Pengaruh Sistem Informasi Manajemen Dalam Meningkatkan Efisiensi Organisasi-perusahaan

18
PENGARUH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DALAM MENINGKATKAN EFISIENSI ORGANISASI/PERUSAHAAN =========== ABSTRAK Sistem Informasi Manajemen (SIM) merupakan suatu proses yang akan menghasilkan suatu output berupa informasi. Sementara itu Struktur Organisasi akan menentukan bagaimana arus informasi tersebut dalam suatu organisasi. Kedua hal tersebut, SIM dan Struktur Organisasi akan mempengaruhi nilai Efisiensi disetiap bidang organisasi yang menggunakannya. Strategi Teknologi Informasi (TI) membantu manager untuk mendefinisikan batasan pembuatan keputusan untuk tindakan berikutnya, tapi menghentikan dengan singkat dalam menentukan tindakan untuk dirinya sendiri. Hal ini merupakan perbedaan mendasar antara Strategi TI dan perencanaan TI. Strategi TI merupakan kumpulan prioritas yang menguasai pembuatan keputusan bagi user dan proses data profesional. Hal itu merupakan bentuk aturan framework untuk kegunaan TI dalam organisasi/perusahaan, dan menjelaskan bagaimana seorang eksekutif senior pada organisasi/perusahaan akan berhubungan pada infrastruktur TI. Perencanaan TI pada hal lain, memfokuskan pada pelaksanaan dari Strategi TI. Pada dasarnya, suatu Sistem Informasi (SI) memiliki sifat yang hampir sama dengan sistem produksi yang mengkonversikan bahan baku menjadi produk yang mungkin langsung digunakan olehkonsumen atau menjadi bahan baku untuk fase konversi berikutnya. SI mengkonversi data kasar menjadi suatu laporan yang dapat dipakai atau menjadi input untuk proses lanjutan. Hasil dari efisiensi yang dicapai oleh suatu organisasi/perusahaan melalui penggunaan SIM, selain dari pada sisi nilai ekonomi dapat juga memberikan pengaruh yang besar terhadap efektifitas dan lingkungan yang memiliki hubungan kepada pengguna organisasi. ================= PENDAHULUAN Infrastruktur Teknologi Informasi (TI) merupakan isu sentral dalam beberapa tahun terakhir baik dalam bisnis maupun dalam SIM. TI telah menjadi alat yang dapat mempengaruhi kemampuan organisasi/perusahaan untuk mencapai keunggulan bersaing sehingga menjadikan penggunaan TI sebagai kebutuhan strategi yang merupakan kunci yang memungkinkan implementasi dari sistem inovasi, mengurangi biaya, meningkatkan bargaining power, mendefinisikan kembali dan meningkatkan pelayanan dan

description

abstract dari pengaruh SIM

Transcript of Pengaruh Sistem Informasi Manajemen Dalam Meningkatkan Efisiensi Organisasi-perusahaan

Page 1: Pengaruh Sistem Informasi Manajemen Dalam Meningkatkan Efisiensi Organisasi-perusahaan

PENGARUH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DALAM MENINGKATKAN EFISIENSI ORGANISASI/PERUSAHAAN

=========== 

ABSTRAKSistem Informasi Manajemen (SIM) merupakan suatu proses yang akan menghasilkan

suatu output berupa informasi. Sementara itu Struktur Organisasi akan menentukan bagaimana

arus informasi tersebut dalam suatu organisasi. Kedua hal tersebut, SIM dan Struktur Organisasi

akan mempengaruhi nilai Efisiensi disetiap bidang organisasi yang menggunakannya.

Strategi Teknologi Informasi (TI) membantu manager untuk mendefinisikan batasan

pembuatan keputusan untuk tindakan berikutnya, tapi menghentikan dengan singkat dalam

menentukan tindakan untuk dirinya sendiri. Hal ini merupakan perbedaan mendasar antara

Strategi TI dan perencanaan TI. Strategi TI merupakan kumpulan prioritas yang menguasai

pembuatan keputusan bagi user dan proses data profesional. Hal itu merupakan bentuk aturan

framework untuk kegunaan TI dalam organisasi/perusahaan, dan menjelaskan bagaimana

seorang eksekutif senior pada organisasi/perusahaan akan berhubungan pada infrastruktur TI.

Perencanaan TI pada hal lain, memfokuskan pada pelaksanaan dari Strategi TI.

Pada dasarnya, suatu Sistem Informasi (SI) memiliki sifat yang hampir sama dengan

sistem produksi yang mengkonversikan bahan baku menjadi produk yang mungkin

langsung digunakan olehkonsumen atau menjadi bahan baku untuk fase konversi berikutnya. SI

mengkonversi data kasar menjadi suatu laporan yang dapat dipakai atau menjadi input untuk

proses lanjutan.

Hasil dari efisiensi yang dicapai oleh suatu organisasi/perusahaan melalui penggunaan

SIM, selain dari pada sisi nilai ekonomi dapat juga memberikan pengaruh yang besar terhadap

efektifitas dan lingkungan yang memiliki hubungan kepada pengguna organisasi.

================= 

PENDAHULUAN

Infrastruktur Teknologi Informasi (TI) merupakan isu sentral dalam beberapa tahun

terakhir baik dalam bisnis maupun dalam SIM. TI telah menjadi alat yang dapat mempengaruhi

kemampuan organisasi/perusahaan untuk mencapai keunggulan bersaing sehingga menjadikan

penggunaan TI sebagai kebutuhan strategi yang merupakan kunci yang memungkinkan

implementasi dari sistem inovasi, mengurangi biaya, meningkatkan bargaining power,

mendefinisikan kembali dan meningkatkan pelayanan dan memungkinkan organisasi/perusahaan

untuk menawarkan produk-produk baru. Selain itu, TI dibutuhkan oleh organisasi/perusahaan

agar dapat mengalami perubahan-perubahan gradual untuk mendapatkan keuntungan dengan

adanya teknologi baru dan efisiensi. Infrastruktur TI juga dibutuhkan untuk mengadakan

perubahan-perubahan proses bisnis guna memenuhi kebutuhan strategi saat ini dan untuk

memenuhi kebutuhan konsumen. TI merupakan salah satu alat manajer untuk mengatasi

perubahan(Laudon dan Laudon, 2006: 14). Definisi TI secara lengkap dinyatakan oleh Martin et

al, yaitu teknologi komputer yang digunakan untuk memproses dan menyimpan informasi serta

teknologi komunikasi yang digunakan untuk mengirimkan informasi. Definisi TI sangatlah luas

dan mencakup semua bentuk teknologi yang digunakan dalam menangkap, manipulasi,

mengkomunikasikan, menyajikan, dan menggunakan data yang akan diubah menjadi

informasi (Martin et al., 2002: 125).

Page 2: Pengaruh Sistem Informasi Manajemen Dalam Meningkatkan Efisiensi Organisasi-perusahaan

Sistem Informasi (SI) adalah suatu sistem formal mengenai hal melaporkan,

menggolongkan dan menyebarkan informasi kepada orang-orang yang tepat. (Moekizat, 1986 :

64). Murdick (1971 : 24) menyatakan, bahwa sitem informasi adalah proses komunikasi, dimana

informasi masukan (input) direkam, disimpan dan diperoleh kembali (diproses) bagi keputusan.

SI yang dirancang khusus untukk mengelola komponen kegiatan lingkungan, yang mengelola

informasi produk serta proses lingkungan untuk menanggulangi atau mengurangi masalah

pencemaran lingkungan. Setiap hasil penemuan ilmiah dan produk-produk lingkungan

informasinya perlu didokumentasikan direkam informasinya dalam bentuk buku (laporan,

majalah, loaflot, dll). Pengertian informasi adalah suatu kesatuan pernyataan pandangan, fakta,

konsep atau ide, yang berhubungan erat dengan pengetahuan, yang mana apabila informasi

tersebut diasimilasikan, dikorelasikan dan dimengerti akan menjadi suatu pengetahuan.

Informasi dapat berupa : pengetahuan baru; teori; prinsip; ide; teknologi baru, desain baru;

produk baru; proses; prototif; penyempurnaan; metode (Davis, 1974 : 73).

Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah suatu sistem formal tentang golongan, dan

penyebaran informasi kepada orang-orang yang tepat dalam suatu organisasi. Sistem yang telah

maju tidak hanya mengerjakan fungsi tata usaha akan tetapi juga memberikan bantuan

pengambilan keputusan kepada manajemen.Meskipun jarang terjadi, sistem terprogramkan

mampu memonitor dan mengarahkan operasi-operasi tertentu tanpa bantuan manusia. Data SIM

terdiri atas data masukan, data operasi, data keluaran, dan sebuah pengaturan umpan balik. Data

ini dikirimkan dan diolah oleh suatu unit pengolahan pusat (CPU) di dalam komputer. Arus

informasi merupakan catatan secara terus menerus tentang jumlah satuan informasi yang banyak

sekali. Agar menjadi efektif, maka SIM harus mendapat data sedekat-dekatnya dengan titik

asalnya dan kemudian menyalurkannya ke tempat-tempat pengolah informasi di mana data itu

akan digunakan.

Data masukan biasanya terdiri atas unsur-unsur seperti banyaknya bahan mentah, tanggal

penyerahan, harga produk, biaya tenaga kerja dan lainlain. Data operasi meliputi unsur-unsur

seperti angka produksi, biaya mesin, dan pekerjaan dalam proses. Data keluaran mengandung

informasi tentang unsur-unsur seperti barang-barang potongan, tingkat inventaris akhir dan

tanggal pengiriman. Data ini disampaikan melalui saluran komunikasi ke unit pengolah yang

dalam SI yang kompleks terdiri atas komputer-komputer elektronik dan perlengkapan-

perlengkapan yang berhubungan. Apabila data bergerak menuju ke unit pengolah, maka data

tersebut disusun menjadi bentuk-bentuk yang lebih berguna dan menjadi masukan ke dalam

proses perencanaan dan pemecahan masalah. Sumber informasi yang akurat dan dapat dipercaya

bagi pihak pengambil keputusan merupakan hal terpenting untuk dapat menentukan dan

membuat keputusan-keputusan strategis terhadap langkah apa yang akan ditempuh oleh

organisasi/perusahaan dalam mencapai tujuan. Pengaturan umpan balik (feedback loop) yang

terdiri atas saluran-saluran informasi untuk menyampaikan masukan yang telah diolah. operasi,

dan data keluaran kepada langkah-langkah analisis dan keputusan sehingga rencana rencana dan

standar-standar dapat dinilai dan petunjuk-petunjuk kontrol dapat disampaikan ke bawah kepada

tingkat-tingkat operasi organisasi.

Aspek yang paling penting dalam setiap organisasi/perusahaan adalah sumber daya

manusia, dimana aspek ini dapat membawa dampak yang paling signifikan dalam meningkatkan

produktivitas organisasi/perusahaan. Apabila kita melihat dari pengertian, Organisasi adalah

suatu kesatuan sosial yang dikoordinasikan secara sadar dengan sebuah batasan yang relatif

dapat diidentifikasi yang bekerja atas dasar keinginan untuk mencapai tujuan bersama (Robbins,

1996: 5). Budaya Organisasi adalah satu wujud anggapan yang dimiliki, diterima secara implisit

oleh kelompok dan menentukan bagaimana kelompok tersebut rasakan, pikirkan, dan bereaksi

terhadap lingkungannya yang beraneka ragam (Kreitner, 2003). Dalam penelitian, Hendriastuti

Page 3: Pengaruh Sistem Informasi Manajemen Dalam Meningkatkan Efisiensi Organisasi-perusahaan

dan Aryani (2002) tentang pengaruh Budaya Organisasi terhadap kinerja, hasilnya bahwa tipe

budaya organisasi masculinity feminimity memiliki pengaruh yg singnifikan di bandingkan tipe

budaya power distance, individualisme collectivism dan uncertainty avoidance. Oleh karena itu

alasan organisasi didirikan karena organisasi merupakan suatu kesatuan yang memungkinkan

masyarakat untuk mencapai suatu tujuan yang tidak dapat dicapai individu secara perorangan,

sehingga dapat dicapai lebih efisien dan efektif melalui tindakan individu-individu atau

kelompok tersebut. Tindakan-tindakan tersebut akan disertai hubungan antara individu dan

kelompok dalam organisasi tersebut, sehingga akan tercipta harapan-harapan tertentu yang harus

diperankan masing-masing individu. Organisasi dapat melakukan aktivitas operasionalnya

dengan baik apabila orang-orang yang ada di dalamnya saling berinteraksi atau bekerja sama

dalam mewujudkan efektivitas SI organisasi/perusahaan. Untuk menciptakan kerjasama yang

baik sangat diperlukan komunikasi karena apabila efektivitas SIM dapat terwujud maka dengan

sendirinya kerjasama yang baik dapat diciptakan.

SIM yang efektif juga dapat dipengaruhi oleh bentuk atau struktur organisasi yang ada.

Struktur organisasi akan menentukan prosedur dan jalur komunikasi. Efektivitas saluran

komunikasi secara tidak langsung akan dipengaruhi oleh bentuk dan struktur sistem komando

atau jalur penyampaian informasi. Pengambilan keputusan yang tepat dan bijaksana adalah

bagaimana para pengambil keputusan secara cermat menetapkan kebijakan strategi yang

dipergunakan untuk mencapai tujuan. Strategi ini adalah telaah kepada alternatif pilihan peluang

yang tersedia untuk membuat keputusan yang tepat dari hasil informasi yang diperoleh oleh

pengambil keputusan. SIM dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas hidup manusia, namun di

negara berkembang manfaaat pembangunan tersebut belumlah merata, karena laju

perkembangan IPTEK di negara maju begitu cepat sehingga negara berkembang belum mampu

untuk mengantisipasi dan mengaplikasikannya secara cepat. Pembangunan berwawasan

lingkungan pada program pembangunan jangka panjang pada tahap kedua perlu ditunjang

dengan suatu SI ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam Undang-undang RI. No. 4 tahun 1992

tentang pokok pengelolaan lingkungan hidup dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan

pembangunan berwawasan lingkungan adalah upaya sadar dan berencana menggunakan dan

mengelola sumber daya secara bijaksana dalam berkesinanbungan untuk meningkatkan mutu

hidup. Mempersoalkan sistem sebenarnya bukan membahas hal yang baru, namun akhir-akhir ini

banyak dipelajari dikarenakan ternyata para ilmuwan menganggap bahwa sistem sangat

bermanfaat untuk dipergunakan sebagai alat, untuk mendekati suatu sistem pendekatan dan SI.

Timbul pula berbagai ilmuwan mengetengahkan defenisi sistem. Davis (974 : 43)

mendefenisikan sistem masalah sebagai totalitas himpunan benda-benda atau bagian-bagian yang

satu sama lain berhubungan sedemikian rupa sehingga menjadi satu kesatuan yang terpadu untuk

mencapai suatu tujuan tertentu.

================

PEMBAHASAN

Pada saat ini, keberadaan SI di Organisasi merupakan hal yang lumrah. Segala jenis

organisasi baik yang bersifat non-profit (LSM, Lembaga Sosial,Organisasi Sosial) maupun yang

profit oriented (organisasi/perusahaan, yayasan) mendayagunakan SI untuk berbagai macam

kebutuhan; mulai dari supporting system hingga menjadikan SI sebagai competitive advantage.

Supaya SI bisa berjalan dengan baik di suatu organisasi, tentu saja tahap implementasi SI

memegang peranan penting.

Sistem Informasi dikembangkan untuk tujuan yang berbeda-beda, tergantung pada

kebutuhan bisnis. SI dapat dibagi menjadi beberapa bagian:

Page 4: Pengaruh Sistem Informasi Manajemen Dalam Meningkatkan Efisiensi Organisasi-perusahaan

1 . Transaction Processing Systems (TPS) ,

TPS adalah SI yang terkomputerisasi yang dikembangkan untuk memproses data

dalam jumlah besar untuk transaksi bisnis rutin seperti daftar gaji dan inventarisasi. TPS

berfungsi pada level organisasi yang memungkinkan organisasi bisa berinteraksi dengan

lingkungan eksternal. Data yang dihasilkan oleh TPS dapat dilihat atau digunakan oleh

manajer.

2. Office Automation Systems (OAS) dan Knowledge Work Systems (KWS)

OAS dan KWS bekerja pada level knowledge. OAS mendukung pekerja data,

yang biasanya tidak menciptakan pengetahuan baru melainkan hanya menganalisis

informasi sedemikian rupa untuk mentransformasikan data atau memanipulasikannya

dengan cara-cara tertentu sebelum menyebarkannya secara keseluruhan dengan

organisasi dan kadang-kadang diluar organisasi. Aspek-aspek OAS seperti word

processing, spreadsheets, electronic scheduling, dan komunikasi melalui voice mail,

email dan video conferencing. KWS mendukung para pekerja profesional seperti

ilmuwan, insinyur dan doktor dengan membantu menciptakan pengetahuan baru dan

memungkinkan mereka mengkontribusikannya ke organisasi atau masyarakat.

3 . Sistem Informasi Manajemen (SIM)

SIM tidak menggantikan TPS , tetapi mendukung spektrum tugas-tugas

organisasional yang lebih luas dari TPS, termasuk analisis keputusan dan pembuat

keputusan. SIM menghasilkan informasi yang digunakan untuk membuat keputusan, dan

juga dapat membatu menyatukan beberapa fungsi informasi bisnis yang sudah

terkomputerisasi (basis data).

4. Decision Support Systems (DSS)

DSS hampir sama dengan SIM karena menggunakan basis data sebagai sumber

data. DSS bermula dari SIM karena menekankan pada fungsi mendukung pembuat

keputusan diseluruh tahap-tahapnya, meskipun keputusan aktual tetap wewenang

eksklusif pembuat keputusan.

5 . Sistem Ahli (ES) dan Kecerdasan Buatan (AI)

AI dimaksudkan untuk mengembangkan mesin-mesin yang berfungsi secara

cerdas. Dua cara untuk melakukan riset AI adalah memahami bahasa alamiahnya dan

menganalisis kemampuannya untuk berfikir melalui problem sampai kesimpulan

logiknya. Sistem ahli menggunakan pendekatan-pendekatan pemikiran AI untuk

menyelesaikan masalah serta memberikannya lewat pengguna bisnis. Sistem ahli (juga

disebut knowledge-based systems) secara efektif menangkap dan menggunakan

pengetahuan seorang ahli untuk menyelesaikan masalah yang dialami dalam suatu

organisasi. Berbeda dengan DSS, DSS meningalkan keputusan terakhir bagi pembuat

keputusan sedangkan sistem ahli menyeleksi solusi terbaik terhadap suatu masalah

khusus. Komponen dasar sistem ahli adalah knowledge-base yaikni suatu mesin

interferensi yang menghubungkan pengguna dengan sistem melalui pengolahan

pertanyaan lewat bahasa terstruktur dan anatarmuka pengguna.

6. Group Decision Support Systems (GDSS) danComputer-Support

Collaborative Work Systems (CSCW) Bila kelompok, perlu bekerja bersama-

sama untuk membuat keputusan semi-terstruktur dan tak terstruktur, maka group

Decision support systems membuat suatu solusi. GDSS dimaksudkan untuk membawa

kelompok bersama-sama menyelesaikan masalah dengan memberi bantuan dalam bentuk

pendapat, kuesioner, konsultasi dan skenario. Kadang-kadang GDSS disebut dengan

CSCW yang mencakup pendukung perangkat lunak yang disebut dengan “groupware”

untuk kolaborasi tim melalui komputer yang terhubung dengan jaringan.

Page 5: Pengaruh Sistem Informasi Manajemen Dalam Meningkatkan Efisiensi Organisasi-perusahaan

7. Executive Support Systems (ESS)

ESS tergantung pada informasi yang dihasilkan TPS dan SIM dan ESS membantu

eksekutif mengatur interaksinya dengan lingkungan eksternal dengan menyediakan

grafik-grafik dan pendukung komunikasi di tempat-tempat yang bisa diakses seperti

kantor.

Penerapan TI dan komunikasi diperlukan dalam dunia bisnis sebagai alat bantu dalam

upaya memenangkan persaingan. Pembangunan TI organisasi/perusahaan dilakukan secara

bertahap sebelum sebuah sistem holistik atau menyeluruh selesai dibangun, hal tersebut

disesuaikan dengan kekuatan sumber dayayang dimiliki. Dalam penerapannya rencana strategis

TeknologiInformasi senantiasa diselaraskan dengan rencana organisasi/perusahaan, agar setiap

penerapan TI dapat memberikan nilai bagi organisasi/perusahaan. Mengacu kepada Arsitektur TI

organisasi/perusahaan, penerapan TI yang dilakukan dikategorikan sebagai berikut :

- Aplikasi TI yang menjadi landasan dari berbagai aplikasi lain yang ada di dalam

organisasi/perusahaan antara lain sistem operasi, basis data, network management dan lain-lain.

- Aplikasi yang sifatnya mendasar (utility) yaitu aplikasi TI yang dipergunakan untuk

berbagai urusan utilisasi sumber daya organisasi/perusahaan anatara lain sistem penggajian,

sistem akuntansi & keuangan dan lain-lain.

- Aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan spesifik organisasi/perusahaan terutama yang

berkaitan dengan proses penciptaan produk/jasa yang ditawarkan organisasi/perusahaan antara

lain Aplikasi Properti, Aplikasi Forwarding dan Aplikasi Pergudangan.

SIM sering kali dipandang sebelah mata karena merupakan departemen yang hanya bisa

menghabiskan uang tanpa bisa menghasilkan uang, hal inilah yang kadang menjadi problematika

tersendiri bagi pengguna SIM di organisasi/perusahaan. Terkadang banyak

organisasi/perusahaan memandang sebelah mata akan peran Ti dalam menunjang proses di

organisasi/perusahaan tersebut, memang belum banyak alat ukur yang dapat digunakan untuk

mengukur seberapa besar Ti berperan atau ikut andil dalam memajukan organisasi/perusahaan?.

Beberapa penerapan dari TI dan Komunikasi antara lain dalam organisasi/perusahaan, dunia

bisnis, sektor perbankan, pendidikan, dan kesehatan. Dan yang akan dibahas disini adalah khusus

penerapan Teknologi Infromasi dan Komunikasi dalam organisasi/perusahaan. Penerapan TI dan

Komunikasi banyak digunakan para usahawan. Kebutuhan efisiensi waktu dan biaya

menyebabkan setiap pelaku usaha merasa perlu menerapkan TI dalam lingkungan kerja.

Penerapan TI dan Komunikasi menyebabkan perubahan pada kebiasaan kerja. Misalnya

penerapan Enterprice Resource Planning (ERP). ERP adalah salah satu aplikasi perangkat lunak

yang mencakup sistem manajemen dalam organisasi/perusahaan untuk menggantikan

kebanyakan pekerjaan dengan cara lama.

Untuk dapat mengetahui andil pengguna SIM di organisasi/perusahaan adalah dengan

mengetahui keuntungan-keuntungan penerapan TI di organisasi/perusahaan tersebut, misalnya:

- Yang tadinya manual menjadi otomatis, dan hal ini mengurangi biaya untuk tenaga

kerjanya, biaya untuk kertas, alat tulis, dll.

- Waktu mengerjakan yang lebih cepat dengan adanya TI. Sebab dengan TI ini akan

memperbendek rantai birokrasi, yang tadinya selesai dalam 1 minggu dengan TI hanya butuh

waktu 1 hari. Apabila waktu tadi kita konversikan ke biaya maka akan mendapatkan

penghematan sekian rupiah.

- Pengambilan keputusan yang lebih cepat, karena dengan TI maka data yang dibutuhkan

dapat diperoleh dengan cepat. Hal ini tentu saja akan menjadikan organisasi/perusahaan menjadi

lebih kompetitif. Sebab dampaknya akan sangat besar bisa jadi karena pengambilan keputusan

yang lambat sebuah organisasi/perusahaan akan kehilangan banyak order.

Page 6: Pengaruh Sistem Informasi Manajemen Dalam Meningkatkan Efisiensi Organisasi-perusahaan

- Dengan penerapan TI kita akan dapat menghemat baiaya promosi dan pemasaran,

karena promosi lewat web site akan sangat murah dan konsumen dapat melihat profil

organisasi/perusahaan dari mana saja diseluruh dunia.

- Dengan TI maka sistem akan dapat terintegrasi disemua organisasi/perusahaan sehingga

hal ini akan dapat meningkatkan kecepatan dalam merespon sesuatu dan pihak manajemen akan

dengan cepat mengetahui kondisi organisasi/perusahaan-nya tanpa harus berkunjung ke kantor

cabang yang jauh dan memakan biaya transportasi.

Jadi sebenarnya penerapan TI ini akan sangat menghemat biaya di semua aspek, baik

tenaga kerja, proses, pemasaran, maupun manajemen. Dan penerapan TI ini juga akan dapat

mempercepat kemajuan organisasi/perusahaan, dengan semain meningkatnya margin

organisasi/perusahaan.

Untuk mengetahui secara pasti berapa keuntungan yang dihasilkan oleh TI maka dapat

menghitungnya dari penghematan-penghematan yang dihasilkan organisasi/perusahaan sebagai

imbas dari penerapan TI dikonversikan ke Rupiah, dan kemajuan-kemajuan yang dicapai

organisasi/perusahaan dari penerapan TI ini, maka akan muncul angka yang cukup signifikan.

Sistem Informasi secara umum mempunyai beebrapa peranan dalam

organisasi/perusahaan, diantaranya sebagai berikut:

- Minimize risk, Setiap bisnis memiliki risiko, terutama berkaitan dengan factorfaktor

keuangan. Pada umumnya risiko berasal dari ketidakpastian dalam berbagai hal dan aspek-aspek

eksternal lain yang berada diluar kontrol organisasi/perusahaan.. Saat ini berbagai jenis aplikasi

telah tersedia untuk mengurangi risiko-risiko yang kerap dihadapi oleh bisnis seperti forecasting,

financial advisory, planning expert dan lain-lain. Kehadiran TI selain harus mampu membantu

organisasi/perusahaan mengurangi risiko bisnis yang ada, perlu pula menjadi sarana untuk

membantu manajemen dalam mengelola risiko yang dihadapi.

- Reduce costs, Peranan TI sebagai katalisator dalam berbagai usaha pengurangan biaya-

biaya operasional organisasi/perusahaan pada akhirnya akan berpengaruh terhadap profitabilitas

organisasi/perusahaan.

- Create new realities, Perkembangan TI terakhir yang ditandai dengan pesatnya

teknologi internet telah mampu menciptakan suatu arena bersaing baru bagi

organisasi/perusahaan, yaitu di dunia maya. Berbagai konsep e-business semacan e-commerce,

e-procurement, e-customer, e-loyalty, dan lain-lainnya pada dasarnya merupakan cara pandang

baru dalam menanggapi mekanisme bisnis di era globalisasi informasi.

Sehubungan dengan hal tersebut biasanya ada empat cara yang ditawarkan TI untuk

mengurangi biaya-biaya kegiatan operasional yaitu:

- Eleminasi proses, Implementasi berbagai komponen TI akan mampu menghilangkan

atau mengeliminasi proses-proses yang dirasa tidak perlu. Contoh call center untuk

menggantikan fungsi layanan pelanggan dalam menghadapi keluhan pelanggan.

- Simplifikasi proses, Berbagai proses yang panjang dan berbelit-belit (birokratis)

biasanya dapat disederhanakan dengan mengimplementasikan berbagai komponen TI. Contoh

order dapat dilakukan melalui situs organisasi/perusahaan tanpa perlu datang ke bagian

pelayanan order.

- Integrasi proses, TI juga mampu melakukan pengintegrasian beberapa proses menjadi

satu sehingga terasa lebih cepat dan praktis (secara langsung akan meningkatkan kepuasan

pelanggan juga).

- Otomatisasi proses, Mengubah proses manual menjadi otomatis merupakan tawaran

klasik dari TI.

- Add Value, Peranan selanjutnya dari TI adalah untuk menciptakan value bagi pelanggan

organisasi/perusahaan. Tujuan akhir dari penciptaan value tidak sekedar untuk memuaskan

Page 7: Pengaruh Sistem Informasi Manajemen Dalam Meningkatkan Efisiensi Organisasi-perusahaan

pelanggan, tetapi lebih jauh lagi untuk menciptakan loyalitas sehingga pelanggan tersebut

bersedia selalu menjadi konsumennya untuk jangka panjang.

Berkat teknologi ini, berbagai kemudahan dapat dirasakan oleh manusia seperti:

- TI melakukan otomasi terhadap suatu tugas atau proses yang menggantikan peran

manusia.

- TI berperan dalam restrukturisasi terhadap peran manusia yang melakukan perubahan-

perubahan terhadap sekumpulan tugas atau proses.

- TI memiliki kemampuan untuk mengintegrasikan berbagai bagian yang berbeda dalam

organisasi dan menyediakan banyak informasi ke manajer.

- TI juga memengaruhi antarmuka-antarmuka organisasi dengan lingkungan, seperti

pelanggan dan pemasok.

- TI dapat digunakan membentuk strategi untuk menuju keunggulan yang kompetitif

(O’Brien, 1996), antara lain:

1. Strategi biaya: meminimalisir biaya/ memberikan harga yang lebih murah

terhadap pelanggan, menurunkan biaya dari pemasok.

2. Strategi diferansiasi: mengembangkan cara-cara untuk membedakan produk/

jasa yang dihasilkan organisasi/perusahaan terhadap pesaing sehingga pelanggan

menggunakan produk/jasa karena adanya manfaat atau fitur yang unik.

3. Strategi inovasi: memperkenalkan produk/jasa yang unik, atau membuat

perubahan yang radikal dalam proses bisnis yang menyebabkan perubahan-

perubahan yang mendasar dalam pengelolaan bisnis.

4. Strategi pertumbuhan : mengembangkan kapasitas produksi secara signifikan,

melakukan ekspansi ke dalam pemasaran global, melakukan diversifikasi

produk/jasa bam, atau mengintegrasikan ke dalam produk/jasa yang terkait.

5. Strategi aliansi: membentuk hubungan dan aliansi bisnis yang baru dengan

pelanggan, pemasok, pesaing, konsultan, dan lain-lain.

Bagi beberapa organisasi/perusahaan, sebuah strategi TI tidak selalu pada kasus yang

formal. Walaupun dinamakan perencanaan Sistem Informasi “Strategic”, arsitektur aplikasi,

data, teknologi dan proses manajemen IS, yang terdiri dari standar pengembangan dan pelaporan,

semuanya disajikan dengan rencana, proses dan kebutuhan dari bisnis yang ada saat ini. Tidak

ada acuan atau philosofi untuk kegunaan teknologi di organisasi/perusahaan dan tidak terkesan

adanya aturan yang signifikan dalam menentukan strategi mana yang lebih efektif,

menguntungkan dan dapat dikerjakan dengan mudah. Dalam lingkungan konvensional,

hubungan antara strategi kompetitif organisasi/perusahaan dan manfaat penggunaan TI

dikembangkan melalui beberapa lapisan; dari perencanaan, analisa dan perancangan. Dapat

dipahami bila pada ligkungan sseperti ini TI memiliki pengaruh yang kecil terhadap strategi

kompetitif organisasi/perusahaan. Sejalan dengan semakin luasnya pemanfaatan TI di

lingkungan bisnis, semakin terlihat tidak ada lagi pemisahan antara TI dan Strategi kompetitif

organisasi/perusahaan, karena semua strategi kompetitif harus memiliki TI sama halnya dengan

memiliki marketing, produsen dan keuangan.

Perencanaan Strategis SI diperlukan agar sebuah organisasi dapat mengenali target

terbaik untuk melakukan pembelian dan penerapan SIM dan menolong untuk memaksimalkan

hasil dari investasi pada bidang TI. Sebuah SI yang dibuat berdasarkan Perancangan Startegis SI

yang baik, akan membantu sebuah organisasi dalam pengambilan keputusan untuk melakukan

rencana bisnisnya dan merealisasikan pencapian bisnisnya. Dalam dunia bisnis saat ini,

penerapan dari TI untuk menentukan strategi organisasi/perusahaan adalah salah satu cara yang

paling efektif untuk meningkatkan performa bisnis. Strategi TI diperlukan untuk:

- Pengetahuan mengenai teknologi baru

Page 8: Pengaruh Sistem Informasi Manajemen Dalam Meningkatkan Efisiensi Organisasi-perusahaan

- Dilibatkan dalam perencanaan taktis dan strategis

- Dibahas dalam diskusi organisasi/perusahaan

- Memahami kelebihan dan kekurangan teknologi

Dengan semakin berkembangnya peranan TI dalam dunia bisnis, maka menuntut

manajemen SI/TI untuk menghasilkan SI yang layak dan mendukung kegiatan bisnis. Untuk itu,

dituntut sebuah perubahan dalam bidang manajemen SI/TI. Perubahan yang terjadi adalah

dengan diterapkannya Perancangan Strategis Sistem Informasi untuk memenuhi tuntutan

menghasilkan SI yang mendukung kegiatan bisnis suatu organisasi. Seiring dengan

perkembangan zaman dan dunia bisnis, peningkatan Perencanaan Strategis Sistem Informasi

menjadi tantangan serius bagi pihak manajemen SI/TI.

SI/TI sebagai Enabler, organisasi/perusahaan dituntut untuk mengaplikasikan teknologi

bukan hanya untuk menjaga eksistensi bisnisnya melainkan juga untuk menciptakan peluang

dalam persaingan. Pemahaman mengenai peran pengembangan teknologi dan SI diperlukan

untuk mengelola teknologi dan SI dalam organisasi itu sendiri.

Fungsional sering disebut kemampuan TI untuk memberikan solusi bagi proses bisnis

(lebih efisien, efektif, reduced cost). TI mendukung organisasi/perusahaan di level:

- Strategik, Relevan dengan target pencapaian jangka panjang dan bisnis secara

keseluruhan

- Taktis, Diperlukan untuk mencapai rencana dan tujuan strategis dalam rangka

melakukan perubahan menuju sukses

- Operasional, Proses dan aksi yang harus dilakukan sehari-hari untuk menjaga kinerja

Integrasi Fungsional TI bagi organisasi/perusahaan:

- Strategi bisnis dan strategi TI, pada tingkat eksekusi dan fungsional.

- Operasional bisnis dan infrastruktur TI

- Hubungan antara administrasi proses bisnis dan proses TI supaya eksekusi strategi dapat

dilaksanakan.

Peranan TI pada aktivitas manusia saat ini memang begitu besar. TI telah menjadi

fasilitator utama bagi kegiatan-kegiatan bisnis yang, memberikan andil besar terhadap

perubahanperubahan mendasar bagi struktur, operasi dan manajemen organisasi. Jenis pekerjaan

dan tipe pekerja yang dominan di jaman TI adalah otonomi dan wewenang yang lebih besar

dalam organisasi. Boundaryless organization adalah kondisi organisasi yang digunakan dalam TI

dengan batas-batas horisontal, vertikal, eksternal dan geografis yang sehat. Menipisnya batas

horisontal mengakibatkan berkurangnya birokrasi sehingga organisasi menjadi lebih datar, dan

karyawan menjadi lebih berdaya (empowered employees) dan menjadikan terwujudnya kerja

sama lintas fungsional dalam memenuhi kebutuhan customers yang kompleks. Menipisnya batas

eksternal menjadikan organisasi/perusahaan lebih berfokus ke penyediaan produk dan jasa yang

menjadi kompetensi intinya (care competence). Untuk memenuhi kebutuhan customers yang

kompleks, organisasi/perusahaan membangun jejaring organisasi (organization network), yang di

dalamnya setiap organisasi/perusahaan menjadi anggota jejaring sehingga mampu menghasilkan

value terbaik bagi customers, karena koordinasi tidak lagi dijalankan melalui ”command and

control mode” namun koordinasi dilaksanakan melalui komunikasi, persuasi dan kepercayaan

(trust). Kekohesivan organisasi yang menggunakan tim lintas fungsional, dan yang

mempekerjakan karyawan yang berdaya, serta yang menggunakan jejaring organisasi dalam

mewujudkan tujuan organisasi ditentukan dari seberapa jelas misi dan visi organisasi dirumuskan

dan keberhasilan pengomunikasian strategi tersebut kepada seluruh personel organisasi dan

seluruh organisasi dalam jejaring. Pemberdayaan karyawan yang dilandasi oleh trust-based

relationship antar manajer dan karyawan menjadikan Information sharing dapat meningkatkan

tuntutan tentang otonomi dan wewenang di kalangan karyawan,Persuasi menjadi pilihan untuk

Page 9: Pengaruh Sistem Informasi Manajemen Dalam Meningkatkan Efisiensi Organisasi-perusahaan

menggantikan komando, karena knowledge workers menjadi dominan dalam mewujudkan visi

organisasi. dalam memacu komitmen karyawan untuk mengubah strategi menjadi tindakan

nyata.

Broadbent dan Weill (1996) mengemukakan bahwa infrastruktur TI memberikan pondasi

dasar bagi kapabilitas TI yang digunakan untuk membangun aplikasi bisnis dan biasanya

dikelola oleh kelompok SI, seperti terlihat dalam gambar berikut ini:

Pengetahuan dan keahlian manajemen tentang teknologi berhubungan dengan dimana

dan bagaimana menyebarkan TI secara efektif dan menguntungkan untuk mencapai tujuan-

tujuan strategi bisnis. Pengetahuan dan keahlian fungsional tentang bisnis meliputi tingkat

pengetahuan dan variasi fungsi di dalam bisnis dan kemampuan untuk mengetahui semua

lingkungan bisnis. Keahlian interpersonal dan manajemen meliputi kemampuan untuk

berkomunikasi secara efektif dengan personal dalam area fungsional dan untuk bekerja di dalam

suatu lingkungan kolaborasi, serta kemampuan untuk memimpin tim proyek. Pengetahuan dan

keahlian teknikal mengukur dalam dan luasnya keistimewaan TI teknik (sistem operasi, bahasa

pemrogaman, sistem manajemen database, network, telekomunikasi, dan lain-lain) di dalam

organisasi.

PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Dukungan SIM pada pembuatan keputusan dalam suatu organisasi dapat diuraikan

menurut tiga tahapan, proses pembuatan keputusan, yaitu pemahaman, perancangan (design),

dan pemilihan. Dukungan SIM biasanya melibatkan pengolahan, file komputer maupun non

komputer. Pada tahap pemahaman hubungannya dengan SIM adalah pada proses penyelidikan

yang meliputi pemeriksaan data baik dengan cara yang telah ditentukan maupun dengan cara

khusus. SIM harus memberikan kedua cara tersebut. SI sendiri harus meneliti semua data dan

mengajukan permintaan untuk diuji mengenai situasi-situasi yang jelas menuntut perhatian. Baik

SIM maupun organisasi harus menyediakan saluran komunikasi untuk masalah-masalah yang

diketahui dengan jelas agar disampaikan kepada organisasi tingkat atas sehingga masalah-

masalah tersebut dapat ditangani. Pada tahap ini juga perlu ditetapkan kemungkinan-

kemungkinannya. Dukungan SIM memerlukan suatu data base dengan data masyarakat, saingan

dan intern ditambah metode untuk penelusuran dan penemuan masalah-masalah. Pada tahap

perancangan (design), kaitannya dengan SIM adalah membuat model-model keputusan untuk

diolah berdasarkan data yang ada serta memprakarsai pemecahan-pemecahan alternatif. Model-

model yang tersedia harus membantu menganalisis alternatif-altematif. Dukungan SIM terdiri

dari perangkat lunak statistika serta perangkat lunak pembuatan model lainnya. Hal ini

melibatkan pendekatan terstruktur, manipulasi model, dan sistem pencarian kembali data base.

Pada tahap pemilihan, SIM menjadi paling efektif apabila hasil-hasil perancangan

disajikan dalam suatu bentuk yang mendorong pengambilan keputusan. Apabila telah dilakukan

pemilihan, maka peranan SIM berubah menjadi pengumpulan data untuk umpan balik dan

penilaian kemudian. Dukungan SIM pada tahap pemilihan adalah memilih berbagai model

keputusan melakukan analisis kepekaan (analisis sensitivitas) serta menentukan prosedur

pemilihan. Dukungan SIM untuk pembuatan keputusan terdiri dari suatu database yang lengkap,

kemampuan pencarian kembali database, perangkat lunak statistika dan analitik liainnya, serta

suatu dasar model yang berisi perangkat lunak pembuatan model-model keputusan.

Pada dasarnya peranan SIM tersebut pada prosespemahaman, yang menyangkut

penelitian lingkungan untuk kondisi-kondisi yang memerlukan keputusan. Istilah pemahaman di

sini mempunyai arti sama dengan pengenalan masalah. Kemudian pada proses perancangan serta

pada prosed pemilihan.Sering orang menyatakan bahwa komputer akan mengambil keputusan,

Page 10: Pengaruh Sistem Informasi Manajemen Dalam Meningkatkan Efisiensi Organisasi-perusahaan

ini merupakan suatu pemyataan yang salah kaprah dan tidak mengetahui letak peranan komputer

serta bagaimana suatu proses pengambilan keputusan dilakukan. Keputusan sebenarnya hanya

dapat diambil atau dilakukan oleh manusia. Oleh karena itu, manusia pengambil keputusan harus

selalu menjadi bagian dari suatu pemilihan. Suatu algoritma keputusan, suatu aturan keputusan

atau suatu program komputer hanya membantu dengan memberikan dasar untuk suatu

keputusan, akan tetapi pemilihan keputusan dilakukan oleh seorang manusia. Pernyataan

komputer mengambil keputusan pada umumnya didasarkan atas anggapan bahwa beberapa

keputusan dapat diprogramkan, sedangkan keputusan-keputusan yang lain tidak. Hal ini

mengingatkan bahwa klasifikasi tentang keputusan terprogram dan tidak terprogram sangat

penting untuk perancangan SIM. Ada suatu kecenderungan di antara para perancang SIM untuk

beranggapan, bahwa suatu database (pusat data) saja akan banyak memperbaiki pengambilan

keputusan.Pandangan demikian sebenarnya telah mengabaikan akan adanya tiga unsur dalam

pengambilan keputusan yang berperan penting, yaitu; data, model atau prosedur keputusan, dan

pengambil keputusan, itu

sendiri. Oleh karena itu pengambilan keputusan dapat diperbaiki dengan data yang lebih baik,

model keputusan yang lebih baik, atau pengambil keputusan yang lebih baik (lebih terlatih, lebih

banyak pengalaman, dan sebagainya).

Variabel Shuktur Organisasi merupakan pembagian tugas dan tanggung jawab mengenai

fungsi pengolah data atau informasi. Indikator variabel ini adalah penempatan fungsi SI berbasis

komputer di dalam suatu organisasi. Implementasi SI Berbasis Komputer, didefinisikan sebagai

tingkat penggunaan SI yang berbasis komputer untuk mendukungkngsi manajerial. Indikator

variabel ini antara lain kemudahan dalam menyelesaikan pekerjaan, tingkat kemudahan

pengoperasian SI, tingkat keamanan SI, tingkat integritas, database, kemampuan SI menyediakan

data dan informasi untuk kebutuhan internal organisasi.. Kemampuan SI menyediakan data dan

informasi untuk kebutuhan eksternal organisasi.

Kinerja Karyawan berkenaan dengan hasil pekerjaan yang dicapai oleh karyawan dalam

suatu periode. Indikator variabel ini adalah ketelitian dalam pekerjaan; kerapian hasil pekerjaan,

ketepatan/pemenuhan standar waktu; kemampuan membuat rencana kerja sehingga tercapai

efisiensi dan efektifitas.

=============== 

KESIMPULAN

Banyak manajemen yang tidak puas dengan SI mereka dan secara tajam langsung

menyalahkan sistem komputer. Tiga alasan yang dapat menimbulkan hal ini adalah:

(a) Besarnya harapan yang tidak terpenuhi.

(b) Tidak tepatnya analisis sistem

(c) Sindroma komputer yaitu anggapan bahwa komputermampu menanggulangi segala

kelemahan manajemen.

Komputer hanya dapat dimanfaatkan bila telah dianalisisberdasarkan perbandingan biaya

dengan efektifitasnya dan digunakan secara layak. Keunggulan komputer sebagai suatu alat

terletak di dalam kemampuannya mengolah data yang banyak dan kompleks serta melakukan

perhiturgan-perhitungan yang rumit dalam waktu yang singkat. Hal lain yang tidak kalah

pentingnya adalah kemauan orang-orang di dalam manajemen untuk bersikap terbuka dalam

menyampaikan masalah-masalah yang ingin dibantu pemecahannya dengan menggunakan

komputer.

Sebuah organisasi, apalagi organisasi yang besar yang memiliki jaringan transaksi yang

cukup besar, sangat membutuhkan tersedianya informasi. Selain itu adanya departemenisasi

Page 11: Pengaruh Sistem Informasi Manajemen Dalam Meningkatkan Efisiensi Organisasi-perusahaan

dalam suatu organisasi, kebutuhan informasi bukan merupakan persoalan yang sederhana.

Kebutuhan informasi bukan hanya berkaitan dengan relasi di luar organisasi, tetapi juga

berkaitan dengan personil yang ada pada departemen dalam organisasi yang bersangkutan. Oleh

karena itu diperlukan koordinasi dan komunikasi yang sistematik. Semakin kompleksnya

kegiatan dan berkembangnya unit/satuan/departemen yang ada dalam suatu organisasi, semakin

mempersulit koordinasi dan komunikasi apabila tidak diciptakan suatu sistem. Apabila hal itu

terjadi, maka akan menimbulkan kesulitan dalam pengambilan keputusan.

Penggunaan SIM sebagai alat bantu organisasi/perusahaan pada saat ini untuk mencapai

efisiensi dan efektifitas yang diharapkan dalam menghadapi lingkungan sekitar dan pengambilan

keputusan yang tepat, sehingga dapat mencapai hasil untuk memiliki keunggulan bersaing.

============= 

KASUS

1. Social Networking merupakan merupakan sebuah bentuk layanan internet yang ditujukan

sebagai komunitas online bagi orang yang memiliki kesamaan aktivitas, ketertarikan pada

bidang tertentu, atau kesamaan latar balakang tertentu. Social networking lazim disebut

sebagai jaringan pertemanan.

Dimana aplikasi ini merupakan aplikasi gratis (free to access) yang dapat diakses

oleh pengguna internet di seluruh dunia untuk dapat berkomunikasi dan berkolaborasi

dengan kerabat, baik keluarga maupun teman, di seluruh dunia. Layanan social network

biasanya berbasis web, dilengkapi dengan beragam fitur bagi penggunanya agar dapat

saling berkomunikasi dan berinteraksi. Contoh : Facebook, Twitter, MySpace, Magnolia,

Friendster dan lainnya.

Kita ambil salah satu contoh yang saat ini sedang naik daun dan menjadi banyak

bahan obrolan di hampir seluruh kalangan masyarakat, yaitu Facebook. Tercatat

penggunannya saat ini telah mencapai 20 juta dari 25 juta pengguna Internet di Indonesia.

Biaya koneksi yang semakin murah, maraknya warnet dan teknologi mobile yang

merakyat yang murah meriah menjadikan Facebook dapat diakses di lingkungan terdekat

kita sehari hari. Kapan saja dan di mana saja.

Untuk hal-hal yang sifatnya sudah ubiquitous maka hal ini tak dapat lagi

membendungnya dengan aturan pelarangan yang sifatnya top-down. Semua itu akan

dilanggar karena tidak ada mekanisme kontrol terpusat yang efektif untuk hal hal yang

sifatnya kapan saja dan di mana saja. Menurut pengakuan dari teman-teman yang

memiliki putra putri dibawah 13 tahun dan sudah bisa menggunakan komputer di rumah

semua memiliki account Facebook.

Pada beberapa kasus teori yang bisa menjelaskan hal ini adalah teori pubertas.

Anak anak pada usia puber sedang mencari jati diri. Orang tua bukan lagi jadi idola

mereka. Lingkungan memiliki pengaruh yang lebih besar ketimbang orang tua. Sehingga

mereka cenderung memberontak. Susah diatur, mudah terpengaruh bujuk rayu orang lain

yang belum dikenal dengan baik.

Sementara kalau kita benar benar mengikuti aturan Facebook: memperkenalkan

Facebook di usia 13 tahun dengan kondisi puber seperti itu maka dapat dibayangkan

betapa lebih sulit mengawasinya. Ini akan diperparah dengan keadaan misalnya teman

teman sebayanya telah lebih dulu ada di Facebook yang membuat anak baru akan terlihat

culun dan gaptek.

Page 12: Pengaruh Sistem Informasi Manajemen Dalam Meningkatkan Efisiensi Organisasi-perusahaan

Mereka harus mempelajari cara menggunakan fitur yang baik dan benar ketika

berinteraksi dengan teman-temannya yang sudah lebih dulu ber-Facebook dan belum

tentu memiliki pengetahuan tentang cara menggunakan fitur yang baik dan benar. Ketika

mendapati cara penggunaan fitur yang kurang baik maka akan sulit memperbaikinya

karena mereka melihat teman-temannya menggunakan cara yang sama.

Berdasarkan teori bahwa anak usia puber lebih sulit diajak berkomunikasi maka

mulailah sebelum mereka puber. Perkenalkan mereka Facebook justru pada usia yang

lebih dini. Idealnya bisa dimulai dari usia mereka telah mahir menggunakan internet

browser, sekitar usia 8 hingga 10 tahun, tergantung kemampuan anak. Pada usia itu

mereka akan lebih mudah diawasi dan diarahkan untuk menggunakan fitur dengan baik

dan benar.

Hingga pada saat mereka mencapai usia 13 tahun dengan bimbingan orang tua

mereka akan terbentuk menjadi pengguna yang memahami aspek keamanan dari

Facebook.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk mulai memperkenalkan anak pada Social

Networking (Facebook):

1. Password dan email anak harus kita pegang, sehingga kita tahu setiap kali ada

notifikasi aktifitas Facebook

2. Waktu online dijadwal

3. Lokasi online terbuka, di tempat yang mudah diawasi

4. Audit teman temannya setiap saat

5. Dampingi jika memulai menggunakan fitur baru

6. Selalu tanya dan diskusi setiap kali akan confirm atau delete friend yang tidak dikenal,

beri pengertian kenapa itu harus dilakukan

7. Sibukkan mereka dengan posting wall kita, entah itu bercanda atau berbagai pertanyaan

yang sifatnya edukasi, beri mereka permainan sosial yang menyenangkan seperti

tagging foto keluarga.

8. Seiring mereka mengerti fitur beri ruang untuk mereka beraktualisasi

9. Selalu pantau wall mereka, jika mereka bertutur kata yang tidak sopan, tegur secara

offline dan minta mereka menghapusnya dengan diberi pengertian

10. Bertutur kata yang layak sebagai orang tua di wall mereka maupun di wall kita

11. Kelompokan mereka pada group tersendiri pada daftar friend kita untuk diexclude

jika kita ingin update status yang sekiranya tidak layak mereka baca

Dengan demikian mereka akan terbiasa dengan berkomunikasi dengan orang

tuanya melalui Facebook. Suatu saat nanti mereka mungkin akan minta password mereka

sendiri bahkan mungkin juga emailnya. Berikan jika anda merasa mereka sudah cukup

kita bekali dengan norma yang benar.

Dengan usia lebih dini semua hal diatas akan lebih mudah dilakukan ketimbang

usia 13 tahun. Facebook yang sudah hadir kapan saja dan di mana saja tak bisa lagi

dibendung keberadaanya dan satu satunya pilihan adalah mempersiapkan anak-anak

tentang bagaimana menghadapinya.

2. Tujuan umum dari konsep keamanan data dan sistem informasi yang digunakan pada

bagian penerapannya di lingkungan organisasi/perusahaan:

1. Memberikan tingkat kesadaran dan pengetahuan keamanan kepada pebisnis pentingnya

keamanan komputer dan sistem informasi.

2. Memberikan metode praktis upaya memperoleh keamanan komputer dan system

informasi bagi organisasi/perusahaan, termasuk pertimbangan ekonomi upaya keamanan

komputer.

Page 13: Pengaruh Sistem Informasi Manajemen Dalam Meningkatkan Efisiensi Organisasi-perusahaan

3. Membimbing pelaksanaan upaya memperoleh keamanan komputer dan system

informasi pada organisasi/perusahaan.

4. Memberikan cara praktis untuk mengevaluasi sistem keamanan komputer pebisnis.

Informasi yang merupakan aset harus dilindungi keamanannya. Keamanan, secara

umum diartikan sebagai “quality or state of being secure-to be free from danger”. Untuk

menjadi aman adalah dengan cara dilindungi dari musuh dan bahaya. Keamanan bisa

dicapai dengan beberapa strategi yang biasa dilakukan secara simultan atau digunakan

dalam kombinasi satu dengan yang lainnya. Strategi keamanan informasi memiliki fokus

dan dibangun pada masing-masing ke-khusus-annya. Contoh dari tinjauan keamanan

informasi adalah:

- Physical Security yang memfokuskan strategi untuk mengamankan pekerja atau

anggota organisasi, aset fisik, dan tempat kerja dari berbagai ancaman meliputi bahaya

kebakaran, akses tanpa otorisasi, dan bencana alam.

- Personal Security yang overlap dengan ‘phisycal security’ dalam melindungi

orang-orang dalam organisasi.

- Operation Security yang memfokuskan strategi untuk mengamankan

kemampuan organisasi/perusahaan untuk bekerja tanpa gangguan.

- Communications Security yang bertujuan mengamankan media komunikasi,

teknologi komunikasi dan isinya, serta kemampuan untuk memanfaatkan alat ini untuk

mencapai tujuan organisasi.

- Network Security yang memfokuskan pada pengamanan peralatan jaringan data

organisasi, jaringannya dan isinya, serta kemampuan untuk menggunakan jaringan

tersebut dalam memenuhi fungsi komunikasi data organisasi.

Masing-masing komponen di atas berkontribusi dalam program keamanan

informasi secara keseluruhan. Keamanan informasi adalah perlindungan informasi

termasuk sistem dan perangkat yang digunakan, menyimpan, dan mengirimkannya.

Keamanan informasi melindungi informasi dari berbagai ancaman untuk menjamin

kelangsungan organisasi/perusahaan, meminimalisasi kerusakan akibat terjadinya

ancaman, mempercepat kembalinya investasi dan peluang organisasi/perusahaan.