PENGARUH SELF-EFFICACY DAN LINGKUNGAN ...repository.uinjambi.ac.id/3469/1/SKRIPSI ABDUL...
Transcript of PENGARUH SELF-EFFICACY DAN LINGKUNGAN ...repository.uinjambi.ac.id/3469/1/SKRIPSI ABDUL...
PENGARUH SELF-EFFICACY DAN LINGKUNGAN TERHADAP
KEPUTUSAN BERWIRAUSAHA PADA KOMUNITAS TANGAN
DI ATAS (TDA) KOTA JAMBI
Skripsi
Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.1)
Dalam Program Studi Ekonomi Syariah
Pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Oleh:
ABDUL MANAN
NIM : EES160281
Pembimbing I: Drs. A. Tarmizi, M. HI
Pembimbing II: Agustina Mutia, S.E., M.EI
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2020
ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Abdul Manan
NIM : EES.160281
Program Studi : Ekonomi Syariah
Fakultas : Ekonomi Dan Bisnis Islam
Perguruan Tinggi : Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
Dengan ini menyatakan bahwa tugas akhir yang telah saya buat dengan judul
“Pengaruh Self-Efficacy dan Lingkungan Terhadap Keputusan
Berwirausaha Pada Komunitas Tangan Di Atas (TDA) Kota Jambi” adalah
asli (orsinil) dan belum pernah diterbitkan/dipublikasikan dimanapun dan bentuk
apapun.
Demikianlah surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya tanpa ada
paksaan dari pihak manapun juga. Apabila dikemudian hari ternyata saya
memberikan keterangan palsu atau ada pihak lain yang mengklaim bahwa tugas
akhir yang saya buat adalah hasil karya milik seseorang atau badan tertentu. Saya
bersedia diproses baik secara pidana maupun perdata dan kelulusan saya dari
Prodi Ekonomi Syariah dicabutkan atau dibatalkan.
Dibuat di : Jambi
Pada tanggal : 18 Maret 2020
Yang menyatakan
EES.160281
iii
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM Jl. Arif Rahman Hakin No.1 telanaipura jambi 36122 telp./fax: (0741) 65600 Website: febi-
iainstsjambi.ac.id
PENGESAHAN TUGAS AKHIR
Nomor : B- /D.V.I/PP.00.9/ /2020
Tugas dengan judul “Pengaruh Self-Efficacy dan Lingkungan Terhadap Keputusan
Berwirausaha Pada Komunitas Tangan Di Atas (TDA) Kota Jambi” yang dipersiapkan
dan disusun oleh:
Nama : Abdul Manan
Nim : EES.160281
Telah dimunaqasyahkan pada : Senin,4 Mei 2020
Nilai munaqasyah : 74,26 (B)
Dinyatakan telah diterima oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam / Sarjana
Strata Satu (S.1) UIN Sultha Thaha Saifuddin Jambi.
Tim Munaqasyah/ Tim Penguji
Ketua Sidang
Dr. Sucipto, MA
NIP. 19770514 200501 1 010 Penguji I Penguji II
Drs. Arsa, M.HI Mohammad Orinaldi, S.E., M.S.Ak.
NIP. 19621229 199302 1 001 NIP. 19711201 200312 1 002
Pembimbing I Pembimbing II
Drs. A. Tarmizi, M.HI Agustina Mutia, SE. M.EI
NIP. 19591210 198703 1 003 NIP. 19690809 200312 2 002
Sekretaris Sidang
M. Yunus, M.Si
NIP. 19920717 201801 1 002
Jambi, 15 Mei 2020
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
Dekan
Dr. A.A. Miftah, M.Ag
NIP. 19731125 199603 1 001
iv
Jambi, 18 Maret 2020
PEMBIMBING I : Drs. A. Tarmizi, M.HI.
PEMBIMBING II : Agustina Mutia, S.E., M.E.I
ALAMAT : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN STS Jambi
Jl. Arif Rahman Hakim No.1 Telanaipura Jambi
36122 Telp./Fax:(0741) 5831-584114
website:
Kepada : Yth
Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam
UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
Di_
Jambi
NOTA DINAS
Assalamualaikum.Wr.Wb
Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami
berpendapat bahwa skripsi saudara: Abdul Manan NIM: EES.160281 yang
berjudul: “Pengaruh Self-Efficacy dan Lingkungan Terhadap Keputusan
Berwirausaha Pada Komunitas Tangan di Atas (TDA) Kota Jambi”, telah
dapat diajukan untuk dimunaqasahkan guna melengkapi tugas-tugas dan syarat-
syarat untuk mencapai gelar sarjana strata satu (S I ) dalam Ekonomi Syariah pada
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi. Maka dengan ini kami ajukan skripsi tersebut agar dapat
diterima dengan baik.
Demikianlah, kami ucapkan terima kasih, semoga bermanfaat bagi
kepentingan agama, nusa dan bangsa.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Dosen Pembimbing I, Dosen Pembimbing II
Drs. A. Tarmizi, M.HI Agustina Mutia, S.E., M.E.I
NIP. 195912101987031003 NIP.196908092003122002
v
MOTTO
ل يغي ر ما إنه الله ن أمر الله ن خلفه يحفظونه م ن بين يديه وم له معق بات م
بقوم سوءا فل مرده له وما لهم م وإذا أراد الله ه بقوم حتهى يغي روا ما بأنفس
ن ن دونه م ( 11( وال م
Artinya:Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran,
di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah.
Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga
mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila
Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang
dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain
Dia. (Q.S Ar-Ra’ad, Ayat: 11)1
عن ابن عمر رضي الله عنه ا ن رسول الله صلي الله عليه و سلم قل :
د ا لعليا خير من اليد السفلي. فا لير لعليا هي المنفقة و اليدالي
السفلي هي السا ءلة )متفق عليه(
Dari ibnu Umar R.a. Sesungguhnya Rasulullah SAW telah bersabda :
Tangan di atas itu lebih baik dari pada tangan di bawah. Tangan di atas
itulah yang memberi dan tangan yang dibawah itu ialah yang meminta
(H.R Mutafaq ‘alaih).2
1 Q.S. Ar-Ro’ad, ayat: 11 2 H.R. Mutafaq’alaih.
vi
PERSEMBAHAN
Bismillahirrohmanirrohim
Sebagai ungkapan rasa syukur yang tak ternilai pada mereka yang telah mewarnai
hidupku jadi bermakna, dengan rasa cinta yang mendalam kupersembahkan karya
ini padamu malaikat hidupku ayah dan ibu tercinta ( M. Ismail dan Khairul
Ummatin). “Terimakasih atassemua yang telah diberikan padaku, bukanlah apa-
apa tanpa dukungan dan do’a darimu.
Dan juga buat adik-adikku yang telah memberikan motivasi, mereka adalah
orang-orang hebat yang selalu mampu membuatku tersenyum dan selalu
memberikan kasih sayang yang tulus dalam hidup.
Dosen pembimbingku yang telah rela membimbing skripsi ini hingga akhir.
Teman-temanseperjuangan angkatan 2016 khususnya lokal A Ekonomi Syariah
yang selalu memberikan semangat hingga akhir skripsiku.
Dan sahabat baktiku dalam organisasi dant eman-teman yang selalu setia
memberikan support baik dalam bentuk moril dan materil hingga akhir.
Dan semua pihak yang telah membantu dan mendukung penulis hingga akhir
skripsi
vii
ABSTRAK
Abdul Manan; EES.160281; Pengaruh Self-Efficacy dan Lingkungan terhadap
Keputusan Berwirausaha Pada Komunitas Tangan di Atas (TDA) Kota Jambi.
Kewirausahaan merupakan seseorang yang berani mengambil risiko ataupun
keputusan untuk membuka lapangan pekerjaan dengan memanfaatkan sumber
daya yang ada dan dapat dioptimalkan. Pengambilan keputusan dalam
berwirausaha di pengaruhi oleh self-efficacy dan lingkungan. Tujuan dari
penelitian ini untuk mengetahui pengaruh Self-Efficacy dan Lingkungan Terhadap
Keputusan Berwirausaha Pada Komunitas Tangan Di Atas (TDA) Kota Jambi.
Penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan kuantitatif dengan jumlah
populasi sebanyak 87 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan
purposive sampling sehingga didapat jumlah sampel sebanyak 47 responden.
Teknik pengambilan data menggunakan kuesioner sebanyak 15 item pertanyaan
dengan skala 1 sampai 5 dan diuji dengan data validitas dan reliabilitas. Asumsi
klasik menggunakan uji normalitas, uji multikolinieritas dan uji heterokedastisitas.
Teknis analisis data untuk menjawab hipotesa menggunakan teknis analisis
regresi linier berganda. Hasil dari asumsi yaitu secara parsial Self-Efficacy
berpengaruh signifikan terhadap keputusan berwirausaha pada Komunitas Tangan
Di Atas (TDA) Kota Jambi. Hal ini ditunjukkan dengan nilai nilai thitung > ttabel
(3,847 > 2,01 dan nilai sig. α (0,000 < 0,05). Sedangkan, lingkungan tidak
berpengaruh terhadap keputusan berwirausaha pada Komunitas Tangan Di Atas
(TDA) Kota Jambi. Hal ini ditunjukkan dengan nilai thitung < ttabel ( 0,786 < 2,01
dan nilai sig. α (0,436 > 0,05). Secara simultan Self Efficacy dan lingkungan
berpengaruh terhadap keputusan berwirausaha pada Komunitas Tangan di Atas
(TDA) Kota Jambi. Hal ini ditunjukkan dengan nilai Fhitung > Ftabel (25,979 > 3,20)
dan sig < α (0,000< 0,05).
Kata Kunci : Self-Efficacy, Lingkungan, Keputusan
viii
ABSTRACT
Abdul Manan; EES.160281; The Effect of Self-Efficacy and Environment on
Entrepreneurial Decisions in the Community of Above Hands (TDA) Jambi City.
Entrepreneurship is someone who is brave enough to take risks or the decision to
open jobs by utilizing available and optimized resources. Decision making in
entrepreneurship is influenced by self-efficacy and the environment. The purpose
of this study was to determine the effect of Self-Efficacy and Environment on
Entrepreneurial Decisions in the Hands on Community (TDA) of Jambi City. This
research is a quantitative approach with a population of 87 respondents. The
sampling technique uses purposive sampling so that the number of samples
obtained by 47 respondents. The data collection technique used a questionnaire of
15 question items on a scale of 1 to 5 and tested with validity and reliability data.
Classical assumptions using the normality test, multicollinearity test and
heterokedasticity test. Data analysis techniques to answer hypotheses using
multiple linear regression analysis techniques. The results of the assumption that
partially Self-Efficacy significantly influence entrepreneurial decisions in the
Community of Above Hands (TDA) Jambi City. This is indicated by the value of
tcount> ttable (3.847> 2,01 and the value of sig. Α (0,000 <0.05). Meanwhile, the
environment has no effect on entrepreneurial decisions on the Community of
Above Hands (TDA) Jambi City. This is indicated by the value tcount <ttable
(0,786 <2,01 and sig. α value (0,436> 0,05). Simultaneously Self Efficacy and
environment influence on entrepreneurial decisions in Jambi City's Upper Hand
Community (TDA). This is indicated by the value of Fcount> Ftable (Ftable
(Ftabel) 25,979> 3,20) and sig <α (0,000 <0,05).
Keywords: Self-Efficacy, Environment, Decision
ix
KATA PENGANTAR
Maha Besar Allah Yang Maha Pengasih dan lagi Maha Penyanyang, Puji
Syukur Kehadirat Allah SWT, penulis panjatkan karena berkat rahmat dan
Hidayah-Nya kepada penulis terutama dalam rangka menyelesaikan skripsi ini,
selanjutnya Shalawat dan Salam penulis limpahkan kepada Baginda Nabi
Muhammad SAW. Penyusunan skripsi ini bertujuan utuk memenuhi syarat-syarat
memperoleh gelar sarjana strata satu (S.I) dalam Ekonomi Syariah Pada Fakultas
Ekonomi Dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin
Jambi.
Penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak baik yang
bersifat moril ataupun materil. Untuk itu penulis sangat bersyukur Kepada Allah
SWT dan penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada yang
terhormat :
1. Bapak Dr. A. Miftah, S.Ag. M.Ag, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
2. Ibu Dr. Rafidah. M. EI, Bapak Dr. Novi Mubiyarto. SE. M,E dan Dr.
Sucipto, MA sebagai Pembantu Dekan I, II dan III di lingkungan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
3. Bapak Ambok Pangiuk, S.Ag., M.SI selaku Ketua Prodi Ekonomi Syariah
dan Bapak M. Yunus, M.SI selaku Sekretaris Prodi Ekonomi Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
4. Bapak Dr. A. Tarmizi, M.H.I selaku pembimbing I dan Agustina Mutia,
S.E., M.E.I selaku pembimbing II, Yang telah membimbing dan
memberikan motivasi kepada saya untuk menyelesaikan skripsi ini.
5. Bapak/Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi.
6. Para karyawan/karyawati serta segenap Civitas Akademika Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, yang
berjasa dalam menyelesaikan skirpsi ini.
x
7. Teman-teman seperjuangan yang ikut berpartisipasi dalam proses
penulisan skripsi ini.
Jambi, 18 Maret 2020
Penulis
Abdul Manan
EES.160281
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI ................................ ii
PENGESAHAN .............................................................................................. iii
NOTA DINAS ................................................................................................. iv
MOTTO .......................................................................................................... v
PERSEMBAHAN ........................................................................................... vi
ABSTRAK ...................................................................................................... vii
ABSTRACT .................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR .................................................................................... x
DAFTAR ISI ................................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL........................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 12
C. Tujuan Penelitian .................................................................................. 12
D. Manfaat Penelitian ................................................................................ 12
E. Kerangka Teori ..................................................................................... 13
F. Tinjauan Pustaka .................................................................................. 23
G. Kerangka Pemikiran ............................................................................. 26
H. Hipotesis ............................................................................................... 28
BAB II METODOLOGI PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian .......................................................................... 29
B. Jenis dan Sumber Data ......................................................................... 29
C. Instrumen Pengumpulan Data .............................................................. 30
xii
D. Definisi Operasional Variabel .............................................................. 31
E. Populasi dan Sampel ............................................................................ 32
F. Uji Coba Instrumen .............................................................................. 34
G. Uji Asumsi Klasik……………………………………………………. 36
H. Teknik Analisis Data ............................................................................ 37
I. Variabel Penelitian ............................................................................... 40
J. Sistematika Penulisan........................................................................... 40
BAB III GAMBARAN UMUM PENELITIAN
A. Sejarah Komunitas Tangan di Atas (TDA) .......................................... 41
B. Visi dan Misi Tangan di Atas (TDA) ................................................... 44
C. Struktur Organisasi Komunitas Tangan di Atas (TDA) ....................... 45
D. Jenis Kegiatan Komunitas Tangan di Atas (TDA) ............................... 47
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Karakteristik Data Responden .............................................................. 49
B. Uji Instrumen Penelitian ...................................................................... 52
C. Uji Asumsi Klasik ................................................................................ 55
D. Teknik Analisis Data ............................................................................ 59
E. Pembahasan .......................................................................................... 61
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................... 65
B. Saran ..................................................................................................... 66
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP PENULIS
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Kerangka pemikiran ..................................................................... 26
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Komunitas di Atas (TDA) Kota Jambi ........ 45
Gambar 4.1 Hasil Uji Heterokedastisitas ......................................................... 58
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Penelitian Terdahulu ........................................................................ 23
Tabel 2.1 Penetapan Skala likert ...................................................................... 30
Tabel 2.2 Definisi Operasional Variabel .......................................................... 31
Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Agama ................................ 49
Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia .................................... 49
Tabel 4. 3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .................... 50
Tabel 4. 4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir .......... 50
Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ............................ 51
Tabel 4.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan.......................... 52
Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas Self-Efficacy ...................................................... 52
Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Lingkungan ....................................................... 53
Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas Keputusan Berwirausaha................................... 53
Tabel 4.10 Hasul Uji Reliabilitas Variabel ...................................................... 54
Tabel 4.11 Hasil Uji Normalitas ...................................................................... 55
Tabel 4. 12 Hasil Uji Multikolinieritas ............................................................ 56
Tabel 4.13 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda ......................................... 59
Tabel 4.14 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) ............................................ 60
Tabel 4.15 Hasil Uji Simultan (Uji F) .............................................................. 61
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner
Lampiran 2 Data Validitas dan Reliabilitas
Lampiran 3 Data Regresi Linier Berganda
Lampiran 4 Hasil Uji karakteristik Responden
Lampiran 5 Hasil Uji Validitas
Lampiran 6 Hasil Uji Reliabiitas
Lampiran 7 Hasil Uji Asumsi Klasik
Lampiran 8 Hasil Analisis Data
Lampiran 9 Jadwal Penelitian
Lampiran 10 Dokumentasi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kegiatan entrepreneurship atau yang dalam bahasa Indonesia dikenal
dengan istilah wira-usaha atau wiraswasta merupakan salah satu isu yang sudah
marak dalam beberapa tahun belakangan. Pemerintah juga telah mendorong
lahirnya industri dan ekonomi kreatif di kalangan muda sebagai ekspresi dari
kegiatan entrepreneurship masyarakat pada umumnya. Dalam Rencana
Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia tahun 2025 yang dirumuskan oleh
Departemen Perdagangan RI dijelaskan adanya evolusi ekonomi kreatif.1
Berdasarkan dokumen rencana ini dapat diketahui bahwa adanya pergeseran
dari era pertanian ke era industrialisasi lalu ke era informasi yang disertai dengan
banyaknya penemuan di bidang teknologi informasi dan komunikasi serta
globalisasi ekonomi. Perkembangan industrialisasi menciptakan pola kerja, pola
produksi dan pola distribusi yang lebih murah dan efisien. Adanya target lebih
murah dan lebih efisien dalam proses produksi dan distribusi berakibat pada
pergeseran konsentrasi industri dari negara barat ke negara berkembang seperti
Asia karena tidak bisa lagi menyaingi biaya yang lebih murah di Republik Rakyat
Tiongkok (RRT) dan Jepang.
Fenomena ini mengarahkan industri-industri di negara maju untuk
mengoptimalkan sumber daya manusia dan kreativitas. Untuk itu sejak tahun
1990-an perekonomian dunia mulai bergeser menuju perekonomian yang
1 Departemen Perdagangan RI, Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2025:
Rencana Pembangunan Ekonomi Kreatif Indonesia 2009-2015, 2008. hlm 9
2
didukung oleh kreativitas dengan istilah ekonomi kreatif melalui industri kreatif.
Indonesia sebagai salah satu negara yang sedang berkembang juga didorong untuk
mengejar berbagai ketinggalan dari negara lain. Di beberapa negara, industri
kreatif memainkan peran signifikan. Inggris, yang merupakan pelopor
pengembangan ekonomi kreatif, memperlihatkan perkembangan industri kreatif
yang signifikan di mana industri tersebut mengalami pertumbuhan rata-rata 9%
per tahun; angka yang jauh di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi negara itu yang
2%-3%.
Sumbangannya terhadap pendapatan nasional mencapai 8,2% atau US$ 12,6
miliar dan merupakan sumber kedua terbesar setelah sektor finansial. Ini
melampaui pendapatan dari industri manufaktur serta migas. Di Korea Selatan,
industri kreatif sejak 2005 menyumbang lebih besar daripada manufaktur.
Sedangkan di Singapura ekonomi kreatif menyumbang 5% terhadap PDB atau
US$ 5,2 miliar.3 Ekonomi kreatif global diperkirakan tumbuh 5% per tahun, dan
diperkirakan akan terus berkembang menjadi US$ 6,1 triliun pada tahun 2020.2
Pendapatan ekonomi kreatif di tahun 2016 adalah sebesar 922,59 triliun rupiah
atau naik menjadi 7,44% terhadap total Pendapatan Domestik Bruto (PDB)
Nasional. Selain itu, tingkat penerapan tenaga kerja kreatif juga meningkat. Secara
ekspor banyak sekali produk ekonomi kreatif yang telah dinikmati pasar luar
negri, terutama dari subsektor Fashion, Kriya dan Kuliner yang mendominasi
pasar ekspor produk kreatif Indonesia. Indonesia berjuang untuk memperoleh
2 Dina Mellita and Deni Erlansyah, “Pemetaan Industri Kreatif Dalam Meningkatkan
Pertumbuhan Ekonomi Kawasan Urban Di Kota Palembang,” in Economic Globalization Trend
and Risk for Developing Country (Bandung: Universitas Maranatha, n.d.),2012. hlm 1-13.
3
sumber pendapatan baru, harus ada data kuantitatif yang memberikan hasil pasti.
Pada akhir tahun 2017 sudah lebih dari 1000 trilliun.3
Di Indonesia, walaupun ekonomi kreatif cukup berperan dalam
pembangunan ekonomi nasional, khususnya dalam peningkatan pertumbuhan
ekonomi kawasan urban. Namun industri ini belum banyak tersentuh oleh campur
tangan pemerintah. Hal ini dikarenakan pemerintah belum menjadikannya sebagai
sumber pendapatan negara yang penting seperti sektor manufaktur, fiskal, dan
agrobisnis. Untuk semakin memaksimalkan potensi industry kreatif dalam
meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia, perlu untuk dilakukan semacam
kajian yang mendorong terjadinya aktivitas pada industri dan ekonomi kreatif.
Ekonomi kreatif merupakan pola kegiatan ekonomi yang mencakup segala
bidang dengan mengandalkan kreativitas para pelaku ekonomi. Menurut Toffler
dalam Muhammad Hasan, mengatakan bahwa yang dimaksud dengan ekonomi
kreatif adalah konsep ekonomi yang didasarkan pada kemampuan dan
keterampilan manusia.4 Manusia sedang berada dalam sebuah era yang
mengalami perubahan ekonomi, di mana ditandai oleh pergeseran pembangunan
ekonomi dari sektor pertanian, industri, dan informasi ke sektor ekonomi kreatif.
Perkembangan sektor ekonomi kreatif suatu bangsa akan bersaing dan berdampak
pada kehidupan sosial jika dikelola dengan baik. Hal tersebut memicu bangkitnya
gelombang ekonomi baru yang menuntut inovasi dan kreativitas masyarakat,
sehingga dibutuhkan kualitas sumber daya manusia sebagai pelaku ekonomi
kreatif.
3 Badan Pusan Statistik, Jakarta 2018. 4 Muhammad Hasan, “Pemninaan Ekonomi Kreatif Dalam Perspektif Pendidikan
Ekonomi, ” Jurnal Ekonomi dan Pendidikan 1, no.1 (2018):81-86.
4
Keadaan ini harus dikaitkan dengan kemampuan dalam mengelola potensi
yang ada, baik sumber daya manusia maupun alamnya. Oleh karena itu, konsep
ekonomi kreatif harus sesuai dengan kemampuan inovasi dan kreativitas dalam
mengelola potensi lokal yang ada.5 Perkembangan ekonomi kreatif tidak terlepas
dari perkembangan industri kreatif karena pengembangan ekonomi kreatif
membutuhkan dukungan dari industri ekonomi. Perkembangan ekonomi kreatif
diyakini sebagai cara bagi negara berkembang untuk mengikuti perkembangan
ekonomi global. Hal ini karena sektor ekonomi kreatif lebih mengandalkan pada
kreativitas dan intelektual masyarakat dalam mengembangkan potensi lokal yang
ada.6
Manusia adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lain.
Tentunya manusia memiliki tujuan dalam hidupnya. Untuk memenuhi tujuan itu,
manusia melakukan berbagai macam cara. Salah satunya adalah membentuk
organisasi-organisasi. Di sekitar kita terdapat banyak sekali organisasi, baik itu
organisasi resmi maupun organisasi sosial. Berbagai macam organisasi itu
dibentuk tentunya untuk meningkatkan kesejahteraan para anggotanya.
Manusia diperintahkan Allah untuk memakmurkan bumi dan
membawanya ke arah yang lebih baik, serta diperintahkan Allah untuk berusaha
mencari rejeki. Menurut H.R. Baihaqi yang dikutip dari Nabi Muhammad, yaitu:
5 Michael A. Peters, “Education and Ideologies of the Knowledge Economy”, Europe and
Politics of Emulation, Social Work & Society, Volume 2, Issues 2. http//socwork.net/peters, 2004,
162-164 6Sabaria zega. “Pentingnya Memahami Entrepreneurship Secara Biblikal Bagi Hamba
Tuhan”. Jurnal teologi pantekosta, 2019 vol 1,no.2 hlm 118-120.
5
صلى الله عليه عن النبي وسلم قال:ما اكل عن المقدام بن معديكرب
الله داود ه, وان نبي احدطعاما قط خيرا من ان يأكل من عمل يد
ه .عليه السلام كان يأكل من عمل يد
Artinya: “Dari Miqdam bin Ma’dikariba Radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi
Shallallahu ‘alaihi wa salam, ia berkata: “Tidaklah seseorang makan makanan
yang lebih baik daripada hasil usahanya sendiri, sedang Nabi Daud Alaihissalam
juga makan dari hasil usahanya sendiri”. [HR Bukhari, no. 2072]7
Manusia harus berusaha mencari rejeki dengan usahanya sendiri dan
mampu mengembangkan jiwa wirausaha yang juga didukung dengan 3 alasan,
yaitu pertama manusia diserahi amanat oleh Allah untuk menjadi khalifah di
muka bumi (QS Al Baqarah: 30) yang berbunyi:
لا م ل ك ل ب ال ر إذ ق وا و ال ة ق يف ل رض خ ل في ال اع ي ج ن ة إ ك ئ
ك د م ح ح ب ب حن نس ن اء و م ك الد ف س ي ا و يه د ف س ف ن ي ا م يه ل ف ع ج ت أ
لمون ع ا ل ت م م ل ع ي أ ن ال إ ك ق س ل د ق ن و
Artinya : “Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat:
"Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka
berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang
akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami
senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan
berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui".8
Sebagai pemegang amanat, manusia harus berani bertanggung jawab atas
semua keadaan di bumi ini. Kedua, sebagai manifestasi syukur nikmat dan ketiga,
niat. Niat merupakan sumber motivasi yang kuat. Bekerja mandiri harus bisa
diniati sebagai ibadah, sebagaimana dilakukan oleh para nabi terdahulu. Dengan
niat yang kuat dan lurus inilah akan lahir sebuah motivasi yang kuat.
7 H.R. Bukhari, no. 2072 8 Q.S. Al Baqarah, Ayat: 30
6
Komunitas berasal dari bahasa latin communis yang berasal dari kata dasar
comunis, artinya adalah masyarakat atau public atau orang banyak. Dalam ilmu
sosiologi, komunitas adalah kelompok orang yang saling berinteraksi dalam
tempat tertentu. Komunitas adalah suatu perkumpulan orang yang terdiri dari
beberapa manusia dibuat manusia dan memiliki nilai nilai atau aturan aturan yang
akan kembali kepada anggota anggota komunitas tersebut. Para komunity
biasanya erat dengan kekerabatan, persaudaraan, brotherhood (solidarisme).9
Organisasi sosial merupakan perkumpulan sosial yang dibentuk oleh
masyarakat, baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum,
yang berfungsi sebagai sarana partisipasi masyarakat dalam pembangunan bangsa
dan negara. Sebagai makhluk yang selalu hidup bersama-sama, manusia
membentuk organisasi sosial untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yang tidak
dapat mereka capai sendiri.
Organisasi didalamnya memiliki dua orang atau lebih bersama-sama
menjalankan atau bekerjasama untuk melakukan suatu pekerjaan dalam rangka
mencapai tujuan tertentu, pada dasarnya sudah merupakan suatu organisasi.
Karena terjadinya penggabungan atau kerjasama dari dua orang atau lebih tersebut
untuk mencapai suatu tujuan bersama inilah yang disebut sebagai suatu
organisasi. Jika kita kaitkan pengembangan usaha mikro kecil menengah
(UMKM) di Kota Jambi, Persatuan pengusaha di Kota Jambi telah melakukan
beberapa perkumpulan komunitas usaha sebagai langkah untuk meningkatkan
strategi secara kolektif untuk mencapai tujuan bersama dan menjadi solusi dalam
9 Krisyantono, Rachmat. “Teknik Praktis Riset Komunikasi: Disertai Contoh Praktis Riset
Media, Public Relation, Advertising, Komunikasi Organisasi, Komunikasi Pemasaran. Jakkarta:
Kencana. 2008, hlm. 12-16.
7
meningkatkan pembangunan ekonomi di Kota Jambi. Di Kota Jambi sendiri
terdapat dua organisasi kewirausahaan yaitu, Himpunan Pengusaha Muda
Indonesia (HIPMI) dan Komunitas Tangan Di Atas (TDA).
Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kota Jambi adalah
organisasi yang dilandasi semangat untuk menumbuhkan wirausaha dikalangan
pemuda, karena pada saat itu tidak banyak kaum muda yang bercita-cita menjadi
pengusaha. HIPMI memiliki motto pengusaha pejuang-pejuang pengusaha, yang
bermakna bahwa kader-kader HIPMI tidak saja diharapkan menjadi pengusaha
nasional yang Tangguh tetapi juga menjadi pengusaha yang berwawasan
kebangsaan dan memiliki kepedulian terhadap tuntutan nurani rakyat. Salah satu
visi HIPMI adalah mendorong, dan berperan serta dalam pengembangan jiwa
kewirausahaan di kalangan generasi muda.
Adapun program dari HIPMI Kota Jambi yaitu: seminar/workshop,
pelatihan kewirausahaan “Businessisfun”, Back to campus, dan HIPMI Goes to
campus, tujuan melakukan program tersebut adalah untuk memperdalam dan
mengembangkan pengetahuan tentang ilmu kewirausahaan, memberikan motivasi
lebih pada generasi muda untuk berwirausaha. Jenis usaha yang dilakukan
anggota HIPMI Kota Jambi bermacam-macam mulai dari perkebunan, pertanian,
perikanan, pertambangan, industry, otomotif, dan pariwisata. HIPMI Kota Jambi
yang saat ini berjumlah mencapai 49 orang anggota dan telah berhasil mencetak
dan membina 380 pengusaha muda baru.10
10 Wawancara Bersama Anggota HIPMI Kota Jambi. 13 Oktober 2019.
8
Komunitas Tangan Di Atas (TDA) Kota Jambi adalah komunitas
wirausaha/bisnis yang berada di wilayah Kota Jambi. Komunitas TDA Kota
Jambi merupakan bagian dari Komunitas TDA. Berdiri sejak tahun 2014,
komunitas TDA Kota Jambi telah memiliki sebanyak 119 anggota yang terdaftar
di milis dan sebanyak 87 anggota yang terdaftar di dalam database member.
Anggota komunitas TDA Kota Jambi terdiri dari berbagai jenis latar belakang
usaha, mulai dari bisnis kuliner, manufaktur, jasa, retail, tekonologi dan informasi,
handycraft, online shop dan masih banyak bidang bisnis lainnya. Bukan hanya
dari berbagai jenis dan latar belakang usaha saja, namun anggota komunitas TDA
Kota Jambi juga terdiri dari beragam level bisnis (menurut omset), hingga level
omset Milyaran pertahun.
Banyak juga member komunitas TDA Kota Jambi yang baru memulai
bisnisnya, atau bahkan baru berniat memulai usaha sendiri. Sebagai komunitas
bisnis/wirausaha, komunitas TDA Kota Jambi memiliki beberapa program baik
berupa seminar, workshop, TDA peduli, Goes to campus, camp, dan mentoring
bisnis yang bertujuan untuk menambah skill/knowledge bisnis anggota maupun
non-anggota komunitas TDA Kota Jambi. Beberapa program yang ada
diantaranya: TDA Class, TDA Camp, Kelompok Mentoring Bisnis (KMB),
Forum Discussion Group (FGD), Pesta Wirausaha dan beberapa program
lainnya.11
Komunitas Tangan di Atas (TDA) selalu memberikan penyegaran dan
berusaha menghimpun persatuan dalam meningkatkan pangsa pasar di Kota Jambi
11 Wawancara Bersama Sekretaris Umum Komunitas TDA Kota Jambi. 19 Oktober 2019
9
sebagai target jangka panjang untuk menjadi market leader di Kota Jambi. TDA
merupakan komunitas independent yang berkedudukan sebagai cabang dari pusat
di Ibu kota Jakarta. TDA mempunyai visi untuk membentuk pengusaha-
pengusaha tangguh dan sukses yang memiliki kontribusi positif bagi peradaban
dan memiliki visi; 1.) Menumbuh kembangkan semangat kewirausahan, 2.)
Membentuk 10.000 pengusaha miliarder yang tangguh dan sukses sampai tahun
2018, 3.) Menciptakan sinergi diantar sesama anggota dan antara anggota dengan
pihak lain, berlandaskan prinsip High Trust Community, 4.) Menumbuhkan jiwa
sosial dan berbagi diantar anggota serta 5.) Menciptakan pusat sumber daya bisnis
berbasis teknologi. Berangkat dari permasalahan dari visi TDA sendiri, yang
Membentuk 10.000 pengusaha miliarder yang tangguh dan sukses sampai tahun
2018, apakah yang mempengaruhi keputusan komunitas TDA untuk menjadi
pengusaha. Karena alasan itulah penulis lebih tertarik untuk meneliti komunitas
TDA Kota Jambi.
Temuan dari berbagai studi sejumlah penelitian telah dilakukan oleh
beberapa peneliti ternyata masih memiliki perbedaan, diantara Indarti dan Rosiani
menyatakan bahwa efikasi diri terbukti mempengaruhi keputusan berwirausaha
seseorang.12 Sedangkan Wijaya dan Segal menyatakan bahwa efikasi diri terbukti
tidak mempengaruhi keputusan berwirausaha.13 Demikian juga faktor lingkungan
12 Indarti, N. dan Rokhima R, Intensi kewirausahaan mahasiswa: studi perbandingan
antara Indonesia, jepang dan norwegia, jurnal ekonomika dan bisnis Indonesia, 2008
vol.23,no.4. 13 Wijaya. Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha
Mahasiswa di STIE MDP, STMIK MDP, dan STIE MUSI. Jurnal Ilmiah STIE MDP, 2012. Vol.1
No.2: 112-119.
10
tidak terbukti sebagai faktor penyebab keinginan berwirausaha, sedangkan Alstete
menyatakan dorongan berwirausaha karena lingkungan eksternal.14
Keputusan berwirausaha dapat diartikan sebagai langkah awal dari suatu
proses pendirian sebuah usaha yang umumnya bersifat jangka panjang. Menurut
Krueger keputusan berwirausaha mencerminkan komitmen seseorang untuk
memulai usaha baru dan merupakan isu sentral yang perlu diperhatikan dalam
memahami proses kewirausahaan pendirian usaha baru.15
Variabel penelitian ini adalah pengambilan keputusan untuk berwirausaha.
Menurut Zimmerer kewirausahaan adalah seseorang yang menciptakan bisnis
baru dengan mengambil risiko dan ketidakpastian demi mencapai keuntungan dan
pertumbuhan dengan cara mengidentifikasi peluang yang signifikan dan
menggabungkan sumber daya yang diperlukan sehingga sumber daya-sumber
daya itu bisa dikapitalisasikan. Jadi dapat disimpulkan kewirausahaan merupakan
seseorang yang berani mengambil risiko ataupun keputusan untuk membuka
lapangan pekerjaan dengan memanfaatkan sumber daya yang ada dan dapat di
optimalkan. 16
Mengacu pada Bandura, elf-efficacy didefinisikan sebagai keyakinan
individu akan kemampuanya untuk mengorganisasi dan mengeksekusi
seperangkat tindakan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan tertentu.17 Semakin
14 Alstete, J.W. On Becoming an entrepreneur and evolving typology. International
journal of entrepreneurial behaveour and research, 2002 8, (4) 15 Krueger, N. The Impact of prior Entrepre-neurial Exposure on Perception of New
Venture Veasibility and Desaribility. Entreperenurial Theory practice, 1993. 14(3);39-54. 16 Zimmerer, Thomas W, Scarborough, Norman M. dan Wilson, Doug.”Pengantar
Kwirausahaan dan Manajemen Usaha Kecil, Salemba Empat, Jakarta. 2008. 17 Bandura, A. The social Foundations of Thoughtand Action Englewood Chiffs, NJ;
Prentice-Hall. 1986
11
kuat keyakinan, semakin besar kemungkinannya tujuan si individu akan dapat
dicapai karena baik secara sadar maupun tidak individu mencurahkan segenap
tenaga dan pikirannya secara berkesinambungan untuk mencapai tujuannya,
individu dengan keyakinan kuat akan lebih mampu menghadapi masalah,
berusaha menyelesaikan dan mencari jalan keluar jangka Panjang.
Lingkungan dalam kewirausahaan diartikan sebagai ruanglingkup dan
dimensi yang menciptakan suasana kewirausahaan seseorang. Biasanya
merupakan lokasi atau tempat yang mendukung kegiatan kewirausaan. Tiga faktor
lingkungan yang dipercaya mempengaruhi kewirausahaan yaitu akses mereka
kepada modal, informasi dan kualitas jaringan sosial yang dimiliki, yang
kemudian disebut kesiapan instrument. Kristiansen menyebut bahwa faktor
lingkungan seperti hubungan sosial, infrastruktur fisik dan instutional serta faktor
budaya dapat mempengaruhi keputusan berwirausaha.18 Indikator lingkungan
untuk membentuk intensi kewirausahaan adalah: akses kepada modal, informasi
dan jaringan sosial oleh indarti.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dalam penelitian ini difokuskan
untuk meneliti Pengaruh Self-Efficacy dan Lingkungan Terhadap Keputusan
Berwirausaha Pada Komunitas Tangan Di Atas (TDA) Kota Jambi.
18 Kristiansen, S. Individual perception of business contexts; the case of small- scale
entrepreneurs in Tanzania. Journal of developmental entepreneurship 7 (3) 2002
12
B. Rumusan Masalah
1. Apakah self-efficacy dan lingkungan berpengaruh secara simultan terhadap
keputusan berwirausaha anggota Komunitas Tangan Di Atas (TDA) Kota
Jambi?
2. Apakah self-efficacy dan lingkungan berpengaruh secara parsial terhadap
keputusan berwirausaha anggota Komunitas Tangan Di Atas (TDA) Kota
Jambi?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah yang ada, penelitian ini mempunyai tujuan:
1. Untuk mengetahui pengaruh self-efficacy dan lingkungan secara simultan
terhadap keputusan berwirausaha pada komunitas TDA.
2. Untuk mengetahui pengaruh self-efficacy dan lingkungan secara parsial
terhadap keputusan berwirausaha pada komunitas TDA.
D. Manfaat Penelitian
Dengan melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Self-Efficacy dan
Lingkungan Terhadap Keputusan Berwirausaha Komunitas Tangan Di Atas
(TDA) Jambi.
1. Bagi Komunitas TDA
Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi Komunitas TDA
untuk semakin meningkatkan mutu pendidikan kewirausahaannya,
sehingga menciptakan wirausaha-wirausaha yang handal.
2. Bagi Penulis
13
Hasil penelitian ini diharapkan penulis dapat menerapkan teori-
teori yang pernah didapat selama menjadi anggota TDA yaitu ilmu
mengenai kewirausahaan. Sekaligus mendapat tambahan pengetahuan
dan informasi untuk bekal berkarya di masyarakat, serta dapat
menciptakan lapangan pekerjaan sendiri.
E. Kerangka Teori
1. Theory of Planned Behavior
Theory of Planned Behavior (TPB) atau biasanya disebut teori perilaku
yang direncanakan yang merupakan pengembangan dari Theory of Reasoned
Action. Menurut Ajzen, Theory of Planned Behavior merupakan teori yang
menjelaskan permasalahan apa yang membuat seseorang melakukan tindakan
tertentu. Biasanya Theory of Planned Behavior untuk menjelaskan keputusan
seseorang dan selain itu untuk menjelaskan perilaku seseorang. Oleh karena itu,
teori ini sangat sesuai untuk menjelaskan perilaku seseorang di dalam bidang
kewirausahaan yang didukung oleh penjelasan Ajzen, bahwa Theory of Planned
Behavior is suitable to explain any behavior which requires planning, such as
entrepreneurship yang diterjemahkan sebagai teori perilaku yang direncanakan itu
cocok untuk menjelaskan perilaku yang memerlukan perencanaan, seperti
kewirausahaan. 19
Menurut Ajzen, pada Theory of Planned Behavior terdapat tiga konsep di
dalamnya, yaitu :
a. Attitude towards the behavior
19 Ajzen, I. From Intentions to Action: A Theory Of Planned Behavier. In J. Kuhlan & J.
Beckman (Eds), Action-Kontrol: From Cognitions to Behavior (pp.11-39) 1985. Heidelberg:
Springer.
14
Sikap terhadap perilaku seseorang mengacu pada pembentukan
evaluasi yang berdampak positif atau negatif dan sikap tersebut
mempengaruhi proses pengambilan keputusan dengan baik.
b. Subjective norm
Norma subjektif mengacu pada sebuah tekanan sosial (baik dari
internal maupun eksternal pribadi seseorang) yang muncul untuk
melakukan atau tidak melakukan perilaku tersebut. Seperti motivasi
seseorang, pengetahuan seseorang, dan pengaruh lingkungan seseorang.
c. Perceived behavioural control
Untuk kontrol perilaku yang dirasakan mengacu pada persepsi yang
berkemampuan dalam melakukan perilaku tertentu. Ini mewujudkan niat
maupun minat seseorang untuk melakukan tindakan.
Penelitian ini mengenai pengaruh Self-Efficacy dan Lingkungan terhadap
keputusan berwirausaha yang berkaitan dengan tiga konsep yang terdapat dalam
Theory of Planned Behavior (TPB). Hal ini didukung oleh Krueger dimana
perilaku yang terencana yaitu kewirausahaan dan Theory of Planned Behavior
(TPB) menjelaskan hubungan faktor-faktor yang mempengaruhi personal atau
individu dalam keputusan berwirausaha.20
Pengambilan keputusan adalah sebuah hasil dari pemecahan masalah,
jawaban dari suatu pertanyaan sebagai hukum situasi, dan merupakan pemilihan
dari salah satu alternatif dari alternatif-alternatif yang ada, serta pengakhiran dari
20 Ajzen, I., & Madden, T.J. Prediction Of Goal-Directed Behavior: Attitudes, Intentions,
and Perceived Behavior Control. Jurnal of Experimental Social Psychology, 198622. Hlm 453-
474.
15
proses pemikiran tentang masalah atau problema yang dihadapi. Adapun hasil
dari pengambilan keputusan adalah keputusan (decision).
Pengambilan keputusan memiliki dua fungsi yaitu: pangkal permulaan
dari semua aktivitas manusia yang sadar dan terarah, baik secara individual
maupun secara kelompok, baik secara institusional maupun secara organisasional,
dan sesuatu yang bersifat futuristik, artinya bersangkut paut dengan hari depan,
masa yang akan datang (efeknya atau pengaruhnya berlangsung cukup lama).
Adapun tujuan dari pengambilan keputusan yaitu: tujuan yang bersifat
tunggal, terjadi apabila keputusan yang dihasilkan hanya menyangkut satu
masalah. Artinya, sekali diputuskan tidak akan ada kaitannya dengan masalah
lain, dan tujuan yang bersifat ganda terjadi apabila keputusan yang dihasilkan
menyangkut lebih dari satu masalah, artinya keputusan yang diambil sekaligus
memecahkan dua masalah atau lebih, yang bersifat kontradiktif atau yang tidak
kontradiktif.
Menurut Syamsi unsur-unsur dalam pengambilan keputusan yang harus
dipertimbangkan adalah: (1) tujuan dari pengambilan keputusan, yaitu
mengetahui terlebih dahulu tujuan yang ingin dicapai dari pengambilan keputusan
tersebut, (2) identifikasi alternatif-alternatif keputusan untuk memecahkan
masalah dipilih untuk mencapai tujuan tersebut. Oleh karena itu, perlu dibuat
daftar jenis-jenis tindakan yang memungkinkan untuk diadakan pemilihan, (3)
perhitungan mengenai faktor-faktor yang tidak dapat diketahui sebelumnya atau
di luar jangkauan manusia (uncontrollable events), (4) sarana atau alat yang
16
digunakan untuk mengevaluasi atau mengukur hasil dari suatu pengambilan
keputusan.21
Unsur-unsur pengambilan keputusan yang dapat digunakan oleh pimpinan
terlebih dahulu harus dapat mengkaji dan mempertimbangkan mengenai tujuan
pengambilan keputusan, identifikasi masalah, faktor-faktor internal maupun
eksternal lembaga/oraganisasi, serta sarana pengambilan keputusan.
Dalam proses pengambilan keputusan, seseorang tidak terlepas dari
faktor-faktor yang mempengaruhinya. Faktor-faktor tersebut antara lain:
a. Posisi atau kedudukan
Dalam rangka pengambilan keputusan, posisi atau kedudukan
dapat dilihat dalam hal: (a) letak posisi, sebagai pembuat keputusan,
penentu keputusan, atau staf, (b) tingkatkan posisi, sebagai strategi, policy,
peraturan, organisasional, atau teknis.
b. Masalah
Masalah atau problem adalah yang menjadi penghalang untuk
tercapainya tujuan, yang merupakan penyimpangan dari yang diharapkan,
direncanakan, dikehendaki atau harus diselesaikan. Masalah dibagi
menjadi 2 jenis yaitu masalah yang terstuktur dan masalah tidak
terstruktur.
c. Situasi
21 Syamsi, Ibnu.”Pengambilan Keputusan Sistem Informasi. Jakarta, 2000. Hal 13.
17
Situasi adalah keseluruhan faktor dalam keadaan uamh berkaitan
satu sama lain, dan yang secara bersama-sama memencarkan pengaruh
terhadap kita beserta yang hendak kita perbuat.
d. Kondisi
Kondisi adalah keseluruhan faktor yang secara bersama-sama
menentukan daya gerak, daya berbuat atau kemampuan kita. Sebagian
besar faktor tersebut merupakan sumber daya.
e. Tujuan
Tujuan yang hendak dicapai, baik tujuan perorangan, tujuan unit
(kesatuan), tujuan organisasi, maupun tujuan usaha pada umumnya telah
tertentu atau ditentukan. Tujuan yang telah ditentukan dalam pengambilan
keputusan merupakan tujuan antara atau objektif.
2. Teori Atribusi
Teori Atribusi merupakan teori yang menjelaskan tentang bagaimana
perilaku seseorang. Teori atribusi menjelaskan mengenai bagaimana proses kita
menentukan penyebab tentang prilaku seseorang. Menurut Luthans, teori ini
mengacu tentang bagaimana seseorang menjelaskan perilaku orang lain atau
dirinya sendiri melalui dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.22
Faktor internal bisa terkait dengan sifat, karakter, sikap dan lain-lainnya.
Sedangkan faktor eksternal bisa dikaitkan dengan tekanan situasi atau kondisi
lingkungan tertentu yang memberikan pengaruh terhadap perilaku individu.
Selain itu, menurut Heidar sebagai pencetus Teori Atribusi yang menggambarkan
22 Luthans.. Organizational Behaviour 10th Edition. Yogyakarta : Andi. 2005
18
bahwa kekuatan internal dan eksternal secara bersama-sama dapat menentukan
perilaku seseorang.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa teori atribusi dapat
digunakan sebagai dasar menentukan faktor internal dan eksternal yang
mempengaruhi seseorang dalam memunculkan keputusan berwirausaha.
Penelitian ini mengenai pengaruh Self-Efficacy dan Lingkungan terhadap
keputusan berwirausaha, sehingga dapat diuraikan pada variable Self-Efficacy
merupakan faktor internal yang berasal dari individu seseorang itu sendiri,
sedangkan variabel lingkungan merupakan faktor eksternal yang berasal dari
kondisi lingkungan yang ada.
3. Konsep Kewirausahaan
Seorang wirausaha atau pengusaha merupakan orang yang memiliki tekad
dan menggabungkan semua sumber daya, bahan baku, dan semua jerih payah
untuk menghasilkan nilai dan merubah, memberikan kreatifitas dan inovasi
terhadap suatu barang atau jasa yang baru dengan menanggung risiko. Menurut
Rifkhan, menjelaskan bahwa kewirausahaan merupakan suatu proses dalam
menciptakan sesuatu yang baru dengan membutuhkan waktu dan upaya,
menanggung risiko yang ada, serta kepuasan pribadi.23 Dari pengertian
kewirausahaan diatas, terdapat 4 aspek dasar yang terkandung bagi pengusaha,
antara lain:
23 Rifkhan.. Pengaruh Sikap, Dan Motivasi Terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa
Akuntasi Universitas Pamulang. 9 Skripsi. Universitas Pamulang. 2017
19
1. Melibatkan proses penciptaan barang atau jasa yang menjadikan
sebuah nilai
2. Proses tersebut membutuhkan waktu dan upaya yang cukup
3. Harus ada pengusaha yang terlibat di dalamnya dan kebebasan hal
agar mendapat kepuasan pribadi
4. Respon tindakan pengusaha yang akan menciptakan perubahan
Menurut Williamson dalam Winardi, menjelaskan bahwa kewirausahaan
memiliki beberapa jenis, antara lain:
1. Innovating Entrepreneurship
Jenis kewirausahaan dengan cara melakukan eksperimen secara agresif
dan mengimplementasikan dengan atraktif.
2. Imitative Entrepreneurship
Jenis kewirausahaan dengan cara mengikuti inovasi-inovasi yang ada
sebelumnya dari hasil para pengusaha yang telah mengahasilkan banyak
inovasi.
3. Fabian Entrepreneurship
Jenis kewirausahaan melalui sikap kehati-hatian dan sikap keingintahuan
yang berlebihan dalam melakukan peniruan-peniruan yang bertujuan agar
tidak kehilangan posisi relatif pada jenis usaha yang bersangkutan.
4. Drone Entrepreneurship
Jenis kewirausahaan dimana terdapat penolakan dalam
memanfaatkan peluang yang ada untuk melakukan inovasi-inovasi,
20
walaupun dapat mengakibatkan mereka merugi dibandingkan dengan
produsen lain. 24
Menurut Suryana, dalam kewirausahaan dijelaskan bagaimana tahapan
melakukan kegiatan wirausaha, antara lain:
1. Tahap memulai
Tahap pertama kewirausahaan dimana seseorang berniat melakukan
usaha dengan mempersiapkan strategi dan perencanaan serta
mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan dengan melihat peluang
yang ada, melakukan akuisisi, atau melakukan francising. Pada tahap ini,
seseorang menentukan jenis usaha yang akan digelutinya.
2. Tahap implementasi
Pada tahap ini seorang wirausaha mengelola berbagai aspek yang
terkait dengan usahanya, misalnya aspek pembiayaan, produksi dan
pemasaran, atau yang lainnya. Serta mengambil resiko dan sebagai
pengambilan keputusan.
3. Tahap mempertahankan usaha
Tahap dimana wirausaha telah mencapai hasil dan melakukan
analisis perkembangan untuk ditindaklanjuti sesuai kondisi yang ada.
4. Tahap mengembangkan usaha
Tahap dimana apabila hasil yang telah dicapai sudah sesuai dengan
apa yang direncanakan oleh seorang wirausaha dan hasil tersebut tergolong
24 Winardi. Kepemimpinan dan Manajemen. (Jakarta: Rineka Cipta. 2001)
21
mengalami perkembangan atau dapat bertahan. Oleh karena itu, seorang
wirausaha memperluas usahanya.25
4. Self-Efficacy
Mengacu pada Bandura, self-efficacy didefinisikan sebagai keyakinan
individu akan kemampuanya untuk mengorganisasi dan mengeksekusi
seperangkat tindakan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan tertentu.26
Semakin kuat keyakinan, semakin besar kemungkinannya tujuan si individu
akan dapat dicapai karena baik secara sadar maupun tidak individu mencurahkan
segenap tenaga dan pikirannya secara berkesinambungan untuk mencapai
tujuannya, individu dengan keyakinan kuat akan lebih mampu menghadapi
masalah, berusaha menyelesaikan dan mencari jalan keluar jangka Panjang.
5. Lingkungan Keluarga
Menurut Putu Eka, manusia merupakan makhluk sosial dan lingkungan
keluarga merupakan dasar pertama kali dalam kehidupan manusia yang
mengenalkan arti belajar dan menunjukkan bahwa dirinya sebagai makhluk
sosial yang harus selalu berinteraksi maupun bersosialisasi kepada khalayak.
Keluarga juga merupakan pondasi dasar bagi anak yang memberikan dasar bagi
pertumbuhan dan perkembangan anak. Keluargalah yang pertama kali
mengenalkan agama kepada anak. Dengan begitu, kepribadian anak dibentuk
oleh keluarga sejak awal. Keluarga mengajarkan adaptasi dengan lingkungan
yang baik, cara menanggapi orang, komunikasi yang baik, serta sikap yang
25 Suryana.. Kewirausahaan: kiat dan proses menuju sukses. (Jakarta: Salemba Empat.
2013) 26 Bandura, A.(1986). The social Foundations of Thoughtand Action Englewood Chiffs,
NJ. Prentice-Hall.
22
semestinya diterapkan kepada orang yang lebih tua. Disini, orang tua merupakan
satu-satunya orang yang bertanggung jawab atas anak, karena sesungguhnya
Allah menitipkan anak kepada sepasang suami istri yang harus dijaga, dirawat,
dan diarahkan untuk beribadah dengan baik.27
Menurut Slameto, pada hakikatnya mahasiswa yang belajar akan
menerima pengaruh faktor dari keluarga dan peneliti mengambil faktor tersebut
sebagai indikator penilaian lingkungan keluarga, antara lain:
1. Keadaan ekonomi keluarga, merupakan suatu keadaan yang erat
dengan perkembangan anak. Suatu keadaan ekonomi keluarga
menimbulkan suatu alasan anak melakukan wirausaha dengan tujuan
ingin meningkatkan keadaan ekonomi keluarganya atau sebagai
tambahan uang bagi pribadi anak yang merasa kurang cukup dengan
uang saku yang diberikan oleh orangtuanya.
2. Cara orang tua dalam mendidik anak, merupakan suatu tindakan
orang tua yang mendidik anak dengan halus maupun kasar, dan
itulah yang menjadikan faktor perkembangan anak. Orang tua pasti
akan mengetahui bagaimana cara mendidik anaknya masing-masing,
karena pasti setiap anak memiliki karakter berbeda-beda dan harus
diperlakukan berbeda pula agar didikan yang orang tua berikan
benar-benar tersalurkan ke setiap anak dengan karakter
masingmasing.
27 Yanti, Putu Eka Desy, I Made Nuridja dan I Ketut Dunia. Pengaruh Lingkungan
Keluarga Terhadap Berwirausaha Siwa Kelas XI SMK Negeri 1 Singaraja. 2015 Jurnal Vol 4:2.
Universitas Pendidikan Ganesha.
23
3. Interaksi antar anggota keluarga, merupakan sebuah interaksi antar
anak dengan orang tua itu penting, terlebih dengan saudara-saudara
yang penuh kasih sayang, rukun, saling peduli, serta saling
menghormati satu sama lain. Dalam suatu keluarga, rumah harus
dijadikan sebagai wadah kerukunan, dimana ketika terdapat waktu
luang, anggota keluarga dapat saling bertukar pikiran, canda tawa,
serta menceritakan keluh kesah. Terlebih apabila terdapat masalah,
diperlukan musyawarah agar permasalahan dapat terselesaikan
dengan baik.28
F. Tinjauan Pustaka
Berikut ini merupakan beberapa hasil dari penelitian terdahulu mengenai
minat berwirausaha:
Tabel 1.1
Penelitian Terdahulu
No Peneliti Judul Metode
Penelitian
Kesimpulan
1. Ulfi Pristiana,
dkk
Faktor-faktor
yang
mempengaruhi
pengambilan
keputusan wanita
berwirausaha di
Kota Surabaya.29
Kuantitatif Faktor yang
mempengaruhi
pengambilan
keputusan wanita
berwirausaha
meliputi minat,
pemberdayaan diri,
motivasi, peran
suami serta modal.
28 Slameto. Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta
2010 29 Ulfi Pristiana. Dkk.“Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan
Wanita Berwirausaha Di Kota Surabaya. 2009.
24
2 Iwan
Suharbayu
Pengaruh
Pendidikan
kewirausahaan,
sikap, lingkungan
keluarga dan
motivasi terhadap
keputusan
berwirausaha
(studi kasusu
pada mahasiswa
Fakultas
Ekonomi
Universitas Islam
Indonesia.30
Kuantitatif Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa
Pendidikan
kewirausahaan,
sikap, lingkungan
keluarga dan
motivasi
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap keputusan
berwirausaha.
3.
Aris Wibowo Analisis
pengaruh sikap,
norma subjektif
dan efikasi diri
terhadap intensi
berwirausaha
pada alumni
mahasiswa FEBI
IAIN Surakarta.31
Kuantitatif Efikasi diri (XI)
memiliki pengaruh
positif terhadap
intensi berwirausaha
(Y) Alumni
Mahasiswa FEBI
IAIN Surakarta
30 Erma Inayari, Firliana.”Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan, Sikap, Lingkungan
Keluarga dan Motivasi Terhadap Minat Berwirausaha (Studi kasus pada mahasiswa Fkalutas
Ekonomi UII, 2018. 31 Wibowo, Aris dan Septi, Kurnia Prastiwi. MM, SE,. “Analisis Pengaruh Sikap, Norma
Subjektif dan Efikasi Diri Terhadap Intensi Berwirausaha Pada Alumni Mahasiswa FEBI, IAIN
Surakarta 2018.
25
4. Mukhamad
Zulianto
Pengaruh efikasi
diri dan
Pendidikan
kewirausahaan
terhadap
mahasiswa
Pendidikan tata
niaga Fakalutas
Ekonomi
Universitas
Negeri Malang
tahun 2013.32
Kuantitatif Hasil penelitian ini
adalah 1) Hasil uji t
menunjukkan nilai
signifikansi terhitung
0,044. 2) Hasil uji t
menunjukkan nilai
signifikansi terhitung
0,697. 3) Hasil uji f
bahwa nilai
signifikansi terhitung
0,088. Hipotesis
ketiga menyatakan
bahwa terdapat
pengaruh yang
signifikan efikasi diri
dan pendidikan
kewirausahaan
secara bersama-
sama terbukti
berpengaruh positif.
5. Achmad
Syaifudin
Pengaruh
kepribadian,
lingkungan
keluarga
dan Pendidikan
kewirausahaan
terhadap
keputusan
berwirausaha
mahasiswa
Akuntansi.33
Kausal asosiatif Terdapat pengaruh
positif dan signifikan
kepribadian terhadap
keputusan
berwirausaha
mahasiswa
Pendidikan studi
Akuntansi UIN
Yogyakarta dengan t
hitung 9,997 lebih
besar dari t table
1,997 dan nilai
signifikannya lebih
kecil dari 0,05 yaitu
0,00.
32 Zulianto, Mukhamad. ”Pengaruh Efikasi Diri dan Pendidikan Kewirausahaan
Mahasiswa Pendidikan Tata Negara Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang Tahun 2013. 33 Syaifudin, Achmad. dan Sagoro, Endra Murti. “Pengaruh Keperibadian, Lingkungan
Keluarga dan Pendidikan Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa Akuntansi.
Jurnal Profit: Kajian Ilmu Akuntansi 5 (8), 2017.
26
Perbedaan dengan penelitian terdahulu adalah peneliti tertarik membahas
pengaruh self-efficacy dan lingkungan terhadap keputusan menjadi wirausaha
pada komunitas tangan di atas (TDA) Kota Jambi. Perbedaan penelitian ini
dengan penelitian mereka adalah pada keputusan menjadi wirausaha. Jadi,
dalam komunitas TDA ini yang membedakanya yaitu Action Oriented
makanya sering dipelesetkan menjadi Take Double, untuk seluruh anggota
wajib hukumnya mempunyai sebuah usaha. Penelitian ini menggunakan
variabel self-efficacy dan lingkungan, karena variabel tersebut merupakan salah
satu faktor yang dapat mempengaruhi seseorang dalam mengambil keputusan
untuk berwirausaha.
G. Kerangka Pemikiran
Pertama, hubungan efikasi diri dengan keputusan berwirausaha. Merujuk
Hacket dan Betz, efikasi diri akan karir seseorang adalah domain yang
menggambarkan pendapat peribadi seseorang dalam hubungannya dengan peroses
pemilihan dan penyesuaian karir.34 Dengan demikian, efikasi diri akan karir
seseorang dapat menjadi faktor penting dalam penentuan apakah keputusan
berwirausaha seseorang sudah terbentuk pada tahapan awal seseorang memulai
karirnya. Lebih lanjut, Hacket dan Betz menyatakan bahwa semakin tinggi tingkat
efikasi diri seseorang pada kewirausahaan di masa-masa awal seseorang dalam
berkarir, semakin kuat keputusan kewirausahaan yang dimilikinya, self-efficacy
dapat mempengaruhi keputusan berwirausaha.
34 Hacket, G. and N.E. Betz. Aplication of self-efficacy theory to understanding career
choice brhavior. Jurnal of Social Clinical and Phsycology. 1986, 4: 279-289.
27
Kedua hubungan faktor lingkungan dengan keputusan berwirausaha. Tiga
faktor lingkungan yang dipercaya mempengaruhi wirausaha yaitu akses mereka
kepada modal, informasi dan kualitas jaringan sosial yang dimiliki. Kesulitan
dalam mendapatkan akses modal, skema kredit dan kendala sistem keuangan
dipandang sebagai hambatan utama dalam kesuksesan usaha menurut calon-calon
wirausaha di negara-negara berkembang, akses kepada modal menjadi salah satu
penentu dalam kesuksesan suatu usaha. Keinginan yang kuat untuk memperoleh
informasi adalah salah satu karakter utama seorang wirausaha. Pencarian
informasi mengacu pada frekuensi kontak yang dibuat oleh seseorang dengan
berbagai sumber informasi. Hasil dari aktifitas tersebut sering tergantung pada
ketersediaan informasi, baik melalui usaha sendiri atau sebagian dari sumber daya
sosial dan jaringan. Ketersediaan informasi baru akan tergantung pada
karakteristik seseorang, seperti tingkat Pendidikan dan kualitas infrastruktur,
meliputi cakupan media dan sistem telekomunikasi. Jaringan sosial
mempengaruhi keputusan kewirausahaan. Bagi wirausaha, jaringan merupakan
alat mempengaruhi resiko dan biaya transaksi serta memperbaiki akses terhadap
ide-ide bisnis, informasi dan modal.
Ketiga, hubungan efikasi diri dan lingkungan secara bersama-sama
dengan keputusan berwirausaha. Berdasarkan uraian teori di atas dapatlah dibuat
konsep penelitian bahwa keputusan kewirausahaan seseorang dipengaruhi oleh
efikasi diri dan lingkungan sehinga fungsi hubungan dari masing-masing faktor
tersebut dapat membentuk fungsi pesamaan regresi ganda.
28
Berdasarkan kajian teori yang ada dan hasil-hasil penelitian sebelumnya,
diajukan model hubungan antar konstruk seperti diberikut ini:
Gambar 1.1
H2
H1
H. Hipotesis
Berdasarkan kerangka teori dan kerangka berfikir yang telah di kaji
sebelumnya maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut:
Ha : Terdapat pengaruh signifikan self-efficacy dan lingkungan secara simultan
dan parsial terhadap keputusan berwirausaha seseorang.
Ho : Tidak terdapat pengaruh signifikan self-efficacy dan lingkungan secara
simultan dan parsial terhadap keputusan berwirausaha seseorang
Lingkungan X2
Keputusan
berwirausaha
TDA (Y)
Self-efficacy X1
xxxxxxxxsxxxxxX
xxxX1
H3
29
BAB II
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah bersifat
kuantitatif. Penelitian ini digunakan untuk menjelaskan pengaruh self-efficacy dan
lingkungan terhadap keputusan berwirausaha pada komunitas Tangan di Atas
(TDA) Kota Jambi.33
B. Jenis dan Sumber Data
1. Jenis data
Data di peroleh dalam penelitian dapat dibedakan menjadi 2 yaitu ;
a. Data Primer
Data primer adalah data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh
organisasi yang menerbitkan.34 Penelitian ini menggunakan data primer dalam
bentuk persepsi atau jawaban responden (sampel) penelitian diperoleh melalui
penyebaran kuisioner kepada komunitas TDA Kota Jambi.
b. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang sudah teredia sehingga tinggal
mencari dan mengumpulkan.35 Data sekunder yang diperoleh dari penelitian ini
33 Una Sayuti, Pedoman Penulisan Skripsi, Jambi : Syariah Press, 2012. 34 Soekarno dan Lincolin Arsyad, metode penelitian untuk ekonomi dan bisnis,
Yogyakarta, STIE YKPN, 2008, h 70. 35Muhammad Teguh, Metode penelitian ekonomi dan aplikasi, (Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada, 2005), hlm. 122.
30
adalah data daribuku – buku yang berkaitan dengan penelitian, literature, dan
artikel yang didapat dari website.
2. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini dimaksud adalah subjek dimana dapat
diperoleh. Sedangkan sumber data dalam penelitian ini adalah dari seluruh
anggota komunitas TDA Kota Jambi yang beralamatkan di Jln. Iswahyudi no.68
kel. Pasir Putih kec. Jambi Selatan, Kota Jambi.
C. Instrumen Pengumpulan Data
Adapun Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini penulis
menggunakan beberapa teknik sebagai berikut:
1. Observasi
Observasi merupakan suatu teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara mengadakan penelitian secara teliti, serta pencatatan
secara sistematis. Menurut Arikunto observasi merupakan suatu proses
pengamatan dan pencatatan secara sistematis, logis, objektif dan rasional
mengenai berbagai kegiatan yang bertujuan untuk mengumpulkan data
mengenai variabel yang ditentukan.36
2. Angket (questionnare)
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis
36 Arikunto, S. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta, 2010.).
hlm156
31
kepada responden untuk dijawabnya.37 Skala yang digunakan dalam
penelitian skala Likert. Skala Likert yang digunakan untuk mengukur sikap,
persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena social. Skala
Likert pada penelitian ini menggunakan lima alternative jawaban skor yang
diberikan yaitu; sangat setuju, setuju, ragu – ragu, tidak setuju, sangat
setuju.
Tabel 2.1
Penetapan Skala likert
Skala Likert
Sangat Setuju 1
Setuju 2
Netral 3
Tidak Setuju 4
Sangat Tidak Setuju 5
Sumber: Konsep Skala Likert.
3. Dokumentasi
Dokumentasi adalah sebuah cara yang dilakukan untuk menyediakan
dokumen-dokumen dengan menggunakan bukti yang akurat dari pencatatan
sumber-sumber informasi khusus dari karangan atau tulisan, wasiat, buku,
undang-undang dan sebagainya.
D. Definisi Operasional Variabel
Tabel 2.2
Definisi Operasional Variabel
No Variabel Definisi Operasional Indikator Sekala ukur
37Sugiono, Metode penelitian Pendidikan Kuantitatif Kualitatif dan R & D, (Bandung:
Alfabeta cetakan ke-16, 2013), hlm. 199.
32
1 Keputusan Keputusan adalah sebuah
pemikiran dimana
individu mengevaluasi
berbagai pilihan dan
memutuskan pilihan dari
sekian bnyak pilihan.38
1. Membuat
keputusan.
2. Hasil dari
pengambilan
keputusan
Skala Likert
2 Self Efficacy Self-efficacy
didefinisikan sebagai
keyakinan individu akan
kemampuanya untuk
mengorganisasi dan
mengeksekusi
seperangkat tindakan
yang dibutuhkan untuk
mencapai tujuan
tertentu.39
1. Keyakinan diri
2. Kemampuan
bertahan
menghadapi
rintangan
Skala Likert
3 Lingkungan Lingkungan keluarga
merupakan dasar pertama
kali dalam kehidupan
manusia yang
mengenalkan arti belajar
dan menunjukkan bahwa
dirinya sebagai makhluk
sosial yang harus selalu
berinteraksi maupun
bersosialisasi kepada
khalayak.40
1. Pengaruh
perubahan
2. Dampak
lingkungan
Skala Likert
Sumber: Data diolah 2020
E. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek yang memiliki
kualitas dan karakteristik tertentu yang dapat dipelajari dan kemudian ditarik
38 Santrock , Jhon W. “Psikologi Pendidikan. Prenata Media Group Jakarta, 2008. 39 Bandura, A. “The social Foundations of Thoughtand Action Englewood Chiffs, NJ.
Prentice-Hall”, 1986. 40 Yanti, Putu Eka Desy, I Made Nuridja dan I Ketut Dunia. Pengaruh Lingkungan
Keluarga Terhadap Berwirausaha Siwa Kelas XI SMK Negeri 1 Singaraja. 2015 Jurnal Vol 4:2.
Universitas Pendidikan Ganesha.
33
kesimpulannya.41 Populasi dari penelitian ini adalah dari seluruh komunitas TDA
yang berada di Kota Jambi yang beranggotakan sebanyak 87 orang.
2. Sampel
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah Purpuse Sampling
yaitu teknik digunakan untuk anggota sampel yang dipilih secara khusus
berdasarkan tujuan penelitian, seperti halnya dalam penelitia ini kreteria
khususnya ialah pada setiap anggota diwajibkan memiliki sebuah usaha yang
bergerak dibidang apapun.
Sedangkan data sekunder ini diperoleh dari data – data yang telah diteliti.
𝑛 =𝑁
1 + 𝑁𝑒2
Keterangan:
n = Jumlah sampel
N = Jumlah populasi
e = Tingkat kesalahan sebesar 10%
Berdasarkan perhitungan diatas, maka sampel yang akan diambil dalam
penelitian ini adalah sebesar 87 orang.
𝑛 =𝑁
1 + 𝑁𝑒2
𝑛 =87
1 + 87(0,1)2
𝑛 =87
1 + 87(0,01)
41 Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Alfabeta, 2017 hlm. 17
34
𝑛 =87
1 + 0,87
𝑛 =87
1,87
𝑛 = 46,52
𝑛 = 47 orang
Berdasarkan perhitungan diatas di atas maka sampel yang di ambil dalam
penelitian ini sebanyak 47 responden.
F. Uji Coba Instrumen
Setelah instrumen disusun maka langkah selanjutnya adalah melakukan uji
coba terhadap instrumen penelitian tersebut, uji coba ini dilakukan sebelum
dilaksanakan penelitian sesungguhnya. Tujuan uji coba adalah untuk melihat
validitas dan reliabilitas yang digunakan dalam penelitian.
1. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang meninjukkan tingkat keandalan suatu
alat ukur.42 Jika instrumen dikatakan valid berarti menunjukkan alat ukur yang
digunakan untuk mendapatkan data itu valid sehingga valid berarti instrumen
tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.
Pengambilan keputusan bahwa setiap indikator valid apabila nilai r hitung
lebih besar atau sama dengan r tabel atau r hitung berada dibawah 0,05.43 Untuk
menentukan nilai r hitung di bantu dengan program software yang dinyatakan
42Suharsimi Arikunto, Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek, cek-14, (Jakarta:
Rineka Cipta,2010), hlm 211 43Husaini Usman. M.T.,R. Purnomo Setiady Akbar,, Pengantar Statistika, (Jakarta: PT.
Bumi Aksara, 2008), hlm. 288
35
dengan nilai correted item total correlation. Dapat pula digunakan rumus teknik
korelasi product moment.
𝑟𝑥𝑦 = 𝑛 ∑ 𝑋𝑌−(∑ 𝑋)(∑ 𝑌)
√[𝑛.∑ 𝑋2−(∑ 𝑋)2].[𝑛.∑ 𝑌2−(∑ 𝑌)2]
Keterangan:
𝑟𝑥𝑦 = Angka indeks korelasi “r” product moment
n = Number of cases
∑X =Jumlah seluruh skor X
∑Y = Jumlah seluruh skor Y
∑XY = Jumlah hasil perkalian antara skor X dan skor Y
2. Uji Keandalan (Reliabilitas)
Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen
cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat pengumpulan data
karena instrumen tersebut sudah baik.44 Untuk menguji reliabilitas digunakan
teknik croancbach alpha > 0,06. Dimana pada pengujian ini menggunakan
bantuan program software. Uji reliabilitas instrumen bertujuan untuk mengetahui
besarnya indeks kepercayaan instrumen dari variabel pendapatan dan
kesejahteraan. Uji reliabilitas bisa dilakukan dengan program spss dan
menggunakan teknik Alpha-Cronbach, yaitu dengan rumus:
𝑟11 = [𝑘
𝑘−1] . [1 −
∑ 𝜎12
𝜎12 ]
Keterangan:
44Suharsimi Arikunto, Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek, cek-14, (Jakarta:
Rineka Cipta,2010), hlm 221
36
𝑟11 = Reliabilitas instrumen
k = Banyaknya butir pertanyaan
∑ 𝜎12 = Jumlah varians butir
𝜎12 = Varians total
G. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Uji normalitas adalah untuk melihat apakah nilai residual
terdistribusi normal atau tidak.45 Model regresi yang baik dan layak
digunakan dalam penelitian adalah memiliki nilai residul yang
berdistribusi normal. Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji
kolomogorov smirnov untuk mengetahui apakah data dalam penelitian ini
merupakan jenis data yang berdistribusi normal
2. Uji Multikolinieritas
Uji Multikolinieritas bertujuan untuk melihat apakah ada atau
tidaknya korelasi yang tinggi antara variable-variabel bebas dalam suatu
model regresi linier berganda.46 Model regresi yang baik seharusnya tidak
terjadi korelasi di antara variabel bebas (indepeden). Uji multikolinieritas
dilakukan juga bertujuan untuk menghindari kebiasaan dalam pengambilan
kesimpulan mengenai pengaruh pada uji parsial masing- masing variabel
45 Albert Kurniawan, “Metode Riset Untuk Ekonomi & Bisnis”,( Bandung: Alfabeta,
2014) hlm. 89 46 Ibid, hlm. 103
37
independen terhadap variabel dependen. Salah satu cara mengukur
multikolinieritas adalah menggunakan varience inflation factor (VIF). VIF
akan terlihat sejauh mana sebuah variabel penjelas dapat dijelaskan oleh
variabel penjelas lainnya.
3. Uji Heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas adalah untuk melihat apakah terdapat
ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang
lain.47 Permasalahan heteroskedastisitas terletak pada varian residul yang
bersifat tidak konstan ataupun tidak sama. Dalam model penelitian regresi
linier berganda yang baik adalah tidak terdeteksi adanya
heteroskedastisitas. Dalam penelitian ini, pendektesian terhadap
heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan metode scatter plot yang
memplotkan nilai ZPRED (nilai prediksi) dengan SRESID (nilai
residualnya).
H. Teknik Analisis Data
Analisis data yang dimaksud adalah analisisn untuk melakukan pengujian
hipotesis dan menjawab rumusan masalah yang telah diajukan. Data-data yang
telah diperoleh, akan diolah dengan menggunakan teknik kuantitatif-deskriptif.
Teknik analisis dalam penelitian ini menggunakan rumus statistik program
SPSS for windows Version 21. Adapun model statistik yang digunakan adalah:
47 Ibid, hlm. 156
38
1. Regresi Linier Berganda
Metode regresi digunakan untuk menguji hubungan sekaligus pengaruh
dari variabel bebas (independen variable) terhadap variabel terikat (dependen
variable).48 Analisis regresi linier berganda bertujuan untuk mengetahui
pengaruh self-efficacy dan lingkungan terhadap keputusan menjadi wirausaha.
Persamaan regresi yang diharapkan dalam penelitian ini adalah:
𝒀 = 𝜶 + 𝜷𝟏 𝐗𝟏 + 𝜷𝟐𝐗𝟐 + e
Keterangan:
Y = keputusan menjadi wirausaha
X1= self-efficacy
X2= lingkungan
𝛼 = konstanta
𝛽1= koefisien regresi variabel self-efficacy
𝛽2= koefisien regresi variabel lingkungan
e = pengganggu (error)
2. Uji F
Uji F dikenal dengan uji serentak atau uji model/uji Anova, yaitu uji untuk
melihat bagaimana pengaruh semua variable bebasnya secara bersama-sama
terhadap variable terikatnya atau untuk menguji apakah model regresi yang kita
buat baik/signifikan.
48 Moerhal Daniel, metode penelitian social ekonomi, hlm 155
39
Jika model signifikan maka model bisa digunakan untuk
prediksi/peramalan, sebaliknya jika non/tidak signifikan maka model regresi tidak
bisa digunakan untuk peramalan.
3. Uji t
Penelitian ini menggunakan uji t untuk menguji hipotesis. Uji t merupakan
suatu pengujian yang bertujuan untuk mengetahui apakah koefisien regresi
signifikan atau tidak.49 Langkah pengujiannya adalah dengan membuat hipotesis
terlebih dahulu. Dalam hal ini pengujian untuk uji t lazimnya terbentuk:
H0 = β = 0
Ha = β ≠ 0
Pengujian terhadap β (koefisien regresi populasi) akan dilakukan
berdasarkan data yang tersedia. Jika sama dengan nol, berarti tidak mempunyai
pengaruh signifikan terhadap variabel terikat. Sedangkan jika tidak sama dengan
nol, berarti mempunyai pengaruh signifikan.
4. Koefisien determinasi
Koefisien determinasi adalah bagian variasi total dari variabel dependen
(Y) yang dijelaskan oleh garis regresi.50 Determinasi 0 menunjukkan tidak
adanya hubungan antara variabel bebas (indepedenden) dan variabel terikat
(dependen). Sebaliknya, apabila nilai determinasi diperoleh 1 atau mendekati,
maka itu (independen) dan variabel terikat (dependen) dan penggunaan regeresi
49 Rosetyadi Artistyan Fidausa, Pengaruh Modal Awal, Lama Usaha dan Jam Kerja
Terhadap Pedapat Pedagang Kios di Pasar Bintaro Demak, Semarang: Fakultas Ekonomi Bisnis
Universitas Diponegoro, 2012. hlm. 46 50 Noegroho Boedijoewono, Pengantar Satatsitika Ekonomi dan Bisnis, Yogyakarta:
Sekolah Tinggi Ilmu Manajeman YKPN, 2016. hlm. 277.
40
tersebut dibenarkan.Teknik analisis dalam penelitian ini menggunakan rumus
statistik model regresi sederhana dengan dibantu program SPSS.
I. Variabel Penelitian
Klasifikasi variabel
Berdasarkan objek penelitian dan metode penelitian yang digunakan, maka
dibawah ini diungkapkan variabel penelitian sebagai berikut :
1) Variabel independen (X1) dalam penelitian ini adalah seft efficacy.
2) Variabel independen (X2) dalam penelitian ini adalah lingkungan.
3) Variabel dependen (Y) dalam penelitian ini adalah keputusan.
J. Sistematika Penulisan
Penelitian ini terdiri dari beberapa sub bab dengan sitematika penulisan
sebagai berikut;
BAB I Pendahuluan , berisikan latar belakang, batasan masalah, rumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian.
BAB II Metode penelitian, berisikan pendekatan penelitian, jenis dan
sumber data, populasi dan sampel, instrument pengumpulan data, Teknik
analisis data, variabel penelitian, definisi operasional, uji coba instrument
dan metode metode statistik yang digunakan dalam penelitian ini.
BAB III Gambaran umum Komunitas Tangan di Atas (TDA) Kota Jambi,
berisikan pembahasan mengenai sejarah TDA, visi dan misi, struktur
organisasi dan kegiatan yang ada dalam komunitas tersebut.
BAB IV Hasil dan pembahasan, berisikan hasil dan interpretasi hasil.
BAB V Penutup, berisikan kesimpulan dan saran dari penelitian ini.
41
BAB III
GAMBARAN UMUM KOMUNITAS TANGAN DI ATAS
A. Sejarah Komunitas Tangan Di Atas (TDA)
Sangat cerdas menggunakan semiotika tangan di atas sebagai lambang
memberi dan diimplementasikan dalam sebuah komunitas yang saling mengasihi
sesama anggotanya dengan cara membimbing, memfasilitasi dan membantu untuk
sukses dalam pekerjaan dan bisnisnya. Awal berdirinya Komunitas Tangan Di Atas
(TDA) sangat unik namun sederhana, berawal dari sebuah blog yang ditulis oleh
salah satu pendiri TDA, yaitu Badroni Yuzirman. Isi blog tersebut menurut sebagian
orang cendrung memprovokasi pembacanya untuk menjadi pengusaha atau TDA.
Kemudian, dari para pembaca blog tersebut tercetus ide untuk membuat pertemuan
dalam bentuk talkshow dengan menghadirkan Haji Ali, salah satu tokoh sukses yang
sering diceritakan di blog tersebut. Tanggal 12 Januari 2006 adalah tanggal
diadakannya talkshow tersebut yang dihadiri oleh sekitar 40 orang bertempat di
Restoran Sederhana Rawamangun, Jakarta Timur.1
Dari talkshow itulah diperkenalkan istilah Tangan Di Atas yang diperluas
tafsiranya menjadi pengusaha atau pedagang. Para peseta kemudian ditantang untuk
langsung take action memulai bisnis. Pada tanggal 1 Februari, seminggu setelah itu
1 Mengenal TDA lebih jauh http://www.tangandiatas.com Akses 7 Januari 2020.
42
dibukalah Moslem Fashion Area dengan para pengisi kiosnya 12 orang dari peserta
talkshow itu.
Untuk memperlancar komunikasi di antara alumni talkshow, maka dibuatlah
sebuah mailing list untuk saling berkoordinasi mengenai toko masing-masing dan
membahas permasalahan bisnis. Pada akhirnya mailing list itu kemudian dibuka
untuk umum dengan anggota mencapai ratusan orang. Kini anggota TDA tersebar
seantero Indonesia dan berjejaring lebih banyak menggunakan komunikasi online.
Sampai 2017 telah bergabung tidak kurang dari 15.000 member TDA dan diantaranya
terdapat lebih dari 6.000 member terdaftar. Sampai tahun 2013, TDA telah hadir di
61 kota di seluruh Indonesia dan di 4 manca negara, yakni TDA Singapura, TDA
Hongkong, TDA Mesir, TDA Australia. 2
Kemudian TDA juga membuka cabang yang berada di wilayah Kota Jambi.
Komunitas TDA Kota Jambi merupakan bagian dari Komunitas TDA pusat. Berdiri
sejak tahun 2014, komunitas TDA Kota Jambi telah memiliki sebanyak 119 anggota
yang terdaftar di milis dan sebanyak 87 anggota yang terdaftar di dalam database
member. Anggota komunitas TDA Kota Jambi terdiri dari berbagai jenis latar
belakang usaha, mulai dari bisnis kuliner, manufaktur, jasa, retail, tekonologi dan
informasi, handycraft, online shop dan masih banyak bidang bisnis lainnya.
Dapatkah kegiatan dan success story TDA ini menginspirasi berjuta masyaraat
2 Ibid . hlm. 3
43
Indonesia untuk memulainya dengan cara yang paling sederhana, secara kolektif dan
bersama membangun kekuatan dan saling membantu.
Komunitas Tangan DiAtas (TDA) adalah sebuah komunitas bisnis yang
bervisi menjadi Tangan Di Atas atau menjadi pengusaha kaya yang gemar memberi
kepada sesamanya. Istilah krennya adalah abundance atau enlightened millionaire.
Nama ini merupakan perwujudan dari keyakinan kami bahwa menjadi Tangan Di
Atas itu lebih mulia dari pada menjadi Tangan Di Bawah (TDB). Kami
mengartikannya juga TDA sebagai pengusaha dan TDB sebagai karyawan. Di
samping itu kami juga meyakini bahwa dengan menumbuhkan semangat
berwirausaha merupakan salah satu solusi konkret terhadap permasalahan ekonomi
bangsa. Ya tentu cara mewujudkannya dengan dimulai dari kami sendiri. 3
Dengan semangat saling berbagi, saling mendukung dan kerja sama dalam
komunitas TDA. Semua itu telah diwujudkan dari berbagai kegiatannya. Dengan
bersama-sama segalanya akan lebih ringan, keyakinan itu terbukti dengan
kebersamaan itu bisa melakukan hal yang tidak mungkin dilakukan secara sendiri-
sendiri. Ada ciri khas yang bembedakan TDA, yaitu action oriented. Mangkanya
sering dipelesatkan menjadi Take Double Action. TDA menghindari banyak
melakukan diskusi dan perdebatan yang tidak produktif. Dalam aktifitasnya, TDA
adalah komunitas sosial, non profit. Tapi tujujannya adalah pragmatis yaitu agar para
membernya menjadi 100% TDA asli pengusaha sukses.
3 Ibid, hlm. 5
44
B. Visi dan Misi Komunitas Tangan Di Atas (TDA)
1. Visi Komunitas Tangan Di Atas
Membentuk pengusaha-pengusaha tangguh dan sukses yang memiliki
kontribusi positif bagi peradaban.
2. Misi Komunitas Tangan Di Atas
a. Menumbuhkembangkan semangat kewirausahaan.
b. Membentuk 10.000 pengusaha miliader yang tangguh dan sukses
sampai tahun 2018.
c. Menciptakan sinerji diantara sesama anggota & antara anggota dengan
pihak lain, berlandaskan prinsip high trust community.
d. Menumbuhkan jiwa sosial & berbagi di antara anggota.
e. Menciptakan pusat sumber daya bisnis berbasis teknologi.4
3. Nilai-nilai Komunitas Tangan Di Atas
a. Silaturahim
Saling mendukung; sinergi; komunikasi; kerja sama; berbaik sangka;
bekerja dalam tim; sukses bersama.
b. Integritas
Kejujuran; transparansi; amanah; komitmen; tanggung jawab; adil.
c. Berpikiran Terbuka
Belajar terus menerus; perbaikan yang berkelanjutan; kreatif.
4 Ibid, hlm. 5
45
d. Orientasi pada tindakan
Semangat solutif; konsisten; persisten; berpikir dan bertindak positif;
memberi dan menerima; keberlimpahan.
e. Keseimbangan dalam hidup
Materi, sosial, dan spiritual; sukses dan mulia.
C. Struktur Organisasi Komunitas Tangan Di Atas (TDA)
Struktur organisasi adalah suatu susunan kelompok-kelompok atau unit-unit
kerja dalam sebuah organisasi. Struktur organisasi menunjukkan adanya pembagian
kerja dan pembagian fungsi atau kegiatan-kegiatan berbeda yang dikoorganisasian.
Selain ini struktur organisasi juga menunjukkan mengenai spesialis-spesialis
pekerjaan. Saluran pemerintah dan penyampaian laporan. Srtuktur organisasi juga
merupakan suatu kerangka yang menunjukkan suatu kegiatan-kegiatan yang
bertujuan untuk mencapai tujuan berorganisasi, yang berhubungan dengan fungsi,
wewenang dan tanggung jawab untuk mencerminkan mekanisme formal dalam
pengelolaan organisasi. Mengenai masing-masing fungsi sesuai dalam struktur
organisasi yaitu slalu berhubungan antara satu dengan yang lain, misalnya antara
bawahan dan atasan sehingga tugas dan tanggung jawab bisa sesuai dengan apa yang
diinginkan oleh suatu organisasi.5
5 Wawancara bersama Sekretaris Umum Komunitas TDA Kota Jambi. 19 oktober 2019.
46
Gambar 3.1
STRUKTUR ORGANISASI
KOMUNITAS TANGAN DI ATAS (TDA) KOTA JAMBI
Berikut ini adalah nama-nama pengurus Komunitas TDA Kota Jambi:
➢ Ketua: Muhammad Hatta
➢ Sekretaris: Muhammad Reza Pahlawan
➢ Bendahara: Eva Aulia
Ketua
Sekretaris Bendahara
Devisi Epik Markom Eksternal Progsus Pelang
47
➢ Dev.Epik: Alif Rahman Hakim, Muhammad Fadol, M. Firdaus, Andi
Lahmudin.6
➢ Markom: Devin Reinaldo, Nurul Hajja.
➢ Eksternal: Rangga Warsito, Darmendra.
➢ Progsus: Auliya, Bunda Yeni, Tania, Amria Rendy, Dewi Puspita Sari.
➢ Pelang : Setiadi
D. Jenis Kegiatan Komunitas Tangan Di Atas (TDA)
Jenis kegiatan yang ada di komunitas TDA yaitu:
a. TDA Garment
b. TDA Seluler
c. TDA IT
d. TDA Goes To Franchise (kajian dan laboratorium konsep bisnis)
e. TDA Peduli (kerja sama dengan Aksi Cepat Tanggap Dompet Dhuafa
Republika)
f. TDA Wealth Strategy Club (strategi dan penerapan wealth strategy)
g. TDA Event Organizer (seminar, talkshow, bazaar, pameran dan tour)
h. TDA Bussines Re-education (seminar business game, business coaching,
bekerja sama dengan Action Internasional Business Coaching)
i. TDA Business Conference on Yahoo! Messenger
j. TDA Business Portal (on progress)
6 Ibid
48
k. TDA Daerah (Bekasi, Tangerang, Depok, Surabaya, Yogyakarta dan
Batam)
l. TDA Spiritual (pengajian bulanan)
m. TDA Finance
n. TDA Business Book Club.
49
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Karakteristik Data Responden
Karakteristik data responden berdasarkan data tentang usia, pendidikan
terakhir, dan jenis kelamin. Berikut ini pembahasannya :
1. Karakteristik Responden Berdasarkan Agama
Karakteristik responden berdasarkan agama dapat dilihat pada tabel di
bawah ini:
Tabel 4.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Agama
Agama Frekuensi Persentase
Islam 47 100%
Jumlah 47 100%
Sumber: Data Primer yang diolah 2020
Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa yang menjadi sampel dalam
penelitian ini adalah 47 responden beragama Islam.
2. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Karakteristik responden berdasarkan usia dapat dilihat pada tabel di
bawah ini:
Tabel 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Usia Frekuensi Persentase
17-30 tahun 28 60%
31-40 tahun 11 23%
50
41-50 tahun 8 17%
Jumlah 47 100%
Sumber: Data Primer yang diolah 2020
Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa yang menjadi sampel dalam
penelitian ini adalah 28 responden yang berusia 17-30 tahun, usia 31-40 tahun
sebanyak 11 responden, dan usia 41-50 tahun sebanyak 8 responden. Hal ini
berarti mayoritas responden berusia 17-30 tahun, dengan persentase 60%.
3. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada
tabel di bawah ini:
Tabel 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Frekuensi Persentase
Laki-laki 28 60%
Perempuan 19 40%
Jumlah 47 100%
Sumber: Data Primer yang diolah 2020
Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa yang menjadi sampel dalam
penelitian ini adalah 28 responden laki-laki dan 19 responden perempuan.
Hal ini berarti mayoritas responden yang berwirausaha laki-laki, dengan
persentase 60%.
4. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan terakhir
Karakteristik responden berdasarkan pendidikan terakhir dapat dilihat
pada tabel di bawah ini:
51
Tabel 4.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan terakhir
Pendidikan Terakhir Frekuensi Persentase
SLTA 9 19%
D3 8 17%
S1 30 64%
Jumlah 47 100%
Sumber: Data Primer yang diolah 2020
Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa yang menjadi sampel dalam
penelitian ini adalah 9 responden berpendidikan terakhir SLTA, 8 responden
berpendidikan terakhir D3, dan sebanyak 30 responden yang berpendidikan
terakhir S1. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden berpendidikan
terakhir S1, dengan persentase 64%.
5. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan
Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan dapat dilihat pada
tabel di bawah ini:
Tabel 4.5
Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan
Pekerjaan Frekuensi Persentase
Wirausaha 25 53%
Pedagang 5 11%
Karyawan 13 28%
PNS 4 8%
Jumlah 47 100%
Sumber: Data Primer yang diolah 2020
Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa yang menjadi sampel dalam
penelitian ini adalah 25 responden yang pekerjaan wirausaha, 5 responden
yang pekerja sebgai pedagang, 13 responden yang pekerjaan sebagai
52
karyawan, dan 4 responden yang PNS. Hal ini menunjukkan mayoritas
responden yang berwirausaha, dengan persentase 53%.
6. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan
Karakteristik responden berdasarkan pendapatan dapat dilihat pada
tabel di bawah ini:
Tabel 4.6
Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan
Pendapatan Frekuensi Persentase
>2-5 Juta 34 72%
>5-10 Juta 8 17%
10-15 Juta 5 11%
Jumlah 47 100%
Sumber: Data Primer yang diolah 2020
Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa yang menjadi sampel dalam
penelitian ini adalah 34 responden yang berpendapatan >2-5 juta, sebanyak 8
responden yang berpendapatan 5-10 juta, dan sebanayak 5 responden yang
berpendapatan 10-15 juta. Hal ini menunjukkan mayoritas responden
berwirausaha yang berpendapatan >2-5 juta, dengan persentase 72%.
B. Uji Instrumen Penelitian
1. Uji Validitas
a. Self-Efficacy
Hasil uji validitas self-Efficacy yang terdiri dari 5 pertanyaan dapat
diihat pada table dibawah ini.
53
Tabel. 4.7
Hasil Uji Validitas self-Efficacy
Item Pertanyaan r hitung r tabel Keterangan
P1 0,670 0.2876 Valid
P2 0,671 0.2876 Valid
P3 0,577 0.2876 Valid
P4 0,741 0.2876 Valid
P5 0,566 0.2876 Valid
Sumber: data primer yang diolah 2020
Berdasarkan data di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa
seluruh item untuk variabel self-Efficacy berstatus valid dengan hasil r
hitung > r tabel.
b. Lingkungan
Hasil uji validitas lingkunngan yang terdiri dari 5 pertanyaan dapat
dihat pada tabel dibawah ini.
Tabel. 4.8
Hasil Uji Validitas Lingkungan
Item Pertanyaan r hitung r tabel Keterangan
P1 0,759 0.2876 Valid
P2 0,600 0.2876 Valid
P3 0,629 0.2876 Valid
P4 0,739 0.2876 Valid
P5 0,646 0.2876 Valid
Sumber: data primer yang diolah 2020
Berdasarkan data di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa seluruh
item untuk variabel lingkungan berstatus valid dengan hasil r hitung > r tabel.
c. Keputusan Berwirausaha
Hasil uji validitas keputusan berwirausaha yang terdiri dari 5
pertanyaan dapat dihat pada tabel dibawah ini.
54
Tabel. 4.9
Hasil Uji Validitas Keputusan Berwirausaha
Item Pertanyaan r hitung r tabel Keterangan
P1 0,809 0.2876 Valid
P2 0,720 0.2876 Valid
P3 0,706 0.2876 Valid
P4 0,773 0.2876 Valid
P5 0,719 0.2876 Valid
Sumber: data primer yang diolah 2020
Berdasarkan data di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa seluruh
item untuk variabel keputusan berwirausaha berstatus valid dengan hasil r
hitung > r tabel.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat
pengukur dapat dipercaya dan diandalkan.46 Hasil uji reliabilitas terhadap
koesioner pada masing-masing variabel penelitian dengan menggunakan bantuan
SPSS versi 2.1 sebagai berikut:
Tabel 4.10
Hasil Uji Reliabilitas Variabel
Variabel Cronbach’s
Alpha
Standar
Reabilitas
Keterangan
Self Efficacy 0,749 0,6 Reliabel
Lingkungan 0,767 0,6 Reliabel
Keputusan berwirausaha 0,789 0,6 Reliabel
Sumber: data primer yang diolah 2020
46 Wiratna Sujarweni, Metode Penelitian Ekonomi & Bisnis, (Yogyakarta: Press, 2015)
hlm. 169
55
Berdasarkan data dari tabel diatas, hasil uji reliabilitas menunjukkan
bahwa ketiga variabel yaitu Self Efficacy , lingkungan, dan keputusan
berwirausaha mempunyai nilai cronbach’s alpha > 0,6.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa semua variabel yang
digunakan dalam penelitian berstatus reliable sehingga jawaban-jawaban
responden tersebut dapat digunakan untuk penelitian.
C. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Uji normalitas adalah untuk melihat apakah nilai residual terdistribusi
normal atau tidak.47 Model regresi yang baik adalah memiliki data yang
berdistribusi normal. Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji
kolomogorov smirnov untuk mengetahui apakah data dalam penelitian ini
merupakan jenis data yang berdistribusi normal. Data yang berdistribusi
normal adalah data yang memiliki nilai signifikasi lebih besar daripada 0,05
(sig.> 0,05).
Hasil uji normalitas untuk masing-masing variabel dalam penelitian
ini disajikan dalam bentuk tabel di bawah ini:
47 Wiratna Sujarweni, Metode Penelitian Ekonomi & Bisnis, (Yogyakarta: Press, 2015)
hlm. 158
56
Tabel. 4. 11
Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 47
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation 2,24680260
Most Extreme Differences
Absolute ,094
Positive ,094
Negative -,065
Kolmogorov-Smirnov Z ,645
Asymp. Sig. (2-tailed) ,800
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber: data primer yang diolah 2020
Berdasarkan hasil Kolmogorov Smirnov Test pada residual yang telah
dihitung menggunakan program pengolah data dan diperoleh nilai Kolmogorov
Smirnov Z sebesar 0,645 dan nilai signifikasi residual sebesar 0,800.
Hasi uji normalitas menununjukkan bahwa semua variabel penelitian
menunjukkan nilai signifikasi lebih besar dari 0,05 (sig. > 0,05). Dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa semua variabel penelitian berdistribusi
normal.
2. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk melihat ada atau tidaknya
korelasi yang tinggi antara variabel-variabel bebas dalam suatu model regresi
linier berganda.48
48 Wiratna Sujarweni, Metode Penelitian Ekonomi & Bisnis, (Yogyakarta: Press, 2015)
hlm. 167
57
Hasil uji multikolinieritas untuk masing-masing variabel dapat dilihat
dalam tabel dibawah ini.
Tabel 4.12
Hasil Uji Multikolinieritas
Variabel Tolerance VIF Kesimpulan
Self Efficacy 0,388 2,579 Tidak terjadi multikolinieritas
Lingkungan 0,388 2,579 Tidak terjadi multikolinieritas
Sumber: data primer yang diolah 2020
Tabel diatas menunjukkan bahwa semua variabel mempunyai nilai
Tolerance > 0,1 dan niai VIF <10. Dengan demikian, dapat disimpulkan
bahwa model regresi pada penelitian ini tidak terjadi multikolinieritas.
3. Uji Heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas adalah untuk melihat apakah terdapat
ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang
lain.49 Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas. Model
regresi dalam penelitian ini menggunakan metode sccate plot untuk
mendeteksi ada atau tidaknya heterokedastisitas.
Hasil uji heterokedastisitas terhadap model regresi disajikan dalam
bentuk chart dibawah ini.
49 Wiratna Sujarweni, Metode Penelitian Ekonomi & Bisnis, (Yogyakarta: Press, 2015)
hlm. 164
58
Chart. 4.1
Hasil Uji Heterokedastisitas
Sumber: data primer yang diolah 2020
Berdasarkan output scatterplot diatas, diketahui bahwa:
1. Titik-titik data penyebar berada diatas dan dibawah atau disekitar angka (-2)
-2.
2. Titik-titik tidak mengumpul hanya diatas atau dibawah saja.
3. Penyebaran titik data tidak berpola.
59
D. Teknik Analisis Data
1. Regresi Linier Berganda
Uji statistik regresi linier berganda digunakan untuk menguji
signifikan atau tidaknya hubungan lebih dari dua variabel melalui koefisien
regresinya.50
Tabel 4. 13
Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 4,305 2,328 1,849 ,071
Self
Efficacy
,704 ,183 ,631 3,847 ,000
Lingkunga
n
,135 ,172 ,129 ,786 ,436
a. Dependent Variable: Keputusan
Sumber: data primer yang diolah 2020
Berdasarkan tabel diatas, persamaan regresi linier berganda dapat disusun
sebagai berikut:
Y = 4,305 + 0,704 (X1) + 0,135 (X2)
- Variabel Self Efficacy bernilai positif dan signifikan sebesar 0,764. Hal ini
berarti bahwa semakin tinggi Self Efficacy maka akan meningkatkan
keputusan berwirausaha sebesar 0,704. Berdasarkan tabel coeffisienta di
atas diperoleh thitung untuk variabel Self Efficacy yaitu sebesar 3,847 dan
nilai signifikasi sebesar 0,000, batas signifikasi model regresi
50 Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kuaitatif, dan R&D,
(Bandung: Alfabeta, 2017) hlm. 107
60
menggunakan angka 0,05 (α=5%). Nilai ttabel sebesar 2,01. Hal ini berarti
3,847 > 2,01 dan 0,000 < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa H0 ditolak dan
Ha diterima. Maka Self Efficacy berpengaruh terhadap keputusan
berwirausaha.
- Variabel lingkungan bernilai positif dan signifikan yaitu sebesar 0,135.
Nilai signifikasi thitung untuk variabel lingkungan yaitu sebesar 0,786 dan
nilai signifikasi sebesar 0,436, batas signifikasi model regresi
menggunakan angka 0,05 (α = 5%). Nilai ttabel sebesar 2,01. Hal ini berarti
0,786 < 2,01 dan 0,436 > 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa H0 diterima
dan Ha ditolak. Maka lingkungan tidak berpengaruh terhadap keputusan
berwirausaha.
2. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Tabel 4. 14
Hasil uji koefisien determinasi (R2)
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 ,736a ,541 ,521 2,297
a. Predictors: (Constant), Lingkungan, Self Efficacy
Sumber: data yang diolah 2020
Berdasarkan tabel diatas, diperoleh nilai R2 sebesar 0,541. Hal ini
menunjukkan bahwa variabel self-efficacy dan lingkungan mempengaruhi
keputusan berwirausaha sebesar 54,1%, sedangkan sisanya 45,9%
dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini. Uji
ini menggunakan asumsi cateris paribus.
61
3. Uji Simultan (Uji F)
Tabel. 4.15
Hasil Uji Simultan (Uji F)
ANOVAa
Model Sum of
Squares
Df Mean
Square
F Sig.
1
Regression 274,212 2 137,106 25,979 ,000b
Residual 232,214 44 5,278
Total 506,426 46
a. Dependent Variable: Keputusan
b. Predictors: (Constant), Lingkungan, Self Efficacy
Dari hasil perhitungan yang tercantum diatas, diperoleh Fhitung sebesar
25,979 dan sig. 0,000, hasil ini jika dibandingkan dengan Ftabel (pada df 2; 45
diperoleh Ftabel 3,20) angka tersebut berarti Fhitung > Ftabel (25,979 > 3,20) dan sig <
α (0,000< 0,05), sehingga H0 ditolak dan Ha diterima, dengan ini dapat
disimpulkan bahwa variabel Self Efficacy dan lingkungan berpengaruh simultan
terhadap keputusan berwirausaha pada Komunitas Tangan Di Atas (TDA) Kota
Jambi.
E. Pembahasan
1. Pengaruh Self-Efficacy Terhadap Keputusan Berwirausaha
Self-Efficacy berpengaruh signifikan terhadap keputusan berwirausaha
pada Komunitas Tangan Di Atas (TDA) Kota Jambi. Hal ini ditunjukkan
dengan nilai thitung > ttabel (3,847 > 2,01 dan nilai sig. α (0,000 < 0,05).
Sehingga Ha yang menyatakan variabel Self-Efficacy berpengaruh terhadap
62
keputusan berwirausaha diterima. Hal ini membuktikan bahwa semakin tinggi
Self Efficacy akan semakin tinggi pula keputusan berwirausaha.
Self-efficacy adalah penilaian diri, apakah dapat melakukan tindakan
yang baik atau buruk, tepat atau salah, bisa atau tidak bisa mengerjakan sesuai
dengan yang dipersyaratkan. Self-efficacy ini berbeda dengan aspirasi (cita-
cita), karena cita-cita menggambarkan sesuatu yang ideal yang seharusnya
(dapat dicapai), sedang efikasi menggambarkan penilaian kemampuan diri.
Self efficacy merupakan penilaian terhadap diri sendiri mengenai kemampuan
diri sendiri untuk melakukan suatu tindakan tertentu. Seorang individu ketika
ia memiliki kemampuan menilai dirinya mampu atau tidak untuk melakukan
suatu kegiatan tertentu sangatlah penting. Untuk terjun di dunia kewirausahaan
seseorang harus bisa menilai diri sendiri mampu atau tidaknya ia ketika
menggeluti dunia wirausaha. Menurut teori dari Bandura 1986 bahwa intensi
berwirausaha dipengaruhi oleh self efficacy.51
Temuan hasil penelitian ini didukung oleh hasil penelitian Mahshunah
dalam Anggraeni dan Nurcaya (2016) yang menyatakan bahwa apabila
seseorang memiliki Self Efficacy yang tinggi dan merasa bahwa dirinya
mampu berwirausaha maka akan semakin tinggi pula keputusan yang dimiliki
seseorang untuk berwirausaha. Berdasarkan hasil kuesioner pada variabel
efikasi diri, mayoritas responden menjawab setuju dengan nilai mean yang
tinggi sehingga mengindikasikan bahwa seseorang memiliki efikasi diri yang
tinggi. Dalam hal Self Efficacy, tiap seorang dalam berwirausaha berbeda-
51 A. Bandura, Self efficacy:The exercise of control. New York: Freeman, 1997.
63
beda. Mayoritas mereka telah memiliki Self Efficacy dalam berwirausaha
dengan catatan jika orang tersebut telah mengetahui bidang bisnis tertentu
secara keseluruhan.
2. Pengaruh Lingkungan Terhadap Keputusan Berwirausaha
Hasil penelitian menunjukkan bahwa lingkungan berpengaruh positif
terhadap keputusan berwirausaha. Hal ini ditunjukkan dengan nilai thitung <
ttabel ( 0,786 < 2,01 dan nilai sig. α (0,436 > 0,05). Sehingga Ho yang
menyatakan variabel lingkungan berpengaruh terhadap keputusan berwirausaha
ditolak.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian dari Rahmadi dan Heryanto
(2016) yang mengungkapkan bahwa lingkungan keluarga tidak memiliki
pengaruh yang signifikan pada Mahasiswa Program Studi Manajemen Fakultas
Ekonomi Universitas Kediri.
Hal ini berbanding terbalik dengan penelitian yang dilakukan oleh
Patel dalam Marini dan Hamidah (2014) yang mengatakan bahwa anak-anak
yang telah memiliki tanggung jawab dalam keluarga yang besar sejak masih
kecil dan telah diberi peluang untuk berperan dan terlibat dalam kegiatan
kewirausahaan yang ada dalam keluarga akan membekali anak dengan
ketrampilan, pola pikir, keyakian dan nilai-nilai yang diperlukan untuk menjadi
pengusaha yang sukses, serta memiliki pengaruh pada perkembangan
karakteristik psikologis kewirausahaan individu sejak usia dini.52
52 Marini, C. K dan Hamidah, Siti. (2014). Pengaruh Self-Efficacy, Lingkungan Keluarga,
dan Lingkungan Sekolah terhadap Minat Berwirausaha Siswa SMK Jasa Boga. Jurnal Pendidikan
Vokasi. Vol. 4, No. 2.
64
Berdasarkan penjelasan hasil penelitian, teori-teori serta penelitian
terdahulu di atas, maka dapat disimpulkan bahwa lingkungan keluarga
memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha.
Untuk itu perlu motivasi dan dukungan dari orang tua atau keluarga berupa
perhatian baik fisik maupun psikis yang akan berpengaruh terhadap
perkembangan dan kegiatan yang dilakukan.
65
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian maka penulis menyimpulkan bahwa:
1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Fhitung sebesar 25,979 dan sig. 0,000,
hasil ini jika dibandingkan dengan Ftabel (pada df 2; 45 diperoleh Ftabel
3,20) angka tersebut berarti Fhitung > Ftabel (25,979 > 3,20) dan sig < α
(0,000< 0,05), sehingga H0 ditolak dan Ha diterima, dengan ini dapat
disimpulkan bahwa variabel Self Efficacy dan lingkungan berpengaruh
simultan terhadap keputusan berwirausaha pada Komunitas Tangan di
Atas (TDA) Kota Jambi.
2. Self-Efficacy berpengaruh signifikan terhadap keputusan berwirausaha
pada Komunitas Tangan Di Atas (TDA) Kota Jambi. Hal ini ditunjukkan
dengan nilai thitung > ttabel (3,847 > 2,01 dan nilai sig. α (0,000 < 0,05).
Sehingga Ha yang menyatakan variabel Self-Efficacy berpengaruh
terhadap keputusan berwirausaha diterima. Lingkungan berpengaruh
positif terhadap keputusan berwirausaha. Hal ini ditunjukkan dengan nilai
thitung < ttabel ( 0,786 < 2,01 dan nilai sig. α (0,436 > 0,05). Sehingga Ho
yang menyatakan variabel lingkungan berpengaruh terhadap keputusan
berwirausaha ditolak.
66
B. Saran
Berdasarkan keseimpulan di atas maka peneliti mengabil kesimpulan
bahwa:
1. Sebaiknya anggota komuitas TDA dapat mempertahankan dan
mengembangkan dalam kemampuan bidang kewirausahaan seperti mulai
merencanakan karir dalam berbisnis.
2. Bagi peneliti selanjutnya dapat memperluas variabel-variabel penelitian
yang lain seperti variabel internal dan eksternal.
DAFTAR PUSTAKA
A. Literatur
Ajzen, I. From Intentions to Action: A Theory Of Planned Behavier. In J. Kuhlan
& J. Beckman (Eds), Action-Kontrol: From Cognitions to
Behavior,1985. Heidelberg: Springer.
Albert Kurniawan, “Metode Riset Untuk Ekonomi & Bisnis”, Bandung: Alfabeta,
2014.
Arikunto, S. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka
Cipta, 2010.
Bandura, A. “The social Foundations of Thoughtand Action Englewood Chiffs,
NJ. Prentice-Hall”, 1986.
Badan Pusan Statistik, Jakarta 2018
Husaini Usman, M.T.,R. Purnomo Setiady Akbar, Pengantar Statistika, (Jakarta:
PT. Bumi Aksara, 2008).
Krueger, N. The Impact of prior Entrepre-neurial Exposure on Perception of New
Venture Veasibility and Desaribility. Entreperenurial Theory practice,
1993.
Krisyantono, Rachmat. “Teknik Praktis Riset Komunikasi: Disertai Contoh
Praktis Riset Media, Public Relation, Advertising, Komunikasi
Organisasi, Komunikasi Pemasaran. Jakkarta: Kencana.2008.
Muhammad Teguh, Metode penelitian ekonomi dan aplikasi, (Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada, 2005).
Noegroho Boedijoewono, Pengantar Satatsitika Ekonomi dan Bisnis, Yogyakarta:
Sekolah Tinggi Ilmu Manajeman YKPN, 2016.
Una Sayuti, Pedoman Penulisan Skripsi, Jambi : Syariah Press, 2012.
Santrock , Jhon W. “Psikologi Pendidikan. Prenata Media Group Jakarta, 2008.
Slameto. Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka
Cipta, 2010.
Soekarno dan Lincolin Arsyad, Metode Penelitian Untuk Ekonomi dan Bisnis,
Yogyakarta, STIE YKPN, 2008.
Sugiono, Metode penelitian Pendidikan Kuantitatif Kualitatif dan R & D,
(Bandung: Alfabeta cetakan ke-16, 2013).
Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan (Bandung: Alfabeta, 2017.
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Cek-14,
(Jakarta: Rineka Cipta,2010).
Suryana.. Kewirausahaan: Kiat dan Proses Menuju Sukses. (Jakarta: Salemba
Empat. 2013)
Syamsi, Ibnu.”Pengambilan Keputusan Sistem Informasi. Jakarta, 2000.
Winardi. Kepemimpinan dan Manajemen. (Jakarta: Rineka Cipta. 2001)
Wiratna Sujarweni, Metode Penelitian Ekonomi & Bisnis, (Yogyakarta: Press,
2015)
Zimmerer, Thomas W, Scarborough, Norman M. dan Wilson, Doug.”Pengantar
Kwirausahaan dan Manajemen Usaha Kecil, Salemba Empat, Jakarta.
2008.
B. Lain-lain
Ajzen, I., & Madden, T.J. Prediction Of Goal-Directed Behavior: Attitudes,
Intentions, and Perceived Behavior Control. Jurnal of Experimental
Social Psychology, 1986.
Alstete, J.W. On Becoming an entrepreneur and evolving typology. International
journal of entrepreneurial behaveour and research, 2002.
Departemen Perdagangan RI, Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2025:
Rencana Pembangunan Ekonomi Kreatif Indonesia 2009-2015,2008.
Dina Mellita and Deni Erlansyah, “Pemetaan Industri Kreatif Dalam
Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi Kawasan Urban Di Kota
Palembang,” in Economic Globalization Trend and Risk for Developing
Country (Bandung: Universitas Maranatha, n.d.),2012.
Diponegoro. “Journal Of Social And Politic”, 2013.
http://ejournals.undip.ac.id./index.php/.
Erma Inayari, Firliana.”Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan, Sikap, Lingkungan
Keluarga dan Motivasi Terhadap Minat Berwirausaha (Studi kasus pada
mahasiswa Fkalutas Ekonomi UII, 2018.
H.R. Mutafaq’alaih.
H.R. Bukhari, no. 2072
Hacket, G. and N.E. Betz. Aplication of self-efficacy theory to understanding
career choice brhavior. Jurnal of Social Clinical and Phsycology. 1986.
Indarti, N. dan Rokhima R, Intensi kewirausahaan mahasiswa: studi
perbandingan antara Indonesia, jepang dan norwegia, jurnal ekonomika
dan bisnis Indonesia, 2008.
Jurnal. Teknologi Informasi DINAMIK Volume. 16, No,2. Juli 2011.
Kristiansen, S. Individual perception of business contexts; the case of small- scale
entrepreneurs in Tanzania. Journal of developmental entepreneurship 7
(3) 2002.
Marini, C. K dan Hamidah, Siti. 2014. Pengaruh Self-Efficacy, Lingkungan
Keluarga, dan Lingkungan Sekolah terhadap Minat Berwirausaha Siswa
SMK Jasa Boga. Jurnal Pendidikan Vokasi. Vol. 4, No. 2.
Michael A. Peters, “Education and Ideologies of the Knowledge Economy”,
Europe and Politics of Emulation, Social Work & Society, Volume 2,
Issues 2. http//socwork.net/peters,2004.
Muhammad Hasan, “Pemninaan Ekonomi Kreatif Dalam Perspektif Pendidikan
Ekonomi,” Jurnal Ekonomi dan Pendidikan 1,no.1 (2018)
Q.S. Ar-Ro’ad, ayat: 11
Q.S. Al Baqarah, Ayat: 30
Rifkhan.. Pengaruh Sikap, Dan Motivasi Terhadap Minat Berwirausaha
Mahasiswa Akuntasi Universitas Pamulang.9 Skripsi. Universitas
Pamulang. 2017.
Rosetyadi Artistyan Fidausa, Pengaruh Modal Awal, Lama Usaha dan Jam Kerja
Terhadap Pedapat Pedagang Kios di Pasar Bintaro Demak, Semarang:
Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Diponegoro, 2012.
Sabaria Zega. “Pentingnya Memahami Entrepreneurship Secara Biblikal Bagi
Hamba Tuhan”. Jurnal teologi pantekosta, 2019.
Syaifudin, Achmad. dan Sagoro, Endra Murti. “Pengaruh Keperibadian,
Lingkungan Keluarga dan Pendidikan Kewirausahaan Terhadap Minat
Berwirausaha Mahasiswa Akuntansi. Jurnal Profit: Kajian Ilmu
Akuntansi,2017.
Ulfi Pristiana.dkk. “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan
Wanita Berwirausaha Di Kota Surabaya. 2009
Wibowo, Aris dan Septi, Kurnia Prastiwi. MM, SE,. “Analisis Pengaruh Sikap,
Norma Subjektif dan Efikasi Diri Terhadap Intensi Berwirausaha Pada
Alumni Mahasiswa FEBI, IAIN Surakarta 2018.
Wijaya. Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha
Mahasiswa di STIE MDP, STMIK MDP, dan STIE MUSI. Jurnal Ilmiah
STIE MDP,2012.
Yanti, Putu Eka Desy, I Made Nuridja dan I Ketut Dunia. Pengaruh Lingkungan
Keluarga Terhadap Berwirausaha Siwa Kelas XI SMK Negeri 1
Singaraja. 2015 Jurnal Universitas Pendidikan Ganesha.
Zulianto, Mukhamad.”Pengaruh Efikasi Diri dan Pendidikan Kewirausahaan
Mahasiswa Pendidikan Tata Negara Fakultas Ekonomi Universitas
Negeri Malang Tahun 2013.
Wawancara Bersama Anggota HIPMI Kota Jambi. 13 Oktober 2019.
Wawancara Bersama Sekretaris Umum Komunitas TDA Kota Jambi. 19 Oktober
2019.
Mengenal TDA lebih jauh http://www.tangandiatas.com Akses 7 Januari 2020.
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor : Istimewa
Lampiran : 3 (Tiga) lembar
Perihal : Mohon Mengisi Kuesioner
Kepada Yth,
Bapak/Ibu/Sdr/I
Di -
Tempat
Assalamualaikum, Wr. Wb
Dengan Hormat
Kuisioner ini ditunjukan sebagai tugas akhir (skripsi) yang merupakan salah
satu syarat untuk memperoleh gelar strata satu (1) di Prodi Ekonomi Syariah,
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, UIN STS Jambi. Adapun judul dari skripsi
yang saya ajukan adalah “Pengaruh Self-Efficacy dan Lingkungan Terhadap
Keputusan Berwirausaha Pada Komunitas Tangan Di Atas (TDA) Kota
Jambi”. Berkaitan dengan memperoleh data untuk penelitian, dimohon kesediaan
Bapak/Ibu/Sdr/Sdri untuk mengisi kuisioner ini dengan jujur dan apa adanya.
Bantuan dan keikhlasan Bapak/Ibu/Sdr/i sengat bernilai untuk proses
penelitian ini. Penelitian dapat menjamin informasi yang diberikan hanya
digunakan untuk kepentingan penelitian saja.
Atas bantuan dan kerjasama Bapak/Ibu/Sdr/Sdri saya ucapakan terima
kasih.
Wasalamu’alaikum, Wr. Wb
Hormat saya,
Pemohon,
Abdul Manan
EES.160281
KUISIONER PENELITIAN
A. IDENTITAS RESPONDEN
Nama :
Agama :
Jenis Kelamin : O Laki-laki O Perempuan
Usia : O Dibawah 30 tahun O 30-40 tahun
O Diatas 40 tahun
Pendidikan terakhir : O SLTA / Sederajat O Doploma/Akdm
O Sarjana O lainnya………
Pekerjaan : O Pedagang O PNS/ABRI
O Kariyawan O Wirausaha
O Petani O Lainnya……….
Pendapatan perbulan : O >Rp. 2-5 juta O >Rp. 5-10 Juta
O Rp. 10-15 Juta
B. PETUNJUKAN PENGISIAN
1. Jawablah setiap pertanyaan yang diajukan dengan memberi tanda (√)
pada jawaban yang sudah tersedia. Pilihlah satu jawaban yang dianggap
paling sesuai dengan pendapat Bapak/Ibu/Sdr/i.
2. Mohon dijawab dengan jujur dan apa adanya sesuai dengan keadaan
yang sebenarnya.
Keterangan:
SS : Sangat Setuju TS : Tidak Setuju
S : Setuju STS : Sangat Tidak Setuju
N : Normal
NO
DAFTAR PERTANYAAN Jawaban
Self-Efficacy (X.I) STS TS N S SS
1 Saya memiliki rasa optimis yang tinggi untuk
mencapai/memperoleh sesuatu
2 Saya menyukai hal yang menantang dan mencari
tanggung jawab baru
3 Saya terampil dalam menyelesaikan pekerjaan
dan selalu menyelesaikannya tepat waktu
4 Dalam menyelesaikan pekerjaan, saya selalu
memberikan inisiatif untuk mencari langkah
terbaik
5 Saya mampu menyelesaikan masalah sendiri
tanpa selalu menunggu bantuan orang lain
Lingkungan (X.II) STS TS N S SS
1 Keluarga saya mendorong untuk menjadi
wirausaha
2 Keluarga, sahabat dan teman saya banyak yang
berwirausaha
3 Orang tua memberikan saya pendidikan dan
pengalaman bagaimana cara menjalankan sebuah
usaha
4 Interaksi sosial saya menentuan dalam pemilihan
sebuah pekerjaan
5 Saya cukup aktif dalam kegiatan organisasi, baik
di kampus maupun di luar kampus
Keputusan (Y) STS TS N S SS
1 Saya memiliki keyakinan dengan usaha saya akan
dapat meningkatkan kesejahteraan
2 Dengan usaha yang saya jalankan sekarang ini
saya dapat memenuhi kebutuhan keluarga saya
3 Dengan berwirausaha saya tidak perlu lagi
menjadi anak buah seseorang dan tidak takut
untuk dimarahi oleh atasan
4 Dengan membuka usaha maka saya telah
menciptakan lapangan kerja baru bagi diri saya
dan orang lain
5 Saya siap menghadapi tantangan untuk
keberhasilan yang saya inginkan
NO. Nama Agama Usia Jenis Kelamin Pendidikan Terakhir Pekerjaan Pendapatan1 Ani Kholilah islam 17-30 tahun P SLTA Wirausaha > 2-5 juta
2 Candra Lela islam 41-50 tahun P D3 Wirausaha > 5-10 juta
3 Khoirudin Munawar islam 31-40 tahun L S1 Wirausaha > 2-5 juta
4 Yuhani Agustri islam 17-30 tahun P S1 Pedagang > 2-5 juta
5 M. Reza Pahlawan islam 17-30 tahun L S1 Wirausaha 10-15 juta
6 Dewi Puspita Sari islam 17-30 tahun P S1 Wirausaha > 2-5 juta
7 Davin Rainaldo islam 17-30 tahun L S1 Wirausaha > 2-5 juta
8 Amna Rendy Deshinta islam 17-30 tahun L S1 Wirausaha > 2-5 juta
9 Auliya islam 31-40 tahun P S1 Wirausaha > 5-10 juta
10 Desniati Munawaroh islam 17-30 tahun P S2 Wirausaha 10-15 juta
11 Setiadi islam 31-40 tahun L SLTA Wirausaha 10-15 juta
12 Jefri Febrian Putra islam 17-30 tahun L D3 Kariyawan >2-5 juta
13 Bayu Alfin islam 17-30 tahun L S1 Kariyawan >2-5 juta
14 Hardi Wardana islam 31-40 tahun L S1 Kariyawan >2-5 juta
15 Imran islam 41-50 tahun L S1 Kariyawan >2-5 juta
16 M. Edi islam 41-50 tahun L S1 Wirausaha 10-15 juta
17 Ega Sandika islam 17-30 tahun L S2 Kariyawan > 2-5 Juta
18 Nuning Fitriani islam 17-30 tahun P D3 Wirausaha > 2-5 Juta
19 M. Aliem islam 17-30 tahun L D3 Kariyawan > 2-5 Juta
20 Sarmidi islam 41-50 tahun L S1 Wirausaha > 2-5 Juta
21 Lina Marlina islam 31-40 tahun P S1 PNS > 2-5 Juta
22 Irman islam 41-50 tahun L S1 PNS > 2-5 Juta
23 Agus Salim islam 17-30 tahun L D3 Kariyawan > 2-5 Juta
24 Samsul Hidayat islam 31-40 tahun L S1 Wirausaha 10-15 juta
25 Riska Anggeraini islam 31-40 tahun P SLTA Pedagang > 5-10 juta
26 Karlina Putri islam 31-40 tahun P SLTA Pedagang > 2-5 juta
27 Sinta Padila islam 17-30 tahun P S1 Wirausaha > 2-5 juta
28 Ahmad Hidayat islam 41-50 tahun L S1 PNS > 2-5 juta
29 Selfi Nurlitasari islam 31-40 tahun P S1 Kariyawan > 2-5 juta
30 Robiatul Adawiyah islam 41-50 tahun P S1 Wirausaha > 5-10 juta
31 Yusran Amin islam 17-30 tahun L D3 Kariyawan > 2-5 juta
32 Nia Audina islam 17-30 tahun P D3 Kariyawan > 2-5 juta
33 M. Ali islam 17-30 tahun L SLTA Kariyawan > 2-5 juta
34 Solihin islam 31-40 tahun L SLTA Wirausaha > 2-5 juta
35 Ahmad Syamsudin islam 17-30 tahun L S1 Wirausaha > 5-10 juta
36 Nurhayati islam 17-30 tahun P S1 Wirausaha > 5-10 juta
37 Dwi Ningsih islam 17-30 tahun P S1 Wirausaha > 5-10 juta
38 Asmadi islam 17-30 tahun L S1 Wirausaha > 2-5 juta
39 Munawaroh islam 17-30 tahun P S1 Pedagang > 2-5 juta
40 Erik Saputra islam 17-30 tahun L S1 Pedagang > 2-5 juta
41 Budi Mustopa islam 31-40 tahun L D3 Wirausaha > 5-10 juta
42 Asnawi islam 17-30 tahun L S1 Wirausaha > 2-5 juta
43 Rendra Wahyu Saputra islam 17-30 tahun L S1 PNS > 2-5 juta
44 Alan Suntara islam 41-50 tahun L SLTA Wirausaha > 2-5 juta
45 Dinda Safitri islam 17-30 tahun P SLTA Kariyawan > 2-5 juta
46 Diding Supriadi islam 17-30 tahun L SLTA Kariyawan > 2-5 juta
47 Rina Wati islam 17-30 tahun P S1 Wirausaha 10-15 Juta
VALIDITAS
SELF EFFICACY
Correlations
P1 P2 P3 P4 P5 TOTAL
P1
Pearson Correlation 1 ,345* ,341* ,388** ,130 ,670**
Sig. (2-tailed) ,018 ,019 ,007 ,383 ,000
N 47 47 47 47 47 47
P2
Pearson Correlation ,345* 1 ,263 ,472** ,197 ,671**
Sig. (2-tailed) ,018 ,075 ,001 ,184 ,000
N 47 47 47 47 47 47
P3
Pearson Correlation ,341* ,263 1 ,385** -,010 ,577**
Sig. (2-tailed) ,019 ,075 ,008 ,949 ,000
N 47 47 47 47 47 47
P4
Pearson Correlation ,388** ,472** ,385** 1 ,245 ,741**
Sig. (2-tailed) ,007 ,001 ,008 ,097 ,000
N 47 47 47 47 47 47
P5
Pearson Correlation ,130 ,197 -,010 ,245 1 ,566**
Sig. (2-tailed) ,383 ,184 ,949 ,097 ,000
N 47 47 47 47 47 47
TOTAL
Pearson Correlation ,670** ,671** ,577** ,741** ,566** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 47 47 47 47 47 47
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
LINGKUNGAN KERJA
Correlations
P1 P2 P3 P4 P5 TOTAL
P1
Pearson Correlation 1 ,319* ,520** ,477** ,250 ,759**
Sig. (2-tailed) ,029 ,000 ,001 ,090 ,000
N 47 47 47 47 47 47
P2
Pearson Correlation ,319* 1 ,203 ,364* ,309* ,600**
Sig. (2-tailed) ,029 ,171 ,012 ,035 ,000
N 47 47 47 47 47 47
P3
Pearson Correlation ,520** ,203 1 ,306* ,127 ,629**
Sig. (2-tailed) ,000 ,171 ,036 ,396 ,000
N 47 47 47 47 47 47
P4
Pearson Correlation ,477** ,364* ,306* 1 ,349* ,739**
Sig. (2-tailed) ,001 ,012 ,036 ,016 ,000
N 47 47 47 47 47 47
P5
Pearson Correlation ,250 ,309* ,127 ,349* 1 ,646**
Sig. (2-tailed) ,090 ,035 ,396 ,016 ,000
N 47 47 47 47 47 47
TOTAL
Pearson Correlation ,759** ,600** ,629** ,739** ,646** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 47 47 47 47 47 47
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
KEPUTUSAN
Correlations
P1 P2 P3 P4 P5 TOTAL
P1
Pearson Correlation 1 ,484** ,511** ,647** ,443** ,809**
Sig. (2-tailed) ,001 ,000 ,000 ,002 ,000
N 47 47 47 47 47 47
P2
Pearson Correlation ,484** 1 ,331* ,462** ,439** ,720**
Sig. (2-tailed) ,001 ,023 ,001 ,002 ,000
N 47 47 47 47 47 47
P3
Pearson Correlation ,511** ,331* 1 ,541** ,296* ,706**
Sig. (2-tailed) ,000 ,023 ,000 ,043 ,000
N 47 47 47 47 47 47
P4
Pearson Correlation ,647** ,462** ,541** 1 ,325* ,773**
Sig. (2-tailed) ,000 ,001 ,000 ,026 ,000
N 47 47 47 47 47 47
P5
Pearson Correlation ,443** ,439** ,296* ,325* 1 ,719**
Sig. (2-tailed) ,002 ,002 ,043 ,026 ,000
N 47 47 47 47 47 47
TOTAL
Pearson Correlation ,809** ,720** ,706** ,773** ,719** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 47 47 47 47 47 47
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
REABILITAS
SELF EFICACY
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,749 6
LINGKUNGAN KERJA
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,767 6
KEPUTUSAN
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,789 6
UJI NORMALITAS
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 47
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation 2,24680260
Most Extreme Differences
Absolute ,094
Positive ,094
Negative -,065
Kolmogorov-Smirnov Z ,645
Asymp. Sig. (2-tailed) ,800
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
UJI MULTIKOLINIERITAS
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1
(Constant) 4,305 2,328 1,849 ,071 Self Efficacy ,704 ,183 ,631 3,847 ,000 ,388 2,579
Lingkungan ,135 ,172 ,129 ,786 ,436 ,388 2,579
a. Dependent Variable: Keputusan
UJI HETEROKEDASTISITAS
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1
(Constant) ,866 1,352 ,641 ,525
Self Efficacy -,080 ,106 -,178 -,751 ,457 ,388 2,579
Lingkungan ,128 ,100 ,303 1,275 ,009 ,388 2,579
a. Dependent Variable: RES2
REGRESI BERGANDA
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
Durbin-Watson
1 ,736a ,541 ,521 2,297 1,988
a. Predictors: (Constant), Lingkungan, Self Efficacy
b. Dependent Variable: Keputusan
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression 274,212 2 137,106 25,979 ,000b
Residual 232,214 44 5,278
Total 506,426 46
a. Dependent Variable: Keputusan
b. Predictors: (Constant), Lingkungan, Self Efficacy
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 4,305 2,328 1,849 ,071
Self Efficacy ,704 ,183 ,631 3,847 ,000
Lingkungan ,135 ,172 ,129 ,786 ,436
a. Dependent Variable: Keputusan
DOKUMENTASI PENELITIAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. Identitas Diri
Nama : Abdul Manan
Tempat Tanggal Lahir : Betara Kiri, 19 Juli 1997
Jenis Kelamin : Laki-Laki
NIM : EES.160281
Alamat : Parit 9 Lapis Kiri. RT 006 DesaTanjungPasir, Kec.
Kuala Betara, Kab. Tanjung Jabung Barat, Jambi.
No. Telp/Hp : 081369032432
Nama Ayah : M. Ismail
Nama Ibu : Khairul Ummatin
B. Riwayat Pendidikan
a. SD. N 131/V Betara Kiri Tahun Lulus 2010
b. MTs. Al-Hidayah Betara Kiri Tahun Lulus 2013
c. MAS AS’AD Kota Jambi Tahun Lulus 2016
d. UIN STS JAMBI Kota Jambi Tahun Lulus 2020
C. Pengalaman Organisasai:
a. Mengikuti Perkemahan Pramuka Santri Nusantara (PPSN 2015) di Kalimantan
Selatan.
b. Mengikuti Perkemahan Wirakarya Perguruan Tinggi Keagamaan (PW PTK
2018) di Pekan Baru, Riau.
c. Mengikuti Perkemahan Pramuka Santri Nusantara (PPSN 2018) di Jambi.
d. Aktif sebagai Wakil Ketua Umum Generasi Baru Indonesia (GenBI) Komunitas
penerima beasiswa Bank Indonesia 2019.