PENGARUH PROGRAM KELUARGA BERENCANA ......para keluarganya, sahabat dan para pengikutnya. Murupakan...

95
i PENGARUH PROGRAM KELUARGA BERENCANA TERHADAP EFEKTIVITAS BKKBN DALAM MENEKAN LAJU PERTUBUHAN PENDUDUK DI KOTA MAKASSAR SKRIPSI OLEH RISKA APRILIA 10571 02200 15 PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2020

Transcript of PENGARUH PROGRAM KELUARGA BERENCANA ......para keluarganya, sahabat dan para pengikutnya. Murupakan...

  • i

    PENGARUH PROGRAM KELUARGA BERENCANA TERHADAPEFEKTIVITAS BKKBN DALAM MENEKAN LAJU

    PERTUBUHAN PENDUDUKDI KOTA MAKASSAR

    SKRIPSI

    OLEHRISKA APRILIA10571 02200 15

    PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNANFAKULTAS EKONOMI DAN BISNISUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

    MAKASSAR2020

  • ii

    PENGARUH PROGRAM KELUARGA BERENCANA TERHADAPEFEKTIVITAS BKKBN DALAM MENEKAN LAJU

    PERTUBUHAN PENDUDUKDI KOTA MAKASSAR

    SKRIPSI

    RISKA APRILIA105710220015

    Di ajuhkan untuk Memenuhi salah satu syarat Penelitian Pada ProgramStudi Ekonomi Pembanguna Fakultas Ekonomi dan Bisnis Univeristas

    Muhammadiyah Makassar

    PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNANFAKULTAS EKONOMI DAN BISNISUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

    MAKASSAR202

  • iii

    HALAMAN PERSEMBAHAN

    Karya Ilmiah “Pengaruh Program Keluarga Berencana terhadap Efektivitas

    BKKBN dalam Menekan Laju Pertumbuhan Penduduk di Kota Makassar” ini

    kupersembahkan kepada kedua orang tuaku yang tercinta Ayahanda “Dedi Yusuf

    dan Ibunda “Hj. Hasnidar” yang selalu memberikan kasih saying, doa serta

    dukungannya unutk semangat menyelesaikan skripsi ini. Juga untuk saudara

    serta seluruh keluarga besar dan teman-teman yang selalu memberikan

    dukungannya.

    MOTTO HIDUP

    ”Hidup ini adalah perjalanan, dan hampir sepenuhnya tentang perjuangan. Tak

    ada titik akhir dalam perjuangan, kecuali saat maut sudah datang. Belajarpun

    sama, tak ada batasnya. Tak ada ijazah kehidupan didunia ini. Ijzasah kita ada,

    tapi nanti ketika semua perbuatan kita pada waktu pertanggung jawabannya, dan

    kita yang tengah menyesal menyesali semuanya. Surga atau neraka hanya

    tuhan yang tahu sekarang dan kita nantinya”

    Catatan untuk penulis

    Rumusnya sederhana, perlakukan suatu hal kepada orang lain, dan mereka akan

    melakukan hal serupa padamu. Berilah kebaikan, Insya Allah kebaikan akan

    menghapirimu, tidak mesti dari siapa yang pernah kamu beri, tapi bias jadi Allah

    memberikannya lewat orang lain.

  • ABSTRAK

    RISKA APRILIA, 2020. Pengaruh Program Keluarga Berencana TerhadapEfektivitas BKKBN Dalam Menekan Laju Pertubuhan Penduduk Di KotaMakassar. Dibimbing oleh Hj Nidah dan Andi Arman.

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh program keluargaberencana terhadap efektivitas BKKBN dalam menekan laju pertubuhanpenduduk di Kota Makassar. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitianini menggunakan populasi sebanyak 63 orang dan jumlah sampel sebanyak 39orang ditentukan menggunakan persamaan Slovin. Metode analisis yangdigunakan adalah regresi linear sederhana dengan program SPSS. Hasilpenelitian ini menyatakan bahwa program BKKBN berpengaruh signifikanterhadap efektivitas BKKBN dalam mengendalikan laju pertumbuhan pendudukdi Kota Makassar Provinsi Sulawesi Selatan terlihat dengan nilai R square 0,618,dengan nilai signifikansi 0,001 < 0,05 yang berarti bahwa program BKKBNberpengaruh sebesar 61,8% terhadap efektivitas BKKBN. Dengan Demikian,Progam BKKBN efektif dalam Mengendalikan laju pertumbuhan penduduk diKota Makassar Provinsi Sulawesi selatan. Dengan demikian, Hipotesis penelitianyang menyatakan Terdapat pengaruh Program keluarga berencana terhadapefektivitas BKKBN dalam menekan laju pertumbuhan penduduk. diterima.

    Kata Kunci: Program KB, Efektivitas BKKBN

  • ABSTRACT

    RISKA APRILIA, 2020. The Effect of Family Planning Programs on theEffectiveness of the BKKBN in Suppressing the Population Growth Rate of theCity of Makassar. Supervised by Hj Naidah and Andi Arman

    This study aims to determine the effect of family planning programs on theeffectiveness of the BKKBN in suppressing the rate of population growth in thecity of Makassar. This research is quantitative research. This study used apopulation of 63 people and a total sample of 39 people was determined usingthe Slovin equation. The analytical method used is a simple linear regression withSPSS program. The results of this study stated that the BKKBN program had asignificant effect on the effectiveness of the BKKBN in controlling the populationgrowth rate in Makassar City, South Sulawesi Province, seen with an R squarevalue of 0.618, with a significance value of 0.001

  • KATA PENGANTAR

    Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala

    rahmat dan hidayah yang tiada henti diberikan kepada hamba-Nya. Shalawat

    dan salam tak lupa penulis kirimkan kepada Rasulullah Muhammad SAW beserta

    para keluarganya, sahabat dan para pengikutnya. Murupakan nikmat yang tiada

    ternilai manakala penulisan skripsi yang berjudul “Pengaruh Program Keluarga

    Berencana terhadap Efektivitas BKKBN dalam Menekan Laju Pertumbuhan

    Penduduk di Kota Makassa”r.

    Skripsi yang Penulis buat ini bertujuan untuk memenuhi syarat dalam

    menyelesaikan program sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

    Universitas Muhammadiyah Makassar.

    Teristimewa dan terutama penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada

    kedua orang tua penulis bapak Dedi Yusuf dan ibu Hj. Hasnidar yang senantiasa

    memberi harapan, semangat, perhatian, kasih sayang dan doa tulus tak pamrih.

    Dan saudara-saudaraku tercinta yang senantiasa mendukung dan memberikan

    semangat hingga akhir studi ini. Dan seluruh keluarga besar atas segala

    pengorbanan, dukungan dan doa restu yang telah diberikan demi keberhasilan

    penulis dalam menuntut ilmu. Semoga apa yang telah mereka berikan kepada

    penulis menjadi ibadah dan cahaya penerang kehidupan didunia dan di akhirat.

    Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa

    adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Begitu pula penghargaan

    yang setinggi-tingginya dan terima kasih banyak disampaikan dengan hormat

    kepada :

  • 1. Bapak Prof. Dr. H Abd. Rahman Rahim, SE., MM, Rektor Universitas

    Muhammadiyah Makassar.

    2. Bapak Ismail Rasulong, SE., MM. Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

    Universitas Muhammadiyah Makassar.

    3. Ibu Hj. Naidah, SE., M.Si, selaku Ketua Program Studi Ekonomii

    Pembangunan Universitas Muhammadiyah Makassar.

    4. Ibu Hj. Naidah, SE., M.Si, selaku pembimbing 1 yang senantiasa meluangkan

    waktunya membimbing dan mengarahkan penulis, sehingga skripsi selesai

    dengan baik.

    5. Bapak Andi Arman, SE., M.Si., Ak.,CA selaku pembimbing II yang telah

    berkenan membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi.

    6. Bapak/ibu dan asisten Dosen fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

    Muhammadiyah Makassar yang tak kenal telah banyak menuangkan ilmunya

    kepada penulis selama mengikuti kuliah.

    7. Segenap staf dan karyawan fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

    Muhammadiyah Makassar.

    8. Rekan-rekan mahasiwa fakultas Ekonomi dan bisnis program studi ekonomi

    pembangunan angkatan 2015 yang selalu belajar bersama yang tidak sedikit

    bantuannya dan dorongan dalam aktivitas studi penulis.

    9. Terima kasih untuk teman-teman IESP 3.15. Teman seperjuangan (Nurhalisa,

    Muba Arfiani, Kawulah Sakiah, Besse Sulfiani Akil, A. Resky Ananda

    Harfinanyanti Syam) dan teman-teman yang luar biasa. Terima kasih atas

    kebersamaanya selama kurang lebih empat tahun. Semoga tetap saling

    komunikasi

  • 10. Terima kasih buat Abd. Rahman yang selama ini membantu dan

    memberikan semangat bagi penulis.

    Akhirnya sungguh penulis sangat menyadari bahwa Skripsi ini masih

    sangat jauh dari kesempurnaan oleh karena itu, kepada semua pihak utamanya

    para pembaca yang budiman, penulis senantiasa mengharapkan saran dan

    kritikan demi kesempurnaan Skripsi ini.

    Mudah-mudahan Skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi semua

    pihak utamanya kepada almamater kampus biru Universitas Muhammadiyah

    Makassar.

    Billahi fii Sabili Haq, Fastabiqul Khairat, Wassalamu’alaikumwr.Wb

    Makassar, 20 Januari 2019

    Penulis

  • DAFTAR ISI

    SAMPUL ...........................................................................................................i

    HALAMAN JUDUL............................................................................................ii

    HALAMAN PERSEMBAHAN ...........................................................................iii

    HALAMAN PERSETUJUAN .............................................................................iv

    HALAMAN PENGESAHAN...............................................................................v

    SURAT PERNYATAAN.....................................................................................vi

    ABSTRAK.........................................................................................................vii

    ABSTRACT.......................................................................................................viii

    KATA PENGANTAR .........................................................................................ix

    DAFTAR ISI ......................................................................................................x

    DAFTAR TABEL...............................................................................................xi

    DAFTAR GAMBAR...........................................................................................xii

    DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................xiii

    BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................1

    A. Latar Belakang...................................................................................1

    B. Rumusan Masalah.............................................................................6

    C. Tujuan Penelitian ...............................................................................6

    D. Manfaat Penelitian .............................................................................7

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................8

    A. Tinjauan Teori ...................................................................................8

    1. Pertumbuhan Penduduk ...............................................................8

    2. Kebijakan Kependudukan .............................................................13

    3. Konsep Keluarga Berencana ........................................................14

    4. Konsep Efektivitas ........................................................................18

  • 5. Indeks Kepuasan Masyarakat ......................................................10

    B. Penelitian Terdahulu .........................................................................22

    C. Kerangka Pikir ..................................................................................27

    D. Hipotesis ...........................................................................................29

    BAB III METODE PENELITIAN.........................................................................30

    A. Jenis Penelitian..................................................................................30

    B. Lokasi dan Waktu Penelitian..............................................................30

    C. Jenis dan Sumber Data .....................................................................31

    D. Populasi dan Sampel.........................................................................31

    E. Metode Pengumpulan Data ...............................................................33

    F. Metode Analisis data..........................................................................34

    BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN..........................................38

    A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian...................................................38

    B. Hasil Penelitian ..................................................................................47

    C. Pembahasan .....................................................................................62

    BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.................................................................65

    A. Kesimpulan........................................................................................65

    B. Saran.................................................................................................65

    DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................66

    LAMPIRAN

  • DAFTAR TABEL

    Nomor Judul Halaman

    Tabel 1.1 Jumlah Penduduk Kota Makassar Tahun 2012-2017.................... 3

    Tabel 1.2 Jumlah Peserta KB aktif di Kota Makassar Tahun 2012 - 2017..... 4

    Tabel 2.1 Tinjauan Empiris ........................................................................... 23

    Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ................... 46

    Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ........... 47

    Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia .................................. 48

    Tabel 4.4 Deskripsi Tanggapan Responden terhadap Program BKKBN....... 49

    Tabel 4.5 Deskripsi Tanggapan Responden terhadap Efektivitas BKKBN .... 51

    Tabel 4.6 Validitas Program BKKBN............................................................. 54

    Tabel 4.7 Validitas Efektifitas BKKBN........................................................... 55

    Tabel 4.8 Nilai Cronbach’s Alpha Variabel X (Program BKKBN) .................. 56

    Tabel 4.9 Nilai Cronbach’s Alpha Variabel Y (Efektivitas BKKBN) ................ 56

    Tabel 4.10 Uji Regresi Linear........................................................................ 59

    Tabel 4. 11 Nilai Anova................................................................................. 60

    Tabel 4.12 NilAI Coefficients......................................................................... 60

  • DAFTAR GAMBAR

    Nomor Judul Halaman

    Gambar 2.1 Kerangka Konsep...................................................................... 29

    Gambar 4.1 Grafik Histogram ....................................................................... 57

    Gambar 4.3 Grafik Normal p-plots ................................................................ 58

  • DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran 1 Kuisioner Penelitian

    Lampiran 2 Hasil Tabulasi Kuisioner Penelitian

    Lampiran 3 Hasil Olah Data SPSS

    Lampiran 4 Dokumentasi Penelitian

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Pembangunan yang berwawasan kependudukan adalah

    pembangunan yang menempatkan isu perkembangan kependudukan

    dan pembangunan keluarga sebagai titik pembangunan yang

    berkelanjutan di Indonesia. Pembangunan berkelanjutan dimaknai

    sebagai pembangunan terencana disegala bidang untuk menciptakan

    perbandingan antara perkembangan kependudukan dengan daya

    dukung dan daya tampung lingkungan serta memenuhi kebutuhan

    generasi sekarang tanpa harus mengurangi kemampuan dan

    kebutuhan generasi mendatang, sehingga menunjang kehidupan

    bangsa. Kesadaran pembangunan berwawasan kependudukan

    dilandasi oleh permasalahan kependudukan (demografi) yang cukup

    mendasar di Indonesia. Permasalahan kependudukan di Indonesia

    adalah jumlah penduduk yang besar dan laju pertumbuhan penduduk

    yang masih tinggi. Masalah kependudukan ini masih berdampak

    kepada bidang sosial, ekonomi, politik dan pertahanan dan keamanan.

    Masih tingginya tingkat perktumbuhan penduduk Indonesia dan

    kurang seimbangnya struktur umur penduduk Indonesia dibeberapa

    provinsi merupakan masalah pokok yang dihadapi dalam bidang

    kependudukan dan Keluarga Berencana nasional. Tingkat

    pertumbuhan penduduk relatif tinggi disebabkan masih tingginya tingkat

    1

  • 2

    kelahiran disatu pihak dan lebih cepatnya penurunan tingkat kematian

    dilain pihak. Selain itu, struktur umur penduduk yang kurang seimbang

    di sebabkan karena sebagian besar penduduk berumur muda.

    Indonesia merupakan salah satu negara dengan laju pertumbuhan

    penduduk yang tinggi.

    Jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2016 sebanyak 258,7 juta

    jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk sebesar 1,27% dan

    merupakan jumlah penduduk terbesar ke empat di dunia setelah Cina,

    India, Amerika serikat. Salah satu kebijkan kependudukan yang sangat

    penting di Indonesia dan telah menujukkan keberhasilnya adalah

    kebijakan pengendalian pertumbuhan penduduk melalui program KB.

    Mantan Kepala Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional

    (BKKBN), Sugiri Syarif, dalam sebuah harian media massa nasional

    menyatakan bahwa laju pertumbuhan penduduk di Indonesia sangat

    cepat dan terus meningkat. Apabila tidak ada intervensi pemerintah

    dalam meningkatkan program Keluarga Berencana, Ledakan penduduk

    niscaya tidak dapat dikendalikan lagi. Seluruh masyarakat juga harus

    mempunyai kesadaran bahwa kemampuan manusia bereproduksi tidak

    terbatas, tetapi kapasitas bumi dan seisinya untuk menghidupi manusia

    baru semakin menurun. Oleh karena itu, mengendalikan reproduksi

    menjadi keniscayaan yang bertujuan untuk menjaga kelangsungan

    eksistensi dan peradaban manusia.3 Undang-Undang No 52 tahun

  • 3

    2009 tentang perkembangan kependudukan dan pembangunan

    keluarga.

    Pertumbuhan penduduk yang tinggi dapat menjadi masalah yang

    cukup serius apabila tidak segerah mendapat pemecahannya, laju

    pertumbuhan penduduk yang tinggi dan tidak terkendali akan

    berpengaruh terhadap semakin menurunya tingkat kesejakteraan

    masyarakat dan keluarga. Hal ini seperti peningkatan jumlah penduduk

    di Kota Makassar yang mengalami peningkatan setiap tahunya dan

    merupakan Kota dengan jumlah penduduk Tertinggi di Provinsi

    Sulawesi Selatan.

    Tabel 1.1Jumlah Penduduk Kota Makassar Tahun 2012-2017

    Tahun Jumlah Penduduk

    2012 1.352.136

    2013 1.369.606

    2014 1.408.072

    2015 1.449.401

    2016 1.469.601

    2017 1.489.011

    Sumber: Data BPS Kota Makassar Tahun 2018

    Berdasarkan Tabel 1.1 Kota Makassar Mengalami peningkatan

    Jumlah penduduk setiap tahunya. Pada tahun 2012 jumlah penduduk

    Kota Makassar sebanyak 1.352.136 jiwa, dan pada tahun 2013 jumlah

    penduduk sebanyak 1.369.606 jiwa, pada tahun 2014 jumlah penduduk

    sebanyak 1.408.072 jiwa dan tahun 2015 jumlah penduduk sebanyak

  • 4

    1.449.401 jiwa, dengan laju pertumbuhan penduduk pada tahun 2014-

    2015 sebesar 1,41% dan pada tahun 2016 jumlah penduduk

    mengalami peningkatan menjadi 1.469.601 jiwa denganlaju

    pertumbuhan penduduk pada tahun 2015-2016 sebesar 1.39%. Namun

    laju petumbuhan penduduk masih tinggi dan masih perlu ditekan.

    Pemerintah Kota Makassar terus berusaha untuk menekan laju

    pertumbuhan yang tinggi dengan melakukan program Keluarga

    Berencana yang dinaungi oleh Dinas Pengendalian penduduk dan KB

    Kota Makassar dan Badan Kependudukan Dan Keluarga Berencana

    Nasional (BKKBN) Provinsi sulawesi selatan. BKKBN Kota Makassar,

    memiliki cita-cita untuk mewujudkan pembangunan yang berwawasan

    kependudukan dan mewujudkan keluarga kecil yang bahagia dan

    sejahtera.

    Tabel 1.2Jumlah Peserta KB Aktif Di Kota Makassar Tahun 2012-2017

    Tahun Jumlah Akseptor

    2012 125.370

    2013 113.892

    2014 123.897

    2015 121.892

    2016 129.165

    2017 132.222

    Sumber: BPS Sulawesi Selatan tahun 2018

    Berdasarkan data pada Tabel 1.2 jumlah peserta KB aktif diKota

    Makassar pada tahun 2012 sebanyak 125.370 Jiwa dan mengalami

  • 5

    penurunan pada tahun 2013 yakni 113.892 jiwa, Namun pada tahun

    2014 jumlah Akseptor Mengalami peningkatan kembali sebanyak

    123.897, dan kembali mengalami penurunan pada tahun 2015 yakni

    121.892 jiwa hingga pada tahun 2016 jumlah Akseptor KB aktif kembali

    mengalami peningkatan yang lebih tinggi dari tahun seblumnya

    yaknisebanyak 129.165 jiwa.

    Jika kita lihat dari data jumlah akseptor KB Aktif di Kota Makassar

    yang masih berfluktuatif. Sehingga bisa kita lihat bahwa upaya

    pemerintah dalam pengendalian tingkat kelahiran terus dilakukan

    sehingga pada tahun 2016 jumlah peserta KB aktif di Kota Makassar

    menunjukkan peningkatan yang tinggi, yakni sebanyak 129.165 jiwa

    peserta KB aktif. Dalam penelitian yang perna dilakukan oleh Purnama

    Dengan Judul Penelitian ”Efektivitas Pelaksanaan Program Terpadu

    Peningkatan Peran Perempuan Menuju Keluarga Sehat Sejahtera

    (P3KSS) Di Kampung Onoharjo Kecamatan Terbanggi Besar

    Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2015”. Dengan Hasil penelitian

    menunjukkan efektivitas pemberdayaan sebagian besar sudah tercapai,

    namun ada beberapa hal yang belum tercapai.

    Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Pasrah Dkk, yang

    meneliti tentang “Efektivitas Program Keluarga Berencana Dalam

    Menekan Laju Pertumbuhan Penduduk Di Kota Pekanbaru. Dengan

    Hasil penelitian menunjukkan bahwa program keluarga berencana di

    Kota Pekanbaru belum cukup efektif, Namun kesadaran Masyarakat

  • 6

    Pekanbaru untuk mengikuti program Keluarga Berencana sudah cukup

    tinggi.

    Permasalahan jumlah penduduk yang terus mengalami

    peningkatan seperti yang terjadi di Kota Makassar dengan jumlah

    penduduk terbanyak di Sulawesi Selatan dan mengalami peningkatan

    setiap tahunnya, membuat penulis tertarik untuk melakukan penelitian

    yang berjudul: “Pengaruh Efektivitas Program Keluarga Berencana

    terhadap Efektivitas BKKBN dalam Menekan Laju Pertumbuhan

    Penduduk di Kota Makassar”.

    B. Rumusan Masalah

    Berdasarkan Latar belakang yang diuraikan maka adapun

    permasalan yang muncul adalah sebagai berikut “Apakah program KB

    berpengaruh terhadap efektivitas BKKBN dalam menekan laju

    pertumbuhan penduduk di Kota Makassar?

    C. Tujuan Penelitian

    Dan berdasarkan permasalahan yang muncul dari Latar belakang

    maka tujuan penelitian yang akan dilakukan adalah untuk Mengetahui

    pengaruh efektivitas Program Keluarga Berencana dalam menekan laju

    pertumbuhan penduduk Di Kota Makassar.

  • 7

    D. Manfaat Penelitian

    1. Manfaat Teoritis

    Sebagai bahan untuk memperluas wawasan dan memperdalam

    kajian kaijan teori khususnya tentang program Keluarga Berencana

    Dalam menekan Laju pertumbuhan penduduk.

    2. Manfaat Praktis

    a. Manfaat untuk Masyarakat

    Sebagai Acuan untuk meningkatkan kesadaran Masyarakat

    tentang pentingnya Program Keluarga Berencana dalam

    meningkatkan kesehatan Ibu, dan Anak serta dalam pengendalian

    jumlah penduduk.

    b. Manfaat untuk Pemerintah

    Diharapkan penelitian ini bermanfaat sebagai bahan

    masukan bagi pihak-pihak yang berkepentingan khususnya Badan

    Keluarga Berencana Kota Makassar dan BKKBN dalam

    melaksanakan programnya.

    c. Manfaat bagi penelitianm selanjutnya

    Sebagai bahan Acuan dan Referensi untuk penelitian

    selanjutnya.

  • 8

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    A. Tinjauan Teori

    1. Pertumbuhan Penduduk

    Penduduk merupakan semua orang yang berdomisili diwilayah

    geografis seperti Indonesia selama enam bulan atau lebih atau mereka

    yang berdomisili kurang dari enam bulan tetapi bertujuan untuk

    menetap.12 Menurut UU No. 52/2009 penduduk adalah warga Negara

    Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia,

    Kependudukan adalah hal yang ikhwal, yang berkaitan dengan jumlah,

    struktur, pertumbuhan, persebaran, mobilitas, penyebaran, kualitas,

    dan kondisi politik, ekonomi, sosial budaya, serta lingkungan penduduk

    setempat.

    Sehingga dari pengertian penduduk di atas dapat disimpulkan

    bahwa penduduk adalah orang-orang atau orang Indonesia yang

    berdomisili didalam suatu wilayah atau negara selama enam bulan atau

    mereka yang berdomisili kurang dari enam bulan tetapi bertujuan untuk

    menetap. Pertumbuhan penduduk adalah perubahan populasi sewaktu-

    waktu, dan dapat dihitung sebagai perubahan dalam jumlah individu

    dalam sebuah populasi menggunakan “per waktu unit” untu

    pengukuran.

    Pandangan Ekstrem menyebutkan bahwa pertumbuhan penduduk

    yang terlampui cepat dipercaya sebagai hampir semua penyebab

    8

  • 9

    buruknya ekonomi dan kerawanan sosial. Pertumbuhan penduduk

    tanpa dibatasi sebagaimana yang tampak sekarang ini, telah dipandang

    sebagai biang keladi krisis besar yang dihadapi oleh umat manusia

    dewasa ini. Pertumbuhan ini disebutkan akan menjadi penyebab

    kemiskinan, rendahnya taraf kehidupan, kekurangan pangan dan

    rendahnya tingkat kesehatan deglarasi lingkungan, dan masalah-

    masalah sosial lainya yang cukup serius.

    Namun ada beberapa Argumen yang muncul yang menyatakan

    bahwa permasalahan kependudukan yang sebenarnya bukanlah

    masalah pertumbuhan penduduk. Argumen pertama, menyatakan

    bahwa ada beberapa isu lain yang menyebabkan masalah

    kependudukan yakni: Keterbelakangan, pengurasan sumber daya

    dunia, dan distribusi penduduk yang tidak merata. Argumen kedua,

    menyatakan bahwa pertumbuhan penduduk sebagai masalah dalam

    kependudukan hanyalah sebuah isu yang dibuat secara sengaja, pada

    dasarnya dibuat oleh Negara-negara kaya untuk mencegah atau

    menghambat pembangunan negara berkembang dengan

    mempertahankan status quo yang sesuai dengan kepentingan negara-

    negara kaya itu. Argumen ketiga, yang lebih konversional mengatakan

    bahwa pertumbuhan penduduk itu bukanlah merupakan suatu masalah,

    melainkan justru merupakan unsur-unsur yang akan memacuh

    pembangunan ekonomi.

  • 10

    Kuznets melihat bahwa pertumbuhan penduduk yang cepat akan

    mendorong perubahan ekonomi serta kepercayaan akan penguasaan

    terhadap lingkungan sekitar yang mengarah pada perubahan

    kelembagaan. Menurut Boserup menyatakan pertumbuhan penduduk

    akan memaksa petani bekerja lebih giat dan menggunakan tanah

    secara lebih intensif.

    Dari tiga Argumen yang menyatakan bahwa pertumbuhan

    penduduk bukanlah suatu masalah dalam kependudukan, ekonomi,

    sosial, serta pembangunan. Namun, Adapun Argumen yang

    menyatakan bahwa pertumbuhan penduduk adalah masalah yang

    sebenarnya. Pertama, Argumentasi garis keras: populasi dan krisis

    global, kubu ini menyakini laju pertumbuhan penduduk merupakan

    masalah yang nyata. Kubu ini mengaitkan semua penyakit ekonomi dan

    sosial dunia dengan pertumbuhan penduduk sebagai penyebabnya.

    Kedua, Argumentasi Teoritis: Populasi-Kemiskinan Dan Pentingnya

    Program Keluarga Berencana Teori Siklus Populasi-Kemiskinan,

    berpendapat bahwa pertumbuhan penduduk secara cepat

    menimbulkan berbagai konsekuensi ekonomi yang merugikan, dan hal

    itu merupakan masalah utama yang harus dihadapi oleh Negara-

    negara dunia ketiga. Ketiga, Argumen empiris: Tujuh konsekuensi

    negatif dari pertumbuhan penduduk yang pesat.

    Menurut hasil penelitian Empiris, segenap konsekuensi negatif

    yang potensi dari pertumbuhan penduduk terhadap terhadap

  • 11

    pembangunan ekonomi dan dapat dipilih menjadi tujuh kategori,

    dampak terhadap pertumbuhan ekonomi, kemiskinan dan ketimpangan

    pendapatan,pendidikan, kesehatan, ketersediaan bahan pangan,

    lingkungan hidup serta migrasi Internasional.

    Teori Thomas Robert Malthus dalam bukunya yang berjudul:

    Essai on Priciple of Populations (1798) bahwa laju pertumbuhan

    penduduk mengikuti pertumbuhan eksponensial dan akan melampaui

    suplai makanan yang akan mengakibatkan kelaparan. Jika pernyataan

    Malthus ini memang benar dan memiliki korelasi maka bencana akan

    terjadi, kondisi ini didukung oleh teori yang dinyatakan oleh Paul R.

    Ehrlich dalam bukunya yang berjudul “The Population Bomb” pada

    tahun (1968) yang meramalkan adanya ledakan bencana kemanusiaan

    akibat terlalu banyaknya penduduk.Teori Lingkungan yang berpendapat

    bahwa penyebab utama kelaparan, pencemaran lingkungan, serta

    pemborosan sumber daya adalah masalah pertumbuhan penduduk

    yang tidak terkendali. Mereka menekankan bahwa kehidupan ini amat

    tergantung pada kontrol yang ketat terhadap pertumbuhan penduduk

    Emile Durkheim menekankan perhatianya pada faktor-faktor yang

    mempengaruhi pertumbuhan penduduk, Durkheim menekankan

    perhatianya padapenduduk merupakan masalah dalam pembangunan

    serta dalam bidang ekonomi dan sosial, beberapa teori pun

    menyatakan hal yang demikian.keadaan akibat dari adanya

    pertumbuhan penduduk yang tinggi. Ia mengatakan, pada suatu

  • 12

    wilayah dimana angka kepadatan penduduknya tinggi akibat dari

    tingginya laju pertumbuhan penduduk, akan timbul persaingan antara

    penduduk untuk dapat mempertahankan hidup.

    Beberapa faktor demografi yang mempengaruhi laju pertumbuhan

    penduduk adalah:

    a. Fertilitas sebagai istilah demografi diartikan sebagai hasil reproduksi

    yang nyata dari seseorang perempuan atau kelompok wanita.

    Dengan kata lain fertilitas ini menyangkut banyaknya bayi lahir hidup.

    Fertilitas menyangkut peranan kelahiran pada perubahan dan

    reproduksi manusia. Tinggi rendahnya kelahiran erat hubunganya

    dan tergantung pada struktur umur, tingkat pendidikan, tingkat

    perkawinan, penggunaan alat kontrasepsi, aborsi, tingkat kelahiran,

    tingkat pendidikan, status pekerjaan, serta pembangunan.

    b. Mortalitas atau kematian merupakan salah satu diantara tiga

    komponen demografi yang dapat mempengaruhi perubahan

    penduduk. Informasi tentang kematian penting, tidak saja bagi

    pemerintah melainkan juga bagi pihak swasta, yang terutama

    berkecimpung dalam bidang ekonomi dan kesehatan. Dan kematian

    juga diperlukan untuk kepentingan evaluasi terhadap program

    kebijakan kependudukan.

    c. Migrasi adalah perpindahan penduduk dengan tujuan menetap

    disuatu tempat ketempat lainya, melampaui batas Politik/Negara

    batas dalam suatu negara. Jadi migrasi sering diartikan sebagai

  • 13

    perpindahan yang relatif permanen dari suatu daerah ke daerah lain.

    Migrasi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi angka

    pertumbuhan penduduk.

    2. Kebijakan Kependudukan

    Kebijakan kependudukan adalah langka-langka dan program

    yang membantu tercapainya tujuan-tujuan ekonomi, sosial, demografis,

    dan tujuantujuan umumlain dengan jalan memengaruhi variabel-

    variabel demografi, yaitu besaran penduduk dan pertumbuhanya.

    Kebijakan kependudukan dapat dibedakan antara kebijakan

    yang memengaruhi variabel-variabel kependudukan dan kebijakan

    yang menanggapi perubahan dalam bidang kependudukan. Kebijakan

    kependudukan yang memengaruhi variabel kependudukan adalah

    keluarga berencana di Indonesia. Melalui program ini, jumlah kelahiran

    di Indonesia diharapkan dapat di kontrol sehingga jumlah penduduk

    Indonesia yang demikian banyak dapat ditekan pertumbuhanya.

    Setiap Negara mempunyai kebijakan kependudukan yang

    berbeda-beda untukmengatasi masalah penduduk yang dihadapi di

    Negaranya. Seperti yang kita ketahui bahwa setiap tahunya jumlah

    penduduk bertambah sedangkan luas wilayah akan selalu tetap,

    ditambah saat ini angka harapan hidup semakin tinggi. Itu artinya

    jumlah kelahiran yang tak mungkin diimbangi dengan terjadinya

    kematian karena tolak ukur pengendalian penduduk adalah saat angka

    kelahiran dan kematian rendah.

  • 14

    Banyaknya jumlah penduduk sudah kita mulai rasakan berbagai

    masalah yang ditimbulkanya saat ini seperti pengangguran, masalah

    pangan, kemacetan, sampah, transportasi, alih fungsi lahan, dan masih

    banyak persoalan lain akibat pertambahan penduduk yang tidak

    terkendali. BKKBN perlu lagi untuk kembali menekankan bahwa KB

    tidak semata-mata untuk kepentingan pemerintah.

    Program KB yang dilaksanakan tidak bersifat memaksa, tetapi

    dilaksanakan dengan menanamkan nilai-nilai pada masyarakat tentang

    makna membangun keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera.

    3. Konsep Keluarga Berencana

    a. Pengertian Keluarga Berencana

    Keluarga berencana adalah upaya untuk mengatur kelahiran

    anak, jarak dan usia ideal melahirkan, mengatur jarak kehamilan,

    melalui promosi, perlindungan, dan bantuan sesuai dengan hak

    reproduksi untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas. Adapun

    Menurut UU No 10/1992 Keluarga berencana adalah segala upaya

    peningkatan kepedulian masyarakat dalam mewujudkan keluarga

    kecil yang bahagia dan sejahtera.

    Sehingga dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa KB

    adalah upaya manusia untuk mengatur atau membatasi kelahiran,

    mengatur jarak kehamilan untuk mewujudkan keluarga kecil bahagia

    dan sejahtera.

  • 15

    b. Tujuan KB

    Sulistiyawati membagi tujuan KB secara umum yakni

    membentuk keluarga kecil sesuai dengan kekuatan sosial ekonomi

    suatu keluarga, dengan cara pengaturan kelahiran anak diperoleh

    suatu keluarga yang kecil dan bahagia. Tujuan lain meliputi

    pengaturan kelahiran, pendewasaan usia perkawinan, menurunkan

    tingkat kematian ibu dan bayi. Hal ini sesuai dengan teori

    pembangunan menurut Alex Inkeles dan David Smith yang

    menyatakan bahwa pembangunan bukan sekedar pemasok modal

    dan teknologi saja tapi juga membutuhkan sesuatu yang mampu

    mengembangkan sarana yang berorientasi pada masa sekarang dan

    masa depan, yang memiliki kesanggupan untuk merencanakan, dan

    percaya bahwa manusia dapat mengubah Alam, bukan sebaliknya.

    Sejalan dengan tujuan keluarga berencana oleh Miswani,

    Namun ada beberapa tujuan yang menjadi tambahan yakni,

    meningkatkan pembinaan tumbuh kembang anak dibawa usia lima

    tahun dan keluarga, meratanya pelaksanaan dan pencapaian

    program KB, baik antara wilayah maupun antar kelompok sosial

    ekonomi masyarakat.

    Melalui KB diharapkan masyarakat dapat lebih terjamin dalam

    kesejakteraan hidupnya. Hal ini akan mempengaruhi kualitas sumber

    daya manusia yang dihasilkan oleh keluarga tersebut. Orang tua

  • 16

    akan lebih mudah memenuhi kebutuhan pangan, sandang, tempat

    tinggal dan terutama pendidikan jika anaknya tidak terlalu banyak.

    c. Sasaran program KB

    Sasaran program KB dibagi menjadi 2 yaitu sasaran langsung

    dan sasaran tidak tidak langsung, tergantung dari tujuan yang ingin

    dicapai. Sasaran langsungnya adalah pasangan usia subur yang

    bertujuan untuk menurunkan tingkat kelahiran dengan cara

    penggunaan alat kontrasepsi secara berkelanjutan.

    Sedangkan sasara tidak langsungnya adalah pelaksana dan

    program KB, dengan tujuan menurunkan tingkat fertilitas melalui

    pendekatan kebijaksanaan kependudukan terpadu dalam rangka

    mencapai keluarga yang berkualitas, keluarga sejahtera.

    d. Metode Kontrasepsi

    Pelaksana program KB diperlukan kesadaran dan kemauan

    dari masyarakat. Dan tugas pemerintah adalah mendorong serta

    mensosialisasikan semua hal mengenai KB. KB sendiri dilakukan

    dengan metode kontrasepsi, yakni metode yang dilakukan untuk

    mencegah terjadinya pembuahan yang akan menyebabkan

    terjadinya kehidupan baru (kehamilan). Metode kontrasepsi terbagi

    menjadi metode “mekanik dan kimiawi” juga meliputi cara-cara alami

    dan sterilisasi. Cara-cara Alamia dapat dilakukan secara alamia

    tanpa menggunakan alat kontrasepsi seperti: Senggama Terputus,

    Pantang Berkala, Puasa Penuh, Adapun metode-metode kontrasepsi

  • 17

    dengan menggunakan alat bantu seperti: Pil, Suntik, Kondom, IUD,

    Implan, Diafragma, Penyemprotan, Spermisida, Dan Sterilisasi. Jadi

    dapat disimpulkan Bahwa KB adalah upaya yang dilakukan

    masyarakat secara sadar dalam mengurangi angka kelahiran,

    dengan tindakanpencegahan dan pembatasan kehamilan dengan

    menggunakan metode-metode kontrasepsi untuk mencapai tujuan

    dari program Keluarga Berencana.

    e. Pasangan Usia Subur (PUS)

    Pasangan usia subur yaitu pasangan suami istri yang terikat

    dalam perkawinan yang sah yang umur istrinya antara 15 s/d 49

    tahun, karena kelompok ini merupakan merupakan pasangan yang

    aktif melakukan hubungan seksual dan setiap kegiatan seksual

    dapat mengakibatkan kehamilan. PUS diharapkan secara bertahap

    menjadi peserta keluarga berencana yang aktif sehingga memberi

    efek langsung terhadap penurunan tingkat fertilitas.

    Usia antara 15-49 tahun merupakan usia subur bagi seorang

    wanita, karena pada rentang usia tersebut kemungkinan wanita

    melahirkan anak cukup besar. Wanita yang usianya berada pada

    periode ini disebut wanita usia subur (WUS), dan apabila memiliki

    status kawin maka kita dapat menyebutnya sebagai pasangan Usia

    Subur (PUS).

  • 18

    f. Teori Penggunaan Alat Kontrasepsi

    Dalam keluarga berencana Teori Bongaarts Mengatakan

    bahwa penentu fertilitas adalah Proporsi wanita kawin 15-19 tahun,

    pemakaian Kontrasepsi, Aborsi, kemandulan, Frekuensi hubungan

    seksual, dan mortalitas janin Menurut Kingsley Davis dan Judith

    Bike yakni penurunan Fertilitas diakibatkan oleh adanya Faktor-faktor

    yang mempengaruhi terjadinya kontrasepsi salah satunya adalah

    dengan pemakaian alat Kontrasepsi.

    4. Konsep Efektivitas

    a. Pengertian Efektivitas

    Dalam kamus besar bahasa Indonesia, Efektivitas berasal dari

    kata Efektif yang mempunyai nilai efektif, pengaruh atau akibat, bisa

    diartikan sebagai kegiatan yang bisa memberikan hasil yang

    memuaskan, dapat dikatakan juga bahwa efektivitas merupakan

    keterkaitan antara tujuan dan hasil yang dinyatakan.

    Efektivitas merupakan unsur pokok untuk mencapai tujuan

    atau sasaran yang telah ditentukan didalam setiap organisasi,

    kegiatan ataupun program. Disebut efektif apabila tercapai tujuan

    ataupun sasaran seperti yang telah ditentukan. Hal ini sesuai dengan

    pendapat H. Emerson yang menyatakan bahwa “Efektitivitas adalah

    pengukuran dalam arti tercapainya tujuan yang telah ditentukan

    sebelumnya”.

  • 19

    Efektivitas ditinjau dari sudut pandang pencapaian tujuan,

    dimana keberhasilan suatu program harus mempertimbangkan

    bukan saja sasaran organisasi tetapi juga mekanisme

    mempertahankan diri dalam mengejar sasaran. Dengan kata lain,

    penilaian efektivitas harus berkaitan dengan masalah dan sasaran

    tujuan. Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa

    efektivitas adalah pengukuran dalam arti tercapainya indikator-

    indikator yang telah ditentukan, seperti keberhasilan program,

    keberhasilan sasaran, dan pencapaian tujuan secara menyeluruh.

    Jadi apabila indikator-indikator tersebut tercapai baru dikatakan

    efektif.

    b. Ukuran Efektivitas

    Efektivitas digunakan sebagai tolak ukur untuk

    membandingkan antara rencana dan proses yang dilakukan dengan

    hasil yang dicapai. Sehingga untukmenentukan efektif tidaknya suatu

    program maka diperlukan ukuran-ukuran efektivitas.

    Budiani (2007) mengatakan terdapat beberapa cara untuk

    mengukur efektivitas, dan yang digunakan untuk mengukur

    efektivitas keluarga berencana dalam menekan laju pertumbuhan

    penduduk adalah sebagai berikut:

    1) Sasaran Program

    Merupakan target yang telah ditetapkan pemerintah. Dalam

    hal ini sasaran program keluarga berencana terbagi menjadi dua

  • 20

    yaitu, sasaran langsung yakni pasangan usia subur (PUS), dan

    sasaran tidak langsungnya adalahpelaksana program KB, dalam

    menurunkan fertilitas dengan pendekatan kependudukan.

    2) Sosialisasi Program

    Merupakan titik awal yang menentukan keberhasilan

    program dalam mencapai tujuan yang diharapkan. Dalam hal ini

    sosialisasi yang dilakukan oleh badan keluarga berencana dalam

    memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada yang menjadi

    sasaran program tentang pentingnya program keluarga berencana

    dalam menurunkan tingkat fertilitas serta tujuan-tujuan lain yang

    telah ditetapkan oleh pemerintah.

    3) Keberhasilan Tujuan program

    Merupakan sejauhmana organisasi mencapai tujuan yang

    telah ditetapkan, sehingga program dapat dijalankan sesuai

    dengan kemampuan operasionalnya dan tujuan program keluarga

    berenckeana dalam menurunkan tingkat kelahiran, penurunan

    tingkat mortalitas, pendewasaanusia perkawinan, serta

    meningkatkan ketahanan dan kesejakteraan keluarga, dan

    meratanya pelaksanaan program KB.

    c. Pendekatan Efektivitas

    Pendekatan Efektivitas digunakan untuk mengukur sejauh

    mana aktivitas tersebut efektif. Terdapat beberapa pendekatan yang

    digunakan terhadap efektivitas yaitu:

  • 21

    1) Pendekatan Sasaran

    Pendekatan ini digunakan untuk mengukur sejauhmana

    suatu lembaga berhasil merealisasikan sasaran yang ingin di

    capai. Dalam pendekatan ini pendekatan sasaran menggunakan

    pengukuran efektivitas yang dimulai dengan identifikasi sasaran

    organisasi dan mengukur tingkat keberhasilan organisasi dalam

    mencapai sasaran tersebut.

    2) Pendekatan Sumber

    Pendekatan ini mengukur efektivitas berdasarkan

    keberhasilan suatu lembaga dalam memperoleh berbagai macam

    sumber yang dibutuhkannya yang juga memelihara keadaan serta

    sistem, hal ini dilakukan agar dapat berjalan efektif. Pendekatan

    ini berdasarkan pada teori yang mengenai keterbukaan sistem

    suatu lembaga terhadap lingkunganya, karena suatu lembaga

    mempunyai hubungan yang merata dengan lingkunganya dimana

    dari lingkungan dapat diperoleh sumber-sumber yang merupakan

    input lembaga tersebut dan output yang dihasilkan pada

    lingkunganya.

    3) Pendekatan Proses

    Pendekatan ini digunakan sebagai efisiensi dari suatu

    lembaga internal pada lembaga yang efektif, proses internal

    berjalan dengan lancar dimana kegiatan bagian-bagian yang ada

    dapat berjalan secara terkoordinasi.

  • 22

    B. Penelitian Terdahulu

    Pasra (2014), dalam penelitianya mengenai Efektivitas Program

    Keluarga Berencana Dalam Menekan Laju Pertumbuhan Penduduk Di

    Kota Pekanbaru. Tujuan penelitian untuk mengetahui Efektivitas

    Program Keluarga Berencana Dalam Menekan Laju Pertumbuhan

    Penduduk Di Kota Pekanbaru. Metode analisis data yang digunakan

    dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif.

    Jenis dan sumber data yang digunakan adalah. Data primer dan data

    sekunder. Adapun teknik pengumpulan data menggunakan wawancara,

    observasi, dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan program

    keluarga berencana di kota Pekanbaru belum cukup efektif.

    Merrynce (2013) dalam penelitianya efektivitas pelaksanaan

    program keluarga berencana. Dengan tujuan penelitian untuk

    mengetahui dan menganalisis faktor yang mempengaruhi efektivitas

    keluarga berencana pada Kecamatan Kuantan Tengah Kabupaten

    Kuantan Singingi. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik

    wawancara, dan observasi. Setelah data terkumpul dianalisis dengan

    menggunakan analisis deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hasil

    penelitian menunjukkan mempengaruhi efektivitas keluarga berencana

    padateknik analisis data, Sejalan dengan metode penelitian yang akan

    dilakukan, Serta tema penelitian tentang Keluarga Berencana.

    Secara umum, kajian pustaka atau penelitian terdahulu

    merupakan momentum bagi peneliti untuk mendomentrasikan hasil

  • 23

    bacaan yang ekstensif terhadap literatur-literatur yang berkaitan

    dengan pokok masalahan yang akan ditelit. Kajian tentang variable-

    variabel yang berkaitan dengan migrasi yang sudah banyak dilakukan

    oleh peneliti sebelumnya.

    Tabel 2.1. Tinjauan Empiris

    NoNama/Tahun

    Judul PenelitianMetodeAnalisis

    Hasil Penelitian

    1 Yuningisih,

    2019

    Pengaruh

    implementasi

    program Keluarga

    Berencana (KB)

    terhadap

    penekanan angka

    kelahiran (Fertilitas)

    di RW 02

    Kelurahan

    Cipadung

    Kecamatan Cibiru

    Regresi

    sederhana

    Hasil penelitian

    menunjukkan

    bahwa Progran KB

    berpengaruh

    terhadap

    penekanan angka

    kelahiran (Fertilitas)

    di RW 02 Kelurahan

    Cipadung

    Kecamatan Cibiru.

    Hal ini terlihart

    dengan besarnya

    nilai R square 0,443

    yang berarti bahwa

    program KB

    berpengaruh

    sebesar 44,3% dan

    sisanya dipengaruhi

    oleh factor lain yang

    tidak diteliti dengan

    signifikansi 0,000 <

    0,05

  • 24

    2. Restiyani,

    2019

    Efektivitas Program

    Keluarga

    Berencana (KB)

    Dan Dampaknya

    Terhadap

    pertumbuhan

    penduduk Di Kota

    Denpasar

    Deskriptif

    Kuantitatif

    Berdasarkan hasil

    analisis di ketahui

    bahwa penyuluhan

    program Keluarga

    Berencana (KB)

    efektif dalam

    memberikan

    pengetahuan

    kepada masyarakat

    Kota Denpasar

    sehingga

    diharapkan mampu

    mempengaruhi laju

    pertumbuhan

    penduduk di Kota

    Denpasar.

    3. Eka Putri

    Efendi,

    2016

    Analisis

    Pencapaian

    Program Keluarga

    Berencana (KB)

    dalam menekan

    laju pertumbuhan

    penduduk Di

    Kecamatan

    Pariaman Selatan

    Kota Pariaman

    Tahun 2016

    Analisis

    Kuantittif

    Untuk mengatasi

    permasalahan laju

    pertumbuhan

    penduduk

    diperlukan kebijakan

    pemerintah, Salah

    satunya program

    keluarga Berencana

    (KB). Cakupan KB

    baru dan aktif di

    Kecamatan

    Pariaman Selatan

    masih jauh dari

    target nasional yaitu

    63% sedangkan

  • 25

    target nasional yaitu

    80 % hal ini

    disebabkan oleh

    beberapa 25actor

    seperti minimnya

    jumlah tenaga,

    motivasi. Namu

    besaran ini mampu

    menggambarkan

    kefektifan program

    Keluarga Berencana

    dalam menekan laju

    pertumbuhan

    penduduk di

    Kecamatan

    Pariaman Selatan

    Kota Pariama tahun

    2016.

    4. Devi Dwi

    yana utami

    Pengaruh

    Partisipasi

    Masyarakat Dalam

    Program Keluarga

    Berencana (KB)

    Terhadap laju

    pertumbuhan

    angka kelahiran Di

    Desa Cinta Damai

    Kecamatan

    Patumbak Deli

    Serdang

    Regresi

    sederhana

    Penellitian

    menggunakan

    pembangunan SDM

    sebagi bagian dari

    program

    pembangunan telah

    dilakukan

    pemerintahan pada

    banyak aspek

    kehidupan

    masyarakat

    termasuk termasuk

  • 26

    5 Muhammad

    Rizal, 2016

    Implementasi

    Kebijakan Program

    Keluarga

    Berencana (KB)

    kepada masyarakat

    terhadap

    pertumbuhan

    penduduk di

    Kabupaten Kampar

    (Studi Kasus

    Partisipasi KB Pria

    di Kecamatan

    Kampar Kiri Hilir)

    Deskriptif

    Kualitatif

    Implementasi

    Kebijakan

    Program Keluarga

    Berencana Di

    Kabupaten Kampar

    belum berjalan

    optimal, dimana

    upaya pembinaan

    keluarga

    (penyuluhan) yang

    diberikan oleh

    PLKB Kecamatan

    Kampar Kiri Hilir

    terhadap Pasangan

    Usia Subur (PUS)/

    sangat minim.

    Upaya pembinaan

    KB tersebut juga

    tidak didukung oleh

    peningkatan akses

    informasi dan

    konseling

    (pendidikan) yang

    berdampak

    rendahnya

    pemahaman dan

    partisipasi dalam

    ber- KB di

    Kecamatan Kampar

    Kiri Hilir.

  • 27

    C. Kerangka Konsep

    Kota Makassar adalah Kota dengan jumlah penduduk tertinggi Di

    Sulawesi Selatan, dengan laju pertumbuhan penduduk Kota Makassar

    Tahun 2015-2016 sebesar 1.39% yang lebih tinggi dari pertumbuhan

    penduduk Provinsi yang sebesar 1,01%. Dengan permasalahan

    pertumbuhan penduduk yang masih tinggi di Kota Makassar, sehingga

    pemerinta Kota Makassar terus berusaha untuk menekan laju

    pertumbuhan penduduk yang tinggi dengan kebijakan pemerintah yakni

    Program KB. Yang dinaungi oleh Dinas pengendalian penduduk dan

    KB Kota Makassar dan BKKBN Sulawesi Selatan dengan cita-cita

    untukmewujudkan pembangunan yang berwawasan kependudukan dan

    mewujudkan keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera.

    Dengan, Menggunakan indikator-Indikator yang digunakan untuk

    mengukur efektivitas sebagai berikut:

    1. Sasaran Program

    Merupakan target yang telah ditetapkan pemerintah. Dalam

    hal ini sasaran program keluarga berencana terbagi menjadi dua

    yaitu, sasaran langsung pasangan usia subur (PUS), dan sasaran

    tidak langsungnya adalah pelaksana program KB, dalam

    menurunkan fertilitas dengan pendekatan kependudukan. Sasaran

    program keluarga berencana dikatakan Efektif apabila jumlah

    peserta KB aktif meningkat.

  • 28

    2. Sosialisasi Program

    Merupakan titik awal yang menentukan keberhasilan program

    dalam mencapai tujuan yang diharapkan. Dalam hal ini sosialisasi

    yang dilakukan oleh Badan keluarga berencana dalam memberikan

    pengetahuan dan pemahaman kepada yang menjadi sasaran

    program tentang pentingnya program keluarga berencana dalam

    menurunkan tingkat fertilitas serta tujuan-tujuan lain yang telah

    ditetapkan oleh pemerintah. Sosialisasi program dikatakan efektif

    apabila Masyarakat Khususnya PUS sudah mengetahui dan

    memahami arti penting dan tujuan dilakukanya program Keluarga

    berencana serta mau berpartisiapasi dalam program tersebut.

    3. Keberhasilan Tujuan program

    Yaitu sejauhmana kesesuaian antara hasil pelaksanaan

    program dengan tujuan program yang telah ditetapkan sebelumnya.

    Tujuan program dikatakan efektif apabila tujuan yang telah

    ditetapkan tercapai yakni, menurunkan tingkat fertilitas, menurunkan

    tingkat mortalitas, pendewasaan usia perkawinan, serta meratanya

    program KB.

    Dari beberapa indikator pengukuran program menurut budiani

    (2007) yang telah dijelaskan di atas serta pengukuran ke Efektifannya

    yakni, dilihat dari sasaran program, sosialisasi program, dan

    pencapaian tujuan program. Apabila pelaksanaan program Keluarga

    Berencana memenuhi indikator yang digunakan maka bisa dikatakan

  • 29

    efektif. Namun, apabila indikator yang digunakan tidak memenuhi maka

    dikatakan tidak efektif.

    Adapun kerangka konsep dalam penelitian ini adalah sebagai

    berikut:

    Gambar 2.1 Kerangka Konsep

    D. Hipotesis

    Adapun yang menjadi hipotesis dalam penelitian ini adalah

    sebagai berikut:

    H1 : Terdapat pengaruh program Keluarga Berencana terhadap

    efektivitas BKKBN dalam menekan laju pertumbuhan penduduk.

    H0 : Tidak terdapat pengaruh program Keluarga Berencana terhadap

    efektivitas BKKBN dalam menekan laju pertumbuhan penduduk

    Program BKKBN

    (Variabel x)

    Efektivitas BKKBN

    (Variabel Y)

  • 30

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    A. Pendekatan Penelitian

    Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Deskriptif

    yakni penelitian yang mengumpulkan data sebanyak-banyaknya

    mengenai Pengaruh program BKKBN terhadap efektivitas BKKBN

    dalam menekan laju pertumbuhan penduduk Kota Makassar provinsi

    Sulawesi Selatan

    Sedangkan kuantitatif adalah penelitian yang dituntut

    menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran

    terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya. Demikian juga

    pemahaman akan kesimpulan penelitian disertai dengan tabel grafik,

    bagan atau tampilan lainnya. Penelitian kuantitatif dituntut

    menggunakan angka-angka.

    B. Lokasi dan Waktu Penelitian

    Penelitian ini berlokasi di Kota Makassar, karena dengan melihat

    bahwa Kota Makassar adalah Kota dengan jumlah Penduduk tertinggi

    yang ada di Sulawesi selatan. Serta untuk mempermudah dalam

    memperoleh Data dari Istansi terkait Seperti Dinas Pengendalian

    Penduduk Dan KB Kota Makassar berhubungan dengan data yang

    diperlukan dalam penelitian. Penelitian Dilakukan Mulai tanggal 2

    September sampai dengan 31 Oktober 2019.

    30

  • 31

    C. Jenis dan Sumber Data

    1. Jenis Data

    Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

    jenis penelitian dengan menggunakan metode kuantitatif. Menurut

    Sugiyono (2009: 15) metode kuantitatif adalah metode menganalisis

    data dalam bentuk angka dan perhitungannya menggunakan metode

    statistic, sehingga memudahkan penafsiran data mentah yang

    diperoleh.

    2. Sumber Data

    a. Data Primer yaitu data yang diperoleh langsung dari pegawai

    BKKBN melalui penyebaran kuisioner/angket.

    b. Data Sekunder yaitu data yang di peroleh dari dokumen instansi

    berupa laporan tertulis yang dibuat secara berkala.

    D. Populasi dan Sampel

    1. Populasi

    Menurut Sugiyono (2010:115) bahwa populasi adalah wilayah

    generalisasi yang terdiri objek atau subjek yang mempunyai kualitas

    dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

    dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Adapun Populasi dalam

    penelitian ini adalah pegawai yang bekerja di Kantor BKKBN

    berjumlah 63 orang.

  • 32

    2. Sampel

    Menurut Sugiyono (2014: 91), ”sampel ialah bagian dari jumlah

    dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Bila populasi

    besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada

    populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu,

    maka peneliti dapat mengambil sampel dari populasi itu.

    Berdasarkan hal tersebut, karena populasi 63 orang, maka

    metode pengambilan sampel menggunakan persamaan Slovin yaitu:

    n = ( )Dimana n = Jumlah sampel yang dicari

    N = Jumlah populasi

    e = Batas toleransi error yakni 10%

    Maka, jumlah sampel dalam penelitian ini adalah

    n = ( )n = ( , )n = ( , )

    n = ,n = 38,6 dibulatkan menjadi 39

    Berdasarkan perhitungan pengambilan sampel diatas dengan

    menggunakan rumus Slovin maka dapat diketahui bahwa sampel yang

    digunakan dalam penelitian ini sejumlah 39 orang.

  • 33

    Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan

    menggunakan simple random sampling atau pengambilan sampel

    secara acak. Menurut Sanusi (2011) simple random sampling adalah

    proses memilih dan pengambilan suatu sampling yang mana setiap

    populasi mempunyai peluang yang sama untuk terpilih menjadi

    sampel.

    E. Metode Pengumpulan Data

    Teknik pengumpulan Data yang Dilakukan dalam penelitian Ini

    adalah:

    1. Dokumentasi

    Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.

    Dokumen bisa berbentuk tulisan yang diterbitkan, gambar, atau

    karya-karya monumental seseorang. Proses Melihat kembali sumber

    data dan dokumen yang ada dan digunakan untuk memperluas data

    yang ada.

    2. Kuesioner

    Angket atau kuesioner, merupakan tehnik pengumpulan data

    yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau

    pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Untuk

    mengukur skala ini digunakan skala likert masing-masing pertanyaan

    di beri Skor 1 sampai 5 dengan bobot masing-masing pertanyaan

    sebagai berikut:

  • 34

    a. Jawaban A Sangat Setuju (SS) dengan nilai 5

    b. Jawaban B Setuju (S) dengan nilai 4

    c. Jawaban C Ragu-Ragu (R) dengan nilai 3

    d. Jawaban D Tidak Setuju (TS) dengan nilai 2

    e. Jawaban E Sangat Tidak Setuju (STS) dengan nilai 1.

    F. Metode Analisis Data

    Pada penelitian kali ini metode analisis data yang digunakan

    adalah menggunakan analisis deskriptif kuantitatif, yaitu analisis

    penyusunan laporan data penelitian berupa angka atau data kuantitatif

    yang diangkakan. Sehingga untuk mengetahui sejauh mana pengaruh

    variabel X terhadap Y. Pengelohan data dalam penelitian ini

    menggunakan program SPSS V.20

    1. Uji Instrumen Data

    Uji instrumen dilakukan untuk mengetahui apakah instrumen

    memiliki kelayakan dan dapat dilanjutkan untuk digunakan sebagai

    instrumen dalam penelitian ini atau tidak. Supaya bisa digunakan

    sebagai alat istrumen maka harus memenuhi uji validitas dan uji

    reliabilitas. Peneliti menyebar 39 buah kuesioner kepada pegawai

    yang bekerja di Kantor BKKBN Kota Makassar Provinsi Sulawesi

    Selatan.

    a. Uji Validitas

    Uji validitas atau uji keaslian adalah kegiatan yang dilakukan

    untuk menguji sejauh mana ketepatan kuesioner yang digunakan

  • 35

    sebagai alat ukur. Penelitian dapat dikatakan valid apabila dapat

    mengukur sesuatu yang ingin diukur sehingga dapat mengungkap

    data didalam variabel-variabel yang diteliti secara konsisten.

    Sejalan dengan ungkapan Sugiyono (2013) yang menjelaskan

    bahwa instrument yang valid adalah instrument yang dapat

    mengukur apa yang ingin peneliti ukur. Alat yang digunakan untuk

    mengukur dibantu dengan software SPSS Versi 20.

    b. Uji Reliabilitas

    Selain melakukan uji validasi instrumen, juga harus

    melakukan uji reliabilitas instrumen guna mengukur derajat

    konsistensi suatu alat ukur. Hasil pengukuran bisa dikatakan

    reliabel apabila alat ukur tersebut dapat dipercaya sehingga hasil

    yang didapatkan tetap dan konsisten. Suatu variabel dikatakan

    reliabel jika nilai Cronbach’s Alpha > 0,60.

    2. Uji Asumsi Klasik

    Terdapat asumsi yang harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum

    menggunakan regresi linier sederhana sebagai alat untuk

    menganalisis pengaruh variabel-variabel yang diteliti yaitu uji

    normalitas data. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah dalam

    model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi

    normal (Ghozali, 2012:171). Uji normalitas dilakukan menggunakan

    uji kolomogrof smirnov, dengan kriteria:

  • 36

    a) Nilai signifikasi (p) > 0,05, maka data dinyatakan berdistribusi

    normal

    b) Nilai signifikasi (p) < 0,05, maka data dinyatakan tidak terdistribusi

    normal.

    Analisis data yang digunakan adalah analisa regresi

    sederhana, regresi dipergunakan untuk menelaah hubungan antara

    dua variabel atau lebih, terutama untuk menelusuri pola hubungan

    yang modelnya belum diketahui dengan sempurna, atau untuk

    mengetahui bagaimana variabel independen mempengaruhi variabel

    dependen dalam suatu fenomena yang kompleks. Persamaan

    regresi digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh variabel

    bebas (program BKKBN) terhadap variabel terikat (efektivitas

    BKKBN) dalam mengendalikan laju pertumbuhan penduduk di Kota

    Makassar.

    Analisis regresi linear sederhana digunakan untuk mengetahui

    pengaruh program BKKB terhadap efektivitasBKKBN dalam. Secara

    umum persamaan regresi dirumuskan sebagai berikut:

    Keterangan :

    Y = Efektivitas BKKBN

    a = konstanta

    b = koefisien x

    X = Program BKKBN

    Y = a +bX

  • 37

    BAB IV

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

    1. Profil Lokasi Penelitian

    Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Kota Makassar memiliki

    tugas utama membantu Walikota dalam pelaksanaan kebijakan daerah

    yang bersifat Spesifik yaitu dibidang keluarga berencana Kota

    Makassar. Sejalan dengan pelaksanaan otonomi daerah dan

    implementasi dari semua badan hukum yang ada. Pemerintah Kota

    Makassar telah melaksanakan penataan organisasi perangkat daerah

    di lingkungan pemerintahan Kota Makassar yang tersebar dalam perda

    No.6 Tahun 2005 yaitu dengan dinas pengendalian penduduk dan KB

    Kota Makassar sebagai salah satu lembaga perangkat daerah.

    Pemerintahan Kota Makassar menempatkan fungsi badan keluarga

    berencana Kota Makassar yang mana bersekolah dibadan

    pemberdayaan masyarakat, kemudian membentuk organisasi yang

    berotasi, yaitu Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Kota Makassar

    berdasarkan perda No.3 Tahun 2009.

    Dasar Hukum membentuk badan keluarga berencana peraturan

    pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang pedoman organisasi

    perangkat daerah. Peraturan Daerah Kota Makassar Nomor 2 Tahun

    2009 tentang urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan

    pemerintah Kota Makassar, selain Dasar-Dasar Hukum penetapan

    37

  • 38

    ruang dalam pekerjaan tugas pokok dan fungsinya badan KB Kota

    Makassar pada PP. 38 Tahun 2007 Tentang pembagian urusan

    pemerintahan.

    Penyelenggaraan Pemerintahan dengan semangat otonomi

    daerah, sebutan pada prinsip-prinsip pemenuhan kebutuhan hak-hak

    Masyarakat, peran dan masyarakat, pemerataan, keadilan, dan juga

    perhatian dan kreativitas daerah berdasarkan PP. 38/2007 bahwa

    badan KB Kota Makassar menjadi urusan wajib baik daerah Provinsi,

    Kabupaten dan Kota.

    2. Tugas Pokok dan Fungsi DPPKB Kota Makassar

    Tugas Pokok Dinas pengendalian penduduk dan KB Kota

    Makassar sebagai berikut:

    a. Tugas Pokok

    Menurut peraturan Walikota Makassar Nomor 46 Tahun 2009

    tentang “Uraian tugas jabatan struktural pada Dinas Pengendalian

    Penduduk Kota Makassar, memiliki tugas-tugas Pokok, membina,

    mengkoordinasikan, dan mengendalikan kebijakan dibidang keluarga

    berencana, sejahtera dan pemberdayaan keluarga, pemindahan

    masyarakat, dan pengolahan Data.

    b. Fungsi

    Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana yang di

    maksud, Dinas pengendalian penduduk dan KB Kota Makassar

    mempunyai Fungsi:

  • 39

    1) Penyusunan rumusan kebijakan teknis pengendalian program

    jaminan pelayanan keluarga berencana.

    2) Penyusunan kebijakan pelaksanaan kegiatan pengendalian

    keluarga sejahtera dan pemberdayaan keluarga.

    3) Penyusunan rumusan kebijakan teknis dan fasilitas kerjasama

    terhadap pergerakan dan peran serta masyarakat dalam program

    keluarga

    4) Penyusunan rumusan kebijakan teknis pelaksanaan bidang

    pengolahan data program keluarga berencana.

    5) Penyusunan bimbingan dan pengendalian pelaksanaan koordinasi

    antar satuan kerja perangkat daerah dan penyusunan progam

    keluarga berencana, kesehatan reproduksi, pemberdayaan

    keluarga sejahtera.

    6) Pelaksanaan perencanaan dan pengendalian teknis operasional

    pengelolaan keuangan kepegawaian dan pengurusan barang milik

    daerah yang berada dalam penguasaanya.

    7) Pelaksana kesekritariaan

    8) Pembina unit pelaksana dan tenaga fungsional.

    3. Visi dan Misi

    Visi dinas pengendalian penduduk dan KB Kota Makassar

    “Mewujudkan keluarga kecil bahagia dan sejahtera”

    Visi Kota Makassar 2025

  • 40

    Terwujudnya Kota Maritim, Niaga, pendidikan, budaya dan jasa

    yang berorientasi global berwawasan lingkungan dan paling

    bersahabat.

    Misi Dinas pengendalain penduduk dan KB Kota Makassar

    a. Mengembangankan jejaring pelayanan keluarga berencana yang

    berorientasi pada akses pelayanan terjangkau, kepuasan, konsumen

    secara berkesinambungan.

    b. Menyiapkan dan melaksanakan pelayanan keluarga berencana dan

    kesejakteraan reproduksi.

    c. Meningkatkan kualitas penyelengaraan program keluarga

    berencana.

    4. Struktur Organisasi

    Struktur Organisasi dinas pengendalain penduduk dan KB Kota

    Makassar terdiri dari:

    a. Kepala Dinas

    Dinas pengendalian penduduk dan KB Kota Makassar

    mempunyai Tugas membantu walikota melaksanakan urusan

    pemerintahan bidang pengendalian penduduk dan keluarga

    berencana yang menjadi kewenangan Daerah dan tugas

    pembantuan yang dutugaskan kepada Daerah.

  • 41

    b. Sekretaris

    Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan koordinasi

    pelaksanaan Tugas, pembinaan dan pelayanan administrasi kepada

    semua unit organisasi di lingkungan Dinas.

    1) Sub bagian perencanaan dan pelaporan;

    Sub bagian perencanaan dan pelaporan mempunyai Tugas

    melakukan penyiapan bahan Koordinasi dan penyusunan rencana

    program Kerja, monitoring dan evaluasi serta palaporan

    pelaksanaan program dan kegiatan dinas.

    2) Sub bagian keuangan;

    Sub bagian keuangan mempunyai tugas melakukan administrasi

    dan akuntansi keuangan.

    3) Sub bagian Tata Usaha;

    Sub bagian Tata usaha mempunyai Tugas melakukan urusan

    umum, penatausahaan surat menyurat, urusan rumah tangga,

    kehumasan, dokumnetasi dan investasi barang serta administrasi

    kepegawaian.

    c. Bidang pengendalian penduduk,

    Bidang pengendalian penduduk mempunyai tugas

    melaksanakan kebijakan teknis dibidang pengendalian penduduk di

    Kota Makassar.

  • 42

    1) Kasi pemanduan dan sinkronisasi kebijakan kependudukan;

    Kasi pemanduan dan sinkronisasi kebijakan kependudukan

    mempunyai tugas menyiapkan bahan pembinaan, pembimbingan

    dan pelaksanaan kebijakan teknis, norma, standar, prosedur, dan

    kriteria serta pemantauan dan evaluasi pemanduan dan

    sinkronisasi kebijakan pengendalian penduduk.

    2) Kasi pemetaan perkiraan pengendalian penduduk;

    Kasi pemetaan perkiraan pengendalian penduduk mempunyai

    Tugas menyiapkan bahan pembinaan, pembimbingan dan

    pelaksana kebijakan teknis, norma standar, prosedur dan kriteria

    serta pemantauan dan evaluasi pemetaan perkiraan pengendalian

    penduduk.

    3) Kasi data dan informasi;

    Kasi data dan informasi mempunyai tugas menyiapkan bahan

    pembinaan, pembimbingan dan pelaksanaan kebijakan teknis,

    norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemantauan dan

    evaluasi data dan informasi pengendalian penduduk dan keluarga

    berencana.

    d. Bidang keluarga berencana,

    Bidang keluarga berencana mempunyai tugas melaksanakan

    kebijakan teknis di bidang pelaksanaan keluarga berencana.

  • 43

    1) Kasi pengendalian dan pendistribusian alat kontrasepsi;

    Kasi pengendalian dan pendistribusian alkon mempunyai tugas

    menyiapkan bahan pembinaan dan pelaksanaan kebijakan teknis,

    norma, standar dan prosedur dan kriteria serta pemantauan dan

    evaluasi pengendalian dan pendistribusian alat kontrasepsi.

    2) Kasi jaminan pelayanan keluarga berencana

    Kasi jaminan pelayanan keluarga berencana mempunyai tugas

    menyampaikan bahan pembinaan, pembimbingan dan

    pelaksanaan kebijakan teknis, norma, standar prosedur dan

    kriteria serta pemantauan dan evaluasi jaminan pelayanan

    keluarga berencana.

    3) Kasi pembinaan dan peningkatan kesetaraan keluarga berencana;

    Kasi pembinaan dan peningkatan kesetaraan keluarga berencana

    mempunyai tugas menyiapkan bahan pembinaan, pembimbingan

    dan pelaksanaan kebijakan teknis, standar, prosedur dan kriteria

    serta pemantauan dan evaluasi pembinaan dan peningkatan

    kesertaan ber KB.

    e. Bidang ketahanan dan kesejakteraan keluarga,

    Bidang ketahanan dan kesejakteraan keluarga yang

    mempunyai tugas melaksanakan kebijakan teknis dibidang

    ketahanan dan kesejakteraan.

  • 44

    1) Kasi pemberdayaan keluarga sejahtera;

    Kasi pemberdayaan keluarga sejahtera mempunyai tugas

    menyiapkan bahan pembinaan, pembimbingan dan pelaksanaan

    kebijakan teknis, norma standar prosedur dan kriteria serta

    pemantauan dan evaluasi pemberdayaan keluarga sejahtera.

    2) Kasi bina ketahanan keluarga balita, anak dan lansia;

    Kasi bina ketahanan keluarga balita, anak dan lansia mempunyai

    tugas menyiapkan bahan pembinaan, pembimbingan, dan

    pelaksanaan, kebijakan teknis, norma, standar, prosedur, dan

    kriteria serta pemantauan dan evaluasi pembinaan ketahanan

    keluarga balita anak dan lansia.

    3) Kasi bina ketahanan Remaja;

    Kasi bina ketahanan Remaja mempunyai tugas menyiapkan

    bahan pembinaan, pembimbingan, dan pelaksanaan kebijakan

    teknis norma, standar, prosedur dan kriteria serta pemantauan

    dan evaluasi pembinaan ketahanan remaja.

    f. Bidang penyuluhan dan penggerakan,

    Bidang penyuluhan dan penggerakan mempunyai tugas

    melaksanakan kebijakan teknis dibidang penyuluhan dan

    penggerakan.

    1) Kasi penyuluhan dan KIE;

    Kasi penyuluhan dan KIE mempunyai tugas menyiapkan bahan

    pembinaan, pembimbingan dan pelaksanaan kebijakan teknis,

  • 45

    norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta pemantauan dan

    evaluasi pelaksanaan penyuluhan KIE.

    2) Kasi advokasi dan penggerakan;

    Kasi advokasi dan penggerakan mempunyai tugas menyiapkan

    bahan pembinaan, pembimbingan dan pelaksanaan kebijakan

    teknis, norma, standar, prosedur dan kriteria serta pemantauan

    dan evaluasi pelaksanaan dan advokasi dan penggerakan.

    3) Kasi pendayagunaan PKB/PLKB

    Kasi pendayagunaan PKB/PLKB mempunyai tugas menyiapkan

    bahan pembinaan, pembimbingan, dan pelaksanaan, kebijakan

    teknis, norma, standar, prosedur dan kriteria serta pemantauan

    dan evaluasi pendayagunaan penyuluh keluarga berencana (PKB)

    Petugas lapangan keluarga berencana (PLKB) dan institusi

    masyarakat pedesaan (IMP).

    g. Kelompok Jabatan Fungsional

    Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas melakukan

    kegiatan sesuai dengan jabatan funsional masing-masing

    berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

    h. Unit pelaksana teknis

    Di lingkungan dinas pengendalian penduduk dan keluarga

    berencana dapat dibentuk unit pelaksana teknis berdasarkan

    ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

  • 46

    B. Hasil Penelitian

    1. Deskripsi Responden

    Berdasarkan sampel dari penelitian ini, maka penulis melakukan

    penelitian pengaruh kepuasan mahasiswa terhadap pelayanan

    karyawan pada Universitas Indonesia Timur Makassar. Dalam

    penelitian ini, penulis menjadikan pengolahan data dalam bentuk

    kuesioner yang terdiri dari 5 pernyataan untuk variabel program BKKBN

    (X) dan 6 pernyataan untuk variabel efektivitas BKKBN (Y).

    a. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

    Tabel 4.1Karakteristik jenis responden berdasarkan jenis kelamin

    No Jenis Kelamin Jumlah Persentase

    1 Laki-Laki 17 44%

    2 Perempuan 22 56%

    Total 39 100%Sumber: Data Primer, 2019

    Berdasarkan hasil tabel diatas, maka dapat dilihat bahwa

    jumlah responden berjumlah 39 orang yang terdiri dari 22 orang

    perempuan dengan persentase 56% dan 17 orang laki-laki dengan

    persentase 44%. Denga demikian dapat disimpulkan bahwa

    respoden dalam penelitian ini didominasi oleh perempuan.

  • 47

    b. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

    Tabel 4.2Karakteristik Jenis Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

    No Tingkat Pendidikan Jumlah Persentase

    1 SMA 3 8%

    2 Diploma-III 2 5%

    3 Strata I 25 64%

    4 Magister 9 23%

    Total 39 100%Sumber: Data Primer, 2019

    Berdasarkan hasil tabel diatas, maka dapat dilihat bahwa

    jumlah responden berjumlah 39 orang yang terdiri dari 2 orang

    responden dengan tingkat pendidikan SMA dengan persentase 8%,

    2 orang responden dengan tingkat pendidikan Diploma-III dengan

    persentase 5%, 25 orang responden dengan tingkat pendidikan

    Strata I dengan persentase 64 % dan 9 orang responden dengan

    tingkat pendidikan Magister dengan persentase 23%. Dengan

    demikian, dapat disimpulkan bahwa responden dengan tingkat

    pendidikan Strata I mendominasi penelitian ini.

  • 48

    c. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

    Tabel 4.3Karakteristik Jenis Responden Berdasarkan Usia

    No Usia Jumlah Persentase

    1 20 - 30 Tahun 13 33%

    2 31 – 40 Tahun 15 39%

    3 40 – 50 Tahun 11 28%

    Total 39 100%Sumber: Data Primer, 2019

    Berdasarkan hasil tabel diatas, maka dapat dilihat bahwa

    jumlah responden yang berusia 20 – 30 tahun berjumlah 13 orang

    dengan persentase 33%, responden yang berusia 31 – 40 tahun

    berjumlah 15 orang dengan persentase 39% dan responden yang

    berusia 41 – 50 tahun berjumlah 11 orang dengan persentase 28%.

    Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa yang berusia 31 – 40

    tahun mendomiansi penelitian ini.

    2. Deskripsi Variabel

    Analisis statistik deskriptif variabel penelitian dimaksudkan untuk

    mengetahui distribusi frekuensi dari jawaban responden terhadap hasil

    angket (kuesioner) yang disebarkan. Hasil angket tersebut meliputi

    variabel program BKKBN (X) dan Efektivitas BKKBN (Y) terhadap laju

    pertumbuhan penduduk di Kota Makassar Provinsi Sulawesi Selatan.

  • 49

    a. Program BKKBN

    Tabel 4.4Deskripsi Tanggapan Responden terhadap Program BKKBN

    PernyataanSS S CS TS STS

    MeanF % F % F % F % F %

    P1 22 57 17 43 0 0 0 0 0 0 4,56

    P2 18 46 17 43 3 8 1 3 0 0 4,33

    P3 18 46 21 54 0 0 0 0 0 0 4,46

    P4 18 46 18 46 2 5 1 3 0 0 4,38

    P5 18 46 15 39 4 10 2 5 0 0 4,45

    Rata-Rata 4,18

    Sumber: Data Primer Diolah, 2019

    Tabel 4.4 menunjukkan bahwa pada pernyataan pertama

    responden yang menjawab sangat setuju (SS) sebanyak 22 orang

    dengan persentase 57%, yang menjawab setuju (S) sebanyak 17

    orang dengan persentase 43%, dan tidak ada satupun responden

    yang menjawab cukup setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju.

    Adapun nilai mean pada pernyataan pertama adalah 4,56.

    Pada pernyataan kedua, responden yang menjawab sangat

    setuju (SS) sebanyak 18 orang dengan persentase 46%, yang

    menjawab setuju (S) sebanyak 17 orang dengan persentase 43%,

    responden yang menjawab cukup setuju (CS) sebanyak 3 orang

    dengan persentase 8%, responden yang menjawab tidak setuju (TS)

    sebanyak 1 orang dengan persentase 3% dan tidak ada satupun

  • 50

    responden yang menjawab sangat tidak setuju. Adapun nilai mean

    pada pernyatan kedua adalah 4,33.

    Pada pernyataan ketiga responden yang menjawab sangat

    setuju (SS) sebanyak 18 orang dengan persentase 46%, yang

    menjawab setuju (S) sebanyak 21 orang dengan persentase 54%,

    dan tidak ada satupun responden yang menjawab cukup setuju,

    tidak setuju dan sangat tidak setuju. Adapun nilai mean pada

    pernyataan ketiga adalah 4,46.

    Pada pernyataan keempat, responden yang menjawab sangat

    setuju (SS) sebanyak 18 orang dengan persentase 46%, yang

    menjawab setuju (S) sebanyak 18 orang dengan persentase 46%,

    responden yang menjawab cukup Setuju (CS) sebanyak 2 orang

    dengan persentase 5%, responden yang menjawab tidak setuju (TS)

    sebanyak 1 orang dengan persentase 3% dan tidak ada satupun

    responden yang menjawab sangat tidak setuju. Adapun nilai mean

    pada pernyatan keempat adalah 4,38.

    Pada pernyataan kelima, responden yang menjawab sangat

    setuju (SS) sebanyak 18 orang dengan persentase 46%, yang

    menjawab setuju (S) sebanyak 15 orang dengan persentase 39%,

    responden yang menjawab cukup setuju (CS) sebanyak 4 orang

    dengan persentase 10%, responden yang menjawab tidak setuju

    (TS) sebanyak 2 orang dengan persentase 5% dan tidak ada

  • 51

    satupun responden yang menjawab sangat tidak setuju. Adapun

    nilai mean pada pernyatan kelima adalah 4,45.

    Secara keseluruhan rata-rata mean dari responden untuk

    variabel program BKKBN adalah 4,18.

    b. Efektivitas BKKBN

    Tabel 4.5Deskripsi Tanggapan Responden terhadap Efektivitas BKKBN

    PernyataanSS S CS TS STS

    MeanF % F % F % F % F %

    P1 20 51 14 36 2 5 3 8 0 0 4,30

    P2 10 25 19 49 5 13 5 13 0 0 3,87

    P3 12 31 25 64 2 5 0 0 0 0 4,26

    P4 17 44 20 51 0 0 2 5 0 0 4,33

    P5 13 33 23 59 3 8 0 0 0 0 4,26

    P6 17 44 20 51 2 5 0 0 0 0 4,38

    Rata-Rata 4,23

    Sumber: Data Primer Diolah, 2019

    Tabel 4.4 menunjukkan bahwa pada pernyataan pertama

    responden yang menjawab sangat setuju (SS) sebanyak 20 orang

    dengan persentase 51%, yang menjawab setuju (S) sebanyak 14

    orang dengan persentase 36%, responden yang menjawab cukup

    setuju (CS) sebanyak 2 orang dengan persentase 5%, responden

    yang menjawab tidak setuju (TS) sebanyak 3 orang dengan

    persentase 8% dan tidak ada satupun responden yang menjawab

    sangat tidak setuju. Adapun nilai mean pada pernyataan pertama

    adalah 4,30.

  • 52

    Pada pernyataan kedua, responden yang menjawab sangat

    setuju (SS) sebanyak 10 orang dengan persentase 25%, yang

    menjawab setuju (S) sebanyak 19 orang dengan persentase 49%,

    responden yang menjawab cukup setuju (CS) sebanyak 5 orang

    dengan persentase 13%, responden yang menjawab tidak setuju

    (TS) sebanyak 5 orang dengan persentase 13% dan tidak ada

    satupun responden yang menjawab sangat tidak setuju. Adapun

    nilai mean pada pernyatan kedua adalah 3,87.

    Pada pernyataan ketiga responden yang menjawab sangat

    setuju (SS) sebanyak 12 orang dengan persentase 31%, yang

    menjawab setuju (S) sebanyak 25 orang dengan persentase 64%,

    responden yang menjawab cukup setuju (CS) sebanyak 2 orang

    dengan persentase 5% dan tidak ada satupun responden yang

    menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju. Adapun nilai mean

    pada pernyataan ketiga adalah 4,26.

    Pada pernyataan keempat, responden yang menjawab sangat

    setuju (SS) sebanyak 17 orang dengan persentase 44%, yang

    menjawab setuju (S) sebanyak 20 orang dengan persentase 51%,

    responden yang menjawab tidak setuju (TS) sebanyak 2 orang

    dengan persentase 5% dan tidak ada satupun responden yang

    menjawab cukup setuju dan sangat tidak setuju. Adapun nilai mean

    pada pernyatan keempat adalah 4,33.

  • 53

    Pada pernyataan kelima, responden yang menjawab sangat

    setuju (SS) sebanyak 13 orang dengan persentase 33%, yang

    menjawab setuju (S) sebanyak 23 orang dengan persentase 59%,

    responden yang menjawab cukup setuju (CS) sebanyak 3 orang

    dengan persentase 8%, dan tidak ada satupun responden yang

    menjawab tidak setuju ataupun sangat tidak setuju. Adapun nilai

    mean pada pernyatan kelima adalah 4,38.

    Pada pernyataan keenam, responden yang menjawab sangat

    setuju (SS) sebanyak 17 orang dengan persentase 44%, yang

    menjawab setuju (S) sebanyak 20 orang dengan persentase 51%,

    responden yang menjawab cukup setuju (CS) sebanyak 2 orang

    dengan persentase 5%, dan tidak ada satupun responden yang

    menjawab tidak setuju ataupun sangat tidak setuju. Adapun nilai

    mean pada pernyatan keenam adalah 4,38.

    Secara keseluruhan rata-rata mean dari responden untuk

    variabel efektivitas BKKBN adalah 4,23.

    3. Uji Validitas

    Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya

    suatu kuesioner. Dalam hal ini digunakan item pertanyaan yang

    diharapkan dapat secara valid mengungkapkan variabel yang diukur.

    Kriteria yang digunakan untuk menyatakan suatu instrument dianggap

    valid atau layaknya digunakan dalam pengujian hipotesis apabila nilai

    Correted Item Total Correlation > nilai 0,30.

  • 54

    a. Program BKKBN

    Hasil Uji validitas variabel program BKKBN (X) dapat dilihat

    pada tabel 4.6 berikut:

    Tabel 4.6Validitas program BKKBN (X)

    Variabel PernyataanCorrected Item-

    Total Correlation

    Cut of

    PointKet

    Program

    BKKBN

    P1 0,778 0,30 Valid

    P2 0,585 0,30 Valid

    P3 0,652 0,30 Valid

    P4 0,371 0,30 Valid

    P5 0,645 0,30 Valid

    Sumber: Data Primer Diolah, 2019

    Berdasarkan Tabel diatas dapat dikatakan bahwa seluruh

    kuesioner mengenai variabel X (Program BKKBN) dapat dikatakan

    valid karena nilai dari R-hitung dari setiap item pernyataan lebih

    besar dibandingkan nilai R-tabel.

    b. Efektivitas BKKBN

    Hasil Uji validitas variabel program BKKBN (X) dapat dilihat

    pada tabel 4.7 berikut:

  • 55

    Tabel 4.7Validitas Efektivitas BKKBN (Y)

    Variabel PernyataanCorrected Item-

    Total Correlation

    Cut of

    PointKet

    Efektivitas

    BKKBN

    P1 0,750 0,30 Valid

    P2 0,472 0,30 Valid

    P3 0,631 0,30 Valid

    P4 0,730 0,30 Valid

    P5 0,525 0,30 Valid

    P6 0,618 0,30 Valid

    Sumber: Data Primer Diolah, 2019

    Berdasarkan Tabel diatas dapat dikatakan bahwa seluruh

    kuesioner mengenai variabel Y (Efektivitas BKKBN) dapat dikatakan

    valid karena nilai dari R-hitung dari setiap item pernyataan lebih

    besar dibandingkan nilai R-tabel.

    4. Uji Reliabilitas

    Selain melakukan uji validasi instrumen, juga harus melakukan uji

    reliabilitas instrumen guna mengukur derajat konsistensi suatu alat

    ukur. Hasil pengukuran bisa dikatakan reliabel apabila alat ukur

    tersebut dapat dipercaya sehingga hasil yang didapatkan tetap dan

    kosisten. Suatu variabel dikatakan reliabel jikan nilai Cronbach’s Alpha

    > 0,60.

  • 56

    a. Uji Reliabel program BKKBN (X)

    Tabel 4.8Nilai Cronbach’s Alpha Variabel X (Program BKKBN)

    Reliability Statistics

    Cronbach's Alpha

    Cronbach's Alpha Based

    on Standardized Items N of Items

    .794 .819 5Sumber: Data Primer Diolah, 2019

    Pada aitem kuisioner variabel program BKKBN tingkat

    signifikan 5% koefisien alpha 0,819 kemudian nilai ini dibandingkan

    dengan nila r tabel dengan nilai N of items = 5, ini berarti r alpha

    lebih besar dari r tabel sehingga dari hasil tersebut dapat

    disimpulkan bahwa aitem kuisioner yang diuji sangat reliable.

    b. Uji Reliabel Efektivitas BKKBN (Y)

    Tabel 4.9Nilai Cronbach’s Alpha Variabel Y (Efektivitas BKKBN)

    Reliability Statistics

    Cronbach's Alpha

    Cronbach's Alpha Based

    on Standardized Items N of Items

    .829 .845 6Sumber: Data Primer Diolah, 2019

    Pada aitem kuisioner variabel Efektivitas BKKBN tingkat

    signifikan 5% koefisien alpha 0,845 kemudian nilai ini dibandingkan

    dengan nila r tabel dengan nilai N of items = 6, ini berarti r alpha

    lebih besar dari r tabel sehingga dari hasil tersebut dapat

    disimpulkan bahwa aitem kuisioner yang diuji sangat reliable.

  • 57

    5. Uji Asumsi Klasik

    a. Uji Normalitas

    Uji normalitas dilakukan melalui perhitungan regresi dengan

    SPSS versi 20 yang dideteksi melalui dua pendekatan grafik, yaitu

    analisa grafik histogram dan analisa grafik normal p-plot yang

    membandingkan antara dua observsi dengan distribusi mendekati

    distribusi normal.

    1) Grafik Histogram

    Gambar 4.1Grafik Histogram

    Berdasarkan tampilan gambar di atas, dapat dilihat bahwa

    dari grafik histogram yang berbentuk lonceng, grafik tersebut tidak

    miring kesamping kiri maupun kanan yang artinya adalah data

    kusisoner yang disebar kepada pegawai BKKBN Kota Makassar

    Provinsi Sulawesi Selatan berdistribusi normal.

  • 58

    2) Grafik Normal P-Plots

    Kenormalan distribusi sebuah data merupakan sebuah

    keharusan yang mesti terpenuhi ketika hendak melakukan statistik

    parametrik (dalam hal ini analisis regresi linear).

    Uji normal probabiliti plot atau ada juga yang menyebut uji

    p-plots menjadi salah satu alternatif yang paling efektif untuk

    mendeteksi apakah data yang dianalisis berdistribusi normal atau

    tidak. Pedoman pengambilan keputusan dalam uji p plots ini

    adalah

    jika titik-titik data berada didekat atau mengikuti garis

    diagonalnya maka dapat dikatakan bahwa nilai residual

    berdistribusi normal

    Jika titik-titk data menjauh dan tidak tersebar disekitaran garis

    diagonal maka dapat dikatakan bahwa nilai residual tidak

    berdistribusi normal.

    Gambar 4.2Grafik Normal P-Plots

  • 59

    Berdasarkan tampilan gambar diatas, dapat dilihat bahwa

    data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

    diagonal, sehingga dapat dikatakan bahwa model regresi

    memenuhi asumsi normalitas.

    6. Uji Regresi Linear

    Tabel 4.10Uji Regresi Linear

    Model Summaryb

    Model R R Square

    Adjusted R

    Square

    Std. Error of the

    Estimate

    1 .328a .618 .084 3.211

    a. Predictors: (Constant), Program BKKBN

    b. Dependent Variable: Efektivitas BKKBNSumber: Data Primer Diolah, 2019

    Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa besarnya nilai korelasi

    atau hubungan (R) yaitu sebesar 0,328 dan dijelaskan besarnya

    persentase pengaruh program BKKBN (X) terhadap Efektivitas BKKBN

    dalam mengendalikan laju pertumbuhan penduduk (Y) yang disebut

    koefisien determinasi yang merupakan hasil kuadran dari nilai R.

    Besarnya koefisien determinasi (R square) adalah 0,618 mengandung

    pengertian bahwa program BKKBN berpengaruh sebesar 61,8%

    terhadap Efektivitas BKKBN dalam mengendalikan laju pertumbuhan

    penduduk di Kota Makassar Provinsi Sulawesi Selatan. Adapun sisanya

    dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini

  • 60

    Tabel 4.11Nilai Anova

    ANOVAa

    Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

    1 Regression 46.116 1 46.116 4.472 .001b

    Residual 381.576 37 10.313

    Total 427.692 38

    a. Dependent Variable: Efektivitas BKKBN

    b. Predictors: (Constant), Program BKKBNSumber: Data Primer Diolah, 2019

    Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa Pengaruh nyata

    program BKKBN terhadap Efektivitas BKKBN dalam mengendalikan

    laju pertumbuhan penduduk di Kota Makasar Provinsi Sulawesi Selatan

    telihat dengan besarnya nilai F hitung sebesar 4.472 dengan tingkat

    signifikansi/probabilitas 0,01 < 0,05, maka model regresi dapat dipakai

    untuk memprediksi variabel Efektivitas BKKBN.

    Tabel 4.12Nilai Coefficients

    Coefficientsa

    Model

    Unstandardized Coefficients

    Standardized

    Coefficients

    t Sig.B Std. Error Beta

    1 (Constant) 35.155 4.613 7.621 .000

    Program BKKBN .441 .209 .328 2.115 .001

    a. Dependent Variable: Efektivitas BKKBNSumber: Data Primer Diolah, 2019

    Pada hasil analisis regresi linear diketahui bahwa nilai Constant

    (a) = 35,155 sedangkan nilai b (Program BKKBN) = 0,441 sehingga

    persamaan regresinya adalah

  • 61

    Y = a + bX

    = 35,155 + 0,441X

    Persamaan diatas dapat diterjemahkan bahwa:

    Konstanta sebesar 35,155 menyatakan bahwa jika tidak ada Nilai

    program BKKBN maka pengaruh efektivitas BKKBN tetap 35,155.

    Kofisien regresi dari kinerja karyawan (X) sebesar 0,441 menyatakan

    bahwa setiap penambahan satu nilai program