PENGARUH SUMBER DAYA MODAL DAN SUMBER DAYA …

124
PENGARUH SUMBER DAYA MODAL DAN SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP PERKEMBANGAN PERBANKAN SYARIAH SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Oleh : Muhammad Ihsan NIM : 1111084000029 JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2016/ 1438 H

Transcript of PENGARUH SUMBER DAYA MODAL DAN SUMBER DAYA …

Page 1: PENGARUH SUMBER DAYA MODAL DAN SUMBER DAYA …

PENGARUH SUMBER DAYA MODAL DAN SUMBER DAYA MANUSIA

TERHADAP PERKEMBANGAN PERBANKAN SYARIAH

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar

Sarjana Ekonomi (S.E)

Oleh :

Muhammad Ihsan

NIM : 1111084000029

JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 2016/ 1438 H

Page 2: PENGARUH SUMBER DAYA MODAL DAN SUMBER DAYA …
Page 3: PENGARUH SUMBER DAYA MODAL DAN SUMBER DAYA …
Page 4: PENGARUH SUMBER DAYA MODAL DAN SUMBER DAYA …
Page 5: PENGARUH SUMBER DAYA MODAL DAN SUMBER DAYA …
Page 6: PENGARUH SUMBER DAYA MODAL DAN SUMBER DAYA …

i

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. IDENTITAS PRIBADI

1. Nama Lengkap : Muhammad Ihsan

2. Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 13 September 1993

3. Alamat : JL. Bangka VIII C No. 1 RT.04/12

Kel. Pela Mampang Kec. Mampang

Prapatan, Jak-Sel

4. Telepon : 083871603385

5. Email : [email protected]

B. PENDIDIKAN FORMAL

1. MI Al Hikmah Tahun 1999-2005

2. MTs Negeri 1 Jakarta Tahun 2005-2008

3. SMK Negeri 8 Jakarta Tahun 2008-2011

4. S1 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2011-2016

C. PENGALAMAN ORGANISASI

1. Anggota Rohis SMKN 8 Jakarta periode 2009-2010

2. Kuliah Kerja Nyata (KKN) MATAHARI di Desa Leuwi Karet,

Kabupaten Bogor 2014.

D. SEMINAR DAN WORKSHOP

1. Forum Riset Keuangan Syariah 2014 dengan Tema: “Mewujudkan

Industri Keuangan Syariah yang Efisien, Berdayasaing, dan

Berkontribusi Lebih Besar dalam Pembangunan Ekonomi Nasional”.

Kampus IPB Darmaga, 2014.

2. Seminar Nasional IAEI dengan Tema: “Penyiapan SDM Berbasis

Kompetensi Syariah dalam Pengembangan Perbankan Syariah Era

MEA 2015”. Universitas Prof. Moestopo (Beragama), 2014.

3. Seminar Ekonomi dengan Tema: “Solusi Ekonomi Tahan Kritis”. UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta, 2015.

E. LATAR BELAKANG KELUARGA

1. Ayah : Ahmad

2. Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 2 April 1964

3. Telepon : 083812147314

4. Ibu : Ida Farida

5. Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 28 Juni 1972

6. Telepon : 085778165585

7. Anak ke dari : 2 dari 3 bersaudara

Page 7: PENGARUH SUMBER DAYA MODAL DAN SUMBER DAYA …

ii

Abstract

Since the beginning of the emergence of Islamic banks in 1992 were marked

by the establishment of Bank Muamalat Indonesia as well as with the regulations

issued by the government in Law No. 10 of 1998 concerning banking, to this day

continues to show its development of Islamic banking in Indonesia. It can be seen

from the total assets of Islamic banking Islamic banking assets currently.Total

assets be a measure to see how big the market share held by the banks in an

economy. It is necessary strategic steps to increase the total assets of Islamic

banking one of them that is doing the human resource development of Islamic banks

both in quality and quantity in order to maximize the use of existing capital.

This study uses quantitative analysis on Islamic banking in Indonesia.

Sources of data in this research is secondary data. Data collected through literature

obtained from the Otoritas Jasa Keuangan (OJK) in the period of June 2011 to

2015 over the internet. This study uses Ordinary Least Square (OLS) as an

analytical technique.

The results showed that the total assets of Islamic banks able to be explained

by a network of offices, third party funds, the cost of education and training and

employment of Islamic banks amounted to 99, 87%. Partially office network, third

party funds, the cost of education and training has a positive and significant impact

on the total assets of Islamic banks. While the number of workers has a positive

effect but not significant to the total assets of Islamic banks. Simultaneously network

of offices, third party funds, the cost of education and training and the number of

workers affect the total assets of Islamic banks.

Keywords: office networks, third-party funds, the cost of education training, the

number of workers, human resources, capital and total assets.

Page 8: PENGARUH SUMBER DAYA MODAL DAN SUMBER DAYA …

iii

Abstrak

Sejak awal kemunculan bank syariah pada tahun 1992 yang ditandai dengan

berdirinya Bank Muamalat Indonesia serta dengan peraturan yang dikeluarkan

pemerintah dalam UU No. 10 tahun 1998 mengenai perbankan, hingga saat ini

perbankan syariah terus menunjukan perkembangannya di Indonesia. Hal tersebut

dapat dilihat dari total aset yang dimiliki perbankan syariah saat ini.Total aset

perbankan syariah menjadi ukuran untuk melihat seberapa besar pangsa pasar yang

dimiliki oleh perbankan tersebut dalam suatu perekonomian. Maka diperlukan

langkah-langkah strategis untuk meningkatkan total aset perbankan syariah salah

diantaranya yakni melakukan pengembangan sumber daya manusia bank syariah

baik dari kualitas maupun kuantitas guna memaksimalkan penggunaan modal yang

ada.

Penelitian ini menggunakan metode analisis kuantitatif pada perbankan

syariah di Indonesia. Sumber data dalam penelitian ini adalah data sekunder.

Pengumpulan data dilakukan melalui studi pustaka yang diperoleh dari Otoritas

Jasa Keuangan (OJK) periode juni 2011-2015 melalui internet. Penelitian ini

menggunakan metode Ordinary Least Square (OLS) sebagai teknik analisis .

Hasil penelitian menunjukkan bahwa total aset bank syariah mampu

dijelaskan oleh jaringan kantor, dana pihak ketiga, biaya pendidikan dan pelatihan

dan jumlah pekerja bank syariah sebesar 99, 87%. Secara parsial jaringan kantor,

dana pihak ketiga, biaya pendidikan dan pelatihan memiliki pengaruh yang positif

dan signifikan terhadap total aset bank syariah. Sedangkan jumlah pekerja memiliki

pengaruh yang positif namun tidak signifikan terhadap total aset bank syariah.

Secara simultan Jaringan kantor, dana pihak ketiga, biaya pendidikan dan pelatihan

serta jumlah pekerja berpengaruh terhadap total aset bank syariah.

Kata kunci : jaringan kantor, dana pihak ketiga, biaya pendidikan pelatihan, jumlah

pekerja, modal, sumber daya manusia dan total aset.

Page 9: PENGARUH SUMBER DAYA MODAL DAN SUMBER DAYA …

iv

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr, Wb.

Segala puji bagi Allah SWT, yang telah melimpahkan segala rahmat,

rezeki, karunia, berkah, dan hidayah-Nya kepada penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Sumber Daya Modal

Dan Sumber Daya Manusia Terhadap Perkembangan Perbankan

Syariah”dengan baik. Shalawat serta salam tak lupa penulis haturkan

kepada baginda nabi besar Muhammad SAW yang telah membimmbing

umat manusia dari zaman kegelapan ke zaman yang terang benderang.

Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi syarat-syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta. Terselesaikannya skripsi ini tentu dengan

dukungan, bantuan, bimbingan, semangat, dan doa dari orang-orang terbaik

yang ada di sekeliling penulis selama proses penyelesaian skripsi ini. Maka

dari itu penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Allah SWT, karena dengan kehendak dan segala pertolonganNya

tidak mungkin saya dapat menyelesaikan skripsi ini. Terima kasih atas

segala keberkahan yang Engkau berikan ya Rabb.

2. Keluarga tercinta dan terhebat yang saya miliki, Ayahanda Ahmad bin H.

Bantongan dan Ibunda Ida Farida binti H. Saumun yang selalu

memberikan motivasi terbaik, selalu mencurahkan cinta, kasih sayang dan

perhatiannya, serta selalu bekerja keras demi anak-anak dan keluarga.

Page 10: PENGARUH SUMBER DAYA MODAL DAN SUMBER DAYA …

v

Kakanda Luqman Hakim dan juga adikku Farhan Ramadhan yang selalu

menghibur di saat suka maupun duka, dan memberikan motivasi selama

menulis skripsi. Tanpa dukungan dan pengorbanan kalian penulis tidak

akan menjadi pribadi seperti sekarang ini.

3. Bapak Dr. M. Arief Mufraini, Lc., Msi selaku dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta semoga dapat memajukan

Fakultas Ekonomi dan Bisnis lebih baik lagi.

4. Bapak Arief Fitrijanto, M.Si, Ketua Jurusan Ilmu Ekonomi dan

Studi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

5. Bapak Yoghi Citra Pratama, M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang

dengan kerendahan hatinya selalu bersedia meluangkan waktunya untuk

membimbing, memberikan pengarahan, memberikan ilmu yang

bermanfaat dan motivasi kepada penulis selama penyelesaian skripsi ini.

Semoga Allah SWT senantiasa membalas segala kebaikan bapak.

6. Seluruh jajaran dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah

memberikan ilmu dan pembelajaran yang sangat berharga dan bermanfaat

bagi saya. Serta jajaran karyawan dan staf UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

yang telah melayani dan membantu penulis selama perkuliahan. Semoga

Allah SWT membalas semua kebaikan bapak ibu semua.

7. Ketua dan seluruh pegawai perpustakaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, dan

Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah, yang telah memberikan

pelayanan pustaka selama penulisan skripsi.

Page 11: PENGARUH SUMBER DAYA MODAL DAN SUMBER DAYA …

vi

8. Bella Puspita Sari, seorang yang sangat baik, sabar dan setia yang selalu

ada disamping penulis disaat suka, duka, sedih dan bahagia. Dan selalu

memberi motivasi dan arahan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi

ini. Terima kasih.

9. Sahabat-sahabat laki-laki terbaik angkatan 2011 diantaranya, Ahmad

Misbahul Munir, Muhammad Aditia, Muhammad Yusuf, Riri Ruhiana,

Septian Puguh, Barep Prajitno, Dimas Brianto, Kharisma Susetyo,

Novanda Dwi Saputra, Kemal Rizki Maulidi, Ariad Ditya, Muhammad

Arief Budiman dll yang telah menghabiskan waktu bersama untuk berbagi

cerita dan selalu ada dalam suka maupun duka, membantu saya dalam

penyelesaian skripsi maupun perkuliahan, dan mengingatkan saya ketika

melakukan kesalahan demi kebaikan saya selama ini. Sukses untuk kita

semua dan semoga Allah selalu melindungi dan membalas kebaikan-

kebaikan kalian.

10. Sahabat-sahabat wanita terbaik IESP angkatan 2011 yang saya miliki,

Mirna Setyawati, Nuni, Nurul Alifah, Nilam Nurlaela, Dwika Julia, dll

yang telah membantu saya baik dalam perkuliahan maupun penyelesaian

skripsi ini. Semoga Allah SWT membalas kabaikan-kebaikan kalian.

11. Teman-teman IESP angkatan 2011 yang tidak saya bisa sebutkan satu-

persatu, terimakasih atas semua kenangan selama empat tahun kebersamaan

dengan penuh warna dan saling bahu-membahu dalam perkuliahan. Sukses

umtuk kalian semua.

12. Tri Adji Sudrajat, Puji Hartaji, Vebry Ramadhoni, Muhammad Hilman,

Page 12: PENGARUH SUMBER DAYA MODAL DAN SUMBER DAYA …

vii

Noorfie Syahri, Muhammad Khairul Sani sahabat terbaik sejak yang selalu

ada dalam suka maupun duka, terimakasih untuk waktu dan motivasi yang

kalian berikan.

13. Kelompok KKN MATAHARI Desa Leuwi Karet, Bogor yang telah

menghabiskan waktu selama sebulan penuh dengan canda dan tawa serta

banyak pelajaran yang bisa saya ambil dalam kebersamaan ini,

terimakasih untuk kalian semua semoga Allah SWT senantiasa

memberikan keberkahan kepada kalian semua.

14. Sahabat dari MI dan MTs, Muhammad Irfan, Hafiz, Nurul, Mardianto,

Anggi, Marwah dan Isti yang selalu ada dalam suka maupun duka, semoga

kita semua sukses dan bermanfaat bagi masyarakat.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan

karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman yang dimiliki penulis.

Oleh sebab itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukan,

baik kritik yang membangun dari berbagai pihak.

Wassalamu’alaikum Wr, Wb.

Jakarta, 7 Oktober 2016

Muhammad Ihsan

Page 13: PENGARUH SUMBER DAYA MODAL DAN SUMBER DAYA …

viii

DAFTAR ISI

Cover

Lembar Pengesahan Pembibing

Lembar Pengesahan Ujian Komprehensif

Lembar Pengesahan Ujian Skripsi

Lembar Pernyataan Karya Ilmiah

Daftar Riwayat Hidup…………………………………………………………...i

Abstract…………………………………………………………………………...ii

Abstrak…………………………………………………………………………..iii

Kata Pengantar ………………………………………………………………..iv

Daftar Isi …………………………………………………………………….viii

Daftar Tabel ………………………………………………….………………....xi

Daftar Grafik …………………………………………………………………..xii

Daftar Gambar ..................................................................................................xiii

Daftar Lampiran ………………………………………………………………xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ………………………………………………………..1

B. Rumusan Masalah ……………………………………………………. 7

C. Tujuan Penelitian …………………………………………………….. 8

D. Manfaat Penelitian …………………………………………………….8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori………………………………………………………10

1. Bank……………………………………………………………...10

2. Bank Syariah……………………………………………………..15

3. Modal…………………………………………………………….19

4. Jaringan Kantor Bank Syariah……………………………………22

5. Dana Pihak Ketiga………………………………………………..23

6. Sumber Daya Manusia……………………………………………29

7. Pendidikan dan Pelatihan………..………………………………..32

Page 14: PENGARUH SUMBER DAYA MODAL DAN SUMBER DAYA …

ix

8. Total Aset ………………………………………………………33

B. Hubungan Antar Variabel …………………………………………..38

1. Hubungan Antara Jaringan Kantor TerhadapTotal Aset. ……….38

2. Hubungan Antara Dana Pihak Ketiga Terhadap Total Aset ……39

3. Hubungan Antara Jumlah Pekerja Terhadap Total Aset ………. 39

4. Hubungan Antara Biaya Pendidikan dan Pelatihan Terhadap

Total Aset ...………………………………………………..…...40

C. Penelitian Terdahulu………………………………………………....42

D. Kerangka Pemikiran…………………………………………………44

E. Hipotesis……………………………………………………………..47

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian …………………………………………...49

B. Teknik Pengumpulan Data …………………………………………..49

C. Teknik Analisis Data …………………………………………………50

1. Analisis Regresi Linier Berganda ………………………………..50

2. Uji Asumsi Klasik ………………………………………………..51

a. Uji Normalitas………………………………………………..51

b. Uji Multikolinieritas ………………………………………… 53

c. Uji Heterokedastisitas ………………………………………..57

d. Uji Autokorelasi ……………………………………………..58

3. Uji Signifikansi ……………………………….………………….62

a. Uji t Statistik (Parsial) …………………….………………….62

b. Uji F Statistik (Simultan) ………………….………………....64

c. Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R Square) .…………….64

D. Operasional Variabel Penelitian…………………..…….……………65

1. Variabel Dependen………………………………….……………65

2. Variabel Independen………………………………….…………..66

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian ………………………...69

Page 15: PENGARUH SUMBER DAYA MODAL DAN SUMBER DAYA …

x

1. Perkembangan Bank Syariah di Indonesia ……………………...69

2. Gambaran Umum Penelitian …………………………………... 70

a. Perkembangan Total Aset …………………………………. 71

b. Perkembangan Jaringan Kantor …………………………… 72

c. Perkembangan Dana Pihak Ketiga ………………………… 74

d. Perkembangan Jumlah Pekerja ……………………….……. 75

e. Perkembangan Biaya Pendidikan dan Pelatihan ………….... 76

B. Hasil Analisis Dan Pembahasan ………………………………….. 77

1. Uji Asumsi Klasik…………………………………………….. 78

a. Uji Normalitas ……………………………………………. 78

b. Uji Multikolinieritas ……………………………………… 79

c. Uji Heterokedastisitas …………………………………….. 81

d. Uji Autokorelasi ………………………………………….. 82

2. Uji Statistik……………………………………………………. 83

3. Uji t (Parsial) dan Interpretasi ………………………………… 85

4. Uji F (Simultan) dan Interpretasi ……………………………... 87

5. Uji Koefosien Determinasi (Adjusted R Squared) …………… 88

6. Analisis Ekonomi …………………………………………….. 88

a. Jaringan Kantor Terhadap Total Aset …………………….. 88

b. Dana Pihak Ketiga Terhadap Total Aset ………………….. 89

c. Jumlah Pekerja Terhadap Total Aset ……………………... 90

d. Biaya Pendidikan dan Pelatihan Terhadap Total Aset........ 91

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ……………………………………………………….. 94

B. Saran ……………………………………………………………… 95

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………...…………………... 97

LAMPIRAN-LAMPIRAN ..…………………………………………………. 101

Page 16: PENGARUH SUMBER DAYA MODAL DAN SUMBER DAYA …

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Perkembangan Perbankan Syariah……………………...………...3

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu……………………………………………...42

Tabel 4.1 Uji Normalitas…………………………………..………………..79

Tabel 4.2 Uji Multikolinieritas……………………..……………………….80

Tabel 4.3 Uji Klien……….…………………..……………………………..81

Tabel 4.4 Uji White Heterokedastisitas……………………………………..82

Tabel 4.5 Uji Autokorelasi…………………………………………………. 83

Tabel 4.6 Uji t-statistik……………………………………………………...85

Tabel 4.7 Uji F-statistik……………………………………………………..87

Page 17: PENGARUH SUMBER DAYA MODAL DAN SUMBER DAYA …

xii

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Perkembangan Total Aset……………………………………… 71

Grafik 4.2 Perkembangan Jaringan Kantor………………………………... 73

Grafik 4.3 Perkembangan Dana Pihak Ketiga……………………………... 74

Grafik 4.4 Perkembangan Jumlah Pekerja ………….................................... 76

Grafik 4.5 Perkembangan Biaya Pendidikan dan Pelatihan………………... 77

Page 18: PENGARUH SUMBER DAYA MODAL DAN SUMBER DAYA …

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran…………………………………………….46

Page 19: PENGARUH SUMBER DAYA MODAL DAN SUMBER DAYA …

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Data Penelitian …………………………………………………101

Lampiran 2 Regresi Linier Berganda………………………………………..103

Lampiran 3 Uji Normalitas………………………………………………….103

Lampiran 4 Uji Multikolinieritas……………………………………………104

Lampiran 5 Uji Autokorelasi………………………………………………..104

Lampiran 6 Uji Heterokedastisitas………………………………………….105

Page 20: PENGARUH SUMBER DAYA MODAL DAN SUMBER DAYA …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Perbankan merupakan salah satu agen pembangunan (agent of development)

dalam kehidupan bernegara, karena fungsi utama dari perbankan adalah sebagai

lembaga intermediasi keuangan (financial intermediary institution), yaitu lembaga

yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan

menyalurkannya kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau

pembiayaan. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai

peranan penting di dalam perekonomian suatu negara. Dalam melakukan kegiatan

operasionalnya, bank konvensional mengambil keuntungan dengan menggunakan

sistem bunga pada produk yang ditawarkan. Sistem bunga inilah yang menjadi

kelemahan dalam perbankan konvensional, yang dapat memberikan kerugian bagi

perekonomian suatu Negara.

Krisis yang melanda dunia perbankan Indonesia sejak tahun 1997 telah

menyadarkan semua pihak bahwa perbankan dengan sistem konvensional bukan

merupakan satu-satunya sistem yang dapat diandalkan, tetapi ada sistem

perbankan lain yang lebih tangguh karena menanamkan prinsip keadilan dan

keterbukaan, yaitu perbankan syariah (Fauzi, 2008). Sistem perbankan syariah

lahir di Indonesia di awali pada tahun 1992 dengan diterbitkannya UU No.7 tahun

1992 tentang bank dengan sistem bagi hasil, dimana bank syariah pada saat itu

Page 21: PENGARUH SUMBER DAYA MODAL DAN SUMBER DAYA …

2

belum disebut secara eksplisit. Pada tahun inilah lahir bank syariah pertama yang

tidak menggunakan sistem bunga sebagaimana bank konvensional melainkan

dengan sistem bagi hasil yaitu Bank Muamalat Indonesia (BMI). Dukungan

pemerintah dalam mengembangkan sistem perbankan syariah ini selanjutnya

terlihat dengan dikeluarkannya perangkat hukum yang mendukung sistem

operasional bank syariah, yaitu UU No.7 tahun 1992 tentang perbankan dan PP

No.72 Tahun 1992. Ketentuan ini menandai dimulainya era sistem perbankan

ganda ( dual banking sistem) di Indonesia, yaitu beroperasinya sistem perbankan

konvensional dan sistem perbankan dengan prinsip bagi hasil. Dalam sistem

perbankan ganda ini, kedua sistem perbankan secara sinergis dan bersama-sama

memenuhi kebutuhan masyarakat akan produk dan jasa perbankan, serta

mendukung pembiayaan bagi sektor-sektor perekonomian nasional (Karim,

2008:1).

Selaku regulator, Bank Indonesia memberikan perhatian yang serius dan

bersungguh-sungguh dalam mendorong perkembangan perbankan syariah.

Semangat ini dilandasi oleh keyakinan bahwa perbankan syariah akan membawa

‘maslahat’ bagi peningkatan ekonomi dan pemerataan kesejahteraan masyarakat.

Pertama, bank syariah lebih dekat dengan sektor riil karena produk yang

ditawarkan, khususnya dalam pembiayaan, senantiasa menggunakan underlying

transaksi di sektor riil sehingga dampaknya lebih nyata dalam mendorong

pertumbuhan ekonomi. Kedua, tidak terdapat produk-produk yang bersifat

spekulatif (gharar) sehingga mempunyai daya tahan yang kuat dan teruji

Page 22: PENGARUH SUMBER DAYA MODAL DAN SUMBER DAYA …

3

ketangguhannya dari direct hit krisis keuangan global. Secara makro, perbankan

syariah dapat memberikan daya dukung terhadap terciptanya stabilitas sistem

keuangan dan perekonomian nasional. Ketiga, sistem bagi hasil (profit-loss

sharing) yang menjadi ruh perbankan syariah akan membawa manfaat yang lebih

adil bagi semua pihak, baik bagi pemilik dana selaku deposan, pengusaha selaku

debitur maupun pihak bank selaku pengelola dana. (Alamsyah, 2012).

Tabel 1.1 Perkembangan Perbankan Syariah*

Berdasarkan data yang dipubilikasikan Otoritas Jasa Keuangan dalam

Statistik Perbankan Syariah, diketahui bahwa perkembangan total aset bank

syariah pada tahun 2011 sebesar Rp 109.750 Miliar kemudian meningkat pada

tahun 2012 sebesar 41,6% menjadi Rp Rp 155.412 Miliar, pada tahun 2013

meningkat sebesar 40,6% menjadi Rp 218.566 Miliar, pada tahun 2014 meningkat

sebesar 15,25% menjadi Rp 251.909 Miliar, dan kemudian pada tahun 2015

Tahun Total Aset** Jaringan

Kantor DPK**

Jumlah

Pekerja

Biaya

Pendidikan dan

Pelatihan**

2011 109.750 1.632 87.025 18.397 29

2012 155.412 1.999 119.279 24.754 47

2013 218.566 2.420 163.966 34.726 67

2014 251.909 2.575 191.470 44.043 60

2015 274.940 2.448 213.478 53.589 83

*)Juni 2011-2015

**)Dalam Miliar Rupiah Sumber : Otoritas Jasa Keuangan

Page 23: PENGARUH SUMBER DAYA MODAL DAN SUMBER DAYA …

4

meningkat sebesar 9,14% menjadi Rp 274.940 Miliar. Dari Juni 2011 sampai

dengan Juni 2015 peningkatan total aset bank syariah terbesar terjadi pada tahun

2012 dengan kenaikan sebesar 41,6%.

Pada Juni 2011 hanya terdapat 1.632 unit jaringan kantor bank syariah ,

kemudian pada Juni 2012 meningkat sebesar 22,4 % menjadi 1.999 unit jaringan

kantor, kemudian pada Juni 2013 meningkat sebesar 21,06 % menjadi 2.420 unit

unit jaringan kantor, kemudian pada Juni 2014 meningkat sebesar 6,4 % menjadi

2.575 unit jaringan kantor, sedangkan pada Juni 2015 mengalami penurunan

sebesar 4,9% menjadi 2.448 unit jaringan kantor.

Seiring dengan semakin bertambahnya jaringan kantor bank syariah di

Indonesia, hal tersebut diduga berpengaruh kepada akses nasabah terhadap bank

syariah untuk menyimpan dana maupun nasabah yang memerlukan pembiayaan di

bank syariah. Pada Juni 2011 Dana Pihak Ketiga Bank Syariah yang terhimpun

sebesar Rp 87.25 Miliar, kemudian pada Juni 2012 mengalami peningkatan

sebesar 37,06% menjadi Rp 119.279 Miliar, kemudian pada Juni 2013 mengalami

peningkatan sebesar 37,46% menjadi Rp 163.966 Miliar, kemudian pada Juni 2014

mengalami peningkatan sebesar 16,77% menjadi 191.470 Miliar, kemudian pada

Juni 2015 mengalami peningkatan sebesar 11,49% menjadi Rp 213.478 Miliar.

Dengan berkembangnya bank syariah maka jumlah pekerja di bank syariah

juga terlihat mengalami peningkatan. Pada Juni 2011, jumlah pekerja bank syariah

sebanyak 18.397 pekerja, kemudian meningkat pada Juni 2012 sebesar 34,55%

jumlah pekerja, kemudian pada Juni 2013 meningkat sebesar 40,2% menjadi

Page 24: PENGARUH SUMBER DAYA MODAL DAN SUMBER DAYA …

5

34.726 jumlah pekerja, kemudian pada Juni 2014 meningkat sebesar 26,8%

menjadi 44.043 jumlah pekerja, kemudian pada Juni 2015 meningkat sebesar

21,6% menjadi 53.589 jumlah pekerja.

Untuk meningkatkan kualitas pekerja bank syariah dalam melayani para

nasabah dan mengelola bank syariah itu sendiri, maka perbankan syariah

mengadakan program pendidikan dan pelatihan untuk para pekerja bank syariah.

Pada Juni 2011 biaya yang dikeluarkan perbankan syariah untuk pendidikan dan

pelatihan para pekerja yakni sebesar Rp 29 Miliar, kemudian pada Juni 2012

meningkat sebesar 62,06% menjadi Rp 47 Miliar, kemudian pada Juni 2013

meningkat sebesar 42,55% menjadi Rp 67 Miliar, kemudian pada Juni 2014

mengalami penurunan sebesar 10,44% menjadi Rp 60 Miliar, dan kemudian pada

Juni 2015 meningkat sebesar 38,33% menjadi Rp 83 Miliar.

Perkembangan perbankan syariah tidak serta merta menjadi semakin kokoh dan

kuat serta mampu memimpin pangsa pasar perbankan nasional. Agar pbankan

sariah mampumeningkatkan pangsa pasarnya, maka perlu di dukung dengan

peningkatan aset yang cukup signifikan sehingga dapat diperoleh manfaat dari

perbankan syariah secara lebih luas.

Menurut Haryono dkk (2003), aset perbankan syariah menjadi ukuran untuk

melihat seberapa besar pangsa pasar yang dimiliki oleh perbankan tersebut dalam

suatu perekonomian. Selain itu, kecilnya aset akan berdampak pada kecilnya

tingkat economic of scale dari bank. Dampak dari kecilnya economic of scale

Page 25: PENGARUH SUMBER DAYA MODAL DAN SUMBER DAYA …

6

menyebabkab kecilnya tingkat laba dan lamanya pencapaian Break Even Point

(BEP) (Haryono dkk, 2003 :86). Maka perlu langkah-langkah strategis yang harus

dilakukan guna meningkatkan total aset perbankan syariah salah satunya yakni

permodalan. Makin besar modal suatu bank maka makin tinggi pula laverage yang

dimiliki oleh bank dalam menghimpun dana pihak ketiga yang memungkinkan

pula bank memperbesar earning asetnya untuk memaksimalkan keuntungan atau

nilai saham pemilik bank (Ali, 2004).

Perkembangan perbankan syariah ini tentunya juga harus didukung oleh

sumber daya insani yang memadai, baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya.

Sumber daya manusia memainkan peran penting baik dalam skala mikro

(organisasi) maupun skala makro (Negara). Negara-negara maju yang menempati

posisi papan atas dalam aspek ekonomi dan aspek lainnya tidak dapat dipisahkan

dari kehandalan sumber daya manusia yang mereka miliki (Muhammad, 2005).

Dalam konteks studi ini, sumber daya manusia yang berkualitas tidak dapat

dinafikan perannya bagi pertumbuhan dan kontinuitas bank syariah. Sumber daya

manusia tidak saja terkait dengan perkembangan produk, tetapi dalam aspek yang

lebih luas sangat menentukan kelanjutan dan kesinambungan masa depan bank

syariah (Muhammad,2005). Namun realitas yang ada menunjukan bahwa masih

banyak sumber daya insani yang selama ini terlibat di institusi syariah tidak

memiliki pengalaman akademis maupun praktis dalam Islamic banking. Tentunya

kondisi ini cukup signifikan mempengaruhi produktifitas dan profesionalisme

Page 26: PENGARUH SUMBER DAYA MODAL DAN SUMBER DAYA …

7

perbankan syariah itu sendiri. Inilah yang memang harus mendapatkan perhatian

dari kita semua, yakni mencetak sumber daya insani yang mampu mengamalkan

ekonomi syariah di semua lini karena sistem yang baik tidak mungkin dapat

berjalan bila tidak didukung oleh sumber daya insani yang baik pula (Karim,2003).

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah dijelaskan diatas, penelitian

ini memfokuskan pada perkembangan perbankan syariah yang dilihat dari

indikator total aset yang dipengaruhi oleh sumber daya modal perbankan syariah

yang dilihat dari jaringan kantor dan dana pihak ketiga dan sumber daya manusia

diliat dari jumlah pekerja dan biaya pendidikan pelatihan pekerja perbankan

syariah di Indonesia.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah yang diteliti penulis

adalah :

1. Apakah jaringan kantor mempengaruhi total aset perbankan syariah ?

2. Apakah dana pihak ketiga (DPK) mempengaruhi total aset perbankan

syariah?

3. Apakah biaya pendidikan dan pelatihan pekerja bank syariah mempengaruhi

total aset perbankan syariah ?

4. Apakah jumlah pekerja mempengaruhi total aset perbankan syariah?

Page 27: PENGARUH SUMBER DAYA MODAL DAN SUMBER DAYA …

8

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan skripsi ini antara lain:

1. Mengetahui pengaruh jaringan kantor bank syariah terhadap total asset

perbankan syariah.

2. Mengetahui pengaruh dana pihak ketiga (DPK) terhadap total asset

perbankan syariah.

3. Mengetahui pengaruh biaya pendidikan dan pelatihan pekerja bank syariah

terhadap total asset perbankan syariah.

4. Mengetahui pengaruh jumlah pekerja terhadap total asset perbankan

syariah.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang ingin diperoleh dari penilitian ini antara lain :

1. Bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan

referensi alternatif bagi penelitian mengenai perbankan syariah lebih lanjut

sehingga dapat menghasilkam penelitian yang lebih baik lagi.

2. Bagi bank syariah, penelitian ini dapat menjadi masukan ataupun sarana

guna lebih meningkatkan kualitas perbankan syariah sehingga dapat terus

berkembang dikemudian hari.

3. Bagi peneliti

a) Penelitian ini berguna untuk memperkaya khasanah ilmu pengetahuan

pada umumnya dan ekonomi pada khususnya

Page 28: PENGARUH SUMBER DAYA MODAL DAN SUMBER DAYA …

9

b) Menambah wawasan dalam ilmu yang telah diperoleh dalam masa

perkuliah serta mengetahui gambaran umum mengenai perkembangan

perbankan syariah di Indonesia.

c) Penelitian ini berguna sebagai tugas akhir dari penulis untuk

memperoleh derajat pendidikan S1 di Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Page 29: PENGARUH SUMBER DAYA MODAL DAN SUMBER DAYA …

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Bank

Bank adalah lembaga keuangan yang menjadi perantara antara

masyarakat yang mempunyai kelebihan dana, dengan masyarakat yang

mengalami kekurangan dana, dan bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup

masyarakat.

Masyarakat menyimpan uangnya di bank memiliki beberapa tujuan,

selain menabung, masyarakat mempunyai harapan memperoleh tambahan

uang dari bunga sebagai bentuk balas jasa dari Bank. Bank wajib mengelola

dan masyarakat yang telah disimpan di bank tersebut dengan baik dan benar,

karena bank wajib mengembalikan dana masyarakat tersebut beserta

bunganya, apabila masyarakat menghendaki menarik simpanannya. Untuk itu

dimensi bank sebagai lembaga keuangan harus dijaga keberadaannya.

Fungsi utama bank sebagai financial intermediary adalah menghimpun

dana dari masyarakat dan menyalurkannyya kembali ke masyarakat. Selain itu

bank mempunyai beberapa fungsi sebagai berikut :

a. Agent of Development, artinya bank sebagai agen pembangunan berperan

untuk memperlancar kegiatan produksi, distribusi dan konsumsi. Sektor

dalam perekonomian masyarakat yaitu sektor moneter, dan sektor riil

Page 30: PENGARUH SUMBER DAYA MODAL DAN SUMBER DAYA …

11

tidak dapat dipisahkan. Sektor riil dapat bekerja dengan baik apabila

sektor moneter bekerja dengan baik. Kegiatan bank sebagai financial

intermediary sangat diperlukan untuk memperlancar kegiatan sektor riil,

sehingga memungkinkan masyarakat melakukan investasi, distribusin

dan konsumsi.

b. Agent of trust, lembaga keuangan seperti bank adalah sebuah simbol dari

sebuah kepercayaan, karena bank dibangun dari kepercayaan masyarakat

untuk menyimpan uangnya kepada bank.

c. Agent of service, selain melakukan kegiatan penghimpunan dana dan

penyaluran dana, bank juga memberikan penawaran jasa-jasa perbankan

yang lain kepada masyarakat, antara lain jasa pengiriman uang, jasa

penitipan barang berharga, jasa pemberian jaminan bank, dan jasa

penyelesaian tagihan.

Bank dan lembaga keuangan bukan bank pada dasarnya mempunyai

fungsi menyalurkan dana-dana dari penabung atau unit surplus, kepada

peminjam atau unit defisit. Dana-dana tersebut dialokasikan dengan negosiasi

anatara pemilik dana dengan peminjam dana melalui pasar modal atau pasar

uang. Proses transaksi yang dilakukan dapat berupa jual beli sekuritas primer

(saham, obligasi, dan sebagainya ) maupun sekuritas sekunder (deposito,

polis, program pensiun dan lain sebagainya). (susilo dkk, 2000:7). Misalnya,

unit defisit menerbitkan sekuroitas primer, yang kemudian dijual kepada bank

Page 31: PENGARUH SUMBER DAYA MODAL DAN SUMBER DAYA …

12

dan lembaga keuangan bukan bank, atau proses transaksi menggunakan

sekuritas sekunder yang diterbitkan oleh bank dan lembaga keuangan bukan

bank yang ditawarkan kepada unit surplus, kemudian unit surplus akan

menerima pendapatan, contohnya pendapatan bunga dari bank dan lebaga

keuangan bukan bank. Dana dihimpun dari unit surplus disalurkan kembali

kepada unit defisit dan unit defisit akan membayar biaya bunga kepada bank

atau lembaga keuangan bukan bank yang menyalurkan dana tersebut.

Bank sentral indonesia adalah Bank Indonesia. Lembaga keuangan ini

merupakan lembaga negara independen, bebas dari campur tangan pemerintah

atau pihak-pihak lainnya. Bank indonesia berkedudukan di ibukota negara

Indonesia dan dapat mempunyai kantor-kantor di dalam dan di luar wilayah

Republik Indonesia. (Suyatno dkk, 2001: 196). Tujuan Bank Indonesia adalah

mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah dan untuk mencapai tujuan

tersebut Bank Indonesia mempunyai tugas sebagai berikut :

a. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter

b. Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran

c. Mengatur dan mengawasi bank .

(Susilo dkk, 2000 : 12)

Jenis bank menurut kegiatan usaha didefinisikan atas Bank Umum dan

Bank Pengkreditan Rakyat. Bank Umum didefinisikan oleh Undang-Undang

Page 32: PENGARUH SUMBER DAYA MODAL DAN SUMBER DAYA …

13

No. 10 Tahun 198 sebagai Bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara

konvensional dan atau berdasarkan prinsip-prinsip syariah yang dalam

kegiatannya memberi jasa dalam lalu lintas pembayaran (Susilo dkk, 2000:

49). Selanjutnya menurut UU no. 10 Tahun 1998, Bank pengkreditan Rakyat

bertindak sebagai bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara

konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya

tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran (Susilo dkk, 2000 : 51).

Jenis bank apabila ditinjau dari segi imbalan atau jasa openggunaan

dana, baik simpanan maupun pinjaman, dapat dibedakan menjadi :

a. Bank Konvensional, yaitu bank yang dalam aktivitasnya, baik

penghimpunan dana maupun dalam rangka penyaluran dananya,

memberikan dan mengenakan imbalan berupa bunga atau sejumlah

imbalan dalam presentase tertentu dari dana untuk suatu periode tertentu.

Presentase tertentu ini biasanya ditetapkan pertahun.

b. Bank Syariah, yaitu bank yang dalam aktivitasnya, baik penghimpunan

dana maupun dalam rangka penyaluran dananya memberikan dan

mengenakan imbalan atas dasar prinsip syariah yaitu jual beli dan bagi

hasil.

Perbankan mempunyai tujuan fundamental bisnis yaitu memperoleh

keuntungan optimal dengan memberikan layanan jasa keuangan kepada

Page 33: PENGARUH SUMBER DAYA MODAL DAN SUMBER DAYA …

14

masyarakat. Pemilik saham menanamkan modalnya pada bank bertujuan

untuk memperoleh penghasilan berupa deviden atau mendapat keuntungan

melalui meningkatnya harga pasar saham yang dimilikinya (Kuncoro, 2000:

529). Bank yang selalu dapat menjaga kinerjanya dengan baik terutama

tingkat profitabilitasnya tinggi dan mampu membagikan deviden dengan baik

serta prospek usahanya dapat selalu berkembang dan dapat memenuhi

ketentuan prudential banking regulation dengan baik yaitu :

a. Untuk melindungi simpanan masyarakat di perbankan.

b. Untuk mengontrol penawaran uang dan kredit dalam rangka mencapai

tujuan perekonomian nasional yang telah di tetapkan pemerintah, seperti

mempertahankan tingginya tingkat penyerapan tenaga kerja, dan

menekan laju inflasi.

c. Untuk menjamin kesemptan yang sama dan keadilan bagi masyarakat

agar mendapatkan akses kredit dan layanan jasa keuangan lainnya yang

vital.

d. Untuk meningkatkan kepercayaan ,asyarakat terhadap sistem keuangan

di tangan sekelompok pengusaha dan lembaga.

e. Untuk menyediakan sumber kredit, pajak dan jasa keuangan lainnya bagi

pemerintah.

Untuk membantu sektor-sektor ekonomi yang memberikan kredit

perumahan, usaha kecil dan pertanian. (Rose, 1996 : 38)

Page 34: PENGARUH SUMBER DAYA MODAL DAN SUMBER DAYA …

15

2. Bank Syariah

Islam merumuskan sistem ekonomi berbeda dari sistem ekonomi lain,

karena akar dari syariah yang menjadi sumber dan panduan setiap muslim

dalam menjalanka setiap kehidupannya. Dalam hal ini Islam memmiliki

tujuan-tujuan syariah (maqosyid-syariah) serta petunjuk untuk mencapai

maksud tersebut. Bank syariah merupaka salah satu jenis bank yang

berlandaskan atas prinsip-prinsip syariah.

Pada umumnya yang dimaksud bank syariah adalah lembaga keuangan

yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa-jasa lain dalam lalu lintas

pembayaran serta peredaran uang yang beroperasi disesuaikan dengan

prinsip-prinsip syariah (Sudarsono, 2007 :27).

Pengertian bank syariah sendiri, menurut Perwataatmaja dan Antonio

dalam Yudiharianto (2007:10) adalah bank yang beroperasi sesuai dengan

prinsip-prinsip syariah Islam, khususnya yang menyangklut tata cara

bermuamalat secara islami. Dalam tata cara bermuamalat tersebut dijauhi

praktek-praktek yang dikhawatirkan mengandung unsur-unsur riba untuk diisi

dengan kegiatan-kegitan investasi atas dasar bagi hasil dan pembiayaan

perdagangan. Definisi lain dari bank syariah menurut Sumitro dalam

Yudiharianto (2007: 11) adalah bank yang tata cara operasinya didasarkan

pada tata cara bermuamalat secara operasinya didasarkan pada tata cara

bermuamalat secara islami yakni mengacu kepada ketentuan-ketentuan Al-

Qur’an dan Hadist. Sedangkan menurut Aziz dalam Yudihariyanto (2007: 11)

Page 35: PENGARUH SUMBER DAYA MODAL DAN SUMBER DAYA …

16

bank berdasarkan syari’at Islam ( Bank Islam) adalah lembaga perbankan

yang menggunakan sistem dan operasinya berdasarkan syariah islam.

Menurut ensiklopedia Islam dalam Auwalin (2006: 15), bank syariah adalah

lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa-jasa

dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang pengoperasiannya

disesuaikan dengan prinsip-prinsip syariah islam.

Tujuan bank syariah secara umum adalah untuk mendorong dan

mempercepat kemajuan ekonomi suatu masyarakat dengan melakukan

kegiatan perbankan, financial, komersial dan investasi sesuai dengan kaidah

syariah. Hal ini berbeda dengan bank konvensional yang tujuan utamanya

adalah pencapaian keuangan yang setinggi-tingginya (profit maximization).

Tujuan pendirian bank Islam menurut Hand Book of Islamic Banking (HIB)

dalam Auwalin (2006: 16 ) adalah untuk menyediakan fasilitas keuangan

dengan cara mengupayakan instrumen-instrumen keuangan (financial

instrument) yang sesuai dengan ketentuan norma-norma syariah, sedangkan

menurut Metwally dalam Auwalin (2006 : 16 ) secara umum, tujuan utama

bank islam adalah mendorong dan mempercepat kemajuan ekonomi suatu

masyarakat dengan melakukan semua kegiatan perbankan, finansial,

komersial, dan investasi sesuai dengan prinsip-prinsip Islam. Dengan

demikian penekanan tujuan pendirian bank syariah adalah penyediaan suatu

sistem perbankan yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah dalam semua

operasinya.

Page 36: PENGARUH SUMBER DAYA MODAL DAN SUMBER DAYA …

17

Munculnya bank syariah di Indonesia sejak tahun 1970-an, namun

karena adanya kendala dan beberapa alasan seperti :

a. Operasi bank syariah yang menerapkan prinsip bagi hasil belum diatur,

dan karena itu, tidak sejlan dengan UU Pokok Perbankan yang berlaku,

yakni UU No.14/1967.

b. Konsep bank syariah dari segi politik berkonotasi ideologi merupakan

bagian dari atau berkaitan dengan konsep negara Islam, dan karena itu

tidak dikehendaki pemerintah.

c. Masih dipertanyakan, siapa yang bersedia menaruh modal dalam ventura

semacam itu, sementara pendidikan bank baru diatur dari Timur Tengah

masih dicegah, antara lain pembatasan bank asing yang ingin membuka

dikantornya di Indonesia.

(Sudarsono, 2007 : l 30).

Akibatnya ide ini menjadi tidak terealisasi. Kemudian pada Agustus

1990 pada Musyawarah Nasional (MuNas) IV Majelis Ulama Indonesia

(MUI) sepakat untuk mendirikan bank syariah di Indonesia.

Menurut ketentuan yang tercantum di dalam Peratuan Bank Indonesia

No. 2/8/PBI/2000, Pasal I, Bank Syariah adalah “Bank umum sebagaimana

yang dimaksud dalam Undang-Undang No.7 Tahun 1992 tentang perbankan

dan telah diubah dengan Undang-Undang No.10 Tahun 1998 yang melakukan

kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah, termasuk unit usaha syariah dan

Page 37: PENGARUH SUMBER DAYA MODAL DAN SUMBER DAYA …

18

kantor cabang bank asing yang melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip

syariah”. Adapun yang dimaksud dengan unit usaha syariah adalah unit kerja

di kantor pusat bank konvensinal yang berfungsi sebagai kantor induk dari

kantor cabang syariah. Terdapat perbedaan mendasar antara bank

konvensional dan bank syariah. Pertama, dari segi akad dan aspek legalitas.

Akad praktikkan dalam bank syariah memili konsekuensi duniawi dan

ukhrawi, dunia dan akhirat, karena akad yang dilakukan berdasarkan hukum

atau syariat Islam. Jika terjadi perselisihan antara nasabah dan bank, maka

bank syariah dapat merujuk kepada Badan Arbitrase Muamalat Indonesia

(BAMUI) yang penyelesaiannya dilakukan berdasarkan hukum Islam. Kedua,

dari sisi struktur organisasi. Bank syariah dapat memiliki struktur yang sama

dengan bank konvensional, namun unsur yang membedakannya adalah bahwa

bak syariah harus memiliki Dewan Pengawas Syariah yang bertugas

mengawasi operasional dan produk-produk bank agar sesuai dengan

ketentuan-ketentuan syariah Islam. Eksistensi Dewan Syariah di dalam

struktur organisasi bank syariah adalah wajib, bahkan bagi setiap bank yang

berskala kecil sekalipun, seperti Bank Pengkreditan Rakyat Syariah (BPRS)

atau Baitul Mal Wat Tamwil (BMT) harus mempunyai Dewan Pengawas

Syariah. Ketiga, berkenaan dengan bisnis dan usaha yang dibiayai. Haruslah

bisnis dan usaha yang diperkenankan atau dihalalkan oleh syariat Islam.

Kehalalan bisnis dan usaha merupaka syarat mutlak agar suatu bidang usaha

itu halal untuk dibiayai oleh perbankan syariah. Karena itulah, secara

Page 38: PENGARUH SUMBER DAYA MODAL DAN SUMBER DAYA …

19

langsung atau tidak langsung perbankan Islam tidaklah semata-mata

merupakan institusi ekonomi, tetapi juga sebagai instansi yang ikut

bertanggung jawab menjaga moral dan akhlak masyarakat. Keempat,

berkaitan dengan lingkungan kerja dan budaya perusahaan perbakan

(Corporate culture). dalam hal etika, sifat shiddiq (jujur), amanah (dapat

dipercaya), fathanah (cerdas, profesionalisme ), tabligh (komunikatif, ramah

keterbukaan) dan istiqamah harus melandasi setiap tindakan para pelaku

perbankan syariah. Dalam hal reward dan punishment yang berlaku dalam

perbankan syariah dipraktikan dengan prinsip berkeadilan dan sesuai dengan

syariah.

Bank syariah pertama yang terbentuk setelah musyawarah tersebut,

adalah Bank Muamalat Indonesia milik PT Bank Muamalat Indonesia. Akte

pendirian PT Bank Muamalat Indonesia ini ditandatangani pada tanggal 1

Nopember 1990, dengan modal Rp 84 Miliar, kemudian pada acara

silaturahim oleh Presiden di Istana Bogor, dicapai modal Rp 106

.126.382.000,- dan pada tanggal 1 Mei 1992, Bank Muamalat Indonesia

(BMI) mulai beroperasi.

3. Modal

Tidak dapat dipungkiri bahwa setiap usaha atau perusahaan

membutuhkan dana atau biaya untuk beroperasi. Hal ini sebenarnya menjadi

persoalan yang dihadapi pengusaha, karena untuk memulai usaha dibutuhkan

Page 39: PENGARUH SUMBER DAYA MODAL DAN SUMBER DAYA …

20

pengeluaran sejumlah uang sebagai modal awal. Pengeluaran tersebut untuk

membeli bahan baku dan penolong, alat-alat dan fasilitas produksi serta

pengeluaran operasional lainnya. Melalui barang-barang yang dibeli tersebut

perusahaan dapat menghasilkan sejumlah output yang kemudian dapat

diualnya untuk mendapat sejumlah pengembalian modal dan keuntungan.

Bagian keuntungan ini sebagian digunakan untuk memperbesar modal agar

menghasilkan uang sebagai keuntungan dalam jumlah yang lebih besar lagi,

seterusnya begitu sampai pengusaha mendapatkan hasil yang sesuai yang

diinginkan atau target (Achmad, 2009).

Smith (1776) menggunakan istilah modal dan modal berputar, yang

didasari oleh kriteria sejauh mana suatu unsur modal terkonsumsi dalam

jangka waktu tertentu (misal satu tahun). Jika unsur modal dalam jangka

waktu tertentu hanya terkonsumsi sebagian sehingga hanya sebagian (kecil)

nilainya menjadi susut, maka unsur tersebut disebut modal tetap misalnya

(mesin, bangunan dan sebagainya). Akan tetapi jika unsur modal terkonsumsi

secara total, maka disebut modal berputar (misal tenaga kerja, bahan mentah

dan sarana produksi).

Mill (1848) menggunakan istilah modal dengan arti barang fisik yang

digunaan untuk menghasilkan barang lain, dan suatu dana yang tersedia untuk

mengupah buruh. Pada akhir abad-19, modal dalam arti barang fisik yang

dipergunakan untuk menghasilkan barang lain, dipandang sebagai salah satu

Page 40: PENGARUH SUMBER DAYA MODAL DAN SUMBER DAYA …

21

diantara empat factor produksi(tiga lainnya adalah tanah, tenaga kerja dan

organisasi manajemen).

Tulus (2002) menjelaskan bahwa modal adalah salah satu faktor

produksi yang sangat penting bagi setiap usaha, baik skala kecil, menengah

maupun besar. Sedangkan Neti (2009) menyebutkan bahwa dalam memulai

suatu usaha, modal merupakan salah satu faktor penting disamping faktor

lainnya, sehingga suatu usaha bisa tidak beralan apabila tidak tersedia modal.

Artinya, bahwa suatu usaha tidak akan pernah ada atau tidak dapat berajalan

tanpa adanya modal. Hal ini menggambarkan bahwa modal menjadi faktor

utama dan penentu dari suatu kegiatan usaha. Karenanya setiap orang yang

akan melakukan, kegiatan usaha, maka langkah utama yang dilakukannya

adalah memikirkan dan mencari modal untuk usahanya.

Menurut Prawirosentono (2002) dalam Neti (2009) modal merupakan

kekayaan yang dimiliki perusahaan yang dapat menghasilkan keuntungan

pada waktu yang akan datang dan dinyatakan dlam nilai uang. Modal dalam

bentuk uang pada suatu usaha mengalami perubahan bentuk sesuai dengan

kebutuhan untuk mencapai tujuan usaha, yakni :

a. Sebagian dibelikan tanah dan bangunan

b. Sebagian dibelikan persediaan bahan

c. Sebagian dibelikan mesin dan peralatan

d. Sebagian lagi disimpan dalam bentuk uang tunai.

Page 41: PENGARUH SUMBER DAYA MODAL DAN SUMBER DAYA …

22

Sebagai bagian terpenting di dalam proses produksi, modal juga

merupakan faktor utama dan mempunyai kedudukan yang sangat tinggi di

dalam pengembangan usaha. Hal ini dicapai melalui peningkatan jumlah

produksi yang mengasilkan keuntungan atau laba bagi pengusaha (Achmad,

2009).

4. Jaringan Kantor Bank Syariah

Jaringan kantor bank berkaitan dengan kemudahan fasilitas serta

pelayanan yang ditawarkan pada masyarakat. Untuk meraih minat masyarakat

pada bank harus dikembangkan jaringan kantor cabang dan cabang cabang

pembantu yang cukup luas yan gdpat menjangkau seluruh lapisan masyarakat.

Makin banyaknya jumlah kantor bank maka kesempatan masyarakat untuk

menabung semakin banyak dan meningkat. Dengan kondisi yang seperti ini

maka akan semakin membuka kesempatan bagi masyarakat yang ingin

memenuhi kebutuhannya di bidang perbankan. Dalam hal ini adalah

menabung atau menyimpan dananya pada lembaga perbankan, tanpa adanya

alasan yang disebabkan lokasi bank yang jauh dari tempat tinggal, sehingga

mereka malas dan enggan untuk menabungkan uangnya di bank karena tidak

memiliki waktu luang (Laturmerissa, 1999:150).

Perkembangan perbankan syariah di Indonesia mengalami kemajuan

dari waktu kewaktu ditandai dengan bertambahnya jumalh kantor bank

syariah. Hal ini terlihat dari data yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia

Page 42: PENGARUH SUMBER DAYA MODAL DAN SUMBER DAYA …

23

pada Desember 2006 terdapat 3 Bank Umum Syariah dan 20 Unit Usaha

Syariah dan Bank Pengkreditan Rakyat Syariah 105 Unit dengan total aset

lebih dari 26 triliun rupiah (belum termasuk BPRS). Sedangkan pada

Desember 2014 2.910 jaringan kantor bank syariah dengan total aset 272.343

miliar

5. Dana Pihak Ketiga

Penghimpunan dana dari masyarakat yang dilakukan oleh bank

konvensional maupun syariah dilakukan dengan instrumen tabungan,

deposito, dan giro yang secara tota biasa disebut dana pihak ketiga. Menurut

Kashmir (2009:19) Dana bank sebagai usaha bank dalam menghimpun dana

tergantung dari bank itu sendiri, apakah dari simpanan masyarakat atau diberi

lembaga lainnya. Dana bank merupakan semua utang modal dan modal yang

tercatat pada neraca bank sisi pasiva yang dapat dipergunakan sebagai modal

operasional bank dalam rangka kegiatan penyaluran/penempatan dana. Dana

bank yang digunakan sebagai modal operasional dalam kegiatan usaha

tersebut dapat bersumber dari salah satunya dana masyarakat (Dana Pihak

Ketiga) dana pihak ketiga adalah dana-dana yang berasal dari masyarakat,

baik perorangan maupun badan usaha, yang diperoleh bank dengan

menggunakan berbagai instrumen produk simpanan yang dimiliki oleh bank.

Dana masyarakat dana terbesar yang dimiliki oleh bank dan ini sesuai dengan

Page 43: PENGARUH SUMBER DAYA MODAL DAN SUMBER DAYA …

24

fungsi bank sebagai penghimpun dana dari pihak-pihak yang berkelebihan

dana dalam masyarakat”.

Menurut Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan

Syariah Bab IV pasal 19, menyatakan bahwa kegiatan usaha bank umum

syariah dalam menghimpun dana dalam bentuk simpanan yang berupa giro,

tabungan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu berdasarkan akad

wadi’ah atau akad lain yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah. Dan

menghimpun dana dalam bentuk investasi berupa deposito, tabungan atau

bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu berdasarkan akad mudharabah

atau akad lain yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah.

Berdasarkan fatwa Dewan Syawiah Nasional (DSN), prinsip

penghimpunan dana yang digunakan yang digunakan dalam bank syariah ada

dua, yaitu prinsip wadi’ah dan prinsip mudharabah (Yaya dkk, 2013 : 58).

a. Giro Syariah

Yang dimaksud dengan giro wadi’ah adalah giro yang dijalankan

berdasarkan akad wadi’ah, yakni titipan murni yang setiap saat dapat

diambil jika pemiliknya menghendaki. Dalam kaitannya dengan produk

giro, bank syariah menerapkan prinsip wadi’ah yad dhamanah, yakni

nasabah bertindak sebagai penitip yang memberikan hak kepada bank

syariah untuk menggunakan atau memanfaatkan uang atau barang

titipannya., sedangkan bank syariah bertindak sebagai pihak yang dititipi

Page 44: PENGARUH SUMBER DAYA MODAL DAN SUMBER DAYA …

25

yang disertai hak untuk mengelola dana titipan dengan tanpa mempunyai

kewajiban memberikan bagi hasil dari keuntungan pengelolaan dana

tersebut. Namun demikian, bank syariah diperkenankan memberikan

insentif berupa bonus dengan catatan tidak disyaratkan sebelumnya

(Karim, 2013 : 351-352).

Karakteristik giro wadiah ini mirip dengan giro pada bank

konvensional, ketika kepada nasabah penyimpan diberi garansi untuk

mendapat menarik dananya sewaktu-waktu dengan menggunakan

berbagai fasilitas yang disediakan bank, seperti cek, bilyet giro, kartu

ATM atau dengan menggunakan sarana perintah pembayaran lainnya

atau dengan cara pemindahbukuan tanpa biaya (Ascarya, 2008 : 113-

114).

b. Tabungan Syariah

1) Tabungan Wadiah

Menurut Ascarya (2008 : 115-116) tabungan wadi’ah adalah

pendanaan bank syariah berupa simpanan dari nasabah dalam bentuk

rekening tabungan (saving account) untuk keamanan dan kemudian

pemakaiannya, seperti giro wadi’ah, tetapi tidak sefleksibel giro

wadi’ah, karena nasabah tidak dapat menarik dananya dengan cek.

Karakteristik tabungan wadi’ah ini juga mirip dengan tabungan pada

bank konvensional ketika nasabah penyimpan diberi garansi untuk

dapat menarik dananya sewaktu-waktu dengan menggunakan

Page 45: PENGARUH SUMBER DAYA MODAL DAN SUMBER DAYA …

26

berbagai fasilitas yang disediakan bank, seperti ATM, dan

sebagainya tanpa biaya. Seperti halnya pada giro wadi’ah, bank juga

boleh menggunakan dana nasabah yang terhimpun untuk tujuan

mencari keuntungan dalam kegiatan yang berjangka pendek atau

untuk memenuhi kebutuhan likuiditas bank, selama dana tersebut

tidak ditarik.

Biasanya bank dapat menggunakan dana ini lebih leluasa

dibandingkan dana dari giro wadi’ah, karena sifat penarikannya yang

tidak sefleksibel giro wadi’ah, sehingga bank mempunyai

kesempatan lebih besar untuk mendapatkan keuntungan.

2) Tabungan Mudharabah

Tabungan mudharabah adalah simpanan yang penarikannya

hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati, tetapi

tidak dapat ditarik dengan cek atau alat yang dipersamakan dengan

itu (Yaya, Martawireja, dan Abdurahim, 2013 :60).

Mudharabah merupakan prinsip bagi hasil dan bagi kerugian

ketika nasabah sebagai pemilik modal (shahibul maal) menyerahkan

uangnya kepada bank sebagai pengusaha (mudharib) untuk

diusahakan. Keuntungan dibagi sesuai kesepakatan, dan kerugian

ditanggung oleh pemilik dana atau nasabah (Ascarya, 2008 :117).

c. Deposito Syariah

Page 46: PENGARUH SUMBER DAYA MODAL DAN SUMBER DAYA …

27

Deposito mudharabah adalah simopanan dana dengan skema

pemilik dana (shahibul maal) mempercayakan dananya untuk dikelola

bank (mudharib) dengan hasil yang diperoleh dibagi antara pemilik dana

dan bank dengan nisbah yang telah disepakati sejak awal. Dalam transaksi

penyimpanan deposito mudharabah, bank wajib memberitahukan kepada

pemilik dana mengenai nisbah dan tata cara pemberian keuntungan dan

atau perhitungan distribusi keuntungan serta resiko yang dapat timbul dari

deposito tersebut (Yaya, Martawireja dan Abdurahim, 2013 : 61).

Bank syariah menerima simpanan deposito berjangka (pada

umumnyua untuk satu bulan ke atas) ke dalam rekening investasi umum

(general investment account ) dengan prinsip mudharabah al-muthlaqah.

Investasi umum ini sering disebut juga sebagai investasi tidak terikat

(Ascarya, 2008 : 118).

Dalam deposito mudharabah muthlawah (URIA), pemilik dana

tidak memberikan batasan atau persyaratan tertentu kepana bank syariah

dalam mengelola investasinya, baik yang berkaitan dengan tempat, cara

maupun objek investasinya. Dengan kata lain, bank syariah mempunyai

hak dan kebebasan sepenuhnya dalam menginvestasikan dana URIA ini

ke berbagai sektor bisnis yang diperkirakan akan memperoleh

keuntungan (Karim, 2013 :364).

Selain rekening investasi umum, bank syariah juga menawarkan

rekening investasi khusus (special investment account) kepada nasabah

Page 47: PENGARUH SUMBER DAYA MODAL DAN SUMBER DAYA …

28

yang ingin menginvestasikan dananya langsung dalam proyek yang

disukainya yang dilaksanakan oleh bank dengan prinsip mudharabah al-

muqayyadah. Investasi khusus ini sering disebut juga sebagai investasi

terikat. Jangka waktu investasi dan bagi hasil disepakati bersama dan

hasilnya langsung berkaitan dengan keberhasilan proyek investasi yang

dipilih (Ascarya, 2008 : 118).

Berbeda halnya dengan deposito mudharabah mutlaqah (URIA),

dalam deposito mudharabah muqayyadah (RIA), pemilik dana

memberikan batasan atau persyaratan tertentu kepada bank syariah dalam

mengelola investsinya, baik yang berkaitan dengan tempat, cara, maupun

objek investasinya (Karim, 2013 : 367).

Menabung adalah tindakan yang dianjurkan oleh islam, karena

dengan menabung berarti seorang muslim mempersiapkan diri untuk

pelaksanaan perencanaan masa depan yang akan datang sekaligus untuk

menghadapi hal-hal yang tidak diinginkan. Dalam Al-Qur’an terdapat

ayat-ayat yang secara ridak langsung memerintahkan kaum muslimin

untuk mempersiapkan hari esok secara lebih baik (Antonio, 2001 : 153).

Menabung di bank islam akan membangun secar perlahan-lahan

perekonomian bangsa karena masyarakat mulai bersama-sama belajar

bagaimana melakukan kegiatan bisnis dan ekonomi yang adil dan sama-

sama saling menguntungkan dengan menggunakan sistem bagi hasil

(Rivai dan Arifin, 2010 : 221).

Page 48: PENGARUH SUMBER DAYA MODAL DAN SUMBER DAYA …

29

Kinerja positif sektor keuangan akan berkorelasi positif terhadap

kinerja ekonomi suatu negara. Sektor keuangan bisa menjadi sumber

utama pertumbuhan sektor riil ekonomi. Semakin banyak alokasi danak

pihak ketiga perbankan yang dialokasikan pada sektor-sektor riil maka

akan berkurang tingkat pengangguran dan kemiskinan dalam sebuah

perekonomian (Rama, 2013 : 2).

6. Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia memainkan peran penting baik dalam skala

mikro (organisasi) maupun skala makro (Negara). Negara Negara maju yang

menempati posisi papan atas dalam aspek ekonomi dan aspek lainnya tidak

dapat dipisahkan dari kehandalan sumber daya manusia yang mereka miliki.

Jepang dan German misalnya dapat dijadikan contoh dalam hal ini.

Keduanya pada dasarnya merupakan negara yang tidak memiliki teknologi

dan sumber daya alam, namun memiliki SDM. Dengan SDM yang ada dalam

waktu tiga puluh tahun mereka mampu menjadi Negara papan atas dalam

segala arena kehidupan khususnya ekonomi dan teknologi (Abdul Aziz,

1992:45). Keduanya memiliki kekuatan potensial dalam percaturan ekonomi

internasional (Perace dan Robbins, 1994 :95).

Studi-studi empiris Dension (1985) dan Solow (1957) dalam

menunjukan bahwa SDM menjadi bagian penting dalam proses pembanguna

ekonomi nasioanal atau dalam pembangunan sebuah organisasi. Dansion

(1985) mengatakan bahwa produktifitas agregat dan pertumbuhan ekonomi

Page 49: PENGARUH SUMBER DAYA MODAL DAN SUMBER DAYA …

30

meningkat seiring dengan sumber daya manusia setempat. Ia menunjukan

bahwa antara tahun 1929 dengan tahun 1982, 73 persen pertumbuhan ekonomi

di Amerika berhubungan dengan perkembangan sumber daya manusia.

Camevale (1983) juga melaporkan bahwa perbaikan peningkatan

produktifitas ekonomi di Amerika sejak tahun 1929 dapat dikaitkan dengan

aktivitas sumber daya manusia seperti magang training, pendidikan formal

training dan kesehatan. Sumber daya manusia menjadi persoalan krusial bagi

sebuah negara jika tidak mendapatkan perhatian serius. Dengan mengacu pada

permasalahan yang dihadapi oleh negara negara maju seperti amerika dan juga

negara-negara lain pada umumnya, maka tantangan ekonomi riil yang

dihadapi oleh berbagai negara di belahan dunia pada masa masa yang akan

dating sama yaitu meningkatkan nilai potensial atas apa yang dapat

ditambahkan oleh warga negaranya terhadap perkembangan ekonomi global,

dengan memberdayakan keterampilan dan kapasitas mereka, dan

memperbaiki alat atau cara untuk menghubungkan keterampilan

ketereampilan kapasitas-kapasitas tersebut terhadap pasar dunia. Hal inilah,

setidaknya-tidaknya yang dapat dirangkum dari pandangan Reich (1971) di

bawah ini:

“the real economic challenge facing the united states in the year ahead

the same as facing every other nation-is to increase potential value of what its

citizen can add ti the global economy, by enchancing their skills, and

Page 50: PENGARUH SUMBER DAYA MODAL DAN SUMBER DAYA …

31

capacities, and by improving their means of linking those skills and capacities

to the world market.”

Dalam konteks studi ini, sumber daya manusia yang berkwalitas tidak

dapat dinafikan perannya bagi pertumbuhan dan kontinuitas bank Syari’ah.

Sumber daya manusia tidak saja terkait dengan perkembangan produk, tetapi

dalam aspek yang lebih luas sangat menentukan kelanjutan dan

kesinambungan masa depan bank syari’ah (Muhammad, 2005).

Studi yang dilakukan oleh Michael Porter (1985) menunjukkan bahwa

sumber daya utama dalam sebuah organisasi adalah sumber daya manusia

(human capital), yaitu tenaga kerja (karyawan). Karyawan yang handala

adalah sumberdaya yang sangat bernilai membantu perusahaan dalam

melakukan positioning strategy yang tepat. Komitmen manajemen terhadap

karyawan melalui peningkatan kompetensi dan training akanmendorong

mereka bersungguh sungguh dalam melaksanakan tanggung jawab sehingga

melahirkan kinerja yang terbaik.

Relevansi pengembangan sumber daya manusia terhadap pertumbuhan

ekonomi sangat ditentukan oleh latar belakang pendidikan yang dimiliki oleh

karyawan dan kepedulian manajemen terhadap karyawan dalam

mengembangkan pelatihan dan pendidikan mereka. Selama ini permasalahan

yang terjadi di dunia Islam yang membawa implikasi lebih jauh ke dalam

wilayah ekonomi dan perbankan adalah adanya dualism pendidikan. Disisi

lain pesantren sebagai tempat pengembangan ilmu-ilmu berbasis agama tidak

Page 51: PENGARUH SUMBER DAYA MODAL DAN SUMBER DAYA …

32

mengembangkan ilmu ‘aqli (rasio), sehingga para lulusannya mahir dalam

fiqh, ushul fiqih, hadist dan sebagainya namun lemah dalam ilmu kealaman

seperti fisika, biologi, matematika dan lain-lain. Ketika diminta

mengembangkan suatu produk, biasanya terjadi perdebatan yang cukup

panjang antara orang-orang yang berlatar belakang perbankan murni dengan

yang berlatarbelakang syariah. Jarang didapati dalam satu bank SDM yang

memahami kedua ilmu dasar ini, apa lagi tentang perbankan syariah yang

relative baru di Indonesia. (Muhammad, 2005).

7. Pendidikan dan Pelatihan

Salah satu masalah pada perbankan syariah adalah rendahnya kualitas

sumber daya manusia. Karena belum sesuainya antara rendahnya kualitas

sumber daya manusia bank syariah dengan ketersediaan lulusan sumber daya

manusia yang berasal dari ekonomi syariah. Hal ini menyebabkan bank

syariah harus mencukupi kebutuhan sumber daya manusia tersebut dari

perguruan tinggi umum, namun ini menyebabkan perlunya pendidikan dan

pelatihan kepada para lulusan perguruan tinggi umum. Imbas dari hal ini

adalah kualitas sumber daya manusia perbankan syariah yang rendah (Al arif,

2010).

Menurut Soekirjo Notoadmodjo (1992:27) dalam Mulyadi dan Sakti

(2015) mengatakan bahwa pendidikan (formal) didalam suatu organisasi

merupakan suatu proses pengembangan kemampuan kearah yang diinginkan

Page 52: PENGARUH SUMBER DAYA MODAL DAN SUMBER DAYA …

33

oleh organisasi bersangkutan. Sedangkan pelatihan merupakan bagian dari

suatu proses pendidikan yang tujuannya untuk meningkatkan kemampuan dan

keterampilan khusus seseorang atau sekelompok orang.Pendidikan dan

pelatihan pegawai adalah suatu bagian yang tidak terpisahkan di dalam

pengembangan sumber daya manusia secara komperehensif, dimana Martoyo

Susilo (1999: 341) berpendapat pendidikan adalah proses pemberian

tambahan pengetahuan yang dilakukan oleh sebuah organisasi terhadap

pegawainya. Sedangkan pelatihan merupakan suatu proses pendidikan yang

diarahkan kepada nilai-nilai keterampilan dan keahlian pegawai sesuai dengan

jabatan atau pekerjaan yang diemban pegawai tersebut. Pendidikan dan

pelatihan dipandang sebagai bentuk investasi jangka panjang bagi setiap

organisasi, oleh karenannya setiap organisasi yang berkembang melakukan

atau memfasilitasi proses pendidikandan pelatihan bagi pegawainya dengan

memberikan perhatian yang sangat besar terhadap proses tersebut. Sehingga

meningkatnya kemampuan atau keterampilan para pegawai, maka secara

otomatis akan meningkat pula kinerja para pegawainya.

8. Total Aset

Aset adalah sumber daya yang dikuasai oleh entitas syariah sebagai

akibat dari peristiwa masa lalu yang memiliki manfaat ekonomi masa depan

bagi entitas syariah. Manfaat ekonomi masa depan yang terwujud dalam aset

dapat mengalir ke dalam entitas syariah dengan beberapa cara, misalnya

Page 53: PENGARUH SUMBER DAYA MODAL DAN SUMBER DAYA …

34

(KDPPLKS paragraph 77) : digunakan sendiri maupun bersama aset lain

dalam produksi barang dan jasa yang dijual oleh entitas syariah, dipertukarkan

dengan aset lain yang diperlukan, digunakan untuk untuk menyelesaikan

kewajiban atau dibagikan kepada para pemilik entitas syariah (Yaya,

Martawrireja, dan Abdurahim, 2013 : 88).

Ihsan (2013 : 209) juga menjelaskan bahwa posisi aktiva (aset) yaitu

kekayaan bank baik yang berbentuk benda berwujud atau tidak berwujud yang

diperoleh melalui utang atau modal sendiri. Lembaga keuangan seperti bank

mempunyai karakteristik khusus karena asetnya ada yang berbentuk

penyaluran dana (pembiayaan).

Menurut Ihsan (2013) Adapun pos-pos yang termasuk dalam posisi

laporan keuangan aset yaitu :

a. Kas dan Setara Kas

Pada pos ini dilaporkan seluruh uang kartal yang ada dalam kas

bank berupa uang kertas dan uang logam yang dikeluarkan oleh Bank

Indonesia yang menjadi alat pembayaran yang sah di Indonesia, termasuk

uang kertas dan uang logam yang masih berlaku milik bank pelapor.

b. Penempatan Pada Bank Indonesia

Penempatan pada Bank Indonesia terdiri dari giro wadiah pada

Bank Indonesia. Fasilitas Simpanan Bank Indonesia (FASBIS) yang

merupakan fasilitas simpanan yang disediakan oleh Bank Indonesia

dalam rangka “standing facilities” dengan prinsip wadi’ah, namun

Page 54: PENGARUH SUMBER DAYA MODAL DAN SUMBER DAYA …

35

tagihan reserve repo SBSN Bank Indonesia dan Sertifikat Bank Indonesia

Syariah yang merupakan sertifikat yang diterbitkan Bank Indonesia

sebagai bukti penitipan dana berjangka dengan prinsip jualah.

c. Giro Pada Bank Lain

Giro pada bank lain adalah saldo rekening giro bank syariah pada

bank lain di dalam dan di luar negeri bank dalam mata uang rupiah

maupun valuta asing dengan tujuan untuk menunjang kelancaran

transaksi antar bank.

d. Penempatan Pada Bank Lain

Penempatan pada ban lain adalah penamaan dana bank pada bank

syariah lainnya dan atau bank pengkreditan rakyat syariah antara lain

dalam bentuk wadi’ah, deposito berjangka dan atau tabungan

mudharabah, pembiayaan yang diberikan, dan bentuk-bentuk

penempatan lainnya berdasarkan prinsip syariah.

e. Efek-efek atau Surat Berharga Syariah

Surat berharga syariah adalah surat bukti penanaman dalam surat

berharga berdasarkan prinsip syariah yang lazim diperdagangkan di pasar

uang syariah dan atau pasar modal syariah antara lain obligasi syariah,

sertifikat reksadana syariah dan surat berharga lainnya berdasarkan

prinsip syariah.

f. Piutang Usaha dan Piutang Lainnya

Page 55: PENGARUH SUMBER DAYA MODAL DAN SUMBER DAYA …

36

Piutang adalah tagihan yang timbul dari pembiayaan berdasarkan

akan murabahah, akad salam, istishna, dan atau akad ijarah.

g. Investasi

Pembiayaan bagi hasil dapat dilakukan dengan akad mudharabah

dan akad musyarakah.

h. Pinjaman Qardh

Pinjaman qardh adalah penyaluran dana dengan akad qardh.

Pinjaman qardh meliputi pembiayaan dengan akad hawalah dan rahn.

i. Persediaan

Pada proses persediaan dilaporkan semua aktiva yang diperoleh

dengan tujuan dijual kembali dengan akad mudharabah atau sebagai

setoran nontunai dalam rangka pembiayaan mudharabah/musyarakah,

disalurkan dalam akad salam/salam parallel dan aktiva istishna yang

telah selesai tetapi belum diserahkan bank kepada pembeli akhir.

j. Aset yang Diperoleh untuk Ijarah

Aset yang diperoleh untuk ijarah adalah aset yang dijadikan objek

sewa (Ijarah) dan diakui sebagai harga perolehan. Objek sewa dalam

transaksi ijarah disusutkan sesuai kebijakan penyusutan aset sejenis,

sedangkan objek sewa dalam ijarah muntahiyah bittamlik disusutkan

sesuai masa sewa.

k. Aset Istishna dalam Penyelesaian (setelah dikurangi termin istishna)

Page 56: PENGARUH SUMBER DAYA MODAL DAN SUMBER DAYA …

37

Aset istishna dalam penyelesaian adalah aset istishna yang masih

dalam proses pembuatan.

l. Penyertaan Pada Entitas Lain

Penyertaan modal dalah investasi dana bank dalam bentuk saham

pada lembaga keuangan syariah tersebut seperti bank syariah, bank

pembiayaan syariah.

m. Aset Tetap dan Akumulasi Penyusutan

Aktiva tetap adalah aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk

siap pakai yang digunakan dalam operasi perusahaan, tidak dimaksudkan

untuk dijual. Penyusutan adalah alokasi sistematik jumlah yang

disusutkan dari suatu aktiva sepanjang masa manfaat.

n. Aset Lain-lain

Terdiri dari biaya dibayar dimuka, harta jaminan pembiayaan yang

diambil alih, seta persediaan alat tulis kantor, setoran jaminan dan biaya

ditangguhkan.

Dengan melihat peran kontribusinya dalam menggerakan sektror riil

dan pembiayaannya yang lebih prudent, maka perbankan syariah bukan lagi

mejadi alternatfi, tapi solusi bagi perekonomian nasional. Tingkat ini bisa

dicapai ketika kelak, share perbankan syariah semakin besar dan mencapai

skala keekoomiannya. Sebagai ilustrasi, bila share perbankan syariah

membesar, katakanlah sampai 50% dari total perbankan nasional, maka akan

Page 57: PENGARUH SUMBER DAYA MODAL DAN SUMBER DAYA …

38

terjadi pergeseran-pergeseran yang mengokohkan ekonomi nasional (Amin,

2009 :79).

B. Hubungan Antar Variabel

1. Hubungan antara Jaringan Kantor Terhadap Total Aset

Seiring dengan peningkatan jaringan kantor bank umum syariah dan

unit usaha syariah maka keberadaan bank syariah dapat lebih dirasakan oleh

masyarakat. Hal ini diduga berpengaruh kepada akses nasabah terhadap bank

syariah untuk menyimpan dana maupun nasabah yang memerlukan

pembiayaan di perbankan syariah.

Menurut teori pemasaran Kotler mengungkapkan bahwa stimuli

pemasaran (marketing simulti) yaitu factor pemasaran yang mendorong

sesorang untuk melakukan suatu tindakan transaksi ekonomi. Variable ini

memiliki empat dimensi, yaitu : product, price, place dan promotion (Kotler,

1997: 92). Sehingga peningkatan jumlah kantor bank syariah (place)

diharapkan dapat mendorong transaksi di bank syariah.

Berdasarkan penelitian Bank Indonesia (BI) diketahui bahwa

kemudahan dan kedekatan lokasi kantor bank syariah dengan pusat kegiatan

masyarakat menentukan akses nasabah terhadap bank syariah.

Penelitian berikutnya dilakukan oleh Hairiennisa Rohaya (2008)

mengungkapkan bahwa variable jaringan kantor perbankan syariah

berpengaruh positif dan signifikan terhadap total aset perbankan syariah.

Page 58: PENGARUH SUMBER DAYA MODAL DAN SUMBER DAYA …

39

2. Hubungan antara Dana Pihak Ketiga (DPK) terhadap Total Aset

Perkembangan perbankan syariah di Indonesia menunjukan arah

peningkatan. Aset, DPK dan pembiayaan yang merupakan tiga indikator

pokok perkembangan bank syariah optimis akan terus meningkat seiring

dengan pemahaman masyarakat terhadap konsep perbankan syariah.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Pratiwhi (2008) dan Ulfah

(2009) yang membuktikan bahwa DPK dan pembiayaan merupakan dua factor

yang mempengaruhi aset secara signifikan yang berarti pengoptimalan aset

dapat dilakukan melalui peningkatan penghimpunan DPK dan

mempromosikan pembiayaan kepada masyarakat.

3. Hubungan antara Jumlah Pekerja Terhadap Total Aset

Saat ini perbankan syariah bukanlah menjadi sebuah lembaga yang

asing dalam dunia perbankan. Perbankan syariah di Indonesia telah

menunjukkan perkembangan yang sangat positif dari waktu ke waktu, baik

ditinjau dari jumlah bank atau kantor cabang bank, aktifitas bisnis, keragaman

produk, dukungan regulator maupun respon masyarakat terhadap keberadaan

bank syariah (Karim, 2006).

Sementara itu, dukungan kalangan akademisi juga semakin terlihat

dengan munculnya kegiatan seminar dan kajian tentang ekonomi, keuangan

dan perbankan syariah (Karim, 2002). Bahkan perguruan tinggi yang secara

khusus membuka program studi ekonomi, keuangan dan perbankan syariah

Page 59: PENGARUH SUMBER DAYA MODAL DAN SUMBER DAYA …

40

bertambah setiap tahunnya dalam rangka ikut serta membantu penyediaan

sumber daya manusia (SDM) yang semakin dirasakan kebutuhannya oleh

lembaga keuangan dan perbankan syariah.

Menurut Halim Alamsyah dalam milad ke-8 Ikatan Ahli Ekonomi Islam

(IAEI) (2012), ditengah perkembangan industri perbankan syariah, perlu

disadari masih adanya beberapa tantangan yang harus diselesaikan agar

perbankan syariah dapat meningkatkan kualitas pertumbuhannya dan

mempertahankan akselerasinya secara berkesinambungan. Salah satu

tantangan tersebut adalah pemenuhan gap sumber daya insani (SDI), baik

secara kuantitas maupun kualitas. Ekspansi perbankan syariah yang tinggi

ternyata tidak diikuti oleh penyediaan SDI secara memadai sehingga secara

akumulasi diperkirakan menimbulkan gap mencapai 20.000 orang.

4. Hubungan antara Biaya Pendidikan dan Pelatihan Terhadap Total Aset

Sumber daya manusia memainkan peranan penting baik dalam skala

mikro (organisasi) maupun skala makro (negara). Negara-negara maju yang

menempati posisi papan atas dalam aspek ekonomi dan aspek lainnya tidak

dapat dipisakan dari kehandalan sumber daya manusia yang mereka miliki

(Muhammad, 2005).

Studi-studi empiris (Dension, 1985; Todaro, 1989 ;Reich ;1991 ;Solow

, 1957) menunjukan bahwa SDM menjadi bagian penting dalam proses

pembangunan ekonomi nasioanal atau dalam pembangunan sebuah

Page 60: PENGARUH SUMBER DAYA MODAL DAN SUMBER DAYA …

41

organisasi. Dansion (1985) mengatakan bahwa produktifitas agregat dan

pertumbuhan ekonomi meningkat seiring dengan sumber daya manusia

setempat. Ia menunjukan bahwa antara tahun 1929 dengan tahun 1982, 73

persen pertumbuhan ekonomi di Amerika berhubungan dengan

perkembangan sumber daya manusia.

Dalam konteks studi ini, sumber daya manusia yang berkualitas tidak

dapat dinafikan perannya bagi pertumbuhan dan kontinuitas bank Syariah.

Sumber daya manusia tidak saja terkait dengan perkembangan produk, tetapi

dalam aspek yang lebih luas sangat menentukan kelanjutan dan

kesinambungan masa depan bank syari’ah (Muhammad, 2005).

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Al Arif (2010) semakin tinggi

biaya pendidikan dan pelatihan yang diberikan untuk keterampilan pegawai

turut pula memberikan pengaruh yang signifikan terhadap penghimpunan

Dana Pihak Ketiga (DPK). Karyawan merupakan ujung tombak perusahaan

dalam menghimpun dana, sehingga semakin tinggi keahlian mereka baik

keahlian dan pengetahuan mengenai perbankan maupun tentang cara mereka

bersikap dan melayani nasabah akan mampu mempengaruhi nasabah sehingga

Dana Pihak Ketiga (DPK) pun akan meningkat.

Page 61: PENGARUH SUMBER DAYA MODAL DAN SUMBER DAYA …

42

C. Penelitian Terdahulu

Untuk melihat bagaimana hubungan ataupun pengaruh sumber daya modal

dan sumber daya manusia terhadap perkembangan perbankan syariah, telah

banyak dilakukan oleh para ahli maupun peneliti melalui berbagai penelitian.

Mengingat bahwa perbankan syariah sebagai lembaga intermediasi antara

penyimpan dana dan peminjam dana, para peneliti pada umumnya menggunakan

lebih dari satu ukuran keuangan perbankan syariah dalam penelitiannya.

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

Judul

Penelitian

Variabel Metode

Analisis

Hasil

Persamaan Perbedaan

Faktor-Faktor

Yang

Mempengaruhi

Pertumbuhan

Aset Perbankan

Syariah Di

Indonesia

(Yuria Pratiwi

Cleopatra,

2008)

Penelitian ini

sama-sama

menggunakan

variabel

Dana Pihak

Ketiga (DPK)

dan Jumlah

Kantor Bank

Syariah

Penelitian ini

menggunakan

variabel Non

Performing

Finance (NPF),

Financing to

Deposit Ratio

(FDR), Jumlah

Bank, Tingkat

Suku Bunga,

Inflasi, Office

Chanelling,

Sertifikat Bank

Indonesia (SBI) ,

Sertifikat Wadi’ah

Bank Indonesia

(SWBI).

Single

Linier

Regression

dan Multi

Linier

Regression

Dana Pihak

Ketiga(DPK),

Jumlah Bank,

Non Performing

Finance (NPF) ,

Financing to

Debt Ratio

(FDR) , dan

tingkat suku

bunga

mempunyai

pengaruh yang

signifikan

terhadap

pertumbuhan

aset perbankan

syariah di

Indonesia.

Sedangkan

jumlah kantor

bank syariah,

Office

chanelling,

Sertifikat Bank

Indonesia (SBI),

dan Sertifikat

Wadiah Bank

Page 62: PENGARUH SUMBER DAYA MODAL DAN SUMBER DAYA …

43

Indonesia tidak

berpengaruh

signifikan.

Faktor Yang

Mempengaruhi

Pertumbuhan

Aset Perbankan

Syariah 2008

(Ellyn Helia

Nur, 2008)

Penelitian ini

sama-sama

menggunakan

Variabel Dana

Pihak Ketiga

(DPK), Non

Performing

Finance

(NPF), dan

Total Aset

Penelitian ini

menggunakan

variabel Return

On Aset (ROA),

dan Sertifikat

Bank Indonesia

(SBI)

Analisis

Regresi

Linier

Berganda

Variabel Non

Performing

Finance (NPF)

dan Dana Pihak

Ketiga (DPK)

mempunyai

pengaruh yang

signifikan

terhadap

pertumbuhan

Aset Perbankan

Syariah.

Sedang kan

Return On Aset

(ROA, dan

Sertifikat Bank

Indonesia (SBI)

tidak memiliki

pengaruh yang

signifikan.

Efektifitas

Biaya Promosi

dan Biaya

DIKLAT

Terhadap

Penghimpunan

Dana Pihak

Ketiga di Bank

Syariah (M. Nur

Rianto Al Arif,

2010)

Penelitian ini

sama-sama

menggunakan

Variabel Biaya

Diklat dan

Dana Pihak

Ketiga

Penelitian ini

menggunakan

Variabel Biaya

Promosi

Analisis

Regresi

Ordinary

Least Square

(OLS)

Masing-masing

variabel

independen

yakni Biaya

Promosi dan

Biaya Diklat

secara individu

mempengaruhi

variable Dana

Pihak Ketiga

secara

Signifikan. Hal

tersebut

memberikan

implikasi bahwa

semakin tinggi

biaya promosi

dan biaya diklat

yang dikeluarkan

maka akan

semakin

meningkat pula

Page 63: PENGARUH SUMBER DAYA MODAL DAN SUMBER DAYA …

44

Dana Pihak

Ketiga.

Analisis

Pengaruh

Kredit, Aset da

Jumlah Pegawai

Terhadap

Pendapatan

Usaha Kecil

Menengah

(UKM)

Penerima Kredit

Bank

Perkreditan

Rakyat

(Rochmawati

Malik dan

Hotniar

Siringoringo

Penelitian ini

sama-sama

menggunakan

variable aset

UKM,

Pendapatan

UKM dan

jumlah

pegawai

Penelitian ini

menggunakan

variabel Kredit

UKM

Analisis

Deskriptif

Berdasarkan

hasil analisis

maka ditarik

kesimpulan

bahwa kredit

berpengaruh

positif, langsung

dan

signifikan

terhadap aset

UKM, kredit

berpengaruh

positif, langsung

dan

signifikan

terhadap jumlah

pegawai UKM.

Kredit

berpengaruh

positif,

langsung dan

signifikan

terhadap

pendapatan

UKM,

sedangkan aset

berpengaruh

negatif, tidak

langsung dan

signifikan

terhadap

pendapatan

UKM.

D. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran digunakan untuk menunjukkan arah pernyusunan

penelitian dan mempermudah dalam mernganalisa masalah yang dihadapi, maka

diperlukan suatu kerangka pemikiran yang akan memberikan gambaran tahap-

Page 64: PENGARUH SUMBER DAYA MODAL DAN SUMBER DAYA …

45

tahap penelitian untuk mencapai suatu kesimpulan. Kerangka pemikiran

merupakan sintesa dari serangkaian teori yang tertuang dalam tinjauan pustaka,

yang pada dasarnya merupakan gambaran sistematis dari kinerja teori dalam

memberikan solusi atau alternative solusi dari serangkaian masalah yang

ditetapkan (Rodoni, 2010).

Pesatnya pertumbuhan Bank Syariah dapat dilihat dari tiga indicator utama

Bank Syariah, yaitu Total Aset, Dana Pihak Ketiga dan pembiayaan menunjukkan

betapa kompetitif dan universalnya system syariah yang telah diterapkan pada

system perbankan nasional. Dalam penelitian ini penulis menggunakan total aset

sebagai variable dependen. Hal tersebut disebabkan, total aset merupakan salah

satu indicator keuangan yang digunakan untuk mengukur pangsa pasar perbankan

syariah. Selain itu, total aset juga merupakan inidikator ukuran perbankan.

Dalam konsep dasar dari penelitian ini adalah menguji sumber daya modal

dan sumber daya manusia terhadap perkembangan perbankan syariah. Dalam

penelitian ini, dilakukan terhadap dua variabel sumber daya modal (Jaringan

Kantor dan DPK) dan dua variabel sumber daya manusia (jumlah pekerja dan

biaya pendidikan dan pelatihan) sebagai variabel independen yang diduga

berpengaruh terhadap total aset perbankan syariah (variabel dependen).

Secara ringkas kerangka pemikiran dari penelitian ini dapat dilihat dari

bagan alir yang disajikan pada pada Gambar 2.1.

Page 65: PENGARUH SUMBER DAYA MODAL DAN SUMBER DAYA …

46

Gambar 2.1. Kerangka Pemikiran

Jaringan Kantor (X1)

Dana Pihak Ketiga

(X2)

Jumlah Pekerja (X3)

Biaya Pendidikan dan

Pelatihan (X4)

Total Aset Perbankan Syariah

Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

2. Uji Multikolinieritas

3. Uji Autokorelasi

4. Uji Heterokedastisitas

Perbankan Syariah Indonesia

Regresi Linier Berganda

Sumber Daya Modal

Uji Statistik

1. Uji t (Parsial)

2. Uji f (Simultan)

Sumber Daya Manusia

Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R2)

Page 66: PENGARUH SUMBER DAYA MODAL DAN SUMBER DAYA …

47

E. Hipotesis

Hipotesis yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Variabel Jaringan Kantor Terhadap Total Aset

H0 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara Jaringan Kantor

terhadap Total Aset Perbankan Syariah.

H1 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara Jaringan Kantor terhadapTotal

Aset Perbankan Syariah.

2. Variabel Dana Pihak Ketiga Terhadap Total Aset

H0 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara Dana Pihak Ketiga

terhadap Total Aset Perbankan Syariah.

H1 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara Dana Pihak Ketiga terhadap

Total Aset Perbankan Syariah.

3. Variabel Jumlah Pekerja Terhadap Total Aset

H0 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara Jumlah Pekerja terhadap

Total Aset Perbankan Syariah.

H1 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara Jumlah Pekerja terhadap Total

Aset Perbankan Syariah.

4. Variabel Biaya Pendidikan dan Pelatihan Terhadap Total Aset

H0 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara Biaya pendidikan dan

Pelatihan terhadap Total Aset Perbankan Syariah.

Page 67: PENGARUH SUMBER DAYA MODAL DAN SUMBER DAYA …

48

H1 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara Biaya Pendidikan dan

Pelatihan terhadap Total Aset Perbankan Syariah.

Page 68: PENGARUH SUMBER DAYA MODAL DAN SUMBER DAYA …

49

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, yang menggunakan data runtut

waktu (time series) yaitu : Total Aset (TA), Jaringan Kantor (JK), Dana Pihak

Ketiga (DPK), Jumlah Pekerja (JP) dan Biaya Pendidikan dan Pelatihan (BPP)

pada Bank umum syariah (BUS) dan Unit Usaha Syariah (UUS) mulai dari bulan

Juni 2011 sampai Juni 2015. Metode yang digunakan adalah metode analisis

regresi linier berganda.

Pada tahap awal penelitian ini penulis mempelajari teori-teori yang

berhubungan dengan jaringan kantor, dana pihak ketiga, biaya pendidikan dan

pelatihan, jumlah pekerja dan total aset. Kemudian menganalisis perbandingan

antar variabel dari teori-teori tersebut dengan permasalahan yang ada saat ini.

Kemudian tahap selanjutnya pengumpulan data sekunder yang diperoleh dari Bank

Indonesia (BI) dan Otoraitas Jasa Keuangan (OJK). Setelah diperoleh data maka

selanjutnya tahap pengujian dengan menggunakan uji ekonometrika.

B. Teknik Pengumpulan Data

Adapun sumber data dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data yang

telah dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data dan dipublikasikan kepada

masyarakat penggunaan data (Kuncoro, 2009 : 148). Penelitian ini menggunakan

Page 69: PENGARUH SUMBER DAYA MODAL DAN SUMBER DAYA …

50

data time series selama kurun waktu 2011-2015. Adapun sumber data dalam

penelitian ini adalah data sekunder yaitu data yang telah dikumpulkan oleh

lembaga pengumpul data dan dipublikasikan kepada masyarakat penggunaan data

(Kuncoro, 2009 : 148).

C. Teknik Analisis Data

Melihat kepada permasalahan dan tujuan yang telah dirmuskan, maka

pendekatan keilmuan yang digunakan yaitu dengan menerapkan pendekatan

keilmuan analisis statistik dan ekonometrik serta ekonomi murni. Dimana metode

analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier

berganda. Model regresi untuk hubungan antara variabel-variabel bebas (Jaringan

Kantor, DPK, Jumlah Pekerja, Biaya Pendidikan dan Pelatihan) dengan variabel

tidak bebas (Total Aset) .

1. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis ini digunakan sebagai alat ukur untuk mengetahui seberapa besar

tingkat pengaruh variabel independen dengan variabel dependen. Metode ini

juga bisa digunakan sebagai ramalan sehingga dapat diperkirakan antar baik

atau buruknya variabel independen terhadap naik turunnya suatu tingkat

variabel dependen, begitu juga sebaliknya.

Teknik estimasi variabel dependen yang digunakan adalah Ordinary

Least Square (OLS) yaitu mengestimasi garis regresi dengan jalan

Page 70: PENGARUH SUMBER DAYA MODAL DAN SUMBER DAYA …

51

meminimalkan jumlah dari kuadrat kesalahan setiap observasi terhadap garis

tersebut (Imam Ghozali, 2005).

Model persamaan regresi secara umum berbentuk sebagai berikut :

Y= a +b1x1+b2x2+b3x3+b4x4+e

Dimana :

Y = Total aset perbankan syariah

a = Bilangan konstan

b1X1 = Koefesien regresi X1 (jaringan kantor)

b2X1 = Koefisien regresi X2 (DPK)

b3X3 = Koefisien regresi X3 (Jumlah Pekerja)

b4X4 = Koefisien regresi X4 (Biaya Pendidikan dan Pelatihan )

e = standar error

2. Uji Asumsi Klasik

Berbagai masalah yang sering dijumpai dalam analisis regresi dan korelasi

adalah: multikolineritas, heteroskedastisitas, autokorelasi, dan normalitas.

a. Uji Normalitas

Widarjono (2010: 111) menjelaskan bahwa salah satu asumsi model

regresi adalah residual mempunyai distribusi normal. Apa

konsekuensinya jika model tidak mempunyai residual yang berdistribusi

normal? Uji t untuk melihat signifikansi variabel independen terhadap

Page 71: PENGARUH SUMBER DAYA MODAL DAN SUMBER DAYA …

52

variabel dependen tidak bisa diaplikasikan jika residual tidak mempunyai

distribusi normal.

Dalam analisis multivariat, para peneliti menggunakan pedoman

kalau tiap variabel terdiri atas 30 data, maka data sudah berdistribusi

normal. Apabila analisis melibatkan 3 variabel, maka diperlukan data

sebanyak 3 × 3 = 90 (Winarno, 2012: 5.37).

Pelanggaran terhadap kenormalan dapat terjadi karena terok tidak

berasal dari populasi normal atau adanya beberapa data, biasanya di

pinggir, yang merupakan pencilan (penyebabnya tidak jelas atau berasal

dari populasi lain yang tidak sama dengan bagian terbesar data lainnya)

(Sembiring, 2003: 65).

Menurut Algifari (2013: 32-33) pengujian terhadap normalitas ini

dapat dilakukan dengan banyak cara, seperti uji chi-square goodness of

fit atau uji jarque-bera.

Pengujian normalitas dengan uji chi-square goodness of fit. Jika nilai

x2 lebih kecil daripada nilai kritisnya (x2 tabel; df. = n-1-k; dimana n

adalah banyaknya kelas dan k adalah banyaknya parameter yang

disetimasi), maka dapat disimpulkan bahwa kesalahan pengganggunya

(disturbance ui) kemungkinan berasal dari distribusi hipotesis (distribusi

normal).

Menurut Winarno (2011: 5.39) bila nilai jarque-bera tidak signifikan

(lebih kecil dari 2), maka data berdistribusi normal. Bila probabilitas lebih

Page 72: PENGARUH SUMBER DAYA MODAL DAN SUMBER DAYA …

53

besar dari 5% (bila anda menggunakan tingkat signifikansi tersebut),

maka data berdistribusi normal (hipotesis nolnya adalah data berdistribusi

normal).

Rosadi (2012: 36) menjelaskan bagaimanakah jika data tidak

berdistribusi normal? Salah satu hal yang dapat dilakukan dalam keadaan

ini adalah melakukan transformasi terhadap data. Jika data menceng dan

semuanya bernilai positif, salah satu metode transformasi yang dapat

digunakan adalah menggunakan transformasi power (y = xλ untuk λ ≠ 0

dan y = ln(x) untuk λ = 0), atau ekuivalennya, dengan menggunakan

metode Box-Cox power (y = (xλ – 1)/ λ untuk λ ≠ 0 dan y = ln(x) untuk

λ = 0).

b. Uji Multikolinieritas

Multikolinearitas adalah kondisi adanya hubungan linier antar

variabel independen. Karena melibatkan beberapa variabel independen,

maka multikolinearitas tidak akan terjadi pada persamaan regresi

sederhana (yang terdiri atas satu variabel dependen dan satu variabel

independen) (Winarno, 2011: 5.1) .

Gujarati dalam Ariefianto (2012: 53) menyatakan bahwa

multikolinearitas adalah fenomena sampling. Ia terjadi pada sampel dan

bukan pada populasi. Hal ini tentu saja jika kita telah menspesifikasikan

variabel yang masuk ke dalam model dengan benar (misalnya tidak ada

Page 73: PENGARUH SUMBER DAYA MODAL DAN SUMBER DAYA …

54

variabel yang merupakan multiplikasi dari variabel lain). Dengan kata lain,

jika dimungkinkan untuk bekerja pada populasi maka multikolinearitas tidak

akan pernah menjadi suatu masalah.

Winarno (2011: 5.7) menjelaskan apabila model prediksi kita

memiliki multikolinearitas, akan memunculkan akibat-akibat berikut ini:

1) Estimator masih bersifat BLUE, tetapi memiliki varian dan kovarian

yang besar, sehingga sulit dipakai sebagai alat estimasi.

2) Interval estimasi cenderung lebar dan nilai statistik uji t akan kecil,

sehingga menyebabkan variabel independen tidak signifikan secara

statistik dalam mempengaruhi variabel independen.

Menurut Montgomery dan Peck dalam Ariefianto (2012: 52) Terdapat

beberapa penyebab multikolinearitas, di antaranya:

1) Cara pengambilan data dan kecilnya ukuran sampel

2) Pembatas pada model ataupun populasi yang disampel. Misalny kita

meregresi konsumsi listrik terhadap pendapatan dan ukuran rumah.

Disini populasi dari mana sampel diperoleh memiliki karakteristik

kolinieritas, dimana individu yang memiliki pendapatan tinggi

umumnya memiliki rumah berukuran besar.

3) Spesifikasi model. Penambahan polynomial (x2, x3, dst) berpotensi

menimbulkan masalah multikolinieritas teruta,a jika kisaran nilai x yang

dimiliki adalah kecil.

Page 74: PENGARUH SUMBER DAYA MODAL DAN SUMBER DAYA …

55

4) Model yang overdetermined. Hal ini terjadi jika model dimaksud

memiliki lebih banyak variable dibandingkan jumlah sampel

(umumnya terjadi pada penelitian medis).

5) Common trend. Terutama jika menggunakan timeseries, banyak

variable seperti GDP, Konsumsi Agregat, PMA dan sebagainya

bergerah searah berdasarkan arah waktu.

Menurut Winarno (2011: 5.1) kondisi terjadinya multikolinieratas

ditunjukan dengan berbagai informasi, salah satunya yaitu nilai R2 tinggi,

tetapi variable independen banyak yang tidak signifikan.

Menurut Widarjono (2010:77-82) ada beberapa metode untuk

mendeteksi ada tidaknya masalah multikolinieritas dalam suatu model

regresi berganda :

1) Korelasi parsial antar variable independen. Multikolineritas bias

dideteksi dengan melihat korelasi linier antara variable independen di

dalam regresi. Sebagai aturan main yang kasar (rule of thumb), jika

koefisien korelasi cukup tinggi yaitu di atas 0,85 maka kita duga ada

multikolinieritas dalam model. Sebaliknya jika koefisien korelasi

kurang dari 0,85 maka kita duga model tidak mengandung unsur

multikolinieritas. Akan tetapi perlu kehati-hatian terutama pada time-

series karena jenis data time series seringkali menunjukkan korelasi

antar variable independen cukup tinggi. Korelasi tinggi ini terjadi

Page 75: PENGARUH SUMBER DAYA MODAL DAN SUMBER DAYA …

56

karena data time series seringkali menunjukkan unsur tren yaitu data

bergerak naik dan turun secara bersamaan.

2) Regresi auxiliary. Multikolinieritas bias terjadi karena satu atau lebih

variable independen merupakan kombinasi linier dengan variable-

variabel independen lain. Jika hal terjadi maka deteksi masalah

multikolinieritas dilakukan dengan melakukan regresi setiap variable

independen dengan sisa variable-variabel independen disebut degan

regresi auxiliary. Jika nilai F-hitung lebih besar dari nilai F-kritis

dengan tingkat signifikansi α dan derajat kebebasan tertentu maka

dapat disimpulkan model mengandung unsur multikolinieritas.

Sebaliknya jika nilai F-hitung lebih kecil dari nilai F-kritis maka tidak

terdapat hubungan linier antara satu variable X dengan Variabel X

yang lain.

3) Metode deteksi klien. Klien menyarankan untuk mendeteksi maslaah

multikolinieritas dengan hanya membandingkan koefisien determinasi

auxiliary dengan koefisien determinai (R2) model regresi aslinya yaitu

Y dengan variable independen X. sebagai rule of thumb uji klien ini,

jika R2 x1,x2,x3,..x4 lebih besar dari R2 maka model mengandung unsur

multikolinieritas anatara variable independennya dan jika sebaliknya

maka tidak ada korelasi antar variable independen.

Page 76: PENGARUH SUMBER DAYA MODAL DAN SUMBER DAYA …

57

Terdapat suatu kemungkinan memperbaiki dengan data yang ada

beberapa hal yang disarankan untuk dilakukan diantaranya (Ariefianto,

2012 ; 54) :

1) Penggunaan informasi apriori. Informasi aprori adalah informasi yang

bersifat non-sample. Ia tidak berasal dari data melainkan dari teori,

penelitian lainnya atau judgment peneliti.

2) Penggunaan data panel. Data semacam ini memiliki beberapa karakter

yang berguna bagi penelitian dan robust terhadap beberapa

pelanggaran asumsi (termasuk multikolinieritas).

3) Penggantian atau mengeluarkan variable. Hal ini dilakukan jika tidak

menyebabkan specification error (variable yang dihilangkan tidak

berasal dari teori) dan bersifat subtitusi terhadap variable lainnya.

4) Tranformasi variable. Beberapa untuk transformasi yang umum

digunakan adalah first different, ratio transformation (seperti pada

WLS) dan bentuk log.

c. Uji Heterokedastisitas

Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas. Tidak

adanya heterokedastisitas dapat dinyatakan sebagai berikut (Gujarati,

2007 : 82)

Pada persamaan diatas varians adalah tetap sebesar untuk setiap tidak

kesamaan inilah yang disebut sebagai heterokedastisitas. Pada

Page 77: PENGARUH SUMBER DAYA MODAL DAN SUMBER DAYA …

58

heterokedastisitas terdapat pengaruh positif antara X dan Y, dimana nilai

Y meningkat searah dengan nilai X, semakin besar nilai variable bebas X

dan variable Y, semakin jauh koordinat (X,Y) dan garis regresi (error

makin besar).

Pendeteksian heterokedastisitas dalam model ini dengan

menggunakan Uji White Heterokedastisity yaitu dengan melakukan

estimasi fungsi regresi terlebih dahulu dengan menspesifikasikan variable

bebas dan variable tidak bebas (Gujarati, 2007 :89)

Dari hasil uji White Heterokedastisity kriteria untuk mengetahui ada

tidaknya heterokedastisitas yaitu, jika Probabilitas R2 lebih besar a=5%

maka tidak ada heterokedastisitas (terima H0, tolak H1), sebaliknya jika

R2 lebih kecil a 5%= maka ada heterokedastisitas (tolak H0, terima H1).

d. Uji Autokorelasi

Autocorrelation adalah hbungan antara residual satu observasi dengan

residual observasi lainnya. Autokorelasi lebih mudah timbul pada data

yang bersifat runtut waktu, karena berdasarkan sifatnya, data masa

sekarang dipengaruhi oleh data pada masa-masa sebelumnya. Meskipun

demikian tetap dimungkinkan autokorelasi dijumpai pada data yang

bersifat antar objek (cross-section) (Winarno, 2011 : 5.26).

Page 78: PENGARUH SUMBER DAYA MODAL DAN SUMBER DAYA …

59

Menurut Winarno (2011: 5.27) apabila dat yang kita analisis

mengandung autokorelasi, maka estimator yang kita dapatkan memiliki

karakteristik berikut ini :

1) Estimator metode kuadrat terkecil masih linier.

2) Estimator metode kuadrat terkecil masih tidak bias.

3) Estimator metode kuardat terkecil tidak mempunyai varian yang

minimum (no longer best ).

Menurut Wooldridge (2005), Vogelvang (2005), dan Gujarati (2003)

dalam Ariefinato (2012: 27-28) secara spesifik, beberapa penyebab

autokorelasi (atau juga sering disebut korelasi serial ) diantaranya :

1) Inertia. Salah satu karakteristik umum dari data yang bersifat time

series adalah adanya inertia (sluggishness). Penyesuaian akibat suatu

goncangan terhadap variable makro ekonomi adalah bersifat

bertahap, dan berlansung sepanjang waktu tertentu.

2) Specification bias. Yakni kesalahan dalam menspesifikasi model.

Terdapat dua tipe kesalahan, yakni mengeluarkan variable yang

seharusnya ada pada model (omitted variable ) dan bentuk fungsional

yang tidak benar.

3) Fenomena Cobweb. Sering terjadi pada pemodelan dimana terdapat

suatu fenomean lagged response.

Page 79: PENGARUH SUMBER DAYA MODAL DAN SUMBER DAYA …

60

4) Rekayasa data. Karena satu hal lain, seorang peneliti kadang harus

“menukangi” data. Salah satu praktik “menukangi data” yang sering

terjadi misalnya akibat perbedaan frekuensi.

5) Dampak musiman. Misalnya variable terikat yang kita gunakan

memiliki karakter musiman (misalnya produksi beras ), sedangkan

variable penjelas yang digunakan tidak. Apabila variable terikat ini

tidak disesuaikan terlebih dahulu (deseasonalized) maka residual dari

regresi akan menunjukkan karakter musiman yang ada pada variable

terikat.

Mengingat dampak autokorelasi adalah negative terhadap inferensi

maka perlu dilakukan suatu tindakan. Namun demikian sebelum

melakukan tindakan perlu diketahui terlebih dahulu apakah model yang

dimiliki mengalami autokorelasi. Beberapa metode yag dapat digunakan

diantarnya (Ariefianto, 2012 : 29-31)

1) Observasi Grafik Residual terhadap waktu. Teknik ini bersifat

kasual umumnya namun cukup efektif sebagai evaluasi awal.

2) Statistik Durbin-Watson DW (1951). Adalah teknik deteksi

autokorelasi yang paling banyak digunakan. Statistik DW adalah

suatu prosedur rutin yang umum ditemukan pada banyak software

statistic, sehinga yang dilakukan adalah melihat apakah nilai

dimaksud terletak di antara 2<DW<4-du untuk menentukan ada

tidaknya autokorelasi.

Page 80: PENGARUH SUMBER DAYA MODAL DAN SUMBER DAYA …

61

3) Pengujian autokorelasi linier berorde tinggi (Breusch-Godfrey

Test). Ada kalanya kita menduga bahwa autokorelasi yang terjadi

adalah paa orde yang tinggi.

Ariefianto (2012: 31-33) juga menjelaskan jika pada model regresi

yang diperoleh ternyata terdeteksi adanya autokorelasi, maka dilakukan

prosedur koreksi. Prosedur koreksi dilakukan berdasarkan kasus yang

relevan (bentuk dan asumsi autokorelasi) yang dapat diuraikan sebagai

berikut :

1) Autokorelasi yang disebabkan oleh fenomena cobweb. Jika kita

yakin bahwa autokorelasi disebabkan karena adanya mekanisme

(cobweb (lagged response) maka prosedur koreksi dapat dilakukan

dengan menambahkan term lag variable terikat (y+1) pada model

regresi awal.

2) Autokorelasi berbentuk AR (1) dan ρ diketahui jika dapat

memperoleh estimasi tidak bias atau koefisien autokorelasi, maka

prosedur koreksi yang dilakukan adalah suatu varian dari GLS.

Teknik koreksi seperti ini dikenal sebagai prosedur Cochrane-

Orrcutt. Eviews telah membuat built in rountine melaksanakan

teknik koreksi ini. Prosedur yang dilakukan sangat sederhana

dengan hanya menambahkan ar (t), dibelakang syntax regresi

(Startz dalam Ariefianto,2012: 32), dimana t adalah derajat

autoregresi yang duduga terjadi (terdeteksi).

Page 81: PENGARUH SUMBER DAYA MODAL DAN SUMBER DAYA …

62

3) Serial Correlation Robust Standard Error. Seperti yang telah

diuraikan diatas dampak adanya autokorelasi adalah standar error

parameter menjadi bias. Dengan demikian salah satu cara untuk

mengoreksi kondisi ini adalah dengan membuat formulasi standar

error parameter yang tidak bias (disebut dengan serial correlation

ribust tandard error. Pada eviews prosedur koreksi standar error

Newey-West (1987) telah menjadi suatu rutinitas yang dapat

diakses pada sub menu option pada window estimasi.

3. Uji Signifikansi

Sebagai alternative, adna dapat menggunakan pendekatan ini dengan

memperoleh statistic uji yang relevan (misalnya, statistic uji t) dengan

hipotesis nol dan mencari nilai p untuk mendapatkan nilai tertentu dari

statistic uji menurut distribusi probabilitas yang sesuai (mialnya, distribusi t,

F,X2). Jika probabilitas ini lebih kecil dari nilai a yang telah ditetapkan

sebelumnya anda dapat menolak hipotesis nol. Tetapi jika probabilitas

tersebut lebih besar dari a, jangan menilak hipotesis nol. Jika anda tetap ingin

menetapkan nilai a terlebih dahulu, cukuo tampilkan p dari statistic uji

(Gujarati, 2007 : 109).

a. Uji t Statistik (Parsial)

Uji t ini deigunakan untuk membuktikan apakah ariabel independen

secara individu mempengaruhi variable dependen. Ada dua hipotesis

Page 82: PENGARUH SUMBER DAYA MODAL DAN SUMBER DAYA …

63

yang diajukan oleh setiap peneliti yaitu hipotesis nol (H0) dan hipotesis

alternative (H1). Hipotesis nol merupakan angaka numerik dari nilai

parameter populasi. Hipotesis nol ini dianggap benar sampai kemudian

bisa dibuktikan salah berdasarkan data sampel yang ada. Sementara itu

hipotesis alternative merupakan lawan dari hipotesis nol. hipotesis

alternative ini harus benar ketika hipotesis nol terbukti salah

(Widarjono, 2010: 25)

Berdasarkan data yang tersedia, akan dilakukan pengujian terhadap β

(koefisien regresi populasi), apakah sama dengan nol, yang berate tidak

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variable terikat, atau

tidak sama dengan nol, yang berate mempunyai pengaruh signifikan

(Usman dan Nachrowi, 2002 : 24-25).

Menurut Widarjono (2010 : 28) signifikansi tidaknya sebuah variable

independen di dalam analisis regresi bias dilihat dari nilai ρ

dibandingakn dengan nilai α yang dipilih maka kita menoalk hipotesis

nol (H0) atau menerima hipotesis alternative (H1) dan sebaliknya jika

nilai probabilitas ρ lebih besar dari nilai α maka kita dapat menerima

hipotesis nol atau menolak hipotesis alternative. Setiap program

computer untuk olah data ekonometika selalu memberi informasi

tentang besarnya nilai probabilitas ρ sehingga kita bias secara cepat

mengevaluasi apakah variable independen berpengaruh terhadap

variable dependen.

Page 83: PENGARUH SUMBER DAYA MODAL DAN SUMBER DAYA …

64

b. Uji F Statistik (Simultan)

Uji F digunaakan untuk mengevaluasi pengaruh semua variable

independen terhadap variable dependen (Widarjono, 2010: 22).

Pengujian terhadap pengaruh variable independen secara bersama-sama

(simultan) terhadap perubahan nilai variable dependen dilakukan

melalui pengujian terhadap besarnya perubahan nilai variabel dependen

yang dapat dijelaskan (explained) oeh perubahan nilai semua variable

independen.

Pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan perbandingan antara

nilai F-hitung dengan nilai F-tabel (nilai kritis) sesuai dengan tingkat

signifikansi yang digunakan. Jika F-hitung lebih kecil daripada F-tabel,

maka keputusannya adlah menerima daerah penerimaan hipotesis nol

(H0). Artinya, secara statistic dapat dibuktikan bahwa smeua variable

independen tidak berpengaruh terhadap perubahan nilai variable

dependen. Sedangkan jika F-hitung lebih besar daripada F-tabel maka

keputusannya adalah menolak hipotesis nol (H0) dan menerima

hipotesis alternative (H1). Artinya, secara statistic data yang digunaka

membuktikan bahwa semua variable independen berpengauh terhadap

nilai variable dependen (Algifari, 2013 : 72-73).

c. Uji Koefisien Determinasi (Adjustment R Square)

Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa baik

garis regrsi sesuai dengan data aktualnya (goodness of ft). koefisien

Page 84: PENGARUH SUMBER DAYA MODAL DAN SUMBER DAYA …

65

determinasi ini mengukur presentase total variasi variable depende Y

yang dijelaskan oelah variable independen di dalam garis regresi

(widarjono, 210: 19).

Bila R2=0, artinya variasi dari Y tidak dapat diterangkan oleh X sama

sekali. Sementara bila R2 = 1, artina variasi dari Y, 100% dapat

diterangkan oleh X. dengan kata lain bila R2 = 1, aka semua titik

pengamatan berada pada garis regresi. Dengan demikian, ukuran

goodness of fit dari suatu model ditentukan leh R2 yang nilainya antara

nol dan 1 (Usman dan Nachrowi, 2002: 21-22).

D. Operasional Variabel Penelitian

1. Variabel dependen

Aset yaitu kekayaan bank baik yang berbentuk benda berwujud atau tidak

berwujud yang diperoleh melalui utang dan atau modal sendiri. Lembaga

keuangan seperti bank mempunyai karakteristik khusus karena ada yang

berbentuk penyaluran dana (Ihsan, 2013: 29).

Bila Share Perbankan syariah membesar, katakanlah sampai 50% dari

perbankan nasional, maka akan terjadi pergeseran-pergeseran yang

mengokohkan ekonomi nasional (Amin, 2009: 79). Data yang digunakan

dalam penelitian ini adalah data nominal total aset perbankan syariah (BUS

dan UUS) di Indonesia pada Juni 2011-2015.

Page 85: PENGARUH SUMBER DAYA MODAL DAN SUMBER DAYA …

66

2. Variabel Independen

Berdasarkan uraian pada tinjauan pustaka dan hasil penelitian terdahulu

yang berkaitan dengan pengaruh sumber daya modal dan sumber daya

manusia terhadap perkembangan perbankan syariah, maka penelitian ini

menspesifikasikan variabel independen dan definisi operasional sebagai

berikut:

a. Jaringan Kantor

Penentuan jaringan kantor cabang bank syariah adalah dengan

menjumlahkan Kantor Pusat Operasional (untuk BUS), Kantor

Cabang (Untuk UUS), Kantor Cabang Pembantu (BUS dan UUS),

serta Unit Pelayanan Syariah (BUS dan UUS) yang beroperasi di

Indonesia. Data operasional yang digunakan dalam penelitian ini

diperoleh dari Otoritas Jasa Keuangan berdasarkan perhitungan jangka

waktu perbulan, yaitu dari bulan Juni 2011 – Juni 2015 dan dinyatakan

dalam bentuk unit.

b. Dana Pihak Ketiga

Dana pihak ketiga adalah penghimpunan dana dari masyarakat yang

dilakukan oleh bank konvensional maupun syariah dengan

menggunakan instrumen tabungan, deposito dan giro. Data

operasional yang digunakan dalam penelitian ini adalah Dana Pihak

Ketiga (BUS dan UUS) di Indonesia yang diperoleh dari Statistik

Perbankan Syariah yang dipublikasikan Otoritas Jasa Keuangan

Page 86: PENGARUH SUMBER DAYA MODAL DAN SUMBER DAYA …

67

berdasarkan perhitungan jangka waktu perbulan, yaitu dari bulan Juni

2011 – Juni 2015 dan dinyatakan dalam bentuk Miliar Rupiah.

c. Jumlah Pekerja

Sumber daya utama dalam sebuah organisasi adalah sumber daya

manusia (human capital), yaitu tenaga kerja (Pekerja). Sumber daya

manusia tidak saja terkait dengan perkembangan produk, tetapi dalam

aspek yang lebih luas sangat menentukan kelanjutan dan

kesinambungan masa depan bank syari’ah (Muhammad, 2005). Data

operasional yang digunakan dalam penelitian ini adalah Jumlah

Pekerja (BUS dan UUS) di Indonesia yang diperoleh dari Statistik

Perbankan Syariah yang dipublikasikan oleh Otoritas Jasa Keuangan

dalam perhitungan jangka waktu perbulan , yaitu dari bulan Juni 2011

– Juni 2015.

d. Biaya Pendidikan dan Pelatihan

Biaya pendidikan dan pelatihan merupakan seluruh biaya yang

dikeluarkan dalam rangka pendidikan dan pelatihan pegawai, dimana

mencakup biaya pendidikan, pelatihan, kursus, seminar serta

sumbangan-sumbangan yang diberikan kepada lembaga pendidikan

yang mengkhususkan pada pendidikan perbankan. Data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah Biaya pendidikan dan Pelatihan

(BUS dan UUS) di Indonesia yang diperoleh dari Sttatistik Perbankan

Syariah yang dipublikasikan oleh Otoritas Jasa Keuangan dalam

Page 87: PENGARUH SUMBER DAYA MODAL DAN SUMBER DAYA …

68

perhitungan jangka waktu perblan, yaitu dari bulan Juni 2011 – Juni

2015 dinyatakan dalam bentuk Miliar Rupiah.

Page 88: PENGARUH SUMBER DAYA MODAL DAN SUMBER DAYA …

69

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Perkembangan Bank Syariah di Indonesia

Bank adalah sebuah lembaga intermediasi keuangan umumnya yang

didirikan dengan kewenangan untuk menghimpun dana simpanan masyarakat

dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat. Menurut Undang-Undang

Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 Tanggal 10 Nopember

1998 tentang perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha

yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan

menyaurkannya kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau

bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup oang banyak.

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Tahun 1998 tanggal 10

Nopember tahun 1998 tentang perbankan, dapat disimpulkan bahwa usaha

perbankan meliputi tiga kegiatan, yaitu menghimpun dana, menyalurkan dana

dan merupakan pokok bank sedangkan jasa bank lainnya hanya kegiatan

pendukung. Kegiatan menghimpun dana, berupa pengumpulan dana dari

masyarakat dalam bentuk simpanan gro, tabungan dan deposito. Kegiatan

menyalurkan dana, berupa pemberian pinjaman dana tau bentu-bentuk

lainnya.

Page 89: PENGARUH SUMBER DAYA MODAL DAN SUMBER DAYA …

70

Pendirian bank syariah di Indonesia bermula sejak tahun 1998, pada saat

pemerintah mengeluarkan Paket Kebijakan Oktober (Pakto) yang mengatur

deregulasi industri perbankan di Indonesia. Para ulama itu telah berusaha

mendirikan bank bebas bunga, tetapi tidak ada satupun perangkat hukum yang

dapat dirujuk kembali kecuali adanya penafsiran dari peraturan perundang-

undangan yang ada bahwa perbankan dapat saja menetapkan bunga sebesar 0

persen (Arifin, 2002 ).

Kemudian pada tahun 1998 pemerintah menetapkan UU No. 10 tahun

1998 yang mengatur dengan rinci landasan hukum serta jenis-jenis yang dapat

dioperasikan dan dimplementasikan oleh bank syariah, undang-undang

tersebut juga memberikan arahan bagi bak-bank konvensional untuk

membuka cabang syariah atau bahkan mengkonversi diri secara total menjadi

bank syariah. Peluang tersebut disambut antusias oleh masyarakat perbankan.

Sebagian bank mulai membuka divisi atau cabang syariah dalam institusinya

ada pula bank yang mengkonversi diri sepenuhnya menjadi bank syariah.

2. Gambaran Umum Penelitian

Objek penelitian dalam penelitian ini adalah total aset bank syariah,

jaringan kantor, dana pihak ketiga, jumlah pekerja dan biaya pendidikan dan

pelatihan perbankan syariah di Indonesia dengan periode penelitian dari bulan

Juni 2011 sampai dengan bulan Juni 2015.

Page 90: PENGARUH SUMBER DAYA MODAL DAN SUMBER DAYA …

71

MIli

ar

a. Perkembangan Total Aset

Menurut Muhammad (2005) aset adalah sesuatu yang mampu

menimbulkan aliran kas positif atau manfaat ekonomi lainnya, baik

dengan dirinya sendiri ataupun dengan aset yang lain, yang haknya didapat

oleh perbnakna syariah yang sebagai hasil dari transaksi atau peristiwa di

mas lalu. Yang termasuk dalam total aset perbankan syariah adalah kas,

penempatan pada Bank Indonesia, penempatan pada bank lain,

pembiayaan yang diberikan, penyertaan penyisihan pengapusan aktiva

produktif, aktiva tetap dan inventaris dan rupa-rupa aktiva.

Grafik 4.1

Perkembangan Total Aset

Grafik 4.1 di atas menjelaskan bahwa total aset mengalami

peningkatan setiap tahunnya. Terlihat pada grafik, total aset perbankan

Rp0

Rp50.000

Rp100.000

Rp150.000

Rp200.000

Rp250.000

Rp300.000

Juni 2011 Juni 2012 Juni 2013 Juni 2014 Juni 2015

Page 91: PENGARUH SUMBER DAYA MODAL DAN SUMBER DAYA …

72

syariah terus mengalami peningkatan dari tahun 2011 hingga tahun 2015.

Pada tahun 2011 total aset yang dimiliki bank syariah sebesar Rp 109.750

Miliar kemudian meningkat pada tahun 2012 sebesar 41,6% menjadi Rp

Rp 155.412 Miliar, pada tahun 2013 meningkat sebesar 40,6% menjadi Rp

218.566 Miliar, pada tahun 2014 meningkat sebesar 15,25% menjadi Rp

251.909 Miliar, dan kemudian pada tahun 2015 meningkat sebesar 9,14%

menjadi Rp 274.940 Miliar. Dari Juni 2011 sampai dengan Juni 2015

peningkatan total aset bank syariah terbesar terjadi pada tahun 2012 dengan

kenaikan sebesar 41,6%.

b. Perkembangan Jaringan Kantor

Jumlah kantor bank berkaitan dengan kemudahan serta fasilitas

serta pelayanan yang ditawarkan pada masyarakat. Semakin banyaknya

jumlah kantor bank maka kesempatan masyarakat untuk menabung di

semakin banyak dan meningkat. Dengan kondisi seperti ini maka akan

semakin membuka kesempatan bagi masyarakat yang ingin memenugi

kebutuhannya di bidang perbankan. Dalam hal ini adalah menabung atau

menyimpan dananya pada lembaga perbankan, tanpa adanya alasan yang

disebabkan lokasi bank yang jauh dari tempat tinggal, sehingga mereka

malas dan enggan untuk menabungkan uangnya di bank karena tidak

memiliki waktu luang (Latumeiririsa, 1999).

Page 92: PENGARUH SUMBER DAYA MODAL DAN SUMBER DAYA …

73

Grafik 4.2

Perkembangan Jaringan Kantor

Pada grafik 4.2 terlihat bahwa perkembangan perbankan syariah di

indonesia mengalami kemajuan dari waktu ke waktu ditandai dengan

bertambahnya jaringan kantor bank syariah. Hal ini terlihat dari data yang

dipublikasikan oleh Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan. Pada

Juni 2011 hanya terdapat 1.632 unit jaringan kantor bank syariah ,

kemudian pada Juni 2012 meningkat sebesar 22,4 % menjadi 1.999 unit

jaringan kantor, kemudian pada Juni 2013 meningkat sebesar 21,06 %

menjadi 2.420 unit unit jaringan kantor, kemudian pada Juni 2014

meningkat sebesar 6,4 % menjadi 2.575 unit jaringan kantor, sedangkan

pada Juni 2015 mengalami penurunan sebesar 4,9% menjadi 2.448 unit

jaringan kantor.Menurut Mulya Siregar , Deputi Komsioner OJK, hal

tersebut terjadi karena perbankan syariah tengah melakukan konsolidasi

0

500

1000

1500

2000

2500

3000

Juni 2011 Juni 2012 Juni 2013 Juni 2014 Juni 2015

Page 93: PENGARUH SUMBER DAYA MODAL DAN SUMBER DAYA …

74

MIL

IAR

dan berdampak pada pelambatan pertumbuhan pembiayaan pada

perbankan syariah (www.bisnis.com).

c. Perkembangan Dana Pihak Ketiga

Dana pihak ketiga dalam UU Perbankan RI tahun 1998 tentang

perbankan adalah dana yang dipercyakan masyarakat kepada bank

berdasarkan perjanjian penyimpanan dana dlam bentuk giro, deposito,

tabungan dan atau bentuk lainnya yang disamakan dengan itu.

Pertumbuhan dana pihak ketiga menjadi sangat penting untuk tetap

terjaga pertumbuhannya, yaitu tidak lain untuk kepentingan semakin

masifnya pembiayaan yang akan diberikan bank syariah kepada calon

nasabah.

Grafik 4.3

Perkembangan Dana Pihak Ketiga

Pada grafik 4.3 terlihat bahwa dari bulan juni tahun 2011 sampai

dengan juni 2015, dana pihak ketiga yang terkumpul diperbankan syariah

Rp0

Rp50.000

Rp100.000

Rp150.000

Rp200.000

Rp250.000

Juni 2011 Juni 2012 Juni 2013 Juni 2014 Juni 2015

Page 94: PENGARUH SUMBER DAYA MODAL DAN SUMBER DAYA …

75

terus meningkat. Pada Juni 2011 Dana Pihak Ketiga Bank Syariah yang

terhimpun sebesar Rp 87.25 Miliar, kemudian pada Juni 2012 mengalami

peningkatan sebesar 37,06% menjadi Rp 119.279 Miliar, kemudian pada

Juni 2013 mengalami peningkatan sebesar 37,46% menjadi Rp 163.966

Miliar, kemudian pada Juni 2014 mengalami peningkatan sebesar 16,77%

menjadi 191.470 Miliar, kemudian pada Juni 2015 mengalami

peningkatan sebesar 11,49% menjadi Rp 213.478 Miliar. Peningkatan

terbesar terjadi pada tahun 2013 dengan peningkatan sebesar 37,4 % dari

tahun sebelumnya.

d. Perkembangan Jumlah Pekerja

Seiring makin berkembangnya perbankan syariah di Indonesia, hal

tersebut juga harus di imbangi dengan kebutuhan tenaga kerja perbankan

syariah. Hal tersebut untuk meningkatkan pelayanan prima dan edukasi

untuk para nasabah terkait produk perbankan syariah.

Grafik 4.4

Jumlah Pekerja

0

10000

20000

30000

40000

50000

60000

Juni 2011 Juni 2012 Juni 2013 Juni 2014 Juni 2015

Page 95: PENGARUH SUMBER DAYA MODAL DAN SUMBER DAYA …

76

Pada grafik 4.4 terlihat bahwa jumlah pekerja di perbankan syariah

terus mengalami peningkatan dari mulai juni 2011 sampai dengan juni

2015. Pada Juni 2011, jumlah pekerja bank syariah sebanyak 18.397

pekerja, kemudian meningkat pada Juni 2012 sebesar 34,55% jumlah

pekerja, kemudian pada Juni 2013 meningkat sebesar 40,2% menjadi

34.726 jumlah pekerja, kemudian pada Juni 2014 meningkat sebesar

26,8% menjadi 44.043 jumlah pekerja, kemudian pada Juni 2015

meningkat sebesar 21,6% menjadi 53.589 jumlah pekerja. Peningkatan

terbesar terjadi pada tahun 2012 – 2013, meningkat sebanyak 40,2 %.

e. Perkembangan Biaya Pendidikan dan Pelatihan

Sumber daya manusia yang berkualitas tidak dapat dinafikan

perannya bagi pertumbuhan dan kontinuitas bank syariah. Sumber daya

manusia tidak saja terkait dengan perkembangan produk, tetapi dalam

aspek yang lebih luas yang sangat menentukan kelanjutan dan

kesinambungan masa depan perbankan syariah (Muhammad, 2005).

Oleh karena itu perbankan syariah terus meningkatkan kualitas

sumber daya manusia yang dimiliki dengan memberikan pendidikan dan

pelatihan bagi karyawan bank syariah agar terciptanya sumber daya

manusia yang kompeten dan handal di tengah perkembangan perbankan

syariah itu sendiri.

Page 96: PENGARUH SUMBER DAYA MODAL DAN SUMBER DAYA …

77

MIL

IAR

Grafik 4.5

Perkembangan Biaya Pendidikan dan Pelatihan

Pada grafik 4.5 terlihat bahwa biaya yang dikeluarkan perbankan

syariah untuk pendidikan dan pelatihan karyawan terus mengalami

peningkatan mulai dari juni 2011 sampai dengan juni 2015. Pada Juni

2011 biaya yang dikeluarkan perbankan syariah untuk pendidikan dan

pelatihan para pekerja yakni sebesar Rp 29 Miliar, kemudian pada Juni

2012 meningkat sebesar 62,06% menjadi Rp 47 Miliar, kemudian pada

Juni 2013 meningkat sebesar 42,55% menjadi Rp 67 Miliar, kemudian

pada Juni 2014 mengalami penurunan sebesar 10,44% menjadi Rp 60

Miliar, dan kemudian pada Juni 2015 meningkat sebesar 38,33% menjadi

Rp 83 Miliar.

B. Hasil Analisis dan Pembahasan

Data yang digunakan dalam analisis ini merupakan data sekunder runtun

waktu (time series) yang berbentuk bulanan mulaidari bulan Juni 2011 – Juni 2015.

Rp0

Rp10

Rp20

Rp30

Rp40

Rp50

Rp60

Rp70

Rp80

Rp90

Juni 2011 Juni 2012 Juni 2013 Juni 2014 Juni 2015

Page 97: PENGARUH SUMBER DAYA MODAL DAN SUMBER DAYA …

78

Variabel yang digunakan daam penelitian ini menggunakan data variabel

dependen yaitu Total Aset (Y) dan variabel independen yaitu Jaringan Kantor

(X1), Dana Pihak Ketiga (X2), Jumlah Pekerja (X3) dan Biaya Pendidikan dan

Pelatihan (X4) dan. Semua data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh

dari laporan bulanan Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan. Model yang

digunakan sebagai alat analisis penelitian ini adalah Analisis Regresi Linier

Berganda. Penggunaan model analisis regresi linier berganda dalam penelitian

adalah untuk mengetahui hubungan antara dua atau beberapa variaebel

independen terhadap variable dependen.

Pengolahan data menggunakan software Eviews 7 untuk mempermudah

menganalisis variabel-variabel yang akan diteliti. Pada tahap awal dalam

penyajian penelitian ini akan dilakukan beberapa pengujian untuk lebih

menguatkan asumsi-asumsi melalui beberapa pengujian dengan menggunakan

pengujian asumsi klasik dan uji statistik. Pengujian asumsi klasik berupa: Uji

Normalitas, Uji Multikolinieritas, Uji Heterokedastisitas, Uji Autokorelasi

sedangkan uji statistik menggunakan : uji t, uji F, dan Adjusted R Square.

1. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk melihat apakah nilai residual

terdistribusi normal atau tidak. Terdapat beberapa cara dalam mendeteksi

normalitas, yaitu dengan histogram dan uji Jarque-Bera. Jarque-Bera

adalah uji statistik untuk mengetahui apakah data terdistribusi normal.

Page 98: PENGARUH SUMBER DAYA MODAL DAN SUMBER DAYA …

79

Uji ini mengukur perbedaan skewness dan kurtosis data dan

dibandingkan dengan apabila datanya bersifat normal. (Winarno,

2011) Asumsi untuk melihat data terdistribusi normal dapat dilihat bila

nilai Jarque-Bera tidak signifikan (lebih kecil dari 2) dan bila probabilitas

lebih besar 5%, maka data berdistribusi normal. Hasil data yang sudah

diolah menggunakan Eviews 7 adalah sebagai berikut:

Tabel 4.1

Uji Normalitas

Pada tabel 4.1 diatas menunjukkan nilai J-B sebesar 0.178151 lebih

kecil dari 2 dan nilai probability sebesar 0,914776 lebih besar dari tingkat

signifikansi a = 5%, maka dapat diketahui data dalam penelitian ini

terdistribusi normal.

b. Uji Multikolinieritas

Multikolinieritas adalah kondisi adanya hubungan linier antar

variabel independen. Apabila nilai koefisien variabel bebas lebih besar

dari 0,85 maka dapat disimpulkan ada multikolinearitas dalam model.

0

2

4

6

8

10

-0.02 -0.01 0.00 0.01 0.02

Series: Residuals

Sample 2011M06 2015M06

Observations 49

Mean -1.12e-14

Median -0.000818

Maximum 0.025392

Minimum -0.020738

Std. Dev. 0.009656

Skewness 0.112685

Kurtosis 3.190960

Jarque-Bera 0.178151

Probability 0.914776

Page 99: PENGARUH SUMBER DAYA MODAL DAN SUMBER DAYA …

80

Menurut Widarjono (2010: 77) perlu kehati-hatian terutama

pada data time series karena jenis data time series seringkali

menunjukkan korelasi antar variabel independen cukup tinggi.

Korelasi tinggi ini terjadi karena data time series seringkali

menunjukkan unsur tren yaitu data bergerak naik turun secara bersamaan.

Berikut ini adalah uji multikolinieritas dengan menggunakan correlation

matrix:

Tabel 4.2

Uji Multikolineritas

LOG(JK) LOG(DPK) LOG(JP) LOG(BPP)

LOG(JK) 1.000000 0.939125 0.258650 0.875282

LOG(DPK) 0.939125 1.000000 0.242471 0.972359

LOG(JP) 0.875282 0.972359 1.000000 0.168654

LOG(BPP) 0.258650 0. 242471 0.168654 1.000000

Dari tabel 4.2 menunjukkan bahwah masih ada beberapa variabel

yang memiliki nilai koefisien korelasi cukup tinggi (diatas0,85) dari

semua nilai variabel independen, sehingga patut diduga adanya hubungan

linier antar semua variabel.

Untuk mengatasi masalah multikolinieritas yang masih terdapat

pada korelasi parsial antar variabel independen, maka dapat dilakukan

dengan metode deteksi klien. Widarjono (2010:81) menyarankan untuk

mendeteksi masalah multikolinieritas hanya dengn membandingkan

koefisien determinasi auxiliary dengan koefisien determinasi (R2) model

Page 100: PENGARUH SUMBER DAYA MODAL DAN SUMBER DAYA …

81

regresi aslinya yaitu Y dengan variabel independen X. Sebagai rule of

thumb uji klien ini, jika R2 x1x2x…x4 lebih besar dari R2 maka model

mengandung unsur multikolinieritas antara variabel independennya dan

jika sebaliknya maka tidak ada korelasi antar variabel independen.

Tabel 4.3

Uji Klien

R2 auxiliary R2 model regresi

R2 LOG(JK) 0.908568 0.998786

R2 LOG(DPK) 0.980085 0.998786

R2 LOG(JP) 0.961144 0.998786

R2 LOG(BPP) 0.144110 0.998786

Dari tabel 4.3 terlihat bahwa semua koefisien determinasi regresi

auxiliary lebih kecil dari koefisien determinasi model regresi aslinya.

Maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat masalah multikolinieritas

di dalam model regresi.

c. Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan lain. Jika variance dari residual satu pengamatan lain tetap,

maka disebut Homoskedatisitas dan jika variance tidak konstan atau

berubaha-ubah disebut dengan Heterokedastisitas. Metode yang

digunakan untuk mendeteksi adanya heterokedastisitas pada penelitian

ini adalah dengan melakukan Uji White. Masalah heterokedastisitas pada

Page 101: PENGARUH SUMBER DAYA MODAL DAN SUMBER DAYA …

82

data dapat dilihat dari nilai Obs*R-Squared pada output. Jika nilai

probabilitasnya lebih kecil dari α = 5% maka data yang digunakan

bersifat heterokedastisitas. (winarno, 2011).

Tabel 4.4

Uji White

Heteroskedasticity Test: White F-statistic 0.595870 Prob. F(4,44) 0.6675

Obs*R-squared 2.517933 Prob. Chi-Square(4) 0.6414

Scaled explained SS 2.224138 Prob. Chi-Square(4) 0.6946

Dari tabel 4.4 diatas menunjukkan nilai probabilitas Obs*R-

Squared sebesar 0.6414 lebih besar dari tingkat signifikansi α = 5%. Maka

dapat disimpulkan bahwa model tesebut terbebas dari heterokedastisitas.

d. Uji Autokorelasi

Autokolerasi merupakan suatu kejadian di mana error term pada

suatu periode waktu secara sistematik tergantung pada error termpada

periode-periode waktu yang lain. Untuk mendeteksi masalah autokolerasi

digunkaan uji Lagrange Multiplier (LM-test). Uji ini sangat berguna

untuk mengindentifikasi masalah autokolerasi tidak hanya pada derajat

pertama (first order) tetapi juga digunakan pada tingkat derajat.

Uji autokolerasi dapat dilihat dari nilai probabilitas Obs*R-

Squared. Jika probabilitas Obs*R- Squared lebih besar dari tingkat

signifikansi α = 5% maka tidak terdapat autokolerasi dan sebaliknya jika

Page 102: PENGARUH SUMBER DAYA MODAL DAN SUMBER DAYA …

83

probablitas Obs*R- Squared lebih kecil dari 5% maka terdapat

autokolerasi.

Tabel 4.5

Uji Autokorelasi

Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test: F-statistic 0.371086 Prob. F(2,42) 0.6922

Obs*R-squared 0.850833 Prob. Chi-Square(2) 0.6535

Dari hasil uji Langrange Multiplier (LM -test) diatas didapatkan

bahwa nilai Obs*R- Squared sebesar 0.6535 yang lebih besar dari

nilai α sebesar 5% (0,05). Karena nilai probabilitas Obs*R- Squared

lebih besar dari α = 5% maka dapat disimpulkan data tidak mengandung

masalah autokolerasi.

2. Uji Statistik

Pengujian signifikansi digunakan untuk mengetahui apakah hipotesis

yang telah ditetapkan diterima atau ditolak secara statistik. Adapun rincian

uji siginifikansi terdiri dari uji t (parsial), uji F (simultan), dan uji koefisien

determinasi (Adjusted R-Square). Model penelitian yang menggunakan

analisis linier berganda ini dapat dijelaskan melalui persamaan regresi

sebagai berikut:

Page 103: PENGARUH SUMBER DAYA MODAL DAN SUMBER DAYA …

84

LOG(TA) = 3.250882 + 0.356902 LOG(JK) + 0.691105

LOG(DPK) + 0.00778 LOG(JP) + 0.004024

LOG(BPP)

Dimana

LOG(TA) : Total Aset

LOG(JK) : Jaringan Kantor

LOG(DPK) : Dana Pihak Ketiga

LOG(JP) : Jumlah Pekerja

LOG(BPP) : Biaya Pendidikan dan Pelatihan

Dari persamaan regresi yang telah diuraikan sebelumnya, dapat

ditarik kesimpulan sebagai berikut:

a. Jika variabel-variabel independen dianggap konstan atau bernilai nol,

artinya variabel independen tidak terjadi peningkatan atau penurunan

maka besarnya pertumbuhan aset adalah 3,25 %.

b. Nilai koefisien regresi variabel jaringan kantor adalah sebesar 0,356902

yang berarti setiap peningkatan jaringan kantor perbankan syariah

sebesar 1% akan meningkatkan total aset sebesar 0,35%.

c. Nilai koefisien regresi variabel dana pihak ketiga adalah sebesar

0,818473 yang berati setiap peningkatan dana pihak ketiga perbankan

syariah sebesar 1% akan meningkatkan total aset sebesar 0,81%.

Page 104: PENGARUH SUMBER DAYA MODAL DAN SUMBER DAYA …

85

d. Nilai koefisien regresi variabel jumlah pekerja adalah sebesar 0,007778

yang berarti setiap peningkatan jumlah pekerja perbankan syariah

sebesar 1% akan meningkatkan total aset sebesar 0,007%.

e. Nilai koefisien regresi variabel biaya pendidikan dan pelatihan adalah

sebesar 0,004024 yang berarti setiap peningkatan biaya pendidikan dan

pelatihan perbankan syariah sebesar 1% akan meningkatkan total aset

sebesar 0,004%.

3. Uji t (Parsial) dan Interpretasi

Uji ini dilakukan untuk melihat apakah variabel independen yaitu

jaringan kantor, dana pihak ketika, biaya pendidikan dan pelatihan serta

jumlah pekerja berpengaruh terhadap variabel dependen yaitu total aset.

Untuk membuktikan hipotesis yang telah dibuat, kita dapat melihat masing

masing nilai t-statistik yang dibandingkan dengan nilai t-tabel pada tingkat

signifikansi α=5%. Jika nilai t-statistik < t-tabel atau nilai probabilitas > α=5%

maka H0 diterima H1 ditolak. Namun jika nilai t-statistik > t-tabel atau nilai

probabilitas < α=5% maka H0 ditolak H1 diterima.

Tabel 4.6

Uji t-statistik

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 3.250822 0.809832 4.014194 0.0002

LOG(JK) 0.356902 0.031476 11.33894 0.0000

LOG(DPK) 0.818473 0.038037 21.51801 0.0000

LOG(JP) 0.007778 0.025109 0.309756 0.7582

LOG(BPP) 0.004024 0.001916 2.100068 0.0415

Page 105: PENGARUH SUMBER DAYA MODAL DAN SUMBER DAYA …

86

Tabel 4.6 merupakan hasil pengujian variabel independen yaitu jaringan

Kantor perbankan syariah , dana pihak ketiga perbankan syariah, biaya

pendidikan dan pelatihan, dan jumlah pekerja perbankan syariah terhadap

total aset perbankan syariah secara parsial. Berdasarkan hasil regresi yang

diperoleh pada tabel 4.6 maka pembuktian dari hipotesis yang telah

dipaparkan adalah sebagai berikut:

1) Variabel jaringan kantor memiliki nilai probabilitas lebih kecil dari

tingkat signifikansi α = 5% (0,0000 < 0,05 ) yang berarti H0 ditolak.

Artinya secara parsial variabel jaringan kantor perbankan syariah

mepunyai pengaruh yang signifikan terhadap total aset perbankan

syariah.

2) Variabel dana pihak ketiga memiliki nilai probabilitas lebih kecil dari

tingkat signifikansi α = 5% (0,0000 < 0,05 ) yang berarti H0 ditolak.

Artinya secara parsial dana pihak ketiga perbankan syariah mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap total aset perbankan syariah.

3) Variabel jumlah pekerja memiliki nilai probabilits yang lebih besar dari

tingkat signifikansi α = 5% (0,7582 < 0,05 ) yang berarti H0 diterima.

Artinya secara parsial jumlah pekerja perbankan syariah mempunyai

pengaruh yang tidak signifikan terhadap total aset perbankan syariah.

4) Variabel biaya pendidikan dan pelatihan memiliki nilai probabilitas lebih

kecil dari tingkat signifikansi α = 5% (0,0415 < 0,05 ) yang berarti H0

ditolak. Artinya secara parsial variabel biaya pendidikan dan pelatihan

Page 106: PENGARUH SUMBER DAYA MODAL DAN SUMBER DAYA …

87

perbankan syariah mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap total

aset perbankan syariah.

4. Uji F (Simultan) dan Interpretasi

Untuk melihat apakah variabel independen berpengaruh secara

bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen, maka digunakan uji F

dengan melihat nilai F-statistik yang dibandingkan dengan nilai F-tabel pada

tingkat signifikansi α = 5%. Jika nilai F-statistik < F-tabel atau nilai

probabilitas > α = 5% maka H0 diterima dan H1 ditolak. Namun jika nilai F-

statistik > F-tabel atau nilai probabilitas < α = 5% maka H0 ditolak dan H1

diterima.

Tabel 4.7

Uji F-statistik

F-statistic Prob(F-statistic)

9046.272 0.000000

Dari tabel 4.7 , diperoleh nilai probabilitas F-statistik adalah sebesar

0,000000 yang artinya nilai F-statistik lebih kecil dari tinkat signifikansi α =

5% (0,000000 < 0,05) yang berarti H0 ditolak. Maka secara bersama-sama

variabel independen yaitu jaringan kantor, dana pihak ketiga, jumlah pekerja

serta biaya pendidikan dan pelatihan perbankan syariah mempunyai pengaruh

yang signifikan terhadap total aset perbankan syariah.

Page 107: PENGARUH SUMBER DAYA MODAL DAN SUMBER DAYA …

88

5. Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R Squared)

Berdasarkan hasil regresi menggunakan metode Least Squre didapatkan

Adjusted R Square sebesar 0,998786. Dari nilai koefisien determinasi

menunjukkan bahwa 99,87% total aset perbankan syariah bisa dijelaskan oleh

jaringan kantor, dana pihak ketiga, biaya pendidikan pelatihan dan jumlah

pekerja perbankan syariah. Sedangkan 0,23% total aset perbankan syariah

dapat dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

6. Analisis Ekonomi

Berdasarkan dari pengujian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan

bahwa regresi yang dihasilkan cukup baik untuk menjelaskan hubungan antara

jaringan kantor, dana pihak ketiga, biaya pendidikan dan pelatihan dan jumlah

pekerja, total aset perbankan syariah pada bulan juni tahun 2011-2015.

Hasil regresi menunjukkan bahwa variabel jaringan kantor, dana pihak ketiga,

biaya pendidikan dan pelatihan mempunyai pengaruh yang signifikan dan

mempunyai hubungan yang positif terhadap total aset perankan syariah.

Sedangkan variabel jumlah pekerja mempunyai pengaruh yang tidak signifikan

dan mempunyai hubungan positif terhadap total aset perbankan syariah.

a. Jaringan Kantor Terhadap Total Aset

Peningkatan jumlah kantor bank umum syariah dan unit usaha

syariah dari Juni 2011 yang sebelumnya hanya sebanyak 1.632 unit kantor

Page 108: PENGARUH SUMBER DAYA MODAL DAN SUMBER DAYA …

89

meningkat sampai dengan Juni 2015 dengan 2.448 unit kantor yang

tersebar di seluruh Indonesia.

Berdasarkan penelitian Bank Indonesia (BI) dketahui bahwa

kemudahan dan kedekatan lokasi kantor bank syariah dengan pusat

kegiatan masyarakat menentukan akses nasabah terhadap bank syariah.

Oleh karena itu dengan meningkatnya jumlah kantor Bank syariah

diharapkan dapat meningkatkan simpanan maupun penyaluran

pembiayaan kepada masyarakat.

Pada hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jaringan kantor

mempunyai yang signifikan dan mempunyai hubungan positif terhadap

total aset perbankan syariah. Pada hasil regresi diperoleh nilai probabilitas

sebesar 0,0000 dimana lebih kecil dari α = 0,05. Hasil penelitian ini

didukung oleh penelitian Heiriennisa Rohaya (2008) mengungkapkan

bahwa variabel jaringan kantor perbankan syariah berpengaruh positif dan

signifikan terhadap total aset perbankan syariah.

b. Dana Pihak Ketiga Terhadap Total Aset

Penghimpunan dana dari masyarakat yang dilakukan oleh bank

konvensional maupun syariah dilakukan dengan instrumen tabungan,

deposito, dan giro yang secara tota biasa disebut dana pihak ketiga.

Menurut Kashmir (2009:19) dana pihak ketiga adalah dana-dana yang

berasal dari masyarakat, baik perorangan maupun badan usaha, yang

Page 109: PENGARUH SUMBER DAYA MODAL DAN SUMBER DAYA …

90

diperoleh bank dengan menggunakan berbagai instrumen produk

simpanan yang dimiliki oleh bank.

Pada hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dana pihak ketiga

mempunyai hubungan positif dan dan signifikan terhadap total aset

perbankan syariah, karena memiliki nilai probabilitas sebesar 0,00000

dimana lebih kecil dari α = 0,05. Yakni jika dana pihak ketiga mengalami

kenaikan apabila nilai asetnya juga mengalami kenaikan, begitupun

sebaliknya. Jumlah dana pihak ketiga yang terhimpun menentukan pangsa

pasar perbankan syariah. Hal ini sesuai dengan penelitian Anton Sudarajat

(2015) Prathiwi (2008) dan Ulfah (2009) yang membuktikan bahwa dana

pihak ketiga mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap total aset

perbankan syariah.

c. Jumlah Pekerja Terhadap Total Aset

Upaya pengembangan perbankan syariah telah membawa peluang

dan tantangan baru bagi dunia perbankan. Sementara itu kemampuan

untuk mengelola perbankan syariah akan sangat bergantung pada sumber

daya manusia yang ada di dalamnya sebagai pelaku utama. Peranan dan

tantangan sumber daya manusia terus berkembang dan semakin penting

serta beraneka ragam seiring besarnya pertumbuhan perbankan syariah

(Badrun, 2002). Persaingan yang ketat dalam pasar perbankan menuntut

kebutuhan sumber daya manusia yang profesional dan memiliki

kompetensi di bidangnya.

Page 110: PENGARUH SUMBER DAYA MODAL DAN SUMBER DAYA …

91

Pada hasil penelitian ini menunujukkan jumlah pekerja mempunyai

pengaruh yang positif dan tidak signifikan terhadap total aset perbankan

syariah, karena memiliki nilai sebesar 0,7582 dimana lebih besar dari nilai

α = 0,05. Menurut Arifin (2002) pada saat ini sumber daya manusia yang

memiliki kompetensi mengenai perbankan syariah sangat sedikit. Padahal

untuk menjalankan kegiatan operasional perbankan syariah dibutuhkan

sumber daya manusia yang memiliki pengetahuan luas di bidang

perbankan. Dengan semakin berkembangnya perbankan syariah di

Indonesia, hal tersebut juga tentunya harus di imbangi dengan kebutuhan

tenaga kerja perbankan syariah. Hal tersebut untuk meningkatkan

pelayanan prima dan edukasi untuk para nasabah terkait produk perbankan

syariah.

d. Biaya Pendidikan dan Pelatihan Terhadap Total Aset

Perkembangan perbankan syariah ini tentunya juga didukung oleh

sumber daya insani yang memadai baik dari segi kualitas maupupun

kuantitasnya. Namun realitas yang ada menunjukan bahwa masih banyak

sumber daya insani yang selama ini terlibat di institusi syariah tidak

memiliki pengalaman akademis maupun praktis dalam Islamic banking.

Tentunya kondisi ini cukup signifikan mempengaruhi produktifitas dan

profesionalisme perbankan syariah itu sendiri. Inilah yang memang harus

mendapatkan perhatian dari kita semua, yakni mencetak sumber daya

insani yang mampu mengamalkan ekonomi syariah di semua lini karena

Page 111: PENGARUH SUMBER DAYA MODAL DAN SUMBER DAYA …

92

system yang baik tidak mungkin dapat berjalan bila tidak didukung oleh

sumber daya insani yang baik pula. (Karim, 2005).

Pada hasil penelitian ini menunujukkan bahwa biaya pendidikan

dan pelatihan pekerja mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan

terhadap total aset perbankan syariah, karena memiliki nilai sebesar

0,0415 dimana lebih besar dari nilai α = 0,05. Hasil penelitian ini

didukung oleh penelitian Sutawa (2014) yang menyatakan bahwa

pengembangan sumber daya manusia berpengaruh signifikan terhadap

pengelolaan aset pada Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Kabupaten

Ngawi. Proses pengembangan sumber daya manusia berhubungan erat

dengan konsep pendidikan (education) dan pelatihan (training).

Pendidikan dan pelatihan adalah upaya mengembangkan sumber daya

manusia terutama untuk mengembangkan kemampuan intelektual dan

kepribadian manusia.

Menurut M Nur Rianto al Arif (2010) dimana dalam penelitiannya

menyebutkan bahwa semakin tinggi biaya pendidikan dan pelatihan yang

diberikan untuk keterampilan pegawai turut pula memberikan pengaruh

yang signifikan terhadap penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK).

Dengan sehingga semakin tinggi keahlian mereka baik keahlian dan

pengetahuan mengenai perbankan maupun tentang cara mereka bersikap

Page 112: PENGARUH SUMBER DAYA MODAL DAN SUMBER DAYA …

93

dan melayani nasabah akan mampu mempengaruhi nasabah sehingga

Dana Pihak Ketiga (DPK) pun akan meningkat.

Page 113: PENGARUH SUMBER DAYA MODAL DAN SUMBER DAYA …

94

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dipaparkan

sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis secara parsial yaitu:

a. Variabel jaringan kantor berpengaruh signifikan dan berkorelasi

positif terhadap total aset perbankan Syariah. Pada hasil penelitian

menunjukkan bahwa nilai koefisien jaringan kantor sebesar 0,356902

menunjukkan apabila jaringan kantor meningkat sebesar 1% maka

akan meningkatkan total aset sebesar 0,35%.

b. Variabel dana pihak ketiga berpengaruh signifikan dan berkorelasi

positif terhadap total aset perbankan syariah. Pada hasil penelitian

menunjukkan bahwa nilai koefisien dana pihak ketiga 0,818473 yang

berarti apabila dana pihak ketiga meningkat sebesar 1% maka akan

menaikan total aset sebesar 0,81 %.

c. Variabel jumlah pekerja berpengaruh tidak signifikan dan berkorelasi

positif terhadap total aset perbankan syariah .

d. Variabel biaya pendidikan dan pelatihan berpengaruh signifikan dan

berkorelasi positif terhadap total aset perbankan syariah. Pada hasil

penelitian menunjukkan bahwa nilai koefisien biaya pendidikan dan

Page 114: PENGARUH SUMBER DAYA MODAL DAN SUMBER DAYA …

95

pelatihan 0,0415 yang berarti apabila biaya pendidikan dan pelatihan

meningkat sebesar 1% maka akan menaikkan total aset sebesar 0,04%.

2. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis secara simultan atau bersama-sama

jaringan kantor, dana pihak ketiga, biaya pendidikan dan pelatihan dan jumlah

pekerja mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap total aset perbankan

syariah periode 2011-2015.

3. Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi melalui estimasi dengan eviews 7

didapatkan nilai adjusted R Square sebesar 0,998786 yang menandakan

bahwa variasi dari perubahan total aset (TA) dapat dijelaskan secara bersama-

sama oleh jaringan kantor (JK), dana pihak ketiga (DPK), jumlah pekerja (JP)

dan biaya pendidikan dan pelatihan (BPP)sebesar 99,87%. Sedangkan sisanya

dapat dijelaskan oleh variabel-variabel lainnya yang tidak dimasukkan dalam

model.

B. Saran

1. Bagi Pemerintah

Penelitian ini dapat digunakan oleh pemerintah untuk bahan pertimbangan

dalam membuat kebijakan-kebijakan dan peraturan yang dapat

meningkatkan aset syariah dalam rangka lebih mengembangkan lagi

perbankan syariah di Indonesia.

Page 115: PENGARUH SUMBER DAYA MODAL DAN SUMBER DAYA …

96

2. Bagi Bank Syariah

Ditengah perkembangan perbankan syariah di Indonesia, seharusnya

perbankan syariah lebih memperhatikan aspek sumber daya manusia.

Melalui pendidikan dan pelatihan diharapkan akan meningkatkan kualitas

sumber daya manusia perbankan syariah baik dari keahlian dan

keterampilan untuk mengelola sumber daya modal yang ada.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Dalam penelitian ini hanya menggunakan variabel total aset, jaringan

kantor, dana pihak ketiga, biaya pendidikan dan pelatihan dan jumlah

pekerja tahun 2011-2015. Maka untuk penelitian selanjutnya diharapkan

agar menggunakan variabel-variabel yang lebih banyak dan menambah

periode waktu penelitian agar didapatkan hasil yang lebih maksimal.

Page 116: PENGARUH SUMBER DAYA MODAL DAN SUMBER DAYA …

97

DAFTAR PUSTAKA

Afifah, Zahra Afifah dan Setiawan, Achmad Hendra. 2012 .“Analisis Bantuan Modal

Dan Kredit Bagi Kelompok Pelaku Usaha Mikro Oleh Dinas Koperasi Dan

UMKM Kota Semarang”. Semarang : Diponegoro Journal Of Economics Vol.

1, No. 1.

Al Arif, M. Nur Rianto. 2010. “Efektifitas Biaya Promosi dan Biaya Diklat Terhadap

Penghimpunan Dana Pihak Ketiga di Bank Syariah”. Jakarta: Jurnal

Ekonomi Bisnis, Universitas Gunadarma No. 3, Vol. 15.

Alamsyah, Halim. 2012. “Perkembangan dan Prospek Perbankan Syariah Indonesia”.

IAEI.

Algifari. 2013. “Analisis Regresi: Teori, Kasus dan Solusi”. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta..

Ali, Masyhud. 2004. “Asset Liability Management, Menyiasati Risiko Pasar dan

Risiko Operasional dalam Perbankan”. PT. Elex Media Kompetindo

Kelompok Gramedia.

Antonio, Muhammad Syafi’i. 2001. “Bank Syariah Dari Teori Ke Praktik”. Jakarta:

Gema Insani Press.

Ariefianto, Moch. Doddy. 2012. “Ekonometrika:Esensi dan Aplikasi dengan Menggunakan

Eviews”. Jakarta: Erlangga.

Arifin, Zainul. 2002. “Dasar-dasar Manajemen Bank Syariah”. Bandung : Alva Beta.

Page 117: PENGARUH SUMBER DAYA MODAL DAN SUMBER DAYA …

98

Ascarya. 2008. “Akad dan Produk Bank Syariah”. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Ghozali, Imam. 2005. “Aplikasi Analisis Multivariat Dengan Program SPSS”. Semarang:

Universitas Diponegoro.

Gujarati, Damodar. 2007. “Dasar-dasar Ekonometrika:Jilid I”. Jakarta: Erlangga.

Hamid, Abdul dan Ahmad Rodoni. 2010. “Buku Panduan Penulisan Skripsi”. Jakarta

: Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

Haryono, S, Iman Hilman, dan Abdul Mughits. 2003. “Perbankan Syariah Masa

Depan”. Jakarta : Senayan Abadi Publishing.

Ihsan, Dwi Nur’aini. 2013. “Analisa Laporan Keuangan Perbankan Syariah”. Jakarta

: UIN Press.

Karim. 2014. “Islamic Finance Outlook 2015”. http://karimconsulting.com.

Karim, Adiwarman. 2001. “ Ekonomi Islam, Suatu Kajian Kontemporer”. Gema Insani

Press.

Karim, Adiwarman. 2002. “Ekonomi Islam Suatu Kajian Ekonomi Makro”. Jakarta:

The International Institute of Islamic Thought.

Karim, Adiwarman. 2003. “Bank Islam : Analisis Fiqh dan Keuangan”. Jakarta: The

International Institute of Islamic Thought Indonesia.

Karim, Adiwarman. 2008. “Bank Islam : Analisis Fiqih dan Keuangan” Edisi 3.

Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Page 118: PENGARUH SUMBER DAYA MODAL DAN SUMBER DAYA …

99

Karim, Adiwarman. 2013. “Bank Islam : Analisis Fiqh dan Keuangan” Edisi 5.

Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Kashmir. 2009. “Analisa Laporan Keuangan”. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Kuncoro, Mudrajad. 2009. “Metode Riset Untuk Bisni dan Ekonomi”. Jakarta : Erlangga.

Masturoh, Lailatul. 2009. “Analisis Hubungan Total Aset dan Pembiayaan Pada

Perbankan Syariah di Indonesia Periode 2004-2007”. Surabaya : Universitas

Airlangga

Muhammad. 2005. “Bank Syariah Problem dan Prospek Perkembangan di

Indonesia”. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Rama, Ali. 2013. “Perbankan Syariah dan Pertumbuhan Ekonomi : Studi Kasus

Perbankan Syariah di Indonesia”. Jurnal Etikonomi, Vol. 12, No. 1.

Rivai, Veithzal dan Arifin, Arfiyan. 2010. “Islamic Banking Sebuah Teori, Konsep,

dan Aplikasi”. Jakarta : Bumi Aksara.

Rosadi, Dedi. 2012. “Ekonometrika dan Analisis Runtun Waktu Terapan dengan Eviews :

Aplikasi untuk Bidang Ekonomi dan Bisnis, Keuangan”. Yogyakarta: Andi.

Susilo, Sri Y, dkk. 2000. “Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya”. Jakarta: Salemba

Empat.

Page 119: PENGARUH SUMBER DAYA MODAL DAN SUMBER DAYA …

100

Sutawa. 2014. “Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Manusia Terhadap

Pengelolaan Aset dan Kinerja Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan

dan Aset Kabupaten Ngawi”. Media Soerjo Vol. 14, No.1.

Ulfah, Maria. 2008. “Analisia Perkembangan Asset, Dana Pihak Ketiga, dan

Pembiayaan Perbankan Syariah di Indonesia”. Jakarta : Universitas

Gunadarma.

Usman, Hardius dan Nachrowi Djalal. 2002. “Penggunaan Teknik Ekonometri: Pendekatan

Populer dan Praktis Dilengkapi Teknik Analisis dan Pengolahan Data dengan

Menggunakan Paket Program SPSS”. Jakarta : PT. Raja Grafindo.

Widarjono, Agus. 2010. “Analisis Statistika Multivariat Terapan”. STIM YKPN.

Winarno, Wing Wahyu. 2011. “Analisis Ekonometrika dan Statistika Dengan Eviews”.

Yogyakarta: STIM YKPN.

Yaya, Rizal dkk. 2013. “Akuntansi Perbankan Syariah Teori dan Produk

Kontemporer”. Jakarta : Salemba Empat.

Yuria, Pratiwi Cleopatra. 2008. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Aset

Perbankan Syariah Di Indonesia”. Jakarta: Universitas Indonesia.

www.OJK.Go.Id

www.BI.Go.Id

www.Bisnis.Com

Page 120: PENGARUH SUMBER DAYA MODAL DAN SUMBER DAYA …

101

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1

Data Penelitian

Bulan/Tahun TA* JK DPK* BPP* JP

Jun-11 Rp109.750 1632 Rp87.025 Rp29 18397

Jul-11 Rp112.864 1632 Rp89.786 Rp34 21675

Aug-11 Rp116.807 1632 Rp92.021 Rp39 21388

Sep-11 Rp123.362 1652 Rp97.756 Rp43 22728

Oct-11 Rp127.150 1692 Rp101.811 Rp44 23244

Nov-11 Rp132.462 1724 Rp105.330 Rp49 23824

Dec-11 Rp145.467 1737 Rp115.415 Rp55 23887

Jan-12 Rp143.888 1813 Rp116.518 Rp4 23924

Feb-12 Rp145.624 2006 Rp114.616 Rp12 24499

Mar-12 Rp151.862 1887 Rp119.639 Rp22 23790

Apr-12 Rp144.275 1900 Rp114.018 Rp29 23850

May-12 Rp147.543 1946 Rp115.206 Rp38 24190

Jun-12 Rp155.412 1999 Rp119.279 Rp47 24754

Jul-12 Rp155.666 2038 Rp121.018 Rp58 25630

Aug-12 Rp161.534 2096 Rp123.673 Rp69 25896

Sep-12 Rp168.660 2150 Rp127.678 Rp79 26345

Oct-12 Rp174.094 2188 Rp134.453 Rp91 26555

Nov-12 Rp179.871 2220 Rp138.671 Rp103 26910

Dec-12 Rp195.018 2262 Rp147.512 Rp119 27219

Jan-13 Rp193.110 2301 Rp148.731 Rp8 33024

Feb-13 Rp196.988 2325 Rp150.795 Rp16 33405

Mar-13 Rp209.603 2341 Rp156.964 Rp26 33684

Apr-13 Rp207.800 2396 Rp158.519 Rp38 33587

May-13 Rp215.444 2416 Rp163.858 Rp52 34325

Jun-13 Rp218.566 2420 Rp163.966 Rp67 34726

Jul-13 Rp219.183 2431 Rp166.453 Rp82 35363

Aug-13 Rp223.503 2473 Rp170.222 Rp88 36083

Sep-13 Rp227.711 2495 Rp171.701 Rp108 36650

Oct-13 Rp229.557 2526 Rp174.018 Rp123 37236

Page 121: PENGARUH SUMBER DAYA MODAL DAN SUMBER DAYA …

102

Nov-13 Rp233.130 2530 Rp176.292 Rp133 37767

Dec-13 Rp242.276 2588 Rp183.534 Rp155 38228

Jan-14 Rp233.305 2554 Rp177.930 Rp8 38611

Feb-14 Rp234.081 2558 Rp178.154 Rp15 38777

Mar-14 Rp240.915 2561 Rp180.945 Rp28 38219

Apr-14 Rp244.197 2564 Rp185.508 Rp39 38457

May-14 Rp247.236 2571 Rp190.783 Rp52 41921

Jun-14 Rp251.909 2575 Rp191.470 Rp60 44043

Jul-14 Rp252.464 2592 Rp194.299 Rp68 43704

Aug-14 Rp252.209 2577 Rp195.959 Rp79 43238

Sep-14 Rp257.519 2571 Rp197.141 Rp88 43393

Oct-14 Rp260.366 2519 Rp207.121 Rp100 44715

Nov-14 Rp261.927 2501 Rp209.644 Rp116 45009

Dec-14 Rp272.343 2471 Rp217.858 Rp112 45818

Jan-15 Rp263.468 2467 Rp210.761 Rp10 53684

Feb-15 Rp264.819 2468 Rp210.298 Rp23 53692

Mar-15 Rp268.357 2463 Rp212.988 Rp36 53471

Apr-15 Rp269.471 2458 Rp213.973 Rp52 53991

May-15 Rp272.397 2448 Rp215.339 Rp66 42721

Jun-15 Rp273.494 2448 Rp213.478 Rp83 53589 *) Dalam Miliar Rupiah

Sumber: Otoritas Jasa Keuangan

Page 122: PENGARUH SUMBER DAYA MODAL DAN SUMBER DAYA …

103

Lampiran 2

Regresi Linier Berganda

Dependent Variable: LOG(TA)

Method: Least Squares

Date: 09/03/16 Time: 10:49

Sample: 2011M06 2015M06

Included observations: 49 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 3.250822 0.809832 4.014194 0.0002

LOG(JK) 0.356902 0.031476 11.33894 0.0000

LOG(DPK) 0.818473 0.038037 21.51801 0.0000

LOG(DIKLAT) 0.004024 0.001916 2.100068 0.0415

LOG(JP) 0.007778 0.025109 0.309756 0.7582 R-squared 0.998786 Mean dependent var 32.91704

Adjusted R-squared 0.998675 S.D. dependent var 0.277078

S.E. of regression 0.010085 Akaike info criterion -6.259001

Sum squared resid 0.004475 Schwarz criterion -6.065958

Log likelihood 158.3455 Hannan-Quinn criter. -6.185761

F-statistic 9046.272 Durbin-Watson stat 1.727464

Prob(F-statistic) 0.000000

Lampiran 3

Uji Normalitas

0

2

4

6

8

10

-0.02 -0.01 0.00 0.01 0.02

Series: Residuals

Sample 2011M06 2015M06

Observations 49

Mean -1.12e-14

Median -0.000818

Maximum 0.025392

Minimum -0.020738

Std. Dev. 0.009656

Skewness 0.112685

Kurtosis 3.190960

Jarque-Bera 0.178151

Probability 0.914776

Page 123: PENGARUH SUMBER DAYA MODAL DAN SUMBER DAYA …

104

Lampiran 4

Uji Multikolinieritas

LOG(JK) LOG(DPK) LOG(BPP) LOG(JP) LOG(JK) 1.000000 0.939125 0.258650 0.875282

LOG(DPK) 0.939125 1.000000 0.242471 0.972359

LOG(BPP) 0.258650 0.242471 1.000000 0.168654

LOG(JP) 0.875282 0.972359 0.168654 1.000000

Lampiran 5

Uji Autokorelasi

Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test: F-statistic 0.371086 Prob. F(2,42) 0.6922

Obs*R-squared 0.850833 Prob. Chi-Square(2) 0.6535

Test Equation:

Dependent Variable: RESID

Method: Least Squares

Date: 10/09/16 Time: 11:16

Sample: 2011M06 2015M06

Included observations: 49

Presample missing value lagged residuals set to zero. Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -0.034459 0.849953 -0.040543 0.9679

LOG(JK) -0.000813 0.034367 -0.023642 0.9813

LOG(DPK) 0.001359 0.040023 0.033962 0.9731

LOG(BPP) 0.000297 0.001977 0.150084 0.8814

LOG(JP) -0.001051 0.025705 -0.040899 0.9676

RESID(-1) 0.123877 0.164586 0.752655 0.4559

RESID(-2) -0.073511 0.167992 -0.437589 0.6639 R-squared 0.017364 Mean dependent var -1.12E-14

Adjusted R-squared -0.123013 S.D. dependent var 0.009656

S.E. of regression 0.010233 Akaike info criterion -6.194885

Sum squared resid 0.004398 Schwarz criterion -5.924624

Log likelihood 158.7747 Hannan-Quinn criter. -6.092348

F-statistic 0.123695 Durbin-Watson stat 1.862478

Page 124: PENGARUH SUMBER DAYA MODAL DAN SUMBER DAYA …

105

Lampiran 6

Uji Heterokedastisitas

Heteroskedasticity Test: White F-statistic 0.595870 Prob. F(4,44) 0.6675

Obs*R-squared 2.517933 Prob. Chi-Square(4) 0.6414

Scaled explained SS 2.224138 Prob. Chi-Square(4) 0.6946

Test Equation:

Dependent Variable: RESID^2

Method: Least Squares

Date: 10/09/16 Time: 11:19

Sample: 2011M06 2015M06

Included observations: 49 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -0.008237 0.005535 -1.488317 0.1438

(LOG(JK))^2 -3.19E-05 2.85E-05 -1.117583 0.2698

(LOG(DPK))^2 1.19E-05 7.99E-06 1.492752 0.1426

(LOG(DIKLAT))^2 -2.82E-08 5.48E-07 -0.051363 0.9593

(LOG(JP))^2 -2.29E-05 1.63E-05 -1.401340 0.1681 R-squared 0.051386 Mean dependent var 9.13E-05

Adjusted R-squared -0.034851 S.D. dependent var 0.000137

S.E. of regression 0.000139 Akaike info criterion -14.82837

Sum squared resid 8.50E-07 Schwarz criterion -14.63533

Log likelihood 368.2952 Hannan-Quinn criter. -14.75513

F-statistic 0.595870 Durbin-Watson stat 2.349973