PENGARUH PLACE STRATEGI TERHADAP VOLUME KUNJUNGAN … · 2019. 10. 12. · the very high category...
Transcript of PENGARUH PLACE STRATEGI TERHADAP VOLUME KUNJUNGAN … · 2019. 10. 12. · the very high category...
1
PENGARUH PLACE STRATEGI TERHADAP VOLUME KUNJUNGAN
KONSUMEN PADA ALFAMART BATU – BATU
KECAMATAN GALESONG UTARA
KABUPATEN TAKALAR
SKRIPSI
HASYIM
NIM 105720481414
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR
2019
i
PENGARUH PLACE STRATEGI TERHADAP VOLUME KUNJUNGAN
KONSUMEN PADA ALFAMART BATU – BATU
KECAMATAN GALESONG UTARA
KABUPATEN TAKALAR
SKRIPSI
Sebagai Salah Satu Persyaratan Untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Pada Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Disusun dan diajukan oleh :
HASYIM
NIM 105720481414
Kepada:
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR
2019
ii
Moto dan persembahan
Urusan seorang mukmin patut dikagumi. Semua urusannya
merupakan kebaikan bagi dirinya dan tidak terdapat kecuali
pada diri seorang mukmin. Apabila memperoleh kesenangan
dia bersyukur dan itu baik untuk dirnya. Dan bila ditimpa
kesusahan dia bersabar dan itu baik untuk dirinya”.
(HR. Imam Muslim)
*Karya ini kupersembahkan untuk orang tuaku
tercinta*
iii
iv
v
vi
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, syukur kehadirat Allah swt atas segala rahmat, kasih
sayang, dan taufik-Nyalah sehingga penulisan skripsi ini dapat diselesaikan.
Salam dan sholawat senantiasa dikirimkan kepada nabi Muhammad saw, nabi
yang telah mampu menggulingkan tirani penindasan dan menghamparkan
permadani kesucian, nabi yang telah berjasa besar dalam menegakkan nilai-nilai
keadilan. Serta kepada para sahabat-sahabatnya, tabi’in-tabi’in yang senantiasa
konsisten menjalankan risalah tauhid. Proposal dengan judul “Pengaruh Place
Strategi Terhadap Volume Kunjungan Konsumen Pada Alfamart Batu-Batu Kec.
Galesong Utara Kab. Takalar ". merupakan karya tulis yang diajukan untuk
memenuhi salah satu persyaratan dalam menyusun Skripsi pada jurusan
Manajemen fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.
Proposal ini tidak akan terwujud tanpa bantuan dan dukungan dari
berbagai pihak baik secara material maupun moril. Terutama kedua orang tua
penulis yang selama ini dengan senang hati dan penuh pengorbanan telah
memberikan biaya perkuliahan sejak awal sampai akhir studi. Kepada mereka
tiada kata yang patut diucapkan selain ucapan terima kasih yang tak terhingga
dan do’a yang tulus dari penulis semoga semua yang diberikan mendapat pahala
dan balasan yang setimpal dari Allah swt. Amin.
Tidak lupa juga penulis mengucapkan terima kasih dan memberikan
penghargaan kepada Prof H. Abd Rahman Rahim, SE. MM., rektor Universitas
Muhammadiyah Makassar;.Ismail Rasulong, SE, MM. selaku dekan fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar;. Muh. Nur Rasyid,
vii
SE., MM. selaku ketua jurusan Manajemen fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar; Muh. Aris Pasingai, SE, MM dan Muh.
Nur Rasyid, SE., MM;. selaku dosen pembimbing yang telah memberikan
bimbingan kepada penulis selama menyelesaikan penulisan Skripsi ini. Pada
kesempatan ini pula, penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang
sebesar-besarnya kepada :
1. Prof. H. Abd. Rahman Rahim, S.E.,MM selaku Rektor Universitas
Muhammadiyah Makassar yang telah memberikan kesempatan kepada
penulis untuk melanjutkan studi di Manajemen Strata Satu Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.
2. Ismail Rasulong, SE, MM. selaku dekan fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah memberikan pelayanan
akademik selama kuliah di Manajemen Strata Satu Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.
3. Muh. Nur Rasyid, SE., MM. selaku ketua jurusan Manajemen fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah
memberikan izin dalam penyusunan skripsi.
4. Muh. Aris Pasingai, SE, MM,. dosen pembimbing I yang dengan sabar
meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk membimbing penyusunan
skripsi ini.
5. Muh. Nur Rasyid, SE., MM., pembimbing II yang dengan sabar dan teliti
memberikan arahan, masukan, saran dan motivasi saya dalam penulisan
skripsi ini.
viii
6. Seluruh dosen jurusan pendidikan guru sekolah dasar yang telah memberikan
ilmu kepada penulis selama menyelesaikan studi di Universitas
Muhammadiyah Makassar.
7. Bapak dan Ibu serta seluruh karyawan Alfamart Batu-Batu Kec. Galesong
Utara Kab. Takalar yang telah memberikan informasi dan kesempatan bagi
peneliti dalam menjalankan kegiatan penelitian.
8. Sahabatku – sahabatku mahasiswa program studi manajemen angkatan 2014
khususnya kelas Man14. 4 atas semangat dan dukungannya selama ini.
9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah
mendukung dalam penyelesaian penyusunan skripsi ini.
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat, penulis menyadari sepenuhnya
bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan dan sebagai manusia
sesungguhnya tidak pernah luput dari kesalahan. Oleh karena itu, segala
khilaf dan salah mohon dimaafkan. Akhirnya penulis berdo’a semoga Allah
senantiasa mencurahkan hikmah-Nya dan pengetahuan kepada kita semua,
amin.
Makassar, 29 Agustus 2019
Penulis
Hasyim
ix
ABSTRAK
Hasyim. 2017. Pengaruh Place Strategi Terhadap Volume Kunjungan Konsumen
Pada Alfamart Batu-Batu Kec. Galesong Utara Kab. Takalar”. skripsi, Jurusan
manajemen fakultas ekonomi dan bisnis. Universitas Muhammadiyah Makassar.
Pembimbing I Moh Aris Pasingai. Dan pembimbing II Muh Nur Rasyid.
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh yang
signifikan positif, antara Place Strategi Terhadap Volume Kunjungan Konsumen
Pada Alfamart Batu-Batu Kec. Galesong Utara Kab. Takalar. Hipotesis yang
diajukan yaitu ada hubungan yang positif signifikan antara Place Strategi
Terhadap Volume Kunjungan Konsumen Pada Alfamart Batu-Batu Kec.
Galesong Utara Kab. Takalar.
Metode penelitian ini merupakan penelitian korelasional. Analisis korelasi
dala penelitian ini menggunakan analisis product momen dan pearson dengan
bantuan program perhitungan statistik SPSS 22.0 for Window. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa Place Strategi Pada Alfamart Batu-Batu Kec. Galesong
Utara Kab.Takalar berada pada kategori sangat tinggi 38% dan volume
kunjungan konsumen berada pada kategori sangat tinggi 62%. Hasil analisis
korelasi menunjukkan bahwa koefisien korelasi 0,829.
Maka hasil penelitian adalah ada hubungan positif signifikan antara Place
Strategi Terhadap Volume Kunjungan Konsumen Pada Alfamart Batu-Batu Kec.
Galesong Utara Kab. Takalar
Kata kunci : Place Strategi, Volume Kunjungan Konsumen.
x
ABSTRACT
Hashim. 2017. Effect of Place Strategy on Consumer Visit Volume on Alfamart
Batu Kec. North Galesong Regency. Takalar". thesis, Department of
management, faculty of economics and
effect business. Makassar Muhammadiyah University. Advisor I Moh Aris
Pasingai. And supervisor II Muh Nur Rasyid.
The purpose of this study was to determine whether there was a positive
significant between Place Strategies and Consumer Visits Volume on Batu
Alfamart Kec. North Galesong Regency. Takalar The hypothesis proposed is that
there is a significant positive relationship between Place Strategy and Consumer
Visit Volume at Alfamart Batu, Kec. North Galesong Regency. Takalar.
This research method is correlational research. Correlation analysis in this
research uses the product moment and Pearson analysis with the help of the
statistical calculation program SPSS 22.0 for Window. The results showed that
the Place Strategy in Alfamart Batu Kec. Galesong Utara, Takalar Regency is in
the very high category 38% and the volume of consumer visits is in the very high
category 62%. The results of the correlation analysis show that the correlation
coefficient is 0.829.
Then the results of the study are that there is a significant positive
relationship between Place Strategy and Consumer Visit Volume at Alfamart Batu
Kec. North Galesong Regency. Takalar.
Keywords: Place Strategy, Volume of Consumer Visits.
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................... i
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................. ii
HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iv
SURAT PERNYATAAN .............................................................................. vii
KATA PENGANTAR .................................................................................. viii
ABSTRAK ................................................................................................... ix
ABSTRACT ................................................................................................. x
DAFTAR ISI ................................................................................................ xi
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xiv
DAFTAR TABEL ........................................................................................ xv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
A. Latar Belakang ................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................... 4
C. Tujuan penelitian ............................................................................. 4
D. Manfaat penelitian ........................................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 5
A. Tinjauan Pustaka ............................................................................ 5
xii
1. Pengertian Place ..................................................................... 5
2. Klasipikasi Place ...................................................................... 10
3. Manfaat Dari Pengelolan Place Yang Benar ........................... 23
4. Pengertian Strategi .................................................................. 24
5. Definisi Strategi ........................................................................ 24
6. Perumusan Strategi ................................................................. 25
7. Tingkat – Tingkat Strategi ........................................................ 26
8. Jenis – jenis Strategi ................................................................ 28
9. Pengertian Strategi Pemasaran ............................................... 31
10. Pengertian Place strategi ......................................................... 35
11. Pengertian volume kunjungan ................................................. 35
B. Kerangka Pikir ................................................................................. 36
C. Hipotesis penelitian ......................................................................... 38
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................. 39
A. Jenis Penelitian ............................................................................... 39
B. Tempat dan Waktu Penelitian ......................................................... 39
C. Definisi Oprasional .......................................................................... 40
D. Populasi dan Sampel ...................................................................... 40
E. Tehnik Pengumpulan Data ............................................................. 41
F. Tehnik Analisis Data ....................................................................... 42
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ......................... 45
A. Gambaran Umum Alfamart ............................................................ 45
1. Profil perusahaan dan sejarah singkat Alfamart....................... 45
2. Visi Misi dan Budaya Alfamart .................................................. 46
xiii
3. Struktur Organisasi Alfamart.................................................... 47
4. Sistem informasi Alfamart ........................................................ 48
B. Hasil penelitian................................................................................ 53
1. Hasil penelitian Analisis tentang pengaruh place strategi
terhadap volume kunjungan konsumen pada alfamart
batu-batu kec. Galesong utara kab. Takalar ............................... 54
2. Analisis tentang volume kunjungan konsumen pada alfamart
batu-batu kec. Galesong utara kab. Takalar .............................. 58
3. Korelasi pengaruh place strategi terhadap volume
kunjungan konsumen pada alfamart batu-batu kec.
Galesong utara kab. Takalar ....................................................... 63
C. Pembahasan penelitian ....................................................................... 67
BAB V SIMPULAN DAN SARAN……………………………………… 70
A. Simpulan ............................................................................................ 70
B. Saran ................................................................................................... 70
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 71
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Judul Gambar Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Pikir ..................................................................................... 38
Gambar 4.1 diagram persentase hubungan place strategi ....................................... 57
Gambar 4.2 diagram prosentase volume kunjungan ................................................ 62
xv
DAFTAR TABEL
Tabel Judul Tabel Halaman
Tabel 4.1 Organisasi Alfamart.................................................................... 47
Tabel 4.2 Hasil skor tentang Place Strategi ................................................ 55
Tabel 4.3 Statistik deskriptif pengaruh Place Strategi ................................ 56
Tabel 4.4 Distribusi hubungan Place Strategi ............................................. 57
Tabel 4.5 Hasil Skor tentang Volume Kunjungan Konsumen .................... 59
Tabel 4.6 Statistik Deskriptif Volume Kunjungan Konsumen.................... 61
Tabel 4.7 distribusi volume kunjungan konsumen ..................................... 62
Tabel 4.8 analisis korelasi Pengaruh Place Strategi Terhadap Volume
Kunjungan Konsumen Pada Alfamart Batu-Batu
Kec. Galesong Utara Kab. Takalar ............................................. 63
Tabel 4.9 Hasil Analisis SPSS 22.0 for windows………………………..…. 66
Tabel 4.10 Pedoman untuk meberikan interpretasi koefisien korelasi ........ 67
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada masa ini dunia usaha memasuki era globalisasi, dimana semua
pihak sudah dapat secara bebas memasuki setiap pasar yang dikehendaki
baik itu di dalam negeri maupun di luar negeri tanpa ada batasannya lagi.
Melihat kondisi yang demikian ini maka sudah seharusnya jika setiap bidang
usaha dituntut untuk mengetahui dan mengikuti perkembangan atau
perubahan iklim dari setiap kegiatan usaha.
Perusahaan harus secara jelas menetapkan kearah mana aktivitas
usahanya dijalankan dan pihak-pihak mana yang menjadi sasaran dari
pergerakan kegiatan usahanya atau dengan kata lain telah menetapkan arah
kegiatan usahanya, perusahaan tersebut harus menetapkan pihak-pihak
mana yang menjadi sasaran dari penjualan produk yang ditawarkan oleh
perusahaan tersebut.
Alfamart merupakan toko retail yang sekarang sudah tidak asing lagi
terdengar ditelinga kita. Seperti yang kita ketahui, hingga sampai saat ini
alfamart mempunyai kurang lebih 3500 gerai yang terletak diberbagai kota
besar Indonesia bahkan sampai ke kampung-kampung. Gerai alfamart telah
menyebar diberbagai pelosok daerah di Indonesia dan menghadirkan
berbagai macam Promo Indonesia. Alfamart merupakan milik PT. Sumber
Alfaria Trijaya, Tbk. yang merupakan perusahaan waralaba swalayan yang
menjual barang keperluan sehari-hari.
1
2
Awal mula nama alfamart sendiri adalah alfa minimarket sebagai
perusahaan dagang aneka produk oleh Djoko Susanto sekeluarga. dan
pertama beroperasi di karawaci, tangerang, banten. Perkembangan alfamart
dibilang sangat cepat, meskipun banyak saingan utama seperti alfamidi, alfa
express, indomart dan Omi. Perusahaan yang berkantor pusat di Jl. M.H.
Thamrin No. 9, Tangerang ini memulai usaha komersilanya pada 1989 dalam
bidang perdagangan rokok. Seiring dengan berkembangnya waktu, dirinya
melihat adanya potensi di bidang penjualan rokok. Melihat ini, H.M.
Sampoerna yang juga memiliki ide yang sangat luar biasa akhirnya ikut
berinvestasi dalam bidang ritel ini. Dengan adanya kerjasama dari raja bisnis
tersebut akhirnya lahirlah konsep supermarket yang diberi nama Alfa Toko
Gudang Rabat.
Supermarket ini sendiri dirikan pada tanggal 27 Agustus 1989.
Pemberian nama Alfa sendiri didasarkan atas asas netral dan tidak
mengandung unsur nama keduanya. Djoko Susanto sendiri menilai nama Alfa
lebih menjual ketimbang menggunakan unsur namanya sendiriatau nama H.M
Sampoerna. Dari Alfa Toko Gudang Rabat inilah yang menjadikan bisnisnya
semakin berkembang.
Setelah itu, barulah muncul nama-nama lain seperti Alfamart, Alfamidi,
dan Lawson. Pada awalnya, Alfamart diberi nama Alfa Mini Mart dan didirikan
pada tahun 1999. Supermarket mini ini justru didirikan pada saat terjadinya
krisis ekonomi di Indonesia bahkan dunia. Namun, Djoko
Susanto tidak pantang menyerah dan tetap yakin bahwa dirinya akan sukses
dengan bisnis ini. Namun sejak tahun 2002, Alfamart bergerak dalam kegiatan
usaha perdagangan eceran untuk produk konsumen dengan mengoperasikan
3
jaringan minimarket dengan nama “Alfamart” Tentu saja hal ini tidak terlepas
Didalam perusahaan, startegi merupakan proses yang memegang
peranan penting terhadap perusahaan yang memasarkan barang dan jasa
kepada konsumen karena setiap perusahaan mempunyai peluang yang sama
dalam memproduksi barang atau jasa. Sehingga dapat saja terjadi persaingan
antara perusahaan dengan kompetitor dalam merebut pasar, selain strategi
pemasaran peranan keryawan yang ada juga berpengaruh terhadap
peningkatan volume penjualan karena itu hendaknya perusahaan dapat
memberikan motivasi kepada karyawan dengan pemberian insentif sehingga
karyawan tersebut dapat lebih giat bekerja didalam memasarkan produk
perusahaan.
Disamping itu, pemasaran berfungsi untuk mendekatkan jarak antara
produsen dan konsumen. Dengan memproduksi barang dan jasa, perusahaan
berusaha untuk meningkatkan penjualan dengan cara dan stratergi yang
tepat. Untuk merebut pelanggan sebanyak mungkin, setiap perusahaan
memiliki cara dan strategi yang berbeda. Penggunaan cara metode tersebut
dalam ilmu pemasaran di sebut strategi pemasaran.
Apabila perusahaan tidak menetapkan strategi pemasaran yang tepat
maka perusahaan tidak dapat hidup dan berkembang karena itu hendaklah
setiap perusahaan harus dapat menetapkan cara dan strategi yang tepat
sehingga akhirnya dapat bersaing dan merebut pasar yang ada. Bertitik tolak
dari pernyataan tersebut di atas maka penulis merasa tertarik untuk
membahas dan mengambil judul “Pengaruh Place Strategi Terhadap
dari starategi yang diterapkan.
4
Volume Kunjungan Konsumen Pada Alfamart Batu-Batu Kec. Galesong
Utara Kab. Takalar”
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan tersebut di atas, maka
masalah yang akan diteliti dirumuskan sebagai berikut: Apakah ada pengaruh
place strategi terhadap volume kunjungan konsumen pada alfamart batu-batu
kec. Galesong utara kab. Takalar?’’. Tahun 2019 s/d 2020 dengan
menggunakan metode kuantitatif.
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian yaitu, untuk mengetahui Apakah ada
pengaruh place strategi terhadap volume kunjungan konsumen pada alfamart
batu-batu kec. Galesong utara kab. Takalar tahun 2019 s/d 2020 dengan
menggunakan metode kuantitatif.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian yang diharapkan dari peneliti adalah:
1. Bagi penulis, penulis dapat memperluas wawasan dan pengetahuan
mengenai dunia toko retail.
2. Sebagai bahan informasi bagi pegawai pada Alfamart Batu-Batu kec.
Galesong utara kab. Takalar
3. Sebagai bahan referensi bagi peneliti yang berminat mengkaji masalah
place strategi terhadap volume kunjungan konsumen pada Alfamart Batu-
Batu kec. Galesong utara kab. Takalar.
4. Bagi peneliti, sebagai sumbangan referensi selanjutnya khususnya bagi
mereka yang ingin memperdalam pengetahuan dan mengevaluasi
kunjungan konsumen pada Alfamart Batu-Batu kec. Galesong utara kab.
Takalar.
B. Rumusan Masalah
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Pustaka
1. Pengertian Place
Place adalah tempat atau wadah yang digunakan untuk
memasarkan suatu produk. Place merupakan salah satu faktor penting
dalam marketing mix agar pemasaran yang dilakukan dapat berjalan
dengan maksimal dan produk yang ditawarkan dapat dengan mudah
didapatkan oleh konsumen yang membutuhkan. Place merupakan unsur
marketing mix yang ketiga. Setelah produk dibuat dengan memperhatikan
segala macam atributnya seperti bentuk, desain, pembungkus, model,
harga secara tepat, maka sekarang tugas yang harus dilakukan adalah
mencari tempat pelemparan (pasar). Untuk mencapai pasar sasaran dan
konsumen yang dituju, produsen tidak mampu mengerjakannya sendiri.
Produsen harus bekerja sama dengan lembaga-lembaga yang bergerak
di bidang penyaluran barang
Menurut Kotler (2009) place merupakan segala sesuatu yang
menunjukkan berbagai kegiatan bisnis untuk membuat produk agar
mudah diperoleh oleh pelanggan dan selalu tersedia bagi pelanggan.
Apabila berada dalam kondisi bisnis yang memiliki persaingan
ketat, faktor pemilihan lokasi menjadi komponen utama yang penting agar
usaha yang dijalankan juga dapat bersaing secara efektif, maka perlu
adanya lokasi usaha yang strategis dan mudah dijangkau oleh konsumen.
Ketepatan pemilihan lokasi merupakan salah satu faktor yang
5
6
menentukan kesuksesan sebuah usaha. Para pengusaha selalu memiliki
pertimbangan yang matang mengenai lokasi sebelum membuka
usahanya. Tidak menutup kemungkinan bahkan usaha jasa pun juga
harus memiliki lokasi yang dekat dengan para pelanggan dalam rangka
memberikan pelayanan prima kepada para pelanggan agar hubungan
dengan para pelanggan dapat terjaga dengan baik.
Dalam membuka usaha Lokasi merupakan salah satu faktor
penting yang berhubungan dengan pemilihan tempat usaha, karena
lokasi yang strategis menentukan volume penjualan sebuah tempat usaha
dan sasaran pelanggan. Metode menentukan sebuah lokasi yang
strategis yang memiliki akses luas dan fasilitas unggul, menjadi jurus
yang tidak bisa ditawar. Lokasi adalah unsur pemuasan konsumen
(fullfilment) yang paling kritis. Kalau lokasinya tepat, maka pada hari
pertama pembukaan, bisnis anda langsung dijamin ramai dan
pengunjungnya akan banyak.
Dalam pemilihan tempat biasa ditentukan oleh beberapa faktor.
contohnya deket ke tempat bahan baku. Hal ini sangat penting agar bikin
usaha dekat dengan bahan baku berarti biaya angkutan kecil, apabila
biaya pengangkutannya kecil berarti sumbangan ke biaya produksi kecil,
apabiila biaya produksi kecil, harga bisa murah, jika harga murah kita bisa
berkompetisi dengan yang lain bahkan bisa menang. Contoh usaha
seperti itu biasanya seperti pasar sayuran di daerah dataran tinggi tapi
pola pilih tempat usaha karena deket ke tempat bahan baku kurang
populer karna usaha yang sepeti itu sudah banyak sekali sainganya.
7
Cara yang umum dalam pemilihan tempat biasanya dipilih karena
kedekatan dengan konsumen atau tempat eksklusif. Lokasi yang deket ke
konsumen itu berarti mudah dijangkau tidak perlu waktu lama untuk pergi
ke lokasi. Kalau seperti ini mungkin banyak contohnya. Seprti halnyas
lokasi tukang bubur kacang ijo di terminal itu salah satu contohnya. Kalau
buat tempat yang eksklusif biasanya dicari buat tempat nongkrong.
Apalagi buat anak muda. Disini konsumen tidak hanya beli makanan tapi
beli lokasi juga. Itulah kenapa harga makanan nya biasanya mahal.
Salah satu elemen Tempat (place) yang masuk dalam 7P
Marketing mix bukan hanya diartikan sebagai tempat dimana usaha
dijalankan, namun lebih luas lagi dimana “place” tersebut merupakan
segala kegiatan penyaluran produk berupa barang ataupun jasa dari
produsen ke konsumen (distribusi).
Menurut Philip Kotler distribusi adalah : “The various the company
undertakes to make the product accessible and available to target
customer”. Berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk membuat
produknya mudah diperoleh dan tersedia untuk konsumen sasaran.
Sedangkan Boom dan Bitner (dalam Dias & Shah, 2009:318),
mereka menyebutkan bahwa lokasi pemasaran, terdapat beberapa
pemain yang terlibat di dalamnya, yaitu marketing intermediary, channel
of distribution, agen atau broker, wholesaler dan retailer, serta logistik dan
transportasi.JIka mengacu dari kedua pendapat diatas, fungsi distribusi
disini tak lain adalah untuk memastikan ketersediaan barang dan jasa
yang dibutuhkan konsumen pada waktu dan tempat yang tepat. Berbagai
saluran distribusi ini merupakan sebuah perangkat yang saling terkait satu
8
sama lainnya dalam proses penyediaan produk/pelayanan untuk
digunakan atau dikonsumsi.
Dalam saluran distribusi, semakin banyak perangkat yang
digunakan biasanya akan mampu menjangkau populasi yang lebih
luas. Semakin mudah produk didapatkan berarti proses distribusi semakin
baik, dan penjualan produk berpeluang besar untuk meningkat. Untuk
itulah saluran distribusi penting direncanakan dengan matang oleh
pemasar. Lokasi bisnis yang tepat diharapkan dapat memenuhi harapan
pengusaha untuk menarik konsumen dalam rangka mendapatkan
keuntungan dan sebaliknya apabila terdapat kesalahan dalam pemilihan
lokasi akan menghambat kinerja bisnis dan secara otomatis keuntungan
maksimal tidak akan dapat dirasakan oleh pengusaha tersebut. Maka,
pemilihan lokasi bisnis yang dekat dengan target pasar serta ketersediaan
infrastruktur yang memadai merupakan sebuah strategi yang juga dapat
memudahkan konsumen untuk mendapatkan produk/jasa yang
diinginkannya.
Keputusan penentuan lokasi biasanya juga tergantung pada jenis
bisnis apa yang dimiliki oleh para pengusaha tersebut. Misalnya saja
untuk pengusaha yang memilih lokasinya dekat dengan lokasi industri
memiliki strategi untuk meminimalkan biaya operasional perusahaan,
sedangkan untuk lokasi dekat dengan gudang para pengusaha
memikirkan agar biaya operasional dapat ditekan dan kecepatan
pengiriman dapat dimaksimalkan. Di balik penentuan ini terdapat strategi
penentuan lokasi yang harus diketahui oleh pemilik usaha dalam rangka
memaksimalkan keuntungan pada lokasi mereka di kedepannya.
9
Lokasi bisnis yang tepat diharapkan dapat memenuhi harapan
pengusaha untuk menarik konsumen dalam rangka mendapatkan
keuntungan dan sebaliknya apabila terdapat kesalahan dalam pemilihan
lokasi akan menghambat kinerja bisnis dan secara otomatis keuntungan
maksimal tidak akan dapat dirasakan oleh pengusaha tersebut. Maka,
pemilihan lokasi bisnis yang dekat dengan target pasar serta ketersediaan
infrastruktur yang memadai merupakan sebuah strategi yang juga dapat
memudahkan konsumen untuk mendapatkan produk/jasa yang
diinginkannya.
Menurut Harding (1978) menyebutkan beberapa faktor yang
mempengaruhi pemilihan lokasi bisnis yaitu lingkungan masyarakat,
sumber daya alam, tenaga kerja, kedekatan dengan pasar, fasilitas dan
biaya transportasi, tanah untuk ekspansi, dan pembangkit tenaga
listrik.Keputusan penentuan lokasi biasanya juga tergantung pada jenis
bisnis apa yang dimiliki oleh para pengusaha tersebut. Misalnya saja
untuk pengusaha yang memilih lokasinya dekat dengan lokasi industri
memiliki strategi untuk meminimalkan biaya operasional perusahaan,
sedangkan untuk lokasi dekat dengan gudang para pengusaha
memikirkan agar biaya operasional dapat ditekan dan kecepatan
pengiriman dapat dimaksimalkan. Di balik penentuan ini terdapat strategi
penentuan lokasi yang harus diketahui oleh pemilik usaha dalam rangka
memaksimalkan keuntungan pada lokasi mereka di kedepannya.
Berbeda jenis perusahaannya maka akan berbeda pula faktor
yang menjadi pertimbangan dalam pemilihan lokasi. Sebagai contoh
sebuah usaha kuliner yang memilih lokasi dekat dengan pasar,
10
transportasi terjamin, akses jalan mudah sehingga konsumen tidak
kesulitan untuk menjangkau tempat kuliner tersebut. Lain halnya dengan
perusahaan Es Batu yang lebih mempertimbangkan lokasi dekat dengan
tenaga kerja untuk mendapatkan karyawan sekitar yang banyak dan
meminimumkan biaya transportasi karyawan serta memaksimalkan
jaringan vendor untuk dijadikan tujuan supply Es Batu.
2. Klasipikasi Place
Klasifikasi Place ini meliputi antara lain distribution channels, assortments,
locations, inventory, dan transportasi.
a. Distribution Channels. Saluran distribusi merupakan serangkaian
partisipan organisasional yang melakukan semua fungsi yang
dibutuhkan untuk menyampaikan produk dari penjual ke pembeli akhir
(Chandra, 2005:221).
Menurut Swastha (1984:192), yang dimaksud dengan saluran
distribusi untuk suatu barang adalah saluran yang digunakan oleh
produsen dalam menyalurkan barang tersebut dari produsen sampai
ke konsumen atau pemakai industri.
Dalam distribusinya, produsen sering menggunakan perantara
sebagai penyalurnya. Perantara disini merupakan suatu usaha yang
berdiri sendiri, berada diantara produsen dan konsumen akhir atau
pemakai industri. Mereka memberi pelayanan dalam hubungannya
dengan pembelian, penjualan, dan jasa dari produsen ke konsumen.
Penghasilan yang mereka terima juga secara langsung berasal dari
transaksi tersebut.
11
menurut Corey dikutip oleh Kotler (2001: 682) mengemukakan
saluran distribusi sebagai Sistem distribusi adalah sumber daya
eksternal yang utama. Biasanya perlu bertahun-tahun untuk
membangunnya, dan tidak dapat dirubah dengan mudah. Sistem ini
sama pentingnya dengan sumber daya internal utama lainnya seperti
produksi, riset, rekayasa, dan personil penjualan serta fasilitas
lapangan. Sistem ini menggambarkan komitmen signifikan
perusahaan terhadap sejumlah besar perusahaan independent yang
bisnisnya adalah distribusi dan tehadap pasar tertentu yang mereka
layani. Sistem distribusi juga menggambarkan komitmen terhadap
seperangkat kebijakan dan praktek yang merupakan bahan dasar
untuk disusun menjadi suatu hubungan jangka panjang yang luas.’’
1. fungsi saluran distribusi
Supaya arus pergerakan barang dari produsen sampai ke
tangan konsumen sesuai dengan tujuannya maka suatu
perusahaan dalam memasarkan produknya harus berpedoman
pada prinsip-prinsip yang berkaitan dengan pelaksanaan fungsi-
fungsi saluran distribusi. Saluran distribusi mengatasi kesenjangan
waktu, tempat dan kepemilikan yang memisahkan barang dan jasa
dari calon pemakainya.
Menurut Kotler yang diterjemahkan oleh Djaslim Saladin
(2004:154) mengemukakan bahwa anggota saluran distribusi
melaksanakan sejumlah fungsi utama dan berpartisipasi dalam
arus pemasaran sebagai berikut :
12
a. Informasi. Pengumpulan dan penyebaran informasi riset
pemasaran mengenai pelanggan, pesaing, dan pelaku lain
serta kekuatan dalam lingkungan pemasaran yang potensial
dan yang ada saat ini.
b. Promosi. Pengembangan dan penyaluran komunikasi
persuasif mengenai penawaran yang dirancang untuk menarik
pelanggan.
c. Negosiasi. Usaha untuk mencapai persetujuan akhir
mengenai harga dan syarat lain sehingga transfer kepemilikan
dapat dilakukan.
d. Pemesanan. Komunikasi terbalik dari anggota saluran
pemasaran dengan produsen mengenai minat untuk membeli.
e. Pembiayaan. Perolehan dan alokasi dana yang dibutuhkan
untuk membiayai persediaan pada tingkat saluran pemasaran
yang berbeda.
f. Pengambilan resiko. Asumsi resiko yang berhubungan
dengan pelaksanaan fungsi saluran pemasaran tersebut.
g. Kepemilikan fisik. Kesinambungan penyimpanan dan
pergerakan produk fisik dari bahan mentah sampai ke
pelanggan akhir.
h. Pembayaran. Pembeli yang membayar melalui bank dan
lembaga keuangan lainnya kepada penjual.
i. Hak milik. Transfer kepemilikan sebenarnya dari suatu
organisasi atau orang ke organisasi atau orang yang lain.
13
Selama produsen melaksanakan fungsi itu, maka biaya
produsen akan meningkat dan harga pasti lebih tinggi. Bila
beberapa fungsi dialihkan ke perantara, maka biaya dan harga
produsen lebih rendah, namun perantara harus menambah
ongkos untuk menutup pekerjaan mereka. Jika perantara lebih
efisien daripada produsen, harga untuk konsumen harusnya lebih
rendah. Konsumen dapat memutuskan untuk melakukan sebagian
fungsi itu sendiri, dalam hal ini pelanggan seharusnya menikmati
harga yang lebih rendah.
Oleh karena itu, fungsi pemasaran bersifat lebih mendasar
daripada institusi yang melaksanakannya untuk waktu tertentu.
Perubahan dalam institusi saluran distribusi banyak mencerminkan
penemuan cara yang lebih efisien untuk menggabungkan atau
memisahkan fungsi ekonomi yang harus dijalankan agar
menyediakan berbagai barang yang berarti bagi konsumen
sasaran.
2. bentuk- bentuk saluran distribusi
Saluran distribusi dapat dibedakan menurut jumlah
tingkatannya. Tiap perantara yang melakukan tugas membawa
produk dan kepemilikannya lebih dekat ke pembeli akhir
merupakan satu tingkatan. Karena produsen dan konsumen akhir
keduanya aktif, maka mereka merupakan bagian dari tiap saluran.
Dalam hal ini akan digunakan jumlah tingkat dari perantara untuk
menentukan panjang sebuah saluran dan melukiskan beberapa
saluran distribusi barang konsumsi dengan panjang yang berbeda.
14
Menurut Kotler yang diterjemahkan oleh Benjamin Mohan
(2002:561) bentuk-bentuk saluran distribusi yang digunakan untuk
menyalurkan barang konsumsi yaitu : (a). Saluran nol tingkat
(saluran pemasaran langsung). Saluran pemasaran ini terdiri dari
seorang produsen yang langsung menjual ke konsumen akhir.
Cara utama pemasaran langsung adalah penjualan door to door,
pesanan lewat surat, pemasaran melalui telepon, penjualan lewat
TV, dan melalui toko-toko yang dimiliki produsen sendiri, (b).
Saluran satu tingkat. Saluran ini berisi satu perantara penjualan,
seperti pedagang eceran dalam barang-barang konsumsi dan
agen dalam barang-barang industri, (c). Saluran dua tingkat.
Saluran ini berisi dua perantara. Dalam pasar barang-barang
konsumsi biasanya adalah pedagang besar dan pedagang eceran.
Sedangkan dalam pasar barang industri merupakan
perwakilan produsen serta distributor industri,d. Saluran tiga
tingkat. Saluran ini berisi tiga perantara. Dalam pasar barang-
barang konsumsi mereka adalah pedagang besar, pemborong,
dan pedagang eceran.Saluran pemasaran dengan tingkat yang
lebih tinggi juga dapat ditemukan tetapi saluran ini jarang
terjadi.Begitu pula dengan saluran distribusi yang biasa digunakan
dalam pemasaran barang industri. Produsen barang industri dapat
menggunakan tenaga penjualnya untuk menjual langsung ke
konsumen industri. Atau ia dapat menjual ke distributor yang
menjual ke konsumen industri. Atau dapat juga menjual lewat
perwakilan perusahaan manufaktur atau cabangnya sendiri
15
langsung ke pelanggan industri, atau menggunakannya untuk
menjual lewat distributor industri. Maka saluran pemasaran nol
tingkat, satu tingkat, dan dua tingkat tidak cukup aman dalam
saluran pemasaran industri.
b. Assortment adalah kumpulan dari semua produk dan unit produk yang
ditawarkan penjual tertentu kepada pembeli.
1. Bauran produk memiliki beberapa ketentuan
a) Width/lebar; berapa banyak macam lini produk perusahaan
itu.
b) Length/panjang; jumlah unit produk dalam bauran produknya.
c) Depth/kedalaman; berapa banyak varian yang ditawarkan tiap
produk dalam lini tersebut.
d) Consistency/ konsistensi; seberapa erat hubungan berbagai
lini produk dalam hal penggunaan akhir, persyaratan produksi,
saluran distribusi, atau hal lainnya.
2. Tujuan Pengembangan Produk Baru
a) Memenuhi Keinginan Konsumen yang belum pua
b) Omzet penjualan
c) Memenangkan Persaingan
d) Menigkatkan keuntungan dengan bahan yang sama
e) Memberdayakan sumber produks
f) Mendayagunakan sisa sisa bahan
g) Mencegah kebosanan konsumen
3. Mengorganisasikan Pengembangan Produk Baru
a) Manajer produk
16
b) Manajer produk baru
c) Komite manajemen tingkat tinggi
d) Departemen produk baru
e) Kelompok kerja, adalah suatu kelompok yang berasal dari
berbagai departemen operasi dan ditugaskan untuk
mengembangkan suatu produk atau bisnis tertentu.
4. Pengembangan Produk Baru
a) Peciptaan ide
b) Penyaringan ide
c) Pengembangan dan Pengujian Konsep
d) Pengembangan Strategi Pasar
e) Analisa Usaha
f) Pengembangan Produk (Kemasan &Merk)
g) Market Testing
h) Komersialisasi
c. Locations dalam pengertian yang paling umum, tempat kedudukan
perusahaan (plant location) adalah letak geografis bangunan, mesin-
mesin, dan peralatan-peralatan yang dimiliki perusahaan yang
digunakan untuk mengolah barang-barang dan/atau jasa-jasa.
1. Pengaruh tempat kedudukan terhadap keberhasilan perusahaan.
Tempat kedudukan perusahaan atau pabrik sangat mempengaruhi
keberhasilan pencapaian tujuan suatu perusahaan. Kegiatan
pengolahan menyangkut pengubahan atau penggabungan berbagai
jenis sumberdaya untuk menghasilkan barang dan jasa. Berbagai
jenis sumberdaya yang dibutuhkan untuk pengolahan tentu saja tidak
17
selalu berada pada, atau berasal dari, satu tempat tertentu saja.
Untuk itu diperlukan kegiatan pengangkutan atau pemindahan agar
seluruhnya dapat berada pada satu tempat, dan pada waktu yang
diinginkan.
Pemindahan atau pengangkutan sumberdaya-sumberdaya
tentu saja membutuhkan biaya pengangkutan yang merupakan
sebagaian dari biaya yang harus dibayar oleh pembeli dalam bentuk
harga barang atau jasa. Berbagai daerah pada umumnya
menawarkan sumberdaya yang berbeda jenis, jumlah dan harganya.
Perbedaan ini tentu saja akan menyebabkan perbedaan biaya
pengadaan apabila sumberdaya itu diperoleh dari tempat yang
berbeda, sarana penunjang yang disediakan oleh berbagai daerah
juga berbeda-beda. Pengangkutan barang-barang ke tempat di mana
pembeli berada juga merupakan satu hal yang mempengaruhi
kelangsungan hidup perusahaan.
Biaya yang terlalu tinggi untuk pengangkutan barang-barang
jadi ke pasar akan menaikkan biaya yang harus dipertimbangkan di
dalam penentuan harga barang. Seluruh pertimbangan tersebut
mempunyai kaitan yang sangat erat dengan biaya pengolahan.
Semakin kecil biaya pengolahan ini semakin besar pula peluang
untuk menetapkan harga beli yang lebih rendah untuk barang-barang
dan jasa-jasa yang dibuat.
2. Berbagai pertimbangan dalam perencanaan tempat kedudukan
perusahaan. Dalam perencanaan tempat kedudukan atau pabrik
terutama untuk perusahaan-perusahaan yang menghasilkan barang,
18
terdapat berbagai unsur yang harus dipertimbangkan yang
seluruhnya dapat dikelompokkan atas :
(1) Bahan – bahan (materials)
a. Bahan-bahan baku (raw materials)
b. Bahan-bahan pembantu (utilities)
Di dalam perencanaan tempat kedudukan perusahaan atau
pabrik, pertimbangan atas bahan-bahan baku dan pembantu
harus meliputi:
a) Jumlah yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan
perusahaan dalam jangka pendek dan jangka panjang
b) Mutu
c) Biaya pengangkutan dari sumber-sumber ke pabrik
d) Harga yang pada umumnya berbeda pada tempat atau
daerah yang berbeda
(2) Tenaga kerja manusia (labor / manpower)
Tenaga kerja dalam hal ini adalah tenaga kerja manusia
yang dibutuhkan untuk menjalankan berbagai jenis sarana atau
peralatan operasi dan produksi. Tenaga kerja manusia ini dapat
dibedakan atas tenaga kerja yang memiliki keahlian keilmuan
(white collar workers) serta tenaga kerja yang memiliki
ketrampilan kerja (blue collar workers).Di dalam perencanaan
19
tempat kedudukan perusahaan. Tersedianya sumberdaya tenaga
kerja harus mempertimbangkan beberapa segi:
Jumlah, tingkat keahlian, umur dan jenis kelamin tenaga
kerja yang tersedia
a. Harga atau biaya penggunaan setiap jenis tenaga kerja
dalam bentuk tingkat upah atau gaji disamping
tunjangan-tunjangan lain
b. Tingkat pengangguran di daerah-daerah yang
dipertimbangkan untuk menjadi tempat kedudukan
c. Ada tidaknya serikat-serikat pekerja
d. Peraturan pemerintah tentang ketenagakerjaan yang
mungkin berbeda pada daerah-daerah yang berbeda
(3) Daya (power) – adalah sumber tenaga yang dibutuhkan di
dalam kegiatan operasi dan produksi. Tenaga listrik (electrical
power) adalah jenis tenaga yang selalu dibutuhkan. Sumber
tenaga kerja yang lain adalah bahan bakar minyak dan gas.
(4) Persediaan air (water supply) juga adakalanya menjadi penting
di dalam kegiatan pengolahan.
(5) Jasa-jasa (services) adalah berbagai jenis jasa yang
dibutuhkan untuk menopang keseluruhan kegiatan operasi dan
produksi perusahaan. Jasa-jasa ini pada umumnya diperoleh
dengan membeli dari perusahaan-perusahaan lain.
(6) Pajak (tax) adalah uang yang dibayarkan oleh perusahaan
kepada pemerintah, yang merupakan bagian dari biaya yang
20
harus dikeluarkan di dalam kegiatannya. Pertimbangan tentang
pajak ini seharusnya meliputi
a. Jenis dan tarif pajak yang berlaku
b. Kemudahan yang dapat diperoleh
c. Kecenderungan pajak-pajak daerah
(7) Letak (site) adalah tempat di mana perusahaan atau pabrik
benar-benar berada. Dalam hal ini mempertimbangkan
mengenai letak harus meliputi:
a. Pengelompokkan “zona” atau tata guna tanah untuk tempat
tersebut
b. Mutu dan harga tanah
c. Tersedianya sarana pemadam kebakaran dan keamanan
d. Tersedianya bangunan untuk dibeli atau disewa Tersedianya
berbagai sarana lain seperti jalan, lapangan parkir dan
gudang.
(8) Lingkungan (environment) adalah hal-hal di luar perusahaan
yang tidak dapat dikendalikan oleh manajemen perusahaan
tetapi sangat mempengaruhi jalannya perusahaan.
d. inventory Manajemen persediaan menentukan jumlah persediaan yang
optimal dengan biaya total yang minimal. Persediaan atau inventory
meliputi bahan mentah atau bahan baku, bahan pembantu, bahan
dalam proses atau work in process, suku cadang, dan barang jadi atau
finished good. Alasan perlunya manajemen persediaan adalah karena
timbulnya ketidakpastian permintaan, ketidakpastian pasokan
supplier,dan ketidakpastian waktu pemesanan. Sedangkan tujuannya
21
adalah untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi konsumen,
memperlancar proses produksi, mengantisipasi kekurangan
persediaan (stock out), dan dalam rangka menghadapi fluktuasi harga.
e. Transportasi merupakan kegiatan pemindahan barang atau orang dari
tempat asal ketempat tujuan dengan menggunakan moda transportasi.
Pengelolaan kegiatan perpindahan produk dari suatu tempat ke tempat
lain yang terkoordinasi dalam suatu jaringan.
1. Perlurnya Manajemen Transportasi
a. Transportasi merupakan sesuatu yang sangat dibutuhkan oleh
setiap manusia sebagaimana makan pakaian dan tempat
tinggal.
b. Kebutuhan manusia dan barang terhadap transportasi
berbeda beda.
c. Ketersediaan alat angkut sangat variatif dari yang
berkapasitas kecil-besar, lambar-cepat , murah-mahal,dsb.
d. Transportasi sebagai mata rantai ekonomi
Teknologi
2. Unsur-unsur Transportasi
a. Ada muatan yang di angkut.
b. Ada moda transportasinya sebagai alat pengangkut.
c. Ada sarana prasarana yang dapat dilalui dengan aman.
d. Adanya terminal asal dan terminal tujuan.
e. Adanya SDM dan organisasi yang menggerakkan kegiatan.
f. Adanya perpindahan sebagai proses pemindahan
3. Tugas Utama Manajemen Transportasi
22
a. Menyusun rencana dan program untuk mencapai tujuan dan
misi organisasi secara keseluruhan.
b. Meningkatkan produktivitas dan kinerja perusahaan
c. Mengoperasikan angkutan secara garis besar
4. Pengaruh Transportasi Terhadap Keputusan Pemasaran yaitu
a. Produk. Setiap produk pasti membutuhkan pengaturan dalam
pembuatannya. Tingkat kemudahanatau kesulitan dalam
pengakutan produk yang disebabkan karena bentuk barang,
biaya transportasi, ketersediaan peralatan transportasi, dan
kapasitas dari barang tersebut untuk memindahkan produk
akan mempengaruhi banyak hal dari keputusan pembuatan
produk.
b. Harga Transportasi adalah biaya variabel sehingga ada
pengaruh yang nyata pada harga. Hal inimenyebabkan
perusahaan harus bertanggung jawab terhadap barang yang
diproduksi dan jasayang digunakan, sehingga dapat menutupi
biaya dan menghasilkan keuntungan. Ketidak efisiensi dan
biaya yang berlebih akibat kesalahan transportasi akan
mengakibatkan naiknyaharga.
c. Pasar yang dituju. Dimana seharusnya produk dipasarkan
atau dijual? Kemampuan menjual jasa pada berbagai macam
pasar dipengaruhi banyak faktor termasuk di dalamnya
ketersediaan transportasi yang cukup memadai, biaya
transportasi dan kemampuan alat transportasi tersebut
mengantar barang tepat waktu
23
d. Pembelian. Apa yang dibeli dapat dengan mudah dicerminkan
oleh alat angkutnya. Ketersediaan, kemampuan, dan biaya
transportasi terhadap produk baik itu berupa bahan baku,
onderdil, komponen produk atau barang jadi sangat
mempengaruhi terhadap apa, kapan, dan dimana produk
tersebut dibeli.
e. Fasilitas lokasi. Transportasi adalah salah satu dari banyak
factor yang harus dipertimbangkan ketikamembuat keputusan
tentang lokasi. Ketersediaan dan kemampuan transportasi
serta biaya yang ditimbulkannya akan mempengaruhi
pemilihan pabrik, gudang, dan lokasi pedagang eceransampai
konsumen.
3. Manfaat Dari Pengelolaan Place Yang Benar
a. Konsumen mudah memperoleh produk Anda. Dengan tempat atau
wadah yang benar, penyebaran produk yang ingin dipasarkan akan
lebih mudah didapatkan oleh konsumen. Semakin banyak produk
yang beredar dipasaran maka kemungkinan untuk produk tersebut
sampai ketangan konsumen akan lebih besar.
b. Availaibility atau ketersediaan produk. Banyaknya produk yang dapat
dijumpai dimana-mana atau penyebarannya sangatlah luas hingga ke
tempat yang terpencil. ketersediaannya produk dapat mempermudah
konsumen untuk membeli/ mendapatkan produk pada tempat mereka
tinggal berada.
c. Impulse buying. Keinginan konsumen untuk membeli suatu produk
yang tidak direncanakan. Impulse buying timbul karena konsumen
24
melihat suatu produk di sebuah toko dan muncul keinginan untuk
membelinya.
4. Pengertian Strategi
Menurut KBBI strategi adalah rencana yang cermat mengenai
kegiatan untuk mencapai sasaran khusus. Secara Etimologi, Kata
strategi berasal dari bahasa Yunani "strategia" yang diartikan sebagai
"the art of the general" atau seni seorang panglima yang biasanya
digunakan dalam peperangan pada zaman demokrasi Athena. Karena
pada awalnya kata ini dipergunakan untuk kepentingan militer saja
tetapi kemudian berkembang ke berbagai bidang yang berbeda
seperti strategi bisnis, olahraga (misalnya sepak bola dan tenis),
catur, ekonomi, pemasaran, perdagangan, manajemen strategi
Menurut Darmawan Wibisono (2006:50-51). Strategi
perusahaan merupakan pola atau rencana yang mengintegrasikan
tujuan utama atau kebijakan perusahaan dengan rangkaian tindakan
dalam sebuah pernyataan yang saling mengikat.
5. Definisi Strategi.
Definisi strategi secara umum dan khusus sebagai berikut:
a. Definisi Umum
Strategi adalah proses penentuan rencana para pemimpin puncak
yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai
penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan
tersebut dapat dicapai.
25
b. Definisi kusus
Strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental
(senantiasa meningkat) dan terus-menerus, serta dilakukan
berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh
para pelanggan di masa depan. Dengan demikian, strategi hampir
selalu dimulai dari apa yang dapat terjadi dan bukan dimulai dari
apa yang terjadi. Terjadinya kecepatan inovasi pasar yang baru
dan perubahan pola konsumen memerlukan kompetensi inti core
competencies. Perusahaan perlu mencari kompetensi inti di dalam
bisnis yang dilakukan.
6. Perumusan strategi
Perumusan strategi merupakan proses penyusunan langkah-
langkah ke depan yang dimaksudkan untuk membangun visi dan misi
organisasi, menetapkan tujuan strategis dan keuangan perusahaan,
serta merancang strategi untuk mencapai tujuan tersebut dalam
rangka menyediakan customer value terbaik.
Beberapa langkah yang perlu dilakukan perusahaan dalam
merumuskan strategi, yaitu:
1. Mengidentifikasi lingkungan yang akan dimasuki oleh perusahaan
di masa depan dan menentukan misi perusahaan untuk mencapai
visi yang dicita-citakan dalam lingkungan tersebut
2. Melakukan analisis lingkungan internal dan eksternal untuk
mengukur kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman
yang akan dihadapi oleh perusahaan dalam menjalankan
misinya.
26
3. Merumuskan faktor-faktor ukuran keberhasilan (key success
factors) dari strategi-strategi yang dirancang berdasarkan analisis
sebelumnya.
4. Menentukan tujuan dan target terukur, mengevaluasi berbagai
alternatif strategi dengan mempertimbangkan sumberdaya yang
dimiliki dan kondisi eksternal yang dihadapi.
5. Memilih strategi yang paling sesuai untuk mencapai tujuan jangka
pendek dan jangka panjang. (Hariadi, 2005).
7. Tingkat –Tingkat Strategi.
a. Enterprise Strategy
Strategi ini berkaitan dengan respons masyarakat. Setiap
organisasi mempunyai hubungan dengan masyarakat. Masyarakat
adalah kelompok yang berada di luar organisasi yang tidak dapat
dikontrol. Di dalam masyarakat yang tidak terkendali itu, ada
pemerintah dan berbagai kelompok lain seperti kelompok
penekan, kelompok politik dan kelompok sosial lainnya. Jadi
dalam strategi enterprise terlihat relasi antara organisasi dan
masyarakat luar, sejauh interaksi itu akan dilakukan sehingga
dapat menguntungkan organisasi. Strategi itu juga menampakkan
bahwa organisasi sungguh-sungguh bekerja dan berusaha untuk
memberi pelayanan yang baik terhadap tuntutan dan kebutuhan
masyarakat.
b. Corporate Strategy
Strategi ini berkaitan dengan misi organisasi, sehingga
sering disebut Grand Strategy yang meliputi bidang yang digeluti
27
oleh suatu organisasi. Pertanyaan apa yang menjadi bisnis atau
urusan kita dan bagaimana kita mengendalikan bisnis itu, tidak
semata-mata untuk dijawab oleh organisasi bisnis, tetapi juga oleh
setiap organisasi pemerintahan dan organisasi nonprofit. Apakah
misi universitas yang utama? Apakah misi yayasan ini, yayasan
itu, apakah misi lembaga ini, lembaga itu? Apakah misi utama
direktorat jenderal ini, direktorat jenderal itu? Apakah misi badan
ini, badan itu? Begitu seterusnya. Jawaban terhadap pertanyaan-
pertanyaan itu sangat penting dan kalau keliru dijawab bisa fatal.
Misalnya, kalau jawaban terhadap misi universitas ialah terjun
kedalam dunia bisnis agar menjadi kaya maka akibatnya bisa
menjadi buruk, baik terhadap anak didiknya, terhadap pemerintah,
maupun terhadap bangsa dan negaranya. Bagaimana misi itu
dijalankan juga penting. Ini memerlukan keputusan-keputusan
stratejik dan perencanaan stratejik yang selayaknya juga disiapkan
oleh setiap organisasi.
c. Business Strategy
Strategi pada tingkat ini menjabarkan bagaimana merebut
pasaran di tengah masyarakat. Bagaimana menempatkan
organisasi di hati para penguasa, para pengusaha, para donor dan
sebagainya. Semua itu dimaksudkan untuk dapat memperoleh
keuntungan-keuntungan stratejik yang sekaligus mampu
menunjang berkembangnya organisasi ke tingkat yang lebih baik.
28
d. Functional Strategy
Strategi ini merupakan strategi pendukung dan untuk menunjang
suksesnya strategi lain. Ada tiga jenis strategi functional yaitu:
1. Strategi functional ekonomi yaitu mencakup fungsi-fungsi
yang memungkinkan organisasi hidup sebagai satu kesatuan
ekonomi yang sehat, antara lain yang berkaitan dengan
keuangan, pemasaran, sumber daya, penelitian dan
pengembangan.
2. Strategi functional manajemen, mencakup fungsi-fungsi
manajemen yaitu planning, organizing, implementating,
controlling, staffing, leading, motivating, communicating,
decision making, representing, dan integrating.
3. Strategi isu stratejik, fungsi utamanya ialah mengontrol
lingkungan, baik situasi lingkungan yang sudah diketahui
maupun situasi yang belum diketahui atau yang selalu
berubah.
8. Jenis-Jenis Strategi
Banyak organisasi menjalankan dua strategi atau lebih secara
bersamaan, namun strategi kombinasi dapat sangat beresiko jika
dijalankan terlalu jauh. Di perusahaan yang besar dan terdiversifikasi,
strategi kombinasi biasanya digunakan ketika divisi-divisi yang
berlainan menjalankan strategi yang berbeda. Juga, organisasi yang
berjuang untuk tetap hidup mungkin menggunakan gabungan dari
sejumlah strategi defensif, seperti divestasi, likuidasi, dan
rasionalisasi biaya secara bersamaan
29
Jenis-jenis strategi adalah sebagai berikut:
a. Strategi Integrasi
Integrasi ke depan, integrasi ke belakang, integrasi horizontal
kadang semuanya disebut sebagai integrasi vertikal. Strategi
integrasi vertikal memungkinkan perusahaan dapat
mengendalikan para distributor, pemasok, dan / atau pesaing.
b. Strategi Intensif
Penetrasi pasar, dan pengembangan produk kadang disebut
sebagai strategi intensif karena semuanya memerlukan usaha-
usaha intensif jika posisi persaingan perusahaan dengan produk
yang ada hendak ditingkatkan.
c. Strategi Diversifikasi
Terdapat tiga jenis strategi diversifikasi, yaitu diversifikasi
konsentrik, horizontal, dan konglomerat. Menambah produk atau
jasa baru, namun masih terkait biasanya disebut diversifikasi
konsentrik. Menambah produk atau jasa baru yang tidak terkait
untuk pelanggan yang sudah ada disebut diversifikasi horizontal.
Menambah produk atau jasa baru yang tidak disebut diversifikasi
konglomerat.
d. Strategi Defensif
Disamping strategi integrative, intensif dan diversifikasi, organisasi
juga dapat menjalankan strategi rasionalisasi biaya, divestasi, atau
likuidasi.
Rasionalisasi Biaya, terjadi ketika suatu organisasi melakukan
restrukturisasi melalui penghematan biaya dan aset untuk
30
meningkatkan kembali penjualan dan laba yang sedang
menurun. Kadang disebut sebagai strategi berbalik (turnaround)
atau reorganisasi, rasionalisasi biaya dirancang untuk memperkuat
kompetensi pembeda dasar organisasi. Selama proses
rasionalisasi biaya, perencana strategi bekerja dengan sumber
daya terbatas dan menghadapi tekanan dari para pemegang
saham, karyawan dan media. Divestasi adalah menjual suatu
divisi atau bagian dari organisasi. Divestasi sering digunakan
untuk meningkatkan modal yang selanjutnya akan digunakan
untuk akusisi atau investasi strategis lebih lanjut. Divestasi dapat
menjadi bagian dari strategi rasionalisasi biaya menyeluruh untuk
melepaskan organisasi dari bisnis yang tidak menguntungkan,
yang memerlukan modal terlalu besar, atau tidak cocok dengan
aktivitas lainnya dalam perusahaan. Likuidasi adalah menjual
semua aset sebuah perusahaan secara bertahap sesuai nilai
nyata aset tersebut. Likuidasi merupakan pengakuan kekalahan
dan akibatnya bisa merupakan strategi yang secara emosional
sulit dilakukan. Namun, barangkali lebih baik berhenti beroperasi
daripada terus menderita kerugian dalam jumlah besar.
e. Strategi Umum Michael Porter
Menurut Porter, ada tiga landasan strategi yang dapat
membantu organisasi memperoleh keunggulan kompetitif, yaitu
keunggulan biaya, diferensiasi, dan fokus. Porter menamakan
ketiganya strategi umum.Keunggulan biaya menekankan pada
pembuatan produk standar dengan biaya per unit sangat rendah
31
untuk konsumen yang peka terhadap perubahan harga.
Diferensiasi adalah strategi dengan tujuan membuat produk dan
menyediakan jasa yang dianggap unik di seluruh industri dan
ditujukan kepada konsumen yang relatif tidak terlalu peduli
terhadap perubahan harga. Fokus berarti membuat produk dan
menyediakan jasa yang memenuhi keperluan sejumlah kelompok
kecil konsumen.
9. Pengertian Strategi Pemasaran
Strategi Pemasaran menurut W. Y. Stanton adalah sesuatu
yang meliputi seluruh sistem yang berhubungan dengan tujuan untuk
merencanakan dan menentukan harga sampai dengan
mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang bisa
memuaskan kebutuhan pembeli aktual maupun potensial.
Strategi Pemasaran berorientasi menciptakan nilai tambah
bagi pelanggan dan membangun hubungan relationship dengan
pelanggan.Menciptakan nilai tambah dengan memahami kebutuhan
pasar meliputi keinginan pelanggan, melakukan riset pelanggan dan
pasar, menata informasi pemasaran dan data pelanggan,
membangun metode pemasaran yang terintegrasi dan memberikan
nilai tambah, membangun hubungan yang saling menguntungkan
dalam menciptakan kepuasan pelanggan.
a. Hal-Hal yang perlu dipertimbangkan sebelum menerapkan Strategi
Pemasaran Produk
Menerapkan Strategi pemasaran di awali dengan menganalisa
secara keseluruhan dari situasi perusahaan Pemasar harus
32
melakukan analisis SWOT (SWOT analysis), di mana ia menilai
kekuatan (strengths [S]), kelemahan (weaknesses [W]), peluang
(opportunities [O]), dan ancaman (threats [T]) perusahaan secara
keseluruhan.
a) Kekuatan (Strengths) meliputi kemampuan internal, sumber
daya, dan faktor situasional positif yang dapat membantu
perusahaan melayani pelanggannya dan mencapai tujuannya;
b) Kelemahan (Weaknesses) meliputi keterbatasan internal dan
faktor situasional negatif yang dapat menghalangi performa
perusahaan ;
c) Peluang (Opportunities) adalah faktor atau tren yang
menguntungkan pada lingkungan eksternal yang dapat
digunakan perusahaan untuk memperoleh keuntungan ;
d) Dan ancaman (Threats) adalah faktor pada lingkungan
eksternal yang tidak menguntungkan yang menghadirkan
tantangan bagi performa perusahaan
e) Faktor utama yang menyebabkan terjadinya perubahan dalam
Strategi Pemasaran. Dalam strategi pemasaran, ada
bebarapa faktor utama yang dapat menyebabkan terjadinya
perubahan yaitu :
a) Siklus Daur hidup produk, Strategi harus disesuaikan
dengan tahap-tahap daur hidup, yaitu tahap perkenalan,
tahap pertumbuhan, tahap kedewasaan dan tahap
kemunduran
33
b) Tingkat persaingan perusahaan di pasar, Strategi
pemasaran harus bisa disesuaikan dengan posisi
perusahaan dalam tingkat persaingan, apakah dalam
kategori memimpin, menantang, mengikuti atau hanya
mengambil sebagian kecil dari ceruk pasar .
c) Tingkat persaingan perusahaan di pasar, Strategi
pemasaran harus bisa disesuaikan dengan posisi
perusahaan dalam tingkat persaingan, apakah dalam
d) Tingkat persaingan perusahaan di pasar, Strategi
pemasaran harus bisa disesuaikan dengan posisi
perusahaan dalam tingkat persaingan, apakah dalam
kategori memimpin, menantang, mengikuti atau hanya
mengambil sebagian kecil dari ceruk pasar.
e) Keadaan ekonomi, Strategi pemasaran harus disesuaikan
dengan situasi ekonomi, perusahaan harus memandang
ke depan dan mengembangkan strategi jangka panjang
untuk memenuhi kondisi yang sedang berubah dalam
industri mereka dan memastikan kelangsungan
perusahaan pada jangka panjang.
b. langkah-langkah Penerapan Strategi Pemasaran
Penerapan Strategi Pemasaran melalui langkah-langkah sebagai
berikut:
a) Segmentasi Pasar (Market Segmentation), adalah tindakan
membagi pasar menjadi kelompok pembeli berbeda dengan
34
kebutuhan, karakteristik, atau perilaku berbeda yang mungkin
memerlukan produk atau bauran pemasaran terpisah
b) Penetapan Target Pasar (Market Targeting), yaitu proses
mengevaluasi daya tarik masing-masing segmen pasar dan
memilih satu atau lebih segmen yang akan dilayani,
penetapan sasaran pasar terdiri dari merancang strategi untuk
membangun hubungan yang benar dengan pelanggan yang
tepat, atau sebuah perusahaan besar mungkin memutuskan
untuk menawarkan ragam produk yang lengkap dalam
melayani seluruh segmen pasarnya, sebagian besar
perusahaan memasuki pasar baru dengan melayani segmen
tunggal, dan jika hal ini terbukti berhasil, mereka
menambahkan segmen.
c) Diferensiasi dan Posisi Pasar (Differentiation & Positioning),
perusahaan harus memutuskan bagaimana
mendiferensiasikan penawaran pasarnya untuk setiap
segmen sasaran dan posisi apa yang ingin ditempatinya
dalam segmen tersebut, posisi produk adalah tempat yang
diduduki produk relatif terhadap pesaingnya dalam pikiran
konsumen, pemasar ingin mengembangkan posisi pasar unik
bagi produk mereka. Jika sebuah produk dianggap sama
persis dengan produk
d) lainnya di pasar, konsumen tidak mempunyai alasan untuk
membelinya.
35
10. Pengertian Place Strategi
Berdasarkan beberapa definisi diatas dapat ditarik kesimpulan
bahwa place strategi diarttikan sebagai proses penentuan rencana
yang cermat mengenai kegiatan penempatan yang digunakan untuk
memasarkan suatu produk sebab ini merupakan suatu faktor penting
agar pemasaran yang dilakukan dapat berjalan dengan maksimal dan
produk yang ditawarkan dapat dengan mudah didapatkan oleh
konsumen yang membutuhkan produk tersebut karna tempatnya
terjangkau.
Dalam membuka usaha Lokasi merupakan salah satu faktor
penting yang berhubungan dengan pemilihan tempat usaha, karena
lokasi yang strategis menentukan volume penjualan sebuah tempat
usaha dan sasaran pelanggan. Metode menentukan sebuah lokasi
yang strategis yang memiliki akses luas dan fasilitas unggul, menjadi
jurus yang tidak bisa ditawar. Lokasi adalah unsur pemuasan
konsumen (fullfilment) yang paling kritis. Kalau lokasinya tepat, maka
pada hari pertama pembukaan, bisnis anda langsung dijamin ramai
dan pengunjungnya akan banyak.
11. Pengertian Volume Kunjungan
Volume atau bisa juga disebut kapasitas adalah penghitungan
seberapa banyak ruang yang bisa ditempati dalam suatu objek.
Volume digunakan untuk menentukan massa jenis suatu benda
sedangkan Pengunjung berarti orang yang mengunjungi jadi dapat
disimpulkan bahwa volume kunjungan adalah perhitungan banyaknya
pengunjung yang datang dalam hal ini dikhususkan untuk volume
36
kunjungan konsumen ke Alfamart. Karakteristik pengunjung dapat
dibedakan ke dalam dua jenis, yaitu karakteristik sosial-ekonomi dan
karakteristik perjalanan wisata Smith (1989:13).
Dalam hal ini karakteristik pengunjung memberikan
pengaruh yang tidak langsung terhadap pengembangan suatu
industri. Pengunjung pada suatu objek perbelanjaan memiliki
karakteristik dan pola kunjungan, kebutuhan ataupun alasan
melakukan kunjungan ke suatu objek perbelanjaan masing-masing
berbeda hal ini perlu menjadi pertimbangan dalam menyediakan
produk dapat sesuai dengan minat dan kebutuhan pengunjung
begitupula dengan tempat yang strategis agar mudah dijangkau
oleh konsumen.
Adapun karakteristik volume kunjungan meliputi:
1. Jenis kelamin yang dikelompokkan menjadi laki-laki dan
perempuan
2. Usia adalah umur responden pada saat survei
3. Kota atau daerah asal adalah daerah tempat tinggal
responden
4. Tingkat pendidikan responden
5. Status pekerjaan responden
6. Status perkawinan responden
7. Pendapatan perbulan responden
B. Kerangka Pikir
Alfamart merupakan milik PT. Sumber Alfaria Trijaya, Tbk. yang
merupakan perusahaan waralaba swalayan yang menjual barang keperluan
37
sehari-hari. Dimana setiap Alfamart perlu adanya penilaian dari konsumen
agar dapat berjalan dengan baik dan berfungsi sebagaimana mestinya, serta
dapat diminati oleh konsumenya karna hal ini dapat berpengaruh pada ku
jugan konsumen oleh karena itu diperlukan place strategi agar dapat
meningkatkan kunjugan konsumen. Place merupakan salah satu faktor
penting agar pemasaran yang dilakukan dapat berjalan dengan maksimal dan
produk yang ditawarkan dapat dengan mudah didapatkan oleh konsumen
yang membutuhkan. Place strategi adalah strategi tempat atau tempat yang
strategis, cara yang umum dalam pemilihan tempat biasanya dipilih karena
kedekatan dengan konsumen atau tempat eksklusif. Lokasi yang deket ke
konsumen itu berarti mudah dijangkau alias tidak perlu waktu lama untuk pergi
ke lokasi. Didalam perusahaan, startegi merupakan proses yang memegang
peranan penting terhadap perusahaan yang memasarkan barang dan jasa
kepada konsumen karena setiap perusahaan mempunyai peluang yang sama
dalam memproduksi barang atau jasa. Sehingga dapat saja terjadi persaingan
antara perusahaan dengan kompetitor dalam merebut pasar, hal ini
berpengaruh terhadap peningkatan volume penjualan karena itu memasarkan
produk perusahaan. Tetapi tampa tempat yang strategi konsumen akan sulit
ketempat tersebut.
Dari uraian di atas kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat
digambarkan sebuah diagram sebagai berikut:
38
Penelitian ini mengidentifikasi sejauh mana Place Strategi dengan Volume
Kunjungan Konsumen.
C. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kerangka pikir dan penelitian yang relavan, hipotesis dalam
penelitian ini adalah:
“Ada hubungan antara Place Strategi Terhadap Volume Kunjungan
Konsumen Pada Alfamart”.
Place Strategi (x)
Distribution
Channels
(Saluran
distribusi)
Assortment
(kumpulan
dari semua
produk)
Locations
(tempat
kedudukan)
inventory
(Manajemen
persediaan)
Transportasi
Volume Kunjungan Konsumen (Y)
Gambar 2.1 Kerangka pikir
Alfamart
39
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penulis menggunakan metode penelitian kuantitatif Sugiyono (2007:14)
menjelaskan: “metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode
penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti
pada populasi atau sampel tertentu, tekhnik pengambilan sampel pada umumya
dilakukan secara random, pengumpulan merupakan instrumen penelitian,
analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis
yang telah di tetapkan”.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
penelitian korelasi. Nana Sudjana dan ibrahim (2007:77) menjelaskan mengenai
pengertian dari metode penelitian korelasiona, “studi korelasi mempelajari
hubungan dua variabel atau lebih, yakni sejauh mana variasi dalam suatu
variabel atau lebih, yakni sejauh mana variasi dalam satu variabel berhubungan
dengan variasi dalam variabel lain. “hal ini sedana dengan Nana Sudjana
(2007:79)” studi hubungan (associatonal study), disebut juga studi korelasional
(correlational study), meneliti hubungan antara dua hal, dua variabel atau lebih”.
Dalam penelitian ini, penelitian ingin melihat hubungan dua variabel tanpa
merubah atau mengadakan perlakuan terhadap variabel-variabel tersebut.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penilitian ini dilakukan di, Alfamart Batu-Batu Kec. Galesong Utara Kab.
Takalar. 20 Agustus – 01 september 2018.
39
40
C. Defenisi Oprasiaonal
Defenisi oprasional merupakan penjelasan semua variable dan istilah yang akan
digunakan dalam penelitian secara oprasional sehiingga akhirnya mempermudah
pembaca dalam mengartikan makna peenelitian.
Agar tidak terjadi salah pengertian terhadap istilah-istilah yang di gunakan
dalam penelitian ini, maka akan dijelaskan terlebih dahulu guna memperjelas
sasaran yang ingin dicapai dalam penelitian ini. Adapun penelitian yang di
maksud yaitu:
1) Place adalah tempat atau wadah yang digunakan untuk memasarkan
suatu produk. Place merupakan salah satu faktor penting dalam
marketing mix agar pemasaran yang dilakukan dapat berjalan dengan
maksimal dan produk yang ditawarkan dapat dengan mudah didapatkan
oleh konsumen yang membutuhkan
2) Volume kunjungan adalah tingkat keseringan pengunjung berbelanja
paea Alfamar. Untuk mengetahui volume kunjungan tentunya kita harus
melakukan penelitian. Dengan meiniliti kita akan dapat melihat
seberapa banyak pengunjung yang datang setiap harinya.
D. Populasi dan sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek yang akan diteliti untuk memperoleh suatu
data.
Menurut Sugiyono (2015:297) “populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. Berdasarkan kutipan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
41
yang dimaksud dengan populasi adalah seluruh penduduk atau individu yang
dijadikan sasaran penelitian. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah semua
pengunjung dalam masa penelitian 20 Agustus – 01 september 2018.
2. Sampel Penelitian
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono, 2015:118). Sedangkan menurut pendapat lainnya
yang dimaksud sampel atau contoh adalah sebagian atau wakil populasi yang di
teliti (Arikunto, 2010:174).
Berdasarkan konsep yang disebutkan di atas, karena populasi jumlahnya
tak terhingga maka peneliti mengambil sampel penelitian yakni 21 yang diambil
sebagai sampel mewakili populasi, dengan cara membagikan angket kepada
pengunjung yang datang berbelanja, dalam penentuan sampel peneliti
menggunakan teknik ”Purposive Sampling”. Purposive Sampling adalah teknik
penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2015:124).
E. Teknik Pengumpulan Data
Untuk mengumpulkan data guna mencari jawaban atas permasalahan yang
diajukan. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan observasi, angket
(kosioner) dan dokumentasi.
1. Observasi
Observasi merupakan tindakan atau proses pengambilan informasi atau
data melalui media pengamatan. Obsevasi yang dilakukan dalam penelitian ini
adalah observasi sistematis artinya dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan
pedoman instrument penelitian (Arikunto, 2014:157) lembar instrument observasi
berisi patokan-patokan jumlah kunjungan konsumen.
42
2. Angket (kosioner)
Kuesioner/angket sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya,
atau hal-hal yang diketahui teknik ini termasuk untuk memperoleh data mengenai
place strategi.
Intruksi angket yang digunakan dapat dijabarkan sebagai berikut:
a. Jumlah angket yang di gunakan dalam penelitian ini untuk mengumpulkan
data tentang place strategi Alfamart Batu-Batu Kec. Galesong Utara Kab.
Takalar adalah 30 item
b. Bentuk angket setiap pertanyaan item angket terdiri dari 4 alternatif
jawaban yaitu sangat setuju (SS) dengan skor: 4, Setuju (S) dengan
skor: 3, Ragu-Ragu (RR) dengan skor: 2, Tidak Setuju (TS) dengan skor:
1
3. Dokumentasi
Dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data mengenai hasil belajar
Ilmu Pengetahuan Sosial murid. Langkah-langkah dokumentasi dilakukan
dengan mengambil gambar dengan cara memotret guna mendapatakan
dokumentasi pengungjung pada saat mengisi angket place strategi yang
telah dibagikan guna membandingkan dengan hasil dari volume kunjungan
konsumen.
F. Teknik Analisis Data
Analisis data adalah proses pelacakan dan pengaturan secar
sistematis transkip angket, catatan lapangan dan bahan-bahan yang lain
yang dikumpulkan untuk meningkatkan pemahaman terhadap bahan agar
dapat dipresentasikan semuanya pada orang lain. “Analisis data merupakan
43
proses pengorganisasian dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori dan
satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan
hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data”. Analisis diamati dengan
mempelajari seluruh data dari berbagai sumber setelah itu mengadakan
reduksi data dengan membuat rangkuman inti, langkah selanjutnya
menyusun dalam satuan-satuan yang kemudian dikategorikan dalam satu
kelompok yang sama, kemudian pemeriksaan keabsahan data dan tahap
yang terakhir disimpulkan. Dari data yang berhasil dikumpulkan selanjutnya
dianalisis dengan rumus koefesien korelasi produk moment dan dibantu
dengan komputer program Statistic Product and Service Solution (SPSS)
22.0 for Windows sebagai berikut:
∑ (∑ )(∑ )
√{ ∑ (∑ ) }{ ∑
(∑ ) }
(Sugiyono, 2015: 199)
Keterangan :
∑ : Koefesien korelasi antara x dan y
∑ : Skor angket tentang minat belajar.
∑ : Hasil belajar siswa,
∑ : Hasil Kuadrat dari variabel x
∑ : Hasil Kuadrat dari variabel y
N : Jumlah Sampel
44
Uji Hipotesis dianalisis dengan rumus koefesien korelasi produk moment dan
dibantu dengan komputer program Statistic Product and Service Solution (SPSS)
22.0 for Windows
Untuk menguji hipotesis penelitian maka nilai rhitung dibandingkan dengan
rtabel pada taraf signifikan 5% dan 1% kriteria pengujian hipotesis yaitu sebagai
berikut:
1. Apabila nilai rhitung lebih besar dari pada nilai rtabel maka hipotesis diterima.
2. Apabila nilai rhitung lebih kecil dari pada rtabel maka hipotesis di tolak.
45
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEBAHASAN
A. Gambaran Umum Alfamart
1. Profil perusahaan dan sejarah singkat Alfamart
Alfamart adalah sebuah brand minimarket peyediaan kebutuhan
hidup sehari-hari oleh PT.sumber alfaria trijaya,tbk. Pada tahun 1989
merupakan awal berdirinya alfamart,dengan mulainya usaha dagang
rokok dan barang–barang konsumsi oleh DJOKO SUSANTO dan
keluarga yang kemudian mayoritas kepemilikanya dijual kepada PT.HM
Sampoerna pada tahun 1989.pada tahun 1994 struktur kepemilikan
berubah menjadi (70%) dimiliki oleh PT.HM Sampoerna tbk dan (30%)
dimiliki oleh PT. Sigmantara alfindo (keluarga djoko susanto)
PT. Alfa minimart utama (AMU) didirikan pada tanggal 27 juli
1999,dengan pemegang saham PT.Alfa retailindo,tbk sebesar (51%) dan
PT.Lancar distrindo sebesar sebesar (49%),PT.Alfa minimart utama
(AMU) ini kemudian membuka alfa minimart pada tanggal 18 oktober
1999 berlokasi jalan Beringin Raya, Karawaci, Tangerang. Pada tanggal
27 juli 2002,PT HM Sampoerna tbk secara resmi merestrukturisasi
kepemilikanya sahamnya di PT.Alfa retailindo yang semula (54,40%)
dikurangi menjadi(23,4%) disisi lain,perusahaan rokok terbesar kedua di
Indonesia akan mulai mengarap serius pasar minimarket yang selama ini
belum tergarap melalui alfa.
Pada tanggal 1 agustus 2002,kepemilikan beralih ke PT. sumber
Alfaria trijaya dengan pemegang saham PT.HM Sampoerna ,tbk sebesar
(70%) dan PT. Sigmantara Alfindo sebesar (30%) kemudian nama ”alfa
45
46
minimart” diganti menjadi “alfamart” pada 1 januari 2003. Pada tahun
2005 jumlah gerai alfamart bertumbuh pesat menjadi 1.293 gerai hanya
dalam 6 tahun semua took berada dipulau jawa. Awal tahun 2006 PT.HM
Sampoerna,tbk menjual sahamnya,sehingga struktur kepemilikan menjadi
PT. Sigmantara Alfindo (60%) dan PT.cakrawala mulia prima(40%)
mendapat sertifikat Iso 9001:2000 untuk system manajemen mutu”.
Petengahan 2007 Alfamart,sebagai jarang minimarket pertama
diindonesia yang memperoleh sertifikat Iso 9001:2000 untuk system
manajemen mutu.jumlah gerai mencapai 2000 toko dan telah memasuki
pasar lampung. Awal 2009 menjadi perusahaan public tgl 15 januari 2009
dibursa efek Indonesia disertai dengan penambahan jumlah gerai
mencapai 3000 toko dan juga memasuki pasar bali.
PT. Sumber Alfaria Trijaya (SAT) atau Alfamart merupakan
perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan umum dan jasa
eceran yang menyediakan kebutuhan pokok dan sehari hari. Alfamart
dapat dimiliki masyarakat luas dengan cara kemitraan.
2. Visi Misi dan Budaya Alfamart
a. Visi Alfamart
Menjadi jaringan distribusi retail terkemuka yang memiliki oleh
masyarakat luas berorientasi kepada pemberdayaan usaha
kecil,memenuhi kebutuhan,harapan konsumen,serta mampu bersaing
globa
b. Misi Alfamart
1. Memberikan kepuasan pada pellanggan/konsumen dengan
berfokus pada produk pelayanan yang berkwalitas unggul.
47
2. selalu menjadi yang terbaik dalam segala hal yang dilakukkan dan
selalu menegakkan tingkah laku/etika bisnis yang tertinggi.
3. Ikut berpartisipasi dalam membangun negara dengan menumbuh-
kembangkan jiwa wisatawan dan kemitrausahan.
4. Membangun organisasi global yang terpercaya,tersehat dan terus
bertumbuh dan bermanfaat bagi pelanggan, pemasok, karyawan,
pemegang saham dan masyarakat umum.
c. Budaya Alfamart
Integritas tinggi, Inovasi untuk kemajuan lebih baik, Kualitas &
produktivitas yang lebih tinggi, Kerjasama time, Kepuasan pelanggan
melalui standar pelayanan yang baik. Motto “belanja puas, harga pas”
3. Struktur Organisasi Alfamart
Bord Of Commisionerss
Audit Committe
Boar Off Directors
Corperate Audit Corperate Legal
operational Marketing Marchan
Dising
property
Depelopment
IT
Pinance Human
Capital
Marchan
Dising
franchise corperate
Affair
Tabel 4.1 Organisasi Alfamart
48
4. System Informasi Perusahaaan
Tugas masing-masing dari struktur organisasi
1. Dewan komisaris (Board Of Commisioners)
a. Melakukan pengawasan atas jalanya dan memberikan nasihat kepada
direktur.
b. Dalam melakukkan tugas dewan direksi pada kepentingan perusahan
dan sesuai dengan maksud dan tujuan perusahaan.
c. Kewengan khusus dewan komisaris bahwa dewan komisaris dapat
diamatkan dalam anggaran dasar untuk melaksanakkan tugas-tugas
tertentu direktur
d. Membuat risalah rapat dewan komisaris dan meyimpan salinan rapat.
e. Melaporkan kepada perusahaan kepada kepemilikan pengawasan
yang telah dilakukkan
f. Memberikan laporan tentang tugas-tugas pengawasan yang telah
dilakukan
2. Komite Audit (Audit Commite)
a. Melakukan penelaan terhadap informasi keuangan yang diterbitkan.
b. Penelaan atas ketaatan perusahaan terhadap undang-undang
dibidang pasar modal dan dibidang lain yang relevan
c. penelaan terhadap indepedensi dan objektivitas akutan public
d. Penelaan terhadap kecukupan pemeriksaan yang dilakukkan
oleh public untuk memastikan semua resiko yang penting telah
dipertimbangkan
e. Melakkukan juga terdapat pengaduan yang terdapat yang berkaitan
dengan perusahaan
49
3. Jajaran Direktur (Board Of Directors)
a. Memipin perusahaan dengan menerbitkan kebijakan-kebijakan
perusahaan
b. Memilih,menetapkan,mengawasi tugas-tugas dari karyawan dan
kepala bagian(manajer)
c. Meyetujui anggaran tahunan perusahan
4. Audit Perusahaan (Corporate Audit)
a. Meyediakan penipuan deteksi, invertigasi dan pengalaman forensic
akutansi dan keahlian untuk program monitoring.
b. Mengembangkan dan menetapkan prosedur investigasi dengan tren
yang tidak bias atau pola dan anomaly untuk disposisi.
c. Berinteraksi dengan manajer senior.
d. Mendokumentasi kertas dan hasil audit & kelibatan konsultan
5. Hukum Perusahaan (Corporate Legal)
a. Mengurusi urusan rups dan perubahan anggaran.
b. Mereview usulan pembuatan/perubahan sop.
c. Mengawal ketentuan dan peraturan baru
6. Operasi (Operation)
a. Mengawasi kegiatan operasi
b. Mengawasi keberadaan serta kondisi mesin dan peralatan.
c. Membuat produk yang dipesan.
d. Membuat keputusan harian sehubung dengan kegiatan di Alfamart.
7. Pemasaran (Marketing)
a. Bertanggung jawab terhadap bagian pemasaran.
50
b. Bertanggung jawab terhadap peroleh hasil penjual dan pengguna dan
promosi.
c. Sebagai kordinator manajer produk dan manger penjualan.
d. Membuat laporan pemasaran kepada direksi
8. Barang Dagangan (Merchandising)
a. Memajang/mendisplay dan menata produk.
b. Menjaga kebersihan produk dan pajangan.
c. Menjalankan semua program promosi perusahaan.
d. Menjalankan tugas kunjungan sesuai dan rencana kerja
9. Pengembangan Properti (Property Development)
a. Mengkordinasikan kegiatan pengendalian property dan lingkungan
diwilayah usaha perusahaan dan lingkunganya.
b. Meyelenggarakan pengelolahan data dan peyimpanan dokumen asli
property.
c. Meyiapkan laporan kegiatan divisi secara benar dan tepat waktu
10. Teknologi informasi (Information Teknologi)
a. Bertanggung jawab memelihara system jaringan.
b. Mengoptimalisasi perangkat it atau server yang ada di alfamart
11. Keuangan (Finance)
a. Membuat ,memeriksa dan mengarsip faktur,nota supplier,laporan
AP/AR untuk memastikan status utang piutang.
b. Membuat ,mencetak tagihan dan surat tagihan untuk memastikan
tagihan terkirim kepada pellanggan dengan benar dan tepat waktu.
c. Menerima memeriksa tagihan dr vendor dan membuat rekapanya
untuk memastikan pembayaran terkirim tepat waktu
51
12. Sumber Daya Manusia (Human Capital)
a. Memperbaiki dan memperhatikan mutu karyawan.
b. Meyediakan tenaga yang ahli dan sesuai dengan bidangnya masing-
masing
13. Pengembangan perusahaan (Coporate Development)
a. Bertugas merencanakan ,merancang dan meyajikan presentasi yang
menarik dan proposal untuk pendekatan bisnis baru.
b. Memberikan bantuan monitoring kepada
penjabat fundraisingperusahaan
c. Franchise
14. Prusahaan Akhir (Corporate Akhir)
a. Meyediakan tempat usaha dan modal sejumlah tertentu bergantung
pada sejumlah tertentu bergantung pada jenis waralaba yang akan
dibeli.
b. Menjaga image produk waralaba
15. Perusaan lain (Corporate Affair)
a. Bertanggung jawab untuk semua komunikasi internal dan eksternal
b. Mengurus hal-hal seperti bulletin karyawan,laporan bisnis tahun siaran
pers.
4. Sistem informasi Alfamart
Lajunya pertumbuhan gerai toko alfamart yang cepat dengan
transaksi lebih dari 40 transaksi struk perbulan dapat terlaksana karena
didukung oleh system teritegrasi pada setiap poin of sales (POS) kasir
disemua gerai yang mencakup system penjualan, persediaan dan
52
penerimaan barang.Tehnologi di pos kasir dirancang sudah memenuhi
kebutuhan perkembangan dan transaksi di masa depan.
Untuk mempercepat pelayanan dan keyamanan belanja dikasir
Alfamart menggunakan pemandaian scanner barcode pembayaran pun
kini memberikan kemudahan bagi konsumen dengan menggunakan bca
debit,mandiri debit dan berbagai macam bank yang tercantum. Dalam
diadakan distribusi barang, Alfamart menerapkan digital packing system
dan tail gate system pada pusat distribusinya kedua system dan tail gate
system pada setiap distribusinya keduan system ini mempercepat dan
meningkatkan efisiensi proses pengambilan barang dari rak
penyimpanan dan pemuatan barang ke armada pengirim maupun
barang di gerai Alfamart.
5. Alat blok Perusahaan
Buku alat perusahaan yang ditetapkan adalah:
1. Blok pemasukan: alat untuk menerima dat
Contohnya: keyboard, mouse, scanner digital, scanner tembak
2. Blok pengeluaran: alat yang menghasilkan keluaran.
Contohny: printer.
3. Blok model :menyangkut materi pemograman,aplikasi sains yang
digunakan pemograman yang menggunakan rumus matematika yang
sulit aplikasi bisnis untuk mengelolah data.
Contohnya:excel, pemograman visual basic 6.0 dan alfa pos.
4. Blok tehnologi:tingkat tehnologi yang diperlukan system informasi
termaksud pengguna internet.
Contohnya: penerimaan dan pengiriman data melalui FTP toko.
53
5. Blok database: database yang disusun sangat dipengaruhi oleh
kompleksitas.
6. Blok control: aspek pengamanan system informasi. Pengamatan fisik
menyangkut pengamatan terhadap kebakaran,gempa bumi.
Contohnya: Pemadam kebakaran,alarem toko,kamera cctv,mati listrik
dll.
7. Pengamatan non fisik menyangkut pengamanan terhadap serangan
virus pada software dan server.
contohnya: system pertahanan computer dilindungi dengan serangan
virus dan paswoord pada setiap systemnya.
B. Hasil Penelitian
Pada Bab IV ini di urakan secara rinci hasil penelitian dengan hasil
penelitian degan memaparkan bukti yang diperoleh dari penelitian yang telah
dilakuka. Pemaparan merujuk pada rumusan masalah yang telah dikeukakan
pada bab pertaa yaitu apakah pelaksanaan Pengaruh Place Strategi Terhadap
Volume Kunjungan Konsumen Pada Alfamart Batu-Batu Kec. Galesong Utara
Kab. Takalar. Data dala penelitian ini ada dua variabel yaitu, Place Strategi (X)
dan Volume Kunjungan (Y) di peroleh pada pengunjung Alfamart Batu-Batu Kec.
Galesong Utara Kab. Takalar. Data tersebut di peroleh dari skor angket yang
telah dibagikan kepada pengunjung untuk variable Place Strategi (X) dan Volume
Kunjungan (Y) diambil dari hasil pengisian angket yang telah dibagikan peneliti
pada saat melakukan penelitian tanggal 02 september 2018.
Untuk menghitung korelasi product moment ini dilakukan dengan dua
cara yaitu dengan cara manual dan di bantu dengan program SPSS 22.0 for
54
Windows. Adapun dengan cara manual, peneliti membuat tabel-tabel penolong
untuk memudahkan dalam menghitung nilai rhitung yang telah diperoleh, kemudian
dikonsultasikan dengan nilai rtabel product moment.
Adapun data yang dianalisis adalah hasil motivasi belajar (X) dan hasil
Belajar (Y):
1. Hasil Penelitian Analisis Tentang Pengaruh Place Strategi Terhadap
Volume Kunjungan Konsumen Pada Alfamart Batu-Batu Kec. Galesong
Utara Kab. Takalar.
Untuk megetahui tentang Pengaruh Place Strategi Terhadap Volume
Kunjungan Konsumen Pada Alfamart Batu-Batu Kec. Galesong Utara Kab.
Takalar Maka penelitian mengadakan penskoran data yang disajikan dala
tabel dan juga dapat didiskripsikan dengan bantuan program SPSS 22.0 For
windows dari hasil pengukuran dapat dilihat dalam tabel. Hasil yang
diperoleh dibawah ini yang merangkum gambaran data dari data Pengaruh
Place Strategi Terhadap Volume Kunjungan Konsumen yang terkupul
melalui angket yang terdiri dari 30 item pertanyaan dimana setiap soal 4
alternatif jawaban yaitu sangat setuju (SS) dengan skor: 4, Setuju (S)
dengan skor: 3, Ragu-Ragu (RR) Dengan skor: 2, Tidak Setuju (TS) dengan
skor: 1.
55
Tabel 4.2 Hasil Skor tentang Place Strategi
No.
Rep
Item/Jawaban Skor Jawaban Skor
Total SS S RR TS 4 3 2 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 11 9 3 7 44 27 6 7 84
2 14 6 0 10 56 18 0 10 84
3 12 8 1 9 48 24 3 9 84
4 13 5 5 7 52 15 10 7 84
5 4
9
17
12
6
3
3
6
16
36
51
36
12
6
3
6
82
84 6
7 9 10 0 11 36 30 0 11 77
8 14
16
2
1
0
0
14
13
56
64
6
3
0
0
14
13
76
80 9
10 11 9 2 8 44 27 4 8 83
11 13 5 5 7 52 15 10 7 84
12 8 9 6 7 24 27 12 7 78
13 9 10 2 9 36 30 4 9 79
56
14 4 17 4 5 16 51 8 5 80
15 11 9 0 10 44 27 0 10 81
16 8 8 5 9 32 24 10 9 75
17 8 9 3 10 32 27 6 10 75
18 7 5 11 7 28 15 22 7 72
19 7 5 12 6 28 15 24 6 73
20 7 9 6 8 28 27 12 8 75
21 13 3 0 14 52 9 0 14 75
∑ 1665
Sumber :Diolah dari hasil skor angket Pengaruh Place Strategi Terhadap
Alfamart Batu-Batu Kec. Galesong Utara Kab. Takalar
Tabel 4.3 Statistik deskriptif Place Strategi
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Place Strategi 21 72 84 79.29 4.137
Valid N (listwise)
21
57
Berdasarkan tabel tersebut menunjukkan bahwa variabel dengan jumlah
Place Strategi data (N) adalah 21 mepunyai skor maksimal angket pengaruh
Place Strategi diguakan 4 kategori, yakni sangat tinggi, tiggi, sedang dan kurang.
Adapun rumus yang diguakan untuk mencari rentang Pengaruh Place Strategi
adalah sebagai berikut :
Dengan demikian, tinggi rendahnya hasil pengukuran di kategorikan
sebagai berikut:
Tabel 4.4 Distribusi pengaruh Place Strategi
No. Kategori Kriteria N Presentase
1
2
3
4
82 – 84
79 – 81
76 – 78
72 – 75
Sangat Tinggi
Tinggi
Sedang
Kurang
8
4
4
5
38%
19%
19%
24%
Total 21 100%
Dalam bentuk diagram lingkaran, presentase prestasi Place Strategi dapat
digambarkan sebagai berikut:
58
Gambar 4.1 Diagram Prosentase Place Strategi
Dari tabel deskripsi pengukuran Pengaruh Place Strategi diatas, dapat
dilihat bahwa pengunjung yang meiliki yang memilih kategori sangat tiggi dengan
jumlah 8 orang pengunjung dengan presentase 38 %, pengunjung yang ada
Pengaruhnya dengan Place Strategi pada kategori tinggi berjumlah 4 orang
pengunjung dengan presentase 19 %, pengunjung yang memiliki pada kategori
sedang berjumlah 4 orang murid dengan presentase 19%, dan murid yang
memilki Pengaruh dengan Place pada kategori kurang berjumlah 5 pengunjung
orang dengan presentase 24%. Dengan demikian Pengaruh Place Strategi
Terhadap Alfamart Batu-Batu Kec. Galesong Utara Kab. Takalarmayoritas
berada pada kategori tinggi.
2. Analisis tentang Volume Kunjungan Konsumen Pada Alfamart Batu-Batu
Kec. Galesong Utara Kab. Takalar.
Data hasil belajar dapat dideskripsikan dengan cara manual dengan
membuat tabel penolong yang disajikan pada tabel dan dibantu dengan program
Sangat Tinggi 38%
Tinggi 19%
Sedang 19%
Kurang 20%
sangat tinggi tinggi sedang kurang
59
SPSS 22.0 for windows dari hasil pengukuran dapat dilihat dalam tabel Hasil
yang diperoleh di bawah ini yang merangkum gambaran hasil data angket
Volume Kunjungan Konsumen yang telah diklasifikasikan berdasarkan kategori
yakni, Sangat Tinggi, Tinggi, Sedang, dan Kurang.
Tabel 4.5 Hasil Skor tentang Volume Kunjungan Konsumen
No. Kode Sampel Nilai
1 2 3
1 001 8,5
2 002 8,6
3 003 8,1
4 004 8,9
5 005 8,3
6 006 8,6
7 007 7,7
8 008 7,7
9 009 7,9
10 010 8,3
11 011 8,5
60
12 012 7,7
13 013 7,8
14 014 7,9
15 015 8,0
16 016 7,9
17 017 7,7
18 018 7,1
19 019
020
7,4
7,7 20
21 021 7,7
∑n = 021 ∑y = 138,4
Sumber : Diolah dari hasil skor angket Volume Kunjungan Konsumen Pada
Alfamart Batu-Batu Kec. Galesong Utara Kab. Takalar yang telah
disederhanakan.
61
Tabel 4.6 Statistik Deskriptif Volume Kunjungan Konsumen
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Volume
Kunjungan 21 7 8 7.43 .507
Valid N (listwise) 21
Berdasarkan tabel tersebut menunjukkan bahwa skor maksimal Volume
Kunjungan adalah 8 sedangkan skor minimal sebesar 7 dengan rata-rata
sebesar 7,4 dan standar deviasi 507. Hasil tersebut kemudian dikelompokkan
menjadi 4 kategori yakni, Sangat Tinggi, Tinggi, Sedang, dan kurang. Sebagai
dasar pengelompokan digunakan rumus sebagai berikut:
Dengan demikian, tinggi rendahnya hasil pengukuran dikategorikan sebagai
berikut:
62
sangat tinggi 62%
tinggi 30%
sedang 4%
kurang 4%
Volume Kunjungan
sangat tinggi tinggi sedang kurang
Tabel 4.7 Distribusi Volume Kunjungan Konsumen
No. Kategori Kriteria N Presentase
1
2
3
4
7,78– 8,03
7,52-7,77
7,26– 7,51
7-7,25
Sangat Tinggi
Tinggi
Sedang
Kurang
13
6
1
1
62
30
4
4
Total 21 100%
Dalam bentuk diagram lingkaran, presentase Volume Kunjungan konsumen
dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 4.2 Gambar Diagram Prosentase Volume Kunjungan
63
3. Korelasi Pengaruh Place Strategi Terhadap Volume Kunjungan
Konsumen Pada Alfamart Batu-Batu Kec. Galesong Utara Kab. Takalar.
Berdasarkan nilai Pengaruh Place Strategi Terhadap Volume Kunjungan
konsumen dikorelasikan sehingga dapat diketahui yang diajukan di terima atau di
tolak. Korelasi Pengaruh Place Strategi Terhadap Volume Kunjungan Konsumen
dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.8 Analisis Korelasi Pengaruh Place Strategi Terhadap Volume
Kunjungan Konsumen Pada Alfamart Batu-Batu Kec. Galesong Utara Kab.
Takalar.
Kode Sampel X Y X2 Y2 XY
1 2 3 4 5 6
1 84 8,5 7056 72.25 714
2 84 8,6 7056 73.96 722.4
3 79 8,1 6241 65.61 639.9
4 84 8,9 7056 79.21 747.6
5 82 8,3 6724 68.89 680.6
6 84 8,6 7056 73.96 722.4
7 77 7,7 5929 59.29 592.9
64
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
76
80
83
84
78
79
80
81
75
75
72
73
75
75
7,7
7,9
8,3
8,5
7,7
7,8
7,9
8,0
7,9
7,7
7,1
7,4
7,7
7,7
5776
6400
6889
7056
6084
6241
6400
6561
5625
5625
5184
5329
5625
5625
59.29
62.41
68.89
72.25
59.29
60.84
62.41
64
62.41
59.29
50.41
54.76
59.29
59.29
585.2
632
688.9
714
600.6
616.2
632
648
592.5
577.5
511.2
540.2
577.5
577.5
∑n=021 ∑x=1660 ∑y=168 ∑x2=131538 ∑y2=134
8 ∑xy=13318.1
Sumber : Diolah dari Pengaruh Place Strategi Terhadap Volume Kunjungan
Konsumen Pada Alfamart Batu-Batu Kec. Galesong Utara Kab. Takalar.
65
Berdasarkan data hasil perhitungan di atas selanjutnya dimasukkan ke
dalam rumus dengan menggunakan rumus korelasi product moment dan dibantu
dengan menggunakan program SPSS 22.0 for windows.
Diketahui :
∑x = 1660
∑y = 168
∑x2 =131538
∑y2 =134,8
∑xy =13,318.1
∑n =021
Untuk mengetahui apakah terdapat Pengaruh Place Strategi Terhadap
Volume Kunjungan Konsumen Pada Alfamart Batu-Batu Kec. Galesong Utara
Kab. Takalar dapat diketahui dengan menggunakan program Microsoft Office
EXCEL 2007.
∑ (∑ ) (∑ )
√{ ∑ (∑ ) }{ ∑
(∑ ) }
( )( )
√* ( ) +* ( ) +
√* +* +
66
√* +* +
√
0,829
Adapun perhitungan manual di atas yang menggunakan rumus korelasi
product moment, peneliti juga menggunakan bantuan program SPSS 22.0 for
windows, hasil analisis SPSS 22.0 for windows yaitu sebagai berikut :
Tabel 4.9 Hasil Analisis SPSS 22.0 for windows.
Correlations
Place strategi volume kunjungan
Place strategi person
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
1
21
. 829**
.000
21
volume kunjungan Person
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
. 829**
.000
21
1
21
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
67
Tabel 4.10 Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat Rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat Kuat
Sumber : Sugiyono, metode penelitian pendidikan, 2015
C. Pembahasan Penelitian
Pada bagian ini akan diuraikan hasil yang ditemukan dalam penelitiann
yang dilaksanakan mulai tanggal 02 september 2018. Hasil yang dimaksud yaitu
kesimpulan yang diambil berdasarkan data yang terkumpul dan analisis data
yang telah dilakukan. Sampel dari penelitian ini adalah 21 pengunjung yang
dimana proses penentuan sampel menggunakan purposive sampling. Model
pengumpulan data menggunakan teknik angket atau kuesioner yang terdiri dari
30 item pertanyaan yang berpengaruh dengan place strategi. Hasil analisis data
memperlihatkan bahwa dari 21 jumlah pengunjung yang menjadi sampel
penelitian, maka diperoleh nilai rhitung sebesar 0,829
68
Untuk mengetahui nilai pengujian hipotesis penelitian maka nilai rhitung
dibandingkan dengan nilai rtabel pada taraf signifikan 5% dan 1%, kriteria
pengujian hipotesis adalah sebagai berikut:
1. Apabila nilai rhitung lebih besar dari pada nilai rtabel maka hipotesis diterima.
2. Apabila nilai rhitung lebih kecil dari pada rtabel maka hipotesis di tolak.
3. Nilai rtabel yang digunakan sebagai pembanding, yaitu diketahui dengan
cara mencari nilai yang berada pada taraf signifikan 5% dan 1% dari N=21.
Berdasarkan perhitungan manual yang menggunakan rumus korelasi
product moment, peneliti juga menggunakan bantuan program SPSS 22.0 for
windows yang memperoleh nilai rxy atau rhitung adalah 0.829, selanjutnya
dibandingkan dengan rtabel yang tercantum pada tabel taraf signifikan 5% dan 1%
namun terlebih dahulu mencari derajat kebebasan db atau dregroes of freedom
(df) dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Df = N – nr
Keterangan:
Df = Dregroes of Freedom
N = Banyaknya sampel
nr = Banyaknya variabel
Df = N – nr
Df = 21 – 2
Df = 19
Dengan mendapatkan nilai df-nya yaitu df = 21 – 2 = 19 maka dapat dilihat
pada tabel nilai “r” product momen, pada tabel taraf signifikan dua sisi
menunjukkan angka sebesar 0,000 hal tersebut menunjukkan bahwa pengaruh
positif signifikan antara Place Strategi Terhadap Volume Kunjungan Konsumen
69
Pada Alfamart Batu-Batu Kec. Galesong Utara Kab. Takalar. Karena p<0,005.
Ketentuan jika rhitung> rtabel maka diterima sedangkan jika rhitung< rtabel maka ditolak.
Dari hasil tampak bahwa rhitung lebih besar dari rtabel atau dapat digambarkan pada
taraf signifikan 5% (0,829 > 0,235) dan pada taraf signifikan 1% (0,829> 0,306).
Hal ini membuktikan bahwa nilai analisis data lebih besar dari pada nilai rtabel
maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima dan terdapat
pengaruh/korelasi yang positif dan signifikan antara Place Strategi Terhadap
Volume Kunjungan Konsumen. Selanjutnya untuk melihat interpretasi terhadap
angka indeks korelasi product moment secara sederhana yang berada pada
koefesien korelasi antara 0,80 – 1,000 dengan interpretasi yang dihasilkan
termasuk dalam kategori yang sangat kuat antara Pengaruh Place Strategi
Terhadap Volume Kunjungan Konsumen Pada Alfamart Batu-Batu Kec.
Galesong Utara Kab. Takalar.
70
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa
placa strategi dengan jumlah pengunjung 21 orang yang dijadikan sebagai
sampel mempunyai pengaruh yang sangat signifikan terhadap peningkatan
volume kunjungan konsumen. Hal ini sesuai dengan penelitian yang diperoleh
dari hasil penelitian yaitu nilai rhitung adalah 0,829 sedangkan nilai rtabel 0,235 pada
taraf signifikan 5% dan 0.306 pada taraf signifikan 1%. Maka hipotesis yang
diajukan dinyatakan diterima yaitu adanya pengaruh/korelasi yang positif dan
signifikan antara hubungan Pengaruh Place Strategi Terhadap Volume
Kunjungan Konsumen Pada Alfamart Batu-Batu Kec. Galesong Utara Kab.
Takalar.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan diperoleh,
maka saran yang dapat diberikan sebagai berikut:
1. Kepada pimpinan Alfamart Batu-Batu Kec. Galesong Utara Kab. Takalar
diharapkan dapat meningkatkan mutu dan kinerja dengan harapan
memajukan kualitas perusahaan sehingga volume kunjungan lebih
meningkat
2. Kepada peneliti lain agar penelitian ini menjadi khazanah ilmu untuk
perkembangan penelitian selanjutnya.
70
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suhartin, 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta.
Armstrong. 2008., edisi 12. Penerbit Erlangga Jakarta Dermawan Wibisono. 2006. Manajemen Kinerja, Konsep, Dpesain, dan Teknik Meningkatkan Daya Saing Perusahaan. Jakarta Erlangga.
Harding, H.A. 1978. Manajemen Produksi. Jakarta : Balai Aksara
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2009. Manajemen Pemasaran. Terjemahan oleh Benyamin Molan. Edisi Keduabelas. Jilid 1. Jakarta: Indeks
Khaeruddin dkk. 2016. Pedoman penulisan Skripsi. Panrita Press
Unismuh. Makassar. Kotler, Philip. 2002. Manajemen Pemasaran. Edisi Milinium.
Jakarta:Prehalindo Kotler, Philip. 2009. Manajemen Pemasaran. Jilid 1. Jakarta: PT. Indeks. Poerwadarminto. 2003. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Solo: PT. Tiga
Serangkai Pustaka Mandiri. Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatifdan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Surakhmad, Winarno. 1978. Dasar dan Teknik Research: Pengantar metodologi ilmiah. Bandung: Tarsito.
71
L
A
M
P
I
R
A
N
I
Angket/ data
mentah
ANGKET PENELITIAN PLACE STRATEGI
Anda di minta sala satu jawaban dari 4 pilihan jawabang yang sesuai dengan
Keadaan atau pendapat anda yang sebenarnya.
Petunjuk Pengisian
1. Tulislah nama serta jenis kelamin anda dengan jelas.
a. Nama :
b. Umur :
c. jenis kelamin :
2. jawablah pertanyaan di bawah ini dengan memberikan tanda silang (X)
pada tempat yang tersediah.
3. Pilihlah :
a. Sangat setujuh (SS), artinya jika anda merasa bahwa pernyataan itu
benar benar sesuai dengan keadaan diri anda.
b. Setuju (S), artinya jika anda merasa pernyataan itu lebih banyak
sesuai dari pada tidak sesuai dengan keadaan diri anda.
c. Ragu ragu (RR), artinya jika anda merasa bahwa pernyataan itu tidak
bisa dipertanggungjawabkan.
d. Tidak setuju (TS), artinya jika anda merasa bahwa pernyataan itu lebih
banyak tidak sesuai dengan keadaan diri anda.
Pertanyaan-pertanyan
1. Lokasi Alfamart dekat dengan rumah anda.
a. Sangat setuju c. Ragu - ragu
b. Setuju d. Tidak setuju
2. Lokasi Alfamart mudah di transfortasi umum.
a. Sangat setuju c. Ragu - ragu
b. Setuju d. Tidak setuju
3. Lokasi Alfamart aman.
c. Sangat setuju c. Ragu - ragu
d. Setuju d. Tidak setuju
4. Lalu lintas menuju Alfamart tidak macet.
a. Sangat setuju c. Ragu - ragu
b. Setuju d. Tidak setuju
5. Jarak waktu tempuh yang singkat dengan sarana dan fasilitas penunjjang
Lainya mempengaruhi anda melakukan pembelian di Alfamart.
a. Sangat setuju c. Ragu - ragu
b. Setuju d. Tidak setuju
6. Anda berbelanja di al famart berada di pinggir jalan.
a. Sangat setuju c. Ragu - ragu
b. Setuju d. Tidak setuju
7. Al famar mempunyai lahan parkir yang luas.
a. Sangat setuju c. Ragu - ragu
b. Setuju d. Tidak setuju
8. Anda belanja di al famart karena kedekatan dengan toko atau gerai yang
Akan saling melengkapi belanjaan anda.
a. Sangat setuju c. Ragu - ragu
b. Setuju d. Tidak setuju
9. Lokasi Alfamart dekat dengan tempat anda bekerja.
a. Sangat setuju c. Ragu - ragu
b. Setuju d. Tidak setuju
10. Kondisi linkungan di sekitar Alfamart aman.
a. Sangat setuju c. Ragu - ragu
b. Setuju d. Tidak setuju
11. Tatak letak barang pada al famart sangat rapih.
a. Sangat setuju c. Ragu - ragu
b. Setuju d. Tidak setuju
12. Pelayananya di Alfamart selama 24 jam.
a. Sangat setuju c. Ragu - ragu
b. Setuju d. Tidak setuju
13. Pelayanan bantuan kepada pelanggan dalam mencari barang yang di
inginkan.
a. Sangat setuju c. Ragu - ragu
b. Setuju d. Tidak setuju
14. Barangya yang di tawarkan pada Alfamart lengkap.
a. Sangat setuju c. Ragu - ragu
b. Setuju d. Tidak setuju
15. Alfamart memiliki warna dinding yang menarik
a. Sangat setuju c. Ragu - ragu
b. Setuju d. Tidak setuju
16. Tata letak barang pada Alfamart.
a. Sangat setuju c. Ragu - ragu
b. Setuju d. Tidak setuju
17. Suara musik pada Alfamart menhadirkan suasana yang nyaman.
a. Sangat setuju c. Ragu - ragu
b. Setuju d. Tidak setuju
18. Pelayananya ramah dan bersedia membantu.
a. Sangat setuju c. Ragu - ragu
b. Setuju d. Tidak setuju
19. Suasana ruangan Alfamart membuat saya nyaman berbelanja.
a. Sangat setuju c. Ragu - ragu
b. Setuju d. Tidak setuju
20. Tampilan toko Alfamart secara keseluruhan menarik.
a. Sangat setuju c. Ragu - ragu
b. Setuju d. Tidak setuju
21. Karyawan Alfamart siap memberikan saya bantuan ketika saya
memerlukanya.
a. Sangat setuju c. Ragu - ragu
b. Setuju d. Tidak setuju
22. Alfamart memeliki merek yang lengkap
a. Sangat setuju c. Ragu - ragu
b. Setuju d. Tidak setuju
23. Harga produk sesuai dengan kualitas layanan
a. Sangat setuju c. Ragu - ragu
b. Setuju d. Tidak setuju
24. Alfamart memiliki merek yang lengkap
a. Sangat setuju c. Ragu - ragu
b. Setuju d. Tidak setuju
25. Untuk produk yang termasuk kedalam kategori sensitif rasa, karyawan
Alfamart selalu memastikan kembali merk, jenis, ukuran, serta rasa
kepada konsumen.
a. Sangat setuju c. Ragu - ragu
b. Setuju d. Tidak setuju
26. Produk yang dijual di Alfamart selalu up date.
a. Sangat setuju c. Ragu - ragu
b. Setuju d. Tidak setuju
27. Produk yang dijual di alfamart semuanya aman dan kualitas produk
memenuhi standar yang diterapkan pemerintah
a. Sangat setuju c. Ragu - ragu
b. Setuju d. Tidak setuju
28. Produk merek Alfamart lebih anda kenal daripada merek toko lain.
a. Sangat setuju c. Ragu - ragu
b. Setuju d. Tidak setuju
29. Kemudahan dalam berbelanja didalam Alfamart berupa petunjuk atau
informasi tentang barang belanjaan.
a. Sangat setuju c. Ragu - ragu
b. Setuju d. Tidak setuju
30. Secara keseluruhan, konsumen membeli di Alfamart karna dipengaruhi
oleh lokasi alfamart yang strategis buat berbelanja.
a. Sangat setuju c. Ragu - ragu
b. Setuju d. Tidak setuju
ANGKET PENELITIAN VOLUME KUNJUNGAN KONSUMEN
Anda di minta sala satu jawaban dari 4 pilihan jawabang yang sesuai dengan
Keadaan atau pendapat anda yang sebenarnya.
Petunjuk Pengisian
4. Tulislah nama serta jenis kelamin anda dengan jelas.
d. Nama :
e. Umur :
f. jenis kelamin :
5. jawablah pertanyaan di bawah ini dengan memberikan tanda silang (X) pada tempat
yang tersediah.
6. Pilihlah :
e. Sangat setujuh (SS), artinya jika anda merasa bahwa pernyataan itu benar benar
sesuai dengan keadaan diri anda.
f. Setuju (S), artinya jika anda merasa pernyataan itu lebih banyak sesuai dari pada
tidak sesuai dengan keadaan diri anda.
g. Ragu ragu (RR), artinya jika anda merasa bahwa pernyataan itu tidak bisa
dipertanggungjawabkan.
h. Tidak setuju (TS), artinya jika anda merasa bahwa pernyataan itu lebih banyak
tidak sesuai dengan keadaan diri anda.
Pertanyaan - pertanyaan
1. Saya jadikan Alfamart pilihan saya untuk berbelanja.
a. Sangat setuju c. Ragu - ragu
b. Setuju d. Tidak setuju
2. Saya berbelanja di Alfamart secara konsisten.
a. Sangat setuju c. Ragu - ragu
b. Setuju d. Tidak setuju
3. Saya lebih sering berbelanja di Alfamart.
a. Sangat setuju c. Ragu - ragu
b. Setuju d. Tidak setuju
4. Saya menceritakan pengalaman positif berbelanja di Alfamart kepada orang lain.
a. Sangat setuju c. Ragu - ragu
b. Setuju d. Tidak setuju
5. Saya berusaha meyakingkan orang lain untuk berbelanja di Alfamart.
a. Sangat setuju c. Ragu - ragu
b. Setuju d. Tidak setuju
6. Saya mengatakan hal hal yang positif mengenai Alfamart kepada orang lain.
a. Sangat setuju c. Ragu - ragu
b. Setuju d. Tidak setuju
7. Saya menyarangkan orang lain untuk berbelanja di Alfamart.
a. Sangat setuju c. Ragu - ragu
b. Setuju d. Tidak setuju
8. Saya tidak pernah berfikir utuk beralih ke toko lain.
a. Sangat setuju c. Ragu - ragu
b. Setuju d. Tidak setuju
9. Saya akan tetap berbelanja di alfamart meskipun toko lain menawarkan diskon.
a. Sangat setuju c. Ragu - ragu
b. Setuju d. Tidak setuju
10. Jika Alfamart tutup saya akan kesulitan untuk mencari tempat belanja lain.
a. Sangat setuju c. Ragu - ragu
b. Setuju d. Tidak setuju
11. Alfmart memiliki kegiatan yang menarik yang berhubungan dengan pelanggan.
a. Sangat setuju c. Ragu - ragu
b. Setuju d. Tidak setuju
12. Saya puas dengan keseluruhan pengalaman yang saya rasakan
Ketika berbelanja di Alfamart.
c. Sangat setuju c. Ragu - ragu
d. Setuju d. Tidak setuju
13. Pengalaman yang di berikan memenuhi harapan saya.
a. Sangat setuju c. Ragu - ragu
b. Setuju d. Tidak setuju
14. Saya akan kembali berbelanja di Alfamart.
a. Sangat setuju c. Ragu - ragu
b. Setuju d. Tidak setuju
15. Alfamart memenuhi apa yang saya harapkan di bandin supermarket lain.
a. Sangat setuju c. Ragu - ragu
b. Setuju d. Tidak setuju
16. Hargga produk sesuai dengan kualitas pelayanan yang saya harapkan.
a. Sangat setuju c. Ragu - ragu
b. Setuju d. Tidak setuju
17. Harga yang di tawarkan terjangkau bagi konsumen.
a. Sangat setuju c. Ragu - ragu
b. Setuju d. Tidak setuju
18. Harga yang di tawarkan sesuai dengan kualitas barang yang di tawarkan.
a. Sangat setuju c. Ragu - ragu
b. Setuju d. Tidak setuju
19. Harga barang di alfamart lebih murah di bandin toko lain.
a. Sangat setuju c. Ragu - ragu
b. Setuju d. Tidak setuju
20. Kenaikan barang di alfamart tidak terlalu tinggi.
a. Sangat setuju c. Ragu - ragu
b. Setuju d. Tidak setuju
21. Program promosi yang berlaku di informasikan melalui katalog atau brosur.
a. Sangat setuju c. Ragu - ragu
b. Setuju d. Tidak setuju
22. Program promosi yang berlaku di informasikan secara jelas.
a. Sangat setuju c. Ragu - ragu
b. Setuju d. Tidak setuju
23. Program promosi yang berlaku di imformasikan melalui iklan
Spanduk, papan pengumuman, standding banner.
c. Sangat setuju c. Ragu - ragu
d. Setuju d. Tidak setuju
24. Harga yang di tawarka terjangkau bagi konsumen.
a. Sangat setuju c. Ragu - ragu
b. Setuju d. Tidak setuju
25. Kunjungan di lakukan di pengaruhi oleh teman dan keluargga yang pernah membeli.
a. Sangat setuju c. Ragu - ragu
b. Setuju d. Tidak setuju
26. Kunjungan di lakukan ketika terjadinya promosih penjualan.
a. Sangat setuju c. Ragu - ragu
b. Setuju d. Tidak setuju
27. Kujungan di lakukan karena kualitas produk yang di jual di Alfamart.
a. Sangat setuju c. Ragu - ragu
b. Setuju d. Tidak setuju
28. Kunjungan di lakukan karena terdorong oleh kebutuhan.
a. Sangat setuju c. Ragu - ragu
b. Setuju d. Tidak setuju
29. Faktor ekonomis mempengaruhi kunjungan anda dalam melakukan
Pembelian di Alfamart.
a. Sangat setuju c. Ragu - ragu
b. Setuju d. Tidak setuju
30. Dari beberapa tempat perbelanjaan Alfamart yang paling sering sya kunjungi.
a. Sangat setuju c. Ragu - ragu
b. Setuju d. Tidak setuju
Hasil Skor tentang place strategi
No.
Rep.
Item/Jawaban Skor Jawaban Skor Total
S KK J TP 4 3 2 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 21 0 0 0 84 0 0 0 84
2 21 0 0 0 84 0 0 0 84
3 16 5 0 0 84 0 0 0 84
4 21 0 0 0 84 0 0 0 84
5 19 2 0 0 76 6 0 0 82
6 21 0 0 0 84 0 0 0 84
7 14 7 0 0 56 21 0 0 77
8 13 8 0 0 52 24 0 0 76
9 17 4 0 0 68 12 0 0 80
10 20 1 0 0 80 3 0 0 83
11 21 0 0 0 84 0 0 0 84
12 15 6 0 0 60 18 0 0 78
13 16 5 0 0 64 15 0 0 79
14 17 4 0 0 68 12 0 0 80
15 18 3 0 0 72 9 0 0 81
16 12 9 0 0 48 27 0 0 75
17 12 9 0 0 48 27 0 0 75
18 10 10 1 0 40 30 2 0 72
19 10 11 0 0 40 33 0 0 73
20 13 7 1 0 52 21 2 0 75
21 12 9 0 0 48 27 0 0 75
∑ 1665
Statistik deskriptif pengaruh place strategi
Hasil volume kunjungan yang telah disederhanakan
No. Kode Sampel Nilai
1 2 3
1 001 8,5
2 002 8,6
3 003 8,1
4 004 8,9
5 005 8,3
6 006 8,6
7 007 7,7
8 008 7,7
9 009 7,9
10 010 8,3
11 011 8,5
12 012 7,7
13 013 7,8
14 014 7,9
15 015 8,0
16 016 7,9
17 017 7,7
18 018 7,1
19 019 7,4
20 020 7,7
21 021 7,7
∑n = 021 ∑y = 138,4
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
place_strategi 21 72 84 79.29 4.137
Valid N (listwise) 21
Statistik Deskriptif volume kunjungan
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Volume_Kunjungan 21 7 8 7.43 .507
Valid N (listwise) 21
Analisis Korelasi Pengaruh Place Strategi Terhadap Volume
Kunjungan Konsumen Pada Alfamart Batu-Batu Kec. Galesong Utara
Kab. Takalar”.
Kode
Sampel X Y X
2 Y
2 XY
1 2 3 4 5 6
1 84 8,5 7056 72.25 714
2 84 8,6 7056 73.96 722.4
3 79 8,1 6241 65.61 639.9
4 84 8,9 7056 79.21 747.6
5 82 8,3 6724 68.89 680.6
6 84 8,6 7056 73.96 722.4
7 77 7,7 5929 59.29 592.9
8 76 7,7 5776 59.29 585.2
9 80 7,9 6400 62.41 632
10 83 8,3 6889 68.89 688.9
11 84 8,5 7056 72.25 714
12 78 7,7 6084 59.29 600.6
13 79 7,8 6241 60.84 616.2
14 80 7,9 6400 62.41 632
15 81 8,0 6561 64 648
16 75 7,9 5625 62.41 592.5
17 75 7,7 5625 59.29 577.5
18 72 7,1 5184 50.41 511.2
19 73 7,4 5329 54.76 540.2
20 75 7,7 5625 59.29 577.5
21 75 7,7 5625 59.29 577.5
∑n=021 ∑x=1660 ∑y=168 ∑x2=131538 ∑y
2=1348
∑xy=13318.
1
Hasil Analisis SPSS 22.0 for windows.
Correlations
place_strategi Volume_Kunjungan
place_strategi Pearson Correlation 1 .829**
Sig. (2-tailed) .000
N 21 21
Volume_Kunjungan Pearson Correlation .829** 1
Sig. (2-tailed) .000
N 21 21
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
L
A
M
P
I
R
A
N
II
PERSURATAN
L
A
M
P
I
R
A
N
Iii
Dokumentas
i
dokumentasi penelitian
Alfamart Batu-Batu Kec. Galesong Utara Kab. Takalar tampak dari depan
CvMenyerahkan surat penelitian kepada perwakilan Alfamart
Penjelasan pengisian angket oleh peneliti
RIWAYAT HIDUP
Pengisian angket oleh pengunjung
Hasyim, lahir di parapa caddi, 18 Maret 1997. Anak
kedua dari tiga bersaudara. Buah hati dari pasangan Misi
daeng Tutu dan Dg. Halang Mulai menapaki dunia
pendidikan formal pada tahun 2001 di SD. N. Kalukuang,
dan tamat pada tahun 2006. Pada tahun yang sama
penulis melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 1
Barombbong dan tamat pada tahun 2009 kemudian kembali melanjutkan
pendidikan di SMK Negeri 4 Takalar. Pada tahun 2014 penulis melanjutkan
pendidikan ke perguruan tinggi dan terdaftar di Universitas Muhammadiyah
Makassar pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis dengan Program Studi Manajemen
Program Strata Satu (S1).