PENGARUH PENYULUHAN TENTANG ASI EKSKLUSIF …/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id...
Transcript of PENGARUH PENYULUHAN TENTANG ASI EKSKLUSIF …/Pengaruh... · perpustakaan.uns.ac.id...
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
PENGARUH PENYULUHAN TENTANG ASI EKSKLUSIF TERHADAP
DUKUNGAN SUAMI KEPADA IBU UNTUK MENYUSUI BAYI
KARYA TULIS ILMIAH
Untuk Memenuhi Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Saint Terapan
YUNI LESTARI
R1111041
PROGRAM STUDI DIV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
HALAMAN VALIDASI
KARYA TULIS ILMIAH
PENGARUH PENYULUHAN TENTANG ASI EKSKLUSIF TERHADAP
DUKUNGAN SUAMI KEPADA IBU UNTUK MENYUSUI BAYI
Yuni Lestari
R1111041
Telah Disetujui Oleh Pembimbing Untuk Diuji di Hadapan Tim Penguji
Pada tanggal………………
Pembimbing Utama
Erindra Budi C, S.Kep.Ns, M.Kes
NIP. 19780220 200501 1 001
Pembimbing Pendamping
E. Listyaningsih S, dr, M.Kes
NIP. 19640810 199802 2 001
Ketua Tim Karya Tulis Ilmiah
Erindra Budi C, S.Kep.Ns, M.Kes
NIP. 19780220 200501 1 001
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
HALAMAN PENGESAHAN
PENGARUH PENYULUHAN TENTANG ASI EKSKLUSIF TERHADAP
DUKUNGAN SUAMI KEPADA IBU UNTUK MENYUSUI BAYI
Yuni Lestari
R1111041
Telah Dipertahankan dan Disetujui Di Hadapan Tim Penguji Karya Tulis Ilmiah
Mahasiswa DIV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran UNS
Pada Tanggal : ……………………
Pembimbing Utama
Nama : Erindra Budi C, S.Kep.Ns, M.Kes
NIP : 19780220 200501 1 001 ………………………
Pembimbing Pendamping
Nama : E. Listyaningsih S, dr, M.Kes
NIP : 19640810 199802 2 001 ………………………
Penguji Utama
Nama : S. Bambang Widjokongko, dr, PHK, M.Pd.Ked
NIP : 19481231 197609 1 001 ………………………
Sekretaris Penguji
Nama : Ika Sumiyarsi, S.SiT, M.Kes
NIP : - ………………………
Mengesahkan,
Ketua
Tim Karya Tulis Ilmiah
Erindra Budi C, S.Kep.Ns, M.Kes
NIP. 19780220 200501 1 001
Ketua
Prodi DIV Bidan Pendidik FK UNS
H. Tri Budi Wiryanto, dr, Sp.OG (K)
NIP. 19510421 198011 1 002
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Alhamdulillah, trimakasih ya Allah, sudah mentenagaiku untuk
menyelesaikan tahapan hidupku ini…
Karya kecil ini aku persembahkan untuk :
Ibu dan Bapak tersayang di Lampung dan Yogyakarta yang selalu
mendoakan dan mendukungku selama ini…
Suami tercinta di Kalimantan Timur yang selalu menyemangatiku
untuk terus berjuang tanpa mengeluh…
Yang mengajarkan arti kesabaran, ketabahan, dan keikhlasan dalam
menjalani tantangan hidup…
Yang selalu meyakinkanku bahwa aku mampu, bahwa aku bisa…
Teman-teman D4 Bidan Pendidik Transfer 2011-2012 dan Reguler 2008
yang mensupport serta banyak membantuku, terutama Mb Tana, Yanti,
Dela, Ratna, Felsa, dan semuanya yang tidak bisa disebutkan satu per
satu…
Semua orang-orang yang selalu mendoakanku…
Trimakasih atas cinta kalian semua…
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
ABSTRAK
YUNI LESTARI. R1111041. 2012. PENGARUH PENYULUHAN
TENTANG ASI EKSKLUSIF TERHADAP DUKUNGAN SUAMI KEPADA
IBU UNTUK MENYUSUI BAYI.
Latar Belakang. Kurangnya kesadaran ibu dalam memberikan ASI Eksklusif
mengakibatkan rendahnya cakupan ASI Eksklusif di berbagai daerah. Kesadaran
ibu bisa didorong dengan adanya dukungan dari suami. Penyuluhan merupakan
salah satu usaha untuk meningkatkan dukungan suami kepada ibu.
Tujuan. Untuk mengetahui pengaruh penyuluhan tentang ASI eksklusif terhadap
dukungan suami kepada ibu untuk menyusui bayi.
Desain penelitian. Quasi Eksperiment dengan rancangan Posttest Only Control
Design. Populasi dalam penelitian ini adalah suami dari ibu yang mempunyai bayi
usia 0-6 bulan serta tidak menyusui bayinya secara eksklusif dan berada di
wilayah kerja Puskesmas Ngoresan, sejumlah 116 orang. Teknik pengambilan
sampel secara Non Probability Sampling dengan metode Quota Sampling. Sampel
minimum sebanyak 30 responden untuk masing-masing kelompok kontrol dan
eksperimen. Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner untuk mengetahui
dukungan suami pada kelompok kontrol dan eksperimen. Teknik analisis data
menggunakan Uji Mann Whitney.
Hasil Penelitian. Dukungan suami yang berkategori baik pada kelompok
intervensi (83,3%) lebih besar daripada kelompok kontrol (56,7%). Dengan uji
Mann Whitney didapatkan hasil p = 0,025 < = 0,05.
Simpulan. Penyuluhan tentang ASI eksklusif berpengaruh terhadap dukungan
suami kepada ibu untuk menyusui bayi.
Kata Kunci: Penyuluhan, ASI eksklusif, Dukungan Suami.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
ABSTRACT
YUNI LESTARI. R1111041. 2012. THE EFFECT OF COUNSELING ON
EXCLUSIVE BREASTFEEDING FOR HUSBAND’S SUPPORT TO THE
MOTHER TO BREASTFEED THE BABY.
Background. Lack of awareness of mothers in exclusive breastfeeding results the
lower coverage of exclusive breastfeeding in various regions Awareness of
women can be encouraged by the support of her husband. Counseling is one effort
to increase support to the mother's husband.
Destination. To determine the effect of counseling on exclusive breastfeeding for
the husband’s support to the mothers who breastfeed the baby.
Research Methods. Quasi experiments with Posttest Only Control Design. The
population in this study is the husband of the mother who had babies aged 0-6
months and not breastfeed exclusively in the working area Ngoresan health center,
it about 116 people. The sampling technique used in this research was Non-
Probability Sampling with Sampling Quota. Minimum sample of 30 respondents
were divided in half, into control group and experiment groups. The instrument
used questionnaire to find husband support in the control group and experiment
group. Technique of analyzing data were used the Mann Whitney test.
The Research Results. Support a husband who categorized both in the
intervention group (83.3%) greater than the control group (56.7%). By using
Mann Whitney test obtained the result p = 0.025 < = 0.05.
Conclusion. Counseling on exclusive breastfeeding affect the husband's support
to the mother to breastfeed the baby.
Keywords: Counseling, exclusive breastfeeding, husband’s support.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT dengan segala
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis
Ilmiah yang berjudul ”Pengaruh Penyuluhan Tentang Asi Eksklusif Terhadap
Dukungan Suami Kepada Ibu Untuk Menyusui Bayi”. Karya Tulis Ilmiah ini
diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana saint
terapan program studi Diploma IV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran
Universitas Sebelas Maret.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah
membantu dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini, antara lain:
1. H. Tri Budi Wiryanto, dr, SpOG (K) selaku Ketua Program Studi D IV Bidan
Pendidik Universitas Sebelas Maret.
2. Erindra Budi C, S.Kep.Ns, M.Kes, selaku Ketua Tim KTI D IV Bidan
Pendidik Universitas Sebelas Maret dan selaku Pembimbing Utama yang
selalu membimbing dan memberikan saran serta ilmunya.
3. E. Listyaningsih S, dr, M.Kes, selaku Pembimbing Pendamping yang selalu
membimbing dan memberikan saran serta ilmunya.
4. Bambang Widjokongko, dr, PHK, M.Pd.Ked selaku Penguji Utama yang
telah banyak memberikan saran dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini.
5. Ika Sumiyarsi, S.SiT, M.Kes selaku Sekretaris Penguji yang telah banyak
memberikan saran dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini.
6. Kepala Bidang Promosi Kesehatan, Pemberdayaan Masyarakat dan Kemitraan
Dinas Kesehatan Kota Surakarta yang telah memberikan ijin untuk
mengadakan penelitian ini.
7. Kepala Puskesmas Ngoresan Surakarta yang telah memberikan ijin untuk
mengadakan penelitian serta kader posyandu yang telah membantu proses
penelitian ini.
8. Seluruh dosen, karyawan dan karyawati D IV Bidan Pendidik Fakultas
Kedokteran Universitas Sebelas Maret.
9. Orangtua dan suami tercinta yang telah memberikan dukungan, doa, dan kasih
sayang selama ini.
10. Teman-teman mahasiswa D IV Bidan Pendidik Transfer maupun Reguler
Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret.
11. Berbagai pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari
kesempurnaan sehingga dengan rendah hati penulis mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini.
Semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat bagi semua pihak.
Wasalamu’alaikum Wr. Wb
Surakarta, Agustus 2012
Penulis
Yuni Lestari
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................. i
HALAMAN VALIDASI ...................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................... iv
ABSTRAK ............................................................................................ v
ABSTRACT ............................................................................................ vi
KATA PENGANTAR .......................................................................... vii
DAFTAR ISI ......................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ................................................................................. xi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................ xii
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... xiii
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum ..................................................................... 4
2. Tujuan Khusus .................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian ..................................................................... 4
II. LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Penyuluhan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
a. Definisi Penyuluhan ...................................................... 5
b. Metode Penyuluhan ....................................................... 5
c. Media Penyuluhan ......................................................... 7
d. Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Penyuluhan 8
2. ASI Eksklusif
a. Definisi .......................................................................... 10
b. Komposisi ..................................................................... 10
c. Manfaat Pemberian ASI ................................................ 15
d. Faktor yang Mempengaruhi Pemberian ASI ................ 16
3. Sikap
a. Definisi .......................................................................... 19
b. Komponen Sikap ........................................................... 19
c. Tingkatan Sikap ............................................................ 19
d. Faktor yang Mempengaruhi Sikap ............................... 20
4. Dukungan Suami kepada Ibu untuk Menyusui Bayi
a. Definisi .......................................................................... 20
b. Bentuk Dukungan ......................................................... 21
c. Manfaat Dukungan ........................................................ 25
d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Dukungan ............. 26
5. Pengaruh Penyuluhan tentang ASI Eksklusif terhadap
Dukungan Suami kepada Ibu untuk Menyusui Bayi ........... 26
B. Kerangka Konsep ...................................................................... 29
C. Hipotesis .................................................................................... 29
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
III. METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian ....................................................................... 30
B. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................... 31
C. Populasi Penelitian .................................................................... 31
D. Sampel dan Teknik Sampling ................................................... 32
E. Kriteria Restriksi ....................................................................... 32
F. Definisi Operasional .................................................................. 32
G. Pengumpulan Data .................................................................... 33
H. Pengolahan dan Analisis Data ................................................... 39
IV. HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ......................................... 41
B. Karakteristik Responden ........................................................... 41
C. Dukungan Suami kepada Ibu untuk Menyusui Bayi ................ 45
D. Pengaruh Penyuluhan tentang ASI Eksklusif terhadap Dukungan
Suami kepada Ibu untuk Menyusui Bayi .................................. 46
V. PEMBAHASAN ............................................................................... 47
VI. PENUTUP
A. Kesimpulan .............................................................................. 51
B. Saran ........................................................................................ 51
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................... .…. 53
LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1: Skor Jawaban Kuesioner Sikap ………………………. ........ 34
Tabel 3.2: Kisi-kisi Kuesioner Pengetahuan tentang ASI Eksklusif
Setelah Uji Validitas dan Reliabilitas .................................... 37
Tabel 3.3: Kisi-kisi Kuesioner Dukungan Suami Kepada Ibu untuk
Menyusui Bayi Setelah Uji Validitas dan Reliabilitas ......... 38
Tabel 4.1: Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur ............ 42
Tabel 4.2: Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan ... 42
Tabel 4.3: Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendapatan ... 43
Tabel 4.4: Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Alasan Tidak
diberikannya ASI Eksklusif ................................................... 43
Tabel 4.5: Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengetahuan
tentang ASI Eksklusif pada Kelompok Kontrol .................... 44
Tabel 4.6: Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengetahuan
tentang ASI Eksklusif pada Kelompok Eksperimen ............. 44
Tabel 4.7: Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Dukungan
Suami Kepada Ibu untuk Menyusui Bayi pada Kelompok
Kontrol ................................................................................... 45
Tabel 4.8: Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Dukungan
Suami Kepada Ibu untuk Menyusui Bayi pada Kelompok
Eksperimen ............................................................................ 45
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1: Kerangka Konsep ............................................................ 29
Gambar 3.1: Skema Rancangan Penelitian ........................................... 30
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Jadwal Kegiatan Penelitian
Lampiran 2 : Surat Permohonan ke Responden
Lampiran 3 : Informed Consent
Lampiran 4 : Kuesioner
Lampiran 5 : Kunci Jawaban Kuesioner
Lampiran 6 : Satuan Acara Penyuluhan
Lampiran 7 : Materi Penyuluhan
Lampiran 8 : Media Penyuluhan ( Slide Power Point dan Leaflet)
Lampiran 9 : Dokumentasi Penyuluhan dan Pengambilan Data
Lampiran 10 : Correlations Validitas dan Reliability Pengetahuan tentang ASI
eksklusif
Lampiran 11 : Correlations Validitas dan Reliability Dukungan Suami
Lampiran 12 : Rekap Data Hasil Penelitian Karakteristik Responden
Lampiran 13 : Frekuensi Karakteristik Responden
Lampiran 14 : Tabulasi Skor Postest Pengetahuan tentang ASI Eksklusif pada
Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen
Lampiran 15 : Tabulasi Skor Postest Dukungan Suami pada Kelompok Kontrol
dan Kelompok Eksperimen
Lampiran 16 : Skor Kuesioner Pengetahuan Kelompok Kontrol dan Kelompok
Eksperimen
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
Lampiran 17 : Skor Kuesioner Dukungan Suami Kelompok Kontrol dan
Kelompok Eksperimen
Lampiran 18 : Frekuensi Pengetahuan tentang ASI Eksklusif
Lampiran 19 : Frekuensi Dukungan Suami
Lampiran 20 : Hasil Uji Mann Whitney Dukungan Suami
Lampiran 21 : Surat Permohonan Ijin dan Surat Jawaban Penelitian
Lampiran 22 : Surat Permohonan Ijin dan Surat Jawaban Uji Validitas dan
Reliabilitas
Lampiran 23 : Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
ABSTRAK
YUNI LESTARI. R1111041. 2012. PENGARUH PENYULUHAN
TENTANG ASI EKSKLUSIF TERHADAP DUKUNGAN SUAMI KEPADA
IBU UNTUK MENYUSUI BAYI.
Latar Belakang. Kurangnya kesadaran ibu dalam memberikan ASI Eksklusif
mengakibatkan rendahnya cakupan ASI Eksklusif di berbagai daerah. Kesadaran
ibu bisa didorong dengan adanya dukungan dari suami. Penyuluhan merupakan
salah satu usaha untuk meningkatkan dukungan suami kepada ibu.
Tujuan. Untuk mengetahui pengaruh penyuluhan tentang ASI eksklusif terhadap
dukungan suami kepada ibu untuk menyusui bayi.
Desain penelitian. Quasi Eksperiment dengan rancangan Posttest Only Control
Design. Populasi dalam penelitian ini adalah suami dari ibu yang mempunyai bayi
usia 0-6 bulan serta tidak menyusui bayinya secara eksklusif dan berada di
wilayah kerja Puskesmas Ngoresan, sejumlah 116 orang. Teknik pengambilan
sampel secara Non Probability Sampling dengan metode Quota Sampling. Sampel
minimum sebanyak 30 responden untuk masing-masing kelompok kontrol dan
eksperimen. Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner untuk mengetahui
dukungan suami pada kelompok kontrol dan eksperimen. Teknik analisis data
menggunakan Uji Mann Whitney.
Hasil Penelitian. Dukungan suami yang berkategori baik pada kelompok
intervensi (83,3%) lebih besar daripada kelompok kontrol (56,7%). Dengan uji
Mann Whitney didapatkan hasil p = 0,025 < = 0,05.
Simpulan. Penyuluhan tentang ASI eksklusif berpengaruh terhadap dukungan
suami kepada ibu untuk menyusui bayi.
Kata Kunci: Penyuluhan, ASI eksklusif, Dukungan Suami.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
ABSTRACT
YUNI LESTARI. R1111041. 2012. THE EFFECT OF COUNSELING ON
EXCLUSIVE BREASTFEEDING FOR HUSBAND’S SUPPORT TO THE
MOTHER TO BREASTFEED THE BABY.
Background. Lack of awareness of mothers in exclusive breastfeeding results the
lower coverage of exclusive breastfeeding in various regions Awareness of
women can be encouraged by the support of her husband. Counseling is one effort
to increase support to the mother's husband.
Destination. To determine the effect of counseling on exclusive breastfeeding for
the husband’s support to the mothers who breastfeed the baby.
Research Methods. Quasi experiments with Posttest Only Control Design. The
population in this study is the husband of the mother who had babies aged 0-6
months and not breastfeed exclusively in the working area Ngoresan health center,
it about 116 people. The sampling technique used in this research was Non-
Probability Sampling with Sampling Quota. Minimum sample of 30 respondents
were divided in half, into control group and experiment groups. The instrument
used questionnaire to find husband support in the control group and experiment
group. Technique of analyzing data were used the Mann Whitney test.
The Research Results. Support a husband who categorized both in the
intervention group (83.3%) greater than the control group (56.7%). By using
Mann Whitney test obtained the result p = 0.025 < = 0.05.
Conclusion. Counseling on exclusive breastfeeding affect the husband's support
to the mother to breastfeed the baby.
Keywords: Counseling, exclusive breastfeeding, husband’s support.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyuluhan dalam hal ini pendidikan kesehatan merupakan komponen
dari program-program kesehatan dan kedokteran yang didalamnya terdapat
usaha-usaha yang terencana untuk mengubah tingkah laku individu, kelompok
dan masyarakat dengan tujuan pengobatan, rehabilitasi, pencegahan penyakit
dan peningkatan kesehatan (Siswanto, 2010).
Berdasarkan klarifikasi United Nations International Children's
Emergency Fund (UNICEF) bersama World Health Assembly (WHA)
merekomendasikan dan menetapkan jangka waktu pemberian ASI eksklusif
selama 6 bulan (Besar dkk, 2009). Menurut UNICEF 30.000 kematian bayi di
Indonesia dan 10 juta kematian anak balita di dunia setiap tahunnya dapat
dicegah melalui pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan tanpa makanan dan
minuman tambahan (Tama dan Anti, 2006).
Menteri negara pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak
dalam Permeneg PP&PA Nomor 03 tahun 2010 tentang penerapan 10 langkah
menuju keberhasilan menyusui menyatakan bahwa suami memiliki peran
penting dalam mencapai keberhasilan menyusui yaitu dengan memberikan
dukungan bagi ibu yang dapat diwujudkan dalam bentuk dukungan emosional
dan bantuan praktis (MENEGPP&PA, 2010).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyampaikan bahwa proses
menyusui bukanlah semata-mata proses antara ibu dan bayi saja. Seorang ayah
dan lingkungan yang mengelilingi ibu sangat menentukan keberhasilan
menyusui. Proses memberikan ASI memiliki aspek psikologis dan rohaniah
antara ibu, bayi dan ayah (Gunawan, 2009).
Berdasarkan hasil penelitian mengenai pemberian susu formula atau
tidak menyusui memiliki risiko untuk bayi dan anak-anak yaitu meningkatkan
risiko asma, alergi, ISPA, oklusi gigi, kurang gizi, kanker, penyakit kronis dan
jantung, diabetes, obesitas, kematian, infeksi (saluran pencernaan, telinga dan
otitis media), dan menghambat perkembangan kognitif. Selain itu memiliki
risiko juga untuk ibu yaitu meningkatkan risiko kanker (mamae, ovarium,
endometrium), overweight, osteoporosis, rheumatoid arthritis, stres dan
keresahan, diabetes, dan mengurangi kedekatan ibu dan anak (Sutanto, 2011).
Berdasarkan data Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI)
bahwa cakupan ASI Eksklusif di Indonesia tahun 2007 sebesar 38%,
sementara jumlah bayi di bawah 6 bulan yang diberi susu formula meningkat
menjadi 27,9%. Hal ini disebabkan antara lain masih adanya stigma dan
stereotipe bahwa menyusui merupakan urusan perempuan saja yang masih
melekat di sebagian besar masyarakat. Pada hakikatnya perempuan yang
memiliki kodrat menyusui, namun suami sangat berperan penting dalam
memberikan dukungan bagi ibu (MENEGPP&PA, 2010).
Berdasarkan data profil kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa
Tengah tahun 2009 menunjukkan cakupan pemberian ASI eksklusif hanya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
sekitar 40,21%, masih sangat rendah bila dibandingkan dengan target
pencapaian ASI eksklusif tahun 2010 sebesar 80% (Wardhani, 2011).
Berdasarkan data profil kesehatan Kota Surakarta tahun 2011
menunjukkan cakupan pemberian ASI eksklusif sekitar 52,6%. Sedangkan
cakupan ASI eksklusif di puskesmas Ngoresan sebesar 5,5% yang merupakan
urutan terendah pertama diantara beberapa puskesmas yang berada di kota
Surakarta (DKK Surakarta, 2012). Tingkat pemberian masih rendah karena
sebagian besar memilih susu formula akibat pengetahuan dan rasa percaya diri
yang kurang (Widjajadi, 2011).
Penelitian sebelumnya dilakukan oleh Hiryani (2009) didapatkan hasil
ada hubungan antara dukungan suami dengan pemberian ASI eksklusif. Peran
suami penting dalam pemberian ASI eksklusif, maka suami harus dijadikan
sasaran penyuluhan, didorong untuk lebih aktif mencari informasi dan aktif
belajar mengenai ASI. Perbedaan dengan penelitian saat ini yaitu desain
penelitian sebelumnya menggunakan observasional analitik dengan rancangan
cross sectional.
Mengingat pentingnya dukungan suami dalam keberhasilan pemberian
ASI eksklusif untuk meminimalkan risiko morbiditas dan mortalitas bayi,
maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai pengaruh
penyuluhan tentang ASI eksklusif terhadap dukungan suami kepada ibu untuk
menyusui bayi di wilayah kerja Puskesmas Ngoresan Surakarta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
B. Rumusan Masalah
Apakah ada pengaruh penyuluhan tentang ASI eksklusif terhadap
dukungan suami kepada ibu untuk menyusui bayi?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui pengaruh penyuluhan tentang ASI eksklusif terhadap
dukungan suami kepada ibu untuk menyusui bayi.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui dukungan suami kepada ibu untuk menyusui bayi pada
kelompok kontrol
b. Mengetahui dukungan suami kepada ibu untuk menyusui bayi pada
kelompok eksperimen
c. Menganalisis pengaruh penyuluhan tentang ASI eksklusif terhadap
dukungan suami kepada ibu untuk menyusui bayi
D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah agar ibu dapat memberikan ASI
eksklusif dengan baik kepada bayinya dengan cara meningkatkan
dukungan suami kepada ibu melalui penyuluhan tentang ASI eksklusif.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Penyuluhan
a. Definisi penyuluhan
Penyuluhan kesehatan adalah kegiatan pendidikan yang
dilakukan dengan cara menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan,
sehingga masyarakat tidak saja sadar, tahu dan mengerti, tetapi juga
mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang ada hubungannya dengan
kesehatan. Penyuluhan kesehatan adalah gabungan berbagai kegiatan
dan kesempatan yang berlandaskan prinsip-prinsip belajar untuk
mencapai suatu keadaan, dimana individu, keluarga kelompok atau
masyarakat secara keseluruhan ingin hidup sehat, tahu bagaimana dan
melakukan apa yang bisa dilakukan (Fitriani, 2010).
b. Metode penyuluhan
Metode yang digunakan dalam penyuluhan menurut Depkes
(2008) digolongkan berdasar:
1) Teknik komunikasi
a) Metode penyuluhan langsung yaitu penyuluh langsung
berhadapan atau bertatap muka dengan sasaran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
b) Metode penyuluhan tidak langsung yaitu penyuluhan tidak
secara langsung tatap muka dengan sasaran, tapi
menyampaikan pesan melalui perantara (media).
2) Sasaran yang dicapai
a) Pendekatan perorangan
Penyuluh berhubungan secara langsung maupun tidak langsung
dengan sasaran secara perorangan.
b) Pendekatan kelompok
Dengan pendekatan ini petugas penyuluhan berhubungan
dengan sekelompok sasaran.
c) Pendekatan masal
Petugas penyuluhan menyampaikan pesannya secara sekaligus
kepada sasaran yang jumlahnya banyak.
3) Indra penerimaan
a) Metode melihat/ memperhatikan
Pesan diterima oleh sasaran melalui indra penglihatan, seperti:
menempel poster, pemasangan gambar/foto, pemutaran film,
pemasangan koran dinding.
b) Metode pendengaran
Pesan diterima sasaran melalui indra pendengar.
c) Metode kombinasi
Seseorang belajar melalui panca indranya. Setiap indra berbeda
pengaruhnya terhadap hasil belajar seseorang. 1% melalui indra
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
perasa, 2% melalui sentuhan, 3% melalui indra pencium, 11%
melalui indra pendengaran, dan 83% melalui penglihatan. Oleh
karena itu seseorang dapat mempelajari sesuatu dengan baik
apabila menggunakan lebih dari satu indra.
c. Media penyuluhan
Media atau alat peraga dalam penyuluhan menurut Depkes
(2004) dapat diartikan sebagai alat bantu untuk penyuluhan yang dapat
dilihat, didengar, dirasa, diraba, dan dicium, baik secara kombinasi
atau tunggal. Jenis media dibagi menjadi 4 kelompok:
1) Benda asli yaitu benda yang sesungguhnya baik hidup maupun
mati. Merupakan alat peraga yang baik karena mudah serta cepat
dikenal, mempunyai bentuk, dan ukuran yang tepat.
2) Benda tiruan yang ukurannya lain dari benda sesungguhnya. Hal
ini dikarenakan menggunakan benda asli tidak memungkinkan,
misalnya ukuran benda asli terlalu berat atau terlalu besar.
3) Gambar/media grafis berupa poster, leaflet, lukisan, dan gambar
karikatur. Leaflet adalah selembar kertas yang berisi tulisan dengan
kalimat-kalimat singkat, padat, mudah dimengerti dan gambar-
gambar yang sederhana. Leaflet dapat disebarkan pada saat
pertemuan-pertemuan dilakukan.
4) Gambar alat optik seperti foto, slide, dan film. Foto dapat
berbentuk album yang berurutan maupun dokumentasi lepasan.
Slide sangat efektif untuk membahas suatu topik tertentu dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
peserta dapat mencermati setiap materi dengan seksama karena
slide sifatnya dapat diulang-ulang.
d. Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan penyuluhan
Menurut Fitriani (2011), faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi keberhasilan penyuluhan terdiri dari tiga faktor antara
lain:
1) Faktor penyuluh yaitu meliputi persiapan, penguasaan materi,
penampilan, penggunaan bahasa, intonasi, cara penyampaian.
2) Faktor sasaran yaitu meliputi tingkat pendidikan, tingkat sosial
ekonomi, kepercayaan dan adat, serta kondisi lingkungan.
3) Faktor proses penyuluhan yaitu meliputi pilihan waktu, tempat,
jumlah sasaran, alat peraga dan metode.
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan terhadap sasaran dalam
keberhasilan penyuluhan kesehatan menurut Prasko (2011) yaitu:
1) Tingkat Pendidikan
Pendidikan dapat mempengaruhi cara pandang seseorang
terhadap informasi baru yang diterimanya. Dapat dikatakan bahwa
semakin tinggi tingkat pendidikannya, semakin mudah seseorang
menerima informasi didapatnya.
2) Tingkat Sosial Ekonomi
Semakin tinggi tingkat sosial ekonomi seseorang, semakin
mudah pula dalam menerima informasi baru.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
3) Adat Istiadat
Pengaruh dari adat istiadat dalam menerima informasi baru
merupakan hal yang tidak dapat diabaikan, karena masyarakat kita
masih sangat menghargai dan menganggap sesuatu yang tidak
boleh diabaikan.
4) Kepercayaan Masyarakat
Masyarakat lebih memperhatikan informasi yang
disampaikan oleh orang-orang yang sudah mereka kenal, karena
sudah timbul kepercayaan masyarakat dengan penyampai
informasi.
5) Ketersediaan Waktu di Masyarakat
Waktu penyampaian informasi harus memperhatikan
tingkat aktifitas masyarakat untuk menjamin tingkat kehadiran
masyarakat dalam penyuluhan. Dalam melakukan penyuluhan
kesehatan, maka penyuluh yang baik harus melakukan penyuluhan
sesuai dengan langkah-langkah dalam penyuluhan kesehatan
masyarakat sebagai berikut : Mengkaji kebutuhan kesehatan
masyarakat, menetapkan masalah kesehatan masyarakat,
memprioritaskan masalah yang terlebih dahulu ditangani melalui
penyuluhan kesehatan masyarakat, menyusun perencanaan
penyuluhan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
2. ASI Eksklusif
a. Definisi
ASI eksklusif dikatakan sebagai pemberian ASI secara
eksklusif saja tanpa tambahan cairan seperti susu formula, jeruk, madu,
air teh, air putih dan tanpa tambahan makanan padat seperti pisang,
pepaya, bubur susu, biskuit, bubur nasi dan tim (Roesli, 2005).
Menurut WHO (2006), definisi ASI eksklusif adalah bahwa
bayi hanya menerima ASI dari ibu, atau pengasuh yang diminta
memberikan ASI dari ibu, tanpa penambahan cairan atau makanan
padat lain, kecuali sirup yang bervitamin, suplemen mineral atau obat
(Purnamasari, 2011)
ASI ekslusif adalah pemberian ASI sedini mungkin setelah
persalinan, diberikan tanpa jadwal dan tidak diberikan makanan lain,
walaupun hanya air putih, sampai bayi berumur 6 bulan (Purwanti,
2004).
b. Komposisi
Soetjiningsih (2012), menyatakan bahwa komposisi ASI ini
ternyata tidak konstan dan tidak sama dari waktu ke waktu. Faktor-
faktor yang mempengaruhi komposisi ASI adalah stadium laktasi, ras,
keadaan nutrisi, dan Diet ibu. ASI menurut stadium laktasi adalah:
1) Kolostrum
Kolostrum merupakan cairan yang pertama kali disekresi
oleh kelenjar payudara yang disekresi dari hari pertama sampai hari
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
ketiga atau keempat. Kolostrum berupa cairan viscous kental
dengan warna kekuning-kuningan. Kolostrum ini merupakan
pencahar yang ideal untuk membersihkan mekoneum dari usus
bayi yang baru lahir dan mempersiapkan saluran pencernaan bayi
untuk makanan yang akan datang.
Kolostrum mengandung lebih banyak protein dibandingkan
dengan ASI matur dengan protein utamanya adalah globulin
(gamma globulin). Kolostrum mengandung lebih banyak antibodi
dibandingkan ASI matur sehingga dapat memberikan perlindungan
bagi bayi sampai umur 6 bulan, kadar karbohidrat lemaknya rendah
tetapi kadar mineral terutama natrium, kalium dan kloridanya lebih
tinggi. Total energi rendah, yaitu hanya 58 Kal/100 ml kolostrum.
Bila dipanaskan, kolostrum akan menggumpal. Volume
kolostrum sekitar 150-300 ml/24 jam.
2) ASI transisi / peralihan
ASI peralihan merupakan peralihan dari kolostrum sampai
menjadi ASI yang matur. ASI transisi ini disekresi dari hari ke-4
sampai hari ke-10 dari masa laktasi, tetapi ada pula pendapat yang
mengatakan bahwa ASI matur baru terjadi pada minggu ketiga
sampai minggu kelima. Kadar protein dalam ASI transisi semakin
rendah sedangkan kadar karbohidrat dan lemak semakin tinggi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
3) ASI matur
ASI matur merupakan ASI yang disekresi pada hari ke-10
dan seterusnya dimana komposisinya relatif konstan (ada pula yang
menyatakan bahwa komposisi relatif konstan baru mulai minggu
ketiga sampai kelima). Pada ibu yang sehat dimana produksi ASI
cukup, ASI ini merupakan makanan satu-satunya yang paling baik
dan cukup untuk bayi sampai umur 6 bulan. ASI matur merupakan
suatu cairan berwarna putih kekuningan yang diakibatkan warna
dari garam Ca-caseinat, riboflavin, dan karoten yang terdapat di
dalamnya. ASI matur ini tidak akan menggumpal jika dipanaskan
dan terdapat beberapa antimikrobial, antara lain: antibodi terhadap
bakteri dan virus, sel (fagosit granulosit, makrofag dan limfosit T),
enzim, protein (laktoferin, B12 binding protein), faktor resisten
terhadap stafilokokus, komplemen, interferron producting cell, dan
hormon-hormon.
Secara umun komposisi dari ASI menurut Soetjiningsih (2012)
adalah:
1) Protein
ASI mengandung protein lebih rendah dari susu sapi tetapi
protein dalam ASI mempunyai nilai nutrisi yang tinggi dan mudah
dicerna. ASI mengandung asam amino esensial taurin yang tinggi
yang penting untuk pertumbuhan retina dan konjugasi bilirubin.
Selain itu ASI juga mengandung sistin yang tinggi yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
merupakan asam amino yang sangat penting untuk pertumbuhan
otak bayi.
2) Karbohidrat
ASI mengandung karbohidrat yang relatif lebih tinggi
daripada susu sapi. Karbohidrat yang utama terdapat pada ASI
adalah laktosa. Kadar laktosa yang tinggi ini sangat
menguntungkan karena laktosa ini akan difermentasi menjadi asam
laktat yang akan memberikan kondisi asam dalam usus bayi.
Suasana asam ini akan memberikan beberapa keuntungan, yaitu:
menghambat pertumbuhan bakteri yang patologis, memacu
pertumbuhan mikoroorganisme yang memproduksi asam organik
dan mensintesis vitamin, memudahkan terjadinya pengendapan
dari Ca-caseinat, serta mempermudah absorpsi mineral seperti
kalsium, fosfor dan magnesium. Selain laktosa, juga terdapat
glokosa, galaktosa, dan glukosamin. Galaktosa penting untuk
pertumbuhan otak dan medula spinalis. Glukosamin merupakan
bifidus faktor di samping laktosa, yang dapat memacu
pertumbuhan Lactobacilus bifidus yang sangat menguntungkan
bayi.
3) Lemak
Kadar lemak dalam ASI relatif sama dengan susu sapi dan
merupakan sumber kalori utama bagi bayi, sumber vitamin larut
lemak, dan sebagai sumber asam lemak esensial. Tetapi lemak
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
dalam ASI memiliki bentuk emulsi lebih sempurna karena ASI
mengandung enzim lipase yang memecah trigiliserida menjadi
monogliserida sebelum pencernaan di usus terjadi. Selain itu kadar
asam lemak tidak jenuh dalam ASI 7-8 kali lebih banyak dari susu
sapi.
4) Mineral
ASI mengandung mineral yang lengkap, walaupun
kadarnya relatif rendah tetapi cukup untuk bayi sampai berumur 6
bulan. Total mineral selama masa laktasi adalah konstan tetapi
beberapa mineral yang spesifik kadarnya tergantung diet ibu dan
stadium laktasi. Garam organik yang terdapat dalam ASI terutama
adalah: kalsium, kalium, dan natrium dari asam klorida dan fosfat.
Mineral yang terbanyak adalah kalium sedangkan kadar Cu, Fe,
dan Mn yang merupakan bahan pembuat darah relatif sedikit.
Komposisi air kira-kira 88% dari ASI. Air ini berguna untuk
melarutkan zat-zat yang terdapat di dalamnya. ASI merupakan
sumber air yang secara metabolik adalah aman. Kadar air yang
relatif tinggi dalam ASI ini akan meredakan rangsangan haus dari
bayi.
5) Vitamin
Vitamin dalam ASI cukup lengkap. Vitamin A, D, dan C
jumlahnya cukup, sedangkan golongan vitamin B kecuali
riboflavin dan asam pantothenik tergolong kurang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
6) Kalori
Jumlah kalori dalam ASI relatif rendah, yaitu hanya 77
kal/100 ml ASI. Sekitar 90% dari jumlah kalori tersebut berasal
dari karbohidrat dan lemak, sedangkan 10% berasal dari protein.
7) Unsur-unsur lainnya
Unsur-unsur lainnya yang terkandung dalam ASI adalah
laktorom, kreatinin, urea, xanthin, amonia, dan asam sitrat.
c. Manfaat Pemberian ASI
1) Bagi Bayi
Sebagai nutrisi yang tepat, meningkatkan daya tahan tubuh,
meningkatkan kecerdasan, dan meningkatkan jalinan kasih sayang,
mengandung asam lemak untuk pertumbuhan otak, membantu
pertumbuhan rahang yang bagus, mengurangi resiko terkena
penyakit, menunjang perkembangan motorik, menunjang
perkembangan kepribadian, kecerdasan emosional, kematangan
spiritual, dan hubungan sosial yang baik (Roesli, 2005).
2) Bagi Ibu
Mengurangi perdarahan selama melahirkan, mengurangi
terjadinya anemia, menjarangkan kehamilan, mengecilkan rahim,
lebih cepat langsing kembali, mengurangi kemungkinan menderita
kanker, lebih ekonomis/murah, tidak merepotkan dan hemat waktu,
portabel dan praktis, memberi kepuasan bagi ibu (Roesli, 2005).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
3) Bagi Keluarga
Dalam aspek ekonomi dapat menghemat uang, dalam aspek
psikologis dapat mendekatkan hubungan bayi dengan keluarga,
dalam aspek kemudahan berupa kepraktisan dimana dapat
diberikan dimana saja dan kapan saja (Suradi, 2004).
4) Bagi Negara
Menurunkan angka kesakitan dan kematian, mengurangi
subsidi untuk rumah sakit, mengurangi devisa untuk membeli susu
formula, meningkatkan kualitas generasi penerus bangsa (Suradi,
2004).
5) Bagi Lingkungan
Mengurangi polusi udara karena untuk membuatnya tidak
memerlukan pabrik yang mengeluarkan asap dan tidak butuh
transportasi untuk mengangkut. ASI mengurangi bertambahnya
sampah karena tidak perlu kaleng susu, kertas dan karton untuk
membungkus, botol plastik dan dot karet (Roesli, 2005).
d. Faktor yang mempengaruhi pemberian ASI
Menurut Briawan (2004) beberapa faktor yang mempengaruhi
pemberian ASI adalah:
1) Faktor pengetahuan ibu tentang menyusui
Penelitian tentang pengetahuan, sikap dan praktek ibu dan
anak balita terhadap kesehatannya di 7 propinsi di Indonesia
menunjukkan bahwa sebagian besar ibu belum mengetahui arti dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
manfaat ASI dan kolostrum. Alasan kebiasaan tersebut adalah
karena sudah merupakan tradisi. Sebagian besar ibu juga belum
memahami makanan pendamping ASI (MP-ASI), sehingga
makanan tersebut diberikan sejak usia 2-3 bulan. Para ibu percaya
bahwa campuran susu formula dengan ASI baik untuk bayinya.
MP-ASI sudah mulai diberikan pada bulan kedua/ketiga dengan
alasan bayi menangis dan menuruti nasehat keluarga.
2) Faktor dukungan keluarga terutama dukungan suami
Kelompok ibu-ibu yang sehat dan produksi ASI-nya bagus,
sebetulnya yang paling memungkinkan dapat memberikan ASI
dengan baik, tetapi banyak faktor yang mempengaruhinya, antara
lain faktor keluarga dan kekerabatan. Tidak semua suami atau
orangtua ibu akan mendukung pemberian ASI. Misalnya, suami
merasa tidak nyaman apabila isterinya menyusui. Pada waktu
seorang ibu melahirkan, keluarga besar atau kerabatnya
berdatangan untuk membantu merawat ibu serta bayinya dan
mereka memberikan makanan atau minuman pada usia yang sangat
dini.
3) Faktor modernisasi gaya hidup
Kebanyakan ibu-ibu di perkotaan adalah sebagai karyawan
atau pekerja profesional. Meskipun kelompok ini tahu manfaat dan
keunggulan ASI, namun sulit untuk mempraktekannya. Alokasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
waktu kerja sehari-hari yang banyak berada diluar rumah, sehingga
tidak bisa merawat bayi sepenuhnya.
4) Faktor sosial dan budaya masyarakat
Wanita diperkotaan sudah terbiasa menggunakan susu
formula dengan pertimbangan lebih modern dan praktis. Di
pedesaan masih banyak dijumpai kebiasaan membuang kolostrum
yang dianggap susu kotor dan memberikan makanan tambahan
selain ASI kepada bayi yang terlalu dini.
5) Faktor ekonomi keluarga
Pada saat ini banyak ibu yang memperoleh nafkah dengan
bekerja di luar rumah. Pada kondisi tersebut sulit untuk tetap dapat
menyusui anaknya apalagi bila tempat bekerja jaraknya jauh.
6) Meningkatnya promosi susu sebagai pendamping ASI
Bayi menolak saat diberi ASI sejak lahir, karena pertama
kali sudah diperkenalkan pendamping ASI sehingga bayi menjadi
bingung puting.
7) Fasilitas yang terbatas ditempat kerja
Kebanyakan tempat kerja di Indonesia belum memiliki
fasilitas yang mempermudah ibu memberikan ASI.
Menurut Bahiyatun (2009) dan Suradi (2004) faktor medis juga
dapat mempengaruhi pemberian ASI yaitu:
1) Masalah pada ibu yang sering muncul pada proses menyusui antara
lain puting susu lecet, payudara bengkak, saluran ASI tersumbat,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
mastitis, abses payudara, kelainan anatomi puting, bayi enggan
menyusu.
2) Masalah pada bayi berupa keluhan bayi sering menangis, bingung
putting, BBLR, ikterik, sumbing, kembar, sakit, lidah pendek, dan
memerlukan perawatan.
3) Masalah menyusui pada keadaan khusus, misalnya ibu melahirkan
dengan SC, ibu menderita penyakit kronik, ibu memerlukan
pengobatan tertentu, dan ibu hamil.
3. Sikap
a. Definisi
Menurut Notoatmodjo (2007), sikap merupakan reaksi atau
respons yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus
atau obyek.
b. Komponen Sikap
Menurut Notoatmodjo (2007), komponen-komponen sikap
antara lain:
1) Komponen Kognitif yaitu pengetahuan, pandangan, keyakinan
2) Komponen Afektif yaitu rasa senang atau tidak senang
3) Komponen Konatif yaitu kecenderungan berperilaku tertentu
c. Tingkatan Sikap
Menurut Notoatmodjo (2007), tingkatan yang dimiliki oleh
sikap adalah :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
1) Menerima (receiving), diartikan bahwa seseorang (subjek) mau dan
mempehatikan stimulus yang diberikan (objek).
2) Merespons (responding), yaitu memberikan jawaban apabila
ditanya, mengerjakan dan menyelesaikan tugas yang diberikan
adalah suatu indikasi dari sikap.
3) Menghargai (valuing), yaitu mengajak oranglain untuk
mengerjakan atau mendiskusikan suatu masalah adalah suatu
indikasi sikap tingkat tiga.
4) Bertanggung jawab (responsible), atas segala sesuatu yang telah
dipilihnya dengan segala risiko merupakan sikap yang paling
tinggi.
d. Faktor yang Mempengaruhi Sikap
Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap antara lain :
pendidikan, pekerjaan, pengalaman, kebudayaan, lingkungan dan
informasi (Notoatmodjo, 2007).
4. Dukungan suami kepada ibu untuk menyusui bayi
a. Definisi
Dukungan adalah bentuk bantuan yang dirasakan oleh
seseorang dari orang lain yang datang dari suatu hubungan
interpersonal (Irianti, 2010).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
Menurut Sarwono (2003), dukungan adalah suatu upaya yang
diberikan kepada orang lain, baik moril maupun materil untuk
memotivasi orang tersebut dalam melaksanakan kegiatan.
Menurut Kodrat (2010), dukungan suami adalah dukungan
yang diberikan oleh suami kepada istri untuk menunjang melakukan
sesuatu. Dukungan suami diperlukan istri terutama pada masa
kehamilan, persalinan, menyusui, dan merawat bayinya.
b. Bentuk Dukungan
Menurut Tasya (2008), dukungan kepada ibu menyusui
diberikan oleh berbagai pihak, diantaranya suami, keluarga,
lingkungan kerja atau kantor dan pemerintah. Dari semua dukungan
bagi ibu menyusui, dukungan dari suami adalah dukungan yang paling
berarti bagi ibu. Dukungan suami merupakan dukungan yang
dirasakan ibu yang diberikan suami untuk memotivasi ibu memberikan
ASI saja kepada bayinya sampai usia 6 bulan, memberikan dukungan
psikologis kepada ibu dan mempersiapkan nutrisi seimbang bagi ibu.
Pendapat lain juga disampaikan oleh Meiliasari (2002), bahwa
sukses pemberian ASI eksklusif adalah hasil kerja tim, yang
beranggotakan paling sedikit dua orang, yaitu ayah dan ibu. Menurut
Meiliasari (2002), ada 7 bentuk dukungan yang harus diberikan oleh
ayah pada ibu yang menyusui secara eksklusif, yaitu:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
1) Sebagai tim penyemangat
Suami harus memberikan dukungan penyemangat kepada
ibu melalui kalimat-kalimat pujian, maupun kata-kata
penyemangat. Dengan hal ini ibu akan merasa sangat bangga dan
senang dapat memberikan ASI eksklusif kepada bayinya. Hal ini
berkaitan dengan refleks oksitosin.
2) Membantu mengatasi masalah dalam pemberian ASI
Tidak setiap ibu dapat memberikan ASI dengan lancar.
Banyak ibu mengalami masalah, mulai dari ASI yang tak keluar,
puting payudara lecet, pembengkakan, mastitis, stres, dll. Modal
utama memecahkan keluhan secara benar adalah jika ayah/ibu
menguasai teori manajemen menyusui. Ayah bisa ikut
menginformasikan hal-hal yang diketahuinya, atau menunjukkan
referensi, atau turun tangan langsung mengatasinya. Misalnya jika
payudara istri harus dipijat, dikompres, jika harus berobat,
bagaimana cara menyimpan ASI perah. Untuk menguasai hal ini,
ayah dapat ikut pergi ke klinik laktasi sebelum program menyusui
dimulai.
3) Ikut merawat bayi
Suami dapat ikut serta dalam merawat bayi dengan
membantu mengganti popok bayi, menyendawakan bayi setelah
menyusui, menggendong bayi, membantu memandikan bayi, dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
bermain dengan bayi. Selain itu, suami juga dapat membantu
merawat anak-anak termasuk kakak si bayi.
4) Mendampingi ibu menyusui walaupun tengah malam
Mendampingi, menemani, yang sedang menyusui pun
merupakan bentuk dukungan yang besar. Sebisanya, ayah ikut
bangun saat istri terbangun tengah malam atau jika tak bisa bangun
malam, paling tidak jangan tunjukkan ekspresi kesal akibat tidur
yang terganggu saat bayi menangis lapar di malam hari. Suami
yang terkantuk-kantuk saat menunggui istri menyusui, akan sangat
menyentuh perasaan istri dan membuat cinta istri semakin dalam.
5) Melayani ibu menyusui
Ayah tak bisa memberi makan bayi dengan air susu, tetapi
ayah dapat 'memberi makan' bayi dengan jalan memberi makan
ibu. Jadi jika ingin ambil bagian dalam aktivitas 'memberi makan'
ini, layani istri saat dia kelaparan dan kehausan selagi menyusui.
Karena menyusui sangat menguras energi, biasanya ibu butuh
ekstra asupan kalori dan cairan sesudah menyusui. Ayah bisa
membantu membuatkan susu hangat, telur dadar, dan camilan lain,
atau potongan buah, tanpa perlu diminta untuk disajikan kepada
istri.
6) Menyediakan anggaran ekstra
Hal ini bisa diupayakan bersama istri sejak terjadi
kehamilan. Menyusui membutuhkan ekstra dana paling tidak untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
makanan tambahan ibu, suplemen, dan peralatan menyusui lainnya
(bra menyusui, alat-alat menyimpan ASI perah, dll). Tetapi
angkanya pasti jauh lebih kecil daripada bayi diberi susu formula.
7) Menjaga romantisme
Diakui atau tidak, kehadiran anak akan sedikit mengusik
keintiman suami istri. Suami sesekali bisa merasa tersisihkan atau
kehilangan romantisme karena istri sibuk menjalankan peran orang
tua. Sebaliknya, kadang istri juga merasa dirinya kurang seksi dan
kurang bergairah selagi menyusui, akibat kelelahan dan terlebih,
bergesernya fungsi payudara dari organ seksual menjadi sumber
makanan bayi. Jadi penting bagi suami untuk tidak berpaling dari
istrinya yang sedang menyusui. Suami harus membantu istri
menciptakan suasana romantis atau hal-hal lain yang bisa
menghangatkan hubungan. Dengan demikian kegiatan menyusui
bayi secara eksklusif dapat dilaksanakan dengan baik. Dukungan
suami terhadap ibu menyusui yaitu dengan tidak melontarkan kritik
terhadap bentuk tubuh istri yang umumnya memang melar setelah
melahirkan.
Suami dapat berperan aktif dalam keberhasilan pemberian ASI
eksklusif dengan memberikan dukungan emosional, penghargaan,
informatif, dan instrumental atau bantuan praktis lainnya. Suami
merupakan bagian penting dalam keberhasilan atau kegagalan
menyusui, karena suami menentukan kelancaran refleks pengeluaran
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
ASI yang sangat dipengaruhi oleh keadaan emosi dan perasaan ibu.
Keadaan yang harmonis dalam keluarga, ketenangan batin seorang ibu
penting dalam memberikan ASI bagi anaknya. Jika ibu mengalami
depresi, cemas, sedang ada masalah atau tidak mendapat dukungan
suami, akan mempengaruhi pemberian ASI (Sudiharto, 2007 dan
Roesli, 2005).
Suami perlu diinformasikan bahwa seorang ibu perlu dukungan
dan bantuan agar ibu berhasil menyusui, misalnya dengan
menggantikan untuk sementara tugas rumah tangga ibu seperti
memasak, mencuci dan membersihkan rumah karena ibu dan bayi
memerlukan waktu untuk berkenalan (Suradi, 2004).
c. Manfaat Dukungan
Dukungan sosial bermanfaat karena seseorang akan merasa
diperhatikan, dihargai dan dicintai. Selain itu juga dapat memberikan
kenyamanan fisik dan psikologis kepada individu dapat dilihat dari
bagaimana dukungan sosial mempengaruhi kejadian dan efek dari
keadaan. Apabila kejadian tersebut muncul, interaksi dengan orang
lain dapat memodifikasi atau mengubah persepsi individu pada
kejadian tersebut.
Dukungan sosial juga dapat mengubah hubungan antara respon
individu pada kejadian yang dapat menimbulkan kecemasan.
Kecemasan itu sendiri mempengaruhi strategi untuk mengatasi
kecemasan dan dengan begitu memodifikasi hubungan antara kejadian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
yang menimbulkan kecemasan dan efeknya. Apabila suatu kejadian
menimbulkan kecemasan sehingga mengganggu kepercayaan diri dan
dukungan sosial dapat memodifikasi efek itu (Sari, 2011).
d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Dukungan
Menurut Irianti (2010), faktor-faktor yang mempengaruhi
dukungan antara lain : pemberi dukungan, jenis dukungan, penerima
dukungan, permasalahan yang dihadapi, waktu pemberian dukungan,
dan rentang waktu pemberian dukungan.
Menurut Kodrat (2010), dukungan suami dalam masa
menyusui dipengaruhi beberapa faktor yaitu tingkat pendidikan,
pengetahuan tentang ASI, dan budaya setempat.
5. Pengaruh Penyuluhan tentang ASI Eksklusif Terhadap Dukungan
Suami Kepada Ibu untuk Menyusui Bayi
Penyuluhan kesehatan adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan
dengan cara menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan, sehingga
masyarakat tidak saja sadar, tahu dan mengerti, tetapi juga mau dan bisa
melakukan suatu anjuran yang ada hubungannya dengan kesehatan
(Fitriani, 2010).
Kesuksesan pemberian ASI eksklusif adalah hasil kerja tim, yang
beranggotakan paling sedikit dua orang, yaitu ayah dan ibu (Meiliasari,
2002). Penyuluhan tentang ASI eksklusif sebaiknya tidak hanya diberikan
pada ibu menyusui saja, akan tetapi diberikan juga kepada suami agar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
dapat berpengaruh dalam mensukseskan pemberian ASI eksklusif yaitu
dengan dukungan yang diberikan.
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan terhadap sasaran dalam
keberhasilan penyuluhan kesehatan yaitu pendidikan, sosial ekonomi, adat
istiadat, kepercayaan, dan ketersediaan waktu (Prasko, 2011).
Sikap merupakan reaksi atau respons yang masih tertutup dari
seseorang terhadap suatu stimulus atau obyek. Tingkatan yang dimiliki
oleh sikap adalah menerima (receiving), merespons (responding),
menghargai (valuing), bertanggung jawab (responsible) (Notoatmodjo,
2007).
Dukungan dari suami adalah dukungan yang paling berarti bagi
ibu. Dukungan suami merupakan dukungan yang dirasakan ibu yang
diberikan suami untuk memotivasi ibu memberikan ASI saja kepada
bayinya sampai usia 6 bulan, memberikan dukungan psikologis kepada ibu
dan mempersiapkan nutrisi seimbang bagi ibu (Tasya, 2008).
Dalam memberikan dukungan kepada ibu menyusui, terdapat
beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan yaitu tingkat
pendidikan, pengetahuan tentang ASI, dan budaya setempat (Kodrat,
2010).
Diasumsikan bahwa dengan dilakukannya penyuluhan tentang
ASI eksklusif kepada suami maka akan terjadi beberapa tahap dalam
proses perubahan sikap yaitu seseorang menerima informasi (receiving)
kemudian timbul suatu respons terhadap stimulus (responding) yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
selanjutnya akan ada rasa menghargai (valuing) dan kemudian akan timbul
suatu tanggung jawab (responsible) atas sesuatu yang telah dipilihnya
yang disertai dengan adanya perubahan sikap. Suami yang mendapatkan
penyuluhan mempunyai kecenderungan mengalami perubahan sikap yang
tercermin dalam adanya peningkatan dukungan kepada ibu untuk
menyusui bayi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
B. Kerangka Konsep
Gambar 2.1 Kerangka konsep
Keterangan:
Variabel Dependen
Variabel Independen
Variabel Perantara
Variabel Pengganggu
C. Hipotesis
Penyuluhan tentang ASI eksklusif dapat meningkatkan dukungan suami
kepada ibu untuk menyusui bayi.
Penyuluhan tentang
ASI eksklusif
Menerima/receiving
Dukungan suami
kepada ibu untuk
menyusui bayi
Faktor-faktor sasaran
yang mempengaruhi
penyuluhan :
1. Pendidikan
2. Sosial ekonomi
3. Adat istiadat
4. Kepercayaan
5. Ketersediaan
waktu
Faktor-faktor yang
mempengaruhi
dukungan suami
dalam masa
menyusui antara
lain:
1. Tingkat
pendidikan
2. Pengetahuan
tentang ASI
3. Budaya setempat
Merespons/
Responding
Menghargai/Valuing
Bertanggung
jawab/Responsible
Perubahan Sikap
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain penelitian eksperimen yaitu untuk
mengetahui suatu gejala atau pengaruh yang timbul sebagai akibat dari adanya
perlakuan (Notoatmodjo, 2007).
Desain penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu (quasi
eksperimental design). Desain ini mempunyai kelompok kontrol tetapi tidak
dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang
mempengaruhi pelaksanaan eksperimen (Sugiyono, 2012).
Rancangan penelitian yang digunakan adalah Posttest-only control
design. Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang masing-masing dipilih
secara random. Kelompok pertama diberi perlakuan (X) dan kelompok yang
lain tidak. Kelompok yang diberi perlakuan disebut kelompok eksperimen dan
kelompok yang tidak diberi perlakuan disebut kelompok kontrol. Desain ini
dapat digambarkan sebagai berikut (Sugiyono, 2012):
Kelompok Eksperimen
Kelompok Kontrol
Gambar 3.1 Skema Rancangan Penelitian
Keterangan:
X : Intervensi (Penyuluhan)
O1 : Hasil pengukuran setengah kelompok yang diberi penyuluhan
O2 : Hasil pengukuran setengah kelompok yang tidak diberi penyuluhan
X O1
O2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Ngoresan
Surakarta pada bulan Februari sampai dengan Agustus 2012. Yaitu di RW 5,
7, 8, 9, 10, 17, 18, 20, 21, 23, 27. Sedangkan pengambilan data dilakukan pada
bulan Juli 2012.
C. Populasi Penelitian
1. Populasi Target
Populasi target dalam penelitian ini adalah suami dari ibu yang
pada saat penelitian memiliki bayi usia 0-6 bulan di wilayah kerja
Puskesmas Ngoresan Surakarta.
2. Populasi Aktual
Populasi aktual dalam penelitian ini adalah suami dari ibu yang
tidak menyusui bayinya secara eksklusif di wilayah kerja Puskesmas
Ngoresan Surakarta yaitu sebanyak 116 orang.
D. Sampel dan Teknik Sampling
1. Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah suami dari ibu yang
mempunyai bayi usia 0-6 bulan dan tidak menyusui bayinya secara
eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Ngoresan Surakarta. Penelitian ini
menggunakan sampel minimal sebanyak 30 responden perkelompok.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
Menurut Sugiyono (2012) ukuran sampel yang layak dalam penelitian
adalah antara 30 sampai dengan 500.
2. Teknik sampling
Sampel dalam penelitian ini diambil dengan teknik Quota
Sampling hingga memenuhi sampel minimum 30 responden untuk masing-
masing kelompok. Didapatkan Sampel kelompok eksperimen (perlakuan)
yang berasal dari RW 18, 20, 21, 23, 27 dan kelompok kontrol yang
berasal dari RW 5, 7, 8, 9, 10, 17.
E. Kriteria Restriksi
1. Kriteria Inklusi
a. Suami dari ibu yang tidak menyusui bayinya secara eksklusif
b. Suami bersedia menjadi responden
2. Kriteria Eksklusi
a. Tidak bisa membaca dan menulis
F. Definisi Operasional
1. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pemberian penyuluhan tentang
asi eksklusif.
a. Definisi : Pendidikan kesehatan dengan upaya memberikan informasi
tentang ASI eksklusif yang meliputi pengertian ASI eksklusif,
komposisi ASI, manfaat pemberian ASI bagi bayi, dan manajemen
ASI pada ibu bekerja.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
b. Skala pengukuran : Nominal
c. Nilai variasi : Diberi penyuluhan dan Tidak diberi penyuluhan
2. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah dukungan suami kepada ibu
untuk menyusui bayi.
a. Definisi : Suatu upaya yang diberikan oleh suami kepada ibu
postpartum maupun ibu sedang menyusui agar memberikan ASI tanpa
cairan ataupun makanan tambahan lain sampai bayi berusia 6 bulan.
Bentuk dukungan suami mencakup: sebagai tim penyemangat,
membantu mengatasi masalah dalam pemberian ASI, ikut merawat
bayi, mendampingi ibu menyusui walaupun tengah malam, melayani
ibu menyusui, menyediakan anggaran ekstra, dan menjaga
romantisme.
b. Skala pengukuran : Ordinal
c. Nilai variasi : Dukungan suami kurang : < 56% dari jumlah skor total
Dukungan suami cukup : 56-75% dari jumlah skor total
Dukungan suami baik : 76% dari jumlah skor total
G. Pengumpulan Data
1. Intervensi Penelitian
Bentuk intervensi yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu
kelompok eksperimen diberi penyuluhan dengan pendekatan perorangan
yang menggunakan metode ceramah secara door to door ke rumah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
responden disertai penggunaan media leaflet dan diberi waktu untuk
diskusi. Penyuluhan di laksanakan mulai tanggal 6-8 Juli 2012.
2. Instrumen Penelitian
a. Alat ukur
Alat ukur yang digunakan dalam pengumpulan data adalah
kuesioner. Alat ukur dukungan suami diadopsi dari Karya Tulis Ilmiah
Muzzayyanah (2011) setelah dilakukan revisi. Skala yang digunakan
untuk mengukur variabel dukungan suami yaitu skala Likert
(Sugiyono, 2012).
Tabel 3.1 Skor Jawaban Kuesioner Sikap
Alternatif Jawaban Nilai Pernyataan
Positif
Nilai Pernyataan
Negatif
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Tidak Setuju
d. Sangat Tidak Setuju
4 1
3 2
2 3
1 4
(Hidayat, 2007)
Kriteria penilaian dalam penelitian ini mengacu pada pendapat
Nursalam (2007), untuk responden dinilai berdasarkan kategori
sebagai berikut:
1) Dukungan Suami baik jika jawaban benar 76-100%, yaitu
mendapat skor total 79-104.
2) Dukungan Suami cukup jika jawaban benar 56-75%, yaitu
mendapat skor total 58-78.
3) Dukungan Suami kurang jika jawaban benar < 56%, yaitu
mendapat skor total ≤ 57.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
Pengukuran pengetahuan responden tentang materi penyuluhan
juga akan dilakukan pada penelitian ini. Hal tersebut dilakukan untuk
menilai keberhasilan penyuluhan. Alat ukur yang digunakan adalah
kuesioner pengetahuan tentang ASI eksklusif.
Instrumen yang telah dibuat, terlebih dahulu di uji cobakan
untuk mengetahui validitas dan reliabilitasnya. Responden yang
digunakan untuk uji coba sebaiknya yang memiliki kesamaan
karakteristik dari tempat dimana penelitian itu dilaksanakan. Agar
diperoleh distribusi nilai hasil yang mendekati normal, maka sebaiknya
jumlah responden untuk uji coba paling sedikit 30 orang Riwidikdo
(2009).
1) Uji Validitas
Validitas adalah ukuran yang menunjukkan sejauh mana
instrumen pengukur mampu mengukur apa yang ingin diukur.
Untuk instrumen yang berbentuk test, maka pengujian validitas isi
dapat dilakukan dengan membandingkan antara isi instrumen
dengan materi. Sedangkan setiap instrumen baik test maupun
nontest terdapat butir-butir (item) pertanyaan dan pernyataan.
Untuk menguji validitas butir-butir lebih lanjut, maka setelah
dikonsultasikan dengan ahli, selanjutnya diujicobakan dan
dianalisis dengan item. Analisis item dilakukan dengan
menghitung korelasi antara skor butir instrumen dengan skor total
(Sugiyono, 2007).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
Uji validitas menggunakan teknik Pearson product
moment. Penarikan kesimpulan validitas suatu item, yaitu dengan
membandingkan statistik r hitung dengan nilai r tabel dan tingkat
signifikansi (0,05). Suatu item soal dikatakan valid jika nilai r hitung
> r tabel (0,361) jika N=30. Proses analisis uji validitas dibantu
dengan menggunakan SPSS 17 for windows (Notoatmodjo, 2007).
Uji validitas isi dilakukan dengan konsultasi kepada dosen
ahli. Sedangkan uji validitas butir dan reliabilitas dilakukan kepada
30 responden pada tanggal 29 Juni – 1 Juli 2012 di wilayah kerja
Puskesmas Sibela Surakarta yang dibantu oleh kader.
Uji validitas kuesioner pengetahuan tentang ASI eksklusif
menghasilkan soal yang tidak valid sebanyak 10 dari 31 yaitu
nomor 1, 3, 7, 11, 13, 14, 17, 18, 26, 29. Peneliti menggunakan
soal yang tersisa sejumlah 21 karena masih mewakili indikator.
Uji validitas kuesioner dukungan suami menghasilkan soal
yang tidak valid sebanyak 7 dari 33 soal yaitu pada nomor 3, 6, 7,
8, 14, 19, 30. Peneliti menggunakan soal yang tersisa sejumlah 26
karena masih mewakili indikator.
2) Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah ketepatan suatu tes apabila diteskan
kepada subjek yang sama. Suatu tes dikatakan reliabel jika dapat
memberikan hasil yang tetap apabila diteskan berkali-kali.
Reliabilitas item soal kuesioner diukur dengan rumus belah paruh
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
alpha cronbach. Suatu koesioner dikatakan reliable jika nilai alpha
minimal 0,7. Proses analisis uji validitas dibantu dengan
menggunakan SPSS 17 for windows (Riwidikdo, 2007).
Uji reliabilitas pada kuesioner pengetahuan yang valid
memiliki nilai = 0,858, sedangkan pada kuesioner dukungan
suami yang valid memiliki nilai = 0,931. Sehinggs soal yang
sudah valid tersebut dapat dikatakan reliabel.
b. Kisi-kisi soal kuesioner
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Kuesioner Pengetahuan tentang ASI eksklusif
setelah Uji Validitas dan Reliabilitas
Kompetensi Indikator Nomor soal
No
soal Favorable
(+)
Unfavorable
(-)
Pengetahuan
tentang ASI
eksklusif
1. Definisi
ASI
eksklusif
2,3 1,4 4 1,2,
3,4
2. Komposisi
ASI
5,7 6,8 4 5,6,
7,8
3. Manfaat
ASI bagi
bayi
9,10
11,12 4 9,10,
11,12
4. Manfaat
ASI bagi
ibu
5. Manajemen
ASI bagi
ibu bekerja
14,15,
17
18,20
13,16
19,21
5
4
13,14,
15,16,
17
18,19,
20,21
Jumlah 11 10 21 21
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Kuesioner Dukungan Suami Kepada Ibu untuk
Menyusui Bayi setelah Uji Validitas dan Reliabilitas
Variabel Indikator Nomor soal
No
soal Favorable
(+)
Unfavorable
(-)
Dukungan
suami
kepada
ibu untuk
menyusui
bayi
1. Tim
Penyemangat
2 1,3,4 4 1,2,
3,4
2. Membantu
mengatasi
masalah dalam
pemberian ASI
5 6 2
5,6
3. Ikut merawat
bayi
4. Mendampingi
istri menyusui
walaupun
tengah malam
9
11
7,8
10,12,
13
3
4
7,8,9
10,11,
12,13
5. Melayani ibu
menyusui
6. Menyediakan
anggaran
ekstra
7. Menjaga
romantisme
14,16
18,20,
21,22
24
15
17,19
23,25,
26
3
6
4
14,15,
16
17,18,
19,20,
21,22
23,24,
25,26
Jumlah 11 15 26 26
3. Cara pengambilan data
Cara pengambilan data pada penelitian ini adalah secara langsung
dari responden. Posttest diberikan 1 minggu setelah penyuluhan dengan
pertimbangan agar terjadi proses belajar dan pengendapan. Posttest
dilaksanakan secara door to door dibantu oleh kader posyandu. Responden
diberi waktu 30 menit untuk mengisi kuesioner dan ditunggui dalam
mengerjakannya. Sedangkan pada kelompok kontrol, pemberian posttest
dilakukan mulai tanggal 3-5 juli 2012.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
H. Pengolahan dan Analisis Data
1. Pengolahan
Langkah-langkah yang harus ditempuh dalam proses pengolahan
data menurut Hidayat (2007) adalah:
a. Penyuntingan (Editing)
Kegiatan ini dilakukan dengan pemeriksaan kesesuaian
jawaban dan kelengkapan pengisian. Proses editing dilakukan untuk
memeriksa data yang sudah terkumpul dan jika ada kekurangan
langsung dilengkapi tanpa dilakukan penggantian jawaban responden.
b. Pengkodean (Coding)
Mengklasifikasikan jawaban-jawaban dari para responden ke
dalam kategori-kategori. Klasifikasi dilakukan dengan memberi tanda
atau kode berbentuk angka pada masing-masing jawaban.
c. Scoring dan Tabulasi (Tabulating)
Scoring adalah pemberian nilai pada masing-masing jawaban
pada kuesioner dukungan suami dan menjumlahkan hasil scoring dari
semua pertanyaan. Kemudian melakukan tabulating yaitu membuat
tabulasi untuk pengorganisasian data yang telah terkumpul agar mudah
dijumlah, disusun dan ditata untuk disajikan serta dianalisa.
d. Entry data
Memasukkan data yang telah dikumpulkan untuk diolah
memakai program komputer untuk dianalisis.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
2. Analisis data
a. Analisis Univariat
Analisis univariat dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil
penelitian. Analisis ini bemanfaat untuk memberi gambaran
karakteristik subjek penelitian dengan menghitung distribusi frekuensi
dan proporsi. Penyajian hasil akan disajikan secara deskriptif
(Notoatmodjo, 2007).
b. Analisis Bivariat
Analisis bivariat yaitu analisis yang dilakukan untuk melihat
hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Dalam
penelitian ini penyuluhan tentang ASI eksklusif merupakan variabel
bebas dan dukungan suami kepada ibu untuk menyusui bayi
merupakan variabel terikat (Notoatmodjo, 2007).
Data yang diperoleh dari hasil pengukuran kemudian dianalisis
untuk mengetahui apakah hasilnya sesuai dengan hipotesis yang
diharapkan atau tidak. Analisis bivariat pada penelitian ini dilakukan
dengan menggunakan Mann Whitney. Hasil z hitung dibandingkan
dengan z tabel, jika z hitung > z tabel maka Ho ditolak dan Ha
diterima. Artinya ada pengaruh secara signifikansi. Bila nilai p < 0,05
maka Ho ditolak dan Ha diterima yaitu, terdapat perbedaan signifikan
antara nilai kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Proses
analisis data dibantu dengan menggunakan SPSS 17 for windows
(Sugiyono, 2007).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Ngoresan
Surakarta. Wilayah kerja Puskesmas Ngoresan mencakup keseluruhan wilayah
di Kelurahan Jebres yaitu terdiri dari 36 RW. Puskesmas Ngoresan
membawahi 37 Posyandu balita dan lansia. Setelah dilakukan teknik sampling
secara Quota Sampling maka penelitian hanya di lakukan pada 11 RW.
Jumlah bayi yang berusia 0-6 bulan serta tidak mendapatkan ASI
eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Ngoresan pada saat penelitian adalah
sekitar 116 jiwa. Pada tahun 2011 cakupan ASI eksklusif masih tergolong
rendah yaitu 5,5%.
B. Karakteristik Responden
Responden dalam penelitian ini adalah suami dari ibu yang
mempunyai bayi usia 0-6 bulan serta tidak memberikan ASI secara eksklusif
pada wilayah kerja Puskesmas Ngoresan Surakarta jumlah sampel yang dipilih
adalah 60 responden.
Karakteristik responden berdasarkan umur, pendidikan, pendapatan,
alasan tidak memberikan ASI eksklusif, dan pengetahuan tentang ASI
eksklusif seperti yang tersaji dalam tabel berikut ini:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
1. Umur
Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur
Umur Frekuensi Persentase (%)
16-20 3 5
21-25 8 13,3
26-30 16 26,7
31-35 19 31,7
36-40 9 15
41-45 4 6,7
46-50
1
1,7
Jumlah 60 100
Sumber : Data Primer 2012
Berdasarkan tabel 4.1 tersebut diketahui bahwa sebagian besar
responden berumur 31 – 35 tahun yaitu sebanyak 19 responden (31,7%).
2. Pendidikan
Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan
Pendidikan Frekuensi Persentase (%)
SD 4 6,7
SMP 13 21,7
SMA 29 48,3
PT
14
23,3
Jumlah 60 100
Sumber : Data Primer 2012
Berdasarkan tabel 4.2 tersebut diketahui bahwa sebagian besar
pendidikan responden adalah SMA yaitu dengan jumlah sebanyak 29
responden (48,3%).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
3. Pendapatan
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendapatan
Pendapatan Frekuensi Persentase (%)
< 0,5 Juta 3 5
0,5- <1 Juta 22 36,7
1-3 Juta 29 48,3
>3 Juta
6
10
Jumlah 60 100
Sumber : Data Primer 2012
Berdasarkan tabel 4.3 tersebut diketahui bahwa sebagian besar
pendapatan responden adalah 1-3 juta yaitu dengan jumlah sebanyak 29
responden (48,3%).
4. Alasan Tidak Diberikannya ASI Eksklusif
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Alasan tidak
diberikannya ASI eksklusif
Alasan Frekuensi Persentase (%)
Bayi masih merasa kurang 11 18,3
Ibu bekerja 27 45
ASI sedikit/tidak lancer 11 18,3
Malas memerah ASI
Bayi tidak mau menetek
7
4
11,7
6,7
Jumlah 60 100
Sumber : Data Primer 2012
Berdasarkan tabel 4.4 tersebut diketahui bahwa sebagian besar
alasan tidak diberikannya ASI eksklusif adalah karena ibu bekerja yaitu
dengan jumlah sebanyak 27 responden (45%).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
5. Pengetahuan Responden tentang ASI Eksklusif
Tabel 4.5. Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Pengetahuan
tentang ASI Eksklusif pada Kelompok Kontrol
Kategori Frekuensi Persentase (%)
Baik 19 63,3
Cukup 11 36,7
Kurang 0 0
Jumlah 30 100,0
Sumber : Data Primer 2012
Berdasarkan tabel 4.5 diatas menunjukkan bahwa sebagian besar
pengetahuan tentang ASI eksklusif pada kelompok kontrol mempunyai
kategori baik yaitu sebanyak 19 responden (63,3%).
Tabel 4.6. Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Pengetahuan
tentang ASI Eksklusif pada Kelompok Eksperimen
Kategori Frekuensi Persentase(%)
Baik 27 90,0
Cukup 3 10,0
Kurang 0 0
Jumlah 30 100,0
Sumber : Data Primer 2012
Berdasarkan tabel 4.6 diatas menunjukkan bahwa sebagian besar
pengetahuan tentang ASI eksklusif pada kelompok eksperimen
mempunyai kategori baik yaitu sebanyak 27 responden (90,0%).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
C. Dukungan Suami kepada Ibu untuk Menyusui Bayi
Analisis dilakukan untuk mendeskripsikan responden berdasarkan
variabel yang diteliti yaitu dukungan suami kepada ibu untuk menyusui bayi.
Hasil perhitungan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi adalah sebagai
berikut:
Tabel 4.7. Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Dukungan Suami
kepada Ibu untuk Menyusui Bayi pada Kelompok Kontrol
Kategori Frekuensi Persentase (%)
Baik 17 56,7
Cukup 13 43,3
Kurang 0 0
Jumlah 30 100,0
Sumber : Data Primer 2012
Berdasarkan tabel 4.7 diatas menunjukkan bahwa sebagian besar
dukungan suami pada kelompok kontrol mempunyai kategori baik yaitu
sebanyak 17 responden (56,7%).
Tabel 4.8. Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Dukungan Suami
kepada Ibu untuk Menyusui Bayi pada Kelompok Eksperimen
Kategori Frekuensi Persentase(%)
Baik 25 83,3
Cukup 5 16,7
Kurang 0 0
Jumlah 30 100,0
Sumber : Data Primer 2012
Berdasarkan tabel 4.8 diatas menunjukkan bahwa sebagian besar
dukungan suami pada kelompok eksperimen mempunyai kategori baik yaitu
sebanyak 25 responden (83,3%).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
D. Pengaruh Penyuluhan tentang ASI Eksklusif terhadap Dukungan Suami
kepada Ibu untuk Menyusui Bayi
Untuk mengetahui adanya pengaruh penyuluhan tentang ASI eksklusif
terhadap dukungan suami kepada ibu untuk menyusui bayi maka dilakukan uji
statistik Mann Whitney. Hasil uji ini dapat dilihat pada lampiran.
Pengujian data menggunakan uji statistik Mann Whitney
menunjukkan zhitung= -2,235 dengan N = 30, ztabel = -1,96 dan nilai p=0,025,
dimana nilai p-value < (0,025 < 0,05) atau zhitung > ztabel (-2,235 > -1,96)
artinya H0 ditolak dan Ha diterima sehingga ada pengaruh yang bermakna
antara dukungan suami kepada ibu untuk menyusui bayi pada kelompok
kontrol dan kelompok eksperimen.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
BAB V
PEMBAHASAN
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan suami pada kelompok
kontrol yang mempunyai kategori baik sebesar 17 responden (56,7%), dan pada
kelompok eksperimen atau responden yang telah diberi penyuluhan tentang ASI
eksklusif yang mempunyai kategori baik sebesar 25 responden (83,3%). Pada
perhitungan dengan Mann Whitney didapatkan hasil p = 0,025 (nilai p < 0,05) atau
Zhitung > Ztabel (-2,235 > -1,96) maka H0 ditolak dan Ha diterima sehingga ada
pengaruh yang bermakna antara dukungan suami pada kelompok kontrol dan
kelompok eksperimen. Hasil p-value < (0,025 < 0,05) menunjukkan bahwa
variabel yang tercantum dalam tabel tersebut memberikan pengaruh yang
signifikan terhadap dukungan suami pada kelompok eksperimen.
Hasil distribusi umur responden, rentang usia responden yaitu 16-50
tahun. Kelompok usia responden sebagian besar berumur 31-35 tahun dengan
jumlah 19 responden (31,7%). Menurut Notoatmodjo (2005) usia mempengaruhi
terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang. Semakin bertambah usia akan
semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya sehingga pengetahuan
responden semakin baik.
Hasil distribusi pendidikan responden sebagian besar adalah SMA yaitu
dengan jumlah sebanyak 29 responden (48,3%). Salah satu faktor yang
mempengaruhi keberhasilan penyuluhan kesehatan menurut Prasko (2011) adalah
tingkat pendidikan. Pendidikan dapat mempengaruhi cara pandang seseorang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
terhadap informasi baru yang diterimanya. Dapat dikatakan bahwa semakin tinggi
tingkat pendidikannya, semakin mudah seseorang menerima informasi yang
didapatnya.
Hasil distribusi pendapatan responden sebagian besar adalah 1-3 juta yaitu
dengan jumlah sebanyak 29 responden (48,3%). Salah satu faktor yang
mempengaruhi keberhasilan penyuluhan kesehatan menurut Prasko (2011) adalah
tingkat sosial ekonomi. Semakin tinggi tingkat sosial ekonomi seseorang, semakin
mudah pula dalam menerima informasi baru.
Hasil distribusi alasan tidak diberikannya ASI eksklusif kepada bayi
adalah karena bayi masih merasa kurang (18,3%), ibu bekerja (45%), ASI
sedikit/tidak lancar (18,3%), malas memerah ASI (11,7%), bayi tidak mau
menetek (6,7%) sehungga dapat diasumsikan rendahnya cakupan ASI eksklusif
Puskesmas Ngoresan tahun 2011 dipengaruhi oleh beberapa alasan tersebut
meskipun dukungan suami dalam hasil penelitian ini dalam kategori baik. Ibu
yang bekerja sering berada diluar rumah dan cenderung malas memeras ASI
karena menganggap hal tersebut merepotkan. Agar bayi tidak terlambat dalam
mendapatkan nutrisi, maka dipilih untuk memberikan susu formula atau makanan
pendamping ASI. Menurut Briawan (2004) salah satu faktor yang mempengaruhi
pemberian ASI adalah modernisasi gaya hidup (Ibu bekerja).
Masyarakat berangapan bayi menangis karena masih merasa lapar atau
kurang mendapatkan nutrisi (ASI). Masyarakat memilih menambah nutrisi dengan
susu formula atau makanan pendamping ASI agar bayi merasa kenyang sehingga
tidak menangis atau rewel lagi. Menurut Bahiyatun (2009) dan Suradi (2004)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
faktor medis juga dapat mempengaruhi pemberian ASI seperti saluran ASI
tersumbat, bayi enggan menyusu, dan bayi sering menangis.
Menurut Kodrat (2010) dukungan suami dalam masa menyusui
dipengaruhi beberapa faktor yang salah satunya adalah pengetahuan tentang ASI.
Menurut Mubarok (2007) dengan dilakukannya penyuluhan maka akan terjadi
penyampaian informasi yang diterima oleh responden melalui pengindraan
selanjutnya terjadi peningkatan informasi dan akhirnya pengetahuan meningkat
serta akan terjadi perubahan sikap.
Penyuluhan merupakan faktor penting dalam hal meningkatkan dukungan
suami kepada ibu untuk menyusui bayi karena dengan adanya penerimaan
informasi mengenai ASI eksklusif maka terjadi pula peningkatan pengetahuan.
Kemudian terjadilah perubahan sikap yang ditandai dengan adanya peningkatan
dukungan suami kepada ibu untuk menyusui bayi. Dalam penelitian ini,
pengetahuan tentang ASI eksklusif responden juga diukur dan didapatkan hasil
bahwa kelompok eksperimen sebagian besar mempunyai pengetahuan baik
sebanyak 27 responden (90%) sedangkan pada kelompok kontrol hanya 19
responden (63,3%).
Salah satu hal yang membuat penyuluhan ini menjadi efektif adalah
metode yang digunakan. Pada penelitian ini metode yang digunakan yaitu
ceramah secara door to door ke rumah responden. Kelebihan dari metode ceramah
adalah baik untuk sasaran yang berpendidikan tinggi maupun rendah. Sasaran
dalam penelitian ini berlatarbelakang pendidikan yang berbeda, mulai dari SD
sampai perguruan tinggi. Menurut Notoatmodjo (2003) metode ceramah atau
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
kuliah merupakan metode tradisional yang bahan materinya disajikan secara
monologue sehingga pembicara lebih bersifat satu arah. Ceramah merupakan
metode yang baik untuk sasaran yang berpendidikan tinggi maupun rendah.
Hal lain yang membuat penyuluhan ini menjadi efektif adalah media yang
digunakan. Pada penelitian ini media yang digunakan yaitu leaflet.. Penggunaan
media leaflet sehingga responden mudah mengerti dan mengingat karena hanya
berisi kalimat singkat dan padat. Menurut Depkes (2004) Leaflet adalah selembar
kertas yang berisi tulisan dengan kalimat-kalimat singkat, padat, mudah
dimengerti dan gambar-gambar yang sederhana.
Penelitian (Saragih, 2010) dengan judul “Pengaruh Penyuluhan Terhadap
Pengetahuan dan Sikap Ibu tentang Makanan Sehat dan Gizi Seimbang di Desa
Merek Raya Kecamatan Raya kabupaten Simalungun Tahun 2010” hasil
penelitiannya yaitu ada pengaruh penyuluhan terhadap peningkatan pengetahuan
ibu dan perubahan sikap ibu tentang makanan sehat dan gizi seimbang. Dari
penelitian tersebut dapat diketahui bahwa ada pengaruh penyuluhan terhadap
pengetahuan dan sikap.
Dari pembahasan ini dapat terbukti bahwa penyuluhan tentang ASI
ekslusif secara signifikan dapat meningkatkan dukungan suami kepada ibu untuk
menyusui bayi di wilayah kerja Puskesmas Ngoresan Surakarta tahun 2012.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Dukungan suami kepada ibu untuk menyusui bayi pada kelompok yang
tidak diberi penyuluhan tentang ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas
Ngoresan Surakarta mempunyai kategori baik sebesar 17 orang (56,7%),
dan kategori cukup sebesar 13 orang (43,3%).
2. Dukungan suami kepada ibu untuk menyusui bayi pada kelompok yang
diberi penyuluhan tentang ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas
Ngoresan Surakarta mempunyai kategori baik sebesar 25 orang (83,3%),
dan kategori cukup sebesar 5 orang (16,7%).
3. Ada pengaruh penyuluhan tentang ASI eksklusif terhadap dukungan suami
kepada ibu untuk menyusui bayi di wilayah kerja Puskesmas Ngoresan
Surakarta.
B. Saran
1. Bagi Dinas Kesehatan Kota dan Puskesmas setempat
Hendaknya meningkatkan penyuluhan tentang ASI eksklusif
kepada suami sehingga dapat meningkatkan dukungan kepada ibu untuk
menyusui bayi. Selain itu juga membantu mencari penyelesaian dari
faktor-faktor penyebab ASI eksklusif tidak diberikan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
2. Bagi responden
Hendaknya mencari pengetahuan lebih aktif lagi dari berbagai
sumber informasi sehingga pemahaman akan semakin baik.
3. Bagi peneliti lain
Hendaknya menggunakan sampel yang sesuai dengan estimasi
sehingga hasil penelitian lebih representatif. Selain itu juga meneliti
budaya setempat karena hal tersebut merupakan salah satu faktor yang
juga mempengaruhi dukungan suami selain pengetahuan tentang ASI
dan tingkat pendidikan suami.