PENGARUH RESIKO PEMBIAYAAN, KECUKUPAN MODAL, …
Transcript of PENGARUH RESIKO PEMBIAYAAN, KECUKUPAN MODAL, …
PENGARUH RESIKO PEMBIAYAAN, KECUKUPAN MODAL,
EFESIENSI OPERASIONAL, DAN INTERMEDIASI TERHADAP
PROFITABILITAS PADA BRI SYARIAH KOTA JAMBI
SKRIPSI
Diajuka nuntuk Melengkapi Persyaratan Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1)
Pada Program Studi Ekonomi Islam (MPS)
Oleh:
AKNIS
SES 141075
JURUSAN EKONOMI ISLAM (MPS)
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHASAIFUDDINJAMBI
2018
v
MOTTO
ماء فسواهن يعا ث است وى إل الس هو الذي خلق لكم ما ف الرض ج سبع سوات وهو بكل شيء عليم
Artinya:
Dialah allah yang menciptakan apa yang ada di bumi untukmu, dan dia
berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan tujuah langit, dan dia maha
mengetahui segala sesuatu. (QR. Surat Al-Baqarah ayat :29)
vi
PERSEMBAHAN
Puji Syukur saya persembahkan ke hadiratMu Ya Allah subhanahu
wata’ala atas segala nikmat yang telah Engkau berikan baik kesehatan jasmani
maupun rohani sehingga saya Bisa menyelesaikan skripsi ini, sholawat beriringan
dengan salam tak lupa saya hadiahkan kepada baginda Rasullullah SAW yang
telah membawa umat manusia dari zaman zahiliyah menuju zaman yang penuh
dengan ilmu pengetahuan seperti yang saya rasakan saat ini.
Karya tulis ini kupersembahkan buat Ayahanda tercinta ilyas IB dan
Ibunda tercinta khalimah, terimakasih atas motivasi dan kasih sayang yang selalu
diberikan.Semoga selalu diberi kesehatan.Amiin ...
Buat kakak ku Sormiati, Abang Azhari M.ag, Hustaniah, abang Sobirin,
mahpud S.pd-RTS Ratna ratu yuliana S.pd, Arni S.pd, Masturoh S.pd, serta adik
ku omaroh. yang selalu menanyakan perkembangan skripsi, terimakasih sudah
selalu mengingatkan ananda, sehingga ananda bisa menyelesaikan skripsi ini.
Buat Ponaanku (mukti faisal, Mutiara zilmita, intan zilmita sari, rohima
nazila, dan Muhammad nizom yumanda.) terimakasih atas motivasinya.
Buat semua teman-teman ku, Rhedo, windi, Muslimah, lena, amri, ham,
joko, serta teman-teman seperjuangan Manajemen Perbankan Syari’ah IX F,
teman-teman FEBI/ Ekonomi Syariah angkatan 2014, posko 13 gel 3 KKN Olak
Rambahan, Terima kasih buat segala dukungan dan doanya, hidupku terlalu berat
untuk mengandalkan diri sendiri tanpa melibatkan bantuan Allah dan orang lain.
Buat orang-orang yang selalu menanyakan “kapan wisuda?....” pertanyaan
kalian telah memotivasi penulis untuk segera menyelesaikan skripsi ini..
vii
ABSTRAK
Penelitian ini dilatar belakangi oleh semakin tingginya tingkat risiko
pembiayaan, kecukupan modal, efesiensi operasional dan intermediasi, akan
menigkatkan profitabilitas BRIS kantor cabang jambi, Penelitian ini merupakan
penelitian kuantitatif deskriptif dengan populasi bank rakyat Indonesia syariah
kantor cabang jambi, teknik pengambilan sampel diambil dengan teknik
purposive sampling, sampel diambil dengan melakukan observasi, wawancara,
serta dokumentasi. Teknik pengumpulan data di lapangan dengan menggunakan
teknik wawancara dan dokumentasi untuk mendapatkan data. Berdasarkan olah
data penelitian didapatkan hasil untuk setiap variabel secara parsial dengan
tingkat signifikansi yang lebih kecil dari 5%, dimana risiko pembiayaan (X1)
dengan tingkat signifikansi sebesar 0,001 < 0,005, kecukupan modal (X2) sebesar
0,001 < 0,005, BOPO (X3) sebesar 0,002 < 0,005, intermediasi (X4) dengan
tingkat signifikansi sebesar 0,000 < 0,005 maka telah memenuhi syarat untuk
menjadi variabel pendukung terhadap profitabilitas BRIS kantor cabang jambi.
Variabel yang memiliki pengaruh paling besar adalah variabel pembiayaan
dengan tingkat koefesien ( sebesar 0,968, kemudian diikuti berturut-turut oleh
modal, BOPO dan intermediasi, masing-masing dengan tingkat koefesien sebesar
-0,508, 0,212, dan 0,177.Selanjutnya, dengan menggunakan uji F didapatkan
hasil bahwa semua variabel independen secara simultan memiliki pengaruh yang
signifikan, dimana< 0,000. Dan terakhir hasil perhitungan koefesien determinasi
menunjukkan bahwa keseluruhan variabel dependen yaitu yaitu risiko
pembiayaan (X1), kecukupan modal (X2), efesiensi operasional (X3) dan
intermediasi (X4) dapat menjelaskan variabel profitabilitas BRIS (Y) sebesar
43,2%, sisanya 56,8% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam
penelitian ini.
Kata kunci: risiko pembiayaan, kecukupan modal, efesiensi operasional,
intermediasi, profitabilitas BRIS.
viii
KATA PENGANTAR
بسم االله الر حمن الر حيم
Alhamdulilah, puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah
Subhanahu Wata’ala yang mana dalam penyelesaian ini penulis selalu diberikan
kesehatan dan kekuatan, sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
Disamping itu, tidak lupa pula iringan shalawat serta salam penulis sampaikan
kepada junjungan Nabi Muhammad Shallallahu AlaihiWasallam. Skripsi ini
dengan judul “pengaruh risiko pembiyaan, kecukupan modal, efesiensi
operasional dan intermediasi terhadap profitabilitas bank rakyat Indonesia
kantor cabang jambi” merupakan suatu kajian ekonomi khususnya pada
lembaga dan masyarakat. (nasabah). Penelitian ini merupakan suatu upaya penulis
dalam melengkapi salah satus yarat guna memperoleh gelar Sarjana Strata Satu
(S.1) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi.
Kemudian dalam penyelesaian skripsi ini, penulis menyadari bahwa dalam
penulisan skripsi ini masih jauh dari kata kesempurnaan, karena itu kritik dan
saran yang bersifat membangun sangat penulis butuhkan agar dapat memperbaiki.
Tidak sedikit hambatan dan rintangan yang penulis temui, baik dalam
mengumpulkan data maupun dalam penyusunannya, berkat adanya bantuan dari
berbagai pihak, hingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Kemudian saya
ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang turut membantu penyelesaian
skripsi ini, terutama sekali kepada:
ix
1. Bapak Dr. H. Hadri Hasan, MA selaku Rektor Universitas Islam Negeri
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
2. Bapak Dr. Subhan, M. Ag. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
3. Ibu Dr. Rafidah M.E.I, selaku Wakil Dekan I, Bapak Dr. Novi Mubyarto,
M.E. Selaku Wakil Dekan II, dan Ibu Dr. Halimah Dja’far, M. Fil.I. selaku
Wakil Dekan III dilingkungan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
4. Bapak Dr. Sucipto, MA dan Ibu G.W.I. Awal Habibah, M.E. Sy. Selaku
ketua program studi Ekonomi dan Sekretaris program studi Ekonomi
Syariah Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
5. Bapak Drs. Arsa, M.HI selaku dosen pembimbing I dan bapak
YoudhiPrayogo, SE.,M.EIselaku pembimbing II atas kesabaran dan
petunjuk yang diberikan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Semoga skripsi ini bermamfaat bagi semua pihak yang
membutuhkanya.Kepada Allah Subhanahu Wata’ala kita memohon ampunan-
Nya, dan kepada manusia kita meminta maaf.Semoga amal kebajikan kita dinilai
seimbang oleh Allah Subhanahu Wata’ala.Amin.
Jambi, September 2018
Penulis,
AKNIS
NIM: SES 141075
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PERNYATAAN ........................................................................... i
NOTA DINAS ................................................................................................. ii
MOTTO .......................................................................................................... iii
PENGESAHAN PANITIA UJIAN ............................................................... iv
PERSEMBAHAN .......................................................................................... v
ABSTRAK ...................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR .................................................................................... vii
DAFTAR ISI ................................................................................................... x
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiv
DAFTAR SINGKATAN ................................................................................ xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................... 5
C. Batasan Penelitian ......................................................................... 5
D. Tujuan Penelitian ........................................................................... 6
E. Manfaat Penelitian ......................................................................... 6
F. Kerangka Teori............................................................................... 7
1. Risiko pembiayaan ...................................................................... 7
2. Modal ......................................................................................... 9
3. Efesiensi operasional .................................................................. 12
xi
4. intermediasi ................................................................................. 14
5. profitabilitas ................................................................................ 17
G. Tinjauan Pustaka ........................................................................... 19
H. Kerangka Pemikiran ...................................................................... 22
I. Hipotesis ......................................................................................... 22
J. Sistematika penulisan ..................................................................... 23
BAB II METODE PENELITIAN
A. Tempat dan waktu penelitaian....................................................... 24
B. Jenis Penelitian .............................................................................. 24
C. Jenis dan Sumber Data .................................................................. 24
1. Jenis data .................................................................................. 25
2. Sumber dara .............................................................................. 26
D. Populasi dan Sampel ..................................................................... 26
E. Instrumen Pengumpulan Data ....................................................... 26
F. Uji Coba Instrumen ....................................................................... 27
1. Uji validitas ............................................................................. 27
G. Metode Analisis Data .................................................................... 27
1. Uji F ....................................................................................... 28
2. Uji T ....................................................................................... 28
3. Uji koefisien determinasi (R2) ................................................ 28
4. Analisis Regresi Linier Berganda .......................................... 28
5. Uji Multikolinieritas ............................................................... 30
6. Variabel Penelitian ................................................................. 30
xii
BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
A. Sejarah singkat BRIS kantor cabang jambi .............................. 32
B. Visi Misi BRI Syariah kantor cabang jambi............................. 34
C. Struktur dan tugas pokok pada organisasi BRI Syariah kantor
cabang jambi. ............................................................................ 34
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ......................................................................... 39
B. Pembahasan .............................................................................. 47
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................... 54
B. Saran ......................................................................................... 55
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
CURRICULUM VITAE
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 : ROA ............................................................................................... 2
Tabel 2 : Data Profitabilitas, Pembiayaan, Modal, BOPO ............................. 3
Tabel 3 : Klafikasi Tingkat ROA Menurut BI .............................................. 20
Tabel 4 : tinjauan pustaka ............................................................................. 20
Tabel 5 : Uji Multikolinieritas ...................................................................... 31
Tabel 6 : Uji Regresi Linier Berganda .......................................................... 43
Table 7 : uji T ................................................................................................ 44
Tabel 8 : Uji F ............................................................................................... 46
Tabel 9 :Koefesien Determinasi .................................................................... 47
Tabel 10 :Hasil Pengujian Koefisien Determinasi (R2) .................................. 45
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 : ROA ............................................................................................. 4
Gambar 2 : pembiayaan .................................................................................. 15
Gambar 3 : kerangka pemikiran ...................................................................... 22
Gambar 4 : struktur organisasi ........................................................................ 38
Gambar 5 : normal probability plot ................................................................. 39
Gambar 6 : HETEROKEDISITAS ................................................................. 41
xv
DAFTAR SINGKATAN
1. UU : Undang-Undang
2. UIN STS : Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Sifuddin
3. BI : Bank Indonesia
4. BRIS : Bank Rakyat Indonesia Syariah
5. CAR : Capital Aduquaci Risk
6. ROA : Return On Assets
7. BOPO : Biaya Operasional Pendapatan Operasional
8. BDR : Bad Debt Ratio
9. SDM : Sumber Daya Manusia
10. AFO : (Area Financing Officer)
11. SKNBI : Setoran Kliring Nasabah Pada Bank Indonesia.
12. NPL : Non Performing Loan
13. FDR :Financing To Deposit Ratio
14. LDKP : Lembaga Dana Kredit Perdesaan
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bank dalam Pasal 1 ayat (2) UU Nomor 10 Tahun 1998 tentang perubahan
UU Nomor 7 Tahun 1992 tentang perbankan menyatakan “bank adalah badan
usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit serta bentuk-bentuk lain
dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak”. Sedangkan bank syariah
dalam pasal 1 ayat (1) UU Nomor 21 tahun 2008 tentang perbankan syariah
menyatakan “perbankan syariah adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang
bank syariah dalam unit usaha syariah, menyangkut kelembagaan, kegiatan
usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahannya.1 Bank
berdasarkan prinsip syariah atau bank syariah atau bank Islam, seperti halnya
bank konvensional, juga berfungsi sebagai suatu lembaga intermediasi
(intermediary institution), yaitu menghimpun dana dari masyarakat dan
menyalurkan kembali dana-dana tersebut kepada masyarakat yang
membutuhkannya dalam bentuk fasilitas pembiayaan.2
Tujuan dari suatu bank yaitu keuntungan, dalam hal ini profitabilitas berperan
penting guna mengukur kinerja suatu bank, Salah satu rasio pengukur profit
adalah Return on Assets (ROA) memfokuskan kemampuan perusahaan untuk
memperoleh earnings dalam kegiatan operasional perusahaan dengan
1Layla Rahma Adyani, “Analisis Factor-Faktor Yang Mempengarui Profitabilitas
(ROA): Pada Bank Umum Syariah yang Terdaftar di BEI Periode Desember 2005 – September
2010”, Tesis Universitas Diponegoro Semarang, (2011), hlm.1.
2Sutan Remiy Sjahdeini, “Perbankan Islam dan Kedudukanya dalam Tata Hukum
Perbbankan Indonesia”, (Jakarta: Graffiti, 1999), hlm. 1.
2
memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. dalam penelitian ini ROA digunakan
sebagai ukuran kinerja perbankan. Tujuan utama operasional bank adalah
mencapai tingkat profitabilitas yang maksimal. ROA penting bagi bank karena
ROA digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan. Profitabilitas merupakan
kemampuan bank untuk menghasilkan laba secara efektif dan efisien. Semakin
besar ROA suatu bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank
tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan asset.3
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Fahrul Rozi dengan judul
penelitian Pengaruh Risiko Kredit, Risiko Pasar, Risiko Operasional Dan Risiko
Likuiditas Terhadap Profitabilitas Perbankan dapat dilihat tingkat ROA dari tahun
2011-2015 sebagai berikut:
Tabel 1.1 ROA
NO Tahun ROA
1 2011 2,98
2 2012 3,08
3 2013 3,02
4 2014 2,85
5 2015 2,29
Sumber : Skripsi Muhammad Fahrul Rozi
Pada penelitian yang dilakukan Muhammad Fahrul Rozi Syafi’i
menerangkan bahwa tingkat ROA mengalami penurunan sejak tahun 2013
semester II dari 3,08%, di tahun 2014 semester I menjadi 3,02%, kemudian ROA
3 Salmah Said dan Fadel Muhammad, “pengaruh resiko kredit dan tinggkat kecukupan
modalterhadap profitabilitas pada perbankan di bursa efek Indonesia,” tesis uin alauddin
makasar(2015), hlm. 4.
3
menurun kembali pada tahun 2014 semester II menjadi 2,85%, kemudian
penurunan ROA kembali terjadi pada tahun 2015 semester I menjadi 2,29%.
Penurunan efisiensi industri perbankan tercermin dari peningkatan rasio beban
operasional dibandingkan dengan pendapatan operasional atau BOPO dan Cost to
Income Ratio (CIR). Penurunan efisiensi tersebut menjadi penyebab penurunan
keuntungan industri perbankan.
Profitabilitas yang diharapkan perlu dilakukan sebagai usaha dan strategi
guna mendukung tingkat kesehatan perbankan yang optimal. Usaha tersebut salah
satunya dapat dilakukan dengan memantapkan kembali struktur modal perbankan
yang menyelaraskan skala usaha dengan kebutuhan pemodalan guna
mempertinggi kemampuan menyerap risiko usaha, dan dengan melakukan
peningkatan efisiensi operasional agar mampu mendorong profitabilitas ketingkat
yang lebih tinggi.
Tabel 1.2
Profitabilitas, Pembiayaan, Modal BOPO, FDF.
NO Tahun CAR NPF BOPO FDR ROA
1 2014 12,89 % 3,65 % 99,47 % 93,90 % 0,08 %
2 2015 13,94 % 3,89 % 93,79 % 84,16 % 0,77 %
3 2016 20,63 % 3,19 % 91,33 % 81,42 % 0,95 %
Sumber : Laporan keuangan tahunan BRIS 2011 - 2016
Dari data table 1.2 diatas tersebut dapat dianalisis bahwa tingkat resiko
pembiayaan sebesar 20,63% pada tahun 2016, sedangkan Non Performing
Financing (NPF) sebesar 3,89 % pada tahun 2015, Financing To Deposit Ratio
4
(FDR) sebesar 93,90% ditahun 2014, dan tingkat BOPO sebesar 99,47% di tahun
2014 sedangkan ROA sebesar 0,95% .
Gambar 1.1 ROA Tahun 2011 - 2016
Berdasarkan grafik diatas rasio return on asset (ROA) industri perbankan
mengalami perubahan dari tahun ke tahun diman tahun 2011 meningkat dari
0,20% menjadi 0,35, kemudian 1,15% kemudian ROA mengalami penurunan di
tahun 2014 yaitu sebesar 0,08%, dan mengalami kenaikan sebesar 0,77%, dan
0,95%, menurut kajian stabilitas keuangan ketidak stabilan kinerja perbankan
selain berkurangnya laba bersih setelah pajak, penurunan kinerja perbankan
tercermin juga dari efisiensi dan Return On Asset (ROA) yang tidak stabil.
Berdasarkan pembahasan diatas maka penulis merasa tertarik untuk megkaji
lebih dalam tentang bagaiman resiko pembiayaan, kecukupan modal, efesiensi
operasional, dan intermediasi terhadap profitabilitas pada bank bri syariah kota
jambi. hal tersebut mendorong peneliti untuk meneliti dengan judul :
“Pengaruh Resiko Pembiayaan, Kecukupan Modal, Efesiensi
Operasional, dan Intermediasi Terhadap Profitabilitas Pada Bank BRI
Syariah Kantor Cabang Jambi”
0.20% 0.35%
1.15%
0.08%
0.77% 0.95%
1 2 3 4 5 6
ROA
ROA
5
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang rumusan masalah yang diurai diatas dapat di
buat rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apakah resiko pembiayaan berpengaruh terhadap profitabilitas pada Bank
BRI Syariah Kantor Cabang Jambi?
2. Apakah kecukupan modal berpengaruh terhadap profitabilitas pada pada
BRI Syariah Kantor Cabang Jambi?
3. Apakah efesiensi operasional berpengaruh terhadap profitabilitas pada
pada BRI Syariah Kantor Cabang Jambi?
4. Apakah intermediasi berpengaruh terhadap profitabilitas pada pada BRI
Syariah Kantor Cabang Jambi?
5. Apakah resiko pembiayaan, kecukupan modal, efesiensi operasional dan
intermediasi berpengaruh secara simutan dan persial terhadap profitabilitas
pada BRI Syariah Kantor Cabang Jambi?
C. Batasan Masalaah.
Untuk menghindari adanya perluasan masalah yang dibahas, yang
menyebabkan masalah menjadi tidak konsisten dengan rumusan masalah yang
telah peneliti buat sebelummnya maka peneliti memberikan batasan masalah ini
hanya membahas mengenai resiko pembiayaan, kecukupan modal, efesiensi
operasional, dan intermediasi terhadap profitabilitas pada bank rakyat indonesia
syariah yang beralamat di jl hayam wuruk No 32 Jambi periode Januari 2014 –
Desember 2016.
6
D. Tujuan Penelitian
Dengan adanya perumusan masalah dan batasan masalah di atas, diharapkan
adanya suatu kejelasan yang menjelaskan dan dijadikan tujuan bagi penulis dalam
penulisan skripsi ini. Tujuan yang ingin dicapai adalah sebagai berikut:
1. Ingin mengetahui apakah resiko pembiayaan berpengaruh terhadap
profitabilitas pada BRI Syariah Kantor Cabang Jambi.
2. Ingin mengetahui apakah kecukupan modal berpengaruh terhadap
profitabilitas pada pada BRI Syariah Kantor Cabang Jambi.
3. Ingin mengetahui apakah efesiensi operasional berpengaruh terhadap
profitabilitas pada pada BRI Syariah Kantor Cabang Jambi.
4. Ingin mengetahui apakah intermediasi berpengaruh terhadap profitabilitas
pada pada BRI Syariah Kantor Cabang Jambi.
5. Ingin mengetahui apakah risiko pembiayaan, kecukupan modal, efesiensi
operasional dan intermediasi berpengaruh secara simutan dan persial
terhadap profitabilitas pada pada BRI Syariah Kantor Cabang Jambi.
E. Manfaat Penelitian
penelitian mengenai pengaruh risiko pembiayaan, kecukupan modal, efesiensi
operasional, dan intermediasi terhadap profitabilitas pada bank bri syariah kota
jambi ini diharapkan dapat memberikan manfaat, sebagai berikut:
1. Sebagi salah satu syarat menyelesaikan studi ditingkat Sarjana pada
fakultas ekonomi dan bisnis islam UIN STS Jambi
2. Akademisi: menambah khazanah ilmu pengetahuan, meneingkatkan
pemahamam tentang profitabilitas bank, Sebagai sumber referensi dan
7
saran pemikiran bagi kalangan akademisi dan praktisi masyarakat di
dalam menunjang penelitian selanjutnya yang akan bermanfaat sebagai
bahan perbandingan bagi penelitian yang lain.
3. Praktisi: Mampu menganalisis pengaruh resiko pembiayaan, kecukupan
modal, efesiensi operasional, dan intermediasi terhadap profitabilitas pada
BRI Syariah kota Jamb, Untuk mengetahui strategi sukses dalam
mengelola pelayanan, modal, efesiensi operasional serta intermediasi yang
menjadi kunci sukses dalam mempertahankan profitabilitas bank tersebut.
4. Penelitian ini sebagai studi awal yang dapat menjadikan suatu pengalaman
dan wawasan bagi penulis sendiri terhadap pengaruh resiko pembiayaan,
kecukupan modal, efesiensi operasional, dan intermediasi terhadap
profitabilitas pada bank BRI Syariah Kota Jambi” serta menjadi bahan
bacaan yang menarik bagi siapapun yang akan membacanya.
F. Kerangka Teori
1. Resiko Kredit (pembiayaan)
Dalam perbankan syariah risiko kredit disebut dengan risiko pembiayaan
yaitu, penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu,
berdasaran persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang
mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan
tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil.
Sebenarnya risiko kredit dalam perbankan konvensional dan risiko
pembiayaan dalam perbankan syariah sama. Yang membedakan hanyalah
dalam perhitugan margin nya. Implikasi bagi pihak bank sebagai akibat dari
8
timbulnya kredit bermasalah adalah hilangnya kesempatan untuk memperoleh
income (pendapatan) dari kredit yang diberikannya, sehingga mengurangi
perolehan laba dan berpengaruh buruk bagi rentabilitas bank. Rasio kualitas
aktiva produktif atau yang lebih dikenal dengan BDR (Bad Debt Ratio)
menjadi semakin besar yang menggambarkan terjadinya situasi yang
memburuk. Bank harus memperbesar penyisihan untuk cadangan aktiva
produktif yang diklasifikasikan berdasarkan ketentuan yang ada. Hal ini pada
akhirnya akan mengurangi besarnya modal bank dan akan sangat berpengaruh
terhadap CAR (Capital Adequacy Ratio). ROA (Return On Assets)
mengalami penurunan.4
Risiko ini dapat ditekan dengan cara memberikan batas wewenang
keputusan kredit bagi setiap aparat perkreditan, berdasarkan kapabilitasnya
(Authorize Limit) dan batas jumlah (pagu) pembiayaan yang dapat diberikan
pada usaha atau perusahaan tertentu (Kredit Line Limit), serta melakukan
diversifikasi.5
Risiko kredit adalah risiko akibat kegagalan nasabah atau pihak lain
dalam memenuhi kewajiban kepada bank sesuai dengan perjanjian yang
disepakati. Termasuk dalam kelompok risiko kredit adalah risiko konsentrasi
pembiayaan. Risiko konsentrasi pembiayaan merupakan risiko yang timbul
akibat terkonsentrasinya penyediaan dana kepada 1 (satu) pihak atau
sekelompok pihak, industri, sektor, atau area geografis tertentu yang
4Devi Nur Halimah, “Analisis pengaruh risiko kredit dankecukupan modal terhadap
profitabilitas di bank umum syariah nasional (busn) devisa dan non devisa periode 2010-2014”,
Tesis Institute Agama Islam Negeri Salatiga, (2016), hlm. 34-35. 5 Muhammad, ”Manajemen Bank Syariah”, (Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2005),
hlm.34-35.
9
berpotensi menimbulkan kerugian cukup besar yang dapat mengancam
kelangsungan usaha Bank.6
Menurut Muhammad, resiko pembiayaan muncul jika bank tidak bisa
memperoleh kembali cicilan pokok atau bunga dari pinjaman yang
diberikanya atau investasi yang sedang dilakukanya.7
2. Kecukupan Modal.
Tingkat kecukupan modal yang memadai dapat melindungi sebuah bank
mengalami kerugian dari aktivitas operasional yang tidak terduga
.Kecukupan modal merupakan rasio yang bertujuan untuk memastikan
bahwa bank dapat menyerap kerugian yang timbul dari aktivitas yang
dilakukannya. Berdasarkan Surat Edaran dari Bank Indonesia No.
13/24/PBI/2011, dalam melakukan perhitungan permodalan, bank wajib
mengacu pada ketentuan Bank Indonesia yang mengatur mengenai
Kewajiban Penyediaan Modal Minimum bagi bank umum. Tingkat
kecukupan modal yang tinggi akan lebih baik dalam mengelola risiko
operasional yang dihadapi di dalam proses pengembangan usahanya
dibandingkan dengan bank yang tingkat kecukupan modalnya rendah.
Capital Adequacy Ratio (CAR) digunakan peneliti sebagai produksi untuk
mengukur tingkat kecukupan modal pada bank bri syariah kantor canbang
jambi, Capital Adequacy Ratio digunakan untuk mengukur kecukupan
modal yang dimiliki bank untuk menunjang aktiva yang mengandung atau
menghasilkan risiko. Berdasarkan peraturan Bank Indonesia
6
Ari Kristin Prasetyoningrum, Risiko Bank Syariah, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,2015),
hlm. 37-39. 7 Muhammad, “manajemen bank syariah” (Yogyakarta: Upp Amp Ykpn, 2005), hlm.358.
10
No.15/12/PBI/2013, permodalan minimum yang harus dimiliki oleh suatu
bank adalah 8%. Selain sebagai sumber utama pembiayaan terhadap
kegiatan operasional, permodalan juga berfungsi sebagai sebuah fondasi
bagi bank itu sendiri terhadap kemungkinan terjadinya kerugian, dan
diharapkan dapat mampu menjaga kepercayaan masyarakat dalam
melaksanakan fungsi dasar bank sebagai Financial Intermediary, Semakin
tinggi tingkat Capital Adequacy Ratio maka semakin tinggi kesempatan
bank dalam menghasilkan laba. Dengan modal yang tinggi, bank akan lebih
leluasa dalam menempatkan dananya ke dalam aktivitas investasi yang
menguntungkan sehingga mampu meningkatkan profitabilitas.8
Menurut Zainul Arifin, secara tradisional, modal didefenisikan sebagai
suatu yang mewakili kepentingan pemilik dalam suatu perusahaan.9
Berdasarkan nilai buku, modal di defenisikan sebagai kekayaan bersih (net
worth) yaitu selisih antara nilai buku dari aktifa dikurangi dengan nilai
buku dari kewajiban (liabilities).10
Menurut Suharjono komponen modal yang digunakan dalam
perhitungan penyediaan modal minimum terdiri atas:
a. Modal tier 1, yaitu modal inti, yang terdiri atas modal disetor, premi
saham, laba ditahan, cadangan minimum.
b. Modal tier 2, yaitu modal tambahan, yang terdiri atas cadangan yang
8Dwi Agung Prasetyo, Ni Putu Ayu Darmayanti, “Pengaruh risiko kredit, likuiditas, kecukupan
modal, dan efisiensi operasional terhadap profitabilitas pada pt bpd bali”, jurnal manjemen unit,
Vol.4.No.9, (2015), hlm. 2602.
9 Zainul Arifin, “Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah”, (Jakarta : Alfabeta, 2002), hlm
157.
10 Ibid
11
tidak diungkapkan, revaluasi, provisi umum, dan utang subordinasi
yang jatuh tempo lebih dari lima tahun.11
Adapun yang menjadi sumber utama perbankan adalah modal inti
(Corecapital) dan ekuitas. Modal inti adalah modal yang berasal dari para
pemilik bank, yang terdiri dari modal yang disetor oleh para pemegang
saham, cadangan dan laba ditahan. Sedangkan kuasi ekuitas adalah dana-
dana yang tercatat dalam rekening-rekening bagi hasil (Mudharabah).
Modal inti inilah yang berfungsi sebagai penyangga dan penyerap
kegagalan atau kerugian bank dan melindungi kepentingan para pemegan
rekening titipan (Wadiah) atau pinjaman (Qord), terutama atas aktifa yang
didanai oleh modal sendiri dan dana-dana Wadiah atau Qord.12
Kecukupan modal bank menunjukan keadaanya yang dinyatakan dengan
suatu rasio tertentu yang di sebut rasio kecukupan modal atau capital
adequacy ratio. Tingkat kecukupan modal dapat diukur dengan cara
membandinngkan modal denan dana-dana pihak ketiga dan
membandingkan modal dengan aktiva berisiko. Dengan penjelaan sebagai
berikut :
a. membandingkan modal dengan dana-dana pihak ketiga.
Dilihat dari sudut perlindungan kepentingan para deposan,
perbandingan antara modal dengan pos-pos pasiva merupaan petunjuk
tentang tingkat keamanan simpanan masyarakat pada bank. Perhitungan
11 Pandu Mahardian, Pengaruh Rasio Keuangan Perbankan Terhadap ROA Pada Bank
Yang Tercatat Di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2007-2011, dalam repository.syekhnurjati.ac.id, diakses pada 5 mei 2017.
12 Muhammad, “Menajemen Dana Bank Syariah”, (Jakarta: Raja Grafindo Perseda, 2014), hlm.
139.
12
merupakan rasio modal dikaitkan dengan simpanan pihak ketiga ( giro,
deposito dan tabugan) sebagai berikut :
Giro + Deposito + Tabungan
Dari perhitungan tersebt diketahui bahwa rasio modal atas simpanan
cukup dengan 10% dan dengan rasio itu permodalan bank dianggap sehat.
Rasio antara modal dan simpanan masyrakat harus dipadukan dengan
memperhitungkan aktiva yang mengandung resiko.13
b. Membandingkan modal dengan aktiva berisiko.
Ukuran kedua inilah yang menjadi kesepakatan BIS (bank of
international settlements) yaitu organisasi bank sentral dari negara-negara
maju yang dispnsori oleh Amerika Serikat, Kanada, negara-negar Eropa
Barat dan Jepang. kesepakatan tentang ketentuan permodalan itu dicapai
pada tahun 1988, dengan menetapkan CAR, yaitu rasio minimum yang
mendasarkan kepada pendamping antara modal dengan aktiva beresiko.14
3. Efesiensi Operasional.
Efesiensi adalah melakukan sesuatu secara tepat (To The Things Right).
Efesiensi didefenisikan sebagai hubungan antara inpud dan output yang
dihasilkan dengan sumber daya yang dipakai untuk melakukan aktivitas
13 Ibid, hlm 248
14
Ibid.
13
operasional, bank dikatakan efesiensi tergantung dari cara menajemen
memproses input menjadi output.15
Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, bank syariah mengunakan
system bagi hasil, berbeda dengan bank konvensional melakukan kegiatan
usahanya dengan mengunakan system bunga (riba).16
Dalam Islam riba
merupakan pengambilan keuntungan secara berlebihan atau secara tidak sehat
dalam system perekonomian, riba juga menimbulkan kerugian salah satu
pihak, dan hal itu haram hukumya untuk dilakukan.17
Sebagaimana hal tersebut dijelaskan dalam Al-Qur’an surat Ali Imron
ayat 130:
يا أيها الذين آمنىا لا تأكلىا الربا أضعافا مضاعفة واتقىاالله لعلكم تفلحىن
Yang artinya: “hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu
memakan riba dengan berlipat ganda dan bertaqwalah kamu kepada
allah supaya kamu mendapat keberuntungan”.18
Efesiensi yang harus dikakukan oleh perbankan adalah mengoptimalkan
input yang ada agar menghasilkan output yang maksimal, input pada
perbankan syariah terdiri dari tiga pihak. Dana pihak ketiga berasal dari
pinjaman lembaga keuangan (bank dan bukan bank) dan pinjaman dari bank
Indonesia (BI), dana pihak ketiga berasal dari dana simpanan, tabungan dan
15
Iam Khatimah, pengaruh kecukupan modal dan efesiensi operasional terhadap profitabilitas
pada pt.bprs amanah Ummah Leuwiliang Bogor”, Tesis Uin Syarif Hidayatullah Jakarta, (2010),
hlm. 32.
16
Ibid., hal:148 17
Muhammad syafi’I Antonio, Bank Syariah dari teori ke praktek, (Jakarta: Gema
insane,2014), hlm. 48. 18
Ali Imron (3) : 130.
14
deposito. Setelah input terkumpul terkumpul di bank, selanjutnya bank
syariah dapat menghasilkan output berupa penyaluran dana dalam bentuk
pembiayaan jasa. Jika terdapat dana yang tidak digunakan pada bank maka
bank tetap harus memberikan bagi hasil kepada nasabah dan akhirnya akan
mengurangi tingkat laba yang dihasilkan bank.19
4. Intermediasi.
Intermediasi merupakan prantara antara pemilik dan dan peminjam dana,
Intermediasi keuangan adalah proses pembelian dana dari penabung untuk
disalurkan kembali kepada peminjam, yang terdiri dari sektor usaha,
pemerintah, dan rumah tangga.20
Intermediasi keuangan merupakan kegiatan
pengalihan dana dari unit ekonomi atau proses pembelian dana dari penabung
untuk disalurkan lagi kepada peminjam, yang terdiri dari sektor usaha,
lembaga pemerintah, dan individu (rumah tangga) yang fungsi dasarnya
adalah mengelola aset-aset keuangan dari unit ekonomi lain dengan tujuan
untuk kepentingan binsis dan individu.21
Dalam jumlah kecil dan kemudian
menyalurkannya berupa kredit dalam jumlah besar.
Ada beberapa bentuk intermediasi diantaranya adalah intermediasi
resiko, intermediasi jatuh tempo, intermediasi informasi, serta intermediasi
mata uang. sedangkanperan lembaga dalam proses intermediasi, diantaranya
yaitu Pengalihan Aset, Realokasi Pendapatan, Transaksi, Keamanan dan
19
Daris Purba, “pengaruh kecukupan modal, likuiditas, dan efesiensi operasional terhadap
profitabilitas pada pt bank muamalat Indonesia tbk”, tesis uin syarif hidayatullah Jakarta, (2011),
hlm. 20
http://www.blogsport.co.id,intermediasi dan disintermediasi, akses 27 Januari 2018. 21
.http://www.pengertiandefenisi.blogspot.co.id,pengertian-intermediasi-keuangan, akses 05
Desember 2017.
15
Resiko Kredit, Likuiditas, Aksesbilitas, Kemudahan. Sedangkan Kelompok
Lembaga Intermediasi keuangan, dibagi dalam 2 kelompok, yaitu Lembaga
Kuangan Depositori , Lembaga Kuangan Non-Depositori.22
Gambar 1.2
Intermediasi
Sekretaris sekretaris
sekunder
kredit arus
tabungan
Sember : Bank Rakyat Indonesi Syariah
Intermediasi adalah penghubung, sedangkan intermediator yaitu pialang
yang memudahkan perdagangan barang dan jasa yang bertindak sebagai
seorang “perantara” untuk para pelaku transaksi.23
Intermediasi yang
dimaksud di sini yang mencakup perantara dalam bidang keuangan yang
memberikan pelayanan dan jasa. Intermediasi keuangan adalah proses
pembelian surplus dana dari unit ekonomi, yaitu sektor usaha, lembaga
pemerintah, dan individu (rumah tangga) untuk tujuan penyediaan dana bagi
unit ekonomi surplus ke unit ekonomi defisit.24
Lembaga intermediasi dalam
system keuangan Indonesia antara lain terdiri dari bank umum, BPR,
Lembaga Dana dan Kredit Pedesaan (LDKP), perusahaan asuransi, dana
22
Ibid. 23
Latifa M Algoud Dkk, Perbankan Syariah, (Jakarta: Serambi, 2004), Cetakan Kedua, hlm.
96
24Veithzal Rivai, Dkk, Bank and Financial Institution Management, (Jakarta: Raja
Grafindo Persada, 2007), hlm. 20
Unit
defisi
1. Bank umum bpr
2. dana pensiun.
3. Perusahan efek.
4. Perusahaan ansuransi
5. Reksa dana
Unit
serplus
16
pensiun, perusahaan pembiayaan, dan reksa dana. Lembaga keuangan yang
tidak melakukan fungsi intermediasi antara lain perusahaan sekuritas,
perusahan broker, dan dealer pasar modal, perusahaan brokers termasuk pula
dalam kelompok ini, sehingga tidak semua lembaga keuangan melakukan
fungsi intermediasi. Pada prinsipnya intermediasi keuangan dapat dibedakan
menjadi beberapa jenis berikut:
a. Depository Intermediaries.
Karena sebagian besar sekuritas sekundernya yang merupakan
sumber dana terdiri dari berbagai bentuk simpanan antara lain giro,
deposito berjangka, sertifikat deposito dan tabungan yang diterima dari
sektor usaha, rumah tangga, dan lembaga pemerintah. Lembaga
intermediasi keuangan ini dapat pula disebut sebagai lembaga
penghimpun termasuk bank umum, BPR, Lemabaga Dana dan Kredit
Pedesaan (LDKP).
b. Contractual Intermediaries.
Lembaga ini melakukan kontrak dengan nasabahnya dalam usahanya
untuk menarik tabungan atau memberikan perlindungan finansial
terhadap timbulnya kerugian baik jiwa maupun harta. Lembaga
intermediasi yang memberi jasa kontraktual semacam ini yang paling
dikenal adalah perusahaan asuransi kerugian dan dana pensiun.
c. Investment Intermediaries.
Lembaga intermediasi ini menawarkan surat-surat berharga yang
dapat dimiliki sebagai investasi jangka panjang atau dapat segera dijual
17
apabila investor membutuhkan dananya kembali. Investment
Intermediaries antara lain trust funds, mutual stock funds, money market
funds, trust and investment companies.25
5. Profitabilitas.
Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk memperoleh
laba selama periode tertentu, sedangkan menurut Wiagustini “profitabilitas
merupakan kemampuan suatu perusahaan untuk mendapatkan laba atau
ukuran dalam mengukur efektivitas pengelolaan manajemen
perusahaan”.Pengukuran besarnya laba menjadi begitu penting untuk
mengetahui apakah perusahaan telah menjalankan usahanya secara efisien.26
ROA menunjukkan kemampuan manajemen bank dalam mengelola aset,
untuk memperoleh keuntungan (laba) secara keseluruhan.27
Brigham dan Houston menyatakan bahwa definisi profitabilitas adalah
hasil akhir dari sejumlah kebijakan dan keputusan yang dilakukan oleh
perusahaan.28
Menurut Munawir mengemukakan bahwa profitabilitas adalah
kemampuan perusahaan dalam memperoleh keuntungan (profit) yang
berhubungan dengan total aktiva (total assets), penjualan (sales), dan modal
sendiri.29
25 Ibid
26 Dwi agung prasety, pengaruh risiko keredit lukuiditas, kecukupan modal dan efesiensi
operasional terhadap profitabilitas pada pt BPD bali, tesis universitas udayan bali (2015), hlm. 34. 27
Ibid.. 28
Bigham, houston, “ Dasar-Dasar Manajemen Keuangan” Edisi 11 penejemah ali
Akbar Yullanto, Jakarta: 2011, Salemeba Emapat, hlm 36.
29 Munawir, S. 2010. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Keempat. Yogyakarta: Liberty,
hlm,
18
Variabel ROA merupakan variabel dependen dalam penelitian ini. Data
ROA bersumber dari Statistik Perbankan Syariah (Rasio Keuangan pada
Bank bri Syariah) periode Januari 2014 - Desember 2016 yang berjumlah 36
data.
Tabel 1.3
Klafikasi Tingkat ROA Menurut BI
Tingkat ROA Prediket
Di atas 1,22% Sehat
0,99%-1,22% Cukup sehat
0,77%-0,99% Kurang sehat
Dibawah 0,77% Tidak sehat
Sumber: Bank Sentral Indonesia
profitabilitas merupakan kemampuan suatu perusahaan untuk
mendapatkan laba (keuntungan) dalam suatu periode tertentu atau
kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan keuntungan (Profit)
pada tingkat penjualan, aset, dan modal saham tertentu. Jika bank
mempunyai profitabilitas yang bagus maka kelangsungan hidup bank
tersebut akan terjamin karena bank mampu memenuhi biaya-biaya
operasionalnya. Namun apabila tingkat profitabilitas bank minim, maka
akan berdampak pada sulitnya bank untuk mengembangkan usaha.30
Profitabilitas merupakan suatu ukuran dalam presentase, yang digunakan
untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba, pada
30
Risky Natasya, “ pengaruh risiko kredit, profitabilitas, likuiditas, dan efisiensi usaha
terhadap kecukupan modal pada bank yang terdaftar di bursa efek indonesia periode 2010-2014”,
tesis universitas Negeri Surabaya, (2015), hlm. 10 .
19
tingkat yang dapat diterima. Profitabilitas dalam dunia perbankan salah
satunya dapat dihitung dengan Return On Assets (ROA). Return On Assets
(ROA) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan
manajemen bank dalam mengelola aset untuk memperoleh keuntungan
(laba) secara keseluruhan.31
Adapun rumus penghitungan tingkat
profitabilitas adalah sebagai berikut:
Return on asset = x100%
total aktiva
G. Tinjauan Pustaka.
Ada beberapa penelitian yang masih berhubungan dengan permasalahan yang
akan diteliti ini, untuk itu agar tidak terjadi pengulangan dalam penelitian
terdahulu yang membahas masalam resiko pembiayaan, kecukupan modal,
efesiensi operasional, dan intermediasi terhadap profitabilitas pada bank BRI
Syariah kota Jambi.
Table 1.4
Tinjauan Pustaka
No Nama Judul Metode Kelebihan/kekurangan
Naïf
endrayan
a
Pengaruh
tingkat risiko
pembiayaan
Kuantitati
f
Tingkat resiko pembiayaan
likuiditas berpengaruh negative
signifikan terhadap profitabilitas
31Ibid.
20
(2010:1-
2016:3)32
likuiditas, dan
kecukupan
modal terhadap
profitabilitas
bank syariah
mandiri
bank syariah mandiri. kecukupan
modal tidak berpengaruh positif
signifikan terhadap profitabilitas
bank syariah mandiri.
Rifqul
Ma’isyah
, Imron
Mawardi
2010 –
Juli
2014)33
Pengaruh
kecukupan
modal, fungsi
intermediasi,
efisiensi
operasional, dan
Pembiayaan
bermasalah
terhadap
profitabilitas.
Kuantitati
f
kecukupan modal (CAR), fungsi
intermediasi (FDR), efisiensi
operasional (BOPO), dan
pembiayaan bermasalah (NPF)
secara simultan berpengaruh
signifikan terhadap profitabilitas
(ROA)
Munawir
34 2011
Ilitas Analisis
pengaruh loan to
dposit ratio
(LDR) NIM dan
efesiensi
terhadap
profitabilitas
(ROA)
Kualitatif Hasil penelitian menunjukkan
bahwa biaya operasional terhadp
pendapatan operasional (BOPO)
berpengaruh positif terhadap
(ROA).
32
Naïf Endrayana, “Pengaruh tingkat risiko pembiayaan, likuiditas, dan kecukupanmodal
terhadap profitabilitas bank syariah mandiri (2010:1-2016:3)” Skripsi UIN sunan kali jaga
Yogyakarta, (2017). 33
Rifqul Mai’syah, Imron Mawardi, “pengaruh kecukupan modal, fungsi intermediasi,
efesiensi operasional, dan pembiayaan bermasalah terhadap profitabilitas pada bank syariah
periode 201-jili 2014,” jurnal ekonomi dan bisnis islam, vol. 2 No 3, (maret 2015). 34
Zaenal Mubarok,” Pengaruh efisiensi operasi, risiko kredit,Dancapital adequacy ratio (car)
terhadap Efisiensi intermediasi bank umum swasta Nasional di Indonesia”, artikel universitas
negeri semarang, (2009).
21
H. Kerangka Pemikiran
Gambar 1.2
Kerangka Pemikiran
.
I. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk
kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru
didasarkan pada teori yang relavan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris
yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan
sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban
yang empiris dengan data. 35
H1: Terdapat pengaruh yang signifikan antara resiko pembiayaan,
kecukupan modal, efesiensi operasional, dan intermediasi terhadap
profitabilitas bank bri syariah kota jambi.
35 Sugiyono, “metode penelitian dan pengembangan (R&D)
Profitabilitas Bank
Syariah (Y)
Resiko pembiayaan
(X1)
Kecukupan modal (X2)
Efesiensi operasional
(X3)
Intermediasi (X4)
22
H2: Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara risiko pembiayaan,
kecukupan modal, efesiensi operasional, dan intermediasi terhadap
profitabilitas bank bri syariah kota jambi
J. Sistematika Penulisan
Skripsi ini disusun secara sistematis sebagai berikut:
BAB I : Pendahuluan dengan membahas tentang latar belakang masalah,
batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian.
BAB II : Kerangka teori dengan membahas tentang resiko pembiayaan,
kecukupan modal, efesiensi opersaional, intermediasi , profitabilitas,
kerangka pemikiran, tinjauan pustaka, hipotesis dan sistematika
penulisan.
BAB III : Metode penelitian membahas tentang tempat dan waktu penelitian,
jenis penelitian, populasi dan sampel, uji coba instrument, teknik
pengumpulan data, teknik analisis data.
BAB IV : Hasil penelitian dan pembahasan yaitu berupa deskripsi data, uji
hipotesis, dan pembahsan hasil penelitian.
BAB V : Penutup dengan membahas tentang kesimpulan, saran dan kata
penutup.
23
BAB II
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian.
Disini peneliti mengambil tempat penelitian di kantor cabang Jambi Hayam
Wuruk yang beralamat di Jl Hayam Wuruk No 32 Jambi. karena di kantor cabang
ini peneliti merasa perlu untuk megkaji lebih lanjut bagaimana resiko pembiayaan,
kecukupan modal, efesiensi operasional dan intermediasi terhadap profitabilitas
pada bank Bri Syariah Kantor Cabang Provinsi Jambi.
B. Pendekatan Penelitian.
Pendekatan dalam penelitian ini adalah pedekatan kuantitatif, karena
penelitian ini diasajikan dengan agka-angka. Hal ini sesuai dengan pedapat
Kasiram yang menjelaskan bahwa penelitian kuantitatif adalah suatu proses
menemukan pegetahuan yang mengunakan data berupa angka sebagai alat
menganalisis keterangan mengenai apa yang ingin diketahi.36
C. Jenis Penelitian.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yaitu suatu proses
menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai alat
untuk menemukan keterangan mengenai apa yang ingin kita ketahui. penelitian
kuantitatif menekankan pada fenomena-fenomena objektif dan dikaji secara
kuantitatif. Pemilihan pendekatan kuantitatif ini didasarkan pada data-data badan
pusat statistic, baik dari wawancara, observasi dan dokumen-dokumen sebagai
pendukung untuk mengenai data ini.
36 Sujarweni Wiratma, Metode Penelitian Bisnis dan Ekonomi, (Yogyakrta PT Pustaka
Baru, 2015), hlm. 39.
24
D. Jenis dan Sumber Data
1. Jenis data
Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data-data
sekunder, yang merupakan rasio keuangan pada Bank Rakyat Indonesia
Syariah (BRIS), Data yang dipergunakan dalam penelitian ini merupakan
data sekunder yang melalui situs website BRIS sendiri. Data tersebut
diterbitkan dalam website resmi Bank Indonesia dan website resmi Otoritas
Jasa Keuangan (OJK). Rasio Keuangan pada Bank Syariah periode januari
2014 - desember 2016. data sekunder adalah sumber yang tidak langsung
memberikan data kepada pengumpul data, minsalya lewat orang lain atau
dokumen lain.37
Data sekunder adalah sumber-sumber yang dapat berupa
buku tentang sobjek matter yang ditulis orang lain, dokumen-dokumen yang
merupakan hasil penelitian dan hasil laporan.38
Data sekunder merupakan
data yang diperoleh tidak langsung dari responden, melainkan melalui bahan
dokumentasi yang tersedia pada peneitian ini berupa gambara umum tentang
lokasi penelitian dan juga data-data dokumentasi tentang dokumentasi
berupa pembiayaan, modal, BOPO, dan intermediasi serta profitabilitas pada
PT. Bank Rakyat Indonesia Syariah (BRIS) kantor cabang Jambi.
37Sugiyono, metode penelitian kuantitatif kualitatif R dan D, (bandun: alfabeta, 2010),
hlm 225. 38
Bani ahmad saebani, metode penelitian, (Bandung: Pustaka Setia, 2008), hlm.93.
25
2. Sumber data
Sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul
data.39
Artinya dalam penelitian ini sumber data tidak langsung, sumber
data adalah bahan pokok yang dapat diolah dan dianalisis untuk menjawab
permasalahan yang ada dala penelitian. Sumber data bersifat umum yang
memiliki informasi tentang objek penelitian.40
Sumber data adalah sumber
dimana data bersift umum yang memiliki informasi tentang objek penelitian.
Yang dimaksud sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data
dapat diperoleh. Apabila peneliti mengunakan dokumentasi, maka
dokumentasinya adalah catatan yang menjadi sumber data.
Data dalam penelitian ini adalah data sekunder yang terdiri dari data
bulanan Bank Rakyat Indonesia Syariah, jurnal pembiayaan, modal, BOPO,
intermediasi, profitabilitas, dokumentasi data tahunan BRIS dimana data-
data yang bersifat dokumentasi diperoleh dari beberapa sumber diantaranya
situs http://www.bris.co.id.
E. Objek Penelitian
Objek peneltian dalam penelitian ini adalah Bank Rakyat Indonesia Syariah
kantor kabang Jambi, dimana yang mana berada di jl. Hayam wuruk No 32
Jelutung cabang kantor Jambi.
F. Instrument Pengumpulan Data.
Guna membantu analisis maka penelitian ini memerlukan data. Jenis data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh langsung
39Jhonathan Sarwono, metode penelitian kualtatif dan kuantitatif, (Yogyakrta: Graha
Ilmu, 2008), hlm.54. 40
Trianto, Pengantar penelitian, (Jakarta: Prenada Media Grop, 2010), hlm. 253.
26
dari objek penelitian melalui wawancara, dokumen serta jurnal yang bersumber
dari leteratur internet. dan observasi yang berkaitan dengan bank BRI Syariah
kantor cabang Jambi.41
G. Uji Coba Instrument
Uji validitas dan reliabilitas diperlukan untuk melakukan pengujian terhadap
item-item yang ada dalam suatu variable dan untuk mendapatkan jawaban dari
kondisi yang diharapkan maka dilakukan uji validitas dan reliabilitas.
1. Uji Validitas
Uji ini merupakan ukuran yang menunjukan tingkat ketepatan suatu
instrument dan untuk mengetahui ketepatan dari apa yang ingin diukur.
Sebuah instrument dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang
diinginkan. Cara pengujian validitas dilakukan dengan cara membandingkan
dengan hasil koefesien korelasi antara item dengan total perubahan
dibandingkan dengan nilai krisisnya. Maka disebut valid.
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalitan
dan kesahihan suatu instrument. Uji validitas dapat dihitung dengan rumus
sebagai berikut:
n∑xy-(∑x)(∑y)
√ ∑x2-(∑x) 2 n ∑y2-(∑y)2
Keterangan:
R= koefisien korelasi
X= nilai variable X
Y= nilai variable Y
41
Ibid.
27
N= jumlah obserpasi
H. Metode Analisis Data
a. Uji Simultan (uji f)
Uji statisti f digunakan untuk mencari apakah semua variabel independen
yang digunakan dalam model regresi secara bersama-sama berpengaruh
terhadap variable dependen. Hipotesis yang digunakan adalah:
Ha: Terdapat pengaruh yang signifikan antara resiko pembiayaan,
kecukupan modal, efesiensi operasional, dan intermediasi
terhadap profitabilitas bank BRI Syariah kota Jambi.
Ho: Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara rrisiko
pembiayaan, kecukupan modal, efesiensi operasional, dan
intermediasinterhadap profitabilitas bank BRI Syariah kota Jambi.
b. Uji Persial (t)
Uji t adalah salah satu tes statistik yang dipergunakan untuk menguji
kebenaran atau kepalsuan hipotesis nihil yang menyatakan bahwa diantara
dua buah mean sampel yang diambil secara random dari populasi yang sama
tidak terdapat perbedaan yang signifikan.42
c. Uji Koefisien Determinasi (R2).
Koefesien diterminasi digunakan untuk mengukur seberapa besar
presentase perubahan atau variasi dari variable dependen. Semakin tinggi nilai
koefesien diterminasi akan semakin baik kemampuan variable independen
42
Anas Sudiyono, “Pengantar Statistik Pendidikan” Jakarta: Raja Grafindo, 2005, hlm.
278.
28
dalam menjelaskan perilaku variable dependen. Hasil pengujian koefesien
diterminasi dapat dilihat dari nilai adjusted R square pada analisis regresi
berganda.
d. Uji Regresi Linier Berganda
Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh variable bebas itu.antara variabel independen (X) dengan variabel
dependen (Y). Penelitian ini menganalisis pengaruh Risiko pembiayaan (X1)
Kecukupan Modal (X2) efesiensi operasional (X3) intermediasi (X4) sebagai
variabel independen terhadap Tingkat Profitabilitas (Y) yang terdapat di bank
BRI Syariah kantor cabang Jambi.
Adapun persamaan regresi linier berganda yang digunakan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
Y= α+ß1x1+ ß2x2+ ß3x3+ ß4x4+e
Keterangan:
Y= profitabilitas bank BRI Syariah
α= konstanta
ß= koefesien regresi
X1= resiko pembiayaan
X2= kecukupan modal
X3= efesiensi operasional
X4= intermediasi
e= eror.
29
e. Uji Multikolinearitas
bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemikan adanya korelasi
antar variabel bebas.Uji asumsi klasikmultikolinearitas hanya dapat dilakukan
jika terdapat lebih dari satu variabel independen dalam model regresi.Model
regresi yang baik seharusnya tidakterjadi korelasi di antara variabel
independen.Dalam penelitian ini ujimultikolonieritas dilakukan dengan melihat
nilai variance inflationfactor (VIF) dan tolerance pada model regesi.
Pengambilan keputusan dengan melihat nilai tolerance:
a. Tidak terjadi multikolineritas, jika nilai tolerance lebih besar 0,01.
Terjadi multikolineritas, jika nilai tolerance lebih kecil sama dengan,
01. Dengan melihat nilai VIF (variance inflation factor) .
b. Tidak terjadi multikolineritas, jika nilai VIF lebih kecil 10,00. terjadi
multikolineritas, jika nilai VIF lebih besar atau sama dengan 10.00.
H. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik
perhatian suatu penelitian. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel bebas (X)
dan variable terikat (Y).
1. Variabel bebas/independent variabel (X)
Varibel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat, baik
yang pengaruhnya positif maupun yang pengaruhnya negatif.43
43
Hadi Firdaus, Analisis Pengaruh Kepuasan Konsumen, hlm. 41.
30
Variabel bebas adalah variabel yang dalam hubungannya dengan variabel
lain bertindak sebagai penyebab atau variabel yang mempengaruhi variabel
terikat. 44
Berkaitan dengan penelitian ini maka variabel bebas yaitu:
X = resiko pembiayaan, kecukupan modal, BOPO, dan inermediasi.
2. Varibel terikat/ dependen variabel (Y)
Varibel terikat adalah yang menjadi pusat perhatian pnelitian.Sebuah
masalah tercermin dalam varibel terikat. Variabel terikat di pengaruhi oleh
varibel lain, atau variabel yang tergantung dengan varibel lain.45
Berkaitan
dengan penelitian ini maka variabel terikat yaitu :
Y = Profitabilitas BRIS kantor cabang Jambi
44
Sugiyono, Kuantitatif, hlm.51. 45
ibid,hlm.53
31
BAB III
GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN
A. Sejarah Sigkat BRI Syariah Kantor Cabang Jambi.
Berawal dari akuisi Pt BRI (persero), Tbk. Terhadap bank Jasa Arta pada 19
Desember 20017 dan setelah mendapatkan izin dari bank Indonesia pada 16
Oktober 2008 melalui suratnya no 10/67/kep/.gbi/dpg/2008, maka pada tanggal 17
Novembe 2008 PT BRIS secara resmi beroperasi kemudian PT BRIS merubah
kegiatan usahanya yang semula beroperasional secara konvensional. Kemudian di
ubah menjadi kegiatan perbankan berdasarkan prinsip syariah islam.46
PT. BRIS menjadi bank syariah ketiga terbesar berdasarkan asset PT BRIS
tumbuh dengan pesat baik dari sisi asset, jumlah pembiayaan dan perolehan dana
pihak ketiga. Dengan berfokus pada segmen menegah bawah, PT BRIS merintis
sinergi dengan PT BRIS sebagai kantor layanan syariah dalam mengembangkan
bisnis yang berfokus pada kegiatan penghimpunan dana masyarakat dan kegiatan
consumer berdasarkan prinsip syariah, dalam mengembagkan bisnis PT BRIS
membuka cabang BRIS di sipin.
Dua tahun lebih PT Bank BRIsyariah Tbk hadir mempersembahkan sebuah
bank ritel modern terkemuka dengan layanan finansial sesuai kebutuhan nasabah
dengan jangkauan termudah untuk kehidupan lebih bermakna.Melayani nasabah
dengan pelayanan prima (service excellence) dan menawarkan beragam produk
yang sesuai harapan nasabah dengan prinsip syariah.
46
BRI.S jambi, sejarah berdirinya bris, jambi: dokumentasi, (2017).
32
Kehadiran PT Bank BRIsyariah Tbk di tengah-tengah industri perbankan
nasional dipertegas oleh makna pendar cahaya yang mengikuti logo perusahaan.
Logo ini menggambarkan keinginan dan tuntutan masyarakat terhadap sebuah
bank modern sekelas PT Bank BRIsyariah Tbk yang mampu melayani masyarakat
dalam kehidupan modern. Kombinasi warna yang digunakan merupakan turunan
dari warna biru dan putih sebagai benang merah dengan brand PT. Bank Rakyat
Indonesia (Persero), Tbk. Aktivitas PT Bank BRIsyariah Tbk semakin kokoh
setelah pada 19 Desember 2008 ditandatangani akta pemisahan Unit Usaha
Syariah PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., untuk melebur ke dalam PT
Bank BRIsyariah Tbk (proses spin off) yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari
2009. Penandatanganan dilakukan oleh Bapak Sofyan Basir selaku Direktur
Utama PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. dan Bapak Ventje Rahardjo
selaku Direktur Utama PT Bank BRI Syariah Tbk.47
Saat ini PT Bank BRI Syariah Tbk menjadi bank Syariah ketiga terbesar
berdasarkan aset. PT Bank BRI Syariah Tbk tumbuh dengan pesat baik dari sisi
aset, jumlah pembiayaan dan perolehan dana pihak ketiga. Dengan berfokus pada
segmen menengah bawah, PT Bank BRI Syariah Tbk menargetkan menjadi bank
ritel modern terkemuka dengan berbagai ragam produk dan layanan perbankan. 48
Sesuai dengan visinya, saat ini PT Bank BRI Syariah Tbk merintis sinergi
dengan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. dengan memanfaatkan
jaringan kerja PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., sebagai Kantor
Layanan Syariah dalam mengembangkan bisnis yang berfokus kepada kegiatan
47 Ibid.
48
Ibid.
33
penghimpunan dana masyarakat dan kegiatan konsumer berdasarkan prinsip
Syariah.
B. VISI, MISI
Visi:
menjadi bank ritel modern terkemuka ragam layanan finansial sesuai
kebutuhan nasabah denganjangkauan termudah untuk kehidupan lebih
bermakna.49
Misi:
1. Memahami keragaman individu dan dan mengkomodasi beragam
kebutuhan financial nasabah.
2. Menyediakan produk dan layanan yang mengedepankan etika sesuai
dengan prinsup-prinsip syariah.
3. Menyediakan akses ternyaman melalui berbagai sarana kapan pun dan
dimana pun.
4. Memungkinkan setiap individu untuk meningkatkan kualitas hidup
dan menghadirkan ketentraman pikiran.
C. Struktur dan Tugas Pokok Organisasi BRI Syariah Kantor Cabang
Jambi.
Berikut struktur organisasi BRI Syariah kantor cabang hayam wuruk Jambi
beserta bidang kerja masing-masing:
49
BRI.S jambi, sejarah berdirinya bris, jambi: dokumentasi, (2017).
34
1. Pimpinan cabang
Adalah struktur tertinggi di kantor cabang yang bertanggung jawab atas
keseluruhan berjalanya sistem operasional perbankan di level kantor cabang,
kantor cabang pembantu dan membawahi keseluruhan manager, baik bisnis
maupun opersaional.
2. Mikro marketing manager
Bertanggung jawab atas program-program marketing untuk segmen
bisnis mikro dan sekaligus bertanggung jawab terhadap SDM yang menjadi
SUB keordinatnya baik dari sisi bisnis maupun administrasi.50
3. Consumer marketing manager
Bertanggung jawab atas program-program marketing sekaligus
memasarkan produk-produk consumer. Juga bertanggungjawab terhadap
sdm yang menjadi sub ordinatnya baik dari sisi bisnis maupun administrasi.
4. Financing support manager
Bertanggung jawab melakukan survevisi terhadap proses pembiayaan
baik dari aspek penilaian jaminan, aspek yuridis atau legal, pengadministrasi
dan pelaporan.
a. Melakukan penksiran nilai jaminan.
b. Melakukan analisis yuridis pada nasabah
c. Melakukan proses administrasi pembiayaan
d. Melakukan pelaporan ke BI.
50 BRI.S jambi, sejarah berdirinya bris, jambi: dokumentasi, (2017).
35
5. Operation manager
Bertanggung jawab atas berjalanya operasional perbankan yang berada
diluar aspek bisnis.
6. Restructuring
Jiika ada masalah pada pembayaran dari nasabah dan memungkinkan
dilakukn review ulang.
7. AFO (area financing officer)
Melakukan review pembiayaan, mencermati setiap pengajuan
pembiayaan untuk diajak ke komite kantor pusat untuk segmen mikro, mulai
dari 5-500 juta rupiah.51
8. Account officer
Melakukan proses marketing untuk segmen SMEC dan comersial
khususnya giro dan deposoto.
9. Account office mikro
Melakukan proses marketing untik segmen mikro syariah
10. Back office
a. Melayani nasabahaa untuk transaksi setor dan penarikan kliring sera
transaksi back office lainya sesuai aturan dan SLA (service level
agreement) yg ditetapkan untuk mencapai service excellent.
b. Memberikan dukungan kepada suvervisor administrasi internal,
operasional manager, pimpinan cabang dan semua grup di BRIS
berupa:
51 Ibid.
36
1. memproses lyanan operasional setoran dan penarikan kliring yang
dilakukan nasabah secara tepat waktu dan konsisten.
2. Sebagai narasumber dalam layanan operasional kliring dan
transfer baik untuk internal bank maupuan dengan jaringan
external lainya.
3. Menjai bagian dari tim operasional yang solid, dapat
berkerjasama dan berkomunikasi efektif.
4. Melaksanakan transaksi operasional
5. Mengimput aplikasi transfer dan setoran kliring nasabah pada
mesing TPK SKNBI di antor cabang wilayah kliring BI sesuai
ketentuan dan prosedur yang telah ditetapkan.
6. Memahami produk dan layanan yang diberikan terkait dengan
operasional kliring.
7. Melaksanakan dan berkordinasi secara produktif denga suvervisor
dan karyawan lainya dalam rangka implemaentasi kebijakan dan
atura yang berlaku setiap pelayanan operasi back office di kantor
cabang.
37
Gambar 3.1
Struktur organisasi
A
R
E
A
M
A
N
A
G
E
R
Branchmanager CBRM
BBRM Area consume
rmanager Branch
manager
area manager
Area training
Area mikro
Area risk
Area financing
& risk
Area service
manager
area sales
manager
staf
verifikasi
CFE
officer
SFE
mikro finance sales
admin
penaksir
planningoffice
GSA
DPK
CS
TE
driver security
38
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Bab ini menjelaskan gambaran hasil penelitian mengenai hipotesis dengan
pembahasan pada bagian akhir. Penelitian ini menggunakan IBM SPSS Statistik
16.0. adapun penjelasan hasil penelitian ini dan pembahasan masing-masing
hipotesis adalah sebagai berikut:
B. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas.
Berikut ini adalah hasil uji normalitas pada penelitian ini yang diketahui:
Gambar 4.1
Hasil Uji Normalitas
Sumber: Data SPSS versi 16
39
Dari grafik diatas, terlihat data menyebar disekitar garis diogonal, serta
penyebaran mengikuti garis diagonal. Hal ini berarti data terditribusi normal,
dan dengan ini model regresi layak digunakan dalam penelitian.
b. Uji Multikolonieritas
Uji multikolinieritas digunakan untuk mengetahui ada tidaknya variabel
independen yang memiliki kemiripan dengan variabel independen lain dalam
satu model. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi korelasi diantara
variabel bebas.
Table 4.2
Uji Multikolonieritas
Coefficientsa
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant)
Car ,487 2,053
npl ,923 1,084
bopo ,490 2,043
Fdr ,916 1,092
Sumber : Data olah SPSS versi 16.0
Dalam uji multikolinieritas ada tidaknya multikolinieritas dapat dilihat
dari: jika tidak terjadi multikolinieritas maka nilai tolerance > 0,10 dan nilai
VIF < 10,00. Jadi, maka memiliki arti data tersebut tidak terjadi
multikolonieritas.
40
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam regresi
terjadi ketidak samaan variabel dari residul satu kepengamatan yang lain.
Penguji heteroskedastisitas dilakukan berdasarkan scatteplots dari hasil
pengelolaan data dengan SPSS 16. Adapun hasil dari penguji
heteroskedastisitas sebagai berikut.
Gambar 4.2
Uji heteroskedastisitas
Dari grafik diatas, terlihat bahwa titik titik menyebar secara acak, tidak
membentuk pola tertentu yang jelas, tersebar baik keatas maupun kebawah
angka nol pada sumbu Y. hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak untuk
memprediksi Non Performing Financing berdasarkan masukan dari variabel
indevenden.
C. Uji Regresi Berganda
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
regresi dengan menggunakan regresi linier berganda. Tujuannya yaitu untuk
menguji hubungan sekaligus pengaruh resiko pembiayaan, kecukupan modal,
41
efesiensi operasional, dan intermediasi terhadap profitabilitas BRI Syariah kantor
cabang jambi yang dipilih oleh penaliti.
Analisis ini untuk mengetahui hubungan antara variabel independen dengan
variabel dependen apakah masing-masing variabel independen berhubungan
positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila
nilai variabel indepen mengalami kenaikan atau penerunun. Data yang digunakan
biasanya bersekala interval atau rasio.
Persamaan regresi linier berganda sebagai berikut:
Y = a+b1 resiko pembiayaan + b2 kecukupan modal + b3 efesiensi
operasional + b4 intermediasi +….+bnXN + e
Keterangan:
Y Profitabilitas BRIS = variabel dependen (nilai yang
diprediksi)
X1 Resiko Pembiayaan = variabel independen
X2 Kecukupan Modal = variabel independen
X3 Efesiensi Operasional = variable independen
X4 Intermediasi = variable independen
a = konstanta
b = koefisien regresi (nilai peningkatan atau
penerunuan.
42
Tabel 4.3
Uji Regresi Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 146141,908 35076,234 4,166 ,000
car ,048 ,018 ,504 2,606 ,014
npl ,020 ,010 ,286 2,037 ,050
bopo -26,321 18,939 -,268 -1,390 ,174
fdr 67,046 23,506 ,402 2,852 ,008
a. Dependent Variable: roa
Sumber: Data Di Olah SPSS Versi 16.0
Y=
Y= 146141,908 + 0,048+-26,321 +67,046 + e
Persamaan regresi linier tersebut dapat di interprestasikan sebagai berikut:
a. Nilai konstanta sebesar 146141,908 menyatakan bahwa resiko
pembiayaan, kecukupan modal, efesiensi operasional dan
intermediasi berpengaruh terhadap profitabilitas BRIS kantor
cabang Jambi sebesar 146141,908.
b. Koefisien regresi variabel X1, sebesar 0,048 menyatakan bahwa
resiko pembiayaan berpengaruh terhadap profitabilitas BRIS kantor
cabang Jambi sebesar 0,048.
c. Koefisien regresi variabel X2, sebesar 0,020 menyatakan bahwa
setiap kecukupan modal berpengaruh terhadap profitabilitas BRIS
kantor cabang Jambi sebesar 0,020.
43
d. Koefisien regresi variabel X3, sebesar -26,321 menyatakan bahwa
efesiensi operasional berpengaruh terhadap profitabilitas BRIS
kantor cabang Jambi sebesar -26,321
e. Koefisien regresi variabel X4, sebesar 67,046 menyatakan bahwa
intermediasi berpengaruh terhadap profitabilitas BRIS kantor
cabang Jambi sebesar 0,020.
D. Uji Hipotesis Statistik
1. Uji T
Hasil uji T untuk mempengaruhi resiko pembiayaan, kecukupan modal,
efesiensi operasional dan intermediasi kota Jambi dapat dilihat pada tabel 4.4
berikut ini:
Table 4.4 Uji T
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Consta
nt)
146141,9
08 35076,234 4,166 ,000
Car ,048 ,018 ,504 2,606 ,014
Npl ,020 ,010 ,286 2,037 ,050
Bopo -26,321 18,939 -,268 -1,390 ,174
Fdr 67,046 23,506 ,402 2,852 ,008
a. Dependent Variable:
roa
Sumber : Data Diolah SPSS Versi 16.0
44
Dari uji t yang dijelaskan tabel 4.4 yang dijelaskan diatas maka dapat
diinterprestasikan pengaruh resiko pembiayaan, kecukupan modal, efesiensi
operasional dan intermediasi terhadap profitabilitas BRIS kantor cabang jambu
adalah sebagai berikut:
a. Pengaruh resiko pembiayaan terhadap profitabilitas BRIS kantor cabang
Jambi karena nilai t hitung > t tabel 2,606> 1,984 dan nilai signifikansi yang
dihasilkan ,014< level of significant 0,05. Sehingga keputusan hipotesisnya
adalah hipotesis kesatu diterima untuk menyatakan pengaruh resiko
pembiayaan dapat dibandingkan signifikan terhadap profitabilitas BRIS
artinya H1 diterima dan H0 ditolak.
b. Kecukupan modal berpengaruh terhadap profitabilitas BRIS kantor cabang
jambi karena nilai thitung > ttabel 2,037 > 1,984 dan nilai signifikan yang
dihasilkan ,050 < level if significant 0,05. Sehingga keputusan hipotesisnya
kedua diterima untuk menyatakan kecukupan modal signifikan terhadap
profitabilitas BRIS kantor caang jambi artinya H2 diterima dan Ho ditolak.
c. Biaya operasional beban operasional tidak berpengaru terhadap profitabilitas
BRIS kantor cabang jambi karena nilai thitung < ttabel -1,390< 1,984 dan nilai
signifikan yang dihasilkan ,174 > level if significant 0,05. Sehingga
keputusan hipotesisnya ketiga ditolak untuk menyatakan BOPO
berpengaruh signifikan profitabilitas BRIS kantor cabang Jambi artinya H3
ditolak dan Ho diterima.
d. Intermediasi berpengaruh terhadap profitabilitas BRIS kantor cabang jambi
karena nilai thitung > ttabel 2,852> 1,984 dan nilai signifikan yang dihasilkan
45
008< level if significant 0,05. Sehingga keputusan hipotesisnya keempat
diterima untuk menyatakan bahwa hubungan intermediasi berpengaruh
signifikan terhadap profitabilitas BRIS kantor cabang Jambi artinya H2
diterima dan Ho ditolak.
2. Uji F
Hasil Uji F untuk mempengaruhi resiko pembiayaan, kecukupan modal,
efesiensi operasional dan intermediasi berpengaruh terhadap profitabilitas
BRIS kantor cabang Jambi dapat dikemukakan pada tabel 4.5 sebagai
berikut:
Table 4.5 Uji F
ANOVAb
Model
Sum of
Squares Df
Mean
Square F Sig.
1 Regression 7,8389 4 1,9609 5,972 ,001a
Residual 1,01710 31 3,2818
Total 1,80110 35
a. Predictors: (Constant), fdr, npl, bopo, car
b. Dependent Variable: roa
Sumber : Data Olah SPSS Versi 16.0
Dari hasil uji F yang dikemukakan pada tabel 4.5 maka dapat
diinterprestasikan hasil uji F yaitu berpengaruh signifikan terhadap
profitabilitas BRIS kantor cabang jambi karena nilai Fhitung > Ftabel atau 5,972>
3,09 dan nilai signifikan yang dihasilkan 0,001 < dari level of significant 0,05
terima Ha dan tolak Ho, artinya dalam penelitian ini terdapat pengaruh yang
46
signifikan antara pengaruh resiko pembiayaan kecukupan modal fesiensi
operasional dan intermediasi terhadap profitabilitas BRIS kantor cabang Jambi.
3. Koefisien Determinasi (R Square)
Koefisien determinasi (R2) yang sering diinterprestasikan sebagai “proporsi
total keragaman Y yang dapat dijelaskan oleh model regresi X terhadap Y”.
nilai R berkisar antara 0 sampai 1 .R2 sering digunakan secara “informal”
sebagai ukuran kebaikan dari kecocokan (goognessof fit) model regresi. Makin
besar nilai R2, makin cocok garis regresi menggambarkan pola hubungan X
dan Y.52
Tabel 4.4
Koefisien determinasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 ,660a ,435 ,362 18114,44695
a. Predictors: (Constant), fdr, npl, bopo, car
b. Dependent Variable: roa
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa Nilai koefisiensi
determinasi adalah 0,435 Hasil ini menunjukkan bahwa 43.5% Profitabilitas
BRIS Kantor cabang jamb di pengaruhi oleh resiko pembiayaan, kecukupan
modal, efesiensi operasional, dan intermediasi. Sedangkan sisanya 57,3% nilai
profitabilitas BRIS Kantor cabang jambi di prngaruhi variabel lainnya yang tidak
diteliti dalam penelitian ini.
52
Ibid., hlm 63
47
B. Pembahasan
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh resiko pembiayaan (X1)
kecukupan modal (X2) efesiensi operasional (X3) dan intermediasi (X4)terhadap
profitabilitas BRIS kantor cabang jambi. Berdasarkan hasil analisis, maka
pembahasan tentang analisis hasil penelitian adalah sebagai berikut:
1. Pengaruh Risiko Pembiayaan (CAR) Terhadap Profitabilitas Bris
Kantor Cabang Jambi.
Risiko pembiayaan berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas BRIS
kantor cabang jambi periode januari 2014-desember 2014. hal ini terlihat dari
nilai thitung (2.606) > ttabel (2,042) selain itu nilai signifikan sebesar 0,014 lebih
kecil nilai alpha (0,05), hal ini menunjukan bahwa penelitian ini mampu
menerima hipotesis alternatif yang menyatakan bahwa risiko pembiayaan
berpengaruh terhadap profitabilitas BRIS kantor cabang Jambi.
Dari pengujian regresi linier berganda diketahui jika CAR mengalami
peningkatan 1% maka profitabilitas akan mengalami peningkatan 0,02%. Hal
ini menunjukan bahwa antara antara risiko pembiayaan dengan profitabilitas
BRIS kantor cabang Jambi terhadap hubungan yang positif, yang berarti jika
risiko pembiayaan akan meningkat pada profitabilitas.
Dari pembahasan statistic tersebut dapat di ketahui bahwa, risiko
pembiayaan berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas BRIS kantor
cabang jambi, maka diperlukan variable lain untuk dapat meningkatakan
profitabilitas BRIS kantor cabang Jambi dengan demikian hasil penelitian ini
sejalan dengan penelitaian terdahulu, yang menyatakan bahwa risiko
48
pembiayaan berpengaruh positif terhadap profitabilitas BRIS kantor cabang
Jambi.
2. Pengaruh Kecukupan Modal (NPF) Terhadap Profitabilitas BRIS
Kantor Cabang Jambi
secara persial, kecukupan modal berpengaruh signifikan terhadap
profitabilitas BRIS kantor cabang Jambi pada periode Januari 2014-
Desember 2016 . hal ini terlihat dari nilai thitung (2,047) > ttabel (2,042)
selain itu nilai signifikan sebesar 0,050 lebih kecil dari nilai alpha (0,05),
hal ini menunjukan bahwa penelitian ini mampu menerima hipotesis yang
menyatakan bahwa risiko pembiayaan berpengaruh terhadap profitabilitas
BRIS kantor cabang Jambi.
Dari pengujian regresi linier berganda diketahui jika NPF mengalami
penin gkatan 1% maka profitabilitas akan mengalami peningkatan 0.050%.
Hal ini menunjukan bahwa antara kecukupan modal dengan profitabilitas
BRIS kantor cabang jambi terhadap hubungan yang positif, yang berarti jika
kecukupan modal akan meningkat pada profitabilitas, akan tetapi
peningkatan tersebut tidak signifikan.
Dari pembahasan statistic tersebut dapat di ketahui bahwa secara persial,
kecukupan modal berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas BRIS
kantor cabang jambi, Dengan demikian, maka diperlukan variable lain untuk
dapat meningkatakan profitabilitas BRIS kantor cabang Jambi dengan
demikian hasil penelitian ini sejalan dengan penelitaian terdahulu, yang
49
menyatakan bahwa kecukupan modal berpengaruh positif terhadap
profitabilitas BRIS kantor cabang Jambi.
3. Pengaruh BOPO Terhadap Profitabilitas BRIS Kantor Cabang
Jambi.
secara persial, BOPO berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas
BRIS kantor cabang jambi pada periode januari 2014- desember 2016 . hal
ini terlihat dari nilai thitung (-1,390) < ttabel (2,042) selain itu nilai signifikan
sebesar 0,008 lebih kecil dari nilai alpha (0,05), hal ini menunjukan bahwa
penelitian ini menerima hipotesis yang menyatakan bahwa risiko
pembiayaan berpengaruh terhadap profitabilitas BRIS kantor cabang Jambi.
Dari pengujian regresi linier berganda diketahui jika BOPO mengalami
penurunan sebesar 1% maka profitabilitas akan mengalami penurunan
sebesarn 8%. Hal ini menunjukan bahwa antara BOPO dengan profitabilitas
BRIS kantor cabang Jambi terhadap hubungan yang positif, yang berarti jika
kecukupan modal akan meningkat pada profitabilitas, akan tetapi
peningkatan tersebut tidak signifikan.
Dari pembahasan statistic tersebut dapat di ketahui bahwa secara persial,
BOPO berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas BRIS kantor cabang
Jambi. Dengan demikian, maka diperlukan variable lain untuk dapat
meningkatakan profitabilitas BRIS kantor cabang Jambi dengan demikian
hasil penelitian ini sejalan dengan penelitaian terdahulu, yang menyatakan
bahwa BOPO berpengaruh positif terhadap profitabilitas BRIS kantor
cabang Jambi.
50
4. Pengaruh Intermediasi (FDR) Terhadap Profitabilitas BRIS Kantor
Cabang Jambi.
FDR berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas BRIS kantor cabang
Jambi pada periode januari 2014- desember 2016 . hal ini terlihat dari nilai
thitung (2,852) > ttabel (2,042) selain itu nilai signifikan sebesar 0,008 lebih
kecil dari nilai alpha (0,05), hal ini menunjukan bahwa penelitian ini
menerima hipotesis alternatif yang menyatakan bahwa risiko pembiayaan
tidak berpengaruh terhadap profitabilitas BRIS kantor cabang Jambi.
Dari pengujian regresi linier berganda diketahui jika FDR mengalami
penurunan 1% maka profitabilitas akan mengalami profitabilitas akan
mengalami penurunan sebesar 0,130%. Hal ini menunjukan bahwa antara
FDR dengan profitabilitas BRIS kantor cabang Jambi tidak terhadap
hubungan yang positif, yang berarti jika FDR akan meningkat pada
profitabilitas, maka peningkatan tersebut tidak signifikan.
Dari pembahasan statistic tersebut dapat di ketahui bahwa secara persial,
BOPO berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas BRIS kantor cabang
Jambi. Dengan demikian, maka diperlukan variable lain untuk dapat
meningkatakan profitabilitas BRIS kantor cabang Jambi dengan demikian
hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitaian terdahulu, yang
menyatakan bahwa FDR berpengaruh positif terhadap profitabilitas BRIS
kantor cabang Jambi.
51
5. Pengaruh Resiko Pembiayaan (CAR) Kecukupan Modal (NPF)
Efesiensi Opearsional (BOPO) Dan Intermediasi (FDR) Terhadap
Profitabilitas Kantor Cabang Jambi.
Secara persial pengujian regresi linier berganda diketahui bahwa risiko
pembiayaan, kecukupan modal, BOPO, intermediasi dimaksimalkan, maka
dapat meningkatkan profitabilitas BRIS kantor cabang Jambi sebesar
4,1666% Secara simultan, risiko pembiayaan, kecukupan modal, BOPO,
intermediasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas BRIS
kantor cabang jambi. Hal ini terlihat dari nilai Fhitung (4,1666) > Ftabel (2,042)
dengan taraf signifikansi sebesar 0,000 yang lebih keci dari 0,05 dapat
disimpulkan bahwa penelitian ini berhasil menolak hipotesis 0 yang
menyatakan bahwa risiko pembiayaan, kecukupan modal, efesiensi
operasional, dan intermediasi berpengaruh terhadap profitabilitas BRIS
kantor cabang Jambi, dan menerima hipotesis alternatif yang menyatakan
bahwa yang mengatakan bahwa risiko pembiayaan, kecukupan modal,
efesiensi operasional, dan intermediasi secara simultan berpengaruh terhadap
profitabilitas kantor cabang Jambi. Hal ini menunjukkan bahwa antara risiko
pembiayaan, kecukupan modal, efesiensi operasional, dan intermediasi
dengan profitabilitas BRIS kantor cabang Jambi terdapat hubungan yang
positif.
Untuk meningkatkan profitabilitas BRIS kantor cabang Jambi dapat
dilakukan dengan cara meningkatkan pembiayan, modal, BOPO, dan
intermediasi secara bersama-sama. Dengan kata lain, jika pembiayaan, modal,
52
bopo serta intermediasi mengalami peningkatan, maka profitabilitas kantor
cabng Jambi juga akan meningkat, demikian pula sebaliknya jika
pembiayaan, modal, BOPO, serta intermediasi mengalami penurunan, maka
profitabilitas BRIS kantor cabang Jambi juga akan menurun.
Nilai koefisien determinasi yang dilambangkan dengan r2 sebesar 0,996
menunjukkan bahwa risiko pembiayaan kecukupan modal efesiensi
operasional dan intermediasi Jambi sebesar 99,6%, sedangkan sisanya
sebesar 4% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak disertakan dalam
penelitian ini, sedangkan nilai koefisien korelasi (r) sebesar
0,997menunjukkan bahwa antara pembiayaan, modal, BOPO serta
intermediasi dengan profitabilitas BRIS kantor cabang Jambi terdapat
hubungan yang sangat baik.
Dari pembahasan statistik tersebut dapat diketahui bahwa risiko
pembiayaan, kecukupan modal, efesiensi operasional dan intermediasi secara
simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas kantor
cabang Jambi. Dengan demikian, maka untuk meningkatkan profitabilitas
BRIS kantor cabang Jambi diperlukan peningkatan pada pembiayaan, modal,
BOPO, intermediasi. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian terdahulu,
yang menyatakan bahwapembiayaan modal, BOPO, intermediasi
berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas BRIS kantor cabang
Jambi.
53
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan sebelumya, maka penelitian ini dapat disimpulkan
sebagai berikut :
1. Risiko pembiayaan berpengaruh terhadap profitabilitas BRIS kantor
cabang jambi, pada periode januari 2014- desember 2016 yang
ditunjukkan oleh nilai thitung (2,606) > ttabel (2,042) pada taraf signifikansi
10%, dan nilai signifikansi sebesar 0,014.
2. Kecukupan modal berpengaruh positif dan signifikan terhadap
profitabilitas BRIS kantor cabang jambi yang ditunjukkan oleh nilai thitung
(2,047)> ttabel (2,042) pada taraf signifikansi 5% maupun pada taraf
signifikansi 10% (1,697), dan nilai signifikansi sebesar 0,050.
3. BOPO tidak berpengaruh terhadap profitabilitas BRIS kantor cabang
Jambi, pada periode januari 2014 - desember 2016 yang ditunjukkan
oleh nilai thitung (-1,390) < ttabel (2,042) pada taraf signifikansi 10%, dan
nilai signifikansi sebesar 0,147.
4. FDR berpengaruh terhadap profitabilitas BRIS kantor cabang Jambi,
pada tahun 201- 2016 yang ditunjukkan oleh nilai thitung (2,852) > ttabel
(2,042) pada taraf signifikansi 10%, dan nilai signifikansi sebesar 0,008.
5. Risiko pembiayaan, kecukupan mdal, efesiensi operasional, dan
intermediasi secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
54
profitabilitas BRIS kantor cabang jambi. Hal ini terlihat dari nilai Fhitung
(4,1666) > Ftabel (2,042) dengan taraf signifikansi sebesar 0,000 yang lebih
kecil dari 0,05.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka dapat disarankan hal-hal sebagai
berikut:
1. Bagi pemerintah dan intansi-intansi terkait,diharapkan dapat meningkatkan
pembiayaan, modal, BOPO serta intermediasi tersebut secara efesien
kepada masyrakat guna membawa pengaruh positif terhadap profitabilitas
Bank Rakyat Indonesia Syariah Kantor cabang Jambi.
2. Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk meneliti variabel-variabel lain
yang dapat mempengaruhi resiko pembiayaan, kecukupan modal, efesiensi
operasional dan intermediasi terhadap profitabilitas Bank Rakyat
Indonesia Syariah kantor cabang Jambi.
DAFTAR PUSTAKA
A. Literature
Anonim, Al,Qurandan Terjemahan, Banten: Forum Pelayanan Al-Quran,
2017.
Bani Ahmad Saebani, Metode Penelitian, Bandung: Pustaka Setia, 2008.
Husaini Usman, Purnomo Setiady Akbar, Pengantar Statistic, BumiAksara
Jakarta 2006.
IkaYuniafauziah, EtikaBisnis DalamSyariah,Jakarta: KencanaPtFajar
InterpratamaMandiri, 2013.
IrhamFahmi, ManajemenRisikoTeori, KasusdanSolusi, Bandung: Alfabeta,
2015.
JhonathanSarwono, MetodePenelitianKualtatifdanKuantitatif,Yogyakrta:
GrahaIlmu, 2008.
Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah Dari TeorikePrantek, Jakarta:
RajaGrafindoPerseda, 2014
Muhammad, “Manajemen Bank Syariah”Yogyakarta:Upp Amp Ykpn,2005
Mulyadi, PengantarManajemen,Bogor:In Media, 2016.
Philip Kotlerdan Kevin Lane Keller, “MenajemenPemsaran” Jakarta:
Erlanga, 2008.
Sugiyono, “MetodePenelitianPendidikanPendekatanKuantitatif, Kualitatifdan
R&D”, Bandung: Alfabeta, 2006
........., MetodePenelitianKuantitatifKualitatif R dan D, Bandun: Alfabeta,
2010.
Sultan RemiySjahdeini, Perbankan Islam Dan KedudukanyaDalam Tata
HukumPerbankan Indonesia, Jakarta: Graffiti, 1999.
Trianto, PengantarPenelitian,Jakarta: Prenada Media Grop, 2010.
Yusuf Al-Qardhawi, “Buga Bank Haram”, Jakarta: Akbar, 2001.
Zainudin, “HukumPerbankanSyariah,Jakarta”, SinarGrafika Offset, 2008.
B. Sumber lain
.Risky Natasya, “PengaruhRisikoKredit, Profitabilitas, Likuiditas, Dan
Efesiensi Usaha TerhadapKecukupan Modal Pada Bank Yang
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-1014”,
TesisUniversetasNegeri Surabaya, 2015.
DarisPurba, Pengaruh Kecukupan Modal, Likuiditas, Dan Efesiensi
Operasional Terhadap ProfitabilitasPada bank muamalatindonesia,
tbk. (jakarta:fakultassyariahdanhukumuinsyarifhidayatullah, 2011).
Devi NurHalimah, “AnalisisPengaruhRisikoKreditDan Kecukupan Modal
TerhadapProfitabilitas Di Bank UmumSyariahNasional (Busn) Devisa
Dan Non DevisPeriode 2010-2014, Islam NegeriSalatigaTesis Institute
Agama, 2016.
DwiAgungPrasety, Nip Utu AyuDarmayanti, “PengaruhRisikoKredit,
Likuiditas, Kecukupan Modal, Dan Efisiensi Operasional Terhadap
ProfitabilitasPadaPt Bpd Bali, JurnalManajemen Unit, 2015.
........., PengaruhRisikoKredit, Lukiditas, Kecukupan Modal Dan
EfesiensiOperasionalTerhadapProfitabilitas Pad Apt Bpd Bali,
TesisUniversitasUdayan Bali, 2015
ImaKhatimah, PengaruhKecukupan Modal Dan Efesiensi Operasional
Terhadap ProfitabilitasPadaPtBprsAmanahUmmahLeuwiliag Bogor,
UinSarifHidayatullah Jakarta, 2010 .
Reni WatySiringoringo, Karakteristik Dan FungsiIntermediasiPerbankan Di
Indonesia,BuletinEkonomiMoneter Dan Perbankan, Juli 2012.
RifqulMa’isyah, PengaruhKecukupan Modal, FungsiIntermediasi, Efesiensi
Operasional Dan PembiayaanBermasalahTerhadapProfitabilitas Bank
SyarihPriodeDesember 2005- September 2010, UniversitasDiponogoro
Semarang, 2011
Salmah San Mid, FadelMuhammad,PengaruhRisikoKredit Dan Tingkat
Kecukupan Modal TerhadapProfitabilitasPadaPerbankan Di Bursa
EfekIndonesia.universitasislamnegerialauddinmakassar.
ZaenalMubarok.“PengaruhEfesiensiOperasional, RisikoKredi, Dan Capital
Edequacy Ratio (CAR) TerhadapEfesiensiIntermediasi Bank
UmumswastaNasional Di Indonesia”, ArtikelUniversitasNegeri
Semarang, 2009.
LAMPIRAN
Uji Multikolonieritas
Coefficientsa
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant)
Car ,487 2,053
npl ,923 1,084
Bopo ,490 2,043
Fdr ,916 1,092
Sumber : Data olah SPSS versi 16.0
Gambar 4.2
Uji heteroskedastisitas
Tabel 4.3
Uji Regresi Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 146141,908 35076,234 4,166 ,000
car ,048 ,018 ,504 2,606 ,014
npl ,020 ,010 ,286 2,037 ,050
bopo -26,321 18,939 -,268 -1,390 ,174
fdr 67,046 23,506 ,402 2,852 ,008
a. Dependent Variable: roa
Sumber: Data Di Olah SPSS Versi 16.0
Table 4.4 Uji T
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Consta
nt)
146141,9
08 35076,234 4,166 ,000
Car ,048 ,018 ,504 2,606 ,014
Npl ,020 ,010 ,286 2,037 ,050
Bopo -26,321 18,939 -,268 -1,390 ,174
Fdr 67,046 23,506 ,402 2,852 ,008
a. Dependent Variable:
roa
Sumber : Data Diolah SPSS Versi 16.0
Table 4.5 Uji F
ANOVAb
Model
Sum of
Squares Df
Mean
Square F Sig.
1 Regression 7,8389 4 1,9609 5,972 ,001a
Residual 1,01710 31 3,2818
Total 1,80110 35
a. Predictors: (Constant), fdr, npl, bopo, car
b. Dependent Variable: roa
Sumber : Data Olah SPSS
Koefisien determinasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 ,660a ,435 ,362 18114,44695
a. Predictors: (Constant), fdr, npl, bopo, car
b. Dependent Variable: roa
CURUCULUM VITEAL (CV)
NAMA : Aknis
NIM : SES141075
TTL : BANGKO, 12 JULI 1995
HOBBY : BERENANG
MOTTO : AKAN JADI MANAJER
ALAMAT : PATTIMURA SIM RIMBO
RIWAYAT PENDIDIKAN:
SD : 118/iv KARANG BERAHI 2
SMP : SWASTA (TERBUKA/PAKET B)
SMA : MAL LABORATORIUM JAMBI.
NAMA ORANG TUA:
AYAH : ILYAS IB
IBU : KHALIMAH
PEKERJAAN : TANI/IRT
PENDIDIKAN : -