PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BATANG NAPIER …/Pengaruh... · sebagai kelompok uji coba instrumen, 39...

70
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BATANG NAPIER TERHADAP KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN BILANGAN CACAH PADA SISWA KELAS IV SD SE-GUGUS PANGERAN DIPONEGORO WONOSOBO TAHUN 2012 SKRIPSI Disusun Oleh : YEKTI FAJAR HUTAMI K7108259 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

Transcript of PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BATANG NAPIER …/Pengaruh... · sebagai kelompok uji coba instrumen, 39...

Page 1: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BATANG NAPIER …/Pengaruh... · sebagai kelompok uji coba instrumen, 39 siswa sebagai kelompok eksperimen yang diajar dengan media batang napier dan 45

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user i

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BATANG NAPIER

TERHADAP KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN BILANGAN CACAH

PADA SISWA KELAS IV SD SE-GUGUS PANGERAN DIPONEGORO

WONOSOBO TAHUN 2012

SKRIPSI

Disusun Oleh :

YEKTI FAJAR HUTAMI

K7108259

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 2: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BATANG NAPIER …/Pengaruh... · sebagai kelompok uji coba instrumen, 39 siswa sebagai kelompok eksperimen yang diajar dengan media batang napier dan 45

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 3: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BATANG NAPIER …/Pengaruh... · sebagai kelompok uji coba instrumen, 39 siswa sebagai kelompok eksperimen yang diajar dengan media batang napier dan 45

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BATANG NAPIER

TERHADAP KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN BILANGAN CACAH

PADA SISWA KELAS IV SD SE-GUGUS PANGERAN DIPONEGORO

WONOSOBO TAHUN 2012

Oleh :

YEKTI FAJAR HUTAMI

K7108259

Skripsi

Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar

Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Jurusan Ilmu

Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Desember 2012

Page 4: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BATANG NAPIER …/Pengaruh... · sebagai kelompok uji coba instrumen, 39 siswa sebagai kelompok eksperimen yang diajar dengan media batang napier dan 45

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 5: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BATANG NAPIER …/Pengaruh... · sebagai kelompok uji coba instrumen, 39 siswa sebagai kelompok eksperimen yang diajar dengan media batang napier dan 45

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 6: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BATANG NAPIER …/Pengaruh... · sebagai kelompok uji coba instrumen, 39 siswa sebagai kelompok eksperimen yang diajar dengan media batang napier dan 45

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRAK

Yekn Fajar Hutami. PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BATANG NAPIER TERHADAP KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN BILANGAN CACAH SISWA KELAS IV SD SE-GUGUS PANGERAN DIPONEGORO WONOSOBO TAHUN 2012. Skripsi, Fakultas Keguruaこ daこ Ilmu Peこdidikaこ Uこiversitas Sebelas Maret Surakarta. 2012.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan media batang napier dalam perkalian bilangan cacah terhadap kemampuan menghitung siswa kelas IV SD se-gugus Pangeran Diponegoro Wonosobo tahun 2012.

Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen semu. Rancangan penelitian yaitu randomized control only design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV semester II SD Negeri Se-Gugus Pangeran Diponegoro Kecamatan Wonosobo Kabupaten Wonosobo yang berjumlah 8 SD. Sampel pada penelitian ini berjumlah 120 siswa, 36 siswa sebagai kelompok uji coba instrumen, 39 siswa sebagai kelompok eksperimen yang diajar dengan media batang napier dan 45 siswa sebagai kelompok kontrol yang diajar tanpa media (perkalian cara bersusun). Teknik pengambilan sampel dilakukan secara cluster random sampling. Data dikumpulkan dengan metode tes dan dokumentasi. Dokumentasi digunakan untuk mengetahui kemampuan awal siswa dan daftar siswa yang menjadi sampel penelitian. Tes digunakan untuk menilai hasil belajar Matematika siswa. Analisis data menggunakan uji normalitas metode liliefors, uji homogenitas metode bartlett, uji keseimbangan dan uji hipotesis.

Berdasarkan hasil analisis terhadap uji hipotesis menunjukkan skor thitung > ttabel (2,0141> 1,989), sehingga H0 ditolak. Oleh karena itu, ada perbedaan kemampuan menghitung siswa yang diajar dengan media batang napier dan siswa yang diajar tanpa media (perkalian cara bersusun).

Simpulan penelitian ini adalah kemampuan menghitung siswa dengan menggunakan media batang napier lebih baik dibandingkan tanpa media (perkalian cara bersusun).

Kata kunci: batang napier, kemampuan menghitung, matematika.

Page 7: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BATANG NAPIER …/Pengaruh... · sebagai kelompok uji coba instrumen, 39 siswa sebagai kelompok eksperimen yang diajar dengan media batang napier dan 45

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRACT

Yekn Fajar Hutami. In촘u ence Of Media Use Napier Rods On The Ability To Calculate Mul�p lica�o n Natural Numbers Fourth Grade Elementary School Students A Cluster Prince Diponegoro Wonosobo In 2012. Thesis, Faculty of Teacher Traiこiこg aこd Educano こ Uこiversity Eleveこ March Surakarta. 2012.

The purpose of this research was to study the e�e ct of media used Napier rods iこ mulnp licano こ こatural こumbers ability to calcula -Gugus Woこosobo Paこgeraこ Dipoこegoro academic year 2012.

This research was used quasi-experimeこtal method. The research desigこ was a raこdomized coこtrol oこly desigこ. The populano こ iこ this research were all the studeこts iこ the secoこd semester of fourth grade elemeこtary school a cluster Dipoこegoro Woこosobo regeこcy Woこosobo, amouこt to 8 SD. The samples iこ this research coこsist of 120 studeこts, 36 studeこts as a group tesnこ g iこstrumeこts, as the experimeこtal group coこsist of 39 studeこts who are taught by the media Napier rods aこd 45 studeこts as a coこtrol group who were taught without media (mulnp licanv e way compouこd). Techこique of collected data coこducted cluster raこdom sampliこg. The collected data by the tesnこ g of method aこd documeこtano こ. Documeこtano こ used to study the ability to begiここiこg studeこts aこd a list of studeこts who are selected as sample. The test was used to assess studeこt learこiこg outcomes Mathemanc s. Data aこalysis usiこg the liliefors method こormality test, homogeこeity test methods bartleゆ, balaこce test aこd hypotheses test.

Based oこ the aこalysis of the hypothesis test showed scores thituこg> ttable (2.0141> 1.989), so H0 was rejected. Therefore, there are di�e reこces iこ the ability to calculate studeこts who are taught by the media こapier rods aこd studeこts who are taught without media (mulnp licanv e way compouこd). The coこclusioこs of this research are the ability to calculate the studeこt to use the media beゆe r thaこ こapier rods without media (mulnp licanv e composite).

Keywords: こapier rods, couこnこ g ability, mathemanc s.

Page 8: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BATANG NAPIER …/Pengaruh... · sebagai kelompok uji coba instrumen, 39 siswa sebagai kelompok eksperimen yang diajar dengan media batang napier dan 45

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

MOTTO

Kita hidup untuk saat ini, kita bermimpi untuk masa depan, dan kita belajar untuk kebenaran abadi. (Chiang Kai-shek)

Pekerjaan hebat tidak dilakukan dengan kekuatan, tapi dengan ketekunan dan kegigihan. (Samuel Johnson)

Yang membuat hidup ini menarik adalah kemungkinan untuk mewujudkan impian menjadi kenyataan. (Paulo Coelho)

Page 9: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BATANG NAPIER …/Pengaruh... · sebagai kelompok uji coba instrumen, 39 siswa sebagai kelompok eksperimen yang diajar dengan media batang napier dan 45

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PERSEMBAHAN

Dengan rasa syukur pada-Mu, kupersembahkan karya ini untuk:

Terima kasih untuk kasih sayang yang tiada batas hingga nanti, dan pengorbanan

yang tak ternilai hingga membuatku seperti saat ini.

Terima kasih untuk kasih sayang dan semangat yang tercurahkan dalam

kebersamaan kita.

- Terima kasih untuk kenangan-kenangan yang pernah kita lalui bersama.

Page 10: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BATANG NAPIER …/Pengaruh... · sebagai kelompok uji coba instrumen, 39 siswa sebagai kelompok eksperimen yang diajar dengan media batang napier dan 45

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

KATA PENGANTAR

memberi kenikmatan dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi dengan judul ENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BATANG

NAPIER TERHADAP KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN

BILANGAN CACAH PADA SISWA KELAS IV SD SE-GUGUS

PANGERAN DIPONEGORO WONOSOBO TAHUN .

Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk

mendapat gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar,

Jurusan Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

Sebelas Maret Surakarta. Penulis menyadari bahwa terselesaikannya skripsi ini

tidak terlepas dari bantuan, bimbingan, dan pengarahan dari berbagai pihak.

Untuk itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

2. Ketua Jurusan Ilmu Pendidkan.

3. Ketua Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Jurusan Ilmu Pendidikan,

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Drs. Amir, M. Pd., selaku pembimbing I, yang selalu memberikan motivasi

dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.

5. Dra. Hadiyah, M. Pd., pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan

dorongan dalam penyusunan skripsi ini.

6. Turdiyati, S. Pd., selaku Kepala SDN 2 Mlipak, yang telah memberikan

kesempatan untuk pengambilan data dalam penelitian.

7. Sri Sugiarti, S. Pd., selaku Kepala SDN 7 Wonosobo, yang telah memberikan

kesempatan untuk pengambilan data dalam penelitian.

8. Rochmat, S. Pd., selaku Kepala SDN Tawangsari, yang telah memberikan

kesempatan untuk pengambilan data dalam penelitian.

Page 11: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BATANG NAPIER …/Pengaruh... · sebagai kelompok uji coba instrumen, 39 siswa sebagai kelompok eksperimen yang diajar dengan media batang napier dan 45

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9. Para Guru SDN 2 Mlipak, SDN & Wonosobo, dan SDN Tawangsari yang

telah membantu terlaksanakannya penelitian ini.

10. Para siswa SDN 2 Mlipak, SDN 7 Wonosobo, dan SDN Tawangsari yang

telah bersedia berpartisipasi dalam pelaksanaan penelitian ini.

11. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak

dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu

saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan. Penulis berharap

semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi para pembaca.

Surakarta, Desember 2012

Penulis

Page 12: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BATANG NAPIER …/Pengaruh... · sebagai kelompok uji coba instrumen, 39 siswa sebagai kelompok eksperimen yang diajar dengan media batang napier dan 45

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ..........................................................................................i

HALAMAN PERNYATAAN ...........................................................................ii

HALAMAN PENGAJUAN ................................................................................iii

HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................iv

HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................v

ABSTRAK ..........................................................................................................vi

ABSTRACT ........................................................................................................vii

HALAMAN MOTTO .........................................................................................viii

HALAMAN PERSEMBAHAN .........................................................................ix

KATA PENGANTAR ........................................................................................x

DAFTAR ISI ......................................................................................................xii

DAFTAR GAMBAR ..........................................................................................xvi

DAFTAR TABEL ...............................................................................................xvii

BAB I PENDAHULUAN

A. LatarBelakang Masalah ............................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ..................................................................................... 5

C. Batasan Masalah .......................................................................................... 6

D. Perumusan Masalah ..................................................................................... 6

E. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 6

F. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 6

Page 13: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BATANG NAPIER …/Pengaruh... · sebagai kelompok uji coba instrumen, 39 siswa sebagai kelompok eksperimen yang diajar dengan media batang napier dan 45

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB II LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori dan Hasil Penelitian yang Relevan ......................................... 8

1. Kemampuan Menghitung........................................................................ 8

2. Perkalian Bilangan Cacah ....................................................................... 9

3. Media Pembelajaran Matematika ........................................................... 11

a. Media Pembelajaran.......................................................................... 11

b. Matematika ....................................................................................... 15

c. Media Matematika ............................................................................ 16

d. Batang Napier ................................................................................... 19

4. Penelitian yang Relevan .......................................................................... 22

B. Kerangka Berpikir ....................................................................................... 23

C. Hipotesis ...................................................................................................... 25

BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................................... 26

B. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel.................................................. 27

C. Rancangan Penelitian ................................................................................... 28

D. Teknik Pengumpulan Data .......................................................................... 28

1. Variabel Penelitian .................................................................................. 28

2. Metode Pengumpulan Data ..................................................................... 29

3. Ujicoba Instrumen ................................................................................... 30

E. Teknik Analisis Data .................................................................................... 32

1. Uji Prasyarat ............................................................................................ 32

2. Uji Keseimbangan ................................................................................... 34

3. Uji Hipotesis ............................................................................................ 36

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data ........................................................................................... 38

1. Profil SD ............................................................................................. 38

2. Sajian Data Penelitian ......................................................................... 38

B. Pengujian Instrumen.................................................................................. 45

1. Uji Validitas ........................................................................................ 45

Page 14: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BATANG NAPIER …/Pengaruh... · sebagai kelompok uji coba instrumen, 39 siswa sebagai kelompok eksperimen yang diajar dengan media batang napier dan 45

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2. Uji Reliabilitas .................................................................................... 45

3. Uji Daya Beda ..................................................................................... 45

4. Uji Taraf Kesukaran ............................................................................ 46

C. Pengujian Keseimbangan Kemampuan Awal ........................................... 47

1. Uji Normalitas Data Kemampuan Awal ............................................ 47

2. Uji Homogenitas Data Kemampuan Awal .......................................... 48

3. Uji Keseimbangan ............................................................................... 48

D. Pengujian Hipotesis ................................................................................... 49

1. Uji Normalitas Data Post Test ............................................................ 49

2. Uji Homogenitas Data Post Test ......................................................... 50

3. Uji Hipotesis ....................................................................................... 50

E. Pembahasan ............................................................................................... 51

BAB V PENUTUP

A. Simpulan ................................................................................................... 52

B. Implikasi .................................................................................................... 52

C. Saran .......................................................................................................... 53

DAFTARPUSTAKA ............................................................................................ 54

LAMPIRAN .......................................................................................................... 57

Page 15: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BATANG NAPIER …/Pengaruh... · sebagai kelompok uji coba instrumen, 39 siswa sebagai kelompok eksperimen yang diajar dengan media batang napier dan 45

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1. Batang Napier .............................................................................................22

2.2. Kerangka Pemikiran ....................................................................................24

4.1. Grafik Kemampuan Awal Kelompok Eksperimen .....................................39

4.2. Grafik Kemampuan Awal Kelompok Kontrol ............................................41

4.3. Grafik Hasil Post Test Kelompok Eksperimen ...........................................43

4.4. Grafik Hasil Post Test Kelompok Kontrol ..................................................45

4.5. Grafik Klasifikasi Daya Beda Instrumen Post Test ....................................46

4.6. Grafik Klasifikasi Taraf Kesukaran Instrumen Post Test ...........................47

Page 16: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BATANG NAPIER …/Pengaruh... · sebagai kelompok uji coba instrumen, 39 siswa sebagai kelompok eksperimen yang diajar dengan media batang napier dan 45

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1. Rincian Waktu Kegiatan Penelitian ............................................................... 26

3.2. Rancangan Penelitian ..................................................................................... 28

4.1. Data Kemampuan Awal Kelompok Ekperimen ............................................. 39

4.2. Data Kemampuan Awal Kelompok Kontrol .................................................. 40

4.3. Data Post Test Kelompok Eksperimen .......................................................... 43

4.4. Data Post Test Kelompok Kontrol ................................................................ 44

4.5. Klasifikasi Daya Beda Instrumen Post Test ................................................... 46

4.6. Klasifikasi Taraf Kesukaran Instrumen Post Test .......................................... 47

4.7. Hasil Uji Normalitas Data Kemampuan Awal ............................................... 48

4.8. Hasil Uji Homogenitas Data Kemampuan Awal ........................................... 48

4.9. Hasil Uji Keseimbangan Data Kemampuan Awal ......................................... 49

4.10. Hasil Uji Normalitas Data Post Test ............................................................ 49

4.11. Hasil Uji Homogenitas Data Post Test......................................................... 50

4.12. Hasil Uji Hipotesis ....................................................................................... 50

Page 17: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BATANG NAPIER …/Pengaruh... · sebagai kelompok uji coba instrumen, 39 siswa sebagai kelompok eksperimen yang diajar dengan media batang napier dan 45

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Silabus .......................................................................................................57

2. RPP Kelompok Eksperimen ............................................................................58

3. RPP Kelompok Kontrol ..................................................................................78

4. Kisi-Kisi Soal ..................................................................................................96

5. Soal Post Test ..................................................................................................97

6. Daftar Hasil UAS I Kelompok Eksperimen ....................................................100

7. Daftar Hasil Post Test Kelompok Eksperimen ...............................................102

8. Daftar Hasil UAS I Kelompok Kontrol ..........................................................104

9. Daftar Hasil Post Test Kelompok Kontrol ......................................................106

10. Hasil Uji Validitas Isi Post Test ....................................................................108

11. Hasil Ujicoba Instrumen ...............................................................................111

12. Hasil Uji Normalitas Data Kemampuan Awal Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol .......................................................................................116

13. Hasil Uji Homogenitas Kemampuan Awal ...................................................120

14. Hasil Uji Keseimbangan ...............................................................................121

15. Hasil Uji Normalitas Data Post Test Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol .........................................................................................................122

16. Hasil Uji Homogenitas Post Test ..................................................................126

17. Hasil Uji Hipotesis ........................................................................................127

18. Tabel t ....................................................................................................... 128

19. Surat-surat Perijinan ......................................................................................130

20. Dokumentasi Penelitian ................................................................................142

Page 18: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BATANG NAPIER …/Pengaruh... · sebagai kelompok uji coba instrumen, 39 siswa sebagai kelompok eksperimen yang diajar dengan media batang napier dan 45

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, pembelajaran

merupakan aktivitas yang paling utama. Ini berarti bahwa keberhasilan

pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung pada bagaimana proses

pembelajaran dapat berlangsung secara efektif. Hamdani menyatakan bahwa salah

satu sasaran pembelajaran adalah membangun gagasan sainstifik setelah siswa

berinteraksi dengan lingkungan, peristiwa, dan informasi dari sekitarnya (2011:

23). Dengan kata lain pembelajaran merupakan proses transfer atau penyaluran

ilmu pengetahuan dari pendidik (guru) ke peserta didik (siswa). Di dalam proses

penyaluran ilmu pengetahuan ini terjadi interaksi antara guru dan siswa sehingga

melahirkan proses belajar bagi siswa. Berhasil atau tidaknya pembelajaran dapat

dilihat dari berhasil tidaknya siswa mencapai tujuan pembelajaran. Hasil belajar

siswa biasanya ditunjukkan dengan nilai yang dicapai oleh siswa setelah

dilakukan evaluasi terhadap pembelajaran tersebut. Evaluasi yang dilakukan guru

biasanya dengan cara memberikan pertanyaan-pertanyaan mengenai materi yang

telah dijelaskan. Menurut Purwanti, dkk (2008: 1. 5), Evaluasi adalah proses

pemberian makna atau penetapan kualitas hasil pengukuran dengan cara

membandingkan angka hasil pengukuran tersebut dengan kriteria tertentu .

Kualitas pembelajaran memiliki pengaruh terhadap hasil belajar pada

siswa. Pembelajaran yang berkualitas tentunya memiliki ciri-ciri atau kriteria

tertentu. Menurut Dwijiastuti (2008: 103), pembelajaran yang baik adalah

Karakteristik pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang menyenangkan, menantang, mengembangkan keterampilan berfikir, mendorong siswa untuk bereksplorasi, memberikan kesempatan untuk sukses, sehingga tumbuh rasa percaya diri dan memberi umpan balik dengan segera, sehingga siswa tahu keberhasilan dan kegagalannya.

Page 19: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BATANG NAPIER …/Pengaruh... · sebagai kelompok uji coba instrumen, 39 siswa sebagai kelompok eksperimen yang diajar dengan media batang napier dan 45

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Pembelajaran yang berkualitas dan baik sesuai dengan kriteria yang telah

disebutkan di atas akan menghasilkan hasil belajar yang baik pula. Pembelajaran

jika dikemas dengan strategi yang sesuai dan menarik maka akan menghasilkan

sebuah pembelajaran yang menyenangkan dan menarik bagi siswa. Begitu pun

juga dengan pembelajaran Matematika. Matematika adalah salah satu ilmu yang

sangat penting dalam dan untuk hidup kita. Banyak hal di sekitar kita yang selalu

berhubungan dengan Matematika. Menurut Muijs dan Reynolds (2008: 343),

keterampilan numerasi dasar di dalam kehidupan sehari-hari, peran Matematika

dalam perolehan keterampilan berpikir logis, dan peran Matematika sebagai

komponen krusial dari bidang-

Berdasarkan pendapat tersebut maka telah jelas bahwa Matematika

berperan sebagai dasar untuk memahami pengetahuan lain yang memerlukan

pemahaman secara logis. Banyak siswa yang mengeluh tidak bisa menyelesaikan

persoalan Matematika karena kurang paham dengan pelajaran Matematika. Hal ini

dikarenakan proses pembelajaran Matematika yang kurang bisa membuat siswa

bersemangat dan mempunyai rasa ingin tahu yang kuat. Kebanyakan

pembelajaran Matematika cenderung membosankan. Siswa yang merasa

pembelajaran yang sedang diikutinya membosankan akan cenderung tidak

memperhatikan penjelasan dari guru dan berakibat siswa tersebut tidak mengerti.

Banyak siswa yang tidak mengerti namun malu untuk bertanya sehingga memilih

untuk diam saja ketika guru menanyakan kepada siswa adakah yang belum jelas.

Ketika diberi soal terlihatlah dengan jelas bahwa siswa belum sepenuhnya

mengerti sehingga siswa tidak mampu menyelesaikan tugas yang diberikan guru.

Bila hal itu terjadi maka tujuan pembelajaran yang ingin dicapai tidak dapat

tercapai dengan maksimal. Hal inilah yang dapat mengakibatkan hasil belajar

siswa rendah. Bukti bahwa pembelajaran Matematika di Indonesia kurang baik

adalah keberadaan Indonesia di ranking 34 dari 38 negara dalam The Third

International Mathematics and Science Study (TIMSS) 1999 dan rangking 39 dari

Page 20: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BATANG NAPIER …/Pengaruh... · sebagai kelompok uji coba instrumen, 39 siswa sebagai kelompok eksperimen yang diajar dengan media batang napier dan 45

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

41 negara dalam PISA untuk Mathematical Literacy tahun 2001 menurut Setyono

(2007: 7).

Berdasarkan hasil rangking Indonesia yang telah dipaparkan tersebut,

maka guru di Indonesia khususnya pada mata pelajaran Matematika perlu adanya

inovasi dalam pembelajarannya agar hasil belajar dari siswanya meningkat.

Seperti yang telah dikemukakan di atas pembelajaran yang baik salah satu

kriterianya adalah menyenangkan. Sehingga untuk menciptakan pembelajaran

Matematika yang menyenangkan bagi siswa seorang guru harus mempunyai

inisiatif dan kreativitas. Salah satu cara untuk menciptakan pembelajaran yang

menyenangkan adalah dengan menggunakan media dalam proses penyampaian

materi. Jenis-jenis media pembelajaran tersebut di antaranya media visual, media

audio dan media audio-visual. Media dalam pembelajaran Matematika dapat

berfungsi untuk membantu siswa dalam memahami konsep. Selain itu media juga

dapat membuat siswa berperan aktif dalam pembelajaran.

Matematika merupakan salah satu mata pelajaran di sekolah yang

menuntut adanya pemahaman dan kemampuan menghitung pada siswanya.

Matematika selalu berhubungan dengan penjumlahan, pengurangan, perkalian,

dan pembagian bilangan-bilangan. Sering dijumpai banyak siswa SD yang merasa

sulit dan bingung ketika harus mencari hasil dari soal perkalian yang diberikan

oleh guru. Siswa cenderung merasa kesulitan melakukan perkalian bilangan-

bilangan besar apalagi tanpa menggunakan kalkulator. Guru terbiasa mengajarkan

siswanya menggunakan cara lama dalam menyelesaikan soal perkalian. Oleh

karena itu siswa terbiasa menggunakan cara lama untuk menyelesaikan soal

perkalian yang diberikan oleh guru. Cara lama ini cenderung memakan waktu

yang lama untuk menemukan hasil dari soal perkalian. Padahal saat ini telah

ditemukan media maupun cara-cara praktis dan cepat untuk menemukan hasil

perkalian yang sebenarnya dapat guru sampaikan kepada siswa. Untuk itu

diperlukan media ataupun cara praktis yang mampu memudahkan siswa dalam

memecahkan masalah perkalian tersebut.

Page 21: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BATANG NAPIER …/Pengaruh... · sebagai kelompok uji coba instrumen, 39 siswa sebagai kelompok eksperimen yang diajar dengan media batang napier dan 45

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

Media memiliki peran yang penting dalam pembelajaran karena media

dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. Menurut Asra, Darmawan, dan Riana.

(2008: 5. 6) secara umum media mempunyai beberapa kegunaan

Media mempunyai kegunaan (1) memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis, (2) mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga dan daya indra, (3) menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid dengan sumber belajar, (4) memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual, auditori dan kinestiknya, (5) memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman dan menimbulkan persepsi yang sama.

Telah jelas bahwa media pembelajaran dapat membantu siswa dalam

mewujudkan konsep-konsep abstrak dalam pikirannya menjadi lebih konkret yang

tentunya akan memudahkan siswa untuk memahaminya. Begitu pun juga dalam

persoalan perkalian bilangan cacah untuk menyelesaikan perkalian bilangan cacah

dibutuhkan media yang dapat mempermudah siswa dalam menyelesaikan

permasalahan perkalian, terutama pada perkalian bilangan-bilangan besar.

Semakin besar bilangan pada persoalan perkalian kemungkinan siswa melakukan

kesalahan dalam menghitung juga semakin besar. Oleh karena itu diperlukan

kemampuan menghitung yang tinggi pada siswa, serta ketelitian yang tinggi pula

untuk mencapai kebenaran hasil perhitungan.

Didasarkan pada hal tersebut guru perlu menggunakan media dalam

pembelajaran. salah satunya adalah dengan menggunakan media batang napier

dalam pembelajaran. Batang napier merupakan media pembelajaran Matematika

untuk menghitung hasil dari perkalian bilangan-bilangan. Cara kerja batang napier

sangat sederhana yaitu menerjemahkan persoalan perkalian menjadi persoalan

penjumlahan. Persoalan perkalian yang tadinya sulit kini dengan mudah dicari

hasilnya dengan cara penjumlahan. Dengan cara kerja batang napier yang sangat

sederhana ini siswa dapat dengan mudah dan cepat menghitung hasil dari

perkalian bilangan-bilangan besar sekali pun. Cara kerja batang napier yang unik

ini dapat membuat siswa merasa senang belajar Matematika khususnya pada

persoalan perkalian. Perkalian bilangan-bilangan besar yang pada awalnya siswa

merasa kesulitan kini siswa dapat menyelesaikannya dengan mudah dan lebih

Page 22: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BATANG NAPIER …/Pengaruh... · sebagai kelompok uji coba instrumen, 39 siswa sebagai kelompok eksperimen yang diajar dengan media batang napier dan 45

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

cepat dibandingkan dengan cara yang lama. Melalui penggunaan media batang

napier ini kemampuan menghitung siswa dapat semakin meningkat. Hal ini dapat

dilihat dari berkurangnya kemungkinan terjadinya kesalahan dalam perhitungan

perkalian yang dilakukan oleh siswa. Selain dapat meningkatkan kemampuan

menghitung pada siswa, penggunaan media batang napier dalam perkalian

bilangan ini dapat membuat pembelajaran lebih menarik dan menyenangkan bagi

siswa. Dengan begitu aktivitas siswa pun dapat meningkat. Siswa tidak hanya

pasif tetapi dapat secara aktif mencoba media batang napier ini untuk

memecahkan persoalan perkalian. Adanya media dalam pembelajaran maka

kualitas pembelajaran pun semakin meningkat. Dengan meningkatnya kualitas

pembelajaran meningkat pula hasil belajar yang diperoleh siswa. Hal ini

ditunjukan dengan hasil tes akhir pada siswa yang menggunakan media batang

napier lebih baik daripada hasil tes akhir siswa yang tidak menggunakan media,

ada pada lampiran 7 dan 9 halaman 102 dan 106.

Berdasarkan hal-hal yang telah dijelaskan di atas, maka peneliti ingin

unaan Media Batang

Napier Terhadap Kemampuan Menghitung Perkalian Bilangan Cacah Pada Siswa

Kelas IV SD Se-

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka dapat diidentifikasi

beberapa masalah sebagai berikut:

1. Kurang baiknya kualitas pembelajaran Matematika.

2. Kurangnya penggunaan media dalam pembelajaran Matematika.

3. Hasil belajar Matematika siswa yang rendah.

4. Kurangnya kemampuan menghitung pada siswa mengenai perkalian

bilangan-bilangan besar.

Page 23: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BATANG NAPIER …/Pengaruh... · sebagai kelompok uji coba instrumen, 39 siswa sebagai kelompok eksperimen yang diajar dengan media batang napier dan 45

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

C. Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah, maka

batasan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Kurangnya penggunaan media dalam pembelajaran Matematika.

2. Rendahnya hasil belajar Matematika pada siswa .

3. Kurangnya kemampuan menghitung pada siswa.

D. Perumusan Masalah

Rumusan masalah merupakan suatu pertanyaan yang akan dicarikan

jawabannya melalui pengumpulan data (Sugiyono, 2008: 35). Berdasarkan latar

belakang di atas maka dirumuskan masalah sebagai berikut:

1. Adakah perbedaan kemampuan menghitung siswa kelas IV SD se-gugus

Pangeran Diponegoro yang menggunakan media batang napier dengan yang

tidak menggunakan media batang napier?.

2. Apakah kemampuan menghitung siswa kelas IV SD se-gugus Pangeran

Diponegoro yang menggunakan media batang napier lebih baik

dibandingkan dengan yang tidak menggunakan media batang napier?.

3. Adakah pengaruh penggunaan media batang napier terhadap kemampuan

menghitung siswa kelas IV SD se-gugus Pangeran Diponegoro?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui

pengaruh penggunaan media batang napier terhadap kemampuan menghitung

perkalian bilangan cacah siswa kelas IV SD se-gugus Pangeran Diponegoro

Wonosobo tahun 2012.

F. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian yang dilakukan ini diharapkan memiliki manfaat

sebagai berikut:

Page 24: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BATANG NAPIER …/Pengaruh... · sebagai kelompok uji coba instrumen, 39 siswa sebagai kelompok eksperimen yang diajar dengan media batang napier dan 45

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

1. Manfaat Teoritis

a. Menambah pengetahuan tentang pengaruh media terhadap

pembelajaran.

b. Menambah pengetahuan tentang pengaruh media batang napier

terhadap pembelajaran Matematika.

c. Menambah pengetahuan tentang pengaruh penggunaan media batang

napier dalam perkalian bilangan cacah terhadap kemampuan

menghitung pada siswa.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi siswa:

1) Menambah kemampuan menghitung perkalian bilangan cacah.

2) Menjadikan pembelajaran Matematika pada siswa lebih bermakna.

3) Menjadikan siswa termotivasi untuk mengikuti pelajaran

Matematika.

b. Bagi guru:

1) Menambah keterampilan penggunaan media dalam pembelajaran

Matematika.

2) Menambah keterampilan memilih media yang tepat dalam

pembelajaran.

3) Membantu proses penyampaian mata pelajaran Matematika

kepada siswa.

4) Memberikan alternatif cara atau metode yang menyenangkan bagi

siswa dalam pembelajaran Matematika.

c. Bagi sekolah:

1) Menambah kualitas pembelajaran terutama pada mata pelajaran

Matematika.

2) Memotivasi untuk melaksanakan pembelajaran yang lebih

bermakna.

Page 25: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BATANG NAPIER …/Pengaruh... · sebagai kelompok uji coba instrumen, 39 siswa sebagai kelompok eksperimen yang diajar dengan media batang napier dan 45

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 8

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka dan Hasil Penelitian yang Relevan

1. Kemampuan Menghitung

Belajar yang dilakukan oleh siswa bukan hanya menghafal, bukan pula

hanya mengingat, belajar adalah proses yang ditandai dengan perubahan pada diri

seseorang. Perubahan perilaku sebagai hasil belajar dapat ditunjukan dalam

berbagai bentuk seperti perubahan pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah

laku, keterampilan, kecakapan dan kemampuan, daya reaksi, daya penerimaan dan

lain-lain yang melibatkan semua aspek siswa.

Kemampuan menurut Dagun (2006) adalah:

(1) Potensi suatu benda untuk melakukan sesuatu untuk bertindak atau beraksi. Pada manusia kemampuan ini merupakan bawaan atau diperoleh melalui situasi yang terkondisikan. (2) Kemampuan untuk mengerjakan sesuatu pada waktu sekarang. Istilah ini dikaitkan dengan potensi yang dimiliki dalam menguasai suatu keahlian (hlm. 480).

Salah satu kecerdasan manusia menurut Gardner adalah kecerdasan logis-

matematis. Gardner menjelaskan bahwa kecerdasan logis matematis mencakup

tiga bidang yang saling berhubungan yaitu Matematika, Sains, dan logika (Uno

dan Kuadrat, 2009: 102). Berdasarkan hal tersebut maka kecerdasan logis

matematis mengarah pada hal-hal berhubungan dengan berhitung atau

menggunakan angka dalam kehidupan sehari hari.

Kecerdasan logis matematis berhubungan dengan keterampilan kerja.

Menurut Uno dan Kuadrat (2009),

Logis matematis merupakan keterampilan kerja: mengurus keuangan, membuat anggaran, melakukan penelitian ekonomi, menyusun hipotesis, melakukan estimasi, melakukan kegiatan akutansi, berhitung, mengadakan kalkulasi, menggunakan statistik, melakukan audit, membuat penalaran, menganalisis, menyusun sistematika, mengklasifikasi, mengurutkan. Ada pun cara meningkatkannya yaitu dengan berlatih untuk menghitung soal-soal Matematika sederhana di

Page 26: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BATANG NAPIER …/Pengaruh... · sebagai kelompok uji coba instrumen, 39 siswa sebagai kelompok eksperimen yang diajar dengan media batang napier dan 45

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

kepala misalnya 21 x 40 dalam 5 detik atau dengan sering mengisi teka-teki silang/asah otak lainnya (hlm. 39).

Orang dengan kecerdasan logis

matematis gemar bekerja dengan data: mengumpulkan dan mengorganisasi,

menganalisis serta menginterpretasikan, menyimpulkan kemudian meramalkan.

orang (hlm. 19).

Pengembangan kecerdasan logis matematis dapat dilakukan dalam

pembelajaran. Uno dan Kuadrat (2009: 114) menjelaskan bahwa,

logis matematis seseorang dapat dikembangkan dalam pembelajaran dengan cara

jika melakukan atau menyelesaikan apa yang dipikirkannya dengan keterampilan

berpikir. Dalam memperlancar proses berpikir, kecerdasan logis matematis dapat

menggunakan kode atau simbol terhadap objek yang dipikirkan. Selain itu

menceritakan masalah yang dihadapi sehari-hari dan menerjemahkan masalah ke

dalam model Matematika juga dapat mengembangkan kecerdasan logis

metematis.

Berdasarkan pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa

kemampuan menghitung merupakan potensi yang dimiliki seseorang dalam hal

membilang (menjumlahkan, mengurangi, membagi, memperbanyak, dsb).

Kemampuan menghitung berhubungan dengan kecerdasan logis matematis orang

tersebut. Kemampuan menghitung pada siswa dapat ditingkatkan melalui latihan-

latihan soal perhitungan misalnya dengan memberikan siswa tugas untuk

mengerjakan soal-soal perkalian.

2. Perkalian Bilangan cacah

Bilangan dapat digolongan menjadi beberapa golongan yaitu bilangan

bulat, bilangan cacah, bilangan asli, bilangan pecahan, dan lain-lain. Sedangkan

operasi hitung pada bilangan yang disampaikan pada siswa terdiri atas operasi

hitung penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Soewito (1993: 49)

Page 27: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BATANG NAPIER …/Pengaruh... · sebagai kelompok uji coba instrumen, 39 siswa sebagai kelompok eksperimen yang diajar dengan media batang napier dan 45

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

menjelaskan bahwa, erkalian dalam bilangan cacah dapat didefinisikan dengan

menggunakan perkalian antara dua himpunan .

Definisi: Jika a dan b bilangan cacah. A dan B adalah himpunan yang

terhingga sedemikian hingga n(A) = a dan n(B) = b, maka axb = n(AxB).

(bentuk axb dapat ditulis ab atau (a)(b) atau a(b) atau (a)b, atau a.b)

Dari bentuk perkalian 2 x 4 = 8, 2 dan 4 disebut faktor dan 8 disebut hasil

kali.

Dalam a x b = c

a dan b disebut faktor

c disebut hasil kali.

Perkalian bilangan-bilangan mempunyai sifat-sifat tertentu. Begitu juga

perkalian pada bilangan cacah. Sifat-sifat perkalian pada bilangan cacah sebagai

berikut.

a. Sifat tertutup

Diketahui dua bilangan cacah 6 dan 2.

6 x 2 = 12, 12 adalah bilangan cacah.

Diperoleh sifat tertutup operasi perkalian pada bilangan cacah.

Untuk dua bilangan cacah a dan b sembarang, maka ada sebuah bilangan

cacah yang merupakan hasil kali dari a dan b. Dengan kata lain hasil kali

dari perkalian bilangan cacah adalah bilangan cacah juga.

b. Sifat komutatif (pertukaran)

Untuk semua bilangan cacah a dan b berlaku a x b = b x a. Misalnya 5 x 4 =

4 x 5, hasil kalinya sama-sama 20.

c. Sifat asosiatif (pengelompokan)

Untuk setiap bilangan cacah a, b, c berlaku (ab)c = a(bc).

Misal: (3.5).(2.4) = 15.8 = 120

3[5(2.4)] = 3[5.8] = 3.40 = 120

[3(5.2)].4 = [3.10].4 = 30.4 = 120

d. Elemen identitas

Bilangan 1 adalah elemen identitas perkalian sehingga untuk setiap bilangan

cacah a berlaku 1.a = a dan a.1 = a

Page 28: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BATANG NAPIER …/Pengaruh... · sebagai kelompok uji coba instrumen, 39 siswa sebagai kelompok eksperimen yang diajar dengan media batang napier dan 45

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

Misalnya 1.9 = 9.1 hasil kalinya adalah 9. Dengan kata lain bilangan cacah

yang dikalikan dengan bilangan 1 maka hasil kalinya adalah bilangan itu

sendiri.

e. Sifat perkalian dengan bilangan nol

Jika a adalah bilangan cacah, maka 0 . a = 0 dan a . 0 = 0.

Misalnya 0.7 = 7.0 hasil kalinya adalah 0. Dengan kata lain semua bilangan

cacah bila dikalikan dengan 0 maka hasil kalinya adalah 0.

f. Sifat distributif perkalian terhadap penjumlahan

Untuk setiap bilangan cacah a, b, c berlaku a(b+c) = ab + ac dan

(b+c)a = ba + ca. Misal: 30 + 40 = 3.10 + 4. 10

= (3+4).10

= 7.10

(34)(21) = 34 (20 + 1)

= (34)(20) + (34)(1)

= 680 + 34

= 714

Operasi hitung perkalian pada bilangan cacah mempunyai sifat-sifat

tertentu yang telah dijelaskan di atas dan untuk mempelajarinya dibutuhkan

penerapan media atau pun metode yang dapat memotivasi siswa untuk

bersemangat mempelajarinya sehingga pembelajaran menjadi lebih

menyenangkan dan memudahkan siswa memahami perkalian.

3. Media Pembelajaran Matematika

a. Media pembelajaran

Agun dalam Onasanya, S.A., (2004) menyatakan bahwa, Instructional

media are all forms of information carriers which can be used to record, store,

preserve, transmit, or retrieve information for purposes of teaching and learning.

They are materials used by practising and trainee teachers to present, illustrate,

and elucidate teaching posits (hlm. 127). Diartikan bahwa media pembelajaran

adalah segala bentuk pembawa informasi yang dapat digunakan untuk merekam,

menyimpan, melestarikan, mengirimkan, atau mengambil informasi untuk tujuan

Page 29: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BATANG NAPIER …/Pengaruh... · sebagai kelompok uji coba instrumen, 39 siswa sebagai kelompok eksperimen yang diajar dengan media batang napier dan 45

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

belajar mengajar. Mereka adalah bahan yang digunakan oleh guru praktisi dan

peserta pelatihan untuk menyajikan, menggambarkan, dan menjelaskan

berpendapat mengajar.

Media pembelajaran adalah bahan, alat, maupun metode/teknik yang

digunakan dalam kegiaan belajar mengajar, dengan maksud agar proses interaksi

komunikasi edukatif antara guru dan anak didik/warga belajar dapat berlangsung

secara tepat guna dan berdaya guna menurut Latuheru (1988: 14). Pendapat

tersebut sejalan dengan Ngadino (2009) Media adalah

segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke

penerima pesan sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan

minat siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi enurut

Arsyad (2010) media adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang

mengandung materi instruksional di lingkungan siswa yang dapat merangsang

siswa untuk belajar . 4). Sedangkan Asra, Darmawan, dan Riana

menjelaskan bahwa,

Katau pengantar; sedangkan kata pembelajaran diartikan sebagai suatu kegiatan belajar. Dengan demikian, media pembelajaran memberikan penekanan pada posisi media sebagai wahana penyalur pesan atau informasi belajar untuk mengkondisikan seseorang untuk belajar (2008: 5. 5).

Dari beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa media

pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan dalam proses pembelajaran

sebagai perantara atau penyalur informasi yang berupa ilmu pengetahuan dari

sumber informasi kepada penerima sumber informasi (siswa), sehingga

memudahkan penerima informasi memahami informasi yang ingin disampaikan.

Ciri-ciri umum yang terkandung dalam media menurut meliputi:

1) Media pendidikan memiliki pengertian fisik yang dewasa ini dikenal sebagai hardware (perangkat keras), yaitu sesuatu benda yang dapat dilihat, didengar, atau diraba dengan pancaindera.

2) Media pendidikan memiliki pengertian nonfisik yang dikenal sebagai software (perangkat lunak), yaitu kandungan pesan yang terdapat dalam perangkat keras yang merupakan isi yang ingin disampaikan kepada siswa.

3) Penekanan media pendidikan terdapat pada visual dan audio.

Page 30: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BATANG NAPIER …/Pengaruh... · sebagai kelompok uji coba instrumen, 39 siswa sebagai kelompok eksperimen yang diajar dengan media batang napier dan 45

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

4) Media pendidikan memiliki pengertian alat bantu pada proses belajar baik di dalam maupun di luar kelas.

5) Media pendidikan digunakan dalam rangka komunikasi dan interaksi guru dan siswa dalam proses pembelajaran.

6) Media pendidikan dapat digunakan secara massal (misalnya: radio, televisi), kelompok besar dan kelompok kecil (misalnya film, slide, video, OHP), atau perorangan (misalnya modul, komputer, radio tape/ kaset, video recorder).

7) Sikap, perbuatan, organisasi, stategi, dan manajemen yang berhubungan dengan penerapan suatu ilmu (Arsyad, 2010: 6).

Sedangkan Dengeng mengemukakan secara umum media-media tertentu

memiliki keistimewaan seperti halnya ciri-ciri yang dimiliki oleh media tersebut

di atas, yaitu seperti:

1) Kemampuan fiksatif, artinya bahwa media memiliki kemampuan untuk menangkap, menyimpan, dan kemudian menampilkan kembali suatu objek atau kejadian. 2) Kemampuan manipulatif, artinya bahwa media dapat menampilkan kembali objek atau kejadian dengan berbagai macam cara disesuaikan dengan keperluan. 3) Kemampuan distributif, artinya bahwa media dalam sekali penampilan suatu objek atau kejadian dapat menjangkau pengalaman yang sangat banyak (Ngadino: 23).

Hamalik (1986) menjelaskan bahwa media dalam pembelajaran memiliki

nilai atau manfaat. Nilai atau manfaat media adalah sebagai berikut:

1) Meletakkan dasar-dasar yang kongkrit untuk berpikir dan oleh karena itu mengurangi verbalisme.

2) Memperbesar perhatian para siswa. 3) Meletakkan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan belajar

dan oleh karena itu membuat pelajaran lebih menetap. 4) Memberikan pengalaman yang nyata yang dapat menumbuhkan

kegiatan berusaha sendiri dikalangan siswa. 5) Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinu, hal ini terutama

terdapat dalam gambar hidup. 6) Membantu tumbuhnya pengertian dan dengan demikian membantu

perkembangan kemampuan berbahasa. 7) Memberikan pengalaman-pengalaman yang tidak mudah diperoleh

dengan cara lain serta membantu berkembangnya efisiensi yang lebih mendalam serta keragaman yang lebih banyak dalam belajar (hlm. 27).

Page 31: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BATANG NAPIER …/Pengaruh... · sebagai kelompok uji coba instrumen, 39 siswa sebagai kelompok eksperimen yang diajar dengan media batang napier dan 45

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

Anitah (2009) memaparkan jenis-jenis media pembelajaran yaitu:

1) Media visual yang diproyeksikan: seperti gambar mati, ilustrasi, karikatur, poster, bagan, diagram, grafik, peta datar, realia dan model, serta berbagai jenis papan.

2) Media visual yang diproyeksikan: seperti OHP, Slide, Filmstrip, Opaque Projector.

3) Media audio a) Media audio tradisional: seperti audio kaset, audio siaran, dan

telepon. b) Media audio digital: seperti media optik, audio internet, radio

internet. c) Bentuk-bentuk program audio: seperti program wicara, wawancara,

diskusi, buletin, warta berita, program dokumenter, progran feature dan majalah udara, serta drama audio.

4) Media audio visual: seperti slide suara, televisi (CCTV, TV broadcast) 5) Multimedia: seperti multimedia kits, Hypermedia/ Hypertext, media

interaktif, virtual reality, expert system (hlm. 128-129).

Selanjutnya Asra, Darmawan, dan Riana (2008) mengemukakan bahwa

secara sederhana kehadiran media dalam suatu kegiatan pembelajaran memiliki

nilai-nilai praktis sebagai berikut:

1) Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki para siswa.

2) Media yang disajikan dapat melampaui batasan ruang kelas. 3) Media pembelajaran memungkinkan adanya interaksi antara peserta

didik dengan lingkungan. 4) Media yang disajikan dapat menghasilkan keseragaman pengamatan

siswa. 5) Secara potensial, media yang disajikan secara tepat dapat

menanamkan konsep dasar yang kongkrit, benar, dan berpijak pada realitas.

6) Media dapat membangkitkan motivasi dan merangsang peserta didik untuk belajar.

7) Media mampu memberikan belajar secara integral dan menyeluruh dari yang kongkrit ke yang abstrak, dari kesederhanaan ke rumit (hlm. 5.9).

Dengan demikian media merupakan komponen yang sangat penting di

dalam penyampaian pesan atau informasi termasuk dalam penyampaian

pembelajaran. Sehingga pembelajaran dapat terlaksana dengan baik.

Page 32: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BATANG NAPIER …/Pengaruh... · sebagai kelompok uji coba instrumen, 39 siswa sebagai kelompok eksperimen yang diajar dengan media batang napier dan 45

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

b. Matematika

Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan di

sekolah. Menurut Yunanto (2004) Matematika adalah materi yang mengajak

anak untuk terlibat dalam hal logika dan pemecahan masalah yang berhubungan

dengan angka-angka .

Sedangkan Uno dan Kuadrat (2009) menjelaskan bahwa,

Matematika adalah sebagai suatu bidang ilmu yang merupakan alat pikir, berkomunikasi, alat untuk memecahkan berbagai persoalan praktis, yang unsur-unsurnya logika dan intuisi, analisis dan konstruksi, generalisasi dan individualitas, dan mempunyai cabang-cabang antara lain aritmetik, aljabar, geometri, dan analisis (hlm. 109).

Selanjutnya Sujono (1988) mendefinisikan matematika sebagai berikut.

1) Matematika adalah cabang ilmu pengetahuan yang eksak dan terorganisasi secara sistematik.

2) Matematika adalah bagian pengetahuan manusia tentang bilangan dan kalkulasi.

3) Matematika membantu orang dalam menginterpretasikan secara tepat berbagai ide dan kesimpulan.

4) Matematika adalah ilmu pengetahuan tentang penalaran yang logik dan masalah-masalah yang berhubungan dengan bilangan.

5) Matematika berkenaan dengan fakta-fakta kuantitatif dan masalah-masalah tentang ruang dan bentuk.

6) Matematika adalah ilmu pengetahuan tentang kuantitas dan ruang (hlm. 4).

Nesher engkonsepsikan karakteristik Matematika terletak pada

kekhususannya dalam mengomunikasikan ide Matematika melalui bahasa

numerik. Dengan bahasa numerik, memungkinkan seseorang dapat melakukan

pengukuran secara kuantitatif . Seseorang akan

merasa mudah memecahkan masalah dengan bantuan Matematika, karena ilmu

Matematika memberikan kebenaran berdasarkan alasan logis dan sistematis.

Uno dan Kuadrat (2009) mengemukakan bahwa hakikat belajar

Matematika adalah suatu aktivitas mental untuk memahami arti dan hubungan-

hubungan serta simbol-simbol, kemudian diterapkan pada situasi nyata

110).

Page 33: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BATANG NAPIER …/Pengaruh... · sebagai kelompok uji coba instrumen, 39 siswa sebagai kelompok eksperimen yang diajar dengan media batang napier dan 45

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa

Matematika adalah salah satu ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan fakta-

fakta berupa penalaran atau logika, simbol-simbol dan bilangan-bilangan.

Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang penting untuk

disampaikan dalam pembelajaran di Sekolah Dasar hingga sekolah lanjutan

bahkan di perguruan tinggi. Tujuan khusus pembelajaran Matematika pada tingkat

adalah sebagai berikut.

1) Menumbuhkan dan mengembangkan keterampilan berhitung (menggunakan bilangan) sebagai alat dalam kehidupan sehari-hari.

2) Menumbuhkan kemampuan siswa, yang dapat dialihgunakan melalui kegiatan Matematika.

3) Mengembangkan kemampuan dasar Matematika sebagai bekal belajar lebih lanjut di Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP), dan

4) Membentuk sikap logis, kritis, kreatif, cermat dan disiplin (hlm. 11). Di dalam kehidupan sehari-hari banyak dijumpai hal-hal yang

berhubungan dengan Matematika. Misalnya ketika siswa menghitung

kebutuhannya sendiri, dalam hal ini siswa menghubungkan kehidupan sehari-hari

dengan bilangan-bilangan yang merupakan ciri dari Matematika. Sehingga

diperlukan kemampuan dan pemahaman terhadap ilmu yang berhubungan dengan

penalaran ini. Dengan demikian maka jelaslah bahwa penyampaian mata pelajaran

Matematika sangat diperlukan agar siswa mampu menyelesaikan masalah-

masalah di kehidupan sehari-hari yang membutuhkan penalaran logika dalam

pemecahannya.

c. Media matematika

Soedjadi dalam Uno dan Kuadrat (2009) memandang bahwa,

Matematika merupakan ilmu yang bersifat abstrak, aksiomatik, dan deduktif

(hlm. 108).

Berdasarkan pendapat di atas pembelajaran Matematika memerlukan

media yang dapat memudahkan siswa memahami Matematika yang merupakan

ilmu yang bersifat abstrak ini. Terlebih pembelajaran di tingkat Sekolah Dasar,

Page 34: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BATANG NAPIER …/Pengaruh... · sebagai kelompok uji coba instrumen, 39 siswa sebagai kelompok eksperimen yang diajar dengan media batang napier dan 45

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

secara psikologis anak pada jenjang pendidikan awal menuntut informasi yang

jelas, tidak verbalistik, sederhana dan pola pembelajaran menyenangkan.

Media pembelajaran bermanfaat untuk melengkapi, memelihara dan

bahkan meningkatkan kualitas dan proses pembelajaran yang sedang berlangsung.

Penggunaan media dalam pembelajaran akan meningkatkan hasil belajar,

meningkatkan aktivitas siswa, meningkatkan motivasi belajar siswa.

Media itu tidak hanya sekedar alat bantu saja, tetapi meliputi sarana

ataupun prasarana dan fasilitas yang dapat digunakan oleh pembelajar (guru) di

dalam menyampaikan pesan kepada subjek didik untuk memperjelas,

memperlancar, merangsang/memotivasi, mempermudah belajar siswa, dan

meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses pembelajaran dalam mencapai

tujuan instruksional secara optimal.

Andre Rinanto mengemukakan bahwa agar proses belajar mengajar dapat

berhasil, ada beberapa pedoman yang perlu diperhatikan, yaitu:

1) Pebelajar harus terlibat dan ikut serta secara aktif dalam setiap mata pelajaran.

2) Kegiatan belajar harus sesuai dengan kondisi dan situasi peserta didik. 3) Strategi mengajar harus sistematis dan terarah. 4) Kreativitas peserta didik dijadikan tujuan belajar (Ngadino, 2009: 22). Ada beberapa fungsi dari media pembelajaran dalam bidang Matematika,

di antaranya sebagai berikut.

1) Dengan adanya media pembelajaran, anak-anak akan lebih banyak mengikuti pelajaran Matematika dengan gembira sehingga minatnya dalam mempelajari Matematika semakin besar. Anak akan senang, terangsang, tertarik, dan bersikap positif terhadap pembelajaran Matematika.

2) Dengan disajikannya konsep abstrak Matematika dalam bentuk konkret, maka siswa pada tingkat-tingkat yang lebih rendah akan lebih mudah memahami dan mengerti.

3) Media pembelajaran dapat membantu daya tilik ruang, karena anak tidak dapat membayangkan bentuk-bentuk geometri ruang sehingga gambar dan benda-benda nyata menjadi media pemahaman tentang ruang.

4) Anak akan menyadari adanya hubungan antara pembelajaran dengan benda-benda yang ada di sekitarnya, atau antara ilmu dengan alam sekitar dan masyarakat.

Page 35: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BATANG NAPIER …/Pengaruh... · sebagai kelompok uji coba instrumen, 39 siswa sebagai kelompok eksperimen yang diajar dengan media batang napier dan 45

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

5) Konsep-konsep abstrak yang tersajikan dalam bentuk konkret, yaitu dalam bentuk model Matematika dapat dijadikan objek penelitian dan dapat pula dijadikan alat untuk penelitian ide-ide baru dan relasi-relasi baru (Uno dan Lamatenggo, 2010: 141).

Selain manfaat media pembelajaran seperti telah disebutkan di atas,

pemakaian media pembelajaran dalam bidang Matematika dapat pula dikaitkan

dengan salah satu atau beberapa tujuan sebagai berikut ini.

1) Pembentukan konsep.

2) Pemahaman konsep.

3) Latihan dan penguatan.

4) Melayani perbedaan individu, termasuk anak yang lemah dan anak

yang berbakat.

5) Pengukuran, alata peraga yang dipakai sebagai alat ukur.

6) Pengamatan dan penemuan sendiri, media pembelajaran sebagai

objek penelitian dan alat untuk meneliti.

7) Pemecahan masalah.

8) Mengundang berpikir.

9) Mengundang untuk berdiskusi.

10) Mengundang berpartisipasi aktif.

Media pembelajaran dapat mengatasi hambatan-hambatan seperti:

komunikasi, keterbatasan fisik dalam kelas, sikap pasif anak, selera belajar yang

kurang, pengamatan yang kurang seragam, dan lain-lain. Hambatan yang timbul

ini disebabkan oleh: verbalisme, kekacauan penafsiran, perhatian peserta didik

yang bercabang/ ganda, tidak ada tanggapan, kurang perhatian, dan keadaan fisik

lingkungan belajar yang mengganggu.

Sekarang ini telah banyak diciptakan media-media pembelajaran yang

dapat membantu guru dalam menyampaikan materi pelajaran kepada siswa.

Demikian halnya dengan media untuk pembelajaran Matematika. Beberapa media

Matematika yang dikembangkan oleh Unit MAPM PPPPTK Matematika (2011)

yaitu:

1) Media Konsep a) AEM (Algebraic Experience Material)

Page 36: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BATANG NAPIER …/Pengaruh... · sebagai kelompok uji coba instrumen, 39 siswa sebagai kelompok eksperimen yang diajar dengan media batang napier dan 45

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

b) Bangun datar luasan dan rangka c) Bangun ruang masif, transparan dan rangka d) (a-b)² = a²-2ab+b² e) (a+b)² = a²+2ab+b² f) (a+b)(a-b) = a²-b² g) (a+b)³ = a³+3ab²+3a²b+b³ h) Bukti Pythagoras i) Irisan bola dan irisan tabung j) Jumlah bilangan asli dan jumlah bilangan ganjil k) Jumlah sudut segitiga dan jumlah sudut segiempat l) Klinometer m) Kuadrat lengkap Al Khwarizmi n) Macam-macam peraga limit deret geometri o) Dekak-dekak p) Model peraga luas daerah (jajargenjang, segitiga, lingkaran) q) Papan berpaku, papan berpetak, dan papan flanel r) Rumus volum (bola, kerucut, limas, balok dan kubus) s) Peluang putaran, peluang bangun, dan sesatan hexagon t) Peraga satuan, kumpulan dan perkalian u) Timbangan bilangan v) Tomahawk w) Simetri putar x) Peraga jam model 1 dan 2 y) Batang Napier

2) Media Keterampilan, Penalaran dan Problem Solving a) Menara Hanoi b) Loncat katak c) Permainan sepakbola d) Macam-macam kartu domino untuk keterampilan Matematika e) Aneka tangram f) Pola sudut g) Permainan bilangan (segitiga ajaib, persegi ajaib, lingkaran ajaib,

bintang lima ajaib, bintang enam ajaib)

d. Batang Napier

Salah satu media pembelajaran Matematika yang telah berkembang saat

ini adalah media batang napier. Batang napier merupakan salah satu media

pembelajaran Matematika yang digunakan untuk memudahkan siswa dalam

operasi hitung perkalian.

Satya (2010) menjelaskan bahwa,

Batang napier ditemukan pertama kali oleh seorang bangsawan dari Merchiston, Skotlandia yang bernama Jhon Napier. Jhon Napier

Page 37: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BATANG NAPIER …/Pengaruh... · sebagai kelompok uji coba instrumen, 39 siswa sebagai kelompok eksperimen yang diajar dengan media batang napier dan 45

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

menemukan ide tentang logaritma napier yang ditulis di bukunya Mirifici Logarithmorum Canonis Descriptio. Dengan bantuan logaritma, perhitungan yang melibatkan bilangan-bilangan besar dapat dipermudah.

Endinburgh (2008) menyatakan bahwa,

These rods, which in essence constitute a mechanical multiplication table. Each rod is engraved with a table of multiples of a particular digit, the tens and units being separated by an oblique stroke. To obtain the product 267 × 8, the rods 2, 6, 7 are assembled and the result is read off from the entries in the eighth row; thus gives 2.136. Diartikan bahwa, pada dasarnya merupakan tabel perkalian mekanik. Setiap batang diukir dengan tabel kelipatan dari angka tertentu, dan puluhan unit yang dipisahkan oleh stroke miring. Untuk mendapatkan produk 267 × 8, batang 2, 6, 7 dirakit dan hasilnya dibaca dari entri dalam baris kedelapan, sehingga memberikan 2.136 (hlm. 3).

Risky dalam Putra (2010) mengemukakan bahwa, erkalian bilangan

menggunakan batang napier cukup mudah, yaitu hanya melihat bilangan yang

akan dikalikan, kemudian menjumlahkan diagonalnya .

Supriyadi (2011) mengemukakan bahwa, edia batang napier dirancang

untuk menyederhanakan tugas berat dalam perkalian dengan mengubah perkalian

menjadi penjumlahan dengan konsep Metode Lattice (Metode Kisi) .

Cara mengerjakan soal perkalian menggunakan batang napier cukup

mudah. Supriyadi (2011: 3-4) menjelaskan cara menyelesaikan soal perkalian

menggunakan batang napier sebagai berikut.

Contoh soal 49 x 52

1. Buat sebuah kotak yang berisi 4 kotak kecil. Bilangan 49 dituliskan pada

baris atas, sedangkan bilangan 52 dituliskan pada kolom kanan. Penulisan

ini bisa dibalik karena pada perkalian berlaku hukum komutatif,

sehinggga bilangan 52 dapat dituliskan pada baris atas dan bilangan 49

dapat dituliskan pada kolom kanan.

4 9

5

Page 38: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BATANG NAPIER …/Pengaruh... · sebagai kelompok uji coba instrumen, 39 siswa sebagai kelompok eksperimen yang diajar dengan media batang napier dan 45

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

2. Sebelum dikalikan buat garis miring atau diagonal dari atas ke bawah

pada kotak-kotak kecil tersebut mulai dari kotak terbawah terus ke atas.

4 9

5

2

3. Kotak kanan atas adalah perkalian 5 x 9 = 45

Kotak kiri atas adalah perkalian 5 x 4 = 20

Kotak kanan bawah adalah perkalian 2 x 9 = 18

Kotak kiri bawah adalah perkalian 4 x 2 = 08 karena kurang dari puluhan

maka didepannya ditambahkan angka 0.

4 9

2 4

0 5 5

0 1

8 8 2

4. Hasilnya angka yang dibatasi garis miring atau diagonal dijadikan satu

kelompok tersebut dijumlahkan. Urutannya dari bawah ke atas, jika hasil

penjumlahannya puluhan, maka cukup ditulis angka satuannya saja dan

angka puluhannya dijumlahkan pada kelompok yang ada didepannya,

4 9

2 4 (1)

2 0 5 5

5 0 1 2

8 8

4 8

Page 39: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BATANG NAPIER …/Pengaruh... · sebagai kelompok uji coba instrumen, 39 siswa sebagai kelompok eksperimen yang diajar dengan media batang napier dan 45

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

Kelompok 1 = 8

Kelompok 2 = 8 + 1 + 5 + 8 = 14 ditulis 4, angka puluhannya 1 dijumlahkan

pada kelompok depannya.

Kelompok 3 = 0 + 0 + 4 + 1 = 5

Kelompok 4 = 2

Jadi, 29 x 52 = 2548

Supriyadi (2011: 6) memaparkan kelengkapan batang napier terdiri atas

satu batang indeks dan sepuluh batang digit angka 0 sampai 9. Kelengkapan

batang napier tersebut dapat ditunjukan dalam gambar 1.

Gambar 2. 1 Batang Napier

4. Penelitian yang Relevan

1. Sang Nyoman Liga Putra (2010) dengan judul penelitian Pemanfaatan

Alat Peraga Batang Napier Dalam Pembelajaran Operasi Perkalian

Bilangan Cacah Sebagai Upaya Peningkatan Aktivitas dan Prestasi

Belajar Siswa . Hasil dari penelitian ini menjelaskan bahwa penggunaan

alat peraga batang napier dapat meningkatkan prestasi belajar siswa

Sekolah Dasar pada pokok bahasan perkalian bilangan cacah. Penelitian

ini juga mengatakan bahwa disamping dapat meningkatkan prestasi

belajar siswa, penggunaan alat peraga batang napier ini juga dapat

meningkatkan aktivitas siswa di dalam pembelajaran Matematika.

Page 40: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BATANG NAPIER …/Pengaruh... · sebagai kelompok uji coba instrumen, 39 siswa sebagai kelompok eksperimen yang diajar dengan media batang napier dan 45

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

2. Linda Nurmasari

Kemampuan Menghitung Perkalian Melalui Metode Jarimatika Pada

Siswa Kelas II SD Negeri 3 Pringanom Sragen Tahun Pelajaran

Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa penggunaan metode

jarimatika dalam pembelajaran Matematika tentang perkalian pada kelas

II dapat meningkatkan kemampuan menghitung perkalian. Di dalam

penelitian ini dijelaskan bahwa siswa lebih mudah menghitung perkalian

dengan metode jarimatika ini.

3.

Kemampuan Berhitung Perkalian Melalui Media Kartu Bilangan Pada

Peserta Didik Kelas II SD Negeri Hadiluwih 2 Sumberlawang Sragen

Penelitian ini menjelaskan bahwa kemampuan berhitung

perkalian dapat ditingkatkan dengan menggunakan media kartu bilangan.

Penelitian ini juga menjelaskan bahwa dengan menggunakan media kartu

bilangan ini, kegiatan guru dan siswa yang diamati pada lembar observasi

juga mengalami peningkatan yang signifikan.

4.

rnal internasional ini

menjelaskan pentingnya media dalam pembelajaran untuk komunikasi

yang efektif. Onasanya mengemukakan bahwa penggunaan media dapat

membuat sikap siswa yang positif, mendorong motivasi diri, mendorong

relevansi dan kredibilitas, dan meningkatkan pemahaman.

Berdasarkan hasil dari penelitian-penelitian di atas dapat disimpulkan

bahwa penggunaan media misalnya batang napier, media kartu bilangan dan

metode jarimatika dapat meningkatkan kemampuan menghitung, aktivitas dan

prestasi belajar siswa, serta mendorong motivasi diri siswa.

B. Kerangka Berpikir

Keberhasilan proses belajar mengajar dalam mencapai tujuan

pembelajaran dapat dilihat dari hasil belajar siswa yang tinggi. Pembelajaran

konvensional tanpa penggunaan media yang dilakukan oleh guru berakibat

Page 41: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BATANG NAPIER …/Pengaruh... · sebagai kelompok uji coba instrumen, 39 siswa sebagai kelompok eksperimen yang diajar dengan media batang napier dan 45

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

rendahnya prestasi belajar Matematika siswa. Dengan rendahnya hasil belajar

siswa, ini menunjukan bahwa kemampuan menghitung pada siswa juga rendah.

Penggunaan media batang napier pada pembelajaran Matematika dalam perkalian

bilangan cacah diduga dapat mempengaruhi kemampuan menghitung pada siswa.

Dengan menggunakan media batang napier, diharapkan kemampuan menghitung

pada siswa dapat meningkat. Dengan meningkatnya kemampuan mengitung pada

siswa maka siswa akan merasa mudah dalam menyelesaikan masalah perkalian

bilangan cacah.

Berdasarkan pemikiran tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa

penggunaan media batang napier dalam pembelajaran Matematika pokok bahasan

perkalian bilangan cacah akan berpengaruh terhadap kemampuan menghitung

perkalian bilangan cacah pada siswa. Untuk memperjelas kerangka pemikiran

tersebut, maka kerangka pemikiran tersebut dapat ditunjukan dalam gambar 2.

Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran

Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol

Penggunaan Media Batang Napier

Tidak Menggunakan Media (perkalian cara

bersusun)

Tes Akhir Tes Akhir

Dibandingkan dan dicari mana yang lebih baik

Page 42: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BATANG NAPIER …/Pengaruh... · sebagai kelompok uji coba instrumen, 39 siswa sebagai kelompok eksperimen yang diajar dengan media batang napier dan 45

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

C. Hipotesis

Berdasarkan kajian pustaka yang telah dikemukakan, maka peneliti

Kemampuan menghitung perkalian bilangan cacah siswa

kelas IV SD se-gugus Pangeran Diponegoro Wonosobo tahun 2012 yang

menggunakan media batang napier lebih baik daripada yang tidak menggunakan

media (perkalian cara bersusun)

Page 43: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BATANG NAPIER …/Pengaruh... · sebagai kelompok uji coba instrumen, 39 siswa sebagai kelompok eksperimen yang diajar dengan media batang napier dan 45

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD se-gugus Pangeran Diponegoro di

Kecamatan Wonosobo Kabupaten Wonosobo yang terdiri atas 8 SD. Subjek

penelitian adalah siswa kelas IV tahun 2012. Alasan peneliti memilih SD se-

gugus Pangeran Diponegoro di Kecamatan Wonosobo sebagai tempat

penelitian karena wilayah tersebut belum pernah digunakan sebagai objek

penelitian yang sejenis sehingga terhindar dari kemungkinan adanya penelitian

ulang.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Januari 2012 sampai dengan

bulan Desember 2012 yang dimulai dengan pengajuan judul sampai dengan

sidang skripsi. Adapun rinciannya terdapat pada tabel 1 berikut:

Tabel 3. 1 Rincian Waktu Kegiatan Penelitian

No

Kegiatan Bulan

Jan Feb Mar April Mei Juni Juli Agust Sept Okt Nov Des

1 Pengajuan Judul

2 Penyusunan proposal

3 Pengajuan Surat Ijin

4 Pelaksanaan Penelitian

5 Pengumpulan Data dan Analisis Data

6 Penyusunan dan Penyelesaian Laporan

7 Ujian Skripsi

Page 44: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BATANG NAPIER …/Pengaruh... · sebagai kelompok uji coba instrumen, 39 siswa sebagai kelompok eksperimen yang diajar dengan media batang napier dan 45

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

B. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi Penelitian

Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau

subjek yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2009:

61). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SD se-gugus

Pangeran Diponegoro tahun pelajaran 2011/2012 dengan jumlah siswa

sebanyak 326 anak dari 8 SD yaitu SDN 1 Mlipak, SDN 2 Mlipak, SDN

Tawangsari, SDN 7 Wonosobo, SDN 9 Wonosobo, SDN 10 Wonosobo, SDN

Kristen 1 Wonosobo, SDN Kristen 3 Wonosobo.

2. Sampel Penelitian

Sampel adalah bagian dari jumlah populasi dan karakteristik yang

dimiliki oleh populasi sama (Sugiyono, 2009: 62). Dari populasi diambil

sebagian anggota untuk dijadikan sampel. Dalam penelitian ini yang digunakan

sebagai sampel adalah sebagian siswa kelas IV SD se-gugus Pangeran

Diponegoro di Kecamatan Wonosobo Kabupaten Wonosobo, diambil tiga SD

yaitu SD Negeri 2 Mlipak sebagai kelas eksperimen sebanyak 39 siswa, SD

Negeri 7 Wonosobo sebagai kelas kontrol sebanyak 45 siswa dan SD Negeri

Tawangsari sebagai kelas uji coba sebanyak 36 siswa.

3. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan untuk mengambil sampel

dalam penelitian ini adalah Cluster Random Sampling. Dalam pengambilan

sampel ini pertama-tama peneliti menentukan populasi yang akan digunakan

yaitu SD se-gugus Pangeran Diponegoro yang berjumlah 8 SD. Kemudian dari

8 SD tersebut dilakukan pengundian sebanyak 3 kali untuk mendapatkan 3 SD

sebagai kelompok kontrol, kelompok eksperimen, dan kelompok uji coba.

Setelah didapatkan 3 SD, dilakukan pengundian kembali dari 3 SD tersebut

untuk menentukan sekolah mana sebagai kelompok kontrol, kelompok

eksperimen, dan kelompok uji coba.

Page 45: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BATANG NAPIER …/Pengaruh... · sebagai kelompok uji coba instrumen, 39 siswa sebagai kelompok eksperimen yang diajar dengan media batang napier dan 45

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

C. Rancangan Penelitian

Dikarenakan peneliti tidak dapat mengontrol semua variabel, maka

penelitian menggunakan metode eksperimen semu (Quasi experimental research).

Rancangan penelitian ini menggunakan Randomized Control Only Design dan

dapat digambarkan pada tabel 2. berikut:

Tabel 3. 2 Rancangan Penelitian

Group Treatment Post Test

Eksperimen Group (R) X T2

Control Group (R) Y T2

Keterangan:

X : Perlakuan yang diberikan kepada kelompok eksperimen yaitu dengan penggunaan media batang napier.

Y : Perlakuan yang diberikan kepada kelompok kontrol yaitu tanpa media (perkalian cara bersusun).

T2 : Tes akhir yang diberikan kepada kelompok kontrol dan kelompok eksperiment.

(R) : Random assigment (pemilihan kelompok secara random).

D. Teknik Pengumpulan Data

1. Variabel Penelitian

Variabel adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau

kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2009: 3).

a. Variabel bebas

Variabel bebas (independent variable) merupakan variabel yang

dipilih oleh peneliti untuk dicari pengaruhnya terhadap variabel terikat

(dependent variable). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah media

batang napier.

Page 46: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BATANG NAPIER …/Pengaruh... · sebagai kelompok uji coba instrumen, 39 siswa sebagai kelompok eksperimen yang diajar dengan media batang napier dan 45

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

b. Variabel terikat

Variabel terikat (dependent variable) merupakan variabel yang

kehadirannya dipengaruhi oleh variabel yang lain. Variabel terikat dalam

penelitian ini adalah kemampuan menghitung perkalian bilangan cacah.

2. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang

dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Beberapa teknik

pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu:

a. Teknik Tes

Tes sebagai instrumen pengumpul data adalah serangkaian

pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur keterampilan

pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh

individu atau kelompok (Riduwan, 2004: 105). Teknik tes digunakan untuk

mengukur peningkatan kemampuan menghitung perkalian siswa. Bentuk tes

yang dikembangkan dalam penelitian ini berupa tes objektif. Adapun tes

akan dilaksanakan sebanyak satu kali yaitu Post-test. Post-test adalah tes

yang diberikan setelah siswa mendapat perlakuan dari peneliti.

Post-test dilakuan sesudah mempelajari materi perkalian bilangan

cacah. Post-tes ini diberikan kepada kelompok kontrol dan kelompok

eksperimen yang kemudian hasilnya akan dianalisis untuk menjawab

permasalahan penelitian sedangkan untuk menguji keseimbangan siswa

menggunakan hasil ujian akhir semester Matematika semester ganjil.

Langkah-langkah dalam penyusunan instrumen tes:

1) Menentukan materi yang akan dibuat soal.

2) Menentukan bentuk soal yang akan dibuat yaitu pilihan ganda.

3) Membuat kisi-kisi soal.

4) Menyusun soal tes beserta kuncinya.

5) Menelaah soal sebelum dicetak.

Page 47: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BATANG NAPIER …/Pengaruh... · sebagai kelompok uji coba instrumen, 39 siswa sebagai kelompok eksperimen yang diajar dengan media batang napier dan 45

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

b. Teknik Dokumentasi

Teknik dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan data berupa

catatan-catatan dan menelaah dokumen sekolah yang berkaitan dengan

objek penelitian. Data yang dikumpulkan dengan teknik ini adalah data nilai

Ujian Semester Ganjil kelas IV tahun pelajaran 2011/2012 mata pelajaran

Matematika sebagai data awal yang digunakan untuk uji keseimbangan.

3. Ujicoba Instrumen

Penilaian kemampuan menghitung menggunakan bentuk tes objektif.

Instrumen yang akan dibuat terlebih dahulu dibuat kisi-kisi yang selanjutnya

dituangkan dalam bentuk tes. Instrumen yang akan digunakan untuk

mengambil data harus diujicobakan terlebih dahulu pada sampel dari mana

populasi diambil. Instrumen tes diuji validitas dan reliabilitasnya untuk

mengetahui tingkat kualitas soal. Kelayakan instrumen yang digunakan dalam

penelitian ini diuji sebagai berikut:

a. Validitas

Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi.

Validitas isi bagi sebuah instrumen menunjuk pada suatu keadaan bahwa

instrumen disusun berdasarkan isi materi pelajaran yang dievaluasi

(Arikunto, 2010: 66). Sugiyono (2009) mengemukakan bahwa.

Pengujian validitas isi untuk instrumen pada penelitian ini dilakukan dengan membandingkan antara isi instrumen dengan materi pelajaran yang telah diajarkan. Untuk menguji validitas butir-butir instrumen lebih lanjut, maka setelah dikonsultasikan dengan ahli, mak selanjutnya diujicobakan, dan dianalisis dengan analisis item (hlm. 353).

b. Reliabilitas

Reliabel artinya dapat dipercaya. Suatu tes dikatakan mempunyai

taraf reliabilitas yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang

tetap apabila diteskan berulang-ulang. Reliabilitas instrumen tes hasil

belajar menurut Sugiyono (2009: 119) dapat diukur menggunakan rumus

Kuder Richardson (KR-20) sebagai berikut:

Page 48: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BATANG NAPIER …/Pengaruh... · sebagai kelompok uji coba instrumen, 39 siswa sebagai kelompok eksperimen yang diajar dengan media batang napier dan 45

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

11 = 1 2 2

Keterangan:

r11 = Reliabilitas tes secara keseluruhan

k = Banyaknya item 2 = Variansi total

p = Proporsi subjek yang menjawab betul pada sesuatu butir

(proporsi subjek yang mendapat skor 1)

p = banyaknya subjek yang skornya 1N

q = proporsi subjek yang mendapat skor 0(q=1 p)

= Jumlah hasil perkalian antara p dan q

Setelah diperoleh 11 kemudian dikonsultasikan dengan harga kritik r

alpha. Suatu tes dikatakan reliabel bila 11 0,7.

c. Analisis Butir soal

1) Uji Taraf Kesukaran Soal

Butir soal yang baik adalah soal yang mempunyai tingkat kesukaran yang

memadai artinya tidak mudah dan tidak terlalu sukar. Untuk menentukan

tingkat kesukaran tiap-tiap butir tes digunakan rumus:

I = BN

Keterangan:

I = indeks kesulitan untuk setiap butir soal

B = banyaknya siswa yang menjawab benar setiap butir soal

N = jumlah seluruh peserta tes

Kriteria indeks kesulitan soal tersebut adalah sebagai berikut :

0 0, 30 = soal kategori sukar

0,31 0,70 = soal kategori sedang

0,71 1,00 = soal kategori mudah

Tingkat kesukaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah >0,20.

(Arikunto, 2010 : 208-210)

Page 49: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BATANG NAPIER …/Pengaruh... · sebagai kelompok uji coba instrumen, 39 siswa sebagai kelompok eksperimen yang diajar dengan media batang napier dan 45

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

2) Daya Pembeda Soal

Soal yang baik memiliki kemampuan untuk membedakan antara siswa yang

pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang bodoh (berkemampuan

rendah). Perbedaan jawaban benar dari siswa yang berkemampuan rendah

dengan siswa berkemampuan tinggi disebut Indeks Diskriminasi (ID). ID

diperoleh dengan rumus (Arikunto, 2010: 213-214) sebagai berikut:

ID = B AJA BBJB

Keterangan :

ID : Indeks Diskriminasi

JA : Jumlah peserta kelompok atas

JB : Jumlah peserta kelompok bawah

BA : Jumlah peserta kelompok atas yang menjawab benar

BB : Jumlah peserta kelompok bawah yang menjawab benar

Klasifikasi pengujian daya pembeda adalah sebagai berikut:

0,40 atau lebih = Baik sekali

0,30-0,39 = Baik

0,20-0,29 = Cukup baik

Kurang dari 0,20 = Jelek

Klasifikasi daya beda yang digunakan pada penelitian ini adalah D 0,2.

E. Teknik Analisis Data

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis perbedaan

dua perlakuan dengan langkah-langkah yaitu uji kesimbangan, uji prasyarat, dan

uji homogenitas. Dengan langkah-langkah sebagai berikut :

Page 50: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BATANG NAPIER …/Pengaruh... · sebagai kelompok uji coba instrumen, 39 siswa sebagai kelompok eksperimen yang diajar dengan media batang napier dan 45

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

1. Uji Prasyarat

a. Uji Normalitas

Uji normalitas yang digunakan adalah uji Liliefors. Uji ini

digunakan untuk mengetahui apakah sampel yang digunakan dalam

penelitian ini berasal dari populasi yang terdistribusi normal atau tidak.

Rumus uji normalitas menurut Budiyono (2009: 170-171) adalah sebagai

berikut:

1) Hipotesis

Ho: sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal 1: sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal

2) Statistik Uji

L = Maks ( i) S ( i)

Dimana Zi =

Keterangan:

= P ; Z ~ 0,1 ; = proporsi cacah Z terhadap seluruh

3) Taraf Signifikansi

4) Daerah Kritik (dk) = > ; dengan n adalah ukuran sampel

5) Keputusan Uji 0 ditolak jika terletak di daerah kritik.

6) Kesimpulan

a) Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal jika 0

diterima.

b) Sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal jika 0

ditolak.

b. Uji Homogenitas

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah populasi penelitian

mempunyai variansi yang sama atau tidak. Untuk menguji homogenitas ini

digunakan metode Bartlett dengan uji Chi Kuadrat dengan prosedur sebagai

berikut:

Page 51: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BATANG NAPIER …/Pengaruh... · sebagai kelompok uji coba instrumen, 39 siswa sebagai kelompok eksperimen yang diajar dengan media batang napier dan 45

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

1) Hipotesis 0 : 12 = 22 (variansi populasi homogen) 1 : 12 22 (variansi populasi tidak homogen)

2) Taraf signifikansi ( = 0,05)

3) Statistik Uji 2 = ln 10 1 log 2

Dengan 2 = 1 21 dan B = log 2 1

Keterangan: 2 = variansi gabungan

= banyaknya anggota sampel ke-i 2 = variansi sampel ke-i

4) Daerah Kritik

(DK) = 2 2 > 1 12

5) Keputusan Uji 0 ditolak jika 2 , dan 0 diterima jika 2

6) Kesimpulan

a) Populasi-populasi homogen jika 0 diterima

b) Populasi-populasi tidak homogen jika 0 ditolak.

(Sudjana, 2005: 263)

2. Uji Keseimbangan

Uji keseimbangan dilakukan untuk mengetahui apakah kelas (kelas

eksperimen dan kelas kontrol) dalam keadaan seimbang atau tidak, sebelum

kelas eksperimen mendapat perlakuan. Statistik uji yang digunakan adalah uji-

t. Adapun data yang digunakan berasal dari data dokumen nilai belajar

Page 52: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BATANG NAPIER …/Pengaruh... · sebagai kelompok uji coba instrumen, 39 siswa sebagai kelompok eksperimen yang diajar dengan media batang napier dan 45

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

matematika antara siswa dalam kelas-kelas yang digunakan sebagai sampel

penelitian.

Langkah-langkah uji keseimbangan untuk kelas kontrol dan kelas

eksperimen dalam penelitian adalah sebagai berikut:

a) Hipotesis 0 : 1= 2 (kedua kelas populasi memiliki kemampuan awal sama) 1 : 1 2 (kedua kelas populasi memiliki kemampuan awal berbeda)

b) Taraf signifikansi : = 0,05

c) Statistik Uji

t = 1 211+ 12 Dengan:

s = standar deviasi 2 = 1 1 12+ 2 1 22 1+ 2 2

Keterangan: 1= rata-rata kelompok eksperimen 2= rata-rata kelompok kontrol 1= simpangan baku kelompok eksperimen 2= simpangan baku kelompok kontrol 1= jumlah sampel kelompok eksperimen 2= jumlah sampel kelompok kontrol

d) Daerah Kritik

(DK) = < 2; 1+ 2 2 > 2; 1+ 2 2

e) Keputusan Uji 0 ditolak jika , dan 0 diterima jika

f) Kesimpulan

1) Kedua kelas populasi memiliki kemampuan awal sama jika 0 diterima

Page 53: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BATANG NAPIER …/Pengaruh... · sebagai kelompok uji coba instrumen, 39 siswa sebagai kelompok eksperimen yang diajar dengan media batang napier dan 45

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

2) Kedua kelas populasi memiliki kemampuan awal berbeda jika 0

ditolak

(Sudjana, 2005: 239)

3. Uji Hipotesis

Setelah data terkumpul, baik data sebelum diadakan perlakuan

maupun data setelah diadakan perlakuan dengan menggunakan metode

pembelajaran diuji prasyaratnya maka kedua data tersebut dianalisis dengan

menggunakan analisis statistik t-test sebagai berikut:

a. Hipotesis: 0 = hasil belajar matematika materi perkalian bilangan siswa yang

diajar dengan media batang napier tidak berbeda dari yang diajar

tanpa media (pekalian cara bersusun). 1 = hasil belajar matematika materi perkalian bilangan siswa yang

diajar dengan media batang napier berbeda dari yang diajar tanpa

media (perkalian cara bersusun).

b. Taraf signifikansi ( = 0,05)

c. Statistik Uji

t = 1 211+ 12 Dengan:

s = standar deviasi 2 = 1 1 12+ 2 1 22 1+ 2 2

Keterangan: 1= rata-rata kelompok eksperimen 2= rata-rata kelompok kontrol 1= simpangan baku kelompok eksperimen 2= simpangan baku kelompok kontrol 1= jumlah sampel kelompok eksperimen

Page 54: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BATANG NAPIER …/Pengaruh... · sebagai kelompok uji coba instrumen, 39 siswa sebagai kelompok eksperimen yang diajar dengan media batang napier dan 45

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

2= jumlah sampel kelompok kontrol

d. Daerah Kritik (dk) = < 2; 1+ 2 2 > 2 ; 1+ 2 2

e. Keputusan Uji 0 ditolak jika , dan 0 diterima jika (Sudjana, 2005: 239)

f. Kesimpulan

1) Hasil belajar matematika materi perkalian bilangan siswa yang diajar

dengan media batang napier tidak berbeda dengan yang diajar tanpa

media (perkalian cara bersusun) jika 0 diterima.

2) Hasil belajar matematika perkalian bilangan siswa yang diajar

dengan media batang napier berbeda dengan yang diajar tanpa media

(perkalian cara bersusun) jika 0 ditolak.

Pada penelitian ini hasil belajar matematika perkalian bilangan siswa

yang diajar dengan media batang napier berbeda dengan yang diajar

tanpa media (perkalian cara bersusun), karena thitung > ttabel (2,0141 >

1,989).

Page 55: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BATANG NAPIER …/Pengaruh... · sebagai kelompok uji coba instrumen, 39 siswa sebagai kelompok eksperimen yang diajar dengan media batang napier dan 45

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

BAB IV

HASIL PENELITIAN

F. Deskripsi Data

3. Profil SD

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan 3 SD, yaitu sebagai

kelompok eksperimen, kelompok control, dan kelompok try out. Kelompok

eksperimen adalah SD Negeri 2 Mlipak, kelompok kontrol adalah SD Negeri 7

Wonosobo, sedangkan kelompok try out adalah SD Tawangsari.

SD Negeri 2 Mlipak sebagai kelompok eksperimen terletak di Jalan

Kasiran, Kelurahan Mlipak. SD Negeri 2 Mlipak dipimpin oleh Ibu Turdiyati, S.

Pd. dengan jumlah guru sebanyak 13 guru. Peneliti mengambil kelas IV untuk

kelas ekperimen dengan jumlah siswa sebanyak 39 siswa dengan Bapak Supardi,

S. Pd. SD sebagai guru kelas.

SD Negeri 7 Wonosobo sebagai kelompok kontrol terletak di Jalan

Bhayangkara nomor 14. SD Negeri 7 Wonosobo dipimpin oleh Ibu Sri Sugiarti, S.

Pd. dengan jumlah guru sebanyak 13 guru. Peneliti mengambil kelas IV untuk

kelas control dengan jumlah siswa sebanyak 45 siswa dengan Ibu Lilik Leilina, S.

Pd. SD sebagai guru kelas.

Sedangkan SD Negeri Tawangsari sebagai kelompok try out terletak di

Jalan Banyumas Km 3. SD Negeri Tawangsari dipimpin oleh Bapak Rochmat, S.

Pd. dengan jumlah guru sebanyak 12 guru. Peneliti mengambil kelas IV untuk

kelas try out dengan jumlah siswa sebanyak 36 siswa dengan Ibu Poniah

Saptarini, S. Pd. SD sebagai guru kelas.

4. Sajian Data Penelitian

a. Data Try Out

Pelaksanaan try out soal dilaksanakan pada tanggal 25 April 2012.

Instrumen soal diberikan kepada siswa kelas IV SD Tawangsari. Data hasil try

out soal tes akhir terdapat pada lampiran 11 halaman 111.

Page 56: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BATANG NAPIER …/Pengaruh... · sebagai kelompok uji coba instrumen, 39 siswa sebagai kelompok eksperimen yang diajar dengan media batang napier dan 45

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

b. Data Kemampuan Awal (Sebelum Perlakuan)

Data sebagai kemampuan awal adalah nilai Ujian Semester Ganjil

kelas IV. Pengumpulan data kemampuan awal pada kelompok eksperimen

yaitu SD Negeri 2 Mlipak dilaksanakan tanggal 28 April 2012. Pengumpulan

data kemampuan awal pada kelompok kontrol yaitu SD Negeri 7 Wonosobo

dilaksanakan tanggal 30 April 2012. Sajian data kemampuan awal dari masing-

masing kelompok penelitian sebagai berikut.

1) Data Kelompok Eksperimen

Hasil kemampuan awal kelompok eksperimen dapat dideskripsikan

pada tabel 4.1 berikut.

Tabel. 4.1 Data Kemampuan Awal Kelompok Eksperimen

No. Data Nilai Siswa Frekuensi Persentase

1 47-55 6 15,38%

2 56-64 4 10,26% 3 65-73 16 41,03% 4 74-82 7 17,95% 5 83-91 3 7,69% 6 92-100 3 7,69% Jumlah 39 100,00%

Data kemampuan awal kelompok eksperimen dapat disajikan

dalam grafik berikut.

Gambar 4. 1 Grafik Kemampuan Awal Kelompok Eksperimen

02468

1012141618

47-55 56-64 65-73 74-82 83-91 92-100

Kemampuaこ #wal Kelompok Eksperimeこ

Page 57: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BATANG NAPIER …/Pengaruh... · sebagai kelompok uji coba instrumen, 39 siswa sebagai kelompok eksperimen yang diajar dengan media batang napier dan 45

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

Berdasarkan data yang diperoleh, nilai terendah adalah 47.

Sedangkan nilai tertinggi adalah 95. Nilai yang paling banyak diperoleh

adalah nilai antara 65-73 yaitu 16 siswa. Siswa yang memperoleh nilai

antara 47-55 ada 6 siswa, 4 siswa memperoleh nilai antara 56-64, siswa

yang memperoleh nilai antara 74-82 ada 7 siswa. Siswa yang memperoleh

nilai antara 83-91 dan antara 92-100 masing-masing 3 siswa. Dari hasil

keseluruhan data kemampuan awal diperoleh rata-rata nilai kemampuan

siswa kelompok eksperimen sebesar 68,74. Data kemampuan awal

kelompok eksperimen terdapat pada lampiran 6 halaman 100.

2) Data Kelompok Kontrol

Hasil kemampuan awal kelompok kontrol dapat dideskripsikan

pada tabel 4.2 berikut.

Tabel 4.2 Data Kemampuan Awal Kelompok Kontrol

No. Data Nilai Siswa Frekuensi Persentase

1 43-50 4 8,89%

2 51-58 8 17,78% 3 59-66 13 28,89% 4 67-74 7 15,56% 5 75-82 7 15,56% 6 83-90 2 4,44% 7 91-98 4 8,89% jumlah 45 100,00%

Berdasarkan data yang diperoleh, nilai terendah adalah 43.

Sedangkan nilai tertinggi adalah 95. Nilai yang paling banyak diperoleh

adalah nilai antara 59-66 yaitu 13 siswa. Siswa yang memperoleh nilai

antara 43-50 ada 4 siswa, 8 siswa memperoleh nilai antara 51-58, siswa

yang memperoleh nilai antara 67-74 dan 75-82 masing-masing 7 siswa.

Siswa yang memperoleh nilai antara 83-90 ada 2 siswa dan antara 91-98 ada

4 siswa. Dari hasil keseluruhan data kemampuan awal diperoleh rata-rata

nilai kemampuan siswa kelompok kontrol sebesar 66,18. Data kemampuan

awal kelompok kontrol terdapat pada lampiran 8 halaman 104.

Page 58: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BATANG NAPIER …/Pengaruh... · sebagai kelompok uji coba instrumen, 39 siswa sebagai kelompok eksperimen yang diajar dengan media batang napier dan 45

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

Data kemampuan awal kelompok kontrol dapat disajikan dalam

grafik berikut.

Gambar 4. 2 Grafik Kemampuan Awal Kelompok Kontrol

c. Data Sesudah Perlakuan

Sebelum dilaksanakan post test, peneliti memberikan tindakan berupa

pembelajaran Matematika perkalian bilangan cacah menggunakan media

batang napier terhadap kelompok eksperimen, sedangkan kelompok kontrol

tidak menggunakan media (perkalian cara bersusun). Pemberian tindakan ini

dilaksanakan pada tanggal 1-19 Mei 2012.

Sebelum melakukan tindakan, peneliti mempersiapkan RPP (Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran). Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang

dipersiapkan mengacu pada SK (Standar Kompetensi) 1. Memahami dan

menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan dalam pemecahan masalah.

KD (Kompetensi Dasar) 1.4 Melakukan operasi perkalian dan pembagian.

Terdapat 6 indikator yaitu 1.4.1 Menyebutkan sifat-sifat perkalian bilangan

cacah, 1.4.2 Menghitung perkalian bilangan satu angka dengan bilangan dua

angka, 1.4.3 Menghitung perkalian bilangan satu angka dengan bilangan tiga

angka, 1.4.4 Menghitung perkalian bilangan dua angka dengan bilangan dua

angka, 1.4.5 Menghitung perkalian dua angka dengan tiga angka, 1.4.6

Mengerjakan soal cerita.

Kompetensi Dasar dan Indikator dalam Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran untuk kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak

0

2

4

6

8

10

12

14

43-50 51-58 59-66 67-74 75-82 83-90 91-98

Kemampuaこ #wal Kelompok koこtrol

Page 59: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BATANG NAPIER …/Pengaruh... · sebagai kelompok uji coba instrumen, 39 siswa sebagai kelompok eksperimen yang diajar dengan media batang napier dan 45

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

berbeda. Pertemuan pertama pada kelompok eksperimen maupun kelompok

kontrol mengacu pada indikator 1.4.1 dan 1.4.2. Pertemuan kedua mengacu

pada indikator 1.4.3. Pertemuan ketiga mengacu pada indikator 1.4.4.

Pertemuan keempat mengacu pada indikator 1.4.5. Pertemuan kelima mengacu

pada indikator 1.4.6. Perbedaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran pada

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol terletak pada penggunaan media.

Pada kelompok eksperimen menggunakan media batang napier, sedangkan

pada kelompok kontrol tidak menggunakan media (perkalian cara bersusun).

Pemberian perlakuan pada kelompok eksperimen yaitu dengan

menggunakan media batang napier pada pembelajaran perkalian bilangan

cacah. Pada pertemuan pertama agar siswa memahami konsep dari batang

napier, guru membimbing siswa untuk membuat batang napier sendiri dari

kertas karton. Menghitung hasil dari perkalian bilangan cacah menggunakan

batang napier yaitu dengan menjumlahkan bilangan pada diagonal yang

terdapat pada batang napier. Pertama-tama siswa melihat angka yang terdapat

pada batang napier kemudian menuliskannya. Kemudian siswa menjumlahkan

angka pada setiap diagonalnya. Bilangan-bilangan yang dijumlahkan pertama

kali adalah bilangan pada diagonal terakhir. Cara ini sama dengan penjumlahan

bersusun yang menggunakan teknik menyimpan. Hasil dari penjumlahan

bilangan-bilangan pada setiap diagonal adalah hasil perkalian bilangan cacah

tersebut.

Pemberian tindakan pada kelompok kontrol yaitu perkalian bilangan

cacah tanpa menggunakan media (perkalian cara bersusun). Pembelajaran

perkalian bilangan cacah tanpa menggunakan media ini guru hanya

menjelaskan dengan cara bersusun. Siswa hanya diberi tugas untuk

mengerjakan soal perkalian dengan cara bersusun.

Setelah pemberian perlakuan kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol selesai, langkah selanjutnya adalah melaksanakan post test. Post test

dilakukan untuk mengetahui kemampuan menghitung dari masing-masing

kelompok penelitian. Post test untuk kelas IV SD Negeri 2 Mlipak sebagai

kelompok eksperimen dilaksanakan pada tanggal 5 Mei 2012 pukul 07.00-

Page 60: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BATANG NAPIER …/Pengaruh... · sebagai kelompok uji coba instrumen, 39 siswa sebagai kelompok eksperimen yang diajar dengan media batang napier dan 45

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

08.00 WIB. Sedangkan post test untuk kelas IV SD Negeri 7 Wonosobo

sebagai kelompok kontrol dilaksanakan pada tanggal 19 Mei 2012 pukul

09.00-10.00 WIB. Berikut sajian hasil post test dari masing-masing kelompok

penelitian.

1) Data Kelompok Eksperimen

Hasil post test kelompok eksperimen dapat dideskripsikan pada

tabel 4.3 berikut.

Tabel 4.3 Data Post Test Kelompok Eksperimen

No. Data Nilai Siswa Frekuensi Persentase

1 55-61 5 12,82%

2 62-68 2 5,13% 3 69-75 11 28,21% 4 76-82 5 12,82% 5 83-89 7 17,95% 6 90-96 9 23,08% jumlah 39 100,00%

Data post test kelompok eksperimen dapat disajikan dalam grafik

berikut.

Gambar 4. 1 Grafik Hasil Post Test Kelompok Eksperimen

Berdasarkan data yang diperoleh, nilai terendah adalah 55.

Sedangkan nilai tertinggi adalah 95. Nilai yang paling banyak diperoleh

adalah nilai antara 69-75 yaitu 11 siswa. Siswa yang memperoleh nilai

0

2

4

6

8

10

12

55-61 62-68 69-75 76-82 83-89 90-96

Post Test Kelompok Eksperimeこ

Page 61: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BATANG NAPIER …/Pengaruh... · sebagai kelompok uji coba instrumen, 39 siswa sebagai kelompok eksperimen yang diajar dengan media batang napier dan 45

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

antara 55-61 ada 5 siswa, 2 siswa memperoleh nilai antara 62-68, siswa

yang memperoleh nilai antara 76-82 ada 5 siswa, 7 siswa yang memperoleh

nilai 83-89 dan 9 siswa memperoleh nilai antara 90-96. Dari hasil

keseluruhan data hasil post test diperoleh rata-rata nilai kemampuan siswa

kelompok eksperimen sebesar 77,95. Data post test kelompok eksperimen

terdapat pada lampiran 7 halaman 102.

2) Data Kelompok Kontrol

Hasil post test kelompok kontrol dapat dideskripsikan pada tabel

4.4 berikut.

Tabel 4.4 Data Post Test Kelompok Kontrol

No. Data Nilai Siswa Frekuensi Persentase 1 45-52 6 13,33%

2 53-60 3 6,67% 3 61-68 6 13,33% 4 69-76 11 24,44% 5 77-84 5 11,11% 6 85-92 12 26,67% 7 93-100 2 4,44% jumlah 45 100,00%

Berdasarkan data yang diperoleh, nilai terendah adalah 45.

Sedangkan nilai tertinggi adalah 95. Nilai yang paling banyak diperoleh

adalah nilai antara 85-92 yaitu 12 siswa. Siswa yang memperoleh nilai

antara 45-52 ada 6 siswa, 3 siswa memperoleh nilai antara 53-60, siswa

yang memperoleh nilai antara 61-68 ada 6 siswa, 11 siswa yang

memperoleh nilai 69-76, ada 5 siswa memperoleh nilai antara 77-84 dan 2

siswa yang memperoleh nilai antara 93-100. Dari hasil keseluruhan data

hasil post test diperoleh rata-rata nilai kemampuan siswa kelompok kontrol

sebesar 72,44. Data post test kelompok kontrol terdapat pada lampiran 9

halaman 106.

Data post test kelompok kontrol dapat disajikan dalam grafik

berikut.

Page 62: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BATANG NAPIER …/Pengaruh... · sebagai kelompok uji coba instrumen, 39 siswa sebagai kelompok eksperimen yang diajar dengan media batang napier dan 45

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

Gambar 4. 1 Grafik Hasil Post Test Kelompok Kontrol

G. Pengujian Instrumen

4. Uji Validitas

Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji validitas isi.

Uji validitas isi untuk instrumen post test dilakukan oleh 3 guru yaitu Bapak

Supardi, S. Pd. SD, Ibu Lilik Leilina, S. Pd. SD, dan Ibu Poniah Saptarini, S. Pd.

SD. Hasil uji validitas isi post test terdapat pada lampiran 10 halaman 108.

Berdasarkan hasil uji validitas isi post test, dari 20 soal dinyatakan valid semua.

5. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui keandalan instrumen soal.

Hasil dari uji reliabilitas post test terdapat pada lampiran 11 halaman 113.

Berdasarkan hasil uji reliabilitas post test diketahui r11 untuk hasil uji post test

adalah 1, 046 pada kriteria uji, bila r11 > 0, 7, maka instrumen dinyatakan andal

atau reliabel.

6. Uji Daya Beda

Uji daya beda post test terdapat pada lampiran 11 halaman 115.

Selanjutnya berdasarkan hasil uji daya beda, diklasifikasikan menjadi 4 yaitu baik

sekali, baik, cukup, dan jelek. Klasifikasi uji daya beda post test terdapat pada

tabel 4.5 berikut.

0

2

4

6

8

10

12

14

45-52 53-60 61-68 69-76 77-84 85-92 93-100

Post Test Kelompok Koこtrol

Page 63: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BATANG NAPIER …/Pengaruh... · sebagai kelompok uji coba instrumen, 39 siswa sebagai kelompok eksperimen yang diajar dengan media batang napier dan 45

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

Tabel 4.5 Klasifikasi Daya Beda Instrumen Post Test

Klasifikasi Daya Beda F Persentase 0,40 atau lebih = baik sekali 8 40 % 0,30 - 0,39 = baik 7 35 % 0,20 - 0,29 = cukup 5 25 % kurang dari 0,20 = jelek 0 0 %

20 100 %

Klasifikasi daya beda instrumen post test dapat disajikan dalam

grafik berikut.

Gambar 4. 1 Grafik Klasifikasi Daya Beda Instrumen Post Test

Berdasarkan hasil uji daya beda dapat diketahui bahwa daya beda dengan

klasifikasi baik sekali sebanyak 8 soal, baik sebanyak 7 soal, dan cukup sebanyak

5 soal.

7. Uji Taraf Kesukaran

Uji taraf kesukaran post test terdapat pada lampiran 11 halaman 114.

Selanjutnya berdasarkan hasil uji taraf kesukaran, diklasifikasikan menjadi 3 yaitu

sukar,sedang, dan mudah. Klasifikasi uji taraf kesukaran post test terdapat pada

tabel 4.6 berikut.

0%5%

10%15%20%25%30%35%40%45%

< 0,20 0,20-0,29 0,30-0,39 > 0,40

Klasifikasi Daya Beda

Page 64: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BATANG NAPIER …/Pengaruh... · sebagai kelompok uji coba instrumen, 39 siswa sebagai kelompok eksperimen yang diajar dengan media batang napier dan 45

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

Tabel 4.6 Klasifikasi Taraf Kesukaran Instrumen Post Test

Klasifikasi Kesukaran F Persentase 0 - 0,30 = sukar 1 5 % 0,31- 0,70 = sedang 19 95 % 0,71 - 1,00 = mudah 0 0 % 20 100 %

Klasifikasi taraf kesukaran instrumen post test dapat disajikan

dalam grafik berikut.

Gambar 4. 1 Grafik Klasifikasi Taraf Kesukaran Instrumen Post Test

Berdasarkan hasil uji taraf kesukaran dapat diketahui bahwa taraf

kesukaran soal dengan klasifikasi sukar sebanyak 1 soal,sedang sebanyak 19 soal,

dan untuk klasifikasi mudah tidak ada.

H. Pengujian Keseimbangan Kemampuan Awal

1. Uji Normalitas Data Kemampuan Awal

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui suatu sampel berasal dari

populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Hasil uji normalitas data

kemampuan awal dengan menggunakan liliefors pada tabel 4.7 berikut.

0%10%20%30%40%50%60%70%80%90%

100%

0-0,30 0,31-0,70 0,70-1,00

Klasifikasi Taraf Kesukaran

Page 65: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BATANG NAPIER …/Pengaruh... · sebagai kelompok uji coba instrumen, 39 siswa sebagai kelompok eksperimen yang diajar dengan media batang napier dan 45

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas Data Kemampuan Awal

No Kelompok Lhitung Ltabel (L ) Keterangan 1 Eksperimen 0,1316 0,1419 H0 diterima 2 Kontrol 0,1243 0,1321 H0 diterima

Berdasarkan uji normalitas kedua kelompok penelitian (sampel)

diketahui kelompok eksperimen Lhitung < Ltabel (0,1316 < 0,1419), sedangkan

kelompok kontrol Lhitung < Ltabel (0,1243 < 0,1321), maka H0 diterima. Sehingga

dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok berasal dari populasi yang

berdistribusi normal. Hasil uji normalitas data kemampuan awal terdapat pada

lampiran 12 halaman 116.

2. Uji Homogenitas Data Kemampuan Awal

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah populasi penelitian

mempunyai variansi yang sama atau tidak. Hasil uji homogenitas data

kemampuan awal dengan menggunakan metode Bartlett pada tabel 4.8 berikut.

Tabel 4.8 Hasil Uji Homogenitas Data Kemampuan Awal

Kelompok ² 1 ( 1) Keputusan

Eksperimen dan kontrol 3,6732 3,8415 H0 diterima

Berdasarkan uji homogenitas diketahui bahwa hitung² < tabel²

(3,6732<3,8415), maka H0 diterima. Sehinggga dapat disimpulkan bahwa

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol mempunyai variansi yang sama.

Hasil uji homogenitas data kemampuan awal terdapat pada lampiran 13 halaman

120.

3. Uji Keseimbangan

Uji keseimbangan dilakukan terhadap data kemampuan awal kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol. Uji keseimbangan dilakukan untuk

Page 66: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BATANG NAPIER …/Pengaruh... · sebagai kelompok uji coba instrumen, 39 siswa sebagai kelompok eksperimen yang diajar dengan media batang napier dan 45

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

mengetahui apakah kedua kelompok memiliki kemampuan awal yang sama atau

tidak. Hasil uji keseimbangan dengan t test terdapat pada tabel 4.9 berikut.

Tabel 4.9 Hasil Uji Keseimbangan Data Kemampuan Awal

Kelompok thitung ttabel( 0,052 ;39+45 2) Keputusan

Eksperimen dan kontrol 0,9523 1,989 H0 diterima

Berdasarkan hasil uji keseimbangan diketahui thitung<ttabel (0,9523<1,989),

maka H0 diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol mempunyai kemampuan awal yang sama (seimbang). Hasil uji

keseimbangan terdapat pada lampiran 14 halaman 121.

I. Pengujian Hipotesis

2. Uji Normalitas Data Post Test

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui suatu sampel berasal dari

populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Hasil uji normalitas data

kemampuan awal dengan menggunakan liliefors pada tabel 4.10 berikut.

Tabel 4.10 Hasil Uji Normalitas Data Post Test

No Kelompok Lhitung Ltabel (L ) Keterangan 1 Eksperimen 0,1097 0,1419 H0 diterima 2 Kontrol 0,0944 0,1321 H0 diterima

Berdasarkan uji normalitas kedua kelompok penelitian (sampel)

diketahui kelompok eksperimen Lhitung < Ltabel (0,1097 < 0,1419), sedangkan

kelompok kontrol Lhitung < Ltabel (0,0944 < 0,1321), maka H0 diterima. Sehingga

dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok berasal dari populasi yang

berdistribusi normal. Hasil uji normalitas data post test terdapat pada lampiran 15

halaman 122.

Page 67: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BATANG NAPIER …/Pengaruh... · sebagai kelompok uji coba instrumen, 39 siswa sebagai kelompok eksperimen yang diajar dengan media batang napier dan 45

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

3. Uji Homogenitas Data Post Test

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah populasi penelitian

mempunyai variansi yang sama atau tidak. Hasil uji homogenitas data post test

dengan menggunakan metode Bartlett pada tabel 4.11 berikut.

Tabel 4.11 Hasil Uji Homogenitas Data Post Test

Kelompok ² 1 ( 1) Keputusan

Eksperimen dan kontrol 3,3632 3,8415 H0 diterima

Berdasarkan uji homogenitas diketahui bahwa hitung² < tabe l²

(3,3632<3,8415), maka H0 diterima. Sehinggga dapat disimpulkan bahwa

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol mempunyai variansi yang sama.

Hasil uji homogenitas data post test terdapat pada lampiran 16 halaman 126.

4. Uji Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui perbedaan kemampuan

menghitung kelompok eksperimen dan kelompok kontrol setelah perlakuan. Hasil

uji hipotesis dengan t test terdapat pada tabel 4.12 berikut.

Tabel 4.12 Hasil Uji Hipotesis

Kelompok thitung ttabel( 0,052 ;39+45 2) Keputusan

Eksperimen dan kontrol 2,0141 1,989 H0 ditolak

Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa thitung adalah 2,0141 dan ttabel

adalah 1,989, sehingga thitung > ttabel maka H0 ditolak. Artinya ada perbedaan

kemampuan menghitung antara kelompok eksperimen yang diajar menggunakan

media batang napier dan kelompok kontrol yang diajar tanpa media (perkalian

cara bersusun). Kemampuan menghitung siswa yang diajar menggunakan media

batang napier lebih baik dari siswa yang diajar tanpa menggunakan media

Page 68: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BATANG NAPIER …/Pengaruh... · sebagai kelompok uji coba instrumen, 39 siswa sebagai kelompok eksperimen yang diajar dengan media batang napier dan 45

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

(perkalian cara bersusun). Hal ini ditunjukkan dengan perolehan rata-rata 77,95

untuk kelompok eksperimen dan 72,44 untuk kelompok kontrol. Hasil uji

hipotesis terdapat pada lampiran 17 halaman 127.

J. Pembahasan

Setelah dilakukan penelitian dan dilakukan uji hipotesis, hasil uji

hipotesis menunjukkan thitung > ttabel (2,0141 > 1,989), maka Ho ditolak. Hal ini

menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan menghitung antara

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Perbedaan tersebut terjadi karena

kegiatan pembelajaran pada SD Negeri 2 Mlipak sebagai kelompok eksperimen

dan SD Negeri 7 Wonosobo sebagai kelompok kontrol berbeda. Perbedaan

terdapat pada penggunaan media pada pembelajaran perkalian bilangan cacah.

Pada kelompok eksperimen menggunakan media batang napier, sedangkan pada

kelompok kontrol tidak menggunakan media (perkalian cara bersusun).

Hasil rata-rata post test pada kelompok eksperimen adalah 77,95,

sedangkan pada kelompok kontrol adalah 72,44. Berdasarkan hasil rata-rata post

test tersebut, maka kemampuan menghitung pada siswa yang diajar menggunakan

media batang napier lebih baik daripada siswa yang diajar tanpa menggunakan

media (perkalian cara bersusun).

Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan, penggunaan media

batang napier mempermudah siswa dalam mencari hasil perkalian bilangan cacah,

terlebih bilangan-bilangan besar. Siswa hanya menjumlahkan bilangan yang

terdapat pada diagonal. Hal ini sejalan dengan pendapat Supriyadi (2011) yang

napier dirancang untuk menyederhanakan

bilangan menggunakan batang napier cukup mudah, yaitu hanya melihat bilangan

Hasil penelitian ini juga memperkuat teori yang menyatakan bahwa penggunakan

media dalam proses pembelajaran dapat meningkatkan kualitas pembelajaran

yang berpengaruh juga terhadap hasil belajar siswa.

Page 69: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BATANG NAPIER …/Pengaruh... · sebagai kelompok uji coba instrumen, 39 siswa sebagai kelompok eksperimen yang diajar dengan media batang napier dan 45

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan kemudian dilakukan pengolahan data

tentang pengaruh penggunaan media batang napier terhadap kemampuan

menghitung perkalian bilangan cacah pada siswa kelas IV SD se-Gugus

Pangeran Diponegoro Wonosobo tahun 2012 bahwa hasil uji t, diketahui thitung

sebesar 2,0141 dan ttabel sebesar 1,989. Artinya ada perbedaan antara

kemampuan menghitung perkalian bilangan cacah siswa yang diajar

menggunakan media batang napier dengan siswa yang diajar tanpa

menggunakan media (perkalian cara bersusun). Kemampuan menghitung pada

siswa yang diajar menggunakan media batang napier lebih baik dari siswa

yang diajar tanpa media (perkalian cara bersusun). Dibuktikan dengan

perolehan hasil rata-rata nilai post test kelompok eksperimen adalah 77,95 dan

kelompok kontrol adalah 72,44.

B. Implikasi

Sesuai dengan masalah yang diteliti dapat dipaparkan implikasi

penelitian ini sebagai berikut:

Hipotesis dalam penelitian ini terbukti kebenarannya, maka

implikasinya sebagai berikut:

1. Dapat memberikan gambaran dan petunjuk bagi guru untuk menggunakan

media batang napier dalam megajarkan matematika materi perkalian

bilangan cacah di kelas IV.

2. Dapat memberikan gambaran bagi para guru untuk memilih dan

menggunakan media pembelajaran yang sesuai dengan materi yang

disampaikan dalam membantu siswa memperdalam materi yang

disampaikan sehingga mampu meningkatkan kemampuan dan prestasi

siswa.

Page 70: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BATANG NAPIER …/Pengaruh... · sebagai kelompok uji coba instrumen, 39 siswa sebagai kelompok eksperimen yang diajar dengan media batang napier dan 45

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

C. Saran

Berdasarkan simpulan di atas, disampaikan beberapa saran sebagai

berikut.

1. Bagi siswa

Hendaknya siswa lebih sering berlatih memecahkan soal-soal Matematika

khususnya perkalian agar kemampuan menghitung meningkat. Dalam

memecahkan soal-soal perkalian, hendaknya siswa menggunakan media

atau memilih cara praktis yang mudah dan cepat.

2. Bagi guru

Dengan adanya hasil penelitian bahwa penggunaan media dapat

mempengaruhi hasil belajar siswa. maka hendaknya guru menggunakan

media pembelajaran yang bervariasi sehingga pembelajaran tidak

menjenuhkan dan hasil belajar siswa menjadi lebih baik.

3. Bagi sekolah

Hendaknya pihak sekolah menambah fasilitas pembelajaran khususnya media

pembelajaran. Penambahan media pembelajaran ini dilakukan untuk

menunjang kualitas pembelajaran agar lebih baik.