PENGARUH SIKAP SKEPTISME AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21638/1/RINA...

137
PENGARUH SIKAP SKEPTISME AUDITOR, PROFESIONALISME AUDITOR DAN TEKANAN ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Jakarta Utara) Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Rina Rusyanti NIM: 206082004255 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1431 H/ 2010

Transcript of PENGARUH SIKAP SKEPTISME AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21638/1/RINA...

Page 1: PENGARUH SIKAP SKEPTISME AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21638/1/RINA RUSYANTI-FEB.pdf · ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada

PENGARUH SIKAP SKEPTISME AUDITOR, PROFESIONALISME AUDITOR DAN TEKANAN

ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT

(Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Jakarta Utara)

Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

Rina Rusyanti NIM: 206082004255

JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1431 H/ 2010

Page 2: PENGARUH SIKAP SKEPTISME AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21638/1/RINA RUSYANTI-FEB.pdf · ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada

PENGARUH SIKAP SKEPTISME AUDITOR, PROFESIONALISME AUDITOR DAN TEKANAN ANGGARAN WAKTU TERHADAP

KUALITAS AUDIT

(Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Jakarta Utara)

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

Rina Rusyanti

NIM: 206082004255

Dibawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

Prof.Dr.Ahmad Rodoni, MM Yulianti, SE, MSi

NIP: 19690203 200112 1 003

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1431 H/ 2010 M

Page 3: PENGARUH SIKAP SKEPTISME AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21638/1/RINA RUSYANTI-FEB.pdf · ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada

Hari ini Selasa Tanggal Dua November Dua Ribu Sepuluh telah dilakukan Ujian Komprehensif atas nama Rina Rusyanti NIM: 206082004255 dengan judul Skripsi “PENGARUH SIKAP SKEPTISME AUDITOR, PROFESIONALISME AUDITOR DAN TEKANAN ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Jakarta Utara)”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 2 November 2010

Tim Penguji Ujian Komprehensif

Hepi Prayudiawan, SE, Ak, MM Rahmawati, SE, MM

Ketua Sekretaris

Prof.Dr.Ahmad Rodoni, MM

Penguji Ahli

Page 4: PENGARUH SIKAP SKEPTISME AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21638/1/RINA RUSYANTI-FEB.pdf · ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada

Hari ini Senin Tanggal Tiga Belas Desember Dua Ribu Sepuluh telah dilakukan Ujian Skripsi atas nama Rina Rusyanti NIM: 206082004255 dengan judul Skripsi “PENGARUH SIKAP SKEPTISME AUDITOR, PROFESIONALISME AUDITOR DAN TEKANAN ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Jakarta Utara)”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 13 Desember 2010

Tim Penguji Ujian Skripsi

Prof.Dr.Ahmad Rodoni, MM Yulianti, SE, MSi

Penguji I Penguji II

Dr.Amilin, SE, Ak, MSi Rahmawati, SE, MM

Penguji Ahli I Penguji Ahli II

Page 5: PENGARUH SIKAP SKEPTISME AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21638/1/RINA RUSYANTI-FEB.pdf · ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

1. Nama : Rina Rusyanti

2. Tempat & Tanggal Lahir : Purwodadi, 28 April 1988

3. Kewarganegaraan : Indonesia

4. Agama : Islam

5. Anak ke dari : Anak Tunggal

6. Alamat : Jl. Pluit Dalam No. 17A Rt 002/008

Penjaringan, Jakarta Utara 14440

7. Telepon : (021) 91601348 / 08561655647

8. E-mail : [email protected]

II. PENDIDIKAN

1. Tahun 1993-1994 TK Bunga Bangsa Jakarta

2. Tahun 1994-2000 SDN 01 Pluit Jakarta

3. Tahun 2000-2003 SLTPN 21 Jakarta

4. Tahun 2003-2006 SMAN 40 Jakarta

5. Tahun 2006-2010 S1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

III. LATAR BELAKANG KELUARGA

1. Ayah : Rusdi

2. Tempat & Tanggal Lahir : Purwodadi, 31 Desember 1965

3. Ibu : Sutik

4. Tempat & Tanggal Lahir : Purwodadi, 14 Desember 1971

5. Alamat : Jl. Pluit Dalam No.17A Rt 002/008

Penjaringan, Jakarta Utara 14440

6. Telepon : (021) 66605194

Page 6: PENGARUH SIKAP SKEPTISME AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21638/1/RINA RUSYANTI-FEB.pdf · ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada

“INFLUENCE OF AUDITOR SKEPTICISM ATTITUDE, AUDITOR PROFESSIONALISM, AND TIME BUDGET PRESSURE TO AUDIT

QUALITY”

(Empirical Study at Public Accountant Firm in North Jakarta)

ABSTRACT

The research aimed to obtain empirical evidence of the influence of auditor skepticism attitude, auditor professionalism and time budget pressure to audit quality. This research was conducted on auditor public accounting firm in North Jakarta. Sampling method using a convenience sampling technique. The test method used is multiple regression. The results showed that the attitude of skepticism auditors and auditors' professionalism significant effect on audit quality, while time budget pressure has no significant effect on audit quality.

Key words: auditor skepticism, professionalism, time budget pressure and audit quality

Page 7: PENGARUH SIKAP SKEPTISME AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21638/1/RINA RUSYANTI-FEB.pdf · ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada

“PENGARUH SIKAP SKEPTISME AUDITOR, PROFESIONALISME AUDITOR DAN TEKANAN ANGGARAN WAKTU TERHADAP

KUALITAS AUDIT”

(Studi Empiris Kantor Akuntan Publik di Jakarta Utara)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris pengaruh sikap skeptisme auditor, profesionalisme auditor dan tekanan anggaran waktu terhadap kualitas audit. Penelitian ini dilakukan pada auditor Kantor Akuntan Publik di Jakarta Utara. Metode pengambilan sampel dengan menggunakan teknik convenience sampling. Metode uji yang digunakan adalah regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap skeptisme auditor dan profesionalisme auditor berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit, sedangkan tekanan anggaran waktu tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit.

Kata kunci: skeptisme auditor, profesionalisme, tekanan anggaran waktu, dan kualitas audit

Page 8: PENGARUH SIKAP SKEPTISME AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21638/1/RINA RUSYANTI-FEB.pdf · ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillahi Rabbil ’Alamin. Puji syukur kepada Allah SWT atas

segala rahmat dan hidayahnya serta sholawat dan salam semoga tetap tercurah

kepada Rasulullah SAW beserta keluarga, sahabat, serta umat yang mengikuti

risalah beliau hingga akhir zaman kelak, sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi yang berjudul “Pengaruh Sikap Skeptisme Auditor, Profesionalisme

Auditor dan Tekanan Anggaran Waktu Terhadap Kualitas Audit (Studi

Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Jakarta Utara)”.

Maksud dari penyusunan skripsi ini adalah untuk memenuhi dan

melengkapi salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan pada jurusan

Akuntansi S1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis juga tidak luput dari berbagai

masalah dan sepenuhnya menyadari bahwa keberhasilan yang diperoleh bukanlah

semata-mata hasil usaha penulis sendiri, melainkan berkat bantuan berbagai pihak.

Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terimakasih yang tak terhingga

kepada:

1. Allah SWT Tuhan Semesta alam yang telah membantu penulis melalui rahmat

dan Hidayah-Nya melalui doa-doa yang selalu di panjatkan untuk-Nya agar

diberi kemudahan untuk menyelesaikan skripsi.

2. Bapak dan Ibu tercinta, penulis khusus mempersembahkan ucapan terima

kasih yang tak terhingga kepada Bapak dan Ibu yang tiada henti-hentinya

memberikan kasih sayang, nasehat, semangat, dan dukungan baik dalam hal

moril, materil, serta doa-doanya yang selalu menyertai setiap langkah hidup

penulis untuk menjadikan penulis lebih dewasa, mandiri dan bertanggung

jawab sehingga terselesaikannya penulisan skripsi ini.

Page 9: PENGARUH SIKAP SKEPTISME AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21638/1/RINA RUSYANTI-FEB.pdf · ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada

3. Bapak Prof.Dr.Abdul Hamid.,MS selaku dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

4. Bapak Prof.Dr.Ahmad Rodoni.,MM selaku pempimbing I sekaligus dosen

penguji ujian komprehensif yang senantiasa ikhlas untuk meluangkan waktu

dalam memberikan bimbingan dan pengarahan selama penyusunan skripsi.

5. Ibu Yulianti.,SE.,MSi selaku pembimbing II yang senantiasa ikhlas untuk

meluangkan waktu dan dengan kesabaran hatinya memberikan penulis

bimbingan dan pengarahan selama penyusunan skripsi.

6. Bapak Dr.Amilin.,SE.,Ak.,MSi selaku dosen penguji ahli I ujian skripsi.

7. Ibu Rahmawati.,SE.,MM selaku dosen penguji ahli II ujian skripsi.

8. Ibu Zwesti Eka Putri.,SE.,Ak.,MSi selaku dosen penguji seminar skripsi yang

memberikan bimbingan untuk memperbaiki skripsi.

9. Bapak dan Ibu Dosen, yang telah memberi bekal ilmu yang tidak ternilai

harganya kepada penulis selama belajar di Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

10. Segenap staf di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah, terimakasih atas bimbingan dan bantuannya selama proses

perkuliahan.

11. Pimpinan KAP dan para auditor yang telah mengizinkan penulis untuk

melakukan riset dan meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner untuk

memperoleh data bagi penulis dalam penyusunan skripsi.

12. Buat teman seperjuanganku Ratna, Nova, Rike, Cicih, Ana, Fido dido, dan

Novi terimakasih sudah memberikan semangat serta dukungannya dan terima

kasih untuk kebersamaan, keceriaan dan kenangan yang tak terlupakan. Aku

pasti akan merindukan saat-saat bersama kalian, tetap semangat teman-

teman!!!

13. Buat teman asrama dan kost’anku Dewi, Liong, Dita, Gita, Tuti, dan Mba

Hajar yang selalu menjadi teman berbagi dikala susah dan senang “Maaf ya

kalau aku selalu merepotkan kalian hehee..”

Page 10: PENGARUH SIKAP SKEPTISME AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21638/1/RINA RUSYANTI-FEB.pdf · ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada

14. Buat pasangan Akiel dan Aya hehee.. Terimakasih udah minjemin aku lappi

dan udah ngajarin aku caranya ngolah data. Mudah-mudahan langgeng sampai

kakek nenek. Amiiin..

15. Teman-teman Akuntansi A dan Akuntansi B angkatan 2006 yang telah

memberikan motivasi kepada penulis.

16. Semua pihak yang telah membantu yang tidak bisa disebutkan satu-persatu

yang selalu mendoakan dan memberikan dukungannya.

Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, sehingga

besar harapan penulis bagi segenap pembaca agar dapat memberi masukan dan

saran yang membangun sangat penulis butuhkan untuk perbaikan di masa

mendatang. Penulis berharap hasil dari penelitian dalam bentuk skripsi ini sedikit

banyak membantu bagi pihak-pihak yang memerlukan, sehingga apa yang telah

penulis hasilkan dapat memberikan manfaat bagi kita semua. Akhir kata penulis

ucapkan terimakasih atas semua kerjasamanya dan mohon maaf atas segala salah

dan khilaf.

Wassalamualaikum, Wr. Wb.

Jakarta, Desember 2010

Rina Rusyanti

Page 11: PENGARUH SIKAP SKEPTISME AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21638/1/RINA RUSYANTI-FEB.pdf · ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ……………………………………...... i

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF …………………… ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ................................................. iii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ……………………………………………...... iv

ABSTRACT ………………………………………………………………….... v

ABSTRAK …………………………………………………………………….. vi

KATA PENGANTAR ………………………………………………………... vii

DAFTAR ISI ………………………………………………………………….. x

DAFTAR TABEL ……………………………………………………………..xiv

DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………….....xvi

DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………….....xvii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian ........................................................ 1

B. Perumusan Masalah ................................................................. 9

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................. 10

1. Tujuan Penelitian ............................................................... 10

2. Manfaat Penelitian ............................................................. 10

Page 12: PENGARUH SIKAP SKEPTISME AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21638/1/RINA RUSYANTI-FEB.pdf · ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada

BAB II` TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Audit ............................................................. 12

1. Pengertian Audit ................................................................ 12

2. Tipe Audit .......................................................................... 14

3. Jenis-jenis Auditor ............................................................. 16

B. Sikap Skeptisme Auditor .......................................................... 17

C. Profesionalisme Auditor .......................................................... 20

1. Pengertian Profesionalisme ................................................ 20

2. Konsep Profesionalisme ..................................................... 22

D. Tekanan Anggaran Waktu ........................................................ 27

E. Kualitas Audit .......................................................................... 31

F. Keterkaitan Antara Variabel ..................................................... 34

G. Tinjauan Penelitian Terdahulu ................................................. 40

H. Kerangka Pemikiran ................................................................ 44

I. Hipotesis .................................................................................. 45

BAB III METODELOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian ........................................................ 46

B. Metode Pemilihan Sampel ....................................................... 46

C. Metode Pengumpulan Data ...................................................... 47

D. Metode Analisis dan Pengolahan Data ..................................... 48

1. Uji Kualitas Data ................................................................ 48

Page 13: PENGARUH SIKAP SKEPTISME AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21638/1/RINA RUSYANTI-FEB.pdf · ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada

a. Uji Validitas .................................................................. 48

b. Uji Reliabilitas ............................................................. 48

2. Uji Asumsi Klasik .............................................................. 49

a. Uji Normalitas .............................................................. 49

b. Uji Multikoloniearitas .................................................. 50

c. Uji Heteroskedastisitas ................................................. 50

3. Uji Hipotesis ...................................................................... 51

a. Uji Korelasi dan Koefisien Determinasi ........................ 52

b. Uji F ............................................................................. 52

c. Uji t .............................................................................. 53

E. Operasional Variabel Penelitian ............................................... 53

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian .......................................... 61

1. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................. 61

2. Karakteristik Profil Responden ........................................... 62

B. Hasil Uji Kualitas Data ............................................................ 65

1. Hasil Uji Validitas .............................................................. 65

2. Hasil Uji Reliabilitas .......................................................... 70

C. Hasil Uji Asumsi Klasik .......................................................... 71

1. Hasil Uji Normalitas .......................................................... 71

2. Hasil Uji Multikoloniearitas ............................................... 73

Page 14: PENGARUH SIKAP SKEPTISME AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21638/1/RINA RUSYANTI-FEB.pdf · ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada

3. Hasil Uji Heteroskedastisitas .............................................. 75

D. Hasil Uji Hipotesis ................................................................... 75

1. Hasil Uji Korelasi dan Determinasi .................................... 76

2. Hasil Uji F ......................................................................... 77

3. Hasil Uji t .......................................................................... 78

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

A. Kesimpulan .............................................................................. 82

B. Implikasi .................................................................................. 83

C. Saran ....................................................................................... 84

DAFTAR PUSTAKA

Page 15: PENGARUH SIKAP SKEPTISME AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21638/1/RINA RUSYANTI-FEB.pdf · ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada

DAFTAR TABEL

Tabel Keterangan Halaman

2.1 Penelitian Terdahulu ……………………………………….. 40

3.1 Operasional Variabel ……………………………………...... 56

4.1 Deskripsi Penyebaran Kuesioner yang Diterima dan Dapat

Diolah ..................................................................................... 61

4.2 Sampel dan Tingkat Pengembalian ........................................ 62

4.3 Data Responden Berdasarkan Usia Responden ..................... 62

4.4 Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ........................ 63

4.5 Data Responden berdasarkan Pendidikan Terakhir ............... 63

4.6 Data Responden Berdasarkan Pengalaman Kerja .................. 64

4.7 Data Responden Berdasarkan Posisi Terakhir ....................... 64

4.8 Hasil Uji Validitas Variabel Sikap Skeptisme Auditor ....... 65

4.9 Hasil Uji Validitas Variabel Profesionalisme Auditor ……... 66

4.10 Hasil Uji Validitas Variabel Tekanan Anggaran Waktu …... 67

4.11 Hasil Uji Validitas Variabel Tekanan Anggaran Waktu

Setelah Item ke-2 Dikeluarkan ……………………………... 68

4.12 Hasil Uji Validitas Variabel Kualitas Audit. ……………….. 68

4.13 Hasil Uji Validitas Variabel Kualitas audit. Setelah Item ke-

12 Dikeluarkan ……………………………………………… 69

4.14 Hasil Uji Reliabilitas ……………………………………….. 70

Page 16: PENGARUH SIKAP SKEPTISME AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21638/1/RINA RUSYANTI-FEB.pdf · ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada

4.15 Hasil Uji Multikoloniearitas ………………………………… 74

4.16 Hasil Uji Korelasi dan Koefisien Determinasi ……………… 76

4.17 Hasil Uji F …………………………………………………... 77

4.18 Hasil Uji t …………………………………………………… 79

Page 17: PENGARUH SIKAP SKEPTISME AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21638/1/RINA RUSYANTI-FEB.pdf · ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada

DAFTAR GAMBAR

Gambar Keterangan Halaman

2.1 Kerangka Pemikiran …………………………………….. 44

4.1 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik Histogram … 72

4.2 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik P-Plot ……... 73

4.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas …………………………… 75

Page 18: PENGARUH SIKAP SKEPTISME AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21638/1/RINA RUSYANTI-FEB.pdf · ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Keterangan Halaman

1 Kuesioner Penelitian ………………………………….. 89

2 Daftar Jawaban Responden …………………………… 96

3 Hasil Uji Validitas …………………………………….. 105

4 Hasil Uji Reliabilitas ………………………………….. 115

5 Hasil Uji Hipotesis dan Asumsi Klasik ……………….. 116

Page 19: PENGARUH SIKAP SKEPTISME AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21638/1/RINA RUSYANTI-FEB.pdf · ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Timbul dan berkembangnya profesi akuntan publik di suatu negara

adalah sejalan dengan berkembangnya perusahaan dan berbagai bentuk badan

hukum perusahaan di negara tersebut. Jika perusahaan-perusahaan di suatu

negara berkembang sedemikian rupa sehingga tidak hanya memerlukan modal

dari pemiliknya, namun mulai memerlukan modal dari kreditur dan jika

timbul berbagai perusahaan berbentuk badan hukum perseroan terbatas yang

modalnya berasal dari masyarakat, jasa akuntan publik mulai diperlukan dan

berkembang. Dari profesi akuntan publik inilah masyarakat kreditur dan

investor mengharapkan penilaian yang bebas tidak memihak terhadap

informasi yang disajikan dalam laporan keuangan oleh manajemen perusahaan

menurut Sofa (2008).

Akuntan publik merupakan auditor independen yang menyediakan jasa

kepada masyarakat umum terutama dalam bidang audit atas laporan keuangan

yang dibuat oleh kliennya atau bisa disebut juga auditor independen adalah

auditor profesional yang menjual jasanya kepada masyarakat umum, terutama

dalam bidang audit atas laporan keuangan yang disajikan oleh kliennya. Tugas

akuntan publik adalah memeriksa dan memberikan opini terhadap kewajaran

laporan keuangan suatu entitas usaha berdasarkan standar yang telah

ditentukan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Berdasarkan hal tersebut

Page 20: PENGARUH SIKAP SKEPTISME AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21638/1/RINA RUSYANTI-FEB.pdf · ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada

maka akuntan publik memiliki kewajiban menjaga kualitas audit yang

dihasilkannya. Terlebih dengan adanya kasus kegagalan auditor dalam

mendeteksi kecurangan terbukti dengan adanya beberapa skandal keuangan

yang ikut melibatkan akuntan publik seperti Enron, Xerox, Walt Disney,

World Com, Merek dan Tyco yang terjadi di Amerika Serikat, selain itu juga

kasus Kimia Farma dan sejumlah Bank Beku Operasi yang melibatkan

akuntan publik di Indonesia, serta sejumlah kasus kegagalan keuangan lainnya

membuat akuntan publik harus memperhatikan kualitas audit yang

dihasilkannya. AAERs (Accounting and Auditing Releases) menyatakan SEC

selama 11 periode (Januari 1987-Desember 1997) menyatakan bahwa salah

satu penyebab kegagalan auditor dalam mendeteksi kecurangan adalah

rendahnya tingkat skeptisme profesional audit. Dari 45 kasus kecurangan

dalam laporan keuangan, 24 kasus (60%) diantaranya terjadi karena auditor

tidak menerapkan tingkat skeptisme professional yang memadai dan ini

merupakan urutan ketiga dari audit defisiensi yang paling sering terjadi

(Noviyanti, 2008:103). Jadi rendahnya tingkat skeptisme dapat menyebabkan

kegagalan dalam mendeteksi kecuranagn. Kegagalan ini selain merugikan

kantor akuntan publik secara ekonomis, juga menyebabkan hilangnya reputasi

akuntan publik di mata masyarakat dan hilangnya kepercayaan kreditor dan

inverstor di pasar modal. Kualitas audit yang baik akan menghasilkan laporan

auditan yang mampu menyajikan temuan dan melaporkan dengan

sesungguhnya tentang kondisi keuangan kliennya. Tuntutan laporan yang

berkualitas dengan anggaran waktu terbatas tentu saja merupakan tekanan

Page 21: PENGARUH SIKAP SKEPTISME AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21638/1/RINA RUSYANTI-FEB.pdf · ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada

tersendiri bagi auditor. Hal tersebut juga harus diimbangi dengan

profesionalisme seorang auditor dan sikap skeptisme dalam mengaudit laporan

keuangan.

FASB dalam Statement of Financial Accounting Concept No.2,

menyatakan bahwa relevansi dan reliabilitas adalah dua kualitas utama yang

membuat informasi akuntansi berguna untuk pembuatan keputusan. Untuk

dapat mencapai kualitas relevan dan reliabel maka laporan keuangan perlu

diaudit oleh akuntan publik untuk memberikan jaminan kepada pemakai

bahwa laporan keuangan tersebut telah disusun sesuai dengan kriteria yang

telah ditetapkan, yaitu Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang berlaku di

Indonesia menurut Herawaty dan Susanto (2008)

Menurut Fadhila (2009:3), laporan keuangan merupakan tanggung jawab

manajemen, laporan tersebut perlu diaudit oleh auditor eksternal yang

merupakan pihak ketiga yang independen, karena: (a) Laporan keuangan

berkemungkinan mengandung kesalahan baik yang disengaja maupun yang

tidak disengaja. (b) Laporan keuangan yang sudah diaudit dan mendapatkan

unqualified opnion, diharapkan para pemakai laporan keuangan tersebut agar

bebas dari salah saji yang material dan disajikan sesuai dengan prinsip

akuntansi yang berlaku umum.

Masyarakat dan pemakai laporan keuangan mengharapkan agar auditor

dapat memberikan jaminan mutlak (absulate assurance) mengenai hasil akhir

proses audit yaitu laporan auditor. Laporan audit merupakan alat yang

Page 22: PENGARUH SIKAP SKEPTISME AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21638/1/RINA RUSYANTI-FEB.pdf · ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada

digunakan oleh auditor untuk mengkomunikasikan hasil auditnya kepada

masyarakat.

Menurut Gusti dan Ali (2008:2) auditor dituntut untuk melaksanakan

sikap skeptisme profesionalnya sehingga auditor dapat menggunakan

kemahiran profesionalnya dengan cermat dan seksama. Menurut Noviyanti

(2008:103) seorang auditor dalam menjalankan penugasan audit di lapangan

seharusnya tidak hanya sekedar mengikuti prosedur audit yang tertera dalam

program audit, tetapi juga harus disertai dengan sikap skeptisme

profesionalnya. Menurut Noviyanti (2008:107) skeptisme profesional perlu

dimiliki oleh auditor terutama pada saat memperoleh dan mengevaluasi bukti

audit. Sehingga tujuan auditor untuk memperoleh bukti kompeten yang cukup

dan memberikan basis yang memadai dalam merumuskan pendapat dapat

tercapai dengan baik (Gusti dan Ali, 2008:2). Sikap skeptis dari auditor ini

diharapkan dapat mencerminkan kemahiran profesional dari seorang auditor.

Dengan sikap skeptisme professional auditor ini, auditor diharapkan dapat

melaksanakan tugasnya sesuai standar yang ditetapkan, menjunjung tinggi

kaidah dan norma agar kualitas audit dan citra profesi auditor tetap terjaga

(Gusti dan Ali, 2008:3).

Auditor independen yang memiliki pandangan profesionalisme yang

tinggi akan memberikan kontribusi yang dapat dipercaya oleh para pengambil

keputusan. Dengan anggapan bahwa sikap dan perilaku mempunyai hubungan

timbal balik. Perilaku profesionalisme merupakan cerminan dari sikap

profesionalisme, demikian pula sebaliknya sikap yang profesional tercemin

Page 23: PENGARUH SIKAP SKEPTISME AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21638/1/RINA RUSYANTI-FEB.pdf · ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada

dari perilaku yang profesional. Hall R (2002) dalam Fridati (2005:7)

mengembangkan konsep dari profesionalisme dari level individual yang

digunakan untuk profesionalisme auditor eksternal, terdapat lima dimensi

yaitu pengabdian pada profesi (dedication), kewajiban sosial (social

obligation), kemandirian (autonomy demands), keyakinan terhadap peraturan

profesi (belief in self-regulation), dan hubungan dengan sesama profesi

(professional community affiliation).

Sikap profesionalisme auditor independen terwujud dalam kompetensi,

independensi dan integritasnya. Independensi auditor dalam melaksanakan

keahliannya merupakan hal yang pokok, meskipun auditor tersebut dibayar

oleh kliennya atas jasa yang diberikan. Independensi secara esensial

merupakan sikap pikiran seseorang yang dicirikan oleh pendekatan integritas

dan objektifitas dalam pelaksanaan tugasnya (Kusumawati, 2008:3).

Di era globalisasi, dimana bisnis tidak lagi mengenal batas negara,

kebutuhan akan adanya audit laporan keuangan oleh auditor tidak dapat

dielakkan lagi, justru menjadi kebutuhan utama sebelum para pengambil

kebijakan mengambil keputusan. Auditor menjadi profesi yang diharapkan

banyak orang untuk meletakkan kepercayaan pada audit dan pendapat yang

diberikan. Profesionalisme menjadi syarat utama bagi orang yang bekerja

sebagai auditor eksternal (Fadhila, 2009:3). Profesi dan profesionalisme dapat

dibedakan secara konseptual (Herawaty dan Susanto, 2008). Profesi

merupakan jenis pekerjaan yang memenuhi beberapa kriteria, sedangkan

profesionalisme merupakan suatu atribut individual yang penting tanpa

Page 24: PENGARUH SIKAP SKEPTISME AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21638/1/RINA RUSYANTI-FEB.pdf · ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada

melihat apakah suatu pekerjaan merupakan suatu profesi atau tidak. Seorang

akuntan publik yang profesional harus memenuhi tanggung jawabnya terhadap

masyarakat, klien termasuk rekan seprofesi untuk berperilaku semestinya.

Dengan profesionalisme yang baik, seseorang akan mampu

melaksanakan tugasnya meskipun imbalan ekstrinsiknya berkurang, selain itu

dengan profesionalisme seseorang akan mampu untuk membuat keputusan

tanpa tekanan pihak lain, akan selalu bertukar pikiran dengan rekan sesama

profesi, dan selalu beranggapan bahwa yang paling berwenang untuk menilai

pekerjaannya adalah rekan sesama profesi sehingga dengan profesionalisme

yang tinggi kemampuan dalam mempertimbangkan tingkat materialitas suatu

laporan keuangan akan semakin baik pula (Pramono, 2007:6).

Auditor seringkali bekerja dalam keterbatasan waktu. Setiap KAP perlu

untuk mengestimasi waktu yang dibutuhkan (membuat anggaran waktu)

dalam kegiatan pengauditan. Anggaran waktu ini dibutuhkan guna

menentukan kos audit dan mengukur efektifitas kinerja auditor. Namun

seringkali anggaran waktu tidak realistis dengan pekerjaan yang harus

dilakukan, akibatnya muncul perilaku-perilaku kontraproduktif yang

menyebabkan kualitas audit menjadi lebih rendah. Anggaran waktu yang

sangat terbatas ini salah satunya disebabkan oleh tingkat persaingan yang

semakin tinggi antar kantor akuntan publik (KAP). Alokasi waktu yang lama

seringkali tidak menguntungkan karena akan menyebabkan kos audit yang

semakin tinggi. Klien bisa jadi berpindah ke KAP lain yang menawarkan fee

audit yang lebih kompetitif (Prasita dan Adi, 2007:2).

Page 25: PENGARUH SIKAP SKEPTISME AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21638/1/RINA RUSYANTI-FEB.pdf · ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada

Azad (1994) dalam Prasita dan Adi (2007:2) menemukan bahwa kondisi

yang tertekan (secara waktu), auditor cenderung berperilaku disfungsional,

misal melakukan prematur sign off, terlalu percaya kepada penjelasan dan

presentasi klien, serta gagal mengivestigasi isu-isu relevan, yang pada

gilirannya dapat menghasilkan laporan audit dengan kualitas rendah. Riset

Coram dkk dalam Prasita dan Adi (2007:2) menunjukkan terdapat penurunan

kualitas audit pada auditor yang mengalami tekanan dikarenakan anggaran

waktu yang sangat ketat

Situasi seperti ini merupakan tantangan tersendiri bagi auditor, karena

anggaran waktu yang terbatas, mereka dituntut untuk menghasilkan laporan

audit yang berkualitas. Studi Maynard dan Joiner dalam Prasita dan Adi

(2007:2) menunjukkan bahwa kualitas kinerja seseorang akan sangat

dipengaruhi oleh tekanan atau tuntutan tugas yang dihadapi.

Deis dan Giroux dalam Alim dkk (2006) melakukan penelitian tentang

empat hal dianggap mempunyai hubungan dengan kualitas audit yaitu (1)

lama waktu auditor telah melakukan pemeriksaan terhadap suatu perusahaan

(tenure), semakin lama seorang auditor telah melakukan audit pada klien yang

sama maka kualitas audit yang dihasilkan akan semakin rendah, (2) jumlah

klien, semakin banyak jumlah klien maka kualitas audit akan semakin baik

karena auditor dengan jumlah klien yang banyak akan berusaha menjaga

reputasinya, (3) kesehatan keuangan klien, semakin sehat kondisi keuangan

klien maka akan ada kecenderungan klien tersebut untuk menekan auditor

agar tidak mengikuti standar, dan (4) review oleh pihak ketiga, kualitas audit

Page 26: PENGARUH SIKAP SKEPTISME AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21638/1/RINA RUSYANTI-FEB.pdf · ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada

akan meningkat jika auditor tersebut mengetahui bahwa hasil pekerjaannya

akan direview oleh pihak ketiga.

Menurut Djamil (2000:20) probabilitas menemukan adanya

penyelewengan tergantung pada kemampuan teknikal dari auditor tersebut

yang dapat dilihat pada pengalaman auditor, pendidikan, profesionalisme dan

struktur audit perusahaan. Sedangkan probabilitas melaporkan penyelewengan

tersebut dalam laporan audit tergantung pada independensi auditor dalam

menjaga sikap mentalnya (Djamil, 2000:20).

Dengan demikian sikap skeptisme auditor berpengaruh terhadap

profesionalisme seorang auditor dalam hal mengevaluasi bukti audit yang ada.

Sehingga akan mempengaruhi kualitas audit seorang auditor tersebut dalam

mengaudit laporan keuangan klien. Profesionalisme seorang auditor bisa

dinilai berdasarkan bagaimana seorang auditor tersebut dalam melaksanakan

tugas auditnya dengan menggunakan keahlian profesionalnya. Kualitas audit

juga dipengaruhi oleh tekanan anggaran waktu. Jika waktu audit terlalu ketat

maka akan menghasilkan kualitas audit yang rendah sehingga tidak dapat

mendeteksi penemuan pelanggaran-pelanggaran pada laporan keuangan klien.

Kualitas audit bisa dilihat berdasarkan bagaimana auditor eksternal tersebut

dapat menemukan pelanggaran-pelanggaran yang ada pada laporan keuangan

dan laporan keuangan yang sudah diaudit dapat diterima oleh klien dan para

pemakai laporan keuangan.

Variabel tekanan anggaran waktu dalam penelitian ini merupakan salah

satu variabel dalam penelitian yang dilakukan, Carey dan Simnett (2006),

Page 27: PENGARUH SIKAP SKEPTISME AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21638/1/RINA RUSYANTI-FEB.pdf · ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada

Wibowo dan Rossieta (2006), dan Prasita dan Adi (2007). Perbedaan

penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah dalam penelitian ini

menggunakan variabel penelitian Ussahawanitchakit (2008) dan

pengukurannya menggunakan penelitian Herawaty dan Susanto (2008),

dimana profesionalisme auditor diukur dalam 5 dimensi dan variabel sikap

skeptisme auditor merupakan variabel penelitian Noviyanti (2008), Gusti dan

Ali (2008) dan Hasanah (2010). Dalam penelitian ini kualitas audit cenderung

diukur dari probabilitas penemuan pelanggaran.

Atas dasar latar belakang di atas, maka peneliti mengangkat judul

”Pengaruh Sikap Skeptisme Auditor, Profesionalisme Auditor dan

Tekanan Anggaran Waktu terhadap Kualitas Audit.”

B. Perumusan Masalah

Dari latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka

permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah

1. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara sikap skeptisme auditor

terhadap kualitas audit?

2. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara profesionalisme auditor

terhadap kualitas audit?

3. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara tekanan anggaran waktu

terhadap kualitas audit?

Page 28: PENGARUH SIKAP SKEPTISME AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21638/1/RINA RUSYANTI-FEB.pdf · ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada

4. Apakah terdapat pengaruh secara simultan antara sikap skeptisme auditor,

profesionalisme auditor dan tekanan anggaran waktu terhadap kualitas

audit?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah, penelitian ini bertujuan:

1. Untuk menganalisis pengaruh sikap skeptisme seorang auditor

terhadap kualitas audit.

2. Untuk menganalisis pengaruh profesionalisme auditor terhadap

kualitas audit.

3. Untuk menganalisis pengaruh tekanan anggaran waktu terhadap

kualitas audit yang dihasilkan oleh auditor eksternal.

4. Untuk menganalisis pengaruh sikap skeptisme auditor, profesionalisme

auditor dan tekanan anggaran waktu terhadap kualitas audit yang

dihasilkan oleh auditor eksternal.

2. Manfaat Penelitian

Tujuan lain dari dibuatnya penelitian ini adalah untuk memberikan

manfaat terhadap:

1. Bagi Auditor Independen

Membantu auditor independen atau auditor eksternal dalam

membuat laporan audit atas laporan keuangan klien sehingga dengan

pemahaman profesionalisme auditor dalam mengaudit laporan

Page 29: PENGARUH SIKAP SKEPTISME AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21638/1/RINA RUSYANTI-FEB.pdf · ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada

keuangan tersebut, auditor eksternal dapat memiliki kualitas jasa audit

yang lebih baik sehingga dapat meningkatkan kepercayaan para

pemakai jasa audit dan meningkatkan nilai profesi akuntan di dunia

bisnis.

2. Bagi Penulis

Menambah wawasan dan pengetahuan yang sangat berharga dalam

menganalisis persoalan-persoalan penerapan teori yang diperoleh dari

bangku kuliah dengan praktek dunia nyata.

3. Bagi Akademisi

Untuk membantu siapa saja yang ingin mengetahui dan

mengetahui dan memperdalam tentang audit dan dapat digunakan

sebagai pengetahuan serta bahan pertimbangan untuk peneliti

berikutnya.

4. Bagi Masyarakat

Manfaat bagi masyarakat umum atau pihak yang tidak terkait

langsung adalah adanya harapan dari hasil penelitian ini untuk dapat

dijadikan referensi dan dapat digunakan sebagai dokumentasi ilmiah

yang berguna untuk pengembangan ilmu dan teknologi.

Page 30: PENGARUH SIKAP SKEPTISME AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21638/1/RINA RUSYANTI-FEB.pdf · ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Audit

1. Pengertian Audit

Menurut ASOBAC (A Statement of Basic Auditing Concepts)

dalam Halim (2001:1) mendefinisikan audit adalah

“Suatu proses sistematik untuk menghimpun dan mengevaluasi bukti-bukti secara obyektif mengenai asersi-asersi tentang berbagai tindakan dan kejadian ekonomi untuk menentukan tingkat kesesuaian antara asersi-asersi tersebut dengan kriteria yang telah ditentukan dan menyampaikan hasilnya kepada para pemakai yang berkepentingan.” Menurut Agoes (2008:3) auditing adalah “Suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematis, oleh pihak yang independen, terhadap laporan keuangan yang telah disusun oleh manajemen, beserta catatan pembukuan dan bukti pendukungnya, dengan tujuan untuk dapat memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut.”

Definisi tersebut dapat diuraikan menjadi 7 elemen yang harus

diperhatikan dalam melaksanakan audit, yaitu:

1. Proses yang sistematik

Auditing merupakan rangkaian proses dan prosedur yag bersifat logis,

terstruktur dan terorganisir.

2. Menghimpun dan mengevaluasi bukti secara obyektif

Hal ini berarti bahwa proses sistematik yang dilakuakan tersebut

merupakan proses untuk menghimpun bukti-bukti yang mendasari

asersi-asersi yang dibuat oleh individu maupun entitas.

Page 31: PENGARUH SIKAP SKEPTISME AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21638/1/RINA RUSYANTI-FEB.pdf · ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada

3. Asersi-asersi tentang berbagai tindakan dan kejadian ekonomi

Asesi merupakan suatu pernyataan, atau suatu rangkaian pernyataan

secara keseluruhan, oleh pihak yang bertanggung jawab atas

pernyataan tersebut.

4. Menentukan tingkat kesesuaian

Hal ini berarti penghimpunan dan pengevaluasian bukti-bukti

dimaksudkan untuk menentukan dekat tidaknya atau sesuai tidaknya

asersi-asersi tersebut dengan criteria yang telah ditetapkan.

5. Kriteria yang ditentukan

Kriteria yang ditentukan merupakan standar-standar pengukur untuk

mempertimbangkan (judgment) asersi-asesi atau representasi-

representasi.

6. Menyampaikan hasil-hasilnya

Hal ini berarti hasil-hasil audit dikomunikasikan melalui laporan

tertulis yang mengindikasikan tingkat kesesuaian antara asersi-asersi

dan kriteria yang telah ditentukan.

7. Para pemakai yang berkepentingan

Para pemakai yang berkepentingan merupakan para pengambil

keputusan yang menggunakan dan mengandalkan temuan-temuan yang

diinformasikan melalui laporan audit, dan laporan lainnya.

Page 32: PENGARUH SIKAP SKEPTISME AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21638/1/RINA RUSYANTI-FEB.pdf · ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada

2. Tipe Audit

Menurut Kell dan Boyton (2003:6-7) audit dapat diklasifikasikan

berdasar tujuan dilaksanakannya audit. Dalam hal ini tipe audit terbagi ke

dalam tiga kategori:

1. Audit Laporan Keuangan (Financial Statement Audit)

Audit laporan keuangan mencakup penghimpunan dan pengevaluasian

bukti mengenai laporan keuangan suatu entitas dengan tujuan untuk

memeberikan pendapat apakah laporan keuangan telah disajikan secara

wajar sesuai kriteria yang telah ditentukan yaitu prinsip akuntansi yang

berlaku umum (PABU).

2. Audit Kepatuhan (Compliance Audit)

Audit kepatuhan mencakup penghimpunan dan pengevaluasian bukti

dengan tujuan untuk menentukan apakah kegiatan finansial maupun

operasi tertentu dari suatu entitas sesuai dengan kondisi-kondisi,

aturan-aturan, dan regulasi yang telah ditentukan.

3. Audit Operasional (Operational Audit)

Audit operasional meliputi penghimpunan dan pengevaluasian bukti

mengenai kegiatan operasional organisasi dalam hubungannya dengan

tujuan pencapaian efisiensi, efektivitas, maupun kehematan

(ekonomis) operasional.

Page 33: PENGARUH SIKAP SKEPTISME AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21638/1/RINA RUSYANTI-FEB.pdf · ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada

Menurut Arens (2010:13) terdapat tiga tipe audit, yaitu audit

operasional, audit ketaatan dan audit laporan keuangan. Tiga tipe audit

tersebut adalah sebagai berikut:

1. Operational Audit (Audit Operasional)

Audit operasional mengevaluasi efisisensi dan efektivitas dari setiap

bagian metode prosedur operasi organisasi.

2. Compliance Audit (Audit Ketaatan)

Audit ketaatan bertujuan untuk menentukan apakah auditee telah

mengikuti prosedur khusus, aturan-aturan atau peraturan dengan

beberapa otoritas tertinggi.

3. Financial Statement Audit (Audit Laporan Keuangan)

Audit laporan keuangan bertujuan untuk menentukan apakah laporan

keuangan (informasi yang telah diverifikasikan) dinyatakan sesuai

dengan kriteria yang telah ditetapkan.

Berdasarkan referensi buku diatas dapat disimpulkan bahwa tipe

audit terdiri dari audit laporan keuangan (Financial Statement Audit),

audit kepatuhan (Compliance Audit) dan audit operasional (Operational

Audit). Ruang lingkup audit seorang auditor bisa dibedakan berdasarkan

tujuan dilaksanakannya audit. Dalam audit laporan keuangan (Financial

Statement Audit) auditor bertujuan untuk memberikan opini apakah

laporan keuangan klien sudah wajar dan sesuai dengan kriteria yang telah

ditetapkan. Audit kepatuhan (Compliance Audit) seorang auditor

menentukan apakah kegiatan finansial maupun organisasi perusahaan telah

Page 34: PENGARUH SIKAP SKEPTISME AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21638/1/RINA RUSYANTI-FEB.pdf · ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada

mengikuti aturan-aturan atau prosedur yang telah ditetapkan atau belum.

Audit operasional (Operational Audit) auditor menentukan apakah

kegiatan suatu entitas atau perusahaan sudah berjalan secara efektif,

efisisen dan ekonomis.

3. Jenis-jenis Auditor

Menurut Arens (2010:10) terdapat empat jenis auditor yang umum

dikenal masyarakat, yaitu: Certified accountan public firms, General

accounting office auditor, Internal revenue agent, dan Internal auditors.

1. Certified accountan public firms (Akuntan publik)

Akuntan public disebut juga auditor eksternal atau auditor independent

untuk membedakannya dengan auditor internal. Akuntan ini

bertanggung jawab atas pemeriksaan atau mengaudit laporan keuangan

organisasi yang dipublikasikan dengan memeberikan opini atas

informasi yang diauditnya.

2. General accounting office auditors (Akuntan pemerintah)

Dilaksanakan oleh auditor pemerintah sebagai karyawan pemerintah.

Audit ini mencakup audit laporan keuangan, audit kepatuhan, dan audit

operasional. Laporan audit ini diserahkan kepada kongres, dalam hal

ini untuk Indonesia adalah Dewan Perwakilan Rakyat.

3. Internal revenue agent (Akuntan pajak)

Akuntan pajak mempunyai tanggung jawab terhadap pelaksanaan pada

pembayaran pajak oleh wajib pajak. Lingkup pengerjaannya adalah

Page 35: PENGARUH SIKAP SKEPTISME AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21638/1/RINA RUSYANTI-FEB.pdf · ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada

memeriksa apakah wajib pajak telah benar memberikan pajaknya

sesuai dengan prosedur dan hukum yang berlaku.

4. Internal auditors (Auditor internal)

Auditor internal adalah bertanggung jawab pada manajemen

perusahaan. Tinjauannya adalah audit terhadap setiap berbagai

prosedur-prosedur dan metode operasi suatu organisasi untuk menilai

efisiensi dan efektivitas kegiatan. Pada akhir kegiatan biasanya

diajukan saran-saran rekomendasi manajemen untuk meningkatkan

kualitas operasi perusahaan.

B. Sikap Skeptisme Auditor

Skeptisme berasal dari kata skeptis yang berarti kurang percaya atau

ragu-ragu (KUBI) dalam Gusti dan Ali (2008:2). Rai (2008:51) Skeptisme

profesional merupakan sikap yang mencakup pikiran yang selalu

mempertanyakan dan melakukan evaluasi secara kritis terhadap bukti audit.

Dalam menggunakan skeptisme profesional, auditor tidak boleh puas dengan

bukti yang kurang meyakinkan walaupun menurut anggapannya manajemen

adalah jujur. Hall dan Singleton (2007:45) skeptisme profesional melibatkan

penerapan sikap yang selalu mempertanyakan dan melakukan penilaian secara

kritis terhadap bukti audit. Shaub dan Lawrence dalam Gusti dan Ali (2008:4)

mengartikan skeptisme profesional auditor sebagai berikut “ professional

skepticism is a choice to fulfill the professional auditor’s duty to prevent or

reduce or harmful consequences of another person’s behavior… “. Standar

Page 36: PENGARUH SIKAP SKEPTISME AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21638/1/RINA RUSYANTI-FEB.pdf · ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada

profesional akuntan publik mendefinisikan skeptisme profesional sebagai

sikap auditor yang mencakup pikiran yang selalu mempertanyakan dan

melakukan evaluasi secara kritis terhadap bukti audit (IAI 2001, SA seksi

230.06) dalam Noviyanti (2008:103).

Seorang auditor yang skeptis, tidak akan menerima begitu saja

penjelasan dari klien, tetapi akan mengajukan pertanyaan untuk memperoleh

alasan, bukti dan konfirmasi mengenai objek yang dipermasalahkan

(Noviyanti, 2008:103). Tanpa menerapkan skeptisme profesional, auditor

hanya akan menemukan salah saji yang disebabkan oleh kekeliruan saja dan

sulit untuk menemukan salah saji yang disebabkan oleh kecurangan, karena

kecurangan biasanya akan disembunyikan oleh pelakunya (Noviyanti,

2008:103).

Skeptisme profesional auditor merupakan sikap (attitude) auditor dalam

melakukan penugasan audit dimana sikap ini mencakup pikiran yang selalu

mempertanyakan dan melakukan evaluasi secara kritis terhadap bukti audit

(Noviyanti, 2008:107). Auditor yang memiliki skeptisme profesional yang

memadai akan berhubungan dengan pertanyaan-pertanyaan berikut: (1) Apa

yang perlu saya ketahui?, (2) Bagaimana caranya saya bisa mendapat

informasi tersebut dengan baik?, dan (3) Apakah informasi yang saya peroleh

masuk akal? (Noviyanti, 2008:108). Skeptisme profesional auditor akan

mengarahkannya untuk menanyakan setiap isyarat yang menunjukkan

kemungkinan terjadinya fraud Louwers et al. dalam Noviyanti (2008:108).

Page 37: PENGARUH SIKAP SKEPTISME AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21638/1/RINA RUSYANTI-FEB.pdf · ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada

Dalam ISA No. 200, dikatakan bahwa sikap skeptisme profesional berarti

auditor membuat penaksiran yang kritis (critical assessment), dengan pikiran

yang selalu mempertanyakan (questioning mind) terhadap validitas dari bukti

audit yang diperoleh, waspada terhadap bukti audit yang bersifat kontradiksi

atau menimbulkan pertanyaan sehubungan dengan reliabilitas dari dokumen,

dan memberikan tanggapan terhadap pertanyaan- pertanyaan dan informasi

lain yang diperoleh dari manajemen dan pihak yang terkait (IFAC 2004)

dalam Noviyanti (2008:108).

Menurut Shaub dan Lawrence dalam Gusti dan Ali (2008:4), dalam

prakteknya auditor seringkali diwarnai secara psikologis yang kadang terlalu

curiga, atau sebaliknya terkadang terlalu percaya terhadap asersi manajemen.

Padahal seharusnya seorang auditor secara profesional menggunakan

kecakapannya untuk ‘balance’ antara sikap curiga dan sikap percaya tersebut.

Ini yang kadang sulit diharapkan, apalagi pengaruh-pengaruh di luar diri

auditor yang bisa mengurangi sikap skeptisme profesional tersebut. Auditor

harus menggunakan kemahiran profesional secara cermat dan seksama dalam

menentukan jenis pemeriksaan yang akan dilaksanakan dan standar yang akan

diterapkan terhadap pemeriksaan; menentukan lingkup pemeriksaan, memilih

metodologi, menentukan jenis dan jumlah bukti yang akan dikumpulkan, atau

dalam memilih pengujian dan prosedur untuk melaksanakan pemeriksaan.

Kemahiran profesional harus diterapkan juga dalam melakukan pengujian dan

prosedur, serta dalam melakukan penilaian dan pelaporan hasil pemeriksaan.

Page 38: PENGARUH SIKAP SKEPTISME AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21638/1/RINA RUSYANTI-FEB.pdf · ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada

C. Profesionalisme Auditor

1. Pengertian Profesionalisme

Pengertian profesionalisme menurut Kamus Besar Bahasa

Indonesia (2002) adalah:

“Profesionalisme adalah mutu, kualitas dan tindak tanduk yang merupakan ciri suatu profesi atau orang yang profesional”.

Kata profesi itu sendiri berasal dari bahasa latin yaitu professus yang

makna semula dihubungkan dengan sumpah atau janji yang bersifat

keagamaan. Oleh karena itu, ada pengertian khusus yang mendasari arti

profesi. Profesi adalah bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan

keahlian (keterampilan, kejujuran, dsb) tertentu. Sedangkan profesional

bersangkutan dengan profesi, memerlukan kepandaian khusus untuk

menjalankannya.

Sedangkan pengertian profesional menurut Arens, dkk (2006) yaitu:

”Profesional means a responsibility for conduct that extended beyond satisfying individual responsibilities and beyond the requirement of our society law and regulation”. Dari pengertian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa

profesionalisme merupakan tanggung jawab berperilaku yang lebih dari

sekedar tanggung jawab yang dibebankan padanya dan lebih dari untuk

memenuhi undang-undang dan peraturan masyarakat. Sebagai seorang

professional, auditor mengakui tanggung jawab terhadap klien dan

terhadap rekan seprofesi termasuk untuk berperilaku, sekalipun ini berarti

pengorbanan pribadi.

Page 39: PENGARUH SIKAP SKEPTISME AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21638/1/RINA RUSYANTI-FEB.pdf · ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada

Isnanto (2009) mendefinisikan profesional adalah orang yang

mempunyai profesi atau pekerjaan purna waktu dan hidup dari pekerjaan

itu dengan mengandalkan suatu keahlian yang tinggi. Atau seorang

profesional adalah seseorang yang hidup dengan mempraktekkan suatu

keahlian tertentu atau dengan terlibat dalam suatu kegiatan tertentu yang

menurut keahlian, sementara orang lain melakukan hal yang sama sebagai

sekedar hobi, untuk senang-senang, atau untuk mengisi waktu luang. Yang

harus kita ingat dan fahami betul bahwa “pekerjaan atau profesi” dan

“profesional” terdapat beberapa perbedaan : Profesi (1) Mengandalkan

suatu keterampilan atau keahlian khusus, (2) Dilaksanakan sebagai suatu

pekerjaan atau kegiatan utama (purna waktu), (3) Dilaksanakan sebagai

sumber utama nafkah hidup, (4) Dilaksanakan dengan keterlibatan pribadi

yang mendalam. Sedangkan Profesional (1) Orang yang tahu akan

keahlian dan keterampilannya, (2) Meluangkan seluruh waktunya untuk

pekerjaan atau kegiatannya itu, (3) Hidup dari situ, (4) Bangga akan

pekerjaannya.

Menurut Isnanto (2009), secara umum ada beberapa ciri atau sifat

yang selalu melekat pada profesi, yaitu :

1. Adanya pengetahuan khusus, yang biasanya keahlian dan keterampilan

ini dimiliki berkat pendidikan, pelatihan dan pengalaman yang

bertahun-tahun.

2. Adanya kaidah dan standar moral yang sangat tinggi. Hal ini biasanya

setiap pelaku profesi mendasarkan kegiatannya pada kode etik profesi.

Page 40: PENGARUH SIKAP SKEPTISME AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21638/1/RINA RUSYANTI-FEB.pdf · ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada

3. Mengabdi pada kepentingan masyarakat, artinya setiap pelaksana

profesi harus meletakkan kepentingan pribadi di bawah kepentingan

masyarakat.

4. Ada izin khusus untuk menjalankan suatu profesi. Setiap profesi akan

selalu berkaitan dengan kepentingan masyarakat, dimana nilai-nilai

kemanusiaan berupa keselamatan, keamanan, kelangsungan hidup dan

sebagainya, maka untuk menjalankan suatu profesi harus terlebih

dahulu ada izin khusus.

5. Kaum profesional biasanya menjadi anggota dari suatu profesi.

Menurut Isnanto (2009) dengan melihat ciri-ciri umum profesi di atas,

kita dapat menyimpulkan bahwa kaum profesional adalah orang-orang

yang memiliki tolak ukur perilaku yang berada di atas rata-rata. Di satu

pihak ada tuntutan dan tantangan yang sangat berat, tetapi di lain pihak ada

suatu kejelasan mengenai pola perilaku yang baik dalam rangka

kepentingan masyarakat. Seandainya semua bidang kehidupan dan bidang

kegiatan menerapkan suatu standar profesional yang tinggi, bisa

diharapkan akan tercipta suatu kualitas masyarakat yang semakin baik.

2. Konsep Profesionalisme

Setiap profesi tanpa terkecuali sangat memperhatikan kualitas jasa

yang dihasilkan. Profesi akuntan publik pun memperhatikan kualitas audit

sebagai hal yang sangat penting untuk memastikan bahwa profesi auditor

dapat memenuhi kewajibannya kepada para pemakai jasanya. Para

Page 41: PENGARUH SIKAP SKEPTISME AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21638/1/RINA RUSYANTI-FEB.pdf · ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada

pemakai mengandalkan auditor independen dalam menjaga kredibilitas

laporan keuangan.

Bidang akuntansi telah melakukan usaha yang sungguh-sungguh

untuk mendapatkan label “profesi”. Badan yang menyusun standar, proses

pengujian dan lisensi, asosiasi profesional, dan kode etik merupakan bukti

adanya struktur profesional untuk akuntansi dan akuntan. Sikap

Profesional tercermin pada pelaksanaan kualitas yang merupakan

karakteristik atau tanda suatu profesi atau seorang professional (Pramono,

2007:13).

Menurut Pramono (2007:13), sikap dan tindakan profesional

merupakan tuntutan diberbagai bidang profesi, tidak terkecuali profesi

sebagai auditor. Auditor yang profesional dalam melakukan pemeriksaan

diharapkan akan menghasilkan audit yang memenuhi standar yang

ditetapkan oleh organisasi. Profesional yang harus ditanamkan kepada

auditor dalam menjalankan fungsinya yang antara lain dapat melalui

pendidikan dan latihan penjenjangan, seminar, serta pelatihan yang

bersifat berkelanjutan (continue).

Dalam pengertian umum, seseorang dikatakan profesional jika

memenuhi tiga kriteria, yaitu mempunyai keahlian untuk melaksanakan

tugas sesuai dengan bidangnya, melaksanakan suatu tugas atau profesi

dengan menetapkan standar baku di bidang profesi yang bersangkutan dan

menjalankan tugas profesinya dengan mematuhi etika profesi yang telah

ditetapkan. Profesi dan profesionalisme dapat dibedakan secara konseptual

Page 42: PENGARUH SIKAP SKEPTISME AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21638/1/RINA RUSYANTI-FEB.pdf · ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada

(Herawaty dan Susanto, 2008). Profesi merupakan jenis pekerjaan yang

memenuhi beberapa kriteria, sedangkan profesionalisme merupakan suatu

atribut individual yang penting tanpa melihat apakah suatu pekerjaan

merupakan suatu profesi atau tidak. Seorang akuntan publik yang

profesional harus memenuhi tanggung jawabnya terhadap masyarakat,

klien termasuk rekan seprofesi untuk berperilaku semestinya.

Kepercayaan masyarakat terhadap kualitas jasa audit profesional

meningkat jika profesi menetapkan standar kerja dan perilaku yang dapat

mengimplementasikan praktik bisnis yang efektif dan tetap mengupayakan

profesionalisme yang tinggi Jusuf (1997) dalam Herawaty dan Susanto

(2008). Konsep profesionalisme modern dalam melakukan suatu pekerjaan

seperti dikemukakan oleh Lekatompessy dalam Herawaty dan Susanto

(2008) berkaitan dengan dua aspek penting, yaitu aspek struktural dan

aspek sikap. Aspek struktural karakteristiknya merupakan bagian dari

pembentukan tempat pelatihan, pembentukan asosiasi profesional dan

pembentukan kode etik. Sedangkan aspek sikap berkaitan dengan

pembentukan jiwa profesionalisme.

Dalam penelitian ini konsep profesionalisme yang digunakan

adalah konsep untuk mengukur bagaimana para profesional memandang

profesi mereka yang tercermin dalam sikap dan perilaku mereka. Dengan

anggapan bahwa sikap dan perilaku mempunyai hubungan timbal balik.

Perilaku profesionalisme merupakan cerminan dari sikap profesionalisme,

demikian pula sebaliknya sikap yang profesional tercemin dari perilaku

Page 43: PENGARUH SIKAP SKEPTISME AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21638/1/RINA RUSYANTI-FEB.pdf · ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada

yang profesional. Hall R (2002) dalam Fridati (2005:7) mengembangkan

konsep dari profesionalisme dari level individual yang digunakan untuk

profesionalisme auditor eksternal, terdapat lima dimensi yaitu:

1. Pengabdian pada profesi (dedication), yang tercermin dalam dedikasi

profesional melalui penggunaan pengetahuan dan kecakapan yang

dimiliki. Tetap melaksanakan profesinya meskipun imbalan

ekstrinsiknya berkurang. Sikap ini berkaitan dengan ekspresi dari

pencurahan diri secara keseluruhan terhadap pekerjaan dan sudah

merupakan suatu komitmen pribadi yang kuat, sehingga kompensasi

utama yang diharapkan dari pekerjaan adalah kepuasan rohani dan

setelah itu baru materi.

2. Kewajiban sosial (social obligation), merupakan pandangan tentang

pentingnya peranan profesi serta manfaat yang diperoleh baik oleh

masyarakat maupun professional karena adanya pekerjaan tersebut.

Sikap profesionalisme dalam pekerjaan tidak terlepas dari kelompok

orang yang menciptakan sistem suatu organisasi tersebut. Hal ini

berarti bahwa atribut personal diciptakan sehingga layak diperlakukan

sebagai suatu profesi.

3. Kemandirian (autonomy demands), merupakan suatu pandangan

seorang profesional auditor yang harus mampu membuat keputusan

sendiri tanpa tekanan dari pihak lain. Adanya intervensi yang datang

dari luar dianggap sebagai hambatan yang dapat mengganggu otonomi

profesional. Banyak orang menginginkan pekerjaan yang memberikan

Page 44: PENGARUH SIKAP SKEPTISME AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21638/1/RINA RUSYANTI-FEB.pdf · ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada

hak bagi mereka, dan hak istimewa untuk membuat keputusan-

keputusan dan bekerja tanpa diawasi secara ketat. Rasa kemandirian

akan timbul melalui kebebasan yang diperoleh. Dalam pekerjaan yang

terstruktur dan dikendalikan oleh manajemen secara ketat, akan sulit

menciptakan tugas yang menimbulkan rasa kemandirian dalam tugas.

4. Keyakinan terhadap peraturan profesi (belief in self-regulation), sikap

ini adalah suatu keyakinan bahwa yang paling berwenang dan berhak

untuk menilai pekerjaan profesional adalah rekan sesama profesi,

bukan orang luar yang tidak mempunyai kompeten dalam bidang ilmu

dan pekerjaan mereka.

5. Hubungan dengan sesama profesi (professional community affiliation),

menggunakan ikatan profesi sebagai acuan, termasuk didalamnya

organisasi formal dan kelompok-kelompok kolega informal sebagai

sumber ide utama pekerjaan. Melalui ikatan profesi ini para

profesional membangun kesadaran profesi.

Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) juga berusaha menetapkan aturan,

prinsip dan kode etik dalam berperilaku bagi para akuntan publik agar

dapat menjaga profesionalismenya sebagai profesi kepercayaan

masyarakat (Arens dan Loebbecke, 2003). Prinsip perilaku profesional ini

tidak dirumuskan secara khusus oleh IAI tetapi dianggap dapat menjiwai

perilaku IAI, berkaitan dengan karakteristik tertentu yang harus dipenuhi

oleh seorang akuntan. Prinsip-prinsip perilaku profesional yang juga

menurut Abdul Halim (2001:17) adalah

Page 45: PENGARUH SIKAP SKEPTISME AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21638/1/RINA RUSYANTI-FEB.pdf · ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada

1. Tanggung jawab

2. Kepentingan publik

3. Integritas

4. Obyektivitas dan indenpendensi

5. Kecermatan dan keseksamaan

6. Lingkup dan sifat jasa

Menurut Hunt & Vitell dalam Djamil (2000:4) bahwa kemampuan

seorang profesional untuk dapat mengerti dan peka akan adanya masalah

etika dalam profesinya, sangat dipengaruhi oleh lingkungan budaya atau

masyarakat dimana profesi itu berada, lingkungan profesinya, lingkungan

organisasi atau tempat ia bekerja serta pengalaman pribadinya. Sikap

masyarakat yang pasif, sistem pengawasan yang masih lemah dari

organisasi profesi auditor terhadap anggotanya, kerjasama yang tidak sehat

antara BPKP dengan klien, turut mempengaruhi perilaku etika auditor.

Bahkan menurut Sudibyo dalam Djamil (2000:4) dunia pendidikan

akuntansi mempunyai pengaruh yang besar terhadap perilaku etika auditor.

D. Tekanan Anggaran Waktu

Auditor menetapkan alokasi waktu audit yang sangat ketat, tetapi

akibatnya memiliki efek samping yang merugikan publik, yaitu memunculkan

perilaku yang mengancam kualitas audit, antara lain penurunan tingkat

pendeteksian dan penyelidikan aspek kualitatif salah saji, gagal meneliti

prinsip akuntansi, melakukan review dokumen secara dangkal, menerima

Page 46: PENGARUH SIKAP SKEPTISME AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21638/1/RINA RUSYANTI-FEB.pdf · ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada

penjelasan klien secara lemah dan mengurangi pekerjaan pada salah satu

langkah audit di bawah tingkat yang diterima Kelley dan Margheim dalam

Nataline (2007:28).

De zoort (2002) dalam Prasita dan Adi (2007:6) mendefinisikan tekanan

anggaran waktu sebagai bentuk tekanan yang muncul dari keterbatasan

sumber daya yang dapat diberikan untuk melaksanakan tugas. Sumber daya

dapat diartikan sebagai waktu yang digunakan auditor dalam pelaksanaan

tugasnya. Tekanan anggaran waktu adalah keadaan yang menunjukkan auditor

dituntut untuk melakukan efisiensi terhadap anggaran waktu yang telah

disusun atau terdapat pembatasan waktu dan anggaran yang sangat ketat dan

kaku.

Menurut Ventura Vol 4 dalam Nataline (2007:28-29) disebutkan bahwa

penetapan batasan waktu tidak realistis pada tugas audit khusus akan

berdampak kurang efektifnya pelaksanaan audit atau auditor pelaksana

cenderung mempercepat pelaksanaan tes. Sebaliknya bila penetapan batasan

waktu terlalu lama hal ini akan berdampak negatif pada biaya dan efektivitas

pelaksanaan audit.

Menurut Ventura Vol 4 dalam Nataline (2007:29) hasil penelitian

tentang aplikasi hukum Yerdes-Dodson membuktikan bahwa keputusan

optimal dicapai pada kondisi batasan waktu moderat, dibandingkan batasan

waktu yang longgar dan ketat. Teori ini mengemukakan jika waktu aktual

yang diberikan tidak cukup, maka auditor dalam melaksanakan tugas tersebut

dengan tergesagesa sesuai dengan kemampuannya atau mengerjakan hanya

Page 47: PENGARUH SIKAP SKEPTISME AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21638/1/RINA RUSYANTI-FEB.pdf · ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada

sebagian tugasnya. Sebaliknya bila batasan waktu terlalu longgar, maka focus

perhatian auditor akan berkurang pada pekerjaannya sehingga akan cenderung

gagal mendeteksi bukti audit yang signifikan. Eksperimen yang dilakukan

oleh Waggoner dan Cashell dalam Nataline (2007:30) menunjukkan bahwa

semakin banyak waktu yang diberikan, semakin banyak transaksi yang dapat

dites oleh auditor.

Waktu pengauditan harus dialokasikan secara realistis, tidak terlalu lama

atau terlalu cepat. Waggoner dan Cashell dalam Prasita dan Adi (2007:6)

menyatakan bahwa alokasi waktu yang terlalu lama justru membuat auditor

lebih banyak melamun atau berangan-angan dan tidak termotivasi untuk lebih

giat dalam bekerja. Sebaliknya apabila alokasi waktu yang diberikan terlalu

sempit, maka dapat menyebabkan perilaku yang kontraproduktif, dikarenakan

adanya tugas-tugas yang diabaikan. Dalam risetnya ini, Waggoner dan Cashell

dalam Prasita dan Adi (2007:6) menemukan bahwa makin sedikit waktu yang

disediakan (tekanan anggaran waktu semakin tinggi), maka makin besar

transaksi yang tidak diuji oleh auditor.

Azad (1994) dalam Prasita dan Adi (2007:7) Anggaran waktu dianggap

sebagai faktor timbulnya kerja audit dibawah standar dan mendorong

terjadinya pelanggaran terhadap standar audit dan perilaku-perilaku yang tidak

etis. McDaniel (1990) dalam Prasita dan Adi (2007:7) menemukan bahwa

tekanan anggaran waktu menyebabkan menurunnya efektifitas dan efisiensi

kegiatan pengauditan. Pada program terstruktur penurunan efektifitas ini

Page 48: PENGARUH SIKAP SKEPTISME AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21638/1/RINA RUSYANTI-FEB.pdf · ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada

semakin besar, sementara pada program yang tidak terstruktur efisiensi audit

akan mengalami penurunan yang signifikan.

Menurut Nataline (2007:30), alokasi waktu penugasan waktu audit

biasanya ditentukan diawal penugasan. Auditor bisa menerima penugasan

audit beberapa kali. Dalam hal ini pimpinan Kantor Akuntan Publik

menetapkan alokasi waktu audit yang sama untuk penugasan pertama maupun

penugasan kedua. Saat melakukan audit pertama kali, auditor dapat dikatakan

mengalami batasan waktu audit, karena auditor harus mempelajari terlebih

dahulu karakteristik perusahaan klien, bagaimana sistem pengendaliannya.

Sedangkan saat melakukan penugasan audit untuk yang kedua, dan seterusnya,

auditor tidak perlu lagi mempelajari karakteristik perusahaan klien, karena

auditor telah mempelajari perusahaan klien saat dia melakukan penugasan

pertama kali.

Di bawah tekanan-tekanan waktu, perhatian akan lebih terfokus pada

tugas yang dominan seperti tugas pengumpulan bukti berkaitan dengan

frekuensi dan jumlah salah saji dan mengorbankan perhatian yang diberikan

pada tugas tambahan seperti tugas yang memberikan aspek kualitatif atas

terjadinya salah saji yang menunjukkan potensial kecurangan pelaporan

keuangan.

Dari paparan ini tampak bahwa tekanan anggaran waktu akan

menghasilkan kinerja buruk auditor. Kualitas audit bisa menjadi semakin

buruk, bila alokasi waktu yang dianggaran tidak realistis dengan kompleksitas

audit yang diembannya. Coram dkk dalam Prasita dan Adi (2007:7)

Page 49: PENGARUH SIKAP SKEPTISME AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21638/1/RINA RUSYANTI-FEB.pdf · ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada

menghasilkan temuan terkait yang menunjukkan semakin menurunnya

kualitas audit dikarenakan anggaran waktu yang sangat ketat.

E. Kualitas Audit

Kualitas audit sulit diukur secara obyektif, sehingga para peneliti

sebelumnya menggunakan berbagai dimensi kualitas audit. Laila dan Irawati

(2002:4) kualitas auditor merupakan hal penting yang harus diperhatikan oleh

para auditor dalam proses pengauditan. De Angelo dalam Laila dan Irawati,

(2002:4) mendefinisikan kualitas auditor sebagai kemungkinan bahwa auditor

akan menemukan dan melaporkan pelanggaran dalam sistem akuntansi klien.

Temuan pelanggaran mengukur kualitas audit berkaitan dengan pengetahuan

dan kemampuan auditor, sedangkan pelaporan pelanggaran bergantung pada

dorongan auditor untuk mengungkapkan pelanggaran tersebut.

Menurut Djamil (2000:20) kualitas audit adalah probabilitas seorang

auditor atau akuntan pemeriksa menemukan penyelewengan dalam sistem

akuntansi suatu unit atau lembaga, kemudian melaporkannya dalam laporan

audit.

Menurut Carcello dalam Halim (2004) mengungkapkan faktor

pengalaman, pemahaman industri klien, respon atas kebutuhan klien dan

ketaatan pada standar umum audit adalah factor-faktor penentu kualitas audit.

De Angelo dalam Alim dkk (2006) mendefinisikan kualitas audit sebagai

probabilitas dimana seorang auditor menemukan dan melaporkan tentang

adanya suatu pelanggaran dalam sistem akuntansi kliennya. Hasil

Page 50: PENGARUH SIKAP SKEPTISME AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21638/1/RINA RUSYANTI-FEB.pdf · ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada

penelitiannya menunjukkan bahwa KAP yang besar akan berusaha untuk

menyajikan kualitas audit yang lebih besar dibandingkan dengan KAP yang

kecil.

Deis dan Giroux dalam Alim dkk (2006) melakukan penelitian tentang

empat hal dianggap mempunyai hubungan dengan kualitas audit yaitu (1)

lama waktu auditor telah melakukan pemeriksaan terhadap suatu perusahaan

(tenure), semakin lama seorang auditor telah melakukan audit pada klien yang

sama maka kualitas audit yang dihasilkan akan semakin rendah, (2) jumlah

klien, semakin banyak jumlah klien maka kualitas audit akan semakin baik

karena auditor dengan jumlah klien yang banyak akan berusaha menjaga

reputasinya, (3) kesehatan keuangan klien, semakin sehat kondisi keuangan

klien maka akan ada kecenderungan klien tersebut untuk menekan auditor

agar tidak mengikuti standar, dan (4) review oleh pihak ketiga, kualitas sudit

akan meningkat jika auditor tersebut mengetahui bahwa hasil pekerjaannya

akan direview oleh pihak ketiga.

Probabilitas auditor untuk melaporkan penyelewengan yang terjadi

dalam sistem akuntansi klien tergantung pada independensi auditor. Seorang

auditor dituntut untuk dapat menghasilkan kualitas pekerjaan yang tinggi,

karena auditor mempunyai tanggung jawab yang besar terhadap pihak-pihak

yang berkepentingan terhadap laporan keuangan suatu perusahaan termasuk

masyarakat. Tidak hanya bergantung pada klien saja, auditor merupakan pihak

yang mempunyai kualifikasi untuk memeriksa dan menguji apakah laporan

Page 51: PENGARUH SIKAP SKEPTISME AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21638/1/RINA RUSYANTI-FEB.pdf · ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada

keuangan telah disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi yang

berlaku umum.

Indikator kualitas audit yang dikemukakan oleh Harhinto dan Widhi

dalam Elfarini (2007:22-23) yaitu sebagai berikut : (a)melaporkan semua

kesalahan klien, (b)pemahaman terhadap sistem informasi akuntansi klien,

(c)komitmen yang kuat dalam menyelesaikan audit, (d)berpedoman pada

prinsip auditing dan prinsip akuntansi dalam melakukan pekerjaan lapangan,

(e)tidak percaya begitu saja terhadap pernyataan klien, (f)sikap hati-hati dalam

pengambilan keputusan.

Auditor dituntut oleh pihak yang berkepentingan dengan perusahaan

untuk memberikan pendapat tentang kewajaran pelaporan keuangan yang

disajikan oleh manajemen perusahaan dan untuk menjalankan kewajibannya

ada 3 komponen yang harus dimiliki oleh auditor yaitu kompetensi (keahlian),

independensi dan due professional care. Tetapi dalam menjalankan fungsinya,

auditor sering mengalami konflik kepentingan dengan manajemen perusahaan.

Manajemen ingin operasi perusahaan atau kinerjanya tampak berhasil, salah

satunya tergambar melalui laba yang lebih tinggi dengan maksud untuk

menciptakan penghargaan.

Berbagai penelitian tentang kualitas audit pernah dilakukan, salah

satunya oleh Deis dan Giroux dalam Elfarini (2007:21) mereka meneliti faktor

penentu kualitas audit di sektor publik dengan menggunakan sampel KAP

yang mengaudit institusi sector publik. Studi ini menganalisis temuan-temuan

Quality Control Review. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa lama

Page 52: PENGARUH SIKAP SKEPTISME AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21638/1/RINA RUSYANTI-FEB.pdf · ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada

hubungan dengan klien (audit tenure), jumlah klien, telaah dari rekan auditor

(peer review), ukuran dan kesehatan keuangan klien serta jam kerja audit

secara signifikan berhubungan dengan kualitas audit. Faktor lain yang dapat

mempengaruhi kualitas audit adalah pendidikan, struktur audit, kemampuan

pengawasan (supervisor), profesionalisme dan beban kerja. Semakin lama

audit tenure, kualitas audit akan semakin menurun. Sedangkan kualitas audit

akan meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah klien, reputasi auditor,

kemampuan teknis dan keahlian yang meningkat.

Dalam penelitian yang akan dilakukan kualitas audit seorang auditor

diukur dengan apakah auditor independen tersebut bisa menemukan dan

mendeteksi kesalahan, kecurangan, dan salah saji material dalam laporan

keuangan. Laporan keuangan yang sudah diaudit tersebut apakah sudah bisa

diterima oleh klien, kreditor, para pemegang saham, masyarakat dan lain

sebagainya merupakan indikator kualitas audit seorang auditor independen.

Jika laporan keuangan yang diaudit sudah bisa diterima oleh klien dan para

pengguna laporan keuangan maka auditor independen tersebut memiliki

kualitas audit yang baik.

F. Keterkaitan Antara Variabel

1. Hubungan Sikap Skeptisme Auditor dengan Kualitas Audit

Penelitian tentang sikap skeptisme sebelumnya telah dilakukan

oleh Gusti dan Ali (2008) hasil dari penelitian ini adalah skeptisme

Page 53: PENGARUH SIKAP SKEPTISME AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21638/1/RINA RUSYANTI-FEB.pdf · ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada

profesional auditor dan ketepatan pemberian opini auditor oleh akuntan

publik terdapat hubungan yang signifikan.

Penelitian yang dilakukan oleh Hasanah (2010) juga

menyimpulkan bahwa skeptisme profesional auditor berpengaruh secara

signifikan terhadap mendeteksi kecurangan.

Selanjutnya penelitian oleh Noviyanti (2008) hasil penelitian ini

adalah terdapat dua hipotesis Pertama: bahwa auditor dengan tingkat

kepercayaan berbasis identifikasi (identification-based trust) jika diberi

penaksiran risiko kecurangan yang tinggi akan menunjukkan skeptisme

profesional yang lebih tinggi dalam mendeteksi kecurangan, oleh karena

itu auditor yang diberi penaksiran risiko kecurangan yang tinggi lebih

skeptis dibanding auditor yang tidak diberi penaksiran risiko kecurangan

dan auditor yang diberi penaksiran risiko kecurangan yang rendah.

Sedangkan auditor dengan tingkat kepercayaan berbasis kalkulus

(calculus-based trust) meskipun diberi penaksiran risiko kecurangan yang

rendah akan menunjukkan skeptisme profesional yang tidak berbeda

dengan auditor yang tidak diberi penaksiran risiko kecurangan dan dengan

auditor yang diberi penaksiran risiko kecurangan yang tinggi. Kedua: tipe

kepribadian mempengaruhi sikap skeptisme profesional auditor. Hasil

temuan dalam penelitian ini bermanfaat dalam memperkaya literatur

akuntansi keperilakuan dengan membuktikan adanya disonansi kognitif

dalam setting auditing dan membuktikan adanya pengaruh karakteristik

personal yaitu tipe kepribadian terhadap sikap seseorang. Temuan ini juga

Page 54: PENGARUH SIKAP SKEPTISME AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21638/1/RINA RUSYANTI-FEB.pdf · ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada

memberikan kontribusi bagi praktisi terutama bagi pimpinan kantor

akuntan publik untuk meningkatkan kualitas audit. Adanya penelitian

tentang sikap skeptisme menunjukkan pentingnya aspek tersebut bagi

auditor.

Alasan yang mendasari adalah karena sikap skeptisme seorang

auditor dapat mempengaruhi kualitas audit yang dihasilkan. Dengan

adanya sikap skeptisme auditor maka auditor dapat lebih baik

mengevaluasi bukti audit sehingga mampu menemukan pelanggaran-

pelanggaran yang ada pada laporan keuangan klien. Dengan mengevaluasi

bukti audit secara terus-menerus maka akan menghasilkan laporan

keuangan yang berkualitas.

2. Hubungan Profesionalisme Auditor dengan Kualitas audit.

Penelitian tentang profesionalisme sebelumnya telah dilakukan

oleh Ussahawanitchakit (2008) yang menguji pengaruh profesionalisme

mengenai kualitas audit yang ada dan hasil penelitiannya adalah

profesionalisme memiliki dampak positif yang signifikan terhadap kualitas

audit.

Kemudian Herawaty dan Susanto (2008) meneliti pengaruh

profesionalisme terhadap tingkat materialitas dan hasil penelitiannya

adalah mengidentifikasikan bahwa profesionalisme berpengaruh secara

positif terhadap pertimbangan tingkat materialitas dalam proses audit

laporan keuangan dan semakin tinggi tingkat profesionalisme akuntan

Page 55: PENGARUH SIKAP SKEPTISME AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21638/1/RINA RUSYANTI-FEB.pdf · ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada

publik semakin baik pula pertimbangan tingkat materialitasnya dalam

melaksanakan audit laporan keuangan.

Kemudian Hanggara (2010) meneliti pengaruh profesionalisme

auditor terhadap kualitas audit dan hasil penelitiannya adalah

profesionalisme berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. Adanya

penelitian tentang profesionalisme menunjukkan pentingnya aspek ini bagi

auditor.

Alasan yang mendasari diberlakukannya perilaku profesional yang

tinggi pada setiap profesi adalah kebutuhan akan kepercayaan publik

terhadap kualitas jasa yang diberikan profesi. Bagi akuntan publik, penting

untuk meyakinkan klien dan pemakai laporan keuangan akan kualitas audit

dan jasa lainnya. Jika pemakai jasa tidak memiliki keyakinan pada akuntan

publik, kemampuan para profesional itu untuk memberikan jasa kepada

klien dan masyarakat secara efektif berkurang.

3. Hubungan Tekanan Anggaran Waktu dengan Kualitas Audit

Penelitian tentang tekanan anggaran waktu sebelumnya telah

dilakukan oleh Carey dan Simnett (2006) dan hasil penelitiannya adalah

periode jangka panjang memungkinkan kita untuk mengidentifikasi setiap

penurunan kualitas audit yang terkait dengan masa panjang. Pemeriksaan

beberapa ukuran kualitas audit memungkinkan kita untuk membangun

kepercayaan yang lebih besar dalam hubungan yang diamati antara

panjang kualitas audit dan mitra kepemilikan.

Page 56: PENGARUH SIKAP SKEPTISME AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21638/1/RINA RUSYANTI-FEB.pdf · ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada

Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Wibowo dan Rossieta

(2006) dan hasil penelitiannya adalah belum dapat dibuktikan adanya

pengaruh masa penugasan audit oleh KAP dan AP terhadap kualitas audit.

Saat dilakukan uji sensitivitas dengan menganggap bahwa hubungan masa

penugasan audit dengan kualitas audit berbentuk kuadratik, juga

ditemukan hasil yang serupa, yaitu masa penugasan audit oleh KAP dan

AP tidak berpengaruh terhadap kualitas audit.

Kemudian penelitian oleh Prasita dan Adi (2007) dan hasil

penelitiannya adalah Tekanan anggaran waktu mempunyai pengaruh

negatif terhadap kualitas audit dan semakin tinggi tekanan anggaran waktu

yang dihadapi seorang auditor, maka kualitas audit yang dihasilkan

semakin rendah. Adanya penelitian tentang tekanan anggaran waktu

menunjukkan pentingnya aspek tersebut bagi auditor.

Penelitian yang dilakukan oleh Nataline (2007) ada pengaruh yang

signifikan batasan waktu terhadap kualitas audit. Hasil analisis tersebut

menunjukkan bahwa para auditor yang semakin merasa adanya

kelonggaran dalam menjalankan tugasnya akan berdampak positif

terhadap kaulitas hasil auditnya, sebaliknya dengan waktu yang semakin

sempit akan mengurangi kualitas auditnya. Dari hasil analisis tersebut

memberikan implikasi bahwa agar diperoleh hasil audit yang lebih baik

maka perlu batasan waktu yang tidak terlalu ketat atau lebih longgar.

Penelitian yang di lakukan Agestino (2010) bahwa batasan waktu

audit tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit. Jadi

Page 57: PENGARUH SIKAP SKEPTISME AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21638/1/RINA RUSYANTI-FEB.pdf · ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada

ketat atau tidak alokasi waktu yang ditetapkan tidak mempengaruhi

kualitas audit. Sebab auditor dalam melaksanakan tugas audit selalu

menggunakan keahlian dan pelatihan teknis yang memadai. Jadi apapun

alokasi waktu yang diterapkan, seorang auditor dengan keahlian yang

dimilikinya dapat menyelesaikan tugas audit dengan sempurna.

Alasan yang mendasari adalah bahwa kualitas kinerja seseorang

akan sangat dipengaruhi oleh tekanan atau tuntutan tugas yang dihadapi.

Tekanan anggaran waktu yang sangat ketat bisa menyebabkan penurunan

kualitas audit tetapi jika tekanan anggaran waktu tersebut realistis maka

kemungkinan seorang auditor menemukan pelanggaran-pelanggaran akan

tercapai dengan baik dan dapat meningkatkan kualitas audit seorang

auditor.

Page 58: PENGARUH SIKAP SKEPTISME AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21638/1/RINA RUSYANTI-FEB.pdf · ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada

G. Tinjauan Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

Peneliti Variabel Metodologi Hasil Ridwan Widagdo (2002)

Independen: 12 atribut kualitas audit. Dependen: Kepuasan klien

Analisis Regresi OLS

Sikap skeptisme atau tidak mudah percata termasuk dalam 12 atribut kualitas audit.

Peter Carey dan Roger Simnett (2006)

Independen: Lama waktu auditor melakukan kerjasama dengan klien Dependen: Kualitas audit

Regresi logistik Periode jangka panjang memungkinkan kita untuk mengidentifikasi setiap penurunan kualitas audit yang terkait dengan masa panjang. Pemeriksaan beberapa ukuran kualitas audit memungkinkan kita untuk membangun kepercayaan yang lebih besar dalam hubungan yang diamati antara panjang kualitas audit dan mitra kepemilikan.

Bersambung ke halaman berikutnya

Page 59: PENGARUH SIKAP SKEPTISME AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21638/1/RINA RUSYANTI-FEB.pdf · ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu (Lanjutan) Peneliti Variabel Metodologi Hasil Arie Wibowo dan Hilda Rossieta (2006)

Independen : Masa penugasan audit, ukuran KAP, dan regulasi audit

Dependen: Kualitas audit

Regresi binary logit multivariat

Belum dapat dibuktikan adanya pengaruh masa penugasan audit oleh KAP dan AP terhadap kualitas audit. Saat dilakukan uji sensitivitas dengan menganggap bahwa hubungan masa penugasan audit dengan kualitas audit berbentuk kuadratik, juga ditemukan hasil yang serupa, yaitu masa penugasan audit oleh KAP dan AP tidak berpengaruh terhadap kualitas audit.

Andin Prasita dan Priyo Hari Adi (2007)

Independen : Pengaruh kompleksitas audit dan tekanan angaran waktu Dependen : Kualitas audit dengan moderasi pemahaman terhadap sistem informasi

Regresi sederhana dan regresi interaksi

Tekanan anggaran waktu mempunyai pengaruh negatif terhadap kualitas audit

Semakin tinggi tekanan anggaran waktu yang dihadapi seorang auditor, maka kualitas audit yang dihasilkan semakin rendah.

Bersambung ke halaman berikutnya

Page 60: PENGARUH SIKAP SKEPTISME AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21638/1/RINA RUSYANTI-FEB.pdf · ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu (Lanjutan) Peneliti Variabel Metodologi Hasil Nataline (2007) Independen:

Batasan waktu audit, pengetahuan akuntansi dan auditing, bonus, pengalaman. Dependen: Kualitas audit

Regresi berganda

Batasan waktu audit berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit.

Arleen Herawaty dan Yulius Kurnia Susanto (2008)

Independen : Profesionalisme, pengetahuan akuntan publik dalam mendeteksi kekeliruan, dan etika profesi Dependen : Pertimbangan tingkat materialitas

Regresi berganda

Mengidentifikasikan bahwa profesionalisme berpengaruh secara positif terhadap pertimbangan tingkat materialitas dalam proses audit laporan keuangan.

Semakin tinggi tingkat profesionalisme akuntan publik semakin baik pula pertimbangan tingkat materialitasnya dalam melaksanakan audit laporan keuangan

Phapruke Ussahawanitchakit (2008)

Independen: Kualitas hubungan, profesionalisme, lingkungan yang kompetitif, dan fleksibilitas peraturan. Dependen: Kualitas audit

Analisis regresi OLS

Profesionalisme memiliki dampak positif yang signifikan terhadap kualitas audit

Bersambung ke halaman berikutnya

Page 61: PENGARUH SIKAP SKEPTISME AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21638/1/RINA RUSYANTI-FEB.pdf · ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu (Lanjutan) Peneliti Variabel Metodologi Hasil Maghfirah Gusti dan Syahril Ali (2008)

Independen: Skeptisme profesional auditor, faktor situasi audit, faktor etika, pengalaman, keahlian audit. Dependen: Ketepatan pemberian opini audit oleh akuntan Publik.

Regresi linier Berganda.

skeptisme profesional auditor dan ketepatan pemberian opini auditor oleh akuntan publik terdapat hubungan yang signifikan.

Sri Hasanah (2010)

Independen: Penerapan Aturan Etika, pengalaman, skeptisme profesional auditor. Dependen: Mendeteksi kecurangan

Regresi linier Berganda

Skeptisme profesional auditor berpengaruh secara signifikan terhadap mendeteksi kecurangan.

Dedwi Haliman Hanggara (2010)

Independen: Profesionalisme, pengalaman, independensi Dependen: Kualitas audit

Regresi linier berganda

Profesionalisme berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit.

Andrey Agestino (2010)

Independen: Kompetensi, profesionalisme, bonus, batasan waktu audit Dependen: Kualitas audit

Regresi linier berganda

Batasan waktu audit tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit.

Bersambung ke halaman berikutnya

Page 62: PENGARUH SIKAP SKEPTISME AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21638/1/RINA RUSYANTI-FEB.pdf · ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu (Lanjutan) Peneliti Variabel Metodologi Hasil Mohd Nazli Mohd Nor, Malcolm Smith dan Zubaidah Ismail (2010)

Independen: Tekanan anggaran waktu Dependen: Kualitas audit

Kuesioner dengan teknik convenience sampling

Tekanan anggaran waktu tidak berpengaruh terhadap kualitas audit.

H. Kerangka Pemikiran

Dalam penelitian ini penulis menggambarkan suatu kerangka pemikiran

untuk menganalisis apakah terdapat pengaruh sikap skeptisme auditor,

profesionalisme auditor dan tekanan anggaran waktu terhadap kualitas audit

adalah sebagai berikut:

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

Sikap Skeptisme Auditor (X1)

(Gusti & Ali, 2008)

Profesionalisme Auditor (X2)

(Ussahawanitchakit, 2008)

Kualitas Audit (Y)

(Laila dan Irawati, 2002)

Tekanan Anggaran Waktu (X3)

(Prasita & Adi, 2007)

Page 63: PENGARUH SIKAP SKEPTISME AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21638/1/RINA RUSYANTI-FEB.pdf · ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada

I. Hipotesis

Sesuai dengan perumusan masalah diatas yang didasarkan pada

penelitian-penelitian sebelumnya, hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini

adalah

Ha1: Terdapat pengaruh yang signifikan antara sikap skeptisme auditor

terhadap kualitas audit.

Ha2 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara profesionalisme auditor

terhadap kualitas audit.

Ha3 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara tekanan anggaran waktu

terhadap kualitas audit.

Ha4 : Terdapat pengaruh secara simultan yang signifikan antara sikap

skeptisme auditor, profesionalisme auditor dan tekanan anggaran

waktu terhadap kualitas audit.

Page 64: PENGARUH SIKAP SKEPTISME AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21638/1/RINA RUSYANTI-FEB.pdf · ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Tempat yang digunakan sebagai penelitian ini adalah Kantor Akuntan

Publik (KAP) di Jakarta Utara untuk memperoleh data yang berkaitan dengan

permasalahan yang diteliti. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa adanya

pengaruh sikap skeptisme auditor, profesionalisme auditor dan tekanan

anggaran waktu terhadap kualitas audit.

B. Metode Pemilihan Sampel

Menurut Indrianto dan Soepomo (2002:115) populasi adalah sekelompok

orang, kejadian atau segala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu.

Penelitian ini mengambil objek pada auditor-auditor yang terdapat pada

Kantor Akuntan Publik (KAP) di Jakarta Utara. Pengambilan sampel

dilakukan dengan teknik Convenience Sampling (pemilihan sampel

berdasarkan kenyamanan) yaitu dengan cara memilih auditor-auditor

berdasarkan data yang diperoleh.

Page 65: PENGARUH SIKAP SKEPTISME AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21638/1/RINA RUSYANTI-FEB.pdf · ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada

C. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dilakukan sebagai berikut:

1. Data Primer (Primary data)

Untuk mendukung penelitian ini dan memperoleh data yang dibutuhkan,

maka jenis data yang digunakan adalah data primer. Data primer yang

dikumpulkan melalui metode survey dengan menggunakan kuesioner yang

dibuat oleh penulis. Kuesioner ini diperoleh dari beberapa sumber

referensi, yang kemudian akan dimodifikasi dalam bentuk pertanyaan.

Bobot penilaian atau angka hasil kuesioner dalam penelitian ini sesuai

dengan yang digambarkan dalam skala likert (Likert Scale). Skala likert

menggunakan lima angka penilaian yaitu Sangat Setuju, Setuju, Tidak

Pasti, Tidak Setuju, dan Sangat Tidak Setuju. Kuesioner ini selanjutnya

dikirimkan kepada para karyawan atau staff di KAP yang ada di Jakarta

Utara. Pengiriman kuesioner ini dilakukan secara langsung, yaitu dengan

mengirimkan langsung kepada kantor yang bersangkutan (Indrianto dan

Soepomo, 2002).

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti

secara tidak langsung melalui media perantara. Penulis menggunakan riset

kepustakaan dimana dilakukan dengan cara mengumpulkan, membaca,

dan memahami buku, literature, artikel, jurnal, dan data dari internet.

Page 66: PENGARUH SIKAP SKEPTISME AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21638/1/RINA RUSYANTI-FEB.pdf · ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada

D. Metode Analisis dan Pengolahan Data

1. Uji Kualitas Data

Data-data yang akan digunakan dalam penelitian ini harus terlebih

dahulu dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas. Tujuannya adalah untuk

mengetahui sejauh mana penelitian ini dapat diteruskan dan layak untuk

dilakukan penelitian lebih lanjut.

a. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk memastikan bahwa masing-masing

item dalam instrumen penelitian mampu mengukur variabel yang

ditetapkan dalam penelitian ini. Sebuah instrumen dikatakan valid, jika

mampu mengukur apa yang dinginkan dan mengungkapkan data

variabel yang diteliti secara tepat (Ghozali, 2005:45). Pengujian

validitas dengan menggunakan Pearson correlation yaitu dengan cara

menghitung korelasi antara skor masing-masing pertanyaan dengan

total skor (Ghozali, 2005:46). Kriteria yang digunakan valid atau tidak

valid adalah jika korelasi antara skor masing-masing butir pertanyaan

dengan total skor mempunyai tingkat signifikasi dibawah 0,05 maka

butir pertanyaan tersebut dikatakan valid, dan jika korelasi skor

masing-masing butir pertanyaan mempunyai tingkat diatas 0,05 maka

butir pertanyaan tersebut dikatakan tidak valid (Santoso, 2000:168).

b. Uji Reliabilitas

Pengujian reliabilitas bertujuan untuk mengukur suatu kuesioner

yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. “suatu

Page 67: PENGARUH SIKAP SKEPTISME AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21638/1/RINA RUSYANTI-FEB.pdf · ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada

kuesioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban dari responden

terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu”

(Ghazali, 2005:41).

Pengujian reliabilitas yang digunalan adalah One Shot atau

pengukuran sekali saja, yang mana pengukuran hanya sekali saja dan

kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain atau

mengukur konstrak tertentu menunjukan tingkat reliabilitas yang

digunakan adalah teknik Cronbach Alpha yaitu pengujian yang paling

umum digunakan. “Suatu variabel dikatakan reliable jika menunjukan

nilai Cronbach Alpha lebih besar dari pada 0,60” menurut pendapat

Nunnally (1967) dalam Ghazali (2005:42).

2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji dalam penelitian dilakukan dengan tujuan untuk menguji

apakah model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki

distribusi normal dan mengetahui apakah hasil penyebaran data

penelitian dengan menggunakan model penelitian yang ditetapkan

memenuhi asumsi normal atau tidak. Uji normalitas dapat diamati dari

nilai normal P-plot dan membandingkannya dengan nilai kritis. Uji

normalitas juga dapat diamati dari nilai Kolmogrov-Smirnov.

Page 68: PENGARUH SIKAP SKEPTISME AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21638/1/RINA RUSYANTI-FEB.pdf · ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada

b. Uji Multikoloniearitas

Uji multikoloniearitas bertujuan untuk menguji apakah model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).

Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara

variabel independen, jika variabel independen saling berkorelasi, maka

variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah

variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel

independen sama dengan nol. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya

multikoloniearitas didalam model regresi adalah sebagai berikut

apabila nilai tolerance kurang dari 0,10 atau sama dengan nilai

Varance Inflation Factor (VIF) lebih dari 10, maka dapat menunjukan

adanya multikoloniearitas dan begitu pula sebaliknya (Ghazali,

2005:92)

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan varience dari residual satu pengamatan

ke pengamatan yang lain. Jika varience dari residual satu pengamatan

ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika

berbeda disebut heteroskedastisitas (Ghazali, 2005:105). Model regresi

yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi

heteroskedastisitas.

Page 69: PENGARUH SIKAP SKEPTISME AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21638/1/RINA RUSYANTI-FEB.pdf · ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada

3. Uji Hipotesis

Pada penelitian ini penulis menggunakan dua variabel independen dan satu

variabel dependen. Metode analisis yang digunakan untuk menguji

hipotesis adalah metode regresi berganda (multiple regression), yaitu

regresi yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh

variabel independen terhadap variabel dependen, yang digunakan untuk

menguji Ha1, Ha2, Ha3 dan Ha4 dengan pendekatan interaksi yang

bertujuan untuk memenuhi ekspektasi penelitian mengenai pengaruh sikap

skeptisme auditor, profesionalisme auditor dan tekanan anggaran waktu

terhadap kualitas audit. Persamaan regresinya adalah sebagai berikut:

Keterangan:

Y : kualitas audit

a : konstanta

b1b2b3 : koefisien regresi

X1 : sikap skeptisme auditor

X2 : profesionalisme auditor

X3 : tekanan anggaran waktu

ε : error

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + ε

Page 70: PENGARUH SIKAP SKEPTISME AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21638/1/RINA RUSYANTI-FEB.pdf · ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada

Untuk membuktikan kebenaran uji hipotesis, digunakan uji statistik

terhadap output yang dihasilkan oleh model Regresi Berganda, uji statistik

meliputi:

a. Uji Korelasi dan Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk mengetahui seberapa besar

kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen.

Dalam output SPSS, koefisien determinasi terletak pada tabel Model

Summaryb dan tertulis Adjusted R Square.

Nilai R2 sebesar 1, berarti fluktuasi variabel dependen seluruhnya

dapat dijelaskan oleh variabel independen dan tidak ada faktor lain

yang menyebabkan fluktuasi variabel dependen. Jika nilai R2 berkisar

antara 0 sampai dengan 1, berarti semakin kuat kemampuan variabel

independen dapat menjelaskan fluktuasi variabel dependen (Ghazali,

2005:45).

b. Uji Regresi Secara Simultan (Uji F)

Uji F dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel

independen secara simultan (bersama-sama) terhadap variabel

dependen. Hasil uji F pada output SPSS dapat dilihat pada tabel

ANOVA.

Untuk mengetahui variabel-variabel independen secara simultan

mempengaruhi variabel dependen, dilakukan dengan membandingkan

p-value pada kolom Sig. dengan tingkat signifikasi yang digunakan

sebesar 0,05. Jika p-value lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima dan

Page 71: PENGARUH SIKAP SKEPTISME AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21638/1/RINA RUSYANTI-FEB.pdf · ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada

Ho ditolak, sebaliknya jika p-value lebih besar dari 0,05 maka Ha

ditolak dan Ho diterima (Nugroho, 2005:53).

c. Uji Regresi Secara Parsial (Uji t)

Uji t dilakukan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing

variabel independen secara individual terhadap variabel dependen.

Hasil uji t ini pada output SPSS dapat dilihat pada table Coefficientsa.

Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh masing-masing variabel

independen secara individual terhadap variabel dependen, dilakukan

dengan membandingkan p-value pada kolom Sig. Masing-masing

variabel independen dengan tingkat signifikan yang digunakan 0,05.

Jika p-value lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima dan Ho ditolak.

Sebaliknya jika p-value lebih besar dari 0,05 maka Ha ditolak dan Ho

diterima (Nugroho, 2005:55).

E. Operasional Variabel Penelitian

Operasional variabel adalah bagaimana menemukan dan mengukur

variabel-variabel tersebut dilapangan dengan merumuskan secara singkat dan

jelas, serta tidak menimbulkan berbagai tafsiran. Pertanyaan atau pernyataan

dalam kuesioner untuk masing-masing variabel dalam penelitian ini diukur

dengan menggunakan sekala likert. Kemudian jawaban yang didapat akan

dibuat skor tertinggi bernilai 5 (empat) dan terendah 1 (satu). Untuk

jawabannya yaitu sangat tidak setuju (STS) = skor 1, tidak setuju (TS) = skor

2, netral (N) = skor 3, setuju (S) = skor 4, dan sangat setuju (ST) = skor 5.

Page 72: PENGARUH SIKAP SKEPTISME AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21638/1/RINA RUSYANTI-FEB.pdf · ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdapat 2 variabel, yaitu:

1. Variabel Independen

Variabel independen adalah variabel bebas dan mempengaruhi variabel

lain (dependen). Variabel independen dalam penelitian ini adalah sikap

skeptisme auditor, profesionalisme auditor dan tekanan anggaran waktu.

a. Sikap Skeptisme Auditor

Sikap skeptisme auditor merupakan indikator dalam hal kualitas audit

seorang auditor dalam mengevaluasi bukti audit secara terus menerus

dan auditor tersebut mampu menemukan pelanggaran-pelanggaran

yang ada pada laporan keuangan. Semua item pertanyaan diukur pada

skala likert 1 sampai 5.

b. Profesionalisme Auditor

Profesionalisme telah menjadi isu yang kritis untuk profesi akuntan

karena dapat menggambarkan kinerja akuntan tersebut terutama dalam

hal kualitas auditnya. Pengukuran dalam penelitian ini menggunakan 5

dimensi profesionalisme auditor dalam Herawaty dan Susanto (2008).

Semua item pertanyaan diukur pada skala likert 1 sampai 5.

c. Tekanan Anggaran Waktu

Azad (1994) dalam Prasita dan Adi (2007) menemukan bahwa kondisi

yang tertekan (secara waktu), auditor cenderung berperilaku

disfungsional yang pada gilirannya dapat menghasilkan laporan audit

dengan kualitas rendah. Riset Coram dkk dalam Prasita dan Adi (2007)

menunjukkan terdapat penurunan kualitas audit pada auditor yang

Page 73: PENGARUH SIKAP SKEPTISME AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21638/1/RINA RUSYANTI-FEB.pdf · ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada

mengalami tekanan dikarenakan anggaran waktu yang sangat ketat.

Semua item pertanyaan diukur pada skala likert 1 sampai 5.

2. Variabel Dependen

Variable dependen adalah variabel tidak bebas atau yang dipengaruhi

variabel lain. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kualitas audit.

Kualitas jasa sangat penting untuk meyakinkan bahwa profesi bertanggung

jawab kepada klien, masyarakat umum dan aturan-aturan. Kualitas audit

seorang auditor diharapkan dapat menemukan pelanggaran-pelanggaran dalam

laporan keuangan klien dan laporan keuangan bisa diterima oleh pihak

eksternal atau para pemakai laporan keuangan yang berkepentingan.

Page 74: PENGARUH SIKAP SKEPTISME AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21638/1/RINA RUSYANTI-FEB.pdf · ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada

Tabel 3.1 Operasional Variabel

Variabel Sub Variabel Indikator Skala Sikap

skeptisme auditor

(X1)

Noviyanti (2008)

a. Auditor diharapkan mempunyai sikap skeptisme terhadap proses audit.

b. Sikap skeptisme berpengaruh dalam menemukan pelanggaran-pelanggaran dalam laporan keuangan.

c. Auditor dalam mengevaluasi temuan audit harus menggunakan sikap skeptisme.

d. Tuntutan professional seorang auditor dalam mengaudit mengakibatkan tumbuhnya sikap skeptisme

e. Auditor diharapkan mempunyai sikap skeptis terhadap temuan audit yang berhubungan dengan wajar dan tidaknya laporan keuangan.

f. Bersikap cermat dan seksama dalam melaksanakan tugas audit merupakan faktor sikap skeptisme.

Interval

Profesional Auditor

(X2)

Herawaty dan Susanto

(2008)

1. Pengabdian pada Profesi (dedication).

a. Menggunakan pengetahuan dan kecakapan yang dimiliki dalam proses audit.

b. Menggunakan keahlian yang dimiliki dalam proses audit.

c. Menggunakan pengalaman yang dimiliki dalam proses audit.

Interval

Bersambung ke halaman berikutnya

Page 75: PENGARUH SIKAP SKEPTISME AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21638/1/RINA RUSYANTI-FEB.pdf · ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada

Tabel 3.1 Operasional Variabel (Lanjutan) Variabel Sub Variabel Indikator Skala

2. Kewajiban Sosial (social obligation)

a. Selalu meletakkan kepentingan pribadi dibawah kepentingan masyarakat dalam menciptakan profesionalisme auditor.

b. Sikap profesional selalu tercipta dari lingkungan profesi atau lingkungan organisasi.

c. Memenuhi standar kualitas dan profesionalisme dalam setiap penugasan sehingga dapat memberikan pelayanan yang baik kepada Publik.

Interval

3. Kemandirian (autonomy demands)

a. Selalu bersikap percaya diri akan kemampuan yang dimiliki dalam proses audit.

b. Menggunakan sikap independensi auditor dalam setiap proses audit.

c. Selalu melihat pengalaman-pengalaman audit sebelumnya dalam membuat keputusan audit.

Interval

4. Keyakinan Terhadap Peraturan Profesi (belief in self-regulation)

a. Menerima kritik dan saran dari rekan sesama profesi yang berhubungan dengan kinerja sebagai seorang auditor.

b. Percaya dan yakin akan nasihat dari rekan sesama profesi.

c. Keyakinan terhadap peraturan profesi menjadi motor bagi auditor untuk memberikan hasil pekerjaan serta pertimbangan yang dapat dipertanggungjawabkan.

Interval

Bersambung ke halaman berikutnya

Page 76: PENGARUH SIKAP SKEPTISME AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21638/1/RINA RUSYANTI-FEB.pdf · ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada

Tabel 3.1 Operasional Variabel (Lanjutan) Variabel Sub Variabel Indikator Skala

5. Hubungan dengan sesama profesi (professional community affiliation)

a. Menjaga hubungan baik dengan rekan seprofesi.

b. Melakukan interaksi dengan sesama profesi sehingga dapat menambah pengetahuan auditor.

c. Melakukan interaksi dengan sesama profesi sehingga semakin bijaksana dalam membuat perencanaan dan pertimbangan dalam proses pengauditan.

Interval

Tekanan Anggaran

Waktu (X3)

Prasita dan

Adi (2007)

a. Auditor sering dihadapkan pada pengalokasian waktu pemeriksaan yang sangat ketat dan kaku.

b. Auditor dituntut untuk dapat menyelesaikan pekerjaannya tepat waktu, sesuai dengan waktu yang telah disepakati dengan klien.

c. Auditor sering menghadapi tekanan dari pengalokasian waktu yang sangat ketat oleh klien, akibatnya dapat mengancam kualitas audit.

d. Adanya tekanan anggaran waktu dapat mengakibatkan penghentian audit secara dini (prematur sign off).

e. Tekanan anggaran waktu menyebabkan menurunnya efektifitas dan efisiensi kegiatan pengauditan.

Interval

Bersambung ke halaman berikutnya

Page 77: PENGARUH SIKAP SKEPTISME AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21638/1/RINA RUSYANTI-FEB.pdf · ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada

Tabel 3.1 Operasional Variabel (Lanjutan) Variabel Sub Variabel Indikator Skala

f. Adanya tekanan anggaran waktu dapat menyebabkan gagal mengivestigasi isu-isu relevan, yang pada gilirannya dapat menghasilkan laporan audit dengan kualitas rendah.

g. Kualitas audit bisa menjadi semakin buruk, bila alokasi waktu yang dianggarkan tidak realistis dengan kompleksitas audit yang diterimanya.

h. Anggaran waktu yang stabil dapat meningkatkan kualitas jasa audit.

i. Semakin lama proses audit yang dilakukan oleh akuntan publik, maka akan mempengaruhi kualitas audit.

Kualitas Audit (Y)

Laila dan Irawati (2002)

a. Pendidikan yang berhubungan dengan profesi auditor dapat meningkatkan kualitas audit.

b. Pengalaman menjadi pelajaran yang baik bagi auditor dalam proses audit.

c. Auditor dituntut memiliki integritas dalam meningkatkan kualitas audit

d. Auditor dituntut menggunakan standar auditing dalm proses audit agar tercipta kualitas audit.

e. Auditor dituntut independen dalam proses audit.

Interval

Bersambung ke halaman berikutnya

Page 78: PENGARUH SIKAP SKEPTISME AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21638/1/RINA RUSYANTI-FEB.pdf · ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada

Tabel 3.1 Operasional Variabel (Lanjutan) Variabel Sub Variabel Indikator Skala

f. Auditor dituntut dapat mengetahui temuan yang bersifat material dan tidak material.

g. Auditor dituntut melakukan audit dengan cermat dan seksama.

h. Auditor dituntut obyektivitas dalam hal mengungkap fakta atas kecurangan yang terjadi dalam laporan keuangan.

i. Auditor selalu mendahulukan kepentingan publik daripada kepentingan pribadi.

j. Auditor dapat memberikan pernyataan apakah wajar atau tidak laporan keuangan tersebut.

k. Auditor dituntut menggunakan sifat profesional dalam proses audit.

l. Auditor dituntut mempunyai rasa skeptisme terhadap temuan audit sehingga dapat meningkatkan kualitas audit.

Page 79: PENGARUH SIKAP SKEPTISME AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21638/1/RINA RUSYANTI-FEB.pdf · ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian menggunakan instrumen angket atau kuesioner yang

telah disebar, dengan objek penelitian adalah auditor yang bekerja di

Kantor Akuntan Publik (KAP) yang terdaftar dalam directory Kantor

Akuntan Publik 2010 di wilayah Jakarta Utara berdasarkan catatan Institut

Akuntan Publik Indonesia (IAPI) dan Departemen Keuangan Republik

Indonesia Sekretariat Jenderal Pusat Pembinaan Akuntan dan Jasa Penilai.

Sampel diambil dengan metode convenience sampling dengan

mempertimbangkan kemudahan memperoleh data dan mengakses lokasi

KAP, penulis menyebarkan 70 kuesioner ke 9 KAP di wilayah Jakarta

Utara sejak tanggal 1 November 2010. Penyebaran kuesioner penelitian

yang diterima dan dapat diolah dideskripsikan pada tabel berikut:

Tabel 4.1 Deskripsi Penyebaran Kuesioner yang Diterima

Dan Dapat Diolah No. Nama KAP Wilayah Jumlah

kuesioner 1 A. S. Akhmadwijaya Jakarta Utara 5 2. Eddy Kaslim Jakarta Utara 5 3. Ghazali, Sahat dan Rekan Jakarta Utara 10 4. Handoko dan Suparmun Jakarta Utara 10 5. Johan Malonda, Astika dan Rekan Jakarta Utara 10 6. Juliawati Jakarta Utara 5 7. Kadir Rahman Jakarta Utara 5 8. Mulyati Rini dan Rekan Jakarta Utara 10

Page 80: PENGARUH SIKAP SKEPTISME AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21638/1/RINA RUSYANTI-FEB.pdf · ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada

9. Tommy Santoso Jakarta Utara 10 Sumber : Data yang diolah, 2010

Kuesioner yang tidak diisi sebanyak 10 buah atau 14,3%.

Kuesioner yang dapat diolah berjumlah 60 buah atau 85,7%. Gambaran

mengenai data sampel ini dapat dilihat pada tabel 4.2

Tabel 4.2 Sampel dan tingkat Pengembalian

Keterangan Jumlah Persentase Penyebaran kuesioner 70 100% Kuesioner yang diisi 60 85,7% Kuesioner yang tidak diisi 10 14,3% Kuesioner yang dapat diolah 60 85,7%

Sumber : Data yang diolah, 2010

2. Karakteristik Profil Responden

Responden dalam penelitian ini adalah auditor yang bekerja pada

KAP di Jakarta Utara. Berikut ini adalah deskripsi mengenai identitas

responden penelitian yang terdiri dari usia, jenis kelamin, jenjang

pendidikan, pengalaman kerja, dan jabatan dalam KAP responden.

a. Deskripsi responden berdasarkan usia

Tabel 4.3 Data Responden Berdasarkan Usia responden

Usia Responden Jumlah Persentase 20-30 thn 31-40 thn >40 thn

53 4 3

88,3% 6,7% 5%

Total 60 100% Sumber : Data yang diolah, 2010

Tabel 4.3 di atas menunjukkan bahwa usia responden

didominasi oleh responden yang berusia 20-30 thn sebanyak 53 orang

Page 81: PENGARUH SIKAP SKEPTISME AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21638/1/RINA RUSYANTI-FEB.pdf · ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada

atau 88,3%. Responden yang berusia 31-40 thn sebanyak 4 orang atau

6,7% dan responden yang berusia >40 thn sebanyak 3 orang atau 5%.

b. Deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin

Tabel 4.4 Data Respoden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Persentase Laki-laki Perempuan

41 19

68,3% 31,7%

Total 60 100% Sumber : Data yang diolah, 2010

Tabel 4.4 di atas menunjukkan bahwa sekitar 41 orang atau

68,3% responden didominasi oleh jenis kelamin laki-laki, dan sisanya

sebesar 19 orang atau 31,7% responden berjenis kelamin perempuan.

c. Deskripsi responden berdasarkan pendidikan terakhir

Tabel 4.5 Data Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Jenjang Pendidikan Jumlah Persentase SMA/SMK D3 S1 S2

- 4

51 5

- 6,7% 85% 8,3%

Total 60 100%

Sumber : Data yang diolah, 2010

Berdasarkan tabel 4.5 dapat diketahui bahwa sebagian besar

responden berpendidikan terakhir Strata Satu (S1) dengan jumlah 51

responden atau sebesar 85%. Responden yang berpendidikan terakhir

Strata Dua (S2) berjumlah 5 orang atau sebesar 8,3% dan sisanya

sebesar 6,7% atau 4 orang berpendidikan terakhir Diploma Tiga (D3).

Page 82: PENGARUH SIKAP SKEPTISME AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21638/1/RINA RUSYANTI-FEB.pdf · ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada

d. Deskripsi responden berdasarkan pengalaman kerja

Tabel 4.6 Data Responden Berdasarkan Pengalaman Kerja

Lama Bekerja Jumlah Persentase < 1 Tahun 1-2 Tahun 2-3 Tahun > 3 Tahun

17 25 7

11

28,3% 41,7% 11,7% 18,3%

Total 60 100% Sumber : Data yang diolah, 2010

Berdasarkan tabel 4.6 di atas dapat diketahui bahwa mayoritas

responden atau sebanyak 41,7% atau sekitar 25 auditor memiliki

pengalaman bekerja 1-2 tahun, 28,3% atau sekitar 17 auditor memiliki

pengalaman kerja <1 tahun. Sedangkan 18,3% atau sekitar 11 auditor

memiliki pengalaman kerja >3 tahun dan sisanya 11,7% atau sekitar 7

auditor memiliki pengalaman 2-3 tahun.

e. Karakteristik responden berdasarkan posisi terakhir

Tabel 4.7 Data Responden Berdasarkan Posisi Terakhir

Jabatan Dalam KAP Jumlah Persentase Junior Auditor Senior Auditor Supervisor Partner

41 12 6 1

68,3% 20% 10% 1,7%

Total 60 100%

Sumber : Data yang diolah, 2010

Berdasarkan tabel 4.7 di atas diperoleh informasi bahwa

mayoritas responden sebanyak 41 orang atau sebesar 68,3%

menduduki posisi sebagai auditor junior dan auditor senior sebanyak

12 orang atau sebesar 20%. Responden yang menduduki jabatan

sebagai supervisor sebanyak 6 orang atau 10% dan sisanya adalah

Page 83: PENGARUH SIKAP SKEPTISME AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21638/1/RINA RUSYANTI-FEB.pdf · ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada

yang menduduki posisi sebagai partner sebanyak 1 orang atau sebesar

1,7%.

B. Hasil Uji Kualitas Data

1. Hasil Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu

kuesioner. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan Pearson

Corelation, pedoman suatu model dikatakan valid jika tingkat

signifikansinya dibawah 0,05 maka butir pertanyaan tersebut dapat

dikatakan valid. Tabel-tabel dibawah ini menunjukkan hasil uji validitas

dari empat variabel yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu: sikap

skeptisme auditor, profesionalisme auditor, tekanan anggaran waktu, dan

kualitas audit.

Pada tabel 4.8 berikut ini disajikan hasil uji validitas data hasil

statistik variabel sikap skeptisme auditor.

Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Variabel Sikap Skeptisme Auditor

Butir Pertanyaan Pearson Corelation

Sig (2-Tailed)

Keterangan

SA1 0,859** 0,000 Valid SA2 0,597** 0,000 Valid SA3 0,767** 0,000 Valid SA4 0,750** 0,000 Valid SA5 0,764** 0,000 Valid SA6 0,891** 0,000 Valid

Sumber : Data yang diolah, 2010

Page 84: PENGARUH SIKAP SKEPTISME AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21638/1/RINA RUSYANTI-FEB.pdf · ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada

Berdasarkan hasil uji statisitik pada tabel 4.8 menjelaskan bahwa

variabel sikap skeptisme auditor (SA) terdiri atas 6 butir pertanyaan yang

keseluruhannya adalah valid dengan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05.

Jadi dapat disimpulkan bahwa masing-masing butir pertanyaan dapat

disertakan dalam penelitian berikutnya.

Pada tabel 4.9 berikut ini disajikan hasil uji validitas data hasil

statistik variabel profesionalisme auditor.

Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas Variabel Profesionalisme Auditor

Butir Pertanyaan Pearson Corelation

Sig (2-Tailed)

Keterangan

PA1 0,792** 0,000 Valid PA2 0,653** 0,000 Valid PA3 0,267** 0,039 Valid PA4 0,495** 0,000 Valid PA5 0,497** 0,000 Valid PA6 0,561** 0,000 Valid PA7 0,620** 0,000 Valid PA8 0,736** 0,000 Valid PA9 0,470** 0,000 Valid

PA10 0,790** 0,000 Valid PA11 0,337** 0,008 Valid PA12 0,585** 0,000 Valid PA13 0,802** 0,000 Valid PA14 0,582** 0,000 Valid PA15 0,742** 0,000 Valid

Sumber : Data yang diolah, 2010

Berdasarkan hasil uji statistik pada tabel 4.9 nilai profesionalisme

auditor (PA) yang terdiri dari 15 butir pertanyaan dan keseluruhannya

valid dengan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05. Jadi dapat disimpulkan

bahwa masing-masing butir pertanyaan dapat disertakan dalam penelitian

berikutnya.

Page 85: PENGARUH SIKAP SKEPTISME AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21638/1/RINA RUSYANTI-FEB.pdf · ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada

Pada tabel 4.10 berikut ini disajikan hasil uji validitas data hasil

statistik variabel tekanan anggaran waktu.

Tabel 4.10 Hasil Uji Validitas Variabel Tekanan Anggaran Waktu

Butir Pertanyaan Pearson Corelation

Sig (2-Tailed)

Keterangan

TAW1 0,381** 0,003 Valid TAW2 0,163 0,213 Tidak Valid TAW3 0,741** 0,000 Valid TAW4 0,574** 0,000 Valid TAW5 0,754** 0,000 Valid TAW6 0,660** 0,000 Valid TAW7 0,645** 0,000 Valid TAW8 0,660** 0,000 Valid TAW9 0,776** 0,000 Valid

Sumber : Data yang diolah, 2010

Tabel 4.10 menunjukkan variabel tekanan anggaran waktu (TAW)

yang terdiri dari 9 butir pertanyaan, dari 9 butir pertanyaan tersebut

terdapat butir pertanyaan yang tidak valid yaitu butir pertanyaan ke-2

dengan nilai signifikansi lebih besar dari 0,05. Sehingga harus dikeluarkan

dan tidak diikutsertakan dalam pengujian data selanjutnya. Pengujian

dilakukan kembali berdasarkan item pertanyaan 2 yang sudah dikeluarkan.

Hasil pengujian berdasarkan pertanyaan yang sudah dikeluarkan yaitu item

pertanyaan 2 dapat dilihat pada tabel 4.11.

Page 86: PENGARUH SIKAP SKEPTISME AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21638/1/RINA RUSYANTI-FEB.pdf · ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada

Tabel 4.11 Hasil Uji Validitas Variabel Tekanan Anggaran Waktu

Setelah Item 2 Dikeluarkan Butir Pertanyaan Pearson

Corelation Sig

(2-Tailed) Keterangan

TAW1 0,360** 0,005 Valid TAW2 0,720** 0,000 Valid TAW3 0,600** 0,000 Valid TAW4 0,788** 0,000 Valid TAW5 0,682** 0,000 Valid TAW6 0,620** 0,000 Valid TAW7 0,644** 0,000 Valid TAW8 0,791** 0,000 Valid

Sumber : Data yang diolah, 2010

Berdasarkan hasil uji statistik pada tabel 4.11 nilai tekanan

anggaran waktu (TAW) keseluruhannya valid dengan nilai signifikansi

lebih kecil dari 0,05. Jadi dapat disimpulkan bahwa masing-masing butir

pertanyaan dapat disertakan dalam penelitian berikutnya.

Pada tabel 4.12 berikut ini disajikan hasil uji validitas data statistik

variabel kualitas audit.

Tabel 4.12 Hasil Uji Validitas Variabel Kualitas Audit

Butir Pertanyaan Pearson Corelation

Sig (2-Tailed)

Keterangan

KA1 0,671** 0,000 Valid KA2 0,646** 0,000 Valid KA3 0,568** 0,000 Valid KA4 0,715** 0,000 Valid KA5 0,654** 0,000 Valid KA6 0,450** 0,000 Valid KA7 0,614** 0,000 Valid KA8 0,673** 0,000 Valid KA9 0,609** 0,000 Valid

KA10 0,696** 0,000 Valid KA11 0,733** 0,000 Valid KA12 0,215 0,099 Tidak Valid

Sumber : Data yang diolah, 2010

Page 87: PENGARUH SIKAP SKEPTISME AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21638/1/RINA RUSYANTI-FEB.pdf · ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada

Tabel 4.12 menunjukkan variabel kualitas audit (KA) yang terdiri

dari 12 butir pertanyaan, dari 12 butir pertanyaan tersebut terdapat butir

pertanyaan yang tidak valid yaitu butir pertanyaan ke-12 dengan nilai

signifikansi lebih besar dari 0,05. Sehingga harus dikeluarkan dan tidak

diikutsertakan dalam pengujian data selanjutnya. Pengujian dilakukan

kembali berdasarkan item pertanyaan 12 yang sudah dikeluarkan. Hasil

pengujian berdasarkan pertanyaan yang sudah dikeluarkan yaitu item

pertanyaan 12 dapat dilihat pada tabel 4.13

Tabel 4.13 Hasil Uji Validitas Variabel Kualitas Audit

Setelah Item 12 Dikeluarkan Butir Pertanyaan Pearson

Corelation Sig

(2-Tailed) Keterangan

KA1 0,675** 0,000 Valid KA2 0,625** 0,000 Valid KA3 0,583** 0,000 Valid KA4 0,752** 0,000 Valid KA5 0,666** 0,000 Valid KA6 0,410** 0,001 Valid KA7 0,658** 0,000 Valid KA8 0,709** 0,000 Valid KA9 0,603** 0,000 Valid KA10 0,723** 0,000 Valid KA11 0,739** 0,000 Valid

Sumber : Data yang diolah, 2010

Berdasarkan hasil uji statistik pada tabel 4.13 nilai kualitas audit

(KA) keseluruhannya valid dengan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05.

Jadi dapat disimpulkan bahwa masing-masing butir pertanyaan dapat

disertakan dalam penelitian berikutnya.

Page 88: PENGARUH SIKAP SKEPTISME AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21638/1/RINA RUSYANTI-FEB.pdf · ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada

2. Hasil Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas ini dilakukan untuk menguji konsistensi jawaban

dari responden melalui pertanyaan yang diberikan. Hasil dari pengujian

reliabilitas digunakan untuk mengetahui apakah instrumen penelitian yang

dipakai dapat digunakan berkali-kali pada waktu yang berbeda.

Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang

merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dapat

dikatakan reliable atau handal jika jawaban responden terhadap

pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.

Dalam pengujian reliabilitas ini, peneliti menggunakan metode

statistik Cronbach Alpha dengan signifikansi yang digunakan sebesar 0,60

dimana jika nilai Cronbach Alpha dari suatu variabel lebih besar dari 0,60

maka butir pertanyaan yang diajukan dalam pengukuran instrumen

tersebut memiliki reliabilitas yang memadai. Sebaliknya, jika nilai

Cronbach Alpha dari suatu variabel lebih kecil dari 0,60 maka butir

pertanyaan tersebut tidak realible (Ghozali, 2005:42).

Tabel 4.14 Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Jumlah Butir Pertanyaan

Cronbach Alpha

Sikap Skeptisme Auditor 6 0,867 Profesionalisme Auditor 15 0,871 Tekanan Anggaran Waktu 8 0,808 Kualitas Audit 11 0,856

Sumber: Data yang diolah, 2010

Page 89: PENGARUH SIKAP SKEPTISME AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21638/1/RINA RUSYANTI-FEB.pdf · ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada

Berdasarkan tabel 4.14 menunjukkan bahwa instrumen untuk

setiap variabel penelitian adalah reliabel, karena α hitung > 0,60. Pada

variabel sikap skeptisme auditor memiliki α hitung 0,867 > 0,60. Variabel

profesionalisme auditor memiliki α hitung 0,871 > 0,60. Variabel tekanan

anggaran waktu memiliki α hitung 0,808 > 0,60. Dan variabel kualitas

audit memilki α hitung 0,856 > 0,60. Hasil tersebut mengindikasikan

bahwa instrument penelitian ini akan menghasilkan data yang sama

walaupun digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama.

C. Hasil Uji Asumsi Klasik

1. Hasil Uji Normalitas

Uji normalitas ini dilakukan untuk menguji apakah dalam model

regresi, variabel penggangu atau residual memiliki distribusi normal.

Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau paling tidak

mendekati normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan uji F mengasumsikan

bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar

maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Untuk

mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan

melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif

dari distribusi normal.

Normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik)

pada sumbu diagonal dari grafik. Jika data (titik) menyebar disekitar garis

diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka menunjukkan pola

Page 90: PENGARUH SIKAP SKEPTISME AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21638/1/RINA RUSYANTI-FEB.pdf · ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada

distribusi normal yang mengindikasikan bahwa model regresi memenuhi

asumsi normalitas. Jika data (titik) menyebar menjauh dari diagonal atau

tidak mengikuti arah garis diagonal maka tidak menunjukkan pola

distribusi normal yang mengindikasikan bahwa model regresi tidak

memenuhi asumsi normalitas (Ghozali, 2005:110).

Pada gambar 4.1 histogram menunjukkan adanya normalitas dalam

penelitian ini. Pada gambar 4.2 menunjukkan adanya persebaran data

(titik) pada sumbu diagonal yang mendekati garis diagonal. Berdasarkan

pedoman uji normalitas mengatakan bahwa jika persebaran data (titik)

mengikuti atau mendekati garis normal maka suatu penelitian dapat

dikatakan normal. Melihat hal tersebut maka dapat disimpulkan penelitian

ini memenuhi uji normalitas.

Berikut ini adalah hasil dari uji analisis normalitas grafik

Histogram dan grafik P-Plot:

Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik Histogram

Sumber : Data yang diolah, 2010

Page 91: PENGARUH SIKAP SKEPTISME AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21638/1/RINA RUSYANTI-FEB.pdf · ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada

Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik P-Plot

Sumber : Data yang diolah, 2010

Dengan melihat tampilan hasil uji statistik pada gambar 4.1

(histogram) maupun 4.2 (normal probability plot) dapat disimpulkan

bahwa grafik histogram memberikan pola distribusi yang normal, hal ini

didukung dengan grafik normal plot terlihat titik-titik menyebar di sekitar

garis diagonal, serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. Kedua

grafik ini menunjukkan bahwa model regresi layak dipakai karena

memenuhi asumsi normalitas.

2. Hasil Uji Multikoloniearitas

Uji multikoloniearitas bertujuan untuk menguji apakah model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).

Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel

independen. Jika variabel independen saling berkolerasi maka, maka

variabel-variabel ini tidak ortogonal. Hasil uji multikoloniearitas dapat

dilihat dari nilai tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF). Kedua

ukuran ini menunjukan setiap variabel independen dan manakah yang

Page 92: PENGARUH SIKAP SKEPTISME AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21638/1/RINA RUSYANTI-FEB.pdf · ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada

dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Tolerance mengukur variabel

independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen

lainnya. Tabel 4.15 dibawah ini menyajikan hasil multikoloniearitas.

Tabel 4.15 Hasil Uji Multikoloniearitas

Coefficients(a) Predictor Tollerance VIF Keputusan

Sikap Skeptisme Auditor 0,985 1,015 Tidak Multikoloniearitas Profesionalisme Auditor 0,943 1,061 Tidak Multikoloniearitas

Tekanan Anggaran Waktu 0,936 1,068 Tidak Multikoloniearitas Sumber: Data yang diolah, 2010

Berdasarkan tabel 4.15 diatas menunjukkan bahwa tidak ada

problem multikoloniearitas. Pada variabel sikap skeptisme auditor nilai

tollerance 0,985 > 0,10 sedangkan nilai VIF 1,015 < 10. Variabel

profesionalisme auditor memiliki nilai tollerance 0,943 > 0,10 sedangkan

nilai VIF 1,061 < 10. Variabel tekanan anggaran waktu menunjukkan nilai

tollerance 0,936 > 0,10 sedangkan nilai VIF 1,068 < 10. Hasil perhitungan

nilai tolerance tersebut menunjukan tidak ada variabel independen yang

memiliki nilai tolerance kurang dari 0,10 yang berarti tidak ada korelasi

antar variabel independen. Hasil perhitungan nilai Variance Inflation

Factor (VIF) juga menunjukan hal yang sama tidak ada satu variabel

independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10 (Ghazali, 2005:92). Jadi

dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikoloniearitas antar variabel

independen dalam model regresi.

Page 93: PENGARUH SIKAP SKEPTISME AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21638/1/RINA RUSYANTI-FEB.pdf · ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada

3. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Hasil pengujian heteroskedastisitas berupa grafik scatterplot

berikut hasil pengujiannya:

Gambar 4.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas

Sumber : Data yang diolah, 2010 Dari hasil uji statistik pada gambar 4.3 terlihat bahwa titik-titik

menyebar secara acak serta menyebar baik diatas maupun dibawah angka

0 pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan tidak terjadi

heteroskedastisitas pada model regresi ini.

D. Hasil Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan analisis regresi

linear berganda dengan tingkat signifikansi =0,05 yang terdiri dari :

pengujian korelasi atau koefisien determinasi, uji F, dan uji t.

Page 94: PENGARUH SIKAP SKEPTISME AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21638/1/RINA RUSYANTI-FEB.pdf · ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada

1. Hasil Uji Korelasi Dan Determinasi (R2)

Uji ini dilakukan untuk mengukur kemampuan variabel-variabel

independen, yaitu sikap skeptisme auditor, profesionalisme auditor, dan

tekanan anggaran waktu dalam menjelaskan variasi variabel dependen,

yaitu kualitas audit. Hasil uji koefisien determinasi dapat dilihat pada

kolom adjusted R square, yang ditampilkan pada tabel berikut:

Tabel 4.16 Hasil Uji Korelasi dan Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the

Estimate

1 .477a .227 .186 3.379

a. Predictors: (Constant), tekanan anggaran waktu, sikap skeptisme auditor, profesionalisme auditor

b. Dependent Variable: kualitas audit

Sumber: Data yang diolah, 2010

Pada tabel 4.16 diatas menunjukkan nilai koefisien adjusted R

square adalah sebesar 0,186 atau 18,6%. Maka dapat disimpulkan bahwa

variabel kualitas audit (Y) yang dapat dijelaskan oleh variabel sikap

skeptisme auditor (X1), profesionalisme auditor (X2), tekanan anggaran

waktu (X3) adalah sebesar 18,6%. Sedangkan sisanya 81,4% dijelaskan

oleh variabel lainnya yang tidak dimasukkan dalam model regresi.

Variabel lainnya seperti kompetensi, independensi, pengalaman dan lain-

lain.

Angka koefisien kolerasi (R) pada tabel 4.16 sebesar 0,477

menunjukkan bahwa hubungan antara variabel independen dengan

variabel dependen adalah kuat karena memiliki koefisien korelasi diatas

Page 95: PENGARUH SIKAP SKEPTISME AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21638/1/RINA RUSYANTI-FEB.pdf · ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada

0,05. Standar Error of Estimate (SEE) sebesar 3,379. Makin kecil nilai

SEE akan membuat model regresi semakin tepat dalam memprediksi

variabel dependen.

2. Hasil Uji F (Simultan)

Pengujian signifikansi simultan (uji F) dilakukan untuk

menunjukkan apakah semua variabel independen yang digunakan dalam

model regresi mempunyai pengaruh yang signifikan secara bersama-sama

terhadap variabel dependen. Hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.17 Hasil Uji F

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 187.945 3 62.648 5.486 .002a

Residual 639.455 56 11.419 Total 827.400 59

a. Predictors: (Constant), tekanan anggaran waktu, sikap skeptisme auditor, profesionalisme auditor b. Dependent Variable: kualitas audit

Sumber: Data yang diolah, 2010

Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel 4.17 menunjukkan

bahwa dari uji F test nilai F hitung sebesar 5,486 dengan nilai signifikansi

sebesar 0,002 atau lebih kecil dari nilai probabilitas (p-value) 0,05 (0,002

< 0,05). Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa pengaruh sikap skeptisme

auditor, profesionalisme auditor dan tekanan anggaran waktu secara

bersama-sama (simultan) mempunyai pengaruh signifikan terhadap

kualitas audit.

Sikap skeptisme auditor, profesionalisme auditor dan tekanan

anggaran waktu secara bersama-sama mempengaruhi kualitas audit.

Page 96: PENGARUH SIKAP SKEPTISME AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21638/1/RINA RUSYANTI-FEB.pdf · ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada

Semakin tinggi profesionalisme dan keahlian seorang auditor maka dapat

menentukan kualitas audit yang dihasilkan karena auditor dengan

profesionalisme dan keahlian yang tinggi akan mampu meminimalisasi

tingkat kesalahan dan dapat menemukan pelanggaran-pelanggaran dalam

laporan keuangan klien. Dalam SPAP dijelaskan tentang standar audit

diantaranya adalah:

a) Standar Umum: auditor harus memiliki keahlian dan pelatihan teknis

yang memadai, independepensi dalam sikap mental dan kemahiran

profesional dengan cermat dan seksama

b) Standar pelaksanaan pekerjaan lapangan: perencanaan dan supervisi

audit, pemahaman yang memadai atas struktur pengendalian intern, dan

bukti audit yang cukup dan kompeten.

c) Standar pelaporan: pernyataan apakah laporan keuangan sesuai dengan

prinsip akuntansi yang berlaku umum, pernyataan mengenai

ketidakkonsistensian penerapan prinsip akuntansi yang berlaku umum,

pengungkapan informatif dalam laporan keuangan, dan pernyataan

pendapat atas laporan keuangan secara keseluruhan.

3. Hasil Uji t (Parsial)

Pengujian regresi secara parsial (uji t) berguna untuk menguji

pengaruh dari masing-masing variabel independen secara parsial terhadap

variabel dependen. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh dari masing-

masing variabel independen terhadap variabel dependen dapat dilihat

dengan membandingkan nilai probabilitas (p-value) dari masing-masing

Page 97: PENGARUH SIKAP SKEPTISME AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21638/1/RINA RUSYANTI-FEB.pdf · ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada

variabel dengan tingkat signifikansi yang digunakan sebesar 0,05. jika p-

value lebih kecil dari 0,05 maka dapat dikatakan bahwa variabel-variabel

independen secara parsial mempunyai pengaruh signifikan terhadap

variabel dependen. Hasil uji regresi secara parsial (uji t) dapat dilihat pada

tabel berikut:

Tabel 4.18 Hasil Uji t untuk Hipótesis

Coefficientsa Model

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 19.984 6.791 2.943 .005

SikapSkeptismeAuditor .408 .150 .321 2.713 .009 ProfesionalismeAuditor .205 .097 .256 2.116 .039 TekananAnggaranWaktu .131 .114 .139 1.146 .257

a. Dependent Variable: Kualitas Audit

Sumber: Data yang diolah, 2010

Berdasarkan hasil analisis regresi berganda tersebut diatas, maka

dapat dihasilkan model regresi sebagai berikut:

Y = 19,984 + 0,408X1 + 0,205X2

Persamaan regresinya adalah jika variabel independen seperti sikap

skeptisme auditor, profesionalisme auditor dan tekanan anggaran waktu

dianggap konstan maka rata-rata kualitas audit seorang auditor adalah

19,984. Jika seorang auditor memiliki sikap skeptisme dalam proses audit

maka akan meningkatkan kualitas audit seorang auditor tersebut sebesar

0,408. Jika seorang auditor bersikap profesional dalam setiap proses audit

maka akan meningkatkan kualitas audit seorang auditor tersebut sebesar

0,205.

Page 98: PENGARUH SIKAP SKEPTISME AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21638/1/RINA RUSYANTI-FEB.pdf · ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada

Hasil pengujian hipotesis dengan uji t pada signifikansi a=5%

adalah sebagai indikator berikut:

a) Variabel sikap skeptisme auditor (X1) memiliki t hitung 2,713 dan

signifikansi 0,009 yang lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian,

pengujian menunjukkan variabel sikap skeptisme auditor berpengaruh

secara signifikan dengan tingkat α=5% terhadap kualitas audit. Hasil

penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan Hasanah (2010)

bahwa skeptisme profesional auditor berpengaruh signifikan terhadap

mendeteksi kecurangan. Sikap skeptisme auditor atau sikap tidak

mudah percaya juga terdapat dalam atribut kualitas audit yang

dikemukakan oleh Behn, et all dalam Widagdo (2002). Menurut

standar etik akuntan publik, menyiratkan auditor perlu bersikap

waspada dan skeptis dalam menjalankan tugas audit. Hal ini tidak

terlepas dari pertimbangan risiko yang potensial yang akan dihadapi

oleh auditor dan risiko litigasi atau risiko tuntutan atas kegagalan

audit. Dengan demikian, auditor yang memiliki kewaspadaan dan

memiliki sikap skeptis dalam melakukan tugasnya dapat

mengungkapkan keadaan perusahaan yang diauditnya secara benar dan

adanya sikap tersebut akan memberikan hasil audit yang bermutu.

b) Variabel profesionalisme auditor (X2) memiliki t hitung 2,116 dan nilai

signifikansi 0,039 lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian, pengujian

menunjukkan bahwa variabel profesionalisme auditor berpengaruh

secara signifikan dengan tingkat α=5% terhadap kualitas audit. Hasil

Page 99: PENGARUH SIKAP SKEPTISME AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21638/1/RINA RUSYANTI-FEB.pdf · ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada

penelitian ini mendukung penelitian yang di lakukan

Ussahawanitchakit (2008) bahwa profesionalisme memiliki dampak

positif yang signifikan terhadap kualitas audit. Penelitian yang

dilakukan Hanggara (2010) juga mengidentifikasikan bahwa

profesionalisme berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit.

Seorang auditor yang profesional pasti akan mencurahkan semua

keahlian dan kemahirannya dalam proses audit sehingga hal itu akan

dapat menghasilkan audit yang berkualitas.

c) Variabel tekanan anggaran waktu (X3) memilki t hitung 1,146 dan

signifikansi 0,257 lebih besar dari 0,05. Dengan demikian, pengujian

menunjukkan variabel tekanan anggaran waktu tidak berpengaruh

secara signifikan terhadap kualitas audit. Hasil penelitian ini

mendukung penelitian yang di lakukan Nor, et all (2010) bahwa

tekanan anggaran waktu tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

kualitas audit karena dalam penelitiannya menggunakan sampel pada

auditor non big-four. Jadi ketat atau tidak alokasi waktu yang

ditetapkan tidak mempengaruhi kualitas audit. Sebab auditor dalam

melaksanakan tugas audit selalu menggunakan keahlian dan pelatihan

teknis yang memadai. Jadi apapun alokasi waktu yang diterapkan,

seorang auditor dengan keahlian yang dimilikinya dapat

menyelesaikan tugas audit dengan sempurna.

Page 100: PENGARUH SIKAP SKEPTISME AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21638/1/RINA RUSYANTI-FEB.pdf · ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada

BAB V

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan

sebagai berikut:

1. Hasil uji regresi ditemukan bahwa variabel sikap skeptisme dan

profesionalisme auditor berpengaruh signifikan terhadap variabel kualitas

audit, sedangkan tekanan anggaran waktu tidak berpengaruh signifikan

terhadap variabel kualitas audit. Penelitian ini sesuai dengan Widagdo

(2002), Ussahawanitchakit (2008), Hanggara (2010) dan Nor, et all

(2010).

2. Hasil uji F (simultan) hipotesis menunjukkan bahwa pengaruh sikap

skeptisme auditor, profesionalisme auditor, dan tekanan anggaran waktu

secara bersama-sama (simultan) mempunyai pengaruh signifikan terhadap

kualitas audit.

3. Hasil uji regresi juga ditemukan bahwa koefisien determinasi sebesar

0,186. Hal ini menunjukkan kemampuan variabel independen yaitu sikap

skeptisme auditor, profesionalisme auditor, dan tekanan anggaran waktu

menjelaskan variabel dependen yaitu kualitas audit sebesar 18,6%.

Sedangkan sisanya 81,4% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak

disebutkan dalam model regresi. Variabel lainnya seperti kompetensi,

independensi, pengalaman dan lain-lain.

Page 101: PENGARUH SIKAP SKEPTISME AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21638/1/RINA RUSYANTI-FEB.pdf · ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada

B. Implikasi

Berdasarkan kesimpulan diatas maka implikasi dari penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Setiap auditor memang mempunyai pandangan berbeda dengan sikap

skeptisme karena pada dasarnya sikap skeptisme merupakan sifat dari

masing-masing auditor tersebut. Namun, diharapkan dengan keahlian,

pengalaman, independensi dan profesionalismenya auditor tersebut juga

harus memiliki sikap skeptis dalam mengevaluasi bukti audit sehinggga

bisa dengan mudah dalam menemukan atau mendeteksi kecurangan dan

pelanggaran dalam laporan keuangan klien. Menurut standar etik akuntan

publik, menyiratkan auditor perlu bersikap waspada dan skeptis dalam

menjalankan tugas audit. Hal ini tidak terlepas dari pertimbangan risiko

yang potensial yang akan dihadapi oleh auditor dan risiko litigasi atau

risiko tuntutan atas kegagalan audit. Dengan demikian, auditor yang

memiliki kewaspadaan dan memiliki sikap skeptis dalam melakukan

tugasnya dapat mengungkapkan keadaan perusahaan yang diauditnya

secara benar. Adanya sikap tersebut akan memberikan hasil audit yang

bermutu.

2. Profesionalisme seorang auditor merupakan salah satu faktor dapat

menghasilkan kualitas audit yang baik dan dapat diterima para pemakai

yang berkepentingan. Profesionalisme seorang auditor dapat dilihat dari

independensi, keahlian dan kemahiran profesionalnya. Dengan adanya

profesionalisme yang tinggi dalam diri seorang auditor maka diharapkan

Page 102: PENGARUH SIKAP SKEPTISME AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21638/1/RINA RUSYANTI-FEB.pdf · ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada

auditor tersebut akan mencurahkan segenap kemahiran profesionalnya dan

keahlian yang dimilikinya sehingga menghasilkan audit yang berkualitas.

3. Tekanan anggaran waktu atau batasan waktu audit yang dihadapi seorang

auditor dalam menyelesaikan tugas audit bukan merupakan masalah jika

auditor tersebut sudah diimbangi dengan keahlian dan pelatihan teknis

yang memadai. Jika seorang auditor tersebut sudah memenuhi kriteria

standar audit maka seorang auditor pasti akan mampu menyelesaikan audit

yang berkualitas meskipun adanya tekanan pengalokasian waktu yang

ketat dan terbatas.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini dan untuk penelitian-penelitian

selanjutnya, penulis memberi saran antara lain:

1. Penelitian selanjutnya sebaiknya lebih memperbanyak responden dalam

penelitian dan memperluas area survey tidak hanya pada satu wilayah saja,

sehingga hasil penelitian lebih dapat digeneralisasi.

2. Penelitian selanjutnya sebaiknya menambah variabel independen atau

variabel moderating guna mengetahui variabel-variabel lain yang dapat

mempengaruhi dan memperkuat atau memperlemah variabel dependen.

3. Penelitian selanjutnya disarankan survei dengan metode lain, misalnya

wawancara secara langsung agar dapat dilakukan pengawasan atas

jawaban responden dalam menjawab pertanyaan.

Page 103: PENGARUH SIKAP SKEPTISME AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21638/1/RINA RUSYANTI-FEB.pdf · ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada

DAFTAR PUSTAKA

Agestino, Andrey. 2010. Pengaruh Kompetensi, Profesionalisme, Bonus dan Batasan Waktu Audit terhadap Kualitas Audit. Skripsi S1 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Agoes, Sukrisno. 2008. Auditing (Pemeriksaan Akuntan) oleh Kantor Akuntan Publik Jilid 2. Lembaga Penerbit: Fakultas Ekonomi UI.

Alim, M. Nizarul dkk. 2006. Pengaruh Kompetensi dan Independensi Terhadap Kualitas Audit Dengan Etika Auditor sebagai Variabel Moderasi. Universitas Trunojoyo Bangkalan dan Universitas Brawijaya Malang.

Arens, Alvin A, Randal J.Elder, Mark S.Beasley. 2006. Auditing and Assurance Services, 11th Edition. New Jersey: Pearson Prentice Hall International.

_____________. 2010. Auditing and Assurance Services: an integrated approach, 11th Edition. New Jersey: Pearson Prentice Hall International.

Arens dan Loebbecke. 2003. Auditing (Pemeriksaan Akuntansi) Pendekatan Terpadu (Indonesia.ed). Jakarta: Penerbit PT. Indeks Kelompok.

Carey, Peter and Roger Simnett. 2006. Audit Partner Tenure and Audit Quality. The Accounting Review Vol. 81 No. 3.

Djamil, Nasrullah. 2000. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kualitas Audit dan Beberapa Karakteristik untuk Meningkatkannya. STIE Nasional Banjarmasin.

Elfarini, Eunike Christina. 2007. Pengaruh Kompetensi dan Independensi Auditor Terhadap Kualitas audit. (Studi Empiris Pada KAP di Jawa Tengah). Skripsi S1 Universitas Negeri Semarang.

Fadhila, Neila. 2009. Pengaruh Profesionalisme Auditor terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas Dalam Proses Pengauditan Laporan Keuangan (Survei Pada Auditor di KAP wilayah Surakarta dan Yogyakarta). Skripsi S1 Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Page 104: PENGARUH SIKAP SKEPTISME AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21638/1/RINA RUSYANTI-FEB.pdf · ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada

Fridati, Winda. 2005. Analisis Hubungan Antara Profesionalisme Auditor dengan Pertimbangan Tingkat Materialitas Dalam Proses Pengauditan Laporan Keuangan di Yogyakarta. Skripsi S1 Universitas Islam Indonesia Yogyakarta.

Ghazali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS. Badan Penerbit: Universitas Diponegoro.

Gusti, Maghfirah dan Syahril Ali. 2008. Hubungan Skeptisisme Profesional Auditor dan Situasi Audit., Etika, Pengalaman, serta Keahlian audit. Dengan Ketepatan Pemberian Opini Auditor Oleh Akuntan Publik. Jurnal Universitas Andalas.

Halim, Abdul. 2004. Auditing: Dasar-dasar audit. Laporan Keuangan Edisi Keempat. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

____________. 2001. Auditing 1 (Dasar-dasar Audit Laporan Keuangan). Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

Hall, James A dan Tommie Singleton. 2007. Audit dan Assurance Teknologi Informasi Edisi Kedua. Jakarta: Salemba Empat.

Hamid, Abdul. 2007. Panduan Penulisan Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Syarif Hidayatullah Jakarta.

Hanggara, Dedwi Haliman. 2010. Pengaruh Profesionalisme, Pengalaman, dan Independensi Auditor Terhadap Kualitas Audit. Skripsi S1 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Harjanto, Nung. 1999. Pengendalian Kualitas Audit Untuk Memenuhi Harapan Pihak Internal dan Eksternal. Wahana Volume 2 No 2 Agustus Hal: 23-30.

Hasanah, Sri. 2010. Pengaruh Penerapan Aturan Etika, Pengalaman, dan Skeptisme Profesional Auditor Terhadap Mendeteksi Kecurangan. Skripsi S1 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Herawaty, Arleen dan Yulius Kurnia Susanto. 2008. Profesionalisme, Pengetahuan Akuntan Publik Dalam Mendeteksi Kekeliruan, Etika Profesi dan Pertimbangan Tingkat Materialitas. The 2nd National Conference UKWMS Surabaya, 6 September.

Page 105: PENGARUH SIKAP SKEPTISME AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21638/1/RINA RUSYANTI-FEB.pdf · ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada

Ikatan Akuntan Indonesia. 2001. Standar Profesional Akuntan Publik. Penerbit Salemba Empat.

Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. 2002. Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi Manajemen Edisi Pertama. BPFE Yogyakarta.

Isnanto, R. Rizal. 2009. Buku Ajar Etika Profesi. Universitas Diponegoro.

Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2002. Edisi ke-3. Balai Pustaka.

Kell, Johnson dan Boynton. 2003. Modern Auditing Edisi 7 Jilid 1. Penerbit: Erlangga.

Kusumawati, Arum. 2008. Pengaruh Profesionalisme Auditor Terhadap Tingkat Materialitas Dalam Proses Pemeriksaan Laporan Keuangan (Studi Empiris Pada KAP di Wilayah Surakarta dan Yogyakarta). Skripsi S1 Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Laila, Erit dan Irawati. 2002. Ketetapan Waktu Pelaporan Keuangan: Tinjauan Atas Rasio Gearing, Umur dan Komite Audit dengan Kualitas Auditor sebagai Variabel Moderating. Jurnal Akuntansi 1 (September) Hal 1-15.

Nataline, 2007. Pengaruh Batasan Waktu Audit, Pengetahuan Akuntansi Dan Auditing, Bonus Serta Pengalaman Terhadap Kualitas Audit Pada Kantor Akuntan Publik Di Semarang. Skripsi S1 Universitas Negeri Semarang.

Nor, Mohd Nazli Mohd, et.all. 2010. Auditors’ Perception Of Time Budget Pressure And Reduced Audit Quality Practices: A Preliminary Study From Malaysian Context. Faculty Of Business And Law, Edith Cowan University, Australia.

Noviyanti, Suzy. 2008. Skeptisme Profesional Auditor dalam Mendeteksi Kecurangan. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia Volume 5 No. 1, Juni 2008.

Pramono, Ristyo. 2007. Pengaruh Dimensi Profesional Auditor Terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas Dalam Proses Pengauditan Laporan Keuangan. Skripsi S1 Universitas Negeri Semarang.

Page 106: PENGARUH SIKAP SKEPTISME AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21638/1/RINA RUSYANTI-FEB.pdf · ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada

Prasita, Andin dan Priyo Hari Adi. 2007. Pengaruh Kompleksitas Audit dan Tekanan Anggaran Waktu Terhadap Kualitas Audit Dengan Moderasi Pemahaman Terhadap Sistem Informasi. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Satya Wacana, edisi Sepetember.

Rai, I Gusti Agung. 2008. Audit Kinerja Pada Sektor Publik. Jakarta: Salemba Empat.

Sofa. 2008. Profesi Akuntan Publik dan Pelaporannya. Artikel diakses pukul 17:28 tanggal 2 April 2010 dari http://massofa.wordpress.com/2008/03/26/profesi-akuntan-publik-dan-pelaporannya/

Ussahawanitchakit, Phapruke. 2008. Relationship Quality, Professionalism, and Audit Quality: an empirical study of auditors in Thailand. International Journal of Business Research.

Wibowo, Arie dan Hilda Rossieta. 2006. Faktor-faktor Determinasi Kualitas Audit–Suatu Studi dengan Pendekatan Earnings Surprise Benchmark. Pascasarjana Ilmu Akuntansi FE UI.

Widagdo, Ridwan. 2002. Analisis Pengaruh Atribut-atribut Kualitas Audit Terhadap Kepuasan Klien (Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta). Program Studi Magister Sains Akuntansi Universitas Diponegoro Semarang.

Page 107: PENGARUH SIKAP SKEPTISME AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21638/1/RINA RUSYANTI-FEB.pdf · ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

JURUSAN AKUNTANSI

PENGANTAR

Dalam rangka penyelesaian tugas akhir sebagai mahasiswa Program Strata Satu

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, saya:

Nama : Rina Rusyanti

NIM : 206082004255

Fakultas/Jurusan : Ekonomi dan Bisnis/Akuntansi

Bermaksud melakukan penelitian ilmiah untuk penyusunan skripsi dengan judul

Pengaruh Sikap Skeptisme Auditor, Profesionalisme Auditor, dan Tekanan

Anggaran Waktu terhadap Kualitas Audit.

Sehubungan dengan hal tersebut saya mengharapkan kesediaan

Bapak/Ibu/Saudara untuk meluangkan waktunya sejenak untuk mengisi beberapa

pertanyaan pada kuesioner ini.

Data yang diperoleh hanya akan digunakan untuk kepentingan penelitian dan

tidak termasuk untuk digunakan sebagai penilaian kinerja ditempat

Bapak/Ibu/Saudara bekerja, data hanya digunakan untuk kepentingan penelitian,

oleh karena itu kerahasiaan data terjamin.

Terima kasih atas kesediaan Bapak/Ibu/Saudara meluangkan waktu untuk mengisi

kuesioner guna membantu kelancaran penelitian ini.

Jakarta, Agustus 2010

Mengetahui:

Pembimbing 1 Pembimbing 2 Peneliti,

Prof. Dr. Ahmad Rodoni, MM Yulianti, SE, MSi Rina Rusyanti

Page 108: PENGARUH SIKAP SKEPTISME AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21638/1/RINA RUSYANTI-FEB.pdf · ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada

IDENTITAS RESPONDEN

1. Nama KAP : __________________________________

2. Usia Responden : 20-30 tahun

31-40 tahun

> 40 tahun

3. Jenis Kelamin : Laki-laki

Perempuan

4. Jenjang Pendidikan : SMA/SMK D3

S1 S2

5. Jabatan dalam KAP : Partner

Supervisor

Senior Auditor

Junior Auditor

6. Lama Bekerja : < 1 tahun 1-2 tahun

2-3 tahun > 3 tahun

Page 109: PENGARUH SIKAP SKEPTISME AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21638/1/RINA RUSYANTI-FEB.pdf · ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada

PERTANYAAN PENELITIAN

Pada bagian ini akan digunakan untuk keperluan analisis. Berilah tanda silang (X)

pada kotak yang telah disediakan.

Keterangan Nilai

SS Sangat Setuju 5

S Setuju 4

N Netral 3

TS Tidak Setuju 2

STS Sangat Tidak Setuju 1

Sikap Skeptisme Auditor (X1)

No. Pertanyaan/Pernyataan STS TS N S SS

1. Auditor diharapkan mempunyai sikap skeptisme

terhadap proses audit.

2. Sikap skeptisme berpengaruh dalam menemukan

pelanggaran-pelanggaran dalam laporan

keuangan.

3. Auditor dalam mengevaluasi temuan audit harus

menggunakan sikap skeptisme.

4. Tuntutan profesional seorang auditor dalam

mengaudit mengakibatkan tumbuhnya sikap

skeptisme

5. Auditor diharapkan mempunyai sikap skeptis

terhadap temuan audit yang berhubungan dengan

wajar dan tidaknya laporan keuangan.

6. Bersikap cermat dan seksama dalam

melaksanakan tugas audit merupakan faktor sikap

skeptisme.

Page 110: PENGARUH SIKAP SKEPTISME AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21638/1/RINA RUSYANTI-FEB.pdf · ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada

Profesionalisme Auditor (X2)

Pengabdian pada Profesi (dedication).

No. Pertanyaan/Pernyataan STS TS N S SS

7. Menggunakan pengetahuan dan kecakapan yang

dimiliki dalam proses audit.

8. Menggunakan keahlian yang dimiliki dalam

proses audit.

9. Menggunakan pengalaman yang dimiliki dalam

proses audit.

Kewajiban Sosial (social obligation)

No. Pertanyaan/Pernyataan STS TS N S SS

10. Selalu meletakkan kepentingan pribadi dibawah

kepentingan masyarakat dalam menciptakan

profesionalisme auditor.

11. Sikap profesional selalu tercipta dari lingkungan

profesi atau lingkungan organisasi.

12. Memenuhi standar kualitas dan profesionalisme

dalam setiap penugasan sehingga dapat

memberikan pelayanan yang baik kepada publik.

Kemandirian (autonomy demands)

No. Pertanyaan/Pernyataan STS TS N S SS

13. Selalu bersikap percaya diri akan kemampuan

yang dimiliki dalam proses audit.

14. Menggunakan sikap independensi auditor dalam

setiap proses audit.

15. Selalu melihat pengalaman-pengalaman audit

sebelumnya dalam membuat keputusan audit.

Page 111: PENGARUH SIKAP SKEPTISME AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21638/1/RINA RUSYANTI-FEB.pdf · ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada

Keyakinan Terhadap Peraturan Profesi (belief in self-regulation)

No. Pertanyaan/Pernyataan STS TS N S SS

16. Menerima kritik dan saran dari rekan sesama

profesi yang berhubungan dengan kinerja sebagai

seorang auditor.

17. Percaya dan yakin akan nasihat dari rekan sesama

profesi.

18. Keyakinan terhadap peraturan profesi menjadi

motor bagi auditor untuk memberikan hasil

pekerjaan serta pertimbangan yang dapat

dipertanggungjawabkan

Hubungan dengan sesama profesi (professional community affiliation)

No. Pertanyaan/Pernyataan STS TS N S SS

19. Menjaga hubungan baik dengan rekan seprofesi.

20. Melakukan interaksi dengan sesama profesi

sehingga dapat menambah pengetahuan auditor.

21. Melakukan interaksi dengan sesama profesi

sehingga semakin bijaksana dalam membuat

perencanaan dan pertimbangan dalam proses

pengauditan.

Page 112: PENGARUH SIKAP SKEPTISME AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21638/1/RINA RUSYANTI-FEB.pdf · ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada

Tekanan Anggaran Waktu (X3)

No. Pertanyaan/Pernyataan STS TS N S SS

22. Auditor sering dihadapkan pada pengalokasian

waktu pemeriksaan yang sangat ketat dan kaku.

23. Auditor dituntut untuk dapat menyelesaikan

pekerjaannya tepat waktu, sesuai dengan waktu

yang telah disepakati dengan klien.

24. Auditor sering menghadapi tekanan dari

pengalokasian waktu yang sangat ketat oleh klien,

akibatnya dapat mengancam kualitas audit.

25. Adanya tekanan anggaran waktu dapat

mengakibatkan penghentian audit secara dini

(prematur sign off).

26. Tekanan anggaran waktu menyebabkan

menurunnya efektifitas dan efisiensi kegiatan

pengauditan.

27. Adanya tekanan anggaran waktu dapat

menyebabkan gagal mengivestigasi isu-isu

relevan, yang pada gilirannya dapat menghasilkan

laporan audit dengan kualitas rendah.

28. Kualitas audit bisa menjadi semakin buruk, bila

alokasi waktu yang dianggarkan tidak realistis

dengan kompleksitas audit yang diterimanya.

29. Anggaran waktu yang stabil dapat meningkatkan

kualitas jasa audit

30. Semakin lama proses audit yang dilakukan oleh

akuntan publik, maka akan mempengaruhi

kualitas audit.

Page 113: PENGARUH SIKAP SKEPTISME AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21638/1/RINA RUSYANTI-FEB.pdf · ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada

Kualitas Audit (Y)

No. Pertanyaan/Pernyataan STS TS N S SS

31. Pendidikan yang berhubungan dengan profesi

auditor dapat meningkatkan kualitas audit.

32. Pengalaman menjadi pelajaran yang baik bagi

auditor dalam proses audit.

33. Auditor dituntut memiliki integritas dalam

meningkatkan kualitas audit

34. Auditor dituntut menggunakan standar auditing

dalam proses audit agar tercipta kualitas audit.

35. Auditor dituntut independen dalam proses audit.

36. Auditor dituntut dapat mengetahui temuan yang

bersifat material dan tidak material.

37. Auditor dituntut melakukan audit dengan cermat

dan seksama.

38. Auditor dituntut obyektivitas dalam hal

mengungkap fakta atas kecurangan yang terjadi

dalam laporan keuangan.

39. Auditor selalu mendahulukan kepentingan publik

daripada kepentingan pribadi.

40. Auditor dapat memberikan pernyataan apakah

wajar atau tidak laporan keuangan tersebut.

41. Auditor dituntut menggunakan sifat profesional

dalam proses audit

42. Auditor dituntut mempunyai rasa skeptisme

terhadap temuan audit sehingga dapat

meningkatkan kualitas audit.

Page 114: PENGARUH SIKAP SKEPTISME AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21638/1/RINA RUSYANTI-FEB.pdf · ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada

Lampiran 2 Daftar Jawaban Responden Sikap Skeptisme Auditor (X1)

Rspndn S.1 S.2 S.3 S.4 S.5 S.6 Total 1 5 5 5 5 5 5 30 2 5 5 5 5 5 5 30 3 4 4 4 3 2 4 21 4 4 3 3 4 4 4 22 5 5 5 4 5 4 5 28 6 4 4 4 4 4 4 24 7 4 4 4 4 4 4 24 8 5 4 4 4 4 4 25 9 5 5 5 5 5 5 30

10 5 5 5 5 5 5 30 11 4 4 4 4 4 4 24 12 4 4 4 4 4 4 24 13 4 4 3 3 4 3 21 14 4 4 3 3 4 3 21 15 2 4 2 4 2 2 16 16 2 4 2 4 2 2 16 17 4 4 4 4 4 4 24 18 4 4 4 4 4 4 24 19 4 4 4 4 4 4 24 20 4 4 4 3 4 4 23 21 4 4 4 3 4 4 23 22 4 4 4 4 4 4 24 23 4 4 4 4 4 4 24 24 4 4 4 4 4 4 24 25 4 4 4 4 4 4 24 26 5 4 3 4 4 4 24 27 5 4 4 5 3 4 25 28 4 4 2 3 4 4 21 29 4 4 4 4 4 4 24 30 4 4 4 5 5 5 27 31 2 4 2 3 2 2 15 32 4 4 2 3 4 4 21 33 3 3 4 3 4 2 19 34 3 3 4 3 4 2 19 35 4 3 4 4 3 4 22

Page 115: PENGARUH SIKAP SKEPTISME AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21638/1/RINA RUSYANTI-FEB.pdf · ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada

36 4 4 4 4 4 4 24 37 3 3 4 3 4 2 19 38 4 4 4 4 4 4 24 39 4 4 4 4 4 4 24 40 4 4 4 4 4 4 24 41 4 5 5 4 4 4 26 42 4 4 4 4 4 4 24 43 4 4 4 4 4 4 24 44 4 4 4 4 4 4 24 45 5 4 4 4 4 4 25 46 4 5 4 4 4 4 25 47 4 4 4 4 4 4 24 48 4 4 4 4 4 4 24 49 4 4 4 4 4 4 24 50 4 3 4 4 4 5 24 51 5 4 4 4 4 4 25 52 4 4 4 4 4 4 24 53 4 4 4 4 4 4 24 54 4 4 5 4 4 4 25 55 4 5 4 4 4 4 25 56 4 4 4 4 4 4 24 57 4 3 4 4 4 4 23 58 4 4 4 4 4 4 24 59 4 4 4 4 4 4 24 60 4 4 5 4 4 4 25 Ttl 241 241 233 236 235 233 1419

Page 116: PENGARUH SIKAP SKEPTISME AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21638/1/RINA RUSYANTI-FEB.pdf · ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada

Profesionalisme Auditor (X2) Rspndn P.1 P.2 P.3 P.4 P.5 P.6 P.7 P.8 P.9 P.10 P.11 P.12 P.13 P.14 P.15 Total

1 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 71 2 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 71 3 4 4 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 5 61 4 4 4 3 3 4 4 4 4 5 3 4 4 4 5 5 60 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 72 6 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 57 7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 59 8 4 5 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 5 4 59 9 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 57

10 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 58 11 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 62 12 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 62 13 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 62 14 4 5 4 3 3 3 4 4 3 4 4 5 5 4 3 58 15 4 5 5 3 3 3 5 3 4 4 3 5 5 5 4 61 16 4 5 4 3 4 4 5 5 4 3 4 5 5 4 4 63 17 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 59 18 5 5 5 3 3 4 5 4 4 5 3 3 5 5 5 64 19 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 56 20 4 5 4 3 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 4 64

Page 117: PENGARUH SIKAP SKEPTISME AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21638/1/RINA RUSYANTI-FEB.pdf · ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada

21 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60 22 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 54 23 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 54 24 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 59 25 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 58 26 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60 27 5 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 5 5 5 68 28 5 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 5 5 5 68 29 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 60 30 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 60 31 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60 32 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 56 33 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 3 3 5 5 5 67 34 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 72 35 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 3 61 36 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 55 37 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 58 38 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 4 5 71 39 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 3 5 5 5 5 70 40 4 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 4 4 4 5 61 41 4 4 3 4 4 4 4 4 5 3 4 4 4 5 5 61 42 5 5 5 4 4 5 5 5 4 5 3 5 5 5 5 70 43 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 58 44 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 60

Page 118: PENGARUH SIKAP SKEPTISME AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21638/1/RINA RUSYANTI-FEB.pdf · ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada

45 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 60 46 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 59 47 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60 48 4 5 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 60 49 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 58 50 5 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 5 5 5 68 51 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 63 52 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 61 53 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 61 54 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60 55 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60 56 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 56 57 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 5 5 5 62 58 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 58 59 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 3 4 5 5 5 62 60 5 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 5 5 5 68 Ttl 256 264 248 235 227 253 248 251 247 247 208 239 257 258 255 3693

Page 119: PENGARUH SIKAP SKEPTISME AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21638/1/RINA RUSYANTI-FEB.pdf · ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada

Tekanan Anggaran Waktu (X3) Rspndn T.1 T.2 T.3 T.4 T.5 T.6 T.7 T.8 T.9 Total

1 5 5 5 4 5 4 4 5 4 41 2 5 4 4 3 4 4 4 3 4 35 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 34 4 3 3 3 5 5 5 5 5 3 37 5 5 5 4 5 4 4 5 5 4 41 6 3 4 3 3 3 4 4 4 3 31 7 3 4 3 3 3 4 4 4 3 31 8 3 4 3 4 3 4 4 5 3 33 9 4 4 2 3 2 2 4 4 2 27

10 3 4 3 3 3 4 4 4 3 31 11 3 4 3 3 3 3 3 3 4 29 12 3 4 3 3 3 3 3 3 4 29 13 4 4 4 2 2 4 4 5 3 32 14 4 4 4 2 2 4 4 5 3 32 15 4 4 4 4 3 2 4 4 3 32 16 4 4 4 4 3 2 4 4 3 32 17 4 4 4 4 3 2 4 4 3 32 18 4 4 3 3 2 2 3 3 3 27 19 4 4 3 3 2 2 3 3 3 27 20 4 3 3 4 4 2 2 3 2 27 21 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 22 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 23 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 24 4 4 1 2 2 4 3 1 2 23 25 4 4 1 4 2 2 2 1 2 22 26 4 5 4 2 1 2 5 5 2 30 27 4 4 4 4 4 4 3 4 4 35 28 2 4 4 4 4 5 4 5 5 37 29 3 4 3 3 4 4 4 4 4 33 30 4 5 4 2 1 2 5 5 2 30 31 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 32 3 4 3 3 3 3 3 3 3 28 33 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 34 3 4 3 3 2 2 2 4 2 25 35 4 5 3 3 3 3 3 4 3 31 36 3 4 4 3 4 4 4 4 3 33 37 3 4 3 4 3 3 3 4 3 30

Page 120: PENGARUH SIKAP SKEPTISME AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21638/1/RINA RUSYANTI-FEB.pdf · ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada

38 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 39 5 4 3 4 3 3 4 5 4 35 40 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 41 4 4 3 3 3 4 4 4 4 33 42 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 43 4 5 4 4 4 4 4 5 4 38 44 5 4 4 4 4 4 4 5 4 38 45 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 46 5 4 4 4 4 4 4 5 4 38 47 4 3 3 4 4 4 3 5 4 34 48 5 4 3 3 3 3 4 4 4 33 49 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 50 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 51 5 4 3 4 3 3 4 5 4 35 52 5 4 3 4 4 4 4 4 4 36 53 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 54 5 4 3 3 3 4 4 4 4 34 55 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 56 5 4 4 4 4 4 4 4 4 37 57 5 4 3 4 3 3 4 5 4 35 58 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 59 5 5 4 4 3 3 4 5 3 36 60 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36

Ttl 239 244 210 213 201 210 228 244 210 1999

Page 121: PENGARUH SIKAP SKEPTISME AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21638/1/RINA RUSYANTI-FEB.pdf · ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada

Kualitas Audit (Y) Rspndn K.1 K.2 K.3 K.4 K.5 K.6 K.7 K.8 K.9 K.10 K.11 K.12 Total

1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60 3 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 50 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 46 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 5 5 56 6 5 5 4 4 5 4 3 3 2 4 5 5 49 7 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 46 8 4 4 4 4 5 3 4 4 4 5 5 4 50 9 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 57

10 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 53 11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48 12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48 13 5 5 2 4 5 2 5 5 4 5 4 4 50 14 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 45 15 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5 5 5 56 16 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48 17 5 5 2 4 5 2 5 4 5 5 4 4 50 18 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 5 46 19 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 4 37 20 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 52 21 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 52 22 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 52 23 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48 24 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48 25 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48 26 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48 27 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48 28 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48 29 5 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 2 54 30 5 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 2 54 31 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 47 32 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 47 33 4 4 4 4 4 3 5 5 4 5 5 3 50 34 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 46 35 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 5 4 52 36 4 4 4 4 4 3 5 5 4 5 5 3 50 37 4 4 4 4 4 3 5 5 4 5 5 3 50

Page 122: PENGARUH SIKAP SKEPTISME AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21638/1/RINA RUSYANTI-FEB.pdf · ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada

38 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48 39 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 59 40 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48 41 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 50 42 5 5 4 5 5 4 4 4 5 4 5 4 54 43 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 51 44 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 47 45 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 51 46 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48 47 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48 48 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 51 49 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 51 50 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48 51 5 5 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 53 52 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48 53 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48 54 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 54 55 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 3 49 56 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48 57 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 49 58 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 51 59 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 51 60 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48 Ttl 258 253 252 252 260 234 252 251 246 250 258 236 3002

Page 123: PENGARUH SIKAP SKEPTISME AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21638/1/RINA RUSYANTI-FEB.pdf · ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada

Lampiran 3 Hasil Uji Validitas Variabel Sikap Skeptisme Auditor

Correlations

SA1 SA2 SA3 SA4 SA5 SA6 Total SA1 Pearson

Correlation 1 .413** .550** .526** .635** .815** .859**

Sig. (2-tailed) .001 .000 .000 .000 .000 .000

N 60 60 60 60 60 60 60 SA2 Pearson

Correlation .413** 1 .288* .495** .276* .461** .597**

Sig. (2-tailed)

.001 .026 .000 .033 .000 .000

N 60 60 60 60 60 60 60 SA3 Pearson

Correlation .550** .288* 1 .499** .590** .551** .767**

Sig. (2-tailed)

.000 .026 .000 .000 .000 .000

N 60 60 60 60 60 60 60 SA4 Pearson

Correlation .526** .495** .499** 1 .383** .650** .750**

Sig. (2-tailed)

.000 .000 .000 .003 .000 .000

N 60 60 60 60 60 60 60 SA5 Pearson

Correlation .635** .276* .590** .383** 1 .609** .764**

Sig. (2-tailed)

.000 .033 .000 .003 .000 .000

N 60 60 60 60 60 60 60 SA6 Pearson

Correlation .815** .461** .551** .650** .609** 1 .891**

Sig. (2-tailed)

.000 .000 .000 .000 .000 .000

N 60 60 60 60 60 60 60 Total

Pearson Correlation

.859** .597** .767** .750** .764** .891** 1

Sig. (2-tailed)

.000 .000 .000 .000 .000 .000 N 60 60 60 60 60 60 60

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Page 124: PENGARUH SIKAP SKEPTISME AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21638/1/RINA RUSYANTI-FEB.pdf · ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada

Variabel Profesionalisme Auditor

Correlations

PA1 PA2 PA3 PA4 PA5 PA6 PA7 PA8 PA9 PA10 PA11 PA12 PA13 PA14 PA15 Total PA1 Pearson

Correlation 1 .585** .253 .408** .191 .402** .374** .675** .320* .723** .036 .321* .687** .592** .599** .792**

Sig. (2-tailed) .000 .051 .001 .143 .001 .003 .000 .013 .000 .786 .012 .000 .000 .000 .000

N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 PA2 Pearson

Correlation .585** 1 .542** .138 .154 .118 .449** .520** .111 .540** -.012 .297* .668** .505** .300* .653**

Sig. (2-tailed)

.000 .000 .293 .240 .370 .000 .000 .400 .000 .927 .021 .000 .000 .020 .000

N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 PA3 Pearson

Correlation .253 .542** 1 .053 -.021 .020 .260* .106 .007 .408** -.398** -.118 .281* .136 .069 .267*

Sig. (2-tailed)

.051 .000 .689 .871 .879 .045 .418 .957 .001 .002 .370 .030 .299 .601 .039

N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 PA4 Pearson

Correlation .408** .138 .053 1 .411** .461** .153 .295* .328* .442** .080 .214 .092 .111 .313* .495**

Sig. (2-tailed)

.001 .293 .689 .001 .000 .244 .022 .011 .000 .542 .101 .483 .400 .015 .000

N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 PA5 Pearson

Correlation .191 .154 -.021 .411** 1 .384** .159 .389** .326* .267* .553** .265* .177 -.157 .318* .497**

Sig. (2-tailed)

.143 .240 .871 .001 .002 .226 .002 .011 .039 .000 .041 .176 .231 .013 .000

N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 PA6 Pearson

Correlation .402** .118 .020 .461** .384** 1 .232 .378** .216 .414** .225 .167 .205 .287* .496** .561**

Sig. (2-tailed)

.001 .370 .879 .000 .002 .075 .003 .098 .001 .084 .203 .116 .026 .000 .000

N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60

Page 125: PENGARUH SIKAP SKEPTISME AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21638/1/RINA RUSYANTI-FEB.pdf · ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada

PA7 Pearson Correlation

.374** .449** .260* .153 .159 .232 1 .478** .311* .295* .265* .462** .474** .283* .249 .620**

Sig. (2-tailed)

.003 .000 .045 .244 .226 .075 .000 .016 .022 .041 .000 .000 .028 .055 .000

N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 PA8 Pearson

Correlation .675** .520** .106 .295* .389** .378** .478** 1 .378** .496** .257* .344** .564** .304* .379** .736**

Sig. (2-tailed)

.000 .000 .418 .022 .002 .003 .000 .003 .000 .048 .007 .000 .018 .003 .000

N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 PA9 Pearson

Correlation .320* .111 .007 .328* .326* .216 .311* .378** 1 .170 .059 .154 .175 .384** .498** .470**

Sig. (2-tailed)

.013 .400 .957 .011 .011 .098 .016 .003 .194 .655 .239 .180 .002 .000 .000

N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 PA10

Pearson Correlation

.723** .540** .408** .442** .267* .414** .295* .496** .170 1 .089 .377** .720** .495** .621** .790**

Sig. (2-tailed)

.000 .000 .001 .000 .039 .001 .022 .000 .194 .500 .003 .000 .000 .000 .000

N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 PA11

Pearson Correlation

.036 -.012 -.398** .080 .553** .225 .265* .257* .059 .089 1 .358** .175 -.155 .210 .337**

Sig. (2-tailed)

.786 .927 .002 .542 .000 .084 .041 .048 .655 .500 .005 .181 .236 .108 .008

N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 PA12

Pearson Correlation

.321* .297* -.118 .214 .265* .167 .462** .344** .154 .377** .358** 1 .585** .253 .297* .585**

Sig. (2-tailed)

.012 .021 .370 .101 .041 .203 .000 .007 .239 .003 .005 .000 .051 .021 .000

N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 PA13

Pearson Correlation

.687** .668** .281* .092 .177 .205 .474** .564** .175 .720** .175 .585** 1 .623** .666** .802**

Sig. (2-tailed)

.000 .000 .030 .483 .176 .116 .000 .000 .180 .000 .181 .000 .000 .000 .000

N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60

Page 126: PENGARUH SIKAP SKEPTISME AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21638/1/RINA RUSYANTI-FEB.pdf · ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada

PA14

Pearson Correlation

.592** .505** .136 .111 -.157 .287* .283* .304* .384** .495** -.155 .253 .623** 1 .674** .582**

Sig. (2-tailed)

.000 .000 .299 .400 .231 .026 .028 .018 .002 .000 .236 .051 .000 .000 .000

N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 PA15

Pearson Correlation

.599** .300* .069 .313* .318* .496** .249 .379** .498** .621** .210 .297* .666** .674** 1 .742**

Sig. (2-tailed)

.000 .020 .601 .015 .013 .000 .055 .003 .000 .000 .108 .021 .000 .000 .000

N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 Total

Pearson Correlation

.792** .653** .267* .495** .497** .561** .620** .736** .470** .790** .337** .585** .802** .582** .742** 1

Sig. (2-tailed)

.000 .000 .039 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .008 .000 .000 .000 .000 N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Page 127: PENGARUH SIKAP SKEPTISME AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21638/1/RINA RUSYANTI-FEB.pdf · ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada

Variabel Tekanan Anggaran Waktu

Correlations

TAW1 TAW2 TAW3 TAW4 TAW5 TAW6 TAW7 TAW8 TAW9 Total TAW1 Pearson

Correlation 1 .242 .183 .186 .092 -.073 .222 .174 .217 .381**

Sig. (2-tailed) .062 .161 .156 .484 .582 .089 .183 .096 .003

N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 TAW2 Pearson

Correlation .242 1 .288* -.185 -.256* -.150 .317* .235 -.058 .163

Sig. (2-tailed) .062 .026 .158 .048 .252 .014 .071 .662 .213 N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60

TAW3 Pearson Correlation

.183 .288* 1 .243 .465** .309* .518** .584** .484** .741**

Sig. (2-tailed) .161 .026 .062 .000 .016 .000 .000 .000 .000 N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60

TAW4 Pearson Correlation

.186 -.185 .243 1 .678** .239 .096 .217 .437** .574**

Sig. (2-tailed) .156 .158 .062 .000 .066 .464 .095 .000 .000 N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60

TAW5 Pearson Correlation

.092 -.256* .465** .678** 1 .682** .189 .197 .704** .754**

Sig. (2-tailed) .484 .048 .000 .000 .000 .148 .131 .000 .000 N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60

TAW6 Pearson Correlation

-.073 -.150 .309* .239 .682** 1 .386** .266* .645** .660**

Sig. (2-tailed) .582 .252 .016 .066 .000 .002 .040 .000 .000 N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60

TAW7 Pearson Correlation

.222 .317* .518** .096 .189 .386** 1 .631** .296* .645**

Sig. (2-tailed) .089 .014 .000 .464 .148 .002 .000 .022 .000 N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60

TAW8 Pearson Correlation

.174 .235 .584** .217 .197 .266* .631** 1 .306* .660**

Sig. (2-tailed) .183 .071 .000 .095 .131 .040 .000 .017 .000 N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60

TAW9 Pearson Correlation

.217 -.058 .484** .437** .704** .645** .296* .306* 1 .776**

Sig. (2-tailed) .096 .662 .000 .000 .000 .000 .022 .017 .000 N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60

Total Pearson Correlation

.381** .163 .741** .574** .754** .660** .645** .660** .776** 1

Sig. (2-tailed) .003 .213 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Page 128: PENGARUH SIKAP SKEPTISME AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21638/1/RINA RUSYANTI-FEB.pdf · ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada

Variabel Tekanan Anggaran Waktu Setelah Item ke-2 Dikeluarkan

Correlations

TAW1 TAW2 TAW3 TAW4 TAW5 TAW6 TAW7 TAW8 Total TAW1 Pearson

Correlation 1 .183 .186 .092 -.073 .222 .174 .217 .360**

Sig. (2-tailed) .161 .156 .484 .582 .089 .183 .096 .005

N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 TAW2 Pearson

Correlation .183 1 .243 .465** .309* .518** .584** .484** .720**

Sig. (2-tailed) .161 .062 .000 .016 .000 .000 .000 .000 N 60 60 60 60 60 60 60 60 60

TAW3 Pearson Correlation

.186 .243 1 .678** .239 .096 .217 .437** .600**

Sig. (2-tailed) .156 .062 .000 .066 .464 .095 .000 .000 N 60 60 60 60 60 60 60 60 60

TAW4 Pearson Correlation

.092 .465** .678** 1 .682** .189 .197 .704** .788**

Sig. (2-tailed) .484 .000 .000 .000 .148 .131 .000 .000 N 60 60 60 60 60 60 60 60 60

TAW5 Pearson Correlation

-.073 .309* .239 .682** 1 .386** .266* .645** .682**

Sig. (2-tailed) .582 .016 .066 .000 .002 .040 .000 .000 N 60 60 60 60 60 60 60 60 60

TAW6 Pearson Correlation

.222 .518** .096 .189 .386** 1 .631** .296* .620**

Sig. (2-tailed) .089 .000 .464 .148 .002 .000 .022 .000 N 60 60 60 60 60 60 60 60 60

TAW7 Pearson Correlation

.174 .584** .217 .197 .266* .631** 1 .306* .644**

Sig. (2-tailed) .183 .000 .095 .131 .040 .000 .017 .000 N 60 60 60 60 60 60 60 60 60

TAW8 Pearson Correlation

.217 .484** .437** .704** .645** .296* .306* 1 .791**

Sig. (2-tailed) .096 .000 .000 .000 .000 .022 .017 .000 N 60 60 60 60 60 60 60 60 60

Total Pearson Correlation

.360** .720** .600** .788** .682** .620** .644** .791** 1

Sig. (2-tailed) .005 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 N 60 60 60 60 60 60 60 60 60

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Page 129: PENGARUH SIKAP SKEPTISME AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21638/1/RINA RUSYANTI-FEB.pdf · ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada

Variabel Kualitas Audit Correlations

KA1 KA2 KA3 KA4 KA5 KA6 KA7 KA8 KA9 KA10 KA11 KA12 Total KA1 Pearson

Correlation 1 .841** .383** .454** .468** .158 .383** .318* .138 .428** .315* .062 .671**

Sig. (2-tailed) .000 .003 .000 .000 .227 .003 .013 .293 .001 .014 .638 .000

N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 KA2 Pearson

Correlation .841** 1 .283* .461** .384** .132 .317* .317* .172 .362** .285* .202 .646**

Sig. (2-tailed)

.000 .028 .000 .002 .315 .014 .014 .189 .005 .027 .121 .000

N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 KA3 Pearson

Correlation .383** .283* 1 .407** .252 .649** .086 .194 .180 .092 .383** -.008 .568**

Sig. (2-tailed)

.003 .028 .001 .052 .000 .515 .137 .169 .483 .003 .953 .000

N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 KA4 Pearson

Correlation .454** .461** .407** 1 .623** .363** .338** .476** .377** .443** .454** -.118 .715**

Sig. (2-tailed)

.000 .000 .001 .000 .004 .008 .000 .003 .000 .000 .371 .000

N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 KA5 Pearson

Correlation .468** .384** .252 .623** 1 .110 .346** .220 .429** .457** .535** .017 .654**

Sig. (2-tailed)

.000 .002 .052 .000 .401 .007 .091 .001 .000 .000 .899 .000

N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 KA6 Pearson

Correlation .158 .132 .649** .363** .110 1 -.047 .061 .187 -.101 .158 .281* .450**

Sig. (2-tailed)

.227 .315 .000 .004 .401 .722 .641 .154 .443 .227 .029 .000

N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 KA7 Pearson

Correlation .383** .317* .086 .338** .346** -.047 1 .827** .442** .697** .454** -.171 .614**

Page 130: PENGARUH SIKAP SKEPTISME AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21638/1/RINA RUSYANTI-FEB.pdf · ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada

Sig. (2-tailed)

.003 .014 .515 .008 .007 .722 .000 .000 .000 .000 .191 .000

N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 KA8 Pearson

Correlation .318* .317* .194 .476** .220 .061 .827** 1 .427** .734** .588** -.115 .673**

Sig. (2-tailed)

.013 .014 .137 .000 .091 .641 .000 .001 .000 .000 .380 .000

N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 KA9 Pearson

Correlation .138 .172 .180 .377** .429** .187 .442** .427** 1 .504** .452** .113 .609**

Sig. (2-tailed)

.293 .189 .169 .003 .001 .154 .000 .001 .000 .000 .388 .000

N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 KA10 Pearson

Correlation .428** .362** .092 .443** .457** -.101 .697** .734** .504** 1 .672** -.061 .696**

Sig. (2-tailed)

.001 .005 .483 .000 .000 .443 .000 .000 .000 .000 .641 .000

N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 KA11 Pearson

Correlation .315* .285* .383** .454** .535** .158 .454** .588** .452** .672** 1 .062 .733**

Sig. (2-tailed)

.014 .027 .003 .000 .000 .227 .000 .000 .000 .000 .638 .000

N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 KA12 Pearson

Correlation .062 .202 -.008 -.118 .017 .281* -.171 -.115 .113 -.061 .062 1 .215

Sig. (2-tailed)

.638 .121 .953 .371 .899 .029 .191 .380 .388 .641 .638 .099

N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 Total Pearson

Correlation .671** .646** .568** .715** .654** .450** .614** .673** .609** .696** .733** .215 1

Sig. (2-tailed)

.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .099 N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Page 131: PENGARUH SIKAP SKEPTISME AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21638/1/RINA RUSYANTI-FEB.pdf · ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada

Variabel Kualitas Audit Setelah Item ke-12 Dikeluarkan

Correlations

KA1 KA2 KA3 KA4 KA5 KA6 KA7 KA8 KA9 KA10 KA11 Total KA1 Pearson

Correlation 1 .841** .383** .454** .468** .158 .383** .318* .138 .428** .315* .675**

Sig. (2-tailed) .000 .003 .000 .000 .227 .003 .013 .293 .001 .014 .000

N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 KA2 Pearson

Correlation .841** 1 .283* .461** .384** .132 .317* .317* .172 .362** .285* .625**

Sig. (2-tailed) .000 .028 .000 .002 .315 .014 .014 .189 .005 .027 .000 N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60

KA3 Pearson Correlation

.383** .283* 1 .407** .252 .649** .086 .194 .180 .092 .383** .583**

Sig. (2-tailed) .003 .028 .001 .052 .000 .515 .137 .169 .483 .003 .000 N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60

KA4 Pearson Correlation

.454** .461** .407** 1 .623** .363** .338** .476** .377** .443** .454** .752**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .001 .000 .004 .008 .000 .003 .000 .000 .000 N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60

KA5 Pearson Correlation

.468** .384** .252 .623** 1 .110 .346** .220 .429** .457** .535** .666**

Sig. (2-tailed) .000 .002 .052 .000 .401 .007 .091 .001 .000 .000 .000 N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60

KA6 Pearson Correlation

.158 .132 .649** .363** .110 1 -.047 .061 .187 -.101 .158 .410**

Sig. (2-tailed) .227 .315 .000 .004 .401 .722 .641 .154 .443 .227 .001 N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60

KA7 Pearson Correlation

.383** .317* .086 .338** .346** -.047 1 .827** .442** .697** .454** .658**

Sig. (2-tailed) .003 .014 .515 .008 .007 .722 .000 .000 .000 .000 .000

Page 132: PENGARUH SIKAP SKEPTISME AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21638/1/RINA RUSYANTI-FEB.pdf · ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada

N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 KA8 Pearson

Correlation .318* .317* .194 .476** .220 .061 .827** 1 .427** .734** .588** .709**

Sig. (2-tailed) .013 .014 .137 .000 .091 .641 .000 .001 .000 .000 .000 N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60

KA9 Pearson Correlation

.138 .172 .180 .377** .429** .187 .442** .427** 1 .504** .452** .603**

Sig. (2-tailed) .293 .189 .169 .003 .001 .154 .000 .001 .000 .000 .000 N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60

KA10 Pearson Correlation

.428** .362** .092 .443** .457** -.101 .697** .734** .504** 1 .672** .723**

Sig. (2-tailed) .001 .005 .483 .000 .000 .443 .000 .000 .000 .000 .000 N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60

KA11 Pearson Correlation

.315* .285* .383** .454** .535** .158 .454** .588** .452** .672** 1 .739**

Sig. (2-tailed) .014 .027 .003 .000 .000 .227 .000 .000 .000 .000 .000 N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60

Total Pearson Correlation

.675** .625** .583** .752** .666** .410** .658** .709** .603** .723** .739** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .001 .000 .000 .000 .000 .000 N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Page 133: PENGARUH SIKAP SKEPTISME AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21638/1/RINA RUSYANTI-FEB.pdf · ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada

Lampiran 4 Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Sikap Skeptisme Auditor Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

.867 .865 6

Variabel Profesionalisme Auditor

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

.871 .870 15

Variabel Tekanan Anggaran Waktu Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

.808 .806 8

Variabel Kualitas Audit Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

.856 .863 11

Page 134: PENGARUH SIKAP SKEPTISME AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21638/1/RINA RUSYANTI-FEB.pdf · ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada

Lampiran 5 Hasil Uji Hipotesis dan Asumsi Klasik

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

dimensi on0 1 .477a .227 .186 3.379

a. Predictors: (Constant), TekananAnggaranWaktu, SikapSkeptismeAuditor, ProfesionalismeAuditor

b. Dependent Variable: KualitasAudit

ANOVAb Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 187.945 3 62.648 5.486 .002a

Residual 639.455 56 11.419 Total 827.400 59

a. Predictors: (Constant), TekananAnggaranWaktu, SikapSkeptismeAuditor, ProfesionalismeAuditor b. Dependent Variable: KualitasAudit

Coefficientsa Model Unstandardized

Coefficients Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 19.984 6.791 2.943 .005 SikapSkeptismeAuditor .408 .150 .321 2.713 .009 .985 1.015 ProfesionalismeAuditor .205 .097 .256 2.116 .039 .943 1.061 TekananAnggaranWaktu .131 .114 .139 1.146 .257 .936 1.068

a. Dependent Variable: KualitasAudit

Coefficient Correlationsa Model Tekanan

AnggaranWaktu SikapSkeptisme

Auditor Profesionalisme

Auditor 1 Correlations TekananAnggaranWaktu 1.000 -.097 -.228

SikapSkeptismeAuditor -.097 1.000 -.051 ProfesionalismeAuditor -.228 -.051 1.000

Covariances TekananAnggaranWaktu .013 -.002 -.003 SikapSkeptismeAuditor -.002 .023 -.001 ProfesionalismeAuditor -.003 -.001 .009

a. Dependent Variable: KualitasAudit

Page 135: PENGARUH SIKAP SKEPTISME AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21638/1/RINA RUSYANTI-FEB.pdf · ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada

Collinearity Diagnosticsa

Model Dimension Eigenval

ue Condition

Index

Variance Proportions

(Constant) SikapSkeptisme

Auditor Profesionalisme

Auditor Tekanan

AnggaranWaktu

dimensi on0

1

dimensi on1

1 3.973 1.000 .00 .00 .00 .00 2 .015 16.433 .00 .46 .00 .61 3 .009 20.805 .07 .46 .21 .38 4 .003 38.915 .93 .09 .79 .00

a. Dependent Variable: KualitasAudit

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N Predicted Value 42.62 51.51 46.10 1.785 60 Std. Predicted Value -1.952 3.033 .000 1.000 60 Standard Error of Predicted Value

.464 1.726 .822 .296 60

Adjusted Predicted Value 41.46 50.89 46.07 1.780 60 Residual -11.284 8.294 .000 3.292 60 Std. Residual -3.339 2.455 .000 .974 60 Stud. Residual -3.467 2.633 .005 1.014 60 Deleted Residual -12.166 9.542 .034 3.570 60 Stud. Deleted Residual -3.878 2.787 .003 1.051 60 Mahal. Distance .131 14.411 2.950 2.999 60 Cook's Distance .000 .261 .022 .049 60 Centered Leverage Value .002 .244 .050 .051 60 a. Dependent Variable: KualitasAudit

Page 136: PENGARUH SIKAP SKEPTISME AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21638/1/RINA RUSYANTI-FEB.pdf · ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada
Page 137: PENGARUH SIKAP SKEPTISME AUDITOR, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21638/1/RINA RUSYANTI-FEB.pdf · ANGGARAN WAKTU TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada