PENGARUH SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN FASILITAS … · Seluruh bapak ibu guru ... menyebut namaku...

94
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PENGARUH SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN FASILITAS MENGAJAR TERHADAP KINERJA GURU DI SMA NEGERI 2 SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2010/2011 SKRIPSI Oleh: JANAR TETA K7407188 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

Transcript of PENGARUH SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN FASILITAS … · Seluruh bapak ibu guru ... menyebut namaku...

Page 1: PENGARUH SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN FASILITAS … · Seluruh bapak ibu guru ... menyebut namaku dalam setiap do’a, atas kasih sayang, motivasi dan ... bawah, kanan, kiri, pojok

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

PENGARUH SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN FASILITAS

MENGAJAR TERHADAP KINERJA GURU

DI SMA NEGERI 2 SUKOHARJO

TAHUN PELAJARAN 2010/2011

SKRIPSI

Oleh:

JANAR TETA

K7407188

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: PENGARUH SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN FASILITAS … · Seluruh bapak ibu guru ... menyebut namaku dalam setiap do’a, atas kasih sayang, motivasi dan ... bawah, kanan, kiri, pojok

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PENGARUH SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN FASILITAS

MENGAJAR TERHADAP KINERJA GURU

DI SMA NEGERI 2 SUKOHARJO

TAHUN PELAJARAN 2010/2011

Oleh:

JANAR TETA

K7407188

SKRIPSI

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana

Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus

Pendidikan Administrasi Perkantoran Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 3: PENGARUH SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN FASILITAS … · Seluruh bapak ibu guru ... menyebut namaku dalam setiap do’a, atas kasih sayang, motivasi dan ... bawah, kanan, kiri, pojok

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

Page 4: PENGARUH SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN FASILITAS … · Seluruh bapak ibu guru ... menyebut namaku dalam setiap do’a, atas kasih sayang, motivasi dan ... bawah, kanan, kiri, pojok

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

Page 5: PENGARUH SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN FASILITAS … · Seluruh bapak ibu guru ... menyebut namaku dalam setiap do’a, atas kasih sayang, motivasi dan ... bawah, kanan, kiri, pojok

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

ABSTRAK

Janar Teta. PENGARUH SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN

FASILITAS MENGAJAR TERHADAP KINERJA GURU DI SMA NEGERI

2 SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2010/2011. Skripsi; Surakarta:

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juni

2011.

Tujuan penelitian ini adalah: (1) Untuk mengetahui apakah ada pengaruh

yang signifikan supervisi kepala sekolah terhadap kinerja guru di SMA Negeri 2

Sukoharjo tahun pelajaran 2010/2011; (2) Untuk mengetahui apakah ada pengaruh

yang signifikan fasilitas mengajar terhadap kinerja guru di SMA Negeri 2

Sukoharjo tahun pelajaran 2010/2011; (3) Untuk mengetahui apakah ada pengaruh

yang signifikan supervisi kepala sekolah terhadap fasilitas mengajar terhadap

kinerja guru di SMA Negeri 2 Sukoharjo tahun pelajaran 2010/2011.

Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dengan

metode deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah Guru SMA

Negeri 2 Sukoharjo tahun pelajaran 2010/2011. Teknik pengambilan sampel yang

digunakan dalam penelitian ini adalah teknik random sampling, sebanyak 40 guru

atau 55% dari jumlah populasi. Teknik pengumpulan data yaitu dengan

menggunakan metode angket. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah teknik analisis regresi linear ganda. Dengan hasil persamaan garis linier

ganda Y = 49,056 + 0,660 X1 + 0,652 X2

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: (1) Ada pengaruh

positif yang signifikan antara supervisi kepala sekolah terhadap kinerja guru SMA

Negeri 2 Sukoharjo Tahun Pelajaran 2010/2011. Hal ini ditunjukkan dengan

harga thitung > ttabel atau 3,261 > 1,685 dengan taraf signifikansi 5%. (2) Ada

pengaruh positif yang signifikan antara fasilitas mengajar guru terhadap kinerja

guru SMA Negeri 2 Sukoharjo Tahun Pelajaran 2010/2011. Hal ini dapat

ditunjukkan dengan harga thitung > ttabel atau 2,240 > 1,685 pada taraf signifikansi

5%. (3) Ada pengaruh positif yang signifikan antara supervisi kepala sekolah dan

fasilitas mengajar guru terhadap kinerja guru SMA Negeri 2 Sukoharjo Tahun

Page 6: PENGARUH SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN FASILITAS … · Seluruh bapak ibu guru ... menyebut namaku dalam setiap do’a, atas kasih sayang, motivasi dan ... bawah, kanan, kiri, pojok

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

Pelajaran 2010/2011.Hal ini ditunjukkan dengan Fhitung > Ftabel atau 28,948 > 3,252

pada taraf signifikansi 5%.

Sumbangan relatif supervisi kepala sekolah (X1) terhadap kinerja guru (Y)

sebesar 70,2% dan sumbangan relatif fasilitas mengajar (X2) terhadap kinerja guru

(Y) sebesar 29,8%. Untuk sumbangan efektif supervisi kepala sekolah (X1)

terhadap prestasi belajar mata pelajaran kearsipan (Y) sebesar 50,9% dan fasilitas

mengajar (X2) terhadap kinerja guru (Y) sebesar 21,6%.

Page 7: PENGARUH SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN FASILITAS … · Seluruh bapak ibu guru ... menyebut namaku dalam setiap do’a, atas kasih sayang, motivasi dan ... bawah, kanan, kiri, pojok

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

ABSTRACT

Janar Teta. THE INFLUENCE OF INFLUENCE SUPERVISE

HEADMASTER AND FACILITY TEACH TO PERFORMANCE LEARN

IN SMA NEGERI 2 SUKOHARJO SCHOOL IN ACADEMIC YEAR 2010 /

2011. Thesis, Surakarta: Faculty of Teacher Training and Education. Sebelas Maret

University, June 2011.

The aims of the research are: (1) to know the significant influence of the

principal supervision toward the teachers’ works at SMA Negeri 2 Sukoharjo

2010/2011 academic year; (2) to know the significant influence of the teaching

facilities toward the teachers’ works at SMA Negeri 2 Sukoharjo 2010/2011

academic year; (3) to know the significant influence of the principal supervision

and the teaching facilities toward the teachers’ works at SMA N 2 Sukoharjo

2010/2011 academic year.

This research uses the quantitative research with the descriptive

quantitative method. The population in this research is the teachers of SMA Negeri

2 Sukoharjo 2010/2011 academic year. The technique of collecting the sampling in

this research is random sampling, for 40 teachers or 55% from the number of the

population. The technique of collecting the data is using questionnaire method. The

analysis of the data which are used in this research is double regression linear

analyzes. The result of the double equation linear line is Y=49.056 +0.660

X1+0.652 X2.

Based on the result of the research, it can be concluded that: (1) There is a

significant positive influence of the principal supervision toward the teachers’

works at SMA N 2 Sukoharjo 2010/2011 academic year. It is showed from the tcount

> ttable or 3.261 >1.685 with the signification degree 5%.(2) There is a significant

positive influence of the teaching facilities toward the teachers’ works at SMA N 2

Sukoharjo 2010/2011 academic year. It is showed from the tcount > ttable or 2.240

>1.685 with the signification degree 5%. (3). There is a significant positive

influence of the principal supervision and the teaching facilities toward the

teachers’ works at SMA N 2 Sukoharjo 2010/2011 academic year. It is showed

from the Fcount > Ftable or 28.948 >3.252 with the signification degree 5%.

Page 8: PENGARUH SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN FASILITAS … · Seluruh bapak ibu guru ... menyebut namaku dalam setiap do’a, atas kasih sayang, motivasi dan ... bawah, kanan, kiri, pojok

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

The relative contribution of the principal supervision (X1) toward the

teacher’s works (Y) is 70.2% and the contribution relative teaching facilities toward

the teacher’s works is 29.8%. For the effectiveness supervision of the principal (X1)

toward studying performance in administration lesson (Y) is 50.9% and the

teaching facilities (X2) toward the teachers’ works (Y) is 21.6%.

Page 9: PENGARUH SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN FASILITAS … · Seluruh bapak ibu guru ... menyebut namaku dalam setiap do’a, atas kasih sayang, motivasi dan ... bawah, kanan, kiri, pojok

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

MOTTO

Aku sekarang orangnya bisa tahan, sudah berapa waktu bukan kanan lagi,

tapi dulu memang ada suatu bahan, yang bukan dasar perhitungan kini.

( Chairil Anwar )

Menjadi pandai bukanlah sekedar kita tau dan paham sesuatu namun

bagaimana orang lain bisa tahu sesuatu karena kita.

(Jana Arta Hita)

Generasi yang baik adalah generasi yang memiliki kejayaan dimasa

lampau dan buat dia sendiri mampu menciptakan kejayaannya sendiri.

(Arip Sunarman )

Page 10: PENGARUH SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN FASILITAS … · Seluruh bapak ibu guru ... menyebut namaku dalam setiap do’a, atas kasih sayang, motivasi dan ... bawah, kanan, kiri, pojok

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

PERSEMBAHAN

Seiring rasa syukur ke hadirat Allah SWT, aku

persembahkan karya ini teruntuk:

Θ Bapak dan Ibu tercinta, sebagai rasa hormat

dan baktiku.

Θ Seluruh keluarga besar Harjosukartan dan

Kartowijoyo

Θ Anugrah terindah yang pernah ku miliki

Θ Rekan-rekan PAP 2007

Θ Almamater

Page 11: PENGARUH SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN FASILITAS … · Seluruh bapak ibu guru ... menyebut namaku dalam setiap do’a, atas kasih sayang, motivasi dan ... bawah, kanan, kiri, pojok

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat, dan

karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul

“Pengaruh Supervisi Kepala Sekolah dan Fasilitas Mengajar Terhadap Kinerja

Guru di SMA Negeri 2 Sukoharjo tahun peajaran 2010/2011”.

Skripsi ini disusun guna memenuhi persyaratan untuk mendapatkan gelar

Sarjana pada Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus

Pendidikan ministrasi Perkantoran Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini banyak mengalami

hambatan, namun atas bantuan dari berbagai pihak akhirnya penulis dapat

menyelesaikannya. Oleh karena itu merupakan suatu kebahagiaan bagi penulis,

penulis mengucapkan rasa terima kasih atas segala bantuannya kepada :

1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta beserta segenap jajarannya, yang telah memberikan ijin untuk

melaksanakan penelitian.

2. Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Sosial yang telah menyetujui permohonan ijin

menyusun skripsi.

3. Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi yang telah memberikan ijin

penyusunan skripsi.

4. Ketua dan Sekretaris BKK Pendidikan Administrasi Perkantoran yang telah

memberikan pengarahan dan ijin menyusun skripsi.

5. Dra. C. Dyah.SI, M.Pd, selaku Pembimbing I yang dengan sabar senantiasa

memberikan bimbingan, pengarahan dan motivasi, sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan.

6. Andre Rahmanto, S.Sos, M.Si, selaku Pembimbing II yang dengan sabar

senantiasa memberikan bimbingan, pengarahan dan motivasi, sehingga skripsi

ini dapat terselesaikan.

Page 12: PENGARUH SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN FASILITAS … · Seluruh bapak ibu guru ... menyebut namaku dalam setiap do’a, atas kasih sayang, motivasi dan ... bawah, kanan, kiri, pojok

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

7. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Program Pendidikan Ekonomi BKK PAP yang

telah memberi bekal ilmu yang sangat bermanfaat bagi peneliti.

8. Drs. Bambang selaku kepala sekolah SMA Negeri 2 Sukoharjo yang telah

memberikan ijin kepada peneliti untuk mengadakan penelitian di SMA Negeri

2 Sukoharjo.

9. Seluruh bapak ibu guru SMA Negeri 2 Sukoharjo yang telah membantu dalam

perijinan dan pengumpulan data.

10. Bapak dan Ibu tercinta, sebagai rasa hormat dan baktiku. Terimakasih selalu

menyebut namaku dalam setiap do’a, atas kasih sayang, motivasi dan kesabaran

yang diberikan selama ini.

11. Terimakasih kepada bulik chi, mbg galuh, mas jarod, om mol, mas fajar dan

seluruh keluarga besar Harjosukartan dan Kartowijoyo atas segala dukungan

yang telah diberikan.

12. Arnes Anandita, bagian yang tak terpisahkan dari semua keberhasilan yang aku

raih, anugerah terindah yang pernah ku miliki.

13. Keluarga Besar Budhi House, Arip (Simbah) , Budi, Mamad (Rbot), Nurdin

( Klelur), Rosid (Bledek), Roni Doni (Ipin Upin), Hari (Iwak), Mujanto (Paijo),

Suprek (Kecing), Udin (Kopling), Dwi (pongge), Arip (Gendhon), Sulis

(Kembo), Om Edy (Hiks), Ika (Kucluk), Anik, Dyah, Puput, Budhe Rita, dll

yang tidak dapat disebutkan satu persatu karena keterbatasan kertas trimakasih

atas, bawah, kanan, kiri, pojok – pojok juga, untuk kebersamaan dan

kekeluargaannya selama ini. Keluarga Besar Vampir Bapak Ibu kost, Mas Sifa,

Mas Kampol (Boss), Mas Huda, Adin (Kenclung), Ahyar (Ijo), Fendry

(Pampam), Ady (Cebong) dll terimakasih atas kebersamaan yang melelahkan

kalau pas CEKI ngasut.

14. Seluruh Keluarga PAP ’07 ( Khususnya Kelas A) ..Ika Ratna, Anggun,.Supri

(Tua), Mbag Ratna, Niken, Restina, Anggri, Elin, Yunita, Ambar, Ari Tama,

Hafit, Mpiit, Nea, Doni, , Toto, Gesang, Risma, Iud, Tika, Aulia, Rumining,

Della, Surati, Kristin, Tisna, Liya, Ita, dan teman - teman yang lain yang belum

kesebut. Terimakasih atas kerjasama, kekompakan dan semuanya.

Page 13: PENGARUH SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN FASILITAS … · Seluruh bapak ibu guru ... menyebut namaku dalam setiap do’a, atas kasih sayang, motivasi dan ... bawah, kanan, kiri, pojok

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

15. Semua pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu-per satu yang telah

membantu penyusunan skripsi ini.

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan maka saran

dan kritik yang bersifat membangun sangat peneliti harapkan. Peneliti harapkan

skripsi ini dapat bermanfaat bagi peneliti khususnya dan para pembaca umumnya

serta bagi perkembangan ilmu pengatahuan.

Surakarta, Juni 2011

peneliti

Page 14: PENGARUH SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN FASILITAS … · Seluruh bapak ibu guru ... menyebut namaku dalam setiap do’a, atas kasih sayang, motivasi dan ... bawah, kanan, kiri, pojok

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ............................................................................... i

HALAMAN PENGAJUAN .................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................ iii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................. iv

HALAMAN ABSTRAK ......................................................................... v

HALAMAN MOTTO ............................................................................. ix

HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................. x

KATA PENGANTAR ............................................................................ xi

DAFTAR ISI ........................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR .............................................................................. xvi

DAFTAR TABEL………………………………………………………xvii

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... xviii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah………………………………………. 1

B. Identifikasi Masalah…………………………………………… 5

C. Pembatasan Masalah…………………………………………... 6

D. Perumusan Masalah…………………………………………… 6

E. Tujuan Penelitian……………………………………………… 7

F. Manfaat Penelitian…………………………………………….. 8

BAB II LANDASAN TEORI ................................................................. . 9

A. Tinjauan Pustaka……………………………………….…… 9

1. Tinjauan tentang Supervisi Kepala Sekolah.……….…....9

2. Tinjauan tentang Fasilitas Mengajar ……………………22

3. Tinjauan tentang Kinerja Guru ……………………….…29

B. Kerangka Berpikir..……………………………….…….……43

C. Hipotesis……………………………………………….…… 44

Page 15: PENGARUH SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN FASILITAS … · Seluruh bapak ibu guru ... menyebut namaku dalam setiap do’a, atas kasih sayang, motivasi dan ... bawah, kanan, kiri, pojok

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

BAB III METODOLOGI PENELITIAN................................................ 46

A. Tempat dan Waktu Penelitian……………………………… 46

B. Populasi dan Sampel…………………………………………47

C. Teknik Pengumpulan Data..………………………………... 49

D. Rancangan Penelitian………………………………………..55

E. Teknik Analisis Data……………………………………….. 56

BAB IV HASIL PENELITIAN .............................................................. . 62

A. Deskripsi Data ……………………………………………….62

1. Variabel Supervisi Kepala Sekolah …….……………….62

2. Variabel Fasilitas Mengajar.……..…………..………… 62

3. Variabel Kinerja Guru ……………………….………….62

B. Pengujian Prasyaratan Analisis…………………………….. 63

1. Uji Normalitas………………………………………….. 63

2. Uji Linearitas…………………………………………….64

3. Uji Multikolinearitas …………………………………... 65

4. Uji Autokorelasi………………………………………... 66

C. Pengujian Hipotesis……………………………….………....66

1. Uji r……………………………………………………....67

2. Analisis Data………………………………….………....68

3. Uji F…………………………………………………..…69

4. Sumbangan SE dan SR………………………………….70

5. Kesimpulan Pengujian Hipotesis………………..……....71

D. Pembahasan Hasil Analisis Data…………………………....72

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN……………………. 72

A. Simpulan…………………………………………….……....73

B. Implikasi……………………………………………….…....73

C. Saran ………………………………………………….….…74

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………..76

LAMPIRAN…………………………………………………………....79

Page 16: PENGARUH SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN FASILITAS … · Seluruh bapak ibu guru ... menyebut namaku dalam setiap do’a, atas kasih sayang, motivasi dan ... bawah, kanan, kiri, pojok

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Skema Kerangka Pemikiran .................................................. 44

Gambar 2 Uji Linearitas X1 dengan Y ......................................................64

Gambar 3 Uji Linearitas X2 dengan Y …………………………………..65

Page 17: PENGARUH SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN FASILITAS … · Seluruh bapak ibu guru ... menyebut namaku dalam setiap do’a, atas kasih sayang, motivasi dan ... bawah, kanan, kiri, pojok

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Pedoman interprestasi Nilai r .................................................... . 59

Tabel 2. Deskripsi Data Statistik ............................................................. . 62

Tabel 3 Uji Normalitas……………………………..……………….……63

Tabel 4 Uji Multikolinearitas ……………………………………………66

Tabel 5 Uji Autokorelasi…………………………………………………66

Tabel 6 Nilai Probabilitas Uji r …………………………………………67

Tabel 7 Koefisien Regresi ……………………………………………….68

Tabel 8 Nilai Probabilitas Uji F ………………………………………….69

Page 18: PENGARUH SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN FASILITAS … · Seluruh bapak ibu guru ... menyebut namaku dalam setiap do’a, atas kasih sayang, motivasi dan ... bawah, kanan, kiri, pojok

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Matriks Spesifikasi Data ................................................................................ 80

Lampiran 2 Surat Pengantar Angket ................................................................................. 83

Lampiran 3 Daftar Pertanyaan Angket ............................................................................. 84

Lampiran 4 Hasil Try Out Supervisi Kepala Sekolah ....................................................... 88

Lampiran 5 Hasil Uji Reliabilitas Supervisi Kepala Sekolah ........................................... 89

Lampiran 6 Hasil Try Out Fasilitas Mengajar................................................................... 90

Lampiran 7 Hasil Uji Reliabilitas Fasilitas Mengajar ....................................................... 91

Lampiran 8 Hasil Try Out Kinerja Guru ........................................................................... 92

Lampiran 9 Hasil Uji Reliabilitas Kinerja Guru ............................................................... 94

Lampiran 10 Tabulasi Data Variabel Supervisi Kepala Sekolah ...................................... 95

Lampiran 11 Tabulasi Data Variabel Fasilitas Mengajar ................................................. 96

Lampiran 12 Tabulasi Data Variabel Kinerja Guru .......................................................... 97

Lampiran 13 Olah Tabulasi Data ..................................................................................... 100

Lampiran 14 Deskripsi Data ............................................................................................ 101

Lampiran 15 Hasil Uji Normalitas ................................................................................... 102

Lampiran 16 Hasil Uji Linearitas X1 Terhadap Y ........................................................... 103

Lampiran 17 Hasil Uji Linearitas X2 Terhadap Y ........................................................... 106

Lampiran 18 Regresi Linear Ganda ............................................................................... 109

Lampiran 19 Hasil Uji Multikolinearitas ......................................................................... 110

Lampiran 20 Hasil Uji Autokorelasi ................................................................................ 111

Lampiran 21 Hasil Uji t.................................................................................................... 112

Lampiran 22 Hasil Uji r ................................................................................................... 114

Lampiran 23 Hasil Uji F. ................................................................................................. 115

Lampiran 24Sumbangan Relatif dan Sumbangan Efektif . .............................................. 116

Lampiran 25Tabel Durbin Watson Test……………………………………….………....117

Lampiran 26 Tabel t ……………………………………………………………………..118

Lampiran 27 Tabel F……………………………………………………………………..119

Page 19: PENGARUH SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN FASILITAS … · Seluruh bapak ibu guru ... menyebut namaku dalam setiap do’a, atas kasih sayang, motivasi dan ... bawah, kanan, kiri, pojok

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xix

Lampiran 28 Tabel r …………………………………………………………………….121

Lampiran 29 Jadwal Penyusunan skripsi……………………………………………......122

Lampiran 30 Surat Ijin Pembimbing…………………………………………………….123

Lampiran 31 Surat Ijin Menyusun Skripsi dari PD I FKIP UNS ..................................... 124

Lampiran 32 Surat Permohonan Riset dari PD III ........................................................... 125

Lampiran 33 Surat Permohonan Riset kepada Dekan FKIP UNS ................................... 126

Lampiran 34 Surat Ijin Menyusun Skripsi dari Pembimbing .......................................... 127

Lampiran 35 Surat Telah Melakukan Penelitian................................................................128

Page 20: PENGARUH SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN FASILITAS … · Seluruh bapak ibu guru ... menyebut namaku dalam setiap do’a, atas kasih sayang, motivasi dan ... bawah, kanan, kiri, pojok

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam salah satu bait lagu kebangsaan Indonesia yang berbunyi “ bangunlah

jiwanya bangunlah raganya untuk Indonesia “ tersirat makna pembangunan yang

mendalam yaitu pembangunan yang dimulai dari pembangunan jiwa dan sikap mental

dari semua sumber daya manusia yang ada di Indonesia dan baru membangun raga

yaitu pembangunan infrastruktur yang mendukung tercapainya tujuan pembangunan

nasional. Terkait dengan pembangunan jiwa dan sikap mental dari sumber daya

manusia sangat bergantung pada kualitas pendidikan yang ada di suatu bangsa.

Pendidikan merupakan suatu proses yang sangat penting untuk meningkatkan

kecerdasan, keterampilan, mempertinggi budi pekerti, memperkuat kepribadian, dan

mempertebal semangat kebersamaan agar dapat membangun diri sendiri dan besama-

sama membangun bangsa. Disamping itu pendidikan merupakan masalah yang

penting bagi manusia, karena pendidikan menyangkut kelangsungan hidup manusia.

Manusia muda tidak hanya cukup tumbuh dan berkembang dengan dorongan insting

saja, melainkan perlu bimbingan dan dorongan dari luar dirinya (pendidikan) agar ia

menjadi manusia sempurna. Dengan pendidikan manusia dapat menambah

pengetahuan dan keterampilannya yang dapat berguna untuk membantu pelaksanaan

pembangunan.

Berkaitan dengan usaha untuk menyiapkan sumber daya manusia yang

berkualitas, maka pemerintah berusaha keras meningkatkan mutu pendidikan

nasional. Secara jelas pemerintah Negara Kesatuan Republik Indonesia telah

memberikan perhatian yang cukup besar terhadap dunia pendidikan. Langkah

kongkritnya adalah disusunnya Undang – Undang No. 20 tahun 2003 pasal 3 tentang

Sistem Pendidikan Nasional, dinyatakan bahwa :

Page 21: PENGARUH SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN FASILITAS … · Seluruh bapak ibu guru ... menyebut namaku dalam setiap do’a, atas kasih sayang, motivasi dan ... bawah, kanan, kiri, pojok

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk

watak serta peradaban bangsa yang bermanfaat dalam rangka mencerdaskan

kehidupan bangsa, bertujuan untuk perkembangann potensi siswa didik agar

menjadi peserta didik yang beriman, bertakwa pada Tuhan, berakhlak mulia,

sehat berilmu, kreatif, mandiri dan menjadi warga yang demokratis dan

bertanggung jawab.”

Tujuan pendidikan nasional tersebut diatas dapat dicapai dengan tiga macam

pendidikan yaitu pendidikan formal, informal dan non formal. Pendidikan formal

adalah pendidikan yang terjadi disekolah, pendidikan informal adalah pendidikan

yang terjadi didalam keluarga dan pendidikan non formal adalah pendidikan yang

terjadi dilingkungan masyarakat misalnya LPK dan kursus – kursus. Yang menjadi

fokus dalam penelitian ini adalah pendidikan yang berlangsung disekolah, mengingat

bahwa pendidikan formal merupakan unsur utama dalam pencapaian tujuan

Pendidikan Nasional. Sampai saat ini, sekolah tetap dianggap sebagai lembaga

pendidikan utama yang berfungsi sebagai pusat pengembangan kualitas sumber daya

manusia dengan didukung oleh pendidikan di keluarga dan masyarakat. Dengan

demikian hasil pendidikan yang diperoleh di sekolah diharapkan dapat membantu

siswa dalam mempersiapkan diri dalam menjalani kehidupan selanjutnya.

Dalam proses pendidikan formal di sekolah, kegiatan mengajar merupakan

kegiatan yang paling pokok. Keberhasilan suatu pembelajaran tentunya erat kaitanya

dengan kinerja tenaga pengajar yang professional dan kompeten. Kondisi yang

terlihat dalam semangat atau gairah kerja yang menghasilkan kegiatan kerja sebagai

kontribusi bagi tercapainya tujuan organisasi dipengaruhi pula oleh fasilitas kerja,

karena dengan fasilitas kerja yang tersedia dapat memudahkan dan memperlancar

pelaksanaan pekerjaan kegiatan belajar mengajar. Menurut Muhroji (2002:55)

mengatakan bahwa "Fasilitas sendiri dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang

dapat memudahkan dan melancarkan pelaksanaan suatu kegiatan dalam rangka

mencapai tujuan". Dengan adanya fasilitas yang memadai disekolah mampu

meningkatkan semangat kerja para guru. Menurut Mudhoffir (1992:84):

Page 22: PENGARUH SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN FASILITAS … · Seluruh bapak ibu guru ... menyebut namaku dalam setiap do’a, atas kasih sayang, motivasi dan ... bawah, kanan, kiri, pojok

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

“Fungsi fasilitas adalah untuk menunjang dan menggalakan kegiatan program

pusat sumber belajar agar semua kegiatan tersebut dalam berjalan dengan

efisien. dengan fasilitas yang baik, sumber-sumber belajar seolah- olah

memiliki kekuatan, semua peralatan dapat berdaya guna dan guru semakin

rajin serta akan menunjukkan kinerja yang optimal dengan fasilitas yang ada.”

Kepala sekolah adalah personel sekolah yang bertanggung jawab terhadap

seluruh kegiatan – kegiatan sekolah. Ia mempunyai wewenang dan tanggung jawab

penuh untuk menyelenggarakan seluruh kegiatan pendidikan dalam lingkungan

sekolah yang dipimpinnya. Kepala sekolah tidak hanya bertanggung jawab atas

kelancaran jalannya sekolah secara teknis akademis saja, akan tetapi semua kegiatan,

keadaan lingkungan sekolah dengan kondisi dan situasinya merupakan tanggung

jawabnya pula. Inisatif dan kreatif mengarahkan adalah merupakan tugas dan

tanggung jawab kepala sekolah.

Supervisi pendidikan didefinisikan sebagai proses pemberian layanan bantuan

profesional kepada guru untuk meningkatkan kemampuannya dalam melaksanakan

tugas-tugas pengelolaan proses pembelajaran secara efektif dan efisien (Bafadal,

2004:46). Dengan adanya pelaksanaan supervisi oleh kepala sekolah diharapkan

memberi dampak terhadap terbentuknya sikap profesional guru. Sikap profesional

guru merupakan hal yang amat penting dalam memelihara dan meningkatkan

profesionalitas guru, karena selalu berpengaruh pada perilaku dan aktivitas

keseharian guru. Perilaku profesional akan lebih diwujudkan dalam diri guru apabila

institusi tempat ia bekerja memberi perhatian lebih banyak pada pembinan,

pembentukan, dan pengembangan sikap profesional (Pidarta, 1996:380).

Guru merupakan fasilitator bagi berjalannya kegiatan belajar mengajar

disekolah. Peran seorang guru dalam mempengaruhi pemikiran dan perkembangan

anak didik sangatlah besar, karena selain guru dianggap sebagai panutan, anak pada

usia remaja akan banyak melakukan imitasi terhadap orang yang dianggap idola.

Oleh karena itu kinerja guru sangatlah penting dalam menunjang keberhasilan dalam

kegiatan belajar mengajar yang dilakukan disekolah. Ukuran kinerja guru terlihat dari

Page 23: PENGARUH SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN FASILITAS … · Seluruh bapak ibu guru ... menyebut namaku dalam setiap do’a, atas kasih sayang, motivasi dan ... bawah, kanan, kiri, pojok

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

rasa tanggung jawabnya menjalankan amanah, profesi yang diembannya, rasa

tanggungjawab moral dipundaknya. Semua itu akan terlihat kepada kepatuhan dan

loyalitasnya di dalam menjalankan tugas keguruannya di dalam kelas dan tugas

kependidikannya di luar kelas. Sikap ini akan dibarengi pula dengan rasa tanggung

jawabnya mempersiapkan segala perlengkapan pengajaran sebelum melaksanakan

proses pembelajaran. Selain itu, guru juga sudah mempertimbangkan akan

metodologi yang akan digunakan, termasuk alat media pendidikan yang akan dipakai,

serta alat penilaian apa yang digunakan di dalam pelaksanaan evaluasi.

Guru punya komitmen untuk terus dan terus belajar, tanpa itu maka guru akan

kerdil dalam ilmu pengetahuan, akan tetap tertinggal akan akselerasi zaman yang

semakin tidak menentu. Apalagi pada kondisi kini kita dihadapkan pada era global,

semua serba cepat, serba dinamis, dan serba kompetitif. Kinerja guru akan menjadi

optimal, bilamana diintegrasikan dengan komponen persekolahan, apakah itu kepala

sekolah, guru, karyawan maupun anak didik. Kinerja guru akan bermakna bila

dibarengi dengan niat yang bersih dan ikhlas, serta selalu menyadari akan kekurangan

yang ada pada dirinya, dan berupaya untuk dapat meningkatkan atas kekurangan

tersebut sebagai upaya untuk meningkatkan kearah yang lebih baik. Kinerja yang

dilakukan hari ini akan lebih baik dari kinerja hari kemarin, dan tentunya kinerja

masa depan lebih baik dari kinerja hari ini. Dengan supervisi kepala sekolah yang

tepat dan fasilitas pembelajaran yang memadai sesuai dengan kebutuhan guru, maka

kegiatan belajar mengajar akan dapat berjalan dengan baik dan kinerja dari guru

dapat optimal dalam peranannya sebagai fasilator kegiatan pembelajaran didalam

kelas.

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan di atas peneliti tertarik untuk

mengadakan penelitian tentang kinerja guru ditinjau dari faktor yang

mempengaruhinya yaitu, supervisi kepala sekolah dan fasilitas pembelajaran.

Sehingga dari permasalahan tersebut peneliti menetapkan judul sebagai berikut :

Page 24: PENGARUH SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN FASILITAS … · Seluruh bapak ibu guru ... menyebut namaku dalam setiap do’a, atas kasih sayang, motivasi dan ... bawah, kanan, kiri, pojok

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

“PENGARUH SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN FASILITAS MENGAJAR

TERHADAP KINERJA GURU DI SMA NEGERI 2 SUKOHARJO TAHUN

PELAJARAN 2010/2011”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas muncul

berbagai masalah. Menurut Iskandar (2008: 163) “identifikasi masalah merupakan

kelanjutan dari latar belakang masalah”. Tetapi untuk lebih mendalami tentang

masalah tersebut, maka peneliti memilih beberapa saja faktor yang penting, yang

berkaitan dengan variable yang akan diteliti.

Dari berbagai masalah itu dapat diidentifikasikan masalah apa yang perlu

dikemukakan. Sehubungan dengan latar belakang di atas, maka dapat

diidentifikasikan masalah sebagai berikut :

1. Supervisi kepala sekolah yang kurang tepat akan mempengaruhi

rendahnya kinerja seorang guru dalam menjalankan tugasnya.

2. Kurangnya kemampuan guru memanfaatkan fasilitas mengajar yang

dimilikinya akan mempengaruhi rendahnya kinerja seorang guru dalam

melaksanakan kegiatan belajar mengajar.

3. Adanya perbedaan karakter dan kepribadian pada masing-masing guru

mengakibatkan masing-masing guru mempunyai cara supervisi yang

berbeda-beda pula sehingga kinerjanya pun akan berbeda.

4. Kurangnya pengetahuan guru tentang penggunaan fasilitas mengajar

yang baik akan mempengaruhi rendahnya kinerja dari seorang guru

dalam menjalankan kegiatan pembelajaran.

5. Kurang memadainya fasilitas mengajar akan mempengaruhi rendahnya

kinerja dari seorang guru dalam melaksanakan kegiatan belajar

mengajar.

Page 25: PENGARUH SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN FASILITAS … · Seluruh bapak ibu guru ... menyebut namaku dalam setiap do’a, atas kasih sayang, motivasi dan ... bawah, kanan, kiri, pojok

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

C. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah perlu dilakukan karena adanya keterbatasan yang

dimiliki oleh peneliti, khususnya waktu, tenaga, kemampuan teoritik yang relevan

dengan penelitian, sehingga diharapkan penelitian dapat dilakukan lebih terfokus dan

mendalam (Iskandar, 2008: 165).

Untuk memudahkan dalam pelaksaaan penelitian serta dapat menjawab

permasalahan secara fokus dan mendalam, maka perlu adanya pembatasan masalah.

Adapun masalah yang akan diteliti dalam penelitian dibatasi pada supervisi kepala

sekolah, fasilitas mengajar dibatasi pada ruang kelas, media pembelajaran dan

kelengkapan litelatur, dan kinerja guru di SMA Negeri 2 Sukoharjo. Untuk

menjelaskan istilah-istilah yang berkaitan dengan permasalahan tersebut perlu

ditegaskan sebagai berikut:

1. Supervisi adalah aktivitas menentukan kondisi atau syarat – syarat yang

esensial yang akan menjamin tercapainya tujuan pendidikan.

2. Fasilitas mengajar adalah segala sesuatu yang memudahkan untuk

kegiatan pembelajaran.

3. Kinerja guru adalah prestasi yang nampak sebagai bentuk keberhasilan

kerja pada diri seseorang guru dalam melaksanakan tugas dan tanggung

jawabnya.

D. Perumusan Masalah

Iskandar (2008: 166) menyatakan bahwa “ Rumusan masalah merupakan

uraian dari masalah yang dimunculkan dalam latar belakang yang dikemukakan”.

Rumusan masalah dinyatakan dengan kalimat pertanyaan atau pernyataan yang jelas

dan padat.

Page 26: PENGARUH SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN FASILITAS … · Seluruh bapak ibu guru ... menyebut namaku dalam setiap do’a, atas kasih sayang, motivasi dan ... bawah, kanan, kiri, pojok

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan

masalah diatas , maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

1. Apakah ada pengaruh yang signifikan supervisi kepala sekolah terhadap

kinerja guru di SMA Negeri 2 Sukoharjo tahun pelajaran 2010/2011?

2. Apakah ada pengaruh yang signifikan fasilitas mengajar terhadap kinerja

guru di SMA Negeri 2 Sukoharjo tahun pelajaran 2010/2011?

3. Apakah ada pengaruh yang signifikan supervisi kepala sekolah dan

fasilitas belajar mengajar terhadap kinerja guru di SMA Negeri 2

Sukoharjo tahun pelajaran 2010/2011?

E. Tujuan Penelitian

Iskandar (2008: 167) menyatakan bahwa ”Tujuan penelitian adalah tujuan

untuk menjawab pertanyaan masalah yang diteliti secara spesifik, untuk mencapai

tujuan penelitian yang dilakukan”. Berdasarkan perumusan masalah yang telah

dikemukakan diatas maka penelitian ini bertujuan untuk:

1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan supervisi kepala

sekolah terhadap kinerja guru di SMA Negeri 2 Sukoharjo tahun

pelajaran 2010/2011.

2. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan fasilitas

mengajar terhadap kinerja guru di SMA Negeri 2 Sukoharjo tahun

pelajaran 2010/2011.

3. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan supervisi kepala

sekolah dan fasilitas mengajar terhadap kinerja guru di SMA Negeri 2

Sukoharjo tahun pelajaran 2010/2011.

Page 27: PENGARUH SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN FASILITAS … · Seluruh bapak ibu guru ... menyebut namaku dalam setiap do’a, atas kasih sayang, motivasi dan ... bawah, kanan, kiri, pojok

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini dapat menghasilkan informasi baru yang rinci dan dapat

memberikan manfaat dalam menjawab masalah penelitian. Secara teoritis adalah

untuk pengembangan lebih lanjut. Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari

penelitian ini antara lain:

1. Manfaat Teoretis

a. Untuk menambah pengetahuan yang berhubungan dengan supervisi

kepala sekolah, fasilitas mengajar dan kinerja guru.

b. Memberi sumbangan pemikiran tentang supervisi kepala sekolah dalam

memacu kinerja guru.

c. Untuk mengembangkan teori-teori dari Ilmu kependidikan yang

berhubungan dengan masalah supervisi kepala sekolah.

2. Manfaat Praktis

a. Memberikan sumbangan pemikiran bagi para praktisi pendidikan untuk

membantu meningkatkan mutu pendidikan di SMA Negeri 2 Sukoharjo.

b. Sebagai bahan pertimbangan kepala sekolah dalam menjalankan

fungsinya sebagai seorang supervisor agar dapat meningkatkan kinerja

guru.

c. Agar kepala sekolah mempunyai acuan dalam melakukan supervisi yang

berlandaskan fasilitas mengajar untuk mencapai kinerja guru yang baik.

d. Sebagai acuan bagi peneliti lain yang sejenis untuk melaksanakan

penelitian selanjutnya.

Page 28: PENGARUH SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN FASILITAS … · Seluruh bapak ibu guru ... menyebut namaku dalam setiap do’a, atas kasih sayang, motivasi dan ... bawah, kanan, kiri, pojok

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Tinjauan Tentang Supervisi Kepala Sekolah

a. Pengertian Supervisi Kepala Sekolah

Dalam menjalankan tugasnya sehari – hari sebagai pengajar, guru

seringkali menghadapi hambatan, kesulitan dan berbagai masalah dalam upaya

mewujudkan tujuan pendidikan. Dalam situasi seperti ini, seorang guru

memerlukan adanya bantuan untuk memecahkan masalah – masalah tersebut.

“Orang yang berperan dalam memberikan bantuan bimbingan kepada guru kearah

usaha mempertahankan suasana belajar mengajar, yang lebih baik itulah disebut

supervisor, sedangkan pekerjaan memberi bantuan itu sendiri disebut supervisi”

(Sahertian,2000:17).

Untuk memahami pengertian supervisi, maka perlu ditinjau dari segi

istilah. Supervisi berasal dari kata supervision (Bahasa Inggris) dari segi

morfologi berasal dari kata super yang berarti atas, dan visi yang berarti lihat. Jadi

kata supervisi secara morfologis berarti melihat dari atas. Memang personel yang

melaksanakan supervisi (Supervisor) mempunyai kedudukan lebih tinggi dari

pada orang yang disupervisi (Supervised). Maksudnya supervisor mempunyai

jabatan, pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan yang melebihi dari pada

orang yang disupervisi.

Untuk memperjelas pengertian supervisi, akan dikemukakan beberapa

pandangan tentang supervisi dalam pendidikan. Bafadal (2003:46)

mengemukakan “Secara sederhana, supervisi pendidikan dapat didefinisikan

sebagai suatu proses pemberian layanan bantuan professional kepada guru untuk

meningkatkan kemampuannya dalam melaksanakan tugas – tugas pengelolaan

pembelajaran secara efektif dan efisien. Menurut Sergiovani dan Starrat yang

dikutip Mulyasa (2004;111) menyatakan bahwa “Supervision is a process

designed to help teacher and supervisor leam more about their practice; to better

Page 29: PENGARUH SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN FASILITAS … · Seluruh bapak ibu guru ... menyebut namaku dalam setiap do’a, atas kasih sayang, motivasi dan ... bawah, kanan, kiri, pojok

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

able to use their knowledge and skills to better serve parents and schools; and to

make the school a more effective learning community”. Kutipan tersebut berarti

bahwa supervisi merupakan suatu proses yang dirancang secara khusus untuk

membantu para guru dan supervisor dalam mempelajari tugas sehari – hari di

sekolah; agar dapat memberikan layanan yang lebih baik pada orang tua peserta

didik dan sekolah, serta berupaya menjadikan sekolah sebagai masyarakat belajar

yang lebih efektif.

Menurut Good’s Dictionary of Education yang dikutip Mulyasa

(2002:155), dikemukakan definisi supervisi sebagai berikut :

Segala usaha pejabat sekolah dalam memimpin guru – guru dan tenaga

pendidik lainnya, untuk memperbaiki pengajaran; menstimulasi, menyeleksi

pertumbuhan dan perkembangan jabatan guru – guru, menyeleksi, dan

merevisi tujuan – tujuan pendidikan, bahan pengajaran dan metode – metode

mengajar serta evaluasi pengajaran.

Sedangkan Sahertian (2000:18) mengemukakan pengertian supervisi

sebagai berikut :

“Supervisi usaha mengawali, mengarahkan, mengkoordinasi dan

membimbing secara kontinyu pertumbuhan guru – guru disekolah, baik

secara individual maupun kolektif dalam mewujudkan seluruh fungsi

pengajaran sehingga dapat menstimulasi dan membimbing pertumbuhan

setiap murid secara kontinyu sehingga dapat lebih cepat berpartisipasi dalam

masyarakat demokrasi modern”.

Pengertian tersebut menunjukkan bahwa supervisi adalah kegiatan yang

dilakukan oleh pejabat sekolah dan bukanlah kegiatan yang dilakukan hanya

sekali saja, akan tetapi merupakan kegiatan yang kontinyu atau berkesinambungan

sehingga guru – guru selalu berkembang dalam pengajaran sehari – hari dan

mampu memecahkan berbagai masalah pendidikan dan pengejaran. Sehingga

dapat mempermudah guru dalam melaksanakan pembelajaran sehingga kinerja

guru pun akan meningkat.

Sedangkan menurut Purwanto (1979) yang dikutip oleh Daryanto

(2003:203), Supervisi adalah suatu aktivitas pembinaan yang direncanakan untuk

membantu guru dan pegawai lainya dalam melakkukan pekerjaan mereka secara

efektif. Dari kutipan tersebut supervisi dianggap sebagai bagian yang tidak

terpisahkan dari proses administrasi yang bertujuan untuk mengembangkan

Page 30: PENGARUH SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN FASILITAS … · Seluruh bapak ibu guru ... menyebut namaku dalam setiap do’a, atas kasih sayang, motivasi dan ... bawah, kanan, kiri, pojok

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

kualitas kerja yang secara langsung dapat meingkatkan efektifitas proses

mengajar.

Dayanto (2006:203) menyebutkan bahwa, unsur – unsur penting yang

terdapat dalam supervisi dapat dikemukakan sebagai berikut :

1) Aktivitas pembinaan yang direncanakan.

2) Perbaikan situasi pengajaran.

3) Mengefektifkan peran guru, pegawai sekolah, dan sumber material lainya.

4) Pencapaian tujuan pendidikan lebih efektif dan efisien.

Dari unsur – unsur penting di atas dapat dirangkum menjadi suatu

pengertian supervisi pendidikan adalah pembinaan yang direncanakan dalam

perbaikan situasi pengajaran dengan lebih meningkatkan pendayagunaan situasi

sumber personel dan material dalam pencapaian tujuan pendidikan secara lebih

efektif dan efisien.

Beranjak dari definisi – definisi tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa

supervisi adalah suatu upaya pemberian bantuan, rangsangan, dorongan,

koordinasi secara profesional yang dilakukan oleh supervisor kepada guru dan

tenaga kependidikan lainnya dalam rangka meningkatkan kemampuan mereka

sehingga mampu menjalankan tugasnya secara efektif. Oleh karena dalam

penelitian ini lebih mengacu pada supervisi pengajaran maka pemberian bantuan

disini lebih ditekankan bantuan kepada guru. Dalam hal ini kepala sekolah adalah

pihak yang paling berperan dalam membantu memecahkan berbagai masalah

untuk mengatasi kesulitan tugas mengajar, karena kepala sekolah adalah atasan

langsung yang setiap saat dapat bertemu. Bantuan ini dapat diwujudkan dalam

bentuk kegiatan supervisi oleh kepala sekolah. Jadi yang dimaksud dengan

supervisi kepala sekolah adalah upaya pemberian bantuan, motivasi dan

pembinaan yang dilakukan oleh kepala sekolah kepada guru dalam rangka

meningkatkan kemampuannya dalam kegiatan pengajaran secara efektif.

b. Tugas Kepala Sekolah Sebagai Supervisor

Dalam bidang supervisi, kepala sekolah mempunyai tugas dan tanggung

jawab memajukan pengajaran dengan melalui peningkatan profesi guru secara

terus menerus. Sumber yang diakses dari www.duniaguru.com oleh Sunyito

Page 31: PENGARUH SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN FASILITAS … · Seluruh bapak ibu guru ... menyebut namaku dalam setiap do’a, atas kasih sayang, motivasi dan ... bawah, kanan, kiri, pojok

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

mengemukakan bahwa “Kepala sekolah melakukan supervisi observasi terfokus

terhadap beberapa guru dalam pembelajaran di kelas, hasil temuan, baik positif

maupun negatif, dibahas didalam pertemuan pleno dewan guru”. Dari pernyataan

tersebut jelas sekali bahwa kepala sekolah memang melaksanakan peran sebagai

supervisor terhadap para guru dan hasil dari supervisi tersebut akan dibahas dalam

rapat bersama dewan guru agar para guru mengetahui apa kelemahan dan

kelebihannya dalam mengajar kemudian akan dicarikan solusi bersama untuk

mengatasi kekurangan tersebut serta peningkatan kemajuan yang telah diperoleh.

Hal ini diperkuat oleh Mulyasa (2002:158)

“Meskipun demikian, tidak berarti kekurangan dan kelembahan yang ada dan

kasat mata diabaikan begitu saja, melainkan perlu diungkap ke permukaan

untuk dicarikan perbaikan dan jalan pemecahannya”. Kemudian ditekankan

lagi “Hal ini lebih ditekankan pada pemecahan masalah, perbaikan

kekurangan dan peningkatan kualitas, bukan pada penemuan kekurangan dan

kelamahan. Sementara aspek – aspek positif, sangat perlu diperhatikan dalam

rangka pembinaan dan peningkatan kemajuan – kemajuan yang telah

dicapai”. Jadi jelas sekali bahawa tujuan dari supervisi bukanlah untuk

mencari kelemahan dan kesalahan saja melainkan penemuan kemajuan –

kemajuan yang telah dicapai guru dalam pengajaran di kelas dan kemajuan

tersebut dapat dilakukan pembinaan dan peningkatan dalam rangka perbaikan

kualitas proses pengajaran”.

Menurut Mulyasa (2002:111) “Jika supervisi dilakukan oleh kepala

sekolah, maka ia harus mampu melakukan berbagai pengawasan dan

pengendalian untuk meningkatkan kinerja tenaga kependidikan”. Lebih lanjut lagi

dikemukakan oleh Surya dan Rochman (1997:332) dalam skripsi Susilowati

(2007:11) disebutkan bahwa “Tugas – tugas kepala sekolah sebagai supervisor

bertanggung jawab untuk mengawasi, menilai, meneliti, mengembangkan dan

memperbaiki seluruh program dan kegiatan bimbingan disekolah”. Jadi sebagai

supervisor, kelapa sekolah harus mengawasi dan membantu guru dan tenaga

pendidikan lainnya dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan dan pengajaran

di sekolah.

Kepala sekolah sebagai supervisor pengajaran memberikan bantuan

layanan dalam rangka meciptakan suasana mengajar yang kondusif. Oleh karena

itu, supervisor mempunyai sejumlah tugas yang harus dilaksanakan dalam rangka

Page 32: PENGARUH SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN FASILITAS … · Seluruh bapak ibu guru ... menyebut namaku dalam setiap do’a, atas kasih sayang, motivasi dan ... bawah, kanan, kiri, pojok

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

pelaksanaan supervisi. Menurut Sahertian (2000:25) tugas yang harus

dilaksanakan dalam rangka pelasanaan supervisi mencakup :

1) Koordinator. Sebagai koordinator ia dapat mengkoordinasikan program

pengajaran, tugas – tugas anggota staf, berbagai tugas yang berbeda – beda

diantara guru – guru,

2) Konsultasi. Sebagai konsultasi, ia dapat memberikan bantuan , bersama

mengkonsultasikan masalah yang dialami guru baik secara individu

maupun secara kelompok,

3) Pemimpin kelompok. Sebagai pemimpin kelompok ia dapat memimpin

sejumlah staf guru dalam mengembangkan potensi kelompok, pada staf

pengembangan kurikulum, materi pelajaran dan kebutuhan professional

guru –guru secara bersama. Dan juga ia dapat mengembangkan

ketrampilan dan kiat – kiat dalam bekerja untuk kelompok (working for

the group), bekerja dengan kelompok (working with the group) dan

bekerja melalui kelompok (working through the group),

4) Sebagai evaluator. Ia dapat membantu guru – guru dalam menilai hasil

proses belajar, dapat menilai kurikulum yang sedang dikembangkan.

Purwanto (1991:119) menyebutkan bahwa: usaha – usaha yang dapat

dilakukan oleh kepala sekolah sebagai supervisor adalah sebagai berikut:

1) Membangkitkan dan merangsang guru – guru dan pegawai sekolah

didalam menjalankan tugasnya masing – masing dengan sebaik – baiknya,

2) Berusaha mengadakan dan melengkapi alat – alat perlengkapan sekolah

termasuk media intruksional yang diperlukan bagi kelancaran dan

keberhasilan proses mengajar,

3) Bersama guru – guru berusaha mengembangkan, mencari, dan

menggunakan metode – metode mengajar yang lebih sesuai dengan

tuntutan kurikulum yang sedang berlaku,

4) Membina kerjasama yang baik dan harmonis diantara guru – guru dan

pegawai sekolah lainnya,

5) Berusaha mempertinggi mutu dan pengetahuan guru – guru dan pegawai

sekolah, antara lain dengan mengadakan diskusi-diskusi kelompok,

menyediakan perpustakaan sekolah, dan atau mengirim mereka mengikuti

penataran – penataran, seminar, sesuai dengan bidangnya masing-masing,

6) Membina hubungan kerjasama antara sekolah dengan orang tua siswa dan

instansi – instansi lain dalam rangka peningkatan mutu pendidikan.

Melengkapi pendapat diatas, Menurut pendapat Rifai yang dikutip oleh

Daryanto (2006:85-86) menyebutkan bahwa untuk menjalankan tugas supervisi

kepala sekolah hendaknya memperhatikan prinsip – prinsip sebagai berikut :

1) Supervisi hendaknya bersifat konstruksif, pada yang dibimbing dan

diawasi menimbulakan dorongan untuk bekerja.

Page 33: PENGARUH SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN FASILITAS … · Seluruh bapak ibu guru ... menyebut namaku dalam setiap do’a, atas kasih sayang, motivasi dan ... bawah, kanan, kiri, pojok

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

2) Supervisi harus didasarkan atas keadaan dan kenyataan yang sebenarnya

(realitas, mudah dilaksanakan).

3) Supervisi harus dapat member perasaan aman pada guru-guru atau

pegawai sekolah yang disupervisi.

4) Supervisi harus sederhana dan informal dalam pelaksanaannya.

5) Supervisi harus didasarkan pada hubungan professional bukan atas dasar

hubungan pribadi.

6) Supervisi harus selalu memperhatikan kesanggupan, sikap dan mungkin

prasangka gelisah atau antisipasi dari guru-guru atau pegawai.

7) Supervisi tidak bersifat mendesak (otoriter), karena dapat menimbulakan

perasaan gelisah atau antisipasi dari guru-guru atau pegawai.

8) Supervisi tidak boleh didasarkan atas kekuasaan pangkat, kedudukan atau

kekuasaan pribadi.

9) Supervisi tidak boleh bersifat mencari kesalahan dan kekurangan (ingat

bahwa supervisi tidak sama dengan inpeksi).

10) Supervisi tidak boleh terlalu cepat mengharapkan hasil, dan tidak boleh

merasa kecewa.

11) Supervisi hendaknya bersifat preventif, korektif dan kooperatif.

Sedangkan menurut Sagala (2009:198) menjelaskan bahwa kepala sekolah

dalam mengembangkan program supervisi harus melaksanakan tiga pedoman,

yaitu:

1) Ilmiah, artinya kegiatan yang dikembangkan atau dilaksanakan harus

benar-benar sistematis, objektif, dan menggunakan instrument atau sarana

yang memberikan informasi yang dapat dipercaya dan dapat menjadi

bahan masukan dalam melakukan evaluasi terhadap situasi belajar

mengajar.

2) Kooperatif, program supervisi pendidikan dikembangkan atas dasar

kerjasama antara supervisor dengan orang yang disupervisi (supervisee).

3) Konstruktif dan kreatif, artinya membina agar guru mampu mengambil

inisiatif sendiri dalam mengembangkan situasi belajar mengajar.

Pangaribuan dkk (2005:153)

Herabudin (2009:213) Menyebutkan bahwa ruang lingkup tugas supervisi

di sekolah meliputi berbagai aspek kehidupan sekolah, khususnya yang

berhubungan dengan penyelenggaraan proses belajar mengajar, sebagai

implementasi kurikulm yang berlaku. Dengan demikian, sebagai supervisor,

kepala sekolah melaksanakan langkah – langkah konkret, sebagai berikut :

Page 34: PENGARUH SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN FASILITAS … · Seluruh bapak ibu guru ... menyebut namaku dalam setiap do’a, atas kasih sayang, motivasi dan ... bawah, kanan, kiri, pojok

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

1) Menyusun rencana dan kebijakan bersama,

2) Melibatkan partisipatif seluruh guru dan staf sekolah,

3) Membantu dan mendorong agar semua bawahanya dapat menyelesaikan

masalah yang dihadapi,

4) Memberikan contoh yang ditiru oleh bawahannya,

5) Melakukan pengambilan keputusan atas dasar musyawarah mufakat

dengan seluruh bawahannya,

6) Memperhatikan program kerja dan pelaksanaan program kerja yang sesuai

dengan kecakapan bawahannya,

7) Meningkatkan kreatifitas dan idealism bawahannya guru kemajuaan

bersama,

8) Melakukan pembinaan personal dan kelompok kerja para guru,

9) Memberikan bantuan moriel dan materiil demi kemajuan guru dan seluruh

karyawannya.

c. Teknik-Teknik Supervisi

Agar kegiatan supervisi dapat mengena pada tujuan yang ingin dicapai,

makan dalam pelaksanaanya harus menggunakan teknik – teknik supervisi yang

tepat. Untuk mengetahui berbagai teknik supervisi yang tepat maka akan ditinjau

berbagai teknik supervisi yang tepat maka akan ditinjau berbagai teknik supervisi

menurut beberapa pakar yakni menurut Mulyasa (2002:160) “Supervisor

hendaknya dapat memiliki teknik – teknik tersebut antara lain kunjungan dan

observasi kelas, pembicaraan individual, diskusi kelompok, demonstrasi

mengajar, dan perpustakaan professional.” Menurut Sagala (2009:210-215) teknik

supervisi dibedakan menjadi 2 yaitu:

1) Teknik supervisi yang bersifat kelompok

a) Pertemuan orientasi

b) Rapat guru latih

c) Studi kelompok antara guru latih

d) Diskusi sebagai proses kelompok

e) Tukar menukar pengalaman

f) Lokakarya

g) Diskusi panel

h) Seminar

i) Simposium

j) Demontrasi mengajar

k) Perpustakaan jabatan

l) Bulletin supervisi

m) Membaca langsung

n) Mengikuti kursus

o) Kegiatan – kegiatan organisasi dalam jabatan

Page 35: PENGARUH SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN FASILITAS … · Seluruh bapak ibu guru ... menyebut namaku dalam setiap do’a, atas kasih sayang, motivasi dan ... bawah, kanan, kiri, pojok

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

p) Laboratrium kurikulum

q) Perjalanan sekolah

2) Teknik individual dalam supervisi

a) Kunjungan kelas

b) Observasi kelas

c) Percakapan pribadi

d) Inter-visitasi

e) Penyeleksi berbagai sumber materi untuk mengajar

f) Menilai diri sendiri

Dari pendapat mengenai berbagai teknik – teknik supervisi maka dapat di

uraikan sebagai berikut :

1) Teknik yang bersifat kelompok, yaitu teknik yang dilakukan secara

bersama – sama oleh supervisor dengan sejumlah guru dalam satu

kelompok.

a) Pertemuan orientasi bagi guru baru

Yaitu pertemuan yang bertujuan khusus mengantar guru untuk

memasuki suasana kerja yang baru, akan tetapi hal ini tidak berlaku

pada guru-guru baru saja melainkan ditujukan untuk seluruh staf guru.

b) Rapat guru

Didalam rapat guru ini, kepala sekolah mengadakan pertemuan

dengan guru – guru guna membahas masalah – maslaha yang timbul

pada saat proses belajar mengajar berlangsung. Jadi dengan adanya

rapat guru ini, guru dapat dibantu baik sevara individu maupun

kelompok untuk menemukan dan menyadari kebutuhan mereka,

menganalisa masalah – msalah merekan kemudian mencarikan

solusinya.

c) Study kelompok antar guru

Guru – guru yang mengajar dalam amta pelajaran yang sama

bekumpul untuk mempelajari suatu masalahatau bahan pelajaran,

selain itu juga membahas ilmu pengetahuan yang sedang berkembang.

d) Diskusi sebagai proses kelompok

Pertukaran pendapat tentang suatu masalah untuk dipecahkan bersama

dengan adanya dikusi dapat berkembang ketrampilan antar guru.

Page 36: PENGARUH SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN FASILITAS … · Seluruh bapak ibu guru ... menyebut namaku dalam setiap do’a, atas kasih sayang, motivasi dan ... bawah, kanan, kiri, pojok

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

e) Tukar menukar pengalaman

Dalam hal ini guru adalah orang yang berpengalaman, maka dengan

adanya pertemuan dimana guru saling tukar menukar pikiran atau

pengalaman (sharing). Tujuan dari kegiatan ini adalah guru dapat

saling belajar dari pengalaman temanya dalam membimbing peserta

didik.

f) Loka karya

Dalam workshop disediakan ruangan khusus yang dilengkapi dengan

sumber – sumber pustaka dan berbagai peralatan yang digunakan

sebagai media pembelajaran sehingga guru dapat bekerja dan berlajr

dalam ruangan itu. Salah satu tujuan dari loka kerya ini adalah agar

guru dapat meyusun contoh model satuan pelajaran untuk tiap bidang

studi.

g) Diskusi panel

Diskusi panel adalah salah satu bentuk diskusi yang dilangsungkan

dihadapan sejumlah peserta. Diskusi ini ditujukan untuk memecahkan

suatu masalah dimana pesertanya adalah orang – orang ahli dalam

permasalahan itu.

h) Seminar

Dalam seminar yang dibahas adalah suatu masalah yang disampaikan

oleh pembicara dan diberkan kepada partisipan untuk menyanggah

masalah yang dibahas oleh pembicara.

i) Simposium

Suatu pertemuan untuk meninjau aspek – aspek sesuatu pokok

masalah, atau untuk mengumpulkan beberapa sudut pandang tentang

suatu masalah yang dilakukan di muka sejumlah pendengar.

Simposium bertujuan mereorganisasikan pengertian dan pengetahuan

tentang aspek – aspek sesuatu pokok masalah.

Page 37: PENGARUH SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN FASILITAS … · Seluruh bapak ibu guru ... menyebut namaku dalam setiap do’a, atas kasih sayang, motivasi dan ... bawah, kanan, kiri, pojok

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

j) Pelajaran contoh

Suatu teknik yang bersifat kelompok dimana supervisor memberi

penjelasan – penjelasan kepada guru – guru tentang mengajar yang

baik.

k) Perpustakaan jabatan

Dalam suatu sekolah disediakan ruangan khusus untuk perpustakaan

jabatan yang berisi buku – buku, majalah, brosur dan referensi lainya

yang ditujukan untuk memperkaya pengetahuan dan pengalaman

guru.

l) Bulletin supervisi

Kepala sekolah selaku supervisor mengeluarkan suatu bentuk tulisan

yang digunakan sebagai alat untuk membantu guru – guru dalam

memperbaiki proses belajar mengajar.

m) Membaca langsung

Bilamana sekolah mempunyai cukup banyak buku sumber yang

berhubungan dengan satu bidang studi atau pengetahuan profesi

mengajar lainnya, maka teknik ini paling sederhana namun sulit

dilaksanakan ialah membaca langsung dan terbimbing.

n) Mengikuti diklat

Suatu teknik yang dapat membantu guru dalam mengembangkan

pengalaman profesi mengajar mereka.

o) Organisasi jabatan

Suatu kelompok jabatan yang membentuk organisasi dalam

melaksanakan suatu kegiatan.

p) Laboratorium kurikulum

Suatu tempat yang dijadikan pusat kegiatan dimana guru dapat

mengadakan percobaan untuk mengembangkan kurikulum.

q) Perjalanan sekolah untuk anggota staff

Guru mengadakan perjalanan sekolah atau berkunjung ke sekolah

yang lebih maju dengan tujuan untuk belajar dari sekolah tersebut.

Page 38: PENGARUH SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN FASILITAS … · Seluruh bapak ibu guru ... menyebut namaku dalam setiap do’a, atas kasih sayang, motivasi dan ... bawah, kanan, kiri, pojok

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

2) Teknik individual supervisi, yaitu supervisi yang ditujukan kepada

seseorang.

a) Perkunjungan kelas

Kunjungan yang dilakukan kepalsa sekolah kedalam kelas pada saat

guru sedang mengajar dengan tujuan menolong guru – guru dalam hal

pemecahan kesulitan yang mereka hadapi.

b) Observasi kelas

Supervisor mengadakan observasi dengan jalan meneliti suasana kelas

selama proses belajar mengajar berlangsung dengan tujaun untuk

memperoleh data yang akurat sehingga dari bahan yang diperoleh

dapat digunakan untuk menganalisa kesulitan – kesulitan yang

dihadapi guru dalam usaha memperbaiki proses belajar mengajar.

c) Percakapan pribadi

Yaitu percakapan pribadi antara supervisor dengan seorang guru.

Percakapan itu berisi tentang usaha – usaha untuk memecahkan

masalah pribadi yang ada hubungannya dengan tanggung jawab

mengajar.

d) Saling mengunjungi kelas ( inter-visitasi )

Saling mengunjungi antar rekan guru yang satu dengan yang lain yang

sedang mengajar. Tujuan dari kunjungan ini adalah untuk

membandingkan pengalaman ketrampilan mengajar yang nantinya

akan dijadikan refrensi untuk perbaikan mengajar.

e) Menyeleksi berbagai sumber materi untuk mengajar

Supervisor harus mempunyai kemampuan untuk menyeleksi berbagai

sumber materi yang digunakan guru untuk mengajar. Kegiatan

menyeleksi ini dimulai dengan cara bedah kurikulum dimulai dengan

menganalisa standar kompetensi dan kompetensi dasarserta materi

pelajaran yang dirumuskan oleh guru dalam silabus mata pelajaran

yang menjadi tanggun jawabnya.

Page 39: PENGARUH SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN FASILITAS … · Seluruh bapak ibu guru ... menyebut namaku dalam setiap do’a, atas kasih sayang, motivasi dan ... bawah, kanan, kiri, pojok

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

f) Menilai diri sendiri

Salah satu teknik individual dimana guru harus mampu menilai dirinya

sendiri selama proses belajar mengajar.

Menurut Pendapat Bafadal (2003:49-50) yang mengutip pendapat dari

Gwynn (1996) yakni:

“Teknik supervisi itu dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu

teknik perorangan (individual devices) dan teknik kelompok (group devices).

Teknik supervisi individual adalah semua teknik yang digunakandalam

memberikan supervisi terhadap guru secara perseorangan. Menurut Gwynn,

teknik-teknik supervisi yang tergolong sebagai teknik supervisi individual

meliputi; kunjungan kelas, percakapan pribadi, kunjungan antar kelas, dan

penilaian diri sendiri. Teknik supervisi kelompok adalah semua teknik

supervise yang digunakan dalam memberikan supervisi secara berkelompok,

yaitu kepanitiaan, mengikuti kursus, laboratorium kurikulum, bacaan

terpimpin, demontrasi pembelajaran, perjalan staf, kuliah, diskusi panel,

perpustakaan professional, bulletin supervisi, pertemuan guru, loka karya”.

Kemudian ditambah lagi oleh Mulyasa (2004:113) “

Kepala sekolah sebagai supervisor dapat dilakukan secara efektif antara

lain melalui kunjungan kelas, pembicaraan individual dan simulasi pembelajaran”.

Dari berbagai pendapat mengenai teknik dalam supervisi pada dasarnya

mempunyai kesamaan dan semuanya itu erat sekali hubungannya dalam rangka

upaya pemberian bantuan terhadap guru agar dapat melaksanakan tugas

mengajarnya secara efektif sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai.

d. Tujuan Supervisi Kepala Sekolah

Tujuan supervisi adalah mengembangkan situasi pembelajaran agar

menjadi lebih baik. Dalam bukunya Mulyasa (2002:159-160), ada sepuluh tujuan

supervisi, yaitu:

1) Membantu guru mengerti dan memahami para peserta didik,

2) Membantu mengembangkan dan memperbaiki, baik secara individual

maupun secara bersama – sama,

3) Membantu seluruh staff sekolah agar lebih efektif dalam melaksanakan

proses belajar mengajar,

4) Membantu guru meningkatkan cara mengajar yang efektif,

5) Membantu guru secara individual,

6) Membantu guru agar dapat menilai peserta didik dengan baik,

Page 40: PENGARUH SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN FASILITAS … · Seluruh bapak ibu guru ... menyebut namaku dalam setiap do’a, atas kasih sayang, motivasi dan ... bawah, kanan, kiri, pojok

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

7) Menstimulir guru agar merasa bergairah dalam pekerjaanya dengan penuh

rasa aman,

9) Membantu guru dalam melaksanakan kurikulum di sekolah,

10) Membantu guru agar dapat memberikan informasi yang seluas – luasnya

kepada masyarakat tentang kemajuan sekolahnya.

Susilowati (2007:18) mengutip pendapat Hendiyat dan Wasty (1992:40)

menyatakan bahwa tujuan konkrit dari supervisi pengajaran adalah:

1) Membantu guru melihat dengan jelas tujuan – tujuan pendidikan,

2) Membantu guru dalam membimbing pengalaman belajar murid,

3) Membantu guru dalam menggunakan alat pengajaran modern, metode –

metode dan sumber-sumber pengalaman belajar,

4) Membantu guru dalam menilai kemajuan murid – murid dan hasil

pekerjaan guru itu sendiri,

5) Membantu guru – guru baru disekolah sehingga mereka merasa gembira

dengan tugas yang diperolehnya,

6) Membantu guru – guru agar waktu dan tenaganya tercurah sepenuhnya

dalam pembinaan sekolah.

Dari dasar pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan supervisi

adalah sebagai berikut:

1) Membantu guru agar dapat melaksanakan tugas mengajarnya secara

efektif.

2) Membantu guru dalam membimbing peserta didik.

3) Membantu guru dalam menerapkan metode dan media pengajaran dengan

baik.

4) Membantu guru agar dapat menilai peserta didik dengan baik.

5) Membantu guru dalam melaksanakan kurikulum agar dapat mencapai

tujuan pengajaran.

e. Indikator Supervisi Kepala Sekolah

Berdasarkan berbagai pendapat diatas mengenai tugas kepala sekolah

sebagai supervisor, teknik – teknik yang dilakukan dalam supervisi dan tujuan

supervisi maka dalam penelitian ini aspek yang diteliti dari variabel supervisi

kepala sekolah meliputi indikator sebagai berikut:

Page 41: PENGARUH SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN FASILITAS … · Seluruh bapak ibu guru ... menyebut namaku dalam setiap do’a, atas kasih sayang, motivasi dan ... bawah, kanan, kiri, pojok

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

1) Supervisi kepala sekolah :

a) Perbaikan situasi pengajaran.

b) Mengefektifkan peran guru, pegawai sekolah, dan sumber material

lainya.

2) Tugas kepala Sekolah Sebagai Supervisor :

a) Melibatkan partisipatif seluruh guru dan staf sekolah,

b) Memberikan contoh yang ditiru oleh bawahannya,

3) Teknik – teknik Supervisi :

a) Teknik supervisi yang bersifat kelompok

b) Teknik individual dalam supervisi

4) Tujuan Supervisi :

a) Membantu guru meningkatkan cara mengajar yang efektif,

b) Membantu guru agar dapat memberikan informasi yang seluas –

luasnya kepada masyarakat tentang kemajuan sekolahnya.

2. Tinjauan Mengenai Fasilitas Mengajar

Dalam segala aktivitas pastilah memerlukan adanya sarana prasarana yang

dapat mendukung kelancaran serta mencapai hasil yang maksimal dari aktivitas

tersebut. Begitu juga dengan kegiatan belajar mengajar, yang memerlukan adanya

fasilitas yang memadai sehingga dapat mendukung kelancaran kegiatan belajar

mengajar. Diharapkan dengan adanya fasilitas mengajar yang lengkap akan

memudahkan dan memotivasi guru untuk lebih giat melaksanakan kegiatan

pembelajaran dikelas.

a. Pengertian Fasilitas Mengajar

Fasilitas, dari bahasa Belanda, faciliteit, adalah prasarana atau wahana

untuk melakukan atau mempermudah sesuatu. Fasilitas bisa pula dianggap

sebagai suatu alat. fasilitas biasanya dihubungkan dalam pemenuhan suatu

prasarana umum yang terdapat dalam suatu perusahaan-perusahaan ataupun

organisasi tertentu (Wikipedia).

Page 42: PENGARUH SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN FASILITAS … · Seluruh bapak ibu guru ... menyebut namaku dalam setiap do’a, atas kasih sayang, motivasi dan ... bawah, kanan, kiri, pojok

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

Fasilitas adalah sarana dan prasarana. Menurut Bafadal (2003: 2) Sarana

pendidikan adalah semua perangkat peralatan, bahan dan perabot yang secara

langsung digunakan dalam proses pendidikan di sekolah. Sedangkan prasarana

pendidikan adalah semua perangkat kelengkapan dasar yang secara tidak langsung

menunjang pelaksanaan proses pendidikan di sekolah. Menurut Dimyati, dkk

(2009:249-250), prasarana pembelajaran meliputi gedung sekolah, ruang belajar,

lapangan olah raga, ruang ibadah, ruang kesenian, dan peralatan olah raga. Sarana

pembelajaran meliputi buku pelajaran, buku bacaan, alat dan fasilitas laboratorim

sekolah, dan berbagai media pengajaran yang lain.

Prasarana dan sarana diibaratkan sebagi motor penggerak yang dapat

berjalan dengan kecepatan sesuai dengan keinginan oleh penggeraknya. Begitu

pula dengan pendidikan, sarana dan prasarana sangat penting karena dibutuhkan

dalam belajar mengajar. Sarana dan prasarana pendidikan dapat berguna untuk

menunjang penyelenggaraan proses belajar mengajar, baik secara langsung

maupun tidak langsung dalam suatu lembaga dalam rangka mencapai tujuan

pendidikan.

Hamalik (2001:44-53) mengemukakan, mengajar dapat diartikan sebagai

(1) menyampaikan pengetahuan kepada siswa, (2) mewariskan kebudayaan

kepada generasi muda, (3) usaha mengorganisasi lingkungan sehingga

menciptakan kondisi belajar bagi siswa, (4) memberikan bimbingan belajar

kepada murid, (5) kegiatan mempersiapkan siswa untuk menjadi warga negara

yang baik, (6) suatu proses membantu siswa menghadapi kehidupan masyarakat

sehari-hari. Tardif (dalam Adrian, 2004) mendefinisikan, mengajar adalah any

action performed by an individual (the teacher) with the intention of facilitating

learning in another individual (the learner), yang berarti mengajar adalah

perbuatan yang dilakukan seseorang (dalam hal ini pendidik) dengan tujuan

membantu atau memudahkan orang lain (dalam hal ini peserta didik) melakukan

kegiatan belajar.

Biggs (dalam Adrian, 2004) seorang pakar psikologi membagi konsep

mengajar menjadi tiga macam pengertian yaitu (1) Pengertian Kuantitatif.

Mengajar diartikan sebagai the transmission of knowledge, yakni penularan

Page 43: PENGARUH SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN FASILITAS … · Seluruh bapak ibu guru ... menyebut namaku dalam setiap do’a, atas kasih sayang, motivasi dan ... bawah, kanan, kiri, pojok

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

pengetahuan. Dalam hal ini guru hanya perlu menguasai pengetahuan bidang

studinya dan menyampaikan kepada siswa dengan sebaik-baiknya. Masalah

berhasil atau tidaknya siswa bukan tanggung jawab pengajar. (2) Pengertian

institusional. Mengajar berarti the efficient orchestration of teaching skills, yakni

penataan segala kemampuan mengajar secara efisien. Dalam hal ini guru dituntut

untuk selalu siap mengadaptasikan berbagai teknik mengajar terhadap siswa yang

memiliki berbagai macam tipe belajar serta berbeda bakat, kemampuan dan

kebutuhannya. (3) Pengertian kualitatif. Mengajar diartikan sebagai the

facilitation of learning, yaitu upaya membantu memudahkan kegiatan belajar

siswa mencari makna dan pemahamannya sendiri. Burton (dalam Sagala,

2003:61) mengemukakan mengajar adalah upaya memberikan stimulus,

bimbingan pengarahan, dan dorongan kepada siswa agar terjadi proses belajar.

Dari pengertian fasilitas dan mengajar diatas dapat disimpulkan bahwa

fasilitas mengajar adalah sarana dan prasarana yang digunakan untuk menunjang

kegiatan belajar mengajar dalam upaya memberikan stimulus, bimbingan

pengarahan, dan dorongan kepada siswa agar terjadi proses belajar.

b. Aspek-Aspek Fasilitas Mengajar

Fasilitas mengajar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi

pembelajaran, jelas bila dalam kegiatan belajar mengajar akan berhasil jika

ditunjang dengan fasilitas mengajar yang memadai dan dalam hal ini akan

diuraikan mengenai ruang lingkup fasilitas mengajar.

Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 24 Tahun 2007,

tentang standar sarana dan prasarana untuk Sekolah Dasar / Madrasah Ibtidaiyah

(SD/MI), Sekolah Menengah Pertama / Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), dan

Sekolah Menengah Atas / Madrasah Aliyah (SMA/MA) mencakup kriteria

minimum sarana dan kriteria minimum prasarana :

1) kriteria minimum sarana yang terdiri dari perabot, peralatan pendidikan,

media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, teknologi informasi

dan komunikasi, serta perlengkapan lain yang wajib dimiliki oleh setiap

sekolah/madrasah,

2) kriteria minimum prasarana yang terdiri dari lahan, bangunan, ruang-ruang,

dan instalasi daya dan jasa yang wajib dimiliki oleh setiap sekolah/madrasah

Page 44: PENGARUH SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN FASILITAS … · Seluruh bapak ibu guru ... menyebut namaku dalam setiap do’a, atas kasih sayang, motivasi dan ... bawah, kanan, kiri, pojok

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

Agar peneliti tidak mengalami kesulitan dalam pencarian data tentang

kelengkapan fasilitas mengajar, dan lebih mudah dalam menggeneralisasikan,

penulis membatasi kelengkapan fasilitas mengajar yang terdiri dari ruang kelas,

media pembelajaran dan kelengkapan literatur.

1) Ruang Kelas

Fungsi fasilitas untuk menunjang dan menggalakkan kegiatan program

belajar agar semuanya dapat berjalan dengan baik dan tercapai kinerja guru yang

optimal. Dengan adanya ruang kelas yang baik dan sumber – sumber belajar yang

lengkap akan menunjang performa dari seorang guru dalam melaksanakan

pembelajaran dikelas.

Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 24 Tahun 2007, yang

dimaksud dengan ruang kelas yaitu ruang untuk pembelajaran teori dan praktek

yang tidak memerlukan peralatan khusus. Yang memiliki ketentuan sebagai

berikut :

1) Fungsi ruang kelas adalah tempat kegiatan pembelajaran teori,

praktek yang tidak memerlukan peralatan khusus, atau praktek

dengan alat khusus yang mudah dihadirkan.

2) Jumlah minimum ruang kelas sama dengan banyak rombongan

belajar.

3) Kapasitas maksimum ruang kelas 32 peserta didik.

4) Rasio minimum luas ruang kelas 2 m2/peserta didik. Untuk

rombongan belajar dengan peserta didik kurang dari 15 orang, luas

minimum ruang kelas 30 m2. Lebar minimum ruang kelas 5 m.

5) Ruang kelas memiliki jendela yang memungkinkan pencahayaan

yang memadai untuk membaca buku dan untuk memberikan

pandangan ke luar ruangan.

6) Ruang kelas memiliki pintu yang memadai agar peserta didik dan

guru dapat segera keluar ruangan jika terjadi bahaya, dan dapat

dikunci dengan baik saat tidak digunakan.

Dari pengertian dan ketentuan yang telah dijelaskan diatas maka ruang

kelas merupaksan sarana pembelajaran yang mutlak ada dalam sekolah, ruang

kelas menjadi sentral dalam kegiatan pembelajaran yang berlangsung disekolah.

Hal ini ditegaskan oleh, Hamalik (1989:133) yang menyatakan ruang kelas

merupakan salah satu unsur penunjang kegiatan pembelajaran yang efektif karena

menjadi lingkungan yang berpengaruh terhadap kegiatan dan keberhasilan

Page 45: PENGARUH SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN FASILITAS … · Seluruh bapak ibu guru ... menyebut namaku dalam setiap do’a, atas kasih sayang, motivasi dan ... bawah, kanan, kiri, pojok

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

pembelajaran. Jika ruang kelas cukup menyenangkan maka motivasi yang

mendorong kegiatan pembelajaran meningkat. Sebaliknya jika ruang kelas kurang

atau tidak menyenangkan maka, kegiatan pembelajaran kurang terangsang dan

hasilnya kurang maksimal.

Berdasarkan pengertian ruang kelas tersebut di atas, kegiatan belajar

mengajar dapat berjalan sebagaimana yang diharapkan apabila didukung dengan

ruang kelas yang baik. Walaupun ruang kelas itu tidak secara langsung sebagai

tujuan pembelajaran akan tetapi keberhasilan pembelajaran sangat

dipengaruhinya. Apabila tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan baik maka

dengan sendirinya akan berpengaruh dengan prestasi dari seorang guru yang

melaksanakan kegiatan pembelajaran.

2) Media Pembelajaran

Media pembelajaran dalam kegiatan pembelajaran merupakan hal yang

sangat penting. Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari

medium, yang berarti perantara untuk menunjukkan alat komunikasi. Media

diartikan sebagai perantara aau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan.

Dalam PP No.19/2005, Pasal 42 Ayat 1, disebutkan bahwa “Setiap satuan

pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan pendidikan,

media pendidikan, buku dan sumber bahan lainnya, bahan habis pakai, serta

perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang

teratur dan berkelanjutan”.

Sedangkan arti media menurut para ahli dapat dilihat jelas sebagai berikut.

Menurut Arif S. Sadiman, R. Raharjo, Anung Haryono, Rahardjito (2006: 6)

berpendapat bahwa “media adalah segala sesuatu yang dpat digunakan untuk

menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima pesan sehingga dapat merangsang

pikiran, perasaan, dan minat serta perhatian anak sedemikian rupa sehingga proses

belajar terjadi”.

Sedangkan menurut Gerlach dan Ely dalam Arsyad (2006: 3), mengatakan

bahwa “media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau

kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh

pengetahuan, keterampilan atau sikap”.

Page 46: PENGARUH SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN FASILITAS … · Seluruh bapak ibu guru ... menyebut namaku dalam setiap do’a, atas kasih sayang, motivasi dan ... bawah, kanan, kiri, pojok

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

Gagne dan Briggs dalam Azhar Arsyad (2006:4) mengatakan bahwa

“media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk

menyampaikan isi materi pengajaran, yang terdiri dari buku, tape recorder, kaset,

video kamera, video recorder, film, slide (gambar bingkai), foto, gambar, grafik,

televisi, dan komputer”.

Pendapat senada juga diutaraka oleh H.J. Gino, Suwarni, Suripto,

Maryanto, Sutijan (1998:37) mengemukakan bahwa “media belajar atau alat bantu

belajar adalah semua alat yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar

dengan maksud untuk menyampaiakan pesan (informasi) pembelajaran dari

sumber (guru maupun sumber lain) kepada penerima (anak)”.

Dari berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa media

pembelajaran adalah segala wujud alat bantu yang digunakan sebagai perantara

dalam proses belajar mengajar sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan,

perhatian, dan minat serta perhatian siswa dalam kegiatan pembelajaran. Dengan

adanya media pengajaran, guru akan lebih mudah dalam memberikan informasi

atau materi kepada siswa, sehingga akan tercipta kelancaran, efektivitas dan

efisiensi dalam pencapaian tujuan pembelajaran.

3) Kelengkapan Literatur

Proses belajar mengajar dipengaruhi banyak faktor, diantaranya adalah

kelengkapan litelatur. Yang diartikan kelengkapan litelatur antara lain buku –

buku pelajaran termasuk buku pelajaran yang dimiliki guru dan tersedia di

perpustakaan.

Definisi buku pelajaran atau buku teks pelajaran menurut Peraturan

Menteri Pendidikan Nasional No. 11 Tahun 2005 :

Buku pelajaran adalah buku acuan wajib untuk digunakan di sekolah yang

memuat materi pembelajaran dalam rangka peningkatan keimanan dan ketakwaan,

budi pekerti dan kepribadian, kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan

teknologi, kepekaan dan kemampuan estetis, potensi fisik dan kesehatan yang

disusun berdasarkan standar nasional pendidikan.

Pendapat tersebut sesuai dengan pernyataan Fisher yang telah menerbitkan

buku pengembangan desain - desain statistik valiabel ganda (multi variate

statistical designs) hal tersebut dipakai sebagai pendobrak yang dilakukan untuk

Page 47: PENGARUH SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN FASILITAS … · Seluruh bapak ibu guru ... menyebut namaku dalam setiap do’a, atas kasih sayang, motivasi dan ... bawah, kanan, kiri, pojok

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

pemecahan yang memadai terhadap persoalan – persoalan yang pelik yang

merupakan ciri khas dalam dunia pendidikan Furchan (1982:61). Pendapat

tersebut menjelaskan dengan adanya buku – buku dapat dipakai sebagai pedoman

dan membantu memecahkan persoalan – persoalan pelik yang sesuai dengan studi

yang dibahas.

Tucher mendefinisikan pusat sumber belajar dengan istilah media center,

dengan perngertian suatu departemen yang memberikan fasilitas pendidikan,

latihan dan pengenalan melalui produksi bahan media cetak dan noncetak

termasuk di dalamnya sumber – sumber belajar pada perpustakaan yang berupa

buku – buku bahan pelajaran yang sesuai. Mudhoffir (1992: 13).

Hamalik (1989:130) menyatakan buku – buku dan bahan cetakan yang

sesuai dengan materi pelajaran yang dikaji hendaknya digunakan sebagai media

belajar secara efekyif. Media inilah yang paling dekat dengan anda relative murah

dan terjangkau.

Dengan adanya fasilitas buku – buku yang dimiliki guru dan buku – buku

yang lengkap di perpustakaan dapat dimanfaatkan guru dalam menunjang

pembelajaran yang berkualitas. Dengan adanya buku – buku yang lengkap akan

sangat membantu guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dikelas, dapat

membangkitkan minat membaca, dapat lebih memperdalam materi dari pokok

bahan yang sedang diajarkan oleh guru dan secara otomatis dapat meningkatkan

kinerja guru dalam mengajar.

c. Indikator Fasilitas Mengajar

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti menetapkan indikator yang

digunakan dalam membahas tentang fasilitas mengajar adalah:

1) Fasilitas mengajar adalah sarana dan prasarana yang digunakan untuk

menunjang kegiatan belajar mengajar dalam upaya memberikan stimulus,

bimbingan pengarahan, dan dorongan kepada siswa agar terjadi proses

belajar.

Page 48: PENGARUH SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN FASILITAS … · Seluruh bapak ibu guru ... menyebut namaku dalam setiap do’a, atas kasih sayang, motivasi dan ... bawah, kanan, kiri, pojok

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

2) Kelengkapan fasilitas mengajar yang terdiri dari

(a) ruang kelas,

(b) media pembelajaran dan

(c) kelengkapan litelatur.

3. Tinjauan Tentang Kinerja Guru

a. Pengertian Kinerja Guru

Guru adalah kondisi yang diposisikan sebagai garda terdepan dan posisi

sentral di dalam pelaksanaan proses pembelajaran berkaitan dengan itu, maka

guru akan menjadi bahan pembicaraan banyak orang dan tentunya tidak lain

berkaitan dengan kinerja dan totalitas dedikasi dan loyalitas pengabdiannya.

Sorotan tersebut lebih bermuara kepada ketidak mampuan guru di dalam

pelaksanaan proses pembelajaran sehingga bermuara kepada kinerja dari seorang

guru. Kalaupun sorotan tersebut mengarah kepada sisi – sisi kelemahan pada guru,

hal ini tidak sepenuhnya dibebankan kepada guru, dan mungkin ada sistem yang

berlaku, baik sengaja maupun tidak sengaja akan berpengaruh terhadap

permasalahan tadi.

Banyak yang menjadi pertimbangan bagaimana kinerja guru berdampak

pada keberhasilan dalam proses pembelajaran. Misalnya dengan sering

bergantinya kurikulum, lemahnya kontrol kepala sekolah dan sebagainya hal ini

akan menjadikan beban psikologis bagi guru dan juga membuat frustrasi. Padahal

indikator suatu bangsa sangat ditentukan oleh tingkat sumber daya manusianya,

dan indikator sumber daya manusia ditentukan oleh tingkat pendidikan

masyarakatnya. Semakin tinggi sumber daya manusianya, maka semakin baik

tingkat pendidikan demikian pula sebaliknya. Oleh sebab itu indikator tersebut

sangat ditentukan oleh kinerja guru.

Menurut Robins (1993:218) kinerja adalah sebagai fungsi dan interaksi

antara kemampuan dan motivasi. Jika ada yang tidak memadai kinerja akan

dipengaruhi negatif. Dijelaskan lebih lanjut dalam kinerja selain motivasi ada

beberapa hal yang perlu dipertimbangakan yaitu kecerdasan dan ketrampilan

untuk selanjutnya dipakai untuk menjelsakan dan menilai kinerja.

Page 49: PENGARUH SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN FASILITAS … · Seluruh bapak ibu guru ... menyebut namaku dalam setiap do’a, atas kasih sayang, motivasi dan ... bawah, kanan, kiri, pojok

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

As’ad (1998:56) mengutip pendapat Manier,(1956) bahwa kinerja adalah

sebagai batasan prestasi kerja tentang kesuksesan seseorang dalam melaksanakan

pekerjaan. Prestasi kerja adalah Succesfull role achievement yang diperoleh

seseorang dari perbuatan – perbuatannya. Prestasi kerja marupakan hasil yang

dicapai seseorang menurut kriteria yang berlaku terhadap pekerjaan yang

bersangkutan. Orang yang prestasinya tinggi disebut orang yang produktif dan

sebaliknya bila levelnya tidak mencapai standar dikatakan sebagai tidak produktif

atau berprestasi rendah.

Lebih lanjut produktivitas atau hasil kerja dapat dilihat dari segi kualitas

maupun kuantitas berdasarkan standar kerja yang telah ditentukan. Kinerja

(Performance) dipengaruhi tiga faktor yaitu:

1) Faktor individual yang terdiri dari:

a) Kemampuan dan keahlian (mental dan visik)

b) Latar belakang ( keluarga, kelas sosial, pengalaman)

c) Demografi (usia, ras, jenis kelamin)

2) Faktor psikologis, terdiri dari:

a) Persepsi

b) Antitude

c) Personality

d) Pembelajaran

e) Motivasi

3) Faktor organisasi

a) Sumber daya

b) Kepemimpinan

c) Penghargaan

d) Struktur

e) Job design

Menurut (Furqon,2009:236) menyebutkan bahwa komponen yang

dijadikan acuan didalam membangun budaya kerja guru adalah :

1) Komitmen

2) Kompetensi

3) Kerja keras

Page 50: PENGARUH SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN FASILITAS … · Seluruh bapak ibu guru ... menyebut namaku dalam setiap do’a, atas kasih sayang, motivasi dan ... bawah, kanan, kiri, pojok

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

4) Konsisten

5) Kesederhanaan

6) Kedekatan

7) Pelayanan maksikmal

8) Cerdas

Dari beberapa keterangan - keterangan diatas dapat dijabarkan sebagai berikut:

1) Komitmen yaitu tekad yang mengikat dan melekat pada seseorang

pendidik untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai

pendidik. Sedangkan indikator dalam komitmen adalah;

a) Memiliki ketajaman visi.

b) Rasa memiliki.

c) Bertanggung jawab.

2) Kompetensi yaitu kemampuan seorang pendidik dalam menyelenggarakan

pembelajaran (mengajar dan mendidik) dan kemampuan memecahkan

berbagai masalah dalam rangka mencapai tujaun pendidikan. Dalam

kompetensi teradapat beberapa indikator antara lain;

a) Senantiasa mengembangkan diri.

b) Ahli dibidangnya.

c) Menjiwai profesinya.

d) Memiliki kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan professional.

3) Kerja keras yaitu kemampuan mencurahkan atau menyelenggarakan

seluruh usaha dan kesungguhan, potensi yang dimiliki sampai akhir masa

suatu urusan hingga tujuan tercapai. Sedangkan indikator dalam kerja

keras adalah;

a) Bekerja ikhlas dan sungguh – sungguh.

b) Bekerja melebihi target.

c) Produktif.

4) Konsisten yaitu kemampuan melaksanakan sesuatu dengan istiqomah,

ajeg, fokus, sabar dan ulet serta melakukan perbaikan yang terus menerus.

Sedangkan indikator dalam konsisten adalah;

a) Memiliki prinsip.

b) Tekun dan rajin.

Page 51: PENGARUH SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN FASILITAS … · Seluruh bapak ibu guru ... menyebut namaku dalam setiap do’a, atas kasih sayang, motivasi dan ... bawah, kanan, kiri, pojok

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

c) Sabar dan ulet.

d) Fokus.

5) Kesederhanaan yaitu kemampuan mengaktualisasikan sesuatu secara

efektif dan efisien. Sedangkan indikator dalam kesederhanaan adalah;

a) Bersahaja.

b) Tidak mewah.

c) Tidak berlebihan.

d) Tepat guna.

6) Kedekatan yaitu kemampuan berinteraksi secara dinamis dalam jalinan

emosional antara guru dan peserta didik dalam rangka mencapai tujuan

pembelajaran. Sedangkan indikator dalam kedekatan adalah;

a) Perhatian pada siswa.

b) Learning centered

c) Terjalinnya hubungan emosional yang harmonis.

7) Pelayanan maksimal yaitu kemampuan untuk membantu atau melayani

atau memenuhi kebutuhanpeserta didik secara optimal. Sedangkan

indikator dalam pelayanan maksimal adalah;

a) Dipenuhinya standar pelayanan minimal.

b) Kepuasan.

c) Cepat dan tanggap.

d) Pelayanan cepat.

e) Proaktif.

8) Cerdas yaitu kemampuan memberikan makna atau nilai terhadap berbagai

aktivitas yang dilakukan sehingga hasilnya optimal (cerdas emosi dan

spiritual). Sedangkan indikator dalam cerdas adalah;

a) Responsif, analitis, inovatif dan solutif.

b) Mewarnai berbagai aktivitas yang dilakukan.

Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa kinerja guru

adalah kemampuan guru dalam menjalankan tugasnya berupa merencanakan

pengajaran, melaksanakan pengajaran dan melaksanakan hubungan antar pribadi,

selain itu dapat dijadikan pertimbangan bagi seorang pemimpin untuk

Page 52: PENGARUH SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN FASILITAS … · Seluruh bapak ibu guru ... menyebut namaku dalam setiap do’a, atas kasih sayang, motivasi dan ... bawah, kanan, kiri, pojok

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

meningkatkan produktifitas kerja dan perhitungan – perhitungan untuk

mengembangkan organisasi mencapai tujuan organisasi.

Kemampuan kerja seorang guru dapat ditingkatkan jika ada faktor – faktor

yang mempengaruhi, baik faktor intern maupun faktor ekstern dari seorang guru.

Sehubungan hal ini ada teori pengaharapan (Expectancy teory) dikemukakan oleh

Victor Vroom yang dikutip oleh Beck, (1990:245) menyatakan bahwa “Kekuatan

yang memotivasi seseorang untuk bekerja giat dalam mengerjakan tugasnya

tergantung dari hubungan timbal balik antara apa yang diinginkan dan dibutuhkan

sari hasil pekerjaan tersebut”.

b. Faktor – Faktor Kinerja Guru

Penilaian kinerja (Performance Approisal) melainkan peranan yang sangat

penting dalam peningkatan motivasi ditempatkan kerja pegawai (guru)

menginginkan dan memerlukan balikan berkenaan dengan prestasi mereka dan

penilai menyediakan kesempatan untuk memberikan balikan kepada meraka. Jika

kinerja tidak sesuai dengan standar, maka penilaian memberikan kesempatan

untuk meninjau kemajuan pegawai (Guru) untuk menyusun rencana peningkatan

kinerja, Robins (1993:536).

Dalam penilaian kinerja pegawai (Guru) umumnya hanya menilai hasil

visi, tetapi pelasanaannya pekerjaan perlu dipertimbangkan secara keseluruhan

karena menyangkut berbagai bidang seperti kemampuan kerja, kerajinan, disiplin,

hubungan kerja atau hal – hal khusus sesuai dengan bidang dan tingkatan

pekerjaan yang dijabatnya.

Robins (1993:514-516) menyebutkan lima faktor popular yang dapat

dijadikan penilaian kinerja, yaitu:

1) Kualitas pekerjaan, meliputi ; akurasi, ketelitian, penampilan dan

penerimaan keluaran.

2) Kuantitas pekerjaan, meliputi : volume keluaran dan kontribusi.

3) Supervisi yang diperlukan, meliputi : membutuhkan saran, arahan, atau

perbaikan.

Page 53: PENGARUH SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN FASILITAS … · Seluruh bapak ibu guru ... menyebut namaku dalam setiap do’a, atas kasih sayang, motivasi dan ... bawah, kanan, kiri, pojok

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

4) Kehadiran, meliputi : regularitas, dapat dipercaya atau diandalkan, dan

ketepatan waktu.

5) Konservasi, meliputi : pencegahan, pemborosan, pemeliharaan peralatan.

Mainer (1965) menjelaskan dalam As’ad (1998:56) bahwa perbedaan

performance kerja antara orang yang satu dengan yang lainya dalam situasi kerja

karena perbedaan karakteristik dari individu yang bersangkutan. Disamping itu,

orang yang sama dapat menghasilkan performance kerja yang berbeda dalam

situasi yang berbeda pula.

Kesimpulan dari uraian tersebut diatas adalah kinerja guru pada intinya,

dipengaruhi oleh dua hal yaitu faktor – faktor individual dan faktor – faktor

situasi.

c. Penilaian Kinerja Guru

Guru sebagai tenaga professional dibidang kependidikan diharuskan

memahami hal – hal yang bersifat konseptual dan filosofi, harus juga mengetahui

hal – hal yang bersifat teknis dan mampu mengaplikasikannya. Hal – hal yang

bersifat teknis antara lain kegiatan mengelola dan melaksanakan proses belajar

mengajar. Proses belajar mengajar merupakan proses yang mencakup serangkaian

aktivitas guru dan murid atas dasar asumsi hubungan dialogis yang berlangsung

dalam situasi edukatif. Proses belajar mengajar ini tidak hanya hubungan timbal

balik penyampaian informasi atau mata pelajaran, tetapi juga menamamkan nilai

sikap, moral dan perilaku dari guru kepada siswa secara professional. Professional

diartikan sebagai kegiatan yang kompleks memerlukan suatu kemampuan

menganalisis, mengintepretasikan dalam kaitan pengambilan keputusan yang

berkaitan dengan anak didik Sukari (1999:50).

Dalam penilaian kinerja guru yang efektif setidaknya terdapat dua syarat

utama, yaitu:

1) Adanya kriteria yang dapat diukur secara obyektif.

2) Adanya obyektifitas dalam proses evaluasi.

Kriteria kinerja yang dapat diukur secara obyektif untuk

pengembangannya diperlukan kualifikasi – kualifikasi tertentu. Ada tiga

Page 54: PENGARUH SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN FASILITAS … · Seluruh bapak ibu guru ... menyebut namaku dalam setiap do’a, atas kasih sayang, motivasi dan ... bawah, kanan, kiri, pojok

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

kualifikasi dalam pengembangan kiteria kinerja dapat diukur secara obyektif,

yaitu :

a) Relevansi (Relevancy)

Relevansi menunjukkan tingakat kesesuaian antara kriteria dengan tujuan

– tujuan kinerja. Misalnya kecepatan produksi dapat menjadi ukuran

kinerja yang lebih relevan dibandingkan penampilan seseorang.

b) Reliabilitas (Realibility)

Reliabelitas menunjukkan tingakat di mana kriteria mengahasilkan hasil

yang konsisten. Ukuran-ukuran kuantitatif seperti satuan-satuan produksi

dan volume penjualan mengahasilkan pengukuran yang konsisten secara

reatif. Sedangkan kriteria-kriteria yang bersifatnya subyektif seperti sikap,

kreatifitas dan kerja sama menghasilkan pengukuran yang tidak konsisten,

tergantung siapa yang mengevaluasi dan bagamana pengukuran itu

dilakukan.

c) Diskriminasi (Discrimination)

Driskiminasi mengukur tingkat dimana suatu kriteria kinerja dapat

memperlihatikan perbedaan-perbedaan dalam kinerja. Jika nilai semuanya

cenderung menunjukkan semuanya baik atau jelek berarti ukuran kinerja

tidak bersifat diskriminatif, tidak membedakan kinerja di antara masing-

masing karyawan.

Berdasarkan dari uraian tersebut diatas ukuran kinerja guru dapat terlihat

dari rasa tanggu jawabnya menjalankan amanah, profesi yang diembannya, rasa

tanggung jawab moral dipundaknya. Semua itu akan terlihat kepada kepatutan

dari loyalitasnya di dalam menjalankan tugas keguruannya di dalam kelas maupun

tugas kependidikannya diluar kelas. Sikap ini dibarengi pula oleh rasa tanggung

jawab mempersiapkan segala perlengkapan pengajaran sebelum melaksanakan

proses pembelajaran. Selain itu guru juga sudah mempertimbangkan akan

metodelogi yang akan digunakan, termasuk alat media pendidikan yang dipakai,

serta alat penilaian apa yang akan digunakan di dalam perlaksanaan evaluasi.

Kinerja guru akan semakin optimal, manakala diintegrasikan dengan

komponen persekolahan, apakah itu kepala sekolah, guru, karyawan maupun anak

Page 55: PENGARUH SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN FASILITAS … · Seluruh bapak ibu guru ... menyebut namaku dalam setiap do’a, atas kasih sayang, motivasi dan ... bawah, kanan, kiri, pojok

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

didik, kinerja guru akan bermakna bila dibarengi dengan niat yang bersih dan

ikhlas, serta selalu menyadari akan kekurangan yang ada pada dirinya. Dan berupa

untuk dapat meningkatkan atas kekurangan tersebut sebagai upaya untuk

meningkatkan kearah yang lebih baik.

Seorang guru yang ideal menurut Usman, (1989:3) mempunyai tugas

pokok yaitu mendidik, mengajar dan melatih. Oleh karena itu seorang guru harus

memiliki kompetensi, setidaknya ada tiga jenis kompetensi yang harus dimiliki

seorang guru. Tugas kompetensi itu adalah kompetensi personal, yaitu

kemampuan yang ada pada diri guru agar dapat mengembangkan kondisi belajar

sehingga hasil belajar dapat tercapai dengan lebih efektif. Kedua kemampuan

sosial yaitu kemampuan guru yang realisasinya memberi manfaat bagi

masyarakat. Ketiga, kompetensi profesional adalah kemampuan yang dimiliki

guru sebagai pengajar yang baik.

Kemampuan profesional yang diharapkan dari seorang tenaga

kependidikan menurut Pusat Pengembangan dan Penataran Guru (P3G) yang

dikutip Samana, (1994:123), terdapat 10 kompetensi guru di Indonesia, yakni : 1)

Menguasai bahan pengajaran, 2) Mengelola program pembelajaran, 3) Mengelola

kelas, 4) Menggunakan media dan sumber belajar, 5) Menguasai landasan

pendidikan, 6) Mengelola interaksi belajar mengajar, 7) Menilai prestasi belajar,

8) Mengenal fungsi dan layanan bimbingan dan penyuluhan, 9) Mengenal dan

menyelenggarakan administrasi sekolah, dan 10) Memahami dan menafsirkan

hasil penelitian guna keperluan pengajaran.

Menurut (Furqon,2009:239) menyebutkan bahwa kinerja pendidik yang

diharapkan dapat berpegang pada prinsip – prinsip sebagai berikut ;

1) Senantiasan memegang komitmen dengan sungguh – sungguh dalam

mewujudkan visi, misi dan tujuan pendidikan.

2) Senantiasa menjunjung tinggi martabat dan profesi guru.

3) Senantiasa melakukan yang terbaik dalam mengembangkan potensi

peserta didik.

4) Senantiasa bekarja keras dengan penuh pengabdian.

Sedangkan khusus dalam praktek mengajar menurut Pusat Pembinaan

Widyaiswara yang dikutip Sukari (1999:50) menjelaskan bahwa kinerja yang

Page 56: PENGARUH SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN FASILITAS … · Seluruh bapak ibu guru ... menyebut namaku dalam setiap do’a, atas kasih sayang, motivasi dan ... bawah, kanan, kiri, pojok

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

memuaskan menunjukkan : 1) Penguasaan materi, 2) Ketepatan waktu dalam

penyajian, 3) Sistematika penyajian, 4) Penggunaan metode mengajar dan alat

bantu, 5) Daya simpatik gaya dan sikap, 6) Penggunaan bahasa, 7) Pemberian

motivasi belajar kepada pelajar, 8) Pencapaian tujuan intruksional, 9)

Komprehensif dan wawasan, 10) Kerapian.

Kesepuluh kriteria guru tersebut diatas sangat sesuai dengan peranan dan

kompetensi guru dalam proses belajar mengajar yang merupakan inti dari proses

pendidikan. Untuk memahami pengertian proses belajar mengajar, berikut uraian

pengertian istilah tersebut :

1) Peranan guru yaitu serangkaian tingkah laku yang saling berkaitan yang

dilakukan dalam situasi tertentu serta berhubungan dengan kemajuan

perubahan tingkah laku dan perkembangan siswa yang menjadi tujuan.

2) Kompetensi adalah suatu hal yang menggambarkan kualifikasi atau

kemampuan seseorang, baik yang kualitatif maupun yang kuantitatif.

3) Guru adalah jabatan atau profesi yang memerlukan keahlian khusus

sebagai guru.

4) Proses yaitu interaksi semua komponen yang terdapat dalam belajar

mengajar yang satu dengan yang lainnya yang saling berhubungan

(interdependent) dalam ikatan untuk mencapai tujuan.

5) Belajar yaitu sebagai perubahan tingkah laku pada diri individu berkat

adanya interaksi antara individu dengan individu dan individu dengan

lingkungan.

6) Mengajar yaitu suatu perbuatan yang memerlukan tanggung jawab moral

yang cukup berat.

Peristiwa belajar mengajar banyak mengalami perubahan seiring dengan

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Semua ini akan menimbulkan

tantangan bagi guru untuk senantiasa meningkatkan tugas, peranan dan

kompetensinya.

Guru merupakan suatu profesi yang artinya suatu jabatan atau pekerjaan

yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru. Jenis pekerjaan ini semestinya

Page 57: PENGARUH SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN FASILITAS … · Seluruh bapak ibu guru ... menyebut namaku dalam setiap do’a, atas kasih sayang, motivasi dan ... bawah, kanan, kiri, pojok

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

tidak dapat dilakukan oleh sembarangan orang di luar bidang kependidikan

walaupun kenyataan masih terdapat dilakukan orang diluar kependidikan.

Tugas guru sebagai profesi meliputi mendidik, mengajar dan melatih.

Mendidik artinya meneruskan dan mengambangkan nilai-nilai hidup. Mengajar

berarti meneruskan dan mengambangkan ketrampilan-ketrampilan pada siswa,

sedangkan melatih adalah mengembangkan keterampilan-keterampilan pada

siswa. Tugas guru dalam bidang kemanusiaan meliputi bahwa guru di sekolah

harus dapat menjadikan dirinya sebagai orang tua kedua. Ia harus mampu menarik

simpati sehingga ia menjadi idola bagi siswanya. Palajaran apa pun yang

diberikannya, hendaknya dapat menjadikan motivasi bagi siswanya dalam belajar.

Bila seorang guru dalam penampilannya sudah tidak menarik. Maka kegagalan

pertama adalah ia tidak akan dapat menanamkan benih pengajarannya itu kepada

siswanya. Para siswa akan enggan menghadapi guru yang tidak menatik. Pelajaran

tidak akan diserap sehingga mulai bosan menghadapi pelajaran yang diberikan

oleh guru itu.

Terkait dengan uraian tersebut tugas dan kegiatan pokok guru adalah

melaksankan pengajaran. Tugas ini dapat dicapai dengan baik apabila seseorang

guru mengetahui secara jelas maksaud dan tujuan pengajaran yang akan

dilaksanakan, serta mengelola pengajaran itu sebaik mungkin. Pengelolaan

pengajaran yang menjadi tugas guru meliputi ; 1) Menyusun rencana program

pengajaran, 2) Menyajikan dan melaksanakan program pengajaran, 3) Melakukan

evaluasi belajar, 4) Melakukan analisis hasil evalusi belajar, dan 5) Menyusun

program perbaikan Sukari (1999:51). Gagne dan Berliner yang dikutip Bafadal,

(1992:26) menjelaskan ada tiga fase pengajaran, yaitu 1) fase sebelum pengajaran,

2) fase saat pengajaran, 3) fase sesudah pengajaran. Tugas guru sebelum mengajar

adalah bagaimana merencanakan suatu system pengajaran yang sesuai dengan

yang direncanakan. Sedangkan tugas guru setelah mengajar adalah bagamana

menentukan keberhasilan pengajaran yang telah dilakukan dan mengadakan

perbaikan. Ketiga tugas besar ini saling berhubungan dalam mencapai efektivitas

dan efisiensi pengajaran.

Page 58: PENGARUH SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN FASILITAS … · Seluruh bapak ibu guru ... menyebut namaku dalam setiap do’a, atas kasih sayang, motivasi dan ... bawah, kanan, kiri, pojok

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

Tugas pertama, merencanakan pengajaran merupakan tugas pertama guru

sebagai pengajar. Merencanakan pengajaran berarti merencanakan suatu sistem

pengajaran. Sistem pengajaran merupakan suatu sistem yang kompleks, sehingga

tugas merencanakan pengajaran bukanlah tugas yang mudah bagi seorang guru,

karena guru dituntut memiliki kemampuan berfikir yang tinggi untuk

memecahkan masalah pengajaran. Lebih dari itu, guru juga dituntut memiliki

kemampuan yang tinggi untuk mengidentifikasi unsur-unsur pengajaran dan

menghubungkan satu sama lainnya.

Tugas guru di bidang pengajaran sama dengan dan relevan dengan

langkah-langkah dalam proses perencanaan pengajaran. Dick dan Carey, (1985:3)

menjelaskan bahwa komponen-komponen dalam proses belajar mengajar yang

perlu diperhatikan yaitu: 1) Melakukan identifikasi Tujuan Instruksional Umum,

2) Melakukan analisis instruksional, 3) Melakukan identifikasi perilaku dan

karekteristik awal siswa, 4) Menulis tujuan kinerja, 5) Melakukan revisi kegiatan

instruksional, 6) Mengembangkan butir tes acuan patokan, 7) Mengembangkan

strategi intruksional, 8) Mengambangkan dan memilih bahan instruksional, 9)

Mendesain dan melaksanakan evaluasi formatif, 10) Mendisain dan melaksanakan

evaluasi sumatif.

Tugas kedua adalah mengajar atau mengimplementasikan rencana

pengajaran yang dibuat. Tugas ini merujuk bagamana seseorang guru

menciptakan suatu system pengajaran yang sesuai dengan apa yang telah

direncanakan sebelumnya. Tugas ini mencakup, menyampaikan tujuan

pengajaran, menyampaikan materi pelajaran, menggunakan metode-metode serta

alat-alat tertentu sesuai dengan rencana, menilai keberhasilan belajar murid,

memotivasi, membantu masalah belajar murid. Thomas Green dalam Bafadal,

(1992:31) mengklasifikasikan aktivitas-aktivitas pengajaran menjadi tiga

kelompok, yaitu : 1) Aktivitas logis, 2) Aktivitas strategis, 3) aktivitas

intruksional. Aktivitas logis pengajaran adalah segala aktivitas yang berhubungan

dengan pemikiran dalam melakukan pengajaran, seperti menjelaskan,

menyimpulkan, merangkum dan mendemontrasikan. Aktivitas strategis

pengajaran adalah segala aktivitas yang mengacu pada perencanaan atau strategi

Page 59: PENGARUH SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN FASILITAS … · Seluruh bapak ibu guru ... menyebut namaku dalam setiap do’a, atas kasih sayang, motivasi dan ... bawah, kanan, kiri, pojok

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

dalam pengajaran, seperti memotivasi, bimbingan, pendisiplinan dan bertanya.

Sedangkan aktivitas instruksional pengajaran adalah segala aktivitas yang

merupakan bagian dari pengorganisasian kerja guru oleh institusi sekolah.

Aktivitas-aktivitas ini meliputi pengumpulan dana, pengarsipan laporan,

memonitor murid, dan konsultasi dengan orang tua murid.

Tugas kegita guru adalah menilai pengajaran. Tugas ini merujuk

bagamana guru menilai keberhasilan proses belajar mengajar yang telah

dikelolanya. Tugas menilai pengajaran adalah menilai dibagian-bagian yang tidak

berjalan sebagamana mestinya. Tuntutan seorang guru selain seperti uraian diatas,

hendaknya guru dapat juga berperan sebagai pembimbing dan memberikan

penyuluhan kepada siswa serta membantu memecahkan masalah-masalah mereka,

aspek ini tidak hanya berkenaan dengan penyampaian ilmu pengetahuan tetapi

juga menyangkut pengambangan kepribadian dan nilai-nilai para siswa. Hal ini

tentunya tidak efektif apabila tanpa dukungan perilaku yang menyebabkan

timbulnya proses belajar bagi siswa, hal ini dimaksudkan agar para guru dituntut

untuk mengembangkan hubungan pribadi.

d. Indikator Kinerja Guru

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti menetapkan indikator yang

digunanakan dalam membahas tentang kinerja guru adalah:

a) Komitmen.

(1) Memiliki ketajaman visi.

(2) Bertanggung jawab.

b) Kompetensi.

(1) Senantiasa mengembangkan diri.

(2) Memiliki kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan

professional.

c) Kerja keras.

(1) Bekerja ikhlas dan sungguh – sungguh.

(2) Produktif.

Page 60: PENGARUH SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN FASILITAS … · Seluruh bapak ibu guru ... menyebut namaku dalam setiap do’a, atas kasih sayang, motivasi dan ... bawah, kanan, kiri, pojok

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

d) Konsisten.

(1) Memiliki prinsip.

(2) Fokus.

e) Kesederhanaan.

(1) Bersahaja.

(2) Tepat guna.

f) Kedekatan.

(1) Perhatian pada siswa.

(2) Terjalinnya hubungan emosional yang harmonis.

g) Pelayanan maksikmal.

(1) Dipenuhinya standar pelayanan minimal.

(2) Cepat dan tanggap.

h) Cerdas.

(1) Responsif, analitis, inovatif dan solutif.

(2) Mewarnai berbagai aktivitas yang dilakukan.

B. Penelitian Terdahulu

Hasil penelitian Arif (2003), tentang Kontribusi Pengetahuan Tentang

Kepemimpinan Pendidikan Dan Presepsi Mengenai Supervisi Kepala Sekolah

Terhadap Efektifitas Mengajar. Jakarta: IKIP dengan Menggunakan Pendekatan

Statistik Regresi (sederhana/ganda) serta Korelasi (sederhana/ganda), hasil analisa

adalah korelasi positif antara pengetahuan tentang kepemimpinan pendidikan dan

efektivitas mengajar ( R = 0,58 dan R2=0,34), persepsi mengenai supervisi kepala

sekolah dan efektivitas mengajar ( R = 0,74 dan R2

= 0,55) dan pengetahuan

tentang kepemimpinan pendidikan dan persepsi supervisi kepala sekolah dengan

efektivitas mengajar (R = 0,80 dan R2 = 0.64). Sehingga pengetahuan tentang

kepemimpinan pendidikan dan persepsi mengenai supervisi kepala sekolah

berpengaruh positif terhadap mengajar efektivitas.

Persamaannya dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah pada

supervisi kepala sekolah dan efektivitas mengajar guru sedangkan perbedaannya

Page 61: PENGARUH SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN FASILITAS … · Seluruh bapak ibu guru ... menyebut namaku dalam setiap do’a, atas kasih sayang, motivasi dan ... bawah, kanan, kiri, pojok

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

pada pengetahuan tentang kepemimpinan pendidikan, dan lokasi penelitian yang

berbeda, sehingga penelitian ini pada posisi mengembangkan jika dikaitkan

dengan penelitian sebelumnya. Untuk itu, penelitian ini masih layak dilaksanakan.

Farid (2001), dalam penelitiannya tentang Hubungan Metode Mengajar

Dosen, Keterampilan Belajar, Sarana Belajar dan Lingkungan Belajar dengan

Prestasi Belajar Mahasiswa. Medan : UISU. Mengingat penelitian ini

menggunakan teknik korelasi dan regresi. Hasil analisis menyebutkan, metode

mengajar dosen merupakan variabel yang memberikan sumbangan terbesar, yaitu

10,748%, sedangkan keterampilan belajar, sarana belajar dan lingkungan belajar

hanya memberikan pengaruh sebesar 3,274%, 2,262% dan 3,345%. Sedangkan

80,4% lagi merupakan sumbangan dari variabel lain yang tidak menjadi variabel

dalam penelitian ini.

Persamaannya sarana belajar atau sarana pendidikan dan metode penelitian

yang akan digunakan oleh peneliti, sedangkan perbedaan dengan penelitian yang

dilakukan oleh peneliti yaitu metode mengajar, keterampilan belajar, lingkungan

belajar. Jadi penelitian ini layak untuk dilaksanakan.

Suharningsih (2010), Optimalisasi Kinerja Guru Dalam Proses

Pembelajaran Di Sekolah Dasar. Penelitian ini menggunkan metode penelitian

kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) kinerja guru sekolah dasar

dalam melaksanakan proses pembelajaran awali dengan penyusunan rencana

pembelajaran dan diakhiri dengan pelaksanaan pembelajaran sebagai

implementasi rancana pembelajaran. 2) kesuksesan guru dalam melaksanakan

proses pembelajaran merupakan keberhasilan guru dalam menciptakan suasana

pembelajaran yang menyenangkan dan kondisi lingkungan sekolah.

Persamaannya dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah pada

kinerja guru dan supervisi kepala sekolah sedangkan perbedaannya pada, metode

penelitian, dan lokasi penelitian yang berbeda, sehingga penelitian ini pada posisi

mengembangkan jika dikaitkan dengan penelitian sebelumnya. Untuk itu,

penelitian ini masih layak dilaksanakan.

Page 62: PENGARUH SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN FASILITAS … · Seluruh bapak ibu guru ... menyebut namaku dalam setiap do’a, atas kasih sayang, motivasi dan ... bawah, kanan, kiri, pojok

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

C. Kerangka Berfikir

Kerangka berpikir dalam penelitian menjelaskan secara teoritis model

konseptual variabel – variabel penelitian, tentang bagaimana pertautan teori –

teori yang berhubungan dengan variabel yang ingin diteliti.

1. Pengaruh Supervisi Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru.

Seorang kepala sekolah yang ingin mendapatkan kinerja guru yang baik

hendaknya dapat mengembangkan kegiatan supervisi yang baik, karena

dengan itu seorang guru akan lebih termotivasi dalam melaksanakan tugas

dan tanggung jawabnya baik sebagai seorang pendidik maupun sebagai

pegawai administratif. Dengan supervisi yang tepat dari seorang kepala

sekolah maka kinerja guru dalam melaksankan tanggung jawabnya akan

meningkat. Jadi supervisi yang diterapkan kepala sekolah akan

berpengaruh pada kinerja guru yang akan dicapai.

2. Pengaruh Fasilitas Mengajar Terhadap Kinerja Guru.

Fasilitas mengajar merupakan hal yang tidak boleh diabaikan bila

menginginkan proses belajar berjalan dengan baik. Dengan penggunaan

fasilitas mengajar yang memadai dan sesuai dengan kebutuhan, maka

secara otomatis guru akan lebih mudah menyampaikan materi pelajaran

kepada siswa. Logikanya semakin lengkap fasilitas mengajar guru maka

semakin tinggi pula motivasi seorang guru untuk melaksanakan

pembelajaran dikelas. Jadi jelas bahwa fasilitas mengajar turut

mempengaruhi kinerja guru.

3. Pengaruh Supervisi Kepala Sekolah dan Fasilitas Mengajar Terhadap

Kinerja Guru.

Keberhasilan untuk mencapai kinerja guru yang baik merupakan harapan

semua pihak, namun demikian dengan melihat kondisi individu guru yang

berbeda-beda maka kinerja yang ditunjukkan akan berbeda-beda. Banyak

faktor yang mempengaruhi kinerja guru dalam melaksanakan

pembelajaran. Dengan supervisi kepala sekolah yang baik maka guru

Page 63: PENGARUH SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN FASILITAS … · Seluruh bapak ibu guru ... menyebut namaku dalam setiap do’a, atas kasih sayang, motivasi dan ... bawah, kanan, kiri, pojok

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran menjadi lebih efektif dan

efisien, yang pada akhirnya menuju tercapainya kinerja guru yang optimal.

Selain supervisi kepala sekolah, kinerja guru juga di pengaruhi oleh

fasilitas mengajar dalam melaksanakan pembelajaran. Fasilitas mengajar

harus tepat dan sesuai dengan tujuan pembelajaran sehingga diharapkan

mempermudah guru dalam melakukan pembelajaran dikelas. Selanjutnya

hal ini akan mempermudah guru dalam memberikan materi yang di

ajarkan kepada siswa, yang akhirnya akan meningkatkan motivasi guru

dalam mencapai kinerja yang optimal.

Gambar 1 : Kerangka Berpikir

D. Pengajuan Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian.

Hipotesis dari penelitian ini dibangun dari hasil kajian teoritis atau melalui proses

menghubung – hubungkan sejumlah bukti empiris.

Berdasarkan latar belakang masalah, kajian teori dan kerangka berpikir,

dapat disusun hipotesis sebagai berikut :

Supervisi Kepala

Sekolah

Fasilitas Mengajar

Kinerja Guru

Kepala

Sekolah

Guru

Page 64: PENGARUH SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN FASILITAS … · Seluruh bapak ibu guru ... menyebut namaku dalam setiap do’a, atas kasih sayang, motivasi dan ... bawah, kanan, kiri, pojok

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

1. Diduga ada pengaruh yang signifikan antara supervisi kepala sekolah

terhadap kinerja guru di SMA Negeri 2 Sukoharjo tahun pelajaran

2010/2011.

2. Diduga ada pengaruh yang signifikan fasilitas mengajar terhadap kinerja

guru di SMA Negeri 2 Sukoharjo tahun pelajaran 2010/2011.

3. Diduga ada pengaruh yang signifikan supervisi kepala sekolah dan fasilitas

mengajar terhadap kinerja guru di SMA Negeri 2 Sukoharjo tahun

pelajaran 2010/2011.

Page 65: PENGARUH SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN FASILITAS … · Seluruh bapak ibu guru ... menyebut namaku dalam setiap do’a, atas kasih sayang, motivasi dan ... bawah, kanan, kiri, pojok

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Dalam penelitian untuk mendapatkan kebenaran diperlukan tata cara atau

prosedur tertentu. Sebelum penelitian ini dilaksanakan perlu ditentukan terlebih

dahulu metodologi penelitian yang digunakan. Ketepatan dalam menentukan

metodologi dengan jenis data yang akan mengantar penelitian ke arah tujuan yang

diinginkan.

Menurut Muhajir (2000:3), “metodologi penelitian membahas konsep

teoritik berbagai metode, kelebihan dan kelemahannya dalam karya ilmiah

dilanjutkan dengan metode yang digunakan”.

Sedangkan menurut Sutopo (2002:5) mengemukakan “Metodologi

penelitian adalah sekedar alat teknis, sehingga bisa digunakan dengan memilih

mana yang di pandang baik dan berusaha menggabungkannya, yang bila

dipikirkan secara para paradigmatik tentu saja tidak dapat dipertanggung

jawabkan”.

Dari pengertian metodologi diatas dapat disimpulkan bahwa metodologi

penelitian adalah suatu pengetahuan yang membahas dan mempelajari tentang

metode-metode atau cara-cara yang tepat dan dan harus ditempuh dalam

melaksanakan penelitian untuk tujuan penelitian.

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 2 Sukoharjo. Alasan peneliti

memilih mengadakan penelitian di SMA Negeri 2 Sukoharjo adalah :

a. Tersedia data yang dibutuhkan.

b. Terdapat masalah yang diteliti.

c. Belum pernah ada penelitian dengan permasalahan yang sama.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan terhitung mulai bulan Januari

2011 sampai bulan Juni 2011. Adapun jenis kegiatan yang di lakukan terbagi

Page 66: PENGARUH SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN FASILITAS … · Seluruh bapak ibu guru ... menyebut namaku dalam setiap do’a, atas kasih sayang, motivasi dan ... bawah, kanan, kiri, pojok

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

menjadi dua tahap, yakni persiapan penelitian dan tahap pelaksanaan penelitian.

Tahap persiapan penelitan meliputi pengajuan masalah sampai penyusunan

angket. Sedangkan tahap pelaksanaan penelitian dimulai dari pengumpulan data

sampai penyusunan laporan penelitian. (Lampiran 29)

B. Penetapan Populasi dan Sampel

1. Populasi

Sebuah penelitian akan memerlukan obyek yang akan diteliti, sehingga di

dalam penelitian tidak terlepas dari adanya populasi. Populasi merupakan obyek

yang akan dikenai hasil penelitian. Sebelum menetapkan populasi, yang perlu

diketahui adalah pengertian dari populasi.

Populasi merupakan seluruh subyek penelitian. Populasi menurut

Singarimbun dalam Iskandar (2008: 68) ”adalah jumlah keseluruhan dari unit –

unit analisis yang memilki ciri – ciri yang akan di duga”. Populasi menurut Zuriah

(2005) ”adalah seluruh data yang menjadi perhatian peneliti dalam suatu ruang

lingkup dan waktu yang ditentukan”. Dalam penelitian ini populasinya adalah

seluruh guru yang ada di SMA Negeri 2 Sukohajo tahun ajaran 2010/2011

berjumlah 73 orang guru. Jadi populasi dalam penelitian ini berjumlah 73 orang.

2. Sampel

Menurut Iskandar (2008: 69) “Sampel adalah sebagian dari populasi yang

diambil secara representative atau mewakili populasi yang bersangkutan atau

bagian kecil yang diamati”. Sedangkan Arikunto (2006 : 131) “Sampel adalah

sebagian atau wakil populasi yang diteliti”. Menurut Sugiyono (2005:91) “Sampel

adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimilki oleh populasi tersebut”.

Berdasarkan pernyataan tersebut penulis menyimpulkan sampel adalah kelompok

kecil yang merupakan wakil dari populasi yang akan diteliti. Sampel merupakan

sebagian kecil dari populasi yang karakteristiknya harus sama dengan

karakteristik populasi. Sampel inilah yang nanti akan diteliti.

Sehubungan dengan pengambilan sampel representatif seperti yang

dikemukakan oleh Surachmad (2004: 100) :

Page 67: PENGARUH SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN FASILITAS … · Seluruh bapak ibu guru ... menyebut namaku dalam setiap do’a, atas kasih sayang, motivasi dan ... bawah, kanan, kiri, pojok

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

Untuk pedoman umum saja populasi dikatakan bahwa bila populasi cukup

homogeny terhadap populasi dibawah 100, maka dapat dipergunakan

sampel sebesar sebesar 50%, dan diatas 1000 sebesar 15%. Untuk jaminan

ada baiknya sampel ditambah sedikit lagi dari jumlah matematik tadi”.

Dalam penelitian ini jumlah populasi adalah dibawah 100 yaitu 73 orang

guru. Berdasarkan pendapat diatas dan dengan pertimbangan jumlah populasi

yang diambil untuk diteliti jumlahnya dibawah seratus, maka peneliti mengambil

tindakan untuk mengambil 55% dari semua guru yang ada di SMA Negeri 2

Sukoharjo yang berjumlah 73 orang guru, sehingga sampel dalam penelitian ini

adalah 55% X 73 = 40 orang guru.

3. Teknik Pengambilan Sampel

Iskandar (2008: 69) menyatakan bahwa “Teknik sampling merupakan

penelitian yang tidak meneliti seluruh subjek yang ada dalam populasi, melainkan

hanya sebagian saja yang diperlukan oleh peneliti dalam penelitian yang disebut

sampel”. Ada beberapa teknik pengambilan sampel, tapi dalam penelitian ini

peneliti menggunakan teknik sampling acak (random sampling)

Hal tersebut sesuai dengan pendapat Sutrisno Hadi (2001: 75) yang

menyatakan “Teknik random sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang

mana semua individu dalam populasi baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-

sama diberi kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel.”

Selanjutnya cara-cara yang digunakan untuk random sampling dapat

dilakukan dengan:

a. Cara undian : Cara ini dilakukan sebagaimana kita melakukan undian jika

cara ini dilakukan terhadap semua individu dalam populasi maka teknik ini

disebut unsestricted random sampling/random sampling tak bersyarat akan

tetapi sangat sulit untuk melakukan cara ini jika jumlah subyek dalam

populasi sangat banyak/ jika kita belum mengetahui secara pasti semua

individu dalam polulasi.

b. Cara Ordinal : Cara ini dilakukan dengan mengambil subyek dari atas ke

bawah. Ini dilakukan dengan mengambil meraka yang bernomor kelipatan

Page 68: PENGARUH SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN FASILITAS … · Seluruh bapak ibu guru ... menyebut namaku dalam setiap do’a, atas kasih sayang, motivasi dan ... bawah, kanan, kiri, pojok

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

ganjil genap, nomor kelipatan angka tiga dan sebagainya tergantung

ketentuan yang dibuat oleh peneliti.

c. Cara randomisasi dari tabel bilangan random : Tabel bilangan ini pada

umumnya terdapat pada buku-buku statistik. Cara ini banyak digunakan

oleh para peneliti. Hal ini karena selain prosedurnya sangat sederhana,

kemungkinan penyelewengan juga dapat dihindari. Randomisasi dapat

dikenakan pada subyek/individu dalam populasi.

Sampel yang secara nyata akan diteliti harus representatif dalam arti

mewakili populasi baik dalam karakteristik maupun jumlahnya. Karena itu dalam

pengambilan sampel harus mengikuti teknik-teknik yang ditentukan. Dalam

penelitian ini, teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik random

sampling dengan cara undian yang artinya dari 73 guru akan diambil sejumlah 40

guru sebagai sampel secara acak, sehingga setiap guru mempunyai kesempatan

yang sama untuk menjadi anggota sampel.

C. Teknik Pengumpulan Data

Dalam metode pengumpulan data ada beberapa cara yang dapat digunakan,

tetapi tidak semua cara dapat diterapkan dalam setiap jenis penelitian. Adapun

metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan metode angket atau kuesioner dan metode dokumentasi. Untuk

lebih jelasnya dapat penulis uraikan tentang angket atau kuesioner.

1. Metode Angket atau Kuesioner

a. Pengertian Angket

Arikunto (2006:151) menyatakan “angket adalah sejumlah pertanyaan

yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti

laporan tentang pribadinya, atau hal-hal lain yang ia ketahui”. Sedangkan

Hasan (2003:82) menjelaskan “angket adalah daftar pertanyaan yang

diserahkan kepada responden”.

Berdasarkan pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa teknik

pengumpulan data dengan angket adalah penyelidikan mengenai suatu

masalah dengan jalan mengedarkan pertanyaan kepada responden untuk

Page 69: PENGARUH SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN FASILITAS … · Seluruh bapak ibu guru ... menyebut namaku dalam setiap do’a, atas kasih sayang, motivasi dan ... bawah, kanan, kiri, pojok

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

mendapatkan informasi, keterangan, tanggapan, atau hal yang diketahui

secara tertulis. Jadi kuesioner adalah sejumlah pertanyaan yang diajukan

kepada responden dan jawabanya diberikan secara tertulis.

b. Jenis-Jenis Angket

Menurut Arikunto (2006:152) mengemukakan bahwa angket dapat

dibedakan menjadi beberapa jenis, tergantung dari sudut pandang yang

digunakan, yaitu:

1) Dipandang dari cara menjawabnya, maka ada:

a) Kuesioner terbuka, yang memberi kesempatan kepada responden untuk

menjawab dengan kalimat sendiri.

b) Kuesioner tertutup, yang sudah disediakan jawabannya sehingga

responden tinggal memilih.

2) Dipandang dari jawaban yang diberikan, maka ada:

a) Kuesioner langsung, yaitu responden menjawab tentang dirinya.

b) Kuesioner tidak langsung, yaitu jika responden menjawab tentang

orang lain.

3) Dipandang dari bentuknya, maka ada:

a) Kuesioner pilihan ganda, yang dimaksud adalah sama dengan

kuesioner tertutup.

b) kuesioner isian, yang dimaksud adalah kuesioner terbuka.

c) Check list, sebuah daftar dimana responden tinggal membubuhkan

tanda chek (√ ) Pada kolom yang sesuai.

d) Rating-scala ( skala bertingkat ), yaitu sebuah pertanyaan diikuti oleh

kolom-kolom yang menunjukkan tingkatan-tingkatan, misalnya

dimulai dari setuju sampai dengan sangat tidak setuju.

Dipandang dari cara menjawabnya dalam penelitian ini digunakan

angket jenis tertutup sehingga responden tinggal memilih jawaban yang telah

disediakan dan bila dipandang dari bentuknya, angket yang digunakan dalam

penelitian ini adalah angket dengan rating-scale (skala bertingkat). Alasannya

dapat memberikan beberapa alternative jawaban kepada responden sehingga

dapat memilih jawaban yang paling tepat sesuai dengan pendapatnya.

c. Alasan Penggunaan Angket

Alasan digunakanya angket sebagai alat atau instrument pengumpulan

data, bahwa angket mempunyai beberapa keuntungan seperti yang

dikemukakan oleh Arikunto ( 2006: 153) yaitu:

1) Tidak memerlukan hadirnya peneliti

2) Dapat dibagikan secara serentak kepada banyak responden

Page 70: PENGARUH SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN FASILITAS … · Seluruh bapak ibu guru ... menyebut namaku dalam setiap do’a, atas kasih sayang, motivasi dan ... bawah, kanan, kiri, pojok

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

3) Dapat dijawab responden menurut kecepatanya masing-masing, dan

menurut waktu senggang responden.

4) Dapat dibuat standar sehingga bagi semua responden dapat diberi

pertanyaan yang benar-benar sama.

d. Langkah-Langkah Menyusun Angket

Langkah-langkah penyusunan angket adalah sebagai berikut:

a) Menetapkan tujuan pembuatan angket

Tujuan penyusunan angket dalam penelitian ini adalah untuk memperoleh

data tentang Lingkungan Fisik dan Pengawasan dihubungkan dengan

efektivitas kerja pegawai.

b) Menentukan aspek-aspek yang akan diukur

Untuk memperjelas pertanyaan-pertanyaan yang akan disusun, perlu

dibuat suatu matriks yang disebut matrik spesifikasi data. Matrik ini

merupakan penjabaran dari aspek-aspek yang akan diukur untuk

memperjelas permasalahan yang akan dituangkan ke dalam angket. Isi dari

matriks ini harus sesuai dan mengarah pada masalah dan tujuan penelitian.

Adapun isi dari matriks spesifikasi data ini antara lain batasan dari konsep

yang akan diteliti, variabel-variabel serta indikator-indikator yang perlu di

identifikasi dan diukur.

c) Menyusun petunjuk pengisian angket.

Menyusun pertanyaan-pertanyaan yang sesuai dengan variabel-variabel

yang akan diteliti.

Pernyataan-pernyataan yang dibuat harus sesuai dengan aspek-aspek yang

tertuang dalam matriks spesifikasi data yang telah disusun. Variabel yang akan

diukur dijabarkan menjadi indikator dan selanjutnya dijabarkan menjadi sub

indikator yang dapat diukur. Adapun penyusunan pernyataan dalam penelitian ini

menggunakan skala bertingkat atau rating-scale dan untuk menentukan nilai

jawaban angket dari masing-masing angket digunakan modifikasi skala likert.

Menurut Sugiyono (2001: 87) mengemukakan bentuk skala likert dengan

kategori penelitian sebagai berikut:

1) Sangat setuju

2) Setuju

Page 71: PENGARUH SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN FASILITAS … · Seluruh bapak ibu guru ... menyebut namaku dalam setiap do’a, atas kasih sayang, motivasi dan ... bawah, kanan, kiri, pojok

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

3) Ragu-ragu

4) Tidak setuju

5) Sangat tidak setuju

Alternatif ragu-ragu dapat dihilangkan karena alternatif jawaban tersebut

mempunyai arti ganda dan dapat menimbulkan kecenderungan responden untuk

memilih alternatif jawaban tersebut. Hal ini sesuai dengan pendapat Arikunto

(2006: 241) sebagai berikut:

Jika pembaca berpendapat bahwa ada kelemahan dengan 5 alternatif,

karena responden cenderung memilih alternative yang ada ditengah

(karena dirasa aman dan paling gampang karena tidak berpikir) dan alasan

itu memang ada benarnya. Maka memang dirasakan alternatif pilihannya

hanya 4 saja. Alternatif “Sangat setuju” dan “Setuju” ada disisi atau kubu

awal (kubu akhir) sedang dua pilihan lain, yaitu “Tidak setuju” dan

“Sangat tidak setuju” disisi atau kubu akhir (awal). Dalam hal ini dapa kita

pahami karena “Sangat setuju” dan “Setuju” sebenarnya berada pada sisi

“Setuju”, tetapi dengan gradasi yang menyangatkan. Demikian juga

dengan pilihan “Sangat tidak setuju” yang pada dasarnya adalah juga

“Tidak setuju”.

Berdasarkan pendapat di atas, maka setiap instrumen mempunyai 4

alternatif jawaban dari yang sangat positif sampai ke sangat negatif yang dapat

berupa kata sangat setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Mengenai

cara penilaian terhadap angket yang dipakai dalam penilaian ini adalah sebagai

berikut:

1) Setiap pertanyaan terdiri dari 4 pilihan jawaban.

2) Dalam menjawab pertanyaan, responden mamilih salah satu alternative

jawaban yang sesuai, dengan cara memberikan tanda chek (√ ) pada kolom

jawaban yang dipilih.

3) Apabila pertanyaan yang dibuat positif diberikan penilaian sebagai berikut:

Jawaban sangat setuju (SS) nilai = 4

Jawaban setuju (S) nilai = 3

Jawaban tidak setuju (ST) nilai = 2

Jawaban sangat tidak setuju (STS) nilai = 1

4) Apabila pertanyaan yang dibuat negatif diberikan penilaian sebagai

berikut:

Jawaban sangat setuju (SS) nilai = 1

Page 72: PENGARUH SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN FASILITAS … · Seluruh bapak ibu guru ... menyebut namaku dalam setiap do’a, atas kasih sayang, motivasi dan ... bawah, kanan, kiri, pojok

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

Jawaban setuju (S) nilai = 2

Jawaban tidak setuju (ST) nilai = 3

Jawaban sangat tidak setuju (STS) nilai = 4

d) Membuat surat pengantar

e) Mengadakan uji coba (try out)

Setelah angket disusun, angket tersebut perlu diuji-cobakan untuk

mengetahui letak kelemahan atau hal-hal yang akan menyulitkan

responden dalam menjawab pertanyaan. Selain itu uji coba angket ini

bertujuan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas angket tersebut. Uji

coba dilaksanakan di SMA Negeri 2 Sukoharjo sebanyak 10 orang guru,

diluar sample yang telah dipilih.

Kemudian untuk mengetahui validitas dan reabilitas dari hasil try out

digunakan alat ukur sebagai berikut

1) Validitas

Uji validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur berfungsi

dengan baik atau valid/tingkat kesahihan untuk dijadikan alat ukur.

Penelitian ini untuk menguji tingkat validitas kuesioner menggunakan

formula korelasi Product Moment dari Pearson dengan angka kasar

seperti yang dikemukakan oleh Arikunto (2006: 170) sebagai berikut:

2222

))((

YYNXXN

YXXYNrxy

Keterangan:

rxy : koefisien korelasi variabel x dan y

X : jumah skor-skor X

Y : jumlah skor-skor Y

N : jumlah responden

Page 73: PENGARUH SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN FASILITAS … · Seluruh bapak ibu guru ... menyebut namaku dalam setiap do’a, atas kasih sayang, motivasi dan ... bawah, kanan, kiri, pojok

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

Hasil dari xyr dikonsultasikan dengan tabel harga kritis

product moment. Apabila hasil yang diperoleh hitungr > tabelr dengan

taraf signifikan 5% maka angket tersebut valid.

2) Reliabilitas

Uji reliabilitas merupakan uji untuk menunjukkan sejauh mana

alat ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan sebagai alat

pengumpul data. penelitin ini menggunakan rumus alpha. Adapun

rumus tersebut menurut Arikunto (2006:180) adalah sebagai berikut:

2

2

11 11

t

b

k

kr

Keterangan:

11r = Reabilitas instrumen

k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

2

b = Jumlah varians butir

2

t = Varians total

Hasil 11r dikonsultasikan dengan tabel product moment. Apabila

hasil yang diperoleh hitungr > tabelr dengan taraf signifikan 5% maka

angket tersebut reliabel.

f) Revisi angket

Setelah angket di uji-cobakan maka hasilnya dijadikan dasar untuk

revisi.

g) Memperbanyak angket

Angket yang telah direvisi dan telah diyakini valid dan reliabel,

diperbanyak sesuai dengan jumlah responden yang dijadikan sampel

angket.

Page 74: PENGARUH SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN FASILITAS … · Seluruh bapak ibu guru ... menyebut namaku dalam setiap do’a, atas kasih sayang, motivasi dan ... bawah, kanan, kiri, pojok

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

h) Langkah terakhir adalah menggunakan angket yang telah diperbanyak dan

sudah menggunakan umpan balik dari responden sebagai alat pengumpul

data yang kemudian dianalisis.

D. Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian memaparkan hubungan antara berbagai variabel

yang akan di teliti. Rancangan penelitian meliputi metode yang nantinya

digunakan untuk memperoleh data. Salah satu cara mencari kebenaran yang

dipandang ilmiah adalah melalui metode penelitian. Tujuan umum pelaksanaan

penelitian adalah untuk memecahkan masalah, maka langkah-langkah yang

digunakan harus relevan dengan masalah yang dirumuskan.

Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh dari variabel–variabel yang akan

diukur dalam penelitian ini peneliti akan melakukan penelitian dengan metode

deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian untuk memberi uraian

mengenai fenomena atau gejala sosial yang diteliti dengan mendeskripsikan

tentang nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independent)

berdasarkan indikator–indikator dari variabel yang diteliti tanpa membuat

perbandingan atau menghubungkan antara variabel yang diteliti guna untuk

eksplorasi dan klasifikasi dengan mendeskripsikan sejumlah variabel berkenaan

dengan masalah variabel yang diteliti Iskandar (2008:61).

Rancangan penelitian yang disusun dengan baik, selain berguna untuk

peneliti itu sendiri juga memudahkan pihak lain untuk melakukan evaluasi.

Berikut ini merupakan rancangan penelitian dalam penelitian ini:

1. Variabel bebas atau independent variable adalah cara belajar siswa (X1) dan

gaya mrngajar guru (X2)

2. Variabel terikat dependent variable adalah prestasi belajar siswa (Y).

3. Metode yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif, yaitu metode

penelitian yang digunakan apabila bertujuan untuk medeskripsikan atau

menjelaskan data, peristiwa atau kejadian yang ada pada masa sekarang.

Page 75: PENGARUH SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN FASILITAS … · Seluruh bapak ibu guru ... menyebut namaku dalam setiap do’a, atas kasih sayang, motivasi dan ... bawah, kanan, kiri, pojok

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

E. Teknik Analisis Data

Setelah data terkumpul dengan lengkap dan benar, kemudian dilakukan

analisis data. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

1. Uji Prasyarat Analisis

a. Uji Normalitas

Uji normalitas sampel atau menguji normal tidaknya sampel, tidak lain

sebenarnya adalah mengadakan pengujian terhadap normal tidaknya sebaran data

yang akan dianalisis (Suharsimi Arikunto, 2005: 301). Apabila data distribusi

normal, berarti data tersebut dapat dipakai untuk penelitian ini sebagai salah satu

syarat analisis regresi linear yang nantinya digunakan untuk menguji hipotesis.

Langkah yang dilakukan dalam uji ini adalah dengan menggunakan One sample

Kolmogorov-Smirnov dengan menggunakan taraf signifikan 0,05. Data dinyatakan

berdistribusi normal jika signifikasi lebih besar dari 0,05 (Duwi Priyatno,

2008:28).

b. Uji Linearitas

Uji Linieritas digunakan untuk mendeteksi adanya hubungan linier antara

variabel X dan Y yang bisa dilakukan, sebagai berikut :

1) Plot antara residu (e) versus Y-topi

Jika plot yang bersangkutan menggambarkan suatu scatter diagram

(diagram pencar) dalam arti tidak berpola maka dapat dikatakan tidak

terjadi mispesifikasi pada fungsi regresi, hal ini bararti bahwa hubungan

antara variabal X dan Y adalah linier.

2) Plot antara variabel X versus Y

Jika plot menggambarkan garis lurus maka asumsi pertama ini

telah terpenuhi.

3) Plot antara residu versus X

Jika plot menggambarkan diagram pencar maka linieritas ini sudah

terpenuhi.

(Siswandari, 2008:35)

c. Multikolinearitas

Multikolinieritas digunakan untuk menguji suatu model apakah terjadi

hubungan yang sempurna atau hampir sempurna antara variabel bebas, sehingga

sulit untuk memisahkan pengaruh antara variabel-variabel itu secara individu

Page 76: PENGARUH SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN FASILITAS … · Seluruh bapak ibu guru ... menyebut namaku dalam setiap do’a, atas kasih sayang, motivasi dan ... bawah, kanan, kiri, pojok

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

terhadap variabel terikat. Pengujian ini untuk mengetahui apakah antar variabel

bebas dalam persamaan regresi tersebut tidak saling berkorelasi. Untuk

mendeteksi multikolinieritas adalah dengan melihat nilai tolerance dan nilai

Variance Inflation Factor (VIF), di mana menurut Hair et al dalam Duwi Priyatno

(2009) variabel dikatakan mempunyai masalah multikolinearitas apabila nilai

tolerance lebih kecil dari 0,1 atau nilai VIF lebih besar dari 10.

d. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi adalah bertujuan mengetahui ada atau tidaknya

penyimpangan asumsi klasik autokorelasi, yaitu korelasi yang terjadi antara

residual pada pengamatan dengan pengamatan lain pada model regresi. Model

regresi yang baik apabila tidak terjadi autokorelasi. Untuk mengetahui apakah

pada model regresi mengandung autokorelasi dapat digunakan pendekatan D-W

(Durbin Watson) dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

d = Nilai Durbin – Watson

= Jumlah kuadrat sisa (Gujarati, 2003).

Pada penelitian ini dilakukan uji autokorelasi dengan melihat nilai Durbin

– Watson pada tabel model summary. Pengujian dilakukan dengan menggunakan

software SPSS 17. Menurut Singgih Santoso (2010: 215) kriteria autokorelasi ada

3, yaitu:

1) Nilai D-W dibawah -2 berarti diindikasikan ada autokorelasi positif.

2) Nilai D-W diantara -2 sampai 2 berarti diindikasikan tidak ada

autokorelasi.

3) Nilai D-W diatas 2 berarti diindikasikan ada autokorelasi negatif.

Page 77: PENGARUH SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN FASILITAS … · Seluruh bapak ibu guru ... menyebut namaku dalam setiap do’a, atas kasih sayang, motivasi dan ... bawah, kanan, kiri, pojok

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

1. Uji Hipotesis

a. Uji Hipotesis I dan II

Pengujian hipotesis I dan II dilakukan dengan menggunakan uji r.

Penggunaan Uji r adalah untuk menguji secara parsial masing-masing variabel

dan untuk mengetahui keeratan hubungan antara dua variabel, yakni variabel

independen dengan variabel dependen. Menurut Sugiyono (2007: 184-185)

langkah-langkah dari uji r adalah sebagai berikut :

1) Hipotesis

Ho : = 0

Berarti tidak ada pengaruh yang signifikan secara parsial variabel

independen terhadap variabel dependen.

Ho : ≠ 0

Berarti ada pengaruh yang signifikan secara parsial variabel independen

terhadap variabel dependen.

2) Tingkat signifikasi ( ) = 5%

3) Rumus uji r

2222

))((

YYNXXN

YXXYNrxy

Keterangan:

rxy : koefisien korelasi variabel x dan y

X : jumah skor-skor X

Y : jumlah skor-skor Y

N : jumlah responden

(Suharsimi Arikunto,2006: 275)

4) Kriteria pengujian

Ho diterima dan Ha ditolak apabila rhitung rtabel atau nilai probabilitas

0,05.

Ho ditolak dan Ha diterima apabila rhitung rtabel atau nilai probabilitas

0,05.

Uji r dalam penelitian ini menggunakan software SPSS 17, yaitu dengan

melihat tabel correlations pada nilai pearson correlation. Jika nilai pearson

Page 78: PENGARUH SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN FASILITAS … · Seluruh bapak ibu guru ... menyebut namaku dalam setiap do’a, atas kasih sayang, motivasi dan ... bawah, kanan, kiri, pojok

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

correlation (rhitung) > rtabel dengan nilai probabilitas < 0,05, maka dapat dikatakan

bahwa terdapat pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Atau jika

nilai pearson correlation (rhitung) < rtabel dengan nilai probabilitas > 0,05, maka

dapat dikatakan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan masing-masing

variabel bebas terhadap variabel terikat.

Sedangkan untuk mengetahui keeratan hubungan antara dua variabel

adalah dengan menginterpretasi terhadap nilai r. Menurut Sugiyono (2007: 184)

interpretasi tersebut adalah sebagi berikut:

Tabel 1. Pedoman Interpretasi Nilai r

Besarnya nilai r Interpretasi

Antara 0,800 sampai dengan 1,00 Sangat Kuat

Antara 0,600 sampai dengan 0,799 Kuat

Antara 0,400 sampai dengan 0,599 Sedang

Antara 0,200 sampai dengan 0,399 Rendah

Antara 0,00 sampai dengan 0,199 Sangat Rendah

Untuk mengahasilkan suatu data penelitian yang akurat dalam penelitian

ini penulis menambahkan uji t sebagai uji pembanding terhadap hasil pengujian

yang telah dilakukan dengan menggunakan uji r sehingga diharapkan akan

mendapatkan suatu hasil pengujian yang valid dan akurat.

b. Analisis Regresi Linear Ganda

Korelasi ganda digunakan untuk mencari hubungan antara dua variabel

bebas atau lebih yang secara bersama-sama dihubungkan dengan variabel

terikatnya. Bentuk persamaan regresi ganda adalah sebagai berikut:

2211 XbXbaY

Di mana :

Y

= Variabel dependen (nilai yang diprediksikan)

a = Konstanta (nilai Y apabila X1, X2….. = 0)

b1, b2 = Koefisien regresi (nilai peningkatan atau penurunan)

X1, X2 = Variabel independen

(Duwi Priyatno, 2010:61)

Page 79: PENGARUH SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN FASILITAS … · Seluruh bapak ibu guru ... menyebut namaku dalam setiap do’a, atas kasih sayang, motivasi dan ... bawah, kanan, kiri, pojok

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

c. Uji Hipotesis III

Pengujian hipotesis III akan dilakukan dengan menggunakan uji F.

Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen (X1,

X2...Xn) secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap

variabel dependen (Y). Atau untuk mengetahui apakah model regresi

dapat digunakan untuk memprediksi variabel terikat atau tidak.

Signifikan berarti hubungan yang terjadi dapat berlaku untuk populasi.

Tingkat signifikansi menggunakan a = 5% atau 0,05. (Duwi Priyatno,

2010: 67)

Adapun langkah-langkah dari uji F adalah sebagai berikut :

1) Hipotesis

Ho : b1 = b2 = b3 = b4 = b5 = b6 = 0

Berarti tidak ada pengaruh yang signifikan secara bersama-sama variabel

independen terhadap variabel dependen.

Ho : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ b4 ≠ b5 ≠ b6 ≠ 0

Berarti ada pengaruh yang signifikan secara bersama-sama variabel

independen terhadap variabel dependen.

2) Tingkat signifikasi ( ) = 5 % ; F tabel ( k-1;n-k )

3) Rumus uji F

Keterangan:

R2 = Koefisien determinasi

n = Jumlah observasi

k = Jumlah variabel

4) Kriteria pengujian

Ho diterima dan Ha ditolak apabila Fhitung Ftabel atau nilai

probabilitas 0,05.

Ho ditolak dan Ha diterima apabila Fhitung Ftabel atau nilai

probabilitas 0,05.

Page 80: PENGARUH SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN FASILITAS … · Seluruh bapak ibu guru ... menyebut namaku dalam setiap do’a, atas kasih sayang, motivasi dan ... bawah, kanan, kiri, pojok

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

Uji F dalam penelitian ini menggunakan software SPSS 17, yaitu dengan

melihat tabel ANOVA dalam kolom nilai F, jika Fhitung Ftabel dengan nilai

probabilitas < 0,05 maka dapat dikatakan terdapat pengaruh yang signifikan

secara bersama-sama variabel bebas terhadap variabel terikat dan model regresi

bisa dipakai untuk memprediksi variabel terikat. Atau jika Fhitung < Ftabel dengan

nilai probabilitas > 0,05 maka tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara

bersama-sama antara variabel bebas terhadap variabel terikat.

d. Menghitung sumbangan relatif dan sumbangan efektif masing-masing

prediktor terhadap kriterium ( Y )

Sumbangan relatif dan sumbangan efektif digunakan untuk mengetahui

seberapa sumbangan murni masing-masing prediktor terhadap kriterium Y.

1) Menghitung sumbangan relatif 1X dan 2X terhadap Y dengan rumus.

1X = %100)(

11 xREGJK

yxb

%100)(

222 x

REGJK

yxbX

2) Menghitung sumbangan efektif 1X dan 2X terhadap Y dengan rumus.

Untuk 1X SE % 1X = SR % 1X x 2R

Untuk 2X SE % 2X = SR % 2X x 2R

Keterangan 2R = SE adalah sumbangan efektif garis regresi.

( Sutrisno Hadi, 2002 : 44-45 )

Page 81: PENGARUH SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN FASILITAS … · Seluruh bapak ibu guru ... menyebut namaku dalam setiap do’a, atas kasih sayang, motivasi dan ... bawah, kanan, kiri, pojok

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data

Penelitian yang berjudul “Pengaruh Supervisi Kepala Sekolah dan

Fasilitas Mengajar Terhadap Kinerja Guru SMA Negeri 2 Sukoharjo Tahun

Pelajaran 2010/2011” terdapat tiga variabel, dua variabel bebas dan satu variabel

terikat. Adapun variabel-variabel tersebut adalah sebagai berikut:

1. Supervisi kepala sekolah, sebagai variabel bebas pertama (X1)

2. Fasilitas mengajar, sebagai variabel bebas kedua (X2)

3. Kinerja guru, sebagai variabel terikat (Y)

Sebelum angket digunakan sebagai instrumen penelitian, terlebih dahulu

dilakukan try out kepada 10 orang responden diluar sampel. Try out tersebut

digunakan untuk mengetahui item-item yang tidak memenuhi syarat validitas dan

reliabilitas angket sebagai instrumen penelitian. Dalam penelitian ini, terdapat 7

item soal yang tidak valid, yaitu: 2 item dari variabel supervisi kepala sekolah

(Lampiran 4), 2 item dari variabel fasilitas mengajar (Lampiran 6), dan 3 item dari

variabel kinerja guru (Lampiran 8). Ketujuh item tersebut tidak digunakan karena

sudah diwakili oleh item lain. Selanjutnya, item soal yang valid sebanyak 49

digunakan sebagai instrumen dalam penelitian ini.

Setelah diadakan pengumpulan data melalui angket dan melalui proses

tabulasi data supervisi kepala sekolah sebagai variabel X1 dan fasilitas mengajar

sebagai variabel X2 serta prestasi belajar siswa sebagai variabel Y, maka peneliti

mengemukakan deskripsi data sebagai berikut:

Tabel 2. Deskripsi Data Statistik

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean

Std. Deviation

Supervisi Kepala Sekolah 40 31 47 37.93 4.141

Fasilitas Mengajar 40 10 21 16.22 2.878

Kinerja Guru 40 76 98 84.68 5.516

Sumber: data primer yang diolah (2011)

Page 82: PENGARUH SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN FASILITAS … · Seluruh bapak ibu guru ... menyebut namaku dalam setiap do’a, atas kasih sayang, motivasi dan ... bawah, kanan, kiri, pojok

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

Deskripsi data di atas menunjukkan jumlah responden dalam penelitian

ini adalah 40 guru. Berdasarkan deskripsi data di atas dapat diketahui skor

variabel supervisi kepala sekolah diperoleh skor minimum 31, skor maksimum 47,

rata-rata 37,93 dan standar deviasi 4,141. Variabel fasilitas mengajar diperoleh

skor minimum 10, skor maksimum 21, rata-rata 16,22 dan standar deviasi 2,878.

Variabel kinerja guru diperoleh skor minimum 76, skor maksimum 98, rata-rata

84,68 dan standar deviasi 5,516. ( Lampiran 14 )

B. Pengujian Persyaratan Analisis

Sebelum pengujian hipotesis dilakukan, data yang akan digunakan untuk

analisis statistik dengan teknik regresi ganda harus memenuhi persyaratan sebagai

berikut:

1. Uji Normalitas

Normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang akan

dianalisis berbentuk sebaran normal atau tidak. Adapun hasil uji normalitas dapat

dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 3. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Supervisi

Kepala Sekolah

Fasilitas

Mengajar Kinerja Guru

N 40 40 40

Normal Parametersa,,b

Mean 37.93 16.23 84.68

Std.

Deviation

4.141 2.878 5.516

Most Extreme

Differences

Absolute .129 .119 .149

Positive .129 .079 .149

Negative -.065 -.119 -.059

Kolmogorov-Smirnov Z .816 .752 .940

Asymp. Sig. (2-tailed) .519 .624 .339

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Sumber: data primer yang diolah (2011)

Page 83: PENGARUH SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN FASILITAS … · Seluruh bapak ibu guru ... menyebut namaku dalam setiap do’a, atas kasih sayang, motivasi dan ... bawah, kanan, kiri, pojok

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

Berdasarkan tebel di atas dapat dilihat bahwa nilai signifikansi uji

kolmogorov-smirnov untuk masing-masing variabel adalah 0,519 (X1); 0,624 (X2)

dan 0,339 (Y). Nilai signifikansi tersebut lebih besar dari 0,05, sehingga model

regresi memenuhi asumsi normalitas. ( Lampiran 15 )

2. Uji Linearitas

Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel

mempunyai hubungan yang linear atau tidak secara signifikan. Hasil uji linearitas

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Variabel Supervisi Kepala Sekolah (X1) dengan Kinerja Guru (Y)

Sumber: data primer yang diolah (2011)

Gambar 2. Plot Supervisi Kepala Sekolah (X1) dengan Kinerja Guru (Y)

Berdasarkan gambar di atas dapat dilihat bahwa plot variabel X1

dengan Y menggambarkan garis lurus dengan data menyebar mengikuti garis

tersebut, sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi

linieritas.

Page 84: PENGARUH SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN FASILITAS … · Seluruh bapak ibu guru ... menyebut namaku dalam setiap do’a, atas kasih sayang, motivasi dan ... bawah, kanan, kiri, pojok

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

b. Variabel Fasilitas Mengajar (X2) dengan Kinerja Guru (Y)

Sumber: data primer yang diolah (2011)

Gambar 3. Plot Fasilitas Mengajar (X2) dengan Kinerja Guru (Y)

Berdasarkan gambar di atas dapat dilihat bahwa plot variabel X2

dengan Y menggambarkan garis lurus dengan data menyebar mengikuti garis

tersebut, sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi

linieritas. ( Lampiran 16 )

3. Uji Multikolinearitas

Pengujian multikolineritas dilakukan untuk melihat apakah pada model

regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel independen. Adapun hasil uji

multikolinearitas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Page 85: PENGARUH SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN FASILITAS … · Seluruh bapak ibu guru ... menyebut namaku dalam setiap do’a, atas kasih sayang, motivasi dan ... bawah, kanan, kiri, pojok

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

Tabel 4. Coefficients

Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 (Constant)

Supervisi Kepala Sekolah .456 2.191

Fasilitas Mengajar .456 2.191

a. Dependent Variable: Kinerja Guru

Sumber: data primer yang diolah (2011)

Berdasarkan uji multikolinieritas di atas dapat dilihat bahwa nilai VIF

kedua variabel bebas kurang dari 5. Maka, dapat disimpulkan bahwa model

regresi bebas dari masalah multikolinearitas. ( Lampiran 19 )

4. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi digunakan untuk mendeteksi apakah variabel

pengganggu dari masing-masing variabel bebas saling mempengaruhi. Hasil uji

autokorelasi dalam penelitian ini bisa dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 5. Model Summary

Model Std. Eror of the Estimate Nilai Durbin-Watson

1 3.536 1.912

Sumber: data primer yang diolah (2011)

Berdasarkan uji autokorelasi di atas diperoleh hasil angka Durbin-

Watson sebesar 1.912. Nilai Durbin-Watson terletak diantara -2 sampai 2 (-2 <

1.912< 2), dengan demikian model regresi terbebas dari masalah autokorelasi.

( Lampiran 20 )

C. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis merupakan langkah untuk membuktikan pernyataan

yang dikemukakan dalam perumusan hipotesis. Hipotesis akan diterima apabila

hasil penelitian dapat mendukung pernyataan hipotesis dan sebaliknya akan

ditolak apabila hasil penelitian tidak mendukung pernyataan hipotesis.

Page 86: PENGARUH SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN FASILITAS … · Seluruh bapak ibu guru ... menyebut namaku dalam setiap do’a, atas kasih sayang, motivasi dan ... bawah, kanan, kiri, pojok

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

1. Uji r

Uji r digunakan untuk mengetahui signifikansi pengaruh variabel bebas

secara parsial terhadap variabel terikat.

a. Hipotesis

Ho : tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel bebas secara

parsial terhadap variabel terikat

Ha : terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel bebas secara parsial

terhadap variabel terikat

b. Kriteria Pengujian

Ho ditolak dan Ha diterima apabila nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05

Ho diterima dan Ha ditolak apabila nilai probabilitas lebih besar dari 0,05

c. Nilai Probabilitas

Tabel 6. Pearson Correlations

Correlations

Kinerja Guru

Supervisi Kepala Sekolah Pearson Correlation .746**

Sig. (2-tailed) .000

N 40

Fasilitas Mengajar Pearson Correlation .706**

Sig. (2-tailed) .000

N 40

Kinerja Guru Pearson Correlation 1

Sig. (2-tailed)

N 40

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Sumber: data primer yang diolah (2011)

Berdasarkan tabel Pearson Correlations di atas bisa dilihat bahwa:

1) Nilai probabilitas supervisi kepala sekolah (X1) adalah 0,000. Nilai

probabilitas ini lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak, sehingga terdapat

pengaruh yang signifikan secara parsial antara variabel supervisi kepala

sekolah (X1) terhadap variabel kinerja guru (Y). ( Lampiran 22 )

2) Nilai probabilitas fasilitas mengajar (X2) adalah 0,000. Nilai probabilitas

ini lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak, sehingga terdapat pengaruh

Page 87: PENGARUH SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN FASILITAS … · Seluruh bapak ibu guru ... menyebut namaku dalam setiap do’a, atas kasih sayang, motivasi dan ... bawah, kanan, kiri, pojok

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

yang signifikan secara parsial antara variabel fasilitas mengajar (X2 )

terhadap variabel kinerja guru (Y). ( Lampiran 22 )

2. Analisis Regresi Ganda

Setelah diolah dengan menggunakan software SPSS 17.0 for windows

diperoleh nilai koefisien regresi sebagai berikut:

Tabel 7. Koefisien Regresi

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 49.056 5.299 9.257 .000

Supervisi Kepala Sekolah .660 .202 .495 3.261 .002

Fasilitas Mengajar .652 .291 .340 2.240 .031

a. Dependent Variable: Kinerja Guru

Sumber: data primer yang diolah (2011)

Berdasarkan tabel coefficients di atas, maka persamaan regresi yang

diperoleh adalah sebagai berikut:

Y = 49,056 + 0,660 X1 + 0,652 X2

Keterangan

Y : Kinerja Guru

X1 : Supervisi Kepala Sekolah

X2 : Fasilitas Mengajar

Berdasarkan persamaan regresi tersebut dapat diinterpretasikan sebagai

berikut:

a. Konstanta / intersep sebesar 49,056 secara matematis menyatakan bahwa jika

nilai variabel bebas X1 dan X2 sama dengan nol maka nilai Y adalah 49,056.

Damodar Gujarati (2006) mengatakan bahwa nilai intersep tidak selalu berarti

karena seringkali jangkauan nilai variabel bebas tidak memasukkan nol

sebagai salah satu nilai yang diamati. ( Lampiran 19 )

b. Koefisien regresi variabel supervisi kepala sekolah (X1) sebesar 0,660 artinya

supervisi kepala sekolah mempunyai pengaruh yang positif terhadap variabel

kinerja guru. Sedangkan koefisien 0,660 berarti bahwa peningkatan satu unit

Page 88: PENGARUH SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN FASILITAS … · Seluruh bapak ibu guru ... menyebut namaku dalam setiap do’a, atas kasih sayang, motivasi dan ... bawah, kanan, kiri, pojok

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

variabel supervisi kepala sekolah dengan asumsi variabel bebas lain konstan

akan menyebabkan kenaikan kinerja guru sebesar 0,660 unit. ( Lampiran 19 )

c. Koefisien regresi variabel fasilitas mengajar (X2) sebesar 0,652 artinya

fasilitas mengajar mempunyai pengaruh yang positif terhadap variabel kinerja

guru. Sedangkan koefisien 0,652 berarti bahwa peningkatan satu unit variabel

fasilitas mengajar dengan asumsi variabel bebas lain konstan akan

menyebabkan kenaikan kinerja guru sebesar 0,652 unit. ( Lampiran 19 )

3. Uji F

Uji F digunakan untuk mengetahui signifikansi pengaruh variabel bebas

secara bersama-sama terhadap variabel terikat.

a. Hipotesis

Ho : tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel supervisi kepala

sekolah dan fasilitas mengajar secara bersama-sama terhadap kinerja

guru

Ha : terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel supervisi kepala

sekolah dan fasilitas mengajar secara bersama-sama terhadap kinerja

guru Kriteria Pengujian

Ho ditolak dan Ha diterima apabila nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05

Ho diterima dan Ha ditolak apabila nilai probabilitas lebih besar dari 0,05

b. Nilai Probabilitas

Tabel 8. ANOVA

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 724.047 2 362.024 28.948 .000a

Residual 462.728 37 12.506

Total 1186.775 39

Sumber: data primer yang diolah (2011)

Berdasarkan tabel ANOVA di atas bisa dilihat bahwa nilai

probabilitas dalam kolom Sig. adalah 0,000; dimana nilai ini lebih kecil dari

0,05. Maka bisa disimpulkan bahwa Ho ditolak yang artinya terdapat

Page 89: PENGARUH SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN FASILITAS … · Seluruh bapak ibu guru ... menyebut namaku dalam setiap do’a, atas kasih sayang, motivasi dan ... bawah, kanan, kiri, pojok

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

pengaruh yang signifikan secara bersama-sama antara variabel supervisi

kepala sekolah (X1) dan fasilitas mengajar (X2) terhadap kinerja guru (Y).

( Lampiran 23 )

4. Sumbangan Relatif (SR) dan Efektif (SE)

Sumbangan relatif dan efektif digunakan untuk mengetahui seberapa

sumbangan murni masing-masing varibel bebas terhadap variabel terikat.

a. Sumbangan relatif X1 dan X2 terhadap Y

1) SR1 = a x1Y

JK Reg

= 85217 ,22

121332 ,15

= 0,702 x 100% = 70,2 %

Sehingga besarnya sumbangan relatif supervisi kepala sekolah (X1)

terhadap kinerja guru (Y) adalah 70,2 %. ( Lampiran 24 )

2) SR2 = a x2Y

JK Reg

= 36114 ,93

121332 ,15

= 0,298 x 100% = 29,8 %

Sehingga besarnya sumbangan relatif fasilitas mengajar (X2) terhadap

kinerja guru (Y) adalah 29,8 %. ( Lampiran 24 )

b. Sumbangan efektif X1 dan X2 terhadap Y

1) SE1 = SR1 x R2

= 70,2 x 0,725

= 50,9 %

Sehingga besarnya sumbangan efektif supervisi kepala sekolah (X1)

terhadap kinerja guru (Y) adalah 50,9 %. ( Lampiran 24 )

2) SE2 = SR2 x R2

= 29,8 x 0,725

= 21,6 %

Page 90: PENGARUH SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN FASILITAS … · Seluruh bapak ibu guru ... menyebut namaku dalam setiap do’a, atas kasih sayang, motivasi dan ... bawah, kanan, kiri, pojok

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

Sehingga besarnya sumbangan efektif fasilitas mengajar (X2) terhadap

kinerja guru (Y) adalah 21,6 %. ( Lampiran 24 )

5. Kesimpulan Pengujian Hipotesis

Berdasarkan hasil analisis data untuk menguji hipotesis, maka dapat

ditarik kesimpulan sebagai berikut:

a. Dari pengujian hipotesis I menggukan uji r diketahui nilai probabilitas

supervisi kepala sekolah (X1) adalah 0,000. Nilai probabilitas ini lebih kecil

dari 0,05 maka Ho ditolak, sehingga terdapat pengaruh yang signifikan secara

parsial antara variabel supervisi kepala sekolah (X1) terhadap variabel kinerja

guru (Y). ( Lampiran 22 )

Sedangkan pengujian yang dilakukan dengan menggunakan uji t diperoleh

nilai thitung variabel supervisi kepala sekolah (X1) sebesar 3,261 dan ttabel

sebesar 1,685 dengan taraf signifikansi 0,05 sehingga dapat dikatakan bahwa

nilai thitung > ttabel. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa “Ada

pengaruh positif yang signifikan antara supervisi kepala sekolah terhadap

kinerja guru SMA Negeri 2 Sukoharjo Tahun Pelajaran 2010/2011.” dapat

diterima.

Dari kedua pengujian yang telah dilakukan, maka dapat diketahui bahwa

kedua pengujian tersebut mempunyai hasil yang sama. Dengan menggunakan

uji r maupun uji t yaitu terdapat pengaruh yang signifikan antara supervisi

kepala sekolah terhadap kinerja guru di SMA Negeri 2 Sukoharjo tahun

pelajaran 2010/2011.

b. Dari pengujian hipotesis II menggukan uji r diketahui nilai probabilitas

fasilitas mengajar (X2) adalah 0,000. Nilai probabilitas ini lebih kecil dari 0,05

maka Ho ditolak, sehingga terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial

antara variabel fasilitas mengajar (X2 ) terhadap variabel kinerja guru (Y). (

Lampiran 22 )

Sedangkan pengujian yang dilakukan dengan menggunakan uji t diperoleh

nilai thitung variabel fasilitas mengajar guru (X2) sebesar 2,240 dan ttabel sebesar

1,685 dengan taraf signifikansi 0,05 sehingga dapat dikatakan bahwa nilai

Page 91: PENGARUH SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN FASILITAS … · Seluruh bapak ibu guru ... menyebut namaku dalam setiap do’a, atas kasih sayang, motivasi dan ... bawah, kanan, kiri, pojok

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

thitung > ttabel. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa “Ada

pengaruh positif yang signifikan antara fasilitas mengajar guru terhadap

kinerja guru SMA Negeri 2 Sukoharjo Tahun Pelajaran 2010/2011.” dapat

diterima. ( Lampiran 21 )

Dari kedua pengujian yang telah dilakukan, maka dapat diketahui bahwa

kedua pengujian tersebut mempunyai hasil yang sama. Dengan menggunakan

uji r maupun uji t yaitu terdapat pengaruh yang signifikan fasilitas mengajar

terhadap kinerja guru di SMA Negeri 2 Sukoharjo tahun pelajaran 2010/2011.

c. Dari hasil perhitungan dengan menggunakan uji F, diperoleh nilai Fhitung

sebesar 28,948 dan Ftabel sebesar 3,252 dengan taraf signifikansi 0,05

sehingga dapat dikatakan bahwa nilai Fhitung > Ftabel. Dengan demikian

hipotesis yang menyatakan bahwa “Ada pengaruh positif yang signifikan

antara supervisi kepala sekolah dan fasilitas mengajar guru terhadap kinerja

guru SMA Negeri 2 Sukoharjo Tahun Pelajaran 2010/2011.” dapat diterima.

( Lampiran 23 )

D. Pembahasan Hasil Analisis Data

Setelah dilakukan analisis data, hasil penelitian membuktikan bahwa

variabel supervisi kepala sekolah dan fasilitas mengajar berpengaruh terhadap

kinerja guru SMA Negeri 2 Sukoharjo Tahun Pelajaran 2010/2011. Peningkatan

supervisi kepala sekolah akan menyebabkan peningkatan kinerja guru. Sebaliknya

menurunnya supervisi kepala sekolah akan menyebabkan penurunan kinerja guru.

Supervisi kepala sekolah, tugas kepala sekolah sebagai supervisor, teknik-teknik

dalam supervisi serta tujuan dari supervisi berpengaruh terhadap peningkatan

kinerja guru. Peningkatan fasilitas mengajar akan menyebabkan peningkatan

kinerja guru. Sebaliknya menurunnya fasilitas mengajar akan menyebabkan

penurunan kinerja guru. Sarana prasarana yang menunjang dalam kegiatan belajar

mengajar serta kelengkapan fasilitas mengajar berpengaruh terhadap peningkatan

kinerja guru.

Page 92: PENGARUH SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN FASILITAS … · Seluruh bapak ibu guru ... menyebut namaku dalam setiap do’a, atas kasih sayang, motivasi dan ... bawah, kanan, kiri, pojok

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis statistik untuk menguji hipotesis yang telah

dilakukan dengan analisis regresi linier berganda dan pembahasan analisis data,

maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan perhitungan menggunakan uji r diperoleh nilai probabilitas

kedua variabel bebas adalah sebesar 0,000; karena nilai probabilitas ini lebih

kecil dari 0,05 maka Ho ditolak, dengan demikian hipotesis ke pertama dan

kedua penelitian yang menyatakan “Ada pengaruh signifikan antara supervisi

kepala sekolah (X1) terhadap kinerja guru SMA Negeri 2 Sukoharjo” diterima

atau terbukti kebenarannya.

2. Berdasarkan perhitungan menggunakan uji r diperoleh nilai probabilitas

kedua variabel bebas adalah sebesar 0,000; karena nilai probabilitas ini lebih

kecil dari 0,05 maka Ho ditolak, dengan demikian hipotesis ke pertama dan

kedua penelitian yang menyatakan “Ada pengaruh signifikan antara fasilitas

mengajar (X2) terhadap kinerja guru SMA Negeri 2 Sukoharjo” diterima atau

terbukti kebenarannya.

3. Berdasarkan perhitungan menggunakan uji F diperoleh nilai probabilitas

sebesar 0,000; karena nilai probabilitasnya lebih kecil dari 0,05 maka Ho

ditolak, sehingga hipotesis ketiga penelitian yang menyatakan “Ada

pengaruh signifikan antara supervisi kepala sekolah (X1) dan fasilitas

mengajar (X2) terhadap kinerja guru SMA Negeri 2 Sukoharjo” diterima atau

terbukti kebenarannya.

B. Implikasi

Implikasi yang dapat dikemukakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Dengan teori yang ada, hasil penelitian ini dapat dikembangkan oleh peneliti

lain untuk memperbaiki atau menyempurnakan penelitian ini maupun

Page 93: PENGARUH SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN FASILITAS … · Seluruh bapak ibu guru ... menyebut namaku dalam setiap do’a, atas kasih sayang, motivasi dan ... bawah, kanan, kiri, pojok

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

mengkaji dan meneliti variabel lain yang berhubungan dengan peningkatan

kinerja guru dan faktor yang mempengaruhinya.

2. Hasil penelitian ini dapat juga dikembangkan oleh peneliti lain untuk

menyempurnakan penelitian ini maupun mengkaji dan meneliti dengan

analisis yang lainnya. Misalnya dengan analisis pet, sehingga dapat

dibandingkan hasilnya dan menambah khasanah ilmu pengetahuan.

3. Hasil penelitian ini memberikan informasi kepada guru dan kepala sekolah

bahwa pemberian bantuan, motivasi dan pembinaan atau sering disebut

dengan supervisi yang dilakukan oleh kepala sekolah membawa dampak

positif terhadap peningkatan kinerja guru. Supervisi kepala sekolah ini

meliputi perbaikan situasi pengajaran, pengefektifan peran guru, pemberian

contoh mengajar yang baik kepada guru, melibatkan partisipasi seluruh guru

serta membantu guru dalam meningkatkan cara mengajar yang efektif. Untuk

itu kepala sekolah hendaknya mengoptimalkan tugasnya sebagai supervisor.

4. Sarana prasarana yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar,

kelengkapan fasilitas yang digunakan dalam pembelajaran, media

pembelajaran serta kelengkapan literatur yang bisa digunakan untuk

membantu guru dalam menyampaikan materi kepada siswa membawa

dampak positif terhadap peningkatan kinerja guru. Untuk itu sekolah

hendaknya mengoptimalkan fasilitas pembelajaran untuk memaximalkan

kinerja guru.

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan dan implikasi hasil penelitian yang telah peneliti

kemukakan di atas, maka peneliti mengajukan saran kepada kepala sekolah SMA

Negeri 2 Sukoharjo, sebagai berikut:

a. Berdasarkan hasil angket yang dibagikan kepada responden, skor untuk

variabel supervisi kepala sekolah, item yang paling rendah adalah observasi

kelas yang dilakukan kepala sekolah ketika guru sedang mengajar. Maka dari

itu hendaknya kepala sekolah melakukan observasi kelas ketika guru sedang

mengajar sehingga kinerja dalam mengajar bisa dipantau. Hal ini berdasarkan

Page 94: PENGARUH SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN FASILITAS … · Seluruh bapak ibu guru ... menyebut namaku dalam setiap do’a, atas kasih sayang, motivasi dan ... bawah, kanan, kiri, pojok

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

angket penelitian yang menunjuk pada item nomor 2 dengan nilai 89

( Lampiran 10)

b. Berdasarkan hasil angket yang dibagikan kepada responden, skor untuk

variabel supervisi kepala sekolah, item yang paling rendah adalah melibatkan

partisipasi seluruh guru dan staf sekolah. Maka dari itu hendaknya kepala

sekolah melibatkan partisipasi seluruh guru dan staf sekolah terutama dalam

pengambilan keputusan agar dilakukan atas dasar musyawarah mufakat

dengan seluruh bawahannya. Hal ini berdasarkan angket penelitian yang

menunjuk pada item nomor 5 dengan nilai 81. ( Lampiran 10)

c. Berdasarkan hasil angket yang dibagikan kepada responden, skor untuk

variabel fasilitas mengajar, item yang paling rendah adalah kemampuan guru

dalam menggunakan berbagai media pembelajaran yang disediakan sekolah.

Maka dari itu hendaknya kepala sekolah mengadakan pelatihan untuk seluruh

guru dalam menggunakan berbagai fasilitas pembelajaran yang disediakan di

sekolah, misalnya: pelatihan membuat power poin, pelatihan penggunaan

LCD, pelatihan tehnik mengajar dll. Hal ini dimaksudkan agar guru bisa

mengoptimalkan penggunaan fasilitas pembelajaran tersebut. Hal ini

berdasarkan angket penelitian yang menunjuk pada item nomor 22 dengan

nilai 93. ( Lampiran 11)

d. Berdasarkan hasil angket yang dibagikan kepada responden, skor untuk

variabel fasilitas mengajar, item yang paling rendah adalah penyediaan

berbagai jurnal pendidikan guna menunjang kinerja guru dalam mengajar.

Maka dari itu hendaknya kepala sekolah menyediakan berbagai jurnal yang

bisa digunakan oleh guru sebagai literatur dalam mengajar. Hal ini

berdasarkan angket penelitian yang menunjuk pada item nomor 23 dengan

nilai 94. ( Lampiran 11)