PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG JANTUNG PISANG (Musa ...eprints.ums.ac.id/68495/17/Naskah Publikasi...
-
Upload
truongphuc -
Category
Documents
-
view
247 -
download
6
Transcript of PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG JANTUNG PISANG (Musa ...eprints.ums.ac.id/68495/17/Naskah Publikasi...
PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG JANTUNG PISANG (Musa
paradisiaca) TERHADAP KADAR PROTEIN DAN DAYA
TERIMA BROWNIES PANGGANG
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I
pada Jurusan Ilmu Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan
Oleh :
DIAH YULIANI
J 310 140 148
PROGRAM STUDI S1 ILMU GIZI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2018
i
HALAMAN PERSETUJUAN
PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG JANTUNG PISANG (Musa
paradisiaca) TERHADAP KADAR PROTEIN DAN DAYA TERIMA
BROWNIES PANGGANG
PUBLIKASI ILMIAH
Oleh :
DIAH YULIANI
J 310 140 148
Telah diperiksa dan disetujui oleh :
Dosen
Pembimbing
Agung Setya Wardana, S.TP., M.Si
NIK/NIDN : 0606127701
ii
HALAMAN PENGESAHAN
PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG JANTUNG PISANG (Musa
paradisiaca) TERHADAP KADAR PROTEIN DAN DAYA TERIMA
BROWNIES PANGGANG
OLEH:
DIAH YULIANI
J 310 140 148
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji
Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Pada hari Jumat, 02 November 2018
dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Dewan Penguji :
1. Penguji I : Agung Setya Wardana, S.TP., M.Si
(Ketua Dewan penguji)
2. Penguji II : Eni Purwani, S.Si., M.Si
(Anggota I Dewan Penguji)
3. Penguji III : Aan Sofyan, S.Pt., M.Sc
(Anggota II Dewan penguji)
Dekan,
Dr. Mutalazimah, S.KM., M.Kes
NIK/NIDN : 786/06-1711-7301
iii
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam publikasi ilmiah ini tidak
terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu
perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau
pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis
diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas,
maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.
Surakarta, 02 November 2018
Penulis
DIAH YULIANI
J 310 140 148
1
PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG JANTUNG PISANG (Musa
paradisiaca) TERHADAP KADAR PROTEIN DAN DAYA TERIMA
BROWNIES PANGGANG
Abstrak
Konsumsi protein dari sayuran kurang bervariasi dan kurang diminati masyarakat
sehingga ditambahkan tepung jantung pisang pada produk olahan kue yaitu
brownies panggang. Tepung jantung pisang mengandung protein sebesar 9,140
gram. Brownies panggang dengan substitusi tepung jantung pisang dapat menjadi
alternatif pangan masyarakat dalam menambah kebutuhan protein sehari-hari.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh substitusi tepung jantung
pisang terhadap kadar protein dan daya terima brownies panggang. Penelitian ini
menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap dengan empat perlakuan
substitusi tepung jantung pisang (0%, 20%, 25%, 30%). Data dianalisis
menggunakan uji Oneway Anova, jika data tidak normal dan homogen
menggunakan uji Kruskal Wallis, kemudian dilanjutkan dengan uji Duncan pada
taraf 0,05. Hasil penelitian menunjukkan substitusi tepung jantung pisang
mempengaruhi kadar protein brownies panggang dengan nilai p=0,001, rata-rata
kadar protein secara berturut-turut, yaitu 4,06; 4,30; 4,51 dan 4,77. Hasil uji daya
terima menunjukkan adanya pengaruh substitusi tepung jantung pisang terhadap
warna, aroma, rasa, tekstur dan keseluruhan. Brownies panggang pada substitusi
tepung jantung pisang 20% paling disukai panelis dengan nilai keseluruhan adalah
4,26. Terdapat pengaruh substitusi tepung jantung pisang terhadap kadar protein
dan daya terima brownies panggang.
Kata Kunci : Tepung jantung pisang, brownies panggang, kadar protein, daya
terima.
Abstract
Protein consumption from vegetables are less varied and less desirable to the
people, so banana blossom flour is added to processed product that is baked
brownies. Banana blossom flour contains protein as much as 9,140 grams. Baked
brownies with banana blossom flour substitution can be an alternative food in
adding daily protein necessary. This research is aimed at finding out the effect of
substitution of banana blossom flour on the baked brownies protein content and
acceptability. This research used the complete randomized design with four
treatments on banana blossom flour substitution (0%, 20%, 25%, 30%). The data
was analyzed by using Oneway Anova Test, if the data was not normal and
homogen, then it would be analyzed by using Kruskal Wallis Test and Duncan
Test at level 0,05. The result of the research shows that banana blossom flour
substitution affects the protein content of baked brownies with p-value = 0,001,
protein content average in a row, is 4,06; 4,30; 4,51 and 4,77. The result of the
acceptibility test shows that there is an effect of banana blossom flour substitution
on colour, aroma, flavour, teksture and over all. Baked brownies at 20%
2
substitution of banana blossom flour is most liked by panelis with over all value is
4,26. There are effects of substitution of banana blossom on baked brownies
protein content and acceptabillity.
Keywords : Banana blossom flour, baked brownies, protein content,
acceptabillity.
1. PENDAHULUAN
Indonesia merupakan Negara penghasil pisang terbesar ke tujuh di dunia,
yang menghasilkan 6,3 juta ton pisang per tahun. Tanaman pisang
kebanyakan di temukan di Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Banjar, Tapin
dan Kota Baru (Ditjen Hortikultura, 2005). Semua komponen pisang dapat
dimanfaatkan oleh masyarakat, mulai dari bonggol, batang, pelepah, daun,
buah bahkan jantung pisangnya. Tetapi, jantung pisang oleh sebagian
masyarakat dianggap sebagai limbah yang dijadikan pakan ternak atau
dibuang begitu saja (Furqon, 2013). Jantung pisang oleh sebagian masyarakat
juga dimanfaatkan sebagai olahan sayur (Yuannita, dkk. 2014).
Semakin populernya makanan cepat saji dan makanan kebarat-baratan,
kini bahan makanan yang memerlukan proses seperti pengelupasan,
pencucian dan pemasakan semakin ditinggalkan. Bahkan keberadaan jantung
pisang semakin tersingkirkan. Jantung pisang oleh masyarakat sekarang
dianggap sebagai menu makanan kalangan menengah kebawah, padahal di
samping harganya yang murah, jantung pisang yang diolah menjadi tepung
mengandung zat gizi yang baik bagi kesehatan seperti karbohidrat (63,04
gram), protein (9,140 gram), lemak (1,342 gram) dan serat (15,259 gram)
(Florentia, dkk. 2016). Konsumsi protein dari sayuran secara langsung masih
kurang bervariasi dan kurang diminati oleh masyarakat, sehingga dapat
ditambahkan tepung jantung pisang pada produk olahan kue yaitu brownies
panggang.
Kebutuhan protein bagi orang dewasa yaitu sebanyak 1 gram/kg berat
badan setiap hari dan untuk anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan
memerlukan protein sebanyak 3 gram/kg berat badan setiap harinya.
Brownies panggang dengan substitusi tepung jantung pisang merupakan
3
produk pangan yang dapat menjadi alternatif pangan masyarakat dalam
menambah kebutuhan protein sehari-hari. Kebutuhan protein dalam sehari
yaitu sekitar 10 – 15% dari total kebutuhan energi (Aspiatun, 2004).
Brownies panggang merupakan kue yang banyak diminati oleh
masyarakat mulai dari kalangan anak-anak sampai kalangan dewasa. Rasanya
yang enak, manis, memiliki tekstur yang lembut dan tampilannya menarik
membuat banyak orang tertarik ingin menikmatinya. Olahan brownies
panggang juga banyak diminati oleh masyarakat, hal ini dikarenakan
brownies panggang lebih tahan lama dibandingkan dengan brownies kukus.
Melalui penelitian ini, brownies dari tepung jantung pisang dan tepung
terigu akan diformulasikan dalam berbagai komposisi sehingga dapat
ditemukan formulasi brownies yang tepat, layak dikonsumsi, disukai serta
dapat menambah kebutuhan protein sehari-hari. Berdasarkan hal tersebut
diatas, perlu dilakukan penelitian tentang pengaruh substitusi tepung jantung
pisang (Musa paradisiaca) terhadap kadar protein dan daya terima brownies
panggang.
2. METODE
2.1 Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu jantung pisang, air,
tepung jantung pisang, tepung terigu, margarin, telur ayam, gula pasir,
coklat batang, coklat bubuk, baking powder, vanili, , HgO, Asam
Sulfat, Aquades, NaOH, , Asam Borat, Brom cresol green, metil
red, HCl dan brownies panggang.
2.2 Alat
Alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pisau, talenan, grinder,
ayakan 80 mesh, oven, timbangan digital, mixer, baskom, sendok,
Loyang, labu Kjeldahl, timbangan analitik, Erlenmeyer, kompor listrik,
destilator Kjeldahl, statif, buret, formulir uji sensorik, alat tulis, gelas
kumur, kantong plastik bening dan kantong plastik hitam.
4
2.3 Pembuatan Tepung Jantung Pisang
Pembuatan tepung jantung pisang mengikuti prosedur penelitian Putro
dan Rosita (2006). Prosedur pembuatan tepung jantung pisang, yaitu
memilih jantung pisang yang masih segar, tidak cacat, tidak busuk dan
tidak tergores atau teriris. Selanjutnya, jantung pisang dikukus selama 2
menit untuk menghilangkan bau langu dan memudahkan pengupasan
kelopak luar pada jantung pisang. Jantung pisang dikupas dengan pisau
untuk menghilangkan kelopak jantung pisang yang berwarna kecoklatan
hingga mendapatkan bagian dalam yang berwarna putih. Lalu, jantung
pisang dikeringkan di bawah sinar matahari selama ± 48 jam untuk
menghilangkan kandungan air yang ada di dalam jantung pisang. Setelah
kering, digiling dengan menggunakan grinder. Kemudian diayak
menggunakan ayakan 80 mesh hingga menjadi tepung jantung pisang
yang siap digunakan.
2.4 Pembuatan Brownies Panggang
Pembuatan brownies panggang dimodifikasi dari penelitian Surasih
(2008). Prosedur pembuatan brownies panggang, yaitu mengaduk telur
ayam dan gula pasir sampai mengembang. Selanjutnya, mencairkan
margarin dan coklat batang. Memasukkan semua bahan (telur ayam dan
gula pasir yang sudah diaduk, margarin dan coklat batang yang sudah
dicairkan, tepung jantung pisang, tepung terigu, coklat bubuk, baking
powder dan vanili). Mengaduk semua bahan yang sudah dimasukkan.
Lalu, menuangkan adonan dalam loyang yang telah diolesi margarin dan
diratakan. Kemudian memasukkan loyang yang berisi adonan brownies
ke dalam oven dengan suhu 180ºC selama 25 menit dan setelah matang
brownies dikeluarkan dari oven.
2.5 Kadar Protein
Analisis kadar protein mengikuti prosedur penelitian Sudarmadji (2007)
menggunakan metode Kjeldahl. Prosedur analisis kadar protein, yaitu
ditimbang brownies 100 mg dan dimasukkan ke dalam labu Kjeldahl (50
ml). kemudian ditambahkan 0,7 g campuran : HgO (20 : 1)
5
sebagai katalisator. Selanjutnya ditambahkan 3 ml asam sulfat pekat.
Selanjutnya ditambahkan 3 ml asam sulfat pekat. Dididihkan di ruang
asam sampai jernih dan pendidihan dilanjutkan 30 menit lagi. Setelah
dingin dinding bagian dalam labu dibilas dengan aquades dan dididihkan
lagi selama 30 menit. Setelah dingin ditambahkan ± 10 ml aquades,
kemudian dipindahkan ke dalam labu destilasi Kjeldahl mikro lalu
ditambahkan 20 ml larutan NaOH : (40 : 5 g dan dilarutkan
dengan aquades hingga 100 ml), dan dibilas dengan aquades. Dilakukan
destilasi, distilat ditampung dalam Erlenmeyer 100 ml yang telah berisi 5
ml asam borat 4% dan diberi indikator BCG-MR. Destilasi diakhiri bila
distilat tidak bersifat basa lagi atau volume distilat mencapai 100 ml.
Distilat dititrasi dengan HCl 0,02 N. Dihitung total N dan % protein
dalam brownies dengan rumus :
()
2.6 Daya Terima
Prosedur analisis daya terima pada brownies panggang, yaitu
memberikan penjelasan tentang cara penilaian. Selanjutnya, Membagi
formulir yang telah disediakan. Lalu, menyediakan bahan yang akan diuji
yang sudah diberi kode untuk masing-masing sampel. Kemudian, panelis
menilai sampel yang tersaji, dengan kriteria penilaian yang meliputi
warna, aroma, rasa, tekstur dan keseluruhan.
2.7 Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat perlakuan substitusi
tepung jantung pisang, yaitu 0%, 20%, 25% dan 30%. Data kadar protein
dan daya terima brownies panggang dianalisa menggunakan metode
Oneway Anova dengan tingkat kepercayaan 95% menggunakan program
Vol HCl (sampel-blank) % N =
Bsampel (g) x 1000
x N. HCl x 14,008 x 100% (1)
% Protein = % N x Faktor Konversi
6
SPSS versi 20 dengan syarat data berdistribusi normal dan homogen. Jika
data tidak normal dan tidak homogen, maka diuji dengan menggunakan
uji Kruskal Wallis. Jika terdapat pengaruh, maka uji dilanjutkan dengan
menggunakan analisa Duncan;s Multiple Range Test (DMRT) pada taraf
signifikasi α=0,05 untuk mengetahui beda nyata.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Kadar Protein
Kadar protein brownies panggang dengan substitusi tepung jantung
pisang dapat dilihat pada gambar 1.
Gambar 1. Kadar Protein Brownies panggang
Berdasarkan uji Anova Satu Arah (Oneway Anova). Data
menunjukkan bahwa, substitusi tepung jantung pisang memberikan
pengaruh terhadap kadar protein brownies panggang dengan nilai
p=0,001 (p<0,05). Hasil penelitian utama uji kadar protein brownies
panggang menunjukkan bahwa kadar protein tertinggi yaitu pada
substitusi tepung jantung pisang 30% dengan rata-rata 4,77%, sedangkan
kadar protein terendah yaitu pada substitusi tepung jantung pisang 0%
(Kontrol) dengan rata-rata 4,06%. Brownies panggang substitusi tepung
jantung pisang 20% tidak beda nyata dengan substitusi tepung jantung
pisang 0% dan 25%, tetapi berbeda nyata dengan substitusi tepung
jantung pisang 30%. Semakin banyak substitusi tepung jantung pisang
maka semakin tinggi kadar protein brownies panggang. Hal ini
berdasarkan, hasil analisis kadar protein tepung jantung jantung pisang
3,6 3,8
4 4,2 4,4 4,6 4,8
5
0% 20% 25% 30%
Kad
ar
Pro
tein
B
row
nie
s P
an
gg
an
g
(%/g
)
Substitusi Tepung Jantung Pisang
4,06a
4,30ab
4,51bc
4,77c
7
lebih tinggi dibandingkan dengan kadar protein tepung terigu. Kadar
protein tepung jantung pisang yaitu sebesar 38,19% sedangkan kadar
protein tepung terigu yaitu sebesar 10,30% (Depkes RI, 2005).
3.2 Daya Terima
Daya terima merupakan penilaian panelis tentang suka atau tidak
suka terhadap brownies panggang dengan substitusi tepung jantung
pisang. Berdasarkan uji Kruskal-Wallis Test, data menunjukkan adanya
pengaruh substitusi tepung jantung pisang terhadap daya terima brownies
panggang, yaitu pada segi warna, aroma, rasa, tekstur dan keseluruhan
dengan nilai signifikansi 0,001; 0,001; 0,010; 0,011 dan 0,001.
3.2.1 Warna
Data hasil uji daya terima brownies panggang pada aspek warna
dapat dilihat pada gambar 2.
Gambar 2. Hasil Uji Daya Terima Brownies Panggang pada
Aspek Warna
Daya terima brownies panggang pada aspek warna
menunjukkan nilai tertinggi pada substitusi tepung jantung pisang
20% dengan nilai 4,20 (suka). Sedangkan nilai terendah pada
substitusi tepung jantung pisang 0% dengan nilai 3,56 (agak suka).
Semakin tinggi substitusi tepung jantung pisang, maka
menghasilkan brownies panggang dengan warna yang semakin
gelap. Hal ini dikarenakan tepung jantung pisang mempunyai
senyawa fenolik akibat reaksi browning enzimatis dari jantung
pisang sehingga memberikan warna coklat pada brownies
3,2 3,4 3,6 3,8
4 4,2 4,4
0% 20% 25% 30%
Sko
r D
aya T
eri
ma
pad
a A
sp
ek W
arn
a
Substitusi Tepung Jantung Pisang
4,20b
3,56a
4,16b
4,06b
8
panggang. Pencampuran tepung jantung pisang, tepung terigu,
coklat bubuk, coklat batang dan gula pasir mengakibatkan proses
gelatinisasi pada saat pemasakan, sehingga menghasilkan brownies
panggang yang semakin gelap. Timbulnya warna coklat pada
brownies panggang juga disebabkan adanya reaksi pencoklatan
(Maillard) karena adanya protein dan gula dalam bahan dasar
pembuatan brownies panggang (Kurniasih, 2016).
3.2.2 Aroma
Data hasil uji daya terima brownies panggang pada aspek aroma
dapat dilihat pada gambar 3.
Gambar 3. Hasil Uji Daya Terima Brownies Panggang pada
Aspek Aroma
Daya terima brownies panggang pada aspek aroma
menunjukkan nilai tertinggi pada substitusi tepung jantung pisang
20% dengan nilai 4,23 (suka). Sedangkan nilai terendah pada
substitusi tepung jantung pisang 30% dengan nilai 3,33 (agak
suka). Semakin tinggi substitusi tepung jantung pisang maka
semakin rendah daya terima panelis terhadap aroma brownies
panggang. Hal ini dikarenakan, aroma yang ditimbulkan brownies
panggang dengan substitusi tepung jantung pisang yaitu aroma
khas jantung pisang, bau gosong dan kesan aroma tanah (Puspa,
2015).
0
1
2
3
4
5
0% 20% 25% 30% Sko
r D
aya T
eri
ma
pad
a A
sp
ek A
rom
a
Substitusi Tepung Jantung Pisang
3,76b 4,23
c
3,33a
3,93bc
9
3.2.3 Rasa
Data hasil uji daya terima brownies panggang pada aspek rasa
dapat dilihat pada gambar 4.
Gambar 4. Hasil Uji Daya Terima Brownies Panggang pada
Aspek Rasa
Daya terima brownies panggang pada aspek rasa
menunjukkan nilai tertinggi pada substitusi tepung jantung pisang
20% dengan nilai 4,16 (suka). Sedangkan nilai terendah pada
substitusi tepung jantung pisang 30% dengan nilai 3,43 (agak
suka). Semakin tinggi substitusi tepung jantung pisang, maka
semakin rendah daya terima panelis terhadap rasa brownies
panggang (Aryiantia, 2016). Brownies panggang dengan substitusi
tepung jantung pisang yang semakin banyak memiliki rasa pahit.
Hal ini dikarenakan jantung pisang mempunyai kandungan tanin
sebesar 88,31 mg/100 g (Mahmood, dkk. 2011).
3.2.4 Tekstur
Data hasil uji daya terima brownies panggang pada aspek tekstur
dapat dilihat pada gambar 5.
0
1
2
3
4
5
0% 20% 25% 30%
Sko
r D
aya T
eri
ma
pad
a A
sp
ek R
asa
Substitusi Tepung Jantung Pisang
3,96b
3,43a 3,76
ab 4,16b
10
Gambar 5. Hasil Uji Daya Terima Brownies Panggang pada
Aspek Tekstur
Daya terima brownies panggang pada aspek tekstur
menunjukkan nilai tertinggi pada substitusi tepung jantung pisang
20% dengan nilai 4,23 (suka). Sedangkan nilai terendah pada
substitusi tepung jantung pisang 30% dengan nilai 3,50 (agak
suka). Semakin tinggi substitusi tepung jantung pisang, maka
semakin rendah daya terima panelis terhadap tekstur brownies
panggang (Kurniasih, 2016). Substitusi tepung jantung pisang yang
semakin tinggi membuat tekstur brownies menjadi lebih padat dan
bantat akibat dari tingginya daya serap tepung jantung pisang dan
tepung terigu terhadap air. Proses pembentukan tekstur brownies
panggang terjadi akibat penguapan air dan pengisian rongga oleh
gas selama pemanggangan. Penggunaan baking powder juga
mempengaruhi pembentukan tekstur dari brownies panggang
(Sulistyo, 2006).
0
1
2
3
4
5
0% 20% 25% 30% Sko
r D
aya T
eri
ma
pad
a A
sp
ek T
ekstu
r Substitusi Tepung Jantung Pisang
3,86ab 3,96
b 4,23b
3,50a
11
3.2.5 Keseluruhan
Data hasil uji daya terima brownies panggang pada aspek
keseluruhan dapat dilihat pada gambar 6.
Gambar 6. Hasil Uji Daya Terima Brownies Panggang pada
Aspek Keseluruhan
Daya terima brownies panggang pada aspek keseluruhan
menunjukkan nilai tertinggi pada substitusi tepung jantung pisang
20% dengan nilai 4,26 (suka). Sedangkan nilai terendah pada
substitusi tepung jantung pisang 30% dengan nilai 3,46 (agak
suka). Penilaian daya terima keseluruhan dipengaruhi oleh warna,
aroma, rasa dan tekstur secara keseluruhan. Semakin tinggi
substitusi tepung jantung pisang, maka semakin menurun daya
terima keseluruhan panelis yang disebabkan karena warna
brownies panggang menjadi semakin coklat gelap, aroma khas
jantung pisang, bau gosong dan aroma tanah semakin kuat, rasanya
menjadi pahit dan tekstur menjadi semakin keras atau bantat
(Kurniasih, 2016).
3.3 Internalisasi Nilai-nilai Keislaman
Gizi memiliki peranan yang sangat penting bagi islam dalam membina
dan mempertahankan kesehatan seseorang. Setiap orang muslim wajib
untuk memelihara kesehatan seperti dalam sabda Rasulullah SAW yang
berbunyi “Sesungguhnya badanmu mempunyai hak atas dirimu”, yang
artinya kewajiban seseorang untuk memelihara jasmaninya, sehingga
0
1
2
3
4
5
0% 20% 25% 30%
Sko
r D
aya T
eri
ma
pad
a A
sp
ek
Keselu
ruh
an
Substitusi Tepung Jantung Pisang
3,90b
3,46a
4,13b 4,26
b
12
dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Al-Qur’an surat ‘Abasa ayat 80
juga menyebutkan bahwa “Hendaklah manusia memperhatikan
makanannya”. Maksud dari ayat tersebut adalah mengantarkan manusia
untuk beriman kepada Allah SWT, namun secara khusus dapat dipahami
adanya anjuran untuk memilih makanan-makanan yang bergizi yang
bersifat nabati, seperti biji-bijian, sayur-sayuran dan buah-buahan
(Shobron, 2010).
Pada dasarnya semua makanan dan minuman yang berasal dari
tumbuh-tumbuhan, sayur-sayuran, buah-buahan dan hewan adalah halal
kecuali yang beracun dan membahayakan manusia. Jantung pisang
tergolong dalam sayur-sayuran yang tidak mengandung racun. Dasar
hukum tentang makanan halal yaitu :
“Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang
terdapat di Bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah
syaitan, karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata
bagimu.” (QS. Al-Baqarah ayat 168).
“Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu (memakan) bangkai,
darah, daging babi dan binatang yang ketika disembelih disebut (nama)
selain Allah. Akan tetapi, barang siapa dalam keadaan terpaksa
(memakannya) sedang ia tidak menginginkannya, tidak (pula) melampaui
batas, maka sesungguhnya Allah maha pengampun, maha penyayang.”
(QS. Al-Baqarah ayat 173).
4 PENUTUP
Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa
kadar protein tertinggi ditunjukkan pada brownies panggang dengan
substitusi tepung jantung pisang 30% dengan rata-rata 4,77%. Sedangkan
kadar protein terendah ditunjukkan pada brownies panggang dengan
substitusi tepung jantung pisang 0% (Kontrol) dengan rata-rata 4,06%.
Brownies panggang substitusi tepung jantung pisang 20% tidak beda nyata
dengan substitusi tepung jantung pisang 0% dan 25%, tetapi berbeda nyata
dengan substitusi tepung jantung pisang 30%. Brownies panggang yang
13
memiliki daya terima terbaik adalah brownies panggang substitusi tepung
jantung pisang 20% dengan nilai keseluruhan tertinggi sebesar 4,26. Terdapat
pengaruh substitusi tepung jantung pisang terhadap kadar protein brownies
panggang dengan nilai p=0,001 (p<0,05). Semakin tinggi persentase
substitusi tepung jantung pisang pada brownies panggang, maka semakin
tinggi kadar proteinnya. Dan terdapat pengaruh substitusi tepung jantung
pisang terhadap daya terima brownies panggang pada aspek warna (p=0,001),
aroma (p=0,001), rasa (p=0,010), tekstur (p=0,011) dan keseluruhan
(p=0,001).
DAFTAR PUSTAKA
Ariantya, FS. 2016. Kualitas Cookies dengan Kombinasi Tepung Terigu, Pati
Batang Aren dan Tepung Jantung Pisang. Fakultas Teknobiologi
Universitas Atmajaya Yogyakarta. Yogyakarta.
Aspiatun. 2004. Mutu dan Daya Terima Nugget lele Dumbo (Clarias gariepinus)
dengan Penambahan Jantung Pisang. Departemen Gizi Masyarakat dan
Sumber Daya Keluarga Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor.
Bogor.
Departemen Kesehatan RI. 2005. Undang-undang Republik Indonesia No 23
tentang kesehatan. Fisioterapi Indonesia. Jakarta.
Direktorat Jenderal Hortikultura. 2005. Angka Tetap Komoditas Hortikultura
Tahun 2004. Direktorat Jenderal Hortikultura. Jakarta.
Florentia, SA., Sinung, FP and Ekawati, LMP. 2016. Quality of Cookies with
Combination of Wheat Flour, Sugar Palm Starch (Arenga pinnata) and
Banana Blossom Powder (Musa paradisiaca). Universitas Atmajaya
Yogyakarta. Yogyakarta.
Furqon, AH. 2013. Kembangkan Kualitas Buah Lokal. The Banana Group.
Institut Teknologi Bandung. Bandung.
Kurniasih, A. 2016. Daya patah dan Daya Terima Flakes Jagung yang
Disubstitusi dengan Tepung Jantung Pisang. Program Studi Ilmu Gizi
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Surakarta.
Mahmood, A., Ngah Nurziana dan Omar, MN. 2011. Phytochemicals Constituent
And Antioxidant Activities in Musa x Paradisiaca Flower. European
14
Journal of Scientific Research. ISSN 1450-216X Vol.66 No.2 (2011), pp.
311-318.
Puspa, A. 2015. Pengaruh Substitusi Tepung Jantung Pisang terhadap Kualitas
Chiffon Cake. Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang. Semarang.
Putro, BE dan Rosita, T. 2006. Membuat Dendeng Rendah Kolesterol dari
Jantung Pisang. Agromedia Pustaka. Jakarta.
Shobron, S. 2010. Studi Islam I. Lembaga Studi Islam (LSI) Universitas
Muhammadiyah Surakarta. Surakarta.
Sudarmadji, S. 2007. Prosedur Analisis untuk Bahan Makanan dan Pertanian.
Liberty. Yogyakarta.
Sulistyo, CN. 2006. Pengembangan Brownies Kukus Tepung Ubi Jalar di PT. Fits
Mandiri Bogor. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Surasih, AP. 2008. Brownies Kukus dari Tepung Ubi Jalar. Teknologi Industri
Rumah Tangga Jurnal 08 No 1 : 723-838.
Yuannita, A., Mamuaja, CHF dan Agustin, AT. 2014. Pemanfaatan Jantung
Pisang (Musa paradisiaca) dengan Penambahan Daging Ikan Layang
(Decapterus sp) pada Pembuatan Abon.