Pengaruh Suhu Pada Bangunan

2
Semakin panas suhu di luar bangunan, maka bangunan akan menyerap panas tersebut dan menyebabkan meningkatnya suhu dalam bangunan. Hal tersebutlah yang menyebabkan bangunan menjadi tidak nyaman. Sinar matahari terdiri dari 5% sinar UV, 45% sinar tampak dan 50% sinar NIR (Near Infrared). Sinar infra merah berupa panas, yang jika mengenai permukaan luar suatu bangunan akan diserap sebagian dan sisanya dipantulkan. Hampir 83% panas matahari yang mengenai dinding bangunan terserap, dan dengan cara radiasi, konduksi dan konveksi dipancarkan ke dalam ruangan. Menurut Apriyani, proses penyerapan panas tersebut sangat dipengaruhi jenis bahan dan warna. Bahan yang berbeda akan memberikan nilai konduktivitas panas yang berbeda pula. Konduktivitas panas (W/m.K) adalah suatu besaran intensif bahan yang menunjukkan kemampuannya untuk menghantarkan panas (secara matematik : laju aliran panas × jarak / (luas × perbedaan suhu). Semakin besar nilai konduktivitas panas suatu bahan, maka bahan tersebut semakin mudah merambatkan panas. Selain jenis bahan, warna juga memberikan pengaruh terhadap proses penyerapan panas. Besarannya dinyatakan dalam nilai albedo atau TSR. TSR adalah ratio jumlah sinar matahari yang dipantulkan oleh suatu permukaan dibandingkan dengan total sinar matahari yang mengenai permukaan tersebut, memiliki range : 0 - 1 (0: warna hitam; 1: warna putih). Semakin besar nilai TSR, maka panas yang dipantulkan semakin besar dan permukaan akan semakin dingin. Seiring dengan perkembangan teknologi dalam dunia coating, terdapat beberapa cara untuk mengurangi penyerapan panas oleh material (dinding, atap) dan mengurangi panas dalam ruangan, antara lain : Melalui aspek pemantulan panas/sinar infra merah matahari ke dalam bangunan, dengan menggunakan teknologi pigment reflektif (pigmen pemantul) pada pelapis material (coating) dan cat. Melalui aspek insulasi untuk menghambat perambatan panas, menggunakan advanced ceramic filler (material berbahan filler keramik). Melalui aspek waterproofing untuk melindungi kerusakan

description

Deskripsi terkait pengaruh suhu pada bangunan

Transcript of Pengaruh Suhu Pada Bangunan

Semakin panas suhu di luar bangunan, maka bangunan akan menyerap panas tersebut dan menyebabkan meningkatnya suhu dalam bangunan. Hal tersebutlah yang menyebabkan bangunan menjadi tidak nyaman.

Sinar matahari terdiri dari 5% sinar UV, 45% sinar tampak dan 50% sinar NIR (Near Infrared). Sinar infra merah berupa panas, yang jika mengenai permukaan luar suatu bangunan akan diserap sebagian dan sisanya dipantulkan. Hampir 83% panas matahari yang mengenai dinding bangunan terserap, dan dengan cara radiasi, konduksi dan konveksi dipancarkan ke dalam ruangan.

Menurut Apriyani, proses penyerapan panas tersebut sangat dipengaruhi jenis bahan dan warna. Bahan yang berbeda akan memberikan nilai konduktivitas panas yang berbeda pula. Konduktivitas panas (W/m.K) adalah suatu besaran intensif bahan yang menunjukkan kemampuannya untuk menghantarkan panas (secara matematik : laju aliran panas jarak / (luas perbedaan suhu). Semakin besar nilai konduktivitas panas suatu bahan, maka bahan tersebut semakin mudah merambatkan panas. Selain jenis bahan, warna juga memberikan pengaruh terhadap proses penyerapan panas. Besarannya dinyatakan dalam nilai albedo atau TSR. TSR adalah ratio jumlah sinar matahari yang dipantulkan oleh suatu permukaan dibandingkan dengan total sinar matahari yang mengenai permukaan tersebut, memiliki range : 0 - 1 (0: warna hitam; 1: warna putih). Semakin besar nilai TSR, maka panas yang dipantulkan semakin besar dan permukaan akan semakin dingin.

Seiring dengan perkembangan teknologi dalam dunia coating, terdapat beberapa cara untuk mengurangi penyerapan panas oleh material (dinding, atap) dan mengurangi panas dalam ruangan, antara lain :

Melalui aspek pemantulan panas/sinar infra merah matahari ke dalam bangunan, dengan menggunakan teknologi pigment reflektif (pigmen pemantul) pada pelapis material (coating) dan cat.

Melalui aspek insulasi untuk menghambat perambatan panas, menggunakan advanced ceramic filler (material berbahan filler keramik).

Melalui aspek waterproofing untuk melindungi kerusakan akibat air.

Dari penelitian yang dilakukan oleh Prihantini (2012), dengan penggunaan pigmen pemantul maka akan diperoleh rata-rata penurunan suhu ruangan sebesar 1,50C dan penghematan energy untuk alat pendingin udara sekitar 9%.)***