Pengaruh-Perokok-Pasif-Terhadap-Plasenta-Berat-Badan-Lahir-Apgar-Score-Bayi-Baru-Lahir-Pada-Ibu-Hamil-di-Kabupaten-Padang-Pariaman-Tahun-2011.pdf...
-
Upload
imelda-ria-negara -
Category
Documents
-
view
231 -
download
1
Transcript of Pengaruh-Perokok-Pasif-Terhadap-Plasenta-Berat-Badan-Lahir-Apgar-Score-Bayi-Baru-Lahir-Pada-Ibu-Hamil-di-Kabupaten-Padang-Pariaman-Tahun-2011.pdf...
-
8/20/2019 Pengaruh-Perokok-Pasif-Terhadap-Plasenta-Berat-Badan-Lahir-Apgar-Score-Bayi-Baru-Lahir-Pada-Ibu-Hamil-di-Kabup…
http:///reader/full/pengaruh-perokok-pasif-terhadap-plasenta-berat-badan-lahir-apgar-score-bayi-baru-lahir-pada-ib… 1/13
PROGRAM STUDI ILMU BIOMEDIK
Tesis, Januari 2012
Pengaruh Perokok Pasif Terhadap Plasenta, Berat Badan Lahir, Apgar Score Bayi Baru
Lahir Pada Ibu Hamil di Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2011
Oleh : Anne Rufaridah
Pembimbing : Prof. Dr. dr. Nur Indrawati Lipoeto, MSc,PhD,SpGK,
dr. Zulkarnain Edward, MS,Phd
ABSTRAK
Menurut World Health Organisation (WHO,2000), menjelang tahun 2020 diperkirakan 10
juta orang perokok di dunia akan meninggal setiap tahunnya. Paparan asap rokok sangat
mengkhawatirkan beberapa kelompok sosial termasuk wanita hamil. Perokok pasif selama
kehamilan kondusif untuk terjadinya gangguan kehamilan. (Wdowiak A, 2009). Menurut
Aditama, 1997, bahan kimia yang dikeluarkan asap rokok jika terhisap akan berpengaruh
kepada kehamilan, mempengaruhi plasenta dan pertumbuhan janin serta bisa terjadi hipoksia
pada janin. Penelitian ini bertujuan untuk melihat “ Pengaruh perokok pasif terhadap plasenta,
berat badan lahir, apgar score bayi baru lahir pada ibu hamil di Kabupaten Padang
Pariaman”.
Desain penelitian adalah kohort . Penelitian dilakukan di Bidan Praktek Swasta Wilayah
Kerja Puskesmas Kabupaten Padang Pariaman pada bulan Juli sampai dengan September 2011.
Populasi penelitian ini adalah ibu trimester III, Sampel penelitian ini adalah ibu hamil trimester
III yang memenuhi syarat kriteria inklusi yaitu 43 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan
wawancara menggunakan kuesioner dan pemeriksaan malonialdehide (MDA). Pengolahan datadilakukan menggunakan analisa univariat dan bivariat dengan uji statistic Chi Square.
Hasil penelitian 53,5% ibu hamil adalah perokok pasif. Sebesar 41,9% plasenta bayi baru
lahir tidak normal dengan nilai p=0,003 berarti ada pengaruh perokok pasif yang bermakna
terhadap plasenta bayi baru lahir. Sebesar 37,2% berat badan lahir rendah dengan nilai
p=0,013 berarti ada pengaruh perokok pasif yang bermakna dengan kurangnya berat badan
lahir. Sebesar 32,6% bayi dengan aspiksia ringan dengan nilai p= 0,027 berarti ada pengaruh
perokok pasif yang bermakna dengan kurangnya apgar score bayi.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan ada pengaruh perokok pasif terhadap
plasenta, berat badan lahir, apgar score bayi baru lahir di Kabupaten Padang Pariaman.Diharapkan kepada bidan yang melaksanakan antenatalcare memberikan pendidikan kesehatan
tentang pengaruh asap rokok selama kehamilan.
Daftar Bacaan : 43 ( 1984 - 2011 )
Kata kunci : Perokok Pasif, Plasenta, Berat Badan Lahir, Apgar Score Bayi Baru
Lahir
-
8/20/2019 Pengaruh-Perokok-Pasif-Terhadap-Plasenta-Berat-Badan-Lahir-Apgar-Score-Bayi-Baru-Lahir-Pada-Ibu-Hamil-di-Kabup…
http:///reader/full/pengaruh-perokok-pasif-terhadap-plasenta-berat-badan-lahir-apgar-score-bayi-baru-lahir-pada-ib… 2/13
PENDAHULUAN
Menurut World Health
Organisation (WHO,2000), menjelang
tahun 2020 diperkirakan 10 juta orang
perokok di dunia akan meninggal setiap
tahun. Diperkirakan juga, lebih dari 200
juta anak-anak dan remaja yang hidup
saat ini akan meninggal akibat
tembakau dan bahan kimia lainnya yang
dikandung oleh rokok dan 500 juta yang
lain disebabkan serangan penyakit yang
berkaitan dengan asap rokok (Ginna,
2009).
Kebiasaan merokok diIndonesia dan beberapa negara
berkembang lainnya terus meningkat.
Pada tahun 1996, jumlah perokok
berjumlah 68 % dan meningkat menjadi
72 % tahun 2001 (Yurekli dan Bayer,
2000). Perokok di Indonesia berjumlah75%, sebanyak 60 % populasi pria dan
15 % wanita (WHO, 2000).
Beberapa bahan kimia yang
terdapat dalam asap rokok antara lain
Nikotin, Tar, Karbomonoksida dan
berbagai logam berat.Bahan kimia
dalam asap rokok atau dalam tembakau
yang dibakar, dimana asap mengandung
4000 jenis bahan kimia dan 200
diantaranya bersifat racun.
Beberapa tahun belakangan bahaya asap rokok tidak hanya
Study Program of Biomedical Sciences, Graduate of Andalas University
Thesis, January, 2012
The Effect of Passive Smokers to the Placenta, Birth weight, Apgar score at The
Regency of Padang Pariaman in 2011
By. Anne Rufaridah
Under the Guidence of : Prof. Dr. dr. Nur Indrawati Lipoeto, MSc,PhD,SpGK,
dr. Zulkarnain Edward, MS,Phd
ABSTRACT
According to the World Health Organization (WHO), by the year of 2020 there
has been estimated about 10 million smokers in the world will die every year. The
exposure of cigarette smokig is very concerned to several social groups including
pregnant women. Passive smoking during her pregnancy is conducive to the occurrencethe pregnancy disorders. (Wdowiak A, 2009). According to Aditama, 1997, chemicals
are released if inhaled cigarette smoke will affect the pregnancy like placenta and fetal
growth as well as enable being a hypoxia. This research aims to know "The effect of
passive smoking toward the placenta, birth weight, Apgar score of Neonates".
The design of study is cohort study. It was conducted at the Private Midwives
Practice under working area of Public Health Centres (Puskesmas) at Padang Pariaman
Regency on July to September 2011. The populations of this study were all mother of
third trimester, the sample were third trimester pregnant women who qualified the
inclusion criteria those were 43 people. The data had been collected by using
questionnaires, interview and the examination of malonialdehide. Data processing was
done by using univariate and bivariate analysis provided with chi square test statistic.The results of the study showed 53.5% of the pregnant were women pasissive
smokers, 41.9% placenta of neonates were not normal, there were effects of passive
smoking on the placenta of neonates with p-value = 0.003. 37.2% baby had low birth
-
8/20/2019 Pengaruh-Perokok-Pasif-Terhadap-Plasenta-Berat-Badan-Lahir-Apgar-Score-Bayi-Baru-Lahir-Pada-Ibu-Hamil-di-Kabup…
http:///reader/full/pengaruh-perokok-pasif-terhadap-plasenta-berat-badan-lahir-apgar-score-bayi-baru-lahir-pada-ib… 3/13
difokuskan oleh siperokok sendiri
(perokok aktif) tetapi juga perokok
pasif. Perokok pasif menghirup asap
arus samping dan arus utama dari aliran
rokok yang dihisap perokok aktif. Asap
arus samping lebih banyak dari arusutama dan mengandung lebih banyak
bahan berbahaya karena tanpa melalui
penyaringan. Asap rokok arus samping
yang terhisap oleh perokok pasif
mengandung bahan kimia lebih banyak
dari pada arus utama. Kadarnya yang
dilepaskan ke lingkungan lebih banyak
dari pada yang dihisap oleh perokok
(Susana et al,.2003).
Menurut Safitri, 2010, bahan
racun pada asap rokok lebih banyak pada asap samping. Karbonmonoksida
ditemukan lima kali lipat pada asap
samping dari pada asap utama. Bahan
kimia ini bertahan sampai beberapa jam
dalam ruangan setelah rokok berhenti.
Menurut Sukendro, 2007,
karbonmonoksida merupakan gas
beracun yang tidak berwarna.
Kandungannya di dalam asap rokok 2-
6%. Karbon monoksida mempunyai
daya pengikat (afnitas) dengan
haemoglobin (Hb) sekitar 200 kali lebih
kuat dari pada daya ikat oksigen (O2)
dengan hemoglobin (Hb). Hb dapat
terisi oleh karbon monoksida (CO)
dalam bentuk COHb, dan akibatnya sel
darah merah akan kekurangan oksigen
yang akhirnya sel tubuh akan
kekurangan oksigen. Pengurangan
oksigen dalam jangka waktu yang
panjang akan mengakibatkan pembuluhdarah akan terganggu karena
menyempit. Hal ini akan
mengakibatkan kematian sel karena
kekurangan oksigen.
Menurut Suryohudoyo, 2000,
bahan-bahan kimia dalam asap rokok
tersebut diserap kedalam darah dan
sebarkan keseluruh tubuh. Radikal
bebas yang terkandung dalam asap
rokok dapat merusak membrane sel.
Radikal hidroksi dapat menimbulkanreaksi rantai yang dikenal dengan
peroksidasi lipid dan menghasilkan
senyawa toksik. Nitrogen dioksida
dapat merusak membran memulai
proses peroksidasi lipid, dapat
menyebabkan vasokontriksi. Hasil akhir
dari peroksidasi lipid yang lama bertahan dalam darah adala
malonialdehide.
Paparan asap rokok sangat
mengkhawatirkan beberapa kelompok
sosial termasuk wanita hamil. Wanita
hamil biasanya terpapar oleh asap rokok
oleh pasangannya atau rekan kerja .
Perokok aktif maupun pasif selama
kehamilan kondusif untuk terjadinya
gangguan kehamilan (Wdowiak, 2009).
Dalam kehamilan, plasenta akan berfungsi sebagai alat respiratorik,
metabolik, nutrisi, endokrin,
penyimpanan, transportasi dan
pengeluaran dari tubuh ibu ke tubuh
janin atau sebaliknya. Jika salah satu
atau beberapa fungsi di atas terganggu,
maka janin dan plasenta akan
bermasalah (Aditama, 1997).
Menurut Suririnah, 2009,
karbonmonoksida dari rokok akan yang
terisap oleh ibu hamil dan akan terbawa
ke aliran darah ibu sehingga
menyebabkan penerimaan oksigen bayi
maupun plasenta (ari-ari) berkurang,
yang berarti berkurang juga penerimaan
nutrisi untuk bayi. Pengaruh buruk
selanjutnya, plasenta akan lebih lanjut
meperluas didaerah rahim untuk
mencari daerah permukaan di rahim
untuk mencukupi kebutuhan oksigen
dan nutrisinya, yang mengakibatkan plasenta akan semakin tipis.
Angka kematian bayi dengan
berat badan lahir rendah (BBLR) di
Indonesia bervariasi. Beberapa studi
kejadian BBLR pada tahun 1999.
Sebesar 14.6% didaerah pedesaan dan
17,5 di Rumah sakit diperoleh angka
BBLR dengan rentang 2,1%-17,2%,
secara nasional berdasarkan analisa
lanjut SDKI (Survei Demografi dan
Kesehatan ) 1999 angka BBLR adalahsekitar 14 % (Setyowati,2004).
-
8/20/2019 Pengaruh-Perokok-Pasif-Terhadap-Plasenta-Berat-Badan-Lahir-Apgar-Score-Bayi-Baru-Lahir-Pada-Ibu-Hamil-di-Kabup…
http:///reader/full/pengaruh-perokok-pasif-terhadap-plasenta-berat-badan-lahir-apgar-score-bayi-baru-lahir-pada-ib… 4/13
Selama tahun 2010 jumlah
kematian bayi di Kabupaten Padang
Pariaman sebesar 6,8 per 1000 kelahiran
hidup. Penyebab kematian bayi antara
lain adalah kasus BBLR, asfiksia dan
kasus-kasus lain. ( Profil KesehatanKab.Padang Pariaman, 2010)
Setelah dilakukan survey
pendahuluan di Kabupaten Padang
Pariaman selama tiga hari pada ibu
hamil trimester III yang melakukan
pemeriksaan ANC di Bidan Praktek
Swasta didapatkan 86 % ibu hamil
terpapar oleh asap rokok, 70% terpapar
oleh suami dirumah, 65 % terpapar asap
rokok di tempat-tempat umum dan
lingkungan kantor.Berdasarkan latar belakang diatas
peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian pengaruh perokok pasif
terhadap plasenta, berat badan bayi,
apgar score pada ibu hamil di
Kabupaten Padang Pariaman.
Tujuan
Mengetahui pengaruh perokok pasif
terhadap plasenta, berat badan bayi, apgar
score bayi baru lahir pada ibu hamil di
Kabupaten Padang Pariaman.
Metode Peneli tian
Jenis penelitian Observasional .
Desain Penelitian menggunakan studi
kohort. Pada penelitian kohort yang
diidentifikasi adalah kausanya kemudian
diikuti secara prosfektif selama periode
tertentu apa ada tidak efeknya. Subjek
yang diamati adalah subyek yang
mengalami pajanan faktor resiko serta
belum mengalami efek. Sebagian dari
subyek tersebut secara alamiah
mengalami pajanan faktor resiko tertentu
dan yang lain tidak (Sudigdo S,2002).
Pada penelitian ini untuk mengetahui
pengaruh perokok pasif selama hamil
terhadap plasenta, berat badan lahir dan
apgar score bayi di Kabupaten Padang
Pariaman, Provinsi Sumatera Barat.
Tahap pelaksanaan
a. Penelitian ini dilakukan bekerjasama
dengan Ikatan Bidan Indonesia (IBI)
di Kabupaten Padang Pariaman.
Ketua IBI menjadi koordinator bidan
praktek swasta didaerahnya. b. Di Kabupaten Padang Pariaman,
setidaknya satu bidan telah
ditempatkan di satu desa/wilayah.
Bidan yang menyatakan kesediaan
untuk ikut penelitian, kemudian
dijelaskan oleh peneliti mencakup
tentang tujuan, sasaran, prossedur
pengumpulan data dan hasil
penelitian. Semua ibu hamil trimester
III yang ANC ke bidan praktek
swasta yang telah dipilih berdasarkanteknik pengambilan sampel dan
memenuhi kriteria inklusi, ditanya
tentang kesediaan mereka untuk
mengambil bagian dalam penelitian
ini. Ibu hamil diminta menanda
tangani lembar informed consent.
c.
Tahap I : Melakukan wawancara
dengan Ibu hamil dengan
menggunakan kuesioner. Ibu hamil
ditanya riwayat kehamilan dan
penyakit yang lalu untuk menetukanapa wanita tersebut dalam keadaan
sehat yang didukung oleh surat
keterangan dari dokter penanggung
jawab Bidan Praktek Swasta di desa
setempat. Menentukan usia
kehamilan, diukur berat badan, tinggi
badan, data mengenai paparan asap
rokok selama hamil. Ibu hamil
Trimester III di tanya mengenai
paparan asap rokok dari mulai hamil.
Ibu hamil dilakukan pegambilan
darah sebanyak 3 cc dan dimasukan
ke dalam botol EDTA yang telah
diberi nomor urut sesuai dengan
nomor urut kuesioner .
d. Tahap III : Sampel darah ibu
dibawa ke laboratorium Biokimia
Fakultas Kedokteran UNAND dan
dilakukan pemeriksaan MDA
(prosedur pemeriksaan MDA
terlampir).
-
8/20/2019 Pengaruh-Perokok-Pasif-Terhadap-Plasenta-Berat-Badan-Lahir-Apgar-Score-Bayi-Baru-Lahir-Pada-Ibu-Hamil-di-Kabup…
http:///reader/full/pengaruh-perokok-pasif-terhadap-plasenta-berat-badan-lahir-apgar-score-bayi-baru-lahir-pada-ib… 5/13
e. Tahap IV : Saat ibu hamil
melahirkan, bidan ditiap-tiap BPS
sudah dititipkan kuesioner untuk
mengobservasi dan mengukur
plasenta, menimbang berat badan,
menilai apgar score bayi.f. Peneliti datang ke Bidan Praktek
Swasta untuk mengumpulkan
kuesioner persalinan.
Hasil Peneli tian
Adapun lokasi penelitian meliputi daerahKota Pariaman yaitu alai gelombang, Jawi-jawi,
Bawang, Naras, Pondok 2, Jati hilir, Cimparuh,Kurai Taji. Kabupaten Padang Pariaman yaituSungai limau, Sungai geringging, Cubadak air,Ulakan.
Sampel penelitian ini adalah ibu hamiltrimester III di Bidan Praktek Swasta, WilayahKerja Puskesmas Kabupaten Padang Pariamanyang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 43orang.
Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh perokok pasif terhadap plasenta, berat badan bayi, apgar score pada ibu hamil di
Kabupaten Padang Pariaman adalah sebagai berikut :
5.2. Hasil Analisa Univariat
5.2.1 Perokok Pasif
Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Ibu hamilPerokok Pasif di Kabupaten
Padang Pariaman
No Perokok
Pasif
Rata-Rata
KenaikanBB (Kg)
f %
1 Ya 9,6 23 53,5
2 Tidak 9,5 20 46,5
Jumlah 43 100
Berdasarkan tabel 5.1 dapat di lihat
lebih dari separuh (53,5%) ibu hamil trimesterke III adalah perokok pasif dan kenaikan berat badan rata-rata selama hamil adalah 9,6 kg diKabupaten Padang Pariaman.
Tabel 5.2 Distribusi Kadar MDA Ibu HamilPerokok Pasif di Kabupaten PadangPariaman
No PerokokPasif
KadarMDA
(nmol/ml)
Rata-RataKadar
MDA(nmol/ml)
%
1 Ya 1,47 -3,27
2,21 53,5
2 Tidak 1,10 – 1,34
1,21 46,5
Jumlah 43 100
Berdasarkan tabel 5.2 dapat di lihatlebih dari separuh (53,5%) ibu hamil perokok
pasif mempunyai kadar MDA 1,47 – 3,27nmol/ml di Kabupaten Padang Pariaman.
5.2.2 Plasenta
Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Ukuran PlasentaBayi Baru Lahir di KabupatenPadang Pariaman
No Plasenta f %
1 Tidak Normal 18 41,9
2 Normal 25 58,1
Jumlah 43 100
Dari tabel 5. 3 dapat 41,9% keadaan plasenta bayi baru lahir adalah tidak normal diKabupaten Padang Pariaman.
Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Berat PlasentaBayi Baru Lahir di KabupatenPadang Pariaman
No Berat Plasenta (gr) f %
1 < 500 17 39,5
2 500-600 26 60,5
Jumlah 43 100
Berdasarkan tabel 5.4 dapat di lihat39,5% berat plasenta bayi baru lahir < 500 gr diKabupaten Padang Pariaman.
-
8/20/2019 Pengaruh-Perokok-Pasif-Terhadap-Plasenta-Berat-Badan-Lahir-Apgar-Score-Bayi-Baru-Lahir-Pada-Ibu-Hamil-di-Kabup…
http:///reader/full/pengaruh-perokok-pasif-terhadap-plasenta-berat-badan-lahir-apgar-score-bayi-baru-lahir-pada-ib… 6/13
Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Tebal PlasentaBayi Baru Lahir di KabupatenPadang Pariaman
No Diameter Plasenta (cm) f %
1 < 2 3 6,9
2 > 2 40 93,1
Jumlah 43 100
Berdasarkan tabel 5.5 dapat di lihat6,9% tebal plasenta bayi baru lahir diKabupaten Padang Pariaman < 2 cm.
Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi DiameterPlasenta Bayi Baru Lahir diKabupaten Padang Pariaman
No Diameter (cm) f %
1 < 16 15 34,8
2 16-20 28 65,2
Jumlah 43 100
Berdasarkan tabel 5.6 dapat di lihat 34,8
% diameter plasenta bayi baru lahir diKabupaten Padang Pariaman < dari 16 cm.
5.2.3. Berat Badan Bayi Baru Lahir
Tabel 5.7 Distribusi Frekuensi Berat Badan BayiBaru Lahir di Kabupaten Padang
Pariaman
No Berat Badan Lahir f %
1 BBLR 16 37,2
2 Normal 27 62,8
Jumlah 43 100
Berdasarkan tabel 5.7 dapat di lihat37,2 % berat badan lahir adalah berat badanlahir rendah Kabupaten Padang Pariaman
5.3.3. Apgar Score Bayi Baru Lahir
Tabel 5.8 Distribusi Frekuensi Apgar Score BayiBaru Lahir di Kabupaten PadangPariaman
No Apgar Score Bayi Baru
Lahir
f %
1 Aspiksia Berat 6 14,0
2 Aspiksia ringan 14 32,5
3 Normal 23 53,5
Jumlah 43 100
Berdasarkan tabel 5.8 dapat di lihat32,5% apgar score bayi baru lahir denganaspiksia ringan di Kabupaten Padang Pariaman.
5.3 Analisis Bivariat
5.3.1 Pengaruh Perokok Pasif terhadap
Plasenta Bayi Baru Lahir
Pengaruh perokok pasif terhadap plasenta bayi baru lahir dapat dilihat pada tabel
berikut :
Tabel 5.9 Pengaruh Perokok Pasif Terhadap
Plasenta Bayi Baru Lahir
Plasenta Perokok Pasif Jumlah
Ya Tidak
n % n % n %
Tidaknormal
15 83,3 3 16,7 18 100
Normal 8 32,0 17 68,0 25 100
Jumlah 23 53,5 20 46,5 43 100
-
8/20/2019 Pengaruh-Perokok-Pasif-Terhadap-Plasenta-Berat-Badan-Lahir-Apgar-Score-Bayi-Baru-Lahir-Pada-Ibu-Hamil-di-Kabup…
http:///reader/full/pengaruh-perokok-pasif-terhadap-plasenta-berat-badan-lahir-apgar-score-bayi-baru-lahir-pada-ib… 7/13
Dari tabel 5.10 dapat dilihat persentase plasenta bayi yang tidak normal dari ibu hamildengan perokok pasif lebih besar dibandingkandengan plasenta normal perokok pasif yaitu
83,3%. Hasil uji statistik di dapat p=0,003 berarti terdapat ada hubungan perokok pasifyang bermakna terhadap plasenta bayi baru lahirdi Kabupaten Padang Pariaman. Hasil ujistatistik menggunakan uji T didapatkan nilai p=0,015 berarti ada pengaruh perokok pasifdengan plasenta bayi baru lahir.
5.3.2 Pengaruh Perokok Pasif Terhadap
Berat Badan Bayi Baru Lahir
Pengaruh perokok pasif terhadap berat badan bayi baru lahir di Kabupaten Padang Pariamandapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 5.10 Pengaruh Perokok Pasif TerhadapBerat Badan Bayi Baru Lahir diKabupaten Padang Pariaman
Berdasarkan tabel 5.10 dapat dilihat persentase bayi yang lahir dengan BBLR lebih besar persentasenya pada ibu hamil dengan perokok pasif dibandingkan dengan berat badan lahirnormal pada ibu hamil perokok pasif (81,2%).Hasil uji statistik di dapat p=0,013 berartiterdapat ada pengaruh perokok pasif yang bermakna terhadap berat badan lahir diKabupaten Padang Pariaman. Hasil uji statistikmengunakan Uji T didapatkan nilai p= 0,02, berarti ada pengaruh perokok pasif terhadap berat badan lahir.
5.3.3 Pengaruh Perokok Pasif Terhadap
Apgar Score Bayi Baru Lahir
Pengaruh perokok pasif terhadap Apgar Score bayi baru lahir di Kabupaten padang Pariaman
dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 5.11 Pengaruh Perokok Pasif TerhadapApgar Score Bayi Baru Lahir diKabupaten padang Pariaman
Dari tabel 5.12 dapat dilihat persentase keadaanapgar score bayi baru lahir lebih besar persentasenya (78,6 %) pada aspiksia ringan ibuhamil perokok pasif dibandingkan denganaspiksia berat dan normal. Hasil uji statistik didapat p=0,027 berarti terdapat ada pengaruh perokok pasif yang bermakna terhadap apgar score Bayi Baru Lahir di Kabupaten PadangPariaman. Hasil uji statistik menggunakan uji Tdidapatkan hasil nilai p = 0,040 berarti ada pengaruh perokok pasif terhadap apgar score bayi baru lahir.
Pembahasan
6.1. Perokok Pasif
Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat lebih dari separuh (53,5%) ibu hamil
trimester ke III dengan perokok pasif diKabupaten Padang Pariaman.
Prevalensi perokok pasif cenderungmengalami peningkatan seiring dengan
peningkatan prevalensi perokok, di Indonesia
lebih separuh (57%) rumah tangga mempunyaisedikitnya satu orang perokok, dan hampir
BeratBadanLahir
Perokok Pasif Jumlah
Ya Tidak
n % n % n %
BBLR 13 81,2 3 18,8 16 100
Normal 10 37,0 17 63,0 27 100
Jumlah 23 53,5 20 46,5 43 100
Apgar Score Bayi Baru Lahir
Perokok Pasif Jumlah
Ya Tidak
n % n % n %
Aspiksia Berat 4 66,7 2 33,3 6 100
Aspiksia Ringan 11 78,6 3 21,4 14 100
Normal 8 34,8 15 65,2 23 100
Jumlah 23 53,5 20 46,5 43 100
-
8/20/2019 Pengaruh-Perokok-Pasif-Terhadap-Plasenta-Berat-Badan-Lahir-Apgar-Score-Bayi-Baru-Lahir-Pada-Ibu-Hamil-di-Kabup…
http:///reader/full/pengaruh-perokok-pasif-terhadap-plasenta-berat-badan-lahir-apgar-score-bayi-baru-lahir-pada-ib… 8/13
semua perokok (91,8%) merokok di rumah.Prevalensi perokok pasif di Indonesia perempuan 66%. Di setiap provinsi di Indonesia perokok pasif pada perempuan lebih tinggidaripada laki-laki. Prevalensi perokok pasif pada perempuan yang telah kawin mencapai 70,4%(Survei Kesehatan Nasional (Susenas), 2003).
Menurut Dalager et al,. 1986,
perokok pasif mempunyai peluang yang
lebih tinggi dari perokok aktif. Hal ini
disebabkan perokok pasif akan menghisap
arus samping yang keluar dari ujung rokok
yang terbakar dan arus utama. Arus
samping lebih banyak dari asap arus utama.
Asap rokok bisa bertahan di dalam ruangan
beberapa lama setelah rokok dimatikan
oleh perokok.
Selama kehamilan ibu hamil
biasanya terpapar oleh asap rokok oleh
pasangannya, keluarga atau rekan kerja.
Sesuai dengan Wdowiak, 2009, perokok
aktif maupun pasif selama kehamilan
kondusif untuk terjadinya gangguan
kehamilan.
Bedasarkan hasil penelitian wanita
hamil trimester III dikabupaten padang
pariaman 44,9 % terpapar asap rokokdirumah yaitu dari suami & keluarga yang
tinggal serumah, sebesar 9,3 % ditempat-
tempat umum & dilingkungan kantor.Berdasarkan hasil pemeriksaan kadar
malonialdehide (MDA) ibu hamil perokok pasif
lebih tinggi dari pada ibu hamil yang tidak perokok pasif, rata-rata kadar MDA ibu hamilyaitu 1,72 nmol/ml.
Kadar MDA ibu hamil perokok
pasif dan tidak perokok pasif masih dalam
batas normal yaitu < 4 nmol/ml. Sesuaidengan penelitian Bekti S, 2010, kadar
MDA pada ibu hamil kehamilan normal
adalah 2,4 – 4,87 nmol/ml.Kadar MDA ibu hamil masih dalam
batas normal, hal ini dipengaruhi oleh faktor lainyang mempenagruhi kadar MDA, salah satunyaantioksidan. Antioksidan merupakan senyawayang menetralkan dan melawan bahan toksik,serta menghambat terjadinya oksidasi selsehingga kerusakan sel dapat dikurangi.
Tubuh manusia menghasilkan
antioksidan, tetapi tidak cukup kuat untuk
menetralkan radikal bebas yang dihasilkansetiap hari sehingga perlu anti oksidan dari luaryaitu antioksidan alami yang bisa didapat daritanaman atau hewan. Menurut Khifli, et al,. pada tumbuhan terdapat senyawa antioksidanyang dapat menghalangi kerusakan oksidatifmelalui reduksi radikal bebas dan bisamenangkap oksigen.
Berdasarkan hasil penelitian tidakterdapat peningkatan kadar MDA pada ibuhamil perokok pasif. Selain nitrogen oksida,kandungan asap rokok yang lain yaitukarbonmonoksida (CO). Kandungannya didalam asap rokok 2-6%. Karbon monoksidamempunyai daya pengikat (afnitas) denganhaemoglobin (Hb) sekitar 200 kali lebih kuat
dari pada daya ikat oksigen (O2) dengan
hemoglobin (Hb). Dalam waktu paruh 4-7 jam
sebanyak 10% dari Hb dapat terisi oleh karbonmonoksida (CO) dalam bentuk COHb, danakibatnya sel darah merah akan kekurangan
oksigen yang akhirnya sel tubuh akankekurangan oksigen. Pengurangan oksigen
dalam jangka waktu yang panjang akanmengakibatkan pembuluh darah akan terganggu
karena menyempit.
Hal ini akan mengakibatkan kematian
sel karena kekurangan oksigen, begitupundengan pembuluh darah pada rahim, sehingga bias menyebabkan asupan oksigen dari ibumelalui plasenta berkurang ke janin sehinggamempengaruhi perkembangan plasenta, berat badan lahir, apgar score bayi baru lahir.
Menurut Susana, 2003, selainkarbonmonoksida, didalam asap rokok pada arussamping yang terhisap oleh perokok pasifmengandung nikotin lebih banyak dari pada arusutama. Kadar nikotin yang dilepaskan ke
lingkungan lebih banyak dari pada nikotin yangdihisap oleh perokok. Perbandingan jumlahnikotin dalam asap arus samping lebih banyak 4-6 kali dari pada asap arus utama.
6.2. Pengaruh Perokok Pasif terhadap
Plasenta di Kabupaten Padang
Pariaman
Berdasarkan hasil penelitian pada ibuhamil trimester III dapat dilihat persentase
plasenta bayi yang tidak normal dari ibu hamildengan perokok pasif lebih besar dibandingkan
dengan plasenta normal perokok pasif yaitu83,3%. Hasil uji statistik di dapat p=0,003
-
8/20/2019 Pengaruh-Perokok-Pasif-Terhadap-Plasenta-Berat-Badan-Lahir-Apgar-Score-Bayi-Baru-Lahir-Pada-Ibu-Hamil-di-Kabup…
http:///reader/full/pengaruh-perokok-pasif-terhadap-plasenta-berat-badan-lahir-apgar-score-bayi-baru-lahir-pada-ib… 9/13
berarti terdapat ada pengaruh perokok pasifterhadap plasenta bayi baru lahir di KabupatenPadang Pariaman.
Menurut Halliwel and Gutteridge, 1999,asap rokok mengandung oksidan dan radikal
bebas yang diperkirakan jumlahnya 1015 -10 18 molekul radikal bebas setiap hisapan rokok.Radikal bebas yang terkandung dalam asaprokok dapat merusak membran sel. Radikalhidroksi dapat menimbulkan peroksidasi lipid. Malonialdehid merupakan produk akhir dari peroksidasi lipid dan mengambarkan terjadinyastress oksidatif.
Hal ini sesuai dengan penelitian Bekti,2011, stress oksidatif pada plasenta dan sistem
sirkulasi menyebabkan disfungsi dan kerusakan
sel endotel. Stres oksidatif di plasentamenyebabkan gangguan pertumbuhan janin.
Berdasarkan hasil pemeriksaan kadar
malonialdehide (MDA) ibu hamil perokok pasiflebih tinggi dari pada ibu hamil yang tidak
perokok pasif, rata-rata kadar MDA ibu hamilyaitu 1,72 nmol/ml. Kadar MDA ibu hamil perokok pasif dan tidak perokok pasif masihdalam batas normal yaitu < 4 nmol/ml. Berartitidak terjadi peningkatan kadar MDA yangdiakibatkan oleh asap rokok yangmempengaruhi ukuran plasenta bayi baru lahir.
Menurut Simpkin, 2009, selain asaprokok, ada faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan plasenta. Konsumsi kafein selamahamil dan status gizi ibu hamil, riwayat penyakitinfeksi dan riwayat hiperemesis gravidarum.Sesuai dengan penelitian Dewi, 2011 pada ibuhamil di Kabupaten Padang Pariaman, terdapathubungan yang signifikan antara konsumsikafein dengan berat plasenta, dengan nilai p =0,003.
Berdasarkan hasil penelitian masih adasebesar 32,0 % ibu hamil perokok pasif denganukuran plasenta normal. Hal ini bisa dipengaruhioleh status nutisi ibu hamil yang dapat
ditentukan salah satunya dari kenaikan berat badan ibu selama hamil. Kenaikan rata-rata
berat badan ibu hamil perokok pasif dengan plasenta normal yaitu 10 kg.
Sedangkan kenaikan rata-rata berat badan ibu hamil yang perokok pasif di
Kabupaten Padang Pariaman yaitu mulai daritrimester I sampai dengan awal trimester III
adalah 9,6 kg. Hal ini menunjukan status giziibu hamil baik. Sesuai dengan Prawirohardjo,2000, kenaikan berat badan ibu selama hamilyaitu 6-12 kg.
Sesuai dengan penelitian Sari, 2011,
pada ibu hamil di Kabupaten Padang Pariaman,ada hubungan yang signifikan antara konsumsikalori ibu selama hamil terhadap ukuran plasenta bayi baru lahir.
6.3. Pengaruh Perokok Pasif terhadap Berat
Badan Bayi Baru Lahir
Berdasarkan hasil penelitian bayi yanglahir dengan BBLR lebih besar persentasenya pada perokok pasif yang terpapar dibandingkan
dengan berat badan lahir normal dan terpapar
dengan perokok pasif (81,2%). Hasil uji statistikdi dapat p=0,013 berarti terdapat ada pengaruh perokok pasif terhadap berat badan lahir diKabupaten Padang Pariaman.
Berdarkan laporan US Department of Health and Human Services of May 2004, perempuan hamil yang terhisap asap rokokselama kehamilan memiliki dua kali lipat risiko bayi berat lahir rendah dibandingkan tidakterhisap asap rokok wanita hamil.
Hal ini didukung penelitian Irnawati,,
2010, ibu hamil perokok pasif yang terhisapasap rokok 1-10 batang sehari berisiko 2,4 kalimelahirkan bayi dengan berat lahir rendahdengan nilai OR = 2,42, dibandingkan denganibu hamil perokok pasif yang terhisap asaprokok > 11 batang sehari beresiko 3,1 kalimelahirkan bayi dengan berat lahir rendah.
Menurut Avenue, 2009, ibu hamil bukan
perokok yang terpapar asap rokok cenderungmelahirkan bayi yang memiliki berat lahir rata-
rata berkurang. Paparan asap rokok jugameningkatkan risiko berat lahir di bawah 2.500gram sebesar 22 %.
Penelitian yang dilakukan Ferninanda et
al, 1990, tentang efek dari perokok pasif selamakehamilan, di dapatkan hasil ada penurunanrata-rata 16 gr berat badan bayi baru lahir dariibu hamil perokok pasif dengan nilai p=0,007
Berdasarkan hasil pemeriksaan kadarmalonialdehide (MDA) ibu hamil perokok pasif
lebih tinggi dari pada ibu hamil yang tidak perokok pasif, rata-rata kadar MDA ibu hamil
-
8/20/2019 Pengaruh-Perokok-Pasif-Terhadap-Plasenta-Berat-Badan-Lahir-Apgar-Score-Bayi-Baru-Lahir-Pada-Ibu-Hamil-di-Kabup…
http:///reader/full/pengaruh-perokok-pasif-terhadap-plasenta-berat-badan-lahir-apgar-score-bayi-baru-lahir-pada-i… 10/13
yaitu 1,72 nmol/ml. Kadar MDA ibu hamil
perokok pasif dan tidak perokok pasif masih
dalam batas normal yaitu < 4 nmol/ml. Di
dukung penelitian yang dilakukan Bekti S, 2010,
kadar MDA pada ibu hamil normal adalah 2,4 –
4,87 nmol/ml. Berarti tidak terjadi peningkatankadar MDA yang diakibatkan oleh asap rokok
yang mempengaruhi berat badan bayi baru
lahir.
Berdasarkan hasil penelitian
terdapatnya 37,0 % ibu perokok pasif
melahirkan bayi dengan berat normal. Selain
asap rokok banyak faktor yang mempengaruhi
berat badan lahir, menurut Setyowati, 1996,
faktor-faktor yang mempengaruhi adalah status
nutrisi, faktor janin dan faktor lingkungan.
Faktor lain yang mempengaruhi
kenaikan berat badan bayi lahir yaitu status
nutisi ibu hamil, yang dapat ditentukan salah
satunya dari kenaikan berat badan ibu selama
hamil.
Kenaikan rata-rata berat badan ibu
hamil yang perokok pasif di Kabupaten Padang
Pariaman yaitu mulai dari trimester I sampai
dengan awal trimester III adalah 9,6 kg. Hal ini
menunjukan status gizi ibu hamil baik. Sesuaidengan Prawirohardjo, 2000, kenaikan berat
badan ibu selama hamil yaitu 6-12 kg.
Sesuai dengan penelitian Abeer, 2010,
kenaikan berat badan selama hamil dengan
berat badan lahir ada pengaruh yang signifikan
dengan nilai p= 0,037. Hal di dukung dengan
penelitian Sari, 2011, pada ibu hamil di
Kabupaten Padang Pariaman, ada hubungan
yang signifikan antara konsumsi kalori ibu
selama hamil terhadap berat badan bayi baru
lahir.
6.4 Pengaruh Perokok Pasif terhadap Apgar
Score Bayi Baru Lahir
Berdasarkan hasil penelitian ditemukan
lebih dari separuh (78,6%) apgar score bayi baru
lahir adalah aspiksia ringan di Kabupaten
Padang Pariaman.
Penelitian yang dilakukan oleh Abeer,
2010, ada efek yang signifikan ibu hamilperokok pasif dengan apgar score bayi baru
lahir dengan nilai p=0,037, dimana apgar score
bayi lahir dari ibu perokok pasif pada menit
pertama 7-9.
Sesuai dengan penelitian Elizabeth, 2010,
ada efek yang signifikan antara ibu hamil
perokok pasif dengan penurunan apgar score
bayi baru lahir yaitu ,dengan nilai p=0,001.
Nikotin dalam asap rokok mengurangi aliran
darah dari rahim ke plasenta, sehingga
mengurangi aliran darah ke bayi.
Selain nikotin kandungan asap rokok
yang mempengaruhi adalah karbomonoksida,
yang di dalam asap rokok sekitar 2-6%. Karbon
monoksida pada paru-paru mempunyai daya
pengikat dengan haemoglobin (Hb) sekitar 200
kali lebih kuat dari pada daya ikat oksigen (O2)dengan hemoglobin (Hb). Dalam waktu paruh 4-
7 jam sebanyak 10% dari Hb dapat terisi oleh
karbon monoksida (CO) dalam bentuk COHb,
dan akibatnya sel darah merah akan
kekurangan oksigen yang akhirnya sel tubuh
akan kekurangan oksigen.
Pengurangan oksigen dalam jangka
waktu yang panjang akan mengakibatkan
pembuluh darah akan terganggu karena
menyempit . Hal ini akan mengakibatkankematian sel karena kekurangan oksigen. Hal ini
bisa menyebabkan vasokonstriksi sirkulasi utero
plasenta yang akan mengakibatkan asupan
nutrisi dan oksigen ke janin berkurang selama
kehamilan.
Berdasarkan hasil pemeriksaan kadar
malonialdehide (MDA) ibu hamil perokok pasif
lebih tinggi dari pada ibu hamil yang tidak
perokok pasif, rata-rata kadar MDA ibu hamil
yaitu 1,72 nmol/ml. Kadar MDA ibu hamil
perokok pasif dan tidak perokok pasif masih
dalam batas normal yaitu < 4 nmol/ml. Di
dukung dengan penelitian yang dilakukan Bekti
S, 2010, kadar MDA pada ibu hamil normal
adalah 2,4 – 4,87 nmol/ml. Berarti tidak terjadi
peningkatan kadar MDA yang diakibatkan oleh
asap rokok yang mempengaruhi berat apgar
score bayi baru lahir.
Menurut Setyowati, 1996, selain rokok
faktor-faktor yang mempengaruhi apgar score
bayi baru lahir salah satunya adalah konsumsi
kafein. Berdasarkan hasil penelitian Dewi, 2010,
-
8/20/2019 Pengaruh-Perokok-Pasif-Terhadap-Plasenta-Berat-Badan-Lahir-Apgar-Score-Bayi-Baru-Lahir-Pada-Ibu-Hamil-di-Kabup…
http:///reader/full/pengaruh-perokok-pasif-terhadap-plasenta-berat-badan-lahir-apgar-score-bayi-baru-lahir-pada-i… 11/13
di Kabupaten Padang Pariaman nilai p=0,001,
ada hubungan yang signifikan antara konsumsi
kafein selama hamil terhadap penurunan apgar
score bayi baru lahir.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang
pengaruh perokok pasif terhadap plasenta,
berat badan bayi, apgar score pada ibu hamil di
Kabupaten Padang Pariaman dapat disimpulkan
sebagai berikut ini :
7.1.1 Lebih dari separuh (53,5%) ibu hamil
trimester ke III adalah perokok pasif diKabupaten Padang Pariaman.
7.1.2 Kurang dari separuh (41,9) keadaan plasenta bayi baru lahir adalah tidaknormal di Kabupaten Padang Pariaman.
7.1.3 Kurang dari separuh (37,2 %) berat badan lahir bayi adalah berat badanlahir rendah Kabupaten PadangPariaman.
7.1.4 Kurang dari separuh (32,5%) apgar score bayi baru lahir dengan aspiksiaringan di Kabupaten Padang Pariaman.
7.1.5. Ada pengaruh perokok pasif dengan plasenta bayi baru lahir pada ibu hamildi Kabupaten Padang Pariaman, nilai p= 0,003
7.1.6. Ada pengaruh perokok pasif dengan berat badan bayi baru lahir pada ibu
hamil di Kabupaten Padang Pariaman,nilai p = 0,013
7.17. Ada pengaruh perokok pasif denganapgar score bayi baru lahir pada ibu
hamil di Kabupaten Padang Pariaman,nilai p = 0,027
7.2 Saran
7.2.1. Penelitian ini mempunyai kekurangan jenis rokok yang terhisap oleh ibu hamil
tidak bersifat homogen. Untukhal ini perlu dilakukan penelitian pengaruh perokok pasif terhadapkehamilan dengan jenis rokok yanghomogen dengan jenis dan desain
penelitian yang berbed
DAFTAR PUSTAKA
Abeer, 2010, Efek obesitas maternal dan
neonatal perokok pasif pada sel
darah merah, Internasional Jurnal
Gizi dan Kesehatan Masyarakat, Vol
3, No.1.
Aditama, 1997. Rokok Dan Kesehatan.
Edisi 3. Penerbit Universitas
Indonesia.
Amstrong BK,1984, Merokok dan
Kesehatan: Jakarta
Bekti S, 2008, Kadar mda dan hsp 70 pada
plasenta penderita preeklampsia,
Makara, kesehatan, vol. 12, no. 2,
Desember 2008: 93-95
Casey BM , 2001. "The continuing value of
the Apgar score for the assessment
of newborn infants". N Engl J Med.
344 (7): 467 – 471.
Curtis.G, 1999.Kehamilan diatas usia 30,
Arcan: Jakarta
Dewi, 2011. Hubungan Konsumsi Kafein
dengan Plasenta, Berat Badan
Lahir, Apgar Score di Kabupaten
Padang Pariaman.
Drastyawan,dkk, 2001, Pengaruh Asap
Rokok Terhadap Saluran Nafas.
Jurnal Persahabatan Ilmiah
Kesehatan.
De Zwart LL, Meerman JHN, Commandeur
JNM, Vermulen NPE. Biomarker of
free radical damage. Application in
experimental animals and humans.
Free Rad Biol Med 1998; 26: 202-26
Eko,Budiarto.2001. Biostatistik Untuk
Kedokteran dan Kesehatan
Masyarakat. Jakarta : EGC
Elizabeth, 2010, Liljana L, NevenaPehcesva,Gabriela T,”Tobacco
http://id.wikipedia.org/wiki/2001http://id.wikipedia.org/wiki/2001
-
8/20/2019 Pengaruh-Perokok-Pasif-Terhadap-Plasenta-Berat-Badan-Lahir-Apgar-Score-Bayi-Baru-Lahir-Pada-Ibu-Hamil-di-Kabup…
http:///reader/full/pengaruh-perokok-pasif-terhadap-plasenta-berat-badan-lahir-apgar-score-bayi-baru-lahir-pada-i… 12/13
Influence on the Neonatal
Outcome” , Italian Journal of Public
Health.
Finster M , 2005. "The Apgar score has
survived the test of time". Anesthesiology 102 (4): 855 – 857.
Ferdinanda, et al,.2010. “ Effect of Passive
Smoking During Pregnancy on
Selected Perinatal Parameters.
International Journal of
Epidemiology”
Ganong, William F.1998. Buku Ajar
Fisiologi Kedokteran. Jakarta : EGC.
Hal 644.
Guyton Arthur C, Buku Ajar FisisologiKedokteran. 2007, EGC: Jakarta
Goelam, S.A, 1990. Ilmu Kebidanan Bagian
Fisiologis , Jilid I, Jakarta : Balai
Pustaka
Halliwel, B dan Gutteridge. 1999. Free
Radical in Biology and Medicine.
Oxford : Oxford Science
Publication. Hal 40-46.
Hendromartono S.2000, Peran Radikal
Bebas terhadap Komplikasi
Vaskuler . Majalah Penyakit Dalam
Udayana;1:89-92
Harianto A, Indarso F, Etika R, Damanik
SM. Manifestasi klinis dan
penanganansepsis neonaturum.
Dalam : Permono B, Soeparto P,
Kaspan F, Soegiyanto S,Soejoso DA,
Narendra MB, Noer MS, editor.Kapita Selekta Ilmu Kesehatan
Anak.2002. hal.121-8.
Irnawati, dkk, 2011, ,Passive smoking
pregnancy, The Indonesian Journal of
Clinical Nutrition.Vol 8, No.2
Karen & Thomas, 2006, Principles of
Toxicology. 2nd edition. New York.
Khoury, JC, Miodovnik M, Buncher, CR,
Kalkwafr, H., McElvy S., Khoury
PR, dan Sibai, B, 2004.
"Konsekuensi dari merokok dan
konsumsi kafein selama kehamilan
pada wanita dengan diabetes tipe 1."
Journal of-janin dan Bayi
Pengobatan Ibu
Lameshow, 1997, Sampel Pada Penelitian
Kesehatan , Universitas Gajah Mada
Leonardi-Bee. J, J. Britton, A. Venn.
Secondhand Smoke and Adverse
Fetal Outcomes in Nonsmoking
Pregnant Women: A Meta-analysis .
Pediatrics , 2011
Misra A, Chattopadhayay R, Benarjee S,
2003, Black Tea Prevents cigarette smoke-induced oxidative damage of
protein guinea pigs. Nutrient
Interactions and toxicity :133
Muchtar, R, 2000. Sinopsis Obstetri. Jakarta
: EGC
Prawiroharjo. S, 1999, Ilmu Kebidanan,
Jakarta: EGC
Rasch, V, 2003. " Cigarette Smoking,
Alcohol Consumption, AndCaffeine." Acta Obstetrica
Gynecologica Skandinavia.
Ridwan A, 1997, Journal Epidemiologi
Indonesia, FKM Universitas
Hasanudin
Rozaini. N, 2003. Teknik Sampling.
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Sumatera Utara
Ryelmelda, 2000. Pengaruh Paparan Asap
Rokok terhadap Rhinitis Pada Anak.
Safitri W, 2010, Bahaya Merokok Bagi
Kesehatan, @webmail.umm.ac.id, diakses
15 Januari 2012.
Sari, 2011, Pengaruh Asupan Zat Gizi
Makro dan Mikro terhadap Ukuran
Plasenta, Berat Badan Lahir, Apgar
Score di Kabupaten Pariaman.
-
8/20/2019 Pengaruh-Perokok-Pasif-Terhadap-Plasenta-Berat-Badan-Lahir-Apgar-Score-Bayi-Baru-Lahir-Pada-Ibu-Hamil-di-Kabup…
http:///reader/full/pengaruh-perokok-pasif-terhadap-plasenta-berat-badan-lahir-apgar-score-bayi-baru-lahir-pada-i… 13/13
Sherwood,L, 2001. Fisiologi manusia dari
sel ke sistem. Jakarta: EGC
Simpkin,P, 2009. Panduan lengkap
kehamilan, melahirkan dan bayi.
Jakarta : Arcan
Setyowati T.1996, Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Bayi Lahir dengan
Berat Badan Rendah (Analisa data
SDKI 1994). Badan Litbang
Kesehatan.
Suyanto. Dkk, 2008, Riset Metodologi dan
Aplikasi.Yogyakarta: Mitra Cendikia
Sugiyono,1999, Statistika Untuk Penelitian ,
Bandung :Alfabeta
Sukendro, 2007, Filosofi Sehat Tanpa
Merokok . Pinus Book Publisher.
Suririnah, 2009. Buku pintar kehamilan dan
persalinan. Jakarta: EGC
Suryohudyo, 2000, Kapita Selekta Ilmu
Kedokteran Molekuler , 1st ed
Sagung Seto, Jakarta, hlm 31-34.
Syamsulina R, Widyasn P,1995, Peranan
Antioksidan Ekstrak Buah Merah
(Pandanus Conoideus Lam) sebagai
Hepatoprotektor, Fakultas
Kedokteran Universitas Hang Tuah
Thomas Mj, 1995. The Role of Free Radical
and Antioxidant: How do we know
that they are working. Critical
rewiews in food science and
nutrition, 21-39.
Wiknjosastro,H,2000. Ilmu Kebidanan.
Jakarta : EGC
Wdowiak A and Wiktor H, 2009, Maternal
Pasive Smoking and Neonatal
Health, Department of Obstetrics
and Gynaecology, Medical
University, 20-950 Lublin,
Jaczewskiego 5,
www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/
http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dpassive%2Bsmoking%2Bduring%2Bpregnancy%2Band%2Bapgar%2Bscore%26hl%3Did%26client%3Dfirefox-a%26hs%3DfDl%26sa%3DG%26rls%3Dorg.mozilla:en-US:official%26channel%3Ds%26biw%3D1280%26bih%3D610%26prmd%3Divns&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed%3Fterm%3D%2522Wdowiak%2520A%2522%255BAuthor%255D&usg=ALkJrhjnqNPy5-4V0eoLAz_t6QA9JlCenghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dpassive%2Bsmoking%2Bduring%2Bpregnancy%2Band%2Bapgar%2Bscore%26hl%3Did%26client%3Dfirefox-a%26hs%3DfDl%26sa%3DG%26rls%3Dorg.mozilla:en-US:official%26channel%3Ds%26biw%3D1280%26bih%3D610%26prmd%3Divns&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed%3Fterm%3D%2522Wdowiak%2520A%2522%255BAuthor%255D&usg=ALkJrhjnqNPy5-4V0eoLAz_t6QA9JlCenghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dpassive%2Bsmoking%2Bduring%2Bpregnancy%2Band%2Bapgar%2Bscore%26hl%3Did%26client%3Dfirefox-a%26hs%3DfDl%26sa%3DG%26rls%3Dorg.mozilla:en-US:official%26channel%3Ds%26biw%3D1280%26bih%3D610%26prmd%3Divns&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed%3Fterm%3D%2522Wdowiak%2520A%2522%255BAuthor%255D&usg=ALkJrhjnqNPy5-4V0eoLAz_t6QA9JlCeng