PENGARUH PENGGUNAAN MIND MAP TERHADAP …1].pdfmengevaluasi siswa kelas V SD K Wirobrajan Yogyakarta...

164
PENGARUH PENGGUNAAN MIND MAP TERHADAP KEMAMPUAN MENGANALISIS DAN MENGEVALUASI PADA PELAJARAN IPA KELAS V DI SD KANISIUS WIROBRAJAN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Oleh: MARDIANI TITIK RAHAYU ANDAYANI 081134127 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of PENGARUH PENGGUNAAN MIND MAP TERHADAP …1].pdfmengevaluasi siswa kelas V SD K Wirobrajan Yogyakarta...

  • PENGARUH PENGGUNAAN MIND MAP TERHADAP

    KEMAMPUAN MENGANALISIS DAN MENGEVALUASI PADA

    PELAJARAN IPA KELAS V DI SD KANISIUS WIROBRAJAN

    SKRIPSI

    Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

    Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

    Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

    Oleh:

    MARDIANI TITIK RAHAYU ANDAYANI

    081134127

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

    JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS SANATA DHARMA

    YOGYAKARTA

    2012

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • i

    PENGARUH PENGGUNAAN MIND MAP TERHADAP

    KEMAMPUAN MENGANALISIS DAN MENGEVALUASI

    PADA PELAJARAN IPA KELAS V DI SD KANISIUS

    WIROBRAJAN

    SKRIPSI

    Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

    Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

    Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

    Oleh:

    MARDIANI TITIK RAHAYU ANDAYANI

    081134127

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

    JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS SANATA DHARMA

    YOGYAKARTA

    2012

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • ii

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • iii

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • iv

    HALAMAN PERSEMBAHAN

    Karya ini ku persembahkan untuk:

    1. Tuhan Yesus Kristus penopang dan pemberiku harapan.

    2. Almarhum ayah, yang selalu memberikan semangat

    melalui mimpi-mimpiku.

    3. Ibuku tercinta yang telah mengajariku arti kehidupan,

    dan senantiasa menyebutkan namaku disetiap doanya.

    4. Kakak-kakakku tersayang.

    5. Seseorang yang selalu membantu, mendukung dan

    memberiku semangat.

    6. Para sahabat yang memberi dukungan dan penghiburan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • v

    MOTTO

    “Kita semua adalah guru, atau seharusnya menjadi

    guru. Siapapun yang mengisahkan pengalaman pada

    orang lain adalah guru. Tidak menularkan pengalaman

    Anda berarti mengkhianatinya”.

    ~Elie Wiesel~

    Chicken Soup for The Soul

    “Sebab Tuhan menyelidiki segala hati, dan mengerti

    segala niat dan cita-cita”.

    (1 Tawarik 28: 9b)

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • vi

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • vii

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • viii

    ABSTRAK

    Nama: Mardiani Titik Rahayu Andayani

    NIM: 081134127

    Tahun: 2012

    PENGARUH PENGGUNAAN MIND MAP TERHADAP KEMAMPUAN

    MENGANALISIS DAN MENGEVALUASI PADA PELAJARAN IPA

    KELAS V DI SD K WIROBRAJAN

    Kata kunci : metode mind map, kemampuan kognitif menganalisis, kemampuan

    kognitif mengevaluasi, mata pelajaran IPA, peristiwa alam.

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode mind map

    terhadap 1) kemampuan kognitif menganalisis siswa, dan 2) kemampuan kognitif

    mengevaluasi siswa kelas V SD K Wirobrajan Yogyakarta pada semester genap

    Tahun Pelajaran 2011/2012 pada matapelajaran IPA materi peristiwa alam yang

    pernah terjadi di Indonesia, baik peristiwa yang di darat, laut, maupun udara. Desain penelitian ini adalah quasi-experimental design tipe non-equivalent

    control group design. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD K Wirobrajan

    yang terdiri dari kelas VA sebanyak 32 siswa sebagai kelompok eksperimen, dan

    kelas VB sebanyak 35 siswa sebagai kelompok kontrol. Instrumen penelitian ini

    menggunakan 6 soal essai untuk mengukur kategori kognitif siswa. Instrumen

    tersebut telah memenuhi syarat validitas dan reliabilitas berdasarkan analisis

    statistik. Teknik pengumpulan datanya menggunakan pretest dan posttest pada

    kedua kelompok. Selanjutnya data ditabulasikan dalam excel, lalu dilakukan uji

    normalitas data, dilanjutkan uji perbedaan skor rata-rata pretest dan posttest,

    kemudian menguji perbedaan selisih rata-rata pada kelompok kontrol dan

    eksperimen.

    Hasil penelitian menunjukan bahwa 1). penerapan metode mind map

    berpengaruh terhadap kemampuan kognitif menganalisis siswa yang ditunjukkan

    dengan harga sig. (2-tailed) sebesar 0,000 (atau < 0,05, dan 2). penerapan metode

    mind map berpengaruh terhadap kemampuan kognitif mengevaluasi siswa yang

    ditunjukkan dengan harga sig. (2-tailed) sebesar 0,000 (atau < 0,05).

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • ix

    ABSTRACT

    Name: Mardiani Titik Rahayu Andayani

    NIM : 081134127

    Year : 2012

    THE INFLUENCE OF USING MIND MAP TO THE ABILITY OF

    ANALYZING AND EVALUATING SKILL ON SCIENCE SUBJECTS FOR

    FIFTH GRADE OF KANISIUS WIROBRAJAN ELEMENTARY SCHOOL

    Keywords : Mind map method, analyzing cognitive ablity, evaluating cognitive

    ability, science subjects, nature insident.

    The purpose of this research is to know the implementatiton of mind map

    method to 1). the cognitive ability of analyzing, and 2). the cognitive ability of

    evaluating of the fifth grade students at Kanisius Wirobrajan Elementary School

    in second semester 2011/2012 in science lesson with the matter about nature

    insident which have happened in Indonesia, whether in land, sea, or air.

    The design of the research is quasi-experimental design with non-

    equivalent control group design type. The subject of this research are fifth grade

    students at Kanisius Wirobrajan Elementary School, which are 32 students in

    class A as experiment group, and 35 students in class B as control group. The

    instruments of this reserach are 6 essay questions to measure student’s cognitive

    category. Those instruments already completed the condition of validity and

    realibility based on the analyze of statistic. The technique of data gathering used

    pretest and posttest for thse groups of students. The data then was tabulated in

    excel, and the data normality was done. After that, the difference between pretest

    an posttest average score was tested. Then the last one, the difference of average

    dispute between control group and experiment group was tested.

    The result showed that 1). there is an influence of mind map method

    implementation to the student’s cognitive ability of analyzing. It was showed by

    the price of Sig.(2-tailed), 0,000 (or < 0, 05), and 2). there is an influence of mind

    map method implementation to the student’s cognitive ability of evaluating. It was

    showed by the price of Sig.(2-tailed), 0,000 (or < 0, 05).

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • x

    PRAKATA

    Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

    penyelenggara kehidupan yang telah menganugerahkan rahmat berlimpah

    sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi yang berjudul “Pengaruh

    Penggunaan Mind map terhadap Kemampuan Menganalisis dan Mengevaluasi

    pada Pelajaran IPA Kelas V di SD Kanisius Wirobrajan”. Penyusunan Skripsi ini

    dimaksudkan sebagai salah satu syarat kelulusan program S-1 PGSD Universitas

    Sanata Dharma.

    Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa penulisan skripsi ini tidak akan

    terwujud tanpa adanya bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Karena itu

    penulis dengan rendah hati mengucapkan terimakasih kepada:

    1. Rohandi, Ph.D selaku dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

    Universitas Sanata Dharma.

    2. G. Ari Nugrahanta, SJ, S.S., BST, M.A., selaku Kepala Program Studi

    PGSD USD sekaligus sebagai dosen pembimbing I yang selalu

    meluangkan waktu pikiran dan tenaga, memberi perhatian serta berbagai

    kemudahan selama penyusunan skripsi ini.

    3. Elga Andriana, S.Psi.,M.Ed, selaku Wakil Kepala Program Studi dan

    sebagai Pembimbing II yang memberikan bimbingan dan sumbang saran

    demi terwujudnya skripsi ini.

    4. Hr. Klidiatmoko, Kepala Sekolah SD Kanisius Wirobrajan beserta staf

    yang telah memberikan kesempatan, dukungan, dan berbagai kemudahan

    bagi peneliti untuk melaksanakan penelitian.

    5. Agustina Wahyu Utami, guru mitra yang telah meluangkan waktu,

    pikiran, dan tenaga demi kelancaran kegiatan penelitian.

    6. Seluruh dosen Program Studi PGSD yang telah memberikan bekal ilmu

    kepada penulis.

    7. Yustina Evi Dyah Ayu Cahyani, dan Susilawati, Sisilia Novi Putryana,

    serta teman-teman yang tergabung dalam penelitian kolaboratif ini, yang

    telah bekerjasama demi kelancaran penelitian dan penyelesaian skripsi ini.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xi

    8. Ibu tersayang Sri Widi Hartati yang senantiasa selalu memberikan

    dukungan spiritual, mental, dan finansial.

    9. Kekasih hati, kakak-kakakku tersayang, sepupu-sepupu, dan teman-

    teman, yang selalu memberikan doa, semangat, perhatian, dan dukungan

    demi terselesainya skripsi ini.

    Penulis juga menyadari bahwa skripsi ini masih terdapat kekurangan.

    Mengingat kemampuan penulis yang masih terbatas, dengan kerendahan hati

    penulis menerima kritik dan saran dari semua pihak. Harapan penulis, semoga

    skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi siapa saja yang membacanya.

    Penulis

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xii

    DAFTAR ISI

    Judul Hal

    HALAMAN SAMPUL .................................................................................. i

    HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................ ii

    HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii

    HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... iv

    HALAMAN MOTTO .................................................................................... v

    PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ....................................................... vi

    PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ........................................ vii

    ABSTRAK .................................................................................................. viii

    ABSTRACT .................................................................................................. ix

    PRAKATA .................................................................................................... x

    DAFTAR ISI ............................................................................................... xii

    DAFTAR TABEL ........................................................................................ xv

    DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xvii

    DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xviii

    BAB I PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang ........................................................................................1

    1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................3

    1.3 Tujuan Penelitian ....................................................................................4

    1.4 Manfaat Penelitian ..................................................................................4

    BAB II LANDASAN TEORI

    2.1 Kajian Pustaka ........................................................................................ 6

    2.1.1 Metode Pembelajaran Mind map ..................................................... 6

    2.1.1.1 Teori Perkembangan Kognitif Anak ........................................ 6

    2.1.1.2 Alasan Penggunaan Mind map dalam Pembelajaran ............... 9

    2.1.1.3 Pengertian Mind map ............................................................. 11

    2.1.2 Proses Kognitif Menganalisis dan Mengevaluasi Anak ................. 14

    2.1.2.1 Proses Kognitif Menganalisis ................................................ 14

    2.1.2.2 Proses Kognitif Mengevaluasi ............................................... 15

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xiii

    2.1.3 Mata Pelajaran IPA ....................................................................... 16

    2.1.3.1 Hakikat IPA ........................................................................... 16

    2.1.3.2 Pentingnya IPA di SD ............................................................ 17

    2.1.3.3 Materi Ajar ............................................................................. 18

    2. 2 Penelitian-penelitian yang Relevan ...................................................... 20

    2.2.1 Penelitian-penelitian Mind map ..................................................... 20

    2.2.2 Penelitian-penelitian Proses Kognitif ............................................ 22

    2.2.3 Literatur Map ................................................................................ 24

    2.3 Kerangka Berpikir ................................................................................. 25

    2.4 Hipotesis ................................................................................................ 26

    BAB III METODE PENELITIAN

    3.1 Jenis Penelitian ...................................................................................... 27

    3.2 Populasi dan Sampel ............................................................................. 28

    3.3 Waktu Penelitian ................................................................................... 29

    3.4 Variabel Penelitian ................................................................................ 30

    3.5 Definisi Operasional .............................................................................. 31

    3.6 Instrumen Penelitian .............................................................................. 32

    3.7 Uji Validitas dan Reliabilitas ................................................................ 33

    3.8 Teknik Pengumpulan data ..................................................................... 36

    3.9 Teknik Analisis Data ............................................................................. 37

    BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    4.1 Hasil Penelitian ...................................................................................... 41

    4.1.1 Pengaruh Penggunaan Mind Map terhadap

    Kemampuan Menganalisis ............................................................. 41

    4.1.2 Pengaruh Penggunaan Mind Map terhadap

    Kemampuan Mengevaluasi ............................................................ 48

    4.1.3 Rangkuman Hasil Penelitian .......................................................... 55

    4.2 Pembahasan ............................................................................................ 56

    4.2.1 Pengaruh Penggunaan Mind Map terhadap

    Kemampuan Menganalisis ............................................................. 56

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xiv

    4.2.2 Pengaruh Penggunaan Mind Map terhadap

    Kemampuan Mengevaluasi ............................................................ 57

    4.3 Keterbatasan Penelitian .......................................................................... 58

    BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

    5.1 Kesimpulan ............................................................................................ 60

    5.2 Saran ....................................................................................................... 60

    DAFTAR REFERENSI ............................................................................... 62

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xv

    DAFTAR TABEL

    Judul Hal

    Tabel 1. Jadwal pelaksanaan penelitian .............................................................29

    Tabel 2. Matriks pengembangan instrumen .......................................................33

    Tabel 3. Hasil uji validitas 1 di SD K Sengkan .................................................34

    Tabel 4. Hasil uji validitas 2 di SD K Sorowajan ..............................................35

    Tabel 5. Kriteria koefisien reliabilitas .................................................................35

    Tabel 6. Uji reliabilitas 1 dan 2 ..........................................................................36

    Tabel 7. Pengumpulan data dan instrumen ........................................................36

    Tabel 8.Uji normalitas kemampuan menganalis dengan

    Kolmogorov Smirnov ...........................................................................42

    Tabel 9.Perbandingan skor pretest pada kemampuan menganalisis ...................44

    Tabel 10.Perbandingan skor pretest ke posttest pada kemampuan

    menganalisis .........................................................................................45

    Tabel 11. Penghitungan skor selisih pada kemampuan menganalisis ................45

    Tabel 12. Uji normalitas data selisih skor pada kemampuan

    menganalisis dengan Kolmogorov Smirnov .......................................46

    Tabel 13. Uji perbedaan selisih skor antara kelompok kontrol dan

    kelompok eksperimen pada kemampuan menganalisis ......................47

    Tabel 14. Hasil uji normalitas dengan Kolmogorov Smirnov .............................49

    Tabel 15. Perbandingan skor pretest pada kemampuan mengevaluasi ...............50

    Tabel 16. Perbandingan skor pretest ke posttest pada mengevaluasi ..................51

    Tabel 17. Penghitungan skor selisih pada kemampuan mengevaluasi ...............52

    Tabel 18. Uji normalitas data selisih skor dengan Kolmogorov Smirnov ..........53

    Tabel 19. Uji perbedaan selisih skor antara kelompok kontrol dengan

    kelompok eksperimen pada kemampuan mengevaluasi .....................54

    Tabel 20. Rangkuman uji normalitas dengan Kolmogorov Smirnov ..................55

    Tabel 21. Rangkuman skor pretest ......................................................................55

    Tabel 22. Rangkuman perbandingan skor pretest ke posttest .............................55

    Tabel 23. Rangkuman perhitungan selisih ..........................................................55

    Tabel 24. Rangkuman uji normalitas selisih .......................................................55

    Tabel 25. Rangkuman uji beda selisih ................................................................56

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xvi

    DAFTAR GAMBAR

    Judul Hal

    Gambar 1. Piramida Taksonomi Bloom ......................................................... 7

    Gambar 2. Contoh bentuk mind map .............................................................. 14

    Gambar 3. Bencana gunung meletus, tsunami, banjir ..................................... 18

    Gambar 4. Bencana gempa bumi .................................................................... 19

    Gambar 5. Bencana puting beliung ................................................................. 20

    Gambar 6. Bencana tanah longsor .................................................................. 20

    Gambar 7. Bentuk rangkaian literatur map ..................................................... 24

    Gambar 8. Bentuk kerangka hipotesis ............................................................ 26

    Gambar 9. Rangkaian variabel independen dan dependen ............................. 31

    Gambar 10. Grafik perbandingan skor pretest-posttest kemampuan

    menganalisis ...................................................................................47

    Gambar 11. Grafik perbandingan selisih skor pretest-posttest kemampuan

    menganalisis ...................................................................................47

    Gambar 12. Grafik perbandingan skor pretest-posttest kemampuan

    mengevaluasi .................................................................................54

    Gambar 13. Grafik perbandingan selisih skor pretest-posttest kemampuan

    mengevaluasi .............................................................................. ...54

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xvii

    DAFTAR LAMPIRAN

    Judul Hal

    Lampiran 1. Silabus kelompok kontrol ........................................................... 65

    Lampiran 2. RPP Kelompok kontrol ............................................................... 67

    Lampiran 3. Silabus kelompok eksperimen .................................................... 74

    Lampiran 4. RPP Kelompok eksperimen ........................................................ 83

    Lampiran 5. Instrumen pengumpul data (soal pretest-posttest) ...................... 97

    Lampiran 6. Kunci jawaban ............................................................................ 100

    Lampiran 7. Rubrik Penilaian .......................................................................... 102

    Lampiran 8. Uji Validitas pertama ................................................................... 104

    Lampiran 9. Uji Validitas kedua ..................................................................... 105

    Lampiran 10. Uji Reliabilitas pertama ............................................................. 106

    Lampiran 11. Uji Reliabilitas kedua ................................................................ 107

    Lampiran 12. Tabulasi skor menganalisis kelompok kontrol .......................... 108

    Lampiran 13. Tabulasi skor menganalisis kelompok eksperimen ................... 109

    Lampiran 14. Rangkuman tabulasi skor menganalisis ..................................... 110

    Lampiran 15. Tabulasi skor mengevaluasi kelompok kontrol ......................... 111

    Lampiran 16. Tabulasi skor mengevaluasi kelompok eksperimen .................. 112

    Lampiran 17. Rangkuman tabulasi skor mengevaluasi.................................... 113

    Lampiran 18. Uji normalitas data menganalisis dengan

    Kolmogorov Smirnov ............................................................... 114

    Lampiran 19.Uji perbandingan skor pretest pada kemampuan

    menganalisis ............................................................................. 114

    Lampiran 20.Uji perbandingan skor pretest ke posttest pada

    kemampuan menganalisis ......................................................... 115

    Lampiran 21. Uji normalitas data selisih pada kemampuan

    menganalisis ............................................................................. 116

    Lampiran 22. Uji beda selisih pada kemampuan menganalisis ....................... 116

    Lampiran 23. Uji normalitas data mengevaluasi dengan

    Kolmogorov Smirnov ............................................................... 117

    Lampiran 24.Uji perbandingan skor pretest pada kemampuan

    mengevaluasi ............................................................................ 117

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xviii

    Lampiran 25.Uji perbandingan skor pretest ke posttest pada

    kemampuan mengevaluasi........................................................ 118

    Lampiran 26. Uji normalitas data selisih pada kemampuan

    mengevaluasi ............................................................................ 119

    Lampiran 27. Uji beda selisih pada kemampuan mengevaluasi ...................... 119

    Lampiran 28. Rekapitulasi hasil koreksi soal pretest kelompok kontrol

    kemampuan menganalisis ......................................................... 120

    Lampiran 29.Rekapitulasi hasil koreksi soal posttest kelompok

    kontrol kemampuan menganalisis ............................................ 120

    Lampiran 30. Rekapitulasi hasil koreksi soal pretest kelompok

    eksperimen kemampuan menganalisis ..................................... 121

    Lampiran 31. Rekapitulasi hasil koreksi soal posttest kelompok

    eksperimen kemampuan menganalisis ..................................... 121

    Lampiran 32. Rekapitulasi hasil koreksi soal pretest kelompok kontrol

    kemampuan mengevaluasi........................................................ 122

    Lampiran 33. Rekapitulasi hasil koreksi soal posttest kelompok

    kontrol kemampuan mengevaluasi ........................................... 122

    Lampiran 34. Rekapitulasi hasil koreksi soal pretest kelompok

    eksperimen kemampuan mengevaluasi .................................... 122

    Lampiran 35. Rekapitulasi hasil koreksi soal posttest kelompok

    eksperimen kemampuan mengevaluasi .................................... 123

    Lampiran 36. Mind map hasil karya siswa....................................................... 124

    Lampiran 37. Foto-foto penelitian ................................................................... 133

    Lampiran 38. Surat ijin penelitian dari FKIP ................................................... 144

    Lampiran 39. Surat keterangan telah melakukan penelitian ............................ 145

    Lampiran 40. Daftar riwayat hidup .................................................................. 146

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Dalam bab ini diuraikan empat bagian, yaitu latar belakang masalah, rumusan

    masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian. Keempat bagian tersebut akan

    diuraikan dalam subbab-subbab berikut.

    1.1 Latar Belakang

    Seorang siswa didik mampu berkembang lebih baik dan semakin baik jika

    mendapatkan motivasi, baik itu dari keluarga, lingkungan sekitar, lingkungan

    sekolah, dan yang terpenting dari dirinya sendiri. Dalam hal ini, yang menjadi

    acuan penting adalah bentuk motivasi yang diberikan pihak sekolah terhadap

    siswanya. Yang dimaksudkan dengan pihak sekolah adalah bagaimana seorang

    guru memberikan pengajaran yang memacu perkembangan kognitif siswa didik.

    Oleh karenanya, sangat ditekankan bagi seorang guru untuk memberikan

    kelonggaran bagi siswanya untuk mengembangkan kemampuan kognitifnya.

    Kelonggaran yang dimaksudkan tersebut dapat membuat suatu kegiatan belajar

    menjadi lebih nyaman, dan menuntut pengembangan kognitif siswa didik(mulai

    dari pengembangan kognitif yang paling sederhana hingga kompleks, yaitu dari

    kemampuan mengingat, memahami, mengaplikasi, menganalisis, mengevaluasi,

    dan mencipta). Tahap per tahap pengembangan kognitif tersebut harus

    diperhatikan sejak dini, karena dengan cara seperti ini siswa menjadi terbiasa

    untuk berpikir dengan tingkatan komplektisitas yang semakin tinggi atau rumit.

    Dengan hal-hal tersebut di atas, tentu saja perkembangan kognitif siswa

    didik semakin berkembang, semakin mengerti apa yang mereka hadapi. Setiap

    tahapan kemampuan kognitif tersebut di atas, apabila mampu dicapai dengan

    maksimal, hasil yang diperoleh pun akan menjadi semakin maksimal. Dengan

    kemampuan kognitif yang semakin dan terus dikembangkan, siswa didik menjadi

    lebih mampu menerima hal-hal baru yang lebih kompleks. Misalnya dengan

    kemampuan menganalisis, siswa didik pasti menjadi lebih jeli dan teliti terhadap

    suatu hal, lebih mampu memerinci materi pelajaran, sehingga mudah untuk

    dipahami. Begitu pula dengan kemampuan mengevaluasi, apabila diasah, mampu

    1

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 2

    membuat siswa memilih prioritas yang terbaik dari berbagai pertimbangan yang

    ada yang harus dilihat secermat mungkin.

    Hal tersebut di atas ternyata berbanding terbalik dengan realita yang terjadi.

    Misalnya saat siswa didik dituntut untuk tenang mendengarkan ceramah dari

    gurunya. Siswa didik tidak memiliki kesempatan untuk mengembangkan daya

    imajinasi dan kreativitas mereka. Guru kurang begitu memperhatikan ketercapaian

    level kognitif secara maksimal, karena guru hanya cenderung berhenti saat siswa

    telah mencapai level kognitif mengingat dan menghafal. Bloom (1982:310)

    mengungkapkan bahwa very few learning tasks provided in the schools require

    neurological or other capabilities which exceed that potentially avaiable to most

    humans. Dari apa yang telah diungkapkan Bloom tersebut nampak jelaslah, bahwa

    memang sangat memprihatinkan pembelajaran yang kurang memperhatikan

    perkembangan otak siswa, dalam hal ini adalah kemampuan kognitif siswa.

    Dari apa yang dijelaskan di atas, nampak bahwa ketercapaian kognitif

    seorang siswa didik selain dipengaruhi oleh siswa didik itu sendiri, ternyata yang

    paling krusial adalah dari sisi guru pendidiknya. Seberapa mampu seorang guru

    memberikan peluang kepada siswa untuk bisa mengembangkan kognitif siswanya

    hingga taraf yang paling kompleks, yaitu mencipta. Hal yang dijelaskan seperti

    tersebut di atas apabila dibiarkan akan menimbulkan banyak dampak negatif

    terhadap kognitif siswa didik. Mengenai keseimbangan otak misalnya. Antara

    otak kanan dan kiri harus memiliki keseimbangan dan memiliki porsi yang

    seimbang dan proporsional, sehingga mampu berkembang dengan baik. Tetapi

    jika level kognitif anak hanya sampai pada level mengingat atau maksimal hanya

    mencapai level memahami, tentu keseimbangan otak tidak dapat tercapai dengan

    baik.

    Karena itu, peneliti menawarkan untuk menerapkan yang disebut dengan

    metode mind map. Metode ini merupakan metode yang mampu mengembangkan

    kemampuan otak kanan dan kiri, yang membantu tercapainya kemampuan

    kognitif secara maksimal. Mind map merupakan metode yang mempermudah

    siswa dalam mempelajari sesuatu hal dengan menggunakan gambar berpola yang

    memiliki cabang-cabang bagian yang saling berkaitan antara satu cabang dengan

    cabang lainnya akan tetapi masih dalam satu tema. Dengan menerapkan metode

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 3

    mind map ini, diduga kemampuan kognitif siswa dapat terwujud hingga jenjang

    kemampuan kognitif yang terkompleks. Dengan demikian, mind map, mampu

    memacu baik dari sisi siswa maupun guru untuk menuju pada ketercapaian

    kemampuan kognitif siswa di level tertinggi, karena mind map merupakan satu

    kesatuan kategori utuh yang harus diterapkan secara bersamaan antara otak kanan

    dan kiri siswa didik.

    Bloom dalam Anderson (2010:44-45) mengemukakan bahwa terdapat 6

    kategori pada dimensi proses kognitif yaitu mengingat, memahami,

    mengaplikasikan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Penelitian ini

    dibatasi untuk menganalisis dan mengamati tahapan kemampuan kognitif, yang

    sesuai dengan 6 aspek kemampuan kognitif yang dikemukakan oleh Bloom, yaitu

    yang meliputi kemampuan mengingat, memahami, mengaplikasikan,

    menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Detail yang akan dibahas dari keenam

    aspek tahapan kemampuan kognitif yaitu kemampuan menganalisis dan

    mengevaluasi.

    1.2 Rumusan Masalah

    Berdasarkan penjelasan di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini,

    yaitu:

    a. Apakah penggunaan metode mind mapberpengaruh secara signifikan

    terhadap kemampuan kognitif menganalisis siswa kelas V SD Kanisius

    Wirobrajan Tahun Ajaran 2011/2012 pada mata pelajaran IPA?

    b. Apakah penggunaan metode mind map berpengaruh secara signifikan

    terhadap kemampuan kognitif mengevaluasi siswa kelas V SD Kanisius

    Wirobrajan Tahun Ajaran 2011/2012 pada mata pelajaran IPA?

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 4

    1.3 Tujuan Penelitian

    Sebagaimana telah dikemukakan dalam rumusan masalah, tujuan

    penelitian ini adalah untuk:

    a. Mengetahui pengaruh penggunaan metode mind mapterhadap kemampuan

    kognitif menganalisis siswa kelas V SD Kanisius Wirobrajan Tahun

    Ajaran 2011/2012 pada mata pelajaran IPA.

    b. Mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap kemampuan

    kognitif mengevaluasi siswa kelas V SD Kanisius Wirobrajan Tahun

    Ajaran 2011/2012 pada mata pelajaran IPA.

    1.4 Manfaat Penelitian

    Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:

    a. Guru

    Memberikan gambaran yang jelas mengenai pembelajaran dengan metode

    mind map. Sehingga guru bisa mengusahakan agar kemampuan kognitif

    siswanya dapat tercapai secara maksimal dengan menggunakan metode

    mind map ini.

    b. Siswa

    Memahami metode mind map, dan timbul ketertarikan untuk selalu

    membuat mind map untuk memudahkan hidupnya, baik di sekolah maupun

    di lingkungan sekitarnya.

    c. Sekolah

    Tuntunan langkah memajukan prestasi peserta didiknya dengan kemampuan

    kognitif maksimal melalui metode mind map.

    d. Peneliti

    Melalui karya tulis ini penulis menjadi dapat lebih memahami intisari

    penelitian ini (cara penulisan, maksud penelitian, dan isinya), sehingga

    dapat dipraktekan dengan benar sesuai dengan prosedur.

    e. Mahasiswa

    Memberikan motivasi untuk bisa menjadi pendidik yang berkarakter dan

    menjadi tauladan yang baik, serta mendapatkan pengetahuan baru mengenai

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 5

    bagaimana bentuk pembelajaran yang mampu mengaktifkan koordinasi otak

    kanan dan kiri serta kemampuan kognitif siswa didik hingga level tertinggi.

    f. Universitas Sanata Dharma

    Dapat memberikan tambahan referensi bacaan mengenai pendidikan yang

    inovatif.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 6

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    Bab II landasan teori ini berisi kajian pustaka, penelitian yang relevan, kerangka

    berpikir, dan hipotesis penelitian. Kajian pustaka memuat teori-teori yang relevan,

    dan hasil penelitian-penelitian terdahulu yang memberikan penguatan. Hal ini

    selanjutnya dirumuskan pada kerangka berpikir, dan hipotesis yang berisi dugaan

    sementara atau jawaban sementara dari rumusan masalah penelitian.

    2.1. Kajian Pustaka

    2.1.1. Metode Pembelajaran Mind map

    Banyak hal yang akan mempengaruhi keberhasilan dalam suatu pembelajaran, di

    antaranya adalah metode yang digunakan. Berikut ini akan dijelaskan metode

    mind map. Metode mind map ini sudah disesuaikan dengan tingkat perkembangan

    kognitif anak.

    2.1.1.1. Teori Perkembangan Kognitif Anak

    Perkembangan anak menjadi acuan penting dalam pembelajaran. Karena

    itu, mind map merupakan pilihan yang telah disesuaikan dengan pertimbangan

    kognitif seorang anak, dalam hal ini adalah peserta didik. Sehingga metode yang

    akan digunakan merupakan metode yang tepat yang dapat digunakan untuk

    mempelajari suatu materi yang sesuai dengan perkembangan kognitif siswa.

    Model taksonomi Bloom memetakan proses kognitif yang terjadi dalam

    pembelajaran ke dalam 6 level kategori dari yang paling kurang kompleks

    (remember, mengingat, menghafal) ke yang paling kompleks (create, mencipta)

    (Anderson, 2010: 100-102 ). Level tersebut meliputi level mengingat, memahami,

    mengaplikasikan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta.

    Level-level kognitif dalam taksonomi Bloom selalu menunjukan

    peningkatan kognitif siswa didik, sehingga mampu memacu siswa untuk dapat

    menyelesaikan masalah dengan berpikir kritis. Penggunaan mind map tentu saja

    juga sejalan dengan pernyataan tersebut, karena banyak sekali keuntungan yang

    6

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 7

    dapat dipetik oleh anak atau peserta didik. Mind map dapat dibuat sesuai dengan

    perkembangan otak/kognitif anak, bahkan perubahan model dengan menggunakan

    mind map ini dapat memacu perkembangan kognitif anak mulai dari level paling

    sederhana hingga level kognitif yang paling rumit.

    Berikut ini adalah penjelasan dari apa yang telah disinggung di atas

    mengenai keenam level dalam model Taksonomi Bloom.

    Gambar 1. Piramida Taksonomi Bloom

    Perkembangan kognitif sengaja digambarkan dalam sebuah piramid,

    yang semakin lama semakin meruncing menuju puncak tertinggi. Piramida

    tersebut menampakkan bahwa semakin mengalami peningkatan dan

    pengerucutan, yakni tahap mencipta (create) yang merupakan tataran paling tinggi

    atau kompleks. That cognitive entry characteristics can be altered to a large

    degree at many stages in the learning careers of individuals if appropriate

    learning conditions are provided (Bloom, 1982:43). Dengan menggunakan

    piramida tersebut, diharapkan rancangan pembelajaran menjadi semakin terarah

    yang selalu mengacu pada pengembangan intelektual dan kognitif siswa yang

    semakin kompleks. Seperti yang diungkapkan oleh Anderson (2010:158) bahwa

    taksonomi pendidikan dirancang dengan sebaik-baiknya sebagai kerangka pikir

    untuk merencanakan pembelajaran.

    Mirip dengan apa yang telah diungkapkan oleh Bloom, Peter A. Facione

    (1990)juga mengatakan bahwa ada enam kecakapan dalam berpikir kritis dimensi

    kognitif sebagai berikut: ”The experts find CT to include cognitive skills in (1)

    interpretation, (2) analysis, (3) evaluation, (4) inference, (5) explanation and (6)

    self-regulation” (Facione, 1990: 4). Dari apa yang diungkapkan oleh Facione dan

    Bloom, dapat ditarik suatu kenyataan bahwa kemampuan menganalisis dan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 8

    mengevaluasi dalam tahap pengembangan kognitif mempunyai andil yang sangat

    besar.

    Sedangkan Piaget dalam Husdarta, (2010:166-168), menjelaskan proses-

    proses penting perkembangan jiwa, yaitu fungsi, struktur dan konten. Terdapat

    dua fungsi kognitif yaitu organisasi dan adaptasi. Yang dimaksud dengan

    organisasi yaitu pensistematisasian berbagai informasi yang didapat dan

    menempatkan informasi tersebut dalam suatu keteraturan. Pengorganisasian ini

    juga sangat membantu siswa dalam menganalisis suatu hal atau pengalaman atau

    ilmu pengetahuan yang diterimanya, karena pengklasifikasiannya pun menjadi

    semakin jelas. Sedangkan yang dimaksud dengan adaptasi yaitu merupakan proses

    mencari keseimbangan antara pengetahuan yang saat ini diketahui dengan

    pengalaman ataupun masalah yang akan dihadapi. Karena dalam mencari

    keseimbangan seperti itulah anak ataupun peserta didik sedang belajar untuk

    mengevaluasi dan mengolaborasikan pengetahuan-pengetahuan yang

    diketahuinya, yang negatif tentu saja dijadikan acuan agar dihindari, dan yang

    positif tentu saja akan terus dikembangkan dan dipadukan dengan pengetahuan-

    pengetahuan baru berikutnya.

    Husdarta (2010:167) menjelaskan bahwa Piaget mengungkapkan

    adaptasi meliputi dua proses yaitu asimilasi dan akomodasi. Asimilasi yaitu

    merupakan suatu proses pembauran dan penyesuaian antara informasi yang baru

    didapatkan ke dalam struktur kognitif yang sudah ada. Sedangkan akomodasi,

    yaitu proses pembaharuan atau modifikasi informasi maupun struktur kognitif

    yang telah ada menjadi bentuk lain yang bisa jadi dalam bentuk persepsi,

    pengalaman, dan ide-ide yang lebih kompleks. Penstrukturan unit-unit

    pengetahuan atau informasi menurut Piaget ini sangat jelas adanya, unit skema-

    skema yang ada terkandung pada sebuah skemata yang sangat terstruktur.

    Nur dalam Trianto (2010:70), menjelaskan bahwa Piaget

    mengungkapkan seorang anak maju melalui empat tahap perkembangan kognitif,

    antara lahir dan dewasa, yaitu tahap sensorimotor, praoperasional, operasional

    konkret, dan operasional formal. Berikut ini akan dijelaskan mengenai unit-unit

    perkembangan kognitif menurut Piaget.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 9

    a. Sensorimotor (0-2 tahun)

    Pemahaman diperoleh melalui pengalaman sensoris yang disertai dengan aksi

    motorik (tindakan fisik) sehingga tindakkannya bersifat refleksif dan instingtif.

    b. Pra-Operasional (2-7 tahun)

    Pemahaman didapat dari gambar, kata, coretan. Dalam tahapan ini anak masih

    bersifat egosentrisme dan sentralisme.

    c. Operasional-Konkret (7-11 tahun)

    Dalam Safitri (2012), Piaget mengungkapkan bahwa pada sekitar usia 7-11

    tahun, anak mampu melakukan tindakan operatif, dan nalar logis menggantikan

    nalar intuitif sepanjang nalar tersebut bisa diterapkan pada contoh spesifik dan

    konkret. Anak mampu memahami suatu percakapan, dan berpikir logis

    mengenai kejadian-kejadian konkret, mengklasifikasikan, serta mampu

    mengurutkan suatu objek berdasarkan skala prioritas. Di dalam tahapan usia ini

    merupakan saat-saat seorang anak dalam tingkatan Sekolah Dasar, sangat

    nampak kemampuan kognitifnya untuk menganalisis yaitu dengan

    mengklasifikasikan, dan tingkatan kemampuan untuk mengevaluasi juga sangat

    ditonjolkan dalam fase ini karena anak mampu mengurutkan berdasarkan skala

    prioritas.

    d. Operasional-Formal ( >11 tahun)

    Dalam tahapan ini anak mampu berpikir berdasarkan pengalaman konkret ,

    idealis, dan lebih abstrak logis.

    Berdasarkan perkembangan-perkembangan kognitif tersebut, yang akan

    menjadi landasan bagaimanakah bentuk pembelajaran yang seharusnya

    dilakukan, agar seluruh aspek kogitif anak mampu tercapai dengan maksimal.

    2.1.1.2. Alasan Penggunaan Mind map dalam Pembelajaran

    Bloom (1982: 33) mengungkapkan bahwa where there is great variation

    in the possession of prior requisite learning, there is likely to be great variation in

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 10

    the level of achievement of the new task or in the time required to reach the

    criteria of achievment. Terdapat variasi model pembelajaran yang mencakup

    aspek kognitif secara kompleks dan juga yang berkaitan dengan seni. Aspek

    kognitif seperti yang telah dijelaskan di atas (baik menurut Bloom, Piaget maupun

    Facione). Model pembelajaran yang dimaksudkan adalah model pembelajaran

    Mind map. Penggunaan model pembelajaran mind map seperti inilah yang

    membuat keseluruhan aspek diri peserta didik mampu dibangun dengan baik.

    Karena dalam model pembelajaran ini peserta didik mampu memahami materi

    yang dipelajarinya, dan mengembangkan keenam tahapan kognitif (mengingat,

    memahami, mengaplikasi, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta), yaitu

    dengan cara menggambar peta konsep atau yang lebih dikenal dengan mind map.

    Hal ini secara langsung terlihat antara keselarasan perkembangan antara otak

    kanan dan otak kiri dengan baik.

    Metode pembelajaran mind map seperti inilah yang seharusnya

    dikembangkan, selain agar peserta didik memahami materi yang dipelajari, serta

    menyeimbangkan kerja otak kanan dan kiri, metode mind map ini juga sangat

    sesuai untuk mengukur perkembangan tingkat kognitif para peserta didik. Padji

    (1992:31) menjelaskan perbedaan prinsip kerja antara otak kanan dan otak kiri

    manusia. Yang termasuk dalam kerja otak kiri antara lain menjelaskan dengan

    kata-kata, mengingat dengan bahasa, berpikir secara bertahap, bekerja dengan

    fakta, menganalisis, berpikir logis, tugas praktis, kegiatan terpola, organisasi.

    Sedangkan yang termasuk kerja otak kanan antara lain yaitu menjelaskan dengan

    gambar, mengingat dan bekerja dengan gambaran/bayangan, berpikir secara

    global, membuat sintesis/perpaduan, improvisasi.

    Pada dasarnya, memori merupakan suatu peta pikiran yang merangkum

    segala informasi yang diterima yang saling berkaitan. Informasi-informasi acak

    tersebut yang semestinya dihubungkan dan diurutkan dalam suatu rangkaian

    untuk membantu mempermudah ingatan. Seperti yang telah dikemukakan oleh

    Harianti, (2010:16) bahwa menyusun atau mengurut sesuatu hal secara teratur

    dapat meningkatkan kinerja otak untuk mengakses informasi secara acak. Dalam

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 11

    hal ini adalah metode mind map-lah, yang mampu menstabilkan dan

    menyeimbangkan kinerja kedua otak.

    Hal tersebut memperkuat penggunaan mind map sebagai metode

    pembelajaran. Bentuk pembelajaran dengan menggunakan mind map ini sangat

    efektif dan fleksibel untuk bisa diterapkan pada macam-macam mata pelajaran,

    tidak hanya Ilmu Pengetahuan Alam saja. Mind map mempermudah siswa untuk

    mengerti materi pembelajaranuntuk jangka panjang. Siswa dapat menganalisis

    dan mengevaluasi apa yang sebenarnya mereka tangkap dari materi yang

    dipelajarinya, hingga pada kesimpulan yang dapat diperoleh. Dengan seperti ini,

    semua bagian otak akan berkembang secara seimbang, yang akan berdampak pada

    perkembangan kognitif yang menjadi semakin pesat.

    2.1.1.3. Pengertian Mind map

    Pada dasarnya mind map merupakan model pembelajaran dengan

    menggunakan gambar bercabang yang merupakan perkembangan dari suatu

    materi tertentu.

    Mind map memiliki fungsi ganda, yaitu selain dapat membantu suatu

    perencanaan, membantu pengingatan terhadap suatu hal (dalam hal ini adalah

    materi pelajaran), membantu pemecahan masalah, juga mampu mengembangkan

    kekuatan berpikir peserta didik.

    Seperti yang telah dijelaskan di atas, bahwa keseimbangan otak sangatlah

    diperlukan untuk bisa mengembangkan tingkat kognitif menjadi lebih baik,

    menuju tingkatan level yang semakin tinggi. Hal tersebut berarti mind map

    bersifat sangat fleksibel dan cukup mengambil peran dalam hal perkembangan

    otak. Semakin banyak jumlah mind map yang dibuat, semakin aktif dan

    berkembang pula otak, karena dilatih untuk terus membuat mind map, yang secara

    tidak langsung selalu mengaktifkan kedua belah otak, yaitu otak kanan dan otak

    kiri.

    Mind map harus dilakukan mulai sejak dini, dalam hal ini adalah

    tingkatan Sekolah Dasar. Karena proses pembentukan pada diri peserta didik

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 12

    menjadi lebih mudah untuk membiasakan menggunakan mind map untuk

    pemecahan masalah sehari-hari maupun untuk mempermudah pemahaman

    terhadap materi ajar yang dipelajarinya. Karena pada dasarnya, konsep tidak

    hanya tersebar secara independen, tetapi harus dihubungkan dan diatur (Boerce,

    2009:85). Hal tersebutlah yang membuat mind map mampu memecahkan masalah

    dalam kehidupan sehari-hari karena dalam mind map mengandung unsur

    mengkaitkan dan mengatur yang dibantu dengan gambar dalam pemetaan

    memori.

    Mind map adalah bentuk istimewa pencatatan dan perencanaan yang

    bekerja selaras dengan otak untuk memudahkan mengingat (Buzan, 2007:20).

    Mind map merupakan alat otak yang sangat luar biasa. Karena secara langsung

    maupun tidak, peserta didik diajak untuk berpikir lurus dan memencar, dan tentu

    saja ini merupakan kerja otak yang luar biasa, terlebih saat otak mampu

    membahasakan gambar maupun materi tertentu, dan menggambarkannya dalam

    suatu kata kunci yang akan dituangkannya pada mind map yang dibuatnya.

    Peserta didik menjadi lebih pandai untuk mencari kata kunci, dan meningkatkan

    memori fotografis mereka melalui gambar yang akan dicantumkannya pada mind

    map.

    Buzan (2006:60-61) mengungkapkan bahwa mind map adalah alat otak

    yang luar biasa, karena melibatkan kedua sisi otak, yaitu menggunakan gambar,

    warna, dan imajinasi (wilayah otak kanan), dan menggunakan kata, angka, dan

    logika (wilayah otak kiri).Menganalisis dapat menciptakan banyak ide dari setiap

    pemikiran yang akan dituangkan dalam mind map dan menggunakan imajinasi

    yang besar.

    Mind map merupakan cara belajar praktis dan efisien, karena dengan

    menggunakan mind map siswa menjadi lebih mudah dalam mempelajari suatu hal,

    tanpa membaca ulang, cukup hanya dengan melihat peta konsep atau mind map

    yang pernah dibuatnya peserta didik menjadi lebih mudah untuk memancing

    memori ingatannya kembali, dan mampu menjelaskan suatu hal tertentu dengan

    lancar dan jelas berdasar mind mapnya tersebut, meskipun materinya tersebut

    sudah cukup lama tidak dipelajarinya.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 13

    Buzan (2006:15-16) menjelaskan tujuh langkah dalam membuat mind

    map sebagai berikut.

    1. Mulai dari bagian tengah

    Siapkan kertas putih polos (jangan yang bergaris, karena dapat

    menghentikan aliran ide). Tuliskan inti atau tema dari mind map di bagian

    tengah, jangan di tepi, agar bisa leluasa mencari celah analisis cabang.

    2. Gunakan gambar atau foto untuk ide sentral

    Pilih gambar yang mencakup keseluruhan isi mind map, karena

    gambar memiliki peran yang sangat penting untuk membantu terfokusnya

    suatu konsentrasi untuk mengaktifkan otak, juga untuk memacu detail

    analisis peserta didik yang akan membuat mind map.

    3. Gunakan warna

    Warna sama halnya dengan gambar, dengan menggunakan warna

    mind map menjadi lebih hidup dan menambah energi kreatif

    menyenangkan. Gunakan warna yang berbeda untuk membedakan

    klasifikasi analisis bagian.

    4. Hubungkan cabang-cabang utama

    Kaitkan antara cabang tingkat dua dan tingkat tiga ke tingkat satu,

    dan seterusnya. Karena otak bekerja dengan mengasosiasikan antar cabang

    yang berhubungan.

    5. Buatlah garis hubung yang melengkung

    Pergunakan garis yang melengkung, jangan garis lurus, karena garis lurus

    membosankan otak.

    6. Gunakan satu kata kunci untuk setiap garis

    Tuliskanlah satu kata kunci di setiap garis lengkung penghubung,

    untuk membantu mengingat. Karena kata kunci tunggal memberi lebih

    banyak daya dan fleksibilitas.

    7. Gunakan gambar

    Sedapat mungkin pergunakan gambar, karena gambar menyimpan

    seribu makna dan seribu kata. Sehingga mind map yang disertai gambar

    akan menjadi lebih efektif.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 14

    Berikut ini adalah contoh mind map.

    Gambar 2. Contoh bentuk mind map

    Sumber:http://www.google.com/imgres?q=mind+map&hl=en&biw=1024&bih=630&gbv=2&tbm=isch&tbnid=_RMLxr4cQUwIhM:&imgrefurl=http://learningfundamentals.

    2.1.2. Proses Kognitif Menganalisis dan Mengevaluasi Anak

    2.1.2.1. Proses Kognitif Menganalisis

    Organizing involves identifying the elements of a communication or

    situation and recognizing how they fit together into a coherent structure

    (Anderson, 2010:81). Menganalisis berarti memecahkan suatu isi komunikasi jadi

    elemen-elemen atau bagian penyusunnya sehingga hierarki ide-idenya menjadi

    jelas dan atau hubungan antaridenya menjadi eksplisit dan lebih jelas.Kemampuan

    proses kognitif menganalisis meliputi kecakapan yang bisa dikembangkan

    melalui:

    1. Membedakan (menyendirikan, memilah-milah, memilih, memfokuskan)

    Misalnya, peserta didik menilah-milah penyebab terjadinya bencana alam

    berdasarkan subjeknya.

    2. Mengorganisasi (menemukan koherensi, mengintegrasikan, membuat

    garis besar, mendeskripsikan, membuat struktur).

    Misalnya, peserta didik menganalisis dengan mengintregasikan jenis

    bencana alamnya dengan subjek penyebabnya dan jenis keikutsertaannya.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 15

    3. Mengatribusikan (mendekonstruksi)

    Peserta didik belajar untuk memecah-mecah bagian per bagian untuk

    melihat tingkatan klasifikasi maupun prioritas sesuatu hal.

    2.1.2.2. Proses Kognitif Mengevaluasi

    “Evaluate is defined as making judgments based on criteria and

    standards” (Anderson, 2010:83). Saat siswa mengevaluasi sesuatu hal, siswa

    tersebut sedang berusaha menilai hal tersebut berdasarkan kriteria kualitas,

    efektivitas, efisiensi, dan konsistensinya, dan kemudian berusaha mengambil

    keputusan berdasar pertimbangan-pertimbangan tersebut. Proses kognitif

    mengevaluasi ini meliputi beberapa kecakapan yang dapat dikembangkan melalui:

    1. Memeriksa dengan teliti (mengoordinasikan, menyerasikan,

    menyelaraskan, mendeteksi, memonitor, menguji)

    Memeriksa kesesuaian antara kesimpulan dengan data-data atau materi

    yang sedang dipelajari.

    Misalnya: siswa mampu mendeteksi ketepatan sisi positif dan negatif dari

    tiap metode yang telah dijabarkan, yang akan dijadikan acuan

    dalammembuat kesimpulan (metode manakah yang paling efektif untuk

    menanggulangi bencana tanah longsor di area pegunungan).

    2. Mengkritik (menilai secara kritis bobot dari suatu pilihan)

    Tahapan penyelesaian masalah, di mana siswa diminta untuk

    menentukan satu metode terbaik dari dua atau lebih metode. Kecakapan

    berpikir kritis dalam hal ini tentu saja sangat dibutuhkan. Terutama dalam

    pelajaran sains, mengkritik merupakan suatu tahapan sebagai tolak ukur

    keberhasilan atau kesesuaian hipotesis dengan premis-premisnya.

    Misalnya, setelah mempelajari materi pembelajaran mengenai

    peristiwa alam, siswa diminta untuk memilih metode manakah yang

    merupakan metode terbaik dan yang paling efektif dari sekian metode

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 16

    yang ada, untuk menanggulangi masalah bencana tanah longsor di area

    pegunungan, berdasarkan sisi positif dan negatif dari tiap metode

    penanggulangan.

    2.1.3. Mata Pelajaran IPA

    2.1.3.1. Hakikat IPA

    IPA merupakan singkatan dari Ilmu Pengetahuan Alam. Ilmu

    Pengetahuan Alam mempelajari fenomena-fenomena yang terjadi di alam.

    Purnell‟s dalam Iskandar (1997:2) mendefinisikan Ilmu Pengetahuan Alam adalah

    pengetahuan manusia yang luas yang didapatkan dengan cara observasi dan

    eksperimen yang sistematik, serta dijelaskan dengan bantuan aturan-aturan,

    hukum-hukum, prinsip-prinsip, teori-teori dan hipotesis-hipotesis. Jadi, Ilmu

    pengetahuan Alam (IPA) adalah ilmu yang mempelajari alam dan gejalanya,

    dengan mengumpulkan data melalui kegiatan ilmiah maupun observasi yang

    dilakukan oleh para ahli untuk memperoleh pengetahuan mengenai suatu

    fenomena yang terjadi di alam. Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam adalah sebagai

    produk ilmiah, sebagai proses ilmiah, dan sikap ilmiah.

    IPA sebagai produk ilmiah adalah fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-

    prinsip, dan teori-teori IPA. Sedangkan IPA sebagai proses ilmiah adalah

    keterampilan belajar seumur hidup yang didasarkan pada suatu metode penelitian

    dan observasi. Iskandar (1997:49) menyebutkan bahwa keterampilan proses

    memiliki beberapa aspek antara lain yaitu pengamatan, pengklasifikasian,

    pengukuran, pengidentifikasian dan pengendalian variabel, perumusan hipotesis,

    perancangan eksperimen, penyimpulan hasil eksperimen, dan pengkomunikasian

    hasil eksperimen. Kemudian yang terakhir adalah hakikat IPA sebagai suatu sikap

    ilmiah yaitu merupakan pendapat dan keyakinan yang sengaja dipertahankan oleh

    seorang ilmuwan agar tetap bisa mempertahankan dan atau mengembangkannya.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 17

    2.1.3.2. Pentingnya IPA di Sekolah Dasar

    Ilmu Pengetahuan Alam untuk anak-anak SD harus dimodifikasi agar

    anak atau peserta didik mudah untuk mempelajari dan memahami materi.

    Menurut Hendro dalam Ika (2008:4), memaparkan bahwa IPA memiliki

    peranan penting, karena dengan diajarkannya IPA di SD diharapkan siswa dapat:

    1). memahami alam sekitar mereka (baik berupa benda-benda alam dan buatan

    manusia, maupun peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam, 2). mempunyai

    keterampilan untuk mendapatkan ilmu, 3). mengakui kebesaran Tuhan Yang

    Maha Esa, 4). mempunyai bekal pengetahuan dasar yang berguna untuk

    menempuh jenjang pendidikan yang selanjutnya.

    Iskandar (1997:16-18)menjelaskan bahwa pembelajaran ilmu

    pengetahuan alam di Sekolah Dasar sangatlah penting karena:

    1. IPA berfaedah bagi suatu bangsa, kehidupan atau pekerjaan anak dikemudian hari.

    2. IPA memberikan kesempatan latihan berpikir kritis.

    3. IPA banyak membantu memecahkan masalah di lingkungan alam sekitar.

    4. IPA merupakan bagian kebudayaan bangsa.

    2.1.3.3. Materi Ajar

    Berdasarkan buku panduan KTSP (Depdikbud:2007) kompetensi IPA

    kelas V yang digunakan untuk penelitian ini adalah standar kompetensi 7 tentang

    “memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan

    penggunakan sumber daya alam” pada kompetensi dasar 7.6 “mengidentifikasi

    peristiwa alam yang terjadi di Indonesia dan dampaknya bagi makhluk hidup dan

    lingkungan”.

    Wismono (2008:189) menyebutkan banyak dampak negatif dari suatu

    bencana alam akibat ulah atau kegiatan manusia, antaralain berupa, banjir,

    kekeringan, tanah longsor, kebakaran hutan, pencemaran air sungai, meluasnya

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 18

    hama tanaman, punahnya beberapa jenis hewan dan tumbuhan, dan rusaknya

    lingkungan hidup.

    Sulistyanto (2008:176) menjelaskan bahwa beberapa kegiatan manusia

    yang dapat mempengaruhi perubahan permukaan bumi adalah pertambangan,

    pembuatan areal persawahan, penggundulan hutan dan pembangunan perumahan.

    Gambar 3. Bencana gunung meletus, tsunami, banjir

    Sumber: http://www.google.com/imgres?q=gunung+meletus&start=;http://www.google.com/imgres?q=tsunami&start=

    ;http://www.google.com/imgres?q=banjir&start=

    1. Gunung meletus

    Gunung berapi meletus karena terjadi gerakan magma dari perut

    bumi dan keluar melalui permukaan bumi. Gunung api yang pernah

    meletus antara lain Gunung Kelud, Gunung Galunggung, Gunung Agung,

    Gunung Merapi, dan lain-lain.

    2. Tsunami

    Gempa bumi yang terjadi di daerah dekat atau dasar laut maka

    dapat mengakibatkan gelombang tsunami. Gelombang tsunami adalah

    gelombang besar yang terbentuk dari dasar laut akibat adanya gempa.

    3. Banjir

    Curah hujan yang tinggi ( >50mm) dan tidak mendapatkan tempat

    tampungan air hujan, maka dapat mengakibatkan terjadinya banjir.

    Azmiwayati (2008:156) mengungkapkan dampak bencana banjir dapat

    mengakibatkan rumah-rumah dan ribuan hektare sawah yang ditanami

    padi rusak, jalan-jalan terputus tidak bisa dilewati, korban banjir pun dapat

    terancam berbagai penyakit seperti diare, kolera, dan penyakit-penyakit

    kulit.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

    http://www.google.com/imgres?q=gunung+meletus&start=;http://www.google.com/imgres?q=gunung+meletus&start=;http://www.google.com/imgres?q=gunung+meletus&start=;

  • 19

    4. Gempa bumi

    Gambar 4. Bencana gempa bumi

    Sumber: http://www.google.com/imgres?q=gempa+bumi&num=

    Asmiwayati (2008:154) menyebutkan terdapat 3 macam gempa

    bumi, gempa vulkanik (yang timbul karena letusan gunung berapi), gempa

    runtuhan (gempa lokal yang terjadi karena goa atau lorong tambang yang

    longsor atau runtuh sehingga menimbulkan goncangan), gempa tektonik

    (terjadi karena gesekan lempeng bumi). Dampak dari gempa antara lain

    tanah terbelah, pohon tumbang, bangunan runtuh, manusia dan hewan jadi

    korban.

    5. Puting beliung

    Gambar 5. Bencana puting beliung

    Sumber: http://www.google.com/imgres?q=puting+beliung&num=

    Puting beliung merupakan gerakan angin yang sangat kencang dan

    memutar. Kecepatan angin ini bisa mencapai 175km/jam, dan biasanya

    terjadi bersamaan saat hujan deras.

    6. Tanah longsor

    Gambar 6. Bencana tanah longsor Sumber: http://www.google.com/imgres?q=tanah+longsor&num=

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 20

    Azmiwayati (2008:157), menjelaskan bahwa tanah longsor

    biasanya disebabkan oleh hujan yang deras. Hal ini karena tanah tidak

    sanggup menahan terjangan air hujan akibat adanya penggundulan hutan.

    Tanah longsor dapat meruntuhkan semua benda di atasnya. Selain itu,

    tanah longsor dapat menimbun rumah-rumah penduduk yang ada di

    bawahnya.

    2.2. Penelitian-Penelitian Yang Relevan

    a. Penelitian-Penelitian Mind map

    Berikut ini beberapa penelitian sebelumnya tentang metode mind map

    atau peta konsep:

    1. Farrand, Hussain, & Hennessy (2002) meneliti tentang efektivitas mind

    map sebagai teknik belajar untuk meningkatkan daya ingat dari

    informasi tertulis. Populasi dan sampel adalah 50 mahasiswa

    kedokteran tahun kedua dan ketiga di University of London. Hasil

    penelitian menunjukkan bahwa skor kelompok eksperimen dengan

    treatment mind map lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

    kontrol. Kesimpulannya adalah mind map merupakan suatu teknik studi

    yang efektif untuk materi tertulis.

    2. Goodnough& Long (2002) meneliti mengenai pembelajaran dengan

    menggunakan metode mind map. Populasi dan sampel yang digunakan

    adalah 16 siswa kelas VI SD. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa

    mind map merupakan pendekatan yang menyenangkan sehingga

    mampu meningkatkan pemahaman dan motivasi siswa.“Students

    perceived mind map as an entertaining and interesting approach and

    thought that mind map enhanced their learning”.

    3. Goodnough and Woods (2002)discovered that students perceived Mind

    mapping as a fun, interesting and motivating approach to learning.

    Membuktikan bahwa mind map berpengaruh positif terhadap

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 21

    ketertarikan dan motivasi untuk menerima informasi lebih lagi yang

    akan dituangkan dalam mind map.

    4. Holland dan Davies (2003/2004) penelitian ini dilakukan di dunia

    pendidikan dan manajerial, dimana dalam penelitian ini mampu

    membuktikan bahwa mind map sangat memiliki peran penting dalam

    pengajaran dan pembelajaran, terutama yang berkaitan dengan analisis.

    Mind map juga sangat mempengaruhi antusias siswa dalam

    pembelajaran. “By analyzing a series of mind maps one is able to refine

    and integrate work across readings and articles into one coherent set of

    ideas, which are easily manageable and understood”.

    5. Kusnadi (2009) meneliti pengaruh penerapan tes essai dengan

    menggunakan pemetaan konsep dalam pembelajaaran IPA di Sekolah

    Dasar di Lampung. Populasi dan sampel yang digunakan adalah siswa

    SD di Lampung yang berjumlah 124 siswa. Hasil penelitiannya

    menunjukkan bahwa tes yang menggunakan pemetaan konsep

    menghasilkan skor yang lebih tinggi dibandingkan model tes objektif

    dengan pilihan ganda.

    6. Paykoc & Yildrim (2004) melalui penelitiannya telah dibuktikan bahwa

    terutama di Seolah Dasar mind map sangatlah berguna dalam

    memperjelas suatu informasi yang diterima, mind map juga dapat lebih

    mengaktif-kreatifkan siswa. Sangat praktis untuk membantu ingatan,

    layaknya brain storming.

    7. Toi, H (2009) membuktikan melalui penelitiannya bahwa mind map

    mampu meningkatkan memori siswa sebesar 32% dibanding

    penggunaan daftar untuk mengingat kata-kata.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 22

    b. Penelitian-Penelitian Proses Kognitif

    Berikut ini beberapa penelitian-penelitian sebelumnya tentang proses

    kognitif :

    1. Astuti (2004) meneliti tingkat pencapaian tujuan pembelajaran fisika

    berdasarkan taksonomi Bloom pada materi pokok listrik statik dan

    kapasitor. Populasi dan sampel siswa kelas XI SMU N 1 Pakem.

    Hasil penelitian menunjukkan bahwa pencapaian tujuan berdasarkan

    taksonomi Bloom untuk kategori analisis-sintesis tingkat

    pencapaiannya rendah, karena pada umumnya kesalahan pada aspek

    ini adalah siswa tidak menuliskan langkah-langkah.

    2. Kusnadi (2009) meneliti pengaruh penerapan tes essai terhadap gaya

    kognitif dalam pembelajaaran IPA di Sekolah Dasar di Lampung.

    Populasi dan sampel yang digunakan adalah siswa SD di Lampung

    yang berjumlah 124 siswa. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa

    skor tes untuk gaya berpikir kognitif konvergen lebih tinggi

    dibandingkan dengan gaya kognitif divergen.

    3. Aryani (2011) meneliti pengaruh metode inkuiri terhadap prestasi

    belajar dan kemampuan berpikir kritis kategori kognitif pada mata

    pelajaran IPA. Populasi dan sampel siswa kelas V SD Kanisius

    Wirobrajan. Hasil penelitiannya berpengaruh positif dan signifikan

    terhadap kemampuan berpikir kritis pada kategori kognitif, yang

    ditunjukkan harga sig.(2-tailed)sebesar 0,000 (atau lebih kecil dari

    0,05). Selain itu, ada perbedaan yang signifikan antarrata-rata

    kenaikan skor kemampuan berpikir kritis kategori kognitif pada

    masing-masing aspek kognitif.

    4. Lestari (2011) meneliti pengaruh metode inkuiri terhadap prestasi

    belajar dan kemampuan berpikir kritis kategori kognitif pada mata

    pelajaran IPA. Populasi dan sampel siswa kelas V SD Kanisius

    Ganjuran. Hasil penelitiannya untuk kategori kognitifnya yaitu

    berpengaruh positif dan signifikan terhadap kemampuan berpikir

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 23

    kritis pada kategori kognitif ditunjukan sig. (2-tailed) < 0,000 atau

    0,000 < 0,05. Aspek yang mengalami kenaikan tertinggi yaitu aspek

    analisis.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 24

    2.2.2 Literatur Map

    Gambar 7. Bentuk rangkaian literatur map

    Penggunaan Mind map

    (Peta Konsep) Kategori Kognitif

    Farrand (2002)

    Efektivitas mind map terhadap daya

    ingat pada informasi tertulis

    Holland & Davies (2003/2004)

    Mind map-analyze dan antusias siswa

    Goodnough & Woods (2002)

    Mind map-penerimaan informasi

    Goodnough & Long (2002)

    Pembelajaran dengan mind map

    Toi, H. (2009)

    Mind map dan peningkatan memori

    Paykoc&Yildrim (2004)

    Teknik mind mapping, brain storming

    Kusnadi (2009)

    Tes esei dengan pemetaan konsep

    Yang perlu diteliti :

    Metode mind map, kategori kognitif

    (menganalisis-mengevaluasi)

    Lestari (2011)

    Berpikir kritis kategori kognitif

    Aryani (2011)

    Berpikir kritis kategori kognitif

    Kusnadi (2009)

    Penerapan tes essai terhadap

    gaya kognitif

    Astuti (2004)

    Pencapaian tujuan berdasar

    Taksonomi Bloom

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 25

    2.3. Kerangka Berpikir

    Menjadikan anak cerdas tidak bisa dengan cara yang sangat instan. Anak

    harus mampu menyeimbangkan pengetahuan yang sudah didapatkan sebelumnya

    dengan pengetahuan atau informasi baru yang didapatnya. Perkembangan kognitif

    siswa juga harus diperhatikan karena hal ini merupakan sesuatu yang sangat

    krusial. Seorang pendidik harus peka terhadap keadaan seperti ini, oleh karena itu

    seorang pendidik harus mampu memberikan bentuk pembelajaran yang sesuai

    dengan kebutuhan peserta didiknya. Penyeimbangan otak kiri dan kanan pun

    menjadi hal yang harus diperhatikan pula.

    Model pembelajaran mind map mampu menjawab permasalahan di atas.

    Dengan menggunakan mind map, kemampuan otak kanan dan otak kiri menjadi

    seimbang, kemampuan-kemampuan yang dimaksud adalah kemampuan dalam

    berseni, mengingat, berlogika, dan berkata-kata. Begitu pula dengan

    perkembangan kognitif peserta didik dalam hal menganalisis dan mengevaluasi.

    Melalui mind map, siswa secara langsung menganalisis setiap bagian materi

    dengan bahasa dan gambar yang mudah mereka pahami. Memecah-mecahkan

    bagian per bagian hingga terbentuk suatu mind map untuk memudahkan dalam hal

    mengingat. Begitu pula dengan keterampilan mengevaluasi, akan nampak pada

    bentuk mind mapdan pemilihan hal-hal yang bersifat efisien dan efektif. Cukup

    jelas, bahwa mind map adalah cara tepat untuk membantu memahami materi,

    mengingat, menganalisis, dan mengevaluasi suatu hal, permasalahan, maupun

    materi pelajaran. Dalam aktivitas itu peserta didik akan lebih mudah menilai

    apakah masing-masing klasifikasi yang dibuat konsisten satu sama lain sehingga

    terdapat keselarasan antara satu gagasan dengan gagasan lain (evaluate). Dengan

    mampu memecah gagasan-gagasan utama ke gagasan-gagasan yang lebih kecil

    sampai pada detail, peserta didik bukan hanya mampu melihat suatu permasalahan

    secara keseluruhan yang holistik tetapi juga mampu memeriksanya dalam bagian-

    bagian yang lebih detail (analyze).

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 26

    2.4. Hipotesis

    Landasan teori dalam bab II dapat digambarkan dalam sebuah piramida

    terbalik dengan mengikuti pola berpikir deduktif.

    Gambar 8. Bentuk kerangka hipotesis

    a. Penerapan metode Mind map berpengaruh secara signifikan terhadap proses

    kognitif menganalisis siswa kelas V SD Kanisius Wirobrajan Yogyakarta

    pada mata pelajaran IPA (Ilmu Pengetahuan Alam), untuk Kompetensi

    Dasar 7.6 Mengidentifikasi peristiwa alam yang terjadi di Indonesia dan

    dampaknya bagi makhluk hidup dan lingkungannya, di semester genap

    Tahun Ajaran 2011/2012.

    b. Penerapan metode Mind map berpengaruh secara signifikan terhadap proses

    kognitif mengevaluasi siswa kelas V SD Kanisius Wirobrajan Yogyakarta

    pada mata pelajaran IPA (Ilmu Pengetahuan Alam), untuk Kompetensi

    Dasar 7.6 Mengidentifikasi peristiwa alam yang terjadi di Indonesia dan

    dampaknya bagi makhluk hidup dan lingkungannya,semester genap Tahun

    Ajaran 2011/2012.

    Variabel mind map Variabel kategori kognitif

    (menganalisis, mengevaluasi)

    Kerangka Berpikir

    Hipotesis

    Penelitian

    terdahulu

    Kajian pustaka

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 27

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    Bab III membahas metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. Akan

    dibahas jenis penelitian yang digunakan, populasi dan sampel penelitian, waktu

    penelitian, variabel penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, uji

    validitas dan uji reliabilitas instrumen, teknik pengumpulan data, dan teknik

    analisis data.

    3.1. Jenis Penelitian

    Suatu pelaksanaan penelitian pasti menggunakan suatu metode tertentu.

    Dalam penelitian ini digunakan metode penelitian eksperimental. Sugiyono

    (2011:107) mengungkapkan bahwa metode penelitian eksperimental merupakan

    metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu

    terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Pada dasarnya, penelitian

    eksperimental merupakan bagian dari metode kuantitatif.

    Sugiyono memaparkan terdapat beberapa bentuk desain

    eksperimen(2011:109-116), dan salah satu diantaranya yang digunakan

    dalampenelitian kali ini adalah quasi-experimental design tipe non-equivalent

    control group design. Desain ini menggunakan dua kelompok, yaitu kelompok

    kontrol dan kelompok eksperimental. Semua data yang diobservasi adalah data

    yang diambil dari variabel dependent dengan pre-test dan post-test dari kelompok

    eksperimen dan kelompok kontrol. Sedangkan data dari variabel independent

    tidak dianalisis.Kedua kelompok diberikan pretest untuk mengetahui keadaan

    awal. Sugiyono (2011:113) menerangkan bahwa hasil pretest yang baik bila nilai

    kelompok eksperimen tidak berbeda secara signifikan. Sedangkan hal yang

    membedakan antara kedua kelompok tersebut adalah treatment atau perlakuan,

    karena di dalam kelompok eksperimen menggunakan perlakuan tertentu dalam hal

    ini adalah penggunaan mind map, sedangkan pada kelompok kontroldiajar dengan

    menggunakan metode tradisional atau metode biasa. Kemudian dilakukan posttest

    pada kedua kelompok tersebut. Skor pretest dibandingkan dengan skor posttest

    pada kelompok eksperimen untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan

    27

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 28

    kemampuan sebelum dan sesudah pembelajaran. Selanjutnya, baik mean (rata-

    rata) maupun selisih kenaikan kedua kelompok akan dibandingkan untuk

    mengetahui ada tidaknya perbedaan kemampuan siswa antara kelompok

    eksperimen dengan kelompok kontrol.

    Keterangan:

    X = perlakuan (mind map)

    O1 = rerata skor pretest kelompok eksperimen

    O2 = rerata skorposttest kelompok eksperimen

    O3 = rerata skorpretest kelompok kontrol

    O4 = rerata skorposttest kelompok kontrol

    3.2. Populasi dan Sampel

    Menurut Sugiyono (2011:117) populasi merupakan wilayah generalisasi

    yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

    yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

    kesimpulannya. Dalam hal ini populasi yang dipilih adalah siswa kelas V SD

    Kanisius Wirobrajan yang beralamat di Jln. Hos Cokroaminoto No.8, Pakuncen,

    Wirobrajan, Yogyakarta. Tempat penelitian ini dipilih berdasarkan tempat

    program pengalaman lapangan (PPL) peneliti di sekolah tersebut.

    Bagi Sugiyono (2011:118) yang dimaksud dengan sampel adalah bagian

    dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Pada penelitian ini,

    seluruh populasi diambil sebagai sampel. Sampel yang digunakan terdiri dua

    kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok

    eksperimen yaitu siswa kelas VA SD Kanisius Wirobrajan yang berjumlah 32

    siswa. Sedangkan kelompok kontrol yaitu siswa-siswi kelas VB SD Kanisius

    O1 X O2

    O3 O4

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 29

    Wirobrajan yang berjumlah 35 siswa. Pemilihan kelompok eksperimen dan

    kelompok kontrol tersebut tidak dilakukan secara random. Kegiatan pengamatan

    dan dokumentasi selama kegiatan pembelajaran berlangsung dilaksanakan oleh

    peneliti. Kegiatan mengajar pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol

    dilaksanakan oleh satu guru mitra agar tidak ada faktor lain yang mempengaruhi,

    sehingga penelitian pun tidak menjadi bias dan fokus hanya pada variabel yang

    bersangkutan.

    3.3. Jadwal Pengambilan Data Penelitian

    Penelitian ini dilakukan mulai tanggal 27 Februari sampai dengan 6 Maret

    2012. Berikut ini jadwal pelaksanaan penelitian pada kelompok eksperimen dan

    kelompok kontrol:

    Tabel 1. Jadwal pelaksanaan penelitian

    Penelitian

    ke-

    Hari,

    Tanggal JP Kelas Materi

    1

    Senin, 27

    Februari

    2012

    2 x 35menit

    (2jp)

    Eksperimen Mengerjakan Pretest

    Pengenalan Mind map

    Kontrol Mengerjakan soal Pretest

    2

    Selasa, 28

    Februari

    2012

    3 x 35menit

    (3jp)

    Eksperimen Macam bencana alam

    Sebab akibat bencana

    Membuat Mind map

    Kontrol Macam bencana alam

    Sebab bencana alam

    3 Kamis, 1

    Maret 2012

    3 x 35menit

    (3jp)

    Eksperimen Pencegahan dan penanganan bencana alam

    Desain rumah yang akan dibuat miniatur

    Membuat Mind map

    Kontrol Akibat bencana alam

    Pencegahan bencana alam

    4 Sabtu, 3

    Maret 2012

    3 x 35menit

    (3jp)

    Eksperimen Praktek membuat miniatur rumahselesai

    Kontrol Penanganan bencana alam

    Aneka rumah tahan gempa

    5 Selasa, 6

    Maret 2012

    3 x 35menit

    (3jp)

    Eksperimen Membuat Mind map keseluruhan dari awal

    Mengerjakan Posttest

    Kontrol Mengerjakan soal Posttest

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 30

    3.4. Variabel Penelitian

    Variabel didefinisikan sebagai „variable is simply symbol or a concept that

    can assume anyone of a set of values‟(Davis dalam Sarwono, 2010:37). Kaum

    awam mendeskripsikan bahwa variabel merupakan sesuatu yang memiliki nilai

    dengan variasi tertentu yang dapat dilakukan pengukuran atau memungkinkan

    untuk diteliti. Hal ini lebih jelas diungkapkan oleh Sugiyono (2011:61) bahwa

    variabel adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek, atau kegiatan

    yang mempunyai variasi terentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

    kemudian ditarik kesimpulan. Sedangkan Yulius (2010:16) juga mengungkapkan

    secara singkat, bahwa variabel adalah nama dari sebuah sampel.

    Penelitian eksperimental kali ini melibatkan dua variabel, yaitu yang disebut

    dengan variabel bebas dan variabel tergantung. Berikut ini akan dibahas apa yang

    dimaksud dengan variabel-variabel tersebut.

    3.4.1 Variabel bebas (independent variable)

    Menurut Sandjaja (2011:84), variabel independen adalah variabel yang

    diduga sebagai penyebab timbulnya variabel lain (variabel tergantung).

    Dalam penelitian ini yang merupakan variabel independen adalah

    penggunaan mind map.

    3.4.2 Variabel tergantung (dependent variable)

    Menurut Sandjaja (2011:84) dikatakan bahwa variabel dependen variabel

    yang timbul sebagai akibat langsung dari manipulasi dan pengaruh

    variabel independen. Dalam penelitian ini yang merupakan variabel

    dependen adalah kemampuan kognitif menganalisis (analyze) dan

    kemampuan kognitif mengevaluasi (evaluation).

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 31

    Variabel Independen Variabel Dependen

    Gambar 9. Rangkaian variabel dependen dan independen

    3.5. Definisi Operasional

    a. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah ilmu yang mempelajari keadaan

    alam sekitar dan gejolak alam yang terjadi, yang mencakup bagaimana

    manusia mengahadapi dan berusaha berintegrasi atau menyatukan diri

    dengan alam.

    b. Mind map(peta konsep) adalah suatu rangkaian gambar berpola, yang

    mempunyai cabang-cabang bagian yang saling berkaitan, dan setiap

    cabang tersebut berupa garis lengkung yang ditulis dengan kata kunci,

    serta terdapat gambar yang menjelaskan cabang bagian tersebut.

    c. Metode Mind map adalah suatu metode yang membantu untuk

    mempermudah mempelajari suatu hal dengan menggunakan mind map,

    yaitu selalu mempergunakan mind map setiap menerima materi, sehingga

    saat belajar pun akan menjadi lebih menyenangkan dan mudah untuk

    mempelajari ulang meskipun itu merupakan materi lampau.

    d. Proses Kognitif adalah suatu proses kemampuan otak untuk menyerap

    suatu materi yang termuat dalam suatu tingkatan level mulai dari tingkatan

    terendah hingga tingkatan tertinggi yang paling kompleks, yaitu dari

    mengingat, memahami, mengaplikasi, menganalisis, mengevaluasi, dan

    mencipta sesuai dengan taksonomi Bloom.

    Penggunaan Mind map

    Kemampuan Kognitif

    Menganalisis (Analyze)

    Kemampuan Kognitif

    Mengevaluasi (Evaluate)

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 32

    e. Kemampuan analisis adalah kemampuan untuk memecah-mecahkan atau

    mengklasifikasikan bagian per bagian, sehingga apa yang dipelajari

    menjadi terlihat lebih kompleks dan lengkap adanya.

    f. Kemampuan evaluasi adalah kemampuan untuk membandingkan antara

    apa yang sudah diteliti sebelumya, untuk dinilai lebih seksama lagi dan

    menemukan yang terbaik yang sesuai dengan kriteria yang dimaksudkan.

    3.6. Instrumen Penelitian

    Menurut Sugiyono (2011:148) yang dimaksud dengan instrumen penelitian

    adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial

    yang diamati. Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan yaitu berupa 6 soal

    yang berbentuk essai.Penelitian ini merupakan penelitian kolaboratif, jadi 6 soal

    essai tersebut dibagi menjadi tiga. Masing-masing mahasiswa yang berperan

    sebagai peneliti ini mendapat 2 soal essai untuk digunakan dalam proses analisis

    data.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 33

    Tabel 2. Matriks pengembangan instrumen

    Rubrik penilaian terdapat dalam lampiran. Rubrik tersebut diatas merupakan

    rubrik terbaru setelah melalui proses diskusioleh dosen pembimbing. Rubrik

    sengaja disempurnakan lagi dengan lebih mendiversifikasikan aspek yang

    termuat, sehingga lebih detail dan baik dan lebih lengkap. Perubahan rubrik ini,

    tidak mempengaruhi validitas soal, karena rubrik yang dibuat ini lebih kompleks.

    3.7. Uji Validitas dan Reliabilitas

    Pengujian validitas konstrak meliputi 3 hal, yaitu expert judgment, uji coba

    instrumen, dan analisis hasil uji coba instrumen (Sugiyono, 2011: 177). Langkah

    pertama yang dilakukan adalah expert judgment, dan dalam hal ini yang

    dimaksudkan adalah denganmengkonsultasikan instrumen pada dosen

    pembimbing. Kemudian langkah kedua adalah mengujicobakan keenam soal

    essai. Uji coba soal dilakukan di dua SD yang berbeda, yang pertama yaitu di SD

    Kanisius Sengkan dan SD Kanisius Sorowajan. Jumlah siswa SD Kanisius

    Variabel Aspek Indikator

    No.

    Soal

    Menganalisis Membedakan

    Memilah

    Memfokuskan

    Mengorganisasi

    Menemukan koherensi

    Mengatribusikan

    Mampu membedakan berbagai jenis bencana (darat, laut, udara).

    Mampu memilah macam bencana berdasarkan unsur penyebabnya.

    Mampu memfokuskan pada bencana yang pernah terjadi di Indonesia.

    Mampu menyusun/ mengorganisasikan bencana-bencana ke dalam tabel dengan tepat.

    Mampu menemukan koherensi antara bencana yang terjadi dengan penyebab terjadinya.

    Mampu mengatribusikan maksud dari soal tersebut.

    4

    Mengevaluasi Memeriksa

    Mendeteksi

    Mengkritik

    Menilai

    Mampu menemukan hal-hal yang berkaitan mengenai masing-masing dari berbagai bentuk

    pencegahan tanah longsor di pegunungan.

    Mampu mendeteksi efektivitas dari suatu pencegahan tanah longsor.

    Mampu mengkritik kerugian (hal yang negatif) dari jenis-jenis pencegahan.

    Mampu menilai keuntungan (hal yang positif) dari jenis-jenis pencegahan.

    5

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 34

    Sengkan yaitu 48 siswa, sedangkan SD Kanisius Sorowajan berjumlah 56 siswa).

    Dan langkah terakhir adalah analisis hasil uji coba instrumen dengan

    menggunakan bantuan program komputer PASW 18. Dalam PASW 18,

    signifikansi ditulis secara default sebagai 0,05 (5%), dengan kata lain jika tingkat

    kepercayaan sebesar 95%, maka 95 dari 100 sampel akan mempunyi nilai

    populasi yang sebenarnya dalam jangkauan ketepatan (Sarwono, 2010: 47). Soal

    yang valid digunakan sebagai pre-test dan post-test. Pada tahapan analisis hasil

    ini, tiap mahasiswa hanya menganalisis 2 soal essai yang telah menjadi bagian

    dari penelitian. Dalam hal ini, yang diteliti adalah soal nomor 4 (kemampuan

    menganalisis), dan soal nomor 5 (kemampuan mengevaluasi).

    3.7.1 Penentuan Validitas

    Pada dasarnya validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat

    kevalidan atau kesahihansuatu instrumen (Riduwan, 2011:194). Dilengkapi pula

    dengan pendapat Azwar (1992:5) yang mengatakan bahwa validitas berasal dari

    kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan sutu

    alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya.Penghitungan uji validitas

    menggunakan program SPSS 18 (akan tetapi sejak tahun 2009 diubah namanya

    menjadi Predictive Analytics SoftWare, atau yang sekarang disebut dengan PASW

    18 for Windows). Penggunaan PASW 18 for Windows ditujukan untuk

    mempermudah dalam proses penghitungan validitas.

    Tabel 3. Hasil Uji Validitas 1 di SD K Sengkan

    Kemampuan

    Kognitif

    No.

    Soal

    Person

    Correlation Sig. (2-tailed) Keputusan

    Mengingat 1 0, 042 0, 779 Tidak valid

    Memahami 2 0, 469** 0,001 Valid

    Mengaplikasi 3 0, 420** 0,003 Valid

    Menganalisis 4 0,737** 0,000 Valid

    Mengevaluasi 5 0, 746** 0,000 Valid

    Mencipta 6 0, 695** 0,000 Valid

    ** Correlation is significant at the 0,01 level (2-tailed)

    * Correlation is significant at the 0,05 level (2-tailed)

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 35

    Tabel 4. Hasil Uji Validitas 2 di SD K Sorowajan

    Kemampuan

    Kognitif

    No.

    So