PENGARUH SPESIALISASI INDUSTRI AUDITOR,...

122
PENGARUH SPESIALISASI INDUSTRI AUDITOR, PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY, DAN SYSTEMIC RISK TERHADAP EARNINGS RESPONSE COEFFICIENT Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Kurnia Handoyo NIM : 1112082000082 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1437 H/2016 M

Transcript of PENGARUH SPESIALISASI INDUSTRI AUDITOR,...

Page 1: PENGARUH SPESIALISASI INDUSTRI AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33249/1/KURNIA... · 4. Judul Skripsi : Pengaruh Spesialisasi Industri Auditor, Pengungkapan

PENGARUH SPESIALISASI INDUSTRI AUDITOR, PENGUNGKAPAN

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY, DAN SYSTEMIC RISK

TERHADAP EARNINGS RESPONSE COEFFICIENT

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

Kurnia Handoyo

NIM : 1112082000082

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1437 H/2016 M

Page 2: PENGARUH SPESIALISASI INDUSTRI AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33249/1/KURNIA... · 4. Judul Skripsi : Pengaruh Spesialisasi Industri Auditor, Pengungkapan

ii

PENGARUH SPESIALISASI INDUSTRI AUDITOR, PENGUNGKAPAN

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY, DAN SYSTEMIC RISK

TERHADAP EARNINGS RESPONSE COEFFICIENT

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

Kurnia Handoyo

NIM : 1112082000082

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1437 H/2016 M

Page 3: PENGARUH SPESIALISASI INDUSTRI AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33249/1/KURNIA... · 4. Judul Skripsi : Pengaruh Spesialisasi Industri Auditor, Pengungkapan

iii

PENGARUH SPESIALISASI INDUSTRI AUDITOR, PENGUNGKAPAN

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY, DAN SYSTEMIC RISK

TERHADAP EARNINGS RESPONSE COEFFICIENT

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

Kurnia Handoyo

NIM : 1112082000082

Di Bawah Bimbingan :

Pembimbing I

Yulianti, SE.,M.Si

NIP : 19820318 201101 2 011

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1437 H/2016 M

Page 4: PENGARUH SPESIALISASI INDUSTRI AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33249/1/KURNIA... · 4. Judul Skripsi : Pengaruh Spesialisasi Industri Auditor, Pengungkapan

iv

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

Hari ini Selasa, 09 Agustus 2016 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas

mahasiswa/i :

1. Nama : Kurnia Handoyo

2. NIM : 1112082000082

3. Jurusan : Akuntansi

4. Judul : Pengaruh Spesialisasi Industri Auditor,

Pengungkapan Corporate Social Responsibility,

dan Systemic Risk terhadap Earnings Response

Coefficient.

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama proses Ujian Komprehensif, maka diputuskan bahwa

mahasiswa/i tersebut di atas dinyatakan lulus dan diberi kesempatan untuk

melanjutkan ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 09 Agustus 2016

1. Masrul Huda, SE., M.Si.

NIP : 19630506 201411 1 001

(_____________________)

Penguji 1

2. Ismawati Haribowo, SE., M.Si.

NIP : 19800909 201411 2 003

(_____________________)

Penguji 2

Page 5: PENGARUH SPESIALISASI INDUSTRI AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33249/1/KURNIA... · 4. Judul Skripsi : Pengaruh Spesialisasi Industri Auditor, Pengungkapan

v

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Hari ini Kamis, 20 Oktober 2016 telah dilakukan Ujian Skripsi atas mahasiswa/i:

1. Nama : Kurnia Handoyo

2. NIM : 1112082000082

3. Jurusan : Akuntansi

4. Judul Skripsi : Pengaruh Spesialisasi Industri Auditor, Pengungkapan

Corporate Social Responsibility, dan Systemic Risk

terhadap Earnings Response Coefficient.

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama proses Ujian Skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa/i

tersebut di atas dinyatakan lulus dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 20 Oktober 2016

1. Yessi Fitri, SE., M.Si., Ak., CA (_________________)

NIP: 19760924 200604 2 002 Ketua

2. Yulianti, SE., M.Si (_________________)

NIP: 19820318 201101 2 011 Sekretaris

3. Reskino, SE., M.Si., Ak., CA (_________________)

NIP: 19740928 200801 2 004 Penguji Ahli

4. Yulianti, SE., M.Si (__________________)

NIP: 19820318 201101 2 011 Pembimbing I

Page 6: PENGARUH SPESIALISASI INDUSTRI AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33249/1/KURNIA... · 4. Judul Skripsi : Pengaruh Spesialisasi Industri Auditor, Pengungkapan

vi

LEMBAR PERNYATAAN

KEASLIAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Kurnia Handoyo

NIM : 1112082000082

Jurusan : Akuntansi

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya:

1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

mempertanggungjawabkan

2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain

3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli

atau tanpa izin pemilik karya

4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data

5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggungjawab atas karya

ini

Jikalau di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah

melalui pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan, ternyata memang

ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan di atas, maka saya siap

untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan

Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Jakarta, 20 Oktober 2016

(Kurnia Handoyo)

Page 7: PENGARUH SPESIALISASI INDUSTRI AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33249/1/KURNIA... · 4. Judul Skripsi : Pengaruh Spesialisasi Industri Auditor, Pengungkapan

vii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

1. Nama : Kurnia Handoyo

2. Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 17 Juni 1994

3. Jenis Kelamin : Laki-laki

4. Agama : Islam

5. Anak ke- dari : 2 dari 3 bersaudara

6. Alamat : Jl. Jatayu 1 Rt 09/04 No. 30 Kebayoran

Lama Selatan, Jakarta Selatan. 12240

7. Telepon : 081291267839

8. Email : [email protected]

II. PENDIDIKAN

1. SDN Kramat Pela 013 Pagi Tahun 2000-2006

2. SMPN 11 Jakarta Tahun 2006-2009

3. SMAN 47 Jakarta Tahun 2009-2012

4. S1 Ekonomi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2012-2016

III. LATAR BELAKANG ORANG TUA

1. Ayah : Naruh

2. Tempat, Tanggal Lahir : Magelang, 28 Februari 1963

3. Ibu : Martini

4. Tempat, Tanggal Lahir : Wonogiri, 28 Oktober 1966

Page 8: PENGARUH SPESIALISASI INDUSTRI AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33249/1/KURNIA... · 4. Judul Skripsi : Pengaruh Spesialisasi Industri Auditor, Pengungkapan

viii

THE INFLUENCE OF AUDITOR INDUSTRY SPECIALIZATION,

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DISCLOSURE, AND SYSTEMIC

RISK ON EARNINGS RESPONSE COEFFICIENT

ABSTRACT

The purpose of this research was found an evidences regarding the influence of auditor industry specialization, corporate social responsibility disclosure, and systemic risk to earnings response coefficient.

The sample of this research used property and real estate industry which listed in Indonesia Stock Exchange during 2011-2015 period. The number of property dan real estate industries were consisted of 17 companies with 5 years observation. This research based on purposive sampling method. The total of research samples are 85 financial statements. Hypothesis in this research are tested by multiple regression analysis.

The results of this research indicated that corporate social responsibility and systemic risk influenced to earnings response coefficient. Auditor industry specialization did not influence to earnings response coefficient.

Keyword : Earnings Response Coefficient, Auditor Specialization Industry, Corporate Social Responsibility Disclosure, Systemic Risk.

Page 9: PENGARUH SPESIALISASI INDUSTRI AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33249/1/KURNIA... · 4. Judul Skripsi : Pengaruh Spesialisasi Industri Auditor, Pengungkapan

ix

PENGARUH SPESIALISASI INDUSTRI AUDITOR, PENGUNGKAPAN

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY, DAN SYSTEMIC RISK

TERHADAP EARNINGS RESPONSE COEFFICIENT

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan bukti mengenai pengaruh spesialisasi industri auditor, pengungkapan corporate social responsibility, dan systemic risk terhadap earnings response coefficient.

Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2011-2015. Jumlah perusahaan property dan real estate yang dijadikan sampel adalah 17 perusahaan dengan pengamatan selama 5 tahun. Penelitian ini berdasarkan purposive sampling. Total sampel penelitian ini adalah 85 laporan keuangan. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi berganda.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengungkapan corporate social responsibility, dan systemic risk berpengaruh terhadap earnings response coefficient, sedangkan spesialisasi industri auditor tidak berpengaruh terhadap

earnings response coefficient.

Kata kunci : Earnings Response Coefficient, Spesialisasi Indutri Auditor, Pengungkapan Corporate Social Responsibility, Systemic Risk.

Page 10: PENGARUH SPESIALISASI INDUSTRI AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33249/1/KURNIA... · 4. Judul Skripsi : Pengaruh Spesialisasi Industri Auditor, Pengungkapan

x

KATA PENGANTAR

Assalamua’alaikum Wr. Wb

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT. yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi yang berjudul “Pengaruh Spesialisasi Industri Auditor, Pengungkapan

Corporate Social Responsibility, dan Systemic Risk terhadap Earnings

Response Coefficient” dengan lancar. Shalawat serta salam senantiasa selalu

tercurah kepada junjungan Nabi Muhammad SAW. teladan bagi insan di muka

bumi.

Skripsi ini merupakan tugas yang diselesaikan sebagai syarat guna meraih

gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Dalam kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada

semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung telah membantu

tersusunnya skripsi ini terutama kepada:

1. Kedua orang tua (Mama dan Bapak) yang telah memberikan kasih sayang,

doa serta dukungan finansial yang tiada hentinya kepada penulis.

2. Bapak Dr. Arief Mufraini, Lc., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Ibu Yessi Fitri, SE., M.Si., Ak., CA selaku Ketua Jurusan Akuntansi UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Bapak Hepi Prayudiawan, SE., MM., Ak., CA selaku Sekretaris Jurusan

Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Ibu Yulianti, SE., M.Si selaku dosen pembimbing yang bersedia

meluangkan waktu, serta dengan sabar memberikan pengarahan dan

bimbingan dalam penulisan skripsi ini.

6. Seluruh staf pengajar dan karyawan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang

telah banyak memberikan bantuan kepada penulis.

7. Kakak (Novi Andriani) dan adik (Nabila Ayuningtiyas) yang telah

memberikan inspirasi, dan hiburan yang tiada hentinya kepada penulis.

Page 11: PENGARUH SPESIALISASI INDUSTRI AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33249/1/KURNIA... · 4. Judul Skripsi : Pengaruh Spesialisasi Industri Auditor, Pengungkapan

xi

8. Teman-teman Forum Komunikasi Akuntansi (Forkast) 2012 yang banyak

memberikan pelajaran berharga kepada penulis.

9. Sahabat BOLANG (Aziz, Edo, Dean, Ibam, Mawan, Teguh, Iqbal, Berry,

Joni, Anin, Muti, Desi, Lidiyna, Naya) yang telah memberikan dorongan

dan kenangan liburan yang indah kepada penulis. Btw where and when

next stop?

10. Teman-teman dari kelas Akuntansi C dan juga dia yang telah memberikan

inspirasi, dan bantuan kepada penulis.

11. Teman seperjuangan dalam bimbingan skipsi (Edo, Ibam, Randi, Dillah,

Eca) yang berjuang bersama penulis, dan membantu dalam penyelesaian

skripsi walaupun tidak bareng sidangnya.

12. Teman-teman KKN Tangan Nusantara (Angga, Edo, Sofyan, Anin, Desi,

Omen, Mardha, Agung, Khalis, Mpok, Amel, Uni fams) yang terlah

bersama-sama melewati pahit-manisnya KKN selama sebulan.

13. Teman-teman di kampus (Cice, Dean, Mawan, Edo, Aziz, Ichi, Irvan, Ajay,

Mirza, Teguh, Iqbal, Jawa, Gobel, Ibam, Berry, Joni) yang sudah mau

ngumpul dan melewati masa-masa yang tidak bisa diungkapkan dengan

kata-kata selama dikampus. Thanks Guys, See you on top !

Akhir kata, penulis sadar bahwa skripsi ini masih perlu banyak saran dan

masukan yang membangun dari pembaca. Penulis berharap semoga skripsi ini

dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membaca. Aamiin.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Jakarta, 20 Oktober 2016

Kurnia Handoyo

Page 12: PENGARUH SPESIALISASI INDUSTRI AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33249/1/KURNIA... · 4. Judul Skripsi : Pengaruh Spesialisasi Industri Auditor, Pengungkapan

xii

DAFTAR ISI

COVER

COVER DALAM .................................................................................................. ii

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ................................................................ iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF .................................. iv

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI .................................................... v

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ........................... vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ........................................................................... vii

ABSTRACT ......................................................................................................... viii

ABSTRAK ............................................................................................................ ix

KATA PENGANTAR ........................................................................................... x

DAFTAR ISI ........................................................................................................ xii

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xv

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah........................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................... 13

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................................... 13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 16

A. Tinjauan Literatur ............................................................................... 16

1. Teori Keagenan (Agency Theory) ........................................... 16

2. Teori Sinyal (Signalling Theory) ............................................ 18

3. Earnings Response Coefficient ............................................... 20

4. Spesialisasi Industri Auditor ................................................... 22

5. Pengungkapan Corporate Social Responsibility ..................... 24

6. Systemic Risk ........................................................................... 25

B. Penelitian Sebelumnya ........................................................................ 28

C. Kerangka Pemikiran ............................................................................ 33

Page 13: PENGARUH SPESIALISASI INDUSTRI AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33249/1/KURNIA... · 4. Judul Skripsi : Pengaruh Spesialisasi Industri Auditor, Pengungkapan

xiii

D. Perumusan Hipotesis ........................................................................... 34

1. Spesialisasi Industri Auditor, Pengungkapan Corporate Social

Responsibility, dan Systemic Risk berpengaruh secara simultan

terhadap Earnings Response Coefficient ................................ 34

2. Pengaruh Spesialisasi Industri Auditor terhadap Earnings

Reponse Coefficient ................................................................ 34

3. Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility

terhadap Earnings Response Coefficient ................................ 36

4. Pengaruh Systemic Risk terhadap Earnings Response

Coefficient ............................................................................... 37

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... 39

A. Ruang Lingkup Penelitian ................................................................... 39

B. Metode Penentuan Sampel .................................................................. 39

C. Metode Pengumpulan Data ................................................................. 40

D. Metode Analisis Data .......................................................................... 41

1. Uji Asumsi Klasik ................................................................... 41

a. Uji Normalitas ................................................................... 41

b. Uji Multikolonieritas ......................................................... 41

c. Uji Heteroskesdastisitas .................................................... 42

d. Uji Autokorelasi ................................................................ 43

2. Analisis Statistik Deskriptif .................................................... 44

3. Koefisien Determinasi ............................................................ 44

4. Uji Hipotesis ........................................................................... 46

a. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) ........................ 46

b. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t) ..... 46

E. Operasionalisasi Variabel Penelitian .................................................. 46

1. Variabel Bebas ........................................................................ 46

a. Spesialisasi Industri Auditor ............................................. 46

b. Pengungkapan Corporate Social Responsibility ............... 47

c. Systemic Risk ..................................................................... 48

2. Variabel Terikat ............................................................................ 49

Page 14: PENGARUH SPESIALISASI INDUSTRI AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33249/1/KURNIA... · 4. Judul Skripsi : Pengaruh Spesialisasi Industri Auditor, Pengungkapan

xiv

a. Earnings Response Coefficient ......................................... 49

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ 55

A. Gambaran Umum Objek Penelitian .................................................... 55

B. Hasil Uji Instrumen Penelitian ............................................................ 57

1. Hasil Uji Asumsi Klasik ......................................................... 57

2. Hasil Statistik Deskriptif ......................................................... 63

3. Hasil Koefisien Determinasi ................................................... 65

4. Hasil Uji Hipotesis .................................................................. 66

C. Pembahasan ......................................................................................... 69

1. Pengaruh Spesialisasi Industri Auditor, Pengungkapan

Corporate Social Responsibility, dan Systemic Risk

berpengaruh secara simultan terhadap Earnings Response

Coefficient ............................................................................... 69

2. Pengaruh Spesialisasi Industri Auditor terhadap Earnings

Reponse Coefficient ................................................................ 69

3. Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility

terhadap Earnings Response Coefficient ................................ 70

4. Pengaruh Systemic Risk terhadap Earnings Response

Coefficient ............................................................................... 72

BAB V PENUTUP ............................................................................................... 74

A. Kesimpulan ......................................................................................... 74

B. Saran ................................................................................................... 74

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 76

LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................................. 81

Page 15: PENGARUH SPESIALISASI INDUSTRI AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33249/1/KURNIA... · 4. Judul Skripsi : Pengaruh Spesialisasi Industri Auditor, Pengungkapan

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 1. 1 Perbandingan jumlah saham beredar dengan laba perusahaan .............. 4

Tabel 1. 2 Skandal Independensi Kantor Akuntan Publik ...................................... 7

Tabel 2. 1 Hasil Penelitian Terdahulu ................................................................... 29

Tabel 3. 1 Operasional dan Pengukuran Variabel................................................. 53

Tabel 4. 1 Rincian Perolehan Sampel Perusahaan ................................................ 55

Tabel 4. 2 Hasil Uji Normalitas: Kolmogorov Smirnov (K-S) 115 sampel ......... 56

Tabel 4. 3 Hasil Uji Normalitas: Kolmogorov Smirnov (K-S) 85 sampel ........... 59

Tabel 4. 4 Hasil Uji Multikolonieritas dengan Uji VIF ........................................ 60

Tabel 4. 5 Hasil Uji Heteroskesdastisitas dengan Uji Glejser .............................. 61

Tabel 4. 6 Hasil Uji Autokorelasi dengan Uji Durbin-Watson ............................. 62

Tabel 4. 7 Statistik Deskriptif ............................................................................... 63

Tabel 4. 8 Hasil Koefisien Determinasi Analisis Regresi Berganda .................... 65

Tabel 4. 9 Hasil Uji Signifikansi Simultan: Uji Statistik F ................................... 66

Tabel 4. 10 Hasil Uji Signifikansi Individual: Uji t .............................................. 67

Page 16: PENGARUH SPESIALISASI INDUSTRI AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33249/1/KURNIA... · 4. Judul Skripsi : Pengaruh Spesialisasi Industri Auditor, Pengungkapan

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Kerangka Pemikiran ......................................................................... 33

Gambar 4. 1 Grafik Histogram ............................................................................. 58

Gambar 4. 2 Grafik Normal Probability Plot ........................................................ 58

Gambar 4. 3 Grafik Scatterplot ............................................................................. 61

Page 17: PENGARUH SPESIALISASI INDUSTRI AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33249/1/KURNIA... · 4. Judul Skripsi : Pengaruh Spesialisasi Industri Auditor, Pengungkapan

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Perusahaan Property dan Real Estate yang menjadi sampel............. 82

Lampiran 2 Indeks Pengungkapan Corporate Social Responsibility.................... 83

Lampiran 3 Perhitungan Variabel Independen Spesialisasi Industri Auditor ....... 85

Lampiran 4 Perhitungan Variabel Independen Pengungkapan Corporate Social

Responsibility .................................................................................... 90

Lampiran 5 Perhitungan Variabel Independen Systemic Risk .............................. 94

Lampiran 6 Perhitungan Variabel Dependen Earnings Response Coefficient ..... 99

Lampiran 7 Hasil Output SPSS ........................................................................... 104

Page 18: PENGARUH SPESIALISASI INDUSTRI AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33249/1/KURNIA... · 4. Judul Skripsi : Pengaruh Spesialisasi Industri Auditor, Pengungkapan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Laporan keuangan merupakan gambaran mengenai posisi keuangan

suatu perusahaan, yang digunakan sebagai media informasi dalam merangkum

semua aktifitas perusahaan. Sebagai media pertanggung jawaban, laporan

keuangan digunakan oleh berbagai pihak baik internal maupun eksternal

terutama investor dan kreditor. Menurut IAI (2009), tujuan laporan keuangan

adalah menyediakan infomasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta

perubahan posisi keuangan perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar

pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Untuk dapat mencapai

tujuan ini, laporan keuangan menyediakan informasi mengenai elemen dari

entitas yang terdiri dari aset, kewajiban, beban, pendapatan (termasuk gain or

loss), perubahan ekuitas, dan arus kas.

Sesuai dengan peraturan pemerintah saat ini, perusahaan yang

mengadakan emisi (go public) di Bursa Efek Indonesia (BEI) wajib

melaporkan laporan keuangan secara berkala. Menurut Sandi (2013), laporan

keuangan tiap periodenya akan diperhatikan oleh pihak eksternal perusahaan

khususnya para investor modal. Kondisi yang dialami BEI juga akan semakin

memicu pula para investor untuk lebih selektif dalam berinvestasi.

Salah satu unsur dalam laporan keuangan yang paling diperhatikan

informasinya adalah laporan laba rugi. Laporan laba rugi ini memberikan

Page 19: PENGARUH SPESIALISASI INDUSTRI AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33249/1/KURNIA... · 4. Judul Skripsi : Pengaruh Spesialisasi Industri Auditor, Pengungkapan

2

informasi mengenai laba (earnings) suatu perusahaan dalam satu periode.

Laporan ini sangat penting bagi investor, karena dapat mengevaluasi kinerja

masa depan, dan membantu menilai risiko atau ketidakpastian pencapaian arus

kas masa depan (Kieso, 2002). Selain itu menurut Delvira dan Nelvirita

(2013), laba juga memiliki peranan yang penting, yaitu untuk mengukur

perubahan bersih atas kekayaan pemegang saham dan merupakan indikasi

kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba (earnings power). Investor

harus memprediksi kemampuan menghasilkan laba (earnings power)

perusahaan jangka panjang, sehingga diperlukan informasi laba masa lalu

untuk memprediksi laba masa datang.

Pentingnya informasi laba secara tegas telah disebutkan dalam

Statement of Financial Accounting Concept (SFAC) No. 1 yang menyatakan

bahwa laba memiliki manfaat untuk menilai kinerja manajemen, membantu

mengestimasi kemampuan laba representatif dalam jangka panjang, serta

mampu memprediksi laba dan mentaksir risiko dalam investasi atau kredit

(FASB, 1985). Bila dikaitkan dengan laba, investor tentu mengharapkan

return yang maksimal dari nilai asset yang mereka investasikan di perusahaan

tersebut. Investor akan membuat perhitungan ekspetasi laba jauh hari sebelum

laporan dikeluarkan berdasarkan informasi yang mereka peroleh sampai

menjelang laporan keuangan diterbitkan. Informasi aktual dari perusahaan

tentunya akan memiliki perbedaan dengan hasil prediksi investor sehingga

pengumuman laporan keuangan aktual bisa menjadi good news atau bad news

bagi investor.

Page 20: PENGARUH SPESIALISASI INDUSTRI AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33249/1/KURNIA... · 4. Judul Skripsi : Pengaruh Spesialisasi Industri Auditor, Pengungkapan

3

Laporan keuangan terutama laporan laba rugi sangat rentan akan

adanya manipulasi. Hal ini dikarenakan pada umumnya investor akan melihat

prospek awal suatu perusahaan dari laporan tersebut. Selain itu adanya

kebebasan yang diberikan kepada manajemen dalam memilih kebijakan

akuntansi, dapat menyebabkan tidak semua laporan laba yang dilaporkan oleh

perusahaan memberikan informasi yang sebenarnya mengenai kinerja

perusahaan. Contoh kasus tersebut dapat dilihat dari sektor perbankan di

Indonesia. PT Bank Lippo Tbk, terindikasi melakukan pelaporan keuangan

ganda tahun 2002 dan PT Bank Century yang terindikasi memanipulasi

berbagai transaksi fiktif tahun 2008, yang mengakibatkan laba/rugi PT Bank

Century Tbk mengalami penurunan sangat drastis. Oleh karena itu salah satu

cara untuk menilai kualitas laba suatu perusahaan adalah dengan

menggunakan earnings response coefficient (ERC). Menurut Scoot (2009),

ERC dapat mengidentifikasi perbedaan respon pasar terhadap pengumuman

laba suatu perusahaan. Melalui ERC mencerminkan tingkat kepercayaan pasar

(investor) terhadap kualitas laba dan karenanya mewakili perspektif ukuran

kualitas laba berdasarkan kinerja pasar. Kuatnya reaksi pasar terhadap

informasi laba yang tercermin dari tingginya nilai ERC, menunjukkan bahwa

pasar menilai laba yang dilaporkan memiliki kualitas yang baik, dan

begitupun sebaliknya.

Peningkatan maupun penurunan laba akan mempengaruhi pula

fluktuasi atas harga suatu saham. Namun perubahan jumlah laba juga tidak

selalu mengubah mindset investor dalam melakukan investasinya. Berikut

Page 21: PENGARUH SPESIALISASI INDUSTRI AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33249/1/KURNIA... · 4. Judul Skripsi : Pengaruh Spesialisasi Industri Auditor, Pengungkapan

4

tabel jumlah saham beredar dan laba perusahaan yang listing di Bursa Efek

Indonesia dalam kurun tahun 2012-2014 :

Tabel 1.1

Perbandingan jumlah saham beredar dengan laba perusahaan yang

listing di BEI tahun 2012-2014 (dalam jutaan)

No. Nama

Perusahaan

Jumlah

Saham

Beredar

2012-2014

Laba

2014 2013 2012

1. H.M.

Sampoerna

Tbk.

4.383 13.805.000 14.600.000 13.350.000

2. Unilever

Indonesia

Tbk.

7.630 7.762.000 7.164.000 6.498.000

3. Gudang

Garam Tbk.

1.924 5.395.293 4.383.932 4.068.711

4. Indofood

Sukses

Makmur

Tbk.

8.780 5.146.300 3.416.600 4.779.400

5. Charoen

Pokphand

Indonesia

Tbk.

16.398 1.746.644 2.582.690 2.680.782

Sumber : IDX Annual Report (www.idx.co.id) dan Saham OK

Dari data tabel di atas dapat dilihat bahwa meskipun laba perusahaan

mengalami fluktuasi, namun hal tersebut tidak mempengaruhi investor untuk

menjual atau membeli suatu saham. Hal ini dapat dilihat dari konstannya

jumlah saham beredar perusahaan tahun 2012-2014 meskipun laba perusahaan

mengalami fluktuasi. Namun, tidak semua laporan laba yang dilaporkan oleh

suatu perusahaan menyatakan kondisi yang sebenarnya. Oleh karena itu

Page 22: PENGARUH SPESIALISASI INDUSTRI AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33249/1/KURNIA... · 4. Judul Skripsi : Pengaruh Spesialisasi Industri Auditor, Pengungkapan

5

investor akan lebih percaya terhadap laporan keuangan yang telah diaudit oleh

auditor.

Dengan didasarkan pada kebutuhan pemegang saham atas informasi

perusahaan tersebut membuat pihak pemegang saham rela meningkatkan

biaya modalnya untuk meningkatkan kualitas dan transparansi laporan

keuangan. Hal tersebut diimplemetasikan dengan menggunakan jasa audit

yang diberikan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) yang independen. Jasa

audit diharapkan mampu memberikan jaminan keyakinan atas laporan

keuangan dan meminimalisir terjadinya asimetri informasi yang akan

merugikan para investor.

Hal tersebut diperkuat dengan Peraturan BAPEPAM Nomor Kep-

346/BL/2011 dan Peraturan Bursa Efek Jakarta (BEJ) Nomor Kep-

306/BEJ/07-2004 mengenai keharusan perusahaan go public untuk

menyampaikan Laporan Keuangan yang disusun sesuai dengan Standar

Akuntansi Keuangan (SAK) dan telah diaudit oleh akuntan publik. Tingkat

keandalan informasi inilah yang pada akhirnya akan mempengaruhi keputusan

pihak eksternal yang menggunakan informasi tersebut (Wakum dan Wisadha,

2014).

Auditor berperan penting dalam memberikan pendapat mengenai

laporan keuangan perusahaan yang disusun sesuai dengan prinsip akuntansi

berterima umum, karena opini auditor dalam laporan keuangan (seperti

kualitas earnings perusahaan) cenderung direaksi oleh pelaku pasar sebagai

signal dalam pengambilan keputusan ekonomi. Kualitas auditor memiliki

Page 23: PENGARUH SPESIALISASI INDUSTRI AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33249/1/KURNIA... · 4. Judul Skripsi : Pengaruh Spesialisasi Industri Auditor, Pengungkapan

6

pengaruh yang besar terhadap kualitas laba yang dilaporkan, karena investor

beranggapan bahwa laporan laba dari auditor yang berkualitas lebih akurat dan

dapat mencerminkan nilai ekonomi yang sesusungguhnya (Teoh dan Wong,

1993).

Pengalaman auditor dapat meningkatkan pemahaman auditor

mengenai kondisi perusahaan seperti internal kontrol, resiko bisnis dan resiko

audit perusahaan pada suatu jenis industri yang diaudit karena rotasi audit

membuka kesempatan bagi auditor untuk mengembangkan kompetensi dan

pengetahuannya dalam menangani klien pada jenis industri yang sama.

Auditor dikatakan berpredikat spesialis dikarenakan auditor telah

memiliki banyak pengalaman melakukan audit dan terkonsentrasi pada suatu

jenis industri tertentu (Habib dan Bhuiyan, 2011). Strategi spesialisasi industri

yang dilakukan auditor ini dapat meningkatkan pengetahuan spesifik pada

industri tertentu dengan lebih komprehensif sehingga dapat meningkatkan

hasil audit atas suatu laporan keuangan terutama pada laporan laba.

Auditor yang memiliki spesialisasi industri dituntut untuk memiliki

tingkat independensi yang lebih baik. Independensi seorang auditor adalah

landasan utama ketika seorang bekerja profesional sebagai akuntan publik, hal

ini dikarenakan pekerjaan yang dilakukan oleh seorang auditor memiliki

tujuan kepentingan kepada masyarakat umum sehingga independensi dari

seorang auditor sangatlah penting. Menurut Tjun, Elyzabet, dan Santi (2012),

auditor independen dalam mengaudit perusahaan klien memiliki posisi yang

strategis sebagai pihak ketiga dalam lingkungan perusahaan klien, ketika

Page 24: PENGARUH SPESIALISASI INDUSTRI AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33249/1/KURNIA... · 4. Judul Skripsi : Pengaruh Spesialisasi Industri Auditor, Pengungkapan

7

auditor mengemban tugas dan tanggung jawab dari manajemen untuk

mengaudit laporan keuangan perusahaan yang dikelolanya. Independensi

seorang auditor terdiri dari dua bentuk, yaitu :

1. Independence in fact, maksudnya agar auditor menyimpulkan opini

dalam laporan audit sebagai pengamat professional dan tidak berat

sebelah.

2. Independence in appearance, maksudnya auditor menjauhi keadaan

yang dapat membuat orang lain meragukan objektivitas pola pikiran

auditor.

Kasus-kasus skandal akuntansi dalam beberapa tahun belakangan yang

melibatkan Kantor Akuntan Publik (KAP) sedikit melunturkan

keindependensian akuntan publik di mata publik dan memberikan bukti bahwa

masih ada kegagalan audit yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik

(KAP). Kasus seperti itu terjadi pada Enron, Parmalat, dan kasus-kasus

lainnya (Tabel 1.2) yang membuat pertanyaan tentang keindependensian

kantor akuntan publik dalam menjalankan tugas audit.

Tabel 1.2

Skandal Independensi Kantor Akuntan Publik (KAP)

No. Nama Perusahaan Tuduhan kasus skandal independensi kantor

akuntan publik (KAP)

1. Enron Co. Keterlibatan para auditor KAP Arthur Andersen

dalam kegiatan internal perusahaan Enron Co,

Bersambung ke halaman selanjutnya

Page 25: PENGARUH SPESIALISASI INDUSTRI AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33249/1/KURNIA... · 4. Judul Skripsi : Pengaruh Spesialisasi Industri Auditor, Pengungkapan

8

Tabel 1.2 (lanjutan)

No. Nama Perusahaan Tuduhan kasus skandal independensi kantor

akuntan publik (KAP)

dimana komposisi Internal Audit Enron Co

berisikan auditor para auditor dan partner dari

KAP Artur Andersen. Andersen sendiri pada

tahun 1994 merupakan auditor internal dari

Enron Co (Chicago Tribune).

2. Parmalat KAP Grant Thoronto merupakan auditor

Parmalat dari tahun 1990-1999 yang merupakan

salah satu second-accounting firms terbesar.

Pada tahun 1999, Parmalat harus mengganti

auditor sesuai dengan undang-undang Italia dan

kemudian berganti dengan salah satu KAP Big

Four Delloit Touche Tohmatsu. Akan tetapi,

KAP Grant Thoronto tetap melanjutkan audit

atas entitas Parmalat di luar Italia.

3. Tesco Hubungan yang cukup lama terjalin antara Tesco

dan auditornya (PwC) lebih dari 31 tahun. Selain

mengaudit Tesco, PwC juga menjadi auditor

Sainsbury’s selama 20 tahun yang merupakan

saingan dari Tesco. Dalam hal ini PwC

Bersambung ke halaman selanjutnya

Page 26: PENGARUH SPESIALISASI INDUSTRI AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33249/1/KURNIA... · 4. Judul Skripsi : Pengaruh Spesialisasi Industri Auditor, Pengungkapan

9

Tabel 1.2 (lanjutan)

No. Nama Perusahaan Tuduhan kasus skandal independensi kantor

akuntan publik (KAP)

tersandung kasus fraud yang ditemukan oleh

KAP Delloit saat melakukan audit Investigasi

“Area of Focus” yang menjadi penjelasan singkat

PwC dalam Laporan Audit Independen (LAI)

untuk tahun 2014, yang membuktikan bahwa

laporan keuangan Tesco mengalami salah saji

material sebesar £250 juta selama diaudit oleh

PwC.

Sumber: Theodorrus M. Tuanakota 2015

Bercermin dari tiga kasus tabel di atas, maka pelanggaran kode etis

dan lamanya ikatan kerja yang dijalankan oleh perusahaan klien dengan kantor

akuntan publik (KAP) menjadikan hancurnya aktivitas bisnis perusahaan dan

hilang keindependensian kantor akuntan publik (KAP). Oleh karena itu

relevansi nilai laba pun mengalami penurunan yang menimbulkan

ketidakpastian mengenai prospek masa depan suatu perusahaan, sehingga

diperlukan informasi lain untuk mengurangi ketidakpastian tersebut

diantaranya seperti pengungkapan tanggung jawab sosial dan lingkungan.

Dunia bisnis saat ini menuntut perusahaan untuk mampu

menyeimbangkan pencapaian kinerja ekonomi (profit), kinerja sosial (people),

dan kinerja lingkungan (planet) atau disebut triple bottom-line performance.

Page 27: PENGARUH SPESIALISASI INDUSTRI AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33249/1/KURNIA... · 4. Judul Skripsi : Pengaruh Spesialisasi Industri Auditor, Pengungkapan

10

Orientasi praktik bisnis yang selama ini pada maksimalisasi laba perlu dikaji

ulang. Orientasi mengejar laba semaksimal mungkin, secara jangka pendek

akan menunjukkan keberhasilan, namun untuk jangka panjang hal tersebut

bisa menimbulkan masalah bagi perusahaan karena adanya resistensi dari

masyarakat dan stakeholder lainnya (Lako, 2010).

Triple bottom-line performance menunjukkan bahwa disamping

memperhatikan kinerja keuangan, perusahaan juga perlu memperhatikan

tanggung jawab sosial. Di Indonesia, pemerintah telah mewajibkan

perusahaan untuk mengungkapkan informasi tanggung jawab sosial dan

lingkungan perusahaan dengan adanya UU No. 40 Tahun 2007 Pasal 66 ayat

(2c). Dengan diaturnya dalam undang-undang, maka pengungkapan tanggung

jawab sosial dan lingkungan perusahaan bersifat wajib. Namun saat ini belum

ada peraturan khusus mengenai luas pengungkapan tanggung jawab sosial dan

lingkungan perusahaan. Disamping itu kesadaran perusahaan atas

pengungkapan tanggung jawab sosial dan lingkungan masih sangat rendah.

Perusahaan akan mempertimbangkan biaya dan manfaat dalam

mengungkapkan informasi sosial perusahaan. Jika manfaat yang diperoleh

lebih besar dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan maka perusahaan

akan secara sukarela mengungkapkan informasi tersebut.

Menurut Aryanti dan Sisdyani (2016), perusahaan rela mengeluarkan

biaya yang besar pada tanggung jawab sosial karena CSR dapat dijadikan

sebagai cara agar kinerja perusahaan terlihat baik di depan pelanggan dan

stakeholder. Tuntutan ini berasal dari semakin tingginya tekanan dan tingkat

Page 28: PENGARUH SPESIALISASI INDUSTRI AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33249/1/KURNIA... · 4. Judul Skripsi : Pengaruh Spesialisasi Industri Auditor, Pengungkapan

11

persaingan yang dihadapi perusahaan. Kompetisi yang ketat menuntut adanya

pengungkapan dan pertukaran informasi yang memadai. Dengan demikian,

adanya pengungkapan tanggung jawab sosial dan lingkungan diharapkan bisa

menjadi nilai tambah public image serta bahan pertimbangan investor dalam

menilai perusahaan dan mengambil investasi selain melihat pada informasi

laba perusahaan saja.

Dalam berinvestasi investor akan dihadapkan oleh dua hal yaitu, risk

dan returm. Investor tidak tahu pasti dengan hasil yang akan diperolehnya dari

suatu investasi yang dilakukannya. Apabila investor mengharapkan untuk

memperoleh tingkat keuntungan yang tinggi, maka investor juga harus

bersedia menanggung risiko yang tinggi pula (high risk high return).

Dalam menilai kinerja dan prospek perusahaan ke depan, investor

tentu mengharapkan return sebagai bentuk pengembalian atas saham mereka.

Scoot (2009) mengatakan, jika perusahaan memiliki risiko yang tinggi,

informasi mengenai pengumuman laba sedikit direaksi oleh investor, sehingga

earnings response coefficient (ERC) akan semakin rendah. Perusahaan dengan

risiko tinggi sekalipun bisa menjanjikan return yang tinggi namun dengan

tingkat ketidakpastian yang tinggi pula. Hal ini menyebabkan investor akan

berhati-hati dalam mengambil keputusan sehubungan dengan perusahaan yang

memiliki risiko tinggi. Investor akan lebih lambat, bahkan tidak sama sekali

bereaksi atas informasi laba perusahaan.

Penelitian ini mengembangkan penelitian yang dilakukan oleh Andreas

(2013) yang berfokus pada laporan keuangan perusahaan go public yang

Page 29: PENGARUH SPESIALISASI INDUSTRI AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33249/1/KURNIA... · 4. Judul Skripsi : Pengaruh Spesialisasi Industri Auditor, Pengungkapan

12

terdaftar di Bursa Efek Indonesia, yang telah di audit oleh spesialisasi industri

auditor serta pengaruhnya terhadap earnings response coefficient.

Pengembangan penelitian ini dengan menambahkan beberapa variabel

diantaranya pengungkapan corporate social responsibility dan systemic risk.

Penelitian ini menggunakan data laporan keuangan perusahaan Property dan

Real Estate tahun 2011-2015, karena pada periode tersebut dapat

menggambarkan kondisi yang relatif baru di pasar modal Indonesia sehingga

lebih relevan terhadap kondisi aktual di Indonesia. Alasan lain memilih

perusahaan property dan real estate karena sektor ini merupakan salah satu

alternatif investasi yang diminati investor, dimana investasi pada sektor ini

merupakan investasi jangka panjang dan property merupakan aktiva

multiguna yang dapat digunakan oleh perusahaan sebagai jaminan. Disamping

itu harga tanah yang cenderung naik dari tahun ke tahun yang dikarenakan

jumlah tanah yang terbatas sedangkan permintaan akan semakin tinggi karena

semakin bertambahnya jumlah penduduk juga membuat sektor ini diminati

oleh investor.

Berdasarkan uraian tersebut, maka respon investor di pasar modal

terhadap laporan keuangan sebagaimana ditunjukkan dalam koefiesien respon

laba atau ERC, harus didukung oleh laporan keuangan yang memiliki mutu

yang tinggi. Laporan keuangan yang diaudit oleh auditor spesialis akan lebih

merefleksikan keadaan yang sebenarnya, selain itu pengungkapan laporan

corporate social responsibility dan adanya systemic risk juga dapat

mempengaruhi investor dalam melihat prospek suatu perusahaan. Untuk

Page 30: PENGARUH SPESIALISASI INDUSTRI AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33249/1/KURNIA... · 4. Judul Skripsi : Pengaruh Spesialisasi Industri Auditor, Pengungkapan

13

mengetahui hubungan spesialisasi industri auditor, pengungkapan corporate

social responsibility dan systemic risk terhadap tingkat earnings response

coefficient, maka akan dilakukan penelitian dengan judul “Pengaruh

Spesialisasi Industri Auditor, Pengungkapan Corporate Social

Resposnibility dan Systemic Risk terhadap Earnings Response Coefficient”

(Studi Pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di BEI

periode 2011-2015).

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang maka rumusan permasalahan yang akan diteliti

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah spesialisasi industri auditor, pengungkapan corporate social

responsibility, dan systemic risk berpengaruh secara simultan terhadap

tingkat earnings response coefficient?

2. Apakah spesialisasi industri auditor berpengaruh terhadap tingkat

earnings response coefficient?

3. Apakah pengungkapan corporate social responsibility berpengaruh

terhadap earnings response coefficient?

4. Apakah systemic risk berpengaruh terhadap earnings response

coefficient?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah, penelitian ini bertujuan untuk:

Page 31: PENGARUH SPESIALISASI INDUSTRI AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33249/1/KURNIA... · 4. Judul Skripsi : Pengaruh Spesialisasi Industri Auditor, Pengungkapan

14

a. Mengetahui pengaruh spesialisasi industri auditor terhadap tingkat

earnings response coefficient.

b. Mengetahui pengaruh pengungkapan corporate social responsibility

terhadap earnings response coefficiet.

c. Mengetahui pengaruh systemic risk terhadap earnings response

coefficient.

d. Mengetahui pengaruh spesialisasi industri auditor, pengungkapan

corporate social responsibility, dan systemic risk terhadap tingkat

earnings response coefficient.

2. Manfaat Penelitian

a. Kontribusi Teoritis

1) Mahasiswa Fakultas Ekonomi khususnya jurusan Akuntansi,

penelitian ini sebagai bahan kajian dan pengujian terhadap konsep

spesialisasi industri auditor, pengungkapan corporate social

responsibility, dan systemic risk terhadap earnings response

coefficient.

2) Peneliti berikutnya, sebagai bahan referensi bagi pihak-pihak yang

akan melakukan penelitian lebih lanjut mengenai topik ini.

3) Penulis, sebagai sarana untuk memperluas wawasan serta

menambah referensi mengenai spesialisasi industri auditor,

pengungkapan corporate social responsibility, systemic risk dan

earnings response coefficient.

b. Kontribusi Praktis

Page 32: PENGARUH SPESIALISASI INDUSTRI AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33249/1/KURNIA... · 4. Judul Skripsi : Pengaruh Spesialisasi Industri Auditor, Pengungkapan

15

1) Perusahaan, sebagai bahan acuan untuk meningkatkan Earnings

Response Coefficient.

2) Masyarakat, sebagai media untuk mencari tahu mengenai

spesialisasi industri auditor, pengungkapan corporate social

responsibility, systemic risk dan earnings response coefficient.

3) Investor, sebagai sarana informasi mengenai kinerja perusahaan.

Page 33: PENGARUH SPESIALISASI INDUSTRI AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33249/1/KURNIA... · 4. Judul Skripsi : Pengaruh Spesialisasi Industri Auditor, Pengungkapan

16

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Literatur

1. Teori Keagenan (Agency Theory)

Jensen dan Meckling (1976) mendefinisikan hubungan keagenan

sebagai kontrak dimana satu agen atau lebih orang (prinsipal, yaitu

pemegang saham) menunjuk orang lain (agen, yaitu manajer) untuk

melakukan jasa demi kepentingan prinsipal, yang termasuk

mendelegasikan kekuasaan mengambil keputusan kepada agen.

Manajemen diberikan keleluasaan untuk dapat memilih dan menerapkan

kebijakan akuntansi selama tidak menyimpang dari ketentuan yang

berlaku umum. Namun, hal tersebut terkadang disalah gunakan oleh

manajemen dalam memberikan informasi mengenai laba yang merupakan

gambaran kinerja perusahaan. Hal ini akan mempengaruhi kualitas dari

laba yang dilaporkan perusahaan tersebut, yang disebabkan oleh adanya

masalah keagenan.

Menurut Raharjo (2007), teori agensi terfokus pada dua individu yaitu

prinsipal dan agen. Prinsipal mendelegasikan responsibility decision

making kepada agen. Baik prinsipal maupun agen diasumsikan sebagai

orang-orang ekonomi yang rasional yang semata-mata termotivasi oleh

kepentingan pribadi, tapi mereka kesulitan membedakan penghargaan atas

Page 34: PENGARUH SPESIALISASI INDUSTRI AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33249/1/KURNIA... · 4. Judul Skripsi : Pengaruh Spesialisasi Industri Auditor, Pengungkapan

17

prefensi, kepercayaan, dan informasi. Scott (2009) menyatakan bahwa

perusahaan mempunyai banyak kontrak, baik kontrak kerja antara

perusahaan dengan manajer, maupun kontrak pinjaman antara perusahaaan

dengan kreditor. Pada umumnya baik pemegang saham ataupun manajer

ingin memaksimumkan kesejahteraannya masing-masing dengan

memanfaatkan informasi yang dimiliki. Dalam hal ini, manajer memiliki

informasi yang lebih banyak dibandingkan pemegang saham, sehingga

menimbulkan adanya asimetri informasi. Informasi yang lebih banyak

dimiliki oleh manajer dapat memicu mereka untuk melakukan tindakan-

tindakan sesuai dengan keinginan dan kepentingan untuk

memaksimumkan kesejahteraanya, sedangkan bagi pemegang saham akan

sulit dalam mengontrol secara efektif tindakan yang dilakukan oleh

manajemen akibat adanya keterbatasan informasi yang dimiliki.

Godfrey et al (2010) membagi biaya keagenan dalam tiga jenis biaya

yaitu:

1) Biaya monitoring

Biaya yang ditujukan untuk mengawasi perilaku agen. Prinsipal

melakukan pengukuran, pengamatan dan pengendalian atas

perilaku agen.

2) Biaya perikatan (Bonding Cost)

Biaya yang dikeluarkan oleh agen dalam rangka mematuhi dan

mengimplementasikan mekanisme kontrak yang menjamin bahwa

agen akan bertindak sejalan dengan kepentingan prinsipal.

Page 35: PENGARUH SPESIALISASI INDUSTRI AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33249/1/KURNIA... · 4. Judul Skripsi : Pengaruh Spesialisasi Industri Auditor, Pengungkapan

18

3) Residual Loss

Biaya yang masih dapat timbul ketika tindakan yang dilakukan

agen berbeda dengan apa yang seharusnya dilakukan untuk

memenuhi kepentingan prinsipal walaupun biaya terkait

pengawasan dan perikatan sudah dilakukan.

Pandangan teori keagenan ini mengakibatkan munculnya konfilik yang

dapat mempengaruhi kualitas laba yang dilaporkan, karena manajemen

yang memiliki kepentingan tertentu akan cenderung menyusun laporan

laba yang sesuai dengan tujuannya dan bukan demi untuk kepentingan

pemegang saham.

2. Teori Sinyal (Signalling Theory)

Signalling Theory dalam ilmu komunikasi yang digunakan dalam

disiplin ilmu akuntansi digunakan untuk menjelaskan dan memprediksi

pola perilaku komunikasi manajer kepada publik. Teori sinyal dalam

akuntansi berfungsi untuk menilai adanya informasi privat. Menurut

Jogiyanto (2000), informasi yang dipublikasikan sebagai suatu

pengumuman akan memberikan sinyal bagi investor dalam pengambilan

keputusan investasi. Jika pengumuman tersebut mengandung nilai positif,

maka diharapkan pasar akan bereaksi pada waktu pengumuman tersebut

diterima oleh pasar.

Investor memerlukan informasi mengenai prospek perusahaan yang

akan dipilihnya sebagai tempat dalam menanamkan saham mereka. Akan

tetapi, sebagai pihak luar investor tidak mengetahui seluruh informasi

Page 36: PENGARUH SPESIALISASI INDUSTRI AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33249/1/KURNIA... · 4. Judul Skripsi : Pengaruh Spesialisasi Industri Auditor, Pengungkapan

19

perusahaan dibandingkan dengan manajemen. Asimetri informasi tersebut

perlu diminimalkan, sehingga perusahaan go public dapat

menginformasikan keadaan perusahaan secara transparan kepada investor.

Oleh karena itu, manajemen perusahaan sebagai pihak yang memiliki

informasi lebih banyak mengenai perusahaan, diharapkan memberikan

informasi atau sinyal kepada investor mengenai kondisi prospek

perusahaan kedepan.

Pengungkapan dalam laporan keuangan akan membantu pengguna

laporan keuangan untuk memahami isi dan angka yang dilaporkan dalam

laporan keuangan. Sudarma dan Ni Made (2015) menjelaskan, kegagalan

dalam memahami laporan keuangan mengakibatkan beberapa perusahaan

mengalami kesalahan penilaian (misvalued), baik undervalued maupun

overvalued. Sehingga muncul keraguan mengenai transparansi,

pengungkapan informasi, dan peran akuntansi dalam menghasilkan

informasi keuangan yang relevan dan dapat dipercaya, sehingga pemakai

informasi akuntansi menerima sinyal tentang kondisi perusahaan yang

sebenarnya.

Dalam teori signaling, laporan keuangan diindikasikan oleh

perusahaan merupakan suatu sinyal yang dapat mempengaruhi nilai saham

mereka. Sinyal yang diberikan oleh perusahaan sangat menentukan bagi

investor dalam mengantisipasi prospek perusahaan yang akan mereka pilih

dalam menanamkan modalnya. Dengan demikian apabila manajemen

menyampaikan informasi ke pasar, umumnya pasar akan merespon

Page 37: PENGARUH SPESIALISASI INDUSTRI AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33249/1/KURNIA... · 4. Judul Skripsi : Pengaruh Spesialisasi Industri Auditor, Pengungkapan

20

sebagai suatu sinyal terhadap adanya suatu peristiwa tertentu yang dapat

mempengaruhi nilai perusahaan.

3. Earnings Response Coefficient

Laporan keuangan dibuat dengan tujuan untuk digunakan oleh

berbagai pihak, termasuk pihak internal perusahaan itu sendiri. Pihak-

pihak yang sebenarnya paling membutuhkan laporan keuangan adalah para

pengguna eksternal (pemegang saham, kreditor, pemerintah, masyarakat).

Informasi laba yang dilaporkan pada laporan keuangan khususnya yang

berguna bagi para investor dalam memprediksi return atas saham

perusahaan. Kualitas laba yang baik dapat dilihat dari earnings response

coefficient nya. Menurut Scoot (2009), menyebutkan :

“An earnings response coefficient measures the extent of a security’s

abnormal return in response to the unexpected component of reported

earnings of the firm issuing that security.”

Yang berarti, earnings response coefficient (ERC) mengukur sejauh

mana pengembalian abnormal suatu sekuritas dalam merespon komponen

laba yang tidak diprediksikan. Menurut Cho dan Jung (1991)

mendefinisikan earnings response coefficient sebagai efek setiap dolar dari

laba kejutan (unexpected earnings) terhadap return saham, yang

ditunjukkan melalui slope koefisien dalam regresi abnormal return saham

dengan unexpected earnings. Dengan kata lain ERC merupakan koefisien

sensitivitas perubahan harga saham terhadap perubahan laba akuntansi.

Scott (2009) menyebutkan ada empat landasan pemikiran dan asumsi

tentang pemakaian ERC yaitu:

Page 38: PENGARUH SPESIALISASI INDUSTRI AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33249/1/KURNIA... · 4. Judul Skripsi : Pengaruh Spesialisasi Industri Auditor, Pengungkapan

21

1. Investor memiliki kepercayaan awal terhadap ekspektasi return dan

risiko perusahaan yaitu kepercayaan berdasarkan semua informasi

yang tersedia di publik sampai sesaat sebelum pengeluaran laporan

keuangan. Pengetahuan awal ini tidak sama untuk setiap investor

akan tetapi pengetahuan ini meliputi ekspetasi terhadap laba

perusahaan.

2. Pada saat penerbitan laba tahunan, beberapa investor memiliki

informasi yang lebih dengan menganalisis angka laba. Sehingga

beberapa investor akan merevisi kepercayaan awal mereka

terhadap ekspektasi return dan risk.

3. Investor yang merevisi kepercayaannya terhadap probabilitas

future return yang meningkat dibanding ekspektasi awal akan

melakukan pembelian saham begitu juga sebaliknya.

4. Akumulasi dari jual beli ini akan membawa dampak pada

akumulasi abnormal return di sekitar periode penerbitan laporan

keuangan.

Dan beberapa respon pasar yang muncul, antara lain :

1. Dalam teori efficient market disebutkan bahwa pasar akan mereaksi

informasi yang baru dengan cepat.

2. Berita baik atau buruk (good news or bad news) yang dilaporkan

dari nilai net income akan dievaluasi dengan apa yang diharapkan

oleh investor. Jika melebihi nilai yang diekspektasikan maka akan

menjadi berita baik begitu juga sebaliknya.

Page 39: PENGARUH SPESIALISASI INDUSTRI AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33249/1/KURNIA... · 4. Judul Skripsi : Pengaruh Spesialisasi Industri Auditor, Pengungkapan

22

3. Pasar juga merespon informasi di luar pengumuman laba, sehingga

terkadang sulit untuk melihat respon terhadap laporan keuangan.

Misalnya, pengumuman kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah

yang dapat mempengaruhi pasar saham. Karena itu, sangat

diharapkan adanya pemisahan antara pengaruh pada keseluruhan

pasar dengan faktor khusus perusahaan.

Dengan demkian koefisien respon laba atau earnings response

coefficient adalah suatu reaksi yang datang dari pengumuman laba

perusahaan, sehingga dapat dikatakan bahwa ERC didefinisikan sebagai

perkiraan perubahan harga saham yang terjadi akibat pengumuman laba

perusahaan yang masuk ke informasi pasar. Koefisien respon laba pada

dasarnya merupakan suatu upaya untuk memahami bagaimana suatu

informasi dapat mempengaruhi harga saham (Bruegger dan Dunbar,

2009). Menurut Tuwentina dan Wirama (2014), menggunakan ERC

sebagai pengukuran kualitas laba karena ingin melihat kualitas laba

berdasarkan respon investor atas informasi laba yang diungkapkan oleh

perusahaan sesuai dengan teori agensi bahwa laba yang berkualitas adalah

laba yang tidak menimbulkan asimetri informasi antara investor sebagai

prinsipal dan manajemen perusahaan sebagai agen.

4. Spesialisasi Industri Auditor

Setiap industri sangat besar kemungkinan memiliki perbedaan sifat

bisnis, prinsip akuntansi, sistem akuntansi, dan peraturan perpajakan yang

berbeda satu sama lainnya. Oleh karena itu, seorang auditor harus

Page 40: PENGARUH SPESIALISASI INDUSTRI AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33249/1/KURNIA... · 4. Judul Skripsi : Pengaruh Spesialisasi Industri Auditor, Pengungkapan

23

memiliki pengetahuan mengenai jenis industri klien, bukan hanya

memiliki pengetahuan mengenai audit dan akuntansi saja.

Auditor spesialis adalah auditor yang memiliki pengalaman dan

pengetahuan mengaudit klien dengan industri yang sama. Auditor dengan

klien dalam industri yang sama akan memiliki pemahaman yang lebih

mengenai resiko audit khusus pada industri sehingga dapat memahami

karakteristik perusahaan dengan lebih komprehensif.

Terdapat empat faktor penentu tingkat kematangan auditor spesialis

menurut Bonner dan Lewis (1990) dalam Primadita (2012), yaitu :

a. Pemahaman atas pengetahuan umum mengenai akuntansi dan audit

yang diperoleh dari pelatihan secara formal maupun pengalaman

auditor.

b. Pemahaman yang lebih detail atas klien dan industri tempat klien

beroperasi berupa karakteristik perusahaan-perusahaan dalam

industri tersebut.

c. Pemahaman atas bisnis mengenai sifat dasar, kondisi, tren ataupun

siklus yang berlaku dalam lingkungan bisnis secara umum.

d. Kemampuan memecahkan masalah dengan memahami hubungan

timbal balik dan kemampuan analitis.

Profesi auditor berfungsi sebagai pihak ketiga yang independen dalam

memberikan kepastian berupa opini terhadap integritas angka-angka

akuntansi yang disajikan dalam laporan keuangan perusahaan. Ketika

auditor menangani perusahaan-perusahaan dalam industri yang sama maka

Page 41: PENGARUH SPESIALISASI INDUSTRI AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33249/1/KURNIA... · 4. Judul Skripsi : Pengaruh Spesialisasi Industri Auditor, Pengungkapan

24

pengetahuan dan pemahaman auditor bertambah dan jauh lebih baik

mengenai internal kontrol perusahaan, resiko bisnis, dan resiko audit pada

perusahaan tersebut. Dapat dikatakan bahwa auditor spesialis memiliki

kemampuan dan pengetahuan yang memadai dibanding auditor yang tidak

memiliki kemampuan spesialis (Andreas, 2012).

5. Pengungkapan Corporate Social Responsibility

Dalam beberarapa tahun terakhir, tanggung jawab perusahaan terhadap

sosial dan lingkungan mulai disadari oleh perusahaan sebagai bentuk

kepedulian mereka terhadap masyarakat. Pelaku bisnis pun juga melihat

bahwa kelangsungan hidup perusahaan juga sangat bergantung pada

hubungan perusahaan dengan masyarakat dan lingkungan tempat

perusahaan melakukan aktivitas operasinya.

Menurut World Bussiness Council for Sustainable Development

(WBCSD) mendefinisikan CSR sebagai :

“ Corporate Social Responsibility is the commitment of business to

sustainable economic development, working with employees, their

families, the local community and society at large to improve their quality

of life “

Dari penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa pengungkapan

CSR merupakan sebuah alat untuk mengkomunikasikan aktivitas sosial

lingkungan perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

Pengungkapan tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan

tercantum dalam UU No. 40 tahun 2007 ayat 66 (2c) tentang Perseroan

Terbatas yang mewajibkan perusahaan untuk melaporkan pelaksanaan

tanggung jawab sosial dan lingkungan dalam laporan tahunan.

Page 42: PENGARUH SPESIALISASI INDUSTRI AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33249/1/KURNIA... · 4. Judul Skripsi : Pengaruh Spesialisasi Industri Auditor, Pengungkapan

25

Berdasarkan peraturan undang-undang tersebut, maka pengungkapan

tanggung jawab sosial dan lingkungan bersifat wajib bagi seluruh

perusahaan. Namun demikian, sampai saat ini belum ada pedoman baku

yang mengatur luas pengungkapan tanggung jawab sosial dan perusahaan,

yaitu seberapa banyak item-item informasi yang harus diungkapkan.

6. Systemic Risk

Dalam melakukan investasi para investor tentunya akan dihadapkan

oleh dua hal, yaitu risk dan return. Untuk mendapatkan pengembalian

(return) yang besar tentu dibutuhkan juga risiko (risk) yang besar juga.

Saham yang besar memungkinkan investor untuk mendapatkan returm

atau capital gain dalam waktu singkat, namun perubahan harga saham

yang berfluktuasi juga dapat membuat investor mendapatkan kerungian

dalam waktu yang singkat. Risiko merupakan besarnya penyimpangan

antara expected return dengan actual return. Semakin besar

penyimpangan berarti semakin besar tingkat risiko investasi tersebut.

Jogiyanto (2003) mendefinisikan risiko sebagai variabilitas pendapatan

yang diharapkan. Risiko suatu investasi diukur dari besarnya varians atau

standar deviasi dari pengembalian yang diharapkan atau kemungkinan

tingkat pengembalian yang diperoleh menyimpang dari yang diharapkan.

Dengan kata lain risiko merupakan kemungkinan perbedaan antara return

aktual yang diterima dengan return harapan (Edruardus, 2010).

Risiko terkait dengan ketidakpastian hasil atas peristiwa di masa

depan. Banyak investor dan kreditor menilai risiko secara subjektif,

Page 43: PENGARUH SPESIALISASI INDUSTRI AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33249/1/KURNIA... · 4. Judul Skripsi : Pengaruh Spesialisasi Industri Auditor, Pengungkapan

26

sedangkan pengukuran risiko secara statistik muncul dari teori koefisien

beta (Wild et al, 2004). Teori koefisien beta menyatakan bahwa total risiko

investasi terdiri atas dua elemen yaitu:

a. Risiko sistematis (systemic risk)

Risiko ini adalah risiko yang disebabkan oleh faktor-faktor

yang secara bersamaan mempengaruhi harga saham di pasar

modal. Risiko ini ada karena adanya perubahan ekonomi secara

makro atau politik seperti kebijakan fiskal pemerintah, pergerakan

tingkat suku bunga, nilai tukar mata uang, dan inflasi. Semua ini

dapat menyebabkan reaksi pasar modal yang dapat dilihat dari

indeks pasar. Risiko sistematis akan selalu ada dan tidak dapat

dihilangkan dengan diversifikasi.

b. Risiko tidak sistematis (unsystemic risk)

Risiko tidak sistematis merupakan risiko yang lebih

bersumber pada pengaruh-pengaruh yang mengakibatkan

penyimpangan pada tingkat pengembalian yang mungkin dapat

dikontrol oleh perusahaan. Risiko ini umumnya merupakan

masalah khusus perusahaan seperti adanya kerusakan peralatan,

pemogokan kerja, bencana alam, dan lain sebagainya. Risiko ini

adalah risiko unik karena berasal dari kenyataan bahwa banyak

risiko yang dihadapi perusahaan mempunyai sifat khusus yang

sesuai dengan perusahaan. Risiko ini dapat diminimalkan dengan

melakukan diversifikasi.

Page 44: PENGARUH SPESIALISASI INDUSTRI AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33249/1/KURNIA... · 4. Judul Skripsi : Pengaruh Spesialisasi Industri Auditor, Pengungkapan

27

Menurut Suad (2005), risiko sistematik (systematic risk) merupakan

risiko yang mempengaruhi semua (banyak) perusahaan. Sedangkan

menurut Tandelilin (2001), risiko sistematik atau dikenal juga dengan

risiko pasar (market risk) merupakan risiko yang berkaitan dengan

perubahan yang terjadi di pasar secara keseluruhan. Perubahan pasar

tersebut akan mempengaruhi variabilitas return suatu investasi. Risiko

sistematik ini merupakan risiko yang tidak dapat dihilangkan dengan

melakukan diversifikasi, karena fluktuasi risiko ini dipengaruhi oleh

faktor-faktor makro yang dapat mempengaruhi pasar secara keseluruhan

(Halim, 2005). Misalnya perubahan tingkat bunga, kurs valuta asing,

kebijakan pemerintah, resesi ekonomi, dsb. Risiko ini bersifat umum dan

berlaku bagi semua saham.

Perubahan keadaan yang terjadi di pasar dapat mempengaruhi

variabilitas return atas suatu investasi. Parameter yang biasa digunakan

untuk menghitung risiko sistematis adalah beta. Risiko sistematis atau

risiko pasar disebut dengan beta (β) karena dalam permodelan capital

asset pricing model (CAPM) beta merupakan koefisien dari fungsi positif

dan linear return pasar terhadap return saham, dimana beta ini merupakan

faktor yang paling dominan dalam mempengaruhi return saham. Saham

dengan beta yang lebih dari 1 merupakan saham yang agresif yaitu saham

yang sangat peka terhadap perubahan pasar. Sedangkan beta yang kurang

dari 1 merupakan saham yang defensif yaitu saham yang tidak peka

Page 45: PENGARUH SPESIALISASI INDUSTRI AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33249/1/KURNIA... · 4. Judul Skripsi : Pengaruh Spesialisasi Industri Auditor, Pengungkapan

28

terhadap perubahan pasar dan beta sama dengan satu menunjukkan bahwa

kondisi nya sama dengan indeks pasar.

Brigham (2001) mengatakan, beta mengukur perubahan relatif saham

terhadap rata-rata saham dan beta saham dapat dihitung menggunakan

sebuah garis. Kemiringan garis menunjukkan bagaimana setiap saham

bergerak dalam menanggapi pergerakan pasar. Kemiringan koefisien dari

garis regresi semacam itu didefinisikan sebagai koefisien beta. Perubahan

harga saham kemungkinan akan menunjukkan risiko. Harga saham dapat

bervariasi karena para investor tidak yakin tentang masa depan

perusahaan, khususnya laba di masa depan. Jadi, jika perusahaan yang

harga sahamnya berfluktuasi relatif lebih luas (yang akan menghasilkan

beta tinggi), pendapatan masa depan yang akan diperoleh investor relatif

tidak dapat diprediksi.

B. Penelitian Sebelumnya

Adapun hasil-hasil sebelumnya dari penelitian-penelitian terdahulu

mengenai topik yang berhubungan dengan penelitian ini dapat dilihat pada

tabel 2.1 berikut :

Page 46: PENGARUH SPESIALISASI INDUSTRI AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33249/1/KURNIA... · 4. Judul Skripsi : Pengaruh Spesialisasi Industri Auditor, Pengungkapan

29

Tabel 2.1

Hasil Penelitian Terdahulu

No. Peneliti (Tahun) Judul Penelitian Penelitian Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

1. Gusti Ayu Putu Sintya Aryani dan Eka Ardhani Sisdyani, (2016)

Profitabilitas pada Earnings Response Coefficient dengan Pengungkapan Corporate Social Responsibility sebagai variabel pemoderasi.

Variabel Corporate Social Responsibility dan ERC

Variabel Profitabilitas

Profitabilitas berpengaruh positif pada earnings response coefficient, namun pengungkapan

corporate social responsibility tidak mampu memoderasi pengaruh profitabilitas pada earnings response coefficient.

2. Randal J. Elder, Suzanne Lowensohn, and Jacqueline L. Reck, (2015)

Audit Firm Rotaton, Auditor Specialization, and Audit Quality in the Municipal Audit Context

Variabel Spesialisasi Industri Auditor

Variabel Rotasi Auditor, Kualitas Audit dan Konteks Audit Perkotaan

Kebijakan rotasi perusahaan audit berhubungan positif dengan kualitas audit melalui seleksi perusahaan audit.

3. Rofika, (2015)

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Earnings Response Coefficient (ERC) Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Variabel Risiko Perusahaan dan ERC

Variabel Persistensi Laba, Pertumbuhan Perusahaan, Struktur Modal dan Ukuran Perusahaan

Pertumbuhan Perusahaaan dan Struktur Modal berpengaruh terhadap ERC. Persistensi Laba, Risiko Perusahaan dan Ukuran Perusahaan tidak

Bersambung pada halaman selanjutnya

Page 47: PENGARUH SPESIALISASI INDUSTRI AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33249/1/KURNIA... · 4. Judul Skripsi : Pengaruh Spesialisasi Industri Auditor, Pengungkapan

30

Lanjutan Tabel 2.1

Hasil Penelitian Terdahulu

No. Peneliti (Tahun) Judul Penelitian Penelitian Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

berpengaruh terhadap

ERC.

4. Mahboobe Hasanzade, Roya Darabi, dan Gholamreza Mahfoozi, (2013)

Factors Affecting the Earnings Response Coefficient: An Empirical study for Iran.

Variabel Systemic Risk dan ERC

Variabel Leverage, Growth Opportunities, dan Profitability

Variabel Growth

Opportunities, dan

Profitability

berpengaruh positif

terhadap ERC.

Variabel Systemic Risk

berpengaruh negatif

terhadap ERC.

Variabel Leverage

tidak berpengaruh

terhadap ERC.

5. Nor Balkish Zakaria, dan Dalila Daud, (2013)

Does Big 4 Affect the Earnings Response Coefficient (ERC) ? *Evidence from Malaysia

Variabel Spesialisasi Industri Auditor yang diproksikan dengan Kualitas Audit dan ERC

Sampel yang digunakan adalah perusahaan yang terdapat di Malaysia pada tahun 2007-2010

Variabel kualitas audit berpengaruh positif terhadap ERC.

6. Maisil Delvira dan Nelvirita (2013)

Pengaruh Risiko Sistematik, Leverage, dan Persistensi

Variabel Risiko Sistematik dan

Variabel Leverage dan Persistensi

Variabel Risiko Sistematik berpengaruh

Bersambung pada halaman selanjutnya

Page 48: PENGARUH SPESIALISASI INDUSTRI AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33249/1/KURNIA... · 4. Judul Skripsi : Pengaruh Spesialisasi Industri Auditor, Pengungkapan

31

Lanjutan Tabel 2.1

Hasil Penelitian Terdahulu

No. Peneliti (Tahun) Judul Penelitian Penelitian Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

Laba terhadap Earnings Response Coefficient.

ERC Laba negatif terhadap ERC,

sedangkan variabel

Leverage tidak

berpengaruh terhadap

ERC, variabel

Persistensi Laba

berpengaruh positif

terhadap ERC.

7. Khoerul Umam Sandi, (2013)

Faktor-faktor yang mempengaruhi Earnings Response Coefficient

Variabel spesialisasi industri auditor yang

diproyeksikan oleh kualitas audit dan ERC

Variabel ukuran perusahaan, pertumbuhan

perusahaan, dan struktur modal

Variabel ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap ERC,

sedangkan pertumbuhan perusahaan, struktur modal, dan kualitas audit tidak berpengaruh terhadap ERC.

8. Hans Hananto Andreas, (2012)

Spesialisasi Industri Auditor sebagai Prediktor Earnings Response Coefficient Perusahaan Publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Variabel Spesialisasi Indsutri Auditor dan ERC

Sampel perusahaan yang digunakan antara tahun 2006-2010

Variabel Spesialisasi Industri Auditor berpengaruh positif terhadap ERC.

Bersambung pada halaman selanjutnya

Page 49: PENGARUH SPESIALISASI INDUSTRI AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33249/1/KURNIA... · 4. Judul Skripsi : Pengaruh Spesialisasi Industri Auditor, Pengungkapan

32

Lanjutan Tabel 2.1

Hasil Penelitian Terdahulu

No. Peneliti (Tahun) Judul Penelitian Penelitian Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

9. Sri Mulyani, Nur Fadjrih Asyik, dan Andayani, (2007)

Faktor-faktor yang mempengaruhi Earnings Response Coefficient.

Variabel Risiko Sistematik, Spesialisasi Industri Auditor yang diproksikan dengan Kualitas Audit dan ERC

Variabel Persistensi Laba, Struktur Modal, Pertumbuhan Laba, dan Ukuran Perusahaan

Semua variabel independen kecuali kualitas audit berpengaruh terhadap ERC.

10. Yosefa Sayekti dan Ludovicus Sensi Wondabio, (2007)

Pengaruh CSR Disclosure terhadap Earnings Response Coefficient.

Variabel Pengungkapan CSR dan ERC

Sampel perusahaan yang digunakan pada tahun 2005

Variabel Pengungkapan CSR berpengaruh negatif terhadap ERC.

Page 50: PENGARUH SPESIALISASI INDUSTRI AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33249/1/KURNIA... · 4. Judul Skripsi : Pengaruh Spesialisasi Industri Auditor, Pengungkapan

33

C. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 2.1

Kerangka Pemikiran

Adanya Skandal Akuntansi dan Pengungkapan Akun-Akun yang

Kurang atau Lebih dari yang Seharusnya

Variabel Independen :

Spesialisasi Industri Auditor

Pengungkapan Corporate Social

Responsibility

Systemic Risk

Variabel Dependen :

Earnings Response

Coefficient

Metode Analisis Regresi Berganda

Uji Hipotesis : Uji t dan Uji F

Hasil Pengujian dan Pembahasan

Kesimpulan dan Saran

Basis Teori : Teori Agensi dan Teori Signalling

Page 51: PENGARUH SPESIALISASI INDUSTRI AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33249/1/KURNIA... · 4. Judul Skripsi : Pengaruh Spesialisasi Industri Auditor, Pengungkapan

34

D. Perumusan Hipotesis

1. Spesialisasi Industri Auditor, Pengungkapan Corporate Social

Responsibility, dan Systemic Risk berpengaruh secara simultan

terhadap Earnings Response Coefficient.

Dalam penelitian ini ingin diketahui apakah semua variabel

independen yaitu spesialisasi industri auditor, pengungkapan corporate

social responsibility, dan systemic risk berpengaruh secara simultan atau

bersama-sama terhadap variabel dependen yaitu earnings response

coefficient. Menurut Andreas (2012), dalam penelitiannya menyatakan

bahwa spesialisasi industri auditor berpengaruh positif terhadap ERC.

Namun hal ini tidak sejalan dengan penelitian Sandi (2013), yang

menunjukkan bahwa kualitas audit yang diproyeksikan dengan spesialisasi

industri auditor tidak berpengaruh terhadap ERC. Dan penelitian lain

menurut Wulandari dan Wirajaya (2014) menunjukkan bahwa

pengungkapan CSR tidak berpengaruh terhadap ERC, lalu dalam

penelitian Darwanis dan Arie (2013), menunjukkan bahwa risiko

sistematis berpengaruh positif terhadap ERC. Oleh karena itu dalam

penelitian dibuat hipotesis:

Ha1 : Spesialisasi Industri Auditor, Pengungkapan Corporate Social

Responsibility, dan Systemic Risk berpengaruh secara simultan terhadap

Earnings Response Coefficient.

2. Pengaruh Spesialisasi Industri Auditor terhadap Earnings Response

Coefficient.

Page 52: PENGARUH SPESIALISASI INDUSTRI AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33249/1/KURNIA... · 4. Judul Skripsi : Pengaruh Spesialisasi Industri Auditor, Pengungkapan

35

Scott (2015) menyatakan bahwa ERC mengukur besarnya abnormal

return saham dalam merespon unexpected earnings yang dilaporkan

perusahaan. Laporan laba yang berkualitas sangat berpengaruh terhadap

reaksi investor terhadap saham suatu perusahaan. Oleh karena itu laba

pada laporan keuangan yang telah diaudit oleh auditor pada umumnya

memiliki kualitas yang lebih baik, relevan, dan dapat dipercaya

dibandingkan laporan keuangan yang tidak diaudit.

Beberapa penelitian menguji pengaruh spesialisasi industri auditor

yang diproksikan oleh kualitas auditor terhadap earnings response

coefficient (ERC). Teoh and Wong (1993) menunjukkan bahwa pasar

merespon secara berbeda terhadap kualitas auditor, yang diproksikan

dengan auditor Big Four dan non-Big Four. Artinya semakin berkualitas

auditor yang mengaudit suatu laporan keuangan maka semakin tinggi

kredibilitas angka-angka yang dilaporkan, sehingga dengan demikian

semakin besar pula ERC nya. Hogan and Jetter (1999) menunjukkan

bahwa spesialisasi industri auditor merupakan dimensi lain dari kualitas

audit. Mereka menyatakan bahwa spesialisasi industri auditor membuat

auditor mampu menawarkan kualitas audit yang lebih tinggi dibandingkan

yang tidak spesialis. Hal ini sejalan dengan penelitian Andreas (2012)

yang menunjukkan bahwa spesialisasi industri auditor berpengaruh positif

terhadap ERC. Oleh karena itu dalam penelitian ini dibuat hipotesis:

Ha2 : Spesialisasi Industri Auditor berpengaruh terhadap Earnings

Response Coefficient.

Page 53: PENGARUH SPESIALISASI INDUSTRI AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33249/1/KURNIA... · 4. Judul Skripsi : Pengaruh Spesialisasi Industri Auditor, Pengungkapan

36

3. Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility terhadap

Earnings Response Coefficient.

Luas pengungkapan tanggung jawab sosial dan lingkungan yang

diproksikan dengan CSRI merupakan salah satu informasi terbaru

perusahaan yang mampu merubah nilai perusahaan disamping

pengumuman laba perusahaan. Perusahaan yang melakukan pengungkapan

informasi tanggung jawab sosial dan lingkungan dalam laporan tahunnya

dapat memberikan nilai lebih dibandingkan dengan perusahaan yang tidak

memiliki pengungkapan tanggung jawab sosial dan lingkungan

perusahaan. Menurut Aryanti dan Sisdyani (2016), perusahaan rela

mengeluarkan biaya yang besar pada tanggung jawab sosial karena CSR

dapat dijadikan sebagai cara agar kinerja perusahaan terlihat baik di depan

pelanggan dan stakeholder. Adanya pengungkapan tanggung jawab sosial

dan lingkungan juga mampu memberikan informasi tambahan serta

mengurangi asimetri informasi dan ketidakpastian perusahaan.

Pengambil keputusan ekonomi saat ini, tidak hanya melihat pada

kinerja keuangan perusahaan, karena kesimpulan baik atau buruknya

kinerja perusahaan tidak cukup hanya dilihat dari besarnya laba yang

dihasilkan (Cheng dan Yulius, 2010). Investor dapat mempertimbangkan

informasi tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan sebagai

informasi tambahan yang diungkapkan dalam laporan tahunan perusahaan

sehingga dalam pengambilan keputusan investor tidak mendasarkan pada

informasi laba saja. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Delvira

Page 54: PENGARUH SPESIALISASI INDUSTRI AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33249/1/KURNIA... · 4. Judul Skripsi : Pengaruh Spesialisasi Industri Auditor, Pengungkapan

37

dan Nelvirita (2013) menunjukkan bahwa pengungkapan laporan tanggung

jawab sosial dan lingkungan berpengaruh negatif terhadap ERC.

Sedangkan penelitian Darwanis dan Arie (2013), menunjukkan bahwa

pengungkapan laporan tanggung jawab sosial dan lingkungan berpengaruh

positif terhadap ERC. Oleh karena itu dalam penelitian ini dibuat

hipotesis:

Ha3 : Pengungkapan Corporate Social Responsibilty berpengaruh terhadap

Earnings Response Coefficient.

4. Pengaruh Systemic Risk terhadap Earning Response Coefficient.

Risiko Sistematik (systemic risk) merupakan risiko yang

mempengaruhi banyak (semua) perusahaan (Suad, 2005). Beta merupakan

pengukur sistematik perusahaan yang diestimasi dengan model pasar.

Semakin besar risiko perusahaan, maka semakin tidak pasti juga return

yang terjadi di masa depan sehingga semakin rendah nilai perusahaan di

mata investor. Dalam Scott (2009) dikatakan jika perusahaan memiliki

risiko yang tinggi, informasi mengenai pengumuman laba akan sedikit

direaksi oleh investor, sehingga ERC akan semakin rendah. Karena

perusahaan dengan risiko tinggi sekalipun bisa menjanjikan return yang

tinggi namun disisi lain tingkat kepastiannya juga tinggi.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Delvira dan Nelvirita (2013),

menunjukkan bahwa systemic risk berpengaruh negatif terhadap ERC.

Sedangkan penelitian Darwanis dan Arie (2013), serta Kurnia dan

Page 55: PENGARUH SPESIALISASI INDUSTRI AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33249/1/KURNIA... · 4. Judul Skripsi : Pengaruh Spesialisasi Industri Auditor, Pengungkapan

38

Sufiyanti (2015), menunjukkan bahwa systemic risk berpengaruh positif

terhadap ERC. Oleh karena itu dalam penelitian ini dibuat hipotesis:

Ha4 : Systemic Risk berpengaruh terhadap Earnings Response Coefficient.

Page 56: PENGARUH SPESIALISASI INDUSTRI AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33249/1/KURNIA... · 4. Judul Skripsi : Pengaruh Spesialisasi Industri Auditor, Pengungkapan

39

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa hubungan kausalitas yang

digunakan untuk menjelaskan pengaruh variabel independen, yaitu spesialisasi

industri auditor, pengungkapan corporate social responsibility, dan systemic

risk terhadap variabel dependen, yaitu earnings response coefficient. Populasi

dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan property dan real estate

yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia dari tahun 2011-2015. Penelitian

ini menggunakan jenis data kuantitatif berupa data sekunder yang diperoleh

dengan mengakses website www.idx.co.id.

B. Metode Penentuan Sampel

Sampel pada penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan property dan

real estate yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia dari tahun 2011-2015.

Sampel adalah bagian dari jumlah maupun karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiyono, 2012). Pemilihan sampel penelitian didasarkan

pada metode purposive sampling, yaitu teknik pengambilan sampel dengan

pertimbangan atau kriteria tertentu (Sugiyono, 2012). Metode yang digunakan

peneliti dalam pemilihan sampel penelitian adalah pemilihan sampel

bertujuan (purposive sampling), dengan kriteria sebagai berikut :

Page 57: PENGARUH SPESIALISASI INDUSTRI AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33249/1/KURNIA... · 4. Judul Skripsi : Pengaruh Spesialisasi Industri Auditor, Pengungkapan

40

1. Perusahaan di bidang property dan real estate yang terdaftar di

BEI tahun 2015

2. Perusahaan yang IPO sebelum tanggal 1 Januari 2011 dan

mempublikasikan laporan keuangannya berturut-turut selama

2011-2015

3. Perusahaan yang mengungkapkan laporan corporate social

responsibility dalam laporan keuangannya berturut-turut

selama 2011-2015

4. Perusahaan yang telah menerbitkan laporan keuangan tahunan

untuk periode 2011 – 2015 yang berakhir pada tanggal 31

Desember, dan memiliki data laporan keuangan yang lengkap

sesuai dengan data yang diperlukan dalam penelitian

C. Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini data dikumpulkan dengan cara teknik

pengumpulan dokumenter, yaitu penggunaan data yang berasal dari dokumen-

dokumen yang sudah ada. Hal ini dilakukan dengan cara melakukan

penelusuran dan pencatatan informasi yang diperlukan pada data sekunder

berupa laporan keuangan perusahaan sampel. Metode dokumentasi ini

dilakukan dengan cara mengumpulkan annual report, laporan keuangan

beserta laporan audit oleh auditor independen dan data lain yang diperlukan

berdasarkan penjelasan sebelumnya. Data pendukung lainnya diperoleh

dengan metode studi pustaka dari jurnal-jurnal ilmiah serta literatur yang

memuat pembahasan berkaitan dengan penelitian ini. Data diperoleh dari

Page 58: PENGARUH SPESIALISASI INDUSTRI AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33249/1/KURNIA... · 4. Judul Skripsi : Pengaruh Spesialisasi Industri Auditor, Pengungkapan

41

www.idx.co.id yang berupa laporan tahunan (Annual Report), laporan

keuangan dan laporan audit oleh laporan auditor independen.

D. Metode Analisis Data

1. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik bertujuan untuk memastikan bahwa sampel yang

diteliti terbebas dari gangguan normalitas, multikolonieritas, autokorelasi, dan

heteroskedastisitas.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti

diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti

distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak

valid untuk jumlah sampel kecil. (Ghozali, 2015).

Dalam penelitian ini, uji normalitas dilakukan dengan menggunakan

analisis grafik dan uji statistik. Analisis grafik dapat dilakukan dengan melihat

grafik histogram dan normal probability plot (Normal P-P Plot). Distribusi

normal akan membentuk satu garis diagonalnya. Sedangkan, uji statistik yang

digunakan adalah uji statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S).

Jika uji Kolmogorov-Smirnov menunjukkan hasil yang signifikan berarti data

residual terdistribusi tidak normal (Ghozali, 2015).

b. Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Jika ada

Page 59: PENGARUH SPESIALISASI INDUSTRI AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33249/1/KURNIA... · 4. Judul Skripsi : Pengaruh Spesialisasi Industri Auditor, Pengungkapan

42

korelasi yang tinggi di antara variabel-variabel bebasnya, maka hubungan

antara variabel bebas terhadap variabel terikatnya menjadi terganggu. Model

regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel

independen. Ghozali (2015) menjelaskan cara untuk mendeteksi ada atau

tidaknya multikolonieritas di dalam model regresi, yaitu:

1) Nilai R2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris

sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel independen

banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel independen.

2) Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel independen. Jika

antar variabel ada korelasi yang cukup tinggi (umumnya di atas

0,90), maka hal ini mengindikasikan adanya multikolonieritas.

3) Multikolonieritas dapat dilihat dari nilai Tolerance dan lawannya

yaitu Variance Inflation Factor (VIF). Nilai Tolerance yang

rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF = 1/Tolerance).

Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya

multikolonieritas adalah nilai Tolerance ≤ 0,10 atau sama dengan

nilai VIF ≥ 10. Regresi bebas dari masalah multikolonieritas jika

nilai Tolerance > 0,10 atau sama dengan niai VIF < 10 (Ghozali,

2015).

c. Uji Heteroskesdastisitas

Uji heteroskesdastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan

yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang

Page 60: PENGARUH SPESIALISASI INDUSTRI AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33249/1/KURNIA... · 4. Judul Skripsi : Pengaruh Spesialisasi Industri Auditor, Pengungkapan

43

lain tetap, maka disebut homoskesdastisitas dan jika berbeda disebut

heteroskesdastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas

atau tidak terjadi heteroskesdastisitas.

Deteksi ada atau tidaknya heteroskesdastisitas dapat dilihat dengan ada

tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot. Jika ada pola tertentu maka

mengindikasikan telah terjadi heteroskesdastisitas. Tetapi, jika tidak ada pola

yang jelas serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu

Y, maka tidak terjadi heteroskesdastisitas (Ghozali, 2015).

d. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear

ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan

pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka

dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi

yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Masalah ini

timbul karena residual (kesalahan pengganggu) tidak bebas dari satu observasi

ke observasi lainnya. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari

autokorelasi.

Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi ada atau

tidaknya autokorelasi adalah uji statistik non-parametrik Run Test. Jika uji

Run Test menunjukkan hasil yang signifikan berarti residual tidak random

atau terjadi autokorelasi antar nilai residual.

Page 61: PENGARUH SPESIALISASI INDUSTRI AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33249/1/KURNIA... · 4. Judul Skripsi : Pengaruh Spesialisasi Industri Auditor, Pengungkapan

44

2. Analisis Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberi gambaran atau deskripsi suatu data yang

dilihat dari nilai rata-rata (mean), minimum, maksimum dan standar deviasi,

varian, sum, range, kurtosis dan skewness (kemencengan distribusi) (Ghozali,

2015).

3. Koefisien Determinasi

Koefisien Determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai

koefisien determinasi adalah antara nol dan 1 atau (0 < x < 1). Nilai R2 yang

kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan

variabel-variabel dependen terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti

variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang

dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Secara umum,

koefisien determinasi untuk data silang (cross section) relatif rendah karena

adanya variasi yang besar antara masing-masing pengamatan, sedangkan

untuk data runtun waktu (time series) biasanya memiliki nilai koefisien

determinasi yang tinggi. (Ghozali, 2015).

Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah bias

terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam model.

Setiap tambahan satu variabel independen, maka R2 pasti meningkat, tidak

peduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap

variabel dependen. Oleh karena itu banyak peneliti menganjurkan untuk

menggunakan nilai adjusted R2 pada saat mengevaluasi mana model regresi

Page 62: PENGARUH SPESIALISASI INDUSTRI AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33249/1/KURNIA... · 4. Judul Skripsi : Pengaruh Spesialisasi Industri Auditor, Pengungkapan

45

terbaik. Tidak seperti R2, nilai adjusted R2 dapat naik atau turun apabila satu

variabel independen ditambahkan kedalam model (Ghozali, 2015).

Dalam penelitian ini model yang digunakan adalah analisis regresi

berganda (multiple regression analysis). Analisis regresi berganda digunakan

untuk menguji hubungan dan pengaruh yang dihasilkan dari beberapa variabel

independen terhadap satu variabel dependen. Analisis regresi ini juga

digunakan untuk mengestimasi rata-rata nilai populasi atau nilai dari rata-rata

variabel dependen berdasarkan nilai variabel independennya. Pada analisis ini

juga dapat mengukur kekuatan hubungan antara variabel-variabel yang

digunakan, serta menunjukkan arah hubungan antar variabel tersebut.

Model regresi yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam

penelitian ini telah dirumuskan sebagai berikut :

ERC = α + β1SPAU + β2PCSR + β3SYRS + Ɛ

Keterangan :

ERC = Earnings Response Coefficient

SPAU = Spesialisasi Industri Auditor

PCSR = Pengungkapan CSR

SYRS = Systemic Risk

α = Konstansta

β1,2,3, = Koefisien variabel

Ɛ = Error

Page 63: PENGARUH SPESIALISASI INDUSTRI AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33249/1/KURNIA... · 4. Judul Skripsi : Pengaruh Spesialisasi Industri Auditor, Pengungkapan

46

4. Uji Hipotesis

a) Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel

independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh

secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat. (Ghozali, 2015).

Jika probability F lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima dan menolak H0,

sedangkan jika lebih besar dari 0,05 maka Ho diterima dan menolak Ha.

b) Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu

variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan

variasi variabel dependen (Ghozali, 2015). Jika probabilitas t lebih kecil dari

0,05 maka Ha diterima dan menolak Ho, sedangkan jika nilai probabilitas t

lebih besar dari 0,05 maka Ho diterima dan menolak Ha.

E. Operasionalisasi Variabel Penelitian

1. Variabel Bebas

a. Spesialisasi Industri Auditor

Auditor spesialisasi industri, merupakan mekanisme yang dilakukan

oleh auditor untuk meningkatkan pengetahuannya dalam bidang industri

tertentu, baik secara tidak langsung melalui pelatihan, maupun secara

langsung dengan cara membatasi perikatan audit hanya pada jenis industri

tertentu. Auditor spesialis dan non spesialis dikategorikan berdasarkan

data persentase klien perusahaan publik yang diaudit oleh KAP pada

Page 64: PENGARUH SPESIALISASI INDUSTRI AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33249/1/KURNIA... · 4. Judul Skripsi : Pengaruh Spesialisasi Industri Auditor, Pengungkapan

47

industri tertentu, kemudian dilakukan pembobotan (weightening)

berdasarkan total aset perusahaan dengan rumus yang dikembangkan oleh

Primadita (2012) sebagai berikut:

∑ klien KAP di industri ∆ aset klien KAP di industri

SPEC = x

∑ emiten di industri ∆ aset seluruh emiten di industri

Suatu KAP dikatakan spesialis jika KAP tersebut menguasai 10%

market share. Variabel auditor spesialis diukur dengan menggunakan

dummy variable. Jika suatu KAP tertentu menguasai ≥10% market share

maka diberikan nilai 1 (spesialis), dan 0 jika tidak.

b. Pengungkapan Corporate Social Responsibility

Pengungkapan ini menggunakan check list yang mengacu pada Global

Reporting Initiative (GRI). GRI memfokuskan pengungkapan tanggung

jawab sosial dan lingkungan pada 3 bidang yaitu: (1) indikator kinerja

ekonomi; (2) indikator kinerja lingkungan; dan (3) indikator kinerja sosial

(tenaga kerja, hak asasi manusia, sosial, dan produk).

Pengukuran ini dilakukan dengan mencocokan item pada check list

dengan item yang diungkapkan perusahaan. Apabila item i diungkapkan

maka diberikan nilai 1, jika item i tidak diungkapkan maka diberikan nilai

0 pada check list. Setelah mengidentifikasi item yang diungkapkan oleh

perusahaan di dalam laporan tahunan, serta mencocokannya pada check

list, hasil pengungkapan item yang diperoleh dari setiap perusahaan

Page 65: PENGARUH SPESIALISASI INDUSTRI AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33249/1/KURNIA... · 4. Judul Skripsi : Pengaruh Spesialisasi Industri Auditor, Pengungkapan

48

dihitung indeksnya dengan proksi CSRI. Menurut Sayekti dan Wondabio

(2007), rumus untuk menghitung CSRI adalah sebagai berikut :

CSRI = ∑ 𝑋𝑖

𝑛

CSRI : Indeks luas pengungkapan tanggung jawab sosial dan

lingkungan perusahaan.

∑ Xi: nilai 1 = jika item i diungkapkan; 0 = jika item i tidak

diungkapkan.

n: jumlah item untuk perusahan.

c. Systemic Risk

Menurut Tandeilin (2001), risiko sistematik atau dikenal juga dengan

risiko pasar (market risk) merupakan risiko yang berkaitan dengan

perubahan yang terjadi di pasar secara keseluruhan. Dalam hal ini risiko

sistematik perusahaan diukur dengan beta yang diestimasi dengan model

pasar. Koefisien beta diperoleh dari regresi antara return saham dengan

return pasar, yakni dengan rumus sebagai berikut (Suad, 2005):

R = α + β Rm + e

Keterangan:

R = Return saham

β = Beta saham (indikator risiko sistematis)

Rm = Return pasar

Menghitung return saham dan return pasar dapat ditentukan dengan

rumus sebagai berikut:

Page 66: PENGARUH SPESIALISASI INDUSTRI AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33249/1/KURNIA... · 4. Judul Skripsi : Pengaruh Spesialisasi Industri Auditor, Pengungkapan

49

1. Menghitung return saham

Rit = (𝑃𝑖𝑡 – 𝑃𝑖𝑡−1)

𝑃𝑖𝑡−1

Dimana:

Rit = Return saham perusahaan i pada periode t

Pit = Harga penutupan saham i pada periode t

Pit-1 = Harga penutupan saham i pada periode t-1

2. Menghitung return pasar harian:

Rmt = (𝐼𝐻𝑆𝐺𝑡 – 𝐼𝐻𝑆𝐺𝑡−1)

𝐼𝐻𝑆𝐺𝑡−1

Dimana:

Rmt = Return pasar harian

IHSGt = Indeks harga saham gabungan pada periode t

IHSGt-1 = Indeks harga saham gabungan pada periode t-1

2. Variabel Terikat

a. Earnings Response Coefficient

Earnings Response Coefficient (ERC) merupakan salah satu ukuran

yang digunakan untuk mengukur kualitas laba (Paramita dan Ery, 2013).

ERC dapat diukur dengan beberapa kali tahapan perhitungan. Tahap

pertama melakukan perhitungan cumulative abnormal return (CAR)

masing-masing sampel dan tahap yang kedua menghitung unexpected

earnings (UE).

Page 67: PENGARUH SPESIALISASI INDUSTRI AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33249/1/KURNIA... · 4. Judul Skripsi : Pengaruh Spesialisasi Industri Auditor, Pengungkapan

50

a. CAR (Cumulative Abnormal Return)

Merupakan proksi dari harga saham atau reaksi pasar (Soewardjono,

2005). Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah data closing

price untuk saham dengan periode selama pelaporan.

CARit (-5, +5) = ∑ 𝐴𝑅𝑖𝑡+5𝑡=−5

Dimana:

ARit = Abnormal return perusahaan i pada hari t

CARit (-5,+5) = Cumulative abnormal return perusahaan i pada waktu

jendela peristiwa (event window) pada hari t-5 sampai t+5.

Alasan peneliti menggunakan periode pengamatan karena harga saham

cenderung berfluktuasi pada beberapa hari sebelum dan sesudah

pengumuman laba. Return saham dan return pasar perusahaan dengan

menggunakan waktu pengamatan selama 11 hari perdagangan saham yaitu

dari t-5 sampai dengan t+5. Tanggal untuk menentukan t0 adalah tanggal

pada saat publikasi laporan keuangan. Biasanya laporan keuangan yang

sudah diaudit dipublikasikan sekitar bulan Maret atau April pada tahun

berikutnya.

Dalam penelitian ini abnormal return dihitung menggunakan model

sesuaian pasar (Soewardjono, 2005). Abnormal Return diperoleh dari :

ARit = Rit - Rmt

Dalam hal ini:

ARit = Abnormal return perusahaan i pada periode ke- t

Page 68: PENGARUH SPESIALISASI INDUSTRI AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33249/1/KURNIA... · 4. Judul Skripsi : Pengaruh Spesialisasi Industri Auditor, Pengungkapan

51

Rit = Return perusahaan pada periode ke- t

Rmt = Return pasar pada periode ke- t

Untuk memperoleh data abnormal return tersebut, terlebih dahulu

harus mencari return saham harian dan return pasar harian.

1. Menghitung return saham harian dengan rumus:

Rit = (𝑃𝑖𝑡 – 𝑃𝑖𝑡−1)

𝑃𝑖𝑡−1

Dimana :

Rit = Return saham perusahaan i pada periode ke t

Pit = Harga penutupan saham i pada periode ke t

Pit-1 = Harga penutupan saham i pada periode ke t-1

2. Mengitung return pasar harian dengan rumus :

Rmt = (𝐼𝐻𝑆𝐺𝑡 – 𝐼𝐻𝑆𝐺𝑡−1)

𝐼𝐻𝑆𝐺𝑡−1

Dimana :

Rmt = Return pasar harian

IHSGt = Indeks harga saham gabungan pada hari t

IHSGt-1 = Indeks harga saham gabungan pada hari t-1

b. Unexpected Earnings

Dihitung dengan menggunakan pengukuran laba per lembar saham

dengan model random walk (Kalaapur, 1994) yakni diukur dengan rumus

sebagai berikut :

Page 69: PENGARUH SPESIALISASI INDUSTRI AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33249/1/KURNIA... · 4. Judul Skripsi : Pengaruh Spesialisasi Industri Auditor, Pengungkapan

52

UEit = 𝐸𝑃𝑆𝑡 – 𝐸𝑃𝑆𝑡−1

𝑃𝑡−1

Dimana :

UEit = Unexpected earning perusahaan i pada periode t

EPSit = Laba per lembar saham perusahaan i pada periode t

EPSit-1 = Laba per lembar saham perusahaan i pada periode

sebelumnya

Pt-1 = Closing price saham tahun sebelumnya

Selanjutnya adalah menghitung besarnya ERC yang diperoleh dari

regresi antara abnormal return dan unexpected earnings.

CARit = α + β UEit

CARit : akumulasi abnormal return yang dihitung harian ± 30 hari

periode jendela.

α : konstanta

β : koefisien respon laba terhadap return tidak normal.

UE : perubahan laba per lembar saham perusahaan.

Earnings response coefficient (ERC) tersebut mengindikasikan tingkat

kandungan informasi laba yang dimiliki perusahaan. Bila secara statistik β

tidak sama dengan nol, berarti laba memang mengandung informasi

sehingga bermanfaat bagi investor dalam pengambilan keputusan.

Page 70: PENGARUH SPESIALISASI INDUSTRI AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33249/1/KURNIA... · 4. Judul Skripsi : Pengaruh Spesialisasi Industri Auditor, Pengungkapan

53

Tabel 3.1

Operasional dan Pengukuran Variabel

No. Variabel Jenis

Variabel

Indikator Skala

Pengukuran

1. Spesialisasi

Industri

Audior,

(Primadita,

2012)

Independen Variabel dummy, yaitu jika

KAP menguasai market

share ≥10% di industri

manufaktur maka memiliki

nilai 1 dan 0 jika sebaliknya.

SPEC = ∑𝑘𝑙𝑖𝑒𝑛 𝐾𝐴𝑃 𝑖𝑛𝑑𝑢𝑠𝑡𝑟𝑖

∑ 𝑒𝑚𝑖𝑡𝑒𝑛 𝑑𝑖 𝑖𝑛𝑑𝑢𝑠𝑡𝑟𝑖 ×

∆ 𝑎𝑠𝑒𝑡 𝑘𝑙𝑖𝑒𝑛 𝐾𝐴𝑃 𝑑𝑖 𝑖𝑛𝑑𝑢𝑠𝑡𝑟𝑖

∆ 𝑎𝑠𝑒𝑡 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑒𝑚𝑖𝑡𝑒𝑛 𝑑𝑖 𝑖𝑛𝑑𝑢𝑠𝑡𝑟𝑖

Nominal

2. Pengungkapan

Corporate

Social

Responsibility,

(Sayekti dan

Wondabio,

2007)

Independen Pendekatan untuk

menghitung CSRI pada

dasarnya menggunakan

pendekatan dikotomi yaitu

setiap item CSR dalam

instrument penelitian diberi

nilai 1 jika diungkapkan, dan

nilai 0 jika tidak

Rasio

Bersambung pada halaman selanjutnya

Page 71: PENGARUH SPESIALISASI INDUSTRI AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33249/1/KURNIA... · 4. Judul Skripsi : Pengaruh Spesialisasi Industri Auditor, Pengungkapan

54

Tabel 3.1 Lanjutan

No. Variabel Jenis

Variabel

Indikator Skala

Pengukuran

diungkapkan. Selanjutnya,

skor dari setiap item

dijumlahkan untuk

memperoleh keseluruhan

skor untuk setiap perusahaan.

CSRIj = ∑ 𝑋𝑖𝑗

𝑛𝑗

3. Systemic Risk,

(Suad, 2005)

Independen Menghitung koefisien beta

dengan regresi return

saham dengan return pasar.

R = α + β Rm + e

Rasio

4. Earnings

Response

Coefficient,

(Soewardjono,

2005)

Dependen Menghitung besarnya ERC

dengan regresi antara

abnormal return dan

unexpected earnings.

CARit = α ± β UEit

Rasio

Page 72: PENGARUH SPESIALISASI INDUSTRI AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33249/1/KURNIA... · 4. Judul Skripsi : Pengaruh Spesialisasi Industri Auditor, Pengungkapan

55

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang

bersumber dari laporan tahun emiten dengan menggunakan populasi

perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

(BEI) periode tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang diperoleh melalui

situs resmi Bursa Efek Indonesia yaitu pada alamat www.idx.co.id.

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini dipilih secara purposive

sampling, yaitu penentuan sampel berdasarkan kriteria tertentu. Berikut tabel

4.1 yang menyajikan perolehan sampel berdasarkan kriteria yang ditentukan

sesuai dengan kebutuhan penelitian.

Tabel 4.1 Rincian Perolehan Sampel Penelitian

No. Kriteria Pelanggaran

Kriteria

Jumlah

1. Perusahaan property dan real estate yang

terdaftar di BEI tahun 2015

49

2. Perusahaan yang IPO di BEI sebelum 1

Januari 2011 dan mempublikasikan

laporan keuangannya berturut-turut dari

2011-2015

(16) 33

3. Perusahaan yang mengungkapkan

laporan csr dalam laporan keuangannya

berturut-turut dari 2011-3015

(7) 26

4. Perusahaan memiliki data lengkap yang

dibutuhkan peneliti

(3) 23

Perusahaan property dan real estate yang dijadikan sampel

dalam penelitian

23

Bersambung pada halaman selanjutnya

Page 73: PENGARUH SPESIALISASI INDUSTRI AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33249/1/KURNIA... · 4. Judul Skripsi : Pengaruh Spesialisasi Industri Auditor, Pengungkapan

56

Tabel 4. 1 Lanjutan

Jumlah sampel yang diambil selama periode pengamatan yaitu

tahun 2011-2015

115

Sumber : Data sekunder yang diolah

Berdasarkan tabel 4.1 di atas dapat dilihat bahwa sampel yang digunakan

dalam penelitian berjumlah 115 perusahaan untuk periode lima tahun

pengamatan yaitu tahun 2011 sampai 2015. Sampel tersebut dipilih karena

telah memenuhi kriteria umum yang ditentukan sesuai dengan kebutuhan

analisis penelitian.

Pada saat pengujian normalitas, diperoleh hasil bahwa data penelitian

tidak normal. Pengujian dengan Kolmogorov Smirnov (K-S) menghasilkan

nilai signifikansi sebesar 0,000 dengan total sampel sebanyak 115 data, artinya

data tidak lolos uji normalitas karena nilai signifikansi dibawah 0,05 (0,000 <

0,05). Berikut hasil dari uji normalitas dengan Kolmogorov Smirnov (K-S)

dengan 115 sampel yang disajikan dalam tabel 4.2.

Tabel 4. 1 Hasil Uji Normalitas: Kolmogorov Smirnov (K-S) 115 sampel

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 115

Normal Parametersa,b Mean ,0000000

Std. Deviation 7,13224737

Most Extreme Differences Absolute ,277

Positive ,277

Negative -,219

Test Statistic ,277

Asymp. Sig. (2-tailed) ,000c

Sumber : Output SPSS yang diolah

Supaya data penelitian menjadi normal maka dilakukan screening data

untuk mendeteksi apakah data dari masing-masing variabel penelitian

Page 74: PENGARUH SPESIALISASI INDUSTRI AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33249/1/KURNIA... · 4. Judul Skripsi : Pengaruh Spesialisasi Industri Auditor, Pengungkapan

57

memiliki data ekstrim (outlier) yang berpotensi menganggu hasil analisis. Jika

setelah di z-score terdapat data yang bernilai ± 2,5 dari nilai z-score masing-

masing variabel, maka data tersebut adalah data ekstrim (outlier). Hasil

screening menunjukan bahwa terdapat sampel yang memiliki data ekstrim

(outlier) sebanyak 6 perusahaan, sehingga harus dikeluarkan dari sampel. Jadi

jumlah sampel yang layak diobservasi adalah 17 perusahaan dalam jangka

waktu 5 tahun, jadi total sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebanyak 85 sampel. Tetapi untuk variabel earnings response coefficient dan

pengungkapan corporate social responsibility dilakukan penanganan

tambahan yaitu dengan metode winsorized agar secara keseluruhan data-data

penelitian dapat lolos uji normalitas.

B. Hasil Uji Instrumen Penelitian

1. Hasil Uji Asumsi Klasik

a. Hasil Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data

berdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik memiliki data

yang berdistribusi normal. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah

residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafis dan

uji statistik (Ghozali, 2015).

Uji normalitas dengan analisis grafik didalam penelitian ini

menggunakan grafik histogram dan dengan menggunakan normal

probability plot. Hasil pengujian normalitas dalam penelitian ini dapat

dilihat pada gambar 4.1 yang menunjukkan hasil uji normalitas

Page 75: PENGARUH SPESIALISASI INDUSTRI AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33249/1/KURNIA... · 4. Judul Skripsi : Pengaruh Spesialisasi Industri Auditor, Pengungkapan

58

menggunakan grafik histogram dan gambar 4.2 yang menunjukkan

hasil uji normalitas menggunakan grafik normal probability plot.

Gambar 4.1 Grafik Histogram

Gambar 4.2 Grafik Normal Probability Plot

Berdasarkan kedua grafik tersebut dapat dilihat bahwa grafik

histogram maupun grafik P-Plot memberikan pola distribusi data yang

normal. Pada grafik histogram dapat dilihat bahwa grafik

menggambarkan bentuk lonceng serta pada grafik normal P-Plot titik

Page 76: PENGARUH SPESIALISASI INDUSTRI AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33249/1/KURNIA... · 4. Judul Skripsi : Pengaruh Spesialisasi Industri Auditor, Pengungkapan

59

titik yang mewakili jumlah sampel dalam penelitian ini mendekati

garis diagonal.

Uji normalitas dengan grafik dapat meyesatkan jika tidak hati-hati

secara visual kelihatan normal, padahal secara statistik bisa sebaliknya

(Ghozali, 2015). Maka dalam penelitian ini digunakan uji statistik

dengan menggunakan uji statistik non-parametrik Kolmogorov-

Smirnov (K-S) untuk memperkuat hasil normalitas data. Jika nilai

Kolmogorov-Smirnov (K-S) memliki tingkat signifikansi diatas Asymp.

Sig. > 0,05 maka model regresi memenuhi asumsi normalitas (Ghozali,

2015). Hasil pengujian normalitas data dengan menggunakan uji

statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S) disajikan pada

tabel 4.3.

Tabel 4. 3 Hasil Uji Normalitas: Kolmogorov Smirnov (K-S)

85 sampel

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 85

Normal Parametersa,b

Mean ,0000000

Std. Deviation ,74734741

Most Extreme Differences Absolute ,088

Positive ,059

Negative -,088

Test Statistic ,088

Asymp. Sig. (2-tailed) ,152c

Sumber : Output SPSS yang diolah

.

Nilai Asymp. Sig. (2-tailed) pada hasil uji Kolmogorov-Smirnov

adalah sebesar 0,152. Nilai tersebut di atas nilai signifikan yaitu 0,05.

Page 77: PENGARUH SPESIALISASI INDUSTRI AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33249/1/KURNIA... · 4. Judul Skripsi : Pengaruh Spesialisasi Industri Auditor, Pengungkapan

60

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal,

maka model regresi dapat digunakan untuk pengujian berikutnya.

b. Hasil Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas dilakukan untuk melihat apakah terjadi

korelasi antara variabel bebas atau satu sama lainnya. Jika nilai

Tolerance ≥ 0,1 dan VIF ≤ 10, maka dapat dikatakan tidak terjadi

multikoloniaritas antar variabel bebas. Berikut tabel 4.4 yang

menunjukkan hasil dari uji multikolonieritas.

Tabel 4.4 Hasil Uji Multikoloniaritas dengan Uji VIF

Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 SYR ,909 1,101

CSR ,979 1,021

SIA ,918 1,090

Sumber : Output SPSS yang diolah

Berdasarkan hasil uji multikolonieritas pada tabel 4.4 dapat dilihat

bahwa variabel bebas dalam penelitian ini tidak saling berkorelasi,

karena nilai Tolerance ≥ 0,1 dan VIF ≤ 10. Maka dapat dikatakan tidak

terjadi gejala multikolonieritas antar variabel.

c. Hasil Uji Heteroskesdastisitas

Uji heteroskesdastisitas dilakukan untuk melihat apakah ada

ketidaksamaan varians dalam fungsi regresi. Data yang baik adalah data

yang homoskesdastisitas atau data yang memiliki kesamaan varians dalam

fungsi regresi. Uji heteroskesdastisitas dalam penelitian ini menggunakan

uji glejser yang dilakukan dengan cara meregresikan antara variabel

Page 78: PENGARUH SPESIALISASI INDUSTRI AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33249/1/KURNIA... · 4. Judul Skripsi : Pengaruh Spesialisasi Industri Auditor, Pengungkapan

61

independen dengan nilai absolut residualnya. Jika nilai signifikansi antara

variabel independen dengan absolut residual lebih dari 0,05 maka tidak

terjadi masalah heteroskesdastisitas. Berikut tabel 4.5 yang

menunjukkan hasil dari uji heteroskesdastisitas.

Tabel 4.5 Hasil Uji Heteroskesdastisitas dengan Uji Glejser

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) ,698 ,115 6,071 ,000

SIA ,002 ,104 ,002 ,015 ,988

SYR ,008 ,038 ,023 ,201 ,841

CSR -1,568 1,150 -,151 -1,363 ,177

Sumber : Output SPSS yang diolah

Pada tabel 4.5 terlihat bahwa nilai signifikansi antara semua variabel

independen dengan absolut residual lebih dari 0,05 maka dapat

disimpulkan bahwa data dalam penelitian ini mempunyai kesamaan

varians dalam fungsi regresi atau homoskesdastisitas atau tidak terjadi

heteroskesdastisitas.

Hasil uji glejser ini konsisten dengan hasil uji grafik scatterplot

berikut ini:

Gambar 4.3 Hasil Uji Heteroskesdastisitas dengan Grafik Scatterplot

Page 79: PENGARUH SPESIALISASI INDUSTRI AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33249/1/KURNIA... · 4. Judul Skripsi : Pengaruh Spesialisasi Industri Auditor, Pengungkapan

62

Berdasarkan grafik scatterplot yang ditunjukkan pada gambar 4.3

terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas

maupun dibawah angka 0 (nol) pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan

bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi yang dilakukan

pada penelitian ini.

d. Hasil Uji Autokorelasi

Menurut Ghozali (2015), uji autokorelasi bertujuan untuk menguji

apakah dalam sebuah model regresi linier terdapat korelasi antara

kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan periode t-1

(sebelumnya). Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan

sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Masalah ini timbul karena

residual tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya.

Pengujian autokorelasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

dengan menggunakan uji Durbin-Watson. Hasil uji autokorelasi dapat

dilihat pada tabel 4.6.

Tabel 4.6 Hasil Uji Autokorelasi dengan Uji Durbin-Watson

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate Durbin-Watson

1 ,919a ,844 ,838 ,76106135 2,161

Sumber : Output SPSS yang diolah

Nilai Durbin-Watson dalam penelitian ini adalah sebesar 2,161.

Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 85 sampel

dengan jumlah variabel independen yang diuji adalah 4 sehingga nilai

dL dalam Durbin-Watson tabel adalah sebesar 1,575 dan nilai dU

adalah sebesar 4-1,575 yaitu sebesar 2,425. Nilai DW dalam penelitian

Page 80: PENGARUH SPESIALISASI INDUSTRI AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33249/1/KURNIA... · 4. Judul Skripsi : Pengaruh Spesialisasi Industri Auditor, Pengungkapan

63

ini terletak di antara nilai dL dan dU yaitu 1,575<2,161<2,425. Hasil

tersebut menunjukan bahwa penelitian terbebas dari masalah

autokorelasi.

2. Hasil Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data

yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum,

minimum, sum, range, kurtosis dan skewness (kemencengan distribusi)

(Ghozali, 2015). Nilai minimum digunakan untuk mengetahui nilai terkecil

dari suatu data variabel yang bersangkutan, sedangkan nilai maximum

digunakan untuk mengetahui nilai terbesar dari suatu data variabel yang

bersangkutan. Nilai mean digunakan untuk mengetahui rata-rata dari suatu

data variabel yang bersangkutan, dan nilai standar deviation digunakan

untuk mengetahui seberapa besar data variabel yang bersangkutan

bervariasi dari rata-rata.

Berikut tabel 4.7 yang merupakan analisis deskriptif untuk variabel

yang digunakan dalam penelitian.

Tabel 4.7 Statistik Deskriptif

N Minimum Maximum Mean

SIA (X1) 85 0,000 1,000 0,55294

CSR (X2) 85 0,01266 0,16456 0,07461

SYR (X3) 85 -4,24800 5,41300 0,93951

ERC (Y) 85 -4,92545 4,32000 0,33501

Valid N (listwise) 85 Sumber : Output SPSS yang diolah

Berdasarkan tabel 4.7 di atas, dapat dilihat bahwa nilai rata-rata dari

variabel dependen yaitu earnings response coefficient adalah sebesar

Page 81: PENGARUH SPESIALISASI INDUSTRI AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33249/1/KURNIA... · 4. Judul Skripsi : Pengaruh Spesialisasi Industri Auditor, Pengungkapan

64

0,33501. Dalam tabel 4.7 tersebut juga dapat dilihat bahwa nilai minimum

dari earnings response coefficient dalam penelitian adalah sebesar -

4,92545 yang terjadi pada Alam Sutera Realty Tbk tahun 2011. Sedangkan

nilai maksimum dari earnings response coefficient adalah sebesar 4,32000

yang terjadi pada Pakuwon Jati Tbk tahun 2015.

Tabel 4.7 menunjukkan bahwa rata-rata dari variabel independen

spesialisasi industri auditor adalah sebesar 0,55294 yang menunjukkan

rata-rata perusahaan telah diaudit oleh auditor spesialis. Nilai minimum

dari spesialisasi industri auditor adalah sebesar 0,000 dan nilai maksimum

dari spesialisasi industri auditor adalah 1,000.

Variabel independen yang selanjutnya dalam penelitian ini yaitu

pengungkapan corporate social responsibility menunjukkan rata-rata

sebesar 0,07461 yang menunjukkan bahwa rata-rata perusahaan yang

diteliti telah mengungkapkan 7% item-item yang digunakan untuk

mengukur pengungkapan corporate social responsibility. Nilai minimum

dari pengungkapan corporate social responsibility adalah sebesar 0,01266

yang merupakan hasil pengungkapan corporate social responsibility yang

dilakukan oleh Cowell Development Tbk tahun 2011. Sedangkan nilai

maksimum dari pengungkapan corporate social responsibility adalah

sebesar 0,16456 yang merupakan pengungkapan corporate social

responsibility dari Lippo Cikarang Tbk tahun 2015.

Selanjutnya, berdasarkan tabel 4.7 dapat dilihat nilai rata-rata dari

systemic risk adalah sebesar 0,93951 yang menunjukkan bahwa rata-rata

Page 82: PENGARUH SPESIALISASI INDUSTRI AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33249/1/KURNIA... · 4. Judul Skripsi : Pengaruh Spesialisasi Industri Auditor, Pengungkapan

65

perusahaan peka terhadap perubahan pasar, dimana perubahan return pasar

mengakibatkan perubahan terhadap return saham perusahaan. Nilai

minimum dari systemic risk adalah sebesar -4,24800 yang merupakan hasil

dari Ristia Bintang Mahkota Sejati Tbk tahun 2015. Sedangkan nilai

maksimum dari systemic risk adalah sebesar 5,41300 yang merupakan

hasil dari Cowell Development Tbk tahun 2011.

3. Hasil Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai

koefisien determinasi adalah antara nol dan satu (Ghozali, 2015).

Hasil dari uji koefisien determinasi dalam penelitian ini disajikan

dalam tabel 4.8.

Tabel 4.8 Hasil Koefisien Determinasi Analisis Regresi Berganda Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

1 ,919a ,844 ,838 ,76106135

Sumber : Output SPSS yang diolah

Dari tabel 4.8 yang telah disajikan di atas dapat kita lihat bahwa nilai

adjusted R2 sebesar 0,838 yang menjelaskan bahwa variabel-variabel

independen yang ada di dalam penelitian ini dapat menjelaskan 83,8%

variabel dependen yang ada di dalam penelitian ini yaitu earnings

response coefficient. Hasil ini menunjukkan bahwa model memiliki

kemampuan yang tinggi dalam menjelaskan variabel dependen, sedangkan

sisanya sebesar 16,2% dijelaskan oleh varibel-variabel lain di luar

Page 83: PENGARUH SPESIALISASI INDUSTRI AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33249/1/KURNIA... · 4. Judul Skripsi : Pengaruh Spesialisasi Industri Auditor, Pengungkapan

66

penelitian ini seperti ukuran perusahaan (Sandi, 2013), leverage

(Wijayanti, 2013), pengungkapan sukarela (Sudarma dan Ni Made, 2015),

dll.

4. Hasil Uji Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan untuk memberikan gambaran antara

hubungan variabel-variabel independen terhadap variabel dependen. Pada

penelitian ini, uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji signifikansi

parameter individual (uji statistik t) dan uji signifikansi simultan (uji

statistik F).

a. Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel

independen atau variabel bebas yang dimasukkan dalam model

mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel

dependen (Ghozali, 2015). Apabila nilai signifikansi < 0,05 maka Ha

diterima dan sebaliknya. Nilai F diturunkan dari tabel ANOVA yang

dapat dilihat pada tabel 4.9 di bawah ini.

Tabel 4.9 Hasil Uji Signifikansi Simultan : Uji Statistik F ANOVAa

Model

Sum of

Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 253,793 3 84,598 146,056 ,000b

Residual 46,916 81 ,579

Total 300,709 84

Sumber : Output SPSS yang diolah

Berdasarkan tabel 4.9 dapat diperoleh F hitung sebesar 146,056

yang mana lebih besar dari F tabel (2,48). Hasil uji signifikansi sebesar

Page 84: PENGARUH SPESIALISASI INDUSTRI AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33249/1/KURNIA... · 4. Judul Skripsi : Pengaruh Spesialisasi Industri Auditor, Pengungkapan

67

0,000 (<0,05) menunjukkan bahwa (H4) diterima, yaitu seluruh

variabel independen dalam hal ini spesialisasi industri auditor,

pengungkapan corporate social responsibility, dan systemic risk

berpengaruh secara simultan terhadap earnings response coefficient.

b. Hasil Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh

satu variabel penjelas atau variabel independen secara individual

dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2015). Dalam

penelitian ini, variabel independen yang terdiri dari spesialisasi

industri auditor, pengungkapan corporate social responsibility, dan

systemic risk secara individual mempengaruhi variabel dependen yaitu

earnings response coefficient. Hasil dari uji signifikansi parameter

individual (uji t) disajikan dalam tabel 4.10.

Tabel 4.10 Hasil Uji Signifikansi Individual : Uji t Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -2,563 ,191 -13,447 ,000

SIA ,309 ,173 ,082 1,785 ,078

SYR -,152 ,062 -,112 -2,429 ,017

CSR 38,457 1,908 ,894 20,155 ,000

Sumber :Output SPSS yang diolah

Pada tabel 4.10 terlihat bahwa variabel independen systemic risk

dan pengungkapan corporate social responsibility berpengaruh secara

signifikan terhadap earnings response coefficient (variabel dependen)

yaitu sebesar 0,017 dan 0,000 (karena lebih kecil dari tingkat

Page 85: PENGARUH SPESIALISASI INDUSTRI AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33249/1/KURNIA... · 4. Judul Skripsi : Pengaruh Spesialisasi Industri Auditor, Pengungkapan

68

ERC = -2,563 + 0,309 SIA + 38,457 CSR – 0,152 SYR

signifikansi 0,05 atau 5%). Sedangkan variabel independen spesialisasi

industri auditor tidak berpengaruh secara signifikan terhadap earnings

response coefficient yaitu sebesar 0,078 (lebih besar dari 0,05). Namun

variabel spesialisasi industri auditor dapat berpengaruh secara

signifikan jika dengan tingkat signifikansi 0,1. Hal ini dibuktikan

dengan tingkat signifikansi spesialiasasi industri audtitor sebesar 0,078

< 0,1.

Berdasarkan pada hasil uji signifikansi individual (uji t) yang

disajikan pada tabel 4.10 di atas maka didapat persamaan regresi

seperti berikut:

Hasil di atas menjelaskan bahwa nilai konstanta sebesar -2,563,

menyatakan bahwa jika ketiga variabel independen tersebut dianggap

konstan atau tidak ada penambahan, maka earnings response

coefficient akan bernilai -2,563 satuan.

Nilai koefisien pengungkapan corporate social responsibility

sebesar 38,457 menunjukkan bahwa setiap penambahan satu satuan

pengungkapan corporate social responsibility dan variabel lain

kosntan, maka earnings response coefficient akan meningkat sebesar

38,457 satuan. Sedangkan nilai koefisien systemic risk sebesar -0,152

menunjukkan bahwa setiap penambahan satu satuan systemic risk dan

variabel lain konstan. maka earnings response coefficient akan

menurun sebesar 0,152 satuan.

Page 86: PENGARUH SPESIALISASI INDUSTRI AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33249/1/KURNIA... · 4. Judul Skripsi : Pengaruh Spesialisasi Industri Auditor, Pengungkapan

69

C. Pembahasan

1. Pengaruh Spesialisasi Industri Auditor, Pengungkapan Corporate Social

Responsibility, dan Systemic Risk berpengaruh secara simultan terhadap

Earnings Response Coefficient

Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan, hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa variabel spesialisasi industri auditor, pengungkapan

corporate social responsibility, dan systemic risk berpengaruh secara

simultan terhadap Earnings Response Coefficient. Hal ini dapat dilihat dari

tingkat signifikansi uji F sebesar 0,000 (<0,05), yang artinya menerima

hipotesis pertama (H1).

2. Pengaruh Spesialisasi Industri Auditor terhadap Earnings Response

Coefficient

Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan, hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa variabel spesialisasi industri auditor (X1) memiliki

tingkat signifikansi sebesar 0,078 (>0,05). Hal ini berarti menolak

hipotesis kedua (H2), artinya spesialisasi industri auditor tidak berpengaruh

signifikan terhadap earnings response coefficient.

Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Sandi (2013), dan

Mulyani, Asyik, & Andayani (2007) yang mengungkapkan bahwa

spesialisasi industri auditor tidak berpengaruh terhadap earnings response

coefficient. Penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian Andreas

(2012) yang menyatakan bahwa investor akan lebih merespon perusahaan

Page 87: PENGARUH SPESIALISASI INDUSTRI AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33249/1/KURNIA... · 4. Judul Skripsi : Pengaruh Spesialisasi Industri Auditor, Pengungkapan

70

yang diaudit oleh auditor spesialis, karena auditor spesialis memiliki

pengetahuan lebih (superior knowledge) dan tindakan untuk mencegah

terjadinya manajemen laba sehingga dapat meningkatkan kualitas laba.

Selain itu auditor spesialis dianggap memiliki pengetahuan mengenai

resiko perusahaan, tren persaingan, dan resi\ko audit dibanding auditor

yang tidak spesialis. Hal ini dikarenakan pengalaman yang dimiliki oleh

auditor spesialis dalam mengaudit suatu perusahaan dalam industri yang

sama, pada dasarnya lebih banyak dibandingkan dengan auditor yang tidak

spesialis.

Investor tidak memperhatikan kualitas auditor karena perhatian mereka

hanya pada nilai laba tanpa peduli ketepatan angka-angka tersebut. Hasil

penelitian ini juga diakibatkan karena tujuan investor dalam membaca atau

menggunakan laporan keuangan adalah untuk menilai kinerja perusahaan,

jadi peran auditor dalam hal ini adalah menilai kewajaran penyajian dalam

laporan keuangan yang sesuai dengan prinsip akuntansi berlaku umum.

Auditor hanya sebagai pihak independen antara perusahaan dengan

investor, sehingga investor tidak akan peduli apakah laporan tersebut telah

diaudit oleh auditor yang spesialis atau tidak (Mulyani, Asyik, dan

Andayani, 2007).

3. Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility terhadap

Earnings Response Coefficient

Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan, hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa variabel pengungkapan corporate social

Page 88: PENGARUH SPESIALISASI INDUSTRI AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33249/1/KURNIA... · 4. Judul Skripsi : Pengaruh Spesialisasi Industri Auditor, Pengungkapan

71

responsibility (X2) memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,000 (<0,05).

Dengan demikian hipotesis ketiga (H3) diterima, artinya pengungkapan

corporate social responsibility berpengaruh terhadap earnings response

coefficient.

Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Dewi & Sitinjak

(2009) dan Sayekti & Wondabio (2007) yang menyatakan pengungkapan

corporate social responsibility berpengaruh terhadap earnings response

coefficient. Berbeda dengan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh

Restuti dan Cecilia (2012) yang menyatakan bahwa pengungkapan

corporate social responsibility tidak berpengaruh terhadap earnings

response coefficient.

Dalam hasil penelitian juga menunjukkan nilai koefisien regresi dari

pengungkapan corporate social responsibility sebesar 38,457. Koefisien

regresi yang bernilai positif menunjukkan bahwa semakin tinggi

pengungkapan corporate social responsibility maka semakin tinggi juga

nilai dari earnings response coefficient. Hal ini disebabkan, karena

investor pada saat ini melihat bahwa kelangsungan hidup perusahaan juga

sangat bergantung pada hubungan perusahaan dengan masyarakat dan

lingkungan tempat perusahaan melakukan aktivitas operasinya. Orientasi

mengejar laba semaksimal mungkin, secara jangka pendek akan

menunjukkan keberhasilan, namun untuk jangka panjang hal tersebut bisa

menimbulkan masalah bagi perusahaan karena adanya resistensi dari

masyarakat dan stakeholder lainnya (Lako, 2010). Disamping itu bagi

Page 89: PENGARUH SPESIALISASI INDUSTRI AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33249/1/KURNIA... · 4. Judul Skripsi : Pengaruh Spesialisasi Industri Auditor, Pengungkapan

72

investor, pengungkapan corporate social responsibility dapat menjadi

nilai tambah bagi perusahaan dibanding perusahaan yang tidak

melaporkan laporan corporate social responsibility.

4. Pengaruh Sytemic Risk terhadap Earnings Response Coefficient

Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan, hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa variabel systemic risk (X3) memiliki tingkat

signifikansi sebesar 0,017 (<0,05). Dengan demikian hipotesis keempat

(H4) diterima, artinya systemic risk berpengaruh terhadap earnings

response coefficient.

Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian Delvira, &

Nelvirita (2013), dan Hasanzade, Roya, & Gholamreza (2013) yang

menyatakan bahwa systemic risk berpengaruh terhadap earnings response

coefficient.

Dalam hasil penelitian ini diperoleh nilai koefisien regresi dari

pengungkapan systemic risk sebesar -0,152. Koefisien regresi yang

bernilai negatif menunjukkan bahwa semakin tinggi systemic risk maka

semakin rendah nilai dari earnings response coefficient. Pada umumnya

perusahaan yang memiliki risiko sistematis yang tinggi, maka akan

semakin memiliki ketidakpastian return yang terjadi di masa depan

sehingga semakin rendah nilai perusahaan di mata investor. Hal ini akan

menyebabkan investor lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan

sehubung dengan perusahaan beresiko tinggi (Delvira, & Nelvirita, 2013).

Page 90: PENGARUH SPESIALISASI INDUSTRI AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33249/1/KURNIA... · 4. Judul Skripsi : Pengaruh Spesialisasi Industri Auditor, Pengungkapan

73

Lebih lanjut dijelaskan oleh Scott (2009) yang mengatakan bahwa

perusahaan yang memiliki risiko yang tinggi, maka informasi mengenai

pengumuman laba akan sedikit mendapat reaksi oleh investor, sehingga

ERC akan semakin rendah. Karena perusahaan dengan risiko tinggi

sekalipun bisa menjanjikan return yang tinggi namun disisi lain tingkat

kepastiannya juga tinggi. Oleh karena itu investor akan lebih lambat,

bahkan tidak sama sekali bereaksi atas informasi laba perusahaan.

Page 91: PENGARUH SPESIALISASI INDUSTRI AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33249/1/KURNIA... · 4. Judul Skripsi : Pengaruh Spesialisasi Industri Auditor, Pengungkapan

74

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pada data yang telah dikumpulkan dan hasil pengujian yang

telah dilakukan dengan model regresi berganda, maka dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut :

1. Spesialisasi industri auditor, pengungkapan corporate social

responsibility, dan systemic risk berpengaruh secara simultan terhadap

earnings response coefficient.

2. Spesialisasi industri auditor tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

earnings response coefficient. Hal ini sesuai dengan penelitian Sandi

(2013), dan Mulyani, Asyik, & Andayani (2007).

3. Pengungkapan corporate social responsibility berpengaruh secara

signifikan terhadap earnings response coefficient. Hal ini sesuai dengan

penelitian Dewi & Sitinjak (2009) dan Sayekti & Wondabio (2007).

4. Systemic risk berpengaruh secara signifikan terhadap earnings response

coefficient. Hasil ini sesuai dengan penelitian Delvira, & Nelvirita (2013),

dan Hasanzade, Roya, & Gholamreza (2013).

B. Saran

Berikut saran-saran yang dapat diberikan untuk penelitian selanjutnya

adalah sebagai berikut :

Page 92: PENGARUH SPESIALISASI INDUSTRI AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33249/1/KURNIA... · 4. Judul Skripsi : Pengaruh Spesialisasi Industri Auditor, Pengungkapan

75

1. Penelitian selanjutnya disarankan agar menambah variabel yang akan

digunakan seperti persistensi laba, struktur modal, ukuran perusahaan, ukuran

KAP, leverage, dll sehingga hasilnya akan memperkaya pembahasan

mengenai earnings response coefficient.

2. Penelitian selanjutnya disarankan menggunakan proksi-proksi yang berbeda

dalam setiap variabel sehingga dapat dibandingkan dengan proksi yang

digunakan dalam penelitian ini.

3. Penelitian selanjutnya disarankan agar memperluas wilayah sampel dengan

menambah jenis industri atau menggunakan seluruh industri yang terdapat di

Bursa Efek Indonesia (BEI).

Page 93: PENGARUH SPESIALISASI INDUSTRI AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33249/1/KURNIA... · 4. Judul Skripsi : Pengaruh Spesialisasi Industri Auditor, Pengungkapan

76

DAFTAR PUSTAKA

Andreas, Hans Hananto. 2012. Spesialisasi Industri Auditor sebagai Prediktor

Earnings Response Coefficient Perusahaan Publik yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, vol. 14, no. 2.

Aryanti, Gusti Ayu Putu Sintya dan Eka Ardhani Sisdyani. 2016. Profitabilitas

pada Earnings Response Coefficient dengan Pengungkapan Corporate

Social Responsibility sebagai Variabel Pemoderasi. E-Jurnal Akuntansi

Universitas Udayana, vol. 15, no. 1.

Brigham, Eugene dan Joel F. Houston. 2001. Manajemen Keuangan II. Salemba

Empat, Jakarta.

Bruegger, Esther dan Frederick C. Dunbar. 2009. Estimating Financial Fraud

Damages with Response Coefficients. The Journal of Corporation Law,

vol. 35, no. 1.

Cheng, Megawati dan Yulius Jogi Christiawan. 2010. Pengaruh Pengungkapan

Corporate Social Responsibility terhadap Abnormal Return. Jurnal

Akuntansi dan Keuangan, vol. 13, no. 1.

Cho, J. Y. dan K. Jung. 1991. Earnings Response Coefficient : A Synthesis of

Theory and Empirical Evidence. Journal of Accounting Literatur, vol.

10, no. 2.

Darwanis, Dana Siswar dan Arie Andina. 2013. Pengaruh Risiko Sistematis

terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility serta

dampaknya terhadap Pertumbuhan Laba dan Koefisien Respon Laba.

Jurnal Telaah & Riset Akuntansi, vol. 6, no. 1.

Delvira, Maisil dan Nelvirita. 2013. Pengaruh Risiko Sistematik, Leverage dan

Persistensi Laba terhadap Earnings Response Coefficient (ERC). Jurnal

WRA, vol. 1, no.1.

Dewi, Rosiyana dan Mariani Sitinjak. 2009. Analisis Pengaruh Karakteristik

Perusahaan terhadap Earnings Response Coefficient dengan Corporate

Social Responsibility sebagai Variabel Intervening. Jurnal Informasi,

Perpajakan, Akuntansi, dan Keuangan Publik, vol. 4, no. 2.

Elder, Randal J, Suzanne Lowensohn dan Jacqueline L. Reck. 2015. Audit Firm

Rotaton, Auditor Specialization, and Audit Quality in the Municipal

Audit Context. Journal of Governmental & Nonprofit Accounting, vol.

4, no. 2.

Page 94: PENGARUH SPESIALISASI INDUSTRI AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33249/1/KURNIA... · 4. Judul Skripsi : Pengaruh Spesialisasi Industri Auditor, Pengungkapan

77

FASB. 1985. Account Standards, Original Pronouncement. McGraw Hill, New

York.

Ghozali, Imam. 2015. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Edisi

Keempat, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Godfrey, Jayne. 2010. Accounting Theory. Sevent Edition, John Wiley Sons

Australian Ltd, Melbourne.

Habib, Ahsan dan Borhan Uddin Bhuiyan. 2011. Audit Firm Industry

Specialization and the Audit Report Lag’, Journal of International

Accounting, Auditing, and Taxation. vol. 32, no. 44.

Halim, Abdul. 2005. Analisis Investasi. Salemba Empat, Jakarta.

Haniffa, R. M. dan T. E. Cooke. 2005. The Impact of Culture and Governance on

Corporate Social Reporting. Journal of Accounting and Public Policy,

vol. 24, no. 4.

Hasanzade, Mahboobe, Roya Darabi dan Gholamreza Mahfoozi. 2013. Factors

Affecting the Earnings Response Coefficient: An Empirical study for

Iran. European Online Journal of Natural and Social Sciences, vol. 2,

no. 3.

Hogan, C. E. dan Jeter, D. C. 1999. Industry Specialization by Auditors. A

Journal of Practice & Theory, vol. 18, no. 1.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2009. Standar Akuntansi Keuangan. Salemba Empat,

Jakarta.

Jensen, Michael C. dan Meckling, W. H. 1976. Theory of the Firm: Managerial

Behaviour, Agency Cost and Ownership Structure. Journal of Financial

Economics, vol. 3, no. 4.

Jogiyanto, Hartono. 2000. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Kedua,

BPFE, Yogyakarta.

Kalapur, Sanjay. 1994. Dividend Payour Ratio as Determinant of Earnings

Response Coefficient. Journal of Accounting and Economics, vol. 17.

Kieso, Donald E, Jerry J. Weygandt dan Terry D.Warfield. 2002. Intermediate

Accounting. Erlangga, Jakarta.

Kurnia, Ivan dan Sufiyati. 2015. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage, Risiko

Sistematik, dan Investment Opportunity Set terhadap Earnings Response

Coefficient. Jurnal Ekonomi, vol. 20, no. 3.

Page 95: PENGARUH SPESIALISASI INDUSTRI AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33249/1/KURNIA... · 4. Judul Skripsi : Pengaruh Spesialisasi Industri Auditor, Pengungkapan

78

Lako, Andreas. 2010. Dekonstruksi CSR & Reformasi Paradigma Bisnis &

Akuntansi. Erlangga, Jakarta.

Moradi, Mehdi, Mahdi Salehi dan Zakiheh Erfanian. 2010. A Study of the Effect

of Financial Leverage on Earnings Response Coefficient through out

Income Approach:Irian Evidence. Intenational Review of Accounting,

Banking and Finance, vol. 2, no. 2.

Mulyani, Sri, Nur Fadjrih Asyik dan Andayani. 2007. Faktor-faktor yang

mempengaruhi Earnings Response Coefficient. JAAI vol. 11, no. 1.

Paramita, Ratna Wijayanti Daniar dan Ery Hidayanti. 2013. Pengaruh Earnings

Response Coefficient terhadap Harga Saham. Jurnal WIGA vol. 3, no. 1.

Peraturan BAPEPAM Nomor Kep-346/BL/2011.

Peraturan Bursa Efek Jakarta (BEJ) Nomor Kep-306/BEJ/07-2004.

Peraturan Perseroan Terbatas UU No. 40 tahun 2007 ayat 66 (2c).

Primadita, Indria. 2012. Pengaruh Tenur Audit dan Auditor Spesialis terhadap

Informasi Asimetri. Simposium Nasional Akuntansi XV.

Raharjo, Eko. 2007. Teori Agensi dan Teori Stewarship dalam Perspektif

Akuntansi. Fokus Ekonomi, vol. 2, no. 1.

Restuti, M. M. Dwi dan Cecilia Nathaniel. 2012. Pengaruh Pengungkapan

Corporate Social Responsibility terhadap Earnings Response

Coefficient. Jurnal Dinamika Manajemen, vol. 3, no. 1.

Rofika. 2015. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Earnings Response Coefficient

(ERC) Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Jurnal Akuntansi, vol.3, no. 2.

Sandi, Khaerul Umam. 2013. Faktor-faktor yang mempengaruhi Earnings

Response Coefficient. Accounting Analysis Journal, vol. 2, no. 3.

Sayekti, Yosefa dan Ludovicus Sensi Wondabio. 2007. Pengaruh CSR Disclosure

terhadap Earnings Response Coefficient. Simposium Nasional Akuntansi

X.

Scott, William R. 2009. Financial Accounting Theory. 5th edition, Prentice-Hall

Canada Inc, Scarborough, Ontario.

Scott, William R. 2015. Financial Accounting Theory. 7th edition, Prentice-Hall

Canada Inc, Scarborough, Ontario.

Page 96: PENGARUH SPESIALISASI INDUSTRI AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33249/1/KURNIA... · 4. Judul Skripsi : Pengaruh Spesialisasi Industri Auditor, Pengungkapan

79

Soewardjono. 2005. Teori Akuntansi: Perekayasaan Pelaporan Keuangan. Edisi

III, BPFE, Yogyakarta.

Suad, Husnan. 2005. Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. UPP

AMP YKPN, Yogyakarta.

Sudarma, I. Putu dan Ni Made Dwi Ratnadi. 2015. Pengaruh Voluntary

Disclosure pada Earnings Response Coefficient. E-Jurnal Akuntansi

Universitas Udayana, vol. 12, no. 2.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan ke-16, Alfabeta, Bandung.

Tandelilin, Eduardus. 2001. Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. BPFE,

Yogyakarta.

Teoh, S. H. dan T. J. Wong. 1993. Perceived Auditor Quality and The Earnings

Response Coefficient. The Accounting Review, vol. 68, no. 2.

Tjun, Lauw Tjun, Elyzabet Indrawati Marpaung dan Santy Setiawan. 2012.

‘Pengaruh Kompetensi dan Independensi Auditor terhadap Kualitas

Audit. Jurnal Akuntansi, vol. 4, no. 1.

Tuanakotta, Theodorus. M. 2015. Audit Kontemporer. Salemba Empat, Jakarta.

Tuwentina, Putu dan Dewa Gede Wirama. 2014. Pengaruh Konservatisme

Akuntansi dan Good Corporate Governance pada Kualitas Laba. E-

Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, vol. 8, no. 2.

Wakum, Alexander Aji Suseno dan I Gede Saputra Wisadha. 2014. Pengaruh

Audit Tenure pada Asimetri Informasi dengan Moderasi Komite Audit.

E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, vol. 6, no. 3.

Wild et al. 2004. Analisis Laporan Keuangan. Salemba Empat, Jakarta.

World Business Council for Suistanable Development. 2002.Corporate Social

Responsibility. The WBCSD’s Journal, vol. 4.

Wulandari, Kadek Trisna dan I Gede Ary Wirajaya. 2014. Pengaruh

Pengungkapan Corporate Social Responsibility terhadap Earnings

Response Coefficient. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, vol. 6,

no. 3.

Zakaria, Nor Balkish dan Dalila Daud. 2013. Does Big 4 Affect the Earnings

Response Coefficient (ERC) ?. Journal of Modern Accounting and

Auditing, vol. 9, no. 9.

Page 97: PENGARUH SPESIALISASI INDUSTRI AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33249/1/KURNIA... · 4. Judul Skripsi : Pengaruh Spesialisasi Industri Auditor, Pengungkapan

80

http://www.idx.co.id

http://www.sahamok.com

http://www.yahoofinance.com

Page 98: PENGARUH SPESIALISASI INDUSTRI AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33249/1/KURNIA... · 4. Judul Skripsi : Pengaruh Spesialisasi Industri Auditor, Pengungkapan

81

Lampiran-Lampiran

Page 99: PENGARUH SPESIALISASI INDUSTRI AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33249/1/KURNIA... · 4. Judul Skripsi : Pengaruh Spesialisasi Industri Auditor, Pengungkapan

82

Lampiran 1. Perusahaan Property dan Real Estate yang menjadi sampel

No. Kode Saham Nama Perusahaan

1. ASRI Alam Sutera Realty Tbk

2. BIPP Bhuawanatala Indah Permai Tbk

3. BKSL Sentul City Tbk

4. COWL Cowell Development Tbk

5. CTRA Ciputra Development Tbk

6. CTRS Ciputra Surya Tbk

7. FMII Fortune Mate Indonesia Tbk

8. GMTD Goa Makassar Tourism Development Tbk

9. JRPT Jaya Real Property Tbk

10. KIJA Kawasan Industri Jababeka Tbk

11. LPCK Lippo Cikarang Tbk

12. MDLN Modernland Realty Tbk

13. PLIN Plaza Indonesia Realty Tbk

14. PUDP Pudjiati Prestige Tbk

15. PWON Pakuwon Jati Tbk

16. RBMS Ristia Bintang Mahkota Sejati Tbk

17. SMDM Suryamas Dutamakmur Tbk

Page 100: PENGARUH SPESIALISASI INDUSTRI AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33249/1/KURNIA... · 4. Judul Skripsi : Pengaruh Spesialisasi Industri Auditor, Pengungkapan

83

Lampiran 2. Indeks Pengungkapan Corporate Social Responsibility

Aspek Ekonomi

1 EC1 Perolehan dan distribusi nilai ekonomi

2 EC2 Implikasi finansial akibat perubahan iklim

3 EC3 Dana pensiun karyawan

4 EC4 Bantuan finansial dari pemerintah

5 EC5 Standar upah minimum

6 EC6 Rasio pemasok lokal

7 EC7 Rasio karyawan lokal

8 EC8 Pengaruh pembangunan infrastruktur

9 EC9 Dampak pengaruh ekonomi tidak langsung

Aspek Lingkungan

10 EN1 Pemakaian material

11 EN2 Pemakaian material daur ulang

12 EN3 Pemakaian energi langsung

13 EN4 Pemakaian energi tidak langsung

14 EN5 Penghematan energi

15 EN6 Inisiatif penyediaan energi terbarukan

16 EN7 Inisiatif mengurangi energi tidak langsung

17 EN8 Pemakaian air

18 EN9 Sumber air yang terkena dampak

19 EN10 Jumlah air daur ulang

20 EN11 Kuasa tanah di hutan lindung

21 EN12 Perlindungan keanekaragaman hayati

22 EN13 Pemulihan habitat

23 EN14 Strategi menjaga keanekaragaman hayati

24 EN15 Spesies yang dilindungi

25 EN16 Total gas rumah kaca

26 EN17 Total gas tidak langsung yang berkaitan dengan gas rumah kaca

27 EN18 Inisiatif pengurangan efek gas rumah kaca

28 EN19 Pengurangan emisi ozon

29 EN20 Jenis-jenis emisi udara

30 EN21 Kualitas pembuangan air dan lokasinya

31 EN22 Klasifikasi limbah dan metode pembuangan

32 EN23 Total biaya dan jumlah yang tumpah

33 EN24 Limbah berbahaya yang ditransportasikan

34 EN25 Keanekaragaman hayati

35 EN26 Inisiatif mengurangi dampak buruk pada lingkungan

36 EN27 Persentase produk yang terjual dan materi kemasan

dikembalikan berdasarkan kategori

37 EN28 Nilai moneter akibat pelanggaran peraturan dan hukum

lingkungan hidup

38 EN29 Dampak signifikan terhadap lingkungan akibat transportasi

Produk

Page 101: PENGARUH SPESIALISASI INDUSTRI AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33249/1/KURNIA... · 4. Judul Skripsi : Pengaruh Spesialisasi Industri Auditor, Pengungkapan

84

Lampiran 2. (Lanjutan)

39 EN30 Biaya dan investasi perlindungan lingkungan

Aspek Sosial

40 LA1 Jumlah karyawan

41 LA2 Tingkat perputaran karyawan

42 LA3 Kompensasi bagi karyawan tetap

43 LA4 Perjanjian Kerja Bersama

44 LA5 Pemberitahuan minimum tentang perubahan operasional

45 LA6 Majelis kesehatan dan keselamatan kerja

46 LA7 Tingkat kecelakaan kerja

47 LA8 Program pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan

48 LA9 Kesepakatan kesehatan dan keselamatan kerja

49 LA10 Rata-rata jam pelatihan

50 LA11 Program persiapan pensiun

51 LA12 Penilaian kinerja dan pengembangan karir

52 LA13 Keanekaragaman karyawan

53 LA14 Rasio gaji dasar pria terhadap wanita

54 HR1 Perjanjian dan investasi menyangkut HAM

55 HR2 Persentase pemasok dan kontraktor menyangkut HAM

56 HR3 Pelatihan karyawan tentang HAM

57 HR4 Kasus diskriminasi

58 HR5 Hak berserikat

59 HR6 Pekerja di bawah umur

60 HR7 Pekerja paksa

61 HR8 Tenaga keamanan terlatih HAM

62 HR9 Pelanggaran hak penduduk asli

63 SO1 Dampak program pada komunitas

64 SO2 Hubungan bisnis dan risiko korupsi

65 SO3 Pelatihan anti korupsi

66 SO4 Pencegahan tindakan korupsi

67 SO5 Partisipasi dalam pembuatan kebijakan publik

68 SO6 Sumbangan untuk partai politik

69 SO7 Hukuman akibat pelanggaran persaingan usaha

70 SO8 Hukuman atau denda pelanggaran peraturan perundangan

71 PR1 Perputaran dan keamanan produk

72 PR2 Pelanggaran peraturan dampak produk

73 PR3 Informasi kandungan produk

74 PR4 Pelanggaran penyediaan info produk

75 PR5 Tingkat kepuasan pelanggan

76 PR6 Kelayakan komunikasi pemasaran

77 PR7 Pelanggaran komunikasi pemasaran

78 PR8 Pengaduan tentang pelanggaran privatisasi pelanggan

79 PR9 Denda pelanggaran pengadaan dan penggunaan produk

Page 102: PENGARUH SPESIALISASI INDUSTRI AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33249/1/KURNIA... · 4. Judul Skripsi : Pengaruh Spesialisasi Industri Auditor, Pengungkapan

85

Lampiran 3. Data Perusahaan

Perhitungan Variabel Independen Spesialisasi Industri Auditor

Page 103: PENGARUH SPESIALISASI INDUSTRI AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33249/1/KURNIA... · 4. Judul Skripsi : Pengaruh Spesialisasi Industri Auditor, Pengungkapan

86

Lampiran 3. (Lanjutan)

Page 104: PENGARUH SPESIALISASI INDUSTRI AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33249/1/KURNIA... · 4. Judul Skripsi : Pengaruh Spesialisasi Industri Auditor, Pengungkapan

87

Lampiran 3. (Lanjutan)

Page 105: PENGARUH SPESIALISASI INDUSTRI AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33249/1/KURNIA... · 4. Judul Skripsi : Pengaruh Spesialisasi Industri Auditor, Pengungkapan

88

Lampiran 3. (Lanjutan)

Page 106: PENGARUH SPESIALISASI INDUSTRI AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33249/1/KURNIA... · 4. Judul Skripsi : Pengaruh Spesialisasi Industri Auditor, Pengungkapan

89

Lampiran 3. (Lanjutan)

Page 107: PENGARUH SPESIALISASI INDUSTRI AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33249/1/KURNIA... · 4. Judul Skripsi : Pengaruh Spesialisasi Industri Auditor, Pengungkapan

90

Lampiran 4. Perhitungan Variabel Independen Pengungkapan Corporate Social Responsibility

Page 108: PENGARUH SPESIALISASI INDUSTRI AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33249/1/KURNIA... · 4. Judul Skripsi : Pengaruh Spesialisasi Industri Auditor, Pengungkapan

91

Lampiran 4. (Lanjutan)

Page 109: PENGARUH SPESIALISASI INDUSTRI AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33249/1/KURNIA... · 4. Judul Skripsi : Pengaruh Spesialisasi Industri Auditor, Pengungkapan

92

Lampiran 4. (Lanjutan)

Page 110: PENGARUH SPESIALISASI INDUSTRI AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33249/1/KURNIA... · 4. Judul Skripsi : Pengaruh Spesialisasi Industri Auditor, Pengungkapan

93

Lampiran 4. (Lanjutan)

Page 111: PENGARUH SPESIALISASI INDUSTRI AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33249/1/KURNIA... · 4. Judul Skripsi : Pengaruh Spesialisasi Industri Auditor, Pengungkapan

94

Lampiran 5. Perhitungan Variabel Independen Systemic Risk

No. Nama Perusahaan Kode Tahun Closing

Price

Closing Price

t-1

IHSG

IHSG

t-1

Return

Saham

Return

Pasar

Beta

Syr

1 Agung Podomoro Land Tbk APLN 2011 365 350 4.040 4.054 0,043 -0,004 0,877

2012 500 500 4.823 4.803 0,000 0,004 0,944

2013 278 283 4.703 4.720 -0,018 -0,004 1,575

2014 417 423 5.405 5.448 -0,014 -0,008 1,174

2015 296 295 4.774 4.827 0,003 -0,011 1,144

2 Alam Sutera Realty Tbk ASRI 2011 580 570 3.985 4.005 0,018 -0,005 1,538

2012 1.030 1.050 4.854 4.875 -0,019 -0,004 0,64

2013 635 630 4.700 4.699 0,008 0,000 0,96

2014 610 610 5.515 5.451 0,000 0,012 2,071

2015 377 377 4.781 4.774 0,000 0,002 0,752

3 Bhuawanatala Indah Permai Tbk BIPP 2011 69 70 4.181 4.164 -0,014 0,004 -0,971

2012 104 102 4.812 4.796 0,020 0,003 0,733

2013 87 89 4.584 4.620 -0,022 -0,008 0,595

2014 87 89 5.445 5.515 -0,022 -0,013 0,682

2015 103 95 4.885 4.886 0,084 0,000 0,247

4 Sentul City Tbk BKSL 2011 250 255 4.042 4.036 -0,020 0,001 1,552

2012 305 295 4.778 4.723 0,034 0,012 1,557

2013 190 188 4.879 4.726 0,011 0,032 1,293

2014 135 134 5.454 5.413 0,007 0,008 3,247

2015 74 75 4.827 4.854 -0,013 -0,006 2,136

5 Cowell Development Tbk COWL 2011 255 260 4.042 4.036 -0,019 0,001 5,413

2012 200 197 4.819 4.786 0,015 0,007 1,295

2013 555 555 4.720 4.700 0,000 0,004 -0,49

2014 640 640 5.443 5.454 0,000 -0,002 1,464

2015 605 605 4.886 4.861 0,000 0,005 0,69

Page 112: PENGARUH SPESIALISASI INDUSTRI AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33249/1/KURNIA... · 4. Judul Skripsi : Pengaruh Spesialisasi Industri Auditor, Pengungkapan

95

Lampiran 5. (Lanjutan)

No. Nama Perusahaan Kode Tahun Closing

Price

Closing Price

t-1

IHSG

IHSG

t-1

Return

Saham

Return

Pasar

Beta

Syr

6 Ciputra Development Tbk CTRA 2011 698 678 4.079 4.032 0,029 0,012 2,536

2012 1.013 1.023 4.803 4.819 -0,010 -0,003 0,569

2013 1.121 1.101 4.720 4.700 0,018 0,004 1,933

2014 1.362 1.352 5.437 5.443 0,007 -0,001 4,137

2015 1.277 1.287 4.827 4.854 -0,008 -0,006 1,985

7 Ciputra Property Tbk CTRP 2011 671 681 4.032 4.042 -0,014 -0,002 1,187

2012 905 924 4.803 4.819 -0,021 -0,003 1,234

2013 846 832 4.720 4.700 0,018 0,004 1,478

2014 705 696 5.437 5.443 0,014 -0,001 0,296

2015 412 412 4.827 4.854 0,000 -0,006 1,19

8 Ciputra Surya Tbk CTRS 2011 1.324 1.333 4.032 4.042 -0,007 -0,002 1,752

2012 2.701 2.847 4.803 4.819 -0,051 -0,003 1,45

2013 2.287 2.239 4.720 4.700 0,022 0,004 1,422

2014 2.876 2.857 5.437 5.443 0,007 -0,001 0,881

2015 2.061 2.056 4.827 4.854 0,002 -0,006 1,621

9 Duta Anggada Realty Tbk DART 2011 500 530 4.029 4.040 -0,057 -0,003 3,433

2012 820 790 4.819 4.786 0,038 0,007 1,896

2013 660 650 4.703 4.720 0,015 -0,004 2,166

2014 740 770 5.443 5.454 -0,039 -0,002 2,247

2015 480 462 4.781 4.774 0,039 0,002 1,057

10 Intiland Development Tbk DILD 2011 290 295 4.032 4.042 -0,017 -0,002 -0,261

2012 590 560 4.778 4.723 0,054 0,012 2,009

2013 439 440 4.720 4.700 -0,002 0,004 1,17

2014 545 525 5.397 5.369 0,038 0,005 3,393

2015 525 525 4.817 4.781 0,000 0,007 -0,041

Page 113: PENGARUH SPESIALISASI INDUSTRI AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33249/1/KURNIA... · 4. Judul Skripsi : Pengaruh Spesialisasi Industri Auditor, Pengungkapan

96

Lampiran 5. (Lanjutan)

No. Nama Perusahaan Kode Tahun Closing

Price

Closing Price

t-1

IHSG

IHSG

t-1

Return

Saham

Return

Pasar

Beta

Syr

11 Fortune Mate Indonesia Tbk FMII 2011 151 151 4.032 4.042 0,000 -0,002 0,516

2012 230 230 4.778 4.723 0,000 0,012 -0,022

2013 437 440 4.699 4.821 -0,007 -0,025 0,006

2014 455 455 5.437 5.443 0,000 -0,001 0,087

2015 405 395 4.854 4.856 0,025 0,000 1,965

12 Goa Makassar Tourism Development Tbk GMTD 2011 660 660 3.928 3.953 0,000 -0,006 0

2012 660 660 4.723 4.803 0,000 -0,017 0,061

2013 6.200 5.200 4.879 4.726 0,192 0,032 3,084

2014 6.500 6.500 5.450 5.455 0,000 -0,001 0,109

2015 7.400 7.400 4.698 4.779 0,000 -0,017 -1,736

13 Jaya Real Property Tbk JPRT 2011 420 420 3.987 3.992 0,000 -0,001 0,604

2012 945 940 4.875 4.848 0,005 0,005 0,305

2013 765 800 4.879 4.726 -0,044 0,032 -0,181

2014 1.145 1.145 5.426 5.440 0,000 -0,002 -0,333

2015 620 615 4.771 4.733 0,008 0,008 0,732

14 Kawasan Industri Jababeka Tbk KIJA 2011 192 193 4.122 4.105 -0,005 0,004 2,455

2012 300 300 4.928 4.843 0,000 0,018 0,94

2013 253 249 4.723 4.728 0,016 -0,001 1,503

2014 322 320 5.397 5.369 0,006 0,005 0,53

2015 253 255 4.774 4.827 -0,008 -0,011 1,159

15 Lippo Cikarang Tbk LPCK 2011 1.930 1.940 3.979 3.989 -0,005 -0,002 1,604

2012 6.100 6.400 4.723 4.803 -0,047 -0,017 2,495

2013 7.700 7.575 4.821 4.806 0,017 0,003 1,371

2014 11.625 11.675 5.445 5.417 -0,004 0,005 2,418

2015 6.250 6.450 4.779 4.766 -0,031 0,003 2,143

Page 114: PENGARUH SPESIALISASI INDUSTRI AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33249/1/KURNIA... · 4. Judul Skripsi : Pengaruh Spesialisasi Industri Auditor, Pengungkapan

97

Lampiran 5. (Lanjutan)

No. Nama Perusahaan Kode Tahun Closing

Price

Closing Price

t-1

IHSG

IHSG

t-1

Return

Saham

Return

Pasar

Beta

Syr

16 Lippo Karawaci Tbk LPKR 2011 700 710 3.977 3.928 -0,014 0,012 0,448

2012 1.290 1.220 4.778 4.723 0,057 0,012 0,901

2013 1.190 1.245 4.699 4.821 -0,044 -0,025 1,165

2014 1.170 1.175 5.475 5.478 -0,004 -0,001 2,246

2015 1.005 1.010 4.733 4.658 -0,005 0,016 0,874

17 Modernland Realty Tbk MDLN 2011 250 250 4.164 4.180 0,000 -0,004 1,639

2012 440 435 4.854 4.875 0,011 -0,004 0,095

2013 428 437 4.699 4.821 -0,021 -0,025 0,413

2014 540 545 5.443 5.454 -0,009 -0,002 4,104

2015 400 398 4.886 4.886 0,005 0,000 3,357

18 Plaza Indonesia Realty Tbk PLIN 2011 1.600 1.600 4.105 4.091 0,000 0,004 -0,731

2012 1.550 1.550 4.941 4.928 0,000 0,003 1,281

2013 1.950 1.950 4.620 4.569 0,000 0,011 0,877

2014 2.650 3.000 5.478 5.455 -0,117 0,004 0,021

2015 4.000 4.000 4.733 4.658 0,000 0,016 0,018

19 Pudjiati Prestige Tbk PUDP 2011 455 455 3.962 3.985 0,000 -0,006 0

2012 627 627 4.803 4.819 0,000 -0,003 0,639

2013 491 491 4.876 4.879 0,000 -0,001 0,171

2014 408 411 5.435 5.426 -0,007 0,002 2,772

2015 376 392 4.850 4.793 -0,041 0,012 -2,132

20 Pakuwon Jati Tbk PWON 2011 200 203 4.091 4.079 -0,012 0,003 1,179

2012 375 370 4.843 4.778 0,014 0,014 1,028

2013 372 386 4.876 4.769 -0,036 0,023 -0,259

2014 535 515 5.443 5.454 0,039 -0,002 2,739

2015 515 520 4.827 4.854 -0,010 -0,006 0,232

Page 115: PENGARUH SPESIALISASI INDUSTRI AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33249/1/KURNIA... · 4. Judul Skripsi : Pengaruh Spesialisasi Industri Auditor, Pengungkapan

98

Lampiran 5. (Lanjutan)

No. Nama Perusahaan Kode Tahun Closing

Price

Closing Price

t-1

IHSG

IHSG

t-1

Return

Saham

Return

Pasar

Beta

Syr

21 Ristia Bintang Mahkota Sejati Tbk RBMS 2011 90 90 4.025 4.029 0,000 -0,001 -1,056

2012 157 161 4.832 4.823 -0,025 0,002 1,277

2013 95 92 4.703 4.720 0,033 -0,004 0,267

2014 92 92 5.343 5.280 0,000 0,012 1,223

2015 66 67 4.886 4.861 -0,015 0,005 -4,248

22 Suryamas Dutamakmur Tbk SMDM 2011 200 200 4.105 4.091 0,000 0,004 -0,724

2012 200 200 4.928 4.843 0,000 0,018 0,561

2013 188 188 4.720 4.700 0,000 0,004 0,32

2014 154 159 5.439 5.435 -0,031 0,001 -0,453

2015 95 95 4.886 4.861 0,000 0,005 -0,257

23 Summarecon Agung Tbk SMRA 2011 655 640 3.992 3.968 0,023 0,006 2,048

2012 1.225 1.175 4.819 4.786 0,043 0,007 2,278

2013 1.120 1.080 4.879 4.726 0,037 0,032 1,833

2014 1.690 1.685 5.437 5.443 0,003 -0,001 3,67

2015 1.755 1.710 4.854 4.856 0,026 0,000 -0,614

Page 116: PENGARUH SPESIALISASI INDUSTRI AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33249/1/KURNIA... · 4. Judul Skripsi : Pengaruh Spesialisasi Industri Auditor, Pengungkapan

99

Lampiran 6. Perhitungan Variabel Dependen Earnings Response Coefficient

No. Perusahaan Kode Tahun

EPS EPS – 1 CP-1 CAR UE α ERC

1 Agung Podomoro Land Tbk APLN 2011 28 19 385 -0,065 0,023 -0,062 -0,128

2012 40 28 350 0,072 0,034 -0,062 3,908

2013 42 40 370 -0,017 0,005 -0,062 8,325

2014 42 41 215 -0,002 0,005 -0,062 12,900

2015 41 42 335 -0,109 -0,003 -0,062 15,745

2 Alam Sutera Realty Tbk ASRI 2011 34 16 295 0,013 0,061 -0,028 0,672

2012 61 34 460 0,060 0,059 -0,028 1,499

2013 45 61 600 -0,040 -0,027 -0,028 0,450

2014 56 45 430 -0,154 0,026 -0,028 -4,925

2015 30 56 560 0,004 -0,046 -0,028 -0,689

3 Bhuawanatala Indah Permai Tbk BIPP 2011 -11 -3 50 -0,006 -0,160 -0,001 0,031

2012 -8 -11 50 -0,078 0,060 -0,001 -1,283

2013 37 -8 101 -0,018 0,446 -0,001 -0,038

2014 6 36 90 -0,020 -0,333 -0,001 0,057

2015 33 6 95 0,142 0,284 -0,001 0,503

4 Sentul City Tbk BKSL 2011 5 3 109 0,007 0,018 -0,045 2,834

2012 7 5 265 -0,041 0,008 -0,045 0,530

2013 20 7 189 0,032 0,069 -0,045 1,119

2014 2 20 157 -0,142 -0,115 -0,045 0,846

2015 1 2 104 -0,112 -0,010 -0,045 6,968

5 Cowell Development Tbk COWL 2011 50 11 122 0,049 0,320 0,062 -0,041

2012 67 50 235 0,188 0,072 0,062 1,742

2013 10 67 143 0,058 -0,399 0,062 0,010

2014 34 10 470 0,024 0,051 0,062 -0,744

2015 -37 34 625 -0,012 -0,114 0,062 0,651

Page 117: PENGARUH SPESIALISASI INDUSTRI AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33249/1/KURNIA... · 4. Judul Skripsi : Pengaruh Spesialisasi Industri Auditor, Pengungkapan

100

Lampiran 6. (Lanjutan)

No. Perusahaan Kode Tahun

EPS EPS -

1 CP-1 CAR UE α ERC

6. Ciputra Development Tbk CTRA 2011 21 17 350 -0,044 0,011 -0,037 -0,613

2012 39 21 540 -0,035 0,033 -0,037 0,060

2013 64 39 800 0,074 0,031 -0,037 3,552

2014 86 64 750 0,088 0,029 -0,037 4,261

2015 84 86 1.250 -0,030 -0,002 -0,037 -4,375

7. Ciputra Property Tbk CTRP 2011 26 25 440 -0,057 0,002 -0,01 -20,680

2012 50 26 490 -0,036 0,049 -0,01 -0,531

2013 70 50 600 0,016 0,033 -0,01 0,780

2014 65 70 620 0,064 -0,008 -0,01 -9,176

2015 54 65 845 -0,047 -0,013 -0,01 2,842

8. Ciputra Surya Tbk CTRS 2011 83 44 690 0,084 0,057 -0,027 1,964

2012 139 83 870 -0,008 0,064 -0,027 0,295

2013 202 139 2.250 0,082 0,028 -0,027 3,893

2014 261 202 1.310 0,030 0,045 -0,027 1,266

2015 298 261 2.960 -0,071 0,013 -0,027 -3,520

9. Duta Anggada Realty Tbk DART 2011 22 1 186 -0,011 0,113 0,029 -0,354

2012 61 22 435 0,062 0,090 0,029 0,368

2013 58 61 710 -0,023 -0,004 0,029 12,307

2014 130 58 445 0,111 0,162 0,029 0,507

2015 57 130 680 0,049 -0,107 0,029 -0,186

10. Intiland Development Tbk DILD 2011 14 38 425 0,043 -0,056 0,015 -0,496

2012 17 14 255 -0,024 0,012 0,015 -3,315

2013 31 17 335 0,070 0,042 0,015 1,316

2014 42 31 315 0,025 0,035 0,015 0,286

2015 39 42 650 -0,036 -0,005 0,015 11,050

Page 118: PENGARUH SPESIALISASI INDUSTRI AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33249/1/KURNIA... · 4. Judul Skripsi : Pengaruh Spesialisasi Industri Auditor, Pengungkapan

101

Lampiran 6. (Lanjutan)

No. Perusahaan Kode Tahun

EPS EPS – 1 CP-1 CAR UE α ERC

11 Fortune Mate Indonesia Tbk FMII 2011 -1 -2 90 0,099 0,011 -0,003 9,180

2012 0 -1 103 -0,028 0,013 -0,003 -1,866

2013 -3 0 245 0,000 -0,014 -0,003 -0,217

2014 1 -3 385 -0,011 0,010 -0,003 -0,770

2015 30 1 449 0,407 0,065 -0,003 6,348

12 Goa Makassar Tourism Development Tbk GMTD 2011 483 272 165 0,031 1,279 -0,04 0,056

2012 634 483 660 -0,016 0,229 -0,04 0,105

2013 905 634 660 0,081 0,411 -0,04 0,295

2014 1.199 905 8.300 -0,103 0,035 -0,04 -1,779

2015 1.171 1.199 6.100 -0,041 -0,005 -0,04 0,218

13 Jaya Real Property Tbk JPRT 2011 131 100 1.300 -0,048 0,024 -0,007 -1,719

2012 32 131 2.200 0,020 -0,045 -0,007 -0,600

2013 41 32 620 -0,012 0,015 -0,007 -0,344

2014 56 41 800 -0,068 0,019 -0,007 -3,253

2015 65 56 1.040 0,053 0,009 -0,007 6,933

14 Kawasan Industri Jababeka Tbk KIJA 2011 30 8 120 0,133 0,183 0,015 0,644

2012 19 30 190 -0,087 -0,058 0,015 1,762

2013 5 19 200 0,088 -0,070 0,015 -1,043

2014 20 5 193 -0,043 0,078 0,015 -0,746

2015 16 20 295 0,027 -0,014 0,015 -0,885

15 Lippo Cikarang Tbk LPCK 2011 370 94 395 0,043 0,699 0,062 -0,027

2012 585 370 1.790 0,168 0,120 0,062 0,883

2013 849 585 3.225 -0,069 0,082 0,062 -1,600

2014 1.215 849 4.875 0,022 0,075 0,062 -0,533

2015 1.308 1.215 10.400 0,120 0,009 0,062 6,486

Page 119: PENGARUH SPESIALISASI INDUSTRI AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33249/1/KURNIA... · 4. Judul Skripsi : Pengaruh Spesialisasi Industri Auditor, Pengungkapan

102

Lampiran 6. (Lanjutan)

No. Perusahaan Kode Tahun

EPS EPS - 1 CP-1 CAR UE α ERC

16 Lippo Karawaci Tbk LPKR 2011 32 30 680 -0,013 0,003 0,013 -8,840

2012 46 32 660 0,120 0,021 0,013 5,044

2013 54 46 1.000 -0,006 0,008 0,013 -2,375

2014 112 54 910 -0,041 0,064 0,013 -0,847

2015 24 112 1.020 0,004 -0,086 0,013 0,104

17 Modernland Realty Tbk MDLN 2011 24 13 245 0,059 0,045 0,049 0,223

2012 42 24 240 0,117 0,075 0,049 0,907

2013 196 42 610 0,022 0,252 0,049 -0,107

2014 56 196 390 -0,029 -0,359 0,049 0,217

2015 70 56 520 0,080 0,027 0,049 1,151

18 Plaza Indonesia Realty Tbk PLIN 2011 26 147 1.990 -0,204 -0,061 0,007 3,470

2012 69 26 1.550 0,036 0,028 0,007 1,045

2013 11 69 1.620 0,081 -0,036 0,007 -2,067

2014 100 11 1.920 0,062 0,046 0,007 1,187

2015 77 100 3.750 0,010 -0,006 0,007 -0,489

19 Pudjiati Prestige Tbk PUDP 2011 75 36 330 0,007 0,118 -0,005 0,102

2012 72 75 465 0,016 -0,006 -0,005 -3,255

2013 83 72 500 0,018 0,022 -0,005 1,045

2014 43 83 480 -0,019 -0,083 -0,005 0,168

2015 85 43 441 -0,054 0,095 -0,005 -0,515

20 Pakuwon Jati Tbk PWON 2011 9 7 360 0,011 0,006 -0,013 4,320

2012 16 9 188 0,038 0,037 -0,013 1,366

2013 24 16 225 -0,049 0,036 -0,013 -1,013

2014 52 24 270 0,023 0,104 -0,013 0,347

2015 26 52 515 -0,040 -0,050 -0,013 0,535

Page 120: PENGARUH SPESIALISASI INDUSTRI AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33249/1/KURNIA... · 4. Judul Skripsi : Pengaruh Spesialisasi Industri Auditor, Pengungkapan

103

Lampiran 6. (Lanjutan)

No. Perusahaan Kode Tahun

EPS EPS - 1 CP-1 CAR UE α ERC

21 Ristia Bintang Mahkota Sejati Tbk RBMS 2011 -43 1 81 -0,111 -0,543 0,000 0,204

2012 6 -43 86 -0,014 0,570 0,000 -0,025

2013 -43 6 143 -0,004 -0,343 0,000 0,012

2014 9 -43 91 -0,041 0,571 0,000 -0,072

2015 -9 9 88 0,172 -0,205 0,000 -0,841

22 Suryamas Dutamakmur Tbk SMDM 2011 7 0 101 -0,078 0,074 0,013 -1,232

2012 3 7 130 0,014 -0,031 0,013 -0,033

2013 9 3 191 0,021 0,031 0,013 0,255

2014 8 9 190 0,008 -0,005 0,013 0,950

2015 14 8 124 0,034 0,048 0,013 0,434

23 Summarecon Agung Tbk SMRA 2011 57 35 1.090 0,053 0,020 0,006 2,329

2012 57 56 1.240 0,058 0,001 0,006 64,480

2013 76 57 950 -0,044 0,020 0,006 -2,500

2014 96 76 780 0,022 0,026 0,006 0,624

2015 59 96 1.520 -0,031 -0,024 0,006 1,520

Page 121: PENGARUH SPESIALISASI INDUSTRI AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33249/1/KURNIA... · 4. Judul Skripsi : Pengaruh Spesialisasi Industri Auditor, Pengungkapan

104

Lampiran 7

Hasil Output SPSS

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

ERC 85 -4,92545 4,32000 ,3350146 1,89205495

CSR 85 ,01266 ,16456 ,0746095 ,04398009

SYR 85 -4,24800 5,41300 ,9395059 1,39485070

SIA 85 ,00000 1,00000 ,5529412 ,50014004

Valid N (listwise) 85

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 85

Normal Parametersa,b Mean ,0000000

Std.

Deviation ,74734741

Most Extreme

Differences

Absolute ,088

Positive ,059

Negative -,088

Test Statistic ,088

Asymp. Sig. (2-tailed) ,152c

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

Page 122: PENGARUH SPESIALISASI INDUSTRI AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33249/1/KURNIA... · 4. Judul Skripsi : Pengaruh Spesialisasi Industri Auditor, Pengungkapan

105

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 ,919a ,844 ,838 ,76106135 2,161

a. Predictors: (Constant), SIA, CSR, SYR

b. Dependent Variable: ERC

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 253,793 3 84,598 146,056 ,000b

Residual 46,916 81 ,579

Total 300,709 84

a. Dependent Variable: ERC

b. Predictors: (Constant), SIA, CSR, SYR

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) -2,563 ,191 -13,447 ,000

SYR -,152 ,062 -,112 -2,429 ,017 ,909 1,101

CSR 38,457 1,908 ,894 20,155 ,000 ,979 1,021

SIA ,309 ,173 ,082 1,785 ,078 ,918 1,090

a. Dependent Variable: ERC

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) ,698 ,115 6,071 ,000

SYR2 ,008 ,038 ,023 ,201 ,841

CSR2X -1,568 1,150 -,151 -1,363 ,177

SIA2 ,002 ,104 ,002 ,015 ,988

a. Dependent Variable: glejser