PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN...

125
i PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN PENGAWAS SYARIAH DALAM MEWUJUDKAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE UNTUK MENINGKATKAN KINERJA BANK SYARIAH (Studi Empiris Pada Perbankan Syariah di Jakarta) Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Dewi Megasari NIM: 207082000556 Di Bawah Bimbingan Pembimbing I Pembimbing II Dr. Amilin SE, Ak, M.Si Yusro Rahma SE, M.Si NIP. 197306152005011009 NIP. 198005062008012016 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2010

Transcript of PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN...

Page 1: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/877/1/95309-Dewi Megasari-FEB.pdf · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

i

PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN PENGAWAS

SYARIAH DALAM MEWUJUDKAN GOOD CORPORATE

GOVERNANCE UNTUK MENINGKATKAN KINERJA BANK SYARIAH

(Studi Empiris Pada Perbankan Syariah di Jakarta)

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

Dewi Megasari NIM: 207082000556

Di Bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Amilin SE, Ak, M.Si Yusro Rahma SE, M.Si NIP. 197306152005011009 NIP. 198005062008012016

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2010

Page 2: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/877/1/95309-Dewi Megasari-FEB.pdf · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

ii

Hari ini Rabu Tanggal 2 Juni Tahun Dua Ribu Sepuluh telah dilakukan Ujian

Komprehensif atas nama Dewi Megasari NIM: 207082000556 dengan judul

Skripsi “PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN

PENGAWAS SYARIAH DALAM MEWUJUDKAN GOOD CORPORATE

GOVERNANCE UNTUK MENINGKATKAN KINERJA BANK SYARIAH

(Studi Empiris Pada Perbankan Syariah di Jakarta)”. Memperhatikan

penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah

dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi

pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 2 Juni 2010

Tim Penguji Ujian Komprehensif

Reskino, SE, Ak Rahmawati, SE, MM Penguji II Penguji III

Dr. Yahya Hamja, MM Penguji Ahli

Page 3: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/877/1/95309-Dewi Megasari-FEB.pdf · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

iii

Hari ini Kamis Tanggal 17 Bulan September Tahun Dua Ribu Sepuluh telah

dilakukan Ujian Skripsi atas nama Dewi Megasari NIM 207082000556 dengan

judul skripsi: “Pengaruh Peran Komite Audit dan Dewan Pengawas Syariah

dalam Mewujudkan Good Corporate Governance untuk Meningkatkan

Kinerja Bank Syariah” (Studi Empiris pada Perbankan Syariah di Jakarta).

Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka

skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah.

Jakarta, 17 September 2010

Tim Penguji Ujian Skripsi

Dr. Amilin, SE, Ak, M.Si Yusro Rahma, SE, M.Si Pembimbing I Pembimbing II

Prof. Dr. Abdul Hamid, MS Reskino, SE, Ak, M.Si

Penguji Ahli I Penguji Ahli II

Page 4: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/877/1/95309-Dewi Megasari-FEB.pdf · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

iv

Daftar Riwayat Hidup

I. INDETITAS PRIBADI 1. Nama : Dewi Megasari 2. Tempat & Tgl. Lahir : Lampung, 5 Februari 1985 3. Agama : Islam 4. Alamat : Komp.Ciputat Baru Jl.Mercury E/A 72 5. Telepon : 085714073792 / 021-44677416 6. Email : [email protected]

II. PENDIDIKAN

1. SD : (1991–1997) Cacaban 2 Magelang 2. SMP : (1997–2000) SLTP N 6 Magelang 3. SMA : (2000–2003) SMU Muhammadiyah 4 Jogja 4. D3 : (2003–2006) AA YKPN Jogjakarta 5. S1 : (2007-2010) UIN Syarif Hidayatullah

III. LATAR BELAKANG KELUARGA 1. Ayah : Masrum 2. Tempat & Tgl. Lahir : Lampung, 13 Mei 1960 3. Alamat : Komp. Ciputat Baru Jl.Mercury E/A 72

Ciputat 4. Ibu : Indah Nuryati 5. Tempat & Tgl. Lahir : 24 Mei 1962 6. Alamat : Komp. Ciputat Baru Jl.Mercury E/A 72

Ciputat 7. Anak Ke dari : 1 dari 3 saudara

Page 5: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/877/1/95309-Dewi Megasari-FEB.pdf · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

v

Influence the Role of Audit Committees and Boards of Supervisors of Sharia in Achieving Good Corporate Governance to Enhance the Performance of Islamic Bank

By:

Dewi Megasari

ABSTRACT

The purposes of this study are to determine the role of audit committees and Sharia Supervisory Board in achieving good corporate governance in Islamic Banking. In this study, primary data in the form of dissemination of the questionnaire conducted in Jakarta with the respondent's office employees who worked at the Islamic bank. Determination of the samples was done using convenience sampling method. Questionnaire distributed numbered eighty-but again only sixty-three and sixty can be processed. Analyzing the data for hypothesis testing conducted by path analysis.

Results showed that the variables of the audit committee and board of trustees Islamic influence on good corporate governance and audit committee variables and good corporate governance influence performance of Islamic bank, while the sharia supervisory board did not influence the performance of Islamic bank.

Keyword : Audit Committees, Sharia Supervisor Board, Good Corporate Governance and Performance of Islamic Bank.

Page 6: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/877/1/95309-Dewi Megasari-FEB.pdf · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

vi

Pengaruh Peran Komite Audit dan Dewan Pengawas Syariah dalam Mewujudkan Good Corporate Governance untuk Meningkatkan Kinerja Bank Syariah

Oleh:

Dewi Megasari

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peranan komite audit dan Dewan Pengawas Syariah dalam mewujudkan good corporate governance di Perbankan Syariah. Pada penelitian ini digunakan data primer dalam bentuk penyebaran kuesioner yang dilakukan di Jakarta dengan responden karyawan yang bekerja pada kantor bank syariah. Penentuan sampel dilakukan dengan menggunakan metode convenience sampling. Kuesioner yang disebarkan berjumlah delapan puluh tetapi kembali hanya enam puluh tiga dan yang bisa diolah enam puluh. Penganalisisan data untuk pengujian hipotesis dilakukan dengan analisis jalur (Path Analysis).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel komite audit dan dewan pengawas syariah berpengaruh terhadap good corporate governance, dan variabel komite audit dan good corporate governance berpengaruh terhadap kinerja bank syariah, sedangkan dewan pengawas syariah tidak berpengaruh terhadap kinerja bank syariah.

Kata kunci: Komite Audit, Dewan Pengawas Syariah, Good Corporate Governance dan Kinerja Bank Syariah.

Page 7: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/877/1/95309-Dewi Megasari-FEB.pdf · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

vii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Robbil ’Alamin, segala puji dan syukur hanya milik Allah

SWT. Teriring shalawat dan salam kepada junjungan Nabi Muhammad SAW

beserta keluarga dan sahabatnya. Dengan rahmat dan hidayahnya penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul ”Pengaruh Peran Komite Audit dan Dewan

Pengawas Syariah dalam Mewujudkan Good Corporate Governance untuk

Meningkatkan Kinerja Bank Syariah”.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis juga tidak luput dari berbagai

masalah dan menyadari sepenuhnya bahwa keberhasilan yang diperoleh bukanlah

semata-mata hasil usaha penulis sendiri, melainkan berkat bantuan, dorongan,

bimbingan dan pengarahan yang tidak ternilai harganya dari pihak lain, yakni

ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada:

1. Yang tersayang kedua orang tua, ayah dan ibu, mbah putri dan mbah

kakung yang memberikan masukan, motivasi, sandaran dari setiap

permasalahan yang timbul, doa, ridhonya serta kasih sayangnya sehingga

penulis mendapatkan semangat lebih untuk menyelesaikan skripsi ini,

terima kasih atas segala bimbingan, asuhan, kasih sayangnya serta

pengorbanannya dalam hidup penulis selama ini, semoga ilmu yang

didapat penulis selama ini dapat memberikan kontribusi yang besar

nantinya untuk menjaga, membanggakan, mencukupi dan membuat

bangga bapak dan ibu kelak, amin.

2. Terima kasih kepada Keluarga besar Bp. Drs. Hendrisman Rahim, MA,

FSAI atas semua dorongan yang bersifat materil dan spiritual sehingga

penulis dapat menyelesaikan pendidikan ini. Maafkan atas segala

kekhilafan penulis selama ini banyak merepotkan semoga kebaikannya

selama ini diberikan balasan yang berlipat, semoga keluarganya diberikan

anugerah oleh Allah SWT.

Page 8: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/877/1/95309-Dewi Megasari-FEB.pdf · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

viii

3. Terima kasih kepada Keluarga besar Bp. Ir. Mustofa Dwi P. atas segala

bantuan yang diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

dengan baik.

4. Bapak Dr. Amilin., SE., Ak., M.Si sebagai dosen pembimbing I yang telah

bersedia meluangkan waktunya ditengah kesibukannya untuk

membimbing, memberikan banyak masukan mengenai pengembangan

judul skripsi ini serta memberikan arahan dalam penggunaan metode yang

tepat terhadap penelitianyang dilakukan dan memotivasi penulis, semoga

bapak sekeluarga diberikan kesehatan, kasih sayang serta perlindungan

dari Allah SWT, amin. Terima kasih banyak pak.

5. Terima kasih kepada Ibu Yusro Rahma, SE, M.Si sebagai Pembimbing II,

yang telah memberikan masukan, arahan dan bimbingan dari setiap

permasalahan dan kesulitan yang penulis hadapi dalam menyelesaikan

skripsi, semoga allah SWT membalas segala kebaikan.

6. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid sebagai Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

7. Bapak Afif Sulfa, SE., Ak., M.Si dan Ibu Yessy Fitri, SE., Ak., M.Si

sebagai Ketua dan Wakil Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

8. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid dan Ibu Reskino, SE, Ak sebagai dosen

penguji ahli I dan dosen penguji ahli II.

9. Terima kasih kepada seluruh dosen dan karyawan akademik yang telah

memberikan ilmu, bantuan, perhatian dan pelayanan yang telah diberikan.

10. Terima kasih kepada adikku Rita atas segala doa dan bantuannya selama

penulis menyelesaikan skripsi ini.

11. Terima kasih kepada Andi Sutarno yang mencintaiku dan selalu

memberikan semangat yang tak henti-henti, yang setia menemani dari

kebon jeruk-menteng-parung. Terima kasih atas semua pengorbanannya.

12. Terima ksih kepada Wahyu Nugroho W.,SE atas bimbingannya dalam

menentukan judul yang tepat, dan bantuannya dalam menyelesaikan

kesulitan yang penulis hadapi.

Page 9: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/877/1/95309-Dewi Megasari-FEB.pdf · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

ix

13. Terima Kasih kepada Kakak Momon, SE atas segala bantuan yang

diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat waktu.

14. Teman –teman seperjuangan Tomi, Ami, Vera, Mute, Feris, Ifa, semua

teman – teman jurusan akuntansi non reguler yang tidak bisa disebutkan

satu persatu.

Semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda kepada

semua pihak atas bantuan dan amal baik yang telah diberikan kepada penulis

dalam penyusunan skripsi ini sampai dengan selesai. Lebih dari ucapan terima

kasih kepada Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, Allah SWT, semoga

senantiasa mamberikan sinar terang kepada seluruh hamba-Nya dan semoga

aktivitas penulis selalu diberkahi serta penulis selalu diberikan hidayah-Nya.

Akhir kata, penulis mengharapkan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

semua pihak yang memerlukan.

Jakarta, September 2010

Penulis

DAFTAR ISI

Page 10: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/877/1/95309-Dewi Megasari-FEB.pdf · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

x

Lembar Pengesahan Pembimbing Skripsi ........................................... i

Lembar Pengesahan Ujian Komprehensif ........................................... ii

Lembar Pengesahan Ujian Skripsi ........................................................ iii

Daftar Riwayat Hidup ............................................................................ iv

Abstract .................................................................................................... v

Abstrak ..................................................................................................... vi

Kata Pengantar ........................................................................................ vii

Daftar isi ................................................................................................... x

Daftar Tabel ............................................................................................. xii

Daftar Gambar ........................................................................................ xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian ........................................................ 1

B. Perumusan Masalah ................................................................. 6

C. Tujuan Penelitian ..................................................................... 7

D. Manfaat Penelitian ................................................................... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Literatur ................................................................... 9

1. Auditing .............................................................................. 9

2. Komite Audit ...................................................................... 12

3. Dewan Pengawas Syariah ................................................... 19

4. Good Corporate Governance ............................................. 23

5. Kinerja Perbankan Syariah ................................................. 28

B. Keterkaitan Antar Variabel ..................................................... 32

1. Peran komite audit dan dewan pengawas syariah berkontribusi

secara parsial maupun simultan terhadap Good Corporate

Governance ...................................................................... 32

2. Peran komite audit, dewan pengawas syariah dan Good Corporate

Governance berkontribusi secara parsial dan simultan

terhadap kinerja perbankan syariah ................................... 33

Page 11: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/877/1/95309-Dewi Megasari-FEB.pdf · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

xi

C. Hasil Penelitian Sebelumnya .................................................. 34

D. Model Penelitian ..................................................................... 36

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian........................................................ 37

B. Metode Penentuan Sampel....................................................... 37

C. Metode Pengumpulam Data..................................................... 38

D. Metode Analisis ...................................................................... 38

E. Operasional Variabel ............................................................... 47

1. Variabel Eksogen ................................................................ 47

2. Variabel Endogen ................................................................ 48

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Tempat dan Waktu Penelitian ……………………………. 54

2. Karateristik Responden …………………………………… 55

B. Hasil Uji Penelitian

1. Hasil Uji Validitas ………………………………………… 56

2. Hasil Uji Rliabilitas ……………………………………….. 59

3. Hasil Uji Hipotesis ……………………………………….. 60

BAB V Kesimpulan dan Implikasi

A. Kesimpulan …………………………………………………… 86

B. Saran ………………………………………............................. 88

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………... 89

LAMPIRAN …………………………………………………………….. 92

DAFTAR TABEL

Page 12: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/877/1/95309-Dewi Megasari-FEB.pdf · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

xii

No. Tabel Keterangan Hal

2.1 Hasil Penelitian Terdahulu ................................................... 35

3.1 Operasional Variabel Penelitian ........................................... 51

4.1 Data Distribusi Sampel Penelitian ........................................ 54

4.2 Data Sampel Penelitian ......................................................... 55

4.3 Deskriptif Responden ........................................................... 55

4.4 Hasil Uji Validitas Komite Audit ......................................... 56

4.5 Hasil Uji Validitas Dewan Pengawas Syariah ...................... 57

4.6 Hasil Uji Validitas Good Corporate Governance ................ 58

4.7 Hasil Uji Validitas Kinerja Perbankan Syariah .................... 58

4.8 Hasil Uji Reliabilitas ............................................................ 59

4.9 Coefficients – Sub Struktur 1 ............................................... 60

4.10 Correlations – Sub Struktur 1 ............................................. 62

4.11 Anova – Sub Struktur 1 ....................................................... 64

4.12 Summary – Sub Struktur 1 .................................................. 65

4.13 Koefisien Jalur, Kontribusi Langsung, Tidak Langsung,

Kontribusi Total, Kontribusi Komite Audit (X1), dan

Internal Audit (X2) Secara Simultan dan Signifikan

Terhadap Good Corporate Governance (Y) ....................... 68

4.14 Coefficients – Sub Struktur 2 .............................................. 69

Page 13: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/877/1/95309-Dewi Megasari-FEB.pdf · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

xiii

4.15 Correlations – Sub Struktur 2 .............................................72

4.16 Anova – Sub Struktur 2 ....................................................... 76

4.17 Summary – Sub Struktur 2 .................................................. 77

4.18 Koefisien Jalur, Kontribusi Langsung, Tidak Langsung,

Kontribusi Total, Kontribusi Komite Audit (X1),

Internal Audit (X2), dan Good Corporate Governance (Y),

Secara Simultan dan Signifikan Terhadap

Kinerja Perbankan Syariah (Z) ........................................... 80

DAFTAR GAMBAR

Page 14: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/877/1/95309-Dewi Megasari-FEB.pdf · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

xiv

No. Gambar Keterangan Hal

2.1 Skema Kerangka Pemikiran ................................................. 36

3.1 Hubungan Struktur I Variabel X1 dan X2 terhadap Y .......... 42

3.2 Hubungan Struktur II Variabel X1, X2, dan Y terhadap Z ... 43

4.1 Hubungan Kausal Empiris Sub Struktur 1

Variabel X1, X2, terhadap Y .................................................. 67

4.2 Hubungan Kausal Empiris Sub Struktur 2

Variabel X1, X2 dan Y terhadap Z .........................................79

Page 15: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/877/1/95309-Dewi Megasari-FEB.pdf · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN PENGAWAS SYARIAH

DALAM MEWUJUDKAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE UNTUK

MENINGKATKAN KINERJA BANK SYARIAH

(Studi Empiris Pada Perbankan Syariah di Jakarta)

Oleh:

Dewi Megasari 207082000556

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2010

Page 16: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/877/1/95309-Dewi Megasari-FEB.pdf · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian.

Sisi ekonomi adalah sisi yang tidak terpisahkan dari dimensi

kehidupan umat manusia. Sistem yang berkembang di dunia adalah sistem

kapitalisme dan sosialisme yang tampaknya untuk pemerataan dapat

diterima oleh dunia Islam, karena pada lahirnya tidak berbenturan dengan

agama. Tetapi pada kenyataanya kedua sistem di atas tadi mengacu pada

sekularisme murni. Sementara keinginan Islam, disamping mencapai

tujuan-tujuan material harus juga dipertimbangkan faktor nilai, karakter

luhur manusia, keutuhan sosial dan pembalasan Allah di akhirat nanti.

Singkatnya kegiatan-kegiatan ekonomi tidak saja semata-mata untuk

memenuhi kebutuhan-kebutuhan material, tapi terlebih-lebih kegiatan

tersebut haruslah bernilai ibadah di mata Allah SWT.

Sejarah perbankan syariah di Indonesia pada awalnya adalah dengan

munculnya Bank Muamalat Indonesia (BMI) yang pertama kali berlatar

belakang syariah di Indonesia. Melihat monopoli yang dilakukan BMI

sejak tahun 1991-1999, menyebabkan BMI kesulitan untuk mendorong

atau memajukan kinerja banknya. Baru pada pertengahan tahun 1999

muncullah pesaing usaha di bidang perbankan syariah dari bank lain

seperti Bank Syariah Mandiri (BSM), Bank Mega Syariah (BMS). Dengan

adanya pesaing-pesaing tersebut, masyarakat atau nasabah dapat lebih

1

Page 17: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/877/1/95309-Dewi Megasari-FEB.pdf · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

leluasa memilih bank yang sesuai dengan kinerja bank yang bagus.

Mengingat pangsa bank syariah semakin meningkat dari tahun ke tahun

dan umumnya masyarakat Indonesia mayoritas beragama islam. Hal ini

membuktikan bahwa perbankan syariah mempunyai prospek dan potensi

yang sangat besar untuk mengembangkan perbankan syariah.

Kenyataan bahwa perbankan syariah di Indonesia mengalami

perkembangan yang sangat pesat dari tahun ke tahun. Secara Institusional

perjalanan bank syariah pada tahun 2005 dari 3 Bank Umum Syariah

(BUS) dan 19 Unit Usaha Syariah (UUS) sekarang menjadi 6 Bank Umum

Syariah (BUS) dan 25 UUS Unit Usaha Syariah (UUS) pada januari 2010.

Dari segi jaringan kantor, pada tahun 2005 terdapat 550 kantor dan

sekarang menjadi 1346 kantor pada akhir tahun 2005. Hal ini

menyebabkan dalam waktu yang relatif singkat, kinerja bank syariah dapat

meningkat dengan cepat dan baik (Statistik Perbankan Syariah Bank

Indonesia Januari 2010).

Hasil penelitian dan permodelan potensi serta preferensi

masyarakat terhadap bank syariah yang dilakukan BI tahun 2006

menunjukkan tingginya minat masyarakat terhadap perbankan syariah.

Namun, sebagian besar responden mengeluhkan kualitas pelayanan,

termasuk keterjangkauan jaringan yang rendah. Kelemahan inilah yang

coba diatasi dengan office channeling yang didasari Peraturan BI Nomor

8/3/PBI/2006. Aturan ini memungkinkan cabang bank umum yang

2

Page 18: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/877/1/95309-Dewi Megasari-FEB.pdf · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

mempunyai unit usaha syariah melayani produk dan layanan syariah,

khususnya pembukaan rekening, setor, dan tarik tunai (Wibowo,2009:1).

Dari perkembangan itu maka pihak perbankan syariah harus ada

yang mengawasi dan memperhatikan semua unit usaha perbankan syariah.

Oleh karena itu disetiap bank syariah mempunyai komite audit dan dewan

pengawas syariah untuk menilai kepatuhan karyawan bank syariah

terhadap kebijaksanaan, prosedur, dan peraturan-peraturan yang dibuat

bank syariah tersebut. Dengan adanya komite audit dan dewan pengawas

syariah di tiap-tiap bank syariah maka proses atau kegiatan perbankan

yang mereka lakukan akan terawasi dan terkontrol dengan baik sesuai

dengan kebijakan-kebijakan yang ada.

Menurut Marini (2001:207), walaupun di Indonesia komite audit

belum lama diperkenalkan, sebenarnya komite ini sudah sejak lama

dibentuk di negara maju seperti Amerika Serikat, Kanada, dan Inggris. Hal

ini terlihat misalnya pada tahun 1967 American Institute of Certified

Public Accountant (AICPA) menerbitkan sebuah pernyatan yang

merekomendasikan agar setiap perusahaan yang Go Public membentuk

suatu komite yang terdiri dari orang-orang yang bukan merupakan pejabat

perusahaan, yang diberi kewenangan menunjuk auditor independen dan

mengikuti secara terus menerus pelaksanaan kegiatan dari auditor tersebut.

Selanjutnya pada tahun 1973, pasar modal Amerika Serikat tepatnya di

New York Stock Exchange. Per 30 juni 1978, setiap perusahaan domestik

3

Page 19: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/877/1/95309-Dewi Megasari-FEB.pdf · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

yang tercatat di bursa New York Stock Exchange disyaratkan untuk

memiliki komite audit.

Salah satu yang paling menarik adalah kenyataan bahwa hampir

semua perusahaan di Amerika Serikat kini telah mempunyai komite audit,

padahal tidak terdapat satu pun hukum yang mengikat bahwa keberadaan

komite audit tersebut adalah suatu keharusan. Oleh karena itu, pengakuan

perlunya komite audit dapat dipandang sabagai persyaratan pasar

(required by the market), bukan karena adanya kewajiban secara hukum

(required by law).

Fungsi utama para ulama dalam Dewan Pengawas Syariah (DPS)

adalah mengawasi jalannya operasional bank syariah sehari-hari agar

selalu sesuai dengan petunjuk dan ketentuan-ketentuan syari’at Islam. Hal

ini, karena akad/transaksi yang berlaku di dalam sistem perbankan syariah

sangat berbeda dengan akad/transaksi yang berlaku di dalam perbankan

konvensional. Dalam kaitan ini, dalam sistem perbankan syariah

diperlukan garis-garis panduan (guidelines) yang berbeda pula dengan

sistem perbankan konvensional. Garis panduan ini disusun dan ditetapkan

oleh Dewan Syariah Nasional. Selain itu, Dewan Pengawas Syariah (DPS)

harus membuat pernyataan secara berkala (biasanya setiap tahun) bahwa

bank syariah yang diawasi telah berjalan sesuai atau tidak sesuai dengan

syari’at Islam. Pernyataan DPS ini disampaikan dalam buku laporan

tahunan (annual raport) bank yang bersangkutan. Tugas lain Dewan

Pengawas Syariah (DPS) adalah meneliti dan membuat rekomendasi atas

4

Page 20: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/877/1/95309-Dewi Megasari-FEB.pdf · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

produk baru bank syariah yang diawasinya. Dengan demikian, DPS

bertindak sebagai penyaring pertama atas produk yang telah diteliti dan

difatwakan oleh Dewan Syariah Nasional (Antonio,2001:25).

Perubahan yang terjadi pada lingkungan bisnis dan era globalisasi

menuntut dikembangkannya suatu sitem dan paradigma baru dalam

pengelolaan bisnis dan industri. Good Corporate Governance (GCG) atau

yang lebih umum dikenal dengan tata kelola perusahaan yang baik muncul

sebagai satu pilihan yang bukan saja menjadi formalitas, namun suatu

sistem nilai dan best practices yang sangat fundamental bagi peningkatan

nilai perusahaan.

Menurut Wibowo (2009:7) sebagaimana yang terjadi pada bisnis-

bisnis pada lembaga keuangan lainnya, semakin besar volume transaksi

bisnis maka akan semakin besar pula kemungkinan penyalahgunaan

kepercayaan terutama dari sisi penanggung. Oleh karena itu, Perbankan

Syariah sebagai salah satu lembaga keuangan yang berdasar syari'at Islam

menjadi uswah hasanah dalam penerapan Good Corporate Governance

(GCG). Bank-bank syariah harus berada di garda terdepan dalam

implementasi GCG tersebut. Penerapan Good Corporate Govarnance di

bank syariah, tidak saja meningkatkan kepercayaan publik kepada bank

syariah, tetapi juga merupakan bagian dari upaya meningkatkan

kepercayaan masyarakat kepada perbankan nasional.

5

Page 21: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/877/1/95309-Dewi Megasari-FEB.pdf · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

Penelitian ini merupakan kelanjutan dari penelitian yang telah

dilakukan oleh Wiyono (2010). Adapun yang membedakannya adalah

variabel penelitian yang digunakan yaitu: peran komite audit dan dewan

pengawas syariah di dalam bank syariah, sedangkan pada penelitian

sebelumnya tidak adanya peran dewan pengawas syariah dalam mengukur

kinerja bank syariah. Dengan meneliti dari peranan komite audit dan

dewan pengawas syariah dapat terlihat perkembangan bank syariah dengan

melihat sejauh mana pengawasan dan kedisiplinan komite audit dan dewan

pengawas syariah dalam melaksanakan tugasnya untuk meningkatkan

kinerja bank syariah tersebut.

Atas dasar tersebut, peneliti membuat judul yaitu “Pengaruh Peran

Komite Audit dan Dewan Pengawas Syariah dalam Mewujudkan

Good Corporate Governance untuk Meningkatkan Kinerja Bank

Syariah (Studi Empiris pada Perbankan Syariah di Jakarta) ”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian tersebut diatas, permasalahan yang terjadi adalah:

1. Apakah peran komite audit dan dewan pengawas syariah berpengaruh

secara parsial maupun simultan terhadap Good Corporate Governance?

2. Apakah peran komite audit, dewan pengawas syariah dan Good Corporate

Governance berpengaruh secara parsial maupun simultan terhadap kinerja

perbankan syariah?

6

Page 22: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/877/1/95309-Dewi Megasari-FEB.pdf · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Untuk menganalisis peran komite audit dan dewan pengawas syariah

berpengaruh secara parsial maupun simultan terhadap Good Corporate

Governance.

2. Untuk menganalisis peran komite audit, dewan pengawas dan Good

Corporate Governance berpengaruh secara parsial maupun simultan

terhadap kinerja perbankan syariah.

D. Manfaat Penulisan

Terdapat beberapa manfaat yang dapat digunakan melalui penelitian ini,

yaitu:

1. Bagi Komite Audit

Penelitian ini dapat dijadikan masukan agar dalam melakukan pengawasan

dan penilaian dapat memberikan masukan yang sangat baik guna

menerapkan Good Corporate Governance.

2. Bagi Dewan Pengawas Syariah

Memberikan masukan dalam melakukan pengawasan terhadap perbankan

syariah di Indonesia menuju Good Corporate Governance.

3. Bagi Perbankan Syariah

Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi perkembangan kinerja bank

syariah untuk mencapai Good Corporate Governance.

7

Page 23: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/877/1/95309-Dewi Megasari-FEB.pdf · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

4. Bagi Peneliti

Untuk memberikan pengalaman dan pengetahuan yang sangat berarti

tentang peranan komite audit dan dewan pengawas syariah pada bank

syariah yang merupakan salah satu instrumen good corporate governance

pada bank syariah.

8

Page 24: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/877/1/95309-Dewi Megasari-FEB.pdf · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Literatur

1. Pengertian Audit

Akuntansi dan audit memegang peranan penting dalam

memberikan informasi yang bermanfaat bagi pihak yang

membutuhkannya. Elder, Beasly, Arens dan Yusuf (2009;11)

mendefinisikan audit sebagai berikut:

“Auditing is the accummulation and evaluation of evidence about information to determine and report on the degree of correspondence between the information and established criteria. Auditing should be done by a competent and independent person”.

Agoes (2004;3), menyatakan sebagai berikut:

“ Suatu proses pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematik oleh pihak-pihak yang independen terhadap laporan keuangan yang telah disusun oleh manajemen beserta catatan-catatan pembukuan dan bukti-bukti pendukungnya dengan tujuan untuk dapat memberikan pernyataan pendapat atas kewajaran penyajian laporan keuangan tersebut “.

Hall dan Singleton (2007;3) mendefinisikan Audit sebagai berikut:

“Audit adalah proses sistematis mengenai mendapatkan dan mengevaluasi secara objektif bukti yang berkaitan dengan penilaian mengenai berbagai kegiatan dan peristiwa ekonomi untuk memastikan tingkat kesesuaian antara penilaian-penilaian tersebut dan membentuk criteria serta menyampaikan hasilnya ke para pengguna yang berkepentingan”.

Dari definisi tersebut bahwa auditing sangat diperlukan bagi

perusahaan dan dalam auditing sendiri sangat diperlukan orang-orang

9

Page 25: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/877/1/95309-Dewi Megasari-FEB.pdf · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

yang berkompenten dan independen dalam hal auditing. Disamping

itu, auditing harus dilakukan dengan kritis dan sistematis. Karena

semua itu akan dapat menghasilkan informasi yang sangat berguna

bagi semua perusahaan yang memerlukannya.

Untuk melakukan auditing diperlukan standar yang dapat menjadi

acuan dalam audit. Standar tersebut sangat berguna bagi auditor dalam

melakukan audit dan standar merupakan pedoman dalam menjalankan

tanggung jawabnya. Standar tersebut meliputi keahlian dan

independensi seorang auditor. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia

(IAI.2001:150.1) menyebutkan bahwa standar auditing terdiri dari

sepuluh standar yang dikelompokan menjadi tiga kelompok besar,

yaitu: standar umun, standar pekerjaan lapangan, dan standar

pelaporan. Dijelaskan standar auditing sebagai berikut:

a. Standar Umum

1) Audit harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang memiliki

keahlian dan pelatihan teknis yang cukup sebagai auditor.

2) Dalam semua hal yang berhubungan dengan perikatan,

independensi dalam sikap mental harus dipertahankan oleh auditor.

3) Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya, auditor

wajib menggunakan kemahiran profesionalnya dengan cermat dan

seksama.

10

Page 26: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/877/1/95309-Dewi Megasari-FEB.pdf · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

b. Standar Pekerjaan Lapangan

1) Pekerjaan harus direncanakan sebaik-baiknya dan jika digunakan

asisten harus disupervisi dengan semestinya.

2) Pemahaman memadai atas pengendalian intern harus diperoleh

untuk merencanakan audit dan menentukan sifat, saat, dan lingkup

pengujian yang akan dilakukan.

3) Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui inspeksi,

pengamatan, permintaan keterangan, dan konfirmasi sebagai dasar

memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan.

c. Standar Pelaporan

1) Laporan auditor harus menyatakan apakah laporan keuangan telah

disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di

Indonesia.

2) Laporan auditor harus menunjukkan atau menyatakan, jika ada,

ketidakkonsistenan penerapan prinsip akuntansi dalam penyusunan

laporan keuangan periode berjalan dibandingkan dengan penerapan

prinsip tersebut dalam periode sebelumnya.

3) Pengungkapan informatif dalam laporan keuangan harus dipandang

memadai kecuali dinyatakan lain dalam laporan auditor.

4) Laporan auditor harus memuat suatu pernyataan pendapat

mengenai laporan keuangan secara keseluruhan atau suatu asersi

bahwa pernyataan demikian tidak dapat diberikan. Jika pendapat

secara keseluruhan tidak dapat diberikan, maka alasannya harus

11

Page 27: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/877/1/95309-Dewi Megasari-FEB.pdf · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

dinyatakan. Dalam hal nama auditor dikaitkan dengan laporan

keuangan, maka laporan auditor harus memuat petunjuk yang jelas

mengenai sifat pekerjaan audit yang dilaksanakan, jika ada, dan

tingkat tanggung jawab yang dipikul oleh auditor.

Dari standar-standar yang telah disebutkan merupakan acuan bagi auditor

untuk mengaudit dan menetapkan apakah laporan manajemen tersebut

telah sesuai dengan standar yang ada. Oleh karena itu, auditor sangat

memegang teguh standar tersebut.

2. Komite Audit

Berikut ini disajikan definisi mengenai komite audit dari beberapa

sumber refrensi. Menurut Rittenberg dan Scwieger (2001:378)

menyebutkan bahwa pengertian komite audit adalah:

“An audit committee is a subcommittee of the board of directors that is composed of independent, outside directors. The audit committee has oversight responsibility (on behalf of the full board of directors and its stakeholders) for the outside reporting of the company including annual financial statements; risk monitoring and control processes; and both internal and external audit functions.”

Sedangkan menurut Widjaja (2003:4), komite audit adalah suatu komite

yang dibentuk oleh dewan komisaris, yang harus bebas dari pengaruh

manajemen perusahaan dan bersifat independen serta bertanggung jawab

kepada dewan komisaris dalam meningkatkan pengawasan dewan

komisaris terhadap kinerja perusahaan.

Jadi komite audit haruslah terbebas dari segala pengaruh manajemen

perusahaan. Komite audit dengan bekerja secara independen akan

12

Page 28: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/877/1/95309-Dewi Megasari-FEB.pdf · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

menghasilkan kualitas pengawasan yang baik dan akan meningkatkan

kinerja perusahaan dalam menghadapi persaingan usaha.

Komite audit harus bebas dari pengaruh manajemen sehingga dapat

mewujudkan tanggung jawabnya untuk mengevaluasi efektivitas

pengendalian manajemen dan peran auditor eksternal termasuk auditor

internal perusahaan. Selain itu, komite audit juga dapat membantu dewan

komisaris secara keseluruhan dalam masalah-masalah yang berkaitan

dengan laporan keuangan dan kontrol atas operasi keuangan. Mereka juga

dapat memperkuat posisi manajemen dengan memberikan keyakinan

bahwa seluruh langkah-langkah yang mungkin dilakukan telah diambil

untuk memberikan penelaahan independen atas kebijakan-kebijakan

keuangan dan operasi manajemen.

Di dalam komposisi komite audit, seorang komite audit haruslah

merupakan komisaris independen perusahaan tercatat sekaligus merangkap

sebagai ketua komite audit. Anggota lainnya merupakan pihak eksternal

yang independen sekurang-kurangnya satu diantaranya mempunyai

kemampuan di bidang akuntansi atau keuangan.

Dengan adanya komite audit, hasil dari laporan internal auditor

diolah dan dilaporkan oleh komite audit kepada Komisaris Bank atau

Dewan Pengawas di perbankan. Di dalam Peraturan Menteri Negara

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) nomor: PER-05/MBU/2006 tentang

komite audit bagi Badan Usaha Milik Negara yang disebutkan dalam pasal

3 menyebutkan tugas komite audit adalah sebagai berikut:

13

Page 29: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/877/1/95309-Dewi Megasari-FEB.pdf · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

a. Membantu komisaris/dewan pengawas untuk memastikan efektivitas

sistem pengendalian intern dan efektivitas pelaksanaan tugas eksternal

auditor dan internal auditor.

b. Menilai pelaksanaan kegiatan serta hasil audit yang dilaksanakan oleh

satuan pengawas intern maupun auditor eksternal.

c. Memberikan rekomendasi mengenai penyempurnaan sistem

pengendalian manajemen serta pelaksanaannya.

d. Memastikan telah terdapat prosedur review yang memuaskan terhadap

segala informasi yang dikeluarkan BUMN.

e. Melakukan identifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian

komisaris/dewan pengawasan serta tugas-tugas komisaris/dewan

pengawasan lainnya.

Surat Keputusan Ketua Bappepam Nomor: KEP-41/PM/2003

tanggal 2 Desember 2003 (lampiran), pedoman pembentukan komite audit

dan persyaratan keanggotaan komite audit sebagai berikut:

Pedoman Pembentukan Komite Audit

a. Struktur komite audit diangkat dan diberhentikan oleh dewan

komisaris dan dilaporkan kepada rapat umum pemegang saham.

b. Anggota komite audit yang merupakan komisaris indepanden

bertindak sebagai ketua komite audit. Dalam hal komisaris

independen yang menjadi anggota komite audit lebih dari satu orang

maka salah satunya bertindak sebagai komite audit.

14

Page 30: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/877/1/95309-Dewi Megasari-FEB.pdf · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

Persyaratan keanggotaan Komite Audit:

a. Memiliki integritas yang tinggi, kemampuan, pengetahuan, dan

pengalaman yang memadai sesuai dengan latar belakang

pendidikannya, serta mampu berkomunikasi dengan baik.

b. Salah seorang dari anggota komite audit memiliki latar belakang

pendidikan akuntansi dan keuangan.

c. Memiliki pengetahuan yang cukup untuk membaca dan memahami

laporan keuangan.

d. Memiliki pengetahuan yang memadai tentang peraturan perundangan

di bidang pasar modal dan peratuaran perundang-undangan yang

terkait dengannya.

e. Bukan merupakan orang dalam kantor akuntan publik yang

memberikan jasa audit dan atau non audit pada emiten atau

perusahaan publik yang bersangkutan dalam satu tahun terakhir

sebelum diangkat oleh komisaris sebagai mana dimaksud dalam

peraturan Nomor VIII.A.2 tentang independensi akuntan yang

memberikan jasa audit di pasar modal.

f. Bukan merupakan karyawan kunci emiten atau publik yang

bersangkutan dalam satu tahun terakhir sebelum diangkat komisaris.

g. Tidak mempunyai saham, baik langsung maupun tidak langsung pada

emiten atau perusahaan publik. Dalam hal anggota komite audit

memperoleh saham akibat suatu peristiwa hukum maka dalam jangka

15

Page 31: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/877/1/95309-Dewi Megasari-FEB.pdf · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

waktu enam bulan setelah diperolehnya saham tersebut wajib

mengalihkan kepada pihak lain.

h. Tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan emiten atau perusahaan

publik, komisaris, direksi, atau pemegang saham utama emiten atau

perusahaan publik.

i. Tidak memiliki hubungan usaha baik langsung maupun tidak langsung

yang berkaitan dengan saham emiten atau perusahaan publik.

j. Tidak merangkap sebagai anggota komite audit pada emiten atau

perusahaan publik lain pada periode yang sama.

Dalam Forum for Corporate Governance in Indonesia (FGCI) seri

tata kelola perusahaan jilid II (2001:12-13) mengenai peranan dewan

komisaris dan komite audit dalam corporate governance, pada umumnya

komite audit mempunyai tanggung jawab pada tiga bidang, yaitu: laporan

keuangan, tata kelola perusahaan, pengawasan perusahaan. Penjelasan dari

ketiga bidang tersebut adalah sebagai berikut:

a. Laporan Keuangan (financial report)

Tanggung jawab komite audit di bidang laporan keuangan adalah

untuk memastikan bahwa laporan keuangan yang dibuat oleh

manajemen telah memberikan gambaran yang sebenarnya tentang hal-

hal sebagai berikut:

1) Kondisi keuangan.

2) Hasil usaha.

3) Rencana dan komitmen jangka panjang.

16

Page 32: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/877/1/95309-Dewi Megasari-FEB.pdf · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

Ruang lingkup pelaksanaan ini adalah:

1) Merekomendasikan auditor eksternal;

2) Memeriksa hal-hal yang berkaitan dengan auditor eksternal, yaitu;

(a) Surat penunjukan auditor.

(b) Perkiraan biaya audit.

(c) Jadwal kunjungan auditor.

(d) Koordinasi dengan internal audit.

(e) Pengawasan terhadap hasil audit.

(f) Menilai pelaksanaan pekerjaan auditor.

3) Menilai kebijakan akuntansi dan keputusan-keputusan yang

menyangkut kebijaksanaan;

4) Meneliti laporan keuangan (financial statement), yang meliputi:

(a) Laporan tengah tahunan (interim financial statement).

(b) Laporan tahunan (annual financial statement).

(c) Opini auditor dan (management letters).

Khusus tentang penilaian kebijakan akuntansi dan keputusan suatu

kebijaksanaan, dapat dilakukan secara efektif dengan memperoleh

suatu rangkuman yang singkat tentang semua kebijakan akantansi

yang mendasari laporan keuangan yang diperoleh dari pejabat dalam

bidang akuntansi.

b. Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governace)

Tanggung jawab komite audit dalam bidang tata kelola perusahaan

atau corporate governance adalah untuk memastikan bahwa

17

Page 33: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/877/1/95309-Dewi Megasari-FEB.pdf · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

perusahaan telah dijalankan sesuai dengan undang-undang dan

peraturan yang berlaku, ruang lingkup pelaksanaan dalam bidang ini

adalah:

1) Menilai kebijakan perusahaan yang berhubungan dengan

kepatuhan terhadap undang-undang dan peraturan, etika, benturan

kepentingan dan penyelidikan terhadap perbuatan yang merugikan

perusahaan dan kecurangan.

2) Memonitor proses pengadilan yang sedang terjadi maupun yang

ditunda serta yang menyangkut masalah tata kelola perusahaan

dalam hal mana perusahaan menjadi salah satu pihak yang terkait

di dalamnya.

3) Memeriksa kasus-kasus penting yang berhubungan dengan

benturan kepentingan, perbuatan yang merugikan perusahaan, dan

kecurangan.

4) Keharusan auditor internal untuk melaporkan hasil pemeriksaan

tata kelola perusahaan dan temuan-temuan lainnya.

c. Pengawasan Perusahaan (Corporate Control)

Tanggung jawab komite audit untuk pengawasan perusahaan termasuk

di dalamnya pemahaman tentang masalah serta hal-hal yang

berpotensi mengandung resiko dan sistem pengandalian intern serta

memonitor proses pengawasan yang dilakukan oleh auditor internal.

Ruang lingkup audit internal harus meliputi pemeriksaan dan

penilaian tentang kecukupan dan efektivitas sistem pengawasan intern.

18

Page 34: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/877/1/95309-Dewi Megasari-FEB.pdf · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

Jadi, peranan komite audit di dalam bank maupun perusahaan dapat

mengatur dan mengawasi kebijakan komisaris bank atupun perusahaan

agar dapat berjalan sesuai dengan aturan dan keputusan-keputusan dari

komisaris atau dewan pengawas.

3. Dewan Pengawas Syariah

Dewan Pengawas Syariah (DPS) merupakan istilah umum yang

digunakan di Indonesia untuk menyebut institusi pengawasan internal

syariah di bank syariah. Beberapa negara menyebut DPS sebagai shari'a

supersory board (SSB), atau shari'a committee, atau shari'a council.

Menurut Arifin (2005:106) pengertian DPS adalah badan independen yang

ditempatkan oleh Dewan Syariah Nasional (DSN) yang berada pada suatu

bank syariah.

Pengertian DPS menurut Accounting and Auditing Organization

for Islamic Financial Institutions (AAOIFI) dalam Governance Standard

for Islamic Financial Institutions (GSIFI) nomor 1 paragraf 2 dinyatakan

bahwa:

“A shari’a supervisory board is an independent body of specialised jurists in fiqih mua’amalat (Islamic commercial jurisprudence). However, the Shari’a supervisory board may include a member other than those specialised in fiqih mua’amalat, but who should be an expert in the field of Islamic Financial institutions and with knowledge of fiqih mua’amalat…”. Pada tahun 2000, DSN menerbitkan surat keputusan Dewan

Syari’ah Nasional Majelis Ulama Indonesia nomor: 03 tahun 2000 tentang

Petunjuk Pelaksanaan Penetapan Anggota Dewan Pengawas Syariah Pada

Lembaga Keuangan Syari'ah. DPS sebagai lembaga independen yang

19

Page 35: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/877/1/95309-Dewi Megasari-FEB.pdf · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

berfungsi melakukan pengawasan syariah terhadap keberadaan lembaga

keuangan syariah baik bank maupun non bank.

Tugas utama DPS adalah mengawasi kegiatan usaha lembaga

keuangan syari'ah agar sesuai dengan ketentuan dan prinsip syari'ah yang

telah difatwakan oleh DSN. Adapun fungsi utama DPS adalah sebagai

penasehat dan pemberi saran kepada direksi, pimpinan unit usaha syari'ah

dan pimpinan kantor cabang syari'ah mengenai hal-hal yang terkait dengan

aspek syari'ah.

Sebagai pengawas syariah, fungsi DPS sesungguhnya sangat

strategis dan mulia, karena menyangkut kepentingan seluruh umat Islam

pengguna lembaga tersebut. Secara emosional umat Islam akan selalu

berpedoman pada keberadaan pengawas syariah karena dari sinilah

kepercayaan pada bank syariah tersebut ditumbuhkan. Dengan kata lain

lembaga inilah yang paling bertanggung jawab atas kebenaran praktik

bank syari’ah dengan prinsip-prinsip syariah (Usamah,2009).

Sebagaimana diatur dalam PBI No. 6/24/PBI/2004 dalam Abuzaky

(2008), mekanisme kerja DPS dijelaskan sebagai berikut:

1. Melakukan pengawasan secara periodik pada lembaga keuangan syariah

yang berada di bawah pengawasannya.

2. Berkewajiban mengajukan usul-usul pengembangan lembaga keuangan

syariah kepada pimpinan lembaga yang bersangkutan kepada Dewan

Syariah Nasional.

20

Page 36: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/877/1/95309-Dewi Megasari-FEB.pdf · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

3. Melaporkan perkembangan produk dan operasional lembaga keuangan

syariah yang diawasinya kepada Dewan Syariah Nasional sekurang-

kurangnya dua kali dalam satu tahun anggaran.

4. Merumuskan permasalahan-permasalahan yang memerlukan

pembahasan Dewan Syariah Nasional.

Sedangkan Mengenai tugas dan fungsi DPS diatur dalam Pedoman Rumah

Tangga DSN sebagai berikut:

1. DPS pada setiap lembaga keuangan mempunyai tugas pokok:

a) memberikan nasihat dan saran kepada direksi, pimpinan unit usaha

syariah dan pimpinan kantor cabang lembaga keuangan syariah

mengenai hal-hal yang berkaitan dengan aspek syariah.

b) melakukan pengawasan, baik secara aktif maupun secara pasif,

terutama dalam pelaksanaan fatwa DSN serta memberikan

pengarahan/ pengawasan atas produk/jasa dan kegiatan usaha agar

sesuai dengan prinsip syariah.

c) sebagai mediator antara lembaga keuangan syariah dengan DSN dalam

mengkomunikasikan usul dan saran pengembangan produk dan jasa

dari lembaga keuangan syariah yang memerlukan kajian dan fatwa dari

DSN.

3. DPS berfungsi sebagai perwakilan DSN yang ditempatkan pada

lembaga keuangan syariah wajib:

a) mengikuti fatwa DSN.

b) merumuskan permaslahan yang memerlukan pengesahan DSN.

21

Page 37: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/877/1/95309-Dewi Megasari-FEB.pdf · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

c) melaporkan kegiatan usaha serta perkembangan lembaga keuangan

syariah yang diawasinya kepada DSN sekurang-kurangnya satu kali

dalam setahun.

Menurut Karim, R.A.A dalam Usamah (2009), ada tiga alternatif

model pengorganisasian DPS yaitu :

1. Model pertama, adalah model penasehat yaitu menjadikan pakar-pakar

syariah sebagai penesehat semata dan kedudukannya dalam organisasi

sebagai tenaga part time yang datang ke kantor jika diperlukan. Pada

model ini, DPS cenderung bersifat pasif.

2. Model kedua adalah model pengawasan yaitu adanya pengawasan

syari’ah yang dilakukan oleh beberapa pakar syari’ah terhadap bank

syariah yang secara rutin mendisdkusikan masalah-masalah syari’ah

dengan para pengambil keputusan operasional maupun finansial

organisasi. Model organisasi DPS yang kedua ini memiliki kewenangan

aktif untuk melakukan pengawasan terhadap lembaga tempat ia

bertugas.

3. Model ketiga, yaitu model departemen syariah, yaitu model pengawasan

syariah yang dilakukan oleh sebuah departemen syari’ah. Dengan model

ini ahli syariah bertugas full time, didukung oleh staf teknis yang

membantu tugas-tugas pengawasan syariah yang telah digariskan oleh

ahli syariah departemen tersebut.

Fungsi dan peran DPS pada bank syariah, selain melakukan

pengawasan secara rutin atas perencanaan dan operasional lembaga

22

Page 38: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/877/1/95309-Dewi Megasari-FEB.pdf · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

keuangan syariah, juga berfungsi sebagai: Pemberi nasihat dan saran

kepada manajemen mengenai hal-hal yang terkait dengan syariah;

Mediator hubungan antara bank syari’ah dengan DSN terutama dalam

setiap upaya pengembangan produk dan jasa yang perlu mendapatkan

fatwa dari DSN.

4. Good Corporate Governance

Berikut ini beberapa definisi mengenai Good Corporate Governance

dari berbagai refrensi. Menurut Forum for Corporate Governance in

Indonesia (FCGI) (2001:1) dalam publikasi yang pertamanya

mempergunakan definisi Cadbury Committee, yaitu: Seperangkat

peraturan yang mengatur hubungan antara pemegang saham, pengurus

(pengelola) perusahaan, pihak kreditur, pemerintah, karyawan serta para

pemegang kepentingan intern dan ekstern lainnya yang berkaitan dengan

hak-hak dan kewajiban mereka, atau dengan kata lain suatu sistem yang

mengatur dan mengendalikan perusahaan. Disamping itu FCGI juga

menjelaskan, bahwa tujuan dari Corporate Governance adalah untuk

menciptakan nilai tambah bagi semua pihak yang berkepentingan

(stakeholders).

Corporate Governance merupakan proses yang diterapkan dalam

menjalankan suatu perusahaan, dengan tujuan utama meningkatkan nilai

pemegang saham dalam jangka panjang, dengan memperhatikan

kepentingan stakeholders lainnya. Jadi yang dimaksud dengan stakeholder

lainnya adalah pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan, yaitu

23

Page 39: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/877/1/95309-Dewi Megasari-FEB.pdf · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

bagian internal dan eksternal perusahaan seperti kreditor, karyawan,

pemasok, pelanggan, pemerintah dan masyarakat.

Menurut Daniri (2005:4), GCG didefinisikan sebagai sistem yang

mengatur pengelolaan dan pengawasan bisnis korporasi, mengatur hak dan

kewajiban pihak terkait (Board of Commissioners, Board of Directors,

shareholders, dan stakeholders lainnya), memuat aturan main dan

prosedur yang harus ditempuh dalam membuat keputusan yang terkait

dengan keputusan korporasi, merumuskan mekanisme untuk penetapan

yang objektif dan cara-cara yang ditempuh untuk mencapai objektif serta

pemantauan kerja. Jadi, GCG adalah sebuah tatanan yang mengatur

hubungan antara semua pihak dalam struktur perusahaan yang menentukan

arah dan performance suatu perusahaan itu sendiri.

Sedangkan menurut Wardani dalam Febrian (2009:14) prinsip-

prinsip dasar dari Good Corporate Governance yang pada dasarnya

memiliki tujuan untuk memberikan kemajuan terhadap kinerja suatu

perusahaan. Penerapan Good Corporate Governance pada bank syariah

mengacu pada Islamic Financial Services Board (IFSB), IFSB

mengeluarkan Shari’ah Governance System untuk mengatur penerapan

tata kelola institusi syariah terutama bank syariah.

24

Page 40: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/877/1/95309-Dewi Megasari-FEB.pdf · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

Tabel 2.1 Penggabungan Fungsi GCG Konvensional dengan Syariah

Fungsi Lembaga

Keuangan Konvensional

Lembaga Keuangan Syariah

Governance Dewan komisaris Dewan Pengawas Syariah

Pengendalian Internal auditor Eksternal auditor

Pengawas syariah internal Pengawas syariah eksternal

Kepatuhan Pejabat tingkat unit atau depertemen

Unit kepatuhan syariah

Sumber: IFSB Shari’ah Governance, 2009.

Di dalam pelaksanaan GCG pada bank syariah terdapat Dewan

Pengawas Syariah yang memiliki fungsi sebagai berikut (Bank Syariah

Mandiri,2008):

a. Mengawasi dan memantau kegiatan operasional bank untuk

menjamin kepatuhannya terhadap fatwa yang dikeluarkan oleh

Dewan Syariah Nasional (DSN) – Majelis Ulama Indonesia (MUI).

b. Menilai dan memberi persetujuan mengenai aspek-aspek syariah

pada setiap pedoman produk dan operasional perusahaan.

c. Memberikan pendapat mengenai kepatuhan syariah atas kegiatan

operasional perusahaan dalam laporan publikasi.

d. Meninjau produk dan layanan baru, yang belum diatur oleh fatwa

yang dikeluarkan oleh DSN – MUI.

e. Menyerahkan laporan pengawasan syariah setiap 6 (enam) bulan

kepada Dewan Komisaris, Direksi, DSN – MUI dan Bank Indonesia.

25

Page 41: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/877/1/95309-Dewi Megasari-FEB.pdf · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

Diuraikan oleh Organization for Economic Cooperation and

Development (OECD) dalam Forum for Corporate Governance in

Indonesia (FCGI), ada empat unsur penting dalam Corporate Covernance,

yaitu: fairness (keadilan), transparency (transparansi), accountability

(akuntabilitas), responsibility (pertanggungjawaban). Dari empat unsur itu

dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Fairness (Keadilan)

Menjamin perlindungan hak-hak para pemegang saham, termasuk

hak-hak pemegang saham minoritas dan para pemegang saham asing,

serta menjamin terlaksananya komitmen dengan para investor.

2. Transparancy (Transparansi)

Mewajibkan adanya suatu informasi yang terbuka, tepat waktu, serta

jelas, dan dapat diperbandingkan yang menyangkut keadaan

keuangan, pengelolaan perusahaan, dan kepemilikan perusahaan.

3. Accountability (Akuntabilitas)

Menjelaskan peran dan tanggung jawab, serta mendukung usaha untuk

menjamin penyeimbangan kepentingan manajemen dan pemegang

saham, sebagaimana yang diawasi oleh Dewan Komisaris.

4. Responsibility (Pertanggungjawaban)

Memastikan dipatuhinya peraturan serta ketentuan yang berlaku

sebagai cerminan dipatuhinya nilai-nilai social (OECD Business

Sector Advisory Group on Corporate Governance, 1998).

26

Page 42: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/877/1/95309-Dewi Megasari-FEB.pdf · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

Prinsip-prinsip Corporate Governance dari OECD yang dijelaskan dalam

FCGI (2001:2) menyangkut hal-hal sebagai berikut:

1. Hak-hak para pemegang saham;

2. Perlakuan yang sama terhadap para pemegang saham;

3. Peranan semua pihak yang berkepentingan (stakeholders) dalam

Corporate Governance;

4. Transparansi dan Penjelasan;

5. Peranan Dewan Komisaris.

Penerapan GCG secara benar sesuai dengan aturan atau best

practice dimana aspek keadilan, akuntabilitas, tanggungjawab dan

transparansi menjadi prioritas, akan mendorong peningkatan kinerja

perusahaan karena lebih banyaknya dukungan dari unsur didalam dan

diluar perusahaan sehingga mendorong peningkatan keuntungan serta nilai

(value) perusahaan. Prinsip prinsip Good Corporate Governance tersebut

juga sangat sesuai dengan Islam. Penerapan Good Corporate Govarnance

di bank syariah, tidak saja meningkatkan kepercayaan publik kepada bank

syariah, tetapi juga merupakan bagian dari upaya meningkatkan

kepercayaan masyarakat kepada perbankan nasional (Wibowo,2009:2).

Jadi dengan GCG baik komite audit dan dewan pengawas syariah

harus memerhatikan faktor-faktor seperti keadilan, transparansi,

akuntabilitas, dan pertanggungjawaban dalam melaksanakan GCG baik di

dunia perbankan maupun perusahaan. Dengan memerhatikan faktor-faktor

tersebut maka hasil GCG di dalam perusahaan maupun perbankan dapat

27

Page 43: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/877/1/95309-Dewi Megasari-FEB.pdf · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

berjalan dengan baik dan lancar dan dapat dengan mudah berkoordinasi

dengan dewan direksi.

5. Kinerja Perbankan Syariah

Bank syariah merupakan salah satu bentuk dari perbankan nasional

yang mendasarkan operasionalnya pada syariat islam. Bank Syariah

menurut Arifin (2006:60), adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya

memberikan kredit dan jasa-jasa lain dalam lalu lintas pembayaran serta

peredaran uang yang beroperasi dengan prinsip-prinsip syariah.

Sedangkan menurut Muhammad (2004:2), bank syariah adalah bank

yang beroperasi dengan tidak mengandalkan pada bunga. Dengan kata

lain, bank syariah adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya

memberikan pembiayaan dan jasa-jasa lainnya dalam lalu lintas

pembayarannya serta peredaran uang yang pengoperasiannya disesuaikan

dengan prinsip syariat islam.

Menurut Metwally (1995:13), prinsip utama yang digunakan dalam

kegiatan perbankan syariah adalah:

1. Larangan riba dalam berbagai bentuk transaksi.

2. Melakukan kegiatan usaha perdagangan berdasarkan perolehan

keuntungan yang sah.

3. Memberikan zakat.

Oleh karena itu, dalam operasinya perbankan syariah tidak

menerapkan sistem bunga, seperti bank konvensional tetapi menerapkan

sistem bagi hasil untuk para nasabah. Dengan itulah yang membedakan hal

28

Page 44: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/877/1/95309-Dewi Megasari-FEB.pdf · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

mendasar dari bank konvensional yang keuntungan nasabahnya diperoleh

dengan bunga.

Pelaksanaan fungsi perbankan sebenarnya telah ada dan menjadi

tradisi sejak zaman Rosulullah seperti pembiayaan, penitipan harta,

pinjam-meminjam uang, dan bahkan melaksanakan fungsi pengiriman

uang. Namun, pada saat itu tentu saja fungsi-fungsi perbankan tersebut

dilakukan dengan secara sederhana dan perorangan sesuai kebutuhan

masyarakat, sehingga belum terlembagakan secara sistematis.

Sebenarnya Islam juga telah memiliki aturan yang cukup

komprehensif mengenai hukum-hukum dalam suatu perekonomian, hal itu

bisa digali lebih lanjut dalam Al-Quran, Hadits, maupun buku-buku karya

para ulama. Bahkan, beberapa istilah perbankan modern ada yang berakar

kata dari ilmu fiqh. Misalnya, istilah kredit (Inggris: credit berarti

kepercayaan; Romawi: credo yang berarti kepercayaan, dan Arab: qard

berarti meminjamkan uang berdasarkan kepercayaan). Selain itu, istilah

cek (Inggris: check; Perancis: cheque, Arab: saq/suquq yang berarti pasar)

istilah cek terkenal sebagai alat pembayaran yang bisa digunakan di pasar-

pasar.

Perkembangan perbankan syariah di Indonesia tetap mengalami

kendala karena bank syariah hadir di tengah-tengah perkembangan dan

praktik-praktik perbankan konvensional yang sudah mengakar dalam

kehidupan masyarakat secara luas. Kendala yang dihadapi oleh perbankan

29

Page 45: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/877/1/95309-Dewi Megasari-FEB.pdf · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

(lembaga keuangan) syariah tidak terlepas dari belum tersedianya sumber

daya manusia secara memadai dan peraturan perundang-undangan.

Meskipun, telah banyak kajian yang mencoba untuk mempermudah

penjelasan tentang pelaksanaan operasional perbankan syariah. Hal ini

mengingat bahwa di masing-masing negara, terutama yang masyarakatnya

mayoritas muslim, tidak mempunyai infrastruktur pendukung dalam

operasional perbankan syariah secara merata. Konsekuensi perkembangan

di masing-masing negara tersebut tentunya akan berdampak baik langsung

maupun tidak langsung terhadap perkembangan perbankan syariah di

dunia. Apalagi pada saat ini produk-produk keuangan semakin cepat

perkembangannya.

Jadi, bank syariah dalam penerapan oprasionalnya menggunakan

cara-cara berdagang dan berjualan cara Rosullulah. Dengan menggunakan

prinsip dan hadist dalam melaksanakan operasional maka para nasabah

dapat terjamin terhindar dari riba.

Kinerja bank syariah saat ini sudah sangat baik. Dulu tahun 1999

hanya ada satu bank yaitu Bank Syariah Muamalat Indonesia, kini telah

menjadi enam bank yang berbasis syariah yaitu, Bank Syariah Muamalat

Indonesia, Bank Syariah Mandiri, Bank Syariah Mega Indonesia, Bank

syariah BRI, Bank Syariah Bukopin, dan Bank Panin Syariah (Statistik

Perbankan Syariah Bank Indonesia januari,2010).

Semua itu berkembang karena perbankan syariah semakin diminati

oleh masyarakat Indonesia yang mayoritas beragama islam. Sekarang juga

30

Page 46: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/877/1/95309-Dewi Megasari-FEB.pdf · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

pembiayaan perbankan syariah di Indonesia semangkin meningkat. Tetapi

dengan menggunakan syaria-syariat islam seperti Wadiah, Mudharabah,

Musyarakah, Salam, Istishna’, Ijarah, dan Qardh.

Jika dibanding dengan para bankir konvensional, maka bankir

syariah seharusnya lebih unggul dan terdepan dalam implementasi GCG di

lembaga perbankan, mengingat lembaga perbankan syariah membawa

nama agama ke dalam lembaga bisnis. Tegasnya, bankir syariah harus

memainkan perannya sebagai pionir penegakan GCG di lembaga

perbankan. Jika para bankir syariah melakukan penyimpangan dan moral

hazard, hal itu tidak saja berimplikasi kepada lembaga tersebut tetapi juga

kepada citra syariah. Meskipun masyarakat mengetahui bahwa hal itu

kesalahan oknum tertentu.

Tetapi orang akan dengan cepat menilai bahwa lembaga syariah

melakukan moral hazard, apalagi lembaga konvensional.

Keharusan tampilnya bankir syariah sebagai pionir penegakan GCG

dibanding konvensional, karena permasalahan governance dalam

perbankan syariah ternyata sangat berbeda dengan bank konvensional.

Pertama, bank syariah memiliki kewajiban untuk mematuhi prinsip-prinsip

syariah (shariah compliance) dalam menjalankan bisnisnya. Karenanya,

Dewan Pengawas Syariah (DPS) memainkan peran yang penting dalam

governance structure perbankan syariah. Kedua, karena potensi terjadinya

informasi asymmetry sangat tinggi bagi perbankan syariah maka

permasalahan agency theory menjadi sangat relevan. Hal ini terkait dengan

31

Page 47: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/877/1/95309-Dewi Megasari-FEB.pdf · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

permasalahan tingkat akuntabilitas dan transparansi penggunaan dana

nasabah dan pemegang saham. Karenanya, permasalahan keterwakilan

investment account holders dalam mekanisme good corporate governance

menjadi masalah strategis yang harus pula mendapat perhatian bank

syariah. Ketiga, dari perspektif budaya korporasi, perbankan syariah

semestinya melakukan transformasi budaya di mana nilai-nilai etika bisnis

Islami menjadi karakter yang inheren dalam praktik bisnis perbankan

syariah (Rifka,2009).

B. Keterkaitan Antar Variabel

1. Peran Komite Audit berkontribusi secara parsial dan simultan

terhadap Good Corporate Governance.

Menurut Sanjaya (2005) dalam penelitiannya mengenai pengaruh

komite audit dalam Good Corporate Governance komite audit harus

memberikan laporan yang tepat terhadap dewan komisaris dan minimal

memberikan laporan setahun sekali kepada dewan komisaris. Selain itu

anjuran dari Bapepam kepada perusahaan yang telah go publik agar

memiliki komite audit. Mengingat pentingnya keberadaan Komite Audit

dalam meningkatkan kinerja perusahaan, terutama dari aspek

pengendalian, maka Komite Audit perlu mendapatkan perhatian dari

manajemen dan Dewan Komisaris. Bank Indonesia (BI) sudah

menyatakan bahwa bank syariah juga diwajibkan menyampaikan laporan

penerapan prinsip Good Corporate Governance (GCG) kepada BI mulai

32

Page 48: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/877/1/95309-Dewi Megasari-FEB.pdf · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

tahun 2008 sebagaimana bank konvensional. Oleh karena itu, Dewan

Pengawas Syariah (DPS) dalam Perbankan Syariah diharapkan tidak

hanya ahli dalam bidang Fiqh, tapi perlu memperluas lagi pemahaman dan

pengetahuannya mengenai aspek operasional Perbankan Syariah

(Wibowo,2009:7).

Berdasarkan hal tersebut bahwa peran komite audit dan dewan

pengawas syariah sangat penting dalam mewujudkan dan

mempertahankan Good Corporate Governance. Berdasarkan tersebut

bahwa komite audit dan dewan pengawas syariah dapat berkontribusi

dalam penerapan Good Corporate Governance. Oleh karena itu, hipotesis

penelitian pertama (Ha1) dapat dirumuskan sebagai berikut:

Ha1: Peran komite audit dan dewan pengawas syariah berkontribusi

secara parsial maupun simultan terhadap Good Corporate

Governance.

2. Peran Komite audit, Dewan Pengawas Syariah dan Good Corporate

Governance berkontribusi secara parsial dan simultan terhadap

kinerja perbankan syariah.

Menurut Wibowo (2009) perbankan syariah sebagai salah satu

lembaga keuangan yang berdasar syari'at Islam menjadi uswah hasanah

dalam penerapan GCG (Good Corporate Governance). Penerapan Good

Corporate Govarnance di bank syariah, tidak saja meningkatkan

kepercayaan publik kepada bank syariah, tetapi juga merupakan bagian

33

Page 49: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/877/1/95309-Dewi Megasari-FEB.pdf · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

dari upaya meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada perbankan

nasional

Menurut Wiyono (2010) dalam penelitiannya menyebutkan bahwa

menyatakan audit internal tidak mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap kinerja perbankan syariah,tetapi dewan pengawas syariah (DPS).

Berdasarkan uraian tersebut bahwa peran komite audit, dewan pengawas

syariah dan Good Corporate Governance sangat berpengaruh dalam

meningkatkan kinerja perbankan syariah. Oleh karena itu, maka dapat

dirumuskan hipotesis kedua (Ha2) sebagai berikut:

Ha2: Peran komite audit, dewan pengawas syariah dan Good Corporate

Governance berkontribusi secara parsial dan simultan terhadap

kinerja perbankan syariah.

C. Hasil Penelitian Sebelumnya

Penelitian mengenai peran komite audit dan dewan pengawas syariah

serta Good Corporate Governance dan kinerja perbankan syariah telah

banyak dilakukan oleh peneliti-peneliti sebelumnya. Penelitian-penelitian

tersebut banyak memberikan masukan dalam meningkatkan kinerja bank

syariah. Tabel 2.1 menunjukkan hasil-hasil penelitian terdahulu mengenai

peran komite audit dan dewan pengawas syariah dalam mewujudkan Good

Corporate Governance untuk meningkatkan kinerja perbankan syariah.

34

Page 50: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/877/1/95309-Dewi Megasari-FEB.pdf · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

Tabel 2.1

Hasil Penelitian Sebelumnya

Peneliti Judul Perbedaan Persamaan Hasil Santi Yustini (2009)

Pengaruh Komite Audit dan Auditor Internal dalam Pendeteksian Kecurangan (studi empiris pada beberapa perusahaan di jakarta)

Meneliti tentang pendeteksian kecurangan Metode Regresi berganda

Komite Audit

Komite audit dan internal audit sangat berpengaruh dalam menemukan kecurangan yang terjadi di perusahaan

I Made Sughiarta Sanjaya (2005)

Peranan Komite Audit dalam Good Corporate Governance

Meneliti peran komite audit dalam meningkatkan Good Corporate Governance, tanpa melibatkan internal audit Deskriptif Kualitatif

Peran komite audit dalam meningkatkan Good Corporate Governance

Komite audit sangat berperan dalam meningkatkan kinerja perusahaan.

Wahyu Nugroho Wiyono (2009)

Pengaruh Peran Komite Audit dan Audit Internal dalam mewujudkan Good Corporate Governance untuk Meningkatkan Kinerja Bank Syariah (Studi Empiris pada Perbankan Syariah di Jakarta

Meneliti peran komite audit dan internal audit dalam mewujudkan Good Corporate Governance Metode Analisis Jalur

Peran komite audit dalam mewujud kan Good Corporate Governance meningkatkan kinerja bank syariah

Komite audit dan Audit Internal mempunyai pengaruh terhadap GCG dan kinerja perbankan syariah

35

Page 51: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/877/1/95309-Dewi Megasari-FEB.pdf · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

D. Model Penelitian

Berdasarkan uraian di atas, gambaran menyeluruh tentang peranan

komite audit dan dewan pengawas syariah dalam mewujudkan good

corporate governance untuk meningkatkan kinerja perbankan syariah yang

merupakan kerangka konseptual dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Gambar 2.1 Skema Kerangka Pemikiran

ε1

Komite Audit (X1)

Dewan Pengawas Syariah (X2)

Kinerja Bank

Syariah (Z)

Good Corporate Governance

(Y)

ε2

36

Page 52: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/877/1/95309-Dewi Megasari-FEB.pdf · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Populasi penelitian ini adalah Komite Audit dan Dewan Pengawas

Syariah di Bank Syariah yang ada di Jakarta. Jenis penelitian ini adalah

penelitian kausalitas, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui

hubungan serta pengaruh antara dua variabel atau lebih. Penelitian ini akan

menjelaskan peranan komite audit dan dewan pengawas syariah dalam

mewujudkan Good Corporate Governance di perbankan syariah yang ada di

Jakarta.

B. Metode Penentuan Sampel

Pemilihan bank syariah yang dijadikan sampel dalam penelitian ini

menggunakan metode convenience sampling, yaitu: istilah umum yang

mencakup variasi luasnya prosedur pemilihan responden. Convenience

Sampling berarti unit sampling yang ditarik mudah dihubungi, tidak

menyusahkan, mudah untuk mengukur, dan bersifat kooperatif (Hamid,

2007:30). Metode convenience sampling digunakan karena peneliti memiliki

kebebasan untuk memilih sampel dengan cepat dari elemen populasi yang

datanya mudah diperoleh peneliti. Responden yang digunakan dalam

penelitian ini adalah karyawan bank syariah di Jakarta yang berhubungan

dengan penelitian ini.

37

Page 53: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/877/1/95309-Dewi Megasari-FEB.pdf · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

C. Metode Pengumpulan Data

Data yang akan dikumpulkan adalah jenis data primer. Menurut Husain

(2009:42), data primer adalah yang didapat dari sumber pertama baik dari

individu atau perseorangan seperti hasil dari wawancara atau hasil pengisian

kuesioner. Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan

kuesioner berupa pertanyaan yang menjadi instrumen variabel yang akan

dikirimkan pada bank syariah yang menjadi objek penelitian. Apabila

diperlukan, pengumpulan data juga dilakukan dengan bertemu langsung

dengan responden.

D. Metode Analisis

Metode analisis data menggunakan statistik deskriptif, uji kualitas data,

dan uji hipotesis.

1. Statistik Deskriptif.

Memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai

rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum,

range, kurtosis dan skewness (kemencengan distribusi) (Imam Ghozali,

2005:19).

2. Uji Kualitas Data

Untuk melakukan uji kualitas data atas data primer ini, maka peneliti

melakukan uji reliabilitas dan validitas.

38

Page 54: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/877/1/95309-Dewi Megasari-FEB.pdf · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

a. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur konsistensi jawaban

responden. Suatu kuesioner dikatakan reliable jika jawaban seseorang

terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.

Pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu:

1) Repeated Measure atau pengukuran ulang.

2) One Shot atau pengukuran sekali saja, pengukurannya hanya sekali

dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain atau

mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pengukuran reliabilitas

yang dilakukan dengan One Shot. Untuk mengukur reliabilitas

digunakan uji statistic Cronbach Alpha (α). Suatu variabel dikatakan

realibel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60. Sedangkan,

jika sebaliknya data tersebut dikatakan tidak realibel (Imam Ghozali,

2005:41-42).

b. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidak suatu

kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada

keusioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh

kuesioner tersebut. Pengujian validitas ini menggunakan Pearson

Correlation yaitu dengan cara menghitung korelasi antara nilai yang

diperoleh dari pertanyaan-pertanyaan. Apabila Pearson Correlation

39

Page 55: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/877/1/95309-Dewi Megasari-FEB.pdf · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

yang didapat memiliki nilai di bawah 0,05 berarti data yang diperoleh

adalah valid (Imam Ghozali,2005:45).

3. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan model

analisis jalur (path analysis). Analisis jalur merupakan perluasan dari

analisis regresi linear berganda, atau analisis jalur adalah penggunaan

analisis regresi untuk menaksirkan hubungan kausalitas antar variabel

yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan teori (Imam

Ghozali.2005:160). Model path analysis digunakan untuk menganalisis

pola hubungan antara variabel dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh

langsung seperangkat variabel bebas (independen) terhadap variabel

terkait (dependen) (Riduwan dan Engkos,2007:2).

Teknik analisa jalur ini akan digunakan dalam menguji besarnya

kontribusi yang ditunjukan oleh koefisien jalur pada setiap diagram jalur

dari hubungan kausal antara variabel X1 dan X2 terhadap Y serta

berdampak kepada Z pada diagram jalur digunakan dua macam anak

panah, yaitu (Riduwan dan Engkos,2007:15-18)

a. Anak panah satu arah yang menyatakan pengaruh langsung dari

sebuah variabel eksogen [variabel penyebab (X)] terhadap sebuah

variabel endogen [varibel akibat (Y)], misalnya X1 Y dan

b. Anak panah dua arah yang menyatakan hubungan korelasional antara

variabel eksogen, misalnya X1 X2.

40

Page 56: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/877/1/95309-Dewi Megasari-FEB.pdf · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

Langkah-langkah menguji path anlysis adalah sebagai berikut:

a. Merumuskan hipotesis dan persamaan struktural

b. Menghitung koefisien jalur yang didasarkan pada koefisien regresi.

1) Gambarkan diagram jalur lengkap, tentukan sub-sub strukturnya

dan rumuskan persamaan strukturalnya yang sesuai hipotesis yang

diajukan.

2) Menghitung koefisien regresi untuk struktur yang telah

dirumuskan.

c. Menghitung koefisien jalur secara simultan (keseluruhan).

Uji secara keseluruhan hipotesis statistik dirumuskan sebagai berikut:

Ha: ρyx1 = ρyx2 = ......... = ρyxk ≠ 0

Ho: ρyx1 = ρyx2 = ......... = ρyxk = 0

1) Kaidah pengujian signifikansi secara manual menggunakan tabel F

dengan taraf signifikan (α) = 0,05

2) Kaidah pengujian signifikansi dengan program SPSS

(a) Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai

probabilitas Sig atau [0,05 ≤ Sig], maka Ho diterima dan Ha

ditolak, artinya tidak signifikan

(b) Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai

probabilitas Sig atau [0,05 ≥ Sig], maka Ho ditolak dan Ha

diterima, artinya signifikan.

41

Page 57: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/877/1/95309-Dewi Megasari-FEB.pdf · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

d. Menghitung koefisien jalur secara individu

Hipotesis penelitian yang akan diuji dirumuskan menjadi hipotesis

statistik sebagai berikut:

Ha: ρyx1 ≠ 0

Ho: ρyx1 = 0

Secara individual uji statistik yang digunakan adalah uji t.

Selanjutnya untuk mengetahui signifikasi analisis jalur bandingkan

antara nilai probabilitas 0,05 dengan nilai probabilitas Sig dengan

dasar pengambilan keputusan sebagai berikut:

1) Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai

probabilitas Sig atau [0,05 ≤ Sig], maka Ho diterima dan Ha

ditolak, artinya tidak signifikan.

2) Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai

probabilitas Sig atau [0,05 ≥ Sig], maka Ho ditolak dan Ha

diterima, artinya signifikan.

Model persamaan untuk menguji hipotesis dengan analisis jalur dapat

dibuat melalui persamaan struktur sebagai berikut:

Gambar 3.1 Hubungan Struktur I Variabel X1 dan X2 terhadap Y

\

Komite Audit (X1)

Dewan Pengawas Syariah (X2)

Good Corporate Governance

(Y)

ρyε1

ρyx

Г12

ρyx

42

Page 58: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/877/1/95309-Dewi Megasari-FEB.pdf · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

Struktur I

Y = ρyx1X1 + ρyx2X2 + ρyε1

Y = ρyx1X1 + ρyε1

Y = ρyx2X2 + ρyε1

Gambar 3.2 Hubungan Struktur II Variabel X1, X2, dan Y terhadap Z

Struktur II

Z = ρyx1X1 + ρyx2X2 + ρzyY + ρzε2

Z = ρyx1X1 + ρzε2

Z = ρyx2X2 + ρzε2 Z = ρzyY + ρzε2

Dimana

Z = Kinerja Bank Syariah

X1 = Komite Audit

X2 = DPS

Y = Good Corporate Governance

ε1

Г12

Komite Audit (X1)

Dewan Pengawas Syariah (X2)

Kinerja Bank

Syariah (Z)

Good Corporate

Governance

ε2

ρzε

ρzx1

ρyx1

ρzy

ρyx2

ρzx2

43

Page 59: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/877/1/95309-Dewi Megasari-FEB.pdf · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

Pengujian hipotesis dengan analisis jalur, dapat dilakukan melalui:

a. Pengujian secara simultan (Uji Statistik F)

Pengujian secara simultan (Uji statistik F) menunjukkan apakah

semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model

mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel

dependen atau terikat Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh

semua variabel independen yang dimasukkan dalam model secara

bersama-sama terhadap variabel dependen yang diujipada tingkat

signifikan 0,05 (Imam Ghozali,2005:84). Menurut Riduwan dan

Engkos (2007:132) untuk mengetahui signitifikasi analisis Sig dengan

dasar pengambilan keputusan sebagai berikut:

a. Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai

probabilitas Sig atau (0,05 ≤ Sig), maka Ho diterima dan Ha

ditolak, artinya tidak signifikan

b. Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai

probabilitas Sig atau (0,05 ≥ Sig), maka Ho ditolak dan Ha

diterima, artinya signifikan.

Hipotesis Struktur I adalah sebagai berikut:

Ha : ρyx1 , ρyx2 ≠ 0

Ho : ρyx1 , ρyx2 = 0

Ha1 = Komite Audit dan Dewan Pengawas Syariah berkontribusi

secara simultan dan signifikan terhadap Good Corporate

Governance

44

Page 60: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/877/1/95309-Dewi Megasari-FEB.pdf · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

Ho1 = Komite Audit dan Dewan Pengawas syariah tidak berkontribusi

secara simultan dan signifikan terhadap Good Corporate

Governance

Hipotesis Struktur II adalah sebagai berikut:

Ha : ρzy , ρzx2 , ρzx1 ≠ 0

Ho : ρzy , ρzx2 , ρzx1 = 0

Ha2 = Komite Audit, Dewan Pengawas Syariah dan Good Corporate

Governance berkontribusi secara simultan dan signifikan

terhadap Kinerja Bank Syariah.

Ho2 = Komite Audit, Dewan Pengawas Syariah dan Good Corporate

Governance tidak berkontribusi secara simultan dan signifikan

terhadap Kinerja Bank Syariah.

b. Pengujian secara individual (Uji t)

Pengujian secara individual (Uji t) digunakan untuk mengetahui

ada atau tidaknya pengaruh masing-masing variabel independen

secara individual terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat

signifikasi 0,05 (Imam Ghozali,2005:84). Menurut Riduwan dan

Engkos (2007:132) untuk mengetahui signitifikasi analisis Sig dengan

dasar pengambilan keputusan sebagai berikut:

a. Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai

probabilitas Sig atau (0,05 ≤ Sig), maka Ho diterima dan Ha

ditolak, artinya tidak signifikan

45

Page 61: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/877/1/95309-Dewi Megasari-FEB.pdf · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

b. Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai

probabilitas Sig atau (0,05 ≥ Sig), maka Ho ditolak dan Ha

diterima, artinya signifikan.

Hipotesis Struktur I adalah sebagai berikut:

Ha : ρyx1 ≠ 0

Ho : ρyx1 = 0

Ha = Komite Audit berkontribusi secara signifikan terhadap Good

Corporate Governance

Ho = Komite Audit tidak berkontribusi secara signifikan terhadap

Good Corporate Governance

Ha : ρyx2 ≠ 0

Ho : ρyx2 = 0

Ha = Dewan pengawas Syariah berkontribusi secara signifikan

terhadap Good Corporate Governance

Ho = Dewan pengawas Syariah tidak berkontribusi secara signifikan

terhadap Good Corporate Governance

Hipotesis Struktur II adalah sebagai berikut:

Ha : ρzx1 ≠ 0

Ho : ρzx1 = 0

Ha = Komite Audit berkontribusi secara simultan dan signifikan

terhadap Kinerja Bank Syariah.

Ho = Komite Audit tidak berkontribusi secara simultan dan signifikan

terhadap Kinerja Bank Syariah.

46

Page 62: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/877/1/95309-Dewi Megasari-FEB.pdf · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

Ha : ρzx2 ≠ 0

Ho : ρzx2 = 0

Ha = Dewan Pengawas Syariah berkontribusi secara simultan dan

signifikan terhadap Kinerja Bank Syariah.

Ho = Dewan Pengawas Syariah tidak berkontribusi secara simultan

dan signifikan terhadap Kinerja Bank Syariah.

Ha : ρzy ≠ 0

Ho : ρzy = 0

Ha2 = Good Corporate Governance berkontribusi secara simultan dan

signifikan terhadap Kinerja Bank Syariah.

Ho2 = Good Corporate Governance tidak berkontribusi secara

simultan dan signifikan terhadap Kinerja Bank Syariah.

E. Operasionalisasi Variabel

Variabel operasional yang akan diuraikan dalam metode penelitian ini adalah

1. Variabel Eksogen

a. Komite Audit

Komite audit adalah suatu komite yang dibentuk oleh dewan

komisaris, yang harus bebas dari pengaruh manajemen perusahaan

dan bersifat independen serta bertanggung jawabkepada dewan

komisaris. Variabel tersebut merupakan penjabaran dari Widjaja

(2003:4). Indikatornya berupa pengawasan terhadap proses pelaporan

keuangan, pemeriksaan terhadap laporan keuangan, pengawasan

47

Page 63: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/877/1/95309-Dewi Megasari-FEB.pdf · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

terhadap proses manajemen dan pengendalian, pengawasan terhadap

laporan auditor internal, menjamin manajemen melaksanakan

rekomendasi auditor internal, mengawasi proses corporate

governance, mengawasi bank syariah, mengerti pokok-pokok

persoalan yang mungkin mempengaruhi kinerja bank dan mengawasi

proses oprasional bank. Diduga variabel ini dipengaruhi oleh variabel-

variabel endogen. Variabel ini diukur dengan menggunakan skala

ordinal 5 poin dari sangat tidak setuju (1), tidak setuju (2), kurang

setuju (3), setuju (4) sampai sangat setuju (5).

b. Dewan Pengawas Syariah

Dewan pengawas syariah adalah badan independen yang

ditempatkan oleh Dewan Syariah Nasional (DSN) yang berada pada

suatu bank syariah, seperti yang desebutkan oleh Arifin (2005:10).

Variabel ini diukur dengan menggunakan skala ordinal 5 poin dari

sangat tidak setuju (1), tidak setuju (2), kurang setuju (3), setuju (4)

sampai sangat setuju (5).

2. Variabel Endogen

a. Good Corporate Governance

GCG didefinisikan sebagai sistem yang mengatur pengelolaan

dan pengawasan bisnis korporasi, mengatur hak dan kewajiban pihak

terkait (Board of Commissioners, Board of Directors, shareholders,

dan stakeholders lainnya), memuat aturan main dan prosedur yang

harus ditempuh dalam membuat keputusan yang terkait dengan

48

Page 64: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/877/1/95309-Dewi Megasari-FEB.pdf · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

keputusan korporasi, merumuskan mekanisme untuk penetapan yang

objektif dan cara-cara yang ditempuh untuk mencapai objektif serta

pemantauan kerja. Variabel tersebut merupakan penjabaran dari

Daniri (2005). Menurut Forum for Corporate Governance in

Indonesia (FCGI) (2001:1) dalam publikasi yang pertamanya

mempergunakan definisi Cadbury Committee, yaitu: "Seperangkat

peraturan yang mengatur hubungan antara pemegang saham, pengurus

(pengelola) perusahaan, pihak kreditur, pemerintah, karyawan serta

para pemegang kepentingan intern dan ekstern lainnya yang berkaitan

dengan hak-hak dan kewajiban mereka, atau dengan kata lain suatu

sistem yang mengatur dan mengendalikan perusahaan." Dari beberapa

definisi tersebut menyebutkan bahwa GCG sangat diperlukan untuk

meningkatkan kinerja perusahaan. Variabel ini diukur dengan

menggunakan skala ordinal 5 poin dari tidak setuju (1), kurang setuju

(2), netral (3), setuju (4) sampai sangat setuju (5).

b. Kinerja Perbankan Syariah

Bank syariah adalah bank yang beroperasi dengan tidak

mengandalkan pada bunga. Dengan kata lain, bank syariah adalah

lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan pembiayaan

dan jasa-jasa lainnya dalam lalu lintas pembayarannya serta peredaran

uang yang pengoperasiannya disesuaikan dengan prinsip syariat islam.

Karenanya, Dewan Pengawas Syariah (DPS) memainkan peran yang

penting dalam governance structure perbankan syariah. Variabel

49

Page 65: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/877/1/95309-Dewi Megasari-FEB.pdf · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

tersebut merupakan penjabaran dari definisi Arifin (2006:1). Variabel

ini diukur dengan menggunakan skala ordinal 5 poin dari tidak setuju

(1), kurang setuju (2), netral (3), setuju (4) sampai sangat setuju (5).

50

Page 66: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/877/1/95309-Dewi Megasari-FEB.pdf · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

Tabel 3.1 Operasional Variabel Penelitian

Variabel Sub Variabel Indikator Skala

Peran Komite Audit (Sumber: Santi Yustini (2009) dan I Made Sughiarta Sanjaya (2005))

.

1. Pengawasan atas proses operasional agar sesuai standar.

2. Menelaah kebenaran informasi yang disampaikan direksi kepada komisaris.

3. Mengerti semua pokok permasalahan.

4. Kompetensi personil komite audit.

5. Melakukan pertemuan dengan dewan pengawas syariah dan manajemen.

6. Hubungan kerja dengan dewan pengawas syariah dan manajemen.

7. Mengawasi laporan dewan pengawas syariah.

Ordinal

Good Corporate Governance (GCG) (Sumber: Putri Maruti Agusti N (2009))

1. Transparansi 2. Kemandirian 3. Akuntabilitas

1. Menempatkan laporan keuangan di internet.

2. Kualitas komite audit dan DPS

3. Komite audit secara teratur rapat dengan DPS

4. Tekanan pihak internal yang tidak sesuai dengan peraturan perundangan yang baru.

5. Membuat standar profesional untuk karyawan.

6. Mempunyai pejabat khusus yang bertugas untuk memastikan bahwa perusahaan sepenuhnya taat pada hukum dan peraturan perundangan-undangan yang ada.

Ordinal

51

Page 67: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/877/1/95309-Dewi Megasari-FEB.pdf · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

Tabel 3.1 (Lanjutan) Variabel Sub Variabel Indikator Skala

4. Kewajaran

7. Pedoman etik dan tingkah laku yang tertulis.

8. Memberikan perlakuan yang setara dan wajar kepada stakeholders.

9. Memberikan kesempatan yang sama dalam penerimaan karyawan, berkarir dan melaksanakan tugasnya.

10. Memberikan kesempatan kepada pihak yang berkepentingan memberikan masukan dan pendapat.

Dewan Pengawas Syariah (Sumber: Abuzaky, 2008).

1. Melakukan pengawasan secara periodik pada lembaga keuangan syariah.

2. Memberikan usulan pengembangan lembaga keuangan syariah.

3. Melaporkan perkembangan produk dan operasional lembaga keuangan syariah yang dibawahi.

4. Memenuhi standar good corporate governance, aspek akuntabilitas dan transparansi.

5. Mengetahui dan memahami berbagai peraturan perbankan.

6. Menjadi juru bicara berkaitan dengan isu-isu syariah yang muncul.

Ordinal

Bersambung Pada Halaman Selanjutnya

52

Page 68: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/877/1/95309-Dewi Megasari-FEB.pdf · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

Tabel 3.1 (Lanjutan) Variabel Sub Variabel Indikator Skala

Peningkatan Kinerja (Sumber: Urfy Damayanti,2009).

1. Mampu membuat keputusan.

2. Mampu bertanggung jawab.

3. Mampu dan bersedia melakukan perubahan.

4. Berinisiatif dan mampu mengambil keputusan.

5. Mencoba tantangan baru.

Ordinal

53

Page 69: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/877/1/95309-Dewi Megasari-FEB.pdf · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Perbankan Syariah yang berada di

wilayah DKI Jakarta. Responden dalam penelitian ini adalah karyawan

yang bekerja di Perbankan Syariah. Pengumpulan data dilaksanakan

melalui penyebaran kuesioner secara langsung maupun melalui perantara

kepada responden. Penyebaran kuesioner dimulai pada tanggal 19 Juli

2010 sampai 16 Agustus 2010 dan dilakukan ke 3 Bank Syariah yang

berada di wilayah DKI Jakarta. Berikut ini dalam tabel 4.1 adalah nama

perbankan syariah yang diberikan kuesioner, sebagai berikut:

Tabel 4.1 Data Distribusi Sampel Penelitian

No Nama Bank Syariah Kuesioner

dikirim Kuesioner

dikembalikan 1 Bank Muamalat Indonesia 30 24 2 Bank Syariah Mandiri 25 20 3 Bank Mega Syariah 25 19

Total 80 63 Sumber: Data Primer

Dalam tabel 4.1 dijelaskan kuesioner yang disebarkan berjumlah 80 buah

dan jumlah yang dikembalikan adalah sebanyak 63 buah atau 78.75%.

Jumlah kuesioner yang tidak kembali adalah 17 buah atau 21,25%.

Kuesioner yang dapat diolah berjumlah 60 buah atau 95%,

54

Page 70: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/877/1/95309-Dewi Megasari-FEB.pdf · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

sedangkan yang tidak dapat diolah karena tidak diisi lengkap berjumlah 3

buah atau 5%. Data sampel penelitian dapat dilihat dalam tabel 4.2

Tabel 4.2 Data Sampel Penelitian

No Keterangan Karyawan Persentase 1 Jumlah Kuesioner yang disebar 80 100% 2 Jumlah Kuesioner yang tidak kembali 17 21,25% 3 Jumlah Kuesioner yang tidak dapat diolah 3 5% 4 Jumlah Kuesioner yang dapat diolah 60 95%

Sumber: Data Primer yang diolah

2. Karateristik Responden

Dalam tabel 4.3 ini, menyajikan indentitas responden karyawan bank

syariah di wilayah Jakarta berdasarkan jenis kelamin, usia, pendidikan

terakhir, dan lama bekerja. Disajikan sebagai berikut

Tabel 4.3 Deskriptif Responden

Deskriptif Keterangan Frekuensi Persentase

Jumlah Sampel 60 100%

Jenis Kelamin Pria

Wanita

38

22

63,33%

36,67%

Usia 19 - 30 tahun

31 - 40 tahun

> 40 tahun

36

17

7

60%

28,33%

11,67%

Pendidikan

Terakhir

D3

S1

8

52

13,33%

86,67%

Lama Bekerja < 1 tahun

1–3 tahun

> 3 tahun

16

19

25

26,67%

31,67%

41,67%

Sumber: Data primer yang diolah

55

Page 71: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/877/1/95309-Dewi Megasari-FEB.pdf · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

Berdasarkan tabel 4.3 di atas menunjukan bahwa responden yang

berjenis kelamin pria berjumlah 38 orang atau 63,33% dan wanita

berjumlah 22 orang atau 36,67%. Lalu, responden berdasarkan usia

didapatkan yang berumur 19-30 tahun berjumlah 36 orang atau 60%,

untuk responden yang berumur 31-40 tahun berjumlah 17 orang atau

28,33%, dan untuk responden yang berumur diatas 40 tahun berjumlah 7

orang atau 11,67%. Untuk responden yang berdasarkan pendidikan

terakhir didapatkan bahwa responden yang lulusan D3 berjumlah 8 orang

atau 13,33%, dan untuk responden yang lulusan S1 berjumlah 52 orang

atau 86,67%. Untuk responden yang berdasarkan lama bekerja didapatkan

bahwa responden yang telah bekerja dibawah 1 tahun berjumlah 16 orang

atau 26,67%, responden yang bekerja pada 1-3 tahun berjumlah 19 orang

atau 31,67%, dan untuk responden yang bekerja lebih dari 3 tahun

berjumlah 25 orang atau 41,67%.

B. Hasil Uji Data Penelitian

1. Hasil Uji Validitas

Berikut adalah tabel 4.4 yang menjelaskan hasil uji validitas komite

audit.

Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas Komite Audit

Pertanyaan Pearson Corelation Sig (2-Tailed) Keterangan

KA1 0,838** 0,000 Valid KA2 0,864** 0,000 Valid KA3 0,855** 0,000 Valid

Bersambung pada halaman selanjutnya

56

Page 72: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/877/1/95309-Dewi Megasari-FEB.pdf · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

Tabel 4.4 (Lanjutan) Pertanyaan Pearson Corelation Sig (2-Tailed) Keterangan

KA4 0,847** 0,000 Valid KA5 0,830** 0,000 Valid KA6 0,837** 0,000 Valid KA7 0,864** 0,000 Valid

Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.4 menunjukkan variabel komite audit mempunyai kriteria

valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai signifikansi lebih kecil

dari 0,05. Berikut tabel 4.5 menjelaskan hasil uji validitas dewan

pengawas syariah.

Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas Dewan Pengawas Syariah

Pertanyaan Pearson Corelation Sig (2-Tailed) Keterangan

DPS1 0,783** 0,000 Valid DPS2 0,899** 0,000 Valid DPS3 0,892** 0,000 Valid DPS4 0,912** 0,000 Valid DPS5 0,882** 0,000 Valid DPS6 0,911** 0,000 Valid

Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.5 menunjukkan variabel dewan pengawas syariah

mempunyai kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai

signifikansi lebih kecil dari 0,05.

57

Page 73: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/877/1/95309-Dewi Megasari-FEB.pdf · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

Berikut merupakan hasil uji validitas good corporate governance dapat

dilihat pada tabel 4.6.

Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas Good Corporate Governance

Pertanyaan Pearson Corelation Sig (2-Tailed) Keterangan GCG1 0,865** 0,000 Valid GCG2 0,861** 0,000 Valid GCG3 0,886** 0,000 Valid GCG4 0,808** 0,000 Valid GCG5 0,820** 0,000 Valid GCG6 0,850** 0,000 Valid GCG7 0,792** 0,000 Valid GCG8 0,808** 0,000 Valid GCG9 0,750** 0,000 Valid GCG10 0,864* 0,000 Valid

Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.6 menunjukkan variabel Good Corporate Governance

mempunyai kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai

signifikansi lebih kecil dari 0,05. Berikut tabel 4.7 yang menjelaskan uji

validitas Perbankan Syariah.

Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas Kinerja Perbankan Syariah

Pertanyaan Pearson Corelation Sig (2-Tailed) Keterangan KBS1 0,871** 0,000 Valid KBS2 0,876** 0,000 Valid KBS3 0,874** 0,000 Valid KBS4 0,903** 0,000 Valid KBS5 0,888** 0,000 Valid

Sumber: Data primer yang diolah

58

Page 74: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/877/1/95309-Dewi Megasari-FEB.pdf · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

Tabel 4.7 menunjukkan variabel kinerja perbankan syariah

mempunyai kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai

signifikansi lebih kecil dari 0,05.

2. Hasil Uji Reliabilitas

Untuk menilai konsistensinya dari instrumen penelitian, instrumen

dikatakan reliabel jika nilai Cronbach Alpha diatas 0,6.

Tabel 4.8 Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Cronbach's

Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items

N of Items

Komite Audit (X1) .934 .935 7 Dewan Pengawas Syariah (X2)

.942 .942 6

Good Corporate Governance (Y)

.949 .949 10

Kinerja Perbankan Syariah (Z)

.928 .929 5

Sumber: Data Primer yang diolah

Tabel 4.8 menunjukkan nilai cronbach’s alpha atas variabel komite

audit sebesar 0,934, sehingga dapat disimpulkan bahwa pernyataan dalam

kuesioner ini sangat reliabel. Variabel dewan pengawas syariah sebesar

0,942, sehingga dapat disimpulkan bahwa pernyataan dalam kuesioner ini

sangat reliabel. Variabel Good Corporate Governance sebesar 0,949

sehingga dapat disimpulkan bahwa pernyataan dalam kuesioner ini sangat

reliabel. Variabel kinerja perbankan syariah sebesar 0,928 sehingga dapat

disimpulkan bahwa pernyataan dalam kuesioner ini sangat reliabel.

59

Page 75: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/877/1/95309-Dewi Megasari-FEB.pdf · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

3. Hasil Uji Hipotesis

Penelitian ini menggunakan analisis jalur (path analysis) sebagai uji

hipotesisnya. Adapun dalam pengujian hipotesis ini terdiri dari dua sub

struktur, yaitu sub struktur 1 dan sub struktur 2. Seluruh pengujian dan

analisis data menggunakan bantuan SPSS 12.0 (Statistical Program for

Special Science) for windows sebagai berikut:

a. Hasil Uji Sub Struktur 1

1) Hasil Uji Secara Individual Sub Struktur 1.

Berikut ini tabel 4.9 yang menjelaskan coefficients untuk uji

sub struktural 1.

Tabel 4.9 Coefficients – Sub Struktur 1

Unstandarized Coefficients

Standardized Coefficients

Model

B Std. Error Beta

t

Sig 1 (Constant)

Komite Audit Dewan Pengawas Syariah

2.535.408

1.106

1.798.148.173

.305 .651

1.410 2.750 5.867

.164

.008

.000

a Dependent Variabel: Good Corporate Governance Sumber: Data primer yang diolah

(a) Kontribusi Komite Audit (X1) Terhadap Good Corporate

Governance (Y).

Uji secara individual ditunjukkan oleh tabel 4.9 coefficients.

Secara individual uji statistik yang digunakan adalah uji t yang

dihitung dengan rumus:

ρx1 0.305 ρx1 =seρx1

=0.110

= 2.750

60

Page 76: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/877/1/95309-Dewi Megasari-FEB.pdf · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

Terlihat bahwa pada kolom Sig (signifikansi) pada tabel 4.9

coefficients diperoleh variabel komite audit dengan nilai sig sebesar

0,008. Kemudian dibandingkan dengan probabilitas 0,05 ternyata

nilai probabilitas 0,05 lebih besar dari nilai probabilitas sig atau (0,05

> 0,008), maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya koefisien analisis

jalur adalah signifikan. Jadi, pengaruh komite audit berkontribusi

secara signifikan terhadap good corporate governance. Besarnya

pengaruh komite audit terhadap good corporate governance sebesar

0,305 atau 30,5%. Dengan demikian komite audit dapat

mempengaruhi good corporate governance.

(b) Kontribusi Dewan Pengawas Syariah (X2) Terhadap Good

Corporate Governance (Y).

Uji secara individual ditunjukkan oleh tabel 4.9 coefficients.

Secara individual uji statistik yang digunakan adalah uji t yang

dihitung dengan rumus:

px2 0.651 pyx2 =sepx2

=0,111

= 5.867

Terlihat bahwa pada kolom Sig (signifikansi) pada tabel 4.9

coefficients diperoleh variabel dewan pengawas syariah dengan nilai

sig sebesar 0,000. Kemudian dibandingkan dengan probabilitas 0,05,

ternyata nilai probabilitas 0,05 lebih besar dari nilai probabilitas sig

atau (0,05 > 0,000), maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya

koefisien analisis jalur adalah signifikan. Jadi, pengaruh dewan

61

Page 77: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/877/1/95309-Dewi Megasari-FEB.pdf · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

pengawas syariah berkontribusi secara signifikan terhadap good

corporate governance. Besarnya pengaruh dewan pengawas syariah

terhadap good corporate governance sebesar 0,651 atau 65,1%.

Dengan demikian dewan pengawas syariah dapat mempengaruhi

good corporate governance.

2) Hasil Uji Hubungan Korelasi Antara Komite Audit (X1) dan

Dewan Pengawas Syariah (X2)

Berikut ini tabel 4.10 yang menjelaskan Correlations untuk

uji sub struktural 1

Tabel 4.10 Correlations – Sub Struktur 1

KA DPS GCG

KA Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N

1 .

60

.908** .000 60

.896** .000

60 DPS Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N

.908** .000 60

1 .

60

.928

.000 60

GCG Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N

.896** .000 60

.928** .000 60

1 .

60 ** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). * Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan perhitungan korelasi diperoleh angka korelasi

antara variabel komite audit dan dewan pengawas syariah sebesar -

0,908 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 korelasi antara

variabel komite audit dan good corporate governance sebesar

62

Page 78: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/877/1/95309-Dewi Megasari-FEB.pdf · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

0,896 dengan tingkat signifikansi 0,000 dan korelasi antara

variabel dewan pengawas syariah dan good corporate governance

sebesar 0,928 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000. Untuk

menafsirkan angka tersebut, digunakan kriteria korelasi menurut

Riduwan dan Engkos Achmad Kuncoro (2008):

a. 0,00 – 0,199 : korelasi sangat rendah

b. 0,20 – 0,399 : korelasi rendah

c. 0,40 – 0,599 : korelasi cukup kuat

d. 0,60 – 0,799 : korelasi kuat

e. 0,80 – 1,00 : korelasi sangat kuat

Korelasi sebesar 0,908 mempunyai maksud hubungan antara

variabel komite audit dan dewan pengawas syariah adalah

memiliki korelasi yang sangat kuat. Korelasi sebesar 0,896

mempunyai maksud hubungan antara variabel komite audit dan

good corporate governance juga sangat kuat dan searah (karena

hasilnya positif). Searah artinya semakin tinggi pengaruh komite

audit maka semakin tinggi pula peran good corporate governance

yang dihasilkan. Korelasi antara dua variabel bersifat signifikan

karena angka signifikansinya sebesar 0,000. Jika angka signifikansi

(sig) < 0,05 maka hubungan kedua variabel tersebut signifikan.

Korelasi sebesar 0,928 mempunyai maksud hubungan antara

variabel dewan pengawas syariah dan good corporate governance

adalah sangat kuat dan searah (karena hasilnya positif). Searah

63

Page 79: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/877/1/95309-Dewi Megasari-FEB.pdf · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

artinya semakin tinggi pengaruh dewan pengawas syariah maka

akan tinggi juga peran good corporate governance yang

dihasilkan. Korelasi antara dua variabel bersifat signifikan karena

angka signifikansinya sebesar 0,000. Jika angka signifikansi

(sig)<0,05 maka hubungan kedua variabel tersebut signifikan.

3) Hasil Uji Secara Simultan Sub Struktural 1

Berikut ini tabel 4.11 yang menjelaskan Anova untuk uji sub

struktural 1

Tabel 4.11 Anova – Sub Struktur 1

Model Sum of Squares

df Mean Square

F Sig.

1 Regression Residual Total

3681.112517.871

4198.983

25759

1840.5569.085

202.583 .000a

a. Predictors: (Constant),DPS, KA b. Dependent Variable: GCG Sumber: Data primer yang diolah

Dari tabel 4.11 anova diperoleh nilai F sebesar 202,583 dengan

nilai probabilitas (sig) = 0,000 karena nilai sig < 0,05, maka

keputusannya adalah Ho ditolak dan Ha diterima. Jika F secara manual

dihitung dengan rumus F, berdasarkan koefisien R2 pada tabel 4.12

summary, nilai F dapat dihitung sebagai berikut:

F = (n – k – 1)Rsquare

k (1– Rsquare)

64

Page 80: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/877/1/95309-Dewi Megasari-FEB.pdf · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

Keterangan:

n = Jumlah sampel

k = Jumlah variabel eksogen (variabel independen)

Rsquare = R2

F = = 203,207

(60 – 2 – 1) (0,877)

2 (1 – 0,877)

Berikut ini tabel 4.12 yang menjelaskan summary untuk uji sub

struktural 1

Tabel 4.12 Summary – Sub Struktur 1

Model R R Square Adjusted R

Square Std Error of the Estimate

1 .936a .877 .872 3.014 a. Predictors: (Constant), DPS, KA Sumber: Data primer yang diolah

Untuk melihat pengaruh komite audit dan dewan pengawas

syariah secara gabungan dapat dilihat dari hasil penghitungan

dalam model summary, khususnya angka Rsquare. Besarnya angka

Rsquare (r2) adalah 0,877 angka tersebut dapat digunakan untuk

melihat besarnya pengaruh komite audit dan dewan pengawas

syariah terhadap peran good corporate governance, dengan cara

menghitung Koefisien Determinasi (KD) dengan menggunakan

rumus sebagai berikut:

KD = r2 x 100%

KD = 0,877 x 100%

65

Page 81: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/877/1/95309-Dewi Megasari-FEB.pdf · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

KD = 87,7%

Keterangan:

KD : Koefisien Determinasi

r2 : Rsquare

Angka tersebut mempunyai maksud bahwa pernyataan

komite audit dan dewan pengawas syariah mempengaruhi good

corporate governance sebesar 87,7%. Adapun sisanya sebesar

12,3% (100% - 87,7%) dipengaruhi oleh variabel lain, seperti

auditor eksternal, auditor internal.

Kerangka hubungan kausal Sub-Struktur 1 antara jalur (X1

terhadap Y, X2 terhadap Y, dan X1, X2 terhadap Y) dapat dibuat

melalui persamaan struktural sebagai berikut:

X2 = ρX1Y X1 + ρX2Y X2 + ρY ε1

Diketahui:

R2 X1 . X2 . Y = 0,877

ρY ε1 = R−1 2 = √1 – 0,877 = 0,351

Keterangan:

ρX1Y : standardized coefficients, koefisien jalur pengaruh

langsung X1 terhadap Y.

ρX2Y : standardized coefficients, koefisien jalur pengaruh

langsung X2 terhadap Y.

ρY ε1 : besarnya pengaruh variable lain

R2 : RSquare

66

Page 82: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/877/1/95309-Dewi Megasari-FEB.pdf · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

X1 : Komite Audit

X2 : Dewan Pengawas Syariah

Y = 0,305x1 + 0,651x2 + 0,351ε1

Gambar 4.1 Hubungan Kausal Empiris Sub Struktur 1

Variabel X1, X2, terhadap Y

Komite Audit (X1)

Dewan Pengawas Syariah (X2)

Good Corporate

Governance

ρyε1

= 0,351

ρyx1 = 0,305

ρyx2 = 0,651

r12 = 0,908

Pengaruh bersama atau koefisien X1 terhadap X2 atau

koefisien determinan dan faktor residual dihitung sebagai berikut:

R2 Y(X1 X2) = ∑(ρYXk).(rYk) = (ρYX1).(rYX1)+(ρYX2).(rYX2)

keterangan:

R2 Y1(X1 X2) : Rsquare

ρY : standardized coefficients Beta

rY : korelasi variabel X terhadap variabel Y

X1 : komite audit

X2 : dewan pengawas syariah

R2 Y(X1 X2) = ∑(ρYXk).(rYk)

= (ρYX1).(rYX1)+(ρYX2).(rYX2)

= (0,305)x(0,351) + (0,651)x(0,928)

= 0,877

67

Page 83: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/877/1/95309-Dewi Megasari-FEB.pdf · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

Berdasarkan tabel 4.11 anova diperoleh nilai F sebesar

203,207 dengan nilai probabilitas (sig) = 0,000, karena nilai sig

0,000 < 0,05, maka keputusannya adalah Ho ditolak dan Ha

diterima. Sehingga terbukti bahwa pernyataan komite audit dan

dewan pengawas syariah berpengaruh secara simultan dan

signifikan terhadap Good Corporate Governance. Hasil pengujian

Sub-Struktur 1 dapat diringkas seperti tabel 4.13 sebagai berikut:

Tabel 4.13 Koefisien Jalur, Kontribusi Langsung, Tidak Langsung,

Kontribusi Total, Kontribusi Komite Audit (X1), dan Dewan Pengawas Syariah (X2) Secara Simultan dan

Signifikan Terhadap Good Corporate Governance (Y)

Kontribusi Variabel

Koefisien Jalur Langsung Tidak

Berpengaruh Total

Kontribusi Bersama

X1 0,305 0,305 9,30% X2 0,651 0,651 42,38% ε1 0,351 0,351 12,32%

X1 dan X2

0,877 = 87,7%

Sumber: Data Primer yang diolah

Berdasarkan hasil perhitungan analisis jalur Sub-Struktur 1

tersebut, maka memberikan informasi secara objektif sebagai

berikut:

(1) Besarnya kontribusi Komite Audit (X1) yang secara langsung

dan signifikan mempengaruhi Good Corporate Governance

(Y) adalah 0,3052 = 0,0930 atau 9,30%.

68

Page 84: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/877/1/95309-Dewi Megasari-FEB.pdf · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

(2) Besarnya kontribusi Dewan Pengawas Syariah (X2) yang

secara langsung dan signifikan mempengaruhi Good Corporate

Governance (Y) adalah 0,6512 = 0,4238 atau 42,38%.

(3) Besarnya kontribusi Komite Audit (X1) dan Dewan Pengawas

Syariah secara simultan yang langsung dan signifikan

mempengaruhi Good Corporate Governance (Y) adalah 0,877

atau 87,7%. Sisanya sebesar 0,123 atau 12,3% dipengaruhi oleh

faktor-faktor lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian.

b. Hasil Uji Sub Struktur 2

1) Hasil Uji Secara Individual Sub Struktur 2.

Berikut ini tabel 4.14 yang menjelaskan coefficients untuk uji

sub struktural 2.

Tabel 4.14 Coefficients – Sub Struktur 2

Unstandarized Coefficients

Standardized Coefficients

Model

B Std. Error Beta

t

Sig 1 (Constant)

KA DPS GCG

0,12.315.219.173

.990

.085

.119

.072

.418 .248 .307

.012 3.696 1.841 2.418

.990

.000

.071

.019a Dependent Variable: KBS Sumber: Data primer yang diolah

69

Page 85: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/877/1/95309-Dewi Megasari-FEB.pdf · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

(a) Kontribusi Komite Audit (X1) Terhadap Kinerja

Perbankan Syariah (Z).

Uji secara individual ditunjukkan oleh tabel 4.14

coefficients. Secara individual uji statistik yang digunakan

adalah uji t yang dihitung dengan rumus:

ñx1 0,418 tx1 = señx1 = 0,11310 = 3.696

Terlihat bahwa pada kolom Sig (signifikansi) pada tabel

4.14 coefficients diperoleh variabel Komite Audit dengan nilai

sig sebesar 0,000. Kemudian dibandingkan dengan probabilitas

0,05, ternyata nilai probabilitas 0,05 lebih besar dari nilai

probabilitas sig atau (0,05 > 0,000), maka Ho ditolak dan Ha

diterima, artinya koefisien analisis jalur adalah signifikan. Jadi,

pernyataan komite audit berkontribusi secara signifikan

terhadap kinerja perbankan syariah. Besarnya pengaruh komite

audit terhadap kinerja perbankan syariah sebesar 0,418 atau

41,8%. Dengan demikian komite audit dapat mempengaruhi

kinerja perbankan syariah.

(b) Kontribusi Dewan Pengawas Syariah (X2) Terhadap

Kinerja Perbankan Syariah (Z).

Uji secara individual ditunjukkan oleh tabel 4.14

coefficients. Secara individual uji statistik yang digunakan

adalah uji t yang dihitung dengan rumus:

70

Page 86: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/877/1/95309-Dewi Megasari-FEB.pdf · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

ñx2 0,248 tx1 = señx2 = 0,13471 = 1,841

Terlihat bahwa pada kolom Sig (signifikansi) pada tabel

4.14 coefficients diperoleh variabel audit internal dengan nilai

sig sebesar 0,071. Kemudian dibandingkan dengan probabilitas

0,05, ternyata nilai probabilitas 0,05 lebih kecil dari nilai

probabilitas sig atau (0,05 < 0,071), maka Ho diterima dan Ha

ditolak, artinya koefisien analisis jalur adalah tidak signifikan.

Jadi, peranan dewan pengawas syariah tidak berkontribusi

secara signifikan terhadap kinerja perbankan syariah.

Kemudian koefisien lintasan parsial (path coefficient) terhadap

kinerja perbankan syariah sebesar 0,248 atau 24,8%.

(c) Kontribusi Good Corporate Governance (Y) Terhadap

Kinerja Perbankan Syariah (Z).

Uji secara individual ditunjukkan oleh tabel 4.14

coefficients. Secara individual uji statistik yang digunakan

adalah uji t yang dihitung dengan rumus:

ñx1 0,307 tx1 =señx1

=0,127

= 2,418

Terlihat bahwa pada kolom Sig (signifikansi) pada tabel 4.14

coefficients diperoleh variabel Good Corporate Governance

dengan nilai sig sebesar 0,019. Kemudian dibandingkan

dengan probabilitas 0,05, ternyata nilai probabilitas 0,05 lebih

besar dari nilai probabilitas sig atau (0.05 > 0.019), maka Ho

ditolak dan Ha diterima, artinya koefisien analisis jalur adalah

71

Page 87: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/877/1/95309-Dewi Megasari-FEB.pdf · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

signifikan. Jadi, pengaruh Good Corporate Governance

berkontribusi secara signifikan terhadap kinerja perbankan

syariah. Besarnya pengaruh Good Corporate Governance

terhadap kinerja perbankan syariah sebesar 0,307 atau 30,7%.

Dengan demikian Good Corporate Governance mempengaruhi

kinerja organisasi perusahaan.

2) Hasil Uji Hubungan Korelasi Antara Komite Audit (X1),

Dewan Pengawas Syariah (X2), dan Good Corporate

Governance (Y).

Berikut ini tabel 4.15 yang menjelaskan correlations untuk

uji sub struktural 2.

Tabel 4.15 Correlations – Sub Struktur 2

KA DPS GCG KPS

KA Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N

1 ,

60

.908** .000 60

.896** .000 60

.918** .000 60

DPS Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N

.908** .000 60

1 .

60

.928** .000 60

.912** .000 60

GCG Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N

.896** .000 60

.928**.000 60

1 .

60

.911** .000 60

KPS Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N

.918**

.000 60

.912**

.000 60

.911** .000 60

1 . 60

** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Sumber: Data primer yang diolah

72

Page 88: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/877/1/95309-Dewi Megasari-FEB.pdf · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

Berdasarkan perhitungan korelasi diperoleh angka korelasi

antara variabel komite audit dan dewan pengawas syariah sebesar

0,908 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 korelasi antara

variabel komite audit dan good corporate governance sebesar

0,896 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 korelasi antara

variabel komite audit dan kinerja perbankan syariah sebesar 0,918

korelasi antara variabel dewan pengawas syariah dan good

corporate governance sebesar 0,928 dengan tingkat signifikansi

sebesar 0,000 korelasi antara variabel dewan pengawas syariah dan

kinerja perbankan syariah sebesar 0,912 dengan tingkat

signifikansi sebesar 0,000 dan korelasi antara variabel good

corporate governance dan kinerja perbankan syariah sebesar 0,911

dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000. Untuk menafsirkan

angka tersebut, digunakan kriteria korelasi menurut Riduwan dan

Engkos Achmad Kuncoro (2008):

a. 0,00 – 0,199 : korelasi sangat rendah

b. 0,20 – 0,399 : korelasi rendah

c. 0,40 – 0,599 : korelasi cukup kuat

d. 0,60 – 0,799 : korelasi kuat

e. 0,80 – 1,00 : korelasi sangat kuat

Korelasi sebesar 0,908 mempunyai maksud hubungan antara

variabel komite audit dan dewan pengawas syariah adalah

korelasinya sangat kuat dan searah (karena hasilnya positif).

73

Page 89: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/877/1/95309-Dewi Megasari-FEB.pdf · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

Searah artinya semakin tinggi pernyataan komite audit maka

semakin tinggi pula peranan dewan pengawas syariah. Korelasi

antara dua variabel bersifat signifikan karena angka signifikansinya

sebesar 0,000. Jika angka signifikansi (sig) < 0,05 maka hubungan

kedua variabel tersebut signifikan. Korelasi sebesar 0,896

mempunyai maksud hubungan antara variabel komite audit dan

good corporate governance adalah sangat kuat dan searah (karena

hasilnya positif). Searah artinya semakin tinggi pengaruh komite

audit maka semakin tinggi pula peran good corporate governance

yang dihasilkan. Korelasi antara dua variabel bersifat signifikan

karena angka signifikansinya sebesar 0,000. Jika angka signifikansi

(sig) < 0,05 maka hubungan kedua variabel tersebut signifikan.

Korelasi sebesar 0,918 mempunyai maksud hubungan antara

variabel komite audit dan kinerja perbankan syariah adalah sangat

kuat dan searah (karena hasilnya positif). Searah artinya semakin

tinggi peranan komite audit maka semakin tinggi pula kinerja

perbankan syariah yang dihasilkan. Korelasi antara dua variabel

bersifat signifikan karena angka signifikansinya sebesar 0,000. Jika

angka signifikansi (sig) < 0,05 maka hubungan kedua variabel

tersebut signifikan. Korelasi sebesar 0,928 mempunyai maksud

hubungan antara variabel dewan pengawas syariah dan good

corporate governance adalah sangat kuat dan searah (karena

hasilnya positif). Searah artinya semakin tinggi peran dewan

74

Page 90: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/877/1/95309-Dewi Megasari-FEB.pdf · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

pengawas syariah maka semakin tinggi pula good corporate

governance yang dihasilkan. Korelasi antara dua variabel bersifat

signifikan karena angka signifikansinya sebesar 0,000. Jika angka

signifikansi (sig) < 0,05 maka hubungan kedua variabel tersebut

signifikan. Korelasi sebesar 0,912 mempunyai maksud hubungan

antara variabel dewan pengawas syariah dan kinerja perbankan

syariah adalah sangat kuat dan searah (karena hasilnya positif).

Searah artinya semakin tinggi peranan dewan pengawas syariah

maka semakin tinggi pula kinerja perbankan syariah yang

dihasilkan. Korelasi antara dua variabel bersifat signifikan karena

angka signifikansinya sebesar 0,000. Jika angka signifikansi (sig) <

0,05 maka hubungan kedua variabel tersebut signifikan. Korelasi

sebesar 0,911 mempunyai maksud hubungan antara variabel good

corporate governance dan kinerja perbankan syariah adalah sangat

kuat dan searah (karena hasilnya positif). Searah artinya semakin

tinggi good corporate governance maka semakin tinggi pula

kinerja perusahaan syariah yang dihasilkan. Korelasi antara dua

variabel bersifat signifikan karena angka signifikansinya sebesar

0,000. Jika angka signifikansi (sig) < 0,05 maka hubungan kedua

variabel tersebut signifikan.

3) Hasil Uji Secara Simultan Sub Struktur 2

Berikut ini tabel 4.16 yang menjelaskan Anova untuk uji sub

struktural 2.

75

Page 91: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/877/1/95309-Dewi Megasari-FEB.pdf · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

Tabel 4.16 Anova – Sub Struktur 2

Model Sum of Squares

df Mean Square

F Sig.

1 Regression Residual Total

1190.927149.007

1339.933

35659

396.9762.661

149.192 .000a

a. Predictors: (Constant), GCG, DPS, KA b. Dependent Variable: KBS Sumber: Data primer yang diolah

Dari tabel 4.16 anova diperoleh nilai F sebesar 149,192

dengan nilai probabilitas (sig) = 0,000 karena nilai sig < 0,05 maka

keputusannya adalah Ho ditolak dan Ha diterima, artinya koefisien

analisis jalur adalah signifikan. Jika F secara manual dihitung

dengan rumus F, berdasarkan koefisien R2 pada tabel 4.19

summary, nilai F dapat dihitung sebagai berikut:

F =

Keterangan:

n = Jumlah sampel

k = Jumlah variabel eksogen (variabel independen)

Rsquare = R2

F = = 228,257

Berikut ini tabel 4.17 yang menjelaskan Summary untuk uji

sub struktural 2.

k (1– Rsquare)

(n – k – 1)Rsquare

(60 – 2 – 1) (0,889)

2 (1 – 0,889)

76

Page 92: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/877/1/95309-Dewi Megasari-FEB.pdf · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

Tabel 4.17 Summary – Sub Struktur 2

Model R R Square Adjusted R

Square Std Error of the Estimate

1 .943a .889 .883 1.631 a. Predictors: (Constant), GCG, AI, KA Sumber: Data primer yang diolah

Untuk melihat pengaruh komite audit, dewan pengawas

syariah dan good corporate governance secara gabungan dapat

dilihat dari hasil penghitungan dalam model summary, khususnya

angka Rsquare. Besarnya angka Rsquare (r2) adalah 0,889 angka

tersebut dapat digunakan untuk melihat besarnya pengaruh komite

audit, dewan pengawas syariah dan good corporate governance

terhadap peran kinerja perbankan syariah, dengan cara menghitung

Koefisien Determinasi (KD) dengan menggunakan rumus sebagai

berikut:

KD = r2 x 100%

KD = 0,889 x 100%

KD = 88,9%

Keterangan:

KD : Koefisien Determinasi

r2 : Rsquare

Angka tersebut mempunyai maksud bahwa pernyataan

komite audit, dewan pengawas syariah dan good corporate

governance secara bersama terhadap kinerja perbankan syariah

77

Page 93: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/877/1/95309-Dewi Megasari-FEB.pdf · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

adalah 88,9%. Adapun sisanya sebesar 11,1% (100% - 88,9%)

dipengaruhi oleh variabel lain, seperti auditor internal.

Kerangka hubungan kausal Sub-Struktur 2 antara jalur (X1

terhadap Z, X2 terhadap Z, Y terhadap Z dan X1, X2, Y terhadap Z)

dapat dibuat melalui persamaan struktural sebagai berikut:

X3 = ρX1Z X1 + ρX2Z X2 + ρYZ X3 + ρY ε1

Diketahui:

R2 X1 . X2 . Y, Z = 0,889

ρY1 ε1 = R−1 2 = √1 – 0,889 = 0,333

Keterangan:

ρX1Z : standardized coefficients, koefisien jalur pengaruh

langsung X1 terhadap Z.

ρX2Z : standardized coefficients, koefisien jalur pengaruh

langsung X2 terhadap Z.

ρYZ : standardized coefficients, koefisien jalur pengaruh

langsung X2 terhadap Z.

ρY ε1 : besarnya pengaruh variable lain

R2 : RSquare

X1 : Komite Audit

X2 : Dewan Pengawas Syariah

Y : Good Corporate Governance

Z : kinerja perbankan syariah

78

Page 94: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/877/1/95309-Dewi Megasari-FEB.pdf · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

Z = 0,418 X1 + 0,248 X2 + 0,307 Y + 0,333 ε1

Gambar 4.2 Hubungan Kausal Empiris Sub Struktur 2

Variabel X1, X2 dan Y terhadap Z

Pengaruh bersama atau koefisien X1 dan X2 terhadap Y atau

koefisien determinan dan faktor residual dihitung sebagai berikut:

R2 Z(X1 Y X2) = ∑(ρZXk).(rZk) = (ρZX1).(rZX1)+(ρZX2).(rZX2)

+ (ρZY).(rZY)

keterangan:

R2 Z(X1X2Y) : Rsquare

ΡZ : standardized coefficients Beta

rZ : korelasi variabel X terhadap variabel Z

X1 : komite audit

X2 : dewan pengawas syariah

Y : good corporate governance

Z : kinerja perbankan syariah

ε1

Г12 = 0,908

Komite Audit (X1)

Dewan Pengawas Syariah (X2)

Kinerja Bank

Syariah (Z)

Good Corporate Governance

(Y)

ε2

ρzε2 = 0,351 ρzε2 = 0,333

ρzx1 = 0,418 ρyx1 = 0,896

ρzy = 0,307

ρyx2 = 0,928 ρzx2 = 0,248

79

Page 95: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/877/1/95309-Dewi Megasari-FEB.pdf · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

R2 Z(X1 Y X2) = ∑(ρZXk).(rZk)

= (ρZX1).(rZX1)+(ρZX2).(rZX2) + (ρZY).(rZY)

=(0,418)x(0,918)+(0,248)x(0,912)+(0,307)x(0,911)

= 0,889

Berdasarkan tabel 4.16 anova diperoleh nilai F sebesar

149,192 dengan nilai probabilitas (sig) = 0,000 karena nilai sig

0,000 < 0,05, maka keputusannya adalah Ho ditolak dan Ha

diterima. Sehingga terbukti bahwa komite audit, dewan pengawas

syariah, dan good corporate governance, berpengaruh secara

simultan dan signifikan terhadap kinerja perbankan perusahaan.

Hasil pengujian Sub-Struktur 2 dapat diringkas seperti tabel 4.18

sebagai berikut:

Tabel 4.18 Koefisien Jalur, Kontribusi Langsung, Tidak Langsung, Kontribusi Total, Kontribusi Komite Audit (X1), Dewan Pengawas Syariah (X2),

dan Good Corporate Governance (Y), Secara Simultan dan Signifikan Terhadap Kinerja Perbankan Syariah (Z)

Kontribusi

Variabel Koefisien Jalur Langsung Tidak Berpengaruh Total

Kontribusi Bersama

X1 0,418 0,418 17,47% X2 0,248 0,248 6,15% Y 0,307 0,307 9,42% ε1 0,351 0,351 12,32% ε2 0,333 0,333 11,09%

X1, X2 dan Y

0,889 = 88,9 %

Sumber: Data Primer yang diolah

Berdasarkan hasil perhitungan analisis jalur Sub-Struktur 2

tersebut, maka memberikan informasi secara objektif sebagai berikut:

80

Page 96: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/877/1/95309-Dewi Megasari-FEB.pdf · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

(1) Besarnya kontribusi komite audit (X1) yang secara langsung dan

signifikan mempengaruhi kinerja perbankan syariah (Z) adalah 0,4182

= 0,1747 atau 17,47%.

(2) Besarnya kontribusi dewan pengawas syariah (X2) yang secara tidak

langsung mempengaruhi kinerja perbankan syariah (Z) tetapi melalui

good corporate governance (Y) adalah 0,2482 = 0,0615 atau 6,15%.

(3) Besarnya kontribusi good corporate governance (Y) yang secara

langsung dan signifikan mempengaruhi kinerja perbankan syariah (Z)

adalah 0,3072 = 0,0942 atau 9,42%.

Besarnya kontribusi komite audit (X1), dewan pengawas syariah

(X2), dan good corporate governance (Y) secara simultan yang langsung

dan signifikan mempengaruhi kinerja perbankan syariah (Z) adalah 0,889

= 88,9%. Sisanya sebesar 0,3332 = 0,1109 atau 11,09% dipengaruhi oleh

faktor-faktor lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian.

Berikut merupakan pembahasan berdasarkan analisis tersebut

diatas:

1. Pengaruh Komite Audit Terhadap Good Corporate Governance.

Hasil uji hipotesis menunjukan bahwa komite audit berpengaruh

secara langsung dan signifikan terhadap good corporate governance.

Dengan demikian, dengan adanya komite audit semua kegiatan atau semua

rencana harus sesuai dengan rekomendasi komite audit. Semakin tinggi

peran yang dilakukan komite audit, maka semakin baik juga penerapan

good corporate governance dalam perbankan syariah. Sedangkan,

81

Page 97: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/877/1/95309-Dewi Megasari-FEB.pdf · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

semakin rendah peran komite audit, maka semakin tidak baik penerapan

good corporate governance di perbankan syariah. Hasil penelitian ini

sejalan dengan penelitian I Putu Sughiarta (2005) dan Santi Yustini (2009)

bahwa komite audit sangat berperan penting dalam pelaksanaan good

corporate governance di perbankan syariah yang berguna untuk

pemberian keputusan dan pemberian kebijakan bagi perbankan syariah.

2. Pengaruh Dewan Pengawas Syariah Terhadap Good Corporate

Governance.

Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa Dewan Pengawas Syariah

berpengaruh secara langsung dan signifikan terhadap good corporate

governance. Dengan demikian, dengan adanya dewan pengawas syariah

semua pengawasan kegiatan atau semua rencana harus sesuai dengan

pengawasan dewan pengawas syariah. Semakin tinggi pengawasan yang

dilakukan dewan pengawas syariah, maka semakin baik juga penerapan

good corporate governance dalam perbankan syariah. Sedangkan,

semakin rendahnya pengawasan dari dewan pengawas syariah, maka

semakin tidak baik penerapan good corporate governance dilakukan di

perbankan syariah. Hasil penelitian ini sejalan dengan Wibowo Ari (2009),

bahwa pengawasan yang dilakukan oleh dewan pengawas syariah

mengenai akan sangat baik untuk penerapan good corporate governance

di perbankan syariah tersebut. Dari pernyataan tersebut bahwa dewan

pengawas syariah mempengaruhi good corporate governance dengan cara

82

Page 98: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/877/1/95309-Dewi Megasari-FEB.pdf · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

melakukan pengawasan atas laporan penerapan good corporate

governance kepada Bank Indonesia.

3. Pengaruh Komite Audit dan Dewan Pengawas Syariah Terhadap Good

Corporate Governance.

Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa komite audit dan dewan

pengawas syariah sangat berpengaruh secara langsung dan signifikan

terhadap good corporate governance di Perbankan Syariah. Dengan

demikian, dengan adanya komite audit dan dewan pengawas syariah

semua keputusan dan pengawasan kegiatan atau semua rencana harus

sesuai dengan keputusan komite audit dan pengawasan dewan pengawas

syariah. Semakin tinggi keputusan dan pengawasan yang dilakukan, maka

semakin baik juga penerapan good corporate governance dalam

perbankan syariah. Sedangkan, semakin rendahnya pengawasan dari audit

internal, maka semakin tidak baik penerapan good corporate governance

dilakukan di perbankan syariah.

4. Pengaruh Komite Audit terhadap Kinerja Perbankan Syariah.

Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa komite audit berpengaruh

secara langsung dan signifikan terhadap kinerja perbankan syariah.

Dengan demikian, dengan adanya keputusan dari komite audit semua

kegiatan atau semua rencana harus sesuai dengan rekomendasi komite

audit. Semakin tinggi peran yang dilakukan komite audit, maka semakin

baik juga kinerja perbankan syariah tersebut. Sedangkan, semakin rendah

peran komite audit, maka semakin tidak baik kinerja perbankan syariah

83

Page 99: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/877/1/95309-Dewi Megasari-FEB.pdf · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

tersebut. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

Wiyono Wahyu Nugroho (2010). Karena keputusan yang dikeluarkan oleh

komite sangat berpengaruh dalam pelaporan keuangan perbankan syariah

dan itu yang melihatkan kinerja perbankan tersebut baik atau tidak.

5. Pengaruh Dewan Pengawas Syariah Terhadap Kinerja Perbankan Syariah

Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa Dewan Pengawas Syariah

tidak berpengaruh terhadap kinerja perbankan syariah, karena kegiatan

dewan pengawas syariah hanya mengawasi dan dari pengawasan tersebut

tidak berpengaruh bagi kinerja perbankan syariah. Jadi, semakin tinggi

atau rendahnya pengawasan yang dilakukan dewan pengawas syariah,

maka tidak akan berpengaruh bagi kinerja perbankan syariah. Pernyataan

tersebut didukung oleh Usamah (2009) fungsi utama Dewan Pengawas

Syariah (DPS) adalah mengawasi jalannya operasional bank syariah

sehari-hari agar selalu sesuai dengan petunjuk dan ketentuan-ketentuan

syari’at Islam. Jadi dalam penelitian ini dewan pengawas syariah tidak

signifikan dan tidak berpengaruh terhadap kinerja perbankan syariah.

6. Pengaruh Komite Audit dan Dewan Pengawas Syariah Terhadap Kinerja

Perbankan Syariah.

Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa komite audit sangat

berpengaruh secara langsung dan signifikan terhadap kinerja perbankan

syariah. Dengan demikian, keputusan komite audit sangat berpengaruh dan

pengawasan yang dilakukan dewan pengawas syariah tidak berpengaruh

terhadap kinerja perbankan syariah. Pernyataan komite audit didukung

84

Page 100: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/877/1/95309-Dewi Megasari-FEB.pdf · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

oleh Wiyono Wahyu Nugroho (2010). Karena keputusan yang dikeluarkan

oleh komite sangat berpengaruh dalam pelaporan keuangan perbankan

syariah dan itu yang memperlihatkan kinerja perbankan tersebut baik atau

tidak. Jadi dalam penelitian ini dewan pengawas syariah tidak signifikan

dan tidak berpengaruh terhadap kinerja perbankan syariah.

85

Page 101: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/877/1/95309-Dewi Megasari-FEB.pdf · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

BAB V

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan sebagai

berikut:

1. Komite audit mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap good

corporate governance. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian dari I

Putu Sughiarta (2005) yaitu komite audit sangat berperan penting dalam

pelaksanaan good corporate governance di perbankan syariah yang

berguna untuk pemberian keputusan dan pemberian kebijakan bagi

perbankan syariah.

2. Dewan pengawas syariah mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

good corporate governance. Hasil ini konsisten dengan penelitan Wibowo

Ari (2009) yaitu bahwa dewan pengawas syariah sangat berperan penting

dalam pelaksanaan good corporate governance di perbankan syariah yang

berguna untuk pemberian keputusan dan pemberian kebijakan bagi

perbankan syariah.

3. Komite audit dan dewan pengawas syariah mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap kinerja perbankan syariah secara simultan. Hasil

penelitian ini sejalan dengan penelitian dan pernyataan yang dinyatakan

oleh I Putu Sughiarta (2005) dan Santi Yustini (2009) yaitu bahwa komite

86

Page 102: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/877/1/95309-Dewi Megasari-FEB.pdf · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

audit sangat berperan penting dalam pelaksanaan good corporate

governance di perbankan syariah yang berguna untuk pemberian

keputusan dan pemberian kebijakan bagi perbankan syariah.

4. Komite audit mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja

perbankan syariah. Hasil penelitian ini sejalan dengan pernyataan Wiyono

Wahyu Nugroho (2010) yaitu keputusan yang dikeluarkan oleh komite

audit sangat berpengaruh dalam pelaporan keuangan perbankan syariah

dan itu yang melihatkan kinerja perbankan tersebut baik atau tidak.

5. Dewan pengawas syariah tidak mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap kinerja perbankan syariah. Pernyataan ini belum ada penelitian

terdahulu yang menyatakan bahwa dewan pengawas syariah sangat

berpengaruh atau tidak berpengaruh terhadap kinerja perbankan syariah.

6. Komite audit dan dewan pengawas syariah mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap kinerja perbankan syariah secara simultan. Hasil

penelitian ini konsisten dengan penelitian dan pernyataan yang dinyatakan

I Putu Sughiarta (2005) dan Wiyono wahyu Nugroho (2010) bahwa

keputusan yang dibuat oleh komite audit dan dewan pengawas syariah

sangat berpengaruh dalam pelaporan keuangan perbankan syariah dan itu

yang melihatkan kinerja perbankan baik atau tidak.

87

Page 103: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/877/1/95309-Dewi Megasari-FEB.pdf · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

88

B. Saran

Penelitian ini diharapkan bisa memberikan masukan dan pertimbangan

bagi Perbankan Syariah untuk lebih meningkatkan peran komite audit dan

pengawasan dewan pengawas syariah agar good corporate governance dan

kinerja perbankan syariah dapat semakin meningkat dan terus berkembang ke

arah yang lebih baik lagi.

Dari hasil penelitian terdapat aspek yang dapat mempengaruhi good

corporate governance yaitu komite audit dan dewan pengawas syariah.

Namun variabel-variabel diatas bukanlah semata-mata faktor yang dapat

mempengaruhi good corporate governance.

Oleh karena itu penulis mengharapkan partisipasi aktif peneliti

berikutnya untuk meneliti aspek-aspek lain yang mempengaruhi good

corporate governance dan kinerja perbankan syariah. Populasi penelitian

tidak hanya diambil dari perbankan syariah, mungkin bisa dikembangkan

pada perbankan lainnya dengan menerapkan metode empiris, sehingga

memungkinkan adanya perbedaan hasil dan kesimpulan apabila dilakukan

untuk objek dan profesi yang berbeda.

Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggunakan metode

penelitian yang berbeda seperti metode wawancara langsung kepada

responden untuk memperoleh data yang lebih berkualitas. Penelitian

selanjutnya diharapkan lebih menambah waktu penelitian, sehingga tidak

terlalu singkat.

Page 104: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/877/1/95309-Dewi Megasari-FEB.pdf · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

DAFTAR PUSTAKA Abuzaky, “Peran Dewan Syariah Nasional (DSN) dan Pengawasan Ekonomi

Syariah”, diakses tanggal 12 Juli 2010: http:/www.pa-kendal.net. Agoes, Sukrisno. “Auditing (Pemeriksaan Akuntansi) oleh KAP”, Edisi Ketiga,

Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FEUI), Jakarta, 2004. Antonio, M.S. “Bank syariah dari Teori ke Praktik”, Gema Insani Press. Jakarta,

2001. Arifin, Zainul. “Memahami Dasar-dasar Manajemen Bank Syariah”. Pustaka

Alvabet, 2006. Arifin, Zainul, “Memahami Bank Syariah : Lingkup, Peluang, Tantangan dan

Prospek”, AlvaBet. Jakarta, 2005. Badan Pengawasan Penanaman Modal (BAPEPAM). “Pembentukan dan

Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit”, Desember, Kep-41/PM/2003. Bank Syariah Mandiri, “Laporan GCG Bank Syariah Mandiri”, artikel ini diakses

tanggal 12 Juli 2010: http//www.BSM.com. Daniri, Mas Achmad,.”Good Corporate Governance: Konsep dan Penerapannya

dalam Konteks Indonesia”, PT Ray Indonesia, Jakarta, 2005. Elder, Ramdal J., Mark S. Beasley, Alvin A. Arens & Amir Abdi Yusuf.

“Auditing and Assurance Services”, New Jersey: Prentice Hall, 2009. Febrian, Andi, “Pengaruh Corporate Governance Terhadap Nilai Perusahaan”,

Skripsi UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2009 Forum for Corporate Governance in Indonesia (FGCI).“Peranan Dewan

Komisaris dan Komite Audit dalam Pelaksanaan Corporate Governance”. Jakarta 2001.

Hall, James A., dan Tommie Singleton. “Information Technology Auditing &

Assurance”, Salemba Empat, Jakarta, 2007. Hamid, Abdul. “Pedoman Penulisan Skripsi”, Jakarta: FEIS UIN Syarif

Hidayatullah, 2007. Husain, Umar. “Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis”. Rajawali pers,

Jakarta. 2009.

89

Page 105: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/877/1/95309-Dewi Megasari-FEB.pdf · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

Ikatan Akuntan Indonesia. “Standar Akuntansi Keuangan”, Salemba Empat, Jakarta, 2001.

Imam, Ghozali. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS”, Edisi 3,

Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang, 2005. Marini, Purwanto “komite audit: tinjauan sejarah, kerangka teoritis, kondisi

praktek di Indonesia, temuan empiris” Jurnal Universitas katholik widyamandala Surabaya, 2001.

Metwally. “Teori dan Ekonomi Islam”, Bangkit Daya Insana, Jakarta, 1995. Muhammad. “Manajemen Dana Bank Syariah”, Ekonisia, Yogyakarta, 2004. Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) “Tentang Komite Audit

BUMN.”PER-05/MBU/2006. Riduwan dan Engkos Achmad Kuncoro,.“Cara Menggunakan dan Memakai

Analisis Jalur (Path Analysis)”, alfabeta. Bandung. 2007. Rifka Dejavu, “Good Corporate Governance di Bank Syariah”, artikel ini diakses

tanggal 12 Juli 2010, dari: http//www.blogspot.com/GCG di bank syariah/ rifkadejavu.blogspot.com

Rittenberg, bradley J. Scwieger “auditing concepts for a changing environment”

Harcourd Collage Orlando 2001. Sanjaya, I Made Sugiartha. “Peranan Komite Audit dalam Good Corporate

Governance”, Jurnal Ekonomi, Jakarta, 2005. Santi Yustini , “Pengaruh Komite Audit dan Auditor Internal dalam Pendeteksian

Kecurangan”, Skripsi UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2009. Statistik Perbankan Syariah Bank Indonesia Januari 2010. Urfy, Damayanti. “Kontribusi Motivasi dan Etos Kerja terhadap Komitmen serta

dampaknya pada Peningkatan Kinerja Auditor.” Skripsi UIN Syarif Hidayatullah. Jakarta. 2009.

Usamah, “Peran Kompetensi dan Model Pengorganisasian Dewan Pengawas

Syariah Terhadap Pembiayaan Berbasis Bagi Hasil Pada Perbankan Syariah di Indonesia”, artikel ini diakses tanggal 12 Juli 2010: http/www.eprint.undip.ac.id.

90

Page 106: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/877/1/95309-Dewi Megasari-FEB.pdf · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

91

Wibowo,Ari, “Membangun Perbankan Syari'ah Menuju Good Corporate Governance”, artikel ini diakses tanggal 12 Juli 2010: http//www.pesantren.uii.ac.id.

Widjaja, Amin Tunggal. “Komite Audit (Auditing Commitee)”. Haravindo,

Jakarta, 2003. Wiyono, Wahyu Nugroho, ” Pengaruh Peran Komite Audit dan Audit Internal

Dalam Mewujudkan Good Corporate Governance Untuk Meningkatkan Kinerja Bank Syariah (Studi Empiris Pada Perbankan Syariah di Jakarta)”, Skripsi UIN Syarif Hidatullah, Jakarta, 2010.

Page 107: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/877/1/95309-Dewi Megasari-FEB.pdf · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

LAMPIRAN

No Komite Audit Dewan Pengawas Syariah

KA1 KA2 KA3 KA4 KA5 KA6 KA7 KA DPS1 DPS2 DPS3 DPS4 DPS5 DPS6 DPS

1 5 4 5 5 5 4 5 33 5 5 5 4 5 5 29

2 4 5 4 4 5 4 5 31 4 5 4 5 4 5 27

3 5 4 3 5 5 5 4 31 5 5 5 5 5 4 29

4 4 4 5 4 5 4 5 31 4 4 5 5 4 5 27

5 5 5 4 4 5 5 4 32 5 5 5 4 5 5 29

6 5 4 5 5 3 4 5 31 4 4 5 4 4 5 26

7 4 4 4 4 5 5 4 30 4 4 5 5 5 5 28

8 4 5 4 5 4 4 4 30 5 5 5 5 4 5 29

9 5 4 5 5 5 4 5 33 4 5 5 5 4 4 27

10 4 4 4 5 4 5 4 30 5 5 4 5 4 5 28

11 5 5 5 4 3 4 5 31 4 5 4 4 5 4 26

12 4 4 4 5 4 5 4 30 5 5 4 5 4 4 27

13 5 5 4 4 3 4 5 30 5 5 5 5 5 5 30

14 4 5 5 5 4 5 4 32 4 5 5 5 5 5 29

15 5 4 5 4 5 4 4 31 4 5 5 5 5 5 29

16 4 5 4 3 4 5 5 30 5 4 5 5 4 5 28

17 5 4 5 4 5 5 4 32 4 5 5 5 5 5 29

18 4 5 5 3 5 5 3 30 5 5 4 4 5 5 28

19 5 4 4 4 4 5 4 30 4 5 4 5 4 4 26

20 4 4 4 5 4 4 4 29 4 5 5 5 5 5 29

21 5 5 3 4 3 3 3 26 5 4 5 5 5 5 29

22 4 5 4 4 4 4 4 29 4 5 4 5 4 4 26

23 5 4 3 5 5 4 4 30 5 5 3 4 5 3 25

24 4 4 4 4 4 4 5 29 4 5 5 5 5 4 28

25 4 3 4 4 4 5 4 28 5 5 4 4 5 5 28

26 5 4 3 5 3 4 5 29 5 5 5 5 5 4 29

27 4 4 5 4 4 4 4 29 5 5 4 5 4 4 27

28 4 5 4 4 4 5 4 30 4 4 4 5 5 5 27

29 5 4 3 3 5 4 5 29 5 5 5 5 4 4 28

30 4 4 4 4 4 5 5 30 4 5 4 5 5 5 28

31 5 4 3 5 3 3 4 27 5 5 5 4 4 5 28

32 4 4 5 4 3 4 5 29 4 5 4 5 4 4 26

33 5 5 4 3 4 5 4 30 5 5 5 5 5 5 30

34 4 4 5 4 4 4 4 29 4 5 4 5 4 4 26

35 3 3 4 3 3 3 3 22 5 4 4 5 5 4 27

36 4 3 4 3 4 4 3 25 4 5 5 4 4 4 26

37 5 4 5 4 5 3 4 30 5 5 4 5 4 4 27

38 4 4 5 5 5 4 5 32 5 5 5 5 4 4 28

39 5 5 4 4 5 4 4 31 4 5 5 4 4 5 27

Page 108: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/877/1/95309-Dewi Megasari-FEB.pdf · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

40 4 4 4 5 4 5 4 30 5 4 4 4 3 4 24

41 3 3 3 4 3 4 3 23 4 3 4 5 4 3 23

42 4 4 4 4 5 4 3 28 5 4 3 4 3 4 23

43 4 3 4 4 4 3 4 26 4 3 4 3 4 4 22

44 5 4 3 3 3 4 3 25 4 4 3 4 3 3 21

45 4 4 4 3 3 3 2 23 3 3 3 3 4 3 19

46 4 3 3 2 2 4 3 21 4 4 4 3 3 3 21

47 3 4 3 3 3 3 3 22 3 3 3 2 3 2 16

48 4 3 4 3 3 3 4 24 2 3 2 3 3 3 16

49 3 3 3 3 2 2 2 18 3 3 3 2 3 2 16

50 3 2 2 2 3 3 3 18 4 3 3 4 3 3 20

51 2 2 3 3 3 2 3 18 3 3 3 3 2 2 16

52 2 3 2 3 2 3 2 17 3 2 2 2 3 3 15

53 3 2 1 2 3 2 1 14 2 3 3 3 3 3 17

54 2 3 2 2 3 3 2 17 3 2 3 2 3 2 15

55 3 2 2 2 2 2 1 14 4 2 3 3 2 3 17

56 3 1 2 1 2 2 2 13 3 3 3 2 3 2 16

57 2 2 1 2 1 3 3 14 2 3 2 2 2 2 13

58 2 2 2 2 2 2 2 14 3 2 2 2 1 2 12

59 2 1 2 1 2 1 2 11 4 3 2 2 2 1 14

60 2 2 1 2 1 2 1 11 3 2 3 2 1 2 13

Page 109: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/877/1/95309-Dewi Megasari-FEB.pdf · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

No Good Corporate Governance

GCG1 GCG2 GCG3 GCG4 GCG5 GCG6 GCG7 GCG8 GCG9 GCG10 GCG

1 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 47

2 4 4 5 5 4 5 4 5 4 5 45

3 5 5 4 4 4 4 5 4 5 4 44

4 4 5 5 5 4 5 4 5 4 5 46

5 5 4 5 4 5 4 4 4 4 5 44

6 4 5 4 3 4 5 5 5 4 4 43

7 5 4 5 4 5 5 4 5 3 4 44

8 4 5 5 3 4 4 3 4 4 5 41

9 5 5 4 4 3 5 4 5 3 4 42

10 4 4 4 5 4 4 4 4 3 3 39

11 5 4 5 4 5 4 4 5 5 5 46

12 4 3 4 3 4 5 5 4 3 4 39

13 5 4 5 4 5 5 4 4 4 5 45

14 4 5 5 3 4 4 3 3 5 5 41

15 5 4 4 4 3 5 4 3 4 4 40

16 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 43

17 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 49

18 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 43

19 5 4 4 5 5 3 4 5 3 5 43

20 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 43

21 4 4 5 5 5 5 5 4 3 4 44

22 4 5 4 4 4 5 4 5 4 3 42

23 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 42

24 5 4 5 5 5 5 5 4 3 4 45

25 4 5 4 4 4 4 5 5 4 5 44

26 5 4 3 5 5 4 4 5 4 5 44

27 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 43

28 5 4 4 4 5 4 4 4 4 3 41

29 5 5 5 5 3 4 5 5 4 4 45

30 4 4 4 4 5 5 4 4 3 4 41

31 4 3 4 5 4 4 4 4 4 3 39

32 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 45

33 5 4 3 5 4 4 4 4 3 5 41

34 4 5 5 5 5 4 3 4 4 5 44

35 4 4 5 4 5 5 4 5 3 4 43

36 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 42

37 5 4 5 4 5 4 4 4 3 4 42

38 4 5 5 3 4 4 3 3 4 5 40

39 5 5 4 4 3 3 4 3 3 4 38

40 4 4 4 5 4 4 4 3 3 4 39

41 5 5 5 4 5 4 3 4 4 5 44

Page 110: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/877/1/95309-Dewi Megasari-FEB.pdf · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

42 5 4 4 4 4 3 3 4 4 4 39

43 4 3 4 3 4 3 4 3 4 5 37

44 4 3 3 4 3 4 3 5 4 3 36

45 3 3 3 3 2 3 2 4 3 2 28

46 2 2 3 2 3 3 2 3 3 2 25

47 2 3 2 3 3 2 2 3 2 3 25

48 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 27

49 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 28

50 3 2 2 2 2 2 3 4 3 2 25

51 2 3 3 2 3 3 4 3 2 3 28

52 2 3 2 3 2 3 3 2 3 2 25

53 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 27

54 2 2 2 2 3 3 3 2 2 3 24

55 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 26

56 2 3 2 2 2 3 3 2 3 2 24

57 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 26

58 3 2 1 2 2 1 1 2 2 3 19

59 2 1 2 2 3 2 2 2 2 2 20

60 2 1 2 2 2 2 2 1 1 2 17

No Kinerja Bank Syariah

KBS1 KBS2 KBS3 KBS4 KBS5 KBS

1 5 5 5 4 5 24

2 4 5 5 5 4 23

3 5 5 4 5 5 24

4 4 4 5 5 5 23

5 5 5 4 4 5 23

6 4 4 5 4 5 22

7 5 5 4 5 5 24

8 5 4 5 5 4 23

9 4 4 4 5 5 22

10 5 5 4 4 4 22

11 4 5 5 4 5 23

12 5 5 4 5 4 23

13 5 5 5 5 5 25

14 4 5 5 5 5 24

15 4 5 5 5 5 24

16 5 4 5 5 4 23

17 4 5 5 5 5 24

18 4 5 4 5 4 22

19 5 5 3 4 5 22

20 4 5 5 5 5 24

Page 111: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/877/1/95309-Dewi Megasari-FEB.pdf · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

21 5 5 4 4 5 23

22 5 5 5 5 5 25

23 5 5 4 5 4 23

24 4 4 4 5 5 22

25 5 5 5 5 4 24

26 4 5 4 5 5 23

27 5 5 5 4 4 23

28 4 5 4 5 4 22

29 5 5 5 5 5 25

30 4 5 4 5 4 22

31 5 4 4 5 5 23

32 4 3 5 4 4 20

33 5 4 5 3 3 20

34 4 4 4 4 4 20

35 5 5 5 4 3 22

36 4 4 4 4 4 20

37 5 4 5 5 5 24

38 5 5 4 4 4 22

39 4 4 5 4 4 21

40 4 5 4 5 5 23

41 3 4 5 5 5 22

42 4 4 4 4 4 20

43 3 3 3 4 4 17

44 4 4 3 4 3 18

45 4 3 4 3 4 18

46 3 2 3 5 4 17

47 4 3 4 3 3 17

48 3 4 3 3 4 17

49 4 3 3 4 3 17

50 3 4 4 3 2 16

51 3 4 2 4 3 16

52 4 3 2 3 3 15

53 3 3 3 3 3 15

54 3 2 2 3 3 13

55 2 3 1 2 3 11

56 3 2 2 2 2 11

57 2 3 2 1 2 10

58 2 2 1 2 2 9

59 1 1 2 1 1 6

60 1 2 1 1 1 6

Page 112: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/877/1/95309-Dewi Megasari-FEB.pdf · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

Uji Validitas

Komite Audit (KA)

Correlations

1 .727** .644** .663** .653** .629** .691** .838**. .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

60 60 60 60 60 60 60 60.727** 1 .684** .689** .635** .737** .670** .864**.000 . .000 .000 .000 .000 .000 .000

60 60 60 60 60 60 60 60.644** .684** 1 .665** .697** .629** .728** .855**.000 .000 . .000 .000 .000 .000 .000

60 60 60 60 60 60 60 60.663** .689** .665** 1 .632** .647** .721** .847**.000 .000 .000 . .000 .000 .000 .000

60 60 60 60 60 60 60 60.653** .635** .697** .632** 1 .669** .628** .830**.000 .000 .000 .000 . .000 .000 .000

60 60 60 60 60 60 60 60.629** .737** .629** .647** .669** 1 .674** .837**.000 .000 .000 .000 .000 . .000 .000

60 60 60 60 60 60 60 60.691** .670** .728** .721** .628** .674** 1 .864**.000 .000 .000 .000 .000 .000 . .000

60 60 60 60 60 60 60 60.838** .864** .855** .847** .830** .837** .864** 1.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .

60 60 60 60 60 60 60 60

Pearson CorrelatioSig. (2-tailed)NPearson CorrelatioSig. (2-tailed)NPearson CorrelatioSig. (2-tailed)NPearson CorrelatioSig. (2-tailed)NPearson CorrelatioSig. (2-tailed)NPearson CorrelatioSig. (2-tailed)NPearson CorrelatioSig. (2-tailed)NPearson CorrelatioSig. (2-tailed)N

KA1

KA2

KA3

KA4

KA5

KA6

KA7

KA

KA1 KA2 KA3 KA4 KA5 KA6 KA7 KA

Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).**.

Page 113: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/877/1/95309-Dewi Megasari-FEB.pdf · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

Dewan Pengawas Syariah (DPS)

Correlations

1 .679** .638** .676** .584** .631** .783**. .000 .000 .000 .000 .000 .000

60 60 60 60 60 60 60.679** 1 .745** .805** .767** .748** .899**.000 . .000 .000 .000 .000 .000

60 60 60 60 60 60 60.638** .745** 1 .769** .744** .818** .892**.000 .000 . .000 .000 .000 .000

60 60 60 60 60 60 60.676** .805** .769** 1 .747** .796** .912**.000 .000 .000 . .000 .000 .000

60 60 60 60 60 60 60.584** .767** .744** .747** 1 .790** .882**.000 .000 .000 .000 . .000 .000

60 60 60 60 60 60 60.631** .748** .818** .796** .790** 1 .911**.000 .000 .000 .000 .000 . .000

60 60 60 60 60 60 60.783** .899** .892** .912** .882** .911** 1.000 .000 .000 .000 .000 .000 .

60 60 60 60 60 60 60

Pearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)N

DPS1

DPS2

DPS3

DPS4

DPS5

DPS6

DPS

DPS1 DPS2 DPS3 DPS4 DPS5 DPS6 DPS

Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).**.

Page 114: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/877/1/95309-Dewi Megasari-FEB.pdf · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

Good Corporate Governance (GCG)

Correlations

1 .728** .736** .734** .698** .637** .618** .691** .611** .711** .865**. .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60.728** 1 .765** .639** .594** .694** .637** .636** .671** .748** .861**.000 . .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60.736** .765** 1 .646** .761** .757** .648** .624** .655** .732** .886**.000 .000 . .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60.734** .639** .646** 1 .656** .630** .613** .666** .502** .621** .808**.000 .000 .000 . .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60.698** .594** .761** .656** 1 .666** .583** .619** .482** .731** .820**.000 .000 .000 .000 . .000 .000 .000 .000 .000 .000

60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60.637** .694** .757** .630** .666** 1 .746** .706** .578** .625** .850**.000 .000 .000 .000 .000 . .000 .000 .000 .000 .000

60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60.618** .637** .648** .613** .583** .746** 1 .614** .525** .591** .792**.000 .000 .000 .000 .000 .000 . .000 .000 .000 .000

60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60.691** .636** .624** .666** .619** .706** .614** 1 .575** .571** .808**.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 . .000 .000 .000

60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60.611** .671** .655** .502** .482** .578** .525** .575** 1 .655** .750**.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 . .000 .000

60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60.711** .748** .732** .621** .731** .625** .591** .571** .655** 1 .846**.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 . .000

60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60.865** .861** .886** .808** .820** .850** .792** .808** .750** .846** 1.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .

60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60

Pearson CorrelatioSig. (2-tailed)NPearson CorrelatioSig. (2-tailed)NPearson CorrelatioSig. (2-tailed)NPearson CorrelatioSig. (2-tailed)NPearson CorrelatioSig. (2-tailed)NPearson CorrelatioSig. (2-tailed)NPearson CorrelatioSig. (2-tailed)NPearson CorrelatioSig. (2-tailed)NPearson CorrelatioSig. (2-tailed)NPearson CorrelatioSig. (2-tailed)NPearson CorrelatioSig. (2-tailed)N

GCG1

GCG2

GCG3

GCG4

GCG5

GCG6

GCG7

GCG8

GCG9

GCG10

GCG

GCG1 GCG2 GCG3 GCG4 GCG5 GCG6 GCG7 GCG8 GCG9 GCG10 GCG

Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).**.

Page 115: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/877/1/95309-Dewi Megasari-FEB.pdf · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

Kinerja Bank Syariah

Correlations

1 .755** .724** .707** .678** .871**. .000 .000 .000 .000 .000

60 60 60 60 60 60.755** 1 .691** .720** .716** .876**.000 . .000 .000 .000 .000

60 60 60 60 60 60.724** .691** 1 .724** .698** .874**.000 .000 . .000 .000 .000

60 60 60 60 60 60.707** .720** .724** 1 .826** .903**.000 .000 .000 . .000 .000

60 60 60 60 60 60.678** .716** .698** .826** 1 .888**.000 .000 .000 .000 . .000

60 60 60 60 60 60.871** .876** .874** .903** .888** 1.000 .000 .000 .000 .000 .

60 60 60 60 60 60

Pearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)N

KBS1

KBS2

KBS3

KBS4

KBS5

KBS

KBS1 KBS2 KBS3 KBS4 KBS5 KBS

Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).**.

Page 116: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/877/1/95309-Dewi Megasari-FEB.pdf · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

Uji Reabilitas

Komite Audit

Reliability Statistics

.934 .935 7

Cronbach'sAlpha

Cronbach'sAlpha Based

onStandardized

Items N of Items

Dewan Pengawas Syariah

Reliability Statistics

.942 .942 6

Cronbach'sAlpha

Cronbach'sAlpha Based

onStandardized

Items N of Items

Good Corporate Governance

Reliability Statistics

.949 .949 10

Cronbach'sAlpha

Cronbach'sAlpha Based

onStandardized

Items N of Items

Kinerja Bank Syariah

Reliability Statistics

.928 .929 5

Cronbach'sAlpha

Cronbach'sAlpha Based

onStandardized

Items N of Items

Page 117: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/877/1/95309-Dewi Megasari-FEB.pdf · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

Uji Sub Struktural I

Hasil uji secara individual

Coefficientsa

2.535 1.798 1.410 .164.408 .148 .305 2.750 .008

1.016 .173 .651 5.867 .000

(Constant)KADPS

Model1

B Std. Error

UnstandardizedCoefficients

Beta

StandardizedCoefficients

t Sig.

Dependent Variable: GCGa.

Hasil uji hubungan korelasi

Correlations

1 .908** .896**. .000 .000

60 60 60.908** 1 .928**.000 . .000

60 60 60.896** .928** 1.000 .000 .

60 60 60

Pearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)N

KA

DPS

GCG

KA DPS GCG

Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).**.

Hasil uji secara simultan

ANOVAb

3681.112 2 1840.556 202.583 .000a

517.871 57 9.0854198.983 59

RegressionResidualTotal

Model1

Sum ofSquares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), DPS, KAa.

Dependent Variable: GCGb.

Page 118: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/877/1/95309-Dewi Megasari-FEB.pdf · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

Model Summaryb

.936a .877 .872 3.014Model1

R R SquareAdjustedR Square

Std. Error ofthe Estimate

Predictors: (Constant), DPS, KAa.

Dependent Variable: GCGb.

Uji sub struktural 2

Hasil uji secara individual

Coefficientsa

.012 .990 .012 .990

.315 .085 .418 3.696 .000

.219 .119 .248 1.841 .071

.173 .072 .307 2.418 .019

(Constant)KADPSGCG

Model1

B Std. Error

UnstandardizedCoefficients

Beta

StandardizedCoefficients

t Sig.

Dependent Variable: KBSa.

Hasil uji hubungan korelasi

Correlations

1 .908** .896** .918**. .000 .000 .000

60 60 60 60.908** 1 .928** .912**.000 . .000 .000

60 60 60 60.896** .928** 1 .911**.000 .000 . .000

60 60 60 60.918** .912** .911** 1.000 .000 .000 .

60 60 60 60

Pearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)N

KA

DPS

GCG

KBS

KA DPS GCG KBS

Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).**.

Page 119: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/877/1/95309-Dewi Megasari-FEB.pdf · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

Hasil uji secara simultan

ANOVAb

1190.927 3 396.976 149.192 .000a

149.007 56 2.6611339.933 59

RegressionResidualTotal

Model1

Sum ofSquares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), GCG, KA, DPSa.

Dependent Variable: KBSb.

Model Summaryb

.943a .889 .883 1.631Model1

R R SquareAdjustedR Square

Std. Error ofthe Estimate

Predictors: (Constant), GCG, KA, DPSa.

Dependent Variable: KBSb.

Page 120: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/877/1/95309-Dewi Megasari-FEB.pdf · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

KUISIONER

PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN PENGAWAS

SYARIAH DALAM MEWUJUDKAN GOOD CORPORATE

GOVERNANCE UNTUK MENINGKATKAN KINERJA BANK SYARIAH

(Studi Empiris Pada Perbankan Syariah di Jakarta)

FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2010

Page 121: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/877/1/95309-Dewi Megasari-FEB.pdf · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

Kepada Yth.

Bapak/Ibu Responden

Di tempat

Dengan hormat,

Sehubungan dengan penyelesaian tugas akhir sebagai mahasiswi Program Strata

Satu (S1) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, saya:

Nama : Dewi Megasari

NIM : 207082000556

bermaksud melakukan penelitian ilmiah untuk penyusunan skripsi dengan judul

“Pengaruh Peran Komite Audit dan Dewan Pengawas Syariah Dalam Mewujudkan

Good Corporate Governance Untuk Meningkatkan Kinerja Bank Syariah”.

Untuk itu, saya sangat mengharapkan kesediaan Bapak/Ibu untuk menjadi responden

dengan mengisi lembar kuesioner ini secara lengkap dan sebelumnya saya mohon maaf

telah menggangu waktu bekerjanya. Data yang diperoleh hanya akan digunakan untuk

kepentingan penelitian dan tidak digunakan sebagai penilaian kinerja di tempat Bapak/Ibu

bekerja, sehingga kerahasiaannya akan saya jaga sesuai dengan etika penelitian.

Informasi yang diperoleh atas partisipasi Bapak/Ibu merupakan faktor kunci untuk

mengetahui pengaruh komite audit dan dewan pengawas syariahl dalam mewujudkan

Good Corporate Governance untuk meningkatkan kinerja bank syariah.

Dimohon untuk membaca setiap pertanyaan secara hati-hati dan menjawab dengan

lengkap semua pertanyaan, karena apabila terdapat salah satu nomor yang tidak di

isi maka kuesioner dianggap tidak berlaku.

Tidak ada jawaban yang salah atau benar dalam pilihan anda, yang penting memilih

jawaban yang sesuai dengan pendapat anda.

Atas kesediaan Bapak/Ibu meluangkan waktu untuk mengisi dan menjawab semua

pertanyaan dalam eksperimen ini, saya sampaikan terima kasih.

Dosen Pembimbing Hormat saya,

Peneliti

(Dr. Amilin SE, AK. MSi) (Dewi Megasari)

Page 122: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/877/1/95309-Dewi Megasari-FEB.pdf · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

DATA RESPONDEN

Nama Bank :

Jenis Kelamin : ( ) Laki-laki ( ) Perempuan

Usia : ( ) 19-30 th ( ) 31-40 th ( ) >40 th

Jabatan anda saat ini :

Pendidikan Terakhir : ( ) S3 ( ) S2 ( ) S1 ( ) D3

Lama Bekerja :

Latar Belakang Pendidikan : ( ) Akuntansi ( ) Manajemen

( ) Ekonomi dan Studi Pembangunan

( ) Perbankan ( ) Ekonomi Syariah

( ) Lain-lain

Page 123: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/877/1/95309-Dewi Megasari-FEB.pdf · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

Pertanyaan Penelitian

Berilah tanda silang (X) pada pernyataan di bawah ini sesuai dengan penilaian

anda, dimana:

Keterangan Nilai

SS = Sangat Setuju 5

S = Setuju 4

N = Netral 3

TS = Tidak Setuju 2

STS = Sangat Tidak Setuju 1

Komite Audit No. Pertanyaan SS S N TS STS

1. Komite Audit melakukan pengawasan atas proses operasional perusahaan agar sesuai standar.

2. Komite Audit menelaah kebenaran informasi yang disampaikan oleh direksi kepada komisaris, terkait laporan keuangan perusahaan.

3. Komite Audit memahami dan mengerti pokok permasalahan yang ada pada perusahaan.

4. Personil komite audit haruslah memiliki kompetensi dibidangnya.

5. Komite Audit mengadakan pertemuan dengan dewan pengawas syariah dan manajemen secara berkala.

6. Komite Audit memiliki hubungan kerja dengan dewan pengawas syariah dan manajemen.

7. Komite Audit mengawasi laporan dewan pengawas syariah.

Page 124: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/877/1/95309-Dewi Megasari-FEB.pdf · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

Good Corporate Governance

(GCG) No. Pertanyaan

SS S N TS STS1. Dalam menerapkan GCG perusahaan

menempatkan laporan keuangan yang dihasilkan di internet.

2. Komite Audit dan Dewan Pengawas Syariah haruslah orang-orang yang berkualitas

3. Komite Audit secara teratur mengadakan rapat dengan Dewan Pengawas Syariah.

4. Penerapan GCG menimbulkan tekanan pihak internal yang tidak sesuai dengan peraturan perundangan yang baru.

5. Untuk mewujudkan GCG perusahaan membuat standar profesional untuk karyawan.

6. Perusahaan mempunyai pejabat khusus yang bertugas untuk memastikan bahwa perusahaan sepenuhnya taat pada hukum dan peraturan perundangan-undangan yang ada.

7. Perusahaan seharusnya memiliki kode etik yang tertulis.

8. Perusahaan memberikan perlakuan yang setara dan wajar kepada stakeholders sesuai dengan manfaat dan kontribusi yang diberikan kepada perusahaan.

9. Perusahaan memberikan kesempatan yang sama dalam penerimaan karyawan, berkarir dan melaksanakan tugasnya secara profesional tanpa membedakan agama, suku, ras, golongan, gender dan golongan fisik.

10. Perusahaan memberikan kesempatan kepada pihak yang berkepentingan (pemegang saham, pelanggan) untuk memberikan masukan dan pendapat bagi kepentingan perusahaan.

Page 125: PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT DAN DEWAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/877/1/95309-Dewi Megasari-FEB.pdf · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

Dewan Pengawas Syariah No. Pertanyaan SS S N TS STS

1. Dewan Pengawas Syariah (DPS) melakukan pengawasan secara periodik pada lembaga keuangan syariah yang berada di bawah pengawasannya.

2. DPS memberikan usulan pengembangan lembaga keuangan syariah kepada pimpinan lembaga yang bersangkutan.

3. DPS melaporkan perkembangan produk dan operasional lembaga keuangan syariah yang dibawahinya kepada Dewan Syariah Nasional.

4. DPS harus memenuhi standar good corporate governance, aspek akuntabilitas dan transparansi, demi terciptanya kinerja yang baik dan memuaskan.

5. Personil DPS harus mengetahui dan memahami berbagai peraturan perbankan, terkait lembaga keuangan yang mereka bawahi.

6. DPS menjadi juru bicara berkaitan dengan isu-isu syariah yang muncul pada lembaga keuangan yang berada dibawah pengawasan.

Peningkatan Kinerja No. Pertanyaan SS S N TS STS

1. Untuk meningkatkan kinerja perusahaan, saya dituntut untuk mampu membuat keputusan.

2. Saya dituntut untuk mampu bertanggung jawab.

3. Saya mampu dan bersedia melakukan perubahan yang lebih baik.

4. Saya harus berinisiatif dan mampu mengambil keputusan dalam memecahkan suatu permasalahan.

5. Saya berani mencoba tantangan baru.