Pengaruh PH

20
LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA PANGAN ENZIM II Pengaruh pH Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Praktikum Biokimia Pangan Oleh : Nama : Firni Rismawati NRP : 11.302.0021 Meja : 10 (sepuluh) Kelompok : A Asisten : Rayi Annissa Tiaraswara Tanggal Percobaan : 20 April 2013 LABORATORIUM BIOKIMIA PANGAN JURURSAN TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG 2013

Transcript of Pengaruh PH

  • LAPORANPRAKTIKUM BIOKIMIA PANGAN

    ENZIM IIPengaruh pH

    Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan PraktikumBiokimia Pangan

    Oleh :

    Nama : Firni RismawatiNRP : 11.302.0021Meja : 10 (sepuluh)Kelompok : AAsisten : Rayi Annissa TiaraswaraTanggal Percobaan : 20 April 2013

    LABORATORIUM BIOKIMIA PANGANJURURSAN TEKNOLOGI PANGAN

    FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS PASUNDAN

    BANDUNG2013

  • LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA PANGANENZIM II

    PENGARUH pH

    Firni Rismawati : 11.302.0021Yuke rusiani : 11.302.0022

    INTISARITujuan uji pengaruh pH terhadap aktivitas enzim adalah untuk

    mengetahui adanya pengaruh pH terhadap aktivitas enzim.Prinsip uji pengaruh pH terhadap aktivitas enzim adalah

    berdasarkan pada perbedaan pH dan sifat enzim dimana pada pHminimum aktifitas enzim rendah dan pada pH optimum terjadiaktifitas enzim yang paling tinggi dan pada pH maksimum aktifitasenzim menurun kembali.

    Berdasarkan hasil percobaan pada uji pengaruh pH terhadapaktivitas enzim dapat disimpulkan bahwa semua enzim aktif bekerjayang ditunjukkan dengan adanya perubahan pH.

    I. PENDAHULUANBab ini akan membahas mengenai: (1) Latar Belakang

    Percobaan, (2) Tujuan Percobaan, (3) Prinsip Percobaan,dan (4) Reaksi Percobaan.

    1.1. Latar Belakang PercobaanSuatu reaksi kimia, khususnya antara senyawa organik,

    yang dilakukan dalam laboratorium memerlukan suatu kondisiyang ditentukan oleh beberapa faktor seperti suhu, tekanan,waktu dan lain-lain. Apabila salah satu kondisi tidak sesuaidengan apa yang seharusnya dibutuhkan maka reaksi tidakdapat berlangsung dengan baik. Tubuh kita merupakanlaboratorium yang sangat rumit, sebab didalamnya terjadireaksi kimia yang beraneka ragam. Penguraian zat-zat yangterdapat dalam makanan kita, penggunaan hasil uraian untukmemperoleh energi, penggabungan kembali hasil uraian untukmembentuk persediaan makanan dalam tubuh serta banyakmacam reaksi lain yang apabila dilakukan di dalam

  • laboratorium atau in vitro membutuhkan keahlian khusus sertawaktu yang lama, dapat berlangsung dengan baik di dalamtubuh atau in vivo tanpa memerlukan suhu tinggi dan dapatterjadi dalam waktu yang relatif singkat. Reaksi atau proseskimia yang berlangsung dengan baik dalam tubuh kita inidimungkinkan karena adanya katalis yang disebut enzim(Poedjiadi, 2005).

    Enzim merupakan protein yang khusus disintesis oleh selhidup untuk mengkatalisis reaksi yang berlangsung didalamnya. Fungsi khusus dari enzim adalah untukmenurunkan energi aktivasi, mempercepat reaksi pada suhudan tekanan yang tetap tanpa mengubah besarnya tetapankeseimbangan dan sebagai pengendali reaksinya(Martoharsono, 1994). Enzim mempunyai ciri dimana kerjanyadipengaruhi oleh lingkungan. Salah satu lingkungan yangberpengaruh terhadap kerja enzim adalah pH. pH optimalenzim adalah sekitar pH 7 (netral) dan jika medium menjadisangat asam atau sangat alkalis enzim mengalami inaktivasi(Gaman, 1994).

    1.2. Tujuan PercobaanPrinsip uji pengaruh pH terhadap aktivitas enzim adalah

    berdasarkan pada perbedaan pH dan sifat enzim dimanapada pH minimum aktifitas enzim rendah dan pada pHoptimum terjadi aktifitas enzim yang paling tinggi dan pada pHmaksimum aktifitas enzim menurun kembali.

    1.3. Prinsip PercobaanPrinsip dari percobaan uji konsentrasi enzim adalah

    berdasarkan konsentrasi substrat yang mempengaruhikecepatan enzim, tetapi terdapat satu titik dimana konsentrasisubstrat tidak mempengaruhi kecepatan enzim. Hal inidikarenakan enzim sudah mengalami titik jenuh.

    1.4. Reaksi Percobaan

    Gambar 1. Reaksi Kimia Uji Konsentrasi Substrat

    E + S ES

    ES E + S

  • II. TINJAUAN PUSTAKA

    Bab ini akan membahas mengenai: (1) PenggolonganEnzim, (2) Faktor yang Mempengaruhi Kerja Enzim, dan (3)Pengaruh pH.

    2.1. Penggolongan EnzimEnzim yang termasuk oksidoreduktase dapat dibagi

    dalam dua bagian yaitu dehidrogenase dan oksidase.Dehidrogenase bekerja pada reaksi-reaksi dehidrogenaseyaitu reaksi pengambilan atom hdrogen dari satu senyawa(donor), hidrogen yang dilepas diterima oleh senyawa lain(akseptor), reaksi pembentukan aldehida dari alkohol adalahreaksi dehidrogenase (Poedjiadi, 2005).

    Enzim yang termasuk golongan transferase bekerjasebagai katalis pada reaksi pemindahan suatu gugus darsuatu senyawa kepada senyawa lain, beberapa contoh enzimyang termasuk golongan ini ialah metiltransferase,hdroksometiltransferase, karboksiltransferase, asiltransferasedan amino transferase atau disebut juga transaminase(Poedjiadi, 2005).

    Enzim yang termasuk dala kelompok hidrolase bekerjasebagai katalis pada reaksi hidrolisis.Terdapat tiga jenishidrolase yaitu yang memecah ikatan ester, memecahglikosida dan yang memecah ikatan peptida (Poedjiadi, 2005).

    Enzim Liase mempunyai peran penting dalam reaksipemisahan suatu gugus dari suatu substrat (bukan carahidrolisis) atau sebaliknya. Contoh enzim dekarboksilase,aldolase dan hidratase. Piruvat dekarboksilase adalah enzimyang bekerja pada reaksi dekarboksilasi asam piruvat danmenghasilkan aldehida (Poedjiadi, 2005).

    Enzim yang termasuk golongan isomerase bekerja padareaksi perubahan intramolekuler, misalnya reaksi perubahanglukosa menjadi fruktosa, senyawa sis menjadi senyawa transContoh enzim ini ribolusafosfat epimerase yang merupakankatalis bagi reaksi epimerisasi ribulosadan glukofosfatisomerase (Poedjiadi, 2005).

    Enzim yang termasuk golongan ligase bekerja padareaksi-reaksi penggabungan dua molekul.Oleh karena itudisebut juga sintetase. Ikatan yang terbentuk

  • daripenggabungan tersebut adalah C-O, C-S, C-N atau C-C.Contoh enzimnya adalah glutamin sentitase terdapat dalamotak dan hati merupakan katalis dalam reaksi pembentukkanglutamin dari asam glutamat dan piruvat karboksilase bekerjadalam reaksi pembentukan asam oksaloasetat dan asampiruvat (Poedjiadi, 2005).

    2.2. Faktor yang Mempengaruhi Kerja EnzimFaktor-faktor yang dapat mempenaruhi kerja enzim

    diantaranya adalah konsentrasi enzim, konsentrasi substrat,pengaruh suhu, pengaruh pH, dan adanya inhibitor(Poedjiadi, 2005).

    2.3. Pengaruh pHPerubahan pH lingkungan akan berpengaruh terhadap

    efektivitas bagian aktif enzim dalam membentuk kompleksenzim substrat. Disamping pengaruh terhadap struktur ionpada enzim, pH rendah atau pH tinggi dapat menyebabkanterjadinya proses denaturasi dan akan mengakibatkanmenurunnya aktivitas enzim (Poedjiadi, 2005).

    Gambar 2. Grafik Pengaruh pH Terhadap Aktivitas EnzimEnzim memiliki konstanta disosiasi pada gugus asam

    ataupun gugus basa terutama pada residu terminal karboksildan asam aminonya. Namun dalam suatu reaksi kimia, pHuntuk suatu enzim tidak boleh terlalu asam maupun terlalubasa karena akan menurunkan kecepatan reaksi denganterjadinya denaturasi. Sebenarnya enzim juga memiliki pHoptimum tertentu, pada umumnya sekitar 4,58, dan padakisaran pH tersebut enzim mempunyai kestabilan yang tinggi(Williamson, 1992).

  • III. BAHAN, ALAT DAN METODE PERCOBAAN

    Bab ini akan membahas mengenai: (1) Bahan yangDigunakan, (2) Alat yang Digunakan, dan (3) ProsedurPercobaan.

    3.1. Bahan yang DigunakanBahan yang digunakan pada uji pengaruh suhu terhadap

    aktivitas enzim adalah kedelai,kentang, urea, katekol, larutanbuffer dan aquadest.

    3.2. Alat yang DigunakanAlat-alat yang digunakan pada uji konsentrasi enzim

    adalah pipet tetes dan tabung reaksi.

    3.3. Prosedur Percobaan

    pH 1 pH 2 pH 3 pH 4

    15 tetes substrat

    lakukan tespH awal

    + 10 teteslarutan buffer

    15 tetesekstrak

    untuk urease+ 2 tetes pp

    Diamkan selama 15 menitAmati dan lakukan tes pH akhir

    Gambar 3. Metode Pengaruh pH

    IV. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

    Bab ini akan membahas mengenai: (1) HasilPengamatan dan (2) Pembahasan.

  • 4.1. Hasil PengamatanTabel 1. Hasil Pengamatan Uji Konsentrasi Enzim

    Ekstrak Substrat pHawalpH

    akhir WarnaHasil

    IHasil

    II

    A Urea

    1 3 putih + +4 7 putih + +

    7 9 Merahmuda + +

    10 7 Merahmuda pucat + +

    B Katekol

    1 2 Krem pucat + +4 5 Coklat + +

    7 6 Coklatkemerahan + +

    10 9 Coklatpucat + +

    (Sumber : Firni dan Yuke, Meja 10, Kelompok A, 2013)Ket : (+) : Enzim aktif (pH berubah)

    (-) : Enzim tidak aktifHasil I : Firni dan Yuke, Meja 10, Kelompok A, 2013Hasil II : Laboratorium Biokimia Pangan 2013

    4.2. PembahasanEnzim adalah substansi yang dihasilkan oleh sel-sel

    hidup dan berperan sebagai katalisator pada reaksi kimiayang berlangsung dalam organisme. Katalisator adalahsubstansi yang mempercepat reaksi tetapi pada hasil reaksi,substansi tersebut tidak berubah. Enzim mempunyai ciridimana kerjanya dipengaruhi oleh lingkungan. Salah satulingkungan yang berpengaruh terhadap kerja enzim adalahpH. pH optimal enzim adalah sekitar pH 7 (netral) dan jikamedium menjadi sangat asam atau sangat alkalis enzimmengalami inaktivasi (Gaman, 1994).

    Suasana yang terlalu asam atau alkalis menyebabkandenaturasi protein dan hilangnya secara total aktivitas enzim.Pada sel hidup, perubahan pH sangat kecil. Enzim hanya aktifpada kisaran pH yang sempit. Oleh karena itu media harusbenar-benar dipelihara dengan menggunakan buffer (larutanpenyangga). Jika enzim memiliki lebih dari satu substrat,

  • maka pH optimumnya akan berbeda pada suatu substrat(Tranggono, 1990).

    Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukanbahwa pada pH 7 memberikan hasil yang lebih pekatdibandingkan dengan pH 1, 4, 7 dan 10. Hal ini menandakanbahwa pH optimum enzim bekerja adalah pada pH 7.

    Gambar 4. Hasil Pengamatan Uji pengaruh pH Sampel A

    Gambar 5. Hasil Pengamatan Uji pengaruh pH Sampel BSampel diuji pada 1,4,7, dan 10 tujuannya adalah untuk

    membandingkan aktivitas enzim pada pH yang berbeda, yaitupada pH yang rendah, pH optimum, dan pH yang tinggi. pH 1dianggap sebagai pH rendah, pH 4 dan 7 dianggap sebagaipH optimum karena sebagian besar enzim mempunyaiaktivitas yang tinggi pada pH 4,5-8 dan pH 10 dianggapsebagai pH yang tinggi. Adanya perubahan pH pada sampelyang diuji menunjukkan bahwa enzim aktif bekerja.

    Perubahan pH lingkungan akan berpengaruh terhadapefektivitas bagian aktif enzim dalam membentuk kompleks

  • enzim substrat. Disamping pengaruh terhadap struktur ionpada enzim, pH rendah atau pH tinggi dapat menyebabkanterjadinya proses denaturasi dan akan mengakibatkanmenurunnya aktivitas enzim (Poedjiadi, 2005).

    Gambar 6. Grafik Pengaruh pH Terhadap Aktivitas EnzimSeperti protein pada umumnya, struktur ion enzim

    tergantung pada pH lingkungannya. Enzim dapat berbentukion positif, ion negatif atau ion bermuatan ganda (zwitter ion).dengan demikian perubahan pH lingkungan akanberpengaruh terhadap efektivitas bagian aktif enzim dalammembentuk kompleks enzim substrat (Poedjiadi, 2005).

    Molekul atau ion yang dapat menghambat reaksi disebutinhibitor. Hambatan yang dilakukan oleh inhibitor dapatberupa hambatan tidak reversibel atau hambatan reversibel.Hambatan tidak reversibel pada umumnya disebabkan olehterjadinya proses dekstruksi atau modifikasi sebuah gugusfungsi atau lebih yang terdapat pada molekul enzim.Hambatan tidak reversibel berupa hambatan bersaing atautidak bersaing (Poedjiadi, 2005).

    Larutan buffer adalah larutan yang tahan terhadapperubahan pH dengan penambahan asam atau basa. Larutanseperti itu digunakan dalam berbagai percobaan biokimiadimana dibutuhkan pH yang terkontrol dan tepat(Fardiaz, 1992).

    Larutan buffer bermanfaat untuk melarutkan kotoran yangmasih terikut di dalam endapan enzim tersebut sekaligus bisamencegah enzim dari denaturasi dan kehilangan fungsibiologisnya (Fox, 1991).

  • Buffer dapat mempertahankan kondisi enzim presipitatagar tidak terjadi perubahan pH dan mencegah agar enzimtidak mengalami inaktivasi (Winarno, 1995 ).

    Larutan buffer dapat dibuat dengan berbagai cara.Larutan buffer asam dapat dibuat dengan caramencampurkan sejumlah larutan asam lemah dengan larutanbasa konyugasinya secara langsung. Selain itu, larutan bufferasam juga dapat dibuat dengan mencampurkan sejumlahlarutan basa kuat dengan larutan asam lemah berlebih.Setelah reaksi selesai, campuran dari larutan basa konyugasiyang terbentuk dan sisa larutan asam lemah membentuklarutan buffer asam (Andy, 2013)

    Dengan cara yang serupa, larutan buffer basa juga dapatdibuat melalui dua cara. Pertama, mencampurkan sejumlahlarutan basa lemah dengan larutan asam konyugasinyasecara langsung. Atau melalui cara kedua, mencampurkansejumlah larutan asam kuat dengan larutan basa lemahberlebih. Setelah reaksi selesai, campuran dari larutan asamkonyugasi yang terbentuk dan sisa larutan basa lemahmembentuk larutan buffer basa (Andy, 2013).

    Gambar 7. Kacang KedelaiKandungan gizi kacang kedele yaitu, Mineral 3261 mg,

    Mineral Kalium 1835 mg, Magnesium 225 mg, Protein 2,8 g,Lemak 1,5 g, Karbohidrat 3,6 g, Serat 0,1 g, Vitamin A 110mcg, Vitamin B 407 mcg, Kalori 331 g, Hidrat arang 34,8 g,Fosfor 585 g, dan sebagian besar didalam kandungan inimemiliki nilai gizi yang sangat diperlukan oleh tubuh(Junaidi, 2013).

  • Gambar 8. KentangKandungan gizi kentang per 100 g BDD adalah :

    Tabel 2. Kandungan Pada KentangKandungan Gizi JumlahEnergi 83,00 kalProtein 2,00 gLemak 0,10 gKarbohidrat 19,10 gKalsium 11,00 mgFosfor 56,00 mgSerat 0,30 gBesi 0,70 mgVitamin A 0,00 REVitamin B1 0,09 mgVitamin B2 0,03 mgVitamin C 16,00 mgNiacin 1,40 mg

    (Hidayah, 2013).

    V. KESIMPULAN DAN SARAN

    Bab ini akan membahas mengenai : (1) Kesimpulan dan(2) Saran.

    5.1. KesimpulanBerdasarkan hasil percobaan pada uji konsentrasi

    substrat menunjukkan bahwa substrat yang paling cepatbereaksi adalah substrat dengan konsentrasi 5 tetes.

    5.2. SaranLebih teliti dan memahami prosedur agar didapat hasil yangtepat, serta jangan lupa membersihkan alat yang akandigunakan untuk praktikum sebelum memulai percobaan.

  • DAFTAR PUSTAKA

    Andy. (2013). Larutan Penyangga (Buffer). Melaluihttp://andykimia03.wordpress.com/2009/11/30/larutan-penyangga-buffer/. Diakses 27-04-2013.

    Fardiaz, S. (1992). Mikrobiologi Pangan 1. GramediaPustaka. Jakarta.

    Fox, P.F. (1991). Food Enzymology Vol 2. Elsevier AppliedScience. London.

    Gaman, P.M & K.B. Sherrington. (1994). Ilmu Pangan,Pengantar Ilmu Pangan, Nutrisi dan Mikrobiologi.Universitas Gadjah Mada press. Yogyakarta.

    Hidayah, N. (2013). Manfaat Kentang Bagi Kesehatan.Melaluihttp://ntb.litbang.deptan.go.id/ind/index.php?option=com_content&view=article&id=185:manfaat-kentang-bagi-kesehatan&catid=53:artikel&Itemid=49. Diakses : 23-04-2013. Bandung.

    Junaidi. (2013). Kandungan Gizi dan Manfaat KacangKedelai. Melalui http://wawan-junaidi.blogspot.com/2009/11/kandungan-gizi-dan-manfaat-kacang.html. diakses : 23-04-2013. Bandung.

    Martoharsono, S. (1994). Biokimia jilid 1. Gadjah MadaUniversity Press. Yogyakarta.

    Poedjiadi, Anna. (1994), Dasa-Dasar Bokimia. UniversitasIndonesia Press; Jakarta.

    Tranggono & Sutardi. (1990). Biokimia dan Teknologi PascaPanen. Gajah Mada university Press. Yogyakarta.

    Williamson,K.L & L.F.Fieser. (1992). Organic Experiment7th Edition. D C Health ang Company. United States ofAmerica.

  • LAMPIRAN INTERNETManfaatKentang BagiKesehatan

    PDF Array Cetak Array E-mail

    Oleh Bq. Nurul HidayahSenin, 05 Januari 2009 20:09Kentang mengandung mineral natrium dengan kadar alkalin yangcukup tinggi dan dapat berfungsi untuk meningkatkan pH yangterlalu asam di dalam tubuh. Hal ini akan membuat aktivitas hatimenjadi lebih baik, jaringan menjadi elastis, dan otot menjadi lentur.Juga menghasilkan keluwesan tubuh dan berguna untuk prosesperemajaan. Selain itu, baik untuk pengobatan jantung dan dapatpula digunakan untuk pengobatan catarrhal (penyakit hidungtenggorokan yang menyebabkan hidung selalu beringus). Kandunganprotease inhibitornya yang tinggi dapat menetralkan virus-virustertentu dan menghambat serangan kanker. Inhibitor yang diekstrakdari kentang mempunyai kemampuan sebagai aktivitas yang sangatkuat. Selain bagian isi, kulitnyapun cukup bermanfaat. Bagian initernyata kaya akan asam klorogenik, yaitu polifenol yang mencegahmutasi sel-sel yang mengarah pada kanker. Dalam hal ini kulitkentang mempunyai aktivitas sebagai antioksidan yang dapatmenetralkan radikal bebas yang merusak sel-sel yang akan mengarahpada sejumlah penyakit, termasuk kanker. Kentang yang dibuat sopbermanfaat bagi pengobatan asam urat, ginjal, dan penyakitlambung. Selain itu juga, dapat digunakan untuk mengganti mineraldalam system tubuh.Dari beberapa pustaka dan informasi lainnya dapat disimpulkanbahwa kentang sangat bermanfaat bagi:- Pencegahan kanker- Pengobatan asam urat, ginjal, system lambung, dan jantung- Kesehatan lever, jaringan tubuh dan otot- Proses peremajaan sel-sel/jaringan tubuhKelemahannya, kentang mempunyai indeks glycemia yang cukuptinggi dan mengandung solanin. Indeks glycemia yang tinggi dapatmenaikkan insulin dan gula darah dengan cepat sehingga dapatmerugikan penderita diabetes. Kandungan solanin bila terlalu banyakdapat menyebabkan mual, muntah dan diare. Untuk mencegah haltersebut yaitu dengan cara menurunkan reaksi solanin dengan cara

  • penyimpanan di tempat pendingin atau lembab. Kentang memilikikadar air yang cukup tinggi, sekitar 78%, sumber vitamin C dan B1serta beberapa jenis mineral seperti fospor, zat besi, dan kalium.Karbohidrat merupakan zat gizi terbesar yang dikandung kentang.Selain itu, kentang juga mengandung protein dalam jumlah yanglumayan serta thiamin dan niasin. Dalam 100 g kentang terkandung83 kalori. Kandungan gizi kentang per 100g BDD disajikan dalamtable berikut:Tabel: Kandungan Gizi Kentang per 100 g BDD

    Kandungan Gizi JumlahEnergi 83,00 kalProtein 2,00 gLemak 0,10 gKarbohidrat 19,10 gKalsium 11,00 mgFosfor 56,00 mgSerat 0,30 gBesi 0,70 mgVitamin A 0,00 REVitamin B1 0,09 mgVitamin B2 0,03 mgVitamin C 16,00 mgNiacin 1,40 mgSumber: Dra. Emma S. Wirakusumah, M.Sc., 2001 dalam Buahdan Sayur untuk Terapai

    (BNH, taken from Buletin Teknopro Hortikultura dalam KumpulanInformasi Teknologi Pertanian Tepat Guna : Kentang. PusatPerpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian bekerjasamadengan Proyek Peningkatan Pendapatan Petani Melalui Inovasi Badan Litbang Pertanian, 2007)DisclaimerHak Cipta 2011 Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP)NTBJl. Raya Peninjauan Narmada, Lombok Barat - NTB (83371),IndonesiaTelp. (0370) 671312 Fax. (0370) 671620 e-mail: [email protected]; [email protected]

  • Home Biologi Pendidikan Sosial Sejarah

    Browse Home BIOLOGI , Budidaya Pertanian Kandungan gizidan Manfaat Kacang kedelaiKandungan gizi dan Manfaat Kacang kedelaiKANDNGAN GIZI KACANG KEDELAIKandungan gizi kacang kedele yaitu, Mineral 3261 mg, MineralKalium 1835 mg, Magnesium 225 mg, Protein 2,8 g, Lemak 1,5 g,Karbohidrat 3,6 g, Serat 0,1 g, Vitamin A 110 mcg, Vitamin B 407mcg, Kalori 331 g, Hidrat arang 34,8 g, Fosfor 585 g, dan sebagianbesar didalam kandungan ini memiliki nilai gizi yang sangatdiperlukan oleh tubuh.MANFAAT KACANG KEDELAIProtein yang terkandung dalam kacang kedele kaya akan asamamino arginin dan glisin. Kedua asam amino ini merupakankomponen penyusun hormon insulin dan glukogen yang diseskresioleh kelenjar pankreas dalam tubuh kita dengan itu jaringan tubuhakan makin meingkat. Dengan meningkatnya kadar hormon insulinini, kadar glukosa darah akan berkurang karena sebagian akandiubah menjadi energi. Inilah yang pada akhirnya akan membuatgejala diabetes dapat tertekan. Selain sebagai penekan diabeteskacang kedele juga dapat mengatasi hipertensi karena didalam susukacang kedele terdapat suatu zat bernama isoflavon yang mampumencegah dan mengobati berbagai macam penyakit diantaranyaadalah hipertensi dan diabetes. Selain untuk mencegah danmengobati hipertensi dan diabetes kacang kedele juga untuk,melancarkan metabolisme, melancarkan pencernaan, merupakannutrisi pelengkap, meningkatkan sistem imunitas, memperkuatstruktrur matrixs tulang, mencegah obesitas, mencegah penyakitginjal, mengurangi gejala jantung koroner, mengurangi gejala stroke,mengurangi gejala rematik dan asam urat, mengurangi gejala maag.Hal itu dapat terjadi karena kandungan isoflavon dalam kacangkedele.Publish By Admin Saturday, November 21, 2009Kategory Kandungan gizi dan Manfaat Kacang kedelai BIOLOGI , Budidaya Pertanian Media Pembelajaran

  • General Chemistry for Senior High School Studentsviva de alchemystry Kimia Asam BasaHidrolisis Garam Larutan Penyangga (Buffer)Dalam tulisan ini, kita akan membahas tentang pengertian larutanpenyangga (buffer), fungsi larutan penyangga (buffer), mekanismelarutan penyangga (buffer) dalam mempertahankan pH larutan, carapembuatan larutan penyangga (buffer), serta perhitungan pH larutanpenyangga (buffer).Larutan penyangga (buffer) adalah larutan yang dapat menjaga(mempertahankan) pH-nya dari penambahan asam, basa, maupunpengenceran oleh air. pH larutan buffer tidak berubah (konstan)setelah penambahan sejumlah asam, basa, maupun air. Larutanbuffer mampu menetralkan penambahan asam maupun basa dari luar.Larutan buffer merupakan campuran dari asam lemah dan basakonyugasinya maupun basa lemah dan asam konyugasinya. Sebagaicontoh, campuran dari larutan CH3COOH (asam lemah) dan larutanCH3COONa (basa konyugasi) membentuk larutan buffer asam.Sedangkan salah satu contoh buffer basa yang sering digunakan dilaboratorium adalah campuran dari larutan NH3 (basa lemah) danNH4Cl (asam konyugasi).Mekanisme kerja larutan buffer adalah menetralkan asam maupunbasa dari luar. Masing-masing komponen dalam larutan buffermampu menetralkan asam maupun basa dari luar. Dalam larutanbuffer asam (sebagai contoh : CH3COOH/CH3COONa), terjadikesetimbangan sebagai berikut :CH3COOH(aq) + H2O(l) CH3COO-(aq) + H3O+(aq)Komponen asam lemah dan basa konyugasi dalam larutan bufferasam membentuk sistem kesetimbangan asam lemah. Saat sejumlahlarutan asam ditambahkan dari luar, komponen CH3COO- bekerjauntuk menetralkan ion H+ larutan asam. Akibatnya, kesetimbanganbergeser ke arah kiri. Jumlah ion CH3COO- akan berkurang dansebaliknya, jumlah molekul CH3COOH akan meningkat.CH3COO-(aq) + H+(aq) CH3COOH(aq)Di sisi lain, saat sejumlah larutan basa ditambahkan dari luar,komponen CH3COOH bekerja untuk menetralkan ion OH- larutanbasa. Akibatnya, kesetimbangan asam lemah bergeser ke arah kanan.

  • Jumlah molekul CH3COOH akan berkurang dan sebaliknya jumlahion CH3COO- akan meningkat.CH3COOH(aq) + OH-(aq) CH3COO-(aq) + H2O(l)Dalam larutan buffer basa (sebagai contoh : NH3/NH4Cl), terjadikesetimbangan sebagai berikut :NH3(aq) + H2O(l) NH4+(aq) + OH-(aq)Komponen basa lemah dan asam konyugasi dalam larutan bufferbasa membentuk sistem kesetimbangan basa lemah. Saat sejumlahlarutan asam ditambahkan dari luar, komponen NH3 bekerja untukmenetralkan ion H+larutan asam. Akibatnya, kesetimbangan bergeserke arah kanan. Jumlah molekul NH3 akan berkurang dan sebaliknyajumlah ion NH4+ akan meningkat.NH3(aq) + H+(aq) NH4+(aq)Di sisi lain, saat sejumlah larutan basa ditambahkan dari luar,komponen NH4+ bekerja untuk menetralkan ion OH- larutan basa.Akibatnya, kesetimbangan basa lemah bergeser ke arah kiri. Jumlahion NH4+ akan berkurang dan sebaliknya jumlah molekul NH3 akanbertambah.NH4+(aq) + OH-(aq) NH3(aq) + H2O(l)Larutan buffer dapat dibuat dengan berbagai cara. Larutan bufferasam dapat dibuat dengan cara mencampurkan sejumlah larutanasam lemah dengan larutan basa konyugasinya secara langsung.Selain itu, larutan buffer asam juga dapat dibuat denganmencampurkan sejumlah larutan basa kuat dengan larutan asamlemah berlebih. Setelah reaksi selesai, campuran dari larutan basakonyugasi yang terbentuk dan sisa larutan asam lemah membentuklarutan buffer asam.Dengan cara yang serupa, larutan buffer basa juga dapat dibuatmelalui dua cara. Pertama, mencampurkan sejumlah larutan basalemah dengan larutan asam konyugasinya secara langsung. Ataumelalui cara kedua, mencampurkan sejumlah larutan asam kuatdengan larutan basa lemah berlebih. Setelah reaksi selesai, campurandari larutan asam konyugasi yang terbentuk dan sisa larutan basalemah membentuk larutan buffer basa.Larutan buffer berkaitan dengan sistem kesetimbangan asam-basalemah. Dengan demikian, persamaan matematis untuk menentukanpH larutan penyangga dapat diturunkan melalui persamaan reaksikesetimbangan asam-basa lemah. Persamaan untuk menghitung pHlarutan buffer asam dapat dipelajari melalui contoh berikut :

  • CH3COOH(aq) + H2O(l) CH3COO-(aq) + H3O+(aq)Ka = {[H3O+][CH3COO-]} / [CH3COOH][H3O+] = Ka {[CH3COOH]} / [CH3COO-]}Secara umum :[H3O+] = Ka {[Asam Lemah] / [Basa Konyugasi]}[H3O+] = Ka {mol Asam Lemah / mol Basa Konyugasi}Sebaliknya, persamaan untuk menghitung pH larutan buffer basadapat dipelajari melalui contoh di bawah ini :NH3(aq) + H2O(l) NH4+(aq) + OH-(aq)Kb = {[OH-][NH4+]} / [NH3][OH-] = Kb {[NH3] / [NH4+]}Secara umum :[OH-] = Kb {[Basa Lemah] / [Asam Konyugasi]}[OH-] = Kb {mol Basa Lemah / mol Asam Konyugasi}Berikut ini adalah beberapa contoh beserta penyelesaian soal-soalyang berkaitan dengan larutan penyangga yang baru saja kitapelajarai bersama :1. Berapakah pH larutan penyangga yang terbuat dari campuranlarutan CH3COOH 0,2 M sebanyak 100 mL dengan larutanCH3COONa 0,2 M sebanyak 100 mL? (Ka CH3COOH = 1 . 10-5)Penyelesaian :Saat 100 mL larutan CH3COOH 0,2 M dicampurkan dengan 100mL larutan CH3COONa 0,2 M, terjadi peristiwa pengenceranlarutan.Konsentrasi larutan CH3COOH setelah diencerkan :V1 M1 = V2 M2100 . 0,2 = 200 . M2M2 = 0,1 MKonsentrasi larutan CH3COONa setelah diencerkan :V1 M1 = V2 M2100 . 0,2 = 200 . M2M2 = 0,1 MDengan demikian, pH larutan buffer tersebut menjadi :[H3O+] = Ka {[Asam Lemah] / [Basa Konyugasi]}[H3O+] = 1 . 10-5 {0,1 /0,1}[H3O+] = 1 . 10-5pH = 5 log 12. Larutan buffer yang tersusun atas larutan NH4OH 0,05 M denganlarutan NH4Cl 0,1 M memiliki pH sebesar 9. Berapakah

  • perbandingan volume larutan basa lemah terhadap larutan asamkonyugasinya? (Kb NH4OH = 10-5 )Penyelesaian :Persamaan untuk menghitung pH larutan buffer basa adalah sebagaiberikut :[OH-] = Kb {[NH4OH] / [NH4+]}[OH-] = Kb {mol NH4OH / mol NH4+}[OH-] = Kb {Vbasa . Mbasa / Vasam konyugasi . Masam konyugasi}pH = 9, berarti pOH = 14 pH = 14 9 = 5Sehingga : [OH-] = 10-5 MDengan demikian : 10-5 = 10-5 {Vbasa . 0,05 / Vasam konyugasi .0,1}Vbasa / Vasam konyugasi = 0,1 / 0,05 = 2/1Jadi, perbandingan volume larutan basa lemah terhadap larutan asamkonyugasinya adalah 2 : 13. Berapakah pH campuran yang terbentuk saat larutan amonia 0,1M sebanyak 300 mL dicampurkan dengan 100 mL larutan asamklorida 0,1 M? (Kb amonia = 10-5 dan log 2 = 0,3)Penyelesaian :Reaksi yang terjadi adalah reaksi netralisasi (asam + basa garam+ air)NH3 + HCl NH4ClMol NH3 yang disediakan = V.M = 300.0,1 = 30 mmolMol HCl yang disediakan = V.M = 100.0,1 = 10 mmolPerbandingan stoikiometri NH3 : HCl = 1 : 1Dengan demikian, sebanyak 10 mmol NH3 tepat bereaksi dengan 10mmol HCl dan menghasilkan 10 mmol NH4Cl.Pada akhir reaksi,masih tersisa 20 mmol NH3 dan 10 mmol NH4Cl. Campurantersebut membentuk sistem buffer basa.Jadi, perhitungan pH larutan buffer basa di atas dapat menggunakanpersamaan berikut :[OH-] = Kb {mol basa lemah / mol asam konyugasi}[OH-] = 10-5 {20/10}[OH-] = 2 . 10-5 MpOH = log [OH-] = 5 log 2pH = 14 pOH = 14 (5 log 2) = 9 + log 2 = 9 + 0,3 = 9,34. Berapakah volume larutan NaOH 0,1 M yang diperlukanditambahkan ke dalam 40 mL larutan asam asetat 0,1 M (Ka = 1.10-5) agar diperoleh larutan penyangga dengan pH = 5?

  • Penyelesaian :Reaksi kimia yang terjadi adalah sebagai berikut :CH3COOH + NaOH CH3COONa + H2OMol CH3COOH yang disediakan = V.M = 40.0,1 = 4 mmolMol NaOH yang disediakan = x mmolPerbandingan stoikiometri CH3COOH : NaOH = 1 : 1Agar membentuk larutan penyangga, seluruh mol NaOH harus tepathabis bereaksi. Dengan demikian, sebanyak x mmol NaOHmemerlukan x mmol CH3COOH. Pada akhir reaksi, masih tersisa (4 x) mmol CH3COOH dan terbentuk x mmol CH3COONa.Persamaan yang digunakan adalah sebagai berikut :[H3O+] = Ka {mol asam lemah / mol basa konyugasi}pH = 5, berarti [H3O+] = 10-5 M10-5 = 10-5 {4 x / x}4 x = xx = 2 mmolMol NaOH yang dibutuhkan sebanyak 2 mmol.Dengan demikian, volume larutan NaOH 0,1 M yang dibutuhkanadalah sebanyak 2/0,1 = 20 mLReferensi:Andy. 2009. Pre-College Chemistry.Chang, Raymond. 2007. Chemistry Ninth Edition. New York:Mc Graw Hill.Moore, John T. 2003. Kimia For Dummies. Indonesia: PakarRaya.