PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARANeprints.ums.ac.id/75953/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Penelitian...

16
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DAN AKTIVITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI PADA SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 10 SURAKARTA 2018/2019 Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Oleh: SHINTA KUSUMA WARDHANI HADI SANJAYA A420150021 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2019

Transcript of PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARANeprints.ums.ac.id/75953/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Penelitian...

Page 1: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARANeprints.ums.ac.id/75953/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Penelitian ini merupakan penelitian ... Analisis data dilakukan dengan analisis ANACOVA dengan

i

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

DISCOVERY LEARNING DAN AKTIVITAS BELAJAR

TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI PADA SISWA

KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 10 SURAKARTA

2018/2019

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I

pada Jurusan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Oleh:

SHINTA KUSUMA WARDHANI HADI SANJAYA

A420150021

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2019

Page 2: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARANeprints.ums.ac.id/75953/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Penelitian ini merupakan penelitian ... Analisis data dilakukan dengan analisis ANACOVA dengan

i

Page 3: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARANeprints.ums.ac.id/75953/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Penelitian ini merupakan penelitian ... Analisis data dilakukan dengan analisis ANACOVA dengan

ii

Page 4: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARANeprints.ums.ac.id/75953/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Penelitian ini merupakan penelitian ... Analisis data dilakukan dengan analisis ANACOVA dengan

iii

Page 5: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARANeprints.ums.ac.id/75953/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Penelitian ini merupakan penelitian ... Analisis data dilakukan dengan analisis ANACOVA dengan

1

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY

LEARNING DAN AKTIVITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR

BIOLOGI PADA SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 10

SURAKARTA T.A 2018/2019

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis: (1) pengaruh model

pembelajaran discovery learning terhadap hasil belajar biologi pada siswa; (2)

pengaruh aktivitas belajar terhadap hasil belajar biologi pada siswa; dan (3)

interaksi pengaruh antara model pembelajaran dengan aktivitas belajar siswa

terhadap hasil belajar biologi pada siswa kelas VII SMP Muhammadiyah

Surakarta tahun pelajaran 2018/2019. Penelitian ini merupakan penelitian

eksperimen dengan subjek siswa kelas VII SMP Muhammadiyah Surakarta tahun

pelajaran 2018/2019. Analisis data dilakukan dengan analisis ANACOVA dengan

matriks 2 X 3 sel tak sama. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Ada

pengaruh signifikan penerapan model pembelajaran terhadap hasil belajar biologi

pada siswa. Hal ini ditunjukkan dengan nilai Fa sebesar 6.045 dengan nilai

signifikansi p = 0.012; (2) Ada pengaruh signifikan aktivitas belajar siswa

terhadap hasil belajar biologi pada siswa. Hal ini ditunjukkan dengan perolehan

uji Fb sebesar 5.606 dengan nilai signifikansi p = 0.006; dan (3) Ada interaksi

pengaruh yang signifikan antara model pembelajaran dengan aktivitas belajar

terhadap hasil belajar biologi pada siswa kelas VII SMP Muhammadiyah

Surakarta tahun pelajaran 2018/2019. Hal ini ditunjukkan dengan hasil uji F

sebesar 3.354 dengan nilai signifikansi p = 0.043.

Kata kunci: model discovery learning, pembelajaran Biologi, aktivitas belajar,

hasil belajar

Abstract

The aim of the research were to find out and analyze: (1) the effect of discovery

learning model on students’ learning outcome in Biology; (2) the effect of

students’ learning activities on students’ learning outcome in Biology; and (3) the

interaction effect of learning model and students’ activities on students’ learning

outcome in Biology at class VII students of SMP Muhammadiyah 10 Surakarta

academic year 2018/2019. The research is an experimental study with the subject

of class VII students of SMP Muhammadiyah 10 Surakarta academic year

2018/2019. The data analysis is done by employing ANCOVA using uneven 2 X

3 cells. The research concluded that: (1) there is a significant effect of discovery

learning model on students’ learning outcome in Biology. It is indicated with the

Fstatistic result of 6.045 that significant at 0.005; (2) there is a significant effect of

students’ learning activities on students’ learning outcome in Biology. It is

indicated with the Fstatistic result of 5.606 that significant at 0.005; and (3) there

is a significant interaction effect of learning model and students’ activities on

students’ learning outcome in Biology at class VII students of SMP

Page 6: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARANeprints.ums.ac.id/75953/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Penelitian ini merupakan penelitian ... Analisis data dilakukan dengan analisis ANACOVA dengan

2

Muhammadiyah 10 Surakarta academic year 2018/2019. It is indicated with the

Fstatistic result of 3.354 that significant at 0.005.

Keywords: discovery learning model, Biology, learning activity, learning

outcome

1. PENDAHULUAN

Pembelajaran merupakan suatu proses interaksi antara guru dengan siswa. Salah

satu tujuan pembelajaran sains adalah agar siswa memahami konsep, aplikasi

konsep dan mampu mengaitkan satu konsep dengan konsep lainnya. Pada proses

pembelajaran inilah siswa diharapkan memahami konsep yang diajarkan bukan

hanya sekedar menghafal. Kemampuan siswa dalam memahami konsep

merupakan hal yang sangat penting karena konsep merupakan landasan untuk

berpikir (Dahar, 2012: 76).

Tujuan pembelajaran IPA adalah memahami konsep-konsep IPA benar

sesuai dengan konsensus ilmiah dan bisa menjawab persoalan-persoalan yang

terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Ketika dalam pemahaman konsep-konsep

IPA tidak disertai langsung dengan kehidupan nyata (Sulistyowati dan

Wisudawati, 2014: 234). Salah satu cabang dari IPA adalah Biologi. Biologi

merupakan bagian dari ilmu sains (ilmu pengetahuan) yang membahas mengenai

kehidupan dan menjadi subyek mata pelajaran di sekolah di seluruh dunia. Pada

pendidikan di Indonesia, biologi diperkenalkan pertama kali di jenjang Sekolah

Menengah Pertama (SMP). Dengan belajar biologi manusia dapat mempelajari

dirinya sendiri sebagai makhluk hidup dengan lingkungannya. Dengan belajar

biologi, juga akan membangkitkan pengertian dan rasa sayang pada makhluk

hidup, rasa peduli pada lingkungan hidup manusia, serta mengembangkan cara

berpikir ilmiah melalui penelitian dan percobaan.

Pendidikan biologi sebagai bagian dari pendidikan umumnya memiliki

peran penting dalam peningkatan mutu pendidikan, khususnya di dalam

menghasilkan peserta didik yang berkualitas, yaitu manusia yang mampu berfikir

kritis, kreatif, logis dan berinisiatif dalam menanggapi isu di masyarakat yang

diakibatkan oleh dampak perkembangan IPA dan teknologi. Salah satu materi

pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) biologi di kelas VII pada semester

Page 7: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARANeprints.ums.ac.id/75953/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Penelitian ini merupakan penelitian ... Analisis data dilakukan dengan analisis ANACOVA dengan

3

genap adalah materi “Lapisan Bumi”. Tujuan dari pembelajaran materi ini adalah

bahwa siswa dapat menjelaskan: (1) konsep atmosfer; (2) hidrosfer; dan (3)

litosfer.

Pembelajaran biologi di sekolah sebenarnya merupakan pelajaran yang

menarik. Hal ini dikarenakan pembelajaran biologi tidak hanya dapat dilakukan di

dalam kelas tapi dapat dilakukan di laboratorium sekolah maupun lingkungan

sekitar. Namun pada kenyataannya basil belajar siswa pada mata pelajaran IPA

khususnya biologi belum begitu menggembirakan baik secara nasional (Lubis dan

Manurung, 2010: 186-187). Cara belajar biologi siswa yang cenderung kurang

bermakna dan kebanyakan dengan cara menghafal menjadikan siswa mengalami

kesulitan dalam belajarnya. Sementara, metode pembelajaran yang diterapkan

guru selama ini belum dapat memberikan retensi atau daya ingat dapat bertahan

lama. Seorang guru yang profesional dalam mengelola pengajarannya, ketika

mengalami persoalan ini tidak. Akan tinggal diam, karena jika kesulitan belajar

siswa tersebut dibiarkan maka tujuan pembelajaran tidak akan tercapai dengan

baik (Lubis dan Manurung, 2010: 186-187).

Hal yang sama juga terjadi di SMP Muhammadiyah 10 Surakarta di

tempat peneliti melaksanakan tugas Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP).

Berdasarkan studi awal yang dilakukan berdasarkan Suplemen Buku Induk Siswa

yang berisi daftar nilai atau prestasi siswa menunjukkan bahwa rata-rata prestasi

biologi siswa juga masih kurang memuaskan. Berdasarkan studi awal yang

dilakukan penulis dan diskusi dengan salah seorang guru di SMP Muhammadiyah

10 Surakarta, salah satu faktor rendahnya pencapaian nilai hasil belajar biologi

siswa, disebabkan karakteristik materi biologi yang banyak menuntut siswa untuk

menghafal, dan menggunakan bahasa-bahasa Latin.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru IPA di SMP Muhammadiyah

10 Surakarta, pembelajaran yang dilakukan masih banyak menggunakan metode

ceramah dan diskusi, siswa pun cenderung diam dan pasif. Pada materi tertentu,

siswa sering terjadi miskonsepsi karena kurang paham nya siswa terhadap materi.

Selain itu, dalam pembelajaran biologi, penyampaian materi masih bersifat teoritis

sehingga saat siswa diberikan suatu permasalahan, siswa tidak mampu

Page 8: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARANeprints.ums.ac.id/75953/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Penelitian ini merupakan penelitian ... Analisis data dilakukan dengan analisis ANACOVA dengan

4

mengidentifikasi serta memberikan solusi penyelesaian masalahnya. Hal ini

menyebabkan sering terjadinya miskonsepsi pada siswa karena siswa kurang

memahami konsep pada materi. Miskonsepsi yang terjadi pada siswa sering

diakibatkan karena kurang pemahaman konsep siswa terhadap materi yang

dipelajari siswa, sebab siswa harus memahami konsep yang disampaikan oleh

guru agar tidak sering terjadi miskonsepsi terhadap siswa. Miskonsepsi siswa

susah untuk diperbaiki karena miskonsepsi bersifat sulit untuk di hilangkan atau

diperbaiki.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti, guru belum optimal

dalam menciptakan kondisi dan situasi yang memungkinkan siswa untuk

berinteraksi secara aktif dalam proses pembelajaran. Pembelajaran yang dilakukan

cenderung didominasi oleh guru sehingga berjalan searah. Hal ini berdampak pada

kurang optimalnya aktivitas siswa dalam pembelajaran.

Kurang optimalnya aktivitas siswa dalam pembelajaran pada gilirannya

berdampak pada kurang optimalnya penguasaan materi pada siswa. Kurang

optimalnya penguasaan materi pada siswa di kelas VII SMP Muhammadiyah 10

Surakarta dalam pembelajaran biologi materi “Lapisan Bumi” ditunjukkan dengan

data nilai ulangan harian yang diperoleh dari dokumen arsip hasil penilaian guru

biologi tahun 2016/2017, 2017/2018 serta 2018/2019.

Salah satu upaya untuk memperbaiki pembelajaran biologi sehingga siswa

dapat memperoleh pembelajaran yang bermakna (meaningful learning) adalah

dengan menggunakan model-model pembelajaran yang mendorong siswa terlibat

secara aktif dalam interaksi belajar mengajar. Dengan siswa terlibat secara aktif

dalam proses pembelajaran, maka penguasaan materi akan semakin optimal. Hal

ini sesuai dengan teori pembelajaran konstruktivisme yang menyatakan bahwa

teori konstruktivisme merupakan teori yang membangun siswa untuk mencari

pengetahuan sendiri dalam pikirannya sehingga pemahaman ini dapat bertahan

lama (Wahyudi, 2014: 2).

Salah satu model pembelajaran yang dipandang mampu mendorong siswa

terlibat aktif dalam pembelajaran adalah model discovery learning. Discovery

learning merupakan model pembelajaran yang menekankan pada aktivitas belajar

Page 9: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARANeprints.ums.ac.id/75953/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Penelitian ini merupakan penelitian ... Analisis data dilakukan dengan analisis ANACOVA dengan

5

siswa dalam menemukan konsepnya sendiri melalui eksperimen-eksperimen

tertentu (Sulistyo dan Mubarok, 2014: 216). Sedangkan menurut Mustofa dkk

(2017: 28), dijelaskan bahwa discovery learning dapat diartikan sebagai model

pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar siswa-siswa memperoleh

pengetahuannya sendiri. Model pembelajaran discovery learning didasari pada

teori konstruktivisme.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dilakukan penelitian

dengan judul “Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning

Dan Aktivitas Belajar Terhadap Hasil Belajar Biologi Pada Siswa Kelas VII

SMP Muhammadiyah 10 Surakarta T.A 2018/2019.”

Penelitian ini memiliki tiga tujuan. Ketiga tujuan penelitian tersebut adalah

sebagai berikut: (1) Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh penerapan

model pembelajaran discovery learning terhadap hasil belajar biologi; (2) Untuk

mengetahui dan menganalisis pengaruh aktivitas belajar siswa terhadap hasil

belajar biologi; dan (3) Untuk mengetahui dan menganalisis interaksi pengaruh

antara penerapan model pembelajaran discovery learning dan aktivitas belajar

siswa terhadap hasil belajar biologi pada siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 10

Surakarta tahun pelajaran 2018/2019.

2. METODE

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental semu (quasi-experimental

research) yaitu peneliti tidak memungkinkan untuk mengontrol semua variabel

yang relevan. Menurut Budiyono (2012: 82-83), tujuan penelitian eksperimental

semu adalah untuk memperoleh informasi yang merupakan perkiraan yang dapat

diperoleh dengan eksperimen yang sebenarnya dalam keadaan yang tidak

memungkinkan untuk mengontrol dan/atau memanipulasikan semua variabel yang

relevan.

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan faktorial 2 x

3. Desain rancangan faktorial yang digunakan dalam penelitian ini dinyatakan

pada tabel sebagai berikut ini.

Page 10: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARANeprints.ums.ac.id/75953/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Penelitian ini merupakan penelitian ... Analisis data dilakukan dengan analisis ANACOVA dengan

6

Tabel 1. Desain Faktorial 2 X 3

Model Pembelajaran

Aktivitas belajar Siswa

Tinggi

(B1)

Sedang

(B2)

Rendah

(B3)

Model Konvensional

(A1) A1B1 A1B2 A1B3

Model Discovery

Learning

(A2)

A2B1 A2B2 A2B3

Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Pertama (SMP)

Muhammadiyah 10 Surakarta. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII

SMP Muhammadiyah 10 Surakarta pada semester genap tahun pelajaran

2018/2019. Penelitian dilaksanakan selama 6 (enam) bulan yaitu dari bulan

Pebruari – Juli 2019.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP

Muhammadiyah 10 Surakarta tahun pelajaran 2018/2019, yaitu kelas VII A dan

VII B yang berjumlah 55 orang siswa. Adapun sampel dalam penelitian ini adalah

seluruh siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 10 Surakarta tahun pelajaran 2018/

2019 yang terdiri dari 2 kelas, yaitu kelas VII A dan kelas VII B, yaitu berjumlah

55 orang siswa.

Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini ada

tiga cara, yaitu teknik dokumentasi, teknik observasi dan teknik tes. Teknik

analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis covarians dua jalan

dengan sel tak sama. Tujuan dari analisis covarians dua jalan ini adalah untuk

menguji signifikansi faktor baris, faktor kolom dan interaksi faktor baris dan

kolom terhadap hasil belajar (Budiyono, 2012: 229).

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan analisis ANACOVA. Adapun hasil

perhitungan analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama disajikan pada tabel

berikut.

Page 11: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARANeprints.ums.ac.id/75953/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Penelitian ini merupakan penelitian ... Analisis data dilakukan dengan analisis ANACOVA dengan

7

Tabel 2.Rangkuman analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama

Sumber JK dk RK Fobs Sig. Keputusan Uji

Model (A) 260.542 1 260.542 6.045 0.018 H0A ditolak

Aktivitas

Belajar

(B)

483.268 2 241.634 5.606 0.006 H0B ditolak

Interaksi

(AB)

289.089 2 144.544 3.354 0.043 H0AB ditolak

Galat 2111.880 49 43.100 - - -

Total 257337.500 55 - - - -

Berdasarkan tabel di atas dapat diperoleh informasi sebagai berikut. Dari

hasil penelitian anava dua jalan sel tak sama diperoleh Fa= 6.045 dengan nilai

signifikansi p = 0.018. Mengingat nilai signifikansi p < 0.05, maka HoA ditolak

sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan efek antar baris terhadap

variabel terikat. Hal ini berarti kedua model pembelajaran, yaitu model Discovery

Learning dan model Direct Instruction memberikan efek yang berbeda terhadap

hasil belajar Biologi pada materi “Lapisan Bumi”, Dari hasil penelitian anava dua

jalan sel tak sama diperoleh Fb sebesar 5.606 dengan nilai signifikansi p = 0.006.

Mengingat nilai signifikansi p < 0.05, maka HoA ditolak sehingga dapat

disimpulkan bahwa terdapat perbedaan efek antar baris terhadap variabel terikat.

Hal ini berarti klasifikasi aktivitas belajar siswa, yaitu klasifikasi rendah, sedang,

dan tinggi memberikan efek yang berbeda terhadap hasil belajar Biologi pada

materi “Lapisan Bumi”. Hal ini berarti ketiga kategori aktivitas belajar siswa

(tinggi, sedang dan rendah) memberikan efek yang tidak sama terhadap hasil

belajar Biologi pada materi “Lapisan Bumi”, Dari hasil penelitian anava dua jalan

sel tak sama diperoleh Fab = 3.354 dengan nilai signifikansi p = 0.043. Mengingat

nilai signifikansi p < 0.05, maka HoAB ditolak dan H1AB diterima sehingga dapat

disimpulkan bahwa terdapat interaksi pengaruh antara baris dan kolom terhadap

variabel terikat yaitu antara penggunaan model pembelajaran dan aktivitas belajar

siswa terhadap hasil belajar Biologi pada materi “Lapisan Bumi”.

Page 12: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARANeprints.ums.ac.id/75953/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Penelitian ini merupakan penelitian ... Analisis data dilakukan dengan analisis ANACOVA dengan

8

Berdasarkan hasil-hasil analisis tersebut di atas, selanjutnya dapat

dikemukakan penjelasan sebagai berikut:

Hipotesis pertama dalam penelitian ini menyatakan bahwa hasil belajar

Biologi siswa pada materi “Lapisan Bumi” dengan menggunakan model

Discovery Learning lebih baik daripada hasil belajar Biologi pada siswa yang

diberi perlakuan dengan model pembelajaran model direct instruction.

Berdasarkan hasil analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama diperoleh,

diperoleh Fa= 6.045 dengan nilai signifikansi p = 0.018. Mengingat nilai

signifikansi p < 0.05, maka HoA ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa

terdapat perbedaan efek antar baris terhadap variabel terikat. Hal ini berarti kedua

model pembelajaran, yaitu model Discovery Learning dan model Direct

Instruction memberikan efek yang berbeda terhadap hasil belajar Biologi pada

materi “Lapisan Bumi”.

Temuan ini didukung dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Pagarra

(2018). Hasil penelitian yang dilakukan oleh Pagarra (2018), menunjukkan bahwa

penerapan model discovery learning dapat meningkatkan aktivitas dan hasil

belajar siswa dalam mata pelajaran IPA pada siswa kelas V SD N 124 Batuasang

Kecamatan Herlang Kabupaten Bulukumba.

Penggunaan model pembelajaran model discovery learning mampu

menghasilkan hasil belajar Biologi yang lebih baik dibandingkan dengan metode

langsung. Hal ini dimungkinkan mengingat model pembelajaran PBL menyajikan

suatu kondisi belajar siswa aktif serta melibatkan siswa dalam suatu pemecahan

masalah melalui tahap-tahap metode ilmiah. Melalui model discovery learning ini

diharapkan siswa dapat mempelajari pengetahuan yang berhubungan dengan

masalah yang disajikan serta dapat memiliki suatu keterampilan dalam

memecahkan masalah.

Temuan ini didukung dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh

Rosarina, Sudin & Sujana (2016). Hasil penelitian Rosarina, dkk., menghasilkan

simpulan bahwa melalui penerapan model discovery learning merupakan suatu

alternatif untuk meningkatan hasil belajar siswa, khususnya pada materi

perubahan wujud benda.

Page 13: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARANeprints.ums.ac.id/75953/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Penelitian ini merupakan penelitian ... Analisis data dilakukan dengan analisis ANACOVA dengan

9

Temuan penelitian-penelitian tersebut menunjukkan bahwa penggunaan

model pembelajaran discovery learning efektif dalam meningkatkan hasil belajar

siswa dibandingkan dengan model konvensional. Hal ini dikarenakan dalam

discovery learning siswa dilatih untuk belajar memecahkan masalah dengan

penemuan.

Hipotesis kedua dalam penelitian ini menyatakan bahwa aktivitas belajar

berpengaruh terhadap hasil belajar Biologi pada siswa. Berdasarkan analisis

varian dua jalan dengan sel tak sama diperoleh Fb sebesar 5.606 dengan nilai

signifikansi p = 0.006. Mengingat nilai signifikansi p < 0.05, maka HoA ditolak

sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan efek antar baris terhadap

variabel terikat. Hal ini berarti klasifikasi aktivitas belajar siswa, yaitu klasifikasi

rendah, sedang, dan tinggi memberikan efek yang berbeda terhadap hasil belajar

Biologi pada materi “Lapisan Bumi”. Hal ini berarti ketiga kategori aktivitas

belajar siswa (tinggi, sedang dan rendah) memberikan efek yang tidak sama

terhadap hasil belajar Biologi pada materi “Lapisan Bumi”.

Hasil analisis lanjutan menunjukkan bahwa perbedaan hasil belajar hanya

terjadi antara siswa dengan aktivitas belajar klasifikasi tinggi dengan rendah. Hal

ini diindikasikan dengan hasil analisis dimana diperoleh nilai signifikansi p =

0.017 < 0.05. Berdasarkan nilai rerata marginal, dapat diketahui bahwa untuk

siswa dengan aktivitas belajar klasifikasi tinggi memiliki hasil belajar biologi

yang lebih baik dibandingkan dengan siswa pada aktivitas belajar klasifikasi

rendah, yaitu 72.49 > 58.81.

Hipotesis yang menyatakan bahwa hasil belajar Biologi siswa dengan

aktivitas belajar tinggi lebih baik daripada hasil belajar Biologi siswa dengan

aktivitas belajar sedang maupun rendah, dan hasil belajar Biologi siswa dengan

aktivitas belajar sedang lebih baik daripada hasil belajar Biologi siswa dengan

aktivitas belajar rendah ternyata benar. Dapat dipahami bahwa aktivitas belajar

yang baik akan memberikan hasil belajar yang lebih baik pula, hal ini dikarenakan

aktivitas belajar sangat dibutuhkan dalam melaksanakan proses belajar mengajar.

Didalam aktivitas belajar terdapat tiga aspek yaitu: 1) aspek kognitif yang

berhubungan dengan gejala mengenai pikiran, 2) aspek afektif, yaitu aspek yang

Page 14: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARANeprints.ums.ac.id/75953/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Penelitian ini merupakan penelitian ... Analisis data dilakukan dengan analisis ANACOVA dengan

10

berwujud proses yang menyangkut perasaan-perasaan tertentu seperti, ketakutan,

kedengkian, simpati, dan antipati yang ditujukan pada objek-objek tertentu, 3)

aspek konatif atau psikomotor, yaitu berwujud proses kecenderungan untuk

berbuat sesuatu objek.

Temuan ini didukung oleh Penelitian yang dilakukan oleh Pagarra (2018),

dan Rosarina, Sudin & Sujana (2016). Hasil penelitian menyimpulkan bahwa

siswa yang memiliki aktivitas belajar tinggi mempunyai hasil belajar Biologi pada

materi “Lapisan Bumi” yang lebih baik dibandingkan dengan mereka yang kurang

memiliki aktivitas dalam belajar.

Hasil analisis varian dua jalan dengan sel tak sama diperoleh Fab = 3.354

dengan nilai signifikansi p = 0.043. Mengingat nilai signifikansi p < 0.05, maka

HoAB diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa ada interaksi pengaruh yang

signifikan antara baris dan kolom terhadap variabel terikat yaitu antara

penggunaan model pembelajaran dan aktivitas belajar siswa terhadap hasil belajar

Biologi pada materi “Lapisan Bumi”.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada interaksi pengaruh yang

signifikan antara model pembelajaran dengan aktivitas siswa dalam pembelajaran.

Hal ini menunjukkan bahwa model pembelajaran dan aktivitas siswa dalam

pembelajaran saling berinteraksi dalam menentukan hasil yang diperoleh siswa

dalam belajar.

4. PENUTUP

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan diperoleh kesimpulan berikut: (a) Ada

pengaruh signifikan penerapan model pembelajaran terhadap hasil belajar biologi

pada siswa. Hal ini ditunjukkan dengan nilai Fa sebesar 6.045 dengan nilai

signifikansi p = 0.012. Nilai rata-rata hasil belajar siswa yang diberi pembelajaran

dengan model discovery learning lebih baik dibandingkan siswa yang diberi

pembelajaran model langsung, yaitu 69.83 > 65.80; (b) Ada pengaruh signifikan

aktivitas belajar siswa terhadap hasil belajar biologi pada siswa kelas VII SMP

Muhammadiyah Surakarta. Hal ini ditunjukkan dengan perolehan uji Fb sebesar

5.606 dengan nilai signifikansi p = 0.006. Hasil analisis lanjutan menunjukkan

Page 15: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARANeprints.ums.ac.id/75953/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Penelitian ini merupakan penelitian ... Analisis data dilakukan dengan analisis ANACOVA dengan

11

bahwa perbedaan hasil belajar hanya terjadi antara siswa dengan aktivitas belajar

klasifikasi tinggi dengan rendah. Hal ini diindikasikan dengan hasil analisis

dimana diperoleh nilai signifikansi p = 0.017 < 0.05. Nilai rata-rata nilai hasil

belajar siswa yang mempunyai aktivitas belajar klasifikasi tinggi lebih baik

dibandingkan dengan siswa pada aktivitas belajar klasifikasi sedang, dan rendah,

yaitu: 72.49 > 67.45 > 58.81; dan (c) Ada interaksi pengaruh yang signifikan

antara model pembelajaran dengan aktivitas belajar terhadap hasil belajar biologi

pada siswa kelas VII SMP Muhammadiyah Surakarta. Hal ini ditunjukkan dengan

hasil analisis uji Fab sebesar 3.354 dengan nilai signifikansi p = 0.043.

DAFTAR PUSTAKA

Budiyono. 2012. Statistika Untuk Penelitian. Surakarta: Sebelas Maret

University Press.

Dahar, Ratna Willis. 2012. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Penerbit.

Erlangga.

Dahlia Aslam dan Lia Auliandari. 2017. “Pengaruh Model Pembelajaran

Discovery Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa Materi Ekologi

Berbantu Data Penelitian Iklim Mikro Ruang Terbuka Hijau Berdasarkan

Habitus Vegetasi.” Jurnal Prosiding Seminar Nasional Pendidikan

Tanggal 16September 2017, FKIP Universitas Muhammadiyah

Palembang. Vol. 2 No. 1 Th. Jan-Des 2017, pp: 272-281.

Diana Fatihatul Ulumi, Maridi, dan Yudi Rinanto. 2015. “Pengaruh Model

Pembelajaran Guided Discovery Learning terhadap Hasil Belajar Biologi

di SMA Negeri 2 Sukoharjo Tahun Pelajaran 2013/2014.” Jurnal

Pendidikan Biologi Volume 7 Nomor 2 Mei 2015, Halaman 68 -79.

Dina, Arifatud, Mawarsih, Dian Venissa & Suprapto, Rohmat. 2015.

Implementasi Kurikulum 2013 pada Perangkat Pembelajaran Model

Discovery Learning Pendekatan Scientific terhadap Kemampuan

Matematis Materi Geometri SMK. Jurnal JKPM 2 (1): 22-31.

Field, Andy. 2009. Discovering Statistics using SPSS Third Edition. London: Sage

Publications

Fitriyani, Rahmi Susanti, dan Didi Jaya Santri. 2017. “Pengaruh Penerapan Model

Pembelajaran Discovery Learning terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X

IPA SMA Negeri 13 Palembang pada Materi Dunia Tumbuhan.” Jurnal

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan IPA 2017. STEM untuk

Pembelajaran Sains Abad 21. Palembang 23 September 2017, hal. 493-

503.

Page 16: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARANeprints.ums.ac.id/75953/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Penelitian ini merupakan penelitian ... Analisis data dilakukan dengan analisis ANACOVA dengan

12

Hadi Kurnianto, Mohammad Masykuri, dan Sri Yamtinah. 2016. “Pengaruh

Model Pembelajaran Discovery Learning Disertai Lembar Kegiatan Siswa

(LKS) terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Materi Hidrolisis Garam

Kelas XI SMA Negeri 1 Karanganyar Tahun Pelajaran 2014/2015.” Jurnal

Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 5 No. 1 Tahun 2016, hal. 32-40.

Hamalik, Oemar. 2012. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT bumi Aksara.

Lubis, A. R dan Manurung, B. 2010. Pengaruh Model dan Media Pembelajaran

Terhadap Hasil Belajar dan Retensi Siswa Pada Pelajaran Biologi di SMP

Swasta Muhamadiyah Serbelawan. Jurnal Pendidikan Biologi. Universitas

Negeri Medan. Vol 1. 146-245

Shamsuddeen, Abdulrahman., and Hassan Amina. 2016 ”Instructional Methods

and Students’ End of Term Achievement in Biology in Selected Secondary

Schools in Sokoto Metropolis, Sokoto State Nigeria.” Journal of

Education and Practice Vol.7, No.32, 2016, pp: 198-204.

Silberman, Mel. 2013. Pembelajaran Aktif 101 Strategi Untuk Mengajar Secara

Aktif. Jakarta : Permata Puri Media

Sudrajat, Akhmad. 2008. ”Konsep Sumber Belajar”. Artikel.

http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/04/15/sumber-belajar-untuk-

mengefektifkan-pembelajaran-siswa/ diakses pada 12 September 2018.

Sugiyono. 2013. Metoda Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Sulistyo, Edy & Mubarok, Chusni. 2014. Penerapan Model Pembelajaran

Discovery Learning terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X TAV pada

Standar Kompetensi Melakukan Instalasi Sound System di SMK Negeri 2

Surabaya. Jurnal Pendidikan Teknik Elektro 3 (1): 215-221.

Wahjudi, Eko. 2014. Penerapan Discovery Learning dalam Pembelajaran IPA

Sebagai Upaya untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IX-1 di

SMP Negeri 1 Kalianget. Jurnal Lensa 5 (1): 1-15.