PENGARUH TARIF PAJAK, UKURAN PERUSAHAAN,...

131
i PENGARUH TARIF PAJAK, UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR ASET, DAN PROFITABILITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA BANK UMUM SYARIAH (BUS) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarajan Ekonomi Syariah (S.E.Sy.) Oleh: NURWANDARU IKHSAN BUDI YOGA (109046100242) KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM) FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1437 H/2016 M

Transcript of PENGARUH TARIF PAJAK, UKURAN PERUSAHAAN,...

Page 1: PENGARUH TARIF PAJAK, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42472/1... · Daftar Pustaka : Tahun 1999 sampai ... dan seterusnya yang sel. ... merupakan

i

PENGARUH TARIF PAJAK, UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR ASET,

DAN PROFITABILITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA BANK

UMUM SYARIAH (BUS)

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum

Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar

Sarajan Ekonomi Syariah (S.E.Sy.)

Oleh:

NURWANDARU IKHSAN BUDI YOGA

(109046100242)

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1437 H/2016 M

Page 2: PENGARUH TARIF PAJAK, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42472/1... · Daftar Pustaka : Tahun 1999 sampai ... dan seterusnya yang sel. ... merupakan
Page 3: PENGARUH TARIF PAJAK, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42472/1... · Daftar Pustaka : Tahun 1999 sampai ... dan seterusnya yang sel. ... merupakan
Page 4: PENGARUH TARIF PAJAK, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42472/1... · Daftar Pustaka : Tahun 1999 sampai ... dan seterusnya yang sel. ... merupakan
Page 5: PENGARUH TARIF PAJAK, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42472/1... · Daftar Pustaka : Tahun 1999 sampai ... dan seterusnya yang sel. ... merupakan

v

ABSTRAK

Nurwandaru Ikhsan Budi Yoga. 109046100242. Konsentrasi Perbankan

Syariah, Program Studi Muamalat, Fakultas Syariah dan Hukum. Universitas

Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, 2016.

Skripis ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tarif pajak, ukuran perusahaan,

struktur aktiva dan profitabilitas terhadap struktur modal Bank Umum Syariah. Tarif

pajak pada penelitian ini diukur dengan menggunakan perhitungan Untuk

memperoleh data variabel tersebut, diambil dari laporan keuangan perusahan bank

syariah yang digolongkan oleh Otoritas Jasa Keuangan Sebagai Bank Syariah Devisa

dari tahun 2011 kuartal I sampai dengan 2015 kuartal III

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa variabel ukuran perusahaan berpengaruh

positif terhadap struktur modal dengan nilai sginifikansi (0.000) dibawah 0,05,

sedangkan tarif pajak, struktur aktiva dan profitabilitas tidak berpengaruh signifikan

dengan masing nilai signifikansi sebesar 0,594 untuk variabel tarif pajak, struktur

aktiva sebesar 0,595 dan 0,140 nilai signifikansi untuk profitabilitas diatas 0,05. Nilai

koefisien determinasi yang sudah disesuaikan sebesar 34,7 % dapat disimpulkan

bahwa ukuran perusahaan berpengaruh sebesar 34,7 %. Sedangkan sisanya 65,3%

dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.

Kata Kunci : Tarif Pajak,Ukuran Perusahaan,Struktur Aktiva,Ukuran Perusahaan,

Struktur Modal,Bank Syariah Devisa.

Pembimbing : Dr. Siti Hamidah Rustianan, SE, Ak, M.Si

Daftar Pustaka : Tahun 1999 sampai dengan tahun 2015.

Page 6: PENGARUH TARIF PAJAK, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42472/1... · Daftar Pustaka : Tahun 1999 sampai ... dan seterusnya yang sel. ... merupakan

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa

memberikan rahmat, taufik dan hidayah-Nya serta nikmat yang berlimpah sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Tarif Pajak, Ukuran

Perusahaan, Struktur Aktiva, Dan Profitabilitas Terhadap Struktur Modal Pada Bank

Umum Syariah (BUS)”. Shalawat beriring salam, penulis haturkan kepada baginda

Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga para sahabat dan para pengikutnya. Semoga

kita semua mendapatkan syafa’atnya di Yaumil Qiyamah nanti.

Penulis menghadapi berbagai kesulitan dalam penyusunan skripsi ini namun

pada akhirnya skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Penulis menyadari

sepenuhnya bahwa penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak,

baik bersifat bimbingan, petunjuk maupun kesempatan berdiskusi. Oleh karena itu,

penulis secara khusus mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Phil Asep Saepudin Jahar, M.A. selaku Dekan Fakultas Syariah dan

Hukum Universitas Isam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak AM. Hasan Ali, M.A. selaku Ketua Prodi Muamalat, dan Bapak Dr.

Abdurrauf, M.A. selaku Sekretaris Prodi Muamalat

3. Ibu Dr. Siti Hamidah Rustiana, SE, Ak, M.Si . yang telah banyak membantu

meluangkan waktu, pikiran dan tenaga serta kesabarannya dalam memberikan

bimbingan, pengarahan, dan nasihat kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi

ini.

Page 7: PENGARUH TARIF PAJAK, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42472/1... · Daftar Pustaka : Tahun 1999 sampai ... dan seterusnya yang sel. ... merupakan

vii

4. Bapak dan Ibu dosen serta segenap Civitas Akademika UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta yang telah memberikan berbagai bekal ilmu kepada penulis dan Bu Oke

atas bantuan dan informasinya dalam membantu proses penyusunan skripsi ini,

sehingga penulis menyelesaikan studi di Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

5. Pimpinan dan beserta staff Perpustakaan, baik Perpustakaan Utama maupun

Perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum yang telah memberikan fasilitas dan

bantuan untuk mendapatkan referensi yang penulis butuhkan dalam penelitian ini.

6. Terima Kasih kepada kedua orang tua-ku & kedua Adik-ku. Atas segala doa dan

semangat serta dukungannya baik materiil maupun moril sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini. Tanpa kenal lelah membimbing dan memberikan

kepercayaan kepadaku untuk berkarya dan mencari ilmu dimanapun tempatnya.

7. Kepada Aini yang telah sabar,menyemangati dan menjadi teman bertukar

pendapat sampai terselesainya skripsi ini, terima kasih sudah memberikan banyak

dukungan dan semangat kepada penulis saat penulisan skripsi ini.

8. Teman teman Kuliah Kerja Nyata (KKN) AKSARA,

Moham,Budi,Wahid,Rizki,Idea,Yudho,Agus,Deden,Hafis,Robbi,Hilda,Puri,Dina,

Winda,Nabyla,Hana,Mahmudah,Nayla,Laila yang telah mengajarkan saya

banyak hal dan membantu mengaplikasikan niat baik untuk membangun di daerah

orang. Semoga jalinan komunikasi kita tidak akan terputus sampai kapanpun.

Page 8: PENGARUH TARIF PAJAK, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42472/1... · Daftar Pustaka : Tahun 1999 sampai ... dan seterusnya yang sel. ... merupakan

viii

9. Teman teman seperjuangan Perbankan Syariah Kelas G 2009, Arman, Dika,

Tolib, Ismail, Alvin, Idam, Syamsul, Tohir, Jamal, Ipul, Stephanie, Karina,

Ayang, Ibnah, Dara, Ayu, Citra, Novi, Devi, Lisa, Shofi, Icha, Elsa, Dewi, Sarah,

Alfi dan seterusnya yang selalu berbagi suka dan duka dalam mengikuti

perkuliahan,Terima kasih atas dukungan, bantuan dan kerjasamanya selama ini.

10. Untuk sahabat perjuangan Arman, Ismail, Tolib, Dika, Abdul Rahim,Maulana

Hasanudin, Catur Maulana, M. Ulul Azmi, Agus Priyadi, Muhammad

Kariswan,Dhani Azijaya, Fikri Abdullah, Muhammad Rizki F, dll. Terima kasih

sudah menemani penulis menjalani kehidupan dinamika mahasiswa sampai

penulis bisa menyelesaikan skripsi ini.

11. Kepada sahabat – sahabat Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia

Komfaksyahum. Terima kasih telah memberikan banyak pelajaran hidup pada

saat menjadi mahasiswa, memberikan pelajaran berharga tentang Akademis dan

Non- Akademis sehingga penulis mempunyai modal untuk bisa mengasah

keilmuan dan menerapkannya di kehidupan mahasiswa.

12. Seluruh teman-teman di Fakultas Syariah dan Hukum Angkatan 2009 yang tidak

dapat saya sebutkan satu per satu. Terima kasih atas dukungan dan bantuan

kalian.Semoga semua kebaikan yang tulus dari semua pihak dapat diterima oleh

Allah SWT dan mendapatkan pahala yang berlipat ganda dari-Nya. Aamiin.

Akhirnya, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca

dan semua pihak yang memerlukannya. Tak lupa penulis menyadari sepenuhnya

skripsi ini masih jauh dari sempurna karena berbagai keterbatasan dan kemampuan

Page 9: PENGARUH TARIF PAJAK, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42472/1... · Daftar Pustaka : Tahun 1999 sampai ... dan seterusnya yang sel. ... merupakan

ix

penulis, baik kemampuan akademik maupun kemampuan teknik penulisan.

Sehubungan dengan itu, besar harapan penulis munculnya saran untuk kesempurnaan

skripsi ini di waktu mendatang

Jakarta, Juni 2016

Nurwandaru Ikhsan Budi Yoga

Page 10: PENGARUH TARIF PAJAK, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42472/1... · Daftar Pustaka : Tahun 1999 sampai ... dan seterusnya yang sel. ... merupakan

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI ii

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA PENGUJI iii

LEMBAR PERNYATAAN iv

ABSTRAK v

KATA PENGANTAR vi

DAFTAR ISI x

DAFTAR TABEL xiii

DAFTAR GAMBAR xiv

DAFTAR LAMPIRAN xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah 1

B. Identifikasi Masalah 7

C. Pembatasan Masalah 7

D. Perumusan Masalah 8

E. Tujuan Penelitian 8

F. Manfaat Penelitian 9

G. Metode Penelitian 10

H. Tinjauan Pustaka 12

I. Sistematika Penulisan 18

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Sejarah Perbankan Indonesia 20

1. Pengertian bank 20

Page 11: PENGARUH TARIF PAJAK, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42472/1... · Daftar Pustaka : Tahun 1999 sampai ... dan seterusnya yang sel. ... merupakan

xi

2. Jenis-jenis bank 21

B. Pengertian Bank Syari’ah 26

C. Struktur Modal 27

1. Pengertian Struktur Modal 29

2. Teori Struktur Modal 32

3. Faktor – Faktor Struktur Modal 38

D. Biaya Modal 42

E. Laporan Keuangan 43

1. Pengertian Laporan Keuangan 43

2. Tujuan Laporan Keuangan 44

3. Sifat Laporan Keuangan 45

4. Keterbatasan Laporan Keuangan 46

F. Rasio Keuangan 47

G. Profitabilitas 49

1. Return On Assets 49

H. Struktur Aktiva 50

I. Ukuran Perusahaan 52

J. Tarif Pajak 53

K. Kerangka Pemikiran 54

L. Hipotesis Penelitian 57

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendelkatan Penelitian 58

B. Populasi Dan Teknik Pengambilan Sampel 58

C. Teknik Pengumpulan Data 60

D. Metode Analisis Data 61

1. Statistik Deksriptif 61

2. Pengujian Asumsi Klasik 61

3. Pengujian Hipotesis 64

4. Analisis Regresi Berganda 65

5. Koefisiean Determinasi (Adjusted R Square) 66

E. Operasional Variabel Penelitian 67

F. Kerangka Konseptual Teoritis 70

Page 12: PENGARUH TARIF PAJAK, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42472/1... · Daftar Pustaka : Tahun 1999 sampai ... dan seterusnya yang sel. ... merupakan

xii

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian 71

B. Hasil Analisis dan Pembahasan 78

1. Analisa Deskriptif 78

2. Hasil Uji Asumsi Klasik 85

a. Uji Normalitas 85

b. Uji Multikolinearitas 86

c. Uji Heteroskedastisitas 88

d. Uji Autokorelasi 89

3. Pengujian Hipotesis 91

a. Uji t (Parsial) 91

b. Uji F (Simultan) 94

4. Hasil Uji Regresi Liniear Berganda 96

5. Hasil Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R Square) 98

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan 99

B. Implikasi 101

DAFTAR PUSTAKA 102

LAMPIRAN

Lampiran 1 Data Tarif Pajak masing - masing Bank Syariah Devisa 105

Lampiran 2 Ukuran Perusahaan masing - masing Bank Syariah Devisa 105

Lampiran 3 Data Struktur Aktiva masing – masing Bank Syariah Devisa 108

Lampiran 4 Data ROA masing – masing Bank Syariah Devisa 110

Lampiran 5 Data Struktur Modal Masing Masing Bank Syariah Devisa 112

Lampiran 6 Hasil Output SPSS 23.0 114

Page 13: PENGARUH TARIF PAJAK, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42472/1... · Daftar Pustaka : Tahun 1999 sampai ... dan seterusnya yang sel. ... merupakan

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Perkembangan Rasio CAR (Capital Adequacy Ratio) dan Aset 4

Perbankan Syariah

Tabel 1.2 Peringkat Bank Umum Kegiatan Usaha Berdasarkan Modal Inti 5

Tabel 1.3 Review Studi Terdahulu 12

Tabel 3.1 Tabel Durbin – Watson 63

Tabel 4.1 Rata – Rata Tarif Pajak 78

Tabel 4.2 Rata – Rata Profitabilitas 79

Tabel 4.3 Rata – Rata Struktur Aktiva 81

Tabel 4.4 Rata – Rata Ukuran Perusahaan 82

Tabel 4.5 Rata - Rata Struktur Modal 83

Tabel 4.6 One- Sample Kolmogorov Smirnov Test 85

Tabel 4.7 Hasil Uji Multikolinearitas 86

Tabel 4.8 Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Rank-Spearman 88

Tabel 4.9 Hasil Uji Durbin Watson (DW) 89

Tabel 4.10 Hasil Uji – t 90

Tabel 4.11 Hasil Uji F 94

Tabel 4.12 Hasil Regresi Berganda 95

Tabel 4.13 Hasil Uji Koefisien Determinasi 97

Page 14: PENGARUH TARIF PAJAK, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42472/1... · Daftar Pustaka : Tahun 1999 sampai ... dan seterusnya yang sel. ... merupakan

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Hipotesis 57

Gambar 3.1 Kerangka Konseptual 66

Grafik 4.1 Rata – Rata Tarif Pajak 78

Grafik 4.2 Rata – Rata Profitabilitas 79

Grafik 4.3 Rata – Rata Struktur Aktiva 81

Grafik 4.4 Rata – Rata Ukuran Perusahaan 82

Grafik 4.5 Rata – Rata Struktur Modal 83

Grafik 4.6 Hasil Uji Normalitas (Normal P-Plot) 84

Grafik 4.7 Hasil Uji Heteroskedastisitas (Scatterplot) 87

Page 15: PENGARUH TARIF PAJAK, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42472/1... · Daftar Pustaka : Tahun 1999 sampai ... dan seterusnya yang sel. ... merupakan

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Data Tarif Pajak masing - masing Bank Syariah Devisa 102

Lampiran 2 Ukuran Perusahaan masing - masing Bank Syariah Devisa 102

Lampiran 3 Data Struktur Aktiva masing – masing Bank Syariah Devisa 103

Lampiran 4 Data ROA masing – masing Bank Syariah Devisa 107

Lampiran 5 Data Struktur Modal Masing Masing Bank Syariah Devisa 109

Lampiran 6 Hasil Output SPSS 111

Page 16: PENGARUH TARIF PAJAK, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42472/1... · Daftar Pustaka : Tahun 1999 sampai ... dan seterusnya yang sel. ... merupakan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Lembaga perbankan merupakan salah satu instrument penting dalam

meningkatkan dan memajukan perekonomian suatu negara karena lembaga

perbankan mempunyai fungsi sebagai intermediasi antara pemilik dana

dengan pengguna dana. Fungsi bank sebagai lembaga intermediasi tidak dapat

berjalan dengan baik tanpa adanya dana dari masyarakat atau dana pihak

ketiga (DPK) yang dihimpun oleh bank, di mana sebagian akan menjadi

cadangan dana oleh bank dan sebagian akan dialokasikan sebagai pendanaan

pinjaman dan juga investasi bagi bank untuk mendapatkan keuntungan.

Keberadaan bank syariah di tengah-tengah perbankan konvensional hari ini

merupakan salah satu bentuk penawaran sistem perbankan alternatif bagi

masyarakat yang membutuhkan layanan jasa perbankan tanpa harus khawatir

atas persoalan riba.1

Perkembangan yang cukup impresif salah satunya terlihat pada Bank

Umum Syariah dengan seiring berjalannya waktu dengan regulasi bermula

dari undang-undang No. 7 Tahun 1992 lalu dipertegas kembali dengan

undang-undang No. 10 Tahun 1998 namun mencapai titik terang ketika

1 Tim Pengembang Perbankan Syariah Institut Bankir Indonesia, Konsep Produk dan

Implementasi Operasional Bank Syariah, (Jakarta: Djambatan, 2003),h.66

Page 17: PENGARUH TARIF PAJAK, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42472/1... · Daftar Pustaka : Tahun 1999 sampai ... dan seterusnya yang sel. ... merupakan

2

disahkannya Undang-undang No. 21 Tahun 2008 dan kebijakan

pengembangan perbankan syariah, bukti nyata dari pengaplikasian undang

undang tesebut terjadi peningkatan di berbagai aspek pada industri perbankan

syariah di Indonesia. Menurut data yang dipublikasikan oleh Otoritas Jasa

Keuangan (OJK) banyaknya Bank Umum Syariah (BUS) yang berdiri hingga

saat ini sebanyak 11, Unit Usaha Syariah (UUS) 23 dan Bank Pembiayaan

Rakyat Syariah (BPRS) sebanyak 163.2

Menurut Direktur Penelitian, Pengembangan, Pengaturan dan Perizinan

Perbankan Syariah Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Dhani Gunawan Idat,

menuturkan agar suatu industri bisa memberi dampak pada perekonomian

seharusnya pangsa pasar industri mencapai 15 persen. Pernyataan tersebut

berdasar pada best practices yang terjadi di negara lain.“Dari pengalaman

beberapa negara dan para ahli mengatakan kalau pangsa pasar sekitar 15

persen akan memberikan dampak terhadap perekonomian. Menurut hitungan

saat ini untuk mencapai sekitar 15 persen sekurang-kurangnya perbankan

syariah perlu Rp 700 triliun lagi,” ujar Dhani saat ditemui pekan lalu.

Pihaknya pun mengacu pada best practices tersebut sehingga

setidaknya perbankan syariah bisa mencapai pangsa pasar 15 persen. “Atau

kalau bisa lebih besar (pangsa pasarnya), lebih besar lebih baik,” tukas Dhani.

Berdasar Statistik Perbankan Syariah OJK pada Maret 2015 aset perbankan

syariah tercatat sebesar Rp 275 triliun, pembiayaan Rp 206 triliun, dan dana

2 Statistik Perbankan Syariah Juni 2014, (Jakarta:Otoritas Jasa Keuangan, 2014), h. 1

Page 18: PENGARUH TARIF PAJAK, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42472/1... · Daftar Pustaka : Tahun 1999 sampai ... dan seterusnya yang sel. ... merupakan

3

pihak ketiga Rp 217 triliun.3 Melihat realita saat ini industri keuangan syariah

khususnya di sektor perbankan yang masih sangat kecil atau di bawah 5%,

dianggap masih berpotensi untuk meningkatkan lagi.

Pernyataan tersebut seperti disampaikan oleh Deputi Gubernur Senior

Bank Indonesia (BI) Mirza Adityaswara, di Surabaya, 29 Oktober 2015

menurutnya “Saat ini memang market share-nya masih sedikit di bawah 5%.4

Menghadapi kondisi demikian, setiap perusahaan khususnya Bank Umum

Syariah dituntut dalam pencarian modal guna menata kondisi bank yang baik

dan melakukan peningkatan fungsinya sebagai lembaga intermediasi. Bank

perlu menata struktur modalnya untuk bisa tetap melanjutkan kelangsungan

operasi atau going concern-nya serta dengan pertimbangan agar usaha yang

dilakukan tidak mengalami keterpurukan, sebab perkembangan dunia

perbankan yang sangat pesat serta tingkat kesulitan dalam penentuan struktur

modal yang efektif dapat berpengaruh terhadap performa suatu bank.

Dalam 3 tahun terakhir pertumbuhan asset bank syariah selama

periode Desember 2012 sampai 2014 tumbuh dari Rp. 147.581 miliar

menjadi Rp. 204.961 miliar. Kenaikannya adalah sebesar 27,9%.5

3 http://keuangansyariah.mysharing.co/untuk-bersaing-perbankan-syariah-butuh-tambahan-

aset-rp-700-triliun/#ixzz3pC0TCh2R artikel diakses pada 20 Agustus 2015 4 http://infobanknews.com/market-share-perbankan-syariah-berpotensi-tumbuh-lebih-tinggi/

diakses pada 13 November 2015 5 Otoritas Jasa Keuangan, Statistik Perbankan Indonesia ( Indonesian Banking Statistics) –

Vol. 13, No. 1, Desember 2014 (Jakarta: Direktorat Perizinan dan Informasi Perbankan Bank

Indonesia,2014),h.65.

Page 19: PENGARUH TARIF PAJAK, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42472/1... · Daftar Pustaka : Tahun 1999 sampai ... dan seterusnya yang sel. ... merupakan

4

Namun dilihat melalui rasio CAR (Capital Adequacy Ratio)

mengalami kenaikan sebesar 1,97 % sampai tahun 2013. Hal ini dapat dilihat

dari tabel 1.1

Tabel 1.1 Perkembangan Rasio CAR (Capital Adequacy Ratio) Aset

Perbankan Syariah

(Desember 2012 – Desember 2014)6

Indikator

Tahun

2012 2013 2014

Aset 147.581 180.360 204.961

CAR 14,13 % 14,42 % 16,10%

Sumber : Otoritas Jasa Keuangan (Data diolah),

Berdasarkan peraturan Bank Indonesia No. 14/ 26/PBI/ 2012

sehubungan dengan kegiatan usaha dan jaringan kantor berdasarkan modal

inti bank, diperlukan penguatan modal bank untuk mengantisipasi risiko yang

ditimbulkan oleh kerumitan usaha, agar pembukaan jaringan kantor tidak

menggunakan dana yang dihimpun dari masyarakat dan harus menggunakan

modal inti sehingga kewajiban bank untuk menyalurkan kredit atau

pembiayaan produktif maupun pembukaan jaringan kantor bank harus

didukung oleh alokasi modal inti.7

Sampai saat ini peringkat bank devisa Bank Umum Syariah

berdasarkan peraturan Bank Indonesia No. 14/ 26/PBI/ 2012 tentang kategori

6 Ibid., h. 118

7 Peraturan Bank Indonesia Nomor 14/26/PBI/2012 Tentang Kegiatan Usaha dan Jaringan

Kantor Berdasarkan Modal Inti Bank. h. 25

Page 20: PENGARUH TARIF PAJAK, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42472/1... · Daftar Pustaka : Tahun 1999 sampai ... dan seterusnya yang sel. ... merupakan

5

bank umum kegiatan usaha (BUKU) masih didominasi oleh kategori BUKU

II dengan modal inti paling sedikit Rp. 1.000.000.000.000,00 (satu triliuin

rupiah) sampai dengan kurang dari Rp. 5.000.000.000.000,00 (lima triliuin

rupiah).8

Tabel 1.2 Peringkat Bank Umum Kegiatan Usaha

Berdasarkan Modal Inti

No. Nama Bank Kategori Total Ekuitas

1. Bank Mandiri Syariah BUKU II 4,93 Triliun

2. Bank Muamalat Syariah BUKU II 4,02 Triliuin

3. BNI Syariah BUKU II 1,95 Triliun

4. Bank Mega Syariah BUKU I 787,449 Milliar

Sumber : Laporan Keuangan Tahunan 2014 (Data Diolah)

Sehingga Bank Umum Syariah harus membuat keputusan dalam hal

finansial untuk menentukan pilihan antara pendanaan dari dalam bank itu

sendiri (equity financing) dan pendanaan dari luar bank (debt financing).

Dengan demikian perlu dipertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi

struktur modal tersebut sehingga kebutuhan akan finansial bisa terpenuhi.9

Dalam penerapan struktur modal perusahaan perlu mempertimbangkan

berbagai variabel mempengaruhinya. Menurut Riyanto (2008), diantara

faktor-faktor utama yang mempengaruhi struktur modal adalah tingkat bunga,

stabilitas dari laba, susunan dari aktiva, kadar risiko dari aktiva, besarnya

8 Ibid., h.5

9 Indra Setywan Dan Apriani Dorkas Rambu Alahau, Cost Of Capital Pada Bank Syariah

Mandiri Periode 2004-2008, Jurnal Keuangan dan Perbankan Vol. 14 (Salatiga:Universitas Kristen

Satya Wacana, 2010) h.144

Page 21: PENGARUH TARIF PAJAK, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42472/1... · Daftar Pustaka : Tahun 1999 sampai ... dan seterusnya yang sel. ... merupakan

6

jumlah modal yang dibutuhkan, keadaan pasar modal, sifat manajemen dan

besarnya perusahaan.10

Menurut Sartono (2001), ada beberapa faktor yang mempengaruhi

struktur modal perusahaan antara lain: tingkat penjualan, struktur asset,

tingkat pertumbuhan penjualan, profitabilitas, variabel laba dan perlindungan

pajak, skala perusahaan dan kondisi internal perusahaan serta ekonomi

makro.11

Dan dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Lutfiah (2009)

ditemukan bahwa variabel struktur asset dan ukuran perusahaan berpengaruh

signifikan dalam menentukan struktur modal di perusahaan bank persero. Lalu

dalam penelitian Bandayuda (2011) variabel tarif pajak perusahaan dan

profitabilitas secara bersama sama di perusahaan Bank BPD Bali mempunyai

pengaruh signifikan. Hal yang sama faktor profitabilitas maupun tarif pajak

perusahaan juga mempengaruhi dalam struktur modal perusahaan manufaktur

dalam meningkatkan nilai perusahaan yang diteliti oleh Karina (2013).

Sehingga dari berbagai penelitian di atas bahwa struktur modal dapat

ditentukan oleh banyak faktor yang mempengaruhinya.

Berdasarkan pertimbangan dan penilaian penelitian sebelumnya

mengenai faktor-faktor penentu struktur modal yang kemudian disesuaikan

dengan kondisi di Indonesia sebagaimana diuraikan di atas, maka penulis

10

Bambang Riyanto, Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisi Ke-4,

(Yogyakarta:BPFE,2008), h.248 11

R. Agus Sartono, Manajemen Keuangan: Teori dan Aplikasi Edisi Ke-4,

(Yogyakarta:BPFE,2001) h.126

Page 22: PENGARUH TARIF PAJAK, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42472/1... · Daftar Pustaka : Tahun 1999 sampai ... dan seterusnya yang sel. ... merupakan

7

menganggap penting membuat penelitian lebih lanjut dengan judul

“PENGARUH TARIF PAJAK, UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR

AKTIVA DAN PROFITABILITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL

PADA BANK UMUM SYARIAH (BUS)”.

B. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah yang diperlukan untuk menerangkan masalah yang

mungkin muncul pada objek yang akan diteliti. Identifikasi masalah yang

ditemukan antara lain:

1. Bagaimana peran faktor-faktor tesebut dalam mempengaruhi struktur

modal di Bank Umum Syariah?

2. Bagaimana pengaruh faktor-faktor tangibility of asset (struktur aktiva),

firm size (ukuran perusahaan), profitabilitas, dan corporate tax rate (tarif

pajak) di struktur modal Bank Umum Syariah?

3. Berapa besarnya pengaruh faktor tangibility of asset (struktur aktiva), firm

size (ukuran perusahaan), profitabilitas, dan corporate tax rate (tarif

pajak) terhadap struktur modal Bank Umum Syariah?

C. Pembatasan Masalah

Agar permasalahan dalam penelitian ini tidak meluas maka dalam

penulisan ini,penulis memfokuskan dan membatasi permasalahan pada :

1. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dari

laporan publikasi keuangan triwulan Bank Umum Syariah pada Bank

Page 23: PENGARUH TARIF PAJAK, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42472/1... · Daftar Pustaka : Tahun 1999 sampai ... dan seterusnya yang sel. ... merupakan

8

Muamalat Indonesia (BMI), Bank Syariah Mandiri (BSM), Bank Mega

Syariah, Bank Negara Indonesia Syariah (BNISyariah).

2. Objek penelitian dilakukan dalam periode 2011 kuartal I – 2015 kuartal

III,pada 4 Bank Umum Syariah (BUS) yang dinilai berdasarkan atas

pengelompokan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sebagai Bank Umum

Syariah Devisa

D. Perumusan Masalah

Dari pembatasa masalah tersebut, penulisa merumuskan pokok masalah

pada skripsi ini adalah sebagai berikut :

1. Apakah secara simultan tangibility of asset (struktur aktiva), firm size

(ukuran perusahaan), profitabilitas, dan corporate tax rate (pajak)

berpangaruh terhadap struktur modal pada Bank Umum Syariah?

2. Apakah secara parsial tangibility of asset (struktur aktiva), firm size

(ukuran perusahaan), profitabilitas, dan corporate tax rate (pajak)

terhadap struktur modal pada Bank Umum Syariah?

3. Variabel Indipenden manakah yang paling dominan mempengaruhi

struktur modal pada Bank Umum Syariah?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang telah ditentukan, terdapat beberapa

tujuan yang ingin dicapai, yaitu sebagai berikut :

1. Untuk menganalisis secara simultan pengaruh variabel tangibility of asset

(struktur asset), firm size (ukuran perusahaan), profitabilitas, dan

Page 24: PENGARUH TARIF PAJAK, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42472/1... · Daftar Pustaka : Tahun 1999 sampai ... dan seterusnya yang sel. ... merupakan

9

corporate tax rate (pajak) terhadap struktur modal pada Bank Umum

Syariah.

2. Untuk menganalisis secara parsial pengaruh variabel tangibility of asset

(struktur asset),firm size (ukuran perusahaan),profitabilitas dan corporate

tax rate (pajak) pada Bank Umum Syariah.

3. Untuk menganalisis Variabel independen yang dominan mempengaruhi

struktur modal pada Bank Umum Syariah.

F. Manfaat Penelitian

1. Akademis

Pemikiran, literatur, dan hasil dari penelitian ini diharapkan dapat

menambah referensi pembaca yang ingin melakukan penelitian mengenai

judul yang terkait dalam mempelajari dan memahami tentang laporang

keuangan.

2. Praktisi

Hasil ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang baik bagi

Bank Umum Syariah khususnya Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah

Mandiri, Bank Mega Syariah, Bank Negara Indonesia Syariah dalam

proses menilai kinerja, yakni penilaian kinerja dari aspek permodalan

diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk mengambil

kebijakan dalam menentukan segmentasi Bank Syariah kearah yang lebih

baik.

3. Peneliti

Page 25: PENGARUH TARIF PAJAK, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42472/1... · Daftar Pustaka : Tahun 1999 sampai ... dan seterusnya yang sel. ... merupakan

10

Bagi peneliti sendiri, diharapkan penelitian ini dapat menjadi

motivator untuk terus belajar dan memperluas wawasan tentang laporan

keuangan,kebijakan pendanaan dan permodalan khususnya tentang judul

yang terkait

G. Metode Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini memakai pendekatan statistik non parametrik, artinya apa

yang terjadi pada sampel akan diberlakukan kepada populasi dengan

memakai angka rasio, yaitu skala di mana angka mempunyai makna yang

sesungguhnya, sehingga angka nol (0) dalam sakala ini diperlakukan

sebagai dasar perhitungan dan pengukuran objek penelitian.12

2. Jenis penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif, yaitu

penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori melalui variabel-

variabel penelitian dalam angka, dan melakukan analisis data dengan

prosedur statistika atau permodalan matematis.13

Kemudian membuat

gambaran mengenai situasi atau kejadian, menerangkan hubungan-

hubungan, menguji hipotesis-hipotesis, membuat prediksi serta

mendapatkan makna dan implikasi dari suatu masalah yang ingin

dipecahkan.

12

Efferin, Sujoko, dkk, Metode penelitian Untuk Akuntasi, Sebuah Pendekatan Praktis,

(Jawa Timur, Bayu Media Publishing, 2004), h. 34. 13

Ibid, h. 18

Page 26: PENGARUH TARIF PAJAK, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42472/1... · Daftar Pustaka : Tahun 1999 sampai ... dan seterusnya yang sel. ... merupakan

11

3. Sumber dan Kriteria Data Penelitian

Data yang diperoleh dalam penelitian ini merupakan data sekunder

yang berasal dalam perbankan syariah. Berikut ini teknik pengumpulan

data:

a. Data Sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak lain (sudah

tersedia) dan digunakan untuk penelitian lain. Data tersebut berupa

statistic bulanan bank umum syariah tahun 2012 kuarta II – 2015

kuartal III yang dipublikasikan Otoritas Jasa Keuangan.

b. Library Research

Teknik pengumpulan data yag dilengkapi pula dengan membaca dan

mempelajari serta menganalisis literature yang bersumber dari buku-

buku dan jurnal-jurnal yang berkaitan dengan penelitian ini. Hal ini

dilakukan untuk mendapatkan landasan teori dan konsep yang

tersusun. Penulis melakukan penelitian dengan membaca, mengutip

bahan-bahan yang berkenaan dengan penelitian.

4. Teknik Pengumpulan Data

a. Studi lapangan (field research) yaitu pengumpulan data sekunder yang

diperoleh dari laporan keuangan perusahaan.

b. Studi kepustakaan (library research) yaitu metode yang digunakan

untuk mengumpulkan data dan menganalisa data-data dari literature

yang berkenaan dengan masalah yang diteliti baik berupa buku, jurnal,

majalah, artikel dan lain-lain.

Page 27: PENGARUH TARIF PAJAK, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42472/1... · Daftar Pustaka : Tahun 1999 sampai ... dan seterusnya yang sel. ... merupakan

12

5. Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah data tangibility of asset (struktur

asset),firm size (ukuran perusahaan),profitabilitas dan corporate tax rate

(pajak). Penulis melakukan penelitian pada 4 Bank Umum Syariah dengan

melihat laporan keuangan yang telah dipublikasikan pada Otoritas Jasa

Keuangan (OJK) selama periode 2011 kuartal I-2015 kuartal III.

6. Teknik Pengolahan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini akan diolah menggunakan

bantuan software program Microsoft Excel 2010 dan SPSS 23.0

H. Studi Review Terdahulu

Menghindari penelitian terhadap objek yang sama atau pengulangan

terhadap suatu penelitian yang sama, serta menghindari anggapan plagiasi

terhadap karya tertentu, maka dilakukan review terhadap kajian yang pernah

ada. Berikut ini penulis paparkan beberapa penelitian yang membahas tema

ini, antara lain:

Tabel 1.3 Review Strudi Terdahulu

No

.

Nama

Penuli

s

(Tahu

n)

Judul Hasil Penelitian Perbedaan

Dengan

Penulis

1. Ririe

Karina

(2013)

“Pengaruh

struktur modal,

pertumbuhan

perusahaan,

profitabilitas dan

Skripsi ini menjelaskan

bahwa struktur

modal,pertumbuhan

perusahaan,profitabilitas

dan tarif pajak secara

Penulis

meneliti

tentang

pengaruh

faktor

Page 28: PENGARUH TARIF PAJAK, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42472/1... · Daftar Pustaka : Tahun 1999 sampai ... dan seterusnya yang sel. ... merupakan

13

tarif pajak

terhadap nilai

perusahaan”

(Studi kasus pada

perusahaan

makanan dan

minuman yang

terdaftar di BEI)

simultan seluruh variable

indipenden berpengaruh

signifikan terhadap nilai

perusahaan yang

diproksikan dengan PBV

(Price to Book Value)

pada perusahaan makanan

dan minuman di BEI

periode 2007-2011.

Penelitian ini

menggunakan regresi

linear berganda

faktor yaitu

ukuran

perusahaan

,

profitabilita

s yang

diproksikan

dengan

ROA

(Return On

Assets),

Tarif Pajak

Perusahaan

(Coorporat

e Tax

Rate),

Ukuran

Perusahaan

(Firm

Size),

Struktur

Aktiva

(Tangibility

Asset)

terhadap

struktur

modal .

Sampel

penelitian

ini adalah 4

Bank

Umum

Syariah

Periode

2012 –

2014

2. Friska

Firnant

i.

(2011)

“Faktor-faktor

yang

mempengaruhi

struktur modal

perusahaan

manufaktur di

Jurnal ini membahas

tentang faktor-faktor yang

mempengaruhi struktur

modal perusahaan

manufaktur perusahaan

yang masuk di bursa efek

Penulis

meneliti

tentang

pengaruh

faktor

faktor yaitu

Page 29: PENGARUH TARIF PAJAK, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42472/1... · Daftar Pustaka : Tahun 1999 sampai ... dan seterusnya yang sel. ... merupakan

14

bursa efek

Indonesia

Indonesia dengan

mengunakan variabel

terikat yaitu struktur

modal dan variabel bebas

yaitu ukuran perusahaan,

profitabilitas, risiko bisnis,

time interest earned dan

pertumbuhan aktiva.

Penelitian ini

menggunakan regresi

dinamis pada data panel.

Hasil penelitiannya adalah

ukuran perusahaan dan

risiko bisnis tidak

memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap

struktur modal perusahaan

sementara profitabilitas,

time interest earned dan

pertumbuhan perusahaan

berpengaruh terhadap

struktur modal.

ukuran

perusahaan

,

profitabilita

s yang

diproksikan

dengan

ROA

(Return On

Assets),

Tarif Pajak

Perusahaan

(Coorporat

e Tax

Rate),

Ukuran

Perusahaan

(Firm

Size),

Struktur

Aktiva

(Tangibility

Asset)

terhadap

struktur

modal .

Sampel

penelitian

ini adalah 4

Bank

Umum

Syariah

Periode

2012 –

2014

3. Ida

Bagus

Gde

Banday

uda

(2011)

“Analisis faktor-

faktor Yang

mempengaruhi

struktur modal

pada PT. Bank

BPD Bali Kantor

Capem Teuku

Tesis ini menjelaskan

Fixed-Asset Ratio,

Coporate Tax Rate,

Profitability, Firm Age

secara bersama-sama

(secara simultan)

mempunyai pengaruh

Penulis

meneliti

tentang

pengaruh

faktor

faktor yaitu

ukuran

Page 30: PENGARUH TARIF PAJAK, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42472/1... · Daftar Pustaka : Tahun 1999 sampai ... dan seterusnya yang sel. ... merupakan

15

Umar Denpasar signifikan terhadap

struktur modal PT. Bank

BPD Bali Kantor Capem

Teuku Umar periode

2005-2008. Penelitian ini

adalah penelitian

penjelasan (explanatory

research) atau penelitian

korelasi.

perusahaan

,

profitabilita

s yang

diproksikan

dengan

ROA

(Return On

Assets),

Tarif Pajak

Perusahaan

(Coorporat

e Tax

Rate),

Ukuran

Perusahaan

(Firm

Size),

Struktur

Aktiva

(Tangibility

Asset)

terhadap

struktur

modal .

Sampel

penelitian

ini adalah 4

Bank

Umum

Syariah

Periode

2012 –

2014

4. Nurul

Lutfiah

(2009)

“Analisa faktor-

faktor yang

mempengaruhi

struktur modal

pada Bank

Devisa Go

Public di

Indonesia

Skripsi ini menjelaskan

bank devisa yang go

public terdaftar di BEI dan

BI periode 2002-2008

yang berjumlah 20 bank

devisa go public, ada 6

variabel dan tiga sub

struktur yang dikaji dalam

Skripsi ini

menjelaska

n bank

devisa

yang go

public

terdaftar di

BEI dan BI

Page 31: PENGARUH TARIF PAJAK, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42472/1... · Daftar Pustaka : Tahun 1999 sampai ... dan seterusnya yang sel. ... merupakan

16

periode 2002-

2008

penelitian ini yaitu firm

size, profitability, CVA,

NDTS, leverage dan

rentabilitas modal sendiri.

Penelitian ini

menggunakan path analisis

atau analisis jalur. Hasil

penelitian menunjukan

firm size, profitability, dan

collateral value of assets

pada sub struktur pertama

mempunyai pengaruh

terhadap leverage sebesar

13,1%. Pada sub struktur

kedua menunjukan firm

size menunjukan firm size,

profitability dan collateral

value of assets mempunyai

pengaruh terhadp

rentabilitias modal sendiri

sebesar 9,0%. Sedangkan

variabel collateral value of

assets tidak berpengaruh

signifikan dengan leverage

maupun rentabilitas modal

sendiri.

periode

2002-2008

yang

berjumlah

20 bank

devisa go

public, ada

6 variabel

dan tiga

sub

struktur

yang dikaji

dalam

penelitian

ini yaitu

firm size,

profitabilit

y, CVA,

NDTS,

leverage

dan

rentabilitas

modal

sendiri.

Penelitian

ini

menggunak

an path

analisis

atau

analisis

jalur. Hasil

penelitian

menunjuka

n firm size,

profitabilit

y, dan

collateral

value of

assets pada

sub

struktur

Page 32: PENGARUH TARIF PAJAK, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42472/1... · Daftar Pustaka : Tahun 1999 sampai ... dan seterusnya yang sel. ... merupakan

17

pertama

mempunyai

pengaruh

terhadap

leverage

sebesar

13,1%.

Pada sub

struktur

kedua

menunjuka

n firm size

menunjuka

n firm size,

profitabilit

y dan

collateral

value of

assets

mempunyai

pengaruh

terhadp

rentabilitias

modal

sendiri

sebesar

9,0%.

Sedangkan

variabel

collateral

value of

assets tidak

berpengaru

h

signifikan

dengan

leverage

maupun

rentabilitas

modal

Page 33: PENGARUH TARIF PAJAK, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42472/1... · Daftar Pustaka : Tahun 1999 sampai ... dan seterusnya yang sel. ... merupakan

18

Kemudian dengan perbandingan beberapa tentang judul skripsi akhirnya

penulis menyusun judul penelitian dengan tema “Pengaruh Tarif Pajak

Perusahaan, Profitabilitas, Struktur Aktiva dan Ukuran Perusahaan Terhadap

Struktur Modal Bank Umum Syariah” yang belum pernah dilakukan

sebelumnya

I. Sistematika Penulisan

Secara garis besar skripsi ini terdiri dari 5 bab dengan beberapa sub

bab. Untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai penelitian dalam

skripsi ini. Maka akan dijelaskan sistematika penulisan masing-masing bab

tersebut adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini dijelaskan secara rinci latar belakang

permasalahan, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan

manfaat penelitian, kajian pustaka, kerangka pemikiran, dan

sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Dalam bab ini merupakan kajian pustaka kepustakaan yang

menjadi dasar pemikiran dalam penelitian ini. Secara rinci bab

ini menjelaskan tentang pengertian laporan keuangan, rasio

keuangan, pengertian modal, dan pengertian struktur modal.

Page 34: PENGARUH TARIF PAJAK, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42472/1... · Daftar Pustaka : Tahun 1999 sampai ... dan seterusnya yang sel. ... merupakan

19

BAB III METODE PENELITIAN

Dalam bab ini dikemukakan tentang pendekatan penelitian,

jenis penelitian, objek penelitian, sumber data, pengumpulan

data, teknik pengolahan data, teknik analisis data dan teknik

penulisan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini berisi mengenai analisis dan interpretasi hasil

temuan yang diperoleh selam proses penelitian. Bab ini

bertujuan untuk menjawab rumusan masalah yang telah

dikemukakan oleh penulis.

BAB V PENUTUP

Dalam bab ini berisikan kesimpulan atas penjelasan yang

sebelumnya telah dijabarkan. Setelah itu, penulis menyertakan

keterbatasan penilitian dan saran mengenai permaslahan yang

terkait

Page 35: PENGARUH TARIF PAJAK, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42472/1... · Daftar Pustaka : Tahun 1999 sampai ... dan seterusnya yang sel. ... merupakan

20

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Perbankan di Indonesia

Perbankan di Indonesia memiliki peranan yang sangat penting dalam

pergerakan ekonomi secara nasional. Disamping itu perbankan di Indonesia

juga mengalami perubahan dalam beberapa tahun terakhir. Di mana

keberadaan berbagai macam jenis bank selain dapat membantu masyarakt

dalam menyimpan menyalurkan dana pun sebagai salah satu elemen penting

sistem keuangan di Indonesia. Selain dari pada itu, bank-bank tersebut juga

terus melakukan ekspansi usaha dengan melakukan pembukaan kantor di

seluruh pasok baik kantor cabang pusat, kantor cabang pembantu dan kantor

kas. Oleh karena itu, melihat pertumbuhan perbankan tersebut dapat

meningkatkan aktivitas pembangunan nasional dan menggerakan roda

perekonomian nasional.

1. Pengertian Bank

Dalam Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tentang perbankan, pasal

1 ayat 2 dijelaskan bahwa bank adalah badan usaha yang menghimpun

dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada

masyarakat dalam bentuk kredit dana atau bentuk lainnya dalam rangka

meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Sedangkan A.Abdurachman

dalam Ensiklopedia Ekonomi Keuangan dan perdagangan menjelaskan

Page 36: PENGARUH TARIF PAJAK, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42472/1... · Daftar Pustaka : Tahun 1999 sampai ... dan seterusnya yang sel. ... merupakan

21

bahwa, bank adalah suatu jenis lembaga keuangan yang melaksanakan

berbagai macam jasa, seperti memberikan pinjaman, mengedarkan mata

uang, pengawasan terhadap mata uang, bertindak sebagai tempat

penyimpan benda-benda berharga, membiayai usaha perusahaan-

perusahaan dan lain-lain.14

Berdasarkan pendapat tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa bank

adalah lembaga intermediasi yang tugasnya menghimpun dana dari pihak

yang kelebihan dana dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada

pihak yang kekurangan dana dalam bentuk kredit atau bentuk lainnya serta

melakukan jasa-jasa keuangan dalam rangka mempermudah pergerakan

ekonomi serta dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

2. Jenis-jenis Bank

Terdapat beberapa jenis bank yang beroperasi di Indonesia. Terlihat

dari sejarah perkembangan perbankan di Indonesia yang mana telah

beberapa kali mengalami perubahan perundang-undangan, dengan

demikian jenis bank dapat dilihat dari berbagai aspek, baik dari aspek

fungsinya, kepemilikannya dan status atau kedudukan:15

a. Dilihat dari aspek fungsinya

14

Thomas Syatno, dkk, “Kelembagaan Perbankan”, (Jakarta:PT. Gramedia Pustaka Utama,

1999), h.1 15

Martono, “Bank dan Lembaga Keuangan Lain Cet. Ke-4”, (Yogyakarta:EKONOSIA,

2010), h. 28-31

Page 37: PENGARUH TARIF PAJAK, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42472/1... · Daftar Pustaka : Tahun 1999 sampai ... dan seterusnya yang sel. ... merupakan

22

Sesuai dengan Undang-Undang Pokok Perbankan Nomor 14 Tahun

1967, jenis bank menurut fungsinya terdiri atas:

(1) Bank Umum

(2) Bank Pembangunan

(3) Bank Tabungan

(4) Bank Pasar

(5) Bank Desa

(6) Bank Lumbung Desa

Menurut Undang-Undang Pokok Perbankan Nomor 7 Tahun 1992 dan

ditegaskan lagi dengan dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 10

Tahun 1998, bank dikategorikan menjadi dua jenis yaitu:

(1) Bank Umum

(2) Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

b. Dilihat dari aspek kepemilikannya

Dilihat dari kepemilikannya dalam arti siapa yang memiliki bank

tersebut yang dapat dilihat dari akte pendiriannya dan berapa jumlah

saham yang dimiliki. Dilihat dari kepemilikannya jenis bank terdiri

dari:

(1) Bank milik pemerintah

Page 38: PENGARUH TARIF PAJAK, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42472/1... · Daftar Pustaka : Tahun 1999 sampai ... dan seterusnya yang sel. ... merupakan

23

Pada bank ini akte pendirian dan sahamnya dimiliki oleh

pemerintah, sehingga keuntungan yang diperolehnya juga

dimiliki oleh pemerintah. Disamping itu terdapat bank milik

daerah yang tersebar di setiap provinsi.

(2) Bank milik swasta nasional

Pada jenis bank ini akte pendirian dan sahamnya dimilik oleh

swasta nasional. Demikian pula pembagian keuntungan yang

diperoleh juga dimiliki oleh swasta nasional.

(3) Bank milik koperasi

Pada jenis bank ini akte pendirian dan sahamnya dimiliki

oleh koperasi yang berbadan hukum.

(4) Bank milik swasta asing

Pada jenis bank ini merupakan cabang dari bank yang

sahamnya dimiliki oleh swasta asing maupun pemerintah

asing. Dengan demikian kantor pusatnya di luar negeri dan

keuntungannya juga dimilik swasta asing.

(5) Bank campuran

Pada jenis bank ini sahamnya dimiliki oleh pihak asing dan

pihak swasta nasional. Kepemilikan sahamnya secara

mayoritas dipegang oleh warga negara Indonesia.

Page 39: PENGARUH TARIF PAJAK, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42472/1... · Daftar Pustaka : Tahun 1999 sampai ... dan seterusnya yang sel. ... merupakan

24

c. Dilihat dari aspek status

Pada jenis bank ini dilihat dari kemampuannya dalam melayani

masyarakat. Status dan kedudukan bank diukur dari kemampuannya

melayani masyarakat yang terdiri dari jumlah produk yang ditawarkan,

modal, serta kualitas pelayanannya.

(1) Bank Devisa

Bank devisa merupakan bank yang dapat melaksanakan

transaksi keluar negeri atau yang berhubungan dengan mata

uang asing, misalnya transfer keluar negeri, inkaso keluar

negeri, travelers cheque, pembukaan dan pembayaran letter

of credit dan transaksi lainnya. Persayaratan untuk menjadi

bank devisa ditetapkan oleh Bank Indonesia melalui Surat

Keputusan Direksi Bank Indonesia No.28/64/KEP/DIR

tanggal 7 September 1995 tentang Persyratan Bank Umum

Bukan Devisa menjadi Bank Umum Devisa. Namun, aturan

itu dicabut dan dinyatakan tidak berlaku pada saat

dikeluarkannya Surat Edaran Bank Indonesia

No.15/27/DPNP tanggal 19 Juli 2013 perihal Persyaratan

Bank Umum untuk Melakukan Kegiatan Usaha dalam Valuta

Asing. Persayaratan tersebut adalah sebagai berikut:

Page 40: PENGARUH TARIF PAJAK, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42472/1... · Daftar Pustaka : Tahun 1999 sampai ... dan seterusnya yang sel. ... merupakan

25

(a) Tingkat kesehatan bank dengan peringkat komposit 1

(satu) atau 2 (dua) selama 18 bulan terakhir.

(b) Memiliki Modal Inti paling sedikit Rp.

1.000.000.000.000,00 (satu triliun rupiah).

(c) Memenuhi rasio Kewajiban Penyedian Modal

Minimum (KPMM) sesuai profil risko. Dalam hal

KPMM sesuai profil risiko kurang dari 10% maka

KPMM ditetapkan paling kurang 10%. KPMM untuk

BUS ditetapkan paling kurang 10% sepanjang belum

terdapat ketentuan yang mengatur mengenai KPMM

sesuai profil risko BUS

(d) Bank telah melakukan persiapan untuk melaksanakan

kegiatan sebagai Bank Umum Devisa meliputi:

organisasi, sumber daya manusia, pedoman operasional

kegiatan devisa, dan sistem administrasi serta

pengawasannya.

(2) Bank Non Devisa

Bank non devisa merupakan bank yang belum memiliki

izin untuk melaksanakan transaksi keluar negeri seperti

yang dilakukan oleh bank devisa. Dengan demikian

Page 41: PENGARUH TARIF PAJAK, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42472/1... · Daftar Pustaka : Tahun 1999 sampai ... dan seterusnya yang sel. ... merupakan

26

kegiatan yang dilakukan oleh bank ini meliputi

transaksi dalam negeri.

B. Pengertian Bank Syari’ah

Pengertian bank sebagaimana tercantum dalam undang-undang

Republik Indonesia No. 21 tahun 2008 pasal 1 ayat kedua tentang perbankan,

bahwa bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat

dalam bentuk kredit atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf

hidup rakyat. Sedangkan pengertian bank syariah (pasal 1 ayat 7) adalah bank

yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah dan menurut

jenisnya terdiri atas bank umum syariah dan bank pembiayaan syariah.

Bank syariah adalah bank yang beroperasi dengan tidak mengandalkan

pada bunga. Bank Islam atau biasa disebut bank tanpa bunga, adalah lembaga

keuangan yang operasional dan produknya dikembangkan berlandaskan pada

Al-Quran dan Hadits Nabi SAW. Dengan kata lain, Bank Islam adalah

lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan pembiayaan dan jasa-

jasa lainnya dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang

pengoperasiannya disesuaikan dengan syariah islam.16

Dalam tata cara

bermuamalat dijauhi praktik-praktik yang dikhawatirkan mengandung unsur-

unsur riba untuk diisi dengan kegiatan-kegiatan investasi atas dasar bagi hasil

dan pembiayaan perdagangan.

16

Dahlan Siamat, Manajemen Lembaga Keuangan Kebijakan Moneter dan Perbankan Edisi

Kelima, (Jakarta:LPFE Universitas Indonesia, 2005), h. 413- 414.

Page 42: PENGARUH TARIF PAJAK, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42472/1... · Daftar Pustaka : Tahun 1999 sampai ... dan seterusnya yang sel. ... merupakan

27

Yang membedakan antara Bank Islam dengan bank konvensional

adalah prinsip dasar operasinya yang tidak menggunakan bunga, akan tetapi

menggunakan prinsip bagi hasil, jual beli dan prinsip lain yang sesuai dengan

syariah islam, karena bunga diyakini mengandung unsur riba yang

diharamkan (dilarang) oleh Agama Islam.17

Bank syariah didirikan dengan

tujuan untuk mempromosikan dan mengembangkan penerapan prinsip-

prinsip islam dan tradisinya ke dalam transaksi keuangan dan perbankan serta

bisnis yang terkait. Prinsip utama yang diikuti oleh bank syariah adalah:

1. Larangan riba (bunga) dalam berbagai bentuk transaksi.

2. Melakukan kegiatan usaha dan perdagangan berdasarkan perolehan

pendapatan dan keuntungan yang sah (revenue sharing profit).

3. Memberikan zakat sebagai salah satu instrument dalam perhitungan

pembagian keuntungan dan laporan keuangan.18

C. Struktur Modal

1. Pengertian Struktur Modal

Struktur modal adalah merupakan perimbangan jumlah utang jangka

pendek yang bersifat permanen, utang jangka panjang, saham preferen dan

17

Heithzal Rivai dkk, Bank and Financial Institution Management Conventional and Syaria

System, (Jakarta:PT. Raja Grafindo Persada, 2007), h.758-759 18

Zainul Arifin, Memahami Bank Syariah, Lingkup, Peluang, Tantangan dan Prospek

(Jakarta:Alfabet, 2002), h. 3.

Page 43: PENGARUH TARIF PAJAK, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42472/1... · Daftar Pustaka : Tahun 1999 sampai ... dan seterusnya yang sel. ... merupakan

28

saham biasa, capital surplus dan laba ditahan. Struktur modal merupakan

bagian dari struktur keuangan.19

Riyanto (2008), memberikan gambaran tentang pengertian struktur

modal bahwa struktur modal adalah pembelanjaan permanen, yang

mencerminkan perimbangan antara hutang jangka panjang dengan modal

sendiri. Apabila struktur finansial tercermin pada hutang jangka panjang dan

unsur-unsur modal sendiri dan kedua golongan tersebut merupakan dana

permanen atau dana jangka panjang.20

Menurut Husnan (2004), teori struktur modal menjelaskan apakah ada

pengaruh perubahan struktur modal terhadap nilai perusahaan, seandainya

keputusan investasi dan kebijakan dividen dipegang konstan. Dengan kata lain

jika perusahaan mengganti sebagian modal sendiri dengan hutang atau

sebaliknya apakah harga saham akan berubah. Tetapi kalau dengan merubah

struktur modalnya ternyata nilai perusahaan berubah, maka akan diperoleh

struktur modal yang terbaik. Struktur modal yang dapat memaksimumkan

nilai perusahaan atau harga saham adalah struktur modal yang terbaik. Setiap

keputusan pendanaan mengharuskan manajer keuangan untuk dapat

mempertimbangkan manfaat dan biaya dari sumber-sumber dana yang akan

19

Agus Sartono, Manajemen Keuangan; Teori dan Aplikasi Edisi 4 (Yogyakarta:BPFE,

2010), h. 67 20

Bambang Riyanto, Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan Edisi 4 (Yogyakarta:BPFE,

2008), h.15

Page 44: PENGARUH TARIF PAJAK, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42472/1... · Daftar Pustaka : Tahun 1999 sampai ... dan seterusnya yang sel. ... merupakan

29

dipilih karena masing-masing sumber dana mempunyai konsekuensi finansial

yang berbeda.21

Menurut Weston dan Brigham (2011), setiap perusahaan menganalisis

sejumlah faktor, dan kemudian menetapkan struktur modal yang ditargetkan.

Target ini selalu berubah sesuai dengan perubahan kondisi, tetapi pada setiap

saat dibenak manajemen perusahaan terdapat bayangan dari struktur modal

yang ditargetkan tersebut. Jika tingkat hutang yang sesungguhnya berada

dibawah target, mungkin perlu dilakukan ekspansi dengan melakukan

pinjaman, sementara jika rasio hutang sudah melampui target, barangkali

saham perlu dijual. Kebijakan mengenai struktur modal melibatkan trade off

theory antara resiko dan tingkat pengembalian sampai penambahan hutang

memperbesar tingkat pengembalian yang diharapkan. Resiko yang makin

tinggi akibatnya membesarnya hutang cenderung menurunkan harga saham,

tetapi meningkatkan tingkat pengembalian yang diharapkan akan menaikan

harga saham tersebut. Struktur modal yang optimal adalah struktur modal

yang mengoptimalkan keseimbangan antara resiko dan pengembalian

sehingga memaksimumkan harga saham.

Struktur modal (capital structure) adalah perbandingan atau imbangan

pendanaan jangka panjang yang ditunjukan oleh perbandingan hutang jangka

21

Suad Husnan dan Enny Pudjiastuti, Dasar-Dasar Manajemen Keuangan Edisi 6,

(Yogyakarta:UPP AMP YKPN, 2004), h.263.

Page 45: PENGARUH TARIF PAJAK, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42472/1... · Daftar Pustaka : Tahun 1999 sampai ... dan seterusnya yang sel. ... merupakan

30

panjang terhadap modal sendiri. modal bank terdiri dari modal inti dan modal

pelengkap,antara lain:

a. Modal inti, modal inti terdiri atas modal disetor dan cadangan-cadangan

yang dibentuk dari laba setelah pajak dan laba yang diperoleh setelah

diperhitungkan pajak. Secara rinci modal inti dapat berupa:

1) Modal disetor, yaitu modal yang telah disetor secara efektif oleh

pemiliknya.

2) Agio saham, selisih lebih setoran modal yang diterima bank sebagai

akibat harga saham yang melebihi nilai nominalnya.

3) Modal sumbangan, yaitu modal yang diperoleh kembali dari

sumbangan saham, termasuk selisih antara nilai yang tercatat dengan

harga jual apabila saham tersebut dijual .

4) Cadangan umum, yaitu cadangan yang dibentuk dari penghasilan laba

yang ditahan atau dari laba bersih setelah pajak dan mendapat

persetujuan rapat umum pemegang saham/rapat anggota sesuai dengan

ketentuan pendirian/anggaran dasar masing-masing bank.

5) Cadangan tujuan, yaitu bagian laba setelah dikurangi pajak yang

disisihkan untuk tujuan tertentu dan telah mendapat persetujuan Rapat

Umum Pemegang Saham (RUPS)/Rapat Anggota

6) Laba yang ditahan, yaitu saldo laba bersih setelah dikurangi pajak

yang oleh RUPS atau rapat anggota diputuskan untuk tidak dibagikan.

Page 46: PENGARUH TARIF PAJAK, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42472/1... · Daftar Pustaka : Tahun 1999 sampai ... dan seterusnya yang sel. ... merupakan

31

7) Laba tahun lalu, yaitu seluruh laba bersih tahun-tahun yang lalu

setelah diperhitungkan pajak dan belum ditetapkan penggunaannya

oleh RUPS atau rapat anggota.

8) Laba tahun berjalan, yaitu laba yang diperoleh dalam tahun buku

berjalan setelah dikurangi taksiran hutang pajak. Jumlah laba tahun

buku berjalan tersebut diperhitungkan sebagai modal inti hanya

sebesar 50%.

b. Modal pelengkap, yaitu modal yang terdiri atas cadangan-cadangan yang

dibentuk tidak berasal dari laba, modal pinjaman serta pinjaman

subordinasi. Secara rinci sebagai berikut:

1) Cadangan revaluasi aset tetap, yaitu cadangan yang dibentuk dari

selisih penilaian kembali aset tetap yang telah mendapat persetujuan

dari Dirjen Pajak.

2) Cadangan penghapusan aset produktif, yaitu cadangan yang dibentuk

dengan membebani laba rugi tahun berjalan dengan maksud untuk

menampung kerugian yang mungkin timbul sebagai akibat dari tidak

diterimanya kembali sebagian dari keseluruhan aset produktif

3) Modal pinjaman, yaitu hutang yang didukung oleh instrument atau

warkat yang memiliki sifat seperti modal.

4) Pinjaman subordinasi, yaitu pinjaman yang memenuhi syarat-syarat

sebagai berikut:

i. Ada perjanjian tertulis antara bank dengan pemberi pinjaman

Page 47: PENGARUH TARIF PAJAK, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42472/1... · Daftar Pustaka : Tahun 1999 sampai ... dan seterusnya yang sel. ... merupakan

32

ii. Mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Bank Indonesia

iii. Tidak dijamin oleh bank yang bersangkutan dan telah disetor

penuh.t

iv. Minimal berjangka waktu 5 tahun.

v. Pelunasan sebelum jatuh tempo harus mendapat persetujuan dari

Bank Indonesia dan dengan pelunasan tersebut permodalan bank

tetap sehat.

vi. Hak tagihnya jika terjadi likuidasi berlaku paling akhir dari segala

pinjaman yang ada (kedudukannya sama dengan modal).22

2. Teori Struktur Modal

Teori struktur modal menjelaskan apakah ada pengaruh perubahan

struktur modal terhadap nilai perusahaan, jika keputusan investasi dan

kebijakan dividen dipegang konstan. Dengan kata lain, jika perusahaan

menggantikan sebagian modal sendiri dengan hutang atau sebaliknya apakah

harga saham akan berubah, apabila perusahaan tidak merubah keputusan-

keputusan keuangan lainnya. Dengan kata lain, jika perubahan struktur modal

tidak merubah nilai perusahaan, berarti tidak ada struktur modal yang terbaik.

Semua struktur modal adalah baik tetapi jika dengan merubah struktur modal

ternyata nilai perusahaan berubah, maka akan diperoleh struktur modal yang

22

Eugene F Brigham dan F Joel Houston, Dasar-Dasar Manajemen Keuangan Buku 2 Edisi

11 (Jakarta:Salemba Empat, 2011), h. 165

Page 48: PENGARUH TARIF PAJAK, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42472/1... · Daftar Pustaka : Tahun 1999 sampai ... dan seterusnya yang sel. ... merupakan

33

terbaik. Struktur modal yang dapat memaksimumkan nilai perusahaan, atau

harga saham adalah struktur modal modal yang terbaik.23

Menurut Moeljadi (2006), terdapat tiga teori utama yang menjelaskan

tujuan perusahaan memaksimumkan kekayaan pemegang saham. Ketiga teori

itu berupaya menjelaskan suatu permasalahn mengenai bagaimana struktur

modal dapat memasimumkan nilai perusahaan. Ketiga teori tersebut

dijelaskan sebagai berikut:

1. Teori Struktur Modal Tradisional

a. Teori Tradisional

Pendekatan tradisional menyatakan bahwa ada struktur modal optimal

yang dapat memaksimumkan nilai pasar perusahaan dengan cara

meminimumkan biaya modal rata-rata (average cost of capital). Salah satu

versi teori ini dikembangkan secara sistematis oleh Ezra Salomon.

Salomon mengatakan bahwa struktur modal optimal terjadi apabila

kelebihan debt / equity ratio di atas average cost of capital, dan dikatakan

minimum.

2. Teori Struktur Modal Modern

a. Pendekatan Modigliani dan Miller (MM) tanpa pajak

Teori yang dikembangkan oleh Modigliani dan Miller mengasumsikan

bahwa pasar modal bersifat sempurna dan tidak ada pajak. Dalam teori ini

23

Irham Fahmi dan Yovi Lavianti Hadi, Pengantar Manajemen Perkreditan

(Bandung:Alfabeta,2010), h.56

Page 49: PENGARUH TARIF PAJAK, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42472/1... · Daftar Pustaka : Tahun 1999 sampai ... dan seterusnya yang sel. ... merupakan

34

Modigliani dan Miller (MM) menyatakan bahwa nilai perusahaan dan

posisi kemakmuran pemegang saham tidak dipengaruhi oleh struktur

modal, dan dalam artikelnya MM menunjukan bahwa pendekatan

tradisional adalah tidak benar. Mereka menunjukan kemungkinan

munculnya arbitrase yang akan membuat harga saham (atau nilai

perusahaan) yang tidak menggunakan hutang, akhirnya sama. Terdapat

beberapa asumsi yang dipegang oleh MM, antara lain bahwa pasar modal

sempurna, di mana investor bertindak rasional, overall cost of capital (Ko)

adalah konstan pada semua derajat leverage pada risiko bisnis yang sama

dan pada ukuran usaha yang sama pula. Pada waktu perusahaan

menghasilkan arus pendapatan yang sama, risiko bisnis sama, dan nilai

pasar yang sama, tidak ada struktur modal yang optimal pada risiko bisnis

yang sama, dan tentu saja bahwa pajak dianggap tidak ada.

b. Pendekatan Modigliani dan Miller dengan pajak.

Pada tahun 1963, MM menerbitkan artikel sebagai lanjutan teori MM

tahun 1958. Asumsi yang diubah adalah pajak terhadap penghasilan

perusahaan (corporate income taxes). Dengan adanya pajak ini, MM

menyimpulkan bahwa penggunaan hutang (leverage) akan meningkatkan

nilai perusahaan karena biaya bunga hutang adalah biaya yang

mengurangi pembayaran pajak (α- tax deductible expense).24

24

Moeljadi, Manajemen Keuangan (Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif),

(Malang:Bayumedia Publishing, 2006), h.244

Page 50: PENGARUH TARIF PAJAK, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42472/1... · Daftar Pustaka : Tahun 1999 sampai ... dan seterusnya yang sel. ... merupakan

35

Sedangkan menurut Sundjana dan Barlian, teori struktur modal yang

optimal didasarkan atas keseimbangan antara manfaat dan dari

pembiayaan dengan modal pinjaman adalah perlakuan pajak dari

pemerintah yang mengijinkan bahwa pembayaran bunga atas pinjaman

dapat dikurangi dala menghitung pendapatan kena pajak.25

c. Trade-off theory

Menurut Alamsyah (2006), mengemukakan trade off theory memang

tidak dapat digunakan untuk menentukan struktur modal yang optimal

secara akurat dari suatu perusahan. Tetapi melalui model ini dapat

memberikan tiga masukan penting:

1). Perusahaan yang memiliki aset yang tinggi variabilitas

keuntunganya akan memiliki profitabilitas financial distress yang

besar. Perusahaan semacam ini harus menggunakan hutang.

2). Aset tetap yang tidak umum, aset tetap yang tidak nampak dan

kesempatan berkembang akan kehilangan banyaknya nilai jika

terjadi financial distress. Perusahaan yang menggunakan aset

semacam ini seharusnya menggunakan sedikit hutang.26

25

Ridwan Sundjana dan Inge Barlian, Manajemen Keuangan (Klaten:PT. Intan Sejati, 2003),

h.286 26

Mudrika Alamsyah Hasan, Analisis Faktor –faktor yang mempengaruhi Struktur Modal

(Studi Pada Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta). (UNRI: Jurnal Tepak Manajerial

Magister Manajemen Unri Vol. 6, 2006), h.6.

Page 51: PENGARUH TARIF PAJAK, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42472/1... · Daftar Pustaka : Tahun 1999 sampai ... dan seterusnya yang sel. ... merupakan

36

3). perusahaan yang membayar pajak yang tinggi (dikenai sedikit

pajak yang besar) sebaiknya lebih banyak menggunakan hutang

dibandingkan perusahaan yang membayar pajak rendah (tingkat

pajak rendah).

d. Balancing Theory

Model struktur modal dalam lingkup Balancing Theories Myers dan

Bayles and Diltz dalam Suad Husnan (2000), disebut sebagai teori

keseimbangan, yaitu menyeimbangkan antara manfaat dan pengorbanan

yang timbul sebagai akibat penggunaan hutang. Sejauh manfaat masih

besar, hutang akan ditambah, hutang akan ditambah. Tetapi bila

pengorbanan karena menggunakan hutang sudah lebih besar maka hutang

tidak lagi ditambah. Pengorbanan karena menggunakan hutang tersebut

bisa dalam bentuk biaya kebangkrutan (bankruptcy cost) dan biaya

keagenan (agency cost).27

e. Pecking Order Theory

Teori ini dikemukakan oleh Myres dan Majluf dalam Suad Husnan

dan Pudjiastuti (2004), teori ini menjelaskan keputusan pendanaan yang

diambil oleh perusahaan yang berbeda dengan pemikiran teori struktur

modal yang telah dibahas. Teori ini menyatakan bahwa:

27

Suad Husnan, Manejemen Keuangan Teori dan Peneerapan (Keputusan Jangka Panjang)

Edisi Keempat(Yogyakarta:BPFE, 2000), h.300.

Page 52: PENGARUH TARIF PAJAK, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42472/1... · Daftar Pustaka : Tahun 1999 sampai ... dan seterusnya yang sel. ... merupakan

37

1) Perusahaan menyukai internal financing (pendanaan dari hasil

operasi perusahaan).

2) Perusahaan mencoba menyesuaikan rasio pembagian deviden yang

ditargetkan, dengan berusaha menghindari perubahan pembayaran

deviden secara drastic.

3) Kebijakan deviden yang relatif segan untuk diubah, disertai

dengan fluktuasi profitabilitas dan kesempatan investasi yang tidak

bisa diduga, mengakibatkan bahwa dana hasil operasi kadang-

kadang melebihi kebutuhan dana untuk investasi, meskipun pada

kesempatan lain mungkin kurang. Apabila dana hasil operasi

kurang dari investasi, maka perusahaan akan mengurangi saldo kas

atau menjual sekuritas yang dimiliki.

4) Apabila pendanaan dari luar diperlukan, maka perusahaan akan

menerbitkan sekuritas paling aman terlebih dulu. Yaitu dengan

penerbitan obligasi, kemudian diikuti oleh sekuritas yang

berkarateristik opsi (seperti obligasi konversi), baru akhirnya

apabila masih belum mencukupi saham baru diterbitkan.

Pecking order theory menjelaskan mengapa perusahaan – perusahaan

yang profitable umumnya meminjam dalam jumlah sedikit. Hal tersebut

bukan disebabkan karena mereka mempunyai target debt ratio yang

rendah, tetapi karena mereka memerlukan external financing yang sedikit.

Page 53: PENGARUH TARIF PAJAK, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42472/1... · Daftar Pustaka : Tahun 1999 sampai ... dan seterusnya yang sel. ... merupakan

38

Perusahaan yang kurang profitable akan cenderung mempunyai hutang

yang lebih besar karena dua alasan, yaitu (i) dana internal tidak cukup dan

(ii) hutang merupakan sumber eksternal yang lebih disukai.28

3. Faktor – Faktor Struktur Modal

Menurut Riyanto (2008), dalam menentukan struktur modal yang

optimal, manajer keuangan diharapkan dapat mempertimbangkan

beberapa faktor yang dapat mempengaruhi struktur modal. Struktur modal

suatu perusahaan dipengaruhi oleh banyak faktor di mana faktor-faktor

yang utama ialah:

b. Tingkat Bunga

Pada waktu perusahaan merencanakan pemenuhan kebutuhan

modal adalah sangat dipengaruhi oleh tingkat bunga yang berlaku

pada waktu itu.

c. Stabilitas dari “Earning”

Stabilitas dan besarnya earning yang diperoleh suatu perusahaan

akan menentukan apakah perusahaan tersebut dibenarkan untuk

menarik modal dengan beban atau tidak. Suatu perusahaan yang

mempunyai earning yang stabil akan selalu dapat memenuhi

kewajiban finansialnya sebagai akibat dari penggunaan modal

28

Suad Husnan dan Pudjiastuti (2004), h. 324.

Page 54: PENGARUH TARIF PAJAK, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42472/1... · Daftar Pustaka : Tahun 1999 sampai ... dan seterusnya yang sel. ... merupakan

39

asing. Sebaliknya perusahaan yang mempunyai earning tidak

stabil dan unpredictable akan menanggung resiko tidak dapat

membayar angsuran-angsuran utangnya pada tahun-tahun atau

keadaan yang buruk.

d. Susunan Aset

Kebanyakan perusahaan industri di mana sebagian besar dari

modalnya tertanam dalam aset tetap (fixed assets), akan

mengutamakan pemenuhan kebutuhan modalnya dari modal yang

permanen, yaitu modal sendiri. Sedangkan modal asing sifatnya

adalah sebagai pelengkap. Hal ini dapat dihubungkan dengan

adanya aturan struktur finansial konservatif dan horizontal yang

menyatakan bahwa besarnya modal sendiri hendaknya paling

sedikit dapat menutup jumlah aset tetap plus aset lain yang sifatnya

permanen dan perusahaan yang sebagian besar dari asetnya sendiri

dari aset lancar akan mengutamakan pemenuhan kebutuhan

dananya dengan utang jangka pendek.

e. Kadar Risiko dari Aset

Tingkat atau kadar risiko dari setiap aset di dalam perusahaan

adalah tidak sama. Makin panjang jangka waktu penggunaan suatu

aset di dalam perusahaan, makin besar derajat risikonya.

Page 55: PENGARUH TARIF PAJAK, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42472/1... · Daftar Pustaka : Tahun 1999 sampai ... dan seterusnya yang sel. ... merupakan

40

f. Besarnya Jumlah modal yang Dibutuhkan.

Besarnya jumlah modal yang dibutuhkan juga mempunyai

pengaruh terhadap jenis modal yang akan ditarik. Apabila jumlah

modal yang dibutuhkan sekirannya dapat dipenuhi hanya dari satu

sumber saja, maka tidaklah perlu mencari sumber lain. Sebaiknya

apabila jumlah modal yang dibutuhkan adalah sangat besar,

sehingga tidak dapat dipenuhi dari suatu sumber saja (misalnya

dengan saham biasa), maka perlu dicari sumber yang lain

(misalnya saham preferen dan obligasi).

g. Keadaan Pasar Modal

Keadaan pasar modal sering mengalami perubahaan yang

disebabkan karena adanya gelombang konjungtor. Pada umumnya

apabila gelombang meninggi (up-swing) para investor lebih

tertarik untuk menanamkan modalnya dalam saham. Oleh karena

itu perusahaan dalam rangka usaha untuk mengeluarkan atau

menjual securities haruslah menyesuaikan dengan keadaan pasar

modal tersebut.

h. Sifat Manajemen

Sifat manajemen akan mempunyai pengaruh yang langsung dalam

pengambilan keputusan mengenai cara pemenuhan kebutuhan

dana. Seorang manajer yang bersifat optimis yang memandang

masa depannya dengan cerah, yang mempunyai kebranian untuk

Page 56: PENGARUH TARIF PAJAK, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42472/1... · Daftar Pustaka : Tahun 1999 sampai ... dan seterusnya yang sel. ... merupakan

41

menanggung resiko yang besar (risk seeker), akan lebih berani

untuk membiayai pertumbuhan penjualannya dengan dana yang

berasal dari utang (debt financing) meskipun metode pembelanjaan

dengan utang ini memberikan beban finansial yang tetap.

Sebaliknya seorang manajer yang bersifat pesimis, yang serba

takut untuk menanggung risiko (risk averter) akan lebih suka

membelanjai pertumbuhan penjualannya dengan dana yang berasal

dari sumber intern atau dengan modal saham (equity financing)

yang tidak mempunyai beban finansial yang tetap.

i. Besarnya Suatu Perusahaan

Suatu perusahaan yang besar di mana sahamnya tersebar sangat

luas, setiap perluasaan modal saham hanya akan mempenyuai

pengaruh yang kecil terhadap kemungkinan hilangnya atau

tergesernya control dari pihak dominan terhadap perusahaan yang

bersangkutan. Sebaliknya perusahaan yang kecil di mana

sahamnya hanya tersebar di lingkungan kecil, penambahan jumlah

saham akan mempunyai pengaruh yang besar terhadap

kemungkinan hilangnya control dari pihak dominan terhadap

perusahaan yang bersangkutan.

Dengan demikian maka pada perusahaan yang besar di mana

sahamnya tersebar sangat luas akan lebih berani mengeluarkan

saham baru dalam memenuhi kebutuhannya untuk membiayai

Page 57: PENGARUH TARIF PAJAK, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42472/1... · Daftar Pustaka : Tahun 1999 sampai ... dan seterusnya yang sel. ... merupakan

42

pertumbuhan penjualan dibandingkan dengan perusahaan yang

kecil.29

D. Biaya Modal

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dalam PSAK No. 1 paragraf

67 (2009), perubahan ekuitas perusahaan menggambarkan peningkatan atau

penurunan aset bersih atau kekayaan selama periode bersangkutan

berdasarkan prinsip pengukuran tertentu yang dianut dan harus diungkapkan

dalam laporan keuangan. Laporan perubahan ekuitas, kecuali untuk perubahan

yang berasal dari transaksi dengan pemegang saham seperti setoran modal dan

pembayaran dividen, menggambarkan jumlah keuntungan dan kerugian yang

berasal dari kegiatan perusahaan selama periode yang bersangkutan.

Ada beberapa jenis biaya modal berkaitan dengan berbagai macam

pendanaan. Namun, yang sering rumit penentuannya adalah yang berkaitan

dengan biaya modal sendiri (cost of equity capital). Selain itu, dalam

pembahasan biaya modal juga akan dibahas tentang biaya modal utang dan

biaya modal sendiri saham preferen (cost of debt and preferred stock).

Cost of equity capital didefinisikan sebagai rate of return minimum

suatu perusahaan yang diukur berdasarkan propersi ekuitas dari seluruh

investasi agar dapat mempertahankan harga saham sekuritasnya. Biaya modal

merupakan konsep yang dinamis yang dipengaruhi oleh beberapa faktor

29

Bambang Riyanto, Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan Edisi Ke-4

(Yogyakarta:BPFE, 2004), h.236

Page 58: PENGARUH TARIF PAJAK, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42472/1... · Daftar Pustaka : Tahun 1999 sampai ... dan seterusnya yang sel. ... merupakan

43

ekonomi. Struktur biaya modal didasarkan pada beberapa asumsi yang

berkaitan dengan risiko dan pajak. Asumsi dasar digunakan dalam estimasi

biaya modal risiko bisnis dan risiko keuangan adalah tetap (relatif stabil). Rate

of return merupakan suatu biaya opurtunitas investor dalam melakukan

investasi, yaitu apabila investasi telah dilakukan, maka investor harus

meninggalkan return yang ditawarkan investor lain. Return yang hilang

tersebut kemudian menjadi biaya oportunitas karena melakukan investasi dan

kemudian biaya oportunitas inilah yang menjadi rate of return yang

dipersyaratkan investor.30

E. Laporan Keuangan

1. Pengertian Laporan Keuangan

Laporan keuangan menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha

suatu perusahaan pada saat tertentu atau jangaka waktu tertentu. Adapun

jenis laporan keuangan yang lazim dikenal adalah: Neraca atau Laporan

Laba/Rugi, atau hasil usaha, Laporan Arus kas, Laporan Perubahan Posisi

Keuangan. Bagi para analis, laporan keuangan merupakan media yang

paling penting untuk menilai prestasi dan kondisi ekonomis suatu

perusahaan. Laporan keuangan dapat menggambarkan posisi keuangan

perusahaan, hasil usaha perusahaan dalam suatu periode, dan arus dan

30

Wahyu Bitna Santoso, “Pengaruh asimetri informasi, pengungkapan sukarela dan

manajemen laba terhadap cost of capital dengan memperhatikan ukuran perusahaan”,(Surakarta:

Universitas Sebelas Maret, 2006), h.76

Page 59: PENGARUH TARIF PAJAK, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42472/1... · Daftar Pustaka : Tahun 1999 sampai ... dan seterusnya yang sel. ... merupakan

44

(kas) perusahaan dalam periode tertentu.31

Berdasarkan peraturan Bank

Indonesia Nomor: 3/22/PBI/2001 bank wajib menyusun dan menyajikan

laporan keuangan dengan bentuk dan cakupan yang terdiri dari.32

a. Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Tahunan

b. Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan

c. Laporan Keuangan Publikasi Bulanan dan Laporan Keuangan

Konsolidasi

2. Tujuan Laporan Keuangan

Secara umum laporan keuangan bertujuan untuk memberikan

informasi keuangan suatu perusahaan, baik pada saat tertentu maupun pada

periode tertentu. Laporan keuangan juga dapat disusun secara mendadak

sesuai kebutuhan perusahaan maupun secara berkala. Jelasnya laporan

keuangan dapat memberikan indormasi keuangan kepada pihak dalam dan

luar perusahaan yang memiliki kepentingan terhadap perusahaan. Berikut ini

beberapa tujuan pembuatan atau penyusunan laporan keuangan yaitu:33

a. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah aset (harta) yang

dimiliki oleh perusahaan pada saat ini.

b. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah kewajiban serta

modal yang dimiliki perusahaan pada saat ini.

31

Sofyan Syafri Harahap, “Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan”, (Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada, 2013), h. 105. 32

Dahlan Siamat, Manajemen Lembaga Keuangan Kebijakan Moneter dan Perbankan,

(Jakarta:LPFE-UI, 2005), h. 368 33

Kasmir, “Analisis Laporan Keuangan”,(Jakarta:PT. Raja Grafindo Persada, 2012), h.10

Page 60: PENGARUH TARIF PAJAK, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42472/1... · Daftar Pustaka : Tahun 1999 sampai ... dan seterusnya yang sel. ... merupakan

45

c. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah pendapatan yang

diperoleh pada suatu periode tertentu.

d. Memberikan informasi tentang jumlah biaya dan jenis biaya yang

dikeluarkan perusahaan dalam suatu periode tertentu.

e. Memberikan informasi tentang perubahan-perubahan yang terjadi

terhadap aset, pasiva dan modal perusahaan.

f. Memberikan informasi tentang kinerja manajemen perusahaan dalam

suatu periode.

g. Memberikan informasi tentang catatan-catatan atas laporan keuangan.

h. Untuk mengungkapkan sejauh mungkin laporan keuangan yang

berhubungan dengan laporan keuangan yang rerelevan untuk

kebutuhan pemakai laporan, seperti informasi mengenai kebijakan

akuntasi yang dianut perusahaan.34

3. Sifat Laporan Keuangan

Pencatatan yang dilakukan dalam penyusunan laporan keuangan harus

dilakukan dengan kaidah-kaidah yang berlaku. Demikian pula dalam hal

penyusunan laporan keuangan didasarkan kepada sifat laporan keuangan

itu sendiri. Dalam praktiknya sifat laporan keuangan dibuat bersifat

historis dan menyeluruh.35

34

Ibid, h. 11 35

Ibid, h. 11

Page 61: PENGARUH TARIF PAJAK, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42472/1... · Daftar Pustaka : Tahun 1999 sampai ... dan seterusnya yang sel. ... merupakan

46

Bersifat historis artinya bahwa laporan keuangan dibuat dan disusun

dari data masa lalu atau masa yang sudah lewat dari masa sekarang.

Sementara itu, data masa lalu perusahaan yang ditampilkan dalam laporan

keuangan merupakan kombinasi dari fakta yang telah dicatat, prinsip-

prinsip dan kebiasaan dalam akuntansi dan pendapat pribadi. Kemudian

bersifat menyeluruh maksudnya laporan keuangan yang dibuat selengkap

mungkin. Artinya laporan keuangan yang disusun sesuai dengan standar

yang telah ditetapkan. Pembuatan atau penyusunan yang dibuat hanya

sebagian-sebagian (tidak lengkap) tidak akan memberikan informasi yang

lengkap tentang keuangan suatu perusahaan.36

4. Keterbatasan Laporan Keuangan

Laporan keuangan yang telah disusun sedemikian rupa terlihat

sempurna dan meyakinkan. Dibalik itu, sebenarnya terdapat beberapa

ketidaktepatan terutama dalam jumlah yang telah kita susun akibat

berbagai faktor. Sebagai contoh banyaknya pendapat pribadi yang masuk

atau penilaian berdasarkan nilai historis. Laporan keuangan belum dapat

dikatakan mencerminkan keadaan keuangan secara kesuluruhan. Hal ini

disebabkan adanya hal-hal yang belum atau tidak tercatat dalam laporan

keuangan tersebut. Masalah seperti ini kita sebut sebagai keterbatasan

dalam menyusun laporan keuangan secara langsung dan juga tidak akan

menghambat dalam menyusun laporan keuangan. Oleh karena itu, setiap

36

Ibid, h. 12

Page 62: PENGARUH TARIF PAJAK, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42472/1... · Daftar Pustaka : Tahun 1999 sampai ... dan seterusnya yang sel. ... merupakan

47

laporan keuangan yang disusun pasti memiliki keterbatasan tertentu.

Berikut ini keterbatasan laporan keuangan yang dimiliki perusahaan.37

a. Pembuatan laporan keuangan disusun berdasarkan sejarah, di mana

data-data yang diambil dari data masa lalu.

b. Laporan keuangan dibuat umum artinya untuk semua orang bukan

hanya untuk pihak tertentu.

c. Proses penyusunan tidak terlepas dari taksiran-taksiran dan

pertimbangan-pertimbangan tertentu.

d. Laporan keuangan bersifat konservatif dalam menghadapi situasi

ketidakpastian.

e. Laporan keuangan selalu bepegang teguh kepada sudut pandang

ekonomi dalam memandang peristiwa-peristiwa yang terjadi bukan

kepada sifat formalnya.38

F. Rasio Keuangan

Rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan

dari suatu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai

hubungan yang relevan dan signifikan (berarti). Misalnya antara utang dan

modal, antara kas dan total aset, antara harga pokok produksi dengan total

penjualan, dan sebagainya. Rasio keuangan sangat penting dalam melakukan

37

Ibid, h. 16 38

Ibid, h. 17

Page 63: PENGARUH TARIF PAJAK, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42472/1... · Daftar Pustaka : Tahun 1999 sampai ... dan seterusnya yang sel. ... merupakan

48

analisis terhadap keuangan perusahaan.39

Pengertian rasio keuangan menurut

James C Van Horne merupakan indeks yang menghubungkan dua angka dan

diperoleh dengan membagi satu angka dengan angka lainnya. Rasio keuangan

digunakan untuk mengevaluasi kondisi keuangan dan kinerja perusahaan.

Rasio secara sederhana disebut sebagai perbandingan jumlah, dari satu jumlah

dengan jumlah lainnya, itulah dilitah perbandingan dengan harapan nantinnya

akan ditemukan jawaban yang selanjutnya dijadikan bahan kajian untuk

dianalisis dan diputuskan.40

Analisis rasio (ratio analysis) merupakan salah

satu analisis paling popular dan banyak digunakan karena sangat kompleks.41

Jadi rasio keungan merupakan kegiatan membandingkan angka-angka dengan

angka lainnya. Hasil rasio keuangan ini digunakan untuk menilai kinerja

manajemen dalam suatu periode apakah mencapai target seperti yang telah

ditetapkan. Kemudian juga dapat dinilai kemampuan manajeme dalam

memberdayakan sumber daua perusahaan secara efektif. Dari kinerja yang

dihasilkan juga dapat dijadikan sebagai evaluasi hal-hal yang perlu dilakukan

agar kinerja manajemen dapat ditingkatkan atau dipertahankan sesuai dengan

target.

39

Dahlan Siamat, Manajemen Lembaga Keuangan Kebijakan Moneter dan Perbankan,

(Jakarta:LPFE-UI, 2005), h. 297 40

Irham Fahmi, Manajemen Kinerja: Teori dan Aplikasi, (Bandung:Alfabeta, 2010 ), h. 170. 41

Demawan Syahrial dan Djahotman Purba, Analisa Laporan Keuangan – Cara Mudah &

Praktis Memahami Laporan Keuangan Edisi Pertama, (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2011), h. 36.

Page 64: PENGARUH TARIF PAJAK, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42472/1... · Daftar Pustaka : Tahun 1999 sampai ... dan seterusnya yang sel. ... merupakan

49

G. Pengertian Rasio Profitabilitas

Rasio profitabilitas adalah perbandingan laba (setelah pajak) dengan

modal (modal inti) atau laba (sebelum pajak) dengan total aset yang dimiliki

bank pada periode tertentu. Agar hasil perhitungan rasio mendekati pada

kondisi yang sebenarnya, maka posisi modal atau aset dihitung secara rata-

rata selama periode tersebut.

Bank syariah merupakan lembaga keuangan yang berorientasi pada

laba (profit). Laba bukan hanya untuk kepentingan pemilik, tetapi juga sangat

penting untuk pengembangan usaha bank syariah. Untuk dapat memperoleh

hasil yang optimal, bank syariah dituntut untuk melakukan pengelolaan

dananya secara efisien dan efektif baik atas dana-dana yang dikumpulkan dari

masyarakat (dana pihak ketiga), serta dana pemilik bank syariah maupun atas

pemanfaatan atau penanaman dana tersebut.42

Profitabilitas atau rentabilitas

dalam dunia perbankan dapat dihitung dengan menggunakan perhitungan

Return on Equity (ROE) dan Return on Assets (ROA).

1. Return On Assets (ROA)

Return On Asset (ROA) merupakan rasio untuk mengukur kemampuan

manajemen bank dalam mengelola aset guna memperoleh keuntungan (laba)

secara keseluruhan. Semakin besar Return On Asset (ROA) suatu bank, maka

semakin besar tingkat keuntungan bank dan semakin baik pula posisi bank

42

Veitzhal Rivai dkk, Bank and Financial Inclusion Management Conventional and Syaria

System (Jakarta: PT. Raja Grafinfo Persada, 2007), h.758-759.

Page 65: PENGARUH TARIF PAJAK, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42472/1... · Daftar Pustaka : Tahun 1999 sampai ... dan seterusnya yang sel. ... merupakan

50

dari segi penggunaan aset.43

Return On Assets (ROA) adalah indikator yang

akan menunjukan bahwa apabila rasio ini meningkat maka aset bank telah

digunakan dengan optimal untuk memperoleh pendapatan sehingga

diperkirakan Return On Asset (ROA) menunjukan perbandingan antara laba

sebelum pajak dengan total aset bank / total aset. Laba sebelum pajak adalah

laba rugi bank yang diperoleh dalam periode berjalan sebelum dikurangi

pajak. Sedangkan total aset merupakan komponen yang terdiri dari kas, giro

pada BI, penempatan pada bank lain, piutang, pembiayaan dengan prinsip

sewa, pinjaman qard, aset tetap, dan lain-lain.44

Besarnya nilai untuk laba

sebelum pajak dapat dilihat pada posisi laporan keuangan bank. Adapun

perhitungan Return On Asset (ROA) untuk bank syariah biasanya

menggunakan laba sebelum zakat dan pajak.

H. Struktur Aset

Menurut Gitman dalam Firnanti (2011), struktur aset merupakan suatu

kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan yaitu pertama berupa aset lancar,

yang di mana seluruh asetnya mudah dicairkan atau ditukarkan menjadi uang

tunai dapat berupa cash yang nilainya paling likuid, marketable securities,

yaitu surat berharga yang dapat dijual dengan cepat, account receivable yaitu

total hutang perusahaan yang belum tertagih, inventories termasuk bahan baku

43

Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya (Jakarta:Raja Grafindo Persada, 2005),

h.280 44

Muhammad, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah, (Yogyakarta: UPP AMP YKPN,

2005), h.22.

Page 66: PENGARUH TARIF PAJAK, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42472/1... · Daftar Pustaka : Tahun 1999 sampai ... dan seterusnya yang sel. ... merupakan

51

dan hasil akhir dari proses kerja. Kedua aset tidak lancer, di mana seluruh

asetnya mempunyai umur ekonomis lebih dari satu tahun tidak akan habis

dalam satu kali perputaran operasi perusahaan.45

Struktur aset adalah

penentuan berapa besar alokasi untuk masing-masing komponen aset, baik

dalam aset lanar maupun dalam aset tetap.46

Aset lancar adalah aset yang habis dalam satu kali berputar dalam

proses produksi, dan proses perputarannya adalah dalam jangka waktu yang

pendek (umumnya kurang dari satu tahun). Sedangkan aset tetap adalah aset

yang tahan lama yang secara berangsur-angsur habis turut serta dalam proses

produksi.47

Struktur aset dapat dipandang dari aspek operasional yang pada

dasarnya menggolongan aset dalam perbandingan tertentu untuk keperluan

operasi utama perusahaan. Kebanyakan perusahaan industri di mana sebagian

besar modalnya tertanam dalam aset tetap (fixed asset). Dari kesulurahan

jumlah aset tetap ada, maka ada beberapa yang merupakan “keharusan” dalam

perusahaan-perusahaan industry, karena tanpa aset tersebut proses produksi

tidak akan mungkin berjalan. Ada perusahaan-perusahaan yang menggunakan

aset tetap dalam jumlah yang relative jauh lebih besar dibandingkan dengan

tenaga kerja yang diperlukan dalam proses produksi. Perusahaan yang

menggunakan aset teteap yang relative jauh lebih besar dibandingkan dengan

45

Friska Firnanti, Faktor-faktor yang mempengaruhi Struktur Modal Perusahaan Manufaktur

di Bursa Efek Indonesia (Jakarta:Jurnal Bisnis dan Akuntasi Vol. 13, No. 1, 2011), h. 120 46

Bambang Riyanto, Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan Edisi 4 (Yogyakarta:BPFE,

2008), h. 43. 47

Ibid, h. 45.

Page 67: PENGARUH TARIF PAJAK, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42472/1... · Daftar Pustaka : Tahun 1999 sampai ... dan seterusnya yang sel. ... merupakan

52

jumlah tenaga kerja disebut sebagai perusahaan yang “capital intensive”,

sedangkan perusahaan-perusahaan yang memperkerjakan jauh lebih banyak

tenaga kerja dibandingkan dengan mesin, disebut sebagai perusahaan yang

“labour intensive”. Kebanyakan teori struktur modal menyatakan bahwa jenis

aset yang dimiliki oleh suatu jenis perusahaan mempengaruhi pemilihan

struktur modal.

Perusahaan yang memiliki sedikit aset tetap akan mempunyai masalah

asimetri informasi antara investor dan manajemen, karenannya perusahaan

akan lebih memilih pendanaan dengan berhutang. Namun sebaliknya, apabila

perusahaan memiliki tingkat aset tetap yang tinggi maka kecil kemungkinan

asimetri informasi akan terjadi karena penilaian asetnya lebih mudah.

Sehingga perusahaan lebih memilih untuk menerbitkan saham dibandingkan

berhutang.48

I. Ukuran Perusahaan

Menurut Hol dan Wijst (2006) dalam Rodoni dan Herni (2010), Ukuran

perusahaan adalah suatu skala, yaitu dapat diklasifikasikan besar kecilnya

dengan berbagai cara, antara lain total aset, log size, nilai pasar saham, dan

stabilitas penjualan. proksi size biasanya adalah total aset. Karena aset

biasanya sangat besar nilainya dan untuk menghindari bias skala maka

48

Sri Yulianti, “Pengujian Pecking Order Theory: Determinan Struktur Modal Industri

Manufaktur di BEI Periode Sebelum Krisis Moneter”, (Surakarta:Jurnal Akuntansi

POLITEKNOSAINS Vol. 9, No. 2, 2010), h. 11

Page 68: PENGARUH TARIF PAJAK, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42472/1... · Daftar Pustaka : Tahun 1999 sampai ... dan seterusnya yang sel. ... merupakan

53

besarnya perlu dikompres.49

Semakin besar ukuran perusahaan tersebut,

semakin mudah mendapatkan modal eksternal dalam jumlah yang besar

terutama dalam bentuk hutang. Dengan kata lain, besar kecilnya ukuran suatu

perusahaan secara langsung berpengaruh terhadap kebijakan struktur modal

perusahaan 50

J. Tarif Pajak

Menurut Keown (2004), tarif pajak adalah dasar pengenaan pajak

terhadap objek pajak yang menjadi tanggungannya. Pajak merupakan suatu

faktor kritis dalam sebuah pembuatan keputusan keuangan. Aturan-aturan

pajak bisa sangat kompleks, membutuhkan banyak keahlian khusus untuk

memahami aturan-aturan pajak. Biaya bunga dapat mengurangi pembayaran

pajak, sedangkan pembayaran deviden tidak mengurangi pajak. Oleh karena

itu, semakin tinggi tingkat pajak perusahaan, semakin besar keuntungan dari

penggunaan pajak, dan semakin besar daya tarik penggunaan hutang.51

Menurut Rodoni dan Ali (2010), perusahaan dengan leverage

membayar pajak lebih sedikit dari perusahaan dengan ekuitas seluruhnya.

Jadi, jumlah hutang dan ekuitas pada perusahaan dengan leverage lebih besar

dari jumlah ekuitas pada perusahaan tanpa leverage. Pendekatan lain yang

49

Ahmad Rodoni dan Herni Ali, Manajemen Keuangan, (Jakarta:Mitra Wacana Media,

2010), h. 180. 50

Devi Yovin dan Ni Putu Santi Suryantini, “ Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap

Struktur Modal Pada Perusahaan Foods And Beverages yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

(Bali:Jurnal Vol.1,No. 2, 2012), h. 177-178. 51

Arthur.J Keown, Manajemen Keuangan Edisi ke 9 Jilid 1, (Jakarta: Index, 2004), h. 42.

Page 69: PENGARUH TARIF PAJAK, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42472/1... · Daftar Pustaka : Tahun 1999 sampai ... dan seterusnya yang sel. ... merupakan

54

dipakai Weston & Copeland (1995) untuk menentukan apakah memakai utang

atau menambah modal pemilik adalah perbandingan nilai perusahaan. Selisih

kelebihan nilai tersebut bila dibandingkan dengan penambahan modal pemilik

terletak pada beban pajak penghasil yang lebih kecil akibat bunga yang dapat

dikurangkan sebagai biaya.52

Menurut Chasbiandani (2010), tax avoidance merupakan tindakan

penghematan pajak yang masih dalam koridor perundang-undangan (lafwaful

fashion). Kepemilikan institusional mempengaruhi hubungan tax avoidance

dengan nilai perusahaan, di mana pada perusahaan yang kepemilikan

institusional yang lebih kuat, tax avoidance mempengaruhi nilai perusahaan.

Adanya transparansi perusahaan yang baik akan mempengaruhi tax avoidance

terhadap nilai perusahaan.53

K. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran merupakan bagian dari tinjauan pustaka yang

berisikan rangkuman atas semua dasar – dasar teori yang dijadikan landasan

dalam penelitian ini. Dimana dalam kerangka pemikiran ini diberikan skema

singkat mengenai alur penelitian yang menggambarkan proses penelitian yang

dilakukan.

52

Ahmad Rodoni dan Herni Ali, Manajemen Keuangan, (Jakarta:Mitra Wacana, 2010), h.

144. 52

Tyras Chasbiandani dan Martani, Pengaruh Tax Avoidance Jangka Panjang Terhadap

Nilai Perusahaan, (Jakarta, Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2010), h. 3.

Page 70: PENGARUH TARIF PAJAK, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42472/1... · Daftar Pustaka : Tahun 1999 sampai ... dan seterusnya yang sel. ... merupakan

55

1. Tarif Pajak dan Struktur Modal

Menurut Suprianto (2010), pasal 17 Undang – undang Nomor 17

tahun 2000 tentang tarif pajak progresif yaitu tarif yang dikenakan secara

berjenjang terhadap penghasilan kena pajak, semakin besar laba

perusahaan semakin tinggi pajak yang harus dibayarnya. Sehingga ukuran

perusahaan mempunyai pengaruh negatif terhadap struktur modal. Hasil

penelitian yang dilakukan Lutfiah (2009) dan Bandayuda (2011) diketahui

bahwa terdapat pegaruh yang positif antara struktur asset terhadap struktur

modal.

2. Ukuran Perusahaan dan Struktur Modal

Perusahaan besar yang sudah mapan akan lebih mudah memperoleh

modal di pasar modal dibandingkan dengan perusahaan kecil, karena

kemudahan akses tersebut berarti perusahaan besar memiliki fleksibilitas

yang lebih besar pula.54

Karena kemudahan dengan ukuran lebih besar,

mempunyai kepercayaan lebih besar dalam mendapatkan sumber dana,

sehingga akan memudahkan untuk mendapatkan pendanaan dari pihak luar.

Oleh karena itu, ukuran perusahaan yang besar merupakan sinyal positif

bagi kreditur untuk memberikan pinjaman. Sehingga ukuran perusahaan

mempunyai pengaruh negatif terhadap struktur modal.

54

Darmawan Sjahrial, Manajemen Keuangan Edisi Kedua, (Jakarta:Mitra Wacana Media,

2008),h.205

Page 71: PENGARUH TARIF PAJAK, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42472/1... · Daftar Pustaka : Tahun 1999 sampai ... dan seterusnya yang sel. ... merupakan

56

Hasil penelitian yang dilakukan Friska Firnanti (2011) menunjukan

bahwa ukuran perusahaan secara parsial tidak berpengaruh signifikan

terhadap struktur modal, namun pada penelitian yang dilakukan oleh

Bandayuda (2011) ukuran perusahaan berpengaruh terhadap struktur

modal.

3. Struktur Aset dan Struktur Modal

Perusahaan yang memiliki asset yang dapat sebagai agunan hutang

cenderung menggunakan hutang yang relatif besar.55

Menurut Riyanto

(2001), kebanyakan perusahaan industri dimana sebagian besar daripada

modalnya tertanam dalam aktiva tetap akan mengutamakan pemenuhan

modalnya dari modal permanen, yaitu modal sendiri, sedangkan hutang

sifatnya sebagai pelengkap. Sehingga dapat disimpulkan bahwa struktur

aset mempunyai pengaruh negatif terhadap struktur modal.

Hasil penelitian yang dilakukan Bandayuda (2011) bahwa secara parsial

struktur asset berpengaruh positif terhadap struktur modal.

4. Profitabilitas dan Strukur Modal

Seringkali pengamatan menunjukan bahwa perusahaan dengan tingkat

pengembalian yang tinggi atas investasi menggunakan hutang yang relatif

kecil dan tidak memerlukan banyak pembiayaan dengan hutang. Tingkat

pengembaliannya yang tinggi memungkinkan mereka untuk membiayai

sebagian besar kebutuhan pendanaan mereka dengan dana yang dihasilkan

55

Lukas Setia Atmaja, Manajemen Keuangan, (Yogyakarta:Andi Offset, 2008), h.273

Page 72: PENGARUH TARIF PAJAK, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42472/1... · Daftar Pustaka : Tahun 1999 sampai ... dan seterusnya yang sel. ... merupakan

57

secara internal.56

Sehingga dapa dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang

negatif variabel profitabilitas terhadap struktur modal. Hasil penelitian

yang dilakukan Lutfiah (2009) dan Bandayuda (2011) diketahui bahwa

terdapat pegaruh yang positif antara profitabilitas terhadap struktur modal.

Gambar 2.1

Kerangka Pemikiran

H1

H2

H3

H4

H5

L. Hipotesis Penelitian

Hipotesis atau hipotesa adalah jawaban sementara terhadap masalah yang

masih bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya.57

Berdasarkan tinjauan pustaka dan kerangka pemikiran diatas, maka dapat

diajukan beberapa hipotesis sebagai berikut:

1. H01 : Tarif Pajak tidak mempunyai pengaruh terhadap struktur modal

(DER).

56

Brigham dan Houstons,Manajemen Keuangan Ke - 8 Edisi Indonesia, (Jakarta:Erlangga,

2001), h. 40 57

Dani Vardiansyah, “Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar”, (Jakarta: Indeks, 2008), h.10

Tarif Pajak

Perusahaan

(X1)

Ukuran

Perusahaan

(X2)

Struktur Aset

(X3)

Profitabilitas

(X4)

Struktur

Modal

(Y)

2011Kuartal

1 – 2015

Kuartal III

Page 73: PENGARUH TARIF PAJAK, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42472/1... · Daftar Pustaka : Tahun 1999 sampai ... dan seterusnya yang sel. ... merupakan

58

Ha1 : Tarif Pajak mempunyai pengaruh terhadap struktur modal (DER).

2. H02 : Ukuran Perusahaan tidak mempunyai pengaruh terhadap struktur

modal (DER).

Ha2 : Ukuran Perusahaan mempunyai pengaruh terhadap struktur modal

(DER).

3. H03 : Struktur Aset tidak mempunyai pengaruh terhadap struktur modal

(DER).

Ha3 : Struktur Aset mempunyai pengaruh terhadap struktur modal (DER).

4. H04 : Profitabilitas tidak mempunyai pengaruh terhadap struktur modal

(DER).

Ha4 : Profitabilitas mempunyai pengaruh terhadap struktur modal (DER).

5. H05 : Variabel Independen (Tarif Pajak, Ukuran Perusahaan, Struktur

Aset, dan Profitabilitas) secara simultan tidak mempunyai pengaruh

terhadap struktur modal (DER).

Ha5 : Variabel Independen (Tarif Pajak, Ukuran Perusahaan, Struktur Aset,

dan Profitabilitas) secara simultan mempunyai pengaruh terhadap struktur

modal (DER).

Page 74: PENGARUH TARIF PAJAK, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42472/1... · Daftar Pustaka : Tahun 1999 sampai ... dan seterusnya yang sel. ... merupakan

59

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini

adalah penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang menekankan pada

pengujian teori-teori melalui variabel – variabel penelitian dalam angka, dan

melakukan analisis data dengan prosedur statistika atau permodalan

matematis.1

Dalam penelitian ini, peneliti akan menghitung seberapa besar

pengaruh tarif pajak, profitabilitas, struktur aset dan ukuran perusahaan

terhadap struktur modal. Penelitian dilakukan pada 4 Bank Umum Syariah

yang termasuk Bank Devisa sesuai penggolongan Bank Indonesia, yaitu Bank

Syariah Mandiri (BSM), Bank Mega Syariah, Bank Muamalat Indonesia dan

Bank Negara Indonesia Syariah periode tahun 2011 kuartal I sampai 2015

kuartal III

B. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah 11 Bank Umum Syariah yang

berjumlah 121 laporan keuangan. Adapun teknik pengambilan sampel yang

digunakan adalah metode purposive sampling yaitu sampel yang di pilih

1 Efferin Sujoko, dkk, Metode Penelitian Untuk Akuntansi Suatu Pendekatan Praktis, (Jawa

Timur : Bayu Media Publishing, 2004), h.18

Page 75: PENGARUH TARIF PAJAK, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42472/1... · Daftar Pustaka : Tahun 1999 sampai ... dan seterusnya yang sel. ... merupakan

60

menggunakan pertimbangan tertentu yang disesuaikan dengan tujuan

penelitian atau masalah penelitian yang dikembangkan. Kriteria-kriteria yang

digunakan dalam menentukan sampel, antara lain:

1. Bank Umum Syariah yang diteliti hanya 4 Bank Umum Syariah

yang dipilih berdasarkan penggolongan oleh Bank Indonesia yang

termasuk Bank Devisa, dalam hal ini adalah Bank Muamalat

Indonesia (BMI), Bank Syariah Mandiri (BSM), Bank Mega

Syariah dan Bank Negara Indonesia Syariah.

2. 4 (empat) Bank Umum Syariah yang menerbitkan laporan

keuangan triwulan secara lengkap selama periode 2011 kuartal I

hingga 2015 kuartal III berjumlah 76 laporan keuangan dan dapat

di akses melalui internet.

Berdasarkan kriteria tersebut, maka jumlah sampel yang di

ambil dalam penelitian ini berjumlah 76 sampel laporan keuangan

bank syariah dari 4 bank syariah yang memenuhi syarat untuk

pengambilan sampel.

C. Teknik Pengumpulan Data

1. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak lain

(sudah tersedia) dan digunakan untuk penelitian lainnya. Data tersebut

berupa data laporan keuangan triwulan periode 2011 kuartal I hingga

2015 kuartal III yang diperoleh dari laporan keuangan publikasi Bank

Page 76: PENGARUH TARIF PAJAK, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42472/1... · Daftar Pustaka : Tahun 1999 sampai ... dan seterusnya yang sel. ... merupakan

61

Indonesia dari tahun 2011 kuartal I sampai 2015 kuartal III dari web

Bank Indonesia www.bi.go.id, data Statistik Perbankan Indonesia

tahun 2011 - 2015 dan laporan keuangan yang dipublikasikan oleh

Bank Umum Syariah yang bersangkutan.

2. Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara membaca dan mempelajari serta menganalisis literature yang

bersumber dari buku-buku dan jurnal yang terkait dengan penelitian ini.

Informasi yang penulis peroleh di dapat mulai dari perpusatakaan hingga

situs internet.

D. Metode Analisis

1. Analisis Deskriptif

Menurut Ghozali (2011), deskriptif merupakan analisis data yang

dilakukan untuk mengetahui dan menjelaskan variabel yang diteliti suatu

data untuk pengambilan keputusan yang dilihat dari nilai rata-rata,

maksimum, sum dan minimum.

2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas Data

Menurut Santoso (2012) tujuan dalam pengujian ini adalah

untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi, error yang

dihasilkan mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Mendeteksi uji

Page 77: PENGARUH TARIF PAJAK, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42472/1... · Daftar Pustaka : Tahun 1999 sampai ... dan seterusnya yang sel. ... merupakan

62

normalitas dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu

diagonal dari grafik. Dasar pengambilan keputusan yaitu:

1. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah

garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi /Normalitas.

2. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan/atau tidak

mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak

memenuhi asumsi Normalitas.

b. Uji Multikolinieritas

Menurut Santoso (2012), tujuan uji multikolinearitas adalah

menguji apakah pada sebuah model regresi ditemukan adanya korelasi

antar-variabel independen. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan

terdapat problem Multikolinearitas (Multiko). Jika terbukti ada

multikolinearitas sebaiknya salah satu dari variabel independen yang

ada dikeluarkan dari model, lalu pembuatan model regresi diulang

kembali. Biasanya variabel independen dengan korelasi terkecil

dengan variabel dependen, yang akan dikeluarkan agar koefisien

derteminasi tetap terjaga tinggi.

Untuk mendekteksi ada atau tidaknya multikolinieritas di

dalam model regresi, dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Besaran VIF (Variance Inflation Factor) dan Tolerance, pedoman

suatu model regresi yang bebas multikolinearitas adalah 1)

Page 78: PENGARUH TARIF PAJAK, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42472/1... · Daftar Pustaka : Tahun 1999 sampai ... dan seterusnya yang sel. ... merupakan

63

mempunyai nilai VIF di sekitar angka 1, 2) mempunyai angka

Tolerance mendekati 1

2. Besaran korelasi antar-variabel independen, yaitu di mana

koefisien korelasi antar-variabel independen haruslah lemah (di

bawah 0,5). Jika korelasi kuat, terjadi problem multikolinearitas.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk mengetahui apakah

dalam sebuah model terjadi regresi ketidaksamaan varians pada

residual (error) dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika

varians dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain

tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika varians berbeda disebut

sebagai heteroskedastisitas. Sebuah model regresi dikatakan baik jika

tidak terjadi heteroskedastisitas.

d. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t

dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi,

maka dinamakan ada problem autokorelasi. Menurut Santoso (2012),

deteksi adanya autokorelasi dengan menggunakan Durbin - Watson.

Apabila nilai Durbin - Watson berada di antara -2 sampai +2, berarti

tidak ada autokorelasi.

Page 79: PENGARUH TARIF PAJAK, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42472/1... · Daftar Pustaka : Tahun 1999 sampai ... dan seterusnya yang sel. ... merupakan

64

Sedangkan menurut Ghozali (2011), pengambilan keputusan

ada tidaknya autokorelasi:

Tabel 3.1 Durbin – Watson (DW)

Hipotesis nol Keputusan Jika

Tidak ada autokorelasi positif

Tidak ada autokorelasi positif

Tidak ada korelasi negative

Tidak ada korelasi negatif

Tidak ada autokorelasi,positif

atau negative

Tolak

No decision

Tolak

No decision

Tidak ditolak

‘0 < d < dl

dl ≤ d ≤ du

4 – dl < d < 4

4 – du ≤ d ≤ 4 – dl

du < d < 4 - du

4. Uji Hipotesis

a. Uji F- Statistik (Simultan)

Menurut Ghozali (2011), uji F- statistik pada dasarnya

menunjukan apakah semua variabel independen atau bebas yang

dimasukan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama

terhadap variabel dependen atau terikat. Untuk menguji hipotesis

digunakan statistik F dengan kriteria pengambilan keputusan (1) bila

nilai F lebih besar dari pada alpha 0,05 maka Ho dapat ditolak. Dengan

kata lain, menerima hipotesis alternatif yang menyatakan bahwa

semua variabel independen secara serentak meramal/mempengaruhi

variabel dependen. (2) membandingkan nilai F hasil perhitungan

dengan nilai F menurut tabel. Bila nilai F hitung lebih besar dari pada

nilai F tabel, maka Ho ditolak dan menerima Ha.

Page 80: PENGARUH TARIF PAJAK, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42472/1... · Daftar Pustaka : Tahun 1999 sampai ... dan seterusnya yang sel. ... merupakan

65

b. Uji t – statistik (Parsial)

Menurut Ghozali (2011), uji t-statistik pada dasarnya menunjukan

seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas/independen secara

individual dalam menerangkan variase variabel dependen. Sedangkan

menurut Santoso (2012), pengujian ini bertujuan untuk mengetahui

apakah variabel independen (bebas) mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap variabel dependen (terikat) secara parsial (individual). Setelah t

hitung diperoleh, maka untuk menginterpretasikan hasilnya berlaku

ketentuan sebagai berikut.

1) Jika thitung > ttabel maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti

variabel independen secara parsial mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap variabel dependen.

2) Jika thitung < ttabel maka Ho diterima dan Ha ditolak. Hal ini berarti

secara parsial tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel

independen terhadap variabel dependen.

5. Model Regresi Berganda

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan Software SPSS for Windows 23,0. di mana metode analisis

yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah metode regresi berganda,

yaitu untuk memperkirakan atau meramalkan nilai dari variabel dependen

yaitu (Y) dengan memperhitungkan variabel-variabel lain yang ikut

mempengaruhi variabel dependen. Supranto (2001). Untuk meramalkan

Page 81: PENGARUH TARIF PAJAK, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42472/1... · Daftar Pustaka : Tahun 1999 sampai ... dan seterusnya yang sel. ... merupakan

66

variabel dependen (Y) apabila semua nilai variabel bebas (X) diketahui,

maka dapat mempergunakan persamaan regresi berganda sebagai berikut:

Di mana:

Y = Struktur Modal

A = Konstanta

X1 = Tarif Pajak

X2 = Ukuran Perusahaan

X3 = Struktur Aset

X4 = Profitabilitas (ROA)

e = Standard Error

6. Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R Square)

Menurut Ghozali (2011), koefisien determinasi (R2) pada

intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam

menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi

adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan

variabel – variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel

dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel –

variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen

amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel

independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan

untuk memprediksi variasi variabel dependen.

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e

Page 82: PENGARUH TARIF PAJAK, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42472/1... · Daftar Pustaka : Tahun 1999 sampai ... dan seterusnya yang sel. ... merupakan

67

Semakin besar angka R2, maka semakin baik model yang

digunakan untuk menjelaskan hubungan variabel bebas terhadap

variabel terikatnya. Jika angka R2 semakin kecil berarti semakin lemah

model tersebut untuk menjelaskan variabilities dari varibel terikat.

E. Operasional Variabel Penelitian

1. Variabel Independen (X)

a. Tarif Pajak (X1)

Tarif pajak adalah dasar pengenaan pajak terhadap objek pajak

yang menjadi tanggungannya. Tarif yang dikenakan secara berjenjang

terhadap pendapatan kena pajak yaitu semakin besar laba perusahaan

semakin tinggi pajak yang harus dibayarnya. Apabila perusahaan telah

dikenakan tarif marginal tersebut maka perusahaan cenderung untuk

melakukan efesiensi perhitungan pajak yang akan dibayar. Menurut

Kasmir (2009), besarnya persentase pajak pendapatan yang harus

dibayar suatu perusahaan dari laba sebelum pajak.

b. Profitabilitas (X2)

Profitabilitas merupakan gambaran dari kinerja manajemen dalam

mengelola perusahaan. Ukuran profitabilitas perusahaan dapat

berbagai macam seperti:laba operasi, laba bersih, tingkat

Tax-pay earning Before Tax = Biaya Pajak Pendapatan

Laba Sebelum pajak

Page 83: PENGARUH TARIF PAJAK, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42472/1... · Daftar Pustaka : Tahun 1999 sampai ... dan seterusnya yang sel. ... merupakan

68

pengembalian investasi / aset, dan tingkat pengembalian ekuitas

pemilik. ROA digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan

didalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aset yang

dimilikinya. Rasio ini merupakan rasio yang terpenting diantara rasio

profitabilitas yang ada. ROA kadang – kadang disebut juga Return On

Investment (ROI).

c. Struktur Aset (X3)

Struktur aset adalah kekayaan atau sumber-sumber ekonomi yang

dimiliki oleh perusahaan yang diharapkan akan memberikan manfaat

dimasa yang akan dating, yang terdiri dari aset tetap, aset tak

berwujud, aset lancar, dan aset tidak lancar. Cara perhitungannya

adalah dengan memperbandingkan antara aset tetap dengan total aset.

d. Ukuran Perusahaan (X4)

Ukuran perusahaan adalah ukuran besar kecilnya perusahaan

yang diukur melalui logaritma dari total aset (Ln total aset). Total aset

dijadikan sebagi indikator ukuran perusahaan karena sifatnya jangka

panjang dibandingkan dengan penjualan.Titman dan Wessels (1988)

Return On Asets (ROA)= Laba Bersih

Total Aset

Struktur Aset = Aset Tetap

Total Aset

Page 84: PENGARUH TARIF PAJAK, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42472/1... · Daftar Pustaka : Tahun 1999 sampai ... dan seterusnya yang sel. ... merupakan

69

2. Variabel Dependen (Y)

a. Struktur Modal

Struktur modal adalah perimbangan atau perbandingan antara

jumlah hutang jangka pendek yang bersifat permanen utang jangka

panjang, saham preferen, dan saham biasa. Dalam penelitian ini

struktur modal diukur dengan debt to equity ratio (DER). DER adalah

kemampuan modal sendiri menjamin utang sebagai variabel dependen.

Ukuran Perusahaan = Ln Total Aset

Debt to Equity Ratio =Total Debt

Total Equity

Page 85: PENGARUH TARIF PAJAK, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42472/1... · Daftar Pustaka : Tahun 1999 sampai ... dan seterusnya yang sel. ... merupakan

70

Gambar 3.1 Kerangka Konseptual

Uji Asumsi Klasik

1. Normalitas

2. Multikolinieritas

3. Auto Korelasi

4. Heteroskedastisitas

Uji Regresi Linear Berganda

Uji t Uji F Uji R-Square

Intepretasi

Profitabilitas

(ROA)

Ukuran

Perusahaan

Struktur Aset

Bank Indonesia

PBI 14/26/PBI/2012

(Kegiatan Usaha Bank

Berdasarkan Modal Inti)

Tarif Pajak

Perusahaan

Laporan Keuangan Bank

Umum Syariah

Bank Muamalat Indonesia

(BMI)

Bank Syariah Mandiri

(BSM)

Bank Mega Syariah (BMS)

Bank Negara Indonesia

Page 86: PENGARUH TARIF PAJAK, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42472/1... · Daftar Pustaka : Tahun 1999 sampai ... dan seterusnya yang sel. ... merupakan

71

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Bank Mega Syariah

Perjalanan PT. Bank Syariah Mega Indonesia Diawali dari sebuah

bank umum bernama PT. Bank Umum Tugu yang berkedudukan di

Jakarta. Pada tahun 2001, Para Group (PT. Para Global Investindo dan PT.

Para Rekan Investama), kelompok usaha yang menaungi PT. Bank Mega

Tbk., Trans TV dan beberapa perusahaan lainnya, mengakuisisi PT. Bank

Umum Tugu untuk dikembangkan menjadi bank syariah. Hasil konversi

tersebut, pada 25 Agustus 2004 PT. Bank Umum Tugu resmi beroperasi

syariah dengan nama PT. Bank Syariah Mega Indonesia.

Komitmen penuh PT Para Global Investindo sebagai pemilik saham

mayoritas untuk menjadikan PT. Bank Syariah Mega Indonesia sebagai

bank syariah terbaik, diwujudkan dengan mengembangkan bank ini

melalui pemberian modal yang kuat demi kemajuan perbankan syariah

dan perkembangan ekonomi Indonesia pada umumnya. Penambahan

modal dari Pemegang Saham merupakan landasan utama untuk memenuhi

tuntutan pasar perbankan yang semakin meningkat dan kompetitif.

Dengan upaya tersebut, PT. Bank Syariah Mega Indonesia yang memiliki

semboyan “untuk kita semua” tumbuh pesat dan terkendali serta menjadi

Page 87: PENGARUH TARIF PAJAK, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42472/1... · Daftar Pustaka : Tahun 1999 sampai ... dan seterusnya yang sel. ... merupakan

72

lembaga keuangan syariah ternama yang berhasil memperoleh berbagai

penghargaan dan prestasi.

Dalam upaya mewujudkan kinerja sesuai dengan nama yang

disandangnya, PT. Bank Syariah Mega Indonesia selalu berpegang pada

asas profesionalisme, keterbukaan dan kehati-hatian. Didukung oleh

beragam produk dan fasilitas perbankan terkini, PT. Bank Syariah Mega

Indonesia terus berkembang, hingga saat ini memiliki 15 jaringan kerja

yang terdiri dari kantor cabang, cabang pembantu dan kantor kas yang

tersebar di hampir seluruh kota besar di Pulau Jawad an di luar Jawa.

Guna memudahkan nasabah dalam memenuhi kebutuhannya di bidang

keuagan, PT. Bank Syariah Mega Indonesia juga bekerja sama dengan PT.

Arthajasa Pembayaran Elektronis sebagai penyelenggara ATM Bersama

serta PT. Rintis Sejahtera sebagai penyelenggara ATM Prima dan Prima

Debit. Ini dilakukan agar nasabah dapat melakukan berbagai transaksi

perbankan dengan lebih efisien, praktis dan nyaman.1

2. Bank Muamalat Indonesia (BMI)

PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk. Didirikan pada 24

Rabius Tsani 1412 H atau Nopember 1991, diprakarsai oleh Majelis

Ulama Indonesia (MUI) dan Pemenrintah Indonesia, dan memulai

kegiatan operasinya pada 27 Syawal 1412 H atau 1 Mei 1992. Pada

tanggal 27 Oktober 1994, hanya dua tahun setelah didirikan, Bank

1 www.megasyariah.co.id

Page 88: PENGARUH TARIF PAJAK, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42472/1... · Daftar Pustaka : Tahun 1999 sampai ... dan seterusnya yang sel. ... merupakan

73

Muamalat berhasil menyandang predikat sebagai Bank Devisa.

Pengakuan ini semakin memperkokoh posisi Perseroan sebagai bank

syariah pertama dan terkemuka di Indonesia dengan beragam jasa

maupun produk yang terus dikembangkan.

Pada akhir tahun 90an, Indonesia dilanda krisis moneter yang

memporakporandakan sebagian besar perekonomian Asia Tenggara.

Sektor perbankan nasional tergulung oleh kredit macet di segmen

korporasi. Bank Muamalat pun terimbas dampak krisis. Di tahun 1998,

rasio pembiayaan macet (NPF) mencapai lebih dari 60 %. Perseroan

mencatat rugi sebesar Rp. 105 miliar. Ekuitas pada Bank Muamalat

mencapai titik terendah, yaitu Rp. 39,3 miliar, kurang dari sepertiga

modal setor awal.

Dalam upaya memperkuat permodalannya, Bank Muamalat

mencari pemodal yang potensial dan ditanggapi secara positif oleh

Islamic Development Bank (IDB) yang berkedudukan di Jeddah, Arab

Saudi. Pada RUPS tanggal 21 Juni 1999 IDB secara resmi menjadi

salah satu pemegang saham Bank Muamalat. Oleh karenanya, kurun

waktu antara tahun 1999 dan 2002 merupakan masa-masa yang penuh

tantangan sekaligus keberhasilan bagi Bank Muamalat. Dalam kurun

waktu tersebut, Bank Muamalat berhasil membalikan kondisi dari rugi

menjadi laba berkat upaya dan dedikasi setiap kru Muamalat,

Page 89: PENGARUH TARIF PAJAK, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42472/1... · Daftar Pustaka : Tahun 1999 sampai ... dan seterusnya yang sel. ... merupakan

74

ditunjang oleh ketaatan terhadap pelaksanaan perbankan syariah secara

murni.2

3. Bank Syariah Mandiri (BSM)

Kehadiran BSM sejak tahun 1999, sesungguhnya merupakan

hikmah sekaligus berkah pasca krisis ekonomi dan moneter 1997-

1998. Sebagaimana diketahui, krisis ekonomi dan moneter sejak juli

1997, yang disusul dengan krisis multi-dimensi termasuk di panggung

politik nasional telah menimbulkan beragam dampak negatif yang

sangat hebat terhadap seluruh sendi kehidupan masyarakat, tidak

terkecuali dunia usaha. Dalam kondisi tersebut, industri perbankan

nasional yang didominasi oleh bank-bank konvensional mengalami

krisis luar biasa. Pemerintah akhirnya mengambil tindakan dengan

merestrukturisasi dan merekapitalisasi sebagian bank-bank di

Indonesia.

Salah satu bank konvensional, PT Bank Susila Bakti (BSB)

yang dimiliki oleh Yayasan Kesejahteraan Pegawai (YKP) PT. Bank

Dagang Negara dan PT Mahkota Prestasi juga terkena dampak krisis.

BSB berusaha keluar dari situasi tersebut denegan melakukan upaya

merger dengan beberapa bank lain serta mengundang investor asing.

Pada saat bersamaan, pemerintah melakukan penggabungan

(merger) empat bank (Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya, Bank

2 www.bankmumalat.co.id

Page 90: PENGARUH TARIF PAJAK, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42472/1... · Daftar Pustaka : Tahun 1999 sampai ... dan seterusnya yang sel. ... merupakan

75

Exim, dan Bapindo) menjadi satu bank baru bernama PT. Bank

Mandiri (Persero) pada tanggal 31 Juli 1999. Kebijakan penggabungan

tersebut juga menempatkan dan menetapkan PT Bank Mandiri

(Persero) Tbk.sebagai pemilik mayoritas baru BSB.

Sebagai tindak lanjut dari keputusan merger, Bank Mandiri

melakukan konsolidasi serta membentuk Tim Pengembangan

Perbankan Syariahkan Syariah. Pembentukan tim ini bertujuan untuk

mengembangkan layanan perbankan syariah di kelompok perusahaan

Bank Mandiri, sebagai respon atas diberlakukannya UU No. 11 tahun

1998, yang memberi peluang bank umum untuk melayani transaksi

syariah (dual banking system).

Tim Pengembangan Perbankan Syariah memandang bahwa

pemberlakuan Undang-undang tersebut merupakan momentum yang

tepat untuk melakukan konversi PT Bank Susila Bakti dari bank

konvensional menjadi bank syariah. Oleh karenanya, Tim

Pengembangan Perbankan Syariah segera mempersiapkan sistem dan

infrastrukturnya, sehingga kegiatan usaha BSB berubah daru bank

konvensional menjadi bank yang beroperasi berdasarkan prinsip

syariah dengan nama PT Bank Syariah Mandiri sebagaimana

tercantum dalam Akta Notaris: Sutjipto, SH, No. 23 tanggal 8

September 1999.

Page 91: PENGARUH TARIF PAJAK, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42472/1... · Daftar Pustaka : Tahun 1999 sampai ... dan seterusnya yang sel. ... merupakan

76

Perubahan kegiatan usaha BSB menjadi bank umum syariah

dikukuhkan oleh Gubernur Bank Indonesia melalui SK Gubernur BI

No. 1/24/ KEP.BI/1999, 25 Oktober 1999. Selanjutnya, melalui surat

Keputusan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia No. 1/1/

KEP.DGS/1999 BI menyetujui perubahan nama menjadi PT. Bank

Syariah Mandiri. Menyusul pengukuhan dan pengakuan legal tersebut,

PT Bank Syariah Mandiri secara resmi mulai beroperasi sejak Senin

tanggal 25 Rajab 1420 H atau tanggal 1 November 1999.3

4. Bank Negara Indonesia Syariah (BNI Syariah)

Tempaan krisis moneter tahun 1997 membuktikan

ketangguhan sistem perbankan syariah. Prinsip Syariah dengan 3 (tiga)

pilarnya yaitu adil, transparan dan maslahat mampu menjawab

kebutuhan masyarakat terhadap sistem perbankan yang lebih adil.

Dengan berlandaskan pada Undang-undang No.10 Tahun 1998, pada

tanggal tanggal 29 April 2000 didirikan Unit Usaha Syariah (UUS)

BNI dengan 5 kantor cabang di Yogyakarta, Malang, Pekalongan,

Jepara dan Banjarmasin. Selanjutnya UUS BNI terus berkembang

menjadi 28 Kantor Cabang dan 31 Kantor Cabang Pembantu.

Disamping itu nasabah juga dapat menikmati layanan syariah

di Kantor Cabang BNI Konvensional (office channelling) dengan lebih

3 www.syariahmandiri.co.id

Page 92: PENGARUH TARIF PAJAK, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42472/1... · Daftar Pustaka : Tahun 1999 sampai ... dan seterusnya yang sel. ... merupakan

77

kurang 1500 outlet yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Di

dalam pelaksanaan operasional perbankan, BNI Syariah tetap

memperhatikan kepatuhan terhadap aspek syariah. Dengan Dewan

Pengawas Syariah (DPS) yang saat ini diketuai oleh KH.Ma’ruf Amin,

semua produk BNI Syariah telah melalui pengujian dari DPS sehingga

telah memenuhi aturan syariah.

Berdasarkan Keputusan Gubernur Bank Indonesia Nomor

12/41/KEP.GBI/2010 tanggal 21 Mei 2010 mengenai pemberian izin

usaha kepada PT Bank BNI Syariah. Dan di dalam Corporate Plan

UUS BNI tahun 2000 ditetapkan bahwa status UUS bersifat temporer

dan akan dilakukan spin off tahun 2009. Rencana tersebut terlaksana

pada tanggal 19 Juni 2010 dengan beroperasinya BNI Syariah sebagai

Bank Umum Syariah (BUS). Realisasi waktu spin off bulan Juni 2010

tidak terlepas dari faktor eksternal berupa aspek regulasi yang

kondusif yaitu dengan diterbitkannya UU No.19 tahun 2008 tentang

Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dan UU No.21 tahun 2008

tentang Perbankan Syariah. Disamping itu, komitmen Pemerintah

terhadap pengembangan perbankan syariah semakin kuat dan

kesadaran terhadap keunggulan produk perbankan syariah juga

semakin meningkat. Juni 2014 jumlah cabang BNI Syariah mencapai

Page 93: PENGARUH TARIF PAJAK, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42472/1... · Daftar Pustaka : Tahun 1999 sampai ... dan seterusnya yang sel. ... merupakan

78

65 Kantor Cabang, 161 Kantor Cabang Pembantu, 17 Kantor Kas, 22

Mobil Layanan Gerak dan 20 Payment Point.4

B. Analisis Dan Pembahasan

1. Analisis Deskriptif Pengaruh Tarif Pajak, Profitabilitas (ROA),

Struktur Aset Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Struktur Modal

Pada Bank Umum Syariah .

Pengelolaan data dilakukan secara elektronik mempergunakan

Microsoft Excel dan SPSS 23.0 for Windows untuk mempercepat

perolehan data hasil yang dapat menjelaskan variabel-variabel yang

diteliti. Table deskriptif menunjukan semua variabel yang digunakan

dalam model analisis regresi berganda, yaitu variabel Y (Struktur

Modal) sebagai variabel terikat, variabel Tarif Pajak, Profitabilitas

(ROA), Struktur Aset dan Ukuran Perusahaan sebagai variabel bebas.

Penjelasan lebih lengkap dari masing – masing variabel adalah:

a. Tarif Pajak

Menurut Edy Suprianto (2012), Tarif Pajak Penghasilan

(Corporate Tax Rate) di Indonesia sesuai Pasal 17 Undang-undang No

17 tahun 2000 tentang pajak penghasilan adalah tarif pajak progresif,

yaitu tarif yang dikenakan secara berjenjang terhadap penghasilan

kena pajak. Semakin besar laba perusahaan, semakin tinggi pajak yang

4 www.bnisyariah.co.id

Page 94: PENGARUH TARIF PAJAK, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42472/1... · Daftar Pustaka : Tahun 1999 sampai ... dan seterusnya yang sel. ... merupakan

79

0

0.05

0.1

0.15

0.2

0.25

0.3

Rata- Rata Tarif Pajak

Rata- RataTarif Pajak

harus dibayarnya. Apabila perusahaan telah dikenakan tarif marginal

tersebut, maka perusahaan cenderung untuk melakukan efesiensi

perhitungan pajak yang akan dibayar dengan jalan menambah biaya

semaksimal mungkin yang boleh dikurangkan dalam menghitung

penghasilan kena pajak (tax deductible).5

Grafik 4.1 Tabel 4.1

Tarif Pajak Tarif Pajak

Sumber : Data Diolah

Berdasarkan grafik di atas tingkat rata rata tarif pajak perusahaan di

tiap tahunnya mengalami fluktuasi di tahun 2011 merupakan tarif pajak

tertinggi yang di peroleh bank syariah devisa sebesar 26 %, namun pada

tahun 2012 mengalami penurunan sebesar 7 % menjadi sebesar 19 %,

5 Edy Suprianto,”Pengaruh Leverage, Corporate Tax Rate, Non-Debt Tax Shield,

Investment Opportunity Set, Profitability,Past Deb Terhadap Tingkat Utang Pada Perusahaan – Perusahaan Keuangan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2002 – 2008” (2010)h.12

Tahun Rata- Rata

Tarif Pajak

2011 26 %

2012 19 %

2013 20 %

2014 22 %

2015 20 %

Page 95: PENGARUH TARIF PAJAK, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42472/1... · Daftar Pustaka : Tahun 1999 sampai ... dan seterusnya yang sel. ... merupakan

80

0

0.002

0.004

0.006

0.008

0.01

0.012

20

11

20

12

20

13

20

14

20

15

Rata-Rata Profitabilitas

Rata-RataProfitabilitas

pada tahun 2013 mengalami kenaikan yang sedikit menjadi 0.20 dan

pada tahun 2014 naik 2 % menjadi 22 %.

b. Profitabilitas

Menurut Kasmir (2009), profitabilitas merupakan rasio untuk

menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini

juga memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu

perusahaan. Hal ini ditujukan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan

dan pedapatan investasi. Intinya bahwa penggunaan rasio ini

menunjukan efesiensi perusahaan. Penggunaan rasio profitabilitas

dapat dilakukan dapat dilakukan dengan menggunakan perbandingan

antara berbagai komponen yang ada di laporan keuangan, terutama di

laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi. 6

Grafik 4.2 Tabel 4.2

Profitabilitas Profitabilitas

6 Kasmir,”Analisis Laporan Keuangan”(Jakarta:Rajawali Pers,2009), h.196

Tahun Rata- Rata

Profitabilitas

2011 0.7 %

2012 1.0 %

2013 0.8 %

2014 0.8 %

2015 0.3 %

Page 96: PENGARUH TARIF PAJAK, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42472/1... · Daftar Pustaka : Tahun 1999 sampai ... dan seterusnya yang sel. ... merupakan

81

Sumber : data diolah

Berdasarkan grafik di atas tingkat profitabilitas yang dihasilkan

perusahaan mengalami fluktuasi dari tahun 2011 sampai 2015, yaitu

pada tahun 2011 sebesar 0,7%, pada tahun 2012 mengalami

peningkatan 0,3% menjadi sebesar 1,0 % yang merupakan tingkat

keuntungan tertinggi dalam 4 periode. Kemudian pada tahun 2013

mengalami penurunan sebesar 0,2 % menjadi 0,8%, pada 2014

mengalami stagnan di posisi 0,8 % dan pada tahun 2015 mengalami

penurunan terendah yang mempunyai nilai penurunan sebesar 0,5%

menjadi 0,3 %. Hal ini merupakan dampak dari pergantian kepala

negara yang terjadi pada tahun 2015 sehingga hal tersebut dapat kita

lihat pada keuntungan yang menurun di tahun tersebut yang

menyebabkan perekonomian terganggu.

c. Struktur Aset

Menurut Gitman dalam Romanti (2008), Struktur Aset

merupakan suatu kekayaan aset yang dimiliki oleh perusahaan yaitu

pertama berupa aset lancar, yang di mana seluruh asset-nya mudah

dicairkan atau ditukarkan menjadi uang tunai dapat berupa cash yang

nilainya paling likuid, marketable securities yaitu surat berharga yang

dapat dijual dengan cepat, account receivable yaitu total hutang

perusahaan yang belum tertagih, inventories termasuk bahan baku dan

hasil dari proses kerja. Kedua aset tidak lancar, di mana seluruh asset-

Page 97: PENGARUH TARIF PAJAK, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42472/1... · Daftar Pustaka : Tahun 1999 sampai ... dan seterusnya yang sel. ... merupakan

82

0

0.01

0.02

0.03

0.04

0.05

20

11

20

12

20

13

20

14

20

15

Rata-Rata Struktur Aset

Rata-RataStrukturAset

nya mempunyai umur ekonomis lebih dari satu tahun tidak akan habis

dalam satu kali perputaran operasi perusahaan.7

Grafik 4.3 Tabel 4.3

Struktur Aset Struktur Aset

Sumber : Data Diolah

Berdasarkan grafik di atas, rata – rata struktur aset perusahaan

bank syariah devisa dari tahun 2011 – 2013 mengalami stagnasi,

sedamgkan di tahun 2014 sampai 2015 mengalami peningkatan, yaitu

pada tahun 2011 hingga 2013 pertumbuhan struktur aset hanya diam

dinilai 1.7 %. Namun, hal yang berbeda terjadi pada tahun 2013 ke

2014 dari 1,7 % mengalami peningkatan 0.6 % menjadi 2.3 %, pada

tahun 2014 meningkat lagi sekitar 1.6 % menjadi 3.9 % di tahun

2015. Hal ini disebabkan karena adanya peningkatan pertumbuhan

perusahaan yang menyebabkan perusahaan meningkatkan aset

mereka, dengan semakin besar aset tetap yang digunakan maka

7Ibid., h. 19

Tahun Rata- Rata

Struktur Aset

2011 1.7 %

2012 1.7 %

2013 1.7 %

2014 2.3 %

2015 3.9 %

Page 98: PENGARUH TARIF PAJAK, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42472/1... · Daftar Pustaka : Tahun 1999 sampai ... dan seterusnya yang sel. ... merupakan

83

16.2

16.4

16.6

16.8

17

17.2

20

11

20

12

20

13

20

14

20

15

Rata-Rata Ukuran Perusahaan

Rata-RataUkuranPerusahaan

perusahaan dapat menjamin aset tetapnya untuk menambah modal ke

pihak investor.

d. Ukuran Perusahaan

Grafik 4.4 Tabel 4.4

Ukuran Perusahaan Ukuran Perusahaan

Tahun Rata- Rata

Ukuran

Perusahaan

2011 16,5

2012 16,7

2013 17.0

2014 17.1

2015 17.1

Sumber : data diolah

Dari grafik di atas rata- rata ukuran perusahaan mengalami

peningkatan secara berturut-turut selama periode 2011 hingga 2015,

yakni sebesar 16,5 juta pada tahun 2011, pada tahun 2012 meningkat lagi

0,2 menjadi 16,7 juta pada tahun 2013 yang kemudian menjadi 17,0 juta

hingga mencapai 17.1 pada tahun 2014 dan 2015. Hal ini menunjukan

bahwa ukuran perusahaan bank syariah devisa terlihat membaik, di mana

jumlah aset yang dimiliki perusahaan terus meningkat selama lima tahun

tersebut. Hal ini menunjukan bahwa banyak investor yang sudah percaya

untuk menanamkan dan menambahkan modal mereka pada bank syariah.

Dengan begitu, perusahaan dapat meningkatkan aset mereka agar dapat

Page 99: PENGARUH TARIF PAJAK, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42472/1... · Daftar Pustaka : Tahun 1999 sampai ... dan seterusnya yang sel. ... merupakan

84

9

10

11

12

13

20112012201320142015

Rata-Rata Struktur Modal

Rata-RataStrukturModal

meningkatkan angka produktifitas sehingga dapat meningkatkan angka

keuntungan perusahaan.

e. Struktur Modal

Grafik 4.5 Tabel 4.5

Struktur Modal Struktur Modal

Tahun Rata- Rata

Struktur

Modal

2011 10.36 %

2012 11.61 %

2013 11.98 %

2014 11.04 %

2015 10.13 %

Sumber : Data Diolah

Berdasarkan data dari grafik di atas rata – rata struktur modal bank

syariah devisa mengalami fluktuasi dari tahun 2011 sebesar 10,36 %, pada

tahun 2012 naik menjadi 11,61 %, pada tahun 2013 meningkat lagi menjadi

11,98 % , namun pada tahun 2014 mengami penurunan menjadi 11,04 %

diikuti pada tahun 2015 menjadi 10,13 %. Struktur modal tersebut

dipengaruhi dengan variabel independen, yaitu variabel tarif pajak,

profitabilitas, struktur aset, dan ukuran perusahaan. Perusahaan dengan tingkat

hutang yang tinggi dapat disebabkan oleh pengaruh tinggi rendahnya tarif

pajak, profitabilitas, struktur aset dan ukuran perusahaan.

Page 100: PENGARUH TARIF PAJAK, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42472/1... · Daftar Pustaka : Tahun 1999 sampai ... dan seterusnya yang sel. ... merupakan

85

2. Hasil Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuj menguji apakah model regresi,

variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Dalam

uji normalitas ini digunakan analisis grafik dan Uji Kolomogrov-

Smirnov untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau

tidak.

1. Analisa grafik dengan Normal Probability Plot (Normal P-P

Plot). Uji normalitas data dengan menggunakan SPSS 23.0

menghasilkan grafik sebagai berikut:

Grafik 4.6

Hasil Uji Normalitas

Sumber : Hasil Output dengan SPSS

Berdasarkan hasil olah data di atas, dapat dilihat bahwa titik –

titik yang menyebar disekitar garis diagonal dan penyebaran titik –

Page 101: PENGARUH TARIF PAJAK, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42472/1... · Daftar Pustaka : Tahun 1999 sampai ... dan seterusnya yang sel. ... merupakan

86

titik data searah dengan garis diagonal, hal ini menandakan bahwa

model asumsi normalitas dan model regresi layak dipakai untuk

menganalisis pengaruh variabel – variabel bebas (tarif pajak, struktur

aset, profitabilitas dan ukuran perusahaan) terhadap variabel terikat (

struktur modal).

2) Uji Kolmogorv – Sminorv

Tabel 4.6

Uji Kolmogorov – Smirnov

Berdasarkan tabel di atas maka dapat disimpulkan data dalam

penelitian ini berdistribusi normal. Hal ini dapat dilihat dari Sig. >

derajat alpha atau 0,146 > 0,05.

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas diperlukan untuk memperoleh korelasi

yang sebenernya, yang tidak dipengaruhi oleh variabel – variabel lain

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

sqrt_res1

N 76

Normal Parametersa,b

Mean 1.2227

Std. Deviation .61138

Most Extreme Differences Absolute .128

Positive .128

Negatif -.082

Test Statistic .128

Asymp. Sig. (2-tailed) .146c

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

Page 102: PENGARUH TARIF PAJAK, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42472/1... · Daftar Pustaka : Tahun 1999 sampai ... dan seterusnya yang sel. ... merupakan

87

yang mungkin saja berpengaruh. Istilah dikontrol menunjukan pada

pengertian ditiadakanya pengaruhnya terhadap variabel – variabel

yang dikorelasikan.

Tabel 4.7

Hasil Uji Multikolinearitas

B

e

Berdasarkan tabel di atas, dari hasil uji Variance Inflation

Factor (VIF) pada hasil output SPSS tabel coefficients, masing-masing

variabel independen memiliki nilai VIF tarif pajak = 1,506, ukuran

perusahaan = 1,315, struktur aset= 1,209, dan profitabilitas=1,315.

Sedangkan nilai Tolerance tarif pajak = 0,664, ukuran perusahaan =

0,760, struktur aset=0,827, dan profitabilitas= 0,760. Karena masing –

masing variabel bebas memiliki nilai VIF < 10 dan nilai Tolerance >

0,01 maka dapat disimpulkan bahwa model regresi linear berganda

tidak terdapat multikoliniearitas antara variabel terikat dengan variabel

bebas sehingga dapat digunakan dalam penelitian.

Coefficientsa

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 (Constant)

Tarif_Pajak .664 1.506

Ukuran_Perusahaan .760 1.315

Struktur_Aset .827 1.209

Profitabilitas_ROA .760 1.315

a. Dependent Variable: Struktur_Modal

Sumber : Hasil Output SPSS

Page 103: PENGARUH TARIF PAJAK, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42472/1... · Daftar Pustaka : Tahun 1999 sampai ... dan seterusnya yang sel. ... merupakan

88

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas pada penelitian ini menggunakan

metode analisis grafik Scatterplot dan uji Rank – Spearman.

Grafik 4.7

Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Scatterplot

Sumber : Hasil output SPSS

Berdasarkan grafik di atas, terlihat bahwa titik-titik sampel menyebar

secara acak, namun adanya pengumpulan data yang terkesan

membuat suatu pola tertentu. Hal tersebut akan diperkuat dengan

metode Rank Spearman.

Tabel 4.8

Page 104: PENGARUH TARIF PAJAK, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42472/1... · Daftar Pustaka : Tahun 1999 sampai ... dan seterusnya yang sel. ... merupakan

89

Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Rank-Spearman

Sumber : Hasil Output SPSS

Berdasarkan hasil tabel di atas, nilai Sig. Tarif Pajak

Perusahaan (X1), Struktur Aset (X2), Ukuran Perusahaan (X3) dan

Profitabilitas (ROA) (X4) > 0,05 dengan arah negatif, karena nilai

Sig. > α (Sig. > 0,05). Dengan demikian, pada model ini tidak terdapat

gejala heteroskedastisitas.

d. Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi bertujuan untuk mengetahui apakah ada

korelasi antara anggota serangkaian data observasi yang diuraikan

menurut waktu (time-series) atau ruang (cross section). Salah satu

penyebab munculnya masalah autokorelasi adalah adanya

kelembaman (inertia) artinya kemungkinan besar akan mengandung

Page 105: PENGARUH TARIF PAJAK, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42472/1... · Daftar Pustaka : Tahun 1999 sampai ... dan seterusnya yang sel. ... merupakan

90

saling ketergantungan (interpendence) pada data observasi periode

sebelumnya dan periode sekarang.

Salah satu ukuran dalam menentukan ada tidaknya masalah

autokorelasi adalah dengan uji Durbin-Watson (DW). Berikut adalah

hasil uji autokorelasi dengan metode Durbin – Watson (DW) pada

tabel dibawah ini:

Tabel 4.9

Uji Durbin Watson (DW)

Berdasarkan pada tabel di atas nilai Durbin-Watson (DW)

sebesar 1.054. jika dibandingkan dengan tabel Durbin – Watson

dengan Jumlah observasi (n) = 76 dan jumlah variabel independen 4 (k

= 4) diperoleh nilai tabel dl (lower) =1.519 dan du (upper) = 1.740.

oleh karena itu nilai DW = 1.054 berada diantara dl = 1.519 dan du =

1,721, maka dapat disimpulkan terjadi autokorelasi positif.

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .589a .347 .311 2.51666071509 1.054

a. Predictors: (Constant), Profitabilitas_ROA, Struktur_Aset, Ukuran_Perusahaan, Tarif_Pajak

b. Dependent Variable: Struktur_Modal

Sumber : Data Diolah

Page 106: PENGARUH TARIF PAJAK, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42472/1... · Daftar Pustaka : Tahun 1999 sampai ... dan seterusnya yang sel. ... merupakan

91

3. Pengujian Hipotesis

A. Uji-t (Parsial)

Uji parsial ini bertujuan untuk mengetahui besarnya

pengaruh masing – masing variabel independen secara individual

(parsial) tehadap variabel dependen. Hasil uji parsial ini dapat dilihat

pada tabel coefficients.nilai hitung dari uji-t dapat dilihat dari p-value

lebih kecil dari level of signifikan (α) = 5% yang ditentukan atau nilai

t-hitung (pada kolom t) lebih besar dari t-tabel dihitung dari one tailed

α = 5% df-k, pada kolom confident level 95% dan level of signifikan

(α) = 5%.

t-tabel = { α ; df = (n – k)}

= 5% ; df = (76 – 5)

= 0,05 ; df = 71

= 1,664

Tabel 4.10

Hasil Uji – t

Sumber : Hasil Output SPSS

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -24.420 6.089 -4.011 .000

Tarif_Pajak -1.316 2.456 -.063 -.536 .594

Ukuran_Perusahaan 2.099 .363 .636 5.779 .000

Struktur_Aset -12.099 22.658 -.056 -.534 .595

Profitabilitas_ROA 97.317 65.268 .164 1.491 .140

a. Dependent Variable: Struktur_Modal

Page 107: PENGARUH TARIF PAJAK, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42472/1... · Daftar Pustaka : Tahun 1999 sampai ... dan seterusnya yang sel. ... merupakan

92

1) Pengaruh Tarif Pajak Perusahaan terhadap Struktur Modal

Variabel Tarif Pajak Perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap

struktur modal dengan nilai signifikan level 0,594 > 0,05. Sedangkan dengan

membandingkan dengan hasil perhitungan didapatkan nilai t – hitung = 0,536

dan nilai t – tabel = 1,664 sehingga nilai t – hitung < nilai t – tabel (0,536 <

1,664). ). Hal ini menunjukan bahwa variabel struktur aset tidak berpengaruh

signifikan terhadap struktur modal, dengan demikian Ho1 diterima dan Ha1

ditolak (hipotesis yang diajukan peneliti tidak diterima). Hal ini mendukung

Asymetric Information Theory tentang informasi tarif pajak yang dibebankan

perusahaan,sehingga ketidakjelasan nilai aset yang dipunyai oleh perusahaan

menjadi faktor dalam penentuan tarif pajak.

2) Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Struktur Modal

Variabel Ukuran Perusahaan berpengaruh signifikan terhadap struktur

modal dengan nilai signifikan level 0,000 < 0,05. Sedangkan, dengan

membandingkan dengan hasil perhitungan didapatkan nilai t – hitung = 5,779

dan nilai t – tabel = 1,664 sehingga nilai t – hitung < nilai t – tabel (5,779 >

1,664). Hal ini menunjukan bahwa variabel ukuran perusahaan berpengaruh

signifikan terhadap struktur modal, dengan demikian Ho2 ditolak dan Ha2

Diterima (hipotesis yang diajukann peneliti diterima).

Hasil ini sesuai dengan landasan teori yang menyatakan bahwa ukuran

perusahaan yang lebih besar akan lebih menjamin memiliki akses yang lebih

Page 108: PENGARUH TARIF PAJAK, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42472/1... · Daftar Pustaka : Tahun 1999 sampai ... dan seterusnya yang sel. ... merupakan

93

mudah untuk mendapatkan sumber modalnya. Kemungkinan yang dapat terjadi

dari hasil penelitian ini adalah bahwa perusahaan lebih cenderung menyukai

pendanaan yang berasal dari internal dibandingkan dari hutang, sehingga ukuran

perusahaan tidak memiliki pengaruh terhadap penggunaan sumber dana

eksternal. Kemungkinann lain adalah bahwa perusahaan bank syariah devisa

yang besar mempunyai akses lebih mudah untuk dapat memperoleh dana

dengan mudah ke para investor baik secara Foreign Direct Investment (FDI)

yaitu investasi langsung yang berasal dari luar negeri atau Go Public yaitu

memutuskan untuk menjual sahamnya ke publik dan siap dinilai oleh publik

secara terbuka.hasil ini sejalan dengan penelitian Ida Bagus Gde Bandayuda

(2011) yang berjudul analisis Faktor-Faktor yang mempengaruhi struktur modal

PT. Bank BPD Bali bahwa Ukuran Perusahaan berpengaruh signifikan terhadap

struktur modal.

3) Pengaruh Stuktur Aset Terhadap Struktur Modal

Variabel Struktur Aset tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur

modal dengan nilai signifikan level 0,595 > 0,05. Sedangkan, dengan

membandingkan dengan hasil perhitungan didapatkan nilai t – hitung =

0,534 dan nilai t – tabel = 1,664 sehingga nilai t – hitung < nilai t – tabel

(0,534 < 1,664). Hal ini menunjukan bahwa variabel struktur aset tidak

berpengaruh signifikan terhadap struktur modal, dengan demikian Ho3

diterima dan Ha3 ditolak (hipotesis yang diajukan peneliti tidak diterima).hal

ini tidak sesusai dengan Signaling Theory. Tetapi mendukung Asymetric

Page 109: PENGARUH TARIF PAJAK, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42472/1... · Daftar Pustaka : Tahun 1999 sampai ... dan seterusnya yang sel. ... merupakan

94

Information Theory tentang informasi aset tetap yang dipunya

perusahaan,sehingga ketidakjelasan tersebut membuat para investor ragu

untuk mengambil keputusan.

4) Pengaruh Profitabilitas (ROA) terhadap Struktur Modal

Variabel Profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur

modal dengan nilai signifikan level 0,140 > 0,05. Sedangkan dengan

membandingkan dengan hasil perhitungan didapatkan nilai t – hitung =

1,491 dan nilai t – tabel = 1,664 sehingga nilai t – hitung < nilai t – tabel

(1,491 < 1,664). Hal ini menunjukan bahwa variabel Profitabilitas yang

diproksikan ke dalam Return Of Assets (ROA) tidak berpengaruh signifikan

terhadap struktur modal, dengan demikian Ho4 diterima dan Ha4 ditolak

(hipotesis yang diajukan peneliti tidak diterima). Hasil ini mendukung

Pecking Order Theory yang menyatakan bahwa perusahaan yang memiliki

profitabilitas relatif stabil bahkan cenderung meningkat, justru akan

menggunakan sumber pendanaan internal baik dari laba ditahan ataupun

yang lainnya, sehingga tidak perlu menambah jumlah hutang.

B. Uji F (Simultan)

Pengujian ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh

secara bersama – sama variabel tarif pajak perusahaan,struktur aset, ukuran

perusahaan dan Profitabilitas (ROA) terhadap variabel struktur modal

Page 110: PENGARUH TARIF PAJAK, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42472/1... · Daftar Pustaka : Tahun 1999 sampai ... dan seterusnya yang sel. ... merupakan

95

dengan menggunakan uji – F. Jika nilai F hitung > nilai F tabel maka

terdapat pengaruh yang signifikan terhadap struktur modal.

Nilai F tabel didapat dari nilai degree of freedom (df1) = k-1, degree

of freedom (df2) = n-k.

F tabel = {α ; (df1) = k-1, (df2) = n – k

= 5% ; df1 = (5-1), df2 = 76 – 5

= 0,05 ; df1 = 4, df2 = 71

= 2,46

Tabel 4.11

Hasil Uji F

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 239.288 4 59.822 9.445 .000b

Residual 449.684 71 6.334

Total 688.973 75

a. Dependent Variable: Struktur_Modal

b. Predictors: (Constant), Profitabilitas_ROA, Struktur_Aset, Ukuran_Perusahaan, Tarif_Pajak

Sumber : Hasil output SPSS

Hasil analisis F hitung pada tabel di atas menunjukan p-value 0,000 <

0,05 yang artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel –

variabel independen terhadap variabel dependennya sehingga H0 ditolak

dan H1 diterima. Selain itu, dengan membandingkan F hitung dengan F

tabel dengan taraf kesalahan 5 % dan degree of freedom (df1) = 4 dan

Page 111: PENGARUH TARIF PAJAK, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42472/1... · Daftar Pustaka : Tahun 1999 sampai ... dan seterusnya yang sel. ... merupakan

96

(df2) = 71 maka diperoleh F tabel sebesar 2,46. Nilai F hitung 9,445 >

nilai F tabel 2,46 yang artinya terdapat pengaruh signifikan.Sehingga

dapat disimpulkan bahwa tarif pajak perusahaan,struktur aset, ukuran

perusahaan dan profitabilitas secara bersama-sama berpengaruh

signifikann terhadap struktur modal (debt to equity ratio) H05 ditolak dan

Ha5 diterima.

5) Hasil Uji Regresi Linear Berganda

Pengujian persyaratan analisis dan asumsi klasik dasar regresi yang

telah dilaksanakan sebelumnya memberikan hasil bahwa variabel –

variabel yang terlihat di dalamnya memenuhi kualifikasi persyaratan dan

asumsi klasik tersebut, peneitian dilanjutkan dengan melakukan pengajuan

signifikan model dan interpretasi model regresi.

Tabel 4.12

Hasil Regresi Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -24.420 6.089 -4.011 .000

Tarif_Pajak -1.316 2.456 -.063 -.536 .594

Ukuran_Perusahaa

n 2.099 .363 .636 5.779 .000

Struktur_Aset -12.099 22.658 -.056 -.534 .595

Profitabilitas_ROA 97.317 65.268 .164 1.491 .140

a. Dependent Variable: Struktur_Modal

Page 112: PENGARUH TARIF PAJAK, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42472/1... · Daftar Pustaka : Tahun 1999 sampai ... dan seterusnya yang sel. ... merupakan

97

Sumber : Hasil output SPSS

Berdasarkan tabel di atas diperoleh persamaan regresi sebagai berikut :

Y = - 24,420 – 1,316X1 + 2,099X2 – 12,099X3 + 97,317X4 + e

Interpretasi dari persamaan regresi berganda tersebut adalah sebagai

berikut:

1. Jika diasumsikan nilai dari variabel X1 (Tarif Pajak), X2 (Ukuran

Perusahaan), X3 (Struktur Aset) dan X4 ( Profitabilitas) adalah konstan

atau sama dengan nol, maka nilai variabel Y (Struktur Modal) adalah -

24,420

2. Variabel ukuran perusahaan (X2) mempunyai pengaruh positif terhadap

terhadap struktur modal (Y) dengan koefisien regresi sebesar 2,099 yang

artinya jika terjadi peningkatan variabel ukuran perusahaan (X2) sebesar 1

satuan maka struktur modal (Y) akan bertambah sebesar 2,099 dengan

catatan variabel lain tetap konstan.

Dan berdasarkan penjabaran interpretasi di atas maka diperoleh

persamaan regresi sebagai berikut:

Y = -24,420 + 2,099X2 + e

Page 113: PENGARUH TARIF PAJAK, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42472/1... · Daftar Pustaka : Tahun 1999 sampai ... dan seterusnya yang sel. ... merupakan

98

6) Hasil Uji Koefisien Determenasi (Adjusted R Square)

Uji koefisien determinasi dilakukan untuk menggambarkan

seberapa besar perubahan atau variasi dari variabel dependen dapat

dijelaskan oleh perubahan atau variasi dari variabel independen. Dalam

penelitian ini menggunakan nilai Adjusted R Square karena variabel

independen lebih dari dua dan nilai Adjusted R Square dapat naik turun

apabila variabel independen ditambahkan ke dalam model penelitian,

maka dapat dilihat dari tabel berikut :

Tabel 4.13

Hasil Uji Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .589a .347 .311 2.51666071509 1.054

a. Predictors: (Constant), Profitabilitas_ROA, Struktur_Aset, Ukuran_Perusahaan, Tarif_Pajak

b. Dependent Variable: Struktur_Modal

Sumber : Hasil Output SPSS

Adjusted R Square sebesar 0,347 atau 34,7 %, hal ini berarti struktur

modal dapat dijelaskan oleh tarif pajak,ukuran perusahaan,struktur aset dan

profitabilitas, sedangkan sisanya 65,3 % kemungkinan dapat dijelaskan

oleh faktor lain diluar model yang tidak dimasukan ke dalam penelitian ini

misalnya stabilitas penjualan, leverage operasi, sikap manajemen, tingkat

pertumbuhan perusahaan dan likiuditas.

Page 114: PENGARUH TARIF PAJAK, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42472/1... · Daftar Pustaka : Tahun 1999 sampai ... dan seterusnya yang sel. ... merupakan

99

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang penulis lakukan terkait tarif pajak, ukuran

perusahaan, struktur aset dan profitabilitas terhadap struktur modal pada

perusahaan bank syariah devisa, diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil penelitian secara parsial menunjukan bahwa,

a. Tarif pajak tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal.

b. Ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap struktur modal

c. Struktur aset tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal.

d. Profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal

2. Hasil penelitian menunjukan secara simultan tarif pajak, ukuran

perusahaan, struktur aset, dan profitabilitas berpengaruh signifikan

terhadap struktur modal.

3. Hasil dari Adjusted R Square diperoleh hasil sebesar 0,347 atau 34,7 %,

hal ini berarti struktur modal dapat dijelaskan oleh tarif pajak, ukuran

perusahaan, struktur aset, dan profitabilitas. Sedangkan sisanya 65,3 %

kemungkinan dapat dijelaskan oleh faktor lain di luar model yang tidak

dimasukan ke dalam penelitian ini misalnya stabilitas penjualan, leverage

operasi, sikap manajemen, kondisi internal, sikap pemberi pinjaman,

Page 115: PENGARUH TARIF PAJAK, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42472/1... · Daftar Pustaka : Tahun 1999 sampai ... dan seterusnya yang sel. ... merupakan

100

perusahaan penilai kredibilitas, tingkat pertumbuhan perusahaan dan

likiuditas

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, terdapat beberapa saran yang

perlu memperoleh penekanan. Hasil penelitian ini merupakan informasi yang

perlu dipertimbangkan oleh perusahaan, investor dan akademisi.

1. Bagi perusahaan

Dari penelitian ini dapat berguna untuk bahan pertimbangan sebagai

acuan dari sumber pendanaan yang cocok bagi bank syariah devisa dalam

usaha mencapai dan mengembangkan bisnisnya, di mana perusahaan harus

mematuhi penentuan perbandingan jumlah pinjaman, jumlah hutang dan

modal sendiri agar struktur modal perusahaan bisa mencapai optimal. Yaitu

dengan memperhatikan faktor seperti tarif pajak,ukuran perusahaan, struktur

aset, dan profitabilitas.

Dalam menggunakan hutang pada tingkat tertentu (sejauh manfaat

yang dapat diberikan, maka tambahan hutang akan diperkenankan) sebagai

sumber pendanaanya dapat meningkatkan profitabilitas dan nilai perusahaan.

Sedangkan profitabilitas yang positif menunjukan kemampuan perusahaan

dalam menciptkan peningkatan laba yang memiliki potensi baik untuk

mengunrangi ketergantungan akan sumber dana eksternal.

Page 116: PENGARUH TARIF PAJAK, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42472/1... · Daftar Pustaka : Tahun 1999 sampai ... dan seterusnya yang sel. ... merupakan

101

2. Bagi investor

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan para

investor dalam menentukan dan memutuskan investasi yang akan dilakukan,

karena setiap investor menginginkan prospek yang lebih baik bagi

perusahaannya di masa depan.

3. Bagi akademisi

Dapat mengembangkan penelitian selanjutnya mengenai variabel

keuangan lainnya yang memiliki pengaruh lebih besar terhadap struktur modal

selain variabel – variabel yang digunakan dalam penelitian ini dan

memperluas sampel perusahaan yang mencakup semua jenis perusahaan yang

termasuk dalam keuangan syariah di Indonesia.

Page 117: PENGARUH TARIF PAJAK, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42472/1... · Daftar Pustaka : Tahun 1999 sampai ... dan seterusnya yang sel. ... merupakan

102

DAFTAR PUSTAKA

Arifin,Zainul, “Memahami Bank Syariah, Lingkup, Peluang, Tantangan dan Prospek”

Jakarta:Alfabet, 2002.

Arthur.J Keown, “Manajemen Keuangan Edisi ke 9 Jilid 1”, Jakarta: Index, 2004.

Atmaja, Lukas Setia. “Manajemen Keuangan”, Yogyakarta : Andi Offset. 2008.

Brigham ,Eugene F dan F Joel Houston, “Dasar-Dasar Manajemen Keuangan Buku 2

Edisi 11” Jakarta:Salemba Empat, 2011.

Fahmi,Irham. Manajemen Kinerja: Teori dan Aplikasi, Bandung:Alfabeta, 2010.

Fahmi,Irham dan Yovi Lavianti Hadi, “Pengantar Manajemen Perkreditan

Bandung:Alfabeta,2010.

Firnanti,Friska. “Faktor-faktor yang mempengaruhi Struktur Modal Perusahaan

Manufaktur di Bursa Efek Indonesia”, Jakarta:Jurnal Bisnis dan Akuntasi Vol. 13,

No. 1, 2011.

Harahap ,Sofyan Syafri, “Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan”, Jakarta: PT.

Raja Grafindo Persada, 2013.

Kasmir, “Analisis Laporan Keuangan”,Jakarta:PT. Raja Grafindo Persada, 2012.

………. , “Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya”, Jakarta:Raja Grafindo Persada,

2005.

Martono, “Bank dan Lembaga Keuangan Lain Cet. Ke-4”, Yogyakarta:EKONOSIA,

2010.

Moeljadi,” Manajemen Keuangan (Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif)”,

Malang:Bayumedia Publishing, 2006.

Muhammad, “Manajemen Pembiayaan Bank Syariah”, Yogyakarta: UPP AMP

YKPN, 2005.

Page 118: PENGARUH TARIF PAJAK, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42472/1... · Daftar Pustaka : Tahun 1999 sampai ... dan seterusnya yang sel. ... merupakan

103

Otoritas Jasa Keuangan,” Statistik Perbankan Indonesia ( Indonesian Banking

Statistics)” – Vol. 13, No. 1, Desember 2014 Jakarta: Direktorat Perizinan dan

Informasi Perbankan Bank Indonesia, 2014.

Peraturan Bank Indonesia Nomor 14/26/PBI/2012 Tentang Kegiatan Usaha dan

Jaringan Kantor Berdasarkan Modal Inti Bank.

Riyanto,Bambang. “Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan Edisi 4”

Yogyakarta:BPFE, 2008

Rodoni, Ahmad dan Herni Ali, “Manajemen Keuangan”, Jakarta:Mitra Wacana

Media, 2010

Sartono,Agus. “Manajemen Keuangan; Teori dan Aplikasi Edisi 4”

Yogyakarta:BPFE, 2010

Setyawan,Indra Dan Apriani Dorkas Rambu Alahau, “Cost Of Capital Pada Bank

Syariah Mandiri Periode 2004-2008”, Jurnal Keuangan dan Perbankan Vol. 14

Salatiga:Universitas Kristen Satya Wacana, 2010)

Sjahrial, Darmawan. Manajemen Keuangan, Edisi kedua. Jakarta : Mitra Wacana

Media, 2008.

Sujoko, Efferin, dkk, Metode penelitian Untuk Akuntasi, Sebuah Pendekatan Praktis,

Jawa Timur, Bayu Media Publishing, 2004.

Sundjana ,Ridwan dan Inge Barlian,” Manajemen Keuangan” , Klaten:PT. Intan

Sejati, 2003.

Siamat,Dahlan. ”Manajemen Lembaga Keuangan Kebijakan Moneter dan Perbankan

Edisi Kelima, Jakarta:LPFE Universitas Indonesia, 2005.

Syatno,Thomas, dkk, “Kelembagaan Perbankan”, Jakarta:PT. Gramedia Pustaka

Utama, 1999

Syahrial,Demawan dan Djahotman Purba, “Analisa Laporan Keuangan – Cara Mudah

& Praktis Memahami Laporan Keuangan Edisi Pertama”, Jakarta: Mitra Wacana

Media, 2011.

Page 119: PENGARUH TARIF PAJAK, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42472/1... · Daftar Pustaka : Tahun 1999 sampai ... dan seterusnya yang sel. ... merupakan

104

Tim Pengembang Perbankan Syariah Institut Bankir Indonesia, Konsep Produk dan

Implementasi Operasional Bank Syariah, Jakarta: Djambatan, 2003.

Yulianti, Sri. “Pengujian Pecking Order Theory: Determinan Struktur Modal Industri

Manufaktur di BEI Periode Sebelum Krisis Moneter”, Surakarta:Jurnal Akuntansi

POLITEKNOSAINS Vol. 9, No. 2, 2010.

Yovin, Devi dan Ni Putu Santi Suryantini, “ Faktor-faktor yang Berpengaruh

Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Foods And Beverages yang Terdaftar Di

Bursa Efek Indonesia Bali:Jurnal Vol.1,No. 2, 2012.

http://keuangansyariah.mysharing.co/untuk-bersaing-perbankan-syariah-butuh-

tambahan-aset-rp-700-triliun/#ixzz3pC0TCh2R artikel diakses pada 20 Agustus 2015

http://infobanknews.com/market-share-perbankan-syariah-berpotensi-tumbuh-lebih-

tinggi/ diakses pada 13 November 2015

www.ojk.go.id

www.bi.go.id

www.megasyariah.co.id

www.bankmumalat.co.id

www.syariahmandiri.co.id

www.bnisyariah.co.id

Page 120: PENGARUH TARIF PAJAK, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42472/1... · Daftar Pustaka : Tahun 1999 sampai ... dan seterusnya yang sel. ... merupakan

105

Lampiran 1 : Data Tarif Pajak

_Bank Mega Syariah 2011 I 0

_Bank Mega Syariah 2011 II 0

_Bank Mega Syariah 2011 III 0

_Bank Mega Syariah 2011 IV 0.252449

_BMI 2011 I 0.256983

_BMI 2011 II 0.25613

_BMI 2011 III 0.258993

_BMI 2011 IV 0.999263

_BSM 2011 I 0.267539

_BSM 2011 II 0.257084

_BSM 2011 III 0.259831

_BSM 2011 IV 0.26321

_BNI Syariah 2011 I 0.248963

_BNI Syariah 2011 II 0.255584

_BNI Syariah 2011 III 0.255181

_BNI Syariah 2011 IV 0.256588

_Bank Mega Syariah 2012 I 0

_Bank Mega Syariah 2012 II 0

_Bank Mega Syariah 2012 III 0

_Bank Mega Syariah 2012 IV 0.250705

_BMI 2012 I 0.243238

_BMI 2012 II 0.24777

_BMI 2012 III 0.258289

_BMI 2012 IV 0.253769

_BSM 2012 I 0.259836

_BSM 2012 II 0.259955

_BSM 2012 III 0

_BSM 2012 IV 0.26564

_BNI Syariah 2012 I 0.252559

_BNI Syariah 2012 II 0.279179

_BNI Syariah 2012 III 0.260889

_BNI Syariah 2012 IV 0.26028

_Bank Mega Syariah 2013 I 0

_Bank Mega Syariah 2013 II 0

_Bank Mega Syariah 2013 III 0

_Bank Mega Syariah 2013 IV 0.251315

_BMI 2013 I 0.251412

_BMI 2013 II 0.250001

_BMI 2013 III 0.286314

_BMI 2013 IV 0.271983

_BSM 2013 I 0.255066

_BSM 2013 II 0.257071

_BSM 2013 III 0.256638

_BSM 2013 IV 0

_BNI Syariah 2013 I 0.258318

_BNI Syariah 2013 II 0.276324

_BNI Syariah 2013 III 0.252815

Page 121: PENGARUH TARIF PAJAK, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42472/1... · Daftar Pustaka : Tahun 1999 sampai ... dan seterusnya yang sel. ... merupakan

106

_BNI Syariah 2013 IV 0.346038

_Bank Mega Syariah 2014 I 0

_Bank Mega Syariah 2014 II 0

_Bank Mega Syariah 2014 III 0

_Bank Mega Syariah 2014 IV 0.253999

_BMI 2014 I 0.249615

_BMI 2014 II 0.249999

_BMI 2014 III 0.250012

_BMI 2014 IV 0.408875

_BSM 2014 I 0.255934

_BSM 2014 II 0.26452

_BSM 2014 III 0.262521

_BSM 2014 IV 0.346242

_BNI Syariah 2014 I 0.255084

_BNI Syariah 2014 II 0.251408

_BNI Syariah 2014 III 0.25166

_BNI Syariah 2014 IV 0.258398

_Bank Mega Syariah 2015 I 0

_Bank Mega Syariah 2015 II 0

_Bank Mega Syariah 2015 III 0

_BMI 2015 I 0.248854

_BMI 2015 II 0.249998

_BMI 2015 III 0.249995

_BSM 2015 I 0.270667

_BSM 2015 II 0.280255

_BSM 2015 III 0.288283

_BNI Syariah 2015 I 0.254449

_BNI Syariah 2015 II 0.255396

_BNI Syariah 2015 III 0.252982

Lampiran 2 : Data Ukuran Perusahaan

Nama Bank Syariah Tahun Kuartal Ukuran Perusahaan

_Bank Mega Syariah 2011 I 15.58619909

_Bank Mega Syariah 2011 II 15.60522828

_Bank Mega Syariah 2011 III 15.38155212

_Bank Mega Syariah 2011 IV 15.53213763

_BMI 2011 I 16.88859051

_BMI 2011 II 16.9808913

_BMI 2011 III 17.05796931

_BMI 2011 IV 17.29611986

_BSM 2011 I 17.40648279

_BSM 2011 II 17.45969584

_BSM 2011 III 17.75132155

_BSM 2011 IV 17.70061345

_BNI Syariah 2011 I 15.66044232

_BNI Syariah 2011 II 15.70575954

_BNI Syariah 2011 III 15.81142075

Page 122: PENGARUH TARIF PAJAK, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42472/1... · Daftar Pustaka : Tahun 1999 sampai ... dan seterusnya yang sel. ... merupakan

107

_BNI Syariah 2011 IV 15.95167347

_Bank Mega Syariah 2012 I 15.58619909

_Bank Mega Syariah 2012 II 15.60522828

_Bank Mega Syariah 2012 III 15.80410232

_Bank Mega Syariah 2012 IV 15.91535761

_BMI 2012 I 17.24420484

_BMI 2012 II 17.30255892

_BMI 2012 III 17.39068416

_BMI 2012 IV 17.61893254

_BSM 2012 I 17.71984075

_BSM 2012 II 17.72159406

_BSM 2012 III 17.75132155

_BSM 2012 IV 17.80873368

_BNI Syariah 2012 I 16.0372711

_BNI Syariah 2012 II 15.99759465

_BNI Syariah 2012 III 16.05351468

_BNI Syariah 2012 IV 16.18063026

_Bank Mega Syariah 2013 I 15.93860528

_Bank Mega Syariah 2013 II 15.96852465

_Bank Mega Syariah 2013 III 15.97343293

_Bank Mega Syariah 2013 IV 16.02615304

_BMI 2013 I 17.6543447

_BMI 2013 II 17.68514649

_BMI 2013 III 17.74250783

_BMI 2013 IV 17.81726496

_BSM 2013 I 17.83151625

_BSM 2013 II 17.88425632

_BSM 2013 III 17.93958049

_BSM 2013 IV 17.97385226

_BNI Syariah 2013 I 16.34353872

_BNI Syariah 2013 II 16.38055776

_BNI Syariah 2013 III 16.45868511

_BNI Syariah 2013 IV 16.50393639

_Bank Mega Syariah 2014 I 15.95268667

_Bank Mega Syariah 2014 II 15.94984775

_Bank Mega Syariah 2014 III 15.9070153

_Bank Mega Syariah 2014 IV 15.76747222

_BMI 2014 I 17.81903616

_BMI 2014 II 17.88434234

_BMI 2014 III 17.89865336

_BMI 2014 IV 17.94928911

_BSM 2014 I 17.95879442

_BSM 2014 II 17.95525179

_BSM 2014 III 17.9955477

_BSM 2014 IV 18.01934343

_BNI Syariah 2014 I 16.56671258

_BNI Syariah 2014 II 16.66914727

_BNI Syariah 2014 III 16.73238889

_BNI Syariah 2014 IV 16.78552043

Page 123: PENGARUH TARIF PAJAK, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42472/1... · Daftar Pustaka : Tahun 1999 sampai ... dan seterusnya yang sel. ... merupakan

108

_Bank Mega Syariah 2015 I 15.62977879

_Bank Mega Syariah 2015 II 15.49869528

_Bank Mega Syariah 2015 III 15.43505879

_BMI 2015 I 17.84196992

_BMI 2015 II 17.83835343

_BMI 2015 III 17.84978458

_BSM 2015 I 18.02246213

_BSM 2015 II 18.01951173

_BSM 2015 III 18.02199971

_BNI Syariah 2015 I 16.83618434

_BNI Syariah 2015 II 16.85305892

_BNI Syariah 2015 III 16.9402603

Lampiran 3 : Data Struktur Aktiva

Nama Bank Syariah Tahun Kuartal Struktur Aktiva

_Bank Mega Syariah 2011 I 0.021901

_Bank Mega Syariah 2011 II 0.021598

_Bank Mega Syariah 2011 III 0.027209

_Bank Mega Syariah 2011 IV 0.023768

_BMI 2011 I 0.018047

_BMI 2011 II 0.018458

_BMI 2011 III 0.017902

_BMI 2011 IV 0.012007

_BSM 2011 I 0.018255

_BSM 2011 II 0.017421

_BSM 2011 III 0.013348

_BSM 2011 IV 0.017342

_BNI Syariah 2011 I 0.009253

_BNI Syariah 2011 II 0.009041

_BNI Syariah 2011 III 0.009754

_BNI Syariah 2011 IV 0.010405

_Bank Mega Syariah 2012 I 0.022778

_Bank Mega Syariah 2012 II 0.02244

_Bank Mega Syariah 2012 III 0.018433

_Bank Mega Syariah 2012 IV 0.016695

_BMI 2012 I 0.018464

_BMI 2012 II 0.01857

_BMI 2012 III 0.018632

_BMI 2012 IV 0.015848

_BSM 2012 I 0.016209

_BSM 2012 II 0.017339

_BSM 2012 III 0.02062

_BSM 2012 IV 0.022274

Page 124: PENGARUH TARIF PAJAK, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42472/1... · Daftar Pustaka : Tahun 1999 sampai ... dan seterusnya yang sel. ... merupakan

109

_BNI Syariah 2012 I 0.009984

_BNI Syariah 2012 II 0.010814

_BNI Syariah 2012 III 0.010887

_BNI Syariah 2012 IV 0.014388

_Bank Mega Syariah 2013 I 0.016509

_Bank Mega Syariah 2013 II 0.016371

_Bank Mega Syariah 2013 III 0.016552

_Bank Mega Syariah 2013 IV 0.016324

_BMI 2013 I 0.016052

_BMI 2013 II 0.016588

_BMI 2013 III 0.01691

_BMI 2013 IV 0.022748

_BSM 2013 I 0.022334

_BSM 2013 II 0.021989

_BSM 2013 III 0.021594

_BSM 2013 IV 0.022443

_BNI Syariah 2013 I 0.012595

_BNI Syariah 2013 II 0.012443

_BNI Syariah 2013 III 0.012526

_BNI Syariah 2013 IV 0.012494

_Bank Mega Syariah 2014 I 0.017677

_Bank Mega Syariah 2014 II 0.017826

_Bank Mega Syariah 2014 III 0.018751

_Bank Mega Syariah 2014 IV 0.056121

_BMI 2014 I 0.025458

_BMI 2014 II 0.0222

_BMI 2014 III 0.022301

_BMI 2014 IV 0.044836

_BSM 2014 I 0.022769

_BSM 2014 II 0.024653

_BSM 2014 III 0.023986

_BSM 2014 IV 0.023451

_BNI Syariah 2014 I 0.011967

_BNI Syariah 2014 II 0.011281

_BNI Syariah 2014 III 0.010802

_BNI Syariah 2014 IV 0.011268

_Bank Mega Syariah 2015 I 0.064422

_Bank Mega Syariah 2015 II 0.074074

_Bank Mega Syariah 2015 III 0.078765

_BMI 2015 I 0.050081

_BMI 2015 II 0.050468

_BMI 2015 III 0.050952

_BSM 2015 I 0.023463

_BSM 2015 II 0.021191

Page 125: PENGARUH TARIF PAJAK, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42472/1... · Daftar Pustaka : Tahun 1999 sampai ... dan seterusnya yang sel. ... merupakan

110

_BSM 2015 III 0.021191

_BNI Syariah 2015 I 0.010353

_BNI Syariah 2015 II 0.010298

_BNI Syariah 2015 III 0.010047

Lampiran 4 : Data Return On Assets

Nama Bank Tahun Kuartal Data ROA

_Bank Mega Syariah 2011 I 0.003185

_Bank Mega Syariah 2011 II 0.006588

_Bank Mega Syariah 2011 III 0.011152

_Bank Mega Syariah 2011 IV 0.009678

_BMI 2011 I 0.003213

_BMI 2011 II 0.005961

_BMI 2011 III 0.007706

_BMI 2011 IV 8.43E-06

_BSM 2011 I 0.003719

_BSM 2011 II 0.007059

_BSM 2011 III 0.00799

_BSM 2011 IV 0.011322

_BNI Syariah 2011 I 0.006407

_BNI Syariah 2011 II 0.007928

_BNI Syariah 2011 III 0.011882

_BNI Syariah 2011 IV 0.007837

_Bank Mega Syariah 2012 I 0.008604

_Bank Mega Syariah 2012 II 0.019929

_Bank Mega Syariah 2012 III 0.025647

_Bank Mega Syariah 2012 IV 0.022642

_BMI 2012 I 0.002818

_BMI 2012 II 0.005662

_BMI 2012 III 0.008017

_BMI 2012 IV 0.008682

_BSM 2012 I 0.003885

_BSM 2012 II 0.007984

_BSM 2012 III 0.011609

_BSM 2012 IV 0.014857

_BNI Syariah 2012 I 0.001148

_BNI Syariah 2012 II 0.002373

_BNI Syariah 2012 III 0.006922

Page 126: PENGARUH TARIF PAJAK, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42472/1... · Daftar Pustaka : Tahun 1999 sampai ... dan seterusnya yang sel. ... merupakan

111

_BNI Syariah 2012 IV 0.009572

_Bank Mega Syariah 2013 I 0.008708

_Bank Mega Syariah 2013 II 0.014334

_Bank Mega Syariah 2013 III 0.018844

_Bank Mega Syariah 2013 IV 0.016394

_BMI 2013 I 0.003001

_BMI 2013 II 0.005825

_BMI 2013 III 0.008228

_BMI 2013 IV 0.0087

_BSM 2013 I 0.004607

_BSM 2013 II 0.006271

_BSM 2013 III 0.007695

_BSM 2013 IV 0.010181

_BNI Syariah 2013 I 0.002793

_BNI Syariah 2013 II 0.004186

_BNI Syariah 2013 III 0.006164

_BNI Syariah 2013 IV 0.007986

_Bank Mega Syariah 2014 I 0.002925

_Bank Mega Syariah 2014 II 0.004882

_Bank Mega Syariah 2014 III 0.001828

_Bank Mega Syariah 2014 IV 0.00247

_BMI 2014 I 0.002664

_BMI 2014 II 0.00366

_BMI 2014 III 0.00053

_BMI 2014 IV 0.000916

_BSM 2014 I 0.003182

_BSM 2014 II 0.002391

_BSM 2014 III 0.004209

_BSM 2014 IV 0.001072

_BNI Syariah 2014 I 0.002203

_BNI Syariah 2014 II 0.003832

_BNI Syariah 2014 III 0.005623

_BNI Syariah 2014 IV 0.008375

_Bank Mega Syariah 2015 I 0.003123

_Bank Mega Syariah 2015 II 0.004045

_Bank Mega Syariah 2015 III 0.0029

_BMI 2015 I 0.001172

_BMI 2015 II 0.001907

Page 127: PENGARUH TARIF PAJAK, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42472/1... · Daftar Pustaka : Tahun 1999 sampai ... dan seterusnya yang sel. ... merupakan

112

_BMI 2015 III 0.002017

_BSM 2015 I 0.00142

_BSM 2015 II 0.001977

_BSM 2015 III 0.002217

_BNI Syariah 2015 I 0.002227

_BNI Syariah 2015 II 0.004793

_BNI Syariah 2015 III 0.006883

Lampiran 5: Data Struktur Modal (DER)

Nama Bank Tahun Kuartal DER

_Bank Mega Syariah 2011 I 13.66946

_Bank Mega Syariah 2011 II 13.21518

_Bank Mega Syariah 2011 III 10.00186

_Bank Mega Syariah 2011 IV 11.77591

_BMI 2011 I 10.94154

_BMI 2011 II 11.65754

_BMI 2011 III 12.28087

_BMI 2011 IV 14.71031

_BSM 2011 I 0.541055

_BSM 2011 II 14.35365

_BSM 2011 III 15.54467

_BSM 2011 IV 14.69322

_BNI Syariah 2011 I 4.760642

_BNI Syariah 2011 II 5.128387

_BNI Syariah 2011 III 5.606183

_BNI Syariah 2011 IV 6.863906

_Bank Mega Syariah 2012 I 11.10842

_Bank Mega Syariah 2012 II 9.789285

_Bank Mega Syariah 2012 III 10.72591

_Bank Mega Syariah 2012 IV 12.15832

_BMI 2012 I 13.55599

_BMI 2012 II 13.71723

_BMI 2012 III 14.37196

_BMI 2012 IV 17.24841

_BSM 2012 I 14.19137

_BSM 2012 II 13.33356

_BSM 2012 III 12.96193

Page 128: PENGARUH TARIF PAJAK, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42472/1... · Daftar Pustaka : Tahun 1999 sampai ... dan seterusnya yang sel. ... merupakan

113

_BSM 2012 IV 11.9714

_BNI Syariah 2012 I 7.532555

_BNI Syariah 2012 II 7.012533

_BNI Syariah 2012 III 7.185073

_BNI Syariah 2012 IV 8.887193

_Bank Mega Syariah 2013 I 12.47214

_Bank Mega Syariah 2013 II 10.57451

_Bank Mega Syariah 2013 III 10.04316

_Bank Mega Syariah 2013 IV 10.84539

_BMI 2013 I 16.88396

_BMI 2013 II 16.46322

_BMI 2013 III 16.59249

_BMI 2013 IV 11.74594

_BSM 2013 I 11.50569

_BSM 2013 II 11.86279

_BSM 2013 III 12.2765

_BSM 2013 IV 12.15619

_BNI Syariah 2013 I 9.250878

_BNI Syariah 2013 II 8.665669

_BNI Syariah 2013 III 10.03543

_BNI Syariah 2013 IV 10.27365

_Bank Mega Syariah 2014 I 12.66319

_Bank Mega Syariah 2014 II 9.416943

_Bank Mega Syariah 2014 III 9.518242

_Bank Mega Syariah 2014 IV 7.943422

_BMI 2014 I 11.02855

_BMI 2014 II 11.64894

_BMI 2014 III 12.71876

_BMI 2014 IV 14.51045

_BSM 2014 I 11.44491

_BSM 2014 II 11.52416

_BSM 2014 III 11.72089

_BSM 2014 IV 12.5594

_BNI Syariah 2014 I 10.65744

_BNI Syariah 2014 II 11.65407

_BNI Syariah 2014 III 8.68173

_BNI Syariah 2014 IV 8.995955

_Bank Mega Syariah 2015 I 6.98738

_Bank Mega Syariah 2015 II 6.029941

_Bank Mega Syariah 2015 III 5.535716

_BMI 2015 I 12.65055

Page 129: PENGARUH TARIF PAJAK, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42472/1... · Daftar Pustaka : Tahun 1999 sampai ... dan seterusnya yang sel. ... merupakan

114

_BMI 2015 II 12.50481

_BMI 2015 III 12.6633

_BSM 2015 I 12.34093

_BSM 2015 II 12.19841

_BSM 2015 III 12.40182

_BNI Syariah 2015 I 9.274812

_BNI Syariah 2015 II 9.172997

_BNI Syariah 2015 III 9.801294

Lampiran 6 : Hasil Output SPSS

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

sqrt_res1

N 76

Normal Parametersa,b

Mean 1.2227

Std. Deviation .61138

Most Extreme Differences Absolute .128

Positive .128

Negative -.082

Test Statistic .128

Asymp. Sig. (2-tailed) .146c

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

Coefficientsa

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 (Constant)

Tarif_Pajak .664 1.506

Ukuran_Perusahaan .760 1.315

Struktur_Aktiva .827 1.209

Profitabilitas_ROA .760 1.315

a. Dependent Variable: Struktur_Modal

Sumber : Hasil Output SPSS

Page 130: PENGARUH TARIF PAJAK, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42472/1... · Daftar Pustaka : Tahun 1999 sampai ... dan seterusnya yang sel. ... merupakan

115

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .589a .347 .311 2.51666071509 1.054

a. Predictors: (Constant), Profitabilitas_ROA, Struktur_Aktiva, Ukuran_Perusahaan, Tarif_Pajak

b. Dependent Variable: Struktur_Modal

Page 131: PENGARUH TARIF PAJAK, UKURAN PERUSAHAAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42472/1... · Daftar Pustaka : Tahun 1999 sampai ... dan seterusnya yang sel. ... merupakan

116

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 239.288 4 59.822 9.445 .000b

Residual 449.684 71 6.334

Total 688.973 75

a. Dependent Variable: Struktur_Modal

b. Predictors: (Constant), Profitabilitas_ROA, Struktur_Aktiva, Ukuran_Perusahaan, Tarif_Pajak

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .589a .347 .311 2.51666071509 1.054

a. Predictors: (Constant), Profitabilitas_ROA, Struktur_Aktiva, Ukuran_Perusahaan, Tarif_Pajak

b. Dependent Variable: Struktur_Modal

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -24.420 6.089 -4.011 .000

Tarif_Pajak -1.316 2.456 -.063 -.536 .594

Ukuran_Perusahaan 2.099 .363 .636 5.779 .000

Struktur_Aktiva -12.099 22.658 -.056 -.534 .595

Profitabilitas_ROA 97.317 65.268 .164 1.491 .140

a. Dependent Variable: Struktur_Modal

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -24.420 6.089 -4.011 .000

Tarif_Pajak -1.316 2.456 -.063 -.536 .594

Ukuran_Perusahaa

n 2.099 .363 .636 5.779 .000

Struktur_Aktiva -12.099 22.658 -.056 -.534 .595

Profitabilitas_ROA 97.317 65.268 .164 1.491 .140

a. Dependent Variable: Struktur_Modal