PENGARUH AUDIT TENURE, AUDIT FEE, ROTASI …eprints.ums.ac.id/37426/17/02. Naskah...

19
PENGARUH A DAN SP (Studi Empiris Pada Diajukan Untuk M Gelar Sarjana Eko U F UNIVER AUDIT TENURE, AUDIT FEE, ROTA PESIALISASI AUDITOR TERHAD KUALITAS AUDIT a Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Indonesia Tahun 2011-2013)NASKAH PUBLIKASI Memenuhi Tugas Dan Syarat-Syarat Guna onomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekono Universitas Muhammadiyah Surakarta Oleh : ADISTI PUTRI MAHARANI B 200 110 216 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS PROGRAM STUDI AKUNTANSI RISTAS MUHAMMADIYAH SURAKAR 2014 ASI AUDIT DAP r Di Bursa Efek a Memperoleh omi dan Bisnis RTA

Transcript of PENGARUH AUDIT TENURE, AUDIT FEE, ROTASI …eprints.ums.ac.id/37426/17/02. Naskah...

Page 1: PENGARUH AUDIT TENURE, AUDIT FEE, ROTASI …eprints.ums.ac.id/37426/17/02. Naskah Publikasi.pdf“Pengaruh Audit Tenure, Audit Fee, Rotasi Auditor dan Spesialisasi Auditor Terhadap

PENGARUH AUDIT TENURE, AUDIT FEE

DAN SPESIALISASI AUDITOR TERHADAP

(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat

Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Surakarta

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERISTAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

AUDIT TENURE, AUDIT FEE, ROTASI AUDIT

DAN SPESIALISASI AUDITOR TERHADAP

KUALITAS AUDIT

Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Indonesia Tahun 2011-2013)”

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Oleh :

ADISTI PUTRI MAHARANI B 200 110 216

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

UNIVERISTAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2014

ROTASI AUDIT

DAN SPESIALISASI AUDITOR TERHADAP

Terdaftar Di Bursa Efek

Syarat Guna Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

UNIVERISTAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Page 2: PENGARUH AUDIT TENURE, AUDIT FEE, ROTASI …eprints.ums.ac.id/37426/17/02. Naskah Publikasi.pdf“Pengaruh Audit Tenure, Audit Fee, Rotasi Auditor dan Spesialisasi Auditor Terhadap
Page 3: PENGARUH AUDIT TENURE, AUDIT FEE, ROTASI …eprints.ums.ac.id/37426/17/02. Naskah Publikasi.pdf“Pengaruh Audit Tenure, Audit Fee, Rotasi Auditor dan Spesialisasi Auditor Terhadap

PENGARUH AUDIT TENURE, AUDIT FEE, ROTASI AUDIT DAN SPESIALISASI AUDITOR

TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris Pada Perusahaan Manfukatur di Bursa Efek IndonesiaTahun 2011-2013)

ADISTI PUTRI MAHARANI

B 200 110 216 Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Email : [email protected]

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh dari fee audit, audit tenure dan rotasi audit terhadap kualitas audit. Kualitas audit menggunakan proksi ukuran kantor akuntan publik, yang diukur dengan variabel dummy dengan menggunakan kelompok auditor KAP Big Four dan KAP Non Big four, audit tenure diukur dengan menghitung jumlah tahun dimana auditor yang sama telah melakukan perikatan dengan auditee, audit fee diukur dengan biaya profesional yang dikeluarkan oleh perusahaan klien, rotasi audit diukur dengan variabel dummy, dan spesialisasi auditor diukur dengan variabel dummy.

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2013. Pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling, jumlah total sampel adalah 75 perusahaan dengan periode pengamatan tiga tahun. Metode analisis yang digunakan adalah regresi logistik Berdasarkan penelitiasn ini disimipulkan bahwa audit tenure, rotasi audit dan spesialisasi auditor tidak berpengaruh terhadap kualitas audit, sedangkan audit fee berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. Kata kunci : audit tenure, audit fee, rotasi audit, spesialisasi auitor, dan kualitas

audit.

Page 4: PENGARUH AUDIT TENURE, AUDIT FEE, ROTASI …eprints.ums.ac.id/37426/17/02. Naskah Publikasi.pdf“Pengaruh Audit Tenure, Audit Fee, Rotasi Auditor dan Spesialisasi Auditor Terhadap

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Jasa audit keuangan merupakan jasa yang digunakan oleh pihak luar perusahaan seperti calon investor, investor, dan pihak lain yang terkait untuk menilai perusahaan atau badan hukum lainnya (termasuk pemerintah) untuk menghasilkan pendapat atau opini tentang laporan keuangan yang relevan, akurat, lengkap, dan disajikan secara wajar. Para pengguna laporan keuangan mengaharapkan bahwa laporan keuangan yang telah diaudit oleh auditor eksternal bebas dari salah saji material, dapat dipercaya kebenarannya untuk dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan dan telah sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku di Indonesia.

Indarto (2011) dalam Kurniasih dan Rohman (2014) menyatakan tujuan menyeluruh dari audit laporan keuangan adalah untuk menyatakan pendapat apakah keuangan klien tersaji secara wajar dalam semua hal yang material sesuai prinsip-prinsip yang berlaku wajar sesuai prinsip akuntansi.

Untuk menghasilkan keyakinan klien terhadap auditor, maka kualitas yang dihasilkan harus baik. Dari sudut pandang auditor, audit dianggap berkualitas apabila auditor memperhatikan standar umum audit yang tercantum dalam pernyataan standar auditing meliputi mutu profesional (profesional qualities) auditor independen, pertimbangan (judgement) yang digunakan dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporan keuangan auditan, Hartadi (2009).

Persaingan kantor akuntan publik untuk menciptakan hasil audit yang berkualitas semakin ketat, kualitas audit tidak hanya dipengaruhi oleh faktor internal tetapi juga faktor eksternal. Faktor eksternal yang digunakan dalam penelitian ini untuk membuktikan pengaruh terhadap kualitas audit adalah audit fee, audit tenure, rotasi audit dan spesialisasi kantor akuntan publik.

Salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi kualitas audit adalah audit fee, dalam hal ini diasumsikan bahwa auditor yang berkualitas tinggi akan mengenakan audit fee yang tinggi pula, Sumarwoto (2006) mengatakan hubungan kerja yang lama kemungkinan menciptakan suatu ancaman karena akan mempengaruhi objektifitas Kantor Akuntan Publik yang merupakan syarat mutlak audit yang berkualitas. Rotasi yang berkaitan dengan pembatasan lamanya jangka waktu auditor melalukan pemeriksaan terhadap perusahaan klien diharapkan supaya tidak terjadi eskalasi komitmen auditor terhadap penyimpangan yang dilakukan oleh klien. Craswell (1995) dalam Chrisnoventie (2012) menyatakan bahwa kantor akuntan publik spesialisasi industri tertentu memiliki pemahaman dan pengetahuan yang lebih baik mengenai kondisi lingkungan tertentu.

Dari penjelasan dan pemaparan diatas, peneliti tertarik untuk mengembangkan penilitian Kurniasih dan Rohman(2014) dengan menambahkan satu variable independen yaitu spesialisasi auditor yang merupakan adopsi dari penelitian yang dilakukan oleh Panjaitan dan Chariri (2014), dan mengambil judul

Page 5: PENGARUH AUDIT TENURE, AUDIT FEE, ROTASI …eprints.ums.ac.id/37426/17/02. Naskah Publikasi.pdf“Pengaruh Audit Tenure, Audit Fee, Rotasi Auditor dan Spesialisasi Auditor Terhadap

“Pengaruh Audit Tenure, Audit Fee, Rotasi Auditor dan Spesialisasi Auditor Terhadap Kualitas Audit.”

B. Tujuan Penelitian Berdasarkan penjabaran dan pemaparan diatas, maka tujuan dari

dilakukannya penelitian ini adalah : 1. Untuk menganalisis apakah audit tenure berpengaruh terhadap kualitas

audit. 2. Untuk menganalisis apakah audit fee berpengaruh terhadap terhadap

kualitas audit. 3. Untuk menganalisis apakah rotasi auditor berpengaruh terhadap kualitas

audit. 4. Untuk menganalisis apakah spesialisasi auditor berpengaruh terhadap

kualitas audit.

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori 1. Teori Agensi, Jensen dan Meckling (1976) dalam Kurniasih dan Rohman

(2014) mendefinisikan teori agensi sebagai hubungan keagenan sebagai suatu kontrak, dimana satu orang atau lebih (prinsipal) meminta pihak lainnya (agen) untuk melaksanakan sejumlah pekerjaan atas nama prinsipal, yang melibatkan pendelegasian beberapa wewenang pembuatan keputusan kepada agen. Sering terjadinya benturan kepentingan antara prinsipal dengan agen sebagai pihak yang diserahi wewenang untuk mengelola perusahaanlah yang menyebabkan diperlukannya orang ketiga yang independen untuk memeriksa dan memberikan assurance pada laporan keuangan yang dibuat oleh manajemen,yaitu seorang auditor.

2. Kualitas Audit, Audit merupakan suatu proses untuk mengurangi ketidakselarasan informasi yang terdapat antara manajer dan para pemegang saham dengan menggunakan pihak luar untuk memberikan pengesahan terhadap laporan keuangan, sedangkan kualitas audit menurut De Angelo (1981) dalam Tjun, Murpaung dan Setiawan (2012) yaitu sebagai kemungkinan/probabilitas auditor mampu mengungkapkan dan melaporkan suatu pelanggaran dalam sistem akuntansi kliennya.

3. Audit Tenure, tenure adalah lamanya masa perikatan Kantor Akuntan Publik (KAP) dalam memberikan jasa audit terhadap kliennya. Tenure menjadi perdebatan pada saat audit tenure yang dilakukan secara singkat dan audit tenure yang dilakukan dalam jangka waktu yang sangat lama. Hamid (2013) dalam Kurniasih dan Rohman (2014) Tenure yang singkat mengakibatkan perolehan informasi berupa data dan bukti-bukti menjadi terbatas sehingga jika terdapat data yang salah atau data yang sengaja dihilangkan oleh manajer sulit ditemukan. Sebaliknya terkait dengan tenure dalam jangka waktu yang panjang dapat menimbulkan hubungan emosional antara auditor dan klien.

4. Audit Fee, Mulyadi (2002) dalam Hanjani (2014) besarnya audit fee tergantung dari resiko penugasan, kompleksitas jasa yang diberikan,

Page 6: PENGARUH AUDIT TENURE, AUDIT FEE, ROTASI …eprints.ums.ac.id/37426/17/02. Naskah Publikasi.pdf“Pengaruh Audit Tenure, Audit Fee, Rotasi Auditor dan Spesialisasi Auditor Terhadap

tingkat keahlian yang diperlukan untuk melaksanakan jasa tersebut, struktur biaya KAP yang bersangkutan.

5. Rotasi Auditor, adalah pergantian kantor akuntan publik yang memberikan jasa audit terhadap kliennya. Rotasi auditor terjadi karena dua hal yaitu sukarela (voluntary) dan wajib (mandatory). Rotasi auditor mandatory terjadi karena auditor mengundurkan diri atau auditor dipecat oleh klien.

6. Spesialisasi Auditor, Auditor spesialis menggambarkan keahlian dan pengalaman audit seorang auditor pada bidang industri tertentu. Menurut Mahdi dalam Panjaitan dan Chariri (2014) menyatakan bahwa spesialisasi auditor merupakan dari dimensi kualitas audit, sebab pengalaman dan pengetahuan auditor tentang industri merupakan salah satu elemen dari keahlian auditor.

B. Kerangkan Teori

Teori Agensi

Prinsipal Agen

Auditor (KAP)

Kualitas Audit

(-) (+) (-) (+)

(H1) Audit Tenure (H2) Audit Fee (H3)Rotasi Audit (H4)Spesialisasi Auditor

C. Penelitian Terdahulu

Penelitian yang dilakukan oleh Kurniasih dan Rohman (2014) mengambil objek Perusahaan perusahaan yang terdaftar dalam BEI tahun 2008-2012, metode yang digunakan adalah regresi logistik. Penelitian ini menemukan bahwa Audit fee dan rotasi audit berpengaruh secara positif terhadap kualitas audit, sedangkan audit tenur berpengaruh negatif terhadap kualitas audit yang dihasilkan.

Penelitian Sinaga dan Ghozali (2012) yang meneliti tentang Pengaruh Audit Tenure, Ukuran KAP Dan Ukuran Perusahaan Klien dan Kualitas Audit dengan mengambil sampel perusahaan perusahaan yang terdaftar dalam BEI tahun 2006-2010 menyatakan bahwa audit tenure tidak berpengaruh signifikan terhadap

Page 7: PENGARUH AUDIT TENURE, AUDIT FEE, ROTASI …eprints.ums.ac.id/37426/17/02. Naskah Publikasi.pdf“Pengaruh Audit Tenure, Audit Fee, Rotasi Auditor dan Spesialisasi Auditor Terhadap

kualitas audit, sedangkan ukuran Kantor Akuntan Publik, dan ukuran perusahaan klien berpengaruh terhadap kualitas audit. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode regresi logistik.

Penelitian Permana (2012) yang berjudul “Pengaruh Masa Perikatan Audit Dan Ukuran KAP Terhadap Kualitas Audit” meneliti tentang masa perikatan audit dan ukuran Kantor Akuntan Publik dan Kualitas audit, dengan mengambil sampel dari perusahaan yang terdaftar di BEI pada tahun 2010, menggunakan metode analisis logistik. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah audit tenure dan ukuran KAP tidak berpengaruh terhadap kualitas audit.

Penelitian yang dilakukan oleh Panjaitan, Chariri (2014) meneliti tentang audit tenure, ukuran Kantor Akuntan Publik, Spesialisasi auditor dan Kualitas audit dengan mengambil sampel perusahaan perusahaan yang terdaftar di BEI periode tahun 2010-2012 dan menggunakan metode penelitian regresi linear berganda. Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa audit tenur berpengaruh negatif terhadap kualitas audit, sedangkan spesialisasi auditor berpengaruh positif terhadap kualitas audit dan ukuran KAP tidak berpengaruh terhadap kualitas audit.

Penelitian yang dilakukan oleh Nugrahanti, Darsono (2014) meneliti tentang pengaruh audit tenure, spesialisasi kantor akuntan publik dan ukuran perusahaan terhadap kualitas audit dengan sampel 273 perusahaan yang terdaftar di BEI sejak 2010-2012 menyatakan audit tenur dan spesialisasi auditor berpengaruh positif terhadap kualitas audit, sedangkan ukuran perusahaan tidak berpengaruh.

Penelitian yang dilakukan oleh Hartadi (2009) yang meneliti tentang audit fee, reputasi auditor dan rotasi auditor yang diukur menggunakan metode regresi linier berganda dengan sampel perusahaan perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode tahun 2004-2010 menemukan bahwa rotasi auditor dan reputasi auditor tidak berpengaruh terhadap kualitas audit. Sedangkan audit fee berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit.

D. Pengembangan Hipotesis

1. Pengaruh Audit Tenure Terhadap Kualitas Audit

Masa perikatan yang terlalu singkat waktunya dapat menyebabkan pengetahuan spesifik tentang klien masih sedikit sehingga kualitas audit rendah. Jika terlampau panjang bisa menyebabkan turunnya tingkat obyektivitas yang merupakan syarat mutlaknya kualitas audit akibat keakraban berlebihan antara kedua pihak (Permana, 2012). Penelitian yang dilakukan oleh Giri (2010) membuktikan bahwa variabel audit tenure berpengaruh negatif dan signifikan terhadap variabel kualitas audit.

H1 : Audit tenure Berpengaruh Negatif Terhadap kualitas audit

Page 8: PENGARUH AUDIT TENURE, AUDIT FEE, ROTASI …eprints.ums.ac.id/37426/17/02. Naskah Publikasi.pdf“Pengaruh Audit Tenure, Audit Fee, Rotasi Auditor dan Spesialisasi Auditor Terhadap

2. Pengaruh Audit Fee Terhadap Kulitas Audit

Biaya yang lebih tinggi akan meningkatkan kualitas audit, karena biaya audit yang diperoleh dalam satu tahun dan estimasi biaya operasional yang dibutuhkan untuk melaksanakan proses audit dapat meningkatkan kualitas audit. Gammal (2012) dalam Kurniasih (2014) membuktikan bahwa perusahaan multinasional dan bank-bank di Lebanon lebih memilih untuk membayar biaya audit yang bernominal besar dengan alasan yaitu mereka lebih mencari auditor dalam kantor akuntan publik yang dapat menghasilkan laporan audit yang berkualitas dan dapat meningkatkan kredibilitas laporan keuangan tahunan yang dapat bersaing diseluruh dunia.

H2 : Audit Fee berpengaruh positif terhadap kualitas audit

3. Pengaruh Rotasi Auditor Terhadap Kualitas Audit

Penelitian yang dilakukan oleh Siregar, dkk. (2012) menemukan bukti bahwa sebelum adanya peraturan mengenai rotasi auditor mandatory, audit partner rotation berpengaruh negatif, tetapi ketika ada peraturan mengenai audit firm rotation, menunjukkan pengaruh positif terhadap kualitas audit. Dengan dilakukannya rotasi audit akan mengurangi hubungan interaksi yang terlalu dekat antara klien dan auditor yang dapat mengurangi kualitas audit yang dihasilkan.

H3 : Rotasi Auditor Terhadap Kualitas Audit

4. Pengaruh Spesialisasi Auditor Terhadap Kualitas Audit

Spesialisasi industri KAP menggambarkan keahlian dan pengalaman audit seorang auditor pada bidang industri tertentu. Auditor spesialis diyakini mampu mendeteksik kesalahan-kesalahan secara lebih baik, meningkatkan efisiensi dan meningkatkan penilaian tentang kejujuran laporan keuangan. Dalam melakukan pemeriksaan dan pengawasan kinerja manajemen, auditor mungkin akan menghadapi masalah yang kompleks yang memiliki pengaruh terhadap laporan keuangan, itulah sebabnya diperlukan spesialisasi auditor yang lebih memahami industri klien untuk menjaga kualitas audit.

H4 : Spesialisasi Auditor Berpengaruh Terhadap Kualitas Audit

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan melakukan pengujian hipotesis terhadap pengaruh variabel independen yaitu audit tenure, audit fee, rotasi audit dan spesialisasi auditor terhadap variabel dependen yaitu kualitas audit. Data yang digunakan yaitu data sekunder berupa laporan keuangan

Page 9: PENGARUH AUDIT TENURE, AUDIT FEE, ROTASI …eprints.ums.ac.id/37426/17/02. Naskah Publikasi.pdf“Pengaruh Audit Tenure, Audit Fee, Rotasi Auditor dan Spesialisasi Auditor Terhadap

Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2011-2013.

B. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2013 yaitu sebanyak 138 perusahaan. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan metode purposive sampling dengan kriteria pemilihan sampel sebagai berikut :

1. Perusahan Manufaktur yang terdaftar di BEI selama periode tahun 2011-2013.

2. Perusahaan menerbitkan laporan keuangan yang telah diaudit periode 31 Desember 2011-2013

3. Data-data mengenai variabel penelitian yang akan di teliti harus tersedia lengkap

C. Data dan Sumber Data

Data dalam penelitian ini berupa laporan keuangan perusahaan perusahaan yang terdaftar di BEI tahun 2011-2013. Data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) www.idx.co.id.

D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

1. Variabel Dependen

Variabel dependen penelitian ini adalah kualitas audit, kualitas audit merupakan kemampuan auditor untuk menemukan dan mengungkapkan kesalahan atau kekeliruan yang terdapat padas sistem akuntansi klien. Kualitas audit di proksikan dengan ukuran KAP, KAP yang besar (KAP Big Four) dianggap memiliki kualitas audit yang lebih baik dibandingan KAP non Big Four, karena mereka dituntut untuk bisa menjaga reputasinya.

2. Variabel Independen

a) Audit Tenure, Auditor tenure merupakan lamanya masa perikatan auditor dengan klien. Masa perikatan audit tersebut diukur dengan menghitung jumlah tahun auditor melakukan perikatan dengan perusahaan yang sama secara berturut-turut, Al-Thuneibat et al (2011) dalam Sinaga (2012). Semakin panjang masa perikatan antara klien dan auditor membuat adanya kedekatan emosional antara klien dan auditor sehingga mampu mengurangi tingkat objektifitas auditor dalam melaksanakan kegiatan auditnya.

b) Audit Fee, Audit fee merupakan pendapatan yang di dapatkan auditor sebagai imbalan atas jasa setelah dilakukannya audit. Audit fee dalam penelitian ini di proksikan dengan profesional fees yang tercantum dalam

Page 10: PENGARUH AUDIT TENURE, AUDIT FEE, ROTASI …eprints.ums.ac.id/37426/17/02. Naskah Publikasi.pdf“Pengaruh Audit Tenure, Audit Fee, Rotasi Auditor dan Spesialisasi Auditor Terhadap

laporan keuangan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Kemudian variabel ini dihitung dengan menggunakan logaritma natura. Kurniasih dan Rohman (2014).

c) Rotasi Auditor, Rotasi audit adalah pergantian kantor akuntan publik yang dilakukan oleh perusahaan. Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan No.17 tahun 2008 tentang “Jasa Akuntan Publik”, kantor akuntan publik hanya boleh mengaudit perusahaan yang sama selama lima tahun berturut-turut dan tiga tahun berturut turut untuk seorang akuntan publik. Namun ada beberapa perusahaan yang melakukan pergantian auditor sebelum lima tahun berturut-turut (voluntary). Rotasi audit diukur dengan menggunakan variabel dummy, 1 jika perusahaan melakukan rotasi dan 0 jika tidak melakukan rotasi.

d) Spesialisasi Auditor, Semakin sering KAP melakukan audit terhadap perusahaan sejenis, maka kantor akuntan publik tersebut akan spesialis dalam kelompok perusahaan tersebut. Spesialisasi auditor diukur dengan variabel dummy, 1 jika di audit dengan auditor spesialis, dan 0 jika di audit dengan auditor non spesialis, di katakan spesialis auditor jika mengaudit lebih dari 30% perusahan di sebuah industri. Panjaitan dan Chariri (2014)

E. Metode Analisis Data

Pengujian hipotesis dengan menggunakan regresi logistik (logistic regression) sebagai berikut:

ݏݐݑܭ = ߙ + ݎݑଵߚ ܨݐݑܣଶߚ + + ݏݐଷߚ + ݏݏݏସߚ +

Keterangan :

Kualitas = Kualitas audit (variabel dummy, 1 jika diaudit oleh KAP big Four, 0 jika diaudit oleh KAP non Big Four)

α = Konstanta

β = Koefisien Model Regresi

Tenure = Lamanya Jumlah angka tahun perikatan kerja auditor dan sampel

AuditFee = Logaritma Natura audit fee

Rotasi = Rotasi Auditor (variabel dummy, 1 jika melakukan rotasi, 0 jika tidak melakukan rotasi)

Spesialisasi = Spesialisasi Auditor (Variabel dummy, 1 jika diaudit KAP spesialis dan 0 jika diaudit KAP non spesialis)

e = Residual eror.

Page 11: PENGARUH AUDIT TENURE, AUDIT FEE, ROTASI …eprints.ums.ac.id/37426/17/02. Naskah Publikasi.pdf“Pengaruh Audit Tenure, Audit Fee, Rotasi Auditor dan Spesialisasi Auditor Terhadap

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Sampel Penelitian

Berdasarkan hasil perhitungan dengan purposive sampling diperoleh ukuran sampel sebanyak 225 perusahaan, dengan rincian sebagai berikut :

No Keterangan Jumlah

1 Jumlah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2011-2013

138

2 Data tidak tersedia secara lengkap ( tidak menerbitkan laporan keuangan auditan , data mengenai variabel penelitian tidak tersedia lengkap)

63

3 Jumlah sampel perusahaan 75

4 Jumlah tahun pengamatan 3

5 Jumlah pengamatan yang dijadikan sampel selama periode penelitian (75x3)

225

Sumber : Hasil olah data, 2015

B. Analisis Statistik Deskriptif

Analisis Statistik Deskriptif

Minimum Maksimum Sum Mean Std.

Deviation

Kualitas Audit 0 1,00 120,00 0,5333 0,5000

Audit Tenur 1,00 4,00 580,00 2,5778 0,99303

Audit Fee 14,81 28,04 4883,75 21,7056 1,83939

Rotasi Audit 0 1,00 34,00 0,1511 0,35896

Spesialisasi Auditor 0 1,00 69,00 0,3067 0,46214

Sumber : Hasil olah data, 2015

Page 12: PENGARUH AUDIT TENURE, AUDIT FEE, ROTASI …eprints.ums.ac.id/37426/17/02. Naskah Publikasi.pdf“Pengaruh Audit Tenure, Audit Fee, Rotasi Auditor dan Spesialisasi Auditor Terhadap

Dari pengujian analisis statistik deskriptif yang diatas menunjukan nilai kualitas audit yang diproksikan dengan Kantor Akuntan Publik Big Four atau Non Big Four menggunakan metode variabal dummy memiliki mean sebesar 0,5333 dengan nilai minimum 0 dan nilai maksimum 1 yang berarti 53% dari total 225 laporan keuangan perusahaan diaudit oleh Kantor Akuntan Publik berkualitas. Variabel Audit Tenure diukur dengan lamanya suatu perusahaan diaudit oleh Kantor Akuntan Publik yang sama tahun buku berturut-turut, Nilai mean pada analisis statistik diperoleh sebesar 2,5778 dengan nilai maksimum 4 dan minimum 1, ini menunjukan bahwa setiap perusahaan rata-rata diaudit oleh Kantor Akuntan Publik yang sama antara 2 tahun sampai 3 tahun berturut-turut. Variabel berikutnya adalah audit fee, Dari tabel analisis deskriptif diatas didapatkan nilai mean sebesar 21,756 dengan nilai maksimum 28,04 dan nilai minimum sebesar 14,81. Nilai median yang didapat dari nilai maksimum (28,04) dan nilai minimum (14,81) kemudian dibagi menunjukkan nilai sebesar 21,425, dengan nilai mean yang lebih tinggi dari median, dapat disimpulkan bahwa rata rata perusahaan membayar dengan audit fee yang tinggi. Variabel ketiga adalah rotasi audit, Pada hasil analisis deskriptif tersebut menunjukan nilai mean sebesar 0,1511 yang berarti hanya 15% perusahaan yang melakukan rotasi auditor. Variabel terakhir adalah spesialisasi auditor,Nilai mean yang dihasilkan sebesar 0,3067 yang bermakna bahwa 30% perusahaan dari sampel di audit oleh Kantor Akuntan Publik spesialis.

C. Overall Fit Model Test

Perbandingan Nilai -2 Log L

Keterangan Nilai -2 Log L

Block Number = 0 (Awal) 310,915

Block Number = 1 (Akhir) 152,591

Sumber : Hasil olah data, 2015

Untuk tahap pengujian ini dilakukan dengan membandingkan antara nilai -

2 Log Likelihood (2LL) pada awal (Block Number = 0) dengan nilai -2 Log

Likelihood (-2LL) pada akhir (Block Number = 1). Nilai -2LL awal adalah sebesar

310,915. Setelah semua data dimasukkan untuk empat variabel independen, maka

nilai -2LL akhir adalah 152,591. Adanya penurunan likelihood (-2LL) ini berarti

model regresi yang lebih baik atau dengan kata lain model fit.

Page 13: PENGARUH AUDIT TENURE, AUDIT FEE, ROTASI …eprints.ums.ac.id/37426/17/02. Naskah Publikasi.pdf“Pengaruh Audit Tenure, Audit Fee, Rotasi Auditor dan Spesialisasi Auditor Terhadap

D. Menganalisa Koefisien Determinasi (Nagelkerke R Square)

Analisis yang kedua adalah menganalisis koefisien determinasi (Negelkerke R square) sebagaimana terlihat dalam tabel:

Nilai Nagelkerke R Square

-2 Log Likelihood

Nilai Cox & Snell R square

Nilai Nagelkerke R Square

152,591 0,505 0,675 Sumber : Hasil olah data, 2015

Pada tabel diatas ditunjukan bahwa nilai Nagelkerke R square adalah sebesar 0.675 yang berarti bahwa variabilitas variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel independen sebesar 67,5%, dan sisanya dijelaskan oleh variabel-variabel di luar model penelitian sebesar 32,5%. Hal tersebut menunjukkan bahwa variabilitas variable audit tenur, audit fee, rotasi auditor dan spesialisasi auditor dapat menjelaskan variabel kualitas audit sebsar 67,5 %.

E. Menilai Kelayakan Model Regresi (Hosmer and Lemeshow Test)

Analisis ketiga yaitu dengan menggunakan Hosmer and Lemeshow Test yang diukur menggunakan nilai chi-square. Jika nilai Hosmer-lemeshow signifikan atau lebih kecil dari 0.05 maka hipotesis nol ditolak dan model dikatakan tidak fit. Sabaliknya jika tidak signifikan maka hipotesis nol tidak dapat ditolak yang berarti data empiris sama dengan model atau model dikatakkan fit (Ghozali, 2005:224)

Kelayakan Model Regresi Hosmer and Lemeshow Test

Nilai Chi Square

Df Sig.

5,581 8 0,694 Sumber : Hasil olah data, 2015

Tabel menunjukkan bahwa nilai pengujian Hosmer and Lemeshow Test sebesar 0,694. Karena nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 (5%), maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis nol tidak dapat ditolak yang berarti bahwa model mampu memprediksi nilai observasinya atau dapat dikatakan bahwa model diterima karena sesuai dengan data observasinya.

F. Matrik Klasifikasi

Matriks klasifikasi menunjukkan kekuatan prediksi dari model regresi untuk memprediksi kemungkinan kualitas audit pada perusahaan manufaktur di BEI.

Page 14: PENGARUH AUDIT TENURE, AUDIT FEE, ROTASI …eprints.ums.ac.id/37426/17/02. Naskah Publikasi.pdf“Pengaruh Audit Tenure, Audit Fee, Rotasi Auditor dan Spesialisasi Auditor Terhadap

Matriks Klasifikasi

Observed Predicted

Kualitas Audit Percentage Correct .00 1.00

Kualitas Audit .00 95

24 10 96

90.5 80.0 84.9

1.00 Overall Percentage

Sumber : Hasil olah data, 2014

Dari tabel diketahui bahwa kekuatan prediksi dari model regresi untuk memprediksi kemungkinan audit yang dihasilkan berkualitas adalah sebesar 80%. Hal ini menunjukkan bahwa dengan menggunakan model regresi yang digunakan, terdapat sebanyak 96 hasil audit (80%) yang diprediksi akan berkualitas dari 120 hasil audit yang seharusnya berkualitas. Kekuatan prediksi model hasil audit yang tidak berkualitas sebesar 90,5% yang berarti bahwa dengan model regresi yang digunakan ada sebanyak 95 hasil audit yang tidak berkualitas.

G. Model Regresi Logistik

Pengujian hipotesis menggunakan regresi logistik, yaitu untuk menguji pengaruh, audit tenure, audit fee, rotasi auditor dan spesialisasi auditor terhadap kualitas audit. Hasil pengujian hipotesis dalam penelitian ini disajikan sebagai berikut:

Tabel IV.8

Uji Model Regresi Logistik

B S.E Wald df Sig. Keterangan Audit Tenur -0,011 0,270 0,002 1 0,968 H1 Ditolak Audit Fee 0,751 0,144 27,091 1 0,000 H2 Diterima Rotasi Audit -1,042 0,770 1,828 1 0,176 H3 Ditolak Spesialisasi Auditor

23.664 4279.937

0.000 1 0,996 H4 Diterima

Constant -16,854 3,176 28,165 1 0,000 Sumber : Hasil olah data, 2014

Adapun model yang dihasilkan dari pengujian terhadap model regresi tersebut adalah :

KA = -16.854 – 0.011AT + 0,751 AF –1.042 RA + 23.664SA + e

Pengujian hipotesis dilihat dari tingkat signifikansi setiap variabel bebas dengan menggunakan p-value (probability value) dengan tingkat signifikansi sebesar 5% (0.05). Apabila nilai signifikansi kurang dari 0.05 hipotesis diterima, jika tingkat signifikansi lebih besar 0,05 maka hipotesis tidak dapat di terima.

Page 15: PENGARUH AUDIT TENURE, AUDIT FEE, ROTASI …eprints.ums.ac.id/37426/17/02. Naskah Publikasi.pdf“Pengaruh Audit Tenure, Audit Fee, Rotasi Auditor dan Spesialisasi Auditor Terhadap

1. Pengaruh Audit Tenur terhadap Kualitas audit. Variabel audit tenur menunjukan koefisien regresi negatif sebesar 0.011 dengan tingkat signifikansi sebesar 0.968 yaitu lebih besar dari nilai α sebesar 5% (0,05), maka hasil tersebut menunjukan bahwa hipotesis (H1) tidak dapat di terima, berarti audit tenure tidak berpengaruh terhadap kualitas audit. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian milik Ardianingsih (2014) yang tidak menemukan pengaruh audit tenur terhadap kualitas audit. Penelitian tersebut juga mendukung penelitian milik Permana (2012) yang tidak menemukan pengaruh audit tenur terhadap kualitas audit.

Adanya penolakan atas hipotesis ini dikarenakan masa perikatan audit bukan patokan bahwa hasil audit akan berkualitas. Lamanya masa perikatan audit seharusnya kantor akuntan publik lebih mengerti kondisi perusahaan klien sehingga tau jika klien ingin memanipulasi laporan keuangan, tetapi karena masa perikatan yang lama juga kantor akuntan publik merasa percaya dengan klien sehingga tidak mengembangkan strategi prosedur audit yang digunakan dan menurunkan kualitas audit.

2. Pengaruh Audit Fee terhadap Kualitas Audit.

Variabel audit fee menunjukan koefisien regresi positif sebesar 0.751 dengan tingkat signifikansi sebesar 0.000 yaitu lebih kecil dari nilai α sebesar 5% (0,05), dengan demikian maka hipotesis (H2) diterima yang berarti bahwa audit fee berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. Penelitian ini mendukung penelitian Kurniasih dan Rohman(2014) yang menemukan pengaruh audit fee terhadap kualitas audit.

Kantor Akuntan Publik yang berkualitas biasanya menghasilkan laporan audit yang berkualitas juga. Kantor akuntan publik besar (Big Four) memiliki kecenderungan audit fee yang dibebankan oleh perusahaan klien lebih besar dibandingkan dengan auditor Non Big Four. Biaya yang lebih tinggi akan meningkatkan kualitas audit, karena biaya audit yang diperoleh dalam satu tahun dan estimasi biaya operasional yang dibutuhkan untuk melaksanakan proses audit dapat meningkatkan kualitas audit.

3. Pengaruh Rotasi Audit terhadap Kualitas Audit

Variabel rotasi audit menunjukan koefisien regresi negatif sebesar 1.042 dengan tingkat signifikansi sebesar 0.176 yaitu lebih besar dari nilai α sebesar 5% (0,05), maka hasil tersebut menunjukan bahwa hipotesis (H3) ini di tolak jadi rotasi audit tidak berpengaruh terhadap kualitas audit. Hasil ini konsisten dengan hasil penelitian milik Hartadi (2009) yang menemukan bahwa rotasi audit tidak berpengaruh terhadap kualitas audit. Giri (2010) menyatakan bahwa seharusnya ketentuan rotasi auditor mandatory belum diperlukan di Indonesia, karena tidak memberikan dampak pada prosedur audit. Penekanan bahwa rotasi wajib auditor akan memberikan manfaat untuk meningkatkan kualitas audit telah mengabaikan masalah penerimaan penugasan awal dan kompleksitas organisasi bisnis moderen.

Page 16: PENGARUH AUDIT TENURE, AUDIT FEE, ROTASI …eprints.ums.ac.id/37426/17/02. Naskah Publikasi.pdf“Pengaruh Audit Tenure, Audit Fee, Rotasi Auditor dan Spesialisasi Auditor Terhadap

4. Pengaruh Spesialisasi Auditor terhadap Kualitas audit Variabel spesialisasi audit memiliki koefisien regresi positif sebesar 23,664 dengan nilai signifikansi 0,996 dan lebih besar dari nilai α sebesar 5% (0,05) yang berarti hipotesis keempat (H4) penelitian ini tidak dapat diterima, dengan demikian maka dari penelitian ini membuktikan bahwa spesialisasi auditor tidak berpengaruh terhadap kualitas audit. Hasil ini konsisten dengan hasil penelitian Novianti (2010) yang tidak menemukan pengaruh spesialisasi auditor terhadap kualitas audit. Tidak berpengaruhnya spesialisasi auditor terhadap kualitas audit mungkin saja di sebabkan karena perusahaan yang di audit oleh KAP The Big 4 dengan spesialisasi auditor dengan perusahaan yang di audit oleh KAP The Big 4 dengan auditor yang tidak spesialis tidak berbeda kualitasnya karena diaudit oleh Kantor akuntan publik yang berkualitas, sehingga kualitas audit yang diberikan oleh auditor spesialis dan non spesialis adalah sama.

PENUTUP A. Kesimpulan

1. Audit tenure tidak berpengaruh terhadap kualitas audit. Hal ini dikarenakan karena masa perikatan yang lama kantor akuntan publik merasa percaya dengan klien sehingga tidak mengembangkan strategi prosedur audit yang digunakan dan menurunkan kualitas audit.

2. Audit fee berpengaruh terhadap kualitas audit. Hal ini dikarenakan Kantor Akuntan Publik besar (Big Four) memiliki kecenderungan fee audit yang dibebankan oleh perusahaan klien lebih besar dibandingkan dengan auditor Non Big Four, dimana kualitas audit diproksikan dengan ukuran kantor akuntan publik yang besar.

3. Rotasi auditor atau auditor switching tidak berpengaruh terhadap kualitas audit. Hal ini disebakan karena pasar sebenarnya tidak terlalu peduli apakah auditor yang menyatakan opini pada laporan keuangan tahunan tersebut pernah di rotasi atau tidak.

4. Spesialisasi auditor tidak berpengaruh terhadap kualitas audit. Hal ini disebabkan karena kualitas audit yang dihasilkan oleh KAP the Big 4 spesialis, dan KAP the Big 4 non spesialis adalah sama.

B. Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Penelitian ini hanya menggunakan empat variabel indpenden yaitu audit tenur, audit fee, rotasi audit dan spesialisasi audit dengan satu variabel dependen yaitu kualitas audit. 2. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini hanya perusahaan perusahaan manufaktur yang terdaftra di Bursa Efek Indonesia dengan periode tahun laporan keuangan yang relatif singkat yaitu tiga tahun, tahun 2011-2013. Sehingga belum mewakili seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Page 17: PENGARUH AUDIT TENURE, AUDIT FEE, ROTASI …eprints.ums.ac.id/37426/17/02. Naskah Publikasi.pdf“Pengaruh Audit Tenure, Audit Fee, Rotasi Auditor dan Spesialisasi Auditor Terhadap

3. Variabel kualitas audit hanya di proksikan dengan ukuran kantor akuntan publik apakah kantor akuntan publik tersebut termasuk kantor akuntan publik big 4 atau non big four. C. Saran – saran

Dari keterbatasan – keterbatasan diatas maka untuk penelitian selanjutnya sebaiknya disarankan untuk : 1. Penelitian selanjutnya dapat menambahkan variabel independen seperti kompetensi, independensi atau reputasi kantor akuntan publik dengan lamanya kantor akuntan publik tersebut berdiri. 2. Menambahkan jumlah periode tahun yang dijadikan sampel penelitian. 3. Memperluas sampel penelitian dengan tidak hanya menguji perusahaan manufaktur tapi juga di perusahaan lainnya. 4. Menambahkan proksi yang digunakan pada variabel kualitas audit.

DAFTAR PUSTAKA

Alim, M, Nizarul., dkk. (2007). “Pengaruh Kompetensi dan Independensi Terhadap Kualitas Audit dengan Etika Auditor Sebagai Variabel Moderasi”. Simposium Nasional Akuntansi Makasar, X.

Astrini, Novia Retno. (2013). “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perusahaan Melakukan Auditor Switching Secara Voluntary”.niveristas Diponegoro Semarang. Skripsi.

Chrisnoventie, Diajeng. (2012). “Pengaruh Ukuran KAP dan Spesialisasi Industri KAP Terhadap Kualitas Audit: Tingkat Risiko Litigasi Perusahaan Sebagai Variabel Moderasi”. Universitas Diponegoro Semarang. Skripsi.Tjun-Tjun, Lauw., dkk. (2012). “Pengaruh Kompetensi dan Independesi Terhadap Kualitas Audit”. Jurnal Akuntansi Vol.4 No.1 Mei 2012: 33-56

Ghozali, Imam. (2005) . “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Edisi Kedua”. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Ghozali, Imam. (2011). “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS

19 Edisi Kelima”. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.

Hamid, Abdul. (2013). “Pengaruh Tenur KAP dan Ukuran KAP terhadap Kualitas Audit”. Universitas Negri Padang. Skripsi

Page 18: PENGARUH AUDIT TENURE, AUDIT FEE, ROTASI …eprints.ums.ac.id/37426/17/02. Naskah Publikasi.pdf“Pengaruh Audit Tenure, Audit Fee, Rotasi Auditor dan Spesialisasi Auditor Terhadap

Hanjani, Andreani. (2012). “Pengaruh Pengaruh Etika Auditor, Pengalaman Auditor, Fee Audit, Dan Motivasi Auditor Terhadap Kualitas Audit”. Universitas Diponegoro Semarang. Skripsi.

Hartadi, Bambang. (2012). “Pengaruh Fee Audit, Rotasi KAP, dan Reputasi

Auditor Terhadap Kualitas Audit di Bursa Efek Indonesia”. Jurnal Ekonomi dan Keuangan Volume 16, Nomor 1, Maret 2012 : 84-103

Herusetya, Antonius. (2009). “Pengaruh Ukuran Auditor dan Spesialisasi Auditor Terhadap Kualitas Laba”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia. Volume 6 Nomor 1. Universitas Pelita Harapan. Jakarta.

Indah, Siti Nur. (2010). “Pengaruh Kompetensi dan Independensi Terhadap Kualitas Audit”. Universitas Diponegoro Semarang. Skripsi.

Kurniasih, Margi dan Abdul Rohman. (2014). “Pengaruh Audit Fee Audit, Audit Tenure, dan Rotasi Audit Terhadap Kualitas Audit”. Diponegoro Journal Of Accounting Volume 3, Nomor 3, Tahun 2014.

Lauw Tjun Tjun, - and Marpaung, Elyzabet Indrawati and Setiawan , Santy (2012) “Pengaruh Kompetensi dan Independensi Auditor Terhadap Kualitas Audit.” Jurnal Akuntansi, 4 (1). pp. 33-56. ISSN 2085-8698

Menteri Keuangan. (2008). Peraturan Menteri Keuangan Nomor 17/PMK.01/2008 Tentang Jasa Akuntan Publik. Jakarta.

Mulyadi. (2009). “Auditing”. Jakarta: Salemba Empat.

Novianto, Nurlita. (2010). “Tenur Kantor Akuntan Publik, Tenur Partner Audit, Auditor Spesialisasi Industri , dan Kualitas Audit”. Universitas Brawijaya. Skripsi.

Nugrahanti, Yuvina. (2014). “Pengaruh Audit Tenure, Spesialisasi Kantor Akuntan Publik dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kualitas Audit”. Universitas Diponegoro Semarang. Skripsi.

Panjaitan, Clinton Marshal dan Anis Chariri. (2014). “Pengaruh Tenure, Ukuran

KAP, dan Spesialisasi Auditor Terhadap Kualitas Audit”. Diponegoro Journal Of Accounting Volume 3, Nomor 3.

Permana, Klaudia Xary. (2012). “Pengaruh Masa Perikatan Audit dan Ukuran KAP Terhadap Kualitas Audit.” Universitas Diponegoro Seamarang. Skripsi.

Primadita, Indria., Fitriany. (2012). Pengaruh Tenure Audit dan Auditor Spesialis Terhadap Informasi Asimetri: Perusahaan-Perusahaan yang Listing di Bursa Efek Indonesia BEI”. Universitas Indonesia. Skripsi.

Page 19: PENGARUH AUDIT TENURE, AUDIT FEE, ROTASI …eprints.ums.ac.id/37426/17/02. Naskah Publikasi.pdf“Pengaruh Audit Tenure, Audit Fee, Rotasi Auditor dan Spesialisasi Auditor Terhadap

Putri, Berty Wahyu. (2012). “Penentuan Kualitas Audit Berdasarkan Ukuran Kantor Akuntan Publik Dan Biaya Audit”. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi – Vol. 1, No. 4, Juli 2012. Surabaya.

Rossieta, H. dan Wibowo, A. (2009). “Faktor-Faktor Determinasi Kualitas Audit – Suatu Studi Dengan Pendekatan Earnings Surprise Benchmark.” Pascasarjana Ilmu Akuntansi Universitas Diponegoro.

Sari, Kumala. (2012). “Pengaruh Audit Tenure, Reputasi KAP, Disclosure, Ukuran Perusahaan dan Likuiditas Terhadap Penerimaan Opini Going Concern”. Universitas Diponegoro Semarang. Skripsi

Sinaga, Daud. (2012). “Analisis Pengaruh Audit Tenure, Ukuran KAP dan Ukuran Perusahaan Klien terhadap Kualitas Audit”. Universitas Diponegoro Semarang. Skripsi.

Sugiyono. 2010. “Metode Penelitian Kuantitatif kualitatif dan R&D”. Bandung: Alfabeta

Sumarwoto. (2006). “Pengaruh Kebijakan Rotasi KAP Terhadap Kualitas Laporan Keuangan”. Universitas Diponegoro Semarang. Disertasi.