PENGARUH PROFITABILITAS, VOLUME PERDAGANGAN …repository.umrah.ac.id/490/1/JURNAL SIVA SILVANA...
Transcript of PENGARUH PROFITABILITAS, VOLUME PERDAGANGAN …repository.umrah.ac.id/490/1/JURNAL SIVA SILVANA...
1
PENGARUH PROFITABILITAS, VOLUME PERDAGANGAN SAHAM,
KEBIJAKAN DIVIDEN, DAN TINGKAT SUKU BUNGA SBI TERHADAP
RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN PROPERTY DAN REAL ESTATE
YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2014-2016.
Siva Silvana, Fatahurrazak, Asri Eka Ratih
Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Maritim Raja Ali
Haji
Tanjungpinang, Kepulauan Riau
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh profitabilitas, volume
perdagangan saham, kebijakan dividen dan tingkat suku bunga SBI terhadap
return saham pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar diBEI tahun
2014-2016 secara parsial maupun simultan. Penelitian ini menggunakan data
sekunder. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan property dan
real estate yang terdaftar di BEI tahun 2014-2016. Sampel diperoleh dengan
menggunakan metode purposive sampling. Berdasarkan kriteria yang ada,
didapatkan 17 perusahaan yang menjadi sampel penelitian. Teknik analisis data
yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda dengan signifikansi 0,05.
Berdasarkan hasil uji hipotesis (uji-t) menunjukkan bahwa profitabilitas
berpengaruh terhadap return saham. Volume perdagangan saham, kebijakan
dividen dan tingkat suku bunga SBI tidak berpengaruh terhadap return saham.
Secara simultan, profitabilitas, volume perdagangan saham, kebijakan dividen dan
tingkat suku bunga SBI berpengaruh terhadap return saham. Nilai koefisien
determinasi (R2) sebesar 0,173, hal ini menunjukkan kemampuan variabel bebas
dalam menjelaskan variasi variabel terikat sebesar 17,3% sedangkan sisanya
82,7% dijelaskan variabel lain diluar model.
Kata kunci : Return saham, profitabilitas, volume perdagangan saham, kebijakan
dividen, tingkat suku bunga SBI.
PENDAHULUAN
Pasar modal merupakan pasar instrumen keuangan jangka pendek ataupun
jangka penjang untuk diperjual belikan baik dalam bentuk hutang maupun modal
sendiri yang diterbitkan oleh pemerintah, public authorities dan perusahaan
swasta (Azis dkk, 2015:5). Bentuk instrumen dipasar modal disebut efek, yaitu
2
surat berharga berupa saham, obligasi, bukti right, bukti waran, dan produk
turunan atau biasa disebut derivative.
Investasi saham menjadi salah satu yang paling diminati dari berbagai
jenis instrumen yang ditawarkan di pasar modal. Tujuan dari investasi saham
adalah untuk memperoleh imbal hasil (return). Return saham yang tinggi akan
menarik minat investor untuk melakukan investasi. Menurut Gumanti (2011:55),
investor akan mendapatkan imbal hasil (return) berupa Capital gain dan dividen.
Capital gain merupakan selisih dari harga saham saat dibeli dengan harga saham saat
dijual. Sedangkan dividen merupakan keuntungan yang dibagikan oleh perusahaan
kepada pemegang sahamnya sesuai dengan porsi kepemilikannya masing-masing,
dan biasanya dibagikan bila perusahaan memperoleh laba bersih.
Sebelum mengambil keputusan investasi dan meminimalkan risiko,
investor memerlukan informasi-informasi yang berhubungan dengan emiten untuk
melakukan pertimbangan dan analisa. Perilaku investor dapat dilihat melalui
analisis faktor fundamental dan teknikal. Menurut Azis dkk (2015:256), faktor
fundamental menganalisis kondisi keuangan dengan menerjemahkan berbagai
informasi keadaan ekonomi perusahaan, termasuk berita, laporan dan kebijakan
yang dikeluarkan oleh perusahaan yang menerbitkan saham tersebut. Informasi
teknikal diperoleh dari luar perusahaan seperti ekonomi, politik, dan finansial
(Romayani, 2017).
Dari sudut pandang investor, salah satu indikator penting untuk menilai
prospek perusahaan dimasa mendatang adalah dengan melihat sejauhmana
perusahaan menghasilkan keuntungan. Return on equity (ROE) termasuk dalam
faktor fundamental. Menurut Azis dkk (2015:257), return on equity menunjukkan
kemampuan perusahaan dalam menciptakan laba atau keuntungan dari modal
sendiri. Semakin tinggi ROE maka semakin tinggi pula kepercayaan investor. Jika
nilai ROE tinggi maka harga saham akan cenderung tinggi sehingga akan
meningkatkan return dan pendapatan para pemegang saham.
Selain menganalisa profitabilitas selanjutnya investor dapat melakukan
analisa teknikal dengan menganalisis volume saham yang diperdagangkan dibursa
saham. Volume perdagangan menggambarkan banyaknya jumlah penawaran
saham dan permintaan saham dipasar (Anggeris, 2014). Volume perdagangan
saham sangat penting karena merupakan salah satu indikator likuiditas saham atas
suatu informasi yang terdapat dipasar modal. Jika volume perdagangan saham
besar maka saham tersebut sangat diminati oleh banyak investor. Kecenderungan
investor yang tertarik pada saham memberikan return saham tinggi walau
beresiko Azis dkk, (2015: 275).
Pemegang saham perlu menilai keputusan keuangan perusahaan salah
satunya adalah menilai kebijakan dividen. Kebijakan dividen merupakan
keputusan untuk membagi laba yang diperoleh kepada pemegang saham sebagai
3
dividen atau akan menahan dalam bentuk laba ditahan untuk digunakan sebagai
pembiayaan investasi pada masa yang akan datang. Menurut Sartono (2015:281),
apabila perusahaan memilih untuk membagikan laba sebagai dividen, maka akan
mengurangi laba yang ditahan dan selanjutnya mengurangi total sumber dana
intern financing. Oleh karena itu perusahaan harus dapat mengalokasikan laba
bersihnya dengan bijaksana untuk memenuhi dua kepentingan yang berbeda.
Pembuatan keputusan yang tepat dalam kebijakan dan pembayaran dividen dapat
memaksimalkan nilai perusahaan.
Hal penting lainnya yang tidak bisa diabaikan adalah melihat kondisi
ekonomi makro. Secara makro ekonomi, yang mempengaruhi return saham
adalah tingkat suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI). Jika tingkat suku
bunga perbankan dinaikkan oleh Bank Indonesia, maka akan berakibat negatif
terhadap harga saham yang ada dibursa karena ada kecenderungan investor akan
mengalihkan dana investasinya pada produk investasi deposito yang ada
diperbankan. Sehingga hal ini menyebabkan harga saham akan turun diikuti
dengan menurunnya return saham. Suku bunga yang terlalu tinggi akan
mempengaruhi nilai sekarang aliran kas perusahaan, sehingga kesempatan-
kesempatan investasi yang ada tidak menarik lagi (Faoriko, 2013).
Objek penelitian ini adalah sektor property dan real estate yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia alasannya adalah sektor ini bersifat jangka panjang dan
akan tumbuh sejalan dengan pertumbuhan ekonomi.. Sektor ini juga masih
berpotensi untuk melanjutkan perkembangannya karena banyaknya sentimen
positif, Sebagai contoh harga tanah yang cenderung naik. penyebabnya adalah
ketersediaan tanah bersifat tetap dan terbatas bila dibandingkan dengan
permintaan akan tanah terus meningkat karena bertambahnya jumlah penduduk.
Penentu harga bukanlah pasar tetapi orang yang menguasai tanah (Rachbini dalam
Fuadi, 2009) hal ini menjadi daya tarik investor untuk menanamkan sahamnya
pada sektor ini.
Berdasarkan pemaparan latar belakang tersebut, maka peneliti tertarik
untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Profitabilitas, Volume
Perdagangan Saham, Kebijakan Dividen, Dan Tingkat Suku Bunga SBI Terhadap
Return Saham pada Perusahaan Property Dan Real Estate yang Terdaftar di BEI
Periode 2014-2016”.
TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
Saham
Menurut Azis dkk (2015:77-79), saham didefinisikan sebagai tanda
penyertaaan atau kepemilikan investor individual atau investor institusional atau
trader atas sejumlah dana yang diinvestasikan dalam suatu perusahaan.
4
Return Saham
Menurut Fahmi (2015:166), return adalah keuntungan yang diperoleh
perusahaan individu dan institusi dari hasil kebijakan investasi yang
dilakukannya. return diklasifikasikan dalam 2 Kelompok yaitu return realisasi
(actual return) dan return yang diharapkan (expected return). Menurut Faoriko
(2013), return ekspektasian lebih penting dibandingkan return historis (realisasi)
karena return ini menjadi return yang diharapkan oleh semua investor di masa
yang akan datang.
Investor akan mendapatkan imbal hasil (return) berupa Capital gain (loss)
dan Yield. Capital gain (loss) merupakan selisih dari harga saham saat dibeli dengan
harga saham saat dijual. Sedangakan Yield merupakan penerimaan yang diterima
investor secara periodik, misalnya berupa dividen atau pembayaran bunga yang
dinyatakan dalam presentase dari modal awal yang ditanamkan (Gumanti, 2011:54).
Profitabilitas
Profitabilitas merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba melalui semua kemampuan dan sumber
daya yang dimilikinya yaitu yang berasal dari kegiatan penjualan, penggunaan
aset maupun pengunaan modal. Profitabilitas diukur dengan ROE.
Semakin besar nilai ROE maka tingkat pengembalian yang diharapkan
investor juga besar. oleh sebab itu investor akan mencari saham perusahaan tersebut
sehingga menyebabkan permintaan bertambah dan harga penawaran dipasar sekunder
pada perusahaan tersebut terdorong naik. Naiknya harga saham akan diikuti dengan
meningkatnya return saham. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Sari (2016)
dan Romayani (2017) menyatakan bahwa profitabilitas yang diproksikan dengan
Return on Equity (ROE) memiliki pengaruh positif signifikan terhadap return
saham.
H1 : Diduga ROE berpengaruh terhadap return saham pada perusahaan Property
dan real estate yang terdaftar di BEI tahun 2014-2016.
Volume Perdaganagn Saham
Volume perdagangan saham yang tinggi menghasilkan return saham yang
besar karena saham tersebut aktif diperdagangkan dan digemari oleh para
investor. Investor akan tertarik dengan aktivitas perdagangan saham dengan
volume lembar saham yang banyak karena akan membantu menentukan intensitas
pergerakan harga saham. Pergerakan harga saham yang naik secara signifikan
akan meningkatkan return saham. Oleh karena itu saham dengan jumlah transaksi
aktif ditafsirkan sebagai tanda pasar saham akan membaik. Ketika suatu keadaan
5
pasar membaik maka akan memberikan return saham yang maksimal (Kosasi,
2016). Hasil Penelitian yang dilakukan Kosasi dan Prasetiono (2016) menyatakan
volume perdagangan saham berpengaruh positif terhadap return saham.
H2 : Diduga volume perdagangan saham berpengaruh terhadap return saham pada
perusahaan property dan real estate yang terdaftar di BEI tahun 2014-2016.
Kebijakan Dividen
Menurut Sartono (2015:281), kebijakan dividen merupakan keputusan
apakah laba yang diperoleh perusahaan pada akhir tahun akan dibagi kepada
pemegang saham dalam bentuk dividen atau akan ditahan untuk menambah modal
guna pembiayaan dimasa yang akan datang. Kebijakan dividen diukur
menggunakan Dividend payout ratio (DPR).
Perusahaan yang memiliki DPR (Dividend payout ratio) yang tinggi akan
menyebabkan nilai sahamnya meningkat karena investor memiliki kepastian
pembagian dividen yang lebih baik atas investasinya. Semakin stabil suatu
perusahaan menetapkan pembayaran dividen semakin positif pandangan investor
terhadap perusahaan tersebut di pasar bursa, sehingga menimbulkan naiknya
permintaan saham, dengan naiknya permintaan saham menyebabkan harga saham
naik dan diikuti dengan meningkatnya return saham.
Hasil penelitian yang dilakukan Riawan (2017) menyatakankebijakan
dividen memiliki pengaruh yang positif terhadap return saham.
H3 : Diduga kebijakan dividen berpengaruh terhadap return saham pada
perusahaan property dan real estate yang terdaftar diBEI tahun 2014-2016.
Tingkat Suku Bunga SBI
Hubungan pergerakan tingkat suku bunga dengan pergerakan harga saham
adalah suku bunga yang tinggi akan menurunkan minat investor untuk
menanamkan sahamnya pada pasar modal dan lebih memilih investasi pada
perbankan dalam bentuk deposito atau tabungan yang memberikan pengembalian
yang lebih tinggi sehingga akan berakibat pada turunnya harga saham yang diikuti
dengan return saham.
Sebaliknya jika pergerakan tingkat suku bunga mengalami penurunan
maka harga-harga saham naik karena para investor akan beralih investasi kepada
instrumen saham. Kenaikan harga saham akan diikuti dengan naiknya return
saham. Berdasarkan penelitian terdahulu Firdausi dan Riduwan (2017) tingkat
suku bunga Bank Indonesia berpengaruh negatif terhadap return saham
H4 : Diduga tingkat suku bunga SBI berpengaruh terhadap return saham pada
perusahaan Property dan real estate pada tahun 2014-2016.
6
Kerangka Pemikiran
Gambar 1
Kerangka Pemikiran
METODE PENELITIAN
Definisi Operasional Variabel
Variabel-variabel dalam penelitian ini menggunakan 4 variabel bebas/
independent (X) yaitu profitabilitas, volume perdagangan saham, kebijakan
dividen, dan tingkat suku bunga SBI dan satu variabel terikat/dependent yaitu
return saham (Y). Masing-masing variabel penelitian secara operasional dapat
didefinisikan sebagai berikut :
Tabel 1
Definisi Operasional Variabel
No Variabel Definisi Pengukuran Skala
1 Return
Saham
Imbal hasil yang diperoleh
oleh pemegang saham atas
investasi yang dilakukannya,
dengan cara
membandingkan harga
saham periode sekarang
dikurangi harga saham
Rt = ( )
Rasio
7
periode sebelumnya, dibagi
harga saham periode
sebelumnya.
2 Profitabilit
as
ROE merupakan salah satu
rasio profitabilitas yang
mengukur efesiensi
perusahaan dengan cara
membandingkan antara laba
bersih yang tersedia dibagi
dengan jumlah ekuitas yang
menghasilkan laba tersebut.
ROE =
Rasio
4
Volume
Perdagang
an Saham
volume perdagangan saham
adalah banyaknya lembaran
saham suatu emiten yang
diperjualbelikan dipasar,
yaitu dengan cara
membandingkan jumlah
saham yang
diperdagangkan, dibagi
jumlah saham yang beredar.
VPSt =
∑ saham yang diperdagangkan ∑ saham yang
beredar
Rasio
5 Kebijakan
Dividen
Kebijakan dividen
merupakan keputusan
apakah laba yang diperoleh
perusahaan pada akhir tahun
akan di bagi kepada
pemegang saham dalam
bentuk dividen atau akan di
tahan untuk menambah
modal guna pembiayaan
dimasa yang akan datang
dengan cara
membandingkan jumlah
dividen yang dibayarkan
kepada pemegang saham
dengan laba bersih per
saham.
DPR =
Rasio
6
Tingkat
Suku
Bunga
SBI
setiap pertengahan bulan,
pelaku pasar modal
menunggu pengumuman BI
Rate yang menjadi acuan
untuk SBI rate. Hal ini
dikarenakan BI rate
merupakan salah satu
indikator ekonomi yang
mempengaruhi pergerakan
saham dipasar modal.
Rata-rata suku bunga
lelang SBI rate
Perse
ntase
8
Populasi dan Sampel
Populasi
Menurut (Sugiyono,2013:14), populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari, dan kemudian ditarik suatu
kesimpulan. Populasi dalam penelitian ini adalah semua perusahaan bidang
property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2014-2016
yaitu berjumlah 45 perusahaan.
Sampel
Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah metode purposive
sampling. Purposive sampling adalah suatu sampel dipilih secara cermat dengan
mengambil orang atau objek penelitian yang selektif dan mempunyai ciri-ciri
yang khusus dari populasi sehingga dapat dianggap cukup representatif. Sampel
dalam penelitian ini dipilih berdasarkan kriteria. Adapun Kriteria pengambilan
sampel dalam penelitian ini pada tabel 3.1 :
Tabel 2
Kriteria Penentuan Sampel
Metode Analisis Data
Uji Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif digunakan untuk memberi gambaran secara
statistik atas variabel-variabel independen dan dependen. Informasi yang terdapat
No Kriteria Jumlah
1 Perusahaan Property dan real estate yang terdaftar di BEI
selama periode pengamatan 2014-2016. 45
2 Perusahaan yang tidak menerbitkan laporan keuangan selama
periode pengamatan 2014-2016. (3)
3 Perusahaan yang menggunakan mata uang selain Rupiah pada
laporan keuangannya selama periode pengamatan 2014-2016. (0)
4 Perusahaan yang mengalami kerugian selama periode
pengamatan 2014-2016. (9)
5 Perusahaan yang tidak membagikan dividen selama periode
pengamatan tahun 2014-2016. (16)
Total yang dijadikan Sampel 17
9
dalam statistik deskriptif berupa nilai rata-rata (mean), nilai minimum, nilai
maksimum, dan standart deviasi (Ghozali,2013:19).
Uji Asumsi Klasik
Pengujian asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini meliputi uji
normalitas, uji multikolonieritas, uji heterokedastisitas dan uji autokorelasi.
Uji Hipotesis
Dalam penelitian ini akan melakukan uji hipotesis dengan menggunakan
uji t (parsial) dan uji f (simultan) dan uji koefisien determinasi (R2).
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Analisis Statistik Deskriptif
Informasi yang terdapat dalam statistik deskriptif berupa nilai rata-rata
(mean), nilai minimum, nilai maksimum, dan standar deviasi (Ghozali,2013:19).
Tabel 3
Hasil Uji Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
ROE 51 ,02 ,32 ,1465 ,07251
VPS 51 ,00 1,68 ,3457 ,35833
KEB_DEVIDEN 51 ,04 2,54 ,2369 ,36046
SBI 51 ,06 ,07 ,0674 ,00296
RETURN_SAHAM 51 -,60 1,06 ,1634 ,40342
Valid N (listwise) 51
Sumber : Output SPSS 21, Data diolah 2017
Uji Asumsi Klasik
Uji Normalitas
Gambar 2
Hasil Uji Normalitas
10
Berdasarkan pada gambar 2 diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pada
grafik normal P-Plot terlihat dari titik-titik yang menyebar disekitar garis diagonal
dan penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. Hal ini menunjukkan bahwa
data yang digunakan dalam penelitian ini terlah berdistribusi secara normal.
Tabel 3
Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 51
Normal Parametersa,b
Mean ,0000000
Std. Deviation ,35194427
Most Extreme
Differences
Absolute ,132
Positive ,132
Negative -,072
Kolmogorov-Smirnov Z ,942
Asymp. Sig. (2-tailed) ,337
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data
Sumber : output SPSS 21, data diolah 2017
Berdasarkan Tabel 3 diatas dapat dilihat nilai Asymp. Sig. (2-tailed)
sebesar 0.337 dimana nilai tersebut lebih besar dari nilai signifikansi 0.05
sehingga dapat disimpulkan bahwa data residual tersebut berdistribusi normal.
Uji Multikoloniearitas
Tabel 4
Hasil Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. Collinearity
Statistics
B Std.
Error
Beta Tolera
nce
VIF
1
(Constant) -2,634 1,215 -2,169 ,035
ROE 2,016 ,819 ,362 2,461 ,018 ,763 1,310
VPS ,142 ,159 ,126 ,894 ,376 ,833 1,200
KEB_DEVIDEN -,021 ,152 -,019 -,138 ,891 ,895 1,117
SBI 36,456 18,234 ,267 1,999 ,052 ,927 1,078
a. Dependent Variable: RETURN_SAHAM
Sumber : output SPSS 21, data diolah 2017
11
Berdasarkan tabel 4 menunjukkan hasil pengujian uji multikolonieritas
dapat dilihat bahwa masing-masing variabel memiliki nilai Tolerance > 0.1 dan
memiliki nilai VIF <10, maka dapat disimpulkan tidak terjadi multikolonieritas.
Uji Heteroskedastisitas
Tabel 5
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Correlations
ROE VPS KEB_DEVIDEN SBI Unstandardiz
ed Residual
Sp
ear
ma
n's
rho
ROE
Correlation
Coefficient
1,000 -,384** ,010 ,387
** ,022
Sig. (2-tailed) . ,005 ,944 ,005 ,881
N 51 51 51 51 51
VPS
Correlation
Coefficient
-,384** 1,000 -,024 ,002 ,030
Sig. (2-tailed) ,005 . ,866 ,991 ,833
N 51 51 51 51 51
KEB_DEVID
EN
Correlation
Coefficient
,010 -,024 1,000 ,021 -,014
Sig. (2-tailed) ,944 ,866 . ,883 ,923
N 51 51 51 51 51
SBI
Correlation
Coefficient
,387** ,002 ,021 1,000 ,042
Sig. (2-tailed) ,005 ,991 ,883 . ,768
N 51 51 51 51 51
Unstandardiz
ed Residual
Correlation
Coefficient
,022 ,030 -,014 ,042 1,000
Sig. (2-tailed) ,881 ,833 ,923 ,768 .
N 51 51 51 51 51
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sumber : Output SPSS 21, data diolah 2017
Berdasarkan tabel 4 hasil uji Spearman diatas dapat dilihat bahwa nilai sig.
(2-tailed) dari variabel likuiditas, profitabilitas, Volume perdagangan saham
Kebijakan Dividen da Tingkat Suku Bunga SBI lebih besar dari 0.05. dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa data bebas dari masalah heterokedastisitas.
12
Gambar 3
Grafik Scatterplot
Berdasarkan Gambar 3 menunjukkan bahwa data tersebar secara acak dan
tidak membentuk suatu pola tertentu. Data tersebar baik diatas maupun dibawah
angka 0 pada sumbu Y. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat
heterokedastisitas dalam mdel regresi yang digunakan.
Uji Autokorelasi
Tabel 5
Hasil Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the
Estimate
Durbin-Watson
1 ,489a ,239 ,173 ,36693 2,028
a. Predictors: (Constant), SBI, VPS, KEB_DEVIDEN, ROE
b. Dependent Variable: RETURN_SAHAM
Sumber : Output SPSS 21 data diolah 2017
Dari tabel DW didapatkan nilai batas bawah (dL) adalah 1,7281 dan nilai
batas atas (dU) adalah 2,278. Nilai DW 2,028 sehingga 1,7281 < 2,028 < 2,278.
Hal ini menunjukkan tidak terjadi autokorelasi antar variabel independen sehingga
model regresi layak digunakan.
Uji Hipotesis
Analisis Uji Parsial (T)
Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas
atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen.
13
Tabel 6
Hasil Uji T
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) -2,634 1,215 -2,169 ,035
ROE 2,016 ,819 ,362 2,461 ,018
VPS ,142 ,159 ,126 ,894 ,376
KEB_DEVIDEN -,021 ,152 -,019 -,138 ,891
SBI 36,456 18,234 ,267 1,999 ,052
a. Dependent Variable: RETURN_SAHAM
Sumber :Output SPSS 21, data diolah 2017.
Berdasarkan tabel 4.6 diatas maka dapat dirumuskan regresi linier
berganda sebagai berikut :
Y = -2,634 + 2,016 X1 + 0,142 X2 – 0,021 X3 + 36,456 X4 + е
1) Pengujian hasil uji t menunjukkan bahwa variabel profitabilitas/ROE
memiliki nilai thitung = 2,461 dengan taraf signifikansi sebesar 0,018. Nilai ttabel
sebesar 2,012. Dengan demikian dapat dikatakan nilai thitung 2,461 > ttabel 2,012
dan nilai signifikansi 0,018 > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan
H1 diterima. Hal ini berarti bahwa profitabilitas (X1) berpengaruh terhadap return
saham pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Periode 2014-2016.
2) Pengujian hasil uji t menunjukkan bahwa variabel volume perdagangan
saham memiliki thitung = 0,894 dengan taraf signifikansi 0,376. Nilai ttabel 2,012.
Dengan demikian dapat dikatakan nilai thitung 0,894 < ttabel 2,012 dan nilai
signifikansi 0,376 > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa H0 diterima dan H2
ditolak. Hal ini bearti bahwa volume perdagangan saham (X2) tidak berpengaruh
terhadap return saham pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2016.
3) Pengujian hasil uji t menunjukkan bahwa variabel kebijakan dividen/ DPR
memiliki thitung = -0,138 dengan taraf signifikansi 0,891. Nilai ttabel -2,012. Dengan
demikian dapat dikatakan nilai thitung = -0,138 >-2,012 dan nilai signifikansi 0,891
> 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa H0 diterima dan H3 ditolak. Hal ini bearti
bahwa kebijakan dividen (X3) tidak berpengaruh terhadap return saham pada
perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Periode 2014-2016.
14
4) Pengujian hail uji t menunjukkan bahwa variabel tingkat suku bunga SBI
memiliki thitung 1,999 dengan taraf signifikansi sebesar 0,052. Nilai ttabel sebesar
2,012. Dengan demikian thitung 1,999 < ttabel 2,012 dan nilai sig 0,052 > 0,05 maka
dapat disimpulkan bahwa H0 diterima dan H4 ditolak. Hal ini bearti tingkat suku
bunga SBI (X4) tidak berpengaruh terhadap return saham pada perusahaan
property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-
2016.
Uji Statistik F (Simultan Test)
Tabel 7
Hasil Uji F
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1
Regression 1,944 4 ,486 3,610 ,012b
Residual 6,193 46 ,135
Total 8,137 50
a. Dependent Variable: RETURN_SAHAM
b. Predictors: (Constant), SBI, VPS, KEB_DEVIDEN, ROE
Sumber : Output SPSS 21, data diolah 2017.
Berdasarkan tabel 4.8 diatas, menunjukkan bahwa nilai Fhitung sebesar
3,610. Sedangkan Ftabel 2,57 dengan nilai signifikansi 0,012. Dengan demikian
dapat diketahui Fhitung > Ftabel (3,610 > 2,57) dengan nilai signifikansi 0,012 <
0,05, maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H6 diterima sehingga
profitabilitas (X1), volume perdagangan saham (X2), kebijakan dividen (X3) dan
suku bunga SBI (X4) bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap
return saham pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia Periode 2014-2016.
Koefisien Determinasi
Tabel 8
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 ,489a ,239 ,173 ,36693
a. Predictors: (Constant), SBI, VPS, KEB_DEVIDEN, ROE
b. Dependent Variable: RETURN_SAHAM
Sumber : Output SPSS 21, data diolah 2017.
Berdasarkan tabel 8 diatas menunjukkan hasil analisis pada koefisien
determinasi diperoleh milai Adjusted R Square sebesar 0,173. Artinya
15
kemampuan variabel bebas profitabilitas yang diukur dengan ROE (X1), volume
perdagangan saham (X2), kebijakan dividen (X3), tingkat suku bunga SBI (X4)
dalam menjelaskan varians variabel terikat return saham (Y) hanya 17,3%.
Sisanya yaitu 82,7 % dipengaruhi oleh variabel lain. Misalnya oleh variabel lain
diluar model dan lain sebagainya.
Pembahasan Hasil Penelitian
Pengaruh Profitabilitas terhadap Return Saham
Hasil pengujian hipotesis pertama (H1) yaitu profitabilitas terhadap return
saham pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di BEI tahun 2014-
2016, menunjukkan nilai t hitung 2,461 dan nilai signifikansi 0,018 yang lebih
kecil dari toleransi kesalahan α = 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa
profitabilitas berpengaruh terhadap return saham. Hasil ini mendukung penelitian
Sari (2016) dan Dwi (2017) yang membuktikan bahwa profitabilitas berpengaruh
positif terhadap return saham.
Dari hasil ini membuktikan bahwa perusahaan yang mengalami
peningkatan profitabilitas menunjukkan kinerja keuangan perusahaan dalam
kondisi baik. Pengaruh positif antara ROE dan return saham terjadi karena
semakin tinggi ROE menunjukkan kinerja manajemen perusahaan dalam
menggunakan modalnya untuk menghasilkan keuntungan semakin tinggi. Kondisi
seperti ini menjadi daya tarik tersendiri untuk pemegang saham dan calon investor
untuk menanamkan sahamnya ke dalam perusahaan tersebut. Banyaknya
permintaan saham pada emiten tersebut mendorong peningkatan harga saham
yang pada akhirnya akan meningkatkan return saham.
Pengaruh Volume perdagangan saham terhadap return saham
Hipotesis kedua (H2) yaitu volume perdagangan saham terhadap return
saham pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di BEI tahun 2014-
2016. Hasil pengujian menunjukkan nilai t hitung 0,894 dan nilai signifikansi
0,376 yang lebih besar dari toleransi kesalahan α = 0,05, maka dapat disimpulkan
bahwa volume perdagangan saham tidak berpengaruh terhadap return saham.
Volume perdagangan yang tinggi tidak mampu menjamin perusahaan
tersebut menghasilkan return saham yang tinggi, salah satu penyebab karena
terdapat fluktuasi nilai harga saham yang mengakibatkan merosotnya gairah
perdagangan bursa efek. Hasil penelitian yang tidak signifikan antara variabel
volume perdagangan dan return saham dapat juga terjadi karena kinerja
perusahaan yang kurang baik atau mengalami kerugian sehingga meskipun jumlah
saham yang diperdagangkan banyak, investor akan ragu untuk membelinya. Hasil
ini mendukung penelitian Indriastuti dan Nafiah (2017) yang membuktikan bahwa
volume perdagangan saham tidak berpengaruh terhadap return saham. Namun
hasil ini berbanding terbalik dengan penelitian Kosasi dan Prasetiono (2016) yang
menyatakan volume perdagangan saham berpengaruh terhadap return saham.
16
Pengaruh Kebijakan Dividen terhadap Return Saham
Hipotesis ketiga (H3) yaitu kebijakan dividen terhadap return saham pada
perusahaan property dan real estate yang terdaftar di BEI tahun 2014-2016. Hasil
pengujian menunjukkan nilai t hitung -0,138 dan nilai signifikansi 0,891 yang
lebih besar dari toleransi kesalahan α = 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa
kebijakan dividen tidak berpengaruh terhadap return saham.
Hasil penelitian yang tidak signifikan antara variabel kebijakan dividen
dan return saham karena keuntungan yang dihasilkan oleh perusahaan belum
tentu dapat direalisasikan kepada investor karena keuntungan yang dihasilkan bisa
digunakan untuk penambahan aset perusahaan dalam bentuk laba ditahan agar
pertumbuhan perusahaan semakin baik. Hasil ini konsisten dengan penelitian
Romayani (2017) yang membuktikan kebijakan dividen tidak berpengaruh
terhadap return saham. Hasil ini juga mendukung teori dividen tidak relevan yang
dikemukakan oleh Modigliani dan Milter, dividend payout ratio (DPR) hanya
merupakan sebagian kecil dari keputusan pendanaan. Nilai suatu perusahaan tidak
ditentukan oleh besar kecilnya dividend payout ratio (DPR), tapi ditentukan oleh
pendapatan atau laba bersih yang diperoleh perusahaan tersebut. sehingga
menurunnya harga saham yang berdampak pada turunnya return saham tidak
dipengaruhi oleh besar kecilnya DPR. Hasil penelitian ini bertentangan dengan
penelitian Riawan (2017) yang menyatakan kebijakan dividen berpengaruh positif
terhadap return saham.
Pengaruh Tingkat Suku Bunga SBI terhadap Return Saham
Hipotesis keempat (H4) yaitu tingkat suku bunga SBI terhadap return
saham pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di BEI tahun 2014-
2016. Hasil pengujian menunjukkan nilai t hitung 1,999 dan nilai signifikansi
0,052 yang lebih besar dari toleransi kesalahan α = 0,05, maka dapat disimpulkan
bahwa tingkat suku bunga SBI tidak berpengaruh terhadap return saham.
Tingkat suku bunga SBI tidak signifikan terhadap return saham karena
investor dalam melakukan analisis saham suatu perusahaan cukup dengan
membandingkan modal internal dengan modal pinjaman dari luar perusahaan saja
untuk mengetahui kondisi suatu perusahaan tanpa perlu melihat suku bunga SBI.
Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Dwialesi dan Darmayanti (2016)
yang menyatakan investor cenderung tidak mempertimbangkan tingkat suku
bunga SBI dalam membuat keputusan investasi. Hasil penelitian ini bertolak
belakang dengan penelitian Firdausi dan Ridwan (2017) yang menyatakan tingkat
Suku bunga bank Indonesia berpengaruh terhadap return saham.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis regresi linear berganda maka dapat disimpulkan
sebagai berikut :
17
1) Profitabilitas berpengaruh terhadap terhadap return saham pada perusahaan
property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014-
2016.
2) Volume perdagangan saham tidak berpengaruh terhadap return saham pada
perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
periode 2014-2016.
3) Kebijakan dividen tidak berpengaruh terhadap return saham pada perusahaan
property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014-
2016.
4) Tingkat suku bunga SBI tidak berpengaruh terhadap return saham pada
perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
periode 2014-2016.
5) Profitabilitas, volume perdagangan saham, kebijakan dividen dan tingkat suku
SBI berpengaruh bersama-sama terhadap return saham pada perusahaan
property dan real estate yang terdaftar di BEI periode 2014-2016.
Saran
Adapun saran yang dapat penulis berikan dari penelitian ini untuk
kesempurnaan penelitian selanjutnya :
1) Dalam penelitian ini jumlah sampel yang digunakan masih terbatas yaitu
dengan menggunakan sampel perusahaan industri property dan real estate
yang terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia). Diharapkan penelitian
selanjutnya memperluas obyek penelitian sehingga dapat meningkatkan
distribusi data yang lebih baik.
2) Pada penelitian selanjutnya disarankan untuk menambah variabel lain
yang dapat mempengaruhi return saham perusahaan seperti rasio
keuangan lain yang dimungkinkan memiliki pengaruh yang kuat terhadap
return saham.
3) Penelitian selanjutnya disarankan untuk menambah atau memperpanjang
periode waktu sehingga akan menambah jumlah sampel penelitian dan
memberikan hasil yang lebih bervariasi.
DAFTAR PUSTAKA
Andes, Septa Lukman dkk. 2017. Pengaruh Inflasi, Kurs Rupiah dan Suku Bunga
terhadap Return Saham Perusahaan Manufaktur. Jurnal Politeknik Caltex
Riau. Vol. 10. No.2.
Anggeris, Muhammad. 2014. Pengaruh kebijakan deviden, volume perdagangan
Saham, Leverage perusahaan terhadap Return saham Pada Perusahaan
Manufaktur yang terdaftar diBursa Efek Indonesia Periode 2009- 2013.
Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta.
Azis, Musdalifah dkk. 2015. Manajemen Investasi. Edisi 1. Cetakan 1.
Yogyakarta: Budi Utama.
Brigham, Eugene F & Joel F. Houston. 2012. Fundamental of Financial
Management. Edition. Terjemahan oleh Ali Akbar Yulianto. Dasar-Dasar
Manajemen Keuangan. Buku 1. Edisi Kesebelas. Jakarta: Salemba Empat.
18
Dwialesi, Juanita Bias dan Niputu Ayu Darmayanti. 2016. Pengaruh faktor-faktor
fundamental terhadap return saham indeks kompas 100. E-Jurnal
Manajemen Unud. Vol. 5. No.9. ISSN : 2302-8912.
Fahmi, Irham. 2015. Pengantar Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Bandung:
Alfabeta.
Faoriko, Akbar. 2013. Pengaruh Inflasi,Suku Bunga Dan Nilai Tukar Rupiah
Terhadap Return Saham Di Bursa Efek Indonesia. Skripsi. Universitas
Negeri Yogyakarta.
Firdausi, Fitria dan Akhmad Ridwan. 2017. Pengaruh Faktor-Faktor Internal dan
Eksternal pada Return Saham. Jurnal dan Riset Akuntansi vol 6, No.3, Hal
1-21. ISSN : 2460-0585.
Fuadi, Wahyu. 2009. Analisis Pengaruh Suku Bunga,Volume Perdagangan dan
Kurs Terhadap Return Saham Sektor Properti Yang Listed di BEI. Thesis.
Universitas Diponegoro.
Gumanti, Tatang Ari. 2011. Manajemen Investasi. Edisi Asli. Jakarta: Mitra
Wacana Media.
Ghozali, P. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan program IBM SPSS21.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Harjito, Agus dan Martono. 2012. Manajemen Keuangan. Edisi 2. Yogyakarta:
Ekonosia
Hery. 2016. Analisis Laporan Keuangan. Integrated and Comprehensive Edition.
Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.
Indriastuti, Ariyani dan Zumrotun Nafiah. 2017. Pengaruh Volume Perdagangan,
Kurs dan Risiko Pasar terhadap Return Saham. Jurnal STIE Semarang
VOL 9 No. 1. ISSN : 2085-5656.
Kemu, Suparman Zen dan Syahri Ika. 2016. Transmisi BI Rate Sebagai Instrumen
Untuk Mencapai Sasaran Kebijakan Moneter. Badan Fiskal Kementrian
Keuangan. Vol. 20. No.3.
Kurniawan, Ade. 2014. Analisis Pengaruh Volume Perdagangan Saham,
Frekuensi Perdagangan Saham, dan Hari Perdagangan Saham
Terhadap Return Saham. Skripsi. Universitas Negeri Semarang.
Kosasi, Aldi dan Prasetiono. 2017. Analisis Pengaruh Book to Market Equity,
Firm Size, Market Value Added (MVA), Momentum dan Trading
Volume terhadap Return Saham pada Perusahaan yang terdaftar dalam
Indeks LQ-45 Periode 2012-2016. Vol 6. No. 4. ISSN : 2337-3792
Liembono, RH dan A. Rudi Mulyana. 2016. Analisis Fundamental Saham. Buku
2. Surabaya: Briliant.
Luthvi, Dani Ahmad. 2014. Pengaruh Suku Bunga SBI, Inflasi, Pertumbuhan
Ekonomi,Dan Size Terhadap Return Saham Syariah Di JakartaIslamic
Index (JII) Periode 2009-2013. Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta.
Muchtar, Bustari dkk. 2016. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Edisi Pertama.
Jakarta: Kencana.
Ong, Edianto. 2011. Technical Analysist For Mega Profit. Cetakan Ketujuh.
Jakarta: Gramedia.
Riawan. 2016. Pengaruh Kebijakan Dividen dalam Memediasi Return On Asset
dan Firm Size Terhadap Return Saham. Studi Pada Perusahaan yang
19
Tergabung Dalam LQ45 di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2011 –
2014. Jurnal Akuntansi Dan Pajak, Vol. 17, No. 02. ISSN : 1412-629X.
Rohmawati, Irma. 2016. Pengaruh Volume Perdagangan, Deviden Payout Ratio,
Inflasi terhadap Volatilitas Harga Saham pada perusahaan yang terdaftar
dalam Indeks LQ 45 Tahun 2011-2015. Skripsi. Universitas Negeri
Yogyakarta.
Romayani, Dwi ika Fitri. 2017. Pengaruh Likuiditas Solvabilitas, Profabilitas,
risiko pasar dan Kebijakan deviden terhadap Return saham. Skripsi.
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Surabaya.
Sari, Ratna Novita. 2016. Pengaruh Profitabilitas dan Kebijakan deviden terhadap
Return Saham pada perusahaan Manufaktur dengan Nilai perusahaan
sebagai variabel intervening Periode 2010-2014. Skripsi. Universitas
Negeri Yogyakarta.
Sartono, Agus. 2015. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Edisi keempat.
Cetakan keempat. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.
Sha, Tio Lie. 2015. Pengaruh Kebijakan Dividen, Likuiditas, Net Profit Margin,
Return On Equity, dan Price To Book Value Terhadap Harga Saham Pada
Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2010 –
2013. Jurnal Akuntansi Vol. XIX, No. 02. Hal: 276-294.
Sunyoto, Danang. 2011. Analisis Regresi dan Uji Hipotesis. Cetakan 1. Jakarta:
Buku Seru.’
Sugiyono, 2015. Metode Penelitian Manajemen. Cetakan ke 4. Bandung: Alfabeta
Syaputra, Fajar Adrian dan Norita. Pengaruh Profitabilitas, Kebijakan Dividen,
dan Solvabilitas Terhadap Return Saham pada Perusahaan yang Terdaftar
dalam Indeks LQ45 Tahun 2011-2015. e-Proceeding of Management:
Vol.3, No.3. ISSN: 2355-9357.
Tandelilin, Eduardus. 2010. Portofolio dan Investasi. Edisi Pertama. Yogyakarta:
Kanisius.
Wira, Desmond. 2011. Analisis Teknikal untuk Profit Maksimal. Jakarta: Exceed.
Wijaya, Krisna. 2010. Analisis Kebijakan Perbankan Nasional. Jakarta: PT Elex
Media Kompetindo.
www.idx.co.id
www.bi.go.id