Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori

92

Click here to load reader

description

Sebuah contoh proposal psikologi eksperimen

Transcript of Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori

Page 1: Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori

Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009

PENGARUH TAYANGAN HUMOR TERHADAP

PENINGKATAN MEMORI PADA MAHASISWA

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi persyaratan

Ujian Sarjana Psikologi

Oleh:

PASKAH APRIANTI SITANGGANG

051301067

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

GENAP, 2008/2009

Page 2: Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori

Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009

LEMBAR PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan dengan sesungguhnya

bahwa skripsi saya yang berjudul:

Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori

Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara

adalah hasil karya sendiri dan belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar

kesarjanaan di suatu perguruan tinggi manapun.

Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan skripsi ini saya kutip dari hasil

karya orang lain yang telah dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma,

kaidah, dan etika penulisan ilmiah.

Apabila di kemudian hari ditemukan adanya kecurangan di dalam skripsi ini,

saya bersedia menerima sanksi dari Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara

sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Medan, Maret 2009

Paskah Aprianti

NIM 051301067

Page 3: Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori

Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009

Pengaruh tayangan humor terhadap peningkatan memori pada mahasiswa Fakultas Psikologi

Universitas Sumatera Utara

Paskah Aprianti Sitanggang dan Desvi Yanti Mukhtar, M.Si.,psikolog

ABSTRAK

Memori memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Setiap kata-kata yang diucapkan serta semua peristiwa dan aktivitas yang terjadi sepanjang kehidupan individu merupakan fungsi dari memori. Mahasiswa merupakan salah satu aset yang sangat penting dalam pengembangan negara. Zaman yang penuh dengan teknologi dan informasi juga memaksa mahasiswa untuk menguasai informasi sebanyak-banyaknya sehingga nantinya akan dapat berguna dalam pengembangan negara. Penguasaan informasi berkaitan dengan memori. Hal ini menyebabkan mahasiswa harus dapat merencanakan proses belajar yang tepat, salah satunya dengan menggunakan metode peningkatan memori (Suyanto dan Hisyam, 2000). Salah satu metode peningkatan memori yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan humor. Penggunaan humor dalam proses belajar dan mengajar dapat memberikan pengembangan yang sangat berarti bagi dunia pendidikan, yaitu untuk meningkatkan memori. Pada penelitian ini humor disajikan dalam bentuk tayangan humor. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh tayangan humor terhadap peningkatan memori. Penelitian ini dilakukan pada 30 orang mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental dengan rancangan randomized matched two group design. Metode analisis data yang digunakan adalah paired samples t test karena setiap subjek penelitian terlebih dahulu dipasangkan sesuai dengan kapasitas kemampuan memori mereka. Hasil penelitian membuktikan bahwa ada pengaruh tayangan humor terhadap peningkatan memori secara signifikan. Nilai signifikansi uji t diperoleh sebesar 0,000 dan nilai t diperoleh sebesar 5,045 dengan nilai t tabel untuk derajat bebas 14 adalah sebesar 2,14. Nilai signifikansi yang lebih kecil dari 0,05 dan nilai t hitung yang lebih besar dibandingkan dengan nilai t tabel membuktikan bahwa ada pengaruh tayangan humor terhadap peningkatan memori. Kata kunci: memori, humor, tayangan humor

Page 4: Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori

Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang

telah melimpahkan kasih karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

dengan judul ”Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori pada

Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara”, sebagai salah satu syarat

untuk menyelesaikan pendidikan S1 di Fakultas Psikologi Universitas Sumatera

Utara.

Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan dan bantuan dari banyak pihak maka

penulis tidak akan dapat menyelesaikan skripsi ini. Terima kasih penulis ucapkan

kepada:

1. Prof. dr. Chairul Yoel. Sp. A(K) selaku dekan Fakultas Psikologi USU.

2. Desvi Yanti Mukhtar, M.Si.,psikolog selaku dosen pembimbing yang telah

banyak meluangkan waktu dan pikiran dalam memberikan petunjuk, saran,

dan bimbingan sehingga saya dapat menyelesaikan proposal penelitian ini.

3. Filia Dina Anggraeni, M.Pd., Rr. Lita Hadiati, S.Psi.,psikolog, Fastirola

M.Psi., psikolog, Sri Supriyantini, M.Si.,psikolog, dan Tarmidi,

M.Psi.,psikolog yang telah memberikan saran dalam penyusunan proposal

penelitian ini.

4. Lili Garliah, M.Si.,psikolog dan Etti Rahmawati, M.Si. yang telah

membimbing saya dalam penyusunan metode penelitian eksperimen ini.

5. Rika Eliana M.Si.,psikolog selaku dosen pembimbing akademis yang telah

memberikan bimbingan dan arahan kepada saya.

Page 5: Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori

Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009

6. Orang tua dan saudara yang telah memberikan kasih sayang dan dukungan

kepada saya.

7. Sahabat-sahabat (Maria, Yoland, Nita, Icha, Elsa, Ika, Ezra, Nova, Nani,

Yulinda, Anggi, Afni, Ela, Yani, Yessy, Novi, Vera, Almh. Nur Anzelima,

Mega, dan lain-lain) yang telah menemani hari-hari saya di Fakultas

Psikologi.

8. Para subjek penelitian yang telah bersedia berpartisipasi dalam penelitian ini.

9. Semua sahabat dan pihak yang telah terlibat dalam penyusunan penelitian ini,

penulis mengucapkan terima kasih buat dukungan dan bantuannya.

Seluruh isi skripsi ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab penulis. Penulis

menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan dalam penelitian ini. Oleh

karena itu, penulis mengharapkan masukan dan saran yang bersifat membangun dari

semua pihak.

Medan, Maret 2009

Penulis

Page 6: Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori

Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ............................................................................................ ...i DAFTAR ISI .......................................................................................................... .iii DAFTAR TABEL .................................................................................................. ..v DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. .vi LAMPIRAN ........................................................................................................... vii BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................ ..1 B. Rumusan Masalah ........................................................................... ..9 C. Tujuan Penelitian ............................................................................. ..9 D. Manfaat Penelitian........................................................................... ..9 E. Sistematika Penulisan ...................................................................... 10

BAB II LANDASAN TEORI A. Memori

1. Definisi memori ...................................................................... 12 2. Pemrosesan informasi dalam memori...................................... 13 3. Tahapan memori ..................................................................... 15 4. Tes ingatan ............................................................................. 20 5. Faktor-faktor yang mempengaruhi memori ............................. 22

B. Humor 1. Definisi humor........................................................................ 23 2. Fungsi humor ......................................................................... 24 3. Tipe-tipe humor ...................................................................... 25 4. Teori humor ............................................................................ 26 5. Definisi tayangan humor ......................................................... 27 6. Jenis-jenis tayangan humor ..................................................... 27

C. Mahasiswa ....................................................................................... 28 D. Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Memori Mahasiswa .............. 29 E. Hipotesis Penelitian ......................................................................... 33

BAB III METODE PENELITIAN

A. Identifikasi Variabel Penelitian ........................................................ 34 B. Definisi Operasional ........................................................................ 34 C. Populasi dan Metode Pengambilan Sampel ...................................... 36 D. Teknik Kontrol ................................................................................ 38

Page 7: Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori

Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009

E. Rancangan Penelitian ...................................................................... 40 F. Alat Ukur dan Instrumen ................................................................. 41 G. Prosedur Eksperimen ....................................................................... 44 H. Metode Analisis Data ...................................................................... 48

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data

1. Gambaran subjek penelitian ..................................................... 50 2. Hasil utama penelitian ............................................................. 54

B. Pembahasan .................................................................................... 57 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ..................................................................................... 64 B. Saran ............................................................................................... 64

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 68 LAMPIRAN ........................................................................................................... 73

Page 8: Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori

Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 Perbedaan tahap memori 18 Tabel 2 Rancangan penelitian 40 Tabel 3 Skor mentah dan skor standar 43 Tabel 4 Gambaran subjek penelitian berdasarkan kapasitas kemampuan memori yang diperoleh melalui hasil tes inteligensi 51 Tabel 5 Norma dalam pengkategorisasian 52 Tabel 6 Gambaran subjek penelitian berdasarkan kategorisasi kemampuan Memori 53 Tabel 7 One sample kolmogorov smirnov 54 Tabel 8 Levene test 55 Tabel 9 Deskripsi nilai rata-rata hasil tes ingatan 56 Tabel 10 Uji t 56

Page 9: Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori

Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 Tahapan memori 15 Gambar 2 Kerangka penelitian 33

Page 10: Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori

Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1 Data Subjek Penelitian 73 Lampiran 2 Data Kelompok Kontrol 74 Lampiran 3 Data Kelompok Eksperimen 75 Lampiran 4 Data Berpasangan 76 Lampiran 5 Uji Normalitas Kelompok Eksperimen 77 Lampiran 6 Uji Normalitas Kelompok Kontrol 78 Lampiran 7 Uji Homogenitas 79 Lampiran 8 Uji t 80 Lampiran 9 Prosedur Penelitian 81

Page 11: Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori

Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Individu hidup di dunia yang penuh dengan informasi yang terdiri dari

pemandangan, suara, bau, dan rasa yang mengelilinginya setiap waktu. Informasi

masuk ke dalam pikiran melalui alat indra dan sebagian besar dari informasi yang

masuk dengan segera dibuang tanpa disadari oleh individu. Sedangkan beberapa

informasi disimpan di dalam memori untuk beberapa saat dan kemudian dilupakan

Page 12: Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori

Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009

namun ada juga beberapa informasi yang tetap dapat tersimpan di dalam memori

bahkan untuk selama-lamanya (Djiwandono, 2002).

Memori memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari.

Setiap kata-kata yang diucapkan serta semua peristiwa dan aktivitas yang terjadi

sepanjang kehidupan individu merupakan fungsi dari memori. Tanpa adanya

memori, proses kehidupan manusia tidak akan berlangsung. Memori atau yang biasa

disebut dengan kemampuan mengingat merupakan suatu hal yang fenomenal karena

memori manusia mampu menyimpan informasi dalam jumlah yang tidak terbatas.

Selain itu, memori juga dianggap sebagai sumber pengetahuan karena semua materi

tersimpan di dalam memori (Spear & Riccio, 1994). Tulving dan Craik (dalam

Sternberg, 2006) mendefinisikan memori sebagai tempat di mana individu

menyimpan dan mengingat kembali pengalaman masa lalu dan menggunakan

informasi tersebut untuk kebutuhan di masa sekarang.

Kehidupan individu selalu diwarnai oleh proses belajar dan proses belajar

tersebut tidak akan dapat berlangsung tanpa adanya memori. Jika individu tidak

dapat mengingat pengalaman yang terjadi dalam kehidupannya maka individu tidak

akan dapat melakukan proses belajar. Bahkan dalam melakukan komunikasi sosial

individu juga menggunakan memori karena kata-kata yang digunakan dalam

komunikasi tersimpan di dalam memori. Higbee (2003) menyatakan bahwa semua

proses belajar tidak akan ada hasilnya jika individu tidak dapat mengingat. Passer

dan Smith (2007) mendefinisikan belajar sebagai proses yang dilakukan untuk

mengenali informasi-informasi baru, sementara memori bertugas untuk

mempertahankan dan memanggil kembali informasi-informasi tersebut. Ada

Page 13: Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori

Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009

beberapa peranan penting memori dalam proses belajar, di antaranya adalah memori

memungkinkan individu untuk belajar dari pengalaman masa lalu, beradaptasi

dengan perubahan-perubahan lingkungan, dan membentuk kehidupan sosial melalui

komunikasi dengan orang lain.

Individu sebenarnya telah menggunakan memori ketika masih bayi namun bayi

belum dapat mengingat peristiwa-peristiwa dalam hidupnya karena memori pada

bayi belum seefektif memori pada orang dewasa (Spear & Riccio, 1994). Piaget

(dalam Papalia, 2004) menyatakan bahwa peristiwa-peristiwa yang terjadi pada awal

kehidupan tidak dapat disimpan secara efektif di dalam memori karena

perkembangan struktur otak yang belum sempurna. Struktur otak akan semakin

berkembang seiring bertambahnya usia individu.

Memori berkaitan erat dengan ketidakmampuan untuk memanggil kembali

informasi yang telah dipelajari atau yang biasa disebut dengan lupa. Lupa tentu saja

pernah dan bahkan sering dialami oleh individu, tidak terkecuali pada mahasiswa.

Pada penelitian yang dilakukan Graff (dalam Hunt & Ellis, 2004) membuktikan

bahwa pada tugas-tugas yang memerlukan memori eksplisit partisipan yang berusia

belasan hingga dua puluhan memiliki kemampuan memori yang lebih baik.

Sementara pada tugas-tugas yang memerlukan memori implisit tidak ada perubahan

dalam rentang kehidupan. Mahasiswa berada pada rentang usia subjek penelitian

yang dilakukan oleh Graff. Sementara pada penelitian yang dilakukan oleh Hopkins

(dalam Maryam, 2008) ditemukan bahwa 83 % responden menyatakan sering lupa

dengan nama seseorang, 60 % responden sering lupa tempat ia meletakkan sesuatu,

53 % responden sering lupa kata-kata, 49 % responden sering lupa tentang perkataan

Page 14: Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori

Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009

yang telah diucapkan, dan 42 % responden sering lupa dengan wajah seseorang.

Buzan (2002) menyatakan bahwa sebagian besar individu hanya mampu mengingat

kurang dari 10 % nama-nama orang yang telah mereka temui dan sebagian besar

individu melupakan lebih dari 99 % nomor telepon yang diberikan pada mereka.

Penelitian ini membuktikan bahwa fenomena lupa merupakan hal yang sangat dekat

dengan kehidupan individu sehari-hari.

Banyak hal yang dapat menyebabkan seseorang menjadi lupa. Lupa dapat terjadi

karena adanya informasi baru yang mengganggu informasi yang telah ada di dalam

memori. Selain itu, faktor waktu juga dapat menyebabkan individu menjadi lupa

(Lahey, 2003; Peterson & Peterson dalam Reed, 2004).

Mahasiswa merupakan salah satu aset yang sangat penting dalam pengembangan

negara dan para mahasiswa dituntut untuk lebih mandiri dalam proses belajar

daripada siswa-siswa menengah atas. Mahasiswa mengalami masa transisi yang

mana mereka dihadapkan pada suatu lingkungan pendidikan baru yang sangat jauh

berbeda dengan dengan lingkungan sebelumnya. Lingkungan baru yang harus

dihadapi mahasiswa menawarkan kesempatan untuk mengasah kemampuan,

menggunakan asumsi, dan menggunakan cara pandang baru terhadap dunia. Selain

itu, perubahan dalam hal kurikulum juga membuat mahasiswa harus menggunakan

cara berpikir yang baru. Zaman yang penuh dengan teknologi dan informasi juga

memaksa mahasiswa untuk menguasai informasi sebanyak-banyaknya sehingga

nantinya akan dapat berguna dalam pengembangan negara. Penguasaan informasi

berkaitan dengan memori. Hal ini menyebabkan mahasiswa harus dapat

Page 15: Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori

Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009

merencanakan proses belajar yang tepat, salah satunya dengan menggunakan metode

peningkatan memori (Suyanto & Hisyam, 2000).

Peningkatan memori tentu saja merupakan hal yang sangat vital, khususnya

dalam dunia pendidikan. Individu harus dapat memasukkan informasi yang berguna

ke dalam pikiran sehingga nantinya dapat mengingat kembali pengetahuan yang

telah tersimpan jika individu tersebut membutuhkannya (Djiwandono, 2002). Pada

saat ujian khususnya, individu harus dapat mengingat kembali materi-materi yang

telah dipelajari. Kenyataannya, memori sering kali dapat bekerja dengan lancar

dalam situasi-situasi yang tidak resmi namun dalam ujian hanya kadangkala saja

memori dapat menunjukkan hasil yang baik. Beberapa pelajar khususnya mahasiswa

juga mengalami berbagai hambatan selama proses belajar terutama pada saat

menghadapi ujian. Mereka merasa takut, tegang, dan bingung selama berminggu-

minggu atau hari-hari menjelang ujian berlangsung. Saat pertama kali menghadapi

kertas ujian, kegugupan sangat dirasakan di mana mereka akan membaca dengan

cepat dan kemudian mengulanginya kembali untuk menemukan jawaban dari

masalah yang ditanyakan. Beberapa dari mereka ada yang menghabiskan lima belas

sampai tiga puluh menit dari satu jam ujian untuk menulis catatan-catatan acak,

menggaruk kepala, mengerutkan dahi, dan berusaha mengingat semua yang mereka

ketahui. Mereka merasa frustasi karena tidak mampu memanggil kembali

pengetahuan dan informasi yang telah mereka miliki (Buzan, 2002). Maka untuk itu

perlu adanya metode-metode yang dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan

memori agar pemrosesan informasi berjalan dengan efektif dan pengetahuan yang

telah tersimpan dapat dengan mudah kembali diingat .

Page 16: Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori

Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009

Salah satu metode peningkatan memori yang dapat dilakukan adalah dengan

menggunakan humor. Penggunaan humor dalam proses belajar dan mengajar dapat

memberikan pengembangan yang sangat berarti bagi dunia pendidikan, yaitu untuk

meningkatkan hasil belajar. Beberapa penelitian yang dilakukan oleh para ahli

menyatakan bahwa penggunaan humor dapat meningkatkan memori. Penelitian yang

dilakukan oleh Cossairt dan Jacobs (1998) menyatakan bahwa penggunaan humor di

dalam ruangan kelas dianggap sebagai salah satu hal yang sangat penting bagi para

tenaga pengajar. Humor memberikan efek yang positif pada program pendidikan

karena dapat memicu dan menstimulasi memori, kreativitas, motivasi, menurunkan

stres, meningkatkan komunikasi, mengarahkan perhatian, membuka pikiran yang

tertutup, meningkatkan pemahaman, meningkatkan harga diri, membantu mengingat

materi-materi yang telah dipelajari, dan memberikan energi bagi tenaga pengajar dan

anak didik. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh para ahli dari

Universitas Marquette Wisconsin, mereka menyatakan bahwa menonton tayangan

humor dapat meningkatkan memori karena humor dapat menimbulkan arousal yang

berdampak terhadap peningkatan memori (dalam Smith, 2004).

Penelitian yang dilakukan oleh Sabato dan Gruner (dalam Sabato, 1985)

mengemukakan bahwa penggunaan humor dapat meningkatkan perhatian dan tingkat

ketertarikan seseorang yang pada akhirnya akan meningkatkan kemampuan

mengingat. Sejalan dengan penelitian sebelumnya, Powless dan Nielson (dalam

Smith, 2004) menyatakan bahwa stimulus positif seperti humor dapat memicu

memori dan meningkatkan kemampuan untuk memanggil kembali informasi.

Page 17: Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori

Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009

Carlson (2001) juga menemukan efek yang sangat besar dalam memori ketika

menerapkan humor saat proses belajar mengajar di dalam ruangan kelasnya.

Berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya, fenomena tentang dampak humor

terhadap memori dalam dunia pendidikan juga dirasakan oleh beberapa mahasiswa

Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara. Berikut merupakan hasil wawancara

yang dilakukan oleh peneliti terhadap beberapa mahasiswa Fakultas Psikologi

Universitas Sumatera Utara.

“Aku biasanya sebelum belajar untuk ujian baca komik atau nonton film-film yang lucu dulu baru belajar. Rasanya lebih cepat aja nangkapnya kalau baca komik atau nonton yang lucu itu. Jadi belajarnya lebih enak dan lebih cepet. Namanya juga mahasiswa, pasti maunya ingatannya itu kuat jadi ga gampang lupa, apalagi kalau ujian.”

K. T. Purba (Komunikasi personal, 3 November 2008)

“Iya, kalau lagi nonton film lucu, pasti yang lucu-lucu lebih mudah untuk diingat. Terus kejadian sehari-hari yang lucu juga pasti selalu diingat. Kalau dosen yang ngajar pake lawak-lawak gitu jadi lebih gampang untuk diingat, apalagi kalau dijadikan perumpaan gitu. Ada materi yang diumpamakan dengan hal-hal lucu, pasti lebih mudah diingat. Kalau soal slide yang lucu-lucu udah pasti lebih enak dilihat dan biasanya isi slidenya juga jadi lebih diperhatikan dan gampang diingat. Kalau udah siap nonton kayaknya lebih enak aja, lebih masuk kalau masuk belajar. Maunya si dosen-dosen kalo ngajar juga ya slidenya dibuat lucu-lucu, pake animasi yang lucu pasti lebih enak suasananya dan kayak yang tadi kubilang, lebih gampang diingat. Psikologi kan banyak kali hapalan terus pake bahasa Inggris lagi jadi makin susah belajarnya. Menurut aku sih perlulah ya cara-cara untuk meningkatkan memori jadi kalau belajar ga cepet lupanya. Jadi beban belajar bisa agak berkurang gitu”. E. Sitanggang (Komunikasi personal, 5 November 2008)

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi memori, salah satunya adalah

emosi. Emosi merupakan reaksi terhadap pengalaman yang diasosiasikan dengan

perubahan fisiologis dan tingkah laku. Banyak individu yang tidak menyadari bahwa

emosi seringkali memberi pengaruh yang sangat besar dalam kehidupan. Selain itu

Page 18: Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori

Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009

emosi juga memberi energi dan berperan penting dalam komunikasi sosial (Papalia,

2004; Passer & Smith, 2007). Keadaan emosi individu akan mempengaruhi proses

belajarnya karena perhatian individu terhadap lingkungan akan berkurang

intensitasnya pada saat berada pada emosi negatif. Hal ini akan mengakibatkan

pemrosesan informasi tidak berjalan dengan efektif dan berdampak pada memori

individu tersebut (Hunt & Ellis, 2004).

Hal-hal yang membangkitkan emosi dapat menstimulasi keluarnya hormon yang

akan meningkatkan kadar glukosa pada otak. Peningkatan kadar glukosa pada otak

akan berdampak pada peningkatan memori (Clayton dalam Rathus, 2005; Sternberg,

2006). Powless dan Nielson (2004) menyatakan bahwa emosi positif dapat

menimbulkan arousal yang akan berdampak pada pemanggilan informasi. Sementara

itu, emosi negatif akan merangsang pengeluaran hormon stres kortisol yang akan

menghambat fungsi hipocampus yang sangat berperan dalam pembentukan memori

(Nadel dkk. dalam Lahey 2003). Pada proses pembelajaran tentu saja fokus

utamanya adalah pada emosi positif karena selain dapat memicu arousal, keadaan

emosi yang positif juga menimbulkan mood yang positif yang mana mood berperan

penting dalam proses pemahaman (Hunt & Ellis, 2004). Penelitian yang dilakukan

oleh Ellis (dalam Hunt & Ellis, 2004) menemukan bahwa siswa-siswa yang sedang

bersedih (mood negatif) melakukan banyak kesalahan dalam mengidentifikasi

kalimat-kalimat yang mengandung kontradiksi. Hal ini membuktikan bahwa

pemahaman mereka terhadap suatu masalah menjadi terganggu akibat mood yang

negatif. Terganggunya pemahaman individu terhadap suatu hal akan mengakibatkan

tidak efektifnya kemampuan individu dalam mengingat. Salah satu hal yang dapat

Page 19: Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori

Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009

memicu emosi positif adalah humor. Humor dapat membangkitkan emosi positif,

baik secara langsung maupun tidak langsung (Kelly, 2002; Taber, Redden, & Hurley,

2007).

Secara sederhana humor merupakan sesuatu hal yang lucu dan dapat membuat

individu tertawa dan merasa senang. Saper (dalam Franzini, 2001) mengartikan

humor sebagai aspek kognitif, afektif, dan estetik pada individu, stimulus, ataupun

peristiwa yang dapat membangkitkan rasa senang dan respon seperti tertawa ataupun

tersenyum.

Humor dalam penelitian ini disajikan dalam bentuk tayangan visual dan

termasuk dalam kategori cerita ringkas. Menurut Ross (1999), humor yang

dihadirkan secara visual memiliki efek yang lebih kuat namun bukan berarti humor

dalam bentuk lainnya tidak memiliki pengaruh. Tayangan humor yang merupakan

input sensori akan masuk ke dalam talamus yang berfungsi untuk mengirimkan input

sensori menuju serebral korteks. Pada saat ini emosi sebenarnya telah aktif namun

belum ada proses kognitif sehingga individu tidak menyadarinya. Impuls sensori

masuk ke dalam serebral korteks yang berfungsi untuk menerima dan memroses

input sensori dan proses kognitif lainnya. Serebral korteks berhubungan dengan

hipotalamus, amygdala, dan hipocampus. Impuls sensori akan masuk ke dalam

amygdala yang berfungsi untuk membentuk pengalaman emosional. Pada saat ini

emosi yang aktif telah disadari karena telah melalui proses kognitif. Tayangan humor

akan membangkitkan pengalaman emosional positif. Arousal yang diakibatkan oleh

emosi positif akan menstimulasi hipotalamus untuk mengontrol sistem endokrin yang

Page 20: Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori

Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009

bertugas untuk mengeluarkan hormon yang akan meningkatkan kadar glukosa pada

otak dan berguna dalam peningkatan memori (Passer & Smith, 2007).

Berdasarkan uraian di atas, peneliti mengganggap penting untuk mengadakan

penelitian tentang pengaruh tayangan humor terhadap peningkatan memori.

Penelitian yang dilakukan bersifat eksperimental. Penelitian ekperimen ini

menggunakan dua kelompok. Kelompok pertama merupakan kelompok yang

mendapatkan perlakuan berupa menonton tayangan humor sedangkan kelompok

kedua merupakan kelompok yang tidak mendapatkan perlakuan berupa menonton

tayangan humor. Tayangan humor dalam penelitian ini hanya akan disajikan satu kali

saja. Setelah kelompok pertama selesai menonton tayangan humor maka kemampuan

mengingat mereka akan diukur, kemudian dilanjutkan dengan pengukuran

kemampuan mengingat pada kelompok kedua.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah tayangan humor

berpengaruh terhadap peningkatan memori ”.

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh tayangan humor terhadap

peningkatan memori.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat praktis maupun teoritis.

Page 21: Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori

Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009

1. Manfaat Teoretis

Secara teoretis, penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah keilmuan

yang bermanfaat untuk pengembangan ilmu psikologi khususnya Psikologi

Pendidikan.

2. Manfaat Praktis

a) Memberikan informasi tentang pengaruh tayangan humor terhadap peningkatan

memori.

b) Memberikan informasi agar mahasiswa dapat mempelajari dan mengenali

strategi belajar dan mengingat yang tepat.

c) Memberikan informasi kepada para tenaga pengajar agar dapat menerapkan cara-

cara pembelajaran yang tepat.

d) Subjek penelitian dapat mengetahui tingkat kemampuan mengingat (memori)

mereka sehingga dapat menjadi dasar untuk pengembangan kemampuan

mengingat.

e) Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan rujukan atau referensi untuk

penelitian lebih lanjut yang berhubungan dengan memori ataupun tayangan

humor.

E. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dari penelitian ini adalah :

Bab I : Pendahuluan

Page 22: Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori

Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009

Bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah penelitian,

rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, serta sistematika

penulisan.

Bab II : Landasan Teori

Bab ini memuat tinjauan teoretis yang menjadi acuan dalam

pembahasan masalah. Teori-teori yang dinyatakan adalah teori-

teori yang berhubungan dengan memori dan humor.

Bab III : Metodologi Penelitian

Bab ini menjelaskan mengenai identifikasi variabel penelitian,

definisi operasional variabel penelitian, populasi dan metode

pengambilan sampel, rancangan penelitian, teknik kontrol,

prosedur penelitian, dan metode analisis data.

Bab IV : Analisis Data dan Pembahasan

Bab ini berisi tentang uraian singkat hasil penelitian dan

pembahasan.

Bab V : Kesimpulan dan Saran

Bab ini berisi tentang kesimpulan penelitian dan saran-saran yang

meliputi saran praktis dan metodologis.

Page 23: Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori

Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Memori

1. Definisi memori

Page 24: Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori

Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009

Passer dan Smith (2007) menyatakan bahwa memori merupakan suatu proses

yang meliputi perekaman, penyimpanan, dan pemanggilan informasi atau

pengalaman. Memori bersifat sangat kompleks dan dinamis. Matlin (2005)

mendefinisikan memori sebagai proses untuk mempertahankan informasi.

Menurut Bjorklund (dalam Sternberg, 2006), memori merupakan mekanisme

dinamis yang dikaitkan dengan proses penyimpanan dan mengingat kembali

informasi tentang masa lalu. Memori adalah pengalaman mental yang dapat

dipercaya untuk menggambarkan pengalaman masa lalu seseorang (Johnson dalam

Sternberg, 2006).

Morris dan Maisto (2005) menyatakan bahwa memori adalah kemampuan untuk

mengingat hal-hal yang telah dipelajari dan dialami oleh individu. Hunt dan Ellis

(2004) mengemukakan bahwa memori adalah fungsi intelektual manusia yang

meliputi proses persepsi dan penalaran.

Dari beberapa definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa memori adalah

kemampuan mengingat yang meliputi perekaman, penyimpanan, dan pemanggilan

informasi ataupun pengalaman masa lalu yang akan digunakan untuk kebutuhan di

masa sekarang.

2. Pemrosesan informasi dalam memori

Ada tiga proses pengolahan informasi yang dilakukan di dalam memori, yaitu:

a) encoding

Page 25: Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori

Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009

Rathus (2005) mengemukakan bahwa informasi dari dunia luar akan ditangkap

oleh alat indera dalam bentuk stimulus fisik dan kimiawi. Tahap pertama dalam

pemrosesan informasi adalah encoding. Encoding merupakan proses yang

bertujuan untuk mengubah informasi sehingga individu dapat menempatkannya

di dalam memori. Individu mengubah informasi ke dalam bentuk psikologis yang

dapat diterima mental. Biasanya kode yang digunakan adalah kode semantik,

visual, dan akustik. Kode semantik didasarkan pada makna dan merupakan kode

yang dominan di dalam memori jangka panjang (long term memory). Kode

akustik didasarkan pada bahasa dan merupakan kode memori yang dominan

dalam memori jangka pendek (short term memory). Materi yang ada di dalam

kode akustik biasanya terdiri dari urutan huruf, angka, ataupun kata-kata yang

tidak bermakna. Sementara kode visual diwakili oleh gambar.

b) penyimpanan (storage)

Pemrosesan yang kedua adalah penyimpanan yang berfungsi untuk

mempertahankan informasi(Rathus, 2005).

c) pemanggilan (retrieval)

Pemrosesan yang ketiga adalah pemanggilan. Passer dan Smith (2007)

menyatakan bahwa pemanggilan adalah proses mengakses kembali informasi

yang telah disimpan. Menurut Hunt dan Ellis (2004) proses pemanggilan ada dua,

yaitu: recall dan recognition.

Ada beberapa proses yang dapat dilakukan untuk mengirim informasi menuju ke

memori jangka panjang (Atkinson & Shiffrin dalam Reed, 2004), yaitu:

a) Pengulangan (rehearsal) merupakan proses untuk mengulang informasi.

Page 26: Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori

Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009

b) Coding merupakan usaha yang dilakukan agar informasi dapat diingat dengan

mudah dan sesuai dengan konteks.

c) Kemampuan membayangkan (imaging) merupakan pembentukan karakter visual

untuk memudahkan proses mengingat.

Ada beberapa bagian otak yang berperan dalam pemrosesan informasi pada

memori, di antaranya adalah talamus, sistem limbik, dan cerebrum. Bagian otak

tersebut terletak pada bagian otak depan.

Talamus berada di dekat tengah otak dan berfungsi untuk menyampaikan

informasi sensori menuju korteks. Selain itu, talamus juga berperan dalam perhatian

dan pada saat tidur. Misalnya, talamus menyampaikan informasi sensori dari mata

menuju daerah visual pada serebral korteks (Rathus, 2005).

Rathus (2005) mengemukakan bahwa sistem limbik merupakan sejumlah

struktur yang berfungsi untuk mengatur memori, motivasi, dan emosi. Sistem limbik

berada di dekat cerebrum. Ada tiga bagian, yaitu amygdala, hipocampus, dan

beberapa bagian dari hipotalamus. Amygdala terletak di bagian bawah dari sistem

limbik dan berbentuk seperti dua buah kenari kecil. Amygdala berfungsi untuk

mengatur emosi, proses belajar, dan memori. Passer dan Smith (2007) menyatakan

bahwa hipocampus dan amygdala sangat berhubungan. Amygdala bertugas untuk

membentuk pengalaman emosional sementara hipocampus bertugas untuk

membentuk memori akibat dari pengalaman emosional. Tanpa amygdala,

hipocampus tidak akan berguna.

Rathus (2005) menyatakan bahwa cerebrum berukuran cukup besar dan

berfungsi untuk mengatur proses berpikir dan bahasa. Bagian permukaan cerebrum

Page 27: Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori

Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009

yang berlipat dan berwarna abu-abu disebut dengan serebral korteks. Serebral

korteks berfungsi untuk mengatur sensasi, respon, proses berpikir, dan bahasa.

Serebral korteks terdiri dari dua buah hemisper, yaitu hemisper kanan dan kiri. Setiap

hemisper dibagi menjadi empat lobus, yaitu lobus frontal (terletak di bagian depan),

parietal (terletak di bagian belakang), temporal (terletak di samping bawah), dan

ocipital (terletak di belakang dan di bawah lobus parietal dan di belakang temporal).

3. Tahapan memori

Atkinson dan Shiffrin (dalam Sternberg, 2006) memperkenalkan model

tradisional dari memori yang terdiri dari tiga tahap, yaitu sensory register, memori

jangka pendek, dan memori jangka panjang.

Tahapan Memori

Gambar 1. Model Tahapan Memori dari Atkinson dan Shiffrin

Sensory register merupakan tahap pertama dari memori yang berfungsi untuk

menangkap semua pengalaman sensori (berupa visual, auditori, dan sentuhan) hingga

akhirnya diproses. Proses encoding pada sensory register berlangsung pada saat

informasi diubah dalam bentuk impuls-impuls yang dapat diproses otak. Pada proses

Sensory register

visual

auditori sentuhan

Memori jangka pendek

pengulangan

coding pemanggilan

Input dari lingkungan

respon

Memori jangka panjang (Tempat

penyimpanan permanen)

Page 28: Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori

Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009

penyimpanan, informasi yang berada dalam sensory register tidak bertahan lama

hanya sepersekian detik (Lahey, 2003).

Sejumlah informasi yang telah diseleksi dari sensory register akan dikirim ke

tahap selanjutnya, yaitu memori jangka pendek. Memori jangka pendek merupakan

tempat penyimpanan sementara bagi informasi. Pada umumnya, dengan memberi

perhatian yang cukup terhadap informasi maka informasi tersebut akan segera

dikirim ke memori jangka pendek. Proses encoding pada memori jangka pendek

terjadi saat informasi dari sensory register diubah ke dalam bentuk yang dapat

diproses lebih lanjut (Lahey, 2003). Menurut Lahey (2003), coding merupakan

bentuk informasi yang disimpan dalam memori. Coding yang dominan di dalam

memori jangka pendek adalah kode akustik.

Informasi yang ada di dalam memori jangka pendek akan segera hilang jika

tidak segera dilakukan pengulangan (Reed, 2004). Ada empat teori yang dapat

menjelaskan tentang lupa, yaitu:

a) Interference theory

Interference theory menyatakan bahwa lupa terjadi karena adanya informasi yang

mengganggu informasi yang telah ada di dalam memori (Peterson & Peterson

dalam Reed, 2004). Biasanya karena informasi yang lain tersebut mirip dengan

informasi yang diingat oleh individu (Lahey, 2003). Wickens dkk. (dalam Lahey,

2003) menyatakan ada dua hal yang berhubungan dengan teori ini, yaitu

proactive dan retroactive interference. Proactive interference adalah gangguan

yang terjadi akibat memori yang telah ada sebelumnya. Sementara retroactive

interference adalah gangguan yang terjadi akibat memori yang baru saja masuk.

Page 29: Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori

Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009

Gangguan ini tidak hanya terjadi pada memori jangka panjang tetapi juga pada

memori jangka pendek.

b) Decay Theory

Decay theory menyatakan bahwa memori yang tidak digunakan akan berangsur-

angsur hilang seiring berjalannya waktu (Lahey, 2003). Teori ini ditentang oleh

beberapa psikolog dengan menyatakan bahwa lupa yang disebabkan oleh waktu

hanya terjadi pada sensory register dan memori jangka pendek sementara

informasi dalam memori jangka panjang bersifat permanen (White dalam Lahey,

2003).

c) Reconstruction (Schema) Theory

Reconstruction (schema) theory adalah teori yang menyatakan bahwa informasi

yang ada di dalam memori jangka panjang kadang-kadang berubah menjadi lebih

konsisten dengan kepercayaan, pengetahuan, dan pengharapan individu (Bartlett

dalam Lahey, 2003). Skema adalah jaringan-jaringan yang terdiri dari

kepercayaan, pengetahuan, dan pengharapan seseorang.

d) Motivated Forgetting atau represi

Motivated forgetting menjelaskan bahwa seseorang berusaha melupakan

informasi yang menyedihkan dan mengancam dirinya (Freud dalam Lahey,

2003).

Galotti (2004) mengemukakan model kerja dari memori jangka pendek yang

terdiri dari tiga komponen, yaitu:

a) Phonological loop yang berfungsi untuk mempertahankan dan memanipulasi

informasi bahasa. Phonological loop terdiri dari dua komponen, yaitu

Page 30: Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori

Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009

phonological yang berfungsi untuk menyimpan informasi verbal dan mekanisme

pengulangan yang berfungsi mempertahankan informasi agar tetap aktif.

b) Visuospatial sketchpad yang berfungsi untuk mempertahankan dan memanipulasi

informasi visual dan spasial.

c) Central executive yang berfungsi untuk memilih informasi yang akan diproses

dan menggabungkan informasi.

Memori jangka panjang merupakan tahap ketiga dari memori yang meliputi

proses penyimpanan informasi dalam waktu yang lama (Lahey, 2003). Informasi

yang dapat disimpan di dalam memori jangka panjang tidak terbatas jumlahnya

(Goldman & Rakic dalam Rathus, 2005). Memori jangka panjang disebut juga

sebagai perpustakaan bagi manusia. Informasi yang ada harus diorganisasikan agar

memudahkan proses pencarian, yaitu dengan menggunakan indeks. Proses encoding

pada memori jangka panjang terjadi pada saat informasi dari memori jangka pendek

diubah dalam bentuk makna. Informasi yang telah dipanggil dari memori jangka

panjang akan masuk kembali ke memori jangka pendek dan muncullah respon

(Lahey, 2003; Passer & Smith, 2007).

Tulving (dalam Lahey, 2003) mengemukakan tiga jenis memori jangka panjang,

yaitu:

a) Memori prosedural merupakan memori yang berkaitan dengan keahlian dan

prosedur. Contoh, cara mengendarai sepeda, bermain gitar, dll.

b) Memori semantik merupakan memori yang berkaitan dengan makna dan tidak

berhubungan dengan waktu dan tempat. Contoh, ketika seseorang ingin

mengetahui makna dari kedamaian.

Page 31: Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori

Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009

c) Memori episodik merupakan memori yang berkaitan dengan pengalaman dan

berhubungan dengan waktu dan tempat. Contoh, ketika seseorang berusaha

mengingat kapan dan di mana ia pertama kali mendapatkan gitarnya.

Memori jangka panjang efektif dalam menyimpan memori prosedural dan

semantik namun kurang efektif dalam menyimpan memori episodik. Hal ini terjadi

karena struktur fisik dari informasi (memori episodik) telah dilupakan sejak di dalam

memori jangka pendek (Lahey, 2003). Selain itu, Passer dan Smith (2007)

menyatakan bahwa di dalam memori jangka panjang juga terdapat memori implisit

dan eksplisit. Memori eksplisit terjadi saat individu harus mengingat informasi-

informasi spesifik dan proses pemanggilan informasi dilakukan individu dengan

sadar (Sternberg & Wagner, 1999). Memori implisit adalah memori yang berkaitan

dengan bagaimana cara melakukan sesuatu dan proses pemanggilan informasi

dilakukan dengan tidak sadar. Contoh, individu berkomunikasi dengan menggunakan

bahasa namun individu tidak sadar telah melakukan proses pemanggilan informasi

tentang kata-kata yang digunakan (Sternberg & Wagner, 1999).

Page 32: Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori

Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009

Tabel 1. Perbedaan Tahap Memori

Fitur Sensory Register Memori jangka pendek

Memori jangka panjang

Masuknya informasi

Sebelum adanya perhatian

Membutuhkan perhatian

Pengulangan

Cara mempertahankan informasi

Tidak mungkin Memberi lebih banyak perhatian dan pengulangan

Menyusun informasi dengan tepat

Bentuk informasi Bentuk nyata dari input

Akustik, visual, dan makna

Berdasarkan makna

Kapasitas Besar Kecil Tidak terbatas Penyebab lupa Faktor waktu Faktor waktu dan

adanya pergantian informasi

Informasi tidak akan pernah hilang. Lupa disebabkan karena ketidakmampuan memanggil informasi dengan sempurna

Durasi ¼ - 2 detik Sampai 30 detik Menit – tahunan Pemanggilan - Secara otomatis Melalui proses

pencarian

Sumber : Reading in Cognitive Psychology

4. Tes ingatan

Ada dua jenis alat tes yang dapat mengukur tingkat memori, yaitu:

a) Tes ingatan langsung

Tes ingatan langsung adalah tes yang membutuhkan memori episodik. Biasanya

tes-tes yang menuntut recall dan recognition (Buyer, 2004). Menurut Sternberg

(2006) dalam recall, individu mengingat fakta, kata-kata, ataupun aitem lainnya

dari memori. Contohnya adalah tes mengisi titik-titik (fill-in-the-blank).

Sedangkan dalam recognition, individu memilih ataupun mengidentifikasi

Page 33: Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori

Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009

apakah sebuah aitem telah dipelajari. Contohnya adalah tes pilihan berganda dan

benar-salah. Memori individu dalam tugas recognition biasanya lebih baik

dibandingkan dengan recall karena tugas yang berkaitan dengan recall

membutuhkan level yang lebih tinggi dibandingkan recognition. Salah satu tes

ingatan langsung yang dapat digunakan adalah tes Intelligenz Strukture Test

(IST) yang dikembangkan di Jerman, khususnya pada subtes Merk Aufgaben

(ME). IST dalam versi Indonesia merupakan bentuk adaptasi dari tes asli dan

sudah distandarisasi. Tes IST terdiri dari sembilan subtes, yaitu SE, WA, AN,

GE, RA, ZR, FA, WU, dan ME. Subtes Satzerganzung (SE) mengukur masalah

pembentukan keputusan, akal sehat, suatu penilaian yang mendekati realitas, dan

untuk menggali apakah seseorang dapat berpikir secara mandiri. Subtes

Wortauswahl (WA) mengukur daya pikir verbal yang integratif, dapat memahami

isi dari suatu pengertian, dan suatu kemampuan untuk menghayati masalah

bahasa. Subtes Analogien (AN) mengukur kemampuan mengkombinasi yang

dapat menunjukkan fleksibilitas, pemahaman, dan kedalaman dalam berpikir.

Subtes Gemeinsamkeiten (GE) mengukur kemampuan abstraksi, yaitu pengertian

kemampuan untuk menyatakan pengertian di dalam bahasa. Subtes Rechen

Aufgaben (RA) mengukur daya pikir praktis dalam berhitung. Subtes Zahlen

Reihen (ZR) mengukur daya pikir induktif yang menggunakan bilangan-bilangan.

Subtes Form Auswahl (FA) mengukur kemampuan membayangkan, kekayaan

untuk membayangkan, dan suatu cara untuk berpikir secara keseluruhan secara

konkrit. Subtes Wurfel Aufgaben (WA) mengukur kemampuan membayangkan

ruang, komponen-komponen konstruktif-teknis, dan momen analitis. Subtes

Page 34: Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori

Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009

terakhir adalah subtes Merk Aufgaben (ME) mengukur daya ingat dan

kemampuan menyimpan kata-kata yang telah dipelajari (Darmayanti dalam

Wechsler, 1992).

b) Tes ingatan tidak langsung

Tes ingatan tidak langsung adalah tes yang membutuhkan memori semantik dan

prosedural (Buyer, 2004). Contohnya adalah tes melengkapi kata.

5. Faktor-faktor yang mempengaruhi memori

Menurut Gunawan (2003) ada beberapa faktor yang mempengaruhi memori,

yaitu:

a) Informasi yang tidak relevan dan tidak penting

Informasi yang tidak relevan dan tidak penting tidak akan mendapat perhatian

dari individu.

b) Interfensi atau gangguan

Jika ada gangguan pada saat individu ingin memasukkan informasi ke dalam

memori maka informasi yang dimasukkan akan kacau. Contoh, kebisingan.

c) Tidak fokus

Jika banyak informasi yang muncul pada saat kita ingin memasukkan suatu

informasi ke dalam memori maka hal ini mengakibatkan perhatian terpecah.

d) Keadaan mental

Keadaan mental yang mempengaruhi memori adalah emosi. Keadaan emosi akan

mempengaruhi proses kognitif, seperti proses belajar dan memori (Hunt & Ellis,

2004). Ganong (1973) menyatakan bahwa emosi terdiri dari dua komponen, yaitu

Page 35: Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori

Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009

fisik dan mental. Komponen-komponen tersebut meliputi kognitif (kesadaran

akan sensasi), afek (perasaan akan sesuatu), konatif (dorongan untuk

berperilaku), dan perubahan fisik (seperti hipertensi, berkeringat, dll). Mood

merupakan pengalaman emosi yang bertahan cukup lama (Matlin, 2005). Mood

yang positif sangat berperan dalam proses pemahaman. Sternberg (2006)

menyatakan bahwa hal-hal yang membangkitkan emosi akan merangsang sistem

endokrin untuk mengeluarkan hormon. Hormon tersebut akan menyebabkan

peningkatan kadar glukosa pada otak yang berfungsi untuk meningkatkan

memori. Pada proses belajar yang menjadi fokus perhatian adalah emosi positif.

Powless dan Nielson (2004) menyatakan bahwa emosi positif dapat

menimbulkan arousal yang akan berdampak pada pemanggilan informasi.

e) Fisik yang lelah

Kondisi fisik yang lelah juga sangat berpengaruh terhadap daya serap informasi

dan akan berpengaruh terhadap memori. Pikiran dan tubuh saling mempengaruhi,

saat pikiran sedang kacau maka kondisi tubuh akan terpengaruh.

f) Pengaruh zat kimia tertentu

Ada kebiasaan hidup yang kurang mendukung kerja otak, misalnya kebiasaan

mengkonsumsi alkohol dan obat-obatan tertentu, biasanya obat terlarang. Buzan

(2003) menyatakan bahwa alkohol akan mempangaruhi memori jika dikonsumsi

dalam jumlah yang banyak dan secara konsisten.

B. Humor

1. Definisi humor

Page 36: Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori

Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009

Lippman dan Dunn (2000) menyatakan bahwa humor adalah segala sesuatu yang

dapat meningkatkan rangsangan dan mengarahkan pada perasaan senang dan

nyaman. Humor adalah sesuatu yang sangat berkaitan dengan respon tertawa

(Provine, 2000).

Menurut Ross (1999), humor adalah sesuatu yang membuat orang tertawa

ataupun tersenyum dan digunakan sebagai alat untuk menarik perhatian. Richman

(2000) berpendapat bahwa humor ialah sesuatu yang menimbulkan kesenangan dan

ketertarikan bagi banyak orang.

Taber dkk. (2007) menyatakan bahwa humor dapat dilihat dari beberapa cara,

yaitu:

a) Sebagai stimulus, misalnya tayangan humor.

b) Sebagai respon, misalnya tersenyum.

c) Sebagai proses kognitif, misalnya pemahaman terhadap humor.

d) Sebagai karakter kepribadian, misalnya afek dan emosi positif yang dihasilkan

oleh humor.

e) Sebagai intervensi terapeutik, misalnya terapi humor.

Dari beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa humor ialah segala

sesuatu (peristiwa, individu, ataupun stimulus-stimulus lainnya) yang dapat

membangkitkan rasa senang.

2. Fungsi humor

Ada beberapa fungsi dari humor ditinjau dari beberapa bidang, yaitu:

a) Bidang medis

Page 37: Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori

Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009

Humor berguna untuk mengurangi rasa sakit dan meningkatkan kualitas hidup

pada pasien-pasien yang mengidap penyakit mematikan (Kisner dalam Franzini,

2001).

b) Bidang fisiologis

Humor dapat meningkatkan pengeluaran endorpin (Levinthal dalam Franzini,

2001). Selain itu, humor juga berperan penting dalam peningkatan aktivitas sel

pembunuh (Bennet dalam Franzini, 2001).

c) Bidang sosial

Humor merupakan stimulus sosial yang menyenangkan dan dapat

mengembangkan hubungan dengan teman (Ruch dkk. dalam Franzini, 2001).

d) Bidang psikologis

Humor merupakan metode efektif untuk mengatur stres dan meningkatkan

karakter kepribadian yang menarik (Buckan dkk. dalam Franzini, 2001).

3. Tipe-tipe humor

Ross (1999) mengemukakan beberapa tipe humor, yaitu:

a) Parodi

Parodi ialah tiruan-tiruan yang bertujuan hanya sebagai hiburan belaka hingga

yang bersifat menyindir. Parodi terdiri dari dua rentang, yaitu ironi (bersifat

sindiran halus) hingga satire (bersifat sindiran yang lebih kasar).

b) Permainan kata atau makna ambigu

Page 38: Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori

Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009

Permainan kata atau makna ambigu terdiri atas:

1) Fonologi, yaitu bunyi yang menyusun bahasa. Fonologi terbagi atas dua,

yaitu homofon (kata yang pengucapannya sama namun berbeda dalam hal

penulisan) dan homonim (kata yang memiliki pengucapan dan penulisan yang

sama namun berbeda makna).

2) Grafologi merujuk pada bagaimana cara suatu bahasa ditampilkan secara

visual. Beberapa humor lebih dapat dipahami jika dihadirkan secara visual

dibandingkan jika didengar langsung.

3) Morfologi merujuk pada cara individu membentuk suatu kata.

4) Lexis merujuk pada kata-kata dalam bahasa Inggris yang diadaptasi dari

bahasa lain.

5) Sintaks merujuk pada cara bagaimana suatu kalimat dibentuk sesuai dengan

struktur bahasa agar memiliki makna.

c) Melanggar hal-hal yang dianggap tabu (taboo breaking)

Melanggar hal-hal yang dianggap tabu merupakan tipe humor yang terlepas dari

hal-hal yang dianggap suci ataupun dilarang. Hal ini tergantung pada budaya

masyarakat. Humor ini meliputi seks, kematian, agama, dll.

d) Hal-hal yang dapat diobservasi (obversational)

Tipe humor ini menggunakan hal-hal yang sepele yang mungkin sama sekali

tidak menjadi pusat perhatian seseorang dan biasanya dialami oleh semua orang

sehingga semua orang tanpa terkecuali menjadi bagian dari humor tersebut.

4. Teori humor

Page 39: Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori

Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009

Ada beberapa teori humor yang sangat berpengaruh, yaitu:

a) Teori ketidaksesuaian (the incongruity theory)

Teori ini fokus pada elemen keterkejutan (surprise). Humor muncul akibat

adanya ketidaksesuaian pada apa yang diharapkan dengan apa yang sebenarnya

terjadi. Ketidaksesuaian terjadi karena adanya makna ambigu dalam bahasa yang

digunakan (Ross, 1999).

b) Teori kekuasaan (the superiority theory)

Hobbes (dalam Ross, 1999) menyatakan bahwa tertawa merupakan kesenangan

tiba-tiba yang dilakukan oleh orang yang melakukan penghinaan terhadap orang

lain. Humor merupakan bentuk penghinaan terhadap orang lain untuk

menunjukkan status dan kekuasaan mereka.

c) Teori pelepasan perasaan batin (the psychic release)

Teori ini menjelaskan bahwa tertawa dipacu oleh rasa ingin melepaskan

ancaman-ancaman dalam hidup, seperti ingin mengurangi rasa takut akan

kematian (Jacobson dalam Ross, 1999).

5. Definisi tayangan humor

Thompson dan Bordwell (2003) mendefinisikan tayangan humor sebagai

visualisasi yang dapat menimbulkan respon tertawa ataupun tersenyum. Tayangan

humor dapat menampilkan gerak fisik ataupun permainan kata yang membuat

seseorang merasa senang.

6. Jenis-jenis tayangan humor

Page 40: Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori

Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009

Menurut Ross (1999) ada dua jenis tayangan humor, yaitu:

a) Komedi situasi (situation comedy)

Komedi situasi merupakan tayangan yang didasarkan pada situasi dan karakter

yang potensial untuk humor. Contoh, komedi situasi yang sangat terkenal adalah

”Friends”.

b) Cerita ringkas (television sketches)

Cerita ringkas merupakan tayangan yang berisi cerita-cerita ringkas yang

berbeda. Contoh, ”Prime Time”.

C. Mahasiswa

Winkel (1997) menyatakan bahwa masa mahasiswa meliputi rentang usia dari

18/19 tahun sampai 24/25 tahun. Rentang usia mahasiswa dapat dibagi-bagi atas

periode 18/19 tahun sampai 20/21 tahun, yaitu mahasiswa dari semester I s/d

semester IV; dalam periode waktu 21/22 tahun sampai 24/25 tahun, yaitu mahasiswa

dari semester V s/d semester VIII.

Menurut Papalia (2003), mahasiswa termasuk dalam tahap pencapaian

(achieving stage), yaitu tahap di mana individu menggunakan pengetahuan yang

dimiliki untuk mencapai kemandirian dan kompetensi, misalnya dalam hal karir dan

keluarga. Masa di kampus merupakan masa penggalian secara intelektual dan

perkembangan individu. Kampus merupakan tempat di mana mahasiswa dapat

mengembangkan rasa ingin tahu secara intelektual, meningkatkan kemampuan dalam

Page 41: Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori

Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009

bekerja, dan meningkatkan kesempatan untuk memperoleh pekerjaan. Memilih untuk

kuliah merupakan suatu gambaran untuk memperoleh karir di masa depan dan hal ini

akan cenderung mempengaruhi pola berpikir individu.

Pada masa mahasiswa terjadi peningkatan dalam hal penalaran dan cara berpikir.

Perry (dalam Papalia, 2003) menyatakan bahwa terjadi perubahan pola berpikir pada

masa transisi dari sekolah menengah menuju kampus, yaitu pola berpikir yang

awalnya kaku berubah menjadi fleksibel dan dapat memilih sesuatu dengan bebas

namun penuh dengan komitmen. Mahasiswa juga telah dapat mengenali bahwa pada

masyarakat dan individu yang berbeda, masing-masing memiliki sistem nilai

tersendiri. Selain itu, mahasiswa juga mampu untuk mencapai komitmen yang

bersifat relatif, yaitu mereka dapat membuat pertimbangan sendiri dan memilih nilai

serta kepercayaan yang benar menurutnya. Menurut Piaget (dalam Papalia, 2003)

mahasiswa termasuk dalam tahap berpikir postformal, yaitu pola pikir yang matang

dan didasarkan pada pengalaman dan intuisi subjektif namun tetap berlandaskan

pada logika dan dapat digunakan untuk mengatasi ketidakpastian,

ketidakkonsistenan, pertentangan, dll.

Mahasiswa berada pada tahap perkembangan emosi di mana mereka mencari

suatu hubungan yang dekat baik secara emosional dan fisik. Mahasiswa mampu

menyampaikan keadaan emosi yang ada pada dirinya dan telah memiliki empati.

Emosi pada manusia cenderung bersifat konsisten dan tidak mengalami banyak

perubahan. Pada masa dewasa individu akan semakin tidak emosional dan cemas,

individu pada usia dua puluhan (dewasa awal) akan lebih emosional dibandingkan

dengan individu pada usia-usia yang lebih tua.

Page 42: Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori

Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009

D. Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Memori Mahasiswa

Memori memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari

karena setiap aspek kehidupan manusia selalu membutuhkan memori. Setiap kata

yang diucapkan serta semua peristiwa dan aktivitas yang terjadi merupakan fungsi

dari memori. Tanpa adanya memori individu tidak akan mampu melakukan

pekerjaan apa pun karena mereka tidak mengetahui bagaimana cara melakukannya.

Kehidupan sosial juga tidak akan berlangsung tanpa adanya memori karena individu

tidak dapat mengingat kata-kata apa yang harus diucapkan.

Dunia pendidikan juga sangat erat kaitannya dengan memori. Informasi yang

berguna harus dapat disimpan di dalam memori dan dipanggil kembali saat informasi

tersebut dibutuhkan. Proses belajar yang terjadi dalam dunia pendidikan tidak dapat

dipisahkan dengan memori. Belajar merupakan proses untuk mengenali sesuatu hal

yang baru dan memori bertugas untuk mempertahankan informasi tersebut. Semua

proses belajar tidak akan berguna jika memori tidak dapat menyimpan informasi

tersebut dengan tepat. Hal ini membuktikan bahwa memori merupakan salah satu hal

yang sangat vital dalam kehidupan manusia.

Saat individu tidak dapat memanggil kembali informasi yang dibutuhkan maka

hal ini disebut dengan lupa. Fenomena ini biasa dan seringkali terjadi pada setiap

individu, tidak terkecuali mahasiswa. Padahal, jika ditinjau dari tahap perkembangan

kognitifnya mahasiswa berada pada tahap tipe berpikir postformal (Piaget dalam

Papalia, 2003). Pada tahap ini, perkembangan kognitif mahasiswa telah matang dan

memiliki pola berpikir yang matang serta didasarkan pada logika namun mahasiswa

Page 43: Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori

Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009

juga seringkali lupa, khususnya pada saat ujian. Buzan (2002) menyatakan bahwa

banyak mahasiswa yang frustasi pada saat ujian karena tidak dapat mengingat

jawaban yang dibutuhkan. Mahasiswa merupakan salah satu aset penting dalam

pendidikan nasional maka untuk itu mahasiswa hendaknya dapat menguasai banyak

informasi agar dapat berguna untuk dalam pengembangan negara. Semakin

berkembangnya teknologi juga berdampak pada banyaknya hal yang harus dipelajari.

Penguasaan informasi berkaitan erat dengan memori, agar mahasiswa dapat

menguasai sejumlah informasi maka mereka harus memiliki kemampuan mengingat

yang baik.

Metode yang dapat digunakan untuk meningkatkan memori adalah dengan

menggunakan humor. Pada penelitian ini, humor akan disajikan dalam bentuk

tayangan. Saper (dalam Franzini, 2001) mengartikan humor sebagai aspek kognitif,

afektif, dan estetik pada individu, stimulus, ataupun peristiwa yang dapat

membangkitkan rasa senang. Humor dapat membangkitkan emosi positif, baik secara

langsung maupun tidak langsung (Kelly, 2002; Taber, 2007). Arousal yang

ditimbulkan oleh emosi positif akan memicu sistem endokrin untuk mengeluarkan

hormon (Clayton dalam Rathus, 2005). Pengeluaran hormon pada otak akan

menyebabkan meningkatnya kadar glukosa pada otak yang berperan penting dalam

peningkatan memori (Morris & Maisto, 2005). Hormon yang dikeluarkan ini bekerja

dengan cepat dan efeknya bertahan cukup lama (Santrock, 1991).

Menurut Passer dan Smith (2007), tayangan humor yang merupakan input

sensori akan masuk ke dalam talamus yang berfungsi untuk mengirimkan input

sensori menuju serebral korteks. Pada saat ini emosi sebenarnya telah aktif, namun

Page 44: Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori

Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009

belum ada proses kognitif sehingga individu tidak menyadarinya. Impuls sensori

masuk ke dalam serebral korteks yang berfungsi untuk menerima dan memroses

input sensori dan proses kognitif lainnya. Serebral korteks berhubungan dengan

hipotalamus dan amygdala. Impuls sensori akan masuk ke dalam amygdala yang

berfungsi untuk membentuk pengalaman emosional. Pada saat ini emosi yang aktif

telah disadari karena telah melalui proses kognitif. Tayangan humor akan

membangkitkan pengalaman emosional positif. Arousal yang diakibatkan oleh emosi

positif akan menstimulasi hipotalamus untuk mengontrol sistem endokrin yang

bertugas untuk mengeluarkan hormon.

Penelitian ini menggunakan dua buah kelompok subjek penelitian. Kelompok

pertama merupakan kelompok yang mendapatkan perlakuan berupa menonton

tayangan humor sedangkan kelompok kedua merupakan kelompok yang tidak

mendapatkan perlakuan, yaitu menonton tayangan humor. Setelah kelompok pertama

selesai menonton tayangan humor maka kemampuan mengingat (memori) mereka

segera diukur. Setelah kemampuan mengingat kelompok pertama selesai diukur

maka dilanjukan dengan pengukuran kemampuan mengingat kelompok kedua.

Tes ingatan yang diberikan berupa kata-kata yang harus dihapal dalam waktu

tiga menit kemudian setelah tiga menit akan diberikan soal-soal yang berkaitan

dengan hapalan tersebut. Saat subjek penelitian menghapal kata-kata yang diberikan

maka informasi tersebut masuk ke dalam sensory register.

Proses encoding pada sensory register terjadi saat informasi diubah ke dalam

bentuk yang dapat diproses oleh otak. Proses penyimpanan terjadi hanya sepersekian

detik di dalam sensory register, jika subjek penelitian memberikan perhatian yang

Page 45: Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori

Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009

cukup maka informasi tersebut akan dikirim menuju memori jangka pendek. Proses

encoding pada memori jangka pendek terjadi ketika informasi dari sensory register

diubah ke dalam bentuk yang dapat diproses lebih lanjut, pada memori jangka

pendek bentuk informasi yang dominan adalah kode akustik, yaitu berupa urutan

kata-kata dan angka serta kata-kata yang tidak memiliki makna. Proses penyimpanan

dalam memori jangka pendek hanya berlangsung selama tiga puluh detik.

Sebelumnya, kelompok pertama telah mendapatkan perlakuan berupa menonton

tayangan humor yang bertujuan untuk membangkitkan emosi positif. Peneliti

mengasumsikan bahwa pada kelompok pertama telah terjadi peningkatan kadar gula

pada otak yang diakibatkan oleh emosi positif. Peneliti mengharapkan dengan

terjadinya peningkatan kadar gula pada otak maka jumlah soal yang dapat dijawab

dengan benar oleh kelompok pertama lebih banyak dibandingkan dengan kelompok

kedua.

Kerangka Penelitian

Informasi (berupa kata-kata) Diberikan

tayangan humor

Sensory register

Tidak diberikan tayangan humor

Page 46: Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori

Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009

E. Hipotesis Penelitian

Hipotesis dalam penelitian ini adalah bahwa tayangan humor dapat

meningkatkan memori.

BAB III

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode eksperimental yang bersifat eksperimental

sungguhan. Menurut Suryabrata (1995), tujuan penelitian eksperimental sungguhan

Emosi positif Memori jangka pendek

Lupa Ingat

perhatian perhatian

Gambar 2. Sistematika penelitian

Tidak berpengaruh terhadap memori

Page 47: Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori

Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009

adalah untuk menyelidiki kemungkinan hubungan sebab akibat dengan cara

mengenakan satu atau lebih kondisi perlakuan kepada satu atau lebih kelompok

eksperimental dan memperbandingkan hasilnya dengan satu atau lebih kelompok

kontrol yang tidak dikenai kondisi perlakuan. Bentuk eksperimen yang dilakukan

dalam penelitian ini adalah eksperimen sederhana yang meliputi dua kelompok

eksperimen, yaitu kelompok kontrol dan eksperimen (Mitchell & Jolley, 2004).

A. Identifikasi Variabel Penelitian

Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah:

1) Variabel bebas : Tayangan humor

2) Variabel tergantung : Memori

B. Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan makna-makna spesifik dari variabel-variabel

yang ada di dalam suatu eksperimen yang mana definisi tersebut meliputi

operasionalisasi prosedur dan pengukuran yang dapat diobservasi (Myers & Hansen,

1993).

1. Memori

Memori adalah kemampuan mengingat yang meliputi tahap perekaman,

penyimpanan, dan pemanggilan informasi ataupun pengalaman masa lalu yang akan

Page 48: Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori

Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009

digunakan untuk kebutuhan di masa sekarang. Memori dalam penelitian ini akan

diukur dengan menggunakan tes ingatan, yaitu subtes ME (Merk Aufgaben) dari tes

Intelligenz Strukture Test (IST).

Tes ingatan ini bertujuan untuk mengukur daya ingat dan kemampuan mengingat

kata-kata yang telah dipelajari. Semakin tinggi skor yang diperoleh individu dalam

tes ingatan tersebut maka semakin tinggi tingkat kemampuan mengingat individu

tersebut. Subjek penelitian akan diberikan kata-kata yang harus dihapal dalam waktu

tiga menit kemudian akan diberikan sejumlah soal yang berkaitan dengan hapalan

yang telah diberikan. Waktu yang disediakan bagi subjek penelitian untuk

mengerjakan soal-soal adalah enam menit. Memori yang akan diukur dalam

penelitian ini adalah memori jangka pendek. Kemampuan mengingat individu akan

dilihat melalui total skor tes yang diperoleh subjek. Setiap jawaban yang dijawab

dengan benar akan mendapat nilai satu sedangkan jawaban yang salah akan

mendapat nilai nol.

2. Tayangan humor

Tayangan humor ialah visualisasi yang menampilkan aktivitas fisik atau raut

wajah atau permainan kata yang bersifat lucu dan dapat membangkitkan emosi

positif individu. Tayangan humor merupakan perlakuan yang akan diberikan kepada

kelompok ekperimen. Tayangan humor yang digunakan dalam penelitian ini

memiliki beberapa kriteria, yaitu dapat membuat orang merasa senang dan tidak

melanggar hal-hal tabu yang berkaitan dengan agama, seks, dan ras.

Page 49: Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori

Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009

Tayangan humor akan diberikan hanya kepada kelompok eksperimen dan akan

diputar dengan menggunakan laptop serta dengan menggunakan peralatan lain, yaitu

white screen, loud speaker, dan LCD. Penyusunan tempat duduk akan disusun dalam

bentuk lima baris tiga kolom dan tetap menjaga agar semua subjek penelitian dapat

melihat tayangan humor tersebut dengan jelas. Kondisi ruangan dan lingkungan

sekitar penelitian akan dikondisikan dalam keadaan tenang dan nyaman agar subjek

penelitian tidak terganggu. Ruangan eksperimen memiliki air conditioner (AC) dan

pencahayaan yang mencukupi.

Tipe tayangan humor yang digunakan termasuk dalam kategori cerita ringkas

dan hanya akan ditayangkan satu kali saja. Setelah kelompok eksperimen selesai

menonton tayangan humor maka kelompok eksperimen akan langsung diberikan tes

ingatan. Selanjutnya, setelah kelompok eksperimen selesai mengikuti tes ingatan

maka kelompok kontrol memasuki ruangan yang sama dengan kelompok eksperimen

dan kemampuan memori mereka segera diukur. Kondisi ruangan kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol pada saat mengikuti tes ingatan dibuat dalam

keadaan yang sama.

C. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel

Populasi ialah semua individu yang membentuk suatu kelompok (Bordens &

Abbott, 2005). Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa S-1 Fakultas Psikologi

Universitas Sumatera Utara. Para mahasiswa membutuhkan metode-metode yang

dapat meningkatkan kemampuan mengingat sehingga akan lebih efektif dalam proses

belajar dan dapat berguna untuk pengembangan negara.

Page 50: Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori

Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009

Sampel ialah sejumlah kecil individu yang diambil dari populasi (Bordens &

Abbott, 2005). Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik

pengambilan sampel secara purposif (pusposive sampling).

Adapun karakteristik populasi pada penelitian ini adalah dalam penelitian ini

adalah:

a) Mahasiswa Psikologi Universitas Sumatera Utara angkatan 2005.

Peneliti memperoleh informasi tentang subjek penelitian bagian akademik

Psikologi. Peneliti memilih subjek penelitian angkatan 2005 karena alasan

keterbatasan peneliti dalam menjangkau seluruh mahasiswa Fakultas Psikologi.

b) Memiliki kapasitas kemampuan memori dalam kategori kurang, rata-rata bawah,

rata-rata, rata-rata atas, dan baik.

Peneliti memperoleh informasi tentang kapasitas kemampuan memori para

subjek penelitian melalui bagian akademik Fakultas Psikologi.

c) Mahasiswa yang tidak mengkonsumsi alkohol secara konsisten dan dalam jumlah

yang banyak serta tidak mengkonsumsi obat-obatan terlarang.

Peneliti melakukan wawancara terhadap para subjek penelitian untuk

memastikan bahwa mereka tidak mengkonsumsi alkohol dan obat-obatan

terlarang.

Subjek penelitian akan dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen merupakan kelompok

yang dipilih dengan cara randomisasi dan mendapatkan perlakuan sedangkan

Page 51: Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori

Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009

kelompok kontrol merupakan kelompok yang dipilih dengan cara randomisasi dan

tidak mendapatkan perlakuan (Mitchell & Jolley, 2004). Subjek penelitian untuk

kelompok kontrol dan kelompok eksperimen masing-masing terdiri dari lima belas

orang. Peraturan umum menyatakan bahwa lima belas orang subjek penelitian untuk

masing-masing kelompok telah memenuhi kriteria penelitian eksperimen yang

sesunggguhnya (Myers & Hansen, 2006).

Pembagian subjek penelitian ke dalam dua kelompok dilakukan dengan

menggunakan randomisasi, yaitu setiap subjek penelitian memiliki kesempatan yang

sama untuk memperoleh atau tidak memperoleh perlakuan. Randomisasi dilakukan

agar pada suatu kelompok tidak terdiri dari subjek-subjek yang memiliki variabel

pengganggu yang sama. Dengan dilakukannya randomisasi diharapkan variabel

pengganggu yang tidak terkontrol tidak mempengaruhi atau hanya sedikit

pengaruhnya pada variabel tergantung. (Myers & Hansen, 2006). Randomisasi pada

penelitian ini dilakukan dengan cara pengundian atau yang biasanya disebut dengan

sistem lotre (dalam Mitchell & Jolley, 2004).

D. Teknik Kontrol

Peneliti harus menciptakan kondisi yang sesuai sehingga efek dari variabel bebas

dapat terlihat dengan jelas. Variabel-variabel pengganggu dapat mengacaukan

validitas internal maka harus dilakukan teknik kontrol (Myers dan Hansen, 2006).

Variabel pengganggu ialah variabel-variabel lain selain variabel bebas yang dapat

mempengaruhi variabel tergantung dan variabel tersebut bukan merupakan fokus dari

penelitian (Myers & Hansen, 1993; Solso & MacLin, 2002).

Page 52: Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori

Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009

Peneliti juga mempunyai kuasa untuk memanipulasi kondisi lingkungan fisik,

misalnya mengontrol kebisingan, penerangan, suhu ruangan, dan lain sebagainya.

Hal ini bertujuan untuk menciptakan kondisi ruang eksperimen yang kondusif

sehingga pengaruh variabel bebas terhadap variabel tergantung tidak dipengaruhi

oleh variabel pengganggu yang berupa kebisingan, suhu udara yang panas, dan

sebagainya (Seniati, Yulianto & Setiadi, 2005).

Peneliti melakukan kontrol terhadap beberapa variabel, yaitu:

a) Kapasitas kemampuan memori

Informasi mengenai kapasitas kemampuan memori subjek penelitian diperoleh

dari bagian akademik Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara.

b) Informasi yang tidak penting dan tidak relevan

Informasi yang tidak penting dan tidak relevan berhubungan dengan perhatian

yang diberikan oleh subjek penelitian. Peneliti akan menciptakan kondisi yang

kondusif agar subjek penelitian dapat memberikan perhatian sepenuhnya pada

saat pelaksanaan penelitian.

c) Interfensi atau gangguan dan tidak fokus

Peneliti melakukan kontrol terhadap keadaan lingkungan untuk menghindari

adanya interfensi atau gangguan dan menjaga agar subjek penelitian tetap fokus

sehingga dapat memberikan perhatian yang optimal.

1) Kebisingan dan kehadiran orang lain di luar ruangan

Peneliti mengontrol kebisingan dengan cara memberikan instruksi kepada

para subjek penelitian agar menjaga ketertiban saat pelaksanaan tes ingatan

dan meminta seseorang pengawas di luar ruangan eksperimen untuk

Page 53: Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori

Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009

mengontrol kebisingan yang dapat mengganggu kelancaran jalannya

eksperimen.

2) Gelap dan pengap

Peneliti memilih ruangan yang memiliki pencahayaan dan ventilasi yang

cukup serta dilengkapi dengan AC (Air Conditioning).

d) Pengaruh zat kimia tertentu

Peneliti akan memilih subjek penelitian yang tidak mengkonsumsi alkohol secara

konsisten dan dalam jumlah yang banyak serta tidak ada dalam pengaruh obat-

obatan terlarang.

e) Kondisi fisik yang lelah

Kondisi fisik para subjek penelitian yang berada pada kelompok kontrol dan

kelompok eksperimen adalah sama. Dengan ini maka diharapkan pengaruh dari

fisik yang lelah hanya memberikan efek yang sedikit.

E. Rancangan Penelitian

Peneliti menggunakan penelitian yang bersifat eksperimen sungguhan dengan

nama rancangan randomized matched two group design (Seniati dkk., 2005), dengan

skema rancangan dapat dilihat pada tabel 2.

Tabel 2. Rancangan Penelitian

Sumber : Psikologi Eksperimen

Assignment Kelompok Sebelum Observasi

Perlakuan Setelah Observasi

Ra KE - X O Ra KK - - O

Page 54: Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori

Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009

Keterangan :

Ra : Randomisasi

KK : Kelompok kontrol

EG : Kelompok eksperimen

X : Menonton tayangan humor

O : Pengukuran memori

F. Alat Ukur dan Instrumen

Alat ukur dan instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1) Peralatan audiovisual, seperti :

a) Laptop

b) Liquid Crystal Display (LCD)

c) Loud speaker

2) Video tayangan humor

3) White screen

4) Alat tulis

5) Stopwatch

6) Reward yang akan diberikan kepada subjek penelitian

7) Alat ukur, yaitu tes ingatan

a) Administrasi

Page 55: Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori

Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009

Tester akan menyampaikan instruksi “Di hadapan Anda sudah terdapat satu

lembar kertas yang berisi beberapa kata, tugas Anda adalah mengingat kata-

kata tersebut. Saya akan memberikan Anda waktu untuk mengingat selama

tiga menit, setelah waktu habis saya akan mengambil lembaran tersebut dan

kemudian membagikan kepada Anda soal yang berkaitan dengan hapalan

Anda tadi. Jangan pernah melakukan sesuatu apapun tanpa ada instruksi dari

saya, jika ada pertanyaan silahkan diajukan dari sekarang ataupun jika ingin

permisi ke toilet sebaiknya dilakukan sebelum tes berlangsung karena selama

pelaksanaan tes saya tidak akan melayani permintaan Anda atau menjawab

pertanyaan yang Anda ajukan. Apakah ada pertanyaan? Sudah siap? Baik,

kita mulai, 1, 2, mulai!” Stopwatch mulai dijalankan setelah instruksi selesai

diberikan. Lembaran yang berisi beberapa kata yang harus dihapal akan

ditutup setelah waktunya habis dan tester akan mengambil lembaran tersebut.

Kemudian tester dan pengawas akan membagikan lembaran soal beserta

lembar jawaban sekaligus. Instruksi yang diberikan “ Baik, waktu Anda

habis, silahkan soalnya ditutup!” Soal kembali diambil oleh tester dan

kemudian tahap mengerjakan soal dengan instruksi “Sekarang silahkan buka

lembar jawabannya, kemudian tulis data Anda pada bagian atas lembar

jawaban”. Setelah subjek penelitian selesai menuliskan data, subjek

penelitian dapat memulai mengerjakan soal dengan instruksi “Sekarang

silahkan kerjakan soal yang berada di hadapan Anda dan tuliskan jawaban

Anda pada lembar jawaban. Waktu yang disediakan dalam mengerjakan soal

adalah enam menit”.

Page 56: Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori

Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009

b) Pemberian skor (skoring)

Setiap jawaban yang benar akan diberi skor satu sedangkan jawaban yang

salah akan diskor nol. Skor total diperoleh berdasarkan penjumlahan seluruh

jawaban yang benar kemudian skor total akan ditransformasikan ke dalam

skor standar sesuai dengan aturan yang tersedia pada tes IST. Keseluruhan

skor yang dapat dijawab dengan benar disebut dengan skor mentah. Informasi

mengenai skor standar tes ingatan (subtes ME) diperoleh dari salah satu biro

yang ada di Medan Berikut ini adalah skor standar tes ingatan untuk

mahasiswa.

Tabel 3. Skor Mentah dan Skor Standar

Skor Mentah Skor Standar 0 43 1 47 2 52 3 56 4 60 5 65 6 69 7 74 8 78 9 83 10 87 11 92 12 96 13 101 14 105 15 110 16 114 17 119 18 123 19 128 20 132

c) Validitas dan Reliabilitas

Page 57: Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori

Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009

Suatu instrumen pengukuran akan memiliki reliabilitas yang tinggi jika hasil

yang diperoleh sama ketika pengulangan pengukuran dilakukan. Jika hasil

pengukuran pertama sama dengan pengukuran kedua, maka korelasinya

tinggi dan instrumen pengukuran tersebut dapat dipercaya. Sebaliknya, jika

korelasinya rendah maka instrumen pengukuran tersebut tidak dapat

dipercaya (Martin, 2004). Validitas ialah ketepatan dan kecermatan suatu

instrumen pengukur dalam melakukan fungsi ukurnya (Hadi, 2000). Peneliti

tidak melakukan pengujian terhadap validitas dan reliabilitas alat ukur karena

alat ukur yang digunakan telah distandarisasi. Uji validitas terhadap aitem-

aitem pada subtes IST yang memiliki skor dikotomi, yaitu subtes SE, WA,

AN, GE, RA, ZR, FA, WU, dan ME menggunakan teknik analisis konsistensi

internal dengan koefisien poin biserial sedangkan untuk subtes GE

menggunakan teknik analisis konsistensi internal dengan koefisien Pearson

Product Moment karena skornya bukan dikotomi. Uji reliabilitas pada subtes

dengan aitem yang memiliki skor dikotomi dengan menggunakan Kuder

Richardson 20 sedangkan untuk yang bukan dikotomi menggunakan Alpha

Cronbach (Azwar, 1999). Pada penelitian yang dilakukan Hamidah (2001)

untuk menguji validitas dan reliabilitas IST maka ditemukan bahwa aitem

yang dinyatakan valid terdiri dari 131 aitem dari 176 aitem. Aitem yang tidak

valid merupakan aitem yang tidak sempat untuk dijawab subjek karena waktu

yang terbatas. Keseluruhan aitem dinyatakan aitem memiliki nilai reliabilitas

antara 0,463 – 0,821 dengan taraf signifikansi 0,01. Berdasarkan hasil yang

Page 58: Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori

Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009

telah diperoleh maka dinyatakan bahwa tes IST layak untuk mengukur

inteligensi.

G. Prosedur Eksperimen

1. Tahap persiapan

a) Pada tanggal 9 Januari 2009 peneliti mencari informasi tentang jumlah

mahasiswa Psikologi angkatan 2005 dan kapasitas kemampuan memori dari

bagian akademik Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara. Peneliti

memilih beberapa subjek penelitian yang memiliki kapasitas kemampuan memori

kategori kurang, rata-rata bawah, rata-rata, rata-rata atas, dan baik. Kemudian

peneliti melakukan wawancara untuk mengetahui apakah mereka mengkonsumi

alkohol dalam jumlah yang banyak dan secara konsisten serta tidak

mengkonsumsi obat-obatan terlarang. Setelah terpilih subjek penelitian yang

memenuhi karakteristik maka peneliti melakukan informed consent kepada para

subjek penelitian. Tahap selanjutnya adalah melakukan randomisasi untuk

memilih kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dengan cara mengundi.

b) Peneliti juga menyeleksi lima buah tayangan humor yang mendapatkan peringkat

tinggi dan respon positif dari masyarakat saat ditayangkan, yaitu “Prime Time”

(20 menit) dan “Coffee Bean show” (20 menit), “OKB” (15 menit), “Office Boy”

(20 menit), dan “Suami-suami takut istri” (15 menit). Setelah menyeleksi

tayangan humor maka peneliti mengujicobakan tayangan humor tersebut pada

tiga orang yang memiliki karakteristik yang sesuai dengan karakteristik populasi

dan meminta pendapat mereka tentang tayangan yang telah mereka tonton.

Page 59: Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori

Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009

Pertanyaan yang diberikan berkaitan dengan isi cerita, budaya, dan tayangan

mana yang paling membangkitkan rasa senang. Selain itu, peneliti juga

menggunakan professional judgement untuk menentukan tayangan mana yang

paling membangkitkan rasa senang. Berdasarkan hasil uji coba dan pendapat

professional judgement maka disimpulkan bahwa “Prime Time” merupakan

tayangan yang paling membangkitkan rasa senang, isi ceritanya mudah untuk

dipahami, dan sesuai dengan budaya masyarakat Indonesia.

c) Persiapan Alat Ukur

Peneliti terlebih dahulu mempersiapkan alat ukur sebelum penelitian

dilaksanakan. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes IST

dengan subtes ingatan, yaitu ME. Peneliti bekerja sama dengan Unit Pelayanan

Psikologi Universitas Sumatera Utara untuk mendapatkan informasi tentang tes

ingatan tersebut dan meminta bantuan jasa dalam pelaksanaan tes ingatan.

d) Perizinan

Pada tanggal 19 Januari 2009 peneliti mengajukan surat permohonan izin riset

yaitu pengambilan data di Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara. Pada

tanggal 13 Februari 2009 peneliti juga meminta izin kepada koordinator Unit

Pelayanan Fakultas Psikologi untuk menggunakan ruangan Unit Pelayanan dalam

pelaksanaan penelitian.

e) Uji Coba Prosedur Penelitian

Pada 16 Februari 2009 peneliti melakukan uji coba prosedur penelitian untuk

memastikan semua peralatan yang digunakan dalam penelitian dapat berfungsi

dengan baik dan menyesuaikan waktu yang dibutuhkan dalam penelitian.

Page 60: Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori

Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009

2. Tahap pelaksanaan

Pengambilan data dilakukan pada 19 Februari 2009, pukul 12.00 – 13.10 WIB di

ruangan Unit Pelayanan Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara. Peneliti dan

pengawas hadir pada pukul 11.30 untuk mempersiapkan ruangan dan alat-alat

penelitian. Ruangan memiliki pencahayaan yang cukup, adanya air conditioner (AC)

sehingga suhu yang panas tidak menggangu para subjek penelitian, kursi-kursi

disusun dalam bentuk tiga baris lima kolom dan tetap memastikan para subjek

penelitian dapat menyaksikan tayangan humor dengan jelas. Pada saat menonton

tayangan humor, pencahayaan tidak dinyalakan agar tayangan humor dapat semakin

jelas terlihat namun pada saat pelaksanaan tes ingatan, pencahayaan kembali

dinyalakan.

Pada hari pelaksanaan penelitian, peneliti dibantu oleh seorang tester yang

berasal dari Unit Pelayanan Psikologi dan dua orang pengawas. Tugas dari tester dan

pengawas adalah:

a) Tester bertugas dalam penyajian tes ingatan.

b) Pengawas I bertugas untuk mempersiapkan alat-alat penelitian, memasang LCD

dan laptop, menyesuaikan volume suara loudspeaker, menyajikan tayangan

humor, memberikan instruksi agar para subjek penelitian yang termasuk dalam

kelompok eksperimen dapat menikmati tayangan humor, dan membantu tester

dalam pelaksanaan tes ingatan. Pengawas II bertugas mengarahkan para subjek

penelitian untuk memasuki ruangan, menjaga agar tidak orang yang melewati

ruang penelitian namun jika tidak dapat dicegah pengawas berusaha untuk

Page 61: Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori

Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009

menjaga agar situasi tetap kondusif, dan memberikan reward kepada para subjek

penelitian setelah penelitian selesai dilaksanakan. Peneliti bertugas sebagai

observer dan memastikan pelaksanaan penelitian terlaksana dengan baik.

c) Kelompok eksperimen terlebih dahulu diberikan perlakuan berupa menonton

tayangan humor. Setelah kelompok eksperimen selesai menonton tayangan

humor maka kemampuan memori mereka segera diukur. Setelah kelompok

eksperimen keluar, kelompok kontrol dipersilahkan memasuki ruangan dan

kemampuan memori mereka segara diukur. Kondisi ruangan pada saat pemberian

tes ingatan dibuat dalam keadaan yang sama pada kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol.

d) Setelah penelitian selesai dilaksanakan maka peneliti dan pengawas

membereskan semua peralatan dan membersihkan ruangan.

3. Tahap Pengolahan Data

Pengolahan dan analisis data subjek penelitian tentang memori akan

menggunakan bantuan program SPSS 14.00 for windows. Penggunaan SPSS berguna

untuk memudahkan peneliti dalam pengolahan data.

H. Metode Analisis Data

1. Teknik uji

Teknik uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah paired samples t-test,

karena para subjek yang terdapat dalam kelompok eksperimen dan kelompok kontrol

terlebih dahulu dipasangkan sesuai dengan variabel-variabel tertentu yang mereka

Page 62: Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori

Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009

miliki (dalam Larry, Christensen & Burke, 2004). Pada penelitian ini, subjek

penelitian yang memiliki kapasitas kemampuan memori yang sama akan

dipasangkan. Sebelum analisis data dilakukan, ada beberapa syarat yang harus

dilakukan terlebih dahulu, yaitu uji asumsi normalitas dan uji homogenitas.

Pengujian asumsi normalitas dan homogenitas dilakukan dengan menggunakan

program SPSS 14.00 for windows.

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah distribusi data penelitian

mengikuti distribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan metode

one sample Kolmogorov-Smirnov. Kaidah yang digunakan yaitu jika nilai

signifikansi lebih besar dari 0.05 (p > 0.05) maka sebaran data normal, sedangkan

jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0.05 (p < 0.05) maka sebaran data tidak normal.

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi dari sampel

penelitian adalah homogen. Pada penelitian ini, uji homogenitas dengan

menggunakan Levene Test. Jika nilai signifikansi lebih besar dari 0.05 (p > 0.05)

menunjukkan bahwa sampel bersifat homogen, sebaliknya jika nilai signifikansi

lebih kecil dari 0.05 (p < 0.05) maka menunjukkan bahwa sampel tidak homogen.

2. Rumusan Hipotesis Statistik

Tayangan humor berpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan memori.

3. Tingkat Kepercayaan

Tingkat kepercayaan adalah 95% (α = 0.05).

4. Kriteria Penerimaan Hipotesis

Jika nilai signifikansi dari uji t lebih kecil dari 0.05 (p < 0.05) maka ada

pengaruh yang signifikan dari tayangan humor terhadap peningkatan memori. Selain

Page 63: Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori

Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009

itu, nilai t hitung yang diperoleh harus lebih besar dari nilai t hitung (Seniati dkk.,

2005). Jika kedua syarat tersebut telah dipenuhi maka dapat disimpulkan bahwa ada

pengaruh tayangan humor terhadap peningkatan memori.

BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Bab ini akan menguraikan mengenai gambaran keseluruhan hasil penelitian.

Diawali dengan analisis data yang terdiri dari gambaran subjek penelitian dan hasil

utama penelitian, setelah analisis data maka dilanjutkan dengan pembahasan

mengenai penelitian.

A. Analisis Data

1. Gambaran subjek penelitian

Subjek pada penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas

Sumatera Utara yang secara keseluruhan berjumlah 30 orang dan semuanya berjenis

kelamin perempuan. Para subjek penelitian telah memenuhi karakteristik, yaitu

mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara angkatan 2005, memiliki

kapasitas kemampuan memori dalam kategori kurang, rata-rata bawah, rata-rata,

rata-rata atas, dan baik, tidak mengkonsumsi alkohol dalam jumlah yang banyak dan

secara konsisten, serta tidak mengkonsumsi obat-obatan terlarang. Berikut ini adalah

gambaran para subjek penelitian, yaitu:

Page 64: Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori

Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009

a) Gambaran subjek penelitian berdasarkan kapasitas kemampuan memori yang

diperoleh melalui hasil tes inteligensi

Setiap individu memiliki kapasitas kemampuan memori yang berbeda dalam

menyimpan informasi maka untuk itu peneliti melakukan kontrol terhadap

kapasitas kemampuan memori para subjek penelitian. Informasi mengenai

kapasitas kemampuan memori para subjek penelitian diperoleh dari bagian

akademik Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara. Kapasitas kemampuan

memori tersebut diukur dengan menggunakan tes inteligensi, yaitu WAIS

(Weschler Adult Intelligence Scale). Berdasarkan informasi bagian akademik

Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara maka diperoleh beberapa

kategorisasi kapasitas kemampuan memori, yaitu kurang, rata-rata bawah, rata-

rata, rata-rata atas, dan baik. Setelah peneliti memperoleh data tentang kapasitas

kemampuan memori para subjek penelitian maka peneliti memasangkan setiap

subjek penelitian yang memiliki kapasitas kemampuan memori yang sama.

Penyebaran subjek penelitian berdasarkan kapasitas kemampuan memori yang

diperoleh melalui hasil tes inteligensi dapat dilihat pada tabel 4.

Tabel 4. Gambaran Subjek Penelitian Berdasarkan Kapasitas Kemampuan Memori yang Diperoleh Melalui Hasil Tes Inteligensi

Kapasitas Kemampuan

Memori Berdasarkan Hasil Tes Inteligensi

Kelompok Total Persentase

(%) Kontrol Eksperimen

Kurang 2 2 4 13,3 % Rata-rata bawah 3 3 6 20 %

Rata-rata 4 4 8 26,6 % Rata-rata atas 4 4 8 26,6 %

Baik 2 2 4 13,3 % Total 15 15 30 100

Page 65: Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori

Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009

Berdasarkan data pada tabel 4, dapat dilihat bahwa kapasitas kemampuan

memori para subjek penelitian dimulai dari kategori kurang sampai dengan

kategori baik. Kelompok kontrol dan eksperimen memiliki jumlah subjek

penelitian yang sama dalam setiap kategori kapasitas kemampuan memori.

Jumlah subjek penelitian yang paling banyak adalah subjek penelitian yang

memiliki kapasitas kemampuan memori rata-rata dan rata-rata atas, yaitu masing-

masing sebanyak 8 orang (26,6 %). Subjek penelitian yang memiliki kapasitas

kemampuan memori rata-rata bawah berjumlah 6 orang (20 %). Sementara

jumlah subjek penelitian yang paling sedikit adalah subjek penelitian yang

memiliki kapasitas kemampuan memori kurang dan baik, yaitu masing-masing

berjumlah 4 orang (13,3 %).

b) Gambaran subjek penelitian berdasarkan kategorisasi kemampuan memori yang

diperoleh melalui hasil tes ingatan

Kemampuan memori para subjek pada penelitian ini diukur dengan

menggunakan tes ingatan, yaitu subtes ME (tes IST). Jumlah seluruh soal yang

dapat dijawab dengan benar disebut dengan skor mentah, kemudian skor mentah

tersebut diubah menjadi skor standar. Setelah diperoleh skor standar maka

kemampuan memori para subjek penelitian dapat dimasukkan dalam kategorisasi

memori yang telah baku. Tes IST merupakan tes yang sudah baku maka dalam

penetapan skor standar dan pengkategorisasian, peneliti menggunakan sumber

yang telah terstandarisasi. Dalam hal ini peneliti menggunakan salah satu Biro

Psikologi yang terdapat di Medan.

Page 66: Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori

Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009

Tabel 5. Norma dalam Pengkategorisasian

Memori Kategori ≥ 131 Baik sekali

121 – 130 Baik 111 – 120 Rata-rata atas 101 – 110 Rata-rata 91 – 100 Rata-rata bawah 81 – 90 Kurang

≤ 80 Kurang sekali

Hasil penyebaran subjek penelitian berdasarkan kategorisasi kemampuan

memori dapat dilihat pada tabel 6.

Tabel 6. Gambaran Subjek Penelitian Berdasarkan Kategorisasi Kemampuan Memori

Kategori Kelompok

Kontrol Kelompok

Eksperimen Total %

Jumlah % Jumlah % Baik sekali - - 5 33,3 5 16

Baik 1 6,6 4 26,6 5 16 Rata-rata atas 5 33,3 4 26,6 9 30

Rata-rata 6 40 2 13,3 8 26 Rata-rata bawah - - - - - -

Kurang 3 20 - - 3 10 Kurang sekali - - - - - -

Total 15 100 15 100 30 100

Berdasarkan pada tabel 6 dapat dilihat bahwa untuk kategori memori baik sekali,

terdapat 5 orang (33,3 %) pada kelompok eksperimen sedangkan pada kelompok

kontrol tidak terdapat subjek penelitian yang memiliki memori dalam kategori baik

Page 67: Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori

Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009

sekali. Selanjutnya untuk kategori memori baik, pada kelompok eksperimen terdapat

4 orang (26,6 %) sementara pada kelompok kontrol hanya terdapat 1 orang (6,6 %).

Pada kategori memori rata-rata atas, terdapat 4 orang (26,6 %) untuk kelompok

eksperimen sementara pada kelompok kontrol terdapat 5 orang (3,3 %). Pada

kategori memori rata-rata, terdapat 2 orang (13,3 %) pada kelompok eksperimen

sedangkan pada kelompok kontrol terdapat 6 orang (40 %). Selanjutnya untuk

kategori memori kurang, pada kelompok kontrol terdapat 3 orang (20 %) sementara

pada kelompok eksperimen tidak terdapat subjek penelitian yang berada pada

kategori memori kurang.

2. Hasil utama penelitian

Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh tayangan humor

terhadap peningkatan memori pada mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas

Sumatera Utara. Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah

paired sample t-test karena setiap subjek penelitian terlebih dahulu dipasangkan

berdasarkan variabel tertentu yang telah mereka miliki dan dianggap berpengaruh

terhadap variabel tergantung (Seniati dkk., 2005). Pada penelitian ini, setiap subjek

penelitian yang memiliki kapasitas kemampuan memori yang sama terlebih dahulu

dipasangkan. Sebelum hasil utama penelitian dapat dianalisis dengan paired sample

t-test maka terlebih dahulu harus dilakukan uji asumsi penelitian yang mencakup uji

normalitas dan uji homogenitas varians.

Page 68: Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori

Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009

a. Uji asumsi

1. Uji normalitas sebaran

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah distribusi data penelitian

mengikut i distribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan metode

one sample Kolmogorov-Smirnov. Kaidah yang digunakan adalah jika nilai

signifikansi lebih besar dari 0,05 (p > 0,05) maka sebaran data normal, sedangkan

jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 (p < 0,05) maka sebaran data tidak normal.

Hasil uji normalitas dapat dilihat pada tabel 7 berikut.

Tabel 7. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Memori Kelompok Kontrol Kelompok Eksperimen

Kolmogorov-Smirnov 0.700 0.700 Signifikansi (p) 0.707 0.707

Pada penelitian ini, nilai signifikansi uji normalitas untuk kelompok kontrol

diperoleh sebesar 0,700. Pada kelompok eksperimen nilai signifikansi uji normalitas

diperoleh sebesar 0,700. Nilai signifikansi uji normalitas pada kedua kelompok lebih

besar dari 0,05 (p > 0,05) maka dapat disimpulkan bahwa data tes ingatan telah

menyebar secara normal.

2. Uji homogenitas varians

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi dari sampel

penelitian adalah homogen. Kaidah yang digunakan adalah jika nilai signifikansi

lebih besar dari 0,05 (p > 0,05) maka populasi bersifat homogen sementara jika nilai

Page 69: Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori

Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009

signifikansi lebih kecil dari 0,05 (p < 0,05) maka populasi penelitian bersifat tidak

homogen. Pada penelitian ini, uji homogenitas dianalisis dengan menggunakan

Levene Test. Hasil uji homogenitas dapat dilihat pada tabel 8.

Tabel 8. Levene Test

Statistik Levene df1 df2 Signifikansi

1.849 1 28 .185

Berdasarkan pada tabel 8 dapat dilihat bahwa nilai signifikansi uji homogenitas

diperoleh sebesar 0,185. Nilai signifikansi yang diperoleh lebih besar dari 0,05 (p >

0,05) maka hal ini membuktikan bahwa populasi penelitian bersifat homogen.

b. Uji analisis data

Uji analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah paired sample t-test

karena setiap subjek penelitian dipasangkan sesuai dengan kapasitas kemampuan

memori mereka masing-masing. Hipotesis pada penelitian ini adalah ada pengaruh

tayangan humor terhadap peningkatan memori.

Berdasarkan nilai rata-rata yang diperoleh pada hasil tes ingatan maka nilai rata-

rata pada kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan nilai rata-rata pada

kelompok kontrol. Deskripsi nilai rata-rata pada kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol dapat dilihat pada tabel 9.

Tabel 9. Deskripsi Nilai Rata-Rata Hasil Tes ingatan

Kelompok N Mean Standar Deviasi Kelompok kontrol 15 13,86 2,89 Kelompok eksperimen 15 17,86 2,065

Page 70: Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori

Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009

Nilai rata-rata hasil tes ingatan pada kelompok eksperimen, yaitu sebesar 17,86

lebih besar dibandingkan dengan nilai rata-rata pada kelompok kontrol, yaitu sebesar

13,86. Artinya kemampuan memori pada kelompok eksperimen lebih tinggi

dibandingkan dengan kemampuan memori pada kelompok kontrol.

Seniati dkk. (2005) menyatakan bahwa ada beberapa kaidah penerimaan

hipotesis yang harus dipenuhi pada suatu penelitian eksperimen, yaitu nilai

signifikansi uji t lebih kecil dari 0,05 (p < 0,05) dan nilai t hitung lebih besar dari

nilai t tabel ( t hitung > t tabel). Hasil pengujian signifikansi terhadap hasil tes

ingatan pada kedua kelompok, yakni kelompok kontrol dan kelompok eksperimen

dapat dilihat pada tabel 9.

Tabel 10. Hasil Uji t

Variabel T Nilai signifikansi (p) Memori 5,045 0.000

Berdasarkan tabel 10 dapat dilihat bahwa nilai signifikansi pada uji t adalah

sebesar 0.000, nilai ini lebih kecil dibandingkan 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa

hipotesis pada penelitian ini diterima. Hal ini membuktikan bahwa ada pengaruh

tayangan humor terhadap peningkatan memori. Nilai t pada hasil uji paired samples

t-test terhadap memori adalah 5,045. Untuk mengetahui signifikansinya, maka perlu

dibandingkan dengan nilai t tabel. Nilai t tabel untuk derajat bebas 14 (df = 15 -1 =

14) dan l.o.s 0,05 adalah 2,145 (Walpole, 1993). Nilai t hitung (5,045) lebih besar

dibandingkan dengan nilai t tabel (2,145) maka dapat dinyatakan bahwa tayangan

humor berpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan memori.

Page 71: Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori

Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009

B. Pembahasan

Hasil penelitian yang dilakukan pada mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas

Sumatera Utara menunjukkan bahwa ada pengaruh tayangan humor terhadap

peningkatan memori. Hal ini terlihat dari kemampuan memori pada kelompok yang

diberikan perlakuan berupa menonton tayangan humor lebih tinggi dibandingkan

dengan kelompok yang tidak diberikan perlakuan berupa menonton tayangan humor.

Peningkatan memori pada kelompok yang menonton tayangan humor

kemungkinan disebabkan oleh bangkitnya emosi positif. Hasil penelitian ini sesuai

dengan penelitian yang dilakukan oleh para ahli dari Universitas Marquette

Wisconsin, mereka menyatakan bahwa menonton tayangan humor dapat

meningkatkan memori karena humor dapat menimbulkan arousal yang berdampak

terhadap peningkatan memori (dalam Smith, 2004). Powless dan Nielson (dalam

Smith, 2004) juga menyatakan bahwa stimulus positif seperti humor dapat memicu

memori dan meningkatkan kemampuan untuk memanggil kembali informasi.

Pada penelitian yang dilakukan oleh Levi (dalam Rosenweig, Leiman, &

Breedlove, 1996) ditemukan bahwa terjadi peningkatan hormon pada subjek

penelitian yang menonton tayangan yang dapat membangkitkan rasa senang. Humor

adalah salah satu tayangan yang dapat membangkitkan rasa senang pada seseorang.

Rasa senang merupakan salah satu jenis emosi positif. Menurut Kelly (2002) dan

Taber dkk. (2007), humor dapat membangkitkan emosi positif, baik secara langsung

maupun tidak langsung. Arousal yang ditimbulkan oleh emosi positif akan memicu

sistem endokrin untuk mengeluarkan hormon (Clayton dalam Rathus, 2005).

Pengeluaran hormon pada otak akan menyebabkan meningkatnya kadar glukosa pada

Page 72: Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori

Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009

otak yang berperan penting dalam peningkatan memori (Morris & Maisto, 2005).

Hormon yang dikeluarkan ini bekerja dengan cepat dan efeknya bertahan cukup lama

(Santrock, 1991). Pada penelitian ini, peneliti berasumsi bahwa emosi positif pada

kelompok yang menonton tayangan humor telah bangkit sehingga berdampak

terhadap peningkatan memori.

Menurut Passer dan Smith (2007), tayangan humor yang merupakan input

sensori akan masuk ke dalam talamus yang berfungsi untuk mengirimkan input

sensori menuju serebral korteks. Pada saat ini emosi sebenarnya telah aktif, namun

belum ada proses kognitif sehingga individu tidak menyadarinya. Impuls sensori

masuk ke dalam serebral korteks yang berfungsi untuk menerima dan memroses

input sensori dan proses kognitif lainnya. Serebral korteks berhubungan dengan

hipotalamus dan amygdala. Impuls sensori akan masuk ke dalam amygdala yang

berfungsi untuk membentuk pengalaman emosional. Pada saat ini emosi yang aktif

telah disadari karena telah melalui proses kognitif. Tayangan humor akan

membangkitkan pengalaman emosional positif. Arousal yang diakibatkan oleh emosi

positif akan menstimulasi hipotalamus untuk mengontrol sistem endokrin yang

bertugas untuk mengeluarkan hormon.

Pada penelitian ini diperoleh ketidaksesuaian antara kapasitas kemampuan

memori yang sebenarnya (potensi) dengan kemampuan memori yang muncul pada

saat pelaksanaan penelitian. Subjek penelitian yang memiliki kapasitas kemampuan

memori yang kurang ada yang memperoleh skor tes ingatan yang lebih tinggi

dibandingkan dengan subjek penelitian lainnya yang memiliki kapasitas kemampuan

memori yang lebih tinggi. Sangat banyak ketidaksesuaian antara kemampuan

Page 73: Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori

Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009

memori dan skor tes ingatan yang diperoleh antara satu subjek dengan subjek

penelitian lainnya. Setelah penelitian selesai, peneliti melakukan wawancara dengan

para subjek penelitian mengenai keadaan mereka pada saat pelaksanakan tes ingatan.

Berdasarkan hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa beberapa subjek penelitian

tidak dapat berkonsentrasi dan memusatkan perhatian pada saat pelaksanaan tes

ingatan sehingga berdampak pada tidak optimalnya hasil tes ingatan yang mereka

peroleh.

Tidak dapat memusatkan perhatian dan konsentrasi merupakan salah satu faktor

yang mempengaruhi memori. Seperti yang telah dikemukan pada bab II bahwa

banyak hal yang dapat mempengaruhi memori individu. Gunawan (2003)

mengemukakan beberapa faktor yang mempengaruhi memori, yaitu informasi yang

tidak relevan dan tidak penting akan mempengaruhi perhatian seseorang, adanya

interfensi atau gangguan, tidak fokus, emosi, keadaan fisik yang lelah, dan pengaruh

zat-zat kimia tertentu (alkohol dan obat-obatan terlarang yang dikonsumsi dalam

jumlah yang banyak dan secara konsisten).

Penggunaan tayangan humor pada penelitian ini dianggap efektif dalam

peningkatan memori. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal, yaitu karena tayangan

humor pada penelitian ini disajikan secara visual, menggunakan bahasa Indonesia

dan sesuai dengan budaya masyarakat Indonesia, dan durasi tayangan humor yang

tidak terlalu lama. Sementara hal-hal yang dianggap peneliti berdampak negatif

terhadap penelitian adalah kurang terkontrolnya variabel lingkungan dan pelaksanaan

penelitian yang dilakukan pada siang hari.

Page 74: Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori

Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009

Peneliti telah berusaha mengontrol variabel-variabel lingkungan yang dapat

mempengaruhi memori, seperti kebisingan, pencahayaan yang kurang, dan adanya

interfensi ataupun gangguan. Walaupun usaha peneliti sudah optimal, namun masih

ada beberapa gangguan, seperti kebisingan yang diakibatkan oleh orang-orang

berjalan di daerah sekitar tempat penelitian. Variabel-variabel lingkungan sangat

berdampak terhadap memori karena jika variabel-variabel lingkungan pada

penelitian ini mengganggu maka para subjek penelitian tidak akan fokus dan

konsentrasi sehingga mengakibatkan kemampuan memori mereka yang sebenarnya

tidak dapat diukur. Perhatian dan konsentrasi merupakan hal-hal yang sangat penting

dalam proses penyimpanan informasi di dalam memori (Lahey, 2003).

Perhatian dan konsentrasi merupakan hal yang sangat penting dalam proses

penyimpanan informasi di dalam memori. Setiap informasi akan masuk ke dalam

memori jangka pendek jika mendapat perhatian yang cukup. Para subjek penelitian

yang tidak mampu menjawab soal-soal dengan benar kemungkinan besar terjadi

akibat kurangnya perhatian dan konsentrasi. Selain itu, memori jangka pendek

memang memiliki kapasitas yang terbatas, yaitu 5 – 9 aitem, namun jika dilakukan

chunking maka kapasitas penyimpanan memori jangka pendek akan lebih optimal.

Berdasarkan wawancara dengan para subjek penelitian mereka menyatakan bahwa

mereka lupa akan kata-kata yang telah dihapal karena waktu yang diberikan sangat

terbatas sehingga tidak sempat melakukan pengulangan yang optimal. Hal ini sesuai

dengan decay theory yang menyatakan bahwa memori individu akan hilang seiring

berjalannya waktu jika tidak dilakukan pengulangan. Jika ditinjau berdasarkan

interference theory maka dapat disimpulkan bahwa masuknya informasi baru dapat

Page 75: Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori

Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009

menggangu informasi yang telah ada di dalam memori ataupun sebaliknya. Ketika

individu memasukkan kata-kata baru ke dalam memorinya, kata-kata yang telah

tersimpan menjadi terganggu dan akhirnya dilupakan. Selain itu, kata-kata yang telah

ada di dalam memori juga dapat membuat individu susah untuk menghapal kata-kata

yang baru sehingga terjadi tumpang tindih antara satu kata dengan kata lainnya dan

akhirnya kata-kata tersebut dilupakan.

Jika dilihat pada data penelitian pada lampiran 1 maka dapat disimpulkan bahwa

soal-soal yang berkaitan dengan kata-kata yang pertama kali dihapal oleh para subjek

penelitian merupakan soal-soal yang paling banyak dapat dijawab dengan benar oleh

para subjek penelitian. Hal ini sesuai dengan teori primacy effect yang menyatakan

bahwa aitem-aitem awal lebih mudah untuk diingat karena lebih sering diulang pada

saat dimasukkan ke dalam memori. Soal-soal yang paling sedikit dapat dijawab

dengan benar oleh para subjek penelitian adalah soal-soal yang berisi kata-kata

hapalan yang terakhir, hal ini tidak sesuai dengan teori recency effect yang

menyatakan bahwa aitem-aitem terakhir biasanya dapat dengan mudah diingat

karena baru saja dimasukkan ke dalam memori sehingga masih dapat diingat dengan

jelas (Matlin, 2003). Namun, hal ini dapat terjadi karena faktor kelelahan yang

mengakibatkan para subjek penelitian tidak dapat memusatkan perhatiannya. Selain

itu, faktor waktu yang terbatas juga mengakibatkan ada beberapa kata-kata terakhir

yang tidak sempat untuk dihapal.

Keadaan fisik yang lelah sangat mempengaruhi kemampuan memori seseorang.

Pada penelitian ini, peneliti mengontrol keadaan fisik yang lelah dengan cara

membuat kondisi yang sama pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.

Page 76: Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori

Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009

Gunawan (2003) menyatakan bahwa pikiran dan tubuh saling mempengaruhi.

Keadaan fisik para subjek penelitian yang lelah akan mengakibatkan proses

penyimpanan informasi tidak optimal. Penelitian ini dilaksanakan pada siang hari,

yaitu pada pukul 12.00 WIB karena keterbatasan peneliti.Waktu pelaksanaan

penelitian pada para subjek penelitian yang mendapat perlakuan berupa menonton

tayangan humor dan yang tidak mendapat perlakuan berupa menonton tayangan

humor dilakukan dalam rentang waktu yang sama maka diharapkan efek dari

keadaan fisik yang lelah tidak terlalu berpengaruh terhadap hasil penelitian. Selain

itu, telah dilakukan randomisasi terlebih dahulu agar variabel-variabel pengganggu

lainnya yang ada pada para subjek penelitian tidak menimbulkan ataupun hanya

menimbulkan efek yang kecil pada penelitian ini.

Humor pada penelitian ini disajikan dalam bentuk tayangan visual. Ross (1999)

menyatakan bahwa humor dalam bentuk tayangan visual memiliki efek yang lebih

kuat dibandingkan dengan bentuk yang lainnya. Selain itu, peneliti memilih tayangan

humor dengan durasi yang tidak terlalu lama, yaitu 20 menit. Pertimbangan peneliti

adalah jika terlalu lama menonton maka rasa bosan dan perhatian individu yang

berkurang intensitasnya mungkin akan mempengaruhi hasil penelitian.

Saat pelaksanaan penelitian, peneliti tidak menanyakan tentang hal-hal apa saja

yang dirasakan oleh para subjek penelitian selama menonton tayangan humor. Hal

ini berguna untuk memastikan keadaan emosi para subjek penelitian.

Peneliti hanya menyeleksi lima buah tayangan humor dan kemudian

mengujicobakannya pada tiga orang yang memiliki karakteristik yang sama dengan

subjek penelitian. Sebaiknya tayangan humor yang diseleksi lebih banyak dan proses

Page 77: Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori

Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009

perekaman tayangan humor lebih baik lagi sehingga para subjek penelitian dapat

benar-benar menikmati tayangan humor saat disajikan.

Tayangan humor yang disajikan merupakan tayangan yang berasal dari

Indonesia sehingga bahasa dan budaya tidak mempengaruhi penelitian ini.

Danandjaja (dalam Kormayatun & Bastaman, 2002) menyatakan bahwa bahasa

merupakan salah satu faktor yang menghambat humor. Selain itu, budaya juga sangat

berpengaruh, humor bagi sekelompok masyarakat tertentu belum tentu dianggap lucu

oleh masyarakat lainnya. Jika tayangan humor yang berasal dari luar Indonesia

disajikan maka pengaruh bahasa dan budaya mungkin akan berpengaruh terhadap

hasil penelitian.

Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa, kemampuan memori individu yang

berada para rentang usia mahasiswa berbeda dengan kemampuan memori anak-anak

dan orang tua. Anak-anak memiliki struktur memori yang sama dengan memori

orang dewasa namun berbeda dalam hal kompleksitas. Seiring dengan pertambahan

usia pada anak maka kemampuan memorinya juga akan semakin baik (Papalia,

2003). Graff (dalam Hunt & Ellis, 2004) dalam penelitiannya mengungkapkan

bahwa pada rentang usia belasan hingga dua puluhan, individu memiliki kemampuan

memori yang baik, khususnya pada memori eksplisit karena memori implisit tidak

mengalami perubahan selama rentang kehidupan. Sementara pada partisipan yang

lebih tua, Graff menemukan bahwa mereka memiliki kemampuan memori yang

buruk. Hal ini membuktikan bahwa generalisasi penelitian ini terbatas hanya pada

individu yang memiliki rentang usia yang sama dengan populasi penelitian.

Page 78: Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori

Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009

Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian randomized matched two

group. Ada dua kelompok eksperimen yang terlebih dahulu dipasangkan berdasarkan

kapasitas kemampuan memorinya. Peneliti hanya mengontrol kemampuan memori

dalam bentuk potensi sehingga pengaruh tayangan humor kurang dapat terlihat

dengan jelas pengaruhnya. Pada penelitian selanjutnya dapat menggunakan

rancangan pretest-posttest agar terlihat jelas bahwa peningkatan variabel tergantung

memang disebabkan oleh variabel bebas yang telah dimanipulasi. Rancangan pretest-

posttest ini juga memiliki kelemahan, yaitu adanya efek belajar dari para subjek

penelitian sehingga sebaiknya diciptakan dua alat ukur yang setara.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini akan membahas mengenai uraian kesimpulan yang bisa diambil

berdasarkan hasil penelitian. Pada akhir bab akan dikemukakan saran-saran, meliputi

saran praktis dan saran metodologis.

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian pada bab sebelumnya maka dapat disimpulkan

bahwa ada pengaruh tayangan humor terhadap peningkatan memori pada mahasiswa

Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara. Kemampuan memori pada kelompok

Page 79: Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori

Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009

yang diberi perlakuan berupa menonton tayangan humor lebih tinggi dibandingkan

dengan kelompok yang tidak diberi perlakuan berupa menonton tayangan humor.

B. Saran

Saran-saran yang dapat diberikan setelah kesimpulan penelitian didapatkan

adalah sebagai berikut :

1. Saran Praktis

a) Kepada para mahasiswa

Peningkatan memori merupakan hal yang sangat penting khususnya dalam

dunia pendidikan. Tayangan humor dapat menjadi pilihan tontonan yang

menarik bagi para mahasiswa, karena selain membuat suasana hati senang

juga dapat meningkatkan memori. Para mahasiswa dapat menonton tayangan

humor terlebih dahulu sebelum belajar agar suasana hati menjadi senang

sehingga segala sesuatu yang akan dipelajari lebih mudah untuk diingat.

Tayangan humor yang ditonton sebaiknya dalam durasi yang tidak terlalu lama

agar waktu untuk belajar tidak terganggu. Selain itu, lebih baik untuk

menghindari tayangan-tayangan yang dapat membuat keadaan emosi negatif

karena akan berpengaruh terhadap pemahaman dan pada akhirnya akan

berdampak terhadap kemampuan mengingat.

b) Kepada para tenaga pengajar

Para tenaga pengajar dapat menerapkan strategi pengajaran yang lebih menarik

perhatian sehingga dapat menimbulkan emosi positif. Salah satu cara yang dapat

dilakukan adalah dengan menampilkan humor-humor dalam bentuk visual di

Page 80: Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori

Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009

dalam slide-slide yang ditampilkan sehingga lebih menarik perhatian para anak

didik dan dapat meningkatkan memori.

2. Saran Metodologis

Bagi para peneliti selanjutnya yang tertarik untuk meneliti mengenai tayangan

humor memori, peneliti menyarankan agar:

a) Pelaksanaan penelitian sebaiknya dilakukan pada pagi hari sehingga keadaan

fisik para subjek penelitian lebih baik. Pikiran dan keadaan fisik merupakan hal

yang saling mempengaruhi. Hasil penelitian akan lebih optimal jika dilaksanakan

pada pagi hari.

b) Pada saat pelaksanaan penelitian agar lebih mengontrol variabel-variabel

lingkungan, seperti kebisingan, pencahayaan, ventilasi, dan interfensi maupun

gangguan lainnya agar para subjek penelitian dapat lebih fokus selama

pelaksanaan penelitian. Peneliti selanjutnya dapat memilih ruangan yang lebih

terkontrol dan memperbanyak jumlah pengawas yang bertugas untuk mengawasi

keadaan sekitar tempat penelitian.

c) Peneliti selanjutnya dapat menggunakan rancangan penelitian eksperimen yang

lain, seperti pretest-posttest sehingga dapat dibandingkan kemampuan memori

sebelum menonton tayangan humor dan setelah menonton tayangan humor. Pada

penelitian ini peneliti menggunakan rancangan randomized matched group

design, peneliti hanya mengontrol kemampuan memori para subjek penelitian

yang masih dalam bentuk potensi. Peneliti selanjutnya yang akan menggunakan

rancangan pretest-posttest sebaiknya membuat dua buah alat ukur yang setara

Page 81: Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori

Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009

sehingga efek belajar pada penelitian yang menggunakan rancangan pretest-

posttest dapat dihilangkan.

d) Proses perekaman tayangan humor agar lebih baik dan jelas sehingga para subjek

penelitian dapat lebih menikmati dan fokus terhadap tayangan yang disajikan.

Jika para subjek penelitian tidak dapat menikmati tayangan humor yang disajikan

maka kemungkinan keterbangkitan emosi positif tidak akan terjadi.

e) Kemampuan memori pada anak-anak dan orang tua berbeda dengan kemampuan

memori pada mahasiswa. Peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian ini

pada anak-anak dan orang tua. Selain itu, kemampuan anak-anak dan orang tua

mempersepsikan sesuatu yang dianggap humor tentu saja berbeda dengan para

mahasiswa. Penelitian ini dapat dilakukan untuk melihat bagaimana pengaruh

tayangan humor terhadap memori anak-anak dan orang tua.

f) Peneliti selanjutnya sebaiknya terlebih dahulu menanyakan tentang keadaan

emosi para subjek penelitian setelah menonton tayangan humor, misalnya dengan

menggunakan angket. Hal ini berguna untuk memastikan bahwa keterbangkitan

emosi positif memang telah terjadi pada setiap subjek penelitian.

DAFTAR PUSTAKA Azwar, S. (1999). Tes prestasi fungsi dan pengembangan pengukuran prestasi

belajar (2nd ed.). Yogyakarta : Pustaka Belajar. Azwar, S. (2000). Penyusunan skala psikologi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Page 82: Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori

Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009

Berg, E.M., & Lippman, L.G. (2001, April). Does humor in radio advertising affect recognition of novel product brand names [41 paragraf]. The Journal of General Psychology [On-line serial]. Available FTP : http://proquest.umi.com/pqdweb?index=11&did=77223100&SrchMode=1&sid=3&Fmt=4&VInst=PROD&VType=PQD&RQT=309&VName=PQD&TS=1225976737&clientId=63928. Volume:127 File:psychology.185.127.197. Diakses pada 24 September 2008.

Bordens, K.S., & Abbott, B.B. (2005). Research design and methods (6th ed.). USA :

McGraw-Hill. Burst, J.C.M. (2008). Humor appreciation and the right frontal lobe [3 paragraf].

Brain [On-line serial], 4(122). Available FTP : http://eric.ed.gov/ERICWebPortal/custom/portlets/recordDetails/detailmini.jsp?_nfpb=true&_&ERICExtSearch_SearchValue_0=ED266416&ERICExtSearch_SearchType_0=no&accno=ED266416. Diakses pada 21 September 2008.

Buyer, L.S. (2004). Cognition : Theory and application (6th ed.). Kanada : Thompson

Learning. Buzan, T. (2002). Use your perfect memory. Yogyakarta : Ikon Teralitera. Carlson. (2001). Humor [13 paragraf]. International Journal of Humor Research

[On-line serial]. Available FTP: http:///F:/dokumen/Office%20of%20University%20Relations%20-%20Valparaiso%20University.htm. Diakses pada 20 Agustus 2008.

Casper, R. (1999). Laughters and humor in the classroom : Effects on the classroom.

Lincoln : Universitas Nebraska. Chandra. (2008, 13-26 September). The living comedy. Intermeso, 04, 81. Cossairt, A., & Jacobs, J. (1998). A Practitioners forum brainstorming humor's

potential research applications in education [4 paragraf]. Special Education Humor, Research, Teachers [On-line serial]. Available FTP : http://www.hiceducation.org/Edu_Proceedings/Ace%20Cossairt.pdf. Diakses pada 5 November 2008.

Djiwandono, S.E.W. (2002). Psikologi pendidikan. Jakarta : Grasindo. Feldman, R.S. (2000). Essentials of understanding psychology (4th ed.).

Massachusetts : McGraw-Hill.

Page 83: Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori

Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009

Feldman, R.S. (2003). Essentials of understanding psychology (5th ed.). Massachusetts : McGraw-Hill.

Franzini, L.R. (2001, April). Humor in therapy: The case for training therapists in its

uses and risks [61 paragraf]. The Journal of General Psychology [On-line serial], 128(2). Available FTP : http://proquest.umi.com/pqdweb?did=77223099&sid=9&Fmt=4&clientId=63928&RQT=309&VName=PQD. Diakses pada 28 Agustus 2008.

Galotti, K.M. (2004). Cognitive psychology (3rd ed.). USA : Thomson Learning. Ganong, W.F. (1973). Review of medical physiology. San Francisco : Chemical

Rubber Publishing. Gunawan, A.W. (2003). Genius learning strategy. Jakarta : Gramedia Pustaka

Utama. Hadi, S. (2000). Metodologi research. Yogyakarta : Andi Offset. Hamidah. (2001). Uji validitas dan reliabilitas item tes IST (Intelligenz Strukture

Test). Abstrak dari : http://library.unair.ac.id/go.php?id=jiptunair-gdl-res-2001-hamidah-494-sessid. Diakses pada 20 November 2008.

Higbee, L.K. (2003). Your memory : Mengasah daya ingat. Semarang : Dahara

Prize. Hunt, R.R., & Ellis, H.C. (2000). Fundamental of cognitive psychology (7th ed.).

London : McGraw-Hill. Johnson, B., & Christensen, L. (2004). Educational research (2nd ed.). USA :

Pearson Education. Kapadia, M. (2006). Memperkuat memori. Jakarta : PT Bhuana Ilmu Populer. Kaplan, R.M., & Saccuzzo, D.P. (2005). Psychological testing : Principles,

applications, and issues (6th ed.). USA : Thompson Learning. Kelly, W.E. (2002). An investigation of worry and sense of humor [29 paragraf]. The

Journal of Psychology [On-line serial], 136http://proquest.umi.com/pqdweb?did=275099831&sid=9&Fmt=4&clientId=63928&RQT=309&VName=PQD

(6). Available FTP :

. Diakses pada 20 September 2008. Lahey, B.B. (2003). Psychology : An introduction (8th ed.). New York : McGraw

Hill.

Page 84: Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori

Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009

Larry, C., & Burke, J. (2004). Educational research (quantitative, qualitative, & mixed approaches). USA : Allyn & Bacon.

Lippman, L.G., & Dunn, M.L. (2000, April). Contextual connections within puns:

Effects on perceived humor and memory [36 paragraf]. Journal of General Psychology [On-line serial], 127http://minerva.stkate.edu/psychology.nsf/973d574997ee262886256edd007d1591/097da744802a828086256f9d005d250f/$FILE/E%20Lit%20Review.doc

(2). Available FTP :

. Diakses pada 25 Agustus 2008.

Marnat, G.G. (2005). Psychological assessment (4th ed.). Kanada : John Wiley &

Sons. Martin, D.W. (2004). Doing psychology experiment (6th ed.). Kanada : Thompson

Learning. Maryam, M.K.P. (2008). Manna. Jakarta : YPI Kawanan Kecil. Matlin, M.W. (2005). Cognition (6th ed.). USA : John Wiley & Sons. Mitchell, M.L., & Jolley, J.M. (2004). Research design: Explained (5th ed.). Kanada :

Thomson Learning. Morris, C.G., & Maisto, A.A. (2005). Basic psychology. New Jersey : Collier Book. Morrison, M.K. (2008, Mei). Using humor to maximize education: The links

between positive emotions and learning [2 paragraf]. Reference and Research Book News [On-line serial], 23(200). Available FTP : http://proquest.umi.com/pqdweb?did=1503520281&sid=5&Fmt=3&clientId=63928&RQT=309&VName=PQD. Diakses tanggal 25 Agustus 2008.

Myers, A., & Hansen, C. (1993). Experimental psychology (3rd ed.). USA :

Thompson Wadsworth. Myers, A., & Hansen, C. (2006). Experimental psychology (6th ed.). USA :

Thompson Wadsworth. Newirth, J. (2006, Oktober). Jokes and their relation to the unconscious: Humor as a

fundamental experience [34 paragraf]. Psychoanalytic Dialogues [On-line serial], 16(15). Available FTP: http://proquest.umi.com/pqdweb?did=1206931271&sid=2&Fmt=3&clientId=63928&RQT=309&VName=PQD. Volume: 16 File: psychoanalytic dialogues.557.16.15.base-rate. Diakses pada 20 September 2008.

Page 85: Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori

Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009

Papalia, D.E., Olds, S.W., & Feldman, R.D. (2003). Human development (9th ed.). New York : McGraw-Hill.

Passer, M.W., & Smith, R.E. (2007). Psychology : The science of mind and behavior

(3rd ed.). New York : McGraw-Hill. Provine, R.R. (2000, Desember). The science of laughter [22 paragraf]. Psychology

Today [On-line serial], 33(6). Available FTP : http://proquest.umi.com/pqdweb?did=62022847&sid=9&Fmt=4&clientId=63928&RQT=309&VName=PQD. Diakses pada 24 Agustus 2008.

Rathus, S.A. (2005). Psychology : Concept and connections (9th ed.). Kanada :

Thompson Learning. Reed, S.K. (2004). Cognition : Theory and applications (6th ed.). USA : Thompson

Learning. Richman, J. (2000). Humor and psyche: Psychoanalytic perspectives [14 paragraf].

American Journal of Psychotherapy [On-line serial], 54(2). Available FTP : http://proquest.umi.com/pqdweb?did=57007294&sid=9&Fmt=3&clientId=63928&RQT=309&VName=PQD. Diakses pada 28 Agustus 2008.

Ross, A. (1999). The Language of humour. London : TJ International. Rosenweig., Leiman., & Breedlove. (1996). Biological psychology. Massachucets:

Sinaver Association. Sabato, S., Derks., & Peter. (1985, April). The effect of pictures and humor on

memory for verbal materials in two extreme scholastic aptitude population [43 paragraf]. American Educational Research EducationI [On-line serial]. Available FTP : http://justice.uaa.alaska.edu/indicators/ACI/publications/series03/aci03a2.population.pdf. Diakses pada 5 November 2008.

Santrock, J.W. (1991). Psychology : The science of mind and behaviour (3rd ed.).

USA : Brown Publisher. Schollon, C.N. (2004). Emotions across culture and methods. [13 paragraf]. Journal

of Cross Cultural Psychology [On-line serial], 35. Available FTP : http://jcc.sagepub.com/cgi/content/35/3/304. Diakses pada 31 Oktober 2008.

Seniati, L., Yulianto, A., & Setiadi, B.N. (2005). Psikologi eksperimen. Jakarta :

Gramedia.

Page 86: Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori

Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009

Shadish, Cook, & Campbell. (2002). Experimental and quasi experimental design. USA : Houghton Mifflin Company.

Solso, R.L., & MacLin, M.K. (2002). Experimental psychology : A case approach

(7th ed.). USA : Allyn & Bacon. Smith, S.A. (2004, Agustus). TV makes you smart [8 paragraf]. Psychology Today

[On-line serial], 4. Available FTP : http://proquest.umi.com/pqdweb?index=4&did=653717131&SrchMode=1&sid=2&Fmt=6&VInst=PROD&VType=PQD&RQT=309&VName=PQD&TS=1225975821&clientId=63928. Diakses pada 5 November.

Spear, N.E., & Riccio, D.C. (1994). Memory : Phenomena and principles. USA :

Simon & Schuster. Stenberg, R.J. (2006). Cognitive psychology (4th ed.). Belmont : Thompson

Wadsworth. Sternberg, R.J., & Wagner, R.K. (1999). Reading in cognitive psychology. USA :

Thompson Learning. Suryabrata, S. (1995). Metodologi penelitian. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Suyanto, A., & Hisyam, D. (2000). Pendidikan di Indonesia memasuki millennium

III. Yogakarta : Adicita Karya Nusa. Taber, K.H., Redden, M., & Hurley, R.A. (2007, Agustus). Functional anatomy of

humor: Positive affect and chronic mental illness [13 paragraf]. The Journal of Neuorpsychiatry and Clinical Neuroscience [On-line serial], 19(5). Available FTP : http://proquest.umi.com/pqdweb?did=1385674881&sid=5&Fmt=3&clientId=63928&RQT=309&VName=PQD. Diakses pada 15 September 2008.

Thompson, K., & Bordwell, D. (2003). Film history : An introduction (2nd ed.).

Amerika Utara : McGraw-Hill. Walpole, R. (1993). Pengantar statistika. Jakarta : Grafindo. Wechsler, D. (1992). Buku pegangan wechtster adult intelligenz scala. Yogyakarta :

Gajah Mada University Press. Winkel. (1997). Bimbingan dan konseling di institusi pendidikan. Jakarta : Grafindo.

Page 87: Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori

Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009

LAMPIRAN 1

UJI NORMALITAS KELOMPOK EKSPERIMEN

Descriptive Statistics

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

KE

N 15

Normal

Parameters(5/ 65,b)

Mean 17.87

Std. Deviation 2.066

Most Extreme Absolute .182

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

KE 15 17.87 2.066 14 20

Page 88: Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori

Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009

Differences Positive .151

Negative -.182

Kolmogorov-Smirnov Z .707

Asymp. Sig. (2-tailed) .700

LAMPIRAN 2

UJI NORMALITAS KELOMPOK KONTROL

Descriptive Statistics

N Mean

Std.

Deviation

Minimu

m

Maximu

m

KK 15 13.87 2.900 9 18

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

KK

Page 89: Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori

Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009

N 15

Normal

Parameters(a,b)

Mean 13.87

Std. Deviation 2.900

Most Extreme

Differences

Absolute .183

Positive .151

Negative -.183

Kolmogorov-Smirnov Z .707

Asymp. Sig. (2-tailed) .700

LAMPIRAN 3

UJI HOMOGENITAS

Oneway

Descriptives

Memori

N Mean

Std.

Deviation

Std.

Error

95% Confidence Interval

for Mean Minimu

m

Maximu

m Lower Upper

Page 90: Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori

Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009

Bound Bound

KK 15 13.87 2.900 .749 12.26 15.47 9 18

KE 15 17.87 2.066 .533 16.72 19.01 14 20

Total 30 15.87 3.203 .585 14.67 17.06 9 20

Test of Homogeneity of Variances

Memori

Levene

Statistic df1 Df2 Sig.

1.849 1 28 .185

ANOVA

Memori

Sum of

Squares Df

Mean

Square F Sig.

Between

Groups 120.000 1 120.000 18.933 .000

Within Groups 177.467 28 6.338

Total 297.467 29

LAMPIRAN 4

UJI T

Paired Samples Statistics

Mean N

Std.

Deviation

Std.

Error

Page 91: Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori

Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009

Mean

Pair

1

KE 17.87 15 2.066 .533

KK 13.87 15 2.900 .749

Paired Samples Correlations

N

Correlatio

n Sig.

Pair

1

KE &

KK 15 .271 .328

Paired Samples Test

Paired Differences

t df

Sig. (2-

tailed) Mean

Std.

Deviation

Std.

Error

Mean

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair

1

KE -

KK 4.000 3.071 .793 2.300 5.700 5.045 14 .000

Page 92: Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori

Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009