PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA E-LEARNING BERBASIS …
Transcript of PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA E-LEARNING BERBASIS …
i
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA E-LEARNING BERBASIS
EDMODO TERHADAP KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS VII
MTs YAPNI BONTO TAPPALANG KABUPATEN BANTAENG
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan pada Program Studi Teknologi Pendidikan
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar
Oleh
ASDARINA
105311102016
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2020
ii
iii
iv
v
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto
“Man Jadda Wa Jada”
Dan Selalu Libatkan ALLAH Dalam Setiap Urusan
“Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” - Al-Insyirah : 6
Persembahan
“Skripsi ini saya persembahkan untuk diri saya sendiri, kedua orang
tua, kakak serta seluruh keluarga. Sahabat dan teman seperjuangan,
dan semua pihak yang telah mendukung saya selama mengerjakan
skripsi ini”
vii
ABSTRAK
Asdarina. 2020. Pengaruh Penggunaan Media E-learning Berbasis Edmodo
Terhadap Kemandirian Belajar Siswa Kelas VII MTs Yapni Bonto Tappalang
Kabupaten Bantaeng. Skripsi. Teknologi Pendidikan. Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan. Universitas Muhammadiyah Makassar. Dibimbing oleh bapak
Andi Adam sebagai pembimbing I dan bapak Firdaus sebagai pembimbing II.
Belajar mandiri siswa mampu utuk berinisiatif belajar sendiri tanpa ada
unsur paksaan atau tekanan dari orang lain sehingga mampu memberikan
kebebasan berpikir terhadap siswa itu sendiri, khususnya dengan menggunakan
media e-learning berbasis edmodo dalam penelitian ini. Masalah utama dalam
penelitian ini yaitu bagaimanakah pengaruh penggunaan media pembelajaran e-
learning berbasis edmodo terhadap kemandirian belajar siswa kelas VII MTs
Yapni Bonto Tappalang kabupaten Bantaeng. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh medi e-learning berbasis edmodo terhadap kemandirian
belajar siswa kelas VII MTs Yapni Bonto Tappalang kabupaten Bantaeng.
Jenis penelitian ini adalah pra eksperimen dengan menggunakan desain
penelitian one group pretest-posttest design. Dengan pemilihan sampel penelitian
cluster random sampling. Populasi penelitian ini kelas VII dan VIII MTs Yapni
Bonto Tappalang dan kelas VII sebagai sampel atau kelas eksperimen.
Perhitungan data menggunakan analisis statistik inferensial dengan bantuan IBM
SPSS 26.
Berdasarkan hasil peneltiian diperoleh bahwa kelas eksperimen sebelum
menggunakan media e-learning berbasis edmodo berubah setelah menggunakan
media e-learning edmodo. Dengan nilai rata-rata pretest 56,57 dan posttest 75,11.
Berdasarkan penjelasan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa dengan
penerapan media e-learning berbasis edmodo dapat berpengaruh pada
kemandirian belajar siswa.
Kata Kunci : Media e-learning, edmodo, kemandirian belajar,
viii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatu
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini dalam rangka
memenuhi persyaratan untuk mendapatkan gelar sarjana dengan judul “Pengaruh
Penggunaan Media E-learning Berbasis Edmodo Terhadap Kemandirian Belajar
Siswa Kelas VII MTs Yapni Bonto Tappalang Kabupaten Bantaeng”.
Penulisan skripsi ini dapat diselesaikan tidak lepas dari bantuan dan
kerjasama dengan berbagai pihak. Motivasi yang sangat membantu dalam
perampungan tulisan ini. Segala rasa hormat, penulis mengucapkan terima kasih
kepada kedua orang tua penulis bapak Sainuddin dan ibu Rahmawati yang telah
berjuang, berdoa, mengasuh, membesarkan, mendidik dan membiayai penulis
dalam proses pencarian ilmu. Andi Adam, S.Pd., M.Pd. pembimbing I sekaligus
penasehat akademik penulis. Firdaus, S.Pd., M.Pd. pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan, arahan serta motivasi sejak awal penyusunan proposal
hingga penyelesaian skripsi ini.
Tidak lupa juga penulis mengucapkan terimakasih kepada ; Prof. Dr. H.
Ambo Asse, M.Ag. Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar. Erwin Akib,
S.Pd., M.Pd., Ph.D. dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Makassar. Dr. Muhammad Nawir, M.Pd. ketua program studi
Teknologi Pendidikan. Nasir, S.Pd., M.Pd. sekretaris program studi Teknologi
ix
Pendidikan. Seluruh dosen dan para staff pegawai dalam lingkungan program
studi Teknologi Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Makassar yang telah membekali penulis dengan serangkaian
ilmu pengetahuan yang sangat bermanfaat bagi penulis.
Ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya juga penulis ucapkan kepada
Nurdin, S.Pd. Kepala Sekolah MTs YAPNI Bonto Tappalang kabupaten
Bantaeng. Hasnidar, S.Pd. Guru mata pelajaran bahasa Indonesia kelas VII MTs
YAPNI Bonto Tappalang kabupaten Bantaeng. Saudara dan saudari penulis,
Asdar dan Siti Afra Shabira yang selalu memberikan dukungan moril dan materi
selama mengerjakan skripsi ini. Siswa-siswi kelas VII MTs YAPNI Bonto
Tappalang kabupaten Bantaeng. Sahabat penulis saudari Afri Yani, Ariesta Utary,
Sri Wiwianti dan Susanti yang telah membantu dan memberikan semangat kepada
penulis sejak awal penulisan proposal hingga skripsi ini selesai. Serta sahabat dan
teman-teman Teknologi Pendidikan 16 A yang telah membersamai penulis selama
masa perkuliahan dan seluruh rekan mahasiswa Teknologi Pendidikan angkatan
2016 atas segala kebersamaan, saran dan bantuannya kepada penulis dalam
penyusunan skripsi ini. Akhirnya, dengan segala kerendahan hati penulis
senantiasa mengharapkan kritikan dan saran membangun dari berbagai pihak.
Mudah-mudahan skripsi ini dapat memberi manfaat bagi para pembaca, terutama
bagi diri penulis. Aamiin Allahumma Aamiin. Billahi Fii Sabilil Haq Fastabiqul
Khairat Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatu.
Makassar, 2020
x
Asdarina
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL .............................................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................................ ii
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................. iii
SURAT PERNYATAAN ........................................................................................... iv
SURAT PERJANJIAN .............................................................................................. v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN .............................................................................. vi
ABSTRAK ................................................................................................................ vii
KATA PENGANTAR ............................................................................................... viii
DAFTAR ISI ............................................................................................................. x
DAFTAR TABEL ..................................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. xiii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ........................................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian.......................................................................................... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA .....................................................................................
A. Kajian Teori ................................................................................................... 7
B. Kerangka Pikir ............................................................................................... 27
C. Hipotesis ........................................................................................................ 30
BAB III METODE PENELITIAN .............................................................................
A. Jenis Penelitian ............................................................................................... 31
B. Subyek Penelitian ........................................................................................... 31
C. Variabel Penelitian ......................................................................................... 31
D. Satuan Eksperimen dan Perlakuan .................................................................. 33
E. Prosedur Penelitian ......................................................................................... 33
F. Instrumen Penelitian ....................................................................................... 34
G. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................. 36
H. Teknik Analisis Data ...................................................................................... 36
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
xi
A. Hasil Penelitian .............................................................................................. 39
B. Pembahasan Penelitian ................................................................................... 51
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ...........................................................................
A. Simpulan ........................................................................................................ 55
B. Saran .............................................................................................................. 56
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 57
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
xii
DAFTAR TABEL
3. 1 One group pretest-posttest design.......................................................................
4.1 Jawaban dalam skoring angket ............................................................................
4.2 Hasil analisis deskriptif pretest-posttest siswa ....................................................
4.3 Distribusi frekuensi belajar mandiri ....................................................................
4.4 Kualitas variabel belajar mandiri ........................................................................
4.5 Media e-learning berbasis edmodo .....................................................................
4.6 Uji Normalitas Data ...........................................................................................
4.7 Uji Homogenitas .................................................................................................
4.8 Paired Sample Statistics ......................................................................................
4.9 Paired Sample Correlations ...............................................................................
4.10 Paired Sample Test ...........................................................................................
xiii
DAFTAR GAMBAR
2.1 Bagan kerangka pikir ..........................................................................................
4.1 Distribusi frekuensi dan presentase aktivitas belajar siswa ...................................
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Teknologi saat ini berkembang semakin canggih dan modern,
perkembangan yang pesat telah merambah ke semua lini kehidupan, tak terkecuali
dunia pendidikan. Oleh karena itu penggunaan nya menjadi salah satu kebutuhan
dalam kehidupan sehari-hari karena banyak orang percaya bahwa dengan
menggunakan teknologi maka semuanya akan menjadi mudah, efektif, praktis dan
cepat. Penggunaannya tidak mengenal batasan usia, dari anak sampai dewasa.
Penggunaan teknologi dalam pendidikan merupakan alternatif untuk
meningkatkan kualitas pendidikan dimana guru dan siswa dituntut aktif untuk
menggunakan teknologi dalam proses pembelajaran.
Pemerintah telah lama menyadari bahwa peran media dalam proses
pembelajaran sangat penting. Oleh karena itu, telah banyak upaya yang dilakukan
untuk meningkatkan mutu pendidikan dengan menyalurkan berbagai media
pembelajaran ke sekolah-sekolah di seluruh indonesia. Ini sesuai dengan peraturan
pemerintah nomor 47 tahun 2008 yaitu : pemerintah wajib membiayai pendidikan
dasar dan memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk kemajuan peradaban
dan kesejahteraan manusia.
Berdasarkan pendekatan teknologi pendidikan, media pembelajaran
menjadi daya tarik dalam dunia pendidikan. Media tidak hanya sebagai alat bantu
tapi juga sebagai alat penyalur pesan-pesan pendidikan. Dalam memenuhi
perangkat media, pemerintah telah membuat peraturan khusus yang tertuang
2
dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional Bab XII Pasal 45 adalah setiap satuan pendidikan formal
maupun nonformal menyediakan sarana dan prasarana yang memenuhi keperluan
pendidikan sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan potensi fisik,
kecerdasan intelektual, sosial, emosional, dan kejiwaan peserta didik.
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan Negara (UU Nomor 20 Tahun 2003).
Pendidikan mempunyai peran yang sangat penting terhadap kemajuan
suatu bangsa dan Negara. Sebagaimana tujuan pendidikan dalam UUD 1945
Alinea Keempat yang berbunyi “Mencerdaskan Kehidupan Bangsa”.
Selain itu, tujuan pendidikan adalah sebagai berikut :
“Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional Pasal 3, tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan
potensi siswa agar menjadi manusia beriman dan bertaqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri
dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.
Dalam pendidikan formal, tidak terlepas dari proses belajar mengajar.
Menurut Mayer dalam (Karwono dan Mularsih, 2018 : 13) belajar adalah
menyangkut adanya perubahan perilaku yang relatif permanen pada pengetahuan
atau perilaku seseorang karena pengalaman. Sedangkan mengajar merupakan
proses penyampaian informasi atau pengetahuan dari guru kepada siswa, proses
penyampaian ini sering juga dianggap sebagai proses mentransfer ilmu (Karwono
dan Mularsih, 2018 : 8).
3
Salah satu masalah dalam proses pendidikan adalah keterbatasan waktu
bagi guru untuk mengajar dan kegiatan guru di luar sekolah dengan waktu yang
bersamaan dengan jadwal mengajar sehingga berdampak pada kegiatan
pembelajaran yang tidak bisa dilaksanakan secara maksimal. Disamping itu,
perkembangan teknologi informasi semakin pesat dan dunia pendidikan pun
terdampak sehingga pemanfaatan teknologi informasi terus dilakukan.
Media merupakan salah satu faktor yang mendukung keberhasilan proses
pembelajaran karena dapat membantu proses penyampaian informasi dari guru
kepada siswa ataupun sebaliknya. Penggunaan media secara kreatif dapat
memperlancar dan meningkatkan efisiensi pembelajaran sehingga tujuan
pembelajaran dapat tercapai.
Menyadari kenyataan tersebut, maka dalam proses pendidikan peran media
sangatlah penting sebagai penghubung atau penyampai informasi dari guru kepada
siswa terkhusus pembelajaran jarak jauh yang tidak mengharuskan pelaksanaan
pembelajaran dilakukan dengan tatap muka antara guru dan siswa melainkan bisa
memanfaatkan jaringan internet, intranet atau pun jaringan komputer lainnya.
Penerapan media pembelajaran e-learning berbasis edmodo dalam proses
pembelajaran jarak jauh merupakan salah satu hal penting sebab bertujuan melatih
kemandirian belajar siswa tanpa harus diawasi secara langsung oleh guru dengan
tatap muka dikelas. Melalui penerapan media ini, siswa dapat melatih diri dalam
meningkatkan kemandirian nya dalam belajar tanpa pendampingan langsung oleh
guru dan guru menjadi fasilitator media pendidikan jarak jauh tersebut serta siswa
dapat belajar bertanggung jawab terhadap proses yang dilakukan sendiri .
4
Sebagaimana tujuan pendidikan pada pasal UUD yang sudah disebutkan di
atas salah satunya adalah mengembangkan siswa agar mandiri. Kemandirian
dalam belajar merupakan keharusan dan tuntutan dalam pendidikan saat ini.
Belajar mandiri adalah suatu bentuk belajar yang memberikan kesempatan
kepada peserta diklat untuk menentukan tujuan belajar, sumber-sumber belajar,
dan kegiatan belajar yang sesuai dengan kebutuhannya sendiri (Warsita, 2011 :
147).
Tingkat kemandirian belajar siswa dapat ditentukan berdasarkan seberapa
besar keinginan untuk belajar, inisiatif dan percaya diri serta tanggung jawab
siswa untuk berperan aktif dalam hal perencanaan belajar, proses belajar maupun
evaluasi belajar.
Semakin besar peran aktif siswa dalam berbagai kegiatan tersebut,
mengindikasikan bahwa siswa tersebut memiliki tingkat kemandirian belajar yang
tinggi. Media pembelajaran e-learning berbasis edmodo ini diharapkan mampu
menjadi salah satu solusi dari permasalahan waktu dalam proses pendidikan.
Peneliti memfokuskan penelitian ini pada Penggunaan Media Pembelajaran e-
learning berbasis edmodo terhadap kemandirian belajar siswa kelas VII MTs
Yapni Bonto Tappalang kabupaten Bantaeng untuk mengetahui pengaruh yang
ditimbulkan terhadap kemandirian belajar siswa.
5
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari penelitian ini adalah “Bagaimana Pengaruh Media E-
learning Berbasis Edmodo Terhadap Kemandirian Belajar Siswa Kelas VII
MTs Yapni Bonto Tappalang Kabupaten Bantaeng?”
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk “Menjelaskan Pengaruh Media E-
learning Berbasis Edmodo Terhadap Kemandirian Belajar Siswa Kelas VII
MTs Yapni Bonto Tappalang Kabupaten Bantaeng”
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah :
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap
kelangsungan ilmu pendidikan khususnya penggunaan media pembelajaran e-
learning berbasis edmodo pada mata pelajaran khususnya bahasa Indonesia.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Sekolah
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan masukan dalam
penerapan media pembelajaran E-learning yang digunakan untuk
meningkatkan kualitas sekolah khususnya pada mata pelajaran Bahasa
Indonesia.
6
b. Bagi Guru
Penelitian ini diharapkan dapat membantu guru-guru dalam menentukan
media yang cocok digunakan untuk menyampaikan materi dalam proses
pembelajaran sehingga dapat memberikan pengaruh kepada siswa dalam
belajar secara mandiri.
c. Bagi Siswa
Dengan menggunakan media pembelajaran e-learning berbasis edmodo
diharapkan siswa lebih semangat dalam belajar dan bisa belajar secara
mandiri.
d. Bagi Peneliti
Diharapkan melalui penelitian ini dapat menambah wawasan dan
pengalaman peneliti sebagai calon pendidik sehingga mampu memberikan
kontribusi kemajuan pendidikan khususnya dalam penggunaan media
pembelajaran e-learning berbasis edmodo pada pembelajaran bahasa
Indonesia.
8
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Hasil Penelitian yang Relevan
Terkait dengan judul yang peneliti angkat, ada beberapa penelitian
sebelumnya yang relevan dengan penelitian ini, yaitu :
1. Dede Faizal Amir (2016) : Efektivitas Pembelajaran E-Learning Berbasis
Edmodo Dalam Meningkatkan Kemandirian Belajar Siswa.
2. Nurul Azizah (2018) : Pengaruh Model Pembelajaran E-learning berbasis
Edmodo Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Matematis Pada
Peserta Didik.
Dari kedua penelitian relevan di atas, yang membedakan dengan penelitian
ini adalah lokasi penelitian yaitu di sekolah yang berada di pelosok guna untuk
mengatasi kesenjangan digital dengan sekolah di kota besar, selain itu juga pada
subyek penelitian yang berbeda. Dimana pada penelitian relevan yang pertama itu
erat mengenai peningkatan kemandirian belajar siswa dan pada penelitian relevan
yang kedua, mengenai media edmodo untuk peningkatan pemahaman siswa
terhadap konsep matematis pada peserta didik sedangkan penelitian ini
menjelaskan kemandirian belajar siswa pada sampel penelitian.
2. Media Pembelajaran
a. Pengertian media pembelajaran
Media merupakan perantara antara pemberi pesan dan penerima pesan.
Media memungkinkan suatu informasi dapat disampaikan oleh pemberi informasi
9
dan dipahami secara baik oleh penerima pesan dan audiens (Ratumanan dan
Rosmiati, 2019 : 266).
Media adalah segala bentuk dan saluran penyampai pesan atau informasi
dari sumber pesan ke penerima yang dapat merangsang pikiran, membangkitkan
semangat, perhatian, dan kemauan siswa sehingga mampu memperoleh
pengetahuan, keterampilan atau sikap yang sesuai dengan tujuan informasi yang
disampaikan (Suryani dkk, 2018 : 2)
Pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang dirancang untuk
memungkinkan terjadinya proses belajar pada peserta didik (Wagner dkk dalam
Karwono dan Mularsih, 2018 : 23).
Media pembelajaran adalah seluruh alat atau bahan yang dipakai untuk
tujuan pendidikan (Rossie dan Breidle dalam Ratumanan dan Rosmiati, 2019 :
266).
Scanland dalam Yaumi (2013 : 230) mengemukakan bahwa media
pembelajaran adalah peralatan untuk menyediakan lingkungan belajar yang kaya
tentang rangsangan atau dorongan misalnya multimedia, video, teks, dan benda
asli. Media pembelajaran meliputi semua bahan dan peralatan fisik yang
digunakan instruktur untuk melaksanakan pembelajaran dan memfasilitasi prestasi
peserta didik.
Menurut Suryani dkk (2018 : 5) media pembelajaran adalah segala bentuk
dan sarana penyampaian informasi yang dibuat atau dipergunakan sesuai dengan
teori pembelajaran, dapat digunakan untuk tujuan pembelajaran dalam
10
menyalurkan pesan, merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa
sehimgga dapat mendorong terjadinya proses belajar yang disengaja, bertujuan
dan terkendali.
Dari beberapa teori di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa media
sebagai perantara untuk menyampaikan materi atau pesan dalam proses
pembelajaran sangat dibutuhkan untuk menciptakan proses belajar mengajar yang
efektif. Dengan adanya penggunaan media dalam proses pembelajaran dapat
mempermudah guru dalam menyampaikan informasi dan juga membantu siswa
dalam belajar serta memahami materi yang di sajikan.
b. Tujuan Media Pembelajaran
Tujuan penggunaan media pembelajaran adalah :
1). Mempermudah proses pembelajaran dikelas,
2). Meningkatkan Efisiensi proses pembelajaran,
3). Menjaga relevansi antara materi pelajaran dengan tujuan belajar,
4). Membantu konsentrasi siswa dalam proses pembelajaran.
c. Fungsi Media Pembelajaran
Dalam proses pembelajaran media tidak hanya sebagai alat bantu,
penggunaan media pembelajaran merupakan salah satu strategi mencapai tujuan
pembelajaran. Sebagai strategi media pembelajaran memiliki berbagai fungsi
diantaranya sebagai berikut : (Indrawan dkk, 2020 : 3)
11
1). Fungsi Manipulatif
Dalam proses pembelajaran media dapat berfungsi manipulatif objek atau
peristiwa dengan berbagai cara sesuai keperluan. Fungsi manipulatif dapat
menampilkan kembali peristiwa atau kejadian. Fungsi manipulatif juga dapat
menampilkan suatu objek yang terlalu besar atau terlalu kecil sehingga sulit
diamati dengan mata telanjang.
2). Fungsi Fiktatif
Fiktatif adalah fungsi yang berkenaan dengan kemampuan media
pembelajaran untuk menangkap, menyimpan, menampilkan kembali suatu objek
atau kejadian yang sudah lama terjadi.
3). Fungsi Distributif
Fungsi distributif adalah fungsi dimana media pembelajaran dapat
menjangkau peserta dalam jumlah banyak tak terbatas ruang dan waktu sehingga
dapat meningkatkan efisiensi proses pembelajaran.
Dari penjelasan di atas, dapat peneliti simpulkan bahwa fungsi dari media
pembelajaran dapat mengatasi masalah dalam proses pembelajaran. Penelitian ini
berhubungan erat dengan fungsi media itu sendiri, dimana salah satu fungsi media
pembelajaran adalah fungsi distributif yang dapat menjangkau peserta dalam
proses pembelajaran tak terbatas ruang dan waktu. Salah satu fungsi distributif
media pembelajaran adalah penggunaan jaringan internet.
d. Manfaat Media Pembelajaran
Encyclopedia of Educational Research dalam (Ratumanan dan Rosmiati,
2019 : 272) mengemukakan manfaat media pembelajaran sebagai berikut.
12
1). Meletakkan dasar-dasar yang konkret untuk berpikir dan mengurangi
verbalisme.
2). Menarik perhatian siswa.
3). Meletakkan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan belajar.
4). Memberikan pengalaman nyata dan menumbuhkan kegiatan mandiri pada
siswa.
5). Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan berkelanjutan, terutama yang
terkait dengan kehidupan sehari-hari.
6). Membantu perkembangan kemampuan berbahasa.
7). Menambah variasi dalam kegiatan pembelajaran.
Salah satu manfaat dari penggunaan media pembelajaran adalah
menumbuhkan kegiatan mandiri pada siswa. Hal ini sejalan dengan penelitian ini
untuk melihat pengaruh kemandirian belajar siswa setelah menggunakan media
dalam penelitian.
2. E-learning
E-leaning merupakan segala bentuk aktivitas pembelajaran yang
memanfaatkan media elektronik untuk belajar. Gilbert dan Jones (2001), Michael
(2013) dalam Wahyuningsih (2017 : 3).
13
E-learning adalah pembelajaran yang menggunakan rangkaian elektronik
(LAN, MAN, WAN atau Internet) untuk menyampaikan isi pembelajaran interaksi
atau bimbingan (Kumar dalam Rusman, 2013 : 246).
Munir (2019 :211) secara terminologi, e-learning adalah sebuah proses
pembelajaran yang dilakukan melalui network (jaringan komputer) biasanya lewat
internet atau intranet.
Dari penjelasan di atas, dapat peneliti simpulkan bahwa media e-learning
merupakan pembelajaran yang memanfaatkan teknologi internet dalam prosesnya
sehingga memudahkan bagi guru untuk terhubung dengan siswa meski berada di
tempat berbeda atau terbatas ruang dan waktunya untuk melaksanakan
pembelajaran tatap muka.
Pemanfaatan e-learning tidak terlepas dari jasa internet. Internet menjadi
suatu kebutuhan, karena berbagai informasi yang ada didalamnya dapat diakses
secara mudah, kapan saja dan dimana saja. Pembelajaran dengan menggunakan
jasa internet akan mempengaruhi tugas pengajar dalam proses pembelajaran dan
cara belajar dari pembelajar itu sendiri. Proses pembelajaran tidak lagi didominasi
oleh pengajar melainkan dilengkapi oleh teknologi yang berkembang dengan
pesat setiap saat, seperti komputer.
Dalam indarti dkk (2015 : 10) e-learning memiliki karakteristik yang
membedakannya dengan pembelajaran konvensional, yaitu :
a). Interactivity
14
E-learning harus memfasilitasi jalur komunikasi baik secara real time
(synchoronous) seperti chatting dan messenger, maupun tidak real time
(asynchoronous) seperti forum atau mailing list.
b). Independency / Kemandirian
Ketersediaan bahan belajar, waktu dan akses yang fleksibel memungkinkan
peserta didik untuk melakukan aktivitas pembelajaran sesuai dengan kondisi
masing-masing dan menjadi active learner. Namun, hal ini tidak akan berjalan
baik jika masing-masing individu tidak memiliki kemandirian. Kemandirian
disini berarti peserta didik belajar tanpa ada yang menyuruh atau
mengingatkan, mengerjakan tugas tanpa ada yang mengejar-ngejar dan lain-
lain. Semua berdasar kesadaran sendiri. Jadwal, pengaturan waktu dan
reminder bahkan secara acuan belajar yang ada hanya berupa mesin belaka,
yang tidak akan berarti apapun jika peserta didik tidak menyadarinya secara
mandiri.
c). Accesibility / Aksesabilitas
Sumber-sumber belajar dan informasi akademik harus lebih mudah diakses dan
terdistribusi lebih luas dibandingkan dengan pembelajaran konvensional.
d). Enrichment / Pengayaan
Kegiatan pembelajaran serta presentasi bahan pembelajaran disajikan dengan
cara yang lebih variatif dan interaktif seperti penggunaan video streaming,
aplikasi simulasi dan animasi.
15
Sedangkan pemanfaatan e-learning tidak terlepas dari jasa internet.
Internet menjadi suatu kebutuhan, karena berbagai informasi yang ada
didalamnya dapat diakses secara mudah, kapan saja dan dimana saja.
Pembelajaran dengan menggunakan jasa internet akan mempengaruhi tugas
pengajar dalam proses pembelajaran dan cara belajar dari pembelajar itu sendiri.
Proses pembelajaran tidak lagi didominasi oleh pengajar melainkan dilengkapi
oleh teknologi yang berkembang dengan pesat setiap saat, seperti komputer.
Pelengkap lainnya adalah materi pembelajaran tercetak seperti modul atau buku.
Manfaat e-learning dengan penggunaan internet, khususnya dalam pembelajaran
jarak jauh, antara lain :
a). Pengajar dan pembelajar dapat berkomunikasi secara mudah dan cepat melalui
fasilitas internet tanpa dibatasi oleh jarak, tempat dan waktu. Secara reguler
atau kapan saja kegiatan berkomunikasi itu bisa dilakukan.
b). Pengajar dan pembelajar dapat menggunakan materi pembelajaran dengan
ruang lingkup (scope) dan urutan (sekuensnya) sudah sistematis terjadwal
melalui internet, sehingga bagi pengajar bisa menilai seberapa jauh materi
pembelajaran tersebut disajikan, dan bagi pembelajar dapat menilai seberapa
jauh materi pembelajar tersebut dapat dipelajari dan dikuasainya.
c). Dengan E-learning dapat menjelaskan materi pembelajaran yang sulit dan
rumit menjadi mudah dan sederhana. Selain itu, materi pembelajaran dapat
disimpan pada komputer, sehingga pembelajar dapat mengulang atau
mempelajari kembali materi pembelajaran yang telah dipelajarinya setiap saat
16
dan dimana saja sesuai dengan keperluannya. Pembelajar dapat menilai materi
pembelajaran mana yang belum dikuasainya sehingga perlu dipelajari ulang
(di review) sampai dikuasainya atau dikonsultasikan kepada pengajar atau
tutor.
d). Mempermudah dan mempercepat mengakses atau memperoleh banyak
informasi yang berkaitan dengan materi pembelajaran yang dipelajarinya dari
berbagai sumber informasi dengan melakukan akses internet. Informasi
mudah diakses dari jarak jauh dan tidak terbatas oleh waktu bisa kapan saja
dan tidak terbatas oleh tempat atau ruangan, bisa dimana saja tidak hanya
diruangan kelas atau sekolah. Namun bisa dirumah, dikamar atau tempat
lainnya.
e). Internet dapat dijadikan media untuk melakukan diskusi antara pengajar dan
pembelajar baik untuk seorang pembelajar, atau dalam jumlah pembelajar
terbatas bahkan massal. Dengan diskusi ini akan bermanfaat menambah ilmu
pengetahuan dan wawasan yang lebih luas, serta kemampuan berdiskusi,
mengajukan pertanyaan, menjawab pertanyaan, atau mengajukan dan
mempertahankan pendapat sendiri.
f). Peran pembelajar menjadi lebih aktif mempelajari materi pembelajaran,
memperoleh ilmu pengetahuan atau informasi secara mandiri tidak
mengandalkan pemberian dari pengajar, disesuaikan pula dengan keinginan
dan minatnya terhadap materi pembelajaran.
17
g). Relatif lebih efisien dari segi tempat, waktu dan biaya. Pembelajara dapat
diakses dimana saja, termasuk bagi pembelajar yang tinggal didaerah terpencil
atau pedalaman yang jauh dari lembaga pendidikan, perguruan tinggi atau
sekolah. Berkaitan dengan ruang atau tempat yang luas sebagaimana ruang
kelas konvensional, namun bisa dimana saja. Teknologi ini telah
memperpendek jarak antara pengajar dan pembelajar.
h). Bagi pembelajar yang sudah bekerja dan sibuk dengan kegiatannya sehingga
tidak memiliki waktu untuk datang ke suatu lembaga pendidikan, maka dapat
mengakses internet kapan pun sesuai dengan waktu luangnya.
i). Dari segi biaya, penyediaan layanan internet lebih kecil biayanya dibanding
harus membangun ruangan atau kelas pada lembaga pendidikan sekaligus
memeliharanya serta menggaji para pegawainya.
j). Memberikan pengalaman yang menarik dan bermakna bagi pembelajar karena
dapat berinteraksi langsung sehingga pemahaman terhadap materi
pembelajaran akan lebih bermakna pula (meaningfull), mudah dipahami,
diingat dan mudah pula untuk diungkapkan kembali.
k). Kerja sama dalam komunitas online yang memudahkan dalam transfer
informasi dan melakukan suatu komunikasi, sehingga tidak akan kekurangan
sumber atau materi pembelajaran.
l). Administrasi dan pengurusan yang terpusat sehingga memudahkan dalam
melakukan akses atau dalam operasionalnya.
18
m). Membuat pusat perhatian dalam pembelajaran. Pembelajaran dengan
dukungan teknologi internet membuat pusat perhatian dalam pembelajaran
pada pembelajar, sebagai ciri pokok dari e-learning. Dalam pembelajaran
pembelajar tidak bergantung sepenuhnya kepada pengajar, namun belajar
mandiri untuk menggali (mengeksplorasi) ilmu pengetahuan melalui internet
atau media teknologi informasi dan komunikasi lainnya. Kemandirian
pembelajar akan meningkat, karena setiap pembelajar dituntut untuk
mempelajari dan mengembangkan materi pembelajaran secara mandiri.
Pembelajar belajar sesuai dengan kemampuannya sendiri sehingga akan
meningkatkan rasa percaya dirinya.
Seperti hal nya dengan media pembelajaran lainnya, e-learning pun
memiliki kelebihan dan kelemahan dalam penggunaannya. Adapun kelebihan e-
learning adalah sebagai berikut :
a). Meningkatkan interaksi pembelajaran (enhance interactivity)
b). Mempermudah interaksi pembelajaran dari mana dan kapan saja (time and
place flexibility)
c). Memiliki jangkauan yang lebih luas (potential to reach a global audience)
d). Mempermudah penyempurnaan dan penyimpanan materi pembelajaran (easy
updating of contents as well as archivable capabilities).
Sedangkan kelemahan E-learning adalah sebagai berikut :
19
a). Salah satu ciri khas dari pembelajaran jarak jauh adalah terpisahnya secara
fisik antara pengajar dan pembelajar, sehingga menjadikan interaksi antara
pengajar dan pembelajar atau pembelajar dengan pembelajar lainnya menjadi
tidak ada atau kurang sekali. Kurangnya interaksi ini menjadikan kurang dekat
atau akrabnya pengajar dan pembelajar yang dapat menghambat atau
mengganggu keberhasilan proses pembelajaran. Pendidikan bukan hanya
menekankan pada perubahan ilmu pengetahuan, namun juga sikap, nilai
(values), moral, atau sosial dalam proses pembelajaran sehingga tidak dapat
diaplikasikan dalam kehidupannya sehari-hari.
b). Teknologi merupakan bagian penting dari pendidikan, namun jika lebih
terfokus pada aspek teknologinya dan bukan pada aspek teknis atau bisnis /
komersial dan mengabaikan aspek pendidikan untuk mengubah kemampuan
akademik, perilaku, sikap, sosial, atau keterampilan dari pembelajar.
c). Prose pembelajaran dan mengajarnya cenderung ke arah pelatihan dari pada
pendidikan yang lebih menekankan pada aspek pengetahuan atau psikomotor
dan kurang memperhatikan aspek afektif.
d). Pengajar dituntut mengetahui dan menguasai strategi, metode atau teknik
pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi yang mungkin
selama pembelajar konvensional kurang di kuasainya. Jika pengajar tidak
menguasainya, maka proses transfer ilmu pengetahuan atau informasi dari
pengajar kepada pembelajar akan terhambat dan akan mengagalkan proses
pembelajaran tersebut.
20
e). Proses pembelajaran melalui e-learning menggunakan layanan internet yang
menuntut pembelajar untuk belajar secara mandiri untuk memperoleh ilmu
pengetahuan atau informasi dengan mengakses sendiri ke internet dan tidak
menggantungkan diri pada informasi dari pengajar. Jika pembelajar tidak
mampu belajar mandiri dan motivasi belajarnya rendah, maka proses
belajarnya akan mengalami kegagalan atau tidak tercapai tujuan pembelajaran
atau pendidikan, yaitu terjadinya perubahan pengetahuan, sikap dan
keterampilan pembelajar.
f). Kelemahan dari aspek teknis yaitu tidak semua pembelajar dapat
memanfaatkan fasilitas internet karena tidak tersedia atau langkahnya
komputer dengan internetnya. Apalagi belum semua tempat atau lembaga
pendidikan tersedia fasilitas jaringan internetnya. Kalaupun ada komputer
dengan internet, terkadang terkendala dengan tidak tersedia atau terbatasnya
fasilitas listrik dan infrastruktur yang lain. Jika pembelajar berusaha sendiri
untuk menyediakan fasilitas komputer dengan internetnya terkendala masalah
biaya yang relatif berbiaya tinggi untuk mendapatkan perangkat komputer
begitu pula jika harus datang ke warung internet (warnet) perlu mengeluarkan
biaya.
g). Masalah keterbatasan ketersediaan software (perangkat lunak) yang biayanya
masih relatif mahal untuk itu diperlukan upaya memperoleh perangkat lunak
tersebut dengan biaya yang tidak mahal, misalnya mengadakan kerja sama
dengan para provider komputer atau pihak-pihak yang terkait dan tertarik
dengan pendidikan.
21
h). Jika fasilitas komputer dengan internetnya sudah tersedia lengkap dan tidak
ada kendala, masalahnya akan timbul karena kurangnya pengetahuan dan
kemampuan atau keterampilan (Skill dan knowledge) mengoperasikan
komputer dan memanfaatkan internet secara optimal. Untuk itu diperlukan
sumber daya manusia, seperti pengajar yang terampil memanfaatkan komputer
dan internet secara optimal dalam teknik pembelajaran yang menggunakan
komputer untuk mendapatkan ilmu pengetahuan dan informasi yang
bermanfaat sebanyak-banyaknya.
3. Edmodo
Edmodo adalah jaringan pendidikan global yang memiliki tujuan
menghubungkan seluruh peserta didik dengan orang dan sumber belajar yang
dibutuhkan agar dapat mencapai potensi maksimal. Edmodo memiliki tampilan
menyerupai jejaring sosial facebook, dapat diakses melalui web dan aplikasi yang
diunduh ke smartphone atau gadget (Suryani dkk, 2018 : 100)
Edmodo telah memiliki sedikitnya 88.994.041 anggota sejak didirikan
oleh Nic Borg, Jeff O’Hara dan Crystal Hutter. Untuk dapat memanfaatkan
edmodo sebagai media pembelajaran, diharuskan terlebih dahulu mendaftar
menjadi anggota, anggota dapat memilih mendaftar sebagai siswa, guru maupun
orangtua
Edmodo dapat dikembangkan sebagai media pembelajaran oleh guru yang
terlebih dahulu membuat kelas dunia maya di edmodo, kelas tersebut dapat diikuti
oleh siswa dengan memasukkan kode akses yang diberikan oleh guru sehingga
22
kelas dapat bersifat pribadi di mana guru dan siswa dapat saling berbagi materi
pelajaran, berinteraksi, berkirim komentar, memberikan kuis, dan menjawab kuis.
Edmodo dapat diakses melalui alamat www.edmodo.com atau fitur lebih
lengkap didapatkan melalui aplikasinya. Diantaranya notifikasi 24 jam apabila
terdapat tugas atau materi baru yang dibagikan, fitur tersebut sangat membantu
siswa mengatur jadwal mengerjakan dan mengumpulkan tugas.
Edmodo memiliki perbedaan dengan jejaring sosial dan layanan micro
blogging pada umumnya, edmodo didesain khusus untuk dunia pendidikan (dalam
hal ini proses pembelajaran). Dengan membatasi jalan akses ke ruang khusus atau
grup, guru dan siswa dapat saling mengirim catatan, link, berkas, pengumuman
tugas dan bertukar informasi dilingkungan yang aman (Wanket dalam Suryani
dkk, 2018 :101).
Pengguna Edmodo dapat dapat membuat profil dan berbincang dengan
orang lain yang terhubung dalam web edmodo. Edmodo dilengkapi dengan fitur
yang memfasilitasi guru memberikan feedback artinya tidak sebatas guru
mengirimkan tugas dan siswa mengumpulkan tugas melainkan siswa dapat
meminta guru menginformasikan nilai mereka dan guru dapat mengunggah nilai
siswa ke dalam web tersebut. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Edmodo
salah satu alternatif pilihan media yang bisa digunakan untuk meningkatkan
kemandirian dan kreatifitas siswa dalam kegiatan pembelajaran.
23
Dari penjelasan di atas, dapat peneliti simpulkan bahwa penggunaan
edmodo sebagai perantara atau media dalam proses pembelajaran jarak jauh bisa
dijadikan salah satu
Keunggulan Edmodo menurut Shelly Gary dalam Suryani dkk (2018 :
101) diantaranya sebagai berikut.
a). Edmodo membantu guru membuat berita dalam grup atau memberi tes yang
bersifat online.
b). Edmodo juga akan memungkinkan siswa untuk mengirim artikel dan blog
yang relevan dengan kurikulum kelas sesuai dengan perintah guru.
c). Edmodo dapat menyediakan ruang diskusi sehingga siswa, guru, dan orang tua
dapat berinteraksi dalam waktu yang bersamaan.
d). Edmodo dapat digunakan oleh guru sesuai kebutuhan, dengan cara
mengintruksikan kepada siswa tentang kapan harus online secara bersamaan,
sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Adapun kelebihan Edmodo menurut Charles Wanket dalam Suryani dkk
(2018 :102) adalah sebagai berikut :
a). Siswa dan guru dapat mengirim berkas, gambar, video, dan lirik.
b). Siswa dapat mengirim pesan secara individu kepada guru.
24
c). Anggota Edmodo baik sebagai guru, siswa maupun orang tua dapat membuat
group untuk diskusi tersendiri dengan nama kelas atau topik diskusi sesuai
dengan keinginan.
d). Lingkungan yang aman untuk peserta didik baru.
e). Pesan dirancang untuk lebih mudah dipahami dan tidak dibatasi oleh jumlah
karakter.
Beberapa kelebihan Edmodo yang telah disebutkan dapat dijadikan
sebagai bahan pertimbangan untuk memilih Edmodo sebagai media pembelajaran.
Edmodo merupakan bentuk inovasi yang memudahkan guru dan siswa
berinteraksi tanpa batasan jam pelajaran dan ruang kelas. Beberapa keunggulan
utama Edmodo dirangkum sebagai berikut.
a). Pada versi aplikasi berbasis android, apabila terdapat aktivitas pada Edmodo
pengguna, misalnya guru memberikan tugas, terdapat pemberitahuan khusus
sehingga pengguna tidak harus mengecek Edmodo terus menerus seperti pada
versi web.
b). Membangun kejujuran siswa karena melalui Edmodo waktu pengumpulan
tugas dan aktivitas memiliki urutan waktu yang jelas. Dengan demikian, siswa
yang menyontek tugas yang telah dikirimkan sebelumnya akan terdeteksi.
c). User Interface. Mengadaptasi tampilan seperti facebook, secara sederhana
Edmodo relatif mudah untuk digunakan bahkan untuk pemula sekalipun.
25
d). Compatibility. Edmodo mengizinkan pengguna untuk meng-upload berkas
dalam berbagai format file seperti : pdf, ppt, jpg dan sebagainya serta
menyediakan fasilitas brief yaitu wadah untuk mengumpulkan arsip atau
dokumen apa saja yang pernah di up-load pada Edmodo pengguna.
e). Edmodo tidak hanya dapat diakses dengan menggunakan PC (laptop/dekstop)
tetapi juga bisa diakses dengan menggunakan gadget berbasis Android OS.
f). Akun pengguna dapat digunakan meskipun tidak diakses dalam waktu yang
lama, dengan catatan masih menggunakan e-mail yang didaftarkan.
g). Fasilitas penyimpanan berkas seperti brief atau drive memungkinkan pengguna
menyimpan semua berkas yang pernah diunggah di Edmodo, dengan demikian
dapat menghasilkan sejenis portofolio siswa.
Sedangkan kekurangan edmodo dalam proses pembelajaran, sebagai
berikut :
a). Gangguan pada koneksi internet dapat mempengaruhi website berjalan lebih
lambat.
b). Siswa dibatasi aksesnya untuk keluar karena hanya terbatas dikelas tersebut.
c). Masih dalam versi pengembangan dan keumngkinan adanya perubahan atau
pembaharuan pada aplikasi dalam waktu yang tidak ditentukan.
Adapun kekurangan Edmodo yang harus diperhatikan guru apabila
menggunakan Edmodo dalam pembelajaran adalah sebagai berikut.
26
a). Membutuhkan fasilitas dan jaringan internet yang memadai.
b). Membutuhkan kesadaran siswa untuk aktif dalam pembelajaran.
c). Kesulitan untuk menyisipkan simbol matematika dan grafik.
d). Dibutuhkannya kemampuan guru dan siswa untuk dapat memahami cara
penggunaan dan aturan pada Edmodo, baik terkait dengan perangkat yang
digunakan, maupun kegunaan setiap fitur yang tersedia.
e). Fasilitas berbagi atau komunikasi dalam Edmodo masih bersifat pribadi, belum
terintegrasi dengan sosial media umum seperti facebook, twitter, atau google
plus.
f). Video Conference belum tersedia. Hal ini cukup penting untuk berinteraksi
dengan siswa jika guru tidak bisa hadir secara langsung di ruang kelas.
4. Belajar Mandiri
Rusman (2013 : 353) kata mandiri mengandung arti tidak tergantung pada
orang lain, bebas dan dapat melakukan sendiri. Kata ini seringkali diterapkan
untuk pengertian dan tingkat kemandirian yang berbeda-beda.
“Wedemeyer (1983) Dalam belajar mandiri, peserta didik yang belajar
secara mandiri mempunyai kebebasan untuk belajar tanpa harus menghadiri
pembelajaran yang diberikan guru atau pendidik dikelas (Rusman, 2013 : 353)”.
Belajar mandiri adalah suatu bentuk belajar yang memberikan kesempatan
kepada peserta diklat untuk menentukan tujuan belajar, sumber-sumber belajar,
27
dan kegiatan belajar yang sesuai dengan kebutuhannya sendiri (Warsita, 2011 :
147).
Proses belajar mandiri ketika seseorang membuat inisiatif dengan mandiri
atau dengan bantuan orang lain untuk mengenali kebutuhan belajar mereka,
memformulasikan tujuan belajar, mengidentifikasi bahan yang dibutuhkan untuk
belajar, memilih dan mengimplementasikan strategi belajar serta mengevaluasi
hasil dari proses belajar (Sumardiono, 2013 : 9).
Melalui definisi di atas, dapat peneliti simpulkan bahwa dalam belajar
mandiri siswa mampu utuk berinisiatif belajar sendiri tanpa ada unsur paksaan
atau tekanan dari orang lain sehingga mampu memberikan kebebasan berpikir
terhadap siswa itu sendiri, khususnya dengan menggunakan media e-learning
berbasis edmodo dalam penelitian ini.
Ciri-ciri belajar mandiri sebagai berikut :
a. Dorongan internal
Seorang pembelajar mandiri memiliki dorongan internal untuk belajar.
Dorongan itu yang memotivasi dirinya untuk berinisiatif dan melakukan proses
belajar. Dia tidak menunggu seorang (guru atau orang tua) ataupun dorongan
eksternal untuk melakukan proses belajar yang diinginkannya. Belajar bukanlah
beban tetapi adalah sebuah kebutuhan dan hal yang menyenangkan sekaligus
menantang.
b. Berorientasi tujuan
Banyak tujuan belajar, mulai sekedar untuk mengetahui, menambah
wawasan, menguasai keterampilan, serta tujuan-tujuan lainnya. Seorang
28
pembelajar mandiri tahu apa yang ingin dicapainya. Dia tidak hanya melakukan
standar minimum tugas / pekerjaan yang dibebankan padanya tetapi mencari cara
dan kepuasan pribadi dalam proses penyelesaian tugas dan standar tugas yang
ingin diraihnya.
c. Terampil mencari bahan ajar
Untuk menuju tujuan belajar yang ingin diraihnya, pembelajar mandiri
memiliki keterampilan mencari bahan ajar yang diinginkannya. Bukan berarti dia
menguasai semua informasi, tetapi dia tahu dimana harus memulai belajar.
Seandainya pun dia tidak mengetahuinya, dia tahu bagaimana mencarinya, kepada
siapa bertanya dan ke mana dia mencari.
d. Pandai mengelola diri (self-management)
Seorang pembelajar mandiri mengetahui kekuatan dan kelemahan dirinya.
Dia tahu, metode atau strategi belajar seperti apa yang paling efektif untuk
dirinya. Dia pun bisa mengatur jadwal yang paling sesuai untuk dirinya.
Termasuk di dalam pengelolaan diri adalah kemampuan melakukan evaluasi atas
proses yang dilakukannya dan bersikukuh untuk terus menyelesaikan proses
belajar yang dijalaninya hingga tuntas.
Indikator kemandirian belajar adalah sebagai berikut : adanya hasrat atau
keinginan yang kuat untuk belajar, mampu mengambil keputusan dan inisiatif
untuk menghadapi masalah, tanggung jawab atas apa yang dilakukannya, percaya
diri dan melaksanakan tugas-tugas secara mandiri (Desmita, 2009 : 185).
29
B. Kerangka Pikir
Sebagaimana latar belakang yang dijelaskan pada bab sebelumnya, bahwa
waktu belajar di sekolah dan kesibukan guru di luar sekolah menjadi salah satu
permasalahan yang muncul dalam proses belajar mengajar. Seiring perkembangan
teknologi informasi dan komunikasi sehingga memunculkan berbagai macam
media dalam pembelajaran. Media adalah salah satu pendukung keberhasilan
proses belajar mengajar, oleh karena itu dalam penelitian ini media pembelajaran
e-learning menjadi solusi untuk permasalahan tersebut. Dikarenakan
perkembangan teknologi yang semakin pesat ini menuntut pendidikan untuk ikut
arus dalam jalannya perkembangan tersebut.
E-learning merupakan proses pembelajaran yang dilaksanakan atau
didukung dengan penggunaan sarana atau materi pembelajaran digital yang
bertujuan mempermudah kegiatan pembelajaran baik dari segi fleksibilitas, belajar
mandiri, dan efisiensi biaya. Salah satu media e-learning yang dapat digunakan
yaitu edmodo.
Menurut peneliti, media ini mudah diterima dengan baik oleh pengguna
khususnya pada siswa kelas VII MTs Yapni Bonto Tappalang kabupaten
Bantaeng sehingga peneliti memilih media ini untuk mengetahui pengaruh
penggunaan edmodo terhadap kemandirian belajar siswa. Hal ini peneliti
simpulkan berdasarkan antusias siswa pada saat peneliti memperkenalkan media
e-learning berbasis edmodo kepada siswa di awal penelitian di laksanakan.
Dengan menggunakan media pembelajaran e-learning berbasis edmodo
pembelajaran diharapkan dapat lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat
30
menumbuhkan kemandirian siswa dalam belajar. Ketertarikan siswa terhadap
pembelajaran diharapkan dapat timbul karena penggunaan media pembelajaran
yang lebih bervariasi nantinya akan menimbulkan inisiatif dalam diri siswa untuk
belajar secara mandiri. Bisa dipastikan bahwa ketika siswa dapat mengikuti
pembelajaran dengan inisiatif dalam diri siswa maka dapat melatih siswa dalam
belajar mandiri.
31
Skema kerangka berpikir ditunjukkan pada gambar di bawah ini :
Gambar 2.1 Kerangka Pikir
Kelas Eksperimen
Posttest
(Setelah menggunakan media e-
learning berbasis edmodo)
Kemandirian Belajar Siswa
Penggunaan Media
Pembelajaran E-Learning
Berbasis Edmodo
1. Tuntutan
pemanfaatan
kemajuan teknologi
2. Keterbatasan waktu
belajar
3. Kesibukan guru
dengan kegiatan di
luar sekolah
1. Salah satu bentuk
kemajuan teknologi
2. Bisa digunakan
kapan dan dimana
saja
3. Efisiensi biaya
relatif lebih murah
Kelas Eksperimen
Pretest
(Sebelum menggunakan media
e-learning berbasis edmodo)
32
C. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kajian teori dari uraian di atas, berikut ini peneliti
mengemukakan hipotesis yang sekaligus merupakan jawaban sementara dalam
penelitian ini sebagai berikut :
H0 = “Penggunaan media pembelajaran e-learning berbasis edmodo tidak
berpengaruh terhadap kemandirian belajar siswa kelas VII MTs Yapni
Bonto Tappalang kabupaten Bantaeng”.
H1 = “Penggunaan media pembelajaran e-learning berbasis edmodo
berpengaruh terhadap kemandirian belajar siswa kelas VII MTs Yapni
Bonto Tappalang kabupaten Bantaeng”.
31
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian pre-experimental design dengan one
group prestest-posstest design yang melibatkan satu kelas dan diberikan
perlakuan (treatment) atau kelas eksperimen tanpa menggunakan kelas
pembanding atau kelas kontrol tetapi sebelum memberikan perlakuan yaitu
penggunaan media pembelajaran e-learning berbasis edmodo telah dilakukan tes
awal atau pretest sehingga adanya pengaruh atau besarnya perbedaan sebelum dan
sesudah perlakuan dapat diketahui secara pasti.
Alasan dipilihnya jenis penelitian ini karena peneliti ingin mengetahui
apakah ada perbedaan sebelum dan setelah dilakukan treatment menggunakan
media pembelajaran e-learning berbasis edmodo dan untuk mengetahui seberapa
besar pengaruh media pembelajaran e-learning berbasis edmodo terhadap
kemandirian belajar siswa.
B. Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VII MTs YAPNI Bonto
Tappalang dengan jumlah total siswa 19 orang dengan 15 orang perempuan dan 4
orang laki-laki.
C. Variabel Penelitian
1. Variabel Penelitian
Menurut Sugiyono (2017 : 60) variabel penelitian adalah segala sesuatu
yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga
32
diperoleh informasi tentang hal tersebut kemudian ditarik kesimpulannya. Adapun
variabel penelitian ini adalah indikator belajar mandiri ada empat, yaitu (a).
adanya hasrat untuk belajar, (b). mampu mengambil keputusan dan inisiatif untuk
menghadapi masalah, (c). tanggung jawab atas apa yang di lakukannya, (d).
percaya diri dan melaksanakan tugas-tugas secara mandiri (Desmita, 2009).
2. Desain Penelitian
Desain penelitian ini yaitu One Group Pretest-Posttest Design. Dalam
penelitian ini, pengamatan dilakukan sebelum perlakuan X diberikan. Sebelum
pembelajaran berlangsung kelompok diberikan tes awal (pretest) dan setelah
pembelajaran selesai maka diberikan tes akhir (posttest).
Tabel 3.1 One Group Pretest-Posttest Design
Pengamatan Perlakuan Pengamatan
O1 X O2
(Sumber : Tiro dan Ahmar, 2014 : 27)
Keterangan :
O1 = Tes belajar mandiri awal siswa (pretest)
X = Penerapan media e-learning berbasis edmodo
O2 = Belajar mandiri siswa setelah menerapkan media e-learning berbasis
edmodo (posttest).
33
D. Satuan Eksperimen dan Perlakuan
Adapun satuan eksperimen dan perlakuan dalam penelitian, yaitu :
1. Satuan Eksperimen
Satuan eksperimen dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII dan
kelas VIII MTs Yapni Bonto Tappalang kabupaten Bantaeng. Kelompok
eksperimen dalam penelitian dipilih dengan menggunakan teknik Cluster random
sampling, kelas VII merupakan kelas eksperimen dengan jumlah siswa 19 orang.
2. Perlakuan
Perlakuan dalam penelitian ini adalah penerapan media e-learning berbasis
edmodo kelas VII MTs Yapni Bonto Tappalang kabupaten Bantaeng.
E. Prosedur Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Tahap persiapan
a. Mengurus izin pelaksanaan penelitian di MTs Yapni Bonto Tappalang
kabupaten Bantaeng.
b. Berkoordinasi dengan guru bidang studi.
c. Menyiapkan media pembelajaran.
d. Menyusun dan menyiapkan instrumen penelitian.
2. Tahap pelaksanaan
a. Menyerahkan sepenuhnya kepada guru mata pelajaran media e-learning
berbasis edmodo.
b. Memberikan tes awal (pretest) untuk mengetahui belajar mandiri siswa
sebelum diberikan perlakuan.
34
c. Melakukan proses pembelajaran dengan menerapkan media e-learning
berbasis edmodo. Pembelajaran dilakukan selama 3 kali pertemuan.
d. Mengisi lembar observasi siswa untuk melihat aktivitas siswa pada saat
proses belajar mengajar berlangsung.
e. Memberikan angket respon siswa mengenai tanggapan siswa tentang
kegiatan pembelajaran menggunakan media e-learning berbasis edmodo.
f. Memberikan tes akhir (posttest) untuk mengetahui kemampuan siswa
setelah diberikan perlakuan.
3. Tahap akhir
a. Mengumpulkan data penelitian
b. Menganalisis dan mendeskripsikan data yang telah diperoleh sesuai
dengan variabel yang diteliti.
c. Menyusun laporan pelaksanaan dan hasil penelitian.
F. Instrument Penelitian
Adapun instrument dalam penelitian ini, adalah sebagai berikut :
1. Lembar Observasi
Observasi pembelajaran dilakukan pada saat pelaksanaan pembelajaran
dengan menggunakan media pembelajaran e-learning berbasis edmodo dan pada
saat pelaksanaan pembelajaran tanpa menggunakan media pembelajaran e-
learning berbasis edmodo. Hal ini bertujuan untuk mengamati penggunaan media
pembelajaran e-learning berbasis edmodo pada siswa saat proses pembelajaran.
35
Sedangkan observasi penggunaan media pembelajaran e-learning berbasis
edmodo digunakan untuk mengamati dan mencatat pelaksanaan penggunaan
media pembelajaran e-learning berbasis edmodo pada saat pembelajaran di kelas
eksperimen.
Observasi ini digunakan untuk memperoleh data tentang keadaan
lingkungan sekolah serta proses kegiatan belajar mengajar bahasa Indonesia di
kelas. Pada tahap observasi kegiatan belajar mengajar bahasa Indonesia dilakukan
hal-hal sebagai berikut :
a. Mengamati kegiatan pembelajaran bahasa Indonesia menggunakan atau tanpa
menggunakan media pembelajaran e-learning berbasis edmodo.
b. Mengamati situasi pada saat siswa belajar meggunakan atau tanpa
menggunakan media pembelajaran e-learning berbasis edmodo.
c. Mengamati kendala serta hal-hal yang mempermudah belajar peserta didik.
2. Lembar Angket (Kuesioner)
Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk
di jawabnya (Sugiyono, 2018 : 193).
Peneliti memilih instrument ini karena akan digunakan untuk mengetahui
kemandirian siswa dengan memberi seperangkat pertanyaan kepada siswa
mengenai kemandirian belajar itu sendiri.
36
G. Teknik Pengumpulan Data
Pada penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah :
1. Teknik Observasi
Dalam teknik ini yang terpenting adalah pengamatan dan ingatan.
Pendapat lain mengartikan bahwa observasi adalah pengamatan dan pencacatan
secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Teknik ini
banyak digunakan untuk mengukur tingkah laku ataupun proses terjadinya suatu
kegiatan dalam situasi yang sebenarnya ataupun buatan.
Dalam penelitian ini, teknik observasi digunakan untuk mengetahui
suasana belajar kelas VII pada saat menggunakan media pembelajaran e-learning
berbasis edmodo dan juga tanpa menggunakan media pembelajaran e-learning
berbasis edmodo.
2. Teknik Kuesioner (Angket)
Teknik angket dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui
kemandirian belajar siswa dengan memberi pernyataan maupun pertanyaan dalam
angket yang berhubungan dengan belajar mandiri.
H. Teknik Analisis Data
Analisis data merupakan rangkaian penelaahan, pengelompokan,
sistematisasi, penafsiran dan verifikasi data agar sebuah fenomena memiliki nilai
sosial, akademis, dan ilmiah. Analisis data dilakukan setelah melalui instrumen
terkumpul. Dalam penelitian kuantitatif, teknik analisis data yang digunakan
adalah uji statistik. Melalui uji statistik ini, dapat digunakan untuk menghitung
37
data-data yang diperoleh dan nantinya dapat dianalisis menggunakan teknik
analisis statistik. Yang terdiri dari dua macam yaitu analisis statistik deskriptif dan
statistik inferensial.
1. Analisis Statistik Deskriptif
Menurut Sugiyono (2017 : 207-208), statistik deskriptif yaitu statistik yang
digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau
menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud
membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Dalam
penelitian ini data yang dianalisis yaitu kemandirian belajar siswa dengan media
e-learning berbasis edmodo.
Teknik statistik deskriptif yang digunakan adalah tabel frekuensi,
presentase rata-rata, variasi dan standar deviasi dengan maksud untuk
menggambarkan karakteristik distribusi skor masing-masing variabel penelitian.
2. Analisis Statistik Inferensial
Statistika inferensial adalah teknik statistika yang digunakan untuk
menganalisis data dan hasilnya diberlakukan satuan eksperimen. Teknik pengujian
hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji t-test dengan terlebih dahulu
melakukan uji prasyarat analisis yaitu uji normalitas dan uji homogenitas.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah suatu variabel normal
atau tidak. Normal disini dalam arti mempunyai distribusi data yang normal.
Untuk menguji normalitas data dapat menggunakan uji One Sample Kolmogorov-
38
Smirnov Test dengan ketentuan jika Asmp.Sig > 0,05 maka data berdistribusi
normal.
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas di lakukan untuk mengetahui variansi-variansi dua buah
distribusi atau lebih. Uji homogenitas digunakan sebagai syarat dalam
independent t-test dengan ketentuan jika nilai sig > 0,05 maka distribusi data
homogen dan jika nilai sig < 0,05 maka distribusi data tidak homogen.
c. Uji Hipotesis
Independent t-test digunakan untuk menguji pengaruh signifikan beda
rata-rata dua kelompok. Tes ini juga digunakan untuk menguji pengaruh variabel
independen terhadap variabel dependen. Uji ini digunakan untuk mengetahui
pengaruh media pembelajaran e-learning berbasis edmodo terhadap kemandirian
belajar siswa.
39
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Kemandirian belajar memiliki empat indikator, yaitu : (a). adanya hasrat
yang kuat untuk belajar, (b). mampu mengambil keputusan dan inisiatif untuk
menghadapi masalah, (c). tanggung jawab atas apa yang dilakukannya. (d).
percaya diri dalam melaksanakan tugas secara mandiri (Desmita, 2009 : 185).
Dalam penyediaan butir soal yang terdapat pada angket dibagi berdasarkan
ke empat indikator tersebut. Untuk memperoleh data tentang pengaruh media
pembelajaran e-learning berbasis edmodo terhadap kemandirian belajar siswa
kelas VII MTs Yapni Bonto Tappalang kabupaten Bantaeng menggunakan
instrumen angket dengan item pertanyaan 21 yang disebarkan kepada 19 siswa.
Angket pada setiap item di berikan skor alternatif sesuai dengan bobot masing-
masing jawaban yang diberikan responden dengan ketentuan sebagai berikut.
Tabel 4.1 Jawaban dalam skoring angket
Pernyataan Skor
Sangat Sering 5
Sering 4
Kadang-kadang 3
Pernah 2
Tidak Pernah 1
(Skala Likert)
40
1. Analisis Statistik Deskriptif Data Penelitian
Analisis deskriptif berguna untuk memaparkan dan menggambarkan data
penelitian, mencakup jumlah data, nilai maksimal, nilai minimal, nilai rata-rata
dan sebagainya. Analisis statistik deskriptif dimaksudkan untuk menggambarkan
karakteristik subjek, yang diperoleh dari kelas eksperimen dengan teknik
pengumpulan data yaitu pretest dan posttest.
a. Data hasil pretest-posttest siswa
Sebelum proses belajar pada kelas eksperimen dengan menggunakan
media e-learning berbasis edmodo, untuk mengetahui kemandirian belajar siswa
terhadap mata pelajaran yang telah dipelajari adalah menentukan nilai kuantitatif
dengan menjumlahkan skor jawaban angket dari responden sesuai dengan
frekuensi jawaban.
Data mengenai kemandirian belajar siswa digambarkan mengenai nilai
rata-rata, nilai maksimum, nilai minimum dan standar deviasi dihitung
menggunakan software SPSS (Statistical Product and Service Solutions) versi 26.
Agar lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.2 Hasil Analisis Deskriptif Data pretest-posttest Siswa
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Pretest Siswa 19 46 64 56.58 4.753
Posttest Siswa 19 68 82 75.11 4.319
Valid N (listwise) 19
Sumber : data olah pada lampiran
Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa nilai pretest atau sebelum
menerapkan media pembelajaran e-learning berbasis edmodo pada penelitian
yang di lakukan pada siswa kelas VII MTs Yapni Bonto Tappalang kabupaten
41
Bantaeng, melalui data angket dengan 19 responden menunjukkan nilai tertinggi
64 dan nilai terendah 46 serta standar devasi 4,75. Sedangkan nilai posttest atau
setelah perlakuan dengan jumlah responden 19 orang menunjukkan nilai tertinggi
82 terendah 68 dan standar deviasi 4,31.
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Belajar Mandiri Siswa Pretest
Interval Frekuensi Absolut Frekuensi Relatif
46 – 49 1 5,26%
50 – 53 4 21,05%
54 – 57 5 26,31%
58 – 61 6 31,58%
62 – 65 3 15,80%
Jumlah 19 100%
Sumber : data olah pada lampiran
Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa distribusi frekuensi
belajar siswa pre-test mayoritas terdapat pada interval 58 – 61 dengan jumlah 6
orang siswa (31,58 %). Selanjutnya, untuk mengetahui kualitas variabel Y1
(pretest) dan Y2 (posttest) maka dapat dilihat tabel berikut :
Tabel 4.4 Kualitas Variabel Belajar Mandiri Siswa
Interval Kriteria
<20 Sangat Rendah
21 – 40 Rendah
41 – 60 Cukup
61 – 80 Tinggi
81 – 100 Sangat Tinggi
Sumber : (Kartika Budi, 2001 : 53)
42
Dari uraian di atas, dapat diketahui bahwa belajar mandiri siswa pretest
termasuk dalam kategori cukup, yaitu berada pada interval 41 - 60 dengan nilai
rata-rata 56,58. Sedangkan belajar mandiri siswa posttest termasuk dalam kategori
tinggi karena berada pada interval 61 – 80 dengan nilai rata-rata 75,11.
b. Deskripsi hasil angket media e-learning berbasis edmodo
Adapun deskripsi hasil angket mengenai media pembelajaran e-learning
berbasis edmodo adalah sebagai berikut :
Tabel 4.5 Media E-Learning Berbasis Edmodo
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Edmodo 19 11.00 17.00 13.7368 1.40800
Valid N (listwise) 19
Sumber : data olah pada lampiran
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa penelitian yang dilakukan di
MTs Yapni Bonto Tappalang melalui data angket dengan 19 responden
menunjukkan bahwa nilai rata-rata 13,73 nilai tertinggi adalah 17 dan terendah 11
serta standar deviasi 1,40.
c. Deskripsi hasil observasi siswa
Lembar pengamatan ini di buat untuk memperoleh salah satu jenis data
pendukung, instrumen ini memuat petunjuk dan indikator yang di amati.
Pengamatan ini dengan cara observer mengamati aktivitas siswa. Untuk melihat
aktivitas belajar siswa selama penelitian berlangsung.
43
Gambar 4.1 Distribusi Frekuensi dan Persentase Aktivitas Belajar Siswa
Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa rata-rata persentase
aktivitas siswa setiap pertemuan adalah 33,3 % dengan penilaian berbeda tiap
kategorinya penilaian.
2. Analisis Statistik Inferensial
a. Uji Normalitas Data
Uji normalitas data dimaksudkan untuk mengetahui kenormalan data dari
variabel X yang telah diuji normalitasnya menggunakan program SPSS dengan
rumus shapiro wilk. Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui apakah data
penelitian sudah memenuhi persyaratan penggunaan statistik yang akan digunakan
dalam pengujian. Untuk mengetahui normal atau tidaknya adalah jika sig.>0,05
dapat dikatakan data terdistribusi normal. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
tabel berikut :
44
Tabel 4.6 Uji Normalitas Data
Tests of Normality
Kelompok Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic
df Sig. Statistic df Sig.
Belajar
Mandiri
Pretest .136 19 .200* .966 19 .698
Posttest .145 19 .200* .941 19 .276
Sumber : data olah pada lampiran
Berdasarkan tabel output “Tests of Normality” pada bagian Shapiro Wilk,
diketahui nilai Sig. untuk nilai pretest sebesar 0,698 dan nilai posttets 0,276.
Karena nilai tersebut lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data
nilai pretest dan posttest tersdistribusi normal.
b. Uji Homogenitas
Untuk mengetahui jenis varian data apakah sama maka dilakukan uji
homogenitas dengan ketentuan jika nilai sig > 0,05 maka distribusi data homogen
dan jika nilai sig < 0,05 maka distribusi data tidak homogen. Hasilnya dapat
dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.7 Uji Homogenitas
Test of Homogeneity of Variances
Levene Statistic
df1 df2 Sig.
Belajar Mandiri Based on Mean .000 1 36 .984
Based on Median .000 1 36 1.000
Based on Median and with adjusted df
.000 1 32.629 1.000
Based on trimmed mean .000 1 36 .993
Sumber : data olah pada lampiran
45
Berdasarkan tabel di atas, dapat di simpulkan bahwa distribusi data
homogen karena nilai sig lebih besar dari 0,005 yaitu 0,993. Setelah data diketahui
berdistribusi homogen maka selanjutnya adalah uji paired t-test.
c. T-test
Uji paired sampel T test adalah pengujian yang digunakan untuk
membandingkan selisi dua mean dari sampel yang berpasangan dengan asumsi
data berdistribusi normal.
Tabel. 4.8 Paired Samples Statistics
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error
Mean
Pair 1 Pretest 56.58 19 4.753 1.090
Posttest 75.11 19 4.319 .991
Sumber : data olah pada lampiran
Tabel ini merupakan sebuah ringkasan statistik deskriptif dari kedua
sampel atau data pretest dan posttest. Menunjukkan bahwa untuk nilai pretest
rata-rata belajar mandiri atau mean sebesar 56,58 sedangkan untuk nilai posttest
diperoleh nilai rata-rata belajar mandiri sebesar 75,11. Jumlah responden atau
siswa yang digunakan sebagai subyek penelitian adalah sebanyak 19 orang. Untuk
nilai Std. Deviation (Standar Deviasi) pada pretets sebesar 4,753 dan posttest
sebesar 4,319 .Terakhir adalah nilai Std. Error Mean untuk pretest sebesar 1,090
sedangkan posttest 0,991.
Karena nilai rata-rata belajar mandiri pada pretest 56,58 < posttest 75,11
maka secara deskriptif ada perbedaan rata-rata belajar mandiri antara pretest dan
hasil posttest.
46
Selanjutnya interpretasi tabel output “Paired Samples Correlations” pada
tabel berikut ini.
Tabel 4.9 Paired Samples Correlations
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
Pair 1 Pretest & Posttest 19 .194 .425
Sumber : data olah pada lampiran
Output di atas menunjukkan hasil uji korelasi atau hubungan antara kedua
data atau variabel pretest dengan posttest. Berdasarkan output diketahui nilai
koefisien korelasi (Correlation) sebesar 0,194 dengan nilai signifikansi (Sig.)
sebesar 0,425. Karena nilai Sig. 0,425 > probabilitas 0,05 maka dapat dikatakan
bahwa tidak ada hubungan variabel pretest dengan variabel posttest. Selanjutnya
untuk membuktikan apakah perbedaan tersebut benar-benar nyata (signifikan)
atau tidak, maka kita perlu menafsirkan hasil uji pairet sample - test yang terdapat
pada tabel output “Paired Samples Correlations”.
Tabel 4.10 Paired Sample Test
Sumber : data olah pada lampiran
Output ketiga ini adalah output terpenting karena pada bagian ketiga inilah
kita akan menemukan jawaban atas apa yang menjadi pertanyaan dalam penelitian
mengenai pengaruh penggunaan media pembelajaran e-learning berbasis edmodo
terhadap kemandirian belajar siswa kelas VII MTs YAPNI Bonto Tappalang
Paired Samples Test
Paired Differences t df Sig. (2-tailed) Mea
n Std.
Deviation
Std. Error Mean
95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper
Pa
ir 1
Pretest –
Posttest
-
18.526
5.767 1.323 -21.306 -15.747 -
14.002
18 .000
47
kabupaten Bantaeng. Namun sebelum membahas tentang penafsiran angka-angka
tersebut pada tabel output “Paired Samples Test” di atas, berikut adalah rumusan
hipotesis penelitian dan pedoman pengambilan keputusan dalam uji paired
samples t test.
H0 = “Penggunaan media pembelajaran e-learning berbasis edmodo tidak
berpengaruh terhadap kemandirian belajar siswa kelas VII MTs Yapni Bonto
Tappalang kabupaten Bantaeng”.
H1 = “Penggunaan media pembelajaran e-learning berbasis edmodo berpengaruh
terhadap kemandirian belajar siswa kelas VII MTs Yapni Bonto Tappalang
kabupaten Bantaeng”.
Sedangkan pedoman pengambilan keputusan dalam uji paired sample t
test berdasarkan nilai signifikan (Sig.) hasil output SPSS adalah jika nilai Sig. (2-
tailed) < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima. Sebaliknya, jika nilai Sig. (2-
tailed) > 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak (Singgih Santoso, 2014 :265).
Berdasarkan tabel output “Paired Sample Test” di atas, diketahui nilai
Sig. (2 tailed) adalah 0,000 < 0,005 maka H0 ditolak dan H1 diterima. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan rata-rata antara belajar mandiri pretest
dan belajar mandiri posttest yang artinya ada pengaruh penggunaan media
pembelajaran e-learning berbasis edmodo terhadap kemandirian belajar siswa
kelas VII MTs YAPNI Bonto Tappalang kabupaten Bantaeng.
Selain itu, tabel output “Paired Sample Test” di atas juga memuat
informasi tentang nilai “Mean Paired Differences” adalah -18,526. Nilai ini
48
menunjukkan selisi antara rata-rata belajar mandiri pretest dengan rata-rata belajar
mandiri posttest.
Selain membandingkan antara nilai signifikansi (Sig.) dengan probabilitias
0,05 juga dapat dilakukan dengan cara lain yaitu pengujian hipotesis dengan
membandingkan antara nilai t hitung dengan t tabel. Adapun pedoman atau dasar
pengambilan keputusannya adalah jika nilai t hitung > t tabel maka H0 ditolak dan
H1 diterima. Sebaliknya, jika t hitung < t tabel maka H0 diterima dan H1 ditolak
(Sugiyono, 2006 : 218).
Berdasarkan tabel output “Paired Sample Test” di atas, diketahui t hitung
bernilai negatif yaitu sebesar -14,002. T hitung bernilai negatif ini disebabkan
karena rata-rata belajar mandiri pretest lebih rendah daripada rata-rata belajar
mandiri posttest. Dalam konteks kasus seperti ini maka nilai t hitung negatif dapat
bermakna positif sehingga nilai t hitung menjad 14,002.
Selanjutnya adalah tahap mencari t tabel, dimana t tabel berdasarkan nilai
df (degree of freedom atau derajat kebebasan) dan nilai signifikansi (α / 2). Dari
output di atas diketahui bahwa nilai df adalah sebesar 18 dan nilai 0,05 / 2 sama
dengan 0,025. Nilai ini kita gunakan sebagai dasar acuan dalam mencari nilai t
tabel pada distribusi nilai t tabel statistik. Maka nilai t tabel adalah sebesar 2,101
(Distribusi nilai t tabel, terlampir).
Dengan demikian, karena t hitung 14,002 > t tabel 2,101 maka
sebagaimana dasar pengambilan keputusan di atas dapat disimpulkan bahwa H0
ditolak dan H1 diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan rata-
rata antara belajar mandiri pretest dengan posttest yang artinya ada pengaruh
49
penggunaan media pembelajaran e-learning berbasis edmodo terhadap
kemandirian belajar siswa kelas VII MTs YAPNI Bonto Tappalang kabupaten
Bantaeng.
51
B. Pembahasan Penelitian
Media sebagai perantara pemberi informasi dan penerima informasi.
Dalam penelitian ini, media sebagai pendukung proses pembelajaran atau media
pembelajaran. Sehingga media sebagai perantara bagi guru untuk menyampaikan
informasi kepada siswa terkait pembelajaran itu sendiri khsususnya media e-
learning berbasis edmodo. Media ini diharapkan dapat memberikan dampak atau
pengaruh positif terhadap kemandirian belajar siswa
Kemandirian belajar siswa mempunyai empat indikator menurut desmita
(2009 : 185) yaitu adanya hasrat untuk belajar, mampu mengambil keputusan dan
inisiatif untuk menyelesaikan masalah, tanggung jawab atas apa yang
dilakukannya, percaya diri dan melaksanakan tugas-tugas secara mandiri.
Keempat indikator tersebut menjadi variabel dalam penelitian ini.
Setelah dilakukan penelitian, maka penelitian ini menghasilkan temuan
yang dianalisis berdasarkan hasil skor angket kemandirian belajar siswa.
Perlakuan diberikan kepada kelas eksperimen yaitu melakukan pembelajaran
menggunakan media pembelajaran e-learning berbasis edmodo namun sebelum
itu peneliti melakukan pretest atau tes awal untuk mengetahui kemandirian belajar
siswa sebelum diberikan perlakuan.
Keadaan siswa yang belajar dengan dituntun untuk menguasai materi
sesuai dengan apa yang guru sampaikan. Hal tersebut membuat siswa sulit belajar
dengan caranya sendiri. Sehingga pada proses pembelajaran pada kelas
eksperimen menunjukkan bahwa ada perubahan pada siswa untuk belajar sendiri
tanpa harus ada dorongan dari pihak lain. Hal itu disebabkan karena pada
52
perlakuan yang diberikan, guru hanya memberikan materi sebagai pengantar atau
pembuka, setelahnya siswa mencari sendiri materinya dengan cara pemberian
tugas terkait materi tersebut.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemandirian belajar siswa dalam
belajar menggunakan media e-learning berbasis edmodo terdapat pengaruh atau
perubahan. Hal ini dapat diketahui berdasarkan hasil analisis data pretest sebagai
pembanding posttest, nilai rata-rata pretest 56,57 sedangkan nilai rata-rata posttest
adalah 75,11. Hal ini bahwa media e-learning berbasis edmodo dapat
diberlakukan dalam proses belajar mengajar pada mata pelajaran.
Dari hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan
kemandirian belajar siswa antara siswa dengan menggunakan e-learning berbasis
edmodo dengan sebelum diajar tanpa menggunakan e-learning berbasis edmodo.
Ini berarti hipotesis diterima yaitu media e-learning berbasis edmodo berpengaruh
terhadap proses belajar mengajar pada kelas VII MTs Yapni Bonto Tappalang.
Sebagaimana hipotesis penelitian, H0 yaitu media e-learning berbasis
edmodo tidak berpengaruh terhadap kemandirian belajar siswa sedangkan H1 yaitu
media e-learning berbasis edmodo berpengaruh terhadap kemandirian belajar
siswa kelas VII MTs YAPNI Bonto Tappalang kabupaten Bantaeng. Dengan
ketentuan jika nilai sig. < 0,005 maka H0 ditolak dan H1 diterima. Sebalikanya jika
nilai sig. > 0,005 maka H0 diterima dan H1 ditolak.
Berdasarkan hasil penelitian, nilai sig 0,000 < 0,005 maka dapat
disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima yang artinya ada pengaruh media
53
e-learning berbasis edmodo terhadap kemandirian belajar siswa kelas VII MTs
YAPNI Bonto Tappalang kabupaten Bantaeng.
Sehingga dapat dinyatakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan
terhadap pengaruh kemandirian belajar siswa kelompok eksperimen menggunakan
media e-learning berbasis edmodo siswa kelas VII MTs Yapni Bonto Tappalang.
Aktivitas siswa dalam pembelajaran berdasarkan analisis data, diperoleh
aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar dengan media e-learning berbasis
edmodo yang mana diperoleh presentase rata-rata dari tiga pertemuan adalah
87,99% . Hal ini sesuai dengan kriteria tingkat aktivitas siswa yang diperoleh
yaitu termasuk kedalam kategori sangat tinggi.
Penelitian ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh
(Sumardiono, 2013 : 9) Proses belajar mandiri ketika seseorang membuat inisiatif
dengan mandiri atau dengan bantuan orang lain untuk mengenali kebutuhan
belajar mereka, memformulasikan tujuan belajar, mengidentifikasi bahan yang
dibutuhkan untuk belajar, memilih dan mengimplementasikan strategi belajar
serta mengevaluasi hasil dari proses belajar.
Berdasarkan hasil analisis statistik inferensial, teori dan penelitian relevan
serta hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran di atas, peneliti dapat
menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh media e-learning berbasis edmodo
terhadap kemandirian belajar siswa kelas VII MTs Yapni Bonto Tappalang
kecamatan Tompobulu kabupaten Bantaeng.
Hal ini menunjukkan pelaksanan penelitian sesuai dengan yang
direncanakan. Namun, hal ini tidak terlepas dari adanya kendala yang dihadapi
54
selama proses penelitian berlangsung, salah satunya sarana prasana yang dimiliki
sekolah. Dari hasil analisis dan pembahasan penelitian, dapat peneliti simpulkan
bahwa rumusan masalah dalam penelitian ini terjawab.
55
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan tentang pengaruh media e-
learning berbasis edmodo terhadap kemandirian belajar siswa pada mata pelajaran
bahasa Indonesia kelas VII MTs Yapni Bonto Tappalang kecamatan Tompobulu
kabupaten Bantaeng dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh kemandirian
belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan media e-learning berbasis
edmodo dengan tanpa menggunakan media e-learning berbasis edmodo di kelas
VII MTs Yapni Bonto Tappalang.
Pengaruh penggunaan media e-learning berbasis edmodo dapat dilihat dari
nilai hasil pretest sebesar 56,58 sedangkan nilai posttest 75,11. Terdapat selisih
antara nilai pretest dan posttest sebesar 18,53. Selain itu juga berdasarkan
hipotesis penelitian dengan ketentuan H0 yaitu media e-learning berbasis edmodo
tidak berpengaruh terhadap kemandirian belajar siswa sedangkan H1 yaitu media
e-learning berbasis edmodo berpengaruh terhadap kemandirian belajar siswa kelas
VII MTs YAPNI Bonto Tappalang kabupaten Bantaeng.
Dengan ketentuan jika nilai sig. < 0,005 maka H0 ditolak dan H1 diterima.
Sebalikanya jika nilai sig. > 0,005 maka H0 diterima dan H1 ditolak. Berdasarkan
hasil penelitian, nilai sig 0,000 < 0,005 maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak
dan H1 diterima yang artinya ada pengaruh media e-learning berbasis edmodo
terhadap kemandirian belajar siswa kelas VII MTs YAPNI Bonto Tappalang
kabupaten Bantaeng.
56
56
B. Saran
Adapun saran yang penulis sampaikan yaitu :
1. Bagi guru, diharapkan kepada guru agar dapat menerapkan media e-learning
berbasis edmodo dalam proses pembelajaran yang disesuaikan dengan
karakteristik materi yang akan dibahas.
2. Setiap media pembelajaran mempunyai kelebihan dan kekurangan sendiri.
Oleh karena itu, guru harus mampu memilih media pembelajaran yang sesuai
dengan materi pelajaran, tujuan yang harus dicapai, waktu yang tersedia serta
sarana dan prasarana yang di miliki.
3. Pihak sekolah hendaknya selalu memberikan dukungan kepada guru dalam
pengenalan media pembelajaran e-learning berbasis edmodo kepada siswa.
4. Siswa diharapkan mampu meningkatkan dorongan dalam diri untuk belajar
tanpa paksaan dari pihak lain.
5. Peneliti diharapkan mampu mengendalikan diri dan kesadaran pada siswa
terhadap arti pentingnya pendidikan untuk mendapatkan ilmu pengetahuan
yang luas, sehingga dapat diterapkan didunia kerja maupun dilingkungan
msyarakat.
57
DAFTAR PUSTAKA
Budi, Kartika. 2001. Berbagai Strategi untuk Melibatkan Siswa Secara Aktif
dalam Proses Pembelajaran Fisika di SMU, Efektivitasnya, dan Sikap
Mereka pada Strategi tersebut. USD : Widya Dharma edisi April 2001.
Darmawan, Deni. 2014. Pengembangan E-Learning : Teori dan Desain. Bandung
: PT. Remaja Rosdakarya.
Desmita. 2009. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung : Remaja
Rosdakarya.
FKIP Unismuh Makassar. 2014. Pedoman Penyusunan Skripsi. Kota Makassar :
Panrita Pers.
Indarti, Hidayat Noer Fadjar, dkk. 2015. E-Learning Untuk Pengembangan
Keprofesian Berkelanjutan Guru. Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga
Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Bahan Ajar.
Indrakusuma, dkk. 2016. E-Learning : Teori dan Desain. Bahan Ajar.
Indrawan, Irjus. Wijoyo, Hadion. dkk. 2020. Media Pembelajaran Berbasis
Multimedia. Jawa Tengah : CV. Pena Persada.
Karwono, Mularsih Heni. 2018. Belajar dan Pembelajaran Serta Pemanfaatan
Sumber Belajar. Depok : PT. Rajagrafindo Persada.
Kuntarto. 2018. Pembelajaran Asyik Menggunakan Edmodo. Bahan Ajar.
Mirnawati. 2019. Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning
(PBL) Dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Terhadap Hasil
Belajar PPKN Pada Siswa Kelas II SMP Negeri 2 Sambi Rampas Pota
Kabupaten Manggarai Timur. Makassar.
Munir. 2009. Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Teknologi Informasi dan
Komunikasi. Bandung : Alfabeta.
Pranoto, dkk. 2009. Sains dan Teknologi : Berbagai Ide Untuk Menjawab
Kebutuhan dan Tantangan. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
Ratumanan. Rosmiati, Imas. 2019. Perencanaan Pembelajaran. Depok : PT.
Rajagrafindo Persada
58
Rusman. 2013. Model-Model Pembelajaran : Mengembangkan Profesionalisme
Guru. Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada.
Santoso, Singgih. 2014. Statistik Panametrik Edisi Revisi. Jakarta : Alex Media
Komputindo.
Suartama I Kadek. 2014. E-Learning : Konsep dan Aplikasinya. Singaraja : Bahan
Ajar.
Sugiyono, 2006. Metode Penelitian. Bandung : Alfabeta
Sugiyono, 2018. Metode Penelitian. Bandung : Alfabeta
Surjono, Dwi Herman. 2017. Multimedia Pembelajaran Interaktif : Konsep dan
Pengembangannya. Yogyakarta : UNY Press.
Sumardiono. 2013. Pembelajar Mandiri : Self Directed Learning. E-book :
Rumah Inspirasi dan Bentang Ilmu.
Suryani, Nunuk. dkk. 2018. Media Pembelajaran Inovatif dan
Pengembangannya. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
Wahyuningsih, dkk. 2017. E-Learning : Teori dan Aplikasi. Bandung : Penerbit
Informatika Bandung.
Warsita, Bambang. 2011. Pendidikan Jarak Jauh : Perancangan, Pengembangan,
Implementasi dan Evaluasi Diklat. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
LAMPIRAN A
ANGKET KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA
INSTRUMEN MEDIA
LEMBAR OBSERVASI SISWA
Instrumen Media
Lembar Observasi
Pertemuan I
Pertemuan II
Pertemuan III
LAMPIRAN B
DAFTAR NAMA DAN DAFTAR HADIR SISWA
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
MATERI
MEDIA
LEMBAR TUGAS SISWA
NILAI PRETEST – POSTTEST
HASIL UJI SPSS
DAFTAR NAMA SISWA
No. Nama Jenis Kelamin
Laki-laki (L) Perempuan (P)
1. Aril L -
2. Fitriani - P
3. Hamka - P
4. Heri - P
5. Husna - P
6. Husnaeni - P
7. Jihan Fahira - P
8. Kasmi - P
9. Mawar - P
10. Mukhlisa - P
11. Nadia - P
12. Noma - P
13. Rahmi - P
14. Reski Amelia - P
15. Riswandi L -
16. Santi - P
17. Suardi L -
18. Suci - P
19. Sulfikar L -
DAFTAR HADIR SISWA
No. Nama Siswa Pertemuan
I II III
1. Aril Hadir Hadir Hadir
2. Fitriani Hadir Hadir Hadir
3. Hamka Hadir Hadir Hadir
4. Heri Hadir Hadir Hadir
5. Husna Hadir Hadir Hadir
6. Husnaeni Hadir Hadir Hadir
7. Jihan Fahira Hadir Hadir Hadir
8. Kasmi Hadir Hadir Hadir
9. Mawar Hadir Hadir Hadir
10. Mukhlisa Hadir Hadir Hadir
11. Nadia Hadir Hadir Hadir
12. Noma Hadir Hadir Hadir
13. Rahmi Hadir Hadir Hadir
14. Reski Amelia Hadir Hadir Hadir
15. Riswandi Hadir Hadir Hadir
16. Santi Hadir Hadir Hadir
17. Suardi Hadir Hadir Hadir
18. Suci Hadir Hadir Hadir
19. Sulfikar Hadir Hadir Hadir
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
DARING (ONLINE)
Nama Sekolah : MTs YAPNI Bonto Tappalang
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas / Semester : VII / Ganjil
Materi Pokok : Puisi
Pertemuan : I
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah membaca materi presentase yang dikirimkan ke dalam group kelas
pada aplikasi edmodo, peserta didik diharapkan dapat :
Dapat memahami pengertian puisi
Memahami jenis-jenis puisi
Memahami unsur puisi
B. Media Pembelajaran
Media : Media pembelajaran e-learning berbasis edmodo
Sumber : Internet
C. Langkah-langkah pembelajaran
Pendahuluan
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran melalui media e-learning berbasis edmodo
Kegiatan Inti
Melaui media e-learning berbasis edmodo, siswa diberi motivasi untuk
belajar dan membaca materi pelajaran.
Melalui media e-learning berbasis edmodo, siswa dapat bertanya mengenai
materi yang kurang di pahami.
Kegiatan Penutup
Siswa menyimpulkan materi yang telah dibahas
Guru memberikan pesan moral atas apa yang dipelajari
D. Penilaian
Penilaian dilakukan dengan mengadakan quiz untuk menguji pemahaman
siswa
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata
Pelajaran
Nurdin, S.Pd. Hasnidar,
S.Pd.
19730502 200701 1 037
Peneliti
Asdarina
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
DARING (ONLINE)
Nama Sekolah : MTs YAPNI Bonto Tappalang
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas / Semester : VII / Ganjil
Materi Pokok : Cerita Fantasi
Pertemuan : II
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah membaca materi presentase yang dikirimkan ke dalam group kelas
pada aplikasi edmodo, peserta didik diharapkan dapat :
Dapat memahami pengertian cerita fantasi
Memahami jenis-jenis cerita fantasi
Langkah menulis cerita fantasi
Struktur cerita fantasi
B. Media Pembelajaran
Media : Media pembelajaran e-learning berbasis edmodo
Sumber : Internet
C. Langkah-langkah pembelajaran
Pendahuluan
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran melalui media e-learning berbasis edmodo
Kegiatan Inti
Melaui media e-learning berbasis edmodo, siswa diberi motivasi untuk
belajar dan membaca materi pelajaran.
Melalui media e-learning berbasis edmodo, siswa dapat bertanya mengenai
materi yang kurang di pahami.
Kegiatan Penutup
Siswa menyimpulkan materi yang telah dibahas
Guru memberikan pesan moral atas apa yang dipelajari
D. Penilaian
Penilaian dilakukan dengan mengadakan quiz untuk menguji pemahaman
siswa
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata
Pelajaran
Nurdin, S.Pd. Hasnidar,
S.Pd.
19730502 200701 1 037
Peneliti
Asdarina
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
DARING (ONLINE)
Nama Sekolah : MTs YAPNI Bonto Tappalang
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas / Semester : VII / Ganjil
Materi Pokok : Puisi dan Cerita Fantasi
Pertemuan : III
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah membaca materi presentase yang dikirimkan ke dalam group kelas
pada aplikasi edmodo, peserta didik diharapkan dapat :
Mengingat kembali materi puisi
Mengingat kembali materi cerita fantasi
B. Media Pembelajaran
Media : Media pembelajaran e-learning berbasis edmodo
Sumber : Internet
C. Langkah-langkah pembelajaran
Pendahuluan
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran melalui media e-learning berbasis edmodo
Kegiatan Inti
Melaui media e-learning berbasis edmodo, siswa diberi motivasi untuk
belajar dan membaca materi pelajaran.
Melalui media e-learning berbasis edmodo, siswa dapat bertanya mengenai
materi yang kurang di pahami.
Melalui media e-learning berbasis edmodo siswa mengikuti quiz mata
pelajaran
Kegiatan Penutup
Guru memberikan pesan moral atas apa yang dipelajari
D. Penilaian
Penilaian dilakukan dengan mengadakan quiz untuk menguji pemahaman
siswa
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata
Pelajaran
Nurdin, S.Pd. Hasnidar,
S.Pd.
19730502 200701 1 037
Peneliti
Asdarina
MATERI PUISI
1. Pengertian Puisi
Puisi adalah suatu karya sastra tertulis dimana isinya merupakan ungkapan
perasaan seorang penyair dengan menggunakan bahasa yang bermakna serta
mengandung irama, rima, dan ritma dalam penyusunan larik dan baitnya.
Menurut Herman Waluyo, puisi adalah suatu karya sastra yang
mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair secara imajinatif dan disusun
dengan memfokuskan semua kekuatan bahasa dalam sebuah struktur fisik dan
struktur lainnya.
2. Unsur puisi
Unsur puisi terbagi atas 2 yaitu unsur batin dan unsur fisik. Dalam unsur
batin terdapat beberapa bagian ialah sebagai berikut :
a. Makna (sense)
Merupakan unsur utama dalam puisi karena dapat menjelaskan makna yang
ingin disampaikan oleh seorang penyair dimana medianya berupa bahasa.
b. Rasa (feeling)
Ini adalah sikap sang penyair terhadap suatu masalah yang diungkapkan dalam
puisi. Pada umumnya, ungkapan rasa ini sangat berkaitan dengan latar
belakang sang penyair.
c. Nada (tone)
Merupakan sikap penyair terhadap audiensnya serta sangat berkaitan dengan
makna dan rasa.
d. Tujuan (intention)
Suatu pesan yang ingin disampaikan seorang penyair kepada audiesnya.
Sedangkan unsur fisik adalah sebagai berikut :
a. Tipografi
Bentuk format suatu puisi seperti pengaturan baris, tepi kanan-kiri,
halaman yang tidak dipenuhi kata-kata.
b. Diksi
Pemilihan kata yang dilakukan oleh seorang penyair untuk
mengungkapkan puisinya sehingga didapatkan efek yang sesuai dengan
yang diinginkan.
c. Imaji
Adalah susunan kata dalam puisi yang bisa mengungkapkan pengalaman
indrawi sang penyair sehingga dapat mempengaruhi audiens seolah-olah
merasakan apa yang dialami sang penyair.
d. Kata kongkret
Bentuk kata yang bisa ditangkap oleh indera manusia sehingga
menmbulkan imaji.
e. Gaya bahasa
Adalah penggunaan bahasa yang bisa menimbulkan efek dan konotasi
tertentu dengan bahasa figuratif sehingga mengandung banyak makna.
f. Rima
Adanya persamaan bunyi dalam penyampaian puisi, baik awal tengah
maupun akhir puisi.
3. Jenis-jenis Puisi
Jenis puisi terbagi atas 3 yaitu puisi lama puisi kontemporer dan puisi
baru.
a. Puisi lama adalah puisi yang masih terikat oleh berbagai aturan seperti
jumlah kata dalam baris puisi, jumlah baris dalam satu bait puisi,
persajakan, jumlah suku kata dalam setiap baris, irama puisi. Contoh puisi
lama adalah pantun, syair, karima dan gurindam.
b. Puisi baru adalah jenis puisi yang lebih bebas dibanding puisi lama, baik
dalam jumlah baris, suku kata maupun rima. Contohnya : balada, himne,
ode, epigram, romansa, elegi, septima, soneta dan lain-lain.
c. Puisi kontemporer
Jenis puisi yang berusaha keluar dari ikatan konvensional puisi itu sendiri.
Jenis puisi ini selalu menyesuaikan dengan perkembangan zaman dan
tidak lagi mementingkan tentang irama, gaya bahasa dan hal-hal lainnya
yang umumnya terdapat pada puisi lama dan baru.
MATERI CERITA FANTASI
1. Definisi cerita fantasi
Cerita fantasi adalah gambaran peristiwa dibangun menggunakan alur
cerita yang normal, namun memiliki sifat imajinatif dan khayalan semata dituang
dalam bentuk cerita. Cerita fantasi adalah sebuah jenis cerita khayalan, imajinasi,
karangan dan angan-angan dari penulisnya.
2. Ciri-ciri cerita fantasi
a. Ada keajaiban atau sesuatu yang aneh dan misterius
Cerita fantasi mengungkapkan suatu hal aneh yang sifatnya tidak nyata
atau ajaib dan juga misterius. Ini disebut dunia imajinatif yang diciptakan
penulis sehingga tidak mungkin dijadikan biasa. Biasanya tokoh yang
diciptakan tidak hanya ada di dunia nyata atau modifikasi dunia nyata.
b. Ide cerita terbuka
Artinya penulis bebas menuangkan segala imajinasinya atau bebas
berkhayal, tidak ada batasan terhadap realitas atau kehidupan nyata
sehingga penulis atau pengarang cerita bisa mengembangkannya dengan
sesuka hati.
c. Latar bisa menembus ruang dan waktu
Cerita fantasi bisa menggunakan latar apapun dalam penulisannya, dari
yang ada dalam kehidupan sehari-hari hingga yang bersifat karangan.
Cerita juga bisa berpindah dari berbagai latar yang melintasi ruang dan
waktu.
d. Ada tokoh yang tak biasa atau unik
Toko dalam cerita fantasi bisa diberi watak atau ciri yang unik.
Adalakanya bahkan yang tidak kita temui dalam kehidupan sehari-hari,
misalnya seseorang yang bisa mengeluarkan api dari tangannya.
e. Fiktif semata
Cerita fantasi hanya fiktif meski ada latar nyata tetapi itu hanya melebih-
lebihkan
f. Bahasa
Bahasa yang digunakan bervariasi tidak harus bahasaformal
3. Jenis-jenis cerita fantasi
a. Cerita fantasi total dan irisan atau sebagian
Berisi ide pencitraan pengarang terhadap wujud sesuatu, pada cerita jenis
ini semua yang terdapat dalam cerita tidak akan pernah di temui dalam
dunia nyata. Cerita fantasi irisan atau sebagian , cerita fantasi yang masih
merujuk pada nama-nama, tempat dan kejadian yang pernah berlangsung
dalam kehidupan sebenarnya.
b. Cerita fantasi sezaman dan lintas waktu
Berdasarkan latar cerita, cerita fantasi diklasifikasikan menjadi dua tipe
yaitu latar lintas waktu dan latar waktu sezaman. Latar sezaman adalah
latar yang dikondisikan dalam satu periode waktu saja tanpa fantasi masa
kini, fantasi masa lampau ataupun fantasi masa depan. Latar lintas waktu
berarti cerita fantasi yang menggunakan dua latar waktu berbeda misalnya
masa sekarang dengan zaman prasejarah, masa kini dan masa 100 tahun
kemudian.
4. Struktur cerita fantasi
a. Orientasi atau perkenalan
Penulis akan memperkenalkan tokoh, tema serta alur cerita kepada
pembaca.
b. Konflik
Tahapan ketika permasalahan dalam cerita bermula dari awal hingga
puncak permasalahannya.
c. Resolusi
Resolusi atau penyelesaian merupakan penyelesaian dari konflik atau
permasalahan didalam cerita dan mengarah kepada akhir cerita.
Media
Tugas
Nama : Mawar
Kelas : VII
Contoh puisi lama
Ayahku adalah seorang petani
Berkerja tiap hari di tanah ladang
Ayo, mari kita belajar hari ini
Agar masa depan yang datang lebih gemilang
Tugas
Nama : Jihan Fahira
Kelas : VII
Contoh puisi baru
Sukses
Oleh : Adam Muiz
Hari ini aku bernafas
Saat ini masih ada waktu
Sekarang ini aku akan bertindak
Membangun kesuksesan yang kuinginkan
Tidak ada kata besok ataupun nanti
Karena mati tidak selalu pasti
Gagal adalah awal kesuksesan
Kata-kata yang ku dapat dari seorang ilmuwan
Ini bukan janji ataupun mimpi
Pasti sukses akan terjadi
Aku berdoa, berusaha dan percaya
Selama masih hidup kemungkinan pastilah bisa
Tugas
Nama : Aril
Kelas : VII
Sang Surya
Oleh : Nitha
Sang surya
Pagi ini engkau tertutup mendung
Tak terlihat secerah sinarmu
Tapi mereka tahu dimana dirimu
Sang surya
Kehadiranmu sangat dinantikan
Mereka ingin kau datang membantunya
Memberi kehidupan lewat sinar yang kau pancarkan
Sang surya
Dengan sinarmu dedaunan dapat berfotosintesis
Hewan dapat menghangatkan tubuhnya
Manusia dapat mempertahankan hidupnya
Tugas
Kelompok 3
Mukhlisa
Nadia
Sulfikar
Fitriani
Riswandi
Contoh cerita fantasi
LEGENDA PUTRI BULAN
Catur wulan adalah seorang gadis yang sangat miskin berwajah suram karena menderita
jenis penyakit kulit aneh di wajahnya. Masyarakat desa akan menghindari dia karena
takut ketika berpapasana dengan wulan. Untuk menutupi kekurangannya, akhirnya wulan
selalu menggunakan penutup wajah atau cadar. Disuatu malam yang sunyi, wulan
bermimpi aneh yakni bertemu dengan seorang pangeran bernama rangga. Dia adalah
seorang putera raja nan ramah dan tampan. Keinginan wulan untuk berkenalan dengan
sang pangeran membuat wulan semakin sering memimpikannya.
“sudahlah wulan sudah, singkirkan mimpi konyolmu itu!” kata ibu kepada wulan ketika
tengah melihat anak perempuannya melamun di jendela kamarnya. “aku tidak ingin
menyakiti hati kecilmu itu, kamu bebas ingin menyukai siapa, tapi ibu hanya tidak mau
kamu akhirnya kecewa nanti” lanjut ibu wulan dengan sangat lembut.
Sebenarnya yang ada dalam pikiran wulan sama dengan ibunya. Mimpi wulan memang
terlalu tinggi. Orang-orang daerah pedesaan saja takut ketika berpapasan dengan wulan
apalagi ketika pangeran rangga bertemu dengannya. Disuatu malam, wulan termenung
memandangi langit nan cerah tanpa awan. Bulan dapat bersinar dengan terang dan
memancarkan cahaya keemasan. Disekitar bulan nampak sekerumunan bintang yang
berkelip.
“sungguh cantik malm ini” ujar wulan yang tengah takjub melihat fenomena alam
tersebut. Tiba-tiba wulan berpikir akan sebuah cerita tentang dewi bulan. Ia adalah dewi
yang tinggal menghuni bulan. Dewi bulan memiliki paras cantim dan hati yang sangat
baik. Dia sering turun ke bumi hanya untuk membantu orang-orang yang tengah dilanda
kesusahan. Setiap ibu tentunya ingin anak perempuannya seperti dewi bulan.
Sewaktu masih kecil, wajah wulan tidak kalah cantik dengan dewi bulan tutur ibunya.
“aku ingin sekali meminta pada dewi bulan agar wajah yang aku miliki bisa secantik dulu
lagi. Hmm tapi tidak mungkin karena itu Cuma dongen saja” wulan segera membuang
harapannya jauh-jauh. Setelah cukup puas menatap langit malam akhirnya wulan
menutup jendela kamar dan beranjak tidur dengan perasaan sedih. Wulan adalah gadis
baik berhati sangat lembut yang gemar menolong sesama. Pada suatu sore wulan tengah
bersiap-siap untuk menjenguk seorang nenek tua yang sedang sakit dan sekaligus
mengantarkan makanan kepadanya. Sepulan dari rumah nenek tua wulan merasa
kebingunan karena ia pulang kemalaman dan keadaan begitu gelap. Tiba-tiba muncullah
ratusan kunang-kunang yang dari tubuhnya memancarkan cahaya yang begitu terang.
“terimakasih kalian semua telah menerangi jalanku untuk pulang” ujar wulan dengan
perasaan leha. Akhirnya wulan berjalan dan terus berjalan namun wulan menyadari
bahwa ia telah cukup jauh berjalan namun tak kunjung sampai kerumahnya.
“sepertinya aku tersesat masuk kedalam hutan” gumam wulan dengan panik. Ternyata
ratusan kunang-kunang tadi telah membawa wulan masuk jauh kedalam hutan.
“jangan takut pada kami wulan, kami semua membawamu kesini supaya wajahmu yang
sekarang dapat disembuhkan seperti dulu lagi” ujar kunang-kunang.
“hah? Kamu? Kamu bisa bicara?” tanya wulan sembari menatap salah seekor kunang-
kunang. “kami semua adalah utusan dewi bulan” tegas kunang-kunang yang paling besar
dan paling bersinar. Akhirnya wulan tiba di sebuah danau ditengah hutan. Para kunang-
kunang pun akhirnya berterbangan ke langit. Perlahan bersamaan dengan hilangnya
kunang-kunang, awan yang ada dilangit akhirnya juga ikut menyibab dan keluarlah
cahaya bulan purnama berwarna keemasan.
“indah sekali sinar bulan malam ini” sekali lagi wulan takjub melihat fenomena alam
tersebut. Wulan mengamati pantulan bulan dipermukaan air di tepi danau. Bayangan
bulan tersebut sangat sempurna dan memantulkan sinar keemasan. Tiba-tiba bayangan
bulan tersebut muncullah perempuan berparas cantik.
“si…siapa kamu?” Tanya wulan dengan perasaan takut
“aku adalah dewi bulan. Aku ada disini untuk membantu menyembuhkanmu” ucap dewi
bulan dengan sangat lembut. “selama ini kamu telah banyak sekali ujian. Karena
kebaikan yang ada di hatimu kamu akan kuberi air sakti yang dapat membuat wajahmu
cantik kembali. Terimalah air kecantikan ini dan basuhlah wajahmu!”. Lanjut dewi bulan
Dengan gemetar wulan menerima sebuah botol berisi air, secara perlahan dewi bulan
kembali masuk kedalam bayangan pantulan bulan di permukaan air ditepi danau dan
menghilang. Akhirnya wulan segera membasuh wajahnya dengan air kecantikan
pemberian dewi bulan, tanpa disadari wulan tertidur disana.
Sungguh ajaib air yang diberikan dewi bulan. Ketika bangun tidur wulan mendapati
dirinya terbangun di ranjang tempat tidurnya dirumah. Dan ketika bercermin begitu
kagetnya wulan melihat wajah cantik dan lembut seperti dulu lagi. Ibu wulan pun ikut
gembira bercampur heran.
Akhirnya kecantikan wulan menyebar seiring berjalannya waktu hingga terdengar di
telinga pangeran rangga. Karena penasaran dengan rumor dan cerita yang beredar
akhirnya sang pangeran pergi untuk mencari tahu kebenarannya. Akhirnya wulan dan
pangeran rangga dapat bertemu dan berkenalan.
Hasil Uji SPSS
Uji Normalitas Data
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Media 19 100.0% 0 0.0% 19 100.0%
Belajar Mandiri 19 100.0% 0 0.0% 19 100.0%
Descriptives
Statistic Std. Error
Media Mean 13.74 .323
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 13.06
Upper Bound 14.42
5% Trimmed Mean 13.71
Median 14.00
Variance 1.982
Std. Deviation 1.408
Minimum 11
Maximum 17
Range 6
Interquartile Range 2
Skewness .256 .524
Kurtosis .420 1.014
Belajar Mandiri Mean 75.11 .991
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 73.02
Upper Bound 77.19
5% Trimmed Mean 75.12
Median 75.00
Variance 18.655
Std. Deviation 4.319
Minimum 68
Maximum 82
Range 14
Interquartile Range 9
Skewness -.057 .524
Kurtosis -1.299 1.014
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Media .173 19 .136 .943 19 .299
Belajar Mandiri .145 19 .200* .941 19 .276
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
Uji Homogenitas
Statistics
Pertemuan
N Valid 15
Missing 0
Pertemuan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Pertemuan 1 5 33.3 33.3 33.3
Pertemuan 2 5 33.3 33.3 66.7
Pertemuan 3 5 33.3 33.3 100.0
Total 15 100.0 100.0
Uji Paired Sampe T-Test
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 Pretest 56.579 19 4.7530 1.0904
Posttest 75.105 19 4.3191 .9909
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
Pair 1 Pretest & Posttest 19 .194 .425
Paired Samples Test
Paired Differences t df Sig. (2-tailed) Mea
n Std.
Deviation
Std. Error Mean
95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper
Pair 1
Pretest – Posttest
-18.5
26
5.767 1.323 -21.306 -15.747 -14.0
02
18 .000
LAMPIRAN C
SURAT REKOMENDASI PENELITIAN
SURAT KETERANGAN SELESAI PENELITIAN
KARTU KONTROL BIMBINGAN SKRIPSI
UJI PLAGIASI SKRIPSI
DOKUMENTASI KEGIATAN
Surat Rekomendasi Penelitian
Surat Keterangan Selesai Penelitian
Kartu Kontrol Bimbingan Skripsi
Hasil Turniting
Dokumentasi Kegiatan
Pengenalan media kepada siswa
RIWAYAT HIDUP
Asdarina. Lahir di Batuloe Kecamatan Pa’jukukang
Kabupaten Bantaeng pada tanggal 10 Desember 1996.
Anak kedua dari tiga bersaudara, dari pasangan
Ayahanda Sainuddin dan Ibunda Rahmawati. Yang
beralamat di Dusun Talle Desa Bonto Tappalang
Kecamatan Tompobulu Kabupaten Bantaeng. Penulis
menempuh Sekolah Dasar pada tahun 2003 di MIS Yapni Bonto Tappalang
kabupaten Bantaeng dan tamat tahun 2009, kemudian melanjutkan
pendidikan di SMP Negeri 1 Gantarangkeke (Dulu SMP Negeri 2
Tompobulu) dan tamat pada tahun 2012, setelahnya bersekolah di SMK
Negeri 1 Bantaeng dan tamat pada tahun 2015, pada tahun 2016 penulis
baru melanjutkan pendidikan pada program Strata Satu (S1) Program Studi
Teknologi Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Makassar. Pada tahun 2020, penulis menyelesaikan studi
dengan menyusun karya ilmiah yang berjudul “Pengaruh Penggunaan
Media Pembelajaran E-learning Berbasis Edmodo Terhadap Kemandirian
Belajar Siswa Kelas VII MTs Yapni Bonto Tappalang”.