAR ISI .................................................................................................... v

DAFTAR TABEL ........................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... viii

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................... ............. ix

INTISARI .................................................................................................... x

ABSTRACT .................................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........................................................................... 1

B. RumusanMasalah ........................................................................ 4

C. TujuanPenelitian ......................................................................... 4

D. ManfaatPenelitian ....................................................................... 5

C. KeaslianPenelitian …………………………………………….... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Lanjut Usia ................................................................................. 9

B. Depresi ........................................................................................ 15

C. Terapi Kognitif ........................................................................... 22

B. Kerangka Teori .......................................................................... 29

C. Kerangka Konsep ........................................................................ 30

D. Hipotesis ..................................................................................... 30

BAB III METODE PENELITIAN

A. RancanganPenelitian................................................................... 31

B. LokasidanWaktuPenelitian ......................................................... 31

C. PopulasidanSampel ..................................................................... 32

D. VariabelPenelitian....................................................................... 34

Page 6: PENGARUH TERAPI KOGNITIF TERHADAP DEPRESI SKRIPSI …

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

vi

E. DefinisiOperasional .................................................................... 34

F. AlatdanMetodePengumpulan Data ............................................ 35

G. Validitas dan Reliabilitas ............................................................ 35

H. Metode Pengolahan dan Analisa Data ........................................ 37

I. EtikaPenelitian ............................................................................. 38

J. Pelaksanaan Penelitian ................................................................ 39

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian..................................................................... ...... 41

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian..................................... 41

2. Karakteristik Responden .................................................... 42

3. Tingkat Depresi Sebelum dan Sesudah diberikan

Terapi Kognitif..................................................................... 43

4. Hasil Uji Hipotesis dengan Uji Statistik Nonparametric

Wilcoxon Signed Rank Test................................................... 44

B. Pembahasan ............................................................................. 44

C. Keterbatasan dan Kelemahan Penelitian.................................. 47

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN ........................................................................ 48

B. SARAN .................................................................................... 48

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 7: PENGARUH TERAPI KOGNITIF TERHADAP DEPRESI SKRIPSI …

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

vii

DAFTAR TABEL

Hal

Tabel 3.1. Rancangan Penelitian ...................................................................... .....31

Tabel 3.2. Definisi Oprasional Variabel Penelitian ......................................... .....34

Tabel 4.1. Karakteristik Responden ................................................................. ….42

Tabel 4.2. Gambaran Tingkat Depresi Sebelum dan Sesudah ......................... ….43

Tabel 4.3. Analisa Tingkat Depresi Sebelum dan Sesudah Terapi Kognitif ... … 44

Page 8: PENGARUH TERAPI KOGNITIF TERHADAP DEPRESI SKRIPSI …

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

viii

DAFTAR GAMBAR

Hal

Gambar 2.1. Kerangka Teori ........................................................................... 29

Gambar 2.2. Kerangka Konsep ........................................................................ 30

Page 9: PENGARUH TERAPI KOGNITIF TERHADAP DEPRESI SKRIPSI …

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Persetujuan Menjadi Responden

Lampiran 2 Lembar Kuisioner Data Demografi

Lampiran 3 Lembar Kuisioner GDS

Lampiran 4 Lembar Kuisioner MMSE

Lampiran 5 SOP Terapi Kognitif

Lampiran 6 Lembar Kerja Terapi Kognitif Terapis

Lampiran 7 Lembar Kerja Terapi Kognitif Responden

Lampiran 8 Jadwal Penyusunan Skripsi

Lampiran 9 Hasil Uji Normalitas Data

Lampiran 10 Hasil Uji Wilcoxon Signed Rank Test

Lampiran 11 Dokumentasi Penelitian

Lampiran 12 Surat Ijin Penelitian.

Page 10: PENGARUH TERAPI KOGNITIF TERHADAP DEPRESI SKRIPSI …

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

x

PENGARUH TERAPI KOGNITIF TERHADAP DEPRESI PADA LANSIA

DI PANTI WREDHA BUDHI DHARMA YOGYAKARTA

Suhardi1, Suharsono2, Miftahu Darussalam3

INTISARI

Latar Belakang: Depresi adalah masalah yang umum mempengaruhi lansia seluruh dunia dan ditandai oleh penurunan mood, yang menyebabkan penurunan dalam nafsu makan, pola tidur dan fungsi secara keseluruhan. Salah satu metode yang digunakan untuk menurunkan tingkat depresi adalah terapi kognitif. Terapi kognitif akan membantu seseorang untuk berpikir positif yang dapat mempengaruhi mood menjadi lebih baik. Tujuan: Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh terapi kognitif terhadap depresi lansia di Panti Wredha Budhi Dharma Yogyakarta. Metode: Merupakan jenis penelitian quasi ekspiremental dengan rancangan “one-group-before-after” (Pre test-Post test Design) dalam satu kelompok tanpa kelompok kontrol. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 16 lansia dengan menggunakan teknik purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan sebelum dan sesudah terapi kognitif menggunakan instrumen GDS dan dianalisa dengan uji wilcoxon signed rank test dengan α = 0.05. Hasil: Analisa wilcoxon signed rank test menunjukkan signifikasi p value = 0.000 < α = 0.05. Ini berarti ada pengaruh terapi kognitif terhadap depresi pada lansia di Panti Wredha Budhi Dharma Yogyakarta. Kesimpulan: Terjadi penurunan tingkat depresi pada lansia setelah diberi tarapi kognitif. Kata kunci: Terapi kognitif, depresi, lansia

1Mahasiswa IlmuKeperawatan STIKES JenderalAchmadYani 2Dosen keperawatan Poltekes Kemenkes Magelang 3Dosen Keperawatan STIKES Jenderal Achmad Yani

Page 11: PENGARUH TERAPI KOGNITIF TERHADAP DEPRESI SKRIPSI …

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

xi

THE INFLUENCE OF COGNITIVE THERAPY TOWARD DEPRESSION

ON ELDERLY PEOPLE AT NURSING HOME BUDHI DHARMA

YOGYAKARTA

Suhardi1, Suharsono2, Miftahu Darussalam3

ABSTRACT

Background: Depression is a common problem influencing elderly people worldwide and is indicated by the decrease of mood which causes the decrease of appetite, sleeping pattern, and thorough functions. One of the methods used to decrease the depression level is cognitive therapy. Cognitive therapy will help someone to think positively influencing the mood to be better. Objective: This research aims at finding out the Influence of cognitive therapy toward depression on elderly people at Nursing home Budhi Dharma Yogyakarta. Method: The research type is quasi experimental research with the one-group-before-after design (Pretest-Posttest Design) in group without any control group. The samples in this research are 16 elderly people by using the purposive sampling technique. The data collecting is done before and after the the cognitive therapy using GDS instrument and is analyzed by Wilcoxon Signed Rank Test with α= 0.05. Result: Wilcoxon Signed Rank Test Analysis shows the significance of pvalue= 0.000 < α= 0.05. It means that there is an influence of cognitive therapy toward depression on elderly people at Nursing home Budhi Dharma Yogyakarta. Conclusion: There is a decrease of depression level on the elderly people after being given the cognitive therapy. Keywords: Cognitive therapy, depression, elderly people. __________________________________________________________________ 1 A student ofNursing Science, STIKES Ahmad Yani Yogyakarta 2 A lecturer of Nursing Study Program Poltekes Kemenkes Magelang 3 A lecturer of Nursing Study Program STIKES Ahmad Yani Yogyakarta

Page 12: PENGARUH TERAPI KOGNITIF TERHADAP DEPRESI SKRIPSI …

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut Badan Pusat Statistik bulan Agustus 2010, laju pertumbuhan

penduduk Indonesia sebesar 1,49% pertahun dan diperoleh jumlah penduduk

indonesia sebanyak 237.556.363 orang, yang terdiri dari 119.507.580 laki-

laki dan 118.048.783 perempuan, komposisi jumlah anak usia 0-4 tahun

sebanyak 19.591.740 jiwa, sedangkan jumlah lansia usia 59 sampai dengan di

atas 75 tahun sebanyak 23.190.345 jiwa. World Health Organization (WHO)

memperkirakan tahun 2020 kelompok usia tersebut akan menjadi 30,1 juta

jiwa (Nugroho, 2008).

Provinsi Yogyakarta memiliki jumlah penduduk lanjut usia atau yang

berusia 60 tahun ke atas dari tahun ke tahun mengalami peningkatan, yaitu

pada tahun 2005 sebesar 6,13% dan pada tahun 2007 mejadi 9,2% dari total

jumlah penduduk atau 48.092 jiwa, sedangkan jumlah penduduk pralansia

atau yang berumur 45 tahun sampai dengan 59 tahun pada tahun 2007 adalah

60.472 jiwa. Usia harapan hidup juga mengalami peningkatan, yaitu pada

tahun 2005 usia harapan hidup untuk laki-laki 66,38 tahun dan untuk

perempuan 70,25 tahun sedangkan pada tahun 2007 usia harapan hidup untuk

laki-laki 67,1 tahun dan untuk perempuan 71,1 tahun (BPS, 2010).

Peningkatan usia harapan hidup yang terjadi tentunya mempunyai

dampak lebih banyak terjadinya gangguan penyakit pada lanjut usia. Salah

satunya yaitu faktor psikososial lanjut usia merupakan permasalahan yang

sangat membebani kehidupannya, pada lanjutanya akan berpengaruh terhadap

gangguan fisik, sosial dan mentalnya. Empat gangguan mental yang sering

terjadi pada lanjut usia adalah depresi, insomnia, ansietas, dan delirium (Ceria

dkk, 2007).

Page 13: PENGARUH TERAPI KOGNITIF TERHADAP DEPRESI SKRIPSI …

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

2

Depresi adalah masalah yang umum mempengaruhi sekitar 121 miliar

orang seluruh dunia dan ditandai oleh penurunan mood, yang menyebabkan

penurunan dalam nafsu makan, pola tidur dan fungsi keseluruhan. Kelainan

ini ditandai dengan menurunya harga diri dan perasaan tidak berharga dan

bersalah. Gejala lebih lanjut termasuk anhedonia, kelelahan dan gangguan

konsentrasi (Maratos dkk, 2008; WHO, 2013). Kejadian paling buruk pada

depresi dapat menyebabkan bunuh diri, yang berhubungan dengan hilangnya

850.000 jiwa setiap tahun (WHO, 2013). Depresi diproyeksikan untuk

menjadi penyebab utama kecacatan dan kontributor terbesar kedua beban

global penyakit pada tahun 2020. Ini terjadi pada orang-orang dari semua

jenis kelamin, usia, dan latar belakang (Maratos dkk, 2008; WHO, 2013).

Gangguan depresi yang sering dijumpai pada lanjut usia merupakan

masalah psikososiogeriatri dan perlu mendapat perhatian khusus. Depresi

pada lanjut usia kadang-kadang tidak terdiagnosis dan tidak mendapat

penanganan yang semestinya karena karena gejala yang muncul seringkali di

anggap sebagai suatu bagian dari proses penuaan yang normal(Stanley &

Beare, 2006). Prevalensi kejadian depresi cukup tinggi hampir lebih dari 350

juta penduduk dunia mengalami depresi dan merupakan penyakit ke-4 di

dunia (WHO, 2013).

Depresi pada lanjut usia biasanya berhubungan dengan status ekonomi

rendah, kemtian pasangan penyakit fisik yang menyertai dan isolasi sosial.

Depresi pada lanjut usia ini sering tampak sebagai gejala somatik. Kondisi

depresi cenderung meningkatatkan populasi adrenalin dan kortisol yang

diketahui dapat menurunkan tingkat kekebalan tubuh sehingga seseorang

dengan depresi beresiko terserang penyakit sehingga harus ditanggani

(Agustin, 2008).

Hawari (2011) mengungkapkan bahwa depresi pada lansia merupakan

salah satu bentuk gangguan kejiwaan pada alam perasaan (affective / mood

Page 14: PENGARUH TERAPI KOGNITIF TERHADAP DEPRESI SKRIPSI …

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

3

disorder), yang ditandai dengan kemurungan, kelusuan ketiadaan gairah

hidup, perasaan tidak berguna dan putus asa.

Pada umumnya penanganan depresi dilakukan dengan tiga cara utama

yaitu (1) Biologis: dengan obat anti depresan dan ECT atau eletroconvulsive

therapy; (2) Psikoterapi yang mengguankan berbagai tehnik psikoanalitik,

dan terapi kelompok; (3) Pelatihan, antara lain social problem solving-

therapy, pelatihan keterampilan interpersonal, pelatihan berfikir positif, dan

pelatihan ekspresi wajah positif (Amir, 2005).Adapun menurut Kaplan dan

Saddock (2004) terapi yang dibutuhkan pasien depresi dapat berupa

psikoterapi, seperti terapi kognitif, terapi interpersonal, terapi tingkah laku,

dan terapi keluarga; terapi obat ( pemberian anti depresan) dan tindakan

elektro compulsive therapy (ECT) dengan indikasi bila obat-obatan kurang

efektif atau pasien tidak bisa menerima obat-obatan. Dengan terapi kognitif,

lansia yang depresi akan belajar bagaimana cara menyadari dan memperbaiki

pikiran-pikiran negatif yang otonomis ini dan seiring waktu penderita depresi

akan bisa menemukan dan memperbaiki keyakinan-keyakinan salah yang

memicu depresi mereka (Prawitasari dkk, 2005)

Terapi kognitif adalah sistim yang dikembangkan oleh Aaron Beck,

dimana sistem ini menekankan pada pentingnya kepercayaan dan pemikiran

dalam menentukan perilaku dan perasaan (Nelson & Jones, 2011). Terapi

kognitif merupakan metode yang terbukti sangat membantu dalam mengatasi

masalah yang berhubungan dengan suasana hati (mood), depresi, cemas,

marah, panik, cemburu, rasa bersalah, dan rasa malu (Susana& Hendarsih,

2012).

Oleh karena itu, untuk kasus-kasus depresi pada lansia, terapi kognitif-

dinilai lebih efektif dibandingkan jenis terapi lain karena dapat mengurangi

tendensi berpikir negatif pada lansia yang dalam berbagi kasus disinyalir

berkontribusi besar terhadap munculnya depresi dalam diri mereka (Blazer,

2003). Terapi kognitif telah digunakan pada semua usia, mulai anak-anak

sampai orang-orang lanjut usia. Beck melaporkan bahwa beberapa studi

terkontrol telah menunjukkan bahwa paling tidak sama efektifnya dengan

Page 15: PENGARUH TERAPI KOGNITIF TERHADAP DEPRESI SKRIPSI …

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

4

obat anti depresan dalam menangani klien-klien lanjut usia yang menderita

depresi (Jones and Nelson, 2011). Secara umum, terapi kognitif sama baiknya

atau lebih baik dibandingkan terapi-terapi aktif lain untuk masalah-masalah

seperti depresi. Terapi kognitif ini sangat disarankan pada pasien depresi

selain tidak memerlukan biaya mahal, juga praktis untuk dilakukan. Padesky

dan Beck dalam buku Nelson and Jones, (2013) bahwa terapi kognitif telah

terbukti efektif menangani berbagaimacam kasus termasuk, depresi, fobia

sosial, gangguan kecemasan tergeneralisasi, gangguan stress pascatrauma,

dan gangguan obsesif-kompulsif.

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan peneliti di Panti

Wredha Budhi Dharma Umbulharjo Giwangan Yogyakarta pada tanggal

5Januari 2016 melalui (kuisioner) dengan 55 lansia terdapat 40 lansia yang

mengalami depresi. Belum adanya penatalaksanaan depresi secara spesifik di

Panti Wredha Budhi Dharma Umbulharjo Giwangan Yogyakarta membuat

peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang depresi terhadap lansia di

Panti Wredha Budhi Dharma Umbulharjo Giwangan Yogyakarta dengan

menggunakan Geriatric Depression Scale (short for) oleh Yesavage

(1986)untukmenggukurtingkatdepresidanlembar observasi panduan terapi

kognitif (Kurlowicz & Greedberg, 2007).

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang akan

diangkat adalah sebagai berikut: “Apakah ada pengaruh yang signifikan

antara terapi kognitif dengan depresi pada lanjut usia di Panti Wreda Budhi

Darma Yogyakarta?”

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Untuk mengetahui pengaruh terapi kognitif terhadap tingkat depresi pada

lanjut usia di Panti Wreda Budhi darma Yogyakarta.

Page 16: PENGARUH TERAPI KOGNITIF TERHADAP DEPRESI SKRIPSI …

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

5

2. Tujuan khusus

a. Untuk mengetahui tingkat depresi sebelum dilakukan terapi kognitif

pada lanjut usia di Panti Wreda Budhi Darma Yogyakarta.

b. Untuk mengetahui tingkat depresi sesudah dilakukan terapi kognitif

pada lanjut usia di Panti Wreda Budhi Darma Yogyakarta.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Manfaat penelitian ini secara teoritis yaitu sebagai pengembangan bahan

kajian ilmu pengetahuan dalam bidang studi keperawatan terhadap

fenomena saat ini dan sebagai landasan penelitian lebih lanjut mengenai

pengaruh terapi kognitif terhadap depresi ataupun terapi kognitif terhadap

masalah yang berbeda ataupun mengenai intervensi yang berbeda untuk

mengatasi masalah pada lansia.

2. Manfaat Praktis

a. PendidikanKeperawatanJiwa

Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan literatur di

keperawatan jiwa dan menjadi tambahan informasi tentang pengaruh

terapi kognitif terhadap depresi pada lansia.

b. Bagi Perawat, danPekerjaSosialPanti Wredha Budhi Dharma

Yogyakarta

Bagi perawat dan pekerja social diharapkan agar lebih memperhatikan

adanya pelaksanaan terapi kognitif sebagai salah satu intervensi yang

penting dalam menurunkan depresi pada lansia selama dipanti, serta

diharapkan perawat dan pekerja social mendapatkan program

pelatihan atau seminar tentang terapi kognitif sehingga perawat dan

pekerja social dipanti dapat memberikan terapi kognitif yang lebih

optimal dan sesui dengan kebutuhan lansia.

c. Bagi peneliti selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat menindaklanjuti penelitian

ini dengan menggunakan waktu yang lebih, jumlah sampel yang lebih

Page 17: PENGARUH TERAPI KOGNITIF TERHADAP DEPRESI SKRIPSI …

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

6

banyak serta menggunakan kelompok kontrol untuk mengetahui

perbedaan karakteristik responden antara yg dilakukan dan yang tidak

dilakukan terapi kognitif serta untuk mendapatkan hasil yang

maksimal.

Page 18: PENGARUH TERAPI KOGNITIF TERHADAP DEPRESI SKRIPSI …

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

7

E. Keaslian Penelitian

1. Kismanto, Joko dan Stiyawan (2014) dengan judul “Pengaruh Terapi

Kognitif Terhadap Perubahan Kondisi Depresi Lansia di Panti Wreda

Darma Bakti Kasih Surakarta” penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan metode penelitian quasi exsperiment dengan desain prepost

test design with control group. Data diambil sebelum dan sesudah

pemberian intervensi terapi kognitif pada lansia yang mengalami kondisi

depresi di kelompok intervensi. Cara pengambilan sampel adalah total

sampling dengan sampel sebanyak 46 klien dibagi menjadi 2 yaitu 26

responden untuk kelompok intervensi dan dan 20 responden untuk

kelompok kontrol. Hasil penelitian menunjukkan penurunan kondisi

depresi secara bermakna, baik pada kelompok intervensi maupun kontrol.

Penurunan kondisi depresi pada kelompok lansia yang mendapatkan

terapi kognitif menurun lebih rendah secara bermakna dibandingkan

dengan kelompok lansia yang tidak mendapatkan terapi kognitif.

Perbedaan dengan penelitian ini terletak pada sample atau respondennya,

pada penelitian ini tidak terikat pada suatu masalah yang menyebabkan

depresi. Persamaan dengan penelitian ini adalah veriabel bebasnya yaitu

Pengaruh terapi Kognitif dan penelitian ini menggunakan quasy

eksperiment dengan model “one-group-before-after” (Pre test-Post test

Design).

2. Mubin, M. Fatkhul (2009) dengan judul “Penerapan Terapi Spesialis

Keperawatan Jiwa: Terapi Kognitif Pada Harga Diri Rendah di RW 09,

11 dan 13 kelurahan Bubulak Bogor” penelitian ini dilakukan dengan

metode penelitian quasi exsperimen dengan rancangan Time Series

Design pada populasi RW 09, 11 dan 13 dengan total sampel 11 klien.

Kegiatan yang dilakukan adalah pemberian terapi kognitif pada 11klien

dengan harga diri rendah di RW 09, 11, dan 13 kelurahan Bulbulak

bersama dengan terapi lain yaitu, psiko edukasi, toght stoping dan logo

terapi. Hasil pemberian terapi kognitif sangat efektif pada 11 klien dengan

Page 19: PENGARUH TERAPI KOGNITIF TERHADAP DEPRESI SKRIPSI …

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

8

harga diri rendah terutama pada harga diri renda situasional. 11 klien

dengan haga diri rendah yang mendapatkan terapi kognitif menunjukkan

peningkatan dalam rasa percaya dirinya dan hidup produktif. Berdasarkan

analisis statistik didapat pengaruh signifikan sebelum dan sesudah

dilakukan terapi kognitif (pv.0.001). perbedaan penelitian ini terletak pada

variabel terikat, tempat, dan sampel atau respondennya, pada penelitian

ini tidak terikat pada suatu masalah yang menyebabkan depresi.

Persamaan dengan penelitian ini adalah veriabel bebasnya yaitu Pengaruh

terapi Kognitif dan penelitian ini menggunakan quasy eksperiment

dengan model “one-group-before-after” (Pre test-Post test Design).

3. Selevera, Nindya Rizky (2013) dengan judul “Teknik Restrukturisasi

Kognitif untuk Menurunkan Keyakinan Irasional pada Remaja dengan

Gangguan Somatis” Jenis penelitian ini merupakan penelitian Tindakan

(action research) dengan menggunakan metode analisis data gabungan

(mixed methods). Instrument pengumpulan data yang digunakan

wawancara, self-report, dan skala IBT. Intervensi yang diberikan kepada

subyek berupa teknik restrukturisasi kognitif. Hasil penelitian

menunjukkan adanya penurunan pada keyakinan irasional pada gangguan

somatisasi. Hal ini berarti bahwa penerapan teknik restrukturisasi kognitif

diidentifikasikan dapat meningkatkan pemikiran positif dan rasional pada

subyek yang mengalami somatisasi. Perbedaan pada penelitian ini peneliti

menggunakan rancangan penelitian kualitatif, tempat, dan sampel atau

respondennya. Pada penelitian ini tidak terikat pada suatu masalah yang

menyebabkan depresi. Persamaan dengan penelitian ini adalah veriabel

bebasnya yaitu Pengaruh terapi Kognitif dan penelitian ini menggunakan

quasy eksperiment dengan model “one-group-before-after” (Pre test-

Post test Design).

Page 20: PENGARUH TERAPI KOGNITIF TERHADAP DEPRESI SKRIPSI …

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

41

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Lokasi Penelitian

Panti Wredha Budhi Dharma berdiri sejak tahun 1952, semula berlokasi

di Jalan Solo No. 63 (sekarang Hotel Sri Manganti) dengan nama Panti

Jompo Budhi Dharma. Saat itu panti masih bersifat umum dan dapat

menerima hampir semua penyandang masalah sosial mulai dari anak jalanan,

gelandangan, pengemis, tuna susila, tuna wisma, dan lanjut usia terlantar.

Setelah berjalan 15 tahun, pemerintah memisahkan penghuni panti menurut

kelompoknya.

Khusus untuk lanjut usia / lansia terlantar ditempatkan di kampung

Tegalgendu, kecamatan Kotagede Daerah Istimewa Yogyakarta, tepatnya

pada tanggal 15 Agustus 1967 dengan nama Panti Wredha Budhi Dharma

dengan setatus menyewa. Sepuluh tahun kemudian, keberadaan panti

dipindah lagi ke areal resmi milik pemda di Ponggalan Umbul Harjo 7/203

Daerah Istimewa Yogyakarta hingga sekarang. Adapun kegiatan sehari-hari

di Panti seperti, setiap hari senin dan selasa dari jam 08:00 sampai jam 10:00

diadakan kegiatan rohani seperti pengajian bagi yang beragama muslim dan

kebaktian bagi yang beragama nasrani, dan pada hari rabu dan kamis dari jam

08:00 sampai jam 10:30 diadakan kegiatan kesenian seperti menyanyi

bersama atau berlatih bernyanyi bersama, pada saat kegiatan kesenian ini para

lansia akan menampilkan keterampilan bernyanyinya pada acara family

gathering, pemeriksaan kesehatan dilaksanakan pada hari jum’at dilakukan

oleh dokter dari dinas sosial yang bertujuan mengontrol kesehatan para lansia

di panti, sedangkan pada hari sabtu atau minggu biasanya ada kegiatan family

gathering. Adapun di Panti Wredha Budhi Dharma saat ini terdapat 54 lansia

yang tinggal terdiri dari 17 lansia laki-laki dan 37 lansia perempuan, dan

belum pernah dilakukan penelitian tentang terapi kognitif.

Page 21: PENGARUH TERAPI KOGNITIF TERHADAP DEPRESI SKRIPSI …

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

42

2. Karakteristik Responden

Responden dalam penelitian ini berjumlah 16 lansia sesuai dengn kriteria

yang peneliti tetapkan. Karakteristik lansia yang menjadi subyek penelitian

dapat dilihat pada tabel sebagai berikut

Tabel 4.1

Distribusi karakteristik responden lansia yang mengalami depresi ringan dan

depresi sedang di Panti Wredha Budhi Dharma Yogyakarta.

KARAKTERISTIK

RESPONDEN

Frekuensi Persentase (%) Umur Lanjut usia (60-74 tahun) 14 87.5 Lanjut usia tua (75-90 tahun) 2 12.5 Total 16 100.0 Jenis Kelamin Laki-Laki 7 43.8 Perempuan 9 56.3 Total 16 100.0 Pendidikan Tidak Sekolah 8 50.0 Sekolah Dasar 3 18.8 Sekolah Menengah Pertama 4 25.0 Sekolah Menengah Atas 1 6.3 Total 16 100.0 Status Perkawinan Belum Menikah 1 6.3 Duda 6 37.5 Janda 9 56.3 Total 16 100.0

Lama Tinggal di Panti < 6 Bulan 4 25.0 > 6 Bulan 12 75.0 Total 16 100.0

Sumber: Data Primer 2016

Berdasarkan tabel 4.1menunjukan jumlah proporsi umur yang

terbanyak berumur 60-74 tahun (87.5%). Distribusi responden menurut jenis

Page 22: PENGARUH TERAPI KOGNITIF TERHADAP DEPRESI SKRIPSI …

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

43

kelamin, mayoritas responden berjenis kelamin perempuan sebanyak 9

responden (56.3%). Distribusi responden menurut pendidikan pada responden

mayoritas tidak sekolah sebanyak 8 responden (50.0%). Distribusi responden

menurut status perkawinan pada responden mayoritas janda sebanyak 9

responden (56.3%). Sedangkan mayoritas responden yang lama tinggal

dipanti >6 bulan sebanyak 12 responden (75.0%).

3. Tingkat depresi sebelum dan sesudah diberikan terapi kognitif

Hasil observasi peneliti tingkat depresi pada lansia dikategorikan dengan

distribusi normal menjadi 2 yaitu depresi ringan, dan depresi sedang dengan

nilai terendah 5 dan tertinggi 11. Penilaian diperoleh dari perhitungan 15 item

dengan sekor terendah 0 dan sekor tertinggi 1. Berikut :

Tabel 4.2.

Gambaran Tingkat Depresi Pada Lansia Sebelum dan Setelah Dilakukan

Terapi kognitif Pada Lansia di Panti Wredha Budi Dharma giwangan

Yogyakarta

Sebelum Intervensi Setelah Intervensi

Tingkat depresi frekuensi Persentase (%) frekuensi Persentase (%)

Normal 0 0 10 62.5

Ringan 11 68.8 4 25.0

Sedang 5 31.2 2 12.5

Total 16 100 16 100

Sumber: Data Primer 2016

Berdasarkan tabel 4.2 karakteristik responden penelitian sebelum

dilakukan terapi kognitif, mayoritas mempunyai tingkat depresi ringan yaitu

sebanyak 11 lansia (68,8%). Tingkat depresi pada lansia setelah diberikan

terapi kognitif oleh peneliti berdasarkan tabel 4.2. karakteristik responden

mayoritas mempunyai tingkat depresi normal sebanyak 10 lansia (62,5%).

Pada tabel 4.2. distribusi tingkat depresi pada lansia sebelum dilakukan terapi

kognitif terdiri dari tingkat depresi sedang dan depresi ringan. Sedangkan

setelah diberikan terapi kognitif distribusi tingkat depresi sedang pada lansia

Page 23: PENGARUH TERAPI KOGNITIF TERHADAP DEPRESI SKRIPSI …

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

44

berubah dari 5 orang (31,2%) menjadi 2 orang (12,5%) dan pada tingkat

depresi ringan berubah dari 11 orang (68,5%) menjadi 4 orang (25,0%) dan

yang normal menjadi 10 orang (62,5%).

4. Hasil Uji Hipotesis dengan Uji Statistik Nonparametric Wilcoxon Signed Rank

Test

Berikut ini adalah tabel hasil uji hipotesis dengan menggunakan

Wilcoxon Signed Rank Test terhadap tingkat depresi sebelum dan sesudah

diberikan terapi kognitif

Tabel 4.3. Analisa tingkat depresi sebelum dan sesudah terapi kognitif pada

lansia di Panti Wredha Budhi Dharma Yogyakarta

Test Statistic Z Asymp. Sig. (2-tailed)

Depresi (sebelum) – Depresi (sesudah) -3.568a .000

Sumber: Data Primer 2016

Berdasarkan tabel 4.3. dapat dijabarkan bahwa nilai Z score = -3.568,

sedangkan nilai p value= 0.000. Dengan nilai p value= 0.000<0.05 maka H0

ditolak. Maka hasil ini menunjukkan ada pengaruh terapi kognitif terhadap

depresi pada lansia di Panti Wredha Budhi Dharma Yogyakarta.

B. Pembahasan Penelitian

Hasil penelitian sebelum diberikan terapi kognitif diketahui bahwa

responden yang mengalami depresi ringan sebanyak 11 orang (68,8%) dan yang

mengalami depresi sedang sebanyak 5 orang (31,2%). Adapun mayoritas

responden yang mengalami depresi pada tingkat ringan tetapi masih ada lima

orang yang mengalami tingkat depresi sedang hal ini dapat dibuktikan dengan

usia lansia (60-74 tahun) sebanyak 14 orang (87,5%) dan lansia usia tua (75-90

tahun) sebanyak 2 orang (12,5%) walaupun pada umumnya depresi lebih sering

terjadi pada remaja namun depresi pada lansia lebih berbahaya karena dapat

menurunkan status kesehatan lansia, hal ini sesui menurut Agustin (2008) bahwa

kondisi depresi cenderung meningkatkan populasi adrenalin dan kortisol yang

diketahui dapat menurunkan tingkat kekebalan tubuh sehingga seseorang dengan

depresi beresiko terserang penyakit. Mayoritas responden berjenis kelamin

Page 24: PENGARUH TERAPI KOGNITIF TERHADAP DEPRESI SKRIPSI …

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

45

perempuan sebanyak 9 orang (65,3%), dimana perempuan lebih berisiko depresi

dari pada pria. Hal ini sesuai menurut Amir (2005) perempuan lebih sering

mengalami depresi, ini dilihat dari perempuan lebih sering mencari pengobatan,

adapun adanya ketidak seimbangan hormone pada wanita sehingga perempuan

beresiko lebih besar terpapar depresi dan adapula yang menyatakan wanita lebih

sering menggunakan perasaan dan lebih sering terpapar stressor sedangkan

ambang stressor perempuan lebih rendah terhadap depresi. Mayoritas status

pendidikan responden yang tidak sekolah sebanyak 8 orang (50,0%), pendidikan

berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan dan mood seseorang sehingga dapat

berpengaruh terhadap depresi. Adapun tingkat pendidikan dapat berpengaruh

terhadap depresi ini sesuai menurut penelitian Lievre &Crimmins (2010)

pendidikan yang rendah berkaitan dengan depresi terutama pada usia lanjut, hal

ini karena orang-orang dengan pendidikan yang lebih rendah akan mencapai usia

tua dengan penurunan kognitif dan kesehatan yang buruk. Mayoritas responden

yang di tinggal pasangan, janda sebanyak 9 orang (56,3%) dan duda sebanyak 6

orang (37,5%), lansia yang ditinggal pasangan biasanya berisiko lebih besar

terpapar resiko depresi karena merasa kehilangan dan berkurangnya dukugan

social terhadapnya. Status perkawinan dapat mempengaruhi resiko depresi pada

lansia ini sesuai menurut Kaplan &Sadock (2007) salah satu faktor yang dapat

menyebabkan terjadinya depresi adalah status perkawinan dimana orang yang

tidak memiliki pasangan terutama perempuan atau berstatus janda lebih rentan

terhadap depresi, sehingga seseorang yang kehilangan pasangan hidupnya maka

berkurang pula dukungan keluarga terhadapnya. Dan mayoritas lansia yang

tinggal dipanti lebih dari enam bulan sebanyak 12 orang (75,0%), kebosanan yang

timbul akibat terlalu lama tinggal dipanti dapat menyebabkan resiko depresi pada

lansia. Adapun lama tinggal dipanti dapat mempengaruhi resiko depresi pada

lansia ini sesuai menurut penelitian yang dilakukan Nurhayati dkk (2006) yang

menyatakan bahwa sebagian lansia merasa bosan tinggal dipanti (57,5%), hal ini

dimungkinkan lama tinggal di Panti apabila ini berkelanjutan dapat menyebabkan

depresi pada lanjut usia.

Page 25: PENGARUH TERAPI KOGNITIF TERHADAP DEPRESI SKRIPSI …

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

46

Hasil penelitian sesudah diberikan terapi kognitif diketahui bahwa

responden yang tidak mengalami depresi atau normal sebanyak 10 orang (62.5%).

Adapun mayoritas responden setelah dilakukan terapi kognitif adalah normal hal

ini dapat disebabkan karena terapi kognitif mengajak responden untuk berpikir

positif atau mencari dan membantu klien untuk mampu menginterpretasikan atau

mempersepsikan kejadian yang negative menjadi kejadian yang positif. Hal ini

sesuai menurut Padesky& Beck dalam buku Nelson & Jones (2013) terapi

kognitif ini sangat disarankan pada klien depresi, selain tidak memerlukan biaya

mahal, juga praktis untuk dilakukan. Sedangkan menurut Susana & Hendarsih

(2012) terapi kognitif merupakan metode yang terbukti sangat membantu dalam

mengatasi masalah yang berhubungan dengan suasana hati terutama depresi.

Adapun hasil uji Wilcoxon Signed Rank Test diketahui p value sebesar

0.000< 0,05. Hasil penelitian ini menunjukkan ada pengaruh terapi kognitif

terhadap tingkat depresi pada lansia di Panti Wredha Budi Dharma Yogyakarta.

Hal ini menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan secara statistik tingkat

depresi pada responden sebelum dan sesudah dilakukan terapi. Hal ini sesuai

menurut Padesky dan Beck dalam buku Nelson and Jones (2013) bahwa terapi

kognitif telah terbukti efektif menangani berbagaimacam kasus termasuk depresi.

Hal ini sesuai penelitian serupa yang juga pernah dilakukan sebelumnya oleh

Kismanto, Joko dan Stiyawan (2014) dengan judul “Pengaruh Terapi Kognitif

Terhadap Perubahan Kondisi Depresi Lansia di Panti Wreda Darma Bakti Kasih

Surakarta” dalam penelitian tersebut memperoleh hasil bahwa ada penurunan

tingkat depresi pada lansia di Panti Wredha Darma Bakti kasih surakarta. Hasil

penelitian Mubin, (2009) dengan judul “Penerapan Terapi Spesialis Keperawatan

Jiwa: Terapi Kognitif Pada Harga Diri Rendah di RW 09, 11 dan 13 kelurahan

Bubulak Bogor” memperoleh hasil bahwa terapi kognitif dapat meningkatkan

harga diri rendah di RW 09, 11 dan 13 kelurahan Bubulak Bogor. Adapun hasil

penelitian Selevera& Nindya (2013) dengan judul “Teknik Restrukturisasi

Kognitif untuk Menurunkan Keyakinan Irasional pada Remaja dengan Gangguan

Somatis” menunjukkan hasil bahwa terapi kognitif dapat menurunkan keyakinan

irasional pada remaja dengan gangguan somatis. Prasekti, (2013) dengan judul

Page 26: PENGARUH TERAPI KOGNITIF TERHADAP DEPRESI SKRIPSI …

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

47

“Terapi Kognitif Perilaku Untuk Menurunkan Tingkat Depresi Orangtua Yang

memiliki Anak Down Syndrom” dalam penelitian tersebut diperoleh hasil adanya

pengaruh terhadap penurunan tingkat depresi. Dari empat penelitian tersebut

membuktikan bahwa terapi kognitif terbukti dapat menurunkan berbagai macam

kasus termasuk depresi.

C. Keterbatasan dan Kelemahan Penelitian

1. Kesulitan penelitian

a. Saat penelitian pada responden yang semuanya lansia harus lebih berhati-

hati dan sabar.

b. Penelitian ini sejatinya membutuhkan waktu yang cukup lama untuk

memperoleh hasil yang maksima.

2. Kelemahan penelitian

a. Peneliti tidak dapat mengendalikan kondisi di lingkungan Panti, karena

peneliti hanya mengontrol kondisi didalam ruangan.

b. Peneliti tidak mempertimbangkan perbedaan lamanya responden tinggal di

Panti, yang memungkinkan perbedaan dalam penurunan tingkat depresi.

c. Pada penelitian ini tidak digunakan kelompok kontrol, sehingga efektifitas

terapi kognitif tidak dapat dibandingkan penurunan tingkat depresi antar

kelompok yang mendapatkan terapi dengan kelompok yang tidak

mendapatkan terapi kognitif

Page 27: PENGARUH TERAPI KOGNITIF TERHADAP DEPRESI SKRIPSI …

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

48

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah:

1. Mayoritas responden sebelum dilakukan terapi kognitif mengalami tingkat

depresi ringan sebanyak 11 orang (68,8%)

2. Mayoritas responden sesudah dilakukan terapi kognitif mengalami penurunan

tingkat depresi dari ringan menjadi tidak depresi atau normal sebanyak 10

orang (62,5%).

3. Adanya pengaruh yang signifikan terapi kognitif terhadap depresi pada lansia

di Panti Wredha Budhi Dharma Yogyakarta yang di tunjukkan dari hasil uji

Wilcoxon Signed Rank Test dengan signifikasi p value = 0.000 <α = 0.05.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka peneliti memberikan saran-saran

sebagai berikut:

1. Pendidikan Keperawatan Jiwa

Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan literatur di keperawatan jiwa

dan menjadi tambahan informasi tentang pengaruh terapi kognitif terhadap

depresi pada lansia.

2. Bagi Perawat, dan Pekerja Sosial Panti Werdha Budhi Dharma Yogyakarta

Bagi perawat dan pekerja social diharapkan agar lebih memperhatikan adanya

pelaksanaan terapi kognitif sebagai salah satu intervensi yang penting dalam

menurunkan depresi pada lansia selama dipanti, serta diharapkan perawat dan

pekerja social mendapatkan program pelatihan atau seminar tentang terapi

kognitif sehingga perawat dan pekerja social dipanti dapat memberikan terapi

kognitif yang lebih optimal dan sesuai dengan kebutuhan lansia.

3. Bagi peneliti selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat menindaklanjuti penelitian ini

dengan menggunakan waktu yang lebih, jumlah sampel yang lebih banyak

serta menggunakan kelompok kontrol untuk mengetahui perbedaan

Page 28: PENGARUH TERAPI KOGNITIF TERHADAP DEPRESI SKRIPSI …

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

49

karakteristik responden antara yg dilakukan dan yang tidak dilakukan terapi

kognitif serta untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

Page 29: PENGARUH TERAPI KOGNITIF TERHADAP DEPRESI SKRIPSI …

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

DAFTAR PUSTAKA

Agustin, D & Ulliya, S. (2008). Perbedaan Tingkat Depresi pada Lansia Sebelum

dan Sesudah Dilakukan Senam Bugar Lansia di Panti Wrdha Wardoyo

Ungaran. Media Ners, 2, hal 35-42.

Amir, N. (2005). Depresi; Aspek Neurobiologi Diagnosa dan Tatalaksana.

Jakarta: UI.

Badan Pusat Statistik. (2010). Statistik Penduduk Lanjut Usia 2010. Jakarta: CV.

Petratama Persada

Blazer, D.G. (2003). Depression in late life: Review and commentary. Journal

ofGerontology: Medical Sciences, 58A (3), 249-

265.Com/od/psychotherapy/a/cbt.htm. diakses 21 April 2013

Ceria, R., Renny, I., Sumarni, D. (2007). Pengaruh Fakta-Fakta Psikososial dan

Insomnia Terhadap Depresi pada Lansia di Kota Yogyakarta. Berita

Kedokteran Masyarakat, 23, 1-5.

Cherry K (2012). What is cognitive behavior therapy? About.com.

http://psychologi.about

Darmono, Boedhi R., Martono, Hadi H., (2006). Geriatri (Ilmu Kesehatan Usia

Lanjut). Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta.

Dahlan, M. S. (2008). Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta:

Salemba Medika.

Free, M (Kazantzis, N., Reincke, M. A., & Freeman, A. (2010).Cognitive and

behavioral theories in clinical. New York: The Guilford Press.

Hawari, D. (2011). Manajemen Stres dan Depresi. Jakarta: FKUI

Hidayat, A. A. A. (2007). Metode Penilitian Keperawatan Dan Teknik Analisa

Data. Jakarta: Salemba Medika.

Kismanto, Joko dan Stiyawan .(2014). Pengaruh Terapi Kognitif Terhadap

Perubahan Kondisi Depresi Lansia di Panti Wreda Darma Bakti Kasih

Surakarta. Jurnal KesMaDaSka.

Page 30: PENGARUH TERAPI KOGNITIF TERHADAP DEPRESI SKRIPSI …

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

Kurlowicz, L. And Greenberg, S. A. (2007). The Geriatri Depression Scale (GDS). American Journal of Nursing, 107 (10), hal 67-68.

Lee BW, Conwell Y, Shah MN, Barker WH, Delavan RI, Friedman B .(2008). Major depression and emergency medical services utilization in community-dwelling elderly persons with disabilities. Journal Geriatri psychiartry.

Maratos, A.S., Gold, C., Wang, X., Crawford, M.J. (2008). Music therapy for

depresion. Diunduh tanggal 11 November 2011, jam 17:38 WIB. Dari

http://www.thecochranelibrary.com

Maryam, R., Ekasari, M., Rosidawati., Jubaedi, A., Batubara, I. (2011). Mengenal

Usia Lanjut dan Perawatan. Jakarta : Salemba Medika.

Maslim, R. (2001). Diagnosa Gangguan Jiwa, Rujukan Ringkas PPDGJ – III.

Jakarta : PT Nuh Jaya.

McDowell, Ian. (2006). Measuring Health: A Guide to Rating Scales and

Questionnaies. New York: Oxford University Press, Inc.

Mubin, M. Fatkhul (2009). Penerapan Terapi Spesialis Keperawatan Jiwa: Terapi

Kognitif Pada Harga Diri Rendah di RW 09, 11 dan 13 kelurahan Bubulak

Bogor. Jurnal Keperawatan Vol. 2 No.2, hal. 28-35.

Nasir, A & Muhith, A. (2011). Dasar - Dasar Keperawatan Jiwa. Jakarta :

Salemba Medika.

Nelson, R & Jones. (2011). Teori dan Praktik Konseling dan Terapi. Edisi

keempat Jilid Pertama. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Nevid, J. S., Rathus, S. A., Greene, B. (2005). Psikologi Abnormal. Edisi kelima

Jilid Pertama. Jakarta : Penerbit Erlangga.

Notoatmodjo. (2003). Metodelogi Penelitian Kesehatan Edisi 2. Jakarta: Rineka

Cipta.

Nugroho, Wahjudi., (2008). Keperawatan Gerontik & Geriatrik. Penerbit Buku

Kedokteran. EGC, Jakarta

Nursalam. (2008).Konsep & Penerapan Metodelogi Penelitian Ilmu Keperawatan

. Jakarta: Salemba Medika.

Page 31: PENGARUH TERAPI KOGNITIF TERHADAP DEPRESI SKRIPSI …

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

Prawitasari, J. E., Hadjam, M. N. R., Atmini, N., Retnowati, S. Utami, M. S.,

Subandi, M. A., Ramdhani, N., Hasanat, N. U. (2005). Psikoterapi

Pendekatan Konvensional dan Kontemporer. Yogyakarta. Pustaka Pelajar.

Purwaningsih, W & Karlina, I. (2009). Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta :

Nuha Medika.

Riwidikdo, H. (2006). Statistik Kesehatan. Yogyakarta: Mitra Cendekia Press.

Rosenvald, T., Oei, T.P.S. & Schmidt, M. (2007). Fight your dark shadow:

managing depression with cognitive behavior therapy (I. Saraswati,trans.).

Brisbane: Depression Managed

Saryono. (2011). Metodelogi Penelitian Keperawatan. Purwokerto: UPT

Percetakan dan Penerbit UNSOED.

Selevera, Nindya Rizky (2013). Teknik Restrukturisasi Kognitif untuk

Menurunkan Keyakinan Irasional pada Remaja dengan Gangguan Somatis.

Jurnal Sains dan Praktik Psikologi, hal. 63-76.

Susana, S. A & Hendarsih, S. (2011). Terapi Modalitas Keperawatan Kesehatan

Jiwa. Jakarta: EGC

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung:

Alfabeta.

Stanley, M & Beare, P. (2006). Buku Ajar Keperawatan Gerontik. Edisi 2. Alih

Bahasa Nety, J & Sari, K. Jakarta : EGC

Setyoadi, dkk. (2011). Terapi Modalitas Keperawatan pada Klien Psikogeriatrik. Jakarta: Salemba Medika.

Stuart , G. W. (2006). Buku Saku Keperawatan Jiwa. Edisi 5. Alih bahasa

Ramona, P. K & Egi, K. Y. Jakarta : EGC

World Health Organization. Mental health : What Is Depression ? Diunduh 10

September 2013 jam 00 : 23 WIB. Dari World Health Organization, 2013

http : //www. Who. Int / mental. Health / management / depression /

definition /en