PENGARUH PENGUMUMAN PEMECAHAN SAHAM … terus N-TDB Yogyakarta… 11. ... DAFTAR GRAFIK...
Transcript of PENGARUH PENGUMUMAN PEMECAHAN SAHAM … terus N-TDB Yogyakarta… 11. ... DAFTAR GRAFIK...
i
PENGARUH PENGUMUMAN PEMECAHAN SAHAM (STOCK SPLIT) TERHADAP ABNORMAL RETURN
Studi Kasus Pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ) Periode
Pengamatan Tahun 2002 – 2004
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Oleh : Nursintha Elisabeth Panjaitan NIM : 0222 14 046
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2006
ii
iv
Pernyataan Keaslian Karya
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian dari orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaiman layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, Oktober 2006
Nursintha Elisabeth Panjaitan
v
MOTTO
Dalam segala perkara
Tuhan punya rencana yang lebih besar dari semua yang terpikirkan
Apapun yang ku perbuat
Tak ada maksud jahat sebab itu kulakukan semua dengan-Mu Tuhan
Ku tak akan menyerah
Pada apapun juga sebelum kucoba semua yang kubisa
Tetapi kuberserah kepada kehendak-Mu
Hatiku percaya Tuhan punya rencana
Rencana-Mu indah pada waktunya
vi
PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan untuk :
v Buat Tuhanku Yesus Kristus yang selalu ada buat aku
v Bapak dan Mama sebagai orang tuaku yang tercinta yang
selalu mencintai dan menyayangi aku selalu. “You’re the
best parents that GOD give for me”
v Adekku tercinta Jonatan Roni Candra Panjaitan yang
selalu mendukung aku.
v Buat semua teman-temanku dan sahabatku yang selalu ada
dan membantuku selama ini.
vii
ABSTRAK
PENGARUH PENGUMUMAN PEMECAHAN SAHAM (STOCK SPLIT) TERHADAP ABNORMAL RETURN
Studi Kasus Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta Periode
Tahun 2002-2004
Nursintha Elisabeth Panjaitan
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2006
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh
pengumuman pemecahan saham (stock split) terhadap abnormal return. Variabel yang digunakan yaitu abnormal return dan trading volume activity. Jenis penelitian ini merupakan studi kasus terhadap perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ) yang melakukan pengumuman pemecahan saham selama periode tahun 2002-2004.
Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah perusahaan yang melakukan pengumuman pemecahan saham selama periode tahun 2002-2004 yaitu sebanyak 31 perusahaan. Pengumpulan data dilakukan secara dokumentasi terhadap data yang sudah dipublikasikan oleh Bursa Efek Jakarta. Teknik analisis data yang digunakan adalah dengan menghitung variabel abnormal return selama 10 hari di seputar tanggal pengumuman pemecahan saham dan menghitung variabel trading volume activity untuk melihat apakah terdapat perbedaan rata-rata trading volume activity sebelum dan sesudah pengumuman pemecahan saham selama 10 hari di seputar tanggal pengumuman.
Kesimpulan dari penelitian ini yaitu pengumuman pemecahan saham berpengaruh signifikan terhadap abnormal return dan abnormal return yang dihasilkan yaitu negative yang terjadi pada hari saat pengumuman pemecahan saham (t0) dan pada hari kesembilan setelah pengumuman pemecahan saham (t+9) sedangkan untuk perhitungan trading volume activity yaitu ada perbedaan rata-rata trading volume activity sebelum dan sesudah pengumuman pemecahan saham.
viii
ABSTRACT
THE EFFECT OF STOCK SPLIT ANNOUNCEMENT TO ABNORMAL RETURN
The case study at the companies listed at the Jakarta Stock Exchange in period
2002-2004
Nursintha Elisabeth Panjaitan
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2006
The purpose of the research was to find out the effect of stock split to abnormal return. The variables of the research were abnormal return and trading volume activity. The research was a case study on the companies listed at Jakarta Stock Exchange and the event was the stock split during 2002 to 2004.
The sample of the research were the firms that was performing the stock split for 2002 to 2004 as much as 31 firms. The data gathering was conducted by recording the data which had been published by Jakarta Stock Exchange. The data analysis technique conducted by counting abnormal return variable for 10 days around the date of stock split and counting trading volume activity variable to find out the differences between trading volume activity before and after announcement of the stock split in 10 days around the date of announcement.
The conclusion of the research were 1) stock split announcement has an impact on abnormal return and abnormal return which was produced negative that happened on the day stock split announcement and the ninth day after stock split announcement, 2) there were difference trading volume activity before and after stock split announcement.
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus yang selalu membimbing dan
melimpahkan segala berkat dan kasihNya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi yang berjudul “Pengaruh Pengumuman Pemecahan Saham (Stock Split)
Terhadap Abnormal Return” yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
memperoleh gelar sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat selesai tidak terlepas dari bantuan
dan dukungan dari berbagai pihak baik itu yang berupa sumbangan pikiran, petunjuk,
atau saran yang berguna dan diperlukan oleh penulis. Oleh karena itu pada
kesempatan ini penulis ingin secara khusus menyampaikan terima kasih kepada :
1. Bapak Drs. Alex Kahu Lantum, M. S, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
2. Bapak Drs. Hendra Purwanto, M. Si, selaku Ketua Program Studi Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
3. Ibu Dra.C. Wahyu ER, M.Si, selaku dosen pembimbing I dan kebetulan juga
sebagai dosen pembimbing akademik kelas A angkatan 2002 yang sudah sabar
memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini.
x
4. Bapak A. Yudi Yuniarto, SE, MBA, selaku dosen pembimbing II yang telah
meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan pengarahan serta petunjuk
yang sangat bermanfaat sehingga skripsi ini dapat selesai.
5. Buat Perpustakaan Magister Manajemen Universitas Gajah Mada Yogyakarta
terima kasih penulis ucapkan karena telah membantu penulis dalam memperoleh
data yang diperlukan untuk penyelesaian skripsi ini.
6. Buat kedua orang tuaku tercinta, Bapak dan Mama thanx ya udah mau sabar dan
selalu mengingatkan penulis supaya bimbingan terus dan selalu sabar menghadapi
sikap keras kepala penulis. Penulis sayang banget ma kalian. Kalian berdua
merupakan anugerah Tuhan yang sangat berharga dalam kehidupan penulis,
penulis juga minta maaf karena belum bisa membalas semua yang telah Bapak
dan Mama berikan sepanjang hidup penulis.
7. Buat saudaraku tercinta Jonatan Roni Candra Panjaitan thanx ya dek atas semua
yang kita lalui bersama selama ini walaupun terkadang kita sering bertengkar
karena mempertahankan pendirian masing-masing tetapi itulah seni dalam
bersaudara. Penulis sayang adek..ayo semangat ya dalam kuliahnya cepet
tamat..dan jangan terlalu cuek sama lingkungan sekitar.
8. Buat sahabat-sahabatku tercinta Yenni KHg dan Eni, penulis sayang kalian, thanx
ya atas support yang selalu kalian beri kepada penulis, walaupun kalian jauh
tetapi kalian selalu memberi semangat kepada penulis. Kapan reunian
lagi…Penulis kangen kalian.
xi
9. Buat abangku Alfredo, thanx ya bang udah banyak bantu penulis khususnya
waktu mengolah data menggunakan SPSS, seandainya abang gak ngajarin penulis
mungkin penulis akan bingung banget. Sukses ya dalam pekerjaanya dan kapan
neh dikenalin calon kakak itu….
10. Buat saudara-saudaraku yang tergabung dalam TDB (Tuan DiBangarna) terima
kasih atas bantuan kalian selama ini (terutama buat bang Sudunk thanx ya bang
mau dengerin cerita-cerita penulis selama ini, bang Fredy thanx juga bang sudah
buat penulis ketawa dengan cerita-cerita abang yang lucu..ayo bang kita wisuda
bareng ya..buat elis dan maya sianipar thanx ya udah jadi saudaraku yang mau
bantuin penulis selama ini kalian saudaraku yang terbaik yang pernah penulis
miliki). Maju terus N-TDB Yogyakarta…
11. Buat teman-teman angkatan ’02 Manajemen Sanata Dharma thanx telah menjadi
teman seperjuangan penulis selama ini kita sama-sama berjuang maju terus
almamater’02 (khusus buat Man kelas AB kita selalu berjuang bersama maju
terus…)
12. Buat sahabatku Olive thanx ya Liv udah mau menjadi temen penulis di saat suka
dan duka dan mau mendengarkan semua keluh kesah penulis selama ini… biarlah
pengalaman kemaren menjadi pelajaran hidup untuk menjadi yang lebih baek di
masa depan…maju terus ya Liv.
13. Buat teman-teman seperjuanganku Endah, Wulan thanx sudah mau menjadi
tempat sharing penulis selama menunggu dosen buat bimbingan kita sama-sama
berjuang ya. K’lo udah lulus jangan lupa satu sama lain ya…
xii
14. Buat temen-teman KKP angkatan X terutama kelompok 1 dan 2 thanx ya kalian
udah menjadi saudara penulis selama KKP terutama buat Mr.Black (ayo mas
cepetan digarap skripsinya jangan terlalu santai dan menikmati jadi mahasiswa…)
dan Windu Abang “Naipz” thanx udah mau menjadi kakak bagi penulis selama
KKP dan setelah KKP, M’Santi (thanx udah mau nganterin penulis waktu mesan
data…salam buat Yery)dan M’Daning (thanx ya mba atas pinjaman printer dan
komputernya jangan kapok ya minjemin penulis…) thanx ya udah jadi mba yang
baek dan mau mendengarkan keluh kesah penulis selama ini, penulis minta maaf
kalo sering merepotkan dan terkadang menjengkelkan. Tetap jadi saudaraku yang
terbaek ya walaupun kita udah pada lulus…OK!!!
15. Buat keluarga Pak Sugito dan Pak Agus yang telah membantu penulis selama
berada di Pundong dalam rangka KKP dan masyarakat Pundong, Bantul.
16. Buat M’Heny than ya mba udah membantu penulis waktu mengambil data dan
mau memperkenalkan daerah-daerah di Yogyakarta yang belum pernah penulis
tahu sebelumnya dan thanx juga udah mau dengerin cerita-cerita penulis.
17. Buat keluarga besar kost Puri Agung Lestari (PAL) thanx buat teman-teman
kostku, kalian adalah keluarga keduaku selama di Jogja karena kita sama-sama
jauh dari orang tua. Buat M’Marsih, Pak’e thanx ya udah ngejaga kami anak-anak
kost dan buat Fajar thanx udah menghibur penulis selama penulis kost di PAL
walaupun kadang suka rewel tapi tetap aja menghibur.
18. Buat teman seperjuanganku sekaligus teman dekatku di kost PAL Feny thanx ya
Fen udah mau memahami sifatku selama ini dan mau menjadi teman cerita dan
xiii
selalu memberi semangat waktu penulis dalam keadaan sedih dan juga sering
memberi nasehat-nasehat, buat tetangga sebelah kamar Ema thanx udah jadi adik
yang baik dan teman selama penulis kost di PAL ayo cepat diselesaikan kuliahnya
biar cepat tamatnya jangan terlalu sibuk ma Fredy.
19. Buat K’Dita thanx ya Ka’karena udah membantu penulis selama ini dan mau
memberikan solusi waktu penulis ada masalah dan juga penulis mengucapkan
terima kasih karena penulis diperbolehkan ngeprint skripsi waktu penulis
megalami trouble dalam hal ngeprint. Ayo ka’cepetan diselesaikan skripsinya
udah lama nih…jangan ditunda-tunda lagi.
20. Buat teman-teman dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu penulis mengucapkan terima kasih atas bantuannya selama ini.
Penulis menyadari skripsi ini jauh dari sempurna, untuk itu penulis
mengharapkan masukan dan saran dari pembaca yang berguna bagi penyempurnaan
skripsi ini. Akhir kata semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua
pihak.
Yogyakarta, November 2006
Penulis
xiv
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ………………………………………………………...... i
HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………………....... ii
HALAMAN KEASLIAN KARYA …………………………………………… iii
HALAMAN MOTTO …………………………………………………………. iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ……………………………………………….. v
ABSTRAK ……………………………………………………………………… vi
ABSTRACT ......................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR …………………………………………………………. viii
DAFTAR ISI …………………………………………………………………... xiii
DAFTAR TABEL …………………………………………………………….. xvi
DAFTAR GRAFIK ……………………………………………………………. xvii
DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………………… xviii
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………… 1
A. Latar Belakang Masalah …………………………………. 1
B. Rumusan Masalah ………………………………………... 5
C. Batasan Masalah ………………………………………….. 5
D. Tujuan penelitian ……………………………………….... 5
E. Manfaat Penelitian ………………………………………… 6
F. Sistematika Penulisan ……………………………………... 6
xv
BAB II LANDASAN TEORI ……………………………………... 8
A. Pasar Modal ……………………………………………… 8
B. Saham ……………………………………………………. 9
C. Pemecahan Saham (Stock Split) …………………………. 10
1. Pengertian Pemecahan Saham ………………………. 10
2. Teori Pemecahan Saham …………………………….. 11
3. Jenis-jenis Pemecahan Saham ……………………….. 13
4. Alasan Pemecahan Saham …………………………… 15
D. Tingkat Keuntungan Tidak Normal (Abnormal Return)…. 17
E. Aktivitas Volume Perdagangan (Trading Volume Activity) 22
F. Studi Peristiwa (Event Study) ……………………………. 23
G. Review Penelitian Terdahulu ……………………………. 24
H. Hipotesis …………………………………………………. 27
BAB III METODA PENELITIAN …….…………………………….. 29
A. Jenis Penelitian ………………………………………….. 29
B. Populasi dan Sampel …………………………………….. 29
C. Subjek dan Objek Penelitian …………………………….. 30
D. Tempat dan Waktu Penelitian …………………………… 30
E. Periode Pengamatan …………………………………….. 31
F. Teknik Pengumpulan Data ……………………………… 31
G. Data yang Diperlukan …………………………………… 32
H. Variabel Penelitian dan Pengukurannya ………………… 33
xvi
I. Teknik Analisis Data
1. Pengujian Hipotesis I ……………………………….. 33
2. Pengujian Hipotesis II ………………………………. 39
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN …………………… 43
A. Bursa Efek Jakarta ………………………………………. 43
B. Data Perusahaan ………………………………………… 44
BAB V ANALISIS DATA dan PEMBAHASAN …………………... 61
A. Deskripsi Data …………………………………………… 61
B. Analisis Data …………………………………………….. 63
C. Pembahasan ……………………………………………… 73
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN……………………………… 78
A. Kesimpulan ………………………………………………. 78
B. Keterbatasan Penelitian ………………………………….. 78
C. Saran ……………………………………………………… 79
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………. 80
LAMPIRAN
xvii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Nama perusahaan yang menjadi sampel ………………... 62
Tabel 2. Hasil perhitungan Rata-rata Abnormal Return , Kesalahan
Standar Estimasi(KSE) dan thitung…………………........... 67
Tabel 3. Perbandingan thitung dengan ttabel TVA ……………………. 72
xviii
Daftar Grafik
Grafik 1. Rata-rata Abnormal Return …………………………………… 65
Grafik 2. Rata-rata TVA ………………………………………………… 70
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Harga Saham
Lampiran 2. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
Lampiran 3. Return Saham Individual
Lampiran 4. Return Indeks Pasar
Lampiran 5. Abnormal Return dan Rata-rata Abnormal Return
Lampiran 6. Tabel T
Lampiran 7. Jumlah Saham yang Beredar
Lampiran 8. Jumlah Saham yang Diperdagangkan
Lampiran 9. TVA dan Rata-rata TVA
Lampiran 10. Hasil Pengujian Statistik TVA
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pasar Modal adalah salah satu kekuatan bagi perusahaan untuk
memobilisasi dana masyarakat, di samp ing itu pasar modal juga menjadi
alternatif bagi perusahaan untuk memperoleh sumber pendanaan. Pasar Modal
adalah pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa
diperjual belikan, baik dalam bentuk hutang maupun modal sendiri baik oleh
pemerintah maupun perusahaan swasta. Instrumen keuangan yang dimaksud
adalah sekuritas. Sekuritas adalah selembar kertas yang menunjukkan hak
pemegang surat tersebut untuk memperoleh bagian dan prospek atau kekayaan
lembaga yang menerbitkan sekuritas tersebut.
Perkembangan pasar modal sebagai lembaga piranti investasi aktivitas
keuangan, memiliki fungsi ekonomi dan keuangan yang semakin diperlukan
oleh masyarakat sebagai media alternatif investasi dan penghimpunan dana.
Dalam melaksanakan fungsi ekonominya, pasar modal menyediakan fasilitas
untuk memindahkan dana dari pihak yang mempunyai kelebihan dana
( lender ) ke pihak yang memerlukan dana ( borrower ). Sedangkan fungsi
keuangan pasar modal adalah menyediakan dana yang diperlukan oleh para
borrowers dan para lenders tanpa harus terlibat langsung dalam kepemilikan
aktiva riil yang diperlukan untuk investasi tersebut (Suad Husnan, 1998 : 4).
2
Selain memiliki fungsi ekonomi dan keuangan, pasar modal juga
mempunyai beberapa daya tarik bagi lenders maupun borrowers. Adapun
daya tarik pasar modal tersebut, antara lain adalah ( Suad Husnan, 1998 : 4-5) :
1. Pasar modal diharapkan mampu menjadi alternatif penghimpun dana
selain sistem perbankan.
2. Pasar Modal memungkinkan para pemodal mempunyai berbagai pilihan
investasi yang sesuai dengan preferensi risiko mereka.
Dengan adanya pasar modal, memungkinkan para pemodal unt uk
melakukan diversifikasi investasi, membentuk portofolio ( yaitu gabungan
dari berbagai investasi ) sesuai dengan risiko yang bersedia mereka tanggung
dan tingkat keuntungan yang mereka harapkan.
Selain kedua aspek yang menjadi daya tarik tersebut, faktor lain yang
mempengaruhi permintaan maupun penawaran adalah harga saham. Bila
harga saham dinilai terlalu tinggi oleh pasar, maka jumlah permintaan akan
saham tersebut akan berkurang. Hukum permintaan dan penawaran kembali
akan berlaku dan sebagai konsekuensinya harga saham yang tinggi tersebut
akan menurun sampai tercipta posisi keseimbangan yang baru. Cara yang
dilakukan oleh emiten untuk mempertahankan agar sahamnya berada dalam
rentang perdagangan yang optimal, adalah dengan melakukan pemecahan
saham (stock split), sehingga diharapkan daya tarik investor meningkat
terutama untuk investor kecil( Ewijaya, 1999 : 54 ).
Meskipun secara teoritis pemecahan saham (stock split) ini tidak
memiliki nilai ekonomis dan tidak secara langsung mempengaruhi
3
pengambilan keputusan para investor, namun karena manajer memiliki tujuan
tertentu dalam melakukan pemecahan saham, maka informa si tersebut dapat
digunakan sebagai pertimbangan bagi para investor dalam mengambil
keputusan. Sebagian besar manajer perusahaan yang melakukan pemecahan
saham akan mengembalikan harga saham pada kisaran perdagangan yang
selanjutnya dapat meningkatkan daya tarik investor untuk memiliki saham
tersebut sehingga membuat saham lebih likuid untuk
diperdagangkan( Marwata, 2001 : 152 ).
Laba merupakan salah satu alat untuk menilai kinerja perusahaan
semakin besar laba yang dihasilkan perusahaan maka semakin tinggi kinerja
perusahaan tersebut. Apabila perusahaan memiliki kemampuan memperoleh
laba yang semakin baik atau meningkat maka akan mengakibatka n para
investor tertarik untuk menginvestasikan dananya pada perusahaan tersebut,
sehingga harga saham perusahaan yang bersangkutan akan semakin meningkat.
Saham yang harganya terlalu tinggi akan menyebabkan likuiditas perdagangan
saham tersebut menurun atau dengan kata lain investor kurang tertarik pada
saham yang terlalu mahal. Untuk menghindari hal tersebut dapat dilakukan
pemecahan saham, untuk menurunkan nilai nominal sekaligus harga saham.
Nilai perdagangan mencerminkan volume perdagangan saham serta
harga saham. Semakin tinggi volume perdagangan dan harga saham, maka
semakin besar nilai perdagangan yang bisa dicapai. Apabila nilai perdagangan
terlalu besar dan tidak diikuti oleh kenaikan volume yang signifikan berarti
harga sahamnya juga terlalu tinggi, sehingga akan mengurangi minat investor
4
untuk menginvestasikan dananya dan likuiditas perdagangan saham tersebut
akan semakin menurun. Perubahan harga saham merupakan perubahan yang
meningkat. Apabila harga saham suatu perusahaan terus meningkat akan
menyebabkan likuiditas saham yang bersangkutan menurun, upaya yang dapat
dilakukan untuk mengatasi hal tersebut yaitu dengan melakukan pemecahan
saham (stock split).
Kebijakan pemecahan saham yang merupakan bagian dari peristiwa
ekonomi, ekonomi lingkungan mikro yang pada akhirnya juga menuntut
reaksi dari para pelaku pasar akibat fluktuasi harga dan volume perdagangan
di pasar modal. Pemecahan saham (stock split) itu sendiri sebenarnya
merupakan peristiwa (event) yang dipublikasikan. Sedangkan studi yang
mempelajari reaksi pasar akibat suatu peristiwa yang informasinya
dipublikasikan sebagai suatu pengumuman disebut studi peristiwa (event
study). Studi ini juga akan meneliti apakah pengumuman pemecahan saham
(stock split ) dapat berpengaruh terhadap keputusan investasi pada periode
sebelum dan sesudah pengumuman pemecahan saham (stock split) yang
dicerminkan dari Abnormal Return.
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas maka penulis mengambil judul
penelitian “Pengaruh Pengumuman Pemecahan Saham (Stock Split) Terhadap
Abnormal Return”
5
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengumuman pemecahan saham ( stock split ) mempengaruhi
abnormal return ?
2. Apakah ada perbedaan rata-rata aktivitas volume perdagangan (Trading
Volume Activity)sebelum dan sesudah pengumuman pemecahan saham
(stock split)?
C. Batasan Masalah
Dalam penelitian ini penulis akan membatasi masalah yang akan dibahas
yaitu pemecahan saham yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah
pemecahan saham naik (split up) karena di Indonesia belum pernah ada kasus
pemecaha n saham turun (split down), pemecahan saham dilakukan oleh
perusahaan yang listed di Bursa Efek Jakarta pada tahun 2002, 2003 dan 2004.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah
pengumuman pemecahan saham (stock split) berpengaruh terhadap
Abnormal Return dan untuk mengetahui apakah ada perbedaan rata -rata
aktivitas volume perdagangan (Trading Volume Activity) sebelum dan
sesudah pengumuman pemecahan saham (stock split ).
6
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Investor
Hasil penelitian ini diharapkan mampu menjadi bahan pertimbangan bagi
investor dalam proses pengambilan keputusan investasi atas saham yang
dimiliki oleh perusahaan yang melakukan pemecahan saham (stock split)
yaitu apakah tindakannya untuk memecah saham mendapat respon positif
dari pasar dan mempengaruhi terhadap prospek perusahaan ke depan.
2. Bagi Universitas Sanata Dharma
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi masukan dan mampu menambah
wacana bagi pengembangan ilmu dan penelitian bidang keuangan
khususnya pasar modal.
3. Bagi Penulis
Kegiatan penelitian merupakan salah satu penerapan teori yang diperoleh
selama kuliah terutama mengenai teori portfolio dan analisis sekuritas.
F. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini diuraikan tentang latar belakang masalah,
rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, serta sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Dalam bab ini dijelaskan mengenai hasil kajian pustaka
yang relevan dengan permasalahan yang diangkat.
7
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini menjelaskan mengenai jenis penelitian, tempat dan
waktu penelitian, data yang dicari, teknik pengumpulan
data dan teknik analisis data.
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Bab ini menyajikan pengertian Bursa Efek Jakarta, sejarah
Bursa Efek Jakarta (BEJ), dan perkembangan Bursa Efek
Jakarta (BEJ).
BAB V ANALISIS DATA
Dalam bab ini disajikan deskripsi data, pengujian hipotesis,
serta pembahasan-pembahasannya.
BAB VI KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN
Dalam bab ini disajikan kes impulan dari analisa data, saran
berdasarkan hasil analisis data, dan keterbatasan hasil
penelitian.
8
BAB II
LANDASAN TEORI
A Pasar Modal
1. Menurut Suad Husnan (1998 : 3)
Pasar Modal didefinisikan sebagai pasar untuk berbagai instrumen keuangan
(sekuritas) jangka panjang yang bisa diperjual belikan, baik dalam bentuk
hutang ataupun modal sendiri, baik yang diterbitkan oleh pemerintah, public
authorities, maupun perusahaan swasta.
2. Menurut Sunariah (2003 : 3)
Pasar Modal adalah suatu sistem keuangan yang terorganisasi, termasuk di
dalamnya adalah bank-bank komersial dan semua lembaga perantara di
bidang keuangan serta keseluruhan surat-surat berharga yang beredar.
3. Pasar Modal secara umum yang dikutip oleh Hardanti (2002 : 87)
Pasar Modal adalah merupakan suatu tempat bertemunya para penjual dan
pembeli untuk melakukan transaksi dalam rangka memperoleh modal.
Dengan demikian pasar modal merupakan konsep yang lebih sempit
dari pasar keuangan (financial market). Dalam financial market, semua yang
diperdagangkan dalam bentuk hutang dan modal sendiri, baik dana jangka
pendek maupun jangka panjang, baik negotiable maupun tidak.
9
B Saham
Saham didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau kepemilikan
seseorang atau badan dalam suatu perseroan terbatas (Darmadji dan
Fakhruddin, 2001:5). Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan
bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan
surat berharga tersebut. Porsi kepemilikan ditentukan oleh seberapa besar
penyertaan yang ditanamkan di perusahaan tersebut.
Berdasarkan hak kepemilikannya yaitu hak tagih atau klaim, saham
dapat dibagi menjadi 2 jenis (Darmadji dan Fakhruddin, 2001 : 6) :
1. Saham biasa
Saham biasa merupakan saham yang menempatkan pemiliknya paling
yunior dalam pembagian dividen dan hak harta kekayaan perusahaan
apabila perusahaan tersebut dilikuidasi.
2. Saham preferen
Saham preferen mempunyai sifat gabungan antara saham dan obligasi,
baik saham preferen maupun saham biasa memiliki kepemilikan ekuitas
dan diterbitkan tanpa jatuh tempo, sama halnya dengan obligasi yang
memperoleh penghasilan bunga secara tetap saham preferen juga
memperoleh dividen secara tetap, saham preferen juga mendapat prioritas
pertama atas aktiva setelah obligasi jika perusahaan dilikuidasi.
10
C Pemecahan saham (stock split)
1. Pengertian pemecahan saham (stock split)
Berikut ini adalah pengertian pemecahan saham dari berbagai sumber :
a. Halim dan Sarwoko (1995)
Pemecahan saham adalah perubahan jumlah lembar saham yang beredar
atas saham biasa yang diperoleh dari pengurangan atau penambahan
secara proporsional dari nilai saham biasa tersebut.
b. Menurut Jogiyanto (2003 : 415 )
Pemecahan saham(stock split) adalah memecah selembar saham menjadi
n lembar saham. Harga saham baru setelah pemecahan saham adalah 1/n
dari harga sebelumnya. Pemecahan saham biasanya dilakukan pada saat
harga saham dinilai terlalu tinggi, sehingga akan mengurangi
kemampuan para investor untuk membelinya.
c. Menurut Sartono (1997)
Pemecahan saham adalah pemecahan nilai saham ke dalam nominal
yang leb ih kecil, sehingga jumlah lembar saham yang beredar meningkat.
d. Menurut Riyanto (1994)
Pemecahan saham adalah pemecahan jumlah lembar saham menjadi
jumlah lembar yang lebih banyak dengan pengurangan harga nominal
per lembarnya secara proporsional.
11
e. Menurut Marwata (2001)
Pemecahan saham adalah memecah selembar saham menjadi n lembar
saham yang beredar, tanpa transaksi jual beli yang mengubah besarnya
modal.
f. Menurut Khomsyiah dan Sulistyo (2001 : 388)
Pemecahan saham adalah perubahan nilai nominal per lembar saham dan
menambah jumlah lembar saham yang beredar sesuai dengan faktor
pemecahan.
2. Teori Tentang Pemecahan Saham
Pemecahan saham telah menjadi salah satu alat yang digunakan oleh
manajemen untuk membentuk harga pasar saham perusahaan, karena itu
tidaklah mengherankan banyak teori dan riset empiris yang dikembangkan
untuk membahas tentang praktek pemecahan saham di pasar modal.
Berbagai teori yang menjelaskan tentang motivasi pemecahan saham telah
muncul dalam literatur pemecahan saham. Dua teori utama yang
mendominasi literatur pemecahan saham adalah (Khomsyiah dan Sulistyo,
2001 : 389) :
a. Signaling Theory
Menurut teori ini, pemecahan saham (stock split) merupakan upaya
untuk memberikan sinyal yang informatif kepada investor mengenai
prospek perusahaan di masa yang akan datang, sehingga dapat dikatakan
bahwa perusahaan yang melakukan pemecahan saham memiliki kinerja
keuangan yang baik. Aktivitas pemecahan saham yang dilakukan oleh
12
perusahaan akan diinterpretasikan oleh investor sebagai sinyal bahwa
manajemen memiliki informasi yang menguntungkan, ditunjukkan dengan
abnormal return yang positif di sekitar pengumuman pemecahan saham.
Ikenbery et al.(dikutip Khomsiyah dan Sulistyo, 2001: 390),
menjelaskan Signaling Theory pemecahan saham dengan menggunakan
penjelasan informasi asimetri. Manajemen memiliki informasi lebih
tentang prospek perusahaan dibandingkan dengan pihak luar (investor).
Pemecahan saham merupakan upaya untuk menarik perhatian investor,
dengan memberi sinyal bahwa perusahaan memiliki kondisi bagus.
Berdasarkan Signaling Theory, kinerja perusahaan merupakan faktor yang
memotivasi perusahaan untuk melakukan keputusan pemecahan saham.
b. Trading Range Theory
Trading Range Theory menyatakan bahwa pemecahan saham (stock
split) akan meningkatkan likuiditas perdagangan saham. Menurut teori ini,
harga saham yang terlalu tinggi (overprice) menyebabkan kurang aktifnya
saham tersebut diperdagangkan. Dengan adanya pemecahan saham, harga
saham menjadi tidak terlalu tinggi sehingga akan semakin banyak investor
yang mampu bertransaksi (Khomsiyah dan Sulistyo 2001 : 389).
Mc Nichols dan Dravid, 1990 (dikutip dalam Marwata 2001:153)
mendukung teori ini. Mereka menyatakan bahwa pemecahan saham
merupakan upaya manajemen untuk menata kembali harga saham pada
rentang tertentu. Dengan mengarahkan harga saham pada rentang tertentu,
diharapkan semakin banyak partisipan pasar yang akan terlibat dalam
13
perdagangan. Makin banyaknya partisipan pasar akan meningkatkan
likuiditas saham di bursa. Jadi menurut trading range theory, perusahaan
melakukan pemecahan saham karena memandang bahwa harga sahamnya
terlalu tinggi. Dengan kata lain, harga saham yang terlalu tinggi
merupakan pendorong bagi perusahaan untuk melakukan pemecahan
saham.
3. Jenis-jenis pemecahan saham
Menurut kenaikan nilai nominal atau jumlah lembar saham (Ewijaya dan
Indriantoro, 1999 : 56) pemecahan saham dapat dibedakan dalam dua bentuk
yaitu :
a. Pemecahan saham naik (split-up)
Pemecahan naik adalah penurunan nilai nominal saham per lembar
saham yang mengakibatkan be rtambahnya jumlah saham yang beredar,
misalnya pemecahan saham dengan faktor pemecahan 1:2, 1:3, dan 1:4.
Tujuannya adalah untuk menurunkan harga pasar saham per lembar
saham.
b. Pemecahan saham turun (split down atau reverse split)
Pemecahan saham turun adalah peningkatan nilai nominal per lembar
saham dan mengurangi jumlah saham yang beredar,misalnya pemecahan
saham turun dengan faktor pemecahan 2:1, 3:1 dan 4:1. Tujuannya
adalah menaikkan harga saham dimana harga saham dianggap rendah.
14
Di Indonesia, para emiten sampai saat ini hanya melakukan pemecahan
saham naik (stock split-up ) dan belum pernah melakukan pemecahan
saham turun (stock split -down ).
McGough, 1993 (dikutip dalam Ewijaya dan Indriantoro,1999:55)
mengatakan bahwa pasar modal Amerika yang diwakili oleh New York
Stock Exchange (NYSE) juga mengatur kebijakan mengenai pemecahan
saham. NYSE membedakan pemecahan saham menjadi dua yaitu :
a. Pemecahan saham sebagian (partial stock split)
Pemecahan saham sebagian adalah tambahan distribusi saham beredar
sebesar 25 % atau lebih tetapi kurang dari 100 % dari jumlah saham
beredar yang lama.
b. Pemecahan saham penuh (full stock split )
Pemecahan saham penuh adalah tambahan distribusi saham yang beredar
sebesar 100 % atau lebih dari jumlah saham beredar yang lama.
Bagi sebagian pihak khususnya para emiten, pemecahan saham
diyakini dapat memberikan berbagai manfaat bagi mereka.
Manfaat pemecahan saham :
a. Menurunnya harga saham yang kemudian akan membantu meningkatkan
daya tarik investor.
b. Membuat saham lebih likuid untuk diperdagangkan.
c. Mengembalikan harga dan ukuran perdagangan rata -rata saham kepada
kisaran yang ditargetkan.
15
d. Mengubah para investor odd lot (investor yang membeli saham di bawah
500 lembar atau satu lot ) menjadi investor round lot (investor yang
membeli saham minimal 500 lembar).
4. Alasan pemecahan saham
Adapun alasan-alasan di balik pemecaha n saham menurut Jogiyanto
(2003 : 416) :
a. Supaya harga saham tidak terlalu tinggi, sehingga dengan harga saham
yang tidak terlalu tinggi akan meningkatkan likuiditas perdagangannya.
b. Pengumuman stock split dianggap sebagai sinyal yang positif karena
manajemen perusahaan akan menyampaikan prospek masa depan yang
baik dari perusahaan ke publik yang belum mengetahuinya. Alasan
sinyal ini didukung dengan kenyataannya bahwa perusahaan yang
melakukan stock split merupakan perusahaan yang mempunyai kinerja
yang baik.
Sementara itu, menurut Abdul Halim dan Sarwoko (1995), alasan
mengapa suatu perusahaan melakukan pemecahan saham (stock split)
adalah :
a. Pengurangan harga pasar saham biasa
Tujuan utama pemecahan saham adalah mengurangi harga per lembar
saham. Dengan pengurangan harga, perusahaan itu mendorong lebih
banyak investor untuk membeli saham, sehingga dengan demikian
menaikkan permintaan dan harga pasar saham tersebut.
16
b. Indikasi pertumbuhan
Manajemen menggunakan stock split untuk memberitahu pasar bahwa
pertumbuhan tinggi telah dilanjutkan oleh masa depan perusahaan yang
baik. Saham dari perusahaan yang mempunyai pertumbuhan tinggi akan
terjual untuk beberapa ribu rupiah tiap lembarnya. Dengan demikian
stock split sering diambil sebagai sinyal yang positif dan mendorong
harga saham pada range yang dikehendaki (Brigham dan Gapenski,
1991 : 480 ).
Menurut Khomsiyah dan Sulistyo (2001 : 389) alasan perusahaan
melakukan pemecahan saham adalah adanya optimal range yang berkaitan
dengan likuiditas perdagangan saham dan menciptakan pasar yang lebih luas.
Menurut Scott, Martin, Patty, Keown (1999) seperti dikutip
Margaretha Harsono K (2004 : 74) alasan perusahaan melakukan pemecahan
saham adalah :
a. Agar harga saham tidak terlalu mahal sehingga dapat meningkatkan
jumlah pemegang saham dan meningkatkan likuiditas perdagangan
saham.
b. Untuk mengembalikan harga dan ukuran perdagangan rata -rata saham
kepada kisaran yang telah ditargetkan.
c. Untuk membawa informasi mengenai kesempatan investasi yang berupa
peningkatan laba dan dividen kas.
Sementara itu menurut Fatmawati dan Asri (1999 : 106) seperti dikutip
Lena Nora (2005 : 13) alasan perusahaan melakukan pemecahan saham
17
adalah keinginan ma najemen perusahaan untuk meningkatkan likuiditas
perdagangan saham didukung oleh adanya pandangan bahwa perusahaan
yang melakukan pemecahan saham akan menambah daya tarik investor
akibat penurunan harga saham pada saat pemecahan saham.
D Tingkat Keuntungan Tidak Normal (Abnormal Return )
Studi peristiwa menganalisis abnormal return dari sekuritas yang
mungkin terjadi di sekitar pengumuman dari suatu peristiwa. Abnormal return
atau excess return adalah kelebihan dari return yang sesungguhnya terjadi
terhadap return normal. Return normal merupakan return ekspektasi (expected
return) atau return yang diharapkan.
Dengan demikian return tidak normal (abnormal return) adalah selisih antara
return sesungguhnya yang terjadi (actual return) dengan return ekspektasi
(expected return), yang dirumuskan sebagai berikut (Jogiyanto, 2003 : 434 ) :
AR i,t = Ri,t - E ( Ri,t )
Dimana : ARi,t = abnormal return sekuritas ke- i pada peristiwa ke-t
Ri,t = return sesungguhnya sekuritas ke- i pada periode
peristiwa ke-t
E(Ri,t) = return ekspektasi sekuritas ke-i untuk periode peristiwa
ke-t
Return adalah suatu indikator yang mengindikasikan tingkat
pengembalian suatu investasi setelah jangka waktu tertentu. Bila return suatu
investasi semakin besar atau tingkat pengembalian semakin cepat, maka
18
investor akan cepat pula menikmati keuntungan atas modal yang ditanamkan,
minimal memperoleh kembali modal yang diinvestasikan. Return merupakan
hasil yang diperoleh dari suatu investasi.
Actual return atau return sesungguhnya merupakan return yang terjadi
pada waktu ke-t yang merupakan selisih harga sebelumnya dan dihitung
berdasarkan data historis. Dapat dinyatakan dengan :
Pi,t – Pi,t -1 Ri,t = Pi,t-1
Keterangan : Ri,t = return yang terjadi untuk saham ke-i pada
periode peristiwa ke-t
Pi,t = harga saham sekarang
Pi,t-1 = harga saham sebelumnya
Expected return merupakan return yang harus diestimasi dan
diharapkan investor di masa ya ng akan datang. Kenyataan menghitung hasil
masa depan dan probabilitasnya merupakan hal yang tidak mudah dan bersifat
subyektif. Akibat perkiraan yang subyektif inilah, ketidakakuratan akan terjadi.
Untuk mengurangi ketidakakuratan ini, data historis dapat digunakan sebagai
dasar mengestimasi expected return.
Brown dan Warner mengestimasi expected return dengan
menggunakan model estimasi sebagai berikut (Jogiyanto, 2003 : 434-446) :
19
1. Model disesuaikan rata -rata ( mean-adjusted model)
Model ini menganggap bahwa expected return bernilai konstan yang sama
dengan rata-rata actual return sebelumnya selama periode estimasi. Dapat
dinyatakan dengan :
t2 ? Ri,t j=t1 E(Ri,t) = T
Notasi : E(Ri,t) = expected return sekuritas ke- i pada periode peristiwa
ke-t
Ri,j = actual return sekuritas ke-i pada periode peristiwa ke-
j
T = lamanya periode estimasi
2. Model Pasar (market model)
Perhitungan expected return dengan model pasar ini dilakukan dengan dua
tahap yaitu : (a) membentuk model ekspektasi dengan menggunakan data
realisasi selama periode estimasi dan (b) menggunakan model ekspektasi
ini untuk mengestimasi return ekspektasi di periode jendela.
Model ekspektasi dapat dibentuk dengan menggunakan teknik regresi
dengan persamaan sebagai berikut :
Ri,j = a i + ßi RM,j + e i,j
Keterangan : Ri,j = return realisasi saham ke-i pada periode estimasi
ke-j
a i = intercept untuk saham ke-i
20
ß i = koefisien slope yang merupakan beta dari saham
ke-i
RM,j = return indeks pasar pada periode estimasi ke-j
e i,j = kesalahan residu sekuritas ke-i pada periode
estimasi ke-j
3. Model disesuaikan pasar (market-adjusted model )
Model ini dianggap bahwa penduga yang terbaik untuk mengestimasi
return suatu sekuritas adalah return indeks pasar pada saat tersebut.
Dengan menggunakan model ini, maka tidak perlu menggunakan periode
estimasi untuk membentuk model estimasi, karena return sekuritas yang
diestimasi adalah sama dengan return indeks pasar.
Elemen pasar yang digunakan sebagai pengukur beta adalah angka
indeks saham-saham yang di Indonesia dikenal sebagai Indeks Harga Saham
Gabungan (IHSG). IHSG di Bursa Efek Jakarta meliputi pergerakan harga-
harga untuk harga saham preferen dan harga saham biasa. IHSG mencakup
semua saham yang tercatat yang sebagian besar aktif diperdagangkan. Dapat
dikatakan bahwa IHSG merupakan return pasar yang dapat menggambarkan
keadaan pasar. Angka IHSG adalah angka-angka yang menjadi ukuran situasi
pasar modal yang dapat digunakan untuk membandingkan peristiwa dan
sebagai alat analisis (Dwiyanti, 1999 : 54-55).
21
Jika digunakan IHSG sebagai indeks pasar, maka return pasar untuk
waktu ke-j dapat dihitung yaitu sebesar :
IHSGj – IHSGj-1 RMj = IHSGj-1
Keterangan : RMj = return indeks pasar pada periode estimasi
ke-j
IHSGj = Indeks Harga Saham Gabungan j
IHSGj-1 = Indeka Harga Saham Gabungan j-1
Pengujian adanya abnormal return tidak dilakukan untuk tiap-tiap
sekuritas, tetapi dilakukan secara agregat (bersama-sama) dengan menguji
rata-rata abnormal return seluruh sekurita s untuk tiap-tiap hari di periode
peristiwa. Dapat dirumuskan sebagai berikut :
k ? ARit i=1 ARt = k
Keterangan : ARt = rata-rata return tidak normal (average
abnormal return) pada hari ke-t
ARi,t = return tidak normal (abnormal return) untuk
saham ke- i pada hari ke-t
k = jumlah saham yang terpengaruh oleh
pengumuman sekuritas
Beberapa penelitian mengenai studi peristiwa juga menggunakan
akumulasi return tidak normal atau Cummulative Abnormal Return (CAR),
yang merupakan penjumlahan abnormal return hari sebelumnya di dalam
22
periode peristiwa untuk masing-masing sekuritas. Dapat dirumuskan sebagai
berikut :
t ARTN i,t = ? RTNi,a a=t Keterangan : ARTN i,t = akumulasi return tidak normal (cummulative
abnormal return) sekuritas ke-i pada hari ke-
t
RTNi,a = return tidak normal untuk sekuritas ke-i pada
hari ke-a
E Aktivitas Volume Perdaganga n (Trading Volume Activity)
Trading Volume Activity (aktivitas volume perdagangan) menurut
Suryawijaya dan Setiawan (1998) merupakan suatu instrumen yang dapat
digunakan untuk melihat reaksi pasar modal terhadap informasi melalui
parameter pergerakan aktivitas volume perdagangan di pasar. Menurut Bandi
dan Hartono (2000) volume perdagangan merupakan jumlah tindakan atau
pandangan investor individual. Sedangkan menurut Hastuti dan Sudibyo (1998)
aktivitas perdagangan saham yang merupakan gambaran likuiditas saham
dapat diketahui melalui volume perdagangan suatu saham dalam periode
tertentu. Volume perdagangan merupakan suatu fungsi peningkatan dari
perubahan harga absolut dimana harga merefleksikan tingkat informasi.
Aktivitas volume perdagangan saham diukur dengan aktivitas perdaga ngan
23
relatif (Relative Trading Volume Activity, TVA) yang dinyatakan dengan
rumus sebagai berikut :
? saham perusahaan i yang diperdagangkan pada waktu t TVAi,t =
? saham perusahaan i yang beredar pada waktu t
Dimana :
TVAi,t = Trading Volume Activity perusahaan i pada waktu t
i = nama perusahaan sampel
t = waktu tertentu
F Studi Peristiwa (Event study)
Menurut Jogiyanto ( 2003 : 410 – 411) studi peristiwa (event study)
merupakan stud i yang mempelajari reaksi pasar terhadap suatu peristiwa
(event) yang informasinya dipublikasikan sebagai suatu pengumuman. Event
study dapat digunakan untuk menguji kandungan informasi (information
content) dari suatu pengumuman dan dapat juga digunakan untuk menguji
efisiensi pasar bentuk setengah kuat.
Pengujian kandungan informasi dan pengujian efisiensi pasar bentuk
setengah kuat merupakan dua pengujian yang berbeda. Pengujian kandungan
informasi dimaksudkan untuk melihat reaksi dari suatu pengumuman. Jika
pengumuman mengandung informasi (information content), maka diharapkan
pasar akan bereaksi pada waktu pengumuman tersebut diterima oleh pasar.
Reaksi pasar ditunjukkan dengan adanya perubahan harga dari sekuritas
bersangkutan.
24
Reaksi ini dapat diukur dengan menggunakan return sebagai nilai
perubahan harga atau dengan menggunakan abnormal return. Jika digunakan
abnormal return, maka dapat dikatakan bahwa suatu pengumuman yang
mempunyai kandungan informasi akan memberikan abnormal return kepada
pasar. Sebaliknya, jika suatu pengumuman tidak mengandung informasi, maka
tidak memberikan abnormal return kepada pasar.
G Review Penelitian Terdahulu
Studi peristiwa telah banyak dilakukan dalam perkembangan pasar
modal dewasa ini, baik yang menggunakan faktor- faktor ekonomi maupun
faktor non ekonomi seperti politik, teknologi, dan sebagainya. Beberapa hasil
kajian studi peristiwa dalam lingkup ekonomi diantaranya, studi tentang
pemecahan saham.
Penelitian yang dilakukan oleh Fama et al pada tahun 1969 (dikutip
oleh Julita, 2001 : 12), yang berhasil mendokumentasikan abnormal return
yang mengiringi pemecahan saham. Dengan menggunakan market model yang
sederhana, mereka mempelajari 940 pemecahan saham yang terjadi antara
tahun 1927 – 1959 selama 60 bulan yaitu 30 bulan sebelum dan 30 bulan
sesudah pemecahan saham. Mereka menemukan abnormal return positif
sebelum dilakukannya pemecahan saham tetapi tidak terjadi pada saat
pengumuman pemecahan saham dan hari-hari setelahnya.
Charest (1978) yang dikutip Julita (2001: 12) mengembangkan
penelitian yang dilakukan oleh Fama et al (1969) dengan menggunakan data
25
harian dan mengamati tidak hanya hari pada waktu pemecahan saham
diusulkan oleh manajemen dan pada hari waktu pemecahan saham disetujui
oleh pemegang saham. Dia menemukan abnormal return hanya terjadi pada
hari setelah pemecahan saham diusulkan, tetapi secara umum pasar efisien
terhadap pemecahan saham.
Reilly dan Drzycimski (1981), yang dikutip Julita (2001:13), menguji
perubahan volume dan harga saham harian untuk per iode 15 hari sebelum
hingga 20 hari setelah pengumuman pemecahan saham menggunakan 10
saham yang dipilih secara random yang melakukan pemecahan saham dengan
split factor 2:1 setiap tahun dari 1969 sampai 1975. Mereka menemukan
bahwa investor yang membeli saham perusahaan yang melakukan pemecahan
saham akan memperoleh abnormal return segera setelah pengumuman
pemecahan saham. Namun pada banyak investor, biaya transaksi normal akan
mengeliminasi profit ini.
Penelitian yang dilakukan oleh Johnson (1969), Bar dan Brown (1977),
yang dikutip Ewijaya dan Indriantoro (1999:54), membuktikan bahwa
pengumuman pemecahan saham akan memberikan reaksi positif terhadap
harga saham dan biasanya harga saham akan mengalami kenaikan yang cukup
signifikan (berpengaruh).
Di Indonesia penelitian serupa telah dilakukan oleh Ewijaya dan
Indriantoro (1999), mereka melakukan penelitian mengenai pengaruh
pemecahan saham terhadap perubahan harga saham. Menggunakan sampel
sebanyak 40 emiten yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta pada tahun 1996,
26
ditemukan bahwa pemecahan saham berpengaruh negatif signifikan terhadap
perubahan harga saham relatif. Mereka juga menemukan bahwa 4,5 bulan
setelah pemecahan saham, harga saham akan menurun.
Vianey Jago (2002) melakukan penelitian mengenai abnormal return
akibat peristiwa pemecahan saham. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa
peristiwa pemecahan saham tidak mempunyai pengaruh yang berarti terhadap
abnormal return yang diterima investor dan tidak terdapat perbedaan yang
signifikan antara rata-rata abnormal return sebelum dan sesudah peristiwa
pemecahan saham.
Penelitian serupa juga dilakukan oleh Indarwati (2001) yang meneliti
reaksi pasar modal Indonesia terhadap pengumuman pemecahan saham
menggunakan parameter abnormal return dan trading volume activ ity. Hasil
penelitiannya menunjukkan bahwa pasar modal tidak bereaksi dengan adanya
pengumuman pemecahan saham yang ditandai dengan tidak signifikannya
seluruh abnormal return yang dihasilkan serta tidak terdapat perbedaan antara
total aktivitas volume perdagangan saham sebelum dan sesudah pemecahan
saham.
Beberapa penelitian sebelumnya yang dikutip oleh Marwata (2001:153)
yaitu penelitian Copeland yang menemukan bahwa setelah pemecahan saham
berakibat likuiditas saham mengalami penurunan yaitu volume perda gangan
menjadi lebih rendah dibandingkan sebelumnya, biaya transaksinya meningkat.
Hasil penelitian dari Sri Fatmawati dan Marwan Asri (1999)
mengatakan bahwa volume perdagangan saham setelah split lebih kecil. Hal
27
ini menunjukkan terjadinya penurunan likuiditas saham seperti yang
dikemukakan Copeland.
Sementara itu hasil dari penelitian yang dilakukan oleh Indah
Kurniawati (2003) pada likuiditas saham menunjukkan bahwa terjadi
perbedaan volume perdagangan tetapi tidak signifikan pada saat sebelum dan
setelah pemecahan saham. Kenaikan volume perdagangan tersebut
dikarenakan investor round lot lebih banyak dan investor kecil bertambah.
H Hipotesis
Hipotesis seringkali digunakan untuk mengambil keputusan.
Hipotesis harus diuji berdasarkan data penelitian agar keputusan yang diambil
tidak keliru. Dalam penelitian ini, hipotesis dirumuskan untuk menjawab
rumusan masalah pada bab I adalah sebagai berikut :
1. HO = Pengumuman pemecahan saham (stock split) tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap abnormal return
HA = Pengumuman pemecahan saham (stock split) berpengaruh
secara signifikan terhadap abnormal return
28
2. HO = Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rata -rata
aktivitas volume perdagangan (Trading Volume Activity)
sebelum dan sesudah pengumuman pemecahan saham (stock
split)
HA = Terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata aktivitas
volume perdagangan (Trading Volume Activity) sebelum dan
sesudah pengumuman pemecahan saham (stock split)
29
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian empiris dengan
melakukan studi peristiwa (event study) terhadap perusahaan-perusahaan yang
listed dan melakukan pemecahan saham (stock split) di Bursa Efek Jakarta
(BEJ). Studi peristiwa merupakan studi yang mempelajari reaksi pasar
terhadap suatu peristiwa yang informasinya dipublikasikan sebagai suatu
pengumuman (Jogiyanto, 2003 : 410 – 411).
B. Populasi dan Sampel
Populasi adalah jumlah keseluruhan dari objek penelitian yang
karakteristiknya hendak diduga. Populasi dalam penelitian ini adalah
perusahaan-perusahaan yang listing di Bursa Efek Jakarta (BEJ) pada periode
pengamatan tahun 2002-2004.
Sampel adalah himpunan objek pengamatan yang dipilih dari populasi.
Pemilihan sampel yang dilakukan yaitu secara purposive sampling. Purposive
Sampling adalah pemilihan sampel dari populasi berdasarkan suatu kriteria
tertentu (Jogiyanto, 2004 : 79). Dalam penelitian ini sampel dipilih dengan
menggunakan beberapa kriteria yaitu :
1. Perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta periode 2002-
2004
30
2. Perusahaan melakukan kegiatan pemecahan saham (stock split) selama
periode 2002-2004.
3. Sampel saham perusahaan yang melakukan pemecahan saham (stock split)
dipilih saham yang aktif diperdagangkan.
4. Perusahaan yang melakukan pengumuman stock split sedang tidak
melakukan kegiatan yang lain pada saat yang bersamaan.
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah emiten yang listed di Bursa Efek Jakarta pada
periode tahun 2002 sampai dengan 2004.
2. Objek Penelitian
Objek yang diamati dalam penelitian ini yaitu semua perusahaan yang
terdaftar (listed) di Bursa Efek Jakarta serta melakukan pemecahan saham
selama tahun 2002 sampai dengan tahun 2004.
D. Tempat dan Waktu Pene litian
1. Tempat penelitian ini dilaksanakan di pojok Bursa Efek Jakarta yang ada di
Yogyakarta.
2. Waktu penelitian ini dilaksanakan pada periode Juli – Agustus tahun 2006.
31
E. Periode pengamatan
1. Penelitian ini berbentuk studi peristiwa (event study), sehingga periode
pengamatan yang digunakan yaitu :
Periode kejadian (event period)
Periode kejadian atau peristiwa disebut juga jendela peristiwa (event
window) atau periode pengamatan di sekitar kejadian atau event.
2. Periode kejadian selama 21 hari, yaitu 10 hari sebelum event, 10 hari
sesudah event dan saat event terjadi.
3. Gambar Periode kejadian
Periode kejadian
t-10 t0 t+10
F. Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan cara dokumentasi yaitu mengumpulkan,
mencatat, mendokumentasikan data-data yang dibutuhkan. Data yang
digunakan adalah data sekunder yang diperoleh di Bursa Efek Jakarta maupun
sumber-sumber lain. Data sekunder adalah data yang diperoleh dalam bentuk
sudah jadi atau dalam bentuk publikasi dan sudah dik umpulkan serta diolah
oleh suatu organisasi atau pihak lain.
32
G. Data Yang Diperlukan
Penelitian ini menggunakan data sekunder . Data yang diperlukan terdiri
dari :
a. Data tanggal dan nama perusahaan yang melakukan pemecahan saham
(stock split) selama periode 2002-2004.
b. Harga saham harian perusahaan yang melakukan pemecahan saham (stock
split) selama periode 2002 sampai dengan 2004.
Data informasi ini digunakan untuk menghitung return saham individual
selama periode seputar tanggal pemecahan saham.
c. Data harian harga indeks pasar, yang diwakili dengan Indeks Harga Saham
Gabungan (IHSG) harian selama periode tahun 2002-2004. Data ini
digunakan untuk menghitung besarnya abnormal return. Perhitungan
abnormal return dilakukan dengan melihat apakah pemodal memperoleh
return tidak normal positif maupun negatif dengan adanya pengumuman
pemecahan saham (stock split).
d. Data yang berkaitan dengan aktivitas volume perdagangan di pasar modal.
Data yang dibutuhkan adalah data volume saham yang diperdagangkan
dan jumlah saham perusahaan yang beredar sebelum dan sesudah
pemecahan saham.
33
H. Variabel Penelitian dan Pengukurannya
1. Variabel independen
Variabel independen dalam penelitian ini adalah pengumuman pemecahan
saham (stock split).
2. Variabel dependen
a. Variabel dependen dalam pe nelitian ini adalah tingkat keuntungan tidak
normal (abnormal return). Abnormal return digunakan untuk melihat
apakah pemodal memperoleh return tidak normal positif maupun negatif
dengan adanya pemecahan saham.
b. Aktivitas volume perdagangan (Teori Volume Activity)
Digunakan untuk melihat besarnya aktivitas volume perdagangan yang
terjadi di pasar modal saham-saham yang melakukan pemecahan saham.
I. Teknik Analisis Data
Pengujian Hipotesis I
Langkah-langkah dalam pengujian dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Analisis data
Langkah- langkah yang digunakan dalam analisis data adalah sebagai
berikut :
a. Menghitung return saham sesungguhnya (actual return)
Return saham sesungguhnya (actual return) dihitung dengan rumus
(Jogiyanto, 2003 : 434) :
34
Pi,t – Pi,t -1 Ri,t = Pi,t-1
Keterangan : Ri,t = return yang terjadi untuk saham ke-i pada
periode peristiwa ke-t
Pi,t = harga saham sekarang
Pi,t-1 = harga saham sebelumnya
b. Menghitung return pasar sekitar tanggal pengumuman pemecahan saham
(stock split)
Return pasar dihitung dengan rumus sebagai berikut (Jogiyanto, 2003 :
440) :
IHSGj – IHSGj-1 RMj = IHSGj-1
Keterangan : RMj = return indeks pasar pada periode estimasi
ke-j
IHSGj = Indeks Harga Saham Gabungan j
IHSGj-1 = Indeka Harga Saham Gabungan j-1
c. Menghitung return yang diharapkan (expected return) E(Ri) untuk setiap
saham yang diamati. Rumus yang digunakan :
E(Ri) = Rm
d. Menghitung abnormal return untuk tiap-tiap saham yang diamati
Abnormal return dihitung dengan rumus :
ARi,t = Ri,t – E ( Ri,t )
35
Keterangan : ARi,t = Abnormal return saham ke-i pada periode
peristiwa ke-t
Ri,t = Actual return untuk saham ke-i pada periode
peristiwa ke-t
E(Ri,t) = Expected return saham ke-i untuk periode
peristiwa ke-t
e. Menghitung rata-rata abnormal return seluruh saham pada waktu tertentu
Setelah menghitung abnormal return, langkah selanjutnya yaitu
menghitung rata-rata abnormal return seluruh saham pada waktu tertentu
dengan rumus :
k ? ARit i=1 ARt = k
Keterangan : ARt = rata-rata return tidak normal (average
abnormal return) pada hari ke-t
ARi,t = return tidak normal (abnormal return) untuk
saham ke- i pada hari ke-t
k = jumlah saham yang terpengaruh oleh
pengumuman sekuritas
f. Melakukan pengujian statistik
Pengujian statistik terhadap return tidak normal mempunyai tujuan
untuk melihat signifikansi return tidak normal yang ada di periode
peristiwa. Signifikansi yang dimaksud adalah bahwa abnormal return
tersebut secara statistik signifikan tidak sama dengan nol (positif untuk
36
kabar baik dan negatif untuk kabar buruk). Pengujian statistik terhadap
abnormal return menggunakan pengujian-t (t-test).
Menurut Jogiyanto (2003 : 454), pengujian statistik terhadap
abnormal return dengan t-test dapat dilakukan dengan 3 cara berikut, yaitu:
1. Berdasarkan rata -rata return periode estimasi
Cara ini berdasarkan deviasi standar return-return selama periode esti
masi dengan nilai standar yang digunakan adalah nilai rata -rata
returnnya.
2. Berdasarkan prediksi return periode estimasi
Cara ini berdasarkan deviasi standar return-return selama periode
estimasi dengan nilai standar yang digunakan adalah nilai prediksi
returnnya.
3. Secara cross-section
Cara ini berdasarkan deviasi standar return-return hari ke-t secara
cross section selama periode peristiwa.
Pengujian dengan menggunakan cara pertama dan kedua
membutuhkan periode estimasi, sehingga hanya dapat diterapkan untuk
model pasar (market model) dan model disesuaikan rata -rata (mean
adjusted model). Perbedaan antara kedua pengujian ini yaitu dalam
menghitung Kesalahan Standar Estimasi (KSE), terletak pada standar yang
digunakan dalam mengukur penyimpangan return-returnnya selama
periode estimasi. Nilai standar yang digunakan untuk cara pertama adalah
37
nilai rata-rata return nya. Sedangkan untuk cara kedua, nilai standar yang
digunakan adalah nilai estimasi atau prediksi return-nya.
Pengujian dengan cara ketiga yaitu secara cross section sangat cocok
untuk model disesuaikan pasar (market adjusted model) karena model ini
tidak membutuhkan periode estimasi .
Dalam penelitian ini, pengujian statistik terhadap abnormal return
dilakukan secara cross section untuk setiap hari di periode peristiwa. Cara
ini, menghitung Kesalahan Standar Estimasi (KSE) langsung di periode
peristiwa karena tidak menggunakan periode estimasi. KSE dapat dihitung
dengan rumus berikut :
KSEt = ( )
( ) kk
RTNRTNk
itit 1
11
2
•−
−∑=
Notasi :
RTNi,t = return tidak normal sekuritas ke-i pada hari ke-t di periode
peristiwa
RTN t = rata-rata return tidak normal (average abnormal return)
pada hari ke-t
KSEt = kesalahan standar estimasi untuk hari ke-t di periode
peristiwa
k = jumlah saham yang diamati
g. Mencari nilai t- hitung dengan rumus sebagai berikut :
RTNt t-hitung =
KSEi
38
Keterangan :
RTNt = rata-rata abnormal return sekur itas untuk hari ke-t di periode
peristiwa
KSEt = kesalahan standar estimasiuntuk hari ke-t di periode peristiwa
2. Pengujian hipotesis
Langkah- langkah dalam menguji hipotesis adalah sebagai berikut :
a. Merumuskan hipotesis
HO : Pengumuman pemecahan saham (stock split) tidak berpengaruh
secara signifikan terhadap abnormal return
HA : Pengumuman pemecahan saham (stock split) berpengaruh secara
signifikan terhadap abnormal return
b. Menentukan level of significance (a)
Level of significance yang dipakai dalam penelitian ini sebesar 5 %, level
of confidence sebesar 95% dan degree of freedom n-1.
c. Menentukan t-tabel
t-tabel ditentukan dengan menggunakan dasar a dan degree of freedom n-1.
d. Menentukan kriteria pengujian hipotesis
HO diterima jika : - ttabel = thit = ttabel
HO ditolak jika : thit < -ttabel atau thit > ttabel
e. Mengambil keputusan
HO diterima apabila –t (a/2, n-1) < t-hitung < t(a/2, n-1)
HO ditolak apabila t-hitung > t(a/2, n-1) atau t-hitung < -t (a/2, n-1)
39
f. Menarik kesimpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik dari pengujian ini adalah jika Ho diterima,
maka pengumuman pemecahan saham (stock split) tidak berpengaruh
secara signifikan terhadap abnormal return. Jika Ho ditolak, maka
pengumuman pemecahan saham (stock split) berpengaruh secara
signifikan terhadap abnormal return.
Pengujian hipotesis II
1. Menghitung aktivitas volume perdagangan saham i pada periode t
? saham perusahaan i yang diperdagangkan pada waktu t TVAi,t =
? saham perusahaan i yang beredar pada waktu t
Dimana :
TVAi,t = Trading Volume Activity perusahaan i pada waktu t
i = nama perusahaan sampel
t = waktu tertentu
2. Menghitung rata -rata aktivitas volume perdagangan seluruh saham pada
waktu tertentu
TVA i,t
T VA t = n
Keterangan :
TVAt = rata-rata aktivitas volume perdagangan (Trading Volume
Activity) saham sesungguhnya pada saat t
TVAi,t = Trading Volume Activity saham i pada saat t
n = jumlah saham yang diamati
40
3. Menghitung rata-rata aktivitas volume perdagangan seluruh saham
? TVAbefore
TVA before = n
? TVAafter
TVAafter = n
Dimana :
TVA before = rata-rata TVA sebelum adanya pengumuman stock
split
TVA after = rata-rata TVA sesudah adanya pengumuman stock
split
TVAbefore = TVA sesungguhnya sebe lum adanya pengumuman
stock split
TVAafter = TVA sesungguhnya sesudah adanya pengumuman
stock split
n = jumlah saham yang diamati
4. Menghitung standar deviasi rata-rata aktivitas volume perdagangan saham
sebelum dan sesudah pengumuman pemecahan saham.
? (TVA - TVA before) σ before =
n – 1
? (TVA - TVA after) σ after = n – 1
41
Dimana :
TVA = TVA sesungguhnya saham i
TVAbefore = TVA sesungguhnya sebelum adanya pengumuman stock
split
TVAafter = TVA sesungguhnya sesudah adanya pengumuman stock
split
σ before = deviasi rata-rata TVA sebelum ada pengumuman stock
split
σ after = deviasi rata-rata TVA sesudah ada pengumuman stock
split
n = jumlah saham yang diamati
5. Membuat formula uji hipotesis
HO : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata aktivitas
volume perdagangan (Trading Volume Activity) sebelum dan
sesudah pengumuman pemecahan saham (stock split )
HA : Terdapat perbedaan yang signifikan antara rata -rata aktivitas
volume perdagangan (Trading Volume Activity) sebelum dan
sesudah pengumuman pemecahan saham (stock split )
6. Menentukan kriteria pengujian hipotesis
HO diterima jika : - ttabel = thit = ttabel
HO ditolak jika : thit < -ttabel atau thit > ttabel
42
Daerah Penerimaan dan Penolakan Ho
Ho diterima, jika –t(0,025) ≤ thitung ≤ t(0,025)
Ho ditolak, jika thitung < - t(0,025) atau thitung > t(0,025)
7. Mencari nila i t- hitung dengan rumus :
TVAafter - TVAbefore t =
n
beforeafter22 σσ +
8. Mencari nilai t-tabel
t-tabel ditentukan dengan menggunakan dasar a dan degree of freedom n-1.
9. Mengambil keputusan sesuai dengan kriteria yang dihasilkan pada pengujian
hipotesis.
10. Menarik kesimpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik dari pengujian ini adalah jika Ho diterima,
maka tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata aktivitas
volume perdagangan (Trading Volume Activity) sebelum dan sesudah
pengumuman pemecahan saham (stock split ). Jika Ho ditolak, maka
terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata aktivitas volume
perdagangan (Trading Volume Activity) sebelum dan sesudah
pengumuman pemecahan saham (stock split).
Daerah penolakan
H0
Daerah penolakan
H0 Daerah
Penerimaan H0
-(t0 ,025)
(t0 ,025 )
43
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Bursa Efek Jakarta
Bursa Efek Jakarta adalah salah satu bursa saham yang dapat
memberikan peluang investasi dan sumber pembiayaan dalam upaya
mendukung pembangunan Ekonomi Nasional. Bursa Efek Jakarta berperan
juga dalam upaya mengembangkan pemodal lokal yang besar dan solid untuk
menciptakan Pasar Modal Indonesia yang stabil.
Sejarah Bursa Efek Jakarta berawal dari berdirinya Bursa Efek di
Indonesia pada abad 19. Pada tahun 1912, dengan bantuan pemerintah
kolonial Belanda, Bursa Efek pertama Indonesia didirikan di Batavia, pusat
pemerintah kolonial Belanda dan dikenal sebagai Jakarta saat ini.
Bursa Batavia sempat ditutupselama periode Perang Dunia pertama
dan kemudian dibuka lagi pada 1925. Selain Bursa Batavia, pemerintah
kolonial juga mengoperasikan Bursa Paraler di Surabaya dan Semarang.
Namun kegiatan bursa ini dihentikan lagi ketika terjadi pendudukan oleh
tentara Jepang di Batavia. Pada 1952, tujuh tahun setelah Indonesia
memproklamirkan kemerdekaan, bursa saham dibuka lagi di Jakarta dengan
memperdagangkan saham dan obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan-
perusahaan Belanda sebelum perang dunia. Kegiatan Bursa Saham kemudian
berhenti lagi ketika pemerintah meluncurkan program nasionalisasi pada tahun
1956.
44
Pada tahun 1977 bursa saham kembali dibuka dan ditangani oleh
Badan Pelaksana Pasar Modal (Bapepam), institusi baru di bawah Departemen
Keuangan, kegiatan perdagangan dan kapitalisasi pasar sahampun mulai
meningkat dan mencapai puncaknya tahun 1990 seiring dengan perkembangan
pasar finansial dan sektor swasta.
Pada tanggal 13 Juli 1992, Bursa Saham diswastanisasi menjadi PT
Bursa Efek Jakarta (BEJ). Swastanisasi bursa saham menjasi PT BEJ ini
mengakibatkan beralihnya fungsi Bapepam menjadi Badan Pengawas Pasar
Modal (BAPEPAM).
Tahun 1995 adalah tahun BEJ memasuki babak baru. Pada 22 Mei
1995, BEJ meluncurkan Jakarta Automated Trading System (JATS), sebuah
sistem perdagangan otomasi yang menggantikan sistem perdagangan manual.
Sistem baru ini dapat memfasilitasi perdagangan saham dengan frekuensi
yang lebih besar dan lebih menjamin kegiatan pasar yang fair dan tranparan
dibanding sistem perdagangan manual.
B. Data Perusahaan
Berikut ini data perusahaan mengenai nama perusahaan, kode saham,
bidang bisnis dan susunan pemegang saham :
1. PT. Berlian Laju Tanker
Kode Saham : BLTA
Bisnis : Transportation
Susunan Pemegang Saham : PT. Berlian Laju Tanker 6 %
PT. Tunggaladhi Baskara 45 %
45
Public 49 %
Sejarah singkat :
PT. Berlian Laju Tanker Tbk merupakan perusahaan leader yang bergerak
dalam bidang operator muatan zat cair dengan kapasitas yang besar
termasuk minyak mentah dan minyak tanah, minyak pelumas, zat kimia, gas
cair, minyak sayur dan lemak hewan, sirop gula dan aspal.
2. PT. Voksel Electric
Kode Saham : VOKS
Bisnis : Cables
Susunan Pemegang Saham : Agus Gunawan 6,78 %
PT. Tunas Sugih Lestari 12,12 %
SHOWA ELECTRIC WIRE & CABLE
CO LTD 14,01 %
Public 67,09 %
Sejarah Singkat :
PT. Voksel Electric Tbk adalah salah satu perusahaan manufaktur yang
memproduksi kabel di Indonesia. Dengan dukungan Showa (Jepang),
perusahaan ini telah mendiversifikasi produknya termasuk kabel yang
dilapisi (enameled wire), kabel berkekuatan XLPE, kabel telekomunikasi
dari tembaga dan kabel telekomunikasi optik.
46
3. PT. Jaka Artha Graha
Kode Saham : JAKA
Bisnis : Real estate, Developer and Contractor
Susunan Pemegang Saham : PT. Duamitra Sukses Sentosa 68,54 %
Public 31,46 %
Sejarah Singkat :
PT. Jaka Artha Graha Tbk. beroperasi di bidang pengembangan properti dan
manajemen. Berdiri pada tahun 1993 dan berkantor pusat di Jakarta.
4. PT. Asuransi Dayin Mitra
Kode Saham : ASDM
Bisnis : Insurance
Susunan Pemegang Saham : PT. Equity Development Investment
73,92 %
Public 26,08 %
Sejarah Singkat :
PT. Asuransi Dayin Mitra Tbk merupakan anggota dari PT. BDNI Capital
Corporation, cabang dari group Gajah Tunggal. Perusahaan ini memberi
asuransi terhadap pengengkutan barang lewat laut, pencurian, mesin, kapal
karam, dan lain-lain.
47
5. PT. Fortune Mate Indonesia
Kode Saham : FMII
Bisnis : Core Industry and Commodity
Susunan Pemegang Sa ham : PT. Surya Megah Investindo 24 %
Yuh Fong Industrial.co.ltd 56 %
Public 20 %
Sejarah Singkat :
PT. Fortune Mate Indonesia Tbk adalah perusahaan yang memproduksi
bermacam-macam sepatu kulit tiruan untuk wanita, pria dan anak-anak.
6. PT. Hexindo Adiperkasa
Kode Saham : HEXA
Bisnis : Trader and Distributor of Heavy
Equipment
Susunan Pemegang Saham : DRS.Rustam Efendi 5 %
Hitachi Construction Machinery 53 %
Itochu Corporation 22 %
Public 20 %
Sejarah Singkat :
PT. Hexindo Adiperkasa Tbk merupakan distributor peralatan berat yang
diproduksi oleh perusahaan asing secara khusus Hitachi (Jepang).
48
7. PT. Mustika Ratu
Kode Saham : MRAT
Bisnis : Traditional herb and Cosmetic
Susunan Pemegang Saham : Mellon S/A Investor Pac Intl 9,22%
PT.Mustika Ratu Investama 71,26%
Public 19,52%
Sejarah Singkat :
PT. Mustika Ratu Tbk merupakan perusahaan leader dalam produksi
kosmetik dan suplemen herbal secara tradisional. Perusahaan ini
memproduksi bermacam- macam perawatan kesehatan secara tradisional dan
tonik dari tumbuh-tumbuhan.
8. PT. Summarecon Agung
Kode Saham : SMRA
Bisnis : Property Development
Susunan Pemegang Saham : HSBC-Fund Services Clients A/C 8%
PT. Semarop Agung 24%
PT.Sinarmegah Jayasentosa 8%
Public 60%
Sejarah Singkat :
PT. Summarecon Agung Tbk ini berdiri pada tanggal 26 November 1975
akan tetapi baru mulai beroperasi tahun 1976, yang berkantor pusat di
Jakarta.
49
9. PT. Panin Sekuritas
Kode Saham : PANS
Bisnis : Securities, manager investment and
underwriting
Susunan Pemegang Saham : PT.Bank PAN Indonesia 40%
PT.Patria Nusa Adamas 33%
Public 27%
Sejarah Singkat :
PT. Panin Sekuritas Tbk memiliki kantor pusat di Jakarta dengan kantor
perwakilan di Jakarta dan Medan.
10. Bank Buana Indonesia
Kode Saham : BBIA
Bisnis : Bank
Susunan Pemegang Saham : MLPFSI Securities Account 6%
PT.Sari Darsa Karsa 25%
UOB International Investment P 61%
Public 13%
Sejarah Singkat :
PT. Bank Buana Indonesia Tbk merupakan bank publik yang memulai
usahanya dalam transaksi dengan pihak luar negeri sejak tahun 1976.
50
11. PT. PAN Brothers Tex
Kode Saham : PBRX
Bisnis : Textile and Garment
Susunan Pemegang Saham : PT.Dwidana Sakti Sekurindo 11,79%
Hsui Ruei Hsing 6,74%
PT.Trisetijo Manunggal Utama 7,51%
PT.Intiniaga Usahamakmur 21%
Yudiharto Salim 47,82%
Sejarah Singkat :
PT. PAN Brothers Tex Tbk adalah perusahaan manufaktur yang
memproduksi tekstil dan garment yang mempunyai pabrik di Tangerang
Jawa Barat.
12. PT. Panin Insurance
Kode Saham : PNIN
Bisnis : Insurance
Susunan Pemegang Saham : Crystal Chain Holdings Ltd 16%
PT.Famlee Invesco 8%
Public 76%
Sejarah Singkat :
PT. Panin Insurance dulunya bernama PT. Pan Union Insurance, pada bulan
oktober 1999 namanya diubah menjadi PT. Panin Insurance. Perusahaan ini
51
mempunyai 100 cabang perusahaan yang berlokasi di Jakarta, Surabaya,
Semarang, Solo, Bandung, Makasar, Palembang, Medan dan Pangkal Pinang.
13. PT. Clifan Finance Indonesia
Kode Saham : CFIN
Bisnis : leasing
Susunan Pemegang Saham : PT.Bank PAN Indonesia 39,8%
HSBC-Fund Services Client A/C 006
5,15%
HSBC-Fund Services Client A/C 500
17,82%
Public 37,32%
Sejarah Singkat :
PT. Clifan Finance Indonesia Tbk adalah perusahaan sewa menyewa.
Berdiri pada tahun 1982 yang merupakan joint venture antara PT.Pan
Indonesia Bank Ltd, Credit Lyonnais of Paris, Slibail International of Paris,
dan Overseas Trust Bank Limited of Hongkong.
14. PT. Selamat Sempurna
Kode Saham : SMSM
Bisnis : Otomotif
Susunan Pemegang Saham : PT.Adrindo Intiperkasa 68%
Public 32%
52
Sejarah Singkat :
PT. Selamat Sempurna Tbk merupakan perusahaan yang bergerak di bidang
otomotif. Perusahaan ini didirikan pada tanggal 19 Januari 1976 dan
perusahaan ini berkantor pusat di Jakarta.
15. PT. Panin Life
Kode Saham : PNLF
Bisnis : Life Insurance
Susunan Pemegang Saham : Mellon S/A Cundill Recovery FD 8%
MS+CO Int Ltd Client AC 7%
PT.Panin Insurance Tbk 51%
Public 34%
Sejarah Singkat :
PT. Panin Life Tbk adalah perusahaan asuransi jiwa, berdiri pada tahun
1975 dengan nama PT. Asuransi Jiwa Panin Putra.
16. PT. Unilever Indonesia
Kode Saham : UNVR
Bisnis : Consumer Goods
Susunan Pemegang Saham : Mavibel(Maatschappij Voor) 84,99%
Public 15,01%
53
Sejarah Singkat :
PT. Unilever Indonesia Tbk didirikan pada tahun 1934. Perusahaan ini
merupakan perusahaan perusahaan penghasil produk konsumen untuk
keperluan rumah tangga sehari-hari.
17. PT. Asuransi Harta Aman
Kode Saham : AHAP
Bisnis : Insurance
Susunan Pemegang Saham : Asian Insurance International 17,66%
PT.Dinamika Usahajaya 19%
Kuan Hay Lin 10%
PT.Net Sekuritas 18,11%
PT.Optima Kharya Capital Management
19,15%
Public 16,08%
Sejarah Singkat :
PT. Asuransi Harta Aman Tbk beroperasi pada asuransi umum. Perusahaan
ini didirikan pada tahun 1982 dan merupakan cabang dari group harapan.
18. PT. Pool Asuransi Indonesia
Kode Saham : POOL
Bisnis : Insurance
Susunan Pemegang Saham : Public 100%
54
Sejarah Singkat :
PT. Pool Asuransi Indonesia Tbk beroperasi di bidang asuransi. Perusahaan
ini didirikan pada tanggal 16 Agustus 1958 dan berkantor pusat di Jakarta.
19. PT. Enseval Putra Megatrading
Kode Saham : EPMT
Bisnis : Distributor
Susunan Pemegang Sa ham : PT.Enseval 57,75%
Indovalue A.Fund Ltd 4,78%
Impington Holdings Ltd 4,65%
BOT Mitsubishi (Lux) 2,82%
Public 30,00%
Sejarah Singkat :
PT. Enseval Putra Megatrading Tbk merupakan perusahaan yang bergerak
di bidang distribusi barang konsumsi. Perusahaan ini berdiri pada tanggal 26
Oktober 1988 dan berkantor pusat di Jakarta.
20. PT. Dankos Laboratories
Kode Saham : DNKS
Bisnis : Pharmaceuticals
Susunan Pemegang Saham : PT.Kalbe Farma 71,46%
Indovalue A Fund Limited 5,32%
Public 23,22%
55
Sejarah Singkat :
PT. Dankos Laboratories Tbk mempunyai produk utama yaitu obat dengan
resep dokter terdiri dari 8 kategori dan obat tidak dengan resep dokter 7
kategori, perusahaan ini berlokasi di Pulogadung Jakarta Barat.
21. PT. Ekadharma Tape Industry
Kode Saham : EKAD
Bisnis : Adhesive Tapes
Susunan Pemegang Saham : Public 100%
Sejarah Singkat :
PT. Ekadharma Tape Industry Tbk memproduksi pita perekat, berdiri pada
tahun 1987 dan berlokasi di jalan Trisakti, Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
22. PT. Artha Pasific Securities
Kode Saham : APIC
Bisnis : Efek Company
Susunan Pemegang Saham : PT.Millenium Danatama Sekuritas
15,24%
PT.Artha Pasific Investama 49,28%
Sejarah Singkat :
PT. Artha Pasific Securities Tbk merupakan perusahaan efek yang berdiri
pada tanggal 22 Febuari 1989. Perusahaan ini berkantor pusat di Jakarta.
56
23. PT. Indosat
Kode Saham : ISAT
Bisnis : Telecomunication
Susunan Pemegang Saham : Indonesia Communication Limited
40,37%
Jp Morgan Chase Bank Us Resident
5,59%
Negara Republik Indonesia 14,41%
Public 39,63%
Sejarah Singkat :
PT. Indosat Tbk beroperasi di bidang telekomunikasi. Berdiri pada tanggal
10 November 1967 dan berkantor pusat di Jakarta.
24. PT. Jakarta International Hotel & Dev.
Kode Saham : JIHD
Bisnis : Hotel, Restaurant and Property
Susunan Pemegang Saham : Sugianto Kusuma 12%
Tomy Winata 15%
Public 73%
Sejarah Singkat :
PT. Jakarta International Hotel & Dev. Tbk adalah hotel berbintang lima
didirikan pada tahun 1969.
57
25. PT. Bank Central Asia
Kode Saham : BBCA
Bisnis : Bank
Susunan Pemegang Saham : Uob Kay Hian P L for Farindo I
37,24%
Uob Kay Hian P L S/A Uob Sing
6,49%
Public 56,27%
Sejarah Singkat :
PT. Bank Central Asia Tbk didirikan pada tanggal 10 Agustus 1955 di
Jakarta dengan nama NV Bank Central Asia. Pada bulan Mei 2000 bank ini
membuat sebuah strategi untuk mengubah status perusa haan menjadi
perusahaan publik.
26. PT. International Nickel Ind.
Kode Saham : INCO
Bisnis : Metal and Mineral Mining
Susunan Pemegang Saham : Inco Limited 60,8%
Sumitomo Metal Mining Co.Ltd
20,09%
Sejarah Singkat :
PT. International Nickel Ind. Tbk didirikan oleh INCO Limited of CanadaI
dan enam orang dari Jepang pada tahun 1968.
58
27. PT. RIG Tenders Indonesia
Kode Saham : RIG
Bisnis : Offshore Shipping Service
Susunan Pemegang Saham : International Marine Service 80%
MLPFSI Securities Account 11%
Public 9%
Sejarah Singkat :
PT. RIG Tenders Indonesia Tbk didirikan pada tahun 1974 menyediakan
jasa perkapalan di perairan Indonesia.
28. PT. Sari Husada
Kode Saham : SHDA
Bisnis : Food and Drink
Susunan Pemegang Saham : Public 100%
Sejarah Singkat :
PT. Sari Husada Tbk beroperasi di bidang makanan dan minuman.
Perusahaan ini berdiri pada tanggal 11 Januari 1901 dan berkantor pusat di
Yogyakarta.
29. PT. Ramayana Lestari Sentosa
Kode Saham : RALS
Bisnis : Retail
Susunan Pemegang Saham : Bony II 6%
59
PT.Ramayana Makmursentosa 62%
Sejarah Singkat :
PT. Ramayana Lestari Sentosa Tbk berdiri pada tahun 1983, bergerak dalam
bidang supermarket dan toserba yang menawarkan pakaian dalam pria dan
wanita, pakaian dalam anak-anak, aksesori pria dan wanita, perlengkapan
rumah tangga lainnya.
30. PT. Bakrie Sumatra Plantation
Kode Saham : UNSP
Bisnis : Plantation
Susunan Pemegang Saham : HSBC Bank PLC S/A Client General No-
Treaty Account 8,54%
PT.AJB Bumiputera 6,62%
PT.Bakrie & Brothers Tbk QQ Bakrie
Sumatera Plantation (BPS) 28%
Public 56,84%
Sejarah Singkat :
PT. Bakrie Sumatra Plantation Tbk merupakan perusahaan yang bergerak di
bidang perkebunan. Perusahaan ini berdiri pada tanggal 17 Mei 1911 dan
berkantor pusat di Jakarta.
60
31. PT. Davomas Abadi
Kode Saham : DAVO
Bisnis : Cocoa
Susunan Pemegang Saham : Caterpillar Associates Limited 11,46%
Catnera International Limited 5,53%
PT.Citi Pasific Securities 11,1%
Hassocks Enterprises Limited 23,17%
Krigler Holdings Limited 7,75%
PT.Mult iprima Perkasa 19,59%
Polar Cap Investments Limited 6,09%
PT.Sheriutama Raya 6,03%
Public 9,28%
Sejarah singkat :
PT. Davomas Abadi adalah perusahaan yang memproduksi cocoa butter dan
powder, didirikan pada tahun 1990 yang berlokasi di Tangerang, Jawa Barat.
61
BAB V
ANALISIS DATA
A. Deskripsi Data
Pengambilan Sampel dilakukan dengan purposive sampling, artinya
pemilihan sampel dari populasi berdasarkan suatu kriteria tertentu (Jogiyanto,
2004 : 79). Sampel yang dipilih yaitu perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek
Jakarta dan hanya melakukan pemecahan saham pada tahun 2002 sampai 2004.
Selain itu pemilihan sampel dilakukan berdasarkan data volume perdagangan
saham yang diperoleh dari populasi semua perusahaan yang melakukan
pemecahan saham di Bursa Efek Jakarta dan dipilih emiten yang memiliki
volume perdagangan aktif seputar tanggal pengumuman pemecahan saham
yaitu emiten yang selama hari perdagangan saham. Berdasarkan kriteria
tersebut, terdapat 31 perusahaan yang dijadikan sampel yang tidak melakukan
event lain seperti right issue, saham bonus dan pembagian dividen baik dalam
bentuk dividen saham maupun dividen tunai. Data perusahaan yang diambil
sebagai sampel disajikan pada tabel 5.1 sebagai berikut :
62
Tabel V.1
Perusahaan Yang Menjadi Sampel Periode Tahun 2002-2004
No. NAMA PERUSAHAAN KODE TANGGAL PENGUMUMAN
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31.
Berlian Laju Tanker Voksel Electric Jaka Artha Graha Asuransi Dayin Mitra Fortune Mate Indonesia Hexindo Adiperkasa Mustika Ratu Summarecon Agung Panin Sekuritas Bank Buana Indonesia PAN Brothers Tex Panin Insurance Clipan Finance Indonesia Selamat Sempurna Panin Life Unilever Indonesia Asuransi Harta Aman Pool Asuransi Indonesia Enseval Putra Megatrading Dankos Laboratories Ekadharma Tape Industry Artha Pasific International Indosat Jakarta International Hotel & Dev Bank Central Asia International Nickel Ind. RIG Tenders Indonesia Sari Husada Ramayana Lestari Sentosa Bakrie Sumatra Plantations Davomas Abadi
BLTA VOKS JAKA ASDM FMII HEXA MRAT SMRA PANS BBIA PBRX PNIN CFIN SMSM PNLF UNVR AHAP POOL EPMT DNKS EKAD APIC ISAT JIHD BBCA INCO RIGS SHDA RALS UNSP DAVO
6 Febuari 2002 19 Maret 2002 16 Mei 2002 29 Mei 2002 2 Juli 2002 29 Juli 2002
2 Agustus 2002 12 Agustus 2002
18 September 2002 16 Desember 2002
10 Januari 2003 3 Juni 2003 2 Juli 2003 8 Juli 2003 28 Juli 2003
3 September 2003 15 September 2003 5 Desember 2003
11 Desember 2003 6 Febuari 2004
10 Febuari 2004 13 Febuari 2004 18 Maret 2004 12 Mei 2004 8 Juni 2004
3 Agustus 2004 18 Agustus 2004 1 September 2004 22 Oktober 2004 3 November 2004 17 Desember 2004
Sumber : Indonesian Capital Market Directory dan JSX Statistic
63
B. Analisis Data
1. Pengujian Hipotesis I
Hipotesis pertama dalam penelitian ini menyatakan bahwa
pengumuman pemecahan saham berpengaruh secara signifikan terhadap
abnormal return. Dalam melaksanakan pengujian hipotesis, terlebih dahulu
dihitung abnormal return. Abnormal Return akan dihitung dengan
menggunakan metode Market Adjusted Model.
Langkah- langkah dalam pengujian ini adalah :
a. Menghitung abnormal return, langkah- langkahnya sebagai berikut :
1). Menghitung return saham individual selama periode estimasi
Pi,t – Pi,t -1 Ri,t = Pi,t-1
Contoh perhitungan return saham untuk BLTA pada H-9 adalah
sebagai berikut :
P-9 – P-10 RBLTA = P-10 2050 – 2025 =
2025 = 0,012346
Perhitungan return saham individual secara lengkap dapat dilihat pada
lampiran 3.
64
2). Menghitung return indeks pasar harian selama periode estimasi
IHSGj – IHSGj-1 RMj = IHSGj-1
Contoh perhitungan return indeks pasar harian untuk BLTA pada H-9
adalah sebagai berikut :
IHSG-9 – IHSG-10 RBLTA = IHSG-10
433,975 – 428,472 = 428,472
= 0,012843
Perhitungan return indeks pasar secara lengkap dapat dilihat pada
lampiran 4.
3). Menghitung besarnya abnormal return untuk tiap-tiap saham yang
diamati.
ARi,t = Ri,t – E ( Ri,t )
Contoh perhitungan abnormal return untuk BLTA pada H-9 adalah
sebagai berikut:
ARBLTA = Ri,t H-9 – E ( Ri,t )H-9
= 0,012346 - 0,012843
= -0,0005
Perhitungan abnormal return secara lengkap dapat dilihat pada
lampiran 5.
65
b. Menghitung rata-rata abnormal return seluruh saham yang dijadikan
sampel
k ? ARit i=1 ARt = k
Perhitungan rata-rata abnormal return secara lengkap dapat dilihat pada
lampiran 5. Berikut disajikan grafik 5.1 yang menggambarkan rata -rata
abnormal return selama periode kejadian :
Gambar V.1
Rata-rata Abnormal Return selama periode kejadian
Grafik Rata-rata Abnormal Return
-0,8-0,7-0,6-0,5-0,4-0,3-0,2-0,1
00,1
t-10 t-8 t-6 t-4 t-2 t0 t+2 t+4 t+6 t+8 t+10
Event Period
Rat
a-ra
ta A
bnor
mal
Ret
urn
Series1
Sumber : Data sekunder yang telah diolah tahun 2002-2004
Berdasarkan grafik V.1 dapat dilihat rata-rata abnormal return satu hari
(t-1) sebelum terjadinya peristiwa pengumuman pemecahan saham
(stock split) mengalami kenaikan dibandingkan hari sebelumnya. Tetapi
pada saat terjadinya pengumuman pemecahan saham (t0) terjadi
66
penurunan yang sangat drastis. Hal ini menunjukkan bahwa reaksi
investor terjadi pada saat pengumuman pemecahan saham (stock split),
tetapi reaksi yang ditimbulkan oleh para investor merupakan reaksi yang
negatif seperti terlihat pada grafik V.1 yaitu pada t0 (event date) titik
yang terdapat pada grafik bergerak turun ke arah nilai negatif.
c. Menentukan uji signifikansi terhadap abnormal return yang dihasilkan
dalam perhitungan.
Langkah-langkah pengujian signifikansi adalah sebagai berikut :
1). Merumuskan uji hipotesis
HO : Pengumuman pemecahan saham tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap abnormal return
HA : Pengumuman pemecahan saham berpengaruh secara
signifikan terhadap abnormal return
2). Menentukan level of significance (a)
Dalam penelitian ini level of significance sebesar 5% dengan degree
of freedom 31 – 1 = 30.
3). Menentukan t-tabel
t-tabel yang digunakan yaitu t0,025 . Tabel t (dapat dilihat pada
lampiran 6) menunjukkan bahwa t(0,025, 30) adalah ± 2,0423.
4). Menentukan kriteria pengujian hipotesis
HO diterima apabila : -t (0,025, 30) < thitung < t (0,025, 30)
HO ditolak apabila : thitung < -t (0,025, 30) atau thitung > t (0,025,30)
67
5). Mengambil keputusan
Untuk mengambil keputusan dilakukan dengan membandingkan
thitung dengan ttabel dengan kriteria sebagai berikut :
HO diterima apabila : -2,0423 = thitung = 2,0423
HO ditolak apabila : thitung < -2,0423 atau thitung > 2,0423
Berikut disajikan tabel 5.1 hasil perhitungan rata-rata abnormal
return, kesalahan standar estimasi, t-hitung, dan keputusan yang
dapat diambil dari penelitian :
TABEL V.2 Hasil Perhitungan Rata-rata Abnormal Return (RRTN), Kesalahan
Standar Estimasi (KSE), dan thitung
Hari ke-t
AAR KSEt thitung
t-10 t-9 t-8 t-7 t-6 t-5 t-4 t-3 t-2 t-1 t0
t+1 t+2 t+3 t+4 t+5 t+6 t+7 t+8 t+9 t+10
0,00056 0,00309 0,01229 0,00472 0,01181 0,01317 -0,01028 0,00072 0,00359 0,01996 -0,71246 0,01146 -0,01953 0,00341 -0,01014 -0,01584 -0,01120 -0,01849 0,01293 -0,02589 0,00924
0,00692 0,00813 0,04552 0,00508 0,00928 0,00829 0,01135 0,00796 0,00966 0,01446 0,03897 0,00990 0,01844 0,00608 0,01399 0,01099 0,01040 0,01088 0,01348 0,00969 0,01475
0,08133 0,38083 0,27011 0,93072 1,27291 1,58806 -0,90536 0,09071 0,37215 1,38036
-18,2822* 1,15742 -1,05886 0,56082 -0,72439 -1,44051 -1,07774 -1,69945 0,95876
-2,67007* 0,01475
Sumber : Data sekunder yang telah diolah tahun 2002-2004 Ket. : * = signifikan pada a = 0,05 (t tabel < ± 2,0423)
68
d. Hasil pengujian
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis seperti yang tampak pada tabel
V.1 dapat disimpulkan bahwa pada t-10 sampai dengan t-1 dan pada t+1
sampai dengan t+8 dan t+10 peristiwa pengumuman pemecahan sa ham
(stock split) yang terjadi pada periode 2002-2004 tidak berpengaruh
secara signifikan terhadap abnormal return.
Sedangkan pada t0 dan t+9 dapat disimpulkan bahwa pengumuman
pemecahan saham pada periode tahun 2002-2004 berpengaruh secara
signifikan terhadap abnormal return.
2. Pengujian Hipotesis II
Hipotesis kedua dalam penelitian ini menyatakan bahwa terdapat
perbedaan yang signifikan antara rata -rata aktivitas volume perdagangan
sebelum dan sesudah pengumuman pemecahan saham.
Langkah- langkah dalam pengujian ini adalah sebagai berikut :
a. Menghitung aktivitas volume perdagangan saham i pada periode t
? saham perusahaan i yang diperdagangkan pada waktu t TVAi,t =
? saham perusahaan i yang beredar pada waktu t
Contoh perhitungan TVA untuk BLTA pada H-9 adalah sebagai berikut :
? saham BLTA yang diperdagangkan pada H-9 TVAi,t =
? saham BLTA yang beredar pada H-9
69
177530508
TVAi,t = 1890561960
= 0,093904
Perhitungan TVA secara lengkap dapat dilihat pada lampiran 9. Untuk
jumlah saham yang diperdagangkan dapat dilihat pada lampiran 8,
sedangkan untuk jumlah saham beredar dapat dilihat pada lampiran 7.
b. Menghitung rata-rata aktivitas volume perdagangan seluruh saham pada
waktu tertentu
TVAi,t
tTVA = n
Perhitungan rata-rata aktivitas volume perdagangan untuk seluruh
sampel secara lengkap dapat dilihat pada lampiran 9. Berikut ini
disajikan grafik V.2 yang menggambarkan rata-rata aktivitas volume
perdagangan selama periode kejadian.
70
Gambar V.2
Rata-rata aktivitas volume perdagangan selama periode kejadian
Grafik Rata-rata TVA
00,020,040,060,08
0,10,120,140,160,18
t-10 t-8 t-6 t-4 t-2 t0 t+2 t+4 t+6 t+8 t+1
0
Rat
a-ra
at T
VA
Series1
Sumber : Data sekunder yang telah diolah tahun 2002-2004
Berdasarkan grafik V.2 dapat dilihat bahwa rata-rata aktivitas volume
perdagangan setelah pemecahan saham mengalami penurunan
dibandingkan dengan rata-rata aktivitas volume perdagangan setelah
pemecahan saham. Pada t-1 diketahui rata-rata aktivitas volume
perdagangan lebih tinggi dibandingkan pada saat pengumuman saham
dan ini berarti bahwa reaksi terbesar investor terjadi pada satu hari
sebelum pemecahan saham.
c. Melakukan uji signifikansi terhadap rata-rata aktivitas volume
perdagangan yang dihasilkan dalam perhitungan.
1). Merumuskan uji hipotesis
HO : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rata -rata
aktivitas volume perdagangan (Trading Volume Activity)
sebelum dan sesudah pemecahan saham (stock split)
71
HA : Terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata aktivitas
volume perdagangan (Trading Volume Activity) sebelum dan
sesudah pemecahan saham (stock split)
2). Menentukan level of significance (a)
Dalam penelitian ini level of significance sebesar 5% dengan degree
of freedom 31 – 1 = 30.
3). Menetukan ttabel
t-tabel yang digunakan yaitu t0,025 . Tabel t (dapat dilihat pada
lampiran 10) menunjukkan bahwa t(0,025, 30) adalah ± 2,0423.
4). Menghitung uji statistik t
Uji statistik t dilakukan dengan bantuan SPSS for windows (paired
sample T test). Hasil perhitungan dapat dilihat pada lampiran 10.
5). Menentukan kriteria pengujian hipotesis
Kriteria pengujian hipotesis adalah sebagai berikut :
HO diterima apabila : -t (0,025, 30) < thitung < t (0,025, 30)
HO ditolak apabila : thitung < -t (0,025, 30) atau thitung > t (0,025,30)
6). Mengambil keputusan
Untuk mengambil keputusan dilakukan dengan membandingkan
thitung dengan ttabel sesuai dengan kriteria yang sudah ditetapkan.
72
Tabel V.3
Perbandingan thitung dengan t tabel TVA
Rata-rata TVA ( TVA) NO Periode jendela Sebelum Sesudah
t-hit
1 -10 sampai 10 0,16566 0,06213 2,818* 2 -9 sampai 9 0,16569 0,06105 2,860* 3 -8 sampai 8 0,16566 0,06094 2,863* 4 -7 sampai 7 0,16548 0,06062 2,877* 5 -6 sampai 6 0,16315 0,06063 2,738* 6 -5 sampai 5 0,16332 0,06023 2,732* 7 -4 sampai 4 0,16321 0,05980 2,747* 8 -3 sampai 3 0,16298 0,05994 2,751* 9 -2 sampai 2 0,16278 0,05979 2,757* 10 -1 sampai 1 0,16188 0,05956 2,736*
Sumber : Data sekunder yang telah diolah Ket. : * = signifikan pada a = 0,05 (ttabel < ± 2,0423)
d. Hasil pengujian
Berdasarkan hasil uji statistik t terhadap rata-rata aktivitas volume
perdagangan dapat dilihat bahwa nilai thitung dari 10 hari sebelum terjadi
pemecahan saham da n 10 hari setelah terjadinya pemecahan saham lebih
besar dibandingkan dengan ttabel.
Hal ini berarti bahwa penelitian ini menolak Ho atau dengan kata
lain Ho ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa rata-rata aktivitas volume
perdagangan sebelum pemecahan saham (stock split ) berbeda secara
signifikan dengan rata-rata aktivitas volume perdagangan sesudah
pemecahan saham (stock split) .
73
C. Pembahasan
Hasil pengujian hipotesis pertama dari penelitian ini menunjukkan
bahwa pengumuman pemecahan saham (stock split) mempunyai pengaruh
yang negatif dan signifikan terhadap abnormal return dengan tingkat
signifikansi 5% dan derajat kebebasan (df) 30. Hal ini dapat dilihat dari tabel
V.2 yang menunjukkan bahwa rata-rata abnormal return (AAR) negatif dan
signifikan yang muncul pada 21 hari perdagangan selama event period yaitu
pada hari t0 dan t+9. Rata-rata abnormal return (AAR) yang negatif dan
signifikan pada a = 5% muncul pada saat pengumuman pemecahan saham
itu dikeluarkan. Hal ini dapat diartikan bahwa pemegang saham bereaksi
negatif terhadap pengumuman pemecahan saham. Reaksi pemegang saham
yang negatif ini bertentangan atau tidak sesuai dengan Signaling Theory,
yaitu aktivitas pemecahan saham yang dilakukan oleh perusahaan akan
diinterpretasikan oleh investor sebagai sinyal bahwa manajemen memiliki
informasi yang menguntungkan, dimana ditunjukkan dengan abnormal
return yang positif di sekitar pengumuman pemecahan saham.
Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian terdahulu yang
dilakukan oleh Vianey Jago (2002) yang melakukan penelitian mengenai
abnormal return akibat peristiwa pemecahan saham. Hasil penelitiannya
menunjukkan bahwa peristiwa pemecahan saham tidak mempunyai
pengaruh terhadap abnormal return yang diterima investor dan tidak
terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata abnormal return sebelum
dan sesudah peristiwa pemecahan saham.
74
Suatu pengumuman yang masuk ke bursa saham akan
mempengaruhi pasar untuk bereaksi. Jika suatu pengumuman mengandung
informasi, maka pasar akan melakukan reaksi pada waktu pengumuman
tersebut. Pengumuman pemecahan saham (stock split) mengandung
informasi, jika informasi tersebut menimbulkan reaksi pasar setelah
pengumuman maka pengumuman tersebut diterima oleh para pelaku pasar.
Reaksi tersebut dapat diukur dengan adanya abnormal return yang diterima
oleh para pelaku pasar.
Berdasarkan hasil pengujian dari hipotesis pertama dapat ditarik
kesimpulan bahwa pengumuman pemecahan saham (stock split)
berpengaruh secara signifikan dan negatif terhadap abnormal return yang
terjadi pada hari saat pengumuman pemecahan saham terjadi (t0) dan pada
hari kesembilan setelah pengumuman pemecahan saham terjadi (t+9). Hal
ini diartikan bahwa pengumuman pemecahan saham (stock split) memiliki
kandungan informasi karena pengumuman pemecahan saham menimbulkan
reaksi pasar, tetapi reaksi yang timbul pada saat pengumuman pemecahan
saham yaitu negatif ditunjukkan dengan abnormal return yang bernilai
negatif.
Reaksi pemegang saham yang negatif ini muncul ketika pemegang
saham melihat tingkat return yang sesungguhnya lebih kecil dibandingkan
dengan return yang diharapkan, alasan lain yaitu informasi yang ingin
disampaikan pihak manajemen mengenai prospek perusahaan yang
melakukan pengumuman pemecahan saham (stock split) dianggap kurang
75
bagi pihak investor. Hal tersebut dapat dilihat dari abnormal return yang
negatif yang terjadi pada saat pengumuman pemecahan saham (t0),
sedangkan untuk abnormal return yang negatif pada hari ke sembilan
setelah pengumuman pemecahan saham (t+9) diduga karena adanya
distribusi informasi yang belum simetris sehingga banyak investor yang
mengetahui pengumuman ini pada waktunya dan sisanya terlambat
mengetahui informasi ini.
Sedangkan dari hasil pengujian hipotesis kedua menunjukkan bahwa
terdapat perbedaan yang signifikan antara rata -rata aktivitas volume
perdagangan sebelum dan sesudah pengumuman pemecahan saham (stock
split) dengan tingkat signifikansi 5% dan derajat kebebasan (df)30. Hal ini
dapat dilihat dari tabel V.3 yang menunjukkan bahwa rata-rata aktivitas
volume perdagangan sebelum dan sesudah pengumuman pemecahan saham
berbeda secara signifikan yang muncul pada 21 hari perdagangan selama
event period. Rata-rata aktivitas volume perdagangan sebelum dan sesudah
pengumuman pemecahan saham berbeda secara signifikan dimana rata -rata
aktivitas volume perdagangan sebelum pengumuman pemecahan saham
(stock split) lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata aktivitas volume
perdagangan sesudah pengumuman pemecahan saham(stock split). Hal ini
bertentangan atau tidak sesuai dengan Trading Range Theory yang
menyatakan bahwa pemecahan saham akan meningkatkan likuiditas
perdagangan saham, harga saham yang terlalu tinggi menyebabkan kurang
aktifnya saham tersebut diperdagangkan. Dari hasil penelitian rata -rata
76
aktivitas volume perdagangan sebelum pengumuman pemecahan saham
lebih tinggi dibandingkan dengan rata -rata aktivitas volume perdagangan
sesudah pengumuman pemecahan saham sehingga likuiditas perdagangan
mengalami penurunan.
Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian terdahulu yang
dilakukan oleh Copeland (1979) yang menemukan bahwa likuiditas
mengalami penurunan setelah pemecahan saham yaitu volume perdagangan
menjadi lebih rendah dibandingkan dengan sebelum pemecahan saham,
selain itu hasil penelitian ini juga mendukung hasil penelitian yang
dilakukan oleh Conroy, Haris dan Bennet yang dikutip oleh Fatmawati dan
Asri (1999 : 96) yang menyimpulkan adanya penurunan likuiditas
perdagangan dimana volume perdagangan sesudah pengumuman pemecahan
saham menjadi lebih rendah dibandingkan dengan volume perdagangan
sebelum pengumuman pemecahan saham (stock split).
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis kedua dapat ditarik
kesimpulan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara aktivitas
volume perdagangan sebelum pengumuman pemecahan saham dan rata -rata
aktivitas volume perdagangan sesudah pengumuman pemecahan saham.
Namun rata-rata aktivitas volume perdagangan sebelum pengumuman
pemecahan saham lebih tinggi dibandingkan dengan rata -rata aktivitas
volume perdagangan setelah pengumuman pemecahan saham dikarenakan
abnormal return yang dihasilkan negatif sehingga para investor menilai
bahwa prospek perusahaan yang melakukan pe ngumuman pemecahan
77
saham kurang bagus sehingga berdampak pada aktivitas volume
perdagangan yang mengalami penurunan setelah pengumuman pemecahan
saham karena minat para investor untuk membeli saham berkurang
walaupun harga saham yang ditawarkan lebih renda h dibandingkan dengan
harga saham sebelum dipecah (normal).
Para investor menganggap walaupun harga saham yang ditawarkan
lebih murah dibandingkan sebelumnya tetapi prospek perusahaan yang
melakukan pemecahan saham kurang bagus di masa depan maka investor
harus mempertimbangkan terlebih dahulu apakah akan membeli saham
tersebut atau tidak. Hal inilah yang menyebabkan aktivitas volume
perdagangan menurun yang berdampak pada penurunan likuiditas saham.
78
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan untuk mengetahui pengaruh
pemecahan saham terhadap abnormal return dan aktivitas volume
perdagangan (Trading volume activity) maka dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut :
1. Pemecahan saham berpengaruh terhadap abnormal return yang hanya
terjadi pada hari pengumuman pemecahan saham (t0) dimana pada a =
5% thitung sebesar -18,2822 lebih kecil dibandingkan dengan ttabel sebesar
-2,0423 dan pada hari kesembilan setelah pengumuman pemecahan
saham (t+9) dimana thitung sebesar -2,67007 lebih kecil dibandingkan
dengan ttabel sebesar -2,0423.
2. Pengujian terhadap aktivitas volume perdagangan saham menunjukkan
bahwa terdapat perbedaan rata-rata aktivitas volume perdagangan saham
sebelum dan sesudah pengumuman pemecahan saham.
B. Keterbatasan Penelitian
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini hanya 31 perusahaan,
selain itu periode pengamatan yang diamati peneliti masih sangat singkat,
yaitu hanya terbatas pada tahun 2002-2004, sehingga hasil penelitian belum
tentu dapat digeneralisasikan pada semua perusahaan yang melakukan
79
pemecahan saham untuk tahun pengamatan yang lain, serta lingkup
permasalahan dalam penelitian ini hanya mengacu pada perubahan
abnormal return dan aktivitas volume perdagangan saham.
C. Saran
Untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggunakan
sampel yang lebih banyak dan diharapkan sampel yang diteliti mewakili
masing-masing jenis industri secara proporsional, sehingga diharapkan
dapat menghasilkan kesimpulan yang lebih akurat, selain itu penelitian
ini menggunakan periode pengamatan yang singkat, sehingga untuk
penelitian selanjutnya sebaiknya menggunakan periode pengamatan
yang lebih panjang. Variabel penelitian yang digunakan untuk
mengetahui pengaruh pemecahan saham terhadap abnormal return
menggunakan model disesuaikan pasar (market adjusted model) saja,
maka untuk penelitian selanjutnya dapat melakukan penelitian dengan
model lainnya seperti model pasar (market model) dan model
disesuaikan rata -rata (mean adjusted model).
Sedangkan variabel yang digunakan untuk mengetahui dampak
pengumuman pemecahan saham terhadap likuiditas saham hanya
menggunakan aktivitas volume perdagangan saham, perlu dilakukan
dengan menggunakan variabel lain seperti resiko sistematis saham dan
Bid Ask Spread.
80
DAFTAR PUSTAKA
Aczel, Amir D. 1999. Complete Business Statistics. Mc- grow Hill Co.4th
Brigham, Louis Gapenski. 1991.Financial Management, Orlando. The Dryden Press.
Budiarto, Arif dan Zaki Baridwan, Pengaruh Pengumuman Right Issue
terhadap Tingkat Keuntungan dan Likuiditas Saham di BEJ periode 1994-1996, Jurnal Riset Akuntansi Indonesia,Vol.2,No.1 Januari 1999.
Darmadji, Tjiptono dan Hendy M. Fakhruddin. 2001. Pasar Modal di Indonesia.
Edisi Pertama. Jakarta : Penerbit Salemba Empat. Ewijaya, Nur Indriantoro. 1999. Analisis Pengaruh Pemecahan saham Terhadap
Harga Saham. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia. Vol. 2, No.1 Halim, Abdul, dan Sarwoko. 1995. Manajemen Keuangan. Buku 2. UPP AMP
YKPN. Yogyakarta. Hardanti. 2002. Diktat Lembaga Keuangan Lainnya. Yogyakarta : USD
Yogyakarta. Harsono, Margaretha. 2004. Analisis Pemecahan Saham dan Dampaknya
terhadap Pendapatan Saham. BALANCE, Maret. Jogiyanto, H.M. 2003. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Cetakan Pertama.
Edisi Ketiga. Yogyakarta : BPFE Yogyakarta. Jogiyanto, H.M. 2004. Metodologi Penelitian Bisnis. Cetakan Pertama.
Yogyakarta : BPFE Yogyakarta. Khomsiyah dan Sulistyo. 2001. Faktor Tingkat Kemahalan Harga Saham,
Kinerja Keuangan Perusahaan dan Keputusan Pemecahan Saham : Aplikasi Analisis Diskriminan. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia. Vol.16, No.14.
Kurniawati, Indah. 2003. Analisis Kandungan Informasi Stock Split dan
Likuiditas Saham : Studi Empiris Pada Non Synchronous Trading. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, September, Vol.6.
Marwata. 2001. Kinerja Keuangan, Harga Saham dan Pemecahan Saham. Jurnal
Riset Akuntansi Indonesia. Vol.4, No.2.
81
Mery. 2003. Kandungan Informasi Pemecahan Saham. Skripsi. Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma.
Putra, Kusnatalia Tjie. 2006. Reaksi Pasar Modal Indonesia Terhadap
Pemecahan Saham. Skripsi. Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma.
Riyanto, Bambang. 1995. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta : BPFE-UGM Yogyakarta.
Ratriningtyas, Lena Nora. 2005. Dampak Pemecahan Saham Terhadap Laba dan
Likuiditas Saham. Skripsi. Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma. Suad Husnan. 1998. Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas.
Cetakan Pertama.Edisi Ketiga. Yogyakarta : UPP AMP YKPN. Sumento. 2004. Kandungan Informasi Pengumuman Pemecahan Saham. Skripsi.
Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma. Sunariah. 2000. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Edisi Kedua. Yogyakarta :
UPP AMP YKPN Yogyakarta.
Lampiran 1. Harga Saham
NO KODE H-10 H-9 H-8 H-7 H-6 H-5 H-4 H-3 H-2 H-1 H
1 BLTA 2025 2050 2050 2050 2050 2050 2050 2050 2050 2075 525
2 VOKS 210 225 225 235 250 250 250 285 300 360 195
3 JAKA 1925 1925 1925 1925 1900 1900 1900 1900 1900 1900 190
4 ASDM 390 390 390 390 390 370 350 350 400 420 210
5 FMII 1100 1100 1075 1050 1050 1025 1025 1000 1025 1050 210
6 HEXA 1150 1100 1100 1150 1325 1400 1350 1300 1150 1200 575
7 MRAT 2375 2375 2200 2200 2300 2350 2250 2250 2250 2200 550
8 SMRA 600 600 650 650 600 600 525 550 475 525 105
9 PANS 240 240 240 240 240 235 235 245 245 250 120
10 BBIA 950 1100 1225 1250 1275 1300 1400 1325 1300 1300 1300
11 PBRX 2000 2000 2000 2000 2000 2000 2000 2000 2000 1775 365
12 PNIN 275 265 270 270 270 280 300 300 300 295 155
13 CFIN 220 210 210 210 205 200 205 205 215 215 105
14 SMSM 1725 1725 1725 1725 1725 1725 1725 1700 1700 1700 350
15 PNLF 415 420 420 420 425 425 415 420 420 415 110
16 UNVR 27000 27000 27100 27000 27050 27500 27400 27650 27800 29750 3025
17 AHAP 4075 4150 4150 4725 4600 5050 4650 4300 4200 4375 400
18 POOL 1250 1250 1250 1250 1250 1250 1250 1250 1250 1250 625
19 EPMT 1400 1225 1350 1475 1650 1650 1850 1900 1825 1850 380
20 DNKS 1525 1525 1500 1500 1500 1500 1450 1475 1450 1475 750
21 EKAD 975 975 1075 1050 1200 1200 1200 1275 1300 1275 250
22 APIC 1675 1675 1625 1625 1700 1725 1725 1725 1725 1725 175
23 ISAT 18950 18850 18800 18550 18300 18000 17400 17000 16650 16750 3500
24 JIHD 625 650 650 625 575 575 575 525 525 500 250
25 BBCA 3675 3725 3625 3675 3725 3700 3675 3675 3575 3450 1750
26 INCO 29300 31400 33150 32400 31650 32000 32000 33250 33450 34550 8600
27 RIGS 8600 8600 9900 9500 9300 9900 9900 9900 9900 9900 1000
28 SHDA 21000 21000 21000 21000 21000 21000 21000 21000 21000 21000 2100
29 RALS 4425 4450 4400 4275 4375 4375 4350 4350 4325 4275 850
30 UNSP 1650 1600 1600 1650 1650 1700 1675 1600 1625 1850 395
31 DAVO 1075 1075 1075 1075 1050 1025 1025 1025 1025 1100 220
Lanjutan Lampiran 1
NO KODE H+1 H+2 H+3 H+4 H+5 H+6 H+7 H+8 H+9 H+10
1 BLTA 525 500 550 525 550 550 525 550 550 550
2 VOKS 195 175 170 165 150 150 125 160 150 150
3 JAKA 195 200 205 205 190 190 205 260 210 225
4 ASDM 215 205 225 235 225 210 185 190 190 200
5 FMII 200 210 215 210 210 205 200 190 195 195
6 HEXA 625 650 650 625 625 625 625 600 600 600
7 MRAT 525 525 525 525 500 500 450 465 465 450
8 SMRA 105 105 100 105 100 100 105 100 100 100
9 PANS 120 115 115 110 110 115 115 115 115 120
10 BBIA 1400 700 700 700 700 700 700 650 635 625
11 PBRX 365 365 365 365 350 350 325 325 325 300
12 PNIN 165 165 165 165 175 165 165 160 165 160
13 CFIN 105 110 105 115 110 130 145 145 145 140
14 SMSM 325 335 335 335 325 325 325 325 315 315
15 PNLF 110 105 105 115 115 115 100 110 105 165
16 UNVR 3375 3425 3450 3400 3325 3200 3200 3300 3250 3325
17 AHAP 390 415 415 330 350 380 335 325 320 325
18 POOL 625 625 625 625 625 625 625 625 625 625
19 EPMT 390 385 400 400 400 395 390 385 380 375
20 DNKS 750 750 750 750 750 725 725 725 750 750
21 EKAD 250 225 245 245 245 220 205 210 205 205
22 APIC 170 175 170 160 170 140 140 135 105 100
23 ISAT 3500 3800 3825 3750 3725 3675 3675 3775 3850 3825
24 JIHD 255 250 240 205 215 220 230 230 215 225
25 BBCA 1775 1800 1800 1800 1775 1825 1800 1775 1775 1775
26 INCO 8750 8750 8700 8600 8400 8050 8250 8300 8200 8250
27 RIGS 1000 1000 1000 900 900 900 900 900 900 900
28 SHDA 2125 2125 2125 2075 2100 2000 2000 2150 2100 2100
29 RALS 875 875 850 850 850 850 850 850 825 800
30 UNSP 400 430 425 415 405 405 405 405 395 400
31 DAVO 220 200 200 200 200 200 200 195 195 195
Lampiran 2. Indeks Harga Saham Gabungan
NO KODE H-10 H-9 H-8 H-7 H-6 H-5 H-4 H-3 H-2 H-1 H
1 BLTA 428,472 433,975 445,856 452,459 441,567 446,84 444,424 451,636 454,282 451,172 450,49
2 VOKS 452,162 455,187 459,271 476,961 472,39 475,115 474,026 469,366 474 467,991 469,676
3 JAKA 534,062 534,72 539,7 544,083 539,808 544,886 547,741 543,905 537,144 538,628 538,887
4 ASDM 538,628 538,887 529,745 531,578 526,934 525,335 511,631 503,669 506,955 512,794 513,584
5 FMII 544,513 539,816 534,52 530,002 525,863 518,811 516,959 503,5 506,866 505,009 492,266
6 HEXA 479,613 480,902 481,767 479,377 488,22 484,85 475,274 477,081 460,028 453,155 441,875
7 MRAT 488,22 484,85 475,274 477,081 460,028 453,155 441,875 455,086 462,819 463,669 461,283
8 SMRA 441,875 455,086 462,819 463,669 461,283 456,315 449,873 440,932 447,061 446,465 450,236
9 PANS 429,988 420,442 427,119 427,8 430,271 429,336 430,121 428,183 421,003 420,217 427,183
10 BBIA 382 382 383 390 390,425 389,27 397,738 397,083 391,742 393,859 391,222
11 PBRX 394,495 395,981 402,183 392,624 396,872 400,734 401,484 403,471 403,261 402,569 529,675
12 PNIN 467,939 459,215 466,142 466,287 465,129 472,105 478,41 480,266 492,818 407,512 494,776
13 CFIN 509,042 503,233 509,829 511,452 506,313 500,191 500,279 497,814 506,781 398,247 505,664
14 SMSM 506,313 500,191 500,279 497,814 506,781 398,247 505,664 506,071 507,765 504,099 511,378
15 PNLF 524,688 534,961 533,83 524,261 523,553 525,5 520,913 516,779 512,621 505,044 510,083
16 UNVR 517,053 518,777 525,583 528,943 529,036 528,759 530,862 530,24 529,675 534,337 538,939
17 AHAP 529,675 534,337 538,939 558,249 575,192 582,323 587,057 585,292 572,853 565,638 578,375
18 POOL 614,636 610,335 607,789 605,787 601,938 605,805 617,084 629,94 633,728 643,863 641,15
19 EPMT 601,938 605,805 617,084 629,94 633,728 643,863 641,15 638,045 647,771 644,459 645,961
20 DNKS 773,125 776,301 785,879 786,874 772,494 767,107 759,644 752,932 730,319 730,275 736,468
21 EKAD 785,879 786,874 772,494 767,107 759,644 752,932 730,319 730,275 736,468 758,924 767,255
22 APIC 767,107 759,644 752,932 730,319 730,275 736,468 758,924 767,255 766,771 769,793 766,083
23 ISAT 776,826 774,768 778,01 772,868 771,078 760,327 741,198 738,152 724,151 716,177 730,585
24 JIHD 811,745 818,159 817,933 801,967 783,413 779,603 758,082 746,117 743,637 707,218 718,261
25 BBCA 724,932 732,58 717,135 718,005 728,313 733,99 732,516 731,202 719,042 697,937 700,785
26 INCO 692,715 689,615 691,093 699,756 709,351 720,232 720,539 722,293 754,704 775,096 780,271
27 RIGS 775,096 780,271 786,49 784,787 786,687 789,135 782,65 797,775 809,016 815,486 813,064
28 SHDA 707,887 700,137 692,715 689,615 691,093 699,756 709,351 720,232 720,539 722,293 754,704
29 RALS 849,826 855,719 860,144 849,193 863,171 859,664 857,593 854,387 853,393 840,791 834,169
30 UNSP 853,393 840,791 834,169 850,774 846,635 841,353 849,184 862,119 860,487 863,589 881,396
31 DAVO 997,698 981,407 983,198 986,41 979,22 963,797 945,23 935,784 922,073 939,151 957,166
Lanjutan Lampiran 2
NO KODE H+1 H+2 H+3 H+4 H+5 H+6 H+7 H+8 H+9 H+10
1 BLTA 446,21 433,17 436,98 438,847 436,789 439,402 449,381 462,349 460,695 458,458
2 VOKS 471,643 477,286 480,647 484,732 479,428 481,862 481,286 481,775 486,668 489,089
3 JAKA 529,745 531,578 526,934 525,335 511,631 503,669 506,955 512,794 513,584 520,691
4 ASDM 520,691 522,549 530,79 523,87 518,935 520,465 513,726 514,028 511,366 516,821
5 FMII 483,78 478,534 488,724 492,78 484,615 480,309 477,375 470,819 479,613 480,902
6 HEXA 455,086 462,819 463,669 461,283 456,315 449,873 440,932 447,061 446,465 450,236
7 MRAT 456,315 449,873 440,932 447,061 446,465 450,236 448,518 450,971 447,68 448,733
8 SMRA 448,518 450,971 447,68 448,733 450,985 451,449 456,751 457,224 454,345 458,271
9 PANS 419,121 408,696 408,799 410,772 408,304 408,647 411,941 412,973 419,307 407,518
10 BBIA 395,296 402,394 406,392 420,326 425,12 425,606 420,604 426,722 427,952 428,645
11 PBRX 399,665 396,228 407,177 405,598 397,109 401,649 404,423 405,164 405,701 406,77
12 PNIN 505,724 502,425 504,532 511,166 510,693 519,325 519,543 515,713 501,806 510,479
13 CFIN 506,071 507,765 504,099 511,378 518,53 519,811 518,246 524,688 534,961 533,83
14 SMSM 518,53 519,811 518,246 524,688 534,961 533,83 524,261 523,553 525,5 520,913
15 PNLF 512,794 511,472 508,222 394,519 508,703 503,942 488,529 494,436 508,27 582,323
16 UNVR 558,249 575,192 582,323 587,057 585,292 572,853 565,638 578,375 574,799 581,245
17 AHAP 574,799 581,245 585,913 582,687 585,671 588,511 605,623 603,708 599,84 597,14
18 POOL 638,045 647,771 644,459 645,961 653,324 656,74 658,522 656,909 655,698 664,877
19 EPMT 653,324 656,74 658,522 656,909 655,698 664,877 672,292 674,395 679,307 693,033
20 DNKS 758,924 767,255 766,771 769,793 766,083 773,14 775,225 776,999 785,907 789,432
21 EKAD 766,771 769,793 766,083 773,14 775,225 776,999 785,907 789,432 794,467 780,753
22 APIC 773,14 775,225 776,999 785,907 789,432 794,467 780,753 777,053 776,016 761,081
23 ISAT 733,57 742,914 736,442 738,793 727,103 714,129 716,921 730,061 735,677 737,653
24 JIHD 744,291 739,137 722,709 668,477 676,152 706,797 724,932 732,58 717,135 718,005
25 BBCA 703,579 709,753 706,841 704,125 696,338 707,411 707,887 700,137 692,715 689,615
26 INCO 786,49 784,787 786,687 789,135 782,65 797,775 805,016 815,486 813,064 814,626
27 RIGS 814,626 823,858 818,23 816,762 819,821 815,582 812,127 812,892 820,134 835,905
28 SHDA 775,096 780,271 786,49 784,787 786,687 789,135 782,65 797,775 809,016 815,486
29 RALS 850,774 846,635 841,353 849,184 862,119 860,487 863,589 881,396 890,365 888,336
30 UNSP 890,365 888,336 893,693 888,738 901,38 918,713 925,185 934,03 939,991 959,019
31 DAVO 973,354 966,813 976,319 985,182 986,506 997,518 1003,919 1004,43 1003,924 1007,988
Lampiran 3. Return Saham Individual
NO KODE H-10 H-9 H-8 H-7 H-6 H-5 H-4 H-3 H-2 H-1 H
1 BLTA 0,051948 0,012346 0 0 0 0 0 0 0 0,012195 -0,74699
2 VOKS 0 0,071429 0 0,044444 0,06383 0 0 0,14 0,052632 0,2 -0,45833
3 JAKA 0 0 0 0 -0,01299 0 0 0 0 0 -0,9
4 ASDM 0 0 0 0 0 -0,05128 -0,05405 0 0,142857 0,05 -0,5
5 FMII -0,043478 0 -0,02273 -0,02326 0 -0,02381 0 -0,02439 0,025 0,02439 -0,8
6 HEXA -0,041667 -0,04348 0 0,045455 0,152174 0,056604 -0,03571 -0,03704 -0,11538 0,043478 -0,52083
7 MRAT 0,158537 0 -0,07368 0 0,045455 0,021739 -0,04255 0 0 -0,02222 -0,75
8 SMRA -0,04 0 0,083333 0 -0,07692 0 -0,125 0,047619 -0,13636 0,105263 -0,8
9 PANS -0,04 0 0 0 0 -0,02083 0 0,042553 0 0,020408 -0,52
10 BBIA 0 0,157895 0,113636 0,020408 0,02 0,019608 0,076923 -0,05357 -0,01887 0 0
11 PBRX 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -0,1125 -0,79437
12 PNIN 0 -0,03636 0,018868 0 0 0,037037 0,071429 0 0 -0,01667 -0,47458
13 CFIN -0,022222 -0,04545 0 0 -0,02381 -0,02439 0,025 0 0,04878 0 -0,51163
14 SMSM 0 0 0 0 0 0 0 -0,01449 0 0 -0,79412
15 PNLF -0,011905 0,012048 0 0 0,011905 0 -0,02353 0,012048 0 -0,0119 -0,73494
16 UNVR -0,00369 0 0,003704 -0,00369 0,001852 0,016636 -0,00364 0,009124 0,005425 0,070144 -0,89832
17 AHAP 0,044872 0,018405 0 0,138554 -0,02646 0,097826 -0,07921 -0,07527 -0,02326 0,041667 -0,90857
18 POOL 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -0,5
19 EPMT -0,081967 -0,125 0,102041 0,092593 0,118644 0 0,121212 0,027027 -0,03947 0,013699 -0,79459
20 DNKS -0,031746 0 -0,01639 0 0 0 -0,03333 0,017241 -0,01695 0,017241 -0,49153
21 EKAD 0 0 0,102564 -0,02326 0,142857 0 0 0,0625 0,019608 -0,01923 -0,80392
22 APIC 0,015152 0 -0,02985 0 0,046154 0,014706 0 0 0 0 -0,89855
23 ISAT 0,005305 -0,00528 -0,00265 -0,0133 -0,01348 -0,01639 -0,03333 -0,02299 -0,02059 0,006006 -0,79104
24 JIHD 0 0,04 0 -0,03846 -0,08 0 0 -0,08696 0 -0,04762 -0,5
25 BBCA 0,05 0,013605 -0,02685 0,013793 0,013605 -0,00671 -0,00676 0 -0,02721 -0,03497 -0,49275
26 INCO -0,001704 0,071672 0,055732 -0,02262 -0,02315 0,011058 0 0,039063 0,006015 0,032885 -0,75109
27 RIGS 0,081761 0 0,151163 -0,0404 -0,02105 0,064516 0 0 0 0 -0,89899
28 SHDA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -0,9
29 RALS -0,016667 0,00565 -0,01124 -0,02841 0,023392 0 -0,00571 0 -0,00575 -0,01156 -0,80117
30 UNSP 0 -0,0303 0 0,03125 0 0,030303 -0,01471 -0,04478 0,015625 0,138462 -0,78649
31 DAVO -0,022727 0 0 0 -0,02326 -0,02381 0 0 0 0,073171 -0,8
Lanjutan Lampiran 3
NO KODE H+1 H+2 H+3 H+4 H+5 H+6 H+7 H+8 H+9 H+10
1 BLTA 0 -0,04762 0,1 -0,04545 0,047619 0 -0,04545 0,047619 0 0
2 VOKS 0 -0,10256 -0,02857 -0,02941 -0,09091 0 -0,16667 0,28 -0,0625 0
3 JAKA 0,026316 0,025641 0,025 0 -0,07317 0 0,078947 0,268293 -0,19231 0,02381
4 ASDM 0,02381 -0,04651 0,097561 0,044444 -0,04255 -0,06667 -0,11905 0,027027 0 0,052632
5 FMII -0,04762 0,05 0,02381 -0,02326 0 -0,02381 -0,02439 -0,05 0,026316 0
6 HEXA 0,086957 0,04 0 -0,03846 0 0 0 -0,04 0 0
7 MRAT -0,04545 0 0 0 -0,04762 0 -0,1 0,033333 0 -0,03226
8 SMRA 0 0 -0,04762 0,05 -0,04762 0 0,05 -0,04762 0 0
9 PANS 0 -0,04167 0 -0,04348 0 0,045455 0 0 0 0,043478
10 BBIA 0,076923 -0,5 0 0 0 0 0 -0,07143 -0,02308 -0,01575
11 PBRX 0 0 0 0 -0,0411 0 -0,07143 0 0 -0,07692
12 PNIN 0,064516 0 0 0 0,060606 -0,05714 0 -0,0303 0,03125 -0,0303
13 CFIN 0 0,047619 -0,04545 0,095238 -0,04348 0,181818 0,115385 0 0 -0,03448
14 SMSM -0,07143 0,030769 0 0 -0,02985 0 0 0 -0,03077 0
15 PNLF 0 -0,04545 0 0,095238 0 0 -0,13043 0,1 -0,04545 0,571429
16 UNVR 0,115702 0,014815 0,007299 -0,01449 -0,02206 -0,03759 0 0,03125 -0,01515 0,023077
17 AHAP -0,025 0,064103 0 -0,20482 0,060606 0,085714 -0,11842 -0,02985 -0,01538 0,015625
18 POOL 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
19 EPMT 0,026316 -0,01282 0,038961 0 0 -0,0125 -0,01266 -0,01282 -0,01299 -0,01316
20 DNKS 0 0 0 0 0 -0,03333 0 0 0,034483 0
21 EKAD 0 -0,1 0,088889 0 0 -0,10204 -0,06818 0,02439 -0,02381 0
22 APIC -0,02857 0,029412 -0,02857 -0,05882 0,0625 -0,17647 0 -0,03571 -0,22222 -0,04762
23 ISAT 0 0,085714 0,006579 -0,01961 -0,00667 -0,01342 0 0,027211 0,019868 -0,00649
24 JIHD 0,02 -0,01961 -0,04 -0,14583 0,04878 0,023256 0,045455 0 -0,06522 0,046512
25 BBCA 0,014286 0,014085 0 0 -0,01389 0,028169 -0,0137 -0,01389 0 0
26 INCO 0,017442 0 -0,00571 -0,01149 -0,02326 -0,04167 0,024845 0,006061 -0,01205 0,006098
27 RIGS 0 0 0 -0,1 0 0 0 0 0 0
28 SHDA 0,011905 0 0 -0,02353 0,012048 -0,04762 0 0,075 -0,02326 0
29 RALS 0,029412 0 -0,02857 0 0 0 0 0 -0,02941 -0,0303
30 UNSP 0,012658 0,075 -0,01163 -0,02353 -0,0241 0 0 0 -0,02469 0,012658
31 DAVO 0 -0,09091 0 0 0 0 0 -0,025 0 0
Lampiran 4. Return Indeks Pasar
NO KODE H-10 H-9 H-8 H-7 H-6 H-5 H-4 H-3 H-2 H-1 H
1 BLTA 0,005446 0,012843 0,027377 0,01481 -0,02407 0,011942 -0,00541 0,016228 0,005859 -0,006846 -0,00151
2 VOKS -0,00239 0,00669 0,008972 0,038518 -0,00958 0,005769 -0,00229 -0,00983 0,009873 -0,012677 0,0036
3 JAKA 0,015657 0,001232 0,009313 0,008121 -0,00786 0,009407 0,00524 -0,007 -0,01243 0,002763 0,000481
4 ASDM 0,002763 0,000481 -0,01696 0,00346 -0,00874 -0,00303 -0,02609 -0,01556 0,006524 0,011518 0,001541
5 FMII -0,0009 -0,00863 -0,00981 -0,00845 -0,00781 -0,01341 -0,00357 -0,02603 0,006685 -0,003664 -0,02523
6 HEXA 0,018678 0,002688 0,001799 -0,00496 0,018447 -0,0069 -0,01975 0,003802 -0,03574 -0,01494 -0,02489
7 MRAT 0,018447 -0,0069 -0,01975 0,003802 -0,03574 -0,01494 -0,02489 0,029898 0,016992 0,001837 -0,00515
8 SMRA -0,02489 0,029898 0,016992 0,001837 -0,00515 -0,01077 -0,01412 -0,01987 0,0139 -0,001333 0,008446
9 PANS -0,02273 -0,0222 0,015881 0,001594 0,005776 -0,00217 0,001828 -0,00451 -0,01677 -0,001867 0,016577
10 BBIA 0,002625 0 0,002618 0,018277 0,00109 -0,00296 0,021754 -0,00165 -0,01345 0,005404 -0,0067
11 PBRX 0,00639 0,003767 0,015662 -0,02377 0,01082 0,009731 0,001872 0,004949 -0,00052 -0,001716 0,315737
12 PNIN -0,01864 0,015084 0,000311 -0,00248 0,014998 0,013355 0,00388 0,026136 -0,1731 0,214138 0,022127
13 CFIN -0,00712 -0,01141 0,013107 0,003183 -0,01005 -0,01209 0,000176 -0,00493 0,018013 -0,214164 0,269725
14 SMSM -0,01005 -0,01209 0,000176 -0,00493 0,018013 -0,21416 0,269725 0,000805 0,003347 -0,00722 0,01444
15 PNLF 0,01243 0,019579 -0,00211 -0,01793 -0,00135 0,003719 -0,00873 -0,00794 -0,00805 -0,014781 0,009977
16 UNVR 0,000786 0,003334 0,013119 0,006393 0,000176 -0,00052 0,003977 -0,00117 -0,00107 0,008802 0,008613
17 AHAP -0,00107 0,008802 0,008613 0,03583 0,03035 0,012398 0,00813 -0,00301 -0,02125 -0,012595 0,022518
18 POOL -0,00845 -0,007 -0,00417 -0,00329 -0,00635 0,006424 0,018618 0,020833 0,006013 0,015993 -0,00421
19 EPMT -0,00635 0,006424 0,018618 0,020833 0,006013 0,015993 -0,00421 -0,00484 0,015243 -0,005113 0,002331
20 DNKS 0,008666 0,004108 0,012338 0,001266 -0,01827 -0,00697 -0,00973 -0,00884 -0,03003 0,000006 0,00848
21 EKAD 0,012338 0,001266 -0,01827 -0,00697 -0,00973 -0,00884 -0,03003 -6E-05 0,00848 0,030491 0,010977
22 APIC -0,00697 -0,00973 -0,00884 -0,03003 -6E-05 0,00848 0,030491 0,010977 -0,00063 0,003941 -0,00482
23 ISAT -0,00374 -0,00265 0,004184 -0,00661 -0,00232 -0,01394 -0,02516 -0,00411 -0,01897 -0,011012 0,020118
24 JIHD -0,00454 0,007901 -0,00028 -0,01952 -0,02314 -0,00486 -0,02761 -0,01578 -0,00332 -0,048974 0,015615
25 BBCA 0,025658 0,01055 -0,02108 0,001213 0,014356 0,007795 -0,00201 -0,00179 -0,01663 -0,029352 0,004081
26 INCO -0,0106 -0,00448 0,002143 0,012535 0,013712 0,015339 0,000426 0,002434 0,044872 0,02702 0,006677
27 RIGS 0,02702 0,006677 0,00797 -0,00217 0,002421 0,003112 -0,00822 0,019325 0,01409 0,007997 -0,00297
28 SHDA 0,000673 -0,01095 -0,0106 -0,00448 0,002143 0,012535 0,013712 0,015339 0,000426 0,002434 0,044872
29 RALS -0,00728 0,006934 0,005171 -0,01273 0,01646 -0,00406 -0,00241 -0,00374 -0,00116 -0,014767 -0,00788
30 UNSP -0,00116 -0,01477 -0,00788 0,019906 -0,00486 -0,00624 0,009308 0,015232 -0,00189 0,003605 0,02062
31 DAVO 0,01166 -0,01633 0,001825 0,003267 -0,00729 -0,01575 -0,01926 -0,00999 -0,01465 0,018521 0,019182
Lanjutan Lampiran 4
NO KODE H+1 H+2 H+3 H+4 H+5 H+6 H+7 H+8 H+9 H+10
1 BLTA -0,0095 -0,02922 0,008796 0,004273 -0,00469 0,005982 0,02271 0,028857 -0,00358 -0,00486
2 VOKS 0,004188 0,011965 0,007042 0,008499 -0,01094 0,005077 -0,0012 0,001016 0,010156 0,004975
3 JAKA -0,01696 0,00346 -0,00874 -0,00303 -0,02609 -0,01556 0,006524 0,011518 0,001541 0,013838
4 ASDM 0,013838 0,003568 0,015771 -0,01304 -0,00942 0,002948 -0,01295 0,000588 -0,00518 0,010668
5 FMII -0,01724 -0,01084 0,021294 0,008299 -0,01657 -0,00889 -0,00611 -0,01373 0,018678 0,002688
6 HEXA 0,029898 0,016992 0,001837 -0,00515 -0,01077 -0,01412 -0,01987 0,0139 -0,00133 0,008446
7 MRAT -0,01077 -0,01412 -0,01987 0,0139 -0,00133 0,008446 -0,00382 0,005469 -0,0073 0,002352
8 SMRA -0,00382 0,005469 -0,0073 0,002352 0,005019 0,001029 0,011744 0,001036 -0,0063 0,008641
9 PANS -0,01887 -0,02487 0,000252 0,004826 -0,00601 0,00084 0,008061 0,002505 0,015338 -0,02812
10 BBIA 0,010414 0,017956 0,009936 0,034287 0,011405 0,001143 -0,01175 0,014546 0,002882 0,001619
11 PBRX -0,24545 -0,0086 0,027633 -0,00388 -0,02093 0,011433 0,006907 0,001832 0,001325 0,002635
12 PNIN -0,00652 0,004194 0,013149 -0,00093 0,016903 0,00042 -0,00737 -0,02697 0,017284 0,004333
13 CFIN 0,000805 0,003347 -0,00722 0,01444 0,013986 0,00247 -0,00301 0,01243 0,019579 -0,00211
14 SMSM 0,013986 0,00247 -0,00301 0,01243 0,019579 -0,00211 -0,01793 -0,00135 0,003719 -0,00873
15 PNLF 0,005315 -0,00258 -0,00635 -0,22373 0,289426 -0,00936 -0,03058 0,012091 0,027979 0,145696
16 UNVR 0,03583 0,03035 0,012398 0,00813 -0,00301 -0,02125 -0,01259 0,022518 -0,00618 0,011214
17 AHAP -0,00618 0,011214 0,008031 -0,00551 0,005121 0,004849 0,029077 -0,00316 -0,00641 -0,0045
18 POOL -0,00484 0,015243 -0,00511 0,002331 0,011399 0,005229 0,002713 -0,00245 -0,00184 0,013999
19 EPMT 0,011399 0,005229 0,002713 -0,00245 -0,00184 0,013999 0,011152 0,003128 0,007284 0,020206
20 DNKS 0,030491 0,010977 -6E-05 0,003941 -0,00482 0,009212 0,002697 0,002288 0,011465 0,004485
21 EKAD -0,00063 0,003941 -0,00482 0,009212 0,002697 0,002288 0,011465 0,004485 0,006378 -0,01726
22 APIC 0,009212 0,002697 0,002288 0,011465 0,004485 0,006378 -0,01726 -0,00474 -0,00133 -0,01925
23 ISAT 0,004086 0,012738 -0,00871 0,003192 -0,01582 -0,01784 0,00391 0,018328 0,007693 0,002686
24 JIHD 0,03624 -0,00692 -0,02223 -0,07504 0,011481 0,045323 0,025658 0,01055 -0,02108 0,001213
25 BBCA 0,003987 0,008775 -0,0041 -0,00384 -0,01106 0,015902 0,000673 -0,01095 -0,0106 -0,00448
26 INCO 0,00797 -0,00217 0,002421 0,003112 -0,00822 0,019325 0,01409 0,007997 -0,00297 0,001921
27 RIGS 0,001921 0,011333 -0,00683 -0,00179 0,003745 -0,00517 -0,00424 0,000942 0,008909 0,01923
28 SHDA 0,02702 0,006677 0,00797 -0,00217 0,002421 0,003112 -0,00822 0,019325 0,01409 0,007997
29 RALS 0,019906 -0,00486 -0,00624 0,009308 0,015232 -0,00189 0,003605 0,02062 0,010176 -0,00228
30 UNSP 0,010176 -0,00228 0,00597 -0,00548 0,014225 0,019229 0,007045 0,00956 0,006382 0,020243
31 DAVO 0,016912 -0,00672 0,009832 0,009078 0,001344 0,011163 0,006417 0,000509 -0,0005 0,004048
Lampiran 5. Abnormal Return dan Rata-rata Abnormal Return
NO KODE H-10 H-9 H-8 H-7 H-6 H-5 H-4 H-3 H-2 H-1 H
1 BLTA 0,046502 -0,0005 -0,02738 -0,01481 0,024073 -0,01194 0,005407 -0,01623 -0,00586 0,019041 -0,74548
2 VOKS 0,002392 0,064738 -0,00897 0,005927 0,073413 -0,00577 0,002292 0,149831 0,042759 0,212677 -0,46193
3 JAKA -0,01566 -0,00123 -0,00931 -0,00812 -0,00513 -0,00941 -0,00524 0,007003 0,01243 -0,00276 -0,90048
4 ASDM -0,00276 -0,00048 0,016965 -0,00346 0,008736 -0,04825 -0,02797 0,015562 0,136333 0,038482 -0,50154
5 FMII -0,04258 0,008626 -0,01292 -0,0148 0,007809 -0,0104 0,00357 0,001645 0,018315 0,028054 -0,77477
6 HEXA -0,06034 -0,04617 -0,0018 0,050415 0,133727 0,063506 -0,01596 -0,04084 -0,07964 0,058419 -0,49594
7 MRAT 0,14009 0,006903 -0,05393 -0,0038 0,081199 0,03668 -0,01766 -0,0299 -0,01699 -0,02406 -0,74485
8 SMRA -0,01511 -0,0299 0,066341 -0,00184 -0,07178 0,01077 -0,11088 0,067494 -0,15026 0,106596 -0,80845
9 PANS -0,01727 0,022201 -0,01588 -0,00159 -0,00578 -0,01866 -0,00183 0,047059 0,016769 0,022275 -0,53658
10 BBIA -0,00262 0,157895 0,111019 0,002131 0,01891 0,022566 0,05517 -0,05192 -0,00542 -0,0054 0,006695
11 PBRX -0,00639 -0,00377 -0,01566 0,023768 -0,01082 -0,00973 -0,00187 -0,00495 0,00052 -0,11078 -1,1101
12 PNIN 0,018643 -0,05145 0,018557 0,002483 -0,015 0,023682 0,067549 -0,02614 0,173098 -0,23081 -0,4967
13 CFIN -0,0151 -0,03404 -0,01311 -0,00318 -0,01376 -0,0123 0,024824 0,004927 0,030768 0,214164 -0,78135
14 SMSM 0,010048 0,012091 -0,00018 0,004927 -0,01801 0,214164 -0,26972 -0,0153 -0,00335 0,00722 -0,80856
15 PNLF -0,02434 -0,00753 0,002114 0,017925 0,013255 -0,00372 -0,0148 0,019984 0,008046 0,002876 -0,74492
16 UNVR -0,00448 -0,00333 -0,00942 -0,01008 0,001676 0,017159 -0,00761 0,010296 0,006491 0,061342 -0,90693
17 AHAP 0,045937 0,009603 -0,00861 0,102725 -0,05681 0,085428 -0,08734 -0,07226 -0,002 0,054262 -0,93109
18 POOL 0,008447 0,006998 0,004171 0,003294 0,006354 -0,00642 -0,01862 -0,02083 -0,00601 -0,01599 -0,49579
19 EPMT -0,07561 -0,13142 0,083423 0,071759 0,112631 -0,01599 0,125426 0,03187 -0,05472 0,018812 -0,79693
20 DNKS -0,04041 -0,00411 -0,02873 -0,00127 0,018275 0,006974 -0,0236 0,026077 0,013084 0,017302 -0,50001
21 EKAD -0,01234 -0,00127 0,120839 -0,01628 0,152586 0,008836 0,030033 0,06256 0,011127 -0,04972 -0,8149
22 APIC 0,022125 0,009729 -0,02102 0,030033 0,046214 0,006226 -0,03049 -0,01098 0,000631 -0,00394 -0,89373
23 ISAT 0,00905 -0,00263 -0,00684 -0,00669 -0,01116 -0,00245 -0,00817 -0,01888 -0,00162 0,017018 -0,81116
24 JIHD 0,004536 0,032099 0,000276 -0,01894 -0,05686 0,004863 0,027605 -0,07117 0,003324 0,001355 -0,51561
25 BBCA 0,024342 0,003055 -0,00576 0,01258 -0,00075 -0,01451 -0,00475 0,001794 -0,01058 -0,00561 -0,49683
26 INCO 0,008897 0,076147 0,053589 -0,03516 -0,03686 -0,00428 -0,00043 0,036628 -0,03886 0,005865 -0,75776
27 RIGS 0,054741 -0,00668 0,143192 -0,03824 -0,02347 0,061404 0,008218 -0,01933 -0,01409 -0,008 -0,89602
28 SHDA -0,00067 0,010948 0,010601 0,004475 -0,00214 -0,01254 -0,01371 -0,01534 -0,00043 -0,00243 -0,94487
29 RALS -0,00938 -0,00128 -0,01641 -0,01568 0,006931 0,004063 -0,00331 0,003738 -0,00458 0,003206 -0,79329
30 UNSP 0,001163 -0,01554 0,007876 0,011344 0,004865 0,036542 -0,02401 -0,06001 0,017518 0,134857 -0,80711
31 DAVO -0,03439 0,016329 -0,00182 -0,00327 -0,01597 -0,00806 0,019264 0,009993 0,014652 0,054649 -0,81918
SUM 0,017455 0,096041 0,381219 0,146572 0,366355 0,408441 -0,31863 0,022392 0,111452 0,618955 -22,0862
AVERAGE 0,000563 0,003098 0,012297 0,004728 0,011818 0,013176 -0,01028 0,000722 0,003595 0,019966 -0,71246
Lanjutan Lampiran 5
NO KODE H+1 H+2 H+3 H+4 H+5 H+6 H+7 H+8 H+9 H+10
1 BLTA 0,009501 -0,0184 0,091204 -0,04973 0,052309 -0,00598 -0,06816 0,018762 0,003577 0,004856
2 VOKS -0,00419 -0,11453 -0,03561 -0,03791 -0,07997 -0,00508 -0,16547 0,278984 -0,07266 -0,00497
3 JAKA 0,04328 0,022181 0,033736 0,003035 -0,04708 0,015562 0,072423 0,256775 -0,19385 0,009971
4 ASDM 0,009971 -0,05008 0,08179 0,057482 -0,03313 -0,06962 -0,1061 0,026439 0,005179 0,041964
5 FMII -0,03038 0,060844 0,002515 -0,03155 0,016569 -0,01492 -0,01828 -0,03627 0,007638 -0,00269
6 HEXA 0,057059 0,023008 -0,00184 -0,03332 0,01077 0,014117 0,019874 -0,0539 0,001333 -0,00845
7 MRAT -0,03468 0,014117 0,019874 -0,0139 -0,04629 -0,00845 -0,09618 0,027864 0,007298 -0,03461
8 SMRA 0,003816 -0,00547 -0,04032 0,047648 -0,05264 -0,00103 0,038256 -0,04865 0,006297 -0,00864
9 PANS 0,018872 -0,01679 -0,00025 -0,0483 0,006008 0,044614 -0,00806 -0,00251 -0,01534 0,071594
10 BBIA 0,06651 -0,51796 -0,00994 -0,03429 -0,01141 -0,00114 0,011753 -0,08597 -0,02596 -0,01737
11 PBRX 0,245452 0,0086 -0,02763 0,003878 -0,02017 -0,01143 -0,07834 -0,00183 -0,00133 -0,07956
12 PNIN 0,071039 -0,00419 -0,01315 0,000925 0,043704 -0,05756 0,007372 -0,00334 0,013966 -0,03464
13 CFIN -0,0008 0,044272 -0,03823 0,080798 -0,05746 0,179348 0,118395 -0,01243 -0,01958 -0,03237
14 SMSM -0,08541 0,028299 0,003011 -0,01243 -0,04943 0,002114 0,017925 0,00135 -0,03449 0,008729
15 PNLF -0,00531 -0,04288 0,006354 0,318965 -0,28943 0,009359 -0,09985 0,087909 -0,07343 0,425732
16 UNVR 0,079873 -0,01554 -0,0051 -0,02262 -0,01905 -0,01634 0,012595 0,008732 -0,00897 0,011863
17 AHAP -0,01882 0,052888 -0,00803 -0,19931 0,055485 0,080865 -0,1475 -0,02669 -0,00898 0,020126
18 POOL 0,004843 -0,01524 0,005113 -0,00233 -0,0114 -0,00523 -0,00271 0,002449 0,001843 -0,014
19 EPMT 0,014917 -0,01805 0,036248 0,002449 0,001843 -0,0265 -0,02381 -0,01595 -0,02027 -0,03336
20 DNKS -0,03049 -0,01098 0,000631 -0,00394 0,004819 -0,04255 -0,0027 -0,00229 0,023018 -0,00449
21 EKAD 0,000631 -0,10394 0,093708 -0,00921 -0,0027 -0,10433 -0,07965 0,019905 -0,03019 0,017262
22 APIC -0,03778 0,026715 -0,03086 -0,07029 0,058015 -0,18285 0,017262 -0,03098 -0,22089 -0,02837
23 ISAT -0,00409 0,072977 0,015291 -0,0228 0,009156 0,004421 -0,00391 0,008883 0,012175 -0,00918
24 JIHD -0,01624 -0,01268 -0,01777 -0,07079 0,037299 -0,02207 0,019797 -0,01055 -0,04413 0,045298
25 BBCA 0,010299 0,005309 0,004103 0,003842 -0,00283 0,012267 -0,01437 -0,00294 0,010601 0,004475
26 INCO 0,009472 0,002165 -0,00814 -0,01461 -0,01504 -0,06099 0,010754 -0,00194 -0,00908 0,004176
27 RIGS -0,00192 -0,01133 0,006831 -0,09821 -0,00375 0,005171 0,004236 -0,00094 -0,00891 -0,01923
28 SHDA -0,01512 -0,00668 -0,00797 -0,02136 0,009627 -0,05073 0,008218 0,055675 -0,03735 -0,008
29 RALS 0,009506 0,004865 -0,02233 -0,00931 -0,01523 0,001893 -0,0036 -0,02062 -0,03959 -0,02802
30 UNSP 0,002482 0,077279 -0,0176 -0,01805 -0,03832 -0,01923 -0,00704 -0,00956 -0,03107 -0,00758
31 DAVO -0,01691 -0,08419 -0,00983 -0,00908 -0,00134 -0,01116 -0,00642 -0,02551 0,000504 -0,00405
SUM 0,35537 -0,6054 0,105803 -0,31432 -0,49105 -0,34745 -0,5733 0,400867 -0,80262 0,286472
AVERAGE 0,011464 -0,01953 0,003413 -0,01014 -0,01584 -0,01121 -0,01849 0,012931 -0,02589 0,009241
Lampiran 7. Jumlah Saham yang Beredar
NO KODE H-10 H-9 H-8 H-7 H-6 H-5 H-4 H-3 H-2 H-1 H
1 BLTA 1890561960 1890561960 1890561960 1890561960 1890561960 1890561960 1890561960 1890561960 1890561960 1890561960 1890561960
2 VOKS 101446612 101446612 101446612 101446612 101446612 101446612 101446612 101446612 101446612 101446612 101446612
3 JAKA 2557690000 2557690000 2557690000 2557690000 2557690000 2557690000 2557690000 2557690000 2557690000 2557690000 2557690000
4 ASDM 187904900 187904900 187904900 187904900 187904900 187904900 187904900 187904900 187904900 187904900 187904900
5 FMII 1599731000 1599731000 1599731000 1599731000 1599731000 1599731000 1599731000 1599731000 1599731000 1599731000 1599731000
6 HEXA 136146500 136146500 136146500 136136500 136136500 136136500 136136500 136136500 136136500 136136500 136136500
7 MRAT 396123600 396123600 396123600 396123600 392171600 392171600 392171600 392171600 392171600 392171600 392171600
8 SMRA 1741596340 1741596340 1741596340 1741596340 1741596340 1741596340 1741596340 1741596340 1741596340 1741596340 1741596340
9 PANS 318332500 318332500 318332500 318332500 318332500 318332500 318332500 318332500 318332500 318332500 318332500 10 BBIA 1470269860 1470269860 1470269860 1470269860 1470269860 1470269860 1470269860 1470269860 1470269860 1470269860 1470269860
11 PBRX 76800000 76800000 76800000 76800000 76800000 76800000 76800000 76800000 76800000 76800000 384000000
12 PNIN 869993489 869663989 869156989 869156989 869071989 869321989 869371989 869421989 869721989 868571989 2055329400
13 CFIN 408798540 408798540 408798540 408798540 408798540 408798540 407502040 407502040 463606040 927212080 927212080
14 SMSM 245955957 245955957 245955957 245955957 245955957 259733760 259733760 259733760 259733760 259733760 1298668800
15 PNLF 2994156035 2994156035 2994156035 2994156035 2994156035 2994156035 2994156035 2994156035 2994156035 2994156035 11976624140
16 UNVR 763000000 763000000 763000000 763000000 763000000 763000000 763000000 763000000 759922278 759667278 7625895778
17 AHAP 10496400 10496400 10496400 10496400 10496400 10496400 10496400 10496400 10496400 10496400 138496400
18 POOL 21320000 21320000 21320000 21320000 21320000 21320000 21320000 21320000 21320000 21320000 46320000
19 EPMT 225769800 226286300 226323800 226948800 227900800 228590800 228945800 229905300 230271800 230701300 2052501300
20 DNKS 893025000 893025000 893025000 893025000 893025000 893025000 893025000 893025000 893025000 893025000 1786050000
21 EKAD 44721600 44721600 44721600 44721600 44721600 44721600 44721600 44721600 44721600 44721600 223608000
22 APIC 280047500 280047500 280047500 280047500 280047500 280047500 280047500 280047500 280047500 280047500 2800475000
23 ISAT 1035500000 1035500000 1035500000 1035500000 1035500000 1035500000 1035500000 1035500000 1035500000 1035500000 5177500000
24 JIHD 965019600 965019600 965019600 965019600 965019600 965019600 965019600 965019600 965019600 965019600 1930039200
25 BBCA 6080362280 6080362280 6080362280 6080382280 6080386780 6080496780 6080506780 6080507280 6080507280 6080574780 12161149560
26 INCO 248408468 248408468 248408468 248408468 248408468 248408468 248408468 248408468 248408468 248408468 993633872
27 RIGS 60913000 60913000 60913000 60913000 60913000 60913000 60913000 60913000 60913000 60913000 609130000
28 SHDA 196570000 196570000 196570000 196570000 196570000 196570000 196570000 196570000 196570000 196570000 1965700000
29 RALS 1400000000 1400000000 1400000000 1400000000 1400000000 1400000000 1400000000 1400000000 1400000000 1400000000 7000000000
30 UNSP 248640000 248640000 248640000 248640000 248640000 248640000 248640000 248640000 248640000 248640000 1243200000
31 DAVO 1240371132 1240371132 1240371132 1240371132 1240371132 1240371132 1240371132 1240371132 1240371132 1240371132 6201855660
Lanjutan Lampiran 7
NO KODE H+1 H+2 H+3 H+4 H+5 H+6 H+7 H+8 H+9 H+10
1 BLTA 1890561960 1890561960 1890561960 1890561960 1890561960 1890561960 1890561960 1890561960 1890561960 1890561960
2 VOKS 101446612 101446612 101446612 101446612 101446612 101446612 101446612 101446612 101446612 101446612
3 JAKA 2557690000 2557690000 2557690000 2557690000 2557690000 2557690000 2556865000 2556865000 2556865000 2557386000
4 ASDM 187904900 187904900 187904900 187904900 187904900 187904900 187904900 187904900 187904900 187904900
5 FMII 1599731000 1599731000 1599731000 1599731000 1599731000 1599731000 1599731000 1599731000 1599731000 1599731000
6 HEXA 136136500 136136500 136136500 136136500 136136500 136136500 136136500 136136500 136136500 136136500
7 MRAT 392171600 392171600 392171600 392171600 392171600 392171600 392171600 392171600 392171600 392171600
8 SMRA 1741596340 1741596340 1741596340 1741596340 1741596340 1741596340 1741596340 1741596340 1741596340 1741596340
9 PANS 318332500 318332500 318332500 318332500 318332500 318332500 318332500 318332500 318332500 318332500
10 BBIA 1470269860 2944368390 2944368390 2944368390 2944982400 2944982400 2944982400 2944982400 2944982400 2944982400
11 PBRX 384000000 384000000 384000000 384000000 384000000 384000000 384000000 384000000 384000000 384000000
12 PNIN 2055329400 2056185400 2056185400 2055903400 2055903400 2055785400 2055535400 2055985400 2056185400 2056414900
13 CFIN 927212080 927212080 927212080 927212080 927212080 927212080 927212080 927212080 927212080 927212080
14 SMSM 1298668800 1298668800 1298668800 1298668800 1298668800 1298668800 1298668800 1298668800 1298668800 1298668800
15 PNLF 11976624140 11976624140 11976624140 11976624140 11976624140 11976624140 11976624140 11976624140 11976624140 11896471175
16 UNVR 7627453278 7626195778 7626545778 7625888778 7626272278 7626662278 7627879278 7628806278 7629282278 7629387778
17 AHAP 138496400 138496400 138396400 138396400 138346400 140000000 138146400 138146400 138096400 137996400
18 POOL 46320000 46320000 46320000 46320000 46320000 46320000 46320000 46320000 46320000 46320000
19 EPMT 2052507300 2044813800 2045138300 2041729800 2039585800 2039916800 2039986800 2040130800 2040488800 2041158800
20 DNKS 1786050000 1786050000 1786050000 1786050000 1786050000 1786050000 1786050000 1786050000 1786050000 1786050000
21 EKAD 223608000 223608000 223608000 223608000 223608000 223608000 223608000 223608000 223608000 223608000
22 APIC 2800475000 2800475000 2800475000 2800475000 2800475000 2800475000 2800475000 2800475000 2800475000 2800475000
23 ISAT 5177500000 5177500000 5177500000 5177500000 5177500000 5177500000 5177500000 5177500000 5177500000 5177500000
24 JIHD 1930039200 1930039200 1930039200 1930039200 1930039200 1930039200 1930039200 1930039200 1930039200 1930039200
25 BBCA 12161151560 12161151560 12161151560 12161151560 12161151560 12161553060 12161673060 12161699060 12161938060 12162413060
26 INCO 993633872 993633872 993633872 993633872 993633872 993633872 993633872 993633872 993633872 993633872
27 RIGS 609130000 609130000 609130000 609130000 609130000 609130000 609130000 609130000 609130000 609130000
28 SHDA 1965700000 1965700000 1965700000 1965700000 1965700000 1965700000 1965700000 1965700000 1965700000 1965700000
29 RALS 7000000000 7000000000 7000000000 7000000000 7000000000 7000000000 7000000000 7000000000 7000000000 7000000000
30 UNSP 1243200000 1243200000 1243200000 1243200000 1243200000 1243200000 1243200000 1243200000 1243200000 2331000000
31 DAVO 6201855660 6201855660 6201855660 6201855660 6201855660 6201855660 6201855660 6201855660 6201855660 6201855660
Lampiran 8. Jumlah Saham yang Diperdagangkan
NO KODE H-10 H-9 H-8 H-7 H-6 H-5 H-4 H-3 H-2 H-1 H
1 BLTA 177530508 177530508 177530508 177530508 177530508 177530508 177530508 177530508 177530508 177530508 177530508
2 VOKS 24553388 24553388 24553388 24553388 24553388 24553388 24553388 24553388 24553388 24553388 24553388
3 JAKA 42310000 42310000 42310000 42310000 42310000 42310000 42310000 42310000 42310000 42310000 42310000
4 ASDM 4095100 4095100 4095100 4095100 4095100 4095100 4095100 4095100 4095100 4095100 4095100
5 FMII 269 269 269 269 269 269 269 269 269 269 269
6 HEXA 31853500 31853500 31853500 31853500 31853500 31853500 31853500 31853500 31853500 31853500 31853500
7 MRAT 31780400 31780400 31780400 31780400 31780400 31780400 31780400 31780400 31780400 31780400 31780400
8 SMRA 131932453 131932453 131932453 131932453 131932453 131932453 131932453 131932453 131932453 131932453 131932453
9 PANS 1667500 1667500 1667500 1667500 1667500 1667500 1667500 1667500 1667500 1667500 1667500
10 BBIA 3828651 3828651 3828651 3828651 3828651 3828651 3828651 3828651 3828651 3828651 3828651
11 PBRX 22183300 22183300 22183300 22183300 54616700 54616700 54616700 54616700 54616700 54616700 54616700
12 PNIN 316763922 317093422 317600422 317600422 317685422 317435422 317385422 317335422 317035422 318185422 318185422
13 CFIN 54807500 54807500 54807500 54807500 54807500 54807500 54807500 56104000 56104000 52604000 53104000
14 SMSM 13777803 13777803 13777803 13777803 13777803 13777803 13777803 13777803 13777803 13777803 13767803
15 PNLF 87965965 87966465 88050965 88093965 88096965 88103465 88104465 88063465 88064965 88104465 88430465
16 UNVR 3313722 3224722 3119222 3076222 3096222 3078722 3045222 3029722 3077722 3332722 4104222
17 AHAP 1503600 1503600 1503600 1503600 1503600 1503600 1503600 1503600 1503600 1503600 1503600
18 POOL 3680000 3680000 3680000 3680000 3680000 3680000 3680000 3680000 3680000 3680000 3680000
19 EPMT 223440000 223440000 223440000 223440000 223440000 227409200 227054200 226094700 225728200 225298700 227498700
20 DNKS 158368010 158449010 158776510 159134010 159813510 158368010 158449010 158368010 158449010 158776510 159134010
21 EKAD 7382624 7422124 7458124 7517624 7518624 7382624 7422124 7458124 7517624 7518624 7518624
22 APIC 642 642 642 642 642 642 642 642 642 642 4142500
23 ISAT 828386325 828273825 828120825 827571825 827064325 826274325 825232325 824781825 823713825 823557825 822324325
24 JIHD 125825073 127380073 125115073 125915073 125939573 125939573 126234573 124534573 122897073 123047073 245397646
25 BBCA 218734500 220871000 222650000 225046000 225340000 225321500 222725000 217555500 203150000 198678500 207958500
26 INCO 50797230 50823230 50773730 50693230 50669230 50639230 50605730 50621230 50831230 50399230 50780230
27 RIGS 10479500 10479500 10463500 10464500 10464500 10464500 10464000 10464000 10464000 10459500 10459500
28 SHDA 97477074 97477074 97477074 96477074 0 0 0 0 0 0 0
29 RALS 482 0 156 668 523 461 489 45 0 0 0
30 UNSP 212 50 25 32 19 135 0 0 50 252 842
31 DAVO 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Lanjutan Lampiran 8
NO KODE H+1 H+2 H+3 H+4 H+5 H+6 H+7 H+8 H+9 H+10
1 BLTA 177530508 177530508 177530508 177530508 177530508 177530508 177530508 177530508 177530508 177530508
2 VOKS 24553388 24553388 24553388 24553388 24553388 24553388 24553388 24553388 24553388 24553388
3 JAKA 42310000 42310000 42310000 42310000 42310000 42310000 43135000 43135000 43135000 42614000
4 ASDM 4095100 4095100 4095100 4095100 4095100 4095100 4095100 4095100 4095100 4095100
5 FMII 269 269 269 269 269 269 269 269 269 269
6 HEXA 31853500 31853500 31853500 31853500 31853500 31853500 31853500 31853500 31853500 31853500
7 MRAT 31780400 31780400 31905400 31905400 31905400 31905400 31876400 31876400 31876400 31876400
8 SMRA 131932453 131932453 131932453 131932453 131932453 131932453 131932453 131932453 131932453 131932453
9 PANS 1667500 1667500 1667500 1667500 1667500 1667500 1667500 1667500 1667500 1667500
10 BBIA 3828651 3828651 3828651 3828651 3214635 3214635 3214635 3214635 3214635 3214635
11 PBRX 54616700 54616700 54616700 54616700 54616700 54616700 54616700 54616700 54616700 54616700
12 PNIN 318185422 317329422 317329422 317611422 317611422 317729422 317979422 317529422 317329422 317099922
13 CFIN 53804000 54029000 53804000 56304000 65578000 73452500 72452500 76171500 78689500 110421000
14 SMSM 13767803 13767803 13767803 13767803 13767803 13767803 13767803 13767803 13767803 13767803
15 PNLF 88430465 88430465 87830465 87389465 86889465 86489465 85701965 85651965 85651965 80319465
16 UNVR 2546722 3804222 3454222 4111222 3727722 3337722 2120722 1193722 717722 612222
17 AHAP 1503600 1503600 1603600 1603600 1653600 1803600 1853600 1853600 1903600 2003600
18 POOL 3680000 3680000 3680000 3680000 3680000 3680000 3680000 3680000 3680000 3680000
19 EPMT 227492700 235186200 234861700 238270200 240414200 240083200 240013200 239869200 239511200 238841200
20 DNKS 159813510 160595010 162595010 165042010 165134010 165144510 165144510 166468510 166468510 166468510
21 EKAD 7518624 7519124 7519124 7519124 7519624 7519624 7519624 7519624 7519624 7519624
22 APIC 7642500 12642500 23142500 33142500 43142500 48142500 48142500 60642500 60642500 60642500
23 ISAT 831678325 834584825 831763325 831615825 831007825 831006325 831556825 836416325 836912825 833726825
24 JIHD 245464646 247064646 247064646 250689646 250689646 254093146 254100646 254100646 254100646 254000646
25 BBCA 212358000 211864000 209597000 210558500 208898500 206078500 204397000 205268500 212654500 211728500
26 INCO 51179230 51947230 52088230 52078230 51723230 51895730 51914730 51957230 51971230 51921230
27 RIGS 10459500 10459500 10459500 0 0 56 0 0 0 0
28 SHDA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
29 RALS 500 106 5 542 2239500 646 0 0 499 3827500
30 UNSP 575 172 0 1240000 0 750 300 0 25 0
31 DAVO 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Lampiran 9. TVA dan Rata-rata TVA
NO KODE H-10 H-9 H-8 H-7 H-6 H-5 H-4 H-3 H-2 H-1 H
1 BLTA 0,093904 0,093904 0,093904 0,093904 0,093904 0,093904 0,093904 0,093904 0,093904 0,093904 0,093904
2 VOKS 0,242033 0,242033 0,242033 0,242033 0,242033 0,242033 0,242033 0,242033 0,242033 0,242033 0,242033
3 JAKA 0,016542 0,016542 0,016542 0,016542 0,016542 0,016542 0,016542 0,016542 0,016542 0,016542 0,016542
4 ASDM 0,021793 0,021793 0,021793 0,021793 0,021793 0,021793 0,021793 0,021793 0,021793 0,021793 0,021793
5 FMII 1,68E-07 1,68E-07 1,68E-07 1,68E-07 1,68E-07 1,68E-07 1,68E-07 1,68E-07 1,68E-07 1,68E-07 1,68E-07
6 HEXA 0,233965 0,233965 0,233965 0,233965 0,233965 0,233965 0,233965 0,233965 0,233965 0,233965 0,233965
7 MRAT 0,080209 0,080209 0,080209 0,080209 0,080209 0,080209 0,080209 0,080209 0,080209 0,080209 0,080209
8 SMRA 0,075754 0,075754 0,075754 0,075754 0,075754 0,075754 0,075754 0,075754 0,075754 0,075754 0,075754
9 PANS 0,005238 0,005238 0,005238 0,005238 0,005238 0,005238 0,005238 0,005238 0,005238 0,005238 0,005238
10 BBIA 0,002604 0,002604 0,002604 0,002604 0,002604 0,002604 0,002604 0,002604 0,002604 0,002604 0,002604
11 PBRX 0,288845 0,288845 0,288845 0,288845 0,711155 0,711155 0,711155 0,711155 0,711155 0,711155 0,142231
12 PNIN 0,364099 0,364616 0,365412 0,365412 0,365546 0,365153 0,365074 0,364996 0,364525 0,366332 0,15481
13 CFIN 0,13407 0,13407 0,13407 0,13407 0,13407 0,13407 0,13407 0,137678 0,137678 0,113467 0,057273
14 SMSM 0,056017 0,056017 0,056017 0,056017 0,056017 0,053046 0,053046 0,053046 0,053046 0,053046 0,010601
15 PNLF 0,029379 0,029379 0,029408 0,029422 0,029423 0,029425 0,029425 0,029412 0,029412 0,029425 0,007384
16 UNVR 0,004343 0,004226 0,004088 0,004032 0,004058 0,004035 0,003991 0,003971 0,00405 0,004387 0,000538
17 AHAP 0,143249 0,143249 0,143249 0,143249 0,143249 0,143249 0,143249 0,143249 0,143249 0,143249 0,010857
18 POOL 0,172608 0,172608 0,172608 0,172608 0,172608 0,172608 0,172608 0,172608 0,172608 0,172608 0,079447
19 EPMT 0,989681 0,987422 0,987258 0,984539 0,980427 0,994831 0,991738 0,983425 0,980269 0,976582 0,11084
20 DNKS 0,177339 0,17743 0,177796 0,178197 0,178957 0,177339 0,17743 0,177339 0,17743 0,177796 0,089098
21 EKAD 0,16508 0,165963 0,166768 0,168098 0,168121 0,16508 0,165963 0,166768 0,168098 0,168121 0,033624
22 APIC 2,29E-06 2,29E-06 2,29E-06 2,29E-06 2,29E-06 2,29E-06 2,29E-06 2,29E-06 2,29E-06 2,29E-06 0,001479
23 ISAT 0,799987 0,799878 0,79973 0,7992 0,79871 0,797947 0,796941 0,796506 0,795474 0,795324 0,158827
24 JIHD 0,130386 0,131997 0,12965 0,130479 0,130505 0,130505 0,13081 0,129049 0,127352 0,127507 0,127146
25 BBCA 0,035974 0,036325 0,036618 0,037012 0,03706 0,037056 0,036629 0,035779 0,03341 0,032674 0,0171
26 INCO 0,204491 0,204595 0,204396 0,204072 0,203975 0,203855 0,20372 0,203782 0,204628 0,202889 0,051106
27 RIGS 0,17204 0,17204 0,171778 0,171794 0,171794 0,171794 0,171786 0,171786 0,171786 0,171712 0,017171
28 SHDA 0,49589 0,49589 0,49589 0,490803 0 0 0 0 0 0 0
29 RALS 3,44E-07 0 1,11E-07 4,77E-07 3,74E-07 3,29E-07 3,49E-07 3,21E-08 0 0 0
30 UNSP 8,53E-07 2,01E-07 1,01E-07 1,29E-07 7,64E-08 5,43E-07 0 0 2,01E-07 1,01E-06 6,77E-07
31 DAVO 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
SUM 5,135523 5,136596 5,135626 5,129894 5,05772 5,063192 5,05968 5,052592 5,046214 5,018319 1,841575
AVERAGE 0,165662 0,165697 0,165665 0,16548 0,163152 0,163329 0,163215 0,162987 0,162781 0,161881 0,059406
Lanjutan Lampiran 9
NO KODE H+1 H+2 H+3 H+4 H+5 H+6 H+7 H+8 H+9 H+10
1 BLTA 0,093904 0,093904 0,093904 0,093904 0,093904 0,093904 0,093904 0,093904 0,093904 0,093904
2 VOKS 0,242033 0,242033 0,242033 0,242033 0,242033 0,242033 0,242033 0,242033 0,242033 0,242033
3 JAKA 0,016542 0,016542 0,016542 0,016542 0,016542 0,016542 0,01687 0,01687 0,01687 0,016663
4 ASDM 0,021793 0,021793 0,021793 0,021793 0,021793 0,021793 0,021793 0,021793 0,021793 0,021793
5 FMII 1,68E-07 1,68E-07 1,68E-07 1,68E-07 1,68E-07 1,68E-07 1,68E-07 1,68E-07 1,68E-07 1,68E-07
6 HEXA 0,233965 0,233965 0,233965 0,233965 0,233965 0,233965 0,233965 0,233965 0,233965 0,233965
7 MRAT 0,080209 0,080209 0,08055 0,08055 0,08055 0,08055 0,080471 0,080471 0,080471 0,080471
8 SMRA 0,075754 0,075754 0,075754 0,075754 0,075754 0,075754 0,075754 0,075754 0,075754 0,075754
9 PANS 0,005238 0,005238 0,005238 0,005238 0,005238 0,005238 0,005238 0,005238 0,005238 0,005238
10 BBIA 0,002604 0,0013 0,0013 0,0013 0,001092 0,001092 0,001092 0,001092 0,001092 0,001092
11 PBRX 0,142231 0,142231 0,142231 0,142231 0,142231 0,142231 0,142231 0,142231 0,142231 0,142231
12 PNIN 0,15481 0,154329 0,154329 0,154488 0,154488 0,154554 0,154694 0,154441 0,154329 0,1542
13 CFIN 0,058028 0,05827 0,058028 0,060724 0,070726 0,079219 0,07814 0,082151 0,084867 0,119089
14 SMSM 0,010601 0,010601 0,010601 0,010601 0,010601 0,010601 0,010601 0,010601 0,010601 0,010601
15 PNLF 0,007384 0,007384 0,007333 0,007297 0,007255 0,007222 0,007156 0,007152 0,007152 0,006752
16 UNVR 0,000334 0,000499 0,000453 0,000539 0,000489 0,000438 0,000278 0,000156 9,41E-05 8,02E-05
17 AHAP 0,010857 0,010857 0,011587 0,011587 0,011953 0,012883 0,013418 0,013418 0,013785 0,014519
18 POOL 0,079447 0,079447 0,079447 0,079447 0,079447 0,079447 0,079447 0,079447 0,079447 0,079447
19 EPMT 0,110836 0,115016 0,114839 0,1167 0,117874 0,117693 0,117654 0,117575 0,117379 0,117013
20 DNKS 0,089479 0,089916 0,091036 0,092406 0,092458 0,092464 0,092464 0,093205 0,093205 0,093205
21 EKAD 0,033624 0,033626 0,033626 0,033626 0,033629 0,033629 0,033629 0,033629 0,033629 0,033629
22 APIC 0,002729 0,004514 0,008264 0,011835 0,015405 0,017191 0,017191 0,021654 0,021654 0,021654
23 ISAT 0,160633 0,161195 0,16065 0,160621 0,160504 0,160503 0,16061 0,161548 0,161644 0,161029
24 JIHD 0,127181 0,12801 0,12801 0,129888 0,129888 0,131652 0,131656 0,131656 0,131656 0,131604
25 BBCA 0,017462 0,017421 0,017235 0,017314 0,017178 0,016945 0,016807 0,016878 0,017485 0,017408
26 INCO 0,051507 0,05228 0,052422 0,052412 0,052055 0,052228 0,052247 0,05229 0,052304 0,052254
27 RIGS 0,017171 0,017171 0,017171 0 0 9,19E-08 0 0 0 0
28 SHDA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
29 RALS 7,14E-08 1,51E-08 7,14E-10 7,74E-08 0,00032 9,23E-08 0 0 7,13E-08 0,000547
30 UNSP 4,63E-07 1,38E-07 0 0,000997 0 6,03E-07 2,41E-07 0 2,01E-08 0
31 DAVO 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
SUM 1,846357 1,853507 1,858343 1,853793 1,86737 1,87977 1,879342 1,889153 1,892582 1,926175
AVERAGE 0,05956 0,059791 0,059947 0,0598 0,060238 0,060638 0,060624 0,06094 0,061051 0,062135
Lampiran 10
Hasil Pengujian Statistik TVA
Paired Samples Test
,1035281 ,20453556 ,03673567 ,0285038 ,1785523 2,818 30 ,008h-10 - h+10Pair 1Mean Std. Deviation
Std. ErrorMean Lower Upper
95% ConfidenceInterval of the
Difference
Paired Differences
t df Sig. (2-tailed)
Paired Samples Test
,1046468 ,20372597 ,03659026 ,0299195 ,1793741 2,860 30 ,008h-9 - h+9Pair 1Mean Std. Deviation
Std. ErrorMean Lower Upper
95% ConfidenceInterval of the
Difference
Paired Differences
t df Sig. (2-tailed)
Lampiran 10 (Lanjutan)
Paired Samples Test
,1047255 ,20369403 ,03658453 ,0300099 ,1794411 2,863 30 ,008h-8 - h+8Pair 1Mean Std. Deviation
Std. ErrorMean Lower Upper
95% ConfidenceInterval of the
Difference
Paired Differences
t df Sig. (2-tailed)
Paired Samples Test
,1048561 ,20291039 ,03644378 ,0304280 ,1792843 2,877 30 ,007h-7 - h+7Pair 1Mean Std. Deviation
Std. ErrorMean Lower Upper
95% ConfidenceInterval of the
Difference
Paired Differences
t df Sig. (2-tailed)
Lampiran 10 (Lanjutan)
Paired Samples Test
,1025148 ,20849469 ,03744675 ,0260384 ,1789913 2,738 30 ,010h-6 - h+6Pair 1Mean Std. Deviation
Std. ErrorMean Lower Upper
95% ConfidenceInterval of the
Difference
Paired Differences
t df Sig. (2-tailed)
Paired Samples Test
,1030910 ,21007142 ,03772994 ,0260361 ,1801458 2,732 30 ,010h-5 - h+5Pair 1Mean Std. Deviation
Std. ErrorMean Lower Upper
95% ConfidenceInterval of the
Difference
Paired Differences
t df Sig. (2-tailed)
Lampiran 10 (Lanjutan)
Paired Samples Test
,1034155 ,20963734 ,03765198 ,0265199 ,1803111 2,747 30 ,010h-4 - h+4Pair 1Mean Std. Deviation
Std. ErrorMean Lower Upper
95% ConfidenceInterval of the
Difference
Paired Differences
t df Sig. (2-tailed)
Paired Samples Test
,1030410 ,20854602 ,03745597 ,0265457 ,1795363 2,751 30 ,010h-3 - h+3Pair 1Mean Std. Deviation
Std. ErrorMean Lower Upper
95% ConfidenceInterval of the
Difference
Paired Differences
t df Sig. (2-tailed)
Lampiran 10 (Lanjutan)
Paired Samples Test
,1029906 ,20800252 ,03735835 ,0266947 ,1792866 2,757 30 ,010h-2 - h+2Pair 1Mean Std. Deviation
Std. ErrorMean Lower Upper
95% ConfidenceInterval of the
Difference
Paired Differences
t df Sig. (2-tailed)
Paired Samples Test
,1023216 ,20822256 ,03739788 ,0259450 ,1786983 2,736 30 ,010h-1 - h+1Pair 1Mean Std. Deviation
Std. ErrorMean Lower Upper
95% ConfidenceInterval of the
Difference
Paired Differences
t df Sig. (2-tailed)