pengaruh ph dan temperatur pada korosi baja tahan karat dalam media carbonated soft drink

download pengaruh ph dan temperatur pada korosi baja tahan karat dalam media carbonated soft drink

of 1

description

pengujian elektrokimia galvanodinamik

Transcript of pengaruh ph dan temperatur pada korosi baja tahan karat dalam media carbonated soft drink

Pengaruh Temperatur dan pH Terhadap Korosi Baja Tahan Karat Dalam Media Carbonated Soft Drink

Oleh :Chandra SimanjuntakUniversitas Jenderal Achmad Yani

ABSTRACT

The study discusses the influence of temperature and pH on corrosion resistance of AISI 304 and 306 stainless steel in two types of carbonated soft drink at 25, 35 and 45 C. Corrosion behaviour was investigated using open-circuit potential and galvanodynamic polarization measurements. Corrosion rate was determined by Tafel extrapolation on the anodic and cathodic region. Corrosion rate data generally shows that the existence of molybdenum in AISI 316 reduce the corrosion rate because its stabilized the passive oxide layer. The rise of temperature from 25 to 35 C increase the corrosion rate due to an escalation of oxygen diffusion rate. The rise of temperature from 35 to 45 C reduce the corrosion rate due to reduction of the oxygen solubility in solution. The cc solution with lowest pH produce lower corrosion rate because of the existence of caffeine as corrosion inhibitor. Optical microscope, scanning electron microscopy (SEM), energy-dispersive spectroscopy (EDS) and X-ray Diffraction (XRD) examinations showed that no corrosion product were formed after the electrochemical corrosion testing process has been carried out.

Keywords: Temperature, pH, stainless steel, carbonated soft drink, galvanodynamic

ABSTRAK

Penelitian ini membahas pengaruh temperatur dan pH pada ketahanan korosi baja tahan karat AISI 304 dan 316 dalam media minuman berkarbonasi pada temperatur 25, 35 dan 45 C. Kelakuan korosi dipelajari dengan menggunakan pengukuran potensial sirkuit-terbuka dan polarisasi galvanodinamik. Laju korosi didapatkan dengan cara ekstrapolasi Tafel pada daerah anodik dan katodik. Data laju korosi secara umum menunjukkan keberadaan molybdenum pada AISI 316 menurunkan laju korosi karena mampu menstabilkan lapisan oksida pasif. Kenaikan temperatur dari 25 ke 35 C menaikkan laju korosi karena meningkatnya laju difusi oksigen. Kenaikan temperatur dari 35 ke 45 C menurunkan laju korosi karena menurunnya kelarutan oksigen. Larutan CC dengan pH yang lebih asam menghasilkan laju korosi yang lebih rendah karena mengandung kafein yang dapat berfungsi sebagai penghambat korosi. Pengujian mikroskop optik, SEM, EDS dan XRD menunjukkan tidak ada produk korosi yang terbentuk setelah proses pengujian korosi secara elektrokimia telah dilakukan.

Kata kunci: Temperatur, pH, baja tahan karat, minuman berkarbonasi, galvanodinamik