PENGARUH PENGETAHUAN WARGA TENTANG...
Transcript of PENGARUH PENGETAHUAN WARGA TENTANG...
PENGARUH PENGETAHUAN WARGA TENTANG PERBANKANSYARIAH TERHADAP MINAT MEMILIH PRODUK BANK
MUAMALAT(Studi Kasus Santri Pondok Pesantren Darunnajah)
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk Memenehui Salah SatuSyarat Memperoleh Gelar Sajana Ekonomi Syariah (S.E,Sy)
Kautsar Audytra Muhammad
NIM. 109046100132
KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH
PROGRAM STUDI MUAMALAT
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1435/2014
ii
PENGARUH PENGETAHUAN SANTRI TENTANG PERBANKAN SYARIAHTERHADAP MINAT MEMILIH PRODUK BANK MUAMALAT
(StudiKasusSantriPondokPesantrenDarunnajah)
SKRIPSI
DiajukankepadaFakultasSyariahdanHukumuntukMemenehui SalahSatuSyaratMemperolehGelarSajanaEkonomiSyariah (S.E,Sy)
Oleh :
KautsarAudytra MuhammadNIM. 109046100132
Pembimbing
M. Buchori Muslim, Lc, MANIP. 197606262009011
KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH
PROGRAM STUDI MUAMALAT
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1435/2014
iii
iv
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa :
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
salahsatu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di Universitas Islam Negeri
(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya saya atau
merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima
sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah
Jakarta.
Jakarta, 19 September 2014
Kautsar Audytra Muhammad
v
ABSTRAK
Kautsar Audytra Muhammad. NIM 109046100132. PENGARUH
PENGETAHUAN WARGA TENTANG PERBANKAN SYARIAH TERHADAP
MINAT MEMILIH PRODUK BANK MUAMALAT (STUDI KASUS PADA
WARGA PONDOK PESANTREN DARUNNAJAH). Program Studi Muamalat,
Konsentrasi Perbankan Syariah, Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 1435/ 2014
Dalam penelitian skripsi ini menggunakan empat variabel terikat dan satu
variabel bebas, Pengetahuan definisi (X1), pengetahuan lokasi (X2), pengetahuan
prinsip (X3), pengetahuan Produk (X4) dan Minat Warga (Y). Penulisan skripsi ini
menggunakan metode kuantitatif untuk memperoleh data primer dengan cara
memberikan kuesioner kepada responden lalu diolah menggunakan regresi linear
berganda. Sebagai tambahan untuk memperkuat teori, penulis juga mengadakan studi
kepustakaan. Melalui studi kepustakaan ini dilakukan dengan menelaah buku-buku,
dokumen-dokumen, rujukan, artikel yang berkaitan dengan penelitian ini.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah ternyata pengetahuan definisi, lokasi,
prinsip-prinsip, produk-produk berpengaruh nyata terhadap minat warga untuk
memilih Bank Muamalat.
Kata kunci: perbankan syariah, prinsip-prinsip perbankan syariah, produk-produk
perbankan syariah, perilaku konsumen, dan minat.
vi
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT berkat Taufiq,
Hidayah dan Keajaiban-Nya, sehingga penelitian skripsi ini dapat terselesaikan.
Shalawat serta Salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW,
Saudara, Keluarga dan Para Sahabatnya.
Penelitian ini merupakan tugas akhir pada Program Studi Muamalat, Fakulas
Syariah dan Hukum, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Proses penelitian skripsi ini
bukan tidak ada hambatan, melainkan penuh dengan liku-liku yang membuat penulis
harus bekerja keras dalam mengumpulkan data-data yang sesuai dengan maksud dan
tujuan melakukan penelitian. Untuk itu, penulis dengan ikhlas ingin mengucapkan
terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. DR. H. J.M. Muslimin phd, Dekan Fakultas Syariah dan
Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Ah. Azharuddin Lathif M.Ag, MH., dan Bapak Abdurrauf, Lc,
MA., Ketua Prodi Program Studi Muamalat dan Sekretaris Konsentrasi
Perbankan Syariah Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
3. Bapak Mochamad Bukhori Muslim, Lc, MA., Dosen pembimbing yang
senantiasa membimbing dan meluangkan waktunya untuk memberikan
arahan dan saran-saran. Sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
vii
4. Para Dosen Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
yang telah memberikan ilmu yang sangat bermanfaat kepada penulis
semasa kuliah. Semoga amal kebaikannya mendapat balasan di sisi Allah
SWT.
5. Yang saya cintai, my super dad Onny and my wondermom Zubaidah yang
senantiasa selalu berdoa untuk kebahagiaan dan kesuksesan hidupku dan
yang selalu menjadi motivasi bagi penullis untuk terus berjuang, tak lupa
juga untuk kedua adikku tersayang lulu dan marjan, semoga kita dapat
membahagiakan kedua orang tua kita sebagaimana mereka
membahagiakan kita.
6. Kepada saudari Rizka Persia Pasadena terimakasih atas segala doa dan
dukungannya yang selalu menyertai saya.
7. Kepada para penghuni warnet Easy Boss Ijal latif, Arvin, Dobleh, kak
Doti, Zen, Nikolay atas bantuannya dalam menyelesaikan skripsi ini,
menyediakan tempat berteduh, nongkrong, ngadem dan banyak lagi cerita
seru yang lainnya. Terima kasih banyak…
8. Kepada Ocean yang rela menghentikan sejenak kesibukannya untuk
membiarkan anggotanya menyelesaikan salah satu kewajibannya .
9. Kepada teman seperjuangan Agus Priyadi yang membantu dan
membimbingku kejalan yang lurus dan benar sehingga skripsi ini bisa
diselesaikan.
viii
10. Teman-teman Jurusan Perbankan Syariah PS D 2009 yang bersama
berbagi asam manisnya proses belajar semasa kuliah.
11. Tak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini.
Penulis menyadari dengan sepenuh hati bahwa skripsi ini masih memiliki
banyak kekurangan. Namun, penulis berharap bahwa skripsi ini dapat
bermanfaat dan member kontribusi pada perkembangan ilmu pengetahuan,
khusunya pada ekonomi islam.
Petukangan, 14 februari 2014
Penulis
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN PANITIA SIDANG ..................................................... iii
LEMBAR PERNYATAAN ....................................................................................... iv
ABSTRAK ................................................................................................................... v
KATA PENGANTAR................................................................................................ vi
DAFTAR ISI............................................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................xiii
DAFTAR TABEL .................................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR................................................................................................ xvi
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masaalah.................................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah.......................................................................................... 5
C. Pembatasan Masaalah ....................................................................................... 5
D. Perumusan Masaalah ........................................................................................ 6
x
E. Tujuan Dan Manfaat Penelitian ........................................................................ 6
F. Review Studi Terdahulu ................................................................................... 7
G. Teknik Penulisan Skripsi ................................................................................ 10
H. Sistematika Penulisan ..................................................................................... 11
BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................... 13
A. MINAT ........................................................................................................... 13
1. Pengertian Minat ....................................................................................... 13
2. Unsur-unsur Minat .................................................................................... 16
3. Indikator Minat ......................................................................................... 16
B. BANK ............................................................................................................. 19
1. Pengertian Bank ........................................................................................ 19
2. FungsiPokok Bank .................................................................................... 19
C. BANK SYARIAH .......................................................................................... 20
1. Pengertian Bank Syariah ........................................................................... 20
2. Tujuan Bank Syariah................................................................................. 24
3. Perbedaan Bank Syariah dan Bank Non Syariah ...................................... 25
4. Prinsip-prinsip Dasar Dalam Produk-produk Bank Syariah ..................... 26
5. Pengembangan Produk-produk Bank Syariah .......................................... 28
6. Perkembangan Bank Syariah .................................................................... 31
D. Keistimewaan Bank Syariah ........................................................................... 34
E. Perilaku Konsumen ......................................................................................... 36
xi
F. Proses Keputusan Konsumen.......................................................................... 36
BAB III METODE PENELITIAN .......................................................................... 39
A. Pendekatan ...................................................................................................... 39
B. Jenis Penelitian................................................................................................ 39
C. Objek Penelitian.............................................................................................. 40
D. Sumber dan Kriteria Data Penelitian .............................................................. 40
E. Populasi dan Sample ....................................................................................... 40
F. Variabel dan Operasional Variabel ................................................................. 41
G. Teknik Analisis Data....................................................................................... 42
1. Uji Validitas dan Realibilitas .................................................................... 44
A. Pengujian Validitas ............................................................................. 44
B. Pengujian Realibilitas ......................................................................... 48
2. Regresi Linear Berganda........................................................................... 52
A. Koefisien Determinasi ........................................................................ 52
B. Uji Parsial............................................................................................ 53
C. Uji Simultan(F) ................................................................................... 54
H. Hipotesa .......................................................................................................... 55
xii
BAB IV HASIL PENELITIAN................................................................................ 56
A. Profil Responden............................................................................................. 56
B. Hasil Penjelasan Responden ........................................................................... 58
C. Pembahasan..................................................................................................... 67
1. Uji Asumsi Klasik..................................................................................... 67
2. Analisa Regresi Linear Berganda ............................................................. 71
BAB V PENUTUP..................................................................................................... 79
A. Kesimpulan ..................................................................................................... 79
B. Saran ............................................................................................................... 79
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 81
LAMPIRAN-LAMPIRAN ....................................................................................... 85
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN I (HasilujiValiditas)………………………………………………….86
LAMPIRAN II (HasilUjiReliabilitas)……………………………………………..89
LAMPIRAN III (UjiRegresi Linear Berganda)…………………………………….90
LAMPIRAN IV( HasilOlah Data SPSS Versi 17)…………………………………91
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel :
2.1 Perbedaan Bank Syariahdan Bank Non Syariah ....................................... 26
2.1.1 Uji Validitas Variabel Definisi ........................................................... 46
2.1.2 Uji Validitas Variabel Lokasi ............................................................. 46
2.1.3 Uji Validitas Variabel Prinsip-prinsip ................................................ 47
2.1.4 Uji Validitas Variabel Produk-Produk................................................ 47
2.1.5 Uji Validitas Minat ............................................................................. 48
3.2.1 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Definisi .............................................. 49
3.2.2 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Lokasi ................................................ 50
3.2.3 Uji RealibilatasVariabel Prinsip.......................................................... 50
3.2.4 Uji Realibilitas Variabel Produk......................................................... 51
3.2.5 Uji Realibilitas Variabel Minat ........................................................... 51
4.2.1.A Pengetahuan Definisi 1 ...................................................................... 59
4.2.1.B Pengetahuan Definisi 2....................................................................... 60
4.2.2.A Pengetahuan Lokasi 1 ........................................................................ 61
4.2.2.B Pengetahuan Lokasi 2......................................................................... 62
4.2.3.A Pengetahuan Prinsip 1 ........................................................................ 63
xv
4.2.3.B Pengetahuan Prinsip 2 ........................................................................ 64
4.2.4.A Pengetahuan Produk 1........................................................................ 65
4.2.4.B Pengetahuan Produk 2 ........................................................................ 66
4.2.5 Minat Warga ....................................................................................... 67
4.3.1 Uji Normalitas……………………………………………………….69
4.3.2 Uji Multikolinearitas ......................................................................... 70
4.3.3 Uji Heteroskedastitas......................................................................... 71
4.3.4 Analisis Regresi Linear Berganda ..................................................... 72
4.3.5 Model Summaryb ............................................................................... 75
4.3.6 Coefficientsa ...................................................................................... 77
4.3.7 Uji F Anovab...................................................................................... 80
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar :
4.1.1 JenisKelamin ..................................................................................... 56
4.1.3 Usia.................................................................................................... 57
4.2.2.A Lokasi 1 ............................................................................................. 61
4.2.2.B Lokasi 2 ............................................................................................. 62
4.2.3.A Prinsip-Prinsip 1 ................................................................................ 63
4.2.3.B Prinsip-prinsip 2 ................................................................................ 64
4.2.4.A Produk IB Muamalat ......................................................................... 65
4.2.5 Minat.................................................................................................. 66
4.3.1 UjiNormalitas .................................................................................... 68
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
Bank secara umum adalah lembaga intermediasi yang dalam menjalankan
kegiatan usahanya bergantung pada dana masyarakatdan kepercayaan baik dari
dalam maupun luar negeri. Dalam menajalankan kegiatan usaha tersebut bank
menghadapi berbagai resiko, baik resiko kredit, resiko pasar, resiko operasional
maupun resiko reputasi.1 Sedangkan, Bank Syariah adalah bank yang
melaksanakan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah yang dalam
kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.2
Bank syariah muncul pertama kali di Mesir, lembaga dengan nama Mit Ghamr
Bank binaan Ahmad Najjar tersebut hanya beroperasi di pedesaan Mesir dan
berskala kecil, namun institusi tersebut mampu menjadi pemicu yang sangat
berarti bagi perkembangan sistem finansial dan ekononomi islam.3 Lalu bank
syariah berkembang di berbagai negara islam seperti Paskitan, Kuwait, Bahrain
Uni Emirat Arab, Malaysia, Iran. Berkembangnya Bank-bank Syariah di Negara
Islam berpengaruh ke Indonesia. Pada awal periode 1980-an, diskusi mengenai
bank syariah sebagai pilar ekonomi Islam mulai dilakukan.4
1 Komite Nasional Kebijakan Corporate Governance, Pedoman Good Corporate GorvenancePerbankan Indonesia, januari 2004, hal.1
2 Undang-undang Nomor 21 Tahun 2008, pasal 33 Ahmad el-Najjar, Ban Bila Fawaid Ka Istiratijayyah lil tanmiyah al-iqtishadiyyah ,
Penerjemah Muhammad Bisri, (Jeddah: King Abdul Aziz University Press, 1972), hal.354 M. Syafi’i Antonio, Bank Syariah Dari Teori Ke Praktek, (Jakarta: Gema Insani, 2001), hal.
25
2
Bank Syariah mempunyai prinsip yang berbeda dengan Bank Konvensional.
Perbedaan yang paling mendasar adalah pada bagaimana memperoleh
keuntungan, dimana pada bank konvensional dikenal dengan perangkat bunga,
sedangkan pada Bank Syariah melarang adanya bunga yaitu dengan
menggunakan prinsip bagi hasil.5
Perkembangan bank syariah di Indonesia cukup berkembang pesat,
walaupun demikian, jumlah bank maupun kantor bank yang sudah cukup banyak,
namun jumlah aset Bank Syariah masih kecil di bandingkan bank konvensional.
Perbankan Syariah di Indonesia yang masih muda umurnya, dituntut untuk
bersaing dengan Perbankan Konvensional. Lebih jauh dari itu, sebagai lembaga
intermediasi keuangan, Perbankan Syariah juga dituntut untuk memainkan
peranan yang sangat vital dalam menggerakkan roda perekonomian bangsa
sebagaimana perbankan yang berbasis sistem bunga.
Keberadaan Bank Syariah saat ini, seolah-olah hanya bisa dinikmati oleh
kalangan tertentu saja. Padahal seharusnya Perbankan Syariah di Indonesia
disalurkan ke sektor usaha mikro, kecil, dan menengah. Ini berarti potensi
pengembangannya masih besar dengan keberpihakan kepada masyarakat kelas
menengah ke bawah. Hal itu sekaligus menunjukkan bahwa Perbankan Syariah
mempromosikan stabilitas keuangan dan lebih tahan krisis.6
5 M. Syafi’i Antonio, Bank Syariah Dari Teori Ke Praktek, (Jakarta: Gema Insani, 2001), hal.34
6Erlangga Djumena, “Bank Syariah Lebih Tahan Krisis” di akses tanggal 14 agustus 2013dari http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2012/11/28/08163610/Bank.Syariah.Lebih.Tahan.Krisis
3
Perbankan syariah dalam peristilahan internasional dikenal sebagai
Islamic Banking atau juga disebut dengan interest-free banking. Seperti halnya
bank konvensional, bank syariah mempunyai fungsi utama yaitu menghimpun
dana masyarakat dan menyalurkannya kembali dana tersebut ke masyarakat serta
member jasa bank lainnya.7
Bank syariah adalah lembaga keuangan/ perbankan yang operasional dan
produknya dikembangkan berlandaskan pada al-Qur’an dan Hadits Nabi
SAW.8Bank syariah ini lahir sebagai salah satu solusi alternative terhadap
persoalan pertentangan antara bunga bank dengan riba. Riba berarti menetapkan
bunga atau melebihkan jumlah pinjaman pokok secara bathil, dan menurut
jumhur ulama riba hukumnya haram.
Bank muamalat didirikan dengan maksud untuk mempromosikan dan
mengembangkan penerapan prinsip-prinsip syariah kedalam transaksinya.
Pertanyaan selanjutnya bagaimana respon para warga pesantren tentang adanya
perbankan syariah dan apakah mereka berminat untuk mempraktikan konsep
syariah. Jika melihat status warga pesantren yang banyak mempelajari ilmu
agama, fiqh, dan bagaimana bermuamalah dengan syar’i. maka semakin besar
peluang bagi bank muamalat untuk mempromosikan produknya kepada mereka.
Tetapi permasalahannya disini adalah semakin melekatnya konsep bank
7 Kasmir, Manajemen Perbankan, Edisi Revisi ke-10 (Jakarta: Rajawali Pers, 2011), hal. 11.8 Muhammad, Manajemen Bank Syariah, Edisi Revisi ke-2 (Yogyakarta: UPP STIM YKPN,
2011), hal. 15.
4
konvensional dikalangan para warga dan masuk kekalangan pesantren, sehingga
membuat banyak warga yang menggunakan jasa bank konvensional.
Salah satu faktor paling mendasar dalam mengembangkan produk-
perbankan syariah di kalangan warga adalah pengetahuan. Pengetahuan
merupakan pengalaman aktual yang tersimpan dalam kesadaran manusia.
Pengetahuan adalah informasi, informasi bisa diperoleh melalui berbagai media,
seperti iklan pada majalah, televisi, Koran, radio, pamphlet, bahkan bisa juga
melalui pengalaman seseorang.
Disinilah peran bank syariah untuk melakukan sosialisasi kepada para
warga pesantren terkait tentang pengetahuan perbankan syariah, baik itu dari
definisinya, lokasinya, prinsipnya, macam-macam produknya. Agar warga tahu
bahwa perbankan syariah adalah bank yang menggunakan prinsip syar’i sesuai
dengan Al-Qur’an dan Hadits.
Penelitian tentang pengaruh pengetahuan terhadap minat memilih produk
pada perbankan syariah telah banyak dilakukan sebelumnya. Perbedaan
penelitian ini dengan penelitian sebelumnya antara lain. Pertama, dari segi
sampelnya yaitu warga PP.Darunnajah Jakarta. Kedua, dari segi variable yaitu
pengetahuan warga tentang definisi, lokasi, prinsip, dan produk-produk
perbankan syariah. Ketiga, dari segi objeknya yaitu bank muamalat.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penyusun bermaksud untuk
mengkaji pengaruh pengetahuan warga tentang perbankan syariah terhadap minat
memilih produk yang akan saya susun dalam skripsi yang berjudul Pengaruh
5
Pengetahuan Warga Tentang Perbankan Syariah Terhadap Minat Memilih
Produk Bank Muamalat (Studi Kasus Warga Pondok Pesantren Darunnajah).
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan tema yang penulis angkat, maka identifikasi masalah yang penulis
temukan adalah:
1. Bagaimana pengaruh pengetahuan Definisi perbankan syariah terhadap minat
warga PP.Darunnajah menggunakan produk Bank Muamalat?
2. Bagaimana pengaruh pengetahuan Lokasi perbankan syariah terhadap minat
warga PP.Darunnajah menggunakan produk Bank Muamalat?
3. Bagaimana pengaruh pengetahuan Prinsip-prinsip perbankan syariah terhadap
minat warga PP.Darunnajah menggunakan produk Bank Muamalat?
4. Bagaimana pengaruh pengetahuan Produk-produk perbankan syariah terhadap
minat warga PP.Darunnajah menggunakan produk Bank Muamalat?
C. Pembatasan Masalah
Mengingat luasnya permasalahan yang akan dibahas, maka dalam penelitian
ini penulis membatasi ruang lingkupnya agar penelitian lebih terarah, terfokus,
dan tidak menyimpang dari sasaran pokok penelitian. Serta dapat mempermudah
proses analisa itu sendiri. Oleh karena itu, penulis membatasi pembahasan atas
permasalahan yang akan dikaji,antara lain :
1. Penelitian ini mengambil sampel pada Pondok Pesantren Darunnajah.
6
2. Penelitian mengambil populasi warga Pondok Pesantren Darunnajah. warga
yang dimaksud adalah tenaga pengajar, ustad dan ustadzah.
3. Isu yang diangkat adalah pengaruh pengetahuan warga terhadap minat
menggunakan produk Bank Muamalat yang terdapat dipesantren Darunnajah.
Sejauh mana faktor pengetahuan yang dimiliki oleh warga darunnajah
tentang ekonomi islam khususnya perbankan syariah dapat mempengaruhi
minatnya untuk menggunakan produk bank muamalat.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang identifikasi masalah, dan batasan masalah yang telah
dipaparkan sebelumnya. Maka penulis merumuskan masalah dalam penelitian
sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh pengetahuan warga Pondok Pesantren Darunnajah
tentang Perbankan Syariah Terhadap Minat Menggunakan Produk Bank
Muamalat?
2. Faktor apa yang paling dominan untuk mempengaruhi warga Pondok
Pesantren Darunnajah memilih produk Bank Muamalat?
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan penelitian ini antara lain adalah:
a. Menganalisis pengaruh pengetahuan definisi perbankan syariah terhadap
minat warga PP.Darunnajah dalam memilih produk Bank Muammalat.
7
b. Menganalisis pengaruh pengetahuan Lokasi perbankan syariah terhadap
minat warga PP.Darunnajah dalam memilih produk Bank Muammalat.
c. Menganalisis pengaruh pengetahuan Prinsip-prinsip perbankan syariah
terhadap minat warga PP.Darunnajah dalam memilih produk Bank
Muammalat.
d. Menganalisis pengaruh pengetahuan Produk-produk perbankan syariah
terhadap minat warga PP.Darunnajah dalam memilih produk Bank
Muammalat.
2. Manfaat penelitian ini antara lain adalah:
a. Kegunaan ilmiah
Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan kontribusi pemikiran dan
dapat di jadikan sebagai rujukan tentang pengaruh pengetahuan tentang
perbankan syariah terhadap minat akan produk-produk bank Muammalat.
b. Kegunaan terapan
Hasil yang diperoleh diharapkan dapat menjadi masukan bagi pihak-pihak
yang berkepentingan khususnya bagi penyusun,.Umumnya bagi instansi
yang bersangkutan dan lembaga-lembaga yang berkecimpung dalam dunia
ekonomi dan bisnis islami.
F. Review Studi Terdahulu
No Nama Penulis /
Tahun / Judul
Isi Perbedaan
1 Nailus Sa’adah/
2010/Analisis
terhadap alasan
masyarakat untuk
a. Menganalisis alasan
utama masyarakat dalam
menentukan untuk menjadi
nasabah bank BNI syariah
Pada penelitian ini
meneliti faktor
kebutuhan masyarakat
untuk menjadi nasabah
8
menjadi nasabah
BNI syariah
ditinjau dari
perspektif
marketing mix.
dari perspektif marketing
mix
b. Secara umum variabel
independen (produk, harga,
lokasi, dan promosi)
berpengaruh secara
signifikan sebesar 97,6 %
terhadap variabel dependen
yaitu keputusan untuk
menjadi nasabah.
bank syariah. Yaitu
faktor budaya, sosial,
pribadi dan psikologis
terhadap peluang
masyarakat untuk
menjadi nasabah bank
syariah dengan
menggunakan analisis
regresi linier berganda.
Sampel yang digunakan
adalah masyarakat
bukan nasabah bank
syariah.
2 Achmad Syaifudin
/2012/ Pengaruh
budaya, sosial,
pribadi dan
psikologis nasabah
terhadap keputusan
memilih
pengadaian
a. Skripsi ini bertujuan
menganalisis bagaimana
faktor budaya, sosial,
pribadi dan psikologis
dalam mempengaruhi
keputusan nasabah untuk
memilih pengadaian
syariah.
Pada penelitian ini
meneliti faktor
kebutuhan masyarakat
untuk menjadi nasabah
bank syariah. Yaitu
faktor budaya, sosial,
pribadi dan psikologis
terhadap peluang
9
syariah. b.Hasil dari penelitian ini,
dari jumlah 523 populasi
dan 100 responden sebagai
sampel, menunjukkan
bahwa secara parsial faktor
budaya, sosial, pribadi, dan
juga psikologis tidak
berpengaruh secara
signifikan terhadap
keputusan nasabah dalam
memilih pengadaian
syariah. namun jika diuji
secara simultan maka ada
pengaruh yang sifgnifikan
sebesar 7,498.
masyarakat untuk
menjadi nasabah bank
syariah dengan
menggunakan analisis
regresi linier berganda.
Sampel yang digunakan
adalah masyarakat
bukan nasabah bank
syariah.
3 Asyraf Wajdi
Dususuki dan
Nurdianawati
Irwani Abdullah/
a. Dalam penelitian ini
terdapat 3 faktor yang
mempengaruhi masyarakat
malaysia memilih bank
Pada penelitian ini
meneliti faktor
kebutuhan masyarakat
untuk menjadi nasabah
10
2007/jurnal
berjudul ; Why do
Malaysian
Costumers
patronise islamic
bank.
syariah. Tiga faktor
tersebut adalah : (1)
reputasi dan pelayanan, (2)
Conviernce / harga produk
dan (3) tanggung jawab
sosial dari bank syariah
tersebut.
bank syariah. Yaitu
faktor budaya, sosial,
pribadi dan psikologis
terhadap peluang
masyarakat untuk
menjadi nasabah bank
syariah dengan
menggunakan analisis
regresi linier berganda.
Sampel yang digunakan
adalah masyarakat
bukan nasabah bank
syariah.
Tabel
Review studi terdahulu
G. Teknik Penulisan Skripsi
Adapun pedoman penulisan yang digunakan pada penelitian ini merujuk pada
buku pedoman penulisan skripsi Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. Yang diterbitkan oleh Fakultas Syariah dan Hukum tahun
2012.
11
H. Sistematika Penulisan
Untuk mendapatkan hasil penulisan yang terstruktur dan sesuai dengan kaidah
penulisan, maka sistematika penulisan ini disusun sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Pendahuluan yang meliputi latar belakang masalah,
pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat
penelitian, review studi terdahulu, dan teknik penulisan, dan
sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Pada bab ini dibahas mengenai pengertian minat, definisi Bank
Syariah, perilaku konsumen dan proses keputusan konsumen.
BAB III METODE PENELITIAN
Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai pendekatan penelitian,
jenis dan objek penelitian, sumber dan criteria data, populasi
dan sampel penelitian, teknik analisis data dan pengolahan
data.
BAB IV HASIL PENELITIAN
Dalam bab ini akan dibahas mengenai hasil dari analisa yang
telah dilakukan dan kemudian akan dipaparkan secara
sistematis.
12
BAB V PENUTUP
Bab ini mamuat tentang uraian kesimpulan yang didapat dari
hasil penelitian serta beberapa saran yang akan ditujukan
kepada para pihak terkait dan berkepentingan.
13
BAB II
LANDASAN TEORI
A. MINAT
1 . Pengertian Minat
Tiap individu mempunyai kecenderungan fundamental untuk
berhubungan dengan sesuatu yang berada dalam lingkungannya, jika
sesuatu itu memberikan kesenangan pada dirinya kemungkinan ia akan
berminat terhadap sesuatu itu.
Minat muncul apabila individu tertarik kepada sesuatu karena sesuai
dengan kebutuhannya atau merasakan bahwa sesuatu yang akan dipelajari
dirasakan berarti bagi dirinya. Kebutuhan disini yaitu seperti kebutuhan
akan aktualisasi diri, kebutuhan estetis, kebutuhan kognitif, kebutuhan akan
penghargaan, kebutuhan cinta dan rasa memiliki, kebutuhan akan
keamanan dan kebutuhan fisiologi.1
Dilihat dari segi bahasa minat berarti "Kecenderungan hati yang tinggi
terhadap sesuatu; gairah; keinginan".2 Dalam ensiklopedi umum disebutkan
bahwa minat adalah "kecenderungan bertingkah laku yang terarah pada
1 Nigel C. Benson dan Simon Grove, Mengenal Psikologi For Beginners, (Bandung: Mizan,2000), cet. Ke- 1, hal. 110
2 Tim Penyusun Kamus, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1990), cet.Ke-3, hal. 583
14
obyek kegiatan atau pengalaman tertentu".3 WJS. Poerwadarminta dalam
Kamus Umum Bahasa Indonesia menyatakan bahwa minat adalah
perkataan atau ungkapan, kesukaan (kecenderungan hati) kepada sesuatu.4
Sedangkan minat rnenurut istilah, penulis kemukakan dari beberapa ahli
psikologi sebagai berikut :
a. Menurut Drs. Mahfudh Shalahuddin minat ada1ah "Perhatian yang
mengandung unsur-unsur perasaan, minat adalah suatu sikap yang
menyebabkan seseorang berbuat aktif dalam suatu pekerjaan.
Dengan kata lain minat dapat menjadi sebab dari suatu kegiatan”.5
b. Menurut Alisuf Sabri minat adalah "Suatu kecenderungan untuk
selalu memperhatikan dan mengingat sesuatu secara terus
menerus”.6
c. Menurut Muhibbin Syah minat adalah " Kecenderungan dan
kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap
sesuatu”.7
d. Slameto berpendapat minat adalah "Suatu rasa lebih suka dan rasa
keterikatan pada suatu hal atau aktifitas tanpa ada yang menyuruh”.8
3 Hasan Shadily, EnsiklopediUmllm, (Jakarta: lchtiar Barn-van Hoeve, (983), jilid IV, hal.2252
4 W. J. S. Pocrwadarminta, Kamlls llmllm Bahasa Indonesia, (Jakarta: PN. BalaiPustaka,1984), hal. 650
5 Mahfudh Shalahuddin, Pengantar Psikologi Pendidikan, (Surabaya: PT. Bina lImu, (1990),hal. 95
6 AlisufSabri, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Pedoman llmu Jaya, (1996), cet. Ke- 2, h. 847 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2001), cet. Ke-6, h. 1368 Slameto, Belajar dan F'aktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: PT. Adi Mahasatya,
2002), cet. Ke- 4, hal. 180
15
e. Crow & Crow mengatakan " Minat atau interest bisa berhubungan
dengan daya gerak yang mendorong kita untuk cenderung atau
merasa tertarik pada orang, benda, kegiatan, ataupun bisa berupa
pengalaman yang efektif yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri.9
Dari beberapa pendapat yang dikemukakan para ahli psikologi diatas
dapat disimpulkan bahwa minat adalah suatu kecenderungan yang erat
kaitannya dengan perasaan terutama perasaan senang (positif) terhadap
sesuatu yang dianggapnya berharga atau sesuai kebutuhan dan memberi
kepuasan kepadanya. Sesuatu itu dapat berupa aktifitas, orang, pengalaman
atau benda yang dapat dijadikan sebagai stimuli atau rangsangan yang
memerlukan respon terarah. Apabila sesuatu itu dianggapnya sesuai dengan
kebutuhan atau menyenangkan baginya maka sesuatu itu akan
dilaksanakan. Namun sebaliknya, apabila sesuatu itu tidak menyenangkan
maka sesuatu itu akan ditinggalkannya.
Siswa yang memiliki minat dapat mengekspresikannya melalui
pernyataan yang menunjukkan bahwa mereka menyukai suatu hal dari pada
hal yang lain, dapat pula mereka memanifestasikan melalui partisipasi
dalam suatu aktititas, sebagaimana yang dikatakan oleh Slameto bahwa
"Siswa yang memiliki minat terhadap subyek tertentu cenderung untuk
memberikan perhatian yang lebih besar terhadap subyek tersebut". Selain
itu minat juga mempunyai pengaruh yang besar sekali dalam belajar,
9 L. Crow & A. Crow, Psikologi Pendidikan, (Yogyakarta: Nur Cahya, 1989),Terjemahan dari Educational Psycologi, cet. Ke-l, hal. 302
16
karena dengan minat seseorang akan melakukan sesuatu yang
diminatinya.10
2. Unsur-unsur minat
Sebagaimana yang dikemukakan oleh Abdurrahman Abror dalam
bukunya Psikologi Pendidikan bahwa minat itu mengandung tiga unsur,
yaitu :
a. unsur kognisi (mengenal) dalam pengertian bahwa minat itu
didahului oleh pengetahuan dan informasi mengenai obyek yang dituju oleh
minat tersebut.
b. unsur emosi (perasaan) karena dalam partisipasi atau pengalaman itu
disertai dengan perasaan tertentu (biasanya perasaan senang)
c. unsur konasi (kehendak) merupakan kelanjutan dari dua unsur diatas
yaitu diwujudkan dalam bentuk kemauan dan hasrat untuk melakukan suatu
kegiatan.11
Dengan unsur-unsur yang dikandung oleh minat tersebut maka minat
dapat dianggap sebagai respon sadar, sebab kalau tidak demikian maka
minat tidak akan berarti apa-apa.
3. Indikator minat
10 Muhammad Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: PT. RemajaRosdakarya, 2003), cet. ke-25, hal. 27
11 Abdurrahman Abror, Psikologi Pendidikan, (Yogyakarta: PT. Tiara Wacana, 1993),cet.Ke- 4, hal. 112
17
Setiap individu memiliki perbedaan dalam beberapa hal, misalnya saja
pada minatnya. Perbedaan itu dapat diketahui melalui gejala-gejala yang
ditampakkan oleh individu itu sendiri.
Seorang siswa yang sedang belajar di sekolah, minatnya akan dapat
diketahui oleh guru yang mengajarnya melalui indikator minat diantaranya:
a. Adanya perhatian dan kesadaran terhadap suatu benda atau objek
Apabila kita mencurahkan perhatian pada suatu benda atau obyek, maka
kita akan menyadari benda itu sepenuhnya. Artinya pada saat itu hanya
benda itulah yang paling kita sadari, sedang benda-benda lain disekitarnya
memang sedikit banyak masih kita sadari, meskipun tingkatan derajatnya
tidak sama.12
b. Adanya perasaan (biasanya perasaan senang)
Perasaan berkaitan erat dengan pengenalan, diaJami oJeh setiap
individu dengan rasa suka atau tidak suka, duka atau gembira dalam
bermacam gradasi atau derajat tingkatan.13 Perasaan yang merupakan
indikator minat yang menunjang belajar adalah perasaan senang, suka,
gembira ketika individu melakukan proses pengenalan terhadap obyek yang
dituju.
c. Adanya dorongan (Motivating Force)
12 M Alisuf Sabri, Penganfar Psikologi Umum & Perkembangan, (Jakarta: Pedoman ilmuJaya, (1993), cet. Ke- I, hal. 43
13 Kartini Kurtono, Patologi Sosial 3: Gangguan-Gangguan Kejiwaan, (Jakarta: PT.RajaGrafindo Persada, 1997), Ed. 2, hal. 129
18
Dorongan untuk belajar yang timbul pada diri individu siswa akan
berperan sebagai"Motivaling Force" yaitu sebagai kekuatan yang akan
mendorong siswa untuk tekun belajar.
d. Adanya sikap
Setiap perilaku dapat mencerminkan seorang siswa apakah ia berminat
pada mata pelajaran yang sedang diajarkan oleh guru bidang studi tertentu
atau ia kurang berminat bahkan tidak berminat. Sikap bukanlah dibawa
sejak lahir tetapi dipelaiari dan dikembangkan melalui pengalaman-
pengalaman yang dialami oleh individu. Oleh sebab itu tidaklah
mengherankan apabila kualitas sikap dari segi intensitasnya berbeda-beda,
karena daya atau kekuatan stimulasi dan keadaan fisik serta jiwa (emosi
dan motivasi) individu tidak sama.
Definisi sikap yang dikemukakan oleh Gordon Allport seperti yang
dikutip oleh Abdurrahman Abror sebagai berikut : "Sikap adalah keadaan
kesiapan mental dan susunan syaraf yang mempengaruhi atau yang dinamis
terhadap respon individu atas semua obyek atau situasi yang berhubungan”
Sikap memiliki tiga aspek, ketiga aspek tersebut yang dimaksud menurut
Triandis adalah:
1. Kognitif, yaitu mengenai gagasan atau preposisi-preposisi yang
menyatakan hubungan antara situasi dan objek sikap. Gagasan pokok yang
digunakan aspek ini adalah jika individu menghadapi ketidaktetapan atau
ketidaksesuaian (inconsistency or dissonance) di antara kepercayaan atau
19
pendirian maka akan berusaha keras untuk mencapai ketetapan dan dalam
proses ini sikapnya bisa mengalami perubahan.
2. Afektif, yaitu mengenai emosi atau perasaan yang menyertai
gagasan, dapat bersifat positif (menyenangkan) dan mungkin pula bersifat
negatif (tidak menyenangkan).
3. Konatif, yaitu mengenai kecenderungan atau kesiapan untuk
bertindak, jenis-jenis tindakan yang diambil individu jelas sangat
dipengaruhi oleh sikap.14
Berdasarkan ketiga aspek tersebut maka dapat disimpulkan bahwa sikap
itu penting untuk dimiliki oleh liap individu siswa atau peserta didik,
karena "Sikap dalam proses belajar berfungsi sebagai "Motivating Force"
yaitu sebagai kekuatan yang akan menggerakkan orang untuk belajar. Jadi
siswa yang sikapnya negative (menolak/tidak senang) kepada pelajaran atau
gurunya, tidak akan tergerak untukbelajar, sebaliknya siswa yangsikapnya
positif akan digerakkan oleh sikapnya yang positif itu untuk mau belajar.
B. BANK
1. Pengertian Bank
Pengertian bank15 adalah :
a. Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat
dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam
14 Abdur Rahman Abror, Psikologi Pendidikan, (Yogyakarta: PT. Tiara Wacana, 1993),cet.Ke- 4, hal. 108
15 Undang-undang RI nomor 10 tahun 1998 tentang perbankan
20
bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka
meningkatkan taraf hidup orang banyak.
b. Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara
konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam
kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
c. Bank perkreditan rakyat adalah bank yang melaksanakan kegiatan
usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam
kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
2. Fungsi pokok bank adalah :
a. Menyediakan mekanisme dan alat pembayaran yang lebih efisien dalam
kegiatan ekonomi.
b. Menciptakan uang.
c. Menghimpun dana dan menyalurkannya pada masyarakat.
d. Menawarkan jasa keuangan lainnya.
C. BANK SYARIAH
1. Pengertian Bank Syariah
Bank Syariah adalah bank yang menjalankan prakteknya sesuai
dengan prinsip syariah. Dimana yang dimaksud dengan prinsip syariah16
adalah sebagai berikut :
Prinsip syariah adalah aturan perjanjian berdasarkan hukum islam antara
bank dan pihak lain untuk penyimpanan dana dan atau pembiayaan
16 Undang-undang RI nomor 10 tahun 1998 tentang Perbankan Syariah
21
kegiatan usaha, atau kegiatan lainnya yang dinyatakan sesuai dengan
syariah, antara lain pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil
(mudharabah), pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal
(Musyarakah), prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan
(murabahah), atau pembiayaan barang modal berdasarkan prinsip sewa
murni tanpa pilihan (ijarah), atau dengan adanya pilihan pemindahan
kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak bank ke pihak lain (ijarah
wa itiqna).
Kemudian diperjelas lagi dengan adanya Undang-Undang RI no.
21 tahun 2008 tanggal 16 Juli tahun 2008 tentang Perbankan Syariah.
Dimana yang dimaksud dengan Perbankan Syariah adalah segala sesuatu
yang menyangkut tentang Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah,
mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam
melaksanakan kegiatan usahanya. Sedangakan pengertian dari masing-
masing lembaga seperti Bank Syariah, Bank Umum Syariah, BPRS dan
UUS adalah sebagai berikut :17
a. Bank Syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya
berdasarkan Prinsip Syariah dan menurut jenisnya terdiri dari Bank
Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah.
b. Bank Umum Syariah adalah Bank Syariah yang kegiatannya
memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
17 Undang-Undang RI Nomor 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah
22
c. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah adalah Bank Syariah yang didalam
kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
d. Unit Usaha Syariah, yang selanjutnya disebut UUS, adalah unit kerja
dari kantor pusat Bank Umum Konvensional yang berfungsi sebagai
kantor induk dari kantor atau unit yang melaksanakan kegiatan usaha
berdasarkan prinsip syariah, atau unit kerja di kantor cabang dari suatu
bank yang berkedudukan di luar negeri yang melaksanakan kegiatan
usaha secara konvensional yang berfungsi sebagai kantor induk dari
kantor cabang pembantu syariah dan atau unit syariah.
Perbankan syariah merupakan bank yang menerapkan nilai-nilai
syariah salah satu di antaranya pelarangan unsur riba, seperti dijelaskan
beberapa ayat Al Qur’an sebagai berikut:
a. Surat Al Imran ayat 130 yang memiliki makna :
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba
dengan berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya
kamu mendapat keberuntungan.”
b. Surat An Nisa ayat 161 yang memiliki makna:
Dan disebabkan mereka memakan riba, padahal sesungguhnya mereka
telah dilarang daripadanya, dan karena mereka memakan harta benda
dengan jalan yang bathil. Kami telah menyediakan untuk orang-orang
kafir di antara mereka siksa yang pedih
c. Surat Ar Ruum ayat 39 yang memiliki makna :
23
Dan sesuatu riba yang kamu berikan agar dia bertambah pada harta
manusia, padahal riba itu tidak menambah pada sisi allah. Dan apa
yang kamu berikan berupa zakat dengan maksud mencari ridha Allah
SWT, mereka adalah orang-orang yang melipatgandakan
d. Surat Al Baqarah ayat 276 yang memiliki makna :
Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah dan Allah tidak
menyukai orang-orang yang tetap dalam kefakiran
Adapun pelarangan riba juga telah disebutkan dalam beberapa
hadits, di antaranya:
a. Riwayat Al Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah menyatakan bahwa
Nabi SAW bersabda:
Tinggalkanlah tujuh hal yang membinasakan. Orang-orang bertanya:
Apa itu wahai Rasul?. Beliau menjawab: Syirik kepada Allah SWT,
sihir, membunuh jiwa orang yang diharamkan Allah SWT, kecuali
dengan hak, memakan riba, memakan harta anak yatim, melarikan diri
pada saat datangnya serangan musuh dan menuduh wanita mukmin
yang suci tetapi lalai.
b. Riwayat Al Bukhari, Muslim, Ahmad, dan Abu Daud serta At Tirmidzi
dari Jabir bin Abdulloh bahwa Rasulullah SAW bersabda:
“Allah SWT melaknat pemakan riba, yang memberi makannya, saksi-
saksinya dan penulisnya.”
24
2. Tujuan Bank Syariah
Secara umum tujuan berdirinya bank syariah adalah dapat memberikan
sumbangan terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat melalui pembiayaan-
pembiayaan yang dikeluarkan oleh bank syariah. Adapun secara khusus tujuan
bank syariah diantaranya18 :
a. Menjadi perekat nasionalisme baru, artinya bank syariah dapat menjadi
fasilitator aktif bagi terbentuknya jaringan usaha ekonomi kerakyatan.
b. Memberdayakan ekonomi masyarkat dan beroperasi secara transaparan,
artinya pengelolaan bank syariah harus didasarkan pada visi ekonomi
kerakyatan dan upaya ini terwujud apabila ada mekanisme operasi yang
transparan.
c. Memberikan return yang lebih baik, artinya investasi bank syariah tidak
memberikan janji yang pasti mengenai return yang diberikan kepada
investor karena tergantung besarnya return. Apabila keuntungan lebih besar,
investor akan ikut menikmatinya dalam jumlah lebih besar.
d. Mendorong penurunan spekulasi di pasar keuangan, artinya bank syariah
lebih mengarahkan dananya untuk transaksi produktif
e. Mendorong pemerataan pendapatan, artinya salah satu transaksi yang
membedakan bank syariah dengan bank konvensional adalah pengumpulan
dana Zakat, Infaq dan Sedekah (ZIS). Peranan ZIS sendiri diantaranya untuk
memeratakan pendapatan masyarakat.
f. Meningkatkan efisiensi mobilisasi dana
18 Muhammad, Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah Edisi Revisi. (Yogyakarta: UIIPress, 2006) hal. 15.
25
g. Uswah hasanah sebagai implementasi moral dalam penyelenggaraan usaha
bank.
3. Perbedaan Bank Syariah dan Bank Non Syariah
Perbankan di Indonesia menganut dual system banking (bank syariah dan
bank non syariah), tapi keduanya memiliki perbedaan-perbedaan. Dimana
perbedaan tersebut menjadikan kedua bank tersebut sangat bertolak belakang
secara dasar. Perbedaan tersebut adalah
Tabel 2.1
Perbedaan Bank Syariah dan Bank Non Syariah
Bank Syariah Bank Non Syariah
1. Berdasarkan prinsip bagi
hasil, jual beli dan sewa
1. Memakai perangkat bunga
dalam kegiatan operasionalnya
2. Melakukan kegiatan
investasi pada sektor yang
halal saja
2. Melakukan kegiatan investasi
ke sektor yang halal dan haram
3. Hubungan dengan nasabah
dalam bentuk kemitraan
3. Hubungan dengan nasabah
dalam bentuk kreditor-debitor
4. Profit dan falah oriented 4. Profit oriented
5. Terdapat Dewan Pengawas
Syariah yang mengawasi
kegiatan operasional
perbankan
5. Tidak terdapat dewan sejenis
Sumber: Syafi’i Antonio, 2001
26
4. Prinsip-Prinsip Dasar dalam Produk-Produk Bank Syariah
Secara garis besar, transaksi ekonomi yang didasarkan pada syariat Islam
ditentukan oleh hubungan akad. Akad-akad yang berlaku dalam keseharian
pada dasarnya terdiri atas lima prinsip dasar. Adapun kelima prinsip yang akan
ditemukan dalam lembaga keuangan syariah di Indonesia adalah19 :
a. Prinsip Simpanan Murni (Al-Wadiah)
Prinsip simpanan murni meruapakan fasilitas yang diberikan oleh
bank syariah untuk memberikan kesempatan pada pihak yang kelebihan
dana untuk menyimpan dana dalam bentuk Al-Wadi’ah. Fasilitas ini
diberikan untuk tujuan investasi guna mendapatkan keuntungan seperti
halnya giro dan tabungan. Istilah Al-Wadi’ah dalam dunia perbankan
konvensional lebih di kenal dengan giro.
b. Bagi Hasil (Syirkah)
Prinsip ini adalah suatu konsep yang meliputi tata cara pembagian
hasil usaha antara penyedia dan pengelola dana. Pembagian hasil usaha ini
dapat terjadi antara bank dengan penyimpan dana maupun antara bank
dengan nasabah penerima dana. Bentuk produk yang berdasarkan prinsip ini
adalah mudharabah dan musyarakah. Prinsip Mudharabah ini dapat
digunakan sebagai dasar baik produk pendanaan (tabungan dan deposito)
maupun pembiayaan, sedangkan musyarakah lebih banyak untuk
pembiayaan dan penyertaan.
19 Muhammad, Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah Edisi Revisi. (Yogyakarta: UIIPress, 2006) hal. 16.
27
c. Prinsip Jual Beli (At-Tijarah)
Prinsip ini merupakan suatu konsep yang menerapkan tata cara jual
beli, dimana bank akan membeli terlebih dahulu barang yang dibutuhkan
atau mengangkat nasabah sebagai agen bank dalam melakukan pembelian
barang atas nama bank. Bank menjual barang tersebut kepada nasabah
dengan sejumlah harga beli ditambah keuntungan (margin). Implikasinya
dapat berupa: murabahah, salam, dan istishna.
d. Prinsip Sewa (Al-Ijarah)
Prinsip ini secara garis besar terdiri dari dua jenis. Pertama, ijarah
(sewa murni) seperti halnya penyewaan traktor dan alat-alat produk lainnya.
(operatimg lease). Secara tekhnik bank dapat membeli dahulu barang yang
dibutuhkan oleh nasabah, kemudian barang tersebut disewakan dalam waktu
yang telah disepakati oleh nasabah. Kedua, bai al-takjiri atau ijarah
muntahiya bitamlik, yang merupakan penggabungan sewa dan beli dimana
penyewa mempunyai hak untuk memiliki barang pada akhir masa sewa.
e. Prinsip Jasa / Fee (Al-Ajr Walumullah)
Prinsip ini meliputi seluruh layanan non pembiayaan yang diberikan
bank. Bentuk produk yang berdasarkan prinsip ini antara lain: Bank
Garansi, Kliring, Inkaso, Jasa, Transfer dan lain-lain.
28
5. Pengembangan Produk-Produk Bank Syariah
Pada dasarnya kegiatan usaha perbankan dapat dibagi menjadi tiga baian
besar, yaitu :20
a. Penghimpunan Dana (funding)
Penghimpunan dana di bank syariah dapat berbentuk giro, tabungan
dan deposito. Prinsip operasional syariah yang diterapkan adalah prinsip
Wadi’ah dan mudharabah. Wadia’h yang diterapkan adalah wadi’ah yad
dhamanah yang diterapkan pada produk rekening giro. Berbeda dengan
wadi’ah amanah yang mempunyai prinsip harta titipan tidak boleh
dimanfaatkan oleh yang ditipkan. Pada wadi’ah dhamanah pihak yang
dititipi (bank) bertanggung jawab atas keutuhan harta titipan sehingga boleh
memanfaatkan harta titipan tersebut. Mudharabah disini dimana bank
sebagai mudhorib (pengelola) dan deposan sebagai shohibul mal (pemilik
modal). Mudharabah dibagi atas dua yakni muthlaqah dan moqayyadah.
Mudharabah muthlaqah adalah deposan memberikan hak sepenuhnya pada
bank untuk memutar atau menginvestasikan dananya. Sedangkan
mudharabah muqoyyadah adalah deposan memberi batasan pada bank
untuk menginvestasikan dananya. Sebagai contoh batasan pada tempat, jenis
usaha dan lainnya.
20 Adiwarman A. Karim. Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan (Jakarta: PT.Rajagrafindo Persada, 2004) hal. 97.
29
b. Penyaluran Dana (financing)
Dalam menyalurkan dananya, secara garis besar produk pembiayaan
syariah terbagi kedalam empat kategori yang dibedakan berdasarkan kepada
tujuan penggunaannya, yakni:
1) Pembiayaan dengan prinsip jual beli
Berdasarkan bentuk pembayarannya dan waktu penyerahan
barangnya, dibedakan menjadi pembiayaan murabahah, pembiayaan
salam, dan pembiayaan istishna. Murabahah disini dimana bank sebagai
penjual dan nasabah sebagai pembeli. Harga jual adalah harga beli bank
dari pemasok disertai dengan margin yang disepakati. Dalam murabahah
penyerahan barang dilakukan setelah akad san pembayaran dapat
dilakukan secara cicilan. Salam adalah transaksi jual beli dengan barang
yang belum ada. Disini pembayaran dilakukan secara tunai dimuka dan
penyerahan dilakukan setelahnya. Disini bank bertindak sebagai pembeli
dan nasabah sebagai penjual. Istishna merupakan transaksi yang mirip
dengan salam, akan tetapi pembayaran dapat dilakukan secara cicilan.
Landasan hukumnya adalah surat Al-Baqarah (2) 275 :
“orang yang makan (mengambil) riba, tidak dapat berdiri melainkan
seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan)
penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu adalah disebabkan
mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan
riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.
30
Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu
terusberhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah
diambilnya dahulu (sebelum datang larangan), dan urusannya (terserah)
kepada Allah. Orang yang kembali (mengambil riba), maka mereka itu
penghuni-penghuni neraka, mereka itu kekal didalamnya.”
2) Pembiayaan dengan prinsip sewa
Prinsip syaria’ah yang digunakan yakni ijarah dan ijarah
muntahiya bitamlik. Pada ijarah objek transaksinya adalah jasa.
Sedangkan IMBT merupakan sewa yang diikuti pemindahan
kepemilikan.
3) Pembiayaan dengan prinsip bagi hasil
Produk pembiayaan syariah yang didasarkan atas prinsip bagi hasil
adalah pembiayaan musyarakah dan pembiayaan mudharabah.
Musyarakah disini dimana baik bank dan nasabah sama memberikan
kontribusi dengan keuntungan dan kerugian yang ditanggung bersama
sesuai kesepakatan. Mudharabah dimana salah satu pihak sebagai
pemilik modal dan yang satunya lagi sebagai pengelola.
4) Pembiayan dengan akad pelengkap
Akad pelengkap ini tidak ditujukan untuk mencari keuntungan,
tetapi ditujukan untuk mempermudah pelaksaan pembiayaan. Yang
termasuk dalam akad pelengkap ini adalah hiwalah (peralihan hutang),
rahn (gadai), qardh (pinjaman uang), wakalah (perwakilan), dan kafalah
(garansi bank).
31
c. Jasa (service)
Selain menjalankan fungsinya sebagai intermediaries, bank syariah
dapat pula melakukan berbagai pelayanan jasa perbankan pada nasabah.
Jasa tersebut antara lain yaitu sharf (jual beli valuta asing) dan ijarah (sewa)
misalnya penyewaan kotak penyimpan (safe deposit box) dan jasa tata
laksana administrasi dokumen (custodian).
6. Perkembangan Bank Syariah
Dengan adanya berbagai perkembangan perundangan dan kebijakan yang
ada di Indonesia membawa Bank Syariah pada perkembangan yang cukup
signifikan. Dilhat dari kebijakan dan perundangan yang ada telah memberi efek
yang cukup baik bagi dunia perbankan syariah. Dimulai dari titik tolak
landasan hukum bank syariah melalui UU no 7 Tahun 1992 tentang perbankan.
Dalam UU tersebut prinsip syariah sudah dinyatakan walaupun masih samar
yang dinyatakan sebagai bagi hasil. Kemudian prinsip ini benar-benar
dinyatakan secara tegas dalam UU No 10 Tahun 1998, kemudian diperbaharui
menjadi UU No 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia sebagaimana telah
diubah dengan UU No 3 Tahun 2004. Undang-undang ini memberikan arahan
bagi konvensional untuk membuka cabang syariah atau mengkonversikan diri
menjadi bank syariah.
Landasan hukum bank syariah di Indonesia semakin kuat dengan
dikeluarkannya UU No 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah. Ada
beberapa hal penting yang menjadi catatan dari UU tersebut :
32
a. Adanya kewajiban mencantumkan kata ‘syariah’ bagi bank syariah, kecuali
bagu ank-bank syariah yang telah beroperasi sebelum berlakunya UU No 21
Tahun 2008 (pasal 5 No. 4). Bagi bank umum konvensional yang memiliki
Unit Usaha Syariah (UUS) diwajibkan mencantumkan nama syariah setelah
nama bank (pasal 5 no. 5).
b. Satu-satunya pemegang fatwa yang berkaitan dengan syariah adalah MUI.
Karena fatwa MUI harus diterjemahkan menjadi produk perundang-
undangan (dalam hal ini Peraturan Bank Indonesia/PBI), dalam rangka
penyusunan PBI, BI membentuk komite perbankan syariah yang
beranggotakan unsur-unsur dari BI, Depatemen Agama, dan unsur-unsur
masyarakat dengan komposisi yang berimbang dan memiliki keahlian di
bidang syariah (pasal 26).
c. Adanya definisi baru mengenai transaksi Murabahah. Dalam definisi lama
dijelaskan bahwa Murabahah adalah jual beli barang sebesar harga pokok
barang ditambah dengan margin keuntungan. Menurut UU No 21 Tahun
2008 disebutkan bahwa akan Murabahah merupakan akad pembiayaan
suatu barang dengan penegasan harga beli kepada pembeli dan pembeli
membayarnya dengan harga lebih dengan keuntungan yang disepakati.
Diubahnya kata ‘jual beli’ dengan kata ‘pembiayaan’ menjadi solusi bagi
perbankan syariah. Karena dengan adanya perubahan tersbut berarti bank
transaksi Murabahah menjadi transaksi yang bebas pajak.
Dengan adanya peraturan-peraturan tersebut membuat perbankan syariah
semakin menuju pada lembaga yang menuju pada kesyari’ahan. Dimana untuk
33
menjaga hal tersebut maka dibentuklah Dewan Pengawas Syariah (DPS) yang
bertugas untuk mengawasi operasional bank.21
Keberadaan DPS tersebut dalam kepengurusan bank syariah adalah atas
persetujuan Bank Indonesia dan Dewan Syariah Nasional (DSN) atas usul yang
diajukan oleh pemilik bank syariah yang bersangkutan. Demikian menurut
Pasal 31 PBI No. 6/24/PBI/2004.
Selain adanya pereturan-peraturan serta fungsi DPS dalam membantu
penjalanan Bank Syariah, BI selaku regulatorpun berperan dalam operasional
Bank Syariah di Indonesia. Aturan-aturan operasional yang dikeluarkan BI
sebagai landasan operasional Bank Syariah dikenal dengan istilah PBI
(Peraturan Bank Indonesia).22 Selain peraturan dari BI tersebut, juga ada
peraturan lain yang mendukung operasional bank syariah, yaitu Keputusan
Presiden dan ketentuan lain dalam bentuk fatwa yang dikeluarkan oleh MUI
dan DSN.
Semua pendukung diatas memungkinkan untuk dunia perbankan syariah di
Indonesia mengalami perkembangan. Walaupun belum sampai pada tahap
yang benar-benar ideal, tapi setidaknya perkembangan perbankan syariah di
indonesia telah mengarah pada arah yang baik. Sejak diawali oleh berdirinya
bank Muamalat pada tahun 1992 yang berawal dari lokakarya MUI, setelah itu
perbankan syariah berkembang sangat pesat, dari satu Bank Umum Syariah
(BUS) dan 76 Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) pada tahun 1998
menjadi tiga Bank Umum Syariah (BUS), 20 Unit Usaha Syariah (UUS), dan
21 Muhammad, Lembaga Ekonomi Syariah (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007) hal. 48.22 Cik Basir. Penyelesaian Sengketa Perbankan Syariah di Pengadilan Agama dan
Mahkamah Syariah (Jakarta: Kencana, 2009) hal. 57.
34
105 Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) pada Desember 2006.
Sedangkan sampai Mei 2010 setidaknya terdapat 10 Bank Umum Syariah
(BUS), 24 unit syariah (UUS) dan 144 Bank Pembiayaan Rakyat Syariah
(BPRS).
D. KEISTIMEWAAN BANK SYARIAH
Bank Syariah sebagai alternatif perekonomian Indonesia dan bagi
bank-bank konvensional yang dianggap kurang berhasil di dalam
mengemban misi utamanya memiliki keistemewaan-keistimewaan yang juga
merupakan perbedaan jika dibandingkan dengan Bank Konvensional.
Keistimewaan-keistimewaan Bank Syariah tersebut adalah:32
1. Adanya kesamaan ikatan emosional yang kuat antara pemegang
saham, pengelola bank dan nasabahnya.
2. Diterapkannya sistem bagi hasil sebagai pengganti bunga akan
menimbulkan akibat-akibat yang positif. Akibat-akibat itu adalah:
a. Cost push inflation, yaitu akibat sistem bunga pada
Bank Konvensional dapat dihilangkan, sehingga Bank
Syariah diharapkan mampu menjadi pendukung
kebijaksanaan moneter yang handal.
b. Memungkinkan persaingan antar Bank Syariah
ditentukan oleh fungsi edukatif bank di dalam
membina nasabah dengan kejujuran, keuletan dan
profesionalisme.
3. Di dalam Perbankan Syariah, tersedia fasilitas kredit kebaikan (al-
Qardhul Hasan) yang diberikan secara cuma-cuma.
35
4. Keistimewan yang paling menonjol dari Perbankan Syariah adalah
yang melekat pada konsep (build in concept) dengan berorientasi
pada kebersamaan dalam hal:23
a. Mendorong kegiatan investasi dan menghambat simpanan yang
tidak produktif melalui sistem operasi profit dan loss sharing
sebagai pengganti bunga, baik yang diterapkan kepada nasabah
al-mudharabah dan al-musyarakah, maupun yang diterapkan
kepada banknya sendiri.
b. Memerangi kemiskinan dengan membina golongan ekonomi
lemah dan tertindas (dhuafa dan mustadh’afin) melalui bantuan
hibah yang diarahkan oleh bank secara produktif.
c. Mengembangkan produksi, menggalakan perdagangan dan
memperluas kesempatan kerja melalui kredit pemilikan
barang/peralatan modal dengan pembayaran tangguh (al-
murabahah) dan pembayaran cicilan (al-ba’i u bithaman ajil)
yang disalurkan kepada pengusaha produsen, perantara dan
konsumen.
d. Meratakan pendapatan melalui sistem bagi hasil dan kerugian
(profit and loss sharing) baik yang diberlakukan kepada
banknya sendiri selaku mudharib atau pemegang amanah
maupun kepada peminjam dalam operasi mudharabah dan
musyarakah.
23 Cik Basir. Penyelesaian Sengketa Perbankan Syariah di Pengadilan Agama danMahkamah Syariah (Jakarta: Kencana, 2009), hal. 24
36
e. Penerapan sistem bagi hasil berarti tidak membebani biaya di
luar kemampuan nasabah dan akan terjamin adanya
‘keterbukaan’.
f. Sebagai alternatif kehidupan ekonomi yang berkeadilan.
E. PERILAKU KONSUMEN
Perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan yang dilakukan oleh
individu, kelompok atau oganisasi yang berhubungan dengan proses
pengambilan keputusan dalam mendapatkan, menggunakan barang-barang
atau jasa ekonomis yang dapat dipengaruhi oleh lingkungan.24 Dari definisi
tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa perilaku konsumen sangat
dipengaruhi oleh perilaku individu, kelompok atau organisasi dalam
mengambil sebuah keputusan. Perilaku seseorang dapat terbentuk oleh
kondisi-kondisi terntu sehingga dapat menimbulkan perbedaan saat
pengambilan keputusan antara individu satu dengan individu yang lain.
F. PROSES KEPUTUSAN KONSUMEN
Dalam pengambilan keputusan konsumen mempunyai proses yang dapat
dilihat dari tahap-tahap sebagai berikut:25
24 A.A Anwar Prabu Mangkunegara, Perilaku Konsumen Edisi Revisi, (Bandung: PT RefikaAditama, 2002), hal. 4
25 Kotler, Pemasaran di Indonesia: Analisa Perncanaan Implementasi dan Pengendalian,(Jakarta: Salemba Empat 2002), hal. 204
37
1. Menggali Kebutuhan
Proses membeli atau mengkonsumsi dimulai dengan pengenalan masalah
atau kebutuhan. Setiap konsumen memiliki masalah dan kebutuhan yang
berbeda-beda sehingga membuat hal tersebut dapat membedakan pengambilan
keputusan pada setiap konsumen.
2. Pencarian Informasi
Setelah mengenal kebutuhan yang dihadapinya, konsumen akan mencari
informasi lebih lanjut atau mungkin tidak, pencarian informasi lebih lanjut
berguna untuk konsumen mengetahui produk yang akan dipakai. Informasi
bisa diketahui lewat media cetak ataupun online karena pada saat ini teknologi
sudah semakin berkembang sehingga dapat memudahkan konsumen untuk
mendapatkan inforrmasi suatu produk yang sesuai kebutuhan.
3. Evaluasi Alternatif
Setelah melalui tahap pencarian informasi, konsumen akan menghadapi
sejumlah merek yang dapat dipilih. Pemilihan alternatif ini mulai dari suatu
proses evaluasi tertentu.
4. Keputusan pembelian
Ini adalah tahap akhir, dalam pengambilan keputusan konsumen
membentuk pilihan mereka diantara merek yang tergabung dalam perangkat
pilihan. Konsumen mungkin juga membentuk suatu pilihan untuk membeli
dan cenderung membeli merek yang disukainya.
38
5. Perilaku Pasca Pembelian
Setelah memakai suatu produk atau jasa, konsumen akan mengalami
beberapa tingkat kepuasan atau ketidakpuasan. Tugas pemasar belum selesai
setelah produk dibeli atau jasa digunakan oleh konsumen, namun akan
berlangsung hingga periode waktu pasca pembelian.
Setelah melakukan pemakain produk atau jasa konsumen akan menilai
apakah produk tersebut memuaskan kebutuhan dengan baik atau tidak, jika
konsumen merasa terpuaskan maka kemungkinan besar konsumen akan
memakai kembali produk yang telah ia pilih, namun jika konsumen tidak
merasa terpuaskan besar kemungkinan untuk konsumen berpindah kepada
produk lain yang dianggap lebih mampu memenuhi kebutuhannya.
39
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan
Pendekatan penelitian dalam penyusunan skripsi ini menggunakan metode
penelitian survey dengan menggunakan pendekatan anilisis data kuantitatif, yaitu
menggambarkan dengan menganalisis minat memilih Bank Muamalat. Penelitian
survey yang dimaksud adalah pengertian yang dikemukakan oleh Arikunto,
informasi yang diperoleh dari penilitian survey dapat dikumpulkan dari seluruh
populasi dan dapat pula dikumpulkan dari sebagian populasi. Survey yang dilakukan
pada semua populasi dinamakan survey populasi atau penelitian sensus, sedangkan
jika penelitian data hanya dilakukan pada sebagian populasi disebut sebagai survey
sample.1
B. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif atau penelitian survey
yaitu penelitian yang menggunakan kuisoner sebaga instrumen penelitian.2 Penelitian
ini akan meneliti tentang data kajian yang bersifat numerik/angka yang nantinya akan
menghasilkan interpretasi data.
1 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian :Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta:Rineka Cipta,1998), hal, 245.
2 Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian Kuantitatif :Teori danAplikasi, (Jakarta:PT.Raja Grafindo Persada, 2006), Ed.1. hal, 49.
40
C. Objek Penelitian
Yang menjadi objek penelitian dalam penelitian ini adalah Warga Pondok
Pesantren Darunnajah yang terletak di Jakarta Selatan.
D. Sumber dan Kriteria Data Penelitian
Dalam penelitian ini, sumber data yang digunakan adalah data primer, yaitu
data yang penulis peroleh dari kuisioner yang sudah disebar dipondok pesantren
dsarunnajah. dan juga data sekunder yang diperoleh dari buku, dokumen, majalah,
internet yang dapat mendukung penelitian yang berhubungan dengan masalah yang
sedang diteliti dan juga untuk melengkapi data yang dibutuhkan.
E. Populasi dan Sample
1. Populasi
Populasi adalah sekelompok orang, kejadian, atau segala sesuatu yang memiliki
karateristik tertentu. Populasi pada penelitian ini adalah Warga Pondok Pesantren
Darunnajah.
2. Sample
Sample adalah salah satu teknik atau cara mengambil sampel yang representative
dari populasi. Penggunaan sample dalam penelitian ini yaitu sebanyak 100 sample
kuisioner.
41
F. Variabel dan Operasional Variabel
(X) (Y)
1. Variabel Penelitian
a. Variabel Independen
Variabel independen adalah variabel yang menjelaskan atau yang
mempengaruhi variabel dependen (variabel terikat), variabel
independen dalam penelitian ini adalah pengetahuan tentang
definisi, lokasi, prinsip-prinsip, dan produk- produk perbankan
Syariah.
b. Variabel Dependen (Y)
Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi oleh
variabel independen, dalam penelitian ini variabel dependen adalah
minat menggunakan produk Bank Muamalat.
1. Pengetahuan DefinisiPerbankan Syariah
2. Pengetahuan lokasi BankMuamalat
3. Pengetahuan Prinsip BankSyariah
4. Pengetahuan Produk-produkBank Muamalat
Minat Memilih Bank Muamalat
42
G. Teknik Analisis Data
1. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variable
pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar maka
uji statistic menjadi tidak valid untuk jumlah sample kecil. Ada dua cara untuk
mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis
grafik dan uji statistic.3
Cara mengetahui bahwa data yang diambil terdistribusi normal salah satunya
dengan menggunakan teknik Kolmogorov-Smirnov. Kurva nilai residual
terstandarisasi dikatakan menyebar dengan normal apabila nilai Kolmogorov-
Smirnov. Kurva Z ≤ Z table atau nilai asymp. Sig. (2-tailed) > α pada table uji
Kolmogorov-Smirnov.
b. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang
baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variable independen. Jika
3 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS (Semarang: BadanPenerbit Universitas Dipenogoro, 2006), hal. 110.
43
variabelindependen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak orthogonal.
Variabel ortogonal adalah variabel independen sama dengan nol.4
Uji multikolinearitas pada suatu model dapat dilihat dari nilai VIF (Variance
Inflation Factor) tidak lebih dari 10 dan nilai tolerance tidak kurang dari 0,1.
Semakin tinggi VIF maka tolerance semakin rendah. Sehingga model dapat dikatakan
terbebas dari multikolinearitas.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah data model regresi
terjadi ketidaksamaan varian dari residual pada suatu pengamatan ke pengamatan
lain, model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas.
Salah satu cara untuk melihat adanya masalah heteroskedastisitas adalah
dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat dengan residualnya.
Cara menganalisisnya adalah sebagai berikut :
1) Dengan melihat apakah titik-titik memiliki pola tertentu yang teratur seperti
gelombang, melebar kemudian menyempit, jika terjadi maka
mengindikasikan terdapat heteroskedastisitas.
4 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS (Semarang: BadanPenerbit Universitas Dipenogoro, 2006), hal. 91
44
2) Jika tidak terdapat pola tertentu yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas
dan dibawah angka 10 pada sumbu Y maka mengindikasikan tidak terjadi
heteroskedastisitas.
2. Uji Validitas dan Realibilitas
a. Pengujian Validitas
Uji validitas bertujuan untuk melihat ketepatan instrumen pengukur penelitian.
Validitas adalah ukuran yang sebenarnya, untuk mengukur apa yang akan diukur,
yaitu ketepatan dan kecermatan tes dalam menjalankan fungsi pengukurannya.5
Pengujian ini untuk mengetahui kebenaran instrumen penelitian agar dapat
memberikan informasi yang akurat tentang hal yang diukur. Uji validitas dilakukan
dengan cara melihat korelasi skor butir pertanyaan dengan total skor variabel. Jadi
validitas ingin mengukur apakah pertanyaan dalam kuesioner/instrumen penelitian
yang dibuat sudah betul-betul dapat mengukur apa yang hendak diukur. Dengan kata
lain, jika sebuah kuesioner penelitian sudah dinyatakan valid berarti kuesioner
mampu memperoleh data yang tepat dari yang hendak diteliti. validitas suatu butir
pertanyaan dapat dilihat pada hasil output SPSS versi 17 pada tabel Correlations, jika
butir pertanyaan itu valid terdapat tanda (*) pada hasil Pearson Correlation.
5 Eti Rochaety, dkk, Metodologi Penelitian Bisnis: Dengan Aplikasi SPSS (Jakarta: MitraWacana Media, 2007). hal. 57
45
Tabel 3.1.1Uji Validitas Variabel Definisi
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
A1 18.0000 5.778 .081 .543 .793
A2 18.5000 4.944 .484 .719 .702
A3 18.4000 3.156 .810 .728 .572
A4 18.1000 4.100 .501 .773 .698
A5 17.7000 3.789 .866 .892 .579
A6 18.8000 5.956 .173 .681 .760
Nilai rtabel pada taraf signifikansi 5% (0,05) sebesar N = 100 = 0,195. Pada
lampiran uji validitas untuk pertanyaan variabel pengetahuan definisi sebanyak 4
butir dinyatakan valid karena lebih dari 0,195.
Tabel 3.1.2Uji Validitas Variabel Lokasi
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
B1 13.4000 9.822 .693 .650 .679
B2 13.4000 11.600 .385 .460 .779
B3 13.5000 8.722 .738 .683 .652
B4 13.5000 11.611 .341 .468 .796
B5 12.6000 10.267 .592 .450 .713
46
Nilai rtabel pada taraf signifikansi 5% (0,05) sebesar 0,195. Pada lampiran uji
validitas untuk pertanyaan variabel pengetahuan lokasi sebanyak 5 butir dinyatakan
valid karena lebih dari 0,195.
Tabel 3.1.3Uji Validitas Variabel Prinsip-prinsip
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item
Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-Total
Correlation
Cronbach's Alpha if
Item Deleted
C1 35.4000 30.044 .779 .954
C2 35.6000 30.267 .424 .965
C3 36.0000 28.000 .721 .955
C4 36.1000 29.433 .719 .955
C5 36.1000 29.433 .719 .955
C6 36.2000 26.622 .930 .947
C7 36.1000 29.433 .719 .955
C8 36.2000 26.622 .930 .947
C9 36.1000 26.322 .965 .946
C10 36.1000 26.322 .965 .946
C11 36.1000 26.322 .965 .946
Nilai rtabel pada taraf signifikansi 5% (0,05) sebesar 0,195. Pada lampiran uji
validitas untuk pertanyaan variabel pengetahuan prinsip-prinsip sebanyak 11 butir
dinyatakan valid karena lebih dari 0,195.
47
Tabel 3.1.4Uji Validitas Variabel Produk-produk
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
D1 18.9000 6.100 .553 .977 .826
D2 19.1000 6.100 .705 .897 .800
D3 19.1000 5.211 .785 .958 .783
D4 18.9000 6.544 .656 .857 .811
D5 19.0000 6.889 .602 .750 .821
D6 19.2000 6.178 .536 .968 .829
D7 19.0000 7.333 .389 .250 .844
Nilai rtabel pada taraf signifikansi 5% (0,05) sebesar 0,195. Pada lampiran uji
validitas untuk pertanyaan variabel pengetahuan prinsip-prinsip sebanyak 7 butir
dinyatakan valid karena lebih dari 0,195.
Tabel 3.1.5Uji Validitas Minat
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item
Deleted
Scale Variance if Item
Deleted
Corrected Item-Total
Correlation
Cronbach's Alpha if
Item Deleted
E1 17.6000 5.600 .363 .681
E2 17.8000 4.844 .355 .710
E3 18.0000 5.778 .365 .678
E4 18.3000 6.456 .456 .677
E5 17.9000 5.211 .526 .635
48
E6 19.8000 5.733 .521 .647
E7 17.8000 5.733 .521 .647
Nilai rtabel pada taraf signifikansi 5% (0,05) sebesar 0,195. Pada lampiran uji
validitas untuk pertanyaan variabel pengetahuan prinsip-prinsip sebanyak 7 butir
dinyatakan valid karena lebih dari 0,195.
b. Pengujian Reliabilitas
Reliabilitas artinya adalah tingkat kepercayaan hasil suatu pengukuran.
Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi, yaitu pengukuran yang mampu
memberikan hasil ukur yang terpercaya (reliabel).6
Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui konsistensi suatu alat
pengukuran dalam gejala yang sama. Apabila suatu alat pengukuran telah
dinyatakan valid, maka tahapan berikutnya adalah mengukur reliabilitas dari alat.
Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu instrumen penelitian yang
merupakan indikator dari variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal
jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari
waktu ke waktu.7
Hasil penelitian dikatakan reliabel, apabila terdapat kesamaan data dalam
waktu yang berbeda. Menghitung reliabilitas menggunakan rumus Alpha
cronbach.
6 Edwin Mustafa dan Hardius Usman, Proses Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: FakultasEkonomi Universitas Indonesia, 2007), hal. 116
7 Imam Gozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS (Semarang:Badan Penerbit Universitas Diponegoro)
49
maka batasan reliabilitas sebenarnya sudah ditentukan. Batasan tersebut
adalah:
1. Koefisien Mendekati 1 . Sangat Baik
2. Koefisien Diatas 0,8 . Baik
3. Koefisien Dibawah 0,6 . Tidak Reliabel
Tabel 3.2.1
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Definisi
Hasil print out menjelaskan bahwa Croanbach’s Alpha untuk uji realibilitas
variabel pengetahuan definisi sebesar 0,738 yang berarti variabel pengetahuan
definisi reliabel karena 0,738 > 0,6. Maka, variabel definisi dalam penelitian ini
reliabel layak untuk diuji.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.738 .708 6
50
Tabel 3.2.2
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Lokasi
Hasil print out menjelaskan bahwa Croanbach’s Alpha untuk uji realibilitas
variabel pengetahuan lokasi sebesar 0,771 yang berarti variabel pengetahuan lokasi
reliabel karena 0,771 > 0,6. Maka, variabel lokasi dalam penelitian ini reliabel
layak untuk diuji.
Tabel 3.2.3
Uji Reliabilitas Variabel Prinsip
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.956 .957 11
Hasil print out menjelaskan bahwa Croanbach’s Alpha untuk uji realibilitas
variabel pengetahuan Prinsip sebesar 0,956 yang berarti variabel pengetahuan
prinsip reliabel karena 0,956 > 0,6. Maka, variabel prinsip dalam penelitian ini
reliabel layak untuk diuji.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.771 .770 5
51
Tabel 3.2.4
Uji Reliabilitas Variabel Produk
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.840 .843 7
Hasil print out menjelaskan bahwa Croanbach’s Alpha untuk uji realibilitas
variabel pengetahuan Produk-produk sebesar 0,840 yang berarti variabel
pengetahuan Produk-produk reliabel karena 0,840 > 0,6. Maka, variabel Produk
dalam penelitian ini reliabel layak untuk diuji.
Tabel 3.2.5Uji Reliabilitas Variabel Minat
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.791 5
Hasil print out menjelaskan bahwa Croanbach’s Alpha untuk uji realibilitas
variabel pengetahuan Produk-produk sebesar 0,791 yang berarti variabel
pengetahuan Produk-produk reliabel karena 0,791 > 0,6 . Maka, variabel Produk
dalam penelitian ini reliabel layak untuk diuji.
52
3. Regresi Linear Berganda
Regresi linear berganda (multiple liniear regression) bertujuan menghitung
besarnya pengaruh dua atau lebih variabel bebas terhadap satu variabel terikat dan
memprediksi variabel terikat dengan menggunakan dua atau lebih variabel
bebas.8Regresi linear berganda (multiple liniear regression) bertujuan menghitung
besarnya pengaruh dua atau lebih variabel bebas terhadap satu variabel terikat dan
memprediksi variabel terikat dengan menggunakan dua atau lebih variabel bebas.9
a. Koefisien Determinasi (R2)
Uji Koefisien Determinasi berguna mengukur seberapa jauh kemampuan variabel
bebas dalam merangkai variabel terikat, yaitu mengetahui seberapa besar variabel
independen menjelaskan variabel dependen. Namun untuk regresi linear berganda
sebaiknya menggunakan R square yang telah disesuaikan atau tertulis Adjusted R
square, karena telah disesuaikan dengan jumlah variabel independen yang digunakan
dalam penelitian.10
8 Ety Rochaety, dkk, Metode Penelitian Bisnis : dengan Aplikasi SPSS, (Jakarta: MitraWacana Media, 2007), ed.1, hal.138
9 Ety Rochaety, dkk, Metode Penelitian Bisnis : dengan Aplikasi SPSS, (Jakarta: MitraWacana Media, 2007), ed.1, hal.138
10 Bhuono Agung Nugroho, Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian dengan SPSS,(Yogyakarta, 2005) hal. 51
53
b. Uji Parsial (t)
Uji parsial bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing
variabel independent secara individual (parsial) terhadap variabel dependen.
Hipotesis yang digunakan adalah :
Menentukan Ho dan H1 :
H. H0: H1 = 0, berarti tidak terdapat pengaruh yang nyata antara variabel independen
dengan variabel dependen.
1. H0 : H1 ≠ 0, berarti terdapat pengaruh yang nyata antara variabel independen
dengan variabel dependen.
Pada tingkat signifikan 5 persen dengan kriteria pengujian yang digunakan
sebagai berikut :
Jika sig > 0.05, maka H1 diterima
Jika sig < 0.05, maka H1 ditolak.
54
c. Uji Simultan (F)
Uji statistik F digunakan untuk mencari apakah semua variabel independen yang
digunakan dalam model regresi secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel
dependen.11 Hipotesis yang digunakan adalah :
Ho : β1, β2, β3 = 0, variabel independen tidak berpengaruh secara bersama-
sama terhadap variabel dependen.
H1 : β1, β2, β3 ≠ 0, variabel independen berpengaruh secara bersama-sama
terhadap variabel dependen.
Pada tingkat signifikan 5 persen dengan kriteria pengujian yang digunakan sebagai
berikut :
Ho ditolak dan H1 diterima, apabila F hitung > F tabel, artinya variabel
independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen
secara nyata.
Ho ditolak dan H1 diterima, apabila F hitung< F tabel, artinya variabel
independen secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap variabel
dependen secara nyata
11 Duwi Priyanto, Paham analisa Data dengan SPSS, (Yogyakarta: Mediakom, 2011), hal.67.
55
.
H. Hipotesa
Ho diterima dan Ha ditolak berarti pengetahuan tentang definisi, lokasi,
prinsip-prinsip, dan produk-produk yang mempengaruhi minat tidak
berpengaruh terhadap minat warga untuk menggunakan Bank
Muamalat.
Ho ditolak dan Ha diterima berarti pengetahuan tentang definisi, lokasi,
prinsip-prinsip, dan produk-produk yang mempengaruhi minat
berpengaruh terhadap minat warga untuk menggunakan Bank
Muamalat.
56
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Profil Responden
Berdasarkan hasil kuesioner yang dibagikan kepada responden yaitu warga
Pondok Pesantren Darunnajah Jakarta sebanyak 100 orang responden diperoleh
kondisi responden menurut jenis kelamin, dan usia. Pengklasifikasian dalam
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran umum responden sebagai
objek penelitian .
a. Jenis Kelamin
Gambar 4.1.1
Dari Gambar 4.1.1 menyatakan bahwa dari 100 responden didominasi oleh
Laki-laki, yaitu sebanyak 76 orang responden atau setara dengan 76%. Sedangkan
warga berjenis kelamin perempuan sebanyak 24 orang atau setara dengan 24%.
57
Pengambilan responden pada warga pesantren darunnajah dikhususkan
kepada tenaga pengajar ustad dan ustadzah karena dianggap lebih mengetahui tentang
perbankan syariah dan memiliki pengetahuan tentang islam yang mendalam.
b. Usia
Gambar 4.1.3
Dari gambar 4.1.3 menyatakan bahwa warga berusia dibawah 21 tahun sebanyak 11
orang responden atau setara dengan 11%, warga berusia 21-27 tahun sebanyak 49
orang responden atau setara dengan 49%, sisanya berusia lebih dari 27 tahun
sebanyak 40 orang responden atau setara dengan 40%. Dapat diambil kesimpulan
bahwa kebanyakan warga pada usia yang berpotensi melakukan tindakan investasi
untuk masa depan seperti menabung dan kegiatan perbankan lainnya.
58
B. Hasil Penjelasan Responden
Berikut adalah beberapa hasil penyebaran kuesioner tentang pengaruh
pengetahuan warga terhadap minat menggunakan Bank Muamalat.
1. Definisi
Tabel 4.2.1.A
Bank syariah adalah Bank yang berdasarkan hukum Al-Qur’an, Assunah,Fatwa ulama, dan pemerintah.
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid tidak setuju 9 9.0 9.0 9.0
kurang setuju 62 62.0 62.0 71.0
setuju 28 28.0 28.0 99.0
sangat setuju 1 1.0 1.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Berdasarkan tabel 4.2.1.A diproleh data sebesar 62 orang responden atau
setara dengan 62% kurang setuju Bank Muamalat adalah bank yang berdasarkan
hukum Al-Qur’an, Assunah, Fatwa ulama, dan Pemerintah. Sebanyak 28 orang
responden atau setara dengan 28% berpendapat setuju Bank Muamalat adalah bank
yang berdasarkan hukum Al-Qur’an, Assunah, Fatwa ulama, dan Pemerintah.
Sebesar 9 orang responden atau setara dengan 9% berpendapat tidak setuju dan 1
orang responden atau setara dengan 1 % menjawab sangat setuju. Dapat diambil
kesimpulan bahwa responden setuju bahwa Bank Muamalat adalah bank yang
berdasarkan hukum Al-Qur’an, Assunah, Fatwa ulama, dan Pemerintah.
59
Tabel 4.2.1.B
Penetapan keuntungan dengan sistem bagi hasil.
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid kurang setuju 48 48.0 48.0 48.0
setuju 39 39.0 39.0 87.0
sangat setuju 13 13.0 13.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Berdasarkan tabel 4.2.1.B diproleh data sebesar 48 orang responden atau
setara dengan 48% kurang setuju Bank Muamalat menetapkan keuntungan dengan
system bagi hasil. Sebanyak 39 orang responden atau setara dengan 39% berpendapat
setuju Bank Muamalat menetapkan keuntungan dengan sistem bagi hasil. Sebesar 13
orang responden atau setara dengan 13% berpendapat sangat setuju. Dapat diambil
kesimpulan bahwa sebagian besar responden tahu bahwa Bank Muamalat
menetapkan keuntungan dengan sistem bagi hasil.
60
2. Lokasi
Tabel 4.2.2.A
Lokasi Bank Muamalat cabang darunnajah mudah dicapai
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid tidak setuju 31 31.0 31.0 31.0
kurang setuju 54 54.0 54.0 85.0
setuju 11 11.0 11.0 96.0
sangat setuju 4 4.0 4.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Berdasarkan tabel 4.2.2.A diproleh data sebesar 54 orang responden atau
setara dengan 54% kurang setuju bahwa lokasi Bank Muamalat mudah dicapai.
Sebanyak 31 orang responden atau setara dengan 31% berpendapat tidak setuju
bahwa lokasi Bank Muamalat mudah dicapai. Sebesar 11 orang responden atau setara
dengan 11% berpendapat setuju dan 4 orang responden atau setara dengan 4 %
menjawab sangat setuju. Dapat diambil kesimpulan bahwa responden tahu bahwa
lokasi Bank Muamalat mudah dicapai.
61
Tabel 4.2.2.B
Transportasi menuju bang Muamalat Darunnajah mudah
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid tidak setuju 11 11.0 11.0 11.0
kurang setuju 43 43.0 43.0 54.0
setuju 1 1.0 1.0 55.0
sangat setuju 45 45.0 45.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Berdasarkan tabel 4.2.2.B diproleh data sebesar 45 orang responden atau
setara dengan 45% sangat setuju bahwa Transportasi menuju bang Muamalat
Darunnajah mudah. Sebanyak 43 orang responden atau setara dengan 43%
berpendapat kurang setuju bahwa Transportasi menuju bang Muamalat Darunnajah
mudah. Sebesar 11 orang responden atau setara dengan 11% berpendapat tidak setuju
dan 1 orang responden atau setara dengan 1% menjawab setuju. Dapat diambil
kesimpulan bahwa responden tahu bahwa Transportasi menuju bang Muamalat
Darunnajah mudah.
62
3. Prinsip-prinsip
Tabel 4.2.3.A
Di dalam Bank Muamalat terdapat penyaluran dana zakat, infak, wakaf,dan shodaqoh
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid kurang tahu 46 46.0 46.0 46.0
tahu 47 47.0 47.0 93.0
sangat tahu 7 7.0 7.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Berdasarkan tabel 4.2.3.A diproleh data sebesar 47 orang responden atau
setara dengan 47% tahu bahwa didalam Bank Muamalat terdapat penyaluran dana
zakat, infak, wakaf, dan shodaqah. Sebanyak 46 orang responden atau setara dengan
46% berpendapat tahu bahwa didalam Bank Muamalat terdapat penyaluran dana
zakat, infak, wakaf, dan shodaqah. Sebesar 7 orang responden atau setara dengan
7% berpendapat sangat tahu. Dapat diambil kesimpulan bahwa responden tahu
bahwa didalam Bank Muamalat terdapat penyaluran dana zakat, infak, wakaf, dan
shodaqah.
63
Tabel 4.2.3.B
Akad Murabahah
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid tidak tahu 10 10.0 10.0 10.0
kurang tahu 66 66.0 66.0 76.0
tahu 24 24.0 24.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Berdasarkan tabel 4.2.3.B diproleh data sebesar 66 orang responden atau
setara dengan 66% kurang tahu tentang akad murabahah. Sebanyak 24 orang
responden atau setara dengan 24% berpendapat tahu tentang akad murabahah.
Sebesar 10 orang responden atau setara dengan 10% berpendapat tidak tahu. Dapat
diambil kesimpulan bahwa responden tahu tentang akad murabahah didalam Bank
Muamalat.
64
4. Produk-produk
Tabel 4.2.4.A
Salah satu produk Bank Muamalat adalah tabungan iB Muamalatrencana edukasi
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid tidak tahu 26 26.0 26.0 26.0
kurang tahu 64 64.0 64.0 90.0
tahu 5 5.0 5.0 95.0
sangat tahu 5 5.0 5.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Berdasarkan tabel 4.2.4.A diproleh data sebesar 64 orang responden atau
setara dengan 64% kurang tahu bahwa salah satu produk Bank Muamalat adalah
tabungan iB Muamalat rencana edukasi. Sebanyak 26 orang responden atau setara
dengan 26% berpendapat tidak tahu bahwa salah satu produk Bank Muamalat adalah
tabungan iB Muamalat rencana edukasi. Sebesar 5 orang responden atau setara
dengan 5% berpendapat tahu dan 5 orang responden atau setara dengan 5%
menjawab sangat tahu. Dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar responden
tidak tahu bahwa salah satu produk Bank Muamalat adalah tabungan iB Muamalat
rencana edukasi.
65
Tabel 4.2.4.B
Bank Muamalat memudahkan transfer dengan layanan Bank Muamalatnet-banking
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid tidak tahu 9 9.0 9.0 9.0
kurang tahu 74 74.0 74.0 83.0
tahu 6 6.0 6.0 89.0
sangat tahu 11 11.0 11.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Berdasarkan tabel 4.2.4.B diproleh data sebesar 11 orang responden atau
setara dengan 11% sangat tahu bahwa Bank Muamalat memudahkan transfer dengan
layanan Bank Muamalat net-banking. Sebanyak 6 orang responden atau setara
dengan 6% berpendapat tahu bahwa Bank Muamalat memudahkan transfer dengan
layanan Bank Muamalat net-banking. Sebesar 9 orang responden atau setara dengan
9% berpendapat tidak tahu dan 74 orang responden atau setara dengan 74%
menjawab kurang tahu. Dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar responden
tahu bahwa Bank Muamalat memudahkan transfer dengan layanan Bank Muamalat
net-banking.
66
5. Minat
Tabel 4.2.5
Menggunakan perbankan syariah lebih menguntungkan dari pada bankkonvensional
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid tidak setuju 6 6.0 6.0 6.0
kurang setuju 65 65.0 65.0 71.0
setuju 12 12.0 12.0 83.0
sangat setuju 17 17.0 17.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Berdasarkan tabel 4.2.5 diproleh data sebesar 17 orang responden atau setara
dengan 17% sangat setuju bahwa menggunakan perbankan syariah lebih
menguntungkan dari pada bank konvensional. Sebanyak 12orang responden atau
setara dengan 12% menjawab setuju bahwa menggunakan perbankan syariah lebih
menguntungkan dari pada bank konvensional. Sebesar 65 orang responden atau
setara dengan 65% berpendapat kurang setuju bahwa menggunakan perbankan
syariah lebih menguntungkan dari pada bank konvensional. dan 6 orang responden
atau setara dengan 6% menjawab tidak setuju. Dapat diambil kesimpulan bahwa
sebagian besar responden bahwa menggunakan perbankan syariah lebih
menguntungkan dari pada bank konvensional.
67
C. Pembahasan
1. Uji Asumsi Klasik
Sebelum melakukan pengujian hipotesis dari penelitian ini, terlebih dahulu
dilakukan pengujian asumsi klasik untuk memastikan bahwa alat uji regresi berganda
dapat digunakan atau tidak. Bila uji asumsi klasik sudah terpenuhi, maka alat uji
regresi berganda dapat digunakan.
a. Uji Normalitas
Untuk mengetahui apakah data peneletian ini berdistribusi normal atau mendekati
normal bisa dilakukan dengan menggunakan alasis grafik, yaitu dengan melihat
penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat
histrogram dari residualnya. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan
mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukan distribusi
normal, maka regresi memenuhi asumsi normalitas.1
1 Singgih Santoso, Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik, (Jakarta: PT. elex MediaKomputindo, 2000), hal.214.
68
Gambar 4.3.1
Uji Normalitas
Berdasarkan gambar 4.3.1. di atas dapat disimpulkan bahwa data menyebar di
sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram. Jadi,
data menunjukan pola distibudi normal, maka model regresi ini memenuhi asumsi
normalitas dan berbentuk simetris tidak miring ke kanan atau ke kiri.
b. Uji Multikolinieritas
Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas dilakukan dengan melihat
VIF (Variance Inflation Factor) pada output SPSS versi 17. Apabila nilai tolerance
value lebih tinggi daripada 0,10 maka dapat disimpulkan tidak terjadi
multikolinearitas.2 Jika nilai VIF < 10, maka tidak terdapat multikoleniaritas. Jika
nilai VIF > 10 maka diduga mempunyai persoalan multikoleniaritas.
2 Singgih Santoso, Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik, (Jakarta: PT. elex MediaKomputindo, 2000), hal. 206
69
Tabel 4.3.2
Uji Multikolinearitas
Dari tabel 4.3.2. diperoleh bahwa nilai VIF untuk variabel bebas lebih
kecil dari 10 (VIF < 10), dan nilai tolerance lebih besar dari 0,10 sehingga
persamaan regresi ini terbebas dari asumsi multikolinieritas.
c. Uji Heteroskedastitas
Uji Heteroskedastitas bertujuan untuk menguji apakah mode regresi
terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan
lain. Jika variance dari satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka
disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heterokdestisitas.
Coefficientsa
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant)
score definisi .804 1.243
score lokasi .905 1.105
score prinsip .700 1.428
score produk .762 1.313
a. Dependent Variable: score minat
70
Tabel 4.3.3
Hasil gambar 4.3.3 terlihat bahwa titik-titik menyebar di atas dan di bawah
angka 0 pada sumbu Y ( daerah positif dan negatif) serta tidak membentuk pola. Jadi,
dapat diambil kesimpulan bahwa persamaan regresi terbebas dari asusmsi
heteroskedastitas.
71
2. Analisa Regresi Linear Berganda
Penelitian ini menggunakan model analisis regresi linier untuk pembuktian
hipotesis penelitian. Analisis ini akan menggunakan input berdasarkan data yang
diperoleh dari kuesioner. Perhitungan statistic dalam analisis regresi linier berganda
yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan SPSS versi 17. Hasil pengolahan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
Tabel 4.3.4
Analisis Regresi Linear Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 1.704 .663 2.571 .012
score definisi .189 .148 .137 1.278 .204 .785 1.274
score lokasi .289 .091 .312 3.158 .002 .929 1.076
score prinsip .028 .195 .015 .142 .888 .825 1.212
score produk -.092 .139 -.068 -.658 .512 .852 1.173
a. Dependent Variable: score minat
Berdasarkan tabel 4.3.4 di atas diperoleh hasil persamaan regresi sebagai berikut:
Y = a + b1 X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4
72
Y = 1,704 + 0,189 X1 + 0,289 X2 + 0,028 X3 + (-0,092) X4
Untuk menunjukan model regresi ini sudah benar dan layak bisa dilihat:
Nilai konstanta (a) = 1,704 artinya apabila tidak ada variabel budaya
(X1) dan variabel sosial ekonomi (X2) atau nilai variabel-variabel 0,
maka minat santri untuk memilih Bank Muamalat (Y) meningkat
sebanyak 1,704
Nilai koefisien regresi variable definisi (X1) sebesar 0,189. Berarti bila
variable independen lainnya 0, maka minat santri akan mengalami
peningkatan sebanyak 0,189. Koefisien bernilai positif artinya terjadi
hubungan positif antara variable pengetahuan definisi dengan minat
warga pesantren. Semakin meningkat nilai pengetahuan definisi, maka
semakin naik minat warga untuk memilih bank muamalat.
Nilai koefisien regresi variable pengetahuan lokasi (X2) sebesar 0,289.
Berarti bila variable independen lainnya 0, maka minat santri akan
mengalami peningkatan sebanyak 0,289. Koefisien bernilai positif
artinya terjadi hubungan positif antara variable pengetahuan lokasi
dengan minat warga pesantren. Semakin meningkat nilai pengetahuan
lokasi, maka semakin naik minat warga untuk memilih bank muamalat.
Nilai koefisien regresi variable pengetahuan prinsip (X3) sebesar
0,028. Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara
73
variable pengetahuan prinsip dengan minat warga pesantren. Semakin
meningkat nilai pengetahuan prinsip, maka semakin naik minat warga
untuk memilih bank muamalat.
Nilai koefisien regresi variable pengetahuan produk (X4) sebesar (-
0,092). Berarti bila variabel independen lainnya tetap dan variabel
pengetahuan produk meningkat sebesar 1 satuan, maka minat warga
akan mengalami penurunan sebanyak – 0,092. Koefisien bernilai
negative artinya terjadi hubungan negative antara variabel pengetahuan
produk dengan minat warga pesantren.
Berdasarkan pemaparan di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa
pengetahuan definisi (X1), lokasi (X2), prinsip (X3) berpengaruh positif
terhadap minat warga untuk memilih Bank Muamalat. Sedangkan
pengetahuan produk (X4) berpengaruh negative terhadap minat warga
untuk memilih Bank Muammalat.
1. Koefisien Determinasi (R2)
Untuk mengukur besarnya pengaruh variable bebas yaitu pengetahuan
definisi (X1), lokasi (X2), prinsip (X3), produk (X4), terhadap minat
warga (Y) dapat dilihat pada table berikut:
74
Tabel 4.3.5
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .373a .139 .103 .42922 2.093
a. Predictors: (Constant), score produk, score lokasi, score prinsip, score definisi
b. Dependent Variable: score minat
Berdasarkan tabel 4.3.5 koefisien korelasi dalam perhitungan adalah sebesar
0,373. Ini artinya definisi, lokasi, prinsip, dan produk mempunyai hubungan yang
positif. Hubungan positif ini artinya, jika pengetahuan definisi, lokasi, prinsip, dan
produk meningkat maka minat warga Darunnajah untuk memilih Bank Muamalat
akan meningkat juga.
Koefisien determinasi (R square) adalah 0,139. Hal ini menunjukan bahwa
13,9% variabel minat santri terhadap Bank Muamalat (Y) dapat dijelaskan oleh
pengetahuan definisi (X1) pengetahuan lokasi (X2), pengetahuan prinsip (X3) dan
pengetahuan produk (X4). Sedangkan sianya sebesar 86,1% mungkin dijelaskan oleh
faktor- faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Uji t
Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh secara parsial variable
independen (pengetahuan definisi, lokasi, prinsip, dan produk) terhadap variable
dependen (minat).
75
a) Hipotesis pertama
Ho1: pengetahuan definisi tidak berpengaruh nyata terhadap minat warga
untuk memilih Bank Muamalat.
Ha1: pengetahuan definisi berpengaruh nyata terhadap minat warga untuk
memilih Bank Muamalat.
b) Hipotesis kedua
Ho2: pengetahuan lokasi tidak berpengaruh nyata terhadap minat warga
untuk memilih Bank Muamalat.
Ha2: pengetahuan lokasi berpengaruh nyata terhadap minat warga untuk
memilih Bank Muamalat.
c) Hipotesis ketiga
Ho3: pengetahuan prinsip tidak berpengaruh nyata terhadap minat warga
untuk memilih Bank Muamalat.
Ha3: pengetahuan prinsip berpengaruh nyata terhadap minat warga untuk
memilih Bank Muamalat.
d) Hipotesis keempat
Ho4: pengetahuan produk tidak berpengaruh nyata terhadap minat warga
untuk memilih Bank Muamalat.
Ha4: pengetahuan produk berpengaruh nyata terhadap minat warga untuk
memilih Bank Muamalat.
76
Berikut penjelasan pengujian masing-masing variable secara parsial:
Tabel 4.3.6
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 1.704 .663 2.571 .012
score definisi .189 .148 .137 1.278 .204 .785 1.274
score lokasi .289 .091 .312 3.158 .002 .929 1.076
score prinsip .028 .195 .015 .142 .888 .825 1.212
score produk -.092 .139 -.068 -.658 .512 .852 1.173
a. Dependent Variable: score minat
Dilihat dari hasil print out nilai t hitung definisi = 1,278 < t tabel = 1,660
dengan tingkat signifikansi untuk variabel definisi sebesar 0,204 > 0,05. Hal ini
berarti bahwa Ho1 diterima dan Ha1 ditolak, artinya variabel definisi secara parsial
tidak berpengaruh nyata terhadap minat warga memilih Bank Muamalat.
Variabel pengetahuan lokasi nilai t hitung = 3,158 > t table = 1,660. Dengan
tingkat signifikansinya 0,02 < 0,05. Dengan demikian Ho2 ditolak. Yang berarti
variable pengetahuan lokasi secara parsial berpengaruh positif terhadap minat warga.
Makin tinggi pengetahuan lokasi makin tinggi minat warga untuk memilih Bank
Muamalat.
77
Pada tabel diatas variable pengetahuan prinsip nilai t hitung = 0,142 < t tabel =
1,660. signifikansinya sebesar 0,888 > 0,05. Sehingga Ho3 diterima, yang berarti
variabel independen pengetahuan prinsip secara parsial tidak berpengaruh positif
terhadap variabel minat.
Variabel pengetahuan produk nilai t hitung = -0,068 < t tabel = 1,660.
signifikansinya sebesar 0,512 > 0,05. Dengan demikian Ho4 diterima, berarti variabel
pengetahuan produk secara parsial tidak berpengaruh positif terhadap minat warga .
Uji F
Untuk menguji apakah model regresi tersebut sudah benar dan layak maka
dilakukan pengujian hubungan secara bersama-sama antara variabel pengetahuan
definisi (X1), pengetahuan lokasi (X2), pengetahuan prinsip (X3), dan pengetahuan
produk (X4) terhadap minat warga untuk memilih Bank Muamalat. Untuk
menentukan pengaruh secara simultan maka dibuat hipotesis sebagai berikut:
e) Hipotesis kelima
Ho5 = semua variabel independen tidak berpengaruh secara nyata terhadap
variabel dependen yaitu minat warga untuk memilih Bank Muamalat.
Ha5 = semua variabel independen berpengaruh secara nyata terhadap
variabel dependen yaitu minat warga untuk memilih Bank Muamalat.
78
Tabel 4.3.7
Uji F
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 2.827 4 .707 3.836 .006a
Residual 17.502 95 .184
Total 20.329 99
a. Predictors: (Constant), score produk, score lokasi, score prinsip, score definisi
b. Dependent Variable: score minat
Pada table diatas nilai F hitung = 3.836 > F tabel = 2.46 dengan Sig = 0,006 <
0,05. Sehingga Ho ditolak yang berarti variabel-variabel independen yaitu
pengetahuan definisi, pengetahuan lokasi, pengetahuan prinsip, dan pengetahuan
produk secara bersama-sama berpengaruh secara nyata terhadap variabel dependen
yaitu minat warga untuk memilih Bank Muamalat.
79
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengolahan data yang diperoleh dari Warga Pondok
Pesantren Darunnajah Jakarta, Yang mengukur tingkat pengetahuan warga
tentang perbankan syariah terhadap minat memilih produk Bank Muamalat
berpengaruh positif sehingga penelitian ini dapat disimpulkan sebagai
berikut:
1. minat warga dipengaruhi secara bersama-sama oleh pengetahuan
definisi, pengetahuan lokasi, pengetahuan prinsip-prinsip, dan
pengetahuan produk-produk Bank Muamalat.
2. Dari keempat faktor yang ada ternyata faktor pengetahuan lokasi
merupakan faktor yang paling dominan dalam mempengaruhi
Warga Pondok Pesantren Darunnajah untuk memilih Bank
Muamalat.
B. Saran
1. Bagi Bank Muamalat, untuk selalu berinovasi dan kreatif dalam promosi
produk, misalnya memasuki lingkungan pesantren-pesantren yang mana
sejalan dengan visi dan misis Bank Muamalat. Menambah cabang kantor
dan layanan ATM agar nasabah dapat dengan mudah untuk menggunakan
layanan jasa Bank Muamalat.
80
2. Kurangnya minat serta kurangnya informasi terhadap perbankan syariah
maka sosialisasi dalam hal edukasi harus lebih sering dilakukan agar
seluruh aspek masyarakat mengetahui keberadaan dan keunggulan
Perbankan Syariah.
3. Bagi peneliti selanjutnya agar dapat menambah faktor-faktor lainnya yang
dapat meningkatkan minat terhadap perbankan syariah. Dan ruang lingkup
yang lebih besar lagi.
81
DAFTAR PUSTAKA
A.A Anwar Prabu Mangkunegara, Perilaku Konsumen Edisi Revisi, (Bandung: PTRefika Aditama, 2002), hal.4.
Abdurrahman Abror, Psikologi Pendidikan, (Yogyakarta: PT. Tiara Wacana, 1993),cet. Ke- 4, hal. 108
Abdurrahman Abror, Psikologi Pendidikan, (Yogyakarta: PT. Tiara Wacana, 1993),cet. Ke- 4, hal. 112
Adiwarman A. Karim. Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan (Jakarta: PT.Rajagrafindo Persada, 2004) hal. 97.
Ahmad el-Najjar, Ban Bila Fawaid Ka Istiratijayyah lil tanmiyah al-iqtishadiyyah ,Penerjemah Muhammad Bisri, (Jeddah: King Abdul Aziz University Press,1972), hal.35
AlisufSabri, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Pedoman llmu Jaya, (1996), cet. Ke- 2,hal. 84
Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian Kuantitatif :Teoridan Aplikasi, (Jakarta:PT.Raja Grafindo Persada, 2006), Ed.1. hal, 49
Bhuono Agung Nugroho, Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian denganSPSS, (Yogyakarta, 2005) hal. 51
Cik Basir. Penyelesaian Sengketa Perbankan Syariah di Pengadilan Agama danMahkamah Syariah (Jakarta: Kencana, 2009) hal. 57.
82
Duwi Priyanto, Paham analisa Data dengan SPSS, (Yogyakarta: Mediakom, 2011),hal.67.
Edwin Mustafa dan Hardius Usman, Proses Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: FakultasEkonomi Universitas Indonesia, 2007), hal. 116
Eti Rochaety, dkk, Metodologi Penelitian Bisnis: Dengan Aplikasi SPSS (Jakarta:Mitra Wacana Media, 2007). hal. 57
Ety Rochaety, dkk, Metode Penelitian Bisnis : dengan Aplikasi SPSS, (Jakarta: MitraWacana Media, 2007), ed.1, hal.138
Ety Rochaety, dkk, Metode Penelitian Bisnis : dengan Aplikasi SPSS, (Jakarta: MitraWacana Media, 2007), ed.1, hal.138
Erlangga Djumena, “Bank Syariah Lebih Tahan Krisis” di akses tanggal 14 agustus2014 darihttp://bisniskeuangan.kompas.com/read/2012/11/28/08163610/Bank.Syariah.Lebih.Tahan.Krisis
Erlangga Djumena, “Bank Syariah Lebih Tahan Krisis” di akses tanggal 14 agustus2014 darihttp://bisniskeuangan.kompas.com/read/2012/11/28/08163610/Bank.Syariah.Lebih.Tahan.Krisis
Erlangga Djumena, “Bank Syariah Lebih Tahan Krisis” di akses tanggal 14 agustus2013 darihttp://bisniskeuangan.kompas.com/read/2012/11/28/08163610/Bank.Syariah.Lebih.Tahan.Krisis
Hasan Shadily, EnsiklopediUmllm, (Jakarta: lchtiar Barn-van Hoeve, (983), jilid IV,hal.2252
83
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS (Semarang:Badan Penerbit Universitas Dipenogoro, 2006), hal. 110.
Imam Gozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS (Semarang:Badan Penerbit Universitas Diponegoro)
Kartini Kurtono, Patologi Sosial 3: Gangguan-Gangguan Kejiwaan, (Jakarta: PT.RajaGrafindo Persada, 1997), Ed. 2, hal. 129
Kasmir, Manajemen Perbankan, Edisi Revisi ke-10 (Jakarta: Rajawali Pers, 2011),hal 11.
Komite Nasional Kebijakan Corporate Governance, Pedoman Good CorporateGorvenance Perbankan Indonesia, januari 2004, hal.14
Kotler, Pemasaran di Indonesia: Analisa Perncanaan Implementasi danPengendalian, (Jakarta: Salemba Empat 2002)), hal. 204.
L. Crow & A. Crow, Psikologi Pendidikan, (Yogyakarta: Nur Cahya, 1989),Terjemahan dari Educational Psycologi, cet. Ke-l, hal. 302-302
M Alisuf Sabri, Penganfar Psikologi Umum & Perkembangan, (Jakarta: Pedomanilmu Jaya, (1993), cet. Ke- I, hal. 43
M. Syafi’i Antonio, Bank Syariah Dari Teori Ke Praktek, (Jakarta: Gema Insani,2001), hal. 25
M. Syafi’i Antonio, Bank Syariah Dari Teori Ke Praktek, (Jakarta: Gema Insani,2001), hal. 34
84
Mahfudh Shalahuddin, Pengantar Psikologi Pendidikan, (Surabaya: PT. Bina lImu,(1990), hal. 95
Muhammad, Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah Edisi Revisi. (Yogyakarta: UIIPress, 2006) hal. 15.
Muhammad, Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah Edisi Revisi. (Yogyakarta: UIIPress, 2006) hal. 16.
Muhammad, Lembaga Ekonomi Syariah (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007) hal. 48.
Muhammad, Manajemen Bank Syariah, Edisi Revisi ke-2 (Yogyakarta: UPP STIMYKPN, 2011), hal. 15.
Muhammad Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: PT. RemajaRosdakarya, 2003), cet. ke-25, hal. 27
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT.Remaja Rosdakarya, 2001), cet. Ke-6, hal. 136
Nigel C. Benson dan Simon Grove, Mengenal Psikologi For Beginners, (Bandung:Mizan, 2000), cet. Ke- 1, hal. 110
Paimun, et. AI., Psikologi Perkembangan, (Jakarta : Ditjen Pembinaan KelembagaanAgama Islam Departemen Agama, (1996/1997), cet. Ke- 5, hal. 45-46
Singgih Santoso, Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik, (Jakarta: PT. elex MediaKomputindo, 2000), hal.214.
Slameto, Belajar dan F'aktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: PT. AdiMahasatya, 2002), cet. Ke- 4, hal. 180
85
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian :Suatu Pendekatan Praktek,(Jakarta:Rineka Cipta, 1998), hal, 245.
Tim Penyusun Kamus, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka,1990), cet. Ke-3, hal. 583
Undang-undang RI nomor 10 Tahun 1998 tentang perbankan
Undang-undang RI nomor 21 Tahun 2008, pasal 3
Undang-undang RI nomor 10 Tahun 1998 tentang perbankan
Undang-Undang RI Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah
W. J. S. Pocrwadarminta, Kamlls llmllm Bahasa Indonesia, (Jakarta: PN. BalaiPustaka,1984), te, hal. 650
Wayan Nurkancana dan P.P.N Sunartalla, Evaluasi Pendidikan, (Surabaya: UsahaNasional, 1986), cet. Ke- 4, hal. 229
LAMPIRAN I
A. DefinisiItem-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
A1 18.0000 5.778 .081 .543 .793
A2 18.5000 4.944 .484 .719 .702
A3 18.4000 3.156 .810 .728 .572
A4 18.1000 4.100 .501 .773 .698
A5 17.7000 3.789 .866 .892 .579
A6 18.8000 5.956 .173 .681 .760
B. LokasiItem-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
B1 13.4000 9.822 .693 .650 .679
B2 13.4000 11.600 .385 .460 .779
B3 13.5000 8.722 .738 .683 .652
B4 13.5000 11.611 .341 .468 .796
B5 12.6000 10.267 .592 .450 .713
C. PrinsipItem-Total Statistics
Scale Mean if Item
Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-Total
Correlation
Cronbach's Alpha if
Item Deleted
C1 35.4000 30.044 .779 .954
C2 35.6000 30.267 .424 .965
C3 36.0000 28.000 .721 .955
C4 36.1000 29.433 .719 .955
C5 36.1000 29.433 .719 .955
C6 36.2000 26.622 .930 .947
C7 36.1000 29.433 .719 .955
C8 36.2000 26.622 .930 .947
C9 36.1000 26.322 .965 .946
C10 36.1000 26.322 .965 .946
C11 36.1000 26.322 .965 .946
D. ProdukItem-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
D1 18.9000 6.100 .553 .977 .826
D2 19.1000 6.100 .705 .897 .800
D3 19.1000 5.211 .785 .958 .783
D4 18.9000 6.544 .656 .857 .811
D5 19.0000 6.889 .602 .750 .821
D6 19.2000 6.178 .536 .968 .829
D7 19.0000 7.333 .389 .250 .844
E. MinatItem-Total Statistics
Scale Mean if Item
Deleted
Scale Variance if Item
Deleted
Corrected Item-Total
Correlation
Cronbach's Alpha if
Item Deleted
E1 17.6000 5.600 .363 .681
E2 17.8000 4.844 .355 .710
E3 18.0000 5.778 .365 .678
E4 18.3000 6.456 .456 .677
E5 17.9000 5.211 .526 .635
E6 19.8000 5.733 .521 .647
E7 17.8000 5.733 .521 .647
LAMPIRAN II
A. DEFINISI
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.738 6D. PRODUK
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.840 7B. LOKASI
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.771 5 E.MINAT
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.791 5
C. PRINSIP
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.956 1
LAMPIRAN III
Uji Normalitas
LAMPIRAN IV
REGRESI LINEAR BERGANDA
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 1.704 .663 2.571 .012
score definisi .189 .148 .137 1.278 .204 .785 1.274
score lokasi .289 .091 .312 3.158 .002 .929 1.076
score prinsip .028 .195 .015 .142 .888 .825 1.212
score produk -.092 .139 -.068 -.658 .512 .852 1.173
a. Dependent Variable: score minat
KOEFISIEN DETERMINASI
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .373a .139 .103 .42922 2.093
a. Predictors: (Constant), score produk, score lokasi, score prinsip, score definisi
b. Dependent Variable: score minat
UJI t
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 1.704 .663 2.571 .012
score definisi .189 .148 .137 1.278 .204 .785 1.274
score lokasi .289 .091 .312 3.158 .002 .929 1.076
score prinsip .028 .195 .015 .142 .888 .825 1.212
score produk -.092 .139 -.068 -.658 .512 .852 1.173
a. Dependent Variable: score minat
UJI F
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 2.827 4 .707 3.836 .006a
Residual 17.502 95 .184
Total 20.329 99
a. Predictors: (Constant), score produk, score lokasi, score prinsip, score definisi
b. Dependent Variable: score minat
LAMPIRAN V
Identitas Responden
A. UsiaUSIA
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid <21 tahun 11 11.0 11.0 11.0
21-27 tahun 49 49.0 49.0 60.0
27< tahun 40 40.0 40.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
B. Jenis KelaminJENIS KELAMIN
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid laki-laki 74 74.0 74.0 74.0
perempuan 26 26.0 26.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Identitas Responden
1. Nama :
2. Usia : a. <21 tahun b. 21-27 tahun c. 27< tahun
3. Jenis Kelamin : Laki-laki / Perempuan
Petunjuk Pengisian Kuisioner
- Mohon dengan hormat, kesediaan saudara untuk menjawab seluruh pertanyaan
yang disediakan.
- Berilah tanda X pada kolom sesuai keadaan yang sesungguhnya.
- Ada empat alternative jawaban untuk menjawab variable pengetahuan tentang
perbankan syariah, pengetahuan lokasi perbankan syariah, pengetahuan prinsip-
prinsip perbankan syariah, pengetahuan produk-produk perbankan syariah, dan
minat menggunakan produk Bank Muamalat. Yaitu:
1= Sangat Tidak Setuju (STS)
2= Tidak Setuju (TS)
3= Kurang Setuju (KS)
4= Setuju (S)
5= Sangat Setuju (SS)
Variable Independent
NO Pernyataan Variabel Pengetahuan tentang definisi Bank
Syariah (X1)
(STS) (TS) (KS) (S) (SS)
1. Bank Muamalat adalah Bank Syariah Pertama di Indonesia.
2. Sistem bunga dalam bank konvensional tidak digunakan dalam
bank syariah
3 Bank syariah adalah Bank yang berdasarkan hukum Al-Qur’an,
Assunah, Fatwa ulama, dan pemerintah.
4. Perbankan syariah di Indonesia sudah cukup berkembang
5. Penetapan keuntungan dengan sistem bagi hasil.
6. Perbankan syariah bersifat tolong menolong dan bebas dari riba
NO Pernyataan Variabel Pengetahuan Lokasi Bank Syariah (X2) (STS) (TS) (KS) (S) (SS)
1. Lokasi Bank Muamalat cabang darunnajah mudah dicapai
2.Lokasi Bank Muamalat cabang darunnajah dekat dengan area
perbelanjaan
3. Tempat parkir pada bank Muamalat Darunnajah memadai
4. Tempat parkir pada bank Muamalat Darunnajah aman
5. Transportasi menuju bang Muamalat Darunnajah mudah
NO Pernyataan Variabel Pengetahuan Prinsip-prinsip Bank
Syariah(X3)
(STT) (TT) (KT) (T) (ST)
1. Pembiayaan Bank Muamalat dengan sistem bagi hasil, jual beli,
dan agunan tunai
2. Di dalam Bank Muamalat terdapat penyaluran dana zakat, infak,
wakaf, dan shodaqoh
3. Akad Murabahah
4. Akad Musyarakah
5. Akad Hiwalah
6. Akad Mudharabah
7. Akad Salam
8. Akad Istisna
9. Akad Wadiah
10. Akad Rahn
11. Tidak menggunakan instrument bunga, spekulasi dan sistem
gharar
NO Pernyataan Variabel Pengetahuan Produk-produk Perbankan
Syariah (X4)
(STT) (TT) (KT) (T) (ST)
1. Tahu tentang Produk tabungan dan deposito Bank Muamalat
2.
Tahu tentang Sarana penyimpanan dana di Bank Muamalat dalam
mata uang rupiah maupun valas adalah Giro wadiah yad
dhamanah
3. Salah satu produk Bank Muamalat adalah tabungan iB Muamalat
rencana edukasi
4. Bank Muamalat memudahkan transfer dengan layanan Bank
Muamalat net-banking
5. Tahu tentang adanya DPS (Dewan Pengawas Syariah) dalam
perbankan syariah
6. Tahu tentang Produk pembiayaan pada bank syariah
7. Tahu tentang produk gadai dalam perbankan syariah
Variabel Dependent
1. Apakah fasilitas yang ada diperbankan syariah sudah cukup baik
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Kurang setuju
d. Tidak setuju
e. Sangat tidak setuju
2. Pelayanan yang diberikan oleh perbankan syariah sudah cukup baik
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Kurang setuju
d. Tidak setuju
e. Sangat tidak setuju
3. Menggunakan perbankan syariah lebih memuaskan dan nyaman dari padabank konvensional
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Kurang setuju
d. Tidak setuju
e. Sangat tidak setuju
4. Dalam praktiknya perbankan syariah tidak sama dengan perbankankonvensional
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Kurang setuju
d. Tidak setuju
e. Sangat tidak setuju
5. Menggunakan perbankan syariah lebih menguntungkan dari pada bankkonvensional
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Kurang setuju
d. Tidak setuju
e. Sangat tidak setuju
6. Apakah anda mempunyai tabungan di bank muamalat
a. Ya
b. Tidak
7. Alasan anda menggunakan perbankan syariah
a. Karena perbankan syariah bebas dari riba
b. Karena saya beragama islam
c. Karena perbankan syariah lebih menguntungkan
d. Ikut-ikutan saja
e. Alasan Lainnya ……………………………...
TERIMA KASIH.