PENGARUH PERSEPSI ATAS KUALITAS PRODUK, HARGA, CITRA...
Transcript of PENGARUH PERSEPSI ATAS KUALITAS PRODUK, HARGA, CITRA...
PENGARUH PERSEPSI ATAS KUALITAS PRODUK, HARGA, CITRA
MEREK, DAN DISTRIBUSI PADA KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK
SKINCARE GARNIER
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu syarat Kelulusan
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Oleh :
Natalia Ratih Komala Dewi
152214153
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
PENGARUH PERSEPSI ATAS KUALITAS PRODUK, HARGA, CITRA
MEREK, DAN DISTRIBUSI PADA KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK
SKINCARE GARNIER
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu syarat Kelulusan
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Oleh :
Natalia Ratih Komala Dewi
152214153
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Skripsi
PENGARUH PERSEPSI ATAS KUALITAS PRODUK, HARGA, CITRAMEREK, DAN DISTRIBUSI PADA KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK
SKINCARE GARNIER
Diajukan untuk memenuhi syaratMemperoleh Gelar SaIjana Ekonomi
Program Studi ManajemenFakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma
Oleh:Natalia Ratih Komala Dewi
NIM: 152214153
Telah disetujui oleh:
Pembimbing I.
ita Dewi, S.E.,M.BA,Ph.D
Pembimbing II
~~ .
Fransi~~~esiana.p, S.E.,M.M
11
Tanggal: 10 Juli 2019
Tanggal: 10 Juli 2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Skripsi
PENGARUH PERSEPSI ATAS KUALITAS PRODUK, HARGA, CITRAMEREK, DAN DlSTRIBUSI PADA KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK
SKINCARE GARNIER
Dipersiapkan dan Ditulis oleh :Natalia Ratih Komala Dewi
NIM: 152214153
Te1ah Dipertahankan di Depan Dewan PengujiPada Tanggal15 Agustus 2019
Dan Dinyatakan Mernenuhi Syarat
Susunan Dewan Penguji
Jabatan Nama Lengkap Tanda Tangan~
Ketua Dr. Lukas Purwoto, M.Si IISekretaris Maria Theresia Emawati, S.E,.M.A rM .:':
Anggota Ike Ja~ita Dewi, S.E.,M.B.A,.Ph.D 1('" :7" , ,.{:--- _Co
Anggota Fransisca Desiana.P,S.E.,M.M~
Anggota Drs. Theodorus Sutadi M.B.A (Jl~___
-Albertus Yudi Yuniarto, S.E., M.B.A
III
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“From Nothing, to Something, to Everything”
(Conor McGregor)
“Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan
biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena
itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada
waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga
kamu dapat menanggungnya”.
(1 Korintus 10:13)
Skripsi ini dipersembahkan kepada
Tuhan Yesus Kristus sebagai juru slamatku,
Bunda Maria sebagai malaikat pelindungku
Bapak Antonius dan Ibu Rosalia tercinta, Adikku Laurentius dan Cornelia
tersayang, serta sahabat-sahabatku yang terkasih dan almamaterku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
UNIVERSITAS SANATA DHARMAFAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANAJEMEN-PROGRAM STUDI MANAJEMEN
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULISSaya yang bertanda tangan di bawah ini, dengan ini menyatakan bahwa skripsidenganjudul:
PENGARUH PERSEPSI ATAS KUALITAS PRODUK, HARGA, CITRAMEREK DAN DISTRIBUSI PADA KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK
SKINCARE GARNIERDan diajukan pada tanggal15 Agustus 2019 adalah hasil kerja karya saya.Saya juga menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atausebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan menyalin atau meniru dalambentuk rangkaian kalimat ataupun simbol yang menunjukkan gagasan, pendapat,ataupun pemikiran dari penulis orang lain yang saya akui seolah-olah sebagaitulisan saya sendiri, dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yangsaya salin, saya tiru, atau saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikanpengakuan (disebutkan dalam referensi) pada penulisan saya.
Bila di kemudian hari terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakantersebut maka saya bersedia menerima sanksi, yaitu skripsi ini digugurkan dangelar akademik yang saya peroleh (S.E.) dibatalkan serta diproses sesuai denganperaturan perundang-undangan yang berlaku (00 No. 20 Tahun 2003, pasal 25dan pasal 70).
Yogyakarta, 30 Agustus 2019Yang membuat pernyataan,
Natalia Ratih Komala DewiNIM: 152214153
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBARPERNYATAANPERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma
Nama
Namar Induk Mahasiswa
: Natalia Ratih Kamala Dewi
: 152214153
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya tulis ilmiah saya yang berjudul :
PENGARUH PERSEPSI ATAS KUALITAS PRODUK, HARGA, CITRAMEREK, DAN DISTRIBUSI PADA KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK
SKINCARE GARNIER
Dengan demikian, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas
Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengelala dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikannya secara terbatas,
mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis
tanpa perlu meminta ijin kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya
sebagai penulis.
Demikian surat ini saya buat dengan sebenar-benarnya.
Yagyakarta, 30 Agustus 2019Yang membuat pernyataan,
Natalia Ratih Kamala DewiNIM: 152214153
VI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
”Pengaruh Persepsi atas Kualitas Produk, Harga, Citra Merek, dan Distribusi Pada
Keputusan Pembelian Produk Skincare Garnier”. Skripsi ini ditulis sebagai salah
satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi
Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulisan skripsi ini dapat selesai dengan baik berkat bantuan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Albertus Yudi Yuniarto, S.E.,M.B.A., selaku Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Sanata Dharma
2. Bapak Dr. Lukas Purwoto, M.Si,. selaku Ketua Program Studi
Manajemen Univerisitas Dharma
3. Ibu Ike Janita Dewi, M.B.A,.Ph.D., selaku dosen pembimbing I yang
bersedia meluangkan waktu, tenaga, ide dan pikiran untuk memberikan
bimbingan, kritikan dan saran yang membangun dengan penuh
kesabaran hati sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
4. Ibu Fransisca Desiana.P, S.E.,M.M., selaku dosen pembimbing II yang
bersedia meluangkan waktu, tenaga, ide dan pikiran untuk memberikan
bimbingan, kritikan dan saran dengan penuh kesabaran hati, serta
semangat yang selalu diberikan dalam mengerjakan dari step by
stepsehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
5. Seluruh dosen dan segenap karyawan Fakultas Ekonomi Universitas
Sanata Dharma
6. Seluruh pihak yang telah membantu mengisi kuesioner, sehingga
pnelitian ini dapat berjalan dengan baik.
7. Kedua Orang tuaku Ibu Rosalia Sugarti dan Bapak Antonius Tri
Palguna tercinta, segala sumber motivasiku dan sumber pengertianku
dalam proses mengerjakan skripsi. Terimakasih yang tiada tara atas
segala dukungan, kesabaran, perhatian, dan cinta kasih yang telah
diberikan selama ini. Terimakasih banyak untuk doa yang tak pernah
putus, serta kepercayaan yang telah diberikan untuk dapat
menyelesaikan skripsi ini. Sekali lagi terimakasih banyak ibu dan
bapak.
8. Adik-adikku tersayang, Laurentius Seto Aji Pamungkas dan Cornelia
Nilam Cahya. Terimakasih atas segala cinta kasih, perhatian, doa dan
dukungan yang telah diberikan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9. Agustinus Ferdian Sirait yang selalu menjadi pendengar yang baikdalarn kelub kesahku, yang selalu mengingatkan dan menyadarkan,
serta bersedia memberikan dukungan dan perhatiannya.10. Mbak Gembulku (Fransisca Rahajeng Lumintu), terimakasih atas
perhatian dan dukungan yang diberikan serta waktu yang sudah
diluangkan.11. Sahabat-sahabatku di SMP (Windi dan Loren) dan SMA (Dewi dan
Nita). Terimakasih atas segala cinta, perhatian, semangat dandukungan yang telah diberikan selarna ini,
12. Keluarga Greenkost. Terimakasih telah bersedia merawat danmenjagaku selarna berada di Yogyakarta, menjadi keluarga untuk
bercerita dan berbagi, serta selalu mendukung dan memotivasi.13. Sahabat-sahabatku dikarnpus (Tina, Agnes dan Dian). Terimakasih
atas kebersarnaan, kritikan, masukan, perhatian, dan semangat yang
telah diberikan selarna ini.14. Kelas D Manajemen 2015. Terimakasih sudah mau bersedia menjadi
ternan terbaik, kelas terkompak, dan selalu berusaha memaharnikarakter satu sama lain. Terimakasih atas segala perhatian dandukungan yang telah diberikan selarna bersarna.
15. Selurub pihak yang telah mendukung dan memotivasi dalarnpeneyelesaian skripsi ini, saya ucapkan terimakasih.
PenuJis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan karenaketerbatasan dan pengalarnan yang dimiliki penulis. Oleh karena itu, penulismengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca gunamenyempumakan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihakyang membacanya.
Yogyakarta, 30 Agustus 2019Penulis
Natalia Ratih Komala DewiNIM: 152214153
Vlll
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ......................... v
HALAMAN PERNYATAAN PUBLIKASI ................................................... vi
HALAMAN KATA PENGANTAR ................................................................ vii
HALAMAN DAFTAR ISI .............................................................................. ix
HALAMAN DAFTAR TABEL ...................................................................... xi
HALAMAN DAFTAR GAMBAR .................................................................. xii
HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN .............................................................. xiii
HALAMAN ABSTRAK .................................................................................. xiv
HALAMAN ABSTRACT...................................................................................xv
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................... 8
C. Pertanyaan Penelitian .................................................................... 9
D. Tujuan Penelitian........................................................................... 9
E. Manfaat Penelitian......................................................................... 10
BAB II KAJIAN PUSTAKA ........................................................................... 11
A. Landasan Teori .............................................................................. 11
B. Rumusan Hipotesis ........................................................................ 37
C. Kerangka Konseptual .................................................................... 39
BAB III METODE PENELITIAN................................................................... 41
A. Jenis Penelitian .............................................................................. 41
B. Subjek dan Objek Penelitian ......................................................... 41
C. Waktu dan Lokasi Penelitian......................................................... 42
D. Variabel Penelitian ........................................................................ 42
E. Definisi Operasional Variabel ....................................................... 44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
F. Populasi dan Sampel ..................................................................... 48
G. Teknik Pengambilan Sampel ......................................................... 49
H. Sumber Data .................................................................................. 49
I. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 50
J. Pengujian Instrumen ...................................................................... 51
K. Teknik Analisis Data ..................................................................... 53
L. Uji Hipotesis ................................................................................. 56
BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITAN .................................. 59
A. Gambaran Umum L‟Oreal ............................................................ 59
B. Garnier ........................................................................................... 61
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ........................................ 66
A. Deskripsi Pengumpulan Data ........................................................ 66
B. Deskripsi Karakteristik Responden ............................................... 67
C. Dekripsi Variabel Penelitian ......................................................... 70
D. Hasil Instrumen Penelitian ............................................................ 78
E. Hasil Uji Asumsi Klasik ................................................................ 82
F. Hasil Analisis Statistik dan Pengujian Hipotesis .......................... 86
G. Pembahasan ................................................................................... 93
BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN ....................... 98
A. Kesimpulan.................................................................................... 98
B. Saran .............................................................................................. 99
DAFTAR REFERENSI ................................................................................... 103
LAMPIRAN ..................................................................................................... 107
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR TABEL
No. Judul Halaman
I.1 TOP Brand Sabun Pembersih Wajah...........................................................6
I.2 TOP Brand Pembersih Wajah......................................................................7
I.3 TOP Brand Anti Aging................................................................................7
I.4 TOP Brand Krim Pemutih............................................................................7
III.1 Skor Penilaian Skala Likert ...................................................................... 44
V.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ............................ 68
V.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur .......................................... 68
V.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ................................... 69
V.4 Skala Variabel Penelitian ........................................................................ 71
V.5 Deskripsi Variabel Persepsi atas Kualitas Produk .................................. 72
V.6 Deskripsi Variabel Persepsi atas Harga .................................................. 73
V.7 Deskripsi Variabel Persepsi atas Citra Merek ......................................... 75
V.8 Deskripsi Variabel Persepsi atas Distribusi ............................................ 76
V.9 Deskripsi Variabel Keputusan Pembelian ............................................... 77
V.10 Hasil Uji Validitas ................................................................................... 79
V.11 Hasil Uji Reabilitas ................................................................................. 81
V.12 Hasil Uji Normalitas ............................................................................... 83
V.13 Hasil Uji Multikolinearitas ...................................................................... 84
V.14 Hasil Uji Analisis Regresi Linear Berganda ........................................... 87
V.15 Hasil Uji t ................................................................................................ 88
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR GAMBAR
No. Nama Gambar Halaman
I.1 Faktor Pertimbangan Perempuan dalam Membeli Produk Kosmetik.. ... 4
II.1 Kerangka Konseptual .............................................................................. 40
IV.1 Logo L‟Oreal .......................................................................................... 59
IV.2 Logo Garnier............................................................................................61
IV.3 Facial Foam ............................................................................................. 62
IV.4 Micellar Cleansing Water ..................................................................... 62
IV.5 Day Cream .............................................................................................. 62
IV.6 Night Cream ............................................................................................ 62
IV.7 BB Cream ............................................................................................... 62
IV.8 Mask ........................................................................................................ 62
IV.9 Face Serum.............................................................................................. 63
IV.10 Face Powder .......................................................................................... 63
IV.11 Acno Fight ............................................................................................. 63
IV.12 Turbo Light Oil Control ......................................................................... 63
IV.13 Power White........................................................................................... 63
IV.14 Pewarna Rambut Hitam ........................................................................ 64
IV.15 Pewarna Rambut Coklat ........................................................................ 64
IV.16 Pewarna Rambut Merah ......................................................................... 64
IV.17 Tonic ...................................................................................................... 65
IV.18 Shampoo ................................................................................................ 65
IV.19 Conditioner ............................................................................................ 65
V.1 P-P Plot Uji Normalitas ............................................................................. 83
V.2 Scatterplot Uji Heterokedestisitas ............................................................. 86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
No. Judul Halaman
1. Kuesioner .................................................................................................... 107
2. Deskripsi Responden .................................................................................... 112
3. Hasil Tabulasi Data ...................................................................................... 118
4. Hasil Output SPSS Validitas dan Reliabilitas .............................................. 134
5. Hasil Output SPSS Uji Asumsi Klasik ........................................................ 143
6. Hasil Output SPSS Uji Hipotesis ................................................................. 146
7. Hasil Output SPSS Uji Analsisis Regresi Linear Berganda......................... 148
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
PENGARUH PERSEPSI ATAS KUALITAS PRODUK, HARGA, CITRA
MEREK DAN DISTRIBUSI PADA KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK
SKINCARE GARNIER
Natalia Ratih Komala Dewi
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2019
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh: persepsi atas
kualitas produk, persepsi atas harga, persepsi atas citra merek, dan persepsi atas
distribusi pada keputusan pembelian pada produk skincare Garnier. Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen remaja Daerah Istimewa
Yogyakarta yang pernah membeli dan menggunakan produk skincare Garnier.
Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Data diperoleh
dengan menyebar kuesioner daring kepada 100 responden. Hasil dari penelitian
ini menunjukkan bahwa: persepsi atas kualitas produk, persepsi atas harga,
persepsi atas citra merek berpengaruh positif pada keputusan pembelian.
Sementara, persepsi atas distribusi tidak berpengaruh pada keputusan pembelian.
Kata kunci: persepsi atas kualitas produk, persepsi atas harga, persepsi atas citra
merek, persepsi atas distribusi, keputusan pembelian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
THE EFFECT OF PERCEPTION ON THE QUALITY OF PRODUCTS,
PRICE, BRAND, AND DISTRIBUTION TOWARDS THE DECISION TO
PURCHASE GARNIER SKINCARE PRODUCTS
Natalia Ratih Komala Dewi
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2019
The aims of this research are to find out the influence of: perception of product
quality, perception of price, perception of brand image and perception of
distribution will affect the purchase decision, towards the consumer of Garnier
skincare products. The population of this research is the consumers in Daerah
Istimewa Yogyakarta who have ever bought and used Garnier skincare products.
This research employ purposive sampling method in taking the sample. The data
are obtained by giving the online questionnaire to 100 respondents. The results of
this research show that: perception of product quality, perception of price and
perception of brand image has a positive effect on purchase decision. Meanwhile,
perception of distribution have no effect on the decision to purchase Garnier
skincare products.
Keywords: perception of product quality, perception of price, perception of brand
image, perception of distribution, purchase decisions.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perawatan merupakan sebuah hal yang sangat penting bagi semua orang,
terutama kalangan para remaja. Hal ini sering dilakukan oleh para remaja,
karena perawatan mempunyai banyak manfaat baik bagi mereka, dengan
melakukan perawatan sangat membantu para remaja dalam menjaga dan
merawat kulit mereka agar tetap sehat. Perawatan biasanya dilakukan remaja
wanita, namun tidak sedikit pula remaja pria yang ikut melakukan perawatan.
Seperti yang kita ketahui, para remaja pada umumnya memiliki banyak sekali
aktivitas, baik di dalam ruangan, maupun diluar ruangan. Maka dari itu
banyak perawatan yang sering digunakan oleh remaja di kehidupan sehari-
hari, salah satunya perawatan wajah. Merawat wajah dapat dilakukan dengan
mudah dan tidak akan menghabiskan waktu yang cukup banyak. Cara yang
dapat dilakukan remaja dalam merawat wajah adalah dengan membersihkan
wajah menggunakan sabun cuci muka, menggunakan pelembab di wajah,
memakai masker wajah, menggunakan scrub dan sebagainya.
Kalangan remaja pada umumnya mudah terbuka dan terpengaruh dengan
adanya keluaran produk-produk kecantikan yang baru. Para remaja pun sering
memakai produk yang berbeda-beda atau produk yang digunakan tidak tetap.
Hal ini disebabkan karena pada saat para remaja mencoba satu produk mereka
merasa tidak cocok atau terjadi efek samping di kulit mereka. Mengetahui
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
masalah tersebut, perusahaan-perusahaan kecantikan bersaing untuk
menghadirkan berbagai macam produk kecantikan. Banyak strategi
pemasaran yang harus dilakukan perusahaan untuk menghadapi persaingan
berbagai produk kecantikan. Salah satu strategi yang dilakukan perusahaan
adalah dengan memberikan kualitas produk yang terbaik. Menurut Sangadji
dan Sopiah (2013:188) kualitas produk (product quality) didefinisikan
sebagai evaluasi menyeluruh pelanggan atas kebaikan kinerja barang atau
jasa.
Selain evaluasi yang dilakukan kepada pelanggan tentang kualitas
produk, perusahaan juga harus memikirkan citra merek dari produk yang
sudah dibuat. Apakah citra merek dari produk tersebut mudah diingat di
benak konsumen, atau malah membuat konsumen kesulitan. Seperti yang
telah dikemukakan Hawkins dan Mothersbaugh, (2013:335) Brand image
(citra merek) adalah apa yang orang pikirkan dan rasakan ketika mendengar
atau melihat nama merek.
Merek menjadi sangat penting bagi konsumen dalam memilih produk
yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Merek adalah produk atau jasa yang
dimensinya mendiferensiasikan merek tersebut dengan beberapa cara dari
produk atau jasa lainnya yang dirancang untuk memuaskan kebutuhan yang
sama(Kotler dan Keller 2009:258). Selain melihat citra merek dari sebuah
produk, biasanya konsumen memilih harga produk sesuai dengan penghasilan
atau yang pas dikantong. Harga merupakan satu-satunya unsur bauran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
pemasaran yang memberikan pendapatan bagi organisasi (Tjiptono, Chandra
dan Adriana, 2008:465).
Perusahaan harus menyesuaikan harga produk dengan pangsa pasar yang
akan disasar. Di satu sisi, harga yang terlalu mahal dapat meningkatkan laba
jangka pendek, tetapi di sisi lain akan sulit dijangkau konsumen. Sebaliknya,
bila harga terlampau murah, pangsa pasar dapat melonjak. Akan tetapi, marjin
kontribusi dan laba bersih yang diperoleh dapat jadi amat kecil, bahkan tidak
cukup untuk mendukung pertumbuhan atau ekspansi organisasi (Tjiptono,
Chandra dan Adriana, 2008:465). Untuk mempermudah konsumen dalam
menemukan produk yang mereka cari, perusahaan harus melakukan distribusi
produk dengan baik. Dengan dimulai dari supermarket hingga gerai-gerai
terkecil. Pendistribusian mengacu pada berbagai aktivitas pemasaran yang
berusaha memperlancar dan mempermudah penyampaian atau penyaluran
barang dan jasa dari produsen kepada konsumen (Tjiptono, 2015:345).
Segala upaya-upaya yang dilakukan perusahaan dalam menghadapi
banyaknya brand produk kecantikan di pasaran, bertujuan untuk membantu
konsumen dalam proses keputusan pembelian. Menurut Sangadji dan Sopiah
(2013:123) pengambilan keputusan konsumen adalah pemecahan masalah
yang diarahkan pada sasaran. Keputusan pembelian terhadap sebuah produk
biasanya terjadi karena konsumen merasa kebutuhan yang dicari sudah
ditemukan dan sesuai.
Kemajuan pada industri kecantikan di Indonesia saat ini menunjukkan
peningkatan. Berdasarkan data Kementerian Perindustrian (2016),
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
pertumbuhan pasar industri ini rata-rata mencapai 9,67% per tahun dalam
enam tahun terakhir (2009-2015). Diperkirakan besar pasar (market size)
pasar kosmetik sebesar Rp. 46,4 triliun di tahun 2017 ini. Dengan jumlah
tersebut, Indonesia merupakan potential market bagi para pengusaha industri
kecantikan baik dari luar maupun dalam negeri.
Berangkat dari data tersebut, Sigma Research Indonesia melakukan
penelitian kepada 1200 perempuan Indonesia dengan segmen usia 15-55
tahun. Pada penelitian tersebut terungkap bahwa terdapat beberapa faktor
yang menjadi pertimbangan perempuan dalam membeli produk kosmetik.
Faktor yang paling besar persentasenya adalah kecocokan formula pada kulit
wajah (79,4%), kemudian diikuti oleh produk yang tahan lama (67,4%),
formula ringan (62,2%), serta pemilihan warna, halal, harga dengan
persentase masing-masing di atas 50%
Gambar I.1 Faktor-faktor pertimbangan perempuan dalam membeli produk
kosmetik
Sumber : www.sigmaresearch.co.id
Kecocokan formula pada wajah menjadi pertimbangan utama memilih
produk kosmetik oleh wanita di seluruh segmen usia. Sementara produk yang
tahan lama lebih banyak dipilih wanita berusia dewasa dan matang. Untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
perempuan usia muda pemilihan warna juga menjadi salah satu faktor dengan
presentasi cukup tinggi untuk menentukan produk yang ingin dibeli.
Selain faktor-faktor yang telah disebutkan sebelumnya, tema riasan
ternyata juga menjadi salah satu hal penting bagi konsumen sebagai bahan
pertimbangan dalam memilih produk kecantikan. Tema kosmetik yang paling
diminati adalah riasan nude atau netral. Terbukti dengan tingginya minat
wanita terhadap produk riasan nude yang mencapai 80%. Meskipun memiliki
selisih yang cukup jauh, tema colorful masih cukup disukai dengan
persentase sebesar 21,7%. (Dikutip dari http://sigmaresearch.co.id/tren-dan-
perilaku-pasar-kosmetik-indonesia-tahun-2017/, diakses tanggal 3 September
2018).
Peneliti memperoleh data dari Kementrian dan Perindustrian
(Kemenperin) yang menyatakan bahwa industri kosmetik nasional
mencatatkan kenaikan pertumbuhan 20% atau empat kali lipat dari
pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun 2017. Kenaikan pertumbuhan hingga
double digit ini didorong permintaan besar dari pasar domestik dan ekspor
seiring tren masyarakat yang mulai memperhatikan produk perawatan tubuh
sebagai kebutuhan utama. Industri kosmetik di dalam negeri bertambah
sebanyak 153 perusahaan pada tahun 2017, sehingga saat ini jumlahnya
mencapai lebih dari 760 perusahaan. Pada total tersebut, sebanyak 95%
industri kosmetik nasional merupakan sektor industri kecil dan menengah
(IKM) dan sisanya industri skala besar. Pada industri yang skala menengah
dan besar, beberapa dari mereka sudah mampu mengekspor produknya ke
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
luar negeri seperti ke Asean, Afrika, Timur Tengah dan lain-lain. Pada 2017,
nilai ekspor produk kosmetik nasional mencapai US$ 516,99 juta, naik
dibandingkan tahun 2016 sebesar US$ 470,30 juta. (Dikutip dari
http://www.kemenperin.go.id/artikel/18957/Industri-Kosmetik-Nasional-
Tumbuh-20, diakses tanggal 31 Agustus 2018).
Di Indonesia sudah banyak brand produk kecantikan. Salah satu di antara
brand produk tersebut adalah Garnier. Produk Garnier merupakan produk
cukup populer di kalangan remaja. Varian produk yang sudah dikeluarkan
oleh Garnier sudah banyak, seperti sabun pembersih wajah, krim pemutih,
masker wajah, pembersih make up diwajah dan lain-lain. Produk Garnier
telah masuk dalam Top brand award dalam kategori perawatan pribadi.
Berikut adalah data tabel Top brand index 2018 fase 1: (Dikutip dari
http://www.topbrand-award.com/top-brand-survey/surveyresult/topbrand
index 2018 fase1, diakses tanggal 9 September 2018).
Tabel I.1 TOP Brand Sabun Pembersih Wajah
MEREK TBI TOP
Pond‟s 29,3% TOP
Biore 19,2% TOP
Garnier 16,8% TOP
Wardah 5,5%
Papaya(LDR) 3,8%
Sumber : www.topbrand-award.com
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Tabel I.2 TOP Brand Pembersih Wajah
MEREK TBI TOP
Pond‟s 26,6% TOP
Garnier 16,2% TOP
Wardah 12,9% TOP
Ovale 6,3%
Citra 5,6%
Sumber : www.topbrand-award.com
Tabel I.3 TOP Brand Anti Aging
MEREK TBI TOP
Pond‟s 40,5% TOP
Olay Total Effect 14,4% TOP
Garnier 13,9% TOP
Wardah 9,1%
L‟Oreal 2,9%
Sumber : www.topbrand-award.com
Tabel I.4 TOP Brand Krim Pemutih
MEREK TBI TOP
Pond‟s 35,2% TOP
Garnier 14,0% TOP
Olay 11,4% TOP
Wardah 9,3%
Nivea 6,3%
Sumber : www.topbrand-award.com
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Dapat dilihat dari tabel diatas, bahwa produk kecantikan garnier pada top
brand index 2018 fase 1 menduduki top brand award. Merek garnier berada
pada top brand ke dua dan ke tiga diantara produk kecantikan lainnya yang
ada di Indonesia. Berdasarkan data diatas, terlihat dimulai dari sabun
pembersih wajah, Garnier menduduki top brand ke tiga dengan TBI sebesar
16,8%. Selanjutnya pada kategori pembersih wajah, garnier berada pada top
brand ke dua dengan TBI sebesar 16,2%. Kemudian pada kategori anti aging,
garnier berada pada top brand ke tiga degan TBI sebesar 13,9%. Terakhir
pada kategori krim pemutih, garnier berhasil berada pada top brand ke dua
dengan TBI sebesar 14,0%. Hal ini membuktikan bahwa produk garnier
masih menjadi kebutuhan untuk kecantikan dan skincare bagi para konsumen,
khususnya para remaja di Indonesia.
B. Rumusan Masalah
Saat ini banyak brand produk kecantikan yang muncul dipasaran. Hal ini
menyebabkan konsumen memiliki banyak pilihan. Manajemen harus mampu
menyusun strategi pemasaran yang tepat, agar dapat mempertahankan
konsumen yang sudah ada dan menarik konsumen baru.
Strategi pemasaran yang tepat dapat mempengaruhi konsumen untuk
melakukan keputusan pembelian. Sebelum melakukan keputusan pembelian,
konsumen akan melalui beberapa tahap, salah satunya pencarian informasi
terlebih lagi Garnier merupakan produk kecantikan yang memerlukan
pertimbangan sebelum melakukan keputusan pembelian. Dalam tahap ini
konsumen akan mencari informasi yang berkaitan dengan produk. Kemudian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
hal ini akan menimbulkan persepsi tentang produk tersebut, seperti kualitas
produk, harga, citra merek, dan distribusi produk. Berdasarkan uraian
tersebut, maka penulis ingin mengetahui: apakah persepsi konsumen atas
kualitas produk, harga, citra merek, dan distribusi berpengaruh pada
keputusan pembelian produk skincare Garnier.
C. Pertanyaan Penelitian
1. Apakah Persepsi atas Kualitas Produk berpengaruh pada Keputusan
Pembelian produk skincare Garnier?
2. Apakah Persepsi atas Citra merek berpengaruh pada Keputusan Pembelian
produk skincare Garnier?
3. Apakah Persepsi atas Harga berpengaruh pada Keputusan Pembelian produk
skincare Garnier?
4. Apakah Persepsi atas Distribusi berpengaruh pada Keputusan Pembelian
produk skincare Garnier?
D. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui Persepsi atas Kualitas Produk berpengaruh pada
Keputusan Pembelian produk skincare Garnier
2. Untuk mengetahui Persepsi atas Citra Merek berpengaruh pada Keputusan
Pembelian produk skincare Garnier
3. Untuk mengetahui Persepsi atas Harga berpengaruh pada Keputusan
Pembelian produk skincare Garnier
4. Untuk mengetahui Persepsi atas Distribusi berpengaruh pada Keputusan
Pembelian produk skincare Garnier
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Bagi Perusahaan
Bagi perusahaan atau Manajer pemasaran diharapkan penelitian ini dapat
menjadi informasi tambahan dalam hal mengambil suatu kebijakan
2. Manfaat Bagi Universitas
Bagi universitas diharapkan penelitian ini dapat menjadi tambahan daftar
pustaka dan dapat menjadi referensi untuk penelitian yang selanjutnya.
3. Manfaat Bagi Konsumen
Bagi Individu atau Konsumen diharapkan hasil dari penelitian ini dapat
bermanfaat bagi konsumen dalam mengambil keputusan sebelum membeli
sebuah produk.
4. Manfaat Bagi Penulis
Bagi penulis diharapkan penelitian ini dapat menjadi pengalaman tersendiri
untuk penulis agar memiliki lebih banyak wawasan dan pengetahuan dalam
menulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Persepsi
Konsumen mempunyai pandangan dalam melihat sebuah produk.
Dalam pemasaran, pandangan seorang konsumen dalam melihat sebuah
produk dikenal dengan istilah persepsi. Persepsi adalah proses di mana
kita memilih, mengatur, dan menginterpretasikan masukan informasi
untuk menciptakan gambaran yang berarti tentang dunia (Kotler dan
Keller 2012:183). Sedangkan menurut Adisaputro (2010:81) persepsi
adalah suatu proses bagaimana seorang individu memilih, mengorganisir,
dan menafsirkan informasi yang masuk untuk mendapatkan gambaran
yang bermakna dari suatu keadaan. Dalam pemasaran, persepsi lebih
penting daripada realitas, karena persepsi yang mempengaruhi perilaku
aktual konsumen.
. Persepsi seseorang dibentuk oleh tiga pasang pengaruh (Setiadi,
2015:91):
a. Karakteristik dari stimuli
b. Hubungan stimuli dengan sekelilingnya
c. Kondisi-kondisi di dalam diri kita sendiri
Stimuli/stimulus adalah setiap bentuk fisik, visual atau komunikasi
verbal yang dapat memengaruhi tanggapan individu. Ada dua faktor kunci
yang menentukan bagaimana stimuli akan dirasakan dan dipersepsikan,
yaitu (Sangadji dan Sopiah, 2013:66) :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
a. Karakteristik stimulus yang mempengaruhi persepsi karaktristik ini
dibagi dalam dua kelompok, yaitu elemen indrawi (censory element)
dan elemen struktural (structural element).
b. Kemampuan konsumen untuk mendeteksi perbedaan dalam suara,
cahaya, bau, dan stimuli lainnnya. Ditentukan oleh tingkat ambang
batas (threshold level), dan tidak hanya beberapa karakteristik stimulus
yang memengaruhi persepsi, tetapi juga dibutuhkan oleh seorang
pemasar dalam mengetahui karakteristik konsumen yang seperti apa
yang dapat mempengaruhi persepsi. Beberapa karakteristik konsumen
yang memengaruhi persepsi adalah sebagai berikut:
a. Pembedaan stimulus
Salah satu hal yang sangat penting bagi pemasar adalah mengetahui
bagaimana konsumen bisa membedakan dua stimulus atau lebih.
b. Tingkat ambang batas (threshold level)
Kemampuan konsumen untuk mendeteksi perbedaan dalam suara,
cahaya, bau, atau stimuli lainnya ditentukan oleh tingkat ambang batas
(threshold level).
c. Persepsi bawah sadar (subliminal perception)
Usaha para pemasar sampai saat ini selalu menekankan pada pencptaan
iklan atau pesan yang bisa dideteksi atau disadari oleh konsumen.
d. Tingkat adaptasi
Tingkat adaptasi merupakan salah satu konsep yang berkaitan erat
dengan ambang batas absolut (absolute threshold), dimana konsumen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
sudah merasa terbiasa dan tidak lagi mampu memperhatikan stimulus.
Maka, saat itu juga ambang batas absolutnya berubah.
e. Generalisasi stimulus
Proses persepsi yang terjadi pada konsumen sebenarnya tidak hanya
membedakan satu stimulus dengan stimulus yang lainnya, tetapi
konsumen juga berusaha menggeneraliasi stimulus. Orang bisa
mempunyai persepsi berbeda tentang obyek yang sama karena tiga
proses pemahaman (Kotler dan Keller 2009:179):
a. Atensi selektif
Atensi/perhatian adalah alokasi pemrosesan kapasitas terhadap
beberapa rangsangan. Atensi selektif berarti bahwa pemasar harus
bekerja keras untuk menarik atensi konsumen. Tantangan
sebenarnya adalah menjelaskan rangsangan mana yang akan
diperhatikan orang. Berikut ini beberapa temuan:
1) Orang cenderung lebih memperhatikan rangsangan yang
berhubungan dengan kebutuhannya saat ini
2) Orang cenderung lebih memperhatikan rangsangan yang
mereka antisipasi
3) Orang cenderung lebih memperhatikan rangsangan yang
deviasinya besar dalam hubungannya dengan ukuran normal
rangsangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
b. Distorsi selektif
Distorsi selektif (selective disortion) adalah kecenderungan untuk
menerjemahkan infromasi dengan cara yang sesuai dengan
konsepsi awal. Distorsi selektif dapat bekerja untuk keunggulan
pemasar yang memiliki merek kuat ketika konsumen mendistorsi
informasi merek netral atau tidak jelas untuk membuatnya lebih
positif. Konsumen sering mendistorsi informasi agar konsisten
dengan keyakinan dan ekspektasi dari merek dan produk yang
sudah ada sebelumnya.
c. Retensi selektif
Retensi seketif (selective retention) kita akan mengingat poin bagus
tentang sebuah produk yang kita sukai dan melupakan poin bagus
tentang produk pesaing. Retensi selektif bekerja untuk keunggulan
merek-merek kuat. Hal ini juga menjelaskan mengapa pemasar
harus menggunakan pengulangan untuk memastikan pesan mereka
tidak diabaikan. Seseorang yang termotivasi menjadi siap untuk
bertindak. Bagaimana seseorang yang termotivasi akan bertindak,
sangat dipengaruhi oleh persepsinya tentang situasi yang dihadapi.
Persepsi ini bersama keterlibatan konsumen (level of consumer
involvement) dan memori akan mempengaruhi pengolahan
informasi. Konsumen sering kali memutuskan pembelian suatu
produk berdasarkan persepsinya terhadap produk tersebut
(Sumarwan 2011: 96).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa persepsi
merupakan pandangan seseorang dalam memilih, memikirkan dan
mempertimbangkan sesuatu.
2. Kualitas Produk
Kualitas menjadi tolak ukur konsumen dalam melihat bagaimana
sebuah produk. Kualitas yang dipilih oleh konsumen biasanya disesuaikan
dengan kebutuhan masing-masing. Menurut Kotler dan Keller (2009:143)
Kualitas adalah totalitas fitur dan karakteristik produk atau jasa
berdasarkan kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang
dinyatakan atau tersirat. Isyarat-isyarat intrinsik berkaitan dengan
karakteristik fisik produk itu sendiri, seperti ukuran, warna, rasa, atau
aroma. Dalam beberapa hal, para konsumen menggunakan karakteristik
fisik untuk menilai kualitas produk. Tidak hanya kualitas, tetapi konsumen
juga perlu mengetahui produk itu seperti apa. Menurut Tjiptono
(2015:231) produk adalah pemahaman subyektif produsen atas „sesuatu‟
yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi
melalui pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen, sesuai dengan
kompetensi dan kapasitas organisasi serta daya beli pasar. Produk juga
dapat didefenisikan sebagai persepsi konsumen yang dijabarkan oleh
produsen melalui hasil produksi atau operasinya. Dalam merencanakan
produk atau market offering, pemasar perlu memahami tiga level produk:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
1. Core product, yakni semua manfaat pokok (core benefit) yang
ditawarkan produk kepada konsumen. Manfaat (benefit) merupakan
hasil yang diterima konsumen dari penggunaan atau kepemilikan
sebuah barang atau jasa.
2. Actual produk, yaitu fitur-fitur pada produk yang dapat memberikan
manfaat produk.
3. Augmented product, yaitu actual product ditambah fitur-fitur
pendukung lainnya, seperti garansi, layanan antar, instalasi, dan
reparasi purnabeli.
Adapun delapan diferensiasi produk antara lain (Kotler dan Keller
2012:351) :
a. Fitur
Sebagian besar produk dapat ditawarkan dengan berbagai fitur yang
melengkapi fungsi dasar mereka. Pemasar harus mempertimbangkan
berapa banyak orang yang menginginkan setiap fitur, berapa lama
waktu yang dibutuhkan untuk memperkenalkannya dan apakah pesaing
dapat dengan mudah menyalinnya.
b. Kustomisasi
Pemasar dapat membedakan produk dengan menyesuaikannya.
Kustomisasi massal adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi
setiap kebutuhan pelanggan untuk mempersiapkan secara massal
produk yang dirancang secara individual, layanan, program, dan
komunikasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
c. Kualitas Kinerja
Sebagian besar produk menempati salah satu dari empat tingkat kinerja:
rata-rata rendah, tinggi atau superior. Kualitas kinerja adalah tingkat di
mana karakteristik utama produk beroperasi. Kualitas semakin penting
untuk diferensiasi karena perusahaan mengadopsi model nilai dan
memberikan kualitas yang lebih tinggi dengan uang lebih sedikit.
d. Kualitas Kesesuaian
Pembeli mengharapkan kualitas kesesuaian yang tinggi, sejauh mana
semua unit yang diproduksi identik dan memenuhi spesifikasi yang
dijanjikan. produk dengan kualitas kesesuaian rendah akan
mengecewakan beberapa pembeli.
e. Daya tahan
Daya tahan ukuran dari kehidupan operasi yang diharapkan produk
dalam kondisi alami atau stres, adalah atribut berharga untuk
kendaraan, peralatan dapur dan barang tahan lama lainnya. Harga ekstra
untuk daya tahan tidak boleh rusak atau gagal dalam jangka waktu
tertentu.
f. Keandalan
Keandalan adalah ukuran probabilitas bahwa suatu produk tidak akan
gagal berfungsi atau gagal dalam jangka waktu tertentu.
g. Perbaikan
Perbaikan mengukur kemudahan memperbaiki suatu produk ketika
tidak berfungsi atau gagal. Perbaikan yang ideal akan ada jika pengguna
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
dapat memperbaiki produk itu sendiri dengan sedikit biaya dalam
bentuk uang atau waktu.
h. Gaya
Gaya menggambarkan tampilan dan nuansa produk kepada pembeli. itu
menciptakan kekhasan yang sulit untuk disalin. Sebagai seorang
konsumen perlu mengetahui bagaimana kualitas dari sebuah produk.
Dalam mengembangkan suatu produk, pemasar harus terlebih dahulu
memilih tingkat kualitas yang akan mendukung penentuan posisi
produk.
Menurut Kotler dan Armstrong (2016:261) kualitas produk adalah
karakteristik produk atau jasa yang bergantung pada kemampuannya untuk
memuaskan kebutuhan pelanggan yang dinyatakan atau diimplikasikan
dengan nilai dan kepuasan pelanggan. Para konsumen suka mempercayai
bahwa mereka mendasarkan penilaian kualitas produk mereka pada
isyarat-isyarat intrinsik, karena hal itu memungkinkan mereka
membenarkan keputusan-keputusan mereka (positif dan negatif) sebagai
pilihan produk yang rasional atau obyektif (Schiffman dan Kanuk 2004 :
163)
Pemasar memainkan peran kunci dalam mencapai tingkat total
kualitas yang tinggi, sehingga perusahaan tetap berjalan dan
menguntungkan. Disini, kualitas produk berarti kemampuan produk untuk
menjalankan fungsinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Kualitas produk yang tinggi membutuhkan usaha periklanan lebih besar
karena perlu meyakinkan pelanggan bahwa produk tersebut unik.
(Tjiptono 2015:402). Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan
bahwa kualitas produk merupakan kualitas kinerja dari kemampuan
produk untuk menjalankan fungsinya.
3. Harga
Harga bukan hanya sebuah angka, harga juga ada dalam berbagai
bentuk dan mempunyai banyak fungsi. Harga juga memiliki banyak
komponen. Secara tradisional, harga telah beroperasi sebagai suatu
yang utama dari pilihan pembeli. (Kotler dan Keller 2012:406).
Sebelum memutuskan untuk membeli suatu barang atau produk,
biasanya konsumen akan memilih harga yang lebih terjangkau untuk
disesuaikan dengan kantong. Apalagi bagi remaja, harga sangat
diperlukan untuk membandingkan satu produk, dengan produk yang
lain. Menurut Kotler dan Amstrong, (2016:324) Harga adalah jumlah
uang yang dibebankan untuk suatu produk atau layanan, atau jumlah
nilai yang ditukar pelanggan dengan manfaat memiliki dan
menggunakan produk atau layanan. Menurut Tjiptono (2015:291) harga
merupakan alat atau wahana langsung untuk melakukan perbandingan
antar produk atau merek yang saling bersaing. Dengan kata lain, harga
adalah “forced point of contact between competitors”. Harga
memainkan peran strategik dalam pemasaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Bila harga terlalu mahal, maka produk bersangkutan bisa tidak
terjangkau oleh pasar sasaran tertentu atau bahkan customer value
menjadi rendah. Sebaliknya, jika harga terlampau murah, perusahaan
sulit mendapatkan laba atau sebagian konsumen memersepsikan
kualitasnya buruk. Seperti halnya elemen-elemen bauran pemasaran
lainnya,bila dipergunakan secara tepat, maka harga dapat menjadi
senjata strategik untuk bersaing secara efektif.
Sedangkan menurut Swastha dan Irawan (2005:241) harga adalah
jumlah uang yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi
dari produk dan pelayanannya. Serta ada beberapa faktor yang perlu
dipertimbangkan dalam penetapan harga, antara lain: biaya,
keuntungan, praktek saingan, dan perubahan keinginan pasar.
Kebijaksanaan harga ini menyangkut pula penetapan jumlah potongan,
mark-up, mark-down, dan sebagainya.
Adapun menurut Supranto dan Limakrisna (2007:12) harga ialah
sejumlah uang seseorang harus membayar untuk mendapatkan hak
menggunakan produk. Seseorang bisa membeli pemilikan suatu produk,
banyak produk, hak penggunaan terbatas. Ahli ekonomi sering
menganggap bahwa harga rendah untuk produk yang sama akan
menghasilkan penjualan yang lebih tinggi daripada harga yang tinggi.
Akan tetapi harga sering merupakan sinyal mutu. Adapun menurut
Kotler dan Keller (2009:68) harga ditetapkan melalui negoisasi antara
pembeli dan penjual. Negoisasi ini dilakukan untuk membantu penjual
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
dan pembeli sama-sama mendapatkan feedback yang baik. Biasanya
feedback yang didapatkan pembeli maupun penjual saling memberikan
keuntungan.
Harga barang yang murah dipersepsikan barang bermutu rendah.
Memiliki barang berharga mahal juga memberikan informasi tentang
pemiliknya. Beberapa konsumen memerlukan fitur produk yang bisa
mencerminkan dirinya. Oleh sebab itu, menentukan harga juga
memerlukan pemahaman tentang peranan simbol yang hanya bisa
memainkan untuk produk dan target pasar yang sedang digarap (Kotler
dan Keller, 2009:68).
Dalam sebuah perusahaan selalu dilakukan penetapan harga untuk
sebuah produk yang akan diluncurkan. Penetapan harga merupakan
salah satu keputusan terpenting dalam pemasaran. Tujuan penetapan
harga pada dasarnya beraneka ragam, diantaranya (Tjiptono 2015:291-
293):
a. Tujuan berorientasi pada laba
Tujuan ini dikenal dengan istilah maksimisasi laba. Tetapi tidak
mungkin sebuah perusahaan dapat mengetahui secara pasti tingkat
harga yang dapat menghasilkan laba maksimum. Oleh sebab itu,
perusahaan menggunakan pendekatan target laba yaitu tingkat laba
yang sesuai atau yang diharapkan sebagai sasaran laba.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
b. Tujuan berorientasi pada volume
Ada perusahaan yang yang menetapkan harganya berdasarkan tujun
yang berorientasi pada volume tertentu atau yang biasa dikenal
dengan istilah volume pricing objectives. Harga ditetapkan
sedemikian rupa agar dapat mencapai target volume penjualan
(dalam ton, kg, m3, dan lain-lain), nilai penjualan (Rp) atau pangsa
pasar (absolut maupun relatif). Tujuan ini banyak diterapkan oleh
maskapai penerbangan, institusi pendidikan, perusahaan tour and
travel, pengusaha bioskop dan pemilik bisnis pertunjukan lainnya.
c. Tujuan berorientasi pada citra
Citra (image) sebuah perusahaan dapat dibentuk melalui strategi
penetapan harga. Perusahaan dapat menetapkan harga mahal untuk
membentuk atau mempertahankan citra prestisius. Sementara itu,
harga murah dapat menetapkan harga mahal untuk membentuk citra
nilai tertentu (image of value). Pada hakikatnya, baik penetapan
harga mahal maupun murah bertujuan untuk meningkatkan persepsi
konsumen terhadap keseluruhan bauran produk yang ditawarkan
perusahaan.
d. Tujuan stabilisasi harga
Tujuan stabilisasi dilakukan dengan jalan menetapkan harga untuk
mempertahankan hubungan yang stabil antara harga sebuah
perusahaan dan harga pemimpin industri (industryleader).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
e. Tujuan-tujuan lainnya
Harga dapat pula ditetapkan dengan tujuan mencegah masuknya
pesaing, mempertahankan loyalitas pelanggan, mendukung
penjualan ulang, mendapatkan aliran kas secepatnya, atau
menghindari campur tangan pemerintah. Dari beberapa definisi di
atas dapat disimpulkan bahwa harga merupakan alat yang digunakan
konsumen untuk membandingkan produk atau merek yang sejenis
dan membantu perusahaan untuk menetapkan biaya sesuai dengan
kualitas dari produk yang akan diluncurkan.
4. Citra Merek
Merek menjadi salah satu hal yang di jadikan pertimbangan oleh
konsumen dalam memilih produk. Konsumen akan mencari informasi
mengenai bagaimana sebuah produk tertentu di pasaran. Menurut
Tjiptono (2015:187). Merek bermanfaat bagi produsen dan konsumen.
Bagi produsen, merek berperan penting sebagai sarana identifikasi
produk dan perusahaan, bentuk proteksi hukum, signal jaminan
kualitas, sarana menciptakan asosiasi dan makna unik (diferensiasi),
sarana keunggulan kompetitif, dan sumber financial returns. Sementara
bagi konsumen, merek berperan krusial sebagai identifikasi sumber
produk, penetapan tanggung jawab pada produsen atau distributor
spesifk, pengurang risiko, penekanan biaya pencarian internal dan
eksternal, janji atau ikatan khusus dengan produsen, alat simbolis yang
memproyeksikan citra diri dan signal kualitas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
American Marketing Association mendefinisikan merek sebagai
“nama, istilah, tanda, lambang, atau desain, atau kombinasinya, yang
dimaksudkan untuk mengidentifikasikan barang atau jasa dari salah
satu penjual atau kelompok penjual dan mendiferensiasikan mereka dari
para pesaing” (Kotler dan Keller 2009: 258). Merek sangat memberikan
manfaat untuk banyak pihak.
Citra merek yang baik ditimbulkan oleh sebuah produk karena di
dukung oleh pembuatan merek yang bagus dari perusahaan. Citra
merek merepresentasikan keseluruhan persepsi terhadap merek dan
dibentuk dari informasi dan pengalaman masa lalu terhadap merek itu
(Setiadi, 2015:91). Menurut Keller, (1998:93) citra merek dapat
didefinisikan sebagai persepsi tentang suatu merek yang tercermin dari
asosiasi merek yang disimpan dalam memori konsumen.
Sedangkan menurut Hawkins dan Mothersbaugh, (2013:335) brand
image (citra merek) adalah apa yang orang pikirkan dan rasakan ketika
mendengar atau melihat nama merek. Adapun menurut Supranto dan
Limakrisna (2007: 132) citra merek ialah apa yang konsumen pikir atau
rasakan ketika mereka mendengar atau melihat nama suatu merek. Citra
merek disebut juga memori merek yang skematik, berisi interpretasi
pasar sasaran tentang atribut atau karakteristik produk, manfaat produk,
situasi penggunaan dan karakteristik manufaktur atau pemasar. Citra
merek menjadi perhatian penuh dari pihak industri dan pemasar barang-
barang konsumen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Ada beberapa komponen citra merek, yakni (Sangadji dan Sopiah,
2013:327):
a. Asosiasi merek ( brand association)
Asosiasi merupakan atribut yang ada di dalam merek dan akan
lebih besar apabila pelanggan mempunyai banyak pengalaman
berhubungan dengan merek tersebut. berbagai asosiasi yang diingat
oleh konsumen dapat dirangkai sehingga membentuk citra merek
(brand image).
b. Dukungan asosiasi merek
Dukungan asosiasi merek merupakan respons konsumen terhadap
atribut, manfaat, serta keyakinan dari suatu merek produk
berdasarkan penilaian mereka atas produk. Dukungan asosiasi
merek tersebut ditunjukkan dengan persepsi konsumen terhadap
produk yang menganggap bahwa produk yang dikonsumsi itu baik
dan bermanfaat.
c. Kekuatan asosiasi merek
Kekuatan asosiasi merek ditunjukkan dengan reputasi baik yang
dimiliki produk tersebut di mata konsumen. Produk tersebut dirasa
memiliki manfaat ekspresi diri dan menambah rasa percaya diri
konsumen.
d. Keunikan asosiasi merek
Sebuah produk mempunyai ciri khas yang membedakannya dari
produk lain, produk tersebut akan diingat oleh konsumen. Ingatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
konsumen itu akan semakin kuat jika konsumen sudah merasakan
manfaat dari sebuah produk dan merasa bahwa merek lain tidak
akan bisa memuaskan keinginannya tersebut. Dari beberapa
definisi diatas dapat disimpulkan bahwa citra merek merupakan
gambaran dari sebuah merek yang meyakinkan konsumen terhadap
kualitas produk yang bagus.
5. Distribusi
Distribusi ialah berkenaan dengan tersedianya produk, dimana
konsumen dari pasar sasaran bisa membelinya. Produk-produk yang
ada harus tersedia atau berada dimana saja, sehingga pembeli akan
mudah menemukannya kalau bermaksud untuk membeli (Supranto
dan Limakrisna 2007: 13). Sistem saluran pemasaran adalah rangkaian
saluran pemasaran tertentu yang dipekerjakan perusahaan, dan
keputusan tentangnya merupakan salah satu yang paling penting
dalam menghadapi manajemen (Kotler dan Keller 2012:438). Dalam
saluran pemasaran, distribusi harus selalu diperhatikan oleh pemasar,
karena distribusi menjadi acuan dalam lancar atau tidaknya proses
penyampaian produk atau barang kepada konsumen.
Menurut Kotler dan Armstrong, (2016:377) saluran distribusi
adalah satu set organisasi yang saling tergantung yang membantu
membuat produk atau layanan tersedia untuk digunakan atau
dikonsumsi oleh konsumen atau pengguna bisnis. Sedangkan menurut
Tjiptono dan Chandra, (2017:464) saluran distribusi merupakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
serangkaian partisipan organisasional yang melakukan semua fungsi
yang dibutuhkan untuk menyampaikan produk/jasa dari penjual ke
pembeli akhir. Adapun saluran distribusi ditentukan oleh tiga elemen:
a. Tugas dan aktivitas yang dilakukan perantara
Biasanya perusahaan menggunakan partisipan saluran distribusi
untuk melaksanakan tugas-tugas pemasaran yang tidak dapat
dilakukan sendiri oleh produsen secara efektif atau efisien.
b. Tipe distributor
Pedagang grosir (wholesaler) bisa dibedakan menjadi tiga:
1) Merchant wholesaler, yaitu perusahaan independen yang
mempunyai hak kepemilikan atas barang dagangan yang
mereka jual (mereka membelinya terlebih dahulu) dan
melakukan hampir semua fungsi wholesaling.
2) Broker dan agen, yakni perantara yang hanya berfungsi
memudahkan atau memperlancar transaksi antara penjual dan
pembeli yang karena itu barang yang dijual bukanlah milik
mereka. Biasanya merek juga berspesialisasi pada produk dan
pelanggan tertentu.
3) Kantor pusat dan kantor cabang ritel/produsen
Kantor cabang produsen sepenuhnya dimiliki oleh produsen.
Produsen melaksanakan fungsi-fungsi wholesaling bila tidak
ada perantara yang melaksanakan aktivita-aktivitas
wholesaling, jumlah pelanggan sangat sedikit dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
terkonsentgrasi secara geografis, atau bila pesanan berjumlah
besar dan membutuhkan perhatian tersendiri.
c. Jumlah masing-masing tipe distributor
Berdasarkan jumlah distributor, saluran distribusi bisa bersifat
intensif (jumlah distributor relatif banyak untuk kawasan tertentu),
selektif (hanya beberapa distributor pada kawasan tertentu) dan
eksklusif (hanya memiliki satu distributor dikawasan tertentu).
Pendistribusian mengacu pada berbagai aktivitas pemasaran yang
berusaha memperlancar dan mempermudah penyampaian atau
penyaluran barang dan jasa dari produsen kepada konsumen, sehingga
penggunaannya sesuai dengan yang diperlukan. Proses distribusi
merupakan aktivitas pemasaran yang mampu: (Tjiptono 2015:345)
a. Menciptakan nilai tambah produk melalui fungsi-fungsi pemasaran
yang dapat merealisasikan kegunaan/utilitas bentuk, tempat, waktu,
dan kepemilikan.
b. Memperlancar arus saluran pemasaran secara fisik dan non-fisik.
Yang dimaksud dengan arus pemasaran adalah aliran kegiatan yang
terjadi di antara lembaga-lembaga pemasaran yang terlibat di dalam
proses pemasaran.
Proses perancangan dan pengevaluasian program penjualan dan
distribusi meliputi empat langkah: (Tjiptono dan Chandra 2017:
462):
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
1) Menentukan tujuan penjualan dan distribusi dalam rangka
menerapkan strategi pemasaran perusahaan.
2) Mengidentifikasi daya tarik penjualan yang paling tepat untuk
digunakan dalam pencapaian tujuan.
3) Menentukan dan menugaskan sumber daya manusia dan finansial
yang dibutuhkan untuk program penjualan dan distribusi.
4) Mengevaluasi kinerja program dalam rangka menyesuaikan
program bilamana perlu.
Secara garis besar, pemasar bisa menggunakan tiga bentuk dasar
sistem penjualan dan distribusi :
a) Sistem personal selling langsung
Produk didistribusikan secara langsung kepada pembeli akhir
Pesan penjualan disampaikan secara langsung kepada pembeli
individual lewat kontak tatap muka (telemarketing dan online
marketing bisa digunakan untuk pengambilan pesanan). Fungsi
utamanya adalah menyediakan informasi produk, saran teknis,
layanan pelanggan, mengidentifikasi perubahan kebutuhan
pelanggan.
b) Trade selling systems
Produk didistribusikan melalui pedagang grosir atau pengecer
yang biasanya membeli untuk dijual lagi kepada pembeli akhir.
Pesan penjualan disampaikan lewat kontak tatap muka
(telemarketing dan online marketing) bisa digunakan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
pengambilan pesanan). Fungsi utamanya adalah mendapatkan
dukungan distributor, memberikan informasi produk,
menyediakan pelatihan penjualan dan asistensi kepada para
distributor.
c) Missionary selling systems
Produk didistribusikan melalui pedagang grosir atau pengecer
yang biasanya membeli untuk dijual lagi ke pembeli akhir.
Pesan penjualan disampaikan lewat kontak tatap muka. Fungsi
utamanya adalah menyediakan informasi produk dan layanan
pelanggan secara langsung ke pembeli akhir atau mereka yang
mempengaruhi pembeli.
Dalam pendistribusian suatu barang harus ada saluran
distribusi yang jelas, agar barang atau produk yang sedang
didistribusikan teridentifikasi dan tersalurkan dengan baik.
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa
distribusi adalah kegiatan menyalurkan barang atau jasa yang
mempermudah penyampaian dari produsen ke konsumen.
6. Keputusan Pembelian
Keputusan pembelian adalah tahapan yang paling akhir bagi
konsumen setelah konsumen mempertimbangkan berbagai hal terkait
barang/produk yang akan dibeli. Menurut Schiffman dan Kanuk (dalam
Sumarwan, 2011:357) mendefinisikan suatu keputusan sebagai
pemilihan suatu tindakan dari dua atau lebih pilihan alternatif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Sedangkan pembelian meliputi keputusan konsumen mengenai apa
yang dibeli, apakah membeli atau tidak, kapan membeli, dimana
membeli, dan bagaimana cara membayarnya.
Keputusan konsumen untuk memodifikasi, memasukkan, atau
menghindari keputusan risiko pembelian sangat dipengaruhi oleh satu
atau lebih jenis yang dirasakan (Kotler dan Keller 2012 :193):
a. Resiko fungsional
Produk tidak memenuhi harapan
b. Resiko fisik
Produk tersebut menimbulkan ancaman terhadap kesehatan fisik
atau kesehatan pengguna atau orang lain.
c. Resiko keuangan
Produk tidak sepadan dengan harga yang dibayarkan.
d. Resiko sosial
Hasil produk memalukan di depan orang lain
e. Resiko psikologis
Produk mempengaruhi kesejahteraan mental pengguna
f. Resiko waktu
Kegagalan produk menghasilkan biaya peluang untuk menemukan
produk lain yang memuaskan.
Dalam mengambil keputusan untuk membeli barang atau
produk konsumen melakukan banyak tahapan untuk mengetahui
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
bagaimana produk tersebut. Proses keputusan pembelian ada lima
tahap (Kotler dan Keller, 2009: 184)
1) Pengenalan Masalah
Proses pembelian dimulai ketika pembeli menyadari suatu
masalah atau kebutuhan yang dipicu oleh rangsangan internal atau
eksternal. Pemasar harus mengidentifikasi keadaan yang memicu
kebutuhan tertentu dengan mengumpulkan informasi dari sejumlah
konsumen. Lalu pemasar dapat mengembangkan strategi pemasaran
yang memicu minat konsumen. Terutama untuk pembelian flleksibel
seperti barang-barang mewah, pemasar harus meningkatkan motivasi
konsumen sehingga pembelian potensial mendapat pertimbangan
serius.
2) Pencarian informasi
Dapat dibedakan antara dua tingkat keterlibatan dengan
pencarian. Keadaan pencarian yang lebih rendah disebut perhatian
tajam. Pada tingkat ini seseorang hanya menjadi lebih reseptif
terhadap informasi tentang sebuah produk. Pada tingkat berikutnya,
seseorang dapat memasuki pencarian informasi aktif. Adapun
sumber informasi utama di mana konsumen dibagi menjadi empat
kelompok:
a) Pribadi (keluarga, teman, tetangga, rekan)
b) Komersial (iklan, situs web, wiraniaga, penyalur, kemasan,
tampilan)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
c) Publik (media massa, organisasi pemeringkat konsumen)
d) Eksperimental (penanganan, pemeriksaan, penggunaan produk)
Melalui pengumpulan informasi konsumen mempelajari merek
pesaing dan fitur mereka. Beberapa merek, pertimbangan, akan
memenuhi kriteria pembelian awal. Ketika kosumen mengumpulkan
lebih banyak informasi, hanya beberapa, kumpulan pilihan, yang
menjadi calon kuat. Konsumen membuat pilihan akhir dari
kumpulan ini.
3) Evaluasi Alternatif
Beberapa konsep dasar yang akan membantu memahami proses
evaluasi:
a) Pertama, konsumen berusaha memuaskan sebuah kebutuhan.
b) Kedua, konsumen mencari manfaat tertentu dari solusi produk.
c) Ketiga, konsumen melihat masing-masing produk sebagai
sekelompok atribut dengan berbagai kemampuan untuk
menghantarkan manfaat yang diperlukan untuk memuaskan
kebutuhan ini.
Atribut minat pembeli bervariasi sesuai produk. Konsumen akan
memberikan perhatian terbesar pada atribut yang menghantarkan
manfaat yang memenuhi kebutuhan. Pemasar sering dapat
mensegmentasikan pasar sutau produk berdasarkan atribut yang
penting bagi berbagai kelompok konsumen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
4) Keputusan pembelian
Dalam melaksanakan maksud pembelian konsumen dapat
membentuk lima sub keputusan merek, penyalur, kuantitas, waktu,
dan metode pembayaran. Dalam mengambil sebuah keputusan
pembelian ada dua model yang digunakan konsumen yakni:
a) Model ekspektasi nilai
Merupakan model kompensatoris, yaitu hal-hal yang dianggap
baik untuk sebuah produk dapat membantu menutup hal-hal
yang dianggap buruk.
b) Model nonkompensatoris (noncompensatory model)
Pilihan konsumen, pertimbangan atribut positif dan negatif
tidak selalu saling mengurangi. Mengevaluasi atribut yang
berada dalam isolasi membuat konsumen lebih mudah
mengambil pilihan berbeda.
Dalam model nonkompensatoris ada tiga heuristik pilihan:
a) Dengan heuristik konjungtif (conjuctive heuristic), konsumen
menetapkan tingkat cutoff minimum yang dapat diterima untuk
setiap atribut dan memilih alternatif pertama yang memenuhi
standar minimum untuk semua atribut.
b) Dengan heuristik leksikografis (lexicographic heuristic),
konsumen memilih merek terbaik berdasarkan atribut yang
dianggap paling penting.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
c) Dengan heuristik eliminasi berdasarkan aspek (elimination-by-
aspects heuristic), konsumen membandingkan merek
berdasarkan atribut yang dipilih secara probabilistik. Di mana
probabilitas pemilihan atribut berhubungan positif dengan arti
pentingnya dan menghilangkan merek yang tidak memnuhi
batasan minimum yang dapat diterima.
5) Perilaku pasca pembelian
Setelah pembelian, konsumen mungkin mengalami konflik
dikarenakan meihat fitur mengkhawatirkan tertentu atau
mendengar hal-hal menyenangkan tentang merek lain dan waspada
terhadap informasi yang mendukung keputusannya. Komunikasi
pemasaran seharusnya memasok keyakinan dan evaluasi yang
memperkuat pillihan konsumen dan membantunya merasa nyaman
tentang merek tersebut.
Karena itu tugas pemasar tidak berakhir dengan pembelian,
pemasar harus mengamati:
a) Kepuasan pasca pembelian
Kepuasan merupakan fungsi kedekatan antara harapan dan
kinerja anggapan produk. Jika kinerja tidak memenuh harapan,
konsumen kecewa, jika memenuhi harapan konsumen puas; jika
melebihi harapan konsumen sangat puas. Perasaan ini
menentukan apakah pelanggan membeli produk kembali dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
membicarakan hal-hal menyenangkan atau tidak menyenangkan
tentang produk itu kepada orang lain.
b) Tindakan pasca pembelian
Jika konsumen puas, ia mungkin ingin membeli produk itu
kembali. Pelanggan yang puas cenderung mengatakan hal-hal
baik tentang merek kepada orang lain. Di pihak lain, konsumen
yang kecewa mungkin mengabaikan atau mengembalikan
produk. Tindakan pribadi mencakup keputusan untuk berhenti
membeli produk (opsi keluar) atau memperingatkan teman (opsi
suara).
c) Penggunaan produk pasca pembelian.
Pendorong kunci frekuensi penjualan adalah tingkat konsumsi
produk. Semakin cepat pembeli mengkonsumsi sebuah produk,
semakin cepat mereka kembali ke pasar untuk membelinya lagi.
Salah satu peluang untuk meningkatkan frekuensi penggunaan
produk tejadi ketika persepsi knsumen tentang penggunaan
mereka berbeda dari kenyataan. Konsumen mungkin gagal
mengganti produk yang memiliki rentang umur relatif pendek
dengan cukup cepat karena mereka salah menilai umur produk.
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa
keputusan pembelian merupakan pengambilan tindakan
konsumen untuk membeli suatu barang atau produk, yang sudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
dilakukan dengan berbagai pertimbangan pada tahap
sebelumnya.
B. Rumusan Hipotesis
Hipotesis adalah pernyataan resmi mengenai relasi antar variabel yang
dirumuskan berdasarkan teori/konsep. Berdasarkan variabel-variabel yang
akan diteliti, maka hipotesis yang akan diajukan dalam penelitian ini
adalah:
1. Pengaruh persepsi atas kualitas produk pada keputusan pembelian
Persepsi merupakan pandangan seseorang dalam melihat sesuatu hal
sebelum mengetahui bagaimana keadaan yang sesungguhnya. Banyak hal
yang menjadi pemicu seseorang mempunyai persepsi, salah satunya
kualitas produk. Sebelum akhirnya seseorang memutuskan untuk membeli
barang, mereka sering melakukan pengamatan terlebih dahulu tentang
bagaimana kualitas produk yang dimiliki oleh sebuah merek.
Pada saat persepsi seseorang itu benar dan sesuai dengan kenyataan
dari sebuah produk, hal ini akan mendukung seseorang untuk membeli
produk tersebut. Berdasarkan argumen tersebut, maka dapat diambil
hipotesis bahwa persepsi atas kualitas produk berpengaruh positif pada
keputusan pembelian.
H1: Persepsi atas kualitas produk berpengaruh positif pada keputusan
pembelian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
2. Pengaruh persepsi atas harga pada keputusan pembelian
Dalam membeli suatu barang, seseorang selalu melihat dan mempunyai
persepsi terkait berapa harga yang ditawarkan. Seseorang sering
melakukan perbandingan harga terhadap barang yang diinginkan. Persepsi
atas harga suatu barang, memicu seseorang dalam mengambil tindakan
untuk jadi membeli barang tersebut atau tidak.
Jika harga yang ditawarkan sesuai dengan keinginan konsumen, maka
hal ini akan mendukung konsumen untuk membeli produk tersebut.
Berdasarkan argumen tersebut, maka dapat diambil hipotesis bahwa
persepsi atas harga berpengaruh positif pada keputusan pembelian.
H2 : persepsi atas harga berpengaruh positif pada keputusan pembelian.
3. Pengaruh persepsi atas citra merek pada keputusan pembelian
Citra merek merupakan gambaran dari sebuah produk yang ada di
pasaran. Persepsi seseorang terhadap citra merek ini sangat kuat terhadap
pengetahuan untuk sebuah produk. Citra merek sebuah produk yang baik,
biasanya di percaya seseorang karena merek yang dimiliki produk sudah
terkenal di pasaran dan sudah digunakan oleh banyak orang.
Jika persepsi atas citra merek sebuah produk sudah di percaya baik
oleh konsumen, hal ini akan mendorong seseorang untuk memutuskan
membeli sebuah produk. Berdasarkan argumen tersebut, maka dapat
diambil hipotesis bahwa persepsi atas citra merek berpengaruh positif pada
keputusan pembelian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
H3: Persepsi atas citra merek berpengaruh positif pada keputusan
pembelian.
4. Pengaruh persepsi atas distribusi pada keputusan pembelian
Distribusi merupakan proses menyalurkan barang/jasa kepada
konsumen. Seseorang berfikir bahwa produk yang bagus bisa dilihat dari
bagaimana distibusi produk tersebut. Jika produk tersebut sampai masuk
ke gerai-gerai kecil, produk tersebut sudah dipercaya memiliki kualitas
produk yang baik.
Banyak gerai-gerai kecil yang membutuhkan dalam memasok produk.
Kepercayaan dari seseorang tentang bagusnya sebuah produk dilihat dari
proses saluran distribusi yang dilakukan, bisa dijadikan alat untuk
mengambil sebuah keputusan dalam pembelian. Berdasarkan argumen
tersebut, maka dapat diambil hipotesis bahwa persepsi atas distribusi
berpengaruh positif pada keputusan pembelian.
H4 : Persepsi atas distribusi berpengaruh positif pada keputusan pembelian.
C. Kerangka Konseptual
Berdasarkan teori dan hasil perumusan hipotesis diatas, maka kerangka
konseptual pada penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Gambar II.1
Kerangka Konseptual
Pada kerangka konseptual ini penulis ingin meneliti pengaruh persepsi
atas kualitas produk, harga, citra merek, dan distribusi pada keputusan
pembelian.
Persepsi atas
Harga
Persepsi atas
Citra Merek
Persepsi atas
Distribusi
Keputusan
Pembelian
Persepsi atas
Kualitas Produk H1
H2
H3
H4
H5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Menurut Sugiyono (2017:2) metode penelitian diartikan sebagai cara
ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Jenis
penelitian ini adalah termasuk penelitian kuantitatif, karena data yang
didapatkan berupa angka. Penelitian yang akan dilakukan adalah jenis
penelitian descriptive dan explanatory, karena penelitian ini akan
mendeskripsikan serta menjelaskan hubungan antar variabel yang akan
diteliti. Metode kuantitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan
pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau
sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian,
analisis data bersifat kuantitatif statistik, dengan tujuan untuk menguji
hipotesis yang telah ditetapkan
B. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah pihak-pihak yang dimintai keterangan
berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan. Subjek penelitian ini
adalah remaja yang menggunakan produk skincare Garnier yang akan
diteliti pada penelitian nanti.
Objek penelitian yang akan diteliti adalah kualitas produk, harga, citra
merek, distribusi dan keputusan pembelian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
C. Waktu dan Lokasi Penelitian
1. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2018.
2. Lokasi Penelitian
Penelitian.ini dilakukan di Daerah Istimewa Yogyakarta.
D. Variabel Penelitian
1. Identifikasi dan Definisi Variabel
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari
orang, objek, organisasi atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya (Sugiyono, 2017:68). Dalam penelitian ini, ada dua
variabel yang digunakan, yaitu variabel independen atau variabel
bebas dan variabel dependen atau variabel terikat.
a. Variabel independen
Variabel independen (bebas) adalah variabel yang mempengaruhi
atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel
dependen (terikat). Variabel bebas dalam penelitian ini ada 4,
yakni :
1) Persepsi atas Kualitas produk (X1)
2) Persepsi atas Harga (X2)
3) Persepsi atas Citra merek (X3)
4) Persepsi atas Distribusi (X4)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
b. Variabel dependen
Variabel dependen (terikat) merupakan variabel yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel
bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah keputusan
pembelian.
2. Skala Pengukuran Variabel
Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai
acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam
alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam
pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif (Sugiyono, 2017:157).
Dalam pengukuran variabel bebas dan variabel terikat di penelitian
ini, peneliti menggunakan skala Likert. Skala Likert digunakan untuk
mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok
orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2017:158). Dengan skala
Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator
variabel. Indikator variabel tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk
menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau
pertanyaan.
Pada penelitian ini, kuesioner yang akan diberikan kepada
responden dalam bentuk pertanyaan. Data yang sudah terkumpul dari
kuesioner di olah ke dalam bentuk kuantitatif, yakni dengan cara
menentukan skor jawaban dari pertanyaan yang akan dijawab oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
responden. Pemberian skor tersebut didasarkan pada ketentuan berikut
(Sugiyono, 2009:133):
Tabel III.1
Skor Penilaian Skala Likert
Alternatif Jawaban Skor
Sangat Setuju (SS) 5
Setuju (S) 4
Netral (N) 3
Tidak Setuju (TS) 2
Sangat Tidak Setuju (STS) 1
E. Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional variabel dalam penelitian ini mencakup:
1. Variabel bebas (X)
a) Persepsi atas kualitas produk skincare Garnier (X1)
Kualitas produk adalah karakteristik produk atau jasa yang
bergantung pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan
pelanggan yang dinyatakan atau diimplikasikan dengan nilai dan
kepuasan pelanggan (Kotler dan Armstrong, 2016 : 261).
Oleh karena itu, persepsi atas kualitas produk adalah
pandangan subyektif seseorang mengenai kemampuan produk
dalam menjalankan fungsinya. Berdasarkan teori konseptual di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
atas, persepsi atas kualitas produk skincare Garnier
dioperasionalisasikan dengan beberapa indikator:
X1.1 Saya merasa produk skincare Garnier memiliki manfaat sesuai
dengan yang diiklankan
X1.2 Saya tertarik dengan produk skincare Garnier yang terbuat dari
bahan-bahan bermutu
X1.3 Saya menganggap produk skincare Garnier memberikan
manfaat sesuai dengan kebutuhan
X1.4 Saya merasakan produk skincare Garnier memberikan hasil
sesuai yang dijanjikan
b) Persepsi atas harga produk skincare Garnier (X2)
Harga adalah jumlah uang yang dibebankan untuk suatu
produk atau layanan, atau jumlah nilai yang ditukar pelanggan
dengan manfaat memiliki dan menggunakan produk atau layanan
(Kotler dan Armstrong, 2016:324). Oleh karena itu, persepsi atas
harga adalah pandangan subyektif mengenai jumlah uang yang
ditukar konsumen dengan manfaat yang berikan oleh sebuah
produk. Berdasarkan teori konseptual di atas, persepsi atas harga
produk skincare Garnier dapat dioperasionalisasikan dengan
indikator:
X2.1 Saya merasa produk skincare Garnier memberikan manfaat
sesuai dengan jumlah uang yang saya keluarkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
X2.2 Saya menganggap produk skincare Garnier sesuai dengan
kualitas
X2.3 Harga produk skincare Garnier lebih ekonomis dibandingkan
produk yang sejenis
c) Persepsi atas citra merek produk skincare Garnier (X3)
Brand image (citra merek) adalah apa yang orang pikirkan dan
rasakan ketika mendengar atau melihat nama merek (Hawkins dan
Mothersbaugh, 2013:335). Oleh karena itu, persepsi atas citra
merek adalah pandangan subyektif mengenai apa yang di pikirkan,
dilihat atau didengar seseorang tentang sebuah merek. Berdasarkan
teori konseptual di atas, persepsi atas citra merek produk skincare
garnier dapat dioperasionalisasikan dengan indikator:
X3.1 Produk skincare Garnier adalah merek yang dipakai oleh artis
terkenal
X3.2 Produk skincare Garnier dipercaya oleh banyak orang
X3.3 Produk skincare Garnier dipakai oleh idola saya
X3.4 Orang-orang yang saya percayai memakai produk skincare
Garnier
d) Persepsi atas distribusi produk skincare Garnier (X4)
Saluran Distribusi adalah satu set organisasi yang saling
tergantung yang membantu membuat produk atau layanan tersedia
untuk digunakan atau dikonsumsi oleh konsumen atau pengguna
bisnis (Kotler dan Armstrong, 2016:377). Oleh karena itu, persepsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
atas distribusi adalah pandangan subyetif mengenai seluruh
kegiatan organisasi maupun perusahaan yang membantu
menyalurkan barang atau jasa kepada konsumen. Berdasarkan
teori konseptual di atas, persepsi atas distribusi produk skincare
Garnier dioperasionalisasikan dengan indikator:
X4.1 Saya mudah untuk mendapatkan produk skincare Garnier
X4.2 Saya tidak khawatir jika kehabisan stok produk skincare
Garnier
X4.3 Persediaan produk skincare Garnier selalu terpenuhi di toko-
toko sekitar saya tinggal
X4.4 Produk skincare Garnier mudah ditemukan di berbagai jenis
toko
2. Variabel terikat (Y)
Keputusan pembelian adalah tahapan yang paling akhir bagi
konsumen setelah konsumen mempertimbangkan berbagai hal terkait
barang/produk yang akan dibeli. Berdasarkan teori konseptual di atas,
keputusan pembelian terhadap produk skincare Garnier
dioperasionalisasikan dengan indikator:
Y1 Saya tidak ada keraguan dalam memilih produk skincare Garnier
Y2 Saya yakin untuk membeli produk skincare Garnier
Y3 Saya mantap atas produk skincare Garnier yang sudah saya pilih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
F. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan elemen yang akan dijadikan wilayah
generalisasi. Elemen populasi adalah keseluruhan subyek yang akan
diukur, yang merupakan unit yang diteliti. Populasi dalam penelitian ini
adalah remaja yang sudah membeli dan menggunakan Garnier. Populasi
dalam penelitian ini dikategorikan sebagai populasi tidak terbatas karena
jumlahnya tidak dapat diketahui secara pasti.
2. Sampel
Dalam penelitian kuantitatif, sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2018:131).
Dikarenakan peneliti tidak mengetahui secara pasti berapa jumlah
populasi, maka dalam menentukan jumlah sampel pada penelitian ini
menggunakan rumus Cochran.
( ) ( )( )
( )
Keterangan:
n = Jumlah sampel yang diperlukan
z = Harga dalam kurve normal untuk simpangan 5%, dengan nilai 1,96
p = Peluang benar 50% = 0,5
q = Peluang salah 50% = 0,5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
e = Tingkat kesalahan sampel (sampling error)
Hasil perhitungan 96,04 dibulatkan menjadi 100, maka jumlah sampel
yang digunakan pada penelitian ini adalah 100 responden.
G. Teknik Pengambilan Sampel
Untuk pengambilan sampel, peneliti menggunakan teknik non
probability sampling dengan menggunakan metode purposive sampling.
Teknik non probability sampling merupakan teknik pengambilan sampel
yang tidak memberikan peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur
atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel (Sugiyono, 2013:
154).
Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data
dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2017:119). Menurut Sarwono
Wirawan Sarlito (2005:10) mengatakan bahwa WHO membagi kurun usia
dalam dua bagian, yaitu remaja awal 10-14 tahun dan remaja akhir 15-20
tahun. Dalam hal ini PBB juga menetapkan usia 15-24 tahun sebagai usia
pemuda (youth). Di Indonesia, batasan remaja adalah pada kurun usia 14-
24 tahun. Hal ini dikemukakan dalam sensus penduduk 1980. Adapun
secara umum masa remaja dibagi menjadi tiga bagian, yaitu sebagai
berikut: (Ingersoll 1989 (dalam Agustiani Hendrianti, 2006:29)
1. Masa remaja awal (12-15 tahun)
Masa ini individu mulai meninggalkan peran sebagai anak-anak dan
berusaha mengembangkan diri sebagai individu yang unik dan tidak
tergantung pada orang tua.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
2. Masa remaja pertengahan (15-18 tahun)
Masa ini remaja mulai mengembangkan kematangan tingkah laku,
belajar mengendalikan inpulsivitas, dan membuat keputusan-keputusan
awal yang berkaitan dengan tujuan vokasional yang ingin dicapai.
3. Masa remaja akhir (19-22 tahun)
Masa ini ditandai oleh persiapan akhir untuk memasuki peran-peran
orang dewasa.
Berdasarkan beberapa pendapat diatas mengenai batasan usia remaja,
sehingga peneliti menyimpulkan bahwa sampel dalam penelitian ini adalah
remaja dari usia 15-23 tahun.
H. Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer.
Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari subjek yang
diteliti melalui penyebaran kuisioner.
I. Teknik Pengumpulan Data
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dipilih oleh
penulis. Kuesioner atau angket merupakan teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan
tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2015:142).
Pengumpulan data responden diperoleh dari penyebaran kuesioner online
dengan menggunakan Google Forms. Kuesioner ini berisi data pribadi
responden dan pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan persepsi
atas kualitas, harga, citra merek, dan distribusi pada keputusan pembelian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
J. Pengujian Instrumen
1. Uji Validitas
Validitas merupakan kemampuan suatu instrumen untuk mengukur
apa yang seharusnya diukur. Menurut Indrawan dan Yaniwati (2014:
123) validitas menguji instrumen yang dipilih, apakah memiliki
tingkat ketepatan untuk mengukur apa yang semestinya diukur atau
tidak. Hasil validitas dari setiap pertanyaan dalam kuesioner dapat
dilihat pada besarnya angka yang terdapat pada kolom corrected Item
Total Correlation (Kuncoro 2013:181).
Kriteria validitas dapat ditentukan dengan melihat nilai pearson
correlation dan sig. (2-tailed) kurang dari 0,05 berarti item tersebut
tidak valid dengan derajat kepercayaan 95% (Kuncoro 2013:181).
Instrumen dapat dikatakan valid berarti menunjukkan alat ukur yang
dipergunakan untuk mendapatkan data itu valid atau dapat digunakan
untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2012:168).
Uji validitas dapat menggunakan rumus Product Moment dari Karl
Pearson, yaitu:
( )( )
√* ) * ) +
Keterangan:
rxy = koefisien korelasi
∑x = jumlah skor butir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
∑y = jumlah skor total
Dasar pengambilan keputusan dari perhitungan di atas adalah
(Kuncoro, 2013:181) :
a. Jika rhitung positif serta rhitung > rtabel, maka butir atau variabel
tersebut valid. Namun juka rhitung positif serta rhitung < rtabel, maka
butir atau variabel tersebut tidak valid.
b. Jika rhitung > rtabel, tetapi bertanda negatif, maka butir atau variabel
tersebut tidak valid.
2. Uji Reliabilitas
Reabilitas dilakukan untuk mengukur seberapa besar tingkat
kestabilan atau konsistensi suatu pengukur bila dilakukan pengukuran
dua kali atau lebih terhadap gejala dan alat ukur yang sama. Instrumen
yang realibel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali
untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang
sama (Sugiyono, 2014:2013). Menurut Kuncoro (2013:181) Pada
program SPSS metode yang digunakan dalam pengujian realibitas ini
adalah dengan menggunakan metode Cronbach’s Alpha yang dimana
satu kuesioner dianggap reliabel apabila Croncbach’s Alpha > 0,600.
Rumus yang digunakan yaitu:
[
] [
]
Keterangan:
ri = Reabilitas instrumen
k = Banyaknya butir pertanyaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
∑σb2
= Jumlah varian butir
∑t = Varian total
K. Teknik Analisis Data
Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden
terkumpul (Sugiyono, 2018:199). Kegiatan dalam analisis data adalah
mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden,
menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk
menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji
hipotesis yang telah diajurkan. Tahap-tahap penelitian akan dijelaskan
sebagai berikut:
1. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Menurut Ghozali (2011:160), uji normalitas bertujuan untuk menguji
apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual
memiliki distribusi normal, bila asumsi ini dilanggar maka uji statistik
menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Uji normalitas pada
regresi ini bisa menggunakan beberapa metode, salah satunya dengan
metode Klomogorov-Smirnov. Jika nilai signifikan dari hasil uji
Klomogorov-Smirnov > 0,05, maka residual terdistibusi normal dan
jika sebaliknya berarti terdistibusi tidak normal.
b. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
(independen) (Ghozali, 2011:105). Model regresi yang baik
seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen.
Menurut Wijaya (dalam Sarjono dan Julianita, 2011:70), ada
beberapa cara mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas, sebagai
berikut:
1) Nilai R2
yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi
empiris yang sangat tinggi, tetapi secara individual variabel bebas
banyak yang tidak signifikan memengaruhi variabel terikat.
2) Menganalisis korelasi diantara variabel bebas. jika diantara
variabel bebas ada korelasi yang cukup tinggi (lebih besar
daripada 0,90), hal ini merupakan indikasi adanya
multikolinearitas.
3) Multikolinearitas dapat juga dilihat dari nilai VIF (variance-
inflating factor). jika VIF < 10, tingkat kolinearitas dapat
ditoleransi.
4) Nilai Eigenvalue sejumlah satu atau lebih variabel bebas yang
mendekati nol memberikan petunjuk adanya multikolinearitas.
Uji multikolerasi yang paling sering digunakan adalah dengan
melihat VIF (variance-inflating factor) dengan pedoman sebagai
berikut:
a) Jika nilai VIF < 10 maka tidak terjadi gejala
multikolinearitas diantara variabel bebas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
b) Jika nilai VIF > 10 maka terjadi gejala multikolinearitas
diantara variabel bebas.
c. Uji Heteroskedastisitas
Menurut Ghozali (2011:139) Uji heterokedastisitas bertujuan
menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan
variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yan lain.
Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain
tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut
heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah terjadi
homoskedastisitas dalam model atau dengan kata lain tidak terjadi
heteroskedastisitas.
Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada tidaknya
heterokdestisitas, yaitu dengan melihat scatterplot serta melalui/
menggunakan uji Gletjer, uji Park, dan uji White. untuk mendeteksi
ada tidaknya heteroskedastisitas dengan menggunakan metode
scatterplot yaitu dengan melihat titik-titik pada scatterplot regresi.
Jika titik-titik menyebar secara acak, baik di bagian atas angka nol
maupun di bagian bawah angka nol dari sumbu vertikal atau sumbu
Y, maka tidak terjadi masalah heteroskedastisitas.
2. Analisis Regresi Linier Berganda
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis regeresi linear berganda. Regresi linear berganda pada dasarnya
merupakan perluasan dari regresi linear sederhana, yaitu menambah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
jumlah variabel bebas yang sebelumnya hanya satu menjadi dua atau
lebih variabel bebas. Analisis regeresi linear berganda dapat
menyajikan suatu kombinasi dari dua tujuan dasar: (1) Memprediksi
variabel dependen berdasarkan variabel independen dan (2) Memahami
hubungan antara variabel dependen dan independen (Suhartanto,
2014:328).
Persamaan regresi linear berganda adalah sebagai berikut (Sanusi,
2011:135): Y1 = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4
Dimana:
Y1 = Keputusan pembelian
X1 = Persepsi atas Kualitas produk
X2 = Persepsi atas Harga
X3 = Persepsi atas Citra merek
X4 = Persepsi atas Distribusi
a = nilai konstanta
b = nilai koefisien regresi
L. Uji Hipotesis
1. Uji T
Tujuan dari uji t adalah untuk mengetahui pengaruh setiap variabel
indenpenden terhadap variabel dependen. Pengujian ini dilakukan dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
cara membandingkan antara T hitung dengan T tabel. Nilai T tabel dapat
ditentukan dengan tingkat signifikansi 0,05 (uji 2 sisi) dengan derajat
kebebasan df = (n-k-1) dimana n adalah jumlah sampel dan k adalah
jumlah variabel. Kriteria pengujian yang digunakan adalah adalah T
hitung lebih besar dari T tabel maka hipotesis di terima, sedangkan jika
sebaliknya T hitung lebih kecil dari T tabel maka hipotesis ditolak.
Menurut Ghozali (2013:98) uji statistik T pada dasarnya menunjukan
seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara
parsial dalam menerangkan variasi variabel dependen.
Hipotesis dirumuskan sebagai berikut :
H0 : bi ≤ 0
H1 : bi > 0
a. Pengaruh persepsi atas kualitas produk pada keputusan pembelian
1) H01 : b1 ≤ 0, tidak terdapat pengaruh positif persepsi atas
kualitas produk pada keputusan pembelian.
2) H11 : b1 > 0, terdapat pengaruh positif persepsi atas kualitas
produk pada keputusan pembelian.
b. Pengaruh persepsi atas harga pada keputusan pembelian
1) H02 : b2 ≤ 0, tidak terdapat pengaruh positif persepsi atas harga
pada keputusan pembelian.
2) H12 : b2 > 0, terdapat pengaruh positif persepsi atas harga pada
keputusan pembelian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
c. Pengaruh pesepsi atas citra merek pada keputusan pembelian
1) H03 : b3 ≤ 0, tidak terdapat pengaruh positif persepsi atas citra
merek pada keputusan pembelian.
2) H13 : b3 > 0, terdapat pengaruh positif perspesi atas citra merek
pada keputusan pembelian.
d. Pengaruh persepsi atas distribusi pada keputusan pembelian
1) H04 : b4 ≤ 0, tidak terdapat pengaruh positif persepsi atas
distribusi pada keputusan pembelian.
2) H14 : b4 > 0, terdapat pengaruh positif persepsi atas distribusi
pada keputusan pembelian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
BAB IV
GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
Pada bab ini, peneliti akan menjelaskan Garnier sebagai objek peneitian.
Garnier merupakan salah satu merek yang dimiliki oleh L‟Oreal. Garnier juga
merupakan salah satu merek terbaik kedua dari L‟Oreal. Berdasarkan
penjelasan diatas, diketahui bahwa L‟Oreal adalah Perusahaan yang
menaungi Garnier, maka peneliti akan memulai penjelasan Garnier diawali
dengan L‟Oreal sebagai perusahaan induk terlebih dahulu.
A. Gambaran Umum L’Oreal
Gambar IV.1
Logo L’Oreal
https://www.loreal.com/group/our-activities/organization
Pada tahun 1909, L‟Oreal merupakan perusahaan kecil yang
didirikan di Paris oleh seorang ahli kimia yakni, Eugene Schueller.
Kemudian Eugene Schueller mengembangkan perusahaan L‟Oreal ini
dengan membentuk L‟Oreal Group. Nama perusahaan L‟Oreal Group
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
bertahan hingga saat ini. L‟Oreal Group telah menjadi grup kosmetika dan
kecantikan nomor satu di dunia. Adapun visi dan misi dari L‟Oreal yakni:
1. Visi
Visi L‟Oreal adalah untuk meraih satu miliar konsumen tambahan
di seluruh dunia. Caranya dengan menciptakan produk-produk
kosmetik yang dapat memenuhi berbagai kebutuhan konsumen.
2. Misi
Misi L‟Oréal adalah menawarkan inovasi kosmetika terbaik dalam
hal kualitas, efektifitas dan keamanan bagi pria dan wanita di seluruh
dunia. L‟Oreal mencapai misi tersebut dengan memenuhi berbagai
kebutuhan pria dan wanita di seluruh dunia.
Pada tahun 1957-1983 adalah masa pembentukan "Le Grand
L'Oréal". Pada tahun 1984-2000 adalah masa pertumbuhan yang bagus
bagi L'Oréal, hal ini terjadi karena adanya investasi yang dilakukan oleh
para ahli di bidang penelitian. Pada tahun 2001-saat ini, adalah L‟Oreal
melakukan inovasi untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan
kosmetik di seluruh dunia. Sejak awal berdirinya, perusahaan L‟Oreal
Group berkembang dengan cukup baik hingga saat ini. Saat ini L‟Oreal
Group berhasil mengakuisisi banyak merek-merek besar, salah satunya
adalah merek Garnier.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
B. Garnier
Gambar IV.2
Logo Garnier
http://www.garnier.co.id/
Pada tahun 1904, Garnier dibentuk oleh Alfred Amour di Perancis.
Pada awalnya Garnier dikenal dengan merek perawatan rambut dan
perawatan kulit internasional. Pada tahun-tahun berikutnya, Garnier
berkembang ke perawatan wajah dengan mempertahankan namanya
sebagai ahli kecantikan. Garnier juga dikenal dapat memberikan solusi atas
masalah yang biasa dihadapi oleh pria dan wanita seperti: polusi, jerawat,
dan sinar UV.
Untuk mengatasi hal tersebut, Garnier memiliki berbagai macam
produk yang bisa diandalkan. Dimulai dari perawatan wajah (skincare),
pewarna rambut, dan perawatan rambut. Pada penelitian ini yang menjadi
objek penelitian dalam hal produk adalah skincare Garnier. Sehingga
produk Garnier yang akan dibahas pertama kali adalah skincare Garnier
terlebih dahulu. Produk selanjutnya yang akan dibahas adalah pewarna
rambut dan perawatan rambut Garnier. Berikut adalah produk-produk
skincare yang dimiliki oleh Garnier:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
1. Perawatan wajah (skincare) Garnier
Produk perawatan wajah (skincare) Garnier terdiri dari cleanser (facial
foam dan micellar cleansing water), moisturizer (day cream, night
cream, dan bb cream), treatment (mask, face serum, dan face powder).
Gambar IV.3 Gambar IV.4
Facial foam Micellar Cleansing Water
(Sumber:http://www.garnier.co.id/) (Sumber:http://www.garnier.co.id/)
Gambar IV.5 Gambar IV.6
Day Cream Night Cream
(Sumber:http://www.garnier.co.id/) (Sumber:http://www.garnier.co.id/)
Gambar IV.7 Gambar IV.8
BB Cream Mask
(Sumber:http://www.garnier.co.id/) (Sumber:http://www.garnier.co.id/)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Gambar IV.9 Gambar IV.10
Face Serum Face Powder
(Sumber:http://www.garnier.co.id/) (Sumber:http://www.garnier.co.id/)
Produk skincare Garnier tidak hanya dirancang untuk wanita saja, tetapi
juga untuk para pria. Produk skincare Garnier men berupa facial foam yang terdiri
dari tiga jenis yakni: Garnier men acno fight, Garnier men turbo light oil control,
dan Garnier men power white.
Gambar IV.11 Gambar IV.12
Acno Fight Turbo Light Oil Control
(Sumber:http://www.garnier.co.id/) (Sumber:http://www.garnier.co.id/)
Gambar IV.13
Power White
(Sumber:http://www.garnier.co.id/)
2. Pewarna rambut
Selain perawatan wajah (skincare) Garnier juga memiliki pewarna
rambut yang bisa menjadikan rambut tampil lebih trendy dan modis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Pewarna rambut yang diproduksi oleh Garnier terdiri dari beberapa
warna yakni: Hitam, Coklat, dan Merah. Berikut beberapa contoh
produk pewarna rambut dari Garnier.
Gambar IV.14 Gambar IV.15
Pewarna Rambut Hitam Pewarna Rambut Coklat
(Sumber:http://www.garnier.co.id/) (Sumber:http://www.garnier.co.id/)
Gambar IV.16
Pewarna Rambut Merah
(Sumber:http://www.garnier.co.id/)
3. Perawatan Rambut
Garnier tidak hanya memproduksi untuk pewarna rambut saja, tetapi
juga memproduksi untuk perawatan rambut. Produk perawatan rambut
dari Garnier terdiri dari tonic, shampoo, dan conditioner. Berikut
adalah contoh produk dari perawatan rambut Garnier:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Gambar IV.17 Gambar IV.18
Tonic Shampoo
(Sumber:http://www.garnier.co.id/) (Sumber:http://www.garnier.co.id/)
Gambar IV.19
Conditioner
(Sumber:http://www.garnier.co.id/)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi pengumpulan Data
Bab ini akan membahas tentang analisis data dari pengumpulan data yang
telah dilakukan oleh peneliti. Pada bab ini juga akan dijelaskan mengenai
hasil uji instrumen penelitian, karakteristik responden, analisis data penelitian
dan pembahasan. Uji instrumen penelitian yang dijelaskan dalam bab ini
meliputi uji validitas dan uji reliabilitas. Karakteristik responden yang
dijelaskan dalam bab ini meliputi, jenis kelamin, umur, pekerjaan, serta
apakah responden pernah membeli dan menggunakan produk skincare
Garnier. Analisis data dan pembahasan yang akan dijelaskan dalam bab ini
meliputi uji asumsi klasik (uji normalitas, uji multikolinearitas, dan uji
heteroskedastisitas), uji analisis data (uji analisis regresi linier berganda), dan
pengujian hipotesis (uji t). Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan
perangkat lunak SPSS Statistic 17.0 dan Microsoft Excel 2010.
Instrumen yang digunakan oleh peneliti dalam memperoleh data adalah
kuesioner online dalam bentuk google form. Kuesioner online disebar oleh
peneliti sebanyak 100 responden sebagai sampel dalam waktu kurang lebih 1
bulan. Dalam pemilihan responden untuk mengisi kuesioner, peneliti telah
membuat beberapa kriteria yang sudah ditentukan sebelumnya untuk calon
responden yaitu, responden adalah remaja yang tinggal di Daerah Istimewa
Yogyakarta (DIY) dengan rentang umur 15-23 tahun. Adapun kriteria
berikutnya yaitu responden sudah pernah membeli dan menggunakan produk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
skincare Garnier. Jika calon responden telah memenuhi kriteria yang telah
diajukan oleh peneliti, maka calon responden berhak untuk mengisi kuesioner
dari peneliti
Pengisian kuesioner dilakukan dengan memilih salah satu jawaban pada
pernyataan yang telah di atur oleh peneliti didalam google form. Peneliti telah
memberikan pilihan jawaban dengan skala 1-5 untuk masing-masing
pernyataan, dengan penjelasan sebagai berikut: 1=Sangat Tidak Setuju (STS),
2=Tidak Setuju (TS), 3=Netral (N), 4=Setuju (S), 5=Sangat Setuju (SS).
Adanya keterangan tersebut memudahkan calon responden dalam memilih
salah satu pernyataan yang dianggap sesuai dengan apa yang pernah dialami
dan dirasakan oleh responden.
B. Deskripsi Karakteristik Responden
Deskripsi mengenai data responden remaja Daerah Istimewa Yogyakarta
(DIY) yang pernah membeli dan menggunakan produk skincare Garnier
dilihat dari jenis kelamin, umur, pekerjaan, serta penjelasan apakah konsumen
pernah membeli dan menggunakan produk skincare Garnier.
1. Jenis kelamin
Berdasarkan jenis kelamin, karakteristik responden produk skincare
Garnier di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dalam penelitian ini adalah
laki-laki dan perempuan.
Berikut data responden produk skincare Garnier berdasarkan jenis
kelamin:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Tabel V.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No. Jenis Kelamin Jumlah Persentase
1. Laki-laki 13 13%
2. Perempuan 87 87%
TOTAL 100 100%
Sumber: Hasil Output Ms. Excel 2010 yang telah diolah (2019)
Karakteristik responden berdasarkan Tabel V.1 di atas, terdapat 13
responden yang berjenis kelamin laki-laki dan 87 responden yang
berjenis kelamin perempuan. Kesimpulan yang dapat diambil dari tabel
di atas adalah mayoritas responden dalam penelitian ini berjenis kelamin
perempuan dengan persentase sebesar 87%.
2. Umur
Berdasarkan umur, karakteristik konsumen produk skincare Garnier
di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang menjadi responden dalam
penelitian ini dibagi menjadi 3 kelompok.
Berikut data konsumen produk skincare Garnier berdasarkan umur:
Tabel V.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Umur
No. Umur Jumlah Persentase
1. 15-17 tahun 17 17%
2. 18-20 tahun 40 40%
3. 21-23 tahun 43 43%
TOTAL 100 100%
Sumber: Hasil Output Ms. Excel 2010 yang telah diolah (2019)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Karakteristik responden berdasarkan Tabel V.2 di atas, terdapat 17
responden yang berumur 15-17 tahun, 40 responden yang berumur 18-20
tahun responden dan 43 responden yang berumur 21-23 tahun.
Kesimpulan yang dapat diambil dari tabel di atas adalah mayoritas
responden dalam penelitian ini berumur 21-23 tahun dengan persentase
sebesar 43%.
3. Pekerjaan
Berdasarkan pekerjaan, karakteristik konsumen produk skincare
Garnier di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang menjadi responden
dalam penelitian ini dibagi menjadi 3 kelompok.
Berikut data konsumen produk skincare Garnier berdasarkan pekerjaan:
Tabel V.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan
No. Pekerjaan Jumlah Persentase
1. Pelajar 28 28%
2. Mahasiswa/i 66 66%
3. Wiraswasta 6 6%
TOTAL 100 100%
Sumber: Hasil Output Ms. Excel 2010 yang telah diolah (2019)
Karakteristik responden berdasarkan Tabel V.3 di atas, terdapat 28
responden yang bekerja sebagai pelajar, 66 responden yang bekerja
sebagai mahasiswa/i, dan 6 responden yang bekerja sebagai wiraswasta.
Kesimpulan yang dapat diambil dari tabel di atas adalah mayoritas
responden dalam penelitian ini bekerja sebagai mahasiswa/i dengan
persentase sebesar 66%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
4. Responden Pernah Membeli dan Menggunakan Produk Skincare
Garnier
Berdasarkan responden yang pernah membeli dan menggunakan
produk skincare Garnier, karakteristik konsumen produk skincare
Garnier di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang menjadi responden
dalam penelitian ini hanya menjadi 1 kelompok. Alasan responden hanya
menjadi 1 kelompok, dikarenakan telah ditentukan oleh peneliti bahwa
kriteria responden pada penelitian ini adalah konsumen yang sudah
pernah membeli dan menggunakan produk skincare Garnier. Jadi,
keseluruhan hasil data responden dalam kategori pernah membeli dan
menggunakan produk skincare Garnier sebesar 100% dengan semua
jawaban responden adalah “ya”.
C. Deskripsi Variabel Penelitian
Analisis variabel digunakan untuk mendapatkan gambaran tentang
variabel yang dilihat berdasarkan rata-rata (mean) dari pernyataan masing-
masing variabel. Persepsi responden terhadap variabel-variabel penelitian
diukur dengan 18 butir pernyataan menggunakan skala interval yaitu satu
sampai lima. Skor minimum adalah satu, menunjukkan persepsi responden
yang sangat tidak setuju dengan pernyataan yang ada di kuesioner. Skor
maksimum adalah lima, menunjukkan tanggapan responden yang sangat
setuju dengan pernyataan yang ada dikuesioner. Nilai mean yang dihitung
memerlukan adanya rentang kelas karena angkanya tidak selalu bulat.
Rentang kelas ditentukan dengan rumus sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Tabel V.4
Skala Variabel Penelitian
Skala Kelas Kategori
1 1,00-1,79 Sangat Tidak Baik
2 1,80-2,59 Tidak Baik
3 2,60-3,39 Netral
4 3,40-4,19 Baik
5 4,20-5,00 Sangat Baik
Sumber: (Simarmata, 2017:97)
1. Variabel Persepsi atas Kualitas Produk
Variabel persepsi atas kualitas produk diukur dengan 4 butir
pernyataan untuk memperoleh tanggapan responden. Pendapat
responden mengenai variabel persepsi atas kualitas produk adalah
sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Tabel V.5
Deskripsi Variabel Persepsi atas Kualitas Produk
Indikator Pernyataan Rata-
rata Kategori
PKP1
Saya merasa produk
skincare Garnier
memiliki manfaat
sesuai dengan yang
diiklankan
3,56 Baik
PKP2
Saya tertarik dengan
produk skincare
Garnier yang terbuat
dari bahan-bahan
bermutu
3,64 Baik
PKP3
Saya menganggap
produk skincare
Garnier memberikan
manfaat sesuai
dengan kebutuhan
3,64 Baik
PKP4
Saya merasakan
produk skincare
Garnier memberikan
hasil sesuai dengan
yang dijanjikan
3,37 Baik
Total rata-rata 3,55 Baik
Sumber: Data Primer yang telah diolah (2019)
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui total rata-rata dari empat butir
pernyataan dalam variabel persepsi atas kualitas produk yaitu 3,55 dan masuk
dalam kategori baik. Hal ini menunjukkan bahwa responden memiliki tanggapan
yang baik terhadap persepsi atas kualitas produk skincare Garnier. Konsumen
merasa produk skincare Garnier memiliki manfaat sesuai dengan yang diiklankan.
Adanya iklan yang diberikan Garnier, menjadikan konsumen tertarik dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
produk skincare Garnier yang terbuat dari bahan-bahan bermutu. Adapun
konsumen menganggap produk skincare Garnier memberikan manfaat sesuai
dengan kebutuhan. Konsumen merasakan produk skincare Garnier memberikan
hasil sesuai dengan yang dijanjikan setelah konsumen menggunakan produk
skincare Garnier.
2. Variabel Persepsi atas Harga
Variabel persepsi atas harga diukur dengan tiga butir pernyataan
untuk memperoleh tanggapan responden. Pendapat responden
mengenai variabel persepsi atas harga adalah sebagai berikut:
Tabel V.6
Deskripsi Variabel Persepsi atas Harga
Indikator Pernyataan Rata-
rata Kategori
PH1
Saya merasa produk
skincare Garnier
memberikan manfaat
sesuai dengan jumlah
uang yang saya keluarkan
3,63 Baik
PH2
Saya menganggap produk
skincare Garnier sesuai
dengan kualitas
3,62 Baik
PH3
Harga produk skincare
Garnier lebih ekonomis
dibandingkan produk
yang sejenis
3,45 Baik
Total rata-rata 3,56 Baik
Sumber: Data Primer yang telah diolah (2019)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui total rata-rata dari tiga butir
pernyataan dalam variabel persepsi atas harga yaitu 3,56 dan masuk dalam
kategori baik. Hal ini menunjukkan bahwa responden memiliki tanggapan yang
baik terhadap persepsi atas harga produk skincare Garnier. Konsumen merasa
harga produk skincare Garnier memberikan manfaat sesuai dengan jumlah uang
yang sudah dikeluarkan dan sesuai dengan kualitas. Harga produk skincare
Garnier dianggap lebih ekonomis dibandingkan harga produk yang sejenis.
3. Variabel Persepsi Atas Citra Merek
Variabel persepsi atas citra merek diukur dengan empat butir
pernyataan untuk memperoleh tanggapan responden. Pendapat
responden mengenai variabel persepsi atas citra merek adalah sebagai
berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Tabel V.7
Deskripsi Variabel Persepsi atas Citra Merek
Indikator Pernyataan Rata-
rata Kategori
PCM1
Produk skincare
Garnier adalah merek
yang dipakai oleh
artis terkenal
3,18 Positif
PCM2
Produk skincare
Garnier dipercaya
oleh banyak orang
3,50 Positif
PCM3
Produk skincare
Garnier dipakai oleh
idola saya
2,58 Negatif
PCM4
Orang-orang yang
saya percayai
memakai produk
skincare Garnier
3,0 Netral
Total rata-rata 3,10 Netral
Sumber: Data Primer yang telah diolah (2019)
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui total rata-rata dari empat butir
pernyataan dalam variabel persepsi atas citra merek yaitu 3,10 dan masuk dalam
kategori netral. Hal ini menunjukkan bahwa responden memiliki tanggapan yang
netral terhadap persepsi atas citra merek produk skincare Garnier. Baik dari segi
produk skincare Garnier adalah merek yang dipakai oleh artis terkenal, produk
skincare Garnier sudah dipercaya oleh banyak orang, produk skincare Garnier
dipakai oleh idola dari seorang konsumen tersebut, serta produk skincare Garnier
dipakai oleh orang-orang yang dipercayai konsumen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
4. Variabel Persepsi atas Distribusi
Variabel persepsi atas distribusi diukur dengan empat butir
pernyataan untuk memperoleh tanggapan responden. Pendapat
responden mengenai persepsi atas distribusi adalah sebagai berikut:
Tabel V.8
Deskripsi Variabel Persepsi atas Distribusi
Indikator Pernyataan Rata-
rata Kategori
PD1 Saya mudah untuk
mendapatkan
produk skincare
Garnier
4,21 Sangat Baik
PD2 Saya tidak
khawatir kehabisan
stok produk
skincare Garnier
3,90 Baik
PD3 Persediaan produk
skincare Garnier
selalu terpenuhi di
toko-toko sekitar
saya tinggal
3,98 Baik
PD4 Produk skincare
Garnier mudah
ditemukan di
berbagai jenis toko
3,99 Baik
Total rata-rata 4,02 Baik
Sumber: Data Primer yang telah diolah (2019)
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui total rata-rata dari empat butir
pernyataan dalam variabel persepsi atas distribusi yaitu 4,02 dan masuk dalam
kategori baik. Hal ini menunjukkan bahwa responden memiliki tanggapan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
baik terhadap persepsi atas distribusi. Dimana produk skincare Garnier mudah
untuk didapatkan oleh konsumen. Kemudahan konsumen dalam mendapatkan
produk skincare Garnier menjadikan konsumen tidak khawatir kehabisan stok
skincare Garnier. Adapun persediaan produk skincare Garnier selalu terpenuhi di
toko-toko sekitar tempat tinggal konsumen dan juga produk skincare Garnier
mudah ditemukan diberbagai jenis toko.
5. Variabel Keputusan Pembelian
Variabel keputusan pembelian diukur dengan tiga butir pernyataan
untuk memperoleh tanggapan responden. Pendapat responden
mengenai variabel keputusan pembelian adalah sebagai berikut:
Tabel V.9
Deskripsi Variabel Keputusan Pembelian
Indikator Pernyataan Rata-rata Kategori
KP1 Saya tidak ada
keraguan dalam
memilih produk
skincare Garnier
3,43 Yakin
KP2 Saya yakin untuk
membeli produk
skincare Garnier
3,41 Yakin
KP3 Saya mantap atas
produk skincare
Garnier yang sudah
saya pilih
3,59 Yakin
Total rata-rata 3.47 Yakin
Sumber: Data Primer yang telah diolah (2019)
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui total rata-rata dari tiga butir
pernyataan dalam variabel keputusan pembelian yaitu 3,47 dan masuk dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
kategori yakin. Hal ini menunjukkan bahwa responden memiliki sikap yang yakin
terhadap keputusan pembelian produk skincare Garnier. Dalam memutuskan
untuk membeli produk skincare Garnier, ada pertimbangan-pertimbangan tertentu
yang dibuat oleh konsumen seperti: konsumen tidak memiliki keraguan lagi dalam
memilih produk skincare Garnier, kemudian konsumen telah yakin untuk
membeli produk skincare Garnier, serta konsumen menjadi mantap atas produk
skincare Garnier yang sudah dipilih.
D. Hasil Uji Instrumen Penelitian
Uji instrumen pada penelitian ini adalah uji validitas dan uji reliabilitas..
1. Hasil Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk mengetahui kevalidan atau kesesuaian
kuesioner yang digunakan oleh peneliti untuk memperoleh data dari para
responden Nilai rhitung dari uji validitas akan dibandingkan dengan rtabel
dari korelasi Pearson Product Moment. suatu pernyataan dikatakan valid
bila rhitung lebih besar dari rtabel. Uji validitas dalam penelitian ini
dilakukan menggunakan 100 kuesioner yang telah disebarkan kepada
responden melalui google form. Cara yang dilakukan untuk menentukan
rtabel adalah dengan degree of freedom (df) = n-2, dimana n adalah jumlah
sampel. Jumlah sampel (n) = 100 dan df = 100-2, maka dihasilkan df =
98. Pada df = 98 dengn taraf signifikansi 5% atau 0,05 dapat dilihat pada
tabel nilai rtabel sebesar 0,196. Sedangkan nilai rhitung dapat diperoleh dari
pengolahan data dengan program SPSS, yaitu pada tabel Item-Total
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Statistic, kolom Corrected Item- Total Correlation dari masing-masing
indicator.
Tabel V.10
Hasil Uji Validitas
Variabel Butir
Pernyataan rhitung rtabel Keterangan
Persepsi
atas
Kualitas
Produk
V1P1 0,854 0,196 Valid
VIP2 0,762 0,196 Valid
V1P3 0,844 0,196 Valid
V1P4 0,844 0,196 Valid
Persepsi
atas
Harga
V2P1 0,843 0,196 Valid
V2P2 0,874 0,196 Valid
V2P3 0,750 0,196 Valid
Persepsi
atas
Citra
Merek
V3P1 0,831 0,196 Valid
V3P2 0,473 0,196 Valid
V3P3 0,773 0,196 Valid
V3P4 0,819 0,196 Valid
Persepsi
atas
Distribusi
V4P1 0,869 0,196 Valid
V4P2 0,861 0,196 Valid
V4P3 0,915 0,196 Valid
Keputusan
Pembelian
V4P4 0,889 0,196 Valid
V5P1 0,939 0,196 Valid
V5P2 0,959 0,196 Valid
V5P3 0,921 0,196 Valid
Sumber: Hasil Output SPSS 17.0 yang telah diolah (2019)
Berdasarkan tabel V.10 di atas dapat disimpulkan:
a. Variabel Persepsi atas Kualitas Produk
Seluruh item pernyataan variabel persepsi atas kualitas
produk dalam instrumen peneltian dinyatakan valid, karena rhitung
> rtabel. Artinya, setiap item pernyataan variabel di atas benar-
benar bisa mengukur variabel persepsi atas kualitas produk.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
b. Variabel Persepsi atas Harga
Seluruh item pernyataan variabel persepsi atas harga dalam
instrumen peneltian dinyatakan valid, karena rhitung > rtabel.
Artinya, setiap item pernyataan variabel di atas benar-benar bisa
mengukur variabel persepsi atas kualitas harga.
c. Variabel Persepsi atas Citra Merek
Seluruh item pernyataan variabel persepsi atas citra merek
dalam instrumen peneltian dinyatakan valid, karena rhitung > rtabel.
Artinya, setiap item pernyataan variabel di atas benar-benar bisa
mengukur variabel persepsi atas citra merek.
d. Variabel Persepsi atas Distribusi
Seluruh item pernyataan variabel persepsi atas distribusi
dalam instrumen peneltian dinyatakan valid, karena rhitung > rtabel.
Artinya, setiap item pernyataan variabel di atas benar-benar bisa
mengukur variabel persepsi atas distribusi.
2. Hasil Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui tingkat konsistensi
suatu kuesioner yang digunakan oleh peneliti, sehingga kuesioner
tersebut dapat dihandalkan untuk mengukur variabel penelitian,
walaupun penelitian ini dilakukan berulang-ulang dengan kuesioner
yang sama. Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan metode
Cronbach’s Alpha. Pengujian dilakukan pada item-item pernyataan
masing-masing variabel yang dianggap valid pada 100 responden.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Didalam Cronbach’s Alpha, suatu instrumen penelitian dapat
dinyatakan lolos uji reliabilitas jika nilai Cronbach’s Alpha > 0,6.
Tabel V.11
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel N of Items Cronbach’s
Alpha
Nilai
Batas Keterangan
Persepsi atas
Kualitas
Produk
4 0,844 0,6 Reliabel
Persepsi atas
Harga 3 0,758 0,6 Reliabel
Persepsi atas
Citra Merek 4 0,711 0,6 Reliabel
Persepsi atas
Distribusi 4 0,904 0,6 Reliabel
Keputusan
Pembelian 3 0,934 0,6 Reliabel
Sumber: Hasil Output SPSS 17.0 yang telah diolah (2019)
Berdasarkan tabel V.11 di atas dapat disimpulkan:
a. Variabel Persepsi atas Kualitas Produk
Variabel persepsi atas kualitas produk dinyatakan reliabel karena
Cronbach’s Alpha variabel persepsi atas kualitas produk lebih besar
dari 0.6 yaitu 0.844 dengan empat butir pernyataan.
b. Variabel Persepsi atas Harga
Variabel persepsi atas harga dinyatakan reliabel karena Cronbach’s
Alpha variabel persepsi atas harga lebih besar dari 0.6 yaitu 0.758
dengan tiga butir pernyataan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
c. Variabel Persepsi atas Citra Merek
Variabel persepsi atas citra merek dinyatakan reliabel karena
Cronbach’s Alpha variabel persepsi atas citra merek lebih besar dari
0.6 yaitu 0.711 dengan empat butir pernyataan.
d. Variabel Persepsi atas Distribusi
Variabel persepsi atas distribusi dinyatakan reliabel karena
Cronbach’s Alpha variabel persepsi atas distribusi lebih besar dari
0.6 yaitu 0.904 dengan empat butir pernyataan.
e. Variabel Keputusan Pembelian
Variabel persepsi atas keputusan pembelian dinyatakan reliabel
karena Cronbach’s Alpha variabel persepsi atas keputusan pembelian
lebih besar dari 0.6 yaitu 0.934 dengan tiga butir pernyataan.
E. Hasil Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini meliputi uji
normalitas, uji multikolinearitas, dan uji heteroskedastisitas. Berikut
paparan masing-masing uji sumsi klasik pada penelitian ini.
1. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah nilai residual
berdistibusi normal atau tidak. Uji normalitas dalam penelitian ini
menggunakan metode Klomogorov-Smirnov. Pengujian normalitas
dilakukan dengan membandingkan nilai signifikan. Jika nilai signifikan
dari hasil uji Klomogorov-Smirnov > 0,05, maka residual terdistibusi
normal dan jika sebaliknya berarti terdistibusi tidak normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Tabel V.12
Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
Asymp. Sig.(2-tailed) 0,970
Sumber: Hasil Output SPSS 17.0 yang telah diolah (2019)
Berdasarkan tabel V.12 dapat disimpulkan bahwa nilai residual yang
terdapat dalam variabel penelitian terdistribusi dengan normal karena angka
siginfikansi uji Klomogorov-Smirnov lebih besar dari 0,05, yaitu 0,970.
Gambar V.1
P-P Plot Uji Normalitas
Sumber: Hasil Output SPSS 17.0 yang telah diolah (2019)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Berdasarkan gambar V.1 dapat disimpulkan bahwa nilai residual yang
terdapat dalam variabel penelitian terdistribusi normal, karena persebaran data
mengikuti garis P-P Plot.
2. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara
variabel independen. Salah satu cara menguji adanya multikolinearitas
adalah dengan melihat nilai VIF (Variance Inflating Factor). Jika nilai
VIF lebih besar atau sama dengan 10, maka terjadi multikolinearitas
diantara variabel bebas. Sebaliknya, jika nilai VIF lebih kecil dari 10,
maka tidak terjadi multikolinearitas diantara variabel bebas.
Tabel V.13
Hasil Uji Multikolinearitas
Model Collinearity Statistic
Tolerance VIF
1. (Constant)
PERSEPSI_KP (X1) 0,561 1,782
PERSEPSI_HARGA (X2) 0,606 1,650
PERSEPSI_CM (X3) 0,831 1,204
PERSEPSI_DISTRIBUSI (X4) 0,654 1,530
Sumber: Hasil Output SPSS 17.0 yang telah diolah (2019)
Keterangan:
PERSEPSI_KP : Persepsi atas Kualitas Produk
PERSEPSI_CM : Persepsi atas Citra Merek
KEP : Keputusan Pembelian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Berdasarkan tabel V.13 dapat diketahui bahwa nilai VIF dari masing-masing
variabel independen memiliki nilai VIF tidak lebih dari 10 dan tolerance tidak
kurang dari 0,1. Dari hasil pemaparan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa
seluruh variabel independen tidak terdapat multikolinearitas, sehingga dapat
dianalisa lebih lanjut.
3. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan
ke pengamatan lain. Model regresi yang baik adalah ada kesamaan
variance pada nilai residual variabel penelitian atau terjadi
homokedastisitas. Pengujian untuk mendeteksi adanya gejala
heteroskedastisitas dilakukan dengan metode scatterplot yaitu dengan
melihat titik-titik pada scatterplot regresi. Jika titik-titik menyebar
secara acak, maka terjadi homokedastisitas atau tidak terjadi masalah
heteroskedastisitas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Gambar V.2
Scatterplot Uji Heteroskedastisitas
Sumber: Hasil Output SPSS 17.0 yang telah diolah (2019)
Keterangan:
KEP_P : Keputusan Pembelian
Berdasarkan gambar V.3 dapat dilihat titik-titik tersebar secara acak dan tidak
membentuk pola khusus. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa data yang
dianalisis dalam penelitian ini tidak mengalami heteroskedastisitas, sehingga
dapat dianalisa lebih lanjut.
F. Hasil Analisis Statistik dan Pengujian Hipotesis
1. Analisis Regresi Linear Berganda
Pengujian analisis regresi linear berganda bertujuan untuk
mengetahui apakah ada pengaruh antara variabel independen
(bebas)terhadap variabel dependen (terikat). Berikut adalah hasil dari
uji regresi linear berganda:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Tabel V.14
Hasil Uji Analisis Regresi Linear Berganda
Pengaruh Persepsi atas Kualitas Produk (X1), Persepsi atas Harga (X2),
Persepsi atas Citra Merek (X3), Persepsi atas Distribusi (X4) pada
Keputusan Pembelian (Y)
Model
Unstandardized
Coefficients t Sig.
B
1 (Constant) -3,094 -2,585 0,011
PERS_KP (X1) 0,422 4,678 0,000
PERS_H (X2) 0,217 2,153 0,034
PERS_CM (X3) 0,229 4,448 0,000
PERS_D (X4) 0,096 1,440 0,153
Sumber: Hasil Output SPSS 17.0 yang telah diolah (2019)
Hasil uji analisis regresi linear berganda pada tabel V.14 dapat diketahui
persamaan regresi sebagai berikut:
Y = -3.094 + 0.422X1 + 0,217X2 + 0,299X3 + 0,096X4
Keterangan:
PERS_KP : Persepsi atas Kualitas Produk
PERS_H : Persepsi atas Harga
PERS_CM : Persepsi atas Citra Merek
PERS_D : Persepsi atas Distribusi
2. Uji t (Uji Parsial)
Uji t dilakukan untuk mengetahui apakah ada pengaruh secara
signifikan antara variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Tabel V.15
Hasil Uji t
Pengaruh Persepsi atas Kualitas Produk (X1), Persepsi atas Harga (X2),
Persepsi atas Citra Merek (X3), Persepsi atas Distribusi (X4) pada
Keputusan Pembelian (Y)
Model
Unstandardized
Coefficients T Sig.
B
1 (Constant) -3,094 -2,585 0,011
PERS_KP (X1) 0,422 4,678 0,000
PERS_H (X2) 0,217 2,153 0,034
PERS_CM (X3) 0,229 4,448 0,000
PERS_D (X4) 0,096 1,440 0,153
Sumber: Hasil Output SPSS 17.0 yang telah diolah (2019)
Berdasarkan perhitungan statistik yang telah dilakukan, pada tabel V.15
dapat ditarik kesimpulan mengenai pengaruh parsial variabel independen
terhadap dependen melalui lima tahap pengujian hipotesis sebagai berikut:
a. Persepsi atas Kualitas Produk
1) Menentukan Ho dan Ha
Ho: Persepsi atas kualitas produk tidak berpengaruh positif pada
keputusan pembelian.
Ha: Persepsi atas kualitas produk berpengaruh positif pada keputusan
pembelian
2) Menentukan level of significance (α)
Tingkat signifikansi (α) dalam penelitian ini adalah 5% atau 0,05.
3) Menentukan thitung
Pada tabel coefficients, besarnya thitung variabel persepsi atas kualitas
produk pada keputusan pembelian adalah 4,678 dengan signifikansi
0,000.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
4) Kriteria Keputusan
a) Jika nilai thitung > ttabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima atau jika
nilai (sig./2) < 0,05 dan b > 0.
b) Jika nilai thitung <ttabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak atau jika
nilai (sig./2) >0,05 dan b > 0.
5) Kesimpulan
Berdasarkan hasil perhitungan statistik yang telah dilakukan,
dapat dilihat pada tabel V.14 diketahui bahwa variabel persepsi atas
kualitas produk (X1) diperoleh nilai t sebesar 4,678 dengan nilai
siginifikansi sebesar 0 (0,000/2). Nilai signifikansi yang dihasilkan
tersebut lebih kecil dari 0,05 (0 < 0.05) dan nilai thitung untuk variabel
persepsi atas kualitas produk lebih besar dari nilai ttabel, yaitu 0,196
(4,678 > 0,196). Dengan demikian, Ho ditolak dan Ha diterima. Hal
ini menunjukkan bahwa persepsi atas kualitas produk berpengaruh
positif pada keputusan pembelian.
b. Persepsi atas Harga
1) Menentukan Ho dan Ha
Ho: Persepsi atas harga tidak berpengaruh positif pada keputusan
pembelian
Ha: Persepsi atas harga berpengaruh positif pada keputusan
pembelian
2) Menentukan level of significance (α)
Tingkat signifikansi (α) dalam penelitian ini adalah 5% atau 0,05.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
3) Menentukan thitung
Pada tabel coefficients, besarnya thitung variabel persepsi atas harga
pada variabel keputusan pembelian adalah 2,153 dengan signifikansi
0,034.
4) Kriteria keputusan
a) Jika nilai thitung > ttabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima atau jika
nilai (sig./2) < 0,05 dan b > 0.
b) Jika nilai thitung <ttabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak atau jika
nilai (sig./2) >0,05 dan b > 0.
5) Kesimpulan
Berdasarkan hasil perhitungan statistik yang teah dilakukan,
dapat dilihat pada tabel V.14 diketahui bahwa variabel persepsi atas
harga (X2) diperoleh nilai t sebesar 2,153 dengan nilai siginifikansi
sebesar 0,017 (0,034/2). Nilai signifikansi yang dihasilkan tersebut
lebih kecil dari 0,05 (0,017 < 0.05) dan nilai thitung untuk variabel
persepsi atas kualitas produk lebih besar dari nilai ttabel, yaitu 0,196
(2,153 > 0,196). Dengan demikian, Ho ditolak dan Ha diterima. Hal
ini menunjukkan bahwa persepsi atas harga berpengaruh positif pada
keputusan pembelian.
c. Persepsi atas Citra Merek
1) Menentukan Ho dan Ha
Ho: Persepsi atas citra merek tidak berpengaruh positif pada
keputusan pembelian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Ha: Persepsi atas citra merek berpengaruh positif pada keputusan
pembelian
2) Menentukan level of significance (α)
Tingkat signifikansi (α) dalam penelitian ini adalah 5% atau 0,05.
3) Menentukan thitung
Pada tabel coefficients, besarnya thitung variabel persepsi atas citra
merek pada variabel keputusan pembelian adalah 4,448 dengan
signifikansi 0,000.
4) Kriteria keputusan
a) Jika nilai thitung > ttabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima atau jika
nilai (sig./2) < 0,05 dan b > 0.
b) Jika nilai thitung <ttabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak atau jika
nilai (sig./2) >0,05 dan b > 0.
5) Kesimpulan
Berdasarkan hasil perhitungan statistik dengan menggunakan
program SPSS 17.0 yang ada pada tabel V.14, diketahui bahwa
variabel persepsi atas citra merek (X2) diperoleh nilai t sebesar 4,448
dengan nilai siginifikansi sebesar 0 (0,000/2). Nilai signifikansi yang
dihasilkan tersebut lebih kecil dari 0,05 (0 < 0.05) dan nilai thitung
untuk variabel persepsi atas kualitas produk lebih besar dari nilai
ttabel, yaitu 0,196 (4,448 > 0,196). Dengan demikian, Ho ditolak dan
Ha diterima. Hal ini menunjukkan bahwa persepsi atas harga
berpengaruh positif pada keputusan pembelian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
d. Persepsi atas Distribusi
1) Menentukan Ho dan Ha
Ho: Persepsi atas distribusi tidak berpengaruh positif padakeputusan
pembelian
Ha: Persepsi atas distribusi berpengaruh positif pada keputusan
pembelian
2) Menentukan level of significance (α)
Tingkat signifikansi (α) dalam penelitian ini adalah 5% atau 0,05.
3) Menentukan thitung
Pada tabel coefficients, besarnya thitung variabel persepsi atas
distribusi pada variabel keputusan pembelian adalah 1,440 dengan
signifikansi 0,153.
4) Kriteria keputusan
a) Jika nilai thitung > ttabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima atau jika
nilai (sig./2) < 0,05 dan b > 0.
b) Jika nilai thitung <ttabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak atau jika
nilai (sig./2) >0,05 dan b > 0.
5) Kesimpulan
Berdasarkan hasil perhitungan statistik yang telah dilakukan,
dapat dilihat pada tabel V.14 diketahui bahwa variabel persepsi atas
distribusi (X2) diperoleh nilai t sebesar 1,440 dengan nilai
siginifikansi sebesar 0,0765 (0,153/2). Nilai signifikansi yang
dihasilkan tersebut lebih besar dari 0,05 (0,0765 > 0.05) dan nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
thitung untuk variabel persepsi atas persepsi atas distribusi lebih besar
dari nilai ttabel, yaitu 0,196 (1,440 > 0,196). Dengan demikian, Ho
diterima dan Ha ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa persepsi atas
distribusi tidak berpengaruh positif pada keputusan pembelian.
G. Pembahasan
Hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa
variabel persepsi atas kualitas produk berpengaruh positif pada
keputusan pembelian. Artinya, responden memiliki tanggapan yang baik
terhadap persepsi atas kualitas produk skincare Garnier.
Kotler dan Armstrong (2016:261) juga mengatakan bahwa kualitas
produk adalah karakteristik produk atau jasa yang bergantung pada
kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan pelanggan yang
dinyatakan atau diimplikasikan dengan nilai dan kepuasan pelanggan.
Kualitas produk skincare Garnier dapat membuat konsumen merasa
bahwa produk skincare Garnier memiliki manfaat sesuai dengan yang
diiklankan. Adanya iklan yang diberikan Garnier, menjadikan konsumen
tertarik dengan produk skincare Garnier yang terbuat dari bahan-bahan
bermutu dan konsumen menganggap produk skincare Garnier
memberikan manfaat sesuai dengan kebutuhan. Konsumen merasakan
kepuasan dari produk skincare Garnier, karena memberikan hasil sesuai
dengan yang dijanjikan setelah mereka menggunakan produk skincare
Garnier. Menurut konsumen, persepsi atas kualitas produk skincare
Garnier baik, bahwa mereka menganggap produk skincare Garnier
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
sudah memberikan manfaat sesuai dengan kebutuhan. Pengalaman
dalam menggunakan produk skincare Garnier mendukung konsumen
yang sudah merasakan manfaat dari produk skincare Garnier karena
dapat disesuaikan dengan kebutuhan kulit.
Hasil dari penelitian yang telah dilakukan, diketahui variabel
persepsi atas harga berpengaruh positif pada keputusan pembelian.
Artinya, responden memiliki tanggapan yang baik terhadap persepsi atas
harga produk skincare Garnier. Kotler dan Amstrong, (2016:324) juga
mengatakan bahwa Harga adalah jumlah uang yang dibebankan untuk
suatu produk atau layanan, atau jumlah nilai yang ditukar pelanggan
dengan manfaat memiliki dan menggunakan produk atau layanan. Harga
yang diberikan Garnier membuat konsumen setuju jika produk skincare
Garnier memberikan manfaat sesuai dengan jumlah uang yang sudah
dikeluarkan dan secara otomatis bahwa konsumen puas dengan hasil
yang sudah dirasakan setelah menggunakan produk skincare Garnier.
Tanggapan persepsi atas harga produk skincare Garnier dari
konsumen baik, bahwa mereka menganggap produk skincare Garnier
telah memberikan manfaat sesuai dengan jumlah uang yang sudah
dikeluarkan. Harga yang telah ditetapkan oleh produk skincare Garnier
dianggap oleh konsumen sesuai dengan kualitas yang sudah diberikan.
Konsumen juga setuju dengan harga produk skincare Garnier yang lebih
ekonomis dibandingkan produk sejenis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa
variabel persepsi atas citra merek berpengaruh positif pada keputusan
pembelian. Artinya, secara keseluruhan responden memiliki tanggapan
yang baik terhadap persepsi atas citra merek Garnier. Sesuai yang
dikatakan oleh Hawkinsdan Mothersbaugh, (2013:335) bahwa brand
image (citra merek) adalah apa yang orang pikirkan dan rasakan ketika
mendengar atau melihat nama merek. Bagi konsumen, Garnier adalah
merek yang sudah lama dikenal dan nama Garnier sudah sering
terdengar familiar. Hal ini membuktikan bahwa citra merek Garnier
sudah tertanam dalam benak konsumen, sehingga konsumen dapat
dengan mudah mengngat merek Garnier dan hal ini juga bisa menjadi
alat untuk konsumen melakukan keputusan pembelian produk dari
Garnier.
Hasil peneleitian yang sudah dilakukan, diketahui bahwa variabel
persepsi atas distribusi tidak berpengaruh positif pada keputusan
pembelian. Distribusi ialah berkenaan dengan tersedianya produk,
dimana konsumen dari pasar sasaran bisa membelinya. Produk-produk
yang ada harus tersedia atau berada dimana saja, sehingga pembeli akan
mudah menemukannya kalau bermaksud untuk membeli (Supranto dan
Limakrisna 2007: 13). Jika persepsi atas distribusi tidak berpengaruh
positif pada keputusan pembelian, kemungkinan ada beberapa alasan
adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
1. Persepsi atas distribusi produk skincare Garnier memudahkan
konsumen dalam membeli produk yang diinginkan. Garnier
merupakan merek kosmetik dengan distribusi dan penjualan yang
tersebar luas dimana-mana. Penyebaran penjualan yang dilakukan
oleh Garnier dikarenakan ingin menjadikan konsumen sebagai
sasaran, agar memudahkan dalam menemukan produk skincare
Garnier yang sedang dicari. Hal inilah yang membuat persepsi atas
distribusi lebih kepada sarana kemudahan konsumen dalam membeli
produk skincare Garnier, bukan sebagai fokus utama untuk
terciptanya pengaruh positif pada keputusan pembelian pada merek
Garnier.
2. Distribusi ialah berkenaan dengan tersedianya produk, dimana
konsumen dari pasar sasaran bisa membelinya. Produk-produk yang
ada harus tersedia atau berada dimana saja, sehingga pembeli akan
mudah menemukannya kalau bermaksud untuk membeli (Supranto
dan Limakrisna 2007: 13). Seperti yang kita ketahui persediaan
produk skincare Garnier banyak tersebar dimana-mana, baik ditoko-
toko, mini market, dan supermarket sekalipun. Hal ini memudahkan
konsumen dalam membeli produk skincare Garnier yang diinginkan.
Kemungkin menjadi salah satu pertimbangan bahwa konsumen tidak
selalu mengkhawatirkan jika stok produk skincare Garnier habis
ditoko yang biasa berlangganan, mereka tidak langsung berhenti
menggunakan produk skincare Garnier tersebut. Karena konsumen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
tersebut loyal dan akan tetap menggunakan produk skincare Garnier
dimanapun tempatnya. Hal ini mungkin menjadi alasan mengapa
persepsi atas distribusi tidak berpengaruh positif pada keputusan
pembelian.
3. Sigma Research Indonesia melakukan penelitian kepada 1200
perempuan Indonesia dengan segmen usia 15-55 tahun. Dari
penelitian tersebut terungkap bahwa terdapat beberapa faktor yang
menjadi pertimbangan perempuan dalam membeli produk kosmetik.
Faktor yang paling besar persentasenya adalah kecocokan formula
pada kulit wajah (79,4%), kemudian diikuti oleh produk yang tahan
lama (67,4%), formula ringan (62,2%), serta pemilihan warna, halal,
harga dengan persentase masing-masing di atas 50%. Pernyataan
diatas menjelaskan bahwa wanita pada umumnya memilih kosmetik
berdasarkan kualitas produk (kecocokan pada formula pada kulit
wajah, formula ringan, pemilihan warna, dan halal) citra merek
(produk yang tahan lama) dan harga. Pada kenyataannya distribusi
dalam pemilihan kosmetik maupun skincare tidak selalu
diperhatikan oleh konsumen dalam membeli sebuah produk
kecantikan. Hal inilah yang mungkin menjadi alasan mengapa
persepsi atas distribusi tidak berpengaruh positif pada keputusan
pembelian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
BAB VI
KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN
A. Kesimpulan
Penelitian yang dilakukan oleh peneliti bertujuan untuk mengetahui ada
tidaknya pengaruh persepsi atas kualitas produk, harga, citra merek dan
distribusi pada keputusan pembelian produk skincare Garnier. Berdasarkan
hasil penelitian seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, peneliti
dapat menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Persepsi atas kualitas produk berpengaruh positif pada keputusan
pembelian
2. Persepsi atas harga berpengaruh positif pada keputusan pembelian
3. Persepsi atas citra merek berpengaruh positif pada keputusan pembelian
4. Persepsi atas distibusi tidak berpengaruh positif pada keputusan
pembelian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
B. Saran
1. Perusahaan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka penulis
memberikan saran kepada pihak perusahaan mengenai hal yang perlu
diperhatikan dalam mengambil keputusan manajerial:
a. Pada hasil penelitian di bab sebelumnya, diketahui bahwa persepsi
atas kualitas produk berpengaruh positif pada keputusan pembelian
produk skincare Garnier. Hal tersebut menunjukkan bahwa
konsumen merasa puas dengan kualitas produk dari skincare
Garnier. Oleh karena itu, pihak manajemen bisa lebih
memperhatikan kembali tentang hal-hal yang berkaitan dengan
kualitas produk skincare Garnier sebagai salah satu faktor bagi
konsumen untuk melakukan keputusan pembelian. Hal yang dapat
dilakukan seperti, menambahkan lebih banyak bahan-bahan yang
terbuat dari bahan herbal alami ke dalam produk skincare Garnier.
Jika hal ni dilakukan, memungkinkan untuk konsumen merasakan
kepuasan yang maksimal dan konsumen dapat lebih loyal terhadap
produk skincare Garnier.
b. Penelitian ini juga menjelaskan bahwa variabel persepsi atas harga
berpengaruh positif pada keputusan pembelian Hal tersebut
menunjukkan bahwa konsumen setuju dengan harga yang telah
ditetapkan oleh Garnier. Oleh karena itu, pihak manajemen bisa
mempertahankan harga dari produk skincare Garnier agar tetap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
mendorong konsumen dalam melakukan keputusan pembelian. Hal
lainnya yang bisa dilakukan oleh manajemen adalah dengan
membuat harga produk dari skincare Garnier lebih ekonomis lagi
tetapi dengan cara membuat varian-varian produk baru dari skincare
Garnier. Jika strategi ini dilakukan, dapat menarik lebih banyak
konsumen lagi untuk membeli produk skincare Garnier. Sehingga
produk Garnier selalu dicari oleh banyak orang karena harganya
dapat disesuaikan dengan kosumen yang ingin membeli skincare
dengan harga terjangkau.
c. Hasil penelitian pada bab sebelumnya juga menjelaskan bahwa
variabel persepsi atas citra merek berpengaruh positif pada
keputusan pembelian, tetapi pada tabel V.7 yang menjelaskan
mengenai deskripsi variabel persepsi atas citra merek, ada satu butir
pernyataan yang masuk dalam kategori tidak baik yakni pernyataan
mengenai “Produk skincare Garnier dipakai oleh idola saya”. Hal ini
menunjukkan bahwa konsumen tidak selalu memperhatikan atau
melihat produk-produk Garnier dari artis yang dipakai, baik idola
mereka maupun bukan. Oleh karena itu, pihak manajemen
diharapkan memikirkan dan mempertimbangkan kembali mengenai
hal-hal yang berkaitan tentang citra merek dari Garnier. Untuk
mengatasi hal tersebut, manajemen dapat menyusun rencana untuk
artis atau brand ambassador yang dipakai dalam mengiklankan
produk-produk Garnier. Artis atau brand ambassador yang dipilih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
untuk selanjutnya dapat dilihat dari rating artis yang saat ini sedang
booming atau yang sedang ramai dibicarakan baik di media sosial
maupun media komunikasi lainnya. Hal ini dilakukan dengan
maksud agar citra merek Garnier selalu diingat baik dalam benak
konsumen. Hasil penelitian sebelumnya juga menjelaskan bahwa
pengaruh variabel persepsi atas citra merek sangat penting, terbukti
dari data hasil uji analisis regresi liniear berganda pada persepsi atas
citra merek nilai koefisien regresi (b) sebesar 0,229. Hal ini juga
tentu bisa menjadi salah satu pertimbangan untuk pihak manajemen
karena persepsi atas citra merek itu sendiri sangat penting bagi
seorang konsumen untuk mengambil sebuah keputusan dalam
membeli sebuah produk.
d. Penelitian ini juga menjelaskan bahwa variabel persepsi atas
distribusi tidak berpengaruh positif pada keputusan pembelian. Hal
tersebut menunjukkan bahwa konsumen dalam membeli produk-
produk Garnier, tidak terlalu melihat dari bagaimana distribusi yang
dilakukan. Oleh karena itu, pihak manajemen tidak harus terlalu
memperhatikan bagaimana distribusi dari Garnier agar diketahui
oleh para konsumen, karena sudah terbukti penjualan produk-produk
Garnier yang sudah tersebar luas dan mudah ditemukan dimana-
mana menunjukkan bahwa distribusi Garner sudah sangat baik.
Sehingga manajemen hanya perlu melanjutkan saja dan tetap
menjalankan distribusi Garnier yang telah dilakukan sebelumnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
2. Penelitian Selanjutnya
Dalam penelitian ini penulis mengakui adanya keterbatasan dan
kekurangan. Oleh karena itu untuk penelitian selanjutnya penulis
memberikan saran atas beberapa hal sebagai berikut:
a. Penelitian ini hanya ditujukan kepada responden remaja yang
berdomisili di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Saran yang dapat
diberikan oleh penulis kepada peneliti selanjutnya adalah peneliti bisa
lebih memperluas responden lagi. Pada kenyataannya produk-produk
skincare Garnier tidak hanya dibeli dan digunakan oleh remaja saja,
tetapi juga dibeli dan digunakan oleh orang dewasa. Untuk penelitian
selaniutnya juga dapat melibatkan orang-orang dewasa sebagai
responden dan mungkin juga tidak hanya di Daerah Istimewa
Yogyakarta (DIY) saja, tetapi juga bisa daerah-daerah lainnya.
b. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengembangkan variabel-
variabel yang akan diteliti, hal ini dilakukan agar penelitian
selanjutnya dapat memberikan wawasan lebih luas lagi kepada orang
lain Pengembangan variabel-variabel tersebut dapat dilakukan oleh
peneliti dengan mencari berbagai referensi yang ada, baik secara
online maupun offline.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
DAFTAR REFERENSI
Adisaputro Gunawan. 2010. Manajemen Pemasaran. Yogyakarta : Unit Penerbit
dan Percetakan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN.
Agustiani Hendrianti. 2006. Psikologi Perkembangan. Bandung: PT Refika
Aditama
Alexi Mardio. 2017. ”Pengaruh Brand Image Dan Product Design Terhadap
Purchase Decision Dan Repurchase Intention Pada Produk Sepatu Futsal
Merek Specs Di Kota Pekanbaru”. Journal of Management, 4 (1) 3-8.
Amalia Lina. 2017. “Tren dan Perilaku Pasar Kosmetik Indonesia Tahun 2017”.
http://sigmaresearch.co.id/tren-dan-perilaku-pasar-kosmetik-indonesia-
tahun2017/ diakses tanggal 3 september 2018 pukul 22.40 WIB
A. M. Morissan. 2010. Komunikasi Pemasaran Terpadu. Edisi Pertama.Jakarta:
Kencana.
Blogger.com. 2019. “Cara Melakukan Uji Reliabilitas Alpha Cronbach‟s Dengan
SPSS”.https://www.spssindonesia.com/2014/01/uji-reliabilitas-
alpha%20spss.html diakses 13 Mei 2019. pukul 13.00 WIB
Blogger.com. 2019. “Cara Melakukan Uji Validitas Product Moment Dengan
SPSS”. https://www.spssindonesia.com/2014/01/uji-validitas-product-
momen-spss.html diakses tanggal 13 Mei 2019. pukul 13.00 WIB.
Blogger.com. 2019. “Cara Melakukan Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov
Dengan SPSS”. https://www.spssindonesia.com/2014/01/uji-normalitas-
kolmogorov-smirnov-spss.html diakses tanggal 13 Mei 2019. pukul
13.00 WIB.
Blogger.com. 2019. “Cara Melakukan Uji Analisis Regresi Multiples (Berganda)
Dengan SPSS”. https://www.spssindonesia.com/2014/02/analisis-regresi-
multipes-dengan-spss.html diakses tanggal 13 Mei 2019. pukul 13.00
WIB.
Blogger.com. 2019. “Panduan Uji Heterokedastisistas Dengan Gambar
Scatterplots SPSS”. https://www.spssindonesia.com/2017/03/uji-
heteroskedastisitas-scatterplots.html diakses tanggal 13 Mei 2019. pukul
13.00 WIB.
Blogger.com. 2019. “Cara Melakukan Uji Multikoliearitas Dengan Melihat Nilai
Tolerance dan VIF SPSS”. https://www.spssindonesia.com/2014/02/uji-
multikolonieritas-dengan-melihat.html diakses tanggal 13 Mei 2019.
pukul 13.00 WIB.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Dewi Kurnia Zulfa. 2018. “Pengaruh Bauran Promosi Dan Citra Perusahaan
Terhadap Minat Beli Kembali Produk Vizcake Pekanbaru”. Journal Of
Management, (5) 11-20.
Etta Mamang Sangadji dan Sopiah. 2013. Perilaku Konsumen. Yogyakarta:
ANDI.
Febrian Adiputra Sutopo. 2016. “Analisis Pengaruh Kepuasan Dan Persepsi
Harga Terhadap Citra Restoran Dan Minat Beli Ulang Pelanggan
Holycow Semarang”. Journal Of Management. 5 (1), 1-11.
Group Frontier. 2018. “Top Brand Award Survey Result 2018 Fase 1”.
http://www.topbrand-award.com/top-brand-survey/survey-result/top-
brand index 2018 fase 1 , diakses tanggal 9 september 2018. pukul
17.12 WIB.
Hawkins. I Del dan Mothersbaugh. 2013. Consumer Behavior. Edisi 12. New
York. McGraw-Hill Companies.
Keller, Kevin Lane. 1998. Strategic Brand Management. Prentice Hall Upper
Saddle River, New Jersey.
Kotler Philip dan Keller Lane Kevin. 2009. Manajemen Pemasaran. Edisi 13. jilid
1. PT. Gelora Aksara Pratama.
Kotler Philip dan Keller Lane Kevin. 2009. Manajemen Pemasaran. Edisi 13. jilid
2. PT. Gelora Aksara Pratama.
Kotler dan Keller. 2012. Marketing Management. 14e Global Edition. New Jersey
Pearson.
Kotler Philip dan Armstrong Gary. 2016. Principles of Marketing. 16e Global
Edition. New Jersey : Pearson
Mowen C. John dan Minor Michael. 2002. Perilaku Konsumen. Edisi Kelima.
Jilid 1. Penerbit Erlangga.
Peter Paul. J dan Olson. C Jerry.2013. Perilaku Konsumen dan Strategi
Pemasaran. Edisi ke-9. Jakarta: Salemba Empat.
Peter Paul. J dan Olson. C Jerry. 2014. Perilaku Konsumen dan Strategi
Pemasaran. Edisi ke-9. Jakarta: Salemba Empat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Rini Kartika Sari. 2016. “Pengaruh Harga Dan Kualitas Pelayanan Serta Kualitas
Produk Terhadap Minat Pembelian Ulang Dan Kepuasan Pelanggan
Online Shopping Pada Mahasiswa Universitas Abdurachman Saleh
Situbondo”. Jurnal Bisnis dan Manajemen, (10). 5-12.
Sarwono Wirawan Sarlito. 2005. Psikologi Remaja. Jakarta: PT Raja Grafinda
Persada
Schiffman. G Leon dan Kanuk Lazar Leslie. 2004. Perilaku Konsumen. Jakarta :
PT. Indeks.
Setiadi. J Nugroho. Perilaku Konsumen. 2015. Jakarta: PRENADA MEDIA
GROUP.
Situmorang. L .Irwanty. 2017. “Pengaruh Kualitas Produk Dan Iklan Terhadap
Citra Merek Dan Keputusan Pembelian Produk Kecantikan Merek
Pond‟s Pada Remaja Di Kota Pekanbaru”. Journal Of Management, 4
(1), 5-10
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kebijakan. Bandung : Alfabeta
Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan Kombinasi (Mixed
Methods). Bandung : Alfabeta
Supranto. J & Limakrisna Nandan. 2007. Perilaku Konsumen dan Strategi
Pemasaran. Jakarta : penerbit Mitra Wacana Media
Sumarwan Ujang. 2011. Perilaku Konsumen. Edisi kedua. Bogor: Penerbit Ghalia
Indonesia.
Swastha Basu dan Irawan. 2005. Menejemen Pemasaran modern. Yogyakarta:
Liberty.
Tartilah Shofa. 2014. ”Garnier Perkuat Pasar Muda”
https://mix.co.id/marcomm/brandcommunication/branding/garnierperkua
t-pasar-perempuan-muda/ diakses tanggal 17 Februari 2019. pukul 14.00
WIB.
Tjiptono Fandy. 2015. Strategi Pemasaran. Edisi ke-4. Yogyakarta: ANDI
Tjiptono Fandy, Chandra Gregorius, dan Adriana Dadi. 2008. Pemasaran
Strategik. Yogyakarta: ANDI.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Tjiptono Fandy. Manajemen dan Strategi Merek. 2011. Yogyakarta: ANDI
Tjiptono Fandy dan Chandra Gregorius. Pemasaran Strategik. 2012. Edisi 2.
Yogyakarta: ANDI
Tjiptono Fandy dan Chandra Gregorius. Pemasaran Strategik. 2017. Edisi 3.
Yogyakarta : ANDI
---.2018. “Garnier Indonesia” http://www.garnier.co.id/ diakses tanggal 24
september 2018. pukul 10.50 WIB.
---.2018. “Consumer Product Division”. https://www.loreal.com/brand/consumer-
products-division/garnier diakses tanggal 24 september 2018. pukul
10.50 WIB.
---.2019. “L‟Oreal”. https://www.loreal.com/ diakses tanggal 8 Mei 2019. pukul
14.00 WIB.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
LAMPIRAN I
KUESIONER
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
KUESIONER PENELITIAN
Berhubungan dengan penyelesaian tugas akhir (skripsi) Program Studi
Manajemen Fakultas Ekonomi di Universitas Sanata Dharma, saya:
Nama : Natalia Ratih Komala Dewi
NIM : 152214153
Dalam kesempatan ini saya mengharap kesediaan dari saudara/i untuk
meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner penelitian saya yang berjudul “PENGARUH
PERSEPSI ATAS KUALITAS PRODUK, HARGA, CITRA MEREK DAN
DISTRIBUSI PADA KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK SKINCARE
GARNIER”. Besar harapan saya, saudara/i dapat mengisi kuesioner ini sesuai dengan
keadaan yang sebenarnya, sehingga dapat diperoleh hasil penelitian yang valid. Atas
partisipasi dan waktu luang yang saudara/i berikan, saya ucapkan terimakasih.
Hormat saya,
Natalia Ratih Komala Dewi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
A. Identitas Responden
Isilah titik-titik dan berilah tanda silang (X) pada salah satu alternatif jawaban
yang sesuai dengan keadaan sebenarnya.
1. Nama :..........................(boleh inisial)
2. Jenis kelamin : a. Laki-laki b. Perempuan
3. Alamat lengkap :.............................
4. Umur
a. 15-17 tahun
b. 18-20 tahun
c. 21-23 tahun
5. Pekerjaan
a. Pelajar
b. Mahasiswa
c. Wiraswasta
6. Apakah anda pernah membeli dan menggunakan produk Garnier?
a. Ya
b. Tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
B. Daftar Pernyataan
Berikan jawaban anda dengan memberi tanda (√ ) pada jawaban yang di
anggap sesuai.
Terdapat 5 (lima) alternatif jawaban yang disediakan:
SS : Sangat Setuju N : Netral STS : Sangat Tidak Setuju
S : Setuju TS : Tidak Setuju
Persepsi atas Kualitas Produk
No Pernyataan Penilaian
SS S N TS STS
1 Saya merasa produk skincare Garnier memiliki manfaat
sesuai yang diiklankan
2 Saya tertarik dengan produk skincare Garnier yang
terbuat dari bahan-bahan bermutu
3 Saya menganggap produk skincare Garnier memberikan
manfaat sesuai dengan kebutuhan
4 Saya merasakan produk skincare Garnier memberikan
hasil sesuai dengan yang dijanjikan
Persepsi atas Harga
1 Saya merasa produk skincare Garnier memberikan
manfaat sesuai dengan jumlah uang yang saya
keluarkan
2 Saya menganggap harga produk skincare Garnier sesuai
dengan kualitas
3 Harga produk skincare Garnier lebih ekonomis
dibandingkan produk sejenis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Persepsi atas Citra Merek
No Pernyataan Jawaban
SS S N TS STS
1 Produk skincare Garnier adalah merek yang dipakai oleh
artis terkenal
2 Produk skincare Garnier dipercaya oleh banyak orang
3 Produk skincare Garnier dipakai oleh idola saya
4 Orang-orang yang saya percayai memakai produk
skincare Garnier
Persepsi atas Distribusi
1 Saya mudah untuk mendapatkan produk skincare Garnier
2 Saya tidak khawatir kehabisan stok produk skincare
Garnier
3 Persediaan produk skincare Garnier selalu terpenuhi di
toko-toko dekat saya tinggal
4 Produk skincare Garnier mudah ditemukan di berbagai
jenis toko
Keputusan Pembelian
1 Saya tidak ada keraguan dalam memilih produk
skincare Garnier
2 Saya yakin untuk membeli produk skincare Garnier
3 Saya mantap atas produk skincare Garnier yang
sudah saya pilih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
LAMPIRAN II
DESKRIPSI RESPONDEN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
No
Jenis
Kelamin Umur Pekerjaan
Pernah Membeli dan
Menggunakan Produk
1 Perempuan
21-23
tahun Mahasiswa/i Ya
2 Perempuan
21-23
tahun Mahasiswa/i Ya
3 Perempuan
18-20
tahun Mahasiswa/i Ya
4 Perempuan
21-23
tahun Mahasiswa/i Ya
5 Perempuan
18-20
tahun Mahasiswa/i Ya
6 Perempuan
21-23
tahun Mahasiswa/i Ya
7 Laki-laki
18-20
tahun Pelajar Ya
8 Perempuan
21-23
tahun Mahasiswa/i Ya
9 Perempuan
15-17
tahun Pelajar Ya
10 Perempuan
15-17
tahun Pelajar Ya
11 Perempuan
21-23
tahun Mahasiswa/i Ya
12 Perempuan
18-20
tahun Mahasiswa/i Ya
13 Perempuan
21-23
tahun Mahasiswa/i Ya
14 Perempuan
21-23
tahun Mahasiswa/i Ya
15 Perempuan
21-23
tahun Mahasiswa/i Ya
16 Perempuan
18-20
tahun Mahasiswa/i Ya
17 Perempuan
21-23
tahun Mahasiswa/i Ya
18 Perempuan
18-20
tahun Mahasiswa/i Ya
19 Laki-laki
21-23
tahun Mahasiswa/i Ya
20 Perempuan
18-20
tahun Mahasiswa/i Ya
21 Perempuan
21-23
tahun Mahasiswa/i Ya
22 Perempuan 21-23 Mahasiswa/i Ya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
tahun
23 Perempuan
18-20
tahun Mahasiswa/i Ya
24 Perempuan
21-23
tahun Mahasiswa/i Ya
25 Perempuan
18-20
tahun Mahasiswa/i Ya
26 Perempuan
18-20
tahun Mahasiswa/i Ya
27 Laki-laki
18-20
tahun Mahasiswa/i Ya
28 Perempuan
18-20
tahun Mahasiswa/i Ya
29 Perempuan
18-20
tahun Mahasiswa/i Ya
30 Perempuan
18-20
tahun Mahasiswa/i Ya
31 Laki-laki
21-23
tahun Mahasiswa/i Ya
32 Perempuan
18-20
tahun Mahasiswa/i Ya
33 Perempuan
18-20
tahun Mahasiswa/i Ya
34 Perempuan
18-20
tahun Mahasiswa/i Ya
35 Perempuan
18-20
tahun Mahasiswa/i Ya
36 Perempuan
21-23
tahun Mahasiswa/i Ya
37 Perempuan
21-23
tahun Mahasiswa/i Ya
38 Perempuan
21-23
tahun Mahasiswa/i Ya
39 Perempuan
21-23
tahun Mahasiswa/i Ya
40 Perempuan
21-23
tahun Mahasiswa/i Ya
41 Perempuan
21-23
tahun Mahasiswa/i Ya
42 Perempuan
21-23
tahun Mahasiswa/i Ya
43 Perempuan
21-23
tahun Mahasiswa/i Ya
44 Perempuan
21-23
tahun Mahasiswa/i Ya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
45 Perempuan
18-20
tahun Mahasiswa/i Ya
46 Perempuan
21-23
tahun Mahasiswa/i Ya
47 Perempuan
18-20
tahun Mahasiswa/i Ya
48 Perempuan
21-23
tahun Mahasiswa/i Ya
49 Perempuan
21-23
tahun Mahasiswa/i Ya
50 Perempuan
18-20
tahun Mahasiswa/i Ya
51 Laki-laki
21-23
tahun Wiraswasta Ya
52 Perempuan
21-23
tahun Mahasiswa/i Ya
53 Perempuan
21-23
tahun Mahasiswa/i Ya
54 Perempuan
18-20
tahun Mahasiswa/i Ya
55 Perempuan
18-20
tahun Mahasiswa/i Ya
56 Laki-laki
21-23
tahun Mahasiswa/i Ya
57 Perempuan
15-17
tahun Pelajar Ya
58 Perempuan
21-23
tahun Mahasiswa/i Ya
59 Perempuan
18-20
tahun Pelajar Ya
60 Perempuan
21-23
tahun Wiraswasta Ya
61 Perempuan
18-20
tahun Wiraswasta Ya
62 Perempuan
21-23
tahun Mahasiswa/i Ya
63 Laki-laki
18-20
tahun Pelajar Ya
64 Laki-laki
21-23
tahun Wiraswasta Ya
65 Perempuan
15-17
tahun Pelajar Ya
66 Perempuan
21-23
tahun Wiraswasta Ya
67 Perempuan 21-23 Mahasiswa/i Ya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
tahun
68 Perempuan
21-23
tahun Mahasiswa/i Ya
69 Perempuan
21-23
tahun Mahasiswa/i Ya
70 Perempuan
21-23
tahun Mahasiswa/i Ya
71 Perempuan
21-23
tahun Mahasiswa/i Ya
72 Perempuan
18-20
tahun Pelajar Ya
73 Perempuan
18-20
tahun Pelajar Ya
74 Perempuan
18-20
tahun Pelajar Ya
75 Perempuan
15-17
tahun Pelajar Ya
76 Perempuan
18-20
tahun Pelajar Ya
77 Perempuan
18-20
tahun Mahasiswa/i Ya
78 Perempuan
18-20
tahun Mahasiswa/i Ya
79 Perempuan
18-20
tahun Mahasiswa/i Ya
80 Perempuan
18-20
tahun Mahasiswa/i Ya
81 Perempuan
21-23
tahun Mahasiswa/i Ya
82 Perempuan
15-17
tahun Pelajar Ya
83 Perempuan
21-23
tahun Wiraswasta Ya
84 Perempuan
18-20
tahun Mahasiswa/i Ya
85 Perempuan
18-20
tahun Pelajar Ya
86 Perempuan
18-20
tahun Pelajar Ya
87 Perempuan
18-20
tahun Mahasiswa/i Ya
88 Laki-laki
18-20
tahun Pelajar Ya
89 Laki-laki
15-17
tahun Pelajar Ya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
90 Perempuan
18-20
tahun Pelajar Ya
91 Perempuan
15-17
tahun Pelajar Ya
92 Laki-laki
15-17
tahun Pelajar Ya
93 Perempuan
15-17
tahun Pelajar Ya
94 Laki-laki
15-17
tahun Pelajar Ya
95 Perempuan
15-17
tahun Pelajar Ya
96 Perempuan
15-17
tahun Pelajar Ya
97 Perempuan
15-17
tahun Pelajar Ya
98 Perempuan
15-17
tahun Pelajar Ya
99 Laki-laki
15-17
tahun Pelajar Ya
100 Perempuan
15-17
tahun Pelajar Ya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
LAMPIRAN III
HASIL TABULASI DATA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
Tabel Lampiran III.1
Tabulasi Data Variabel Persepsi atas Kualitas Produk
NO
PERSEPSI ATAS KUALITAS
PRODUK TOTAL RATA-
RATA PKP1 PKP2 PKP3 PKP4
1 3 3 4 4 14 3,5
2 4 4 5 4 17 4,25
3 4 4 5 3 16 4
4 4 4 4 4 16 4
5 4 4 4 3 15 3,75
6 4 4 4 4 16 4
7 5 5 5 5 20 5
8 4 3 4 4 15 3,75
9 4 4 3 4 15 3,75
10 3 3 3 2 11 2,75
11 3 3 2 2 10 2,5
12 5 5 5 4 19 4,75
13 4 4 4 4 16 4
14 4 4 4 3 15 3,75
15 4 4 4 4 16 4
16 3 3 3 3 12 3
17 4 4 4 2 14 3,5
18 4 3 4 3 14 3,5
19 5 5 5 5 20 5
20 4 4 4 4 16 4
21 3 3 3 3 12 3
22 4 4 4 4 16 4
23 3 3 4 2 12 3
24 3 4 4 3 14 3,5
25 3 2 2 2 9 2,25
26 4 4 4 4 16 4
27 3 3 3 3 12 3
28 4 3 3 4 14 3,5
29 5 5 5 5 20 5
30 4 4 4 4 16 4
31 4 3 4 4 15 3,75
32 3 5 3 2 13 3,25
33 4 4 4 4 16 4
34 2 4 3 2 11 2,75
35 4 4 4 3 15 3,75
36 4 4 4 4 16 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
37 5 5 3 4 17 4,25
38 5 4 4 4 17 4,25
39 4 4 4 4 16 4
40 4 3 4 4 15 3,75
41 4 4 4 3 15 3,75
42 2 2 2 2 8 2
43 4 4 4 5 17 4,25
44 5 5 5 5 20 5
45 3 3 3 3 12 3
46 4 5 5 5 19 4,75
47 3 2 3 2 10 2,5
48 3 3 3 3 12 3
49 4 4 4 4 16 4
50 3 3 3 3 12 3
51 3 4 4 4 15 3,75
52 3 3 3 2 11 2,75
53 3 4 5 2 14 3,5
54 4 4 4 3 15 3,75
55 3 3 4 3 13 3,25
56 4 4 4 4 16 4
57 3 3 3 3 12 3
58 3 4 3 2 12 3
59 3 4 3 3 13 3,25
60 3 3 2 4 12 3
61 3 1 2 3 9 2,25
62 3 4 3 4 14 3,5
63 3 3 4 3 13 3,25
64 4 4 4 4 16 4
65 4 4 4 4 16 4
66 3 4 4 3 14 3,5
67 3 4 5 4 16 4
68 3 3 4 3 13 3,25
69 4 3 4 4 15 3,75
70 3 4 4 3 14 3,5
71 4 3 4 3 14 3,5
72 4 4 4 4 16 4
73 4 5 4 4 17 4,25
74 3 3 2 2 10 2,5
75 5 4 5 5 19 4,75
76 3 4 3 4 14 3,5
77 3 3 3 3 12 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
78 4 4 4 4 16 4
79 5 4 5 5 19 4,75
80 3 4 3 3 13 3,25
81 4 3 4 2 13 3,25
82 3 4 4 4 15 3,75
83 4 4 4 3 15 3,75
84 4 4 4 3 15 3,75
85 3 3 4 3 13 3,25
86 3 3 3 3 12 3
87 4 4 3 3 14 3,5
88 3 3 3 3 12 3
89 3 4 3 3 13 3,25
90 3 3 4 3 13 3,25
91 3 3 3 3 12 3
92 4 4 4 4 16 4
93 3 3 3 3 12 3
94 3 2 1 2 8 2
95 4 4 4 4 16 4
96 4 4 4 4 16 4
97 3 3 3 3 12 3
98 2 3 3 1 9 2,25
99 1 5 1 3 10 2,5
100 3 3 3 3 12 3
TOTAL 356 364 364 337 1421 355,25
RATA-
RATA 3,56 3,64 3,64 3,37 14,21 3,5525
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
Tabel Lampiran III.2
Tabulasi Data Variabel Persepsi atas Harga
NO
PERSEPSI ATAS
HARGA TOTAL RATA-
RATA PH1 PH2 PH3
1 4 4 4 12 4
2 4 5 3 12 4
3 4 4 3 11 3,67
4 4 4 3 11 3,67
5 4 4 3 11 3,67
6 4 4 4 12 4
7 5 5 5 15 5
8 4 4 4 12 4
9 4 3 3 10 3,33
10 3 3 3 9 3
11 2 4 4 10 3,33
12 5 5 3 13 4,33
13 5 4 3 12 4
14 4 4 2 10 3,33
15 4 4 3 11 3,67
16 4 4 3 11 3,67
17 2 4 3 9 3
18 4 4 4 12 4
19 5 5 5 15 5
20 4 4 4 12 4
21 4 4 5 13 4,33
22 4 4 2 10 3,33
23 3 4 5 12 4
24 5 4 4 13 4,33
25 4 4 3 11 3,67
26 5 5 4 14 4,67
27 3 2 1 6 2
28 4 4 4 12 4
29 5 5 3 13 4,33
30 3 4 3 10 3,33
31 4 4 4 12 4
32 4 3 5 12 4
33 3 3 3 9 3
34 3 2 3 8 2,67
35 4 3 2 9 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
36 4 4 4 12 4
37 3 3 4 10 3,33
38 5 4 5 14 4,67
39 4 4 4 12 4
40 4 4 4 12 4
41 4 4 3 11 3,67
42 1 1 1 3 1
43 2 3 3 8 2,67
44 4 4 5 13 4,33
45 5 4 2 11 3,67
46 4 5 4 13 4,33
47 3 3 2 8 2,67
48 2 3 2 7 2,33
49 4 4 3 11 3,67
50 4 4 3 11 3,67
51 4 4 4 12 4
52 3 3 2 8 2,67
53 5 5 5 15 5
54 4 4 4 12 4
55 4 4 4 12 4
56 1 1 1 3 1
57 4 4 4 12 4
58 3 4 5 12 4
59 4 4 3 11 3,67
60 1 3 4 8 2,67
61 1 2 2 5 1,67
62 4 3 4 11 3,67
63 4 4 3 11 3,67
64 3 3 2 8 2,67
65 4 4 4 12 4
66 4 4 3 11 3,67
67 3 4 3 10 3,33
68 3 3 4 10 3,33
69 3 1 3 7 2,33
70 4 3 2 9 3
71 4 3 4 11 3,67
72 5 4 4 13 4,33
73 5 5 4 14 4,67
74 3 3 4 10 3,33
75 4 4 3 11 3,67
76 4 4 5 13 4,33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
77 3 4 4 11 3,67
78 4 4 5 13 4,33
79 5 5 5 15 5
80 3 4 4 11 3,67
81 5 3 3 11 3,67
82 4 4 4 12 4
83 4 4 3 11 3,67
84 5 4 4 13 4,33
85 3 4 4 11 3,67
86 4 4 4 12 4
87 3 4 3 10 3,33
88 4 3 4 11 3,67
89 4 4 3 11 3,67
90 4 4 3 11 3,67
91 3 3 3 9 3
92 3 3 4 10 3,33
93 3 3 3 9 3
94 2 2 4 8 2,67
95 3 3 3 9 3
96 3 3 4 10 3,33
97 3 3 3 9 3
98 1 2 3 6 2
99 3 1 3 7 2,33
100 3 3 3 9 3
TOTAL 363 362 345 1070 356,67
RATA-
RATA 3,63 3,62 3,45 10,7 3,567
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
Tabel Lampiran III.3
Tabulasi Data Variabel Persepsi atas Citra Merek
NO
PERSEPSI ATAS CITRA
MEREK TOTAL RATA-
RATA PCM1 PCM2 PCM3 PCM4
1 2 4 2 3 11 2,75
2 4 4 3 3 14 3,5
3 3 3 2 3 11 2,75
4 3 3 3 3 12 3
5 3 4 3 3 13 3,25
6 4 4 4 4 16 4
7 5 5 5 5 20 5
8 4 4 3 3 14 3,5
9 3 3 4 4 14 3,5
10 2 3 3 2 10 2,5
11 2 3 2 3 10 2,5
12 2 4 1 4 11 2,75
13 4 5 3 2 14 3,5
14 3 3 4 4 14 3,5
15 5 4 2 4 15 3,75
16 2 2 2 2 8 2
17 2 2 2 4 10 2,5
18 3 4 1 4 12 3
19 3 3 3 5 14 3,5
20 4 3 3 3 13 3,25
21 3 4 1 2 10 2,5
22 3 3 4 3 13 3,25
23 4 4 3 2 13 3,25
24 3 4 2 4 13 3,25
25 3 5 2 4 14 3,5
26 4 4 3 3 14 3,5
27 4 2 5 5 16 4
28 1 4 1 3 9 2,25
29 2 5 1 1 9 2,25
30 3 3 2 2 10 2,5
31 4 5 4 4 17 4,25
32 3 2 3 1 9 2,25
33 3 4 1 3 11 2,75
34 4 4 3 3 14 3,5
35 3 3 2 3 11 2,75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
36 4 4 4 4 16 4
37 4 4 4 4 16 4
38 4 4 1 4 13 3,25
39 4 4 4 4 16 4
40 2 3 1 1 7 1,75
41 3 3 3 3 12 3
42 2 2 4 2 10 2,5
43 3 3 4 4 14 3,5
44 5 4 5 5 19 4,75
45 1 3 1 1 6 1,5
46 4 5 3 3 15 3,75
47 2 3 3 2 10 2,5
48 2 3 1 4 10 2,5
49 3 3 3 3 12 3
50 3 3 3 3 12 3
51 4 4 2 4 14 3,5
52 3 2 1 2 8 2
53 1 2 1 2 6 1,5
54 3 4 3 4 14 3,5
55 4 4 3 4 15 3,75
56 4 4 4 4 16 4
57 2 2 1 1 6 1,5
58 4 3 3 3 13 3,25
59 2 4 2 3 11 2,75
60 5 2 5 4 16 4
61 5 3 5 5 18 4,5
62 3 3 2 2 10 2,5
63 4 4 3 3 14 3,5
64 4 4 3 4 15 3,75
65 3 4 3 3 13 3,25
66 3 4 2 3 12 3
67 5 3 4 4 16 4
68 2 3 2 2 9 2,25
69 3 3 1 1 8 2
70 3 2 4 2 11 2,75
71 3 3 3 2 11 2,75
72 4 4 2 5 15 3,75
73 3 3 1 1 8 2
74 2 3 2 2 9 2,25
75 4 5 3 3 15 3,75
76 2 5 2 3 12 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
77 3 3 3 3 12 3
78 3 4 3 3 13 3,25
79 5 5 5 5 20 5
80 3 3 3 3 12 3
81 3 3 2 2 10 2,5
82 4 4 1 1 10 2,5
83 3 3 2 2 10 2,5
84 3 3 2 3 11 2,75
85 4 4 3 4 15 3,75
86 5 5 1 3 14 3,5
87 3 4 2 2 11 2,75
88 4 3 2 3 12 3
89 3 4 1 3 11 2,75
90 3 3 3 3 12 3
91 3 3 3 3 12 3
92 4 4 4 4 16 4
93 3 3 3 3 12 3
94 3 3 2 2 10 2,5
95 4 4 3 3 14 3,5
96 2 3 1 2 8 2
97 3 4 2 2 11 2,75
98 3 3 1 3 10 2,5
99 1 5 1 1 8 2
100 2 3 2 3 10 2,5
TOTAL 318 350 258 300 1226 306,5
RATA-
RATA 3,18 3,5 2,58 3 12,26 3,065
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
Tabel Lampiran III.4
Tabulasi Data Variabel Persepsi atas Distribusi
NO
PERSEPSI ATAS
DISTRIBUSI TOTAL RATA-
RATA PD1 PD2 PD3 PD4
1 3 3 4 4 14 3,5
2 4 3 3 3 13 3,25
3 5 5 5 4 19 4,75
4 5 4 4 4 17 4,25
5 4 4 4 4 16 4
6 4 4 4 4 16 4
7 5 5 5 5 20 5
8 5 5 5 4 19 4,75
9 3 4 3 4 14 3,5
10 4 4 4 4 16 4
11 4 4 4 4 16 4
12 5 5 5 5 20 5
13 4 3 3 3 13 3,25
14 5 5 4 4 18 4,5
15 5 5 5 5 20 5
16 5 5 5 5 20 5
17 4 4 4 4 16 4
18 5 5 4 5 19 4,75
19 5 5 5 5 20 5
20 5 5 4 4 18 4,5
21 4 3 4 4 15 3,75
22 5 5 5 5 20 5
23 5 3 4 5 17 4,25
24 5 4 4 2 15 3,75
25 4 2 4 4 14 3,5
26 4 4 4 3 15 3,75
27 4 5 5 5 19 4,75
28 4 4 4 4 16 4
29 5 5 5 5 20 5
30 4 4 4 4 16 4
31 4 5 5 4 18 4,5
32 3 2 5 3 13 3,25
33 4 2 4 5 15 3,75
34 5 5 5 5 20 5
35 4 4 4 4 16 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
36 4 4 4 4 16 4
37 5 5 4 4 18 4,5
38 4 4 5 5 18 4,5
39 4 4 4 4 16 4
40 3 3 3 2 11 2,75
41 5 4 4 4 17 4,25
42 2 2 1 1 6 1,5
43 5 5 5 5 20 5
44 5 5 5 5 20 5
45 5 5 5 5 20 5
46 5 5 5 5 20 5
47 4 4 3 3 14 3,5
48 3 3 2 3 11 2,75
49 4 4 4 4 16 4
50 4 4 4 4 16 4
51 4 4 4 4 16 4
52 3 3 3 3 12 3
53 5 5 5 5 20 5
54 4 4 4 4 16 4
55 4 4 4 4 16 4
56 5 4 4 3 16 4
57 4 4 4 4 16 4
58 4 4 4 4 16 4
59 4 4 4 4 16 4
60 1 1 1 2 5 1,25
61 2 3 2 2 9 2,25
62 4 3 3 3 13 3,25
63 4 4 4 4 16 4
64 4 4 4 4 16 4
65 5 5 5 5 20 5
66 5 4 4 4 17 4,25
67 4 4 2 3 13 3,25
68 4 4 4 4 16 4
69 4 3 2 2 11 2,75
70 5 2 2 2 11 2,75
71 5 5 5 5 20 5
72 5 5 5 5 20 5
73 5 5 5 5 20 5
74 4 4 4 4 16 4
75 5 5 5 5 20 5
76 5 3 5 5 18 4,5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
77 4 3 4 4 15 3,75
78 4 4 4 4 16 4
79 5 4 5 5 19 4,75
80 4 4 4 4 16 4
81 5 5 5 5 20 5
82 5 5 5 5 20 5
83 4 3 4 5 16 4
84 5 4 4 3 16 4
85 5 4 4 5 18 4,5
86 5 5 5 5 20 5
87 4 4 4 4 16 4
88 4 3 3 4 14 3,5
89 5 5 5 5 20 5
90 4 3 4 4 15 3,75
91 3 3 3 3 12 3
92 4 1 4 4 13 3,25
93 3 3 3 4 13 3,25
94 5 5 2 3 15 3,75
95 4 3 4 4 15 3,75
96 4 4 4 4 16 4
97 4 4 4 4 16 4
98 3 1 3 3 10 2,5
99 1 1 1 1 4 1
100 4 4 4 4 16 4
TOTAL 421 390 398 399 1608 402
RATA-
RATA 4,21 3,9 3,98 3,99 16,08 4,02
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
Tabel Lampiran III.5
Tabulasi Data Variabel Keputusan Pembelian
NO
KEPUTUSAN
PEMBELIAN TOTAL RATA-
RATA KP1 KP2 KP3
1 3 3 3 9 3
2 4 4 4 12 4
3 3 3 4 10 3,33
4 3 4 4 11 3,67
5 4 4 4 12 4
6 4 4 4 12 4
7 5 5 5 15 5
8 4 4 4 12 4
9 4 3 3 10 3,33
10 2 2 2 6 2
11 2 2 2 6 2
12 2 2 4 8 2,67
13 4 4 4 12 4
14 4 4 4 12 4
15 5 5 5 15 5
16 4 4 4 12 4
17 4 4 4 12 4
18 4 4 4 12 4
19 5 5 5 15 5
20 4 4 4 12 4
21 3 2 3 8 2,67
22 3 3 3 9 3
23 3 3 4 10 3,33
24 3 4 4 11 3,67
25 4 4 4 12 4
26 4 4 4 12 4
27 2 3 3 8 2,67
28 3 3 3 9 3
29 5 5 5 15 5
30 4 4 4 12 4
31 4 5 5 14 4,67
32 4 3 3 10 3,33
33 4 4 4 12 4
34 3 3 3 9 3
35 4 4 4 12 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
36 4 4 4 12 4
37 4 4 4 12 4
38 4 4 5 13 4,33
39 4 4 4 12 4
40 3 3 3 9 3
41 4 4 4 12 4
42 2 2 2 6 2
43 2 3 4 9 3
44 5 4 5 14 4,67
45 3 3 3 9 3
46 5 5 5 15 5
47 2 2 2 6 2
48 3 3 2 8 2,67
49 4 4 4 12 4
50 3 3 3 9 3
51 4 4 4 12 4
52 2 1 1 4 1,33
53 3 3 3 9 3
54 4 4 4 12 4
55 4 4 4 12 4
56 5 3 4 12 4
57 2 2 1 5 1,67
58 4 4 3 11 3,67
59 3 3 3 9 3
60 3 3 4 10 3,33
61 3 3 3 9 3
62 3 2 3 8 2,67
63 4 4 4 12 4
64 4 4 4 12 4
65 4 4 4 12 4
66 3 3 4 10 3,33
67 2 2 4 8 2,67
68 3 3 4 10 3,33
69 3 3 4 10 3,33
70 3 2 3 8 2,67
71 4 4 4 12 4
72 5 5 5 15 5
73 2 3 5 10 3,33
74 2 2 2 6 2
75 4 4 4 12 4
76 4 4 4 12 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
77 3 3 3 9 3
78 3 3 3 9 3
79 5 5 5 15 5
80 4 4 4 12 4
81 2 3 2 7 2,33
82 5 5 5 15 5
83 3 4 4 11 3,67
84 5 5 5 15 5
85 5 5 4 14 4,67
86 3 1 3 7 2,33
87 3 4 4 11 3,67
88 4 4 4 12 4
89 3 3 3 9 3
90 3 3 3 9 3
91 3 3 3 9 3
92 4 4 4 12 4
93 3 3 3 9 3
94 1 1 2 4 1,33
95 4 4 4 12 4
96 3 3 4 10 3,33
97 3 3 3 9 3
98 1 1 1 3 1
99 1 1 1 3 1
100 3 3 3 9 3
TOTAL 343 341 359 1043 347,67
RATA-
RATA 3,43 3,41 3,59 10,43 3,4767
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
LAMPIRAN IV
HASIL OUTPUT SPSS
VALIDITAS DAN RELIABILITAS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
Tabel Lampiran IV.1
Uji Validitas Variabel Persepsi atas Kualitas Produk
Correlations
V1P1 V1P2 V1P3 V1P4 PERS_KP
V1P1 Pearson Correlation 1 .487** .677
** .675
** .854
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
V1P2 Pearson Correlation .487** 1 .535
** .524
** .762
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
V1P3 Pearson Correlation .677** .535
** 1 .565
** .844
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
V1P4 Pearson Correlation .675** .524
** .565
** 1 .844
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
PERS_KP Pearson Correlation .854** .762
** .844
** .844
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
Tabel Lampiran IV.2
Uji Validitas Variabel Persepsi atas Harga
Correlations
V2P1 V2P2 V2P3 PERS_HARGA
V2P1 Pearson Correlation 1 .693** .374
** .843
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 100 100 100 100
V2P2 Pearson Correlation .693** 1 .477
** .874
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 100 100 100 100
V2P3 Pearson Correlation .374** .477
** 1 .750
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 100 100 100 100
PERS_HARGA Pearson Correlation .843** .874
** .750
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
Tabel Lampiran IV.3
Uji Validitas Variabel Persepsi atas Citra Merek
Correlations
V3P1 V3P2 V3P3 V3P4 PERS_CM
V3P1 Pearson Correlation 1 .321** .566
** .540
** .831
**
Sig. (2-tailed) .001 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
V3P2 Pearson Correlation .321** 1 .000 .245
* .473
**
Sig. (2-tailed) .001 1.000 .014 .000
N 100 100 100 100 100
V3P3 Pearson Correlation .566** .000 1 .551
** .773
**
Sig. (2-tailed) .000 1.000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
V3P4 Pearson Correlation .540** .245
* .551
** 1 .819
**
Sig. (2-tailed) .000 .014 .000 .000
N 100 100 100 100 100
PERS_CM Pearson Correlation .831** .473
** .773
** .819
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
Tabel Lampiran IV.4
Uji Validitas Variabel Persepsi atas Distribusi
Correlations
V4P1 V4P2 V4P3 V4P4 PERS_D
V4P1 Pearson Correlation 1 .721** .713
** .666
** .869
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
V4P2 Pearson Correlation .721** 1 .670
** .627
** .861
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
V4P3 Pearson Correlation .713** .670
** 1 .850
** .915
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
V4P4 Pearson Correlation .666** .627
** .850
** 1 .889
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
PERS_D Pearson Correlation .869** .861
** .915
** .889
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
Tabel Lampiran IV.5
Uji Validitas Variabel Keputusan Pembelian
Correlations
V5P1 V5P2 V5P3 K_PEMBELIAN
V5P1 Pearson Correlation 1 .875** .773
** .939
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 100 100 100 100
V5P2 Pearson Correlation .875** 1 .827
** .959
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 100 100 100 100
V5P3 Pearson Correlation .773** .827
** 1 .921
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 100 100 100 100
K_PEMBELIAN Pearson Correlation .939** .959
** .921
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
Tabel Lampiran IV.7
Uji Reliabilitas Variabel Persepsi atas Kualitas Produk
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.844 4
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
V1P1 10.65 4.270 .741 .778
V1P2 10.57 4.591 .593 .837
V1P3 10.57 4.005 .700 .793
V1P4 10.84 3.934 .694 .796
Tabel Lampiran IV.8
Uji Reliabilitas Variabel Persepsi atas Harga
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.758 3
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
V2P1 7.07 2.450 .616 .645
V2P2 7.08 2.499 .708 .544
V2P3 7.25 2.917 .460 .816
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
Tabel Lampiran IV.9
Uji Reliabilitas Variabel Persepsi atas Citra Merek
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.711 4
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
V3P1 9.08 4.862 .672 .542
V3P2 8.76 7.013 .213 .785
V3P3 9.68 4.725 .517 .641
V3P4 9.26 4.659 .626 .563
Tabel Lampiran IV.10
Uji Reliabilitas Variabel Persepsi atas Distribusi
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.904 4
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
V4P1 11.87 6.943 .780 .880
V4P2 12.18 6.270 .736 .897
V4P3 12.10 6.172 .840 .855
V4P4 12.09 6.446 .798 .871
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
Tabel Lampiran IV.11
Uji Reliabilitas Variabel Keputusan Pembelian
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.934 3
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
V5P1 7.00 3.475 .863 .905
V5P2 7.02 3.272 .904 .872
V5P3 6.84 3.611 .827 .933
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
LAMPIRAN V
HASIL OUTPUT SPSS
UJI ASUMSI KLASIK
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
Tabel Lampiran V.1
Uji Nomalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 100
Normal Parametersa,,b
Mean .0000000
Std. Deviation 1.75340718
Most Extreme Differences Absolute .049
Positive .044
Negative -.049
Kolmogorov-Smirnov Z .490
Asymp. Sig. (2-tailed) .970
a. Test distribution is Normal.
Gambar Lampiran V.1
Uji Normalitas P-P Plot
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
Tabel Lampiran V.2
Uji Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant)
PERSEPSI_KP (X1) .561 1.782
PERSEPSI_HARGA (X2) .606 1.650
PERSEPSI_CM (X3) .831 1.204
PERSEPSI_DISTRIBUSI
(X4)
.654 1.530
a. Dependent Variable: KEP (Y)
Gambar V.2
Scatterplot Uji Heteroskedastisitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
LAMPIRAN VI
HASIL OUTPUT SPSS
UJI HIPOTESIS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
Tabel Lampiran VI.1
Uji t
Pengaruh Persepsi atas Kualitas Produk (X1), Persepsi atas Harga (X2),
Pengaruh atas Citra Merek (X3) dan Persepsi atas Distribusi(X4) pada
Keputusan Pembelian (Y)
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -3.094 1.197 -2.585 .011
PERS_KP (X1) .422 .090 .410 4.678 .000
PERS_H (X2) .217 .101 .181 2.153 .034
PERS_CM (X3) .299 .067 .320 4.448 .000
PERS_D (X4) .096 .067 .117 1.440 .153
a. Dependent Variable: KEP_P (Y)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
LAMPIRAN VII
HASIL OUTPUT SPSS
UJI ANALISIS REGRESI LINEAR BERGANDA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
Tabel Lampiran VII.1
Uji Analisis Regresi Linear Berganda
Pengaruh Persepsi atas Kualitas Produk (X1), Persepsi atas Harga (X2),
Persepsi atas Citra Merek (X3) dan Persepsi atas Distribusi(X4) pada
Keputusan Pembelian (Y)
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -3.094 1.197 -2.585 .011
PERS_KP (X1) .422 .090 .410 4.678 .000
PERS_H (X2) .217 .101 .181 2.153 .034
PERS_CM (X3) .299 .067 .320 4.448 .000
PERS_D (X4) .096 .067 .117 1.440 .153
a. Dependent Variable: KEP_P (Y)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI